STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN NIKAH DI BMT DAARUT TAUHID CABANG JAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh Maharani NIM : 207046100224 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 i STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN NIKAH DI BMT DAARUT TAUHID CABANG JAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Syarat- Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah ( S.E.Sy) Oleh: MAHARANI NIM : 207046100224 Pembimbing Drs. Anwar Abbas, M.Ag NIP 131 273 007 KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M / 1432 H ii PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi berjudul STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN NIKAH DI BMT DAARUT TAUHID telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada Tanggal 21 Juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Jakarta, 21 Juni 2011 Mengesahkan, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM. NIP. 195505051982031012 PANITIA UJIAN 1. Ketua : Prof. Dr. MM. Amin Suma, SH., MA., MM(………………..) NIP. 195505051982031011 2. Sekretaris : Mufidah, SHI (………………..) 3. Pembimbing I : Drs. Anwar Abbas, M. Ag NIP. 131 273 007 (………………..) 4. Penguji I : Drs. H. Burhanuddin Yusuf, MM NIP. 195406181981031005 (………………..) 5. Penguji II : Drs. H. Ahmad Yani, MA NIP. 196404121994031004 (………………..) iii LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam Penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika kemudian terbukti bahwa hasil karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan karya orang lain. Maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Jakarta, 12 April 1432 H / 2011 M Maharani iv ABSTRAKSI BMT DAARUT TAUHID CABANG JAKARTA didirikan tahun 2002 oleh 5 orang pendiri dengan modal awal Rp 250.000,- per sendiri dan BMT ini merupakan cabang dari BMT DAARUT TAUHID BANDUNG. Pada bulan Maret tahun 2007, BMT DAARUT TAUHID resmi menjadi badan hukum dari naungan Korporaten Bandung dengan sistem koperasi pinjaman dengan sistem syariah dengan Divisi Usaha dari Kopontren Daarut tauhiid yang telah memiliki izin operasi dari PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) denganNomor : 1009003/PINCUK/IV/96. BMT DAARUT TAUHID CABANG JAKARTA memiliki berbagai macam produk pembiayaan yaitu dengan prinsip Mudharabah dan Murabahah, dan prisip jasa dan simpanan, salah satunya simpanan walimah (nikah). Simpanan ini diperuntukkan bagi kalangan atau kaum muda yang merencanakan untuk menikah. Penarikan dilakukan satu kali penarikan satu bulan menjelang pernikahan dan bagi yang tabungannya diatas RP 4.000.000,maka akan mendapatkan hadiah Penginapan di Ki Konters Daarut Tauhid Bandung. Strategi pemasaran dalam meningkatkan dan mengenalkan produk itu diperlukan marketing mix yaitu Product, Price, Promotion, Place. Tujuan dari strategi pemasaran adalah Menetapkan arah dan tujuan dari kegiatan yang v dijalankan oleh sebuah perusahaan, Sebagaimana untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah di masa mendatang , Membantu perusahaan dalam hal peningkatan kegiatan usaha memberikan kemudahan dalam mengontrol dan mengawasi kegiatan pemasaran dari sebuah perusahaan. Perkembangan di BMT Daarut Tauhid produk yang paling diminati nasabah yaitu produk pembiayaan dengan bagi hasil dan pinjaman dana seperti, modal usaha dan biaya pernikahan. Dalam memasarkan simpanan walimah (nikah) BMT Daarut Tauhid yaitu dengan promosi pada saat pengajian Daarut Tauhid di Pondok Indah dan menyebarkan brosur- brosur di lembaga-lembaga pendidikan sekolah. vi KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai bagian dari tugas akademis di Jurusan Mu’amalat Perbankan Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi Muhammmad SAW, beserta keluarga, sahabat dan umatnya sampai akhir zaman. Skripsi ini berjudul Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah DI BMT DAARUT TAUHID CABANG JAKARTA, akhirnya dapat terselesaikan dengan yang diharapkan penulis. Kebahagiaan yang tak ternilai bagi penulis secara pribadi adalah dapat mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua yang selalu membimbing saya, seluruh keluarga, dan sahabat- sahabat. Selama proses pembuatan skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam proses tersebut tidaklah terlepas dari segala bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin memberikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : vii 1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH. MA. MM Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Dr. Euis Amalia, M. Ag. Ketua Program Studi Muamalat dan Ah. Azharudin Lathif, M. Ag. Sekretaris Program Muamalat. Sekretaris Program Muamalat 3. Drs. Djawahir Hejazziey, SH, MA Koordinasi Teknis, dan Drs. Ahmad Yani, M. Ag. Sekretaris Teknis Program Non Reguler Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Drs. Anwar Abbas, M. Ag selaku pembimbing saya ditengah kesibukannya, beliau masih sempat meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan serta arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis sejak penulis duduk di bangku kuliah hingga lulus dari kampus tercinta ini. 6. Account Officer BMT Daarut Tauhid, Bpk,. Mukhlas dan Supervisor BMT Daarut Tauhid, Bpk. Rifaa’i yang telah banyak membantu dalam memperoleh data dan informasi uang penulis butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini. viii 7. Kepada Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan, baik Perpustakaan Syariah, dan Perpustakaan Utama yang telah memberikan banyak referensi dan inspirasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 8. Untuk Kak Fida dan Kak Syafi’I yang tidak perbah lelah melayani keluhan kami sebagai mahasiswa dan yang selalu memberikan informasi untuk melayani terupdate untuk mahasiswa no regular. 9. Rasa yang tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada Ayahanda Safari ANS dan Ibunda Nurhayati, dan adikku tercinta Mahadewi Sekar Wangi yang telah memotivasi kepada penulis. 10. Sahabat-sahabatku seperjuangan yang selalu menemani dikampus, Auliana, Sari, Nurul, dan Ita. Yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu. Teman-teman PS A Non Reg 2007, dan Teman-teman KKN Fakultas Saintek (Muhajir, Septian, Merlisa, Cresil, Bang Jali, Agus, Irfan, dll). 11. Lukman Hakim yang selalu menemani hari-hari penulis mencari bahan-bahan skripsi dan memotivasi penulis sampai akhirnya selesai juga skripsi ini. Mudah-mudahan segala bantuan serta budi baik yang telah penulis terima selama menjalani pendidikan mendapat ridha Allah SWT. Penulis sangat menyadari masih banyak dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang kontruktif agar lebih baik lagi. ix Atas perhatiannya penulis hanturkan terima kasih. Jakarta, 6 Mei 2011 Maharani x DAFTAR ISI SURAT PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING……………………..ii SURAT PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH…………………….iii LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………iv ABSTRAKSI………………………………………………………………v KATA PENGANTAR …………………………………………………...vii DAFTAR ISI ……………………………………………………………...xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................. 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 6 D. Kajian Kepustakaan ........................................................... 7 E. Kerangka Teori ................................................................... 10 F. Metode Penelitian ............................................................... 15 G. Teknik Penulisan ................................................................ 16 H. Sistematika Penelitian .......................................................... 18 xi BAB II Strategi Pemasaran A. Pengertian Strategi Pemasaran .............................................. 19 B. Fungsi dan Tujuan Strategi Pemasaran ................................. 23 C. Prinsip- Prinsip Pemasaran ................................................... 27 D. Bauran Pemasaran ................................................................. 46 BAB III Sekilas Tentang BMT Darut Tauhid A. Sejarah dan Perkembangan BMT Darut Tauhid .................. 74 B. Badan Hukum BMT Darut Tauhid ....................................... 76 C. Visi dan Misi BMT Darut Tauhid ......................................... 77 D. Prinsip Operasional ............................................................... 79 E. Struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja BMT Darut Tauhid ..................................................................................... 81 F. BAB IV Produk dan Jasa BMT Darut Tauhid ..................................... 82 Analisis Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah Pada BMT Darut Tauhid A. Potret Tentang Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah di BMT Darut Tauhid ............................................................... 89 B. Analisis Tentang Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah di BMT Darut Tauhid .................................................... 96 xii BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................... 112 B. Saran ......................................................................................... 114 DAFTAR PUSTAKA................................................................... 116 BIODATA PENULIS…………………………………………....119 LAMPIRAN xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang untuk mendirikan bank-bank yang berprinsip syariah. Operasionalisasi BMI kurang menjangkau usaha masyarakat kecil dan menengah, maka muncul usaha untuk mendirikan bank dan lembaga keuangan mikro, seperti BPR syariah dan BMT yang bertujuan untuk mengatasi hambatan operasionalisasi di daerah.1 Disamping itu ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang hidup serba bekecukupan muncul kekhawatiran akan timbulnya pengikisan akidah. Pengikisan akidah ini bukan hanya dipengaruhi dari aspek syiar Islam tetapi juga dipengaruhi oleh lemahnya ekonomi masyarakat. Sebagaimana diriwayatkan dari Rasulullah saw, “kefakiran itu mendekati kekhafiran” maka keberadaan BMT diharapkan mampu mengatasi masalah ini lewat pemenuhan kebutuhankebutuhan ekonomi masyarakat. Dilain pihak, beberapa masyarakat harus menghadapi rentenir atau lintah darat. Maraknya rentenir di tengah-tengah masyarakat mengakibatkan masyarakat semakin terjerumus pada masalah ekonomi yang tidak menentu. Besarnya pengaruh rentenir terhadap perekonomian masyarakat tidak lain karena 1 Heri Sudarsono.2003.”Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi”.Yogyakarta: EKONOSIA.hlm.104. 1 2 tidak adanya unsur-unsur yang cukup akomoditif dalam menyelesaikan masalah yang masyarakat hadapi. Oleh karena itu, BMT diharapkan mampu berperan lebih aktif dalam memperbaiki kondisi ini. Belakangan ini Baitul Mal wat tamwil (BMT) mulai popular di perbincangkan oleh insan perekonomian terutama dalam perekonomian Islam. Sejak krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia tahun 1997, BMT telah mulai tumbuh menjadi alternatif pemulihan kondisi perekonomian di Indonesia. Istilahistilah itu biasanya dipakai oleh sebuah lembaga khusus (dalam sebuah perusahaan atau instansi) yang bertugas menghimpun dan menyalurkan ZIS (zakat, infaq, shadaqah) dari para pegawai atau karyawannya. Kadang istilah tersebut dipakai pula untuk sebuah lembaga ekonomi berbentuk koperasi serba usaha yang bergerak di berbagai lini kegiatan ekonomi umat, yakni dalam kegiatan sosial, keuangan (simpan-pinjam), dan usaha pada sektor riil.2 Koperasi syariah atau akrab dikenal dengan sebutan Baitulmal wattamwil (BMT) mengalami perkembangan cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, sebuah lembaga inkubasi bisnis BMT mengestimasi saat ini terdapat sebanyak 3.200 BMT dengan nilai aset mencapai Rp 3,2 triliun. Bisnis tersebut hingga akhir tahun ini diproyeksi mencapai Rp 3,8 triliun. Meski demikian, Chief Secretary Organization (CSO) BMT Center, Noor Azis, yakin bahwa BMT di Indonesia masih bisa terus dikembangkan. Syaratnya, adanya 2 www.daaruttauhiid.org/news/detail/0/31/news-31. 3 dukungan dan komitmen pemerintah dalam mendorong perkembangan bisnis lembaga keuangan non bunga tersebut. Salah satu bentuk dukungan itu adalah melahirkan berbagai regulasi yang melindungi bisnis keuangan mikro. Searah dengan perubahan zaman, perubahan tata ekonomi dan perdagangan, konsep baitul mal yang sederhana itu pun berubah, tidak sebatas menerima dan menyalurkan harta tetapi juga mengelolanya secara lebih produktif untuk memberdayakan perekonomian masyarakat. Penerimaannya juga tidak terbatas pada zakat, infak dan shodaqoh, juga tidak mungkin lagi dari berbagai bentuk harta yang diperoleh dari peperangan. Lagi pula peran pemberdayaan perekonomian tidak hanya dikerjakan oleh Negara. Selain itu, dengan kehadiran BMT di harapkan mampu menjadi sarana dalam menyalurkan dana untuk usaha bisnis kecil dengan mudah dan bersih, karena didasarkan pada kemudahan dan bebas riba/bunga, memperbaiki/meningkatkan taraf hidup masyarakat bawah, Lembaga keuangan alternatif yang mudah diakses oleh masyarakat bawah dan bebas riba/bunga, Lembaga untuk memberdayakan ekonomi umat, mengentaskan kemiskinan, meningkatkan produktivitas. Dalam mensyiarkan agama Islam ditengah masyarakat ragam aktifitas banyak dilakukan oleh komunitas Daarut Tauhid Bandung, diantaranya melalui pengembangan ekonomi umat dengan mendirikan Baitul Maal Wat Tamwil 4 (BMT). Untuk mengembangkan bisnis BMT, kini Daarut Tauhid merambah Ciputat-Jakarta Selatan dengan mendirikan kantor cabang.3 Dipilihnya Ciputat sebagai kantor cabang, divisi marketing Ahmad Rifa’i, menjelaskan karena wilayah Ciputat merupakan sentral masyarakat dalam mengembangkan bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu sangat identik dengan peran BMT dalam mendorong usaha mikro. Dalam membuka cabang BMT di Ciputat pada tahun 2007, Daarut Tauhid telah meninvestasikan dananya sebesar Rp.300 juta. Besarnya investasi tersebut, Ahmad Rifa’i menambahkan, agar pengembangan bisnis di sektor mikro bisa cepat terlaksana.Untuk menunjang penyaluran pembiayaan pada masyarakat Ciputat, BMT Daarut Tauhid menggunakan akad pembiayaan Murabahah, Mudharobah dan qardhul Hasan. Dalam mencari format strategi pemasaran, mesti efisien dan progresif dalam menerapkan prinsip dan sistem nilai yang terbaik dalam melayani kebutuhan pelanggan. Pada masa-masa yang akan datang, strategi spiritual harus dapat menjadi ramuan penting dalam pengelolaan bisnis, kualitas produk dan layanan, efisiensi operasi, organisasi dan manajemen kualitas akan menjadi perekat dalam usaha perbankan Islam untuk menarik lebih banyak pelanggan. Menabung adalah bagian dari perencanaan keuangan untuk masa depan. Namun, terkadang dengan segala kebutuhan dan kenaikan harga kebutuhan sehari-hari terkadang menabung adalah suatu hal yang sulit. Dan biasanya ibu3 www.pkesinteraktif.com/.../477-bmt-daarut-tauhid-rambah-ciputat 5 ibu rumah tangga memilih untuk mencicil atau mengambil kredit barang-barang rumah tangga yang diperlukannya, karena saat ini hampir semua barang kebutuhan rumah tangga dapat di bayar dengan cara di cicil atau kredit.4 Saat ini ada cara lain untuk memenuhi kebutuhan pokok yang sistemnya hampir sama seperti mencicil tapi lebih tepat jika dikatakan menabung karena barang yang diterima bukan dimuka tetapi diakhir periode cicilan, yaitu dengan sistem tabungan rencana. Hampir semua bank syariah menyediakan produk tabungan rencana mulai dari tabungan, menikah, liburan, dan lainnya. Tabungan rencana sebenarnya adalah tabungan biasa, namun dari sini anda diwajibkan menyetor sejumlah uang setiap bulan sampai jangka waktu tertentu. Setelah jangka waktu tertentu. Uang beserta bunganya akan dikembalikan ke anda lagi. Tabungan rencana seperti ini cocok untuk memenuhi rencana kebutuhan masa depan seperti biaya sekolah anak, biaya pernikahan, biaya liburan, dll. Tabungan seperti ini cocok pula untuk anda yang susah menabung, karena anda akan dipaksa menabung setiap bulannya. Pernikahan merupakan peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Tentunya, setiap pasangan yang akan menikah mendambakan suatu acara pernikahan yang sesuai dengan keinginannya. Untuk mewujudkannya diperlukan perencanaan keuangan yang matang agar pernikahan yang menjadi impian dapat tercapai. 4 http://www.simulasideposito.com/simulasi_tabungan_rencana.php. 6 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis memberikan judul skripsi ini dengan judul “ Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah di BMT”. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Pembahasan mengenai strategi pemasaran produk di BMT sangat luas, untuk itu penulis hanya akan membatasi skripsi ini pada strategi layanan dengan memahami adanya. Dengan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana strategi pemasaran produk yang baik? 2. Bagaimana strategi pemasaran BMT Daarut Tauhid pada Produk Simpanan Nikah? 3. Bagaimana prospek tentang produk simpanan nikah? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan suatu kajian tentang implementasi produk di BMT, kontribusinya serta strategi pemasaran produk di BMT. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian dan penulisan skripsi ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi BMT pada produk simpanan nikah. 2. Unutk mengetahui seberapa besar kontribusi BMT terhadap pemasaran produk simpanan nikah 7 Sedangkan manfaat yang dapat diberikan dari penulisan skripsi ini adalah: a. Bagi Penulis Bertambahnya wawasan dan pengetahuan dalam khazanah ekonomi Islam khususnya tentang pengembangan pemasaran produk simpanan nikah di BMT. b. Bagi BMT Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai input atau masukan untuk BMT dalam menyelenggarakan pengembangan (pelatihan) guna meningkatkan pemasaran produk simpanan nikah. c. Untuk Akademisi dan Masyarakat Untuk memberikan informasi mengenai implementasi dan pemasaran BMT serta strategi pengembangan produk simpanan nikah ke depan oleh BMT kepada masyarakat. D. Kajian Kepustakaan 8 Nama /Judul Skripsi / Thn Isi Skripsi a. Siti Amalia/ Strategi Pengembangan Bisnis Unit Usaha Syariah Melalui Layanan Syariah (Studi Kasus Unit Usaha Syariah PT. Bank Permata, Tbk)/ 2007. Hasil Penelitian Skripsi tersebut menunjukkan bahwa Implementasi dan Strategi Pengembangan Bisnis pada Layanan Syariah di Unit Usaha Syariah PT. Bank Permata, Tbk. Konsep Implementasi pada PT. Bank Permata, Tbk dari Layanan Syariah, Mekanisme Syariah, serta Aspek Hukum Layanan Syariah. Produk-produk Pendanaan Layanan Syariah, Kontribusi Layanan Syariah Terhadap Pengembangan Bisnis UUS PT. Bank Permata, Tbk. b. Musyrifah/ Dan Strategi Pengembangan Implementasi Bisnis UUS PT Bank Pengembangan Permata. Tbk. Melalui Kualitas SDM pada Layanan Syariah. Bank DKI Syariah / Hasil skripsi ini 2008. menunjukkan bahwa kulitas SDM khususnya kulitas, pola pembinaan tenaga kerja yang berkualitas di Bank DKI Syariah. Pengembangan SDM, Tujuan pengembangan SDM, Jenis-jenis pengembangan SDM, Proses pengembangan dan metode pengembangan SDM, Manfaat pengembangan SDM, Kendala pengembangan SDM, dan strategi pengembangan SDM di Bedanya dengan Penulis Ketiga skripsi tersebut membahas tentang strategi dan implementasi dari strategi untuk pengembangan bisnis, SDM, dan Produk, dan memang telah banyak dikaji dalam penelitian-penelitian tersebut, namun apa yang saya teliti agak sedikit berbeda dengan ketiga penelitian di atas, perbedannya terletak pada penelitian yang penulis bahas adalah tentang Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah pada BMT Darut Tauhid, dimana akan diketahui strategi pemasaran yang diterapkan BMT Darut Tauhid dan merupakan produk simpanan di BMT Darut Tauhid. Melihat Apakah strategi yang diterapkan itu dapat meningkatkan jumlah nasabah, serta melihat prospek pengembangannya ke depan. Dan melihat strategi pemasaran yang diterapkan itu sudah sesuai dengan pemasaran yang Islami. 9 c. Herni Vidiastuti/ Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji Pada Bank BRI Syariah Cabang Mampang/ 2010. Bank DKI Syariah. Pembahasannya menjelaskan konsep pengembangan SDM pada Bank DKI Syariah dan menjelaskan pada Bank DKI pada tahun 2007 ada Training Nees Analysis yaitu Training Skill, Manajerial Skill, dan Interpersonal Skill. Hasil skripsi menunjukkan tentang Strategi Pemasaran Produk Tabungan Haji, Aplikasi dan Prosedur Tabungan Haji, Analisa Perkembangan Produk Tabungan Haji dan Keuntungan dan Manfaat Produk Tabungan Haji Pada Bank BRI Syariah. E. Kerangka Teori Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi bisnis. Dengan adanya strategi pemasaran, maka implementasi program dalam mencapai tujuan organisasi dapat dilakukan secara aktif, sadar dan rasional tentang bagaimana suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya dalam lingkungan bisnis yang semakin tubule. Strategi pemasaran bagi setiap perusahaan dapat berfungsi sebagai berikut:5 5 Ali Hasan, S.E., M.M. 2010.“Marketing Bank Syariah Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar Bank Syariah”. Bogor : Ghalia Indonesia, h.119-120. 10 1. Sebagai respons organisasi untuk menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan sepanjang siklus bisnis. 2. Sebagai upaya untuk membedakan dirinya dari pesaing dengan menggunakan kekuatan korporat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang lebih baik dalam lingkungan tertentu. 3. Sebagai kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis, memberikan kesatuan arah bagi semua mitra internal perusahaan. Strategi pemasaran yang jelas akan memberi arah mengkombinasi variabel-variabel segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran konsep strategi yang tidak jelas, keputusan yang diambil akan subjektif. 4. Sebagai pedoman dalam mengalokasikan sumber daya dan usaha organisasi. Setiap organisasi membutuhkan strategi untuk menghadapi situasi: - Keterbatasan sumber daya yang dimiliki; - Ketidakpastian kekuatan bersaing perusahaan; - Mengkoodinasikan keputusan-keputusan antar bagian sepanjang waktu; - Ketidakpastian pengendalian inisiatif 5. Sebagai alat fundamental untuk mencapai tujuan perusahaan dengan menggembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan dalam melayani pasar sasaran. Strategi pemasaran yang efektif memerlukan basis pengetahuan tentang konsumen, untuk itu marketer perlu melakukan beberapa hal berikut: 11 a. Mengoptimalkan riset pemasaran untuk mengetahui keinginan yang paling diinginkan oleh konsumen. b. Mengoptimalkan riset mengenai manfaat dan harga produk yang diinginkan, gaya (style) dan model yang menunjukkan prestise ketika produk diposisikan, respons costumer terhadap bauran pemasaran dan analisis persepsi dan kepuasan pelanggan ketika pelanggan telah menggunakan produk. c. Melakukan penyesuaian bauran pemasaran terhadap keinginan customer. Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada level yang berbeda. Perusahaan memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal, sementara pemasaran memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal. Oleh karena itu, pemasaran harus mampu mencapai kesesuaian perusahaan dengan lingkungannya (saat ini dan yang akan datang) dalam rangka member pertimbangan kepada manajemen tentang: 1) Bisnis yang dijalankan pada saat ini dan jenis bisnis yang dapat dimasuki di masa mendatang; 2) Cara menjalankan pemasaran yang sukses dalam lingkungan yang kompetitif berdasarkan keserasian nilai produk, harga, promosi dan distribusi dalam melayani pasar sasaran. 3) Rencana strategi pemasaran merupakan dokumen pemecahan masalah. Kemampuan memecahkan masalah yaitu mengenali bahwa masalah 12 yang besar biasanya merupakan kombinasi dari masalah yang lebih kecil. Pendekatan yang terbaik adalah pecahkan dahulu masalah yang lebih kecil, yang dengan itu membagi masalah yang besar menjadi bagian yang dapat diatur. 4) Pembuatan rencana pemasaran harus diatur lewat keputusan yang dapat meyakinkan setiap internal untuk saling bekerja sama agar dapat mencapai target tersebut. Rencana strategi pemasaran yang baik dapat mencegah dari reaksi yang tidak tanggap terhadap suatu masalah dan bahkan membantu mengantisipasi masalah. Hal tersebut untuk mendukung strategi yang telah dipilih untuk dilaksanakan dalam mencapai tujuan yang dibangun berdasarkan konsep: - Untuk siapakah tim manajemen mendesain produk bank (segmentasi pasar); - Apakah produk jasa itu telah tepat untuk pasar sasaran (penempatan pasar); - Bagaimanakah upaya agar produk diterima oleh pasar (memasuki pasar); - Bagaimanakah menetapkan bentuk penawaran pada segmen pasar tertentu (bauran pemasaran); - Bagaimana upaya agar perusahaan tetap bisa bertahan di pasar yang semakin kompetitif (keunggulan bersaing). 13 Konsep pemasaran syariah sendiri sebenarnya tidak berbeda jauh dari konsep pemsaran yang kita kenal. Konsep pemasaran yang kita kenal sekarang, pemasaran adalah sebuah ilmu dan seni yang mengarah pada proses penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasi-an values kepada para konsumen serta menjaga hubungan dengan para stakeholdernya. Namun pemasaran sekarang juga ada sebuah kelirumonologi yang diartikan untuk membujuk orang belanja sebanyak-banyaknya atau pemasaran yang pada akhirnya membuat kemasan sebaik-baiknya padahal produknya tidak bagus atau membujuk dengan segala cara agar orang mau bergabung dan belanja. Berbeda dengan pemasaran syariah yang mengajarkan pemasar untuk jujur pada konsumen atau orang lain. Nilai-nilai syariah mencegah pemasar terperosok pada kelirumonologi itu tadi karena ada nilai- nilai yang harus dijunjung oleh seorang pemasar. Pemasaran syariah bukan hanya sebuah teknik pemasaran yang ditambahkan syariah karena ada nilai-nilai lebih pada marketing syariah saja, tetapi lebih jauhnya marketing berperan dalam syariah dan syariah berperan dalam pemasaran.6 Pemasaran berperan dalam syariah diartikan perusahaan yang berbasis syariah diartikan perusahaan yang berbasis diharapkan dapat bekerja dan bersikap professional dalam dunia bisnis, karena dengan profesionalitas dapat 6 M. Nur Rianto Al Arif, S.E.,MSi., Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: ALFABETA. 2010, h.21 14 menumbuhkan kepercayaan konsumen. Syariah berperan dalam pemasaran bermakna suatu pemahaman akan pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas pada pemasaran, sehingga diharapkan perusahaan tidak akan serta-merta pemasaran, menjalankan bisnisnya demi keuntungan pribadi saja ia juga harus berusaha untuk menciptakan dan menawarkan bahkan dapat mengubah suatu values kepada para stakeholders sehingga perusahaan tersebut dapat menjaga keseimbangan laju bisnisnya sehingga menjadi bisnis yang stabil dan berkelanjutan. Dalam hal teknis pemasaran syariah, salah satunya terdapat strategi pemasaran syariah untuk memenangkan mind-share dan nilai pemasaran syariah untuk memenangkan heart-share. Strategi pemasaran syariah melakukan segmentasi, targeting, dan positioning market dengan melihat pertumbuhan pasar, keunggulan kompetitif, dan situasi persaingan sehingga dapat melihat potensi pasar yang baik agar dapat memenangkan mind-share. Selanjutnya syariah marketing value melihat brand sebagai nama baik yang menjadi identitas seseorang atau perusahaan, sehingga contohnya perusahaan yang mendapatkan the best customer service dalam bisnisnya sehingga mampu mendapatkan heartshare. Konsep pemasaran syariah ini sendiri saat ini baru berkembang seiring berkembangnya ekonomi syariah. Beberapa perusahaan dan bank khususnya yang berbasis syariah telah menerapkan konsep ini dan telah mendapatkan hasil yang positif. Ke depannya diprediksikan marketing syariah ini akan terus 15 berkembang dan dipercaya masyarakat karena nilai-nilainya yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat, yaitu kejujuran. Secara umum pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari inisiator kepada stake holdersnya yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsipprinsip muamalah dalam Islam. Artinya dalam pemasaran syariah, seluruh proses-baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan nilai- tidak boleh ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat. F. Metode Penelitian 1. Jenis dan Sumber Data Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan jenis data primer dan data sekunder sebagai acuan mengenai implementasi serta strategi yang dilakukan dalam BMT , yakni dengan cara: a. Observasi, yaitu dengan melihat dan mengamati secara langsung mekanisme BMT dalam layanan produk simpanan nikah kepada nasabah. b. Dokumentasi, yakni mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan layanan BMT untuk dikaji dan menjadikannya sebagai data sekunder dalam melakukan analisis. c. Interview (wawancara), yaitu dengan melakukan wawancara kepada pihak-pihak yang dianggap terlibat baik secara langsung maupun tidak 16 langsung terhadap kegiatan layanan pada BMT dan kemudian hasil wawancara ini diolah dan dijadikan sebagai data primer dalam penelitian. 2. Teknik Pengumpulan dan Metode Analisis Data Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, penulis melakukan penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (Field Research) a. Library Research, dalam hal ini penulis mengadakan penelitian terhadap beberapa literatur berupa buku, internet, majalah, artikel yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi ini. Sedangkan langkah yang dilakukan dalam melaksanakan studi kepustakaan adalah dengan cara membaca, mengutip dan menganalisa serta menerangkan implementasi atau aturan main dalam layanan bank syariah. b. Field Research, dalam hal ini untuk mendapatkan data-data penulis terjun langsung ke objek penelitian yaitu pada BMT. Sedangkan metode analisis data yang akan digunakan adalah deskriptif analitis. Deskriptif, yakni memberikan sebuah gambaran atau paparan secara sistematis mengenai implementasi dan kontribusi layanan BMT serta menerjemahkan penerapan strategi ke dalam empat perspektif memahami apa adanya, analitis dimaksudkan bahwa dalam penelitian ini dilakukan kajian yang mendalam terhadap fakta tersebut melalui beberapa penguraian. 3. Teknik Penulisan 17 Teknik penulisan skripsi merujuk pada buku pedoman penulisan skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang diterbitkan oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum tahun 2007. G. Sistematika Penulisan Dalam sistematika penulisan ini akan dijelaskan hal-hal pokok yang akan diuraikan pada masing-masing bab, yaitu: BAB I Pendahuluan, Bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan. Dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian Kepustakaan, Kerangka Teori, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II Strategi Pemasaran Bab ini Menjelaskan Tentang Pengertian Strategi Pemasaran , Fungsi dan Tujuan Strategi Pemasaran, Bauran Pemasaran , Prinsip-Prinsip Strategi Pemasaran. BAB III Sekilas tentang BMT Darut Tauhid Bab ini terdiri dari Sejarah dan Perkembangan BMT Darut Tauhid, Badan Hukum BMT Darut Tauhid, Visi dan Misi BMT Darut Tauhid ,Prinsip Operasional, Struktur dan Mekanisme Kerja BMT Darut Tauhid dan Produk dan Jasa BMT Darut Tauhid. 18 BAB IV Analisis tentang Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah di BMT Darut Tauhid, Potret Tentang Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah di BMT Darut Tauhid, dan Analisis Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah di BMT Darut Tauhid. BAB V Penutup, Yang memuat kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan memberikan saran yang berkaitan dengan permasalahan Yang dibahas untuk memperoleh solusi atas permasalahan tersebut. BAB II STRATEGI PEMASARAN A. Pengertian Strategi Pemasaran Kata strategi berasal dari yunani, yaitu stratogos atau strategis yang berarti jendral. Strategi berarti seni para jenderal1. Dalam pembahasan kata “Strategi” sulit untuk dibantah bahwa penggunaannya dibawah atau bersumber dari dan popular di lingkungan militer. Di lingkungan tersebut penggunannya lebih dominan dalam situasi peperangan tugas seorang komandan dalam menghadapi musuh.2 Hendry Mintzberg mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu strategi sebagai persfektif, strategi sebagai posisi, strategi sebagai perencanaan, strategi sebagai pola kegiatan, dan strategi sebagai “penipuan” (ploy) yaitu muslihat rahasia. Sebagai persfektif, dimana strategi dalam membentuk misi, misi menggambarkan persfektif kepada semua aktifitas. Sebagai posisi, dimana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai perencanaan, dalam hal strategi menentukan tujuan performasi perusahaan. Sebagai pola kegiatan, dimana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian. 1 Djaslim Saladin, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, (Bandung, Linda Karya,2004)h.1 2 Hadari Nawawi, Manajemen Strategik, (Gajah Mada University Press,2003),h.147 19 20 Dari berbagai pengertian dan definisi mengenai strategi, secara umum dapat didefinisikan bahwa strategi itu adalah suatu seni. Walaupun diadakan suatu analisis peralatan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi strategi, tetapi proses perumusan strategi tetapi lebih banyak didominasi oleh pemikiran institusi, perasaan, persepsi dan pendapat individu.3 Sedangkan pengertian pemasaran berasal dari kata pasar, yang dalam konteks traditional dengan “tempat orang berjual beli”. Akan tetapi pengertian pasar yang dimaksud disini bukan pengertian kongkrit, melainkan lebih ditujukan pada pengertian abstrak. Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah sebuah proses sosial dan manajerial, dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan, melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain4. Pemasaran juga diartikan sebagai upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud tertentu.5 Setiap pemasaran bagi setiap perusahaan tidak ada perbedaan. Hanya yang menjadi masalah adalah penerapan pemasaran untuk setiap jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri. Bank sebagai perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, produk yang diperjualbelikan merupakan jasa keuangan. Oleh 3 Sukristono, Perencanaan Strategi Bank, (Jakarta: PT Dhasa Warna, 1992),h.335 4 Philip Kotler dan Gary Arinstrong, Dasar-Dasar Pemasaran Penerjemah Alexander Doro, (Jakarta: PT Indeks, 2004), h.7 5 Kashmir, Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2004),h. 74 21 karena itu, perlakuan pemasaran terhadap dunia perbankan sedikit berbeda dengan dunia lainnya. Strategi Pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh. Terpadu dan menyatu dibidang pemasaran. Yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adala serangkaian tujuan dan pemasaran. Kebijakan dan aturan yang member arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serat alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarahkan atau usaha pemasaran dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan diharapkan. Strategi pemasaran dapat dipahami sebagai logika yang dengannya unit usaha berharap dapat tujuan pemasarannya. Selain itu strategi pemasaran dapat diartikan sebagai seleksi atas pasar sasaran, menentukan posisi bersaing dan pengembangan suatu bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai dan melayani klien yang dipilih.6 Adapun proses strategi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan mencakup7 : 6 7 Philp Kotler dan Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta :Erlangga, 1997), h.3 Basu Swasta, Manajemen Pemasaran Modern,(Jakarta : Erlangga, 2006) h.161 22 a. Memilih konsumen yang ingin dituju. b. Mengidentifikasi keinginan konsumen. c. Menentukan bauran pemasaran. d. Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran. Yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran. Kebijakan dan aturan yang member arah kepada usahausaha pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah-ubah.8 Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarahkan kegiatan atau usaha pemasaran dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Dalam menjalankan suatu perusahaan membutuhkan strategi pemasaran, karena dengan adanya strategi pemasaran tersebut maka usaha yang dijalankan oleh perusahaan akan lebih terarah dan strategi pemasaran yang akan dijalankan harus direncanakan dan dipersiapkan secara matang agar dapat target yang ingin dituju bisa tercapai dan dengan adanya strategi pemasaran tersebut dapat 8 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2004),h.168. 23 membantu dan mengantisipasi segala perubahan lingkungan dan perkembangan yang berlaku dipasar sasaran. Jadi, kesimpulannya adalah bahwa strategi pemasaran merupakan proses perencanaan perusahaan dalam memasarkan dan memperkenalkan produk ataupun jasa yang ditawarkan kepada konsumen untuk mencapai suatu tujuan dengan segala risiko yang akan dihadapi. B. Fungsi dan Tujuan Strategi Pemasaran Fungsi Strategi Pemasaran meliputi riset konsumen, pengembangan produk, komunikasi- promosi, distribusi, penetapan harga, dan pemberian service. Semua kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui, melayani, memenuhi, dan memuaskan kebutuhan konsumen.9 Strategi Pemasaran Hellriegel D & Slocum JW mengemukakan 2 jenis strategi pemasaran : 1. Market penetration JW, yang berupaya untuk meningkatkan pemasaran pada pasar sekarang ada melalui produk yang sekarang telah ada pula. Kegiatan yang dilakukan meliputi upaya meningkatkan jumlah pembelian dari produk, mencoba menarik konsumen yang sekarang menggunakan produk dari competitor/ pesaing atau malahan sekaligus membeli kompetitor tersebut. 2. Market Development Strategy, yaitu upaya mencari pasar baru dari produk ynag sudah ada. Tiga kegiatan utama mencari pasar baru ini adalah 9 www.eocommunity.com/showthread.php. 24 menemukan pasar secara geografis (contoh buka cabang di daerah lain), menemukan target market baru (contoh: video yang tadi nya untuk presentasi ilmiah kemudian dipasarkan untuk hiburan dalam rumah tangga) serta menemukan penggunaan baru dari produk ada (misalnya mobil niaga diubah menjadi mobil keluarga. Pemasaran memliki tujuan yaitu :10 1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dari perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan. 2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, periklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat. 3. Mengenai dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya. Adapun tujuan dari strategi pemasaran yang dijalankan oleh sebuah perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Menetapkan arah dan tujuan dari kegiatan yang dijalankan oleh sebuah perusahaan. 10 www.wikipedia.org/wiki/Pemasaran 25 2. Sebagaimana untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah di masa mendatang. 3. Membantu perusahaan dalam hal peningkatan kegiatan usaha memberikan kemudahan dalam mengontrol dan mengawasi kegiatan pemasaran dari sebuah perusahaan.11 Tujuan perusahaan memproduksi atau memasarkan suatu produk, baik perusahaan dagang ataupun jasa selalu berpatokan kepada apa yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan dalam memasarkan produknya ini dapat bersifat jangka pendek atau jangka panjang. Penentuan sasaran perusahaan dalam memasarkan produknya sangat penting untuk diketahui, sehingga dapat disusun target yang akan dicapai melalui berbagai strategi pemasaran yang akan diterapkannya nantinya. Jika tujuan perusahaan sudah kita ketahui, maka dapatlah kita susun strategi pemasaran yang akan kita jalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi ini pun dapat bersifat pendek, menengah maupun untuk jangka panjang sesuai dengan rencana yang telah disusun.12 Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan perusahaan untuk memproduksi atau memasarkan produknya dapat di kategorikan sebagai berikut : 1. Untuk meningkat penjualan dan laba 11 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta, Andi Press, 1991), h. 6 12 Kashmir & Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta, Prenada Media Group, 2003), h. 41 26 Artinya, tujuan perusahaan dalam hal ini bagaimana caranya memperbesar omzet penjualan dari waktu ke waktu. Dengan meningkatnya omzet penjualan, maka diharapkan keuntungan atau laba juga dapat meningkat sesuai dengan target yang telah ditetapkan. 2. Untuk menguasai pasar Untuk perusahaan jenis ini jelas tujuannya bagaimana caranya menguasai pasar yang ada dengan cara memperbesar market share-nya untuk wilayahwilayah tertentu. Peningkatan market share dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik dengan mencari atau menciptakan peluang baru atau merebut market share pesaing yang ada. 3. Untuk mengurangi saingan Tujuan perusahaan model ini adalah dengan cara menciptakan produk sejenis dengan mutu yang sama tetapi harga lebih rendah dari produk utama. Tujuannya adalah untuk mengurangi saingan dan antisipasi terhadap kemungkinan pesaing baru yang akan masuk ke dalam industri tersebut. 4. Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasarkan Dalam hal produk tertentu, terutama untuk produk kelas tinggi. Tujuan perusahaan memasarkan adalah untuk meningkat prestise produk di depan pelanggannya dengan cara promosi atau cara lainnya. Cara lainnya juga dilakukan dengan meningkatkan mutu, selera yang sesuai dengan keinginan konsumen. 5. Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu 27 Tujuan ini biasanya lebih diarahkan untuk memenuhi pihak-pihak tertentu dengan jumlah yang biasanya terbatas, misalnya permintaan pemerintah atau lembaga tertentu. Sedangkan tujuan kegiatan pemasaran suatu produk atau jasa secara umum adalah sebagai berikut: 1. Memaksimalkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang konsumsi. 2. Memaksimumkan kepuasan konsumen. 3. Memaksimalkan pilihan (ragam produk). 4. Memaksimumkan mutu hidup (kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga pokok barang, mutu lingkungan fisik, dan mutu lingkungan kultur). 5. Meningkatkan penjualan barang dan jasa. 6. Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing. 7. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa. 8. Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa. C. Prinsip- Prinsip Pemasaran Produk 1. Memahami Pasar dan Kebutuhan Pelanggan Sebagai langkah pertama, pemasar harus memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan dan pasar di mana mereka beroperasi. Lima konsep inti pelanggan dan pasar: (1) kebutuhan, keinginan, dan permintaan; (2) 28 penawaran pemasaran (produk, jasa, dan pengalaman); (3) nilai dan kepuasan; (4) pertukaran dan hubungan; dan (5) pasar. 13 2. Merancang Strategi Pemasaran yang digerakkan oleh Pelanggan Manajemen pemasaran (marketing management) dapat merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan (customer driven). Manajemen Pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih target pasar dan membangun hubungan yang menguntungkan dengan target pasar itu. Tujuan manajer pemasaran adalah menemukan, menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan sasaran dengan menciptakan, memberikan, dan mengkonsumsikan keunggulan nilai bagi pelanggan.14 Ada lima konsep alternatif yang mendasari langkah-langkah organisasi dalam merancang dan melaksanakan strategi pemasaran mereka: konsep produksi, produk, penjualan, pemasaran, dan pemasaran berwawasan sosial. Konsep Produksi Konsep produksi (production concept) menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dan harganya terjangkau. Karena itu, manajemen harus berfokus pada peningkatan efisiensi produksi dan 13 14 Philip Kotler & Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga,2008),h.30. Ibid.h.10. 29 distribusi. Konsep ini merupakan salah satu orientasi tertua yang memandu penjual. Konsep Produk Konsep produk (product concept) menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan kulitas, kinerja, dan fitur inovatif yang terbaik. Berdasarkan konsep ini, strategi pemasaran berfokus pada perbaikan produk yang berkelanjutan. Kualitas dan peningkatan produk adalah bagian yang penting dalam sebagian besar strategi pemasaran. Konsep Penjualan Banyak perusahaan mengikuti konsep penjualan (selling concept), yang menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk perusahaan kecuali jika produk itu dijual dalam skala penjualan dan usaha promosi yang besar. Konsep Pemasaran Konsep pemasaran (marketing concept) menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik daripada pesaing. Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial Konsep pemasaran berwawasan sosial (sociental marketing concept) mempertanyakan apakah konsep pemasaran murni sudah 30 memperhatikan kemungkinan konflik antara keinginan jangka pendek konsumen dan kesejahteraan jangka panjang konsumen. Konsep pemasaran berwawasan sosial menyatakan bahwa strategi pemasaran harus dapat memberikan nilai bagi pelanggan dalam cara yang mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat. 3. Menyiapkan Rencana dan Program Pemasaran yang Terintegrasi Strategi Pemasaran menggarisbawahi pelanggan mana yang akan dilayani perusahaan dan bagaimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan ini. Berikutnya, pemasar mengembangkan program pemasaran terintegrasi yang akan benar-benar memberikan nilai yang diinginkan kepada pelanggan sasaran. Program pemasaran membangun hubungan pelanggan dengan mentransformasikan strategi pemasaran ke dalam tindakan. Program pemasaran terdiri dari bauran pemasaran perusahaan, yaitu kumpulan saran pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengimplementasikan strategi pemasarannya.15 Sarana bauran pemasaran utama dikelompokkan menjadi empat kelompok besar, disebut empat P pemasaran: product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). 4. Membangun Hubungan Pelanggan 15 Ibid.h.15. 31 Tiga langkah pertama dalam proses pemasaran- memahami pasar dan kebutuhan pelanggan, merancang strategi pemasaran yang digerakkan pelanggan, dan membangun program pemasaran- semua mengarah ke langkah keempat yang merupakan langkah yang paling penting: membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan. 5. Menangkap Nilai dari Pelanggan Empat langkah dalam proses pemasaran melibatkan pembangunan hubungan pelanggan dengan menciptakan dan menghantarkan nilai pelanggan yang unggul. Hasil dari penciptaan nilai pelanggan; kesetiaan dan retensi pelanggan, pangsa pasar dan pangsa pelanggan, serta ekuitas pelanggan.16 Menciptakan Kesetiaan dan Retensi Pelanggan Manajemen hubungan pelanggan yang baik menciptakan kepuasan pelanggan. Hasilnya, pelanggan yang puas tetap setia dan menceritakan halhal yang baik tentang perusahaan dan produknya kepada orang lain. Studi memperlihatkan adanya perbedaan besar dalam loyalitas pelanggan yang kurang puas, agak puas, dan sangat puas. Menumbuhkan Pangsa Pelanggan Selain mempertahankan pelanggan yang baik untuk menangkap nilai seumur hidup pelanggan, manajemen hubungn pelanggan yang bagus dapat membantu pemasar meningkatkan pangsa pelanggan (share of customer) 16 Ibid.24. 32 mereka – pangsa yang mereka dapatkan dari pembelian pelanggan terhadap kategori produknya. Membangun Ekuitas Pelanggan Arti pentingnya mempertahankan dan menumbuhkan pelanggan, alih-alih hanya meraih mereka. Salah seorang seorang konsultan pemasaran mengatakan sebagai berikut:”Satu-satunya nilai yang dapat diciptakan perusahaan Anda adalah nilai yang datang dari pelanggan-pelanggan yang Anda miliki sekarang dan pelanggan yang akan Anda dapatkan di masa yang akan datang. Tujuan akhir manajemen hubungan pelanggan adalah menghasilkan ekuitas pelanggan yang tinggi. Ekuitas pelanggan (customer equity) adalah gabungan nilai seumur hidup pelanggan dari semua pelanggan baru dan pelanggan potensial. Membangun Hubungan yang Benar dengan Pelanggan yang Tepat Perusahaan harus menata ekuitas pelanggan dengan cermat. Mereka harus memandang pelanggan sebagai asset yang ahrus ditata dan dimaksimalkan. Tetapi tidak semua pelanggan, bahkan tidak semua pelanggan, bahkan tidak semua pelanggan setia, merupakan investasi yang baik. Jenis pelanggan yang berbeda memerlukan strategi manajemen hubungan yang berbeda. Tujuan adalah membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat. 33 6. Menjelaskan rencana strategis perusahaan secara menyeluruh dan empat langkahnya. Perencanaan strategis memberikan dasar bagi perencanaan lanjutan perusahaan. Kontribusi pemasaran bagi perencanaan strategis, dan keseluruhan rencana mendefinisikan peranan pemasaran dalam perusahaan. Walaupun perencanaan formal menawarkan berbagai macam keuntungan bagi perusahaan, tidak semua perusahaan menggunakannya atau menggunakannya dengan balik. 7. Menilai peranan pemasaran dalam perencanaan strategis dan menjelaskan bagaimana pemasar bekerja sama dengan bagian internal serta eksternal dari perusahaan untuk membangun hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan. Pemasaran memegang peranan kunci dalam perencanaan strategis perusahaan dengan menyediakan filosofi konsep- pemasaran dan masukan mengenai peluang pasar yang menarik. Dalam unit bisnis individual, pemasaran merancang strategi untuk mencapai tujuan unit dan membantu menjalankannya secara menguntungkan. Kesuksesan perusahaan bergantung pada bagaimana masing-asing departemen melaksanakan aktivitas bernilai tambah bagi pelanggan dan bagaimana departemen bekerja sama dengan baik untuk melayani pelanggan. Karena itu, pemasar harus menjalankan manajemen hubungan kemitraan. 34 8.Menjelaskan elemen atau strategi dan bauran pemasaran yang digerakkan pelanggan, dan kekuatan yang mempengaruhinya. Nilai dan hubungan pelanggan merupakan inti utama strategi dan program pemasaran. Melalui segmentasi pasar, penetapan target pasar, diferensiasi, dan posisi pasar, perusahaan membagi pasar menjadi segmen-segmen yang lebih kecil, memilih segmen yang dapat dilayani paling baik, dan menentukan bagaimana perusahaan memberikan nilai kepada pelanggan sasaran. Perusahaan kemudian merancang bauran pemasaran yang teritegrasi respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas keputusan produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). 8. Membuat daftar fungsi manajemen pemasaran termasuk bagian-bagian dari rencana pemasaran, dan mendiskusikan pentingnya pengukuran dan pengelolaan pengembalian dari pemasaran. Untuk menemukan strategi dan bauran terbaik dan menempatkannya menjadi tindakan, perusahaan perlu terlibat dalam analisis pemasaran, perencanaan, implementasi, dan kendali. Komponen utama dari rencana pemasaran adalah rangkuman eksekutif, situasi pasar saat ini, ancaman dan peluang, tujuan dan permasalahan, strategi pemasaran, program tindakan, anggaran, dan pengendalian. Merencanakan strategi yang baik sering kali lebih mudah daripada menjalankannya. Agar berhasil, perusahaan juga 35 daripada efektif dalam implementasi – mengubah strategi pemasaran menjadi tindakan pemasaran. 9. Menggambarkan kekuatan lingkungan yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggannya. Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari pelaku lain yang dekat dengan perusahaan dan bergabung untuk membentuk jaringan penghantar nilai perusahaan atau mempengaruhi kemampuannya untuk melayani pelanggannya. Lingkungan mikro meliputi lingkungan internal perusahaanbeberapa departemen dan tingkat manajemennya- Karena lingkungan internal itu mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran. Firma saluran pemasaran-pemasok dan perantara pemasaran, termasuk penjual perantara, firma distribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara keuangan-bekerja sama untu menciptakan nilai pelanggan. Lingkungan makro terdiri dari kekuatan sosial yang lebih besar yang mempengaruhi keseluruhan lingkungan mikro. Enam kekuatan yang membentuk lingkungan makro perusahaan meliputi kekuatan demografis, ekonomi, alam, perushaaan, teknologi, politik, dan budaya. 10. Menjelaskan bagaimana perubahan dalam lingkungan demografis dan ekonomi mempengaruhi keputusan pemasaran. Demografi adalah studi karakteristik populasi manusia. Saat ini lingkungan demografis memperlihatkan struktur usia yang berubah, perubahan profil keluarga, perubahan populasi geografis, populasi terdidik dan pekerja kerah 36 putih yang lebih banyak, dan peningkatan keanekaragaman. Lingkungan ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelian. Lingkungan ekonomi cenderung ditentukan oleh perhatian konsumen pada nilai dan perubahan pola belanja konsumen.17 11. Mengidentifikasikan gejala utama dalam lingkungan alam dan teknologi perusahaan. Lingkungan alam memperlihatkan tiga gejala utama: kelangkaan bahan mentah, tingkat polusi yang lebih tinggi, dan semakin banyaknya intervensi pemerintah dalam manajemen sumber daya alam. Kepedulian lingkungan menciptakan peluang pasar bagi perusahaan yang waspada. Lingkungan teknologi menciptakan peluang dan tantangan, Perusahaan yang gagal mengikuti perkembangan teknologi akan kehilangan peluang produk dan pemasaran baru. 12. Menjelaskan arti penting bagi perusahaan dan pemahamannya tentang pasar. Proses pemasaran dimulai dengan pemahaman penuh tentang pasar dan kebutuhan serta keinginan konsumen. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan informasi yang dapat dipercaya untuk menghasilkan nilai kepuasan yang tinggi bagi pelanggan. Perusahaan juga memerlukan informasi tentang pesaing, penjual perantara, dan pelaku serta kekuatan lain di pasar. Semakin banyak pemasar yang memandang informasi bukan hanya 17 Philip Kotler &Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2008),.h.110. 37 sekedar masukan untuk membuat keputusan yang lebih baik tetapi juga sebagai aset strategi penting dan alat pemasaran. 13. Membuat kerangka langkah-langkah dalam proses riset pemasaran. Langkah pertama dalam proses riset pemasaran meliputi pendefinisian masalah dan penetapan tujuan riset, yang bisa berupa riset eksplorasi, deskriptif, atau kausal. Langkah kedua terdiri dari pengembangan rencana riset untuk mengumpulkan data dari sumber primer dan sekunder. Langkah ketiga memerlukan implementasi rencana riset pemasaran dengan mengumpulkan, memproses, dan menganalisis informasi. Langkah keempat terdiri dari menerjemahkan dan melaporkan penemuan. Analisis informasi tambahan membantu manajer pemasaran menerapkan infomasi dan memberikan prosedur dan model statistik yang baik kepada mereka yang diperlukan untuk mengembangkan penemuan yang lebih akurat. Baik sumber data sekunder internal maupun eksternal sering memberikan informasi lebih mudah dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan sumber data primer. 14. Menjelaskan cara perusahaan menganalisis dan mendistribusikan informasi pemasaran. Informasi yang dikumpulkan di data base internal dan melalui intelijen pemasaran biasanya memerlukan analisis yang lebih mendalam. 38 15. Menyebutkan dan mendefinisikan tipe perilaku keputusan pembelian utama dan tahap-tahap dalam proses keputusan pembeli. Perilaku pembelian bisa sangat bervariasi melintasi berbagai tipe produk dan keputusan pembelian. Konsumen mempunyai perilaku pembelian kompleks ketika mereka sangat terlibat dalam sebuah pembelian dan melihat perbedaan signifikan di antara merek. Perilaku pengurangan disonansi terjadi ketika konsumen sangat terlibat tetapi melihat sedikit perbedaan di antara merek. Perilaku pembelian kebiasaan terjadi dalam kondisi keterlibatan rendah dan sedikit perbedaan merek. Dalam situasi yang mempunyai karakteristik keterlinatan rendah tetapi anggapan perbedaan merek yang signifikan, konsumen terlibat dalam perilaku pembelian mencari keragaman. 16. Mendefinisikan pasar bisnis dan menjelaskan perbedaan pasar bisnis dan pasar konsumen. Perilaku pembeli bisnis mengacu pada perilaku pembelian organisasi yang membeli barang dan jas untuk digunakan dalam produksi produk atau jasa yang dijual,disewakan, atau dipasok ke pihak lain. Perilaku pembeli bisnis juga mencakup perilaku perusahaan pengecer dan grosir yang mendapatkan barang untuk dijual kembali atau menyewakan barang kepada pihak lain untuk mendapatkan laba.18 17. Menyebutkan faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian bisnis. 18 Ibid.h.216. 39 Pembeli bisnis membuat keputusan yang beragam dengan tiga jenis situasi pembelian: pembelian kembali langsung, pembelian kembali modifikasi, dan tugas baru. Unit pembuat keputusan dari suatu organisasi pembelian – pusat pembelian- bisa terdiri dari banyak orang berbeda yang memainkan berbagai peran yang berbeda pula. 18. Menyebutkan dan mendefinisikan langkah-langkah dalam proses keputusan pembelian bisnis. Proses keputusan pembelian bisnis sendiri melibatkan delapan tahap dasar: pengenalan masalah, deskripsi kebutuhan umum, spesifikasi produk, pencarian pemasok, pengumpulan proposal, pemilihan pemasok, spesifikasi pesanan rutin, dan tinjauan ulang kerja. 19. Membandingkan pasar lembaga dan pasar pemerintah dan menjelaskan cara pembeli lembaga dan pembeli pemerintah membuat keputusan pembelian mereka. Pasar lembaga terdiri dari sekolah, rumah sakit, penjara, dan lembaga lain yang menyediakan barang dan jasa kepada orang-orang yang menjadi perhatian mereka. Pembeli pemerintah membeli produk dan jasa untuk pertahanan, pendidikan, kesejahteraan umum, dan kebutuhan lainnya. Pembeli pemerintah beroperasi di bawah pengawasan Kongres dan banyak lembaga pemerhati swasta. 40 20. Mendefinisikan langkah-langkah utama dalam merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan: segmentasi pasar, penetapan sasaran, diferensiasi, dan positioning. Strategi pemasaran yang digerakkan pelanggan dimulai dengan pelanggan yang akan dilayani dan memutuskan proposisi nilai yang dapat melayani pelanggan sasaran dengan sangat baik. Strategi ini terdiri dari empat langkah. Segmentasi pasar adalah tindakan membagi pasar menjadi pasar kelompok pembeli berbeda dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran terpisah.Penetapan sasaran pasar mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani. Penetapan sasaran pasar terdiri dari merancang strategi untuk membangun hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat. Diferensiasi sebenarnya melibatkan pembedaan penawaran pasar untuk menciptakan nilai pelanggan yang unggul. Positioning terdiri dari positioning penawaran pasar dalam pikiran pelanggan sasaran.19 21. Menyebutkan dan mendiskusikan dasar utama bagi segmentasi pasar konsumen dan pasar bisnis. Dalam segmentasi geografis, pasar dibagi menjadi unit geografis yang berbeda seperti Negara, wilayah, Negara bagian, daerah, kota, atau lingkungan. Dalam segmentasi demografis pasar dibagi menjadi kelompok 19 Ibid.h.257. 41 berdasarkan keluarga, demografi, termasuk usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, dan kebangsaan. Pemasar bisnis menggunakan banyak variabel yang sama untuk melakukan segmentasi pasar mereka 22. Menjelaskan cara perusahaan mengidentifikasi segmen pasar yang menarik dan memilih strategi penetapan sasaran pasar. Untuk menargetkan segmen pasar terbaik, mula-mula perusahaan mengevaluasi masing-masing ukuran segmen dan karakteristik pertumbuhan, daya tarik struktural, dan kesesuaian dengan tujuan dan sumber daya perusahaan. Pemasaran tanpa diferensiasi melibatkan produksi massal, distribusi massal, dan promosi untuk semua konsumen. Pemasaran memerlukan fokus pada satu atau beberapa segmen. Pemasaran mikro, adalah praktek penghantaran produk dan program pemasaran khusus untuk memenuhi selera pemasaran lokal dan pemasaran individual, Strategi penetapan sasaran yang terbaik bergantung pada sumber daya perusahaan, keberagaman produk, tahap siklus hidup produk, keberagaman pasar, dan strategi pemasaran kompetitif. 23. Mendiskusikan cara perusahaan mendefinisikan dan memposisikan produk merek untuk keunggulan maksimum di pasar. Tugas diferensiasi dan positioning terdiri dari tiga langkah:mengidentifikasi sekumpulan kemungkinan diferensiasi yang menciptakan keunggulan 42 kompetitif, memilih keuntungan untuk membangun posisi, memilih keunggulan kompetitif yang tepat, dan memilih keseluruhan strategi positioning.20 24. Mendefinisikan produk dan klasifikasi utama produk dan jasa Dalam definisi luas, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk daya tarik, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang bisa memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Jasa adalah produk yang terdiri dari aktivitas , manfaat, atau kepuasan yang dijual dan pada intinya tak berwujud. Produk dan jasa dibagi dalam dua kategori luas berdasarkan jenis konsumen yang menggunakannya. Produk konsumen- poduk yang dibeli oleh konsumen akhir – biasanya digolongkan menurut kebiasaan belanja konsumen (produk kebutuhan sehari- hari, produk belanja, produk khusus, dan produk tak dicari). Produk industri- dibeli untuk pemprosesan lebih jauh atau untuk digunakan daam melaksanakan bisnis- meliputi bahan dan suku cadang, barang modal, serta persediaan dan jasa. 25. Menggambarkan keputusan yang dibuat perusahaan menyangkut produk dan jasa individual, lini produk, dan bauran produk. Keputusan produk individual melibatkan atribut produk, penetapan merek, kemasan,, pelabelan, dan pelayanan pendukung produk. Keputusan atribut produk melibatkan kualitas produk, fitur, serta gaya desain. Keputusan 20 Ibid.258. 43 penetapan merek meliputi pemilihan nama merek dan mengembangkan strategi merek. Kemasan memberikan banyak manfaat kunci, seperi perlindungan, ekonomi, kenyamanan, dan promosi. Lini produk adalah sekelompok produk yang berhubungan dalam fungsi, kebutuhan pembelian pelanggan, atau saluran distribusi. Semua lini produk dan barang yang ditawarkan kepada pelanggan oleh penjual tertentu membentuk bauran produk.. 26. Mengidentifikasi empat karaketeristik yang mempengaruhi pemasaran jasa dan pertimbangan pemasaran tambahan yang diperlukan jasa. Karakter jasa ditentukan oileh empat karakteristik kunci: yaitu tak berwujud, tak terpisahkan, varibilitas, dan dapat musnah. Masing-masing karakteristik mempunyuai masalah dan persyaratan pemasaran.21 27. Menjelaskan bagaimana cara perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru. Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari beragam sumber. Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal. Perusahaan mengadakan riset dan pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang dari sumber eksternal. 21 Philip Kotler &Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, ( Jakarta: Erlangga,2008), h.299-300. 44 28. Menyebutkan dan mengidentifikasikan langkah-langkah dalam proses pengembangan baru dan pertimbangan utama dalam pengelolaan proses ini. Proses pengembangan produk baru terdiri dari delapan tahap berurutan. Proses dimulai dengan penciptaan ide, Berikutnya penyaringan ide, yang mengurangi jumlah ide berdasarkan kriteria perusahaan sendiri. Ide yang lolos dari penyaringan ini dilanjutkan ke tahap pengembangan konsep produk, dimana versi detail ide produk baru dinyatakan dalam segi konsumen yang berarti. Dalam tahap berikutnya, pengujian konsep,Konsep yang kuat diteruskan ke pengembangan strategi pemasaran awal bagi produk baru dikembangkan dari konsep produk. Dengan hasil yang positif, ide menjadi lebih nyata melalui pengembangan produk dan pemasaran uji dan akhirnya diluncurkan selama tahap komersialisasi. 29. Menggambarkan tahap-tahap siklus hidup produk. Masing-masing produk mempunyai siklus hidup yang ditandai dengan sekumpulan masalah dan peluang yang berubah. Siklus hidup produk mempunyai liama tahapan yang berbeda: Pengembangan produk dimulai ketika perusahaan mengembangkan suatu ide produk baru, Pengenalan adalah dimana petumbuhan penjualan lambat pada saat produk diperkenalkan di pasar, Pertumbuhan merupakan periode penerimaan dengan cepat oleh pasar dan peningkatan keuntungan, Kedewasaan adalah periode melambatnya pertumbuhan penjualan dikarenakan produk telah 45 diterima oleh sebagian besar pembeli potensial, Penurunan merupakan periode ketika penjualan mulai menurun dan keuntungan jatuh. 30. Menjelaskan bagaimana cara strategi pemasaran berubah selama siklus hidup produk. Dalam tahap pengenalan, perusahaan harus memilih strategi peluncuran yang konsisten dengan positioning produk yang dimaksudkan. 31. Mendefinisikan harga dan mendiskusikan pentingnya penetapan harga pada lingkungan saat ini yang terus menerus berubah. Harga dapat didefinisikan secara sempit sebagai jumlah uang yang ditagihkan untuk produk atau jasa. Atau dapat didefinisikan lebih luas sebagai jumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk keuntungan memiliki dan menggunakan produk dan jasa. 32. Mendiskusikan pentingnya biaya perusahaan dan biaya produk pada saat penetapan harga. Harga ditetapkan oleh perusahaan akan berada di antara tingkat harga yang terlalu tinggi untuk menciptakan sebuah permintaan dan tingkat harga yang terlalu rendah untuk menciptakan laba. Penetapan harga berdasarkan biaya meliputi penetapan harga berdasarkan biaya produksi, distribusi, dan penjualan produk ditambah tingkat pengembalian yang wajar untuk usaha dan risiko. Biaya merupakan pertimbangan penting dalam menetapkan harga. Biaya total adalah jumlah dari biaya tetap dan variabel untuk setiap tingkat 46 produksi. Penetapan harga berdasarkan biaya termasuk penetapan harga berdasarkan biaya plus dan penetapan harga berdasarkan titik impas (atau penetapan harga berdasarkan sarsaran keuntungan) 33. Mengidentifikasikan dan mendefinisikan faktor-faktor internal dan eksternal lainnya mempengaruhi keputusan penetapan harga perusahaan. Faktor internal lainya yang mempengaruhi keputusan penetapan harga yaitu keseluruhan strategi pemasaran perusahaan, tujuan, bauran, dan organisasi penetapan harga. 22 Tujuan penetapan harga pada umumnya termasuk bertahan hidup, maksimalisasi keuntungan saat ini, kepemimpinan pangsa pasar, atau mempertahankan pelanggan dan membangun hubungan . Faktor eksternal lainnya dalam pertimbangan harga yaitu kondisi alamiah pasar dan permintaan, strategi dan harga pesaing, dan faktor lingkungan seperti ekonomi, kebutuhan penyalur, dan tindakan pemerintah. D. Bauran Pemasaran Produk (marketing mix) Keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan keahliannya dalam mengendalikan strategi pemasaran yang dimiliki. Konsep pemasaran mempunyai seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan yaitu yang dikenal dengan marketing mix (bauran pemasaran). 22 Ibid.364-365. 47 Sehingga bauran pemasaran dapat diartikan sebagai perpaduan seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebagai bagian dalam upaya mencapai tujuan pada pasar sasaran. 1. Strategi Produk a. Pengertian Produk Pengertian sempit dari produk adalah sekumpulan sifat-sifat fisik dan kimia yang berwujud dan dihimpun dalam suatu bentuk yang serupa dan telah dikenal. Sementara pengertian luas produk adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (lintangible) di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise, dan pelayanan yang diberikan produsen yang dapat diterima oleh konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan konsumen.23 Termasuk dalam pengertian produk adalah barang atau obyek fisik, jasa atau pelayanan, pengalaman, kegiatan, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide serta bauran dari berbagai wujud tersebut. Pengertian produk menurut Philip Kotler adalah “sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk 23 M. Nur Rianto Al-Arif, S.E.,M.Si., Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta).h.140. 48 dibeli, untuk digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Product (Produk) Keputusan-keputusan tentang produk ini mencakup penentuan bentuk penawaran produk secara fisik bagi produk barang, merek yang akan ditawarkan atau ditempelkan para produk tersebut (brand), fitur yang ditawarkan di dalam produk tersebut, pembungkus, garansi, dan servis sesudah penjualan (after sales service). Pengembangan produk dapat dilakukan setelah menganalisa kebutuhan dari keinginan pasarnya yang didapat salah satunya dengan riset pasar. Jika masalah ini telah diselesaikan, maka keputusan selanjutnya mengenai harga, distribusi, dan promosi dapat diambil. Produk secara garis besar dapat dibagi menjadi produk barang dan produk jasa. Produk barang yaitu produk nyata seperti produk kendaraan bermotor, komputer, alat elektronik, atau produk lainnya yang bersifat konkret merupakan contoh dari produk barang. Sementara produk jasa sifatnya abstrak namun manfaatnya mampu dirasakan. Ini hal penting dari pemasaran yaitu produk yang akan ditawarkan kepada konsumen. Contoh dari produk jasa antara lain pelayanan kesehatan, pangkas rambut dan produk jasa lainnya. Produk yang ditawarkan perbankan adalah contoh dari produk jasa, sehingga 49 pemasarannya yang digunakan pun adalah strategi pemasaran untuk produk jasa. Menurut Mc Carthy Produk berdasarkan definisi dari Philip Kotler yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk dapat diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Karena merupakan suatu penawaran maka produk juga sering disebut sebagai tawaran pasar. Pengertian umum produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan. Dalam dunia perbankan strategi produk yang dilakukan adalah mengembangkan suatu produk yaitu : 1. Penentuan Logo dan Moto Logo merupakan serangkaian ciri khas suatu bank sedangkan moto merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan visi dan misi bank dalam melayani masyarakat. Pertimbangan pembuatan logo dan moto adalah sebagai berikut:24 a. Memiliki arti dan maksud yang memiliki makna positif serta bermakna baik bagi kemajuan perusahaan. b. Menarik perhatian, Logo tersebut harus mampu menarik perhatian masyarakat baik secara desain maupun warnanya. 24 Ibid.h.146. 50 c. Mudah diingat, sehingga ketika konsumen melihat logo tersebut maka ia akan langsung terikat pada produk perusahaan. d. Memiliki ciri khas atau diferensiasi tersendiri dibandingkan dengan produk sejenis yang dimiliki pesaing. 2. Menciptakan Merek Karena jasa memiliki keanekaragaman,maka setiap jasa harus memiliki nama, tujuannya agar mudah dikenal dan diingat pembeli. Nama merupakan salah satu bentuk dari merek. Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol, disain, atau kombinasi dari semuanya. Penciptaan merek harus mempertimbangkan faktor-faktor: a. Mudah diingat. b. Terkesan hebat dan modern. c. Memiliki arti. d. Menarik perhatian. e. Memiliki ciri khas atau diferensiasi tersendiri. 3. Menciptakan Kemasan Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan atau jasa kepada para nasabah atau bentuk tawaran produk yang dapat menarik perhatian para nasabah. 51 4. Keputusan Label Label merupakan sesuatu yang dilekatkan pada produk yang ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Langkah-langkah atau proses pengembangan produk baru adalah :25 a. Pembangkit gagasan, yaitu pencarian gagasan produk baru secara sistematis melalui berbagai sumber. Dapat dari pengembangan produk lama maupun ide yang dikembangkan oleh pesaing atau dari kebiasaan yang dilakukan oleh konsumen. b. Penyaringan gagasan bertujuan untuk memilih yang terbaik dari sejumlah gagasan yang ada. Pada langkah ini setiap gagasan disaring kelebihan serta kekurangannya apabila diaplikasikan sampai akhirnya ditemukan beberapa gagasan yang dapat dikembangkan oleh perusahaan. c. Pengembangan dan pengujian konsep, yaitu perusahaan melakukan pengembangan konsep dari gagasan dasar yang telah dipilih, untuk kemudian dilakukan uji coba atas gagasan tersebut. d. Strategi pemasaran, perusahaan menentukan pemasaran yang tepat bagi produk baru tersebut. 25 Ibid.h.147. strategi 52 e. Analisis bisnis, perlu dilakukan analisis bisnis yang mendalam baik dari aspek keuntungan maupun besaran biaya yang akan dikeluarkan. f. Pengembangan produk, yaitu produk tersebut ditambahkan fitur-fitur tambahan yang dapat menarik lebih banyak konsumen. g. Pengujian pasar, setelah siap dilakukan pengujian pasar terhadap produk tersebut. h. Komersialisasi, apabila uji pasar berhasil maka dilakukan langkah penjualan produk secara massal. Strategi positioning dan deferensiasi perusahaan harus berubah karena produk, pasar, dan pesaing berubah sepanjang siklus hidup produk (product life cycle). Dengan mengatakan bahwa produk memiliki siklus hidup berarti menegaskan empat hal, yaitu: a. Produk memiliki unsur yang terbatas sehingga ada waktunya produk tersebut tidak dapat diserap oleh pasar lagi. b. Penjualan produk melalui berbagai tahapan yang khas dan masing-masing tahapan memberikan tantangan, peluang, dan masalah yang berbeda bagi penjualnya. Sehingga 53 penjual harus memiliki berbagai macam strategi yang berbeda pada setiap fase atau tahapan yang dilalui. c. Fluktuasi laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus hidup produk. d. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur, pembelian dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidupnya. 2. Strategi Harga Menurut Philip Kotler, Price (Harga) didefinisikan Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran dapat menentukan harga pokok dan harga jual suatu produk. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam suatu penetapan harga antara lain biaya, keuntungan, harga yng ditetapkan oleh pesaing dan perubahan keinginan pasar. Kebijaksanaan harga ini menyangkut mark-up (berapa tingkat persentase kenaikan harga atau tingkat keuntungan yang dinginkan), mark-down (berapa tingkat persentase penurunan harga), potongan harga termasuk berbagai macam bentuk dan besaran persentasenya, bunding (penjualan produk secara paket- contohnya adalah penjualan kartu perdana handphone lengkap dengan hanphonenya), harga pada waktuwaktu tertentu (inter- temporal pricing), komisi yang diterima marketing, dan metode penetapan harga lainnya yang dinginkan oleh perusahaan terkait dengan kebijaksanaan strategi pemasaran. 54 Menurut Mc Carthy Harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan untuk memproses suatu produk. Pengertian harga menurut Wilian J. Stantion adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah berupa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk pelayanan yang menyertainya. Philip Kotler menyatakan bahwa harga adalah satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan. Penentuan harga berdasarkan biaya produksi : biaya produksi per unit ditambah dengan sedikit kenaikan. Penentuan harga berdasarkan suplai persediaan : Ketika akan memperkenalkan produk baru, perusahaan akan menurunkan harga produk yang lama, agar persediaannya berkurang. Penentuan harga berdasarkan mempertimbangkan harga produk harga pesaing : perusahaan yang dijual oleh pesaing ketika menentukan harga produknya. Penentuan harga penetrasi: Strategi menentukan harga yang lebih rendah dibanding produk pesaing agar dapat menembus pasar. Keberhasilan dari penentuan harga penetrasi bergantung pada seberapa elastis sifat suatu produk terhadap harga. Elastis: permintaan akan suatu produk sangat responsif terhadap perubahan harga. 55 Tidak elastis: permintaan akan suatu produk tidak responsif terhadap perubahan harga.26 3. Strategi Distribusi Dalam sektor jasa, distribusi didefinisikan sebagai setiap sarana yang meningkatkan keberadaan atau kenikmatan suatu jasa yang menambah penggunaannya atau pendapatan dari penggunannya baik dengan mempertahankan pemakai yang ada, ,meningkatkan nilai kegunannya diantara pemakai yang ada ataupun menarik pemakai baru.27 Sarana-sarana tersebut dapat berupa kantor pusat, kantor cabang, mesin ATM dan lain-lain yang dapat memudahkan nasabah untuk memperoleh manfaat dari jasa bank tersebut. Menurut Philip Kotler Place (Tempat) Yang perlu diperhatikan dari keputusan mengenai tempat yaitu: a. Sistem transportasi perusahaan. b. Sistem penyimpanan. c. Pemilihan saluran distrubusi. Termasuk dalam sistem transportasi antara lain keputusan tentang pemilihan alat transportasi, penentuan jadwal pengiriman, rute yang harus menentukan letak gudang baik untuk 26 27 menyimpan bahan http: //www.YPaimin.com Murti Sumarni, Marketing Perbankan, Loc.cit.,h.269. baku maupun lokasi untuk 56 penyimpanan barang jadi, jenis peralatan yang digunakan untuk mengenai material maupun peralatan lainnya. Sedangkan pemilihan saluran distribusi menyangkut keputusan tentang penggunaan penyalur (pedagang besar, pengecer, agen, makelar) dan bagaimana menjalin kerja sama yang baik dengan penyalur. Distribusi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyalurkan produk dari produsen ke tangan konsumen. Keputusan penetapan saluran distribusi erat kaitannya dengan pemilihan media penyampaian produk yang tepat, agar tercapai pasar sasaran yang dituju. Saluran distribusi merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi nasabah maupun calon nasabah untuk memilih suatu bank. Saluran distribusi dalam industri perbankan sering diwakili oleh kantor cabang pembantu, kantor-kantor kas atau unit kas keliling. Menurut Mc Carthy Tempat saluran distribusi sering juga disebut sebagai saluran perdagangan atau saluran pemasaran dimana menurut David A. Revaan merupakan suatu jalur yang dilalui arus barang arus barang dari produsen ke konsumen dan akhirnya sampai ke pemakai. Menentukan metode dan jalur distribusi yang akan dipakai dalam menyalurkan produk ke pasar. Strategi distribusi digunakan untuk menentukan bagaimana mencapai target pasar dan bagaimana untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi distribusi yang berbeda-beda. Faktor- faktor yang mempengaruhi strategi distribusi adalah : 57 1. Pertimbangan pembeli atau faktor pasar Karakteristik pelanggan mempengaruhi keputusan apakah menggunakan suatu pendekatan distribusi langsung. Perusahaan harus mempertimbangkan jumlah dan frekuensi pembelian. Juga perlu dipertimbangkan sasaran pelanggan apakah sasarannya pasar konsumen atau pasar industri. Lokasi geografis dan ukuran pasar juga penting dipertimbangkan. 2. Karakteristik produk Produk yang kompleks, dibuat khusus, dan mahal cenderung menggunakan saluran distribusi yang pendek dan langsung. Contohnya, alat kedokteran. Daur hidup produk juga menentukan pilihan saluran distribusi. Pada tahap awal bisa menggunakan jasa perantara. Kepekaan produk-produk yang tidak tahan lama memerlukan saluran distribusi yang pendek. 4. Faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan. Produsen yang memiliki sumber daya keuangan, manajerial, dan pemasaran yang besar dapat lebih baik menggunakan saluran langsung. Sebaliknya perusahaan yang kecil dan lemah lebih baik menggunakan jasa perantara. Suatu saluran distribusi adalah suatu jaringan dari organisasi dan fungsi-fungsi yang menghubungkan produsen kepada konsumen akhir. 58 Dasar penentuan saluran distribusi untuk produk konsumen dan saluran distribusi untuk produk industri, yaitu: 1. Dasar saluran distribusi untuk produk konsumen terdiri dari: a. Produsen ---- konsumen b. Produsen ---- pengecer ---- konsumen c. Produsen ---- grosir ---- pengecer ---- konsumen d. Produsen ---- agen ---- grosir ---- pengecer ---- konsumen 2. Dasar saluran distribusi untuk produk industri terdiri dari: a. Produsen ---- pemakai barang industri b. Produsen ---- dealer ---- pemakai barang industri c. Produsen ---- agen ---- pemakai barang industri Sedangkan fungsi- fungsi saluran distribusi yang dilaksanakan oleh perantara adalah : 1. Fungsi transaksi Yang meliputi menghubungi dan mengkomunikasikan dengan calon pelanggan untuk membuat mereka sadar terhadap produk yang telah ada dan menjelaskan kelebihan dan manfaat dari produk tersebut. 2. Fungsi Logistik Yang meliputi pengangkut dan menyortir barang untuk mengatasi perbedaan sementara dan tempat. Menyimpan untuk memelihara dan melindungi barang. 59 3. Fungsi fasilitas Yang meliputi penelitian dan pembiayaan. Penelitian yakni mengumpulkan informasi tentang anggota-anggota saluran dan pelanggan lainnya. Pembiayaan adalah memastikan bahwa anggota saluran tersebut memiliki uang cukup guna memudahkan aliran barang melalui saluran distribusi sampai ke konsumen akhir. 4. Strategi Promosi Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir setelah produk harga dan tempat, serta inilah yang paling sering diidentifikasikan sebagai aktivitas pemasaran dalam arti sempit. Menurut Philip Kotler Promosi merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan, sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut. Adapun kegiatan yang termasuk dalam aktivitas promosi adalah periklanan, personal selling promosi penjualan, dan publisitas. Promosi di sini terkait dengan besaran biaya promosi dan kegiatan promosi yang akan dilakukan. Tujuan yang diharapkan dari promosi adalah konsumen dapat mengetahui tentang produk tersebut dan pada akhirnya memutuskan untuk membeli produk tersebut. 60 Menurut Mc Carthy Promosi merupakan masalah yang paling penting dalam bauran pemasaran karena promosi adalah komponen yang dipakai untuk memberikan informasi yang dapat mempengaruhi pasar dengan tujuan untuk meningkatkan volume penjualan. Perusahaan harus mampu memutuskan kegiatan promosi apakah yang tepat bagi suatu produk yang dimiliki oleh perusahaan. Sebab setiap produk memiliki target pasar yang berbeda, sehingga pendekatan promosi yang harus dilakukan pun akan berbeda pula. Selain itu kegiatan promosi harus disesuaikan dengan promosi yang dimiliki oleh perusahaan. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang termasuk penting selain produk, harga, dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal dan mengetahui bank apalagi produk-produknya. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah baru. Kemudian promosi juga berfungsi meningkatkan nasabah akan produk, promosi juga ikut mempengaruhi nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra bank di mata para nasabahnya. Tujuan promosi adalah : 61 1. Memperkenalkan dan menjual jasa-jasa dan produk yang dihasilkan. 2. Agar bank dapat menghadapi saingan dalam pasar yang semakin kompetitif dan kompleks. 3. Menjual goodwill image dan idea yang baik tentang bank bersangkutan. Salah satu hal perlu dimiliki oleh perbankan agar promosi tersebut adalah harus mampu melakukan komunikasi yang efektif. Langkah-langkah pengembangan komunikasi efektif: 2) 1) Mengidentifikasi khalayak sasaran a. Apa yang harus dilakukan? b. Bagaimana menyampaikannya? c. Kapan disampaikannya? d. Dimana disampaikannya? e. Siapa yang harus menyampaikannya? Menentukan tujuan-tujuan yang dikehendaki dari khalayak sasaran, terdapat beberapa model, yaitu: a. Model AIDAS, yaitu dengan melihat kepada lima faktor - Awareness (tingkat kesadaran) - Interest (tertarik) - Desire (ingin) - Action (tindakan) 62 - Satisfication (kepuasan) b. Model Hierarki Effect: - Kesadaran - Mengetahui - Menyukai - Preferensi - Keyakinan - Pembelian 3) Merangsang pesan Menyusun pesan yan efektif agar mampu merangsang perhatian audiens, maka idealnya suatu pesan harus: - Mendapatkan perhatian - Menarik - Menimbulkan keingintahuan - Membangkitkan keinginan - Menghasilkan tindakan Dalam menyusun pesan yang perlu dipecahkan adalah: - Apa yang akan dikatakan (isi pesan) - Bagaiman menyatakan secara logis (struktur pesan) - Bagaimana menyampaikan secara simbiotik (fomat pesan) - Siapa yang harus menyampaikannya (sumber pesan) 4) Menyeleksi saluran-saluran komunikasi 63 Komunikator harus menyampaikan saluran komunikasi untuk menyampaikan pesan agar benar-benar efektif dan efisien. - Saluran komunikasi tatap muka - Saluran komunikasi tidak tatap muka 5) Menentukan jumlah anggaran promosi Mengukur besarnya biaya promosi, ada empat metode yaitu: a. Mengukur semampunya (affordable method): berdasarkan perkiraan mengenai kemampuan mereka. Perusahaan melakukan promosi berdasarkan anggaran yang dimiliki, dalam konteks industri perbankan di Indonesia yang ,anggaran promosi yang dimiliki oleh bank syariah masih sangat kecil bila dibandingkan dengan anggaran promosi yang dimiliki oleh bank konvensional. b. Metode persentase penjualan (percentase of sales method): berdasarkan persentase tertentu dari penjualan atau dari persentase harga jualnya. Semakin besar penjualan yang dapat dilakukan, maka semakin meningkat pula anggaran promosi yang dimiliki perusahaan. Begitu pula sebaliknya apabila penjualan yang dihasilkan kecil, maka akan semakin menurun pula anggaran promosi perusahaan. c. Metode sejajar dengan pesaing (competitive parity method): berdasarkan biaya promosi yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan pesaing. Perusahaan menentukan anggaran promosi berdasarkan anggaran promosi yang dimiliki oleh perusahaan pesaing. 64 d. Metode tugas dan sasaran (objective and task method): dengan cara menentukan sasaran-sasaran khusus mereka, menentukan tugas-tugas yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut, dan memperhitungkan berapa biayanya. Sehingga anggaran promosi yang dibutuhkan tergantung dari sasaran dan tujuan yang hendak dicapai. 6) Memilih bauran promosi Perusahaan memilih dari empat bauran promosi yaitu periklanan, promosi penjualan, wiranaga, dan publikasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi pemasar dalam memilih alat promosi: - Ciri-ciri tiap alat promosi - Menciptakan pengertian - Pengingat yang efisien - Pembuka jalan - Menyakinkan kembali 7) Mengukur hasil promosi, perusahaan harus memiliki target yang ingin dicapai dari suatu kegiatan promosi sehingga mampu melakukan pengukuran atas pencapaian promosi yang telah dilakukan oleh perusahaan apakah efektif atau tidak. 8) Mengolah dan mengkoordinasikan proses keseluruhan komunikasi pemasaran. Setelah dilakukan pengukuran hasilnya kemudian diolah untuk kemudian dipelajari bersama oleh divisi terkait untuk menentukan strategi promosi selanjutnya. 65 Perusahaan sampai pada konsep komunikasi pemasaran yang terkoordinir. Konsep ini menghendaki agar : a. Memilih Direktur Komunikasi pemasaran yang bertanggung jawab penuh atas usaha-usaha komunikasi persuasif. b. Menyusun filosofi mengenai pesan yang akan disampaikan dan besarnya alat-alat promosi yang digunakan. c. Menelusuri semua pengeluaran promosi dengan produk, alat promosi, daur hidup dan hasil penelitian sebagai dasar memperbaiki penggunaan alat-alat promosi. d. Menkoordinasi kegiatan promosi dan waktunya pada saat kampanye. Bauran pemasaran dapat diartikan sebagai perpaduan seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebagai dalam upaya mencapai tujuan pasar sasaran. Strategi Promosi berkaitan dengan masalah- masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi dengan pelanggan. Strategi promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi personal selling, iklan, dan promosi penjualan. A. Strategi Pengeluaran Promosi Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk promosi yang harus dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah 66 pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung pada produk atau situasi pasar. 1. Marginal Approach Pendekatan ini member jalan keluar bahwa pengeluaran optimal untuk masing- masing metode promosi ditentukan dengan kondisi MR=MC (Marginal Revenue = Marginal Cost). 2. Breakdown Method Metode ini terdiri atas beberapa macam, yaitu: a. Percentage-of Sales Approach Dalam pendekatan ini besarnya anggaran promosi ditentukan berdasarkan persentase tertentu penjualan (tahun lalu atau prediksi penjualan tahun depan) atau dari harga jual. Metode ini memiliki keterbatasan, yaitu tidak dapat diterapkan pada perusahaan yang baru berdiri, karena belum memiliki data penjualan. b. Affordable Method Dalam metode ini, besarnya anggaran promosi ditetapkan berdasarkan perkiraan manajemen mengenai kemampuan keuangan perusahaan. c. Return- On- Investment Approach Dalam pendekatan ini pengeluaran promosi dianggap sebagai investasi. Besarnya anggaran promosi yang sesuai ditentukan dengan membandingkan tingkat return yang diharapkan (expected return) dn tingkat return yang diinginkan (desired return). 67 d. Competitive- Parity Approach Dalam metode anggaran promosi suatu perusahaan harus sesuai atau sama dengan pengeluaran promosi pesaingnya. Asumsi dalam pendekatan ini adalah: - Anggaran promosi berhubungan langsung dengan pangsa pasar. - Pengeluaran pesaing merupakan kebijakan yang kolektif dari suatu industri. - Dengan mempertahankan kesamaan, maka perang promosi dapat dihindari. 3. Build- Up Method (Objective- and- Method) Penentuan anggaran promosi dilakukan dengan cara menentukan tujuantujuan iklan, personal selling, dan sales promotion dari setiap lini produk, menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan dan besarnya biaya untuk mencapai tujuan- tujuan tersebut. Metode ini memiliki keterbatasan, yaitu tidak dapat diterapkan pada perusahaan baru berdiri, karena belum memiliki data penjualan. Metode ini lebih menekankan bahwa promosi ditentukan oleh dana yang ada. Metode ini juga tidak memberikan anggaran promosi yang layak bagi tiap produk dan wilayah pemasaran yang ada di sekitarnya. B. Strategi Bauran Promosi Strategi ini berupaya memberikan distribusi yang optimal dari setiap metode promosi. Faktor- faktor yang menentukan bauran promosi. - Faktor Produk 68 Yaitu dengan mempertimbangkan karakteristik dan cara produk itu dibeli, dikonsumsi, dan dipersepsikan. - Faktor Pasar Pada produk- produk tertentu, jika pangsa pasarnya tinggi, perusahaan harus menggunakan iklan dan personal selling bersama- sama, Iklan lebih cocok digunakan di dalam industri yang jumlah perusahaannya sedikit, Apabila persaingan sangat ketat ketiga metode promosi (personal selling, mass selling, dan promosi penjualan). - Faktor pelanggan Pelanggan rumah tangga lebih mudah dipikat dengan iklan, karena untuk mencapai metode tersebut paling murahan sedangkan jika sasaran yang dituju adalah pelanggan industri, maka perusahaan harus menggunakan personal selling agar dapat memberi penjelasan- penjelasan dan jasa- jasa tertentu yang berkaitan dengan produk, Personal selling lebih baik digunakan pada geografis pasar yang kecil dan penduduknya padat, Tahaptahapan kesiapan pembeli, Pada tahap awal kesiapan pembeli, peranan mass selling lebih penting, sedangkan pada tahap- tahap akhir, sales promotion dan personal selling harus lebih dititikberatkan. Faktor Anggaran Jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya untuk menggunakan iklan, yang bersifat nasional juga besar. Faktor Bauran Pemasaran 69 Harga yang tinggi sering dianggap pelanggan berkolerasi positif dengan kualitas yang juga tinggi, Jika pendistribusian dilakukan secara langsung, maka karakteristiknya mensyaratkan penggunaan personal selling, sedangkan bila secara tidak langsung, maka dibutuhkan iklan karena terbatasnya jumlah armada penjual yang dipakai, Sebagaimana halnya dengan produk merek juga memiliki daur hidup. Pada tahap perkenalan, suatu merek baru memperkenalkannya. memerlukan Memasuki iklan tahap yang pertumbuhan, gencar iklan untuk harus dikombinasikan dengan personal selling. Setelah tahap ini segala aktifitas promosi mulai menurun, sehingga pada tahap kedewasaan pemasar dapat menerapkan merek baru lagi. C. Strategi Pemilihan Media Tujuan dari strategi ini adalah memilih media yang tepat untuk kampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi tahu, paham, menentukan sikap, dan membeli produk yang dihasilkan perusahaan. Tujuan Periklanan Tidak tepat jika periklanan ditujukan hanya untuk mempengaruhi penjualan, sebab banyak variabel yang mempengaruhi penjualan termasuk iklan itu sendiri. Ada beberapa cara untuk menentukan tujuan periklanan, yaitu: 1. Inventory Approach 70 Dalam pendekatan ini, tujuan pengiklanan ditentukan atau diambil dari kumpulan berbagai tujuan perusahaan dilihat dari seluruh sudut pandang pemasaran perusahaan. 2. Hierarchy Approach Pendekatan ini didasarkan pada dugaan bahwa sebelum membeli produk, pelanggan melewati tahapan- tahapan variabel psikologis. Tujuan periklanan misalnya menarik perhatian awal pelanggan, persepsi, lalu perhatian yang lebih besar, dan minat membeli. 3. Attitudinal Approach Pendekatan ini menyarankan agar sasaran tujuan periklanan adalah mempengaruhi struktur sikap. Tujuan- tujuan periklanan dapat berupa pernyataan- pernyataan berikut: - Mempengaruhi kekuatan yang paling berpengaruh dalam pemilihan kriteria untuk mengevaluasi merek produk tertentu. - Menambah karakteristik pada hal- hal yang dianggap menonjol pada kelas produk. - Meningkatkan atau menurunkan peringkat karakteristik kelas produk yang menonjol. - Mengubah persepsi terhadap merek perusahan pada beberapa karakteristik produk tertentu yang menonjol atau penting. - Mengubah persepsi terhadap merek- merek yang bersaing pada beberapa karakteristik produk yang menonjol atau penting. 71 Pendekatan ini adalah penyempurnaan dari pendekatan hirarki, dimana pendekatan ini berupaya menghubungkan tujuan periklanan dengan tujuan pemasaran. Prosedur Pemilihan Media Pemilihan media memerlukan dua keputusan, yaitu media apa yang akan digunakan, dan sarana media apa yang dipakai. Dua metode berikut dapat digunakan untuk menentukan pemilihan media. 1. Cost – Per- Thousand Contacts Comparison Dalam metode ini, pemilihan media dilakukan berdasarkan jumlah kontak yang terjadi tanpa memperhatikan kualitas kontaknya. 2. Matching of Audience and Media Charcteristics Pendekatan lainnya untuk media memilih media adalah dengan menentukan target khalayak lalu membandingkan karakteristiknya dengan berbagai media. Alternatif Media Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media cetak, media elektronik, media luar ruang, dan media lini bawah. 1. Media cetak, yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun hitam putih. Keunggulan media brosur, dimana keunggulan media ini antara lain: 72 a. Menjangkau segmen pasar tertentu yang spesifik dan terspesialisasi demografis atau geografis; b. Terpecaya c. Mampu mengangkat produk yang diiklankan sejajar dengan persepsi khalayak terhadap prestise majalah yang bersangkutan; d. Kualitas visual sangat bagus karena dicetak di kertas yang bermutu tinggi; e. Dapat digunakan sebagai media humas dan sales promotion. Kelemahan yang ada pada media meliputi: a. Pemesanan tempat iklan di brosur harus jauh- jauh hari dan tempat- tempat di majalah kadang- kadang sudah dikontrak untuk jangka waktu yang lama; b. Waktu edar sangat lambat; c. Biayanya mahal. D. Strategi Copy Iklan Copy adalah isi iklan. Copy berfungsi untuk menjelaskan manfaat produk dan member alasan kepada pembacanya mengapa harus membeli produk tersebut. Copy yang efektif haruslah menarik, spesifik, mudah dimengerti, singkat, bisa dipercaya, sesuai dengan keinginan pembaca, dan persuasif. Oleh karena itu copy adalah sesuatu yang mewakili pesan yang ingin disampaikan pengiklan. E. Strategi Penjualan 73 Yang dimaksud dengan penjualan adalah memindahkan posisi pelanggan ke tahap pembelian (dalam proses pengambilan keputusan) melalui penjualan tatap muka. Tujuan Penjualan Umumnya tujuan dinyatakan dalam volume penjualan. Tujuan ini dapat dipecah berdasarkan penentuan apakah volume penjualan yang ingin dicapai itu berdasarkan per wilayah operasi atau per sales person di dalam suatu wilayah operasi. Strategi Penjualan Masalah- masalah yang harus diatasi dalam strategi penjualan adalah: - Apakah penekanan diutamakan pada mempertahankan pelanggan yang ada. - Meningkatkan produktivitas wiraniaga. - Siapa yang dihubungi bila berurusan dengan pelanggan organisasi. BAB III SEKILAS TENTANG BMT DAARUT TAUHID A. Sejarah dan Perkembangan BMT Daarut Tauhid Sejarah BMT ada di Indonesia, dimulai tahun 1984 dikembangkan mahasiswa ITB di Masjid Salman yang mencoba menggulirkan lembaga pembiayaan berdasarkan syari‟ah bagi usaha kecil. Kemudian BMT lebih di berdayakan oleh ICMI sebagai sebuah gerakan yang secara operasional ditindak lanjuti oleh Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). BMT adalah lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil (syari‟ah), menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin. Secara konseptual, BMT memiliki dua fungsi : Baitul Tamwil (Bait = Rumah, at Tamwil = Pengembangan Harta) – melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Baitul Maal (Bait = Rumah, Maal = Harta) – 74 75 menerima titipan dana zakat, infak dan shadaqah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.1 Data Baitul Mal wa Tamwil merupakan Divisi Usaha dari Kopontren Daarut tauhiid yang telah memiliki izin operasi dari PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil) denganNomor : 1009003/PINCUK/IV/96. 2 Adapun dalam pengelolaannya Data Baitul Mal wa Tamwil mengadopsi pada sistem manajemen Perbankan Syari‟ah, yaitu beroperasi dengan sistem bagi hasil, tidak dengan penetapan suku bunga. Tujuan awal berdirinya adalah sebagai lembaga keuangan syari‟ah yang mempunyai tujuan untuk membantu keuangan dan pembinaan pengusaha kecil (mikro) yang sulit mendapatkan kredit dari Bank. Hal ini sudah menjadi komitmen Data Baitul Mal wa Tamwil (BMT Daarut Tauhiid) dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan syari‟ah yang produktif dalam skala mikro. Berawal dari rapat Pengurus Yayasan Daarut Tauhid pada tanggal 16 Juni 1999, 1 http://www.khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=69&It emid=47 2 www.bmt daruttauhid.com 76 Pada tahun 2002, perkembangan Usaha BMT menunjukan perkembangan yang signifikan.Berkat kepercayaan dari Jama‟ah dan Masyarakat sekitar Daarut Tauhiid, untuk semester I tahun 2003 BMT telah mencapai Asset 2.8 Miliar dari Modal awal yanghanya Rp. 250.000,- (sekitar tahun 1994). Dalam transaksi harian, perputaran dana di BMT dalam bulan April 2003 ini telahmencapai 8 Miliar Dengan pelayanan yang hangat dan penuh persaudaraan dari para santrinya, dalam waktu yang relatif pendek BMT telah mengalami perkembangan yang bernilai dibanding dengan BMT-BMT yang ada kota Bandung. Inilah layanan bagi umat merindukan kesejukan dan kebeningan hati,mudah-mudahan segala usaha ini memberikan makna bagi perubahan ekonomi dan Moral Ummat. BMT Daarut Tauhid Cabang Jakarta berdiri pada 2007, dan Produk Simpanan Nikah (Simpanan Walimah) ada sejak bulan Maret tahun 2007 sampai tahun 2011 ini seluruh jumlah nasabah di BMT Daarut Tauhid sudah 900 orang dan untuk Produk Simpanan Nikah (Simpanan Walimah)sudah 17 orang. B. Badan Hukum BMT Darut Tauhid BMT Daarut Tauhid Cabang Jakarta didirikan pada tahun 2007 dan pendiri dengan modal awal per unit. Pada tahun 2007, BMT Daarut Tauhid sudah 77 diadakan simpanan nikah (walimah) untuk dianjurkan khususnya kalangan muda untuk menabung. Allah Berfirman dalam Surat Ar-Rum ayat 21: فَكَرُو ًىَفُسِكُنْ أَزْوَاجًا لِحَسْكٌُُىا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيٌَْكُن هَىَّدَةً وَرَحْوَةً إِىَ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَىْمٍ يَثَوَهِيْ آيَاجِهِ أَىْ خَلَقَ لَكُن هِيْ َأ Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nyaialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.(QS.Ar-Rum 30:21). Rasulullah SAW. bersabda : “Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah” (HR. Bukhari). Badan Hukum nya di Bandung dibawah Koperasi naungan Korporaten Bandung. Maka BMT Daarut Tauhid mendapatkan legal hukum dengan nomor: dengan nama “. Landasan Hukum BMT Daarut Tauhid sebagai koperasi pinjaman sesuai dengn sistem Syariah yang aman dan menentramkan. C. Visi dan Misi BMT Darut Tauhid Visi dan misi Kopontren Daarut Tauhiid adalah memaksimalkan dan mengoptimalkan segenap potensi kekuatan ekonomi ummat yang ada untuk menjawab tantangan dunia Islam secara Komprehensif dan Berjama‟ah dalam Mua‟malah. Dalam menjalankan misinya, strategi awal yang ditempuh adalah membangun dan menghidupkan lembaga ekonomi berbentuk Koperasi disingkat Koponten DT dengan sasaran menciptakan basis ekonomi profesional yang kuat, mandiri, tangguh dan berpihak pada kekuatan sumber daya mukmin yang 78 prestatif, berwawasan komprehensif, serta mempunyai Visi yang tajam ke masa depan. Untuk mewujudkan harapan di atas maka dituangkanlah dalam sebuah Visi dan Misi : Visi Kopontren Daarut Tauhiid Menjadi koperasi teladan yang sehat menyehatkan, kuat menguatkan, dan sejahtera mensejahterakan sebanyak mungkin ummat (rahmatan lil „alamiin) serta mampu memberi manfaat di dunia dan bermakna di akhirat Tujuan BMT Daarut Tauhid adalah dengan Niat yaitu dengan membantu masyarakat dengan pembiayaan dengan sistem pembiayaan bagi hasil atau konsumtif dengan akad dan sistem syariah bisa mengembangkan dengan baik. Misi Koponten Daarut Tauhiid 1. Menyediakan pelayanan perbankan syariah 2. Menyediakan segala kebutuhan untuk beribadah, kebutuhan kantor, dan kebutuhan 3. rumah tangga Menyediakan pelayanan jasa penginapan dan kebutuhan makan untuk civitas Daarut Tauhiid, pelatihan-pelatihan, dan jamaah 4. Menyediakan kebutuhan-kebutuhan berbagai produk kerajinan Islami 5. Menyediakan kebutuhan pendidikan dan pelatihan ekonomi syariah 6. Menyediakan pelayanan jasa kebersihan dan pengamanan 7. Maju bersama mitra Mua‟malah. Strategi 79 1. Membangun Organisasi yang tangguh yang berperan aktif kepada lembaga lain dalam membangun pertumbuhan ekonomi ummat. 2. Membentuk Sumber Daya Manusia yang handal bermental wirausaha dengan berlandaskan Manajemen Qolbu. 3. Memberikan kontribusi yang terbaik kepada anggota, mitra, dan ummat. 4. Meningkatkan perkembangan usaha yang berkesinambungan dan saling menguntungkan. 5. Membangun sistem informasi yang cepat, akurat, dan terpercaya. 6. Membangun lembaga usaha yang menjadi miniatur ekonomi syariah. 7. Mengembangkan jaringan bisnis yang berlandaskan konsep syariah. D. Prinsip Operasional Lembaga keuangan syariah sistem syariah bagi hasil dirancang untuk terbinanya kebersamaan menanggung resiko usaha dan berbagi hasil usaha antara pemilik dana (rabbul maal) yang menyimpan uangnya di lembaga, lembaga selaku pengelola dana (mudharib) dan masyarakat yang membutuhkan dana yang bisa berstatus peminjam dana atau pengelola usaha. Adapun prinsip operasional dari BMT Daarut Tauhid adalah: a. Menerima dana titipan investasi anggota, kemudian disalurkan ke usaha yang produktif. b. Dana anggota dikelola berdasarkan prinsip Syariah yang aman dan bermanfaat. 80 c. Perolehan bagi hasil menguntungkan dan kompetitif. d. Bagi Hasil atau konsumtif dengan akad dan sistem syariah. e. Disalurkan untuk membantu membiayai para pengusaha kecil dan usaha yang halal. f. Berpengalaman lebih dari 16 tahun. g. Bagi hasil : yaitu pembagian hasil usaha antara BMT Daarut Tauhid dengan penyimpan dana atau nasabah penerima pembiayaan mudharabah dengan BMT, yang dibagikan kepada penyimpan dana adalah hasil usaha BMT yang dihitung selama satu periode tertentu. Hasil usaha nasabah penerima pembiayaan mudharabah yang dibagikan kepada BMT adalah laba usaha yang dihasilkan penerima pembiayaan dari usaha yang dibiayai secara utuh oleh BMT. Kepada nasabah penerima dana pembiayaan mudharabah, sesuai dengan isi perjanjian, diwajibkan mengembalikan seluruh pinjamannya pada waktu jatuh tempo. h. Mark up : adalah biaya yang diperhitungkan dalam bentuk nominal diatas nilai pembiayaan yang diterima nasabah. Biaya tersebut ditetapkan sesuai dengan kesepakatan antara BMT dengan nasabah. Nasabah juga memanfaatkan fasilitas pembiayaan untuk kepemilikan barang dengan dikenakan suatu mark up. Pada sistem syariah pembiayaan ini diberikan pada jenis pembayaran murabahah yaitu pembiayaan modal kerja dengan pembayaran tangguh beserta mark-up nya pada saat jatuh tempo. 81 E. Struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja BMT Darut Tauhid Struktur Organisasi BMT Daarut Tauhid adalah sebagai berikut: Adapun pembagian dan wewenang dalam struktur organisasi tersebut diatas, secara garis besar adalah sebagai berikut: 1. Kepala Cabang : Bpk. Ali Mustiasa 2. Manager Operasional : Yanti Nurmayanti 3. Customer Service : Bpk Mukhlas 4. Supervisor Marketing : Bpk Rifa‟i 5. Staff Marketing (Adm, Surreyov, Collecting, Funding) : Abdul Aziz Adapun untuk bagan struktur organisasi BMT Daarut Tauhid Cabang Jakarta (Ciputat) terlampir. 1. Mekanisme Kerja BMT Daarut Tauhid Adapun pembagian dan wewenang dalam struktur organisasi tersebut diatas, secara garis besar adalah sebagai berikut : a. Tugas dan Fungsi Kepala Cabang : Mengatur secara umum untuk kantor. b. Tugas dan Fungsi Manajer Operasional : Mengatur Keuangan, SDM, Transaksi yang berada di kantor c. Tugas dan Fungsi Costumer Service :Menginput Data Nasabah BMT d. Tugas dan Fungsi Supervisor : Mengatur tugas baik di bagian Landing maupun Panding 82 e. Tugas Staff Marketing (Adm, Surreyov, Collection, Funding) : Mengatur secara bersama- sama masalah keuangan nasabah BMT, Membuat laporan setiap bulan. Kepala Cabang Bpk. Ali Mustiasa Manajer Operasional Account Officer Supervisor Yanti Nurmayanti Muklas Bpk. Rifai Umum Abdul Azis F. Produk dan Jasa BMT Darut Tauhid BMT Daarut Tauhid menyediakan layanan yang dapat diakses oleh nasabah. Produk Layanan Tersebut diantaranya:3 I. SIMPANAN I. Simpanan Umum (Sirela) Simpanan dengan prinsip Wadi& rsquo;ah bagi masyarakat umum 3 http-www.daaruttauhid.org_komponen-news_pdf.php_news_detail_0_31news_31.pdf. 83 Manfaat dan Keuntungan : a. nasabah dapat melakukan setor dan tarik tunai kapan saja saat buka kas di kantor BMT DT b. Bagi hasil ditentukan sesuai prinsip syari’ah berdasarkan besarnya keuntungan dari penyaluran dana ke sentra usaha c. BMT bertanggung jawab dan menjamin keamanan dana simpanan nasabah dari kerugian penyaluran dana d. nasabah secara langsung berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi rakyat Persyaratan Khusus: a. Setoran Awal Minimal Rp. 10.000,- Selanjutnya minimal Rp. 5000,b. Saldo tersimpan Minimal Rp. 10.000,- II. Simpanan Lembaga (Amanah) Manfaat Dan Keuntungan a. Nasabah Dapat Melakukan setor dan tarik tunai kapan saja saat buka kas di kantor BMT DT. b. Bagi hasil di tentukan sesuai prinsip syariah berdasarkan besarnya keuntungan dari penyaluran dana ke sentra usaha c. BMT bertanggung jawab dan menjamin keamanan dana simpanan nasabah dari kerugian penyaluran dana d. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan 84 Persayaratan Khusus a. Setoran Awal Minimal Rp. 100.000,- Selanjutnya minimal Rp. 25.000,a. Saldo mengendap Rp. 100.000,III. Simpanan Pendidikan (Sidik) Simpanan pendidikan memiliki tiga varian, yaitu : 1. Khusus : simpanan orang tua untuk pendidikan anak 2. Reguler : dana yang di sisipkan oleh setiap siswa/i 3. Kelompok : dana siswa yang di himpun oleh wakil sekolah atau koordinator tabungan. Manfaat Dan Keuntungan a. Tidak dikenakan biaya administrasi b. Sidik khusus dapat ditarik tunai setiap enam bulan c. Sidik Reguler dapat ditarik setiap jam buka kas d. Penyetoran untuk Sidik kelompok dapat di jemput ke sekolah/tempat lainnya yang sebelumnya dana telah terkoordinir oleh salah seorang koordinator tabungan. Setiap koordinator akan mendapatkan reward menarik saat masa perjanjian berakhir. Persayaratan Khusus a. Sidik Khusus ditarik tunai setiap 6 bulan b. Sidik Khusus setoran Awal Minimal Rp. 100.000,- dan dana mengendap Rp. 100.000,- 85 c. Sidik Reguler : Setoran awal Rp. 2500,- dan dana mengendap minimal Rp. 10.000,- d. Sidik kelompok : 10 Orang/Kelompok setoran minimal Rp. 10.000,- IV. Simpanan Walimah (Salimah) Simpanan Untuk dana pernikahan Manfaat Dan Keuntungan a. BMT Membantu dalam penggunaan fasilitas keperluan resepsi dan akad pernikahan di Daarut Tauhid b. Mendapat bingkisan/kado pernikahan dari BMT DT bila nominal tabungan mencapai Rp. 5.000.000,Persayaratan Khusus a. Setoran awal Rp. 100.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp.25.000, b. Jangka waktu minimal 3 Bulan V. Simpanan Haji dan umroh (Siroh) Simpanan dana untuk menjadi hamba Alloh yang diundang ke tanah suci dalam ibadah Haji atau Umroh Manfaat Dan Keuntungan a. Nasabah dengan nominal tabungan 50% dari tariff ONH/Umroh yang berlaku akan langsung di daftarkan sebagai calon jemaah 86 (setelah sebelumnya ada konfirmasi dari BMT DT) Persayaratan Khusus a. Setoran awal Rp. 100.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp.25.000, b. Saldo Minimal Tersimpan Rp. 100.000,- VI. Simpanan Qurban (Surban) Simpanan dalam mempersiapkan dana ibadah qurban. Manfaat Dan Keuntungan a. Pendistribusian hewan qurban tepat sasaran kepada para mustahiq bekerjasama dengan Dompet Peduli Umat (DPU) b. Sebagai pemicu awal untuk melaksanakan ibadah qurban c. Nasabah dapat menarik dana langsung atau dalam bentuk hewan qurban, dan penarikan hanya dilakukan seminggu sebelum melaksanakan ibadah qurban. Persayaratan Khusus a. Setoran awal Rp. 100.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp.25.000, b. Jangka waktu simpanan minimal 6 (enam) bulan VII. Simpanan Berjangka Simpanan berjangka/deposito dengan jangka waktu : 1 Bulan, 3 Bulan, 6 Bulan dan 12 Bulan sesuai prinsip syariah mudharabah muthalaq. Keuntungan dari pengelolaan dana titipan nasabah dibagikan sesuai dengan disepakati. 87 Manfaat Dan Keuntungan a. Tingkat bagi hasil yang kompetitif b. Jangka waktu bisa di tentukan sendiri, dengan nisbah yang berbedabeda setiap bulannya. c. Dapat dijadikan jaminan dan plafond Persayaratan Khusus a. Simpanan berjangka minimal Rp.1.000.000,- Persyaratan umum dari setiap simpanan adalah : b. Menyerahkan Fotocopy KTP/SIM/Kartu Identitas Lainnya c. Pembukaan Rekening dilakukan di kantor kas BMT Daarut tauhid II PEMBIAYAAN 1. Pembiayaan Modal Kerja (Mudharabah) 2. Pembiayaan Jual Beli (Murabahah) III JASA 1. Pembayaran Rekening Listrik 2. Pembayaran Rekening Telepon 3. Transfer ke Bank Lain 4. Isi Ulang Pulsa Keunggulan 1. Perolehan bagi hasil menguntungkan dan kompetitif 88 2. Disalurkan untuk nmembantu membiayai para pengusaha kecil dan usaha yang halal 3. Berpengalaman lebih dari 16 tahun PINJAMAN DANA 1. Modal Usaha 2. Renovasi / Beli Rumah 3. Beli Motor 4. Beli TV/ Kulkas 5. Beli HP/ Laptop 6. Biaya Perkawinan 7. Biaya Sekolah Anak 8. Dll Persyaratan : 1. Foto Copy KTP, KK & Surat Nikah 2. Penghasilan Tetap/ PNS/ Guru/ Wiraswasta BAB IV ANALISA STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN NIKAH PADA BMT DAARUT TAUHID A. Potret tentang Strategi Pemasaran Produk Simpanan nikah di BMT Daarut Tauhid BMT Daarut Tauhid didirikan pada bulan Maret Tahun 2007 dengan visi dan misi untuk berjama’ah dalam bermu’amalat dan maju mitra Mu’amalah. BMT Daarut Tauhid memiliki produk jasa yang ditawarkan yaitu Produk Simpanan dan Pembiayaan dengan merek dagang Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Salah satu produk simpanan yang ditawarkan yaitu simpanan nikah yang sudah ada semenjak awal berdirinya BMT Daarut Tauhid yang merupakan bagian dari produk simpanan dengan prinsip wadi’ah. Simpanan nikah ini diperuntukkan untuk pasangan muda yang ingin merencanakan pernikahan sehingga mempersiapkan dengan tabungan simpanan nikah. Prosedur menjadi nasabah pada produk simpanan nikah di BMT Daarut Tauhid yaitu: Nasabah mengisi formulir, Menyerahkan Foto Copy KTP, Penyerahan Saldo Awal sebesar Rp 100.000,- dan Penandatanganan Verifikasi Buku Tabungan. Keunggulan dari produk simpanan nikah dibandingkan dengan produk jasa lainnya yang di BMT Daarut Tauhid yaitu Bagi Hasil yang lebih besar, Ada bonus menginap di Bandung untuk nasabah yang memiliki saldo minimal 89 90 Rp.4.000.000,- dan Dapat di tarik sesuai timingnya. Strategi pemasaran yang dilakukan pihak BMT Daarut Tauhid dalam rangka meningkatkan jumlah nasabah pada produk simpanan nikah yaitu dengan strategi pengembangan dengan penunjukkan petugas yang berwenang dan optimalisasi pengembangan. Strategi Promosi yang dilakukan BMT Daarut Tauhid dengan Silaturahmi ke Lembaga- lembaga dan Optimalisasi penyebaran brosur. Faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran simpanan nikah pada BMT Daarut Tauhid yaitu Penyebaran Brosur, Bagi Hasil yang kompetitif dan Kemudahan Penyetoran & Penarikan. Pengaruh strategi pemasaran simpanan nikah pada BMT Daarut Tauhid dalam meningkatkan jumlah nasabah pengaruhnya yaitu Peningkatan volume nasabah dan Tersosialisasinya untuk masyarakat. BMT Daarut Tauhid tidak ada jadwal khusus dalam melayani nasbaah BMT Daarut Tauhid untuk semua pelayanan semuanya disamakan. Untuk mengetahui perkembangan nasabah produk simpanan nikah dengan data dibawah ini: Tahun Jumlah Nasabah 2007 6 orang 2008 5 orang 2009 2 orang 2010 1 orang 91 2011 3 orang 17 orang Data diatas merupakan perkembangan jumlah nasabah produk simpanan nikah di BMT Daarut Tauhid sampai tahun 2011 sejumlah 17 orang, sampai saat ini nasabah yang masih aktif hanya 3 orang saja. BMT Daaarut Tauhid dalam memahami pasar yang ada dilingkungan sekitar Ciputat dan kebutuhan nasabah BMT Daarut Tauhid yaitu dengan dalam setiap tahun buku laporan keuangan dengan membuat target pemasaran baik Lending maupun Funding dan dalam merancang strategi pemasaran untuk produk simpanan nikah untuk melayani nasabah dan cara terbaik untuk melayani nasabah BMT Daarut Tauhid sampai saat ini belum ada dan dalam membangun hubungan dengan nasabah BMT Daarut Tauhid yaitu dengan membangun hubungan dengan nasabah sebagai mitra bahkan menjadi keluarga, BMT Daarut Tauhid dalam menangkap nilai dari nasabah terhadap BMT Daarut Tauhid yaitu dengan nasabah mengganggap pihak BMT sebagai keluarga baru nasabah serta nasabah mengganggap sebagai mitra usaha nasabah tersebut. BMT Daarut Tauhid dalam menyiapkan rencana dan program pemasaran yang terintegrasi untuk BMT Daarut Tauhid yaitu dengan memanfaatkan target pemasaran dan dalam menjelaskan rencana strategis BMT secara menyeluruh yaitu dengan target jangka pendek, menengah, maupun panjang, dan dalam 92 merancang untuk pengembangan strategi pertumbuhan dan penyusutan BMT Daarut Tauhid yaitu dengan membaginya jangka waktu yang dilihat dari hal yang mampu dilakukan dahulu dan dalam menilai peranan pemasaran dalam perencanaan strategis dan kerja sama bagian internal dan eksternal untuk membangun hubungan yang menguntungkan dengan nasabah BMT Daarut Tauhid yaitu Pemasaran sebagai salah satu komponen terpenting dalam mencapai target pemasaran yang dibangun berdasarkan kerja yang optimal baik eksternal maupun internal. BMT Daarut Tauhid dalam menjelaskan elemen atau strategi dan bauran pemasaran yang digerakkan pelanggan, dan kekuatannya yang mempengaruhinya yaitu dalam penetapan pemasaran harus ditetapkan jenis usaha atau elemenelemen lain yang menjadi target pihak BMT, dan dalam membuat daftar fungsi manajemen pemasaran termasuk bagian- bagian dari rencana pemasaran, dan mendiskusikan pentingnya pengukuran dan pengelolaan pengembalian dari pemasaran untuk menjadi tolak ukur keberhasilan pencapaiannya. BMT Daarut Tauhid dalam menggambarkan kekuatan lingkungan yang mempengaruhi kemampuan BMT untuk melayani nasabah BMT Daarut Tauhid yaitu dalam menetapkan sasaran pemasaran dengan melihat terlebih dahulu kemampuan yang bisa dilakukan oleh BMT dan dalam menjelaskan perubahan dalam lingkungan demografis dan ekonomi mempengaruhi keputusan pemasaran di BMT Daarut Tauhid mempengaruhi kepada tingkat pemasaran BMT, BMT Daarut Tauhid mendefinisikan sistem informasi pemasaran dan mendiskusikan 93 bagiannya pada BMT Daarut Tauhid Jakarta untuk menangkap peluang- peluang baru, dan membuat kerangka langkah- langkah dalam proses riset pemasaran di BMT Daarut Tauhid untuk menetapkan yang akan menjadi target BMT, dan dalam menjelaskan cara perusahaan menganalisis dan mendistribusikan informasi pemasaran di BMT Daarut Tauhid yaitu dengan lebih banyak melihat potensi pasar yang ada kemudian di diskusikan dan dijadikan target. BMT Daarut Tauhid dalam mendiskusikan masalah khusus yang dihadapi pengelola BMT Daarut Tauhid pemasaran termasuk kebijakan publik dan masalah etika untuk memberikan hasil yang optimal yang merupakan bagian dari service excellent dan BMT belum menggambarkan produk baru di BMT Daarut Tauhid. BMT Daarut Tauhid mendefinisikan langkah- langkah utama dalam merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh nasabah; segmentasi pasar, penetapan sasaran, dan positioning, dan menyebutkan dan mendiskusikan dasar utama bagi segmentasi pasar nasabah dan pasar bisnis yang merupakan pasar utama sebagai penentu arah ke depan, dan BMT tidak menjelaskan cara BMT mengidentifikasi segmen pasar yang menarik dan memilih strategi penetapan sasaran pasar, dan mendiskusikan cara BMT mendefinisikan dan memposisikan produk merek untuk keunggulan maksimum dipasar agar produk yang sesuai yang mudah untuk mencapai target. BMT Daarut Tauhid dalam mendefinisikan produk dan klasifikasi utama produk dan jasa di BMT Daarut tauhid yaitu dengan cara mengklasifikasi 94 berdasarkan segmen pasar, BMT menggambarkan keputusan yang dibuat BMT menyangkut produk dan jasa individual, lini produk, dan bauran produk, dan dalam mendiskusikan strategi penetapan merek-keputusan yang dibuat perusahaan dalam membangun dan mengelola BMT Daarut Tauhid untuk memudahkan sosialisasi produk. BMT Daarut Tauhid dalam menjelaskan cara BMT menemukan dan mengembangkan ide produk baru dengan diskusi setiap pagi dan dalam menyebutkan dan mengidentifikasi langkah- langkah dalam proses pengembangan baru dan pertimbangan utama dalam pengelolaan proses di BMT Daarut Tauhid yaitu dengan melihat potensi pasar serta membandingkan hal yang mampu kita lakukan, BMT Daarut Tauhid mendefinisikan harga dan mendiskusikan pentingnya penetapan harga pada lingkungan yang terus menerus berubah pada BMT Daarut Tauhid dengan ditingkat margin ditemukan setiap agenda rapat tahunan, dan mendiskusikan pentingnya memahami persepsi nilai nasabah pada saat menetapkan tabungan agar bisa di akomodir oleh nasabah dan mendiskusikan pentingnya biaya BMT dan biaya produk pada saat penetapan tabungan di BMT Daarut Tauhid untuk melihat Cost of Fund Strategi Promosi yang dilakukan oleh BMT Daarut Tauhid dengan metode BMT Daarut Tauhid strategi pengeluaran promosi dengan metode Percentase – of- Sales Approach, dimana pendekatan ini sederhana, gampang dipahami, dan memberikan fleksibilitas terhadap pengeluaran total perusahaan. Strategi Bauran Promosi di BMT Daarut Tauhid BMT Daarut Tauhid dilihat dari faktor produk, Produknya kurang familiar dikalangan masyarakat 95 sehingga risiko pelanggan untuk menggunakan produk yang ada di BMT sehingga distribusi dan promosi tidak efektif. BMT Daarut Tauhid dilihat dari faktor pasar tidak banyak menggunakan banyak iklan sehingga hanya menggunakan metode mass selling saja untuk para nasabah produk simpanan dan pembiayaannya. BMT Daarut tauhid dilihat dari faktor anggaran Jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya untuk menggunakan iklan, yang bersifat nasional juga besar. BMT Daarut Tauhid termasuk pada dana yang terbatas maka memilih personal selling, promosi di dalam wilayah lokal saja. BMT Daarut Tauhid dilihat dari faktor bauran pemasaran pendistribusiannya dilakukan secara langsung maka karakteristiknya mensyaratkan dengan penggunaan personal selling dan pada tahap daur hidup yaitu dengan tahap pengenalan produk dengan optimalisasi penyebaran brosur, dan tahap pertumbuhan produk dikenal dan naabah menjadi nasabah produk simpanan dan pembiayaan di BMT Daarut Tauhid dan tahap kedewasaan belum ada karena belum memperkenalkan produk baru. Strategi Copy Iklan yang dilakukan BMT Daarut Tauhid Iklan yang dilakukan BMT Daarut Tauhid adalah dengan memuat penyebaran brosur ke lembaga- lembaga pendidikan dan Pengajian Pondok Indah. Cara Strategi Penjualan BMT Daarut Tauhid dalam meningkatkan nasabahnya yaitu dengan memberikan hadiah untuk simpanan nikah yang memiliki tabungan minimal Rp4.000.000,- untuk menginap di Bandung. 96 Pengaruh dari Strategi Penjualan untuk BMT Daarut Tauhid adanya peningkatan volume nasabah dan tersosialisasinya untuk masyarakat. B. Analisis Penulis Terhadap Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah Simpanan nikah ini mulai beroperasi dari awal berdirinya BMT Daarut Tauhid. Mulai ada perkembangan pada bulan Maret tahun 2007. Awalnya minat para nasabah simpanan nikah sangat minim, karena kurangnya promosi yang diberikan oleh BMT Daarut Tauhid ini sendiri. Selain itu para nasabah belum mengetahui bahwa di BMT Daarut Tauhid terdapat produk simpanan pendidikan juga, selain produk-produk yang lain. Untuk mencapai sasaran tersebut strategi pemasaran produk simpanan nikah yang dilakukan BMT Daarut Tauhid meliputi 4 variabel dalam bauran pemasarannya yaitu : 1. Strategi Produk Menurut Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Penerapan strategi pemasaran produk simpanan nikah yang dilakukan BMT Daarut Tauhid adalah dengan mengedepankan mutu dari produk simpanan nikah tersbut, sehingga kebutuhan pasar tepat pada sasarannya. Keunggulan dari produk yang ditawarkan yaitu Simpanan Nikah ini menggunakan prinsip wadi’ah 97 dengan bagi hasil yang kompetitif dan lebih besar dan Persyaratan untuk membuka rekening mudah dan murah. Dalam peningkatan nasabah BMT Daarut Tauhid dengan meluncurkan produk simpanan nikah di masyarakat, maka dibutuhkan strategi pemasaran yang dapat menarik perhatian masyarakat untuk nasabah, baik nasabah lama maupun nasabah baru. Dengan jumlah nasabah yang menggunakan produk simpanan nikah itu sendiri dapat dilihat bahwa strategi pemasaran yang diterapkan dapat diterima oleh masyarakat. 2. Strategi Harga Harga salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix. Penentuan harga sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan. Bagi perbankan terutama bank berdasarkan prinsip konvensional, harga adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, biaya tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan biaya-biaya lainnya. Sedangkan harga bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah bagi hasil.1 Strategi Harga yang dilakukan oleh BMT Daarut Tauhid yaitu Penarikan 1 kali satu bulan menjelang pernikahan dan Kemudahan setoran 1 Ibid.h.19 98 nikah adalah setoran awal Rp 25.000,- dan nilai tabungan minimal Rp 100.000,Penetapan harga yang dilakukan BMT Daarut Tauhid bebas dari praktik riba, kecurangan, dan kedzaliman. Penetapan strategi pemasaran produk simpanan nikah pada BMT Daarut Tauhid dari segi harga dilihat dari pengembalian modalnya adalah berupa sistem bagi hasil. Sistem bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara bagi hasil usaha antara penyedia dana dan pengelola dana maupun antara bank dengan nasabah penerima dana. Sistem bagi hasil tersebut perlu dikomunikasikan mengenai operasional BMT tersebut. 3. Strategi Distribusi Distribusi merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ke tangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu, kebijakan distribusi merupakan salah satu kebijakan pemasaran terpadu yang mencakup penentuan saluran pemasaran (marketing channels) dan distribusi fisik (physical distribustion). Kedua faktor ini mempunyai hubungan yang sangat erat dalam keberhasilan penyaluran dan sekaligus keberhasilan pemasaran produk perusahaan. Efektivitas penggunaan saluran distribusi 99 diperlukan untuk menjamin tersedianya produk di setiap rantai saluran tersebut.2 Distribusi juga merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyalurkan produk dari produsen ke tengah konsumen. Keputusan penetapan saluran distribusi erat kaitannya dengan pemilihan media penyampaian produk yang tepat. Agar tercapai pasar sasaran yang dituju. Saluran distribusi merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi nasabah untuk memilih suatu bank. Saluran distribusi merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi nasabah maupun calon nasabah untuk memilih suatu bank. Saluran distribusi dalam industri perbankan sering diwakili oleh faktor cabang, kantor cabang pembantu, kantor-kantor kas, atau unit kas keliling. Dalam pengelolaan saluran distribusi, BMT Daarut Tauhid dengan melakukan kerja sama dengan Kantor Pusat BMT Daarut Tauhid yang ada di Bandung dan dengan pembelian lahan kantor yang sudah direalisasikan pada bulan Maret 2007 dengan tidak hanya mengandalkan kas utama, tetapi juga mengadakan unit kas keliling untuk menjangkau nasabah yang tidak bisa datang secara langsung dan nasabah tersebut memiliki potensial dana yang besar. Dalam pandangan Islam prinsip utama strategi distribusi adalah adil dan baik, tidak melakukan tindakan gharar, dzalim terhadap pesaing lain. 4. Strategi Promosi 2 Sofjan Assauri. Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strategi. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), h.223-234 100 Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan di atas, baik produk, harga, dan distribusi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru. Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan nasabah akan produk, promosi juga ikut mempengaruhi nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra bank dimata para nasabahnya.3 Promosi yang dilakukan oleh BMT Daarut Tauhid pada produk simpanan nikah (walimah) adalah dengan cara : 1. Promosi itu sendiri yang dilakukan BMT dengan cara optimalisasi memberitahukan langsung kepada masyarakat tentang produk simpanan nikah oleh karyawan khususnya marketing BMT Daarut Tauhid dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah/ mitra, mensosialisasikan dan 3 Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta : Kencana, 2004), Ed 1, h. 175-176 101 Menawarkan produk simpanan nikah kepada mitra potensial secara langsung. 2. Adanya media (alat bantu) untuk menuang kegiatan promosi seperti, membuat brosur dengan tampilan semenarik mungkin yaitu dengan susunan lay out brosur yang menggunakan tata warna, desain, kata-kata dan grafis yang baik agar menimbulkan kesan eksklusif sehingga konsumen tertarik untuk membacanya. 3. Dalam memberikan informasi dengan informasi ke lembaga- lembaga pendidikan, dan disekolah-sekolah, dan LMM (dari mulu ke mulut) per individu dan pengajian Daarut Tauhid di Pondok Indah. 4. Nasabah pembiayaan, ada rekening pembiayaan minimal Rp 20.000 Tabungan setiap kali angsuran dan di penghimpunan dana (Funding). Strategi Promosi berkaitan dengan masalah- masalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi dengan pelanggan. Strategi promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi personal selling, iklan, dan promosi penjualan. A. Strategi Pengeluaran Promosi Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk promosi yang harus dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung pada produk atau situasi pasar. 102 BMT Daarut Tauhid strategi pengeluaran promosi dengan metode Percentase – of- Sales Approach, dimana pendekatan ini sederhana, gampang dipahami, dan memberikan fleksibilitas terhadap pengeluaran total perusahaan. Metode ini memiliki keterbatasan, yaitu tidak dapat diterapkan pada perusahaan baru berdiri, karena belum memiliki data penjualan. Metode ini lebih menekankan bahwa promosi ditentukan oleh dana yang ada. Metode ini juga tidak memberikan anggaran promosi yang layak bagi tiap produk dan wilayah pemasaran yang ada di sekitarnya. C. Strategi Bauran Promosi Strategi ini berupaya memberikan distribusi yang optimal dari setiap metode promosi. Faktor- faktor yang menentukan bauran promosi. - Faktor Produk Yaitu dengan mempertimbangkan karakteristik dan cara produk itu dibeli, dikonsumsi, dan dipersepsikan. BMT Daarut Tauhid dilihat dari faktor produk, Produknya kurang familiar dikalangan masyarakat sehingga risiko pelanggan untuk menggunkan produk yang ada di BMT sehingga distribusi dan promosi tidak efektif. - Faktor Pasar Pada produk- produk tertentu, jika pangsa pasarnya tinggi, perusahaan harus menggunakan iklan dan personal selling bersama- sama, Iklan lebih cocok digunakan di dalam industri yang jumlah perusahaannya sedikit, Apabila 103 persaingan sangat ketat ketiga metode promosi (personal selling, mass selling, dan promosi penjualan). BMT Daarut Tauhid dilihat dari faktor pasar tidak banyak menggunakan banyak iklan sehingga hanya menggunakan metode mass selling saja untuk para nasabah produk simpanan dan pembiayaannya. - Faktor pelanggan BMT Daarut Tauhid dilihat dari faktor pelanggan peseonal selling lebih digunakan pada geografis pasar yang kecil dan penduduknya padat seperti di ciputat. - Faktor Anggaran Jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya untuk menggunakan iklan, yang bersifat nasional juga besar. BMT Daarut Tauhid termasuk pada dana yang terbatas maka memilih personal selling, promosi di dalam wilayah lokal saja. - Faktor Bauran Pemasaran BMT Daarut Tauhid pendistibusiannya dilakukan secara langsung maka karakteristiknya mensyaratkan dengan penggunaan personal selling dan pada tahap daur hidup yaitu dengan tahap pengenalan produk dengan optimalisasi penyebaran brosur, dan tahap pertumbuhan produk dikenal dan nasabah menjadi nasabah produk simpanan dan pembiayaan di BMT Daarut Tauhid dan tahap kedewasaan belum ada karena belum memperkenalkan produk baru. 104 C. Strategi Pemilihan Media Tujuan dari strategi ini adalah memilih media yang tepat untuk kampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi tahu, paham, menentukan sikap, dan membeli produk yang dihasilkan perusahaan. Tujuan Periklanan Tidak tepat jika periklanan ditujukan hanya untuk mempengaruhi penjualan, sebab banyak variabel yang mempengaruhi penjualan termasuk iklan itu sendiri. Di BMT Daarut Tauhid mempromosikan produk nya dengan media brosur, dimana keunggulan media ini antara lain: a. Menjangkau segmen pasar tertentu yang spesifik dan terspesialisasi demografis atau geografis; b. Terpecaya c. Mampu mengangkat produk yang diiklankan sejajar dengan persepsi khalayak terhadap prestise majalah yang bersangkutan; d. Kualitas visual sangat bagus karena dicetak di kertas yang bermutu tinggi; e. Dapat digunakan sebagai media humas dan sales promotion. Kelemahan yang ada pada media meliputi: 105 a. Pemesanan tempat iklan di brosur harus jauh- jauh hari dan tempattempat di majalah kadang- kadang sudah dikontrak untuk jangka waktu yang lama; b. Waktu edar sangat lambat; c. Biayanya mahal. D. Strategi Copy Iklan Copy adalah isi iklan. Copy berfungsi untuk menjelaskan manfaat produk dan member alasan kepada pembacanya mengapa harus membeli produk tersebut. Copy yang efektif haruslah menarik, spesifik, mudah dimengerti, singkat, bisa dipercaya, sesuai dengan keinginan pembaca, dan persuasif. Oleh karena itu copy adalah sesuatu yang mewakili pesan yang ingin disampaikan pengiklan. Iklan yang dilakukan BMT Daarut Tauhid adalah dengan memuat penyebaran brosur ke lembaga- lembaga pendidikan dan Pengajian Pondok Indah. E. Strategi Penjualan Yang dimaksud dengan penjualan adalah memindahkan posisi pelanggan ke tahap pembelian (dalam proses pengambilan keputusan) melalui penjualan tatap muka. Tujuan Penjualan Umumnya tujuan dinyatakan dalam volume penjualan. Tujuan ini dapat dipecah berdasarkan penentuan apakah volume penjualan yang 106 ingin dicapai itu berdasarkan per wilayah operasi atau per sales person di dalam suatu wilayah operasi. Strategi Penjualan Masalah- masalah yang harus diatasi dalam strategi penjualan adalah: - Siapa yang dihubungi bila berurusan dengan pelanggan organisasi. Cara Strategi Penjualan BMT Daarut Tauhid dalam meningkatkan nasabahnya yaitu dengan memberikan hadiah untuk simpanan nikah yang memiliki tabungan minimal Rp4.000.000,- untuk menginap di Bandung. Selain itu, promosi sangat penting bagi pengenalan produk yang dijual dan dipasarkan oleh BMT Daarut Tauhid. Karena tanpa promosi, nasabah lama tidak ingat akan produk yang pernah ditawarkan dan dikendalikan kepada nasabah, dan tidak dapat menarik calon nasabah untuk menjadi nasabah BMT Daarut Tauhid. Dengan promosi dapat meningkatkan nasabah serta dapat menurunkan nasabah karena kurangnya promosi yang dilakukan oleh BMT Daarut Tauhid dan produk nya kurang familiar. Perkembangan produk simpanan nikah pada BMT Daarut Tauhid dari tahun 2007 sampai 2011 mengalami penurunan tidak tetap dan jumlah seluruh nasabah sampai tahun 2011 dengan total nasabah 17 orang dan nasabah yang aktif sampai tahun 2011 hanya 9 orang nasabah. Dan pada tahun 2007 sampai tahun 2011 mengalami penurunan yang sangat derastis menjadi 3 orang. 107 Penurunan produk simpanan nikah pada tahun 2011 tidak adanya perkembangan dalam produk simpanan nikah. Ini menandakan bahwa masyarakat enggan menggunakan produk simpanan nikah pada BMT Daarut Tauhid yang operasionalnya menggunakan sistem bagi hasil, karena kurangnya pemahaman dan pembinaan masyarakat mengenai produk simpanan nikah. Hal ini membuat BMT harus lebih mensosialisasikan mengenai produk simpanan nikah, sehingga masyarakat dapat tertarik minatnya untuk menggunakan produk simpanan nikah pada BMT Daarut Tauhid. Dibutuhkan strategi pemasaran yang baik untuk menambah nasabah menggunakan produk simpanan nikah ini dengan Personal selling, Mass Selling terdiri atas periklanan dan publisitas, Promosi penjualan, Public relations (hubungan masyarakat), dan direct marketing. Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya,Mass selling merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu, dibagi menjadi iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya, dan publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu, Promosi Penjualan 108 adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/ atau meningkatkan jumlag barang yang dibeli pelanggan, Public Relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi pesepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut, Direct Marketing adalah sistem berupaya mendekati pembeli, iklan berupaya memberitahu dan mempengaruhi pelanggan, promosi penjualan berupaya mendorong pembelian, dan public relations membangun dan memelihara citra perusahaan, maka direct marketing memadatkan semua kegiatan tersebut dalam penjualan langsung tanpa perantara.4 Beberapa kendala yang dialami BMT Daarut Tauhid dalam produk simpanan nikah adalah : 1. Dari segi sumber daya manusia terutama mitra atau nasabah masih banyak yang malu-malu akan melakukan produk simpanan nikah ini, dan kurangnya pemahaman tentang produk simpanan nikah yang berlandaskan prinsip syariah. 2. Fasilitas yang belum mendukung untuk mempromosikan produk Simpanan Nikah. 3. Belum optimalnya sosialnya kepada masyarakat tentang pengenalan produk simpanan nikah. 4 Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran (Jakarta: CV ANDI OFFSET,2008), h.222-232. 109 4. Produk nya belum familiar yaitu belum banyak dikenal masyarakat. Kendala yang terjadi pada BMT Daarut Tauhid seharusnya diatasi dengan cara antara lain: Promosi penjualan seperti yang dilakukan oleh BMT dengan hadiah kepada nasabah tetapi dengan promosi wiraniaga yang dapat berupa pameran dagang, konferensi, kontes diantara perwakilan penjualan dan juga iklan-iklan khusus. Tujuan promosi penjualan layanan nasihat manajemen yang gratis ditujukan untuk membangun hubungan dengan nasabah. Promosi penjualan yang dilakukam oleh BMT harus menunjukkan tujuan- tujuan menjadi mengingkatkan permintaan nasabah, meningkatkan kinerja pemasaran perantara, dan mendukung dan mengkoordinasi kegiatan personal selling dan iklan.5 Adapun kelebihan dari produk simpanan nikah adalah untuk membantu perencanaan keuangan pernikahan nasabah/ mitra, membantu pengembangan usaha mitra/ nasabah (ta’awun), aman dan menentramkan serta mendapatkan bagi hasil kebih besar dari tabungan biasa setiap bulannya, ada bonus menginap di Bandung untuk nasabah yang memiliki saldo minimal Rp. 4.000.000,-, dan dapat ditarik tabungannya sesuai timingnya. Dari kelebihan produk simpanan nikah terdapat kekurangan dalam memanfaatkan fasilitas produk simpanan nikah yaitu pihak BMT Daarut Tauhid belum secara maksimal membantu keseluruhan perencanaan pernikahan. Akan 5 Drs. Gunamawan Adisaputro, M.B.A. Manajemen Pemasaran Analisis Untuk Perncangan Strategi Pemasaran (Yogyakarta:Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2010), h.273. 110 tetapi pihak BMT Daarut Tauhid hanya memberikan fasilitas perencanaan keuangan pernikahan nasabah/ mitra. Oleh karena itu, strategi pemasaran sangat berpengaruh sekali terhadap produk yang ingin di jual. Cara yang dilakukan oleh BMT Daarut Tauhid untuk menarik minat nasabah simpanan nikah, sama seperti tahun-tahun yang lalu, yaitu BMT Melakukan strategi pemasaran dalam mensosialisasikan produk simpanan nikah kepada masyarakat, penunjukkan petugas yang berwenang, optimalisasi pengembangan produk, sebab masih banyak masyarakat yang malumalu untuk melakukan simpanan nikah, dan masih ada masyarakat yang belum mengetahui tentang keberadaan simpanan nikah di BMT Daarut Tauhid.Sebagai lembaga yang berdasarkan prinsip syariah, BMT Daarut Tauhid harus terus berupaya untuk menyediakan produk dan jasa di BMT Daarut Tauhid yang lengkap dan luas. Untuk mencapai sasaran tersebut BMT bertekad untuk menyediakan layanan dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan peraturan pemerintah serta tuntunan syariah. Hal ini di laksanakan dengan mengidentifikasi kebutuhan nasabah dan menawarkan produk serta layanan yang beragam dan lebih menekankan pada pembinaan masyarakat. Selanjutnya dalam memasarkan produk-produk jasa BMT Daarut Tauhid lebih pada pemeliharaan hubungan baik jangka panjang maupun jangka pendek dengan para nasabahnya. Prospek yang harus dilakuka BMT Daarut Tauhid untuk produk simpanan nikah yaitu: BMT memperkenalkan eksistensi BMT dengan produk simpanan 111 nikah dan produk yang lainnya di tengah- tengah masyarakat, Perlunya adanya inovasi pad poduk yang ditawarkan kepada masyarakat agar tidak tetap tapi mampu menangkap gejala-gejala ekonomi dan bisnis, Untuk meningkatkan kulitas BMT diperlukan pengetahuan strategik dalam bisnis (business strategy), Pengembangan aspek paradigmatik yaitu diperlukan pengetahuan mengenai aspek bisnis Islami sekaligus meningkatkan muatan- muatan Islam dalam setiap perilaku pengelola dan karyawan BMT dengan masyarakat pada umumny dan nasabah pada umumnya, Perlu adanya evaluasi bersama guna memberikan peluang bagi BMT untuk lebih kompetitif 112 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab- bab sebelumnya maka penulis menarik beberapa kesimpulan, antara lain: a. Prinsip Pemasaran yang baik dengan memperhatikan faktor- faktor antara lain dengan memahami kebutuhan pelanggan, strategi pemasaran untuk pelanggan,membangun hubungan dengan pelanggan dengan rencana strategis dan menilai peranan pemasarn dalam perencanaan strategis bagian internal dan eksternal, menjelaskan sistem informasi pemasaran, menggambarkan proses adopsi dan difusi produk baru, mendefinisikan dalam merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan:segmentasi pasar, penetapan pasar, diferensiasi, dan positioning, dan dalam memilih strategi penetapan sasaran pasar, mendefinisikan produk dan klasifikasi utama produk dan jasa, menggambarkan keputusan yang menyangkut produk dan jasa individual, lini produk, dan bauran produk, mengembangkan ide produk baru dan tahap-tahap siklus hidup baru, dan mendefinisikan faktor- faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi harga perusahaan. b. BMT Daarut Tauhid mengembangkan strategi pemasarannya Produk Simpanan Nikah dengan antara lain: penunjukkan petugas yang berwenang, optimalisasi pengembangan, Bagi Hasil yang kompetitif, dan kemudahan 113 penyetoran & penarikan. Promosinya dengan Silaturahmi ke lembagalembaga dan optimalisasi penyebaran brosur. Kendala yang dihadapi BMT Daarut Tauhid yaitu fasilitas yang belum mendukung, belum optimalnya sosial, dan produk nya belum familiar. Keuntungan menggunakan produk simpanan nikah di BMT Daarut Tauhid ini yaitu Bagi hasil yang lebih besar, Ada bonus menginap di Bandung untuk nasabah yang memiliki saldo minimal Rp 4.000.000,-, di tarik sesuai timinngnya yang diinginkan nasabah. c. BMT Daarut Tauhid mengembangkan lembaga keuangan mikro syariah nya menggunakan beberapa prinsip pemasaran antara lain: Dalam setiap akhir tahun buku BMT membuat target pemasaran baik Lending maupun Funding, Dengan menatakan target pemasaran dan Membangun hubungan dengan nasabah sebagai mitra bahkan menjadi keluarga, Dalam menangkap nilai dari Nasabah mengganggap pihak BMT sebagai keluarga baru nasabah serta mengganggap pihak BMT sebagai mitra usaha nasabah, Baik target jangka panjang maupun panjang dalam rencana strategis, Dalam merancang untuk pengembangan strategi pertumbuhan dengan membaginya berdasarkan jangka waktu yang dilihat dari hal yang mampu dilakukan dahulu oleh BMT, Dalam menilai pemasaran dalam perencanaan strategis; pemasaran sebagai salah satu komponen terpenting dalam mencapai target pemasaran yang dibangun berdasarkan kerja yang optimal baik eksternal maupu internal, Mendiskusikan masalah khusus yang dihadapi pengelola BMT Daarut Tauhid pemasaran termasuk kebijakan publik dan masalah etika untuk memberikan 114 hasil yang optimal yang merupakan bagian dari service excellent, Mendefinisikan langkah- langkah utama dalam merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh nasabah: segmentasi pasar, penetapan sasaran, dan positioning, Menggambarkan keputusan yang dibuat BMT menyangkut produk dan jasa individual, lini produk, dan bauran produk, Mendefinisikan harga dan mendiskusikan pentingnya penetapan harga pada lingkungan saat ini yang terus menerus berubah pada BMT Daarut Tauhid dengan tingkat margin ditentukan setiap agenda rapat tahunan, Mendiskusikan pentingnya memahami persepsi nilai nasabah pada saat menetapkan tabungan agar bisa di akomodir oleh nasabah, Mendiskusikan pentingnya biaya BMT dan biaya produk pada saat penetapan tabungan di BMT Daarut Tauhid untuk melihat Cost of Fund BMT. B. Saran Adapun beberapa saran yang penulis sampaikan sehubungan dengan penelitian pada BMT Daarut Tauhid Cabang Jakarta adalah sebagai berikut: a. Dalam pengembangan produk simpanan nikah di BMT Daarut Tauhid perlu ada peningkatan yang signifikan dengan Bauran Pemasaran dengan memperhatikan Strategi Produk, Strategi Harga, Strategi Distibusi, dan Strategi Promosi, target. sehingga dapat meningkatkan nasabah sesuai dengan 115 b. Strategi Pengembangan di BMT Daarut Tauhid harus lebih ditingkatkan kembali agar masyarakat mengenal dan bahkan produk itu akan tidak menjadi familiar lagi, ditingkatkan kembali fasilitas yang sampai saat ini belum mendukung agar informasi kepada masyarakat dapat diketahui oleh masyarakat sekitar, dan optimalisasi sosialnya dalam pengenalan produk ditingkatkan lagi dengan seminar atau pameran BMT Daarut Tauhid tentang pengenalan produk ke lembaga-lembaga dan menambahkan produk baru selain simpanan dan pembiayaan sehingga dapat mempromosikan produk baru kepada masyarakat. c. Dalam prinsip-prinsip pemasaran yang ada di BMT diperlukan juga agar perkembangan BMT Daarut Tauhid dapat sesuai dengan peningkatan volume nasabah dan tersosialisasinya untuk masyarakat baik dari nasabah, program pemasaran, pengembangan strategi pertumbuhan, bauran pemasaran, memposisikan produk unggulan BMT, dan proses perencanaan pemasaran BMT Daarut Tauhid sehingga dapat berkembang dengan baik dan signifikan jumlah nasabahnya dengan produk BMT Daarut Tauhid Cabang Jakarta (Ciputat). 116 DAFTAR PUSTAKA Adisaputro, Gunawan, Manajemen Pemasaran Analisis Untuk Perancangan Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.2010. Al Arif, Nur Rianto, Dasar- Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: Alfabet.2010. Arifin, Zainul, Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alvabet.2006. Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.2004. Hasan, Ali. Marketing Bank Syariah Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia.2010. Jakfar & Kasmir. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenada Media Group.2003. Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2004. Kashmir. Manajemen Perbankan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.2007. Kotler, Philip. Prinsip- Prinsip Pemasaran edisi 12 Jilid 1,Penerjemah Bob Sabran, dkk. Jakarta: Erlangga.2008. Nawawi, Hadari. Manajemen Strategik. Jakarta: Gajah Mada University.2003. 117 Purnamasari Devita Irma & Suswirno. Panduan Lengkap Hukum Praktis Populer Kiat- kiat Cerdas, Mudah, dan Bijak Memahami Masalah Akad Syariah. Bandung: PT Mizan Pustaka.2011. Rukmana & Amir. Bank Syariah Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di Indonesia. Jakarta: Erlangga.2010. Saladin, Djaslim. Mananjemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Bandung: Linda Karya.2004. Sjahdeini, Remy Sutan. Perbankan Syariah Produk- Produk dan AspekAspek Hukumnya. Jakarta: PT Jayakarta Agung Offset.2010. Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Deskripsi dan Ilustrasi. Yogyakarta: EKONISIA.2003. Sukristono. Perencanaan Strategi Bank. Jakarta: PT Dhasa Warna.1992. Sumarni, Murti. Marketing Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2003. Swasta, Basu. Manajemen Pemasaran Model. Jakarta: PT Raja Grafindo.2004. Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: CV. Andi Offset.2008. http://www.simulasideposito.com/simulasi_tabungan_rencana.php. Himpunan Peraturan Perundang- Undangan Perbankan Syariah. www.daaruttauhiid.org/news/detail/0/31/news-31. www.pkesinteraktif.com/.../477-bmt-daarut-tauhid-rambah-ciputat. 118 www.ecommunity.com/showthread.php www.wikipedia.org/wiki/Pemasaran. http: //www.YPaimin.com. http://khilafah1924.org/index.php?option=com _content&task=view&id=69&ltemid=47. www.bmt daaruttauhid.com http-www.daaruttauhid.org_komponennews_pdf.php_news_detail_0_31news_31.pdf. 119 BIODATA PENULIS Nama : Maharani NIM : 207046100224 Universitas : Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Prodi/ Jurusan : Muamalat/ Perbankan Syariah Kelas : PS VIII A Non Reg Angkatan : 2007 Jakarta Tempat/ Tgl Lahir : Tangerang, 8 Juni 1989 Alamat Jl. Bulak 1 No. 36 Rt/ Rw 004/ 002, Kamp Utan, : Ciputat 15412. Kewarganegaraan : Indonesia Agama : Islam Status : Belum Menikah . 120