BENCANA ALAM DEFINISI BENCANA (UU NO. 24/2007) BENCANA ALAM BENCANA adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non-alam sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa ; gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor BENCANA NON-ALAM adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang antara lain berupa ; gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi dan wabah penyakit BENCANA SOSIAL adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antarkomunitas masyarakat dan teror Unsur-Unsur Dalam Bencana • • • • • Ancaman Kerentanan Kemampuan Risiko Hubungan antar-unsur Macam-Macam Bencana Alam • • • • • Banjir Kebakaran Tanah Longsor Gempa Bumi Gunung Meletus Anggaran Penanggulangan Bencana Alam Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah (Rp Triliun) 1,88 2,93 2,22 2,68 3,97 4,00 4,00 Anggaran Penanggulangan Bencana Alam 2,93 3,97 4,00 4,00 2011 2012 2013 2,68 2,22 1,88 2007 2008 2009 2010 *)sampai dengan Triwulan I-2013 Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya. *) Data per tanggal 17 Desember 2012, belum diverifikasi dengan daerah dan Kementerian/Lembaga Banjir Jakarta 2013 adalah bencana banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya pada pertengahan Januari 2013 yang menyebabkan Jakarta dinyatakan dalam keadaan darurat. Banjir ini sebenarnya sudah dimulai sejak Desember 2012, dan baru mencapai puncaknya pada Januari 2013. Wilayah Banjir Jakarta (Januari 2013) Wilayah Jakarta Timur Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Pusat Jakarta Utara Jumlah Posko 34 34 28 8 24 Jumlah Pengungsi 1442 22315 430 1268 17237 Lokasi Wilayah Banjir Jakarta (18 Januari 2013 Pukul 06.00 WIB) No Kota Kec Kel RW RT 1Jakarta Selatan 8 20 45 103 2.127 2 2Jakarta Timur 9 23 86 341 7.196 2 3Jakarta Barat 6 32 389 3.642 9 4Jakarta Utara 5 19 96 38 3.785 1 5Jakarta Pusat 4 8 8 39 1.268 2 102 Pengungsi Meninggal 6Tangerang 2 7Bekasi 1 Total 32 102 337 910 18.018 19 Perkiraan Kerugian Sektor Industri Akibat Banjir Kawasan Industri Nilai Kerugian (per hari) Jenis Industri Penyebab Kerugian Produksi berhenti, kerusakan sarana Kawasan Industri di Kimia dasar, mesin dan dan prasarana produksi, arus Jabodetabek dan Rp 500 Miliar logam dasar, serta aneka distribusi bahan baku dan barang Karawang industri jadi terhambat, serta pembatalan traksaksi bisnis Produksi berhenti, kerusakan sarana Kimia dasar, mesin dan Kawasan Industri Rp 1,5 Miliar dan prasarana produksi, serta logam dasar, serta aneka Pulogadung (JIEP) Rp 2 Miliar distribusi barang jadi dan bahan industri baku terhambat Produksi berhenti, kerusakan sarana Kawasan Berikat Manufaktur dan aneka dan prasarana produksi, serta Rp 17,1 Miliar Nusantara (KBN) Cakung industri distribusi barang jadi dan bahan baku terhambat Kimia dasar, mesin dan MM 2100 Jababeka, dan Kegiatan produksi terganggu dan logam dasar, serta aneka EJIP DI Bekasi distribusi barang terhambat industri Proyek Pencegahan Banjir DKI Jenis Pekerjaan Penyedotan Sungai Ciliwung - KBT Waduk Ciawi Deep Tunnel Normalisasi 13 sungai Penataan permukiman di bantaran Sungai Ciliwung Pembuatan sumur resapan Pembuatan pompa air Anggaran Keterangan Rp 500 Miliar Rp 250 Miliar Rp 2 Triliun Rp 16 Triliun Rp 1,2 Triliun Rp 400 Miliar Pemerintah pusat Pemda DKI Pemerintah pusat Usulan Pemda DKI Pemerintah pusat Pemda DKI Rp 1,2 Triliun Pemerintah pusat 10 ribu buah Di Ancol Program Solusi Banjir 1. Pembangunan embung/polder untuk menangkap dan menampung air hujan di setiap kecamatan dan di setiap kelurahan. 2. Membeli daerah tangkapan air seperti waduk/situ di hulu sungai agar debit air yang masuk ke Jakarta bisa dikendalikan. 3. Bekerja sama dengan pemerintahan di sekitar Jakarta untuk membuat sebuah otoritas yang mengatur dan mengelola sungai-sungai yang bermuara di Jakarta. 4. Mengintegrasikan seluruh saluran drainase agar terkoneksi dengan kanal-kanal pembuangan air. Program Yang Sedang Disiapkan Program Jangka Menengah Program Jangka Pendek •Penyelesaian proyek Kanal Banjir Timur • Menggalakkan kerja bakti membersihkan dan mengeruk selokan serta sungai-sungai kecil di perkampungan. • Normalisasi Cengkareng Drain • Menebang pohon-pohon tua agar bila tumbang tidak mengganggu aliran air. • Normalisasi Kali Pesanggrahan • Menormalisasi semua saluran air • Membelokkan aliran air dari hulu ke Waduk Ciawi sehingga tidak terjadi banjir di dataran rendah Jakarta. • Membuat dan memperbanyak biopori atau lubang resapan air Titik Rawan Banjir di Jakarta Jakarta Pusat Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Timur Jakarta Selatan • Kawasan Jati Pinggir • Cempaka Putih •Karet Tengsin •Petamburan •Kwitang • Pademangan Barat • Pademangan Timur • Sinar Budi • Pademangan Utara • Sunter Jaya •Kelapa Gading • Kembangan Utara • Cengkareng Elok • Kelurahan Durikosambi • Green Garden • Sukabumi Utara • Kawasan Pasar Rebo • Kampung Rambutan •Cawang • Bidara Cina • Kampung Melayu • Pondok Labu •Petogogan •Sepanjang sisi Kali Mampang • Sepanjang sisi Kali Pesanggrahan • Kelurahan Pasar Minggu Infrastruktur Penanganan Terdapat 344 pompa pengendali banjir 55 lokasi waduk 93 unit pintu air 51 lokasi posko piket banjir 7 titik pantau sistem peringatan dini 17 lokasi penakar curah hujan 26 situ dan waduk retensi 47 polder, sepanjang 442 kilometer saluran makro dan submakro, serta 1.537 kilometer saluran penghubung dan mikro. BENCANA BANJIR (November 2013) No Tanggal Jam 1 13/11/2013 07:00 WIT 2 12/11/2013 18:00 - 22:00 WIB 15:00 WIB Lokasi Distrik Wasior Distrik Wondiboy Distrik Rasie Kab. Teluk Wondamak Prov. Papua Barat 1. 2. Kel. Ulujami Kec. Pesanggrahan Kota Jakarta Selatan Prov. DKI Jakarta 1. 2. 3. 1. 2. 3. Ds. Gandung Baru Ds. Nangai Amen Kec. Lebong Utara Ds. Tanjung agung Kec. Pelabai Kab. Lebong Provinsi Bengkulu RT.11/06 Kel. Batu Ampar Kec. Kramat Jati RW.03 RW.04 Kel. Cipinang Melayu Kec. Makassar RW.01 RW.08 Kel. Kp. Melayu Kec. Jatinegara Kota Jakarta Timur Prov. DKI Jakarta 1. RT.19/03 Kel. Ulujami Jl. Duren Bangka Kel. Bangka 2. RW.05/RT.06,12,13,14 Jl. Perkampungan Poncol Jaya Kel. Mampang Prapatan Kec. Mampang Prapatan Kel. Sumbejo Kec. Pangkalblam Kota Pangkal Pinang Prov. Bangka Belitung 3 11/11/2013 4 09/11/2013 5 09/11/2013 6 09/11/2013 15:00 WIB 7 09/11/2013 06.00 WIB Ds. Tanggap Laut Kec. Lingga Kab. Lingga Prov. Kep. Riau 8 08/11/2013 17:00 WIB Kel.Rawasari Kec.Kota Baru Kota Jambi Prov.Jambi Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api/penyalaan. Jenis Kebakaran • Kebakaran Hutan dan Lahan • Kebakaran Pemukiman (rumah, kantor, pasar, sekolah, pabrik, dll) Penyebab Kebakaran • Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang • Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok sembarangan dan lupa mematikan api di perkemahan • Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi • Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan tindakan vandalisme • Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau Kebakaran Pemukiman • Kebakaran di pemukiman Indonesia, biasanya terjadi pada daerah yang padat pemukimannya • Biasanya penyebab kebakaran dipermukiman karena kelalaian masyarakat itu sendiri, seperti tabung gas yang tidak layak pakai, kebocoran selang gas, penggunaan listrik yang berlebihan pada terminalnya Sejarah Kebakaran Hutan Di Indonesia • Kebakaran hutan di Indonesia menjadi hal yang biasa dan selalu terjadi setiap tahun • Kebakaran hutan paling parah selama 15 tahun terakhir, terjadi pada tahun 1997. Merusak 263.991,21 hektar hutan dan 119.878 hektar lahan • Sebagai perbandingan, pada tahun 19821983, diperkirakan seluas 3,5 juta hektar hutan di Kalimantan Timur rusak akibat kebakaran dan kemarau panjang. Tipe Kebakaran Hutan • • • • Ground Fire (Kebakaran bawah) Surface Fire (kebakaran permukaan) Crown Fire (kebakaran tajuk) Spot Fire (Kebakaran lompat) Faktor Yang Mempengaruhi Nyala Api • Bahan Bakar (jenis bahan bakar, kekompakan bahan bakar, kadar air bahan bakar) • Cuaca (curah hujan, angin, suhu, kelembaban, radiasi matahari) • Topografi (kelerengan, aspect) Kebakaran Bangunan Milik Negara Tanggal 2 Desember 2007 Nama Bangunan Bandara Polonia, Medan 5 Januari 2008 Kantor Walikota Medan 4 Januari 2011 Eks Gedung Kejari Palembang 11 Januari 2013 PT. Pindad, Bandung 21 Maret 2013 Gedung Sekretariat Negara, Jakarta Jumlah Titik Api di Riau 24-Jun-13 25-Jun-13 26-Jun-13 Kabupaten Jumlah Kabupaten Jumlah Kabupaten Jumlah Rokan Hilir 68 Bengkalis 11 Rokan Hilir 3 Pelalawan 42 Indragiri Hulu 7 Bengkalis 2 Indragiri Hilir 30 Dumai 7 Pelalawan 1 Kuantan Singingi Bengkalis 28 6 Siak 26 Rokan Hilir 5 Rokan Hulu 23 Pelalawan 5 Kampar 18 Kampar 5 Indragiri Hulu 14 Rokan Hulu 4 Kuantan Singingi 11 Indragiri Hilir 2 Kep. Meranti 2 Siak 2 Kota Pekanbaru 2 Dumai 1 Total 265 Total 54 Total 6 Pantauan Titik Panas (18 Juni-27 Juni 2013) Tanggal Sumatera Kalimantan 18-Jun 194 - 19-Jun 1403 5 20-Jun 304 - 21-Jun 616 7 22-Jun 179 2 23-Jun 425 39 24-Jun 361 2 25-Jun 4 4 26-Jun 11 4 27-Jun 4 10 Sebaran Titik Api Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan Seluruh Indonesia, 12-20 Juni 2013 Penggunaan Lahan Presentase Hak Pengusahaan Hutan 1% Kawasan Lindung 4% Kebun Sawit 20% Hutan Tanaman Industri 27% Diluar konsesi 48% 17 Perusahaan Pemegang HTI Dengan Titik Api Terbanyak NAMA PERUSAHAAN PT SUMATERA RIANG LESTARI PT RIMBA ROKAN PERKASA PT ARARA ABADI PT SERAYA SUMBER LESTARI PT LESTARI ASRI JAYA PT SATRIA PERKASA AGUNG PT BINA DAYA BENTALA PT PUTRA SIAK MAKMUR PT RUAS UTAMA JAYA PT RIAU ANDALAN PULP & PAPER PT SEKATO PRATAMA MAKMUR PT BALAI KAYANG MANDIRI PT SELARAS ABADI UTAMA PT DEXTER TIMBER PERKASA INDUSTRI PT PERAWANG SUKSES PERKASA INDUSTRI KUD BINA JAYA LANGGAM PT SUMATERA SILVA LESTARI JUMLAH TITIK API (12-20 JUNI 2013) GRUP PERUSAHAAN RAJA GARUDA MAS/ROYAL GOLDEN EAGLE AFFILIATED SINAR MAS FORESTRY SINAR MAS FORESTRY RAJA GARUDA MAS/ROYAL GOLDEN EAGLE BARITO PACIFIC GROUP SINAR MAS FORESTRY SINAR MAS FORESTRY AFFILIATED SINAR MAS FORESTRY RAJA GARUDA MAS/ROYAL GOLDEN EAGLE SINAR MAS FORESTRY SINAR MAS FORESTRY AFFILIATED RAJA GARUDA MAS/ROYAL GOLDEN EAGLE SINAR MAS FORESTRY SINAR MAS FORESTRY RAJA GARUDA MAS/ROYAL EAGLE 291 186 141 99 79 59 58 52 52 45 38 21 15 14 12 10 GOLDEN 10 15 Perusahaan Pemegang Konsesi Kebun Sawit Dengan Titik Api Terbanyak NAMA PERUSAHAAN GRUP PERUSAHAAN PT ROKAN ADI RAYA PT SURYA DUMAI AGRINDO SURYA DUMAI GROUP PT RANTAU BAIS FAMILI - JUMLAH TITIK (12-20 JUNI 2013) 151 111 62 PT GUNTUNG HASRAT M SAMBU GROUP PT PANCA SURYA AGRINDO SURYA DUMAI GROUP SEJAHTERA 52 PT KARYA TAMA BAKTI MULYA PT SIAK SERAYA PT ROKAN ERA SUBUR SURYA DUMAI GROUP SIAK RAYA GROUP ROKAN GROUP 44 44 35 PT TUNGGAL MITRA PLANTATION SIME DARBY PT JATIM JAYA PERKASA WILMAR GROUP 33 PT LANGGAM INTI HIBRINDO KLA RIVER ENT, SDN BHD 28 46 34 PT TEGUH KARSAWANA LESTARI PT KILAU KEMUNING PT SINDORA SERAYA - PT BUDIDAKSA DWI KUSUMA - 23 22 22 21 Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah Faktor-faktor PenyebabLongsor • • • • • • • • • • • • • Hujan Lereng terjal Tanah yang Kurang padat dan tebal Batuan yang kurang kuat Jenis tata lahan Getaran Susut muka air danau atau bendungan Adanya beban tambahan Pengikisan/erosi Adanya material timbunan pada tebing Bekas longsoran lama Penggundulan hutan Daerah pembuangan sampah JENIS TANAH LONGSOR • Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: 1.Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung. 3.Pergerakan Blok Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok batu. 4. Runtuhan Batu Runtuhan batu terjadi ketika sejum-lah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga meng-gantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah. 5. Rayapan Tanah Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah. 6. Aliran Bahan Rombakan Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunungapi. Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak. GEJALA UMUM TANAH LONGSOR • Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. • Biasanya terjadi setelah hujan. • Munculnya mata air baru secara tiba-tiba. • Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan. Tipe Gerakan SLIDE(Luncuran) CREEP (Rayapan) SLUMP (Longsoran) TOPPLE (ambrukan) FALL (jatuhan) FLOW (aliran) Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Parameter Gempabumi • Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time OT) • Lokasi pusat gempabumi (Episenter) • Kedalaman pusat gempabumi (Depth) • Kekuatan Gempabumi (Magnitudo) Karakteristik Gempabumi • • • • • • Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat Lokasi kejadian tertentu Akibatnya dapat menimbulkan bencana Berpotensi terulang lagi Belum dapat diprediksi Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi Akibat Gempabumi • Getaran atau guncangan tanah (ground shaking) • Likuifaksi ( liquifaction) • Longsoran Tanah • Tsunami • Bahaya Sekunder (arus pendek,gas bocor yang menyebabkan kebakaran, dll) Faktor-faktor yang Mengakibatkan Kerusakan Akibat Gempabumi • • • • • • Kekuatan gempabumi Kedalaman gempabumi Jarak hiposentrum gempabumi Lama getaran gempabumi Kondisi tanah setempat Kondisi bangunan Gempa Pulau Sumatera Tahun Kekuatan Epicenter Gempa bumi Sumatera 1797 Gempa Sumatera 1833 Gempa Padang Panjang 1926 Gempa Bengkulu 2000 8,4 SKR 8,8 - 9,2 SKR 7,6 SKR 7,3 SKR Gempa Samudra Hindia 2004 Gempa Nias 2005 Gempa Sumbar 2007 Gempa Bengkulu 2007 Gempa padang 2009 Gempa Sumatera Utara 2010 Gempa Aceh 2010 Gempa Mentawai 2010 Gempa Aceh 2012 9.1-9,3 SKR 8,7 SKR 6,4 SKR 8,4 SKR 7,9 SKR 7,8 SKR 7,2 SKR 7,7 SKR 8,6 SKR Sekitar Utara Pulau Siberut Utara pulau Pagai Utara Lepas pantai padang Lepas pantai Bengkulu Lepas pantai sumatra utara/ pesisir barat sumatra utara Barat daya sibolga/ pulau Bangkaru Timur laut padang panjang Antara pulau pagai selatan dan enggano Barat Daya kota Pariaman Selatan pulau Nias Barat Daya Meulaboh Selatan Pagai Selatan Pesisir barat aceh Gempa April-Juli Tanggal 27-Mei-13 26-Mei-13 26-Mei-13 26-Mei-13 25-Mei-13 24-Mei-13 21-Mei-13 16-Mei-13 15-Mei-13 13-Mei-13 09-Mei-13 07-Mei-13 04-Mei-13 04-Mei-13 03-Mei-13 03-Mei-13 30-Apr-13 29-Apr-13 29-Apr-13 20-Apr-13 20-Apr-13 20-Apr-13 17-Apr-13 16-Apr-13 16-Apr-13 15-Apr-13 14-Apr-13 14-Apr-13 12-Apr-13 09-Apr-13 Lokasi 9.52 LS - 107.46 BT 3.44 LS - 138.47 BT 1.97 LS - 100.06 BT 11.19 LS - 110.51 BT 7.95 LS - 128.05 BT 5.11 LS - 134.15 BT 0.31 LU - 127.02 BT 0.01 LS - 100.27 BT 0.77 LU - 92.9 BT 0.7 LU - 125.33 BT 4.09 LS - 135.29 BT 9.35 LS - 107.81 BT 2.04 LU - 92.45 BT 1.81 LU - 126.43 BT 11.65 LS - 117.13 BT 2.68 LU - 91.5 BT 0.18 LU - 119.73 BT 3.75 LU - 95.98 BT 2.94 LS - 136.97 BT 5.2 LS - 103.55 BT 6.4 LS - 130.4 BT 12.15 LS - 121.59 BT 2.77 LS - 138.83 BT 6.3 LS - 104.8 BT 0.76 LU - 125.22 BT 2.54 LU - 92.01 BT 1.63 LU - 126.35 BT 5.51 LS - 131.25 BT 4.36 LU - 127.58 BT 7.38 LS - 105.9 BT Magnitude 5.1 SR 5.2 SR 5.1 SR 5.2 SR 5.7 SR 5.0 SR 5.0 SR 5.1 SR 5.8 SR 5.1 SR 5.2 SR 5.0 SR 5.1 SR 5.1 SR 5.1 SR 5.5 SR 5.6 SR 5.0 SR 5.2 SR 4.7 SR 6.4 SR 6.2 SR 5.9 SR 5.5 SR 5.2 SR 5.3 SR 5.0 SR 5.3 SR 5.5 SR 5.5 SR Kedalaman 10 Km 10 Km 38 Km 10 Km 13 Km 10 Km 83 Km 218 Km 10 Km 20 Km 10 Km 10 Km 119 Km 10 Km 10 Km 65 Km 10 Km 12 Km 90 Km 12 Km 120 Km 15 Km 83 Km 19 Km 50 Km 10 Km 10 Km 99 Km 102 Km 10 Km Wilayah 233 km BaratDaya KAB-TASIKMALAYA-JABAR 18 km TimurLaut TOLIKARA-PAPUA 49 km TimurLaut KEP-MENTAWAI-SUMBAR 350 km BaratDaya PACITAN-JATIM 184 km Tenggara MALUKUBRTDAYA 124 km BaratLaut KEP-ARU-MALUKU 60 km BaratDaya TIDORE-MALUT 24 km TimurLaut AGAM-SUMBAR 409 km BaratDaya KAB-SIMEULUE-NAD 68 km Tenggara MINAHASATENGGARA-SULUT 84 km BaratDaya NABIRE-PAPUA 205 km BaratDaya KAB-TASIKMALAYA-JABAR 410 km BaratDaya KAB-SIMEULUE-NAD 134 km BaratLaut HALMAHERABARAT-MALUT 314 km Tenggara SUMBAWABARAT-NTB 510 km BaratLaut KAB-SIMEULUE-NAD 34 km BaratLaut DONGGALA-SULTENG 77 km BaratDaya KAB-ACEHBARAT 40 km TimurLaut INTANJAYA-PAPUA 69 km Tenggara KAUR-BENGKULU 171 km BaratLaut MALUKUTENGGARABRT 185 km BaratDaya SABURAIJUA-NTT-NTT 96 km Tenggara MAMBERAMORAYA-PAPUA 95 km BaratDaya LAMPUNGSELATAN 54 km Tenggara MINAHASATENGGARA-SULUT 454 km BaratDaya KAB-SIMEULUE-NAD 133 km TimurLaut BITUNG-SULUT 167 km BaratLaut TUAL-MALUKU 85 km TimurLaut KEP-TALAUD-SULUT 84 km Tenggara PANDEGLANG-BANTEN Gempa April-Juli Tanggal 02-Jul-13 02-Jul-13 02-Jul-13 30-Jun-13 30-Jun-13 28-Jun-13 28-Jun-13 27-Jun-13 27-Jun-13 25-Jun-13 24-Jun-13 22-Jun-13 20-Jun-13 18-Jun-13 16-Jun-13 16-Jun-13 14-Jun-13 14-Jun-13 13-Jun-13 12-Jun-13 11-Jun-13 11-Jun-13 06-Jun-13 05-Jun-13 04-Jun-13 03-Jun-13 31-Mei-13 30-Mei-13 29-Mei-13 28-Mei-13 Lokasi Magnitude Kedalaman 4.71 LU - 96.69 BT 5.3 SR 10 Km 4.7 LU - 96.69 BT 5.5 SR 10 Km 4.7 LU - 96.61 BT 6.2 SR 10 Km 0.54 LS - 119.83 BT 5.0 SR 10 Km 0.64 LU - 119.05 BT 5.1 SR 10 Km 4.2 LU - 126.36 BT 5.0 SR 12 Km 1.63 LU - 122.94 BT 5.0 SR 10 Km 1.1 LU - 127.02 BT 6.0 SR 104 Km 0.23 LS - 125.19 BT 5.8 SR 10 Km 2.43 LS - 140.32 BT 5.0 SR 14 Km 6.22 LS - 101.9 BT 5.1 SR 16 Km 8.43 LS - 116.04 BT 5.4 SR 10 Km 2.79 LU - 128.44 BT 5.0 SR 207 Km 8.23 LS - 115.87 BT 5.0 SR 255 Km 2.92 LS - 129.08 BT 5.1 SR 10 Km 1.31 LS - 120.05 BT 5.1 SR 10 Km 8.31 LS - 119.57 BT 5.0 SR 154 Km 8.77 LS - 107.72 BT 5.5 SR 218 Km 10.35 LS - 107.04 BT 6.5 SR 57 Km 1.58 LS - 100.52 BT 5.0 SR 28 Km 9.53 LS - 107.17 BT 5.2 SR 10 Km 1.73 LS - 100.24 BT 5.3 SR 10 Km 6.75 LS - 128.22 BT 5.2 SR 10 Km 3.1 LS - 139.09 BT 5.7 SR 65 Km 10.73 LS - 113.86 BT 5.0 SR 13 Km 5.07 LS - 102.28 BT 5.4 SR 12 Km 4.07 LS - 99.33 BT 5.4 SR 10 Km 2.75 LS - 128 BT 5.0 SR 10 Km 5.18 LS - 102.01 BT 5.1 SR 84 Km 2.79 LS - 129.76 BT 5.0 SR 10 Km Wilayah 26 km BaratDaya KAB-BENERMERIAH-NAD 27 km BaratDaya KAB-BENERMERIAH-NAD 35 km BaratDaya KAB-BENERMERIAH-NAD 39 km BaratLaut PALU-SULTENG 125 km BaratLaut DONGGALA-SULTENG 51 km BaratDaya KEP-TALAUD-SULUT 93 km TimurLaut GORONTALOUTARA 47 km BaratLaut TERNATE-MALUT 131 km Tenggara BOLAANGMONGONDOWTMR-SULUT 27 km BaratLaut KAB-JAYAPURA-PAPUA 234 km BaratDaya SELUMA-BENGKULU 14 km BaratLaut LOMBOKBARAT-NTB 49 km TimurLaut PULAUMOROTAI-MALUT 41 km TimurLaut KARANGASEM-BALI 29 km BaratLaut MALUKUTENGAH 38 km BaratDaya PARIGIMOUTONG-SULTENG 55 km BaratLaut MANGGARAIBRT-NTT 145 km BaratDaya KAB-TASIKMALAYA-JABAR 336 km BaratDaya KAB-TASIKMALAYA-JABAR 29 km BaratDaya PSISIRSELATAN-SUMBAR 247 km BaratDaya KAB-TASIKMALAYA-JABAR 62 km BaratDaya PSISIRSELATAN-SUMBAR 233 km TimurLaut MALUKUBRTDAYA 72 km TimurLaut MAMBERAMOTENGAH-PAPUA 264 km BaratDaya BANYUWANGI-JATIM 103 km Tenggara SELUMA-BENGKULU 211 km BaratDaya KEP-MENTAWAI-SUMBAR 59 km BaratLaut SERAMBAGIANBARAT-MALUKU 119 km BaratDaya SELUMA-BENGKULU 74 km TimurLaut MALUKUTENGAH Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Tipe Gunung Berapi 1. Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano) 2. Gunung berapi perisai (shield volcano) 3. Gunung berapi maar 4. Gunung berapi besar atau gunung berapi supervolcano Ciri-ciri gunung berapi akan meletus • Suhu di sekitar gunung naik. • Mata air menjadi kering • Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa) • Tumbuhan di sekitar gunung layu • Binatang di sekitar gunung bermigrasi Hasil letusan gunung berapi • • • • • Gas vulkanik Lava dan aliran pasir serta batu panas Lahar Hujan Abu Awan panas Status Yang Menandakan Kegiatan Gunung Berapi 1. Awas, maknanya: Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana. 2. Siaga, maknanya: Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana. 3. Waspada, maknanya: Ada aktivitas apa pun bentuknya. Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal. Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya. 4. Normal Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma. Level aktivitas dasar. Gunung Berapi yang Aktif di Indonesia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 Peuet Sague Bur Ni Telong Sorikmarapi Tandikat Marapi Talang Kerinci Sumbing Kaba Dempo Gunung Besar Suoh Krakatau Kiaraberes-Gagak Gunung Salak Gede Papandayan Galunggung Ciremai Bromo Gamalama 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 Argopuro Leuser Gunung Lurus Mahameru Merbabu Raung Semeru Sibayak Welirang Talang Singgalang Sago Talamau Tandikat Pantai Cermin Guntur Slamet Tangkuban Perahu Merapi Dieng Makian 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 Kelud Arjuno Tengger Lamongan Batur Gunung Tambora Rinjani Gunung Agung Kawah Ijen Raung Semeru Sangeang Api Paluweh Lereboleng Lewotolo Sundoro Iya Ebulobo Ine Like Rakanah Una-Una 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 Bandi Api Serua Nila Teon Sirung Iliweng Lewotobi Egon Kelimutu Tongkoko Mahawu Lokon Soputan Awu Banua Wuhu Api Siau Ruang Dukono Ibu Gamkonora Gunung Meletus Tahun 2013 Gunung Meletus Letusan Waktu Gn.Sinabung 3 17,16, dan 15 September Gn.Rokatenda 11 10,12,13,14,15,16,17,18,19,20 dan 21 agustus 2013 Gn. Merapi 3 22,23 dan 24 Juli 2013 Gn. Lokon 2 8 dan 11 april Gunung Api Sinabung • Lokasi : Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara • Tinggi : 2.460 meter di atas permukaan laut • Bentuk : Strato Letusan susulan Gunung Api Sinabung • Waktu : 12.03 WIB • Tinggi asap debu vulkanis: 3 km vertical dari puncak gunung • Dampak : Lahan terbakar yang berada 1 km dari puncak bagian selatan • Pengungsi: 7.542 warga mengungsi di 12 titik posko di Kabanjahe dan Berastagi Pengungsi Di Kompleks Gedung DPRD ( 17 September 2013) Lokasi Pengungsian Jumlah Pengungsi Jambur Sempakata 2730 Jambur Taras Berastagi 1560 Klasis GBKP Kabanjahe 590 GBKP Kota 600 Jambur Kecamatan Payung 420 Masjid Agung Kabanjahe 184 Sentrum (PPWG) Kabanjahe 88 Gereja Katolik Kabanjahe 87 Sumber : Posko Penampungan Bencana Sinabung 10 Letusan Gunung Terdahsyat di Dunia Nama Gunung Lokasi Tahun Meletus G. Vesuvius Teluk Maples, Italia Selatan 78 Masehi G. Krakatau Sumatera, Indonesia 1883 G. St Helens Amerika Serikat 1980 G. Tambora Sumbawa, Indonesia 1815 G. Mauna Loa Hawaii 1843, 1984 G. Eyjafjallajokull Islandia 2010 G. Mount Pelee Perancis 1902 G. Thera Yunani 3500 tahun yang lalu G. Nevado del Ruiz Kolombia 1985 G. Pinatubo Pulau Luzon, Filipina 1991 Dampak bencana gunung meletus bagi kehidupan masyarakat Dampak Negatif: 1. Gangguan kesehatan, baik secara langsung ataupun tidak langsung. 2. Mengganggu ekonomi dan psikologis masyarakat. 3. Banyak dari penduduk, terutama sekitar gunung berapi yang kehilangan pekerjaan rutin kesehariannya. 4. Lingkungan yang terkena letusan gunung menjadi rusak. 5. Dampak tidak langsung dialami oleh sektor pariwisata, jasa-jasa, dan pertanian serta industri. Dampak bencana gunung meletus bagi kehidupan masyarakat Dampak Positif: 1. Bagi penduduk sekitar gunung, hasil muntahan vulkanik dapat menyuburkan lahan pertanian. 2. Bahan material vulkanik berupa pasir dan batu dapat digunakan sebagai bahan material bangunan. Upaya yang dilakukan terhadap bencana gunung meletus Upaya yang dilakukan sebelum terjadinya erupsi, antara lain: 1. Mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung dan ancaman-ancamannya. 2. Membuat peta ancaman, mengenali daerah ancaman dan daerah aman. 3. Membuat sistem peringatan dini. 4. Mengembangkan Radio komunitas untuk penyebarluasan informasi status gunung api. 5. Mencermati dan memahami Peta Kawasan Rawan gunung api yang diterbitkan oleh instansi berwenang. 6. Membuat perencanaan penanganan bencana. 7. Mempersiapkan jalur dan tempat pengungsian yang sudah siap dengan bahan kebutuhan dasar (air, jamban, makanan, pertolongan pertama) jika diperlukan. 8. Memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan gunung api (dikoordinasi oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi). Upaya yang dilakukan terhadap bencana gunung meletus Upaya yang dilakukan pada saat terjadinya erupsi, antaralain: 1. Hindari daerah rawan bencana. 2. Masuk ruang lindung darurat bila terjadi awan panas. 3. Siapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan. 4. Melindungi mata dari debu. 5. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung. 6. Saat turunnya abu gunung, usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan Upaya yang dilakukan terhadap bencana gunung meletus Upaya yang dilakukan pasca erupsi antara lain: 1. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu. 2. Bersihkan atap dari timbunan abu karena beratnya bisa merusak atau meruntuhkan atap bangunan. 3. Hindari mengendarai di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak mesin motor, rem, persneling. 4. Membangun kembali daerah yang rusak karena letusan, membangun infrastruktur yang vital bagi kehidupan masyarakat. 5. Menghijaukan kembali lahan yang rusak karena letusan gunung berapi dengan reboisasi.