BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan ekonomi global saat ini susah ditebak karena keadaan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya. Keadaan ekonomi global tidak bisa dibilang buruk dan tidak bisa dibilang baik juga, memang ekonomi global sementara membaik walupun agak lambat. Keadaan ekonomi global ini pastinya bisa mempengaruhi semua negara dikarenakan negara-negara yang ada di dunia ini saling membutuhkan satu dengan yang lain jadi negara-negara tersebut saling terhubung, contoh sederhananya ketika terjadi krisis di Yunani bisa berdampak pada ekonomi global. Krisis yang ada di satu negara bisa berdampak luas dan bisa mempengaruhi segala sektor termasuk investasi. (http://ekonomi.metrotvnews.com) Pasar tunggal Asean atau yang kita kenal dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) merupakan kesepakatan yang dilakukan oleh para pemimpin ASEAN untuk membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan asia tenggara dimana hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing negara-negara asia tenggara di mata dunia, karena ketika daya saing suatu negara meningkat maka para investor asing mau untuk menanamkan modal mereka di negara tersebut sehingga ketersediaan lapangan kerja di negara itu semakin banyak. Tujuan lain dibentuknya pasar tunggal ini agar supaya bisa membantu ekonomi negara-negara yang tergabung dalam ASEAN menghadapi kondisi ekonomi global kedepan. Yang pastinya MEA mempunyai dampak positif dan juga memiliki dampak negatif. Dampak positifnya kita bisa lebih leluasa dalam hal menarik para investor untuk masuk dan berinvestasi di Indonesia karena dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean maka batasan/hambatan yang ada tidak seketat sebelumnya atau bahkan dihapus batasan dan hambatan tersebut. Dampak negatifnya dari MEA adalah ketika derasnya arus masuk investor-investor asing disini dan membangun pabrik ataupun pertambangan maka besar kemungkinan akan terjadi eksploitasi dalam skala besar terhadap sumber daya alam kita ini, disamping itu kerusakan ekosistem Indonesia juga bisa terjadi apalagi ditambah regulasi-regulasi yang ada kurang 2 mengikat bagi para investor asing dan belum cukup kuat untuk menjaga kondisi alam/ ekosistem termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung. Investasi sangat penting karena investasi dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ketika negara mengalami pertumbuhan ekonomi yang bagus maka hal itu akan berdampak pula pada masyarakatnya, salahsatu bukti juga bahwa investasi itu mempunyai dampak bagi masyarakat, yaitu investasi bisa membuka lapangan kerja baru sehingga semakin banyak lapangan pekerjaan yang tersedia dan hal ini juga pastinya bisa mengurangi angka pengangguran yang ada. Investasi (baik investasi asing maupun dalam negeri) juga sangat penting dikarenakan kegiatan investasi dapat meningkatkan devisa negara. Di tingkat daerah juga investasi dapat meningkatkan pendapatan pajak yang nantinya berguna untuk pembangunan daerah tersebut baik tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota, alhasil fasilitas umum pun dapat ditingkatkan untuk menunjang kesejahteraan warga masyarakat. Di tengah usaha pemerintah Indonesia yang ingin meningkatkan investasi di Indonesia tetapi tetap masih ada terdapat beberapa kendala dan hambatan dalam berinvestasi di negeri ini, yaitu : i) Birokrasi Birokrasi masih menjadi hambatan yang cukup serius dalam lingkungan investasi di Indonesia. Pasalnya birokrasi yang berbelit-belit dan terlalu panjang menyulitkan para investor untuk berinvestasi di Indonesia dan bahkan hal ini dapat menurunkan minat para calon investor untuk berinvestasi di Indonesia. Sebagai contoh proses pengeluaran persetujuan berinvestasi yang seharusnya hanya memakan waktu 1-2 hari setelah berkas lengkap pada praktiknya memakan waktu 1-2 minggu, ini tentunya sangat merugikan para investor baik dalam hal waktu dan biaya. ii) Sumber Daya Manusia Keadaan sumber daya manusia yang ada di Indonesia belum cukup memadai, baik dalam hal produktifitas kerja, keterampilan kerja, dan etos kerja masih cukup rendah. Ditambah lagi permintaan kenaikan upah yang terlalu cepat, sering melakukan mogok kerja dan aksi demo. Memang ini semua dikarenakan tingkat pendidikan yang masih rendah di negara ini. iii) Pungutan liar/ korupsi Pungutan liar dan korupsi bisa dikategorikan sebagai suatu praktek kecurangan yang akan secara tidak langsung merusak keadaan investasi dalam suatu wilayah. Bisa dikatakan praktek ini muncul dikarenakan birokrasi yang ada terlalu berbelit-belit. iv) Penegakan hukum Supremasi hukum di Indonesia masih rendah karena kadangkala para pihak yang berwenang masih melakukan tindakan ‘tebang pilih’ dan tanpa disadari hal ini dapat mengurangi daya saing Indonesia sebagai negara tujuan investasi. v) Kondisi sosial dan keamanan Tidak kondusifnya suatu wilayah yang dikarenakan kondisi sosial yang ada bisa menghambat para investor untuk menanamkan modalnya di wilayah tersebut. Contohnya konflik-konflik yang terjadi di Aceh, Papua,dll. (http://beritadaerah.co.id) Walaupun begitu Badan Koordiinasi Penanaman Modal sebagai pihak yang mengkoordinir penanaman modal di Indonesia, sedang berusaha untuk memperbaiki kendala-kendala yang ada agar supaya bisa menarik investor yang lebih banyak lagi untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Perlu diketahui juga disaat ini BKPM mencoba mendorong agar supaya investasi tidak hanya dilakukan di pulau Jawa, karena seperti yang kita ketahui pulau Jawa mendominasi investasi di Indonesia, BKPM mendorong agar investasi dilakukan di luar pulau Jawa agar supaya tercipta pemerataan distribusi pembangunan. (www.politikindonesia.com) Untuk mendorong para investor untuk berinvestasi di Indonesia tidak bisa dibebankan kepada BKPM saja tetapi semua instansi pemerintah harus saling bersinergi karena ada berbagai faktor yang dapat mendorong/mempengaruhi keadaan investasi di suatu negara (diluar faktor politik dan fluktuasi ekonomi), yaitu : teknologi, sumber daya manusia, dan infrastruktur. Jika teknologi telah memadai maka hal ini dapat menarik lebih banyak lagi investor untuk berinvestasi di Indonesia, karena di zaman sekarang teknologi merupakan kebutuhan primer di 4 dunia bisnis dan investasi. Negara yang tidak memiliki teknologi yang memadai akan kesulitan menarik investor untuk masuk. Sama halnya dengan sumber daya manusia, jika SDM belum mencapai standard maka hal ini hanya akan menjadi hambatan karena ketika para calon investor melihat akan keadaan tersebut maka mereka akan berpikir dua kali untuk berinvestasi di negara tersebut. Sebagai contoh ketika ada Perusahaan asing yang masuk dan perusahaan tersebut menuntut agar sumber daya manusia yang ada nantinya bisa menguasai teknologi dengan baik sedangkan realitasnya sumber daya manusia yang tersedia belum menguasai teknologi dengan baik, disitulah letak hambatannya. Masalah sumber daya manusia ini juga menjadi fokus utama pemerintah dalam rangka persiapan masuk MEA. Masalah infrastruktur juga menjadi perhatian yang cukup penting bagi para calon investor ataupun investor. Infrastruktur yang baik dapat mendorong investasi yang ada di daerah tersebut. Bisa dilihat daerah-daerah di bagian barat Indonesia memiliki jumlah investasi yang banyak dibandingkan dengan bagian timur Indonesia, hal ini dikarenakan infrastruktur yang tersedia di Indonesia bagian barat jauh lebih baik daripada yang di bagian Timur. Faktor-faktor diatas menunjukkan bahwa tanggungjawab menarik investor untuk berinvestasi di Indonesia bukan hanya BKPM semata tetapi semua instansi pemerintah juga harus saling bersinergi. Investasi-investasi yang ada di Indonesia ini terbagi dua : investasi asing dan investasi dalam negeri, baik investasi asing maupun dalam negeri tentunya dibutuhkan oleh suatu negara agar supaya dapat memacu pertumbuhan ekonominya. Di Indonesia ada banyak negara-negara yang datang berinvestasi tapi setidaknya ada 5 negara yang nilai investasinya paling besar di sepanjang tahun 2010-2014, yaitu adalah Singapura, kemudian Jepang, Amerika Serikat, Korea selatan, dan yang kelima Belanda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di grafik berikut. Gambar 1.1 Nilai Investasi Asing di Indonesia Sumber : BKPM (2015) Di tahun 2012-2014, berdasarkan data dari website sekretariat ASEAN nilai penanaman modal asing di Indonesia masuk dalam 5 besar negara ASEAN yang memiliki nilai investasi asing tertinggi diantara negara-negara ASEAN lainnya, bersama-sama dengan Singapura, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Bisa dilihat dalam tabel berikut. Tabel 1.1 FDI net Inflows ASEAN NEGARA 2012 2013 2014 ( juta US$) ( juta US$) ( juta US$) Singapura 60.980,3 56.138,3 72.098,3 Indonesia 19.137,9 18.443,8 22.276,3 Thailand 10.699,2 12.988,8 11.537,9 Malaysia 9.420 12.297,4 11.537,9 Vietnam 8.638 8.900 9.200,1 Sumber : ASEAN FDI statistics database (2015) 6 Bisa dilihat bahwa sepanjang tahun 2012-2014 Indonesia memiliki nilai investasi yang cukup tinggi, nilai investasi tersebut diperkirakan akan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya. Apalagi pemerintahan Jokowi sekarang telah mengeluarkan paket-paket kebijakan ekonomi. Kebijakan-kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh presiden Jokowi lewat paket-paket kebijakan ekonominya berfokus pada penguatan dua inti, yaitu mendorong investasi dan meningkatkan daya beli masyarakat. Pendorongan investasi ini didasari pada ketidakpastian ekonomi global yang sekarang ini tidak bisa ditebak dan krisis-krisis yang semakin sering terjadi maka solusinya adalah dengan memperkuat investasi yang bertujuan untuk ketahanan ekonomi jangka panjang dan bisa memperkuat fondasi ekonomi. Melalui paket-paket kebijakan ekonomi itulah insentif investasi diberikan dengan sektor yang dibidik adalah sektor infrastruktur dan manufaktur. (http://finance.detik.com) Paket-paket kebijakan ekonomi ini merupakan salahsatu faktor yang menguatkan nilai tukar rupiah terhadap dollar yang sempat anjlok beberapa waktu yang lalu. (www.kemenag.go.id) Secara rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dollar dari tahun 2010-2014 mengalami penguatan yang cukup signifikan walaupun di tahun 2011 sempat menurun. Untuk lebih jelasnya dapat melihat grafik dibawah ini. Gambar 1.2 Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Amerika Serikat Sumber : Sekretariat Jenderal DPR RI (2015) Keadaan ekonomi suatu negara juga ditopang oleh keadaan ekonomi masingmasing provinsi. PDRB atau produk domestik regional bruto. PDRB ini cukup penting karena dapat menopang ekonomi suatu daerah/provinsi sehingga secara tidak langsungpun menopang perekonomian nasional. PDRB ini juga penting karena dalam perencanaan pembangunan suatu daerah maka diperlukan suatu acuan dan juga sebagai bahan evaluasi, acuan tersebut adalah data-data. Data yang dimaksud disini adalah data statistik Produk Domestik Regional bruto (PDRB) atau yang biasa juga disebut dengan pendapatan regional. Ketika data-data tersebut telah tersedia maka kita dapat mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat kemakmuran suatu daerah, tingkat inflasi dan deflasi, serta gambaran perekonomian suatu daerah. Perlu diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum menjamin kemakmuran yang tinggi pula bagi masyarakatnya maka perlu diukur tingkat kemakmurannya lewat tingkat pendapatan per kapitanya. Dari data PDRB yang tersedia bisa juga dilihat gambaran struktur perekonomian suatu daerah berdasarkan sektor. Apakah merupakan daerah agraris atau industri, berdasarkan data yang ada dapat dilihat sumbangannya terhadap jumlah pendapatan. Sehingga PDRB ini sangat penting bagi suatu daerah karena dapat digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kebijakan yang tentunya bertujuan agar suatu daerah dapat menjadi lebih baik. Berikut adalah 8 provinsi yang memiliki PDRB tertinggi dan terendah atas dasar harga konstan pada tahun 2014. 8 Tabel 1.2 Provinsi-provinsi Dengan PDRB Tertinggi Tahun 2014 Provinsi PDRB (Milyar Rupiah) DKI Jakarta 1.374.348,61 Jawa Timur 1.262.700,21 Jawa Barat 1.148.948,82 Jawa Tengah 766.271,77 Riau 447.616,23 Sumatera Utara 419.649,28 Banten 350.699,73 Sumber : Badan Pusat Statistik (2014) Bisa dilihat bahwa provinsi-provinsi dengan PDRB tertinggi merupakan provinsi yang ada di Indonesia bagian Barat. Ini menunjukkan bahwa rata-rata provinsi-provinsi yang ada di wilayah Indonesia bagian Barat memiliki keadaan perekonomian yang bagus. Sedangkan jika dibandingkan dengan tabel 1.3, dapat dilihat bahwa dari 8 provinsi dengan PDRB terendah 6 diantaranya berada di wilayah Indonesia bagian Timur, dimana hal ini menunjukkan bahwa keadaan perekonomian yang ada di Indonesia Timur tidaklah sebagus kawasan Indonesia bagian Barat. Tabel 1.3 Provinsi-provinsi Dengan PDRB Terendah Tahun 2014 Provinsi PDRB (Milyar Rupiah) Maluku Utara 19.211,94 Gorontalo 20.781,31 Maluku 23.585,07 Sulawesi Barat 24.169,34 Bengkulu 36.215,78 Kep. Bangka Belitung 44.171,62 Kalimantan Utara 47.683,3 Papua Barat 50.272,01 Sumber : Badan Pusat Statistik (2014) Kita tahu bersama bahwa investasi-investasi yang ada itu dilakukan di masingmasing daerah/provinsi. Dan menurut Subandi (2014:134) berdasarkan teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar menyatakan bahwa ada hubungan antara tingkat investasi dengan laju pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. 10 Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang akan dituliskan dalam bentuk Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis investasi dan pembangunan ekonomi daerah di Indonesia bagian Timur 2010-2014”. 1.2 Formulasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diungkapkan maka permasalahan pokok yang berkaitan dengan objek penelitian diatas adalah i. Bagaimana pengaruh nilai investasi asing terhadap PDRB per kapita pada tahun 2010-2014 ? ii. Bagaimana pengaruh nilai investasi dalam negeri terhadap PDRB per kapita pada tahun 2010-2014 ? iii. Bagaimana pengaruh kurs terhadap PDRB per kapita pada tahun 20102014 ? iv. Bagaimana pengaruh nilai investasi asing, nilai investasi dalam negeri, dan kurs secara simultan terhadap PDRB per kapita pada tahun 20102014 ? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah diatas, adapun tujuan peneliti adalah i. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh nilai investasi asing terhadap PDRB per kapita pada tahun 2010-2014. ii. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh nilai investasi dalam negeri terhadap PDRB per kapita pada tahun 2010-2014. iii. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kurs terhadap PDRB per kapita pada tahun 2010-2014. iv. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh nilai investasi asing, nilai investasi dalam negeri, dan kurs secara simultan terhadap PDRB per kapita pada tahun 2010-2014. 1.4 Manfaat Penelitian Bagi pemerintah : • Dapat menjadi acuan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan dalam bidang investasi. • Dapat menjadi informasi tambahan bagi pemerintah dalam pemerataan pembangunan nasional terutama di Indonesia bagian timur. • Dapat menjadi informasi tambahan bagi pemerintah provinsi dalam membangun daerah tersebut yang sekaligus bisa mensejahterahkan masyarakat yang ada didalamnya. Bagi pembaca : • Dapat menjadi tambahan informasi dan wawasan yang berkaitan dengan investasi, kurs dan PDRB • Dapat menjadi referensi bagi siapa saja yang akan mengembangkan penelitian ini nantinya. Bagi penulis : • Bisa menambah pengetahuan dalam bidang penelitian pengaruh investasi dan kurs terhadap PDRB. • Bisa mempraktekan dan menuangkan dalam bentuk penelitian ilmiah ilmu yang didapat selama perkuliahan berlangsung. 1.5 State of the Art Tabel 1.4 State of The Art Journal Description Author Research Result Evaluation of the Wu S., Lei Y., Di daerah bagian timur ekspor sangat Contributions of Four Li L. mempengaruhi PDB dibandingkan Components of Gross dengan daerah lainnya. Investasi dan Domestic Product in Various perdagangan antar provinsi adalah 12 Regions in China, (April pendorong utama PDB di daerah 2015): 1-17. PLoS ONE. bagian tengah dan barat China. Faktor Model Input-Output, dengan konsumsi hanya memberikan dampak kecil bagi PDB di semua daerah di memisahkan tabel Inputoutput kompetitif ke non- China. Alangkah baiknya kebijakan- kompetitif tabel Input-output. kebijakan yang akan dikeluarkan harus berbeda-beda di setiap daerah. Di daerah bagian timur memperkuat penggerak yang berasal dari ekspor internasional sedangkan di daerah bagian tengah dan barat sebaiknya memperkuat kemampuan pertumbuhan asli yang sudah ada lewat meningkatkan inovasi dan industri-industri pendukung. Effect of Foreign Direct Gӧҫer İ., FDI memiliki crowding in effect pada Investment on the Domestic Mercan M., negara-negara berkembang yang ada Investments of Developing Peker O. di Asia, Amerika Latin, dan negara- Countries: A Dynamic Panel negara Karibian sedangkan untuk Data Analysis (Agustus negara-negara berkembang yang ada 2013) : 69-85. Journal of di Afrika crowding out effect. Saran Economic and Social dari penelitian ini; perbedaan hasil Studies. yang ada terkait dengan implementasi Metode analisis panel data dinamis dan GMM (Generalised Methods of Moments) kebijakan-kebijakan FDI, rasio keterbukaan perdagangan, kecukupan sumber daya manusia dan kesiapan perusahaan domestik bersaing dalam kompetisi global. Hasilnya FDI mempunyai efek yang signifikan dalam peringkat total investasi di negara berkembang. The Impact of Agalega E., PDB, suku bunga dan inflasi memiliki Macroeconomics Variables Antwi S. hubungan yang kuat dan positif. Hal on Gross Domestic Product : ini juga menjelaskan bahwa suku Empirical Evidence from bunga dan inflasi memiliki pengaruh Ghana, (April 2013) : 108- terhadap PDB. 116. International Business Penelitian ini juga menunjukkan Research. bahwa sebesar 44% PDB dipengaruhi Regresi linear berganda; oleh inflasi dan suku bunga dan 56% SPSS dipengaruhi oleh faktor lain yang perlu diinvestigasikan lagi. Selanjutnya, penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara PDB dan inflasi sedangkan hubungan yang negatif terjadi antar PDB dan suku bunga. Pada akhirnya penelitian ini merekomendasikan bahwa pemerintah bersama dengan bank Ghana harus membuat kebijakan moniter untuk menstabilkan indikator-indikator makroekonomi dan mikroekonomi. Analisis investasi, ekspor, Marthen A.P Dalam jangka pendek, investasi dan dan kurs terhadap produk ekspor berpengaruh terhadap PDRB domestik regional bruto di dan berslope positif sedangkan kurs provinsi Maluku,1986-2009: berslope negatif tapi tetap Pendekatan error correction, berpengaruh signifikan terhadap (Maret 2011) : 45-49. EKO- ekspor perikanan. Secara keseluruhan REGIONAL. variabel-variabel ekonomi makro berpengaruh terhadap PDRB. Model koreksi kesalahan Engle Granger Faktor-faktor yang Rahman Y.A., Faktor tabungan dan kredit 14 mempengaruhi PDRB Chamelia A.L. berpengaruh positif dan signifikan kabupaten/kota Jawa Tengah terhadap PDRB. Variabel tabungan 2008-2012, (Maret 2015) : memiliki koefisien sebesar 0,242093 73-82. JEJAK Journal of sedangkan untuk variabel kredit economics and policy. sebesar 0,154483. Untuk PAD dan Regresi linear berganda realisasi belanja daerah memiliki metode OLS hubungan positif namun tidak berpengaruh terhadap PDRB, PAD memiliki koefisien sebesar 0,000476 dan realisasi belanja sebesar 6,78 terbesar dibandiing variabel lain tapi tidak signifikan terhadap PDRB Jawa Tengah.