1 ANALISA PENGGUNAAN WEBSITE AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING (STUDI KASUS: UNIVERSITAS RIAU) Eka Bagoes Kurniawan 1) Warnia Nengsih 2) Wawan Yunanto3) Program Studi Sistem Informasi Politeknik Caltex Riau, 1) email:[email protected] dan 2) [email protected])email: [email protected] Abstrak Website akademik pada Universitas Riau memberikan layanan akses dan informasi bagi segenap civitas akademika pada lingkungan universitas tersebut. Untuk mengetahui apakah implementasi website akademik sudah sesuai dengan standar kualitas yang dibutuhkan, maka perlu adanya analisa penggunaan website dari sisi indikator atau parameter dengan menggunakan standar prinsip desain user interface, yaitu: compatibility, configurability, control, forgiveness, obviousness, preditibility, realibility dan safety. Sistem yang dibangun menggunakan metode pengelompokkan data berdasarkan tingkat kualitas yang dibutuhkan pengguna website. Fuzzy C-Means Clustering adalah suatu teknik clustering atau pengelompokan data dimana tiap data dalam suatu cluster ditentukan oleh derajat keanggotaannya. Metode Fuzzy C-Means pada aplikasi ini menghasilkan output mengenai kualitas website akademik berupa tiga cluster yaitu: cluster 1 sebagai kurang baik memiliki nilai 12,5% dengan indikator atau parameter obviousness, cluster 2 sebagai sangat baik memiliki nilai 50,0% dengan indikator atau parameter compatibility, configurability, control, safety dan cluster 3 sebagai cukup baik memiliki nilai 37,5% dengan indikator atau parameter forgiveness, preditibility, realibility. Kata Kunci : Universitas Riau, Penggunaan, Website Akademik, Fuzzy C-Means Clustering. Universitas Riau (UR) I. Pendahuluan merupakan salah satu lembaga Di era globalisasi ini, peran pendidikan yang mengimplementasikan teknologi informasi sangat dibutuhkan penerapan teknologi informasi dalam dalam segala segi kehidupan, salah satu menyampaikan informasi-informasi dampak yang signifikan adalah pada mengenai akademik. Universitas ini dunia pendidikan. Perkembangan memiliki website akademik khusus bagi teknologi komunikasi khususnya mahasiswa UR, yang dikenal dengan internet, telah mendorong lembaga Portal Akademik UR. Dengan adanya pendidikan untuk menyediakan berbagai website tersebut, mahasiswa UR lebih fasilitas serta kemudahan melakukan mudah mendapatkan dan memberi akses informasi secara global melalui informasi tentang akademik. UR terus dunia website akademik. Keberadaan berupaya dalam meningkatkan kualitas situs website akademik sebuah lembaga dari website akademik tersebut, baik dari pendidikan pada tingkat perguruan sistem maupun kualitas informasitinggi sudah sewajarnya dimiliki, demi informasi yang disajikan. Namun untuk mendukung efesiensi dan efektifitas mewujudkan sebuah sistem yang segala kegiatan akademik. memenuhi standar kualitas yang telah ANALISA PENGGUNAAN WEBSITE AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING (STUDI KASUS: UNIVERSITAS RIAU) ditetapkan demi memenuhi kenyamanan dan kepuasan pengguna, maka pihak pengelola website akademik UR harus mengetahui penggunaan website akademik. Atas dasar hal tersebut, maka dibangunlah sebuah sistem analisa penggunaan website akademik menggunakan metode fuzzy c-means clustering, sehingga dengan ini dapat diketahui penggunaan dari sisi indikator atau parameter dengan menggunakan prinsip desain user interface, yaitu: compatibility, configurability, control, forgiveness, obviousness, preditibility, realibility dan safety dari website akademik UR. Hal-hal tersebut menjadi masukan bagi pengelola website dalam mewujudkan kualitas website akademik yang ada, sehingga sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan pengguna. II. Tinjauan Pustaka 2.1 Website Akademik Universitas Riau Website akademik Pada UR merupakan sebuah sistem informasi yang berfungsi sebagai integrator informasi akademik yang ada di berbagai falkutas. Website akademik dibuat sebagai sarana komunikasi antar civitas akademika di UR. Sehingga informasi akademik tersebut membutuhkan website yang mengintegrasikan informasi-informasi akademik guna mempermudah mahasiswa mendapatkan informasi . 2.2 Data Mining Data mining adalah kegiatan mengekstraksi atau menambang pengetahuan dari data yang berukuran atau berjumlah besar, informasi inilah yang nantinya sangat berguna untuk pengembangan. Selain difinisi diatas, Kusrini dan Luthfi (2009) menyatakan, bahwa data mining sebagai berikut: Data Mining adalah serangkaian proses untuk menggali nilai tambah dari suatu kumpulan data berupa pengetahuan yang selama ini tidak diketahui secara manual. Dan data mining merupakan analisa otomatis dari data yang berjumlah besar atau kompleks dengan tujuan untuk menenukan pola atau kecenderungan yang penting yang biasanya tidak disadari keberadaannya (hal.3-4). Istilah Data Mining dan Knowledge Discovery in Database (KDD) sering kali digunakan secara bergantian untuk menjelaskan proses penggalian informasi tersembunyi dalam suatu basis data yang besar. Sebenarnya kedua istilah tersebut memiliki konsep yang berbeda, tetapi berkaitan satu sama lain. Dan salah satu tahapan dalam keseluruhan proses KDD adalah data mining. Proses KDD secara garis besar menurut Feyyad (1996) dalam Kusrini dan Luthfi (2009), dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Data Selection Pemilihan (seleksi) data dari sekumpulan data operasional perlu dilakukan sebelum tahap penggalian informasi dalam KDD dimulai. Data hasil seleksi yang akan digunakan untuk proses data mining disimpan dalam suatu berkas, terpisah dari basis data operasional. 2. Cleaning Sebelum proses data mining dapat dilaksanakan, perlu dilakukan proses cleaning pada data yang menjadi fokus KDD. Proses cleaning mencakup antara lain membuang duplikasi data, memeriksa data yang inkonsisten, dan perbaiki kesalahan pada data, seperti kesalahan cetak (tipografi). Juga dilakukan proses enrichment, yaitu proses “memperkaya” data yang sudah ada ANALISA PENGGUNAAN WEBSITE AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING (STUDI KASUS: UNIVERSITAS RIAU) dengan data atau informasi lain yang relevan dan diperlukan untuk KDD, seperti data atau informasi eksternal. 3. Transformation Coding adalah proses transformasi pada data yang telah dipilih, sehingga data tersebut sesuai untuk proses data mining. Proses coding dalam KDD merupakan proses kreatif dan sangat tergantung pada jenis atau pola informasi yang akan dicari dalam basis data. 4. Data Mining Data mining adalah proses mencari pola atau informasi menarik dalam data terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Teknik, metode atau algoritma dalam data mining sangat bervariasi. Pemilihan metode atau algoritma yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan proses KDD secara keseluruhan. 5. Interpretation/Evaluation Pola informasi yang dihasilkan dari proses data mining perlu ditampilkan dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pihak yang berkepentingan. Tahap ini merupakan bagian dari proses KDD yang disebut dengan interpretation. Tahap ini mencakup pemeriksaan apakah pola atau informasi yang ditemukan bertentangan dengan fakta atau hipotesa yang ada sebelumnya.Sumber: Fayyad dkk (1996) 2.3 Gambar 2.1 Proses Knowledge Discovery in Databases 2.3.1 Fuzzy C-Means Clustering Metode Fuzzy C-Means Clustering (FCM) pertama kali dikenalkan oleh Jim Bezdek pada tahun 1981. FCM adalah salah satu teknik pengelompokkan data yang mana keberadaan tiap titik data dalam suatu kelompok (cluster) ditentukan oleh derajat keanggotan. Metode FCM termasuk metode supervised clustering dimana jumlah pusat cluster ditentukan di dalam proses clustering. Kusrini dan Luthfi (2009) menyimpulkan bahwa Potensi clustering dapat digunakan untuk mengetahui stuktur dalam data yang dapat dipakai lebih lanjut dalam berbagai aplikasi secara luas seperti klasifikasi, pengolahan gambar, dan pengenalan pola. Konsep dasar FCM, pertama kali adalah menentukan pusat cluster yang akan menandai lokasi rata-rata untuk tiap-tiap cluster. Pada kondisi awal, pusat cluster ini masih belum akurat. Tiap-tiap data memiliki derajat keanggotaan untuk tiap-tiap cluster. Dengan cara memperbaiki pusat cluster dan nilai keanggotaan tiap-tiap data secara berulang, maka dapat dilihat bahwa pusat cluster akan menujui lokasi yang tepat. Perulangan ini didasarkan pada minimasi fungsi obyektif. Algoritma FCM secara lengkap menurut Zimmerman (1991), Yan (1994) dan Ross (2005) dalam Luthfi (2007), diberikan sebagai berikut: 1. Tentukan: a. Matriks X berukuran n x m, dengan n = jumlah data yang akan di cluster dan m = jumlah variabel (kriteria). b. Jumlah cluster yang akan dibentuk (C ≥ 2). c. Pangkat (pembobot w > 1). d. Maksimum iterasi. e. Kriteria penghentian (ε = nilai positif yang sangat kecil). 2. Bentuk matriks partisi awal U (derajat keanggotaan dalam cluster), matriks ANALISA PENGGUNAAN WEBSITE AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING (STUDI KASUS: UNIVERSITAS RIAU) partisi awal biasanya dibuat secara acak: U= μ11(x1) μ12(x2) μ1n(xn) ⋮ ⋮ ⋮ [ ]… μc1(x1) μc2(x2) μcn(xn) …………………...……………. (2.1) 3. Hitung pusat cluster V untuk setiap cluster: Vij = w ∑n k=1(μik ) .Xkj w ∑n k=1(μik ) keberadaan tiap titik data dalam suatu kelompok (cluster) ditentukan oleh derajat keanggotan. 3 Perancangan 3.1 Tahapan Data Mining Berikut merupakan tahapan data mining : Data Selection Cleaning Transformation Data Mining Interpretation Evaluation ……………………… ………………………………… (2.2) 4. Perbaiki derajat keanggotaan setiap data pada setiap cluster (perbaiki matriks partisi): dik μik = [∑cj=1 (d ) jk 2/(w−1) −1 Preprocessing Processing Input Data Postprocessing Information Gambar 3.1 Tahapan Data mining ] … (2.3) Start Dengan: dik = d(xk − vi ) = [∑m j=1(xkj − 1/2 vij )] Username Password Tidak ….………… (2.4) Validasi 5. Tentukan kriteria penghentian iterasi, yaitu perbaharui matriks partisi pada iterasi sekarang dan iterasi sebelumnya: ∆= ‖U t − U t−1 ‖….……….. (2.5) Apabila Δ < ε maka iterasi dihentikan. 2.4. Fuzzy C-Means Metode FCM pertama kali dikenalkan oleh Jim Bezdek pada tahun 1981. FCM adalah salah satu teknik pengelompokkan data yang mana Ya Import Data Yang Akan Diolah Proses Data Dengan Fuzzy C-Means Hasil Fuzzy C-Means Clustering End Gambar 3.2 Flowchart Sistem Berikut adalah flowchart dari Fuzzy CMeans Clustering: ANALISA PENGGUNAAN WEBSITE AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING (STUDI KASUS: UNIVERSITAS RIAU) compatibility, configurability, control, forgiveness, obviousness, preditibility, realibility dan safety. Start Proses fuzzy c-means clustering, seperti yang ditujukkan pada gambar 4.1 Jumlah Cluster; Pangkat; Maksimum iterasi; Error terkecil diharapkan; Fungsi obyektif awal; Iterasi awal Bangkitkan Bilangan Random Hitung Pusat Cluster Tidak Hitung Fungsi Obyektif Gambar 4.1 Halaman Proses FCM Hitung Perubahan Matriks Partisi Iterasi = 10 Ya Dapat dilihat pada Gambar 4.1 terdapat ada beberapa jendela yaitu: “Form Data Clustering”, “Form Result Data Clustering” dan “Form Graphic Data Clustering”. Pada “Form Data Clustering” menghasilkan perhitungan clustering berupa angka-angka, seperti yang ditujukkan pada gambar 4.2 Hasil Clustering data Parameter End Gambar 3.3 Flowchart Fuzzy C-Means Clustering 4 .Pengujian dan Analisa Aplikasi penggunaan website akademik fuzzy c-means clustering merupakan aplikasi yang dikhususkan untuk mengetahui pola penggunaan. Adapun indikator atau parameter ukur dari sisi Gambar 4.2 Jendela Data Clustering Pada “Form Result Data Clustering” terdapat nama-nama indikator atau parameter sesuai ANALISA PENGGUNAAN WEBSITE AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING (STUDI KASUS: UNIVERSITAS RIAU) dengan cluster masing-masing, hasil cluster 37.5% dengan indikator atau tergantung pada data yang dihasilkan, seperti parameter sebagai berikut: yang ditujukan pada gambar 4.3 Forgiveness, Preditibility dan Realibility. 5.Analisa Gambar 4. 3 Jendela Hasil Clustering 5.1 Evaluasi pola Pada tahap ini didapatkan hasil dari proses data mining berupa tiga cluster tingkat kualitas website akademik UR, berikut hasil pola yang dapat dihasilkan dengan metode fuzzy c-means clustering, dapat dilihat pada gambar 5.1. Pada “Form Graphic Data Clustering” menghasilkan grafik berbentuk diagram pie dengan data-data yang telah dilakukan proses fuzzy c-means clustering, seperti yang ditujukan oleh gambar 4.4. Gambar 5.1 Hasil Pengelompokan Data Gambar 4.4 Jendela Grafik Pie Dari grafik pada gambar 4.4 diatas menunjukan bahwa cluster 1 dengan inisial C1 memiliki nilai 12.5% dengan indikator atau parameter sebagai berikut: Obviousness. Pada cluster 2 dengan inisial C2 memiliki nilai 50.0% dengan indikator atau parameter sebagai berikut: Compatibility, Configurability, Control dan Safety. Pada cluster 3 dengan inisial C3 memiliki nilai Pada gambar 5.1 dapat dilihat bahwa: a. Indikator atau parameter didalam cluster 1 dengan inisial C1 yaitu: Obviousness. b. Indikator atau parameter didalam cluster 2 dengan inisial C2 yaitu: Compatibility, Configurability, Control dan Safety. c. Indikator atau parameter didalam cluster 3 dengan inisial C3 yaitu: Forgiveness, Preditibility dan Realibility. 5.2 Presentasi pengetahuan ANALISA PENGGUNAAN WEBSITE AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING (STUDI KASUS: UNIVERSITAS RIAU) Pada tahap terakhir dari data mining ini, presentasi pengetahuan mengenai metode Fuzzy C-Means yang digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kualitas website akademik UR adalah output berupa grafik berbentuk pie dengan keterangan-keterangan seperti Kurang baik, cukup baik, dan sangat baik Dapat dilihat pada gambar 4.20. Gambar 5.2 Hasil Grafik Pie Berdasarkan dari gambar 4.19 dan 4.20 dapat disimpulkan, yaitu: Tabel 5.1 Hasil Pengelompokan Data Pengelompokan Inisial 1 C1 2 C2 3 C3 Parameter Atau Persentase Kategori Indikator Nilai Nilai Obviousness. 12.5% Kurang Baik Compalibility, Configurability, 50.0% Sangat Baik Control, Safety. Forgiveness, Preditibility, 37.5% Cukup Baik Realibility. Dapat disimpulkan pada table 5.1 menunjukan bahwa pada pengelompokan 1 atau cluster 1 dengan inisial C1 menunjukan bahwa dari sisi parameter atau indikator memberikan informasi yang disajikan oleh pengelola website akademik UR dapat mudah dimengerti oleh pengguna website akademik UR kurang baik dari sisi penilai mahasiswa UR, pada pengelompokan 1 atau cluster 1 ini memiliki persentase yang paling rendah yaitu memiliki nilai 12.5%. Pada pengelompokan 2 atau cluster 2 dengan inisial C2 menunjukan bahwa dari sisi parameter atau indikator kesesuai pengguna dengan website akademik UR, kenyamanan pada saat mengakses website akademik UR, mengutamakan pengguna sebagai pengguna website akademik UR dan keamanan data pengguna pada website akademik UR sangat baik dari sisi penilain mahasiswa UR, pada pengelompokan 2 atau cluster 2 ini memiliki persentase yang sangat tinggi yaitu memiliki nilai 50.0%. Dan pada pengelompokan 3 atau cluster 3 dengan inisial C3 menunjukan bahwa dari sisi parameter atau indikator memberikan bantuan untuk pengguna jika terjadi kesalahan dalam mengakses website akademik UR, memberikan informasi terbaru mengenai civitas akademika UR dan memberikan ketetapan pada informasi yang disajikan cukup baik dari sisi penilaian mahasiswa UR, pada pengelompokan 3 atau cluster ANALISA PENGGUNAAN WEBSITE AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING (STUDI KASUS: UNIVERSITAS RIAU) 3 ini memiliki persentase cukup tinggi yaitu memiliki nilai 37.5%. 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah dilakukan pengujian beserta analisa pada aplikasi analisa penggunaan website akademik menggunakan metode fuzzy c-means clustering ini dapat memberikan feedback kepada developer website dalam mengolah website akademik Universitas Riau, sebagai berikut: 1. Memiliki kategori nilai kurang baik dari sisi Obviousness yaitu: memberikan informasi yang tidak mudah dimengerti oleh pengguna website akademik UR. 2. Memiliki kategori nilai cukup baik dari sisi Forgiveness, Preditibility dan Realibility yaitu: memberikan bantuan untuk pengguna jika terjadi kesalahan dalam mengakses website akademik UR, memberikan informasi terbaru serta informasi yang tepat mengenai civitas akademika pada UR. 3. Memiliki kategori nilai sangat baik dari sisi Compatibility, Configurability, Control dan Safety yaitu: sangat sesuai dengan pengguna website akademik UR, memberikan kenyamanan pada saat mengakses website akademik UR, mengutamakan mahasiswa UR sebagai pemakai website akademik UR dan memberikan keamanan data pengguna yang sangat baik pada website akademik UR. 5.1 Saran Untuk pengembangan aplikasi ini, maka beberapa hal yang dapat penulis sarankan adalah: 1. Diharapkan pemilihan indikator atau parameter dalam melakukan data mining tidak hanya delapan indikator atau parameter saja seperti kasus yang diangkat tetapi seluruh indikator atau parameter mengenai website akademik. 2. Diharapkan membuat aplikasi kuesioner berbasis website yang terintegrasi dengan website akademik, agar seluruh mahasiswa dapat melakukan pengisian kuesioner dan menampilkan data secara real time. 3. Aplikasi ini dapat dikembangkan dengan melakukan cluster mahasiswa berdasarkan hasil jawaban pada kuesioner yang bertujuan melihat pola kebiasaan dari pengguna website tersebut (misalnya mencari jumlah mahasiswa yang memilih salah satu indikator atau parameter tersebut). DAFTAR PUSTAKA Fayyad, U., Piatetsky-Shapiro, G., & Smyth, P. (1996). From Data Mining to Knowledge Discovery in Databases. AI Magazine 17(3), 37–54. Kusrini & Luthfi, E.T. (2009). Algoritma Data Mining. Yogyakarta: Andi Offset. Luthfi, E.T. (2007). Fuzzy C-Means Clustering Data (Studi Kasus: Data Performance Mengajar Dosen). Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Teknologi 2007. Yogyakarta. Metode & Algoritma (t.t). Diambil 16 November 2013 dari http://www.metodealgoritma.com/2013/02/algoritm a-fuzzy-c-means-fcm.html. ANALISA PENGGUNAAN WEBSITE AKADEMIK MENGGUNAKAN METODE FUZZY C-MEANS CLUSTERING (STUDI KASUS: UNIVERSITAS RIAU) Minartiningtyas, B.A. (2012). Metode Fuzzy C-Means Clustering. Dalam Informatika. Diambil 14 November 2013 dari http://informatika.web.id/metod e-fuzzy-c-means-clustering.htm. Naba, Agus. (2009). Belajar Cepat Fuzzy Logic Menggunakan Matlab. Yogyakarta: Andi Offset. Noorwansyah. (2012). Fuzzy C-Means Clustering. Dalam Digital Library Telkom Institute of Technology. Diambil 14 November 2013 dari http://digilib.ittelkom.ac.id/inde x.php?option=com_content&vie w=article&id=1092:fuzzy-cmeans-clustering&catid=21:itpinformatika-teori-danpemograman&Itemid=14. Triyanto, Astri Charolina. (t.t). Pengujian Kualitas Website Universitas Sahid Surakarta Menggunakan Metode Mc Call. Surakarta. Widodo, A., & Purhadi. (t.t). Perbandingan Metode Fuzzy CMeans Clustering dan Fuzzy CShell Clustering (Studi Kasus: Kabupaten/Kota di Pulau Jawa Berdasarkan Variabel