BENCANA ALAM

advertisement
BENCANA ALAM
DEFINISI BENCANA
(UU NO. 24/2007)
BENCANA ALAM
BENCANA adalah peristiwa atau
rangkaian
peristiwa
yang
mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau
faktor
non-alam
sehingga
mengakibatkan timbulnya korban
jiwa
manusia,
kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda
dan dampak psikologis
adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara
lain berupa ; gempa bumi, tsunami, gunung
meletus, banjir, kekeringan, angin topan dan
tanah longsor
BENCANA NON-ALAM adalah bencana
yang
diakibatkan
oleh
peristiwa
atau
serangkaian peristiwa yang antara lain berupa ;
gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi
dan wabah penyakit
BENCANA SOSIAL
adalah bencana
yang
diakibatkan
oleh
peristiwa
atau
serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh
manusia yang meliputi konflik sosial antar
kelompok atau antarkomunitas masyarakat dan
teror
Unsur-Unsur Dalam Bencana
•
•
•
•
•
Ancaman
Kerentanan
Kemampuan
Risiko
Hubungan antar-unsur
Macam-Macam Bencana Alam
•
•
•
•
•
Banjir
Kebakaran
Tanah Longsor
Gempa Bumi
Gunung Meletus
Anggaran Penanggulangan Bencana Alam
Tahun
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
Jumlah (Rp Triliun)
1,88
2,93
2,22
2,68
3,97
4,00
4,00
Anggaran Penanggulangan Bencana Alam
2,93
3,97
4,00
4,00
2011
2012
2013
2,68
2,22
1,88
2007
2008
2009
2010
*)sampai dengan Triwulan I-2013
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran
air yang berlebihan merendam daratan.
Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu
badan air seperti sungai atau danau yang
meluap atau menjebol bendungan sehingga
air keluar dari batasan alaminya.
*) Data per tanggal 17 Desember 2012, belum diverifikasi dengan daerah dan
Kementerian/Lembaga
Banjir Jakarta 2013 adalah bencana banjir yang
melanda Jakarta dan sekitarnya pada
pertengahan Januari 2013 yang menyebabkan
Jakarta dinyatakan dalam keadaan darurat.
Banjir ini sebenarnya sudah dimulai
sejak Desember 2012, dan baru mencapai
puncaknya pada Januari 2013.
Wilayah Banjir Jakarta (Januari 2013)
Wilayah
Jakarta Timur
Jakarta Barat
Jakarta Selatan
Jakarta Pusat
Jakarta Utara
Jumlah Posko
34
34
28
8
24
Jumlah Pengungsi
1442
22315
430
1268
17237
Lokasi Wilayah Banjir Jakarta
(18 Januari 2013 Pukul 06.00 WIB)
No
Kota
Kec
Kel
RW
RT
1Jakarta Selatan
8
20
45
103
2.127
2
2Jakarta Timur
9
23
86
341
7.196
2
3Jakarta Barat
6
32
389
3.642
9
4Jakarta Utara
5
19
96
38
3.785
1
5Jakarta Pusat
4
8
8
39
1.268
2
102
Pengungsi Meninggal
6Tangerang
2
7Bekasi
1
Total
32
102
337
910
18.018
19
Perkiraan Kerugian Sektor Industri Akibat Banjir
Kawasan Industri
Nilai Kerugian
(per hari)
Jenis Industri
Penyebab Kerugian
Produksi berhenti, kerusakan sarana
Kawasan Industri di
Kimia dasar, mesin dan dan prasarana produksi, arus
Jabodetabek dan
Rp 500 Miliar logam dasar, serta aneka distribusi bahan baku dan barang
Karawang
industri
jadi terhambat, serta pembatalan
traksaksi bisnis
Produksi berhenti, kerusakan sarana
Kimia dasar, mesin dan
Kawasan Industri
Rp 1,5 Miliar dan prasarana produksi, serta
logam dasar, serta aneka
Pulogadung (JIEP)
Rp 2 Miliar
distribusi barang jadi dan bahan
industri
baku terhambat
Produksi berhenti, kerusakan sarana
Kawasan Berikat
Manufaktur dan aneka dan prasarana produksi, serta
Rp 17,1 Miliar
Nusantara (KBN) Cakung
industri
distribusi barang jadi dan bahan
baku terhambat
Kimia dasar, mesin dan
MM 2100 Jababeka, dan
Kegiatan produksi terganggu dan
logam dasar, serta aneka
EJIP DI Bekasi
distribusi barang terhambat
industri
Proyek Pencegahan Banjir DKI
Jenis Pekerjaan
Penyedotan Sungai Ciliwung - KBT
Waduk Ciawi
Deep Tunnel
Normalisasi 13 sungai
Penataan permukiman di bantaran
Sungai Ciliwung
Pembuatan sumur resapan
Pembuatan pompa air
Anggaran
Keterangan
Rp 500 Miliar
Rp 250 Miliar
Rp 2 Triliun
Rp 16 Triliun
Rp 1,2 Triliun
Rp 400 Miliar
Pemerintah pusat
Pemda DKI
Pemerintah pusat
Usulan Pemda DKI
Pemerintah pusat
Pemda DKI
Rp 1,2 Triliun
Pemerintah pusat
10 ribu buah
Di Ancol
Program Solusi Banjir
1. Pembangunan embung/polder untuk menangkap
dan menampung air hujan di setiap kecamatan dan
di setiap kelurahan.
2. Membeli daerah tangkapan air seperti waduk/situ
di hulu sungai agar debit air yang masuk ke Jakarta
bisa dikendalikan.
3. Bekerja sama dengan pemerintahan di sekitar
Jakarta untuk membuat sebuah otoritas yang
mengatur dan mengelola sungai-sungai yang
bermuara di Jakarta.
4. Mengintegrasikan seluruh saluran drainase agar
terkoneksi dengan kanal-kanal pembuangan air.
Program Yang Sedang Disiapkan
Program Jangka Menengah
Program Jangka Pendek
•Penyelesaian proyek Kanal Banjir
Timur
• Menggalakkan kerja bakti
membersihkan dan mengeruk
selokan serta sungai-sungai kecil di
perkampungan.
• Normalisasi Cengkareng Drain
• Menebang pohon-pohon tua agar
bila tumbang tidak mengganggu
aliran air.
• Normalisasi Kali Pesanggrahan
• Menormalisasi semua saluran air
• Membelokkan aliran air dari hulu
ke Waduk Ciawi sehingga tidak
terjadi banjir di dataran rendah
Jakarta.
• Membuat dan memperbanyak
biopori atau lubang resapan air
Titik Rawan Banjir di Jakarta
Jakarta Pusat
Jakarta Utara
Jakarta Barat
Jakarta Timur Jakarta
Selatan
• Kawasan Jati
Pinggir
• Cempaka
Putih
•Karet Tengsin
•Petamburan
•Kwitang
• Pademangan
Barat
• Pademangan
Timur
• Sinar Budi
• Pademangan
Utara
• Sunter Jaya
•Kelapa
Gading
• Kembangan
Utara
• Cengkareng
Elok
• Kelurahan
Durikosambi
• Green
Garden
• Sukabumi
Utara
• Kawasan
Pasar Rebo
• Kampung
Rambutan
•Cawang
• Bidara Cina
• Kampung
Melayu
• Pondok Labu
•Petogogan
•Sepanjang
sisi Kali
Mampang
• Sepanjang
sisi Kali
Pesanggrahan
• Kelurahan
Pasar Minggu
Infrastruktur Penanganan
 Terdapat 344 pompa pengendali banjir







55 lokasi waduk
93 unit pintu air
51 lokasi posko piket banjir
7 titik pantau sistem peringatan dini
17 lokasi penakar curah hujan
26 situ dan waduk retensi
47 polder, sepanjang 442 kilometer saluran makro
dan submakro, serta 1.537 kilometer saluran
penghubung dan mikro.
BENCANA BANJIR (November 2013)
No
Tanggal
Jam
1
13/11/2013
07:00 WIT
2
12/11/2013
18:00 - 22:00 WIB
15:00 WIB
Lokasi
Distrik Wasior Distrik Wondiboy Distrik Rasie Kab. Teluk Wondamak
Prov. Papua Barat
1.
2.
Kel. Ulujami
Kec. Pesanggrahan Kota Jakarta Selatan Prov. DKI Jakarta
1.
2.
3.
1.
2.
3.
Ds. Gandung Baru
Ds. Nangai Amen Kec. Lebong Utara
Ds. Tanjung agung Kec. Pelabai Kab. Lebong Provinsi Bengkulu
RT.11/06 Kel. Batu Ampar Kec. Kramat Jati
RW.03 RW.04 Kel. Cipinang Melayu Kec. Makassar
RW.01 RW.08 Kel. Kp. Melayu Kec. Jatinegara Kota Jakarta
Timur Prov. DKI Jakarta
1. RT.19/03 Kel. Ulujami Jl. Duren Bangka Kel. Bangka
2. RW.05/RT.06,12,13,14 Jl. Perkampungan Poncol Jaya Kel.
Mampang Prapatan Kec. Mampang Prapatan
Kel. Sumbejo Kec. Pangkalblam Kota Pangkal Pinang Prov. Bangka
Belitung
3
11/11/2013
4
09/11/2013
5
09/11/2013
6
09/11/2013
15:00 WIB
7
09/11/2013
06.00 WIB
Ds. Tanggap Laut Kec. Lingga Kab. Lingga Prov. Kep. Riau
8
08/11/2013
17:00 WIB
Kel.Rawasari Kec.Kota Baru Kota Jambi Prov.Jambi
Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi
eksotermis yang berlangsung dengan cepat
dari suatu bahan bakar yang disertai dengan
timbulnya api/penyalaan.
Jenis Kebakaran
• Kebakaran Hutan dan Lahan
• Kebakaran Pemukiman (rumah, kantor, pasar,
sekolah, pabrik, dll)
Penyebab Kebakaran
• Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim
kemarau yang panjang
• Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung
rokok sembarangan dan lupa mematikan api di
perkemahan
• Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan
panas dari letusan gunung berapi
• Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan
lahan pertanian atau membuka lahan pertanian baru dan
tindakan vandalisme
• Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah
tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran di atas
tanah pada saat musim kemarau
Kebakaran Pemukiman
• Kebakaran di pemukiman Indonesia, biasanya
terjadi pada daerah yang padat
pemukimannya
• Biasanya penyebab kebakaran dipermukiman
karena kelalaian masyarakat itu sendiri,
seperti tabung gas yang tidak layak pakai,
kebocoran selang gas, penggunaan listrik yang
berlebihan pada terminalnya
Sejarah Kebakaran Hutan Di Indonesia
• Kebakaran hutan di Indonesia menjadi hal
yang biasa dan selalu terjadi setiap tahun
• Kebakaran hutan paling parah selama 15
tahun terakhir, terjadi pada tahun 1997.
Merusak 263.991,21 hektar hutan dan
119.878 hektar lahan
• Sebagai perbandingan, pada tahun 19821983, diperkirakan seluas 3,5 juta hektar
hutan di Kalimantan Timur rusak akibat
kebakaran dan kemarau panjang.
Tipe Kebakaran Hutan
•
•
•
•
Ground Fire (Kebakaran bawah)
Surface Fire (kebakaran permukaan)
Crown Fire (kebakaran tajuk)
Spot Fire (Kebakaran lompat)
Faktor Yang Mempengaruhi Nyala Api
• Bahan Bakar (jenis bahan bakar, kekompakan
bahan bakar, kadar air bahan bakar)
• Cuaca (curah hujan, angin, suhu, kelembaban,
radiasi matahari)
• Topografi (kelerengan, aspect)
Kebakaran Bangunan Milik Negara
Tanggal
2 Desember 2007
Nama Bangunan
Bandara Polonia, Medan
5 Januari 2008
Kantor Walikota Medan
4 Januari 2011
Eks Gedung Kejari Palembang
11 Januari 2013
PT. Pindad, Bandung
21 Maret 2013
Gedung Sekretariat Negara, Jakarta
Jumlah Titik Api di Riau
24-Jun-13
25-Jun-13
26-Jun-13
Kabupaten
Jumlah
Kabupaten
Jumlah
Kabupaten
Jumlah
Rokan Hilir
68
Bengkalis
11
Rokan Hilir
3
Pelalawan
42
Indragiri Hulu
7
Bengkalis
2
Indragiri Hilir
30
Dumai
7
Pelalawan
1
Kuantan
Singingi
Bengkalis
28
6
Siak
26
Rokan Hilir
5
Rokan Hulu
23
Pelalawan
5
Kampar
18
Kampar
5
Indragiri Hulu
14
Rokan Hulu
4
Kuantan Singingi
11
Indragiri Hilir
2
Kep. Meranti
2
Siak
2
Kota Pekanbaru
2
Dumai
1
Total
265
Total
54
Total
6
Pantauan Titik Panas (18 Juni-27 Juni 2013)
Tanggal
Sumatera
Kalimantan
18-Jun
194
-
19-Jun
1403
5
20-Jun
304
-
21-Jun
616
7
22-Jun
179
2
23-Jun
425
39
24-Jun
361
2
25-Jun
4
4
26-Jun
11
4
27-Jun
4
10
Sebaran Titik Api Berdasarkan Jenis Penggunaan
Lahan Seluruh Indonesia, 12-20 Juni 2013
Penggunaan Lahan
Presentase
Hak Pengusahaan Hutan
1%
Kawasan Lindung
4%
Kebun Sawit
20%
Hutan Tanaman Industri
27%
Diluar konsesi
48%
17 Perusahaan Pemegang HTI Dengan Titik Api Terbanyak
NAMA PERUSAHAAN
PT SUMATERA RIANG LESTARI
PT RIMBA ROKAN PERKASA
PT ARARA ABADI
PT SERAYA SUMBER LESTARI
PT LESTARI ASRI JAYA
PT SATRIA PERKASA AGUNG
PT BINA DAYA BENTALA
PT PUTRA SIAK MAKMUR
PT RUAS UTAMA JAYA
PT RIAU ANDALAN PULP & PAPER
PT SEKATO PRATAMA MAKMUR
PT BALAI KAYANG MANDIRI
PT SELARAS ABADI UTAMA
PT DEXTER TIMBER PERKASA INDUSTRI
PT PERAWANG SUKSES PERKASA INDUSTRI
KUD BINA JAYA LANGGAM
PT SUMATERA SILVA LESTARI
JUMLAH TITIK API
(12-20 JUNI 2013)
GRUP PERUSAHAAN
RAJA GARUDA MAS/ROYAL GOLDEN
EAGLE AFFILIATED
SINAR MAS FORESTRY
SINAR MAS FORESTRY
RAJA GARUDA MAS/ROYAL GOLDEN
EAGLE
BARITO PACIFIC GROUP
SINAR MAS FORESTRY
SINAR MAS FORESTRY AFFILIATED
SINAR MAS FORESTRY
RAJA GARUDA MAS/ROYAL GOLDEN
EAGLE
SINAR MAS FORESTRY
SINAR MAS FORESTRY AFFILIATED
RAJA GARUDA MAS/ROYAL GOLDEN
EAGLE
SINAR MAS FORESTRY
SINAR MAS FORESTRY
RAJA GARUDA MAS/ROYAL
EAGLE
291
186
141
99
79
59
58
52
52
45
38
21
15
14
12
10
GOLDEN
10
15 Perusahaan Pemegang Konsesi Kebun Sawit Dengan Titik Api
Terbanyak
NAMA PERUSAHAAN
GRUP PERUSAHAAN
PT ROKAN ADI RAYA
PT SURYA DUMAI AGRINDO
SURYA DUMAI GROUP
PT RANTAU BAIS FAMILI
-
JUMLAH TITIK
(12-20 JUNI 2013)
151
111
62
PT GUNTUNG HASRAT M
SAMBU GROUP
PT PANCA SURYA AGRINDO
SURYA DUMAI GROUP
SEJAHTERA
52
PT KARYA TAMA BAKTI MULYA
PT SIAK SERAYA
PT ROKAN ERA SUBUR
SURYA DUMAI GROUP
SIAK RAYA GROUP
ROKAN GROUP
44
44
35
PT TUNGGAL MITRA PLANTATION
SIME DARBY
PT JATIM JAYA PERKASA
WILMAR GROUP
33
PT LANGGAM INTI HIBRINDO
KLA RIVER ENT, SDN BHD
28
46
34
PT TEGUH KARSAWANA LESTARI
PT KILAU KEMUNING
PT SINDORA SERAYA
-
PT BUDIDAKSA DWI KUSUMA
-
23
22
22
21
Longsor atau sering disebut gerakan tanah
adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan
masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe
dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau
gumpalan besar tanah
Faktor-faktor PenyebabLongsor
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Hujan
Lereng terjal
Tanah yang Kurang padat dan tebal
Batuan yang kurang kuat
Jenis tata lahan
Getaran
Susut muka air danau atau bendungan
Adanya beban tambahan
Pengikisan/erosi
Adanya material timbunan pada tebing
Bekas longsoran lama
Penggundulan hutan
Daerah pembuangan sampah
JENIS TANAH LONGSOR
•
Ada 6 jenis tanah longsor, yakni:
1.Longsoran Translasi
Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada
bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan
pada bidang gelincir berbentuk cekung.
3.Pergerakan Blok
Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada
bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran
translasi blok batu.
4. Runtuhan Batu
Runtuhan batu terjadi ketika sejum-lah besar batuan atau material lain
bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng
yang terjal hingga meng-gantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar
yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.
5. Rayapan Tanah
Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis
tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir
tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan
ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke
bawah.
6. Aliran Bahan Rombakan
Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh
air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan
tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah
dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa
sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunungapi.
Aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.
GEJALA UMUM TANAH LONGSOR
• Munculnya retakan-retakan di lereng yang
sejajar dengan arah tebing.
• Biasanya terjadi setelah hujan.
• Munculnya mata air baru secara tiba-tiba.
• Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan.
Tipe Gerakan
SLIDE(Luncuran)
CREEP (Rayapan)
SLUMP (Longsoran)
TOPPLE (ambrukan)
FALL (jatuhan)
FLOW (aliran)
Gempabumi adalah peristiwa bergetarnya bumi
akibat pelepasan energi di dalam bumi secara
tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya
lapisan batuan pada kerak bumi.
Parameter Gempabumi
• Waktu terjadinya gempabumi (Origin Time OT)
• Lokasi pusat gempabumi (Episenter)
• Kedalaman pusat gempabumi (Depth)
• Kekuatan Gempabumi (Magnitudo)
Karakteristik Gempabumi
•
•
•
•
•
•
Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat
Lokasi kejadian tertentu
Akibatnya dapat menimbulkan bencana
Berpotensi terulang lagi
Belum dapat diprediksi
Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang
ditimbulkan dapat dikurangi
Akibat Gempabumi
• Getaran atau guncangan tanah (ground
shaking)
• Likuifaksi ( liquifaction)
• Longsoran Tanah
• Tsunami
• Bahaya Sekunder (arus pendek,gas bocor yang
menyebabkan kebakaran, dll)
Faktor-faktor yang Mengakibatkan
Kerusakan Akibat Gempabumi
•
•
•
•
•
•
Kekuatan gempabumi
Kedalaman gempabumi
Jarak hiposentrum gempabumi
Lama getaran gempabumi
Kondisi tanah setempat
Kondisi bangunan
Gempa Pulau Sumatera
Tahun
Kekuatan
Epicenter
Gempa bumi Sumatera 1797
Gempa Sumatera 1833
Gempa Padang Panjang 1926
Gempa Bengkulu 2000
8,4 SKR
8,8 - 9,2 SKR
7,6 SKR
7,3 SKR
Gempa Samudra Hindia 2004
Gempa Nias 2005
Gempa Sumbar 2007
Gempa Bengkulu 2007
Gempa padang 2009
Gempa Sumatera Utara 2010
Gempa Aceh 2010
Gempa Mentawai 2010
Gempa Aceh 2012
9.1-9,3 SKR
8,7 SKR
6,4 SKR
8,4 SKR
7,9 SKR
7,8 SKR
7,2 SKR
7,7 SKR
8,6 SKR
Sekitar Utara Pulau Siberut
Utara pulau Pagai Utara
Lepas pantai padang
Lepas pantai Bengkulu
Lepas pantai sumatra utara/ pesisir barat sumatra
utara
Barat daya sibolga/ pulau Bangkaru
Timur laut padang panjang
Antara pulau pagai selatan dan enggano
Barat Daya kota Pariaman
Selatan pulau Nias
Barat Daya Meulaboh
Selatan Pagai Selatan
Pesisir barat aceh
Gempa April-Juli
Tanggal
27-Mei-13
26-Mei-13
26-Mei-13
26-Mei-13
25-Mei-13
24-Mei-13
21-Mei-13
16-Mei-13
15-Mei-13
13-Mei-13
09-Mei-13
07-Mei-13
04-Mei-13
04-Mei-13
03-Mei-13
03-Mei-13
30-Apr-13
29-Apr-13
29-Apr-13
20-Apr-13
20-Apr-13
20-Apr-13
17-Apr-13
16-Apr-13
16-Apr-13
15-Apr-13
14-Apr-13
14-Apr-13
12-Apr-13
09-Apr-13
Lokasi
9.52 LS - 107.46 BT
3.44 LS - 138.47 BT
1.97 LS - 100.06 BT
11.19 LS - 110.51 BT
7.95 LS - 128.05 BT
5.11 LS - 134.15 BT
0.31 LU - 127.02 BT
0.01 LS - 100.27 BT
0.77 LU - 92.9 BT
0.7 LU - 125.33 BT
4.09 LS - 135.29 BT
9.35 LS - 107.81 BT
2.04 LU - 92.45 BT
1.81 LU - 126.43 BT
11.65 LS - 117.13 BT
2.68 LU - 91.5 BT
0.18 LU - 119.73 BT
3.75 LU - 95.98 BT
2.94 LS - 136.97 BT
5.2 LS - 103.55 BT
6.4 LS - 130.4 BT
12.15 LS - 121.59 BT
2.77 LS - 138.83 BT
6.3 LS - 104.8 BT
0.76 LU - 125.22 BT
2.54 LU - 92.01 BT
1.63 LU - 126.35 BT
5.51 LS - 131.25 BT
4.36 LU - 127.58 BT
7.38 LS - 105.9 BT
Magnitude
5.1 SR
5.2 SR
5.1 SR
5.2 SR
5.7 SR
5.0 SR
5.0 SR
5.1 SR
5.8 SR
5.1 SR
5.2 SR
5.0 SR
5.1 SR
5.1 SR
5.1 SR
5.5 SR
5.6 SR
5.0 SR
5.2 SR
4.7 SR
6.4 SR
6.2 SR
5.9 SR
5.5 SR
5.2 SR
5.3 SR
5.0 SR
5.3 SR
5.5 SR
5.5 SR
Kedalaman
10 Km
10 Km
38 Km
10 Km
13 Km
10 Km
83 Km
218 Km
10 Km
20 Km
10 Km
10 Km
119 Km
10 Km
10 Km
65 Km
10 Km
12 Km
90 Km
12 Km
120 Km
15 Km
83 Km
19 Km
50 Km
10 Km
10 Km
99 Km
102 Km
10 Km
Wilayah
233 km BaratDaya KAB-TASIKMALAYA-JABAR
18 km TimurLaut TOLIKARA-PAPUA
49 km TimurLaut KEP-MENTAWAI-SUMBAR
350 km BaratDaya PACITAN-JATIM
184 km Tenggara MALUKUBRTDAYA
124 km BaratLaut KEP-ARU-MALUKU
60 km BaratDaya TIDORE-MALUT
24 km TimurLaut AGAM-SUMBAR
409 km BaratDaya KAB-SIMEULUE-NAD
68 km Tenggara MINAHASATENGGARA-SULUT
84 km BaratDaya NABIRE-PAPUA
205 km BaratDaya KAB-TASIKMALAYA-JABAR
410 km BaratDaya KAB-SIMEULUE-NAD
134 km BaratLaut HALMAHERABARAT-MALUT
314 km Tenggara SUMBAWABARAT-NTB
510 km BaratLaut KAB-SIMEULUE-NAD
34 km BaratLaut DONGGALA-SULTENG
77 km BaratDaya KAB-ACEHBARAT
40 km TimurLaut INTANJAYA-PAPUA
69 km Tenggara KAUR-BENGKULU
171 km BaratLaut MALUKUTENGGARABRT
185 km BaratDaya SABURAIJUA-NTT-NTT
96 km Tenggara MAMBERAMORAYA-PAPUA
95 km BaratDaya LAMPUNGSELATAN
54 km Tenggara MINAHASATENGGARA-SULUT
454 km BaratDaya KAB-SIMEULUE-NAD
133 km TimurLaut BITUNG-SULUT
167 km BaratLaut TUAL-MALUKU
85 km TimurLaut KEP-TALAUD-SULUT
84 km Tenggara PANDEGLANG-BANTEN
Gempa April-Juli
Tanggal
02-Jul-13
02-Jul-13
02-Jul-13
30-Jun-13
30-Jun-13
28-Jun-13
28-Jun-13
27-Jun-13
27-Jun-13
25-Jun-13
24-Jun-13
22-Jun-13
20-Jun-13
18-Jun-13
16-Jun-13
16-Jun-13
14-Jun-13
14-Jun-13
13-Jun-13
12-Jun-13
11-Jun-13
11-Jun-13
06-Jun-13
05-Jun-13
04-Jun-13
03-Jun-13
31-Mei-13
30-Mei-13
29-Mei-13
28-Mei-13
Lokasi
Magnitude Kedalaman
4.71 LU - 96.69 BT
5.3 SR
10 Km
4.7 LU - 96.69 BT
5.5 SR
10 Km
4.7 LU - 96.61 BT
6.2 SR
10 Km
0.54 LS - 119.83 BT
5.0 SR
10 Km
0.64 LU - 119.05 BT
5.1 SR
10 Km
4.2 LU - 126.36 BT
5.0 SR
12 Km
1.63 LU - 122.94 BT
5.0 SR
10 Km
1.1 LU - 127.02 BT
6.0 SR
104 Km
0.23 LS - 125.19 BT
5.8 SR
10 Km
2.43 LS - 140.32 BT
5.0 SR
14 Km
6.22 LS - 101.9 BT
5.1 SR
16 Km
8.43 LS - 116.04 BT
5.4 SR
10 Km
2.79 LU - 128.44 BT
5.0 SR
207 Km
8.23 LS - 115.87 BT
5.0 SR
255 Km
2.92 LS - 129.08 BT
5.1 SR
10 Km
1.31 LS - 120.05 BT
5.1 SR
10 Km
8.31 LS - 119.57 BT
5.0 SR
154 Km
8.77 LS - 107.72 BT
5.5 SR
218 Km
10.35 LS - 107.04 BT
6.5 SR
57 Km
1.58 LS - 100.52 BT
5.0 SR
28 Km
9.53 LS - 107.17 BT
5.2 SR
10 Km
1.73 LS - 100.24 BT
5.3 SR
10 Km
6.75 LS - 128.22 BT
5.2 SR
10 Km
3.1 LS - 139.09 BT
5.7 SR
65 Km
10.73 LS - 113.86 BT
5.0 SR
13 Km
5.07 LS - 102.28 BT
5.4 SR
12 Km
4.07 LS - 99.33 BT
5.4 SR
10 Km
2.75 LS - 128 BT
5.0 SR
10 Km
5.18 LS - 102.01 BT
5.1 SR
84 Km
2.79 LS - 129.76 BT
5.0 SR
10 Km
Wilayah
26 km BaratDaya KAB-BENERMERIAH-NAD
27 km BaratDaya KAB-BENERMERIAH-NAD
35 km BaratDaya KAB-BENERMERIAH-NAD
39 km BaratLaut PALU-SULTENG
125 km BaratLaut DONGGALA-SULTENG
51 km BaratDaya KEP-TALAUD-SULUT
93 km TimurLaut GORONTALOUTARA
47 km BaratLaut TERNATE-MALUT
131 km Tenggara BOLAANGMONGONDOWTMR-SULUT
27 km BaratLaut KAB-JAYAPURA-PAPUA
234 km BaratDaya SELUMA-BENGKULU
14 km BaratLaut LOMBOKBARAT-NTB
49 km TimurLaut PULAUMOROTAI-MALUT
41 km TimurLaut KARANGASEM-BALI
29 km BaratLaut MALUKUTENGAH
38 km BaratDaya PARIGIMOUTONG-SULTENG
55 km BaratLaut MANGGARAIBRT-NTT
145 km BaratDaya KAB-TASIKMALAYA-JABAR
336 km BaratDaya KAB-TASIKMALAYA-JABAR
29 km BaratDaya PSISIRSELATAN-SUMBAR
247 km BaratDaya KAB-TASIKMALAYA-JABAR
62 km BaratDaya PSISIRSELATAN-SUMBAR
233 km TimurLaut MALUKUBRTDAYA
72 km TimurLaut MAMBERAMOTENGAH-PAPUA
264 km BaratDaya BANYUWANGI-JATIM
103 km Tenggara SELUMA-BENGKULU
211 km BaratDaya KEP-MENTAWAI-SUMBAR
59 km BaratLaut SERAMBAGIANBARAT-MALUKU
119 km BaratDaya SELUMA-BENGKULU
74 km TimurLaut MALUKUTENGAH
Gunung meletus merupakan peristiwa yang
terjadi akibat endapan magma di dalam
perut bumi yang didorong keluar
oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di
dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat
tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C.
Cairan magma yang keluar dari dalam bumi
disebut lava.
Tipe Gunung Berapi
1. Gunung berapi kerucut atau gunung berapi
strato (strato vulcano)
2. Gunung berapi perisai (shield volcano)
3. Gunung berapi maar
4. Gunung berapi besar atau gunung berapi
supervolcano
Ciri-ciri gunung berapi akan meletus
• Suhu di sekitar gunung naik.
• Mata air menjadi kering
• Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang
disertai getaran (gempa)
• Tumbuhan di sekitar gunung layu
• Binatang di sekitar gunung bermigrasi
Hasil letusan gunung berapi
•
•
•
•
•
Gas vulkanik
Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lahar
Hujan Abu
Awan panas
Status Yang Menandakan Kegiatan Gunung Berapi
1. Awas, maknanya:
Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus
atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana.
2. Siaga, maknanya:
Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah
letusan atau menimbulkan bencana.
3. Waspada, maknanya:
Ada aktivitas apa pun bentuknya. Terdapat kenaikan aktivitas
di atas level normal. Peningkatan aktivitas seismik dan
kejadian vulkanis lainnya.
4. Normal
Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma. Level aktivitas
dasar.
Gunung Berapi yang Aktif di Indonesia
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
Peuet Sague
Bur Ni Telong
Sorikmarapi
Tandikat
Marapi
Talang
Kerinci
Sumbing
Kaba
Dempo
Gunung Besar
Suoh
Krakatau
Kiaraberes-Gagak
Gunung Salak
Gede
Papandayan
Galunggung
Ciremai
Bromo
Gamalama
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
Argopuro
Leuser
Gunung Lurus
Mahameru
Merbabu
Raung
Semeru
Sibayak
Welirang
Talang
Singgalang
Sago
Talamau
Tandikat
Pantai Cermin
Guntur
Slamet
Tangkuban Perahu
Merapi
Dieng
Makian
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
Kelud
Arjuno
Tengger
Lamongan
Batur
Gunung Tambora
Rinjani
Gunung Agung
Kawah Ijen
Raung
Semeru
Sangeang Api
Paluweh
Lereboleng
Lewotolo
Sundoro
Iya
Ebulobo
Ine Like
Rakanah
Una-Una
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
Bandi Api
Serua
Nila
Teon
Sirung
Iliweng
Lewotobi
Egon
Kelimutu
Tongkoko
Mahawu
Lokon
Soputan
Awu
Banua Wuhu
Api Siau
Ruang
Dukono
Ibu
Gamkonora
Gunung Meletus Tahun 2013
Gunung
Meletus
Letusan
Waktu
Gn.Sinabung
3
17,16, dan 15 September
Gn.Rokatenda
11
10,12,13,14,15,16,17,18,19,20 dan 21 agustus 2013
Gn. Merapi
3
22,23 dan 24 Juli 2013
Gn. Lokon
2
8 dan 11 april
Gunung Api Sinabung
• Lokasi
: Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara
• Tinggi
: 2.460 meter di atas permukaan laut
• Bentuk : Strato
Letusan susulan Gunung Api Sinabung
• Waktu
: 12.03 WIB
• Tinggi asap debu vulkanis: 3 km vertical dari puncak
gunung
• Dampak : Lahan terbakar yang berada 1 km dari
puncak bagian selatan
• Pengungsi: 7.542 warga mengungsi di 12 titik posko
di Kabanjahe dan Berastagi
Pengungsi Di Kompleks Gedung DPRD
( 17 September 2013)
Lokasi Pengungsian
Jumlah Pengungsi
Jambur Sempakata
2730
Jambur Taras Berastagi
1560
Klasis GBKP Kabanjahe
590
GBKP Kota
600
Jambur Kecamatan Payung
420
Masjid Agung Kabanjahe
184
Sentrum (PPWG) Kabanjahe
88
Gereja Katolik Kabanjahe
87
Sumber : Posko Penampungan Bencana Sinabung
10 Letusan Gunung Terdahsyat di Dunia
Nama Gunung
Lokasi
Tahun Meletus
G. Vesuvius
Teluk Maples, Italia Selatan
78 Masehi
G. Krakatau
Sumatera, Indonesia
1883
G. St Helens
Amerika Serikat
1980
G. Tambora
Sumbawa, Indonesia
1815
G. Mauna Loa
Hawaii
1843, 1984
G. Eyjafjallajokull
Islandia
2010
G. Mount Pelee
Perancis
1902
G. Thera
Yunani
3500 tahun yang lalu
G. Nevado del Ruiz
Kolombia
1985
G. Pinatubo
Pulau Luzon, Filipina
1991
Dampak bencana gunung meletus
bagi kehidupan masyarakat
Dampak Negatif:
1. Gangguan kesehatan, baik secara langsung ataupun tidak langsung.
2. Mengganggu ekonomi dan psikologis masyarakat.
3. Banyak dari penduduk, terutama sekitar gunung berapi yang kehilangan
pekerjaan rutin kesehariannya.
4. Lingkungan yang terkena letusan gunung menjadi rusak.
5. Dampak tidak langsung dialami oleh sektor pariwisata, jasa-jasa, dan
pertanian serta industri.
Dampak bencana gunung meletus
bagi kehidupan masyarakat
Dampak Positif:
1. Bagi penduduk sekitar gunung, hasil
muntahan vulkanik dapat menyuburkan
lahan pertanian.
2. Bahan material vulkanik berupa pasir dan
batu dapat digunakan sebagai bahan
material bangunan.
Upaya yang dilakukan terhadap bencana
gunung meletus
Upaya yang dilakukan sebelum terjadinya erupsi, antara lain:
1. Mengenali tanda-tanda bencana, karakter gunung dan ancaman-ancamannya.
2. Membuat peta ancaman, mengenali daerah ancaman dan daerah aman.
3. Membuat sistem peringatan dini.
4. Mengembangkan Radio komunitas untuk penyebarluasan informasi status gunung api.
5. Mencermati dan memahami Peta Kawasan Rawan gunung api yang diterbitkan oleh instansi
berwenang.
6. Membuat perencanaan penanganan bencana.
7. Mempersiapkan jalur dan tempat pengungsian yang sudah siap dengan bahan kebutuhan
dasar (air, jamban, makanan, pertolongan pertama) jika diperlukan.
8. Memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan gunung api
(dikoordinasi oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi).
Upaya yang dilakukan terhadap
bencana gunung meletus
Upaya yang dilakukan pada saat terjadinya erupsi, antaralain:
1. Hindari daerah rawan bencana.
2. Masuk ruang lindung darurat bila terjadi awan panas.
3. Siapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.
4. Melindungi mata dari debu.
5. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.
6. Saat turunnya abu gunung, usahakan untuk menutup wajah
dengan kedua belah tangan
Upaya yang dilakukan terhadap
bencana gunung meletus
Upaya yang dilakukan pasca erupsi antara lain:
1. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.
2. Bersihkan atap dari timbunan abu karena beratnya bisa
merusak atau meruntuhkan atap bangunan.
3. Hindari mengendarai di daerah yang terkena hujan abu sebab
bisa merusak mesin motor, rem, persneling.
4. Membangun kembali daerah yang rusak karena letusan,
membangun infrastruktur yang vital bagi kehidupan
masyarakat.
5. Menghijaukan kembali lahan yang rusak karena letusan
gunung berapi dengan reboisasi.
Download