strategi pemasaran produk simpanan nikah di bmt daarut tauhid

advertisement
STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN NIKAH DI
BMT DAARUT TAUHID CABANG JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah
(S.E.Sy)
Oleh
Maharani
NIM : 207046100224
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
i
STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN NIKAH DI BMT DAARUT
TAUHID CABANG JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Syarat- Syarat
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah ( S.E.Sy)
Oleh:
MAHARANI
NIM : 207046100224
Pembimbing
Drs. Anwar Abbas, M.Ag
NIP 131 273 007
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M / 1432 H
ii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN NIKAH DI
BMT DAARUT TAUHID telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah
dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada
Tanggal 21 Juni 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi
Islam).
Jakarta, 21 Juni 2011
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM.
NIP. 195505051982031012
PANITIA UJIAN
1. Ketua
: Prof. Dr. MM. Amin Suma, SH., MA., MM(………………..)
NIP. 195505051982031011
2. Sekretaris
: Mufidah, SHI
(………………..)
3. Pembimbing I
: Drs. Anwar Abbas, M. Ag
NIP. 131 273 007
(………………..)
4. Penguji I
: Drs. H. Burhanuddin Yusuf, MM
NIP. 195406181981031005
(………………..)
5. Penguji II
: Drs. H. Ahmad Yani, MA
NIP. 196404121994031004
(………………..)
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam Penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika kemudian terbukti bahwa hasil karya ini bukan karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan karya orang lain. Maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.
Jakarta, 12 April 1432 H / 2011 M
Maharani
iv
ABSTRAKSI
BMT DAARUT TAUHID CABANG JAKARTA didirikan tahun
2002 oleh 5 orang pendiri dengan modal awal Rp 250.000,- per sendiri dan
BMT ini merupakan cabang dari BMT DAARUT TAUHID BANDUNG.
Pada bulan Maret tahun 2007, BMT DAARUT TAUHID resmi menjadi
badan hukum dari naungan Korporaten Bandung dengan sistem koperasi
pinjaman dengan sistem syariah dengan Divisi Usaha dari Kopontren Daarut
tauhiid yang telah memiliki izin operasi dari PINBUK (Pusat Inkubasi Bisnis
Usaha Kecil) denganNomor : 1009003/PINCUK/IV/96.
BMT DAARUT TAUHID CABANG JAKARTA memiliki berbagai
macam produk pembiayaan yaitu dengan prinsip Mudharabah dan
Murabahah, dan prisip jasa dan simpanan, salah satunya simpanan walimah
(nikah). Simpanan ini diperuntukkan bagi kalangan atau kaum muda yang
merencanakan untuk menikah. Penarikan dilakukan satu kali penarikan satu
bulan menjelang pernikahan dan bagi yang tabungannya diatas RP 4.000.000,maka akan mendapatkan hadiah Penginapan di Ki Konters Daarut Tauhid
Bandung.
Strategi pemasaran dalam meningkatkan dan mengenalkan produk itu
diperlukan marketing mix yaitu Product, Price, Promotion, Place. Tujuan dari
strategi pemasaran adalah Menetapkan arah dan tujuan dari kegiatan yang
v
dijalankan oleh sebuah perusahaan, Sebagaimana untuk mengantisipasi
berbagai permasalahan dan keadaan yang berubah di masa mendatang ,
Membantu perusahaan dalam hal peningkatan kegiatan usaha memberikan
kemudahan dalam mengontrol dan mengawasi kegiatan pemasaran dari
sebuah perusahaan. Perkembangan di BMT Daarut Tauhid produk yang
paling diminati nasabah yaitu produk pembiayaan dengan bagi hasil dan
pinjaman dana seperti, modal usaha dan biaya pernikahan.
Dalam memasarkan simpanan walimah (nikah) BMT Daarut Tauhid yaitu
dengan promosi pada saat pengajian Daarut Tauhid di Pondok Indah dan
menyebarkan brosur- brosur di lembaga-lembaga pendidikan sekolah.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmatnya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai bagian dari tugas akademis
di Jurusan Mu’amalat Perbankan Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan dan suri tauladan
kita, Nabi Muhammmad SAW, beserta keluarga, sahabat dan umatnya sampai akhir
zaman.
Skripsi ini berjudul Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah DI BMT
DAARUT TAUHID CABANG JAKARTA, akhirnya dapat terselesaikan dengan
yang diharapkan penulis. Kebahagiaan yang tak ternilai bagi penulis secara pribadi
adalah dapat mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua yang selalu
membimbing saya, seluruh keluarga, dan sahabat- sahabat.
Selama proses pembuatan skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam proses
tersebut tidaklah terlepas dari segala bantuan, bimbingan dan motivasi dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin memberikan penghargaan
dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
vii
1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH. MA. MM Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Dr. Euis Amalia, M. Ag. Ketua Program Studi Muamalat dan Ah. Azharudin
Lathif, M. Ag. Sekretaris Program Muamalat. Sekretaris Program Muamalat
3. Drs. Djawahir Hejazziey, SH, MA Koordinasi Teknis, dan Drs. Ahmad Yani,
M. Ag. Sekretaris Teknis Program Non Reguler Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. Anwar Abbas, M. Ag selaku pembimbing saya ditengah kesibukannya,
beliau masih sempat meluangkan waktunya untuk membimbing dan
memberikan serta arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis sejak penulis duduk di bangku kuliah hingga lulus dari kampus
tercinta ini.
6. Account Officer BMT Daarut Tauhid, Bpk,. Mukhlas dan Supervisor BMT
Daarut Tauhid, Bpk. Rifaa’i yang telah banyak membantu dalam memperoleh
data dan informasi uang penulis butuhkan dalam penyelesaian skripsi ini.
viii
7. Kepada Pimpinan dan Karyawan Perpustakaan, baik Perpustakaan Syariah,
dan Perpustakaan Utama yang telah memberikan banyak referensi dan
inspirasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
8. Untuk Kak Fida dan Kak Syafi’I yang tidak perbah lelah melayani keluhan
kami sebagai mahasiswa dan yang selalu memberikan informasi untuk
melayani terupdate untuk mahasiswa no regular.
9. Rasa yang tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih yang mendalam
kepada Ayahanda Safari ANS dan Ibunda Nurhayati, dan adikku tercinta
Mahadewi Sekar Wangi yang telah memotivasi kepada penulis.
10. Sahabat-sahabatku seperjuangan yang selalu menemani dikampus, Auliana,
Sari, Nurul, dan Ita. Yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu.
Teman-teman PS A Non Reg 2007, dan Teman-teman KKN Fakultas Saintek
(Muhajir, Septian, Merlisa, Cresil, Bang Jali, Agus, Irfan, dll).
11. Lukman Hakim yang selalu menemani hari-hari penulis mencari bahan-bahan
skripsi dan memotivasi penulis sampai akhirnya selesai juga skripsi ini.
Mudah-mudahan segala bantuan serta budi baik yang telah penulis terima
selama menjalani pendidikan mendapat ridha Allah SWT. Penulis sangat
menyadari masih banyak dan kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang kontruktif agar
lebih baik lagi.
ix
Atas perhatiannya penulis hanturkan terima kasih.
Jakarta, 6 Mei 2011
Maharani
x
DAFTAR ISI
SURAT PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING……………………..ii
SURAT PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH…………………….iii
LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………iv
ABSTRAKSI………………………………………………………………v
KATA PENGANTAR …………………………………………………...vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………...xi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 6
D.
Kajian Kepustakaan ........................................................... 7
E. Kerangka Teori ................................................................... 10
F.
Metode Penelitian ............................................................... 15
G.
Teknik Penulisan ................................................................ 16
H. Sistematika Penelitian .......................................................... 18
xi
BAB II
Strategi Pemasaran
A. Pengertian Strategi Pemasaran .............................................. 19
B. Fungsi dan Tujuan Strategi Pemasaran ................................. 23
C. Prinsip- Prinsip Pemasaran ................................................... 27
D. Bauran Pemasaran ................................................................. 46
BAB III
Sekilas Tentang BMT Darut Tauhid
A. Sejarah dan Perkembangan BMT Darut Tauhid .................. 74
B. Badan Hukum BMT Darut Tauhid ....................................... 76
C. Visi dan Misi BMT Darut Tauhid ......................................... 77
D. Prinsip Operasional ............................................................... 79
E. Struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja BMT Darut
Tauhid ..................................................................................... 81
F.
BAB IV
Produk dan Jasa BMT Darut Tauhid ..................................... 82
Analisis Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah Pada BMT
Darut Tauhid
A. Potret Tentang Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah
di BMT Darut Tauhid ............................................................... 89
B. Analisis Tentang Strategi Pemasaran Produk Simpanan
Nikah di BMT Darut Tauhid .................................................... 96
xii
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 112
B. Saran ......................................................................................... 114
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 116
BIODATA PENULIS…………………………………………....119
LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setelah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) timbul peluang untuk
mendirikan bank-bank yang berprinsip syariah. Operasionalisasi BMI kurang
menjangkau usaha masyarakat kecil dan menengah, maka muncul usaha untuk
mendirikan bank dan lembaga keuangan mikro, seperti BPR syariah dan BMT
yang bertujuan untuk mengatasi hambatan operasionalisasi di daerah.1
Disamping itu ditengah-tengah kehidupan masyarakat yang hidup serba
bekecukupan muncul kekhawatiran akan timbulnya pengikisan akidah.
Pengikisan akidah ini bukan hanya dipengaruhi dari aspek syiar Islam tetapi juga
dipengaruhi oleh lemahnya ekonomi masyarakat. Sebagaimana diriwayatkan dari
Rasulullah saw, “kefakiran itu mendekati kekhafiran” maka keberadaan BMT
diharapkan mampu mengatasi masalah ini lewat pemenuhan kebutuhankebutuhan ekonomi masyarakat.
Dilain pihak, beberapa masyarakat harus menghadapi rentenir atau lintah
darat.
Maraknya
rentenir
di
tengah-tengah
masyarakat
mengakibatkan
masyarakat semakin terjerumus pada masalah ekonomi yang tidak menentu.
Besarnya pengaruh rentenir terhadap perekonomian masyarakat tidak lain karena
1
Heri Sudarsono.2003.”Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi”.Yogyakarta:
EKONOSIA.hlm.104.
1
2
tidak adanya unsur-unsur yang cukup akomoditif dalam menyelesaikan masalah
yang masyarakat hadapi. Oleh karena itu, BMT diharapkan mampu berperan
lebih aktif dalam memperbaiki kondisi ini.
Belakangan ini Baitul Mal wat tamwil (BMT) mulai popular di
perbincangkan oleh insan perekonomian terutama dalam perekonomian Islam.
Sejak krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia tahun 1997, BMT telah mulai
tumbuh menjadi alternatif pemulihan kondisi perekonomian di Indonesia. Istilahistilah itu biasanya dipakai oleh sebuah lembaga khusus (dalam sebuah
perusahaan atau instansi) yang bertugas menghimpun dan menyalurkan ZIS
(zakat, infaq, shadaqah) dari para pegawai atau karyawannya. Kadang istilah
tersebut dipakai pula untuk sebuah lembaga ekonomi berbentuk koperasi serba
usaha yang bergerak di berbagai lini kegiatan ekonomi umat, yakni dalam
kegiatan sosial, keuangan (simpan-pinjam), dan usaha pada sektor riil.2
Koperasi syariah atau akrab dikenal dengan sebutan Baitulmal wattamwil
(BMT) mengalami perkembangan cukup signifikan dalam beberapa tahun
terakhir. Bahkan, sebuah lembaga inkubasi bisnis BMT mengestimasi saat ini
terdapat sebanyak 3.200 BMT dengan nilai aset mencapai Rp 3,2 triliun. Bisnis
tersebut hingga akhir tahun ini diproyeksi mencapai Rp 3,8 triliun. Meski
demikian, Chief Secretary Organization (CSO) BMT Center, Noor Azis, yakin
bahwa BMT di Indonesia masih bisa terus dikembangkan. Syaratnya, adanya
2
www.daaruttauhiid.org/news/detail/0/31/news-31.
3
dukungan dan komitmen pemerintah dalam mendorong perkembangan bisnis
lembaga keuangan non bunga tersebut. Salah satu bentuk dukungan itu adalah
melahirkan berbagai regulasi yang melindungi bisnis keuangan mikro.
Searah dengan perubahan zaman, perubahan tata ekonomi dan
perdagangan, konsep baitul mal yang sederhana itu pun berubah, tidak sebatas
menerima dan menyalurkan harta tetapi juga mengelolanya secara lebih produktif
untuk memberdayakan perekonomian masyarakat. Penerimaannya juga tidak
terbatas pada zakat, infak dan shodaqoh, juga tidak mungkin lagi dari berbagai
bentuk harta yang diperoleh dari peperangan. Lagi pula peran pemberdayaan
perekonomian tidak hanya dikerjakan oleh Negara.
Selain itu, dengan kehadiran BMT di harapkan mampu menjadi sarana
dalam menyalurkan dana untuk usaha bisnis kecil dengan mudah dan bersih,
karena
didasarkan
pada
kemudahan
dan
bebas
riba/bunga,
memperbaiki/meningkatkan taraf hidup masyarakat bawah, Lembaga keuangan
alternatif yang mudah diakses oleh masyarakat bawah dan bebas riba/bunga,
Lembaga untuk memberdayakan ekonomi umat, mengentaskan kemiskinan,
meningkatkan produktivitas.
Dalam mensyiarkan agama Islam ditengah masyarakat ragam aktifitas
banyak dilakukan oleh komunitas Daarut Tauhid Bandung, diantaranya melalui
pengembangan ekonomi umat dengan mendirikan Baitul Maal Wat Tamwil
4
(BMT). Untuk mengembangkan bisnis BMT, kini Daarut Tauhid merambah
Ciputat-Jakarta Selatan dengan mendirikan kantor cabang.3
Dipilihnya Ciputat sebagai kantor cabang, divisi marketing Ahmad Rifa’i,
menjelaskan karena wilayah Ciputat merupakan sentral masyarakat dalam
mengembangkan bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal itu
sangat identik dengan peran BMT dalam mendorong usaha mikro.
Dalam membuka cabang BMT di Ciputat pada tahun 2007, Daarut
Tauhid telah meninvestasikan dananya sebesar Rp.300 juta. Besarnya investasi
tersebut, Ahmad Rifa’i menambahkan, agar pengembangan bisnis di sektor
mikro bisa cepat terlaksana.Untuk menunjang penyaluran pembiayaan pada
masyarakat Ciputat, BMT Daarut Tauhid menggunakan akad pembiayaan
Murabahah, Mudharobah dan qardhul Hasan.
Dalam mencari format strategi pemasaran, mesti efisien dan progresif
dalam menerapkan prinsip dan sistem nilai yang terbaik dalam melayani
kebutuhan pelanggan. Pada masa-masa yang akan datang, strategi spiritual harus
dapat menjadi ramuan penting dalam pengelolaan bisnis, kualitas produk dan
layanan, efisiensi operasi, organisasi dan manajemen kualitas akan menjadi
perekat dalam usaha perbankan Islam untuk menarik lebih banyak pelanggan.
Menabung adalah bagian dari perencanaan keuangan untuk masa depan.
Namun, terkadang dengan segala kebutuhan dan kenaikan harga kebutuhan
sehari-hari terkadang menabung adalah suatu hal yang sulit. Dan biasanya ibu3
www.pkesinteraktif.com/.../477-bmt-daarut-tauhid-rambah-ciputat
5
ibu rumah tangga memilih untuk mencicil atau mengambil kredit barang-barang
rumah tangga yang diperlukannya, karena saat ini hampir semua barang
kebutuhan rumah tangga dapat di bayar dengan cara di cicil atau kredit.4
Saat ini ada cara lain untuk memenuhi kebutuhan pokok yang sistemnya
hampir sama seperti mencicil tapi lebih tepat jika dikatakan menabung karena
barang yang diterima bukan dimuka tetapi diakhir periode cicilan, yaitu dengan
sistem tabungan rencana. Hampir semua bank syariah menyediakan produk
tabungan rencana mulai dari tabungan, menikah, liburan, dan lainnya.
Tabungan rencana sebenarnya adalah tabungan biasa, namun dari sini
anda diwajibkan menyetor sejumlah uang setiap bulan sampai jangka waktu
tertentu. Setelah jangka waktu tertentu. Uang beserta bunganya akan
dikembalikan ke anda lagi. Tabungan rencana seperti ini cocok untuk memenuhi
rencana kebutuhan masa depan seperti biaya sekolah anak, biaya pernikahan,
biaya liburan, dll. Tabungan seperti ini cocok pula untuk anda yang susah
menabung, karena anda akan dipaksa menabung setiap bulannya.
Pernikahan merupakan peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan
seseorang. Tentunya, setiap pasangan yang akan menikah mendambakan suatu
acara pernikahan yang sesuai dengan keinginannya. Untuk mewujudkannya
diperlukan perencanaan keuangan yang matang agar pernikahan yang menjadi
impian dapat tercapai.
4
http://www.simulasideposito.com/simulasi_tabungan_rencana.php.
6
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis memberikan judul
skripsi ini dengan
judul “ Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah di
BMT”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Pembahasan mengenai strategi pemasaran produk di BMT sangat
luas, untuk itu penulis hanya akan membatasi skripsi ini pada strategi layanan
dengan memahami adanya. Dengan perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi pemasaran produk yang baik?
2. Bagaimana strategi pemasaran BMT Daarut Tauhid pada Produk Simpanan
Nikah?
3. Bagaimana prospek tentang produk simpanan nikah?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan suatu kajian tentang
implementasi produk di BMT, kontribusinya serta strategi pemasaran produk
di BMT.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian dan penulisan skripsi ini
adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi BMT pada produk simpanan
nikah.
2. Unutk mengetahui seberapa besar kontribusi BMT terhadap pemasaran
produk simpanan nikah
7
Sedangkan manfaat yang dapat diberikan dari penulisan skripsi ini adalah:
a.
Bagi Penulis
Bertambahnya wawasan dan pengetahuan dalam khazanah ekonomi Islam
khususnya tentang pengembangan pemasaran produk simpanan nikah di
BMT.
b.
Bagi BMT
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai input atau masukan untuk
BMT
dalam
menyelenggarakan
pengembangan
(pelatihan)
guna
meningkatkan pemasaran produk simpanan nikah.
c.
Untuk Akademisi dan Masyarakat
Untuk memberikan informasi mengenai implementasi dan pemasaran
BMT serta strategi pengembangan produk simpanan nikah ke depan oleh
BMT kepada masyarakat.
D. Kajian Kepustakaan
8
Nama /Judul Skripsi / Thn Isi Skripsi
a. Siti Amalia/ Strategi
Pengembangan
Bisnis Unit Usaha
Syariah
Melalui
Layanan
Syariah
(Studi Kasus Unit
Usaha Syariah PT.
Bank Permata, Tbk)/
2007.
Hasil Penelitian Skripsi
tersebut
menunjukkan
bahwa Implementasi dan
Strategi
Pengembangan
Bisnis
pada
Layanan
Syariah di Unit Usaha
Syariah PT. Bank Permata,
Tbk. Konsep Implementasi
pada PT. Bank Permata,
Tbk dari Layanan Syariah,
Mekanisme Syariah, serta
Aspek Hukum Layanan
Syariah.
Produk-produk
Pendanaan
Layanan
Syariah,
Kontribusi
Layanan Syariah Terhadap
Pengembangan Bisnis UUS
PT. Bank Permata, Tbk.
b. Musyrifah/
Dan Strategi Pengembangan
Implementasi
Bisnis UUS PT Bank
Pengembangan
Permata. Tbk. Melalui
Kualitas SDM pada Layanan Syariah.
Bank DKI Syariah / Hasil
skripsi
ini
2008.
menunjukkan bahwa kulitas
SDM khususnya kulitas,
pola pembinaan tenaga kerja
yang berkualitas di Bank
DKI
Syariah.
Pengembangan
SDM,
Tujuan
pengembangan
SDM,
Jenis-jenis
pengembangan
SDM,
Proses pengembangan dan
metode
pengembangan
SDM,
Manfaat
pengembangan
SDM,
Kendala
pengembangan
SDM,
dan
strategi
pengembangan SDM di
Bedanya dengan Penulis
Ketiga
skripsi
tersebut
membahas tentang strategi
dan
implementasi
dari
strategi
untuk
pengembangan
bisnis,
SDM, dan Produk, dan
memang telah banyak dikaji
dalam penelitian-penelitian
tersebut, namun apa yang
saya teliti agak sedikit
berbeda
dengan
ketiga
penelitian
di
atas,
perbedannya terletak pada
penelitian yang penulis
bahas
adalah
tentang
Strategi Pemasaran Produk
Simpanan Nikah pada BMT
Darut Tauhid, dimana akan
diketahui strategi pemasaran
yang diterapkan BMT Darut
Tauhid dan merupakan
produk simpanan di BMT
Darut
Tauhid.
Melihat
Apakah
strategi
yang
diterapkan
itu
dapat
meningkatkan
jumlah
nasabah,
serta
melihat
prospek pengembangannya
ke depan. Dan melihat
strategi pemasaran yang
diterapkan itu sudah sesuai
dengan pemasaran yang
Islami.
9
c. Herni
Vidiastuti/
Analisis
Strategi
Pemasaran Produk
Tabungan Haji Pada
Bank BRI Syariah
Cabang Mampang/
2010.
Bank
DKI
Syariah.
Pembahasannya
menjelaskan
konsep
pengembangan SDM pada
Bank DKI Syariah dan
menjelaskan pada Bank
DKI pada tahun 2007 ada
Training Nees Analysis
yaitu
Training
Skill,
Manajerial
Skill,
dan
Interpersonal Skill.
Hasil skripsi menunjukkan
tentang Strategi Pemasaran
Produk Tabungan Haji,
Aplikasi
dan
Prosedur
Tabungan Haji, Analisa
Perkembangan
Produk
Tabungan
Haji
dan
Keuntungan dan Manfaat
Produk Tabungan Haji Pada
Bank BRI Syariah.
E. Kerangka Teori
Strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang
memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi bisnis. Dengan
adanya strategi pemasaran, maka implementasi program dalam mencapai tujuan
organisasi dapat dilakukan secara aktif, sadar dan rasional tentang bagaimana
suatu merek atau lini produk mencapai tujuannya dalam lingkungan bisnis yang
semakin tubule. Strategi pemasaran bagi setiap perusahaan dapat berfungsi
sebagai berikut:5
5
Ali Hasan, S.E., M.M. 2010.“Marketing Bank Syariah Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pasar
Bank Syariah”. Bogor : Ghalia Indonesia, h.119-120.
10
1. Sebagai respons organisasi untuk menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap
lingkungan sepanjang siklus bisnis.
2. Sebagai upaya untuk membedakan dirinya dari pesaing dengan menggunakan
kekuatan korporat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang lebih baik
dalam lingkungan tertentu.
3. Sebagai kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis,
memberikan kesatuan arah bagi semua mitra internal perusahaan. Strategi
pemasaran yang jelas akan memberi arah mengkombinasi variabel-variabel
segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran
pemasaran, dan biaya bauran pemasaran konsep strategi yang tidak jelas,
keputusan yang diambil akan subjektif.
4. Sebagai pedoman dalam mengalokasikan sumber daya dan usaha organisasi.
Setiap organisasi membutuhkan strategi untuk menghadapi situasi:
- Keterbatasan sumber daya yang dimiliki;
- Ketidakpastian kekuatan bersaing perusahaan;
- Mengkoodinasikan keputusan-keputusan antar bagian sepanjang waktu;
- Ketidakpastian pengendalian inisiatif
5. Sebagai alat fundamental untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
menggembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan dalam
melayani pasar sasaran.
Strategi pemasaran yang efektif memerlukan basis pengetahuan tentang
konsumen, untuk itu marketer perlu melakukan beberapa hal berikut:
11
a. Mengoptimalkan riset pemasaran untuk mengetahui keinginan yang
paling diinginkan oleh konsumen.
b. Mengoptimalkan riset mengenai manfaat dan harga produk yang
diinginkan, gaya (style) dan model yang menunjukkan prestise ketika
produk diposisikan, respons costumer terhadap bauran pemasaran dan
analisis persepsi dan kepuasan pelanggan ketika pelanggan telah
menggunakan produk.
c. Melakukan penyesuaian bauran pemasaran terhadap keinginan customer.
Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat
penyusunan strategi pada level yang berbeda. Perusahaan memiliki
kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal, sementara
pemasaran memiliki kontak paling besar dengan lingkungan eksternal.
Oleh karena itu, pemasaran harus mampu mencapai kesesuaian
perusahaan dengan lingkungannya (saat ini dan yang akan datang) dalam
rangka member pertimbangan kepada manajemen tentang:
1) Bisnis yang dijalankan pada saat ini dan jenis bisnis yang dapat
dimasuki di masa mendatang;
2) Cara menjalankan pemasaran yang sukses dalam lingkungan yang
kompetitif berdasarkan keserasian nilai produk, harga, promosi dan
distribusi dalam melayani pasar sasaran.
3) Rencana strategi pemasaran merupakan dokumen pemecahan masalah.
Kemampuan memecahkan masalah yaitu mengenali bahwa masalah
12
yang besar biasanya merupakan kombinasi dari masalah yang lebih
kecil. Pendekatan yang terbaik adalah pecahkan dahulu masalah yang
lebih kecil, yang dengan itu membagi masalah yang besar menjadi
bagian yang dapat diatur.
4) Pembuatan rencana pemasaran harus diatur lewat keputusan yang
dapat meyakinkan setiap internal untuk saling bekerja sama agar dapat
mencapai target tersebut. Rencana strategi pemasaran yang baik dapat
mencegah dari reaksi yang tidak tanggap terhadap suatu masalah dan
bahkan membantu mengantisipasi masalah. Hal tersebut untuk
mendukung strategi yang telah
dipilih untuk dilaksanakan dalam
mencapai tujuan yang dibangun berdasarkan konsep:
-
Untuk siapakah tim manajemen mendesain produk bank
(segmentasi pasar);
-
Apakah produk jasa itu telah tepat untuk pasar sasaran
(penempatan pasar);
-
Bagaimanakah upaya agar produk diterima oleh pasar (memasuki
pasar);
-
Bagaimanakah menetapkan bentuk penawaran pada segmen pasar
tertentu (bauran pemasaran);
-
Bagaimana upaya agar perusahaan tetap bisa bertahan di pasar
yang semakin kompetitif (keunggulan bersaing).
13
Konsep pemasaran syariah sendiri sebenarnya tidak berbeda jauh dari
konsep pemsaran yang kita kenal. Konsep pemasaran yang kita kenal
sekarang, pemasaran adalah sebuah ilmu dan seni yang mengarah pada
proses penciptaan, penyampaian, dan pengkomunikasi-an values kepada
para konsumen serta menjaga hubungan dengan para stakeholdernya.
Namun pemasaran sekarang juga ada sebuah kelirumonologi yang
diartikan untuk membujuk orang belanja sebanyak-banyaknya atau
pemasaran yang pada akhirnya membuat kemasan sebaik-baiknya
padahal produknya tidak bagus atau membujuk dengan segala cara agar
orang mau bergabung dan belanja. Berbeda dengan pemasaran syariah
yang mengajarkan pemasar untuk jujur pada konsumen atau orang lain.
Nilai-nilai syariah mencegah pemasar terperosok pada kelirumonologi itu
tadi karena ada nilai- nilai yang harus dijunjung oleh seorang pemasar.
Pemasaran syariah bukan hanya sebuah teknik pemasaran yang
ditambahkan syariah karena ada nilai-nilai lebih pada marketing syariah
saja, tetapi lebih jauhnya marketing berperan dalam syariah dan syariah
berperan dalam pemasaran.6
Pemasaran berperan dalam syariah diartikan perusahaan yang berbasis
syariah diartikan perusahaan yang berbasis diharapkan dapat bekerja dan
bersikap professional dalam dunia bisnis, karena dengan profesionalitas dapat
6
M. Nur Rianto Al Arif, S.E.,MSi., Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung:
ALFABETA. 2010, h.21
14
menumbuhkan kepercayaan konsumen. Syariah berperan dalam pemasaran
bermakna suatu pemahaman akan pentingnya nilai-nilai etika dan moralitas pada
pemasaran, sehingga diharapkan perusahaan tidak akan serta-merta pemasaran,
menjalankan bisnisnya demi keuntungan pribadi saja ia juga harus berusaha
untuk menciptakan dan menawarkan bahkan dapat mengubah suatu values
kepada para stakeholders sehingga perusahaan tersebut dapat menjaga
keseimbangan laju bisnisnya sehingga menjadi bisnis yang stabil dan
berkelanjutan.
Dalam hal teknis pemasaran syariah, salah satunya terdapat strategi
pemasaran syariah untuk memenangkan mind-share dan nilai pemasaran syariah
untuk memenangkan heart-share. Strategi pemasaran syariah melakukan
segmentasi, targeting, dan positioning market dengan melihat pertumbuhan
pasar, keunggulan kompetitif, dan situasi persaingan sehingga dapat melihat
potensi pasar yang baik agar dapat memenangkan mind-share. Selanjutnya
syariah marketing value melihat brand sebagai nama baik yang menjadi identitas
seseorang atau perusahaan, sehingga contohnya perusahaan yang mendapatkan
the best customer service dalam bisnisnya sehingga mampu mendapatkan heartshare.
Konsep pemasaran syariah ini sendiri saat ini baru berkembang seiring
berkembangnya ekonomi syariah. Beberapa perusahaan dan bank khususnya
yang berbasis syariah telah menerapkan konsep ini dan telah mendapatkan hasil
yang positif. Ke depannya diprediksikan marketing syariah ini akan terus
15
berkembang dan dipercaya masyarakat karena nilai-nilainya yang sesuai dengan
apa yang dibutuhkan masyarakat, yaitu kejujuran. Secara umum pemasaran
syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategi yang mengarahkan proses
penciptaan, penawaran, dan perubahan value dari inisiator kepada stake
holdersnya yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsipprinsip muamalah dalam Islam. Artinya dalam pemasaran syariah, seluruh
proses-baik proses penciptaan, proses penawaran, maupun proses perubahan
nilai- tidak boleh ada yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat.
F. Metode Penelitian
1. Jenis dan Sumber Data
Dalam melakukan penelitian penulis menggunakan jenis data primer
dan data sekunder sebagai acuan mengenai implementasi serta strategi yang
dilakukan dalam BMT , yakni dengan cara:
a.
Observasi, yaitu dengan melihat dan mengamati secara langsung
mekanisme BMT dalam layanan produk simpanan nikah kepada nasabah.
b.
Dokumentasi, yakni mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan
layanan BMT untuk dikaji dan menjadikannya sebagai data sekunder
dalam melakukan analisis.
c.
Interview (wawancara), yaitu dengan melakukan wawancara kepada
pihak-pihak yang dianggap terlibat baik secara langsung maupun tidak
16
langsung terhadap kegiatan layanan pada BMT dan kemudian hasil
wawancara ini diolah dan dijadikan sebagai data primer dalam penelitian.
2. Teknik Pengumpulan dan Metode Analisis Data
Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, penulis melakukan
penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (Field
Research)
a.
Library Research, dalam hal ini penulis mengadakan penelitian terhadap
beberapa literatur berupa buku, internet, majalah, artikel yang ada
kaitannya dengan penulisan skripsi ini. Sedangkan langkah yang
dilakukan dalam melaksanakan studi kepustakaan adalah dengan cara
membaca, mengutip dan menganalisa serta menerangkan implementasi
atau aturan main dalam layanan bank syariah.
b.
Field Research, dalam hal ini untuk mendapatkan data-data penulis
terjun langsung ke objek penelitian yaitu pada BMT.
Sedangkan metode analisis data yang akan digunakan adalah deskriptif
analitis. Deskriptif, yakni memberikan sebuah gambaran atau paparan secara
sistematis mengenai implementasi dan kontribusi layanan BMT serta
menerjemahkan penerapan strategi ke dalam empat perspektif memahami apa
adanya, analitis dimaksudkan bahwa dalam penelitian ini dilakukan kajian
yang mendalam terhadap fakta tersebut melalui beberapa penguraian.
3. Teknik Penulisan
17
Teknik penulisan skripsi merujuk pada buku pedoman penulisan
skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
diterbitkan oleh Fakultas Syari’ah dan Hukum tahun 2007.
G. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini akan dijelaskan hal-hal pokok yang akan
diuraikan pada masing-masing bab, yaitu:
BAB I
Pendahuluan,
Bab ini terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan. Dan
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian
Kepustakaan,
Kerangka
Teori,
Metode
Penelitian,
dan
Sistematika Penulisan.
BAB II
Strategi Pemasaran
Bab ini Menjelaskan Tentang Pengertian Strategi Pemasaran ,
Fungsi dan Tujuan Strategi Pemasaran, Bauran Pemasaran ,
Prinsip-Prinsip Strategi Pemasaran.
BAB III
Sekilas tentang BMT Darut Tauhid
Bab ini terdiri dari Sejarah dan Perkembangan BMT Darut
Tauhid, Badan Hukum BMT Darut Tauhid, Visi dan Misi BMT
Darut Tauhid ,Prinsip Operasional, Struktur dan Mekanisme
Kerja BMT Darut Tauhid dan Produk dan Jasa BMT Darut
Tauhid.
18
BAB IV
Analisis tentang Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah
di BMT Darut Tauhid,
Potret Tentang Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah di
BMT Darut Tauhid, dan Analisis Strategi Pemasaran Produk
Simpanan Nikah di BMT Darut Tauhid.
BAB V
Penutup,
Yang memuat kesimpulan dari hasil penelitian yang telah
dilakukan dan memberikan saran yang berkaitan dengan
permasalahan Yang dibahas untuk memperoleh solusi atas
permasalahan tersebut.
BAB II
STRATEGI PEMASARAN
A. Pengertian Strategi Pemasaran
Kata strategi berasal dari yunani, yaitu stratogos atau strategis yang
berarti jendral. Strategi berarti seni para jenderal1. Dalam pembahasan kata
“Strategi” sulit untuk dibantah bahwa penggunaannya dibawah atau bersumber
dari dan popular di lingkungan militer. Di lingkungan tersebut penggunannya
lebih dominan dalam situasi peperangan tugas seorang komandan dalam
menghadapi musuh.2
Hendry Mintzberg mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu strategi
sebagai persfektif, strategi sebagai posisi, strategi sebagai perencanaan, strategi
sebagai pola kegiatan, dan strategi sebagai “penipuan” (ploy) yaitu muslihat
rahasia. Sebagai persfektif, dimana strategi dalam membentuk misi, misi
menggambarkan persfektif kepada semua aktifitas. Sebagai posisi, dimana dicari
pilihan untuk bersaing. Sebagai perencanaan, dalam hal strategi menentukan
tujuan performasi perusahaan. Sebagai pola kegiatan, dimana dalam strategi
dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.
1
Djaslim Saladin, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, (Bandung, Linda
Karya,2004)h.1
2
Hadari Nawawi, Manajemen Strategik, (Gajah Mada University Press,2003),h.147
19
20
Dari berbagai pengertian dan definisi mengenai strategi, secara umum
dapat didefinisikan bahwa strategi itu adalah suatu seni. Walaupun diadakan
suatu analisis peralatan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi strategi,
tetapi proses perumusan strategi tetapi lebih banyak didominasi oleh pemikiran
institusi, perasaan, persepsi dan pendapat individu.3
Sedangkan pengertian pemasaran berasal dari kata pasar, yang dalam
konteks traditional dengan “tempat orang berjual beli”. Akan tetapi pengertian
pasar yang dimaksud disini bukan pengertian kongkrit, melainkan lebih ditujukan
pada pengertian abstrak. Menurut Philip Kotler, pemasaran adalah sebuah proses
sosial dan manajerial, dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan, melalui penciptaan dan pertukaran produk serta
nilai dengan pihak lain4. Pemasaran juga diartikan sebagai upaya untuk
menciptakan dan menjual produk kepada berbagai pihak dengan maksud
tertentu.5
Setiap pemasaran bagi setiap perusahaan tidak ada perbedaan. Hanya
yang menjadi masalah adalah penerapan pemasaran untuk setiap jenis perusahaan
memiliki karakteristik tersendiri. Bank sebagai perusahaan yang bergerak di
bidang keuangan, produk yang diperjualbelikan merupakan jasa keuangan. Oleh
3
Sukristono, Perencanaan Strategi Bank, (Jakarta: PT Dhasa Warna, 1992),h.335
4
Philip Kotler dan Gary Arinstrong, Dasar-Dasar Pemasaran Penerjemah Alexander Doro,
(Jakarta: PT Indeks, 2004), h.7
5
Kashmir, Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2004),h. 74
21
karena itu, perlakuan pemasaran terhadap dunia perbankan sedikit berbeda
dengan dunia lainnya.
Strategi Pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh.
Terpadu dan menyatu dibidang pemasaran. Yang memberikan panduan tentang
kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu
perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adala serangkaian tujuan dan
pemasaran. Kebijakan dan aturan yang member arah kepada usaha-usaha
pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serat
alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi
lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah. Strategi pemasaran
dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarahkan atau usaha
pemasaran dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan lingkungan yang
selalu berubah, agar dapat mencapai tujuan diharapkan.
Strategi pemasaran dapat dipahami sebagai logika yang dengannya unit
usaha berharap dapat tujuan pemasarannya. Selain itu strategi pemasaran dapat
diartikan sebagai seleksi atas pasar sasaran, menentukan posisi bersaing dan
pengembangan suatu bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai dan
melayani klien yang dipilih.6
Adapun proses strategi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan
mencakup7 :
6
7
Philp Kotler dan Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta :Erlangga, 1997), h.3
Basu Swasta, Manajemen Pemasaran Modern,(Jakarta : Erlangga, 2006) h.161
22
a.
Memilih konsumen yang ingin dituju.
b.
Mengidentifikasi keinginan konsumen.
c.
Menentukan bauran pemasaran.
d.
Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu
dan menyatu dibidang pemasaran. Yang memberikan panduan tentang
kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran
suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian
tujuan dan sasaran. Kebijakan dan aturan yang member arah kepada usahausaha pemasaran dari waktu ke waktu, pada masing-masing tingkatan dan
acuan serta alokasinya, terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam
menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang selalu berubah-ubah.8
Strategi pemasaran dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang
mengarahkan kegiatan atau usaha pemasaran dari suatu perusahaan, dalam
kondisi persaingan dan lingkungan yang selalu berubah, agar dapat
mencapai tujuan yang diharapkan.
Dalam menjalankan suatu perusahaan membutuhkan strategi pemasaran,
karena dengan adanya strategi pemasaran tersebut maka usaha yang dijalankan
oleh perusahaan akan lebih terarah dan strategi pemasaran yang akan dijalankan
harus direncanakan dan dipersiapkan secara matang agar dapat target yang ingin
dituju bisa tercapai dan dengan adanya strategi pemasaran tersebut dapat
8
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2004),h.168.
23
membantu dan mengantisipasi segala perubahan lingkungan dan perkembangan
yang berlaku dipasar sasaran.
Jadi, kesimpulannya adalah bahwa strategi pemasaran merupakan proses
perencanaan perusahaan dalam memasarkan dan memperkenalkan produk
ataupun jasa yang ditawarkan kepada konsumen untuk mencapai suatu tujuan
dengan segala risiko yang akan dihadapi.
B. Fungsi dan Tujuan Strategi Pemasaran
Fungsi Strategi Pemasaran meliputi riset konsumen, pengembangan
produk, komunikasi- promosi, distribusi, penetapan harga, dan pemberian
service. Semua kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui, melayani, memenuhi,
dan memuaskan kebutuhan konsumen.9
Strategi Pemasaran Hellriegel D & Slocum JW mengemukakan 2 jenis strategi
pemasaran :
1.
Market penetration JW, yang berupaya untuk meningkatkan pemasaran pada
pasar sekarang ada melalui produk yang sekarang telah ada pula. Kegiatan
yang dilakukan meliputi upaya meningkatkan jumlah pembelian dari produk,
mencoba menarik konsumen yang sekarang menggunakan produk dari
competitor/ pesaing atau malahan sekaligus membeli kompetitor tersebut.
2.
Market Development Strategy, yaitu upaya mencari pasar baru dari produk
ynag sudah ada. Tiga kegiatan utama mencari pasar baru ini adalah
9
www.eocommunity.com/showthread.php.
24
menemukan pasar secara geografis (contoh buka cabang di daerah lain),
menemukan target market baru (contoh: video yang tadi nya untuk
presentasi ilmiah kemudian dipasarkan untuk hiburan dalam rumah tangga)
serta menemukan penggunaan baru dari produk ada (misalnya mobil niaga
diubah menjadi mobil keluarga.
Pemasaran memliki tujuan yaitu :10
1.
Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dari
perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang
dihasilkan.
2.
Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang
berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai
kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi
produk, periklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai
pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3.
Mengenai dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk
cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Adapun tujuan dari strategi pemasaran yang dijalankan oleh sebuah
perusahaan adalah sebagai berikut:
1.
Menetapkan arah dan tujuan dari kegiatan yang dijalankan oleh sebuah
perusahaan.
10
www.wikipedia.org/wiki/Pemasaran
25
2.
Sebagaimana untuk mengantisipasi berbagai permasalahan dan keadaan
yang berubah di masa mendatang.
3.
Membantu perusahaan dalam hal peningkatan kegiatan usaha memberikan
kemudahan dalam mengontrol dan mengawasi kegiatan pemasaran dari
sebuah perusahaan.11
Tujuan perusahaan memproduksi atau memasarkan suatu produk, baik
perusahaan dagang ataupun jasa selalu berpatokan kepada apa yang ingin dicapai
oleh perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan dalam memasarkan produknya ini
dapat bersifat jangka pendek atau jangka panjang.
Penentuan sasaran perusahaan dalam memasarkan produknya
sangat
penting untuk diketahui, sehingga dapat disusun target yang akan dicapai melalui
berbagai strategi pemasaran yang akan diterapkannya nantinya. Jika tujuan
perusahaan sudah kita ketahui, maka dapatlah kita susun strategi pemasaran yang
akan kita jalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi ini pun dapat bersifat
pendek, menengah maupun untuk jangka panjang sesuai dengan rencana yang
telah disusun.12
Secara khusus dalam aspek pasar dan pemasaran bahwa tujuan
perusahaan untuk memproduksi atau memasarkan produknya dapat di
kategorikan sebagai berikut :
1.
Untuk meningkat penjualan dan laba
11
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta, Andi Press, 1991), h. 6
12
Kashmir & Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta, Prenada Media Group, 2003), h. 41
26
Artinya, tujuan perusahaan dalam hal ini bagaimana caranya memperbesar
omzet penjualan dari waktu ke waktu. Dengan meningkatnya omzet
penjualan, maka diharapkan keuntungan atau laba juga dapat meningkat
sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
2. Untuk menguasai pasar
Untuk perusahaan jenis ini jelas tujuannya bagaimana caranya menguasai
pasar yang ada dengan cara memperbesar market share-nya untuk wilayahwilayah tertentu. Peningkatan market share dapat dilakukan dengan berbagai
cara, baik dengan mencari atau menciptakan peluang baru atau merebut
market share pesaing yang ada.
3. Untuk mengurangi saingan
Tujuan perusahaan model ini adalah dengan cara menciptakan produk
sejenis dengan mutu yang sama tetapi harga lebih rendah dari produk utama.
Tujuannya adalah untuk mengurangi saingan dan antisipasi terhadap
kemungkinan pesaing baru yang akan masuk ke dalam industri tersebut.
4. Untuk menaikan prestise produk tertentu dipasarkan
Dalam hal produk tertentu, terutama untuk produk kelas tinggi. Tujuan
perusahaan memasarkan adalah untuk meningkat prestise produk di depan
pelanggannya dengan cara promosi atau cara lainnya. Cara lainnya juga
dilakukan dengan meningkatkan mutu, selera yang sesuai dengan keinginan
konsumen.
5. Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu
27
Tujuan ini biasanya lebih diarahkan untuk memenuhi pihak-pihak tertentu
dengan jumlah yang biasanya terbatas, misalnya permintaan pemerintah atau
lembaga tertentu.
Sedangkan tujuan kegiatan pemasaran suatu produk atau jasa secara
umum adalah sebagai berikut:
1. Memaksimalkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan
merangsang konsumsi.
2. Memaksimumkan kepuasan konsumen.
3. Memaksimalkan pilihan (ragam produk).
4. Memaksimumkan mutu hidup (kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga pokok
barang, mutu lingkungan fisik, dan mutu lingkungan kultur).
5. Meningkatkan penjualan barang dan jasa.
6. Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing.
7. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa.
8. Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa.
C. Prinsip- Prinsip Pemasaran Produk
1.
Memahami Pasar dan Kebutuhan Pelanggan
Sebagai langkah pertama, pemasar harus memahami kebutuhan dan
keinginan pelanggan dan pasar di mana mereka beroperasi. Lima konsep inti
pelanggan dan pasar: (1) kebutuhan, keinginan, dan permintaan; (2)
28
penawaran pemasaran (produk, jasa, dan pengalaman); (3) nilai dan
kepuasan; (4) pertukaran dan hubungan; dan (5) pasar. 13
2.
Merancang Strategi Pemasaran yang digerakkan oleh Pelanggan
Manajemen pemasaran (marketing management) dapat merancang
strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan (customer driven).
Manajemen Pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu
memilih target pasar dan membangun hubungan yang menguntungkan
dengan target pasar itu. Tujuan manajer pemasaran adalah menemukan,
menarik, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan sasaran dengan
menciptakan, memberikan, dan mengkonsumsikan keunggulan nilai bagi
pelanggan.14
Ada lima konsep alternatif yang mendasari langkah-langkah
organisasi dalam merancang dan melaksanakan strategi pemasaran
mereka: konsep produksi, produk, penjualan, pemasaran, dan
pemasaran berwawasan sosial.
Konsep Produksi
Konsep produksi (production concept) menyatakan bahwa konsumen
akan menyukai produk yang tersedia dan harganya terjangkau. Karena
itu, manajemen harus berfokus pada peningkatan efisiensi produksi dan
13
14
Philip Kotler & Gary Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga,2008),h.30.
Ibid.h.10.
29
distribusi. Konsep ini merupakan salah satu orientasi tertua yang
memandu penjual.
Konsep Produk
Konsep produk (product concept) menyatakan bahwa konsumen akan
menyukai produk yang menawarkan kulitas, kinerja, dan fitur inovatif
yang terbaik. Berdasarkan konsep ini, strategi pemasaran berfokus pada
perbaikan produk yang berkelanjutan.
Kualitas dan peningkatan produk adalah bagian yang penting dalam
sebagian besar strategi pemasaran.
Konsep Penjualan
Banyak perusahaan mengikuti konsep penjualan (selling concept), yang
menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli produk perusahaan
kecuali jika produk itu dijual dalam skala penjualan dan usaha promosi
yang besar.
Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran (marketing concept) menyatakan bahwa pencapaian
tujuan organisasi tergantung pada pengetahuan akan kebutuhan dan
keinginan target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan
dengan lebih baik daripada pesaing.
Konsep Pemasaran Berwawasan Sosial
Konsep pemasaran berwawasan sosial (sociental marketing concept)
mempertanyakan
apakah
konsep
pemasaran
murni
sudah
30
memperhatikan kemungkinan konflik antara keinginan jangka pendek
konsumen dan kesejahteraan jangka panjang konsumen. Konsep
pemasaran berwawasan sosial menyatakan bahwa strategi pemasaran
harus dapat memberikan nilai bagi pelanggan dalam cara yang
mempertahankan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan
masyarakat.
3.
Menyiapkan Rencana dan Program Pemasaran yang Terintegrasi
Strategi Pemasaran menggarisbawahi pelanggan mana yang akan
dilayani perusahaan dan bagaimana perusahaan menciptakan nilai bagi
pelanggan ini. Berikutnya, pemasar mengembangkan program pemasaran
terintegrasi yang akan benar-benar memberikan nilai yang diinginkan
kepada pelanggan sasaran. Program pemasaran membangun hubungan
pelanggan dengan mentransformasikan strategi pemasaran ke dalam
tindakan. Program pemasaran terdiri dari bauran pemasaran perusahaan,
yaitu kumpulan saran pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
mengimplementasikan strategi pemasarannya.15
Sarana bauran pemasaran utama dikelompokkan menjadi empat
kelompok besar, disebut empat P pemasaran: product (produk), price
(harga), place (tempat), dan promotion (promosi).
4. Membangun Hubungan Pelanggan
15
Ibid.h.15.
31
Tiga langkah pertama dalam proses pemasaran- memahami pasar dan
kebutuhan pelanggan, merancang strategi pemasaran yang digerakkan
pelanggan, dan membangun program pemasaran- semua mengarah ke
langkah keempat yang merupakan langkah yang paling penting: membangun
hubungan pelanggan yang menguntungkan.
5. Menangkap Nilai dari Pelanggan
Empat langkah dalam proses pemasaran melibatkan pembangunan hubungan
pelanggan dengan menciptakan dan menghantarkan nilai pelanggan yang
unggul.
Hasil dari penciptaan nilai pelanggan; kesetiaan dan retensi pelanggan,
pangsa pasar dan pangsa pelanggan, serta ekuitas pelanggan.16
Menciptakan Kesetiaan dan Retensi Pelanggan
Manajemen hubungan pelanggan yang baik menciptakan kepuasan
pelanggan. Hasilnya, pelanggan yang puas tetap setia dan menceritakan halhal yang baik tentang perusahaan dan produknya kepada orang lain. Studi
memperlihatkan adanya perbedaan besar dalam loyalitas pelanggan yang
kurang puas, agak puas, dan sangat puas.
Menumbuhkan Pangsa Pelanggan
Selain mempertahankan pelanggan yang baik untuk menangkap nilai seumur
hidup pelanggan, manajemen hubungn pelanggan yang bagus dapat
membantu pemasar meningkatkan pangsa pelanggan (share of customer)
16
Ibid.24.
32
mereka – pangsa yang mereka dapatkan dari pembelian pelanggan terhadap
kategori produknya.
Membangun Ekuitas Pelanggan
Arti pentingnya mempertahankan dan menumbuhkan pelanggan, alih-alih
hanya meraih mereka. Salah seorang seorang konsultan pemasaran
mengatakan sebagai berikut:”Satu-satunya nilai yang dapat diciptakan
perusahaan Anda adalah nilai yang datang dari pelanggan-pelanggan yang
Anda miliki sekarang dan pelanggan yang akan Anda dapatkan di masa yang
akan datang.
Tujuan akhir manajemen hubungan pelanggan adalah menghasilkan ekuitas
pelanggan yang tinggi. Ekuitas pelanggan (customer equity) adalah
gabungan nilai seumur hidup pelanggan dari semua pelanggan baru dan
pelanggan potensial.
Membangun Hubungan yang Benar dengan Pelanggan yang Tepat
Perusahaan harus menata ekuitas pelanggan dengan cermat. Mereka harus
memandang pelanggan sebagai asset yang ahrus ditata dan dimaksimalkan.
Tetapi tidak semua pelanggan, bahkan tidak semua pelanggan, bahkan tidak
semua pelanggan setia, merupakan investasi yang baik.
Jenis pelanggan yang berbeda memerlukan strategi manajemen hubungan
yang berbeda. Tujuan adalah membangun hubungan yang benar dengan
pelanggan yang tepat.
33
6. Menjelaskan rencana strategis perusahaan secara menyeluruh dan
empat langkahnya.
Perencanaan strategis memberikan dasar bagi perencanaan lanjutan
perusahaan. Kontribusi pemasaran bagi perencanaan strategis, dan
keseluruhan rencana mendefinisikan peranan pemasaran dalam perusahaan.
Walaupun perencanaan formal menawarkan berbagai macam keuntungan
bagi
perusahaan,
tidak
semua
perusahaan
menggunakannya
atau
menggunakannya dengan balik.
7. Menilai
peranan pemasaran
dalam perencanaan
strategis
dan
menjelaskan bagaimana pemasar bekerja sama dengan bagian internal
serta eksternal dari perusahaan untuk membangun hubungan yang
menguntungkan dengan pelanggan.
Pemasaran
memegang
peranan
kunci
dalam
perencanaan
strategis
perusahaan dengan menyediakan filosofi konsep- pemasaran dan masukan
mengenai peluang pasar yang menarik. Dalam unit bisnis individual,
pemasaran merancang strategi untuk mencapai tujuan unit dan membantu
menjalankannya secara menguntungkan.
Kesuksesan
perusahaan
bergantung
pada
bagaimana
masing-asing
departemen melaksanakan aktivitas bernilai tambah bagi pelanggan dan
bagaimana departemen bekerja sama dengan baik untuk melayani pelanggan.
Karena itu, pemasar harus menjalankan manajemen hubungan kemitraan.
34
8.Menjelaskan elemen atau strategi dan bauran pemasaran yang
digerakkan pelanggan, dan kekuatan yang mempengaruhinya.
Nilai dan hubungan pelanggan merupakan inti utama strategi dan program
pemasaran. Melalui segmentasi pasar, penetapan target pasar, diferensiasi,
dan posisi pasar, perusahaan membagi pasar menjadi segmen-segmen yang
lebih kecil, memilih segmen yang dapat dilayani paling baik, dan
menentukan bagaimana perusahaan memberikan nilai kepada pelanggan
sasaran. Perusahaan kemudian merancang bauran pemasaran yang teritegrasi
respons yang diinginkan dalam pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri atas
keputusan produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi
(promotion).
8. Membuat daftar fungsi manajemen pemasaran termasuk bagian-bagian
dari rencana pemasaran, dan mendiskusikan pentingnya pengukuran
dan pengelolaan pengembalian dari pemasaran.
Untuk menemukan strategi dan bauran terbaik dan menempatkannya
menjadi tindakan, perusahaan perlu terlibat dalam analisis pemasaran,
perencanaan, implementasi, dan kendali. Komponen utama dari rencana
pemasaran adalah rangkuman eksekutif, situasi pasar saat ini, ancaman dan
peluang, tujuan dan permasalahan, strategi pemasaran, program tindakan,
anggaran, dan pengendalian. Merencanakan strategi yang baik sering kali
lebih mudah daripada menjalankannya. Agar berhasil, perusahaan juga
35
daripada efektif dalam implementasi – mengubah strategi pemasaran
menjadi tindakan pemasaran.
9. Menggambarkan
kekuatan
lingkungan
yang
mempengaruhi
kemampuan perusahaan untuk melayani pelanggannya.
Lingkungan mikro perusahaan terdiri dari pelaku lain yang dekat dengan
perusahaan dan bergabung untuk membentuk jaringan penghantar nilai
perusahaan
atau
mempengaruhi
kemampuannya
untuk
melayani
pelanggannya. Lingkungan mikro meliputi lingkungan internal perusahaanbeberapa departemen dan tingkat manajemennya- Karena lingkungan
internal itu mempengaruhi pengambilan keputusan pemasaran. Firma saluran
pemasaran-pemasok dan perantara pemasaran, termasuk penjual perantara,
firma distribusi fisik, agen jasa pemasaran, dan perantara keuangan-bekerja
sama untu menciptakan nilai pelanggan.
Lingkungan makro terdiri dari kekuatan sosial yang lebih besar yang
mempengaruhi keseluruhan lingkungan mikro. Enam kekuatan yang
membentuk lingkungan makro perusahaan meliputi kekuatan demografis,
ekonomi, alam, perushaaan, teknologi, politik, dan budaya.
10. Menjelaskan bagaimana perubahan dalam lingkungan demografis dan
ekonomi mempengaruhi keputusan pemasaran.
Demografi adalah studi karakteristik populasi manusia. Saat ini lingkungan
demografis memperlihatkan struktur usia yang berubah, perubahan profil
keluarga, perubahan populasi geografis, populasi terdidik dan pekerja kerah
36
putih yang lebih banyak, dan peningkatan keanekaragaman. Lingkungan
ekonomi terdiri dari faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola
pembelian. Lingkungan ekonomi cenderung ditentukan oleh perhatian
konsumen pada nilai dan perubahan pola belanja konsumen.17
11. Mengidentifikasikan gejala utama dalam lingkungan alam dan
teknologi perusahaan.
Lingkungan alam memperlihatkan tiga gejala utama: kelangkaan bahan
mentah, tingkat polusi yang lebih tinggi, dan semakin banyaknya intervensi
pemerintah dalam manajemen sumber daya alam. Kepedulian lingkungan
menciptakan peluang pasar bagi perusahaan yang waspada. Lingkungan
teknologi menciptakan peluang dan tantangan, Perusahaan yang gagal
mengikuti perkembangan teknologi akan kehilangan peluang produk dan
pemasaran baru.
12. Menjelaskan arti penting bagi perusahaan dan pemahamannya tentang
pasar.
Proses pemasaran dimulai dengan pemahaman penuh tentang pasar dan
kebutuhan serta keinginan konsumen. Oleh karena itu, perusahaan
membutuhkan informasi yang dapat dipercaya untuk menghasilkan nilai
kepuasan yang tinggi bagi pelanggan. Perusahaan juga memerlukan
informasi tentang pesaing, penjual perantara, dan pelaku serta kekuatan lain
di pasar. Semakin banyak pemasar yang memandang informasi bukan hanya
17
Philip Kotler &Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2008),.h.110.
37
sekedar masukan untuk membuat keputusan yang lebih baik tetapi juga
sebagai aset strategi penting dan alat pemasaran.
13. Membuat kerangka langkah-langkah dalam proses riset pemasaran.
Langkah pertama dalam proses riset pemasaran meliputi pendefinisian
masalah dan penetapan tujuan riset, yang bisa berupa riset eksplorasi,
deskriptif, atau kausal. Langkah kedua terdiri dari pengembangan rencana
riset untuk mengumpulkan data dari sumber primer dan sekunder. Langkah
ketiga
memerlukan
implementasi
rencana
riset
pemasaran
dengan
mengumpulkan, memproses, dan menganalisis informasi. Langkah keempat
terdiri dari menerjemahkan dan melaporkan penemuan. Analisis informasi
tambahan membantu manajer pemasaran menerapkan infomasi dan
memberikan prosedur dan model statistik yang baik kepada mereka yang
diperlukan untuk mengembangkan penemuan yang lebih akurat.
Baik sumber data sekunder internal maupun eksternal sering memberikan
informasi lebih mudah dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan dengan
sumber data primer.
14. Menjelaskan cara perusahaan menganalisis dan mendistribusikan
informasi pemasaran.
Informasi yang dikumpulkan di data base internal dan melalui intelijen
pemasaran biasanya memerlukan analisis yang lebih mendalam.
38
15. Menyebutkan dan mendefinisikan tipe perilaku keputusan pembelian
utama dan tahap-tahap dalam proses keputusan pembeli.
Perilaku pembelian bisa sangat bervariasi melintasi berbagai tipe produk dan
keputusan pembelian. Konsumen mempunyai perilaku pembelian kompleks
ketika mereka sangat terlibat dalam sebuah pembelian dan melihat
perbedaan signifikan di antara merek. Perilaku pengurangan disonansi terjadi
ketika konsumen sangat terlibat tetapi melihat sedikit perbedaan di antara
merek. Perilaku pembelian kebiasaan terjadi dalam kondisi keterlibatan
rendah dan sedikit perbedaan merek. Dalam situasi yang mempunyai
karakteristik keterlinatan rendah tetapi anggapan perbedaan merek yang
signifikan, konsumen terlibat dalam perilaku pembelian mencari keragaman.
16. Mendefinisikan pasar bisnis dan menjelaskan perbedaan pasar bisnis
dan pasar konsumen.
Perilaku pembeli bisnis mengacu pada perilaku pembelian organisasi yang
membeli barang dan jas untuk digunakan dalam produksi produk atau jasa
yang dijual,disewakan, atau dipasok ke pihak lain. Perilaku pembeli bisnis
juga mencakup perilaku perusahaan pengecer dan grosir yang mendapatkan
barang untuk dijual kembali atau menyewakan barang kepada pihak lain
untuk mendapatkan laba.18
17. Menyebutkan faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku
pembelian bisnis.
18
Ibid.h.216.
39
Pembeli bisnis membuat keputusan yang beragam dengan tiga jenis situasi
pembelian: pembelian kembali langsung, pembelian kembali modifikasi, dan
tugas baru. Unit pembuat keputusan dari suatu organisasi pembelian – pusat
pembelian- bisa terdiri dari banyak orang berbeda yang memainkan berbagai
peran yang berbeda pula.
18. Menyebutkan dan mendefinisikan langkah-langkah dalam proses
keputusan pembelian bisnis.
Proses keputusan pembelian bisnis sendiri melibatkan delapan tahap dasar:
pengenalan masalah, deskripsi kebutuhan umum, spesifikasi produk,
pencarian pemasok, pengumpulan proposal, pemilihan pemasok, spesifikasi
pesanan rutin, dan tinjauan ulang kerja.
19. Membandingkan
pasar
lembaga
dan
pasar
pemerintah
dan
menjelaskan cara pembeli lembaga dan pembeli pemerintah membuat
keputusan pembelian mereka.
Pasar lembaga terdiri dari sekolah, rumah sakit, penjara, dan lembaga lain
yang menyediakan barang dan jasa kepada orang-orang yang menjadi
perhatian mereka.
Pembeli pemerintah membeli produk dan jasa untuk pertahanan, pendidikan,
kesejahteraan umum, dan kebutuhan lainnya. Pembeli pemerintah beroperasi
di bawah pengawasan Kongres dan banyak lembaga pemerhati swasta.
40
20. Mendefinisikan langkah-langkah utama dalam merancang strategi
pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan: segmentasi pasar,
penetapan sasaran, diferensiasi, dan positioning.
Strategi pemasaran yang digerakkan pelanggan dimulai dengan pelanggan
yang akan dilayani dan memutuskan proposisi nilai yang dapat melayani
pelanggan sasaran dengan sangat baik. Strategi ini terdiri dari empat
langkah. Segmentasi pasar adalah tindakan membagi pasar menjadi pasar
kelompok pembeli berbeda dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku
berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran
terpisah.Penetapan sasaran pasar mengevaluasi daya tarik masing-masing
segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen yang akan dilayani.
Penetapan sasaran pasar terdiri dari merancang strategi untuk membangun
hubungan yang benar dengan pelanggan yang tepat. Diferensiasi sebenarnya
melibatkan pembedaan penawaran pasar untuk menciptakan nilai pelanggan
yang unggul. Positioning terdiri dari positioning penawaran pasar dalam
pikiran pelanggan sasaran.19
21. Menyebutkan dan mendiskusikan dasar utama bagi segmentasi pasar
konsumen dan pasar bisnis.
Dalam segmentasi geografis, pasar dibagi menjadi unit
geografis yang
berbeda seperti Negara, wilayah, Negara bagian, daerah, kota, atau
lingkungan. Dalam segmentasi demografis pasar dibagi menjadi kelompok
19
Ibid.h.257.
41
berdasarkan keluarga, demografi, termasuk usia, jenis kelamin, ukuran
keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama,
ras, generasi, dan kebangsaan.
Pemasar bisnis menggunakan banyak variabel yang sama untuk melakukan
segmentasi pasar mereka
22. Menjelaskan cara perusahaan mengidentifikasi segmen pasar yang
menarik dan memilih strategi penetapan sasaran pasar.
Untuk
menargetkan
segmen
pasar
terbaik,
mula-mula
perusahaan
mengevaluasi masing-masing ukuran segmen dan karakteristik pertumbuhan,
daya tarik struktural, dan kesesuaian dengan tujuan dan sumber daya
perusahaan. Pemasaran tanpa diferensiasi melibatkan produksi massal,
distribusi massal, dan promosi untuk semua konsumen. Pemasaran
memerlukan fokus pada satu atau beberapa segmen. Pemasaran mikro,
adalah praktek penghantaran produk dan program pemasaran khusus untuk
memenuhi selera pemasaran lokal dan pemasaran individual, Strategi
penetapan sasaran yang terbaik bergantung pada sumber daya perusahaan,
keberagaman produk, tahap siklus hidup produk, keberagaman pasar, dan
strategi pemasaran kompetitif.
23. Mendiskusikan cara perusahaan mendefinisikan dan memposisikan
produk merek untuk keunggulan maksimum di pasar.
Tugas diferensiasi dan positioning terdiri dari tiga langkah:mengidentifikasi
sekumpulan kemungkinan diferensiasi yang menciptakan keunggulan
42
kompetitif, memilih keuntungan untuk membangun posisi, memilih
keunggulan kompetitif yang tepat, dan memilih keseluruhan strategi
positioning.20
24. Mendefinisikan produk dan klasifikasi utama produk dan jasa
Dalam definisi luas, produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada pasar untuk daya tarik, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang
bisa memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Jasa adalah produk yang
terdiri dari aktivitas , manfaat, atau kepuasan yang dijual dan pada intinya
tak berwujud.
Produk dan jasa dibagi dalam dua kategori luas berdasarkan jenis konsumen
yang menggunakannya. Produk konsumen- poduk yang dibeli oleh
konsumen akhir – biasanya digolongkan menurut kebiasaan belanja
konsumen (produk kebutuhan sehari- hari, produk belanja, produk khusus,
dan produk tak dicari). Produk industri- dibeli untuk pemprosesan lebih jauh
atau untuk digunakan daam melaksanakan bisnis- meliputi bahan dan suku
cadang, barang modal, serta persediaan dan jasa.
25. Menggambarkan keputusan yang dibuat perusahaan menyangkut
produk dan jasa individual, lini produk, dan bauran produk.
Keputusan produk individual melibatkan atribut produk, penetapan merek,
kemasan,, pelabelan, dan pelayanan pendukung produk. Keputusan atribut
produk melibatkan kualitas produk, fitur, serta gaya desain. Keputusan
20
Ibid.258.
43
penetapan merek meliputi pemilihan nama merek dan mengembangkan
strategi merek. Kemasan memberikan banyak manfaat kunci, seperi
perlindungan, ekonomi, kenyamanan, dan promosi. Lini produk adalah
sekelompok produk yang berhubungan dalam fungsi, kebutuhan pembelian
pelanggan, atau saluran distribusi. Semua lini produk dan barang yang
ditawarkan kepada pelanggan oleh penjual tertentu membentuk bauran
produk..
26. Mengidentifikasi empat karaketeristik yang mempengaruhi pemasaran
jasa dan pertimbangan pemasaran tambahan yang diperlukan jasa.
Karakter jasa ditentukan oileh empat karakteristik kunci: yaitu tak berwujud,
tak terpisahkan, varibilitas, dan dapat musnah. Masing-masing karakteristik
mempunyuai masalah dan persyaratan pemasaran.21
27. Menjelaskan
bagaimana
cara
perusahaan
menemukan
dan
mengembangkan ide produk baru.
Perusahaan menemukan dan mengembangkan ide produk baru dari beragam
sumber. Banyak ide produk baru berasal dari sumber internal. Perusahaan
mengadakan riset dan pengembangan resmi, memilih ide dari karyawan
mereka, dan mengadakan tukar pikiran dalam rapat eksekutif. Ide lain datang
dari sumber eksternal.
21
Philip Kotler &Gary Amstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, ( Jakarta: Erlangga,2008), h.299-300.
44
28. Menyebutkan dan mengidentifikasikan langkah-langkah dalam proses
pengembangan baru dan pertimbangan utama dalam pengelolaan
proses ini.
Proses pengembangan produk baru terdiri dari delapan tahap berurutan.
Proses dimulai dengan penciptaan ide, Berikutnya penyaringan ide, yang
mengurangi jumlah ide berdasarkan kriteria perusahaan sendiri. Ide yang
lolos dari penyaringan ini dilanjutkan ke tahap pengembangan konsep
produk, dimana versi detail ide produk baru dinyatakan dalam segi
konsumen yang berarti. Dalam tahap berikutnya, pengujian konsep,Konsep
yang kuat diteruskan ke pengembangan strategi pemasaran awal bagi produk
baru dikembangkan dari konsep produk. Dengan hasil yang positif, ide
menjadi lebih nyata melalui pengembangan produk dan pemasaran uji dan
akhirnya diluncurkan selama tahap komersialisasi.
29. Menggambarkan tahap-tahap siklus hidup produk.
Masing-masing produk mempunyai siklus hidup yang ditandai dengan
sekumpulan masalah dan peluang yang berubah. Siklus hidup produk
mempunyai liama tahapan yang berbeda: Pengembangan produk dimulai
ketika perusahaan mengembangkan suatu ide produk baru, Pengenalan
adalah dimana petumbuhan penjualan lambat pada saat produk
diperkenalkan di pasar, Pertumbuhan merupakan periode penerimaan
dengan cepat oleh pasar dan peningkatan keuntungan, Kedewasaan adalah
periode melambatnya pertumbuhan penjualan dikarenakan produk telah
45
diterima oleh sebagian besar pembeli potensial, Penurunan merupakan
periode ketika penjualan mulai menurun dan keuntungan jatuh.
30. Menjelaskan bagaimana cara strategi pemasaran berubah selama
siklus hidup produk.
Dalam tahap pengenalan, perusahaan harus memilih strategi peluncuran
yang konsisten dengan positioning produk yang dimaksudkan.
31. Mendefinisikan harga dan mendiskusikan pentingnya penetapan harga
pada lingkungan saat ini yang terus menerus berubah.
Harga dapat didefinisikan secara sempit sebagai jumlah uang yang
ditagihkan untuk produk atau jasa. Atau dapat didefinisikan lebih luas
sebagai jumlah nilai yang ditukarkan konsumen untuk keuntungan memiliki
dan menggunakan produk dan jasa.
32. Mendiskusikan pentingnya biaya perusahaan dan biaya produk pada
saat penetapan harga.
Harga ditetapkan oleh perusahaan akan berada di antara tingkat harga yang
terlalu tinggi untuk menciptakan sebuah permintaan dan tingkat harga yang
terlalu rendah untuk menciptakan laba. Penetapan harga berdasarkan biaya
meliputi penetapan harga berdasarkan biaya produksi, distribusi, dan
penjualan produk ditambah tingkat pengembalian yang wajar untuk usaha
dan risiko.
Biaya merupakan pertimbangan penting dalam menetapkan harga. Biaya
total adalah jumlah dari biaya tetap dan variabel untuk setiap tingkat
46
produksi. Penetapan harga berdasarkan biaya termasuk penetapan harga
berdasarkan biaya plus dan penetapan harga berdasarkan titik impas (atau
penetapan harga berdasarkan sarsaran keuntungan)
33. Mengidentifikasikan dan mendefinisikan faktor-faktor internal dan
eksternal
lainnya
mempengaruhi
keputusan
penetapan
harga
perusahaan.
Faktor internal lainya yang mempengaruhi keputusan penetapan harga yaitu
keseluruhan strategi pemasaran perusahaan, tujuan, bauran, dan organisasi
penetapan harga. 22
Tujuan penetapan harga pada umumnya termasuk bertahan hidup,
maksimalisasi keuntungan saat ini, kepemimpinan pangsa pasar, atau
mempertahankan pelanggan dan membangun hubungan .
Faktor eksternal lainnya dalam pertimbangan harga yaitu kondisi alamiah
pasar dan permintaan, strategi dan harga pesaing, dan faktor lingkungan
seperti ekonomi, kebutuhan penyalur, dan tindakan pemerintah.
D. Bauran Pemasaran Produk (marketing mix)
Keberhasilan
suatu
perusahaan
berdasarkan
keahliannya
dalam
mengendalikan strategi pemasaran yang dimiliki. Konsep pemasaran mempunyai
seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan yaitu yang dikenal
dengan marketing mix (bauran pemasaran).
22
Ibid.364-365.
47
Sehingga bauran pemasaran dapat diartikan sebagai perpaduan seperangkat
alat pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebagai
bagian dalam upaya mencapai tujuan pada pasar sasaran.
1. Strategi Produk
a. Pengertian Produk
Pengertian sempit dari produk adalah sekumpulan sifat-sifat
fisik dan kimia yang berwujud dan dihimpun dalam suatu bentuk yang
serupa dan telah dikenal. Sementara pengertian luas produk adalah
sekelompok sifat-sifat yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud
(lintangible) di dalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan,
prestise, dan pelayanan yang diberikan produsen yang dapat diterima
oleh konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan
atau kebutuhan konsumen.23
Termasuk dalam pengertian produk adalah barang atau obyek
fisik, jasa atau pelayanan, pengalaman, kegiatan, orang, tempat,
properti, organisasi, informasi, dan ide serta bauran dari berbagai
wujud tersebut.
Pengertian produk menurut Philip Kotler adalah “sesuatu
yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk
23
M. Nur Rianto Al-Arif, S.E.,M.Si., Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung:
Alfabeta).h.140.
48
dibeli, untuk digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
keinginan dan kebutuhan.
Product (Produk)
Keputusan-keputusan tentang produk ini mencakup penentuan
bentuk penawaran produk secara fisik bagi produk barang, merek yang
akan ditawarkan atau ditempelkan para produk tersebut (brand), fitur
yang ditawarkan di dalam produk tersebut, pembungkus, garansi, dan
servis sesudah penjualan (after sales service). Pengembangan produk
dapat dilakukan setelah menganalisa kebutuhan dari keinginan
pasarnya yang didapat salah satunya dengan riset pasar. Jika masalah
ini telah diselesaikan, maka keputusan selanjutnya mengenai harga,
distribusi, dan promosi dapat diambil.
Produk secara garis besar dapat dibagi menjadi produk barang dan
produk jasa. Produk barang yaitu produk nyata seperti produk
kendaraan bermotor, komputer, alat elektronik, atau produk lainnya
yang bersifat konkret merupakan contoh dari produk barang.
Sementara produk jasa sifatnya abstrak namun manfaatnya mampu
dirasakan. Ini hal penting dari pemasaran yaitu produk yang akan
ditawarkan kepada konsumen. Contoh dari produk jasa antara lain
pelayanan kesehatan, pangkas rambut dan produk jasa lainnya. Produk
yang ditawarkan perbankan adalah contoh dari produk jasa, sehingga
49
pemasarannya yang digunakan pun adalah strategi pemasaran untuk
produk jasa.
Menurut Mc Carthy Produk berdasarkan definisi dari Philip Kotler
yaitu segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk dapat
diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi dapat memuaskan
keinginan atau kebutuhan. Karena merupakan suatu penawaran maka
produk juga sering disebut sebagai tawaran pasar.
Pengertian umum produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan
ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau
dikonsumsi dan yang dapat memuaskan kebutuhan atau keinginan.
Dalam dunia perbankan strategi produk yang dilakukan adalah
mengembangkan suatu produk yaitu :
1. Penentuan Logo dan Moto
Logo merupakan serangkaian ciri khas suatu bank sedangkan moto
merupakan serangkaian kata-kata yang berisikan visi dan misi
bank dalam melayani masyarakat. Pertimbangan pembuatan logo
dan moto adalah sebagai berikut:24
a. Memiliki arti dan maksud yang memiliki makna positif serta
bermakna baik bagi kemajuan perusahaan.
b. Menarik perhatian, Logo tersebut harus mampu menarik
perhatian masyarakat baik secara desain maupun warnanya.
24
Ibid.h.146.
50
c. Mudah diingat, sehingga ketika konsumen melihat logo
tersebut maka ia akan langsung terikat pada produk
perusahaan.
d. Memiliki ciri khas atau diferensiasi tersendiri dibandingkan
dengan produk sejenis yang dimiliki pesaing.
2. Menciptakan Merek
Karena jasa memiliki keanekaragaman,maka setiap jasa harus
memiliki nama, tujuannya agar mudah dikenal dan diingat
pembeli. Nama merupakan salah satu bentuk dari merek.
Pengertian merek sering diartikan sebagai nama, istilah, simbol,
disain, atau kombinasi dari semuanya.
Penciptaan merek harus mempertimbangkan faktor-faktor:
a. Mudah diingat.
b. Terkesan hebat dan modern.
c. Memiliki arti.
d. Menarik perhatian.
e. Memiliki ciri khas atau diferensiasi tersendiri.
3. Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Dalam dunia
perbankan kemasan lebih diartikan kepada pemberian pelayanan
atau jasa kepada para nasabah atau bentuk tawaran produk yang
dapat menarik perhatian para nasabah.
51
4. Keputusan Label
Label merupakan sesuatu yang dilekatkan pada produk yang
ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan.
Langkah-langkah atau proses pengembangan produk baru adalah
:25
a. Pembangkit gagasan, yaitu pencarian gagasan produk baru
secara sistematis melalui berbagai sumber. Dapat dari
pengembangan produk lama maupun ide yang dikembangkan
oleh pesaing atau dari kebiasaan yang dilakukan oleh
konsumen.
b. Penyaringan gagasan bertujuan untuk memilih yang terbaik
dari sejumlah gagasan yang ada. Pada langkah ini setiap
gagasan disaring kelebihan serta kekurangannya apabila
diaplikasikan sampai akhirnya ditemukan beberapa gagasan
yang dapat dikembangkan oleh perusahaan.
c. Pengembangan dan pengujian konsep, yaitu perusahaan
melakukan pengembangan konsep dari gagasan dasar yang
telah dipilih, untuk kemudian dilakukan uji coba atas gagasan
tersebut.
d. Strategi
pemasaran,
perusahaan
menentukan
pemasaran yang tepat bagi produk baru tersebut.
25
Ibid.h.147.
strategi
52
e. Analisis bisnis, perlu dilakukan analisis bisnis yang mendalam
baik dari aspek keuntungan maupun besaran biaya yang akan
dikeluarkan.
f. Pengembangan produk, yaitu produk tersebut ditambahkan
fitur-fitur tambahan yang dapat menarik lebih banyak
konsumen.
g. Pengujian pasar, setelah siap dilakukan pengujian pasar
terhadap produk tersebut.
h. Komersialisasi, apabila uji pasar berhasil maka dilakukan
langkah penjualan produk secara massal.
Strategi positioning dan deferensiasi perusahaan harus berubah
karena produk, pasar, dan pesaing berubah sepanjang siklus
hidup produk (product life cycle). Dengan mengatakan bahwa
produk memiliki siklus hidup berarti menegaskan empat hal,
yaitu:
a. Produk memiliki unsur yang terbatas sehingga ada
waktunya produk tersebut tidak dapat diserap oleh pasar
lagi.
b. Penjualan produk melalui berbagai tahapan yang khas dan
masing-masing tahapan memberikan tantangan, peluang,
dan masalah yang berbeda bagi penjualnya. Sehingga
53
penjual harus memiliki berbagai macam strategi yang
berbeda pada setiap fase atau tahapan yang dilalui.
c. Fluktuasi laba naik dan turun pada berbagai tahap yang
berbeda selama siklus hidup produk.
d. Produk
memerlukan
strategi
pemasaran,
keuangan,
manufaktur, pembelian dan sumber daya manusia yang
berbeda dalam tiap tahap siklus hidupnya.
2.
Strategi Harga
Menurut Philip Kotler, Price (Harga) didefinisikan Pada setiap produk
atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran dapat menentukan harga
pokok dan harga jual suatu produk. Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam suatu penetapan harga antara lain biaya,
keuntungan, harga yng ditetapkan oleh pesaing dan perubahan keinginan
pasar. Kebijaksanaan harga ini menyangkut mark-up (berapa tingkat
persentase kenaikan harga atau tingkat keuntungan yang dinginkan),
mark-down (berapa tingkat persentase penurunan harga), potongan harga
termasuk berbagai macam bentuk dan besaran persentasenya, bunding
(penjualan produk secara paket- contohnya adalah penjualan kartu
perdana handphone lengkap dengan hanphonenya), harga pada waktuwaktu tertentu (inter- temporal pricing), komisi yang diterima marketing,
dan metode penetapan harga lainnya yang dinginkan oleh perusahaan
terkait dengan kebijaksanaan strategi pemasaran.
54
Menurut Mc Carthy Harga adalah sejumlah nilai yang dipertukarkan
untuk memproses suatu produk. Pengertian harga menurut Wilian J.
Stantion adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah berupa barang) yang
dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk
pelayanan yang menyertainya. Philip Kotler menyatakan bahwa harga
adalah satu-satunya unsur dalam bauran pemasaran yang menghasilkan
pendapatan penjualan.
Penentuan harga berdasarkan biaya produksi : biaya produksi per unit
ditambah dengan sedikit kenaikan.
Penentuan harga berdasarkan
suplai
persediaan :
Ketika akan
memperkenalkan produk baru, perusahaan akan menurunkan harga
produk yang lama, agar persediaannya berkurang.
Penentuan
harga
berdasarkan
mempertimbangkan harga produk
harga
pesaing
:
perusahaan
yang dijual oleh pesaing ketika
menentukan harga produknya.
Penentuan harga penetrasi: Strategi menentukan harga yang lebih rendah
dibanding produk pesaing agar dapat menembus pasar.
Keberhasilan dari penentuan harga penetrasi bergantung pada seberapa
elastis sifat suatu produk terhadap harga.

Elastis: permintaan akan suatu produk sangat responsif terhadap
perubahan harga.
55

Tidak elastis: permintaan akan suatu produk tidak responsif terhadap
perubahan harga.26
3. Strategi Distribusi
Dalam sektor jasa, distribusi didefinisikan sebagai setiap sarana
yang meningkatkan keberadaan atau kenikmatan suatu jasa yang
menambah penggunaannya atau pendapatan dari penggunannya baik
dengan mempertahankan pemakai yang ada, ,meningkatkan nilai
kegunannya diantara pemakai yang ada ataupun menarik pemakai baru.27
Sarana-sarana tersebut dapat berupa kantor pusat, kantor cabang, mesin
ATM dan lain-lain yang dapat memudahkan nasabah untuk memperoleh
manfaat dari jasa bank tersebut.
Menurut Philip Kotler Place (Tempat) Yang perlu diperhatikan dari
keputusan mengenai tempat yaitu:
a. Sistem transportasi perusahaan.
b. Sistem penyimpanan.
c. Pemilihan saluran distrubusi.
Termasuk dalam sistem transportasi antara lain keputusan
tentang
pemilihan
alat
transportasi,
penentuan
jadwal
pengiriman, rute yang harus menentukan letak gudang baik
untuk
26
27
menyimpan
bahan
http: //www.YPaimin.com
Murti Sumarni, Marketing Perbankan, Loc.cit.,h.269.
baku
maupun
lokasi
untuk
56
penyimpanan barang jadi, jenis peralatan yang digunakan untuk
mengenai material maupun peralatan lainnya. Sedangkan
pemilihan saluran distribusi menyangkut keputusan tentang
penggunaan penyalur (pedagang besar, pengecer, agen, makelar)
dan bagaimana menjalin kerja sama yang baik dengan penyalur.
Distribusi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menyalurkan produk dari produsen ke tangan
konsumen. Keputusan penetapan saluran distribusi erat kaitannya dengan
pemilihan media penyampaian produk yang tepat, agar tercapai pasar
sasaran yang dituju. Saluran distribusi merupakan salah satu daya tarik
tersendiri bagi nasabah maupun calon nasabah untuk memilih suatu bank.
Saluran distribusi dalam industri perbankan sering diwakili oleh kantor
cabang pembantu, kantor-kantor kas atau unit kas keliling.
Menurut Mc Carthy Tempat saluran distribusi sering juga disebut sebagai
saluran perdagangan atau saluran pemasaran dimana menurut David A.
Revaan merupakan suatu jalur yang dilalui arus barang arus barang dari
produsen ke konsumen dan akhirnya sampai ke pemakai.
Menentukan metode dan jalur distribusi yang akan dipakai dalam
menyalurkan produk ke pasar. Strategi distribusi digunakan untuk
menentukan bagaimana mencapai target pasar dan bagaimana untuk
menyelenggarakan fungsi-fungsi distribusi yang berbeda-beda.
Faktor- faktor yang mempengaruhi strategi distribusi adalah :
57
1. Pertimbangan pembeli atau faktor pasar
Karakteristik
pelanggan
mempengaruhi
keputusan
apakah
menggunakan suatu pendekatan distribusi langsung. Perusahaan harus
mempertimbangkan jumlah dan frekuensi pembelian. Juga perlu
dipertimbangkan
sasaran
pelanggan
apakah
sasarannya
pasar
konsumen atau pasar industri. Lokasi geografis dan ukuran pasar juga
penting dipertimbangkan.
2. Karakteristik produk
Produk yang kompleks, dibuat khusus, dan mahal cenderung
menggunakan
saluran
distribusi
yang
pendek
dan
langsung.
Contohnya, alat kedokteran. Daur hidup produk juga menentukan
pilihan saluran distribusi. Pada tahap awal bisa menggunakan jasa
perantara.
Kepekaan
produk-produk
yang
tidak
tahan
lama
memerlukan saluran distribusi yang pendek.
4. Faktor produsen atau pertimbangan pengawasan dan keuangan.
Produsen yang memiliki sumber daya keuangan, manajerial, dan
pemasaran yang besar dapat lebih baik menggunakan saluran
langsung. Sebaliknya perusahaan yang kecil dan lemah lebih baik
menggunakan jasa perantara.
Suatu saluran distribusi adalah suatu jaringan dari organisasi dan
fungsi-fungsi yang menghubungkan produsen kepada konsumen akhir.
58
Dasar penentuan saluran distribusi untuk produk konsumen dan saluran
distribusi untuk produk industri, yaitu:
1. Dasar saluran distribusi untuk produk konsumen terdiri dari:
a. Produsen ---- konsumen
b. Produsen ---- pengecer ---- konsumen
c. Produsen ---- grosir ---- pengecer ---- konsumen
d. Produsen ---- agen ---- grosir ---- pengecer ---- konsumen
2. Dasar saluran distribusi untuk produk industri terdiri dari:
a. Produsen ---- pemakai barang industri
b. Produsen ---- dealer ---- pemakai barang industri
c. Produsen ---- agen ---- pemakai barang industri
Sedangkan fungsi- fungsi saluran distribusi yang dilaksanakan
oleh perantara adalah :
1. Fungsi transaksi
Yang meliputi menghubungi dan mengkomunikasikan dengan
calon pelanggan untuk membuat mereka sadar terhadap produk
yang telah ada dan menjelaskan kelebihan dan manfaat dari
produk tersebut.
2. Fungsi Logistik
Yang meliputi pengangkut dan menyortir barang untuk
mengatasi perbedaan sementara dan tempat. Menyimpan untuk
memelihara dan melindungi barang.
59
3. Fungsi fasilitas
Yang meliputi penelitian dan pembiayaan. Penelitian yakni
mengumpulkan informasi tentang anggota-anggota saluran dan
pelanggan lainnya. Pembiayaan adalah memastikan bahwa
anggota
saluran
tersebut
memiliki
uang
cukup
guna
memudahkan aliran barang melalui saluran distribusi sampai
ke konsumen akhir.
4. Strategi Promosi
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir
setelah produk harga dan tempat, serta inilah yang paling sering
diidentifikasikan sebagai aktivitas pemasaran dalam arti sempit.
Menurut Philip Kotler Promosi merupakan komponen yang dipakai
untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk
perusahaan, sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang
diproduksi oleh perusahaan tersebut. Adapun kegiatan yang termasuk
dalam aktivitas promosi adalah periklanan, personal selling promosi
penjualan, dan publisitas. Promosi di sini terkait dengan besaran biaya
promosi dan kegiatan promosi yang akan dilakukan. Tujuan yang
diharapkan dari promosi adalah konsumen dapat mengetahui tentang
produk tersebut dan pada akhirnya memutuskan untuk membeli
produk tersebut.
60
Menurut Mc Carthy Promosi merupakan masalah yang paling
penting dalam bauran pemasaran karena promosi adalah komponen yang
dipakai untuk memberikan informasi yang dapat mempengaruhi pasar
dengan tujuan untuk meningkatkan volume penjualan.
Perusahaan harus mampu memutuskan kegiatan promosi apakah yang
tepat bagi suatu produk yang dimiliki oleh perusahaan. Sebab setiap
produk memiliki target pasar yang berbeda, sehingga pendekatan
promosi yang harus dilakukan pun akan berbeda pula. Selain itu
kegiatan promosi harus disesuaikan dengan promosi yang dimiliki
oleh perusahaan.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang termasuk penting selain
produk, harga, dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak
langsung. Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal
dan mengetahui bank apalagi produk-produknya. Oleh karena itu,
promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha
menarik calon nasabah baru. Kemudian promosi juga berfungsi
meningkatkan nasabah akan produk, promosi juga ikut mempengaruhi
nasabah untuk membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan
citra bank di mata para nasabahnya.
Tujuan promosi adalah :
61
1. Memperkenalkan dan menjual jasa-jasa dan produk yang
dihasilkan.
2. Agar bank dapat menghadapi saingan dalam pasar yang semakin
kompetitif dan kompleks.
3. Menjual goodwill image dan idea yang baik tentang bank
bersangkutan.
Salah
satu
hal
perlu
dimiliki
oleh
perbankan
agar
promosi tersebut adalah harus mampu melakukan komunikasi yang
efektif. Langkah-langkah pengembangan komunikasi efektif:
2)
1)
Mengidentifikasi khalayak sasaran
a.
Apa yang harus dilakukan?
b.
Bagaimana menyampaikannya?
c.
Kapan disampaikannya?
d.
Dimana disampaikannya?
e.
Siapa yang harus menyampaikannya?
Menentukan tujuan-tujuan yang dikehendaki dari khalayak sasaran,
terdapat beberapa model, yaitu:
a. Model AIDAS, yaitu dengan melihat kepada lima faktor
- Awareness (tingkat kesadaran)
- Interest (tertarik)
- Desire (ingin)
- Action (tindakan)
62
- Satisfication (kepuasan)
b. Model Hierarki Effect:
-
Kesadaran
-
Mengetahui
-
Menyukai
-
Preferensi
-
Keyakinan
-
Pembelian
3) Merangsang pesan
Menyusun pesan yan efektif agar mampu merangsang perhatian audiens,
maka idealnya suatu pesan harus:
-
Mendapatkan perhatian
-
Menarik
-
Menimbulkan keingintahuan
-
Membangkitkan keinginan
-
Menghasilkan tindakan
Dalam menyusun pesan yang perlu dipecahkan adalah:
-
Apa yang akan dikatakan (isi pesan)
-
Bagaiman menyatakan secara logis (struktur pesan)
-
Bagaimana menyampaikan secara simbiotik (fomat pesan)
-
Siapa yang harus menyampaikannya (sumber pesan)
4) Menyeleksi saluran-saluran komunikasi
63
Komunikator
harus
menyampaikan
saluran
komunikasi
untuk
menyampaikan pesan agar benar-benar efektif dan efisien.
-
Saluran komunikasi tatap muka
-
Saluran komunikasi tidak tatap muka
5) Menentukan jumlah anggaran promosi
Mengukur besarnya biaya promosi, ada empat metode yaitu:
a. Mengukur semampunya (affordable method): berdasarkan perkiraan
mengenai
kemampuan
mereka.
Perusahaan
melakukan
promosi
berdasarkan anggaran yang dimiliki, dalam konteks industri perbankan di
Indonesia yang ,anggaran promosi yang dimiliki oleh bank syariah masih
sangat kecil bila dibandingkan dengan anggaran promosi yang dimiliki
oleh bank konvensional.
b. Metode persentase penjualan (percentase of sales method): berdasarkan
persentase tertentu dari penjualan atau dari persentase harga jualnya.
Semakin besar penjualan yang dapat dilakukan, maka semakin meningkat
pula anggaran promosi yang dimiliki perusahaan. Begitu pula sebaliknya
apabila penjualan yang dihasilkan kecil, maka akan semakin menurun
pula anggaran promosi perusahaan.
c.
Metode sejajar dengan pesaing (competitive parity method): berdasarkan
biaya promosi yang sesuai dengan biaya yang dikeluarkan pesaing.
Perusahaan menentukan anggaran promosi berdasarkan anggaran promosi
yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.
64
d. Metode tugas dan sasaran (objective and task method): dengan cara
menentukan sasaran-sasaran khusus mereka, menentukan tugas-tugas
yang dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut, dan memperhitungkan
berapa biayanya. Sehingga anggaran promosi yang dibutuhkan tergantung
dari sasaran dan tujuan yang hendak dicapai.
6) Memilih bauran promosi
Perusahaan memilih dari empat bauran promosi yaitu periklanan, promosi
penjualan, wiranaga, dan publikasi. Beberapa faktor yang mempengaruhi
pemasar dalam memilih alat promosi:
-
Ciri-ciri tiap alat promosi
-
Menciptakan pengertian
-
Pengingat yang efisien
-
Pembuka jalan
-
Menyakinkan kembali
7) Mengukur hasil promosi, perusahaan harus memiliki target yang ingin
dicapai dari suatu kegiatan promosi sehingga mampu melakukan
pengukuran atas pencapaian promosi yang telah dilakukan oleh
perusahaan apakah efektif atau tidak.
8) Mengolah dan mengkoordinasikan proses keseluruhan komunikasi
pemasaran. Setelah dilakukan pengukuran hasilnya kemudian diolah
untuk kemudian dipelajari bersama oleh divisi terkait untuk menentukan
strategi promosi selanjutnya.
65
Perusahaan
sampai
pada
konsep
komunikasi
pemasaran
yang
terkoordinir. Konsep ini menghendaki agar :
a. Memilih Direktur Komunikasi pemasaran yang bertanggung jawab penuh
atas usaha-usaha komunikasi persuasif.
b. Menyusun filosofi mengenai pesan yang akan disampaikan dan besarnya
alat-alat promosi yang digunakan.
c. Menelusuri semua pengeluaran promosi dengan produk, alat promosi,
daur hidup dan hasil penelitian sebagai dasar memperbaiki penggunaan
alat-alat promosi.
d. Menkoordinasi kegiatan promosi dan waktunya pada saat kampanye.
Bauran pemasaran dapat diartikan sebagai perpaduan seperangkat alat
pemasaran yang sifatnya dapat dikendalikan oleh perusahaan sebagai
dalam upaya mencapai tujuan pasar sasaran.
Strategi Promosi berkaitan dengan masalah- masalah perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi dengan pelanggan. Strategi
promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi personal selling, iklan,
dan promosi penjualan.
A. Strategi Pengeluaran Promosi
Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Tidak
ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk
promosi
yang
harus
dialokasikan.
Faktor
penyebabnya
adalah
66
pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung pada produk atau situasi
pasar.
1. Marginal Approach
Pendekatan ini member jalan keluar bahwa pengeluaran optimal untuk
masing- masing metode promosi ditentukan dengan kondisi MR=MC
(Marginal Revenue = Marginal Cost).
2. Breakdown Method
Metode ini terdiri atas beberapa macam, yaitu:
a. Percentage-of Sales Approach
Dalam pendekatan ini besarnya anggaran promosi ditentukan berdasarkan
persentase tertentu penjualan (tahun lalu atau prediksi penjualan tahun
depan) atau dari harga jual.
Metode ini memiliki keterbatasan, yaitu tidak dapat diterapkan pada
perusahaan yang baru berdiri, karena belum memiliki data penjualan.
b. Affordable Method
Dalam metode ini, besarnya anggaran promosi ditetapkan berdasarkan
perkiraan manajemen mengenai kemampuan keuangan perusahaan.
c. Return- On- Investment Approach
Dalam pendekatan ini pengeluaran promosi dianggap sebagai investasi.
Besarnya
anggaran
promosi
yang
sesuai
ditentukan
dengan
membandingkan tingkat return yang diharapkan (expected return) dn
tingkat return yang diinginkan (desired return).
67
d. Competitive- Parity Approach
Dalam metode anggaran promosi suatu perusahaan harus sesuai atau sama
dengan pengeluaran promosi pesaingnya. Asumsi dalam pendekatan ini
adalah:
-
Anggaran promosi berhubungan langsung dengan pangsa pasar.
-
Pengeluaran pesaing merupakan kebijakan yang kolektif dari suatu
industri.
-
Dengan mempertahankan kesamaan, maka perang promosi dapat dihindari.
3. Build- Up Method (Objective- and- Method)
Penentuan anggaran promosi dilakukan dengan cara menentukan tujuantujuan iklan, personal selling, dan sales promotion dari setiap lini produk,
menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan dan besarnya biaya untuk
mencapai tujuan- tujuan tersebut.
Metode ini memiliki keterbatasan, yaitu tidak dapat diterapkan pada
perusahaan baru berdiri, karena belum memiliki data penjualan. Metode ini
lebih menekankan bahwa promosi ditentukan oleh dana yang ada. Metode
ini juga tidak memberikan anggaran promosi yang layak bagi tiap produk
dan wilayah pemasaran yang ada di sekitarnya.
B. Strategi Bauran Promosi
Strategi ini berupaya memberikan distribusi yang optimal dari setiap
metode promosi. Faktor- faktor yang menentukan bauran promosi.
-
Faktor Produk
68
Yaitu dengan mempertimbangkan karakteristik dan cara produk itu dibeli,
dikonsumsi, dan dipersepsikan.
-
Faktor Pasar
Pada produk- produk tertentu, jika pangsa pasarnya tinggi, perusahaan
harus menggunakan iklan dan personal selling bersama- sama, Iklan lebih
cocok digunakan di dalam industri yang jumlah perusahaannya sedikit,
Apabila persaingan sangat ketat ketiga metode promosi (personal selling,
mass selling, dan promosi penjualan).
-
Faktor pelanggan
Pelanggan rumah tangga lebih mudah dipikat dengan iklan, karena untuk
mencapai metode tersebut paling murahan sedangkan jika sasaran yang
dituju adalah pelanggan industri, maka perusahaan harus menggunakan
personal selling agar dapat memberi penjelasan- penjelasan dan jasa- jasa
tertentu yang berkaitan dengan produk, Personal selling lebih baik
digunakan pada geografis pasar yang kecil dan penduduknya padat, Tahaptahapan kesiapan pembeli, Pada tahap awal kesiapan pembeli, peranan
mass selling lebih penting, sedangkan pada tahap- tahap akhir, sales
promotion dan personal selling harus lebih dititikberatkan. Faktor
Anggaran
Jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya
untuk menggunakan iklan, yang bersifat nasional juga besar.
Faktor Bauran Pemasaran
69
Harga yang tinggi sering dianggap pelanggan berkolerasi positif dengan
kualitas yang juga tinggi, Jika pendistribusian dilakukan secara langsung,
maka
karakteristiknya
mensyaratkan
penggunaan
personal
selling,
sedangkan bila secara tidak langsung, maka dibutuhkan iklan karena
terbatasnya jumlah armada penjual yang dipakai, Sebagaimana halnya
dengan produk merek juga memiliki daur hidup. Pada tahap perkenalan,
suatu
merek
baru
memperkenalkannya.
memerlukan
Memasuki
iklan
tahap
yang
pertumbuhan,
gencar
iklan
untuk
harus
dikombinasikan dengan personal selling. Setelah tahap ini segala aktifitas
promosi mulai menurun, sehingga pada tahap kedewasaan pemasar dapat
menerapkan merek baru lagi.
C. Strategi Pemilihan Media
Tujuan dari strategi ini adalah memilih media yang tepat untuk
kampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi tahu, paham,
menentukan sikap, dan membeli produk yang dihasilkan perusahaan.
Tujuan Periklanan
Tidak tepat jika periklanan ditujukan hanya untuk mempengaruhi
penjualan, sebab banyak variabel yang mempengaruhi penjualan termasuk
iklan itu sendiri. Ada beberapa cara untuk menentukan tujuan periklanan,
yaitu:
1. Inventory Approach
70
Dalam pendekatan ini, tujuan pengiklanan ditentukan atau diambil dari
kumpulan berbagai tujuan perusahaan dilihat dari seluruh sudut pandang
pemasaran perusahaan.
2. Hierarchy Approach
Pendekatan ini didasarkan pada dugaan bahwa sebelum membeli produk,
pelanggan melewati tahapan- tahapan variabel psikologis. Tujuan
periklanan misalnya menarik perhatian awal pelanggan, persepsi, lalu
perhatian yang lebih besar, dan minat membeli.
3. Attitudinal Approach
Pendekatan ini menyarankan agar sasaran tujuan periklanan adalah
mempengaruhi struktur sikap. Tujuan- tujuan periklanan dapat berupa
pernyataan- pernyataan berikut:
-
Mempengaruhi kekuatan yang paling berpengaruh dalam pemilihan kriteria
untuk mengevaluasi merek produk tertentu.
-
Menambah karakteristik pada hal- hal yang dianggap menonjol pada kelas
produk.
-
Meningkatkan atau menurunkan peringkat karakteristik kelas produk yang
menonjol.
-
Mengubah persepsi terhadap merek perusahan pada beberapa karakteristik
produk tertentu yang menonjol atau penting.
-
Mengubah persepsi terhadap merek- merek yang bersaing pada beberapa
karakteristik produk yang menonjol atau penting.
71
Pendekatan ini adalah penyempurnaan dari pendekatan hirarki, dimana
pendekatan ini berupaya menghubungkan tujuan periklanan dengan tujuan
pemasaran.
Prosedur Pemilihan Media
Pemilihan media memerlukan dua keputusan, yaitu media apa yang akan
digunakan, dan sarana media apa yang dipakai. Dua metode berikut dapat
digunakan untuk menentukan pemilihan media.
1. Cost – Per- Thousand Contacts Comparison
Dalam metode ini, pemilihan media dilakukan berdasarkan jumlah kontak
yang terjadi tanpa memperhatikan kualitas kontaknya.
2. Matching of Audience and Media Charcteristics
Pendekatan lainnya untuk media memilih media adalah dengan
menentukan target khalayak lalu membandingkan karakteristiknya dengan
berbagai media.
Alternatif Media
Secara umum media yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi media
cetak, media elektronik, media luar ruang, dan media lini bawah.
1. Media cetak, yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan
dengan sejumlah kata, gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun
hitam putih.
Keunggulan media brosur, dimana keunggulan media ini antara lain:
72
a. Menjangkau segmen pasar tertentu yang spesifik dan terspesialisasi
demografis atau geografis;
b. Terpecaya
c. Mampu mengangkat produk yang diiklankan sejajar dengan persepsi
khalayak terhadap prestise majalah yang bersangkutan;
d. Kualitas visual sangat bagus karena dicetak di kertas yang bermutu tinggi;
e. Dapat digunakan sebagai media humas dan sales promotion.
Kelemahan yang ada pada media meliputi:
a. Pemesanan tempat iklan di brosur harus jauh- jauh hari dan tempat- tempat
di majalah kadang- kadang sudah dikontrak untuk jangka waktu yang lama;
b. Waktu edar sangat lambat;
c. Biayanya mahal.
D. Strategi Copy Iklan
Copy adalah isi iklan. Copy berfungsi untuk menjelaskan manfaat
produk dan member alasan kepada pembacanya mengapa harus membeli
produk tersebut. Copy yang efektif haruslah menarik, spesifik, mudah
dimengerti, singkat, bisa dipercaya, sesuai dengan keinginan pembaca, dan
persuasif. Oleh karena itu copy adalah sesuatu yang mewakili pesan yang
ingin disampaikan pengiklan.
E. Strategi Penjualan
73
Yang dimaksud dengan penjualan adalah memindahkan posisi
pelanggan ke tahap pembelian (dalam proses pengambilan keputusan)
melalui penjualan tatap muka.
Tujuan Penjualan
Umumnya tujuan dinyatakan dalam volume penjualan. Tujuan ini dapat
dipecah berdasarkan penentuan apakah volume penjualan yang ingin
dicapai itu berdasarkan per wilayah operasi atau per sales person di dalam
suatu wilayah operasi.
Strategi Penjualan
Masalah- masalah yang harus diatasi dalam strategi penjualan adalah:
-
Apakah penekanan diutamakan pada mempertahankan pelanggan yang ada.
-
Meningkatkan produktivitas wiraniaga.
-
Siapa yang dihubungi bila berurusan dengan pelanggan organisasi.
BAB III
SEKILAS TENTANG BMT DAARUT TAUHID
A. Sejarah dan Perkembangan BMT Daarut Tauhid
Sejarah BMT ada di Indonesia, dimulai tahun 1984 dikembangkan
mahasiswa ITB di Masjid Salman yang mencoba menggulirkan lembaga
pembiayaan berdasarkan syari‟ah bagi usaha kecil. Kemudian BMT lebih di
berdayakan oleh ICMI sebagai sebuah gerakan yang secara operasional ditindak
lanjuti oleh Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). BMT adalah lembaga
keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil (syari‟ah),
menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil dalam rangka mengangkat
derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin. Secara
konseptual, BMT memiliki dua fungsi : Baitul Tamwil (Bait = Rumah, at Tamwil
= Pengembangan Harta) – melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha
produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro
dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang
pembiayaan kegiatan ekonominya. Baitul Maal (Bait = Rumah, Maal = Harta) –
74
75
menerima titipan dana zakat, infak dan shadaqah serta mengoptimalkan
distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.1
Data Baitul Mal wa Tamwil merupakan Divisi Usaha dari Kopontren
Daarut tauhiid yang telah memiliki izin operasi dari PINBUK (Pusat Inkubasi
Bisnis Usaha Kecil) denganNomor : 1009003/PINCUK/IV/96. 2
Adapun dalam pengelolaannya Data Baitul Mal wa Tamwil mengadopsi
pada sistem manajemen Perbankan Syari‟ah, yaitu beroperasi dengan sistem bagi
hasil, tidak dengan penetapan suku bunga.
Tujuan awal berdirinya adalah sebagai lembaga keuangan syari‟ah yang
mempunyai tujuan untuk membantu keuangan dan pembinaan pengusaha kecil
(mikro) yang sulit mendapatkan kredit dari Bank. Hal ini sudah menjadi
komitmen Data Baitul Mal wa Tamwil (BMT Daarut Tauhiid) dalam
menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan syari‟ah yang produktif dalam
skala mikro.
Berawal dari rapat Pengurus Yayasan Daarut Tauhid pada tanggal 16
Juni 1999,
1
http://www.khilafah1924.org/index.php?option=com_content&task=view&id=69&It
emid=47
2
www.bmt daruttauhid.com
76
Pada tahun 2002, perkembangan Usaha BMT menunjukan perkembangan
yang signifikan.Berkat kepercayaan dari Jama‟ah dan Masyarakat sekitar Daarut
Tauhiid, untuk semester I tahun 2003 BMT telah mencapai Asset 2.8 Miliar dari
Modal awal yanghanya Rp. 250.000,- (sekitar tahun 1994).
Dalam transaksi harian, perputaran dana di BMT dalam bulan April 2003
ini telahmencapai 8 Miliar
Dengan pelayanan yang hangat dan penuh persaudaraan dari para
santrinya, dalam waktu
yang relatif pendek
BMT
telah mengalami
perkembangan yang bernilai dibanding dengan BMT-BMT yang ada kota
Bandung.
Inilah layanan bagi umat merindukan kesejukan dan kebeningan
hati,mudah-mudahan segala usaha ini memberikan makna bagi perubahan
ekonomi dan Moral Ummat.
BMT Daarut Tauhid Cabang Jakarta berdiri pada 2007, dan Produk
Simpanan Nikah (Simpanan Walimah) ada sejak bulan Maret tahun 2007 sampai
tahun 2011 ini seluruh jumlah nasabah di BMT Daarut Tauhid sudah 900 orang
dan untuk Produk Simpanan Nikah (Simpanan Walimah)sudah 17 orang.
B. Badan Hukum BMT Darut Tauhid
BMT Daarut Tauhid Cabang Jakarta didirikan pada tahun 2007 dan
pendiri dengan modal awal per unit. Pada tahun 2007, BMT Daarut Tauhid sudah
77
diadakan simpanan nikah (walimah) untuk dianjurkan khususnya kalangan muda
untuk menabung. Allah Berfirman dalam Surat Ar-Rum ayat 21:
‫فَكَرُو ًىَفُسِكُنْ أَزْوَاجًا لِحَسْكٌُُىا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيٌَْكُن هَىَّدَةً وَرَحْوَةً إِىَ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَىْمٍ يَثَوَهِيْ آيَاجِهِ أَىْ خَلَقَ لَكُن هِيْ َأ‬
Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nyaialah Dia menciptakan untukmu
istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berpikir.(QS.Ar-Rum 30:21).
Rasulullah SAW. bersabda : “Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak
menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah” (HR. Bukhari).
Badan Hukum nya di Bandung dibawah Koperasi naungan Korporaten
Bandung. Maka BMT Daarut Tauhid mendapatkan legal hukum dengan nomor:
dengan nama “.
Landasan Hukum BMT Daarut Tauhid sebagai koperasi pinjaman sesuai
dengn sistem Syariah yang aman dan menentramkan.
C. Visi dan Misi BMT Darut Tauhid
Visi dan misi Kopontren Daarut Tauhiid adalah memaksimalkan dan
mengoptimalkan segenap potensi kekuatan ekonomi ummat yang ada untuk
menjawab tantangan dunia Islam secara Komprehensif dan Berjama‟ah dalam
Mua‟malah.
Dalam menjalankan misinya, strategi awal yang ditempuh adalah
membangun dan menghidupkan lembaga ekonomi berbentuk Koperasi disingkat
Koponten DT dengan sasaran menciptakan basis ekonomi profesional yang kuat,
mandiri, tangguh dan berpihak pada kekuatan sumber daya mukmin yang
78
prestatif, berwawasan komprehensif, serta mempunyai Visi yang tajam ke masa
depan.
Untuk mewujudkan harapan di atas maka dituangkanlah dalam sebuah
Visi dan Misi :
Visi Kopontren Daarut Tauhiid
Menjadi koperasi teladan yang sehat menyehatkan, kuat menguatkan, dan
sejahtera mensejahterakan sebanyak mungkin ummat (rahmatan lil „alamiin)
serta mampu memberi manfaat di dunia dan bermakna di akhirat
Tujuan BMT Daarut Tauhid adalah dengan Niat yaitu dengan membantu
masyarakat dengan pembiayaan dengan sistem pembiayaan bagi hasil atau
konsumtif dengan akad dan sistem syariah bisa mengembangkan dengan baik.
Misi Koponten Daarut Tauhiid
1.
Menyediakan pelayanan perbankan syariah
2.
Menyediakan segala kebutuhan untuk beribadah, kebutuhan kantor, dan
kebutuhan
3.
rumah tangga
Menyediakan pelayanan jasa penginapan dan kebutuhan makan untuk
civitas Daarut Tauhiid, pelatihan-pelatihan, dan jamaah
4.
Menyediakan kebutuhan-kebutuhan berbagai produk kerajinan Islami
5.
Menyediakan kebutuhan pendidikan dan pelatihan ekonomi syariah
6.
Menyediakan pelayanan jasa kebersihan dan pengamanan
7.
Maju bersama mitra Mua‟malah.
Strategi
79
1. Membangun Organisasi yang tangguh yang berperan aktif kepada lembaga
lain dalam membangun pertumbuhan ekonomi ummat.
2. Membentuk Sumber Daya Manusia yang handal bermental wirausaha
dengan berlandaskan Manajemen Qolbu.
3. Memberikan kontribusi yang terbaik kepada anggota, mitra, dan ummat.
4. Meningkatkan perkembangan usaha yang berkesinambungan dan saling
menguntungkan.
5. Membangun sistem informasi yang cepat, akurat, dan terpercaya.
6. Membangun lembaga usaha yang menjadi miniatur ekonomi syariah.
7. Mengembangkan jaringan bisnis yang berlandaskan konsep syariah.
D. Prinsip Operasional
Lembaga keuangan syariah sistem syariah bagi hasil dirancang untuk
terbinanya kebersamaan menanggung resiko usaha dan berbagi hasil usaha antara
pemilik dana (rabbul maal) yang menyimpan uangnya di lembaga, lembaga
selaku pengelola dana (mudharib) dan masyarakat yang membutuhkan dana yang
bisa berstatus peminjam dana atau pengelola usaha.
Adapun prinsip operasional dari BMT Daarut Tauhid adalah:
a. Menerima dana titipan investasi anggota, kemudian disalurkan ke usaha yang
produktif.
b. Dana anggota dikelola berdasarkan prinsip Syariah yang aman dan
bermanfaat.
80
c. Perolehan bagi hasil menguntungkan dan kompetitif.
d. Bagi Hasil atau konsumtif dengan akad dan sistem syariah.
e. Disalurkan untuk membantu membiayai para pengusaha kecil dan usaha yang
halal.
f. Berpengalaman lebih dari 16 tahun.
g. Bagi hasil : yaitu pembagian hasil usaha antara BMT Daarut Tauhid dengan
penyimpan dana atau nasabah penerima pembiayaan mudharabah dengan
BMT, yang dibagikan kepada penyimpan dana adalah hasil usaha BMT yang
dihitung selama satu periode tertentu. Hasil usaha nasabah penerima
pembiayaan mudharabah yang dibagikan kepada BMT adalah laba usaha yang
dihasilkan penerima pembiayaan dari usaha yang dibiayai secara utuh oleh
BMT. Kepada nasabah penerima dana pembiayaan mudharabah, sesuai
dengan isi perjanjian, diwajibkan mengembalikan seluruh pinjamannya pada
waktu jatuh tempo.
h. Mark up : adalah biaya yang diperhitungkan dalam bentuk nominal diatas
nilai pembiayaan yang diterima nasabah. Biaya tersebut ditetapkan sesuai
dengan
kesepakatan
antara
BMT
dengan
nasabah.
Nasabah
juga
memanfaatkan fasilitas pembiayaan untuk kepemilikan barang dengan
dikenakan suatu mark up. Pada sistem syariah pembiayaan ini diberikan pada
jenis pembayaran murabahah yaitu pembiayaan modal kerja dengan
pembayaran tangguh beserta mark-up nya pada saat jatuh tempo.
81
E. Struktur Organisasi dan Mekanisme Kerja BMT Darut Tauhid
Struktur Organisasi BMT Daarut Tauhid adalah sebagai berikut:
Adapun pembagian dan wewenang dalam struktur organisasi tersebut diatas,
secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Kepala Cabang
: Bpk. Ali Mustiasa
2. Manager Operasional : Yanti Nurmayanti
3. Customer Service
: Bpk Mukhlas
4. Supervisor Marketing : Bpk Rifa‟i
5. Staff Marketing (Adm, Surreyov, Collecting, Funding) : Abdul Aziz
Adapun untuk bagan struktur organisasi BMT Daarut Tauhid Cabang Jakarta
(Ciputat) terlampir.
1. Mekanisme Kerja BMT Daarut Tauhid
Adapun pembagian dan wewenang dalam struktur organisasi tersebut
diatas, secara garis besar adalah sebagai berikut :
a. Tugas dan Fungsi Kepala Cabang : Mengatur secara umum untuk
kantor.
b. Tugas dan Fungsi Manajer Operasional : Mengatur Keuangan, SDM,
Transaksi yang berada di kantor
c. Tugas dan Fungsi Costumer Service :Menginput Data Nasabah BMT
d. Tugas dan Fungsi Supervisor : Mengatur tugas baik di bagian Landing
maupun Panding
82
e. Tugas Staff Marketing (Adm, Surreyov, Collection, Funding) :
Mengatur secara bersama- sama masalah keuangan nasabah BMT,
Membuat laporan setiap bulan.
Kepala Cabang
Bpk. Ali Mustiasa
Manajer Operasional
Account Officer
Supervisor
Yanti Nurmayanti
Muklas
Bpk. Rifai
Umum Abdul Azis
F. Produk dan Jasa BMT Darut Tauhid
BMT Daarut Tauhid menyediakan layanan yang dapat diakses oleh
nasabah. Produk Layanan Tersebut diantaranya:3
I. SIMPANAN
I. Simpanan Umum (Sirela)
Simpanan dengan prinsip Wadi& rsquo;ah bagi masyarakat umum
3
http-www.daaruttauhid.org_komponen-news_pdf.php_news_detail_0_31news_31.pdf.
83
Manfaat dan Keuntungan :
a. nasabah dapat melakukan setor dan tarik tunai kapan saja saat buka kas di
kantor BMT DT
b. Bagi hasil ditentukan sesuai prinsip syari’ah berdasarkan besarnya
keuntungan dari penyaluran dana ke sentra usaha
c. BMT bertanggung jawab dan menjamin keamanan dana simpanan nasabah
dari kerugian penyaluran dana
d. nasabah secara langsung berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi
rakyat
Persyaratan Khusus:
a. Setoran Awal Minimal Rp. 10.000,- Selanjutnya minimal Rp. 5000,b. Saldo tersimpan Minimal Rp. 10.000,-
II. Simpanan Lembaga (Amanah)
Manfaat Dan Keuntungan
a. Nasabah Dapat Melakukan setor dan tarik tunai kapan saja saat buka kas
di kantor BMT DT.
b. Bagi hasil di tentukan sesuai prinsip syariah berdasarkan besarnya
keuntungan dari penyaluran dana ke sentra usaha
c. BMT bertanggung jawab dan menjamin keamanan dana simpanan nasabah
dari kerugian penyaluran dana
d. Dapat dijadikan jaminan pembiayaan
84
Persayaratan Khusus
a. Setoran Awal Minimal Rp. 100.000,- Selanjutnya minimal Rp. 25.000,a. Saldo mengendap Rp. 100.000,III. Simpanan Pendidikan (Sidik)
Simpanan pendidikan memiliki tiga varian, yaitu :
1. Khusus : simpanan orang tua untuk pendidikan anak
2. Reguler : dana yang di sisipkan oleh setiap siswa/i
3. Kelompok : dana siswa yang di himpun oleh wakil sekolah atau
koordinator tabungan.
Manfaat Dan Keuntungan
a.
Tidak dikenakan biaya administrasi
b.
Sidik khusus dapat ditarik tunai setiap enam bulan
c.
Sidik Reguler dapat ditarik setiap jam buka kas
d.
Penyetoran untuk Sidik kelompok dapat di jemput ke sekolah/tempat
lainnya yang sebelumnya dana telah terkoordinir oleh salah
seorang koordinator tabungan. Setiap koordinator akan mendapatkan
reward menarik saat masa perjanjian berakhir.
Persayaratan Khusus
a.
Sidik Khusus ditarik tunai setiap 6 bulan
b.
Sidik Khusus setoran Awal Minimal Rp. 100.000,- dan dana
mengendap Rp. 100.000,-
85
c.
Sidik Reguler : Setoran awal Rp. 2500,- dan dana mengendap minimal
Rp. 10.000,-
d.
Sidik kelompok : 10 Orang/Kelompok setoran minimal Rp. 10.000,-
IV. Simpanan Walimah (Salimah)
Simpanan Untuk dana pernikahan
Manfaat Dan Keuntungan
a. BMT Membantu dalam penggunaan fasilitas keperluan resepsi dan akad
pernikahan di Daarut Tauhid
b. Mendapat bingkisan/kado pernikahan dari BMT DT bila nominal
tabungan mencapai Rp. 5.000.000,Persayaratan Khusus
a.
Setoran awal Rp. 100.000,- dan setoran selanjutnya minimal
Rp.25.000,
b.
Jangka waktu minimal 3 Bulan
V. Simpanan Haji dan umroh (Siroh)
Simpanan dana untuk menjadi hamba Alloh yang diundang ke tanah suci
dalam ibadah Haji atau Umroh
Manfaat Dan Keuntungan
a. Nasabah dengan nominal tabungan 50% dari tariff ONH/Umroh yang
berlaku akan langsung di daftarkan sebagai calon jemaah
86
(setelah sebelumnya ada konfirmasi dari BMT DT)
Persayaratan Khusus
a. Setoran awal Rp. 100.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp.25.000,
b.
Saldo Minimal Tersimpan Rp. 100.000,-
VI. Simpanan Qurban (Surban)
Simpanan dalam mempersiapkan dana ibadah qurban.
Manfaat Dan Keuntungan
a. Pendistribusian hewan qurban tepat sasaran kepada para mustahiq
bekerjasama dengan Dompet Peduli Umat (DPU)
b. Sebagai pemicu awal untuk melaksanakan ibadah qurban
c. Nasabah dapat menarik dana langsung atau dalam bentuk hewan qurban,
dan penarikan hanya dilakukan seminggu sebelum melaksanakan ibadah
qurban.
Persayaratan Khusus
a.
Setoran awal Rp. 100.000,- dan setoran selanjutnya minimal Rp.25.000,
b.
Jangka waktu simpanan minimal 6 (enam) bulan
VII. Simpanan Berjangka
Simpanan berjangka/deposito dengan jangka waktu : 1 Bulan, 3 Bulan, 6
Bulan dan 12 Bulan sesuai prinsip syariah mudharabah
muthalaq. Keuntungan dari pengelolaan dana titipan nasabah dibagikan
sesuai dengan disepakati.
87
Manfaat Dan Keuntungan
a.
Tingkat bagi hasil yang kompetitif
b.
Jangka waktu bisa di tentukan sendiri, dengan nisbah yang berbedabeda setiap bulannya.
c.
Dapat dijadikan jaminan dan plafond
Persayaratan Khusus
a.
Simpanan berjangka minimal Rp.1.000.000,-
Persyaratan umum dari setiap simpanan adalah :
b.
Menyerahkan Fotocopy KTP/SIM/Kartu Identitas Lainnya
c.
Pembukaan Rekening dilakukan di kantor kas BMT Daarut tauhid
II PEMBIAYAAN
1. Pembiayaan Modal Kerja (Mudharabah)
2. Pembiayaan Jual Beli (Murabahah)
III JASA
1. Pembayaran Rekening Listrik
2. Pembayaran Rekening Telepon
3. Transfer ke Bank Lain
4. Isi Ulang Pulsa
Keunggulan
1. Perolehan bagi hasil menguntungkan dan kompetitif
88
2. Disalurkan untuk nmembantu membiayai para pengusaha kecil dan usaha
yang halal
3. Berpengalaman lebih dari 16 tahun
PINJAMAN DANA
1. Modal Usaha
2. Renovasi / Beli Rumah
3. Beli Motor
4. Beli TV/ Kulkas
5. Beli HP/ Laptop
6. Biaya Perkawinan
7. Biaya Sekolah Anak
8. Dll
Persyaratan :
1. Foto Copy KTP, KK & Surat Nikah
2. Penghasilan Tetap/ PNS/ Guru/ Wiraswasta
BAB IV
ANALISA STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN NIKAH PADA
BMT DAARUT TAUHID
A.
Potret tentang Strategi Pemasaran Produk Simpanan nikah di BMT
Daarut Tauhid
BMT Daarut Tauhid didirikan pada bulan Maret Tahun 2007 dengan visi
dan misi untuk berjama’ah dalam bermu’amalat dan maju mitra Mu’amalah.
BMT Daarut Tauhid memiliki
produk jasa
yang ditawarkan yaitu Produk
Simpanan dan Pembiayaan dengan merek dagang Lembaga Keuangan Mikro
Syariah. Salah satu produk simpanan yang ditawarkan yaitu simpanan nikah yang
sudah ada semenjak awal berdirinya BMT Daarut Tauhid yang merupakan
bagian dari produk simpanan dengan prinsip wadi’ah. Simpanan nikah ini
diperuntukkan untuk pasangan muda yang ingin merencanakan pernikahan
sehingga mempersiapkan dengan tabungan simpanan nikah. Prosedur menjadi
nasabah pada produk simpanan nikah di BMT Daarut Tauhid yaitu: Nasabah
mengisi formulir, Menyerahkan Foto Copy KTP, Penyerahan Saldo Awal
sebesar Rp 100.000,- dan Penandatanganan Verifikasi Buku Tabungan.
Keunggulan dari produk simpanan nikah dibandingkan dengan produk jasa
lainnya yang di BMT Daarut Tauhid yaitu Bagi Hasil yang lebih besar, Ada
bonus menginap di Bandung untuk nasabah yang memiliki saldo minimal
89
90
Rp.4.000.000,- dan Dapat di tarik sesuai timingnya. Strategi pemasaran yang
dilakukan pihak BMT Daarut Tauhid dalam rangka meningkatkan jumlah
nasabah pada produk simpanan nikah yaitu dengan strategi pengembangan
dengan penunjukkan petugas yang berwenang dan optimalisasi pengembangan.
Strategi Promosi yang dilakukan BMT Daarut Tauhid dengan Silaturahmi ke
Lembaga- lembaga dan Optimalisasi penyebaran brosur. Faktor yang
mempengaruhi strategi pemasaran simpanan nikah pada BMT Daarut Tauhid
yaitu Penyebaran Brosur, Bagi Hasil yang kompetitif dan Kemudahan
Penyetoran & Penarikan. Pengaruh strategi pemasaran simpanan nikah pada
BMT Daarut Tauhid dalam meningkatkan jumlah nasabah pengaruhnya yaitu
Peningkatan volume nasabah dan Tersosialisasinya untuk masyarakat. BMT
Daarut Tauhid tidak ada jadwal khusus dalam melayani nasbaah BMT Daarut
Tauhid untuk semua pelayanan semuanya disamakan.
Untuk mengetahui perkembangan nasabah produk simpanan nikah dengan
data dibawah ini:
Tahun
Jumlah Nasabah
2007
6 orang
2008
5 orang
2009
2 orang
2010
1 orang
91
2011
3 orang
17 orang
Data diatas merupakan perkembangan jumlah nasabah produk simpanan
nikah di BMT Daarut Tauhid sampai tahun 2011 sejumlah 17 orang, sampai saat
ini nasabah yang masih aktif hanya 3 orang saja.
BMT Daaarut Tauhid dalam memahami pasar yang ada dilingkungan sekitar
Ciputat dan kebutuhan nasabah BMT Daarut Tauhid yaitu dengan dalam setiap
tahun buku laporan keuangan dengan membuat target pemasaran baik Lending
maupun Funding dan dalam merancang strategi pemasaran untuk produk
simpanan nikah untuk melayani nasabah dan cara terbaik untuk melayani
nasabah BMT Daarut Tauhid sampai saat ini belum ada dan dalam membangun
hubungan dengan nasabah BMT Daarut Tauhid yaitu dengan membangun
hubungan dengan nasabah sebagai mitra bahkan menjadi keluarga, BMT Daarut
Tauhid dalam menangkap nilai dari nasabah terhadap BMT Daarut Tauhid yaitu
dengan nasabah mengganggap pihak BMT sebagai keluarga baru nasabah serta
nasabah mengganggap sebagai mitra usaha nasabah tersebut.
BMT Daarut Tauhid dalam menyiapkan rencana dan program pemasaran
yang terintegrasi untuk BMT Daarut Tauhid yaitu dengan memanfaatkan target
pemasaran dan dalam menjelaskan rencana strategis BMT secara menyeluruh
yaitu dengan target jangka pendek, menengah, maupun panjang, dan dalam
92
merancang untuk pengembangan strategi pertumbuhan dan penyusutan BMT
Daarut Tauhid yaitu dengan membaginya jangka waktu yang dilihat dari hal yang
mampu dilakukan dahulu dan dalam menilai peranan pemasaran dalam
perencanaan strategis dan kerja sama bagian internal dan eksternal untuk
membangun hubungan yang menguntungkan dengan nasabah BMT Daarut
Tauhid yaitu Pemasaran sebagai salah satu komponen terpenting dalam mencapai
target pemasaran yang dibangun berdasarkan kerja yang optimal baik eksternal
maupun internal.
BMT Daarut Tauhid dalam menjelaskan elemen atau strategi dan bauran
pemasaran yang digerakkan pelanggan, dan kekuatannya yang mempengaruhinya
yaitu dalam penetapan pemasaran harus ditetapkan jenis usaha atau elemenelemen lain yang menjadi target pihak BMT, dan dalam membuat daftar fungsi
manajemen pemasaran termasuk bagian- bagian dari rencana pemasaran, dan
mendiskusikan pentingnya pengukuran dan pengelolaan pengembalian dari
pemasaran untuk menjadi tolak ukur keberhasilan pencapaiannya.
BMT Daarut Tauhid dalam menggambarkan kekuatan lingkungan yang
mempengaruhi kemampuan BMT untuk melayani nasabah BMT Daarut Tauhid
yaitu dalam menetapkan sasaran pemasaran dengan melihat terlebih dahulu
kemampuan yang bisa dilakukan oleh BMT dan dalam menjelaskan perubahan
dalam lingkungan demografis dan ekonomi mempengaruhi keputusan pemasaran
di BMT Daarut Tauhid mempengaruhi kepada tingkat pemasaran BMT,
BMT
Daarut Tauhid mendefinisikan sistem informasi pemasaran dan mendiskusikan
93
bagiannya pada BMT Daarut Tauhid Jakarta untuk menangkap peluang- peluang
baru, dan membuat kerangka langkah- langkah dalam proses riset pemasaran di
BMT Daarut Tauhid untuk menetapkan yang akan menjadi target BMT, dan
dalam menjelaskan cara perusahaan menganalisis dan mendistribusikan
informasi pemasaran di BMT Daarut Tauhid yaitu dengan lebih banyak melihat
potensi pasar yang ada kemudian di diskusikan dan dijadikan target.
BMT Daarut Tauhid dalam mendiskusikan masalah khusus yang dihadapi
pengelola BMT Daarut Tauhid
pemasaran termasuk kebijakan publik dan
masalah etika untuk memberikan hasil yang optimal yang merupakan bagian dari
service excellent dan BMT belum menggambarkan produk baru di BMT Daarut
Tauhid.
BMT Daarut Tauhid mendefinisikan langkah- langkah utama dalam
merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh nasabah; segmentasi pasar,
penetapan sasaran, dan positioning, dan menyebutkan dan mendiskusikan dasar
utama bagi segmentasi pasar nasabah dan pasar bisnis yang merupakan pasar
utama sebagai penentu arah ke depan, dan BMT tidak menjelaskan cara BMT
mengidentifikasi segmen pasar yang menarik dan memilih strategi penetapan
sasaran pasar, dan mendiskusikan cara BMT mendefinisikan dan memposisikan
produk merek untuk keunggulan maksimum dipasar agar produk yang sesuai
yang mudah untuk mencapai target.
BMT Daarut Tauhid dalam mendefinisikan produk dan klasifikasi utama
produk dan jasa di BMT Daarut tauhid yaitu dengan cara mengklasifikasi
94
berdasarkan segmen pasar, BMT menggambarkan keputusan yang dibuat BMT
menyangkut produk dan jasa individual, lini produk, dan bauran produk, dan
dalam mendiskusikan strategi penetapan merek-keputusan yang dibuat
perusahaan dalam membangun dan mengelola BMT Daarut Tauhid untuk
memudahkan sosialisasi produk. BMT Daarut Tauhid dalam menjelaskan cara
BMT menemukan dan mengembangkan ide produk baru dengan diskusi setiap
pagi dan dalam menyebutkan dan mengidentifikasi langkah- langkah dalam
proses pengembangan baru dan pertimbangan utama dalam pengelolaan proses di
BMT Daarut Tauhid yaitu dengan melihat potensi pasar serta membandingkan
hal yang mampu kita lakukan, BMT Daarut Tauhid mendefinisikan harga dan
mendiskusikan pentingnya penetapan harga pada lingkungan yang terus menerus
berubah pada BMT Daarut Tauhid dengan ditingkat margin ditemukan setiap
agenda rapat tahunan, dan mendiskusikan pentingnya memahami persepsi nilai
nasabah pada saat menetapkan tabungan agar bisa di akomodir oleh nasabah dan
mendiskusikan pentingnya biaya BMT dan biaya produk pada saat penetapan
tabungan di BMT Daarut Tauhid untuk melihat Cost of Fund
Strategi Promosi yang dilakukan oleh BMT Daarut Tauhid dengan metode
BMT Daarut Tauhid strategi pengeluaran promosi dengan metode Percentase –
of- Sales Approach, dimana pendekatan ini sederhana, gampang dipahami, dan
memberikan fleksibilitas terhadap pengeluaran total perusahaan.
Strategi Bauran Promosi di BMT Daarut Tauhid BMT Daarut Tauhid
dilihat dari faktor produk, Produknya kurang familiar dikalangan masyarakat
95
sehingga risiko pelanggan untuk menggunakan produk yang ada di BMT
sehingga distribusi dan promosi tidak efektif.
BMT Daarut Tauhid dilihat dari faktor pasar tidak banyak menggunakan
banyak iklan sehingga hanya menggunakan metode mass selling saja untuk para
nasabah produk simpanan dan pembiayaannya.
BMT Daarut tauhid dilihat dari faktor anggaran Jika perusahaan memiliki
dana promosi yang besar, maka peluangnya untuk menggunakan iklan, yang
bersifat nasional juga besar. BMT Daarut Tauhid termasuk pada dana yang
terbatas maka memilih personal selling, promosi di dalam wilayah lokal saja.
BMT Daarut Tauhid dilihat dari faktor bauran pemasaran pendistribusiannya
dilakukan secara langsung maka karakteristiknya mensyaratkan dengan
penggunaan personal selling dan pada tahap daur hidup yaitu dengan tahap
pengenalan produk dengan optimalisasi penyebaran brosur, dan tahap
pertumbuhan produk dikenal dan naabah menjadi nasabah produk simpanan dan
pembiayaan di BMT Daarut Tauhid dan tahap kedewasaan belum ada karena
belum memperkenalkan produk baru.
Strategi Copy Iklan yang dilakukan BMT Daarut Tauhid Iklan yang
dilakukan BMT Daarut Tauhid adalah dengan memuat penyebaran brosur ke
lembaga- lembaga pendidikan dan Pengajian Pondok Indah.
Cara Strategi Penjualan BMT Daarut Tauhid dalam meningkatkan
nasabahnya yaitu dengan memberikan hadiah untuk simpanan nikah yang
memiliki tabungan minimal Rp4.000.000,- untuk menginap di Bandung.
96
Pengaruh dari Strategi Penjualan untuk BMT Daarut Tauhid adanya peningkatan
volume nasabah dan tersosialisasinya untuk masyarakat.
B. Analisis Penulis Terhadap Strategi Pemasaran Produk Simpanan Nikah
Simpanan nikah ini mulai beroperasi dari awal berdirinya BMT Daarut
Tauhid. Mulai ada perkembangan pada bulan Maret tahun 2007. Awalnya minat
para nasabah simpanan nikah sangat minim, karena kurangnya promosi yang
diberikan oleh BMT Daarut Tauhid ini sendiri. Selain itu para nasabah belum
mengetahui bahwa di BMT Daarut Tauhid terdapat produk simpanan pendidikan
juga, selain produk-produk yang lain.
Untuk mencapai sasaran tersebut strategi pemasaran produk simpanan
nikah yang dilakukan BMT Daarut Tauhid meliputi 4 variabel dalam bauran
pemasarannya yaitu :
1. Strategi Produk
Menurut Philip Kotler mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan
atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan.
Penerapan strategi pemasaran produk simpanan nikah yang dilakukan
BMT Daarut Tauhid adalah dengan mengedepankan mutu dari produk simpanan
nikah tersbut, sehingga kebutuhan pasar tepat pada sasarannya. Keunggulan dari
produk yang ditawarkan yaitu Simpanan Nikah ini menggunakan prinsip wadi’ah
97
dengan bagi hasil yang kompetitif dan lebih besar dan Persyaratan untuk
membuka rekening mudah dan murah.
Dalam peningkatan nasabah BMT Daarut Tauhid dengan meluncurkan
produk simpanan nikah di masyarakat, maka dibutuhkan strategi pemasaran yang
dapat menarik perhatian masyarakat untuk nasabah, baik nasabah lama maupun
nasabah baru. Dengan jumlah nasabah yang menggunakan produk simpanan
nikah itu sendiri dapat dilihat bahwa strategi pemasaran yang diterapkan dapat
diterima oleh masyarakat.
2. Strategi Harga
Harga salah satu aspek
penting dalam kegiatan marketing mix.
Penentuan harga sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga sangat
menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Salah dalam
menentukan harga akan berakibat fatal terhadap produk yang ditawarkan.
Bagi perbankan terutama bank berdasarkan prinsip konvensional, harga
adalah bunga, biaya administrasi, biaya provisi dan komisi, biaya kirim, biaya
tagih, biaya sewa, biaya iuran, dan biaya-biaya lainnya. Sedangkan harga
bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah bagi hasil.1
Strategi Harga yang dilakukan oleh BMT Daarut Tauhid yaitu
Penarikan 1 kali satu bulan menjelang pernikahan dan Kemudahan setoran
1
Ibid.h.19
98
nikah adalah setoran awal Rp 25.000,- dan nilai tabungan minimal Rp
100.000,Penetapan harga yang dilakukan BMT Daarut Tauhid bebas dari
praktik riba, kecurangan, dan kedzaliman.
Penetapan strategi pemasaran produk simpanan
nikah pada BMT
Daarut Tauhid dari segi harga dilihat dari pengembalian modalnya adalah
berupa sistem bagi hasil.
Sistem bagi hasil adalah suatu sistem yang meliputi tata cara bagi hasil
usaha antara penyedia dana dan pengelola dana maupun antara bank dengan
nasabah penerima dana. Sistem bagi hasil tersebut perlu dikomunikasikan
mengenai operasional BMT tersebut.
3. Strategi Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan penyampaian produk sampai ke
tangan si pemakai atau konsumen pada waktu yang tepat. Oleh karena itu,
kebijakan distribusi merupakan salah satu kebijakan pemasaran terpadu yang
mencakup penentuan saluran pemasaran (marketing channels) dan distribusi
fisik (physical distribustion). Kedua faktor ini mempunyai hubungan yang
sangat erat dalam keberhasilan penyaluran dan sekaligus keberhasilan
pemasaran produk perusahaan. Efektivitas penggunaan saluran distribusi
99
diperlukan untuk menjamin tersedianya produk
di setiap rantai saluran
tersebut.2
Distribusi juga merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk menyalurkan produk dari produsen ke tengah konsumen.
Keputusan penetapan saluran distribusi erat kaitannya dengan pemilihan
media penyampaian produk yang tepat. Agar tercapai pasar sasaran yang
dituju. Saluran distribusi merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi
nasabah untuk memilih suatu bank. Saluran distribusi merupakan salah satu
daya tarik tersendiri bagi nasabah maupun calon nasabah untuk memilih suatu
bank. Saluran distribusi dalam industri perbankan sering diwakili oleh faktor
cabang, kantor cabang pembantu, kantor-kantor kas, atau unit kas keliling.
Dalam pengelolaan saluran distribusi, BMT Daarut Tauhid dengan
melakukan kerja sama dengan Kantor Pusat BMT Daarut Tauhid yang ada di
Bandung dan dengan pembelian lahan kantor yang sudah direalisasikan pada
bulan Maret 2007 dengan tidak hanya mengandalkan kas utama, tetapi juga
mengadakan unit kas keliling untuk menjangkau nasabah yang tidak bisa
datang secara langsung dan nasabah tersebut memiliki potensial dana yang
besar. Dalam pandangan Islam prinsip utama strategi distribusi adalah adil
dan baik, tidak melakukan tindakan gharar, dzalim terhadap pesaing lain.
4. Strategi Promosi
2
Sofjan Assauri. Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strategi. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), h.223-234
100
Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir.
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga
kegiatan di atas, baik produk, harga, dan distribusi. Dalam kegiatan ini setiap
bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa dimilikinya
baik langsung maupun tidak langsung.
Tanpa promosi jangan diharapkan nasabah dapat mengenal bank. Oleh
karena itu, promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan
promosi bank adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik
calon nasabah yang baru. Kemudian promosi juga berfungsi mengingatkan
nasabah akan produk, promosi juga ikut mempengaruhi nasabah untuk
membeli dan akhirnya promosi juga akan meningkatkan citra bank dimata
para nasabahnya.3
Promosi yang dilakukan oleh BMT Daarut Tauhid pada produk
simpanan nikah (walimah) adalah dengan cara :
1. Promosi itu sendiri yang dilakukan BMT dengan cara optimalisasi
memberitahukan langsung kepada masyarakat tentang produk simpanan
nikah oleh karyawan khususnya marketing BMT Daarut Tauhid dalam
melayani serta ikut mempengaruhi nasabah/ mitra, mensosialisasikan dan
3
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta : Kencana, 2004), Ed 1, h. 175-176
101
Menawarkan produk simpanan nikah kepada mitra potensial secara
langsung.
2. Adanya media (alat bantu) untuk menuang kegiatan promosi seperti,
membuat brosur dengan tampilan semenarik mungkin yaitu dengan
susunan lay out brosur yang menggunakan tata warna, desain, kata-kata
dan grafis yang baik agar menimbulkan kesan eksklusif sehingga
konsumen tertarik untuk membacanya.
3. Dalam memberikan informasi dengan informasi ke lembaga- lembaga
pendidikan, dan disekolah-sekolah, dan LMM (dari mulu ke mulut) per
individu dan pengajian Daarut Tauhid di Pondok Indah.
4. Nasabah pembiayaan, ada rekening pembiayaan minimal Rp 20.000
Tabungan setiap kali angsuran dan di penghimpunan dana (Funding).
Strategi Promosi berkaitan dengan masalah- masalah perencanaan,
pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi dengan pelanggan. Strategi
promosi ini biasanya untuk menentukan proporsi personal selling, iklan,
dan promosi penjualan.
A. Strategi Pengeluaran Promosi
Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Tidak
ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk
promosi yang harus dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah
pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung pada produk atau
situasi pasar.
102
BMT Daarut Tauhid strategi pengeluaran promosi dengan metode
Percentase – of- Sales Approach, dimana pendekatan ini sederhana,
gampang
dipahami,
dan
memberikan
fleksibilitas
terhadap
pengeluaran total perusahaan.
Metode ini memiliki keterbatasan, yaitu tidak dapat diterapkan
pada perusahaan baru berdiri, karena belum memiliki data penjualan.
Metode ini lebih menekankan bahwa promosi ditentukan oleh dana
yang ada. Metode ini juga tidak memberikan anggaran promosi yang
layak bagi tiap produk dan wilayah pemasaran yang ada di sekitarnya.
C. Strategi Bauran Promosi
Strategi ini berupaya memberikan distribusi yang optimal dari setiap metode
promosi. Faktor- faktor yang menentukan bauran promosi.
-
Faktor Produk
Yaitu dengan mempertimbangkan karakteristik dan cara produk itu dibeli,
dikonsumsi, dan dipersepsikan.
BMT Daarut Tauhid dilihat dari faktor produk, Produknya kurang familiar
dikalangan masyarakat sehingga risiko pelanggan untuk menggunkan produk
yang ada di BMT sehingga distribusi dan promosi tidak efektif.
-
Faktor Pasar
Pada produk- produk tertentu, jika pangsa pasarnya tinggi, perusahaan harus
menggunakan iklan dan personal selling bersama- sama, Iklan lebih cocok
digunakan di dalam industri yang jumlah perusahaannya sedikit, Apabila
103
persaingan sangat ketat ketiga metode promosi (personal selling, mass selling,
dan promosi penjualan).
BMT Daarut Tauhid dilihat dari faktor pasar tidak banyak menggunakan
banyak iklan sehingga hanya menggunakan metode mass selling saja untuk
para nasabah produk simpanan dan pembiayaannya.
-
Faktor pelanggan
BMT Daarut Tauhid dilihat dari faktor pelanggan peseonal selling lebih
digunakan pada geografis pasar yang kecil dan penduduknya padat seperti di
ciputat.
-
Faktor Anggaran
Jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya untuk
menggunakan iklan, yang bersifat nasional juga besar. BMT Daarut Tauhid
termasuk pada dana yang terbatas maka memilih personal selling, promosi di
dalam wilayah lokal saja.
-
Faktor Bauran Pemasaran
BMT Daarut Tauhid pendistibusiannya dilakukan secara langsung maka
karakteristiknya mensyaratkan dengan penggunaan personal selling dan pada
tahap daur hidup yaitu dengan tahap pengenalan produk dengan optimalisasi
penyebaran brosur, dan tahap pertumbuhan produk dikenal dan nasabah
menjadi nasabah produk simpanan dan pembiayaan di BMT Daarut Tauhid
dan tahap kedewasaan belum ada karena belum memperkenalkan produk
baru.
104
C. Strategi Pemilihan Media
Tujuan dari strategi ini adalah memilih media yang tepat untuk
kampanye iklan dalam rangka membuat pelanggan menjadi tahu,
paham, menentukan sikap, dan membeli produk yang dihasilkan
perusahaan.
Tujuan Periklanan
Tidak tepat jika periklanan ditujukan hanya untuk mempengaruhi
penjualan, sebab banyak variabel yang mempengaruhi penjualan
termasuk iklan itu sendiri.
Di BMT Daarut Tauhid mempromosikan produk nya dengan media
brosur, dimana keunggulan media ini antara lain:
a. Menjangkau segmen pasar tertentu yang spesifik dan terspesialisasi
demografis atau geografis;
b. Terpecaya
c. Mampu mengangkat produk yang diiklankan sejajar dengan persepsi
khalayak terhadap prestise majalah yang bersangkutan;
d. Kualitas visual sangat bagus karena dicetak di kertas yang bermutu
tinggi;
e. Dapat digunakan sebagai media humas dan sales promotion.
Kelemahan yang ada pada media meliputi:
105
a. Pemesanan tempat iklan di brosur harus jauh- jauh hari dan tempattempat di majalah kadang- kadang sudah dikontrak untuk jangka
waktu yang lama;
b. Waktu edar sangat lambat;
c. Biayanya mahal.
D. Strategi Copy Iklan
Copy adalah isi iklan. Copy berfungsi untuk menjelaskan
manfaat produk dan member alasan kepada pembacanya mengapa
harus membeli produk tersebut. Copy yang efektif haruslah menarik,
spesifik, mudah dimengerti, singkat, bisa dipercaya, sesuai dengan
keinginan pembaca, dan persuasif. Oleh karena itu copy adalah sesuatu
yang mewakili pesan yang ingin disampaikan pengiklan.
Iklan yang dilakukan BMT Daarut Tauhid adalah dengan memuat
penyebaran brosur ke lembaga- lembaga pendidikan dan Pengajian
Pondok Indah.
E. Strategi Penjualan
Yang dimaksud dengan penjualan adalah memindahkan posisi
pelanggan ke tahap pembelian (dalam proses pengambilan keputusan)
melalui penjualan tatap muka.
Tujuan Penjualan
Umumnya tujuan dinyatakan dalam volume penjualan. Tujuan ini
dapat dipecah berdasarkan penentuan apakah volume penjualan yang
106
ingin dicapai itu berdasarkan per wilayah operasi atau per sales person
di dalam suatu wilayah operasi.
Strategi Penjualan
Masalah- masalah yang harus diatasi dalam strategi penjualan adalah:
-
Siapa yang dihubungi bila berurusan dengan pelanggan organisasi.
Cara Strategi Penjualan BMT Daarut Tauhid dalam meningkatkan
nasabahnya yaitu dengan memberikan hadiah untuk simpanan nikah yang
memiliki tabungan minimal Rp4.000.000,- untuk menginap di Bandung.
Selain itu, promosi sangat penting bagi pengenalan produk yang dijual
dan dipasarkan oleh BMT Daarut Tauhid. Karena tanpa promosi, nasabah lama
tidak ingat akan produk yang pernah ditawarkan dan dikendalikan kepada
nasabah, dan tidak dapat menarik calon nasabah untuk menjadi nasabah BMT
Daarut Tauhid. Dengan promosi dapat meningkatkan nasabah serta dapat
menurunkan nasabah karena kurangnya promosi yang dilakukan oleh BMT
Daarut Tauhid dan produk nya kurang familiar.
Perkembangan produk simpanan nikah pada BMT Daarut Tauhid dari
tahun 2007 sampai 2011 mengalami penurunan tidak tetap dan jumlah seluruh
nasabah sampai tahun 2011 dengan total nasabah 17 orang dan nasabah yang
aktif sampai tahun 2011 hanya 9 orang nasabah.
Dan pada tahun 2007 sampai tahun 2011 mengalami penurunan yang
sangat derastis menjadi 3 orang.
107
Penurunan produk simpanan nikah pada tahun 2011 tidak adanya
perkembangan dalam produk simpanan nikah. Ini menandakan bahwa
masyarakat enggan menggunakan produk simpanan nikah pada BMT Daarut
Tauhid yang operasionalnya menggunakan sistem bagi hasil, karena kurangnya
pemahaman dan pembinaan masyarakat mengenai produk simpanan nikah. Hal
ini membuat BMT harus lebih mensosialisasikan mengenai produk simpanan
nikah, sehingga masyarakat dapat tertarik minatnya untuk menggunakan produk
simpanan nikah pada BMT Daarut Tauhid.
Dibutuhkan strategi pemasaran yang baik untuk menambah nasabah
menggunakan produk simpanan nikah ini dengan Personal selling, Mass Selling
terdiri atas periklanan dan publisitas, Promosi penjualan, Public relations
(hubungan masyarakat), dan direct marketing.
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual
dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu kepada calon pelanggan dan
membentuk pemahaman terhadap produk sehingga mereka kemudian akan
mencoba
dan
membelinya,Mass
selling
merupakan
pendekatan
yang
menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada
khalayak ramai dalam satu waktu, dibagi menjadi iklan merupakan salah satu
bentuk
promosi
yang
paling
banyak
digunakan
perusahaan
dalam
mempromosikan produknya, dan publisitas adalah bentuk penyajian dan
penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal yang mana orang atau
organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu, Promosi Penjualan
108
adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang
dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/ atau
meningkatkan jumlag barang yang dibeli pelanggan, Public Relations merupakan
upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi
pesepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan
tersebut, Direct Marketing adalah sistem berupaya mendekati pembeli, iklan
berupaya memberitahu dan mempengaruhi pelanggan, promosi penjualan
berupaya mendorong pembelian, dan public relations membangun dan
memelihara citra perusahaan, maka direct marketing memadatkan semua
kegiatan tersebut dalam penjualan langsung tanpa perantara.4
Beberapa kendala yang dialami BMT Daarut Tauhid dalam produk
simpanan nikah adalah :
1. Dari segi sumber daya manusia terutama mitra atau nasabah masih banyak
yang malu-malu akan melakukan produk simpanan nikah ini, dan kurangnya
pemahaman tentang produk simpanan nikah yang berlandaskan prinsip
syariah.
2. Fasilitas yang belum mendukung untuk mempromosikan produk Simpanan
Nikah.
3. Belum optimalnya sosialnya kepada masyarakat tentang pengenalan produk
simpanan nikah.
4
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran (Jakarta: CV ANDI OFFSET,2008), h.222-232.
109
4. Produk nya belum familiar yaitu belum banyak dikenal masyarakat.
Kendala yang terjadi pada BMT Daarut Tauhid seharusnya diatasi dengan
cara antara lain:
Promosi penjualan seperti yang dilakukan oleh BMT dengan hadiah kepada
nasabah tetapi dengan promosi wiraniaga yang dapat berupa pameran dagang,
konferensi, kontes diantara perwakilan penjualan dan juga iklan-iklan khusus.
Tujuan promosi penjualan layanan nasihat manajemen yang gratis ditujukan
untuk membangun hubungan dengan nasabah. Promosi penjualan yang dilakukam
oleh BMT harus menunjukkan tujuan- tujuan menjadi mengingkatkan permintaan
nasabah, meningkatkan kinerja pemasaran perantara, dan mendukung dan
mengkoordinasi kegiatan personal selling dan iklan.5
Adapun kelebihan dari produk simpanan nikah adalah untuk membantu
perencanaan keuangan pernikahan nasabah/ mitra, membantu pengembangan
usaha mitra/ nasabah (ta’awun), aman dan menentramkan serta mendapatkan
bagi hasil kebih besar dari tabungan biasa setiap bulannya, ada bonus menginap
di Bandung untuk nasabah yang memiliki saldo minimal Rp. 4.000.000,-, dan
dapat ditarik tabungannya sesuai timingnya.
Dari kelebihan produk simpanan nikah terdapat kekurangan dalam
memanfaatkan fasilitas produk simpanan nikah yaitu pihak BMT Daarut Tauhid
belum secara maksimal membantu keseluruhan perencanaan pernikahan. Akan
5
Drs. Gunamawan Adisaputro, M.B.A. Manajemen Pemasaran Analisis Untuk Perncangan Strategi
Pemasaran (Yogyakarta:Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, 2010), h.273.
110
tetapi pihak BMT Daarut Tauhid hanya memberikan fasilitas perencanaan
keuangan pernikahan nasabah/ mitra.
Oleh karena itu, strategi pemasaran sangat berpengaruh sekali terhadap
produk yang ingin di jual. Cara yang dilakukan oleh BMT Daarut Tauhid untuk
menarik minat nasabah simpanan nikah, sama seperti tahun-tahun yang lalu,
yaitu BMT Melakukan strategi pemasaran dalam mensosialisasikan produk
simpanan nikah kepada masyarakat, penunjukkan petugas yang berwenang,
optimalisasi pengembangan produk, sebab masih banyak masyarakat yang malumalu untuk melakukan simpanan nikah, dan masih ada masyarakat yang belum
mengetahui tentang keberadaan simpanan nikah di BMT Daarut Tauhid.Sebagai
lembaga yang berdasarkan prinsip syariah, BMT Daarut Tauhid harus terus
berupaya untuk menyediakan produk dan jasa di BMT Daarut Tauhid yang
lengkap dan luas. Untuk mencapai sasaran tersebut BMT bertekad untuk
menyediakan layanan dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan peraturan
pemerintah serta tuntunan syariah.
Hal ini di laksanakan dengan mengidentifikasi kebutuhan nasabah dan
menawarkan produk serta layanan yang beragam dan lebih menekankan pada
pembinaan masyarakat. Selanjutnya dalam memasarkan produk-produk jasa
BMT Daarut Tauhid lebih pada pemeliharaan hubungan baik jangka panjang
maupun jangka pendek dengan para nasabahnya.
Prospek yang harus dilakuka BMT Daarut Tauhid untuk produk simpanan
nikah yaitu: BMT memperkenalkan eksistensi BMT dengan produk simpanan
111
nikah dan produk yang lainnya di tengah- tengah masyarakat, Perlunya adanya
inovasi pad poduk yang ditawarkan kepada masyarakat agar tidak tetap tapi
mampu menangkap gejala-gejala ekonomi dan bisnis, Untuk meningkatkan
kulitas BMT diperlukan pengetahuan strategik dalam bisnis (business strategy),
Pengembangan aspek paradigmatik yaitu diperlukan pengetahuan mengenai
aspek bisnis Islami sekaligus meningkatkan muatan- muatan Islam dalam setiap
perilaku pengelola dan karyawan BMT dengan masyarakat pada umumny dan
nasabah pada umumnya, Perlu adanya evaluasi bersama guna memberikan
peluang bagi BMT untuk lebih kompetitif
112
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab- bab sebelumnya maka penulis
menarik beberapa kesimpulan, antara lain:
a. Prinsip Pemasaran yang baik dengan memperhatikan faktor- faktor antara
lain dengan memahami kebutuhan pelanggan, strategi pemasaran untuk
pelanggan,membangun hubungan dengan pelanggan dengan rencana strategis
dan menilai peranan pemasarn dalam perencanaan strategis bagian internal
dan eksternal, menjelaskan sistem informasi pemasaran, menggambarkan
proses adopsi dan difusi produk baru, mendefinisikan dalam merancang
strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan:segmentasi pasar,
penetapan pasar, diferensiasi, dan positioning, dan dalam memilih strategi
penetapan sasaran pasar, mendefinisikan produk dan klasifikasi utama produk
dan jasa, menggambarkan keputusan yang menyangkut produk dan jasa
individual, lini produk, dan bauran produk, mengembangkan ide produk baru
dan tahap-tahap siklus hidup baru, dan mendefinisikan faktor- faktor internal
dan eksternal yang mempengaruhi harga perusahaan.
b. BMT Daarut Tauhid mengembangkan strategi pemasarannya Produk
Simpanan Nikah dengan antara lain: penunjukkan petugas yang berwenang,
optimalisasi pengembangan, Bagi Hasil yang kompetitif, dan kemudahan
113
penyetoran & penarikan. Promosinya dengan Silaturahmi ke lembagalembaga dan optimalisasi penyebaran brosur. Kendala yang dihadapi BMT
Daarut Tauhid yaitu fasilitas yang belum mendukung, belum optimalnya
sosial, dan produk nya belum familiar. Keuntungan menggunakan produk
simpanan nikah di BMT Daarut Tauhid ini yaitu Bagi hasil yang lebih besar,
Ada bonus menginap di Bandung untuk nasabah yang memiliki saldo minimal
Rp 4.000.000,-, di tarik sesuai timinngnya yang diinginkan nasabah.
c. BMT Daarut Tauhid mengembangkan lembaga keuangan mikro syariah nya
menggunakan beberapa prinsip pemasaran antara lain: Dalam setiap akhir
tahun buku BMT membuat target pemasaran baik Lending maupun Funding,
Dengan menatakan target pemasaran dan Membangun hubungan dengan
nasabah sebagai mitra bahkan menjadi keluarga, Dalam menangkap nilai dari
Nasabah mengganggap pihak BMT sebagai keluarga baru nasabah serta
mengganggap pihak BMT sebagai mitra usaha nasabah, Baik target jangka
panjang maupun panjang dalam rencana strategis, Dalam merancang untuk
pengembangan
strategi pertumbuhan dengan membaginya berdasarkan
jangka waktu yang dilihat dari hal yang mampu dilakukan dahulu oleh BMT,
Dalam menilai pemasaran dalam perencanaan strategis; pemasaran sebagai
salah satu komponen terpenting dalam mencapai target pemasaran yang
dibangun berdasarkan kerja yang optimal baik eksternal maupu internal,
Mendiskusikan masalah khusus yang dihadapi pengelola BMT Daarut Tauhid
pemasaran termasuk kebijakan publik dan masalah etika untuk memberikan
114
hasil yang optimal yang merupakan bagian dari service excellent,
Mendefinisikan langkah- langkah utama dalam merancang strategi pemasaran
yang digerakkan oleh nasabah: segmentasi pasar, penetapan sasaran, dan
positioning, Menggambarkan keputusan yang dibuat BMT menyangkut
produk dan jasa individual, lini produk, dan bauran produk, Mendefinisikan
harga dan mendiskusikan pentingnya penetapan harga pada lingkungan saat
ini yang terus menerus berubah pada BMT Daarut Tauhid dengan tingkat
margin ditentukan setiap agenda rapat tahunan, Mendiskusikan pentingnya
memahami persepsi nilai nasabah pada saat menetapkan tabungan agar bisa di
akomodir oleh nasabah, Mendiskusikan pentingnya biaya BMT dan biaya
produk pada saat penetapan tabungan di BMT Daarut Tauhid untuk melihat
Cost of Fund BMT.
B. Saran
Adapun beberapa saran yang penulis sampaikan sehubungan dengan
penelitian pada BMT Daarut Tauhid Cabang Jakarta adalah sebagai berikut:
a. Dalam pengembangan produk simpanan nikah di BMT Daarut Tauhid
perlu ada peningkatan yang signifikan dengan Bauran Pemasaran dengan
memperhatikan Strategi Produk, Strategi Harga, Strategi Distibusi, dan
Strategi Promosi,
target.
sehingga dapat meningkatkan nasabah sesuai dengan
115
b. Strategi Pengembangan di BMT Daarut Tauhid harus lebih ditingkatkan
kembali agar masyarakat mengenal dan bahkan produk itu akan tidak
menjadi familiar lagi, ditingkatkan kembali fasilitas yang sampai saat ini
belum mendukung agar informasi kepada masyarakat dapat diketahui oleh
masyarakat sekitar, dan optimalisasi sosialnya dalam pengenalan produk
ditingkatkan lagi dengan seminar atau pameran BMT Daarut Tauhid
tentang pengenalan produk ke lembaga-lembaga dan menambahkan
produk
baru
selain
simpanan
dan
pembiayaan
sehingga
dapat
mempromosikan produk baru kepada masyarakat.
c. Dalam prinsip-prinsip pemasaran yang ada di BMT diperlukan juga agar
perkembangan BMT Daarut Tauhid dapat sesuai dengan peningkatan
volume nasabah dan tersosialisasinya untuk masyarakat baik dari nasabah,
program pemasaran, pengembangan strategi pertumbuhan, bauran
pemasaran,
memposisikan
produk
unggulan
BMT,
dan
proses
perencanaan pemasaran BMT Daarut Tauhid sehingga dapat berkembang
dengan baik dan signifikan jumlah nasabahnya dengan produk BMT
Daarut Tauhid Cabang Jakarta (Ciputat).
116
DAFTAR PUSTAKA
Adisaputro, Gunawan, Manajemen Pemasaran Analisis Untuk Perancangan
Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen
YKPN.2010.
Al Arif, Nur Rianto, Dasar- Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung:
Alfabet.2010.
Arifin, Zainul, Dasar- Dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka
Alvabet.2006.
Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran Dasar Konsep dan Strategi. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.2004.
Hasan, Ali. Marketing Bank Syariah Cara Jitu Meningkatkan Pertumbuhan
Pasar Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia.2010.
Jakfar & Kasmir. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Prenada Media
Group.2003.
Karim, Adiwarman. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.2004.
Kashmir. Manajemen Perbankan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.2007.
Kotler, Philip. Prinsip- Prinsip Pemasaran edisi 12 Jilid 1,Penerjemah Bob
Sabran, dkk. Jakarta: Erlangga.2008.
Nawawi, Hadari. Manajemen Strategik. Jakarta: Gajah Mada University.2003.
117
Purnamasari Devita Irma & Suswirno. Panduan Lengkap Hukum Praktis
Populer Kiat- kiat Cerdas, Mudah, dan Bijak Memahami Masalah Akad
Syariah. Bandung: PT Mizan Pustaka.2011.
Rukmana & Amir. Bank Syariah Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di
Indonesia. Jakarta: Erlangga.2010.
Saladin, Djaslim. Mananjemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Bandung:
Linda Karya.2004.
Sjahdeini, Remy Sutan. Perbankan Syariah Produk- Produk dan AspekAspek Hukumnya. Jakarta: PT Jayakarta Agung Offset.2010.
Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Deskripsi dan Ilustrasi. Yogyakarta:
EKONISIA.2003.
Sukristono. Perencanaan Strategi Bank. Jakarta: PT Dhasa Warna.1992.
Sumarni, Murti. Marketing Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.2003.
Swasta,
Basu.
Manajemen
Pemasaran
Model.
Jakarta:
PT
Raja
Grafindo.2004.
Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: CV. Andi Offset.2008.
http://www.simulasideposito.com/simulasi_tabungan_rencana.php.
Himpunan Peraturan Perundang- Undangan Perbankan Syariah.
www.daaruttauhiid.org/news/detail/0/31/news-31.
www.pkesinteraktif.com/.../477-bmt-daarut-tauhid-rambah-ciputat.
118
www.ecommunity.com/showthread.php
www.wikipedia.org/wiki/Pemasaran.
http: //www.YPaimin.com.
http://khilafah1924.org/index.php?option=com
_content&task=view&id=69&ltemid=47.
www.bmt daaruttauhid.com
http-www.daaruttauhid.org_komponennews_pdf.php_news_detail_0_31news_31.pdf.
119
BIODATA PENULIS
Nama
:
Maharani
NIM
:
207046100224
Universitas
:
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Prodi/ Jurusan
:
Muamalat/ Perbankan Syariah
Kelas
:
PS VIII A Non Reg
Angkatan
:
2007
Jakarta
Tempat/ Tgl Lahir :
Tangerang, 8 Juni 1989
Alamat
Jl. Bulak 1 No. 36 Rt/ Rw 004/ 002, Kamp Utan,
:
Ciputat 15412.
Kewarganegaraan :
Indonesia
Agama
:
Islam
Status
:
Belum Menikah
.
120
Download