BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Utang atau modal pinjaman sangat dibutuhkan oleh perusahaan karena pada prinsipnya akan menguntungkan apabila perusahaan mampu memperoleh tingkat pengembalian investasi yang melebihi tingkat bunga yang dibayarkan. Namun tingkat pengembalian investasi yang diperoleh perusahaan sangat bergantung pada kondisi ekonomi. Untuk penilaian terhadap utang dapat dilihat melalui struktur utang yang terdapat dalam laporan keuangan. Salah satu cara menganalisis struktur utang ini dapat digunakan beberapa analisis yang salah satunya dengan cara menggunakan rasio-rasio utang atau bisa disebut juga dengan istilah solvabilitas dimana rasio ini menunjukan proporsi utang yang berarti mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya. Dimana rasio solvabilitas tersebut adalah Debt to Total Equity Ratio (DER) dan Debt to Total Asset Ratio (DAR). Debt to Total Equity Ratio (DER) merupakan salah satu rasio solvabilitas yang mengukur seberapa besar jumlah ekuitas perusahaan dibiayai dengan total utang, Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada ekuitas guna menghasilkan keuntungan para pemegang saham. Sedangkan Debt to Total Asset (DAR) merupakan salah satu rasio solvabilitas yang mengukur seberapa besar jumlah aktiva perusahaan dibiayai dengan total utang, Semakin tinggi rasio ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan untuk investasi pada aktiva guna menghasilkan 1 2 keuntungan bagi perusahaan. Motivasi utama perusahaan menggunakan hutang adalah potensi biaya yang lebih rendah, hal tersebut dikarenakan bunga yang merupakan biaya modal pinjaman memiliki jumlah yang tetap, dan jika biaya bunga lebih kecil dari pada pengembalian yang diperoleh dari pendanaan hutang, maka selisih lebih atas pengembalian akan menjadi keuntungan bagi investor ekuitas. Selain itu bunga merupakan biaya yang dapat mengurangi laba sebelum sedangkan deviden (biaya modal saham) tidak, dampaknya pada beban pajak, pajak yang ditanggung perusahaan akan lebih kecil sehingga pada akhirnya laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham akan semakin besar. Laba yang besar pasti diharapkan oleh perusahaan yang karena dari laba yang dihitung, seberapa besar tingat pegembalian yang akan diterima. Perusahaan yang mampu menghasilkan laba yang lebih tinggi dari aktivitas penjualannya merupakan kabar yang gembira bagi perusahaan tersebut, namun laba semakin tinggi tingkat likuiditas dari perusahaan justru akan semakin rendah. Laba perusahaan dapat dihitung dengan Return on Equity (ROE) dari aktiva yang telah digunakan. Perhitungan laba mutlak diperlukan untuk perusahaan apabila hendak membayarkan dividen. Untuk mengukur laba dapat digunakan rasio profitabilitas, yaitu: Return on Equity (ROE). Return on Equity (ROE) merupakan hasil pengembalian atas ekuitas pemegang saham dengan mengukur laba yang diperoleh terhadap nilai buku, hal ini sangatlah penting karena sebagai dasar pengambilan keputusan bagi para investor dan pihak kreditur. Jika ingin melakukan investasi pada suatu perusahaan maka calon investor memerlukan informasi mengenai kemampuan perusahaan 3 dalam menghasilkan laba yang diterima oleh investor dan juga melihat perusahaan tersebut dalam mengelola aktivanya. Selain itu alasan pentingnya penilitian ini dilakukan yaitu adanya kontradiksi argumen antara argumen yang diajukan Sartono yan menyatakan bahwa semakin besar penggunaan utang dalam struktur modal maka semakin meningkat ROE suatu perusahaan dengan argumen Weston dan Brigham (1985) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki hutang dalam jumlah kecil yang maka tingkat pengembalian yang tinggi dapat digunakan sebagai modal dalam laba ditahan. Selain itu Ang (1997) menyatakan bahwa semakin tinggi DER akan mempengaruhi besarnya laba (return on equity) yang dicapai oleh perusahaan. Jika biaya hutang (yang tercermin dalam biaya pinjaman) lebih besar daripada biaya modal sendiri, maka rata-rata biaya modal (weighted average cost of capital) akan semakin besar sehingga return on equity (ROE) akan semakin kecil demikian sebaliknya (Brigham, 1983) semakin tinggi DER menunjukkan semakin besar kepercayaan dari pihak luar, hal ini sangat memungkinkan meningkatkan kinerja perusahaan, karena dengan modal yang besar maka kesempatan untuk meraih tingkat keuntungan juga besar. Dengan demikian pengaruh antara DER dengan ROE adalah positif, hal tersebut didukung oleh pecking order theory yang menetapkan suatu urutan keputusan pendanaan dimana para manajer pertama kali akan memilih untuk menggunakan laba ditahan, kemudian hutang, dan modal sendiri eksternal sebagai pilihan terakhir (Brigham dan Houston, 2001). Selain itu juga terdapat hasil yang berbeda antara penelitian yang dilakukan oleh Purhadi (2006) disebutkan struktur modal yang dicerminkan oleh DAR, DER 4 dan LDER yang dimana berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROE). Dan menurut Ramadhan (2008) disebutkan bahwa leverage keuangan (DAR) tidak berpengaruh terhadap ROE dan EPS. Dan juga penelitian yang dilakukan oleh Aminatuzzahra (2010) variabel leverage keuangan (DER) berpengaruh signifikan positif terhadap ROE. Apabila leverage keuangan (DER) mengalami peningkatan maka akan diikuti dengan peningkatan ROE. Hal inilah yang kemudian membuat penulis tertarik untuk meneliti kembali pengaruh struktur utang yang terdiri dari Debt to Total Equity Ratio (DER) dan Debt to Total Asset Ratio (DAR) yang memiliki pengaruh terhadap Return on Equity (ROE). Perusahaan manufaktur dipilih penulis sebagai obyek penelitian karena perusahaan manufaktur adalah jenis usaha yang bergerak disektor riil yang memiliki jumlah perusahaan yang paling banyak dibandingkan jenis usaha lain yang terdiri dari beberapa industri. Meskipun terdiri dari berbagai macam industri, perusahaan manufaktur memiliki karakteristik yang serupa. Sehingga persaingan dibidang manufaktur sangat ketat, untuk itu produsen harus senantiasa menghasilkan produk dan jasa yang memiliki daya saing tinggi. Salah satu faktor utama dalam menentukan daya saing tersebut adalah kepuasan konsumen. Oleh sebab itu, produsen harus benar-benar mengerti keinginan dan kebutuhan konsumen akan produk dan jasa yang ditawarkan. Disamping, itu kondisi perekonomian yang tidak menentu telah menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan untuk meneruskan usahanya dan memiliki kinerja yang kurang memuaskan namun perusahaan manufaktur masih dapat tetap bertahan ditengah kondisi perekonomian yang tidak menentu ini. Sebagai gambaran keadaan 5 perusahaan manufaktur dapat dilihat rata-rata perkembangan struktur utang dan rentabilitas perusahaan Manufaktur pada periode 2008- 2010, sebagai berikut : Tabel 1.1. Daftar Rata-Rata Perkembangan Struktur Modal dan Rentabilitas Perusahaan Manufaktur TAHUN 2008 2009 ASSET LIABILITIES EQUITY EAT DER DAR ROE Rp4.376.567 Rp2.270.034 Rp1.898.194 Rp341.833 1,13 0,45 12,36 Rp4.557.720 Rp2.080.380 Rp2.230.448 Rp475.153 0,86 0,40 15,30 Rp5.420.347 Rp2.328.251 Rp2.794.816 Rp618.994 0,82 0,39 14,92 Rp4.784.878 Rp2.226.222 Rp2.307.819 Rp478.660 0,94 0,41 14,19 2010 Rata-Rata Berdasarkan pembahasan diatas, maka penulis bermaksud melakukan penelitian sebagai bahan penyusun tugas akhir dengan judul “ PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PADA PERIODE 2008 -2010 “ 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas serta untuk mempertegas permasalahan, maka penulis mengindentifikasikan permasalahan sebagai berikut 1) Bagaimanakah perkembangan Debt to Total Equity Ratio (DER) pada perusahaan manufaktur periode 2008 - 2010 ? yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) 6 2) Bagaimanakah perkembangan Debt to Total Asset Ratio (DAR) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008 - 2010 ? 3) Bagaimanakah perkembangan Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008 2010 ? Apakah terdapat pengaruh Debt to Total Equity Ratio (DER) terhadap 4) Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008 - 2010 ? 5) Apakah terdapat pengaruh Debt Total Asset Ratio (DAR) terhadap Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008 - 2010 ? 6) Apakah terdapat pengaruh Debt to Total Equity Ratio (DER) dan Debt Total Asset Ratio (DAR) terhadap Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008 2010 secara simultan ? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang diidentifikasikan, maka tujuan penelitian yang dilakukan adalah : 1) Untuk mengetahui perkembangan Debt to Total Equity Ratio (DER) pada perusahaan manufaktur periode 2008 - 2010. yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) 7 2) Untuk mengetahui perkembangan Debt to Total Asset Ratio (DAR) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008 - 2010. 3) Untuk mengetahui perkembangan Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008 2010. Untuk mengetahui adanya pengaruh Debt to Total Equity Ratio (DER) 4) terhadap Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008 - 2010. 5) Untuk mengetahui adanya pengaruh Debt Total Asset Ratio (DAR) terhadap Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008 - 2010. 6) Untuk mengetahui adanya pengaruh Debt to Total Equity Ratio (DER) dan Debt Total Asset Ratio (DAR) terhadap Return on Equity (ROE) pada perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) periode 2008 - 2010 secara simultan . 1.3.2. Manfaat Pemikiran Adapun manfaat atau kegunaan dari penelitian ini, jika ditinjau dari beberapa pihak adalah sebagai berikut: 1) Bagi Penulis a) Menambah wawasan penulis mengenai realisasi antara teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan aplikasi langsung diperusahaan. 8 b) Memperluas wawasan dan pemahaman tentang analisis laporan keuangan, khususnya dalam analisis struktur utang dan Rentabilitas. 2) Bagi Perusahaan Manfaat penelitian in bagi pihak perusahaan agar dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi dan menilai kembali manajemennya serta mengadakan perbaikan terhadap hasil yang telah dilaksanakan untuk mencapai hasil yang lebih optimal. 3) Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi masyarakat dan para pengembang ilmu pengetahuan para akademisi khususnya di bidang keuangan didalam pengetahuan pengaruh Total Asset Ratio (DAR) terhadap Return on Equity (ROE) perusahaan. 1.4. Kerangka Pemikiran Perusahaan menggunakan utang, bertujuan agar keuntungan yang dapat diperoleh lebih besar dari pada asset dan sumber dananya sehingga dapat diharapkan akan meningkatkan keuntungan bagi para pemegang saham. Sebaliknya utang dapat pula meningkatkan variabel (risiko) keuntungan sebagai akibat perusahaan ternyata menghasilkan keuntungan yang lebih rendah dari beban tetapnya sehingga penggunaan struktur utangnya akan menurunkan keuntungan bagi para pemegang saham. Berapa analisis menggunakan rasio utang, yang berarti mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangannya, salah satu dari rasio 9 solvabilitas tersebut adalah Total Asset Ratio (DAR) dan Total Equity Ratio (DER). Total Assets Ratio ( DAR ) = dan Total Equity Ratio ( DER ) = Dalam pengunaan utang pada prinsipnya akan menguntungkan apabila perusahaan mampu memperoleh tingkat pengembalian investasi yang melebihi tingkat bunga yang dibayarkan. Namun perlu diperhatikan, tingkat pengembalian investasi, yang akan diperoleh perusahaan sangat bergantung pada kondisi ekonomi yang akan terjadi pada tahun-tahun mendatang. Bila kondisi ekonomi yang akan datang membaik maka tingkat pengembalian akan meningkat sehingga perusahaan yang berhutang akan mampu membayar pokok pinjaman dan bunga. Dari fenomena ini, tidak dapat diketahui secara pasti kondisi ekonomi pada tahuntahun yang akan datang. Diperlukan kehati-hatian dalam menafsirkan angka rasio utang. Angka rasio utang yang tinggi mengandung dua sisi, yaitu kemungkinan menguntungkan (jika keadaan perekonomian yang membaik) dan kemungkinan merugikan (jika keadaan perekonomian memburuk). Dengan demikian, struktur utang yang meninggi juga mengisyaratkan tingginya risiko (gagal bayar) bagi suatu perusahaan. 10 Penggunaan hutang tersebut bertujuan untuk menghasilkan pendapatan perusahaan secara maksimal, dalam mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk kegiatan perusahaan, selain dengan hutang juga bisa mendapatkan dana dengan mengelola equity-nya. Return on equity (ROE) merupakan hasil pengembalian atas ekuitas pemegang saham dengan mengukur laba yang diperoleh terhadap nilai bukunya. Pihak perusahaan melakukan kebijakan leverage akan dilihat oleh investor dan investor dalam mengelola dananya tersebut. Apabila dana yang calon dikelola baik maka akan dapat meningkatkan laba yang diperoleh. Return on Equity ( ROE ) = Skema dari kerangka pemikiran yang penulis paparkan diatas adalah sebagai berikut : Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran 11 Keterangan Skema : Struktur utang terdiri dari Debt to total equity ratio (DER) dan Debt to total ratio (DAR), Dimana Debt to total equity ratio (DER) adalah kemampuan asset perusahaan memenuhi kewajiban keuangan dengan melihat biaya tetap perusahaan dari modal sendiri. Sedangkan Debt to total asset ratio (DAR) adalah kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban keuangan dengan melihat biaya tetap perusahaan dari asset yang dimiliki. Pemakaian biaya tetap ini dianggap akan meningkatkan laba perusahaan (EAT). Dan akan mempengaruhi return on equity (ROE) dengan memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri (net worth) secara efektif, mengukur tingkat keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal sendiri atau pemegang saham perusahaan. Oleh karena itu, debt to total asset ratio (DAR) dan Debt to total equity ratio (DER) dianggap memiliki pengaruh terhadap return on equity (ROE). 1.5. Hipotesis Menurut Nasution (2000) Hipotesis ialah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan mengenai apa saja yang sedang kita amati dalam usaha untuk memahaminya atau dengan kata lain adalah jawaban sementara terhadap masalah yang sedang diteliti. Oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan. Jadi, hipotesis juga dapat 12 dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Hipotesis yang akan diuji dan dibuktikan dalam penelitian ini berkaitan bentuk pengaruh antara variabel-variabel bebas dan terikat. Hipotesis nol (Ho) menyatakan tidak adanya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatif (Ha) menyatakan adanya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan sesuai dengan keranga pemikiran yang dikembangkan maka dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : a. Pengujian pengaruh variabel secara parsial Hipotesis Pertama Ho = β1 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara DER terhadap ROE Ha = β1 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara DER terhadap ROE Hipotesis Kedua Ho = β2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara DAR terhadap ROE Ha = β2 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara DAR terhadap ROE 13 b. Pengujian pengaruh variabel secara simultan Hipotesis Ketiga Ho = β1, β2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara DER dan DAR terhadap ROE Ha = β1, β2 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara DER dan DAR terhadap ROE Untuk menghindari kekeliruan (risiko) atas pengambilan kesimpulan dari pengujian hipotesis, maka penulis menetapkan taraf nyata (taraf signifikan) sebesar 0,05 untuk mengetahui batas–batas penentuan apakah akan menerima hipotesis atau alternatif. Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan menerima Ha 1.6. Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang dilakukan terdiri beberapa sub bagian, diantaranya adalah metode penelitian, data penelitian dan alat analisis data. 1.6.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penulisan ini, metode analisis yang di pakai adalah analisis deskriptif dan verifikatif. Analisis data deskriptif dengan cara menjelaskan dan menghitung rasio keuangan, sedangkan analisis verifikatif dilakukan dengan persamaan statistik yaitu dengan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana yang digunakan untuk mengukur pengaruh 14 antara satu variabel bebas terhadap variabel terikat dan analisis determinasi (R) yang digunakan untuk menguji ketepatan hasil analisis regresi, melalui penentuan besarnya pengaruh variabel bebas, yang perhitungannya menggunakan bantuan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solutions) dan pengujian hipotesis statistik. 1.6.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu. Dari populasi tersebut akan diambil sejumlah sampel yang memenuhi kriteria sebagai berikut : 1. Perusahaan manufaktur yang telah go public dan listing di BEI pada tahun 2008-2010. 2. Mempublikasikan laporan keuangan selama periode pengamatan tahun 2008 – 2010. 3. Mempunyai laba positive di setiap tahunnya. Dan dapat dilihat dari tabet berikut ini : 15 Tabel 1.2 Data Perusahaan yang Listing di BEI Perusahaan Manufaktur Perusahaan yang Listing TAHUN di BEI Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI yang Listing di BEI Mempunyai Laba Positive 394 Perusahaan 179 Perusahaan 66 Perusahaan 2009 397 Perusahaan 178 Perusahaan 66 Perusahaan 2010 439 Perusahaan 179 Perusahaan 66 Perusahaan 2008 Dari perusahaan yang listing di BEI, peneliti memperoleh data perusahaan yang memenuhi kriteria sampling sebanyak 66 perusahaan yang akan diuji. 1.6.3. Data Penelitian 1.6.3.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan. Data kuantitatif yang digunakan yaitu berapa laporan keuangan tahunan perusahaan. 1.6.3.2. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber, yaitu berupa : 16 Informasi tambahan mengenai dari www.idx.com Dan data yang berasal dari studi literatur dan kepustakaan. 1.6.3.3. Teknik Pengumpulan Data Dalam pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis adalah: 1) Library Research (penelitian kepustakaan), yaitu merupakan pengumpulan data dimana penulis mengambil data sekunder yang dibutuhkan dari berbagai literatur yang berhubungan dengan subjek penelitian, dengan cara: Quatasi yaitu mengutip dengan mengunakan kata-kata penulis seperti aslinya. Phrase yaitu mengutip dengan mengunakan kata-kata penulis seperti sendiri. Summary yaitu mengambil atau menerangkan inti sari dari sumber pustaka. 2) Analisis kebutuhan dan pengumpulan informasi serta data-data di dalam penelitian ini di dapatkan dari studi literatur melalui internet. 1.6.4. Alat Analisis Data 1) Analisis Variabel Dependen dan Independen Variabel dependen (Y) ini adalah Return on Equity (ROE) dan variabel indepeden (X) ini adalah Total Equity Ratio (DER) dan Total Asset Ratio (DAR) yang di ambil dari laporan keuangan . Selain itu juga dilakukan 17 dengan menggunakan tendensi sentral berupa rata-rata hitung (mean ), nilai terbesar atau terkecil maupun ukuran disperse berupa standar deviasi yang disajikan dalam bentuk tabel. Dalam pelaksanaannya, analisis statistik deskriptif menggunakan program MS. Excel 2007 dan program SPSS versi 18. 2) Model Regresi Data Panel Secara umum, analisis regresi merupakan studi mengenai ketergantungan variabel terikat (dependen) dengan satu atau beberapa variabel bebas (independen), dengan tujuan untuk mengestimasi / memprediksi rata-rata nilai variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Dalam hal ini yang menjadi pusat perhatian adalah pada upaya menjelaskan dan mengevaluasi hubungan antara suatu variabel dependen dan satu atau lebih variabel independen . Dalam penelitian ini regresi yang digunakan adalah Regresi data panel yang merupakan teknik regresi yang menggabungkan data time series dengan cross section. Menurut Agus Widarjono (2007) metode regresi data panel mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan data time series atau cross section, yaitu : 1. Data panel yang merupakan gabungan dua data time series dan cross section mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan degree of freedom yang lebih besar. 18 2. Menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel (ommited-variabel). Kelebihan penelitian menggunakan data panel adalah data yang digunakan menjadi lebih informatif, variabilitasnya lebih besar, kolineariti yang lebih rendah diantara variabel dan banyak derajat bebas (degree of freedom)dan lebih efisien (Hariyanto, 2005). Panel data dapat mendeteksi dan mengukur dampak dengan lebih baik dimana hal ini tidak bisa dilakukan dengan metodecross section maupun time series . Panel data memungkinkan mempelajari lebih kompleks mengenai perilaku yang ada dalam model sehingga pengujian data panel tidak memerlukan uji asumsi klasik (Gujarati 1992 dalam Wahyuddin et al). Menurut Nachrowi (2006) dalam menganalisis regresi memerlukan dipenuhinya berbagai asumsi agar model dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik. Namun tidak jarang dari asumsi yang digunakan terjadi masalah dalam modelnya. Berbagai masalah yang sering dijumpai dalam analisis regresi adalah Multikolineritas, Heteroskedasitas, dan Otokorelasi. Dan etimasi yang digunakan adalah Generalized Least Squares (GLS) yang dimana merupakan varian lain dari metode least squares. Metode ini digunakan ketika asumsi-asumsi yang disyaratkan oleh metode OLS (homokedastis dan nonautokorelasi) tidak terpenuhi. Sebagaimana telah saya sebutkan sebelumnnya, penggunaan OLS pada kondisi seperti ini 19 akan menghasilkan penduga parameter regresi yang tidak lagi efisien dan dapat memberikan penarikan kesimpulan (inferensi) yang menyesatkan. 3) Analisis Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel independen terhadap perubahan variabel dependen. Dengan cara menghitung persentase kontribusi variabel X terhadap variabel Y, serta untuk mengetahui persentase variabel lain yang mempengaruhi variabel Y. Koefisien determinasi dilambangkan dengan R2 yang nilainya berkisar antara 0 < (R2) < 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variasi variable dependen amat terbatas (Ghozali, 2011).Nilai yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variable dependen. 4) Analisis Regresi Berganda Analisis regresi adalah bentuk gabungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang dinyatakan dalam persamaan sistematis. Dalam hal ini yang menjadi variabel bebas adalah DER dan DAR, sedangkan variabel terikatnya adalah ROE, persamaan regresinya adalah: Y = a + b1x1 + b2x2 + ε 20 Dimana: Y = Variabel dependen (ROE) X1 = Variabel independen (DER) X2 = Variabel independen (DAR) b1 = Koefisien regresi parsial, mengukur pengaruh X1 terhadap Y b2 = Koefisien regresi parsial, mengukur pengaruh X2 terhadap Y ε = Error 5) Pengujian Hipotesis Hipotesis merupakan dugaan sementara yang masih harus diuji kebenarannya melalui penelitian. Dalam menyusun tugas akhir ini, penulis melakukan pengujian hipotesis terhadap 3 (tiga) variabel, yaitu variabel bebas adalah Total Asset Ratio (DAR) dan Total Equity Ratio (DER) sedangkan variabel terikat adalah Return on Equity (ROE). Dalam penelitian ini hipotesis sementara penelitian adalah sebagai berikut : 1) Diduga bahwa Total Equity Ratio (DER) berpengaruh dengan Return on Equity (ROE). 2) Diduga bahwa Total Asset Ratio (DAR) berpengaruh dengan Return on Equity (ROE). 3) Diduga bahwa Total Equity Ratio (DER) dan Total Asset Ratio (DAR) berpengaruh dengan Return on Equity (ROE). 21 Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel dependen dan variabel independen dapat dilakukan melaui uji regresi dengan langkah sebagai berikut: a) Pengujian Menyeluruh atau Simultan ( Uji F ) Uji hipotesisi dengan “ uji F “ yaitu dengan mencari “ fhitung” dan membandingkan dengan “ ftabel “ apakah variabel bebas secara simultan memiliki hubungan yang signifikan atau tidak denan variabel dependen. b) Pengujian Individual atau Parsial ( Uji T ) Uji hipotesisi dengan ” uji T “ yaitu dengan mencari “ thitung” dan membandingkan dengan “ ttabel “ apakah variabel bebas secara parsial memiliki hubungan yang signifikan atau tidak dengan variabel terikat. 1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian Berdasarkan judul yang penulis ambil, penulis melakukan penelitian diperkirakan dari bulan Maret 2012 hingga bulan Juni 2012 yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini 22 Tabel 1.3 Waktu Penelitian Bulan : Februari Maret April Mei Juni Juli Minggu : 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Penyerahan Judul Penyerahan Proposal Pembuatan dan Bimbingan Sidang Perbaikan dan Penyerahan Penulis melakukan penelitian untuk menyusun Tugas Akhir ini Perusahaan Manufaktur. Dengan men-download data yang dibutuhkan dari internet (www.idx.co.id ) Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan penulisan ilmiah ini, metode yang digunakan adalah melalui studi pustaka, yaitu salah satunya dengan membaca Laporan Keuangan dari perusahaan manufaktur yang ada di Bursa Efek Indonesia yang merupakan data sekunder. Untuk tambahan penulis membaca penelitian sebelumnya.