BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Utang

advertisement
 BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Utang atau modal pinjaman sangat dibutuhkan oleh perusahaan karena pada
prinsipnya
akan menguntungkan apabila perusahaan mampu memperoleh tingkat
pengembalian
investasi yang melebihi tingkat bunga yang dibayarkan. Namun
tingkat pengembalian investasi yang diperoleh perusahaan sangat bergantung pada
kondisi ekonomi. Untuk penilaian terhadap utang dapat dilihat melalui struktur
utang yang terdapat dalam laporan keuangan.
Salah satu cara menganalisis struktur utang ini dapat digunakan beberapa
analisis yang salah satunya dengan cara menggunakan rasio-rasio utang atau bisa
disebut juga dengan istilah solvabilitas dimana rasio ini menunjukan proporsi
utang yang berarti mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangannya. Dimana rasio solvabilitas tersebut adalah Debt to Total Equity
Ratio (DER) dan Debt to Total Asset Ratio (DAR).
Debt to Total Equity Ratio (DER) merupakan salah satu rasio solvabilitas
yang mengukur seberapa besar jumlah ekuitas perusahaan dibiayai dengan total
utang, Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman yang
digunakan untuk investasi pada ekuitas guna menghasilkan keuntungan para
pemegang saham. Sedangkan Debt to Total Asset (DAR) merupakan salah satu
rasio solvabilitas yang mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan
dibiayai dengan total utang, Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah
modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada aktiva guna menghasilkan
1
2
keuntungan bagi perusahaan. Motivasi utama perusahaan menggunakan hutang
adalah potensi biaya yang lebih rendah, hal tersebut dikarenakan bunga yang
merupakan
biaya modal pinjaman memiliki jumlah yang tetap, dan jika biaya
bunga lebih kecil dari pada pengembalian yang diperoleh dari pendanaan hutang,
maka selisih lebih atas pengembalian akan menjadi keuntungan bagi investor
ekuitas.
Selain itu bunga merupakan biaya yang dapat mengurangi laba sebelum
sedangkan deviden (biaya modal saham) tidak, dampaknya pada beban
pajak,
pajak yang ditanggung perusahaan akan lebih kecil sehingga pada akhirnya laba
bersih yang tersedia untuk pemegang saham akan semakin besar.
Laba yang besar pasti diharapkan oleh perusahaan yang karena dari laba
yang dihitung, seberapa besar tingat pegembalian yang akan diterima. Perusahaan
yang mampu menghasilkan laba yang lebih tinggi dari aktivitas penjualannya
merupakan kabar yang gembira bagi perusahaan tersebut, namun laba semakin
tinggi tingkat likuiditas dari perusahaan justru akan semakin rendah. Laba
perusahaan dapat dihitung dengan Return on Equity (ROE) dari aktiva yang telah
digunakan. Perhitungan laba mutlak diperlukan untuk perusahaan apabila hendak
membayarkan dividen. Untuk mengukur laba dapat digunakan rasio profitabilitas,
yaitu: Return on Equity (ROE).
Return on Equity (ROE) merupakan hasil pengembalian atas ekuitas
pemegang saham dengan mengukur laba yang diperoleh terhadap nilai buku, hal
ini sangatlah penting karena sebagai dasar pengambilan keputusan bagi para
investor dan pihak kreditur. Jika ingin melakukan investasi pada suatu perusahaan
maka calon investor memerlukan informasi mengenai kemampuan perusahaan
3
dalam menghasilkan laba yang diterima oleh investor dan juga melihat perusahaan
tersebut dalam mengelola aktivanya.
Selain itu alasan pentingnya penilitian ini dilakukan yaitu adanya
kontradiksi argumen antara argumen yang diajukan Sartono yan menyatakan
bahwa semakin besar penggunaan utang dalam struktur modal maka semakin
meningkat
ROE suatu perusahaan dengan argumen Weston dan Brigham (1985)
menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki hutang dalam jumlah kecil
yang
maka tingkat pengembalian yang tinggi dapat digunakan sebagai modal dalam
laba ditahan. Selain itu Ang (1997) menyatakan bahwa semakin tinggi DER akan
mempengaruhi besarnya laba (return on equity) yang dicapai oleh perusahaan.
Jika biaya hutang (yang tercermin dalam biaya pinjaman) lebih besar daripada
biaya modal sendiri, maka rata-rata biaya modal (weighted average cost of
capital) akan semakin besar sehingga return on equity (ROE) akan semakin kecil
demikian sebaliknya (Brigham, 1983) semakin tinggi DER menunjukkan semakin
besar kepercayaan dari pihak luar, hal ini sangat memungkinkan meningkatkan
kinerja perusahaan, karena dengan modal yang besar maka kesempatan untuk
meraih tingkat keuntungan juga besar. Dengan demikian pengaruh antara DER
dengan ROE adalah positif, hal tersebut didukung oleh pecking order theory yang
menetapkan suatu urutan keputusan pendanaan dimana para manajer pertama kali
akan memilih untuk menggunakan laba ditahan, kemudian hutang, dan modal
sendiri eksternal sebagai pilihan terakhir (Brigham dan Houston, 2001).
Selain itu juga terdapat hasil yang berbeda antara penelitian yang dilakukan
oleh Purhadi (2006) disebutkan struktur modal yang dicerminkan oleh DAR, DER
4
dan LDER yang dimana berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROE).
Dan menurut Ramadhan (2008) disebutkan bahwa leverage keuangan (DAR)
tidak
berpengaruh terhadap ROE dan EPS. Dan juga penelitian yang dilakukan
oleh Aminatuzzahra (2010) variabel leverage keuangan (DER) berpengaruh
signifikan positif terhadap ROE. Apabila leverage keuangan (DER) mengalami
peningkatan
maka akan diikuti dengan peningkatan ROE. Hal inilah yang
kemudian
membuat penulis tertarik untuk meneliti kembali pengaruh struktur
utang yang terdiri dari Debt to Total Equity Ratio (DER) dan Debt to Total Asset
Ratio (DAR) yang memiliki pengaruh terhadap Return on Equity (ROE).
Perusahaan manufaktur dipilih penulis sebagai obyek penelitian karena
perusahaan manufaktur adalah jenis usaha yang bergerak disektor riil yang
memiliki jumlah perusahaan yang paling banyak dibandingkan jenis usaha lain
yang terdiri dari beberapa industri. Meskipun terdiri dari berbagai macam industri,
perusahaan manufaktur memiliki karakteristik yang serupa. Sehingga persaingan
dibidang manufaktur sangat ketat, untuk itu produsen harus senantiasa
menghasilkan produk dan jasa yang memiliki daya saing tinggi. Salah satu faktor
utama dalam menentukan daya saing tersebut adalah kepuasan konsumen. Oleh
sebab itu, produsen harus benar-benar mengerti keinginan dan kebutuhan
konsumen akan produk dan jasa yang ditawarkan. Disamping, itu kondisi
perekonomian yang tidak menentu telah menyebabkan perusahaan mengalami
kesulitan untuk meneruskan usahanya dan memiliki kinerja yang kurang
memuaskan namun perusahaan manufaktur masih dapat tetap bertahan ditengah
kondisi perekonomian yang tidak menentu ini. Sebagai gambaran keadaan
5
perusahaan manufaktur dapat dilihat rata-rata perkembangan struktur utang dan
rentabilitas perusahaan Manufaktur pada periode 2008- 2010, sebagai berikut :
Tabel 1.1.
Daftar Rata-Rata Perkembangan Struktur Modal dan Rentabilitas
Perusahaan Manufaktur
TAHUN
2008
2009
ASSET
LIABILITIES
EQUITY
EAT
DER
DAR
ROE
Rp4.376.567 Rp2.270.034 Rp1.898.194 Rp341.833
1,13
0,45
12,36
Rp4.557.720 Rp2.080.380 Rp2.230.448 Rp475.153
0,86
0,40
15,30
Rp5.420.347 Rp2.328.251 Rp2.794.816 Rp618.994
0,82
0,39
14,92
Rp4.784.878 Rp2.226.222 Rp2.307.819 Rp478.660
0,94
0,41
14,19
2010
Rata-Rata
Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis bermaksud melakukan
penelitian sebagai bahan penyusun tugas akhir dengan judul “ PENGARUH
STRUKTUR
MODAL
TERHADAP
RENTABILITAS
PADA
PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA
EFEK INDONESIA (BEI) PADA PERIODE 2008 -2010 “
1.2.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas serta untuk
mempertegas permasalahan, maka penulis mengindentifikasikan permasalahan
sebagai berikut
1) Bagaimanakah perkembangan Debt to Total Equity Ratio (DER) pada
perusahaan manufaktur
periode 2008 - 2010 ?
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI )
6
2) Bagaimanakah perkembangan Debt to Total Asset Ratio (DAR) pada
perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI )
periode 2008 - 2010 ?
3) Bagaimanakah perkembangan Return on Equity (ROE) pada perusahaan
manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008 2010 ?
Apakah terdapat pengaruh Debt to Total Equity Ratio (DER) terhadap
4)
Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008 - 2010 ?
5) Apakah terdapat pengaruh Debt Total Asset Ratio (DAR) terhadap Return
on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia ( BEI ) periode 2008 - 2010 ?
6) Apakah terdapat pengaruh Debt to Total Equity Ratio (DER) dan Debt Total
Asset Ratio (DAR) terhadap Return on Equity (ROE) pada perusahaan
manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008 2010 secara simultan ?
1.3.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah-masalah yang diidentifikasikan, maka
tujuan
penelitian yang dilakukan adalah :
1) Untuk mengetahui perkembangan Debt to Total Equity Ratio (DER) pada
perusahaan manufaktur
periode 2008 - 2010.
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI )
7
2) Untuk mengetahui perkembangan Debt to Total Asset Ratio (DAR) pada
perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI )
periode 2008 - 2010.
3) Untuk mengetahui perkembangan Return on Equity (ROE) pada perusahaan
manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008 2010.
Untuk mengetahui adanya pengaruh Debt to Total Equity Ratio (DER)
4)
terhadap Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur yang tercatat
di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008 - 2010.
5) Untuk mengetahui adanya pengaruh Debt Total Asset Ratio (DAR) terhadap
Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa
Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008 - 2010.
6) Untuk mengetahui adanya pengaruh Debt to Total Equity Ratio (DER) dan
Debt Total Asset Ratio (DAR) terhadap Return on Equity (ROE) pada
perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI )
periode 2008 - 2010 secara simultan .
1.3.2.
Manfaat Pemikiran
Adapun manfaat atau kegunaan dari penelitian ini, jika ditinjau dari
beberapa pihak adalah sebagai berikut:
1) Bagi Penulis
a) Menambah wawasan penulis mengenai realisasi antara teori yang
diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi langsung diperusahaan.
8
b) Memperluas wawasan dan pemahaman tentang analisis laporan
keuangan, khususnya dalam analisis struktur utang dan Rentabilitas.
2)
Bagi Perusahaan
Manfaat penelitian in bagi pihak perusahaan agar dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi dan menilai kembali
manajemennya serta mengadakan perbaikan terhadap hasil yang telah
dilaksanakan untuk mencapai hasil yang lebih optimal.
3) Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi masyarakat dan para
pengembang ilmu pengetahuan para akademisi khususnya di bidang
keuangan didalam pengetahuan pengaruh Total Asset Ratio (DAR) terhadap
Return on Equity (ROE) perusahaan.
1.4. Kerangka Pemikiran
Perusahaan menggunakan utang, bertujuan agar keuntungan yang dapat
diperoleh lebih besar dari pada asset dan sumber dananya sehingga dapat
diharapkan akan meningkatkan keuntungan bagi para pemegang saham.
Sebaliknya utang dapat pula meningkatkan variabel (risiko) keuntungan sebagai
akibat perusahaan ternyata menghasilkan keuntungan yang lebih rendah dari
beban tetapnya sehingga penggunaan struktur utangnya akan menurunkan
keuntungan bagi para pemegang saham.
Berapa analisis menggunakan rasio utang, yang berarti mengukur
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya, salah satu dari rasio
9
solvabilitas tersebut adalah Total Asset Ratio (DAR) dan Total Equity Ratio
(DER).
Total Assets Ratio ( DAR ) =
dan
Total Equity Ratio ( DER ) =
Dalam pengunaan utang pada prinsipnya akan menguntungkan apabila
perusahaan mampu memperoleh tingkat pengembalian investasi yang melebihi
tingkat bunga yang dibayarkan. Namun perlu diperhatikan, tingkat pengembalian
investasi, yang akan diperoleh perusahaan sangat bergantung pada kondisi
ekonomi yang akan terjadi pada tahun-tahun mendatang. Bila kondisi ekonomi
yang akan datang membaik maka tingkat pengembalian akan meningkat sehingga
perusahaan yang berhutang akan mampu membayar pokok pinjaman dan bunga.
Dari fenomena ini, tidak dapat diketahui secara pasti kondisi ekonomi pada tahuntahun yang akan datang.
Diperlukan kehati-hatian dalam menafsirkan angka rasio utang. Angka rasio
utang yang tinggi mengandung dua sisi, yaitu kemungkinan menguntungkan (jika
keadaan perekonomian yang membaik) dan kemungkinan merugikan (jika
keadaan perekonomian memburuk). Dengan demikian, struktur utang yang
meninggi juga mengisyaratkan tingginya risiko (gagal bayar) bagi suatu
perusahaan.
10
Penggunaan hutang tersebut bertujuan untuk menghasilkan pendapatan
perusahaan secara maksimal, dalam mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk
kegiatan
perusahaan, selain dengan hutang juga bisa mendapatkan dana dengan
mengelola equity-nya. Return on equity (ROE) merupakan hasil pengembalian
atas ekuitas pemegang saham dengan mengukur laba yang diperoleh terhadap
nilai bukunya. Pihak perusahaan melakukan kebijakan leverage akan dilihat oleh
investor dan investor dalam mengelola dananya tersebut. Apabila dana yang
calon
dikelola baik maka akan dapat meningkatkan laba yang diperoleh.
Return on Equity ( ROE ) =
Skema dari kerangka pemikiran yang penulis paparkan diatas adalah sebagai
berikut :
Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran
11
Keterangan Skema :
Struktur utang terdiri dari Debt to total equity ratio (DER) dan Debt to total
ratio (DAR), Dimana Debt to total equity ratio (DER) adalah kemampuan
asset
perusahaan memenuhi kewajiban keuangan dengan melihat biaya tetap
perusahaan dari modal sendiri. Sedangkan Debt to total asset ratio (DAR) adalah
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangan dengan melihat biaya
tetap perusahaan dari asset yang dimiliki.
Pemakaian biaya tetap ini dianggap akan meningkatkan laba perusahaan
(EAT). Dan akan mempengaruhi return on equity (ROE) dengan memperlihatkan
sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif,
mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal
sendiri atau pemegang saham perusahaan. Oleh karena itu, debt to total asset ratio
(DAR) dan Debt to total equity ratio (DER)
dianggap memiliki pengaruh
terhadap return on equity (ROE).
1.5.
Hipotesis
Menurut Nasution (2000) Hipotesis ialah pernyataan tentatif yang
merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk
memahaminya atau dengan kata lain adalah jawaban sementara terhadap masalah
yang sedang diteliti. Oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan. Jadi, hipotesis juga dapat
12
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum
jawaban yang empirik.
Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan
bentuk pengaruh antara variabel-variabel bebas dan terikat. Hipotesis nol (Ho)
menyatakan tidak adanya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel
dependen. Hipotesis alternatif (Ha) menyatakan adanya pengaruh dari variabel
independen terhadap variabel dependen.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan sesuai dengan
keranga pemikiran yang dikembangkan maka dirumuskan hipotesis dalam
penelitian ini sebagai berikut :
a. Pengujian pengaruh variabel secara parsial
Hipotesis Pertama
Ho = β1 = 0
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara DER
terhadap ROE
Ha = β1 ≠ 0
Terdapat pengaruh yang signifikan antara DER terhadap
ROE
Hipotesis Kedua
Ho = β2 = 0
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara DAR
terhadap ROE
Ha = β2 ≠ 0
Terdapat pengaruh yang signifikan antara DAR terhadap
ROE
13
b. Pengujian pengaruh variabel secara simultan
Hipotesis Ketiga
Ho = β1, β2 = 0
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara DER dan
DAR terhadap ROE
Ha = β1, β2 ≠ 0
Terdapat pengaruh yang signifikan antara DER dan DAR
terhadap ROE
Untuk menghindari kekeliruan (risiko) atas pengambilan kesimpulan dari
pengujian hipotesis, maka penulis menetapkan taraf nyata (taraf signifikan)
sebesar 0,05 untuk mengetahui batas–batas penentuan apakah akan menerima
hipotesis atau alternatif.
Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha
Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan menerima Ha
1.6.
Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang dilakukan terdiri beberapa sub bagian,
diantaranya adalah metode penelitian, data penelitian dan alat analisis data.
1.6.1. Metode Penelitian
Dalam penyusunan penulisan ini, metode analisis yang di pakai adalah
analisis deskriptif dan verifikatif. Analisis data deskriptif dengan cara
menjelaskan dan menghitung rasio keuangan, sedangkan analisis verifikatif
dilakukan dengan persamaan statistik yaitu dengan menggunakan teknik
analisis regresi linear sederhana yang digunakan untuk mengukur pengaruh
14
antara satu variabel bebas terhadap variabel terikat dan analisis determinasi
(R) yang digunakan untuk menguji ketepatan hasil analisis regresi, melalui
penentuan
besarnya
pengaruh
variabel
bebas,
yang
perhitungannya
menggunakan bantuan program komputer SPSS (Statistical Product and
Service Solutions) dan pengujian hipotesis statistik.
1.6.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan listing di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan metode
purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Dari
populasi tersebut akan diambil sejumlah sampel yang memenuhi kriteria sebagai
berikut :
1. Perusahaan manufaktur yang telah go public dan listing di BEI pada tahun
2008-2010.
2. Mempublikasikan laporan keuangan selama periode pengamatan tahun 2008 –
2010.
3. Mempunyai laba positive di setiap tahunnya.
Dan dapat dilihat dari tabet berikut ini :
15
Tabel 1.2
Data Perusahaan yang Listing di BEI
Perusahaan Manufaktur
Perusahaan yang Listing
TAHUN
di BEI
Perusahaan Manufaktur
yang Listing di BEI
yang Listing di BEI
Mempunyai Laba
Positive
394 Perusahaan
179 Perusahaan
66 Perusahaan
2009
397 Perusahaan
178 Perusahaan
66 Perusahaan
2010
439 Perusahaan
179 Perusahaan
66 Perusahaan
2008
Dari perusahaan yang listing di BEI, peneliti memperoleh data perusahaan
yang memenuhi kriteria sampling sebanyak 66 perusahaan yang akan diuji.
1.6.3. Data Penelitian
1.6.3.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif,
yaitu data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan. Data
kuantitatif yang digunakan yaitu berapa laporan keuangan tahunan
perusahaan.
1.6.3.2. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari
berbagai sumber, yaitu berupa :
16
 Informasi tambahan mengenai dari www.idx.com
 Dan data yang berasal dari studi literatur dan kepustakaan.
1.6.3.3. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh penulis adalah:
1) Library
Research
(penelitian
kepustakaan),
yaitu
merupakan
pengumpulan data dimana penulis mengambil data sekunder yang
dibutuhkan dari berbagai literatur yang berhubungan dengan subjek
penelitian, dengan cara:
 Quatasi yaitu mengutip dengan mengunakan kata-kata penulis
seperti aslinya.
 Phrase yaitu mengutip dengan mengunakan kata-kata penulis
seperti sendiri.
 Summary yaitu mengambil atau menerangkan inti sari dari
sumber pustaka.
2) Analisis kebutuhan dan pengumpulan informasi serta data-data di
dalam penelitian ini di dapatkan dari studi literatur melalui internet.
1.6.4. Alat Analisis Data
1) Analisis Variabel Dependen dan Independen
Variabel dependen (Y) ini adalah Return on Equity (ROE) dan
variabel indepeden (X) ini adalah Total Equity Ratio (DER) dan Total Asset
Ratio (DAR) yang di ambil dari laporan keuangan . Selain itu juga dilakukan
17
dengan menggunakan tendensi sentral berupa rata-rata hitung (mean ), nilai
terbesar atau terkecil maupun ukuran disperse berupa standar deviasi yang
disajikan dalam bentuk tabel. Dalam pelaksanaannya, analisis statistik
deskriptif menggunakan program MS. Excel 2007 dan program SPSS versi
18.
2) Model Regresi Data Panel
Secara
umum,
analisis
regresi
merupakan
studi
mengenai
ketergantungan variabel terikat (dependen) dengan satu atau beberapa
variabel bebas (independen), dengan tujuan untuk mengestimasi /
memprediksi rata-rata nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel
independen yang diketahui. Dalam hal ini yang menjadi pusat perhatian
adalah pada upaya menjelaskan dan mengevaluasi hubungan antara suatu
variabel dependen dan satu atau lebih variabel independen . Dalam
penelitian ini regresi yang digunakan adalah Regresi data panel yang
merupakan teknik regresi yang menggabungkan data time series dengan
cross section.
Menurut Agus Widarjono (2007) metode regresi data panel
mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan data time
series atau cross section, yaitu :
1. Data panel yang merupakan gabungan dua data time series dan cross
section mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan
menghasilkan degree of freedom yang lebih besar.
18
2. Menggabungkan
informasi
dari
data time
series dan cross
section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah
penghilangan variabel (ommited-variabel).
Kelebihan penelitian menggunakan data panel adalah data yang
digunakan menjadi lebih informatif, variabilitasnya lebih besar, kolineariti
yang lebih rendah diantara variabel dan banyak derajat bebas (degree of
freedom)dan lebih efisien (Hariyanto, 2005). Panel data dapat mendeteksi
dan mengukur dampak dengan lebih baik dimana hal ini tidak bisa
dilakukan dengan metodecross section maupun time series .
Panel data memungkinkan mempelajari lebih kompleks mengenai
perilaku yang ada dalam model sehingga pengujian data panel tidak
memerlukan uji asumsi klasik (Gujarati 1992 dalam Wahyuddin et al).
Menurut Nachrowi (2006) dalam menganalisis regresi memerlukan
dipenuhinya berbagai asumsi agar model dapat digunakan sebagai alat
prediksi yang baik. Namun tidak jarang dari asumsi yang digunakan terjadi
masalah dalam modelnya. Berbagai masalah yang sering dijumpai dalam
analisis regresi adalah Multikolineritas, Heteroskedasitas, dan Otokorelasi.
Dan etimasi yang digunakan adalah Generalized Least Squares
(GLS) yang dimana merupakan varian lain dari metode least squares.
Metode ini digunakan ketika asumsi-asumsi yang disyaratkan oleh metode
OLS (homokedastis dan nonautokorelasi) tidak terpenuhi. Sebagaimana
telah saya sebutkan sebelumnnya, penggunaan OLS pada kondisi seperti ini
19
akan menghasilkan penduga parameter regresi yang tidak lagi efisien dan
dapat memberikan penarikan kesimpulan (inferensi) yang menyesatkan.
3) Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi merupakan nilai yang digunakan untuk
mengetahui besarnya kontribusi variabel independen terhadap perubahan
variabel dependen. Dengan cara menghitung persentase kontribusi variabel
X terhadap variabel Y, serta untuk mengetahui persentase variabel lain yang
mempengaruhi variabel Y. Koefisien determinasi dilambangkan dengan R2
yang nilainya berkisar antara 0 < (R2) < 1.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variable dependen amat terbatas (Ghozali,
2011).Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variable dependen.
4) Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi adalah bentuk gabungan antara variabel bebas dan
variabel terikat yang dinyatakan dalam persamaan sistematis. Dalam hal ini
yang menjadi variabel bebas adalah DER dan DAR, sedangkan variabel
terikatnya adalah ROE, persamaan regresinya adalah:
Y = a + b1x1 + b2x2 + ε
20
Dimana:
Y = Variabel dependen (ROE)
X1 = Variabel independen (DER)
X2 = Variabel independen (DAR)
b1 = Koefisien regresi parsial, mengukur pengaruh X1 terhadap Y
b2 = Koefisien regresi parsial, mengukur pengaruh X2 terhadap Y
ε = Error
5) Pengujian Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara yang masih harus diuji
kebenarannya melalui penelitian. Dalam menyusun tugas akhir ini, penulis
melakukan pengujian hipotesis terhadap 3 (tiga) variabel, yaitu variabel
bebas adalah Total Asset Ratio (DAR) dan Total Equity Ratio (DER)
sedangkan variabel terikat adalah Return on Equity (ROE). Dalam penelitian
ini hipotesis sementara penelitian adalah sebagai berikut :
1) Diduga bahwa Total Equity Ratio (DER) berpengaruh dengan Return
on Equity (ROE).
2) Diduga bahwa Total Asset Ratio (DAR) berpengaruh dengan Return
on Equity (ROE).
3) Diduga bahwa Total Equity Ratio (DER) dan Total Asset Ratio (DAR)
berpengaruh dengan Return on Equity (ROE).
21
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel
dependen dan variabel independen dapat dilakukan melaui uji regresi
dengan langkah sebagai berikut:
a) Pengujian Menyeluruh atau Simultan ( Uji F )
Uji hipotesisi dengan “ uji F “ yaitu dengan mencari “ fhitung” dan
membandingkan dengan “ ftabel “ apakah variabel bebas secara
simultan memiliki hubungan yang signifikan atau tidak denan variabel
dependen.
b) Pengujian Individual atau Parsial ( Uji T )
Uji hipotesisi dengan ” uji T “ yaitu dengan mencari “ thitung” dan
membandingkan dengan “ ttabel “ apakah variabel bebas secara parsial
memiliki hubungan yang signifikan atau tidak dengan variabel terikat.
1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian
Berdasarkan judul yang penulis ambil, penulis melakukan penelitian
diperkirakan dari bulan Maret 2012 hingga bulan Juni 2012 yang dapat dilihat
pada tabel di bawah ini
22
Tabel 1.3
Waktu Penelitian
Bulan :
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Minggu
:
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyerahan Judul
Penyerahan Proposal
Pembuatan dan Bimbingan
Sidang
Perbaikan dan Penyerahan
Penulis melakukan penelitian untuk menyusun Tugas Akhir ini Perusahaan
Manufaktur. Dengan men-download data yang dibutuhkan dari internet
(www.idx.co.id )
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan penulisan
ilmiah ini, metode yang digunakan adalah melalui studi pustaka, yaitu salah
satunya dengan membaca Laporan Keuangan dari perusahaan manufaktur yang
ada di Bursa Efek Indonesia yang merupakan data sekunder. Untuk tambahan
penulis membaca penelitian sebelumnya.
Download