pengembangan sarana terapi pasca operasi lutut dengan

PENGEMBANGAN SARANA TERAPI PASCA OPERASI LUTUT DENGAN
MENGGUNAKAN MOTION-SENSING INPUT DEVICE
Arief Naufal Pramudito – 17507028
ABSTRAK
Imobilitas secara garis besar disebabkan oleh dua hal, yaitu penurunan aktivitas dan
ketidakberdayaan. Seseorang disebut mengalami imobilisasi lama jika orang yang
bersangkutan terpaksa melalui tirah baring selama lima hari atau lebih. Imobilitas
dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang berbeda, di antaranya penyakit syaraf
seperti cerebral palsy, penyakit muskuloskeletal seperti osteoarthritis, penyakit
kardiovaskuler seperti stroke dan jantung lemah, cedera, penyakit psikologis, dan lain
sebagainya.
Penyebab-penyebab utama imobilitas adalah penyakit sendi, stroke, dan cedera. Cedera
yang paling banyak menyebabkan imobilitas adalah cedera lutut, dan penyakit
musculoskeletal yang paling banyak menyebabkan imobilitas adalah osteoarthritis.
Keduanya merupakan kondisi yang menyerang lutut, oleh karena itu produk yang akan
dikembangkan merupakan sarana terapi pasca operasi lutut untuk membantu pasienpasien yang memiliki kondisi di atas dan mengalami operasi untuk menghilangkannya
lebih cepat pulih dan beraktivitas.
Inaktivitas yang berkelanjutan merupakan awal dari terjebaknya seseorang dalam
imobilitas yang berkepanjangan. Seseorang yang menjadi imobil harus menjaga
aktivitasnya dan menjalankan masa rehabilitasi dengan giat agar dapat lebih cepat pulih
dan mendapatkan kembali kemampuannya untuk bergerak. Semakin malas seesorang
untuk menjalankan terapi pada masa rehabilitasi, semakin lemah juga tubuhnya dan
semakin sulit baginya untuk pulih kembali ke keadaan sebagaimana sebelum imobil.
Oleh karena itu produk bertujuan untuk mendorong moral pasien agar menumbuhkan
keinginan untuk berlatih dan melakukan senam, dengan cara menyajikannya lewat
video game dan dengan menggunakan perangkat keras berbasis sensor visual/gerak
sebagai alat input utama. Diharapkan pengguna akan merasa terhibur, teringat, dan
terdorong menuju keadaan fisik yang lebih baik.
Kata kunci: fisioterapi, rehabilitasi, lutut, motion-sensing, video game