Marketing Communication

advertisement
1. Marketing Communication
Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan
berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen –secara langsung
maupun tidak langsung –tentang produk dan merek yang dijual, serta merupakan sarana di
mana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.
2. Pentingnya Marketing Communication

Keberhasilan pemasaran sangat bergantungpada keberhasilan komunikasinya.

Pasar digerakkan oleh adanya arus informasi.

Pemberitahu akan adanya penawaran penjualan dipengaruhi oleh jumlah dan jenis
informasi yang diterima lewat penawaran dan tanggapannya terhadap informas
itersebut.

Komunikasi pemasaran menjadi semakin penting untuk memenangkan pasar. Karena
sekarang ini setiap produk harus bersaing keras di pasar dengan produk-produk dalam
kategori sejenis yang secara instrinsik punyafungsi sama.

Komunikasi pemasaran diharapkan dapat mengatasi persaingan dan memenangkan
pasar dan menciptakan pengaruh pasar (marketing influence) bagi produk yang
ditawarkan kepada konsumen.
3. Periklanan
Iklan merupakan salah satu bagian penting untuk memperkenalkan suatu produk kepada
konsumen. Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk
yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media atau dengan kata lain cara menjual
melalui penyebaran informasi. Menurut Kustadi Suhandang (2005 : 13) periklanan (advertising)
adalah suatu proses komunikasi massa yang melibatkan sponsor tertentu,yakni si pemasang
iklan (pengiklan), yang membayar jasa sebuah media masa atas penyiaran iklannya, misalnya,
melalui program televise. Di era perdagangan bebas merupakan masa persaingan produsen
dalam memasarkan produknya. Produsen menginginkan pada era tersebut produknya dapat
diterima masyarakat secara luas. Agar produknya sampai ke konsumen maka perlu informasi
yang jelas melalui media periklanan. Kejelasan informasi pada segmen pasar terhadap produk
yang diiklankan akan menghasilkan tanggapan positif dari konsumen yang tentunya akan
mendapatkan keuntungan bagi produsen.
Tugas pokok periklanan adalah mengkomunikasikan informasi seefisien mungkin kepada
orang-orang yang beratus ribuan jumlahnya. Dalam kegiatannya, ia melakukan fungsi ekonomi
yang terpenting bagi si pemasang iklan dan khayalak. Dia menolong khalayaknya untuk
mengambil tindakan ekonomis yang lebih baik dengan memberi tahu mereka tentang barang
dan jasa. Ia melengkapi si pemasang iklannya dengan suatu mekanisme komunikasi ekonomis
bagi khayalaknya. Dalam pengertian khusus secara ekonomis, periklanan merupakan padanan
bagi barang-barang baru. Dalam banyak hal, memperkenalkan produk baru tidak akan bisa
dikerjakan dengan mudah apabila periklanan tidak bisa memberitahu orang-orang tentang
produk tersebut.
Dalam bidang ekonomi periklanan bertindak sebagai salah satu upaya marketing yang
strategis, yaitu upaya memperkenalkan barang baru atau jasa untuk dapat meraih keuntungan
sebanyak mungkin. Dalam hal ini periklanan merupakan suatu kekuatan menarik yang ditujukan
kepada sejumlah pembeli tertentu, hal mana dilakukan oleh produsen atau pedagang agar dapat
mempengaruhi penjualan barang atau jasa dengan cara yang menguntungkan (Baarle, 1946 : 1).
Jadi periklanan merupakan salah satu teknik untuk memperluas pasar dan meningkatkan
penjualan sehingga menguntungkan produsen atau penjual.
4. Personal Selling
Definisi
Kegiatan personal selling merupakan bagian dari kegiatan promosi yaitu cara untuk
memperkenalkan dan menarik minat konsumen terhadap produk yang di tawarkan secara tatap
muka. Promosi ini merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang sangat penting
untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam menawarkan produknya.
Personal selling merupakan alat promosi yang sifatnya secara lisan, baik kepada
seseorang maupun lebih calon pembeli dengan maksud untuk menciptakan terjadinya transaksi
pembelian yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak, dengan menggunakan manusia
sebagai alat promosinya. Komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak bersifat interaktif atau
komunikasi dua arah sehingga penjual dapat langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan
balik tentang keinginan dan pendapat komsumen. Penyampaian berita atau proses komunikasi
dapat dilakukan dengan sangat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan situasi yang ada.
Sifat-sifat Personal Selling
Personal selling merupakan salah satu alat promosi yang paling efektif terutama dalam bentuk
preferensi, keyakinan dan tindakan pembeli. Menurut Philip Kotler (1997:224) dalam bukunya
manajemen pemasaran, personal selling bila di bandingkan dengan periklanan memiliki tiga sifat
khusus, yaitu :

Konfrontasi Personal (Personal Confrontation); Personal selling mencakup hubungan yang
hidup, langsung dan interaktif antara dua orang atau lebih.

Pengembangan (cultivation); Personal selling memungkinkan timbulnya berbagai jenis
hubungan mulai dari hubungan penjualan sampai dengan hubungan persahabatan.

Tanggapan (Response); Personal selling membuat pembeli merasa berkewajiban untuk
mendengar, memperhatikan dan menanggapi wiraniaga.
Bentuk-bentuk Personal Selling
Menurut Djasmin Saladin dan Yevis Merti Oesman (1994 : 195) terdapat tiga bentuk dari personal
selling, yaitu:

Retail Selling; Tenaga penjual melakukan penjualan dengan jalan melayani konsumen yang
datang ke toko atau perusahaan.

Field Selling; Tenaga penjual yang melakukan penjualan di luar perusahaan, yakni dengan
mendatangi konsumen ke rumah-rumah perusahaan, kantor-kantor dan lain-lain.

Executive Selling; Pimpinan perusahaan yang bertindak sebagai tenaga penjual yang
melakukan penjualan.
Didalam suatu perusahaan bentuk – bentuk personal selling tersebut kadang digunakan secara
bersama sama – sama dan kadang hanya menggunakan salah satu bentuk saja. Hal tersebut
disesuaikan dengan produk yang ditawarkan, pasar yang dituju, dan kemampuan perusahaan.
Tetapi bentuk manapun yang dipilih, perusahaan harus menentukan bentuk yang paling cocok
dan efektif dalam mencapai sasaran.
Tugas Personal Selling
Menurut Saladin, tugas dari personal selling adalah:

Mencari calon pembeli (prospekting); Personal selling setuju untuk mencari pelanggan bisnis
baru yang kemudian dijadikan sebagai pelanggan bisnis potensial bagi perusahaannya.

Komunikasi (communicating); Personal selling memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
pelanggan bisnis tentang produk yang jelas dan tepat.

Penjualan (selling); Personal selling harus tahu seni menjual, mendekati pelanggan bisnis
sasaran, mempresentasikan produk, menjawab keberatan-keberatan, menutup penjualan.

Mengumpulkan Informasi (information gathering); Personal selling melakukan riset pasar
sehingga mendapatkan informasi tentang pelanggan bisnis dan keadaan pasar serta
membuat laporan kunjungan baik yang akan dilakukan maupun yang telah dilakukan.

Pelayanan (servising); Personal selling melakukan pelayanan kepada pelanggan bisnis,
mengkomunikasikan masalah pelanggan bisnis, memberikan bantuan teknis dan melakukan
pengiriman.

Pengalokasian (allocation); Personal selling setuju untuk memutuskan pelanggan bisnis
mana yang akan lebih dulu memperoleh produk bila terjadi kekurangan produk pada
produsen.
Aspek Penting dalam Personal Selling
Terdapat 5 aspek penting dalam personal selling:

Professionalism (Profesionalisme); Professionalisme seorang sales person dalam bekerja
sangatlah diperlukan. Apalagi di era globalisasi dan persaingan seperti sekarang sangat
menuntut para sales person untuk bekerja seefektif mungkin dalam seni menjual.

Negotiation (Negosiasi); Negosiasi merupakan salah satu aspek penting dalam penjualan
personal. Dalam negosiasi kedua pihak yaitu penjual dan pembeli membuat kesepakatan
tentang harga, kuantitas, dan syarat-syarat lainnya. Dalam negosiasi kedua pihak dapat
saling tawar-menawar untuk membuat suatu kesepakatan

Relationship
Marketing (Pemasaran
Hubungan); Dalam personal
selling,
Kegiatan
relationship marketing adalah upaya kita untuk menarik, memelihara, dan meningkatkan
hubungan dengan konsumen. Intinya, dengan relationship marketing ini, di pihak pengusaha
dapat menghasilkan laba yang besar dan tujuan dari masing-masing pihak pun akan tercapai
dan merasa terpuaskan.

Selling Person Role (Peran Penjual Pribadi); Peran seorang selling person akan berbeda-beda
di berbagai perusahaan. Sales person mungkin bisa berperan sebagai pengambil pesanan
atau pengemban tanggung jawab utama sebagai konsultan bagi konsumen.

Managerial; Para sales person harus dikelola secara baik. Para sales person akan memiliki
kemampuan, motivasi, dan kinerja yang berbeda-beda. Mereka harus dikontrol di satu divisi
agar tujuan kerja mereka akan mudah untuk ditentukan, diawasi, dan dievaluasi hasilnya.
5. Promosi Penjualan
Promosi penjualan menawarkan insentif untuk membeli, yang sebagian besar adalah jangka
pendek yang dirancang untuk menstimulasi (merangsang) pembelian yang lebih besar dan cepat.
Promosi penjualan mencakup alat untuk promosi konsumen , promosi dagang , promosi bisnis
dan tenaga penjualan.
Promosi penjualan memberikan banyak manfaat, antara lain dapat merangsang konsumen
mencoba produk baru sehingga tertarik dan memberikan loyalitasnya. Selain itu juga dapat
meningkatkan pangsa pasar dalam jangka panjang. Promosi penjualan dengan penerapan harga
promosi lebih murah dari biasanya, akan meningkatkan penjualan dari biasanya dan dapat
menerapkan program ke berbagai segmen konsumen.
Dalam menggunakan promosi penjualan, perusahaan harus menentukan tujuan khusus dari
promosi penjualan itu terlebih dahulu. Yaitu turunan dari tujuan secara luas. Seperti menarik
konsumen baru ataupun yang sudah beralih ke pesaing, meningkatkan pembelian dalam jumlah
besar. Kemudian memilih alat promosi konsumen yaitu dapat menggunakan kupon, sampel,
diskon, premi, hadiah, tester, garansi, demonstrasi, tampilan titik pembelian, penghargaan
patronage, promosi silang, promosi yang berkaitan. Kemudian langkah selanjutnya memilih alat
promosi dagang yaitu penurunan harga ( dari harga resmi), insentif seperti pemberian
kompensasi pada pengecer yang mengiklankan atau memajang produk produsen, barang gratis
pada yang membeli dengan kuantitas besar. Kemudian memilih alat promosi tenaga penjualan
dan bisnis dengan cara pameran dagang dan konvensi, kontes penjualan dan iklan khusus.
Setelah pemilihan alat promosi, selanjutnya adalah mengembangkan program ke beberapa
media sebagai kampanye total. Yang terkahir adalah pengujian awal, pengimplementasian,
pengendalian dan pengevaluasian program. Manajer pemasaran harus mempersiapkan
implementasi dan rencana kendali dari waktu tunggu (sebelum promosi), dan waktu penjualan
(promosi hingga produk di tangan konsumen).
6. Direct Marketing
Pemasaran langsung adalah penggunaan saluran langsung konsumen untuk menjangkau dan
mengirimkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran.
Pemasaran langsung menyalurkan pemasarannya melalui surat langsung, catalog, TV interaktif,
telemarketing, kios, situs web, mobile.
Banyak orang yang tidak punya banyak waktu untuk pergi ke mall atau supermarket
sehingga mereka menggunakan TV interaktif dengan layanan telepon bebas pulsa atau situs web
yang online 24jam sehingga dengan mudah melakukan pemesanan. Peluang bagi pemasar
langsung yang barangnya tidak dijual di toko-toko. Pemasar langsung dapat menerapkan strategi
yang tidak dapat dilihat pesaing.
Pemasaran langsung dapat dilakukan melalui surat langsung dimana pemasar menentukan
tujuan atau calon pelanggan, elemen penawaran. Jutaan surat itu dikirimkan dalam setahun
sekali. Pemasar juga dapat menentukan pasar sasaran dan prospek dengan mengidentifikasi
penlanggan berdasar jenis kelamin, usia, penghasilan, pendidikan, pembelian pesanan
sebelumnya dan kejadian. Strategi penawaran mempunyai 5 elemen yaitu produk, penawaran,
media distribusi dan strategi kreatif. Pemasar langsung melalui surat langsung harus
memperhatikan ilustrasi amplop, amplop berwarna, pamphlet yang menarik, disertai nomor
bebas pulsa dan situs web, amplop jawaban dengan perangko gratis dll. Kemudian dapat diukur
keberhasilan kampanye itu melalui jumlah amplop yang dikembalikan untuk pemesanan.
Pemasaran langsung melalui catalog dapat berupa media cetak yang berisi foto-foto produk,
CD, online. Telemarketing yaitu penggunaan telepon dan pusat panggilan yang membantu
kepuasan pelanggan, mengurangi biaya penjualan dan meningkatkan pendapatan perusahaan.
Banyak juga media langsung pemasaran dari media cetak (majalah, surat kabar).
Banyak juga yang mempermasalahkan pemasaran langsung karena berpikir penjualannya
memaksa sehingga timbul kejengkelan, ketidak adilan, adanya penipuan yang mengatas nama
kan lembaga ternama ataupun pemasar melebih-lebihkan ukuran produk, harga eceran dll.
7. Public Relation
Hubungan Masyarakat (Humas) yang biasanya disebut juga dengan Public Relation adalah
seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan
publik terhadap suatu individu/ organisasi. Hubungan Masyarakat meliputi berbagai program
untuk mempromosikan atau melindungi citra atau produk individual perusahaan. Semua
perusahaan yang ingin memiliki itikad baik kepada masyarakat harus memiliki Departemen
Hubungan Masyarakat di perusahaannya untuk mengamati sikap masyarakat di dalam organisasi
serta mendistribusikan informasi dan komunikasi. Humas melaksanakan 5 fungsi, yaitu :
a. Hubungan Pers
Dalam fungsi ini, humas akan mempresentasikan berita dan informasi tentang organisasi
dalam pandangan yang paling positif.
b. Publisitas Produk
Disini, humas berfungsi untuk mensponsori usaha untuk mempublikasikan produk tertentu.
c. Komunikasi Korporat
Humas mempromosikan pemahaman organisasi melalui komunikasi internal dan eksternal.
d. Melobi
Dalam fungsi ini, humas akan bernegoisasi dengan pembuat peraturan dan pejabat
pemerintah untuk mengajukan atau melonggarkan undang-undang dan peraturan.
e. Konseling
Fungsi terakhir, humas akan memberikan saran kepada manajemen tentang masalah public,
dan posisi perusahaan serta citra sepanjang masa yang baik maupun buruk.
Humas juga bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan
mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya.
8. Publisitas
Menurut Thomas L. Harris, Publisitas atau yang sekarang disebut dengan Memasarkan Hubungan
Masyarakat (Marketing Public Relation) adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan
pengevaluasian program-program yang dapat merangsang pembelian dan keuapasan konsumen
melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui kesan-kesan positif yang
ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau produknya sesuai dengan kebutuhan,
keingian dan kepentingan bagi para konsumennya. Dibawah ini akan disebutkan enam tugas penting
MPR, yaitu :
a. Meluncurkan produk baru
b. Mereposisi produk yang sudah dewasa
c. Membangun minat dalam kategori produk
d. Memengaruhi kelompok sasaran tertentu
e. Mempertahankan produk yang menghadapi masalah public
f.
Membangun citra korporat dengan cara yang mencerminkan kesukaan dalam produknya
Ketika iklan masall mulai melemah, manajer pemasaran suatu perusahaan akan beralih kepada MPR
untuk membangun kesadaran dan pengetahuan merk, baik untuk produk baru maupun produk
dewasa. MPR juga efektif untuk melayani komunitas local dan menjangkau kelompok tertentu yang
menggunakan cara lebih efektif daripada menggunakan iklan.
Keputusan Utama dalam Pemasaran Humas
Untuk menentukan kapan dan dimana MPR digunakan, manajemen harus menentukan beberapa
hal, yaitu :
a. Menentukan Tujuan
b. Memilih Pesan dan Sarana
c. Mengimplementasikan Rencana Secara Cermat
d. Mengevaluasi hasil
Adapun beberapa alat utama dalam MPR yang akan disebukan dibawah ini, yaitu :
1. Publikasi
Perusahaan sangat bergantung pada bahan yang dipublikasikan untuk menjangkau dan
mempengaruhi pasar sasaran mereka
2. Acara
Perusahaan dapat menarik perhatian ke produk baru atau kegiatan perusahaan lain dengan
mengadakan acara khusus seperti pameran dagang.
3. Pemberian Sponsor
Perusahaan dapat mempromosikan merk dan nama korporat mereka dengan mensponsori
acara tertentu seperti acara amal.
4. Pidato
Semakin banyak eksekutif perusahaan yang harus menghadapi pertanyaan dari media dapat
membangun citra perusahaan
5. Berita
Menemukan atau menciptakan berita menyenangkan tentang perusahaan, produknya, dan
orang-orangnya, merupakan salah satu tugas utama humas.
6. Kegiatan Layanan Masyarakat
Contohnya : Dengan mengikuti kegiatan amal, perusahaan dapat membangun itikad baik
7. Media Identitas
Perusahaan memerlukan identitas visual yang segera diakui public.
sumber :
Wikipedia.org
Manajemen Pemasaran oleh Kotler dan Keller
9. Event Sponsorship
Event sponsorship merupakan salah satu elemen yang terkait dengan beberapa elemen bauran
promosi lainnya. Menurut Tom Brannan (1998 : 87), event sponsorship memiliki keterbatasan dalam
berkomunikasi karena event sponsorship merupakan bentuk komunikasi yang relatif pasif, biasanya
yang disajikan hanyalah nama merek atau perusahaan, sehingga pelaksanaan event sponsorship
haruslah didukung dengan bauran promosi lainnya.
Event sponsorship merupakan salah satu alternatif alat promosi yang tumbuh dengan sangat
cepat pada tiga dekade terakhir.

Definisi sponsorship menurut Boone dan Kurtz (1999:573) :
“Provision of funds for a sporting or cultural event in exchange for a
direct assiciation
with the event ”.
“Penyediaan dana untuk kegiatan olahraga atau budaya untuk dikaitkan langsung
dengan
kegiatan

Definisi Sponsorship menurut Rossiter dan L perey (1996:339) :
Companys financial support of media, sosial, sporting or cultural activity in
retutrn
for
exposure of its Brand or brands”.
“Bantuan keuangan perusahaan pada media, acara sosial, olahraga atau budaya
rangka untuk membuka atau memperkenalkan citra atau

merek perusahaan tersebut”.
Definisi Sponsorship menurut Frank Jaefkins (1997:170) :
dalam
Pemberian dukungan keuangan atau bentuk-bentuk dukungan lainnya kepada pihak
penerima agar keuangan sipenerima tetap lancar atau menjadi lebih kokoh. Kadang-kadang sponsor
untuk alasan menolong semata, tetapi lazimnya sponsor disediakan oleh suatu pihak untuk meraih
keuntungan-keuntungan dibidang periklanan,
humas pemasaran bagi pihaknya sendiri”.
Menurut IEG (http//www.sponsorship.com) :
“ A cash and or in kind fee paid to aproperty (typically sports,
entertainment,
non-profit
event or organization) in return for acces to the exploitable commercialpotential associated with
that property”.
“Uang dan atau semacam pembayaran sewa kepada property (seperti
kegiatan atau organisasi nir-laba) sebagai cara untuk
olahraga,
hiburan,
mengekploitasi potensi komersil dikaitkan
dengan properti tersebut”.
Dari beberapa definisi tentang event sponsorship diatas dapat disimpulkan bahwa
pengertian event sponsorahip secara umum adalah penyediaan sumber daya baik itu berupa uang,
sumber daya manusia, peralatan maupun sumber daya lainnya dari seseorang, organisasi dengan
maksud untuk mendapatkan suatu manfaat”.

Tujuan Sponsorship
Event sponsorship apabila digunakan secara tepat, dapat membantu memenuhi tujuan-
tujuan perusahaan ataupun merek.
Tujuan sponsorship menurut Frank Jefkins (1997:177) terdiri dari tiga bagian, yaitu tujuan
periklanan, tujuan humas dan tujuan pemasaran :
1. Tujuan-tujuan periklanan
a. Mengiklankan produk yang tidak boleh diiklankan dimedia tertentu
b. Memasang iklan dilokasi kegiatan atau liputan yang dapat menjangkau orang banyak
c. Mempromosikan produk secara spesifik
d. Memperkenalkan produk-produk baru
e. Menggali berbagai peluang lain dibidang periklanan
2. Tujuan-tujuan humas
a. Menciptakan atau mempertahankan citra perusahaan
b. Membangun citra perusahaan
c. Memperkenalkan identitas perusahaan
d. Mengakrabkan nama perusahaan
e. Menonjolkan keramahtamahan
f. Merangsang minat para wartawan untuk datang meliput
3. Tujuan-tujuan pemasaran
a. memposisikan sebuah produk
b. mendukung operasi para agen penyalur
c. Melancarkan suatu perubahan didalam kebijakan pemasaran perusahaan
d. Meluncurkan suatu produk baru
e. Pemasaran internasional
f. Merangsang para konsumen menggunakan suatu produk.
Tujuan sponsorship menurut Pope dan Voges yang dikutip oleh Dave Arthur, Garry Dolan dan
Michael Cole (http//: cjsm/arthur 22) :

Increased product awareness

Improved corporate image

Product positioning

Enchance an advertising compaign

Client entertainment

Managerial interest

Employee motivation
Salah satu tujuan event sponsorship adalah meningkatkan kesadaran kelompok sasaran akan
produk atau nama merek atau perusahaan. Selain itu perusahaan dapat pula membentuk atau
memperkuat citra perusahaan, misalnya perusahaan mensponsori suatu kegiatan musik yang
seluruh hasilnya akan disumbangkan kepada korban bencana alam. Sponsorship dapat pula
mempertegas posisi perusahaan misalnya Radio MQ sebagai Da’wah and Nasyid Station, dengan
mensponsori berbagai kegiatan Da’wah maka akan mempertegas posisi perusahaan dimata
kelompok sasaran. Selain itu sponsorship memberikan unsur entertainment yang dapat lebih
mendekatkan perusahaan dengan tingkat sasaran.

Jenis-Jenis Sponsorship
Jenis-jenis sponsorship menurut Frank Jefkins adalah sebagai berikut :
a. Sponsorship untuk penerbitan buku dan publikasi-publikasi lainnya.
b. Penyelenggraan pameran- pameran yang bisa disponsori oleh asosiasi-asoaiasi
perdagangan
dan perkumpulan profesi, atau oleh surat kabar dan majalah atau pameran-pameran mengenai
suatu produk yang disponsori oleh perusahaan penghasil produk itu sendiri.
c. Sponsor pendidikan dalam bentuk hibah, bantuan keuangan, bea siswa dan tunjangan dana riset.
d. Sponsor bagi ekspedisi-ekspedisi eksplorasi ilmiah, pendakian gunung, perjalanan keliling dunia
dan petulangan-petualangan lainnya yang memiliki unsur publisitas yang tinggi.
e. Sponsor kegiatan olahraga.
f. Sponsor pagelaran seni seperti : pertunjukan musik, pameran, lukisan, apresiasi satra dan
pertunjukan teater.
g. Sponsor penelitian-penelitian dan kegiatan sosial yang dilakukan oleh berbagai yayasan, terutama
untuk mendukung mereka dalam menjalankannya.
h. Kegiatan-kegiatan lokal seperti pacuan kuda, ekspedisi olahraga, pameran bunga.
i. Sponsor penghargaan profesi untuk orang-orang yang berkecimpung dalam bidang industri dimana
perusahaan sponsor beroperasi
Dari seluruh jenis sponsorship tersebut yang paling cepat perkembangannya adalah
sponsorship pada bidang olahraga. Pada saat ini olahraga tidak hanya sekedar aktivitas yang
dilakukan sebagai sarana kesehatan maupun untuk menyalurkan hobi saja, tetapi kegiatan olahraga
telah menjadi suatu industri yang dapat memberikan keuntungan secara materiil maupun inmateriil
kepada orang maupun organisasi yang bersangkutan. Peristiwa-peristiwa olahraga biasanya hal yang
pertama muncul dalam pikiran orang apabila ada kata sponsorship. Hal ini sangat beralasan,
olahraga merupakan acara yang sangat menarik bagi para penonton televisi sehingga penggunaan
beberapa liputan televisi selama periode pensponsoran merupakan kesempatan yang sangat baik
untuk menyampaikan pesan-pesan pemasaran kepada kelompok sasaran secara lebih luas.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sponsorship
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sponsorship menurut Boone dan Kurtz (1999:575)
adalah sebagai berikut :
1.
Government restrictions an tobacco an alcohol advertising
Adanya pembatasan terhadap iklan rokok dan minuman beralkohol dibeberapa negara
memberikan kontribusi terhadap perkembangannya sponsorship, sehingga para produsen rokok
mencari alternatif promosi lain untuk mempromosikan produknya. Di Indonesia misalnya iklan rokok
dilarang untuk menampilkan orang yang sedang merokok dan bahkan dilarang untuk menampilkan
produknya di televisi dan juga jam tayangnya di televisi dibatasi sehingga beberapa perusahaan
rokok di Indonesia berusaha untuk mencari alternatif lain untuk mempromosikan produknya.
2.
Escalating cost of traditional advertising
Biaya periklanan yang meningkat menyebabkan perusahaan mencari alternatif promosi yang
lebih murah
3.
Additional Opprtunities resulting from diverse leisure activities
4.
Greater media coverage of sponsor event
Kegiatan-kegiatan yang menarik misalnya olahraga, biasanya akan menarik perhatian orang
banyak ataupun diliput oleh televisi sehingga sponsor mendapatkan keuntungan karena identitas
merek atau perusahaan dapat mencapai banyak audience misalnya event olimpiade.
5.
The Proven effectiveness of sponsorship
Sponsorship telah terbukti dapat mencapai tujuan pemasaran maupun perusahaan.

Perencanaan Sponsorship
Sponsorship sebagaimana bauran promosi lainnya, haruslah direncanakan dengan baik
sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Perencanaan sponsorship menurut J.R Rossiter dan
L Perey (1996:346) :
1. Identifying Target audience
Dalam memilih jenis event sponsorship yang akan digunakan, perlu diperhatikan segmen
pasar mana yang ingin diraih perusahaan. Kegiatan yang disponsori harus sesuai dengan segmen
pasar yang dituju, sebagai contoh Pepsi ingin merah peminum cola yang lebih muda, maka mereka
mensponsori konser musik rock dan MTV Program yang disukai oleh anak muda.
2. Compatibility with the company’s or Brand Positioning
Beberapa jenis event sponsorship secara langsung berkaitan atau menggunakan produk dari
perusahaan, seperti Adidas mensponsori sepakbola. Tetapi beberapa jenis sponsorship dipilih karena
kesesuaian citra secara tidak langsung dengan produk tersebut, misalnya perusahaan bir di AS
Heiniken mensponsori Tenis.
3. Massage Capacicity
Perusahaan yang mensponsori suatu kegiatan biasanya mendapatkan fasilitas untuk
mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut misalnya pada event olahraga perusahaan
mendapatkan fasilitas untuk mendapatkan brand name produk atau perusahaan mereka disekitar
lokasi kegiatan olahraga tersebut dan juga liputan oleh televisi apabila diliput oleh stasiun televisi.
Dengan ini pesan dan cara mencapaikan pesan yang menarik akan lebih memperbesar perhatian
audience sehingga pesan lebih mudah diterima oleh audience.
10. Viral Marketing

Pengertian Viral marketing
Istilah viral marketing dipopulerkan oleh Tim Draper dan Steve Jurvetson dari
perusahaan venture capital, Draper Fisher Jurvetson pada 1997 untuk menjelaskan
kesuksesan
marketing
Hotmail
sebagai
email
provider.
Viral
dalam
tinjauan marketing adalah terjadinya suatu tindakan baik kepada objek atau suatu pola pikir,
sehingga memiliki kemampuan untuk menyebar dan menduplikasikan diri atau mengubah
objek atau pola pikiran sehingga semakin menyerupai viral object ketika berinteraksi dengan
viral object tersebut. Dimana penyebaran ini bersifat eksponensial dan membentuk pola
penyebaran virus biologis atau epidemic.
Menurut Ferrel, Hartline dan Lucas (2004:106) adalah An electronic form of word of
mouth
communication.
Yang
dapat
diartikan
sebagai
suatu
bentuk
elektronik
dari komunikasi dari mulut ke mulut. Menurut Armstrong dan Kotler (2004:90).
Viral
Marketing
adalah:
Viral marketing is the Internet version of word-of-mouth marketing, that involves creating
an E-Mail message or other marketing event that is so infectious that customers will want to
pass it along to their friend. kurang lebih dapat diartikan sebagai versi internet dari
penggunaan pemasaran dari mulut ke mulut, yang sangat berhubungan dengan
menciptakan E-Mail atau acara pemasaran yang sangat menular sehingga pelanggan mau
menyampaikannya kepada teman mereka. Menurut Turban (2004:193) Viral Marketing :
Viral marketing is Word-of-mouth marketing by which customer promote a product or
service by telling other about it. Yang dapat diartikan dengan Viral Marketing adalah
pemasaran
dari
mulut
ke
mulut
dimana
pelanggan
mempromosikan
sebuah produk atau jasa dengan cara menceritakan kepada orang lain.
Pengertian Viral Marketing menurut Arifin (2003:115) adalah suatu program yang
dirancang seperti virus dan berjangkit dari satu orang ke orang lainnya secara cepat dan luas.
Sedangkan pengertian Viral Marketing menurut Wiranaga (2002:95) Viral marketing
merupakan perkembangan dari sistem direct selling dengan cara memberikan imbalan yang
khusus dengan bentuk menyerupai Network Marketing atau Multi Level Marketing. Yang
membedakan antara Viral Marketing dengan Multi Level Marketing terletak pada variabel
produk, perusahaan, harga, sistem bonus, iuran, target belanja dan berbagai syarat lainnya.
Viral marketing saat ini adalah promosi dari mulut ke mulut dalam format elektronik.
Dimana viral marketing adalah strategi maketing yang berkaitan dengan menciptakan pesan
online yang original dan cukup menghibur yang mendorong consumer untuk menyampaikan
pesan itu ke konsumen lainnya, menyebarkan pesan didalam web seperti virus secara
gratis
tanpa
membebani
si
pengiklan
(Howard,
para.
1).
Viral marketing saat ini secara umum sangat bergantung pada teknologi internet, dimana
konsumen sangat memahami penggunaan internet dan menggunakan internet sebagai
sarana
berkomunikasi
sehari-hari.
Viral marketing dan viral advertising mengacu pada teknik-teknik marketing yang
menggunakan social networks yang sudah ada untuk meningkatan brand awareness melalui
proses self-replicating viral processes dimana penyebarannya dapat dianalogikan seperti
pola penyebaran virus biologis maupun virus komputer. Sehingga viral marketing dapat
disebut juga fenomena marketing yang memfasilitasi dan mendorong masyarakat untuk
menyebarkan pesan-pesan marketing secara sukarela.
Kriteria pendukung yang harus diperhatikan dalam Viral marketing menurut
Wiranaga (2003:97) adalah sebagai berikut:
1. Produknya berkualitas dan memang diperlukan oleh konsumen, bukan produk yang
mengada-ada, atau terlalu asing bagi konsumen, apalagi yang masih kontroversial.
2. Harga produk bersaing dengan merek lain di toko atau di supermarket pada umumnya.
3. Program yang ditawarkan kepada konsumen bersifat sederhana dan mudah
dimengerti.
4. Memberikan bonus minimal enam level, agar bisa mendapatkan bonus yang berarti.
5. Bonus bersifat residual, bukan hanya satu kali saja tapi berkelanjutan sesuai dengan
penghasilan perusahaan penyelenggara program.
6. Tidak ada target menjual atau target point apapun, apalagi target penjualan downline.
7. Tidak ada syarat jumlah downline ataupun jabatan downline.
8. Tidak ada syarat pembayaran kepersertaan, biaya pendaftaran, atau syarat iuran
apapun.
9. Tidak ada diwajibkan ikut seminar atau pelatihan tertentu dalam bentuk apapun.
10. Syarat belanja sesuai dengan kebutuhan wajar sebagai konsumen.
11. Pengorbanan maksimal anda hanyalah mengganti merek dari yang biasa ke merek yang
memberikan program

Kelebihan
dan
Kelemahan
Viral
Marketing
:
Kelebihan utama viral marketing menurut Richardson (10) :

Internet telah menyatukan jutaan orang didunia cukup hanya dengan menekan tombol

Cepatnya penyebaran informasi melalui internet tidak bisa dibandingkan dengan sarana
informasi lainnya. Pengaruh eksponen internet sangat unik. Hanya dalam hitungan detik,
sebuah pesan bisa dibaca oleh banyak orang di seluruh dunia.

Kekuatan viral marketing membuat biaya yang dikeluarkan untuk menyebarkan informasi
itu sangat kecil. Misalnya Hotmail yang hanya mengandalkan modal sebesar $500.000 bisa
menarik lebih dari 10 juta pengguna alamat hotmail dalam satu tahun. Setiap pengguna
hanya menyisihkan uang dibawah 5 sen.

Viral marketing mempunyai korelasi dengan merk yang sudah terkenal, penggunaan
website dan kesetian pelanggan. Hal ini disebabkan oleh proses referal yang terdapat
pada hubungan yang berlandaskan atas rasa percaya.

Viral marketing memberikan kredibilitas instan pada perusahaan atau produk dan
pengguna jasa marketing yang paling ramah melalui pengiriman pesan.

Viral marketing bisa diukur, menawarkan kesempatan pada marketer untuk melacak dan
menganalisa keefektifan kampanye yang sudah dilakukan.

Kelemahan viral marketing:

Ketergantungan pada triggers (pemicu utama viral marketing yang dapat terdiri dari
berbagai media). Tanpa pemicu yang mampu menarik minat konsumen, pesan yang
disebarkan tidak akan melalui proses replikasi dan akan mati.

Sangat susah untuk dikontrol, dengan proses replikasi yang cepat dan penyebaran yang
luas, menyebabkan perusahaan atau ahli pemasaran kehilangan kontrol akan isi pesan
yang disampaikan
11. Buzz Marketing
Merupakan salah satu teknik viral marketing dimana sebuah individu unik yang bersifat
spontan mengirimkan informasi kita kepada jaringan di bawahnya atau relasinya. Teknik ini
begitu murah jika dibandingkan dengan menyewa profesional marketer yang berharga mahal.
Pengiklan menginformasikan produk dan layanan mereka kepada beberapa orang pilihan
mereka. Dengan harapan orang pilihan ini bisa menjadi prospek yang baik sehingga ia akan
mengerti tentang produk dan layanan kita. Buzz marketing menciptakan pemasaran dari mulut
ke mulut prospeknya.
Walaupun Buzz marketing bukanlah sesuatu yang baru, namun adanya internet memberikan
sebuah cara baru untuk menerapkan teknik ini. Di mulai dari chatting room yang
memperkenalkan istilah Buzz untuk mendapatkan perhatian tentang pesannya dan meneruskan
pesan tersebut ke buddy list atau daftar contactnya.
Beberapa perusahaan juga mencari blog yang potensial kemudian memasang iklan disana.
Beberapa juga tergabung dalam program PPC seperti Google Adword sehingga mudah tersebar
di berbagai situs dan dibaca oleh banyak orang. Teknik ini akan bertahan cukup lama dengan
dipermudah menggunakan teknologi Internet.
12. Word of Mouth
The Word of Mouth Marketing Association adalah asosiasi perdagangan resmi yang
didedikasikan untuk dari mulut ke mulut dan pemasaran sosial media. Didirikan pada tahun
2004, WOMMA adalah pemimpin dalam kata etika praktik pemasaran mulut melalui pendidikan
seperti WOMMA Summit, kesempatan pengembangan profesional, dan berbagi pengetahuan
dengan pemasar industri atas. Keanggotaan WOMMA adalah terdiri dari perusahaan paling
inovatif berkomitmen untuk maju firman industri pemasaran mulut melalui advokasi,
pendidikan, dan etika.
Word-of-mouth marketing (WOMM, WOM marketing), juga disebut kata iklan mulut,
merupakan bentuk yang belum dibayar promosi-lisan atau tertulis di mana pelanggan yang puas
memberitahu orang lain betapa mereka seperti bisnis, produk, layanan, atau peristiwa. Menurut
Pengusaha Media, word adalah s of mouth adalah satu bentuk yang paling kredibel iklan karena
orang yang tidak berdiri untuk mendapatkan pribadi dengan mempromosikan sesuatu yang
menempatkan reputasi mereka pada baris setiap kali mereka membuat rekomendasi.
13. Marcom di Internet
Komunikasipemasaran( marketing communication) adalahsarana di
manaperusahaanberusahamenginformasikan, membujuk, danmengingatkankonsumen—
secaralangsungmaupuntidaklangsung—tentangprodukdanmerek yang dijual. Intinya,
komunikasipemasaranmerepresentasikan “suara”perusahaandanmereknyasertamerupakansarana di
manaperusahaandapatmembuat dialog danmembangunhubungandengankonsumen.
Komunikasipemasaranjugamelaksanakanbanyakfungsibagikonsumen.Komunikasipemasarandapatm
emberitahuataumemperlihatkankepadakonsumententangbagaimanadanmengapaprodukitudigunak
an, oleh orang macamapa, sertadimanadankapan. Konsumendapatmempelajaritentangsiapa yang
membuatprodukdanapatujuanperusahaandanmerek;
danmerekadapatmendapatkaninsentifataupenghargaanatasusahapercobaanataupenggunaanterseb
ut. Komunikasipemasaranmemungkinkanperusahaanmenghubungkanmerekmerekadengan orang,
tempat,acara,merek, pengalaman, perasaandanhallainnya.
Merekadapatberkontribusipadaekuitasmerek—
denganmenanamkanmerekdalamingatandanmenciptakancitramerek—
sertamendorongpenjualandanbahkanmemengaruhinilaipemegangsaham.
Dari definisidiatas, komunikasipemasarandibagilagimenjadibaurankomunikasipemasran yang
terdiridari :
1. Iklan
2. Promosipenjualan
3. Acaradanpengalaman
4. Hubunganmasyarakatdanpublisitas
5. Pemasaranlangsung
6. Pemasaraninteraktif
7. Pemasarandarimulutkemulut
8. Penjualan personal
Dari kedelapanbauranpemasarantersebut, internet tentunyamemilikiperan yang besardalam proses
untukmembantukesuksesandarikomunikasipemasaranitusendiri.
Internet merupakansalahsatujaringanterluas yang tidakmengenaljarak, waktu,suku,
rasmaupunbudaya. Dengan media internet,
parapemasarbisamemasarkanprodukataupunmerekmerekakepadamasyarakat di seluruhdunia,
denganmenggunakanperangkat internet sepertichat,videocall,dst yang
semakinmemudahkanuntukmelakukankomunikasipemasaran.
Di era global ini, semakinbanyak orang yang
lebihmemilihuntukmendapatkaninformasisecaracepatdanakurat, secaraotomatis,
merekaakanmembuka internet. Dengandemikian, marketing communication di internet
bisasangatefektifkarena aka nada banyak orang yang
mengertimengenaipromosi,iklandansebagainya.
Download