Layananku Untuk Jakarta-ku

advertisement
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Layananku Untuk Jakarta-ku
Our Service to Our Jakarta
Daftar Isi
Content
Bank DKI in Brief
Sekilas Bank DKI
Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan
5
Vision and Mission
Nilai-Nilai Budaya Kerja
8
Corporate Culture Values
Significant Events
Peristiwa Penting
20
Sambutan Dewan Komisaris
Message from the Board of Commissioners
Board of Commissioners
Profil Dewan Komisaris
Report of the Board of Directors
Laporan Direksi
Board of Directors
Bank DKI Syariah
Bank DKI Syariah
76
Good Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial
Corporate Social Responsibility
CSR Events
Pembahasan dan Analisa Manajemen
Data Perusahaan
Struktur Organisasi
84
152
158
Management’s Discussion and Analysis
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan
Laporan Keuangan
36
68
Tata Kelola Perusahaan
Aktivitas CSR
30
48
Supporting Unit
Unit Pendukung
24
44
Management Report
Laporan Manajemen
10
12
Awards
Penghargaan
Profil Direksi
4
Stock Highlights
Ikhtisar Saham
Visi dan Misi
2
Responsibility for Annual Reporting
Financial Statement
164
178
179
Corporate Data
345
Organizational Structure
346
Pejabat Eksekutif
Executive Officers
347
Produk dan Jasa
Product and Services
348
Alamat Kantor Cabang
Branch Offices Address
Kantor Bank DKI di Luar Kantor Pusat
Bank DKI Office Outside Head Office
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Referensi Peraturan BAPEPAM-LK NO. X.K.6
Capital Market Supporting Institutions and Professional Services
The Regulation of BAPEPAM-LK NO. X.K.6
350
354
355
356
Layananku Untuk Jakarta-ku
Our Service to Our Jakarta
Pelayanan merupakan tulang punggung kehidupan masyarakat modern di kota metropolitan seperti
Jakarta pada abad ke-21. Tanpa sarana dan prasarana pelayanan yang memadai, sebuah kota seperti
Jakarta, dengan pergerakan jumlah penduduk antara 8 juta hingga 12 juta jiwa, akan tidak dapat
berfungsi.
Bank DKI sangat menyadari arti dari sebuah pelayanan yang prima untuk menggerakkan segala
sesuatunya secara lancar.
Pemerintah Propinsi DKI Jaya telah mencanangkan Jakarta sebagai Kota Pelayanan.
Bank DKI memanfaatkan momentum yang baik ini untuk meningkatkan mutu
pelayanannya kepada para nasabah, sekaligus menjadi bagian dari upaya kota Jakarta
menempatkan pelayanan sebagai unsur utama kenyamanan dan kepuasan bagi setiap
warga maupun pengunjung kota Jakarta.
Bank DKI. Bank Warga Jakarta. Layananku untuk Jakarta-ku.
Services represent the backbone of the modern lifestyle of a metropolitan city such
as Jakarta in the 21st century. Without adequate facilities and infrastructures for
services, a city like Jakarta, with the constant movement of some eight million to
12 million inhabitants, will grind to a halt.
Bank DKI is really aware of the meaning of service excellence to move
things smoothly and efficiently.
The Provincial Government of DKI Jaya has designated the city of
Jakarta as The Service City.
Bank DKI capitalizes on this opportune momentum to enhance
the quality of services to customers, while also being part of the
efforts of the city of Jakarta to place services as the primary
element behind the convenience and satisfaction services of
both the citizens and visitors of Jakarta.
Bank DKI. The Bank of Jakarta.
Our Service to Our Jakarta.
www.bankdki.co.id
www.bankdkisyariah.co.id
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
1
Sekilas Bank DKI
Bank DKI in Brief
2
Perseroan pertama kali didirikan di Jakarta dengan nama “PT Bank
Pembangunan Daerah Djakarta Raya” sebagaimana termaktub
dalam akta Perseroan Terbatas Perusahaan Bank Pembangunan
Daerah Djakarta Raya (PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta
Raya) No. 30 tanggal 11 April 1961 dibuat oleh dan dihadapan
Eliza Pondaag S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. J.A.5/31/13 tanggal 11 April 1961 dan
telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri
Jakarta di bawah No. 1274 tanggal 26 Juni 1961 serta telah
diumumkan dalam Tambahan No. 206 Berita Negara Republik
Indonesia No. 41 tanggal 1 Juni 1962.
PT Bank DKI was initially established in Jakarta under the name of
“PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya” as stated in the
Deed of the Limited Liability Company of the Regional Development
Bank of the Greater Jakarta Area (PT Bank Pembangunan Daerah
Djakarta Raya) No. 30 dated 11 April 1961, made in the presence of
Eliza Pondaag S.H., Notary in Jakarta, and validated by the Minister
of Justice of the Republic of Indonesia through the Decision Letter
No. J.A.5/31/13 dated 11 April 1961 and duly registered in the
registratry of the State Court of Jakarta under No. 1274 dated 26
June 1961 and announced in the Addendum No. 206 of the State
Gazette of the Republic of Indonesia No. 41 dated 1 June 1962.
Dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Undang-Undang
Republik Indonesia No. 13 Tahun 1962 tentang KetentuanKetentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, kedudukan hukum
Perseroan diubah dan dialihkan dari Perseroan Terbatas Bank
Pembangunan Daerah Jakarta Raya menjadi Bank Pembangunan
Daerah DKI Jakarta berdasarkan Peraturan Daerah, Jakarta DKI No. 6 Tahun 1978 tanggal 21 Agustus 1978 tentang Bank
Pembangunan Daerah Jakarta (BPD Jaya) yang telah disahkan
oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. Pem.10/87/1-858-sk. tanggal 5 Desember 1978
dan diundangkan dalam Lembaran Daerah DKI Jakarta No. 12
Tahun 1979 Seri D No. 11 tanggal 2 Mei 1979 serta sebagaimana
Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1993 tanggal 15 Januari 1993
dengan merubah modal dasar dari sebesar Rp50.000.000.000
menjadi sebesar Rp300.000.000.000 sampai dengan tanggal
5 Mei 1999 dan sejak tanggal 6 Mei 1999 berubah menjadi Perseroan
Terbatas dengan modal dasar sebesar Rp700.000.000.000.
In order to adapt to the prevailing Laws of the Republic of Indonesia
No. 13 of 1962 regarding Regulations of Basic Provision for Regional
Development Bank, the legal status of the Bank was changed and
transferred to become the Regional Development Bank of DKI
Jakarta District based on the Regional Regulation, Jakarta - DKI No.
6 of 1978 dated 21 August 1978 on the Regional Development Bank
of Jakarta (BPD Jaya), validated by the Minister of Internal Affairs of
the Republic of Indonesia through Decision Letter No. Pem. 10/87/1858-sk dated 5 December 1978 and enacted into Law in the Regional
Gazette of DKI Jakarta No. 12 of 1979 Series D No. 11 dated 2 May
1979, and pursuant to Regional Regulation No. 1 of 1993 dated 15
January 1993, by increasing the Bank’s authorized capital from a
total of Rp50.000.000.000 to Rp300.000.000.000 as of 5 May 1999,
and amended to a Limited Liability Company on 6 May 1999 with an
authorized capital of Rp700.000.000.000.
Perubahan tersebut telah disetujui oleh Pemerintah Daerah
Propinsi DKI Jakarta melalui Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta
No. 1 tahun 1999 tanggal 1 Pebruari 1999 dengan Akta yang dibuat
oleh dan dihadapan Notaris Harun Kamil, S.H., No. 4 tanggal
6 Mei 1999 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
berdasarkan Surat Keputusan No. C-8270.HT.01.01.Th. 99 tanggal
7 Mei 1999. Tanggal 4 Juni 1999, diumumkan dalam Berita Negara
No. 45, Tambahan No. 3283.
The change from a regional government bank to a limited liability
company has been approved by the Provincial Government of DKI
Jakarta with Regional Regulation No. 1 of 1999 dated 1 February
1999 under Deed No. 4 dated 6 May 1999 made in the presence of
Harun Kamil, S.H., a Notary in Jakarta, and validated by the Minister
of Justice in his Decision Letter No. C-8270.HT.01.01 of 1999 dated
7 May 1999. On 4 June 1999, it was announced in State Gazette
No. 45, Addendum No. 3283.
Ruang lingkup kegiatan Bank adalah untuk menjalankan aktivitas
umum perbankan. Pada tanggal 30 Nopember 1992, Bank
memperoleh ijin untuk melakukan aktivitas sebagai Bank Devisa
berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No. 25/67/KEP/DIR. Pada
bulan Maret 2004, Bank mulai melakukan kegiatan operasional
berdasarkan prinsip syariah berdasarkan Surat Bank Indonesia No.
6/39/DpbS, tanggal 13 Januari 2004 tentang prinsip pembukaan
kantor cabang syariah Bank dalam aktivitas komersial Bank.
The Bank’s scope of business is to engage in commercial banking
activities. Pursuant to the Director’s Decre of Bank Indonesia No.
25/67/KEP/DIR dated 30 November 1992, the Bank obtained the
approval to operate as Foreign Exchange Bank. On March 2004, the
Bank started its sharia banking activities after receiving the Bank
Indonesia Letter No. 6/39/DpbS, dated 13 January 2004 regarding the
opening of sharia branch offices in the Bank’s commercial activities.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan,
dan yang terakhir berdasarkan Akta No. 101 yang dibuat oleh dan
dihadapan Notaris Ny Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di
Jakarta pada tanggal 28 September 2007 tentang Penambahan
Modal Dasar menjadi Rp1.500.000.000.000 dan peningkatan
Modal Disetor yang telah mendapatkan persetujuan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
No. C-04111.HT.01.04 Tahun 2007 tanggal 22 Nopember 2007.
The Bank’s Articles of Association has been amended several times,
the latest with Notarial Deed No. 101 made in the presence of
Ny. Poerbaningsih S.H., Notary in Jakarta dated on 28 September
2007 regarding the increase of the Bank’s authorized capital to
Rp1.500.000.000.000, and the increase in the Paid-In Capital that
has been approved by the Minister of Justice and Human Rights
of the Republic of Indonesia in his Letter No. C-04111.HT.01.04 of
2007 dated 22 November 2007.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2009
Sebagai lead arranger pembiayaan kredit sindikasi
Bank Pembangunan Daerah se-Indonesia dengan
nilai Rp4,7 triliun.
Acted as the lead arranger for financing a credit syndication of the
Indonesian Regional Development Bank for a total amount of Rp4.7
trillion.
2008
Penerbitan Obligasi V Rp425 miliar dan
Obligasi Sub Ordinasi I Rp325 miliar.
The Issuance of Bonds V amounted to Rp425 billion and
Sub-Ordinated Bonds I amounted to Rp325 billion.
2007
Menjadi BPD pertama yang
mendapatkan pinjaman sindikasi
denominasi dolar AS.
2004
Became the first BPD to be granted with a
syndicated loan in US dollar denomination.
Penerbitan Obligasi IV
Rp700 miliar.
The Issuance of Bonds IV amounted to
Rp700 billion.
2003
Mulai menjalankan kegiatan
perbankan syariah.
Berhasil keluar dari
Program Rekapitalisasi.
Start operating sharia banking activities.
Completed the Recapitalization Program.
1999
Masuk Program Rekapitalisasi,
perubahan status menjadi
Perseroan Terbatas.
1997
Penerbitan Obligasi III
Rp500 miliar.
Under the Recapitalization Program, and
changed its Status to become a Limited Company.
The Issuance of Bonds III
amounted to Rp500 billion.
1993
Penerbitan Obligasi II
Rp75 miliar. Berganti nama
menjadi Bank DKI.
1992
Mendapatkan ijin
sebagai Bank Devisa.
The Issuance of Bonds II amounted
to Rp75 billion. Changed its name to
become Bank DKI.
Granted a licence to operate
as a Foreign Exchange Bank.
1989
Penerbitan Obligasi I
sebesar Rp25 miliar.
1978
The Issuance of Bonds I amounted to
Rp25 billion.
Berganti nama menjadi
PD BPD Jaya.
Changed its name to
PD BPD Jaya.
1961
Didirikan dengan nama
BPD Jaya
Established under the name of
BPD Jaya.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
3
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
(miliar Rupiah, kecuali rasio keuangan)
2005
2006
2007
2008
2009
(billion Rupiah, except financial ratio)
Balance Sheet
NERACA
Total Aset
8.663
11.187
11.838
13.547
15.431
Total Assets
Aktiva Produktif
7.550
9.553
10.104
11.942
14.814
Earning Assets
Kredit yang Diberikan
(setelah dikurangi penyisihan kerugian)
2.593
3.526
4.756
6.247
6.770
Loans
(net of allowance for possible losses)
Dana Pihak Ketiga
6.564
7.040
7.276
9.679
12.234
Third Party Funds
Pinjaman Diterima
59
67
66
287
210
Borrowings
670
724
747
812
907
Equity
Ekuitas
Statement of income
LABA RUGI
Pendapatan Bunga
(termasuk provisi dan komisi)
913
1.195
1.236
1.425
1.661
Interest Income
(fees and commissions included)
Biaya Bunga
453
675
564
753
859
Interest Expenses
Pendapatan Bunga Bersih
460
520
672
672
802
Net Interest Income
Beban Operasional Bersih
338
375
513
554
598
Net Operating Expenses
Laba Operasi
122
145
159
156
204
Operating Income
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
143
122
150
172
201
Income Before Tax
99
71
72
116
141
Net Income
193.593
128.183
129.500
193.909
234.360
Net Income of Basic Earning Share
2005
2006
2007
2008
2009
Laba (Rugi) Setelah Pajak
Laba Bersih per Saham Dasar (Rupiah)
dalam %
in %
Financial Ratio
RASIO KEUANGAN
Kredit yang Diberikan terhadap Dana
Pihak Ketiga (LDR)
41,71
52,40
68,58
66,98
57,25
Loan to Deposit Ratio
Rasio Kecukupan Modal (CAR) dengan
Memperhitungkan Risiko Kredit
19,31
17,81
15,09
17,21
15,13
Capital Adequacy Ratio
(considering credit risk)
Rasio Kecukupan Modal (CAR) dengan
Memperhitungkan Risiko Kredit dan
Pasar
18,47
17,00
12,87
13,66
13,67
Capital Adequacy Ratio
(considering credit & market risk)
Rasio Aktiva Produktif Bermasalah
1,87
1,65
1,95
2,49
2,76
Non Performing Earning Asset Ratio
Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasi
2,20
1,68
2,14
1,83
1,76
Classified Earning Asset Ratio
Net Interest Margin (NIM)
6,68
6,43
6,99
6,22
6,14
Net Interest Margin
87,49
86,20
88,14
89,71
88,46
Operating Expenses to Operating
Income
1,82
1,65
1,39
1,41
1,41
Return on Assets
16,91
15,60
14,00
15,04
17,00
NPL - Gross
5,36
4,55
4,15
4,92
5,76
Non Performing Loan - Gross
NPL - Nett
0,85
1,08
0,74
2,05
3,26
Non Performing Loan - Net
Beban Operasi terhadap Pendapatan
Operasi (BOPO)
Laba Sebelum Pajak terhadap Total Aktiva (ROA)
Laba Setelah Pajak terhadap Modal
Sendiri (ROE)
Return on Equity
Catatan/Notes:
* Laporan Keuangan tahun 2007 disajikan kembali berkaitan dengan penyesuaian atas pencatatan tantiem dan jasa produksi mengacu pada
Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas bahwa setiap pembayaran tantiem dan jasa produksi/bonus sebagai beban tahun
berjalan bukan sebagai pengurang saldo laba
* The 2007 financial statement has been restated in accordance with Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability that all profits shares and production
services/bonus should be part of current year expenses, and not deducting the retained earnings
4
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Ikhtisar Saham
Stock Highlights
Susunan Kepemilikan Saham Bank DKI
Structure of Bank DKI’s Shareholders
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
pada tanggal 14 Januari 2010 yang risalah rapatnya
didokumentasikan dalam Akta yang dibuat oleh dan dihadapan
Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 12 tanggal
14 Januari 2010, secara musyawarah mufakat rapat menyetujui
Pengesahan Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta sebesar Rp10.834.562.950 dengan rincian:
• sebanyak Rp10.834.000.000 menjadi tambahan untuk
pemenuhan modal disetor Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta.
• sebanyak Rp562.950 dimasukkan sebagai cadangan modal
disetor.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders
on 14 January 2010, as stated on Notarial deed No. 12 dated
on 14 January 2010 that was made in the presence of Ny.
Poerbaningsih Adi Warsito S.H., the meeting, under unanimous
decision the meeting had given its approval on the ratification
of Equity Placement of the Provincial Government of DKI
Jakarta for a total of Rp10,834,562,950 with details as follows:
• A total of Rp10,834,000,000 placed as additional paid-in
capital from the Provincial Government of DKI Jakarta.
• A total of Rp562,950 placed as reserved paid-in capital.
Dengan adanya tambahan modal tersebut maka susunan
kepemilikan saham menjadi sebagai berikut:
With the additional capital, the composition of shareholders is
as such follows:
JUMLAH LEMBAR
Number of Shares
%
JUMLAH (Rp)
Total (Rp)
32,72
200,000,000,000
Saham Seri A (Monumen Nasional)
1. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Series A Shares (National Monument)
200,000
1. Provincial Government of DKI Jakarta
Saham Seri B
1. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
2. PD Pasar Jaya
Jumlah
Series B Shares
410.159
67,11
410.159.000.000
1. Provincial Government of DKI Jakarta
1,000
0,17
1,000,000,000
2. PD Pasar Jaya
611.159
100
611.159.000.000
Total
Dengan demikian, struktur pemegang saham Bank DKI adalah
99,83% (Rp610.159.000.000) dimiliki oleh Pemprov DKI Jakarta,
sedangkan 0,17% (Rp1.000.000.000) dimiliki oleh PD Pasar
Jaya.
As such, the structure of Bank DKI’s Shareholders becomes
99.83% (Rp610,159,000,000) owned by the Provincial
Government of DKI Jakarta, whilst the other 0.17%
(Rp1,000,000,000) is owned by PD Pasar Jaya.
Sesuai dengan Akta No. 101 tanggal 28 September 2007
yang merupakan pernyataan kembali atas Akta
No. 25 tanggal 12 Juni 2007. Keduanya dibuat oleh dan
dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di
Jakarta, Bank melakukan penambahan modal dasar dari
Rp1.000.000.000.000 menjadi Rp1.500.000.000.000.
Pursuant to the Notarial Deed of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito
S.H. No. 101 dated 28 September 2007 that constitutes a
restatement from the same Notarial Deed No. 25 dated
12 June 2007, the Bank increased its authorized capital from a
total of Rp1.000.000.000.000 to Rp1.500.000.000.000.
PEMEGANG SAHAM BANK DKI
BANK DKI SHAREHOLDERS
1. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
(“Pemprov DKI Jakarta”)
1. The Provincial Government of the Special District
of Jakarta (“Pemprov DKI Jakarta”)
Pemprov DKI Jakarta pertama kali dibentuk secara khusus
dengan Undang-Undang RI No. 2/Pnps Tahun 1961
tentang Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya.
The Provincial Government of DKI Jakarta specifically
established by Law of RI No. 2/Pnps Year 1961 regarding
the Special District of Jakarta. In relation to its efforts to
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
5
6
Dalam perkembangannya untuk memenuhi tuntutan
dan perkembangan Jakarta sebagai Ibukota Negara,
Undang-Undang tersebut telah mengalami beberapa kali
perubahan sebagaimana tersebut di bawah ini:
meet the demands and development of Jakarta as the
Capital City, this Law has undergone several amendments
as follows:
a. Undang-undang RI No. 15/Pnps Tahun 1963 tentang
Perubahan dan Tambahan Penetapan Presiden
No. 2 Tahun 1961 tentang Pemerintahan Daerah
Khusus Ibukota Jakarta Raya.
b. Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1964 tentang
Pernyataan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya tetap
sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia.
c. Undang-Undang RI No. 11 Tahun 1990 tentang
Susunan Pemerintahan Daerah Khusus Ibukota
Negara Republik Indonesia Jakarta.
d. Undang-Undang RI No. 34 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Negara
Republik Indonesia Jakarta.
e. Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun
2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakara Sebagai Ibukota Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
a. Law of the Republic of Indonesia No. 15/Pnps of 1963
regarding the Amendment and Addition of Presidential
Decree No. 2 of 1961 regarding the Provincial
Government of the Special District of Jakarta.
b. Law of the Republic of Indonesia No. 10 of 1964 Stated
that the Special District of Jakarta will continue to
become the Capital City of the Republic of Indonesia.
c. Law of the Republic of Indonesia No. 11 of 1990
regarding the Government Structure of the Special
District of Jakarta.
d. Law of the Republic of Indonesia No. 34 of 1999
regarding the Government of the Special District of
Jakarta.
e. Law of the Republic of Indonesia No. 29 of 2007
regarding the Provincial Government of the Special
District of Jakarta as the Capital City of the Unified
Nation of the Republic of Indonesia.
Sesuai dengan Surat Keputusan Presiden RI
No. 91/P/2007 tanggal 22 September 2007 telah ditetapkan
pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi DKI
Jakarta untuk masa jabatan Tahun 2007 - 2012, yaitu:
Pursuant to the Presidential Decree No. 91/P/2007 dated
22 September 2007, the appointments of the Governor and
Vice Governor of the Province of DKI Jakarta for the period of
2007 - 2012, have been designated as follows:
Gubernur : Dr. Ing. H. Fauzi Bowo
Wakil Gubernur : Prijanto
Governor : Dr.Ing. H. Fauzi Bowo
Vice Governor : Prijanto
2. Perusahaan Daerah Pasar Jaya (“PD Pasar Jaya”)
2. Regional Enterprise Pasar Jaya (“PD Pasar Jaya”)
PD Pasar Jaya didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. Ib.3/2/15/66
pada tanggal 24 Desember 1966. Kemudian pengesahan
oleh Menteri Dalam Negeri lewat Keputusan No. Ekbang
8/8/13-305 tanggal 23 Desember 1967.
PD Pasar Jaya was established based on the Decision
of the Governor of the Special District of Jakarta
No. lb.3/2/15/66 dated 24 December 1966, and has been
ratified by the Minister of Internal Affairs through Decision
Letter No. Ekbang 8/8/13-305 dated 23 December 1967.
Maksud pendirian PD Pasar Jaya adalah dalam rangka
peningkatan efisiensi umum di bidang perpasaran di
lingkungan Jawatan Perekonomian Rakyat DKI Jakarta
sehingga merupakan unit usaha yang mandiri dan dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi
masyarakat, juga merupakan sumber penghasilan riil bagi
daerah.
PD Pasar Jaya was established in order to enhance
general efficiency in the area oof market place within the
domains of the People’s Economic Office of DKI Jakarta,
thereby making it as an independent business unit that
could provide the highest benefits to societies, while also
serving as a source for real regional income.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Selanjutnya untuk meningkatkan status dan kedudukan
hukum serta penyesuaian dengan perkembangan
Ibukota Jakarta, maka Keputusan Gubernur tersebut
ditingkatkan dengan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 1982
tentang Perusahaan Daerah Pasar Daerah Khusus Ibukota
Jakarta. Perda tersebut disahkan dengan Keputusan
Menteri Dalam Negeri No. 511.231-181 tanggal
19 April 1983 dan telah diumumkan dalam Lembaran
Daerah DKI Jakarta No. 34 Tahun 1983 Seri D No. 33.
Peraturan Daerah tersebut kemudian diubah dengan
Peraturan Daerah DKI Jakarta No. 12 Tahun 1999 tentang
Perusahaan Daerah Pasar Jaya Provinsi DKI Jakarta, yang
telah diumumkan dalam Lembaran Daerah Provinsi DKI
Jakarta No. 35 Tahun 1999.
Furthermore, in order to enhance the legal status and to
adapt with the development of the Capital City of Jakarta,
thus, the above Governor’s Decision was strengthened
with the Regional Regulation No. 7 of 1982 on the Regional
Enterprise of the Regional Market of the Special District of
the Capital City of Jakarta. The Regional Regulation was
validated by the Minister of Internal Affairs through the
Decision Letter No. 511.231-181 dated 19 April 1983 and
published in the Regional Gazette of DKI Jakarta No. 34 of
1983 Series D No. 33. The Regional Regulation was then
amended to the Regional Regulation of DKI Jakarta No. 12
of 1999 regarding the Regional Enterprise f the Regional
Market of the Special District of the Capital City of Jakarta,
that had been annpunced in the Regional Gazette of the
DKI Jakarta Province No. 35 year 1999.
Sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
tanggal 29 Mei 2009, maka susunan Direksi PD Pasar Jaya
menjadi:
Pursuant to the Decision of the Governor of DKI Jakarta Province
dated 29 May 2009, the composition of the Board of Directors of
PD Pasar Jaya comprises of:
Pelaksana Tugas
Direktur Utama
:
Direktur Administrasi dan Keuangan:
Direktur Perencanaan dan Hukum :
Direktur Operasi
:
Executive Officers
President Director
: Ir. Djangga Lubis Director of Administration & Finance: Hj. Rihati, SE., Ak.
Director of Planning and Legal : Drs. H. Waluyo, MM
Director of Operations
: Ir. Y. Joko Setianto
Ir. Djangga Lubis
Hj. Rihati, SE., Ak.
Drs. H. Waluyo, MM
Ir. Y. Joko Setianto
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
7
Visi dan Misi
VISI : Menjadi Bank Terbaik yang Membanggakan.
Bank Terbaik:
Yang Membanggakan:
• Memiliki kinerja terbaik diantara bank sekelasnya (Menurut
Kriteria Permodalan API).
• Menjadi bank jangkar yang terbaik.
• Memiliki kinerja dan reputasi yang baik dan menjadi pilihan
utama nasabah dan stakeholder lainnya.
• Memberikan deviden dan kontribusi yang tinggi kepada
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
• Karyawan memiliki jalur karir yang jelas dan kesejahteraan
yang baik.
MISI : Bank berkinerja unggul, mitra strategis dunia usaha, masyarakat dan andalan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memberi nilai tambah bagi stakeholder
melalui pelayanan terpadu dan profesional.
Berkinerja Unggul:
•
Berkinerja baik sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
dan otoritas lainnya
•
Mampu mengelola risiko dengan memperhitungkan
kecukupan modal (capital charge)
•
Tumbuh progresif dan berkelanjutan
•
Memiliki keunggulan bersaing dalam produk dan layanan
Mitra Strategis Dunia Usaha:
Mendukung program-program Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta secara profesional
•
Berperan aktif membantu pertumbuhan ekonomi daerah
dalam rangka tanggung jawab sosial perusahaan kepada
masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya
Memberi Nilai Tambah Bagi Stakeholder:
•
Menjadikan produk dan layanan yang berkualitas dengan
biaya yang efisien
•
Menyelaraskan program tanggung jawab sosial
perusahaan Bank DKI dengan program-program
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
•
Meningkatkan kepercayaan mitra bisnis untuk tetap
bekerjasama
•
Memberikan solusi kepada nasabah dengan prinsip saling
menguntungkan
•
Meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan dan pengurus
secara berkesinambungan
•
Memberikan nilai tambah kepada nasabah dalam produk
dan layanan bank
•
Memenuhi semua kewajiban hukum dan kesepakatan
dengan baik
Mitra Strategis Masyarakat:
Pelayanan Terpadu:
Customer centric, antara lain;
•
Menyediakan produk dan layanan yang lengkap dengan
dukungan Teknologi Informasi yang unggul
•
Memberikan layanan yang efektif dan efisien dengan risiko
yang dapat diterima
•
Cepat dan tanggap dalam menangani pengaduan nasabah
dan memberikan solusi beragam termasuk cross selling
secara profesional
•
Memiliki karyawan yang terlatih dengan kemampuan untuk
memberikan informasi yang berkualitas
•
Berorientasi pada kebutuhan nasabah (sistem prosedur,
produk, layanan)
•
Aktif membangun hubungan baik dengan nasabah
•
Bank pilihan masyarakat
•
Peka terhadap perubahan dan kebutuhan masyarakat
•
Memberikan/menjadi sumber informasi yang berguna
dalam produk dan layanan bank
Andalan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta:
8
•
•
Menjadi bank pilihan utama Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta dalam pengelolaan keuangan
•
Memberikan kontribusi deviden tertinggi diantara
perusahaan daerah/BUMD sesuai kesepakatan dengan
pemegang saham
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Profesional:
•
Memiliki kompetensi (skill dan knowledge) dan integritas
yang tinggi
•
Memiliki standar kompetensi dan etika yang tinggi
•
Mendahulukan kepentingan perusahaan diatas
kepentingan pribadi
Vision and Mission
VISION : To be the Best Bank that Inspired Pride.
Best Bank:
That Inspired Pride:
• Best performance among peers (As per Indonesian Banking
Architecture bank classification).
• Becoming the best anchor banks.
• High performance, reputable, and becoming the bank of choice
for customers and other stakeholders.
• Providing high returns and dividend for the Provincial
Government of DKI Jakarta.
• Employees have clear career paths and good welfare.
MISSION : A bank with excellence in performance, being a strategic partner for
businesses, communities and the Provincial Government of DKI Jakarta,
and could contribute in adding value to stakeholders through integrated
and professional services excellence.
High Performance:
•
Good performance in compliance with Bank Indonesia
regulations and other Rule and Regulations
•
Able to manage risks taking into account capital adequacy
(capital charge)
•
Progressive and sustainable growth
•
Having products and services with competitive advantages
Strategic Partners for Business Community:
•
Support the programs of the provincial government of DKI
Jakarta in a professional manner
•
Actively support the regional economic growth as part of
its corporate social responsibilities to the citizens of the
greater Jakarta area
Providing Added Value to Stakeholders:
•
Developing quality and cost efficient banking products and
services
•
Aligning the corporate social responsibilities of BANK DKI
with related programs of the Provincial Government of DKI
Jakarta
•
Maintaining and increasing customers’ trust to retain their
businesses
•
Providing mutually beneficial solution to customers
•
•
Providing added value to customers in terms of banking
products and services
Continuously improving the social welfare of Bank’s
employees and management
•
Complying with all legal requirements and prior
commitments
Strategic Partner for the General Public:
Customer centric, among others:
•
Oriented to the needs of customers (system procedures,
products, services)
•
Active building rapport with customers
•
Community bank of choice
•
Sensitive to changes and community needs
•
A source of useful information on the products and bank
services
Integrated Services:
•
Providing a complete banking products and services
supported by leading IT system
•
Providing effective and efficient services within acceptable
risks
•
Quick and responsive in handling customer complaints
and providing a variety of solutions to customers, including
professional cross selling
•
Having trained and able employees to provide quality
information to customers
A Key Player for the Provincial Government of Dki Jakarta:
Professional:
Customer centric, among others:
•
Highly skilled and knowledgable employees with the
highest of integrity
•
Having a high competency standard and the highest ethics
•
Prioritizing the company’s interest ahead of personal
interest
•
Becoming the bank of choice for the Provincial
Government of DKI Jakarta in managing its finances
•
Providing highest returns and dividend payer amongst
other provincial governmentowned companies, as agreed
with shareholders
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
9
Nilai- Nilai dan Budaya Kerja
Dengan visi dan misi yang baru, telah terformulasikan rumusan nilai-nilai budaya kerja yang
digali dari proses internalisasi yang menjadi Panduan bagi seluruh karyawan Bank DKI
sekaligus sebagai Code of Conduct.
Komitmen
Pelayanan
Menjunjung tinggi nilai-nilai yang disepakati dan bertanggung
jawab dengan sepenuh hati.
Memberikan layanan terbaik kepada seluruh nasabah dengan
sikap ramah, sopan, tulus dan rendah hati sehingga dapat
memberikan kepuasan.
Panduan Perilaku:
• Memegang teguh dan berupaya keras untuk mencapai target
• Melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung-jawab
• Dapat dipercaya dalam mengemban setiap pekerjaan dengan
benar
• Menjalankan tugas mengikuti aturan yang berlaku
• Menindaklanjuti setiap masalah yang menjadi tanggung-jawab
saya dan memastikan penyelesaiannya hingga tuntas
Teamwork
Kerjasama yang dilandasi semangat saling menghargai dan
menghormati untuk mencapai hasil yang terbaik.
Panduan Perilaku:
• Bersedia mendengar dan menghargai pendapat orang lain
• Tidak memaksakan kehendak atau pendapat pribadi
• Aktif memberi saran, pendapat untuk keberhasilan tim
• Berpikir positif
• Bersedia bekerja dengan penuh keikhlasan, tanggung jawab dan
dedikasi
Profesional
Menjalankan tugas sesuai dengan keahlian, keterampilan dan
pengetahuan di bidangnya untuk mencapai kinerja terbaik
dengan tetap menjunjung tinggi kode etik bankir.
Panduan Perilaku:
• Bekerja efektif dan efisien
• Inovatif dan kreatif
• Selalu belajar untuk mengembangkan keterampilan, pengetahuan
dan keahliannya
• Positif thinking
• Berwawasan luas dan pandangan jauh ke depan
• Bekerja berdasarkan prinsip kehati-hatian (prudent)
Panduan Perilaku:
• Senyum Salam Sapa
• Mendengarkan dengan sepenuh hati untuk memahami kebutuhan
nasabah
• Memberikan layanan dengan sigap, cepat dan akurat
• Siap menerima kritik dan saran untuk perbaikan layanan
Disiplin
Melaksanakan tugas secara tepat waktu, tepat guna, dan tepat
manfaat.
Panduan Perilaku:
• Tepat waktu
• Bertindak sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku
dengan penuh tanggung jawab
• Melaksanakan rencana yang telah ditetapkan
• Menggunakan sarana dan prasarana kantor sebagaimana mestinya
Kerja Keras
Melaksanakan tugas dengan segala upaya untuk mencapai hasil
yang terbaik.
Panduan Perilaku:
•
•
•
•
•
Pantang menyerah untuk mencari solusi yang lebih baik
Menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas yang terbaik
Selalu bersemangat untuk memberikan hasil yang lebih baik
Tidak cepat puas atas hasil yang dicapai
Rela mengorbankan kepentingan pribadi demi tercapainya
kepentingan perusahaan
Integritas
Membangun kepercayaan dengan kejujuran, tanggung jawab,
moral, serta satu kata dengan perbuatan
Panduan Perilaku:
• Berani menyatakan fakta apa adanya secara transparan dan jujur
dengan tetap menjaga rahasia bank dan perusahaan
• Menjunjung tinggi kebenaran sesuai dengan kode etik bankir
• Melaksanakan tugas dengan ikhlas
• Bersikap terbuka dalam mengungkap gagasan dan pendapat
• Mencintai pekerjaan dan menjaga citra bank
10
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Corporate Culture Values
With the new vision and mission, new corporate culture values, a framework of corporate
values had been formulated based on the internalization process to become a guideline for
all employees of Bank DKI as well as to be implemented as a Code of Conduct.
Commitment
Service Excellent
Whole heartedly commit and accountable to uphold the agreed
values.
Providing the best possible service to all customers in a
courteous, polite, and sincere manner to ensure customers’
satisfaction.
Behavioral Examples:
• Committed and work hard to achieve targets
• Exercising one’s role in a responsible manner
• Dependable and trustworthy
• Complying with existing regulations
• Following up on all issues under my responsibility to ensure
proper closure
Teamwork
Teamwork based on the spirit of mutual respect and
cooperation to achieve best result.
Behavior Examples:
• Willing to hear and accept other people’s opinion
• Not coercing one’s will or opinion
• Actively provides suggestions and opinions for the success of the
team
• Positive thinking
• Willing to work whole heartedly with responsibility and dedication
Professionalism
Undertaking one’s task with the required expertise, skills and
knowledge in their respective fields to attain the best result
while upholding the banker’s code of ethics.
Behavior Examples:
• Working effectively and efficiently
• Being innovative and creative
• Continuously learning to develop skills, knowledge, and expertise
• Maintaining a positive mental attitude
• Having a broad horizon and visionary
• Action based on prudential banking practices
Behavior Examples:
• Smile and Greetings
• Active listening to understand customers’ needs
• Providing prompt, timely and accurate service
• Ready to receive critics and suggestion for service improvement
Discipline
Delivering on commitment in a timely, effective, and useful
manner.
Behavior Examples:
• Time sensitive
• Acting in accordance with established policies and procedures in
a responsible way
• Implementing agreed action plans
• Safeguarding and proper use of company’s assets and properties
Hardwork
Doing the job by exerting every efforts to attain the best result.
Behavior Examples:
• Overcoming all obstacles to find better solution
• Ensuring top quality in all of the work performed
• Energetic and enthusiastic to give better result
• Not easily satisfied with what has been accomplished
• Putting the company’s interest ahead of individual’s interest
Integrity
Being trustworthy by always being honest, responsible,
upholding morale, and consistency between words and actions.
Behavior Examples:
• Dare to disclose the truth based on facts in a transparent
and honest way, while continue to keep bank’s secrecy and
confidentiality
• Upholding the truth in line with the banker’s code of ethics
• Whole-heartedly carry out tasks and responsibilities
• Being open-minded in providing ideas and opinions
• A passion for the job and protecting the bank’s image
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
11
Peristiwa Penting
Significant Events
10-11.01.09 \
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto bersama
Direksi dan Komisaris Bank DKI membuka Rapat
Kerja dan Anggaran dan strategi Bank DKI Tahun
2009 di Lido Sukabumi.
Vice Governor of DKI Jakarta, Prijanto, together
with the Board of Directors and the Board of
Commissioners of Bank DKI opened the 2009
Working, Budgetary & Strategy Meeting of Bank
DKI at Lido, Sukabumi.
Penandatanganan perjanjian kerjasama dengan
seluruh Koperasi di lingkungan SKPD/UKPD
Pemprov DKI Jakarta.
Signing of cooperation with all regional
development cooperatives of the Provincial
Government of DKI Jakarta.
27.01.09 \
Penandatanganan perjanjian kerjasama Bank
DKI dengan Yayasan Dana Sejahtera Mandiri
tentang penyaluran kredit Pundi Monas melalui
penempatan dana Yayasan Damandiri di Bank DKI.
Signing of cooperation between Bank DKI and
Dana Sejahtera Mandiri Foundation on the
disbursement of Pundi Monas Credit through
the placement of Damandiri Foundation’s fund
at Bank DKI.
29.01.09 \
30.01.09 \
12.02.09 \
Menteri Dalam Negeri (Mardiyanto) (kanan)
membuka Lokakarya Asbanda ”Peran Bank
Pembangunan Daerah dalam rangka percepatan
pembangunan daerah” di Hotel Sultan Jakarta,
29 Januari 2009 disaksikan oleh Gubernur DKI
Jakarta, Fauzie Bowo (kiri), dan Direktur Utama
Bank DKI, Winny Erwindia selaku ketua Asbanda
sekaligus dilakukannya Launching Kartu Pegawai
Elektronik (KPE) bekerjasama dengan BKN
(Badan Kepegawaian Negara).
Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang
Yudhoyono, memberikan selamat kepada Direksi
Bank DKI dalam acara Quick Win Reformasi
Birokrasi Pelayanan Polda Metro Jaya. Saat itu
juga diluncurkan pelayanan pembayaran STNK
Online melalui ATM Bank DKI.
Bank DKI menerima penghargaan sebagai tempat
pembayaran pajak favorit kelima wilayah DKI
Jakarta tahun 2008 pada acara penganugerahan
Tax Awards Bank/Kantor Pos Favorit tempat
pembayaran pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak.
The Minister of Internal Affairs, Mardiyanto (on
the right) opened up Asbanda Workshop “The
Role of Regional Development Bank on the
Acceleration of Regional Development” at Sultan
Hotel, Jakarta on 29 January 2009, witnessed
by the Governor of DKI Jakarta Province,
Fauzie Bowo (on the left) and Winny Erwindia,
the President Director of Bank DKI and also
Chairman of Asbanda. Through joint cooperation
with BKN (Badan Kepegawaian Negara), Bank
DKI also launched its Employee Electronic ID
Card (KPE).
12
19.01.09 \
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The President of the Republic of Indonesia,
Susilo Bambang Yudhoyono, congratulated the
Board of Directors of Bank DKI on the event of
Quick Win Reformation on Bureaucratic Services
at Polda Metro Jaya. Concurrently, the Bank
also launched its online payment for Vehicle
Registration (STNK) through Bank DKI’s ATM.
Bank DKI received award for being the fifth most
favorite outlet for tax payment within DKI Jakarta
area in 2008. The awards were presented by
the Directorate General of Taxation on the
inauguration of Tax Awards for the most favorite
Bank or Postal Office tax payment outlet.
28.02.09 \
24.02.09 \
25.02.09 \
Penandatanganan naskah kesepahaman bersama
antara Bank DKI dengan Dinas Pendidikan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang
penyaluran Biaya Operasional Sekolah (BOS)
dari APBN dan penyaluran Biaya Operasional
Pendidikan (BOP) dari APBD.
Workshop Masyarakat Ekonomi Syariah.
Sharia Economic Society Workshop.
Bank DKI membagikan hadiah emas murni total
1,5 kg kepada pemenang undian di Tabungan
Monas untuk periode ke 2 Tahun IV/2009.
Bank DKI presented a total of 1.5kg pure gold for
winners of the Monas Savings prize draw in the
2nd period Year IV/2009.
Signing of the Memorandum of Understanding
between Bank DKI and the Education Board
of the Provincial Government of DKI Jakarta
concerning the appropriation of the School
Operating Expense (BOS) from the State Budget
and the Education Operating Expense (BOP)
from the Regional Budget.
5.03.09 \
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
PT Bank DKI yang menetapkan Sukri Bey
sebagai komisaris PT Bank DKI.
The Extraordinary General Meeting of
Shareholders of PT Bank DKI appointed Sukri
Bey as Commissioner of PT Bank DKI.
13.03.09 \
22.03.09 \
Seminar Setengah Hari bersama Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan tema
Mencegah dan Memberantas Korupsi di lingkungan
BPD.
Malam Bakudapa dan Dialog Bersama antara
Menteri Negara Perumahan Rakyat, Gubernur
Sulawesi, bersama dengan Direktur Utama dan
Direktur Pemasaran Bank DKI.
A Half Day Seminar with the Anti Corruption
Commission (KPK) under the theme of “How
to Prevent and Eradicate Corruption within the
regioal development banks.
Bakudapa Night and Dialogue between the
Minister of Public Housing, Governor of
Sulawesi Province and Bank DKI, which were
represented by the President Director and
Marketing Director.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
13
23.03.09 \
23.03.09 \
11.04.09 \
Penarikan Undian Tabungan Simpeda Periode ke
2 Tahun XIX di Manado.
Penandatanganan kerjasama antara Bank
Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia dengan
Kementrian Negara Perumahan Rakyat di Manado.
Serah terima naskah Perjanjian Kerja Bersama
antara Manajemen Bank DKI dengan Serikat
Karyawan (Sekawan Bank DKI). Penandatanganan
tersebut dilaksanakan dalam Peringatan HUT ke
48 Bank DKI.
The drawing of Simpeda Savings lottery for 2nd
Period of Year XIX in Manado.
Handling over the manuscript of Working
Agreement between the Management of Bank
DKI with Labor Union (Sekawan Bank DKI). The
assignment was held on the inauguration of 48th
Anniversary of Bank DKI.
23.04.09 \
24.04.09 \
24.04.09 \
Bank DKI menerima penghargaan sebagai Bank
Pembangunan Daerah Terbaik dalam Banking
Effeciency Awards 2009 oleh Harian Bisnis
Indonesia.
Penandatanganan Perjanjian kerjasama
Pembiayaan Sindikasi Kredit Bank Pembangunan
Daerah seluruh Indonesia Asbanda - PLN Merah
Putih senilai Rp4,7 trilliun disaksikan oleh
Menteri Keuangan Republik Indonesia,
Sri Mulyani, di Jakarta.
Penandatanganan kerjasama antara PT Artajasa
Pembayaran Elektronis dengan PT Bank DKI dan
beberapa BPD SI tentang pengelolaan BPD Net
Online.
Bank DKI received an appreciation as the Best
Regional Development Bank on 2009 Banking
Efficiency Awards, which was held by Harian
Bisnis Indonesia Daily.
14
Signing of cooperation between Indonesian
Regional Development Bank and the State
Ministry of Public Housing in Manado.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Signing of cooperation for Financing the
Syndicated Loan of the Indonesian Regional
Development Bank, Asbanda and PLN Merah
Putih for a total amount of Rp4.7 trillion,
witnessed by the Minister of Finance of the
Republic of Indonesia, Sri Mulyani, in Jakarta.
Signing of cooperation between PT Artajasa
Pembayaran Elektronis and PT Bank DKI
and several other BPD SI in regards with the
management of BPD Net Online.
28.04.09 \
7.05.09 \
8.05.09 \
Bank DKI menerima penghargaan sebagai 10
best bond issuer pada The Inaugural Indonesia
Capital Markets Conference 2009 yang
diselenggarakan oleh PT Pemeringkat Efek
Indonesia dan The Pinnacle Group Asia.
Penandatanganan nota kesepahaman
penjaminanan asuransi selama 5 tahun antara
PT Bank DKI dengan PT Asuransi Jasa Indonesia
(Persero), PT Asuransi Ekspor Indonesia
(Persero), PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi
Tugu Pratama Indonesia, PT Asuransi Umum
Bumiputera Muda 1967 di Jakarta.
Rapat Umum Tahunan dan Rapat Umum Luar
Biasa PT Bank DKI Tahun 2009 yang mengesahkan
Laporan Tahunan Direksi dan Komisaris Bank
DKI, penggunaan laba tahun buku 2008 serta
pembagian tantiem dan bonus tahun 2008.
Bank DKI received an award as the 10 Best
Bond Issuer on the inaugural of 2009 Indonesia
Capital Market Conference, which was held by
PT Pemeringkat Efek Indonesia and The Pinnacle
Group Asia.
Signing of the Memorandum of Understanding
for five year period between PT Bank DKI and
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero),
PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero),
PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Tugu
Pratama Indonesia and PT Asuransi Umum
Bumiputera Muda 1967 in Jakarta.
The 2009 Extraordinary and Annual General
Meeting of Shareholders had ratified the
Annual Report from the Board of Directors and
the Board of Commissioner of Bank DKI, the
utilization of profit for fiscal year 2008 as well
as the distribution of tantiem and bonus for the
year 2008.
13.05.09 \
19.05.09 \
9.06.09 \
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda
S. Gultom (tengah) dan Ketua Umum Perbanas,
Sigit Pramono (paling kiri) men-tap JakCard di
turnstile simulasi halte busway saat mengunjungi
Stand Bank DKI di Apconex 2009 (Asia Pacific
Conference & Exhibition) di Jakarta.
Penandatanganan Nota Kesepahaman
Penjaminan electronic ticketing antara PT Kereta
Api Indonesia Commuter dengan Bank DKI dan 4
bank lainnya di Stasiun Tanjung Barat, Depok.
Bank DKI meraih penghargaan sebagai 1st “Best
Overall Performance” kategori Bank Regional
dari Marketing Research Indonesia dan majalah
InfoBank.
Signing of the Memorandum of Understanding
of electronic ticketing warrant between
PT Kereta Api Indonesia Commuter and Bank
DKI, as well as the other four banks at Tanjung
Barat Station, Depok.
Bank DKI received an accolades as the 1st
“Best Overall Performance” on the category
of Regional Bank from Marketing Research
Indonesia and InfoBank Magazine.
Senior Deputy Governor of Bank Indonesia,
Miranda S.Gultom (in the middle) and Chairman
of Perbanas, Sigit Pramono (on the left) was
tapping JakCard on the turnstile simulation
of busway shelter at the 2009 Apconex (Asia
Pacific Conference & Exhibition) in Jakarta.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
15
17.06.09 \
3.07.09 \
17-20.07.09 \
Bank DKI meresmikan Kantor Kas Bank DKI
Badan Kepegawaian Negara di Jl. Letjen Sutoyo
No. 12 Jakarta. Bank DKI bersama Badan
Kepegawaian Negara turut mengembangkan
Kartu Pegawai Elektronik (KPE) yang
menggunakan platform JakCard.
Bank DKI memberikan hadiah sebanyak 2 unit
mobil Daihatsu Xenia kepada pemenang undian
sekaligus peresmian peningkatan status kantor
Capem menjadi Cabang Walikota Jakarta Timur
dan peresmian kantor Capem Pasar Induk
Kramat Jati.
Bank DKI turut berpartisipasi dalam Pekan
Olahraga dan Seni Bank Pembangunan Daerah
Indonesia ke VIII di Balikpapan Kaltim yang
mempertandingkan 20 cabang olahraga dan seni.
Bank DKI inaugurate Bank DKI Cash Offices
at the State Employment Bureau at Jl. Letjen
Sutoyo No. 12, Jakarta. Bank DKI, together
with the State Employment Bureau continue
to developed the Employee Electronic ID Card
(KPE) that uses JakCard Platform.
Bank DKI present two unit of Daihatsu Xenia to
the lottery winner. Concurrently, Bank DKI also
inaugurate the increasing status of Services
Branch to become East Jakarta City Hall Branch
and the inauguration of Services Branch of Pasar
Induk Kramat Jati.
18.07.09 \
23.07.09 \
30.07.09 \
Rapat koordinasi Direktur Utama Bank
Pembangunan Daerah seluruh Indonesia tentang
peningkatan peran perbankan syariah Bank
Pembangunan Daerah di Balikpapan Kaltim
yang turut dihadiri oleh Deputi Gubernur Bank
Indonesia, Muliaman D. Hadad.
Wisuda lulusan Staff Development Program
Bank DKI Angkatan 1 di Jakarta. Program SDP
merupakan salah satu program pengembangan
kualitas sumber daya manusia Bank DKI.
Bank DKI menerima penghargaan Golden Trophy
sebagai Bank dengan kinerja sangat bagus lima
tahun berturut- turut (2004-2008) dari majalah
Infobank.
The Graduation of 1st Generation of Staff
Development Program of Bank DKI in Jakarta.
The SDP Program was one of the program that
has been undertaken in order to develop the
quality of human resources at Bank DKI.
Bank DKI received a Golden Trophy Awards as
the Bank with excellence performance for five
consecutive years (2004-2008). The award was
presented by Infobank Magazines.
The President Director of Indonesian Regional
Development Bank held a Coordination Meeting
in regards with the increasing role of sharia
banking of Regional Development Bank in
Balikpapan, East Kalimantan. The event was
attended by Deputy Governor of Bank Indonesia,
Muliaman D. Hadad.
16
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Bank DKI was participated in the VIII Sports and
Arts Event of Indonesian Regional Development
Bank in Balikpapan, East Kalimantan. The event
was competing in 20 kinds of sports and arts
activities.
14.08.09 \
15.08.09 \
15.08.09 \
Bank DKI menerima penghargaan sebagai the
Best Service Quality & The Most Comfortable
Office Performing dari majalah Property & Bank.
Bank DKI kembali bagikan hadiah emas murni
kepada pemenang undian Tabungan Monas
Periode I tahun V/2009.
Bank DKI received an award for The Best
Service Quality & The Most Comfortable Office
Performing from Property & Bank magazine.
Bank DKI present a pure gold prizes to the
lottery winner of Monas Savings for 1st Period
of Year V/2009.
Bank DKI terima penghargaan sebagai The Most
Expansive Financing untuk kategori unit usaha
Syariah aset < Rp1 triliun dalam Islamic Finance
Award, The Best Office Equipment, The Best
Islamic Banking Quality Award dari Karim Business
Consulting.
Bank DKI received an Islamic Finance Award as
The Most Expansive Financing on the category
of sharia business units with less than Rp1
trillion assets, The Best Office Equipment, and
The Best Islamic Banking Quality Award. These
Awards was presented by Karim Business
Consulting.
19.08.09 \
20.08.09 \
21.08.09 \
Penandatanganan MoU antara Bank DKI dengan
Departemen Agama RI tentang penerimaan dan
pembayaran biaya perjalanan ibadah haji.
Penandatanganan MoU antara Pemerintah provinsi
DKI Jakarta, KADIN DKI Jakarta & Bank DKI
tentang pemasaran produk dan jasa penjaminan/
asuransi.
Gubernur DKI Jakarta meresmikan gerai pajak di
Senayan City dan Pondok Indah Mall.
Signing of the MoU between Bank DKI and
the Department of Religion of the Republic of
Indonesia in regards with the payment for ‘haji’.
Signing of the MoU between the Provincial
Government of DKI Jakarta, KADIN DKI Jakarta
& Bank DKI in regards with the marketing of
insurance/warrant products and services.
The Governor of DKI Jakarta officially opened the
tax payment outlet at Senayan City and Pondok
Indah Mall.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
17
22.08.09 \
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
PT Bank DKI tahun 2009 yang memberhentikan
dengan hormat Dewan Komisaris Periode
23 Agustus 2006 s/d 22 Agustus 2009 dan
Pengangkatan Pejabat Sementara (Caretaker)
Dr. Ir. Mara Oloan Siregar, M.Si sebagai Komisaris
Utama, Ir. Hasan Basri Saleh, M.Sc sebagai
Komisaris.
The 2009 Extraordinary General Meeting of
Shareholders of PT Bank DKI had honorably
terminated the tenure of the Board of
Commissioners for the Period of 23 August
2006 - 22 August 2009 and appointed several
Caretaking Commissioners, who are Dr. Ir. Mara
Oloan Siregar, M.Si as President Commissioner
and Ir. Hasan Basri Saleh, M.Sc as Commissioner
of the Bank.
25.09.09 \
Peresmian Drive Thru Samsat Polda Metro Jaya
yang dapat melayani pembayaran perpanjangan
pajak kendaraan bermotor (PKB) atau perpanjangan
Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Wajib pajak
dapat melakukan pembayaran tersebut dengan
menggunakan kartu ATM Bank DKI.
The inauguration of Samsat Drive Thru at Polda
Metro Jaya that provides services for renewal of
vehicles tax payment (PKB) or renewal of vehicles
registration (STNK). The tax payments could be
carried out through Bank DKI’s ATM.
18
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2.09.09 \
8.09.09 \
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penyaluran
Dana Bergulir Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat
Kelurahan antara Bank DKI dengan Dinas Koperasi,
UMKM dan Perdagangan DKI Jakarta.
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penjaminan
Kredit Modal Kerja Pengadaan Barang/Jasa antara
Perum Jamkrindo dengan PT Bank DKI.
Signing of Cooperation for the Disbursement of the
Revolving Fund for the Economic Empowerment
of Village Communities with the Office of
Cooperatives, MSME and Trade of DKI Jakarta.
Signing of Cooperation for the Warranty of Capital
Working Credit for procuring materials/services
between Perum Jamkrindo and
PT Bank DKI.
14.10.09 \
21.10.09 \
Bank DKI turut menandatangani komitmen
bersama untuk meluncurkan produk TabunganKu
dan jargon edukasi perbankan 3P (Pastikan
Manfaatnya, Pahami Risikonya dan Perhatikan
Biayanya) di Bank Indonesia.
Bank DKI selenggarakan seminar “Implikasi Acquit
et de charge atas Kepengurusan dan Pengawasan
Perusahaan di Lingkungan BUMD” dalam forum
komunikasi BUMD DKI Jakarta.
Bank DKI participated in the signing of a joint
commitment to launch the “Tabunganku” (My
Savings) product with the educative tagline of 3P
(Be assured of the benefits, Understand the Risk
and Mind the fees) at Bank Indonesia.
Bank DKI conducted a seminar “ Acquit et de
charge implication towards the Organization and
Supervision of Companies within the BUMD
(regionally-owned enterprise) environment” under
the Communication Forum of BUMD DKI Jakarta.
9. 11.09 \
13.12.09 \
14.12.09 \
Manajemen Bank DKI berkunjung ke dewan
redaksi harian Warta Kota.
Direktur Utama Bank DKI, Winny Erwindia
terpilih sebagai Tokoh Finansial Indonesia 2009
kategori Top Regional Banker oleh Majalah
Investor pada Investor Awards 2009.
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Sistem
Pembayaran Elektronik pada Tiara Express antara
Express Group dengan Bank DKI dan ujicoba Kartu
Debit DKI.
President Director of Bank DKI, Winny Erwindia,
was awarded as the 2009 Financial Figures in
Indonesia in the Top Regional Banker Category.
This award was presented by Investor Magazine
on the event of 2009 Investor Awards.
Signing of Working Agreement on the Electronic
Payment System on Tiara Express Taxi between
Express Group and Bank DKI, as well as test drive
for DKI Debit Card.
The Management of Bank DKI conduct a working
visit to the Editorial Board of Warta Kota daily.
Muhamad Irfandi
(13 Januari 2006 - 14 Januari 2010)
(13 January 2006 - 14 January 2010)
23.12.09 \
Bank DKI mendapatkan penghargaan sebagai
Perusahaan Terpercaya dari Indonesian Institute
Corporate Governance (IICG) bersama Majalah
SWA pada Corporate Governance Perception
Index (CGPI).
Bank DKI received the award for Trusted
Company from the Indonesian Institute of
Corporate Governance (IICG) and SWA Magazine
based on the Corporate Governance Perception
Index (CGPI).
Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta
16 Oktober 1959, menjabat sebagai
Direktur Pemasaran Bank DKI sejak
13 Januari 2006. Meraih gelar Sarjana
Ekonomi di Universitas Jayabaya, dan
memulai karir sebagai karyawan Bank
Dagang Negara (BDN). Saat BDN merger
menjadi Bank Mandiri, diserahi amanah
sebagai Pemimpin Cabang Padang
Indarung. Selanjutnya di Bank Syariah
Mandiri menjadi Pemimpin Cabang
Utama Bandung, Corporate Secretariate,
Region Manager Wilayah Sumatera
Divisi Pembinaan Cabang, dan terakhir
sebagai Wakil Kepala Divisi Treasury dan
International.
Indonesian Citizen, born in Jakarta on
16 October 1959, served as Marketing
Director at Bank DKI since
13 January 2006. Obtained a Bachelor’s
degree in Economics from Jayabaya
University, and started his career as an
employee of Bank Dagang Negara (BDN).
When BDN was merged into Bank
Mandiri, he became Head of the Padang
Indarung Branch Office, and thereafter,
Head of the Main Mandiri Sharia Branch
Office in Bandung, Corporate Secretary,
Regional Manager for Sumatra Region of
the Branch Development Division, and
last served as Deputy Head of Treasury
and International Division.
Sebagaimana Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT Bank DKI tanggal
14 Januari 2010, telah mengakhiri masa
baktinya di Bank DKI.
Based on the resolution of Bank DKI’s
Extraordinary General Meeting of
Shareholders of 14 January 2010, his
tenure at Bank DKI was terminated.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
19
Penghargaan
Awards
12.02.09 \
Menerima “Tax Awards” sebagai “Tempat
Pembayaran Pajak Favorit Kelima Wilayah DKI
Jakarta tahun 2008” dari Direktorat Jenderal Pajak
– Departemen Keuangan RI.
Sebagai BPD terefesien dalam “Banking Eficiency
Award” yang diselenggarakan oleh Harian Bisnis
Indonesia dengan penilaian dan kriteria yang
dilakukan oleh juri independen.
Received “Tax Awards” as “The Fifth Favorite
Outlet for Tax Payment within DKI Jakarta Area in
2008” from Directorate General of Tax - Finance
Department of Republic of Indonesia.
Received an award as the most efficient BPD
on “Banking Efficiency Award” which was held
by Bisnis Indonesia Daily under criteria and
assessment that is set by independent judges.
09.06.09 \
09.06.09 \
09.06.09 \
Received award as “1st Best Overall Performance”
for services quality at the 2009 Banking Service
Excellence Awards under category of Regional Bank
which was judged by Marketing Research Indonesia
and Infobank Magazine.
Received award as “2nd Best Teller” for services
quality at the 2009 Banking Service Excellence
Awards under category of Regional Bank which
was judged by Marketing Research Indonesia and
Infobank Magazine.
Received award as “3rd Best Phone Handling”
for services quality at the 2009 Banking Service
Excellence Awards under category of Regional Bank
which was judged by Marketing Research Indonesia
and Infobank Magazine.
09.06.09 \
09.06.09 \
30.07.09 \
Received award as “3rd Best Customer Service”
for services quality at the 2009 Banking Service
Excellence Awards under category of Regional Bank
which was judged by Marketing Research Indonesia
and Infobank Magazine.
.
Received award as “2nd Best Satpam” for services
quality at the 2009 Banking Service Excellence
Awards under category of Regional Bank which
was judged by Marketing Research Indonesia and
Infobank Magazine.
Sebagai “1st Best Overall Performance” untuk
kualitas layanan dalam Banking Service Excellence
Awards 2009 kategori Bank Regional yang dinilai oleh
Marketing Riset Indonesia dan Majalah Infobank.
Sebagai “3rd Best Customer Service” untuk kualitas
layanan dalam Banking Service Excellence Awards
2009 kategori Bank Regional yang dinilai oleh
Marketing Riset Indonesia dan Majalah Infobank.
20
23.04.09 \
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Sebagai “2nd Best Teller” untuk kualitas layanan
dalam Banking Service Excellence Awards 2009
kategori Bank Regional yang dinilai oleh Marketing
Riset Indonesia dan Majalah Infobank.
Sebagai “2nd Best Satpam” untuk kualitas layanan
dalam Banking Service Excellence Awards 2009
kategori Bank Regional yang dinilai oleh Marketing
Riset Indonesia dan Majalah Infobank.
Sebagai “3rd Best Phone Handling” untuk kualitas
layanan dalam Banking Service Excellence Awards
2009 kategori Bank Regional yang dinilai oleh
Marketing Riset Indonesia dan Majalah Infobank.
Sebagai “Bank Berpredikat Sangat Bagus Atas
Kinerja Keuangan Tahun 2008” dari Majalah
Infobank.
Received award as “Bank with Excellent Financial
Performance in 2008” from Infobank Magazine.
30.07.09 \
Mendapatkan Golden Trophy Awards “Bank
Berkinerja Sangat Bagus” selama 5 tahun berturutturut mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2008
dari Majalah Infobank dalam “InfoBank Award”.
Received Golden Trophy Awards as “Bank with
Excellent Performance” for five consecutive years
since 2004 until 2008. The award was presented
by Infobank Magazine on the event of “InfoBank
Award”.
14.08.09 \
Penghargaan sebagai BPD terbaik “The Best
Service Quality & The Most Comfortable Office
Performing” dari majalah Property & Bank.
Received award as the Best BPD and “The Best
Service Quality & The Most Comfortable Office
Performing” from Property & Bank magazine.
23.12.09 \
Penghargaan sebagai perusahaan “terpercaya”
kategori non emiten non keuangan oleh Indonesian
Institute Corporate Governance bersama Majalah
SWA pada Indonesian Corporate Governance Awards.
Received award as “TRUSTED” company of non
issuer non financial category from the Indonesian
Institute of Corporate Governance and SWA
Magazine. The Award was presented on the event of
Indonesian Corporate Governance Awards.
15.08.09 \
15.08.09 \
Bank DKI Syariah received award as “The Most
Expansive Financing” for UUS category with less
than Rp1 trillion of assets. The award was presented
by Karim Business Consulting in the event of “Karim
Finance Awards”.
Bank DKI Syariah received Islamic Banking Quality
Award as “The Best Office Equipment” for UUS
category with less than Rp1 trillion of assets. The
award was presented by Karim Business Consulting
in the event of “Karim Finance Awards”.
Penghargaan kepada Bank DKI Syariah sebagai “The
Most Expansive Financing” untuk kategori UUS
dengan modal dibawah Rp1 Triliun yang diberikan
dalam “Karim Finance Awards” dari Karim Business
Consulting.
Penghargaan kepada Bank DKI Syariah sebagai
“The Best Office Equipment” Islamic Banking
Quality Awards untuk kategori UUS dengan modal
dibawah Rp1 Triliun yang diberikan dalam “Karim
Finance Awards” dari Karim Business Consulting.
10.12.09 \
10.12.09 \
Direktur Utama Bank DKI, Winny Erwindia sebagai Top
Finansial kategori Regional Banker dalam Penghargaan Tokoh
Finansial Indonesia dari Majalah Investor, dalam Investor
Awards 2009.
The President Director of Bank DKI, Winny Erwindia, received
a nomination as Top Regional Banker on the appreciation for
Indonesian Financial Figures. The award was presented by
Investor Magazine on the event of 2009 Investor Award.
Direktur Utama Bank DKI, Winny Erwindia
menerima Nominasi Top Regional Banker
dalam Penghargaan Tokoh Finansial Indonesia
dari Majalah Investor , dalam Investor Awards
2009.
The President Director of Bank DKI, Winny
Erwindia, received a nomination as Top Regional
Banker on the appreciation for Indonesian Financial
Figures. The award was presented by Investor
Magazine on the event of 2009 Investor Award.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
21
22
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Di tengah ketidakpastian
yang sempat mewarnai
sektor perbankan
nasional sepanjang
triwulan pertama 2009,
Bank DKI mampu
mengambil langkahlangkah antisipatif guna
membentengi Perseroan
dari dampak negatif krisis
keuangan global.
Amid the uncertainties that had
marked the national banking
sector throughout the first
quarter of 2009, Bank DKI
took anticipative measures to
safeguard the Bank against
possible adverse effects of the
global financial crisis.
Mara Oloan Siregar
Komisaris Utama
President Commissioner
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
23
Sambutan Dewan Komisaris
Message from the Board of Commissioner
Di tengah resesi ekonomi yang melanda banyak negara
Amid the economic recession that affected scores of nations in
pada tahun 2009, Indonesia mampu mencatat pertumbuhan
2009, Indonesia was able to post a positive economic growth
ekonomi positif saat mana berbagai negara di dunia mengalami
at a time when many countries in the world experienced
kontraksi ekonomi. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto
contracting economies. A Gross Domestic Product (GDP)
(PDB) Indonesia sebesar 4,5% selama tahun 2009 sangatlah
of 4.5% in 2009 was in stark contrast to the GDP growth of
mencolok bila dibandingkan dengan pertumbuhan PDB di
several other Southeast Asian nations that in general posted a
beberapa negara lainnya di Asia Tenggara yang pada umumnya
growth of less than 1.0% or even a negative growth.
mencatat pertumbuhan PDB di bawah 1,0% atau bahkan
negatif.
Selain pertumbuhan PDB yang positif, Indonesia juga
In addition to the positive GDP growth, Indonesia also posted
mencatat berbagai indikator ekonomi utama lainnya yang
other key economic indicators that were encouraging. The
menggembirakan. Tingkat suku bunga kebijakan (policy
policy rate of Bank Indonesia was reduced from 9.5% to
rate) Bank Indonesia diturunkan dari 9,5% menjadi 6,5% di
6.5% by year’s end; the currency exchange rate of the Rupiah
akhir tahun; nilai tukar mata uang Rupiah menguat sebesar
strengthened by approximately 15.7% against the US Dollar;
kurang lebih 15,7% terhadap Dolar Amerika sepanjang tahun;
while the annual inflation rate was the lowest in the last
sementara tingkat inflasi tahunan mencapai tingkatnya yang
decade, at 2.8% in 2009.
terendah dalam satu dasawarsa terakhir, yaitu 2,8% selama
tahun 2009.
Berbagai perkembangan yang menggembirakan tersebut
These encouraging developments were mainly driven by
terutama dipicu oleh konsumsi pasar domestik Indonesia yang
Indonesia’s domestic market consumption that had remained
masih kuat dan tidak terlalu terpengaruh oleh resesi ekonomi
robust and resilient against the global economic recession.
dunia. Penyerapan barang dan jasa di pasar domestik Indonesia
The absorption of goods and services in the domestic
mampu menyumbangkan 70% lebih dari komponen PDB
market contributed to more than 70% of the national GDP
nasional, dan oleh karenanya dapat mengimbangi penurunan
components, and therefore was more than sufficient to
ekspor yang terjadi akibat pasar ekspor global yang lesu.
compensate for the decline in exports as a result of the
weakening global export markets.
Penurunan ekspor Indonesia yang cukup tajam terimbangi oleh
The relatively sharp decline of Indonesia’s export was also
penurunan impor yang lebih tajam lagi, sehingga mengamankan
compensated by an even sharper decline in imports, thus
neraca pembayaran maupun cadangan devisa nasional.
securing the country’s balance of payment and foreign currency
Hal ini berdampak pada penguatan nilai mata uang Rupiah
reserves. This contributed to the strengthening of the Rupiah as
sebagaimana disebutkan di atas, beserta mengalirnya kembali
referred to above, and the return of foreign capital to Indonesia
modal asing ke Indonesia mulai kuartal kedua 2009 setelah
starting from the second quarter of 2009, following the outflow
sempat mengalir keluar saat memuncaknya krisis keuangan
during the peak of the global financial crisis at the end of 2008.
global di akhir tahun 2008. Dengan kembalinya modal asing
With the return of foreign capital to portfolio investments in
ke investasi portofolio di Indonesia, pasar modal Indonesia
Indonesia, the Indonesia Stock Exchange recovered from its
yang sempat terpuruk sejak tahun 2008 kembali bergairah
slump since 2008 to close the year 2009 with the second best
dan menutup tahun 2009 sebagai pasar modal dengan kinerja
performing market price index among Asia Pacific’s bourses.
pertumbuhan indeks harga kedua terbaik diantara bursa-bursa
Asia Pasifik.
24
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Sejalan dengan semua itu, sektor perbankan nasional juga
In line with all this, the national banking sector also showed
menunjukkan daya tahannya dari pengaruh krisis keuangan
its resilience towards the effects of the global financial crisis.
global. Pertumbuhan kredit perbankan selama tahun 2009
Total banking credit rose by 9.95% in 2009, growing from
mencapai sekitar 9,95%, tumbuh dari Rp1.307,68 triliun di akhir
Rp1,307.68 trillion at year-end 2008 to Rp1,437.93 trillion;
tahun 2008 menjadi Rp1.437,93 triliun; sementara simpanan
whereas total third party deposits grew by 12.53% from
dana pihak ketiga tumbuh sebesar 12,53% dari Rp1.753,3
Rp1,753.3 trillion to Rp1,973.04 trillion over the same period.
triliun menjadi Rp1.973,04 triliun dalam kurun waktu yang
sama.
Pencapaian Sasaran Kerja
Achieving Business Targets
Di tengah ketidakpastian yang sempat mewarnai sektor
Amid the uncertainties that had marked the national banking
perbankan nasional sepanjang triwulan pertama 2009, Bank
sector throughout the first quarter of 2009, Bank DKI took
DKI mampu mengambil langkah-langkah antisipatif guna
anticipative measures to safeguard the Bank against possible
membentengi Perseroan dari dampak negatif krisis keuangan
adverse effects of the global financial crisis. These measures
global. Beberapa langkah ini berhasil memastikan Bank DKI
succeeded in keeping Bank DKI on track to pursue its
tetap berada di jalur pengembangan yang telah ditetapkan,
stipulated growth target, in order to maintain sustainable
sehingga mampu mempertahankan pertumbuhan usaha yang
growth even in the most difficult of times.
berkelanjutan dalam kondisi usaha yang sulit sekalipun.
Direksi Bank DKI telah menyampaikan laporan hasil-hasil
The Board of Directors of Bank DKI has presented the results of
usaha dan kondisi keuangan Perseroan selama tahun buku
operations and financial condition of the Bank for the financial
2009 kepada Dewan Komisaris Perseroan, yang saat ini
year 2009 to the Board of Commissioners, which currently
terdiri dari seorang Komisaris yang telah ditunjuk oleh Rapat
comprises of a serving Commissioner that was appointed by
Umum Pemegang Saham dan dua orang Komisaris, termasuk
the General Meeting of Shareholders, and two Commissioners,
Komisaris Utama, yang saat ini berperan sebagai Pejabat
including the President Commissioners, who are currently
Komisaris Sementara (Caretaker Commissioner). Komisaris
serving as temporary Acting Commissioner (Caretaker
Utama dan anggota Komisaris Independen yang definitif akan
Commissioner). The definitive President Commissioner and
ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan
Independent Commissioner will be appointed at the next
berikutnya.
General Meeting of Shareholders of the Bank.
Laporan Direksi tersebut menunjukkan pencapaian kinerja
The Report of the Board of Directors indicates a performance
Perseroan yang pada umumnya telah sesuai dengan Rencana
that has generally met the Bank’s Budget and Business Plan
Kerja & Anggaran Perusahaan yang disepakati sebelumnya
that have been previously agreed to between the Board of
antara Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Dewan
Commissioners and the Board of Directors. The Board of
Komisaris menilai bahwa pencapaian sasaran tersebut berhasil
Commissioners is of the opinion that the Bank achieved its
diupayakan untuk pos laba bersih Perseroan, selain juga
target for profitability as well as for other key indicators such
pos-pos penting lainnya seperti pendapatan bunga bersih,
as net interest income, net interest margin, credit growth, third
marjin bunga bersih, pertumbuhan kredit, pertumbuhan
party deposit growth, and ratios on non performing loans and
simpanan dana pihak ketiga hingga rasio-rasio kredit
capital adequacy.
bermasalah dan kecukupan modal.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
25
Pada tahun 2009, Bank DKI mencatat laba bersih sebesar
In 2009, Bank DKI posted a net income of Rp141 billion, and
Rp141 miliar, dan pendapatan bunga bersih sebesar Rp802
net interest income of Rp802 billion on the achievement of
miliar atas pencapaian marjin bunga bersih rata-rata sebesar
an average net interest margin of 6.14% in 2009. The growth
6,14% sepanjang tahun 2009. Pertumbuhan jumlah kredit yang
of total outstanding credit was maintained at a level that is
diberikan dapat dijaga pada tingkat yang selaras dengan faktor
commensurate with the credit risk factors that had prevailed
risiko perkreditan bank yang berlaku pada tahun laporan, yaitu
in the year under review, which was a growth of 8.36% to
tumbuh sebesar 8,36% menjadi Rp6.770 miliar di akhir tahun
Rp6,770 billion as at year-end 2009; whereas growth of third-
2009; sementara pertumbuhan jumlah simpanan dana pihak
party deposits could be achieved higher, reaching 26.40% from
ketiga dapat diupayakan lebih tinggi, yaitu sebesar 26,40% dari
Rp9,678 billion to Rp12,234 billion. Meanwhile, as at year-end
Rp9.678 miliar menjadi Rp12.234 miliar. Sementara itu, hingga
2009, the net non performing loans (NPL) ratio was 2.05% and
akhir tahun 2009, rasio kredit bermasalah nett adalah 2,05%
the credit risk weighted CAR was 15.13%, both ratios well
dan CAR dengan perhitungan risiko kredit berada pada tingkat
within the statutory requirements.
15,13%, keduanya sesuai dengan batas-batas ketentuan yang
berlaku.
26
Pergantian Dewan Komisaris dan Komposisi Direksi
Perseroan
Changes in the Board of Commissioners and
Composition of the Board of Directors
Keputusan Pemegang Saham Pengendali sebagaimana
The decision of the Controlling Shareholders pursuant to
tertuang dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
the resolutions of the Extraordinary General Meeting of
Biasa Perseroan tertanggal 21 Agustus 2009, Perseroan tidak
Shareholders on 21 August 2009, the Bank did not extend the
memperpanjang masa jabatan tiga anggota Dewan Komisaris
tenures of the three members of the Board of Commissioners
yang masa jabatannya berakhir pada saat penutupan RUPSLB
whose tenures end upon the adjournment of said EGMS. The
tersebut. Keputusan RUPSLB tanggal 14 Januari 2010 tidak
resolution of the EGMS of 14 January 2010, did nor extend the
memperpanjang jabatan Direktur Pemasaran Perseroan.
tenure of the Marketing Director of the Bank.
Berkaitan dengan tidak dilanjutkannya masa bakti Dewan
In connection with the dissolution of the previous Board
Komisaris yang lama, maka sesuai dengan peraturan
of Commissioners, pursuant to the prevailing laws and
perundang-undangan yang berlaku seluruh Komite di bawah
regulations, all of the Committees under the Board of
Dewan Komisaris, yaitu Komite Audit, Komite Pemantauan
Commissioners, namely the Audit Committee, the Risk
Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi telah jatuh
Monitoring Committee and the Nomination and Remuneration
tempo masa kerjanya.
Committee have ended their respective service period.
Sebagai gantinya, RUPSLB tersebut melanjutkan masa
In exchange, the said EGMS decided to extend the tenure
jabatan seorang Komisaris, Sdr. Sukri Bey, dan menunjuk
of one Commissioner, Mr. Sukri Bey, and appointed
dua orang, yaitu Sdr. Hasan Basri Saleh sebagai Pejabat
Mr. Hasan Basri Saleh as a Temporary Caretaking
Sementara Komisaris dan saya sendiri sebagai Pejabat
Commissioner, and myself, as a Temporary Caretaking
Sementara Komisaris Utama. Sedangkan RUPSLB tanggal
President Commissioner. Meanwhile the EGMS of
14 Januari 2010 menetapkan seluruh anggota Direksi Perseroan
14 January 2010 resolved to retain all members of the Board
selain Direktur Pemasaran, untuk tetap menjalankan tanggung
of Directors with the exception of the Marketing Director to
jawab kepengurusan Perseroan sampai dengan keputusan
undertake the management of the Bank until the resolutions of
Rapat Umum Pemegang Saham yang berikutnya.
the next General Meeting of Shareholders.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Bank DKI berencana akan menunjuk anggota Dewan Komisaris
Bank DKI plans to appoint permanent members of the Board of
tetap pada Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya serta
Commissioners at the next General Meeting of Shareholders
membentuk Komite-Komite tersebut dalam waktu yang
and establish the Committees as quickly as possible. Because
secepat-cepatnya. Karena kekosongan Komite-Komite Dewan
of the vacuum of the Committees at the time of publication
Komisaris saat Laporan Tahunan ini diterbitkan, maka Bank DKI
of this Annual Report, Bank DKI could not include the
tidak dapat menyertai Laporan Komite-Komite Dewan Komisaris
official reports of the various Committees of the Board of
secara khusus pada Laporan Tahunan Perseroan kali ini.
Commissioners in this Annual Report.
Penutup
Closing
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
In closing, we extend our highest appreciation to all
besarnya kepada seluruh stakeholder atas kepercayaan dan
stakeholders for their continuing trust and support, especially to
dukungannya selama ini, khususnya kepada mitra dan nasabah,
business partners and customers, Bank Indonesia Authorities,
otoritas Bank Indonesia, dan Bapepam-LK serta Pemerintah
and Bapepam-LK and the Provincial Government of the Special
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan PD Pasar Jaya
District of the Capital City of Jakarta and PD Pasar Jaya as
selaku pemegang saham.
shareholders.
Semoga Allah SWT memberkati upaya kita bersama untuk
May God Almighty provide His blessings for the continuing
meraih pertumbuhan yang berkesinambungan bagi Bank
growth of Bank DKI and all of its shareholders in the years to
DKI dan segenap pemangku kepentingan di tahun-tahun
come.
mendatang.
Mara Oloan Siregar
Komisaris Utama
President Commissioner
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
27
28
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Hasan Basri Saleh
Sukri Bey
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
Mara Oloan Siregar
Komisaris Utama
President Commissioner
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
29
Profil Dewan Komisaris
Profile the Board of Commissioner
Mara Oloan Siregar
Komisaris Utama (Caretaker)
Warga Negara Indonesia, 52 tahun. Menjabat
Panjang (1992), Introduction to Big Principles and Application
sebagai Komisaris Utama (Caretaker) Perseroan sejak
(1992), Lokakarya Critical Success Factor (1993), Rapat
21 Agustus 2009. Menjadi Asisten Perekonomian dan
Koordinasi Nasional Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Administrasi Sekda Provinsi DKI Jakarta sejak April 2008
Pembangunan Berkelanjutan (1994), Pengembangan Wawasan
sampai dengan sekarang. Merangkap sebagai Plt. Walikota
Staf Bappeda DKI Jakarta (1995), Seminar Nasional Kemitraan
Jakarta Selatan (September – Desember 2008), Plt. Direktur
dan Sinkronisasi Investasi dalam Pembangunan Berwawasan
Utama PD. Pasar Jaya (2009), juga sebagai anggota Komisaris
Lingkungan (1996), Seminar Nasional Reformasi Hubungan
PT. Pembangunan Jaya Ancol sejak 2008. Jabatan yang pernah
Pusat-Daerah Menuju Indonesia Baru (1999), Seminar Nasional
diemban diantaranya adalah Kepala Dinas Koperasi dan UKM
Pemikiran Perencanaan dalam Era Transportasi 42 Tahun
Provinsi DKI Jakarta (2006 - 2007), Kepala BPM Provinsi DKI
Pendidikan Planologi di Indonesia (2001), dan The 14th Annual
Jakarta (2005), Wakil Bupati Administrasi Kepulauan Seribu
Meeting G15 Federation of Chambers of Commerce (2007).
(2005), Sekretaris Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
30
(2003), Kepala Bapeda Kabupaten Administrasi Kepulauan
Selain berpartisipasi dalam beberapa seminar, juga memiliki
Seribu (2001), Sekretaris Bappekodya Jakarta Utara (2001),
pengalaman sebagai penyaji seminar, lokakarya dan diskusi
Kepala Seksi Tata Ruang & Tata Guna Tanah Bidang Fisik dan
tingkat nasional mengenai wawasan manajemen pemerintahan
Prasarana Bapeda Provinsi DKI Jakarta (1996), Kepala Seksi
umum dan daerah. Juga berpengalaman menuangkan pokok-
Fisik & Prasarana Bidang Penelitian Bapeda DKI Jakarta (1992)
pokok pikiran strategis politik dalam negeri seperti menjadi
dan Kepala Seksi Tata Kota Kecamatan Kepulauan Seribu
kontributor untuk majalah Regom (Reinventing Government)
Sudin Tata Kota Jakarta Utara (1990).
sejak tahun 1998 - 2001.
Selama perjalanan karirnya banyak mengikuti pendidikan dan
Meraih gelar Sarjana Teknik bidang Planologi dari Institut Teknologi
pelatihan teknis. Tidak kurang dari 20 jenis pelatihan dan
Bandung pada tahun 1983, Magister ilmu Lingkungan dari
seminar yang pernah dijalani, diantaranya adalah Seminar
Universitas Indonesia pada tahun 1994 dan gelar Doktor bidang
Pembangunan Daerah dalam rangka Pembangunan Jangka
Ilmu Administrasi dari Universitas Indonesia pada tahun 2007.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Mara Oloan Siregar
President Commissioner (Caretaker)
Indonesian national, 52 years of age . Appointed as President
to Big Principles and Application (1992), workshop on Critical
Commissioner (Caretaker) on 21 August 2009. Currently
Success Factor (1993), National Coordination Meeting on
Assistant for Economics and Administration of the Regional
the Management of Natural Environment and Sustainable
Secretary of the DKI Jakarta Province since April 2008.
Development (1994), Broadening the perspectives of the
Concurrently serving as Acting Mayor of South Jakarta
Bappeda Staff of DKI Jakarta (1995), the National Seminar
(September – Desember 2008), Acting President Director of
on Investment Partnership and Synchronization in the
PD. Pasar Jaya (2009), and Commissioner of PT Pembangunan
environmentally friendly development (1996), the National
Jaya Ancol since 2008. Previous positions had included
Seminar on the reformation of State and Regional Relations
serving as Head of the Cooperatives and SME Office of
Towards a New Indonesia (1999), the National Seminar on the
the DKI Jakarta Province (2006 - 2007), Head of BPM DKI
Thinking and Planing in the Era of Transportation: 42 Years of
Jakarta Province (2005), Vice Regent of the Kepulauan Seribu
Planology Education in Indonesia (2001), and The 14th Annual
Administrative Regency (2005), Secretary of the Kepulauan
Meeting G15 Federation of Chambers of Commerce (2007).
Seribu Administrative Regency (2003), Head of Planning
and Development of the Kepulauan Seribu Administrative
In addition to participating in various seminars, he also has an
Regency (2001), Secretary of Bappekodya North Jakarta (2001),
experience as a speaker in several seminars, workshops and
Section Head of Town Planning & Land Use for Building and
discussion at the national level on various issues pertaining
Infrastructure of the Regional Planning Board, DKI Jakarta
to public management both at central and regional levels. He
(1996), Section Head of Building and Infrastructure Research
is also experienced in formulating strategic ideas concerning
of the Regional Planning and Development Board, DKI Jakarta
domestic politics, including being a contributor to Regom
(1992) and Section Head of Town Planning of the Kepulauan
(Reinventing Government) magazine,1998 - 2001.
Seribu Regency, North Jakarta Town Planning Office (1990).
He earned an Engineering degree in Planology from the
Throughout his career he underwent numerous educational and
Bandung Institute of Technology in 1983, Master’s degree
traning courses. No less than 20 trainings and seminars were
in Environmental Science from the University of Indonesia in
attended, including the Seminar on Regional Development in
1994 and a Doctorate degree in Public Administration from the
the Framework of Long Term Development (1992), Introduction
University of Indonesia in 2007.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
31
Sukri Bey
Sukri Bey
Komisaris
Commissioner
Warga Negara Indonesia, 56 tahun, Menjabat sebagai Komisaris
Indonesian national, 56 years of age . Appointed as Commissioner
Perseroan sejak 5 Maret 2009. Sejak Desember 2008 menjabat
of the Bank on 5 March 2009. Concurrently serving as Head of
sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi
the Regional Financial Management Board of the DKI Jakarta
DKI Jakarta (sampai sekarang). Jabatan yang pernah dipegang
Province since December 2008. Previous positions had included
diantaranya Asisten Keuangan Sekretaris Daerah, Kepala Badan
the Assistant to the Regional Financial Secretary, Head of the
Penanaman Modal & Pendayagunaan Kekayaan Usaha Daerah
Investment & Management of Regional Business Resources
(2006 - 2008), Kepala Dinas Koperasi & Usaha Kecil - Menengah
Board (2006 - 2008), Head of the Cooperatives & SME Office
(2004 - 2006), Kepala Biro Administrasi Perekonomian
(2004 - 2006), Head of the Economic Administration Bureau
(2001 - 2004), Wakil Kepala Badan Pengelola Perparkiran
(2001 - 2004), Deputy Head of Parking Lot Management
(1998 - 2001). Selain beberapa pengalaman di atas, pada
(1998 - 2001). In addition to the above positions, between
periode 2002 - 2004 pernah menjadi Komisaris pada
2002-2004 served as Commissioner of PT Pembangunan Jaya
PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Food Station Cipinang
Ancol and PT Food Station Cipinang as well as Secretary to the
serta Sekretaris Badan Pengawas pada PD. Pasar Jaya,
Supervisory Board of PD. Pasar Jaya, PD. PAM Jaya and
PD. PAM Jaya dan PD. Dharma jaya. Sedangkan pengalaman
PD. Dharma jaya. Whereas certain specific responsibilities include
spesifik yang pernah dilakukan adalah melakukan grouping
leading the grouping and formation of the Sub Holding Company
atau pembentukan Sub Holding terhadap BUMD dan mengatur
of the Regionaly-Owned Enterprise (BUMD) and helped formulate
standarisasi gaji bagi Dewan Komisaris dan Direksi BUMD.
the remuneration standardization for the Board of Commissioners
and the Board of Directors of BUMD.
32
Selama perjalanan karirnya banyak mengikuti pendidikan dan
Throughout his career, he underwent numerous training and
pelatihan teknis, diantaranya Sekolah Pimpinan Administrasi
educational courses, including Leadership Training on Basic
Tingkat Dasar (1987), Sistem Manajemen Proyek (1990).
Level Administration (1987), Project Management System
Pendidikan Latihan Sekolah Administrasi tingkat lanjutan
(1990). Training on Advanced Public Administration (1990),
(1990), Diklat Staf dan Pimpinan Administrasi Pertama (1998),
Administration Staff and Leaders Training (1998), The Second
Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan tingkat II (2003).
Administration Staff and Leaders Training (2003).
Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
He earned a degree in Economics from the Indonesian
Kristen Indonesia pada tahun 1982, gelar Pasca Sarjana
Christian University in 1982, Post-Graduate degree in
di bidang Manajemen Pemasaran dari STIE IPWI pada tahun
Marketing Management from STIE IPWI in1997 and another
1997 dan gelar Pasca Sarjana di bidang Manajemen dari
Post-Graduate degree in Management from Krisnadwipayana
Universitas Krisnadwipayana pada tahun 2008.
University in 2008.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Hasan Basri Saleh
Hasan Basri Saleh
Komisaris (Caretaker)
Commissioner (Caretaker)
Warga Negara Indonesia, 52 tahun, Menjabat sebagai Komisaris
Indonesian national, 52 years of age . Appointed as Commissioner
Perseroan sejak 21 Agustus 2009. Saat ini menjabat sebagai
of the Bank on 21 August 2009. Concurrently, serving as Head
Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Provinsi DKI
of the Investment and Promotion Board of DKI Jakarta Province
Jakarta (2009), Jabatan sebelumnya Kepala BPM &PKUD
(2009). Previous positions had included Head of Head of the
(Badan Penanaman Modal dan Pendayagunaan Kekayaan Usaha
Investment & Management of Regional Business Resources
Daerah), Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi
Board, Head of Economic Administration Bureau of the Regional
DKI Jakarta (2006), Kepala Bidang Sarana dan Prasarana
Secretariate of DKI Jakarta Province (2006), Section Head of City
Kota LH Bappeda Provinsi DKI Jakarta (2004), Kepala Bidang
Facilities and Infrastructure of Bappeda of DKI Jakarta Province
Pengkajian dan Pengembangan Bappeda Provinsi DKI Jakarta
(2004), Head of Research and Development of Bappeda of DKI
(2003), Kasubbid Perhubungan bidang SPKLH Bapeda (2002),
Jakarta Province (2003), Head of Sub-Section Transportation of
Kepala Seksi Perhubungan Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda
SPKLH Bappeda (2002), Head of Transportation Falicities and
Provinsi DKI Jakarta (2001), Kepala Seksi Angkutan Barang,
Infrastructure of Bappeda of DKI Jakarta Province (2001), Section
DIT LLAK (Direktorat Lalu Lintas & Angkutan Kota), Ditjen
Head on Cargo Transportation, DIT LLAK (Directorate of Traffic &
Perhubungan Darat (1993).
City Transport), Directorate General of Land Transportation (1993).
Perjalanan karirnya, diawali dengan menjadi Konsultan
His career began as a Management Consultant in various
Manajemen dalam menangani proyek-proyek mulai tahun
project between 1983-1990, thereafter from 1991-1993, as
1983 - 1990, kemudian dari tahun 1991 - 1993, sebagai staf
a staff at the Directorate of Traffic and City Transport in the
pada Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kota pada Ditjen
Directorate General of Land Transportation and Team member
Perhubungan Darat dan anggota Tim dalam penyusunan dan
in the formulation and negotiation for the High Way Sector Loan
negosiasi High Way Sector Loan dari IBRD (World Bank). Selain
from IBRD (World Bank). In addition, he served as Managing
itu, menjadi Ketua Pelaksana Joint Working Group Penyusunan
Head of the Joint Working Group for the Formulation of the
Basic Design MRT Blok M-Kota 1995/1996 dan menjadi
Basic Design of MRT Blok M-Kota 1995/1996 and Advisor to
Penasehat Ketua Bappeda dalam bidang Prasarana serta
the Chairman of Bappeda in the field of Infrastructure, and
Ketua Tim Penyusunan sistem busway untuk penerapan di
Head of Formulating Team for the Busway System in Jakarta
Jakarta yang bekerjasama dengan GTZ – Jerman (1997 - 1999),
in cooperation with GTZ – Germany (1997 - 1999), and as part
serta sebagai tim “Collaborative Study Committee For Urban
of the Team for the “Collaborative Study Committee For Urban
Railways In Asia”.
Railways In Asia”.
Pengalaman tersebut ditunjang dengan pengalamannya dalam
These experiences were augmented by his participation in
mengikuti berbagai studi banding di luar negeri seperti studi
various comparative studies undertaken overseas including the
banding system monorail di Cina, Korea dan Jepang (2005),
monorail system in China, Korea and Japan (2005), comparative
Studi Banding pembangunan dan pengoperasian busway di
studies on the development and operating busways in Frankfurt,
Frankfurt, London, Curitiba dan Sao Paolo (1999), Studi Banding
London, Curitiba and Sao Paolo (1999), Comparative studies on
sistem operasi dan kinerja MRT di Singapore, Hong Kong dan
MRT operating systems and performances in Singapore, Hong
Tokyo (1996), Road Safety Engineering (AIP) Course di Notting
Kong and Tokyo (1996), Road Safety Engineering (AIP) Course
Ham Forest, Inggris (1993), Training Course untuk sistem
in Notting Ham Forest, Inggris (1993), Training Course for the
operasi dan manajemen Light Rail Transit di enam kota besar di
operating and management system of Light Rail Transit in six
Jerman (1992) dan JICA training course in Train Operation and
major cities of Germany (1992) and JICA training course in Train
Management di Toyo dan Osaka Jepang (1991). Pencapaian lain
Operation and Management in Toyo and Osaka, Japan (1991).
yang bisa dicatat adalah pengalamannya menjadi nara sumber
Other notable achievements included acting as moderator
dan pembicara dalam berbagai seminar dan workshop sejak
and speaker in various seminars and workshops since 1992.
tahun 1992. Management di Toyo dan Osaka Jepang (1991).
Management in Toyo and Osaka, Japan (1991).
Mendapatkan gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi
He earned a degree in Civil Engineering from the Bandung
Bandung pada tahun 1983 dan Pasca Sarjana Bidang Sistem
Institute of Technology in 1983 and a Master’s degree in Highway
dan Teknis Jalan Raya Institut Teknologi Bandung tahun 1988.
Systems and Technology from the same Institute in 1988.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
33
34
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Jumlah aktiva hingga
akhir tahun 2009
mencapai Rp15.431,1
miliar, meningkat
sebesar 13,24% dari
Rp13.547,2 miliar pada
tahun 2008. Sedangkan
ekuitas meningkat
11,70% menjadi Rp906.8
miliar di akhir tahun
laporan.
Total assets as at year-end
2009 reached Rp15,431.1
billion, an increase of 13.24%
from Rp13,547.2 billion at
year-end 2008. Whereas total
stockholders’ equity increased
by 11.70% to Rp906.8 billion
as at the end of the year in
review.
Winny Erwindia
Direktur Utama
President Director
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
35
Laporan Direksi
Message from the Board of Director
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
With praises to God Almighty, we are pleased to present the
Maha Esa, perkenankan kami menyampaikan pokok-pokok
highlights of the results of operations of PT Bank DKI for the
pencapaian dan hasil usaha PT Bank DKI selama setahun yang
year ending 31 December 2009.
berakhir 31 Desember 2009.
Bank DKI mencatatkan laba bersih sebesar Rp140,7 miliar
Bank DKI posted a net profit of Rp140.7 billion with a net
dengan pendapatan bunga bersih sebesar Rp802,3 miliar pada
interest income of Rp802.3 billion in 2009, an increase of
tahun 2009, masing-masing meningkat sebesar 21,55% dan
21.55% and 19.35% from Rp116.4 billion and Rp672.4 billion,
19,35%, dari Rp116,4 miliar di tahun 2009 dan Rp672,4 miliar
respectively, in 2008.
pada tahun 2008.
Gejolak pasar modal dan sektor keuangan dunia di akhir tahun
The volatile global financial sector and capital markets at the
2008 memberi dampak yang tidak kecil terhadap kondisi
end of 2008 had a considerable impact on the condition of
perbankan nasional pada awal tahun 2009, antara lain ditandai
the national banking sector in early 2009, which was marked
oleh pengetatan likuiditas, penurunan nilai tukar Rupiah secara
among other things by the liquidity crunch, a sharp decline of
tajam, peningkatan suku bunga bank, selain juga risiko kredit
the Rupiah exchange rate, and increasing bank interest rate in
perbankan yang meningkat.
addition to the growing bank credit risk.
Menghadapi kondisi ini, Bank DKI mengambil langkah-langkah
In the face of these conditions, Bank DKI took anticipatory
antisipatif terhadap kemungkinan Perseroan terkena dampak
measures against the possibility that the Bank might be affected
krisis. Dua langkah yang menurut hemat kami paling kunci
by the crisis. Two critical measures in our opinion were (i) limiting
adalah (i) membatasi pemberian kredit baru guna menurunkan
the disbursement of new credit in order to reduce credit risk
paparan risiko kredit sekecil mungkin, dan (ii) meningkatkan
exposure to the minimum, and (ii) increasing funding activities in
kegiatan pendanaan untuk mengamankan posisi likuiditas Bank.
order to safeguard the Bank’s liquidity position.
Berkat strategi itu, Bank DKI mengayunkan langkahnya dengan
Supported by this strategy, Bank DKI strode confidently
pasti sepanjang tahun 2009, meredam potensi dampak
throughout 2009, mitigating any potential impact of the crisis
krisis terhadap kelancaran usaha Bank, mengamankan aktiva
on the viability of the Bank’s businesses, protecting earning
produktif dari risiko kredit yang meningkat, mengupayakan
assets from the growing credit risk, striving for sustainable
pertumbuhan yang berkelanjutan, serta mengembangkan
growth, and developing adequate resources in order to ensure
sumber daya yang memadai dalam rangka memastikan masa
the future of the Bank.
depan Perseroan.
36
Bank DKI berhasil mencapai sebagian besar sasaran usaha
Bank DKI achieved most of its business targets for 2009,
yang telah ditetapkan di tahun 2009, termasuk pertumbuhan
including the growth of credit, third party funds, and net profit
kredit, simpanan dana pihak ketiga dan laba bersih Perseroan.
of the Bank. These achievements brought confidence to the
Berbagai pencapaian tersebut memberi keyakinan kepada
rank-and-file of Bank DKI that the transformation efforts that
segenap jajaran Bank DKI bahwa transformasi usaha yang telah
have been in progress over the past three years are starting to
bergulir sejak tiga tahun yang lalu mulai membuahkan hasil.
bear fruits.
Pendapatan bunga, termasuk provisi dan komisi, meningkat
Interest income, including provision and commission, increased
sebesar 16,57% dari Rp1.425,0 miliar di tahun 2008 menjadi
by 16.57% from Rp1,425.0 billion in 2008 to Rp1,661.2 billion
Rp1.661,2 miliar pada tahun 2009, mencerminkan fondasi Bank
in 2009, reflecting the foundations of Bank DKI that are more
DKI yang semakin kokoh dalam kondisi yang sulit sekalipun.
sturdy even during the most challenging times.
Jumlah kredit yang diberikan meningkat sebesar 8,36% menjadi
The total outstanding credit increased by 8.36% to Rp6,769.8
Rp6.769,8 miliar di akhir tahun 2009, dari Rp6.247,5 miliar di
billion as at year-end 2009, from Rp6,247.5 billion in 2008.
tahun 2008. Namun demikian, jumlah simpanan dana pihak
However, the total amount of third party deposits rose higher
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
ketiga meningkat lebih tinggi lagi yaitu sebesar 26,40% menjadi
by 26.40% to Rp12,234 billion as at year-end 2009. This
Rp12.234 miliar di akhir tahun 2009. Perkembangan ini membawa
brought the Loan to Deposit Ratio (LDR) to 57.25% at year-end
Rasio Pinjaman terhadap Simpanan (LDR) ke tingkat 57,25% di
2009, declining slightly from 66.98% at year-end 2008.
akhir tahun 2009, menurun dari 66,98% di akhir tahun 2008.
Jumlah aktiva hingga akhir tahun 2009 mencapai Rp15.431,1
Total assets as at year-end 2009 reached Rp15,431.1 billion, an
miliar, meningkat sebesar 13,24% dari Rp13.547,2 miliar pada
increase of 13.24% from Rp13,547.2 billion at year-end 2008.
tahun 2008. Sedangkan ekuitas meningkat 11,70% menjadi
Whereas total stockholders’ equity increased by 11.70% to
Rp906.8 miliar di akhir tahun laporan.
Rp906.8 billion as at the end of the year in review.
Tetap Fokus pada Empat Segmen Utama
Remaining Focused on Four Key Segments
Sepanjang tahun 2009, Bank DKI kian memfokuskan kegiatan
Throughout 2009, Bank DKI focused its business activities
usahanya pada empat segmen utama yang memberi peluang
on the four key segments that provide the Bank with long-
pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan, yaitu: (i)
term growth opportunities that are sustainable, namely: (i)
segmen perbankan konsumer; (ii) segmen perbankan komersial
the consumer banking segment; (ii) the commercial banking
(iii) segmen perbankan Mortgage & Housing dan UKM serta (iv)
segment; (iii) Mortgage & Housing and SME banking segment;
segmen perbankan syariah.
and (iv) sharia banking segment.
Segmen perbankan konsumer memberikan Bank DKI niche
The consumer banking segment provides Bank DKI with a
market berupa guru yang berjumlah lebih dari 200.000 nasabah,
niche market in the form of teachers numbering more than
pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berjumlah lebih
200,000 customers, employees of the Provincial Government
dari 100.000 orang selain pengembangan produk JakCard yang
of DKI Jakarta numbering more than 100,000 customers, in
berkesinambungan, antara lain sebagai alat bayar Busway,
addition to the continuing development of the JakCard product
kartu bayar pada jaringan Indomaret, dan nantinya dapat
as payment tool for the Busway transportation system, debit
dipergunakan untuk pembayaran tiket transportasi di Kereta
card in the Indomaret retail chain, and eventually as a ticketing
Api Listrik yang menghubungkan Jakarta dengan beberapa
payment system for the Commuter Train connecting Jakarta
kota satelitnya. Ke depan, JakCard akan dapat digunakan
and its satellite towns. Going forward, JakCard will be used as
sebagai alat pembayaran semua moda transportasi se-DKI-Jaya.
the payment card for all modes of transportation in the capital
Dari segi pemberian kredit, segmen konsumer mempunyai
city of Jakarta. In terms of credit, the consumer segment holds
portofolio tertinggi dibanding segmen lainnya atau sebesar
the largest portfolios compared to other segments, accounting
60,87% dari total portofolio kredit.
for 60.87% of the Bank’s total loans portfolio.
Segmen perbankan komersial menitikberatkan pada
The commercial banking segment emphasizes on lending to the
pembiayaan sektor pekerjaan umum dan pengembangan
public works sector and infrastructure development, especially
infrastruktur, khususnya di wilayah DKI Jaya, merupakan bisnis
in the Greater Jakarta Metropolitan Area, representing the core
inti Bank DKI sebagai Bank Pembangunan Daerah. Hingga
business of Bank DKI as a Regional Development Bank. As of
akhir tahun 2009, segmen perbankan ini memberi kontribusi
year-end 2009, this banking segment generated a significant
pendapatan yang cukup besar. Portofolio segmen komersial
contribution to earnings. The commercial banking portfolio
mencapai 19,16% dari total portofolio kredit selama tahun
accounted for 19.16% of the Bank’s total loans portfolio in
2009. Memasuki tahun 2010, Bank DKI menyambut baik
2009. Entering the year 2010, Bank DKI welcomes the efforts
peluang pembangunan infrastruktur yang tengah digalakkan
by the Government to boost infrastructure development,
Pemerintah, antara lain melalui pola pengembangan Public
among other things through the Public Private Partnership
Private Partnership.
development scheme.
Segmen Mortgage & Housing memfokuskan pada pembiayaan
The Mortgage & Housing segment focused on providing Public
Kredit Perumahan Rakyat baik primary house maupun
Housing Credit, whether primary or secondary mortgages as well
secondary mortage serta kredit program kerjasama dengan
as program credits with the cooperation of several institutions. In
berbagai lembaga. Selain itu, juga melayani sektor Usaha Mikro,
addition to mortgages, this segment also serves the Micro, Small
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
37
Kecil dan Menengah (UMKM) dan merupakan wujud komitmen
and Medium Size Enterprise (MSME) market and constitutes the
Bank DKI dalam mendukung program pembangunan DKI Jaya
commitment of Bank DKI to support the development programs
yang juga mencakup upaya pemberdayaan perekonomian
of DKI Jaya that also encompasses the efforts to empower local
masyarakat melalui pengembangan sektor UMKM.
economies through the development of the MSME sector.
Total portofolio mortgage termasuk UKM menyumbangkan
The total mortgage portfolio, including SME credit, accounted
10,60% dari total portofolio kredit Bank DKI. Dan sebagai
for 10.60% of the Bank’s total loans portfolio. As a concrete
wujud nyata pelayanan kepada sektor UMKM, di awal tahun
manifestation of the Bank’s services to the MSME sector, in
2010 Bank DKI membentuk Grup UMKM yang nantinya juga
early 2010 Bank DKI has formed the MSME Group that will
menangani Kredit Usaha Rakyat yang pendanaannya berasal
undertake the Kredit Usaha Rakyat (People’s Business Credit)
dari Pemerintah RI.
funded by the Government.
Segmen perbankan syariah melayani kebutuhan masyarakat
The sharia banking segment serves the public on the benefits
akan manfaat pelayanan perbankan yang berbasiskan syariah
of banking services that are based on the Islamic sharia
Islam, sekaligus juga mengisi salah satu segmen perbankan
principles, as well as meeting the needs of one of the fastest
yang tumbuh secara pesat dalam beberapa tahun ini dan
growing banking segments over the past several years,
menyumbangkan 9,37% dari total portofolio kredit Bank DKI.
accounting for 9.37% of the Bank’s total loans portfolio.
Hadir di Tengah Masyarakat
Reaching out to the Public
Pada tahun 2009, Bank DKI berhasil menuntaskan program
In 2009, Bank DKI completed its rebranding program including
rebranding berikut renovasi seluruh kantor cabang dan kantor
the renovation of all branch offices and sub-branch offices,
cabang pembantu maupun kantor kas dan payment point,
as well as cash office and payment points, including sharia
termasuk kantor syariah yang berjumlah 160 kantor layanan di
branches, all of which totaled 160 service outlets throughout
hampir seluruh penjuru DKI Jaya. Tampilan kantor dan gerai
DKI Jakarta. The new look of offices and outlets that are
yang modern serta dinamis, pelayanan yang lebih bersahabat
both modern and dynamic, services that are friendly and
sekaligus profesional, kehadiran Bank DKI di mal-mal utama di
professional, the presence of Bank DKI outlets in major malls
akhir minggu, semua ini adalah untuk melayani warga Jakarta
on weekends, all this represents Bank DKI’s effort to reach out
lebih dekat selain lebih mendekatkan Bank DKI ke warga Jakarta.
more to the citizens of DKI Jakarta.
Sejak 2009, Bank DKI berinisiatif membuka layanan kantor
Since 2009, Bank DKI has taken the initiative to open a cash
kas di beberapa Mal Jakarta, guna melayani masyarakat yang
service outlet in several malls of Jakarta, to serve the needs
ingin membayar pajak, membayar perpanjangan STNK dan lain
of those who have to pay their taxes, extend their vehicle
sebagainya, diantaranya di Senayan City dan Pondok Indah
registration and other banking payments, among other locations
Mall. Memahami kesibukan warga kota Jakarta metropolitan
at the Senayan City and Pondok Indal malls. Understanding the
yang hanya memiliki waktu untuk bekerja sepanjang minggu,
busy nature of the citizens of the Metropolitan Jakarta who
maka Bank DKI menyediakan diri untuk hadir di tengah warga
usually only have time for work during weekdays, Bank DKI
Jakarta yang membanjiri Mal di setiap akhir minggu. Maka,
offers its services to the good people of Jakarta who normally
sambil berekreasi di Mal bersama keluarga, warga kini dapat
throng the malls on weekends. Thus, while enjoying family
membayar PBB, membayar STNK dan berbagai pembayaran
time at the mall, customers can now pay their PBB (Property
lainnya, dalam kenyamanan sebuah Mal. Selain itu, Bank DKI
Tax), STNK (Vehicle registration) and other banking transactions
menyediakan layanan perbankan untuk mendukung Samsat
in the comfort of the Mall. In addition, bank DKI also provides
Drive Thru di Polda Metro Jakarta Selatan dan di Jakarta Barat.
its banking services to support the Samsat Drive Thru of Polda
Metro (Traffic Police Stations) in South and West Jakarta.
Kehadiran Bank DKI di tengah warga kota Jakarta – dengan
The presence of Bank DKI among the citizens of Jakarta – with
layanan senyumnya yang khas – juga tidak lepas dari partisipasi
its characteristic service with a smile – is also an integral part
serta dukungan Bank DKI kepada program Pemerintah Provinsi
of and support to the program of Provincial Government of DKI
DKI Jakarta untuk menjadikan Jakarta sebagai Kota Pelayanan
Jakarta to transform Jakarta into a Service City.
(Service City).
38
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Meningkatkan Mutu serta Cakupan Pelayanan
Increasing the Quality and Scope of Service
Seiring dengan penampilan citra perusahaan yang baru, Bank
In line with the new image of the Bank, Bank DKI undertook a
DKI melakukan serangkaian peningkatan pelayanan baik dari
series of improvements to increase the level of service in terms
segi infrastruktur maupun sumber daya manusia. Pada tahun
of infrastructure and human resources. In 2009, Bank DKI added
2009, Bank DKI menambah jumlah ATM sehingga jaringan
the number of its ATM, bringing the total number of ATM in
ATM Bank DKI per akhir tahun 2009 menjadi 131 mesin ATM.
Bank DKI ATM Network as at year-end 2009 to 131 ATM units.
Jumlah kantor cabang dan kantor cabang pembantu pun
The number of branch offices and sub-branch offices was also
ditambah sesuai rencana pengembangan Bank.
increased in accordance with the development plan of the Bank.
Platform teknologi informasi yang terus dikembangkan Bank
The information technology platform that was continuously
DKI selama tahun 2009 semakin meningkatkan kemampuan
upgraded throughout 2009, has enhanced the capabilities
Bank DKI dalam melayani nasabah, khususnya di segmen
of Bank DKI to serve its customers, especially those in the
perbankan konsumer, ritel komersial dan syariah yang
consumer, retail commercial and sharia banking segments, the
membutuhkan penanganan transaksi maupun rekening bank
individual banking accounts and transactions of which continue
perorangan dalam volume yang terus bertambah jumlahnya dari
to increase in both numbers and volume from year to year.
tahun ke tahun.
Sementara dari segi sumber daya manusia, pada tahun 2008
Meanwhile, from the human resources perspective, in 2008
Bank DKI mulai meletakkan dasar-dasar pendidikan sumber
Bank DKI began to lay down the basic foundations for the
daya manusia dalam jangka panjang. Bank DKI telah memiliki
long-term training of human resources. Now, Bank DKI has
jenjang pendidikan karyawan secara berkesinambungan mulai
equipped itself with employee training programs that are
dari Staff Development Program, dan pada tahap berikutnya
continuous starting from Staff Development Program to
yang berlanjut pada Manager Development Program yang telah
Manager Development Program, and beginning from early
diimplementasikan di awal 2010 dan Executive Development
2010, the Executive Development Program.
Program pada tahapan berikutnya.
Tidak berhenti pada aspek pengetahuan serta ketrampilan
Not restricting itself merely to the development of knowledge
individu semata, Bank DKI juga melatih dan menanamkan
and skills for the individuals, Bank DKI also trains and cultivates
budaya ‘melayani’ pada setiap karyawan, antara lain melalui
the ‘service’ culture on each and every employee, among other
program SENYUM yang diartikan sebagai “service excellence
things through the SMILE program that is associated with
yang utama”. Program ini dinamakan Senyum 227 yang
the “primary service excellence”. This program is called the
diterjemahkan sebagai “senyum bibir selebar dua sentimeter ke
Smile 227, which is taken to mean “A smile of the lip by two
kiri dan kanan, selama tujuh detik”.
centimeters on either side, for seven seconds”.
Program peningkatan layanan ini merupakan salah satu dari
This service enhancement program is part of the Widely
Widely Important Goals (WIG’s) ditahun 2009 yaitu tiga
Important Goals (WIGs) that Bank DKI had set for in 2009,
fokus yang utama yang menjadi prioritas manajemen dalam
encompassing three main focuses that represent the priorities
pencapaian kinerja di tahun 2009, yaitu peningkatan Service
of management in performance achievement of 2009, namely
Excellence, penurunan NPL dan efisiensi operasional.
Service Excellence, Reduction of NPL and Operating Efficiency.
Dan yang membanggakan, Bank DKI mampu mempertahankan
It is with some pride that we report of the success of Bank
sebagai “BPD Terbaik Pertama” dalam Service Excellence
DKI in retaining its position as “The First Best Regional
yang dinilai oleh Marketing Riset Indonesia dan Majalah
Development Bank” in terms of Service Excellence according
InfoBank, sebagaimana edisi April 2010 No. 373 Volume
to Marketing Riset Indonesia and InfoBank Magazine, in its
XXXII. Sedangkan yang terkait dengan efisiensi, Bank DKI
April 2010 edition No. 373 Volume XXXII. While in terms of
memperoleh penghargaan sebagai BPD Terefisien dari Harian
efficiency, Bank DKI garnered the award as The Most Efficient
Bisnis Indonesia pada April 2009.
Regional Development Bank from the Harian Bisnis Indonesia
daily in April 2009.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
39
Menggalang Persatuan Bank-Bank Pembangunan
Daerah
Harnessing Unity among Regional Development
Banks
Bank DKI terus berupaya meningkatkan peranan Bank
Bank DKI continues to enhance the roles of the Regional
Pembangunan Daerah sebagai suatu kekuatan perbankan
Development Bank (BPD) as a national banking force under
nasional yang terhimpun dalam persatuan Asosiasi Bank
the Association of Regional Development Banks (ASBANDA).
Pembangunan Daerah (ASBANDA). Setelah berhasil melakukan
Following the success of arranging loans syndications for a
pembiayaan sindikasi untuk beberapa proyek, diantaranya
number of projects, including the construction of a power plant
pembangunan pembangkit listrik yang mana Bank DKI sebagai
in which Bank DKI acted as the lead arranger for the credit
lead arranger untuk sindikasi kredit senilai Rp4,7 triliun yang
syndication amounting to Rp4.7 trillion under the name of
dinamakan ASBANDA-PLN Merah Putih.
ASBANDA-PLN Merah Putih.
ASBANDA memperkuat kebersamaannya dengan
ASBANDA also strengthened its unity by launching the BPDNet
meluncurkan BPDNet Online yang menghubungkan jaringan
Online that linked the network of BPD across Indonesia on-line.
BPD seluruh Indonesia secara on-line. Selama tahun 2009,
In 2009, ASBANDA pursued other cooperations among the
ASBANDA mencoba merajut kebersamaan BPD untuk
BPDs in order to accelerate business activities between and
akselerasi peningkatan bisnis antar BPD, diantaranya melalui
among BPDs, among other things by organizing workshops
penyelenggaraan lokakarya yang mengupas peran BPD untuk
that explore the roles of BPD in the acceleration of regional
pencepatan pembangunan daerah. Selain itu adalah kerjasama
development. In addition, BPD cooperated with BKN (the State
BPD dengan BKN (Badan Kepegawaian Negara) untuk
Employment Board) to implement the Electronic Employee
implementasi Kartu Pegawai Elektronik (KPE) yang berbasis
Card using the JakCard as the basis. The mortgage market
JakCard. Sektor Mortgage pun menjadi perhatian BPD dengan
was also a target for BPD with the cooperation of BPD and
dilakukannya kerjasama BPD dengan Kementerian Perumahan
the Ministry of Public Housing of the Republic of Indonesia
Rakyat RI untuk ekspansi KPR BPD. Sementara untuk
to expand the BPD KPR (mortgage). While to forge closer
menjalin silahturahmi antar karyawan BPD, di tahun 2009 juga
relations among BPD employees, in 2009, ASBANDA organized
dilaksanakan Pekan Olah Raga & Seni (PORSENI) ke VIII yang
the Sports and Arts Week (PORSENI) VIII that was held in
diselenggarakan di Balikpapan Kalimantan Timur.
Balikpapan, East Kalimantan.
Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Dalam rangka memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan,
In order to ensure its sustainable growth, and realize its
serta mencapai visi Bank DKI untuk menjadi bank terbaik
vision to become the Best Bank that Inspires Pride among
dalam kelasnya yang dapat dibanggakan oleh seluruh
stakeholders, Bank DKI has strengthened its corporate
pemangku kepentingan, Bank DKI terus memperkuat tata
governance, including the internal control and risk management
kelola perusahaan, termasuk struktur pengendalian internal dan
structure and the implementation of standard operating
manajemen risiko, serta penerapan standar baku operasi yang
procedures that are more uniformal and transparent.
lebih seragam dan transparan.
40
Di tahun 2009, Bank DKI telah membuat Piagam GCG yang
In 2009, Bank DKI has formulated the GCG Charter that
berisi pelaksanaan prinsip-prinsip GCG bagi karyawan, Direksi
contains the implementation of GCG principles among
maupun Komisaris termasuk mengatur yang terkait dengan
employees, Directors and Commissioners including covenants
keterbukaan informasi, benturan kepentingan, pemberian
that regulate issues on information disclosures, conflict of
hadiah, sumbangan, komisi, entertaintment maupun
interest, gratification, contribution, commission, entertainment
pengadaan barang dan jasa. Selain itu Bank DKI juga telah
as well as the procurement of goods and services. In
mengimplementasikan Enterprise Risk Management (ERM)
addition, Bank DKI has also implemented the Enterprise Risk
yang merupakan pengendalian risiko perusahaan secara
Management (ERM) that constitutes an integrated and holistic
menyeluruh dan terintegrasi, serta menyelaraskan visi dan
risk management undertaking, which also aligns the vision
misi Perseroan dengan strategi pemilihan risk appetite dan risk
and mission of the Bank with the level of risk appetite and risk
tolerance serta tindakan mitigasi yang akan dilakukan.
tolerance as well as the mitigating measures adopted.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Fungsi compliance juga ditingkatkan di setiap lini operasi dengan
The compliance function has also been increased at every
melakukan berbagai survei dan memastikan bahwa setiap
level of operations through various surveys and by ensuring
karyawan Bank DKI memiliki kompetensi dan integritas yang
that each and every employee of Bank DKI has the level of
sesuai dengan bidang pekerjaannya masing-masing. Pada tahun
competence and integrity that is adequate for their respective
2009, sebagaimana pada dua tahun berturut-turut sebelumnya,
jobs and responsibilities. In 2009, as in the two previous years,
Bank DKI mengikuti survei IICG (Indonesian Institute of
Bank DKI participated in the IICG (Indonesian Institute of
Corporate Governance), dimana Bank DKI kembali meraih
Corporate Governance) survey, in which Bank DKI again earned
predikat “Terpercaya” sebagai Non Emiten - Non BUMN Terbaik
the predicate of “Trusted” as a The Best Non Issuer - Non SOE
pada Corporate Governance Perception Index 2009.
in the Corporate Governance Index 2009.
Pada 14 Januari 2010, melalui Rapat Umum Pemegang
On 14 January 2010, through the Extraordinary General
Saham Luar Biasa, pemegang saham pengendali Perseroan
Meeting of Shareholders, the controlling shareholders of the
memutuskan untuk tidak mengangkat kembali Sdr. Muhamad
Bank decided to not re-appoint Mr. Muhamad Irfandi as the
Irfandi sebagai Direktur Pemasaran Perseroan. Selain itu, tidak
Marketing Director of the Bank. Other than that, there were no
terdapat perubahan dalam komposisi Direksi Bank DKI selama
changes to the composition of the Board of Directors of Bank
tahun laporan.
DKI during the year in review.
Atas nama Direksi, kami sampaikan penghargaan dan rasa
On behalf of the Board of Directors, we express our
terima kasih kami kepada para pemegang saham, yaitu
appreciation and gratitude to the shareholders, the Provincial
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PD Pasar Jaya seluruh
Government of DKI Jakarta, PD Pasar Jaya and all of the
Walikota di wilayah DKI Jakarta, para nasabah, karyawan dan
Mayors of the Districts of DKI Jakarta, our customers,
mitra usaha. Kami juga berterima kasih kepada Bank Indonesia,
employees and business partners. We also thank Bank
masyarakat perbankan nasional serta masyarakat luas yang
Indonesia, the national banking community and the general
telah memberikan dukungan yang sangat berharga sepanjang
public for their support that we value greatly throughout the
tahun ini. Harapan kami tiada lain agar kerjasama yang telah
year. Our hope is that we shall be able to continue to forge
terjalin dengan baik selama ini dapat kita tingkatkan terus di
these excellent relations and cooperations better in the years
tahun-tahun mendatang.
to come.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya serta
May God Almighty shower His blessings and guides us in our
membimbing kami dalam upaya mencapai keberhasilan serta
endeavors to achieve greater results and sustainable growth in
pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.
the future
Winny Erwindia
Direktur Utama
President Director
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
41
42
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Aris Anwari
Direktur
Director
Winny Erwindia
Direktur Utama
President Director
Mamad Sachroni
Direktur
Director
Ilhamsyah Joenoes
Direktur
Director
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
43
Direksi
Profile the Board of Director
Winny Erwindia
Direktur Utama
President Director
Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1951, Direktur Utama
Bank DKI sejak 13 Januari 2006. Sebagai seorang “otodidak”
yang mendalami teknis perbankan dari awal karir di tahun 1974
dengan posisi sebagai Resepsionis/Service Assistant/Customer
Service di Bank Niaga Tunjungan Surabaya. Pendidikan dan
pengembangan yang pernah diikuti antara lain: Advance Banking
Management Program di Asian Institute of Management Manila,
Consumer Banking di Citibank Singapura, Private Banking di
Citibank Singapura dan Hong Kong, International Trade Finance di
Bank of Philadelphia USA, Corporate Venturing di Wharton School
Philadelphia USA, Retail Banking Bancassurance di Kuala Lumpur.
Telah mengambil pendidikan Executive Risk Management
Program (Certified Risk Manager untuk level 5) di Amsterdam,
serta telah lulus sebagai Certified Wealth Manager dari University
of Greenwich United Kingdom. Beberapa posisi penting di Bank
Niaga telah dijalani, di antaranya sebagai Pemimpin Cabang
Surabaya Darmo, Pemimpin Cabang Utama Surabaya Tunjungan
dan Area Manager II (Indonesia Timur), dan sebagai Assistant to
the Board of Directors untuk Product Development dan Corporate
Planning. Setelah itu, menjabat sebagai General Manager di Bank
Bumiputera. Kemudian, menjabat sebagai Direktur Pemasaran
di Bank Jaya, untuk kemudian, diminta untuk kembali ke Bank
Bumiputera dan berturut-turut menjabat sebagai Direktur
Individual Banking dan Operations, Direktur Kepatuhan, dan
terakhir sebagai Presiden Direktur Bank Bumiputera.
Indonesian citizen, born in 1951, President Director of Bank
DKI since 13 January 2006. She is a self-taught person whose
knowledge of banking was acquired through experience
from the start of her career in 1974 as a Receptionist/Service
Assistant/Customer Service of Bank Niaga, Tunjungan,
Surabaya. Her training and executive education in banking
and finance included the Advanced Banking Management
Program at the Asian Institute of Management, Manila;
Consumer Banking at Citibank Singapore; Private Banking
at Citibank Singapore and Hong Kong; International Trade
Finance at Bank of Philadelphia, USA; Corporate Venturing at
the Wharton School of Economics, Philadelphia; Retail Banking
Bancassurance in Kuala Lumpur. She has also taken the
Executive Risk Management Program (Certified Risk Manager
for level 5) in Amsterdam, and graduated as Certified Wealth
Manager from the University of Greenwich, United Kingdom.
Her positions at Bank Niaga included Branch Manager
Surabaya Darmo, Main Branch Manager Surabaya Tunjungan,
Area Manager II (Eastern Indonesia), and as Assistant to the
Board of Directors for Product Development and Corporate
Planning. Thereafter, she served as General Manager of Bank
Bumiputera, before moving to Bank Jaya as Marketing Director,
and returning to Bank Bumiputera to hold position as Director
of Individual Banking and Operations, Director of Compliance
and, eventually, President Director of Bank Bumiputera.
Mamad Sachroni
Direktur
Director
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1954. Menjabat
sebagai Direktur Keuangan Bank DKI sejak 13 Januari 2006.
Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di Universitas
Prof. Dr. Mustopo kemudian meraih jenjang Magister
Management di Prasetya Mulya. Pendidikan informal yang
pernah diikuti antara lain Analis Kredit UKM dan Korporasi,
Workshop Perkreditan, Manajemen Perkreditan dan Hukum,
Pelatihan Transaksi Luar Negeri, Pelatihan Transaksi Devisa,
Pelatihan Cash Management, Pelatihan Treasury & ALMA,
Pelatihan Transaksi Advance Forex dan Transaksi Derivatif
di Hong Kong. Mengawali karir di Bank DKI sebagai staf
pembukuan, analis kredit UKM, Pemimpin Sie Pemasaran Dana
dan Kredit Cabang Kebayoran Lama, Wakil Pemimpin Capem
Bendungan Hilir, Pemimpin Sie Transaksi Exim dan Jasa Luar
Negeri, Pemimpin Bagian Tresuri dan Luar Negeri, Pemimpin
Bagian Pasar Uang dan Modal, Pemimpin Biro Pengelolaan
Dana Treasury, Pemimpin Divisi Tresuri dan Transaksi Luar
Negeri serta sebagai koordinator ALMA.
44
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Indonesian Citizen, born in 1954, Finance Director of Bank DKI
since 13 January 2006. He earned a degree in Economics from
Universitas Prof. Dr. Mustopo, and a Master in Management
degree from Prasetya Mulya. His continuing banking trainings
included Credit Analysis for SME and Cooperatives, Credit
Workshop, Legal and Credit Management, Cross-border
Transactions, Forex Transactions, Cash Management, Treasury
and ALMA, Advanced Forex and Derivative Transaction
Training in Hong Kong. He began his career at Bank DKI as
an accounting staff, SME credit analyst, Section Head of
Fund and Credit Marketing at the Kebayoran Branch, Deputy
Manager of Sub-branch Bendungan Hilir; and subsequently as
Head of various sections and divisions including Export-Import
Transactions and International Services, Money and Capital
Markets, Treasury Fund Management Bureau, Treasury and
International Banking, and as Coordinator of ALMA.
Ilhamsyah Joenoes
Direktur
Director
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1961.
Menjabat sebagai Direktur Operasional Bank DKI sejak
13 Januari 2006. Mendapatkan gelar Bachelor of Science dari
Kutztown University, Pennsylvania USA. Berkarir di bidang
informasi dan teknologi di berbagai perusahaan. Di antaranya, di
QVC Inc., USA sebagai Manager Information Planning, sebagai
Manajer IT Consulting di AAJ Associates, sebagai Head of IT
& Telecommunication di PT Freeport Indonesia, kemudian di
PT Satelindo sebagai General Manager System Development,
sebagai General Manager Indonesia untuk perusahaan
Australia, Integration Management, sebagai Vice President
Information Technology di Pertamina dan terakhir sebagai Vice
President Software Sales di PT Elektrindo Perkasa Utama.
Indonesian citizen, born in 1961, Operations Director of Bank
DKI since 13 January 2006. He earned a Bachelor of Science
degree from Kutztown University, Pennsylvania, USA. He
built a career in information technology, working in several
companies including QVC Inc., USA, as Information Planning
Manager; IT Consulting Manager at AAJ Associates; Head of
IT & Telecommunications at PT Freeport Indonesia; General
Manager of System Development at PT Satelindo; General
Manager for Indonesia Market of Integration Management,
Australia; Vice President Information Technology at Pertamina
and Vice President Software Sales at PT Elektrindo Perkasa
Utama.
Aris Anwari
Direktur
Director
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1951.
Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank DKI sejak
1 Februari 2006. Mendapatkan gelar Sarjana dari Fakultas
Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta.
Pendidikan pengembangan karir selama di Bank Indonesia yang
pernah diikuti antara lain Pendidikan Pemeriksa Bank, Pendidikan
Calon Pemimpin Cabang, Pendidikan Pemeriksa Bank (lanjutan),
SESPIBI (Sekolah Staf dan Pimpinan Bank Indonesia), Strategy
& Management in Banking di Dublin dan London, The Executive
Risk Management Certification Programme di Bangkok dan
Quantum Strategic Leadership di Jakarta. Memulai karir sebagai
asisten dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada
di Yogyakarta dan menjadi dosen tidak tetap akademi bank di
Universitas Pembangunan Nasional (UPN) di Jakarta. Menjadi
karyawan Bank Indonesia (BI) sejak 18 April 1977 sampai
dengan 31 Januari 2006. Jabatan penting yang pernah dipegang
selama di Bank Indonesia adalah Kepala Seksi Bank Indonesia di
Pontianak, Wakil Pemimpin Bank Indonesia di Bandar Lampung,
Pemimpin Bank Indonesia di Sibolga, Pemimpin Bank Indonesia
di Samarinda, Deputi Direktur di Direktorat Pengedaran Uang
Bank Indonesia, Pemimpin Bank Indonesia di Padang, Direktur
pada Direktorat Pemeriksaan Bank 1, Direktur pada Direktorat
Pengawasan Bank 1, Direktur pada Direktorat Pengawasan Bank
2 dan terakhir Direktur pada Direktorat Pemeriksaan Bank 2.
Indonesian citizen, born in 1951, Compliance Director of Bank
DKI since 1 February 2006. He graduated from the Faculty of
Economics of Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
A former Bank Indonesia official, his banking training
included training for Bank Auditors, Branch Management
Trainee Program, Intermediate Bank Audit Training, SESPIBI
(Bank Indonesia Staff and Management School), Strategy &
Management in Banking in Dublin and London, The Executive
Risk Management Certification Programme in Bangkok and
Quantum Strategic Leadership in Jakarta. He began his career
as assistant lecturer at his Alma Mater and guest lecturer at the
banking academy of Universitas Pembangunan Nasional (UPN)
in Jakarta. He served with Bank Indonesia from 18 April 1977 to
31 January 2006, and held various positions including Section
Head of Bank Indonesia in Pontianak; Deputy Branch Manager
of Bank Indonesia Bandar Lampung; Branch Manager of Bank
Indonesia Sibolga, and subsequently of BI Samarinda; Deputy
Director of the Directorate of Money Supply; Head of Bank
Indonesia in Padang, Director of the Audit Directorate of Bank
1, Director of the Supervision Directorate of Bank 1, Director
of the Supervision Directorate of Bank 2 and, subsequently,
Director of the Audit Directorate of Bank 2.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
45
Untuk dapat bersaing dengan bank swasta lain
di Jakarta, Bank DKI harus dapat meningkatkan
kualitas pelayanan primanya. Meskipun untuk
kategori BPD, Bank DKI berturut-turut selama
2(dua) tahun terakhir menjadi BPD dengan
peringkat pertama dalam hal layanan, namun
perlu terus menumbuhkan jiwa melayani di
setiap insan Bank DKI.
To be able to compete against other private banks in
Jakarta, Bank DKI must improve its service quality as must
as possible. Even though, the Bank has been successful
for 2(two) consecutive year being the first in service
excellence for Regional Development Bank category, but
the Bank needs to keep improving the service ability of
each Bank DKI employee.
46
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Laporan Manajemen
Unit Pendukung
Bank DKI Syariah
Manajement Report
Supporting Unit
Bank DKI Syariah
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
47
Laporan Manajemen
Management Report
48
Pada akhir tahun 2009, sejalan dengan berbagai kondisi ekonomi di
Indonesia maupun di seluruh dunia, Bank kembali memfokuskan
dirinya pada perkembangan bisnis usaha secara menyeluruh.
At the end of 2009 and in line with the economic conditions
in Indonesia and throughout the world, Bank DKI continued to
focus its efforts on achieving overall business growth.
Hingga periode Desember 2009, indikator-indikator utama
kinerja keuangan Bank DKI sebagai berikut; total aset sebesar
Rp15,341 triliun, atau 97,20% dari target akhir tahun 2009.
Dari sisi Dana Pihak Ketiga berhasil dihimpun Rp12,234 triliun,
mencapai 107,11% dari target akhir tahun. Namun demikian,
komposisi DPK tersebut masih didominasi dana-dana Pemprov
DKI Jakarta. Merupakan tantangan bagi Bank DKI untuk
meningkatkan komposisi dana retail yang lebih murah.
Up to December 2009, Bank DKI’s main indicators of financial
performance were as follows; total assets amounted to Rp15.341
trillion, achieving 97.20% of the 2009 target. Total Third Party
Deposits totalled Rp12.234 trillion, achieving 107.11% of the
year’s target. However, the composition of these deposits is
still dominated by funds from the Provincial Government of DKI
Jakarta. Bank DKI is challenged to increase the portion of more
cost-effective funds in the form of cheaper retail funds.
Sedangkan kredit yang diberikan sebesar Rp6,770 triliun,
tercapai79,90% dari target akhir tahun. Setelah cukup ekspansif
dalam penyaluran kredit tahun lalu, tahun ini Bank DKI lebih
selektif dalam mengucurkan kredit untuk menjaga posisi CAR.
Untuk mencermati dan mengantisipasi dampak kelesuan ekonomi
terhadap dunia bisnis, Bank mempelajari imbas krisis terhadap
para debitur dan membedah prospek debitur secara lebih teliti.
Meanwhile, the total loans amounted to Rp6.770 trillion,
achieving 79.90% of the year’s target. After the previous
year’s expansive lending activity, in 2009, Bank DKI was
more selective in giving its credit to maintain its CAR position.
In order to anticipate the impact of economic downturn on
businesses, Bank DKI observe the impact of the crisis on
debtors and carefully dissected the prospects of each debtor.
Perolehan Laba sebelum pajak berhasil diraih sebesar Rp201,18
miliar, atau meningkat 17,00% year on year. Perolehan laba ini
disumbang dari pendapatan bunga kredit dan juga peningkatan
pada pendapatan provisi, komisi, dan fee dari kredit-kredit sindikasi
Bank DKI. Pendapatan bunga kredit meningkat 14,15% atau
bertambah Rp196,85 miliar year-on-year menjadi Rp1,588 miliar
pada Desember 2009 dari Rp1,391 miliar di tahun 2008.
The bank’s profit before tax amounted to Rp201.18 billion,
an increase of 17.00% year on year. The profit was derived
from interest income on loans as well as increasing fees,
commissions, and other fees from syndicated loans of Bank
DKI. Interest income from credit grew by 14.15%, an increase
of Rp196.85 billion year-on-year to Rp1.588 billion in December
2009 from Rp1.391 billion in 2008.
Pendapatan provisi, komisi dan fee juga terjadi peningkatan, yaitu
mencapai 115,76% atau terjadi penambahan sebesar Rp39,18
miliar dari Rp33,97 miliar pada 2008 menjadi Rp73,28 miliar
pada 2009. Peningkatan tersebut antara lain mencerminkan
kepercayaan BPD lain kepada Bank DKI untuk mengelola proyekproyek sindikasi di kalangan Bank Pembangunan Daerah.
Income from provision, commissions and fees also increased
by 115.76%, or Rp39.18 billion, from Rp33.97 billion in 2008
to Rp73.28 billion in 2009. The increase in fee income among
other thing reflected the growing confidence of other Regional
Development Banks in Bank DKI to manage syndicated project
loans among Regional Development Banks.
Pada akhir tahun 2009, Capital Adequacy Ratio (CAR) bertahan di
kisaran 15,13%. Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 57,25%.
Meskipun angka tersebut termasuk wajar namun tetap menjadi
perhatian Bank, mengingat komposisi sumber dana mahal masih
cukup besar sehingga jika tidak dapat segera menyalurkan kredit
kepada debitur-debitur yang prospektif, dikhawatirkan akan
menggerus laba.
By year-end 2009, Capital Adequacy Ratio (CAR) stays-within
at the range of 15.13%. Loan to Deposit Ratio (LDR) reached
57.25%. Although these figures were relatively sound, the Bank
has remained concerned, considering that the composition of its
deposits is still dominated by funds of higher cost, such that the
failure of the Bank to disburse credit to prospective debtors will
affect profitability level considerably.
Kehati-hatian Bank DKI dalam menyalurkan kredit dilakukan
dengan memprioritaskan kredit untuk segmen yang memiliki
bobot risiko relatif kecil, seperti kontraktor rekanan Pemda dan
segmen UMKM yang lebih kebal krisis.
The prudential approach by Bank DKI in the distribution of its
credit is underlined by the priority given to loan segments that
have relatively low weighted risk, such as proven contractors
to the Provincial Government as well as to the MSME segment
which has proven to be more resilient to crisis.
Non Performing Loan (NPL) Gross berada pada rasio 5,76%
sedang NPL Net di angka 3,26%. Peningkatan NPL Gross ini
diakibatkan oleh adanya penetapan kolektibilitas yang lebih
konservatif dan pembentukan cadangan yang lebih aman, dengan
menggunakan perhitungan PPA melalui cara yang sistematis.
Gross Non Performing Loan (NPL) stays-within the ratio of
5.76%, while Net NPL stood at 3.26%. The growing Gross NPL
was due to the application of more conservative collectibilities as
well as the formation of more adequate reserve, by calculating
for the provisioning for possible losses systematically.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Rasio BOPO menunjukkan efisiensi kinerja Bank DKI di tahun
2009 yang cukup membaik, yaitu 88,46%. Upaya-upaya untuk
melakukan pekerjaan dan pengeluaran biaya lebih efisien terus
dilakukan dalam rangka menurunkan rasio BOPO tersebut di
atas, yang sedikit menurun dari 89,71% pada tahun 2008.
Expense-to-Income ratio of 88.46% indicated a more efficient
performance by Bank DKI in 2009. Efforts to improve operating
as well as cost efficiencies continued to be undertaken as
a way to reduce further the above ratio, which had slightly
declined from 89.71% in 2008.
Pengakuan dan Apresiasi atas Kinerja Bank DKI
tahun 2009
Recognition and Appreciation for Bank DKI’s
performance in 2009
Atas kinerja yang telah berhasil dicapai oleh Bank DKI, beberapa
pengakuan dan apresiasi diberikan oleh berbagai pihak dalam
tahun 2009, yaitu:
Due to the performance of Bank DKI, the year also saw the
Bank’s achievements being recognized by several awards and
accolades, as follows:
1. Menerima “Tax Awards” sebagai “Tempat Pembayaran
Pajak Favorit Kelima Wilayah DKI Jakarta tahun 2008” dari
Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan RI pada
tanggal 12 Februari 2009.
2. Sebagai BPD Terefisien dalam “Banking Efficiency Award”
oleh Harian Bisnis Indonesia pada tanggal 23 April 2009.
3. Sebagai “1st Best Overall Performance” untuk kualitas
layanan dalam Banking Service Excellence Awards 2009
kategori Bank Regional yang dinilai oleh Marketing Riset
Indonesia dan Majalah Info Bank pada tanggal 9 Juni 2009.
4. Sebagai “3rd Best Customer Service” untuk kualitas
layanan dalam Banking Service Excellence Awards 2009
kategori Bank Regional yang dinilai oleh Marketing Riset
Indonesia dan Majalah Info Bank pada tanggal 9 Juni 2009.
5. Sebagai “2nd Best Satpam” untuk kualitas layanan dalam
Banking Service Excellence Awards 2009 kategori Bank
Regional yang dinilai oleh Marketing Riset Indonesia dan
Majalah Info Bank pada tanggal 9 Juni 2009.
6. Sebagai “2nd Best Teller” untuk kualitas layanan dalam
Banking Service Excellence Awards 2009 kategori Bank
Regional yang dinilai oleh Marketing Riset Indonesia dan
Majalah Info Bank pada tanggal 9 Juni 2009.
7. Sebagai “3rd Best Phone Handling” untuk kualitas layanan
dalam Banking Service Excellence Awards 2009 kategori
Bank Regional yang dinilai oleh Marketing Riset Indonesia
dan Majalah Info Bank pada tanggal 9 Juni 2009.
8. Sebagai “Bank Berpredikat Sangat Bagus atas Kinerja
Keuangan Tahun 2008” dari Majalah Info Bank pada tanggal
30 Juli 2009.
9. Mendapatkan Golden Trophy Awards Bank Berkinerja
Sangat Bagus selama 5 tahun berturut-turut mulai tahun
2004 sampai dengan tahun 2008 dari Majalah Info Bank
dalam “Info Bank Award” pada tanggal 30 Juli 2009.
10. Penghargaan sebagai BPD Terbaik “The Best Service
Quality & The Most Comfortable Office Performing” dari
Majalah Property & Bank pada tanggal 14 Agustus 2009.
11. Penghargaan kepada Bank DKI Syariah sebagai “The Most
Expansive Financing” untuk kategori UUS dengan modal
dibawah Rp1 triliun yang diberikan dalam “Karim Finance
Awards” dari Karim Business Consulting pada tanggal
15 Agustus 2009.
1. Receive a “Tax Awards” as “The Fifth Favorite Outlet for
Tax Payment on Greater Jakarta Area in 2008”. Directorate
General of Tax of Financial Department of RI gave the
Award on 12 February 2009.
2. Awarded as the most efficient BPD in “Banking Efficiency
Award”. The award was presented by Bisnis Indonesia
Daily on 23 April 2009.
3. “1st Best Overall Performance” for service quality on
the 2009 Service Excellence Awards for Regional Bank
Category, judged by Marketing Research Indonesia and Info
Bank Magazine on 9 June 2009.
4. “3rd Best Customer Service” for service quality in the 2009
Service Excellence Awards for Regional Bank Category,
judged by Marketing Research Indonesia and Info Bank
Magazine on 9 June 2009.
5. “2nd Best Satpam” for service quality in the 2009 Service
Excellence Awards for Regional Bank Category, judged by
Marketing Research Indonesia and Info Bank Magazine on
9 June 2009.
6. “2nd Best Teller” for service quality in the 2009 Service
Excellence Awards for Regional Bank Category, judged by
Marketing Research Indonesia and Info Bank Magazine on
9 June 2009.
7. “3rd Best Phone Handling” for service quality in the 2009
Service Excellence Awards for Regional Bank Category,
judged by Marketing Research Indonesia and Info Bank
Magazine on 9 June 2009.
8. “Bank with Excellent Performance for the 2008 Financial
Performance”. The award presented by Info Bank
Magazine on 30 July 2009.
9. Received the Golden Trophy Award for Bank with Excellent
Performance for five consecutive years starting in 2004
until 2008. The award was presented by Info Bank
Magazine on Info Bank Award on 30 July 2009.
10. Awarded as the Best BPD with “The Best Service Quality
& The Most Comfortable Office Performing”. The award
presented by Property & Bank Magazine on
14 August 2009.
11. Bank DKI Syariah is awarded as “The Most Expansive
Financing” for SBU category with assets under Rp1 trillion.
The award presented by Karim Business Consulting on
“Karim Finance Awards” at 15 August 2009.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
49
50
12. Penghargaan kepada Bank DKI Syariah sebagai “The
Best Office Equipment” Islamic Banking Quality Awards
untuk kategori UUS dengan modal dibawah Rp1 triliun
yang diberikan dalam “Karim Finance Awards” dari Karim
Business Consulting pada tanggal 15 Agustus 2009.
13. Direktur Utama Bank DKI, Winny Erwindia menerima
nominasi Top Regional Banker , dalam penghargaan Tokoh
Finansial Indonesia dari Majalah Investor dalam Investor
Awards 2009 pada tanggal 10 Desember 2009.
14. Direktur Utama Bank DKI, Winny Erwindia sebagai Top
Finansial Kategori Regional Banker dalam Penghargaan
Tokoh Finansial Indonesia dari Majalah Investor dalam
Investor Awards 2009 pada tanggal 10 Desember 2009.
15. Penghargaan sebagai Perusahaan Terpercaya Kategori Non
Emiten Non Keuangan oleh Indonesian Institute Corporate
Governance bersama Majalah SWA pada Indonesian
Corporate Governance Awards pada tanggal
23 Desember 2009.
12. Bank DKI Syariah is awarded as “The Best Office
Equipment” of Islamic Banking Quality Award for SBU
category with assets under Rp1 trillion. The award
presented by Karim Business Consulting on “Karim Finance
Awards” at 15 August 2009.
13. President Director of Bank DKI, Winny Erwindia received
a nomination as Top Regional Banker on the accolades
of Indonesia’s Financial Figures. The award presented by
Investor Magazine on the 2009 Investor Awards at
10 December 2009.
14. President Director of Bank DKI, Winny Erwindia awarded
as Top Financial on Regional Banker Category in Financial
Figures nomination, which was held by Investor Magazine
on the 2009 Investor Award on 10 December 2009.
15. Awarded as Trusted Company on the category of Non
Issuer Non Financial by the Indonesian Institute of
Corporate Governance at Indonesian Corporate
Governance Awards at 23 December 2009.
PENGHIMPUNAN DANA
Kegiatan operasional Perseroan selain dibiayai dengan modal
sendiri dan pemupukan laba, juga diperoleh dari penghimpunan
dana masyarakat melalui Giro, Tabungan, Deposito Berjangka
serta Sumber Dana dari bank-bank lain. Selain dana masyarakat,
penghimpunan dana juga berasal dari Pemprov DKI Jakarta
beserta badan-badan/dinas-dinas terkait di bawahnya. Dana
masyarakat sendiri selain berasal dari nasabah ritel, yang
sebagian besar adalah pegawai di lingkungan Pemprov DKI
Jakarta, juga nasabah korporasi.
FUNDING
The Company’s operational activity is not only financed through
the Company’s capital and accumulated profit, but also through
public funding such as from Current Account, Savings Account,
Time Deposits and Placements from other banks. In addition to
public funds, the Bank also received Fund from the Provincial
Government of DKI Jakarta and the related bureau/office. The
public funding itself mostly comes from retail customers, most
of whom are employees of the Provincial Government of DKI
Jakarta and corporate clients.
Bank DKI senantiasa menekankan pada kualitas, daya saing
produk, jasa perbankan yang diberikan, serta pengembangan
produk inovatif yang mampu memberikan kepuasan bagi
nasabah.
Bank DKI places a strong emphasis on the quality and
competitiveness of its banking products and services, as well
as on the innovative development of products that can satisfy
customers.
Untuk itu, Bank DKI menerapkan tingkat suku bunga yang
tergolong kompetitif namun tetap pada tingkat bunga
yang wajar. Sedangkan kualitas pelayanan kepada nasabah
ditekankan pada kecepatan, keamanan dan kenyamanan
dengan melaksanakan penerapan pelayanan yang prima.
To that end, Bank DKI applied relatively competitive but
reasonable interest rates. On the other hand, Bank DKI
also focuses on providing quality services to customers on
the basis of speed, reliability and convenience through the
implementation of service excellence.
Dana Pihak Ketiga (DPK)
Third Party Fund (TPF)
Secara keseluruhan, total DPK Bank DKI untuk tahun 2009
adalah sebesar Rp12,23 triliun meningkat 26,40% dibandingkan
dengan perolehan pada tahun 2008 sebesar Rp9.68 triliun.
Overall, total Third Party Funds of Bank DKI amounted to
Rp12.23 trillion in 2009, increasing by 26.40% compared to that
of 2008 that amounted to Rp9.68 trillion.
Komposisi DPK Bank DKI pada tahun 2009 dapat terjaga
dengan baik dan sehat. Adapun porsi terbesar diperoleh dari
Dana Giro yang menyumbangkan porsi sebesar 50,63%
dari total dana DPK atau sebesar Rp6,19 triliun, yang diikuti
porsi Dana Deposito sebesar 30,08% dari total DPK atau
Rp3,68 triliun dihasilkan dari pendapatan Deposito Berjangka.
Selanjutnya dana Tabungan adalah sebesar Rp2,3 triliun atau
The composition of Bank DKI’s Third Party Funds in 2009
had been well maintained. Current accounts contributed the
largest portion, accounting for 50.63%, or Rp6.19 trillion, of
total deposits. Whereas Time Deposits accounted for 30.08%
of total Third Party Funds, or amounting to Rp3.68 trillion.
Meanwhile, Savings Account amounted to Rp2.3 trillion,
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
setara dengan porsi 19,30%. Komposisi ini disajikan dalam
tabel berikut:
Dana Pihak Ketiga
dalam Rupiah
Third Party Funds
2009
Pihak Ketiga
Third Parties
Jenis
equivalent to the portion of 19.30%. This composition is
presented in the following table:
in Rupiah
Pihak Istimewa
Related Parties
Jumlah
Total
Porsi (%)
Type
Giro
6.192.448.780.629
1.155.971.228
6.193.604.751.857
50,62
Deposit
Deposito Berjangka
3.666.161.853.791
13.604.744.867
3.679.766.598.658
30,08
Time Deposit
Tabungan
2.353.649.679.337
7.150.401.849
2.360.800.018.186
19,30
Savings Account
12.212.260.313.757
21.911.117.944
12.234.171.431.701
100
Total
Jumlah
Dana Pihak Ketiga
dalam Rupiah
Jenis
Giro
Third Party Funds
2008
Pihak Ketiga
Third Parties
in Rupiah
Pihak Istimewa
Related Parties
Jumlah
Total
Porsi (%)
5.489.097.706.543
3.293.857.043
5.492.391.563.586
56,75
Type
Deposit
Deposito Berjangka
2.044.950.569.437
11.384.819.754
2.056.335.389.191
21,25
Time Deposit
Tabungan
2.125.304.654.653
4.869.175.019
2.130.183.829.672
22,00
Savings Account
Jumlah
9.659.352.930.633
19.547.851.816
9.678.900.782.449
100
Total
Pendapatan Non Bunga
Non Interest Income
Bank DKI juga memperoleh pendapatan non bunga yang
dihasilkan dari beberapa layanan jasa pembayaran, seperti
pembayaran Air Bersih (TPJ dan Palyja), pembayaran Listrik
serta Telepon, PBB, PPH, PPN, BPHTB dan pembayaran
Voucher Telepon Selular.
Bank DKI also generates non-interest income that is derived
from several payment services including payment of Clean
Water (TPJ and Palyja), payment of Electricity and Telephone,
Property Tax, Income Tax, VAT, BPHTB and payment of Cellular
Phone’s voucher.
Beberapa inisiatif pada tahun 2009 ditujukan untuk meningkatkan
jumlah pelanggan serta layanan Perseroan kepada calon nasabah.
Upaya ini juga didukung dengan pengembangan fitur-fitur ATM,
serta pembayaran Multi Biller. Bahkan di tahun 2009 dilakukan
pengembangan produk bagi pemegang Giro Perorangan agar
bisa menarik dana langsung melalui ATM.
Several initiatives in 2009 were aimed at increasing a number
of customers and the Company’s services to prospective
customers. These efforts were also supported by additional ATM
features, and Multi Biller payment. During 2009, the Bank also
carried out a product development for Personal Current Account
holders that enable them to withdraw directly through the ATM.
Pada tahun 2009, jumlah pendapatan non bunga yang berhasil
dihimpun oleh Bank DKI adalah sejumlah Rp108,21 miliar atau naik
16,88% dari Rp92,58 miliar yang dihasilkan pada tahun sebelumnya.
In 2009, Bank DKI generated total non-interest income of
Rp108.21 billion, growing by 16.88% from Rp92.58 billion in
the previous year.
Aktivitas di tahun 2009
The 2009 Activities
Beberapa inisiatif pada tahun 2009 ditujukan tidak hanya untuk
meningkatkan jumlah pelanggan akan tetapi juga pelayanan
terhadap nasabah. Beberapa inisiatif tersebut termasuk:
a. Melakukan perbaikan dan evaluasi terhadap produk-produk
dana yang sudah ada dengan jalan melakukan evaluasi
terhadap portofolio dana ritel (Giro, Tabungan dan Deposito)
secara rutin serta melakukan studi banding terhadap produk
sejenis dari bank lain.
b. Memperbaiki produk-produk dana yang sudah ada seraya
berupaya untuk menciptakan produk baru.
- Giro. Bank DKI telah melakukan pengembangan fasilitas
bagi nasabah pemegang Giro Perorangan untuk dapat
melakukan penarikan melalui ATM.
Several initiatives undertaken in 2009 were intended not only to
increase the number of customers but also to enhance service
to customers. Some of these initiatives include:
a. Improvement and evaluation of the existing products by
evaluating the portfolio of retail funds (Demand Deposit,
Savings and Deposits) on a regular basis and to conduct
comparative studies of similar products from other banks.
b. Improving the products of funds as we strive to create new
products.
- Current Account. Bank DKI has developed facilities for
Individual holders of Current Account that enables them
to make withdrawals via ATMs.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
51
-
-
52
Tabungan. Beberapa inovasi yang dilakukan diantaranya
penambahan undian hadiah tabungan Simpeda,
pemberian souvenir kepada nasabah inti Bank DKI dan
beberapa inisiatif lainnya.
Deposito. Melaksanakan program Deposito Promo
untuk nasabah ritel dengan perlindungan Asuransi Jiwa
Cacat Tetap karena kecelakaan yang telah dimulai sejak
bulan Maret sampai dengan Mei 2009.
-
-
Savings. Several innovation to implement include
the additional prizes for Simpeda savings, souvenirs
to major customers of Bank DKI and several other
initiatives.
Deposits. Program for retail customers with Life
Insurance protection for Permanent Disability due to
accident and that has been initiated during March to
May 2009.
c. Meningkatkan mutu pelayanan dengan jalan memberikan
pengenalan produk pada pelatihan dasar-dasar perbankan
bagi pegawai baru Bank DKI.
c. Improving service quality by providing product knowledge
on banking basics training for new staff of Bank DKI.
PENYALURAN DANA
Perseroan melakukan penyaluran dana dalam bentuk kredit
dan penempatan. Adapun penyaluran dana dalam bentuk kredit
merupakan aktivitas utama Perseroan yang dilakukan sesuai
dengan asas-asas yang sehat serta prinsip kehati-hatian yang
meliputi independensi, profesionalisme serta integritas dalam
penyaluran kredit.
DISBURSEMENT OF FUNDS
The disbursement of funds at the Bank was conducted takes
the form of loans and placements. The disbursement of funds
in the form of loans or credits which become the major activity
of the Bank was done in accordance with sound and prudent
principles which include independency, professionalism and
integrity.
Desentralisasi Penyaluran Kredit
Decentralization of Credit Disbursement
Sehubungan dengan upaya untuk mempercepat serta
memperlancar proses pemberian keputusan untuk pemberian
kredit, Perseroan telah menerapkan sistem desentralisasi,
dimana melalui sistem ini wewenang pengambilan keputusan
oleh Manajemen Puncak dilimpahkan kepada Manajemen
Menengah yang terdapat di cabang-cabang Perseroan dengan
acuan Buku Pedoman Perkreditan (BPP) yang tiap tahunnya
selalu diperbaharui dan disempurnakan.
In order to expedite and facilitate the approval of loan process.
The Bank has applied a decentralized system, whereby,
decision-making authority is delegated from the Top-to-Middle
Management in the Bank’s branches with reference to the
Manual Book (BPP) that is being updated and refined each year.
Kredit berdasarkan sifat pembiayaan dan tujuan
penggunaan
Berdasarkan sifat pembiayaannya, pengelolaan kredit terbagi
menjadi kredit langsung dan tidak langsung, sementara
berdasarkan tujuan penggunaannya, pengelolaan kredit terbagi
menjadi 3(tiga), yaitu:
a. Kredit Produktif
Merupakan jenis fasilitas kredit yang diberikan untuk tujuan
usaha. Untuk mempercepat pertumbuhan portofolio kredit
produktif, Bank DKI bekerjasama dengan agent/channel
seperti Lembaga Pembiayaan, BPR dan Koperasi. Kredit
ini dibedakan atas Kredit Investasi yang digunakan untuk
pembangunan busway; Kredit Modal Kerja; Kredit Sindikasi
dalam bentuk joint financing dan Kredit yang diberikan
kepada UKM dalam rangka Linkage Program.
b. Kredit Konsumtif
Merupakan jenis fasilitas kredit yang diberikan untuk tujuan di
luar usaha dan umumnya bersifat perorangan dan multiguna.
Sebagian dari pertumbuhan Kredit Konsumtif juga ditangani
dengan cara channeling melalui Koperasi atau BPR.
c. Kredit Program/Pola Khusus
Merupakan jenis fasilitas kredit yang diberikan untuk tujuan
usaha dan konsumtif dengan persyaratan dan ketentuan
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah
Loan based on the characteristic of intended use of
financing
Based on the financing characteristic, credit management
is divided into direct and indirect loans, while based on the
intended use, credit management is divided into 3(three) types,
namely:
a. Productive loan
This type of loan facilitates business purposes. To
accelerate the growth of productive loans portfolio,
Bank DKI cooperated with several agents/channels
such as Financial Institution, BPR (rural credit bank) and
Cooperatives. This loan is divided into Investment Loan that
is provided for the construction of busway; Working Capital
Loan; Syndicated Loan in the form of joint financing and
other loan provided to the SME through Linkage Program.
b. Consumptive Loan
This type of loan facilitates non-commercial purposes and
generally intended for individual and multi purpose. Some part
of the consumptive loan is being handled with a channeling
system through the Cooperatives or Rural Bank.
c. Program Loan/Special Pattern
This type of loan facilitates business and consumption
purposes with terms and condition that are stipulated by
the Provincial Government of DKI Jakarta, which include
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Provinsi DKI Jakarta, antara lain: Kredit Paket Lebaran,
Kredit Tenaga Kerja dan Wira Usaha Baru, Kredit Dana
Bergulir dan Kredit Pemilikan Rumah Sederhana (KPPRS).
Saat ini, kredit yang diberikan oleh Perseroan sebagian
besar merupakan kredit konsumsi yang diberikan untuk
tujuan di luar usaha dan bersifat perorangan.
among others: Lebaran Package Loan, Labor Loan and New
Entrepreneur Loans, Revolving Fund’s Loan and Mortgage
Housing Loan (KPPRS). Currently, the loans provided by
the Bank are mostly intended for individuals in the form of
consumptive credit for non-commercial purposes.
Kredit Berdasarkan Sektor
Loan Based on Sector
Penyebaran kredit yang disalurkan terdiri dari beberapa sektor,
yaitu: Perdagangan umum, konstruksi, industri, transportasi,
jasa bisnis, jasa pelayanan sosial, industri dan lain-lain.
The disbursement of loans comprise of several sectors,
such as: general trade, construction, industry, transportation,
business services, social services, and others.
Pada tahun 2009, jasa bisnis mengalami pertumbuhan terbesar
yaitu sekitar 161,06% dari Rp201,19 miliar di tahun 2008
menjadi Rp525,22 miliar di tahun 2009. Pertumbuhan terbesar
lainnya adalah sebesar 99,31% diperoleh pada sektor Jasa
Pelayanan Sosial yang meningkat secara signifikan dari Rp39,37
miliar di tahun 2008 menjadi Rp78,46 miliar di tahun 2009,
demikian pula pada sektor konstruksi yang meningkat 31,37%
dar Rp266,71 miliar tahun 2008 menjadi Rp350,37 miliar pada
tahun 2009, sedangkan untuk sektor perdagangan umum dan
transportasi terjadi penurunan. Penurunan pada kedua sektor
tersebut dikarenakan Manajemen lebih memprioritaskan
kepada sektor bisnis, selain adanya beberapa penundaan dari
program Pemprov DKI untuk pengembangan moda transportasi
yang diharapkan akan mulai kembali pada tahun berikutnya.
In 2009, business services experienced a significant growth
of 161.06% from Rp201.19 billion in 2008 to Rp525.22 billion
in 2009. The other major growth of 99.31% was accumulated
in the Social Services sectors that registered a tremendous
growth from Rp39.37 billion in 2008 to Rp78.46 billion in
2009, followed by the construction sector which grew by
31.37% from Rp266.71 billion in 2008 to Rp350.37 billion in
2009, meanwhile, general trading and transportation sectors
experienced a decline. The decrease on those two sectors
was due to the fact that the Management is prioritizing more
to the business sectors and several delays from the Provincial
Government of DKI Jakarta programs for the development that
are expected to start again in the following year.
Berikut adalah rincian mengenai pertumbuhan portofolio kredit
berdasarkan sektor ekonomi yang dibiayai oleh Perseroan:
Below is the description of the growth of loan portfolio based
on the economic sector financed by the Bank:
Kredit Berdasarkan Kolektibilitas
Loan Based on Collectibility
Ditinjau dari kolektibilitas kredit yang diberikan dalam kurun
waktu 5(lima) tahun terakhir, Perseroan berhasil menjaga
kolektibilitas kredit dalam kategori lancar dan lebih dari 90%
total kredit yang diberikan sebagaimana tabel di bawah ini:
Viewed from the loan collectibilities of the past five years, the
Bank has managed to maintain its loans collectibility at the
current level for more than 90% of the total outstanding loans
as can be seen in the following table:
2009
dalam Rupiah
Lancar
Current
Modal Kerja
in Rupiah
DPK
Kurang Lancar Diragukan
Special Mention Substandard
Doubtful
Macet
Loss
Jumlah
Total
Porsi
(%)
572.246.024.128
15.989.659.097
3.504.502.149
19.986.359.738
112.077.371.143
678.803.916.255
10.03%
4.137.242.993.542
106.901.906.572
7.796.056.516
18.956.481.947
69.935.658.024
4.340.833.096.601
64.12%
Consumer
Investasi
908.009.360.407
86.413.276.749
57.599.840.253
3.848.283.579
4.317.221.141
1.060.187.982.129
15.66%
Investment
Pembiayaan Syariah
549.140.221.479
7.202.169.940
15.272.038.206
86.773.871.059
1.877.151.734
660.265.452.418
9.75%
Sharia Financing
3.89%
Loan to Directors and
Employee
Konsumsi
Pinjaman Direksi
dan Karyawan
Jumlah
PPA
Bersih
261.664.656.289
219.197.909
6.383.303.255.845
216.726.210.267
(63.833.032.558)
(7.692.022.126)
6.319.470.223.287
209.034.188.141
-
400.297.328
1.130.501.024
263.414.652.550
84.172.437.124 129.965.293.651
189.337.903.066
7.003.505.099.953
(8.237.189.019) (144.521.078.944)
(233.685.960.389)
(9.402.637.742)
74.769.799382 121.728.104.632
44.816.824.122
6.769.819.139.564
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Working Capital
Sub Total
- 3.45%
PPA
Total
53
2008
dalam Rupiah
Lancar
Current
Modal Kerja
DPK
Kurang Lancar Diragukan
Special Mention Substandard
Doubtful
Macet
Loss
Jumlah
Total
Porsi
(%)
639.010.982.001
32.085.198.501
19.850.350.754
18.617.281.602
42.878.989.925
749.442.802.783
12.00%
Working Capital
4.409.138.519.354
173.554.205.216
5.893.316.846
8.737.761.109
80.483.472.201
4.667.807.274.726
74.88%
Consumer
Investasi
138.010.550.378
18.343.627.749
1.209.581.309
1.994.206.834
12.122.715.362
171.680.681.632
2.75%
Investment
Pembiayaan Syariah
489.401.634.991
2.330.916.429
123.039.500.051
714.901.071
2.418.575.395
617.905.527.937
9.89%
Sharia Financing
Pinjaman Direksi
dan Karyawan
258.939.582.922
404.842.214
47.721.214
-
1.154.612.077
260.546.758.427
4.17%
Loan to Directors and
Employee
5.931.501.269.646
226.718.790.109
150.040.470.174
30.064.150.616
(35.280.437.999)
(8.389.012.122)
5.869.220.831.647
218.329.777.987
Konsumsi
Jumlah
PPA
Bersih
54
in Rupiah
139.058.364.960
6.477.383.045.505
(32.361.830.135) (14.818.848.110) (139.058.364.960)
(229.908.493.326)
117.678.640.039
6.247.474.552.179
15.245.302.506
-
Sub Total
- 3.68%
PPA
Total
PERBANKAN KONSUMER
CONSUMER BANKING
Visi Bank DKI adalah menjadi Bank yang Terbaik yang
Membanggakan. Melalui perbankan konsumer visi ini
diupayakan dengan menyediakan produk dan layanan secara
cepat, ramah dan profesional.
The vision of Bank DKI is to become The Best Bank that
Inspires Pride. Through consumer banking, this vision seeks
to provide products and services in a fast, friendly and
professional manner.
Krisis global yang terjadi di seluruh dunia sebagai akibat
dari Subprime Mortgage Crisis di Amerika Serikat telah
mengakibatkan kurang kondusifnya kondisi makro ekonomi,
yang mana hal tersebut juga berpeluang untuk mempengaruhi
daya beli masyarakat. Kendati demikian, sampai dengan saat
ini pangsa pasar kredit konsumer Bank DKI masih relatif besar.
Namun, untuk menjaga kredit konsumer agar tetap ekspansif
serta kolektibilitas kredit masih berada di dalam batas yang
wajar, diperlukan upaya kreatif. Hal ini terus dilakukan oleh
Bank DKI dengan melakukan perbaikan dan penyempurnaan di
bidang promosi, diversifikasi produk, penyempurnaan sistem,
dan lain sebagainya.
a. Penghimpunan dana pada perbankan konsumer
Giro
Penghimpunan dana yang dihimpun Perseroan didominasi
oleh Giro (terutama Giro Pemerintah) yang mencapai
Rp6,19 triliun per 31 Desember 2009 dibandingkan dengan
tabungan dan deposito berjangka, atau sekitar 50,63% dari
total penghimpunan dana sebesar Rp12,23 triliun.
The financial crisis that has swept worldwide as a result of the
Subprime Mortgage Crisis in the United States has caused to
the less than conducive macro-economic conditions, which
also affect consumer’s purchasing power. Nevertheless, the
market segment of Bank DKI’s consumer loan to date is still
relatively large. The creative efforts to maintain the expansion
of the Bank’s consumer loan as well as the reasonable limit of
the Bank’s collectible loan are deemed necessary. Bank DKI
strives to conduct the improvement and accomplishment to
its promotion activity, product diversification, improvement of
system as well as other efforts.
Simpanan dalam bentuk Giro di Bank DKI terbagi dalam
mata uang Rupiah dan US Dollar. Tingkat suku bunga ratarata Giro untuk mata uang Rupiah pada tahun 2009 adalah
3,96% sedangkan untuk mata uang asing adalah sebesar
0.80%.
Bank DKI’s deposits in the form of Current Account is
divided into Rupiah and US Dollar denomination. The
average interest rate of Current Account on Rupiah
denomination for 2009 was 3.96%, while for foreign
exchange denomination was 0.80%.
Deposito
Deposito berjangka, dalam porsi penghimpunan dana
perseroan (termasuk Deposito Mudharabah) menduduki
posisi kedua setelah Giro dengan jumlah sebesar Rp3,68
trlliun per 31 Desember 2009 atau mencakup 30,08% dari
jumlah keseluruhan dana pihak ketiga.
Deposits
On the accumulation of Bank DKI’s fund (including
Mudharabah Deposit), Time deposits took second
place with a total amount of Rp3.68 trillion as at
31 December 2009 or equivalent to 30.08% of total third
party funds.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
a. The accumulation of fund of consumer banking
Current Account
The accumulation of fund that is generated by the Bank was
dominated by Current Account that reached a total amount
of Rp6.19 trillion as of 31 December 2009 or equivalent to
50.63% from the accumulation of fund of Rp12.23 trillion,
compared to savings and time deposit accounts.
Tabungan
Dari sisi penghimpunan dana Perseroan, Tabungan
menduduki tempat ketiga setelah Giro dengan jumlah
sebesar Rp2,36 triliun per 31 Desember 2009, atau
mencakup 19,30% dari jumlah keseluruhan dana pihak
ketiga.
Savings
In terms of funding, savings took place in third position
after current accounts and time deposits, with a total
amount of Rp2.36 trillion, accounting for 19.30% of total
third party funds in 2009.
Produk tabungan Bank DKI (termasuk tabungan
Mudharabah) ditunjang oleh fasilitas penarikan uang tunai
di seluruh kantor pelayanan Perseroan yang berjumlah
160 kantor, maupun melalui jaringan ATM Bank DKI yang
tergabung dalam jaringan ATM Bersama (68 Bank Umum
dengan sekitar ±14.000 mesin ATM). Guna meningkatkan
pertumbuhan portofolionya Bank DKI juga melakukan
penambahan kantor yang disajikan melalui tabel berikut:
Bank DKI’s savings products (including Mudharabah
savings) are supported with cash withdrawal facilities from
a total of 160 cash offices or Bank DKI’s ATM that is part
of the ATM Bersama network (a total of 68 commercial
banks supported by ±14,000 ATM). In order to enhance its
loan portfolios, Bank DKI also opened up new offices has
presented below:
Total Number of Bank DKI Offices
PERKEMBANGAN JUMLAH KANTOR BANK DKI
2005
2006
2007
2008
2009
Description
Cabang
11
11
11
11
13
Branch Office
Cabang Pembantu
27
27
30
30
31
Sub-Branch Office
Kantor Kas
58
61
68
70
75
Cash Office
Payment Point
2
1
2
22
30
Payment Point
Cabang Syariah
1
1
1
2
2
Sharia Branch
Kantor Cabang Pembantu Syariah
-
-
-
1
3
Sharia Sub-Branch Office
Kantor Kas Syariah
1
4
5
5
6
Sharia Sub-Branch Office
102
105
117
141
160
TOTAL OFFICE
Office channeling/layanan Syariah
0
10
21
36
36
Office Channeling
Kas Mobil
-
-
-
8
11
Mobile Cash
48
48
63
72
131
Total ATM Machine
KETERANGAN
JUMLAH KANTOR
Jumlah Mesin ATM
Produk Tabungan Bank DKI meliputi Tabungan Simpeda (yang
tergabung dalam jaringan 26 BPD di seluruh wilayah Indonesia),
Tabungan Monas, Tabungan Hari Tua (THT) Monas.
Bank DKI’s Saving Products comprise of Simpeda Savings
(that unifies the 26 Regional Development Banks throughout
Indonesia), Monas Savings and Hari Tua (Monas) Savings.
• Tabungan Simpeda
Merupakan Produk Tabungan bersama BPD Seluruh
Indonesia. Salah satu kegiatan promosi yang dilakukan
adalah melakukan undian yang bersifat nasional dan
dilakukan oleh BPD seluruh Indonesia dengan total hadiah
sebesar Rp6 miliar yang diundi 2(dua) kali dalam setahun.
• Simpeda Savings
Joint Savings Product of all Regional Development Banks
throughout Indonesia. One of its promotional activities is
to conduct prize draws on a national level and undertaken
by all BPDs throughout Indonesia with a total prize of Rp6
billion and which are drawn twice a year.
Jumlah tabungan Simpeda pada tahun 2009 adalah sebesar
Rp1,361 miliar, naik tipis 0,60% dari perolehan tahun
sebelumnya yaitu Rp1,352 miliar.
The total amount of Simpeda Savings in 2009 reached
to Rp1.361 billion or slightly increasing by 0.60% from
Rp1.352 billion in 2008.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
55
• Tabungan Monas
Merupakan Produk Tabungan Harian Bank DKI. Tabungan
Monas merupakan Primadona Tabungan Bank DKI. Di
tahun pertama peluncurannya, Tabungan Monas berhasil
menggaet 2.000 penabung dengan nilai sekitar Rp16 miliar.
Kemudian pada tahun 2007 jumlah nasabah melonjak
hingga 120 ribu penabung dengan nilai sebesar Rp450
miliar. Selanjutnya di tahun 2008 jumlah penabung menjadi
148 ribu dengan total nilai sejumlah Rp728 miliar. Untuk
tahun ini telah menjadi 163 ribu dengan total nilai sejumlah
Rp933 miliar.
56
• Monas Savings
Constituting Savings Product Daily Bank DKI’s. Monas
Savings has been the prima donna of Bank DKI’s Savings
Product. Monas Savings has successfully garnered a total
of 2,000 depositors with a total amount of Rp16 billion
in its first year launch. Thus in 2007, total depositors
jumped to 120 thousand depositors with a total amount of
Rp450 billion. Later in 2008, the number increased to 148
thousand depositors with a total amount of Rp728 billion. In
2009, the number rose to 163 thousand depositors with a
total amount of Rp933 billion.
Pada tahun 2009, undian Tabungan Monas telah
berlangsung 2(dua) kali yaitu periode pertama pada
Januari hingga Agustus dan periode kedua mulai bulan
Juli hingga Desember. Jumlah pemenang dari kedua
periode tersebut adalah sebanyak 114 pemenang.
In 2009, Monas Savings Prize Draws were held twice:
the first period was held in January until August, and
the second period from July until December. These two
periods produce a total of 114 winners.
Selain Tabungan Monas, Bank DKI juga memiliki produk
simpanan untuk hari tua, yaitu Tabungan Hari Tua (THT)
Monas.
Aside from the Monas Savings, Bank DKI also has a
retirement savings product named Hari Tua (Monas)
Savings.
Jumlah Tabungan Monas pada tahun 2009 adalah sebesar
Rp933 miliar, melonjak dari Rp728 miliar pada tahun 2008,
atau sebesar 28,02%.
In 2009, Monas Saving had accumulated a total amount of
Rp933 billion, an increase of 28.02% from Rp728 billion in
2008.
b. Kredit Konsumer
Tantangan bagi industri perbankan adalah menumbuhkan
konsumer kredit dengan cara yang seimbang, sehingga
penyaluran kredit sesuai dengan kemampuan nasabah
untuk membayar. Jika terlalu banyak menempatkan kredit
di pasar, ada risiko pasar bubble credit.
b. Consumer Loan
The challenge for banking industry is to grow consumer
loans in a balanced manner, such that the disbursement of
loans is in line with the customer’s ability to pay. Too much
loan in the market will only increase the risk of a bubble
credit market.
Pemasaran kredit konsumer menjadi andalan Bank DKI
karena tingkat bunga yang diberikan tergolong paling
rendah diantara bank swasta di Jakarta.
The marketing activity for consumer loan has become a
mainstay for Bank DKI, since interest rate is considered as
lowest among other private banks in Jakarta.
Ekpansi kredit ditergetkan kepada para Pegawai Negeri Sipil
DKI Jakarta. Ini diprioritaskan karena gaji dibayar lewat Bank
DKI, sehingga produk kredit apapun dengan aman dapat
ditawarkan kepada mereka.
Credit expansion is targeted to the Civil Servant Employees
of DKI Jakarta. This is prioritized because their payrolls are
administered through Bank DKI, such that a whole range of
credits can be securedly offered to them.
Produk Kredit Konsumer
Consumer Loan Product
Kredit Multiguna
Merupakan kredit yang diberikan kepada masyarakat dengan
jumlah plafon pinjaman disesuaikan dengan besarnya
penghasilan, kebutuhan pembiayaan dan kemampuan
membayar kembali oleh calon debitur.
Multi Purpose Loan
Constituting credit that given unto by society by total’s credit
adjustment by it salary, finance and ability requirement repay by
debtor candidate.
Fasilias kredit ini diberikan kepada pegawai Pemerintah Pusat,
Pemprov DKI Jakarta, BUMD dan BUMN, Perusahaan Swasta
Nasional, dan pensiunan pegawai Bank DKI dan Pemprov DKI
Jakarta.
The loan facility is provided to employees of the Central
Government, Provincial Government of DKI Jakarta, Redionalowned Enterprise and State-owned Enterprise, National Private
Companies, and retirees of the Bank as well as those of the
Provincial Government of DKI Jakarta.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Jaminan kredit multiguna yang dibutuhkan sangat mudah untuk
dipenuhi oleh nasabahnya, yaitu berupa SK Pengangkatan
Pegawai Tetap, SK Berkala Terakhir dan Kartu Taspen /
Jamsostek / Astek / lainnya.
Collaterals for the multipurpose loans are simple to be met by
the customers, such as the submission Appointment Letter as
Permanent Employee, Latest Periodic SK and Taspen Card /
Social Security / Astek / and others.
Sedangkan jaminan berbentuk aset tetap seperti; sertifikat
tanah, BPKB Kendaraan atau sertifikat deposito hanya
diperlukan untuk plafon kredit di atas Rp50 juta (gaji dibayar di
Bank DKI), Rp30 juta (gaji tidak dibayar di Bank DKI) dan Rp100
juta (untuk pegawai Pemprov DKI Jakarta).
The collaterals in the form of fixed assets such as land
certificates, vehicle ownership certificates or certificate of
deposit is only required for loans of more than Rp50 million
(payrolls administered through Bank DKI), Rp30 million (payrolls
not administered through Bank DKI) and Rp100 million (for
employees of Provincial Government of DKI Jakarta).
Kredit Kerjasama Penyaluran Pembiayaan
Pembiayaan yang diberikan kepada nasabahnya untuk
memenuhi kebutuhan produktif maupun konsumtif, yang
disalurkan melalui lembaga pembiayaan dengan pola Executing,
Channeling dan Joint Financing.
The Cooperation in the Distribution of Credit Financing
Financing provided to meet the productive and consumptive
needs of customer, is being channeled through a financial
institution the schemes of Executing, Channeling and Joint
Financing patterns.
Melalui pembiayaan ini diharapkan pendapatan Bank DKI
dapat meningkat, memiliki diversifikasi produk pembiayaan,
mengurangi risiko konsentrasi portofolio kredit dan sekaligus dapat memberi nilai tambah bagi nasabah.
Through this financing, scheme Bank DKI expects to increase
its revenues, diversify its loan and financing products, reduces
the risk of credit portfolio concentration and at the same time
create added value for the customers.
Kredit Jaminan Deposito (Cash Collateral Credit)
Fasilitas kredit dengan jaminan kredit berupa deposito,
tabungan, maupun giro yang dimiliki oleh nasabah tersebut
pada Bank DKI.
Cash Collateral Credit
A loan facility with collaterals of time deposits, savings and
current accounts placed with Bank DKI.
Dengan fasilitas ini, nasabah diberikan kemudahan dalam
mengakses dana ketika dihadapi kebutuhan mendesak. Bagi
Bank, kredit yang diberikan tidak mengandung risiko, karena
dijamin langsung dengan dana nasabah yang tersimpan pada
Bank.
Through this facility, customers are given convebient access to
funds when faced with urgent needs. For the Bank, such the
loans are not risky, since the loans are directly secured with the
customer’s funds that are deposited in the Bank.
Kredit ini memungkinkan Bank untuk melakukan cross selling
produk pinjaman Bank DKI kepada nasabah-nasabah potensial
yang memiliki simpanan dana pada Bank DKI.
This credit has enabled the Bank to undertake cross-selling of
Bank DKI’s loan products to potential customer who currently
have deposits with the Bank.
Kredit Kesejahteraan Pegawai
Merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada pegawai Bank
DKI, untuk keperluan pembelian rumah dan lainnya.
Employee Welfare’s Loan
It is defined as loan facility provided to the Bank’s entire
employee for housing and other purposes.
Tujuan pemberian fasilitas kredit ini kepada pegawai Bank DKI,
selain untuk meningkatkan kesejahteraan, etos kerja, disiplin
dan loyalitas pegawai, maka kredit ini pun turut memberikan
peningkatan pendapatan Bank.
The objective of this loan facility given to the Bank’s entire
employee not only focuses to increase the employee’s welfare,
work of ethics, discipline and employee’s loyalty but also is
generate revenue of the Bank.
Kredit Multiguna Promo
Memiliki karakteristik yang sama dengan Kredit Multiguna,
dengan tambahan insentif pada tingkat suku bunga dan plafon
kredit. Kredit ini diberikan di waktu-waktu istimewa seperti;
HUT Bank DKI, HUT DKI Jakarta, Hut RI, tahun ajaran baru, Hari
Raya, dan sebagainya.
Multipurpose Promo Loan
It has the same characteristic as Multipurpose Loan, but with
additional incentives on the interest rate and loan ceiling. This
loan are given at special time such as; Bank DKI’s anniversary,
DKI Jakarta’s anniversary, New School Year, Feast Day and so
forth.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
57
58
Rencana Bisnis Ke Depan
Future Business Plan
Strategi dalam penyaluran kredit yang akan dilakukan sebagai
berikut:
- Melaksanakan strategi channeling untuk ekspansi kredit
konsumer yang diberikan melalui koperasi, perusahaan
Multifinance dan BPD lain.
- Melaksanakan strategi joint financing untuk pemberian
kredit konsumtif maupun komersial melalui perusahaan
multifinance.
- Melakukan pengembangan dan pemasaran produk KMG
secara terprogram sesuai kondisi.
Loan lending strategy will be classified as follows:
- Implementing the channeling strategy to expand the
consumer loan given through the cooperatives, multifinance
company and other Resion Development Bank (RDB).
- Implementing joint financing strategy to provide both
consumptive and commercial loans through a multifinance
company.
- Developing and marketing the KMG product using program
in line with current conditions.
PERBANKAN KOMERSIAL
Meski portofolio kredit tahun 2009 masih didominasi oleh Kredit
Multiguna, Bank DKI terus berupaya untuk meningkatkan porsi
kredit yang berasal dari sektor produktif. Hal ini seiring dengan
tekad Manajemen Bank DKI dalam meningkatkan perhatian pada
sektor usaha produktif melalui Unit Perbankan Komersial. Salah
satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan porsi
pembiayaan korporasi khususnya di bidang ‘trade finance’, yaitu
dengan jalan meningkatkan kebutuhan pembiayaan pada sektor
infrastruktur yang akan dilakukan dengan menjalin kerjasama
dengan bank-bank lain serta institusi lainnya.
COMMERCIAL BANKING
Even though the 2009 loan portfolio is still dominated by the
Multipurpose Loan, Bank DKI continually strives to leverage
the share of loan from productive sectors. This is in line with
the commitment of Bank DKI’s Management to enhance
the awareness to the productive business sectors through
Commercial Banking Unit. One of the efforts is to increase the
share of corporate financing, particularly in the area of ‘trade
finance’ by increasing financing needs in infrastructure sectors
that will be undertaken through the cooperation with other
banks and other institutions.
Sebagai Bank milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Bank
DKI tetap akan menangani usaha/segmen retail, selain juga
meningkatkan perannya di unit usaha Perbankan Komersial.
a. Strategi Pemberian Kredit
Beberapa strategi pemberian kredit yang diterapkan kepada
sektor komersial dan korporasi adalah:
• Peningkatan portofolio kredit dengan cara ekspansi
kredit kepada debitur lama maupun baru, selain juga
mengoptimalkan pemakaian kredit.
• Meningkatkan pelayanan melalui proses kredit yang
cepat, tepat manfaat dan akurat dengan waktu
maksimum 21 hari kerja.
• Meningkatkan relationship dan kerjasama dengan pihakpihak lain yang terkait bisnis.
• Mempunyai ketentuan perkreditan dan tarif kredit yang
sesuai dengan kebutuhan bisnis saat ini sehingga dapat
meningkatkan daya saing.
• Menurunkan Non Performing Loan (NPL) - Gross
dengan cara mempertahankan dan menjaga kualitas
ekspansi kredit yang berkualitas, baik dengan mematuhi
ketentuan yang ada secara eksternal maupun internal.
• Meningkatkan pemantauan terhadap dokumen kredit,
data pembuatan laporan kredit dan sistem pelaporannya
secara berkala dan berkesinambungan.
• Membangun manajemen informasi sistem tentang
administrasi dan dokumentasi kredit melalui komputerisasi.
• Lebih memberdayakan Sumber Daya Manusia
berkualitas.
As a bank owned by the Provincial Government of DKI Jakarta,
Bank DKI will continue to handle the business / retail segment, as
well as to increase its role in the Commercial Banking Business
Unit.
a. Lending Strategy
Several lending strategy implemented in the commercial
and cooperatives sectors are as follows:
• Improve lending portfolio through the expansion
towards the old and new borrowers, while also
optimizing the use of credit.
• Improve services through a fast precise and accurate
loan process, with in a maximum 21 working days.
• Improve the relationship and cooperation with other
business related party.
• Supported with of credit as well as credit rate that is
in accordance with current business needs that could
increase the bank competitiveness.
• Lowering the Gross Non Performing Loan in such
a way as to retain and maintain the quality of credit
expansion, either by complying to the external or
internal provisions.
• Improve monitoring of credit documents,
manufacturing data reporting systems regularly and
continuously.
• Establish a computerized Management Information
System for the documentation and administration of
loan.
• Empower highly qualified Human Resources.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
• Meningkatkan pemasaran dan pelaksanaan Trade
Finance, Jasa serta kredit resi gudang melalui eksporimpor.
• Melanjutkan berbagai kerjasama kredit sindikasi dengan
BPD dan bank lainnya.
• Eksplorasi lebih dalam captive market terkait dengan
Pemprov DKI Jakarta, rekanan, kontraktor, dan proyek
lainnya.
• Revisi ketentuan transaksi ekspor-impor.
b. Produk-produk Kredit Komersial
• Improve the marketing and execution of Trade Finance,
Service and warehouse receipt loan through the importexport.
• Continue the cooperation of syndicated loan with other
BPD and other banks.
• Further explore the opportunities of the captive market
that in relation with the Provincial Government of
DKI Jakarta, business partner, contractors and other
projects.
• Revised regulation of the export and import transactions.
b. Commercial Loan’s Products
Kredit Sindikasi
Pembiayaan sindikasi kredit infrastruktur Bank DKI bersama
bank lain selama tahun 2009 terdiri dari pembiayaan jalan
tol, pembangunan infrastruktur, pembangunan imperium
Hotel & Mall, pembangunan pasar dan lain sebagainya
dengan keterangan sebagai berikut:
Syndicated Loans
In 2009, Bank DKI has been working closely with other
banks to establish a syndicated loans to finance several
projects such as highway, infrastructure development,
construction of Imperium Hotel & Mall, market development
and others as described below:
Tahun 2009
2009
NAMA DEBITUR
debtors name
PEMBIAYAAN SINDIKASI
1.
PT Lintas Marga Sedaya
2.
Syndicated Loan
JUMLAH (Rp)
total (Rp)
Jalan Tol Cikampek - Palimanan
Cikampek - Palimanan Toll Road
100.000.000.000
PT Marga Hanurata Intrisic
Jalan Tol Mojokerto - Kertosono
Mojokerto - Kertosono Toll Road
100.000.000.000
3.
PT Kresna Kusuma Dyandra Marga
Jalan Tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu
Bekasi - Cawang - Kamp. Melayu Toll Road
100.000.000.000
4.
PT Jakarta Lingkar Barat I
Jalan Tol Kebun Jeruk - Penjaringan
Kebun Jeruk - Penjaringan Toll Road
100.000.000.000
5.
PT Equator Manunggal Power
Listrik di Pontianak
Electric in Pontianak
75.000.000.000
6.
PT Citra Sari Makmur
Telekomunikasi
Telecommunication
49.000.000.000
7.
PT Putra Pratama Sukses
Developer (Pembangunan Pasar Tanah Abang, Blok B)
Developer (Development of Pasar Tanah Abang, Blok B)
150.000.000.000
8.
PT Pluit Propertindo
Developer (Hotel & Emporium Pluit Mal)
Developer (Hotel & Emporium Pluit Mal)
80.000.000.000
9.
Kabupaten Badung
Kantor Pemerintahan Pemkab Badung Bali
Office Construction and Infrastructur at Badung
District (Bali)
40.000.000.000
10.
PLN (BRI)
Listrik 4 PLTU di luar Jawa
Electric 4 PLTU in outside the Java area
200.000.000.000
11.
PT Wenang Permai Sentosa
Jasa perhotelan (Hotel di Manado)
Hotel Services (Manado Hotel)
66.900.000.000
12.
PLN (ASBANDA)
Listrik 13 PLTU di luar Jawa
Electric 13 PLTU in outside the Java area
750.000.000.000
No.
JUMLAH / TOTAL
1.810.900.000.000
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
59
2008
Tahun 2008
No. PEMBIAYAAN SINDIKASI
60
JUMLAH (Rp)
total (Rp)
Syndicated Loan
1.
Jalan Tol Mojokerto - Kertosono
Rp100 miliar/billion
Mojokerto - Kertosono Toll Road
2.
Jalan Tol Cikampek - Palimanan
Rp110 miliar/billion
Cikampek - Palimanan Toll Road
3.
Jalan Tol Kebun Jeruk - Penjaringan
Rp100 miliar/billion
Kebun Jeruk - Penjaringan Toll Road
4.
Jalan Tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu
Rp130 miliar/billion
Bekasi - Cawang - Kamp. Melayu Toll Road
5.
Pembangunan dan Pengadaan Gedung dan peralatan Telekomunikasi
Rp49 miliar/billion
6.
Pembangunan Gedung / Kantor dan Infrastruktur di Pemda Bengkulu
Rp50 miliar/billion
7.
Pembangunan Gedung / Kantor dan Infrastruktur di Kabupaten Badung (Bali)
Rp40 miliar/billion
8.
Pembangunan Pasar Tanah Abang, Blok M
Building and Procuring the Warehouses as well as
the Telecommunication equipment
Building / Office Construction and Infrastructur at
Pemda Bengkulu
Building / Office Construction and Infrastructur at
Badung District (Bali)
Rp150 miliar/billion Development of Tanah Abang and Blok M Markets
Kredit Bangun Karya
Merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada Nasabah/
Debitur/Calon Debitur yang merupakan rekanan Pemerintah
Provinsi DKI dalam membiayai proyek-proyek yang ada di
lingkungan Pemprov DKI.
Work and Construction Loan
It’s a loan facility granted to Customer/Debtor/Prospective
Debtor who are partners of the Provincial Government
of DKI Jakarta in financing projects within the Provincial
Government of DKI Jakarta.
Beberapa keunggulan dari Kredit Bangun Karya antara lain
adalah berupa jaminan fisik non proyek yang lebih fleksibel,
tarif yang kompetitif, penyediaan dana yang bersifat stand
by loan (plafon) yang juga memungkinkan para debitur/
calon debitur untuk dapat mengajukan kredit berdasarkan
proyeksi proyek yang akan diperoleh tanpa menunggu Surat
Perintah Kerja (SPK)/Kontrak terlebih dahulu.
Some advantages of work and construction loan, among
others include a physical guarantee of non-project that is
more flexible, competitive rate, stand by loan that allows
each borrower / prospective borrower to apply for loan
based on projection that the project will be obtained
without waiting for Work Orders (SPK)/ First Contract.
Kredit Modal Kerja dan Investasi
Merupakan fasilitas untuk pembiayaan dari berbagai sektor
usaha seperti jasa konstruksi, perdagangan, industri,
jasa-jasa dunia usaha, jasa-jasa sosial/masyarakat dan lain
sebagainya.
Working Capital and Investment Loan
It is defined as financing facility from various business
sectors such as construction services, trading, industry,
business services, social/public services as well as other
businesses
Rencana Bisnis Ke Depan
Future Business Plan
Untuk memaksimalkan penyaluran kredit ke sektor komersial,
strategi yang akan dilakukan meliputi:
to maximize the disbursement of fund to commercial sectors,
the strategy will include:
• Mengeksplorasi secara mendalam captive market dengan
Pemprov DKI Jakarta bersama rekanan kontraktor.
• Menggali potensi sektor-sektor yang lebih produktif seperti
trade finance, dan kredit resi gudang.
• Reklasifikasi cabang yang khusus untuk melayani kredit
komersial.
• In depth exploration on the captive market with the
Provincial Government of DKI Jakarta and other contractors.
• Exploring the potential of more productive sectors such as
trade finance and warehouse receipt.
• Reclassification for special branches to serve the
commercial loan.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
• Kolaborasi dengan Grup Mortgage & Housing untuk kredit
konstruksi.
• Menjaga dan mengupayakan kualitas kredit tetap baik/tidak
NPL.
• Memperketat pengawasan dan pengelolaan kredit sindikasi
“Proyek Asbanda-PLN Merah Putih”.
• Meningkatkan kuantitas dan kualitas analis kredit melalui
pelatihan analisa kredit, khususnya untuk kredit korporasi.
• In collaboration with Mortgage & Housing Group for the
construction loan.
• To retain and maintain the quality of good or bad NPL.
• Tightening the oversight and managing the “Asbanda –
PLN Merah Putih Syndicated loan projects”.
• Enhancing the quantity and the quality of credit analysis
through the credit analysis training, especially the corporate
credit.
Group Mortgage & Housing
Mortgage & Housing Group
Sejak dibentuk pada bulan September 2007, fokus kegiatan dari
Grup Mortgage & Housing (GMH) dititikberatkan pada program
Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Selain daripada itu, GMH juga
memfokuskan programnya kepada pemasaran dan pembiayaan
Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), baik yang bersubsidi
maupun non subsidi, serta melakukan kerjasama pembiayaan
Kredit Pemilikan Kios (KPK) maupun pemberian Kredit untuk
Program Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKMK) kepada
para pedagang di lingkungan PD Pasar Jaya.
Since the establishment in September 2007, Mortgage &
Housing Group (GMH) focuses its activities on Housing Loan
(KPR) program. In addition, the GMH also focuses on the
marketing and financing the subsidized and non-subsidized
Apartment Loan (KPA), conduct a joint financing for Kiosk Loan
(KPK) and the Disbursement of Small Medium Enterprise (SME)
Loan to all merchant within PD Pasar Jaya surroundings.
Selanjutnya, GMH juga aktif melakukan kerjasama dengan
Dinas Perumahan DKI, Dinas Pertanahan DKI, para Developer
(melalui Real Estate Indonesia (REI) maupun non REI), serta
Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh
Indonesia (APERSI) guna menyongsong pemukiman di Jakarta
sebagai kota Megapolitan.
Furthermore, the GMH also proactively coordinate with the
Department of Housing of DKI Jakarta, Land Agency of DKI
Jakarta, the Developer (through Real Estate Indonesia or
Non-REI) as well as the Association of Housing Developers in
Indonesia (APERSI) in order to meet the demand for housing in
Jakarta as Magapolitan City
Jenis produk yang telah direalisasikan GMH:
• KPR Primary
Salah satu fitur/produk turunan KPR Griya Monas untuk
membiayai pembelian unit baru, rumah susun atau
apartemen subsidi dan non subsidi, rumah toko (Ruko),
rumah kantor (Rukan) dari Developer.
Type of product introduced by GMH include:
• KPR Primary
Defined as one of the features/KPR GRiya Monas derivative
products to finance the purchases of new flat, subsidized
or non-subsidized apartment, House Shop (Ruko), Home
Office (Rukan) from the Developer.
• KPA Rusunami
Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) Rumah Susun Hak Milik
(Rusunami) Subsidi dan Non Subsidi merupakan fitur/produk
turunan dari KPR Primary untuk membiayai pembelian
Apartemen Subsidi atau Non Subsidi dari Developer.
• KPA Rusunami
The Apartment Ownership Loan (KPA) for Subsidized and
Non-Subsidized Flat Property Rights (Rusunami) is feature/
product that derives from KPR Primary to finance the
purchase of Subsidized and Non-Subsidized Apartment
from the Developer
• Kredit Pemilikan Kios (KPK)
Merupakan salah satu fitur/produk turunan dari KPR Primary
untuk membiayai pembelian kios dari Developer.
• Kiosk Ownership Loan (KPK)
Defined as one of the features/product of KPR Primary
derivatives to finance the purchase of kiosk from the
Developer
• KPR Secondary
Merupakan salah satu fitur/produk turunan KPR Griya
Monas untuk membiayai pembelian unit bekas (second
hand) baik untuk tujuan pembelian, refinancing, renovasi
ataupun take over KPR Bank lain.
• KPR Secondary
Defined as one of the features/product of KPR Griya Monas
derivative to finance the second hand purchases either
used for buying, refinancing, renovation or taking over of
KPR from other banks.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
61
realisasi kpr grup mortgage & housing Tahun 2009
mortgage & housing Group in KPR Realization in 2009
dalam miliar Rupiah
in billion Rupiah
No.
A
SEGMENTASI KPR
JUMLAH DEBITUR
PLAFON AWAL
BAKI DEBET
kpr segments
Total Debtors
first plafond
Plafond
KPR Kerjasama Developer (Primary)
A.1
A.2
KPR Primary Umum
415
46.840.767.000.00
44.806.270.536.00
Landed House Non Subsidi
184
18.190.157.000.00
17.820.380.837.00
Rusunami Non Subsidi
231
28.650.610.000.00
26.985.889.699.00
1.032
48.228.936.205
42.742.082.512.00
KPR Primary Program Kerjasama Kelembagaan
A.2.1. Kemenpera
Landed House Subsidi
0
-
-
395
37.557.980.000.00
36.114.408.062.00
65
650.000.000.00
467.737.366.00
-
-
0
-
-
562
9.134.594.125.00
5.391.955.256.00
10
886.362.080.00
767.981.828.00
1.447.00
95.069.703.205.00
87.548.353.048.00
3.723
492.467.574.240.00
427.144.248.769,47
Rusunami Subsidi
A.2.2. Bapertarum
PUM Bapertarum
A.2.3. Jamsostek
PUMP Jamsostek
0
A.2.4. YKPP
BUM YKPP
A.2.5. KPR BTN
RDI BTN
A.2.6. PD Pasar Jaya
Kepemilikan Kios
TOTAL KPR PRIMARY (Kerjasama Developer)
B
KPR Rumah Second (Secondary)
B.1.
Tujuan Renovasi dan Refinancing
B.2.
Tujuan Pembelian
199
36.563.105.226.00
35.359.047.468,00
B.3.
Tujuan Take Over
43
6.862.400.000.00
6.727.436.051.00
B.4.
Multiguna KPR
3.750
135.472.219.786.00
103.8010.569.399,70
7.715.00
671.365.299.252.00
573.032.301.688,17
9.162
766.435.002.457.00
660.580.654.736,17
TOTAL KPR Secondary (Rumah Second)
Jumlah KPR Per 31 Desember 2009/Total KPR as 31 December 2009
62
Rencana Bisnis Ke Depan
Future Business Plan
Upaya-upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan
performance bisnis mortgage housing tersebut, adalah;
• Meningkatkan portofolio KPR, KPA KPKios terutama
Rusunami dengan tetap mengacu pada prinsip-prinsip
prudential banking.
• Meningkatkan kerja sama dengan developer, penyedia
KPA/KPR indent dan melakukan kerjasama dengan
Several efforts that is being undertaken to improve the
performance of mortgage & housing business include as follows:
• Increasing KPR, KPA, KPKios especially Rusunami portfolios
that adheres to the prudential banking principles
• Increasing cooperation with the Developer, KPA/Indent KPR
vendors and working closely with the Minister of Public
Housing, Cooperatives & SME, the Ministry of Agriculture,
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
kementerian Perumahan Rakyat, Koperasi & UKM,
Departemen Pertanian, Linkage Program BI, KUR serta
Departemen Keuangan untuk skim-skim penjaminan.
• Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga lainnya, yaitu
PT SMF, Brokerage house, asosiasi pengembang/REI/
APERSI.
• Sekuritisasi portofolio KPR-KPA bekerjasama dengan
PT SMF untuk pemenuhan dana jangka panjang
• Optimalisasi e-LOS untuk mempercepat proses aplikasi
kredit dan mempermudah penyediaan data terkait dengan
pelaporan dan monitoring.
Bank Indonesia’s Linkage Program, KUR as well as
guatantee scheme from the Ministry of Finance
• Working closely with other third parties, such as PT SMF,
Brokerage House, Association of Developers/REI/APERSI
• The securitization of KPR-KPA portfolios in cooperation with
PT SMF to fulfill the long-term plan
• Optimizing the e-LOS system to accelerate and simplify
credit application process associated with related data for
reporting and monitoring
JASA LAYANAN PERBANKAN LAINNYA
OTHER BANKING SERVICES
Jasa layanan perbankan Bank DKI diarahkan untuk
memberikan jasa layanan yang unggul sesuai dengan
kebutuhan masyarakat melalui upaya peningkatan teknologi,
perluasan jaringan kantor dan kemitraan dengan lembaga/
badan usaha/instansi lainnya.
Banking Services at Bank DKI is directed to provide excellent
service to meet the needs of society through technological
improvement, expansion of branch network and partnership
with other institutions and business entities.
Untuk memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat,
Perseroan memberikan jasa-jasa layanan sebagai berikut:
In order to provide optimum service to the society, Bank DKI
provides the following services:
a. Layanan Dalam Negeri
Fasilitas layanan perbankan untuk transaksi dalam negeri
meliputi hal-hal seperti kiriman uang, inkaso, Surat
Keterangan Bank (SKB), Jaminan Bank (Bank Garansi),
pembayaran gaji pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,
dan penerimaan pembayaran PBB, rekening PAM, listrik, telepon, pajak-pajak non impor serta retribusi
daerah dan layanan BPD Net Online.
a. Domestic Services
Banking services facility for domestic transactions
consists of several services such as money transfer, Bank
Statement (SKB), bank Guarantee, payment of salary for
the employee of Provincial Government of DKI Jakarta
and receipt from PBB payment, billing of PAM, electricity,
telephone bills, non-import taxes as well as regional levies
and BPD Net Online.
b. Layanan Luar Negeri
Fasilitas layanan untuk kemudahan kegiatan bisnis di luar
negeri meliputi hal-hal seperti misalnya pembukaan Letter
of Credit (L/C), pembiayaan kredit ekspor/impor, incoming
& outgoing transfer, inward & outward collection, money
changer & traveler’s Cheque, western union serta transaksi
luar negeri lainnya.
b. Overseas Services
Services facility to facilitate overseas business activities
such as of the opening of Letter of Credit (L/C), export/
import loan financing, incoming & outgoing transfer, inward
& outward collection, money changer & traveler’s Cheque,
western union and other overseas transactions.
3. ASPEK POKOK KINERJA BANK DKI
3. BANK DKI MAIN PERFORMANCE ASPECT
Service Excellence
Service Excellence
Mewujudkan semangat Layananku untuk Jakartaku,
Bank DKI memfokuskan kegiatan usahanya untuk terus
mengupayakan peningkatan layanan bagi kepuasaan
nasabahnya. Untuk menjaga kualitas pelayanan tetap
prima, Bank DKI bekerja sama dengan Marketing Research
Indonesia (MRI) melakukan monitoring terhadap performa
layanan cabang-cabang Bank DKI selama 2 bulan, dari bulan
Juli hingga Agustus 2009.
Realize to the spirit of Our Service for Our Jakarta. Bank DKI
continue focus its business activity to the improvement of its
service to satisfy the customer’s need. To maintain service
quality at an excellent level, Bank DKI is working closely
with Marketing Research Indonesia (MRI) to monitor service
performance at Bank DKI’s branch offices for two months, held
from July until August 2009.
Performa pelayanan Bank DKI didukung aspek pelayanan
Customer Service (CS), Teller, Satpam, Ruang Pelayanan,
Banking Hall, dan Toilet.
Service Performance at Bank DKI is supported by several
aspect such as Customer Service (CS), Teller, Security, Service
Center, Banking Hall and Toilet.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
63
64
Hasil temuan tim survey MRI menunjukkan kesiapsiagaan tim
satuan pengamanan, kebersihan toilet, interior dan suasana
kantor mendapat nilai service yang baik, sedangkan aspek
pelayanan CS menunjukkan nilai yang relatif rendah dibanding
faktor lain.
The result from MRI survey team indicated that the
responsiveness of the security guard team, the cleanliness
of toilet, interior and office had receive good grade, whereas
the services aspect of CS had shown a relatively low grade
compared to other factors.
Penyebabnya adalah beban pekerjaan yang terlalu banyak.
Selain melayani pertanyaan dan keluhan seputar produk, CS
juga harus melayani pembukaan tabungan & giro, pengajuan
kredit, dan masih banyak lagi. Itu semua membuat kerja CS
menjadi relatif lebih lama.
Menindaklanjuti masalah tersebut di atas, dibentuklah dua lini
CS, yaitu CS front dan CS back office. CS front untuk menerima
dan berhadapan dengan nasabah, sedang CS back membantu
proses pengurusan dokumen seperti fotokopi, mencatat,
verifikasi dan lain-lain.
This was due to the heavy workload. In addition to serving
questions and complaints about the products, CS should also
serves the opening of savings, current account, loan application
and so forth. It all makes the works of CS take longertime.
Di beberapa cabang Bank DKI masih harus dibenahi banking
hallnya, yang tidak menyediakan sistem antrian mesin dan jalur
antrian.
Pada tahun 2009, di bulan Juni yang lalu Bank DKI meraih
peringkat pertama dalam Banking Service Excellence Award
untuk kategori BPD. Secara keseluruhan skornya mencapai
70,53% atau naik dari 68,22% survei sebelumnya. Skor
tersebut kemudian meningkat menjadi 72% berdasarkan
penilaian MRI atas survei yang telah mereka lakukan
selama dua bulan di berbagai cabang Bank DKI. Sebagai
pembanding, rata-rata nilai service di industri BPD adalah
sebesar 70%.
Banking hall renovations at several branch offices of Bank DKI
still become a major priority, especially those which do not
provide the queuing system as well as the queue lane machine.
Untuk dapat bersaing dengan bank swasta lain di Jakarta,
Bank DKI harus dapat meningkatkan kualitas layanan primanya.
Meskipun untuk kategori BPD, Bank DKI berturut-turut selama
2 tahun menjadi BPD terbaik pertama dalam hal layanan, namun
perlu terus menumbuhkan jiwa melayani di setiap insan
Bank DKI.
In order to be able to compete with other private banks
in Jakarta, Bank DKI should be able to improve its service
excellence. Eventhough, for BPD category, Bank DKI has
become The 1st Best BPD that has been awarded with a
service excellence for two consecutive years, all of Bank DKI’s
employee still need to realise the spirit of service excellence.
Dan yang membanggakan, Bank DKI mampu
mempertahankan sebagai “BPD Terbaik Pertama” dalam
Service Excellence” yang dinilai oleh Marketing Riset
Indonesia dan Majalah Info Bank, sebagaimana edisiApril
2010 No. 37 Volume XXXII dengan skor 77,08% dari
sebelumnya 70,53%.
And proudly, Bank DKI still manage to maintain its position
as the “1st Best BPD” in “Service Excellence” as evaluated
by Marketing Research Indonesia and Info Bank Magazine,
published on April 2010 edition No. 37 Volume XXXII with a
total score of 77.08% from the previous score of 70.53%.
Service kepada pelanggan juga terkait kelengkapan fitur
produk. Untuk ATM Bank DKI kini sudah ada 18 fitur
pembayaran. Ke depan akan ditambahkan fitur pembayaran
kartu kredit, kredit mobil, KPR dan lain-lain. Layanan mobile
banking pun telah disiapkan dengan menggunakan teknologi
terbaru yang menjamin keamanan nasabahnya dalam
bertransaksi.
Service to customer is also related to many product features.
Bank DKI’s ATM has been supported by product 18 features
of payment. In the future, the Bank will add a feature for
credit card payment, car installment, KPR and so forth. Mobile
banking facility is also being developed by using an advance
technology to ensure the safety transaction for all Bank
customers.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
In order to follow up on the abovementioned problems, the
Bank had formulated two types of CS namely CS front and CS
back office. The CS front is responsible to receive and deal
with customers, while CS back office support the document
processing such as copying, recording, verifying and others.
Bank DKI has been awarded with the 1st position on Banking
Service Excellence Award for the category of BPD that was
held on June 2009. Overall, the total score reached 70.53%
or increase from 68.22% of the last survey. The score is then
grew to 72% based on the MRI survey that was undertaken
over the past two months in several branches of Bank DKI.
As a comparison, the average value of services at BPD has
reached a total of 70% score.
Menurunkan Non Performing Loan (NPL)
Lowering the Non Performing Loan
Dampak krisis keuangan global yang memuncak di akhir
triwulan ketiga tahun lalu tercermin dari naiknya tren kredit
bermasalah hampir di seluruh industri perbankan Indonesia. Di
bulan Agustus 2009 angka nominal NPL mencapai titik tertinggi
selama lima tahun terakhir. Krisis tersebut memukul sektor riil
di dalam negeri, sehingga para debitur tidak mampu membayar
cicilan hutang ke bank tepat pada waktunya.
Untuk mengatasi hal ini, Bank DKI memiliki Grup Supervisi
Kredit (GSK) yang mengelola kredit yang masuk kolektibilitas
3-5. Peran dan tanggung jawab GSK pada dasarnya bertindak sebagai fasilitator yang melakukan langkah-langkah koordinatif
terhadap debitur dalam rangka penyelesaian kredit/
restrukturisasi kredit.
The impact of global financial crisis that culminated at the end
of third semester last year was reflected through the rising
trend of Non Performing Loan in almost all-banking industry.
On August 2009, the nominal rate of NPL reached the highest
point during the last five years period. The crisis is hitting the
real sector in the country that makes it hard for all debtors to
repay their installment to the bank on schedule.
Restrukturisasi kredit dilakukan terhadap debitur yang
mengalami kesulitan pembayaran pokok dan atau bunga kredit,
memiliki prospek usaha yang baik dan mampu memenuhi
kewajiban setelah kredit direstrukturisasi.
Terdapat delapan tahapan proses restrukturisasi kredit, yaitu;
pengumpulan data kreditur dan debitur, pertemuan antar
kreditur dan pembentukan komite kreditur, negosiasi
antara kreditur dan debitur tentang cara penyelesaian,
penandatanganan perjanjian standstill penunjukkan financial
advisor, auditor, legal advisor proses due diligence, negosiasi
persyaratan restrukturisasi penandatanganan perjanjian
restrukturisasi.
Loan restructuring is undertaken towards debtors that
experience a difficulty to pay the installment of interest loan,
but still having a good business prospect and the ability to fulfll
their obligation after loan restructuring process.
Sedangkan materi restrukturisasi kredit terdiri dari:
• penurunan suku bunga,
• pengurangan tunggakan bunga kredit,
• pengurangan tunggakan pokok kredit,
• perpanjangan jangka waktu kredit,
• penambahan fasilitas kredit,
• pengambilalihan aset debitur sesuai ketentuan yang
berlaku,
• konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara pada
perusahaan debitur.
Sejalan dengan rencana strategis Bank DKI untuk memasuki bisnis
komersial, GSK mulai menyiapkan sumber dayanya untuk bisa
menjadi tenaga supervisi kredit yang mampu menganalisa kredit
komersial, bisa membaca informasi di balik laporan keuangan
debitur, memverifikasinya, kemudian menagih dengan cara yang
tepat. Selain itu, GSK juga melakukan rekrutmen tenaga supervisi
kredit yang telah memiliki pengalaman kerja pada bank lain.
Whereas the material of loan restructuring consist of the following:
• Interest rate deduction/reduction,
• Reduction of outstanding loan interest,
• Reduction of loan principal arrears,
• Extention of credit terms,
• The addition of loan facility,
• The acquisition of debtor’s assets in accordance with
prevailing regulation,
• Conversion of loan into temporary investment at debtor’s
company.
NPL Gross di tahun 2009 sebesar 5,76% meningkat
dibandingkan tahun 2008 yang sebesar 4,92%. Sedangkan
NPL Nett adalah 3,26% di tahun 2009 dan sebesar 2,05% di
tahun 2008. Peningkatan NPL ini dikarenakan adanya penetapan
kolektibilitas yang lebih konservatif terhadap pembentukan
cadangan yang lebih aman.
The 2009 Gross NPL stands at 5.76% an increase from the
2008 results of 4.92%. Meanwhile, the 2009 Net NPL reached
3.26% from 2.05% in 2008. The increasing NPL was mainly
due to the determination of a more conservative collectibility
reserve allowance.
To address this issue, Bank DKI formed the Credit Supervisory
Group (CSG), which is responsible to manage all credit with
collectibility level of 3-5. CSG basically implement its duties and
responsibilities to act as a facilitator that carry out coordinative
measures against the debtor in relation to the loan settlement/
restructuring.
There are eight stages of loan restructuring, namely: the
collecting data of creditor and debtor, meeting among the
creditors and formulation of creditor committee, negotiation
on settlement process between creditor and debtor, signing of
the standstill agreement, the appointment of financial advisor,
auditor and legal advisor, due diligence process, negotiating the
term of restructuring, signing of the restructuring contract.
In line with Bank DKI’s strategic plan to enter the commercial
business, CSG began to prepare resources to become a capable
credit supervisors who are able to analyze the commercial loan,
understands every information in the financial statement of
debtors, verify it, then collect it in a timely manner. Moreover,
CSG also recruits several staff for loan supervisor that has an
experience of working with other banks.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
65
Adapun perubahan dalam penyisihan kerugian kredit yang
diberikan adalah sebagai berikut:
The changes on the allowance of loan losses are as follows:
in Rupiah
dalam Rupiah
2009
Saldo Awal Tahun
2008
229.908.493.326
233.802.959.474
Balance at Beginning of the Year
Penyisihan dalam Tahun Berjalan
26.766.235.933
44.750.935.740
Provision During the Year
Penerimaan Kembali Kredit Hapus Buku
16.345.129.214
13.145.526.006
Recovery of Written-off Loans During the Year
(38.401.926.834)
(49.099.778.023)
Written-off for the Year
(931.971.250)
-
Gains on Foreign Exchange
-
(12.691.149.871)
Adjusments
233.685.960.389
229.908.493.326
Balance at the End of the Year
Penghapusan dalam Tahun Berjalan
Selisih Kurs
Penyesuaian
Saldo Akhir Tahun
Bank dalam usaha konvensionalnya telah memperhitungkan
agunan sebagai pengurang Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP)
sesuai dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009
tentang penilaian kualitas aktiva Bank Umum dan
No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007.
The Bank in its conventional business has calculated the collateral
as a deduction of Allowance for Productive Assets (PPAP) that is
in accordance with PBI regulation No. 11/2/PBI/2009 dated
29 January 2009 regarding the quality of Commercial Bank’s
Assets and No. 9/6/PBI/2007 dated 30 March 2007.
Selain itu di tahun 2009 juga dilakukan restrukturisasi kredit
dengan rincian sebagai berikut:
In addition, loan restructuring undertaken in 2009 include as
follow:
in Rupiah
dalam Rupiah
2009
2008
Perpanjangan Jangka Waktu Kredit
70.136.644.147
7.650.953.862
Loan Period Extension
Perubahan Skim Pembiayaan
97.216.210.204
-
The Change Scheme Financing
167.352.854.351
7.650.953.862
Jumlah
Adapun kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
Total
The balance of loans that have been written-off include as
follow:
dalam Rupiah
in Rupiah
2009
Saldo Awal Tahun
308.332.628.618
287.514.704.467
Beginning Balance of the Year
Penerimaan Kembali Kredit Hapus Buku
(16.345.129.214)
(13.145.526.006)
Recovery of Written-off Loans During the Year
38.401.926.834
34.107.690.553
Additions During the Year
(12.203.377)
(144.240.396)
Adjusments
330.377.222.861
308.332.628.618
Penambahan dalam Tahun Berjalan
Penyesuaian
Jumlah
Pengelolaan NPL di Tahun 2010
Untuk menurunkan NPL gross yang ditargetkan pada tahun
2010 sebesar 3,04%, langkah-langkah yang akan ditempuh
adalah:
66
2008
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Total
The 2010 NPL Management
To lower the targeted gross NPLs in order to reach the 2010
target of 3.04%, the steps to be taken include:
• Melakukan monitoring kualitas kredit secara
berkesinambungan kepada unit pemberi kredit.
• Melakukan restrukturisasi kredit terhadap debitur yang
mengalami kesulitan membayar kewajibannya dan masih
mempunyai prospek.
• Melakukan penagihan kredit yang efektif dengan
menggunakan tenaga internal maupun outsourcing.
• Melakukan penagihan kredit hapus buku dengan proteksi
hasil tagih tahun 2009.
• Mengoptimalkan penagihan kredit hapus buku dan
KLUAUBP dengan cara melakukan penagihan sendiri atau
bekerja sama dengan kantor lelang dan pihak lainnya.
• Pengembangan SDM di unit Supervisi Kredit.
• Continous monitoring lending quality to the lender unit.
• Carry out a loan restructuring program to the borrower who
have payment difficulty but its business still has prospects.
• Performed an effective credit billing by using an internal or
outsourcing staff.
• Performed a write-off credit billing with the 2009 credit
billing protection.
• Optimizing a write-off credit billing and KLUAUBP by way
of conducting a personall collecting or working closely with
pawning office or other parties.
• Human Resource Development at credit supervision unit.
Menurunkan Biaya Operasional, meningkatkan
Pendapatan Operasional (BOPO)
Lowering the Operational Expenses and Increasing
Operational Income
BOPO merupakan rasio yang mengukur efisiensi perbankan.
Semakin kecil nilai BOPO menunjukkan perbankan tersebut
semakin efisien.
Operating Expenses to Operating Income is defined as ratio that
measures banking efficiency. A lower value of Operating Expenses
to Operating Income indicates a higher banking efficiency.
Semakin meningkatnya kompetisi antar perbankan di Jakarta
mengharuskan Bank DKI terus meningkatkan efisiensinya.
Jika tidak maka akan kalah bersaing. Secara alami dan empiris
BOPO pada BPD relatif lebih kecil dibanding bank BUMN atau
bank lain. Ini karena proporsi DPK yang mayoritas disumbang
dari penempatan dana Pemda dan unit bisnisnya (BUMD).
The increasing competition among banking industries in Jakarta
requires Bank DKI to improve its efficiency. If not then it would
not be able to compete. By nature or empirical data, BPD tends
to have lower Operating Expenses to Operating Income ratio
compared to other state-owned or other banks. This was due to
the fact that the Third Party Fund proportion mostly contributed
by a local government and its business units (enterprises).
Namun harus diperhatikan dalam menurunkan BOPO,
hendaknya strategi pengurangan biaya tenaga kerja dan biaya
non operasional lainnya tidak mengganggu bank beroperasi
secara lebih efisien. Pengurangan biaya yang berlebihan
justru dapat berpengaruh negatif pada output bank, seperti
turunnya kualitas produk bank, kualitas portofolio bank, serta
berkurangnya pendapatan bank.
However, it should be considered that in order to lower the
Operating Expenses to Operating Income, the labor cost and
non operating expenses reduction should not interfere the Bank
for being able to operate efficiently. Excessive cost reduction
can negatively influence the bank’s output, such as a decline in
the Bank’s product quality, quality of bank portfolios as well as
a decreased in Bank’s revenue.
Di tahun 2009, Bank DKI berhasil menurunkan BOPO menjadi
sebesar 84,86% dari 89,71% di tahun 2008. Hal ini merupakan
salah satu keberhasilan Manajemen dalam melakukan efisiensi.
Selain itu, sebagai informasi, pada April 2009, Bank DKI
menerima penghargaan sebagai BPD Terefisien dari Harian
Bisnis Indonesia.
In 2009, Bank DKI succeeded in reducing its Operating
Expenses to Operating Income ratio to 84.86% from 89.71% in
2008. This reflects the success of Management in conducting
efficiency. In addition to that, on April 2009, Bank DKI received
an award as The Most Efficient BPD, based on survey
conducted by Bisnis Indonesia daily.
Pengendalian biaya operasional diprioritaskan kepada unit-unit
yang memiliki biaya besar seperti di GQA dan GSM. Selain itu,
Bank DKI juga melakukan pembelanjaan dengan bijaksana,
dengan cara membatasi pengeluaran biaya yang kurang perlu,
dan melakukan cost benefit analysis di setiap pengeluaran
signifikan, yang berarti segala biaya yang telah dikeluarkan telah
diperhitungkan return yang dapat dipertanggung jawabkan.
The control operational cost control was then prioritized to
other units that have a larger cost such as GQA and GSM.
Moreover, Bank DKI strives to do the spending wisely, by way
of limiting the unnecessary expense and conducting a cost
benefit analysis on every significant expenditure, that means
that all expenses has reckoned a justified return.
Berkaitan juga dengan BOPO adalah pengelolaan biaya dana,
dengan meningkatkan dana murah seperti tabungan, giro dan
deposito ritel. Tabungan dapat ditingkatkan dengan menyediakan
produk-produk yang disesuaikan permintaan konsumen.
Operating Expenses to Operating Income is also associated
with managing the cost of fund, by incresing low cost fund
like savings, current account and retail deposits. Savings can
be improved by providing customized products that meet the
customer’s demand.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
67
Unit Pendukung
Supporting Unit
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAN RESOURCES
Di tengah persaingan yang kian sengit dan perkembangan industri
perbankan yang sangat pesat, SDM yang tangguh memegang
peranan kunci bagi kesuksesan Manajemen guna mewujudkan
Bank DKI menjadi Bank Terbaik yang Membanggakan.
In the midst of an increasingly fierce competition and rapid
development of banking industry, the capable human resources are
playing key role for the success of the Management of Bank DKI to
achieve its vision of becoming The Best Bank that Inspired Pride.
Sebagai panduan dalam bertindak dan berperilaku dalam konteks
mewujudkan Misi dan Visi Perseroan, Bank DKI juga telah
mendeklarasikan tujuh nilai yang kemudian dikenal sebagai KTPP
DKI yang terdiri dari nilai-nilai Komitmen, Teamwork, Profesional,
Pelayanan, Disiplin, Kerja Keras serta Integritas. Setelah
merumuskan Misi dan Visi serta KTPP DKI, tahapan selanjutnya
yang dilakukan oleh Bank DKI adalah melakukan penataan dan
pengembangan SDM baik secara kelembagaan maupun melalui
serangkaian program dan kebijakan, seperti melakukan perubahan
pendekatan dari human management menjadi human capital.
As a guideline to act and behave in the context of realizing
the Company’s Mission and Vision, Bank DKI has declared
its seven corporate value known as KTPP DKI, consisting of
Commitment, Teamwork, Professional, Service Excellent,
Discipline, Hard Work and Integrity. After formulating the vision
and mission as well as KTPP DKI, further step undertaken
by Bank DKI is to settle and develop its human resources,
either as an institution or through a series of programs and
policies, such as performing a change of approach from human
management to human capital.
Berikut adalah ilustrasi perkembangan sumber daya manusia di
Bank DKI dilihat berdasarkan pendidikan, jabatan serta usia:
The following is an illustration of human resources development of
Bank DKI based on education, position and ages:
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia
No.
PENDIDIKAN
Employee Composition Based on Age
2005
2006
2007
2009
20 - 30 tahun
384
465
622
804
872
20 - 30 years old
2.
31 - 40 tahun
411
376
359
359
362
31 - 40 years old
3.
41 - 50 tahun
317
346
369
382
392
41 - 50 years old
4.
51 - 70 tahun
83
81
88
90
77
51 - 70 years old
1,195
1,268
1,438
1,635
1,701
Total
2005
2006
2007
2008
2009
Education
63
67
86
97
105
Post Graduate
JUMLAH
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan
No.
PENDIDIKAN
Employee Composition Based on Education
1.
Pasca Sarjana (S-2)
2.
Sarjana (S-1)
601
704
887
997
1,035
Bachelor
3.
Sarjana Muda/Diploma
161
157
153
185
199
Undergraduate
4.
SMU
338
312
288
336
348
Highschool
5.
SD/SMP
32
28
24
20
14
Elementary School
1,195
1,268
1,438
1,635
1,701
Total
JUMLAH
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan
LEVEL
TINGKATAN
Employee Composition Based on Position
JUMLAH / Total
3
LEVEL
Senior Vice President
1
Senior Vice President
2
Vice President
13
Vice President
3
Assitant Vice President
23
Assistant Vice President
4
Senior Manager
31
Senior Manager
5
Manager
79
Manager
6
Assistant Manager
83
Assistant Manager
7
Supervisor
259
Supervisor
8
Asisstant Supervisor
195
Asisstant Supervisor
9
Senior Clerk
114
Senior Clerk
10
Junior Clerk
435
Junior Clerk
11
Non Clerk
111
Non Clerk
12
Karyawan Kontrak (no leveling)
355
No Leveling
1.701
Total
JUMLAH
68
Education
2008
1.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Total Karyawan selama 5 tahun terakhir
Total Staff the Last 5 Year
jumlah / total
2.000
1.635
1.500
1.195
1.268
1.701
1.438
1.000
500
0
2005
2006
2007
2008 2009
Perkembangan jaman yang terjadi telah menuntut Bank DKI
untuk mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut. Oleh
karena itu, Bank DKI merasa perlu mempersiapkan kader-kader
pemimpin masa depan perusahaannya melalui jalur kaderisasi
internal berdasarkan kompetensi dan integritas yang sejalan
dengan tujuan perusahaan ke depan.
Happening era developing have charged Bank DKI’s that can
adapt by charging that, therefore, Bank DKI perceives to needs
setting’s square future leader through the internal succession
internal based and integrity that in the line with firm aim to the
fore.
Pengembangan Program-Progam SDM
a. Implementasi Konsep Human Capital
Human Resource Development Program
a. The Implementation of Human Capital Concept
• Mempersiapkan Calon Pemimpin yang memiliki
Kompetensi dan Integritas yang tinggi setingkat
Supervisor melalui Staff Development Program
(SDP) sebanyak 30 orang.
• Mengembangkan Kompetensi Karyawan melalui
Pendidikan dan Pelatihan yang berkualitas dan tepat
guna berdasarkan Training Need Analysis (TNA)
dalam bentuk in-house training dan public training.
• Memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia
(SDM) sesuai dengan perkembangan organisasi dan
tuntutan bisnis berdasarkan Work Load Analysis
(WLA) melalui rekrutmen dan seleksi karyawan
entry level (junior clerk) yang bersumber dari
eksternal sebanyak 243 orang.
• Meningkatkan Produktivitas dan Kinerja Karyawan
melalui perbaikan kualitas pengelolaan SDM
dengan pola penempatan karyawan berdasarkan
kompetensi melalui mutasi karyawan berdasarkan
kompetensi yang dimiliki sebanyak 173 orang.
• Menyempurnakan dan membangun kebijakan
prosedur dan pengelolaan SDM yang mendukung/
mendorong peningkatan kinerja karyawan,
kinerja Bank dan kesejahteraan karyawan melalui
penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
oleh Manajemen PT Bank DKI dan Serikat Karyawan
(SEKAWAN) PT Bank DKI tanggal 11 April 2009.
• Membangun dan menyempurnakan sistem
aplikasi software SDM yang terintegrasi meliputi
absensi/attendance, penggajian/payroll, penilaian
kinerja/performance management system (PMS),
rekrutmen dan pelatihan.
• Preparing prospective leaders with high level
of competence and integrity at Supervisor level
through Staff Development Program that recruits a
total of 30 persons.
• Develop Employee Competencies through a
qualified as well as efficient Education and Training
in the form of in-house training and public training
based on Training Need Analysis (TNA)
• Fulfill the needs of Human Resources (HR) in
accordance with organizational development and
business demand that is based on Work Load
Analysis (WLA) through the recruitment and
selection of entry-level employee (junior clerk) from
the external sources of 243 people.
• Increasing Employee Productivity and Performance
through the improvement of HR quality with
staffing patterns based on the competence of
employees, whereby through a mutation process it
has resulted for a total of 173 people.
• Strengthen and developed the policies for HR
Management and Procedure that support/
encourage the increasing of employee
performance, the Bank’s performance and
employee benefit through the signing of the
Collective Labor Agreement (CLA) between Bank
DKI and Employee Union (SEKAWAN) of PT Bank
DKI dated on 11 April 2009.
• Develop and refine the HR System and integrated
software application which comprises of
attendance, payroll, performance management
system (PMS), recruitment and training.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
69
70
b. Program Champion
b. Champion Program
Sejak dicanangkan tahun 2006, KTPP DKI mulai
menjadi nafas bagi seluruh karyawan Bank DKI.
Namun, perubahan budaya kerja melalui KTPP DKI
yang mencakup tiga pilar perubahan di dalamnya,
yaitu Arsitek Perubahan, Change Leader (Pemimpin
Perubahan) dan Change Agent (Mitra Perubahan) dirasa
belum optimal untuk mengusung perubahan menuju
ke arah yang lebih baik. Karena itu, dibutuhkan amunisi
tambahan guna memaksimalkan dan mempercepat
perubahan budaya kerja tersebut
Since launched in 2006, KTPP DKI has been values
internal of all employees of Bank DKI. However,
changes in working culture through KTPP DKI which
embodied three pillar of changes namely Change
Architect, Change Leader and Change Agent are
considered being not optimal to carry those changes
to a better direction. Therefore, additional device is
needed in order to maximize and accelerate changes in
working culture.
Untuk mendapatkan kader terbaik, Bank DKI
mengadakan program Championship untuk memilih
Change Agent dan Change Leader terbaik. Program ini
diluncurkan pada bulan Oktober 2009 yang terdiri dari
218 Pemimpin Perubahan dan 243 Mitra Perubahan,
yang dipilih oleh seluruh karyawan melalui sistem
intake atau sistem pooling online melalui corporate
email dari masing-masing karyawan. Pemilihan tersebut
telah dilakukan oleh karyawan Bank DKI sejak tanggal
7 sampai 23 Desember 2009, dan diumumkan pada
saat acara Employee Gathering yang bertepatan
dengan Hari Ulang Tahun ke-49 Bank DKI di
Jl. EXPO - Kemayoran tanggal 11 April 2010.
Adapun pemenang Change Leader tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Eko Achyar – Pemimpin Capem Gunadarma
2. Yayat Rukhyat – Pemimpin Cabang Tanjung Priok
3. Eri Sukoco – Pemimpin Divisi Tresuri & ALMA Grup
Tresuri
In order to get the best cadre, Bank DKI organized
a Championship program to select the best Change
Agent and Change Leader. This program was
launched in October 2009 which consisted of 218
Change Leader and 243 Change Agent that was
elected by all employees through the intake or
pooling online system via employee’s corporate
email. The election has been conducted by
Bank DKI’s employees since 7 – 23 December 2009,
and being announced at Employee Gathering,
which coincided with the 49th Anniversary of
Bank DKI at Jl. EXPO – Kemayoran on
11 April 2010.
The following are the winner of Change Leaders:
1. Eko Achyar – Head of Gunadarma Sub-Branch
Office
2. Yayat Rukhyat – Head of Tanjung Priok Head Office
3. Eri Sukoco – Head of Treasury & ALMA Group
Division
Sedangkan pemenang Change Agent adalah sebagai
berikut:
1. Marjanti – Capem Bintaro
2. Levi Iqbal – Cabang Matraman
3. Eka Agus Priatmoko – Grup Komersial
While the winner for Change Agent is as follows:
1. Marjanti – Bintaro Sub-Branch Office
2. Levi Iqbal – Mataram Head Office
3. Eka Agus Priatmoko – Commercial Group
Selain diberikan hadiah menarik berupa pelatihan di
dalam maupun luar negeri, serta kesempatan untuk bisa
diproyeksikan menjadi pemimpin di lingkungan Bank
DKI, 3(tiga) besar terpilih dari Pemimpin Perubahan
dan Mitra Perubahan tersebut nantinya diharapkan
dapat mengemban misi khusus untuk menularkan dan
mendorong perubahan di lingkungan kerja masing-masing.
In addition to the interesting award of training
participation both domestic or abroad and opportunity
to be promoted as leader within Bank DKI, the three
winners of Change Leader and Change Agent category
is expected to carry out a special mission to envision
and encourage changes within their respective
environment
c. Program SDP, MDP dan EDP
c. SDP, MDP and EDP Programs
Sejak tahun 2008 lalu, Bank DKI juga meluncurkan
program pelatihan dan pendidikan secara berkelanjutan,
yaitu Staff Development Program (SDP) – program
selama 9(sembilan) bulan yang bisa diikuti oleh seluruh
karyawan yang telah bekerja di Bank DKI minimal 3(tiga)
tahun setelah pengangkatan serta berusia maksimal 35
tahun. Pada gelombang pertama, program SDP Bank
DKI telah berhasil mencetak 30 orang lulusan, dimana
5 terbaik dari lulusan tersebut ditempatkan di berbagai
posisi di Perseroan dengan jabatan tertentu setingkat
dengan analis atau pemimpin seksi.
Since 2008, Bank DKI has also launched a sustainable
training and education programs, namely Staff
Development Program (SDP) – which is a nine-month
program that could be participated by the entire
employee whom had worked at Bank DKI for at least
three years after the appointment and with a maximum
age of 35 years old. On the first batch, Bank DKI’s
SDP program had successfully produced 30 graduates,
whereby the best five were positioned at several
divisions within the Bank under certain position that
equally leveled with analyst or head division.
Selanjutnya, pada tahun 2009-2010, Bank DKI
mulai mengadakan program lanjutan yaitu Manager
Development Program (MDP) – program yang bisa
diikuti oleh karyawan yang telah menduduki jabatan
setingkat pemimpin seksi atau pemimpin Departemen.
Program MDP telah terimplementasi pada Maret 2010
Furthermore, in 2009-2010, Bank DKI conducted an
advance program namely the Manager Development
Program (MDP) – that defined as a program for the
entire employee whom had served in a position that is
leveled with head division and head of department. The
MDP program had been implemented in March 2010
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
yang berhasil mendapatkan 23 orang terbaik dari 156
calon yang diseleksi secara ketat.
Selanjutnya, bagi mereka-mereka yang telah lulus
program MDP, mereka bisa mengikuti program
Executive Development Program (EDP) – merupakan
program lanjutan untuk memilih kader yang akan
ditempatkan pada posisi assistant vice president, vice
president dan senior vice president.
and succeeded to get 23 people out of 156 candidates
whom had been thoroughly selected.
Furthermore, for those whom had graduated from the
MDP program, they are entitled to join the Executive
Development Program (EDP) – a continuity program to
select a certain candidate to be positioned as assistant
vice president, vice president and senior vice president.
d. Program CASH dan Pensiun Dini
d. CASH and Early Retirement Programs
Sedangkan untuk memacu dan membangun iklim
kompetisi yang sehat di lingkungan karyawan, Bank DKI
juga menggulirkan program CASH (Cara Agar Semua
Happy) dimana didalamnya memuat sistem penggajian
berdasarkan remunerasi, yaitu setiap karyawan akan
memperoleh apresiasi dan imbalan berdasarkan
prestasi dan kinerja mereka masing-masing.
In order to foster and to build a healthy competition
within the organization, Bank DKI also launched CASH
(Cara Agar Semua Happy) Program, that constitute a
payroll system based on remuneration, whereby each
employee will earn an appreciation and compensation
based on their achievement and performance.
Program CASH akan meningkatkan fairness dan
motivasi karyawan melalui:
• Gaji dasar / gaji pokok karyawan dibedakan dengan
bobot pekerjaan atau tingkat jabatan (grading).
• Jasa produksi / bonus maupun penghasilan lainnya
diberikan berdasarkan hasil penilaian kinerja (pay of
performance culture).
• Struktur penggajian berdasarkan nilai pasar
(competitiveness) sehingga nilai uang pensiun dan
tunjangan hari tua karyawan akan lebih baik.
CASH program will increase fairness and employee
motivation trough the followings:
• Basic salary for each employee is differentiate
based on working scale or grading level.
• Production fee/bonus or other incentives is given
based on pay of performance culture.
• The payment structure of payroll is determined
based on the market value, so that the retirement
and pension will have a better value for money.
Sementara, bagi para karyawan yang tidak mampu
atau tidak memiliki keinginan untuk menyesuaikan
diri dengan perubahan budaya korporasi yang sedang
digalakkan, Bank DKI juga menyiapkan program
Pensiun Dini.
Meanwhile, as for the incapable employee or those
whom resist to adapt with changes on the corporate
culture that is being encouraged, Bank DKI had
prepared an Early Retirement Program.
Selain itu, Bank DKI juga mempunyai program yang
terkait dengan SDM, diantaranya adalah:
• Program Dana Pensiun
Bank menyelenggarakan program dana pensiun
iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya.
Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Bank DKI.
Program pensiun ini telah disetujui oleh
Menteri Keuangan dalam Surat Keputusan
No. KEP-015/KM/17/1994 tanggal 21 Januari 1994.
Beban iuran pensiun yang dibebankan Bank
pada tahun-tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 berjumlah
Rp12.508.664.134 dan Rp13.645.872.793.
• Program Imbalan Kerja
Bank telah menghitung kewajibannya sehubungan
dengan Undang-undang ketenagakerjaan
No. 13/2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan
sehubungan dengan program imbalan kerja
tersebut.
In addition, Bank DKI had several program that is
related with human resources, which among others
are:
• Pension Fund Program
Bank DKI had defined contribution retirement plan
for all permanent employees. This program is being
managed by Bank DKI pension fund. The Minister
of Finance had approved this pension program
through a Decree No. KEP-015/KM/17/1994 dated
21 January 1994. Pension expenses that is charged
by the Bank for a period that ends on 31 December
2009 and 2008 are amounting to Rp12,508,664,134
and Rp13,645,872,793 respectively.
• Employee Benefit Program
The Bank had calculated its obligations in relation
with Employment Law No. 13/2003. There was not
any funding activity that is made in relation to the
employee benefit program.
Saldo kewajiban program imbalan kerja pada tahun
2009 dan 2008 mengacu pada hasil perhitungan
aktuaria independen PT Dian Artha Tama berdasarkan
laporannya No. 275-A/PSAK/DAT/III/2010 tanggal
18 Maret 2010 dan No. 122-A/PSAK/DAT/III/2009
tanggal 17 Maret 2009 sesuai dengan penerapan atas
PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”.
Retained liability from the employee benefit program
for 2009 and 2008 is refer to the calculation from
independent actuarial report of PT Dian Artha Tama
No. 275-A/PSAK/DAT/III/2010 dated 18 March 2010
and No. 122-A/PSAK/DAT/III/2009 dated
17 March 2009, which is in accordance with PSAK No.
24 (2004 revised) regarding “Employee Benefit”.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
71
Diharapkan bahwa serangkaian program-program
tersebut, dapat membantu pihak Manajemen
dalam mempersiapkan seluruh karyawannya dalam
mengemban Misi Visi korporasi yang baru serta
meningkatkan performa dan kinerjanya agar mampu
bersaing dalam industri perbankan nasional.
These series of programs are expected to be able
to support the Management for preparing the entire
employee to carry out the new vision and mission of
the Bank as well as increasing its performance in order
to compete in the national banking industry.
Program Pelatihan Karyawan
Employee Training Program
Untuk meningkatkan kompetensi karyawan, pihak Manajemen
secara berkala juga mengikutsertakan karyawan mereka pada
program pelatihan yang diselenggarakan dari dalam dan luar
negeri. Beberapa pelatihan tersebut dijabarkan melalui tabel
berikut ini:
To improve the employee’s competencies, the Management
had regularly involving their employees on training courses
that is held within Indonesia or abroad. Some of the training
describe in the following tables:
Realisasi pelatihan karyawan di 2009
Realisation employee training in 2009
No. PELATIHAN
1
Technical Skill
2
2005
2006
2007
2008
2009
TYPE of trainings
1.937
1.176
3.302
4.254
5.531
Technical Skill
Interpersonal Skill
212
663
997
682
821
Interpersonal Skill
3
Managerial Skill
519
1.569
949
719
3.028
Managerial Skill
4
Pengembangan / Penjenjangan
-
-
-
2
38
Development /Levels
5
Seminar / Lokakarya
268
184
693
899
973
Seminar / Workshop
2.936
3.592
5.921
6.556
10.391
TOTAL
jumlah
72
Rencana Ke Depan
Future Outlook
Upaya yang sudah dilakukan oleh Bank DKI ini akan terus
digulirkan dan diperbaharui secara berkala di masa depan agar
bisa mencapai tujuan Perseroan untuk menjadi tuan rumah
dan bagian dari program Pemerintah Provinsi DKI dalam
mewujudkan Jakarta sebagai Service City dengan karyawan
yang profesional berbasis Human Capital. Perjalanan ke depan
masih panjang dan dengan komitmen bersama, Bank DKI siap
mengemban tugas menjadi Bank Terbaik yang Membanggakan.
Several effort undertaken by Bank DKI will continuated to
operated and improved to achieve the Company’s objective in
the future of becoming a host and part of Provincial Government
of DKI Jakarta’s program, which is realizing Jakarta as a Service
City that is supported with a professional employees based on
human capital. Bank DKI still has a long journey ahead and with
collective commitment, Bank DKI is ready to carry out its duty to
be The Best Bank that Inspired Pride.
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
Bank DKI dari waktu ke waktu selalu mengupayakan pelayanan
yang memuaskan bagi nasabahnya, dengan menghadirkan layanan
perbankan yang aman, cepat dan memberikan kemudahan para
nasabahnya dalam melakukan setiap transaksi perbankan.
From time to time, Bank DKI always strive to provide an
excellence service to all customers by providing a banking
service that are fast, save and gives its customers the ease of
doing any banking transactions.
Untuk itu, Bank DKI selalu mengikuti perkembangan teknologi
sistem informasi, dan semaksimal mungkin memanfaatkannya
untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para nasabahnya.
To that end, Bank DKI always adapt with the development
of information technology systems, and use it as closely as
possible to provide the best service to all customers.
Selain itu, pemanfaatan teknologi sistem informasi di Bank DKI
juga berperan besar dalam menjamin kelancaran operasional
perbankan, serta menjaga keamanan dan validitas data.
In addition, utilization of information technology systems
in Bank DKI also plays an important role to ensure the
smoothness of operational banking, as well as maintain the
security and validity of data.
Sebagai acuan pelaksanaan kerja, telah ditetapkan Buku
Pedoman Perusahaan Teknologi Informasi sebagaimana
Keputusan Direksi No. 57 tahun 2009.
As a reference implementation of work, Bank DKI had
established the Information Technology Manual as stipulated
on Directors Decree No. 57 of 2009.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Core Banking System
Core Banking System
Untuk mendukung kinerja Bank DKI dalam memberikan layanan
terbaiknya dan mengamankan seluruh informasi terkait dengan
kegiatan operasionalnya, Perusahaan mengimplementasikan
teknologi sistem informasi yang terintegrasi dan tersentralisasi
dalam suatu core banking system, yang berfungsi; mengelola
data nasabah, menjalankan seluruh transaksi Bank, dan
menghasilkan berbagai laporan yang diperlukan oleh
Manajemen.
In order to support the performance of Bank DKI in providing
the best service and secure all information relating to its
operation, the Bank had implemented an integrated centralized
information technology system within a core banking system
that has various function such as managing customer’s data,
carry out all banking transaction and generate various report
that is deemed necessary to the Management.
Saat ini, Bank DKI memiliki dua core banking system, yaitu
Bank Vision dan Sigma Sharia, masing-masing merupakan
platform layanan Bank DKI Konvensional dan Syariah.
Currently, Bank DKI is supported with two core banking
system, which are the Bank Vision and Sigma Sharia, each
represent a platform service used for Bank DKI Conventional
and Bank DKI Syariah.
Disaster Recovery Center
Disaster Recovery Center
Bank DKI mengamankan seluruh informasi data Perusahaan
melalui sistem back up data, dengan membentuk hot/mirroring
Disaster Recovery Center.
Bank DKI secured all of the Company’s information data
through back up data system by formulating a hot/mirroring
Disaster Recovery Center.
Sistem keamanan berteknologi tinggi ini berfungsi menjaga
kelangsungan kinerja Perusahaan dan meminimalisasi dampak
dari gangguan sistem, bencana alam dan kerusakan data yang
disebabkan tanpa atau dengan sengaja oleh karyawan maupun
pihak luar.
High-tech security system serves to maintain the continuity
of corporate performance and minimize the impact of system
disturbances, natural disasters and corruption that caused
by an employee or an outside party either deliberately or un
deliberately.
Sebagai acuan kebijakan dalam pelaksanaan tugas Grup
Teknologi, telah ditetapkan Buku Pedoman Perusahaan Disaster
Recovery Plan yang ditetapkan sebagaimana Keputusan Direksi
No. 69 Tahun 2005 yang telah disempurnakan sebagaimana
Keputusan Direksi No. 59 tahun 2009.
As a reference policy in managing the duties of Technology
Group, the Bank had established a Disaster Recover Plan
Manual that was stipulated based on Directors Decree No. 69
of 2005 and accomplished with Directors Decree No. 59 of
2009.
Pemanfaatan TI untuk melindungi Aset Perusahaan
The utilization of IT to secured the Company’s Assets
Selain sistem back up data, Bank DKI melindungi dan
melengkapi bisnisnya dengan berbagai fungsi pengaman untuk
melindungi berbagai aset Perusahaan sebagai berikut:
• Jaringan, menggunakan back up jaringan, firewall, IDS dan
NOC
• Data, menggunakan active directory, user Id, password,
akses level, antivirus, antispam, aplikasi user management,
BSAFE security application for AS400, aplikasi enkripsi dan
deskripsi data, SAM untuk smart card
• Fisik, menggunakan back up server, acces door, finger scan,
ID card, CCTV, pinpad, HSM, pemadam api, UPS, pengatur
suhu dan kelembaban udara
• Dan melengkapinya dengan pedoman dan aturan
keselamatan kerja, seperti audit TI dan BPP TI.
Despite the back up data system, Bank DKI protect and
complement its business through various security function to
protect the Company’s asset such as the followings:
• Network, using firewall back up network, IDS and NOC
• Data, using active directory, user ID, password, access
level, anti virus, anti spam, user management application,
BSAFE security application for AS400, encryption
application and description data as well as SAM for smart
card
• Physic, using back up server, access doors, finger scan,
ID card, CCTV, pin pad, HSM, fire extinguisher, UPS,
temperature and dampness control
• Equipped with safety regulation and manual such as IT
audit and IT Charter.
Aktivitas Pengembangan TI Bank DKI di Tahun 2009
IT Development Activity of Bank in 2009
• Aplikasi Core Banking System
Grup TI Bank DKI secara intensif melakukan
pengembangan aplikasi core banking system Bank Vision
dan Sigma Sharia, yang secara strategis menopang seluruh
kegiatan perbankan konvensional dan syariah PT Bank DKI.
• Application of Core Banking System
IT Group in Bank DKI intensively developed its core banking
system application of Bank Vision and Sigma Sharia, which
strategically support all of conventional and sharia banking
activity in PT Bank DKI.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
73
• Jakcard sebagai e-wallet
Merupakan salah satu produk inovasi teknologi Bank DKI,
berfungsi sebagai kartu pra-bayar yang dapat digunakan
sebagai alat pembayaran untuk transaksi di merchantmerchant yang telah bekerjasama dengan Bank DKI.
Fitur-fitur terbaru yang telah ditambahkan ke dalam
JakCard adalah fasilitas pembayaran bus Transjakarta dan
pemasangan mesin Electronic Data Capture (EDC) pada
retail swalayan Indomaret, Carefour, Giant dan Matahari
untuk pembayaran transaksi dan isi ulang kartu JakCard.
The latest features added to JakCard is Transjakarta bus
payment facility and the installation of Electronic Data
Capture (EDC) at Indomaret supermarket, Carrefour, Giant
and Matahari for payment card transactions and JakCard’s
top up.
Grup TI Bank DKI juga telah menyiapkan rencana strategis
dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat
akan jasa transportasi di masa mendatang. Pengembangan
berbagai fitur-fitur yang dapat memudahkan masyarakat
dalam melakukan pembayaran tiket TransJakarta Busway,
Kereta Api dan argo taxi menggunakan JakCard hingga kini
masih terus diupayakan.
IT Group of Bank DKI has also prepared a strategic plan to
anticipate the increasing demand of public transportation
services in the future. Development of various features that
can facilitate people in making payments for TransJakarta
Busway ticket, Train and metered taxis by using JakCard is
still pursued, to date.
Di masa mendatang, JakCard akan menjadi smart card
multifungsi, sebagai ATM, kartu debet, kartu kredit. Selain
itu juga bisa dimanfaatkan untuk informasi jati diri pemegang
kartu seperti KTP, SIM, absensi dan akses gedung.
In the future, JakCard will become a multifunctional smart
card, as ATM, debit card and a credit card. It also can
be used for cardholder identity such as ID cards, driving
license, attendance and building access.
• Electonic Loan Origination System (E-LOS)
Teknologi yang memungkinkan Bank DKI memproses
permohonan kredit nasabahnya dalam waktu sehari. Melalui
teknologi ini, alur kerja termonitor lebih aman, sehingga bisa
diketahui pada hari yang sama apakah nasabah layak atau
tidak untuk menerima kredit.
• Electonic Loan Origination System (E-LOS)
E-LOS is a technolgycal system that enables Bank DKI to
process the application credit of customer within a day.
Through this technology, the Bank could monitors a safety
work flow to ensure the customer’s appropriateness of
receiving a credit approval during the same day.
• BPD Net Online
Dengan memanfaatkan jaringan ATM Bersama yang dimiliki
Artajasa, Bank DKI menambah fitur layanan bagi para
nasabah Bank Pembangunan Daerah yang tergabung dengan
jaringan tersebut, dengan fasilitas setor dan tarik tunai secara
real time online melalui kantor BPD manapun di Indonesia.
• BPD Net Online
By using the Artajasa joint ATM network, Bank DKI adding
several features to all customers of the Regional Development
Bank that unifies through that network with real time online of
deposits and withdrawal facilities in any Regional Development
Bank offices throughout Indonesia
Bekerja sama dengan taxi Express regular, Bank DKI
tengah menjajagi kemungkinan pemasangan mesin EDC
pada sebagian dari 2.500 unit taxi tersebut yang melayani
bandara Soekarno Hatta. Tujuannya agar warga daerah yang
berkunjung ke Jakarta dapat menggunakan kartu debit BPD
masing-masing untuk pembayaran taksinya.
• Kartu Pegawai Elektronik
Kartu elektronik bermemori serta berpita magnet, berisi
data identitas karyawan, yang dapat juga digunakan sebagai
kartu debit. Untuk saat ini kartu tersebut terbatas hanya
digunakan oleh Pemerintah Indonesia untuk para Pegawai
Negeri Sipil (PNS).
74
• JakCard as an e-wallet
It is one of the technological innovation product of Bank
DKI, serves as a pre-paid card that can be used as a
payment tool for transactions at merchants who have
collaborated with the Bank DKI.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
In cooperation with regular Express taxi. Bank DKI exploring
the possibility to install the EDC machine at several unit
out of 2,500 taxi that serves in Soekarno Hatta airport. The
objective is to make local resident whom visiting Jakarta
can use their BPD Debit Card to pay the taxi fare.
• Electronic ID Card
Is the electronic card with memory and ribbon magnet
that is filled with employee’s data, this card can also be
used as a debit card. Currently, the purpose of this card
is restrictedly use by Civil Servant (PNS) of Provincial
Government of DKI Jakarta community.
• Debit DKI
Melalui pengembangan-pengembangan fitur dan layanan
kartu ATM Bank DKI yang dilakukan secara terus menerus,
masyarakat akan semakin merasakan kemudahan dalam
bertransaksi dengan menggunakan kartu ini. Hanya dengan
menggesekkan kartu ini pada alat EDC yang tersedia di
merchant-merchant yang telah menjalin kerjasama dengan
Bank DKI, maka transaksi dapat dituntaskan tanpa harus
menggunakan uang tunai. Selain aman, juga meminimalkan
kesalahan.
• Bank DKI’s Debit Card
Through continous development of features and services of
Bank DKI’s ATM Card that has been carried out periodically,
people will increasingly feel the ease of transactions using
this card. Just by swiping this card at the available EDC tool
at all merchants who have cooperated with Bank DKI, the
transaction can be completed without having to use cash.
In addition to safety, it could also minimizing errors.
Berbagai fitur transaksi pembayaran dengan menggunakan
kartu debit melalui ATM yang hingga kini terus dikembangkan,
antara lain; pembayaran tagihan berbagai provider
sambungan telpon, Pajak Bumi Bangunan, premi Asuransi
Sinar Mas, televisi berlangganan Telkom Vision, tiket nonton
Blitz Megaplex, DKI Peduli/Zakat/Infaq dan pengesahan
pembayaran pajak Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Various payment transactions by using debit cards via
ATM, which continue to be developed, among others
are, payment of bills for the various telephone providers,
Building and Land Tax, premium Underwriters, Telkom
Vision’s pay TV, Blitz Megaplex tickets, Jakarta Cares /
Zakat / Infaq and ratification of a tax payment Certificate
Number of Vehicles (vehicle registration/STNK).
Fitur terbaru yang telah diluncurkan pada tahun ini adalah
pembayaran moda transportasi taxi, bekerja sama dengan
Taxi Tiara Express. Ke depannya, mesin EDC yang
terpasang pada taxi tersebut juga akan dapat dijadikan
point payment untuk berbagai tagihan pelanggan, seperti;
PAM, PLN, Telekomunikasi dan sebagainya.
Latest features that have been launched this year is the
payment of taxi transportation mode, in cooperation with
Tiara Express Taxi. Looking ahead, EDC machine mounted
on a taxi will also be used as payment points for different
customer billing, such as PAM, PLN, Telecommunications,
and so forth.
• Fitur PIN Pad
Fitur PIN Pad, yang diluncurkan tanggal
6 Oktober 2009 yang lalu, memungkinkan nasabah
menarik dana tabungannya lebih dari Rp100 juta dalam
satu hari. Sebelumnya, tanpa PIN Pad, transaksi di atas
jumlah tersebut akan memakan waktu lebih lama karena
dibutuhkan waktu lebih panjang untuk verifikasi aplikasi.
Dengan adanya PIN Pad, maka waktunya lebih cepat karena
diotomatisasi oleh sistemnya
• Pengembangan jaringan; MPLS, Wireless, GPRS, Fiber Optic
• Penambahan dan pengembangan jaringan ATM
• Pengembangan fitur transaksi pembayaran melalui teller;
pembayaran tagihan Telkomsel, Indosat, Telkom, PAM,
uang sekolah, PBB, BPD Net Online, Western Union
• Pengembangan aplikasi-aplikasi TI lainnya yang mendukung
kinerja Bank DKI dalam memberikan pelayanan yang
memuaskan kepada nasabahnya, seperti; aplikasi treasury,
MIS, Government Cash Manajement, Modul Penerimaan
Negara (MPN), ATM switching, LHBU, LBU Bassel II, PSAK
50 dan 55, Program Undian Simpeda dan Monas.
• PIN Pad Features
PIN Pad features that have been launched on
6 October 2009, allowing customers to withdraw more than
Rp100 million per day. Previously, without PIN Pad, any
transaction that is up to the above amount will take longer
time to verify the application. By using PIN Pad, transaction
could be done in a quicker time due to the automatic system
• Network development; MPLS, Wireless, GPRS and Fiber
Optic
• Increasing and developing the ATM network
• The development of payment transaction features via teller,
such as; billing payment of Telkomsel, Indosat, Telkom,
PAM, school tuition, PBB, RDB Net Online and Western
Union
• The development of other IT applications that supported
Bank DKI’s operational performance in order to provide its
customer with service excellence, such as; the treasury
application, MIS, Government Cash Management, State
Receiving Modules (MPN), ATM switching, LHBU, LBU,
Bassel II, PSAK 50 and 55, Simpeda and Monas Saving’s
Lottery Programs.
Dengan pengembangan dan pemanfaatan TI secara maksimal
seperti yang telah diuraikan di atas, Bank DKI memantapkan
posisinya sebagai bank nasional yang mengutamakan pelayanan
terbaik bagi nasabahnya serta mendukung program Layananku
Untuk Jakarta-ku.
Through the development and maximal utilization of IT as
described above, Bank DKI solidified his position as a national
bank which prioritizes the best services for its customers and
supporting the programs of Our Service to Our Jakarta.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
75
Bank DKI Syariah
Bank DKI Syariah
Dana Pihak Ketiga
Third-Party Fund
Total DPK yang terhimpun sampai akhir Desember 2009
adalah sebesar Rp374,06 miliar meningkat sebesar 74,09%
dibandingkan Desember 2008 Sebesar Rp210,87 miliar. Sejak
tahun 2004 total DPK selalu mengalami peningkatan, dimana
pada tahun 2005-2006 peningkatannya cukup besar yaitu
sebesar 97,94%, sementara peningkatan luar biasa terjadi
pada tahun 2006-2007 yang mencapai prosentase sebesar
384,44%.
As of December 2009, Bank DKI Sharia accumulated Rp374.06
billion in third-party fund, 74.09% higher than Rp210.87 billion
in December 2008. Since 2004, the total amount of third-party
fund managed by Bank DKI Sharia had been growing constantly
with a significant growth of 97.94% took place in the period of
2005-2006, whereas 2006-2007 saw a tremendous growth of
up to 383.44%.
Peningkatan DPK Deposito Mudharabah mencapai sebesar
Rp271,93 miliar tahun 2009 atau 96,00% dari posisi Deposito
Mudharabah tahun 2008 sebesar Rp138,74 miliar. Hal ini
disebabkan peningkatan rata-rata Equivalent Rate (ER) dari
nisbah bagi hasil Deposito Mudharabah Bank DKI Syariah
yang dapat bersaing dengan bank syariah lainnya yaitu
sebesar 7,51%.
The increase for Mudharabah Deposit was recorded at
Rp271.93 billion in 2009 or up by 96.00% from Rp138.74 billion
in 2008. This growth was spurred by the average increase in
Equivalent Rate (ER) from the pre-agreed Mudharabah Deposit
profit sharing of Bank DKI Sharia at 7.51%, which was quite
competitive against that of other sharia banks.
Demikian pula pada Giro Wadiah sebesar 50,87%, pada tahun
2008 sebesar Rp22,81 miliar, tahun 2009 menjadi Rp34,41
miliar dan kenaikan Tabungan Mudharabah adalah sebesar
23,58%, pada tahun 2008 sebesar Rp44,88 miliar tahun 2009
menjadi Rp55,46 miliar dengan rata-rata Equivalent Rate (ER)
dari nisbah bagi hasil sebesar 4,78%.
The growth trend also occurred in Wadiah Demand Deposit at
the rate of 50.87%, from Rp22.81 billion in 2008 to Rp34.41
billion in 2009 and in Mudharabah Saving at a 23.58% increase
from Rp44.88 Billion in 2008 to Rp55.46 billion in 2009 with an
average Equivalent Rate (ER) from profit sharing of 4.78%.
Sejak tahun 2007 Bank DKI Syariah mulai menerbitkan
Tabungan Wadiah. Dana yang berhasil terkumpul pada
Tabungan Wadiah di tahun 2009 adalah sebesar Rp5,29 miliar
meningkat 19,16% dari tahun 2008 sebesar Rp4,4 miliar.
The Wadiah Saving, which was introduced by Bank DKI Sharia
in 2007, generated Rp5.29 billion in third-party fund for 2009, a
growth 19.16% compared to Rp4.4 billion in 2008.
Pembiayaan
Financing
Jumlah pembiayaan yang berhasil disalurkan sampai akhir
Desember 2009 adalah sebesar Rp651,07 miliar, meningkat
6,32%, pada Desember 2008 sebesar Rp612,37 miliar,
dengan komposisi sebagai berikut:
In financing sector, Bank DKI Sharia disbursed Rp651.07 billion
as of December 2009, increased by 6.32% compared to 2008
achievement of Rp612.37 billion. The portfolio of 2009 sharia
financing activities is as follow:
KOMPOSISI PEMBIAYAAN 2009
Financing portfolio in 2009
dalam miliar Rupiah
PRODUK
Murabahah
Isthisna
2009
PRODUct
264,60
138,30
Murabahah
0,01
-
Isthisna
Mudharabah
67,48
57,30
Mudharabah
Musyarakah
237,87
179,15
Musyarakah
42,42
276,32
Ijarah
612,37
651,07
Total Financing
Ijarah
Jumlah Pembiayaan
76
in billion Rupiah
2008
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Pembiayaan dengan Skim Ijarah mendominasi total
pembiayaan sebesar 42,44% atau Rp276,32 miliar, dominasi
kedua adalah Skim Musyarakah sebesar 27,52% atau
Rp179,15 miliar, dominasi ketiga adalah Skim Murabahah
sebesar 21,24% atau Rp138,30 miliar, diikuti Skim
Mudharabah 8,80% atau Rp57,30 miliar
The financing under Ijarah scheme was the majority with
42.44% share of total or at Rp276.32 billion, the second
dominance was by Musyakarah scheme with 27.52% or equal
to Rp179.15 billion, then followed consecutively by Murabahah
with 21.24% or Rp138.30 billion and Mudharabah with 8.80%
or Rp57.30 billion.
Sumber Daya Insani
Human Resources
Karyawan adalah aset perusahaan. Bagi Manajemen PT Bank DKI khususnya Unit Usaha Syariah, hal tersebut
bukan hanya sekedar slogan. Dengan Visi Menjadi Bank
Terbaik yang Membanggakan, Manajemen sadar dan sangat
peduli dalam hal memastikan kelangsungan bisnis guna
mencapai Visi tersebut. Salah satu kunci penting untuk
mencapai Visi tersebut adalah melalui keberadaan karyawan.
People are the most valuable assets for the Bank. This is not
just a slogan to the management of Bank DKI, particularly the
Sharia Business Unit. With its Vision of Becoming the Best
Bank that Inspred Pride, the Management strongly believes
that business sustainability plays a pivotal role in fulfilling this
vision. One of the key elements for the vision fulfillment is the
quality of human resources.
Dalam mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang
berkesinambungan serta menjadi salah satu bank syariah
terkemuka di Indonesia yang mampu meningkatkan
kemaslahatan masyarakat luas, Unit Usaha Syariah Bank DKI
mempekerjakan pegawai yang profesional dan sepenuhnya
menguasai mengenai permasalahan operasional perbankan
syariah, terutama sebagai Unit Usaha Syariah yang beroperasi
atas dasar prinsip syariah Islam.
To ensure sustainable growth and profitability and to become
one of Indonesia’s leading sharia banks that is able to promote
people’s welfare, the sharia unit of Bank DKI employs
professionals who are well-versed in the aspects of banking
operation, especially in the sharia business unit that conduct its
business under Islamic sharia principles.
Bank DKI Syariah selalu berupaya mengembangkan SDI
nya melalui pendidikan dan pelatihan serta memberikan
kesempatan pengembangan berkarir bagi seluruh karyawan.
Dan sejalan dengan Visi dan Misi Bank DKI, peningkatan
kualitas SDI difokuskan pada penerapan 7 nilai budaya
perusahaan yang baru, yaitu: Komitmen, Teamwork,
Profesional, Pelayanan, Disiplin, Kerja keras dan Integritas
(KTPPDKI).
Bank DKI Sharia strives to develop its human through
education and training programs, and opening ways for career
enhancements to all its employees. In line with the Bank’s
vision and mission, human resource development efforts are
focused on the implementation of 7 new corporate values,
which are Commitment, Teamwork, Professionalism, Service
Excellence, Discipline, Hard work and Integrity.
Beberapa pelatihan dilakukan baik secara internal maupun
eksternal dengan melibatkan berbagai instansi pendidikan dan
pelatihan yang cukup berpengalaman, seperti: LPPI, Karim
Business Consulting, Tazkia, ESQ, Daarut Tauhid, dan lain
sebagainya. Sementara, Bank DKI Syariah juga mengirimkan
karyawannya untuk mengikuti berbagai seminar, baik di dalam
maupun di luar negeri.
A number of trainings had been conducted both internally and
externally in cooperation with experienced educational and
training institutes such like Karim Business Consulting, Tazkia,
ESQ, Daarut Tauhid and many others. From time to time Bank
DKI also sends its employees to various seminars in Indonesia
and abroad.
Pada akhir Desember 2009, SDI Bank DKI Syariah
bertambah menjadi 94 orang, hal ini disebabkan adanya
perubahan struktur organisasi dan pembukaan jaringan
kantor baru. SDI ini terdiri dari 24 orang ditingkat manajerial,
19 orang ditingkat analis dan 50 orang merupakan tenaga
administrasi.
As of December 2009, the human resource of Bank DKI Sharia
saw the addition of 94 talented people, to commensurate the
new organizational structure and the opening of new branch
offices. The current formation was 24 people at managerial
level, 19 people at the analyst level and 50 people to handle the
administrative functions.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
77
78
Komposisi Sumber Daya Insani Bank DKI Syariah berdasarkan
tingkat pendidikan, yaitu terdiri dari 11 orang pendidikan pasca
sarjana (S2), 82 orang pendidikan sarjana (S1) dan 1 orang
pendidikan sarjana muda (Diploma). Komposisi ini merupakan
bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya insani.
Based on education level, the human resource of Bank
DKI Sharia in 2009 comprised of 11 postgraduates (S2),
82 graduates (S1) and 1 under graduate (Diploma). This
composition was a part of the Banks efforts to promote the
quality of the human resources.
Manajemen Risiko
Risk Management
Sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia tentang manajemen
risiko sesuai PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan
SE BI No. 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003, maka pada
tahun 2006 Bank DKI Syariah telah menyusun Buku Pedoman
Perusahaan (BPP) mengenai Manajemen Risiko Syariah.
In accordance to the Regulation of Bank Indonesia No. 5/8/
PBI/2003 dated May 19, 2003 and BI Letter No. 5/21/DPNP
dated September 29, 2003 on risk management, Bank DKI
Sharia issued Company Guide Book (BPP) on sharia risk
management in 2006.
Teknologi Informasi
Information Technology
Pengembangan teknologi informasi merupakan aspek penting
dalam meningkatkan fasilitas pelayanan terhadap nasabah dan
untuk meningkatkan efisiensi operasional. Pengembangan
ini juga dapat meningkatkan produktivitas bisnis, untuk itu
Bank DKI Syariah selalu berupaya melakukan pembenahan
dalam rangka penyempurnaan teknologi informasinya secara
berkesinambungan.
Information technology development is crucial in improving
service quality and operational efficiency. Such development
is also potential in increasing business productivity, therefore,
Bank DKI Sharia put continuous efforts in advancing its
information technology.
Pada tahun 2009 ATM Bank DKI Syariah selain fasilitas tarik
tunai, inquiry saldo dan transfer antar bank dapat digunakan
juga untuk melakukan pembayaran pulsa handphone pasca
bayar dan prabayar di seluruh ATM Bersama.
In 2009, the ATMs of Bank DKI Sharia were upgraded to enable
for payment of cell phone post paid and prepaid services apart
from the already available services of cash withdrawal, balance
inquiry and fund transfer, which were all accessible through
ATM Bersama network.
Jaringan Kantor
Network of Offices
Sampai dengan akhir 2009, Bank DKI Syariah telah
mengoperasikan 2 Kantor Cabang, 3 Kantor Cabang
Pembantu, 6 Kantor Kas Syariah dan 36 Layanan Syariah
(office channeling) di kantor cabang dan cabang pembantu
Bank DKI.
As of 2009 year end, Bank DKI Sharia operated 2 branch
offices, 3 sub-branch offices, 6 sharia cash offices and 36 sharia
office channeling in Bank DKI’s branch and sub-branch offices.
Produk Syariah
Sharia Products
a) Produk Pendanaan
• Tabungan iB Simpeda
• Tabungan iB Taharoh
• Deposito iB
• Giro iB
a) Savings
• iB Simpeda Saving
• iB Taharoh Saving
• iB Deposit
• iB Demand Deposit
b) Produk Pembiayaan
• Pembiayaan Produktif
- Pembiayaan iB Modal Kerja
- Pembiayaan iB Investasi
• Pembiayaan Konsumtif
- Pembiayaan iB Multiguna
- Pembiayaan iB Pemilikan Kendaraan
- Pembiayaan iB Pemilikan Rumah
b) Financings
• Business Financing
- iB Work Capital Financing
- iB Investment Financing
• Consumer’s Financing
- iB Multi-Purpose Financing
- iB Vehicle Financing
- iB House Financing
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Promosi
Promotion
Dalam rangka kegiatan mensosialisasikan dan
mempromosikan mengenai keberadaan Bank DKI Syariah dan
memperkenalkan produk-produk pembiayaan dan pendanaan
serta jasa-jasa lainnya kepada masyarakat secara luas, maka
dilakukan beberapa langkah komunikasi dan promosi melalui
beberapa media, diantaranya yaitu:
• Website
Bank DKI Syariah memiliki website dengan alamat domain
www.bankdkisyariah.co.id Website ini secara rutin
dilakukan pengkinian dengan data-data dan informasi
yang terbaru mengenai Bank DKI Syariah, sehingga data
yang ada bisa diakses oleh publik secara cepat dan akurat.
Dalam Website ini juga bisa terhubung secara langsung
dengan website www.bankdki.co.id sehingga memudahkan
pengunjung website dapat mengetahui interkoneksi antara
Bank DKI Syariah dengan Bank DKI.
• Media Cetak
Promosi dilakukan melalui pemasangan iklan Bank DKI
Syariah di beberapa media cetak nasional.
• Media Elektronik
Promosi dilakukan melalui pemasangan iklan serta
wawancara di beberapa media elektronik.
• Pameran dan Seminar
Pameran yang diikuti oleh Bank DKI Syariah dalam rangka
promosi antara lain: Indonesia Syariah Expo (ISE) 2007,
Seminar Allisa Khadijah Muslimah Fair II, Islamic Finance
Summit, Kompartemen Syariah Perbanas pada acara
APCONEX 2006, 2007, 2008, 2009.
In order to promote an socialize the existence of Bank DKI
Sharia and to introduce its saving and financing products and
other services to a wider public, a number of communication
and promotion campaigns were organized using a number of
channels, such as:
• Website
Bank DKI Sharia opened its own website at
www.bankdkisyariah.co.id which is updated regularly
to provide the latest news and information around Bank
DKI Sharia and can be conveniently accessed. Bank DKI
Sharia’s website is also linked to www.bankdki.co.id to
allow for easy user’s interconnection between the two
websites.
• Print Media
Bank DKI Sharia placed a number of press advertisements
in a number of national print media to promote its products
and services.
• Electronic Media
This media was used as advertisement placement and talk
shows on products and services.
• Seminar and Road Show
Bank DKI Sharia participated in numerous trade shows,
such as Indonesia Sharia Expo (ISE) 2007, Allisa Khadijah
Muslimah Fair II Seminar, Islamic Finance Summit,
Perbanas Sharia Compartment at the APCONEX 2006,
2007, 2008, 2009.
Strategi Usaha
Business Strategy
Networking
Melalui implementasi Kantor Layanan Syariah (Office
Channeling) yang pada saat ini sudah mencapai 36 Kantor
yang berada di Bank DKI konvensional. Dan juga adanya
penambahan kantor Cabang Syariah Pondok Indah dan Capem
Syariah Matraman telah memberikan manfaat yang besar
bagi nasabah karena fleksibilitasnya memungkinkan nasabah
memperoleh layanan syariah di cabang-cabang konvensional
yang tersebar di seluruh DKI Jakarta dan sekitarnya, yang
tak lain untuk meningkatkan kemudahan pelayanan nasabah
dalam bertransaksi di Bank DKI Syariah.
Networking
The encouraging growth experienced by Bank DKI Sharia was
also the result of a keen business strategy of setting up Sharia
Office Channeling at more than 36 Bank DKI conventional
branches and the opening of Sharia Branch Office in Pondok
Indah and a sub-branch in Matraman. This initiative contributed
greatly in increasing transaction accessibility since customers
are now able to enjoy Bank DKI sharia-banking services at
conventional banking branch scattered throughout DKI Jakarta
and the surrounding areas.
Funding
• Bank DKI Syariah tetap konsisten dalam melakukan
kegiatan-kegiatan promosi dan sosialisasi memasarkan
produk-produk Bank DKI Syariah yang berkualitas serta
memberikan pelayanan yang optimal kepada nasabah.
Funding
• Bank DKI Sharia remained consistent in promoting and
socializing its quality products and providing the best
services to all its customers.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
79
• Memberdayakan seluruh Sumber Daya Insani Bank DKI
Syariah untuk melakukan follow up yang intensif ke
sumber-sumber dana, mengembangkan daya tarik produk
yang telah ada dan menerbitkan produk baru yang memiliki
daya saing dengan bank lain.
• Meningkatkan kredibilitas Bank DKI Syariah di hadapan
bank-bank koresponden untuk memperlancar transaksi
internasional dengan pendekatan kepada bank koresponden
untuk memperoleh USD21 juta dalam bentuk credit line,
menciptakan jaringan swift 150 Bank Koresponden di
seluruh dunia.
• Engaging the entire human resources of Bank DKI Sharia
in intensive efforts of following up sources of funding,
creating value added aspects to the existing products and
developing new and more competitive products.
• Enhancing the credibility of Bank DKI Sharia amongst
corresponding banks so to enable for smoother
international transactions by approaching the correspondent
banks for a USD21 million credit line and establishing Swift
connections with 150 correspondent banks worldwide.
Pembiayaan
• Bank DKI Syariah akan terus melakukan ekspansi perluasan
pembiayaan di beberapa sektor, baik dari sektor retail
produktif maupun korporasi. Untuk sektor Retail Produktif,
segmen yang akan dituju adalah Linkage BPRS, Koperasi
Simpan Pinjam dan Layanan Mikro. Sedangkan untuk
sektor Korporasi proyek-proyek yang akan digarap adalah
Government Spending yang terkait dengan infrastruktur
seperti proyek-proyek PLN dan proyek-proyek yang
berhubungan dengan gas, dengan membidik kepada
perusahaan-perusahaan yang berorientasi ekspor yang
sumber pendapatan dalam Dollar.
• Menciptakan struktur pembiayaan yang lebih nyaman bagi
nasabah, antara lain dengan pemberian margin yang lebih
rendah dalam transaksi L/C dengan sumber dana dari Bankbank koresponden internasional.
• Menjaga posisi NPF net di bawah 2%.
• Melakukan ekspansi pembiayaan secara progresif dengan
tetap mengedepankan prinsip prudential banking.
Financing
• Bank DKI Sharia will continue expanding its financing
business to cater numerous sectors be it productive retail
and corporation. For productive retail sectors, the Bank
is aiming at Bank of Credit Sharia Linkage, Saving and
Borrowing Cooperatives and Micro Financing Services.
As for corporation sectors, the targets are government
spending related to infrastructure developments, such
like PLN projects, natural gas related projects by aiming at
export oriented corporations generating dollar income.
• Establishing a more convenient financing structure for
customers, by offering lower margins for L/C transactions
funded by international corresponding banks.
• Maintaining net NPF rate below 2%.
• Undertaking progressive financing expansions by still
emphasizing on prudential banking principles.
Bank untuk menutup risiko pasar terhadap perubahan
kurs valuta asing melakukan dengan cara swap buy sell
bulanan melalui PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) dan
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk., masing-masing sebesar
USD5.500.000.
Feebased Income
Menjaring pendapatan diluar pendapatan bagi hasil dan marjin
melalui jasa penerbitan SKBDN, Setoran PNBP, Handling
Charge, Custome Bond, Bank Garansi, Kiriman Uang,
Pembayaran Telepon, Air, Listrik dan lain-lain.
80
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
To secure market risks from foreign exchange fluctuations
Bank DKI Sharia has opted for monthly swap buy
sell transactions through PT Bank Ekspor Indonesia
(Persero) and PT Bank Mandiri (Persero), Tbk., each for a
USD5,500,000.
Fee-based Income
Sourcing alternatives for profit sharing-based and margin-based
incomes through the issuance of local L/C, payment for nontax state revenues, handling charges, customer’s bond, bank
guarantees, remittance, utility bill payment and many others.
IKHTISAR KEUANGAN BANK DKI SYARIAH
Bank DKI Syariah Financial Highlights
Dalam miliar Rupiah (kecuali rasio keuangan)
KETERANGAN
in billion Rupiah (except financial ratio)
2005
2006
2007
2008
description
2009
Neraca
Balance Sheet
Total Aktiva
62,14
102,59
395,35
619,15
702,98
Total Assets
Dana Pihak Ketiga
16,23
32,12
155,62
210,87
374,06
Third Party Funds
Pembiayaan
56,51
82,97
301,43
612,37
651,07
Financing
Laba (Rugi)
Statement of Income
Pendapatan Marjin/Bagi Hasil
4,80
10,63
23,63
58,74
80,29
Margin Income/Profit Sharing
Imbalan Marjin/Bagi Hasil
(0,69)
(1,13)
(6,44)
(10,11)
(23,99)
Returns on Margin/ Profit Sharing
Pendapatan Operasional
4,96
10,84
21,69
57,97
102,69
Operating Income
Beban Operasional
2,85
5,27
18,22
59,10
68,61
Operating Expense
Laba (Rugi)
2,21
5,74
4,22
1,34
33,53
Profit (Loss)
Rasio
Ratio
8,46%
14,09%
27,88%
16,64%
15,38%
Capital Adequacy Rasio (CAR)
348,17%
258,27%
193,69%
290,41%
174,06%
FDR (Financing/Deposits)
Rasio Pembiayaan Bermasalah (NPF)
0,56%
1,34%
0,72%
20,60%
15,97%
Non Performing Financing
Net Interest Margin (NIM)
10,11%
13,35%
11,20%
10,22%
9,06%
Net Interest Margin (NIM)
BOPO (Beban Operasional / Pendapatan
Operasional)
57,32%
48,62%
84,01%
101,94%
76,71%
Operating Expenses to
Operating Income
Laba Sebelum Pajak terhadap Aktiva (ROA)
4,75%
7,06%
2,28%
0,24%
4,93%
Return on Assets
Capital Adequacy Ratio (CAR)
FDR (Pembiayaan/DPK)
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
81
Saat ini, Bank DKI telah mengadopsi praktik Tata
Kelola Perusahaan yang Baik dan terus melakukan
penyempurnaan sebagai wujud komitmen
Bank DKI dalam mempertahankan kepercayaan
nasabah, pemegang saham, mitra bisnis dan
pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya.
Bank DKI has currently adopted the practices of Good Corporate
Governance and it continues to conduct an improvement steps
in order to formulate Bank DKI’s commitment in maintaining the
trust of its customers, shareholders, business partners and other
stakeholders.
82
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
83
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
84
Menghadapi perkembangan perekonomian dunia yang
mengalami perubahan sedemikian cepat, diperlukan kebijakan
perbankan yang komprehensif dan transparan. Oleh karena itu,
persyaratan kepengurusan bank harus berkaitan dengan kualitas
dan kuantitas kepengurusan sebagai pilar dalam menciptakan
penyelenggaraan perbankan yang tangguh dengan menjalankan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG - Good Corporate
Governance) secara maksimal. Saat ini, Bank DKI telah
mengadopsi praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan terus
melakukan penyempurnaan sebagai wujud komitmen Bank
DKI dalam mempertahankan kepercayaan nasabah, pemegang
saham, mitra bisnis dan pemangku kepentingan (stakeholders)
lainnya.
Facing such rapid changes in the global macro-economic takes
comprehensive and transparent banking policies. For that
reason, the requirements of bank’s management must be
related to the quality and quantity of the management as the
strong banking pillars optimum through the implementation of
Good Corporate Governance (GCG) principles. Bank DKI has
currently adopted the practices of Good Corporate Governance
and it continues to conduct an improvement steps in order
to formulate Bank DKI’s commitment in maintaining the trust
of its customers, shareholders, business partners and other
stakeholders.
Pada tahun 2009, sebagai hasil dari kerja keras Bank DKI
menerapkan pelaksanaan tata kelola secara utuh, Bank DKI
menerima penghargaan sebagai perusahaan yang mendapat
peringkat TERPERCAYA untuk kategori Non Emiten-Non BUMN
Keuangan Terbaik yang diselenggarakan oleh The Indonesian
Institute for Corporate Governance yang bekerja sama dengan
majalah Swasembada. Penghargaan tersebut diserahkan di
Hotel Shangrila, pada tanggal 23 Desember 2009.
In 2009, as reward for its full application of good governance,
Bank DKI received awards as a company with the rank of
TRUSTED under the category of best non-issuer/non Stateowned Company, which was held by the Indonesian Institute
for Corporate Governance in cooperation with Swasembada
magazine. The award was given in Shangrila Hotel, Jakarta on
23 December 2009.
Prinsip-Prinsip Dasar
BASIC PRINCIPLES
Prinsip-prinsip dasar pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik di Bank DKI merujuk pada Peraturan Bank Indonesia
No. 8/4/PBI/2006 dan No. 8/14/PBI/2006 Tentang Perubahan
Atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 Tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum,
Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tanggal
30 Mei 2007 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance
bagi Bank Umum, serta Undang Undang Republik Indonesia
No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maupun
ketentuan lainnya yang mengatur hal tersebut.
Pursuant to implementing the basic principles of Good
Corporate Governance, Bank DKI refers to the Bank Indonesia
Regulation No. 8/14/PBI/2006 on the Amendment of Bank
Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 on the implementation
of Good Corporate Governance for Commercial Banks, Bank
Indonesia Circular Letter No. 9/12/DPNP dated 30 May 2007
on the implementation of Good Corporate Governance for
Commercial Banks, as well as the Laws of the Republic of
Indonesia No. 40 of 2007 on Limited Company, and other
regulations pertaining to GCG.
Guna mencapai tingkat penerapan GCG secara maksimal,
Bank DKI berpedoman pada prinsip-prinsip GCG dalam setiap
kegiatan operasional perbankan. Prinsip-prinsip GCG yang
secara umum dikenal dengan akronim TARIF dijabarkan sebagai
berikut:
T = transparency, yaitu keterbukaan dalam mengemukakan
informasi yang material dan relevan dalam proses
pengambilan keputusan;
A = accountability, yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan
pertanggungjawaban organ bank sehingga pengelolaan
berjalan efektif;
R = responsibility, yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip pengelolaan bank yang sehat;
I = independent, yaitu pengelolaan bank secara profesional
tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun;
F = fairness, yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi
hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Based on the spirit of transformation, all employees of Bank
DKI are committed to implement the principles of corporate
governance, which are generally known with the acronym of
TARIF. TARIF stands for:
T = transparency, an openness in the disclosure of
information which is material and relevant as well as in
the decision making process;
A = accountability, a clear function and accountability of the
different organ of the Bank for effective management;
R = responsibility, which is an alignment between the
management of the Bank with the prevailing laws and
regulations as well as the principles of prudent banking
management;
I = independency, which constitute the management of
the Bank in a professional manner without influence or
pressure from any party;
F = fairness, which represent equal treatment with regard to
the rights of stakeholders that arise from agreement and
prevailing laws and regulations.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Dalam rangka penerapan prinsip-prinsip tata kelola bank yang
baik Bank DKI telah melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Menyusun Laporan Pelaksanaan GCG dan melakukan
penilaian (Self Assessment) GCG periode Tahun 2008 serta
menyampaikannya kepada Bank Indonesia pada tanggal
26 Mei 2009.
2. Membuat Piagam GCG sebagaimana Keputusan
Direksi No. 268 tahun 2009 tanggal 31 Desember 2009
tentang Pemberlakuan Piagam GCG PT Bank DKI yang
didistribusikan kepada seluruh karyawan PT Bank DKI, yang
mengatur antara lain:
a. Bank DKI berkomitmen untuk menerapkan prinsipprinsip GCG yang biasa disingkat dengan akronim
TARIF.
b. Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan
PT Bank DKI wajib menerapkan prinsip-prinsip GCG
yang mengacu pada:
b.1.Buku Pedoman Perusahaan (BPP) GCG
sebagaimana telah diberlakukan dengan
Keputusan Direksi No. 65 tahun 2008 tanggal
7 Mei 2008 tentang Pemberlakuan BPP GCG
PT Bank DKI.
b.2.Visi, Misi dan Nilai-nilai Budaya Perusahaan
PT Bank DKI (KTPP DKI) sebagaimana diatur
dalam Keputusan Direksi No. 156 Tahun 2006
tanggal 11 Desember 2006 tentang Penetapan
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Budaya Perusahaan
PT Bank DKI.
b.3.Piagam GCG sebagaimana telah diberlakukan
dengan Keputusan Direksi No. 268 Tahun 2009
tanggal 31 Desember 2009 tentang Pemberlakuan
Piagam GCG PT Bank DKI.
c. Ruang lingkup pelaksanaan GCG pada Corporate
Governance Structure PT Bank DKI meliputi:
c.1.Pemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS)
c.2.Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah serta
kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi
& Nominasi, yang wajib dibentuk oleh Dewan
Komisaris.
c.3.Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
dan komite-komite di bawah Direksi.
c.4.Penerapan fungsi Kepatuhan, Auditor Internal dan
Auditor Eksternal, untuk memastikan kepatuhan
terhadap peraturan Bank Indonesia dan peraturan
perundang-undangan lainnya yang berlaku,
pelaksanaan fungsi audit intern yang efektif dan
audit laporan keuangan oleh Akuntan Publik.
c.5.Sekretaris Perusahaan sebagai pejabat penghubung
antara perusahaan dengan stakeholders.
d. Keterbukaan Informasi
Dalam melakukan keterbukaan informasi, Bank DKI
tetap berpegang pada ketentuan mengenai Rahasia
In applying the principles of good banking governance, Bank
DKI has taken the following actions:
1. Composing a GCG Implementation Report and executing
GCG Self Assessment for the 2008 period and submitting
them to Bank Indonesia on 26 May 2008.
2. Creating a GCG Corporate Guideline in accordance with
the Decree of the Board of Directors No. 268 year 2009
dated 31 December 2009 concerning the Validation of the
GCG Charter of PT Bank DKI and socialized it to all of the
employees which stipulate, among others, that:
a. Bank DKI committed to implement the GCG principles,
which are generally known with the acronym of TARIF.
b. The Board of Commissioners, the Board of Directors
and all of the employees of PT Bank DKI are obligated
to implement the principles that refers to the
followings:
b.1. Creating a GCG Corporate Guideline (BPP) in
accordance with the Board of Directors’ Decree
No. 65 year 2008 dated 7 May 2008 concerning the
validation of GCG BPP of PT Bank DKI.
b.2. Vision, Mission and Corporate Values of Bank
DKI (KTPP DKI) as stipulated on Directors’ Decree
No. 156 Year 2006 dated 11 December 2006
concerning the Vision, Mission and Corporate
Values of PT Bank DKI.
b.3. The GCG Charter as validated by Directors’ Decree
No. 268 Year 2009 dated 31 December 2009
concerning the Validation of GCG Charter of
PT Bank DKI.
c. The scope of GCG implementation on Corporate
Governance Structure of PT Bank DKI comprises of:
c.1. Shareholders and General Meeting of Shareholders
(GMS)
c.2. The implementation of duties and
responsibilities of the Board of Commissioner
and Sharia Supervisory Board as well as the
comprehensiveness and implementation of
duties from the Audit Committee, Risk Oversight
Committee and the Remuneration & Nomination
Committee that is obligatory to be formulated by
the Board of Commissioner.
c.3. The implementation of duties and responsibilities
of the Board of Directors and Committees under
the Board of Directors.
c.4. The application of Compliance function, Internal
and External Auditor to ensure the compliance
towards the regulation of Bank Indonesia and other
prevailing laws, the effective application of the
internal audit function and financial report by Public
Accountant.
c.5. Corporate Secretary as liaison officer between the
Bank and stakeholders.
d. Information Disclosure
When undertaking the disclosure of information, Bank
DKI was stood upon stipulation concerning the bank
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
85
e. f. g. h. i. j. 86
Bank dan Rahasia Perusahaan sebagaimana diatur di
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Benturan Kepentingan
Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh karyawan
PT Bank DKI harus menghindarkan diri dan atau
tidak boleh ikut mengambil keputusan dari kegiatan
operasional yang mengandung Benturan Kepentingan.
Suap, Hadiah, Sumbangan dan Komisi
Penerimaan dan pemberian suap adalah penerimaan
dan pemberian hadiah, sumbangan dan komisi yang
tidak resmi atau sesuatu yang bernilai dalam usaha
mempengaruhi tindakan pejabat umum dan negara,
perseorangan atau pihak lain yang berkepentingan
secara tidak sah. Pemberian dan penerimaan dapat
berupa honorarium, pinjaman, imbalan, uang jasa atau
berupa apapun. Pemberian hadiah antara lain berupa
souvenir, cindera mata, barang promosi atas nama dan
biaya perusahaan dengan persetujuan Direksi.
Seluruh jajaran Bank DKI tidak dibenarkan untuk
memberi dan menerima pemberian hadiah, sumbangan
dan komisi yang tidak resmi dari para penyedia barang
atau jasa, nasabah, debitur atau pihak lain yang
berkepentingan dengan perusahaan.
Entertainment
Jajaran Bank DKI dapat menerima serta memberikan
entertainment untuk membina keharmonisan dengan
penyedia jasa dan pihak lain yang berkepentingan.
Bentuk entertainment yang dinilai patut adalah sebatas
makan dan minum di tempat-tempat yang tidak bercitra
negatif.
Biaya Perjalanan dan Akomodasi dari Pihak Lain
Dalam melakukan perjalanan dinas, jajaran Bank DKI
tidak boleh menerima tawaran biaya perjalanan dan
akomodasi dari pihak lain. Untuk kepentingan Bank DKI,
seluruh biaya perjalanan dan akomodasi menjadi beban
perusahaan, kecuali ditentukan lain dan diatur dalam
perjanjian kerja sama antara Bank DKI dengan pihak
ketiga.
Pengadaan Barang dan Jasa
Dalam setiap pengadaan barang dan jasa agar
memenuhi pinsip efisiensi, efektifitas dan ekonomis.
Dalam mencapai prinsip tersebut, Bank DKI
berkomitmen untuk tidak bertindak sebagai supplier/
kontraktor, melakukan kompetisi yang adil, terbuka
dan transparan, menghindari praktik suap dan KKN,
menjamin terlaksananya prosedur pembayaran
sesuai ketentuan yang berlaku serta memperhatikan
kepentingan umum dan akuntabilitas publik.
Anak Perusahaan dan Afiliasi
Bank DKI berkomitmen untuk senantiasa bersinergi
dalam mengembangkan usaha Bank DKI secara
keseluruhan, melakukan pembinaan terhadap anak
perusahaan dan afiliasi serta memberikan penghargaan
dan kepercayaan kepada anak perusahaan dan afiliasi.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
and the Company’s confidential as stipulated based on
prevailing regulations.
e. Conflict of Interest
The Board of Commissioners, the Board of Directors
and all of the employees of PT Bank DKI must avoid
and or are prohibited from making decisions on
operational activities that contain conflicts of interest.
f. Bribe, Gift, Contribution and Commission
Receiving and Giving bribe is to receive and give
illegal or valuable things such as gift, contribution
and commission in order to influence such measures
taken by general and state officer, individual or other
parties in illegal manner. The conferral and acceptance
could be taken in the form of honorarium, loan,
incentive, money, or others. The investiture comprises
of souvenir, promotion materials on behalf and on
corporation cost with the approval from the Board
of Directors. All lines of Management in Bank DKI is
forbid to offer and receive any kind of gift, contribution
and commission which are illegal from any supplier,
customer, debtor or other parties that has any interest
with the company.
g. Entertainment
All lines of Management in Bank DKI could accept and
offers entertainment service in order to build harmony
with supplier and any other interested parties. Any form
of entertainment that was considered worthy is limited
to eating and drinking in decent places that is far from
negative impact.
h. Travel and Accommodation Cost from Other Party.
When conducting a business trip, all lines of
Management in bank DKI is not allowed to receive
any offer in the form of travel and accommodation
cost from other party. For the interest of Bank DKI,
the overall cost and accommodation for each business
trip had become the company’s expenses, unless
stated otherwise and stipulated in working agreement
between Bank DKI and third party.
i. Procurement of Goods and Services
In attempt of procurement of goods and services, Bank
DKI always strive to fulfill the principles of efficiency,
effectiveness and economical. In order to attain those
principles, Bank DKI committed to act as a supplier/
contractor, to compete fairly, open and transparent, to
avoid bribery and KKN practice, to ensure that every
procedure of payment had complied with prevailing
regulation as well as considering public interest and the
accountability of public.
j. Subsidiary and Affiliated Company
It has become Bank DKI’s commitment to develop
its business in a sustainable manner, to develop
its subsidiary and affiliated companies and also to
take respect and trust to its subsidiary and affiliated
companies.
k. Kontribusi Politik
Seluruh jajaran Bank DKI tidak diijinkan memberi
kontribusi politik dalam bentuk apapun atas nama
Perusahaan atau yang menggunakan dana dan fasilitas
milik Perusahaan.
k. Political Contribution
All line of Management in Bank DKI is not allowed to
get involved with political contribution in any kind of
form and act on behalf of the company or using the
Company’s fund or facilities.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
GOOD CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank DKI, RUPS merupakan
elemen tertinggi dalam struktur pengelolaan perusahaan. RUPS
membahas dan menghasilkan keputusan penting atas masalahmasalah yang sedang atau akan dihadapi oleh Bank DKI. Di
dalam RUPS tersebut juga dibahas dan diputuskan beberapa
hal, diantaranya adalah menerima dengan baik atau menolak
laporan pertanggungjawaban Dewan Komisaris atau Direksi,
memilih dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris
dan Direksi, serta mengevaluasi kinerja dari masing-masing
anggota Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS diselenggarakan
setidaknya sekali dalam setahun. Selain RUPS, atas permintaan
pemegang saham, Bank DKI dapat menyelenggarakan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
1. General Meeting of Shareholders (GMS)
In accordance with the Articles of Association of the Company,
the General Meeting of Shareholders (GMS) constituted the
highest authority in the management structure of the Bank.
The GMS discusses and resolves important decision, which is
under or will be faced by Bank DKI. The GMS also discusses
and decide on the approval or disapproval of the Boards’
responsibility report, appoints and accepts the resignation of
the Commissioners and Directors as well as evaluates the
performance of the Board of Commissioners and the Board
of Directors. The GMS was convened at least once a year. In
addition to that, based on the requirement of the Company’s
shareholders, the Company can request the convening of the
Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS)
Pada tahun 2009, Bank DKI telah melaksanakan 1(satu) Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan 3(tiga) kali
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan
hasil sebagai berikut:
In 2009, Bank DKI undertook one Annual General Meeting
of Shareholders (AGMS) and three Extraordinary General
Meeting of Shareholders (EGMS) which produced the following
resolutions:
A. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal
5 Maret 2009, memutuskan bahwa:
a. Membatalkan pengangkatan Deden Supriadi, sebagai
Komisaris PT Bank DKI.
b. Mengangkat Sukri Bey sebagai Komisaris
PT Bank DKI dengan masa jabatan selama 1(satu)
periode terhitung sejak ditutupnya rapat ini.
A. Extraordinary General Meeting of Shareholders dated
5 March 2009 with the following resolutions:
a. To revoke the appointment of Deden Supriadi, as the
Commissioner of PT Bank DKI.
b. To appoint Sukri Bey as the Commissioner of
PT Bank DKI with one period of tenure adjournment of
this meeting.
Sehingga susunan anggota Dewan Komisaris PT Bank DKI
per 5 Maret 2009 menjadi sebagai berikut:
Thereby, the composition of the Board of Commissioner
of PT Bank DKI as of 5 March 2009 is as follows:
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris
President Commissioner : Suryo Danisworo
Independent Commissioner : Idris Kadir
Independent Commissioner : Joni Mulyanto
Commissioner
: Sukri Bey
Susunan Dewan Komisaris ini pun telah disampaikan
kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM)
sebagaimana Surat Bank DKI No. 13/GTR/III/09 tanggal
6 Maret 2009 tentang publikasi laporan perubahan Dewan
Komisaris sebagaimana diumumkan di Harian Investor
Daily pada tanggal 6 Maret 2009.
: Suryo Danisworo
: Idris Kadir
: Joni Mulyanto
: Sukri Bey
B. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank DKI
tanggal 8 Mei 2009, yang menetapkan:
a. Mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus
yang meliputi:
The composition of the Board of Commissioner had been
submitted to the Chairman of the Capital Market and
Supervisory Board (BAPEPAM) in accordance with the
Bank DKI Letter No. 13/GTR/III/09 dated 6 March 2009
concerning the publication of changes in the composition
of the Board of Commissioner as published in Investor
Daily Newspaper dated on 6 March 2009.
B. Annual General Meeting of Shareholder of Bank DKI dated
8 May 2009 had produced the following resolutions:
a. The ratification of the Management responsibility
report that covers:
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
87
1. Kebijakan dan langkah operasional manajemen;
2. Laporan Keuangan Tahun Buku 2008 yang terdiri
dari:
i. Perkembangan Usaha Tahun 2007 dan 2008;
ii. Pencapaian Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan Tahun 2008.
3. Mengesahkan dan menerima baik Laporan
Keuangan Tahun 2008 yang terdiri dari:
i. Laporan Keuangan Tahun 2008 sebagaimana
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Dolly,
Bambang, Sudarmadji & Dadang sebagaimana
tertuang dalam laporannya No. R.1/038/03/09
tanggal 23-03-2009 dengan pernyataan ”Wajar
Tanpa Pengecualian” serta memberikan
pembebasan dan perlunasan tanggung jawab
kepada para anggota Direksi dan Komisaris
atas pengurusan dan pengawasan yang telah
dijalankan selama tahun buku 2008 (acquit et
de charge), sepanjang tindakan tersebut bukan
tindakan pidana dan tercermin dalam penyajian
laporan keuangan.
ii. Neraca per 31-12-2008.
iii. Laba dan Rugi periode 2008.
b. Menetapkan dan menyetujui PENGGUNAAN LABA
TAHUN BUKU 2008 sebesar Rp116.400.000.000
(seratus enam belas miliar empat ratus juta Rupiah)
dengan perincian sebagai berikut:
1. Deviden Pemegang Saham sebesar 46,47% dari
total laba tahun buku 2008 atau sebesar
Rp54.091.000.000 (lima puluh empat miliar
sembilan puluh satu juta Rupiah) dengan rincian:
i. Untuk Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar
Rp54.000.000.000; dan
ii. Untuk PD Pasar Jaya sebesar Rp91.000.000
(sembilan puluh satu juta Rupiah).
2. Cadangan sebesar 50,95% dari total Laba Tahun
Buku 2008 atau sebesar Rp59.317.000.000 (lima
puluh sembilan miliar tiga ratus tujuh belas juta
Rupiah) dengan rincian:
i. Cadangan Umum sebesar Rp44.317.000.000
(empat puluh empat miliar tiga ratus tujuh belas
juta Rupiah);
ii. Cadangan Tujuan atau Pengembangan Usaha
sebesar Rp15.000.000.000 (lima belas miliar
Rupiah).
3. Dana Kesejahteraan sebesar 2,58% dari total laba
Tahun Buku 2008 atau sebesar Rp3.000.000.000
(tiga miliar Rupiah).
c. Pembagian Tantiem dan Bonus Tahun 2008
Tantiem dan Bonus Karyawan sebesar
Rp36.000.000.000 (tiga puluh enam miliar Rupiah)
dengan rincian:
1. Tantiem Pengurus sebesar Rp7.910.000.000
(tujuh miliar sembilan ratus sepuluh juta Rupiah);
88
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
1. The Management policy and operational steps;
2. Financial Report for Fical Year 2008 which
comprises of:
i. The 2007 and 2008 Business Development;
ii. The 2008 Realization of the Company’s Work
and Budgetary Plan.
3. To ratify and approved the 2008 Financial Report
which comprises of:
i. The 2008 Financial Report as audited by
Public Accounting Firm of Dolly, Bambang,
Sudarmadji & Dadang as stated in its report
No. R.1/038/03/09 dated 23-03-2009 with
“Qualified Opinion” and provide a release
and settlement of responsibilities towards all
members of the Board of Directors and the
Board of Commissioners for the management
and supervision that had been undertaken
throughout fiscal year 2008 (acquit et de
charge), as long as those action does not
involving the criminal act and reflected on the
presentation of financial report.
ii. Balance Sheet as of 31-12-2008.
iii. Cash Flow for the period of 2008.
b. Determined and approved the utilization of profit for
fiscal year 2008 which amounted to Rp116,400,000,000
(one hundred and sixteen billion four hundred million
Rupiah) with details as follows:
1. Dividends of the shareholders is distributed for
the amount of Rp54,091,000,000 (fifty four billion
ninety one million Rupiah) with details as follows:
i. The Provincial Government of DKI Jakarta
obtained Rp51,000,000,000; and
ii. PD Pasar Jaya obtained Rp91,000,000 (ninety
one million Rupiah).
2. Reserved for Fiscal Year 2008 are amounted to
Rp59,317,000,000 (fifty nine billion three hundred
and seventeen million Rupiah) or 50.95% of the
total profit with details as follows:
i. General Reserve are amounted to
Rp44,317,000,000 (forty four billion three
hundred and seventeen million Rupiah);
ii. Technical Reserve or Business Development
are amounted to Rp15,000,000,000 (fifteen
billion Rupiah).
3. Welfare Funds is 2.58% of total profit for Fiscal
Year 2008 or amounted to Rp3,000,000,000
(three billion Rupiah).
c. The Distribution of 2008 Tantiem and Bonus
The 2008 tantiem and bonus for employees are
amounted to Rp36,000,000,000 (thirty six billion
Rupiah) with details as follows:
1. The tantiem for the Management of the Bank are
amounted to Rp7,910,000,000 (seven billion nine
hundred and ten million Rupiah);
2. The employee bonuses are amounted to
Rp28,090,000,000 (twenty eight billion and ninety
million Rupiah).
2. Untuk Bonus Karyawan sebesar
Rp28.090.000.000 (dua puluh delapan miliar
sembilan puluh juta Rupiah).
C. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank DKI,
tanggal 8 Mei 2009, yang menetapkan:
a. Menyetujui Penerbitan Obligasi VI Tahun 2009
PT Bank DKI, maksimum sebesar Rp500.000.000.000
(lima ratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu 5(lima)
tahun, dengan catatan dilaksanakan dengan harga
terbaik bagi Bank DKI dan penyalurannya memberikan
marjin yang positif;
b. Persetujuan Prinsip Penjualan Aset Non Produktif,
yaitu:
No.
LOKASI
C. The Extraordinary General Meeting of Shareholders of
PT Bank DKI dated 8 May 2009 had set forth the following
resolutions:
a. The approval for the issuance of Bonds VI Year 2009 of
PT Bank DKI for five years period at maximum amount
of Rp500,000,000,000 (five hundred billion Rupiah). The
issuance was undertaken at the best price and it was
also noted that the distribution will gave positive margin
for Bank DKI;
b. The approval for Selling the Non Productive Assets
Principle, which are:
JUMLAH LUAS (M2)
Total WIDE (M2)
NJOP (Rp)
NJOP (Rp)
NILAI BUKU (Rp)
Net Book Value (Rp)
LOcAtion
1.
56 Kavling Billy Moon
15.026
32.696.576.000
150.000.000
56 Kavling Billy Moon
2.
Gedung Kembangan
3.000
11.406.375.000
6.511.419.365
Building Kembangan
3.
Jl.Tebet Timur Dalam V/14
464
2.313.615.000
1
Jl.Tebet Timur Dalam V/14
4.
Jl.Tebet Timur Dalam VIII/5
373
901.774.000
1
Jl.Tebet Timur Dalam VIII/5
5.
Kavling Sentra Primer Timur
3.220
7.006.720.000
2.152.020.350
Kavling Sentra Primer Timur
6.
Jl. Setia Budi Ujung
536
8.659.080.000
1
Jl. Setia Budi Ujung
22.619
62.984.140.000
8.813.439.718
jumlah
Yang pelaksanaannya dilakukan dengan lelang, setelah
di appraise, dengan harga terbaik dan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
c. Persetujuan Prinsip Penambahan Modal Pemerintah
(PMP) yang bersumber dari:
1. Hasil penagihan kredit hapus buku Juni 1999, total
sebesar Rp19.886.296.713,23 sebagai setoran
modal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada Bank
DKI, dengan rincian:
i. Sebesar Rp9.051.733.764 telah disetor ke
KPKD per 12-08-2008;
ii. Sebesar Rp10.834.562.949,23 telah disetor ke
KPKD per 23-12-2008.
Yang realisasinya dikaji dan diusulkan secara
tersendiri oleh Bank DKI sesuai mekanisme yang
berlaku.
2. Menyetujui penambahan modal disetor
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada
PT Bank DKI untuk tahun 2009-2011 sebesar
Rp700.000.000.000, yang dilakukan dalam 3
tahap, yaitu:
i. Tahap 1 yaitu sebesar Rp200.000.000.000
dialokasikan pada revisi APBD Provinsi DKI
Jakarta tahun anggaran 2009.
TOTAL
After the appraisal, the process will be undertaken
through auction with the best price and in accordance
with prevailing regulations.
c. The Approval of Principles for the Increasing the
Governmental Co-financing (PMP) which was derived from:
1. Result of writing of the credit billing for June 1999
which amounted to Rp19,886,296,713.23 will be set
as paid-in capital from the Provincial Government’s
of DKI Jakarta, with the following details:
i. A total amount of Rp9,051,733,764 has been
paid to KPKD as per 12-08-2008;
ii. A total amount of Rp10,834,562,949.23 has
been paid to KPKD as per 23-12-2008.
The realization has been discussed and proposed
separately by Bank DKI in accordance with
prevailing mechanism.
2. The approval of increasing paid in capital from
the Provincial Government of DKI Jakarta to
Bank DKI for the year 2009-2011 which amounted
to Rp700,000,000,000 that is undertaken through
three stages, which are:
i. Stage 1, the allocation of Rp200,000,000,000
to the 2009 revised APBD of Provincial
Government of DKI Jakarta.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
89
ii. Tahap 2 sebesar Rp250.000.000.000
dialokasikan pada APBD tahun 2010.
iii. Tahap 3 sebesar Rp250.000.000.000
dialokasikan pada APBD tahun anggaran 2011.
Yang realisasinya dikaji dan diusulkan secara
tersendiri oleh Bank DKI sesuai mekanisme
yang berlaku.
iv. Penambahan Modal Unit Usaha Syariah (UUS)
PT Bank DKI sebesar Rp70.000.000.000 yang
realisasinya dilaksanakan bertahap sesuai
kemampuan PT Bank DKI.
v. Menyetujui Remunerasi Pengurus
PT Bank DKI sebagaimana telah ditetapkan
dalam Keputusan Direksi PT Bank DKI
No. 38 Tahun 2006 tentang Ketentuan
mengenai Penghasilan Direksi dan Dewan
Komisaris PT Bank DKI sesuai dengan Surat
Dewan Komisaris Nomor 8/40/IV/DK tanggal
25-04-2006, berlaku sampai dengan
31-08-2009.
D. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal
21 Agustus 2009, memutuskan:
a. Memberhentikan dengan hormat Dewan Komisaris
PT Bank DKI periode 23 Agustus 2006 sampai dengan
22 Agustus 2009, yang terdiri dari:
Komisaris Utama : Suryo Danisworo
Komisaris Independen : Idris Kadir
Komisaris Independen : Joni Mulyanto
b. Mengangkat Pejabat sementara (caretaker) Komisaris
PT Bank DKI, yaitu:
Komisaris Utama
sementara (caretaker)
: Mara Oloan Siregar
Komisaris Sementara : Hasan Basri Saleh
Dengan masa jabatan 2(dua) bulan terhitung
mulai tanggal 21 Agustus 2009 sampai dengan
20 Oktober 2009 atau tanggal lain setelah penetapan
Dewan Komisaris definitif dalam RUPS LB selanjutnya.
c. Selanjutnya, susunan Dewan Komisaris PT Bank DKI
menjadi sebagai berikut:
Komisaris Utama
sementara (caretaker)
: Mara Oloan Siregar
Komisaris Sementara : Hasan Basri Saleh
Komisaris
: Sukri Bey
Pada saat in Pemegang Saham Pengendali (PSP)
sedang memproses pengangkatan jabatan Komisaris
dan Komisaris Independen yang baru.
d. Memberikan tugas dan wewenang kepada
Dewan Komisaris (sementara) Perseroan dengan
memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar
Perseroan sebagaimana ditetapkan dalam Akta
No. 21 tanggal 12 September 2009 tentang Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan yang dibuat dihadapan
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta.
90
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
ii. Stage 2, the allocation of Rp250,000,000,000 to
the 2010 APBD.
iii. Stage 3, the allocation of Rp250,000,000,000
to the 2011 APBD. The realization will be
discussed and proposed separately by Bank
DKI in accordance with prevailing mechanism.
iv. The increasing capital of Sharia Business
Unit (SBU) Bank DKI for a total of
Rp70,000,000,000. The realization was
undertaken gradually in accordance with the
capability of PT Bank DKI.
v. The approval of the remuneration for the
Management of Bank DKI as determined
on the Decision of the Board of Directors of
PT Bank DKI No. 38 Year 2006 concerning
the provisioning revenue of the Board of
Commissioners and the Board of Directors of
PT Bank DKI in accordance with the Board of
Commissioners’ Letter No. 8/40/IV/DK dated
25-04-2006, which is valid until 31-08-2009.
D. The Extraordinary General Meeting of Shareholders dated
21 August 2009 has set forth the followings:
a. Respectfully dismiss the Board of Commissioner of
PT Bank DKI for the period of 23 August 2006 until
22 August 2009, which comprises of:
President Commissioner : Suryo Danisworo
Independent Commissioner
: Idris Kadir
Independent Commissioner
: Joni Mulyanto
b. Appoint acting Commissioner (Caretaker) of
PT Bank DKI, whom are:
Acting President Commissioner
(Caretaker)
: Mara Oloan Siregar
Acting Commissioner
: Hasan Basri Saleh
With a tenure of two month period starting on
21 August 2009 untul 20 October 2009 or such other
date after a definitive determination of the Board of
Commissioners in the next Extraordinary General
Meeting.
c. Furthermore, the composition of the Board of
Commissioner of PT Bank DKI is as follows:
Acting President Commissioner
(Caretaker)
: Mara Oloan Siregar
Acting Commissioner : Hasan Basri Saleh
Commissioner
: Sukri Bey
Currently, the Controling Shareholder (PSP) is in the
process of appointing a new member of the Board of
Commissioner and the Board of Directors.
d. Granting the task and the authority to the Board of
Commissioners of the Bank in regards with the articles
of association as set out in relation to amendments
of Notarial Deed No. 21 dated 12 September 2009
made by Mrs Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notary in
Jakarta.
e. Menetapkan Remunerasi Pengurus Perseroan sebagai
berikut:
1. Remunerasi Direksi Perseroan tetap mengacu pada
Keputusan Direksi Perseroan No. 38 Tahun 2006
tentang Ketentuan mengenai Penghasilan Direksi
dan Dewan Komisaris Perseroan.
2. Remunerasi Dewan Komisaris Perseroan
sebagaimana Kepatutan Remunerasi Dewan
Komisaris BUMD lainnya yaitu dengan komposisi:
i. Komisaris Utama sebesar 45% dari penghasilan
Direktur Utama.
ii. Komisaris Independen dan Komisaris lainnya
sebesar 90% dari penghasilan Komisaris
Utama.
e. Determine the remuneration of the Management of the
Bank as follows:
1. Remuneration of the Board of Directors of the
Bank still refer to the Directors’ Decree No. 38 of
2006 on the Provisions of revenues of the Board of
Directors and Board of Commissioners.
2. The remuneration of the Board of Commissioner of
the Bank is in accordance with appropriateness of
the Remuneration the Board of Commissioner of
other BUMD which clarify as follows:
i. The revenue of the President Commissioner
is 45% from the salary & allowance of The
President Director.
ii. The Independent Commissioner and other
Commissioner’s salary & allowance is 90% from the
salary & allowance of the President Commissioner.
2. Dewan Komisaris
2. The Board of Commissioner
Dewan Komisaris diangkat oleh pemegang saham melalui
RUPS. Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,
Dewan Komisaris mempunyai wewenang dan tanggung
jawan yang jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing,
sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar Perseroan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The shareholders through the General Meeting of Shareholders
appoint members of the Board of Commissioners. The Board
of Commissioners has the authority and clear responsibilities in
accordance with the each function respectively, as mandated
by the Articles of Association and prevailing regulations.
2.1. Komposisi keanggotaan
PBI No. 8/4/PBI/2006 mengatur bahwa anggota
Komisaris suatu Bank minimal berjumlah 3(tiga) orang
dan paling banyak sama dengan jumlah anggota
Direksi. Sejak 5 Maret 2009 sampai 22 Agustus 2009,
komposisi keanggotaan dari Dewan Komisaris terdiri
dari 4(empat) orang, termasuk Komisaris Utama,
2(dua) orang Komisaris Independen, dan seorang
Komisaris. Komposisi Dewan Komisaris PT Bank DKI
adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris : Suryo Danisworo
: Joni Mulyanto
: Idris Kadir
: Sukri Bey
Berdasarkan RUPSLB yang diselenggarakan pada
tanggal 21 Agustus 2009 memutuskan bahwa
Bp. Suryo Danisworo, Bp. Idris Kadir dan Bp. Joni
Mulyanto telah diberhentikan dengan hormat dari
Jajaran Dewan Komisaris.
Berdasarkan hasil RUPSLB tanggal 21 Agustus 2009
tersebut, maka susunan keanggotaan Dewan Komisaris
Bank DKI adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama
sementara (caretaker): Mara Oloan Siregar
Komisaris sementara
(caretaker)
: Hasan Basri Saleh
Komisaris
: Sukri Bey
2.1. Membership Composition
PBI No. 8/4/PBI/2006 had set in order that members
of the Board of Commissioner of the Bank should at
least comprises with a total of three members and or at
most equal to the number of members of the Board of
Directors. Since 5 March 2009 until 22 August 2009, the
composition of the Board of Commissioner is consist
of four persons, including the President Commissioner,
two Independent Commissioner and one Independent
Commissioner. The composition of the Board of
Commissioner of PT Bank DKI are as follows:
President Commissioner : Suryo Danisworo
Independent Commissioner : Joni Mulyanto
Independent Commissioner : Idris Kadir
Commissioner
: Sukri Bey
Based on the EGMS which is held on 21 August 2009
set forth that Mr. Suryo Danisworo, Mr. Idris Kadir and
Mr. Joni Mulyanto had been respectfully dismissed
from the Board of Commissioners.
Based on the resolution from the EGMS which is held
on 21 August 2009, the composition of the Board of
Commissioner of Bank DKI is as follows:
Acting President
Commissioner (Caretaker) : Mara Oloan Siregar
Acting Commissioner
(Caretaker) : Hasan Basri Saleh
Commissioner
: Sukri Bey
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
91
Sampai dengan 31 Desember 2009, Pemegang
Saham masih memproses pengangkatan jabatan
Komisaris dan Komisaris Independen yang baru.
As of 31 December 2009, the Shareholders still in
the process of appointing a new Commissioner and
Independent Commissioner.
Riwayat singkat dari masing-masing anggota Dewan
Komisaris dapat dilihat pada halaman 30, 31, 32 dan
33 dari Laporan Tahunan ini.
The profile of each member of the Board of
Commissioner is presented on page 30, 31, 32 and 33
of this Annual Report.
2.2. Independensi
-
-
-
-
Anggota Dewan Komisaris Bank DKI telah
memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan
independensi sesuai ketentuan Bank Indonesia,
dimana jumlah anggota Dewan Komisaris
Bank DKI sampai dengan 21 Agustus 2009
adalah 4(empat) orang, dan 2(dua) orang
diantaranya atau 50% dari jumlah anggota
tersebut merupakan Komisaris Independen.
Komisaris Independen Bank DKI telah memenuhi
peraturan yang ditetapkan oleh Bapepam-LK.
Dalam PBI No. 8/14/PBI/2006 disebutkan
bahwa Komisaris Independen adalah anggota
Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham
dan/atau hubungan keluarga sampai dengan
derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris
lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham
pengendali atau hubungan dengan bank yang
dapat mempengaruhi kemampuannya untuk
bertidak independen.
Seluruh anggota Komisaris Bank DKI berdomisili
di Indonesia, dengan demikian hal ini telah sesuai
dengan PBI No. 8/4/PBI/2006 yang mengatur
bahwa paling kurang 1(satu) orang anggota
Dewan Komisaris wajib berdomisili di Indonesia.
Memenuhi ketentuan tentang tidak
diperkenankannya rangkap jabatan bagi
Komisaris, Komisaris Utama Bank DKI, Suryo
Danisworo telah mengundurkan diri sebagai
Ketua Komite Disiplin Bursa Efek Jakarta per
tanggal 1 September 2007 dan Komisaris
Independen Bank DKI, Idris Kadir telah
mengundurkan diri sebagai Komisaris PT Sarana
Nusa Tenggara Barat Ventura per 27 Maret 2008.
2.3. Tugas dan Tanggung Jawab
Dewan Komisaris memiliki Pedoman Kerja bagi setiap
anggota Dewan Komisaris sebagaimana ditetapkan
dalam Surat Keputusan Direksi No. 95 tahun 2007
tanggal 29 Juni 2007 tentang Buku Pedoman Kerja
Dewan Komisaris Bank DKI. Buku panduan tersebut
memuat antara lain komposisi, kedudukan Dewan
Komisaris dalam organisasi Bank serta tugas dan
tanggung jawabnya yang meliputi:
92
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2.2. Independence
-
-
-
-
The member of the Board of Commissioner of
Bank DKI has complied with Bank Indonesia
requirements on the number, composition, criteria
and independence of the members of the Board of
Commissioners, whereby the total member of the
Board of Commissioner of Bank DKI as per
21 August 2009 are consist of four person, whom
the two of most among them or 50% from the total
member were the Independent Commissioner. The
Independent Commissioner of Bank DKI had fulfilled
the regulation established by the Bapepam-LK.
It was stated on PBI No. 8/14/PBI/2006 that the
Independent Commissioner is a member of the
Board of Commissioner that has no financial,
management, shares ownership and/or family
relationship up to the second degree with other
members of the Board of Commissioner, The
Board of Directors and/or controlling shareholders
that could influenced their ability to act
independent.
All members of the Board of Commissioners
of Bank DKI domiciled in Indonesia, therefore,
it had complied with PBI No. 8/4/PBI/2006 that
regulate that at least one member of the Board of
Commissioner is obliged to domiciled in Indonesia.
Fulfilling the requirement of not serving
simultaneously in dual position for the
Commissioner, thus, the President Commissioner
of Bank DKI, Suryo Danisworo send his resignation
from his position as Chairman of Discipline
Committee of Indonesia Stock Exchange as
of 1 September 2007 and the Independent
Commissioner of Bank DKI, Idris Kadir send his
resignation as Commissioner of PT Sarana Nusa
Tenggara Barat Ventura as of 27 March 2008.
2.3. Roles and Responsibilities
The Board of Commissioner have been equipped with
a guideline and working manual book as stated in
Decision Letter of the Board of Directors No. 95 year
2007 dated 29 June 2007 concerning working manual
book of the Board of Commissioner of Bank DKI. The
working manual book constitute among others are the
composition, the Board of Commissioner’s position with
the organization structure of the Bank as well as roles
and responsibilities which comprises of the followings:
a. Dewan Komisaris memastikan terselenggaranya
pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha
Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi.
b. Dewan Komisaris telah melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Direksi, serta memberikan
nasihat kepada Direksi melalui berbagai surat
yang disampaikan kepada Direksi maupun dalam
berbagai kesempatan rapat pengurus.
c. Dalam melakukan pengawasan tersebut,
Komisaris juga telah mengarahkan, memantau
dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis
Bank, namun tidak terlibat dalam pengambilan
keputusan terhadap kegiatan operasional Bank,
kecuali: penyediaan dana kepada pihak terkait
sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank
Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian
Kredit Bank Umum, dan hal-hal lain yang
ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam
penerapan manajemen risiko, antara lain
menyetujui dan mengevaluasi kebijakan
manajemen risiko.
e. Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi
telah menindaklanjuti temuan audit dan
rekomendasi dari auditor internal dan eksternal.
f. Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara independen.
a. The BOC ensures the implementation of GCG in
every business activity of the Bank at all level of
the organization.
b. The BOC supervises the performance and
responsibilities of the Board of Directors, and
provides advisory to the BOD either through
official letter or meetings with the Management
Board.
c. In exercising that supervisory role, the
Commissioners also direct, monitor, and evaluate
the execution of the Bank’s strategic policies,
albeit not directly involved in the decision making
process of the Bank operational activities, with
the exeception of provision of funds to related
parties as stipulated on the regulation of Bank
Indonesia concerning Maximum Credit Limit
for Commercial Bank and other things which
stipulated on the Article of Association of the
Bank or prevailing laws.
d. The Board of Commissioners is reponsible
for the implementation of Risk Management,
including the approval and evaluation of the risk
management policy.
e. The Board of Commissioners ensures that
the BOD follows up on the audit findings and
recommendation of both the internal and external
auditors.
f. The Board of Commissioners undertakes its roles
and responsibilities independently.
Guna penyempurnaan panduan dimaksud,
Manajemen bekerjasama dengan konsultan
melakukan penyempurnaan pedoman kerja tersebut
yang akan disahkan pada tahun 2010.
For the purpose of improving such guidelines,
the Management cooperates with a consultant to
accomplish the working manual, which then will be
approved in 2010.
2.4. Rekomendasi Dewan Komisaris
Rekomendasi Dewan Komisaris diberikan kepada
Direksi berkaitan dengan pengawasan yang
dilakukannya, antara lain:
a. Memberikan pengarahan kepada Direksi
dalam proses penyusunan Visi, Misi serta
rencana kerja dan anggaran Bank DKI, dengan
mempertimbangkan masukan dari komite-komite
dibawahnya;
b. Memberikan rekomendasi mengenai remunerasi
anggota Direksi;
c. Mengevaluasi dan menyetujui keputusan
manajemen dan tindakan strategis yang diusulkan
oleh Direksi;
d. Memantau penerapan manajemen risiko;
e. Mengevaluasi tindak lanjut temuan audit internal
dan eksternal;
f. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan/atau
penyediaan dana besar;
2.4. Recommendation of the Board of Commissioner
The recommendation of the Board of Commissioner
was given to the Board of Directors in relation with
their supervisory role, which among others are:
a. Provides instruction to the Board of Directors in
the process of formulating the vision, mission as
well as work and budgetary plan of Bank DKI, by
considering advices from the Commitees under
their supervision;
b. Provide recommendation on the remuneration for
the members of the Board of Directors;
c. Evaluates and approves the Management’s
decision and strategic steps proposed by the
Board of Directors;
d. Monitors the implementation of risk management;
e. Evaluates the follow up action on the internal and
external audit findings;
f. Provision of funds to related parties and/or
provision of large exposure;
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
93
g. Memantau pelaksanaan GCG serta evaluasi
kinerja Direksi.
g. Monitors the GCG implementation and evaluation
of the performance of the Board of Directors.
2.5. Rapat Dewan Komisaris
2.5. Meeting of the Board of Commissioners
Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Dewan Komisaris,
Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara
berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun,
dimana 2 (dua) diantaranya wajib dihadiri oleh seluruh
anggota Dewan Komisaris secara fisik. Sepanjang
tahun 2009, Dewan Komisaris Bank DKI telah
menyelenggarakan Rapat sebanyak 24 kali. Adapun
tabel kehadiran masing-masing anggota Dewan
Komisaris dalam rapat disajikan dalam daftar Rapat
Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi sebagai
berikut:
Based on Working Manual Book of the Board of
Commissioner, the Board of Commissioner meeting
should be held periodically at least four times a year,
whereby all member of the Board of Commissioner
should physically attend at least two of all meeting.
Throughout 2009, the Board of Commissioners of
Bank DKI had convened 24 meeting. The attendance
level of each members of the Board of Commissioner
is presented at the list of the Board of Commissioners
and the Board of Directors meeting as follows:
List of Attendance of the Board of Commissioner and the
Board of Directors Meeting during 2009
Daftar Kehadiran Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Selama Tahun 2009
No.
Nama
Name
Jabatan
Title
Rapat Dewan
Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners
and Board of Directors
Meetings
Rapat Dewan Komisaris
dan Direksi
Board of Commissioners
and Board of Directors
Meetings
Periode Jan s/d Agustus 2009 Periode Sept s/d Des 2009
Period Jan - August 2009
Period Sept - Dec 2009
Jumlah Rapat / Total Meetings
Komisaris Utama
1
Suryo Danisworo1
2
Idris Kadir1
3
Joni Mulyanto1
4
Sukri Bey2
Komisaris
5
Mara Oloan Siregar3
Komisaris Utama (Caretaker)
6
Hasan Basri Saleh3
Komisaris (Caretaker)
7
Winny Erwindia
8
Muhamad Irfandi
9
Mamad Sachroni
10
Ilhamsyah Joenoes
11
Aris Anwari
President Commissioner
Komisaris Independen
Commissioner Independent
Komisaris Independen
Commissioner Independent
Commissioner
President Commissioner (Caretaker)
Commissioner (Caretaker)
Direktur Utama
President Director
Direktur Pemasaran
Marketing Director
Direktur Keuangan
Finance Director
Direktur Operasional
Operation Director
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
1.Sesuai Akta RUPSLB Bank DKI No. 47 tanggal 21 Agustus 2009,
masa jabatan Dewan Komisaris berakhir tanggal 22 Agustus 2009
2.Sesuai Akta RUPSLB Bank DKI No. 03 tanggal 5 Maret 2009
diangkat menjadi Komisaris Bank DKI
3.Sesuai Akta RUPSLB Bank DKI No. 47 tanggal 21 Agustus 2009,
diangkat menjadi Komisaris (Sementara)
* Keseluruhan rapat dihadiri oleh masing-masing anggota Dewan Komisaris dan
Direksi secara fisik
94
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Rapat Dewan
Komisaris
Board of
Commissioner
Meetings
Rapat
Direksi
Board of
Directors
Meetings
2
4
24
48
2
-
24
-
2
-
24
-
2
-
21
-
-
3
7
-
-
4
-
-
-
4
-
-
2
4
-
46
1
4
-
33
2
4
-
46
2
4
-
39
2
4
-
43
1. Pursuant to Deed of EGM Bank DKI No. 47 dated August 21, 2009,
the Board of Commissioners term of office expires on August 22,
2009
2. Pursuant to Deed of EGM Bank DKI No. 2003 dated March 5, 2009
he was appointed as Commissioner of Bank DKI
3. Pursuant to Deed of EGM Bank DKI No. 47 dated August 21, 2009,
was appointed Commissioner (acting)
* All meetings attended by each member of the Board of Commissioners and
Directors physically
2.6. Fit and Proper Test
Setiap anggota Dewan Komisaris Bank DKI memiliki
pengalaman yang luas dan dipilih berdasarkan
integritas dan kompetensinya. Anggota Dewan
Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh para
pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang
Saham dan memenuhi persyaratan Bank Indonesia
melalui fit and proper test.
2.7. Pelatihan Dewan Komisaris
Selama tahun 2009, para anggota Dewan Komisaris
telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai
pelatihan serta seminar mengenai pelaksanaan tata
kelola perusahaan, diantaranya:
a. Workshop “Internal Audit dalam Perspektif
Komite Audit” yang diselenggarakan oleh Ikatan
Komite Audit Indonesia (IKAI).
b. Diskusi Panel “Tantangan dan Tanggungjawab
Direksi, Komisaris dan Komite Audit dalam
Menjaga Keberlangsungan Perusahaan di Tengah
Krisis Ekonomi Global” yang diselenggarakan oleh
Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI).
c. Forum Diskusi “Corporate Case: PT Sarijaya
and Century Bank, What Went Wrong?” yang
diselenggarakan oleh Indonesian Society of
Commissioners (ISICOM).
d. Workshop “Risk Management Oversight for
Board of Commissioners and Audit Committee”
yang diselenggarakan oleh Ikatan Komite Audit
Indonesia (IKAI).
e. Seminar “Ekonomi Syariah di Tengah Krisis
Global” yang diselenggarakan oleh harian Bisnis
Indonesia.
f. Forum Diskusi “Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Melalui Penerapan Good Corporate Governance:
Belajar dan Berbagi Pengalaman dari PT BRI
(Persero)” yang diselenggarakan oleh Indonesian
Society of Commissioners (ISICOM).
Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris
Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk Komite
Audit, dengan Keputusan Direksi Bank DKI No. 108 tahun 2006;
Komite Pemantau Risiko, dengan Keputusan Direksi Bank DKI
No. 16 tahun 2007; serta Komite Remunerasi dan Nominasi,
dengan Keputusan Direksi Bank DKI No. 88 tahun 2007.
2.6. Fit and Proper Test
Every member of the Board of Commissioner of Bank
DKI has extensive experience and was chosen through
their competence and integrity. Every member of the
Board of Commissioner was appointed and terminated
by shareholders through the General Meeting of
shareholders and had complied with requirement from
Bank Indonesia through fit and proper test.
2.7. Training for the Board of Commissioner
Throughout 2009, all member of the Board of
Commissioners had attended and participated
in various trainings and seminars concerning the
implementation of good corporate governance, which
among others are as follows:
a. “Internal Audit in the perspective of the Audit
Committee” Workshop, which was held by
Indonesian Audit Committee Association (IACA).
b. Discussion Forum of “The Challenge and
Responsibilities of the Board of Commissioner,
the Board of Directors and the Audit Committee
in Maintaining the Sustainability of the Company
Amid a Global Economic Crisis” which was held by
Indonesian Audit Committee Association (IACA).
c. Discussion Forum of “Corporate Case: PT Sarijaya and
Century Bank, What Went Wrong?” which was held
by the Indonesian Society of Commissioners (ISICOM).
d. Workshop of “Risk Management Oversight for
Board of Commissioners and Audit Committee”
which was held by the Indonesian Audit
Committee Association (IACA).
e. “Sharia Economy Amid Global Crisis” seminar,
which was held by Bisnis Indonesia daily.
f. Discussion Forum of “Increasing the Company’s
Performance Through the Implementation of Good
Corporate Governance, Learn and Sharing Experience
from PT BRI (Persero)” which was held by the
Indonesian Society of Commissioners (ISICOM).
Committee under the responsibility of the
Board of Commissioners
In order to support the effective performance of duties and
responsibilities, the Board of Commissioner has established
the Audit Committee, based on Decision from the Board of
Directors of Bank DKI No. 108 year 2006; The Risk Oversight
Committee, with Decision from the Board of Directors of
Bank DKI No. 16 year 2007; as well as the Remuneration
and Nomination Committee, with Decision from the Board of
Commissioner of Bank DKI No. 88 year 2007.
3. Komite Audit
3. The Audit Committee
Sebagai salah satu kelengkapan perangkat Dewan Komisaris
dalam melaksanakan GCG, maka Bank DKI telah memiliki
Komite Audit sejak tanggal 25 September 2006, sebagaimana
Surat Keputusan Direksi No. 108 tahun 2006, dan terhitung
sejak 2 Oktober 2006 sampai dengan 22 Agustus 2009, dan/
As one of its comprehensive tools for the Board of
Commissioners in conducting the implementation of GCG,
Bank DKI had established the Audit Committee since
25 September 2006, as stated in Decision Letter of the Board
of Directors No. 108 year 2006, and starting since
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
95
atau tanpa mengurangi hak Dewan Komisaris untuk sewaktuwaktu memberhentikan anggota Komite Audit.
3.1. Komposisi keanggotaan
Komposisi keanggotaan Komite Audit sampai
dengan 22 Agustus 2009 terdiri dari 3(tiga) orang,
yaitu seorang Komisaris Independen yang menjabat
sebagai Ketua, serta 2(dua) orang Pihak Independen
yang memiliki keahlian di bidang perbankan dan
keuangan, dengan susunan sebagai berikut:
Ketua : Idris Kadir (Komisaris Independen dan
juga merangkap sebagai anggota)
Anggota : Saiful Arief (Pihak Independen)
E. Mokhamad Ikhsan (Pihak Independen)
3.2. Independensi
Anggota Komite Audit tidak saling memiliki
keterikatan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan kekeluargaan sampai
dengan derajat kedua, baik dengan anggota Dewan
Komisaris, Direksi maupun pemegang saham
(pengendali), serta tidak memiliki rangkap jabatan
sebagai Direksi Bank DKI dan/atau pada bank lainnya,
maupun rangkap jabatan sebagai anggota Komite.
3.3. Tugas dan tanggung jawab
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit merujuk
pada Piagam Komite Audit adalah memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris yang terkait
dengan:
a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan
yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan
keuangan, proyeksi dan informasi keuangan
lainnya.
b. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan
terhadap peraturan Perundang-undangan di bidang
pasar modal dan peraturan perundang-undangan
lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
Perusahaan.
c. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan
pemeriksaan oleh Auditor Internal.
d. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada
Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan
dengan PT Bank DKI.
e. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan
informasi Perusahaan.
3.4. Rapat Komite
Sampai dengan 22 Agustus 2009, Komite Audit Bank
DKI telah menyelenggarakan Rapat sebanyak 11 kali.
Tabel kehadiran masing-masing anggota Komite Audit
dalam rapat disajikan dalam Tabel Kehadiran Rapat
Komite sebagai berikut:
96
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2 October 2006 until 26 August 2009, with and/or without
prejudges to the rights of the Board of Commissioner to
terminate the membership of the Audit Committee at any time.
3.1. Membership Composition
The membership composition of the Audit
Committee as of 22 August 2009 was comprises
of three members, one member was positioned as
Chairman, and two Independent Parties who holds an
experience in banking and finance with the following
composition:
Chairman : Idris Kadir (Independent Commissioner
as - Chairperson and also a member)
Member : Saiful Arief (Independent Party)
E. Mokhamad Ikhsan (Independent Party)
3.2. Independence
The member of the Audit Committee do not have a
financially, ownership and family relations up to the
second degree, with the Directors, Commissioners or
controlling shareholders and are not members of the
Board of Directors of Bank DKI or any other bank, or
dual position as a committee member.
3.3. Roles and Responsibilites
The roles and responsibilities of the Audit Committee
is refer to the Audit Committee Charter, which
is provide recommendation to the Board of
Commissioner pertaining to the following:
a. Reviewing the financial informations of the Bank
prior to publication including financial report,
projections and other financial information.
b. Reviewing of the Bank’s compliance to prevailing
laws and regulations of the capital market as well
as other regulation that are related to the Bank’s
operations.
c. Reviewing the internal audit processes.
d. Reviewing and reporting to the Board of
Commissioners on complains related to Bank DKI.
e. Maintaining the confidentiality of documents, data
and information of the Bank.
3.4. Committee Meeting
As of 22 August 2009, the Audit Committee of Bank
DKI had convened 11 meetings. The attendance
level of each committee member in the meeting is
presented on the following table:
The 2009 Committee Meeting
Rapat Komite Selama Tahun 2009
No.
Nama
Name
Jabatan
Tittle
Jumlah Rapat / Total Meetings
Rapat Komite
Audit (KA)
Audit Committee
Meetings
Rapat Komite
Rapat Komite Remunerasi &
Pemantau Risiko (KPR)
Nominasi (KRN)
Risk Oversight
Remuneration and Nomination
Committee Meetings
Committee Meetings
11
20
5
1
Idris Kadir1
Komisaris Independen
Commissioner Independent
11
-
5
2
Joni Mulyanto1
Komisaris Independen
Commissioner Independent
-
20
5
3
Sukri Bey2
Komisaris
Commissioner
-
-
1
4
E. Mokhamad Ikhsan3 Anggota Komite Audit
Audit Committee Member
9
-
-
5
Saiful Arief3
Anggota Komite Audit
Audit Committee Member
11
-
-
6
Achmad Shalihin3
Anggota Komite Pemantu Risiko
Risk Oversight Committee Member
-
19
-
7
Setia Dharma3
Anggota Komite Pemantu Risiko
Risk Oversight Committee Member
-
19
-
8
Enny Rantih Sofyan3
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Member
-
-
5
1. Sesuai Akta RUPSLB Bank DKI No. 47 tanggal 21 Agustus 2009,
masa jabatan Dewan Komisaris berakhir tanggal 22 Agustus 2009
2. Sesuai Akta RUPSLB Bank DKI No. 03 tanggal 5 Maret 2009
diangkat menjadi Komisaris Bank DKI
3. Masa jabatan anggota Komite berakhir tanggal 22 Agustus 2009
3.5. Pelatihan
Selama tahun 2009, anggota Komite Audit mengikuti
seminar/workshop/diskusi panel diantaranya:
1. Workhop”Internal Audit dalam Perspektif Komite
Audit” yang diselenggarakan oleh Ikatan Komite
Audit Indonesia (IKAI).
2. Diskusi Panel ”Tantangan dan Tanggungjawab
Direksi, Komisaris dan Komite Audit dalam
Menjaga Keberlangsungan Perusahaan di Tengah
Krisis Ekonomi Global” yang diselenggarakan oleh
Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI).
3. Forum Diskusi ”Corporate Case: PT Sarijaya
and Century Bank, What Went Wrong?” yang
diselenggarakan oleh Indonesian Society of
Commissioners (ISICOM).
4. Workshop “Risk Management Oversight for
Board of Commissioners and Audit Committee”
yang diselenggarakan oleh Ikatan Komite Audit
Indonesia (IKAI).
1. Pursuant to Deed of EGM Bank DKI No. 47 dated August 21, 2009, the
Board of Commissioners term of office expires on August 22, 2009
2. Pursuant to Deed of EGM Bank DKI No. 2003 dated March 5, 2009
he was appointed as Commissioner of Bank DKI
3. Committee member tenure ended on August 22, 2009
3.5. Trainings
Throughout 2009, the member of the Audit
Committee had participated in several seminars/
workshop/panel discussion, which among others are:
1. Workshop of “Internal Audit in the perspective
of the Audit Committee” which was held by the
Indonesian Audit Committee Association (IACA)
2. Discussion Forum of “The Challenge and
Responsibilities of the Board of Commissioner,
the Board of Directors and the Audit Committee
in Maintaining the Sustainability of the Company
Amid a Global Economic Crisis” which was held
by Indonesian Audit Committee Association
(IACA).
3. Discussion Forum of “Corporate Case:
PT Sarijaya and Century Bank, What Went
Wrong?” which was held by the Indonesian
Society of Commissioners (ISICOM).
4. Workshop of “Risk Management Oversight for
Board of Commissioners and Audit Committee”
which was held by the Indonesian Audit
Committee Association (IACA).
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
97
3.6. Pedoman dan Tata Tertib Kerja
In conducting its duties to increase the quality of
GCG implementation, the Audit Committee of Bank
DKI is guided by the Audit Committee Charter that
has been authorized on 6 October 2006. The Audit
Charter constitute as a written guidelines that is set
forth as a guideline for the operational activity of the
Audit Committee that consists of the Organization
Vision, Mission, Authority, as well as roles and
responsibilities of the Audit Committee.
Guna penyempurnaan dimaksud, Piagam Komite
Audit telah disempurnakan sebagai keputusan Direksi
Bank DKI No. 148 tahun 2010 tanggal 30 Maret 2010
yang ditandatangani Komisaris Utama (Caretaker)
Mara Oloan Siregar bersama dengan Direktur Utama
Winny Erwindia,
For the purpose of the intended accomplishment, the
Audit Committee Charter has been accomplished with
Decision Letter of the Board of Commissioner of Bank
DKI No. 148 year 2010 dated 30 March 2010 that is
signed by the President Commissioner (Caretaker)
Mara Oloan Siregar and the President Director of the
Bank, Winny Erwindia.
4. Komite Pemantau Risiko
4. The Risk Oversight Committee
Sebagai salah satu kelengkapan perangkat Dewan Komisaris
dalam melaksanakan GCG, maka Bank DKI telah memiliki
Komite Pemantau Risiko sejak tanggal 7 Februari 2007,
sebagaimana Surat Keputusan Direksi No. 16 tahun 2007
tentang pengangkatan Komite Pemantau Risiko dan telah
mengalami perubahan sebagaimana Keputusan Direksi No. 50A
tahun 2008 tentang Perubahan Komite Pemantau Risiko, dan/
atau tanpa mengurangi hak Dewan Komisaris untuk sewaktuwaktu memberhentikan anggota Komite Pemantau Risiko.
As one of its comprehensive tools for the Board of
Commissioners in conducting the implementation of GCG,
Bank DKI had established the Risk Oversight Committee since
7 February 2007, as stated in Decision Letter of the Board of
Directors No. 16 year 2007 on the appointment of Risk Oversight
Committee and its amendment based on Decision Letter of the
Board of Commissioner No. 50A of 2008 on the amendment of
the Risk Oversight Committee with and/or without prejudges
to the rights of the Board of Commissioner to terminate the
membership of the Risk Oversight Committee at any time.
4.1. Komposisi Keanggotaan
Komposisi keanggotaan Komite Pemantau Risiko
sampai 22 Agustus 2009 terdiri dari 3(tiga) orang,
yaitu seorang Komisaris Independen yang menjabat
sebagai Ketua, serta 2(dua) orang anggota yang
memiliki keahlian di bidang keuangan dan manajemen
risiko, dengan susunan sebagai berikut:
Ketua
: Joni Mulyanto (Komisaris Independen merangkap sebagai anggota
Anggota : Achmad Salihin (Pihak Independen)
Setia Dharma (Pihak Independen)
4.2. Independensi
Anggota Komite Audit tidak saling memiliki
keterikatan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan kekeluargaan sampai
dengan derajat kedua, baik dengan anggota Dewan
Komisaris, Direksi maupun pemegang saham
(pengendali), serta tidak memiliki rangkap jabatan
sebagai Direksi Bank DKI dan/atau pada bank lainnya,
maupun rangkap jabatan sebagai anggota Komite.
4.3. Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko
merujuk pada Piagam Komite Pemantau Risiko adalah
98
3.6. Guidelines and Working Manual
Dalam melaksanakan tugasnya untuk meningkatkan
kualitas pelaksanaan GCG, Komite Audit Bank
DKI berpedoman pada Piagam Komite Audit yang
disahkan pada tanggal 6 Oktober 2006. Piagam
tersebut merupakan pedoman tertulis yang dijadikan
sebagai acuan dari setiap kegiatan operasional
Komite Audit yang memuat Visi & Misi Organisasi,
wewenang, serta tugas dan tanggung jawab Komite
Audit.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
4.1.Membership Composition
Membership composition of the Risk Oversight as
of 22 August 2009 is comprises of three person,
one Independendent Commissioner is positioned
as Chairman and two other members that holds an
expertise in financial and risk management, with
composition as follows:
Chairman : Joni Mulyanto (Independent Commissioner and member)
Member : Achmad Shalihin (Independent Party)
Setia Dharma (Independent Party)
4.2. Independence
Members of the Audit Committee do not have a
financially, ownership and family relations up to the
second degree, with the Directors, Commissioners or
controlling shareholders and are not members of the
Board of Directors of Bank DKI or any other bank, or
dual position as a committee member.
4.3. Roles and Responsibilities
The role and responsibility of the Risk Oversight
Committee refers to the Risk Oversight Committee
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
yang terkait dengan hal-hal:
a. Melakukan evaluasi atas kebijakan dan strategi
manajemen risiko yang disusun oleh Direksi yang
mencakup:
• Pengawasan aktif oleh Direksi
• Kecukupan kebijakan, prosedur dan
penetapan limit
• Kecukupan proses identifikasi, pengukuran
serta sistem informasi manajemen risiko
yang meliputi: risiko kredit, risiko pasar, risiko
likuiditas, risiko operasional, risiko hukum,
risiko reputasi, risiko stratejik, risiko kepatuhan
• Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
b. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko dan
Komite Manajemen Risiko untuk mengetahui
kesesuaiannya dengan kebijakan dan strategi
manajemen risiko.
c. Mengevaluasi laporan profil triwulanan PT Bank
DKI dan pelaksanaan proses manajemen risiko
untuk selanjutnya memberi masukan kepada
Dewan Komisaris atas kondisi risiko yang dihadapi
oleh Bank DKI serta usulan langkah-langkah untuk
mitigasi atas risiko tersebut sehingga Dewan
Komisaris dapat memberi masukan untuk langkah
perbaikan kepada Direksi, apabila diperlukan.
d. Memantau dan mengevaluasi kepatuhan Bank
DKI sehubungan dengan pelaksanaan manajemen
risiko terhadap seluruh perjanjian dan komitmen
yang dibuat oleh Direksi kepada Bank Indonesia
dan pihak-pihak terkait lainnya.
e. Mendorong tumbuh kembangnya budaya
perusahaan yang berorientasi risiko.
4.4. Rapat Komite
Sampai dengan tanggal 22 Agustus 2009, Komite
Pemantau Risiko Bank DKI telah menyelenggarakan
Rapat sebanyak 20 kali. Tabel kehadiran masingmasing anggota Komite Pemantau Risiko dalam rapat
disajikan dalam Tabel Kehadiran Rapat Komite pada
halaman 97 dari Laporan Tahunan ini.
4.5. Pelatihan
Selama 2009 anggota Komite Pemantau Risiko
mengikuti seminar/workshop/diskusi panel
diantaranya:
1. Forum Diskusi ”Corporate Case: PT Sarijaya
and Century Bank, What Went Wrong?” yang
diselenggarakan oleh Indonesian Society of
Commissioners (ISICOM).
2. Seminar ”Ekonomi Syariah di Tengah Krisis
Global” yang diselenggarakan oleh Harian Bisnis
Indonesia.
Charter is to assist the Board of Commissioners
pertaining to the following matters:
a. Evaluate risk management policy and strategy
that was formulated by the Board of Directors
that includes:
• Active supervision by the Board of Directors
• Adequate policy, procedure, and determining
limits
• Adequacy on the identification, measurement
as well as risk management information
system processes that covers the following
aspects: credit risk, market risk, liquidity risk,
operational risk, legal risk, reputational risk,
strategic risk, and compliance risk
• A comprehensive internal control system.
b. Monitor and evaluate the implementation of the
Risk Management Unit and the Risk Management
Committee’s tasks to determine as to whether it
is in accordance with the risk management policy
and strategy.
c. Evaluate PT Bank DKI’s Quarterly profile report
and the implementation of the risk management
process whereupon its recommendations on
Bank DKI’s risk conditions will subsequently be
submitted to the Board of Commissioners along
with proposed steps to mitigate these risks
whereby the Board of Commissioners can provide
its suggestions to the Directors if necessary.
d. Monitor and evaluate Bank DKI’s compliance
in relation to the implementation of risk
management towards all agreements and
commitments made by the Board of Directors to
Bank Indonesia and other related parties.
e. Foster growth of a risk-oriented corporate culture.
4.4. Committee Meeting
As of 22 August 2009, the Risk Oversight Committee
of Bank DKI had convened 20 meetings. The
attendance level of each committee member in the
meeting is presented on page 97 of this Annual
Report.
4.5. Trainings
Throughout 2009, all member of the Risk Oversight
Committee had attended several seminars/workshop/
discussion forum, which among others are as follows:
1. Discussion Forum of “Corporate Case:
PT Sarijaya and Century Bank, What Went
Wrong?” which was held by the Indonesian
Society of Commissioners (ISICOM).
2. “Sharia Economy Amid Global Crisis” seminar,
which was held by Bisnis Indonesia daily.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
99
3. Forum Diskusi ”Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Melalui Penerapan Good Corporate Governance:
Belajar dan Berbagi Pengalaman dari PT BRI
(Persero)” yang diselenggarakan oleh Indonesian
Society of Commissioners (ISICOM).
4. Diskusi Panel “Tantangan dan Tanggungjawab
Direksi, Komisaris dan Komite Audit dalam
Menjaga Keberlangsungan Perusahaan di Tengah
Krisis Ekonomi Global” yang diselenggarakan oleh
Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI).
4.6. Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Dalam melaksanakan tugasnya untuk meningkatkan
kualitas pelaksanaan GCG, Komite Pemantau Risiko
Bank DKI memiliki pedoman sebagaimana disahkan
dalam Keputusan Pengurus Bank No. 123 tahun
2007 tentang Piagam Komite Pemantau Risiko Bank
DKI. Piagam tersebut merupakan pedoman tertulis
yang dijadikan sebagai acuan dari setiap kegiatan
operasional Komite Pemantau Risiko yang memuat
Visi & Misi Organisasi, wewenang, serta tugas dan
tanggung jawab Komite Pemantau Risiko.
3. Discussion Forum of “Increasing the Company’s
Performance Through the Implementation of Good
Corporate Governance, Learn and Sharing Experience
from PT BRI (Persero)” which was held by the
Indonesian Society of Commissioners (ISICOM
4. Discussion Forum of “The Challenge and
Responsibilities of the Board of Commissioner,
the Board of Directors and the Audit Committee
in Maintaining the Sustainability of the Company
Amid a Global Economic Crisis” which was held by
Indonesian Audit Committee Association (IACA).
4.6. Guidelines and Working Manual
In conducting its duties to increase the quality of GCG
implementation, the Risk Oversight Committee of Bank DKI
is guided by the Audit Committee Charter that has been
authorized on The Management of the Bank’s Decision
No. 123 of 2007 concerning the Risk Oversight Committee
Charter of Bank DKI. The Charter constitute as a written
guidelines that is set forth as a guideline for the operational
activity of the Risk Oversight Committee that consists of
the Organization Vision, Mission, Authority, as well as roles
and responsibilities of the Risk Oversight Committee.
5. Komite Remunerasi Dan Nominasi
5. Remuneration and Nomination Committee
Sebagai salah satu kelengkapan perangkat Dewan Komisaris
dalam melaksanakan GCG, maka Bank DKI telah memiliki
Komite Remunerasi dan Nominasi sejak tanggal 21 Juni 2007,
sebagaimana Surat Keputusan Direksi No. 88 tahun 2007
tentang pengangkatan Komite Remunerasi dan Nominasi,dan
telah mengalami perubahan sebagaimana Keputusan Direksi
Bank DKI No. 116 tahun 2007 tanggal 3 Agustus 2007 tentang
Perubahan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank DKI serta
keputusan Direksi No. 38A tahun 2009 tanggal 16 Maret 2009
tentang Pengangkatan Sukri Bey sebagai anggota Komite
Remunerasi dan Nominasi PT Bank DKI, dan/atau tanpa
mengurangi hak Dewan Komisaris untuk sewaktu-waktu
memberhentikan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
As one of its comprehensive tools for the Board of Commissioners
in conducting the implementation of GCG, Bank DKI had established
the Remuneration and Nomination Committee since
21 June 2007, as stated in Decision Letter of the Board of Directors
No. 88 year 2007 on the appointment of Remuneration and
Nomination Committee and its amendment based on Decision Letter
of the Board of Commissioner No. 116 of 2007 dated 3 August 2007
on the amendment of the Remuneration and Nomination Committee
and Decision Letter of the Board of Directors No. 38A of 2009
dated 16 March 2009 regarding the appointment of Sukri Bey as
member of the Remuneration and Nomination Committee of
PT Bank DKI, with and/or without prejudges to the rights of the Board
of Commissioner to terminate the membership of the Remuneration
and Nomination Committee at any time.
5.1. Komposisi Keanggotaan
Komposisi keanggotaan Komite Remunerasi dan
Nominasi sampai dengan 22 Agustus 2009 terdiri dari
4(empat) orang, yaitu seorang Komisaris Independen
yang menjabat sebagai Ketua dan merangkap sebagai
anggota, serta 1(satu) orang anggota yang terdiri
dari seorang Komisaris Independen, 1(satu) orang
Komisaris serta seorang pihak independen yang
memiliki keahlian di bidang sumber daya manusia,
dengan susunan sebagai berikut:
Ketua
: Joni Mulyanto (Komisaris Independen merangkap sebagai anggota
Anggota : Idris Kadir (Komisaris Independen)
Sukri Bey (Komisaris)
Enny Rantih Sofyan (Pemimpin Group Sumber Daya Manusia)
100
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
5.1.Membership Composition
Membership composition of the Remuneration
and Nomination Committee as of 22 August 2009
is comprises of four person, one Independendent
Commissioner is positioned as Chairman and
members, one members that is comprises of an
Independent Commissioner and one Independent
Party that holds an expertise in human resources,
with composition as follows:
Chairman : Joni Mulyanto (Independent Commissioner and member)
Member : Idris Kadir (Independent Commissioner)
Sukri Bey (Commissioner)
Enny Rantih Sofyan (Head of Human
Resources Group)
5.2. Independensi
5.2. Independence
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tidak
mempunyai keterikatan keuangan, kepemilikan dan
hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat kedua,
baik dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi
maupun pemegang saham (pengendali), serta tidak
memiliki rangkap jabatan sebagai Direksi Bank DKI
dan/atau pada bank lainnya.
Members of the Remuneration and Nomination
Committee do not have a financially, ownership and
family relations up to the second degree, with the
Directors, Commissioners or controlling shareholders
and are not members of the Board of Directors of
Bank DKI or any other bank.
Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Remunerasi
dan Nominasi bekerja secara profesional tanpa benturan
kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan prinsip perbankan yang sehat.
In conducting its duties, the Remuneration and
Nomination Committee work professionally with no
conflict of interest and influence/pressure from other
party that is not comply with prevailing regulations
and prudent banking principles.
5.3. Tugas dan Tanggung Jawab
5.3. Roles and Responsibilities
Komite Remunerasi dan Nominasi dalam menjalankan
tugas dan tanggung jawab terkait dengan kebijakan
remunerasi dengan memperhatikan:
a. kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan
sebagaimana diatur dalam peraturan perundangundangan yang berlaku;
b. prestasi kerja individual;
c. kewajaran dengan peer group; dan
d. pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang
Bank.
In implementing its tasks and responsibilities, the
Remuneration and Nomination Committee place
specific emphasis on the following:
a. Financial performance and reserves as specified
within the prevailing rules and regulations;
b. An individual’s work accomplishments;
c. Fairness with peer group; and
d. Considerations based on the Bank’s target and
long term strategy.
Pelaksanaan kegiatan, tugas dan tanggung jawab
Komite Remunerasi dan Nominasi merujuk pada
Piagam Remunerasi dan Nominasi antara lain:
a.Terkait kebijakan Remunerasi:
a.1. melakukan evaluasi terhadap sistem
penggajian, pemberian tunjangan dan fasilitas
bagi Dewan Komisaris dan Direksi;
a.2. memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai sistem penggajian,
pemberian tunjangan dan fasilitas bagi karyawan;
a.3. memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai pemberian opsi kepada
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan, antara
lain opsi saham;
a.4. memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai sistem pensiun bagi
karyawan;
a.5. memberikan rekomendasi kepada Dewan
Komisaris mengenai sistem pensiun
kompensasi serta manfaat lainnya dalam
pengurangan karyawan;
a.6. kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris
dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat
Umum Pemegang Saham; dan
a.7. melakukan kebijakan remunerasi bagi Pejabat
Eksekutif dan karyawan untuk disampaikan
kepada Direksi.
The Remuneration and Nomination Committee’s
activities, tasks, and responsibilities refer to the
Remuneration and Nomination Charter, that include:
a.In relation with Remuneration Policy:
a.1.Evaluation of the payroll system, the granting
of allowances and facilities for the Board of
Commissioners and Directors
a.2.Provide recommendations to the Board of
Commissioners regarding the payroll system,
the granting of allowances and facilities for the
employees;
a.3. Provide recommendation to the Board of
Commissioner for the granting of option to the
Board of Commissioner, the Board of Directors
and Employees, such as stock option;
a.4. Provide recommendation to the Board of
Commissioners regarding the pension plan for
the employees;
a.5. Provide recommendation to the Board of
Commissioners regarding the pension plan and other
benefits pertaining to the employee retranchment;
a.6.The remuneration policy to the Board of
Commissioners and the Board of Directors
to be submitted to the General Meeting of
Shareholders, and
a.7.Conduct a remuneration policy for the
Management and Employee to be submitted to
the Board of Directors.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
101
b.Terkait dengan kebijakan Nominasi:
b.1. menyusun, melaksanakan dan menganalisa
kriteria dan prosedur nominasi bagi calon
Komisaris dan Direksi;
b.2. menyusun, melaksanakan dan menganalisa
kriteria dan prosedur pemberhentian Dewan
Komisaris dan Direksi;
b.3. menyusun sistem penilaian kinerja Dewan
Komisaris dan Direksi;
b.4. memberikan rekomendasi tentang jumlah
anggota Dewan Komisaris dan Direksi;
b.5. mengevaluasi dan memberikan advis tentang
sistem penerimaan non karyawan, satu level
dibawah Direksi dan memberikan rekomendasi
mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/
atau penggantian anggota Dewan Komisaris
dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang
Saham;
b.6. memberikan rekomendasi mengenai calon
anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan
kepada Rapat Umum Pemegang Saham; dan
b.7. memberikan rekomendasi mengenai Pihak
Independen yang akan menjadi anggota Komite
Audit dan Komite Pemantau Risiko.
5.4. Rapat Komite
Sepanjang tahun 2009, Komite Remunerasi dan
Nominasi Bank DKI telah menyelenggarakan Rapat
sebanyak 5(lima) kali. Tabel kehadiran masing-masing
anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dalam rapat
disajikan dalam Tabel Kehadiran Rapat Komite pada
halaman 97 dari Laporan Tahunan ini.
5.5. Pelatihan
Selama tahun 2009, pendidikan/pelatihan yang diikuti
oleh Komite Remunerasi dan Nominasi diantaranya
adalah Workshop “Tugas Pelaksanaan Monitoring
dan Evaluasi Komite Nominasi dan Remunerasi” yang
diselenggarakan Prima Consulting dan Pelatihan lain
yang terkait dengan GCG dan Human Capital.
5.6. Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Dalam melaksanakan tugasnya untuk meningkatkan
kualitas pelaksanaan GCG, Komite Remunerasi
dan Nominasi Bank DKI memiliki pedoman Piagam
Komite Remunerasi dan Nominasi Bank DKI. Piagam
tersebut merupakan pedoman tertulis yang dijadikan
sebagai acuan dari setiap kegiatan operasional Komite
Remunerasi dan Nominasi yang memuat Visi & Misi
Organisasi, wewenang, serta tugas dan tanggung
jawab Komite Remunerasi dan Nominasi.
102
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
b.In relation with Nomination Policy:
b.1.Develop, implement and analyze the criteria
and nomination procedures for prospective
Commissioners and the Board of Directors.
b.2.Develop, implement and analyze the criteria
and procedures for dismissal of the Board of
Commissioners and the Board of Directors.
b.3.Develop performance appraisal systems for the
Board of commissioners and the Board of Directors.
b.4. Provide recommendations regarding total
members of the Board of Commissioners and
the Board of Directors
b.5. Evaluate and give advice on the recruiting system
for non employee, one level under the Board of
Directors and provide recommendation regarding
the system and procedure for selection and/or
replacement of the Board of Commissioners and
the Board of Director’s members to the Board
of Commissioner to be submitted to the General
Meeting of Shareholders;
b.6. Provide recommendation regarding aspirant of
the Board of Commissioner and/or the Board
of Directors to the Board of Commissioners
to b submitted to the General Meeting of
Shareholders; and
b.7. Provide recommendation of the Independent
Party that will become a member of Audit
Committee and Risk Oversight Committee.
5.4. Committee Meeting
As of 22 August 2009, the Remuneration and
Nomination Committee of Bank DKI had convened 5
meetings. The attendance level of each committee
member in the meeting is presented on page 97 of this
Annual Report.
5.5. Trainings
Throughout 2009, all members of the Remuneration and
Nomination Committee had attended several seminars/
workshop/discussion forum, which among others are
Workshop “The implementation of monitoring duties
and evaluation of the Remuneration and Nomination
Committee” which was held by Prima Consulting and
other trainings that related with GCG and Human Capital.
5.6. Guidelines and Working Manual
In conducting its duties to increase the quality of GCG
implementation, the Remuneration and Nomination
Committee of Bank DKI is guided by the Remuneration and
Nomination Committee Charter. The Charter constitute as
a written guidelines that is set forth as a guideline for the
operational activity of the Remuneration and Nomination
Committee that consists of the Organization Vision,
Mission, Authority, as well as roles and responsibilities of
the Remuneration and Nomination Committee.
Masa tugas anggota Komite Audit, Komite Pemantau
Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi Bank
DKI telah berakhir sejak tanggal 22 Agustus 2009.
Pada saat ini, Pemegang Saham Pengendali (PSP)
sedang memproses pengangkatan jabatan Komisaris
dan Komisaris Independen yang baru, mengingat
masa jabatan Komisaris dan Komisaris Independen
yang sebelumnya telah berakhir sejak tanggal
22 Agustus 2009. Berdasarkan hal tersebut maka
untuk sementara jabatan Komisaris masih dipegang
oleh pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selaku
Komisaris Caretaker, sehingga Komposisi Dewan
Komisaris adalah sebagai berikut:
The tenure of all members of the Audit Committee,
Risk Oversight Committee as well as the
Remuneration and Nomination Committee of Bank
DKI has ended since 22 August 2009. Currently, the
Controling Shareholers (PSP) still in the process of
appointing a new Commissioner and Independent
Commissioner, considering that the tenure of former
Commissioner and Independent Commissioner
has ended since 22 August 2009. Based on
such condition, for a temporarily, the position for
Commissioner was still held by the official from
Provincial Government of DKI Jakarta whom act as a
Caretaker Commissioner, so that the composition of
the board of commissioners was as follows:
Komisaris Utama
sementara (caretaker) : Mara Oloan Siregar
Komisaris
sementrara (caretaker) : Hasan Basri Saleh
Komisaris
: Sukri Bey
Acting President
Commissioner (Caretaker)
Acting Commissioner
(Caretaker) Commissioner
Dengan keadaan tersebut di atas, maka saat ini Bank
DKI belum mengangkat anggota Komite yang baru,
mengingat komposisi anggota komite harus terdiri
dari 1(satu) orang Komisaris Independen.
With such condition, currently, Bank DKI has not
appoint a new Committee members, considering
that the composition of committee member should
comprises on one Independent Commissioner.
: Mara Oloan Siregar
: Hasan Basri Saleh
: Sukri Bey
6. Direksi
6. The Board of Directors
Direksi bertanggung jawab menyusun dan melaksanakan
strategi dan kebijakan bisnis, anggaran dan rencana kerja sesuai
dengan Visi dan Misi Bank serta memastikan pencapaian
sasaran dan tujuan usaha. Direksi juga bertanggung jawab
terhadap struktur pengendalian internal Bank dan penerapan
manajemen risiko dan praktik-praktik tata kelola yang baik.
Direksi memastikan agar praktik-praktik akuntansi dan
pembukuan Bank sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia;
lebih jauh lagi Direksi mengawasi pelaksanaan audit internal,
melakukan tindak lanjut yang diperlukan sesuai dengan arahan
Dewan Komisaris.
The Board of Directors is responsible for formulating policy and
business strategy, budget and business plan in accordance
with the Bank’s vision and mission as well as to ensures the
achievement of goals and objectives. The Board of Directors
also responsible for the Bank’s internal control structure and
the implementation of risk management and good corporate
governance practices. The Directors ensures that the Bank’s
accounting and book keeping practices are in accordance
with Bank Indonesia’s regulations. Furthermore, the Board of
Directors also monitors the internal audit implementation or any
action that deemed necessary in accordance with the advice
from the Board of Commissioners.
6.1. Komposisi Keanggotaan
6.1.Membership Composition
Sampai dengan 31 Desember 2009, Direksi
Bank DKI beranggotakan 5(lima) orang, termasuk
Direktur Utama. Salah seorang Direksi menjabat
sebagai Direktur Kepatuhan dan bertanggung
jawab melaksanakan praktik-praktik tata kelola dan
memastikan kepatuhan Bank terhadap hukum dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
As of 31 December 2009, the Board of Directors of
Bank DKI comprises of five members that include
the President Director. One member of the Board
of Directors served as Compliance Director and
responsible for undertaking corporate governance
practices and ensuring the Bank’s compliance with
the Law and prevailing regulations.
Adapun susunan anggota Direksi sebagai berikut:
1.Winny Erwindia : Direktur Utama
2.Muhamad Irfandi : Direktur Pemasaran
3.Ilhamsyah Joenoes : Direktur Operasional
4.Mamad Sachroni : Direktur Keuangan
5.Aris Anwari : Direktur Kepatuhan
The compositions of the Board of Directors are as follows:
1.Winny Erwindia : President Director
2.Muhamad Irfandi : Marketing Director
3.Ilhamsyah Joenoes : Operations Director
4.Mamad Sachroni : Finance Director
5.Aris Anwari : Compliance Director
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
103
Berdasarkan RUPS pada tanggal 14 Januari 2010
yang Risalah rapatnya didokumentasikan oleh Notaris
Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 12 tanggal
14 Januari 2010, telah memberhentikan dengan
hormat Direksi Bank dan pengangkatan Direksi
Bank Sementara sampai ditetapkan Direksi Bank
yang definitif yaitu seluruh Direksi kecuali Direktur
Pemasaran yaitu Muhamad Irfandi, sehingga susunan
Direksi Bank menjadi sebagai berikut:
1. Winny Erwindia : Direktur Utama
2. Ilhamsyah Joenoes : Direktur Operasional
3. Mamad Sachroni : Direktur Keuangan
4. Aris Anwari : Direktur Kepatuhan
Based on the GMS on 14 January 2010, as stated on Notarial
Deed No. 12 dated 14 January 2010 that was made and
witnessed by Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. had
respectfully dismissed the Board of Directors and temporarily
appointed the Acting Board of Directors until a definitive
composition of the Board of Directors has been set, whom
are the overall members of the Board except the Marketing
Director, Muhamad Irfandi, so that the composition of the
Board of Directors of the Bank is as follows:
1. Winny Erwindia : President Director
2. Ilhamsyah Joenoes : Operations Director
3. Mamad Sachroni : Finance Director
4. Aris Anwari : Compliance Director
Riwayat singkat Direksi sebagaimana dapat dilihat di
halaman 44 dan 45 dari Laporan Tahunan ini.
A brief profile of the Board of Directors is presented
on page 44 and 45 of this Annual Report.
6.2. Independensi dan Kepemilikan Saham
There are no members of the Board of Directors whom
served in dual position as a member of the Board of
Commissioner, the Board of Directors, or Executive
Management in other bank, companies and/or other
institution. In addition, the member of the Board of
Directors, either individually or collectively do not own a
total of 5% or more shares, in Bank DKI or any other bank
and companies, that is located both domestic and abroad.
Anggota Direksi juga tidak mempunyai hubungan
keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota
Dewan Komisaris, anggota Direksi lainnya dan/atau
pemegang saham pengendali Bank.
Members of the Board of Directors do not have a
financially, ownership and family relations up to the
second degree, with the Directors, Commissioners or
controlling shareholders and are not members of the
Board of Directors of Bank DKI or any other bank.
Seluruh anggota Direksi berdomisili di Indonesia
dan Direktur Utama merupakan pihak yang
independen terhadap Pemegang Saham Pengendali.
Dengan demikian, jumlah, komposisi, kriteria dan
independensi Direksi telah sesuai dengan Peraturan
Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006.
All members of the Board of Directors are domiciled
in Indonesia and the President Director act as an
independent party towards the Majority Shareholders.
Therefore, the number, composition, criteria and
independency of the Board of Directors have complied
with Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006.
6.3. Tugas dan Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
pengelolaan Bank sehari-harinya, Direksi berpedoman
pada Buku Pedoman Kerja Direksi sebagaimana
keputusan Direksi No. 97 tahun 2007, yang dilakukan
pembagian tugas Direksi didasari pada struktur
organisasi Bank, yaitu:
a. Direksi bertanggung jawab penuh atas
pelaksanaan kepengurusan Bank
b. Direksi mengelola Bank sesuai dengan tugas,
tanggung jawab dan kewenangan sebagaimana
diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Direksi melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam
setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan
atau jenjang organisasi.
104
6.2. Independence and Shares Ownership
Tidak ada anggota Direksi yang melakukan rangkap
jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi,
atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan dan/
atau lembaga lain, serta Anggota Direksi baik secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki
saham yang mencapai 5% atau lebih, baik pada Bank
DKI maupun pada bank dan perusahaan lain, yang
berkedudukan di dalam dan di luar negeri.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
6.3. Roles and Responsibilities
In the course of implementing its tasks and
responsibilities of managing the Bank on a daily basis,
the Board of Directors implement a division of tasks
that is based upon the organizational structure of the
Bank, comprising of:
a. The Board is taken a full responsibility for
managing the Bank’s operation.
b. The Board is managing the Bank in accordance
with its duties, responsibilities and authority as
stipulated on the Articles of Association and
Prevailing Laws.
c. The Board is implementing the GCG principles in
every operational activity of the Bank at all rannand-file of their organizational structure.
d. Direksi bertanggung jawab memastikan kebijakan
dan strategi manajemen risiko dan tugas-tugas
lainnya yang sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku mengenai perbankan yang
diatur oleh Bank Indonesia dan lembaga atau
instansi terkait lainnya.
e. Direksi bertanggung jawab dalam menindaklanjuti
temuan audit dan rekomendasi dari auditor
internal dan eksternal.
f. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.
g. Direksi mengungkapkan kebijakan-kebijakan Bank
yang bersifat strategis di bidang kepegawaian
dengan media yang mudah diakses pegawai.
d. The Board is responsible to ensure that risk
management policy and strategy as well as other
duties are complied with prevailing regulation
concerning banking that is regulate by Bank
Indonesia and other related institution or regulators.
e. The Board is responsible to follow up the audit
findings and recommendation from internal audit
as well as recommendation from external audit.
f. The Board is responsible for reporting
the implementation of their duties to the
Shareholders through the GMS.
g. The Board should disclose the Bank’s strategic
policy regarding the official affairs through an
applicable access of media.
6.3.1.Direktur Utama
a. Menyusun Visi, Misi dan nilai-nilai serta
rencana korporasi dan rencana bisnis untuk
dibicarakan dan disetujui Dewan Komisaris
atau RUPS sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Bank
b. Menyelaraskan dan mengakomodir inisiatif
Bank yang dapat memberi nilai tambah serta
meningkatkan kinerja dan daya saing Bank
c. Bertanggung jawab atas pelaksanaan
kepengurusan Bank secara efektif dan efisien
d. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas antar
anggota Direksi, melaksanakan pembinaan
dan pengendalian terhadap seluruh kegiatan
operasional dan pengelolaan Bank secara
efektif dan efisien, dengan memperhatikan
asas keseimbangan dan keserasian serta
memastikan kepatuhan terhadap Peraturan
Bank Indonesia dan Peraturan Perundangundangan yang berlaku
e. Mengkoordinasikan, mengendalikan dan
mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip
Good Corporate Governance dan nilai-nilai
budaya perusahaan Bank secara konsisten
f. Bersama-sama dengan Komisaris Utama
menandatangani kesimpulan umum hasil
self assessment pelaksanaan GCG
g. Memastikan informasi yang terkait dengan
Bank selalu tersedia bila diperlukan oleh
Dewan Komisaris dan Bank Indonesia.
6.3.1.President Director
a. Formulates vision, mission, and values as
well as the corporate plan and business plan
to be discussed and approved by the Board
of Commissioners or the General Meeting of
Shareholders in accordance with the requirements
set within the Bank’s Articles of Association
b. Adjusts and accommodates the Bank’s
initiatives that adds value and improves the
Bank’s performance and competitiveness
c. Responsible for the effective and efficient
management of the Bank
d. Coordinate implementation of tasks among the
members of the Board of Directors, provide
guidance and supervision on all operational
activities and the effective and efficient
management of the Bank on the basis of
fairness and harmony as well as ensuring
compliance with Bank Indonesia Regulations
and prevailing rules and regulations
e. Consistently coordinates, controls, and
evaluates the implementation of Good
Corporate Governance principles and
corporate values of the bank
f. Together with the President Commissioner
signs the general results of the self
assessment on GCG implementation
g. Ensure that information related with the Bank
is always available if required by the Board of
Commissioners and Bank Indonesia.
6.3.2.Direktur Pemasaran
a. Mengkoordinasikan, mengendalikan,
mengembangkan, membina, mengelola
serta mengevaluasi tugas dari bidangbidang di bawahnya agar efektif dan efisien
dengan mengutamakan asas keseimbangan
b. Memantau serta mengawasi Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) atas
aktivitas intermediasi bank
6.3.2. Marketing Director
a. Coordinates, controls, develops, guides,
manages as well as evaluates the tasks of
areas under his/her jurisdiction to ensure
effectiveness and efficiency by emphasizing
the principles of fairness
b. Monitor as well as supervise Maximum
Credit Limit in relation to the Bank’s
intermediary activities
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
105
106
c. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja
seluruh bidang-bidang di bawahnya agar
rencana bisnis yang telah ditetapkan dapat
tercapai
d. Memantau serta mengendalikan penerapan
manajemen risiko dan penerapan
prinsip-prinsip GCG pada bidang-bidang
dibawahnya
e. Menyusun, merumuskan dan mengevaluasi
rencana kerja masing-masing bidang
dibawahnya
f. Memastikan berjalannya prinsip kehatihatian dan kepatuhan terhadap peraturan
Bank Indonesia, Peraturan Perundangundangan dan peraturan internal bank
lainnya yang berlaku
g. Memastikan informasi yang terkait dengan
bidang-bidang dibawahnya selalu tersedia
untuk Dewan Komisaris dan Bank Indonesia.
c. Monitor the quality of the work performed
and the performance of the entire areas
under his/her jurisdiction to ensure that the
business plan is achieved
d. Monitor as well control the implementation of
risk management and the implementation of
GCG principles in areas under his/her jurisdiction
e. Prepare, formulate, and evaluate the
business plan of the respective areas under
his/her jurisdiction
f. Ensure that the principles of prudence and
compliance with Bank Indonesia regulations,
and prevailing rules and regulations are
adhered to prevailing rules and regulation
and other internal bank’s regulations
g. Ensure that the information related to areas
under his/her jurisdiction is always available
for the Board of Commissioners and Bank
Indonesia.
6.3.3.Direktur Keuangan
a. Mengkoordinasikan, mengendalikan,
mengembangkan, membina, mengelola
serta mengevaluasi tugas dari bidangbidang di bawahnya agar efektif dan efisien
dengan mengutamakan asas keseimbangan
b. Memantau serta mengendalikan penerapan
manajemen risiko dan penerapan prinsipprinsip GCG pada bidang-bidang dibawahnya
c. Mengembangkan program efisiensi,
efektivitas dan manajemen mutu dari
produk-produk serta memastikan
dilaksanakannya secara konsisten di
lingkungan unit kerja masing-masing
d. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja
seluruh bidang-bidang di bawahnya agar
rencana bisnis yang telah ditetapkan dapat
tercapai
e. Menyusun, merumuskan dan mengevaluasi
rencana kerja masing-masing bidang
dibawahnya
f. Memastikan berjalannya prinsip kehatihatian dan kepatuhan terhadap peraturan
Bank Indonesia, Peraturan Perundangundangan dan peraturan internal bank
lainnya yang berlaku
g. Memastikan informasi yang terkait dengan
bidang-bidang dibawahnya selalu tersedia
untuk Dewan Komisaris dan Bank Indonesia.
6.3.3.Finance Director
a. Coordinates, controls, develops, guides,
manages as well as evaluates the tasks
of areas under his/her jurisdiction to
ensure effectiveness and efficiency by
emphasizing the principles of fairness
b. Monitor as well control the implementation
of risk management and the
implementation of GCG principles in areas
under his/her jurisdiction
c. Develop efficient, effective, and quality
management program from the Company’s
products as well as ensuring that they are
consistently applied within the respective units
d. Monitor the quality of the work and the
performance of the entire areas under his/
her jurisdiction to ensure that the business
plan is achieved
e. Prepare, formulate, and evaluate the
business plan of the respective areas under
his/her jurisdiction
f. Ensure that the principles of prudent
and compliance with Bank Indonesia
regulations, and prevailing rules and
regulations are adhered to
g. Ensure that the information related to areas
under his/her jurisdiction is always available
for the Board of Commissioners and Bank
Indonesia.
6.3.4.Direktur Operasional
a. Mengkoordinasikan, mengendalikan,
mengembangkan, membina, mengelola
serta mengevaluasi tugas dari bidangbidang di bawahnya.
6.3.4.Operation Director
a. Coordinates, controls, develops, guides,
manages as well as evaluates the tasks of
areas under his/her jurisdiction.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
b. Memantau serta mengendalikan penerapan
manajemen risiko dan penerapan
prinsip-prinsip GCG pada bidang-bidang
dibawahnya.
c. Mengembangkan program efisiensi,
efektivitas dan manajemen mutu dari
produk-produk serta memastikan
dilaksanakannya secara konsisten di
lingkungan unit kerja masing-masing.
d. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja
seluruh bidang-bidang di bawahnya agar
rencana bisnis yang telah ditetapkan dapat
tercapai.
e. Menyusun, merumuskan dan mengevaluasi
rencana kerja masing-masing bidang
dibawahnya.
f. Memastikan berjalannya prinsip kehatihatian dan kepatuhan terhadap peraturan
Bank Indonesia, Peraturan Perundangundangan dan peraturan internal bank
lainnya yang berlaku.
g. Memastikan informasi yang terkait dengan
bidang-bidang dibawahnya selalu tersedia
untuk Dewan Komisaris dan Bank Indonesia.
b. Monitor as well control the implementation
of risk management and the
implementation of GCG principles in areas
under his/her jurisdiction.
c. Develop a program that calls for efficiency,
effectiveness, and quality management
from products as well as ensuring that
they are consistently applied within the
respective units.
d. Monitor the quality of the work performed
and the performance of the entire areas
under his/her jurisdiction to ensure that the
business plan is achieved.
e. Prepare, formulate, and evaluate the
business plan of the respective areas under
his/her jurisdiction.
f. Ensure that the principles of prudency
and compliance with Bank Indonesia
regulations, and prevailing rules and
regulations are adhered to.
g. Ensure that the information related to areas
under his/her jurisdiction is always available
for the Board of Commissioners and Bank
Indonesia.
6.3.5.Direktur Kepatuhan
a. Mengkoordinasikan, mengendalikan,
mengembangkan, membina, mengelola
serta mengevaluasi tugas dari bidangbidang di bawahnya.
b. Melakukan koordinasi dengan Dewan
Komisaris dan Grup Audit Intern baik atas
inisiatifnya maupun atas permintaan Dewan
Komisaris dalam rangka pengendalian,
pengembangan, pembinaan dan
pengawasan operasional bank.
c. Melakukan pemantauan unsur kepatuhan
terhadap seluruh satuan kerja bank.
d. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja
seluruh bidang-bidang dibawahnya agar rencana
bisnis yang telah ditetapkan dapat tercapai.
e. Melaporkan kepada Bank Indonesia
atas pelaksanaan tugas dan tanggung
jawabnya secara semesteran dan laporan
adanya pelanggaran di bidang keuangan
dan perbankan maupun keadaan yang
membahayakan kelangsungan bank.
f. Memantau pelaksanaan prinsip kehatihatian dan mengantisipasi risiko serta
pelaksanaan GCG melalui rapat Direksi
maupun rapat Pengurus.
g. Memberi masukan kepada Direksi
mengenai Peraturan Bank Indonesia dan
perundangan-undangan yang berlaku agar
keputusan yang diambil tidak bertentangan
dengan ketentuan tersebut.
6.3.5. Compliance Director
a. Coordinates, controls, develops, guides,
manages as well as evaluates the tasks of
areas under his/her jurisdiction.
b. Coordinates with the Board of
Commissioners and the Internal Audit
Group either on its own initiative or as
requested by the Board of Commissioners
with respect to the control, development,
guidance, and supervision of the bank’s
operations.
c. Monitors the compliance aspects of all
units within the Bank.
d. Monitors the quality of the work performed
and the performance of all units under his/
her jurisdiction to ensure that the business
plan is achieved.
e. Report to Bank Indonesia on the implementation
of its tasks and responsibilities biannually and
report of any financial or banking violations as
well as conditions that hampers the bank.
f. Monitors the implementation of the
prudent principles and anticipate risks as
well as GCG implementation through the
Board of Directors Meeting as well as the
Management meeting.
g. Provide recommendations to the Board
of Directors regarding Bank Indonesia
Regulations and prevailing laws to ensure
that the decisions made by the Board do
not contravene these rules and regulations.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
107
h. Analyze the circumstances behind the
decisions made to ensure that they do
not violate Bank Indonesia regulations or
even prevailing laws as well as the Bank’s
Articles of Association.
i. Evaluate and approve the business
plans of the respective units under his/
her jurisdiction to ensure that the Bank
has applied the prudent principles, risk
management as well as fulfilled all of Bank
Indonesia’s regulations and prevailing rules
within the Bank.
j. Actively socializing Bank Indonesia’s
Regulation, new rules and regulations to
the related parties.
h. Mengkaji rancangan keputusan sehingga
tidak mengandung unsur penyimpangan
terhadap Peraturan Bank Indonesia maupun
Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku serta Anggaran Dasar Bank.
i. Mengevaluasi dan menyetujui rencana
kerja masing-masing bidang dibawahnya
dibawahnya untuk memastikan bahwa
Bank telah menerapkan prinsip kehatihatian, penerapan manajemen risiko serta
memenuhi seluruh Peraturan Bank Indonesia
Peraturan Perundang-undangan dan peraturan
internal bank lainnya yang berlaku.
j. Mensosialisasikan Peraturan Bank
Indonesia, Peraturan Perundang-undangan
terbaru kepada pihak-pihak terkait.
Guna pengkinian pedoman kerja Direksi tersebut,
Manajemen bekerjasama dengan konsultan untuk
penyempurnaan Buku Pedoman Kerja Direksi
tersebut, yang akan disahkan pada tahun 2010.
6.4. Rapat Direksi
Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Direksi, Rapat
Direksi wajib diselenggarakan secara berkala paling
kurang 4 (empat) kali dalam setahun, dimana 2(dua)
diantaranya wajib dihadiri oleh seluruh anggota Direksi
secara fisik. Sepanjang tahun 2009, Direksi DKI telah
menyelenggarakan Rapat sebanyak 48 kali. Tabel
kehadiran masing-masing anggota Direksi dalam rapat
disajikan melalui Tabel Kehadiran Rapat Dewan Komisaris
dan Direksi di halaman 94 pada Laporan Tahunan ini.
6.5. Fit and Proper Test
Setiap anggota Direksi Bank DKI memiliki tingkat
integritas yang tinggi, kompetensi dan reputasi
keuangan yang baik. Hal ini dibuktikan melalui
diperolehnya persetujuan Bank Indonesia (BI) (lulus fit
and proper test) untuk seluruh anggota Direksi.
6.6. Pelatihan Direksi
Selama tahun 2009, para anggota Direksi telah
menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai
pelatihan dan seminar mengenai pelaksanaan Tata
Kelola Perusahaan. Pelatihan tersebut adalah antara
lain bisa dilihat pada halaman 109.
6.7. Pedoman dan Tata Tertib Kerja
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi mengacu
pada Buku Pedoman Kerja Direksi sebagaimana
ditetapkan keputusan Direksi Bank DKI No. 97 tahun
2007 tentang Pemberlakuan Buku Pedoman Kerja
Direksi Bank DKI yang merupakan penyesuaian dari
Buku Pedoman Kerja Direksi yang ditetapkan dengan
Keputusan Direksi Bank DKI No. 143 tahun 2005.
108
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
In order to update the Board of Directos’ working
guideline, the Management in coordination with
the consultant are in the process of accomplishing
the Board’s working guideline, which will be
authorize in 2010.
6.4. The Board of Directors Meeting
Based on the Working Manual Book of the Board of
Directors, the Board of Directors meeting ought to be
held regularly, at least four times in a year, two of which
are ought to be attended by all members of the Board
of Directors. Throughout 2009, the Bank had convened
48 meetings. The attendance level of the Board of
Commissioners and the Board of Directors is presented
on the BOC and BOD Meeting at page 94 of this Annual
Report.
6.5. Fit and Proper Test
Every member of the Board of Directors of Bank DKI
supported by high integrity, competence and good
financial reputation. These could be seen from Bank
Indonesia approval that all of the BOD members had
passed the fit and proper test.
6.6. Trainings
Throughout 2009, members of the Board of Directors
have attended and participated in various trainings
and seminars concerning the implementation of Good
Corporate Governance. These trainings could be seen
on page 109 of this Annual Report.
6.7. Guidelines and Working Manual
In conducting its duties the Board of Directors is
guided by the Working Manual Bood as stipulated
on Directors’ Decree No. 97 of 2007 concerning the
validation of Working Manual Book for the Board of
Directors of the Bank in adjustment with the Boards
Working Manual that had been stipulated based on
Directors Decree No. 143 of 2005.
Keikutsertaan Direksi dalam Pelantikan Selama 2009
List of Participated Trainings of Board Directors in 2009
Direktur Utama
President Director
1
: Seminar Sehari: Penerapan Psak No. 50 Dan Psak No. 55 (Revisi
2006) Serta Implikasi Terhadap Laporan Bulanan Bank Umum
One Day Seminar: Application of SFAS No. And SFAS No. 50. 55 (Revised 2006)
and Their Implications Of Commercial Banks Monthly Statements
2
: Seminar “Peran Transparansi Informasi Produk Di Tengah Krisis”
Seminar “Peran Transparansi Informasi Produk Di Tengah Krisis”
3
: Seminar “Eksistensi Dan Peran Direktur Kepatuhan Ke Depan”
Seminar“Eksistensi Dan Peran Direktur Kepatuhan Ke Depan”
4
: Workshop “Pembiayaan Umkm Dalam Menghadapi Dan
Memanfaatkan Peluang Krisis”
Workshop “Pembiayaan Umkm Dalam Menghadapi Dan Memanfaatkan Peluang
Krisis”
5
: Bpd 2009 - “Empowering Your Customer Experience With Banking
Technologies”
Bpd 2009 - “Empowering Your Customer Experience With Banking Technologies”
6
: Pelatihan “Sistem Resi Gudang Untuk Bpd Seluruh Indonesia”
Training “Sistem Resi Gudang Untuk Bpd Seluruh Indonesia”
7
: Pelatihan Percepatan Dan Peningkatan Kpr Bpd
Training Acceleration and Increased Mortgage BPD
: Invitation To China Banking Sector Seminar
Invitation To China Banking Sector Seminar
8
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
1
: Seminar Sehari: Penerapan Psak No. 50 Dan Psak No. 55 (Revisi
2006) Serta Implikasi Terhadap Laporan Bulanan Bank Umum
One Day Seminar: Application of SFAS No. And SFAS No. 50. 55 (Revised 2006)
and Their Implications Of Commercial Banks Monthly Statements
2
: Seminar “Eksistensi Dan Peran Direktur Kepatuhan Ke Depan”
Seminar “Eksistensi Dan Peran Direktur Kepatuhan Ke Depan”
3
: Seminar “Pencegahan Tindak Pidana Di Bidang Perbankan”
Seminar: “Pencegahan Tindak Pidana Di Bidang Perbankan”
4
: Pelatihan “Peran Bank Dalam Mencegah Serta Memberantas
Kejahatan Perbankan, Tindak Pidana Perbankan Dan Pencucian
Uang”
Training “Peran Bank Dalam Mencegah Serta Memberantas Kejahatan Perbankan,
Tindak Pidana Perbankan Dan Pencucian Uang”
5
: Seminar Dan Workshop Stress Testing
Seminar and Workshop Stress Testing
6
: Seminar “Implementasi Ketentuan Bank Indonesia Tentang Anti
Pencucian Uang Dan Pencegahan Penandatanganan Teroris”
Seminar: “Implementasi Ketentuan Bank Indonesia Tentang Anti Pencucian Uang
Dan Pencegahan Penandatanganan Teroris”
7
: Seminar The 4th Jakarta Risk Management Convention
8
: Seminar “Peran Dan Perlindungan Terhadap Penyedia Jasa Keuangan
Sebagai Pelapor Dan Saksi Dalam Perkara Tindak Pidana Pencucian
Uang”
Seminar “Peran Dan Perlindungan Terhadap Penyedia Jasa Keuangan Sebagai
Pelapor Dan Saksi Dalam Perkara Tindak Pidana Pencucian Uang”
9
: Seminar Nasional “Menyongsong Pembahasan Dan Pengesahan
Rancangan Undang-Undang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak
Pidana Pencucian Uang Dan Dewan Perwakilan Rakyat Periode
Tahun 2009-2014”
National Seminar “Menyongsong Pembahasan Dan Pengesahan Rancangan
Undang-Undang Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang
Dan Dewan Perwakilan Rakyat Periode Tahun 2009-2014”
Direktur Pemasaran
Marketing Director
1
Workshop “Prospek Pasar Lelang Bagi Bpd”
: Workshop “Prospek Pasar Lelang Bagi Bpd”
2
: Islamic Banking Corporate Social Responsibility
Islamic Banking Corporate Social Responsibility
3
: Workshop On Leadership And Change Management
Workshop On Leadership And Change Management
4
: “Conference 3rd Annual Islamic Financial Markets”
“Conference 3rd Annual Islamic Financial Markets”
Direktur Operasional
Operation Director
1
: Asian Financial Services Congress 2009: Bridging The Business And
Technology Divide
Asian Financial Services Congress 2009: Bridging The Business And Technology
Divide
2
: Workshop “Pembahasan Evaluasi Atm Outsourcing”
Workshop “Pembahasan Evaluasi Atm Outsourcing”
3
: Seminar “Optimalisasi Pemanfaatan BPDNet Online”
Seminar “Optimalisasi Pemanfaatan BPDNet Online”
4
: Bpd 2009 - “Empowering Your Customer Experience With Banking
Technologies”
Bpd 2009 - “Empowering Your Customer Experience With Banking Technologies”
5
: Communicasia 2009
Communicasia 2009
Direktur Keuangan
Finance Director
1
Seminar “A Guide To Raising Private And Public For Indonesian Growth
Companies”
: Seminar “A Guide To Raising Private And Public For Indonesian
Growth Companies”
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
109
6.8. Komite-komite di bawah Direksi
To undertake its duties, the Board of Directors were
supported with four Executive Committees which
comprise of the Risk Management Committee, the
Asset dan Liability Committee (ALCO), the Credit
and Financing Policy Committee, and IT Steering
Committee.
6.8.1.Komite Manajemen Risiko (KMR)
a. Komposisi Keanggotaan
Pengelolaan seluruh risiko bisnis Bank
DKI harus dilakukan secara sistematis,
terintegrasi dan berkesinambungan. Untuk
itu diperlukan perumusan kebijakan yang
bersifat strategis melalui koordinasi lintas
unit, lintas fungsional dan melibatkan
Manajemen Bank DKI. Sarana untuk
merumuskan kebijakan tersebut adalah
melalui Komite Manajemen Risiko (KMR).
6.8.1. The Risk Management Committee
a. Membership Composition
Managing the entire business risks of Bank
DKI must be carried out in a systematic,
integrated, and continuous manner. For that
purpose, policies need to be formulated
that are strategic in nature in coordination
with the units, functions and involving the
management of Bank DKI. The medium
used to formulate this policy is through the
Risk Management Committee (KMR).
Agar program-program kerja manajemen
di bidang SDM dapat dilaksanakan secara
maksimal, maka sebagaimana Keputusan
Direksi No. 189 tahun 2008 tanggal
31 Desember 2008 tentang Penetapan
Anggota Komite Manajemen Risiko Bidang
Sumber Daya Manusia yang disempurnakan
sebagaimana keputusan Direksi No. 189
tahun 2009 dan terakhir ditetapkan sesuai
keputusan Direksi No. 135 tahun 2010
tanggal 5 Maret 2010, telah ditetapkan
susunan anggota Komite Manajemen Risiko
Bidang SDM, sebagai berikut:
1. Pemimpin Grup Sumber Daya Manusia
(ex-officio), yaitu: Sdr. Enny Ratih,
NRIK: 07431289 - sebagai ketua
2. Sdr. Sudarmadi NRIK: 03070876
3. Sdr. Supiyanto NRIK: 03341077
4. Sdr. Agus Suryantono NRIK: 04690882
5. Sdr. Widuk Menzil NRIK: 05950486
6. Sdr. Zulfarshah NRIK: 06211188
7. Sdr. Ateng Rivai NRIK: 07630490
8. Sdr. Edy Supriyadi NRIK: 08700990
9. Sdr. Romy Wijayanto NRIK: 12460299
b. Tugas dan Tanggung Jawab
KMR berfungsi memberikan rekomendasi
kepada Direktur Utama yang sekurangkurangnya meliputi:
b.1. Penyusunan kebijakan manajemen
risiko serta perubahannya, termasuk
strategi manajemen risiko dan
contingency plan apabila kondisi
eksternal tidak normal.
110
6.8. Committees Under the Board of Directors
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh
4(empat) Komite Eksekutif, yaitu Komite Manajemen
Risiko (KMR), Asset Liability Committee (ALCO) dan
Komite Kebijakan Kredit dan Pembiayaan (KKKP) dan
Komite Pengarah Teknologi Informasi (KPTI).
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
To ensure that Management work programs
in HR division can be executed optimally,
in accordance with the Directors Decree
No. 189 of 2008 dated 31 December
2008 regarding the appointment of Risk
Management Committee members in Human
Resources, that has been accomplished with
Directors Decree No. 189 of 2009 and lastly
was stipulated through Directors Decree
No. 135 of 2010 dated 5 March 2010, it has
been constituted that the composition of Risk
Management Committee member on Human
Resources Division is as follows:
1. Group Head GSM (ex-officio), Mrs.
Enny Rantih, NRIK:07431289 as
Chaiman
2. Mr. Sudarmadi, NRIK: 03070876
3. Mr. Supiyanto, NRIK:03341077
4. Mr. Agus Suryantono, NRIK: 04690882
5. Mr. Widuk Menzil, NRIK: 05950486
6. Mr. Zulfarshah, NRIK: 06211188
7. Mr. Ateng Rivai, NRIK: 07630490
8. Mr. Edy Supriyadi, NRIK: 08700990
9. Mr. Romy Wijayanto, NRIK: 12460299
b. Roles and Responsibility
KMR provides its recommendations to the
President Director that, at the very least,
covers the following:
b.1. Formulating risk management policy
along with its revisions, including
risk management strategy and
contingency plan in the event of
abnormal external conditions.
b.2. Perbaikan atau penyempurnaan
penerapan manajemen risiko yang
dilakukan secara berkala maupun yang
bersifat insidentil sebagai akibat dari
suatu perubahan kondisi eksternal dan
internal Bank DKI yang mempengaruhi
kecukupan permodalan dan profil
risiko bank dan hasil evaluasi terhadap
efektivitas penerapan tsb.
b.3. Penetapan atas hal-hal yang terkait
dengan keputusan bisnis yang
menyimpang dari prosedur normal
(irregulations) seperti keputusan
pelampauan ekspansi usaha yang
signifikan dibandingkan rencana bisnis
bank yang telah melampaui limit yang
telah ditetapkan.
c. Rapat Komite
Sepanjang tahun 2009, Komite
Manajemen Risiko Bidang SDM telah
menyelenggarakan Rapat sebanyak 14 kali.
Agenda yang dibahas dalam Rapat Komite
Manajemen Risiko Bidang SDM tersebut,
sekurang-kurangnya meliputi:
•
Penyusunan Peraturan Perusahaan (PKB).
•
Penyempurnaan kebijakan bidang
SDM yang bersifat strategis.
•
Penetapan atas keputusan perekrutan
karyawan dengan tingkatan karyawan
dari Asisten Manager sampai dengan
Vice President yang berasal dari
eksternal.
•
Penetapan atas keputusan promosi dan
penempatan karyawan untuk tingkatan
karyawan dari Asisten Manager sampai
dengan Vice President.
•
Penetapan atas keputusan
penjatuhan sanksi hukuman disiplin
kepada karyawan yang melakukan
pelanggaran ringan, sedang dan berat.
•
Dalam hal keputusan sanksi berupa
PHK, maka rapat KMR harus dihadiri
Pengurus Sekawan.
6.8.2.Komite Asset and Liability (ALCO)
a. Komposisi Keanggotaan
Pengelolaan seluruh risiko bisnis Bank
DKI harus dilakukan secara sistematis,
terintegrasi dan berkesinambungan. Untuk
itu, dalam proses pelaksanaan asset dan
liability, Bank DKI telah dilengkapi dengan
Komite ALCO, sebagaimana ditetapkan
dalam Keputusan Direksi No. 164 Tahun
b.2. Regularly rectifying or improving risk
management implementation due to
the impact of external and internal
conditions on Bank DKI that affects
the capital adequacy and risk profile
of the bank and the results of the
evaluation of the effectiveness of its
implementation.
b.3. Determining on matters pertaining to
business decisions that contravenes
normal procedures (irregulations) such
as a decision to significantly exceed
business expansion moves beyond
that set within the Bank’s business
plan.
c. The Committee Meeting
Throughout 2009, the Risk Management
Committee in Human Resources had
convened 14 meetings.
The agenda of the Risk Management
Committee in Human Resources Meeting,
should at least covers the following
matters:
•
Formulation of the Company Work
Guidelines (PKB).
•
Perfecting strategic HR policies.
•. Validating the decisions on employee
recruitments for employment levels of
Assistant Managers to Vice Presidents
from external sources.
•
Validating the decision of employee
promotions and placements for
employment levels of Assistant
Managers to Vice Presidents.
•
Validating the decision of disclipinary
sanctions towards employees who
perpetrate light, medium and heavy
violations.
•
Wherein the sanction is in the form of
a dismissal, the RMC Meeting must be
attended by Sekawan Management.
6.8.2.ALCO (Asset Liability Committee)
a. Membership Composition
Managing the entire business risks of Bank
DKI must be carried out in a systematic,
integrated, and continuous manner.
Therefore, in the course of implementing
asset and liability management, Bank DKI
established ALCO (Asset Liability Committee)
as stipulated with Directors Decree No. 164
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
111
2006 tanggal 19 Desember 2006 tentang
Asset Liability Committee (ALCO) yang
merupakan penyempurnaan dari Keputusan
Direksi No. 88 Tahun 2006 dan Keputusan
Direksi No. 39 tahun 2008. Terakhir, Komite
ALCO ditetapkan dengan Keputusan Direksi
No. 125 tahun 2009 tanggal 9 Juni 2009.
of 2006 dated 19 December 2006 regarding
Asset Liability Committee (ALCO) which is
the accomplishment from Directors Decree
No. 88 of 2006 and Directors Decree
No. 39 of 2008. Lastly, the ALCO had been
constituted with Directors Decree No. 125 of
2009 dated 9 June 2009.
Sampai dengan 31 Desember 2009,
komposisi keanggotaan dari Komite ALCO
di Bank DKI adalah sebagai berikut:
Ketua I : Direktur Utama,
merangkap anggota
Ketua II : Direktur Keuangan, merangkap anggota
Ketua III : Direktur Pemasaran, merangkap anggota
Ketua IV : Direktur Kepatuhan, merangkap anggota
Ketua V : Direktur Operasional, merangkap anggota
Sekretaris: Pemimpin Tresuri
Secretary
Anggota:
1. Pemimpin Grup Tresuri
2. Pemimpin Grup Konsumer
3. Pemimpin Grup Komersial
4. Pemimpin Grup Mortgage & Housing
5. Pemimpin Grup Supervisi Kredit
6. Pemimpin Grup Perencanaan Strategis
7. Pemimpin Grup Teknologi
8. Pemimpin Grup Manajemen Risiko dan Kepatuhan
9. Pemimpin Grup Quality Assurance
10. Pemimpin Corporate Secretary
11. Pemimpin Grup Syariah
12. Pemimpin Grup Pengendalian Keuangan dan Anggaran
13. Pemimpin Grup Pembinaan Cabang
Members:
1. Head of Treasury Group
2. Head of Consumer Group
3. Head of Commercial Group
4. Head of Mortgage & Housing Group
5. Head of Credit Supervisory Group
6. Head of Strategic Planing Group
7. Head of Technology Group
8. Head of Risk Management and
Compliance
9. Head of Quality Assurance Group
10. Head of Corporate Secretary
11. Head of Sharia Group
12. Head of Financial and Budgetary
Control Group
13. Head of Branch Development Group
Pengamat/Observer:
1. Pemimpin Audit Intern
2. Pemimpin Sumber Daya Manusia
3. Pemimpin Cabang Utama
4. Pemimpin Cabang
5. Pemimpin Cabang Pembantu
Observer:
1. Head of Internal Audit Group
2. Head of Human Resources Group
3. Head of Main Branch
4. Head of Branch Offices
5. Head of Sub-Branch Offices
Staff Suporting Grup:
Koordinator: Pemimpin Grup Tresuri
Anggota:
1. Pemimpin Divisi Tresuri & ALMA
2. Pemimpin Divisi Dana & Jasa
3. Pemimpin Divisi Korporasi
Staff Supporting Group:
Coordinator: Head of Treasury Group
Members:
1. Head of Treasury and ALMA Division
2. Head of Funds & Services Division
3. Head of Corporate Division
As of 31 December 2009, the composition
of ALCO in Bank DKI is as follows:
Chairman I : President Director, also
served as member
Chairman II : Financial Director also
served as member
Chairman III : Marketing Director also
served as member
Chairman IV : Compliance Director also
served as member
Chairman V : Operations Director also
served as member
: Head of Treasury Group
112
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
4. Pemimpin Divisi Menengah
5. Pemimpin Divisi Dana
6. Pemimpin Divisi Kredit Konsumtif & Program
7. Pemimpin Divisi Pemasaran Mortgage & Housing
8. Pemimpin Divisi Penyelesaian Kredit Komersial
9. Pemimpin Divisi Pengembangan Bisnis
10. Pemimpin Divisi Information
Technology
11. Pemimpin Divisi Risiko
12. Pemimpin Divisi Product/Service &
Quality Development
13. Pemimpin Divisi Pengendalian
Keuangan & Anggaran
14. Pemimpin Divisi Penyeliaan Cabang
15. Pemimpin Divisi Pemasaran Syariah
16. Departemen Likuiditas & ALMA
17. Unit lainnya sesuai kebutuhan
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Head of Middle Division
Head of Funds Division
Head of Consumptive Credit &
Program Division
Head of Mortgage & Housing
Marketing Division
Head of Settlement of Commercial
Credit Division
Head of Business Development
Division
Head of Information Technology Division
Head of Risk Division
Head of Product/Services & Quality
Development
Head of Financial and Budgetary
Controling Division
Head of Branch Supervision Division
Head of Sharia Marketing Division
Department of ALMA & Liquidity
Other unit as required
b. Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas pokok yang diemban ALCO
adalah mengkaji, menganalisa dan
dan menetapkan, memutuskan
kebijakan-kebijakan strategis antara lain:
penghimpunan dana, penggunaan dana,
penetapan harga dan pengendalian risiko
sehingga pengelolaan aset dan liabiliti
dapat lebih terarah dan optimal dengan
tetap mengacu kepada marketing oriented.
Selain itu adalah menetapkan kebijakan
yang terkait dengan manajemen likuiditas
(liquidity management), management
dan GAP, manajemen valuta asing, dan
manajemen investasi & pendapatan.
b. Roles and Responsibilities
Main duties that is undertaken by ALCO is
to assess, analyze and determine strategic
policies which includes funds management,
funds utilization, determining price, liquidity
risk control, and operational risk control,
and so that asset & liability management
is well directed and is optimally run by
referring to marketing oriented strategy.
In addition to that is to determine policy
that is related to the liquidity management,
management and GAP, foreign exchange
management as well as the investment and
revenue management.
c. Rapat Komite
Sepanjang tahun 2009, Komite ALCO telah
menyelenggarakan Rapat sebanyak 12 kali.
c. The Committee Meeting
Throughout 2009, ALCO had convened 12
meetings.
Hasil-hasil yang dicapai dalam Rapat ALCO
adalah ditetapkannya kebijakan-kebijakan
mengenai ALMA yang diharapkan dapat
dilaksanakan yang terkait dengan:
• Pengelolaan posisi likuiditas optimal,
antara lain reserve requirement terpenuhi,
dan cashflow memenuhi kebutuhan
jangka pendek dan jangka panjang.
• Dapat mengendalikan risiko likuiditas,
risiko pasar, dan risiko operasional dalam
hubungannya dengan asset dan liabilities.
• Dapat memaksimalkan pendapatan
bunga bersih (net interest income)
dengan tetap pada tingkat risiko yang
dapat ditolerir.
Results achieved through the ALCO
meetings is the determination of policy
related to ALMA which is expected to
implement the following:
• Optimum management of liquidity
positions, including among others,
fulfillment of reserve requirements, and
adequate cashflow to meet short term
and long term requirements.
• Able to control liquidity risk, market
risk, and operational risk in relation to
assets and liabilities.
• Able to maximize net interest income
by remaining within tolerable levels of
risk.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
113
114
• Dapat menata struktur neraca
pencapaian hasil yang maksimal dalam
kaitannya dengan arah perubahan
tingkat bunga yang mungkin terjadi.
• Pengelolaan forex optimal, antara lain
Posisi Devisa Netto (PDN) terkendali,
dan pendapatan yang berasal dari
exchange rate dan interest rate optimal.
• Dapat mempertahankan tingkat
profitability yang optimal
• Dapat memberikan arahan mengenai
portofolio asset dan liabilities berikut
perkembangannya.
• Dapat memantau dan mengarahkan
struktur dana sedemikian rupa sehingga
dapat menjadi sumber pembiayaan
untuk pengembangan portofolio di
sisi aset guna pencapaian hasil yang
optimal.
• Dapat menata pertumbuhan aset dan
profit yang stabil.
• Able to organize an optimum structure
of its balance sheet in line with interest
rate changes that may arise.
• Optimum forex management that,
among others, include manageable net
forex positions (PDN) and revenues
derived from optimum exchange rates
and interest rates.
• Able to maintain optimum profitability
levels.
• Able to provide direction with respect
to asset and liabilities portfolio along
with its development.
• Able to monitor and direct the
funding structure in such a way so
as to become a financing source for
developing an assets-based portfolio
that provides optimum returns.
• Able to organize a stable asset and
profit growth.
6.8.3.Komite Kebijakan Kredit dan Pembiayaan
Kredit dan pembiayaan merupakan sektor yang
sangat strategis di setiap usaha keuangan dan
perbankan. Oleh karena itu, kebijakan-kebijakan
yang menyangkut sektor tersebut membutuhkan
perencanaan, riset dan evaluasi mendalam.
Setelah itu, harus diimplementasikan secara
tepat dan dalam pengawasan yang cukup
ketat. Untuk itu Bank DKI telah membentuk
Komite Kebijakan Kredit dan Pembiayaan
(KKKP) sebagaimana Keputusan Direksi No. 183
tahun 2007 tanggal 18 Desember 2007, yang
disempurnakan sesuai keputusan Direksi No. 99
tahun 2009 tentang perubahan Komite Kebijakan
Kredit & Pembiayaan Bank DKI.
6.8.3.Credit and Financing Policy Committee
Credit and financing had become a strategic
sectors within every financial and banking
institutions. Therefore, policies that related
to those sectors needs to be fulfilled with a
thorough research, plan and evaluation. Bank
DKI established the Credit and Financing Policy
Committee as prescribed within the Directors
Decree No. 183 of 2007 dated 18 December
2007, which is then being accomplished with
Directors Decree No. 99 of 2009 regarding
the changes in Credit and Financing Policy
Committee of Bank DKI.
a. Komposisi Keanggotaan
Sampai dengan 31 Desember 2009,
komposisi keanggotaan dari Komite
Kebijakan Kredit dan Pembiayaan di Bank
DKI adalah sebagai berikut:
Ketua
: Direktur Utama
Wakil Ketua: Direktur Pemasaran
Sekretaris : Pemimpin Grup Manajemen Risiko dan Kepatuhan
a. Membership Composition
As of 31 December 2009, the membership
composition of Credit and Financing Policy
Committee in Bank DKI is as follows:
Chairman : President Director
Deputy Chairman : Marketing Director
Secretary : Head of Risk
Management and
Compliance Group
Members:
1. Finance Director
2. Operation Director
3. Head of Risk Management and
Compliance Group
Anggota:
1. Direktur Keuangan
2. Direktur Operasional
3. Pemimpin Grup Manajemen Risiko dan Kepatuhan
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Pemimpin Grup Komersial
Pemimpin Grup Konsumer
Pemimpin Grup Mortgage & Housing
Pemimpin Grup Syariah
Pemimpin Grup Supervisi Kredit
Pemimpin Corporate Secretary
Pemimpin Grup Perencanaan Strategis
Pemimpin Grup Pembinaan Cabang
Pemimpin Kantor Cabang Utama Juanda
Staff Khusus Direktur Utama Bidang Pemasaran
Staff Khusus Direktur Utama Bidang Syariah
Staff Khusus Direktur Utama yang membantu Direktur Pemasaran dalam memantau risiko kredit PT Bank DKI.
b. Tugas dan Tanggung Jawab
b.1. Merumuskan dan menetapkan
permasalahan yang bersifat signifikan
dan material, meliputi penyusunan
kebijakan kredit dan pembiayaan
serta perubahannya, perbaikan atau
penyempurnaan penerapannya
termasuk strategi kebijakan kredit dan
pembiayaan, serta contingency plan
apabila kondisi eksternal tidak normal.
b.2. Menetapkan hal-hal yang terkait dengan
keputusan bisnis yang menyimpang
dari prosedur normal di bidang kredit
dan pembiayaan, antara lain seperti
keputusan pelampauan ekspansi
kredit dan pembiayaan yang signifikan
dibandingkan dengan rencana bisnis
Bank yang telah ditetapkan sebelumnya
atau pengambilan posisi/eksposur
risiko yang melampaui limit yang telah
ditetapkan.
b.3. Merumuskan kebijakan risiko kredit
dan pembiayaan berdasar hal-hal
khusus yang dikehendaki (risk
appetite) yang berkaitan dengan:
• target market dan porsi
segmentasi
• risk based pricing per segment
• risk mitigation
• maksimum hapus buku
b.4. Memantau portofolio kredit dan
pembiayaan termasuk eksposur
risikonya, baik on balance sheet
maupun off balance sheet serta
pemantauannya.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Head of Commercial Group
Head of Consumer Group
Head of Mortgage & Housing Group
Head of Sharia Group
Head of Credit Supervisory
Head of Corporate Secretary
Head of Strategic Planing Group
Head of Branch Development
Head of Main Branch of Juanda
Special Staff for the President Director
for Marketing
Special Staff for the President Director
for Sharia Unit
Special Staff for the President
Director that assist the Marketing
Director in monitoring credit risk of
PT Bank DKI.
b. Roles and Responsibilities
b.1. Formulate and determine issues
that are deemed significant and
material which covers a preparing
credit and financing policy including
all any changes, improvements or
amendments in its implementation
including the strategy for credit
and financing policy, as well as
contingency plan in the event of
abnormal external conditions.
b.2. Determine subjects related with
business decisions that contravene
normal procedures for credit and
financing. This includes, among
others, decisions on credit and
financing expansions that significantly
exceeds the Bank’s business plan or
undertaking risk positions/exposure
that exceeds the established limits.
b.3. Formulate credit and financing risk
policy based on specific anticipated
aspects (risk appetite) related to:
• target market and segmentation
portion
• risk based pricing per segment
• risk mitigation
• maximum write off
b.4. Monitor credit and financing portfolio
including risk exposure that is
either on balance sheet as well as
off balance sheet along with its
assessment.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
115
b.5. Melakukan perbaikan atau
penyempurnaan pedoman dan arah
kebijakan kredit dan pembiayaan yang
dilaksanakan secara berkala maupun
bersifat insidentil.
b.6. Menetapkan kebijakan dalam hal kredit
dan pembiayaan bermasalah, berupa:
• Penyelamatan (rescheduling,
reconditioning, restructuring), atau
• Penyelesaian melalui proses di
pengadilan ataupun proses di luar
pengadilan
b.7. Menetapkan kewenangan dalam
bidang kredit dan pembiayaan.
b.5. Initiate repairs or improvements to
the guidelines and the implemented
credit and financing policy direction
either on a routine basis or
occasionally.
b.6. Determine policies in regards to credit
and financing issues, in the form of:
• Rescue (rescheduling,
reconditioning, restructuring) or
• Resolution through the legal
process or out of court settlement
b.7. Determine authority in respect to
credit and financing.
Guna mendukung pelaksanaan tugasnya,
telah ditetapkan Kebijakan Perkreditan
& Pembiayaan sebagaimana Keputusan
Direksi No. 159 Tahun 2009.
c. Rapat Komite
Sepanjang tahun 2009, Komite
Kebijakan Kredit dan Pembiayaan telah
menyelenggarakan Rapat sebanyak 4 kali.
6.9.4.Komite Pengarah Teknologi Informasi
Guna pelaksanaan Peraturan Bank Indonesia
No. 9/15/PBI/2007 tentang Penerapan
Manajemen Risiko dalam Penggunaan
Teknologi Informasi pada Bank Umum dan
Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/30/DPNP
tentang penerapan Manajemen Risiko dalam
Penggunaan Teknologi Informasi pada Bank
Umum, maka PT Bank DKI wajib membentuk
Komite Pengarah Teknologi Informasi (KPTI).
Adapun KPTI di Bank DKI dibentuk berdasarkan
Keputusan Direksi No. 111 Tahun 2008.
116
In order to support the implementation of
its duties, Credit & Financing Policy had
been determined with Directors Decree
No. 159 of 2009.
c. The Committee Meeting
Throughout 2009, Credit and Financing
Policy had convened a total of four
meetings.
6.9.4.Information Technology Steering Committee
In order to execute the Regulation of Bank Indonesia
No. 9/15/PBI/2007 concerning the Application of
Risk Management in the Usage of Informational
Technology on Commercial Banks, and the Circular
of Bank Indonesia No. 6/30/DPNP concerning the
Application of Risk Management for the utilization
of Information Technology in Commercial Banks,
PT Bank DKI is obligated to form an Information
Technology (IT) Steering Committee. The IT Steering
Committee was established based on Directors
Decree No. 111 of 2008.
a. Komposisi Keanggotaan
Sampai dengan 31 Desember 2009,
komposisi keanggotaan dari Komite
Pengarah Teknologi Informasi di Bank DKI
adalah sebagai berikut:
a. Membership Composition
As of 31 December 2009, the membership
composition of IT Steering Committee at
Bank DKI is as follows:
Ketua I :
Ketua II :
Sekretaris:
Direktur Operasional
Direktur Kepatuhan
Pemimpin Grup Teknologi dan Informasi
Chairman I : Operation Director
Chairman II : Compliance Director
Secretary : Head of the Information
Technology Group
Anggota Tetap:
1. Pemimpin Corporate Secretary
2. Pemimpin Grup Quality Assurance
3. Pemimpin Grup Manajemen Risiko dan Kepatuhan
Permanent Members :
1. Head of the Corporate Secretary
2. Head of the Quality Assurance Group
3. Head of the Risk Management and
Compliance Group
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Anggota Tidak Tetap:
1. Pemimpin Grup Perencanaan Strategis
2. Pemimpin Grup Komersial
3. Pemimpin Grup Audit Intern
b. Tugas dan Tanggung Jawab
b.1. Membantu Dewan Komisaris dan
Direksi mengawasi kegiatan terkait
Teknologi Informasi di PT Bank DKI.
b.2. Melakukan pertemuan secara berkala
untuk membicarakan hal-hal yang
berkaitan dengan strategi Teknologi
Informasi yang didokumentasikan
dalam bentuk risalah rapat.
b.3. Memberikan rekomendasi kepada
Direksi, mencakup:
• Rencana Strategis Teknologi
Informasi
• Perumusan Kebijakan dan Prosedur
Teknologi Informasi yang utama
seperti pengamanan Teknologi
Informasi dan manajemen risiko
terkait penggunaan teknologi
Informasi di PT Bank DKI.
• Kesesuaian proyek-proyek
Teknologi Informasi yang disetujui
dengan Rencana Strategis
Teknologi informasi.
• Kesesuaian pelaksanaan proyekproyek Teknologi informasi
dengan rencana proyek yang
disepakati dalam Service Level
Agreement.
• Kesesuaian Teknologi Informasi
dengan kebutuhan sistem
informasi manajemen yang
mendukung pengelolaan kegiatan
usaha Bank.
• Efektifitas langkah-langkah
minimalisasi risiko atas investasi
Bank DKI pada sektor Teknologi
Informasi.
• Pemantauan atas kinerja
Teknologi Informasi dan upaya
peningkatanya.
• Upaya penyelesaian berbagai
masalah terkait Teknologi
informasi, yang tidak dapat
diselesaikan oleh satuan
kerja pengguna dan satuan
kerja penyelenggara dengan
memfasilitasi hubungan antara
kedua satuan.
• Kecukupan dan alokasi sumber
daya yang dimiliki Bank DKI.
Temporary Members:
1. Head of the Strategic Planning Group
2. Head of the Commercial Group
3. Head of the Internal Audit Group
b. Roles and Responsibilities
b.1. Assisting the BOC and the BOD
in monitoring activities related to
Information Technology at PT Bank DKI.
b.2. Holding regular meetings to discuss
matters related to the strategy of
Information Technology which was
documented in the form of meeting
summaries.
b.3. Provide recommendations to the
BOD, which comprises of:
• Strategic Plans of Information
Technology
• Formulation of main Policies
and Procedures of Information
Technology, such as the security
of Information Technology and
Risk Management pertaining
to the utilization relation to the
usage of Information Technology
at PT Bank DKI.
• Appropriateness of the approved
Information Technology projects
and the Strategic Plans of
Information Technology.
• Appropriateness of the
implementation of Information
Technology projects with the
agreed plans for the projects in
Service Level Agreement.
• Appropriateness of the Information
Technology to the needs of the
management information system
that supports the management of
the Bank’s business activities.
• Effective steps to minimizing
the investment risk of Bank
DKI towards the Information
Technology sector.
• Monitoring the performance of
Information Technology and efforts
to improve it.
• Efforts to solve various problems
related to Information Technology
that cannot be solved by the user
work unit and provider work unit by
facilitating the relations between
these two units.
• The allocation of resources and
adequate sources owned by
Bank DKI.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
117
Guna pelaksanaan tugasnya, telah
dibuat Buku Pedoman Perusahaan
Komite Pengarah Teknologi Informasi
sebagaimana Keputusan Direksi
No. 58 Tahun 2009.
c. Rapat Komite
Sepanjang tahun 2009, Komite
Pengarah Teknologi Informasi telah
menyelenggarakan Rapat sebanyak 1 kali.
7. REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Penghasilan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank
DKI ditetapkan dalam RUPS tanggal 12 Juni 2007 yang
mengesahkan dan mengacu pada Keputusan Direksi
No. 38 Tahun 2006 tanggal 29 Mei 2006 tentang Ketentuan
Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris Bank DKI.
In order to support the implementation
of its duties, IT Steering Working
Manual Book had been determined as
stipulated on Directors Decree No. 58
of 2009.
c. The Committee Meeting
Throughout 2009. The IT Steering
Committee had convened one meeting.
7. REMUNERATION OF THE BOARD OF
COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS
Income of the BOC and the BOD members of Bank DKI are
determined in the GMS of 12 June 2007 which ratify and refer
to the Directors Decree No. 38 of 2006 dated 29 May 2006
regarding the income of the BOC and the BOD of Bank DKI.
Sesuai RUPSLB tanggal 21 Agustus 2009, telah ditetapkan
perubahan ketentuan penghasilan Direksi dan Dewan
Komisaris, sebagaimana Keputusan Direksi No. 186 Tahun 2009
tanggal 15 September 2009.
In accordance with the EGMS dated 21 August 2009 changes
of the BOC and the BOD’s income has been determined
based on the Directors Decree No. 186 of 2009 dated
15 September 2009.
Sedangkan fasilitas lain bagi seluruh anggota Dewan Komisaris
dan Direksi diatur berdasarkan Keputusan Direksi No. 159
tahun 2001, antara lain mobil dinas minimal 1(satu) unit
berikut seorang supir dan bensin sesuai dengan kebutuhan,
penanggungan pengobatan dan rawat inap, berikut istri dan
anak yang masih dalam tanggungan, General Check Up dan
pakaian dinas setiap tahun. Selain itu adalah penggantian
pembayaran telepon rumah, rekening listrik, rekening air PAM
serta rekening handphone.
Other facilities which is provided to all member of the BOC and
the BOD was regulated with Directors Decree No. 159 of 2001,
which consists of one unit of official car that includes a driver
and gasoline in accordance with the requirements, medical
treatment and medication coverage that includes the coverage
for the wife and children, general check up and uniforms
each year. Moreover, it is the replacement of house phone
payments, electricity bills, water bills and handphone bill.
Melalui persetujuan RUPS tahun 2009, total kompensasi dalam
bentuk gaji, tunjangan serta tantiem bagi Dewan Komisaris dan
Direksi dijabarkan melalui tabel berikut:
With the approval from the 2009 GMS, total compensation in the form
of salaries, allowances and bonuses for the Board of Commissioners
and Directors are translated through the following table:
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi (dinilai dalam
ekivalen jutaan Rupiah)
Remuneration for the Board of Commissioner and the Board of
Directors (valued in millions of Rupiah equivalent)
JUMLAH diterima dalam 1 tahun
Total entitled within 1 Year
JUMLAH REMUNERASI dan fasilitas lain
Total Remuneration and Other Facility
Dewan Komisaris*
Direksi
Board of Commissioners* Board of Directors
1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem
dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura)
1. Remuneration (salary, bonus,
allowances, tantiem and other
facilities in the form of non-natura)
2. Tunjangan lainnya dalam bentuk natura
(perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan
sebagainya) yang:
a. dapat dimiliki
b. tidak dapat dimiliki
(penggantian sewa rumah/perumahan)
2. Other facilities in the form of nature
(housing, transportation, health
insurance and others) which:
a. could be owned
b. could not be owned
(compensation for rental house/
residence)
*) Jumlah Dewan Komisaris periode Januari s/d Maret 2009 adalah 3
118
Jumlah
TOTAL
6
5.656
5
12.374
18.030
-
-
-
-
-
*) Total member of the Board of Commissioner for the Period of January -
orang, untuk periode April s/d Agustus 2009 adalah 4 orang, sedangkan
March 2009 are 3 persons, for the period of April s/d August 2009 are 4
periode September s/d Desember 2009 berjumlah 3 orang.
persons, while on the period of September - Desember 2009 is 3 persons.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
JUMLAH REMUNERASI per-orang dalam 1 tahun *
Total Remuneration per person within 1 year *
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Direksi
Board of Directors
Di atas 2 miliar
Above Rp2 billion
-
5
Di atas 1 miliar sampai dengan 2 miliar
Above Rp1 billion up to Rp2 billion
3
-
Di atas 500 juta sampai dengan 1 miliar
Above Rp500 million up to Rp1 billion
-
-
500 juta ke bawah
Below Rp500 million
3
-
* Terdapat perubahan ketentuan penghasilan Direksi dan Dewan
* There were changes in provision of income of the Board of Directors
Komisaris, sebagaimana Keputusan Direksi No. 186 Tahun 2009
and the Board of Commissioners, as stipulated on Directors Decree
tanggal 15 September 2009, sesuai RUPSLB tanggal
No. 186 of 2009 dated 15 September 2009, in accordance with EGMS
21 Agustus 2009.
dated 21 August 2009.
8. TRANSPARANSI HUBUNGAN KEUANGAN,
KEPENGURUSAN DAN KELUARGA DEWAN
KOMISARIS DAN DIREKSI
8.1. Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris
dan Direksi yang mencapai 5% atau lebih dari
modal disetor
Sampai dengan 31 Desember 2009, tidak terdapat
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
yang memiliki saham Perseroan mencapai 5% atau
lebih dari modal disetor Perseroan; ataupun di bank
lain; di lembaga keuangan bukan bank; maupun
perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam dan
luar negeri. Demikian pula anggota Direksi Bank DKI
baik secara perorangan maupun kolektif tidak memiliki
saham melebihi 25% dari modal disetor pada suatu
perusahaan lain.
8.2.Hubungan Keuangan dan hubungan Keluarga
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan
anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau
pemegang saham pengendali
Sampai dengan 31 Desember 2009, tidak terdapat
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan
yang memiliki hubungan keuangan maupun hubungan
keluarga dengan Dewan Komisaris dan Direksi lainnya,
dan/atau pemegang saham pengendali Perseroan.
8.3. Kepemilikan Saham Perseroan oleh anggota
Komisaris dan Direksi
Sampai dengan 31 Desember 2009, tidak terdapat
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang
memiliki saham Perseroan; ataupun di bank lain; di
lembaga keuangan bukan bank; maupun perusahaan
lainnya yang berkedudukan di dalam dan luar negeri.
8. TRANSPARENCY OF FINANCIAL, MANAGEMENT
AND FAMILY RELATIONSHIP OF THE BOARD OF
COMMISSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS
8.1. Shares Ownership of all member of the Board
of Comissioners and the Board of Directors that
reached 5% or more from paid-in capital
As of 31 December 2009, there were none of the
members of the Board of Commissioners and the Board
of Directors of the Bank that holds a total of 5% or more
shares from the Company’s paid-in capital; or at any other
bank; at any financial institution of non-bank; or other
companies that domiciled both domestic or abroad. All
members of the Board of Directors of Bank DKI both
individually or collectively do not holds more than
25% shares ownerships from paid-in capital in other
companies.
8.2. Financial and Family Relationship of each
members of the Board of Commissioners and the
Board of Directors with other member of the Board
of Commissioners and/or controlling shareholders
As of 31 December 2009, the Company’s Board of
Commissioners and the Board of Directors do not have
any financial or family relationship with other member
of the Board of Commissioners and the Board of
Directors, and/or controlling shareholders of the Bank.
8.3. The Company’s Shares Ownership by member of the
Board of Commissioners and the Board of Directors
As of 31 December 2009, the Company’s Board of
Commissioners and the Board of Directors do not
holds the Company’s shares ownership; or in other
banks; financial institutions of non-bank; or other
companies which domiciled both domestic or abroad.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
119
9. RASIO GAJI TERTINGGI DAN GAJI TERENDAH
9. HIGHEST AND LOWEST SALARY RATIO
Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam
bentuk uang sebagai imbalan dari Perseroan atau pemberi
kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut
suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundangundangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya
atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya.
The salary is the employee’s right that is accepted and stated in
the form of money that represent a compensation given by the
Company or employer to the employee that is stated and paid
based on specific working contract, agreement or prevailing
regulation, including gratuity for employee and their family of all
the work and/or services that have been done.
Informasi dibawah menjelaskan rasio perbandingan gaji, yang
meliputi kompensasi yang diterima per bulan oleh anggota
Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan tetap dalam Perseroan.
The information below clarified salary ratio that comprises of
monthly compensation received by the Board of Commissioners,
the Board of Directors, and permanent employee of the Bank.
KETERANGAN
description
1.
Karyawan Tertinggi – Karyawan Terendah
High Employee - Low Employee
2.
Direktur Tertinggi – Direktur Terendah
High Board of Director - Low Board of Director
111%
3.
Komisaris Tertinggi – Komisaris Terendah
High Board of Commissioner - Low Board of Commissioner
395%
4.
Direktur Tertinggi – Karyawan Tertinggi
High Board of Director - Hight Employee
310%
No.
10.COMPLIANCE
Kepatuhan terhadap seluruh peraturan perundang-undangan
yang berlaku menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan tata
kelola perusahaan dan tolok ukur atas penilaian nasabah dan
pemegang saham terhadap kinerja Bank. Kepatuhan menjamin
seluruh kegiatan usaha bank untuk tetap berada di bawah
kendali Manajemen dan pada jalur yang tepat dalam pencapaian
kinerja usaha yang bersih dan menguntungkan.
10.1. Fungsi Kepatuhan
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/
PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang
Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance
Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi
Audit Intern Bank Umum, khususnya Pasal 5, Pasal
12 huruf a dan Pasal 14 angka (1) perihal Laporan
Tugas Direktur Kepatuhan, disebutkan bahwa
Direktur Kepatuhan wajib menyampaikan laporan
pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan kepada Bank
Indonesia secara periodik per-semester.
120
RASIO / ratio (%)
980,7%
10. COMPLIANCE
Compliance towards prevailing laws and regulation had become
an important factor towards the implementation of corporate
governance and set as the assessment frame work to customers
and Shareholders on performance evaluation of the Bank.
Compliance ensures that the overall performance of the Bank
still under the Management’s control and on the right path in
order to achieve a clean and profitable business performance.
10.1.
The Compliance Function
Based on Bank Indonesia Regulation No. 1/6/
PBI/1999 dated 20 September 1999 regarding the
Assignation of Compliance Director and standard
implementation on the implementation of the
internal audit function of Commercial Banks,
specially Article 5, Article 12 point a and Article 14
number (1) regarding Working Report of Compliance
Director, it was stated that Compliance Director
obliged to periodically submit their quarterly report to
Bank Indonesia.
Cakupan pengelolaan kepatuhan meliputi peraturan
internal dan eskternal. Peraturan Internal meliputi
kebijakan, prosedur internal dan penerapannya
pada aktivitas fungsional Bank. Peraturan Eksternal
mencakup seluruh peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan dikeluarkan oleh otoritas moneter
dan perbankan.
The extent of compliance management covers
internal and external regulations. Internal
regulations cover policy, internal procedures and its
application within the Bank’s functional activities.
The external regulations also cover all prevailing
regulations issued by the monetary and banking
authorities.
Kebijakan pengelolaan kepatuhan meliputi:
• Menyusun Buku Pedoman Perusahaan
Kepatuhan dan melakukan pengkiniannya
secara berkala.
Compliance management policies comprises of:
• Formulating Corporate Compliance Guidelines
and upgrading this guideline on a regular basis.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
• Melakukan uji kepatuhan terhadap rancangan
kebijakan dan keputusan strategis.
• Memantau kebijakan dan prosedur internal
sesuai dengan perubahan peraturan eksternal.
• Memantau pelaksanaan prinsip kehati-hatian.
• Memantau pemenuhan komitmen Bank
terhadap Bank Indonesia.
• Menganalisis, menyusun dan melaporkan hasil
pemantauan kepatuhan.
• Pemantauan dan pelaporan Good Corporate
Governance.
• Implement compliance tests towards the policy
plan and strategic decision.
• Monitor internal policy and procedures in
accordance with external regulatory changes.
• Monitor the implementation of prudent banking
principles.
• Monitor the fulfillment of the Bank’s
commitments to Bank Indonesia.
• Analyze, formulate and report the compliance
monitoring results.
• Good Corporate Governance monitoring and
reporting.
10.2. Kepatuhan terhadap Regulasi Utama
10.2. Compliance towards Regulatory Principal
Bank DKI telah menyampaikan Laporan Kepatuhan
periode semester I dan semester II tahun 2009
kepada Bank Indonesia sesuai jadual dan secara
garis besar melaporkan hal-hal sebagai berikut:
a. Pencegahan Penyimpangan Ketentuan
Kehati-hatian, yaitu berupa pengujian rencana
keputusan dan rencana kebijakan serta
sosialisasi ketentuan Bank Indonesia.
b. Pelaksanaan ketentuan kehati-hatian, yang
mencakup antara lain:
b.1.Rasio Kecukupan Pemenuhan Modal
Minimum (KPMM)
Rasio KPMM atau CAR Bank DKI selama 5
tahun terakhir, di atas batas minimum yang
dipersyaratkan Bank Indonesia sebesar 8%.
Perkembangan rasio KPMM sebagaimana
tabel berikut:
DKI Bank has submitted its Compliance Report
and the first half of the second semester of 2009
to Bank Indonesia on schedule and outline of the
things that are reported as follows:
a. Prevention to the deviation of prudent
stipulation, a trial on decision plan and policy
plan as well as socialization of Bank Indonesia
stipulation.
b. The implementation of prudent stipulation,
that covers the followings:
b.1. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Bank DKI’s CAR for the last five years
reached 8%, beyond the minimum credit
limit that is determined by Bank Indonesia.
The outgrowth of CAR ratio is shown on
the following table:
Rasio Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum
Capital Adequacy Ratio
RASIO / RATIO
KPMM/CAR (%)
Car Ratio (%)
Risiko Kredit
Risk Credit
KPMM/CAR (%)
Car Ratio (%)
Risiko Kredit dan Risiko Pasar
Risk Credit and Risk Market
2005
2006
2007
2008
2009
19,31
17,81
15,09
17,21
15,13
18,47
17,00
12,87
13,66
13,67
b.2.Non Performing Loan (NPL)
NPL Bank DKI secara bertahap terus
mengalami perbaikan. Hal ini tercermin dari
perkembangan NPL Gross dan NPL Netto
dalam 5 tahun terakhir sebagai berikut:
b.2. Non Performing Loan (NPL)
Bank DKI’s NPL has gradually and
consistently improved which is reflected by
the outgrowth in Gross NPL and Net NPL
over the last 5 years as follows:
Perkembangan NPL Gross dan NPL Netto
Development of gross NPLs and Net NPLs
RASIO / RATIO
2005
2006
2007
2008
2009
NPL Gross (%)
5,36
4,55
4,15
4,92
5,76
NPL Netto (%)
0,85
1,08
0,74
2,05
3,26
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
121
b.3.Batas Maksimum Pemberian Kredit
(BMPK)
Ketentuan Bank Indonesia tentang Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK),
mengatur maksimum pemberian kredit/
pembiayaan kepada Pihak Terkait sebesar
10% dari Modal dan pemberian kredit/
pembiayaan kepada Pihak Tidak Terkait
sebesar 20% dan 25% dari Modal.
b.3.Legal Lending Limit
Bank Indonesia regulation regarding Legal
Lending Limit (LLL), set the maximum
loan / financing to related parties is 10%
of capital and the loan / financing to a NonRelated Party is amounting to a total of
20% and 25% of capital.
Dalam periode 2005-2009 tidak terdapat
pelanggaran maupun pelampauan terhadap
BMPK Pihak Terkait maupun BMPK Pihak
Tidak Terkait.
For the period 0f 2005-2009 there were no
violations or breach on the Legal Lending
Limit allowed for Related Parties or NonRelated Parties.
b.4.Net Foreign Exchange Position
Bank DKI’s Net Forex Position had complied
with the requirements of Bank Indonesia
which is less than 20% of paid-in capital.
This is reflected in the outgrowth of the
Bank’s Net Forex Position within the last 5
years as follows:
b.4.Posisi Devisa Neto (PDN)
Posisi Devisa Neto Bank DKI memenuhi
ketentuan yang dipersyaratkan oleh Bank
Indonesia yaitu di bawah 20% dari Modal.
Hal ini tercermin dari perkembangan PDN
dalam 5(lima) tahun terakhir sebagai berikut:
Net Forex Position (NFP)
Posisi Devisa Netto (PDN)
RASIO
2005
2006
2007
2008
2009
RATIO
PDN (%)
9,64
10,69
7,29
9,75
7,50
Net Forex Position
c. Penyampaian laporan kepada Bank
Indonesia
Bank DKI menyampaikan laporan-laporan
kepada Bank Indonesia sesuai ketentuan yang
berlaku. Namun terdapat beberapa pelanggaran
karena keterlambatan dalam penyampaian
laporan, sehingga Bank DKI dikenakan sanksi
kewajiban membayar oleh Bank Indonesia
sebagaimana tabel berikut:
c. Submission of reports to Bank Indonesia
Bank DKI submitted reports to Bank Indonesia
in accordance with prevailing regulations.
However, there are a number of violations due
to late submissions whereby Bank DKI was
imposed penalties in the form of fines paid to
Bank Indonesia. The amount of penalties paid
to Bank Indonesia within the 5 year period is
shown in the following table:
Laporan Kepada Bank Indonesia
Report to Bank Indonesia
dalam jutaan Rupiah
in million Rupiah
KETERANGAN
2005
2006
2007
2008
2009
description
Jumlah Denda
97,1
14
296,5
22,5
3.191
Ammount of Fines
d. Pemantauan terhadap Komitmen yang
dibuat Bank kepada Bank Indonesia,
yaitu Rencana Bisnis Bank dan Action Plan
Penyelesaian Temuan hasil Pemeriksaan Bank
Indonesia.
e. Kepatuhan dalam pemenuhan/penyampaian
laporan, baik pelaporan kepada Bank Indonesia
maupun pelaporan kepada Pusat Pelaporan dan
Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)
122
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
d. Monitoring towards commitment of the
Bank to Bank Indonesia, that consist of the
Bank Business Plan and Action Plan for the
completion on the Audit Findings from Bank
Indonesia.
e. Compliance in fulfillment/submission of the
report, both for the reporting to Bank Indonesia
and/or reporting to the reporting and analysis of
financial transactions (PPATK)
Total outgrowth number of PPATK reporting is
as follows:
Perkembangan jumlah laporan kepada ppatk
adalah sebagai berikut:
JENIS LAPORAN
Report Type
2005
2006
2007
2008
2009
CTR
165
325
480
540
783
CTR
STR
4
26
9
218
598
STR
STR Artifisial
4
-
3
-
-
Artificial STR
10.5. Pernyataan Kepatuhan
Sepanjang tahun 2009, Bank DKI dapat mematuhi
semua peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku. Bank DKI akan terus berupaya untuk
meningkatkan system dan proses pelaksanaan
kepatuhan di Perseroan secara berkesinambungan
dan juga akan terus berupaya untuk memperbaiki
beberapa penyimpangan operasional yang ada.
11.FUNGSI INTERNAL AUDIT
Melihat perkembangan industri perbankan dan kompleksitas
dari operasional bisnis perbankan nasional saat ini, diperlukan
pengendalian yang berfungsi menekan risiko kerugian yang
diakibatkan oleh operasional perbankan. Oleh karena itu, peran
serta Audit Intern Bank sangat penting untuk membantu
semua tingkatan manajemen dalam mengamankan kegiatan
operasional yang melibatkan penghimpunan dana dari
masyarakat luas. Berdasarkan hal tersebut, Grup Audit Intern
Bank, ditetapkan sebagai Unit Kerja yang diberikan wewenang
untuk melakukan audit intern yang mempunyai peran dan
kewajiban untuk menjalankan fungsinya dengan baik.
Pada tahun 2009, Grup Audit Intern (GAI) telah melakukan
penyempurnaan struktur organisasi sebagaimana Keputusan
Direksi No. 185 tahun 2009 tanggal 15 September 2009
tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi GAI PT Bank DKI
dalam hal berikut:
1. Struktur Organisasi GAI berbentuk semi matriks, yaitu
bentuk organisasi dimana jabatan struktural masih
dipergunakan sampai dengan Pimpinan Divisi. Untuk
organisasi di bawah Divisi Audit I dan II (Tim Audit I dan II)
merupakan organisasi fungsional.
2. Kontrol Intern Cabang (KIC) dan Kontrol Intern Grup (KIG)
yang terdapat pada struktur organisasi kantor cabang
dan Grup dihapuskan/dihilangkan, sedangkan fungsi dan
kegiatannya dilebur dalam fungsi dan kegiatan pada Tim
Audit GAI.
3. Penunjukkan tugas Auditor di Kantor Cabang/Grup
ditetapkan oleh Pemimpin GAI dan bersifat lebih dinamis
(mobile).
4. Pembagian wilayah pada Divisi Audit I dan Divisi Audit II
ditetapkan oleh Pemimpin GAI.
10.3. Statement of Compliance
Throughout 2009, Bank DKI had complied with
prevailing laws and regulations. Bank DKI will strive
to increase the sustainable implementation of
compliance process and system at the Bank and
also strive to improve their operational deviations.
11. INTERNAL AUDIT FUNCTION
With the ever-expanding condition of banking nowadays, and
with the ever-complex operations of national banking business,
one needs control that can minimize the risk of losses due
to banking operations. This takes the participation from the
Internal Audit of the Bank in helping all levels of management
in securing operational activities that involve the collection
of funds from the people. For that reason, the Internal Audit
Group of the Bank, appointed as the Work Unit granted
with the authority to execute internal audit, has the role and
obligation to execute its functions in a great manner.
In 2009, the Internal Audit Group implementation had
conducted an improvement on the organizational structure
based on the Directors Decree No. 185 of 2009 regarding the
improvement of organizational structure of IAG PT Bank DKI on
the following structure:
1. IAG upported with matrix organizational structure, which
set the organization form, whereby structural position is still
used until head Division. The organization under the Audit
Division I and II (Audit Group I and Audit Group II) constitute
as functional organization.
2. Branch Internal Control (BIC) and Internal Control Group
(ICG) that is set in organizational structure of Branch Office
and Group was being abolished or diminish, while its
function and activities were merged under IAG’s function
and activities.
3. The appointment of Auditor at Branch Office / Group was
determined by Head of IAG which is more dynamic.
4. Zoning on the Audit Division I and Division II determined by
the Chief Audit GAI
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
123
Program pelaksanaan sasaran kerja GAI selama tahun 2009
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Bekerjasama dengan konsultan untuk melakukan penataan
struktur organisasi, uraian tugas dan fungsi-fungsi dalam
organisasi GAI dalam menunjang optimalisasi fungsi audit
internal.
The implementation of GAI performance targets during 2009
among others, are as follows:
1. Working closely with consultants for structuring the
organizational structure, job descriptions and functions of
the IAG organization in order to support the optimization of
internal audit function.
2. Melaksanakan sosialisasi dan implementasi BPP GAI
kepada Auditor, KIC, KIG serta unit kerja Group dan Cabang
2. Undertake the socialization and implementation off IAG
Manual to the Auditor, BIC, ICG as well as working unit
Group and Branch.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia
(SDM) GAI dan KIC/KIG serta carier path bagi Auditor
dengan mengikuti program sertifikasi Auditor bekerjasama
dengan Group Sumber Daya Manusia (GSM).
3. Increasing the quality and quantity of Human Resources
(HR) of IAG and BIC/ICG as well as provide a career path for
Auditor through the participation within Auditor certification
program, in cooperation with Human Resources Group.
4. Menyusun perencanaan audit dan pengembangan audit
dengan pendekatan audit berbasis risiko (risk based audit)
dalam rangka memastikan kegiatan operasional Bank DKI
agar sesuai dengan sistem dan proses serta kebijakan yang
telah ditentukan.
4. Formulate the audit planning and audit development by
using risk based audit approach in order to ensure that
the operational activity in Bank DKI had complied with the
stipulated system, process and policy.
5. Menyusun pedoman kerja KIC/KIG untuk meningkatkan
fungsi KIC/KIG
5. Formulate Working Manual of BIC/ICG to enhance the BIC/
ICG function.
6. Membangun sistem manajemen audit yang terintegrasi
dengan GAI, KIC/KIG dan manajemen untuk meningkatkan
fungsi monitoring/offsite audit
6. Develop an integrated audit management system with the
IAG, BIC/ICG and also the Management to leverage the
function of monitoring offsite audit.
7. Melaksanakan fungsi konsultatif peranan audit intern
sebagai mitra kerja auditee dengan memberikan
penyuluhan kepada unit kerja dan karyawan untuk
meningkatkan pemahaman terhadap peraturan dan
ketentuan yang berlaku.
7. Implementing the role of internal audit function as a
consultative partner by providing counseling to the auditee
units and employees to increase understanding of the rules
and regulations.
8. Meningkatkan efektifitas pelaksanaan tindak lanjut temuan
eksternal (Bank Indonesia, Badan Pemeriksa Keuangan,
Kantor Akuntan Publik) dan internal dengan membentuk
fungsi khusus dalam organisasi GAI untuk monitoring
temuan tindak lanjut.
8. Improving the effectiveness of follow-up findings (Bank
Indonesia, the State Audit Agency, Public Accounting Firm)
and internally by forming a specific functions within the
organization of IAG to monitor the audit findings
Guna meningkatkan fungsi audit internal tersebut, Manajemen
melakukan revitalisasi Grup Audit Internal bekerjasama
dengan konsultan didampingi Tim Counterpart. Tim dimaksud
sebagaimana ditetapkan Keputusan Direksi No. 1 tahun 2009
tentang Tim Counterpart Revitalisasi Grup Audit Intern Bank
DKI yang disebut dengan Program TOPI yaitu Transparan,
Objektif, Profesional Dan Independen
In order to improve the internal audit function, the Management
works with the consultant and accompanied by a counterpart
team was revitalizing the Internal Audit Group. This team is
referred to as the Board of Directors Decision No. 1 year 2009
on Counterpart Revitalization Team of Bank DKI’s Internal
Audit Group is called a TOPI Program, which are Transparent,
Objective, Professional and Independent.
Adapun keterangan mengenai penyimpangan internal yang
terjadi di Bank DKI selama tahun 2009 dapat dilihat pada tabel
di halaman 126 berikut.
The description of internal fraud that occurred at the Bank DKI
during the year 2009 can be seen in the following table on page
126.
124
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Atas hasil audit tersebut, dikarenakan terdapat beberapa
penyimpangan maka telah diberikan sanksi kepada karyawan
yang melakukan penyimpangan, dengan perincian sebagai
berikut:
Based on the audit results, due to some frauds, several
employees who perpetrated this frauds have been given
sanctions as follows:
No.
JENIS SANKSI
Type of Sanction
1.
Teguran lisan yang didokumentasikan
Documented verbal warning
2.
Surat Peringatan I
Warning Letter I
3
3.
Surat Peringatan II
Warning Letter II
1
4.
Surat Peringatan III
Warning Letter III
-
5.
Pemberhentian Dengan Tidak Hormat
Dishonorable Discharge
1
JUMLAH
TOTAL
12.FUNGSI EXTERNAL AUDIT
Hubungan antara Bank, Kantor Akuntan Publik, Akuntan Publik,
Dewan Pengawas Syariah dan Bank Indonesia telah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, yaitu PBI No. 7/50/PBI/2005 jo.
No. 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank
dan SE BI No. 7/57/DPbS tanggal 22 Desember 2005 perihal
Hubungan antara Bank yang Melaksanakan Kegiatan Usaha
Berdasarkan Prinsip Syariah, Kantor Akuntan Publik, Akuntan
Publik, Dewan Pengawas Syariah dan Bank Indonesia.
JUMLAH / Total
25
30
12. EXTERNAL AUDIT FUNCTIONS
Relations between the Bank, the Public Accounting Firm,
the Public Accountant, the Sharia Supervisory Board and
Bank Indonesia are in accordance with prevailing rules and
regulations, specifically in the form of BI Regulation No. 7/50/
PBI/2005 jo. No. 3/22/PBI/2001 concerning Transparency of
a Bank’s Financial Conditions and BI Circular No. 7/57/DPbS
dated 22 December 2005 regarding Relations between Banks
That Operate On The Basis of Sharia Principles, the Public
Accounting Firm, the Public Accountant, the Sharia Supervisory
Board and Bank Indonesia.
Penunjukkan Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji
& Dadang untuk melaksanakan Audit Umum Laporan
Keuangan PT Bank DKI untuk tahun buku yang berakhir pada
31 Desember 2009 telah mendapat persetujuan dari Dewan
Komisaris PT Bank DKI sesuai dengan Surat No. 11/113/XI/DK
tanggal 11 November 2009 perihal usulan KAP Audit Umum
untuk tahun buku 31 Desember 2009.
The appointment of Public Accounting Firm of Doli, Bambang
Sudarmadji & Dadang to audit the financial statement of
PT Bank DKI for fiscal year that end on 31 December 2009 had
been approved by the Board of Commissioner of PT Bank DKI
in accordance with Letter No. 11/113/XI/DK dated 11 November
2009 concerning the suggestion of Public Accounting Firm to
execute the General Audit for fiscal year 31 December 2009.
Selama tahun 2009 Kantor Akuntan Publik tersebut tidak
memberikan jasa lain kepada Bank DKI selain jasa audit,
sehingga tidak terjadi benturan kepentingan dalam pelaksanaan
proses audit.
Throughout 2009, this Public Accounting Firm did not provide
other services for Bank DKI except audit services thereby
avoiding conflicts of interest within the audit process.
13.Manajemen Risiko
13.1. Kebijakan Manajemen Risiko, Eksposur dan
Implementasinya
13. RISK MANAGEMENT
13.1. Risk Management Policy, Exposure and its
Implementation
Bank DKI di dalam melakukan pengelolaan
risikonya termasuk ke dalam kategori Bank
dengan kompleksitas usaha tinggi sehingga wajib
menerapkan 8(delapan) jenis risiko, yaitu: Risiko
Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko
Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko
Reputasi dan Risiko Strategis. Cakupan pengelolaan
yang cukup luas tersebut menjadi sebuah tantangan
yang menarik bagi Bank DKI untuk dapat mengelola
dengan baik kedelapan jenis risiko tersebut.
In terms of risk management implementation, Bank
DKI is categorized as a Bank with high business
complexity, therefore it is required to implement
the 8 types of risks in the form of: Credit Risks,
Market Risks, Operational Risks, Liquidity Risks,
Legal Risks, Compliance Risks, Reputation Risks
and Strategic Risks. These relatively wide extents
of coverage create an interesting challenge for
Bank DKI to adequately manage these eight types
of risks.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
125
The management of these eight risks is being
expedient to be paralleled with the Basel Road Map
and Bank Indonesia. Bank DKI has, to date, comply
and adapt with a new development or regulation
that is sets by the related regulatory institution.
Pengelolaan kedelapan jenis risiko terus diupayakan
agar sejalan dengan Road Map Bassel dan Bank
Indonesia. Sampai saat ini, Bank DKI selalu mengikuti
dan menyesuaikan perkembangan maupun peraturan
yang terbaru yang dikeluarkan oleh Regulator.
Internal Fraud
Penyimpangan Internal
JUMLAH KASUS YANG DILAKUKAN OLEH
TOTAL CASES BY
INTERNAL FRAUD
DALAM 1 TAHUN
INTERNAL FRAUD
WITHIN1 YEAR
PENGURUS
MANAGEMENT
KARYAWAN TETAP
PERMANENT EMPLOYEE
KARYAWAN TIDAK TETAP
TEMPORARY EMPLOYEE
TAHUN
SEBELUMNYA
PREVIOUS YEAR
TAHUN BERJALAN
CURRENT YEAR
TAHUN
SEBELUMNYA
PREVIOUS YEAR
TAHUN BERJALAN
CURRENT YEAR
TAHUN
SEBELUMNYA
PREVIOUS YEAR
TAHUN BERJALAN
CURRENT YEAR
Jumlah Penyimpangan
Total Fraud
-
-
3
2
-
1
Telah diselesaikan
Resolved
-
-
3
1
-
-
Dalam proses penyelesaian
di internal Bank
Under the Bank’s Internal
settlement process
-
-
-
1
-
1
Belum diupayakan
penyelesaiannya
No resolution in process
-
-
-
-
-
-
Telah ditindaklanjuti melalui
proses hukum
Has been processed legally
-
-
-
-
-
-
126
Kualitas pelaksanaan manajemen risiko sangat
ditentukan oleh pemahaman serta pengetahuan
potensial risiko yang dimiliki para karyawan Bank
DKI. Sehubungan dengan Itu dan dalam rangka
memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/
PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi
Bank Umum dan PBI No. 7/25/PBI/2005 tentang
Sertifikasi Manajemen Risiko Bagi Pengurus dan
Pejabat Bank Umum sebagaimana telah diubah
dengan PBI No. 8/9/PBI/2006, maka Bank DKI telah
mengirim para karyawan untuk mengikuti pendidikan
manajemen risiko. Peningkatan kompetensi
karyawan di bidang manajemen risiko merupakan
suatu kewajiban bagi para pejabat bank untuk
melalui dan mengikutinya sehingga pada tahun
2010 diharapkan seluruh pejabat Bank DKI memiliki
sertifikasi dari GARP (Global Associations of Risk
Professional) dan BSMR.
The quality of risk management application is highly
determined by the understanding and knowledge of
the risk potential possessed by the employees of Bank
DKI. In its effort to fulfill the Bank Indonesia Regulation
No. 5/8/PBI/2003 concerning the implementation
of Risk Management for Commercial Banks and
BI Regulation No. 7/25/PBI/2005 concerning Risk
Management Certification for Management and
Officials of Commercial Banks which was revised
through BI Regulation No. 8/9/PBI/2006, Bank DKI
had sent its employees to attend risk management
courses. Enhancing employee competency in the field
of risk management is a requirement for bank officials,
therefore, by 2010, all of Bank DKI’s officials are
expected to be certified by GARP (Global Associations
of Risk Professional) and BSMR.
Pada tahun 2009, Bank DKI telah mempunyai
karyawan yang bersertifikasi manajemen risiko
dengan perincian sebagai berikut:
In 2009, the number of employees of Bank DKI that
are risk management certified are as follows:
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The employee of Bank DKI that hold a Risk
Management Certification
Karyawan Bank DKI yang Bersertifikasi
Manajemen Risiko
LEVEL
2005
2006
2007
2008
2009
LEVEL
Level I
1
23
167
201
266
Level I
Level II
-
1
41
132
154
Level II
Level III
-
-
5
28
27
Sertifikasi Manajemen
Risiko untuk Direksi
Sertifikasi Manajemen
Risiko untuk Komisaris
JUMLAH
-
2
1
5
-
-
1
-
2
-
1
27
214
368
447
Level III
Risk Management Certificate for
the Board of Directors
Risk Management Certificate for
the Board of Commissioner
TOTAL
Grup Manajemen Risiko dan Kepatuhan (GRK) yang
merupakan satuan kerja manajemen risiko di Bank
DKI bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan.
GRK memiliki fungsi yang independen dari kegiatan
operasional dan audit. GRK memiliki tanggung
jawab terhadap risiko-risiko yang terjadi di Bank
DKI secara portofolio. Dalam aktivitas operasional
kegiatan penerapan four eyes principles senantiasa
diterapkan sehingga tahap awal dari mitigasi risiko
telah dilakukan.
Bank DKI’s Risk Management and Compliance
Group (GRK) which constitute as a risk
management working unit is directly responsible
to the Compliance Director. The GRK’s function is
independent from audit and operational activity.
GRK is fully responsible towards the entire risk
portfolio that took place within Bank DKI. The Bank
is strived to implement the four eyes principles
within every operational activity to ensure that early
detection for risk mitigation could be undertaken.
Eksposur risiko di Bank DKI untuk Risiko Pasar dan
Risiko Likuiditas berada pada posisi rendah atau
aman. Berbagai skenario stress test telah dilakukan
terhadap portofolio Risiko Pasar dan Risiko
Likuiditas, dimana hasilnya Bank DKI masih mampu
untuk menerima kondisi dengan skenario terburuk.
Risk exposure for the Bank’s Market Risk and
Liquidity Risk is in lower position or in a safety
condition. A few stress testing scenario had been
undertaken towards Market Risk and Liquidity
Risk portfolios, thereby it lead to the situation that
enable Bank DKI to face a worst case scenario.
Risiko Kredit secara umum masih dapat dimitigasi
dan ditingkatkan kualitasinya melalui usaha yang
sungguh-sungguh. Dalam rangka meningkatkan
kualitas portofolio perkreditan telah dilakukan
upaya-upaya perbaikan proses dan kebijakan
maupun peningkatan kompetensi dari sumber daya
yang mengelola perkreditan itu sendiri.
Generally, with a thorough effort, the quality of
Credit Risk still has an ample room to be enhanced
and mitigated. In order to increase its credit
portfolios, the improvement towards the process,
policies and increasing competency of human
resources that is responsible for managing credit
have been undertaken.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas fungsi
manajemen risiko, bank DKI telah bekerjasama
dengan konsultan untuk menerapkan Enterprise
Risk Management (ERM). ERM merupakan suatu
pengelolaan risiko perusahaan secara menyeluruh
dan terintegrasi, yang menyelaraskan visi dan
misi dengan strategi pemilihan risk appetite dan
risk tolerance serta tindakan mitigasi yang akan
dilakukan, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.
To increase the effectiveness of risk management
function, Bank DKI works closely with a consultant
to implement the Enterprise Risk Management
(ERM). ERM constitute as an integrated process
of managing the company’s risk as a whole, which
harmonizing the vision and mission with a strategy
to select the risk appetite and risk tolerance as well
as mitigation act to achieve the company’s goal and
objective.
Pengembangan ERM di Bank DKI dilakukan melalui
3(tiga) phase, yaitu
The development of ERM within Bank DKI was
carried out through 3(three) stages, which are:
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
127
128
A. Fase Pertama adalah strategi dan tata kelola
ERM yang dimulai pada bulan Oktober 2009
sampai dengan November 2009, dengan output
sebagai berikut:
A.1. Workshop Sadar Risiko mengenai
kerangka ERM kepada Dewan Komisaris,
Direksi dan lini bisnis maupun supporting
yang utama di PT Bank DKI
A.2. Kebijakan (Policy) dan prosedur kerja
implementasi ERM
A.3. Struktur organisasi, tugas dan tanggung
jawab unit kerja Satuan Kerja Manajemen
Risiko (SKMR) dan interaksinya dengan
unit kerja lain, misalnya Satuan Kerja Audit
Intern (SKAI), Komite Audit, Kepatuhan,
Hukum, dll.
A.4. Korelasi strategi manajemen risiko,
manajemen operasional dan internal
control yang lebih spesifik, misalnya
toleransi limit risiko.
A. First stage is a strategy and ERM governance
which was initiated in October 2009 until
November 2009 and resulted with the following
outputs:
A.1. Risk Awareness Workshop regarding ERM
framework to the Board of Commissioners,
the Board of Directors, business units and
main supporting within PT Bank DKI.
A.2. Working Policy and Procedure for ERM
implementation
A.3. Organizational structure, duties and
responsibilities for Risk Management
Working Unit (SKMR) and its interaction
with other working units such as
Internal Audit Working Unit (SKAI), Audit
Committeee, Compliance, Legal, etc.
A.4. Strategic correlation with a specific risk
management, operational management
and internal control, such as risk limit
tolerance.
B. Fase Kedua adalah metodologi dan infrastruktur
yang dimulai pada bulan
November 2009 sampai dengan Januari 2010,
dengan output sebagai berikut:
B.1. Workshop identifikasi risiko untuk
mendapatkan katalog risiko dan
kesepakatan pengelompokan (kategori)
risiko-risiko.
B.2. Kerangka dasar kriteria pengukuran dan
analisa risiko yaitu:
B.2.1. Skala pembobotan berdasarkan
dampak yang mungkin timbul
(impact) dan kemungkinan
terjadinya risiko (likehood)
B.2.2. Metodologi pengukuran risiko
(kredit, pasar, operasional
dan risiko lainnya) antara lain
menggunakan scoring dan rating.
B.2.3. Standard template criteria mitigasi
risiko yang dapat dipertimbangkan
untuk setiap alternative dibawah ini:
1. Terima (Accept)
2. Hindari (Avoid)
3. Alihkan (Transfer)
4. Tangani (Response)
B.2.4. Format untuk monitoring dan
pelaporan berupa:
1. Formulir self assessment
untuk disebarkan dan diisi oleh
pemilik risiko dengan pedoman
kriteria pengukuran bobot
risiko (impact dan likehood)
2. Indikator Risiko Kunci (Key
Risk Indicator) yang relevan
B. Second stage is the methodology and
infrastructure which was initiated on November
2009 until January 2010, which resulted in the
following outputs:
B.1. Risk Identificaiton Workshop to get a
risk catalogue and a concensus on risks
category.
B.2. Basic Framework on the measurement
and risk analysis criteria, which are:
B.2.1. Weighing scale based on the
possible impact and the likelihood
of risk occurrence.
B.2.2. Methodology of risk measurement
(credit, market, operational and
other risk) which among others
are by using scoring and rating
models.
B.2.3. Standard template criteria of
mitigating risk that could be
reconsider for every alternative
that describe below:
1. Accept
2. Avoid
3. Transfer
4. Response
B.2.4. Monitoring and reporting format in
the form of:
1. sSelf assessment form to be
extended and fill by risk owner
with the guideline from impact
and likelihood criteria.
2. Key Risk Indicator that is
relevant with the workshop
results and risk owner.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
sesuai dengan hasil workshop
dengan pemilik risiko
3. Format formulir pengumpulan
data kejadian risiko yang
actual (Loss Event Data) yang
mengacu pada ketentuan Bank
Indonesia dan pedoman dari
Bassel II.
B.2.5. Kerangka dasar kriteria pengukuran
efektifitas pengendalian risiko (risk
control system) yaitu:
1. Skala pembobotan efektifitas
kendali (control) yang dimiliki
sebagai basis penilaian risiko
sisa (residual risk)
2. Format profil risiko yang dapat
dipergunakan SKAI untuk
mendukung pelaksanaan
mekanisme risk based audit
C. Fase Ketiga adalah pilot project dan transfer
knowledge yang akan dilakukan pada bulan
Januari 2010 sampai dengan Maret 2010,
dengan output yaitu implementasi framework
ERM dalam bentuk:
C.1. Pelaksanaan pilot project di unit kerja dan
kantor cabang operasional yang dipilih
sebagai object pilot project.
C.2. Pemberian pelatihan (transfer knowledge)
dan workshop dengan metode ‘train
the trainer’ kepada tim inti counterpart
sebagai pembekalan untuk melakukan rollout.
13.2. Risiko-risiko Usaha yang Dihadapi
3. Collecting data forms of loss
event data that adheres to the
stipulation of bank Indonesia
and guidelines from Bassel II.
B.2.5. Basic Framewok for the risk
control system criteria, such as:
1. Weighing scale on the
effectiveness of internal
control as residual risk
assessment.
2. Risk profile format that could
be use by SKAI to support the
implementation of risk based
audit.
C. Third Stage is a pilot project and transfer
knowledge which will be commence on
January 2010 until March 2010, with targeted
output of the implementation of ERM
framework in the following formats:
C.1. The implementation of pilot project at
selected working unit and operational
branch offices as an object of pilot
project.
C.2. Transfer and knowledge as well as
workshop with ‘train the trainer’ methode
to the major counterpart team as their
supply for conducting the roll-out process.
13.2. Business Risks Encountered
1. Risiko Pasar
Risiko pasar adalah Risiko yang timbul karena
adanya pergerakan variabel pasar (adverse
movement) dari portofolio yang dimiliki oleh
bank, dan dapat merugikan Bank. Variabel risiko
pasar adalah meliputi suku bunga, nilai tukar,
termasuk derivasi dari kedua jenis risiko pasar
tersebut yaitu perubahan harga surat berharga.
Gejolak yang timbulkan oleh kenaikan dan
penurunan suku bunga di pasar serta kenaikan
dan penurunan kurs terhadap portofolio
perdagangan Bank DKI yang terkandung dalam
Risiko Pasar rata-rata berpengaruh terhadap
penurunan CAR sebesar 2,17%.
1. Market Risk
Market Risk is defined as a Risk that arise
due to adverse movements in the market
that impacts Bank’s portfolio and may result
in losses to the Bank. The market variables
include interest rate and foreign exchange
rates, including derivatives from those
market risks, which are the price changes
of marketable securities. The impact that
arise from interest rate and foreign currency
fluctuations in the market towards Bank DKI’s
trade portfolio that are deemed as Market Risk
relatively results in the CAR reduction of as
much as 2.17%.
Pengembangan Risiko Pasar agar dapat
terintegrasi dengan kegiatan tresuri
merupakan suatu hal mutlak agar Risiko Pasar
dapat dikelola secara harian sesuai dengan
karakteristik Risiko Pasar yang bersifat cepat
dan fluktuatif.
The development of Market Risk in line with
the activities of treasury is a necessity to
ensure that Market Risks are managed daily in
accordance with Market Risks characteristics
that are deemed fast and fluctuative.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
129
2. Risiko Operasional
Risiko Operasional adalah Risiko yang berhubungan
dengan ketidakcukupan dan atau kelemahan proses
internal, kelalaian manusia, kegagalan sistem, atau
adanya masalah eksternal yang mempengaruhi
operasional Bank DKI secara langsung maupun
tidak langsung, yang dapat menimbulkan kerugian
finansial dan kerugian potensial. Penanganan risiko
operasional dilakukan melalui proses Identifikasi
risiko yang melekat (inherent risk) pada operasional
Bank DKI.
Tujuan pengendalian risiko operasional adalah
untuk memastikan bahwa Bank DKI memiliki
kebijakan, mekanisme dan praktik yang tepat
untuk menghindari atau meminimalkan kegagalan
atau kerugian serta memastikan penerapan
peluang bisnis baru secara tepat di bawah kendali
manajemen risiko. Bank DKI berupaya mengurangi
risiko operasional dengan mempertahankan sistem
kendali Internal yang komprehensif, termasuk
menetapkan sistem dan prosedur untuk memonitor
transaksi dan seluruh kegiatan lainnya.
The target of controlling operational risk is to
ensure that Bank DKI has the proper policies,
mechanisms and practices to avoid or minimize
failures or losses, and to ensure the proper
implementation of new business opportunities
under the control of risk management. Bank DKI
tries to reduce operational risk by maintaining a
comprehensive internal control system, which
includes the setting of systems and procedures to
monitor transactions and all other activities.
3. Risiko Kredit
Risiko kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian
yang mungkin terjadi akibat kegagalan pihak kedua
memenuhi kewajibannya.
3. Credit Risk
Credit risk is defined as a risk of loss that might
occur due to the failure of a second party to fulfil its
obligations.
Model credit scoring telah diterapkan Bank
DKI. Perbaikan sistem terus dilakukan untuk
mendapatkan model yang lebih baik melalui
back testing untuk menilai berbagai segmen dari
portofolio kredit sehingga pengambilan keputusan
dan pemantauan risiko menjadi lebih baik.
Bank DKI has been applying a credit scoring model.
Improvements in the system is continuous, so a
better model can be obtained through back testing
that evaluates various segments of the credit
portfolio, so decision-making and risk-monitoring
are improved.
Sejalan dengan hal tersebut, upaya intensif telah
dilakukan untuk mengantisipasi peraturan baru Bank
Indonesia dalam perhitungan Rasio Kecukupan
Modal dan persiapan implementasi Bassel II.
In line with this issue, intensive efforts have been
executed to anticipate new regulations of Bank
Indonesia concerning the Ratio of Capital Adequacy
and to prepare for the implementation of Basel II.
Beberapa sektor kredit yang memiliki NPL yang
cukup tinggi, yaitu sektor Industri, Perdagangan,
Jasa-Jasa Dunia Usaha, dan terutama KMG
Kembang. Oleh karena itu, Bank DKI akan lebih
prudent dalam memberikan kredit pada sektorsektor tersebut.
Some credit sectors have rather high NPL, are: the
Industrial, Trade, Business Services, and especially
KMG Kembang sectors. For that reason, Bank DKI
will be more prudent in granting credit to these
sectors.
4. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas merupakan risiko yang antara lain
disebabkan ketidakmampuan bank memenuhi
kewajiban yang telah jatuh tempo.
130
2. Operation Risk
Operational risk is defined as a risk related to the
inadequacy and/or weaknesses in the internal
processes, human error, system failure, or the
existence of external problems that affects the
operations of Bank DKI, and causes financial losses
and potential losses, both directly and indirectly.
The handling of operational risk is done through
the identification process of inherent risks in the
operations of Bank DKI.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
4. Liquidity Risk
Liquidity risk is defined as a risk caused among
others by the inability of the bank to satisfy
obligations that have come due.
Risiko likuiditas dapat dikategorikan ke dalam risiko
likuiditas pasar dan risiko likuiditas pendanaan. Risiko
Likuiditas Pasar, yaitu risiko yang timbul saat bank tidak
mampu melakukan offset posisi tertentu dengan harga
pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak kondusif
atau terjadi gangguan di pasar (market disruption).
Risiko Likuiditas Pendanaan, yaitu risiko yang timbul
karena Bank tidak mampu mencairkan asetnya atau
memperoleh pendanaan dari sumber dana lain.
Liquidity risk can be categorized into market liquidity
risk and funding liquidity risk. Market liquidity risk
is defined as the risk that arises when the bank is
incapable of offsetting certain positions on market
prices because of non-conducive conditions of the
market, or a disturbance occurs at the market (market
disruption). Funding liquidity risk is defined as a risk
that occurs because the Bank is incapable of liquidating
its assets or of obtaining funding from other sources.
Untuk mengantisipasi timbulnya risiko ini Bank
DKI melakukan perhitungan terhadap kesenjangan
(mismatch) antara struktur dana dan struktur
pinjaman berdasarkan periode jatuh tempo. Bank
DKI melakukan penilaian terhadap stabilitas dan
trend simpanan dan penarikan dana masyarakat.
To anticipate the occurrence of this risk, Bank DKI
calculates the mismatch between the funding and
loan structures based on the maturity period. Bank
DKI evaluates the stability and trends of the fund
deposits and withdrawals of public funds.
Selain itu, Bank DKI juga memantau posisi likuiditas
secara harian, mingguan dan bulanan serta potensi
kerugian lainnya yang disebabkan risiko likuiditas
dengan cara mengelola maturitas posisi likuiditas.
Afterwards, Bank DKI also monitors the liquidity
position and other potential losses caused by
liquidity risk on a daily, weekly and monthly basis
by managing the maturity of the liquidity positions.
5. Risiko Hukum
Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan
oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya
gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas dan
mendukung atau adanya kelemahan dalam kontrak,
klaim atau agunan.
5. Legal Risk
Legal risk is defined as the risk caused by
weaknesses in the legal system or by the existence
of lawsuits, or the lack of clear and supporting laws,
or the weakness in contracts, claims, or collaterals.
Risiko hukum dikelola untuk memastikan bahwa
seluruh aktivitas dan hubungan kegiatan usaha
Bank DKI dengan semua pihak telah didasarkan
pada aturan dan persyaratan yang dapat melindungi
kepentingan Bank DKI dari segi hukum.
Legal risk is managed to ensure that all business
activities and relations of Bank DKI with all parties
are based on the regulations and requirements that
can protect the interests of Bank DKI legally.
Bank DKI terus menerus meningkatkan kompetensi
karyawan dalam bidang hukum dan meningkatkan
sosialisasi nilai-nilai perusahaan sebagai upaya
menurunkan risiko. Dengan upaya ini, Bank DKI
telah dapat meminimalisasi terjadinya kelemahan
perjanjian dan fraud oleh karyawan yang menjadi
masalah hukum utama beberapa tahun terkhir.
Bank DKI continues to improve employee
competence in law and to increase socialization
of company values as an effort in decreasing
risks. With this effort, Bank DKI has succeeded in
minimizing weaknesses in agreements, and frauds
by employees, which were the main legal problems
in the past few years.
6. Risiko Strategis
Risiko Strategis merupakan Risiko yang disebabkan
oleh adanya pengambilan keputusan dan/atau
penerapan strategi bank yang tidak tepat atau
kegagalan bank dalam merespon perubahanperubahan dari kondisi eksternal.
6. Strategic Risk
Strategic risk is a risk caused by improper decisionmaking and/or implementation of bank strategies,
or failure of the bank in responding to changes in
external conditions.
Bank DKI mengelola risiko strategis antara
lain melalui pengumpulan informasi strategis,
pemantauan pasar serta melalui proses
pertimbangan dan pengambilan keputusan secara
Bank DKI manages strategic risk among others
through the collection of strategic information,
market monitoring, and through collective and
comprehensive processes of consideration and
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
131
kolektif dan menyeluruh di lingkungan komitekomite pengawasan dan eksekutif, yang turut
mempengaruhi langkah-langkah yang diambil setiap
harinya dalam kerangka kebijakan dan arah yang telah
ditetapkan.
7. Risiko Reputasi
Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi negatif
yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau
persepsi negatif mengenai Bank DKI.
7. Reputational Risk
Reputational risk arises from negative publications
related to the business activities of the bank or any
negative perceptions concerning Bank DKI.
Risiko Reputasi dikelola dengan memperhatikan
keluhan nasabah serta dengan merespon setiap
berita yang dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap Bank. Untuk meningkatkan citra di
masyarakat, Bank berusaha seoptimal mungkin
dengan memberikan pelayanan terbaik. Hal ini
dilakukan dengan berbagai upaya, diantaranya
mendidik karyawan Bank untuk dapat memberikan
pelayanan terbaik dengan pelatihan service excellent.
Pembentukan unit pengaduan nasabah sebagai
upaya untuk meningkatkan citra Bank DKI sehingga
persepsi negatif mengenai Bank dapat dikurangi,
serta peningkatan peran corporate secretary untuk
merespon publikasi negatif serta meningkatkan
hubungan yang baik dengan pihak luar.
Reputational risk is managed by paying attention
to customer’s complaints and by responding to all
news that can cause negative impacts to the Bank.
In order to improve its image in the community,
the Bank does its best to give the best service it
can. This is done by many efforts; among others
by educating Bank employees so they can give the
best service with the ‘service excellent’ training.
The formation of the customer’s complaint unit is
an effort to improve the image of Bank DKI, so that
negative perceptions concerning the Bank can be
reduced. This also goes for the increase in the role
of the corporate secretary in responding to negative
publications and in improving good relations with
outside parties.
Selain itu, mengingat risiko reputasi ini bukan
merupakan risiko yang dikelola secara terpisah dari
risiko-risiko lainnya, khususnya bagi bank dengan
kompleksitas usaha yang tinggi, maka pengelolaan
setiap aktivitas fungsional bank sedapat mungkin
terintegrasi ke dalam suatu sistem dan proses
manajemen risiko yang akurat dan komprehensif.
Hence, regardless that reputational risk is not a
risk that can be managed separately from other
risks, especially for banks with a high level of
business complexity, the management of each
functional activity of the bank is integrated as much
as possible into an accurate and comprehensive
system and processes of risk management.
8. Risiko Kepatuhan
Risiko kepatuhan adalah Risiko yang disebabkan
Bank tidak mematuhi atau tidak memenuhi atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan
ketentuan lain yang berlaku, seperti risiko yang terkait
dengan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum
(KPMM), kualitas aktiva produktif, Pembentukan
Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP), Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN),
risiko strategis yang terkait dengan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP) bank dan risiko lainnya
yang terkait dengan ketentuan tertentu.
Risiko Kepatuhan yang utama adalah denda akibat
keterlambatan pelaporan. Sosialisasi terhadap aturanaturan baru sangat perlu dilakukan dalam rangka
mengurangi kesalahan dan denda dari Bank Indonesia.
Selain itu, uji terhadap rancangan keputusan dan
rancangan kebijakan yang baru oleh Direktur
Kepatuhan akan dapat mengurangi risiko kepatuhan.
132
decision making throughout the environs of the
monitoring committees and executives, which
would affect daily steps that has been undertaken
in the framework of policies and set directions
already set.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
8. Compliance Risk
Compliance risk is a risk caused by the Bank’s
failure to comply with or to satisfy or to execute
the laws and other prevailing rules and regulations,
such as risks related to the Obligation to fulfill the
Capital Adequacy Ratio (CAR), the quality of earning
assets, the Formation of Reserved Earning Assets
(PPAP), the Maximum Credit Limit (BMPK), the Net
Foreign exchange Position ( PDN), strategic risk
related to the Company’s Work Plan and Budget
(RKAP) of the bank, and other risks related to
certain regulations.
The main compliance risk is defined as fines caused
by tardiness in reporting. Socialization of new
regulations is necessary in order to reduce errors and
subsequent fines from Bank Indonesia. Apart from
that, having the Compliance Director test the design
of the decisions and new policies would significantly
reduce compliance risk.
14. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT
14. PROVISION OF FUNDS TO RELATED PARTY
Penyediaan Dana Besar (Large Exposure)
Bank telah menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen
risiko dalam memberikan penyediaan dana, khususnya
penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan
atau penyediaan dana besar (large exposures) sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK) dan sesuai dengan Anggaran Dasar Bank dan
diputus oleh Manajemen secara independen tanpa ada intervensi
dari pihak terkait atau pihak lainnya. Pelaksanaan penyediaan
dana tersebut berpedoman pada kebijakan dan prosedur
tertulis tentang Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan atau
Penyediaan Dana Besar yang diatur dalam BPP Perkreditan.
Large Exposure
The Bank has implemented the prudent principles and risk
management in regards to the provision of funds, especially in
terms of providing funds to related parties and large exposures
in accordance with Bank Indonesia Regulations regarding
Legal Lending Limit (LLL) and in accordance with the Articles
of Association of the Bank and independently decided upon by
Management without any intervention from related party or other
parties. The Bank has written policy guidelines and procedures
concerning Provision of Funds towards Related Parties and/or
provision of Large Exposures as stipulated within the Loan SOP
Book (BPP Perkreditan).
Jumlah Total Baki Debet Penyediaan Dana kepada Pihak
Terkait dan Debitur/Group Inti
Total Balance for Funds Provisioning to Related Party and
Core Debtor / Group
dalam juta Rupiah
in million Rupiah
DEBITUR
Debtor
NOMINAL (dalam jutaan)
Ammount (in million)
PENYEDIAAN DANA
Provision of Fund
1.
Kepada Pihak Terkait
To Relevant Parties
2
48
2.
Kepada debitur inti
a. Individu
b. Grup
Main Debtors:
a. Individuals
b. Group
25
791.932
No.
Bank telah menyampaikan laporan Penyediaan Dana dimaksud
kepada Bank Indonesia secara berkala, tepat waktu dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
The Bank has periodically and punctually submitted its report
on the Provision of Funds to Bank Indonesia in accordance with
the prevailing rules and regulations.
15. RENCANA STRATEGIS
15. The Bank’s Strategic Plan
Rencana Strategis Bank disusun sesuai dengan visi dan misi
Bank DKI dalam bentuk Rencana Bisnis (Business Plan) sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, yaitu PBI No. 6/25/PBI/2004
dan SE BI No. 6/44/DPNP tanggal 22 Oktober 2004 tentang
Rencana Bisnis Bank Umum.
The Bank’s Strategic Plan was formulated in accordance with
Bank DKI’s vision and mission in the form of Business Plan
which was made in accordance with prevailing rules and
regulations, specifically Bank Indonesia Regulations No. 6/25/
PBI/2004 and Bank Indonesia Circular No. 6/44/DPNP dated 22
October 2004 concerning Business Plan for Commercial Banks.
Rencana Bisnis Bank disusun oleh Direksi secara komprehensif,
terukur, memperhatikan prinsip kehati-hatian dan prinsip
perbankan yang sehat serta memperhatikan faktor eksternal
dan factor internal yang mempengaruhi kelangsungan usaha
Bank, dan disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai surat
No. 11/16/1/DK tanggal 30 Januari 2009 perihal Penyampaian
Rencana Bisnis DKI tahun 2009-2011.
The Bank’s strategic plan was formulated by the Board of
Directors in a comprehensive, measurable, perceive the
prudent principles and sound banking principle as well as
perceiving the external and internal factor that will affect the
operational activity of the Bank. The plan had been approved
by the Board of Commissioner Letter No. 11/16/1/DK dated
30 January 2009 concerning the Submission of Bank DKI’s
Business Plan ff 2009-2011.
Rencana bisnis Bank dikomunikasikan kepada seluruh jenjang
organisasi Bank sesuai Keputusan Direksi No. 15A tahun 2009
tanggal 2 Februari 2009 tentang Rencana Bisnis PT Bank DKI
tahun 2009-2011, dan pengawasan terhadap Rencana Bisnis
Bank dilaksanakan oleh Dewan Komisaris.
The Bank’s business plan is being communicate to every rankand-file of the Bank’s organization in accordance with Directors
Decree No. 15A of 2009 dated 2 February 2009 regarding 20092011 Business Plan of PT Bank DKI, and surveillance process by
the Board of Commissioners towards the Bank’s business plan.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
133
Rencana Bisnis Bank telah direvisi guna mengantisipasi
perkembangan bisnis yang semakin tinggi dan meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat, dan disetujui oleh Dewan
Komisaris sesuai surat No. 11/07/VI/DK tanggal 30 Juni 2009
tentang Revisi RKA tahun 2009.
The Bank’s business plan had been revised to antipate a
higher business outgrowth and the increasing service to
the communities. It has also been approved by the Board of
Commissioner through a Letter No. 11/87/VI/DK dated
30 June 2009 regarding the 2009 revised RKA.
Rencana Bisnis Bank, Rencana Bisnis Bank edisi Revisi,
Laporan Realisasi Rencana Bisnis periode triwulanan dan
Laporan Pengawasan Rencana Bisnis periode semesteran telah
disampaikan kepada Bank Indonesia sesuai ketentuan Bank
Indonesia tentang Rencana Bisnis Bank.
The Bank’s business plan, The Bank’s business plan on revised
edition, Realization Report on quarterly period of Business Plan
and Surveilance Report on Business Plan for Half Semester
period had been submitted to Bank Indonesia in accordance with
Bank Indonesia regulation regarding the Bank’s Business Plan.
Untuk tahun 2009, Bank DKI telah menentukan arah bisnis yang
jelas dengan menetapkan target hasil usaha yang optimis dan
realistis, menyempurnakan dan melengkapi kebijakan-kebijakan
strategis. Beberapa kebijakan manajemen yang berkaitan dengan
pelaksanaan GCG yang dikembangkan pada tahun 2009 antara lain:
a. Penyempurnaan dan sosialisasi SOP serta Internal Kontrol
b. Komitmen pencapaian Visi, Misi dan Nilai KTPPDKI melalui
pemahaman dan penyegaran nilai budaya kerja pada
seluruh pegawai
c. Peningkatan aspek prudential banking dalam kredit dan/
atau pembiayaan
d. Penyempurnaan organisasi yang mendukung dinamika
bisnis dan kebijakan manajemen
e. Pengelolaan SDM berbasis kinerja
f. Peningkatan layanan dengan mengutamakan service
excellence
g. Penerapan manajemen risiko
h Pengembangan teknologi informasi yang ditujukan untuk
meningkatkan proses efisiensi kerja, menghasilkan data/
informasi yang akurat, reliable dan teruji integritasnya serta
mengembangkan layanan produk yang berbasis teknologi.
For the year 2009, Bank DKI has determined a clear business
course by determining optimistic and realistic business
result targets, which perfect and complement strategic
policies. Some of the management policies related to the
implementation of GCG developed in 2009 are among others:
a. Perfection and socializing of SOPs and means of Internal
Control.
b. Commitment to achieve the vision, mission and values of
KTPPDKI through the understanding and refreshment of
the corporate valves to all employees.
c. Increasing the prudential banking aspect in credits and/or
funding.
d. The completion of organization to support dynamic
business and the management policy.
e. The management of human resources based performance.
f. Increasing service by prioritizing on service excellence
g. Implementation of risk management.
h. Development of Information Technology to increase
working efficiency, generate accurate source of data/
information, reliable and well-proven integrity as well as
developing technology based of its product and services.
Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap
pelaksanaan Rencana Bisnis Bank dan secara semesteran
melaporkan monitoring terhadap Rencana Bisnis tersebut kepada
Bank Indonesia sebagaimana Surat Dewan Komisaris
No. 11/109/VIII/DK tanggal 20 Agustus 2009 perihal Laporan
Rencana Bisnis PT Bank DKI semester I tahun 2009 dan
No. 7/DK/II/2010 tanggal 20 Februari 2010 perihal Laporan
Pengawasan Rencana Bisnis Bank DKI Periode Semester II/2009.
The Board of Commissioner had conducted monitoring process
towards the implementation of the Bank’s Business plan and
submitted the result of monitoring towards business plan to Bank
Indonesia as stipulated on the Board of Commissioner’s Letter
No. 11/109/VIII/DK dated 20 August 2009 regarding Business Plan
Report of PT Bank DKI on First Semester of 2009 and No. 7/DK/
II/2010 dated 20 February 2010 regarding Surveillance Report on
Bank DKI’s Business Plan for Second Semester Period of 2009.
16.TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON
KEUANGAN BANK
16. TRANSPARENCY OF FINANCIAL AND NONFINANCIAL CONDITIONS OF THE BANK
Bank telah melakukan transparansi kondisi keuangan dan non
keuangan kepada pemangku kepentingan (stakeholders) dan
disampaikan kepada pihak-pihak terkait sesuai PBI No. 7/50/
PBI/2005 jo. PBI No. 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi
Keuangan Bank, serta SE BI No. 3/30/DPNP tanggal
14 Desember 2001 jo. SE BI No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret
2005 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan
Bank Umum serta Laporan tertentu yang disampaikan kepada Bank
Indonesia, dan SE BI No 7/56/DpbS tanggal 9 Desember 2005
The Bank transparently reveals its financial and non-financial
conditions to the stokeholders and related parties that adhere
to PBI No. 7/50/PBI/2005 jo. PBI No. 3/22/PBI/2001 regarding
Transparency on Financial Conditin of the Bank, and Circular Letter
of BI No. 3/30/DPNP dated 14 December 2001 jo. Circular Letter
of BI No. 7/10/DPNP dated 31 March 2005 regarding the Quarterly
Published Financial Statements of Commercial Bank and Specific
Report that was submitted to Bank Indonesia, as well as Circular
Letter of BI No. 7/56/DPbS dated 9 December 2005 jo. Circular
134
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
jo. SE BI No. 8/11/DpbS tanggal 7 Maret 2006 perihal Laporan
Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, Bulanan serta
Laporan Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia.
Letter of BI No. 8/11/DpbS dated 7 March 2006 regarding Annual
Reports, Published Quarterly and Mounthly Financial Statements,
as well as Certain Reports that was submitted to Bank Indonesia.
Bank DKI mengumumkan Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Bank dalam homepage Bank Indonesia, Laporan Keuangan
Publikasi Triwulanan dan Laporan Tahunan diumumkan dalam
surat kabar yang memiliki peredaran luas dan dalam homepage
www.bankdki.co.id.
The Bank’s Monthly Published Financial Statement is announced
within Bank Indonesia’s website, while the Quarterly Published
Financial Statement and Annual Report is published through
widely-circulated newspapers and within the homepage of
www.bankdki.co.id.
Disamping itu, Bank juga telah menyampaikan Laporan Tahunan
kepada pihak-pihak sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank
Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan, yaitu:
a. Bank Indonesia;
b. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI);
c. Lembaga Pemeringkat di Indonesia;
d. Asosiasi bank-bank di Indonesia;
e. Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI);
f. 2(dua) Lembaga Penelitian di bidang ekonomi dan keuangan;
g. 2(dua) Majalah ekonomi dan keuangan;
h. dan lembaga-lembaga lainnya.
In addition to this, the Bank also submitted its Annual Report
to parties as prescribed within Bank Indonesia regulations
concerning Transparency of Financial Conditions, to the following:
a. Bank Indonesia;
b. Indonesian Consumer Protection Agency (YLKI);
c. Indonesian Share Registrar;
d. Bank Associations in Indonesia;
e. Indonesian Bankers Institute (IBI);
f. 2(two) Economic and Financial Research Agencies;
g. 2(two) economic and financial magazines.
h. and other institutions
17. KASUS LITIGASI
17.LITIGATION CASES
Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum perdata dan
pidana yang dihadapi Perseroan selama periode tahun laporan
dan telah diajukan melalui proses hukum.
Litigation cases defined as civil and criminal case that is faced
by the Bank during the period of reporting years that has been
proposed to a legal process.
Bank terlibat dalam berbagai kasus hukum tertentu, baik
sebagai penuntut maupun pihak yang dituntut dengan pihak
ketiga maupun kekayaan bank. Permasalahan hukum yang
dihadapi Bank DKI selama tahun 2009 adalah sebanyak 15
perkara dengan status sebagai berikut:
The Bank was involved in a number of legal cases as both the
defendant and plaintiff. The legal cases involving Bank DKI in
2009 amounted to 15 cases with an update status as follows:
PERDATA
CIVIL SUIT
PIDANA
CRIMINAL SUIT
-
-
Completed (supported with a legitimate
power)
Dalam proses penyelesaian
15
-
Under the comletion process
JUMLAH
15
-
TOTAL
PERMASALAHAN HUKUM
Selesai (telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap)
Kasus hukum signifikan per 31 Desember 2009 adalah sebagai
berikut:
a. Gugatan dari The Tjin Kok mengenai ganti rugi atas
penempatan bangunan yang terletak di Jl. Pintu Besar
Selatan, Jakarta Barat pada tahun 1962 - 1964; Status: Bank
dan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta dinyatakan kalah dan
diwajibkan membayar ganti rugi.
b. Tuntutan kepada PT Bumi Perkasa Propertindo sehubungan
dengan perjanjian BOT yang merugikan Bank; Status: Bank
kalah pada tingkat Mahkamah Agung dan saat ini masih
dalam proses negosiasi. Perkara ini tidak akan berpengaruh
terhadap kondisi Bank.
LEGAL PROBLEMS
The significant legal cases as per 31 December 2008 are as
follows:
a. Lawsuit from The Tjin Kok’s for compensation of building
placement on location at Jl. Pintu Besar Selatan, West Jakarta in
1962 – 1964; Status: The Bank and Provincial Government of DKI
Jakarta were lose and obliged to pay the compensation
b. Lawsuit to PT Bumi Perkasa Propertindo regarding the BOT
Agreement which prejudicial Bank; Status: The Bank had
loss at Supreme Court and currently is still in negotiation
process. This lawsuit is not influential towards the Bank’s
condition.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
135
c. Gugatan PT Multan Pandira kepada PT Prima Beton Elok
dan Bank; Status: Bank menang pada tingkat Pengadilan
Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung. Perkara
ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
d. Gugatan dari Djunaidy A (mantan Direktur Umum Bank)
mengenai uang penghargaan dan jasa pengabdian; Status
perkara: Masih dalam tingkat kasasi di Mahkamah Agung.
Perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
e. Gugatan PT Alfa Karsa Persada sebagai bouwheer kepada
PT Gelar Gatras Laras (kontraktor) dan bank (penerbit
Bank Garansi). Status perkara: Masih dalam tingkat kasasi
di Mahkamah Agung. Perkara ini tidak akan berpengaruh
terhadap kondisi Bank.
f. Gugatan CV Panca Dewi dan Ny. Tariyah terhadap
jaminan yang dilelang oleh Bank DKI lebih rendah dari
Nilai Riil jaminan tersebut. Status perkara: Masih dalam
tingkat kasasi di Mahkamah Agung. Perkara ini tidak akan
berpengaruh terhadap kondisi Bank.
g. Gugatan Rooby Noor Daeng terhadap Bank DKI agar
mengembalikan jaminan yang diserahkan oleh CV Relia
Indah Nusantara (RIN) karena jaminan tersebut atas
nama Rooby Noor Daeng. Status perkara: Masih dalam
tingkat kasasi di Mahkamah Agung. Perkara ini tidak akan
berpengaruh terhadap kondisi Bank.
h. Gugatan Oom Komariah terhadap Bank DKI dikarenakan
permohonan penghapusan bunga kredit untuk pelunasan
kredit macet miliknya yang ditolak Bank DKI. Status: Bank
menang dan status perkara masih dalam tingkat kasasi
di Mahkamah Agung. Perkara ini tidak akan berpengaruh
terhadap kondisi Bank.
i. Gugatan Sutikno Subandi terhadap Bank DKI dikarenakan
tanah miliknya yang dibeli dari Putro Sampurno (Suami
Ritanti Hartinah) dijadikan jaminan kredit oleh Ritanti
Hartinah kepada Bank DKI. Bank berpendapat bahwa
perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
j. Gugatan Tjitra Bintoro dan Sie Buyung terhadap Bank DKI
dikarenakan tanah milik mereka dijaminkan oleh
CV Perdana Buana Raya kepada Bank DKI. Bank
berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh
terhadap kondisi Bank.
k. Gugatan Rachmadi Prayogo terhadap Bank DKI dikarenakan
tanah miliknya dijaminkan oleh PT Mercury Wood (MW)
kepada Bank DKI. Bank berpendapat bahwa perkara ini
tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
l. Gugata Hasanudin bin Sa’adan terhadap Kepala Kantor
Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Pusat dan Bank
atas kepemilikan tanah oleh Bank di Kebon Sirih. Bank
berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh
terhadap kondisi Bank.
m. Gugatan Rosita Tioniwar terhadap Bank DKI atas penyitaan
tanah miliknya. Status perkara masih di tingkat Pengadilan
Tinggi. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan
berpengaruh terhadap kondisi Bank.
n. Gugatan Bank kepada PT Multan Pandira atas sisa hasil
lelang agunan di Jl. Hang Tuah yang ditetapkan sebagai
136
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
c. Lawsuit from PT Multan Pandira against PT Prima Beton
Elok and the Bank; Status: The Bank had won at District
Court, Court of Justice and Supreme Court. This lawsuit is
not influential towards the Bank’s condition.
d. Lawsuit by Djunaidy A (former General Director of the
Bank) regarding employee service entitlement; Status: This
lawsuit is still on the appeal stage at Supreme Court. This
lawsuit is not influential to the Bank’s condition.
e. Lawsuit from PT Alfa Karsa Persada as guarantor to
PT Gelar Gatra Laras (contractor) and the Bank (Bank
Guarantee issuer). Status: This lawsuit is still on the appeal
stage at Supreme Court. This lawsuit is not influential to
the Bank’s condition.
f. Lawsuit from CV Panca Dewi and Ms. Tariyah regarding
collateral being auctioned by Bank DKI with lower value
than the real value of the collateral. Status: This lawsuit is
still on the appeal stage at Supreme Court. This lawsuit is
not influential to the Bank’s condition.
g. Lawsuit from Mr. Rooby Noor Daeng against Bank DKI
to return the guaramtee submitted by CV Relia Indah
Nusantara (RIN) due to the fact that the guarantee is under
the name of Mr. Rooby Noor Daeng. Status: This lawsuit is
still on the appeal stage at Supreme Court. This lawsuit is
not influential to the Bank’s condition.
h. Lawsuit from Ms. Oom Komariah against Bank DKI due to
the fact that the Bank objected her pleads for commission
of credit interest in paying up her credit, classified as loss.
Status: The Bank had won the case and the legal status is
still at the appeal stage at Supreme Court. This lawsuit is
not influential to the Bank’s condition.
i. Lawsuit from Mr. Sutikno Subandi against Bank DKI due
to the fact that the land he purchases from Mr. Putro
Sampurno (husband of Mrs. Ritanti Hartinah) is pledged as
collateral to Bank DKI by Mrs. Ritanti Hartinah. This lawsuit
is not influential to the Bank’s condition.
j. Lawsuit from Tjitra Bintoro and Sie Buyung against Bank
DKI due to the fact that their land is pledged as collateral
to Bank DKI by CV Perdana Buana Raya. This lawsuit is not
influential to the Bank’s condition.
k. Lawsuit from Mr. Rachmadi Prayogo against Bank DKI do
to the fact that his land is pledged as collateral to Bank DKI
by PT Mercury Wood (MW). This lawsuit is not influential to
the Bank’s condition.
l. Lawsuit from Hasanudin bin Sa’adan to the Head of Land
Bureau of the Administration City of Central Jakarta
regarding the Bank ownership on the specific land located
at Kebon Sirih. This lawsuit is not influential to the Bank’s
condition.
m. Lawsuit from Rosita Tioniwar to the Bank regarding the
confiscation of her property. Status: this lawsuit is still
on the process at the Court of Justice. This lawsuit is not
influential to the Bank’s condition.
n. Lawsuit by the Bank to PT Multan Pandira regarding the
remainder of the auction of collateral located at Jl. Hang
pembayaran piutang. Status perkara masih di tingkat
Mahkamah Agung. Bank berpendapat bahwa perkara ini
tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
o. Gugatan Bank kepada PT Wiros Konsumindo dan
PT Asuransi Ekspor Indonesia atas wesel ekspor. Status
perkara dimenangkan Bank dan masih dalam proses
eksekusi. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan
berpengaruh terhadap kondisi Bank.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang
dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan
kerugian akibat tidak tertagihnya komitmen dan kontinjensi.
Tuah that is stated as claim payment. Status: this lawsuit
is still in the Supreme Court process. This lawsuit is not
influential to the Bank’s condition.
o. Lawsuit by the Bank to PT Wiros Konsumindo and PT
Asuransi Ekspor Indonesia regarding the Call Money export.
Status: The Bank had won the case and currently is still on
the execution process. This lawsuit is not influential to the
Bank’s condition.
The Management believes that the possible losses are
adequate to cover the loss possibility of the uncollected
commitments and contingencies.
18. TRANSAKSI DENGAN BENTURAN KEPENTINGAN
18. TRANSACTION WITH CONFLICT OF INTEREST
Kebijakan, sistem dan prosedur mengenai benturan pada Buku
Pedoman Perusahaan (BPP) Good Corporate Governance
yang telah disahkan dengan Surat Keputusan Direksi
No. 65 tahun 2008 tanggal 7 Mei 2008. Penyusunan kebijakan
tersebut mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yaitu PBI
No. 8/4/PBI/2006 jo. PBI No. 8/14/PBI/2006 dan Surat Edaran
Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang
Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum. Kebijakan benturan
kepentingan mengatur antara lain, anggota Dewan Komisaris,
anggota Direksi, Pejabat Eksekutif dan Karyawan Bank DKI
dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan atau
mengurangi keuntungan Bank dan setiap keputusan transaksi
yang mengandung benturan kepentingan wajib diungkapkan
dalam notulen rapat.
The policy, system and procedure concerning conflict on the
Bank’s Working Manual (BPP) of Good Corporate Governance
had been ratified through Directors Decree No. 65 of 2008
dated 7 May 2008. The formulation of that policy is refer to Bank
Indonesia regulation which is PBI No. 8/4/PBI/2006 jo. PBI No.
8/14/PBI/2006 and Circular Letter of Bank Indonesia No. 9/12/
DPNP dated 30 May 2007 regarding the GCG implementation
for Commercial Bank. Conflict of Interest policy constitute
among other are, the member of the Board of Commissioners,
member of the Board of Directors, Executive Officers and the
Bank’s employee are forbid to take action on such matters that
will cause indemnification or hampers the Bank’s profitability,
and every decision on transaction that are considered to be on
conflict on interest should be clarified on meeting resolutions.
Selama tahun 2009, tidak terdapat transaksi dengan benturan
kepentingan, dengan demikian tidak ada kerugian atau hal yang
mengurangi keuntungan Bank.
During 2009, there were no transactions that are considered
to be of conflict of interest, therefore, there were no losses or
aspects that hampers the Bank’s profitability.
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan
Transaction with Confilict of Interest
Nama dan Jabatan yang
Memiliki Benturan Kepentingan
Name And Position of Person
with Conflict of Interest
Nama dan Jabatan
Pengambil Keputusan
Name and Position of
Decision Maker
Jenis Transaksi
Transaction Type
Nilai Transaksi (Jutaan Rupiah)
Value of Transaction
(in Million Rupiah)
Keterangan
Notes
Nihil / None
Nihil / None
Nihil / None
Nihil / None
Nihil / None
Untuk memperkuat struktur permodalan Bank DKI dilakukan melalui
penambahan modal dari pemilik, dalam hal ini tambahan Penyertaan
Modal Pemerintah (PMP) dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
19. Share Option
In order to strengthen the capital structures of Bank DKI, capital
has been added by the proprietor – in this case, the addition
of Governmental Co-financing (PMP) from the Provincial
Government of DKI Jakarta.
Dengan demikian, Bank DKI tidak melakukan kebijakan dan
pemberian share option, yaitu opsi untuk membeli saham oleh
anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang
dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham
dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada
anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank.
Therefore, Bank DKI does not have the policy of granting the share
option, such as the option for members of the Board Commissioners,
the Board of Directors and Executive Officers to buy shares through
share offers or share option offers as compensation for the members
of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors,
and Executive Officers of the Bank.
19.OPSI SAHAM
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
137
20.BUY BACK OBLIGASI
20. Buy Back Bonds
Selama tahun 2009 Bank DKI tidak pernah membeli kembali
obligasi yang telah dikeluarkan.
Throughout 2009, Bank DKI never repurchases the bond that
has been issued.
20.1. Peringkat Obligasi
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo)
menaikkan peringkat PT Bank DKI untuk periode
30 Desember 2009 sampai 1 Januari 2011, dari
idA- menjadi id A dengan stable outlook. Begitu pula
untuk Obligasi V tahun 2008 dengan total sebesar
Rp425 miliar juga naik dari idA- menjadi id A stable
outlook. Sedangkan Obligasi Subordinasi I Tahun
2008 sebesar Rp325 miliar naik dari idBBB+ naik
menjadi idA- stable outlook sebagaimana Surat
Nomor 006/PEF-Dir/I/2010, 007/PEF-Dir/I/2010 dan
008/PEF-Dir/I/2010 tanggal 4 Januari 2010.
21.PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN
POLITIK
Selama tahun 2009, Bank DKI tidak terlibat dalam kegiatan
politik, termasuk memberikan donasi untuk kepentingan politik.
20.1. Bond Rating
PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) has
increased the ratings for Bank DKI for the period
of 30 December 2009 until 1 January 2011, from
idA- to id A with stable outlook. As for Bond V of
2008 wich amounting to Rp425 biilion was also
raised from idA- to id A with stable outlook. While
the 2008 Subordinated Bond I which amounting to
Rp325 billion was raise from idBBB+ to idA- with
stable outlook as stipulated on the Letter No. 006/
PEF-Dir?I/2010, 007/PEF-Dir/I/2010 and 008/PEFDir/I/2010 dated on 4 January 2010.
21. FUNDING FOR SOCIAL AND POLITICAL ACTIVITIES
Throughout 2009, the Bank is wholly uninvolved in political
activities, including in granting donations for political interests.
22.TRANSAKSI YANG MASIH MENUNGGU
PERSETUJUAN RUPS
22. TRANSACTIONS THAT STILL REQUIRE THE GMS
APPROVAL
Sampai dengan 31 Desember 2009, tidak terdapat transaksi
yang masih menunggu persetujuan RUPS.
There was no transaction that still awaits the decision of the
AGM as of 31 December 2009.
23.PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN
PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME (APU
DAN PPT)
23. ANTI MONEY LAUNDERING AND PREVENTIVE
FUNDING FOR TERORISM (AML AND PFT)
PROGRAMS
Bank DKI telah menerapkan Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) pada seluruh
kantor cabang dan cabang pembantu. Penerapan tersebut
telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia sebagaimana
tercantum dalam Peraturan Bank Indonesia No. 11/28/PBI/2009
tanggal 1 Juli 2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian
Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum
dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/31/DPNP tanggal
30 November 2009 perihal Pedoman Standar Penerapan Program
Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi
Bank Umum; sesuai dengan Undang-undang Np.15 tahun 2002
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 25 tahun
2003 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
Bank DKI has implemented the Anti Money laundering (AML)
and Preventive Funding for Terorism (PFT) principles towards
all branch offices and sub-branch offices. The implementation
is in accordance with Bank Indonesia regulation as stipulated
in PBI No. 11/28/PBI/2009 dated 1 July 2009 concerning
the implementation of Anti Money Laundering Program and
Preventive Funding for Terorism (PFT) for Commercial Bank
as well as Circular Letter of Bank Indonesia No. 11/31/DPNP
dated 30 November 2009 regarding the Standard Manual for
the Implementation of AML and PFT for Commercial Bank; that
adheres with Law No. 15 of 2002 amended with Law No. 25
Year 2003 on Anti Money Laundering Act.
Dalam menerapkan program APU dan PPT, Bank DKI telah
melakukan beberapa hal sebagai berikut:
a. Menyempurnakan Buku Pedoman Perusahaan untuk
dijadikan pedoman bagi unit-unit kerja operasional maupun
non-operasional dalam melaksanakan penerapan program
APU dan PPT pada unit kerja terkait.
b. Menyempurnakan sistem informasi yang dapat
mengidentifikasi, menganalisa, memantau dan
menyediakan laporan secara efektif mengenai
karakteristik transaksi yang dilakukan oleh nasabah,
In applying the AML and PFT programs, Bank DKI has
undertaken the following actions as follow:
a. Perfecting the Bank’s Guideline Book to be refered as a
guideline of every operational and non-operational working
unit in applying the AML and PFT programs to the related
working unit.
b. Perfecting the information system that can identify,
analyze, monitors and provides reports effectively
concerning the transactions characteristic which was
executed by customer, including identifying the existence
138
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
termasuk mengidentifikasi terjadinya transaksi keuangan
mencurigakan (suspicious transaction), serta pelaporan
transaksi keuangan mencurigakan dan transaksi keuangan
tunai kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK).
c. Memelihara profil nasabah dengan melakukan pengkinian
data terhadap informasi dan dokumen sesuai dengan
ketentuan, sehingga keakuratan informasi dan dokumen
dapat terjamin, serta mentatausahakannya.
d. Melakuan sosialisasi kepada seluruh karyawan secara
berkala baik secara internal maupun eksternal.
of suspicious financial transactions and the reporting of
suspicious transaction and cash transaction to the Center of
Reporting and Analysis of Financial Transactions (PPATK).
c. Maintaining a customer profile by undertaken the updating
data on every informations and documents that is in
accordance with the regulation, so that the accuracy of
those information and document could be guaranteed and
adminitered.
d. Executing regular socialization, both internal and external to
all employees.
Dalam rangka turut memberantas tindak pidana pencucian uang
dan pencegahan pendanaan terorisme, Bank DKI berkomitmen
melaksanakan program APU dan PPT sesuai dengan ketentuan
yang berlaku serta mempertahankan standar yang tinggi
terhadap penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN),
serta menjaga Anti Tipping Off yaitu larangan memberikan
keterangan kepada pihak yang tidak berhak.
To participate in the eradication of money laundering and
preventive funding for terorism, Bank DKI is committed to
maintain high standards towards the principles of Anti Money
Laundering and Preventive Funding for Terorism that adheres
with prevailing regulation and keep a higher standard for the
implementation of Know Your Customer (KYC) principles as well
as maintaining the Anti Tipping Off regulation which defined as
prohibition to provide information to unrightful parties.
Bank DKI setiap tahun diaudit oleh Bank Indonesia dan PPATK
guna memastikan kepatuhan dalam pelaksanaan ketentuan dan
peraturan yang berlaku.
To ensure the compliance in the implementation of prevailing
regulations, Bank DKI is being audited by Bank Indonesia and
PPATK, each year.
Pelatihan dan sosialisasi telah dilaksanakan secara berkala sejak
tahun 2002 sampai dengan saat ini, baik dilakukan secara intern
maupun ekstern dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman mengenai PMN dan implementasi di unit kerja.
Since 2002 to date, the Bank had execute a periodic training
and socialization both internal and external in order to
enhance the knowledge and understanding of PMN and its
implementation at each working unit.
Bank DKI telah membentuk unit kerja khusus yang menangani
pelaksanaan program APU dan PPT, yaitu Unit Kerja Prinsip
Mengenal Nasabah (UKPN) yang langsung di bawah Supervisi
Direktur Kepatuhan sebagaimana keputusan Direksi No. 16
tahun 2009 tanggal 3 Februari 2009 tentang Penyempurnaan
Struktur Organisasi PT Bank DKI.
Furthermore, in order to execute the Know Your Customer
principle, the Management forms the UKPN (Know Your
Customer Work Unit) which directly supervized by the
Compliance Director, in accordance with Directors Decree
No. 16 year 2009 concerning the Perfection of the Organization
of Bank DKI.
24.Tanggung Jawab Sosial PERUSAHAAN
24. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Selama tahun 2009, Bank DKI telah melakukan berbagai aktivitas
yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan, yang
mana pembahasan secara lebih detail disajikan pada pembahasan
tersendiri pada halaman 152 dari laporan tahunan ini.
In 2009, Bank DKI had engaged in several activities that
relates to the corporate social responsibility, whereby further
explanation is presented on page 152 of this Annual Report.
25.KELENGKAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
25. GOOD CORPORATE GOVERNANCE TOOLS
Selain struktur tata kelola perusahaan, Bank DKI juga telah
menyusun kelengkapan pendukung implementasi tata kelola
perusahaan sesuai standar praktik terbaik. Kelengkapan tersebut
mencakup standar etik perusahaan serta berbagai standar prosedur
operasional yang diaplikasikan di seluruh operasional Bank DKI.
25.1
Kode Etik
Bank DKI berupaya menumbuhkan budaya
perusahaan yang menekankan perilaku profesional,
keterbukaan, tanggung jawab, akuntabilitas
Besides the Corporate Governance structure, Bank DKI has also
composed the appendages of supports for the implementation
of Corporate Governance in accordance with the standards of
best practice. These appendages include the ethical standards of
the company and various standards of procedures of operations
applied throughout the operational activity of Bank DKI.
25.1. Code of Ethics
Bank DKI tries to build a corporate culture that
emphasizes a professional principle such as
openness, responsibility, accountability and fairness
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
139
dan kewajaran sebagi unsur-unsur Tata Kelola
Perusahaan yang Baik. Dengan Visi dan Misi yang
baru, telah tertransformasikan rumusan budaya
kerja yang digali dari proses internalisasi yang
menjadi panduan bagi seluruh karyawan Bank DKI
sekaligus sebagai code of conduct ataupun sebagai
kode etik dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
as part of the Good Corporate Governance aspects.
With the new vision and mission, the Bank has
transformed its corporate culture that was derived
from an internal process that serves as a formula
for all of Bank Dike’s employees while, at the same
time, serves as the code of conduct or even as the
code of ethics for executing its tasks on a daily basis.
Rumusan budaya kerja itu terangkum sebagai nilainilai budaya kerja yang terdiri dari:
1. Komitmen, yaitu pernyataan nilai dari
menjunjung tinggi nilai-nilai yang disepakati dan
bertanggung jawab dengan sepenuh hati.
2. Teamwork, yaitu pernyataan nilai dari kerjasama
yang didasari semangat saling menghargai dan
menghormati untuk mencapai hasil yang terbaik.
3. Profesional, yaitu pernyataan nilai dari
melaksanakan tugas sesuai dengan keahlian,
ketrampilan dan pengetahuan di bidangnya
untuk mencapai kinerja terbaik dengan tetap
menjunjung tinggi kode etik bankir.
4. Pelayanan, yaitu pernyataan nilai dari memberikan
layanan terbaik kepada seluruh nasabah dengan
sikap ramah, sopan, tulus dan rendah hati
sehingga dapat memberikan kepuasan.
5. Disiplin, yaitu pernyataan nilai dari
melaksanakan tugas secara tepat waktu, tepat
guna, dan tepat manfaat.
6. Kerja keras, yaitu pernyataan nilai dari
melaksanakan tugas dengan segala daya upaya
untuk mencapai hasil terbaik.
7. Integritas, yaitu pernyataan nilai dari
membangun kepercayaan dengan menjaga
kejujuran, tanggung jawab, moral, serta satu
kata dengan perbuatan.
The formula for corporate culture is embedded as
its corporate values that comprise of the following:
1. Commitment, in the form of a values statement
that upholds the agreed values and responsible
in wholeheartedly.
2. Teamwork, in the form of statement values to
work together on the basis of mutual respect, sprit
and recognition to achieve an optimum results.
3. Professional, in the form of a statement values
from implementing tasks in accordance with
one’s expertise, skill and knowledge within their
respective fields to achieve optimum performance
by upholding the banker’s code of ethics.
4. Service, defined as the form of a statement
values to provide the best service to all
customers in a polite, friendly, honest,
and humble manner to achieve customer
satisfaction.
5. Discipline, defined as the form of a statement
values that calls for the implementation of tasks
on a timely, effective and efficient manner.
6. Hard Work, defined as the form of a statement
values in implementing tasks with all effort to
achieve the best results.
7. Integrity, defined as the form of a statement
values that builds trust by upholding honesty,
responsibility, morals, and unity in action.
26.PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
26. SUBSEQUENT EVENTS
a. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
pada tanggal 14 Januari 2010 yang risalah rapatnya
didokumentasikan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih
Adi Warsito, S.H. No. 12 tanggal 14 Januari 2010, secara
musyawarah menyetujui:
a.1.Pengesahan Penyertaan Modal Pemerintah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar
Rp10.834.562.950 dengan rincian:
• sebanyak Rp10.834.000.000 menjadi tambahan
untuk pemenuhan modal disetor Pemerintah
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
• sebanyak Rp562.950 dimasukkan sebagai
cadangan modal disetor.
a.
140
Dengan adanya tambahan modal tersebut maka susunan
kepemilikan saham menjadi sebagai berikut:
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Based on the Extraordinary General Meeting of
Shareholders on 14 January 2010, as stated on Notarial
deed No. 12 dated on 14 January 2010 that was made
and witnessed by Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H., the
meeting, under unanimous decision had given its approval
on the followings:
a.1.The ratification of Equity Placement of the
Provincial Government of DKI Jakarta for a total of
Rp10.834.562.950 with details as follows:
• A total of Rp10.834.000.000 placed as additional
paid-in capital from Provincial Government of DKI
Jakarta.
• A total of Rp562.950 placed as reserved paid-in
capital.
With these additional capital, the composition of
shareholders are as follows:
dalam Rupiah
in Rupiah
Jumlah Lembar
Total Shares
Persentase
Percentage
Jumlah
Total
Saham Seri A (Monumen Nasional)
Pemerintah Propinsi DKI Jakarta
200.000
32,72
200.000.000.000
Provincial Government of DKI JAkarta’s
Shares of Series A (National Monument)
Saham Seri B Pemerintah Propinsi DKI
Jakarta
410.159
67,11
410.159.000.000
Provincial Government of DKI JAkarta’s
Shares of Series B
1.000
0,17
1.000.000.000
PD Pasar Jaya
611.159
100
611.159.000.000
Total
PD Pasar Jaya
Jumlah
a.2. Pemberhentian dengan hormat Direksi Bank dan
pengangkatan Direksi Bank sementara sampai ditetapkan
Direksi Bank yang definitif yaitu seluruh Direksi kecuali
Direktur Pemasaran yaitu Muhamad Irfandi, sehingga
susunan Direksi Bank menjadi sebagai berikut:
Direktur Utama
: Winny Erwindia
Direktur Kepatuhan : Aris Anwari
Direktur Keuangan : Mamad Sachroni
Direktur Operasional : Ilhamsyah Joenoes
b. Berdasarkan Keputusan DIrektur Jenderal Pajak
No. KEP-00008.PPH/WPJ.06-KP.1203/2010 tanggal
18 Januari 2010, diputuskan pengembalian kelebihan
Pembayaran Pajak PPh Pasal 25/29 Badan Tahun 2006
sebesar Rp1.228.771.982 atau sebesar Rp2.152.243.600
diperhitungkan dengan hutang pajak penghasilan pasal 23
dan pasal 4(2) final sebesar Rp923.471.628
c. Pada tanggal 10 Maret 2010 Bank telah menerima
pembayaran dari Bank Indover sebesar Rp2.623.945.214
atau Euro 193.757,34 melalui Deutsche Bank AG Frankfurt.
d. Sehubungan dengan Surat Edaran Bank Indonesia
(SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 tentang
penerapan PAPI (revisi 2008) terkait dengan penerapan PSAK
No. 50 (Revisi 2006), “instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pengungkapan”, serta PSAK No. 55 (Revisi 2006),
“instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengukuran”, yang
berlaku secara prospektif untuk periode yang dimulai pada
tanggal 1 Januari 2010, Bank telah menerapkan secara
bertahap kedua PSAK tersebut dan direncanakan dapat
diterapkan secara menyeluruh paling lambat tanggal
31 Desember 2011.
a.2.Respectfully dismissed the Board of Directors and
temporarily appointed the Acting BOD except the
Marketing Director, Muhamad Irfandi, until a definitive
composition is determine, thus the composition of the
BOD is as follows:
Winny Erwindia : President Director
Ilhamsyah Joenoes : Operations Director
Mamad Sachroni : Finance Director
Aris Anwari : Compliance Director
b. Based on General Director of Tax’s Decision
No. KEP-00008.PPH/WPJ.06-KP.1203/2010 dated
18 January 2010, that determine to return the Over Payment
of Income Tax Article 25/29 of 2006 which amounting to
Rp1,228,771,982 or at the amount of Rp2,152,243,600 that
was calculated as final tax payable of article 23 and article
4(2) which amounting to Rp923,471,628
c. On 10 March 2010, the Bank had received payment from
Bank Indover which amounted to Rp2,623,945,214 or
Euro193,757.34 through Deutsche Bank AG Frankfurt.
d. In relation to the Circular Letter of Bank Indonesia No.
11/33/DPNP dated 8 December 2009 regarding the PAPI
application (2008 revised) that related to the application
of PSAK No. 50 (2006 revised),”Financial Instruments:
Presentations and Disclosures”, and PSAK No. 55 (2006
revised), “Financial Instruments: Presentations and
Measurements”, that valid prospectively for the period of
1 January 2010, the Bank had gradually implement the two
PSAK and planed to thoroughly implement it at the latest is
by 31 December 2011.
Disamping itu Bank telah menyampaikan laporan realisasi
action plan penerapan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK
55 (Revisi 2006) kepada Bank Indonesia melalui surat Bank
No. 03/DIR/GPS/I/2010 tanggal 28 Januari 2010.
27.KESIMPULAN UMUM HASIL SELF ASSESSMENT
PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006
jo. Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 dan Surat
Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007
perihal: Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank
Umum, Bank wajib melakukan penilaian (self assessment) atas
In addition to that, the Bank had submitted the realization
report on the implementation of PSAK No. 50 (2006 revised)
and PSAK 55 (2006 revised) to Bank Indonesia trhough the
Letter No. 03/DIR/GPS/I/2010 dated 28 January 2010.
27.General Overview of the Self Assessment
on the Implementation of Good Corporate
Governance
Based on the Bank Indonesia’s Regulation No. 8/4/PBI/2006
and Bank Indonesia Circular Letter No. 9/12/DPNP dated 30
May 2007 concerning: Implementation of Good Corporate
Governance for Commercial Banks, Banks are required to carry
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
141
pelaksanaan Good Corporate Governance. Berkaitan dengan
hal tersebut, Bank DKI telah melakukan self assessment GCG,
dengan kesimpulan sebagai berikut.
out a self assessment of its implementation of Good Corporate
Governance. In relation to this, Bank DKI has carried out a GCG
self assessment, with the following outcome.
27.1. Nilai Komposit dan Predikat Komposit
27.1. Composite Score and Composite Predicate
Berdasarkan hasil penilaian (self assessment)
terhadap 11 (sebelas) Faktor Penilaian Pelaksanaan
Good Corporate Governance, maka diperoleh Nilai
Komposit Hasil Akhir Self Assessment Pelaksanaan
Good Corporate Governance PT Bank DKI periode
Desember 2009 adalah sebesar 1,90 dengan
Predikat Komposit “Baik”.
Based on the self assessment results towards
the 11 (eleven) Factors for the Assessment on the
Implementation of Good Corporate Governance, the
Composite Score for Bank DKI’s Good Corporate
Governance Implementation based on Self
Assessment Final Results for December 2009 period
was 1.90 with the composite predicate “Good”.
27.2. Peringkat masing-masing Faktor
27.2. Ranking of the respective Factors
Dari hasil analisis self assessment yang dilakukan
terhadap kriteria/indikator per Sub Faktor/Faktor
Penilaian sesuai Kertas Kerja Self Assessment
Good Corporate Governance, diperoleh peringkat
per Faktor Penilaian tabel di bawah.
Based on the self assessment analysis result that
was performed on the Sub Factor/Scoring Factor
criteria/indicator which is inline with the Good
Corporate Governance Self Assessment Working
Paper, a secured ranking based on a Scoring Factor
is shown on the table bellow:
Peringkat
Rank
No. Faktor Penilaian
Evaluation Factors
1
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris
2
Implementation of the Duties and Responsibilities of the Board of
Commissioners
2
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
1
Implementation of the Duties and Responsibilities of the Board of
Directors
3
Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
2
Completion and implementation on Committee Duties
4
Penanganan Benturan Kepentingan
3
Management of Conflict of Interest
5
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank
2
Implementation of the Bank’s Compliance function
6
Penerapan Fungsi Audit Intern
3
Implementation of the Internal Audit Function
7
Penerapan Fungsi Audit Ekstern
1
Implementation of the External Audit Function
8
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian
Intern
3
Implemetation of the Risk Management and Internal Control Function
9
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Debitur Besar
1
Funding to Related Parties and Large Exposure
10
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank,
Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal
2
Transparancy of Financial Condition and Non Bank Finances, Report of
GCG Implementation and Internal Reporting
11
Rencana Strategis Bank
2
Bank Strategic Plans
KETERANGAN
Nilai Komposit < 1,5
PREDIKAT KOMPOSIT
Composite predicate
Sangat Baik
Very Good
description
Composite Score < 1,5
1,5 < Nilai Komposit < 2,5
Baik
Good
1,5 < Composite Score < 2,5
2,5 < Nilai Komposit < 3,5
Cukup Baik
Good Enough
2,5 < Composite Score < 3,5
3,5 < Nilai Komposit < 4,5
Kurang Baik
Poorly
3,5 < Composite Score < 4,5
Tidak Baik
Not Good
4,5 < Nilai Komposit < 5
142
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
4,5 < Composite Score < 5
27.3. Permasalahan, Rencana Tindak Lanjut dan
Target Waktu
27.3. Problems, Action Plan, and Target Deadline
Sesuai Kertas Kerja Self Assessment Good
Corporate Governance, disimpulkan bahwa dalam
implementasi Pelaksanaan Good Corporate
Governance periode Desember 2009, masih
terdapat beberapa kelemahan yang perlu segera
ditindaklanjuti, antara lain sebagai berikut:
No.
1
2
3
4
5
6
7
PERMASALAHAN
Matter Arising
In accordance with the Good Corporate
Governance Self Assessment Working Paper, the
implementation of Good Corporate Governance for
the period of December 2008 continues to show
a number of weaknesses that need to be rectified
which includes, among others, the following:
RENCANA TINDAK LANJUT
follow up Plan
Komposisi Dewan Komisaris belum sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia, yaitu jumlah Komisaris Independen paling
kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris.
Mengoptimalkan proses pengangkatan Komisaris dan Komisaris
Independen yang baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa.
The Composition of the Board of Commissioner have not
complied with Bank Indonesia regulation, whereby the number
of Independent Commissioner should comprise to 50% from
the total member of the Board of Commissioners.
The optimization of the appointment a new Commissioner
and Independent Commissioner at the Extraordinary General
Meeting of Shareholders.
Bank belum mengangkat anggota terbaru dari Komite Audit,
Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan
Nominasi
Mengoptimalkan proses pengangkatan anggota Komite
Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan
Nominasi setelah pengangkatan anggota Dewan Komisaris.
The Bank have not appoint a new member for the Audit
Committeee, Risk Oversight Committeee as well as the
Remuneration and Nomination Committeee.
The optimization of the appointment process for the Audit
Committeee, Risk Oversight Committeee as well as the
Remuneration and Nomination Committeee members after the
appointment of the Board of Commissioner.
Pemantauan Kepatuhan Bank terhadap Komitmen (action plan)
penyelesaian temuan hasil pemeriksaan) yang telah dibuat perlu
ditingkatkan.
Mengoptimalkan upaya penyelesaian Komitmen Bank sesuai
target waktu yang telah disepakati.
Monitoring the Compliance of the Bank towards action plan for
the settlement of the audit findings need to be improved.
The optimization of the Bank’s Commitment effort to meet the
agreed targeted time.
Pelaksanaan tugas audit intern Bank cukup efektif, kuailtas
pelaksanaan fungsi audit intern perlu ditingkatkan.
Melakukan peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya
manusia (auditor SKAI) serta perbaikan sistem pelaporan dan
pemantauan tindak lanjut temuan audit oleh auditee.
The implementation of duties from the Bank’s internal audit is
quite effective, the quality of implementing the internal audit
function needs to be improved.
Undertakes the enhancement of quantity and quality of human
resources (SKAI auditor) and the improvement for reporting and
monitoring system for audit findings by the auditee.
Beberapa jenis risiko belum memiliki Buku Pedoman
Perusahaan yang memadai dan pembangunan data serta sistem
belum dapat dilaksanakan.
Menyusun Buku Pedoman Perusahaan untuk seluruh risiko
serta membangun Pengendalian Risiko.
Several type of risk which have not been supported with
adequate Guideline Books and the development of data and
system have not been undertaken.
Formulation of the Bank’s Guideline Book for the entire risk and
the formulation of Risk Control .
Pelaporan internal Bank belum didukung dengan Sistem
Informasi Manajemen (SIM) yang handal.
Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang
handal.
The Bank’s internal report have not been supported with the
reliable Management Information System (MIS).
Develop a reliable Management Information System (MIS).
Realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2009, belum
sepenuhnya sesuai target.
Melakukan evaluasi atas progress RBB tahun 2009 melalui
Rapat Pengurus, Rapat Direksi dan Rapat Manajemen.
The realization of the Bank’s Business Plan (BBP) of 2009
which have not completely meet the target
Conduct an evaluation towards the progress of 2009 BBP
through the Executive Meeting, Board Meeting and the
Management Meeting
27.4. Kekuatan Pelaksanaan GCG
PT Bank DKI memiliki komitmen untuk menerapkan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG)
secara konsisten. Komitmen tersebut diwujudkan
dengan melakukan langkah-langkah peningkatan
praktik GCG antara lain:
TARGET WAKTU
Deadline
September 2010
September 2010
September 2010
September 2010
Setiap Bulan
Every Month
Desember 2010
December 2010
September 2010
September 2010
Desember 2010
December 2010
Secara Berkala
(Bulanan)
Regularly (per Month)
27.4. Strength of Implementing Good Corporate
Governance
PT Bank DKI upholds the commitment to
consistently implement the principles of Good
Corporate Governance (GCG). This commitment is
evident by undertaking several steps to enhance
GCG practices that includes:
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
143
1. Bank DKI telah membentuk unit kerja khusus
yang menangani pelaksanaan program Anti
Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
Terorisme, yaitu Unit Kerja Prinsip Mengenal
Nasabah (UKPN) yang angsung dibawah
supervisi Direktur Kepatuhan sebagaimana
Keputusan Direksi No. 16 Tahun 2009 tanggal
3 Februari 2009 tentang Penyempurnaan
Struktur Organisasi PT Bank DKI.
1. Bank DKI has formulate a special working unit
responsible to handle the implementation of
Anti Money Laundering and Preventive Funding
for Terorism, which is Know Your Customer
Working Unit (UKPN) under direct supervision
of Compliance Director as stipulated on
Directors Decree No. 16 of 2009 dated
3 February 2009 regarding the Completion of
PT Bank DKI Organizational Structure.
2. Berpartisipasi dalam penghargaan Corporate
Governance Perception Index (CGPI) tahun
2009 yang diselenggarakan oleh The Indonesian
Institute of Corporate Governance (IICG) dan
majalah SWA dengan hasil penilaian untuk
peserta Non Emiten-Non BUMN Keuangan
Kategori Terpercaya.
2. Participate on the 2009 Corporate Governance
Perception Index Awards which was held
by The Indonesian Institute of Corporate
Governance (IICG) and SWA magazine and
resulted in the assessment result of “Trusted”
for Non Issuer-Non-Financial SOE category.
3. Membuat Piagam GCG sebagaimana telah
diberlakukan dengan Keputusan DIreksi No. 268
Tahun 2009 tanggal 31 Desember 2009 tentang
Pemberlakuan Piagam GCG PT Bank DKI dan
didistribusikan kepada seluruh karyawan
PT Bank DKI.
3. Bank DKI has formulated the Good Corporate
Governance Company Charter that has been
implemented trough Directors Decree No. 268
of 2009 dated 31 December 200 regarding the
Application of GCG Charter of PT Bank DKI and
distributed to the entire employee of the Bank.
4. Dalam rangka meningkatkan efektifitas fungsi
manajemen risiko, Bank DKI telah bekerjasama
dengan konsultan untuk menerapkan Enterprise
Risk Management (ERM). ERM merupakan
suatu pengelolaan risiko perusahaan
secara menyeluruh dan terintegrasi, yang
menyelaraskan visi dan misi dengan strategi
pemilihan risk appetite dan risk tolerance serta
tindakan mitigasi yang akan dilakukan sehingga
tujuan perusahaan dapat dicapai.
4. In order to enhance the effectiveness of risk
management function, Bank DKI is working
closely with consultant to implement the
Enterprise Risk Management (ERM). ERM
defined as a thorough and integrated risk
management that harmonizes vision and
mission with the strategy of risk appetite
and risk tolerance as well as mitigation act
which will be conducted to achieve the Bank’s
objective.
PT Bank DKI
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
Mara Oloan Siregar
Komisaris Utama (Caretaker)
President Commissioner (Caretaker)
144
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Direksi
The Board of Directors
Winny Erwindia
Direktur Utama
President Director
27.5. Kegiatan yang terkait dengan GCG selama
tahun 2009
27.5. The 2009 GCG Related Activity
No.
1
Keterangan
Description
6 Januari 2009
Bank DKI melakukan kick off revitalisasi Grup
Bank DKI carried out a kick off to the Internal
6 January 2009
Audit Intern yang disebut dengan Program TOPI
Audit Group revitalization program called TOPI
(Transparan, Objektif, Profesional dan Independen).
(Transparent, Objective, Professional and
Tanggal / Date
Independent)
2
13 Maret 2009
Bank DKI selenggarakan Seminar Setengah Hari
Bank DKI held a half day seminar in coordination
13 March 2009
bersama Komisi Pemberantasan Korupsi RI dengan
with the Republic of Indonesia Commission for Anti
tema “Mencegah dan Memberantas Korupsi di
Corruption under the theme of “How to Prevents
Lingkungan BPD dengan narasumber Direktur
and Againsts Corruption at CPD surroundings” with
Gratifikasi KPK, Lambok Hutauruk.
Gratification of KPK Director. Lambok Hutauruk as
a speaker
3
11 Agustus 2009
Bank DKI berpartisipasi dalam Pelatihan Peran
Bank DKI is participated on the Workshop “Role of
11 August 2009
Bank Dalam Mencegah serta Memberantas
the Bank To Prevent and Against Banking Criminal,
Kejahatan Perbankan, TIndak Pidana Perbankan dan
Banking Civil Act and the Implementation of AML/
Implementasi APU/PPT yang diselenggarakan oleh
PFT” which was held by Communication Forum of
Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan BPD SI, dabn
BPD SI Compliance Director, and the reporting and
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
analysis of financial transactions centers (PPATK).
(PPATK).
4
5
21 Oktober 2009
Bank DKI selenggarakan Seminar dengan tema
Bank DKI held a Seminar under the theme “The
21 October 2009
“Implikasi Acquit Et DeCharge atas Kepengurusan
implication of Acquit Et De Charge on Managing and
dan Pengawasan Perusahaan di Lingkungan
Monitoring the Co,panies on SOE Environment”
BUMD” dalam Forum Komunikasi BUMD dengan
under the SOE Communication Forum whichh also
mengundang Badan Pemeriksa Keuangan DKI
invite the Financial Supervisory Board of DKI Jakarta
Jakarta dan sejumlah ahli ekonomi sebagai
Province and a number of economic specialist as a
pembicara.
speaker
7-10 Desember 2009
Bank DKI berpartisipasi dalam Pelatihan Peran
Bank DKI is participated on the Workshop “Role of
7-10 December 2009
Bank dalam Mencegah Serta Memberantas
the Bank To Prevent and Against Banking Criminal,
Kejahatan Perbankan, Tindak Pidana Perbankan dan
Banking Civil Act and the Implementation of AML/
Implementasi APU/PPT yang diselenggarakan oleh
PFT” which was held by Communication Forum of
Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan BPD SI, dan
BPD SI Compliance Director, and the reporting and
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
analysis of financial transactions centers (PPATK).
(PPATK).
6
23 Desember 2009
Bank DKI mendapatkan penghargaan sebagai
Band DKI received an accolades as a Trusted
23 December 2009
Perusahaan Terpercaya oleh The Indonesian Institute
Company which was held by the Indonesian
Corporate Governance (IICG) bersama Majalah SWA
Institute of Corporate Governance (IICG) and SWA
pada Corporate Governance Perception Index (CGPI).
Magazine on the event of Corporate Governance
Perception Index (CGPI).
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
145
Selain itu sebagai implementasi sosialisasi program
kerja GCG dan Peningkatan wacana yang terkait
dengan GCG, Manajemen juga menyampaikan
presentasi di berbagai forum yang terkait dengan
pelaksanaan GCG, diantaranya adalah:
No.
146
Tanggal
Date
Keterangan
Description
In addition to that, as the implementation program
for the socialization of GCG working program
and the increasing overview which related to
GCG, the Management had perform several
presentation in various forum that related to the GCG
implementation, which among other are as follows:
Judul Makalah
Materi
Pembicara
Speaker
1
9 Februari 2009
9 February 2009
Rapat pembahasan penyaluran KPR bersubsidi
dengan Kementrian Perumahan Rakyat
Discussion Meeting on the distribution of
Subsidized Mortgage & Housing in coordination
with the Minister of Public Housing
Strategi Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam Winny Erwindia
Penyaluran KPR Bersubsidi
Direktur Utama
Strategy of Regional Development Bank on the
President Director
distribution of Subsidized Mortgage & Housing
2
1 Maret 2009
1 March 2009
WIEF 5th Seminar
WIEF 5th Seminar
Winny Erwindia
Transforming Market Challenges into
Direktur Utama
Opportunities: Regional Development Bank
President Director
Experience
Transforming Market Challenges into Opportunities:
Regional Development Bank Experience
3
2 Maret 2009
2 March 2009
Sespibank Ke-50 - LPPI
50th Sespibank - LPPI
Strategi Bank Pembangunan Daerah (BPD) dalam
Menghadapi Krisis Keuangan Global
The strategy of Regional Development Bank
Amidst Global Financialy Crisis
Aris Anwari
Direktur Kepatuhan (mewakili
Direktur Utama)
Compliance Director (representing
the President Director)
4
19 Mei 2009
19 May 2009
Seminar Ekonomi Syariah Kamar Dagang Industri
Indonesia (KADIN)
Sharia Economic Seminar with the Indonesian
Chamber of Commerce (KADIN)
Peluang dan Peran BPD Seluruh Indonesia dalam
Pengembangan Perbankan Syariah Daerah
The Opportunity and Role of BPD throughout
Indonesia in Developing Sharia Banking
Winny Erwindia
Direktur Utama
President Director
5
13 Agustus 2009
13 August 2009
Dialog Interaktif Kamar Dagang & Industri Indonesia
(KADIN)
Interactive Dialogue with the Indonesian Chamber
of Commerce (KADIN)
Implementasi Good Corporate Governance &
Etika Bisnis di Sektor Perbankan
The Implementation of Good Corporate
Governance & Code of Ethics in the Banking
Sector
Ilhamsjah Joenoes
Direktur Operasional (mewakili
Direktur Utama)
Operational Director (representing
the President Director)
6
16 September 2009
16 September 2009
Seminar Pendidikan - KPP DKI Jakarta
Educational Seminar - KPP DKI Jakarta
Peran Serta Pemerintah Swasta dalam
Mewujudkan Pendidikan yang Berkualitas
Participation from Private Government to shape
up a high quality of education
Winny Erwindia
Direktur Utama
President Director
7
30 Oktober 2009
30 October 2009
JobStreet Indonesia: 2nd Indonesia Career
Technology is Easy ... (and Powerfull too)
Women Forum - “Empowering Women Through
Technology is Easy ... (and Powerfull too)
Technology”
JobStreet Indonesia: 2nd Indonesia Career Women
Forum - ìEmpowering Women Through Technologyî
Winny Erwindia
Direktur Utama
President Director
8
9 November 2009
9 November 2009
Sespibank Ke-51 - LPPI
51st Sespibank - LPPI
Implementasi Good Corporate Governance di
Bank Pembangunan Daerah
The implementation of Good Corporate
Governance at Regional Development Bank
Aris Anwari
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
9
25 November 2009
25 November 2009
Dialog dengan Bank Indonesia
Dialogue with Bank Indonesia
Peran Perbankan Daerah dalam Menjaga
Eksistensi Rupiah dan Peningkatan Ekonomi
Daerah Perbatasan
The Role of Regional Banking to keep the Rupiah
Existence and the Increasing of Economy at the
Regional Border
Winny Erwindia
Direktur Utama
President Director
10
30 November 2009
30 November 2009
Seminar “Prospek Industri Keuangan Perbankan
Tahun 2010”
“Prospect of Financial Banking Industry In 2010”
Seminar
Meningkatkan Kompetensi SDM Perbankan pada Winny Erwindia
Bank Pembangunan Daerah (BPD)
Direktur Utama
Increasing the Competency of Human Resources at President Director
Banking Industry to the Regional Development Bank
12
22 Desember 2009
22 December 2009
Rapat Kerja Gubernur Seluruh Indonesia - APPSI
Working Meeting for Governors throughout
Indonesia - APPSI
Meningkatkan Peran Bank Pembangunan Daerah Winny Erwindia
(BPD) dalam Pembangunan Perekonomian Daerah Direktur Utama
di Era Otonomi Daerah
President Director
Increasing the Role of Regional Development
Bank (BPD) on the Development of Regional
Economy in Regional Autonomy Era
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
28.SEKRETARIS PERUSAHAAN
28. THE CORPORATE SECRETARY
Bank DKI telah membentuk Sekretaris Perusahaan sejalan
dengan persyaratan peraturan perundang-undangan tentang
pengungkapan data perusahaan. Sekretaris Perusahaan
bertanggung jawab terhadap komunikasi dan penyebaran
Informasi keuangan dan yang berkaitan dengan kinerja bank
kepada para pemegang saham, pasar modal dan masyarakat.
Bank DKI established Corporate Secretary in accordance
with prevailing laws and regulation concerning the disclosure
of corporate data. Corporate Secretary is responsible to the
communication and dissemination of financial information
related to the Bank’s performance to shareholders, capital
market and public.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI dibentuk sejak 20 September
2006 sebagaimana SK Direksi No. 17 tahun 2006 tentang
Penyempurnaan struktur organisasi Kantor Pusat PT Bank DKI.
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris perusahaan Bank
DKI dibantu oleh Divisi Kesekretariatan, Divisi Corporate Legal,
sebagaimana Keputusan Direksi No. 16 tahun 2009 tentang
Penyempurnaan Organisasi Bank DKI.
The Corporate Secretary of Bank DKI was formed since
20 September 2006 as prescribed within the Directors Decree
No. 17 of 2006 concerning Changes to the organization structure
of PT Bank DKI’s Head Office. In implementing its tasks,
Corporate Secretary is supported by the Secretariat Division, The
Corporate Legal Division, based on Directors Decree No. 16 year
2009 concerning the completion of Bank DKI’s Organization.
Guna melaksanakan tugas-tugasnya, Corporate Secretary telah
memiliki Buku Pedoman Perusahaan sebagaimana Keputusan
Direksi No. 259 Tahun 2009 tentang Pemberlakuan BPP
Corporate Secretary.
To carry out its duties, the Corporate Secretary is supported
with the Corporate Manual as specified within Directors
Decree No. 259 of 2009 regarding the Application of Corporate
Secretary Manual Book.
Adapun sebagai Corporate Secretary telah ditunjuk Sdr. Masril
Mansur sebagaimana Keputusan Direksi No. 156 tahun 2009.
As specified within the Directors Decree No. 156 of 2009, The
Directors appointed Masril Mansur as the Corporate Secretary.
28.1. List of Disclosure
28.1. Daftar Keterbukaan
Below is the list of Disclosure at Bank DKI
throughout 2009:
Berikut adalah daftar keterbukaan Bank DKI selama
tahun 2009:
No.
Perihal
Tanggal /
Date
About
Media Cetak / Printed
1
The Announcement of PT Bank DKI Bond’s Rating
Pengumuman Rating Pemeringkatan Obligasi PT
Bank DKI Periode 13 Januari 2009 - 1 Januari 2010 for the Period of 13 January 2009 - 1 January 2010
14 Januari 2009 Investor Daily
14 January 2009 Investor Daily
2
Pemberitahuan Pejabat Sekretaris Perusahaan
PT Bank DKI
The Announcement of Corporate Secretary
Executive of PT Bank DKI
6 Februari 2009 Investor Daily
6 February 2009 Investor Daily
3
Susunan Dewan Komisaris PT Bank DKI per
tanggal 5 Maret 2009
The Composition of the Board of Commissioners of
PT Bank DKI as 5 March 2009
4
Laporan Keuangan Bank DKI dan Bank DKI Syariah Financial Statement of Bank DKI and Bank DKI
Periode Desember 2008
Syariah for the Period of December 2008
5
Relokasi Kantor Bank DKI Grup Konsumer, Grup
Komersil dan Grup Mortgage & Housing
6
Relocation of Bank DKI’s office for Consumer Group,
Comercial Group and Mortgage & Housing Group
6 Maret 2009
6 March 2009
Investor Daily
Investor Daily
31 Maret 2009
31 March 2009
Investor Daily, Seputar Indonesia
Investor Daily, Seputar Indonesia
17 April 2009
17 April 2009
Warta Kota
Warta Kota
Laporan Keuangan Bank DKI dan Bank DKI Syariah Financial Statement of Bank DKI and Bank DKI
Periode Maret 2009
Syariah for the Period of March 2009
25 Mei 2009
25 May 2009
Republika, Seputar Indonesia
Republika, Seputar Indonesia
7
Peresmian dan Operasi Bank DKI cabang Bekasi
Inauguration and Operation of Bekasi Branch of
Bank DKI
27 Mei 2009
27 May 2009
Warta Kota
Warta Kota
8
Pengumuman berakhirnya tugas dan kewajiban
Wali Amanat Obligasi IV Bank DKI tahun 2004
dengan tingkat bunga tetap (obligasi)
The announcement for the tenure of Custodian Bank
of Bank DKI’s Bonds IV of 2004 with a fixed rate
(bonds)
9
Laporan Keuangan Bank DKI dan Bank DKI Syariah Financial Statement of Bank DKI and Bank DKI
Periode Juni 2009
Syariah for the Period of June 2009
10
Peresmian dan operasi Bank DKI cabang pembantu Inauguration and Operation of Pamulang Sub-Branch 20 Agustus 2009 Warta Kota
pamulang
of Bank DKI
20 August 2009 Warta Kota
11
Susunan Dewan Komisaris PT Bank DKI per
tanggal 22 Agustus 2009
The Composition of the Board of Commissioners of
PT Bank DKI as of 22 August 2009
25 Agustus 2009 Investor Daily
25 August 2009 Investor Daily
12
Peresmian dan Operasi Bank DKI Syariah Kantor
Kas RS. Annisa
Inauguration and Operation of Annisa Hospital Cash
Office of Bank DKI
27 Oktober 2009 Republika
27 October 2009 Republika
13
Laporan Keuangan Bank DKI dan Bank DKI Syariah Financial Statement of Bank DKI and Bank DKI
Periode September 2009
Syariah for the Period of September 2009
2 Juli 2009
2 July 2009
Investor Daily
Investor Daily
31 Juli 2009
31 July 2009
Investor Daily
Investor Daily
30 oktober 2009 Investor Daily
30 October 2009 Investor Daily
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
147
29.KOMUNIKASI INTERNAL
29. INTERNAL COMMUNICATION
29.1. Majalah Champion
29.1. Champion Magazine
Dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan
dengan komunikasi internal, khususnya kepada
karyawan sebagai aset Bank DKI yang tiada terhingga,
Perseroan telah menyebarluaskan informasi mengenai
kegiatan di Bank DKI, termasuk menyampaikan
program dan kebijakan Manajemen, diantaranya
adalah melalui Majalah “Champion” yang terbit rutin
secara bulanan sejak September 2006 sampai dengan
sekarang. Selama tahun 2009 telah terbit sebanyak 9
edisi dengan perincian di halaman berikut.
Edisi / Edition
In implementing its activities that are related to
internal communications, particularly in regards to
employees which is critically regarded as Bank DKI’s
asset, the Corporate Secretary was disseminated
information regarding activities at Bank DKI, including
submission of the Management’s program and
policies. This includes disseminating information
by means of the “Champion” magazine which
is regularly published on a monthly basis since
September 2006 up to date. During 2009, the Bank
had published 9 edition with the following prescribe:
Tittle
Judul
Isi
“Terbang” Bersama Bank DKI
“Flying” Together with
Bank DKI
Edisi 2/III, Februari 2009
2nd Edition/III, February 2009
Change Agent Ayo Semangat!
Change Agent, Keep Up the Sosialisasi 247 Visi Misi dan Nilai The Socialization of 247 Vision,
Spirit!
KTPP DKI
Mission and Values of KTPP DKI
Edisi 3/III, Maret 2009
3rd Edition/III, March 2009
Ayo Jualan DPK
Let’s Go Selling a Third Party Undian Tabungan Monas dan
Fund
Tabungan Simpeda
Monas Saving and Simpeda
Saving Lottery
Edisi Khusus 4-5/III
April-Mei 2009
Special Edition 4-5/III,
April-May 2009
Memaknai HUT ke-48 Bank DKI
Understanding The Spirit of
Bank DKI’s 48 Anniversary
Hut Bank DKI ke-48
Bank DKI’s 48 Anniversary
Edisi 6/III, Juni 2009
6th Edition/III, June 2009
Menjadi Tuan Rumah dikotanya
sendiri
Becoming a Host in Its City
Peluang dan Tantangan Bank DKI Opportunity and Challenge for
di Jakarta
Bank DKI in Jakarta
Edisi 7-8/III,
Juli-Agustus 2009
7th-8th Edition/III,
July-August 2009
Jurus Mencapai Target Akhir
Tahun
A Way to Achieved End of
Year’s Target
Peran serta Bank DKI
menjalankan amanah Peraturan
Gubernur No. 75 tahun 2009
The Role of Bank DKI to carry
out trusteeship of Governor’s
Regulation No. 75 of 2009
Edisi 9/III, September 2009
9th Edition/III, September 2009
Fokus pada Tiga yang Utama
Focuss to the Three Major
Factors
Arahan Direksi mengenai 3 Wildly
Important Goals, yakni Peningkatan
service excellence, penurunan NPL
dan pengendalian BOPO
The Board’s direction on 3 Wildly Important Goals, which are the Increasing of Service Excellence, Lowering
NPLJ and Controlling BOPO
29.2. SMS Broadcast
Selain itu, Bank DKI juga telah mempunyai SMS
Broadcast untuk komunikasi kepada karyawan melalui
SMS bagi karyawan yang mempunyai handphone
dengan nomor berkode Ulang Tahun Bank DKI
yaitu: 0817-110461 (11 April 61 – HUT Bank DKI).
Komunikasi melalui SMS ini pun dapat di reply oleh
karyawan untuk menyampaikan pendapat, aspirasi
maupun kritik membangun kepada Manajemen.
29.3. Kunjungan ke Kantor Cabang
Tidak hanya itu, telah dilakukan juga sosialisasi dan
pengaturan berbagai kunjungan Direksi ke cabang,
cabang pembantu maupun kantor kas Bank DKI.
148
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Rencana Kerja Anggaran dan
Strategis Tahun 2009
Content
Edisi 1/III, Januari 2009
1st Edition/III, January 2009
The 2009 Strategic Working and
Budgetary Plan
29.2. SMS Broadcast
In addition to this, Bank DKI also has an SMS
Broadcast to communicate with its employees
via SMS for employees handphone with Bank
DKI’s Anniversary coded Number of: 0817-110461
(signifying 11 April 61 – Bank DKI’s Anniversary). This
form of communication via SMS can also be replied
by employees to express their opinion, aspiration, or
even a critique addressed to the Management.
29.3. Working Visit
Moreover, socialization programs and visits by the
Board of Directors to branches, sub-branches and even
cash offices of Bank DKI have also been carried out.
Selama tahun 2009, telah dilakukan Roadshow
Kunjungan Direksi ke unit-unit kerja yang dilakukan di
lokasi kantor-kantor walikota yang ada di Jakarta dan
yang ada di Kantor Pusat Bank DKI di Jl. Juanda III
Jakarta. Seluruh karyawan dan karyawati mengikuti
kegiatan tersebut sesuai jadwal yang telah ditentukan.
29.4. Perjanjian Kerja Bersama
29.4. Collective Working Agreement
Sebagai implementasi dari Undang Undang No. 13
Tahun 2003 tentang Tenaga Kerja maupun sebagai
pelaksanaan ketentuan yang terkait dengan GCG,
Manajemen Bank DKI dan Sekawan Bank DKI telah
menandatangani PKB (Perjanjian Kerja Bersama)
No. 01/PKB/DIR/IV/2009 pada tanggal 11 April 2009
yang merumuskan hak dan kewajiban karyawan
Bank DKI secara komprehensif. PKB ini merupakan
bentuk selanjutnya dari Peraturan Perusahaan Bank
yang telah ada selama ini sebagaimana surat dari
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Direktur Persyaratan
Kerja Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
No. B.17/PHIJSK/PKKA/2006 tanggal 11 Januari 2006
perihal Pengesahan Peraturan Perusahaan.
To fulfill the Law No. 13 of 2003 concerning
Manpower as well as to implement the regulations
related to GCG, Bank DKI’s Management and
Sekawan Bank DKI had signed a Collective Working
Agreement (PKB) No. 01/PKB/DIR/IV/2009 on 11
April 2009 that comprehensively sets the rights and
obligations of Bank DKI’s employees. This PKB is
the culmination of the Bank’s existing Corporate
Regulations as specified in the letter from the
Director General for the Maintenance of Industrial
Relations and Labor Social Security Director of
Work Requirements, Manpower and Transmigration
Department of the Republic of Indonesia No.
B.17/PHIJSK/PKKA/2006 dated 11 January 2006
concerning Ratification of Corporate Regulations.
Proses perundingan dilakukan Manajemen Bank
DKI dengan menetapkan Tim Perunding Perjanjian
Kerja Bersama Perwakilan Manajemen Perusahaan
sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi
No. 189 Tahun 2007 tanggal 28 Desember 2007. Dan
perundingan kesepakatan PKB tersebut, telah dilakukan
pada tanggal 21 - 22 Januari 2008, PKB tersebut telah
ditandatangani bersama antara Manajemen Bank DKI
dengan Pengurus Sekawan pada tanggal 11 April 2009.
The Management of Bank DKI has even appointed
the Negotiation Team to serve on behalf of the
Management for the Collective Work Agreement as
specified within Directors Decree No. 189 of 2007
dated 28 December 2007. The negotiations itself
took place on 21 - 22 January 2008, in which the
PKB itself had been signed by the Management of
Bank DKI with Sekawan officials on 11 April 2009.
30.KOMUNIKASI EKSTERNAL
30.1. Website
Untuk komunikasi ekternal, Corporate Secretary
mengelola website Bank, yaitu www.bankdki.co.id
sebagaimana Keputusan Direksi No. 113 Tahun 2007,
yang dapat diakses pengguna jaringan internet. Selain
itu, juga telah mempunyai intranet yang memadai
sehingga dapat berkomunikasi secara lebih efektif.
30.2. Call Center
Selain itu, dengan saluran No. telpon Call Center Bank
DKI 021-2354-5555 atau 021-BDKI-5555 nasabah
Bank DKI dapat menghubungi layanan petugas call
center yang dapat memberikan informasi seluasluasnya tentang jasa dan layanan Bank DKI.
30.3.
During 2009, The Board of Directors had conducted
a Roadshow visit to several working unit located at
various city hall offices throughout Jakarta and the one
which located on Bank DKI Head Office at Jl. Juanda
III Jakarta. The entire employee had participated on
the event accordingly with the schedule.
Siaran Pers
Penyerahan laporan secara periodik dan publikasi atas
informasi material serta ketepatan waktu dan akurasi
atas laporan keuangan dan berbagai keterbukaan
informasi lainnya selalu menjadi perhatian utama
30. EXTERNAL COMMUNICATION
30.1. Website
While for external communications, the Corporate
Secretary maintains the Bank’s website www.bankdki.
co.id as prescribed within the Directors Decree No.
113 of 2007 that can be accessed by internet users.
In addition to this, there is also an intranet service that
serves as an effective means of communication.
30.2. Call Center
The Public can also access the Bank DKI Call Center
through 021-2354-5555 or 021-BDKI-5555 for call
center services that provide a variety of information
regarding services and products offered by Bank DKI.
30.3. Press Conference
Periodic submission of the report and publication
for factual information as well as punctuality and
accuracy towards financial statement and several
other disclosure of information had become a major
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
149
Bank DKI. Berdasarkan peraturan Bapepam-LK
No. X.K.1 dan peraturan BEI No. I-E VI serta untuk
meningkatkan transparansi, Bank DKI berupaya
memastikan bahwa informasi material selalu
dipublikasikan dan dilaporkan kepada Bapepam-LK
dan BEI. Informasi material tersebut disiapkan dalam
bentuk laporan dan siaran pers berikut:
Tanggal/DAte
Materi
attention for Bank DKI. Based on Bapepam-LK
regulation No. X.K.1 and IDX regulation No. I-E VI and
also to increase the transparency, Bank DKI always
strive to ensure that factual information had always
been published and reported to Bapepam-LK and
IDX. Those factual information was prepared in the
form of report and the following press conference:
Tittle
19 Januari 2009
19 January 2009
Penandatanganan perjanjian kerjasama Bank DKI dengan 5 Koperasi
di lingkungan SKPD/UPKD Pemprov DKI Jakarta tentang penyediaan
fasilitas pembiayaan.
Signing of working agreement between Bank DKI and 5 Cooperatives
within the surroundings of SKPD/UPKD of Provincial Government of
DKI Jakarta regarding the provision of payment facility.
27 Januari 2009
27 January 2009
Penandatanganan perjanjian kerjasama Bankon)Bank DKI dengan
Yayasan Dana Sejahtera Mandiri tentang penyaluran kredit Pundi
Monas melalui penempatan dana Yayasan Damandiri di Bank DKI.
Signing of working agreement between Bank DKI and Dana Sejahtera
Mandiri Foundation regarding the distribution of Pundi Monas Credit
through placement of Damandiri fund at Bank DKI.
24 Februari 2009
24 February 2009
Penandatanganan naskah kesepahaman bersama antara Bank DKI
dengan Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang
penyaluran Bantuan Operasional Sekolah senilai Rp525 miliar untuk
3.980 sekolah dan penyaluran Bantuan Operasional Pendidikan senilai
Rp850 Miliar untuk 2.545 sekolah.
Signing of the Memorandum of Understanding between Bank DKI
with the Educational Office of Provincial Government of DKI Jakarta
regarding the distribution of Operational Aid for School (BOS) which
amounting to Rp525 billion to a total of 3,980 schools and the
distribution Operational Aid for Education (BOP) which amounting to
Rp850 billion for a total of 2,545 school.
28 Februari 2009
28 February 2009
Bank DKI membagian hadiah berupa emas murni kepada para
nasabahnya yang menabung di Tabungan Monas untuk periode ke 2
Tahun IV/2009.
Bank DKI present a pure gold prizes to its customers whom had an
account at Monas Saving for the Period 2 Year IV/2009.
30 Maret 2009
30 March 2009
Laba sebelum pajak Bank DKI periode Desember 2008 mengalami
pertumbuhan sebesar 14,67%.
Bank DKI’s profit before tax for period of December 2008 exxperience
an outgrowth for a total of 14.67%.
11 April 2009
11 April 2009
Bank DKI berpartisipasi memberikan bantuan kepada korban bencana
Situ Gintung sebesar Rp100 Juta yang berasal dari sumbangan
para karyawan, UPZ (Unit Pelayanan Zakat) Bank DKI maupun dari
manajemen Bank DKI. Penyerahan bantuan dimaksud dilakukan di selasela peringatan Hari Ulang Tahun ke 48 Bank DKI.
Bank DKI participated in providing a donation to Situ Gintung victims for
a total amount of Rp100 million which derived from employee donation,
UPZ (Unit Pelayanan Zakat) Bank DKI and from The Management of
Bank DKI. The donation was given on the inauguration of Bank DKI’s
48 Anniversary.
23 April 2009
23 April 2009
Bank DKI menerima penghargaan sebagai Bank Pembangunan Daerah
Terbaik dalam Banking Effeciency Awards 2009 oleh Harian Bisnis
Indonesia.
Bank DKI received an award as The Best Regional Development
Bank on 2009 Banking Efficiency Awards, which was held by Bisnis
Indonesia Daily.
24 April 2009
24 April 2009
Penandatanganan perjanjian sindikasi kredit untuk pendanaan 13 proyek
PLTU 10.000 MW senilai Rp4,732 Triliun antara PT. PLN (Persero)
dengan 23 Bank Pembangunan Daerah yang tergabung dalam sindikasi
Asbanda-PLN Merah Putih. Bank DKI berlaku sebagai lead arranger
dengan co lead arranger Bank Jatim dan Bank Papua.
Signing of syndicated loan agreement between PT PLN (Persero) and
23 Regional Development Bank, which was united Asbanda-PLN Merah
Putih to finance the 13 project of PLTU 10,000 MW which amounting
to Rp4.732 trillion. Bank DKI act as lead arranger with Bank Jatim and
Bank Papua as co lead arranger.
7 Mei 2009
7 May 2009
Bank DKI menandatangani nota kesepahaman penjaminan asuransi
selama lima tahun dengan 5 perusahaan asuransi sekaligus yaitu
PT. Asuransi Jasa Indonesia (persero), PT. Asuransi Ekspor Indonesia
(Persero), PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Umum Bumiputera
Muda 1967, dan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia di Jakarta,
7 Mei 2009.
Signing of a Memorandum of Understanding between Bank DKI
and five insurance companies which are PT Asuransi Jasa Indonesia
(Persero), PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero), PT Asuransi Sinar
Mas, PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 and PT Asuransi Tugu
Pratama Indonesia regarding five years insurance guarantee, this was
held at Tugu Pratama Indonesia in Jakarta on 7 May 2009.
13 Mei 2009
13 May 2009
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda S. Gultom dan
Ketua Umum Perbanas, Sigit Pramono men-tap JakCard di turnstile
simulasi halte busway sembari mendengarkan penjelasan dari Direktur
Utama Bank DKI, Winny Erwindia dan Direktur Operasional Bank DKI
Ilhamsyah Joenoes usai Pembukaan APCONEX 2009, di JHCC Jakarta.
Deputy Senior Governor of Bank Indonesia, Miranda S. Gultom and
Chairman of Perbanas, Sigit Pramono was tapping JakCard at turnstile
simulation of busway shelter and listening to the explanation from
President Director of Bank DKI, Winny Erwindia and Operational
Director of Bank DKI, Ilhamsyah Joenoes after the opening of 2009
APCONEX at JHCC in Jakarta.
19 Mei 2009
19 May 2009
Kinerja keuangan Bank DKI selama triwulan pertama tahun 2009
menunjukkan peningkatan. Sampai dengan Maret 2009, Bank DKI
berhasil meraih laba sebelum pajak sebesar Rp97 miliar, tumbuh 27,63%
atau naik Rp21 miliar dibandingkan Maret 2008 sebesar Rp76 miliar.
Financial performance of Bank DKI on the first quarter of 2009 shows
an increase. As of March 2009, Bank DKI gain a total profit before tax
of Rp97 billion, grew by 27.63% or increase Rp21 billion compare to
the 2008 result of Rp76 billion.
20 Mei 2009
20 May 2009
Bank DKI melaksanakan kegiatan khitanan massal terhadap 137 anak
dari keluarga kurang mampu yang berasal dari lingkungan sekitar Bank
DKI dan beberapa Yayasan Anak Yatim Piatu yang dilaksanakan bersama
dengan IIKA (Ikatan Istri Karyawan) Bank DKI sebagai Corporate Social
Responsibility, dalam rangka peringatan HUT ke 48 Bank DKI.
Bank DKI carried out a mass circumcision activity towards 137
unfortunate children from surrounding of Bank DKI office and several
orphanage foundations, which was held in coordination with IIKA (The
employee’s wife union) of Bank DKI as part of their Corporate Social
Responsibility and in commemoration of Bank DKI’s 48 Anniversary.
27 Mei 2009
27 May 2009
Bank DKI membuka dan mengoperasikan Kantor Cabang Bekasi yang
berada di Kompleks Bekasi Mas No. D5 dan D6 B, Jl. Ahmad Yani,
Bekasi Selatan pada 27 Mei 2009.
Bank DKI opened up and operates the Bekasi Branch Office which
was located at Bekasi Mas Complex No. D5 and D6 at Jl. Ahmad Yani,
South Bekasi on 27 May 2009.
150
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
13 Juni 2009
13 Juni 2009
Dalam rangka Rapat Anggota Tahunan Induk Koperasi Pondok
Pesantren, Bank DKI bersama Pondok Pesantren Asshidiqiyah
selengarakan silaturahmi nasional kyai/pengasuh Pompes se Indonesia.
In accordance with the Annual Meeting of Pondok Pesantren Main
Cooperatives, Bank DKI together with Pondok Pesantren Asshidiqiyah
held a national hospitality event for kyai/Board member of the entire
Pondok Pesantren throught Indonesia.
17 Juni 2009
17 June 2009
Bank DKI bersama Badan Kepegawaian Nasional dan Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) tingkatkan pelayanan kepada Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dilingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan
menerbitkan Kartu Pegawai Elektronik pada saat peresmian Bank DKI
kantor kas di Kantor Badan Kepegawaian Negara di Jakarta.
Bank DKI together with National Employement Bureau (BKN) and Regional
Employment Bureau (BKD) enhancing their services to the Civil Servant
(PNS) within surroundings of Provincial Government of DKI Jakarta trough
the launching of Employee Electronic ID Card on the inauguration of Bank
DKI Cash Office at State Employement Bureau in Jakarta.
30 Juni 2009
30 June 2009
Di semester pertama tahun 2009, kinerja keuangan Bank DKI terus
menunjukkan peningkatan. Sampai dengan Juni 2009, Bank DKI
berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp157 miliar yang
berarti tumbuh 40,45% (setara Rp45 miliar) dibandingkan Juni 2008
sebesar Rp112 miliar.
In the first semester of 2009, Financial Performance of Bank DKI
shows an increase. As of June 2009, Bank DKI booked a profit before
tax which amounting to Rp157 billion that represent an increase
of 40.45% (equal to Rp45 billion) compare to that of 2008 which
amounted to Rp112 billion.
03 Juli 2009
03 July 2009
Bank DKI memberikan hadiah sebanyak 2 unit mobil daihatsu Xenia
kepada nasabah penabung tabungan Simpeda (simpanan pembangunan
daerah). Pada saat yang bersamaan Bank DKI meresmikan kantor
layanan Bank DKI Cabang Walikota Jakarta Timur yang ditingkatkan
dari sebelumnya setingkat Cabang Pembantu serta meresmikan
operasionalisasi kantor cabang pembantu pasar induk kramat jati.
Bank DKI present two units of Daihatsu Xenia as prizes to customers
whom had an account at Simpeda (Regional Development Saving)
Saving. Concurrently, Bank DKI also conduct an official ceremony
of Bank DKI Cash Office at Jakarta Timur City Hall Branches, which
expanded from a previous level of Sub-Branch Office and also conduct
an official ceremony for Pasar Induk Kramat Jati Branch Office.
17 Agustus 2009
17 August 2009
Bank DKI kembali membagikan hadiah emas murni kepada para
penabung tabungan monas untuk periode I tahun 2009 pada
5 Agustus 2009. Pada 17 Agustus 2009, Bank DKI memperingati HUT
Republik Indonesia ke 64 dengan melakukan kegiatan Corporate Social
Responsibility dan Community Relations kepada warga sekitar kantor
pusat Bank DKI di Juanda, Jakarta Pusat.
Bank DKI present a pure gold prizes to customers of Monas Saving for
Period I of 2009, which was held on 15 August 2009. On 17 August 2009,
Bank DKI commemorates the 64th Anniversary of the Republic of Indonesia
by undertaking several Corporate Social Responsibiilty and Community
Relations Programs to the entire community within surroundings of Bank
DKI Head Ofiice at Juanda, Central Jakarta.
20 Agustus 2009
20 August 2009
Bank DKI meresmikan operasionalisasi kantor layanan setingkat Cabang Bank DKI officially opened a service office that equal with sub-branch
Pembantu di Universitas Pamulang, Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang. office in Pamulang University at Jl. Surya Kencana No. 1 Pamulang.
21 Agustus 2009
21 August 2009
Bank DKI bersama dengan Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta
meresmikan Gerai Pajak Senayan City dan Pondok Indah Mall 2 di
Senayan City, Jakarta.
Bank DKI together with Tax Payment Services Office of Provincial
Government of DKI Jakarta officially launched Tax Payment Outlet at
Senayan City and Pondok Indah Mall 2, Jakarta.
2 September 2009 Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penyaluran Dana Bergulir
2 September 2009 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat kelurahan antara Bank DKI dengan
Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan DKI Jakarta.
Signing of Working Agreement on the disrtribution of Revolving Fund
for economic empowerment of urban communities with service
cooperatives of Bank DKI, SME and Trading of DKI Jakarta.
14 September 2009 Bank DKI memberikan santunan sebesar Rp700 juta kepada 2000
14 September 2009 anak yatim dan fakir miskin yang ada di lingkungan sekitar Bank DKI
sebagai bagian dari kegiatan Corporate Social Responsibility Bank
DKI yang dilakukan sepanjang Ramadhan 1430 H. Bank DKI pada 8
September 2009 menyetorkan Zakat, Infaq dan Shadaqah sebesar
Rp200 juta kepada BAZIS DKI Jakarta. Pada 13 September 2009 Bank
DKI menyerahkan bantuan dana sebesar Rp100 juta dari Unit Pengelola
Zakat Bank DKI melalui Rumah Zakat Jawa Barat.
Bank DKI provides donation which amounting to Rp700 million to a
total of 2,000 orphans and unfortunate within the surrounding of Bank
DKI as part of their Corporate Social Responsibillity Program that was
held throught Ramadhan of 1430H. Bank DKI distribute Zakat, Infaq and
Shadaqoh for a total of Rp200 million to BAZIS DKI Jakarta on
8 September 2009. On 13 September 2009, Bank DKI handed over
a total donation of Rp100 million from Unit Pengelola Zakat Bank DKI
trough Rumah Zakat, Jawa Barat.
15 September 2009 Bank DKI jalin kerjasama penjaminan kredit dengan PT. Asuransi
15 September 2009 Kredit Indonesia (Askrindo) serta kerjasama penjaminan kredit dengan
beberapa perusahaan yakni PT. Asuransi Ekspor Indonesia,
PT. Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 (BUMIDA) di Jakarta.
Bank DKI conduct credit guarantee coordination with PT Asuransi Kredit
Indonesia (Asrindo), PT Asuransi Ekspor Indonesia and PT Asuransi
Umum Bumiputeramuda 1967 in Jakarta.
25 September 2009 Peresmian Samsat Drive Thru Polda Metro Jaya yang dapat melayani
25 September 2009 pembayaran perpanjangan pajak kendaraan bermotor (PKB) atau perpanjangan
Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Wajib pajak dapat melakukan
pembayaran tersebut dengan menggunakan kartu ATM Bank DKI.
Inauguration SAMSAT Drive Through Polda Metro Jaya, which can
serve the payment of renewal motor vehicle tax (PKB) or renewal of
Certificate Number of Vehicles (vehicle registration). Taxpayers can
make payments using Bank DKI’s ATM card.
27 Oktober 2009
27 October 2009
Bank DKI meresmikan operasionalisasi kantor layanan syariah di Rumah Bank DKI officially launch the operational of Sharia Service Office at
Sakit Annisa, Cikarang, Bekasi Utara.
Annisa Hospital, Cikarang, North Bekasi.
29 Oktober 2009
29 October 2009
Laba sebelum pajak Bank DKI periode September 2009 mengalami
pertumbuhan sebesar 12,77%.
Bank DKI’s profit before tax for the period of September 2009
experience growth of 12.77%.
17 November 2009 penyaluran beasiswa dana pembinaan sebesar Rp1,075 miliar kepada
17 November 2009 430 mahasiswa berprestasi dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang
disalurkan melalui Bank DKI.
The distribution of scholarship funds which amounted to Rp1.075 billion
was handed over to a total of 430 talented students from Educational
Office of DKI Jakarta which was distributed through Bank DKI.
14 Desember 2009 Meningkatkan pelayanan kepada customernya, Express Group
14 December 2009 meluncurkan sistem pembayaran elektronik pertama di Indonesia
yang dapat dipergunakan di armada Tiara Express. dalam waktu
dekat ini Bank DKI akan berkolaborasi dengan Express Group dalam
menyediakan fasilitas serupa untuk seluruh pemegang kartu ATM-nya
melalui layanan Debit DKI.
Increasing services to its customer, Express Group launched the first
electronic payment system in Indonesia that could be use in Tiara
Express Taxi. In the near time, Bank DKI will collaborated with Express
Group in providing similar facility for the entire ATM holder through
Debit DKI services.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
151
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility
Bank DKI menyadari bahwa keberhasilan atas pencapaian
kinerja dan prestasi selama ini tidak terlepas dari dukungan
masyarakat. Karenanya sebagai wujud dari apresasi atas
dukungan masyarakat serta sebagai bentuk tanggung jawab
terhadap masyarakat di lingkungannya, berbagai kegiatan
sosial telah menjadi bagian penting dari perseroan dan
dilaksanakan secara berkesinambungan. Sepanjang Tahun
2009, kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) Bank DKI
memprioritaskan sektor pendidikan, kesehatan, lingkungan
alam dan sosial kemasyarakatan menjadi bagian penting dari
perseroan dan dilaksanakan secara transparan, akuntable dan
berkesinambungan dengan partisipasi aktif dari karyawan dan
juga melibatkan peran serta masyarakat dan instansi terkait.
Hal ini sejalan dengan tujuan Perusahaan untuk mewujudkan
tata kelola perusahaan yang baik serta dalam meningkatkan
peran nyata Bank DKI ditengah masyarakat.
Bank DKI is mindful that the success of its performance and
accomplishments all this time is inseparable from the support
of the community. Accordingly, as a form of appreciation
for this support and also as a form of responsibility to
the community living around it, various social activities
have become an important part of the Company and are
implemented on a continuous basis. Throughout 2009, Bank
DKI’s Corporate Social Responsibility (CSR) activities prioritized
the education, healthcare sectors as well as natural and
social environments. These became an important part of the
Company and are implemented transparently, continuously and
with accountability with the active participation of employees
and also involving the community and related agencies. This
is in line with the objective of the Company to actualize good
corporate governance and also to enhance the real role of Bank
DKI in the community.
Lebih Dekat dengan Dunia Pendidik dan Pendidikan
Melalui Program Guruku, Sahabatku.
Up-Close with the World of Educators and Education
Through the My Teacher, My Best Friend Program.
Tidak dapat dipungkiri, pendidikan memegang peranan penting
dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kemajuan perkembangan suatu bangsa, bisa dilihat dari
kualitas pendidikannya. Guru merupakan elemen penting dalam
mencerdaskan anak-anak bangsa, calon pemimpin masa depan.
Karenanya perhatian terhadap guru, khusus di DKI Jakarta,
menjadi salah satu perhatian penting Bank DKI sejalan dengan
komitmen Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta untuk turut memajukan pendidikan.
It is undeniable that education plays an important role in
intellectualizing the lives of the nation and state. The progress
of a nation’s development can be seen from the quality of its
education. Teachers are important elements in intellectualizing
the nation’s children, our future leaders. Accordingly, the
concern for teachers, especially in DKI Jakarta, has grown in
importance for Bank DKI in line with the commitment of the
Central Government and the Provincial Government of DKI
Jakarta to take part in advancing education.
Sesuai dengan Instruksi Gubernur DKI Jakarta No. 162 Tahun
2003 tentang Mekanisme Pembayaran Gaji Guru TKN, SDN,
SDLBN, SLTPN, SMUN, dan SMKN Provinsi DKI Jakarta, Bank
DKI mendapat kepercayaan yang begitu besar dan terhormat
untuk melayani pembayaran gaji 43.000 guru negeri di DKI
Jakarta mulai dari SD, SMP, SMA, SMK hingga SLB. Bank DKI
juga menyalurkan subsidi untuk guru swasta yang jumlahnya
mencapai 50.000 guru, pembayaran untuk 7.000 guru bantu
dan juga dana kesra untuk 5.000 guru Kanwil Agama. Itu berarti
tak kurang dari 105.839 guru sudah menjadi nasabah bank ini.
Sebagai media pembayaran gaji guru, Bank DKI menyediakan
Tabungan Monas dan ATM Bank DKI 24 Jam.
Pursuant to DKI Jakarta Governor Instruction No. 162 / 2003
concerning Payroll Mechanisms for Teachers of Public
Kindergartens, Public Elementary, Elementary for Disabled, Junior
High, Senior High, and Vocational Schools in the Province of DKI
Jakarta, Bank DKI has been entrusted with the great and honorable
responsibility of facilitating salary payments to 43,000 public school
teachers in DKI Jakarta, ranging from elementary schools, junior
and senior high, and vocational schools to special schools. Bank
DKI also distributes subsidies to 50,000 private school teachers,
payments to 7,000 teacher aides as well as welfare funds for
5,000 Regional Office of the Ministry of Religious Affairs teachers.
This means that no less than 105,839 teachers have become
customers of the Bank. Bank DKI has Monas Savings and DKI
24-hours ATMs as the means for paying teacher salaries.
Guna memfasilitasi terpenuhinya berbagai kebutuhan
guru, terutama untuk meningkatkan profesionalitas dan
pengetahuannya, Bank DKI meluncurkan program Kredit Multi
Guna (KMG) Promo. Perlakuan yang diberikan kepada para guru
tergolong istimewa, karena kreditnya tanpa agunan dan suku
bunga di bawah harga pasar.
Bank DKI launched Its Multi Purpose Loan (KMG) program to
facilitate the fulfillment of various needs by teachers, especially
In improving their professionalism and knowledge. The
treatment given to the teachers is in fact quite extraordinary, as
the loans are collateral-free with below market interest rates.
152
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Bank DKI yang sejak tahun 2006 dipercaya untuk menyalurkan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional
Pendidikan (BOP), pada tahun 2009 kembali ditunjuk untuk
menyalurkan dana BOS dari APBN sebesar Rp525 miliar untuk
3.980 sekolah dan dana BOP dari APBD sebesar Rp850 miliar
untuk 2.545 sekolah. Namun demikian, pada tahun 2009 ini
terdapat pemisahan rekening antara dana BOS dan BOP agar
semakin accountable dan transparan sesuai dengan prinsip
Good Corporate Governance.
Bank DKI which has been trusted to distribute the School
Operational Assistance (BOS) and Operational Support of
Education (BOP) since 2006, was appointed once again In
2009 to distribute BOS funds from the State Revenue and
Expenditure Budget (APBN) amounting to Rp525 billion for
3,980 schools and BOP funds from the Regional Revenue
and Expenditure Budget (APBD) amounting to Rp850 billion
for 2,545 school. In 2009, however, the funds accounts for
BOS and BOP were separated so that the disbursement could
be more accountable and transparent in accordance with the
principles of Good Corporate Governance.
Bank DKI juga dipercaya oleh Dinas Pendidikan Pemprov
DKI Jakarta untuk menyalurkan dana pembinaan kepada 430
mahasiswa berprestasi kurang mampu sebesar Rp1,075 miliar.
Jumlah ini meningkat dibandingkan dengan tahun 2008, dimana
Bank DKI menyalurkan bantuan beasiswa dari Dinas Pendidikan
Pemprov DKI Jakarta kepada 200 mahasiswa berprestasi yang
kurang mampu dengan total yang disalurkan sebesar Rp500
juta. Dana tersebut akan disalurkan melalui Tabungan Monas.
Bank DKI was also trusted by the DKI Jakarta Provincial
Office of Education to distribute development funds to 430
accomplished but underprivileged students in the amount of
Rp1.075 billion. This was an increase compared to 2008, when
Bank DKI disbursed scholarships totaling Rp500 million from
the Jakarta Provincial Office of Education to 200 accomplished
but underprivileged students. The funds were distributed
through Monas Savings accounts.
Dalam upaya mendukung kegiatan pendidikan, Bank DKI
melakukan sejumlah kegiatan CSR dibidang pendidikan
sepanjang tahun 2009, antara lain dipercaya oleh Yayasan
Beasiswa Jakarta untuk menyalurkan beasiswa kepada siswa
berprestasi dan kurang mampu, pemberian sponsorship
berbagai kegiatan di lingkungan pendidikan termasuk juga
bantuan rehabilitasi fasilitas pendidikan khususnya di wilayah
yang terkena bencana alam.
In the effort to support education, DKI Bank carried out
a number of education-oriented CSR activities during
2009, including among others distributing scholarships to
accomplished but underprivileged students on behalf of
the Jakarta Scholarship Foundation, providing sponsorship
for various activities in the area of education, including
rehabilitation assistance for educational facilities especially in
areas hit by natural disasters.
CSR Sosial Kemasyarakatan
CSR Social Community
Sebagai salah satu bentuk apresiasi dan tanggung jawab kepada
masyarakat, Bank DKI ìmemberikan kembali dalam bentuk
kegiatan-kegiatan CSR yang bertujuan untuk mendukung
peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui sejumlah
kegiatan kemasyarakatan termasuk di antaranya mendukung
pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dukungan terhadap
kegiatan kesenian dan kebudayaan masyarakat, serta tanggap
terhadap upaya pelestarian terhadap lingkungan hidup terutama
saat terjadi bencana alam.
As a form of our appreciation and responsibility to the public,
Bank DKI gives back in the form of CSR activities aimed to
support the improvement of the community’s quality of life
through a number of social activities that included supporting
public healthcare services, community arts and cultural
activities, as well as responsiveness to nature conservation
efforts, especially in the occurrence of natural disasters.
Kegiatan CSR Bank DKI diarahkan pada kegiatan-kegiatan
yang bertujuan untuk turut mendukung pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. Salah satu program CSR Bank DKI di bidang
kesehatan masyarakat yang rutin dijalankan adalah donor darah
yang diikuti oleh karyawan Bank DKI serta melibatkan IIKA
(Ikatan Istri Karyawan Bank DKI) serta Palang Merah Indonesia
DKI Jakarta. Kegiatan lain yang diselenggarakan adalah khitanan
massal yang diikuti oleh 137 anak yang berasal dari berbagai
kalangan. Diantaranya, adalah berasal dari anak-anak warga sekitar
Jl. Juanda III, maupun anak dari karyawan outsourcing Bank DKI.
Bank DKI’s CSR activities are directed toward those that are
intended to support public healthcare services. One of Bank
DKI’s CSR programs in public healthcare that is held routinely
is the blood drive, participated by the employees of Bank DKI,
and involving IIKA (Bank DKI Employee Wives Association) and
the DKI Jakarta Branch of the Indonesian Red Cross. Another
activity was the mass circumcision of 137 children from various
backgrounds. Among them are children of residents from the
vicinity of Jl. Juanda III, and children of outsourced employees
of Bank DKI.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
153
Untuk lebih mendukung pelayanan kepada masyarakat, dalam
hal ini adalah pensiunan karyawan, Bank DKI juga menyerahkan
bantuan berupa 1 unit mobil ambulance mobil jenazah kepada
Persatuan Pensiunan Karyawan Bank DKI. Bank DKI juga turut
berpartisipasi dalam mendirikan Gedung PKB PAUD (Pendidikan
Anak Usia Dini) di wilayah Jakarta Selatan yang digunakan
untuk gedung posyandu. Bantuan dalam bentuk dukungan
fasilitas kesehatan yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
masyarakat.
To further improve services to the community, which in this
case are retired Bank DKI employees, the Bank also donated
an ambulance/hearse to the Bank DKI Retired Employees
Association. Bank DKI also contributed to the construction
of a PKB PAUD (Learning Activity Program - Early Childhood
Education) building in South Jakarta which is used as a
posyandu (integrated service post) building. The Bank’s
assistance came in the form of healthcare facilities that can be
utilized for the benefit of the community.
Kegiatan Bank DKI yang menekankan kesehatan masyarakat
tidak hanya terbatas pada kegiatan yang bersifat program aksi
semata, tetapi juga kepada kegiatan edukasi budaya hidup
sehat di masyarakat termasuk diantaranya ketika Bank DKI
berpartisipasi dalam kegiatan lomba Kampung Bersih Narkoba
antar RW.
The Bank DKI activities that emphasize public healthcare are
not confined to activities that are merely action programs in
nature, but also activities that instill a culture of healthy living
in the community, including among others, when Bank DKI
participated in the inter-RW (next-to-lowest administrative unit)
Kampung Bersih Narkoba (Drug-Free Village) competition.
Program CSR Bank DKI juga memprioritaskan upaya
menggalang kepedulian terhadap korban bencana alam.
Sepanjang tahun 2009, sejumlah bencana alam yang menjadi
perhatian Bank DKI adalah bencana alam di Situ Gintung,
bencana gempa di Jawa Barat, Sumatera Barat. Pemberian
bantuan terhadap korban bencana alam melibatkan sumbangan
nyata dari karyawan Unit Pelayanan Zakat Bank DKI, seperti
ketika Bank DKI memberikan bantuan kepada korban bencana
Situ Gintung sebesar Rp100 Juta. Bantuan tersebut berasal dari
sumbangan para karyawan, baik dari UPZ (Unit Pelayanan Zakat)
maupun dari manajemen Bank DKI.
The Bank’s CSR programs also prioritize the efforts to raise
awareness of natural disaster victims. During 2009, several
natural disasters that caught the attention of Bank DKI were
the Situ Gintung embankment disaster and the earthquakes in
West Java and West Sumatra. Aids for victims of the natural
disasters involve real donations from employees of the Bank
DKI Alms Service Unit, such as when the Bank provided aid
to victims of the Situ Gintung disaster amounting to Rp100
million. The aid comes from employee donations, both from the
UPZ (Alms Service Unit) and the management of Bank DKI.
Bank DKI juga menyerahkan bantuan dana untuk korban
bencana gempa di Jawa Barat sebesar Rp100 juta dari Unit
Pengelola Zakat Bank DKI melalui Rumah Zakat Jawa Barat
serta keperluan sehari-hari seperti selimut, biskuit, mie instant,
susu, air mineral, perlengkapan mandi, yang bernilai total
± Rp100 juta yang dikoordinir melalui Tim Penanggulangan
Bencana Satkorlak PBP Provinsi DKI Jakarta untuk korban
gempa di Jawa Barat dan Sumatera Barat. Selain itu Bank
DKI sebagai bagian dari Asosiasi Bank Pembangunan Daerah,
menyerahkan bantuan untuk korban Gempa Sumatera Barat
dari Bank DKI kepada Bank Nagari yang merupakan bagian dari
kepedulian Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia.
Bank DKI also provided financial aid to the West Java
earthquake victims totaling Rp100 million from its Alms
Management Unit through the West Java House of Alms as
well as daily necessities such as blankets, biscuits, instant
noodles, milk, mineral water, toiletries, worth a total of ±
Rp100 million, which was coordinated by the DKI Jakarta
Provincial Disaster Mitigation and Evacuation Coordinating Unit
for the earthquake victims in West Java and West Sumatra.
Moreover, Bank DKI as part of the Association of Regional
Development Banks, provided aids to victims of the West
Sumatra Earthquake through Bank Nagari, constituting a part of
the Pan Indonesia Regional Development Banks concern.
Sejumlah bantuan berupa pemberian bantuan sejumlah
uang tunai juga diberikan Bank DKI sepanjang tahun 2009 ini
diantaranya adalah santunan kepada janda-janda karyawan Bank
DKI, santunan sebesar Rp700 juta kepada 2000 anak yatim dan
fakir miskin yang ada di lingkungan sekitar Bank DKI, santunan
kepada anak yatim dalam rangka Milad Bank DKI Syariah
yang ke 5 dan juga diantaranya menyetorkan Zakat, Infaq, dan
Shadaqah sebesar Rp200 juta kepada BAZIS DKI Jakarta.
Throughout 2009, Bank DKI also disbursed cash assistance,
such as the compensation for widows of Bank DKI employees,
compensation amounting to Rp700 million for 2000 orphans
and the destitute compensation amounting to Rp700 million to
2000 orphans and destitute people on the occasion of Bank DKI
Syariah’s 5th Anniversary and also include donated Zakat, Infaq,
and Sadaqah (Islamic Alms) totaling of Rp200 million to BAZIS
DKI Jakarta.
154
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Bank DKI juga memperhatikan pengembangan kesenian
dan kebudayaan masyarakat. Termasuk di antara kegiatankegiatan yang mencerminkan hal Ini adalah ketika Bank DKI
menyumbangkan 2.000 eksemplar buku yang dikumpulkan
dari karyawan Bank DKI kepada Panitia Pesta Buku Jakarta
2009 yang diselenggarakan oleh IKAPI DKI Jakarta Bank DKI
memberikan hadiah 2 unit mobil kepada Pemenang Abang
None pada Malam Final Pemilihan Abang dan None DKI
Jakarta Tahun 2009. Bank DKI juga mendukung kegiatan
Hari Anak Nasional, Hiburan Karyawan Pemprov DKI Jakarta
maupun kegiatan yang terkait dengan HUT ke 482 DKI Jakarta
dalam rangka mendukung pariwisata DKI Jakarta. Bank DKI
memberikan bantuan 2.000 unit traffic cone kepada Polda
Metro Jaya yang diserahkan bersamaan dengan Peresmian
Samsat Drive Thru Jakarta Selatan. Bank DKI juga merayakan
HUT RI ke 64 bersama warga Kelurahan Kebon Kelapa.
Bank DKI is also concerned with the development of arts and
culture in the community. Activities that attest to this Include
when Bank DKI donated 2,000 books collected from its
employees to the Committee of the Jakarta Book Fest 2009,
an event organized by the DKI Jakarta IKAPI (Indonesian Book
Publisher Association). Bank DKI provided two cars as prizes for
the winners of to the Abang (Mister) and None (Miss) DKI Jakarta
Contest 2009 Final Night. Bank DKI also supported the National
Children’s Day, and the DKI Jakarta Provincial Government
Employee Entertainment activities and also activities related to
the 482nd Anniversary of DKI Jakarta in support of DKI Jakarta
tourism. Bank DKI also donated 2,000 units of traffic cones
to the Greater Jakarta Metropolitan Police coinciding with the
inauguration of the SAMSAT (One-Stop Administration System)
Drive-Thru in South Jakarta. Bank DKI also celebrated RI’s 64th
Anniversary with the residents of Kebon Kelapa Village.
Selain kegiatan yang terkait dengan kesenian dan kebudayaan,
Bank DKI juga memperhatikan kegiatan religi seperti peringatan
hari raya keagamaan serta setiap tahunnya mengadakan
pesantren kilat untuk anak-anak karyawan Bank DKI. Di
Tahun 2009 ini, Bank DKI juga berpartisipasi dalam kegiatan
Silaturahmi Nasional Kyai/Pengasuh Pondok Pesantren
se-Indonesia dan kunjungan ke Media Center Pondok
Pesantren Asshidiqiyah.
In addition to activities related to the arts and culture, Bank
DKI is also concerned with religious activities such as the
observance of religious holidays and the annual holding of
pesantren kilat (very short stay at Islamic boarding school)
for children of Bank DKI employees. In 2009, Bank DKI also
participated in the National Gathering of the Pan-Indonesia
Islamic Boarding School Scholars/Administrators and a visit to
the Pondok Pesantren Asshidiqiyah Media Center.
Sepanjang tahun 2009, total dana yang telah disalurkan oleh
Bank DKI untuk kegiatan CSR adalah sebesar Rp1.425.439.738
yang meliputi berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan Bank
DKI. Program CSR Bank DKI di tahun 2010 kedepannya lebih
terprogram dan berkesinambungan dengan memperhatikan
penanganan CSR yang bersifat insidentil (crash program) untuk
mengakomodasi pelaksanaan CSR bantuan bencana alam.
Nantinya juga akan lebih diseleraskan dengan sejumlah program
kerja Pemprov DKI Jakarta sebagai pemegang saham Bank
DKI serta lebih melibatkan mass media untuk meningkatkan
coverage pemberitaan Bank DKI di media massa untuk
meningkatkan corporate image dan juga menggunakan pihak
konsultan yang dapat dimanfaatkan untuk brainstorming dan
update knowledge untuk penerapan program CSR.
During 2009, Bank DKI disbursed a total of Rp1,425,439,738 for
CSR activities covering various social activities. In 2010, Bank
DKI’s CSR activities will be more programmed and continuous
by giving due regard to the handling of incidental CSR (crash
program) to accommodate the implementation of CSR disaster
relief. The activities will also be more synchronized with the
work programs of the DKI Jakarta Provincial Government,
as a shareholder of Bank DKI, as well as more involving the
mass media to enhance news coverage and consequently its
corporate image, and also employ consultants that can facilitate
brainstorming and knowledge-updating for the implementation
of CSR programs.
AYO ke Bank
AYO ke Bank
Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan tingkat pemahaman
masyarakat terhadap produk dan jasa perbankan, dan juga
untuk meningkatkan fungsi intermediasi perbankan kepada
In order to increase public awareness and understanding
of banking products and services, and also to improve the
intermediary function of banks for the community, and reduce
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
155
masyarakat, dan mengurangi jumlah pengaduan nasabah, Bank
DKI sejak tahun 2007 berpartisipasi dalam program edukasi
perbankan Ayo Ke Bank dengan menjadi salah satu anggota
Kelompok Kerja Ayo Ke Bank.
the number of customer complaints, Bank DKI has since 2007
participated in the banking education program, Ayo ke Bank
(Let’s Go to the Bank), by becoming a member of the Ayo ke
Bank Working Group.
Selain untuk menjaring nasabah baru, Program Ayo Ke Bank
juga ditujukan untuk memberikan kesadaran kepada nasabah
lama tentang hak dan kewajiban bila ada ketidaksepahaman
antara nasabah dengan perbankan. Tujuan program Ayo ke
Bank yang dilaksanakan oleh Bank DKI sebagaimana visi
program Ayo Ke Bank yang diusung oleh Bank Indonesia adalah
untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki pengetahuan
dan informasi yang memadai, percaya diri, memahami
fungsi dan peran, serta manfaat dan risiko produk jasa bank
sehingga dapat mengelola keuangan secara bijaksana untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat di masa datang.
In addition to acquiring new customers, the Ayo ke Bank
program also aims to increase the awareness of existing
customers of their rights and obligations when disagreements
occur between customers and banks. The objective of the Ayo
ke Bank program as implemented by Bank DKI, as envisioned
by Bank of Indonesia, is to create a society with adequate
knowledge and information, confidence, and understands the
functions and roles, as well as the benefits and risks of banking
service products so that it can wisely manage its finances in
order to improve the quality of its life in the future.
Sepanjang tahun 2009, Bank DKI melaksanakan kegiatan terkait
dengan program edukasi perbankan Ayo Ke Bank ke berbagai
kalangan termasuk menyasar segmentasi usia dini yang di
kemudian hari bisa menjadi nasabah Bank DKI. Edukasi dan
sosialisasi produk perbankan Bank DKI kepada segmentasi usia
dini termasuk diantaranya kepada murid-murid di sejumlah SD,
SMP dan SMK yang antara lain dilakukan melalui penyebaran
leaflet serta sosialisasi dan edukasi perbankan ke SD & SMP
Al Azhar Jakarta Timur dan SMK Walang Jaya Jakarta Utara
pada bulan Juni 2009. Langkah ini sekaligus menjadi strategi
pemasaran Bank DKI. Sebagaimana dilakukan oleh bank lainnya
yang melakukan program edukasi secara nasional kepada
universitas-universitas di seluruh Indonesia Bank DKI pada 24
Juli 2009 juga berpartisipasi pada program nasional Education
Card Day dengan melakukan sosialisasi mengenai produk kartu
Bank DKI (Debit, ATM dan juga smartcard JakCard) kepada
mahasiswa dan mahasiswi di Universitas Gunadarma. Tujuan
dari program ini adalah agar para mahasiswa dan juga dosen
memahami perbedaan antara Kartu ATM, Debit, Kartu Kredit &
Pre Paid dan memahami manfaat serta risiko masing-masing
produk kartu tersebut.
Kegiatan edukasi perbankan juga dilakukan Bank DKI disela-sela
Undian Tabungan Monas Periode I Tahun V yang dilaksanakan
di Blok M Plaza pada 16 Agustus 2009 dengan mengadakan
program Tabungan (Nabung Yuk) yang juga memanfaatkan
momentum HUT RI yang ke 64 dengan tema Dirgahayu
Tanah Airku (Edukasi masyarakat di bidang perbankan) dengan
menyasar pelajar TK dan SD serta pengunjung mall dalam
bentuk lomba permainan anak-anak dan sosialisasi tentang
produk tabungan yang meliputi edukasi apa itu tabungan,
bagaimana menabung dan apa manfaat tabungan.
156
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
During 2009, Bank DKI held activities related to the banking
education program, Ayo ke Bank, in various circles including
targeting the early age segment that could become the
future customers of Bank DKI. Bank DKI holds education
and socialization drives on banking products for the early
childhood segment including students of elementary, junior
high and vocational schools, which among others was done
through distribution of leaflets as well as banking socialization
and education to the East Jakarta Al Azhar Primary & Junior
High Schools, and the North Jakarta Walang Jaya Vocational
School, in June 2009. The step became at the same time a
marketing strategy for Bank DKI. As with other banks that held
banking education programs on a national-scale to universities
across Indonesia, Bank DKI also participated in the national
Education Card Day program on 24 July 2009 by socializing
its card products (debit, ATM and also the JakCard smartcard)
to students of Gunadarma University. The objective of the
program was to educate students and lectures alike on the
difference between ATM, Debit, Credit and Pre-Paid Cards and
understand the benefits and risks of each card product.
Banking education activities were also held on the sidelines
of the Monas Savings Lottery Period I Year V at Blok M Plaza
on 16 August 2009 by running a Savings program (Nabung
Yuk), which also took advantage of the momentum of the 64th
Anniversary of RI carrying the theme Dirgahayu Tanah Airku
(public education in banking) by targeting kindergarten and
elementary school students as well as mall visitors in the form
of children competitions and socialization of savings products
that include education on what savings are, how to save, and
the benefits of savings.
Kegiatan Ayo Ke Bank lainnya yang juga di ikuti oleh Bank DKI
adalah lomba karya tulis, kartun, film pendek dan komik yang
dikemas dalam program sponsorship Kontes Suara Konsumen
yang diselenggarakan pada Desember 2009. Kontes Suara
Konsumen diikuti oleh pelajar & mahasiswa, guru & dosen
serta kalangan pers dan juga masyarakat umum.
Other Ayo ke Bank activities also organized by Bank DKI were
writing, animation, short films and comic book competitions
packaged in a sponsorship program, the Consumer Voice
Contest, held in December 2009. The Consumer Voice Contest
was participated by secondary and university students, teachers
and lecturers as well as the press and the general public.
Selain itu pada Desember 2009 Bank DKI turut menandatangani
komitmen bersama untuk meluncurkan produk TabunganKu
dan Jargon Edukasi Perbankan 3 P (Pastikan Manfaatnya,
Pahami Risikonya, dan Perhatikan Biayanya). TabunganKu
ditujukan kepada pelajar dan masyarakat berpenghasilan
rendah. Komitmen Bank DKI ditandai dengan penyertaan
logo 3 P, Ayo Ke Bank dan Sahabat Konsumen pada setiap
materi promosi Bank DKI (leaflet, banner, umbul-umbul dan
spanduk produk dan jasa perbankan Bank DKI, termasuk leaflet
product knowledge perbankan). Edukasi dan sosialisasi produk
perbankan senantiasa dilakukan oleh Bank DKI pada setiap
kesempatan, termasuk penyebaran materi promosi dan
edukasi produk dan layanan perbankan diseluruh kantor layanan
Bank DKI.
Moreover, Bank DKI co-signed a joint commitment, in
December 2009, to launch the TabunganKu (MySavings)
product and the Banking Education Jargon 3 P (Ensure
the Benefits, Understand the Risks, and Mind the Costs).
TabunganKu is intended for students and the low-income
public. The Bank’s commitment is marked by the use of the 3
P, Ayo ke Bank and Sahabat Konsumen logos on every Bank
DKI promotional material (leaflets and banners of Bank DKI’s
banking products and services, including banking product
knowledge leaflets). Bank DKI will at every opportunity, carry
out the education and socialization of banking products,
including the distribution of promotional and educational
materials on banking product and services at all Bank DKI
branches.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
157
Aktivitas CSR
CSR Events
12.03.09 \
Bank DKI memberikan santunan kepada
anak yatim dalam rangka Milad BanK DKI
Syariah yang ke 5.
Bank DKI gives donation to orphans in
regards with the 5th Milad of Bank DKI
Syariah.
11.04.09 \
Bank DKI memberikan bantuan kepada
korban bencana Situ Gintung sebesar
Rp100 juta yang berasal dari sumbangan
para karyawan, UPZ (Unit Pelayanan
Zakat) Bank DKI maupun dari Manajemen
Bank DKI. Penyerahan bantuan dimaksud
dilakukan di sela-sela peringatan Hari
Ulang Tahun ke 48 Bank DKI.
Bank DKI provide donations to the Situ
Gintung victim for a total of Rp100
million which derived from employees
contribution, UPZ (Unit Pelayanan Zakat)
Bank DKI as well as the Management
of Bank DKI. The handling over of
those donation was being held on
the inauguration of Bank DKI’s 48
Anniversary.
17.04.09 \
Karyawan Bank DKI melakukan donor
darah yang dilaksanakan dalam rangka
memperingati HUT ke 48 Bank DKI.
Bank DKI’s staff conducted a blood donor
which was held on the commemoration
of Bank DKI’s 48 Anniversary.
20.05.09 \
Bank DKI melaksanakan kegiatan
khitanan massal terhadap 137 anak dari
keluarga kurang mampu yang berasal
dari lingkungan sekitar Bank DKI dan
beberapa Yayasan Anak Yatim Piatu
yang dilaksanakan bersama dengan IIKA
(Ikatan Istri Karyawan) Bank DKI sebagai
corporate social responsibility, juga dalam
rangka peringatan HUT ke 48 Bank DKI.
Bank DKI conducted a mass circumcision
towards 137 unfortunate children within
surroundings of Bank DKI Office and
several Orphanage Foundation, which
was held in coordination with IIKA
(Association of Employee’s Wife) Bank
DKI. This event was becoming a part
of corporate social responsibility and
the commemoration of Bank DKI’s 48
Anniversary.
158
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
11.04.09 \
Bank DKI menyerahkan bantuan mobil
ambulance kepada Persatuan Pensiunan
Bank DKI dan bantuan santunan kepada
janda-janda karyawan Bank DKI.
Bank DKI gives donation in the form of
ambulance car to the Retiree Union of
Bank DKI as well as compensation to the
widowers of Bank DKI’s employee.
09.06.09 \
Penyerahan bantuan siswa SMK Gakin
dan beasiswa penerima medali pada
event nasional 2009 di Jakarta oleh
Pemprov DKI Jakarta melalui pembukaan
rekening penerima bantuan di Bank DKI.
Handling over donation for students of
SMK Gakin and scholarships for those
whom received a medallion on the 2009
National event in Jakarta, which was held
by Provincial Government of DKI Jakarta.
This was undertaken through an opening
of Bank DKI’s account by all recipients.
13.06.09 \
Bank DKI berpartisipasi dalam kegiatan
Silaturahmi Nasional Kyai/Pengasuh
Pondok Pesantren se-Indonesia dan
kunjungan ke Media Center Pondok
Pesantren Asshidiqiyah.
27.06.09 \
Bank DKI menyumbangkan 2.000
eksemplar buku yang dikumpulkan dari
karyawan Bank DKI kepada Panitia Pesta
Buku Jakarta 2009 yang diselenggarakan
oleh IKAPI DKI Jakarta.
Bank DKI was participated on the
event of National Hospitality of Kyai
/ Management of Pondok Pesantren
throughout Indonesia and working visit to
the Media Center of Pondok Pesantren
Asshidiqiyah.
Bank DKI donates a total of 2,000 books
which was gathered from Bank DKI’s
employee to the working party of 2009
Book Festival in Jakarta which was held
by IKAPI DKI Jakarta.
28.06.09 \
09.07.09 \
Bank DKI berpartisipasi dalam kegiatan
Hiburan Karyawan Pemprov DKI yang
diadakan di Pelataran Parkir Monumen
Nasional.
Bank DKI was participated in the event of
Employee Entertainments from Provincial
Government of DKI Jakarta which was
held on National Monument Car Park.
Bank DKI berpartisipasi dalam pemberian
beasiswa putra-putri Pengemudi Taksi
Ekspress.
Bank DKI was participated in the
distribution of scholarships for children of
Express Taxi’s Drivers.
17.04.09 \
Karyawan Bank DKI melakukan donor
darah yang dilaksanakan dalam rangka
memperingati HUT ke 48 Bank DKI.
Bank DKI’s employee conducted a
blood donor which was held within
the commemoration of Bank DKI’s 48
Anniversary.
10.07.09 \
Pesantren Kilat Putra-Putri Karyawan
Bank DKI.
Express Boarding School for children of
Bank DKI’s employees.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
159
15.07.09 \
23.07.09 \
Bank DKI gives two units of car to the
winner of Abang None on the 2009 Grand
Finale of Abang None DKI Jakarta.
Bank DKI was participated in the event of
National Children’s Day of Central Jakarta
City Hall which was held on National
Monument Car Park.
01.09.09 \
05.09.09 \
Bank DKI deposit the Zakat, Infaq and
Shadaqah for a total amount of Rp200
million to BAZIS DKI Jakarta.
Bank DKI sharing food for sahur to the
street sweeper on the event of “Sahur
On The Road”.
Bank DKI memberikan hadiah 2 unit
mobil kepada Pemenang Abang None
pada Malam Final Pemilihan Abang dan
None DKI Jakarta Tahun 2009.
Bank DKI menyetorkan Zakat, Infaq, dan
Shadaqah sebesar Rp200 juta kepada
BAZIS DKI Jakarta.
160
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Bank DKI berpartisipasi dalam kegiatan
Hari Anak Nasional Walikota Jakarta
Pusat yang diselenggarakan di Pelataran
Parkir Monumen Nasional.
Bank DKI berbagi makanan sahur kepada
penyapu jalanan dalam “Sahur On The
Road”.
17.08.09 \
Bank DKI melakukan kegiatan bersama
warga Kelurahan Kebon Kelapa dalam
rangka Hari Kemerdekaan RI yang ke 64.
Bank DKI conducted a collective
activity with citizen of Kelurahan Kebon
Kelapa on the commemoration of 64th
Anniversary of Independence Day.
12.09.09 \
Bank DKI menyerahkan bantuan dana
sebesar Rp100 juta dari Unit Pengelola
Zakat Bank DKI melalui Rumah Zakat
Jawa Barat.
Bank DKI handed over donation for a
total amount of Rp100 million from Unit
Pengelola Zakat Bank DKI through the
House of Zakat in Jawa Barat.
14.09.09 \
Bank DKI menyumbangkan keperluan
sehari-hari seperti selimut, biskuit, mie
instant, susu, air mineral, perlengkapan
mandi, yang bernilai total ± Rp100 juta.
Pemberian bantuan tersebut dikoordinir
melalui Tim Penanggulangan Bencana
Satkorlak PBP Provinsi DKI Jakarta
untuk korban gempa di Jawa Barat dan
Sumatera Barat.
Bank DKI donated daily necessity such
as blanket, biscuit, instant noodle, milk,
mineral water, toiletries for a total of
+Rp100 million. The donation was
coordinated by Disaster Management
Team of Satkorlak PBB of DKI Jakarta’s
Province which was going to be
distributed to earthquake victims in West
Java and West Sumatra.
14.09.09 \
25.09.09 \
Bank DKI gives donation for a total
amount of Rp700 million towards 2,000
orphans and less fortunate within
surroundings Bank DKI’s office as part
of their corporate social responsibility
program that has been held throughout
Ramadhan 1430 H.
Bank DKI gives 2,000 units of traffic
cone donation to Polda Metro Jaya
conterminous with the ceremony of
Samsat Drive Thru in South Jakarta which
was submitted to Kapolda Metrojaya,
Irjen. Pol. Wahyono, witnessed by the
Governor of DKI Jakarta Fauzie Bowo.
Bank DKI memberikan santunan sebesar
Rp700 juta kepada 2.000 anak yatim
dan fakir miskin yang ada di lingkungan
sekitar Bank DKI sebagai bagian dari
kegiatan Corporate Social Responsibility
Bank DKI yang dilakukan sepanjang
Ramadhan 1430 H.
21.10.09 \
17.11.09 \
Handed over the donation to earthquake
victims at West Sumatra from Bank
DKI to Bank Nagari, which was a part
of corporate social responsibility of
Indonesian Regional Development Bank.
The distribution of development fund
scholarship amounted to Rp1,075 billion
towards 430 selected students from
Dinas Pendidikan of DKI Jakarta Province.
The scholarship funds was distributed
through Bank DKI.
Bank DKI menyerahkan bantuan untuk
korban Gempa Sumatera Barat dari
Bank DKI kepada Bank Nagari yang
merupakan bagian dari kepedulian Bank
Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia.
Bank DKI memberikan bantuan 2.000
unit traffic cone kepada Polda Metro
Jaya bersamaan dengan Peresmian
Samsat Drive Thru Jakarta Selatan yang
diserahkan kepada Kapolda Metrojaya
Irjen. Pol. Wahyono disaksikan Gubernur
DKI Jakarta, Fauzi Bowo.
Penyaluran beasiswa dana pembinaan
sebesar Rp1.075 miliar kepada 430
mahasiswa berprestasi dari Dinas
Pendidikan DKI Jakarta yang disalurkan
melalui Bank DKI.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
161
Dengan tetap menjalankan prinsip kehatihatian yang memadai Bank DKI berhasil
meningkatkan jumlah kredit yang diberikan
sebesar 8,36% dibandingkan tahun 2008,
hasil yang cukup baik ditengah situasi yang
penuh ketidakpastian.
With the prudential Banking principles Bank DKI sucessfully
increased its lending volume by 8.36% compared to that of
2008, which was quite a satisfactory result considering that
the condition was wrought with uncertainties.
162
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Pembahasan dan Analisa oleh
Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
163
Pembahasan dan Analisa
oleh Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
dalam Rupiah
in Rupiah
Konvensional
Conventional
Syariah
Sharia
Jumlah
Total
Aset
Asset
Kas dan Setara Kas
Penempatan pada bank lain dan Bank
Indonesia
Penyisihan Kerugian
526.875.675.875
2.439.147.800
529.314.823.675
Cash and Cash Equivalent
2.077.585.769.289
41.532.751.697
2.119.118.520.986
Placement in other banks and Bank
Indonesia
Possible Losses
(5.350.000.000)
-
(5.350.000.000)
2.072.235.769.289
41.532.751.697
2.113.768.520.986
Diperdagangkan
1.095.361.624.998
-
1.095.361.624.998
Trading
Dimiliki hingga Jatuh Tempo
3.281.711.203.180
5.000.000.000
3.286.711.203.180
Held-to-Maturity
Dimiliki hingga Jatuh Tempo
95.470.628.195
-
95.470.628.195
Held-to-Maturity
Penyisihan Kerugian
(7.665.181.873)
(40.000.000)
(7.705.181.873)
Possible Losses
4.464.878.274.500
4.960.000.000
4.469.838.274.500
6.352.419.199.253
651.085.900.700
7.003.505.099.953
Rupiah
-
-
-
Foreign Currency
Possible Losses
Efek-efek Rupiah
Securities - Rupiah
Efek-efek Mata Uang Asing
Securities - Foreign Currency
Kredit yang Diberikan
Rupiah
Mata Uang Asing
Penyisihan Kerugian
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Loans
(227.984.385.630)
(5.701.574.759)
(233.685.960.389)
6.124.434.813.625
645.384.325.941
6.769.819.139.564
151.332.933.905
116.849.997
151.449.783.902
Accrued Income
Aset Lain-lain
11.601.386.002
5.236.578.934
16.837.964.936
Other Assets
162.934.319.907
5.353.428.931
168.287.748.838
Jumlah Aset
13.351.358.853.194
699.669.654.369
14.051.028.507.563
Kewajiban
Total Asset
Liabilities
Giro
Demand Deposits
Rupiah
Mata Uang Asing
Tabungan
5.953.062.521.186
34.410.456.484
5.987.472.977.670
Rupiah
206.131.774.188
-
206.131.774.188
Foreign Currency
2.293.087.906.211
67.712.174.975
2.360.800.081.186
Saving Deposits
3.406.398.971.629
272.535.414.077
3.678.934.385.706
Deposito
Rupiah
Mata Uang Asing
Deposits
Rupiah
832.212.952
-
832.212.952
Foreign Currency
11.859.513.386.166
374.658.045.536
12.234.171.431.702
Deposits from Customers
Rupiah
210.307.724.494
-
210.307.724.494
Beban yang Masih Harus Dibayar dan
Kewajiban Lain-lain
554.685.810.210
106.854.026.637
161.539.836.847
12.124.506.920.870
481.512.072.173
12.606.018.993.043
Simpanan Nasabah
Pinjaman Diterima
Jumlah Kewajiban
Borrowings
Pendapatan
Mata Uang Asing
Pendapatan Bunga
Total Liabilities
Total Interest
1.520.529.208.574
59.149.849.768
1.579.679.058.342
8.247.156.700
-
8.247.156.700
Provisi dan Komisi
Rupiah
Accruals and Other Liabilities
Income
Hasil Bunga
Rupiah
Rupiah
Rupiah
Foreign Currency
Fees and Commissions
73.284.334.348
-
73.284.334.348
Rupiah
1.602.060.699.622
59.149.849.768
1.661.210.549.390
Interest Income
Pendapatan Provisi, Komisi dan Fee
16.187.641.391
-
16.187.641.391
Fees, Commissions and Fee Income
Pendapatan (Beban) Lainnya
16.187.641.391
-
16.187.641.391
Income (Expense) - Others
1.618.248.341.013
59.149.849.768
1.677.398.190.781
Total Income
Jumlah Pendapatan
164
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Menghadapi krisis keuangan global yang meluas sejak tahun
2008, perbankan nasional terbukti mampu bertahan dengan
baik meskipun mengalami tekanan likuiditas pada enam bulan
pertama tahun 2009 yang mengakibatkan perbankan sangat
berhati-hati dalam pengucuran kredit dan lebih berfokus
menjaga likuiditasnya.
Despite the spreading global financial crisis that started in
2008, the Indonesian banking industry proved able to firmly
stand its ground, although national banks were forced to assert
prudence in dispensing loans and focus on maintaining their
liquidities due to a liquidity crunch that occurred in the first
semester of 2009.
Selama enam bulan setelahnya, pada saat semakin
membaiknya situasi perekonomian dalam negeri dan dunia,
perbankan nasional mengejar ketertinggalannya dan secara
lebih agresif menjalankan fungsi intermediasinya. Hasilnya,
baki kredit perbankan nasional tumbuh sebesar 9,95% menjadi
Rp1.437 triliun pada akhir 2009.
Throughout the subsequent six-month, as local and
international economic condition rebounded, the national
banking industry picked up its pace and assumed its
intermediary functions more aggressively. As a result, national
lending cake expanded by 9.95% to Rp1,437 trillion as of 2009
year end.
Bank DKI mampu memanfaatkan dengan baik momentum
tersebut. Dengan tetap menjalankan prinsip kehati-hatian yang
memadai Bank DKI berhasil meningkatkan jumlah kredit yang
diberikan sebesar 8,36% dibandingkan tahun 2008, hasil yang
cukup baik ditengah situasi yang penuh ketidakpastian.
Bank DKI was able to leverage on this momentum. By
adequately adhering to principle of prudence, Bank DKI
successfully increased its lending volume by 8.36% compared
to that of 2008, a satisfactory result considering that the
condition was rife with uncertainties.
Yang sama menggembirakannya, sepanjang tahun 2009,
Bank DKI mampu meningkatkan hampir dari seluruh sumber
pendapatannya. Pendapatan bunga naik 14,15%, pendapatan
provisi dan komisi naik 115,76%, pendapatan provisi dan komisi
selain dari pemberian kredit naik 27,51%, keuntungan transaksi
mata uang asing naik 1.777,42%, keuntungan penjualan efek
naik sebesar 23,66% dan pendapatan lainnya meningkat
9,60%. Dari kenaikan pendapatan-pendapatan tersebut, Bank
DKI berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar
20,86%.
Equally encouraging was that throughout 2009, Bank DKI
had been able to increase virtually all its sources of revenue.
Interest revenue climbed 14.15%, provision and commission
revenue was up by 115.76%, non-loan provision and
commission revenue increased by 27.51%, profit from foreign
exchange transactions increased by 1,777.42%, profit from
marketable securities was up by 23.66% and other revenues
increased by 9.60%. With these increments, Bank DKI
successfully booked a 20.86% increase in its net profit.
Pertumbuhan yang signifikan juga dicapai oleh segmen
perbankan Syariah. Perbankan Syariah Bank DKI secara
umum telah memiliki track record kinerja yang memuaskan,
independen, mampu beradaptasi dengan kondisi ekstrim
dan memiliki sistem pengendali risiko yang sangat kuat serta
mampu mengatasi masalah yang dihadapi.
The Sharia banking segment also recorded a significant growth.
Bank DKI’s Sharia Banking segment essentially has a track
record of satisfactory performance, independence, adaptability
to extreme conditions and a solid risks control system as well
as the ability to circumvent issues.
Menurut Dewan Pengawas Syariah, Manajemen Bank DKI
Syariah telah berjalan dengan prinsip dan fungsi manajemen
perbankan yang sehat didukung dengan kompetensi pemimpin
Grup Syariah dan Sumber Daya Insani yang cukup memadai
untuk dapat melaksanakan operasional perbankan berdasarkan
prinsip syariah dan menginterpretasikan ketentuan perbankan
maupun Fatwa Dewan Syariah Nasional.
The Sharia Supervisory Board believes that the Management
of Bank DKI Syariah has performed in accordance with sound
banking management principles and function supported by the
competence of the Sharia Group head and adequate HR, hence
enabling it to operate with strict adherence to sharia principles
and interpret banking regulations as well as the Fatwa of the
National Board of Sharia.
Hasilnya, selama tahun 2009 Bank DKI Syariah berhasil
mencatat peningkatan pada semua akun-akun pentingnya:
dana pihak ketiga, pembiayaan, pendapatan dan tentu saja
laba usaha. Dana pihak ketiga tumbuh 77,39%, jumlah
pembiayaan meningkat 6,32%, pendapatan pembiayaan
meningkat 18,73% dan laba usaha mencatatkan pertumbuhan
hampir sebesar 2.502,2%. Dengan memperhatikan data-data
tersebut, tidak ada keraguan bahwa Bank DKI Syariah telah
menjalankan fungsi perbankan syariahnya dengan sangat baik
Consequently, throughout 2009, Bank DKI Syariah successfully
posted increases in its key accounts: third-party funds,
financing, revenue and certainly operating profit. Third-party
funds grew by 77.39%, financing volume increased by 6.32%,
financing revenue was up by 18.73%, whereas operating profit
posted an increase of nearly 2,502.2%. Taking these figures
into account, Bank DKI Syariah has no doubt performed its
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
165
Total Kredit yang Diberikan
Total Outstanding Loans
dalam miliar Rupiah / in billion Rupiah
8.000
7.000
6.770
6.247
6.000
5.000
4.756
4.000
2.593
3.000
3.526
2.000
1.000
Tahun / Year
0
2005
2006
2007 2008
2009
Perkembangan Kredit Menurut Kolektibilitas
Development Based on Collectibility
Rp5.896.220.831.647 atau 94,38%
Rp6.319.470.223.287 atau 93,35%
Rp218.329.777.987 atau 3,49%
Rp209.034.188.141 atau 3,09%
2008
2009
Rp117.678.640.039 atau 1,88%
Rp74.769.799.382 atau 1,10%
2009
Rp15.245.302.506 atau 0,24%
Rp121.728.104.632 atau 1,80%
Rp- atau -%
Rp44.816.824.122 atau 0,66%
Lancar | Current
Lancar | Current
Dalam Perhatian Khusus | Special Mention
Dalam Perhatian Khusus | Special Mention
Kurang Lancar | Substandard
Kurang Lancar | Substandard
Diragukan | Doubtful
Diragukan | Doubtful
Macet | Loss
Macet | Loss
Kredit yang Diberikan Berdasarkan Sektor Ekonomi
Outstanding Loan Based on the Economic Sector
dalam Rupiah
166
in Rupiah
2008
2009
Perdagangan Umum dan Administrasi
559.428.914.598
250.960.139.925
General Trading & Administration
Konstruksi
266.705.628.251
350.373.753.020
Construction
Jasa Bisnis
201.186.764.498
525.218.818.640
Services
Transportasi
11.585.206.873
6.992.084.518
Transportation
Jasa Pelayanan Sosial
39.365.266.648
78.460.846.695
Social Services
Industri
6.340.096.848
8.783.846.348
Industries
Lain-lain
5.392.771.167.789
5.782.715.610.807
Others
Jumlah
6.477.383.045.505
7.003.505.099.953
Total
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
dan memberikan kontribusi maksimal dalam kinerja Bank DKI
secara keseluruhan.
sharia banking role extremely well and provided maximum
contribution to the overall performance of Bank DKI.
Dalam pembahasan berikut, akan dijelaskan lebih dalam
mengenai hasil usaha, likuiditas dan kondisi keuangan Bank
DKI sepanjang tahun 2009, Disertakan pula beberapa catatan
mengenai kejadian-kejadian materiil yang secara langsung
maupun tak langsung berpengaruh terhadap kinerja Bank DKI.
The following discussion provides more detailed elaborations
on the operating results, liquidity and financial condition of Bank
DKI during 2009. Included are notes on significant events that
either directly or indirectly affected Bank DKI is performance.
Hasil-Hasil Usaha
Business Results
Pendapatan Bunga
Interest Income
(dalam Rupiah)
(in Rupiah)
2009
2008
%
Delta
Pendapatan Bunga
1,587,926,215,042
1,391,071,268,628
14.15%
196,854,946,414
Interest Income
Provisi dan Komisi
73,284,334,348
33,965,639,935
115.76%
39,318,694,413
Fees and Commissions
1,661,210,549,390
1,425,036,908,563
16.57%
236,173,640,827
Total
Jumlah
Pendapatan bunga Bank DKI termasuk pendapatan provisi dan
komisi mencapai Rp1,66 triliun pada tahun 2009, meningkat
sebesar Rp236 miliar atau 16,57% dibandingkan dengan
pencapaian tahun 2008 sebesar Rp1,43 triliun. Peningkatan
pendapatan bunga terutama berasal dari peningkatan
pendapatan bunga kredit sebesar Rp1,588 miliar atau
meningkat 14,15% dibandingkan tahun 2008. Peningkatan
pendapatan bunga kredit terutama disebabkan oleh peningkatan
volume kredit yang diberikan sebesar Rp522 miliar atau
8,36% dari tahun 2008. Hal ini sedikit banyak dipengaruhi oleh
turunnya rata-rata suku bunga kredit dari 16,55% per tahun
selama tahun 2008 menjadi 15,05% selama tahun 2009. Ratarata suku bunga kredit dalam mata uang asing adalah 24,49%
pada tahun 2008 turun menjadi 8% di tahun 2009.
In 2009, Bank DKI posted an interest income amounting to
Rp1.66 trillion, including provisions and commissions, up Rp236
billion or 16.57% compared to Rp1.43 trillion in 2008. This
increase was mainly attributed to the increase in loan interest
income by Rp1.588 billion or 14.15% compared to 2008, as a
result the Rp522 billion or 8.36% growth in disbursed loans.
This more or less was effected by the decrease in average
loan interest rate from 16.55% per annum throughout 2008 to
15.05% throughout 2009. As for loans in foreign currencies,
the average interest rate fell from 24.49% in 2008 to 8% in the
2009.
Beban Bunga
Beban bunga pada tahun 2009 termasuk di dalamnya beban
provisi dan komisi meningkat sebesar Rp106,32 miliar atau
14,13% dari Rp752,61 miliar pada tahun 2008 menjadi
Rp858,93 miliar satu tahun berikutnya. Peningkatan ini terutama
disebabkan peningkatan beban bunga simpanan rupiah sebesar
Rp201,869 miliar atau 23,50% atas dampak peningkatan jumlah
simpanan nasabah.
Interest Expense
Interest expense in 2009, which included provision and
commission expense, increased by Rp106.32 billion or
14.13%, from Rp752.61 billion in 2008 to Rp858.93 billion in
the following year. This increase was mainly attributed to a
Rp201.896 billion or 23.05% increase in rupiah-denominated
savings interest expense resulting from the increase in
customer deposits.
Pendapatan Bunga Bersih
Atas kenaikan pendapatan bunga dan beban bunga di atas,
Bank DKI mencatatkan pendapatan bunga bersih tahun 2009
sebesar Rp802,28 miliar, meningkat Rp129,86 miliar atau
19,31% dari Rp672,42 miliar yang tercatat pada tahun 2008.
Net Interest Income
Out of the above increases in interest income and expense,
Bank DKI posted a net interest income of Rp802.28 billion in
2009, up by Rp129.86 billion or 19.31% from the Rp672.42
billion posted in 2008.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
167
Pendapatan Operasional Lainnya
Other Operating Income
(dalam Rupiah)
(in Rupiah)
2009
2008
Pendapatan Jasa Administrasi dan Fee
45.008.449.765
40.070.031.240
Service Administration and Fee Incomes
Pendapatan ATM
14.670.691.673
11.613.116.730
ATM’s Income
Denda Tunggakan Kredit
2.240.531.406
4.049.920.475
Penalties on Uncollectible Loans
Pendapatan Unit Syariah Lainnya
3.120.501.021
3.299.602.926
Sharia Unit - Other Income
Jasa Pengiriman Uang
1.165.885.703
1.071.874.241
Funds Transfer Service
Penalti Pelunasan Kredit
468.824.315
349.154.857
Penalties on Written-off Loans
Pendapatan Dividen Tunai
282.132.284
401.428.449
Cash Dividend
Penutupan Rekening Simpanan
175.013.762
222.273.794
Closing of Deposit Accounts
Denda-denda Lain
446.632.932
578.106.170
Other Penalties
67.573.662.861
61.655.508.882
Total
Jumlah
Pendapatan Operasional Lainnya meningkat sebesar 9,60%,
terutama disebabkan kenaikan pendapatan jasa administrasi
dan fee dan pendapatan ATM masing-masing 12,32% dan
26,33%. Pendapatan jasa administrasi dan fee meningkat dari
Rp40,07 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp45,01 miliar pada
tahun berikutnya. Sedang pendapatan ATM meningkat dari
Rp11,61 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp14,67 miliar pada
tahun 2009.
Other Operating Income increased by 9.60%, mainly attributed
to the increase in incomes from administrative charges and
fees, and ATM transactions, which increased by 12.32% and
26.33% respectively. Administrative charges and fees went up
from Rp40.07 billion in 2008 to Rp45.01 billion the following
year. Meanwhile, income from ATM transactions increased
from Rp11.61 billion in 2008 to Rp14.67 billion in 2009.
Beban Penyisihan Kerugian Atas Aktiva Produktif
Allowance for Possible Losses on Assets
(dalam Rupiah)
PPAP
Beban Kontigensi
(in Rupiah)
2008
2009
%
Delta Rupiah
53,987,207,049
33,020,025,772
-38.84%
(20,967,181,277)
Allowance for Possible Losses
1,104,887,153
1,059,452,986
-4.11%
(45,434,167)
Contingencies Expenses
Jumlah beban penyisihan kerugian atas aktiva produktif pada
tahun 2009 mencapai Rp33,02 miliar, turun sebesar Rp20,97
miliar atau (38,84%) dibandingkan dengan tahun 2008 yang
sebesar Rp53,99 miliar. Jumlah ini dinilai memadai untuk
menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya aktiva
produktif. Penurunan jumlah beban penyisihan kerugian atas
aktiva produktif terutama disebabkan adanya perbaikan kualitas
kredit yang diberikan.
Total allowance for possible losses on assets in 2009 amounted
to Rp33.02 billion, down Rp20.97 billion or 38.84% from
Rp53.99 billion in 2008. The amount was deemed adequate
to compensate for possible losses from unrecoverable assets.
The decrease in allowance for possible losses on assets was
mainly attributed to the improvement in the quality of disbursed
loans.
Beban Operasional Lainnya
Other Operating Expense
(dalam Rupiah)
(in Rupiah)
2008
2009
%
Umum dan Administrasi
126,441,187,829
153,460,889,861
21.37%
Tenaga Kerja
Delta Rupiah
27,019,702,032
General and Administrative
322,749,736,298
386,144,970,937
19.64%
63,395,234,639
Employee
Promosi
28,507,124,342
27,112,644,626
-4.89%
(1,394,479,716)
Promotion
Lain-lain
75,987,850,054
105,509,387,513
38.85%
29,521,537,459
Others
Jumlah
553,685,898,523
672,227,892,937
21.41%
118,541,994,414
Total
168
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Beban operasional lainnya terdiri dari beban umum dan
administrasi, beban tenaga kerja, beban promosi dan beban
lain-lain. Beban umum dan administrasi naik Rp27,02 miliar atau
21,37% menjadi Rp153,46 miliar di tahun 2009.
Other operating expense comprised general and administrative
expense, personnel expense, promotion and other expenses.
General and administrative expense increased by Rp27.02
billion or 21.37% to Rp153.46 billion in 2009.
Beban tenaga kerja meningkat sebesar 19,64% dari Rp322,75
miliar di tahun 2008 menjadi Rp386,14 miliar di tahun 2008.
Selama tahun 2009, Bank DKI mengeluarkan tak kurang
dari Rp386,14 miliar untuk pembayaran gaji, upah sekaligus
tunjangan dan kesejahteraan karyawan, lebih banyak dari
Rp322,06 miliar yang dikeluarkan selama tahun 2008. Termasuk
dalam gaji, upah, tunjangan dan kesejahteraan karyawan di atas
adalah kompensasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi pada
tahun 2008 dan 2009.
Personnel expense increased by 19.64% from Rp322.75 billion
in 2008 to Rp386.14 billion in 2009. During 2009, Bank DKI
expended no less than Rp386.14 billion in salaries and wages,
including allowances and employee benefits, higher than the
Rp322.06 billion expenditure in 2008. Included in the above
salaries, wages, allowances and employee benefits were
remunerations for members of the Board of Commissioners
and Board of Directors.
Secara keseluruhan, setelah ditambah dengan beban
promosi dan beban lain-lain, pada tahun 2009, Bank DKI
mencatatkan beban operasional lainnya sebesar Rp672,23
miliar. Dibandingkan tahun 2008, beban operasional lainnya ini
meningkat Rp118,54 miliar atau 21,41%.
As a whole, after taking into account the promotional and other
expenses, Bank DKI posted an other operating expense of
Rp672.23 billion. Compared to 2008, this was an increase of
Rp118.54 billion or 21.41%.
Pendapatan (Beban) Non Operasional
Pendapatan (beban) non operasional terdiri dari pendapatan non
operasional itu sendiri, keuntungan (kerugian) penjualan aset,
pendapatan sewa, pendapatan komisi pihak ketiga, kerugian
akibat selisih teller, laba (rugi) penjabaran transaksi valuta asing
dan lain-lain. Pada tahun 2009, Bank DKI mencatatkan beban
non operasional sebesar Rp2,99 miliar, penurunan (119,02%)
dari pendapatan Rp15,73 miliar yang tercatat pada akhir tahun
2008.
Non-Operating Income (Expense)
Non-Operating Income (Expense) comprised the non-operating
income, gain (loss) on asset, revenue from rent, third-party
commission, losses due to teller difference, gain (loss) on
foreign currency translation and others. Bank DKI posted a
non-operating expense of Rp2.99 billion in 2009, a 119.02%
decrease from its Rp15.73 billion at the end of 2008.
Pada tahun 2009, Bank DKI melakukan penjualan aset tetapnya
sebesar Rp12,14 miliar, nilai buku aset tetap tersebut Rp6,55
miliar, sehingga dari transaksi tersebut Bank DKI mendapatkan
keuntungan sebesar Rp5,59 miliar.
In 2009, Bank DKI sold its fixed assets at Rp12.14 billion, the
book value of which was Rp6.55 billion, thus giving Bank DKI a
profit of Rp5.59 billion.
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
Tahun 2009 Bank DKI mencatatkan beban pajak penghasilan
sebesar Rp60,49 miliar, lebih tinggi 8,92% dari beban pajak
penghasilan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp55,54
miliar. Naiknya beban pajak penghasilan tentu saja dikarenakan
naiknya pendapatan operasional secara umum.
Income Tax Asset (Expense)
In 2009, Bank DKI posted an income tax expense of Rp60.94
billion, up 8.92% from the previous year is Rp55.45 billion. This
increase in income tax expense did not come as a surprise
considering the growth of operating income in general.
Laba Bersih dan Laba Bersih Per Saham Dasar
Dari pencapaian kegiatan usahanya selama tahun 2009,
Bank DKI mendapatkan laba bersih sebesar Rp140,69 miliar,
meningkat sebesar 20,86% dibandingkan laba bersih tahun
2008, sebagai akibat dari kenaikan Pendapatan Bunga dan
Pendapatan operasional Lainnya. Peningkatan Laba Bersih
tersebut secara langsung berpengaruh terhadap Laba Bersih
Per Saham Dasar yang meningkat dari Rp193.909 pada tahun
2008 menjadi Rp234.360 pada tahun 2009.
Net Income and Basic Earnings per Share
In 2009, Bank DKI accumulated a total of Rp140.69 billion in net
income, an increase of 20.86% compared to the net income of
2008, as a result of the increase in Interest Income and Other
Operating Income. This increase in Net Income had a direct
impact on Basic Earnings per Share, which increased from
Rp193.909 in 2008 to Rp234.360 in 2009.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
169
KONDISI KEUANGAN
FINANCIAL CONDITION
Aset Lancar
Aset lancar Bank DKI tumbuh sebesar 13,92% pada tahun
2009 menjadi Rp14,96 triliun, dari Rp13,13 triliun di tahun
2008. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan
penempatan pada bank lain sebesar Rp2,11 triliun tahun 2009
dari sebesar Rp661,17 miliar atau sebesar 219,70%. Kenaikan
terbesar pada tahun 2009 adalah pada failitas simpanan Bank
Indonesia dari Rp605,38 miliar tahun 2008 menjadi Rp1,56
triliun tahun 2009 atau sebesar 158,22%.
Current Assets
Bank DKI’s assets grew by 13.92% from Rp13.13 trillion in
2008 to Rp14.96 trillion in 2009. The significant factor to this
increase was higher placement other banks amounting to
Rp2.11 trillion in 2009, up 219.70% from Rp661.17 billion in
2008. The highest figure was the placement of Bank Indonesia,
amount Rp605.38 billion in 2008 to Rp1.56 trillion in the
following year or a 158.22%.
Seiring membaiknya iklim ekonomi nasional dan untuk
mendorong pertumbuhan sektor riil, pemerintah menurunkan
suku bunga kredit. Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk
kredit dalam rupiah turun menjadi 15,05% dari 16,55% pada
tahun 2008. Sedangkan kredit dalam mata uang asing turun dari
24,49% di tahun 2008 menjadi 8% di tahun 2009.
In line with the improving national economic climate and to
stimulate growth in the real sector, the government lowered
lending rates. The average annual interest rate for rupiahdenominated loans was reduced from 16.55% in 2008
to 15.05%. Whereas the interest rate for loans in foreign
currencies was reduced from 24.49% in 2008 to 8% in 2009.
Pada tahun 2009, Kredit yang Diberikan Bank DKI mencapai
Rp6,77 triliun, naik 8,36% dari tahun 2008 sebesar Rp6,25
triliun. Kenaikan jumlah kredit terbesar diberikan untuk tujuan
investasi. Kredit yang diberikan untuk tujuan investasi tumbuh
517,53% dari Rp171,68 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp1,06
triliun pada tahun berikutnya.
In 2009, Bank DKI’s outstanding loans stood at Rp6.77 trillion,
growing by 8.36% from 2008ís Rp6.25 trillion. The largest
increase was in loans for investment purposes. Investment
loans grew by 517.53% from Rp171.68 billion in 2008 to
Rp1.06 trillion in the following year.
Kredit yang diberikan terdiri dari kredit untuk modal kerja,
investasi, konsumsi dan pembiayaan syariah. Kredit untuk
modal kerja dan investasi terdiri dari kredit jangka panjang,
tetap, berulang dan diskonto. Kredit konsumsi terdiri dari KPR,
KKB dan kredit konsumsi lain.
Outstanding loans consisted of loans for working capital,
investment, consumers, and sharia financing. The working
capital and investment loans comprised long-term loans, fixed
term, automatic rollover and discounted. Consumer loans
consisted of housing loans, car ownership loans, and other
consumer loans.
Kredit konsumsi tetap menjadi mayoritas dengan persentase
sebesar 64,12% dari total kredit yag diberikan atau sebesar
Rp4,34 triliun, disusul 15,66% untuk kredit modal kerja atau
senilai Rp678,80 miliar.
Consumer loan continued to represent a significant portion at
64.12% of total outstanding loans or equal to Rp4.34 trillion,
followed by working capital loan at 15.66% or amounted to
Rp678.80 billion.
Pembiayaan syariah juga tumbuh cukup baik, yaitu dari
Rp612,37 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp651,07 pada tahun
2009, atau 6,32%. Termasuk di dalam pembiayaan syariah
tahun 2009 ini adalah piutang Murabahah sebesar Rp138,3
miliar, pembiayaan Mudharabah sebesar Rp57,30 miliar,
pembiayaan Musyarakah sebesar Rp179,15 miliar, pembiayaan
Ijarah sebesar Rp276,32 miliar.
Sharia financing also quite an encouraging growth, from
Rp612.37 billion in 2008 to Rp651.07 billion in 2009, or up
by 6.32%. Included in the sharia financing for 2009 were
Murabahah receivables of Rp138.3 billion, Mudharabah
financing of Rp57.30 billion, Musyarakah financing of Rp179.15
billion and Ijarah financing of Rp276.32 billion.
Kredit yang Diberikan Kepada Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
Bank DKI memberikan Rp859 juta tambahan kredit untuk BPR
Darbeni sebagai pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
sehingga saldo pinjaman BPR Darbeni pada akhir 2009 tercatat
Rp1,05 miliar. Kredit tersebut digunakan untuk memperkuat
struktur modal dan likuiditas BPR Darbeni.
Loans Disbursed to Related parties
Bank DKI issued additional loans of Rp859 million to strengthen
the capital structure and liquidity of BPR Darbeni, as a related
party. With this addition, the outstanding loan of BPR Darbeni
was recorded at Rp1.05 billion as of 2009 year end.
170
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Kredit yang diberikan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan
karyawan Bank DKI secara substansial merupakan kredit
dengan tingkat bunga sampai dengan 4,5% per tahun dengan
jangka waktu kredit berkisar antara 1 sampai 15 tahun. Kredit ini
dibayar melalui pemotongan gaji setiap bulannya.
Loans disbursed to members of the Board of Commissioners
and Board of Directors, and employees of Bank DKI are
substantially loans with interest rates of up to 4.5% per annum
and terms ranging from 1 to 15 years. The loans are repaid
through monthly salary deductions.
Sampai akhir tahun 2009, kredit yang diberikan kepada Dewan
Komisaris, Direksi dan karyawan tercatat sebesar Rp4,9 miliar.
As of the end of 2009, loans disbursed to members of
the Board of Commissioners and Board of Directors, and
employees were posted at Rp4.9 billion.
Kualitas Kredit
Dengan pertumbuhan jumlah kredit yang diberikan, Bank DKI
mengalami peningkatan rasio non performing loan (NPL) bersih
dari 2,05% di akhir 2008 menjadi 3,26% setahun berikutnya,
demikian pula NPL gros justru turun dari 4,92% di akhir tahun
2008 menjadi 5,76% setahun berikutnya.
Loan Portfolio
As the amount of loans grew, Bank DKI experienced an
increase in its net non-performing loan ratio (NPL) from 2.05%
at year-end 2008 to 3.26% the following year, while gross NPL,
in contrast, decreased from 4.92% to 5.76% as of year-end
2009.
Peningkatan NPL karena adanya penetapan kolektibilitas lebih
konservatif dengan pembentukan cadangan yang lebih aman,
dengan menggunakan PPA dengan cara sistematis. Bank DKI
akan senantiasa berusaha mengurangi rasio NPL dengan lebih
mempraktikan azas-azas kehati-hatian dan pengenalan nasabah
yang lebih dalam tanpa mengorbankan fungsi utamanya
sebagai jembatan penyaluran dana terutama untuk peningkatan
kesejahteraan warga Jakarta pada khususnya. Selain itu bank
DKI akan terus melakukan monitoring atas kredit bermasalah
dan mengoptimalisasi upaya penagihan.
The NPL increase because of a more conservative collectability
policy combined with a stronger reserve, and the systematic
engagement of PPA (the state-owned asset management
company). Bank DKI will always strive to reduce the NPL ratio
by applying the principles of prudence and
know-your-customer without prejudice to its main role as
lending facilitator, especially in order to promote the welfare of
Jakarta residents. Moreover, Bank DKI will continue to monitor
non-performing loans and optimize collection efforts.
Penyertaan Saham
Sejak tahun 1998, Bank DKI tercatat sebagai pemegang 3,55%
saham pada PT Asuransi Bangun Askrida. Penyertaan saham
ini dicatat sebesar biaya perolehan (cost method) dikurangi
penyisihan kerugian sebesar Rp9,27 juta pada tahun 2008
dan 2009. Bank DKI membukukan pendapatan deviden dari
penyertaan ini masing-masing untuk tahun 2008 dan 2009
sebesar Rp401,43 juta dan Rp282,13 juta.
Share investment
Bank DKI has held 3.55% interest in PT Asuransi Bangun
Askrida since 1998.. This share investment was recorded
at acquisition price (cost method) net of allowances for
possible losses of Rp9.27 million in 2008 and 2009. From this
investment, Bank DKI posted a dividend income of Rp401.43
million and Rp282.13 million for 2008 and 2009 respectively.
Kolektibilitas penyertaan saham adalah lancar, baik pada tahun
2008 maupun 2009.
The collectability of the share investment was current, both in
2008 and 2009.
Aset Tetap Tahun 2009
Fixed Assets in 2009
(dalam Rupiah)
(in Rupiah)
Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
105.175.114.131
1.293.175.096
5.809.506.282
-
100.658.782.945
Lands
29.697.981.399
7.452.972.404
1.559.806.846
-
35.591.146.957
Buildings
Beginning Balance
Additions
Deductions
Reklasifikasi
Reclassification
Saldo Akhir
Ending Balance
Harga Perolehan
Tanah
Gedung
Kendaraan
Acquisition Cost
16.056.449.268
312.000.000
1.134.000.000
-
15.234.449.268
Vehicles
141.176.253.358
26.641.612.218
507.408.000
-
167.310.457.576
Office Furniture and Equipments
292.105.798.156
35.699.759.718
9.010.721.128
-
318.794.836.746
Gedung
10.954.857.818
1.441.930.397
935.884.103
-
11.460.904.112
Kendaraan
11.776.477.658
1.283.176.917
924.463.683
-
12.135.190.892
Vehicles
Inventaris dan Peralatan
97.920.480.109
16.613.742.056
-
-
114.534.222.165
Office Furniture and Equipments
120.651.815.585
19.338.849.370
1.860.347.786
-
Inventaris dan Peralatan
Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
Accumulated Depreciation
171.453.982.571
Buildings
138.130.317.169
180.664.519.577
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Net Book Value
171
Fixed Assets in 2008
Aset Tetap Tahun 2008
(dalam Rupiah)
(in Rupiah)
Saldo Awal
Beginning Balance
Penambahan
Additions
Pengurangan
Deductions
Reklasifikasi
Reclassification
Saldo Akhir
Ending Balance
Harga Perolehan
Tanah
Gedung
Kendaraan
Inventaris dan Peralatan
Acquisition Cost
105.175.114.131
--
--
--
105.175.114.131
Lands
30.717.077.725
151.321.734
--
(1.170.418.060)
29.697.981.399
Buildings
15.598.549.268
457.900.000
--
--
16.056.449.268
Vehicles
123.654.757.754
16.351.077.544
--
1.170.418.060
141.176.253.358
Office Furniture and Equipments
275.145.498.878
16.960.299.278
--
--
292.105.798.156
9.610.501.304
1.663.073.595
--
(318.717.081)
10.954.857.818
Akumulasi Penyusutan
Gedung
Accumulated Depreciation
Buildings
Kendaraan
10.314.502.080
1.461.975.578
--
--
11.776.477.658
Vehicles
Inventaris dan Peralatan
81.607.532.627
15.994.230.402
--
318.717.081
97.920.480.110
Office Furniture and Equipments
101.532.536.011
19.119.279.575
--
--
Nilai Buku
173.612.962.867
120.651.815.585
171.453.982.571
Net Book Value
Sepanjang tahun 2009, bank DKI melakukan penambahan aset
tetap senilai Rp35,69 miliar. Sebagian besar pembelian tersebut
adalah untuk menambah inventaris dan peralatan usaha semisal
penambahan mesin ATM.
Throughout 2009, Bank DKI augmented its fixed assets by
Rp35.69 billion. The majority of the purchases were intended
to increase inventories and business equipment, such as
additional ATM machines.
Setelah dikurangi akumulasi penyusutan, aset tetap yang
tercatat di akhir tahun 2009 adalah Rp180,66 miliar, meningkat
5,37% dari tahun 2008 yang tercatat sebesar Rp171,45 miliar.
Fixed assets, net of accumulated depreciation, was posted at
Rp180.66 billion as of the end of 2009, an increase of 5.37%
from 2008 at Rp171.45 billion.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Pendapatan yang masih harus diterima terdiri dari bunga efekefek dan bunga kredit, pendapatan dari bunga efek-efek adalah
pendapatan dari obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo (HTM)
pada tahun 2009 sebesar Rp104,31 miliar dan Rp127,41 miliar
untuk tahun 2008.
Outstanding Income
Outstanding income, which consisted of interest on marketable
securities and loans, interest income from marketable
securities and income from obligations held until maturity
(HTM) amounted to Rp104.31 billion in 2009 and Rp124.71
billion for 2008.
Sedangkan bunga kredit yang masih harus diterima adalah
sebesar Rp47,14 miliar pada tahun 2009 dan Rp50,94 pada
tahun 2008.
As for outstanding interest income, the amount stood at
Rp47.14 billion in 2009 and Rp50.94 billion in 2008.
Aset Lain-Lain
Termasuk aset lain-lain adalah dana talangan, persediaan, beban
ditangguhkan, aset properti terbengkalai, piutang pendapatan
ijarah. Dana talangan merupakan dana talangan sementara
dari bank DKI pada setiap akhir bulan untuk pembayaran gaji
karyawan Pemerintah Daerah DKI yang akan dilunasi pada awal
bulan berikutnya.
Other Assets
Included in other assets are bridging loans, inventory, deferred
expenses, neglected properties, and ijarah receivables. Bridging
loans are temporary fundings that are provided by Bank DKI
at the end of every month to pay the salaries of DKI Provincial
Government employees, which are fully repaid at the beginning
of the following month.
Aset lain-lain Bank DKI tahun 2009 turun menjadi 16,84 miliar
dari Rp25,43 miliar pada tahun 2008. Penurunan ini terutama
disebabkan penurunan dana talangan sebesar 50,48% dari
Rp19,36 miliar pada tahun 2008 menjadi hanya Rp9,59 miliar
pada tahun 2009.
Bank DKI other assets decreased to Rp16.84 billion in 2009
from Rp25.43 billion in 2008. The decrease was mainly
attributed to the 50.48% decrease in bridging loans, from
Rp19.36 billion in 2008 to a mere Rp9.59 billion in 2009.
172
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Total Aset
Dari transaksi-transaksi di atas, total aset yang dicatatkan pada
akhir tahun 2009 adalah Rp15,34 triliun. Meningkat 13,24% dari
Rp13,55 triliun pada tahun 2008.
Total Assets
From the above transactions, the total assets stood at Rp15.34
trillion in 2009. Increasing 13.24% from Rp13.55 trillion in 2008.
Kewajiban
Kewajiban Segera Bank DKI naik 4,2% dari Rp334,02 miliar
menjadi Rp348,18 miliar pada penghujung tahun 2009.
Kenaikan tersebut terutama disebabkan kenaikan kewajiban
kiriman uang dari Rp204,57 miliar pada tahun 2008 menjadi
Rp213,55 miliar pada tahun 2009 atau meningkat 4,39%.
Liabilities
Bank DKI Current Liabilities increased 4.2% from Rp334.02
billion to Rp348.18 billion as of the end of 2009. The increase
was mainly attributed to the increments in remittance
obligations from Rp204.57 billion in 2008 to Rp213.55 billion in
2009 or up by 4.39%.
Simpanan Nasabah
Customer Deposits
Tahun 2009
Year 2009
(dalam Rupiah)
Pihak Ketiga
Third Parties
(in Rupiah)
Pihak Yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
Related Parties
Jumlah
Total
Giro
6.192.448.780.629
1.155.971.228
6.193.604.751.857
Tabungan
2.353.649.679.337
7.150.401.849
2.360.800.081.186
Savings
Deposito Berjangka
3.666.161.853.791
13.604.744.867
3.679.766.598.658
Time Deposits
12.212.260.313.757
21.911.117.944
12.234.171.431.701
Total
Jumlah
Demand Deposits
Year 2008
Tahun 2008
(dalam Rupiah)
(in Rupiah)
Pihak Ketiga
Third Parties
Pihak Yang Mempunyai
Hubungan Istimewa
Related Parties
Jumlah
Total
Demand Deposits
Giro
5.489.097.706.543
3.293.857.043
5.492.391.563.586
Tabungan
2.125.304.654.653
4.869.175.019
2.130.173.829.672
Savings
Deposito Berjangka
2.044.950.569.437
11.384.819.754
2.056.335.389.191
Time Deposits
9 .6 5 9 .3 5 2 .9 3 0 .6 3 3
19.547.851.816
9.678.900.782.449
Total
Jumlah
Simpanan nasabah Bank DKI terdiri dari Giro, tabungan dan
deposito berjangka. Sepanjang tahun 2008 dan 2009 tidak
terdapat perubahan bunga simpanan yang signifikan, baik untuk
simpanan dalam rupiah maupun dalam mata uang asing.
The Third Fund Savings Bank DKI consist of demand deposits,
savings and time deposits. Throughout 2008 and 2009, there
were no significant changes in deposit interests, whether for
rupiah or foreign currency savings.
Sejalan dengan inovasi yang terus dikembangkan Bank DKI,
disertai peningkatan fasilitas dan pelayanan, Bank DKI terbukti
mampu meningkatkan kepercayaan nasabah. Jumlah simpanan
nasabah naik sebesar 26,40% menjadi Rp12,23 triliun, yang
mencerminkan kenaikan sebesar Rp2,55 triliun dari Rp9,68
triliun di tahun sebelumnya.
In line the innovations that Bank DKI continue to develop,
and Improvements in services and facilities, Bank DKI proved
able to increase customersí trusts, as reflected in the 26.40%
increase in customer deposits, amounting to Rp12.23 trillion, a
Rp2.55 trillion increase from Rp9.68 trillion in the previous year.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
173
Kenaikan terbesar terjadi pada deposito berjangka, deposito
meningkat sebesar 78,95% dari Rp2,06 triliun pada tahun 2008
menjadi Rp3,68 triliun pada tahun 2009.
The most significant increase occurred in time deposits, which
increased by 78.95% to Rp3.68 trillion in 2009 from Rp2.06
trillion in 2008.
Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain menurun (33,141%) dari Rp1,05
triliun pada tahun 2008 menjadi Rp700,47 miliar pada tahun
sebelumnya. Penurunan terutama disebabkan penurunan
saldo Call Money dari Rp1,04 triliun menjadi Rp644,27 miliar.
Penurunan Call Money sedikit banyak disebabkan turunnya
tingkat bunga rata-rata per tahun Call Money secara signifikan
dari 8,95% di tahun 2008 menjadi kisaran 2,66% - 6,45%.
Placement from Other Banks
Placements from other banks decreased 33.141% from
Rp1.05 trillion in 2008 to Rp700.47 billion the following year..
The decrease was mainly attributed to the decrease in Call
Money from Rp1.04 trillion to Rp644.27 billion, which more
or less was the result of significantly lower annual interest
rates for Call Money from 8.95% in 2008 to a range of 2.66%
- 6.45%.
Surat Berharga yang Diterbitkan
Obligasi Bank DKI IV yang diterbitkan pada tahun 2004 sebesar
Rp700 miliar telah jatuh tempo pada tahun 2009 dan dibeli
kembali (buy back) pada tahun 2008 di pasar sekunder dengan
nilai Rp253,5 miliar. Obligasi Bank DKI IV ini mempunyai suku
bunga tetap sebesar 12,5% per tahun. Pada akhir 2008 obligasi
ini mempunyai peringkat idA- dari Pefindo.
Bonds
The Bank DKI Bonds IV which were issued in 2004 with a value
of Rp700 billion, matured in 2009 and were bought back in
2008 in the secondary market at a value of Rp253.5 billion. The
Bank DKI Bonds IV had a fixed annual interest rate of 12.5%. At
year-end 2008, the bonds were rated idA- by Pefindo.
Pada tahun 2008, Bank DKI menerbitkan Obligasi Bank DKI
V sebesar Rp425 miliar, berjangka waktu lima tahun dengan
tingkat bunga tetap sebesar 11,25% per tahun. Obligasi ini
berperingkat idA-(Pefindo) berturut-turut di akhir tahun 2008 dan
2009, dan naik menjadi idA di Januari 2010.
In 2008, Bank DKI issued Bank DKI Bonds V totaling Rp425
billion, with a 5-year maturity period and a fixed interest rate
of 11.25% per annum. The bonds received ratings of idA(Pefindo) at year-ends 2008 and 2009, and improved to idA in
January 2010.
Masih di tahun 2008, Bank DKI menerbitkan Obligasi
Subordinasi I Bank DKI sebesar Rp325 miliar, berjangka waktu
10 tahun serta mempunyai suku bunga tetap 12,25% per tahun
untuk tahun pertama sampai tahun ke-lima dan sebesar 22,25%
per tahun untuk tahun ke-enam sampai ke-sepuluh. Obligasi ini
berperingkat idBBB+(Pefindo) berturut-turut di akhir tahun 2008
dan 2009, dan naik menjadi idA- di Januari 2010.
Still in 2008, Bank DKI issued Subordinated Bonds I valued at
Rp325 billion with a term of 10 years and 12.25% fixed interest
rate per annum for the first year up to the fifth year and 22.25%
per annum for the sixth year up to the tenth year. These bonds
were rated idBBB+ (Pefindo) in 2008 and 2009, and improved
to idA- in January 2010.
Terkait dengan obligasi-obligasi di atas Bank DKI telah
membayar kewajiban pembayaran bunga obligasi untuk tahun
2008 sebesar Rp123,38 miliar dan untuk tahun 2009 sebesar
Rp115,53 miliar. Sedangkan bunga yang telah dibebankan untuk
adalah Rp129,94 miliar untuk tahun 2008 dan Rp113,52 miliar
untuk tahun 2009.
Related to that bonds, Bank DKI met its obligations to pay
interests in 2008 amounting to Rp123.38 billion and Rp115.53
billion in 2009. Whereas interest payables for these bonds were
Rp129.94 billion for 2008 and Rp113.53 billion for 2009.
Pinjaman yang Diterima
Pada akhir tahun 2009, Bank DKI membukukan Rp210,31 miliar
sebagai pinjaman yang diterimanya. Angka ini turun (26,60%)
dari angka pinjaman yang diterima setahun sebelumnya.
Penurunan ini terutama disebakan penurunan pinjaman
sindikasi dari beberapa bank dengan Standard Chartered Bank
(Jakarta) sebagai agen pembayaran dan agen surat berharga.
Borrowings
Bank DKI posted Rp210.31 billion in borrowings at year-end
2009, which was 26.60% lower than the previous year. The
decrease was largely attributed to lower syndicated borrowing
from a number of banks with Standard Chartered Bank (Jakarta)
acting as the agent for reimbursement and securities.
Pinjaman sindikasi ini diperoleh sejak tahun 2007 dan akan
jatuh tempo pada tahun 2010. Tujuan pinjaman ini adalah untuk
disalurkan pada nasabah unit Syariah yang berorientasi ekspor
atau nasabah yang memiliki pendapatan dalam mata uang
asing.
The syndicated borrowing was obtained in 2007 and due to
mature in 2010. The purpose of this borrowing was to provide
funding for customers of the Sharia unit, who were exportoriented or have incomes in foreign currencies.
174
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Hutang Pajak
Hutang pajak tahun 2009 turun dari Rp34,05 miliar menjadi
Rp27,49 miliar atau turun (19,27%). Penurunan antara lain
disebakan tidak terdapatnya hutan PPh pasal 25 – Wapu dimana
pada tahun 2008 tercatat sebesar Rp5,11 miliar.
Taxes Payable
In 2009, Bank DKI posted a 19.27% decrease in its taxes
payable from Rp34.05 billion to Rp27.49 billion, which among
others was attributable to the absence of PPh article 25-Wapu
tax payables, whereas in 2008, it was posted at Rp5.11 billion.
Komitmen dan Kontinjensi
Dalam menjalankan usahanya Bank DKI memiliki komitmen dan
kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan. Pada
tahun 2009, bank DKI telah membukukan estimasi kerugian
komitmen dan kontinjensi sebesar Rp4,84 miliar, lebih tinggi
dari estimasi tahun 2008 sebesar Rp3,45 miliar.
Commitments and Contingencies
In conducting its business, Bank DKI has commitments and
contingencies, which does not appear in its financial reports. In
2009, Bank DKI booked an estimated loss of commitment and
contingencies of Rp4.84 billion, higher than the 2008 estimate
of Rp3.45 billion.
Beban yang Masih Harus Dibayar dan Kewajiban Lain Lain
Beban ini meningkat 1,97% dari Rp158,41 miliar pada tahun
2008 menjadi Rp161,54 miliar pada tahun 2009. Peningkatan
kewajiban operasional bank yang masih harus dibayar mencapai
99,99%, yaitu semula Rp6,66 miliar di tahun 2008 menjadi
Rp13,32 miliar satu tahun berikutnya.
Accrued Expenses and Other Expenses
This expense increased by 1.97% from Rp158.41 billion in 2008
to Rp161.54 billion in 2009. The increase in accrued operating
expense reached 99.99%, namely from Rp6.66 billion in 2008
to 13.32 billion the following year.
Jumlah Kewajiban
Secara keseluruhan, jumlah kewajiban Bank DKI meningkat
13,35% menjadi Rp14,43 triliun dari Rp12,73 triliun kewajiban
tahun 2008.
Total Liabilities
Overall, Bank DKI liabilities increased by 13.35% to Rp14.43
trillion from the 2008 liabilities of Rp12.73 trillion.
Kemampuan Membayar Kewajiban
Secara keseluruhan selisih jumlah aset lancar dan kewajiban
Bank DKI menunjukkan angka positif, yaitu Rp1,3 triliun, namun
angka negatif (defisit) ditunjukkan pada tiga bulan pertama.
Hal ini menunjukkan adanya maturity gap pada tiga bulan awal
dengan total defisit Rp7,63 triliun.
Current Liabilities
In general, the balance of Bank DKI current assets and liabilities
indicated a positive figure of Rp1.3 trillion, although the ratio
was posted as negative the first three months. This indicated a
maturity gap during the first three months with a total deficit of
Rp7.63 trillion.
Bank DKI telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi
maturity gap sebagai berikut:
1. Mengurangi penanaman dana pada portofolio surat-surat
berharga investasi yang bersifat jangka panjang.
2. Mencari sumber dana jangka panjang dan menengah baru
antara lain dengan menerbitkan obligasi baru atau mencari
pinjaman interbank jangka panjang atau menengah.
Bank DKI took the following measures to solve this maturity
gap:
1. Reduced investments in its long term securities portfolio.
2. Seeked new long and medium term sources of fund,
among others through the issuance of new bonds or
securing long or medium term interbank borrowings.
Dengan langkah-langkah tersebut diharapkan likuiditas Bank
DKI tetap berada pada posisi yang sehat untuk menjalankan
kegiatan usaha perbankannya dengan baik.
These measures were expected to ensure healthy liquidity so
that Bank DKI would fare well in its banking business.
Uang Muka Setoran Modal Saham
Uang muka setoran modal saham merupakan setoran yang
dilakukan oleh pemegang saham untuk penambahan modal
selama tahun berjalan, tetapi belum dikuatkan melalui
pelaksanaan RUPS dan mendapatkan persetujuan dari Menteri
Hukum dan HAM, sehingga belum bisa diklasifikasikan sebagai
modal saham disetor.
Paid-In Capital
Paid-in capital is the amount paid by shareholders as additional
capital during a fiscal year but yet to be endorsed by an AGM
nor obtained approval of the Minister of Justice and Human
Rights, hence cannot be classified as paid-up capital.
Sesuai dengan Berita Acara RUPSLB yang diaktakan pada
tanggal 8 Mei 2009, setoran modal ini berasal dari hasil
penagihan kredit hapus buku Juni 1999 sebesar Rp19,89 miliar
In accordance with the AGM minutes of meeting that was
notarized on 8 May 2009, this paid-up capital was the proceeds
from recovered loans written-off in June 1999 amounting to
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
175
namun baru disetor ke Bank DKI sebesar Rp10,83 miliar. Hal
tersebut sesuai dengan keputusan Gubernur Provinsi DKI
No. 1814/2009 tanggal 3 Desember 2009.
Rp19.89 billion of which, only Rp10.83 billion had already
been paid to Bank DKI. That is in accordance with Governors
of the DKI Jakarta Province Decree No. 1814/2009 dated
3 December 2009.
Saldo Laba yang Telah Ditentukan Penggunaannya
Berdasarkan hasil RUPS Bank DKI pada tanggal 8 Mei 2009,
para pemegang saham menyetujui penggunaan laba setelah
pajak tahun 2008 sebagai:
1. Dividen pemegang saham sebesar Rp54,09 miliar.
2. Cadangan sebesar Rp59,32 yang terdiri dari cadangan
umum sebesar Rp44,32 miliar dan cadangan tujuan sebesar
Rp15 miliar.
3. Tantiem dan bonus karyawan sebesar Rp36 miliar.
4. Dana kesejahteraan sebesar Rp3 miliar.
Appropriation of Net Income
Appropriation of Net Income Pursuant to the resolutions
adopted in the Bank DKI AGM on 8 May 2009, the shareholders
agreed that net income after tax from 2008 be appropriated for:
1. Shareholders dividends amounting to Rp54.09 billion.
2. Reserve allocation of Rp59.32 billion, consisting of general
reserve amounting to Rp44.32 billion and appropriated
reserve of Rp15 billion.
3. Tantiem and bonus for employees amounting to Rp36
billion.
4. Welfare fund of Rp3 billion.
Ekuitas
Peningkatan Saldo Laba yang Belum Ditentukan
Penggunaannya serta merta meningkatkan Jumlah Ekuitas
sebanyak 11,63% dari Rp812,33 miliar pada tahun 2008,
menjadi Rp906,76 miliar pada tahun 2009.
Equities
The increase in Unappropriated Income had its direct impact
on the increase in Equities by 11.63% from Rp812.33 billion in
2008 to Rp906.76 billion in 2009.
Rasio-Rasio Keuangan
Financial Ratios
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR)
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 3/21/PBI tanggal
13 Desember 2001 mewajibkan perbankan Indonesia
mempertahankan rasio kewajiban penyediaan modal minimum
sebesar 8%. Pada tahun 2009, Bank DKI menunjukan CAR yang
sehat di angka 15,13% untuk CAR dengan memperhitungkan
risiko kredit dan 13,67% untuk CAR yang memperhitungkan
risiko kredit dan pasar.
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Bank Indonesia Regulation No. 3/21/PBI dated
13 December 2001 makes it mandatory for the Indonesian
banking industry to maintain a minimum capital adequacy ratio
of 8%. In 2009, Bank DKI posted a healthy CAR of 15.13% for
loan risk weighted CAR and 13.67% for loan and market risk
weighted CAR.
Rasio Aset Produktif Terhadap Jumlah Aset
The Ratio of The Earning Assets before The Allowance for
Possible Losses to Total Assets
2008 (%) 2009 (%)
Giro pada Bank lain, tidak termasuk Giro Non Performing
0,34
1,68
Current Accounts with Other Banks
Penempatan pada Bank lain dan Bank Indonesia, tidak termasuk
4,88
13,81
Placements with Other Banks and Bank Indonesia,
penempatan Non Performing
Excluding Non-Performing Accounts
Efek-efek, tidak termasuk Efek-efek Non Performing
37,01
29,18
Kredit yang Diberikan, tidak termasuk Kredit Non Performing
45,49
43,01
Loans, Excluding Non Performing Accounts
0,01
0,01
Investment in Shares of Stock, Excluding Non Performing
Penyertaan Saham, tidak termasuk Investasi Saham Non
Accounts
Performing
Jumlah Aset Produktif
176
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Securities, Excluding Non Performing Accounts
85,64
87,69
Total Earning Assets
Rasio Keuangan Penting Lainnya
Others Important Financial Ratios
2008 (%)
2009 (%)
Non Performing Loan (NPL) Bank - Net
2,05
3,26
Non Performing Loan (NPL) Bank - Net
Non Performing Loan (NPL) Bank - Gross
4,92
5,76
Non Performing Loan (NPL) Bank - Gross
89,71
88,46
Operational Expenses on Operational Income (BOPO)
Net Interest Margin (NIM)
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
6,22
6,14
Net Interest Margin (NIM)
Return on Assets (ROA)
1,41
1,41
Return on Assets (ROA)
Return on Equity (ROE)
15,04
17,00
Return on Equity (ROE)
9,75
7,50
Net Open Position
66,98
57,25
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Posisi Devisa Neto (PDN)
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
177
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan
Responsibility for Annual Reporting
Laporan Tahunan ini, beserta laporan keuangan dan informasi
lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen
PT Bank DKI dan telah disetujui oleh anggota Dewan Komisaris
dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masingmasing di bawah ini.
This Annual Report including the audited financial report and
related information are the responsibility of the Management
of PT Bank DKI and have been approved by members of the
Board of Commissioners and the Board of Directors whose
signatures appear below.
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
Mara Oloan Siregar
Hasan Basri Saleh
Sukri Bey
Komisaris Utama
President Commissioner
Komisaris
Commissioner
Komisaris
Commissioner
DIREKSI
Board of Directors
Winny Erwindia
Aris Anwari
Direktur Utama
President Director
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
Ilhamsyah Joenoes
Mamad Sachroni
Direktur Operasional
Operational Director
Direktur Keuangan
Finance Director
178
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Laporan Keuangan
Financial Statement
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
180
Laporan Tahunan 2009
Halaman ini sengaja dikosongkan
182
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
183
184
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
R.1/046/03/10
PT BANK DKI
NERACA
PER 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2009
2008
2.a, 2.s, 3
2.a, 2.c, 2.s, 4
529.314.823.675
671.307.425.872
397.591.193.162
501.322.580.385
2.d, 2.i, 2.s, 5
254.658.756.591
39.078.698.060
2.e, 2.i, 2.s, 6
2.113.768.520.986
661.167.272.156
2.f, 2.i, 2.s, 7
4.469.838.274.500
5.005.405.832.993
148.040.334.915
277.151.136.620
2.h, 2.i, 9
6.763.916.531.946
6.242.410.434.621
2.b, 33
5.902.607.618
6.769.819.139.564
5.064.117.558
6.247.474.552.179
917.334.000
917.334.000
180.664.519.577
22.928.618.151
1.228.771.982
151.449.783.902
10.310.541.337
16.837.964.936
171.453.982.571
20.800.287.825
6.032.566.180
178.347.650.000
14.992.801.471
25.428.612.820
15.341.084.809.988
13.547.164.500.422
ASET
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
setelah dikurangi penyisihan kerugian
per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing
sebesar Rp 8.154.983.439 dan Rp 6.705.236.895
Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
setelah dikurangi penyisihan kerugian
per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing
sebesar Rp 5.350.000.000 dan Rp 563.497.000
Efek-efek
setelah dikurangi penyisihan kerugian
per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing
sebesar Rp 7.705.181.873 dan Rp 8.708.369.187
Efek yang Dibeli dengan Janji
Dijual Kembali (Reverse Repo)
Kredit yang Diberikan
Pihak Ketiga
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
setelah dikurangi penyisihan kerugian
per 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing
sebesar Rp 233.685.960.389
dan Rp 229.908.493.326
Jumlah Kredit yang Diberikan
Penyertaan Saham
setelah dikurangi penyisihan kerugian per
31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing
sebesar Rp 9.266.000
Aset Tetap
setelah dikurangi akumulasi penyusutan
per 31 Desember 2009 dan 2008
masing-masing sebesar
Rp 138.130.317.169 dan Rp 120.651.815.585
Aset Pajak Tangguhan
Uang Muka Pajak
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Biaya Dibayar Dimuka
Aset Lain-lain
2.g, 8
2.i, 2.j, 10
2.k, 11
2.t, 20.d
2.t, 20.a
12
2.l
2.m, 13
JUMLAH ASET
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
i
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
185
R.1/046/03/10
PT BANK DKI
N E R A C A (Lanjutan)
PER 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2009
2008
348.175.713.196
334.024.568.972
12.212.260.313.757
21.911.117.944
700.473.654.249
747.280.862.371
210.307.724.494
27.486.631.248
4.887.777.860
-
9.659.352.930.633
19.547.851.816
1.047.330.383.803
1.192.132.491.543
286.535.199.057
34.046.031.895
3.454.729.609
-
161.539.836.847
158.414.606.068
14.434.323.631.966
12.734.838.793.396
21
600.325.000.000
600.325.000.000
22
23
10.835.429.782
866.832
134.880.376.657
20.028.256.154
140.692.115.429
90.563.376.657
5.028.256.154
116.408.207.383
906.761.178.022
812.325.707.026
15.341.084.809.988
13.547.164.500.422
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
Kewajiban Segera
Simpanan Nasabah
Pihak Ketiga
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Simpanan dari Bank Lain
Surat Berharga yang Diterbitkan
Pinjaman yang Diterima
Hutang Pajak
Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
Kewajiban Manfaat Imbalan Kerja
Beban yang Masih Harus Dibayar dan
Kewajiban Lain-lain
14
2.n, 15
2.b, 33
2.o, 16
2.p, 17
18
2.t, 20.b
2.i, 34
2.u, 31
19
Jumlah Kewajiban
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham
Modal dasar - 1.500.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Seri A 200.000 lembar saham
dan Seri B 400.325 lembar saham
Modal Disetor Lainnya
Uang Muka Setoran Modal
Saldo Laba yang Telah Ditentukan Penggunaannya
Cadangan Umum
Cadangan Khusus
Saldo Laba yang Belum Ditentukan Penggunaannya
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
ii
186
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
R.1/046/03/10
PT BANK DKI
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali laba bersih per saham dasar)
Catatan
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Bunga
Provisi dan Komisi
Jumlah Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Bunga
Provisi dan Komisi
Jumlah Beban Bunga
2008
2.q, 24
2.r
1.587.926.215.042
73.284.334.348
1.661.210.549.390
1.391.071.268.628
33.965.639.935
1.425.036.908.563
2.q, 25
2.r
858.927.378.161
14.700.000
858.942.078.161
752.613.923.402
10.500.000
752.624.423.402
802.268.471.229
672.412.485.161
Pendapatan Bunga - Bersih
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
Provisi dan Komisi selain dari Pemberian Kredit
Keuntungan (Kerugian) Transaksi Mata Uang Asing - Bersih
Keuntungan (Kerugian) Penilaian Efek yang Diperdagangkan
yang Belum Direalisasi - Bersih
Keuntungan Penjualan Efek - Bersih
Lain-lain - Bersih
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
Beban Penyisihan Kerugian atas Aktiva Produktif
Beban (Pemulihan) Estimasi Kerugian Komitmen
dan Kontinjensi
2009
2.s
2.f
26
2.i, 27
2.i
16.187.641.391
3.313.536.124
12.695.327.900
(176.493.885)
(752.342.148)
21.892.423.502
67.573.662.861
108.214.921.729
33.020.025.772
708.708.449
17.703.551.154
61.655.508.882
92.586.602.500
53.987.207.049
1.059.452.986
1.104.887.153
153.460.889.861
386.144.970.937
27.112.644.626
105.509.387.513
126.441.187.829
322.749.736.298
28.507.124.342
75.987.850.054
Jumlah Beban Operasional Lainnya
672.227.892.937
553.685.898.523
LABA OPERASIONAL
204.176.021.263
156.221.094.936
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
Umum dan Administrasi
Tenaga Kerja
Promosi
Lain-lain
28
2.u, 29
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH
30
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Kini
Tangguhan
2.t, 20.c
2.t, 20.d
LABA BERSIH
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2.v
(2.991.343.840)
15.726.525.421
201.184.677.423
171.947.620.358
(62.620.892.320)
2.128.330.326
(60.492.561.994)
(60.985.209.500)
5.445.796.525
(55.539.412.975)
140.692.115.429
116.408.207.383
234.360
193.909
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
iii
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
187
188
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
SALDO PER 31 DESEMBER 2009
Pembagian Laba:
Dividen
Cadangan Umum
Cadangan Khusus
Dana Kesejahteraan
Uang Muka Setoran Modal
Selisih Penilaian Nilai Wajar Efek yang Tersedia untuk Dijual
Laba Bersih
SALDO PER 31 DESEMBER 2008
Pembagian Laba:
Dividen
Cadangan Umum
Cadangan Khusus
Dana Kesejahteraan
Uang Muka Setoran Modal
Selisih Penilaian Nilai Wajar Efek yang Tersedia untuk Dijual
Laba Bersih
SALDO PER 31 DESEMBER 2007
R.1/046/03/10
23
23
23
23
22
2.f
23
23
23
23
22
2.f
Catatan
10.835.429.782
10.834.562.950
-
866.832
-
866.832
Tambahan
Modal
Disetor
-
-
-
-
-
-
Selisih Penilaian
Nilai Wajar Efek
yang Tersedia
untuk Dijual
-
134.880.376.657
iv
44.317.000.000
-
90.563.376.657
20.000.000.000
-
70.563.376.657
20.028.256.154
15.000.000.000
-
5.028.256.154
1.000.000.000
-
4.028.256.154
Saldo Laba yang telah
Ditentukan Penggunaannya
Cadangan
Cadangan
Umum
Khusus
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
600.325.000.000
-
600.325.000.000
-
600.325.000.000
Modal Saham
Ditempatkan
dan
Disetor Penuh
(Disajikan dalam Rupiah)
PT BANK DKI
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
140.692.115.429
140.692.115.429
(54.091.000.000)
(44.317.000.000)
(15.000.000.000)
(3.000.207.382)
-
116.408.207.383
(51.091.000.000)
(20.000.000.000)
(1.000.000.000)
(299.965.416)
116.408.207.383
72.390.965.416
Saldo Laba
yang belum
Ditentukan
Penggunaannya
906.761.178.022
(54.091.000.000)
(3.000.207.382)
10.834.562.950
140.692.115.429
812.325.707.026
(51.091.000.000)
(299.965.416)
116.408.207.383
747.308.465.058
Jumlah
Ekuitas
R.1/046/03/10
PT BANK DKI
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2009 DAN 2008
(Disajikan dalam Rupiah)
2009
ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK)
AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Bunga
Penerimaan Provisi dan Komisi
Penerimaan Kredit Hapus Buku
Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih
Beban Bunga, Provisi dan Komisi
Pembayaran kepada direksi dan karyawan
Pembayaran Pajak Penghasilan
Beban Operasional Lainnya - Bersih
Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan (Beban) Non Operasional Lainnya
Laba sebelum Perubahan Aset dan Kewajiban Operasional
Perubahan Aset dan Kewajiban Operasional
Penurunan (Kenaikan) pada:
Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Efek-efek
Kredit yang Diberikan
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Aset Lain-lain
Kenaikan (Penurunan) pada:
Kewajiban Segera
Giro
Tabungan
Deposito Berjangka
Surat Berharga yang Diterbitkan
Kewajiban Lainnya
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK)
AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aset Tetap
Penjualan Aset Tetap
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK)
AKTIVITAS PENDANAAN
Pinjaman yang Diterima
Uang Muka Setoran Modal
Pembagian Laba:
Pembayaran Dividen
Pembentukan Cadangan Khusus
Dana Kesejahteraan
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
1.420.131.301.926
73.284.334.348
16.345.129.214
3.313.536.124
(830.684.050.090)
(321.380.637.741)
(55.829.356.000)
(264.544.424.509)
104.901.385.606
(8.584.168.367)
136.953.050.509
1.391.071.268.628
33.965.639.935
28.137.613.476
11.450.268.517
(752.624.423.402)
(322.749.736.298)
(60.985.209.500)
(248.051.235.298)
92.854.099.433
(2.864.392.061)
170.203.893.430
(1.457.387.751.830)
665.681.547.512
(549.110.823.318)
4.682.260.134
187.034.963.829
1.167.936.538.756
(1.777.680.672.650)
(1.519.925.628.357)
(54.525.407.552)
64.388.389.201
(5.613.188.972)
699.717.823.214
230.626.251.514
1.278.069.844.971
(444.851.629.172)
(83.483.734.259)
662.318.614.133
(614.243.053.620)
1.673.055.498.556
345.463.533.711
384.424.891.234
689.067.630.215
(1.053.949.424.946)
(525.783.812.022)
(26.689.038.590)
5.592.824.527
(21.096.214.063)
(16.960.299.278)
(16.960.299.278)
(76.227.474.563)
10.834.562.950
220.089.026.553
-
(54.091.000.000)
(3.000.207.382)
(122.484.118.995)
(51.091.000.000)
21.000.000.000
(299.965.416)
189.698.061.137
518.738.281.075
944.697.708.502
1.463.435.989.577
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Jumlah
2008
(353.046.050.163)
1.297.743.758.665
944.697.708.502
529.314.823.675
671.307.425.872
262.813.740.030
397.591.193.162
501.322.580.385
45.783.934.955
1.463.435.989.577
944.697.708.502
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
v
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
189
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
a.
Pendirian Bank
PT Bank DKI untuk selanjutnya disebut “Bank”, semula merupakan Bank Milik Pemerintah
Daerah Propinsi DKI Jakarta berbentuk Perusahaan Daerah didirikan berdasarkan Peraturan
Daerah No. 13 tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah
dan terakhir dengan Peraturan Daerah No. 1 tahun 1993 tanggal 15 Januari 1993,
yang merubah modal dasar dari sebesar Rp 50.000.000.000 menjadi sebesar
Rp 300.000.000.000 sampai dengan tanggal 5 Mei 1999. Pada tanggal 6 Mei 1999 Bank
berubah nama, bentuk usaha dan modal dasar menjadi PT Bank DKI, dengan modal dasar
sebesar Rp 700.000.000.000. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Pemerintah Daerah
Propinsi DKI Jakarta melalui Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta No. 1 tahun 1999 tanggal
1 Pebruari 1999 dengan Akta Notaris Harun Kamil, S.H., No. 4 tanggal 6 Mei 1999 dan telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C-8270.HT.01.01.Th.99
tanggal 7 Mei 1999. Tanggal 4 Juni 1999, diumumkan dalam Berita Negara No. 45,
Tambahan No. 3283.
Ruang lingkup kegiatan Bank adalah untuk menjalankan aktivitas umum perbankan. Pada
tanggal 30 Nopember 1992, Bank memperoleh ijin untuk melakukan aktivitas sebagai bank
devisa berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No. 25/67/KEP/DIR. Pada bulan Maret 2004,
Bank mulai melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah berdasarkan surat
Bank Indonesia No.6/39/DpbS, tanggal 13 Januari 2004 tentang prinsip pembukaan kantor
cabang syariah Bank dalam aktivitas komersial Bank.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, dan yang terakhir
berdasarkan akta No. 101 yang dibuat oleh Notaris Ny Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.,
Jakarta pada tanggal 28 September 2007 tentang Penambahan modal dasar menjadi
Rp 1.500.000.000.000 dan peningkatan modal disetor yang telah mendapatkan persetujuan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
No.C-04111.HT.01.04-Th.2007 tanggal 22 Nopember 2007.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Ir. H. Djuanda III/ 7-9, Jakarta. Bank memiliki kantorkantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan ATM (Automatic Teller
Machine/Anjungan Tunai Mandiri) sebagai berikut:
Kantor Cabang Konvensional
Kantor Cabang Pembantu Konvensional
Kantor Kas Konvensional
Payment Point
Kantor Cabang Syariah
Kantor Cabang Pembantu Syariah
Kantor Kas Syariah
Layanan Syariah
ATM
1
190
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2009
2008
13
31
74
30
2
3
6
36
131
11
30
70
22
2
1
5
36
72
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
b.
Penawaran Umum Obligasi Bank
Pada tahun 2004, Bank menerbitkan Obligasi IV (empat) untuk tujuan pendanaan, dengan
tingkat bunga tetap sebesar 12,50% untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan telah dicatat
pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya), yang telah dilunasi pada saat jatuh
tempo tahun 2009.
Pada tahun 2008, Bank menerbitkan obligasi V (lima) sebesar Rp 425.000.000.000 dengan
tingkat bunga tetap sebesar 11,25% untuk jangka waktu 5 (lima) tahun akan jatuh tempo
tahun 2013, dan obligasi subordinasi I (satu) sebesar Rp 325.000.000.000 dengan tingkat
bunga tetap sebesar 12,25% untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun jatuh tempo 2018
dengan opsi beli tahun ke 5 (lima) sejak tanggal emisi obligasi,yaitu tahun 2013 .
c.
Dewan Komisaris dan Direksi
Susunan Dewan Komisaris yang menjabat pada tanggal 31 Desember 2009 diangkat
berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 21 Agustus 2009, yang
risalah rapatnya didokumentasikan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.,
No. 47 tanggal 21 Agustus 2009, susunan Dewan Komisaris Bank pada tanggal 31 Desember
2009, adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama*)
Komisaris*)
Komisaris
*)
: Mara Oloan Siregar
: Hasan Basri Saleh
: Sukri Bey
Pejabat sementara (caretaker)
Pengangkatan Sdr Sukri Bey sebagai komisaris telah mendapat persetujuan Bank Indonesia
sesuai surat No. 11/1/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 22 Januari 2009.
Susunan Dewan Komisaris Bank yang menjabat pada tanggal 31 Desember 2008, diangkat
berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 20 Juni 2008, yang
risalah rapatnya didokumentasikan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.,
No. 71 tanggal 20 Juni 2008 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama
Komisaris*)
Komisaris**)
*)
**)
: Suryo Danisworo
: Idris Kadir
: Joni Mulyanto
Merangkap sebagai komite audit dan komite remunerasi dan nominasi.
Merangkap sebagai komite pemantau resiko dan komite remunerasi dan nominasi.
Susunan Dewan Direksi Bank yang menjabat pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 diangkat
berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 30 Januari 2006 yang risalah
rapatnya masing-masing didokumentasikan dalam Akta Notaris Ny. Aulia Taufani, S.H., No.
153, tanggal 30 Januari 2006,, adalah sebagai berikut:
2
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
191
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
Dewan Direksi:
Direktur Utama
Direktur Kepatuhan
Direktur Pemasaran
Direktur Keuangan
Direktur Operasional
d.
:
:
:
:
:
Winny Erwindia
Aris Anwari
Muhamad Irfandi
Mamad Sachroni
Ilhamsyah Joenoes
KOMITE AUDIT, KOMITE PEMANTAU RISIKO DAN KOMITE REMUNERASI DAN
NOMINASI
Susunan Komite Audit tahun 2009 belum ada sedangkan susunan Komite Audit tahun
2008 diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 108 Tahun 2006 tanggal
25 September 2006 tentang Pengangkatan Komite Audit, dengan susunan Komite Audit
adalah sebagai berikut:
Komite Audit:
Ketua *)
Anggota
Anggota
*)
2009
----
2008
Idris Kadir
E. Mokhamad Ikhsan
Syaiful Arief
Merangkap sebagai komisaris independen, komite audit dan komite remunerasi dan nominasi.
Susunan Komite Pemantau Risiko tahun 2009 belum ada sedangkan susunan Komite
Pemantau Risiko tahun 2008 diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 50A tanggal
14 April 2008, tentang Perubahan Komite Pemantau Risiko, dengan susunan Komite
Pemantau Risiko Bank adalah sebagai berikut:
Komite Pemantau Risiko:
Ketua *)
Anggota
Anggota
*)
2009
----
2008
Joni Mulyanto
Achmad Shalihin
Setia Dharma
Merangkap sebagai komisaris independen dan komite remunerasi dan nominasi.
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi tahun 2009 belum ada sedangkan susunan Komite
Remunerasi dan Nominasi tahun 2008 diangkat berdasarkan Keputusan Direksi Perseroan
No. 88 tahun 2007 tanggal 21 Juni 2007 tentang Pengangkatan Komite Remunerasi dan
Nominasi jo Keputusan Direksi No. 116 tahun 2007 tanggal 3 Agustus 2007 tentang
perubahan Komite Remunerasi dan Nominasi, dengan susunan Komite Remunerasi dan
Nominasi Bank adalah sebagai berikut:
3
192
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (Lanjutan)
Komite Remunerasi dan
Nominasi:
Ketua *)
Anggota **)
Anggota
*)
**)
2009
----
2008
Joni Mulyanto
Idris Kadir
Eni Rantih
Merangkap sebagai komite komisaris independen dan komite pemantau risiko.
Merangkap sebagai komisaris independen dan komite audit.
Masa tugas Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi telah
berakhir tanggal 22 Agustus 2009. Sampai dengan 31 Desember 2009 belum terbentuk komite
baru.
Bank mempunyai 1.701 dan 1.635 karyawan tetap dan kontrak pada tanggal 31 Desember
2009 dan 2008 (tidak diaudit).
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 31 (Revisi tahun 2000), prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,
Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) Revisi 2001 yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia dan Institut Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan serta pedoman Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No.VIII.G.7 tentang "Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan" yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan sesuai dengan praktik-praktik perbankan dan
pedoman akuntansi serta pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Untuk Bank yang beroperasi dalam bidang perbankan dengan prinsip syariah, laporan
keuangan disajikan berdasarkan dengan PSAK 101, 102, 103, 104, 105, 106, 107, PSAK 59
tentang “Akuntansi Perbankan Syariah” yang masih berlaku, dan Pedoman Akuntansi
Perbankan Syariah 2003 (PAPSI) yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia.
Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep dasar akrual dan biaya historis, kecuali
untuk surat berharga tertentu yang dinilai berdasarkan discounted cash flow, aset tetap
tertentu yang dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah dan investasi saham
tertentu yang dicatat dengan metode biaya (cost method).
4
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
193
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dimodifikasi (modified
direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan kecuali untuk beberapa arus kas dalam aktivitas operasi yang disusun dengan
menggunakan metode tidak langsung. Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak
memerlukan penggunaan kas atau setara kas, dikeluarkan dari laporan arus kas. Untuk
penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia serta
giro pada bank lain.
b.
Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Bank melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa
berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, tentang "Pengungkapan
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa". Semua transaksi yang signifikan dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan
sedangkan transaksi antara Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lainnya tidak
perlu diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa.
Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan
dengan atau tidak dengan syarat dan kondisi normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak
yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada laporan keuangan.
c.
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Indonesia adalah penanaman dana Bank pada Bank Indonesia dalam rangka
memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 18 Oktober 2008 dan PBI
No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 mengenai Giro Wajib Minimum (selanjutnya
disebut GWM) dan SE Bank Indonesia No. 11/29/DPNP tanggal 16 Oktober 2009 perihal
perhitungan GWM sekunder dalam rupiah.
Giro Wajib Minimum adalah jumlah dana minimum yang wajib dipelihara oleh Bank yang
besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari dana pihak ketiga
yang terdiri dari GWM utama dan GWM sekunder.
GWM utama adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo
rekening giro pada Bank Indonesia yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 5% dari dana
pihak ketiga dalam rupiah dan sebesar 1% dari dana pihak ketiga dalam mata uang asing.
GWM sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa sertifikat
Bank Indonesia, Surat Utang Negara dan/atau excess reserve yang besarnya ditetapkan oleh
Bank Indonesia sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam rupiah.
d.
Giro pada Bank Lain
Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian.
e.
Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Penempatan pada Bank Lain merupakan penempatan dalam bentuk call money dan deposito.
Penempatan pada Bank Lain dinyatakan sebesar saldo masing-masing penempatan dikurangi
dengan penyisihan kerugian.
5
194
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia dan Fasilitas
Simpanan Bank Indonesia Syariah dan dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi
pendapatan bunga (diskonto) yang belum diamortisasi.
f.
Efek-efek
Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, obligasi (termasuk Obligasi Pemerintah),
reksadana yang diperdagangkan di pasar uang dan obligasi yang tercatat pada bursa efek.
Sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 1999), "Akuntansi Investasi Efek Tertentu", efek-efek
dinyatakan berdasarkan klasifikasi sebagai berikut:
i.
Efek yang diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar efek dikreditkan atau
dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan;
ii.
Efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar efek disajikan
sebagai komponen dalam ekuitas; dan
iii.
Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo, dimana Bank bermaksud dan mempunyai
kemampuan untuk memiliki hingga jatuh tempo, dinyatakan sebesar biaya perolehan,
disesuaikan dengan amortisasi premi atau diskonto.
Efek yang dipindahkan klasifikasinya dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal pemindahan.
Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar
efek pada tanggal pemindahan dicatat sebagai berikut:
i.
ii.
iii.
iv.
Untuk efek yang dipindahkan dari klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasi pada saat pemindahan namun yang sebelumnya telah
dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan tidak dihapus;
Untuk efek yang dipindahkan ke klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasi pada saat pemindahan dikreditkan atau dibebankan pada laporan
laba rugi tahun berjalan pada saat tersebut;
Untuk efek yang dipindahkan dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke klasifikasi
tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal
pemindahan disajikan sebagai komponen terpisah dari ekuitas; dan
Untuk efek yang dipindahkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual ke klasifikasi dimiliki
hingga jatuh tempo, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal
pemindahan tetap dilaporkan dalam komponen terpisah dari ekuitas namun diamortisasi
dengan cara yang konsisten seperti amortisasi premi atau diskonto selama sisa umur
efek sebagai penyesuaian atas pendapatan bunga.
Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku.
Penurunan nilai wajar setiap efek yang dimiliki hingga jatuh tempo di bawah biaya
perolehannya, selain yang bersifat sementara, diakui sebagai kerugian pada laporan laba rugi
tahun berjalan.
6
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
195
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Keuntungan dan kerugian yang direalisasi dari penjualan efek-efek diakui atau dibebankan
dalam laporan laba rugi tahun berjalan berdasarkan selisih antar nilai jual dan nilai tercatat.
Obligasi sendiri yang dibeli disajikan sebagai pengurang utang obligasi. Pendapatan bunga
yang dihasilkan dari obligasi sendiri yang dibeli Bank disajikan sebagai pengurang atas biaya
bunga utang obligasi.
g.
Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar
harga jual kembali efek yang bersangkutan yaitu harga beli ditambah selisih antara harga beli
dan harga jual kembali, dan penyisihan kerugian. Selisih antara harga beli dan harga jual
kembali tersebut diamortisasi sebagai pendapatan selama periode sejak efek dibeli hingga
dijual kembali.
h.
Kredit yang Diberikan
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan debitur yang
mewajibkan debitur untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan
bunga.
Untuk kredit yang direstrukturisasi, jumlah kredit sudah termasuk bunga dan biaya lain yang
dikonversi menjadi pokok kredit.
Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Kredit yang diberikan dalam rangka pembiayaan bersama (pinjaman sindikasi), pinjaman
kelolaan dan penerusan pinjaman, dinyatakan sebesar pokok pinjaman yang diberikan sesuai
dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Bank juga melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah, sehingga termasuk di
dalam kredit adalah piutang murabahah, istishna, pembiayaan mudharabah, pembiayaan
musyarakah, ijarah dan pinjaman qardh.
Piutang murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan
dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Pada akhir periode
laporan keuangan, piutang murabahah diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu
saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan piutang diragukan. Margin murabahah
ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang murabahah.
Istishna adalah akad penjualan antara al-mustashni (pembeli) dan as-shani (produsen yang
juga bertindak sebagai penjual). Berdasarkan akad tersebut, pembeli menugasi produsen
untuk membuat atau mengadakan al-mashnu’ (barang pesanan) sesuai spesifikasi yang
disyaratkan pembeli dan menjualnya dengan harga yang disepakati. Cara pembayaran dapat
berupa pembayaran di muka, cicilan, atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu.
Pembiayaan mudharabah adalah bentuk kas diakui pada saat pembayaran sebesar jumlah
uang yang diberikan Bank kepada pengelola dana.
7
196
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Pembiayaan mudharabah yang diberikan dalam bentuk aset non-kas dinilai sebesar nilai wajar
aset non-kas. Selisih antara nilai wajar dan nilai buku aset non-kas diakui sebagai keuntungan
atau kerugian Bank pada saat penyerahan kepada pengelola dana.
Pembiayaan mudharabah yang diberikan secara bertahap diakui pada setiap tahap
pembayaran. Biaya yang terjadi akibat akad mudharabah tidak dapat diakui sebagai bagian
pembiayaan mudharabah kecuali telah disepakati bersama.
Pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi diantara para pemilik modal
(mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama
dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan,
sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal.
Pembiayaan musyarakah diakui pada saat pembayaran tunai atau penyerahan non - kas.
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara muajjir (Lessor) dengan musta’jir (Lessee) atas
ma’jur (obyek sewa) untuk mendapatkan imbalan atas barang yang disewakannya. Ijarah
Muntahiyah Bittamlik adalah perjanjian sewa suatu barang antara lessor dengan lessee yang
diakhiri dengan perpindahan hak milik obyek sewa.
Aktiva yang dijadikan sebagai objek ijarah diakui sebesar harga perolehan.
Obyek ijarah disusutkan sesuai kebijakan penyusutan aktiva sejenis, sedangkan obyek sewa
dalam ijarah muntahiyah bittamlik disusutkan sesuai masa sewa.
Pinjaman qardh adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara peminjam dan pihak yang meminjamkan
yang mewajibkan peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu.
Sumber dana pinjaman qardh dapat berasal dari intern dan ekstern bank. Sumber pinjaman
qardh yang berasal dari intern bank adalah dari ekuitas/modal bank. Sedangkan pinjaman
qardh yang berasal dari ekstern bank berasal dari dana hasil infaq, shadaqah dan sumber
dana non - halal. Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah yang dipinjamkan pada saat
terjadinya.
Kredit dengan kualitas Macet dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan kerugian pada
saat manajemen berpendapat bahwa kredit yang bersangkutan secara definitif tidak dapat
ditagih. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan
ke penyisihan kerugian kredit di neraca.
i.
Penyisihan Kerugian atas Aset Produktif dan Aset Non Produktif serta Estimasi
Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank
Indonesia, efek-efek, efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan,
tagihan akseptasi, penyertaan saham serta komitmen dan kontinjensi pada rekening
administratif yang mempunyai risiko kredit.
8
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
197
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Penyisihan umum dan khusus atas aset produktif dibentuk berdasarkan penelaahan
manajemen terhadap kualitas masing-masing aset produktif pada akhir tahun dan
pertimbangan kondisi ekonomi secara umum. Pembentukan penyisihan penghapusan aset
minimum merujuk pada ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kualitas Aset Bank
Umum yang dihitung sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.11/2/PBI/2009 tanggal
29 Januari 2009 tentang penilaian kualitas aktiva Bank Umum dan No. 9/6/PBI/2007, tanggal
30 Maret 2007, Bab V tentang Penyisihan Penghapusan Aset.
Persentase penyisihan kerugian atas aset produktif serta komitmen dan kontinjensi dikurangi
nilai agunan, kecuali untuk aset produktif dan komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan
sebagai Lancar, dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo aset produktif dan
komitmen dan kontinjensi yang bersangkutan.
PBI tersebut mengklasifikasikan aset produktif menjadi 5 (lima) kategori dengan persentase
minimum penyisihan kerugian sebagai berikut:
Klasifikasi
Persentase Minimum
Penyisihan Kerugian
Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
1%
5%
15%
50%
100%
Persentase penyisihan aset produktif diatas, diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah
dikurangi dengan nilai jaminan kas maupun jaminan bukan kas tertentu, kecuali untuk aset
yang diklasifikasikan Lancar.
Pembentukan terhadap aset lancar sebesar 1% atau cadangan umum dikecualikan untuk aset
produktif berbentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara (SUN) dan bagian
lain yang dijamin dengan agunan tunai.
Nilai jaminan/agunan yang merupakan faktor pengurang dalam perhitungan penyisihan
penghapusan aset produktif adalah agunan yang telah dinilai sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia No.11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang penilaian kualitas aktiva Bank
Umum dan No.9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 Bab V tentang Penyisihan Penghapusan
Aset pasal 48, yaitu apabila penilaian agunan dilakukan tidak melampaui jangka waktu 24
bulan dan untuk aktiva produktif dengan nilai sama dengan atau di atas Rp 5.000.000.000
dilakukan oleh penilai independen.
Aset produktif yang dihapusbuku dibebankan pada masing-masing penyisihan penghapusan
aset produktif pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif tersebut sulit untuk
tertagih kembali dan diperkirakan penyelesaiannya membutuhkan waktu relatif lama.
Penerimaan kembali dari kredit yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penyesuaian
terhadap penyisihan penghapusan aset produktif selama tahun berjalan.
9
198
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Aset produktif dengan kolektibilitas lancar dan dalam perhatian khusus sesuai dengan
peraturan Bank Indonesia digolongkan sebagai aset produktif performing. Sedangkan untuk
aset produktif dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai
aset non performing.
Batas maksimum pembentukan penyisihan penghapusan aset yang ditetapkan manajemen
Bank adalah 112,50% dari penyisihan penghapusan aset yang wajib dibentuk.
Selain itu juga Bank diwajibkan untuk melakukan penyisihan khusus atas aktiva non produktif.
Aset non produktif terdiri dari aset bank yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam
bentuk agunan yang diambilalih (AYDA), properti terbengkalai, rekening antar kantor dan
suspense account.
AYDA yang telah dilakukan penyelesaian, ditetapkan memiliki kualitas:
-
Lancar, apabila dimiliki sampai dengan 1 (satu) tahun;
Kurang Lancar, apabila dimiliki lebih dari 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga)
tahun;
Diragukan, apabila dimiliki lebih dari 3 (tiga) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun;
Macet, apabila dimiliki lebih dari 5 (lima) tahun.
Kualitas properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut:
Klasifikasi
Lancar
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Batas Waktu
Sampai dengan 1 tahun
Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun
Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
Kualitas Rekening Antar Kantor dan Suspense Account ditetapkan sebagai berikut:
-
Lancar, apabila tercatat dalam pembukuan Bank sampai dengan 180 (seratus delapan
puluh) hari.
Macet, apabila tercatat dalam pembukuan Bank lebih dari 180 (seratus delapan
puluh) hari.
Komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif antara lain terdiri dari
penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit dan fasilitas kredit yang belum
ditarik.
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi disajikan sebagai kewajiban di neraca.
10
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
199
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
j.
Penyertaan Saham
Penyertaan saham merupakan penanaman dana dalam bentuk saham untuk tujuan jangka
panjang pada perusahaan yang tidak terdaftar di bursa efek, terutama yang bergerak dalam
bidang industri jasa keuangan.
Penyertaan saham dengan persentase kepemilikan di bawah 20% yang harga pasarnya tidak
tersedia dicatat dengan metode biaya, yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan
penyisihan penurunan nilai investasi.
Penyertaan saham dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan kerugian.
k.
Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan,
kecuali hak atas tanah yang tidak disusutkan (lihat Catatan 11). Penyusutan dihitung dengan
menggunakan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut :
Gedung
Kendaraan:
Mobil
Motor
Inventaris dan peralatan
Metode
Tahun
Garis lurus (straight line method)
20
Saldo menurun berganda
8
Saldo menurun berganda
4
Saldo menurun berganda
4 dan 8
(double declining method)
(double declining method)
(double declining method)
Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang "Akuntansi Tanah", perolehan tanah setelah
tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Jumlah
biaya yang material sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah
ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan jangka waktu yang lebih pendek antara hak atas
tanah atau umur ekonomis tanah.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dan menambah nilai aset dikapitalisasi.
Nilai buku aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok
aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba
rugi tahun berjalan.
Sesuai dengan PSAK No. 48 tentang "Penurunan Nilai Aktiva", Bank menelaah nilai tercatat
aset tetapnya terhadap penurunan dan kemungkinan penurunan nilai aset tetap ke nilai wajar
apabila terdapat kejadian atau perubahan kondisi sebagaimana dijelaskan dalam PSAK
No. 48, yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tidak dapat dipulihkan
sepenuhnya. Selisih lebih antara nilai tercatat aset tetap dengan taksiran jumlah yang dapat
diperoleh kembali dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
11
200
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
l.
Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line method).
m. Aset Lain-lain
Aset lain-lain terdiri dari uang muka beban, piutang pendapatan ijarah, beban ditangguhkan,
persediaan, aset properti terbengkalai dan lain-lain.
n.
Simpanan Nasabah
Simpanan nasabah terdiri dari giro, tabungan dan deposito yang dinyatakan sebesar nilai
kewajiban Bank kepada nasabah.
Giro merupakan simpanan nasabah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui
cek, pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Giro
dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro/giran.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat tertentu yang disepakati. Tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik
tabungan.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian dengan penyimpan/deposan. Deposito
berjangka dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian dengan deposan.
Sertifikat deposito dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi dengan bunga (diskonto) yang
belum diamortisasi.
o.
Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar
negeri, dalam bentuk giro, interbank call money yang jatuh tempo menurut perjanjian dan
tidak lebih dari 90 (sembilan puluh) hari, deposito berjangka dan sertifikat investasi
mudharabah antarbank. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap bank lain.
Simpanan dari bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah.
p.
Surat Berharga yang Diterbitkan
Obligasi berupa Fixed Rate Notes (FRN) yang diterbitkan oleh Bank dinyatakan sebesar nilai
nominal dikurangi dengan beban penerbitan yang ditangguhkan (beban penerbitan yang
belum diamotisasi). Beban penerbitan ditangguhkan tersebut diamortisasi selama jangka
waktu obligasi dengan metode garis lurus (straight line method). Obligasi sendiri yang dibeli
kembali disajikan sebagai pengurang hutang obligasi dan dicatat sebesar nilai nominal. Selisih
antara harga beli dan nilai buku dicatat sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun
berjalan. Pendapatan bunga yang dihasilkan dari obligasi sendiri yang dibeli kembali oleh Bank
disajikan sebagai pengurang atas biaya bunga obligasi.
12
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
201
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
q.
Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan dasar akrual, kecuali pendapatan
bunga atas kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai non
performing. Pencatatan beban bunga atas pinjaman likuiditas dari Bank Indonesia dilakukan
secara cash basis, yaitu pencatatan dilakukan oleh Bank setelah menerima nota debet dari
Bank Indonesia.
Pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (non performing
loan), bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya.
Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi dalam catatan
laporan keuangan.
Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasikan sebagai Kurang Lancar hanya diakui
sebagai pendapatan pada saat telah diterima secara tunai.
Penerimaan tunai atas kredit yang diklasifikasikan sebagai Diragukan atau Macet
dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari
pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga pada tahun berjalan.
Bunga dari non performing loan yang dikapitalisasi pada saat restrukturisasi kredit tersebut
dibukukan sebagai pendapatan bunga ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan pada
saat penerimaan. Piutang bunga atas non performing loan yang belum diterima, diungkapkan
sebagai tagihan kontinjensi dalam catatan laporan keuangan.
Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya diklasifikasikan sebagai Kurang Lancar,
Diragukan atau Macet (non performing ), serta aset-aset lainnya berpedoman pada ketentuan
Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, atau bila menurut pendapat Manajemen penerimaan
bunga dan/atau pokok diragukan.
Beban emisi obligasi, yang meliputi biaya notaris, akuntan publik, underwriter, konsultan
hukum, penilai dan biaya lain, dibukukan pada rekening "Biaya Emisi Obligasi" dan
diamortisasikan sesuai jangka waktu obligasi.
Didalam pendapatan dan beban bunga termasuk pendapatan margin dan bagi hasil serta
beban hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer dari Unit Usaha Syariah.
Pendapatan Unit Usaha Syariah terdiri dari pendapatan margin murabahah, istishna dan bagi
hasil mudharabah serta musyarakah. Pendapatan dari transaksi murabahah diakui dengan
menggunakan metode akrual.
Pendapatan dari transaksi bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui
pada saat angsuran diterima secara tunai.
Beban Unit Usaha Syariah merupakan beban bagi hasil tabungan mudharabah serta bonus
giro wadiah, yang diakui pada saat timbulnya kewajiban untuk melakukan bagi hasil sesuai
dengan nisbah yang disepakati.
13
202
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
r.
Pendapatan Provisi dan Komisi
Pendapatan provisi dan komisi yang signifikan dan berkaitan langsung dengan pemberian
kredit atau untuk suatu jangka waktu tertentu ditangguhkan dan diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line method) selama jangka waktu yang
bersangkutan. Saldo provisi dan komisi yang belum diamortisasi sehubungan dengan kredit
yang telah diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan pada saat
penyelesaian kredit. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan pemberian
kredit atau tidak untuk suatu jangka waktu tertentu diakui sebagai pendapatan pada saat
transaksi terjadi.
s.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang
berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter
dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs Spot
Reuters pada pukul 16:00 WIB. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari
transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam
mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi, kecuali apabila ditangguhkan pada bagian
ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat.
Selisih penjabaran mata uang asing atas efek utang dan aset moneter lainnya yang diukur
berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs.
Selisih penjabaran mata uang asing atas unsur-unsur non-moneter seperti efek yang
diperdagangkan dilaporkan sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian nilai wajar. Selisih
penjabaran mata uang asing atas efek tersedia untuk dijual dicatat pada akun
keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek dalam
kelompok tersedia untuk dijual dalam ekuitas.
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 kurs yang digunakan adalah:
2009
Poundsterling
Euro
Dolar Amerika Serikat
Dolar Singapura
Dolar Australia
Dolar Hong Kong
Yen Jepang
t.
15.164,94
13.542,43
9.395,00
6.704,49
8.453,16
1.211,48
102,19
2008
15.755,42
15.356,48
10.900,00
7.587,91
7.554,26
1.406,44
120,65
Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan dan dihitung
menggunakan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas
perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan fiskal setiap
tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa datang, seperti saldo rugi fiskal yang belum
digunakan, diakui sebesar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
14
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
203
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan
pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan
peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal
neraca.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP)
diterima atau jika Bank mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut
telah ditetapkan.
u.
Program Pensiun dan Imbalan Kerja
Program Dana Pensiun
Program pensiun didanai oleh kontribusi Bank dan seluruh karyawan tetap masing-masing
sebesar 39% dan 5% dari jumlah penghasilan dasar pensiun setiap bulan. Kontribusi yang
diberikan Bank dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Program Imbalan Kerja
Bank membukukan kewajiban atas program imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 tahun 2003. Sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004) "Imbalan
Kerja", kewajiban atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan metode Projected Unit
Credit. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan estimasi
kewajiban tersebut.
Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja diakui langsung, kecuali keuntungan
(kerugian) aktuarial dan biaya jasa lalu (non vested).
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi
keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya
melebihi dari 10% dari nilai sekarang. Kewajiban manfaat pasti diamortisasi dengan metode
garis lurus (straight line method) selama sisa masa kerja. Tetapi keuntungan (kerugian)
aktuarial dari kewajiban karyawan yang masih aktif bekerja setelah usia masa pensiun akan
diakui langsung diakui karena kewajiban sudah terjadi.
Pencadangan dibentuk jika berdasarkan perbandingan imbalan yang akan diterima oleh
karyawan pada umur pensiun yang normal dari imbalan yang sesuai ketetapan menurut
Undang-undang setelah dikurangi akumulasi dari iuran karyawan dan hasil-hasil investasi yang
terkait, ternyata masih kurang. Jika bagian dana pemberi kerja dari imbalan Program Pensiun
adalah kurang dari imbalan yang diharuskan oleh Undang-undang, Bank akan menutupi
kekurangan dana tersebut.
v.
Laba Per Saham Dasar
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
15
204
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (Lanjutan)
w.
Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan yaitu berdasarkan segmen usaha konvensional dan syariah.
Lokasi Bank hanya berada di DKI Jakarta, sehingga tidak ada penyajian informasi segmen
berdasarkan geografis.
x.
Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip
mengharuskan Manajemen membuat estimasi dan asumsi
dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset
tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan
Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
akuntansi yang berlaku umum
yang mempengaruhi jumlah aset
dan kewajiban kontinjensi pada
beban selama tahun pelaporan.
KAS
2009
Rupiah
Valuta Asing:
Dolar Amerika Serikat
Euro
Dolar Australia
Dolar Singapura
Yen
Poundsterling
Dolar Hongkong
Jumlah
2008
528.407.565.210
396.803.534.790
778.563.650
91.275.945
13.060.124
15.306.362
5.109.500
3.942.884
-907.258.465
588.600.000
112.255.832
64.173.439
13.445.768
6.032.250
3.151.083
-787.658.372
529.314.823.675
397.591.193.162
Kas dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin Automatic Teller Machine (ATM) pada
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 24.080.200.000 dan
Rp 5.957.650.000.
16
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
205
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
GIRO PADA BANK INDONESIA
2009
Giro
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Jumlah
2008
664.731.264.092
6.576.161.780
500.232.580.385
1.090.000.000
671.307.425.872
501.322.580.385
Bank diwajibkan memelihara GWM Utama dalam rupiah sebesar 5% dan dalam valuta asing
sebesar 1% masing-masing dari dana pihak ketiga dalam rupiah dan valuta asing. Pada tahun 2008
dan tahun 2009 selain GWM Utama Bank juga diwajibkan memelihara GWM Sekunder sebesar
2,5% dari dana pihak ketiga dalam rupiah.
Persentase Giro Wajib Minimum Utama dan Sekunder Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008 masing-masing adalah:
Rupiah: - Utama
- Sekunder
Mata Uang Asing
2009
%
2008
%
5,11
30,76
2,66
5,18
-3,67
Dengan demikian Bank pada 31 Desember tahun 2009 dan tahun 2008 telah memenuhi Peraturan
Bank Indonesia yang mengatur tentang GWM minimum baik GWM Utama dan GWM Sekunder.
5.
GIRO PADA BANK LAIN
2009
Rupiah
Non BPD
BPD
Mata Uang Asing
Yen
Dolar Amerika Serikat
Euro
Dolar Singapura
Dolar Australia
Jumlah
Dikurangi : Penyisihan Kerugian
Bersih
17
206
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2008
709.577.530
4.481.038.813
5.190.616.343
633.217.925
2.078.144.540
2.711.362.465
1.849.892.840
248.394.405.564
6.455.239.286
665.660.881
257.925.116
257.623.123.687
262.813.740.030
(8.154.983.439)
26.181.961.072
9.298.355.417
6.570.277.503
807.464.710
214.513.788
43.072.572.490
45.783.934.955
(6.705.236.895)
254.658.756.591
39.078.698.060
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
GIRO PADA BANK LAIN (Lanjutan)
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut:
Rupiah
Mata Uang Asing
2009
%
2008
%
2,04
1,10
2,03
1,23
Perubahan dalam penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
2009
Saldo Awal Tahun
Penyisihan (Pembalikan) Dalam Tahun Berjalan
selisih kurs
Saldo Akhir Tahun
2008
6.705.236.895
2.438.456.561
(988.710.017)
128.608.448
6.733.737.028
(157.108.581)
8.154.983.439
6.705.236.895
Kolektibilitas giro pada bank lain adalah Lancar per 31 Desember 2009 dan 2008, kecuali giro pada
Bank Indover sebesar Rp 5.582.859.966 dengan kolektibilitas macet karena bank tersebut telah
pailit. Penyisihan kerugian terdiri dari cadangan umum sebesar 1% sesuai dengan PBI untuk
seluruh giro pada bank lain dengan kolektibilitas lancar dan cadangan khusus sebesar 100% untuk
kolektibilitas macet. Pada tanggal 10 Maret 2010 Bank telah menerima pembayaran dari Bank
Indover sebesar Rp 2.623.945.214 atau Euro 193.757,34 (lihat Catatan 42).
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
6.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK INDONESIA
Jenis Penempatan
Rupiah
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia*)
Call Money
Deposito Berjangka
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Syariah
Jangka
Waktu
2009
Tingkat Bunga
Rata-rata per
Tahun
%
4 hari
4 - 7 hari
33 hari
6,00
6,35 - 6,60
6,80
1.563.218.520.986
435.000.000.000
100.000.000.000
5 Hari
6,00
20.900.000.000
2.119.118.520.986
(5.350.000.000)
Dikurangi: Penyisihan Kerugian
Jumlah
*)
Jumlah
2.113.768.520.986
Setelah dikurangi bunga ditangguhkan sebesar Rp 781.479.014.
18
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
207
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK INDONESIA (Lanjutan)
2008
Tingkat Bunga
Rata-rata per
Tahun
%
Jangka
Waktu
Jenis Penempatan
Rupiah
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia*)
Call Money
Deposito Berjangka
5 hari
9,5 hari
92 hari
Jumlah
9,08
10,31
10,75
605.381.069.156
55.000.000.000
1.349.700.000
661.730.769.156
(563.497.000)
Dikurangi: Penyisihan Kerugian
Jumlah
*)
661.167.272.156
Setelah dikurangi bunga ditangguhkan sebesar Rp 618.930.844.
Jumlah tercatat penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia berdasarkan sisa umur jatuh
tempo pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Jenis Penempatan
Rupiah
Fasilitas Simpanan
Bank Indonesia
Call Money
Deposito Berjangka
Fasilitas Simpanan Bank
Indonesia - Syariah
2009
> 3-12 bulan
> 12 bulan
--100.000.000.000
----
----
20.900.000.000
--
--
--
2.019.118.520.986
100.000.000.000
# 1 bulan
1.563.218.520.986
435.000.000.000
--
> 1-3 bulan
Dikurangi :
Penyisihan Kerugian
20.900.000.000
2.119.118.520.986
2.113.768.520.986
19
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
1.563.218.520.986
435.000.000.000
100.000.000.000
(5.350.000.000)
Jumlah
208
Jumlah
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PENEMPATAN PADA BANK LAIN DAN BANK INDONESIA (Lanjutan)
Jenis Penempatan
Rupiah
Fasilitas Simpanan
Bank Indonesia
Call Money
Deposito Berjangka
# 1 bulan
2008
> 3-12 bulan
> 1-3 bulan
> 12 bulan
Jumlah
605.381.069.156
55.000.000.000
--
--1.349.700.000
----
---
--
605.381.069.156
55.000.000.000
1.349.700.000
660.381.069.156
1.349.700.000
--
--
661.730.769.156
Dikurangi :
Penyisihan Kerugian
(563.497.000)
Jumlah
661.167.272.156
Perubahan dalam penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
2009
Saldo Awal Tahun
Penyisihan (Pembalikan) Dalam Tahun Berjalan
Selisih Kurs
Saldo Akhir Tahun
2008
563.497.000
4.786.503.000
--
750.000.000
1.493.973.104
(1.680.476.104)
5.350.000.000
563.497.000
Kolektibilitas penempatan pada bank lain adalah Lancar per 31 Desember 2009 dan 2008.
Penyisihan kerugian berupa cadangan umum sebesar 1% sesuai dengan PBI untuk seluruh
penempatan pada bank lain.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.
20
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
209
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
EFEK-EFEK
a. Berdasarkan jenis dan mata uang
Tingkat Bunga per
Tahun
2009
2008
Rupiah
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Sertifikat Bank Indonesia
Diskonto yang belum diamortisasi
Nilai bersih
Obligasi Lainnya
Diskonto yang Belum Diamortisasi
Nilai Bersih
Jumlah Efek yang Dimiliki Hingga
Jatuh Tempo
Diperdagangkan
Obligasi Lainnya
Kenaikan (Penurunan) Nilai yang Belum
Direalisasi
Nilai Bersih
Jumlah Efek yang Diperdagangkan
977.500.000.000
(2.925.824.603)
974.574.175.397
647.516.000.000
(1.443.058.375)
646.072.941.625
11,48
12,87
2.312.137.027.783
-2.312.137.027.783
2.581.901.528.034
-2.581.901.528.034
3.286.711.203.180
3.227.974.469.659
1.095.361.624.998
1.676.985.288.728
-1.095.361.624.998
1.095.361.624.998
(1.070.400.216)
1.675.914.888.512
1.675.914.888.512
4.382.072.828.178
4.903.889.358.171
95.470.628.195
-95.470.628.195
110.224.844.009
-110.224.844.009
95.470.628.195
110.224.844.009
--
--
----
----
95.470.628.195
110.224.844.009
4.477.543.456.373
5.014.114.202.180
(7.705.181.873)
(8.708.369.187)
4.469.838.274.500
5.005.405.832.993
11,70
7,03
--
Jumlah Efek-efek Dolar Amerika Serikat
Jumlah Efek-efek
Dikurangi : Penyisihan Kerugian
Jumlah
21
210
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2008
11,00
10,81
6,96
Nilai Bersih
Jumlah Efek yang Dimiliki Hingga Jatuh
Tempo
Diperdagangkan
Obligasi Lainnya
Kenaikan (Penurunan) Nilai yang Belum
Direalisasi
Nilai Bersih
Jumlah Efek yang Diperdagangkan
2009
7,93
Jumlah Efek-efek Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Obligasi Lainnya
Diskonto yang Belum Diamortisasi
Jumlah
--
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
EFEK-EFEK (Lanjutan)
b. Berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi
Peringkat
2009
2008
Jumlah
2009
2008
Rupiah
Obligasi
Pemerintah
Badan Usaha Milik Negara
PT Bank Tabungan Negara (Persero)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Tbk
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
PT Bank Ekspor Impor (Persero)
Perum Pegadaian
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Indosat Tbk
PT PTPN IV
PT Pupuk Kaltim, Tbk
Perusahaan Lainnya
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT BPD Jawa Barat
PT Bentoel International Investama Tbk
PT BPD Nusa Tenggara Barat
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
PT BPD Sulawesi Utara
PT Medco Energi Internasional Tbk
PT BPD Lampung
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Danamon
PT Bank Mega
PT Bank Buana
PT Bank Panin
PT HM Sampoerna
PT Malindo Feedmil
PT Exelcom
Jumlah Obligasi
Ba2**)
Ba3**)
2.696.053.558.023
3.427.299.254.126
-idAA-*)
idAA-*)
idAA-*)
-59.915.380.370
29.606.284.722
59.859.929.445
idAA-*)
idAA-*)
idAAA*)
idAA+*)
idAA+*)
BB+***)
-idAA-*)
idAA-*)
idAA-*)
idAAA*)
idAA+*)
idAA+*)
idAA+*)
idA*)
--
46.000.883.119
38.081.407.122
25.000.000.000
32.514.042.063
25.000.000.000
72.179.507.499
-5.000.000.000
45.590.259.787
37.920.105.199
25.000.000.000
32.579.799.151
25.000.000.000
37.278.084.500
7.006.150.050
--
idAA+*)
-idA*)
idBBB+*)
idA+*)
idBBB+*)
idAA-*)
idAA+*)
idA+*)
idA*)
Aa3.id**)
idA+*)
idBBB+*)
idAA-*)
144.969.041.950
-86.571.985.270
20.000.000.000
20.020.830.709
14.984.616.655
3.151.500.000
145.325.365.974
73.597.992.491
85.275.947.054
20.000.000.000
20.063.366.142
14.942.399.207
14.698.319.101
idBBB+*)
-idAA+*)
idA+*)
-idAA+*)
idAAA*)
idAA-*)
--
idBBB+*)
idA*)
idAA+*)
idA+*)
idA+*)
idA+*)
idAAA*)
idA+*)
idAA-*)
4.000.000.000
-27.917.800.000
16.138.100.000
-50.000.000.000
-20.000.000.000
-3.407.498.652.780
4.000.000.000
9.693.530.000
39.363.974.608
16.073.738.000
8.149.288.000
50.004.750.000
6.646.558.989
20.001.220.000
2.840.100.000
4.257.816.416.546
974.574.175.397
974.574.175.397
646.072.941.625
646.072.941.625
4.382.072.828.178
4.903.889.358.171
Efek lainnya
Bank Indonesia
Jumlah efek lainnya
Jumlah Efek-efek Rupiah
22
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
211
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
EFEK-EFEK (Lanjutan)
Peringkat
2009
2008
Dolar Amerika Serikat
Obligasi
Pemerintah Republik Indonesia
Badan Usaha Milik Negara
PT PLN
Ba2**)
Ba3**)
Ba2**)
Ba3**)
Jumlah
2009
59.478.082.742
35.992.545.453
41.487.684.750
110.224.844.009
95.470.628.195
110.224.844.009
4.477.543.456.373
5.014.114.202.180
(7.705.181.873)
(8.708.369.187)
4.469.838.274.500
5.005.405.832.993
Jumlah Obligasi
Dikurangi : Penyisihan Kerugian
Jumlah Efek-efek - Bersih
68.737.159.259
95.470.628.195
Jumlah Efek-efek Dolar Amerika Serikat
Jumlah Efek-efek
2008
*)
Pefindo
**)
Moody’s
***) Fitch Ratings
Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai
berikut:
2009
Rupiah
Sertifikat Bank Indonesia
Obligasi
Dolar Amerika Serikat
Obligasi
2008
8 - 28 hari
3 - 21 tahun
28 - 32 hari
5 bulan - 38 tahun
8 - 30 tahun
8 - 38 tahun
Selama tahun 2009, efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo berupa obligasi lainnya
telah jatuh tempo sebesar Rp 145.500.000.000.
c. Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah adalah sebagai berikut:
2009
Pihak
Efek Pemerintah
Efek Bukan Pemerintah
Dikurangi : Penyisihan Kerugian
Jumlah
23
212
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2008
3.730.105.816.162
747.437.640.211
4.483.437.652.614
530.676.549.566
4.477.543.456.373
5.014.114.202.180
(7.705.181.873)
(8.708.369.187)
4.469.838.274.500
5.005.405.832.993
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
EFEK-EFEK (Lanjutan)
Nilai wajar dari efek-efek tersedia untuk dijual dan biaya perolehan setelah amortisasi diskonto atau
premium dari efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008 berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Jenis Efek
# 1 bulan
Diperdagangkan
Nilai Wajar
Rupiah
Dolar Amerika
Serikat
Sub Jumlah
> 1-3 bulan
2009
> 1-5 tahun
> 3-12 bulan
> 5 tahun
Jumlah
--
--
--
223.215.025.000
872.146.600.000
1.095.361.625.000
---
---
---
-223.215.025.000
-872.146.600.000
-1.095.361.625.000
Biaya Perolehan setelah
Amortisasi
Rupiah
Dolar Amerika
Serikat
974.574.175.397
110.203.463.771
159.003.764.176
827.457.787.461
1.215.472.012.373
3.286.711.203.178
--
--
--
--
95.470.628.195
95.470.628.195
Sub Jumlah
974.574.175.397
110.203.463.771
159.003.764.176
827.457.787.461
1.310.942.640.568
3.382.181.831.373
974.574.175.397
110.203.463.771
159.003.764.176
1.050.672.812.461
2.183.089.240.568
4.477.543.456.373
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Jumlah
Dikurangi : Penyisihan
Kerugian
(7.705.181.873)
Jumlah
Jenis Efek
4.469.838.274.500
# 1 bulan
> 1-3 bulan
Diperdagangkan
Nilai Wajar
Rupiah
Sub Jumlah
---
Dimiliki Hingga Jatuh
Tempo
Biaya Perolehan
setelah
Amortisasi
Rupiah
Dolar Amerika
Serikat
Sub Jumlah
Jumlah
Dikurangi : Penyisihan
Kerugian
2008
> 1-5 tahun
> 3-12 bulan
> 5 tahun
Jumlah
---
14.000.000.000
14.000.000.000
185.748.969.443
185.748.969.443
1.476.165.919.069
1.476.165.919.069
1.675.914.888.512
1.675.914.888.512
--
--
168.031.829.266
484.488.558.489
2.575.454.081.904
3.227.974.469.659
--
--
--
--
110.224.844.009
110.224.844.009
--
--
168.031.829.266
484.488.558.489
2.685.678.925.913
3.338.199.313.668
--
--
182.031.829.266
670.237.527.932
4.161.844.844.982
5.014.114.202.180
(8.708.369.187)
Jumlah
5.005.405.832.993
Seluruh efek-efek yang dimiliki Bank adalah efek-efek yang diterbitkan oleh pihak ketiga.
Kualitas efek-efek adalah Lancar pada tahun 2009 dan 2008. Penyisihan kerugian merupakan
cadangan umum sebesar 1% sesuai dengan PBI.
24
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
213
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
EFEK-EFEK (Lanjutan)
Perubahan dalam penyisihan kerugian efek-efek adalah sebagai berikut:
2009
Saldo Awal Tahun
Penyisihan (Pembalikan) Dalam Tahun Berjalan
Selisih Kurs
Jumlah
2008
8.708.369.187
(956.169.722)
(47.017.592)
7.879.093.487
1.008.561.177
(179.285.477)
7.705.181.873
8.708.369.187
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya efek-efek.
8.
EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE REPO)
2009
Nasabah
Rupiah
PT Mandiri Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT Amcapital
Sekuritas
Jenis
FR0046
FR0047
FR0047
Jumlah
Nilai Nominal
Tanggal
Dimulai
Tanggal Jatuh
Tempo
Kewajiban
Penjualan Kembali
69.913.200.000
53.784.500.000
70.000.000.000
55.000.000.000
21/12/09
14/12/09
07/01/10
14/01/10
25.000.000.000
15/12/09
18/01/10
150.000.000.000
Rupiah
PT Mandiri Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT Danareksa
Sekuritas
PT Danareksa
Sekuritas
PT Danareksa
Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT Danareksa
Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT Danareksa
Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT Danareksa
Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT AmCapital
Indonesia
Jenis
Nilai Nominal
Tanggal
Dimulai
69.891.294.118
53.764.629.032
24.395.000.000
10.588.235
24.384.411.765
52.365.085
148.040.334.915
Tanggal Jatuh
Tempo
Kewajiban
Penjualan Kembali
Pendapatan
Bunga Yang
Belum
Diamortisasi
Nilai Bersih
FR0028
FR0028
FR0028
20.000.000.000
15.000.000.000
15.000.000.000
18/12/08
19/12/08
23/12/08
14/01/09
14/01/09
14/01/09
19.550.000.000
14.661.000.000
14.652.000.000
41.481.481
31.500.000
31.500.000
19.508.518.519
14.629.500.000
14.620.500.000
FR0043
18.000.000.000
01/12/08
05/01/09
11.705.400.000
771.429
11.704.628.571
FR0043
15.000.000.000
03/12/08
07/01/09
10.667.700.000
3.540.000
10.664.160.000
FR0043
FR0045
15.000.000.000
6.500.000.000
24/12/08
24/12/08
12/01/09
27/01/09
9.753.150.000
5.214.950.000
1.989.474
11.872.059
9.751.160.526
5.203.077.941
FR0046
FR0047
FR0047
FR0047
20.000.000.000
20.000.000.000
20.000.000.000
95.000.000.000
03/12/08
24/12/08
24/12/08
30/12/08
07/01/09
27/01/09
27/01/09
30/01/09
13.222.400.000
17.470.000.000
17.470.000.000
89.345.600.000
4.480.000
55.588.235
55.588.235
457.838.710
13.217.920.000
17.414.411.765
17.414.411.765
88.887.761.290
FR0048
FR0048
5.000.000.000
4.000.000.000
03/12/08
24/12/08
07/01/09
27/01/09
3.331.400.000
3.375.200.000
1.280.000
12.070.588
3.330.120.000
3.363.129.412
FR0048
Seri ORI 004
15.000.000.000
3.000.000.000
24/12/08
24/12/08
23/01/09
27/01/09
9.764.700.000
2.818.500.000
11.270.000
10.720.588
9.753.430.000
2.807.779.412
35.000.000.000
30/12/08
30/01/09
Seri ORI 004
Jumlah
321.500.000.000
25
214
21.905.882
19.870.968
Nilai Bersih
148.092.700.000
2008
Nasabah
Pendapatan
Bunga Yang
Belum
Diamortisasi
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
35.047.950.000
167.322.581
34.880.627.419
278.049.950.000
898.813.380
277.151.136.620
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE REPO - Lanjutan)
Bank tidak melakukan penyisihan kerugian, karena surat berharga tersebut merupakan obligasi
pemerintah dan sesuai PBI No. 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum pasal
45 ayat 2 dijelaskan bahwa pembentukan cadangan umum dikecualikan untuk aset produktif dalam
bentuk SBI dan SUN serta bagian aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai.
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN
a.
Berdasarkan Jenis Kredit
Lancar
15.989.659.097
106.901.906.572
86.413.276.749
7.202.169.940
Diragukan
3.504.502.149
7.796.056.516
57.599.840.253
15.272.038.206
Macet
19.986.359.738
18.956.481.947
3.848.283.579
86.773.871.059
Jumlah
Modal Kerja
Konsumsi
Investasi
Pembiayaan Syariah
Pinjaman Direksi dan
Karyawan
527.246.024.128
4.137.242.993.542
908.009.360.407
549.140.221.479
261.664.656.289
219.197.909
--
400.297.328
1.130.501.024
263.414.652.550
Sub Jumlah
Dikurangi: Penyisihan
Kerugian
6.383.303.255.845
216.726.210.267
84.172.437.124
129.965.293.651
189.337.903.066
7.003.505.099.953
Bersih
112.077.371.143
69.935.658.024
4.317.221.141
1.877.151.734
678.803.916.255
4.340.833.096.601
1.060.187.982.129
660.265.452.418
(63.833.032.558)
(7.692.022.126)
(9.402.637.742)
(8.237.189.019)
(144.521.078.944)
(233.685.960.389)
6.319.470.223.287
209.034.188.141
74.769.799.382
121.728.104.632
44.816.824.122
6.769.819.139.564
Lancar
2008
Kurang Lancar
Dalam Perhatian
Khusus
32.085.198.501
173.554.205.216
18.343.627.749
2.330.916.429
Diragukan
19.850.350.754
5.893.316.846
1.209.581.309
123.039.500.051
Macet
18.617.281.602
8.737.761.109
1.994.206.834
714.901.071
Jumlah
Modal Kerja
Konsumsi
Investasi
Pembiayaan Syariah
Pinjaman Direksi dan
Karyawan
636.010.982.001
4.409.138.519.354
138.010.550.378
489.401.634.991
258.939.582.922
404.842.214
47.721.214
--
1.154.612.077
260.546.758.427
Sub Jumlah
Dikurangi: Penyisihan
Kerugian
5.931.501.269.646
226.718.790.109
150.040.470.174
30.064.150.616
139.058.364.960
6.477.383.045.505
Bersih
b.
2009
Kurang Lancar
Dalam Perhatian
Khusus
42.878.989.925
80.483.472.201
12.122.715.362
2.418.575.395
749.442.802.783
4.677.807.274.726
171.680.681.632
617.905.527.937
(35.280.437.999)
(8.389.012.122)
(32.361.830.135)
(14.818.848.110)
(139.058.364.960)
(229.908.493.326)
5.896.220.831.647
218.329.777.987
117.678.640.039
15.245.302.506
--
6.247.474.552.179
Berdasarkan Sektor Ekonomi
Lancar
Perdagangan Umum
dan Administrasi
Industri
Jasa Bisnis
Konstruksi
Transportasi
Jasa Pelayanan Sosial
Lain-lain
Sub Jumlah
Dikurangi: Penyisihan
Kerugian
Bersih
196.285.325.019
8.285.177.524
411.017.237.756
261.135.989.933
6.992.084.518
77.340.663.755
5.422.246.777.340
6.383.303.255.845
Dalam Perhatian
Khusus
9.979.777.273
498.668.824
4.282.457.190
12.931.707.703
-198.092.521
188.835.506.756
216.726.210.267
Kurang Lancar
828.584.814
-2.622.641.119
256.724.496
--80.464.486.695
84.172.437.124
2009
Diragukan
Macet
8.401.050.238
-90.344.516.001
11.844.198.178
--19.375.529.234
129.965.293.651
35.465.402.581
-16.951.966.574
64.205.132.710
-922.090.419
71.793.310.782
189.337.903.066
Jumlah
250.960.139.925
8.783.846.348
525.218.818.640
350.373.753.020
6.992.084.518
78.460.846.695
5.782.715.610.807
7.003.505.099.953
(63.833.032.558)
(7.692.022.126)
(9.402.637.742)
(8.237.189.019)
(144.521.078.944)
(233.685.960.389)
6.319.470.223.287
209.034.188.141
74.769.799.382
121.728.104.632
44.816.824.122
6.769.819.139.564
26
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
215
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
Lancar
Perdagangan Umum
dan Administrasi
Industri
Jasa Bisnis
Konstruksi
Transportasi
Jasa Pelayanan Sosial
Lain-lain
Sub Jumlah
Dikurangi: Penyisihan
Kerugian
Bersih
c.
372.196.931.973
6.333.090.041
181.510.289.886
244.631.744.761
11.585.206.873
38.971.886.815
5.076.272.119.297
5.931.501.269.646
Dalam Perhatian
Khusus
2008
Diragukan
Kurang Lancar
120.980.374.281
-1.130.582.314
17.790.429.521
--86.817.403.993
226.718.790.109
19.728.918.610
4.863.949
242.855.507
104.070.907
--129.959.761.201
150.040.470.174
Macet
Jumlah
18.479.914.183
-102.295.123
588.654.900
--10.893.286.410
30.064.150.616
28.042.775.551
2.142.858
18.200.741.668
3.590.728.162
-393.379.833
88.828.596.888
139.058.364.960
559.428.914.598
6.340.096.848
201.186.764.498
266.705.628.251
11.585.206.873
39.365.266.648
5.392.771.167.789
6.477.383.045.505
(35.280.437.999)
(8.389.012.122)
(32.361.830.135)
(14.818.848.110)
(139.058.364.960)
(229.908.493.326)
5.896.220.831.647
218.329.777.987
117.678.640.039
15.245.302.506
--
6.247.474.552.179
Berdasarkan Jangka Waktu Kredit
Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai
berikut:
2009
Kurang dari 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 3 tahun
Lebih dari 3 tahun
Sub Jumlah
Dikurangi: Penyisihan Kerugian
Jumlah
d.
2008
903.105.532.963
799.467.849.411
1.433.152.082.764
3.867.779.634.815
7.003.505.099.953
(233.685.960.389)
645.952.718.576
215.120.438.712
1.290.072.882.656
4.326.237.005.561
6.477.383.045.505
(229.908.493.326)
6.769.819.139.564
6.247.474.552.179
Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo
Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa waktu dari tanggal neraca
sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
2009
Kurang dari 1 tahun
Lebih dari 1 - 2 tahun
Lebih dari 2 - 3 tahun
Lebih dari 3 tahun
Sub Jumlah
Dikurangi: Penyisihan Kerugian
Jumlah
27
216
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2008
821.286.028.230
2.040.679.822.428
1.922.273.024.294
2.219.266.225.001
7.003.505.099.953
(233.685.960.389)
913.666.436.006
777.624.684.976
1.246.373.065.360
3.539.718.859.163
6.477.383.045.505
(229.908.493.326)
6.769.819.139.564
6.247.474.552.179
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
e.
Berdasarkan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Rincian kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah
sebagai berikut:
2009
Pihak Ketiga
Dikurangi : Penyisihan Kerugian
Pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa
BPR Darbeni
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat
Eksekutif Bank
Dikurangi : Penyisihan Kerugian
Sub Total
Dikurangi : Penyisihan Kerugian
Jumlah
f.
2008
6.997.542.870.036
(233.626.338.090)
6.763.916.531.946
6.472.267.775.244
(229.857.340.623)
6.242.410.434.621
1.053.234.439
194.355.932
4.908.995.478
5.962.229.917
(59.622.299)
5.902.607.618
7.003.505.099.953
(233.685.960.389)
4.920.914.329
5.115.270.261
(51.152.703)
5.064.117.558
6.477.383.045.505
(229.908.493.326)
6.769.819.139.564
6.247.474.552.179
Informasi signifikan lainnya
Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk kredit dalam mata uang Rupiah adalah
15,05% dan 16,55% pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, sedangkan dalam
mata uang asing adalah 8,00% dan 24,49% pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.
Kredit dengan jaminan, dijamin dengan simpanan, agunan yang diikat dengan hak
tanggungan atau dengan surat kuasa untuk menjual atau mengikat dengan hak
tanggungan atau dengan jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank.
Pinjaman tetap terdiri dari kredit untuk modal kerja, investasi dan konsumsi. Kredit
untuk modal kerja dan investasi terdiri dari kredit jangka panjang, tetap, berulang dan
diskonto, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit
kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain.
Pinjaman Direksi dan karyawan Bank, secara substansial merupakan kredit dengan
tingkat bunga sampai dengan 4,5% per tahun untuk memperoleh kendaraan, rumah
tinggal dan keperluan pribadi lainnya, dengan jangka waktu jatuh tempo berkisar
antara 1 (satu) sampai dengan 15 (lima belas) tahun. Kredit ini dibayar melalui
pemotongan gaji setiap bulannya.
28
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
217
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
5.
6.
Kredit kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank sebelum
penyisihan kerugian masing-masing sebesar Rp 5.962.229.917 dan Rp 5.115.270.261
pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, sedangkan setelah penyisihan
kerugian pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar
Rp 5.902.607.618 dan Rp 5.064.117.558.
Kredit yang telah direstrukturisasi per tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah
sebagai berikut :
2009
Perpanjangan Jangka Waktu Kredit
Perubahan skim pembiayaan
Jumlah
7.
8.
9.
10.
2008
70.136.644.147
97.216.210.204
7.650.953.862
--
167.352.854.351
7.650.953.862
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, tidak terdapat pelanggaran maupun
pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Rasio Non Performing Loan (NPL) Bank-Net pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
adalah 3,26% dan 2,05%, sedangkan rasio NPL Bank-Gross pada tanggal 31 Desember
2009 dan 2008 adalah 5,76% dan 4,92%.
Dalam jumlah kredit yang diberikan per 31 Desember 2009 termasuk piutang
Murabahah sebesar Rp 138.300.432.069, pembiayaan Mudharabah sebesar Rp
57.299.309.463, pembiayaan Musyarakah sebesar Rp 179.153.741.666, Ijarah sebesar
Rp 263.077.351.700 dan pinjaman Qardh sebesar Rp 8.115.802, yang dilakukan
berdasarkan prinsip Syariah. Seluruh pembiayaan dalam bentuk mudharabah diberikan
dalam bentuk kas.
Perubahan dalam penyisihan kerugian kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
2009
Saldo Awal Tahun
Penyisihan Dalam Tahun Berjalan
Penerimaan Kembali Kredit Hapus
Buku
Penghapusan Dalam Tahun Berjalan
Selisih Kurs
Penyesuaian
Saldo Akhir Tahun
2008
229.908.493.326
26.766.235.933
233.802.959.474
44.750.935.740
16.345.129.214
(38.401.926.834)
(931.971.250)
--
13.145.526.006
(49.099.778.023)
-(12.691.149.871)
233.685.960.389
229.908.493.326
Bank dalam usaha konvensionalnya telah memperhitungkan
agunan sebagai
pengurang Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) sesuai dengan PBI
No.11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang penilaian kualitas aktiva Bank
Umum dan No.9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007.
29
218
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008, Unit Usaha Syariah belum
memperhitungkan agunan sebagai pengurang Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
(PPAP) sesuai dengan PBI No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai
untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
11.
Perubahan dalam kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
2009
Saldo Awal Tahun
Penerimaan Kembali Kredit Hapus Buku
Penambahan Dalam Tahun Berjalan
Penyesuaian
Jumlah
10.
308.332.628.618
(16.345.129.214)
38.401.926.834
(12.203.377)
330.377.222.861
2008
287.514.704.467
(13.145.526.006)
34.107.690.553
(144.240.396)
308.332.628.618
PENYERTAAN SAHAM
2009 dan 2008
Jenis Usaha
Pihak Ketiga
Metode Biaya Perolehan
PT Asuransi Bangun Askrida Asuransi Kerugian dan Umum
Dikurangi: Penyisihan Kerugian
Jumlah
Persentase
Pemilikan
3,55
Nilai
Nomimal
926.600.000
(9.266.000)
917.334.000
Bank melakukan penyertaan saham pada PT Asuransi Bangun Askrida sebesar Rp 926.600.000
sejak tahun 1998 dengan persentase pemilikan kurang dari 20%. Penyertaan saham ini dicatat
sebesar biaya perolehan (cost method) dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp 9.266.000 pada
tahun 2009 dan 2008. Bank membukukan pendapatan dividen dari penyertaan ini masing-masing
untuk tahun 2009 dan 2008 adalah Rp 282.132.284 dan Rp 401.428.449.
Kolektibilitas penyertaan saham adalah Lancar pada tahun 2009 dan 2008. Penyisihan kerugian
terdiri dari cadangan umum sebesar 1% sesuai dengan PBI untuk penyertaan saham.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penyertaan saham.
30
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
219
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11.
ASET TETAP
Saldo Awal
Harga Perolehan
Tanah
Gedung
Kendaraan
Inventaris dan Peralatan
Akumulasi Penyusutan
Gedung
Kendaraan
Inventaris dan Peralatan
Nilai Buku
2009
Pengurangan
Reklasifikasi
1.293.175.096
7.452.972.404
312.000.000
26.641.612.218
35.699.759.718
5.809.506.282
1.559.806.846
1.134.000.000
507.408.000
9.010.721.128
------
100.658.782.945
35.591.146.957
15.234.449.268
167.310.457.576
318.794.836.746
10.954.857.818
11.776.477.658
97.920.480.109
120.651.815.585
1.441.930.397
1.283.176.917
16.613.742.056
19.338.849.370
935.884.103
924.463.683
-1.860.347.786
-----
11.460.904.112
12.135.190.892
114.534.222.165
138.130.317.169
171.453.982.571
Harga Perolehan
Tanah
Gedung
Kendaraan
Inventaris dan Peralatan
Akumulasi Penyusutan
Gedung
Kendaraan
Inventaris dan Peralatan
Saldo Akhir
105.175.114.131
29.697.981.399
16.056.449.268
141.176.253.358
292.105.798.156
Saldo Awal
Nilai Buku
Penambahan
180.664.519.577
2008
Penambahan Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
105.175.114.131
-30.717.077.725
151.321.734
15.598.549.268
457.900.000
123.654.757.754 16.351.077.544
275.145.498.878 16.960.299.278
------
-(1.170.418.060)
-1.170.418.060
--
105.175.114.131
29.697.981.399
16.056.449.268
141.176.253.358
292.105.798.156
9.610.501.304
1.663.073.595
10.314.502.080
1.461.975.578
81.607.532.627 15.994.230.402
101.532.536.011 19.119.279.575
-----
(318.717.081)
-318.717.081
--
10.954.857.818
11.776.477.658
97.920.480.110
120.651.815.585
173.612.962.867
171.453.982.571
Seluruh hak atas tanah yang dimiliki oleh Bank merupakan Hak Guna Bangunan dengan sisa umur
berkisar antara 8 tahun sampai dengan 16 tahun. Hak Guna Bangunan tersebut dapat
diperpanjang.
Penyusutan
yang
dibebankan
pada
laporan
laba rugi adalah sebesar
Rp 19.338.849.370 dan Rp 19.119.279.575 masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 28).
31
220
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11.
ASET TETAP (Lanjutan)
Rincian atas penjualan aset tetap adalah sebagai berikut (Catatan 30):
2009
Harga jual
Nilai buku
Laba penjualan aset tetap
2008
12.139.653.552
6.546.829.025
5.592.824.527
----
Aset tetap per 31 Desember 2009 telah diasuransikan pada PT Sarana Lindung Upaya
dan PT Asuransi Astra Buana dengan nilai pertanggungan masing-masing
sebesar
Rp 6.950.849.920 dan Rp 2.933.600.000 Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian.
Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual pada akhir tahun, manajemen Bank
berpendapat bahwa tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31
Desember 2009 dan 2008 sesuai dengan PSAK No. 48.
12.
PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
2009
Bunga Efek-efek
Bunga Kredit
Jumlah
2008
104.305.299.106
47.144.484.796
127.405.671.038
50.941.978.962
151.449.783.902
178.347.650.000
Pendapatan yang masih harus diterima dari efek-efek adalah pendapatan dari obligasi yang dimiliki
hingga jatuh tempo (HTM) tahun 2009 dan 2008 yaitu untuk bank masing-masing sebesar
Rp 7.147.910.072 dan Rp 10.028.863.545 sedangkan untuk non bank adalah Rp 97.157.389.034
dan 117.196.807.493.
32
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
221
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
ASET LAIN-LAIN
2009
Dana Talangan
Persediaan
Beban Ditangguhkan,
setelah Dikurangi Akumulasi Amortisasi
masing-masing tahun 2009 dan 2008 adalah
Rp 684.954.146 dan Rp 3.734.090.975
Aset Properti Terbengkalai
setelah Dikurangi Akumulasi Amortisasi tahun
tahun 2009 dan 2008 adalah Rp 1.151.010.175
Piutang Pendapatan Ijarah
Lain-lain
Jumlah
2008
9.586.257.287
2.351.537.067
19.356.614.936
2.067.745.109
155.735.876
982.541.547
1.151.010.178
335.351.589
3.258.072.939
1.151.010.178
69.507.223
1.801.193.827
16.837.964.936
25.428.612.820
Dana talangan merupakan dana talangan sementara dari Bank pada setiap akhir bulan untuk
pembayaran gaji karyawan Pemerintah Daerah DKI yang akan dilunasi pada awal bulan berikutnya.
14.
KEWAJIBAN SEGERA
2009
Kiriman Uang
Setoran Pembayaran Rekening kepada
Pihak Ketiga
Kewajiban Jatuh Tempo
Setoran Pihak Ketiga yang Akan Diselesaikan
Setoran Bank Peserta Kredit Sindikasi
Kewajiban Syariah
Jumlah
33
222
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2008
213.552.153.634
204.569.407.514
80.536.108.774
29.870.614.509
13.999.042.833
5.896.700.399
4.321.093.047
73.182.282.503
25.855.864.541
21.402.358.051
6.643.136.783
2.371.519.580
348.175.713.196
334.024.568.972
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
SIMPANAN NASABAH
2009
Pihak yang
Mempunyai
Hubungan
Istimewa
Pihak Ketiga
Giro
Tabungan
Deposito Berjangka
Jumlah
Jumlah
6.192.448.780.629
2.353.649.679.337
3.666.161.853.791
1.155.971.228
7.150.401.849
13.604.744.867
6.193.604.751.857
2.360.800.081.186
3.679.766.598.658
12.212.260.313.757
21.911.117.944
12.234.171.431.701
2008
Pihak yang
Mempunyai
Hubungan
Istimewa
Pihak Ketiga
Giro
Tabungan
Deposito Berjangka
Jumlah
a.
Jumlah
5.489.097.706.543
2.125.304.654.653
2.044.950.569.437
3.293.857.043
4.869.175.019
11.384.819.754
5.492.391.563.586
2.130.173.829.672
2.056.335.389.191
9.659.352.930.633
19.547.851.816
9.678.900.782.449
Jumlah giro, tabungan dan deposito berjangka yang diblokir adalah sebagai berikut:
2009
Giro
Tabungan
Deposito Berjangka
Jumlah
2008
3.908.569.719.683
364.135.059.550
14.544.970.000
2.124.851.630.788
356.639.444.421
4.603.962.000
4.287.249.749.233
2.486.095.037.209
34
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
223
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
SIMPANAN NASABAH (Lanjutan)
b.
Giro terdiri dari:
2009
Pihak Ketiga
Rupiah
Mata Uang Asing
Dolar Amerika Serikat
Yen
Sub Jumlah
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Rupiah
Sub Jumlah
Jumlah
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun
Rupiah
Mata Uang Asing
c.
5.986.317.006.441
5.457.812.905.337
206.118.683.661
13.090.527
6.192.448.780.629
7.606.542.764
23.678.258.442
5.489.097.706.543
1.155.971.228
1.155.971.228
3.293.857.043
3.293.857.043
6.193.604.751.857
5.492.391.563.586
3,96%
0,80%
4,17%
0,80%
Tabungan terdiri dari:
2009
Pihak Ketiga
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Jumlah
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2008
2.353.649.679.337
7.150.401.849
2.125.304.654.653
4.869.175.019
2.360.800.081.186
2.130.173.829.672
2,62%
35
224
2008
2,79%
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
SIMPANAN NASABAH (Lanjutan)
d.
Deposito berjangka terdiri dari:
2009
Pihak Ketiga
Rupiah
Mata Uang Asing
Dolar Amerika Serikat
Sub Jumlah
3.665.329.640.839
2.042.292.980.034
832.212.952
3.666.161.853.791
2.657.589.403
2.044.950.569.437
13.604.744.867
13.604.744.867
11.384.819.754
11.384.819.754
3.679.766.598.658
2.056.335.389.191
8,09%
3,84%
8,31%
3,95%
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Rupiah
Sub Jumlah
Jumlah
2008
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun
Rupiah
Mata Uang Asing
Saldo deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:
2009
Mata Uang
Asing
Rupiah
Jumlah
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
1.702.181.470.702
902.907.701.402
322.190.910.041
711.862.506.610
37.210.603.460
3.135.429.030
277.977.413
----
1.705.316.899.732
903.185.678.815
322.190.910.041
711.862.506.610
37.210.603.460
Jumlah
3.676.353.192.215
3.413.406.443
3.679.766.598.658
On Call
2008
Mata Uang
Asing
Rupiah
Jumlah
1 bulan
3 bulan
6 bulan
12 bulan
1.342.982.003.972
132.877.698.322
22.882.193.761
554.951.252.803
--
1.847.920.273
794.320.060
----
1.344.829.924.245
133.672.018.382
22.882.193.761
554.951.252.803
--
Jumlah
2.053.693.148.858
2.642.240.333
2.056.335.389.191
On Call
36
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
225
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
SIMPANAN NASABAH (Lanjutan)
Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
2009
Mata Uang
Asing
Rupiah
Kurang dari 1 bulan
Lebih dari 1 - 3 bulan
Lebih dari 3 - 6 bulan
Lebih dari 6 - 12 bulan
Jumlah
1.941.984.924.430
900.763.502.212
127.625.412.783
706.086.557.510
3.135.429.030
170.772.693
---
1.945.120.353.460
900.934.274.905
127.625.412.783
706.086.557.510
3.676.460.396.935
3.306.201.723
3.679.766.598.658
2008
Mata Uang
Asing
Rupiah
Kurang dari 1 bulan
Lebih dari 1 - 3 bulan
Lebih dari 3 - 6 bulan
Lebih dari 6 - 12 bulan
Jumlah
16.
Jumlah
1.509.508.934.320
340.753.360.251
26.197.012.041
177.233.842.246
1.880.620.273
761.620.060
---
1.511.389.554.593
341.514.980.311
26.197.012.041
177.233.842.246
2.053.693.148.858
2.642.240.333
2.056.335.389.191
SIMPANAN DARI BANK LAIN
2009
Call Money
Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank
Giro
Deposito
Jumlah
37
226
Jumlah
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2008
644.272.524.399
46.975.000.000
6.856.129.850
2.370.000.000
1.036.608.888.895
-8.351.494.908
2.370.000.000
700.473.654.249
1.047.330.383.803
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16.
SIMPANAN DARI BANK LAIN (Lanjutan)
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun
Call Money
Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank
Giro
Deposito
2,66% - 6,45%
2,75%
3,95%
7,75%
8,95%
-4,17%
8,31%
Informasi tentang jangka waktu dan bunga atas Simpanan dari Bank Lain adalah sebagai berikut:
2009
Call Money
Sertifikat Investasi Mudharabah
Antarbank
Giro
Deposito Berjangka
Jangka
Waktu
Tingkat Bunga
Rata-rata per
Tahun
4 - 90 hari
2,66% - 6,45%
644.272.524.399
3 bulan
-1 - 6 bulan
2,75%
3,95%
7,75%
46.975.000.000
6.856.129.850
2.370.000.000
Jumlah
Jumlah
700.473.654.249
2008
Call Money
Giro
Deposito Berjangka
Jangka
Waktu
Tingkat Bunga
Rata-rata per
Tahun
5 - 14 hari
-3 bulan
8,95%
4,17%
8,13%
Jumlah
Jumlah
1.036.608.888.895
8.351.494.908
2.370.000.000
1.047.330.383.803
38
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
227
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
2009
Obligasi Bank DKI IV (empat)
Obligasi Bank DKI V (lima)
Biaya Emisi Obligasi yang Diterbitkan
Pembelian Obligasi Bank DKI IV (empat)
Obligasi Subordinasi I
Biaya Emisi Obligasi yang Diterbitkan
Obligasi - Bersih
2008
-425.000.000.000
(1.537.507.706)
423.462.492.294
--
700.000.000.000
425.000.000.000
(2.822.300.098)
1.122.177.699.902
(253.500.000.000)
423.462.492.294
868.677.699.902
325.000.000.000
(1.181.629.923)
325.000.000.000
(1.545.208.359)
747.280.862.371
1.192.132.491.543
Obligasi Bank DKI IV (empat) sebesar Rp 700.000.000.000, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak
tahun 2004 dan jatuh tempo pada tahun 2009 serta mempunyai suku bunga tetap sebesar 12,50%
per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap 3 (tiga) bulan pada tanggal 17. Pada tanggal
31 Desember 2008, obligasi Bank DKI IV(empat) mempunyai peringkat idA- (Pefindo).
Obligasi Bank DKI V (lima) sebesar Rp 425.000.000.000, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak
tahun 2008 dan akan jatuh tempo pada tahun 2013, dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,25%
per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap 3 (tiga) bulan pada tanggal 4. Pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008, obligasi Bank DKI V (lima) masing-masing mempunyai peringkat idA(Pefindo).
Obligasi Subordinasi I (satu) Bank DKI sebesar Rp 325.000.000.000, berjangka waktu 10 (sepuluh)
tahun sejak tahun 2008 dan akan jatuh tempo pada tahun 2018 serta mempunyai suku bunga
tetap 12.25% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-5 (lima) dan sebesar 22.25% per
tahun untuk tahun ke-6 (enam) sampai tahun ke-10 (sepuluh). Pembelian kembali (buy back)
dapat dilakukan setelah tahun ke-5 (lima) sejak tanggal emisi. Bunga obligasi dibayarkan setiap
3 (tiga) bulan pada tanggal 4. Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, obligasi Subordinasi I
(satu) Bank DKI masing-masing mempunyai peringkat idBBB+ (Pefindo).
Obligasi Bank DKI IV (empat) dicatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya) dan
Wali Amanat untuk penerbitan obligasi ini tahun 2004 adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero),
Tbk. Pada tahun 2008, Wali Amanat untuk obligasi Bank DKI IV (empat) dan Bank DKI V (lima)
adalah PT Bank Mega, Tbk.
Obligasi Subordinasi I (satu) Bank DKI di catat di Bursa Efek Indonesia dan Wali Amanat untuk
penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mega, Tbk.
39
228
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN(Lanjutan)
Berdasarkan Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 18 tanggal 10 Maret 2008,
tentang Addendum II (dua) Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi IV (empat) Bank DKI tahun 2004
Dengan Tingkat Bunga Tetap. Bank dengan izin tertulis dari Wali Amanat yang lama yaitu PT Bank
Negara Indonesia (Persero), Tbk., mengganti Wali Amanat yang baru yaitu PT Bank Mega, Tbk.,
dengan syarat yang tidak diperbolehkan antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Melakukan pengeluaran obligasi atau instrumen hutang lain yang sejenis yang mempunyai
kedudukan lebih tinggi dan pembayarannya didahulukan dari obligasi.
Menggunakan sebagian maupun seluruh pendapatan atau harta kekayaan emiten.
Melaksanakan perubahan bidang usaha utama dan/atau memberikan ijin atau persetujuan
kepada anak perusahaan untuk mengadakan perubahan bidang usaha utamanya.
Mengurangi modal dasar dan modal disetor.
Mengadakan penggabungan, konsolidasi, akuisisi dengan perusahaan lain yang menyebabkan
bubarnya emiten, atau yang akan mempunyai akibat negatif terhadap kelangsungan usaha
emiten.
Melakukan penjualan atau pengalihan aset kepada pihak manapun, baik sebagian atau
seluruhnya kecuali penjualan atau pengalihan tersebut baik dalam satu transaksi baik
gabungan transaksi yang dalam 1 (satu) tahun berjalan tidak melebihi 20% dari seluruh aset
emiten berdasarkan laporan keuangan terakhir yang telah diaudit.
Melakukan transaksi dengan pihak terafiliasi kecuali bila transaksi tersebut dilakukan dengan
persyaratan yang menguntungkan emiten atau setidak-tidaknya sama dengan persyaratan
yang diperoleh emiten dari pihak ketiga yang bukan terafiliasi dalam transaksi yang lazim.
Memberi pinjaman kepada atau melakukan investasi dalam bentuk penyertaan saham pada
pihak lain dan mengijinkan anak Perusahaan (bila ada) memberi pinjaman kepada atau
melakukan investasi dalam bentuk penyertaan saham pada pihak lain, kecuali dilakukan
sehubungan dengan kegiatan yang sesuai dengan bidang usahanya atau sehubungan dengan
pembangunan fasilitas usaha emiten dan/atau anak perusahaan (bila ada) yang bersangkutan
dan pinjaman kepada karyawan, koperasi dan yayasan karyawan emiten dan/atau karyawan,
koperasi dan yayasan karyawan anak perusahaan (bila ada).
Pada tahun 2008, Bank membeli Obligasi Bank DKI IV (empat) di pasar sekunder dengan nilai
perolehan sebesar Rp 253.500.000.000 dan telah membukukan keuntungan sebesar
Rp 267.500.000 pada pendapatan (beban) non operasional lainnya - bersih pada pendapatan non
operasional (lihat Catatan 30).
Bank telah membayar kewajiban pembayaran bunga obligasi untuk tahun 2009 dan 2008
masing-masing sebesar Rp 115.531.250.000 dan Rp 123.375.000.000. Sedangkan bunga yang
telah dibebankan untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 113.515.798.611
dan Rp 129.941.319.447.
40
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
229
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
PINJAMAN YANG DITERIMA
2009
Departemen Keuangan
PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Bank Indonesia
Standard Chartered Bank (Jakarta)
PT Sarana Multigriya Finance
Jumlah
(i)
2008
85.001.306.086
2.251.924.208
1.713.083.044
94.057.411.156
27.284.000.000
60.003.389.618
3.213.153.425
2.026.575.354
190.968.080.660
30.324.000.000
210.307.724.494
286.535.199.057
Departemen Keuangan
2009
Pinjaman untuk Usaha Mikro dan Kecil
Pinjaman Dana Bergulir
Jumlah
2008
85.000.000.000
1.306.086
60.000.000.000
3.389.618
85.001.306.086
60.003.389.618
Pinjaman yang diterima merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari Departemen Keuangan
Republik Indonesia untuk disalurkan sebagai kredit usaha mikro dan kecil dengan maksimum
kredit masing-masing sebesar Rp 50.000.000 dan Rp 500.000.000. Departemen Keuangan
akan menyediakan dana untuk kredit usaha mikro dan kecil sebesar Rp 50.000.000.000.
Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar suku bunga SBI 3 bulan, sedangkan Bank memberikan
bunga kepada debitur, yaitu setinggi-tingginya 10% di atas bunga SBI 3 bulan untuk usaha
mikro dan setinggi-tingginya 7% di atas bunga SBI 3 bulan untuk usaha kecil.
Pembayaran kembali pokok pinjaman ini diangsur sebanyak 5 (lima) kali angsuran
secara pro-rata setiap tanggal 10 Juni dan 10 Desember yang dimulai sejak tanggal
10 Desember 2007 dan berakhir pada tanggal 10 Desember 2009.
Departemen Keuangan melalui suratnya tertanggal 16 Nopember 2007 perihal perpanjangan
jangka waktu SU-005 sesuai dengan Surat Menteri Keuangan No. S-528/MK.05/2007
tanggal 8 Nopember 2007 menawarkan perpanjangan jadwal pembayaran kembali pokok
pinjaman selama 10 (sepuluh) tahun dari semula tanggal 10 Desember 2007 sampai dengan
10 Desember 2009 menjadi 10 Desember 2017 sampai dengan 10 Desember 2019. Jika Bank
menyetujui usulan tersebut diwajibkan untuk menyampaikan permohonan secara tertulis
kepada Menteri Keuangan beserta laporan kinerja penyaluran Kredit Usaha Mikro dan Kecil
(KUMK) dan informasi penting lainnya sebelum tanggal 3 Desember 2007.
41
230
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
Departemen Keuangan melalui suratnya tertanggal 6 Oktober 2008 menyetujui
tambahan alokasi tambahan plafond pinjaman pendanaan KUMK-eks dana SU-005 sebesar
Rp 25.000.000.000 sesuai dengan Surat Menteri Keuangan No. S-541/MK.05/2008 sehingga
plafon menjadi sebesar Rp 85.000.000.000.
Terdapat perubahan perjanjian pinjaman Nomor AMA-42/KP-032/DSMI/2009 bahwa telah
disetujui perpanjangan jangka waktu pinjaman pendanaan KUMK selama 10 (sepuluh) tahun
yang semula 10 Desember 2007 sampai dengan 10 Desember 2009 diubah menjadi
10 Desember 2017 sampai dengan 10 Desember 2019 melalui suratnya tertanggal
21 April 2008 dengan surat No. S-3207/PB/2008 serta kesepakatan untuk jangka waktu
pinjaman adalah sejak perjanjian ditandatangani sampai tanggal 10 Desember 2019 dan
tanggal terakhir pengajuan permohonan penarikan pinjaman oleh Bank DKI tanggal
31 Maret 2009 dan pembayaran kembali angsuran pertama dimulai tanggal 10 Desember
2017 dan berakhir tanggal 10 Desember 2019. Perubahan perjanjian pinjaman tersebut masih
dalam proses penandatangan.
Pinjaman tersebut sudah disalurkan sebagai kredit program pemerintah per 31 Desember
2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 74.979.672.000 dan Rp 74.318.171.928.
(ii) PT Bank Tabungan Negara (Persero)
2009
Pembiayaan Bersama
Pinjaman Rekening Dana Investasi (RDI)
Jumlah
2008
734.056.085
1.517.868.123
1.367.926.322
1.845.227.103
2.251.924.208
3.213.153.425
a.
Pembiayaan Bersama
Akun ini merupakan saldo pembiayaan bersama dengan PT Bank Tabungan Negara
(Persero) dalam rangka pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR). Untuk setiap
pemberian pinjaman, Bank Tabungan Negara akan menyediakan dana pinjaman
sebesar 80% dari plafon kredit yang diberikan, sedangkan sisanya akan dipenuhi oleh
Bank.
b.
Pinjaman Dana Rekening Investasi (RDI)
Akun ini merupakan pinjaman dalam rangka pembiayaan program Kredit Pemilikan
Rumah-Rumah Sangat Sederhana (KPR-RSS) dan Kredit Pemilikan Rumah-Rumah
Sederhana (KPR-RS) yang diterima dari Pemerintah Republik Indonesia yang disalurkan
melalui PT Bank Tabungan Negara (Persero) sebagai koordinator penyaluran pinjaman
dana Rekening Dana Investasi (RDI).
42
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
231
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
(iii) Bank Indonesia
Akun ini merupakan fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) dalam
bentuk kredit likuiditas yaitu Kredit Pemilikan Rumah Sederhana/ Sangat Sederhana (KPRS/
RSS).
Berdasarkan perjanjian kredit pemilikan rumah sederhana/ sangat sederhana, untuk setiap
pemberian KPRS/RSS, BI akan menyediakan kredit likuiditas sebesar 62,50% untuk Kredit
Rumah Sederhana T36, 60,00% untuk Kredit Rumah Sederhana T21 dan 67,50% untuk Kredit
Rumah Sangat Sederhana (RSS) dari plafon kredit yang diberikan oleh Bank, sedangkan
sisanya akan dipenuhi oleh Bank. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 3% untuk Kredit
Rumah Sederhana T36, 3% untuk Kredit Rumah Sederhana T21 dan 9% untuk Kredit Rumah
Sangat Sederhana (RSS) per tahun yang dihitung dari saldo terhutang Bank kepada BI,
sedangkan Bank akan mendapat bunga sebesar 8,5% untuk Kredit Rumah Sederhana T36,
11% untuk Kredit Rumah Sederhana T21 dan 14% Kredit Rumah Sangat Sederhana (RSS)
per tahun atas kredit kepemilikan rumah yang diberikan.
Rincian Kredit Pemilikan Rumah Sederhana/ Sangat Sederhana adalah sebagai berikut:
2009
Pinjaman Likuiditas KPR-RS
Pinjaman Likuiditas KPR-RSS
Jumlah
2008
1.578.592.419
134.490.625
1.892.084.729
134.490.625
1.713.083.044
2.026.575.354
(iv) Standard Chartered Bank (Jakarta)
Pada tanggal 7 Desember 2007 Bank memperoleh pinjaman sindikasi dari beberapa bank
dimana Standard Chartered Bank (Jakarta) bertindak sebagai agen pembayaran dan agen
surat berharga, dan beberapa bank lainnya bertindak sebagai lead arranger pemegang
mandat yaitu:
a.
Standard Chartered Bank cabang Jakarta memberi pinjaman sebesar USD 4.500.000.
b.
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk cabang Dili-Timor Leste memberi pinjaman sebesar
USD 2.500.000.
c.
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk cabang Hongkong memberi pinjaman sebesar
USD 3.000.000.
d.
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk cabang Cayman Islands memberi pinjaman sebesar
USD 2.500.000.
e.
PT Bank Pan Indonesia, Tbk memberi pinjaman sebesar USD 9.500.000.
f.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk cabang Hongkong memberi pinjaman
sebesar USD 3.750.000.
g.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk cabang Tokyo memberi pinjaman sebesar
USD 3.750.000.
43
232
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
h.
i.
The Bank of Tokyo-Mitshubisi UFJ, LTD, cabang Jakarta memberi pinjaman sebesar
USD 4.500.000.
PT Bank Permata Tbk memberi pinjaman sebesar USD 4.500.000.
Total fasilitas pinjaman sebesar USD 38.500.000 untuk jangka waktu 3 tahun dengan tingkat
bunga LIBOR ditambah margin 2%. Beberapa persyaratan atas pinjaman tersebut antara lain
Bank tidak harus menjual, memindahkan atau melepaskan aset-aset perusahaan yang
manapun baik dengan cara disewakan, kemudian dimiliki kembali oleh peminjam atau oleh
anggota lainnya dan tidak harus memindahkan atau melepaskan piutang perusahaan dalam
bentuk lain apapun. Tujuan pinjaman ini adalah untuk disalurkan pada nasabah unit Syariah
yang berorientasi ekspor atau nasabah yang memiliki pendapatan dalam mata uang asing
(Dolar Amerika). Bank telah menyalurkan fasilitas pinjaman yang diterima dari Standard
Chartered Bank kepada debitur-debitur di unit usaha syariah dan rincian per 31 Desember
2009 adalah sebagai berikut:
Plafond
USD
1.
2.
3.
4.
PT
PT
PT
PT
Energy Spectrum
Indonesia Air Transport
Sumber Daya Kelola
Arya Ventura Reality
9.400.000
2.000.000
10.000.000
3.500.000
Baki Debet
USD
Jangka waktu
9.234.180
1.375.000
9.050.000
2.600.000
5
4
5
7
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun
Tahun 2008, Bank telah melakukan penarikan atas fasilitas pinjaman tersebut sebesar
USD 25.028.582 dan telah membayar kewajiban pokok sebesar USD 7.508.574,60 dan margin
sebesar USD 1.178.338,67.
Tahun 2009, Bank telah membayar kewajiban pokok sebesar USD 7.508.574,60 dan margin
sebesar USD 186.838.75. Saldo pokok pinjaman per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah
sebesar USD 10.011.432 dan USD 17.520.007,40.
Bank untuk menutup resiko pasar terhadap perubahan kurs valuta asing melakukan dengan
cara swap buy sell bulanan melalui PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) dan PT Bank Mandiri
(Persero), Tbk., masing-masing sebesar USD 5.500.000 (lihat Catatan 34).
(v)
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero)
Pada tanggal 24 September 2008, Bank menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) No. 024/PP/SMF-DKI/IX/2008 untuk pembiayaan
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar Rp 100.000.000.000 (Seratus Milyar Rupiah) bersifat
Aflopend (unrevolving), jumlah mana tidak termasuk bunga, provisi dan biaya-biaya lainnya.
Jangka waktu pinjaman selama 10 (sepuluh) tahun, terhitung mulai sejak tanggal 24
September 2008 dan berakhir pada tanggal 24 September 2018.
44
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
233
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
Bunga Pinjaman sebesar 10,50% per tahun yang dihitung secara monthly rest atau sama
dengan effective rate yang dihitung sejak tanggal pencairan jumlah pinjaman sampai
dengan tanggal seluruh jumlah Pinjaman dibayar kembali dengan lunas dan biaya
administrasi dikenakan sebesar 0,25% dari jumlah pinjaman yang dicairkan.
Pada tanggal 24 September 2008, Bank menerima pencairan tahap I (pertama) atas
Pinjaman tersebut sebesar Rp 30.400.000.000 dengan tingkat bunga tetap 10,50% untuk 5
(lima) tahun pertama yang akan jatuh tempo pada tanggal 24 September 2013.
19.
BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN LAIN-LAIN
2009
Rupa-rupa Kewajiban Syariah
Setoran Jaminan
Kewajiban Beban Tenaga Kerja
Kewajiban yang Masih Harus Dibayar Operasional Bank
Cadangan Legal (lihat Catatan 34)
Kewajiban Beban Pihak Ketiga
Kewajiban yang Masih Harus Dibayar Pendanaan
Pendapatan Diterima Dimuka
Kewajiban yang Masih Harus Dibayar Overhead Kantor
Kewajiban bagi hasil dari Pinjaman
Lainnya
Jumlah
20.
18.884.424.257
26.133.541.328
56.382.229.980
18.610.622.096
30.249.452.486
58.668.134.730
13.315.507.682
8.000.000.000
24.080.830.898
6.658.138.615
8.000.000.000
17.743.206.959
6.942.520.389
3.783.586.721
9.403.568.951
3.979.546.139
2.709.803.600
750.311.663
557.080.329
2.343.701.478
1.447.890.382
1.310.344.232
161.539.836.847
158.414.606.068
PERPAJAKAN
a.
Uang Muka Pajak
2009
Taksiran Lebih Bayar Pajak Tahun 2006
Jumlah
45
234
2008
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2008
1.228.771.982
6.032.566.180
1.228.771.982
6.032.566.180
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
PERPAJAKAN (Lanjutan)
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan No. 00014/406/06/073/09
tanggal 22 Desember 2009, sesuai hasil pemeriksaan pajak, jumlah lebih bayar pajak PPh
pasal 25/29 tahun 2006 adalah sebesar Rp 2.152.243.600 dan setelah diperhitungkan dengan
hutang pajak penghasilan pasal 23 dan pasal 4 (2) final tahun 2006 sebesar Rp 923.471.618,
maka uang muka per 31 Desember 2009 menjadi sebesar Rp 1.228.771.982.
b.
Hutang Pajak
2009
PPh Pasal 21 - Wapu
PPh Pasal 25 - Wapu
PPh Pasal 4 Final - Wapu
PPh Pasal 23 Jasa - Wapu
Pajak Pertambahan Nilai
PPh Pasal 29 - Wapu
Setoran Pajak yang Akan Disetor
Bank Persepsi
Jumlah
c.
2008
6.530.795.668
-4.273.471.795
2.533.451.323
41.720.300
6.791.536.320
7.774.481.725
5.107.673.858
3.290.288.670
3.208.371.882
41.720.300
12.911.696.233
7.315.655.842
1.711.799.227
27.486.631.248
34.046.031.895
Pajak Penghasilan Badan
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi
dan taksiran laba fiskal Bank adalah sebagai berikut:
2009
Laba sebelum Taksiran Pajak Penghasilan
sesuai dengan Laporan Laba Rugi
Beda Temporer
Beban PPA
Beda Tetap
Rugi (Laba) penjualan aktiva tetap
Jasa Pihak Ketiga dan Pemasaran
Pendapatan Kredit Karyawan
Beban Non Operasional
Beban (Pendapatan) Selisih Penilaian
Efek - Bersih
Jumlah
Laba Kena Pajak
Pembulatan
2008
201.184.677.423
171.947.620.358
18.407.227.082
18.152.655.084
(5.592.824.527)
2.334.270.283
3.829.714.801
2.730.637.508
-1.887.985.969
6.001.731.474
6.061.080.737
752.342.148
22.461.367.295
(708.708.449)
31.394.744.815
223.646.044.718
223.646.044.000
203.342.365.173
203.342.365.000
46
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
235
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20.
PERPAJAKAN (Lanjutan)
2009
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan
(2008: 10% x Rp 50.000.000)
(2008: 15% x Rp 50.000.000)
28% x Rp 223.646.044.000 tahun 2009
(2008: 30% x Rp 203.242.365.000)
Hutang Pajak
Pajak yang Telah Disetor
Pajak Kurang (Lebih) Bayar
d.
2008
---
5.000.000
7.500.000
62.620.892.320
62.620.892.320
55.829.356.000
60.972.709.500
60.985.209.500
48.073.513.267
6.791.536.320
12.911.696.233
Aset Pajak Tangguhan
31 Desember 2007
Kelebihan Pembentukan PPA
Aktiva Pajak Tangguhan
Dibebankan pada
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2008
Dibebankan pada
Laporan Laba Rugi
31 Desember 2009
15.354.491.300
5.445.796.525
20.800.287.825
2.128.330.326
22.928.618.151
15.354.491.300
5.445.796.525
20.800.287.825
2.128.330.326
22.928.618.151
Perhitungan perpajakan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
telah sesuai dengan SPT Bank.
Aktiva pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer dan akumulasi kerugian pajak dapat
diakui bila terdapat jumlah penghasilan kena pajak pada masa 5 (lima) tahun mendatang yang
memadai untuk dikompensasikan dengan aktiva pajak tangguhan yang dicatat dalam neraca.
Pada tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 tidak terdapat sengketa
pajak.
Manajemen berkeyakinan bahwa aktiva pajak tangguhan yang telah dibentuk dapat dipulihkan.
47
236
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
MODAL SAHAM
Susunan kepemilikan saham adalah sebagai berikut:
2009 dan 2008
Jumlah
Lembar
Persentase
Jumlah
Saham Seri A (Monumen Nasional)
Pemerintah Propinsi DKI Jakarta
200.000
33,31
200.000.000.000
Saham Seri B
Pemerintah Propinsi DKI Jakarta
PD Pasar Jaya
399.325
1.000
66,52
0,17
399.325.000.000
1.000.000.000
600.325
100
600.325.000.000
Jumlah
Sesuai dengan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 101 tanggal 28 September
2007 yang merupakan pernyataan kembali atas akta notaris yang sama No. 25 tanggal 12 Juni
2007, Bank melakukan penambahan modal dasar dari Rp 1.000.000.000.000 menjadi
Rp 1.500.000.000.000 dan modal disetor ditingkatkan dari Rp 553.917.000.000 menjadi
Rp 600.325.000.000 yang berasal dari Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Penambahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia No.C-04111.HT.01.04-TH.2007 tanggal 22 Nopember 2007.
22.
UANG MUKA SETORAN MODAL
Akun ini merupakan setoran yang dilakukan oleh pemegang saham untuk penambahan modal
selama tahun berjalan, tetapi belum dikuatkan melalui pelaksanaan RUPS dan mendapatkan
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sehingga belum bisa
diklasifikasikan sebagai modal saham disetor.
Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan akta
notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 25 tanggal 8 Mei 2009, setoran modal berasal dari
hasil penagihan kredit hapus buku Juni 1999 sebesar Rp 19.886.296.713 namun baru disetor ke
Bank sebesar Rp 10.834.562.950. Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi Daerah
Khusus Ibukota Jakarta No. 1814/2009 tanggal 3 Desember 2009.
Uang Muka Setoran tahun 2008 berasal dari sisa lebih besar sebesar Rp 866.832 dari hasil tagih
sisa kredit Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sejak April 2005 sampai dengan April
2006.
48
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
237
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23.
SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA
2009
Cadangan Umum
Cadangan Khusus
134.880.376.657
20.028.256.154
2008
90.563.376.657
5.028.256.154
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Bank pada tanggal 8 Mei 2009, yang telah
diaktakan dalam akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 24, para pemegang saham
menyetujui penggunaan laba setelah pajak tahun 2008 sebagai:
a. Dividen pemegang saham sebesar Rp 54.091.000.000;
b. Cadangan sebesar Rp 59.317.000.000 yang terdiri dari cadangan umum sebesar
Rp 44.317.000.000 dan cadangan tujuan sebesar Rp 15.000.000.000;
c. Tantiem dan bonus karyawan sebesar Rp 36.000.000.000; dan
d. Dana Kesejahteraan sebesar Rp 3.000.000.000.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Bank pada tanggal 20 Juni 2008, yang telah
diaktakan dalam akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 70, para pemegang saham
menyetujui penggunaan laba setelah pajak tahun 2007 sebagai:
a. Dividen pemegang saham sebesar Rp 51.091.000.000;
b. Cadangan sebesar Rp 21.000.000.000 yang terdiri dari cadangan umum sebesar
Rp 20.000.000.000 dan cadangan tujuan sebesar Rp 1.000.000.000;
c. Tantiem dan Jasa Produksi sebesar Rp 33.700.000.000; dan
d. Dana Kesejahteraan sebesar Rp 300.000.000.
Pada tahun 2008, Bank membeli Obligasi Bank DKI IV (empat) dan telah membukukan keuntungan
sebesar Rp 267.500.000.
24.
PENDAPATAN BUNGA
2009
Rupiah
Kredit
Surat Berharga
Penempatan dan Giro pada Bank Indonesia
Pendapatan Pembiayaan Syariah
Call Money
Giro pada Bank Lain
Deposito
Deposito on Call
Sub Jumlah
49
238
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
923.321.023.930
531.115.763.956
46.623.542.954
59.149.849.768
12.009.101.379
205.990.008
5.509.166.440
1.944.923.754
1.579.879.362.189
2008
768.670.152.859
483.047.589.422
64.401.446.339
49.818.379.162
17.932.149.708
18.038.603
93.258.723
11.809.875
1.383.992.824.691
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24.
PENDAPATAN BUNGA
2009
Mata Uang Asing
Surat Berharga
Call Money
Giro pada Bank Lain
Sub Jumlah
Jumlah
25.
2008
8.046.487.228
365.625
-8.046.852.853
6.014.376.848
418.318.036
645.749.053
7.078.443.937
1.587.926.215.042
1.391.071.268.628
2009
2008
BEBAN BUNGA
Rupiah
Simpanan
Deposito Berjangka
Giro
Tabungan
Simpanan dari Bank Lain
Call Money
Deposito
Giro
Mata Uang Asing
Simpanan
Deposito Berjangka
Giro
Lainnya
Surat Berharga
Premi Penjaminan Pemerintah Dana
Pihak Ketiga
Pinjaman yang Diterima
Undian Tabungan
Jumlah
376.927.574.038
242.546.789.150
50.971.184.691
292.932.760.589
130.015.235.192
45.627.689.581
25.783.093.378
218.566.388
96.851.053
696.544.058.698
107.860.965.306
310.434.129
88.468.157
576.835.552.954
16.787.692
385.231.666
402.019.358
160.857.209
15.382.836
176.240.045
118.270.272.851
135.724.368.581
21.867.355.944
19.438.003.549
2.405.667.761
161.981.300.105
16.881.156.161
20.735.253.317
2.261.352.344
175.602.130.403
858.927.378.161
752.613.923.402
50
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
239
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25.
BEBAN BUNGA (Lanjutan)
Premi asuransi penjaminan dana pihak ketiga yang dibayarkan kepada Pemerintah Republik
Indonesia sehubungan dengan jaminan Pemerintah atas sejumlah kewajiban tertentu Bank pada
tahun 2009 dan 2008 telah dicatat sebagai beban bunga lainnya (lihat Catatan 15 dan 38).
26.
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN
2009
Rupiah
Pendapatan Jasa Administrasi dan Fee
Pendapatan ATM
Denda Tunggakan Kredit
Pendapatan Unit Syariah Lainnya
Jasa Pengiriman Uang
Penalti Pelunasan Kredit
Pendapatan Dividen Tunai
Penutupan Rekening Simpanan
Denda-denda Lain
Jumlah
27.
45.008.449.765
14.670.691.673
2.240.531.406
3.120.501.021
1.165.885.703
463.824.315
282.132.284
175.013.762
446.632.932
40.070.031.240
11.613.116.730
4.049.920.475
3.299.602.926
1.071.874.241
349.154.857
401.428.449
222.273.794
578.106.170
67.573.662.861
61.655.508.882
BEBAN (PEMBALIKAN) PENYISIHAN KERUGIAN ATAS AKTIVA PRODUKTIF
2009
Kredit yang diberikan
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Efek-efek
Jumlah - bersih
51
240
2008
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2008
26.766.235.933
2.438.456.561
4.771.503.000
(956.169.722)
44.750.935.740
6.733.737.028
1.493.973.104
1.008.561.177
33.020.025.772
53.987.207.049
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28.
BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2009
Beban Sewa
Beban Penyusutan (lihat Catatan 11)
Rutin Kantor
Tanah dan Bangunan Kantor
Listrik dan Air
Peralatan dan Perabot Kantor
Kendaraan Bermotor
Telekomunikasi
Emisi Obligasi yang Diterbitkan
Pengembangan Sistem Informasi
Pengiriman Uang dan Dokumen
Jumlah
29.
2008
55.704.379.980
19.338.849.370
23.078.366.720
22.227.310.817
8.473.307.630
6.571.289.036
7.279.426.590
3.256.789.882
1.648.370.828
827.305.671
5.055.493.337
31.687.540.755
19.119.279.575
21.355.678.811
25.185.621.923
7.137.614.674
7.800.429.775
7.037.896.477
2.980.315.090
2.250.919.876
1.004.620.704
881.270.169
153.460.889.861
126.441.187.829
BEBAN TENAGA KERJA
2009
Tunjangan dan Kesejahteraan Karyawan
Gaji dan Upah Karyawan
Seleksi Karyawan
Jumlah
2008
361.012.453.239
24.950.062.910
182.454.788
299.817.183.814
22.238.856.421
693.696.063
386.144.970.937
322.749.736.298
Termasuk dalam gaji dan upah dan kesejahteraan karyawan untuk tahun-tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah kompensasi kepada Dewan Komisaris dan
Direksi sebesar Rp 18.030.847.879 dan Rp 16.635.382.400.
30.
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH
2009
Pendapatan Non Operasional
Keuntungan Penjualan Aset Tetap (catatan 11)
Pendapatan Sewa
Pendapatan Komisi Pihak Ketiga
Kerugian Akibat Selisih Teller
Laba (Rugi) Penjabaran Transaksi Valuta Asing
Lain-lain - Bersih
Jumlah
2008
2.810.338.717
5.592.824.527
313.131.478
246.673.428
(1.314.000)
(6.547.350.721)
(5.405.647.269)
12.384.328.827
-587.948.289
151.412.759
(199.478.775)
11.450.268.517
(8.647.954.196)
(2.991.343.840)
15.726.525.421
52
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
241
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31.
PROGRAM DANA PENSIUN DAN IMBALAN KERJA
a.
Program Dana Pensiun
Bank menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya.
Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Bank DKI. Program pensiun ini telah disetujui oleh
Menteri Keuangan dalam Surat Keputusan No. Kep-015/KM/17/1994 tanggal 21 Januari 1994.
Beban iuran pensiun yang dibebankan Bank pada tahun-tahun yang berakhir tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 berjumlah Rp 12.508.664.134 dan Rp 13.645.872.793.
b.
Program Imbalan Kerja
Bank telah menghitung kewajibannya sehubungan dengan Undang-undang Ketenagakerjaan
No.13/2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program imbalan kerja
tersebut.
Saldo kewajiban program imbalan kerja pada tahun 2009 dan 2008 mengacu pada hasil
perhitungan aktuaria independen PT Dian Artha Tama berdasarkan laporannya No. 275A/PSAK/DAT/III/2010 tanggal 18 Maret 2010 dan No. 122-A/PSAK/DAT/III/2009 tanggal 17
Maret 2009 sesuai dengan penerapan atas PSAK No.24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”.
Jumlah kewajiban berdasarkan perhitungan aktuaria independen dan Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 per tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai
berikut:
2009
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Kerja
Nilai Wajar Aset Program
Status Pendanaan
Biaya jasa lalu yang belum diakui
Keuntungan (Kerugian) Aktuaria
yang Tidak Diakui
Imbalan Kerja
2008
(347.693.470.047)
400.664.944.859
52.971.474.812
--
(339.635.214.620)
355.395.973.737
15.760.759.117
--
(34.441.368.497)
4.148.952.492
18.530.106.315
19.909.711.609
Beban imbalan kerja pada tahun berjalan adalah sebagai berikut:
2009
Beban Jasa Kini
Beban Bunga
Hasil Pengembalian Aset Program
yang Diharapkan
Kerugian (Keuntungan) Aktuaria
15.464.345.340
33.963.521.462
14.570.397.732
49.513.862.616
(35.539.597.374)
--
(32.804.681.370)
5.587.461.902
Jumlah Beban Imbalan Kerja
13.888.269.428
36.867.040.880
53
242
2008
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31.
PROGRAM DANA PENSIUN DAN IMBALAN KERJA (Lanjutan)
Perubahan pada Imbalan Kerja Dibayar Dimuka yang diakui sesuai perhitungan aktuaria
independen:
2009
2008
Saldo Awal Imbalan Kerja Dibayar Dimuka
Beban Imbalan Kerja - Bersih
Kontribusi
19.909.711.609
(13.888.269.428)
12.508.664.134
43.130.879.696
(36.867.040.880)
13.645.872.793
Saldo Akhir Imbalan Kerja Dibayar
Dimuka
18.530.106.315
19.909.711.609
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh
aktuaris independen untuk tahun 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut:
2009
Tingkat Diskonto
Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji
Tingkat Mortalita
Tingkat Cacat Tetap
Tingkat Pengunduran Diri
Proporsi Pengambilan Pensiun Dini
Metode
10%
5% per tahun
CSO 1958
0,01% per tahun
0,05% per tahun
0,05% per tahun
Projected Unit Credit
2008
12%
5% per tahun
CSO 1958
0,01% per tahun
0,05% per tahun
0,05% per tahun
Projected Unit Credit
Jumlah kewajiban manfaat imbalan pasca kerja bagi Bank berdasarkan perhitungan aktuaria
independen dan peraturan ketenagakerjaan Bank yang tidak tercakup dalam Undang-undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003 pada tahun 2009 dan 2008 adalah Nihil.
54
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
243
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32.
LABA PER SAHAM
2009
Laba
Laba Bersih untuk Perhitungan Laba per
Saham Dasar
140.692.115.429
140.692.115.429
Lembar
Saham Beredar
Saldo Awal
Penambahan
Jumlah Saham Beredar
Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham
Biasa untuk Perhitungan Laba per Saham
Dasar
Laba Per Saham Dasar
116.408.207.383
116.408.207.383
Lembar
600.325
--
600.325
--
600.325
600.325
Lembar
Jumlah Saham
33.
2008
Lembar
600.325
600.325
234.360
193.909
TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Bank melakukan transaksi usaha dengan perusahaan-perusahaan yang mempunyai pemegang
saham dan/atau manajemen yang sama dengan Bank. Transaksi-transaksi ini terutama
berhubungan dengan pinjam-meminjam dana dalam kegiatan normal usaha dan secara substansial
telah dilakukan dengan persyaratan normal seperti yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak
mempunyai hubungan istimewa, kecuali pinjaman kepada karyawan dan direksi Bank yang
diberikan dengan jangka waktu berkisar antara 1 (satu) sampai dengan 15 (lima belas) tahun, suku
bunga 5% per tahun dan pembayaran melalui pemotongan gaji setiap bulan. Transaksi-transaksi
signifikan dengan perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
2009
2008
Kredit yang Diberikan
Rupiah
PT BPR Darbeni
Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat
Eksekutif Bank
Jumlah
Persentase terhadap jumlah aset
55
244
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
1.053.234.439
194.355.932
4.908.995.478
4.920.914.329
5.962.229.917
5.115.270.261
0,04%
0,04%
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
(Lanjutan)
2009
Pendapatan Bunga
Persentase terhadap jumlah Pendapatan
Bunga
2008
268.300.346
409.214.639
0,02%
0,03%
Simpanan Nasabah
Giro
Tabungan
Deposito Berjangka
1.155.971.228
7.150.401.849
13.604.744.867
3.293.857.043
4.869.175.019
11.384.819.754
Jumlah
21.911.117.944
19.547.851.816
0,15%
0,15%
1.772.609.442
1.333.740.849
0,21%
0,16%
Persentase terhadap jumlah kewajiban
Beban Bunga
Persentase terhadap jumlah Biaya Bunga
Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai
berikut:
Pihak Hubungan Istimewa
Sifat Hubungan Istimewa
Transaksi
PT BPR Darbeni
Manajemen
- Kredit yang Diberikan
- Pendapatan Bunga
Perseorangan
Komisaris, Direksi, Karyawan,
Pejabat Eksekutif
- Kredit yang Diberikan
- Simpanan Nasabah
Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, kecuali kredit yang diberikan
kepada karyawan kunci dan direksi dilaksanakan syarat dan kondisi normal seperti dengan pihak
yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
56
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
245
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan
dalam laporan keuangan.
Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank yang berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas pada
tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009
Dalam
Perhatian
Khusus
Lancar
KOMITMEN
Tagihan Komitmen
Rupiah
Lainnya
Mata Uang Asing
Pembelian Forward yang
masih berjalan
Pembelian Spot yang
masih berjalan
Lainnya
Jumlah Tagihan Komitmen
Kewajiban Komitmen
Rupiah
Fasilitas Kredit yang Belum
Digunakan
Penjualan yang masih berjalan
Spot
Mata Uang Asing
Irrecovable L/C yang masih
berjalan
L/C luar negeri
Jumlah Kewajiban Komitmen
Jumlah Komitmen - Bersih
Kurang
Lancar
Diragukan
Jumlah
Macet
150.000.000.000
--
--
--
--
150.000.000.000
--
--
--
--
--
--
-317.240.077.924
467.240.077.924
----
----
----
----
-317.240.077.924
467.240.077.924
2.008.564.093.757
--
--
--
--
2.008.564.093.757
--
--
--
--
--
--
317.240.077.924
2.325.804.171.681
---
---
---
---
317.240.077.924
2.325.804.171.681
(1.858.564.093.757)
--
--
--
--
(1.858.564.093.757)
2009
Dalam
Perhatian
Khusus
Lancar
KONTINJENSI
Tagihan Kontinjensi
Rupiah
Pendapatan Bunga dalam
Penyelesaian
Jumlah Tagihan Kontinjensi
Kewajiban Kontinjensi
Rupiah
Bank Garansi
Penerusan kredit
Aset produktif yang dihapusbuku
Mata Uang Asing
Bank Garansi
Aset produktif yang dihapusbuku
Diragukan
Jumlah
Macet
--
-- 11.297.107.419
2.841.273.166
40.110.564.474
54.248.945.059
--
-- 11.297.107.419
2.841.273.166
40.110.564.474
54.248.945.059
452.283.041.322
29.769.790.800
297.851.561.344
----
----
----
----
452.283.041.322
29.769.790.800
297.851.561.344
32.678.671.623
32.525.661.517
845.108.726.606
----
----
----
----
32.678.671.623
32.525.661.517
845.108.726.606
(845.108.726.606)
--
--
--
--
(790.859.781.547)
KOMITMEN DAN KONTINJENSI BERSIH
(2.703.672.820.363)
--
--
--
-- (2.649.423.875.304)
Jumlah Kewajiban Kontinjensi
Jumlah Kontinjensi - Bersih
57
246
Kurang
Lancar
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
2008
Lancar
KOMITMEN
Tagihan Komitmen
Mata Uang Asing
Pembelian Forward yang
masih berjalan
Pembelian Spot yang
masih berjalan
L/C Import Usance
Jumlah Tagihan Komitmen
Kewajiban Komitmen
Rupiah
Fasilitas Kredit yang Belum
Digunakan
Penjualan yang masih berjalan Spot
Mata Uang Asing
Penjualan yang masih berjalan
Forward
Jumlah Kewajiban Komitmen
Jumlah Komitmen - Bersih
KONTINJENSI
Tagihan Kontinjensi
Rupiah
Pendapatan Bunga dalam
Penyelesaian
Jumlah Tagihan Kontinjensi
Kewajiban Kontinjensi
Rupiah
Bank Garansi
Aset produktif yang dihapusbuku
Mata Uang Asing
Bank Garansi
Aset produktif yang dihapusbuku
Jumlah Kewajiban Kontinjensi
Jumlah Kontinjensi - Bersih
KOMITMEN DAN KONTINJENSI BERSIH
Dalam
Perhatian
Khusus
Kurang
Lancar
Diragukan
Jumlah
Macet
131.065.000.000
--
--
--
--
131.065.000.000
59.950.000.000
815.756.000
191.830.756.000
----
----
----
----
59.950.000.000
815.756.000
191.830.756.000
938.967.659.061
55.000.000
---
---
---
---
938.967.659.061
55.000.000
119.900.000.000
1.058.922.659.061
---
---
---
---
119.900.000.000
1.058.922.659.061
(867.091.903.061)
--
--
--
--
(867.091.903.061)
34.667.021.846
--
--
--
--
34.667.021.846
34.667.021.846
--
--
--
--
34.667.021.846
333.861.265.201
275.806.967.101
--
--
--
--
333.861.265.201
275.806.967.101
11.777.250.621
32.525.661.517
653.971.144.440
--
--
--
--
--
--
--
--
11.777.250.621
32.525.661.517
653.971.144.440
(619.304.122.594)
--
--
--
--
(619.304.122.594)
(1.486.396.025.655)
--
--
--
--
(1.486.396.025.655)
Pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, Bank telah
membukukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi sebesar Rp 4.838.705.191 dan
Rp 3.454.729.609.
Per 31 Desember 2009 tidak terdapat transaksi Swap sedangkan per 31 Desember 2008 Bank
melakukan transaksi Swap untuk menutup risiko pasar terhadap perubahan kurs valuta asing
terhadap pinjaman yang diterima dari Standard Chartered Bank dengan cara Swap Buy Sell
dengan:
1.
2.
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) pada tanggal 2 Desember 2008 sebesar USD 5.500.000,
jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal 4 Desember 2008 s.d 5 Januari 2009 dengan rate
buy USD 1= Rp 12.400 dan rate sell USD 1 = Rp 12.560.
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. pada tanggal 30 Desember 2008 sebesar USD 5.500.000,
jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal 5 Januari 2009 sampai dengan 5 Februari
2009 dengan rate buy USD 1= Rp 11.150 dan rate sell USD 1= Rp 11.270 (lihat
Catatan 18).
58
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
247
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
Bank terlibat dalam berbagai kasus hukum tertentu baik sebagai penuntut maupun pihak yang
dituntut dengan pihak ketiga maupun kekayaan Bank. Kasus hukum signifikan per 31 Desember
2009 adalah sebagai berikut:
a. Gugatan dari The Tjin Kok mengenai ganti rugi atas penempatan bangunan yang terletak
di Jl. Pintu Besar Selatan Jakarta Barat pada tahun 1962-1964 sebesar Rp 35.000.000.000
ditanggung renteng antara Bank dengan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan
Putusan Peninjauan Kembali, Bank dan Pemerintah Propinsi Jakarta dinyatakan kalah dan
diwajibkan untuk membayar ganti rugi ditambah bunga ganti rugi sebesar
Rp 14.800.000.000.
Sehubungan dengan masalah hukum tersebut, Bank telah mencadangkan kerugian
sebesar Rp 8.000.000.000.
b.
Tuntutan Bank kepada PT Bumi Perkasa Propertindo agar membatalkan perjanjian BOT
sehubungan tergugat tidak dapat melaksanakan kewajibannya (wanprestasi), yaitu belum
membangun menara Bank DKI dan membayar uang pembelian tanah milik Bank atas tanah
yg terletak di Jl. Kampung Lima Dalam senilai Rp 16.000.000.000 dan tergugat telah
melakukan wanprestasi dan perbuatan melawan hukum, yaitu menyewakan tanah tersebut
untuk lahan parkir.
Status perkara saat ini Bank kalah pada tingkat Mahkamah Agung dan Bank akan
menyelesaikan perkara ini melalui jalur bisnis (non peradilan) dan saat ini masih dalam proses
negosiasi sehingga Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap
kondisi Bank.
c.
Gugatan Puskopad AD kepada PT Multan Pandira, PT Prima Beton Elok, PT Bumi Makmur dan
Bank karena pemberian jaminan oleh PT Multan Pandira kepada Bank berupa hak pengelolaan
atas Gedung Multan Center tanpa persetujuan dari Markas Besar Angkatan Darat, sehingga
dianggap tidak sah.
Bank menang pada tingkat Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung dan
status perkara saat ini dalam tahap Peninjauan Kembali. Bank berpendapat bahwa perkara
ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
d.
Gugatan dari Djunaidy A (mantan Direktur Umum Bank) mengenai uang penghargaan dan
jasa pengabdian pada akhir masa jabatan sebesar Rp 7.500.000.000 yang belum dibayar Bank
akibat krisis ekonomi dan moneter. Di tingkat Pengadilan Tinggi, Bank kalah dan wajib
membayar penghargaan dan jasa pengabdian sebesar Rp 1.240.000.000. Status perkara saat
ini dalam tahap kasasi di Mahkamah Agung. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan
berpengaruh terhadap kondisi Bank.
e.
Gugatan PT Alfa Karsa Persada sebagai bouwheer kepada PT Gelar Gatra Laras (kontraktor)
dan Bank (penerbit Bank Garansi) dan menganggap bahwa PT Gelar Gatra Laras telah
wanprestasi dalam pelaksanaan pekerjaan dan menuntut ganti rugi dan menuntut pencairan
Bank Garansi Rp 753.481.220. Di tingkat Pengadilan Tinggi, Bank kalah dan wajib membayar
kerugian dan bunga sebesar Rp 308.927.300. Status perkara saat ini dalam tahap kasasi di
Mahkamah Agung dan Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap
kondisi Bank.
59
248
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
f.
Gugatan CV Panca Dewi dan Ny. Tariyah untuk membatalkan lelang terhadap jaminan yang
dilelang oleh Bank sebesar Rp 120.000.000 atau lebih rendah dari nilai riil jaminan yaitu
sebesar Rp 300.000.000. Di tingkat Pengadilan Tinggi Bank menang dan status perkara saat
ini dalam tahap kasasi di Mahkamah Agung. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan
berpengaruh terhadap kondisi Bank.
g.
Gugatan Rooby Noor Daeng (pemilik jaminan kredit) terhadap Bank agar mengembalikan
jaminan yang diserahkan oleh CV Relia Indah Nusantara (debitur macet). Di tingkat
Pengadilan Tinggi Bank menang dan status perkara saat ini dalam tahap kasasi di Mahkamah
Agung. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
h.
Gugatan Oom Komariah terhadap Bank DKI dikarenakan permohonan penghapusan bunga
kredit untuk pelunasan kredit macet miliknya yang ditolak Bank. Di tingkat Pengadilan Tinggi
Bank menang dan status perkara saat ini dalam tahap kasasi di Mahkamah Agung. Bank
berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
i.
Gugatan Sutikno Subandi terhadap Bank dikarenakan tanah miliknya yang dibeli dari Putro
Sampurno (Suami Ritanti Hartinah) dijadikan jaminan kredit oleh Ritanti Hartinah kepada
Bank. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
j.
Gugatan Tjitra Bintoro dan Sie Buyung terhadap Bank dikarenakan tanah milik mereka
dijaminkan oleh CV Perdana Buana Raya kepada Bank. Bank berpendapat bahwa perkara ini
tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
k.
Gugatan Rachmadi Prayogo terhadap Bank dikarenakan tanah miliknya dijaminkan oleh
PT Mercury Wood (MW) kepada Bank. Status perkara saat ini dalam tahap kasasi di
Mahkamah Agung. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap
kondisi Bank.
l.
Gugatan Hasanudin bin Sa’adan terhadap Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta
Pusat dan Bank atas kepemilikan tanah oleh Bank di Kebon Sirih Jakarta.Di tingkat Pengadilan
Tata Usaha Negara Bank menang dan status perkara saat ini dalam proses di Pengadilan
Tinggi Tata Usaha Negara. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh
terhadap kondisi Bank.
m.
Gugatan Rosrita Tioniwar melawan Bank dikarenakan tanah miliknya telah disita sesuai
putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Status perkara saat ini di tingkat Pengadilan Tinggi
dan Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
n.
Gugatan Bank kepada PT Multan Pandira agar sisa hasil lelang agunan di Jl. Hang Tuah senilai
Rp 558.450.000 ditetapkan sebagai bagian dari pembayaran piutang. Di tingkat Pengadilan
Tinggi Bank menang dan status perkara saat ini di tingkat Mahkamah Agung. Bank
berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
60
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
249
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34.
KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
o.
Gugatan Bank kepada PT Wiros Konsumindo dan PT Asuransi Ekspor Indonesia sebesar
Rp 2.491.984.260 karena wesel ekspor yang dibeli Bank tidak dibayar oleh Eropa Timur dan
PT Asuransi Ekspor Indonesia selaku penanggung asuransi tidak mau membayar. Bank
menang di tingkat Mahkamah Agung dan saat ini dalam proses eksekusi. Bank berpendapat
bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya komitmen dan kontinjensi.
Mutasi penyisihan penghapusan komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut :
2009
Saldo Awal Tahun
3.454.729.609
2.409.022.893
Pembalikan (Koreksi) Dalam Tahun Berjalan
Selisih kurs
1.059.452.986
373.595.265
1.104.887.153
(59.180.437)
4.887.777.860
3.454.729.609
Jumlah
35.
2008
MANAJEMEN RISIKO
Risiko Kredit
Pengelolaan Risiko Kredit Bank dimulai dengan membangun struktur organisasi yang mampu
mendukung pengendalian Risiko Kredit, yakni adanya pemisahan fungsi antara analis risiko dan
analis pemasaran sehingga prinsip pemisahan fungsi (four eyes principle) dapat dicapai.
Selanjutnya penyempurnaan dan pembuatan Buku Pedoman Perusahaan (BPP) terkait dengan
kredit dilakukan terus menerus mulai dari pembuatan BPP Perkreditan, BPP Kebijakan Kredit, dan
BPP Pengelolaan Risiko Kredit.
Pengelolaan kredit dapat lebih efektif dan risikonya dapat dikendalikan sehingga prinsip prudential
dapat dicapai, maka Bank membentuk organisasi kredit yang lebih spesifik yakni, Grup Mortgage
and Housing Loan, Grup Komersial, dan Grup Konsumer.
Analisa risiko dimulai dengan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko kredit.
Identifikasi Risiko Kredit dilakukan agar secara dini dapat diketahui kemungkinan terjadinya gagal
bayar oleh debitur. Pengukuran risiko kredit selain dimaksudkan untuk pembebanan modal untuk
kepentingan perhitungan Current Assets Ratio (CAR) juga untuk kepentingan bisnis, yakni dengan
melihat Non Performing Loan (NPL) kredit berdasarkan jenis kredit maupun sektor usaha kredit
serta perhitungan rasio-rasio yang akurat yang dapat mendeteksi secara dini kemungkinan
terjadinya default.
61
250
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Risiko Pasar
Bank diwajibkan untuk menghitung CAR dengan memperhitungkan Risiko Pasar dengan
menggunakan metode standard model . Sejalan dengan meningkatnya aktivitas bisnis Bank
terutama aktivitas trading yang terus berkembang maka dibangunlah software treasury, digunakan
oleh para trader untuk melakukan aktivitas perdagangan. Aktivitas trader software ini terintegrasi
dengan Grup Manajemen
Risiko sebagai grup yang mengelola Risiko Pasar sehingga risiko-risiko yang terkait dengan
perdagangan dapat dipantau secara harian.
Untuk kepentingan perhitungan yang lebih sensitif dan sesuai dengan Profil Risiko Pasar yang
sesungguhnya yang terdapat pada Bank maka pengembangan model internal juga dikembangkan.
Dalam rencana bisnis tahun 2009 metode perhitungan model internal akan digunakan untuk
melengkapi model standar yang telah ada. Model internal akan secara mandiri digunakan pada
awal tahun 2009 sebagai pengganti model standar yang telah digunakan.
Risiko mata uang asing timbul dari adanya posisi neraca dan komitmen dan kontinjensi (off balance
sheet) baik di sisi aktiva maupun kewajiban. Posisi mata uang asing Bank dapat dikelompokkan
dalam dua aktivitas yaitu: trading book, yang dilakukan dalam rangka perolehan keuntungan
transaksi mata uang asing, dan banking book, yang dilakukan dalam rangka mengendalikan Posisi
Devisa Neto Bank secara keseluruhan.
Maksimum Posisi Devisa Neto yang harus dijaga oleh bank-bank di Indonesia adalah sebesar 20%
dari modal. Sehubungan dengan hal ini, Bank menetapkan kebijakan internal untuk mengelola
Posisi Devisa Neto-nya sesuai yang berlaku umum. Selain menggunakan pendekatan nominal
(Posisi Devisa Neto), pengukuran terhadap eksposur risiko mata uang dilakukan juga dengan
menggunakan metode pengukuran risiko pasar yang lebih risk sensitive yaitu menggunakan “Value
at Risk” (VaR). Sebagai bagian dari market risk management process, secara harian limit risiko
pasar pada trading book dipantau dan dilaporkan kepada manajemen.
Posisi Devisa Neto Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2009
(dalam jutaan Rupiah)
Mata Uang Asing
Dolar Amerika Serikat
Euro
Yen
Dolar Australia
Dolar Singapura
Poundsterling
Bersih
Prosentase terhadap Modal
Aset dan Aset
pada Rekening
Administratif
Kewajiban dan
Kewajiban pada
Rekening
Administratif
Posisi Devisa
Neto
1,244,341
4,191
1,850
268
674
4
1,164,122
889
26
----
80,219
3,302
1,824
268
674
4
1,251,328
1,165,037
86,291
7,50 %
62
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
251
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
2008
(dalam jutaan Rupiah)
Mata Uang Asing
Dolar Amerika Serikat
Euro
Yen
Dolar Australia
Dolar Singapura
Poundsterling
Bersih
Aset dan Aset
pada Rekening
Administratif
Kewajiban dan
Kewajiban pada
Rekening
Administratif
Posisi Devisa
Neto
688,722
6,617
49,604
277
813
--
452,970
307
47,357
----
235,752
6,310
2,247
277
813
--
746,033
500,634
245,399
Prosentase terhadap Modal
9,75 %
Sesuai dengan PBI No. 7/37/PBI/2005, keseluruhan Posisi Devisa Neto Bank terhadap modal di
akhir hari kerja pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 7,50% dan
9,75%.
Risiko Operasional
Secara umum model perhitungan Risiko Operasional terdiri dari tiga pendekatan antara lain: basic
indicator approach, standard approach dan advance measurement approach. Secara bertahap
model tersebut akan dikembangkan mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling canggih.
Pengendalian risiko operasional dilakukan dengan pemberian limit kewenangan, password,
membangun Data Recovery Center (DRC) dan juga pemisahan fungsi antara checker, maker dan
approval. Diharapkan terhadap tindakan-tindakan pencegahan yang telah dilakukan dapat
memitigasi risiko operasional dengan lebih baik.
Risiko Likuiditas
Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan dengan memperhatikan rasio-rasio penting yang terkait
dengan kemampuan likuiditas bank, seperti: LDR, GWM, Rasio aset likuid dibandingkan dengan
pasiva likuid, proyeksi cash flow dan juga maturity profile.
Arus kas merupakan hal yang paling utama dalam pengelolan risiko likuiditas oleh karena itu dalam
memperkirakan proyeksi arus kas Bank berusaha melakukan dengan perhitungannya yang
seoptimal mungkin, yakni dengan mempertimbangkan aspek instrumen yang bersifat contractual
maupun yang bersifat behavioral.
63
252
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
MANAJEMEN RISIKO (Lanjutan)
Risiko Hukum
Risiko hukum yang utama adalah Kelemahan Perikatan karena tidak terpenuhinya syarat kontrak.
Bank telah membentuk Grup Corporate Secretary yang memiliki unit untuk menangani masalah
kontrak dan perjanjian.
Terhadap masalah litigasi Grup Manajamen Risiko memiliki Divisi yang menangani masalah litigasi.
Risiko Strategi
Risiko strategi tergolong moderat, yang telah ditetapkan dan dapat dilaksanakan dengan baik.
Pengendalian risiko strategik dilaksanakan dengan memantau antara rencana bisnis yang
ditargetkan dengan realisasi yang dicapai.
Komite Manajemen Risiko bertujuan untuk menanggulangi risiko yang bersifat strategis dan
berdampak signifikan.
Risiko Reputasi
Risiko Reputasi dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan merespon setiap
berita yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap Bank.
Bank berusaha seoptimal mungkin dengan memberikan citra pelayan terbaik bagi masyarakat. Hal
ini dilakukan dengan berbagai upaya diantaranya mendidik karyawan Bank untuk dapat
memberikan pelayanan terbaik dengan pelatihan service excellent.
Risiko Kepatuhan
Pengelolan risiko kepatuhan dilakukan dengan memantau seluruh perjanjian dan komitmen serta
memastikan bahwa Bank telah memenuhi seluruh aturan yang berlaku.
Risiko Kepatuhan Bank diupayakan seminimal mungkin terhadap terjadinya penyimpangan atas
perjanjian dan komitmen.
36.
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan
bank-bank di Indonesia mempertahankan rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8%.
Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum sesuai dengan Surat Edaran Bank
Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003.
64
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
253
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36.
RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM(Lanjutan)
Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
dihitung berdasarkan PBI adalah sebagai berikut:
2009
(dalam jutaan Rp)
Komponen Modal
A.
Modal Inti
Modal Disetor
Cadangan Tambahan Modal
Sub Jumlah
2008
(dalam jutaan Rp)
600.325
224.190
824.515
600.325
153.795
754.120
86.775
258.818
78.165
323.455
-345.593
-401.620
345.593
401.620
Jumlah Modal Inti dan Pelengkap
Penyertaan
Jumlah Modal
1.170.108
(927)
1.169.181
1.155.740
(927)
1.154.813
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Kredit
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Pasar
7.725.690
834.209
6.710.530
1.741.575
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang
Tersedia dengan Memperhitungkan Risiko Kredit
15,13%
17,21%
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang
Tersedia dengan Memperhitungkan Risiko Kredit
dan Pasar
13,67%
13,66%
B.
Modal Pelengkap
Penyisihan Penghapusan Aset Produktif
Pinjaman Subordinasi
Peningkatan harga saham pada portofolio
tersedia untuk dijual
Sub Jumlah
Maksimum 100% dari Modal Inti
Sesuai dengan PBI No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, rasio kewajiban penyediaan
modal minimum harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak tangguhan.
65
254
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37.
RASIO KEUANGAN PENTING BANK
a.
Rasio aset produktif sebelum dikurangi penyisihan kerugian terhadap jumlah
aset :
2009
2008
%
%
Giro pada Bank Lain, tidak termasuk Giro Non Performing
Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia, tidak
termasuk Penempatan Non Performing
Efek-efek, tidak termasuk Efek-efek Non Performing
Kredit yang Diberikan, tidak termasuk Kredit Non Performing
Penyertaan Saham, tidak termasuk Investasi Saham
Non Performing
Jumlah Aset Produktif
b.
Rasio keuangan penting lainnya:
0,34
13,81
29,18
43,01
4,88
37,01
45,49
0,01
0,01
87,69
85,64
2009
%
Non Performing Loan (NPL) Bank-Net
Non Performing Loan (NPL) Bank-Gross
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Net Interest Margin (NIM)
Return On Assets (ROA)
Return On Equity (ROE)
Posisi Devisa Neto (PDN)
Loan to Deposit Ratio (LDR)
38.
1,68
3,26
5,76
88,46
6,14
1,41
17,00
7,50
57,25
2008
%
2,05
4,92
89,71
6,22
1,41
15,04
9,75
66,98
JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Melalui Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 17/PMK.05/2005 tanggal 3 Maret
2005, program penjaminan dinyatakan berakhir pada tanggal 21 September 2005. Selanjutnya,
berdasarkan Undang-undang No. 24 tahun 2004 tertanggal 22 September 2004 tentang Lembaga
Penjamin Simpanan (LPS), Program Penjaminan dari LPS mulai berlaku efektif pada tanggal 22
September 2005. Semua bank yang telah memperoleh izin usaha dinyatakan sebagai peserta
penjaminan LPS.
66
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
255
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39.
INFORMASI SEGMEN USAHA
ASET
Kas dan Setara Kas
Penempatan pada bank lain dan Bank
Indonesia
Penyisihan kerugian
Efek-efek Rupiah
Diperdagangkan
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Efek-efek Mata Uang Asing
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Penyisihan Kerugian
Kredit yang Diberikan
Rupiah
Mata Uang Asing
Penyisihan Kerugian
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Aset Lain-lain
JUMLAH ASET
KEWAJIBAN
Giro
Rupiah
Mata Uang Asing
Tabungan
Deposito
Rupiah
Mata Uang Asing
Simpanan Nasabah
Pinjaman Diterima
Rupiah
Beban yang Masih Harus Dibayar dan
Kewajiban Lain-lain
JUMLAH KEWAJIBAN
PENDAPATAN
Hasil Bunga
Rupiah
Mata Uang Asing
Provisi dan Komisi
Rupiah
Pendapatan Bunga
Pendapatan Provisi, Komisi dan Fee
Pendapatan (Beban) Lainnya
JUMLAH PENDAPATAN
2009
Syariah
Jumlah
526.875.675.875
2.439.147.800
529.314.823.675
3.011.706.935.191
(13.504.983.439)
2.998.201.951.752
41.532.751.697
-41.532.751.697
3.053.239.686.888
(13.504.983.439)
3.039.734.703.449
1.095.361.624.998
3.281.711.203.180
-5.000.000.000
1.095.361.624.998
3.286.711.203.180
95.470.628.195
(7.665.181.873)
4.464.878.274.500
-(40.000.000)
4.960.000.000
95.470.628.195
(7.705.181.873)
4.469.838.274.500
6.352.419.199.253
-(227.984.385.630)
6.124.434.813.623
651.085.900.700
-(5.701.574.759)
645.384.325.941
7.003.505.099.953
-(233.685.960.389)
6.769.819.139.564
151.332.933.905
11.601.386.002
162.934.319.907
116.849.997
5.236.578.934
5.353.428.931
151.449.783.902
16.837.964.936
168.287.748.838
14.277.325.035.657
699.669.654.369
14.976.994.690.026
5.953.062.521.186
206.131.774.188
2.293.087.906.211
34.410.456.484
-67.712.174.975
5.987.472.977.670
206.131.774.188
2.360.800.081.186
3.406.398.971.629
832.212.952
11.859.513.386.166
272.535.414.077
-374.658.045.536
3.678.934.385.706
832.212.952
12.234.171.431.702
210.307.724.494
--
210.307.724.494
Non Syariah
54.685.810.210
106.854.026.637
161.539.836.847
12.124.506.920.870
481.512.072.173
12.606.018.993.043
1.520.529.208.574
8.247.156.700
59.149.849.768
--
1.579.679.058.342
8.247.156.700
73.284.334.348
1.602.060.699.622
-59.149.849.768
73.284.334.348
1.661.210.549.390
16.187.641.391
16.187.641.391
---
16.187.641.391
16.187.641.391
1.618.248.341.013
59.149.849.768
1.677.398.190.781
67
256
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39.
INFORMASI SEGMEN USAHA (Lanjutan)
ASET
Kas dan Setara Kas
Penempatan pada bank lain dan Bank
Indonesia
Penyisihan Kerugian
Efek-efek Rupiah
Diperdagangkan
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Efek-efek Mata Uang Asing
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo
Penyisihan Kerugian
Kredit yang Diberikan
Rupiah
Mata Uang Asing
Penyisihan Kerugian
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Aset Lain-lain
JUMLAH ASET
KEWAJIBAN
Giro
Rupiah
Mata Uang Asing
Tabungan
Deposito
Rupiah
Mata Uang Asing
Simpanan Nasabah
Pinjaman Diterima
Rupiah
Beban yang Masih Harus Dibayar dan
Kewajiban Lain-lain
JUMLAH KEWAJIBAN
PENDAPATAN
Hasil Bunga
Rupiah
Mata Uang Asing
Provisi dan Komisi
Rupiah
Pendapatan Bunga
Pendapatan Provisi, Komisi dan Fee
Pendapatan (Beban) Lainnya
JUMLAH PENDAPATAN
2008
Syariah
Jumlah
396.172.787.312
1.418.405.850
397.591.193.162
1.191.451.389.111
(7.268.733.895)
1.184.182.655.216
17.385.895.385
-17.385.895.385
1.208.837.284.496
(7.268.733.895)
1.201.568.550.601
1.675.914.888.514
3.222.974.469.657
-5.000.000.000
1.675.914.888.514
3.227.974.469.657
110.224.844.009
(8.668.369.187)
5.000.445.832.993
-(40.000.000)
4.960.000.000
110.224.844.009
(8.708.369.187)
5.005.405.832.993
5.859.477.517.568
-(204.273.562.363)
5.655.203.955.205
452.073.923.819
293.786.885.770
(153.590.212.615)
592.270.596.974
6.311.551.441.387
293.786.885.770
(357.863.774.978)
6.247.474.552.179
178.289.800.002
25.082.659.694
203.372.459.696
57.849.998
345.953.126
403.803.124
178.347.650.000
25.428.612.820
203.776.262.820
12.439.377.690.422
616.438.701.333
13.055.816.391.755
5.442.508.134.013
27.010.557.610
2.080.850.017.345
22.872.871.963
-49.323.812.326
5.465.381.005.976
27.010.557.610
2.130.173.829.671
1.908.624.751.310
1.303.801.429
9.460.297.261.707
146.406.836.452
-218.603.520.741
2.055.031.587.762
1.303.801.429
9.678.900.782.448
286.535.199.057
--
286.535.199.057
Non Syariah
138.003.370.132
20.411.235.936
158.414.606.068
9.884.835.830.896
239.014.756.677
10.123.850.587.573
1.340.188.822.377
1.064.067.089
25.227.379.162
24.591.000.000
1.365.416.201.539
25.655.067.089
33.965.639.935
1.375.218.529.401
-49.818.379.162
33.965.639.935
1.425.036.908.563
12.695.327.900
12.695.327.900
---
12.695.327.900
12.695.327.900
1.387.913.857.301
49.818.379.162
1.437.732.236.463
68
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
257
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40.
ANALISA JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN BERDASARKAN PERIODE YANG
TERSISA
Tabel dibawah menyajikan aset dan kewajiban Bank yang dikelompokkan berdasarkan periode
yang tersisa sejak tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sampai jatuh temponya.
Jumlah
< 1 bulan
> 5 tahun
Aset
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Efek-efek
Efek yang dibeli dengan janji
Dijual kembali
Kredit yang diberikan
Penyertaan saham
Aset tetap
Aset Pajak Tangguhan
Uang muka pajak
Pendapatan yang masih harus diterima
Biaya dibayar dimuka
Aset lain-lain
Jumlah aset
529.314.823.675
671.307.425.872
262.813.740.030
2.119.118.520.986
4.477.543.456.373
529.314.823.675
671.307.425.872
262.813.740.030
2.019.118.520.986
974.574.175.397
---100.000.000.000
110.203.463.771
148.040.334.915
7.003.505.099.953
926.600.000
318.794.836.746
22.928.618.151
1.228.771.982
151.449.783.902
10.310.541.337
16.837.964.936
15.734.120.518.858
148.040.334.915
-----151.449.783.902
10.310.541.337
15.686.954.758
4.782.616.300.872
Kewajiban
Kewajiban segera
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman yang diterima
Hutang pajak
Estimasi kerugian komitmen Dan kontinjensi
Kewajiban manfaat Imbalan kerja
Beban yang masih harus Dibayar dan Kewajiban lain-lain
Jumlah kewajiban
348.175.713.196
12.234.171.431.701
700.473.654.249
747.280.862.371
210.307.724.494
27.486.631.248
4.887.777.860
-161.539.836.847
14.434.323.631.966
348.175.713.196
10.499.525.186.503
557.011.720.131
--27.486.631.248
4.887.777.860
-116.432.391.004
11.553.519.419.942
-900.934.274.905
142.511.934.118
-----26.607.445.843
1.070.053.654.866
-833.711.970.293
950.000.000
------834.661.970.293
---423.462.492.294
98.022.418.408
----521.484.910.702
---323.818.370.077
112.285.306.086
---18.500.000.000
454.603.676.163
1.299.796.886.892 (6.770.903.119.070)
(858.621.419.113)
168.556.440.264 6.712.557.983.660
2.048.207.001.151
Selisih aset dengan kewajiban
Jumlah
< 1 bulan
----
----
159.003.764.176 1.050.672.812.461
2.183.089.240.568
----821.286.028.230 6.182.219.071.723
-------22.928.618.151
-1.228.771.982
----------1.151.010.178
211.432.235.753 1.003.218.410.557 7.234.042.894.362
--926.600.000
318.794.836.746
-----2.502.810.677.314
397.591.193.162
501.322.580.385
45.783.934.955
661.730.769.156
5.014.114.202.180
397.591.193.162
501.322.580.385
45.783.934.955
660.381.069.156
--
277.151.136.620
6.477.383.045.505
926.600.000
292.105.798.156
20.800.287.825
6.032.566.180
178.347.650.000
14.992.801.471
25.428.612.820
13.913.711.178.415
277.151.136.620
-----178.347.650.000
14.992.801.471
22.209.857.533
2.097.780.223.282
Kewajiban
Kewajiban segera
Simpanan nasabah
Simpanan dari bank lain
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman yang diterima
Hutang pajak
Estimasi kerugian komitmen Dan kontinjensi
Kewajiban manfaat Imbalan kerja
Beban yang masih harus Dibayar dan Kewajiban lain-lain
Jumlah kewajiban
334.024.568.972
9.678.900.782.449
1.047.330.383.803
1.192.132.491.543
286.535.199.057
34.046.031.895
3.454.729.609
-158.414.606.068
12.734.838.793.396
334.024.568.972
9.133.954.947.851
1.044.960.383.803
--16.026.661.804
---10.528.966.562.430
-341.514.980.311
2.370.000.000
--18.019.370.091
--139.914.606.068
501.818.956.470
1.178.872.385.019 (8.431.186.339.148)
(500.469.256.470)
69
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
----
2008
1 s/d 3 bulan
> 3 s/d 12 bulan > 1 s/d 5 tahun
Aset
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia
Efek-efek
Efek yang dibeli dengan janji
Dijual kembali
Kredit yang diberikan
Penyertaan saham
Aset tetap
Aset Pajak Tangguhan
Uang muka pajak
Pendapatan yang masih harus diterima
Biaya dibayar dimuka
Aset lain-lain
Jumlah aset
Selisih aset dengan kewajiban
258
2009
1 s/d 3 bulan
> 3 s/d 12 bulan > 1 s/d 5 tahun
---1.349.700.000
--
----182.031.829.266
> 5 tahun
----670.237.527.932
----4.161.844.844.982
----913.666.436.006 5.563.716.609.499
-----------6.032.566.180
--------3.218.755.287
1.349.700.000 1.095.698.265.272 6.243.205.458.898
--926.600.000
292.105.798.156
20.800.287.825
----4.475.677.530.963
-203.430.854.287
-446.500.000.000
--3.454.729.609
--653.385.583.896
---422.177.699.902
286.535.199.057
----708.712.898.959
---323.454.791.641
----18.500.000.000
341.954.791.641
442.312.681.376 5.534.492.559.939
4.133.722.739.322
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40.
ANALISA JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN BERDASARKAN PERIODE YANG
TERSISA (Lanjutan)
Usaha-usaha yang dilakukan Bank untuk mengatasi maturity gap adalah sebagai berikut:
41.
1.
Mengurangi penanaman dana pada portofolio surat-surat berharga investasi yang sifatnya
jangka panjang.
2.
Mencari sumber dana jangka panjang dan menengah baru antara lain dengan menerbitkan
obligasi baru atau mencari pinjaman interbank jangka panjang/menengah.
PERKEMBANGAN TERAKHIR
LAINNYA
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERATURAN
Standar Akuntansi Keuangan
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) diterbitkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia dan akan berlaku setelah 31 Desember 2009 :
a.
PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", yang
menetapkan prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban
atau ekuitas dan saling hapus aktiva keuangan dan kewajiban keuangan. Pernyataan ini
berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aktiva
keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan
suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aktiva keuangan dan
kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK
No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu", yang dikeluarkan tahun 1998. Pernyataan ini
berlaku secara prospektif untuk periode yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2010; dan
b.
PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" yang
mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aktiva keuangan, kewajiban
keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. PSAK No. 55 (Revisi
2006) ini menggantikan PSAK No. 55, "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung
Nilai", yang dikeluarkan tahun 1999. Pernyataan ini berlaku secara prospektif untuk periode
yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2010.
c.
Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK) No. 4, Pencabutan PSAK
No. 31 (Revisi 2000): “Akuntansi Perbankan”, PSAK No. 42: “Akuntansi Perusahaan Efek” dan
PSAK No. 49: “Akuntansi Reksa Dana” berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK
No. 31 (Revisi 2000), PSAK No. 42 dan PSAK No. 49.
d.
PPSAK No. 5, “Pencabutan ISAK 06:Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999)
tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang Asing”.
70
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
259
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERATURAN
LAINNYA (Lanjutan)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
a.
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” menetapkan dasar-dasar bagi
penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar
dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan
laporan keuangan entitas lain.
b.
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi
mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan
(financing) selama suatu periode.
c.
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk
dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan
entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
d.
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. Informasi segmen diungkapkan untuk
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan
dari aktivitas usaha yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas
beroperasi.
e.
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang
diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi
penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
f.
PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset
Kontinjensi” bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi,
kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna
memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
Sebagaimana dimungkinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP
tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK No. 50 dan No. 55, Bank akan
menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan
menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku
mengenai Kualitas Aktiva Bank Umum. Sesuai dengan SEBI tersebut ketentuan transisi
penurunan nilai atas kredit secara kolektif dapat diterapkan paling lambat sampai dengan 31
Desember 2011.
71
260
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
PERKEMBANGAN TERAKHIR STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERATURAN
LAINNYA (Lanjutan)
Peraturan Lainnya
a. Kementerian Keuangan Republik Indonesia menerbitkan Peraturan Menkeu Nomor
16/PMK.03/2010 tanggal 25 Januari 2010 tentang Tata Cara Pemotongan Pajak Penghasilan
Pasal 21 atas Penghasilan Berupa Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari
Tua, Dan Jaminan Hari Tua Yang Dibayarkan Sekaligus, yang menetapkan bahwa uang
pesangon, uang manfaat pensiun dan tunjangan hari tua yang dibayarkan sekaligus dengan
besaran diatas Rp 50.000.000 dikenakan pajak progresif masing-masing sebesar 5%, 15%
dan 25%.
42.
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
a.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 14 Januari 2010 yang
risalah rapatnya didokumentasikan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito,
S.H., No. 12 tanggal 14 Januari 2010, secara musyawarah mufakat rapat menyetujui:
1.
Pengesahan Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
sebesar Rp 10.834.562.950 dengan rincian :
- sebanyak Rp 10.834.000.000 menjadi tambahan untuk pemenuhan modal
disetor Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
- sebanyak Rp 562.950 dimasukkan sebagai cadangan modal disetor.
Dengan adanya tambahan modal tersebut maka susunan kepemilikan saham menjadi
sebagai berikut:
Jumlah Lembar
Persentase
200.000
32,72
200.000.000.000
410.159
1.000
67,11
0,17
410.159.000.000
1.000.000.000
Saham Seri A (Monumen
Nasional)
Pemerintah Propinsi DKI
Jakarta
Saham Seri B
Pemerintah Propinsi DKI
Jakarta
PD Pasar Jaya
Jumlah
2.
611.159
Jumlah
100,00 611.159.000.000
Pemberhentian dengan hormat Direksi Bank dan pengangkatan Direksi Bank sementara
sampai ditetapkan Direksi Bank yang definitif yaitu seluruh Direksi kecuali Direktur
pemasaran yaitu Muhamad Irfandi, sehingga susunan Direksi Bank menjadi sebagai
berikut :
Direktur Utama
: Winny Erwindia
Direktur Kepatuhan
: Aris Anwari
Direktur Keuangan
: Mamad Sachroni
Direktur Operasional
: Ilhamsyah Joenoes
72
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
261
PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
Pada Tanggal 31 Desember 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42.
43.
PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (Lanjutan)
b.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-00008.PPH/WPJ.06/KP.1203/2010
tanggal 18 Januari 2010, diputuskan pengembalian kelebihan Pembayaran Pajak PPh Pasal
25/29 Badan Tahun 2006 sebesar Rp 1.228.771.982 atau sebesar Rp 2.152.243.600
diperhitungkan dengan hutang pajak penghasilan pasal 23 dan pasal 4 (2) final sebesar
Rp 923.471.618.
c.
Pada tanggal 10 Maret 2010 Bank telah menerima pembayaran dari Bank Indover sebesar
Rp 2.623.945.214 atau Euro 193.757,34 melalui Deutsche Bank AG Frankfurt.
d.
Sehubungan dengan Surat Edaran Bank Indonesia (SE-BI) No. 11/33/DPNP tanggal
8 Desember 2009 tentang penerapan PAPI (Revisi 2008) terkait dengan penerapan PSAK No.
50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", serta PSAK No.
55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" yang berlaku secara
prospektif untuk periode yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2010, Bank telah menerapkan
secara bertahap kedua PSAK tersebut dan direncanakan dapat diterapkan secara menyeluruh
paling lambat tanggal 31 Desember 2011.
Disamping itu Bank telah menyampaikan laporan realisasi action plan penerapan PSAK
No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) kepada Bank Indonesia melalui surat
Bank No. 03/DIR/GPS/I/2010 tanggal 28 Januari 2010.
KONDISI EKONOMI
Operasi Bank telah dipengaruhi dan akan terus terpengaruh untuk jangka waktu tertentu di masa
yang akan datang oleh kondisi ekonomi global yang berimbas kepada ekonomi dan moneter
Indonesia. Meskipun akhir-akhir ini telah tejadi perbaikan sebagaimana ditujukan oleh indikatorindikator penting perekonomian, namun perbankan Indonesia masih mengalami hambatan dalam
aktivitas pemberian kredit.
Perbaikan kondisi ekonomi dan terus berlangsungnya pemulihannya adalah tergantung pada
beberapa faktor-faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan
akan diambil oleh Pemerintah, suatu tindakan yang berada di luar kendali Bank.
44.
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan isi laporan keuangan yang diselesaikan
pada tanggal 25 Maret 2010.
73
262
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
This page is intentionally left blank
264
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
265
266
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
R.1.1/046/03/10
PT BANK DKI
BALANCE SHEETS
AS OF DECEMBER 31, 2009 AND 2008
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Notes
ASSETS
Cash
Current Accounts With Bank Indonesia
Current Accounts With Other Banks
Net of allowance for possible losses
as of December 31, 2009 and 2008 amounting of
Rp 8,154,983,439 and Rp 6,705,236,895, respectively
Placements with Other Banks and Bank Indonesia
Net of allowance for possible losses
as of December 31, 2009 and 2008 Amounting of
Rp 5,350,000,000 and Rp 563,497,000, respectively
Securities
Net of allowance for possible losses
as of December 31, 2009 and 2008 amounting of
Rp 7,705,181,873 and Rp 8,708,369,187, respectively
Reverse Repo
Loans
Third Parties
Related Parties
Net of allowance for possible losses
as of December 31, 2009 and 2008
amounting of Rp 233,685,960,389
and Rp 229,908,493,326, respectively
Total Loans
Investments In Shares of Stocks
Net of allowance for possible losses
as of December 31, 2009 and 2008
amounting of Rp 9,266,000, respectively
Fixed Assets
Net of accumulated depreciation
as of December 31, 2009 and 2008
amounting of Rp 138,130,317,169 and
Rp 120,651,815,585, respectively
Deferred Tax Assets
Prepaid Taxes
Accrued Income
Prepaid Expense
Other Assets
2009
2008
2.a, 2.s, 3
2.a, 2.c, 2.s, 4
529,314,823,675
671,307,425,872
397,591,193,162
501,322,580,385
2.d, 2.i, 2.s, 5
254,658,756,591
39,078,698,060
2.e, 2.i, 2.s, 6
2,113,768,520,986
661,167,272,156
2.f, 2.i, 2.s, 7
4,469,838,274,500
5,005,405,832,993
148,040,334,915
277,151,136,620
2.h, 2.i, 9
6,763,916,531,946
6,242,410,434,621
2.b, 33
5,902,607,618
6,769,819,139,564
5,064,117,558
6,247,474,552,179
917,334,000
917,334,000
180,664,519,577
22,928,618,151
1,228,771,982
151,449,783,902
10,310,541,337
16,837,964,936
171,453,982,571
20,800,287,825
6,032,566,180
178,347,650,000
14,992,801,471
25,428,612,820
15,341,084,809,988
13,547,164,500,422
2.g, 8
2.i, 2.j, 10
2.k, 11
2.t, 20.d
2.t, 20.a
12
2.l
2.m, 13
TOTAL ASSETS
See the Accompanying Notes which are
an integral part of these Financial Statements
i
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
267
The original financial statements are in Indonesian Language.
R.1.1/046/03/10
PT BANK DKI
BALANCE SHEETS (Continued)
AS OF DECEMBER 31, 2009 AND 2008
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Notes
2009
2008
348,175,713,196
334,024,568,972
12,212,260,313,757
21,911,117,944
700,473,654,249
747,280,862,371
210,307,724,494
27,486,631,248
4,887,777,860
161,539,836,847
9,659,352,930,633
19,547,851,816
1,047,330,383,803
1,192,132,491,543
286,535,199,057
34,046,031,895
3,454,729,609
158,414,606,068
14,434,323,631,966
12,734,838,793,396
21
600,325,000,000
600,325,000,000
22
23
10,835,429,782
866,832
134,880,376,657
20,028,256,154
140,692,115,429
90,563,376,657
5,028,256,154
116,408,207,383
906,761,178,022
812,325,707,026
15,341,084,809,988
13,547,164,500,422
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
LIABILITIES
Current Liabilities
Deposits From Customers
Third Parties
Related Parties
Deposits From Other Bank
Securities Issued
Borrowing
Taxes Payable
Estimated Losses on Commitments and Contingencies
Employee Liabilities Benefit
Accruals and Other Liabilities
14
2.n, 15
2.b, 33
2.o, 16
2.p, 17
18
2.t, 20.b
2.i, 34
2.u, 31
19
Total Liabilities
STOCKHOLDERS' EQUITY
Capital Stock - par value per share Rp 1,000,000
Authorized - 1,500,000 shares
Issued and Fully Paid-In capital
200,000 Series A shares
and 400,325 Series B shares
Paid-In Capital Others
Advance Payments for Share Subscription
Retained Earnings - Appropriated
General Reserve
Special Reserve
Retained Earnings - Unappropriated
Total Stockholders' Equity
TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
See the Accompanying Notes which are
an integral part of these Financial Statements
ii
268
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
R.1.1/046/03/10
PT BANK DKI
STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2008 AND 2007
(Expressed in Rupiah, except for basic earnings per share)
Notes
OPERATING INCOME AND EXPENSES
Interest Income
Interest
Fees and Commissions
Total Interest Income
Interest Expenses
Interest
Fees and Commissions
Total Interest Expenses
2009
2.q, 24
2.r
1,587,926,215,042
73,284,334,348
1,661,210,549,390
1,391,071,268,628
33,965,639,935
1,425,036,908,563
2.q, 25
2.r
858,927,378,161
14,700,000
858,942,078,161
752,613,923,402
10,500,000
752,624,423,402
802,268,471,229
672,412,485,161
Interest Income - Net
OTHER OPERATING INCOME
Fees and Commissions from Non Loans Transactions
Loss on Foreign Exchange Transactions- Net
Unrealized Gains (Losses) on Valuation to Market of
Trading Securities- Net
Gains on Sales of Securities - Net
Others - Net
Total Other Operating Income
Provision for Possible Losses on Assets
Provision for (Reversal of) Possible Losses on Commitments
and Contingencies
2008
2.s
2.f
26
2.i, 27
2.i
16,187,641,391
3,313,536,124
12,695,327,900
(176,493,885)
(752,342,148)
21,892,423,502
67,573,662,861
108,214,921,729
33,020,025,772
708,708,449
17,703,551,154
61,655,508,882
92,586,602,500
53,987,207,049
1,059,452,986
1,104,887,153
153,460,889,861
386,144,970,937
27,112,644,626
105,509,387,513
126,441,187,829
322,749,736,298
28,507,124,342
75,987,850,054
Total Other Operating Expenses
672,227,892,937
553,685,898,523
INCOME FROM OPERATIONS
204,176,021,263
156,221,094,936
OTHER OPERATING EXPENSES
General and Administrative Expenses
Personnel Expenses
Promotion
Others
28
2.u, 29
NON OPERATING INCOME (EXPENSE) - NET
30
(2,991,343,840)
INCOME BEFORE INCOME TAX
INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT)
Current
Deferred
2.t, 20.c
2.t, 20.d
NET INCOME
NET INCOME PER SHARE
15,726,525,421
201,184,677,423
171,947,620,358
(62,620,892,320)
2,128,330,326
(60,492,561,994)
(60,985,209,500)
5,445,796,525
(55,539,412,975)
140,692,115,429
116,408,207,383
234,360
193,909
2.v
See the Accompanying Notes which are
an integral part of these Financial Statements
iii
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
269
270
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009
Net Income Distribution:
Dividens
Unappropriate Reserves
Appropriated Reserves
Welfare Funds
Advance Payments for Share Subscription
Unrealized Gains on Valuation to Market
of Available-for-Sale Securities
Net Income
BALANCE AS OF DECEMBER 31 2008
Net Income Distribution:
Dividens
Unappropriate Reserves
Appropriated Reserves
Welfare Funds
Advance Payments for Share Subscription
Unrealized Gains on Valuation to Market
of Available-for-Sale Securities
Net Income
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2007
R.1.1/046/03/10
-
2.f
600,325,000,000
-
23
23
23
23
22
-
-
-
-
-
-
-
Unrealized Gains on
Valuation to Market
of Available-for-Sale
Securities
iv
See the Accompanying Notes which are
an integral part of these Financial Statements
10,835,429,782
-
10,834,562,950
866,832
-
-
2.f
600,325,000,000
-
866,832
Advance Payments
for Share
Subscription
-
600,325,000,000
Issued and
Fully Paid
Capital
22
22
22
22
22
Notes
(Expressed in Rupiah)
134,880,376,657
-
44,317,000,000
-
90,563,376,657
-
20,000,000,000
-
70,563,376,657
20,028,256,154
-
15,000,000,000
-
5,028,256,154
-
1,000,000,000
-
4,028,256,154
Appropriated
Retained Earnings
Unappropriated
PT BANK DKI
STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY
FOR THE YEARS ENDED
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
140,692,115,429
140,692,115,429
(54,091,000,000)
(44,317,000,000)
(15,000,000,000)
(3,000,207,382)
-
116,408,207,383
116,408,207,383
(51,091,000,000)
(20,000,000,000)
(1,000,000,000)
(299,965,416)
-
72,390,965,416
Current Year
Income
906,761,178,022
140,692,115,429
(54,091,000,000)
(3,000,207,382)
10,834,562,950
812,325,707,026
116,408,207,383
(51,091,000,000)
(299,965,416)
-
747,308,465,058
Total
Stockholders'
Equity
The original financial statements are in Indonesian Language.
The original financial statements are in Indonesian Language.
R.1.1/046/03/10
PT BANK DKI
STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED ON
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
(Expressed in Rupiah)
2009
CASH FLOWS FROM (USED IN)
OPERATING ACTIVITIES
Interest Income
Interest Fees and Commissions Received
Recovery of Written-Off Loans
Gain on Foreign Exchange - Net
Interest Expenses, Fees and Commissions
Payment to Directors and Employees
Payment of Income Tax
Other Operating Expenses - Net
Other Operating Income - Net
Non Operating Income (Expense) - Others
Income before Changes in Operating Assets and Liabilities
Changes in Operating Assets and Liabilities
Increase (Decrease) in:
Placements with Other Banks and Bank Indonesia
Securities
Loans
Accrued Income
Other Assets
Decrease (Increase) in:
Current Liabilities
Demand Deposits
Savings
Time Deposits
Securities Issued
Other Liabilities
Net Cash Flows From (Used In) Operating Activities
CASH FLOWS FROM (USED IN)
INVESTING ACTIVITIES
Acquistion of Fixed Assets
Sales of Fixed Assets
Net Cash Used in Investing Activities
CASH FLOWS FROM (USED IN)
FINANCING ACTIVITIES
Borrowings
Payments of borrowing
Advance Payments for Share Subscription
Net Income Distribution:
Dividends Paid
Tantiem Payments
Fund Benefits
Net Cash Flows From (Used In) Financing Activities
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF YEAR
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF YEAR
Cash and Cash Equivalents consist of:
Cash
Current Accounts with Bank Indonesia
Current Accounts with Other Banks
Total
2008
1,420,131,301,926
73,284,334,348
16,345,129,214
3,313,536,124
(830,684,050,090)
(321,380,637,741)
(55,829,356,000)
(264,544,424,509)
104,901,385,606
(8,584,168,367)
136,953,050,509
1,391,071,268,628
33,965,639,935
28,137,613,476
11,450,268,517
(752,624,423,402)
(322,749,736,298)
(60,985,209,500)
(248,051,235,298)
92,854,099,433
(2,864,392,061)
170,203,893,430
(1,457,387,751,830)
665,681,547,512
(549,110,823,318)
4,682,260,134
187,034,963,829
1,167,936,538,756
(1,777,680,672,650)
(1,519,925,628,357)
(54,525,407,552)
64,388,389,201
(5,613,188,972)
699,717,823,214
230,626,251,514
1,278,069,844,971
(444,851,629,172)
(83,483,734,259)
662,318,614,133
(614,243,053,620)
1,673,055,498,556
345,463,533,711
384,424,891,234
689,067,630,215
(1,053,949,424,946)
(525,783,812,022)
(26,689,038,590)
5,592,824,527
(21,096,214,063)
(16,960,299,278)
(16,960,299,278)
(76,227,474,563)
10,834,562,950
220,089,026,553
-
(54,091,000,000)
(3,000,207,382)
(122,484,118,995)
(51,091,000,000)
21,000,000,000
(299,965,416)
189,698,061,137
518,738,281,075
944,697,708,502
(353,046,050,163)
1,297,743,758,665
1,463,435,989,577
944,697,708,502
529,314,823,675
671,307,425,872
262,813,740,030
397,591,193,162
501,322,580,385
45,783,934,955
1,463,435,989,577
944,697,708,502
See the Accompanying Notes which are
an integral part of these Financial Statements
v
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
271
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL
a.
Establishment of Bank
PT Bank DKI (Bank) was previously a regional government bank, owned by Regional Government
of DKI Jakarta, established based on the Law No. 13 of 1962 regarding Principle Basic Stipulation
of Regional Development Banks and amended last with Jakarta Regional Government Regulation
No. 1 of 1993 dated
January 15, 1993, that changed the authorized capital from
Rp 50,000,000,000 to Rp 300,000,000,000 until May 5, 1999 and since May 6, 1999, the Bank has
changed to a limited company with authorized capital of Rp 700,000,000,000. The changes from
a regional government bank to a limited company has been approved by Regional Government
of DKI Jakarta with Regional Regulation No.1 of 1999 dated February 1, 1999 and was notarized
under notarial deed No. 4 dated May 6, 1999 of Harun Kamil, S.H., and has been approved by the
Minister of Justice in his Letter of Decree No. C-8270.HT.01.01-Th.99 dated May 7, 1999 and has
been published in State Gazette No. 45, Additional No.3283 dated June 4, 1999.
The Bank’s scope of activities is to engage in general banking activities. Pursuant to Bank
Indonesia Director’s Decree No. 25/67/KEP/DIR dated November 30, 1992 the Bank obtained the
approval to operate as a foreign exchange bank. On March 2004, the Bank started its sharia
banking activities after receiving letter from Bank Indonesia No. 6/39/DpbS dated January 13,
2004 regarding the opening of sharia branch office in Bank’s commercial activities.
The Bank’s Articles of Association have been amended several times, the latest with notarial deed
No.101 of Ny. Poerbaningsih Adi W arsito, S.H., dated Septem ber 28, 2007 regarding the increase
of authorized capital to Rp 1,500,000,000,000 and the increase in paid-in capital. These changes
have been approved by Minister of Law and Human Rights in his Letter No. C-4111.HT.01.04Th.2007 dated November 22, 2007.
The Bank’s Head Office is located on Jl. Ir. H. Djuanda III/7-9, Jakarta. The Bank has branches,
sub branches, Cash Office and ATM (Automatic Teller Machine) as follows:
Conventional Branch Offices
Conventional Sub Branches
Conventional Cash Offices
Payment Points
Sharia Branches Office
Sharia Sub Branches Office
Sharia Cash Office
Sharia Services Office
ATMs
1
272
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2009
2008
13
31
74
30
2
3
6
36
131
11
30
70
22
2
1
5
36
72
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL ( C o n t i n u e d )
b.
Public Offering of Bank’s Bonds
In 2004, the Bank issued Bonds IV (four) for financing purposes, with fixed rate of 12.50% per
annum for 5 (five) year period and registered on Indonesia Stock Exchange (Formerly Surabaya
Stock Exchange) and have been fully paid and matured on 2009.
In 2008, the Bank issued Bonds V (five) amounted to Rp 425,000,000,000 with fixed rate of
11.25% per annum for 5 (five) year period due date 2013, and Subordinate Bonds I
(one) amounted to Rp 325,000,000,000 with fixed rate of 12.25% per annum for 10 (ten) year
period due date 2018 with purchase option in the 5 th year on 2013.
c.
Board of Commissioners and Directors
The members of the Bank’s Board of Commissioners as of December 31, 2009, based on the
Bank’s Extraordinary Stockholders’ Meeting on August 21, 2009 as stated on notarial deed No. 47
dated August 21, 2009 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. The members of the Bank’s Board
of Com missioners as of December 31, 2009 are as follows:
Com missioners:
President Commissioners *) : Mara Oloan Siregar
Commissioner *)
: Hasan Basri Saleh
Commissioner
: Sukri Bey
*) Caretaker
Appointment of Mr Sukri Bey as commissioner has been approved by Bank Indonesia in
accordance letter No. 11/1/GBI/DPIP/Rahasia dated January 22, 2009.
The m em bers of the Bank’s Board of Commissioners as of December 31, 2008, based on the
Bank’s Extraordinary Stockholders’ Meeting on June 20, 2008, as stated on notarial deed No. 71
dated June 20, 2008 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., are as follows:
Com missioners:
President Commissioners
Commissioner *)
Commissioner **)
*)
**)
: Suryo Danisworo
: Idris Kadir
: Joni Mulyanto
Doubles as audit committee and remuneration and nomination committee.
Doubles as the risk oversight committee and remuneration and nomination committee.
2
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
273
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL ( C o n t i n u e d )
The members of the Bank’s Board of Directors as of December 31, 2009 and 2008, based on the
Bank’s Extraordinary Stockholders’ Meeting on January 30, 2006, as stated in notarial deed No.153
dated January 30, 2006 of Ny. Aulia Taufani, S.H., are as follows:
Directors:
President Director
Compliance Director
Marketing Director
Financial Director
Operational Director
d.
:
:
:
:
:
Winny Erwindia
Aris Anwari
Muhamad Irfandi
Mamad Sachroni
Ilhamsyah Joenoes
Audit Committee, Risk Oversight Com mittee and Remuneration and Nom ination
Com mittee The members of Audit Committee in 2009 have not been formed and the member
of Audit Committee in 2008 based on Director Decision Letter No. 108 of 2006 dated September
25, 2006 regarding of the appointment of Audit Com mittee, are as follows:
Audit Committee:
Chairm an
Member
Member
*)
2009
: -: -: --
2008
Idris Kadir
E. Mokhamad Ikhsan
Syaiful Arief
*) Doubles as independent commissioner, audit committee and remuneration and nomination committee.
The mem bers of Risk Oversight Committee in 2009 have not been formed and the mem ber of Risk
Oversight Com mittee in 2008 based on Director Decision Letter No. 50A of 2008, date April 14,
2008, regarding Changes of Risk Oversight Com mittee, are as follows:
The Risk Oversight Com mittee :
Chairman*)
Member
Member
2009
:
:
:
----
2008
Joni Mulyanto
Achmad Shalihin
Setia Dharma
*) Doubles as independent commissioner and remuneration and nomination committee.
3
274
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL ( C o n t i n u e d )
The members of Rem uneration and Nomination Committee in 2009 have not been formed and the
member of Remuneration and Nomination Committee in 2008 based on Director Decision Letter
No. 88 of 2007, dated June 21, 2007 regarding appointment of Remuneration and Nomination
Com mittee and based on Director Decision Letter No. 116 year 2007, dated August 03, 2007
regarding Changes of Rem uneration and Nomination Committee, are as follows:
Remuneration and
Nom ination Committee:
Chairman*)
Member**)
Member
*)
**)
2009
:
:
:
2008
----
Joni Mulyanto
Idris Kadir
Eni Rantih
Doubles as independent commissioner committee and the risk oversight committee.
Doubles as independent commissioner and audit committee.
Early tasks of the Audit Com m ittee, Risk Monitoring Committee and the Remuneration and
Nomination Committee has ended on August 22, 2009. As of December 31, 2009 have not been
formed a new committee.
Bank has 1,701 dan 1,635 permanent and contract employees as of December 31, 2009 dan 2008
(unaudited).
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a.
Basis of Preparation of the Financial Statements
The financial statements have been prepared in conformity with Statements of Financial
Accounting Standards (PSAK) No.31 (Revised 2000), accounting principles generally accepted in
Indonesia, the Accounting Guidelines for Indonesian Banks (PAPI) published by Bank of Indonesia
and Indonesian Institute of Accountant ( IAI) and accounting and reporting guidelines prescribed
by the Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK)
Regulation No. VIII.G.7 “Guidance for Financial Statements Presentation” attached to Decision
Letter No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 and agree with prevailing banking industry
practices and accounting and reporting guidelines prescribed by Bank Indonesia.
For a bank operate in banking with sharia principle, the financial statements are presented in
conformity with accounting principles of Indonesian Sharia Banking under Statements of Financial
Accounting Standards (PSAK) No. 101 until 107, regarding ”Accounting for Sharia Banking” and
Accounting Guidelines of Indonesian Sharia Banking 2003 (PAPSI) published by Bank of Indonesia
and IAI.
4
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
275
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
The financial statements have been prepared on the accrual basis and historical concepts, except
for certain securities which are valued based on discounted cash flow, certain fixed assets which
were revalued in accordance with government regulations and certain investment in share of
stocks which are accounted under the cost method.
The statements of cash flows are prepared using modified direct method with cash flows classified
into operating, investing and financing activities except for some cash flows in the operating
activities which are prepared using indirect method. For presentation in the statements of cash
flows, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia and with
other banks.
b.
Transaction W ith Related Parties
The Bank has conducted transactions with certain parties which are regarded as related parties
with the Bank under Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) No.7, ”Related Party
Disclosures”. All significant transactions with related parties are disclosed in the financial
statements whereas transactions between the Bank and other state/owned companies (BUMN)
are not required to be disclosed as transactions with related parties.
All transactions with related parties, whether or not conducted under similar terms and conditions
as those done with non-related parties, are disclosed in the financial statements.
c.
Current Account with Bank Indonesia
Current account with Bank Indonesia are placement with Bank Indonesia concerning the
Regulations of Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 dated October 18, 2008 and PBI No.
10/25/PBI/2008 dated October 23, 2008 regarding required minimum current account in Bank
Indonesia (hereafter called GWM) and circular letter of Bank Indonesia No. 11/29/DPNP dated
October 16, 2009 concerning calculation of secondary GWM in rupiah.
GWM represents required m inimum fund placed at Bank Indonesia in the amounts determined by
Bank Indonesia for a certained percentage of third parties fund consisting of primary GW M and
secondary GWM.
Primary GWM represents minimum deposits required to Bank on current account in Bank
Indonesia at least 5% from the total third parties funds from third parties in rupiah and by 1%
from third parties in foreign currency.
Secondary GWM represents minimum reserves shall be maintained by the Bank in the form of
Bank Indonesia certificates, Governments Bonds and/or excess reserve that required of 2.5%
from the total third parties fund in rupiah.
5
276
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
d.
Current Accounts with Other Banks
Current accounts with other banks are stated at their outstanding balances and net of allowance
for possible losses.
e.
Placements with Other Banks and Bank Indonesia
Placements with other banks represent placements in form of call money and deposit. Placement
with other banks are stated at outstanding balances of each placement and net of allowance for
possible losses.
Placement with Bank Indonesia represents placements in the form of Deposit Facility of Bank
Indonesia and Sharia Deposit Facility of Bank Indonesia and are stated at the outstanding
balance less unearned interest income.
f.
Securities
Securities consist of certificates of Bank Indonesia and bonds (including Government Bonds) that
are traded in money market and bonds that are listed in stock exchange.
In accordance with PSAK No.50 (Revise 1999), "Accounting for Certain Securities", securities are
stated based on the following classifications:
1.
Trading securities are stated at fair value. Unrealized gain or losses from the appreciation
or decline in the fair value of securities are credited or charged to current statements of
income.
2.
Available for sale securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the
appreciation or decline in the fair value of securities are presented as a component of
stockholders’s equity.
3.
Held-to-m aturity securities for which the Bank has the positive intention and ability to hold
to maturity are stated at cost, adjusted for the amortization of prem iums or discounts.
The transfer of securities to another classification is accounted for at fair value at the date of
transfer. The unrealized gains or losses from the appreciation or decline in the fair value of
securities at the date of transfer are accounted for as follows:
1.
For securities transferred from the trading classification, the previously recognized
unrealized gains or losses that were credited or charged to current statements of income
at the time of transfer are not reversed.
2.
For securities transferred to trading classification, the unrealized gains or losses at the time
of transfer are credited or charged to current statements of income immediately.
3.
For held-to-m aturity securities transferred into available-for-sale classification, the
unrealized gains or losses at the date of transfer are presented as a separate component
of stockholders’ equity.
4.
For available-for-sale securities transferred into held-to-m aturity classification, the
unrealized gains or losses at the date of transfer continue to be reported as a separate
component of stockholders’ equity but are amortized over the remaining lives of the
securities as an adjustment of yield in a manner consistent with the amortization of any
premium or discount.
6
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
277
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
Fair value is determined based on quoted market prices.
Decline in the fair value of individual held-to-maturity securities, other than temporary, below its
cost is recognized as loss in current statements of income.
Realized gains or losses from selling of marketable securities are recognized or charged to the
statement of income for the year based on the difference between selling price and the carrying
value.
Repurchased bonds are presented as deduction to securities issued. Interest incomes from
repurchased bonds are presented as deduction to bond interest expense.
g.
Reverse Repo
Reverse repo are presented as receivables and recognized at their resale price commencing from
the
acquisition date to resale date which are selling price plus the difference between purchase price
and resale price, and allowance for possible losses. The difference between purchase price and
resale price is amortized as interest income over the period.
h.
Loans
Loans are defined as providing cash or cash equivalent based on an agreement with a debtor, in
which, it requires that the debtor must settle the liabilities, in a certain period of time, plus
interest.
In relation with the restructured loans, the outstanding loan balances includes interests and other
expenses, to be converted to the loans principal.
Loans are carried at their outstanding balance less an allowance for possible losses. Loans under
joint financing (syndicated loans) and channeling loans are stated at the principal amount
according to the risk portion assumed by the Bank.
Bank also conducted activities based on sharia principles, so the loans that presented include the
murabahah receivables, istishna, mudharabah financing, musyarakah financing, ijarah and fund
of qardh financing.
Murabahah receivables is a sales of goods transaction, in which both, buyer and seller, agree on
the price and the margin. At the end of the period of financial statements, the murabahah
receivables is valued at net realizable value. i.e., the outstanding balance less provision for
doubtful debts. Deferred margin of murabahah is presented as a contra account of murabahah
receivables.
Istishna is a covenant between al-mustashni (buyers) and as-shani (producers who also acts as
a seller). Based on the covenant, the buyer assigned producers to make or hold al-mashnu'
(ordered item) according to specifications required by buyers and sell the agreed price. Payment
can be paid in advance, payments, or deferred until a certain time period.
7
278
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
Mudharabah financing, in the form of cash, is recognized when the Bank has delivered the cash
paym ent to the fund manager.
Mudharabah financing, in the form of non-cash assets, is recognized at the assets' fair value. The
Bank should recognize the differences between the fair value and the book value of the assets as
gains or losses, when the fund has been delivered to the fund manager.
In mudharabah financing, if the fund given on a series of payments, it should be recognized when
each paym ent is received. Any costs resulted from this agreement cannot be recognized as part
of the payments, unless it has been predetermined by both parties.
Musyarakah financing is a cooperating agreement between investors (m usyarakah partners) in
order to combine capitals and perform a business together in the partnership, with the profit
sharing agreement as stipulated. W hereas, the investors will proportionally share the loss based
on their invested capital.
The musyarakah financing is recognized when the cash is paid or non - cash are delivered.
Ijarah is a lease covenant between m uajjir (lessor) with musta'jir (lessee) for ma'jur (object rent)
to get a reward for leased goods. Muntahiyah Bittamlik Ijarah is a lease agreement between the
lessor of goods by the lessee, which ended with the transfer of property lease object.
Assets are used as objects of ijara recognized at cost.
Object of ijarah are depreciated according to asset type, while the objects in ijarah lease are
depreciated according to muntahiyah bittamlik lease.
Fund of Qardh is about providing fund or equivalent to receivables based on an agreement
between the debtor and creditor, in which the debtor is bound to settle the loan after a certain
period.
The sources of fund of qardh can be generated from the Bank's internal or external. The internal
sources are from the Bank's share capital. The external sources are from infaq, shadaqah and
non-halal fund. The Qardh loan recognition is at the time of the transaction.
Loans classified as loss are written-off against the related allowance for possible losses when there
is no realistic prospect of collection. Subsequent recovery is credited to the allowance for possible
losses in the balance sheet.
8
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
279
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
i.
Allow ance for Possible Losses on Earning Assets and Non Earning Assets and Estimated
Losses on Com mitment and Contingencies
Earning assets consist of current account with other banks, placement with other banks and Bank
Indonesia, securities, reverse repo, loans, investments in shares of stocks and commitments and
contingencies which carry credit risk.
The general and special provisions for possible losses on earning assets are made based on the
management's evaluation on the quality of each loan as of balance sheet date and the
consideration of the economic condition, generally. The establishment of the minimum provision
for possible losses on earning assets is formed in accordance with the decree of Bank Indonesia
regarding the Asset Quality Rating for Commercial Banks in accordance with Bank Indonesia
Regulation No.11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009 regarding valuation of earning assets quality
of Bank and No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007, Chapter V concerning the 2007 Provision
for Asset Losses.
The percentage of allowance for possible losses for earning assets and commitments and
contingencies
less the collateral value, except for earning assets and commitments and contingencies that are
categorized as Current, is applied directly to the related outstanding balance of earning assets and
commitments and contingencies.
PBI classifies earning assets into 5 (five) categories with the following minimum rates of allowance
for possible losses:
Classification
Minimum Percentage
Allow ance for Possible Losses
Current
Special Mention
Substandard
Doubtful
Loss
1%
5%
15%
50%
100%
The above percentage are applied to earning assets after deducting cash or non cash collateral
except for earning assets categorized as current.
The allowance for possible losses on earning assets categorized as current amounting 1% or
general provision exclude for earning assets as Bank Indonesia Certificates, Government Bonds
and others that secured by cash collateral.
9
280
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
The collateral values which represents as a reduction factor, in the calculations of the provision
for possible losses, is the collateral which has been valued in accordance to the Regulation of Bank
Indonesia No. 11/2/ PBI/ 2009 dated January 29, 2009 regarding valuation of earning assets
quality of Bank and No. 9/6/PBI/2007, dated March 30, 2007, Chapter V, article 48 stated that
if collateral valuation was not conducted over than 24 months and for earning asset
with the amount or over than Rp 5,000,000,000 was valued by independent appraisal.
Earning assets written off are charged into provision for possible losses on earning assets when
management believe that the earning assets are difficult to collect and predicted need long time
recovery.
Recovery on loans written off are recorded as adjustment on provision for possible losses on
earning assets in current year.
The earning assets classified as current and special mention are considered as performing earning
assets, in accordance with PBI. Non performing earning assets consist of assets with classification
of substandard, doubtful and loss.
Maximum limit for allowances for possible losses on earning assets determ ined 112,50% of
required allowance for possible losses.
Otherwise the Bank are intended to made special allowance for non earning assets. Non earnings
assets are Bank's assets bearing potential loss, such as foreclosed collaterals, abandon properties,
inter-office accounts and suspense accounts.
The quality of completed foreclosed collaterals are determined as:
Current, if acquired in 1 (one) year;
Substandard, if acquired more than 1 (one) year to 3 (three) years;
Doubtful, if acquired more than 3 (three) years to 5 (five) years;
Loss, if acquired more than 5 (five) years.
The quality of abandon properties are determined as :
Classification
Period
Current
Substandard
Doubtful
Loss
Up to 1 year
More than 1 year up to 3 years
More than 3 years up to 5 years
More than 5 years
10
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
281
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
The quality of inter-office accounts and suspense accounts are determined as:
Current, recorded in period of 180 days.
Loss, recorded in more than 180 days.
Commitment and contingencies of off-balance sheet transactions, includes but is not limited to
issued guarantees, letters of credits, standby letters of credit and undisbursed loans.
Estimated losses on commitments and contingencies are presented in the liability section of the
balance sheet.
j.
Investments in Shares of Stocks
Investments in shares of stocks represent investment in non publicly listed companies principally
engaged in the financial services industry and held for long term purpose.
Investments in shares of stocks in which the Bank has an ownership interest of less than 20% and
whose market price is unavailable are carried at cost. Under this m ethod, investments are carried
at cost reduced by an allowance for diminution in value of investments.
Investment in shares of stock are stated at cost less an allowance for possible losses.
k.
Fixed Assets
Fixed Assets are carried at cost less accumulated depreciation, except for land rights (see Note
11). Depreciation is computed using methods and useful lives of the asset as follows :
Method
Building
Vehicles:
Cars
Motorcycles
Office supplies
Years
Straight line method
Double declining method
Double declining method
Double declining method
20
8
4
4 and 8
In compliance with PSAK No.47, “Accounting for Land”, land acquisition after January 1, 1999 are
stated at carrying cost and not depreciated. The material expenses related to acquisition or
extension of land rights is deferred and amortized based on the shorter period between land rights
or economic lives of the land.
The cost of repairs and maintenance is charged to current statement of income as incurred.
Significant renewals and improvements that extend the useful life of the assets are capitalized.
When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related
accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is credited
or charged to current statement of income.
11
282
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
In compliance with PSAK No.48, “Impairment in the Value of Assets”, Bank reviews the carrying
values of its assets for any impairment and possible write-down to fair values whenever events
or changes in circumstances as described in PSAK No. 48, show that their carrying values may not
be fully recovered. The excess of the carrying value over the estimated recoverable amount of the
assets is charged to current statement of income.
l.
Prepaid Expense
Prepaid expense is amortized over their beneficial periods by using the straight line method.
m.
Other Assets
Other assets consist of prepaid expenses, income receivables of ijarah, deferred expense,
inventories, abandoned assets, properties, and others.
n.
Deposits from Custom ers
Deposits from customers consist of demand deposits, saving deposits and time deposits stated
at the Bank’s liabilities to the customers.
Current accounts are deposit from customers and can be withdrawn anytim e using cheque,
transferred with demand deposits bilyet or using other paym ent requests. Current accounts are
stated at the amount of the Bank's liabilities to the account holders.
Savings are deposit from customers and can be withdrawn under terms agreement. Savings are
stated at the amount of the Bank's liabilities to the savings holders.
Time deposits are deposit from customers and can be withdrawn in the specified predetermined
date. Time deposits are stated at nominal value indicated in the agreement with the time deposit
holders.
Certificates of deposits are stated at their nominal values less unamortized interest.
o.
Deposits from Other Banks
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas bank, in the form of
demand deposits, inter-bank call money with original maturities of 90 (ninety) days, term deposits
and certificates of deposits. All of them are stated in accordance with total liabilities to other
banks.
Deposits from other banks include sharia deposits in the form of wadiah demand deposits.
p.
Securities Issued
Securities Issued represent Fixed Rate Notes (Bonds) issued by the Bank, which are stated at
nominal value less deferred issuance lost. The deferred issuance cost is amortized over the term
of the bonds using straight line method. Repurchase bonds are presented as deduction in
securities issued. Interest incomes that come from repurchase bond are presented as deduction
in bond interest expense.
12
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
283
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
q.
Interest Incom e and Expenses
Interest income and expenses are recognized on an accrual basis, except interest income on loans
and other earning assets that are classified as non performing. Interest income on liquidity loans
from Bank Indonesia are recorded using cash basis that is the Bank would record after receiving
debit note from Bank Indonesia.
When a loan is classified as a non performing loan, any interest income previously recognized but
not yet collected is reversed against interest income. The reversed interest income is recognized
as a contingent receivable.
Interest income on loan classified as substandard is recognized only to the extend of cash
collection received.
Cash receipts from loans that are classified as doubtful or loss are applied to the loan principal
first. The excess of cash receipts over loan principal is recognized as interest incom e in current
statement of income.
Interest on non performing loans that is capitalized upon debt restructuring is differed and is
recognized as income upon actual collection. Interest receivables on non performing loans are
disclosed as contingent receivables in the notes to the financial statements.
Loans and other earning assets are considered as non performing when the principal or interest
is 90 (ninety) days or more past due, or those classified as substandard, doubtful or loss in
accordance with Bank Indonesia’s Regulations, or when in the opinion of management, the
collection of interest and/or principal is doubtful.
The bond issuance costs include the cost of notary, public accountant, underwriter, legal
consultant, appraisal fee and other expenses recorded on “Bond Issuance Cost” and amortized
according to the term of the bond.
Interest income and expense include sharia income and expenses. Sharia income is earned from
profit or loss sharing from m urabahah and istishna, mudharabah and musyarakah financing.
Income from murabahah transaction is recognized using the accrual basis. The income from
mudharabah and musyarakah financing is recognized when installment is received in cash.
Sharia expenses are expenses from profit sharing of m udharabah saving and wadiah bonuses that
are recognized when the obligation incurred to conduct profit sharing in accordance with the
agreed terms (nisbah).
13
284
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
r.
Income on Com missions and Fees
Significant fees and commissions which are directly related to the granting of loans or for specified
years are deferred and amortized based on the straight line method over the respective years. The
unamortized balance of fees and commissions relating to loans that is settled prior to maturity is
recognized as income at settlement. Fees and commissions which are indirectly related to the
granting of loans or not for specified years are recorded as income upon execution of the
transactions.
s.
Foreign Currency Transaction and Balance
Transaction denominated in foreign currency are converted into Rupiah at the exchange rate
prevailing at the date of transaction. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah based on the Reuters spot rate as of
4:00 p.m. Exchange gains or losses arising on transactions in foreign currencies and on the
translation of foreign currency m onetary assets and liabilities are recognized in the consolidated
statement of income, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges.
Translation differences on debt securities and other monetary financial assets measured at fair
value are included in foreign exchange gains and losses. Translation differences on non-monetary
item s such as equities held for trading are reported as part of the fair value gain or loss.
Translation differences on available for sale equities are included in the unrealized gains/(losses)
from change in fair value of available for sale marketable securities in equity.
On December 31, 2009 and 2008, the exchange rates used were:
2009
Poundsterling
Euro
United States Dollar
Singapore Dollar
Australian Dollar
Hongkong Dollar
Japanese Yen
t.
15,164.94
13,542.43
9,395.00
6,704.49
8,453.16
1,211.48
102.19
2008
15,755.42
15,356.48
10,900.00
7,587.91
7,554.26
1,406.44
120.65
Income Taxes
Current tax expense is based on the estimated taxable income for the year and calculated using
the enacted tax rates. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences
between assets and liabilities for the purpose of commercial and fiscal on each reporting date.
Future tax benefits such as carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that
realization of such benefit is probable.
Deferred tax assets and liabilities are measured based on the tax rates are expected to be applied
to the period when the assets are realized or when the liabilities are settled based on tax rates
(and tax law) that have been enacted or effective on the balance sheet date.
14
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
285
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or if appealed
against by the Bank, when the results of the appeal are determined.
u.
Pension Fund and Employee Benefits Program
Pension Fund
Pension plan is funded by the Bank and employees’ contribution of 39% and 5% of the em ployees’
monthly salaries respectively. Bank’s contributions made are charged to current statement of
income.
Employee Benefits Program
The Bank provides employee defined benefits according to Labor Law No.13/2003. Based on PSAK
No.24 (Revision of 2004), ”Employee Benefits”, the liability of past service cost is estimated using
Projected Unit Credit Method. No funding of benefits has been allocated by the Bank in regards
to the estimated liability.
Based on PSAK No.24 (Revision of 2004), the employee benefit expense is recognized directly,
except for the actuarial gain (loss) and non vested past service cost.
Actuarial gain or losses are recognized as income or expense when the net cumulative
unrecognized actuarial gains or losses at the end of previous reporting year exceeded 10% of the
present value of the defined benefit obligation are amortized using straight line method for the
remaining working lives. However, actuarial gain (loss) from liability upon employees who are
beyond normal retirement age but still active is recognized immediately since the liability is already
due.
Reserves are allocated if based on the comparison of return that will be received by the employees
on normal retirement age from the return in accordance with the Laws, after subtracted from
accumulation from employee contribution and return on related investment still inadequate. If the
fund portion of the employer from Pension Program return is inadequate from return regulated
by Laws, then the Bank will cover the remaining funds.
v.
Net Income Per Share
Net income per share is computed by dividing net income with weighted average number of
shares outstanding during the related year.
w.
Segment Information
Segment information is prepared using the accounting policies adopted for preparing and
presenting the financial statements. The primary segm ent information is based on business
segments, Bank and Sharia unit. Banks’s location are only in DKI Jakarta area; therefore, there
is no information presented for geographical segment.
15
286
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
x.
3.
Use of Estimates
The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted
in Indonesia requires the Management to make estimates and assumptions that affect the
reported amounts of assets and liabilities and the disclosure of the contingent assets and liabilities
at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during
the reporting period. Actual results could differ from those estimates.
CASH
2009
2008
Rupiah
Foreign currencies:
528,407,565,210
396,803,534,790
US Dollar
Euro
Australian Dollar
Singapore Dollar
Japanese Yen
Poundsterling
Hongkong Dollar
778,563,650
91,275,945
13,060,124
15,306,362
5,109,500
3,942,884
-907,258,465
588,600,000
112,255,832
64,173,439
13,445,768
6,032,250
3,151,083
-787,658,372
529,314,823,675
397,591,193,162
Total
The Rupiah balance includes the cash amount in ATM’s (Automatic Teller Machines) as of December
31, 2009 and 2008 amounted to Rp 24,080,200,000 and Rp 5,957,650,000.
4.
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
2009
Current accounts
Rupiah
US Dollar
Total
2008
664,731,264,092
6,576,161,780
500,232,580,385
1,090,000,000
671,307,425,872
501,322,580,385
Bank are required to maintain statutory reserves (GWM) in Rupiah amounting 5% and 1% in foreign
currencies of third party funds in Rupiah and foreign currencies, respectively. In 2009 and 2008 beside
of primary statutory reserves, Bank are required to maintain secondary statutory reserves amounting
2.5% of third party funds in Rupiah.
16
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
287
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
4.
CURRENT ACCOUNTS W ITH BANK INDONESIA ( C o n t i n u e d )
The percentage of Bank’s GWM as of December 31, 2009 and 2008, respectively, are as follows:
Rupiah - primary
- secondary
Foreign currencies
2009
%
2008
%
5.11
30.76
2.66
5.18
-3.67
The Bank’s GWM as of December 31, 2009 and 2008 has complied with Bank Indonesia regulation.
5.
CURRENT ACCOUNTS W ITH OTHER BANKS
Rupiah
Non Regional Development Banks (Non BPD)
Regional Development Banks (BPD)
Foreign currencies
Japanese Yen
US Dollar
Euro
Singapore Dollar
Australian Dollar
Total
Less: Allowance for Possible Losses
Net
The average annual interest rate are as follows:
Rupiah
Foreign currencies
17
288
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2009
2008
709,577,530
4,481,038,813
5,190,616,343
633,217,925
2,078,144,540
2,711,362,465
1,849,892,840
248,394,405,564
6,455,239,286
665,660,881
257,925,116
257,623,123,687
262,813,740,030
(8,154,983,439)
26,181,961,072
9,298,355,417
6,570,277,503
807,464,710
214,513,788
43,072,572,490
45,783,934,955
(6,705,236,895)
254,658,756,591
39,078,698,060
2009
%
2008
%
2.04
1.10
2.03
1.23
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5.
CURRENT ACCOUNTS W ITH OTHER BANKS ( C o n t i n u e d )
The changes in the allowance for possible losses are as follows:
2009
2008
6,705,236,895
2,438,456,561
(988,710,017)
128,608,448
6,733,737,028
(157,108,581)
8,154,983,439
6,705,236,895
Balance at beginning of the year
Provision during the year
Translation differences
Balance at end of the year
Current accounts with other banks as of December 31, 2009 and 2008 were classified as current, except
for current account with Indover Bank amounting Rp 5,582,859,966 which w as classified as loss
because this bank is bankrupt. Allowance for possible losses include general provision amounting 1%
in accordance with BI regulation for all current account classified as current and special provision
am ounting 100% for current accounts classified as loss. On March 10, 2010 the Bank have receipt
payment from Indover Bank amounting Rp 2,623,945,214 equivalent Euro 193,757.34 (see Notes 42).
Management believes that the above allowance for possible losses is adequate to cover possible losses
which might arise from uncollectible current accounts with other banks.
6.
PLACEMENT WITH OTHER BANKS AND BANK INDONESIA
Type of Placements
Period
Rupiah
Bank Indonesia Deposits Facilities*)
Call money
Time deposit
Bank of Indonesia Sharia Deposits Facilities
4
4 -7
33
5
2009
Interest
Rate per annum
%
Days
Days
Days
Days
Total
6.00
6.35 - 6.60
6.80
6.00
1,563,218,520,986
435,000,000,000
100,000,000,000
20,900,000,000
2,119,118,520,986
(5,350,000,000)
Less: Allowance for Possible Losses
Total
2,113,768,520,986
*) Note: after deducting deferred interest amounting to Rp 781,479,014.
18
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
289
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6.
PLACEMENT W ITH OTHER BANKS AND BANK INDONESIA ( C o n t i n u e d )
2008
Interest
Rate per annum
%
Type of Placements
Period
Rupiah
Bank Indonesia Deposits Facilities*)
Call money
Time deposit
5 Days
9.5 Days
92 Days
Total
9.08
10.31
10.75
605,381,069,156
55,000,000,000
1,349,700,000
661,730,769,156
(563,497,000)
Less: Allowance for possible losses
Total
661,167,272,156
*) Note: after deducting deferred interest amounting Rp 618,930,844.
Placements with other banks and Bank Indonesia as of December 31, 2009 and 2008 classified based
on rem aining periods to maturity are as follows:
T yp e o f placem en ts
Rupiah
Bank Indonesia Deposits
Facilities
C all m o ney
Tim e depo sit
Bank Indonesia Sharia D eposits
Facilities
2 0 09
> 3 -1 2 m o nth s
 1 m o nth
> 1 -3 m o nth s
1,563,218,520,986
435,000,000,000
--
--100,000,000,000
----
----
20,900,000,000
--
--
--
20,900,000,00 0
2,019,118,520,986
100,000,000,000
--
--
2,119,118,520,98 6
> 1 2 m o nth s
Less: A llo wance for possible losses
Rupiah
Bank Ind o nesia Deposits Facilities
C all m o ney
Tim e depo sit
2 ,1 1 3,7 6 8,5 2 0,9 8 6
 1 m o nth
> 1 -3 m o nth s
> 1 2 m o nth s
T o ta l
--1,349,700,000
----
----
605,381,069,15 6
55,000,000,00 0
1,349,700,00 0
660,381,069,156
1,349,700,000
--
--
661,730,769,15 6
(563,497,000)
T o ta l
6 6 1,1 6 7,2 7 2,1 5 6
19
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2 0 08
> 3 -1 2 m o nth s
605,381,069,156
55,000,000,000
--
Less: A llo wance for possible losses
290
1,563,218,520,98 6
435,000,000,00 0
100,000,000,00 0
(5,350,000,000)
T o ta l
T yp e o f placem en ts
T o ta l
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6.
PLACEMENT W ITH OTHER BANKS AND BANK INDONESIA ( C o n t i n u e d )
The changes in the allowance for possible losses in placem ents with other banks are as follows:
2009
Balance at beginning of the year
Provision during the year
Translation differences
Balance at end of the year
2008
563,497,000
4,786,503,000
--
750,000,000
1,493,973,104
(1,680,476,104)
5,350,000,000
563,497,000
The collectibility of all placements with other banks is current for year 2009 and 2008. The allowance
for possible losses consists of 1% general reserve on accounts in accordance with Bank Indonesia’s
regulation for all placem ents in other banks.
Management believes that the above allowance for possible losses is adequate to cover possible losses
which might arise from uncollectible placem ents with other banks.
7.
SECURITIES
a.
Type of foreign currencies
Average Annual
Interest Rate
2009
2008
Rupiah
Held- to-Maturity
Certificates of Bank Indonesia
Unamortized discount
Net value
Other bonds
Unamortized discount
Net value
%
Total
2008
%
7.93
11.00
977,500,000,000
(2,925,824,603)
974,574,175,397
647,516,000,000
(1,443,058,375)
646,072,941,625
11.48
12.87
2,312,137,027,783
-2,312,137,027,783
2,581,901,528,034
-2,581,901,528,034
3,286,711,203,180
3,227,974,469,659
1,095,361,624,998
1,676,985,288,728
-1,095,361,624,998
(1,070,400,216)
1,675,914,888,512
1,095,361,624,998
1,675,914,888,512
4,382,072,828,178
4,903,889,358,171
Total held-to-maturity Securities
Trading
Other bonds
Unrealized loss on increase in
value
Fair value
2009
11.70
Total Trading Securities
Total Securities - Rupiah
10.81
20
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
291
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
SECURITIES ( C o n t i n u e d )
Average Annual
Interest Rate
2009
2008
%
%
United States Dollar
Held-to-Maturity
Other bonds
Unamortized discount
Net value
7.03
Total
2009
6.96
95,470,628,195
-95,470,628,195
110,224,844,009
-110,224,844,009
95,470,628,195
110,224,844,009
--
--
----
----
Total Securities-United State Dollar
95,470,628,195
110,224,844,009
Total Securities
Less : Allowance for possible losses
4.477.543.456.373
(7,705,181,873)
5.014.114.202.180
(8,708,369,187)
Total Held-to-Maturity Securities
Trading
Other bonds
Unrealized gain on increase in
value
Fair value
Total Trading Securities
Net
b.
4,469,838,274,500 5,005,405,832,993
Based on issuers and ratings of bonds
Rating
2009
2008
Rupiah
Bond
Government
State-Owned Enterprises
PT Bank Tabungan Negara (Persero)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero) Tbk
PT Jasa Marga (Persero) Tbk
PT Bank Ekspor Impor (Persero)
Perum Pegadaian
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Indosat Tbk
PT PTPN IV
PT Pupuk Kaltim
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2009
Total
2008
Ba2**)
Ba3**)
2,696,053,558,023
3,427,299,254,126
-idAA-*)
idAA-*)
idAA-*)
-59,915,380,370
29,606,284,722
59,859,929,445
idAA-*)
idAA-*)
idAAA*)
idAA+*)
idAA+*)
BB+***)
-idAA-*)
idAA-*)
idAA-*)
idAAA*)
idAA+*)
idAA+*)
idAA+*)
idA*)
--
46,000,883,119
38,081,407,122
25,000,000,000
32,514,042,063
25,000,000,000
72,179,507,499
-5,000,000,000
45,590,259,787
37,920,105,199
25,000,000,000
32,579,799,151
25,000,000,000
37,278,084,500
7,006,150,050
--
21
292
2008
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
SECURITIES ( C o n t i n u e d )
Rating
2009
2008
Other Companies
PT Indofood Sukses Makmur Tbk
PT BPD Jawa Barat
PT Bentoel International Investama Tbk
PT BPD Nusa Tenggara Barat
PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk
PT BPD Sulawesi Utara
PT Medco Energi Internasional Tbk
PT BPD Lampung
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Danamon
PT Bank Mega
PT Bank Buana
PT Bank Panin
PT HM Sampoerna
PT Malindo Feedmil
PT Exelcom
Total Bonds
idAA+*)
-idA*)
idBBB+*)
idA+*)
idBBB+*)
idAA-*)
idBBB+*)
-idAA+*)
idA+*)
-idAA+*)
idAAA*)
idAA-*)
--
idAA+*)
idA+*)
idA*)
Aa3.id**)
idA+*)
idBBB+*)
idAA-*)
idBBB+*)
idA*)
idAA+*)
idA+*)
idA+*)
idA+*)
idAAA*)
idA+*)
idAA-*)
2009
Total
144,969,041,950
-86,571,985,270
20,000,000,000
20,020,830,709
14,984,616,655
3,151,500,000
4,000,000,000
-27,917,800,000
16,138,100,000
-50,000,000,000
-20,000,000,000
-3,407,498,652,780
2008
145,325,365,974
73,597,992,491
85,275,947,054
20,000,000,000
20,063,366,142
14,942,399,207
14,698,319,101
4,000,000,000
9,693,530,000
39,363,974,608
16,073,738,000
8,149,288,000
50,004,750,000
6,646,558,989
20,001,220,000
2,840,100,000
4,257,816,416,546
Other Securities
Bank Indonesia
974,574,175,397
646,072,941,625
Total Other Securities
974,574,175,397
646,072,941,625
4,382,072,828,178
4,903,889,358,171
Total Securities - Rupiah
United States Dollar
Bonds
Republic of Indonesia
States Owned Enterprises
PT PLN
Total Bonds
Ba2**)
Ba3**)
59,478,082,742
68,737,159,259
Ba2**)
Ba3**)
35,992,545,453
95,470,628,195
41,487,684,750
110,224,844,009
95,470,628,195
110,224,844,009
4,477,543,456,373
(7,705,181,873)
5,014,114,202,180
Less: Allowance for possible losses
Total Securities - Net
4,469,838,274,500
5,005,405,832,993
Total Securities
*)
**)
***)
(8,708,369,187)
Pefindo
Moody’s
Fitch Ratings
22
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
293
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
SECURITIES ( C o n t i n u e d )
Term of securities based on acquisition date up to maturity date, are as follows:
2009
Rupiah
Certificates of Bank Indonesia
Bonds
8 - 28 Days
3 - 21 Years
28 - 32 Days
5 Months - 38 Years
United States Dollar
Bonds
8 - 30 Years
8 - 38 Years
During the year 2009, securities
amounted to Rp 145,500,000,000.
c.
2008
classified
as
held
to
maturity
has
matured
Based on government and non government classification
2009
Parties
Government Securities
Non Government Securities
Less: Allowance for possible losses
Total
2008
3,730,105,816,162
747,437,640,211
4,477,543,456,373
(7,705,181,873)
4,483,437,652,614
530,676,549,566
5,014,114,202,180
(8,708,369,187)
4,469,838,274,500
5,005,405,832,993
As of December 31, 2009 and 2008, the fair value of available-for-sale and the cost net of
amortization of discount or premium of held-to-maturity securities, based on the remaining periods
to maturity date are as follows:
Type of Securities
 1 month
> 1-3 months
> 3-12 months
2009
> 1-5 years
> 5 years
Total
Trading
Fair Value
Rupiah
United States Dollar
Sub Total
Held-to-Maturity
Cost-Net of
Amortization
Rupiah
United States Dollar
Sub Total
Total
Less : Allowance for
possible losses
Net
---
---
---
223,215,025,000
--
872,146,600,000
--
1,095,361,625,000
--
--
--
--
223,215,025,000
872,146,600,000
1,095,361,625,000
974,574,175,397
-974,574,175,397
974,574,175,397
110,203,463,771
-110,203,463,771
110,203,463,771
159,003,764,176
-159,003,764,176
159,003,764,176
827,457,787,461
-827,457,787,461
1,050,672,812,461
1,215,472,012,373
95,470,628,195
1,310,942,640,568
2,183,089,240,568
3,286,711,203,178
95,470,628,195
3,382,181,831,373
4,477,543,456,373
(7,705,181,873)
4,469,838,274,500
23
294
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
SECURITIES ( C o n t i n u e d )
Type of Securities
 1 month
> 1-3 months
2008
> 1-5 years
> 3-12 months
> 5 years
Total
Trading
Fair Value
Rupiah
Sub Total
--
--
14,000,000,000
185,748,969,443
1,476,165,919,069
1,675,914,888,512
--
--
14,000,000,000
185,748,969,443
1,476,165,919,069
1,675,914,888,512
Held-to-Maturity
Cost-Net of
Amortization
Rupiah
United States Dollar
Sub Total
Total
-----
-----
168,031,829,266
-168,031,829,266
182,031,829,266
484,488,558,489
-484,488,558,489
670,237,527,932
2,575,454,081,904
110,224,844,009
2,685,678,925,913
4,161,844,844,982
3,227,974,469,659
110,224,844,009
3,338,199,313,668
5,014,114,202,180
Less: Allowance for
possible
losses
Net
(8,708,369,187)
5,005,405,832,993
All the securities owned by the Bank is published by third parties.
The collectibility of securities is current in year 2009 and 2008. The allowance for possible losses
consists of 1% general reserve in accordance with Bank Indonesia’s regulation.
The changes in the allowance for possible losses on securities are as follows:
Beginning balance of the year
Provision (reversal) during the year
Translation differences
Ending balance of the year
2009
2008
8,708,369,187
(956,169,722)
(47,017,592)
7,879,093,487
1,008,561,177
(179,285,477)
7,705,181,873
8,708,369,187
Management believes that the above allowance for possible losses is adequate to cover possible losses,
which might arise from uncollectible securities.
24
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
295
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
REVERSE REPO
Customer
Rupiah
PT Mandiri Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT Amcapital
Sekuritas
Type
FR0045
FR0047
FR0047
Total
Customer
Rupiah
PT Mandiri Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT Danareksa
Sekuritas
PT Danareksa
Sekuritas
PT Danareksa
Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT Danareksa
Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT Danareksa
Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT Danareksa
Sekuritas
PT Mandiri Sekuritas
PT AmCapital
Indonesia
Par Value
Starting
Date
Maturity
Date
70,000,000,000
55,000,000,000
21/12/09
14/12/09
07/01/10
14/01/10
25,000,000,000
15/12/09
18/01/10
2009
Reverse Repo
69,913,200,000
53,784,500,000
150,000,000,000
Type
Par Value
Starting
Date
Maturity
Date
Unamortized
Interest Income
21,905,882
19,870,968
Net Value
69,891,294,118
53,764,629,032
24,395,000,000
10,588,235
24,384,411,765
148,092,700,000
52,365,085
148,040,334,915
2008
Reverse Repo
Unamortized
Interest Income
Net Value
FR0028
FR0028
FR0028
20,000,000,000
15,000,000,000
15,000,000,000
18/12/08
19/12/08
23/12/08
14/01/09
14/01/09
14/01/09
19,550,000,000
14,661,000,000
14,652,000,000
41,481,481
31,500,000
31,500,000
19,508,518,519
14,629,500,000
14,620,500,000
FR0043
18,000,000,000
01/12/08
05/01/09
11,705,400,000
771,429
11,704,628,571
FR0043
15,000,000,000
03/12/08
07/01/09
10,667,700,000
3,540,000
10,664,160,000
FR0043
FR0045
15,000,000,000
6,500,000,000
24/12/08
24/12/08
12/01/09
27/01/09
9,753,150,000
5,214,950,000
1,989,474
11,872,059
9,751,160,526
5,203,077,941
FR0046
FR0047
FR0047
FR0047
20,000,000,000
20,000,000,000
20,000,000,000
95,000,000,000
03/12/08
24/12/08
24/12/08
30/12/08
07/01/09
27/01/09
27/01/09
30/01/09
13,222,400,000
17,470,000,000
17,470,000,000
89,345,600,000
4,480,000
55,588,235
55,588,235
457,838,710
13,217,920,000
17,414,411,765
17,414,411,765
88,887,761,290
FR0048
FR0048
5,000,000,000
4,000,000,000
03/12/08
24/12/08
07/01/09
27/01/09
3,331,400,000
3,375,200,000
1,280,000
12,070,588
3,330,120,000
3,363,129,412
FR0048
Seri ORI 004
15,000,000,000
3,000,000,000
24/12/08
24/12/08
23/01/09
27/01/09
9,764,700,000
2,818,500,000
11,270,000
10,720,588
9,753,430,000
2,807,779,412
35,000,000,000
30/12/08
30/01/09
Seri ORI 004
Total
321,500,000,000
35,047,950,000
167,322,581
34,880,627,419
278,049,950,000
898,813,380
277,151,136,620
Bank does not make allowance for possible losses due to the fact that the bond represents a
government bond and in accordance with the Regulation of Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 regarding
the Assessment of Asset Quality of General Bank, article 45 point 2, it is stated that General Reserve
excludes of Earning Assets in the form of SBI and SUN and guaranteed with cash pledged.
25
296
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
LOANS
a.
By Types of Loans
Current
Special Mention
Loss
261,664,656,289
219,197,909
--
400,297,328
1,130,501,024
263,414,652,550
Sub Total
Less Allowance for Possible
Losses
6,383,303,255,845
216,726,210,267
84,172,437,124
129,965,293,651
189,337,903,066
7,003,505,099,953
(63,833,032,558)
(7,692,022,126)
(9,402,637,742)
(8,237,189,019)
(144,521,078,944)
(233,685,960,389)
209,034,188,141 74,769,799,382
121,728,104,632
44,816,824,122
6,769,819,139,564
Current
Special Mention
2008
Substandard
Loss
Total
258,939,582,922
404,842,214
47,721,214
--
1,154,612,077
260,546,758,427
Sub Total
Less Allowance for Possible
Losses
5,931,501,269,646
226,718,790,109
150,040,470,174
30,064,150,616
139,058,364,960
6,477,383,045,505
General Trading and
Administration
Manufacturing
Business services
Construction
Transportation
Social Services
Others
Sub Total
Less: Allowance for
Possible Losses
Total
749,442,802,783
4,677,807,274,726
171,680,681,632
617,905,527,937
(35,280,437,999)
(8,389,012,122)
(32,361,830,135)
(14,818,848,110)
(139,058,364,960)
(229,908,493,326)
218,329,777,987
117,678,640,039
15,245,302,506
--
6,247,474,552,179
Special Mention
Substandard
Current
Total
42,878,989,925
80,483,472,201
12,122,715,362
2,418,575,395
5,896,220,831,647
By Economic Sectors
General Trading and
Administration
Manufacturing
Business services
Construction
Transportation
Social Services
Others
Sub Total
Less: Allowance for
Possible Losses
18,617,281,602
8,737,761,109
1,994,206,834
714,901,071
678,803,916,255
4,340,833,096,601
1,060,187,982,129
660,265,452,418
636,010,982,001
4,409,138,519,354
138,010,550,378
489,401,634,991
b.
19,850,350,754
5,893,316,846
1,209,581,309
123,039,500,051
Doubtful
112,077,371,143
69,935,658,024
4,317,221,141
1,877,151,734
Working Capital
Consumer
Investment
Sharia Financing
Loan to Directors and
Employees
Total
32,085,198,501
173,554,205,216
18,343,627,749
2,330,916,429
19,986,359,738
18,956,481,947
3,848,283,579
86,773,871,059
Total
527,246,024,128
4,137,242,993,542
908,009,360,407
549,140,221,479
6,319,470,223,287
3,504,502,149
7,796,056,516
57,599,840,253
15,272,038,206
Doubtful
Working Capital
Consumer
Investment
Sharia Financing
Loan to Directors and
Employees
Total
15,989,659,097
106,901,906,572
86,413,276,749
7,202,169,940
2009
Substandard
196,285,325,019
8,285,177,524
411,017,237,756
261,135,989,933
6,992,084,518
77,340,663,755
5,422,246,777,340
6,383,303,255,845
9,979,777,273
498,668,824
4,282,457,190
12,931,707,703
-198,092,521
188,835,506,756
216,726,210,267
2009
828,584,814
-2,622,641,119
256,724,496
--80,464,486,695
84,172,437,124
Doubtful
Loss
Total
8,401,050,238
-90,344,516,001
11,844,198,178
--19,375,529,234
129,965,293,651
35,465,402,581
-16,951,966,574
64,205,132,710
-922,090,419
71,793,310,782
189,337,903,066
250,960,139,925
8,783,846,348
525,218,818,640
350,373,753,020
6,992,084,518
78,460,846,695
5,782,715,610,807
7,003,505,099,953
(63,833,032,558)
(7,692,022,126)
(9,402,637,742)
(8,237,189,019)
(144,521,078,944)
(233,685,960,389)
6,319,470,223,287
209,034,188,141
74,769,799,382
121,728,104,632
44,816,824,122
6,769,819,139,564
Current
372,196,931,973
6,333,090,041
181,510,289,886
244,631,744,761
11,585,206,873
38,971,886,815
5,076,272,119,297
5,931,501,269,646
Special Mention
Substandard
120,980,374,281
-1,130,582,314
17,790,429,521
--86,817,403,993
226,718,790,109
2008
19,728,918,610
4,863,949
242,855,507
104,070,907
--129,959,761,201
150,040,470,174
Doubtful
Loss
Total
18,479,914,183
-102,295,123
588,654,900
--10,893,286,410
30,064,150,616
28,042,775,551
2,142,858
18,200,741,668
3,590,728,162
-393,379,833
88,828,596,888
139,058,364,960
559,428,914,598
6,340,096,848
201,186,764,498
266,705,628,251
11,585,206,873
39,365,266,648
5,392,771,167,789
6,477,383,045,505
(35,280,437,999)
(8,389,012,122)
(32,361,830,135)
(14,818,848,110)
(139,058,364,960)
(229,908,493,326)
5,896,220,831,647
218,329,777,987
117,678,640,039
15,245,302,506
--
6,247,474,552,179
26
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
297
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
LOANS ( C o n t i n u e d )
c.
By Loan Periods
Loan periods based on loan agreements are as follows:
2009
Less than 1 year
Over 1 - 2 years
Over 2 - 3 years
Over 3 years
903,105,532,963
799,467,849,411
1,433,152,082,764
3,867,779,634,815
645,952,718,576
215,120,438,712
1,290,072,882,656
4,326,237,005,561
Sub Total
7,003,505,099,953
(233,685,960,389)
6,477,383,045,505
6,769,819,139,564
6,247,474,552,179
Less: Allowance for Possible Loss
Total
d.
2008
(229,908,493,326)
By Remaining Periods
Loans based on rem aining periods from balance sheets date to maturity date are as follows:
2009
Less than 1 year
Over 1 - 2 years
Over 2 - 3 years
Over 3 years
Sub Total
Less: Allowance for Possible Loss
Total
27
298
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2008
821,286,028,230
2,040,679,822,428
1,922,273,024,294
2,219,266,225,001
7,003,505,099,953
(233,685,960,389)
913,666,436,006
777,624,684,976
1,246,373,065,360
3,539,718,859,163
6,477,383,045,505
(229,908,493,326)
6,769,819,139,564
6,247,474,552,179
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
LOANS ( C o n t i n u e d )
e.
By Related Parties
Loans based on related parties are as follows:
2009
Third Parties
Less: Allowance for Possible Loss
Related Parties
BPR Darbeni
Commissioners, Directors and
Executive Bank Officers
Less: Allowance for Possible Loss
Sub Total
Less: Allowance for Possible Loss
Total
f.
2008
6,997,542,870,036
(233,626,338,090)
6,763,916,531,946
6,472,267,775,244
(229,857,340,623)
6,242,410,434,621
1,053,234,439
194,355,932
4,908,995,478
4,920,914,329
5,962,229,917
(59,622,299)
5,902,607,618
7,003,505,099,953
(233,685,960,389)
5,115,270,261
(51,152,703)
5,064,117,558
6,477,383,045,505
(229,908,493,326)
6,769,819,139,564
6,247,474,552,179
Other significant information
Other significant information related to loans are as follows:
1.
2.
3.
4.
5.
The average annual interest rates of loans in Rupiah were 15.05% and 16.55% on
December 31, 2009 and 2008, while for loans in foreign currencies were 8.00% and
24.49% on December 31, 2009 and 2008.
Loans are secured by collaterals such as deposits, collaterals that are notarized by deed of
encumbrance of power of attorney to sell or to encumber or other collaterals that are
acceptable by the Bank.
Fixed loans consist of working capital, investments and consumer loans. Loans for working
capital and investments include long term, fixed, revolving, and discounted loans, while
consumer loans include housing, car, and other consumer loans.
Loans to Directors and Employees, substantially, represent loans with annual interest rates
up to 4.5% for purchase of cars, houses and other personal necessities, with maturity
periods ranging from 1 (one) to 15 (fifteen) years. The payments are deducted from
monthly salary.
Loans to the related parties before allowance for possible losses amounted to
Rp 5,962,229,917 and Rp 5,115,270,261 as of December 31, 2009 and 2008; after
allowance for possible losses amounted to Rp 5,902,607,618 and Rp 5,064,117,558 as of
December 31, 2009 and 2008.
28
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
299
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
LOANS ( C o n t i n u e d )
6.
Restructured loans as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
2009
Loan Period Extension
Change of financing scheme
Total
7.
8.
9.
10.
2008
70,136,644,147
97,216,210,204
7,650,953,862
--
167,352,854,351
7,650,953,862
As of December 31, 2009 dan 2008, the Bank did not violate or exceed the Legal Lending
Limit (LLL) requirement.
The Bank’s Non Performing Loans (NPL) Ratio-Net as of Decem ber 31, 2009 and 2008
amounted to 3.26% and 2.05% , m eanwhile Bank’s NPL-Gross as of December 31, 2009 and
2008 amounted to 5.76% and 4.92%.
Loans as of December 31, 2009 include m udharabah
receivables amounting
Rp 138,300,432,069, mudharabah financing
amounting
Rp 57,299,309,463,
musyarakah financing
amounting
Rp
179,153,741,666,
ijarah
amounting
Rp 263,077,351,700 and qardh financing amounting Rp 8,115,802, based on sharia
principles. All mudharabah financing are delivered in cash.
The changes in the allowance for possible losses are as follows:
2009
Balance at the Beginning of the Year
Provision During the Year
Recovery of Written-off Loans During
the Year
Written-off for the Year
Translation differences
Adjustment
Balance at the End of the Year
2008
229,908,493,326
26,766,235,933
233,802,959,474
44,750,935,740
16,345,129,214
(38,401,926,834)
(931,971,250)
--
13,145,526,006
(49,099,778,023)
-(12,691,149,871)
233,685,960,389
229,908,493,326
In its conventional operation, the Bank has calculated collaterals as deduction to Allowance
for Earning Assets Write-Off, in accordance with the regulation of Bank Indonesia No.
11/2/PBI/2009, dated January 29, 2009 regarding valuation of earning assets quality of
Bank and No. 9/6/PBI/2007, dated March 30, 2007.
As of December 31,2009 and 2008, Sharia Unit business has not calculated collaterals as
deduction to Allowance for Earning Assets Write-Off, in accordance with the regulation of
Bank Indonesia No. 8/21/PBI/2006 dated October 5, 2006.
Management believes that the above allowance for possible losses is adequate to cover
possible losses, which might arise from uncollectible loans.
29
300
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
LOANS ( C o n t i n u e d )
11.
The changes in the balance of loans that have been written-off are as follows:
2009
Balance at the Beginning of the Year
Recovery of Written-off Loans
Additions During the Year
Adjustment
Balance at the End of the Year
10.
2008
308,332,628,618
(16,345,129,214)
38,401,926,834
(12,203,377)
287,514,704,467
(13,145,526,006)
34,107,690,553
(144,240,396)
330,377,222,861
308,332,628,618
INVESTMENT IN SHARES OF STOCK
2009 and 2008
Business Type
Third Parties
Cost Method
PT Asuransi Bangun Askrida
Less: Provision for Possible
Losses
General and Loss Insurance
Percentage of
Ownership
%
Nominal Value
3.55
926,600,000
(9,266,000)
Net
917,334,000
The Bank has investments in shares of stock of PT Asuransi Bangun Askrida in the amount of
Rp 926,600,000 since 1998 with ownership percentage of less than 20% . These investments in shares
of stock is recorded on acquisition cost (cost method) minus allowance for possible losses in the
amount of Rp 9,266,000 in 2009 and 2008. Bank recorded dividend income of investment in 2009 and
2008 amounting Rp 282,132,284 and Rp 401,428,449, respectively.
The collectibility of investments in shares of stocks is current in year 2009 and 2008. The allowance for
possible losses consists of 1% general reserve on accounts in accordance with Bank Indonesia’s
regulation for investments in shares of stock.
Management believes that the above allowance for possible losses is adequate to cover possible losses,
which might arise from uncollectible investments in shares of stock.
30
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
301
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11.
FIXED ASSET
2009
Beginning
Balance
Acquisition Cost
Land
Buildings
Vehicles
Office Furniture and
Equipments
105,175,114,131
29,697,981,399
16,056,449,268
Additions
1,293,175,096 5,809,506,282
7,452,972,404 1,559,806,846
312,000,000 1,134,000,000
Ending Balance
100,658,782,945
35,591,146,957
15,234,449,268
507,408,000
--
---
167,310,457,576
318,794,836,746
1,441,930,397
1,283,176,917
935,884,103
924,463,683
---
11,460,904,112
12,135,190,892
97,920,480,109 16,613,742,056
--
10,954,857,818
11,776,477,658
120,651,815,585 19,338,849,370 1,860,347,786
Net Book Value
Reclassification
----
141,176,253,358 26,641,612,218
292,105,798,156 35,699,759,718
Accumulated Depreciation
Buildings
Vehicles
Office Furniture and
Equipments
Deductions
114,534,222,165
--
171,453,982,571
138,130,317,169
180,664,519,577
2008
Beginning Balance
Acquisition Cost
Land
Buildings
Vehicles
Office Furniture and
Equipments
Accumulated Depreciation
Buildings
Vehicles
Office Furniture and
Equipments
Net Book Value
Deductions
Reclassification
-151,321,734
457,900,000
----
-(1,170,418,060)
--
105,175,114,131
29,697,981,399
16,056,449,268
123,654,757,754 16,351,077,544
275,145,498,878 16,960,299,278
---
1,170,418,060
--
141,176,253,358
292,105,798,156
1,663,073,595
1,461,975,578
---
(318,717,081)
--
10,954,857,818
11,776,477,658
81,607,532,627 15,994,230,402
--
318,717,081
97,920,480,110
101,532,536,011 19,119,279,575
--
--
120,651,815,585
105,175,114,131
30,717,077,725
15,598,549,268
9,610,501,304
10,314,502,080
Additions
173,612,962,867
Ending Balance
171,453,982,571
The Bank's landrights or "Hak Guna Bangunan" have remaining periods of 8 to 16 years. All the Bank's
landrights can be extended upon their expiration.
Depreciation charged to the statement of income amounted Rp 19,338,849,370 and 19,119,279,575
respectively for the years ended December 31, 2009 and 2008 (Note 28).
31
302
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11.
FIXED ASSETS ( C o n t i n u e d )
Details on the sales of fixed assets are as follows (Note 30):
2009
Selling Price
Book Value
Gain on Sale of Fixed Assets
2008
12,139,653,552
6,546,829,025
---
5,592,824,527
--
The fixed assets as of December 31, 2009 have been insured with PT Sarana Lindung Upaya and
PT Asuransi Astra Buana for a total insurance coverage of Rp 6,950,849,920 and Rp 2,933,600,000,
respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover any possible
losses.
Based on the review of the individual fixed assets at the end of the period, Management believes that
no provision for decline in value of fixed assets is necessary as of December 31, 2009 and 2008 in
accordance with PSAK No.48.
12.
ACCRUED INCOM E
2009
Interest of Securities
Interest of Loans
Total
2008
104,305,299,106
47,144,484,796
127,405,671,038
50,941,978,962
151,449,783,902
178,347,650,000
Accrued income of securities include revenue of bond that hold to maturity for banks in 2009 and 2008
amounting Rp 7,147,910,072 and Rp 10,028,863,545, and for non banks amounting Rp 97,157,389,034
and Rp 117,196,807,493, respectively.
32
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
303
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13.
OTHER ASSETS
2009
Prepayment Fund
Inventories
Deferred Expense, Net of Accumulated Amortization
in 2009 and 2008 amounting Rp 684,954,146 and
Rp 3,734,090,975, respectively
Abandoned Properties, Net of Accumulated
Amortization in 2009 and 2008 amounting
Rp 1,151,010,175, respectively
Income Receivable of Ijarah
Others
Total
2008
9,586,257,287
2,351,537,067
19,356,614,936
2,067,745,109
155,735,876
982,541,547
1,151,010,178
335,351,589
3,258,072,939
1,151,010,178
69,507,223
1,801,193,827
16,837,964,936
25,428,612,820
Prepayment fund represents paym ent of regional government staff’s salary by Bank at end of the
month and will be paid by regional government in the beginning of next month.
14.
CURRENT LIABILITIES
2009
Funds Transfer
Payment Deposits to Third Parties
Liabilities Due
Third Parties Deposits to be Settled
Bank Deposit from Syndicated Loan
Sharia Liabilities
Total
15.
213,552,153,634
80,536,108,774
29,870,614,509
13,999,042,833
5,896,700,399
4,321,093,047
204,569,407,514
73,182,282,503
25,855,864,541
21,402,358,051
6,643,136,783
2,371,519,580
348,175,713,196
334,024,568,972
DEPOSITS FROM CUSTOMERS
2009
Related Parties
Third Parties
Dem and Deposits
Savings Deposits
Time Deposits
Total
Total
6,192,448,780,629
2,353,649,679,337
3,666,161,853,791
1,155,971,228
7,150,401,849
13,604,744,867
6,193,604,751,857
2,360,800,081,186
3,679,766,598,658
12,212,260,313,757
21,911,117,944
12,234,171,431,701
33
304
2008
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15.
DEPOSITS FROM CUSTOMERS ( C o n t i n u e d )
2008
Related Parties
Third Parties
Dem and Deposits
Savings Deposits
Time Deposits
Total
a.
5,489,097,706,543
2,125,304,654,653
2,044,950,569,437
3,293,857,043
4,869,175,019
11,384,819,754
5,492,391,563,586
2,130,173,829,672
2,056,335,389,191
9,659,352,930,633
19,547,851,816
9,678,900,782,449
Balance of demand deposits, savings deposits and time deposits that are placed on “hold” notice
are as follows:
2009
2008
Dem and Deposits
Savings Deposits
Time Deposits
Total
b.
Total
Demand Deposits consist of:
3,908,569,719,683
364,135,059,550
14,544,970,000
2,124,851,630,788
356,639,444,421
4,603,962,000
4,287,249,749,233
2,486,095,037,209
2009
Third Parties
Rupiah
Foreign Currencies
United States Dollar
Japanese Yen
Sub Total
Related Parties
Rupiah
Sub Total
Total
Average Interest Rate per Annum
Rupiah
Foreign Currencies
2008
5,986,317,006,441
5,457,812,905,337
206,118,683,661
13,090,527
7,606,542,764
23,678,258,442
6,192,448,780,629
5,489,097,706,543
1,155,971,228
3,293,857,043
1,155,971,228
3,293,857,043
6,193,604,751,857
5,492,391,563,586
3.96%
0.80%
41.70%
0.80%
34
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
305
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15.
DEPOSITS FROM CUSTOMERS ( C o n t i n u e d )
c.
Savings Deposits consist of:
2009
Third Parties
2,353,649,679,337
Related Parties
Total
2,125,304,654,653
7,150,401,849
4,869,175,019
2,360,800,081,186
2,130,173,829,672
2.62%
2.79%
Average Interest Rate per Annum
d.
2008
Time Deposits consist of:
2009
Third Parties
Rupiah
Foreign Currencies
United States Dollar
2008
3,665,329,640,839
832,212,952
2,657,589,403
3,666,161,853,791
2,044,950,569,437
13,604,744,867
13,604,744,867
11,384,819,754
11,384,819,754
3,679,766,598,658
2,056,335,389,191
8.09%
3.84%
8.31%
3.95%
Sub Total
Related Parties
Rupiah
Sub Total
Total
2,042,292,980,034
Average Interest Rate per Annum
Rupiah
Foreign Currencies
The amount of time deposits based on its period:
2009
Rupiah
1 month
3 months
6 months
12 months
On Call
Total
Foreign
1,702,181,470,702
902,907,701,402
322,190,910,041
711,862,506,610
37,210,603,460
3,135,429,030
277,977,413
----
1,705,316,899,732
903,185,678,815
322,190,910,041
711,862,506,610
--
3,676,353,192,215
3,413,406,443
3,679,766,598,658
35
306
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Total
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15.
DEPOSITS FROM CUSTOMERS ( C o n t i n u e d )
2008
Rupiah
1 month
3 months
6 months
12 months
On Call
Total
Foreign
Total
1,342,982,003,972
132,877,698,322
22,882,193,761
554,951,252,803
--
1,847,920,273
794,320,060
----
1,344,829,924,245
133,672,018,382
22,882,193,761
554,951,252,803
--
2,053,693,148,858
2,642,240,333
2,056,335,389,191
The amount of time deposits based on the remaining period until maturity date:
2009
Rupiah
Less than 1 month
Over 1 - 3 months
Over 3 - 6 months
Over 6 - 12 months
Total
Foreign
Total
1,941,984,924,430
900,763,502,212
127,625,412,783
706,086,557,510
3,135,429,030
170,772,693
---
1,945,120,353,460
900,934,274,905
127,625,412,783
706,086,557,510
3,676,460,396,935
3,306,201,723
3,679,766,598,658
2008
Rupiah
Less than 1 month
Over 1 - 3 months
Over 3 - 6 months
Over 6 - 12 months
Total
Foreign
Total
1,509,508,934,320
340,753,360,251
26,197,012,041
177,233,842,246
1,880,620,273
761,620,060
---
1,511,389,554,593
341,514,980,311
26,197,012,041
177,233,842,246
2,053,693,148,858
2,642,240,333
2,056,335,389,191
36
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
307
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16.
DEPOSITS FROM OTHER BANKS
2009
Call Money
Intercompany Mudharabah Investment Certificate
Dem and Deposits
Deposit
Total
2008
644,272,524,399
46,975,000,000
6,856,129,850
2,370,000,000
1,036,608,888,895
-8,351,494,908
2,370,000,000
700,473,654,249
1,047,330,383,803
2.66% - 6.45%
2.75%
3.95%
7.75%
8.95%
-4.17%
8.31%
Average Interest Rates per Annum
Call Money
Intercompany Mudharabah Investment Certificate
Demand Deposits
Deposit on Call
Information regarding period and interest of deposits from other Banks are as follows:
2009
Interest Rate
per Year
(% )
Period
Call Money
4 - 90 days
Mudharabah Interbank Investment Certificate 3 months
Dem and Deposits
-Time Deposits
1 - 6 months
2.66% - 6.45%
2.75%
3.95%
7.75%
Total
5 - 14 days
-3 months
Total
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2008
Interest Rate
per Year
(% )
8.95%
4.17%
8.13%
Total
Rp
1,036,608,888,895
8,351,494,908
2,370,000,000
1,047,330,383,803
37
308
644,272,524,399
46,975,000,000
6,856,129,850
2,370,000,000
700,473,654,249
Period
Call Money
Dem and Deposits
Time Deposits
Total
Rp
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17.
SECURITIES ISSUED
2009
Bonds - Bank DKI IV (four)
Bonds - Bank DKI V (five)
Emission Cost - Bonds Issued
Bonds Purchased by Bank DKI IV (four)
Bonds-Subordination I (one)
Emission Cost-Bond Issued
Bonds - Net
2008
-425,000,000,000
(1,537,507,706)
700,000,000,000
425,000,000,000
(2,822,300,098)
423,462,492,294
1,122,177,699,902
--
(253,500,000,000)
423,462,492,294
868,677,699,902
325,000,000,000
(1,181,629,923)
325,000,000,000
(1,545,208,359)
747,280,862,371
1,192,132,491,543
The Bank issued Bonds of Bank DKI IV (four) amounted Rp 700,000,000,000, with 5 (five) year period
since 2004 and will be due in 2009. The bonds have fixed interest rate of 12.50% per annum. The
bonds interest will be paid every 3 (months) on the date of 17. As of December 31, 2008, the Bonds
of Bank DKI IV obtain rating of idA- (Pefindo).
The Bonds of Bank DKI V (five) amounted Rp 425,000,000,000, with 5 (five) year period since 2008
and will be due in 2013, with fixed interest rate of 11.25% per annum. The bonds interest will be paid
every 3 (months) on the date of 4. As of December 31, 2008, the Bonds of Bank DKI V obtained rating
of idA- (Pefindo).
The Subordination I (one) Bonds of Bank DKI amounted Rp 325,000,000,000, with 10 (ten) year period
since 2008 and will be due in 2018 , with fixed interest rate of 12.25% per annum for the first until
the fifth years and am ounted to 22.25% per annum for the sixth year until the tenth year. Buy back
can be executed after the fifth year since dated issued. The bonds interest will be paid every 3
(months) on the date of 4. As of December 31, 2009 and 2008, the Subordination I (one) Bonds of
Bank DKI obtained rating of idBBB+ (Pefindo).
The Bonds IV (four) is listed at Indonesia Stock Exchange (formerly Surabaya Stock Exchange) and the
trustee of bond issuance in 2004 is PT Bank BNI (Persero) Tbk. Since 2008, trustee for Bonds IV and
V is PT Bank Mega Tbk.
The Bonds Subordination I (one) of Bank DKI is listed at Indonesia Stock Exchange and trustee of
bonds is PT Bank Mega Tbk.
38
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
309
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17.
SECURITIES ISSUED ( C o n t i n u e d )
Based on notarial deed No.18 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, dated March 10, 2008, regarding
Addendum of Trustee Agreement Bonds IV of Bank DKI of 2004 with fixed interest rate. Bank with
written permission from the previous trustee PT Bank BNI (Persero) Tbk., appointed a new trustee,
PT Bank Mega Tbk., with the following restrictions :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Issue bonds or other similar payable instrum ent, with higher rank and payment term in advance
of the existing bond.
Use the whole or partial income or asset of the Bank.
Conduct change of main business nor allow or approve subsidiary to change its main business.
Decrease in authorized and paid capital.
Conduct merger, consolidation, acquisition with other entity which would determinate the Bank,
or have
negative impact regarding Bank’s going concern.
Sell or divert asset to whichever party except if the sale or divert even in one transaction or
combined in 1 (one) current year does not exceed 20% of Bank’s total asset based on the last
audited financial statement.
Conduct transaction with affiliated companies except for the transaction that is considered
profitable for Bank or with condition that are at least equal to condition with third party as arm
length transactions basis.
Provide loan or investment in stocks with other parties or consent subsidiaries (if any) to provide
loan or investment in share with other parties except related with normal principal business
activity or related with operational facility establishment of Bank and/or related subsidiary (if any)
and provide loan to employee, cooperatives and employee’s foundation of Bank and/or provide
loan to employee, cooperatives and Bank employee’s foundation of subsidiary’s (if any).
In 2008, Bank had a buy back transaction of Bonds IV with acquisition cost amounting to
Rp 253,500,000,000 and has recorded gain on buy back transaction amounted to Rp 267,500,000 in
other non operating income (expense) – net (see Notes 30).
Bank has completed liabilities on bonds for the year 2009 and 2008, amounted to Rp 115,531,250,000
and Rp 123,375,000,000 and charges amounted to Rp 113,515,798,611 and Rp 129,941,319.447.
39
310
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18.
BORROW ING
2009
Ministry of Finance
PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Bank Indonesia
Standard Chartered Bank (Jakarta)
PT Sarana Multigriya Finance
Total
2008
85,001,306,086
2,251,924,208
1,713,083,044
94,057,411,156
27,284,000,000
60,003,389,618
3,213,153,425
2,026,575,354
190,968,080,660
30,324,000,000
210,307,724,494
286,535,199,057
(I) Ministry of Finance
2009
Borrowing for micro and small business credit
Funds Borrowing-Rolling
Total
2008
85,000,000,000
1,306,086
60,000,000,000
3,389,618
85,001,306,086
60,003,389,618
This account consists of credit facilities from Finance Department of Republic of Indonesia for
micro and small business loans, in the amount of Rp 50,000,000 and Rp 500,000,000, respectively.
Finance Department will provide funds for m icro and small business credit of Rp 50,000,000. This
borrowing will be charged interest as much as SBI’ s interest rate for 3 (three) months, while Bank
gives interest to debtors, as high as 10% above SBI’s interest rates for 3 (three) months to micro
and as high as 7% above SBI ’s interest rate for 3 (three) month’s to small business.
Payment of principal loan consists of 5 (five) time installments equally every June 10th and
December 10th, which started on December 10, 2007 and ended December 10, 2009.
Finance Department in Finance Ministry letter dated November 16, 2007 regarding extension of
term SU-005 in accordance with Finance Ministry Letter No S-528/MK.05/2007 dated November
8, 2007 has offered extension of principal repayment term periods for 10 (ten) years formerly from
December 10, 2007 up to December 10, 2009 become December 10, 2017 up to December 10,
2019. If Bank agrees with the offer, it has Bank to submit a written request addressed to Finance
Ministry and along with Performance Report of Small Medium Enterprise Credit Distribution
(KUMK) and other significant information before December 3, 2007.
Finance Department in Finance Ministry in its letter dated October 6, 2008, agreed to increase the
loan plafond of SU-005 fund for Small Medium Enterprise Credit Distribution amounting to
Rp 25,000,000,000, as stipulated in the letter of the Minister of Finance No. S-541/MK.05/2008
so the plafond become amounting Rp 85,000,000,000.
40
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
311
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18.
BORROW ING ( C o n t i n u e d )
There is an amendment to loan agreement No. AMA-42/KP-032/DSMI/2009, stating that there has
been an extension to the period of loan of Small Medium Enterprise Credit Distribution fund to 10
(ten) years. The period originally started from December 10, 2007 to December 10, 2009; after
the am endment it started from December 10, 2017 to December 10, 2019. This is in accordance
with the letter No. S-3207/PB/2008 dated April 21, 2008, in which is also stated that the extension
of loan period is valid since the date of the execution of the agreement to December 10, 2019,
and the last date of the submission of loan withdrawal request by Bank DKI is March 31, 2009 and
the payment of the first installment starts on December 10, 2017 and ends on December 10,
2019. The amendment of the loan agreement is still in the process of signature.
The loan has been distributed as the government program credit as of December 31, 2009 and
2008 in the amount of Rp 74,979,672,000 and Rp 74,318,171,928, respectively.
(ii) PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Syndicated Loans
Borrowing of Investments Fund Account
Total
a.
2009
2008
734,056,085
1,517,868,123
1,367,926,322
1,845,227,103
2,251,924,208
3,213,153,425
Syndicated Loans
This account represents the balance from syndicated loans with Bank Tabungan Negara for
the purpose of housing loans (KPR). For each loan, Bank Tabungan Negara will provide
borrowing funds of 80% from the loan limit given, while the remaining will be covered by
the Bank.
b.
Borrowing of Investments Fund Account
This account represents the borrowing account for the purpose of housing loans KPR-RSS
and KPR-RS that are received from the Government of Republic of Indonesia through
PT Bank Tabungan Negara as coordinator in disbursing the fund borrowing of Investment
Fund Account .
(iii) Bank Indonesia
This account represents the borrowing account for the purpose of housing loans KPR-RSS and
KPR-RS that are received from Bank Indonesia.
41
312
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18.
BORROW ING ( C o n t i n u e d )
Based on the housing loan agreement, for each KPRS/RSS, BI will provide liquidity credit of
62.50% for housing loan T36, 60.00% for housing loan T21 and 67.50% for housing loan – RSS
from the limit given by the Bank, while the remaining will be covered by the Bank. This borrowing
will be charged 3% , 3% and 9% per year calculated from the Bank’s borrowing balance to BI,
while the Bank will receive 8.5% , 11% and 14% per year for housing loan provided.
Details of housing loan program are as follows:
2009
Credit Liquidity KPR-RS
Credit Liquidity KPR-RSS
Total
2008
1,578,592,419
134,490,625
1,892,084,729
134,490,625
1,713,083,044
2,026,575,354
(iv) Standard Chartered Bank (Jakarta)
On December 7, 2007 the Bank received syndicated loans from several banks in which Standard
Chartered Bank (Jakarta) acts as the agent and from several other banks in which they act as the
lead arranger. The banks and the loans are:
a.
Standard Chartered Bank Branch of Jakarta Branch (acts as both the paying and security
agent) granted a loan amounting to USD 4,500,000.
b.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch of Dili-Timor Leste granted a loan amounting
to USD 2,500,000.
c.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch of Hongkong granted a loan amounting to USD
3,000,000
d.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch
of Cayman Islands granted a loan
amounting to USD 2,500,000.
e.
PT Bank Pan Indonesia Tbk granted a loan amounting to USD 9,500,000.
f.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Branch of Hongkong granted a loan
amounting to USD 3,750,000.
g.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Branch of Tokyo granted a loan
amounting to USD 3,750,000.
h.
The Bank of Tokyo - Mitshubishi UFJ, Ltd Branch of Jakarta granted a loan
amounting to USD 4,500,000.
I.
PT Bank Permata Tbk granted a loan amounting to USD 4,500,000.
42
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
313
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18.
BORROW ING ( C o n t i n u e d )
The total loan facility is USD 38,500,000 with 3 year period and interest rate of LIBOR plus 2%
margin. Among others, the conditions of the loan facility are; the Bank does not have to sell,
transfer or give up any of the bank’s assets either by renting the assets of which will be owned
by the tenant or other mem bers, and the Bank does not have to transfer or give up its receivables.
This loan is to be channelled to the export oriented customers of the sharia unit or customers
whose income is in foreign currencies (United States Dollar). The Bank has channelled the loan
facility received from Standard Chartered Bank to debtors in the sharia unit as of December 31,
2009 follows:
Plafond
USD
1.
2.
3.
4.
PT
PT
PT
PT
Energy Spectrum
Indonesia Air Transport
Sumber Daya Kelola
Arya Ventura Reality
9,400,000
2,000,000
10,000,000
3,500,000
Outstanding
USD
9,234,180
1,375,000
9,050,000
2,600,000
Period
5
4
5
7
Years
Years
Years
Years
In 2008 the Bank made a withdrawal from the loan facility in the amount of USD 25,028,582 and
made payment of principal liability in the amount of USD 7,508,574.60 and margin in the
amount of USD 1,178,338.67.
In 2009 the Bank made a payment of principal liability in the amount of USD 7,508,574.60 and
margin in the amount of USD 186,838.75. Loan principal balance as of December 31, 2009 and
2008 are amounting of USD 10,011,432 and USD 17,520,007.40, respectively.
To cover the m arket risk of the change of foreign currencies exchange rate, the Bank made
monthly swap buy sell through PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) and PT Bank Mandiri
(Persero), Tbk am ounting to USD 5,500,000, respectively. (see Note 34).
(V) PT Sarana Multi Griya Finance
On September 24, 2008, the Bank entered into a Loan Agreem ent with PT Sarana Multigriya
Finansial (Persero), No. 024/PP/SMF-DKI/IX/2008 for the purpose of housing loan (KPR)
amounting to Aflopend (unrevolving) Rp 100,000,000,000 (One Hundred Billion Rupiah), excluding
interest, provisions and other expenses. The period of the loan is 10 (ten) years, starting on
September 24, 2008 until September 24, 2018.
Interest amounting 10.50% per annum is calculated in monthly rest or equivalent to effective rate
calculated since the date the loan is dropped until the date the entire amount of loan is paid up
and administrative fee of 0.25% of the total dropping amount is charged.
On September 24, 2008 the Bank received stage I dropping of the loan in the amount
Rp 30,400,000,000 with fixed interest rate of 10.50% for the first 5 years, which will mature on
September 24, 2013.
43
314
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19.
ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES
2009
Sharia Liabilities
Security Deposits
Employee Expenses Liability
Accrued Liabilities Bank Operational
Legal Provision (see Note 34)
Third Party Liability
Accrued Liabilities - Financing
Deferred Income
Accrued Liabilities - Office Overhead
Sharing Liabilities from Loan
Others
Total
20.
2008
18,884,424,257
26,133,541,328
56,382,229,980
18,610,622,096
30,249,452,486
58,668,134,730
13,315,507,682
8,000,000,000
24,080,830,898
6,942,520,389
3,783,586,721
2,709,803,600
750,311,663
557,080,329
6,658,138,615
8,000,000,000
17,743,206,959
9,403,568,951
3,979,546,139
2,343,701,478
1,447,890,382
1,310,344,232
161,539,836,847
158,414,606,068
TAXATION
a.
Prepaid Taxes
Over Payment Corporate Income Tax of 2006
Total
2009
2008
1,228,771,982
6,032,566,180
1,228,771,982
6,032,566,180
Based on Tax Assessment Letter Over Pay Income Tax No. 00014/406/06/073/09 dated December
22, 2009, according to the results of tax examinations, the amount of tax overpayment of Income
Tax Article 25/29 of 2006 was Rp 2,152,243,600 and when calculated with income tax debt Article
23 and Article 4 (2) final in 2006 amounted to Rp 923,471,618 then the prepaid tax as of
December 31, 2009 amounting to Rp 1,228,771,982.
44
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
315
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20.
TAXATION ( C o n t i n u e d )
b.
Taxes Payable
2009
Income Tax Article 21 - Wapu
Income Tax Article 25 - Wapu
Income Tax Article 4 Final - Wapu
Income Tax Article 23 Service - Wapu
Value Added Tax
Income Tax Article 29 - Wapu
Tax Deposits that will be Paid as Bank Persepsi
Total
c.
2008
6,530,795,668
-4,273,471,795
2,533,451,323
41,720,300
6,791,536,320
7,315,655,842
7,774,481,725
5,107,673,858
3,290,288,670
3,208,371,882
41,720,300
12,911,696,233
1,711,799,227
27,486,631,248
34,046,031,895
Corporate Income Tax
Reconciliation between profit before income tax as presented in statements of income and
estimated fiscal profit of the Bank are as follows:
2009
Profit Before Estimated Income tax According to
Statement of Income
Timing Differences
Allowance for Possible Losses on Earning Assets
Permanent Differences
Gain on Sale of Fixed Assets
Third Party Service and Marketing
Income on Employees Loan
Non Operational Expenses
Income Differences on Securities Valuation-Net
Total
Taxable Income
Rounding
45
316
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2008
201,184,677,423
171,947,620,358
18,407,227,082
18,152,655,084
(5,592,824,527)
2,334,270,283
3,829,714,801
2,730,637,508
752,342,148
22,461,367,295
-1,887,985,969
6,001,731,474
6,061,080,737
(708,708,449)
31,394,744,815
223,646,044,718
223,646,044,000
203,342,365,173
203,342,365,000
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20.
TAXATION ( C o n t i n u e d )
2009
Calculation of Corporate Income Tax
(2008: 10% x Rp 50,000,000)
(2008: 15% x Rp 50,000,000)
28% x Rp 223.646.044.000 in 2009
(2008: 30% x Rp 203.242.365.000)
Tax Payables
Prepaid Taxes
Under (Over) Payment of Income Tax
d.
2008
---
5,000,000
7,500,000
62,620,892,320
62,620,892,320
55,829,356,000
60,972,709,500
60,985,209,500
48,073,513,267
6,791,536,320
12,911,696,233
Deferred Tax Assets
December 31, 2007
Excess on Allowance for Possible
Losses on Earning Assets
Deferred Tax Assets
Charged to
Statements of
Income
December 31, 2008
Charged to
Statements of
Income
December 31, 2009
15,354,491,300
5,445,796,525
20,800,287,825
2,128,330,326
22,928,618,151
15,354,491,300
5,445,796,525
20,800,287,825
5,445,796,525
22,928,618,151
The calculation of income tax for the years ended December 31, 2009 and 2008 conforms with
Bank annual tax return.
Deferred Tax Assets arising from temporary difference and accumulated tax loss carryforward can
be recognized if the amount of taxable income for the next 5 (five) years is adequate to be
compensated with the deferred tax assets recorded in balance sheets.
In the years ended December 31, 2009 and 2008 there is no tax dispute.
Management believes that deferred tax assets provided is recoverable.
46
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
317
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21.
CAPITAL STOCK
Compositions of share ownership consist of:
Shares
2009 dan 2008
Number of
Percentage
%
Total
Rp
Series A Shares (Monumen Nasional)
Regional Government - DKI Jakarta
200,000
33.31
200,000,000,000
Series B Shares
Regional Government - DKI Jakarta
PD Pasar Jaya
399,325
1,000
66.52
0.17
399,325,000,000
1,000,000,000
600,325
100.00
600,325,000,000
Total
Based on notarial deed of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, No. 101 dated September 28, 2007 which
is a restatement of notarial deed of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, No. 25 dated June 12, 2007,
bank has increased authorized capital from Rp 1,000,000,000,000 to Rp 1,500,000,000,000 and
paid-in from Rp 553,917,000,000 to Rp 600,325,000,000 that is fully funded by Regional Government
– DKI Jakarta. The addition has been approved by Minister of Justice and Hum an Rights
with Decision Letter No. C-04111.HT.01.04-TH.2007 dated November 22, 2007.
22.
ADVANCE PAYMENT FOR SHARE SUBSCRIPTION
This account is a deposit made by shareholders for additional capital during the year, but has not
strengthened through the implementation of the RUPS and get approval from the Minister of Justice
and Human Rights Republic of Indonesia, Which could not be classified as paid-up share capital.
In accordance with the Minutes of General Meeting of Shareholders Extraordinary was notarial deed
by Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H, No. 25 date May 8, 2009, deposits of capital from the proceeds
of credit billing remove the book in June 1999 amounting to Rp 19,886,296,713 but only paid to the
Bank amounted to Rp 10,834,562,950. This is in accordance with the Decision of the Governor of
Jakarta - Capital Special Region No.1814/2009 dated December 3, 2009.
This additional capital in 2008 amounting to Rp 851,656 was drived from the excess of the collection
on remaining asset loans of ex-BPPN from April 2005 until April 2006.
47
318
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
PT Years
BANKEnded
DKI
For the
NOTES31,
TO2009
FINANCIAL
STATEMENTS
December
and 2008
For theinYears
Ended
(Expressed
Rupiah,
unless otherwise stated)
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24.
INTEREST INCOM E
23.
RETAINED EARNINGS
2009
2008
Rupiah
2009
2008
Loans
923,321,023,930
768,670,152,859
Securities
531,115,763,956
483,047,589,422
Unappropriated
134,880,376,657
90,563,376,657
Placement
and Current Accounts with
Appropriated
20,028,256,154
5,028,256,154
Bank Indonesia
46,623,542,954
64,401,446,339
Income on Sharia Financing
59,149,849,768
49,818,379,162
Call Money
12,009,101,379
17,932,149,708
BasedAccounts
on the results
of Bank’s
General Stockholders Meeting
dated May 8, 2009, as stated
on notarial
Current
with Other
Banks
205,990,008
18,038,603
deed
No.
24
of
Ny.
Poerbaningsih
Adi
Warsito,
S.H.,
all
stockholders
agree
to
distribute
the 2008
Deposits
5,509,166,440
93,258,723
income
after
tax
as
follows:
Deposits on Call
1,944,923,754
11,809,875
Stockholders’ dividend is Rp 54,091,000,000; 1,579,879,362,189
Suba.Total
1,383,992,824,691
b.
Reserves are Rp 59,317,000,000, consisting of unappropriated reserves in the amount
of Rp 44,317,000,000, and appropriated reserves of Rp 15,000,000,000;
Foreign Currencies
c.
Tantiem
and Service Production incentives are Rp 8,046,487,228
36,000,000,000; and
Securities
6,014,376,848
d.
Welfare
Funds
is
Rp
3,000,000,000.
Call Money
365,625
418,318,036
25.
Current Accounts with Other Banks
-645,749,053
dated June 20, 2008, as
stated on notarial
SubBased
Totalon the results of Bank’s General Stockholders Meeting
8,046,852,853
7,078,443,937
deed No. 70 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., all stockholders agree to distribute the 2007
Totalincome after tax as follows:
1,587,926,215,042
1,391,071,268,628
a.
Stockholders’ dividend is Rp 51,091,000,000;
b.
Reserves are Rp 21,000,000,000, consisting of unappropriated reserves in the amount
of EXPENSES
Rp 20,000,000,000, and appropriated reserves of Rp 1,000,000,000;
INTEREST
c.
Tantiem and Service Production incentives are Rp 33,700,000,000; and
d.
Welfare Funds is Rp 300,000,000.
2009
2008
In 2008, Bank purchased Bonds of Bank DKI IV (four) and recorded the profit in the amount
Rupiah
of Rp 267,500,000.
Deposits
Time Deposits
376,927,574,038
292,932,760,589
Dem and Deposits
242,546,789,150
130,015,235,192
Savings Deposits
50,971,184,691
45,627,689,581
Deposits from Other Banks
Call Money
25,783,093,378
107,860,965,306
Deposit
218,566,388
310,434,129
Dem and Deposits
96,851,053
88,468,157
696,544,058,698
576,835,552,954
Foreign Currencies
Deposits
Time Deposits
16,787,692
160,857,209
Dem and Deposits
385,231,666
15,382,836
402,019,358
176,240,045
49
48
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
319
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25.
INTEREST EXPENSES ( C o n t i n u e d )
2009
Others
Securities
Premium for Government Guarantee of Third
Party Funds
Borrowings
Gifts on Savings
Total
2008
118,270,272,851
135,724,368,581
21,867,355,944
19,438,003,549
2,405,667,761
161,981,300,105
16,881,156,161
20,735,253,317
2,261,352,344
175,602,130,403
858,927,378,161
752,613,923,402
Insurance premium covering third party fund is paid to Government of Republic of Indonesia in relation
with Governm ent’s guarantee for certain Bank’s liabilities and has been recorded as other interest
expense (see Note 15 and 38).
26.
OTHER OPERATIONAL INCOMES - OTHERS
2009
Rupiah
Service Administration and Fee Incomes
ATM's Income
Penalties on Uncollectible Loans
Sharia Unit - Other Income
Funds Transfer Service
Penalties on Written-off Loans
Cash Dividend
Closing of Deposit Accounts
Other Penalties
Total
50
320
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2008
45,008,449,765
14,670,691,673
40,070,031,240
11,613,116,730
2,240,531,406
3,120,501,021
1,165,885,703
463,824,315
282,132,284
175,013,762
446,632,932
4,049,920,475
3,299,602,926
1,071,874,241
349,154,857
401,428,449
222,273,794
578,106,170
67,573,662,861
61,655,508,882
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27.
PROVISION (REVERSE) FOR LOSSES ON ASSETS
2009
Loans
Current Accounts with Other Banks
Placements with Other Banks and Bank Indonesia
Securities
Total
28.
2008
26,766,235,933
2,438,456,561
4,771,503,000
(956,169,722)
44,750,935,740
6,733,737,028
1,493,973,104
1,008,561,177
33,020,025,772
53,987,207,049
GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2009
Rental Expenses
Depreciation Expenses (see Note 11)
Office Expenses
Land and Office Buildings
Electricity and Water
Office Furniture and Equipment
Motor Vehicles
Telecommunication
Bond Issuance Cost
Information System Development
Funds Transfer and Document
Total
29.
2008
55,704,379,980
19,338,849,370
23,078,366,720
22,227,310,817
8,473,307,630
6,571,289,036
7,279,426,590
3,256,789,882
1,648,370,828
827,305,671
5,055,493,337
31,687,540,755
18,772,062,216
21,355,678,811
25,532,839,282
7,137,614,674
7,800,429,775
7,037,896,477
2,980,315,090
2,250,919,876
1,004,620,704
881,270,169
153,460,889,861
126,441,187,829
PERSONNEL EXPENSES
2009
Employees' Benefits
Employees' Salaries and Wages
Employees' Recruitment
Total
2008
361,012,453,239
24,950,062,910
182,454,788
299,817,183,814
22,238,856,421
693,696,063
386,144,970,937
322,749,736,298
Salary, wages and employee benefits for the year ended on December 31, 2009 and 2008 including the
compensation for the Boards of Commissioners and Directors amounted Rp 18,030,847,879
and Rp 16,635,382,400, respectively.
51
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
321
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30.
INCOME (EXPENSE) NON OPERATING - NET
2009
Non Operating Income
Profit sale of fixed assets (note 11)
Rental Income
Third Parties Commissions
Loss on Teller
Gains on Foreign Exchange - Net
Others-Net
Total
31.
2008
2,810,338,717
5,592,824,527
313,131,478
246,673,428
(1,314,000)
(6,547,350,721)
(5,405,647,269)
12,384,328,827
-587,948,289
151,412,759
(199,478,775)
11,450,268,517
(8,647,954,196)
(2,991,343,840)
15,726,525,421
PENSION PLAN AND OTHER EMPLOYEE BENEFITS
a.
Pension Plan
The Bank has a defined contribution retirement plan covering all of its permanent employees. This
program is administered by Dana Pensiun Bank DKI. This pension plan was approved by the
Minister of Finance in his Decree No. Kep-015/KM/17/1994 dated January 21, 1994. Pension
plan contribution charged to statements of income that ended on December 31, 2009
and 2008 are Rp 12,508,664,134 and Rp 13,645,872,793, respectively.
b.
Employee Benefits Program
The Bank has calculated its estimated employee benefits liability in accordance with Labor
Law No. 13/2003. No funding of benefits has been done in relation to the em ployee benefits
program.
The balances of employee benefits liability for the year 2009 and 2008 are based an Independent
Actuary’s (PT Dian Artha Tama) report No. 275-A/PSAK/DAT/III/2010 dated March 18, 2010 and
No. 122-A/PSAK/DAT/III/2009 dated March 17, 2009 with regards to the application of PSAK
No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”.
Total liabilities based on the Independent Actuary’s calculation and Labor Law No. 13/2003 as of
Decem ber 31, 2009 and 2008 are as follows:
2009
2008
Present Value of Employee Benefit Liabilities
Fair Value of Asset Program
Financing Status
Unrecognized Actuarial Gains (Losses)
Prepaid Employee Benefits
52
322
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
(347,693,470,047)
400,664,944,859
(339,635,214,620)
355,395,973,737
52,971,474,812
(34,441,368,497)
15,760,759,117
4,148,952,492
18,530,106,315
19,909,711,609
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31.
PENSION PLAN AND OTHER EMPLOYEE BENEFITS ( C o n t i n u e d )
The employee benefit expenses for the years are as follows:
2009
Current Service Cost
Interest Expense
Results of Return Asset Program that is expected
Actuarial Loss (Gains)
Total Employee Benefits Expense
2008
15,464,345,340
33,963,521,462
(35,539,597,374)
--
14,570,397,732
49,513,862,616
(32,804,681,370)
5,587,461,902
13,888,269,428
36,867,040,880
Changes in prepaid em ployee benefits in accordance with Independent Actuary’s calculations:
2009
Beginning Balance of Prepaid Employee Benefits
Employee Benefits Expense- Net
Contribution
Ending Balance of Prepaid Em ployee
Benefits
2008
19,909,711,609
(13,888,269,428)
12,508,664,134
43,130,879,696
(36,867,040,880)
13,645,872,793
18,530,106,315
19,909,711,609
The key assumptions used by the Independent Actuary for year 2009 and 2008 for the calculation of
pension benefit expenses, are as follows:
2009
Discount Rate
Salary Increase Rate
Mortality Rate
Permanent Disability Rate
Resignation Rate
Proportion of Early Retirement
Method
10%
5% per annum
CSO 1958
0.01% per annum
0.05% per annum
0.05% per annum
Projected Unit Credit
2008
12%
5% per annum
CSO 1958
0.01% per annum
0.05% per annum
0.05% per annum
Projected Unit Credit
Total balance of liability of employee benefits based on Independent Actuary’s calculation and the
Bank’s Labor policy that are not included in Labor Law No. 13/2003 in year 2009 and 2008 is Nil,
respectively.
53
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
323
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32.
BASIC EARNINGS PER SHARE
2009
Net Income
Net Income for Computation of Basic Earning
Per Share
Outstanding Shares
140,692,115,429
116,408,207,383
140,692,115,429
116,408,207,383
Shares
Beginning Balance
Additional
Total Outstanding Shares
Total Shares
Basic Earning Per Share
Shares
600,325
--
600,325
--
600,325
600,325
Shares
Weighted Average Num ber of Com mon Stock
Outstanding for Computation of Earning Per Share
33.
2008
Shares
600,325
600,325
234,360
193,909
TRANSACTION WITH RELATED PARTIES
The Bank has business transactions with companies having the same stockholders and/or management
of the Bank. These transactions primarily relate to lending and borrowing of funds in the normal course
of their business and are substantially made on an arm ’s length basis except loan to employees and
Bank’s Directors with period of 1 (one) to 15 (fifteen) years, 5% interest rates per year and monthly
payment through monthly salary deduction. Significant transactions with related parties are as follows:
2009
Loans
Rupiah
PT BPR Darbeni
Commissioner, Directors and Executive Bank Officers
Total Loans
Percentage to total asset
Interest Income
The percentage to the amount of interest income
54
324
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
2008
1,053,234,439
4,908,995,478
194,355,932
4,920,914,329
5,962,229,917
5,115,270,261
0.04%
0.04%
268,300,346
409,214,639
0.02%
0.03%
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33.
TRANSACTION WITH RELATED PARTIES ( C o n t i n u e d )
2009
Deposits from Customers
Demand Deposits
Saving Deposits
Time Deposits
Total
2008
1,155,971,228
7,150,401,849
13,604,744,867
3,293,857,043
4,869,175,019
11,384,819,754
21,911,117,944
19,547,851,816
0.15%
0.15%
1,772,609,442
0.21%
1,333,740,849
0.16%
The percentage of the amount of liabilities
Interest Expense
The percentage of the amount of interest cost
Details and type of transactions with related parties are as follows:
Related Party
Relationship
Transaction
PT BPR Darbeni
Management
- Loans
- Interest Incomes
Personal
Commissioners, Director,
Employee and Executive Bank
Officers
-Loans
-Deposits from Customers
All transaction with related parties except loans to key management personnel, are conducted at
normal term s and conditions similar to those w ith non related parties.
55
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
325
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34.
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
As part of normal banking business, the Bank has commitments and contingencies that are not
presented in the financial statements.
Summary of commitments and contingencies Bank by type, currency and collectibility on December 31,
2009 and 2008 are as follows:
2009
Special
Mention
Current
COMMITMENTS
Commitments Receivables
Rupiah
Others
Foreign Currencies
Outstanding Forward Purchases
Outstanding Spot Purchases
Others
Total Commitments Receivables
Commitments Payables
Rupiah
Unused Loan Facility Granted
Outstanding Spot Sales
Foreign Currencies
Irrevocable L/C is running
L/C Outside Country
Total Commitment Payable
Substandard
Loss
Total
150,000,000,000
150,000,000,000
--317,240,077,924
467,240,077,924
-----
-----
-----
-----
--317,240,077,924
467,240,077,924
2,008,564,093,757
--
---
---
---
---
2,008,564,093,757
--
317,240,077,924
--
--
--
--
317,240,077,924
2,325,804,171,681
--
--
--
--
2,325,804,171,681
(1,858,564,093,757)
--
--
--
--
(1,858,564,093,757)
CONTINGENCIES
Contingencies Receivables
Rupiah
Interest Receivables on Non
Performing Loans
--
--
11,297,107,419
2,841,273,166
40,110,564,474
54,248,945,059
Total Contingencies Receivables
--
--
11,297,107,419
2,841,273,166
40,110,564,474
54,248,945,059
452,283,041,322
29,769,790,800
---
---
---
---
452,283,041,322
29,769,790,800
Total Commitment - Net
Contingencies Payables
Rupiah
Bank Guarantees
Forwarding Credit
Productive assets are removed the
book
Foreign Currencies
Bank Guarantees
Productive assets are removed the
book
Total Contingencies Payables
Total Contingencies - Net
COMMITMENTS AND
CONTINGENCIES - NET
297,851,561,344
--
--
--
--
297,851,561,344
32,678,671,623
--
--
--
--
32,678,671,623
32,525,661,517
845,108,726,606
----
---
---
---
32,525,661,517
845,108,726,606
(845,108,726,606)
--
11,297,107,419
2,841,273,166
40,110,564,474
(790,859,781,547)
(2,703,672,820,363)
--
11,297,107,419
2,841,273,166
40,110,564,474
(2,649,423,875,304)
56
326
Doubtful
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34.
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES ( C o n t i n u e d )
2008
Special
Mention
Current
COMMITMENTS
Commitments Receivables
Foreign Currencies
Outstanding Forward Purchases
Outstanding Spot Purchases
L/C Import Usance
Total Commitments Receivables
Commitments Payables
Rupiah
Unused Loan Facility Granted
Outstanding Spot Sales
Foreign Currencies
Outstanding Forward Sales
Substandard
Doubtful
Loss
Total
131,065,000,000
59,950,000,000
815,756,000
191,830,756,000
-----
-----
-----
-----
131,065,000,000
59,950,000,000
815,756,000
191,830,756,000
938,967,659,061
55,000,000
---
---
---
---
938,967,659,061
55,000,000
119,900,000,000
--
--
--
--
119,900,000,000
Total Commitment Payable
1,058,922,659,061
--
--
--
--
1,058,922,659,061
Total Commitment - Net
(867,091,903,061)
--
--
--
--
(867,091,903,061)
CONTINGENCIES
Contingencies Receivables
Rupiah
Interest Receivables on Non Performing Loans
34,667,021,846
--
--
--
--
34,667,021,846
Total Contingencies Receivables
34,667,021,846
--
--
--
--
34,667,021,846
333,861,265,201
275,806,967,101
--
--
--
--
333,861,265,201
275,806,967,101
11,777,250,621
32,525,661,517
653,971,144,440
---
---
---
---
11,777,250,621
32,525,661,517
653,971,144,440
(619,304,122,594)
--
--
--
--
(619,304,122,594)
(1,486,396,025,655)
--
--
--
--
(1,486,396,025,655)
Contingencies Payables
Rupiah
Bank Guarantees
Productive assets are removed the book
Foreign Currencies
Bank Guarantees
Productive assets are removed the book
Total Contingencies Payables
Total Contingencies - Net
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES - NET
For the years ended on December 31, 2009 and 2008, Bank has recorded estim ated loss from
commitments and contingencies amounted to Rp 4,838,705,191 and Rp 3,454,729,609 respectively.
As of December 31, 2009 did not have Swap transactions while as of December 2008 Bank swap
transactions to cover the market risk of changes in foreign exchange rates on loans received from
Standard Chartered Bank In a way to Buy Sell Swap with:
1.
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) on December 2, 2008 amounting to USD 5,500,000 with a
1-month period starting on December 4, 2008 to January 5, 2009, with a buy rate of USD 1 =
Rp 12,400 and sell rate of USD 1 = Rp 12,560.
2.
The Bank also made a Swap Buy Sell transaction with PT Bank Mandiri (Persero), Tbk on
December 30, 2008 amounting to USD 5,500,000 with a 1-month period starting on January 5,
2009 to February 5, 2009 with a buy rate of USD 1 = Rp 11,510 and sell rate of USD 1 =
Rp 11,270 (see Note 18).
57
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
327
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34.
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES ( C o n t i n u e d )
Bank is involved in various legal cases, either as the prosecutor or the party that is prosecuted by third
parties as well is Bank’s asset. Significant legal cases per December 31, 2008 are as follows:
a.
Lawsuit from The Tjin Kok regarding compensation for the placement of a building located on
Jl. Great West Door of South Jakarta in the year 1962-1964 amounting to Rp 35,000,000,000
borne in equal parts between the Bank and the Government of DKI Jakarta Province. Based on
the decision of the Judicial Review, the Bank and the Provincial Government of Jakarta
declared defeated and obliged to pay indemnity compensation plus interest amounting to
Rp 14,800,000,000.
In connection with these legal
Rp 8,000,000,000.
b.
matters, the
Bank
has
provided
loss
amounting
to
Claim Bank to PT Bumi Perkasa Propertindo to cancel BOT agreement relating the defendant could
not carry out its obligations (breach), which is not yet built the tower of Bank and pay money for
the purchase of land owned by Bank located on Jl. Kampung Lima amounting Rp 16,000,000,000
and the defendant has defaulted and unlawful act, namely the land lease for parking space.
Current status of the Bank loses the case at the Supreme Court level and the Bank will resolve this
matter through the lines of business (non-judicial) and is currently in the process of negotiation
so that the Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank.
c.
Lawsuit from AD Puskopad to PT Multan Pandira, PT Prima Beton Elok, PT Bumi Makmur and the
Bank because of guarantees by PT Multan Pandira to the Bank in the form of management rights
over Multan Center Building without approval from the Army Headquarters, so it is considered
invalid.
Banks won at the District Court, the High Court and Supreme Court and the current status of the
case in the Judicial Review stage. The Bank believes that this lawsuit will not affect the condition
of the Bank.
d.
Lawsuit from Djunaidy A (former General Director of the Bank) regarding em ployee service
entitlement at the end of the job amounting Rp 7,500,000,000 which the Bank has not paid due
to economic and monetary crisis. The Bank loses in the High Court and must pay the award and
dedicated services am ounting to Rp 1,240,000,000. The status of the case is currently in phase
in the Suprem e Court. The Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank.
e.
Lawsuit from PT Alfa Persada Karsa as bouwheer to PT Gelar Gatra Laras (contractor) and Bank
(the issuer of Bank Guarantees) and assume that the PT Gelar Gatra Laras has defaulted
in the implementation of the work and sue and demanded withdrawal of Bank Guarantee
Rp 753,481,220. In the High Court, the Bank loses and must pay damages and interest amounting
to Rp 308,927,300. The status of the case is currently in stage of cassation in the Supreme Court
and the Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank.
58
328
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34.
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES ( C o n t i n u e d )
f.
Lawsuit from CV Panca Dewi and Mrs. Tariyah to cancel the auction of the collateral amounted
to Rp 120,000,000 or lower than the real value of collateral that is equal to Rp 300,000,000. In
the High Court the Bank has won and the status of the case currently in the stage of appeal in the
Supreme Court. The Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank.
g.
Lawsuit from Rooby Noor Daeng (owner of the credit guarantee) against the Bank in order to
restore the guarantees given by the CV Relia Indah Nusantara (debtor with loss quality). In the
High Court the Bank has won and the status of the case currently in the stage of appeal in the
Supreme Court. The Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank.
h.
Lawsuit from Oom Komariah against the Bank because of her request to remove the repayment
of loan interest from bad credit was rejected. The Bank won in the High Court and the status of
the case currently in the stage of cassation in the Suprem e Court. The Bank believes that this
lawsuit will not affect the condition of the Bank.
I.
Lawsuit from Sutikno Subandi against the Bank because of its land purchased from Putro
Sampurno (husband of Ritanti Hartinah) is used as collateral by Ritanti Hartinah to the Bank. The
Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank.
j.
Lawsuit from Tjitra Bintoro and Sie Buyung against the Bank due their property pledged by CV
Perdana Buana Raya to the Bank. The Bank believes that this lawsuit will not affect the condition
of the Bank.
k.
Lawsuit from Rachmadi Prayogo against the Bank because of its land is used as collateral by PT
Mercury Wood to the Bank. Current status of the case in the Supreme Court stage. The Bank
believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank.
l.
Lawsuit from Hasanuddin bin Sa'adan against Chief of the Land Office in Central Jakarta City
Adm inistration and Bank of ownership of land by the Bank in Kebon Sirih Jakarta. The Bank won
in the Court of Administrative of the State, and the status of cases currently in process in the High
Court of State Administrative. The Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of
the Bank.
m.
Lawsuit from Rosrita Tioniwar against the Bank due to its land had been confiscated according to
the Central Jakarta District Court. Current status of the case is in the High Court and the Bank
believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank.
n.
Lawsuit from the Bank to PT Multan Pandira in order the auction results of collateral at Jl. Hang
Tuah valued at Rp 558,450,000 stated as part of the payment amounts. The Bank won in the High
Court and the status of current cases in the Supreme Court level. The Bank believes that this
lawsuit will not affect the condition of the Bank.
59
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
329
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34.
COMMITMENTS AND CONTINGENCIES ( C o n t i n u e d )
o.
Lawsuit from the Bank to PT Wiros Konsumindo Indonesia and PT Asuransi Ekspor Indonesia
amounted to Rp 2,491,984,260 for purchase of export bills not paid by East European and
PT Asuransi Ekspor Indonesia as the insurer refused to pay. Banks won in the Supreme Court and
currently in the process of execution. The Bank believes that this lawsuit will not affect the
condition of the Bank.
Management believes that the allowance for loss is adequate to cover the loss possibility of the
uncollected commitments and contingencies.
The changes in provision for possible loss of commitment and contingencies are as follows:
Balance at beginning of the year
Provision (reversal) during the year
Translation diffferences
Balance at end of the year
35.
2009
2008
3,454,729,609
1,059,452,986
373,595,265
2,409,022,893
1,104,887,153
(59,180,437)
4,887,777,860
3,454,729,609
RISK MANAGEMENT
Credit Risk
The credit risk management in Bank was started with development of organization structure to support
the control of credit risk, with segregation function between analyst of risk and analyst of marketing,
so the four eyes principle can be achieved. Moreover, the development of Company’s Credit Manual
Book (BPP) are conducted continuously, starting from the preparation of BPP of Credit, BPP of Credit
Policy, and BPP of Credit Risk Management.
In order that the credit management to work effectively and the risk to be controlled and to achieve
prudential principle, the Bank established the Mortgage and Housing Loan Group, the Commercial
Group, and the Consumer Group. The risk analysis begin with identification, measurement, monitoring
and controlling of credit risk. Identification of credit risk is conducted early to know the possibility of
debtors defaults. Credit risk measurement is intended for CAR calculation and for classification of non
performing loan by types of loans and by business sectors and also for the accurate ratio calculation
which can early detect the possibility of default.
60
330
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35.
RISK MANAGEMENT ( C o n t i n u e d )
Market Risk
The authority obligates Bank to calculate CAR by considering Market Risk. CAR with Market Risk is
calculated with standard model method. As Bank’s business activities especially in trading have
increased, software treasury is developed and used by the traders for trading activities. Besides used
by the traders, this software is integrated with Risk Management Group, a group that manages Market
Risk in order that risks related to trading could be monitored daily.
To get a calculation that is more sensitive and appropriate with Market Risk Profile which Bank has, the
internal model is also developed. In business plan of 2008, internal model calculation method will be
used to complete standard m odel already used. Internal model will be used solely in early 2009 as
substitution for standard model already used now.
Foreign currency risks arise from on and off balance sheet positions both on the asset and liability sides.
Bank’s foreign currency position management is divided into two activities: the trading book, which is
managed to generate foreign exchange gains, and the banking book, which is managed to control
Bank’s overall Net Open Position.
The maximum Net Open Position to be maintained by Indonesian banks is 20% of capital. In relation
to this, Bank stated internal policies to manage its Net Open Position. Beside using nominal approach
(Net Open Position), the market risk measurement method “Value at Risk” (VaR) which is more risk
sensitive, is also used for measuring Currency Risk Exposure. As part of Market Risk Management
Process, market risk limits on trading book are monitored and reported to management on daily basis.
The following tables represent Bank’s Net Open Position as of December 31, 2009 and 2008 which are
as follows:
2009 (i n M i l l i o n R u p ia h )
Foreign Currencies
United States Dollar
Euro
Japanese Yen
Australian Dollar
Singapore Dollar
Pounsterling
Net
Asset and
Adm inistrative
Asset Accounts
Liabilities and
Adm inistrative
Liabilities Accounts
Net Open
Position
1,244,341
4,191
1,850
268
674
4
1,164,122
889
26
----
80,219
3,302
1,824
268
674
4
1,251,328
1,165,037
86,291
Percentage to Capital
7.50%
61
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
331
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35.
RISK MANAGEMENT ( C o n t i n u e d )
2008 (i n M i l l i o n R u p ia h )
Foreign Currencies
United States Dollar
Euro
Japanese Yen
Australian Dollar
Singapore Dollar
Hongkong Dollar
Net
Asset and
Adm inistrative
Asset Accounts
Liabilities and
Adm inistrative
Liabilities Accounts
Net Open
Position
688,722
6,617
49,604
277
813
--
452,970
307
47,357
----
235,752
6,310
2,247
277
813
--
746,033
500,634
245,399
Percentage to Capital
9.75 %
In accordance with PBI No. 7/37/PBI/2005, the overall Net Open Position as at the closing of business
day against capital as at 31 December 2009 dan 2008 are 7.50% dan 9.75% respectively.
Operational Risk
Generally Operational Risk calculation consists of three methods. These methods are basic indicator
approach standard approach, and advance measurement approach. Gradually Bank will improve the
method starting from simple until complex method.
Operational risk control was performed by distribution of limit of authority, password, Data Recovery
Center (DRC) built up and segregate function between checker, maker and approval. The preventive
action is expected to mitigate the operational risk more properly.
Liquidity Risk
Liquidity risk is managed by considering important risks related to Bank’s liquid capability, such as: LDR,
Minimum Reserve Requirements (GW M), ratio of liquid assets to liquid liabilities, cash flow projection,
and maturity profile .
Cash flow is the main focus in liquidity risk management. Therefore, in projecting cash flow, Bank tries
to calculate in optimal way by considering instrument aspects whether contractual or behavioural.
62
332
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35.
RISK MANAGEMENT ( C o n t i n u e d )
Law Risk
The main law risk is weakness of agreement due to contract condition is not fulfilled. To handle this
problem , Bank has established Corporate Secretary Group that has a unit to handle contract and
agreement problem.
For litigation problem, Risk Management Group has a division that handles litigation problem.
Strategic Risk
Strategic risk is classified as moderate, a strategy that has been decided and implemented well.
Strategic risk management is implemented by monitoring business plan and its realization. Bank has
Risk Management Committee to handle strategic and significant risks.
Reputation Risk
The reputation risk is managed by paying attention to customer complaint and responding every news
which can make negative impact to the Bank.
To increase the social image, the Bank attempts to give optimal service to customer. This is through
various effort such as education to the employee with of excellent service training.
Com pliance Risk
The compliance risk management is conducted by monitoring all loan agreement and commitment and
ensuring that the Bank has complied with the regulation.
The Bank’s compliance risk presses down the chance of deviation from agreem ent and contracts.
36.
CAPITAL ADEQUACY RATIO
Bank Indonesia’s Regulation No.3/21/PBI/2001 dated December 13, 2001 requires the banks in
Indonesia to maintain a minimum capital adequacy ratio of 8% .
The capital adequacy ratio is calculated based on the Circular Letter of Bank Indonesia No.5/23/DPNP
dated September 29, 2003.
63
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
333
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36.
CAPITAL ADEQUACY RATIO ( C o n t i n u e d )
As of December 31, 2009 and 2008, the Bank’s m inim um capital adequacy ratio in compliance with
Bank Indonesia’s regulation are as follows:
2009
(In Million Rupiah)
2008
(In Million Rupiah)
600,325
224,190
600,325
110,787
824,515
711,112
86,775
78,165
Subordinated Loans
Increase in Securities on Available For Sale
Portfolio
258,818
323,455
--
--
Sub Total
345,593
401,620
Maximum of 100% of Core Capital
345,593
401,620
Total Core and Supplementary Capital
Investments in Shares of Stocks
Total Capital
1,170,108
(927)
1,169,181
1,112,732
(927)
1,111,805
Risk Weighted Assets (ATMR) Credit
Risk Weighted Assets (ATMR) Market
7,725,690
834,209
6,710,530
1,741,575
Capital Adequacy Ratio (with credit Risk)
15.13%
17.21%
Capital Adequacy Ratio (with Credit Risk and Market
Risk)
13.67%
13.66%
Composition of Capital
A.
Core Capital
Paid-In-Capital
Additional Paid-in-Capital
Sub Total
B.
Supplementary Capital
Allowance for Possible Losses on Earning
Assets
Based on PBI No.3/21/PBI/2001 dated December 13, 2001, capital adequacy ratio should be computed
excluding the effect of deferred tax.
64
334
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37.
IMPORTANCE FINANCIAL RATIOS
a.
The follow ing table presents the ratio of the Bank’s earning assets before the allowance for
possible losses to total assets:
Current accounts with other banks,
Excluding Non-Performing Accounts
Placements with Other Banks and Bank Indonesia,
Excluding Non-Performing Accounts
Securities, Excluding Non Performing Accounts
Loans, Excluding Non Performing Accounts
Investment in Shares of Stock,
Excluding Non Performing Accounts
Total Earning Assets
b.
2009
2008
%
%
1.68
0.34
13.81
29.18
43.01
4.88
37.01
45.49
0.01
0.01
87.69
85.64
Others Important Financial Ratio:
2009
%
Non Performing Loan (NPL) Bank-Net
Non Performing Loan (NPL) Bank-Gross
Operational Expenses on Operational Income (BOPO)
Net Interest Margin (NIM)
Return On Assets (ROA)
Return On Equity (ROE)
Net Open Position (NOP)
Loan to Deposit Ratio (LDR)
38.
3.26
5.76
88.46
6.14
1.41
17.00
7.50
57.25
2008
%
2.05
4.92
89.71
6.22
1.41
15.04
9.75
66.98
GOVERNMENT GUARANTEE ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS
Through the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No.17/PMK.05/2005
dated March 3, 2005, the Government Guarantee Program is ended on September 21, 2005. Following
that, based on the Law No.24 of 2004, dated September 22, 2004 regarding Deposit Insurance Agency
(LPS), the LPS Guarantee Program would start effectively on Septem ber 22, 2005. All banks that have
business licenses are members of LPS Guarantee Program.
65
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
335
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39.
BUSINESS SEGMENT INFORMATION
Non Sharia
ASSETS
Cash and Cash Equivalents
Total
526,875,675,875
526,875,675,875
2,439,147,800
2,439,147,800
529,314,823,675
529,314,823,675
3,011,706,935,191
(13,504,983,439)
2,998,201,951,752
41,532,751,697
-41,532,751,697
3,053,239,686,888
(13,504,983,439)
3,039,734,703,449
1,095,361,624,998
3,281,711,203,180
-5,000,000,000
1,095,361,624,998
3,286,711,203,180
95,470,628,195
(7,665,181,873)
4,464,878,274,500
-(40,000,000)
4,960,000,000
95,470,628,195
(7,705,181,873)
4,469,838,274,500
6,352,419,199,253
-(227,984,385,630)
6,124,434,813,623
651,085,900,700
-(5,701,574,759)
645,384,325,941
7,003,505,099,953
-(233,685,960,389)
6,769,819,139,564
Accrued Income
Other Assets
151,332,933,905
11,601,386,002
162,934,319,907
116,849,997
5,236,578,934
5,353,428,931
151,449,783,902
16,837,964,936
168,287,748,838
TOTAL ASSETS
14,277,325,035,657
699,669,654,369
14,976,994,690,026
5,953,062,521,186
206,131,774,188
2,293,087,906,211
34,410,456,484
-67,712,174,975
5,987,472,977,670
206,131,774,188
2,360,800,081,186
3,406,398,971,629
832,212,952
11,859,513,386,166
272,535,414,077
-374,658,045,536
3,678,934,385,706
832,212,952
12,234,171,431,702
210,307,724,494
54,685,810,210
-106,854,026,637
210,307,724,494
161,539,836,847
12,124,506,920,870
481,512,072,173
12,606,018,993,043
Placements with Other Banks and
Bank Indonesia
Allowance for Possible Losses
Securities-Rupiah
Trading
Held-to-Maturity
Securities Foreign Currencies
Held-to-Maturity
Allowance for Possible Losses
Loans
Rupiah
Foreign Currencies
Allowance for Possible Losses
LIABILITIES
Demand Deposits
Rupiah
Foreign Currencies
Saving Deposits
Time Deposits
Rupiah
Foreign Currencies
Deposits from Customers
Borrowing
Rupiah
Accruals and Other Liabilities
TOTAL LIABILITIES
66
336
2009
Sharia
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39.
BUSINESS SEGMENT INFORMATION ( C o n t i n u e d )
Non Sharia
INCOME
Interest Income
Rupiah
Foreign Currencies
Fees and Commissions
Rupiah
Interest Income
Fees and Commissions-Net
Other Income (Expenses)
TOTAL INCOME
Total
1,520,529,208,574
8,247,156,700
59,149,849,768
--
1,579,679,058,342
8,247,156,700
73,284,334,348
1,602,060,699,622
-59,149,849,768
73,284,334,348
1,661,210,549,390
16,187,641,391
16,187,641,391
---
16,187,641,391
16,187,641,391
1,618,248,341,013
59,149,849,768
1,677,398,190,781
Non Sharia
ASSETS
Cash and Cash Equivalents
2009
Sharia
2008
Sharia
Total
396,172,787,312
396,172,787,312
1,418,405,850
1,418,405,850
397,591,193,162
397,591,193,162
1,191,451,389,111
(7,268,733,895)
1,184,182,655,216
17,385,895,385
-17,385,895,385
1,208,837,284,496
(7,268,733,895)
1,201,568,550,601
1,675,914,888,514
3,222,974,469,657
-5,000,000,000
1,675,914,888,514
3,227,974,469,657
110,224,844,009
(8,668,369,187)
5,000,445,832,993
-(40,000,000)
4,960,000,000
110,224,844,009
(8,708,369,187)
5,005,405,832,993
5,859,477,517,568
-(204,273,562,363)
5,655,203,955,205
452,073,923,819
293,786,885,770
(153,590,212,615)
592,270,596,974
6,311,551,441,387
293,786,885,770
(357,863,774,978)
6,247,474,552,179
Accrued Income
Other Assets
178,289,800,002
25,082,659,694
203,372,459,696
57,849,998
345,953,126
403,803,124
178,347,650,000
25,428,612,820
203,776,262,820
TOTAL ASSETS
12,439,377,690,422
616,438,701,333
13,055,816,391,755
Placements with Other Banks and
Bank Indonesia
Allowance for Possible Losses
Securities-Rupiah
Trading
Held-to-Maturity
Securities Foreign Currencies
Held-to-Maturity
Allowance for Possible Losses
Loans
Rupiah
Foreign Currencies
Allowance for Possible Losses
67
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
337
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39.
BUSINESS SEGMENT INFORMATION ( C o n t i n u e d )
Non Sharia
LIABILITIES
Demand Deposits
Rupiah
Foreign Currencies
Saving Deposits
Time Deposits
Rupiah
Foreign Currencies
Deposits from Customers
Borrowing
Rupiah
Accruals and Other Liabilities
TOTAL LIABILITIES
INCOME
Interest Income
Rupiah
Foreign Currencies
Fees and Commissions
Rupiah
Interest Income
Fees and Commissions-Net
Other Income (Expenses)
TOTAL INCOME
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Total
5,442,508,134,013
27,010,557,610
2,080,850,017,345
22,872,871,963
-49,323,812,326
5,465,381,005,976
27,010,557,610
2,130,173,829,671
1,908,624,751,310
1,303,801,429
9,460,297,261,707
146,406,836,452
-218,603,520,741
2,055,031,587,762
1,303,801,429
9,678,900,782,448
286,535,199,057
138,003,370,132
-20,411,235,936
286,535,199,057
158,414,606,068
9,884,835,830,896
239,014,756,677
10,123,850,587,573
1,340,188,822,377
1,064,067,089
25,227,379,162
24,591,000,000
1,365,416,201,539
25,655,067,089
33,965,639,935
1,375,218,529,401
-49,818,379,162
33,965,639,935
1,425,036,908,563
12,695,327,900
12,695,327,900
---
12,695,327,900
12,695,327,900
1,387,913,857,301
49,818,379,162
1,437,732,236,463
68
338
2008
Sharia
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40.
ANALYSIS OF ASSETS, LIABILITIES BASED ON REMAINING MATURITIES
The table below presents the bank’s assets and liabilities are grouped based on the remaining period
from date of December 31, 2009 and 2008 until maturity.
2009
Amount
Asset
Cash
529,314,823,675
Current Account With Bank Indonesia
671,307,425,872
Current Account With Other Bank
262,813,740,030
Placements with Other Bank and Bank
Indonesia
2,119,118,520,986
Securities
4,477,543,456,373
Reverse Repo
148,040,334,915
Loans
7,003,505,099,953
Investments In Shares of Stocks
926,600,000
Fixed Asset
318,794,836,746
Deferred Tax Assets
22,928,618,151
Prepaid Tax
1,228,771,982
Accrued Income
151,449,783,902
Prepaid Expense
10,310,541,337
Other Assets
16,837,964,936
Total Assets
15,734,120,518,858
Liabilities
Current Liabilities
Deposits From Customers
Deposits From Other Bank
Securities Issued
Borrowing
Taxes Payable
Estimated Losses on Commitments
and Contingencies
Employee Liabilities Benefit
Accruals and Other Liabilities
Total Liabilities
The Excess of Assets with Liabilities
< 1 month
529,314,823,675
671,307,425,872
262,813,740,030
2,019,118,520,986
974,574,175,397
148,040,334,915
-----151,449,783,902
10,310,541,337
15,686,954,758
4,782,616,300,872
1 to 3 moth
----
> 3 to 12
months
> 1 to 5 years
----
> 5 years
----
----
100,000,000,000
--110,203,463,771 159,003,764,176 1,050,672,812,461
----- 821,286,028,230 6,182,219,071,723
-------22,928,618,151
-1,228,771,982
----------1,151,010,178
211,432,235,753 1,003,218,410,557 7,234,042,894,362
-2,183,089,240,568
--926,600,000
318,794,836,746
-----2,502,810,677,314
348,175,713,196
348,175,713,196
12,234,171,431,701 10,499,525,186,503
700,473,654,249
557,011,720,131
747,280,862,371
-210,307,724,494
-27,486,631,248
27,486,631,248
-900,934,274,905
142,511,934,118
----
-833,711,970,293
950,000,000
----
---423,462,492,294
98,022,418,408
--
---323,818,370,077
112,285,306,086
--
4,887,777,860
4,887,777,860
--161,539,836,847
116,432,391,004
14,434,323,631,966 11,553,519,419,942
--26,607,445,843
1,070,053,654,866
---834,661,970,293
---521,484,910,702
--18,500,000,000
454,603,676,163
1,299,796,886,892 (6,770,903,119,070)
(858,621,419,113)
168,556,440,264 6,712,557,983,660
2,048,207,001,151
69
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
339
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40.
ANALYSIS OF ASSETS, LIABILITIES BASED ON REMAINING MATURITIES ( C o n t i n u e d )
Amount
Asset
Cash
397,591,193,162
Currents Accounts With Bank
Indonesia
501,322,580,385
Currents Accounts With Other
Banks
45,783,934,955
Placements With Other Banks and
Bank Indonesia
661,730,769,156
Securities
5,014,114,202,180
Reverse Repo
277,151,136,620
Loans
6,477,383,045,505
Investments In Shares of Stocks
926,600,000
Fixed Assets
292,105,798,156
Deferred Tax Assets
20,800,287,825
Prepaid Tax
6,032,566,180
Accrued Income
178,347,650,000
Prepaid Expense
14,992,801,471
Other Assets
25,428,612,820
Total Assets
13,913,711,178,415
Liabilities
Current Liabilities
Deposits From Customers
Deposits From Other Bank
Securities Issued
Borrowing
Taxes Payable
Estimated Losses on
Commitments and Contingencies
Employee Liabilities Benefits
Accruals and Other Liabilities
Total Liabilities
The Excess of Assets with
Liabilities
2008
1 to 3 month
> 3 to 12 months
< 1 month
> 1 to 5 years
> 5 years
397,591,193,162
--
--
--
--
501,322,580,385
--
--
--
--
45,783,934,955
--
--
--
--
660,381,069,156
-277,151,136,620
-----178,347,650,000
14,992,801,471
22,209,857,533
2,097,780,223,282
1,349,700,000
----------
-182,031,829,266
-913,666,436,006
-------
-4,161,844,844,982
--926,600,000
292,105,798,156
20,800,287,825
----
1,349,700,000
1,095,698,265,272
-670,237,527,932
-5,563,716,609,499
---6,032,566,180
--3,218,755,287
6,243,205,458,898
334,024,568,972
9,133,954,947,851
1,044,960,383,803
-16,026,661,804
-341,514,980,311
2,370,000,000
--18,019,370,091
-203,430,854,287
-446,500,000,000
---
---422,177,699,902
286,535,199,057
--
---323,454,791,641
---
3,454,729,609
-158,414,606,068
12,734,838,793,396
--10,528,966,562,430
--158,414,606,068
520,318,956,470
3,454,729,609
--653,385,583,896
---708,712,898,959
---323,454,791,641
1,178,872,385,019
(8,431,186,339,148)
(518,969,256,470)
442,312,681,376
5,534,492,559,939
4,152,222,739,322
334,024,568,972
9,678,900,782,449
1,047,330,383,803
1,192,132,491,543
286,535,199,057
34,046,031,895
4,475,677,530,963
The effort made by the Bank to overcome the maturity gaps are follows:
1.
2.
Reduce capital investment in the securities portfolio investment long term.
Finding the source of the medium and long term funds, among others, by issuing new bonds or
seeking a new long-term/medium interbank loans.
70
340
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41.
PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT AND OTHER REGULATIONS
The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) which were
issued by the Indonesian Institute of Accountants and will take effect after December 31, 2009:
a.
PSAK No. 50 (Revision of 2006), “ Financial Instruments: Presentation and Disclosures “ contains
the requirements for the presentation of financial statements and identifies the information that
should be disclosed. The presentation requirement, from the perspective of the issuer, into
financial assets, financial liabilities, and equity instrument; the classification of related interest,
dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities
should be offset. This standard requires the disclosure, among others, of information about factors
that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flow relating to financial
instruments and the accounting policies applied to those instrument. PSAK 50 (Revised 2006)
supercedes PSAK No. 50 “ Accounting for Certain Investment in Securities” and is applied
prospectively for the periods beginning on or after January 1, 2010. Earlier application is permitted
and should be disclosed.
b.
PSAK No. 55 (Revision of 2006). “ Financial Instrument: Recognition and Measurement financial
assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard
provides for the definitions and items. This standards provides for the definitions and
characteristics of a derivatives, the categories of financial instrument, recognition and
measurement, hedge accounting and determination of hedging relationship, among others. PSAK
No. 55 (Revision of 2006) supercedes PSAK No. 55 “ Accounting for Derivatives Instruments and
Hedging Activities”, and is applied prospectively for financial statement covering the periods
beginning on or after January 1, 2010. Earlier application is permitted and should be disclosed.
c.
Revocation of Statement of Financial Accounting Standard (PPSAK) No.4, Revocation of PSAK
No.31: “Accounting Banking Industry”, and PSAK No.49: “Accounting for Mutual Funds” applies
to all entities that adopt PSAK 31 (Revised 2000), PSAK N0.42 and PSAK No.49.
Effective on or after January 1, 2011:
a.
PSAK No. 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statement”, prescribes the basis for
presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity’s
financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
b.
PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statements “Statements of Cash Flows”, requires the provision of
information about the historical changes in cash and equivalents by means of a statements of cash
flows which classifies cash flows during the period into operating, investing and financing
activities.
c.
PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied
in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities
under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled
entities and associates when separate financial statements are presented as additional
information.
71
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
341
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41.
PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT AND OTHER REGULATIONS ( C o n t i n u e d )
d.
PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. Segment information in disclosed to enable
users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities
in which the entity engages and the econom ics environments in which it operates.
e.
PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure
that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired,
and impairment loss should be recognized.
f.
PSAK No. 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to
regulate the recognition and measurement of estimated liabilities, contingent liabilities and
contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to financial
statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the
information.
As allowed under the Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 11/33/DPNP dated December 8, 2009,
the initial application for purpose of PSAK No. 50 and No. 55, the Bank will apply the transition rule for
collective impairment calculation on loans based on the prevailing Bank Indonesia regulation on Asset
Quality Ratings for Commercial Banks. Based on the aforementioned SE-BI, the transition rule for
collective im pairment calculation on loans can be applied until December 31, 2011.
Other Regulation
The ministry of Finance of Republic
Indonesia released Finance Minister
Regulation No.
16/PMK.03/2010 dated January 25, 2010 regarding The Procedures of Withholding Tax on Article 21
for Income as Severance, Pension Benefits, Old Age Allowance, Old Age Security and paid at once,
stated that incomes payment for job termination fund, pension fund, old day benefits that fully paid
with the amount more than Rp 50,000,000 are subjected progressive income tax amounting to 5% ,
15% and 25% .
42.
SUBSEQUENT EVENTS
a.
Based on the General Meeting Extraordinary Shareholders on January 14, 2010, which is
documented in notarial deed No. 12 dated January 14, 2010 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito,
S.H., the council unanimously approved the meeting:
1. Validation of Share Participation by the Government of Special Regional Capital of Jakarta
am ounting of Rp 10,834,562,950 with details:
- Am ounting of Rp 10,834,000,000 to additional paid-in capital for the fulfilment of the
Government of Special Regional Capital of Jakarta.
- Amounting of Rp 562,950 was included as paid-up capital reserves.
72
342
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42.
SUBSEQUENT EVENTS ( C o n t i n u e d )
With the addition of the capital stock ownership structure to be as follows:
Shares
Percentage
%
Am ount
Rp
Series A Shares (Monumen Nasional)
Government of Province DKI Jakarta
200,000
32,72
200,000,000,000
Series B Shares
Government of Province DKI Jakarta
PD Pasar Jaya
410,159
1,000
67,11
0,17
410,159,000,000
1,000,000,000
611,159
100
611,159,000,000
Total
2. Termination of Board of Directors of the Bank with respect and temporary appointments until
the Board of Directors determined that the entire board of directors definitive except that the
marketing director Muhammad Irfandi, so that the composition of directors are as follows:
Director
Compliance
Director of Finance
Director of Operations
:
:
:
:
Winny Erwindia
Aris Anwari
Mamad Sachroni
Ilhamyah Joenoes
b.
Base on the Director General of Taxes Decree No. KEP-00008.PPH/WPJ.06/KP.123/2010 dated
January 18, 2010, it was decided refund excess tax payments Tax Article 25/29 Year 2006 is
Rp 1,228,771,982 or Rp 2,152,243,600 calculated by the income tax payable articles 23 and Article
4 (2) the final amount of Rp 923,471,618.
c.
On March 10, 2010 the Bank has received paym ent from Indover Bank
Rp 2,623,945,214 or Euro 193,757.34 through Deutsche Bank AG Frankfurt.
d.
In connection with the Circular Letter of Bank Indonesia (BI-SE) No. 11/33/DPNP dated December
8, 2009 regarding the implementation of PAPI (Revised 2008) relating to adoption of PSAK
No. 50 (Revised 2006), "Financial Instrum ents: Presentation and Disclosure", and PSAK No. 55
(Revised 2006), "Financial Instruments: Recognition and Measurement" which will be applied
prospectively for the period commencing on January 1, 2010, the Bank has adopted gradually and
planned both PSAK may be applied entirely at the latest on December 31, 2011.
Besides, the Bank has submitted its report the realization of action plan implementation of PSAK
No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) to Bank Indonesia in its letters No.
03/DIR/GPS/I/2010 dated January 28, 2010.
amounting
to
73
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
343
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS
For the Years Ended
December 31, 2009 and 2008
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43.
ECONOMIC CONDITION
The operation of the Bank has been affected and may continue to be affected in the future by the
economic conditions in Indonesia. Despite recent improvements in key economic indicators, Indonesian
banks have engaged in handicap lending activities.
Economic improvements and sustained recovery are dependent upon several factors such as fiscal and
monetary actions that had been and will be undertaken by the Government and others, actions that
are beyond the control of the Bank.
44.
THE PRESENTATION OF FINANCIAL STATEMENT
The management of the Bank is responsible for the content and presentation of financial statements
that were completed on March 25, 2010.
74
344
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Data Perusahaan
Corporate Data
Struktur Organisasi
Organizational Structure
Pejabat Eksekutif
Executive Officers
Produk dan Jasa
Product and Services
Alamat Kantor Cabang
Branch Officers Address
Kantor Bank DKI di Luar Kantor
Pusat
Bank DKI Office Outside Head Office
Lembaga dan Profesi Penunjang
Pasar Modal
Capital Market Supporting Institution and
Professional Services
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
345
Struktur Organisasi
Organizational Structure
RUPS
GMS
Komite Nominasi & Remunerasi
Remuneration & Nomination
Committee
DEWAN KOMISARIS
Board of Commissioners
Komite Pemantau Risiko
Risk Oversight Committee
Komite Audit
Audit Committee
DIREKSI
Board of Directors
DIREKTUR UTAMA
President Director
DIREKTUR KEPATUHAN
DIREKTUR PEMASARAN
DIREKTUR OPERASIONAL
GRUP MANAJEMEN RISIKO
DAN KEPATUHAN
GRUP KOMERSIAL
GRUP QUALITY ASSURANCE
GRUP SUMBER DAYA
MANUSIA
GRUP KONSUMER
Compliance Director
GRUP AUDIT INTERN
Internal Audit Group
GRUP PERENCANAAN
STRATEGIS
Strategic Planning Group
Risk Management and
compliance Group
Human Resources Group
CORPORATE SECRETARY
corporate Secretary
UKPN
Marketing Director
comercial Group
GRUP TEKNOLOGI
Technology Group
GRUP MORTGAGE
& HOUSING
GRUP PEMBINAAN
CABANG
Mortgage & Housing Group
GRUP SYARIAH
Sharia Group
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Quality Assurance Group
Consumer Group
UKPN
346
Operational Director
Branch Development Group
Pejabat Eksekutif
Executive Officers
Supiyanto
Pemimpin Grup Audit Intern
Internal Audit Group Head
Azwir Syamsir
Pemimpin Grup Perencanaan Strategis
Strategic Planning Group Head
DEWAN
PENGAWAS SYARIAH
Sharia Supervisory Board
Masril Mansur
Corporate Secretary
Corporate Secretary
M. Yuslim Huda Akbar
Pemimpin Grup Manajemen Risiko dan Kepatuhan
Head of Risk Management and Compliance Group
Enny Rantih Sofyan
Pemimpin Grup Sumber Daya Manusia
Head of Human Resources Group
Budi Pudjijono
STAF KHUSUS
Special Staff
Pemimpin Grup Komersial
Head of Commercial Group
Agus Suryantono
Pemimpin Grup Konsumer
Head of Consumer Group
Fermiyanti
Komite KEBIJAKAN KREDIT
Credit Policy Committee
DIREKTUR KEUANGAN
Finance Director
Komite MANAJEMEN Risiko
Risk Management Committee
ALCO
Asset Liability Committee
Pemimpin Grup Mortgage and Housing
Head of Mortgage and Housing Group
Athouf Ibnu Tama
Pemimpin Grup Syariah
Sharia Group Head
Budi Mulyo Utomo
Pemimpin Grup Quality Assurance
Head of Quality Assurance Group
GRUP TRESURI
Treasury Group
Vacant
Pemimpin Grup Teknologi
Technology Group Head
Daru Wisaksono
Pemimpin Grup Pembinaan Cabang
Head of Branch Development Group
GRUP SUPERVISI KREDIT
Credit Supervisory Group
GRUP PENGENDALIAN
KEUANGAN & ANGGARAN
Financial & Budget Control
Group
Sudarmadi
Pemimpin Grup Tresuri
Head of Treasury Group
Amin Widayat
Pemimpin Grup Supervisi Kredit
Head of Credit Supervision Group
Syamsudin
Pemimpin Grup Pengendalian Keuangan & Anggaran
Head of Financial & Budget Control Group
Sri Suwarsini
R. Suparman
Staf Khusus Direksi
Board of Directors’ Special Staff
Berdasarkan Keputusan Direksi Bank DKI
No. 16 tanggal 3 Februari 2009.
Based on Bank DKI Directors’ Decision
No. 16 tanggal 3 February 2009.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
347
Produk dan Jasa
Products and Services
Produk dan Jasa Bank
348
DKI
Products and Services Bank
DKI
Giro
Giro Rupiah dan Dolar
DEMAND DEPOSIT
Rupiah and Dollar
Deposito
Deposito Berjangka Rupiah dan Dolar
DepositS
Rupiah and Dollar Timed Deposit
Tabungan
Tabungan Simpeda (ATM Bersama)
Tabungan Monas (ATM Bersama)
SAVINGS
Simpeda Savings (ATM Bersama)
Monas Savings (ATM Bersama)
Kredit
Kredit Investasi
Kredit Modal Kerja
Kredit Bangun Karya
Kredit Sindikasi
Kredit Usaha Kecil
Kredit KUMK Monas
Kredit Multiguna (KMG)
Kredit Griya Monas
Kredit Rumah (KPRS / RSS) Bersubsidi
LOANS
Investment Loans
Working Capital Loans
Construction Loan
Syndicated Loan
Small Business Loans
Monas SME Loans
Multipurpose Loans
Griya Monas Loan (Mortgage and Housing Loan)
Subsidised Housing Loans (KPRS / RSS)
gerai pajak
TAx Payment
samsat drive thru
samsat drive thru
kpp pratama
kpp pratama
bpd nET ONLINE
bpd nET ONLINE
Layanan Transaksi Dalam Negeri
Fasilitas perbankan untuk transaksi dalam negeri seperti:
- Kiriman Uang (KU)
- Inkaso
- Surat Keterangan Bank (SKB)
- Jaminan Bank (Bank Garansi)
- Pembayaran Gaji Pegawai Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta
- Penerimaan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
- Pajak-pajak Non Import dan Retribusi Daerah
-Pembayaran Rekening Tagihan Air melalui Aetra dan Palyja
- Pembayaran Rekening listrik
- Pembayaran Tagihan Telpon Rumah (Telkom), Flexi,
Telkom Vision, Speedy, Kartu Matrix Satelindo, Kartu
Halo Telkomsel, dan Pembelian pulsa handphone kartu
prabayar Satelindo dan Telkomsel
DOMESTIC TRANSACTION SERVICES
Banking facilities for domestic transactions such as:
- Money Transfers (KU)
- Collection
- Bank Reference (SKB
- Bank Guarantee
- Salary Payment of DKI Jakarta Provincial Government
Employees
-Property Tax Payment
-Non Import Tax and Regional Retribution
- TPJ and Palyja Water Payment
-Electric Payment
- Home Telephone, Flexi, Telkom Vision, Speedy,
Satelindo Matrix GSM Card, Telkomsel Halo Card, Pro
XL, Fren, Esia, Three Payment
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Layanan Transaksi Luar Negeri
Layanan untuk kemudahan kegiatan bisnis di luar negeri, antara
lain:
-Pembukaan Letter of Credit (L/C)
- Pembiayaan Kredit Ekspor/Impor
- Incoming and Outgoing Transfer
- Inward and Outward Collection
- Money Charger and Traveler’s Cheque
- Western Union, dan
-Transaksi luar negeri lainnya
INTERNATIONAL TRANSACTION SERVICES
International business transaction conveniences such as:
- Letter of Credit (L/C)
- Eksport/Import Financing
- Incoming and Outgoing Transfer
-Inward and Outward Collection
- Money Charger and Traveler’s Cheque
- Western Union, and
- Other International Transactions
Layanan Kartu
-Kartu ATM Bank DKI yang tergabung dalam
ATM Bersama yang dapat diakses di lebih dari 14.000
mesin ATM diseluruh Indonesia.
- JakCard, Kartu multifungsi sebagai alat pembayaran
Busway.
- Debit DKI, memudahkan semua transaksi nasabah.
CARD SERVICES
- Bank DKI ATM card is part of the ATM Bersama network
that can be accessed from over 14.000 ATM units in
Indonesia.
- JakCard, a multifunction card used for Busway payment.
- Debit DKI, customer will increasingly feel the ease of
transactions.
Produk dan Jasa Bank
Product and Services Bank DKI SYARIAH
DKI SYARIAH
produk dana
Berupa Giro iB, Deposito iB, Tabungan iB Simpeda, Tabungan iB
Taharoh, dan Wakaf Uang.
Fund Product
In the form of iB Demand Deposit, iB Deposit, iB Simpeda
Saving, iB Taharoh Saving, and Endowment (Wakaf).
produk pembiayaan
Terdiri dari Pembiayaan iB Multiguna, Pembiayaan iB Modal
Kerja, Pembiayaan iB Investasi, KPR iB DKI Syariah.
Financings
Such as financing of iB Multi-Purpose Financing, iB Work Capital
Financing, iB Investment Financing, iB KPR DKI Syariah.
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
349
Alamat Kantor Cabang
Branch Offices Address
Kantor Pusat
MAIN BRANCH
Jl. Ir. H. Juanda III No. 7 - 9
Jakarta Pusat 10120
Tel. 231 4567 (hunting)
Fax. 351 7660
www.bankdki.co.id
www.bankdkisyariah.co.id
Kantor CABANG
BRANCH Office
Cabang Utama Juanda *
Jl. Ir. H. Juanda III No. 7 - 9
Jakarta Pusat 10120
Tel. 231 4567 (hunting)
Fax. 231 0194, 231 2884
Cabang Utama Balaikota *
Jl. Medan Merdeka Selatan No. 8 - 9
Jakarta Pusat 10110
Tel. 231 2890, 231 2588,
231 3306, 350 7445
Fax. 231 2891, 344 1504,
350 6447
Bendungan Hilir *
Jl. Bendungan Hilir Raya No. 1A
Jakarta Pusat 10210
Tel. 251 2886 - 87, 251 1988 - 89
Fax. 251 2889, 5795 1768
Cempaka Mas *
Graha Cempaka Mas
Blok C No. 2 - 3
Jl. Letjen Soeprapto No. 1
Jakarta Pusat 14340
Tel. 421 4401, 421 4083,
425 0556, 422 3255,
426 5303
Fax. 421 4084
Jatinegara *
Ps. Regional Jatinegara
Lt. III No. 5 - 7
Jakarta Timur 13310
Tel. 280 0979 - 80, 280 1352 - 53,
Fax. 280 0981
Kebayoran Baru *
Jl. Melawai IX F-4 No. 1
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Tel. 721 0495, 270 0150,
725 5323, 724 5450
Fax. 270 0146, 7278 6376
* : bisa melayani Perbankan Syariah
350
able to provide a Sharia Banking Services
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Permata Hijau *
Jl. Arteri Permata Hijau
Komp. Grand ITC Permata Hijau
Blok Saphire 1 dan 2
Jakarta Selatan 12210
Tel. 536 64515, 536 63477,
536 63433
Fax. 536 64516, 536 64519
Bintaro *
Bintaro Trade Center
Blok B1/12A - 14
Jl. MH. Thamrin Bintaro
Tangerang 15224
Tel. 745 3351, 745 5223,
745 5233
Fax. 745 3352
Matraman *
Jl. Matraman Raya No. 138
Jakarta Timur 13150
Tel. 280 0829, 858 1360,
858 0092, 858 0073, 280 0834
Fax. 280 00753
Cakung *
Komp. RPH Dharma Jaya
Jl. Raya Penggilingan
Jakarta Timur 13940
Tel. 460 9195, 461 6836,
4682 5273
Fax. 460 9195, 461 6836
Pintu Besar Selatan *
Jl. Pintu Besar Selatan No. 90
Jakarta Barat 11180
Tel. 260 0838 - 39, 691 2211
Fax. 260 0836, 260 0840
Tanah Abang
Jl. Wahid Hasyim No. 212A
Jakarta Pusat 10250
Tel. 231 3837, 230 2334,
3989 9626 - 27
Fax. 315 8658, 315 8659
Tanjung Priok *
Jl. Anggrek No. 10 - 12
Tanjung Priok
Jakarta Utara 14230
Tel. 439 0021, 4393 2846,
4393 4848
Fax. 437 1554
Walikota Jakarta Timur
Kantor Walikota Jakarta Timur
Sentra Primer Baru Timur
Jl. Dr. Sumarno Pulo Gebang
Jakarta Timur 13950
Tel. 4870 2161, 480 1083
Fax. 480 0846, 480 0779
Kantor CABANG PEMBANTU
Sub-BRANCH Office
Abdul Muis *
Gd. Dinas Teknis
Jl. Abdul Muis No. 66
Kel. Petojo Selatan, Kec. Gambir
Jakarta Pusat 10110
Tel. 386 5819, 386 5821,
386 5825
Fax. 351 8454
Ancol *
Pasar Seni
Taman Impian Jaya Ancol
Jakarta Utara 14430
Tel. 641 4281, 641 4284
Fax. 641 4270
Cibubur Times Square
Cibubur Times Square (CTS)
Blok B1-12A
Jl. Raya Transyogi KM 3
Jati Karya Jakasampurna
Bekasi 17435
Tel. 8430 5333 - 34, 8430 5336
Fax. 8430 5337
Cipulir *
Jl. Ciledug Raya No. 20 B - C
Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12230
Tel. 270 0151 - 52
Fax. 739 9317
Daan Mogot *
Gd. Dipenda Jakarta Barat
Jl. Daan Mogot Km. 13
Jakarta Barat 11730
Tel. 5439 9496, 5439 9398
Fax. 5439 9498
Glodok *
Pertokoan Glodok City Lt. 2
Blok AL 02 Bks 040
Jl. Medan Glodok
Jakarta Barat 11120
Tel. 633 6170 - 72
Fax. 633 6173
Gunadarma *
Jl. Akses UI Kampus G
Univ. Gunadarma
Kelapa Dua, Depok 16951
Tel. 871 0548, 872 8282,
872 8181
Fax. 8771 6368
Gunung Sahari *
Gd. Dinas Teknis DKI Lt. 1
Jl. Gunung Sahari Raya No. 11
Jakarta Pusat 10720
Tel. 260 0846 - 47, 260 0849
6220 1971-72
Fax. 260 0848
Jatibaru *
Komplek Dinas Teknis PemProv DKI
Jl. Taman Jatibaru I No. 4
Jakarta Pusat 10150
Tel. 350 1462, 3483 1284,
350 1459
Fax. 344 2688
Kalimalang *
Jl. Pahlawan Revolusi No. 24B
Pondok Bambu Kec. Duren Sawit
Jakarta Timur 13430
Tel. 862 3682, 8660 3608,
862 9170
Fax. 862 3683
Klender *
Jl. Raya Bekasi Km. 18
Jakarta Timur 13250
Tel. 4683 4942, 4683 4944 - 45
Fax. 460 1986
Kramat Jati *
PD. Ps. Jaya Kramat Jati
Blok A No. 22
Jl. Raya Bogor Km. 20
Jakarta Timur 13710
Tel. 809 3743, 800 8663,
8087 9052
Fax. 809 6661
Mangga Besar (Krekot) *
Jl. Mangga Besar VIII No. 12 - 0
Jakarta Barat 11150
Tel. 260 0841 - 44
Fax. 260 0845
Pamulang
Universitas Pamulang Gedung B
Jl. Surya Kencana No. 1
Pamulang Barat
Tangerang Selatan 15417
Tel. 749 0704, 749 0987
749 3207, 749 1839
Fax. 749 0918
Panglima Polim
Jl. Panglima Polim Raya No. 27
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12160
Tel. 7279 3467, 7279 3469
725 8286
Fax. 723 3142
Pasar Induk Kramat Jati
Pasar Induk Kramat Jati
Blok D2 No. 01 dan 02
Jl. Raya Bogor KM 17
Jakarta Timur 13540
Tel. 877 88261-63, 877 88305
Fax. 877 88606
Pluit *
Ruko Sentra Bisnis
Blok A 18 No. 28
Jl. Pluit Sakti Raya
Jakarta Utara 14450
Tel. 661 2443, 661 0417,
666 97001
Fax. 661 2442
Pondok Labu *
Jl. Raya Pondok Labu No. 59
Pondok Labu Cilandak
Jakarta Selatan 12450
Tel. 750 1858, 766 0251 - 52
Fax. 765 7184
Samsat Gunung Sahari *
Gd. Bersama Dipenda Samsat
Wilayah Jakarta Utara & Pusat
Jl. Gn. Sahari Raya No. 13
Jakarta Utara 14420
Tel. 6470 2812 - 16, 6470 2809
Fax. 6470 2813
Samsat Polda *
• Gd. Bersama Samsat Polda Metro Jaya
• Gedung Pujasera Polda Metro Jaya
Jl. Gatot Subroto No. 2
Jakarta Selatan 12190
Tel. 252 3359, 522 8358
523 4490
Fax. 251 2890
Senen *
Komp. Ruko Segitiga
Atrium Senen Blok E/18
Jakarta Pusat 10410
Tel. 231 3145, 351 1569,
386 0218
Fax. 231 3365
Sudirman *
Wisma Nugra Santana Ground Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 7 - 8
Jakarta Pusat 10220
Tel. 570 0132 - 34
Fax. 570 0022
Tebet Barat *
Jl. Tebet Barat Dalam Raya No. 94 G&H
Jakarta Selatan 12810
Tel. 830 2111, 830 1059,
829 9326
Fax. 830 2112
Trunojoyo *
Jl. Trunojoyo No. 1
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12110
Tel. 722 5917, 720 5511,
726 9003
Fax. 720 5511
Walikotamadya Jakarta Barat *
Gd. Walikota Jakarta Barat
Jl. Raya Puri Kembangan No. 2
Jakarta Barat 11610
Tel. 582 1763 - 64, 581 5005,
581 6790, 580 7024
Fax. 582 1764
Walikotamadya Jakarta Pusat *
Kantor Walikota Jakarta Pusat
Jl. Tanah Abang I No. 1
Jakarta Pusat 10160
Tel. 344 1289, 352 1460,
345 1079
Fax. 352 1229
Walikotamadya Jakarta Selatan
(Prapanca) *
Gd. Walikotama Jakarta Selatan
Jl. Prapanca Raya No. 9
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12170
Tel. 7278 8117 - 18, 7278 8121
Fax. 7278 6639
Walikotamadya Jakarta Utara
(Yos Sudarso) *
Jl. Yos Sudarso No. 27 - 29
Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310
Tel. 430 2400, 437 0516
Fax. 430 9244
Kantor KAS
Cash Office
Badan Kepegawaian Nasional
Kantor Badan Kepegawaian Negara
Batu Tulis
Jl. Letjen Sutoyo No. 12
Tel. 808 88287-88
Fax. 430 9244
Batu Tulis 
Jl. Batu Tulis Raya No. 53 - 55
Jakarta Pusat
Tel. 351 6973, 386 5477
Fax. 386 5477
Cut Mutia
KPP Pratama Jakarta Menteng 1
Jl. Cut Mutia No. 7 Menteng,
Jakarta Pusat 10350
Tel. 390 6588
Fax. 390 6588
Dinas Catatan Sipil
Ktr. Dinas Kependudukan dan Capil
Jl. S. Parman No. 7
Jakarta Barat
Tel. 564 2808
Fax. 564 2808
Dinas Kebersihan
Jl. Mandala V No.67, Cililitan Besar
Jakarta Timur 13640
Tel. 809 6925
Fax. 809 6925
Duri Kosambi
KP PBB Jakarta Barat 2
Jl. Duri Kosambi No. 36-37
Jakarta Barat 11750
Tel. 5436 5517
Fax. 5436 5517
Garuda Maintenance Facility (GMF)
Bandara Soekarno Hatta Cengkareng
Jakarta Barat
Tel. 550 8736
Fax. 550 0552
KPP Pratama Jakarta Menteng II
Gedung KPP Pratama Jakarta Menteng II Jl.
M.I. Ridwan Rais No.5 – 7 Jakarta Pusat
Tel. 351 2660, 351 2661
Fax. 351 2660
Gelora Bung Karno
Gedung KONI
Jl. Pintu I Gelora Senayan
Jakarta Pusat 10270
Tel. 573 1750
Fax. 573 1750
KPP Pratama Jakarta Pasar Rebo (Ciracas)
KP PBB Jakarta Timur II
Jl. Raya Bogor No 46 Ciracas
Jakarta Timur 13830
Tel. 8778 1221
Fax. 8778 1222
Gerai Pajak Pondok Indah Mall
Pondok Indah Mall 2 South Sky Walk
Jl. Metro Pondok Indah
Jakarta Selatan
Tel. 759 20616-17
Fax. 759 20620
KPP Pratama Jakarta Tanah Abang I
(Penjernihan)
Gedung KPP Pratama Jakarta
Tanah Abang 1
Jl. Penjernihan 1 No. 36
Jakarta Pusat 10430
Tel. 7064 2371 570 4414
Fax. 570 4414
Gerai Pajak Senayan City
Senayan City Shop Unit No.6-12
Jl. Asia Afrika, Jakarta Pusat
Tel. 727 81496, 727 81497
Fax. 727 81576
KPP Pratama Setiabudi 3 (Pancoran)
Jl. Raya Pasar Minggu No.11
Jakarta Selatan 12780
Tel. 7919 5456
Gunung Sahari
KPP Pratama Jakarta Sawah Besar 2
& Gambir 1
Gedung PROBES
Jl. Gunung Sahari Raya No. 25 ABC
Jakarta Pusat
Tel. 6231 7354, 6231 7355
Fax. 6231 7355
Kramat
Gd. KPP Pratama Jakarta Senen
Jl. Kramat Raya No. 136
Jakarta Pusat 10430
Tel. 391 8060, 391 8062
Fax. 391 8060
Hasyim Ashari
KPP Pratama Jakarta Gambir 2 & 3
Jl. KH Hasyim Ashari No. 6 - 12
Jakarta Pusat
Tel. 633 9323
KS Tubun
(Kantor Pelayanan Pemakaman
DKI Jakarta)
Jl. Aipda KS. Tubun No. 1
Jakarta Pusat 12960
Tel. 533 0376, 530 1135
Fax. 533 0376
JITC Kemayoran
Gedung JTC Lt. Dasar Kemayoran
Jakarta Pusat
Tel. 421 6144
Fax. 2664 5231
Johar Baru
Gd. Pusat Pasar Ikan Hias
Jl. Percetakan Negara II, Johar baru
Jakarta Pusat 10560
Tel. 422 6431, 4287 4559
Fax. 422 6431
Kartini
KPP Sawah Besar 1 & 2
Jl. Kartini VIII No. 2
Jakarta Pusat
Tel. 624 0959, 6231 7352
Fax. 6231 7357
Kawasan Berikat Nusantara
Kawasan Berikat Nusantara,
Jl. Raya Cakung Cilincing, Tanjung Priok
Jakarta Utara
Tel. 4832 383, 4832 484
Fax. 4832 533
Kwini
Jl. Kwini No. 7
Kel. Senen, Kec. Senen
Jakarta Pusat
Tel. 3483 2055
Fax. 3483 2055
Lodan
KP PBB Jakarta Utara I (Pluit)
Jl. Lodan No. 3 Ancol
Jakarta Utara
Tel. 690 0771 ext 101
Mas Mansyur
Jl. KH. Mas Mansyur No. 71
Jakarta Pusat 10230
Tel. 390 1107, 390 1083
Fax. 390 3252
Matraman
Jl. Matraman Raya No. 43
Jakarta Timur 13140
Tel. 8590 5328
Fax. 8590 5328
Kecamatan Pesanggrahan
Jl. Raya Pesanggrahan Raya No. 2
Jakarta Selatan 12320
Tel. 7388 3446
Fax. 7369 0874
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
351
Nyi Ageng Serang
Gedung Nyi Ageng Serang 
Jl. HR. Rasuna Said Kav. C No. 22
Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Tel. 526 3304, 526 3306
Fax. 526 3306
PAM Jaya
Gd. PAM Jaya
Jl. Penjernihan II, Pejompongan
Jakarta Pusat 10210
Tel. 570 9417
Fax. 574 3472
Pasar Koja
Proyek Pasar Koja Baru Blok A
LOS CKS No. 33 - 38
Jakarta Utara 14260
Tel. 4393 7884
Pasar Cempaka Putih
Pertokoan Pasar Cempaka Putih
Jl. Letjen Soeprapto Kav. 16
Jakarta Pusat 10520
Tel. 4280 1450
Fax. 4280 1450
Pasar Cengkareng
A.L01 AKS 15 s.d 20 
AKS s.d 60 
Pasar Cengkareng Lt. 1
Cengkareng Timur
Jakarta Barat 11730
Tel. 5437 3744
Fax. 5437 3747
Pasar Cibubur
Jl. Cibubur Raya (Lap. Tembak)
Pasar Jaya Cibubur Lt. 1 No. AKS006
Jakarta Timur 13720
Tel. 8770 9836, 8770 9847
Fax. 8770 9907
Pasar Kebayoran Lama
Jl. Kramat Proyek Pasar
Kebayoran Lama
Jakarta Selatan 12240
Tel. 270 0147
Fax. 270 0149
Pasar Palmerah
Jl. Palmerah Barat
PD. Ps. Jaya Palmerah
Lt. 1 Blok AA
Jakarta Pusat 10270
Tel. 530 0942
Fax. 530 0942
Pasar Santa
Lt. Dasar Blok A No. 22 - 24
Jl. Cipaku I, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12170
Tel. 7278 4213, 7278 4214
Fax. 7278 4214
Pasar Slipi
Jl. Anggrek Garuda Slipi
Ps. Jaya Slipi Lt. Dasar
Jakarta Barat 11600
Tel. 536 3966
Fax. 536 3966
Pasar Tanah Abang
Ps. Tanah Abang Blok A Lt. 9
Jakarta Pusat 10250
Tel. 230 2358, 3193 8105
Fax. 230 2358
* : bisa melayani Perbankan Syariah
352
able to provide a Sharia Banking Services
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PIK Pulogadung
Business Centre
Perkampungan Industri Kecil (PIK)
Pulo Gadung, Lantai 1 Blok B1
Jl. Raya Penggilingan
Jakarta Timur 13940
Tel. 4680 4524
Fax. 4680 4525
PLN Ciputat
Jl. R. E. Martadinata Km. 27
Ciputat, Tangerang
Tel. 7470 1632
Fax. 7470 1684
PLN Duren Tiga
Jl. Duren Tiga
Jakarta Selatan 12760
Tel. 7918 3547
Fax. 7918 3547
Pondok Karya Pembangunan Jakarta Islamic School
Jakarta Islamic School
Jl. Raya Pondok Karya Pembangunan
Kelapa Dua Wetan Ciracas
Jakarta Timur 13730
Tel. 8770 2851
Fax. 8770 4326
Universitas Gunadarma Kalimalang
Kampus J Universitas Kalimalang
Jl. KH Noer Ali Kalimalang 17145
Tel. 886 7963, 886 8214
Fax. 886 8041
Kec. Jatinegara
Jl. Kebon Nanas Raya
Jakarta Timur 13410
Tel. 819 6714
Fax. 819 6714
Universitas Gunadarma Margonda
Jl. Margonda Raya No. 100
Depok 16424
Tel. 7721 2768 - 70
Fax. 7721 2770
Kec. Kalideres
Jl. Peta Utara No. 26
Kel. Pegadungan
Jakarta Barat 11830
Tel. 5439 9001
Fax. 5439 9002
Universitas Gunadarma Salemba
Jl. Salemba Raya No. 53
Jakarta Pusat 10440
Tel. 392 7074, 390 8568
Fax. 392 7072
Universitas Trisakti
Universitas Trisakti Gedung K
Jl. Kyai Tapa No. 1
Jakarta Barat
Tel. 5694 3061 - 62
Fax. 5694 3060
Waduk Melati
Gd. UKM SME’s Co Center
Jl. KH. Mas Mansyur
Jakarta Pusat 10230
Tel. 3199 1173
Fax. 3199 1173
Pondok Pinang
KP PBB Jakarta Selatan II 
Jl. Ciputat Raya No. 2
Jakarta Selatan
Tel. 7581 8842
District Cashier Office
Pulau Pramuka
Pulau Pramuka - Gedung Kabupaten
Kepulauan Seribu 14530
Tel. 7079 2157
Fax. 7058 3359
Kec. Cakung
Jl. Raya Bekasi Km. 23, Cakung
Jakarta Timur 13910
Tel. 461 9550
Fax. 461 9550
RSUD Cengkareng
Jl. Kamal Raya Cengkareng
Bumi Cengkareng Indah
Cengkareng Timur 11730
Tel. 5437 4574
Fax. 5437 4573
Kec. Cempaka Putih
Jl. Rawasari Selatan I
(Blk Ps. Rawa Kerbau)
Jakarta Pusat 10510
Tel. 4287 7264, 4287 4549
Fax. 4287 7264
RSUD Koja
Jl. Deli No. 4
Jakarta Utara 14230
Tel. 435 8569
Fax. 435 8569
Kec. Cilandak
Jl. KH. Muhasyim Raya No. 1
Jakarta Selatan 12430
Tel. 7590 0101
Fax. 7590 0101
Samsat Timur
Jl. DI Panjaitan No. 5
Jakarta Timur 13340
Tel. 8590 2448
Fax. 856 0316
Kec. Cilincing
Jl. Sungai Landak No. 7
Jakarta Utara 14120
Tel. 440 2855, 4483 4323
Sudin Pekerjaan Umum
Sudin PU Jakarta Timur
Jl. Raya Jatinegara Barat 142
Jakarta Timur 13320
Tel. 819 9858
Fax. 819 9858
TPI Muara Baru
Tempat Pelelangan Ikan Muara Baru
Jl. Muara Baru Ujung Penjaringan
Jakarta Utara 14440
Tel. 662 4670
Kantor KAS KECAMATAN
Kec. Grogol Petamburan
Jl. Tanjung Duren Barat IV/2
Jakarta Barat
Tel. 564 2855, 4483 4323
Kec. Jagakarsa
Jl. Sirsak No. 2, Jagakarsa
Jakarta Selatan 12620
Tel. 7888 2772, 7888 2210
Fax. 7888 2772
Kec. Kebayoran Baru
Jl. Kerinci IX Blok E/1
Jakarta Selatan 12120
Tel. 722 7104
Fax. 722 7104
Kec. Kebayoran Lama
Jl. Ciputat Raya No. 5
Jakarta Selatan 12240
Tel. 729 1533
Fax. 729 4184
Kec. Kebon Jeruk
Jl. Raya Kebon Jeruk No. 1
Jakarta Barat 11530
Tel. 535 9659
Fax. 535 9606
Kec. Kelapa Gading
Jl. Raya Boulevard Timur No. 1
Jakarta Utara 14240
Tel. 4584 0294
Fax. 4584 0294
Kec. Kramatjati
Jl. Raya Bogor Km. 20
Kramat Jati
Jakarta Timur 13510
Tel. 809 6942
Kec. Matraman
Jl. Balai Rakyat, Utan Kayu Utara
Jakarta Timur 13120
Tel. 851 5381
Fax. 8590 5701
Kec. Pancoran
Jl. Pengadegan Timur II/2
Jakarta Selatan 12770
Tel. 7919 5670
Fax. 7919 5670
Kec. Pasar Minggu
Jl. Raya Ragunan No. 1
Ps. Minggu
Jakarta Selatan 12540
Tel. 782 9628
Fax. 782 9628
Kec. Pasar Rebo
Jl. Raya Bogor Km. 27
Kel. Pekayon, Kec. Pasar Rebo
Jakarta Timur 13770
Tel. 8770 7004
Fax. 8771 2229
Kec. Pesanggrahan
Jl. Raya Pesanggrahan Raya No. 2
Jakarta Selatan 12320
Tel. 7388 3446
Fax. 7369 0874
Alamat Kantor Cabang
Branch Office Adress
Kec. Tambora
Jl. PTB Angke Raya Jembatan II
Jakarta 11330
Tel. 6385 1646
Fax. 6386 6643
Kec. Tanah Abang
Jl. KH. Mas Mansyur No. 130
Jakarta Pusat 10230
Tel. 392 6504, 392 6507
Fax. 392 6504
Kec. Tebet
Jl. Dr. Supomo No. 16, Tebet
Jakarta Selatan 12810
Tel. 830 0273. 830 0258
Fax. 830 0258
Kantor PEMBAYARAN
Payment Office
Cempaka
KPP Jakarta Pademangan
Jl. Cempaka No. 2, Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310
Tel. 437 1505
Gajah Mada
KPP Taman Sari 2
Jl. Gajah Mada 149 ABC
Jakarta Barat
Grogol Petamburan
Graha Sucoffindo
Jl. Letjen S. Parman Kav. 102
Jakarta Barat
Kebon Jeruk
KPP Kebon Jeruk 1
Jl. Arjuna Selatan No. 1
Kebun Jeruk
Jakarta Barat 11530
Tel. 535 5761-68
Fax. 535 5760
Kelapa Gading
KPP Jakarta Sunter
Jl. Walang Baru No. 10, Semper
Jakarta Utara 14260
Tel. 4393 2775-76
KPP Cakung 1
Jl. Pulo Buaran 6 Blok JJ No. 11
Kawasan Industri Pulo Gadung
Jakarta 13930
KPP Cengkareng
Jl. Lingkar Luar Barat No. 10A
Cengkareng Timur
Jakarta Barat 11730
KPP Pratama Cilandak
Gedung KPP Pratama Jakarta
Cilandak
Jl. TB Simatupang Kav. 32
Jakarta Selatan 12560
Tel. 9130 9542
KPP Pratama Jatinegara
(Slamet Riyadi)
KPP Pratama Jatinegara
Jl.Slamet Riyadi No. 01
Jakarta Timur 13150
Tel. 851 2989
Fax. 851 2927
KPP Pratama Kebayoran Baru 1
Gedung KPP Pratama Jakarta
Kebayoran Baru Satu Jl. Jend.
Sudirman Kav 56
Jakarta Selatan 12190
Tel. 9796 1026
KPP Pratama Kebayoran Baru 3
(Ahmad Dahlan)
Gedung KPP Pratama Jakarta
Kebayoran Baru 3 Jl. KH Ahmad
Dahlan No. 14 A Kebayoran Baru
Jakarta 12130
Tel. 3395 2365
KPP Pratama Kebayoran Lama
Gedung KPP Pratama Jakarta
Kebayoran Lama
Jl. Ciledug Raya No.65
Jakarta Selatan 12230
Tel. 586 0785
KPP Pratama Kemayoran
Jl.Merpati raya B 12 N0. 6 Kota
Baru Kemayoran Jakarta Pusat
KPP Pratama Kembangan
Jl.Arjuna Utara No 87 Kebon Jeruk
Jakarta Barat 11530
Tel. 5695 9002
KPP Pratama Kramat Jati (Dewi
Sartika)
PP Kramat Jati
Jl.Dewi Sartika No. 189 A
Jakarta 13630
KPP Pratama Koja (Semper)
KPP Pratama Jakarta Koja
Jl. Raya Plumpang Semper No. 10A
Jakarta Utara 14320
Tel. 4393 2760
KPP Pratama Mampang
Prapatan
Gedung KPP Pratama Jakarta
Mampang Prapatan
Jl. Raya Pasar Minggu No. 1
Jakarta Selatan 12780
Tel. 9130 7438
KPP Pratama Tambora
Jl. Kali Besar Barat No. 14 - 15
Jakarta Barat 11230
KPP Pratama Tanjung Priok
(Enggano)
KPP Pratama Tanjung Priok
Jl.Enggano No 2 Jakarta Utara
14310
KPP Pratama Tebet
Gedung KPP Pratama Jakarta, Tebet
Jl. Tebet Raya No.09
Jakarta Selatan 12820
Tel. 9130 9541
KS. Tubun
KPP Kebon Jeruk II
Jl. KS. Tubun 10
Jakarta 11450
Tel. 564 3627
Fax. 565 5220
Mangga Besar
KPP Taman Sari 1
Jl. Mangga Besar No. 52
Jakarta Barat 11150
Palmerah
Jl. Letjen S. Parman Kav. 99
Jakarta Barat 11410
Tel. 566 5681
Fax. 563 4550
Penjaringan
Jl. Lada No. 3
Jakarta Barat 11110
Sunter
Jl. Walang Baru No. 10
Semper
Jakarta Utara 14260
Tel. 4393 2775-76
Walikota Jakarta Utara
Jl. Yos Sudarso No. 27-29
Jakarta Utara
Tel. 430 1124 ext. 5485
KPP Pratama Pancoran
KPP Pratama Pancoran
Jl. TB Simatupang Kav. V
Kebagusan, Jakarta Selatan
Tel. 9126 9053
KPP Pratama Pasar Minggu
Gedung KPP Pratama Jakarta
Pasar Minggu
Jl. TB. Simatupang No. 39
Jakarta Selatan 12510
Tel. 9856 9893
KPP Pratama Setiabudi 1
Gedung KPP Pratama Jakarta
Setiabudi Satu
Jl. HR. Rasuna Said Blok B Kav.8
Jakarta Selatan 12910
Tel. 525 3632
KPP Pratama Setiabudi 2
Gedung KPP Pratama Jakarta
Setiabudi Satu
Jl. HR. Rasuna Said Blok B Kav.8,
Jakarta Selatan 12910
Tel. 9826 8534
BANK DKI SYARIAH
Bank DKI Sharia
Cabang Syariah Wahid Hasyim
Jl. Wahid Hasyim No. 153
Tanah Abang
Jakarta Pusat 10240
Tel. 390 9706 , 390 1466
390 1340
Fax. 390 2415
Cabang Syariah Pondok Indah
Jl. Iskandar Muda No.17 A-B
Jakarta Selatan 12240
Tel. 72780460 (hunting)
Fax. 72780464
Cabang Pembantu Syariah
Matraman
Jl. Matraman Raya No. 54
Jakarta Timur 13150
Tel. 85908121
Fax. 85908131
Kantor Cabang Pembantu
Syariah Margonda
Jl. Margonda Raya No. 22 A-B,
Depok 16423
Tel. 7721 7425-26,
7721 7395-96
Fax. 7721 7397
Kantor Cabang Pembantu
Syariah Bekasi
Komplek Pertokoan
Bekasi Mas Blok D8
Jl. Ahmad Yani
Bekasi Selatan 17141
Tel. 8885 4339, 8895 9539
Fax. 8895 9025
Kantor Kas Syariah Cibubur
Cibubur Town Square
No. B1 - 12A
Jl. Raya Transyogi KM 3, Jati Karya
Jakasampurna, Bekasi 17435
Tel. 8430 5335
Fax. 8430 5335
Kantor Kas Syariah Johar Baru
Jl. Percetakan Negara II, Johar Baru
Jakarta Pusat 10560
Tel. 422 6494
Fax. 4287 4556
Kantor Kas Syariah Panglima
Polim
Jl. Panglima Polim Raya No. 27
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 12130
Tel. 7279 3136
Fax. 723 3142
Kantor Kas Syariah RS Annisa
Cikarang
Jl. Cikarang Baru No. 31
Kecamatan Cikarang Utara
Bekasi 17836
Tel. 8910 7873, 8910 7542
Fax. 8910 7681
Kantor Kas Syariah
Walikotamadya
Jakarta Timur
Gedung Walikotamadya
Jakarta Timur
Jl. Sentra Primer Baru, Pulo Gebang
Jakarta Timur 13950
Tel. 480 1354
Fax. 480 1354
Kantor Kas Syariah
Walikotamadya
Jakarta Utara
Jl. Yos Sudarso No. 27 - 29
Tanjung Priok
Jakarta Utara 14310
Tel. 4393 0363
Fax. 430 2401
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
353
Kantor Bank dki di Luar Kantor Pusat
Bank DKI Office Outside Head Office
1.
Grup Komersial
Commercial Group
Menara Kebon Sirih Lt. 14
Jl. Kebon Sirih No. 17-19
Jakarta 10340
Tel. 392 3222 (hunting)
Fax. 391 4222
4.
Grup Manjemen Risiko dan Kepatuhan
Risk Management and Compliance Group
Gedung Cabang Matraman
Jl. Matraman Raya No.138, Lantai 6-7
Jakarta Timur 13150
Tel. 851 3950, 851 1517,
851 4041
Fax. 851 1517
2.
Grup Konsumer
Consumer Group
Menara Kebon Sirih Lt. 14
Jl. Kebon Sirih No. 17-19
Jakarta 10340
Tel. 392 3222 (hunting)
Fax. 391 9944
5.
Grup Supervisi Kredit
Credit Supervisory Group
Gedung Capem Panglima Polim
Jl. Panglima Polim Raya No. 27, Lantai 2-4
Jakarta Selatan 12160
Tel. 726 2421, 726 2618
726 2546
3.
Grup Mortgage & Housing
Mortgage & Housing Group
Menara Kebon Sirih Lt. 14
Jl. Kebon Sirih No. 17-19
Jakarta 10340
Tel. 392 3222 (hunting)
Fax. 391 9944
6.
Grup Audit Intern
Internal Audit Group
Jl. Ir. Juanda III No.16A
Jakarta Pusat 10120
Tel. 351 1559, 351 8112,
350 7458, 351 8263
Fax. 351, 8119
1.
Dana Pensiun Bank DKI
Jl. Matraman Raya No. 138
Jakarta Timur 13150
Tel. 851 2379, 856 9731
Fax. 856 4780
2.
PT BPR Darbeni Rizki
Komp. Taman Surya Buana Blok B6
Cipadu, Larangan, Tangerang 15155
Tel. 8564 7681
Fax. 857 7417
3.
PT Darbeni Bangun Karya
Jl. Matraman Raya No. 72
Jakarta Timur 13150
Tel. 856 4781
Fax. 857 7417
4.
Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank DKI
Jl. Matraman Raya No. 72
Jakarta Timur 13150
Tel. 858 3617
Fax. 8590 9569
354
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Lembaga dan Profesi Penunjang
Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions and Professional Services
Wali Amanat
Custodian Bank
PT Bank Mega Tbk
Menara Bank Mega
Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A
Jakarta 12790
Notaris
Notary
Poerbaningsih Adi Warsito, SH
Jl. Panglima Polim V/11
Kebayoran Baru
Jakarta 12160
Akuntan Publik
Public Accountant
Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang
Menara Kuningan 11th Floor
Jl. HR. Rasuna Said Blok X-7 Kav. 5
Jakarta 12940
Konsultan HUKUM
Law Consultant
Kanon & Arruanpitu
World Trade Center Building Lantai 10
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31
Jakarta 12920
PENJAMIN PELAKSANA
EMISI OBLIGASI V Tahun 2008 &
OBLIGASI SUBORDINASI I
Tahun 2008
Bonds & Subordinated Bonds I Underwriter
PT Mandiri Sekuritas
Plaza Mandiri Lantai 28
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta 12190
Tel. (021) 526 3445
Fax. (021) 526 3507
PT Standard Chartered
Securities Indonesia
Wisma Standard Chartered Bank Lantai 5
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 33A
Jakarta 10220
Tel.
(021) 5799 9570
Fax. (021) 571 9720, 571 9734
PENJAMIN EMISI OBLIGASI
Bond Underwriter
PT Madani Securities
Perkantoran Taman A-9
Unit B, Lantai 2-3
Jl. Mega Kuningan, H.R. Rasuna Said
Jakarta 12950
Tel.
(021) 576 1183
Fax (021) 576 2263
PENJAMIN EMISI
OBLIGASI SUBORDINASI I
Tahun 2008
Subordinary Bonds Underwriter
PT Victoria Sekuritas
Gedung Bank Panin Senayan Lantai 2
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1
Jakarta 10270
Tel.
(021) 726 0021
Fax. (021) 726 0047
PT Henan Putihrai
Wisma Tamara Lantai 7 & 15
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 24
Jakarta 12920
Tel. (021) 620 0404
Fax. (021) 520 8787
PT Nusadana Capital Indonesia
Plaza Lippo Lantai 14 Suite 1401
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 25
Jakarta 12920
Tel. (021) 520 4599
Fax. (021) 520 4598
PT AmCapital Indonesia
Wisma GKBI Lantai 5 Suite 501
Jl. Jenderal Sudirman No. 38
Jakarta 10210
Tel. (021) 574 2310
Fax. (021) 571 3706
PT Asjaya Indosurya Securities
Graha Surya Lantai 7
Jl. Setia Budi Selatan I Kav. 9
Jakarta 12920
Tel.
(021) 5790 5068
Fax. (021) 5790 4898
PT Mega Capital Indonesia
Menara Bank Mega Lantai 2
Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A
Jakarta 12790
Tel. (021) 7917 5599
Fax. (021) 7919 3900
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
355
REFERENSI PERATURAN BAPEPAM-LK NO. X.K.6
The Regulation of BAPEPAM-LK NO. X.K.6
SPECIFIC ITEMS STIPULATES ON THE REGULATION OF
BAPEPAM&LK NO. X.K.6
1.
Ikhtisar Keuangan Penting (perbandingan selama lima tahun
buku).
Financial Highlights (comparative for five fnancial consecutive
years).
2
Informasi harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan, serta jumlah saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam dua tahun buku terakhir.
Information of the highest, lowesrt and closing share price, as
well as total traded share on quarter period for two financial
years.
3
Harga saham sebelum perubahan permodalan terakhir wajib disesuaikan dalam hal terjadi antara lain karena pemecahan saham, dividen saham, dan saham
bonus.
Share price before last capital restructuring is ought to be
restated, due to several matters, such as stock split, stock
dividend and bonuses.
4
Sambutan Dewan Komisaris
Message from The Board of Commissioners
24-27
5
Laporan Direksi
Report of The Board of Directors
36-41
6
Profil Perusahaan
a. Nama dan alamat perusahaan
b. Riwayat singkat perusahaan
c. Bidang dan kegiatan usaha perusahaan meliputi jenis produk dan atau jasa yang dihasilkan
d. Struktur organisasi dalam bentuk bagan
e. Visi dan Misi perusahaan
f. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris
g. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota Direksi
h. Jumlah karyawan dan deskripsi pengembangan kompetensinya
Company Profile
a. Adresses and Name Company
b. The Profile of Company
c. The Company’s business lines and operational
activities comprises of products and or services
d. Organizational structure in the form of chart
e. Vision and Mission of the Company
f. Name, position, and brief profile of the Board of
Commissioners
g. Name, position, and brief profile of the Board of
Directors
h. Total employees and description of their
competencies
Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase
kepemilikannya
a. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih
b. Direktur dan komisaris yang memiliki saham
c. Kelompok pemegang saham masyarakat, yaitu kelompok pemegang saham yang masing-masing
memiliki kurang dari 5%
Description of shareholders and percentage of its ownerships
Nama anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status
operasi perusahaan tersebut
Name of the subsidiary company and affiliated company,
percentage of shares ownership, business lines and the
operational status of those companies
Kronologis pencatatan saham dan perubahan jumlah saham dari awal pencatatan hingga akhir tahun
buku serta nama Bursa Efek dimana saham perusahaan
dicatatkan
The listing of shares and the changes of total number of
shares from the initial listing to the end of financial year, as well
as the name of Stock Exchange Company’s name where the
Company’s share were listed
10
Kronologis pencatatan efek lainnya dan peringkat efek
Chronolgy for other stock listing and ratings
11
Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek
Name and address of the Share Registrar
355
12
Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal
Name and address of the Capital Market Supporting
Institution and Professional Services
355
13
Penghargaan dan sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun
internasional
Acknowledgement and certification received by the Company
both in a national or international scale
7
8
9
356
NOMOR
HALAMAN
Number OF
Page
HAL YANG DIPERSYARATKAN DALAM PERATURAN
BAPEPAM&LK NO. X.K.6
NO
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
a. Shareholders that owned 5% or more
b. Members of the Board of Commissioners and the
Board of DIrectors which owned a shares portion
c. Public shareholders, shareholders which owned a
shares portion of less than 5%
4
Bank DKI bukan
Perusahaan
Terbuka
Bank DKI is
not a Public
Company
5, 137 & 138
350
2
2, 48-63 &
348-349
346-347
8-11
30-33
44-45
68-72
119
119
119
219, 301
Bank DKI bukan
Perusahaan
Terbuka
Bank DKI is
not a Public
Company
137-138
20-21
14
Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan
Name and address of subsidiary company and or branch
offices or the representative office
350-354
15
Pembahasan dan Analisa oleh Manajemen
Management’s Discussion and Analysis
163-177
16
Tata Kelola Perusahaan
a. Dewan Komisaris:
• Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris
• Pengungkapan prosedur penetapan dan
besarnya remunerasi
• Anggota Dewan Komisaris
• Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran
Dewan Komisaris
b. Direksi:
• Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab
masing-masing anggota direksi
• Pengungkapan prosedur penetapan dan
besarnya remunerasi anggota direksi
• Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran
anggota direksi
• Program pelatihan dalam rangka
meningkatkan kompetensi direksi
c. Komite audit:
• Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat
anggota komite audit
• Uraian tugas dan tanggung jawab
• Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran
setiap anggota komite audit
• Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite
audit
d. Komite-komite lain yang dimiliki oleh Perusahaan:
e. Uraian tugas dan fungsi sekretaris perusahaan;
• Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat
sekretaris perusahaan
• Uraian pelaksanaan tugas sekretaris
perusahaan
f. Uraian mengenai sistem pengendalian internal
yang diterapkan oleh perusahaan dan uraian
mengenai pelaksanaan pengawasan internal
g. Uraian mengenai aktivitas dan biaya yang
dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab
sosial perusahaan terhadap masyarakat dan
lingkungan
h. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh
Perusahaan
i. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi
perusahaan serta upaya-upaya yang telah
dilakukan untuk mengelola risiko tersebut
j. Penjelasan tentang tempat/alamat yang dapat
dihubungi pemegang saham atau masyarakat
untuk memperoleh informasi mengenai
Perusahaan
Good Coroporate Governance
a. Board of Commissioners:
• Duties of the Board of Commissioners
• Description of settlement procedures and total
amount of the remuneration
• Members of The Board of Commissioners
• Total number of meeting and attendance of the
Board of Commissioners
b. The Board of Directors:
• Duties of each member of the Board of
Directors
• Description of settlement procedures and total
amount of the remuneration
• Total number of meeting and attendance of the
Board of Directors
• Trainning program in order to enhance the skill and
competencies of the Bard of Directors
c. Audit Committee:
• Name, position and brief profile of the Audit
Committee
• Roles and Responsibilities
• Total number of meeting and attendance of the
Audit Committee
• Report on the operational activities of the Audit
Committee
d. Other committees owned by the Company:
e. Description of Corporate Secretary’s function and
tasks;
• Name, position and brief profile of the
Corporate Secretary
• Description of duties of the Corporate Secretary
f. Description on the internal control system which was
implemented by the Company and description on
the internal control activities
g. Description on the activity and allocated expenses
related with corporate social responsibility towards
society and environment
h. Litigation cases faced by the Company
80-121
91
92-93
17
Tanggung jawab direksi atas laporan keuangan.
Responsiblity statement of the Board of Directors for Financial
Report.
178, 183
18
Laporan keuangan yang telah diaudit.
The Audited Financial Statement.
179-344
19
Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris.
Signature of The Board of Directors and The Board of
Commissioners.
i. Description on the operational risk which was faced
by the Company and efforts to mitigate those risks.
j.
Description on address and information which can
be access by shareholders or public concerning the
necessity to gain corporate information
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
118-119
91-92
94
103
104-108
118-119
108
108
95
96
96
103
98-103
147
147
123-125
139
135-137
125, 129-132
149 &
Back Cover
178
357
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page is intentionally left blank
358
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
Laporan Tahunan 2009 Annual Report
PT Bank DKI
Jl. Ir. H. Juanda III No. 7-9
Jakarta Pusat 10120
Tel. : 021 - 2314567 (hunting)
Fax. : 021 - 3517660
www.bankdki.co.id
www.bankdkisyariah.co.id
Download