Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Bilangan

advertisement
Al-Khwarizmi: Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan ALam
Oktober 2016, Vol.4, No.2, hal.153-162
ISSN(P): 2527-3744; ISSN(E):2541-6499
©2016 Tadris Matematika IAIN Palopo. http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/khwarizmi
Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita
Bilangan Bulat Melalui Penerapan Metode
Penggunaan Media Benda-Benda Terdekat Pada
Pelajaran Matematika Siswa Kelas Vii Pmds Putra
Palopo
1Helda
2Ino
Sulistiani
1,2Tadris
Matematika IAIN Palopo
Jl. Agatis, Balandai, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstract
This’s research implemented by 2 cycles and each cycle implemented in 4 times of the
meeting included the last test in every time of the cycle. The data in this research taken for
use with result study of test and observation. Each datum which collected in this research
analyzed with descriptive analysis. The result of this research achieved after the
implementation step of proximate things media during 2 cycles: a) the increasing result
mathematics study. This’s case can see from the increasing average score test and average
score see 3 aspects of marking that is draft comprehension, reasoning, and communication
achieved with completeness the resultant study in a classical. The first cycle obtained
average score test students is 64,44. From 100, is the highest score with standard deviation
in the amount of 11,819 and at the second cycle obtained average score 83,11 from 100, is
the highest score with deviation standard 8,410. Completeness presentation the result at
first cycle is 44,44%. That is 16 from 36 students otherwise complete their study, and the
second cycle 100% is 36 from 36 students otherwise complete their study. b) In this
research happen attitude change in students about mathematics become better each time
during teaching and studying process. From result of this research, we are able to summed
up that applied to proximate things media at mathematics learning, then the result of VII
SMP PMDS Putra Palopo can rise.
Keywords: Capability to solve story problems, Using proximate things, Mathematics Learning
Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus dan setiap siklusnya dilaksanakan sebanyak 4
kali pertemuan termasuk tes setiap akhir siklus. Pengambilan data dugunakan dengan
menggunakan pengambilan tes hasil belajar dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis
dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil yang dicapai setelah pelaksanaan tindakan
yaitu melalui penerapan Media Benda-Benda Terdekat selama 2 siklus adalah: a).
meningkatnya hasil belajar matematika. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya skor ratarata hasil tes dan skor rata-ratmelihat tiga aspek penilaian yaitu pemahaman konsep,
penalaran, dan komunikasi serta tercapainya ketuntasan hasil belajar secara klasikal. Pada
siklus I diperoleh skor rata-rata siswa sebesar 64,44 dari skor tertinggi yang dicpai 100
dengan standar deviasi 11,819 dan pada siklus II diperoleh skor rata-rata 83,11 dari skor
tertinggi yang dicapai 100 dengan standar deviasi 8,410. Persentase ketuntasan hasil belajar
pada siklus I sebesar 44,44% yaitu 16 dari 36 siswa dinyatakan tuntas belajar, dan pada
siklus II sebesar 100% yaitu 36 dari 36 siswa yang dinyatakan tuntas belajar. b). terjadi
perubahan sikap siswa terhadap matematika menjadi lebih baik pada setiap pertemuan
Helda & Ino
selama proses belajar mengajar berlangsung. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa dengan diterapkan media benda-benda terdekat pada pembelajaran matematika,
maka hasil belajar matematika siswa kelas VIIA SMP PMDS Putra Palopo dapat meningkat.
Kata Kunci: Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita, Penggunaan Media Benda-benda
Terdekat, Pelajaran Matematika
Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu yang sangat penting bagi manusian
karena pendidikan dapat meningkatkan kualitas manusia. Indonesia
mengatur pendidikan dalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003 yang
berbunyi “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak setra peradaban bangsa yang bermartabat dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa keoada
tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab1.
Masih rendahnya kualitas hasil pembelajaran siswa dalam matematika
merupakan indikasi bahwa tujuan yang ditentukan dalam kurikulum
matematika belum tercapai secara optimal. Secara umum kenyataan ini dapat
dilihat dari hasil rata-rata nilai UAS khususnya pada mata pelajaran
matematika di sekolah PMDS Putra masih memprihatinkan. Dalam hal ini
salah satu sub pokok bahasan yang sering dianggap sulit oleh siswa di
tingkat Sekolah Mengengah Pertama adalah Bilangan bulat. Bilangan Bulat
merupakan materi yang standar dicerna oleh siswa, akan tetapi pada
pengoperasiannya yang membuat siswa sulit untuk mencernanya. materi
tersebut materi esensial yang cukup lama proses penanamannya. Oleh
karena itu berbagai upaya untuk meningkatkan mutu pelajaran khususnya
mata pelajaran matematika terus dilakukan. Upaya itu antara lain
penggunaan penerapan metode yang tepat. Disamping itu faktor lain yang
mempengaruhi hasil belajar adalah dari dalam diri siswa maupun dari luar
siswa itu sendiri.
Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami bilangan bulat, dan di
samping itu faktor dari guru juga berpengaruh pada hasil belajar siswa,
yaitu dalam pembelajaran guru masih menggunakan pendekatan teacing
center artinya bahwa guru menjadi sumber segala pengetahuan yang akan
diterima dan diketahui oleh siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, maka
dalam mempelajari suatu konsep/prinsip-prinsip matematika diperlukan
pengalaman melalui penggunaan media benda-benda terdekat. Peningkatan
kemampuan siswa dalam menguasai penanaman konsep dan pemahaman
konsep matematika terutama dalam menyelesaikan bilangan bulat dilakukan
1
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), 307.
Al-Khwarizmi - 154
Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita ...
dengan menggunakan berbagai media diantaranya yaitu media yang berada
disekitar.
Kerangka Pikir
Kerangka pikir merupakan sebuah cara kerja yang dilakukan oleh
peneliti untuk menyelesaikan permasalahan yang akan diteliti. Di PMDS
Putra Palopo prestasi belajar mengajar siswa yang mengalami penurunan.
Hal tersebut disebabkan oleh pembelajaran yang dilakukan guru kurang
mengaktifkan siswa sehingga siswa lebih cenderung pasif dalam proses
pembelajaran, diam dan enggan berkomentar sehingga materi berlalu begitu
saja. Tidak ada yang berbekas dimemorinya sehingga siswa terkadang sulit
untuk mengingat materi yang telah diajarkan seperti pada pelajaran
matematika. Tidak di pungkiri hasil belajar matematika nilai rata-rata
ulangan harian yang di lakukan oleh guru bidang studi matematika hanya
mencapai 64 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai tersebut tidak
mencapai ketuntasan belajar yang telah ditentukan yaitu sebesar 65.
Pembelajaran dengan media benda-benda terdekat dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran siswa PMDS Putra
Palopo kabupaten Luwu. Adapun kerangka pikir penelitian ini secara garis
besar dapat dilukiskan pada bagian ini:
Gambar 1. Kerangka Pikir
Al-Khwarizmi - 155
Helda & Ino
Metode Penelitian
Di dalam penelitian ini data yang telah dikumpulkan dianalisis dangan
menggunakan teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Data hasil observasi
dianalisis secara kualitatif, sedangkan data hasil belajar siswa dianalisis
secara kuantitatif dengan menggunakan analisis data deskriptif.
1. Siswa dikatakan tuntas belajar secara individual jika siswa tersebut
telah memperoleh nilai minimal 65.
2. Untuk mengetahui presentase ketuntasan belajar klasikal, digunakan
rumus:
Jumlahsiswa yangmemperolehnila  65
x 100%
Jumlahsiswa yangmengikutites
Pada penelitian ini kriteria yang digunakan dalam penilaian hasil
belajar matematika peserta didik yang dikelompokkan menjadi 5 kategori
penilaian terhadap hasil belajar adalah sebagai berikut
Tabel 1. Kriteria Pengkategorian Skor
Tingkat Penguasaan
Kategori
0 – 34
Sangat rendah
35 – 54
Rendah
55 – 66
Sedang
65 – 84
Tinggi
84 – 100
Sangat Tinggi
Analisis Kemampuan Awal Siswa
Data skor hasil belajar matematika siswa sebelum penerapan tindakan
dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2.Kemampuan Awal Siswa
Statistik
Nilai Statistik
Ukuran Sampel
36
Skor Ideal
100
Skor Rata-rata
52,61
Nilai Tengah
50
Modus
50
Standar Deviasi
14,177
Variansi
200,987
Rentang Skor
61
Skor Minimum
29
Skor Maksimum
90
Al-Khwarizmi - 156
Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita ...
Apabila nilai kemampuan awal siswa dikelompokkan dalam 5 kategori
maka hasil kemampuan awal siswa dipaparkan sebagai berikut:
Tabel 3. Kategori Kemampuan Awal
Kategori
Frekuansi
Persentase
Sangat rendah
21
58,33%
Rendah
10
27,78%
Sedang
0
0%
Tinggi
3
8,33%
Sangat tinggi
2
5,56%
36
100%
Skor
0-54
55-64
65-74
75-84
85-100
Jumlah
Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa dari 36 jumlah
siswa yang menjadi subyek penelitian terdapat 21 siswa atau sebesar
58,33% yang mendapat nilai termasuk kategori sangat rendah, 10 siswa atau
sebesar 27,78% siswa yang mendapat nilai termasuk kategori rendah,
kemudian tidak ada siswa yang mendapat nilai termasuk sedang, 3 siswa
atau sebesar 8,33%, yang mendapat nilai termasuk dalam kategori tinggi,
dan 2 siswa atau sebesar 5,56% yang termasuk dalam kategori sangat tinggi.
Apabila hasil belajar siswa dipaparkan dalam kriteria ketuntasan hasil
belajar secara klasikal pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Awal Siswa
Skor
Kategori
Frekuansi
Persentase
65-100
Tuntas
5
13,89%
0-64
Tidak tuntas
31
86,11%
Jumlah
36
100%
Analisis Siklus I
Pada siklus I diadakan tes hasil belajar yang berbentuk ulangan harian
setelah penyajian materi selama tiga kali pertemuan. Hal ini dilakukan untuk
melihat sejauh mana peningkatan hasil belajar matematika setelah Media
Benda-Benda Terdekat diterapkan. Adapun data skor hasil belajar dari siklus
I dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Hasil Tes Belajar Siklus I
Statistik
Nilai Statistik
Ukuran Sampel
36
Skor Ideal
100
Skor Rata-rata
64,44
Nilai Tengah
60
Modus
60
Standar Deviasi
11,819
Variansi
139,683
Rentang Skor
60
Al-Khwarizmi - 157
Helda & Ino
Skor Minimum
Skor Maksimum
40
100
Jika skor nilai awal siswa kelas VII SMP PMDS Putra Palopo
dikelompokkan kedalam lima kategori maka diperoleh tabel distribusi
frekuansi dan persentasi sebagai berikut:
Tabel 6. Kategori Kemampuan Awal Siklus I
Skor
Kategori
Frekuansi
Persentase
0-54
Sangat rendah
3
8,33%
55-64
Rendah
17
47,23%
65-74
Sedang
8
22,22%
75-84
Tinggi
5
13,89%
85-100
Sangat tinggi
3
8,33%
Jumlah
36
100%
Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa dari 36 jumlah
siswa yang menjadi subjek penelitian terdapat 3 siswa atau sebesar 8,33%
yang mendapat nilai termasuk kategori sangat rendah, 17 siswa atau sebesar
47,23% siswa yang mendapat nilai termasuk kategori rendah, 8 siswa atau
sebesar 22,22% yang mendapat nilai termasuk sedang, 5 siswa atau sebesar
13,89%, yang mendapat nilai termasuk dalam kategori tinggi, dan 3 siswa
atau sebesar 8,33% yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Apabila
hasil belajar siswa dipaparkan dalam criteria ketuntasan hasil belajar secara
klasikal pada siklus I dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Siklus I
Skor
Kategori
Frekuansi
Persentase
65-100
Tuntas
16
44,44%
0-64
Tidak tuntas
20
55,56%
Jumlah
36
100%
Analisis Siklus II
Data tentang hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif. Adapun
data hasil evaluasi siklus II dapat dilihat pada Lampiran 8 dan disajikan pada
tabel berikut:
Al-Khwarizmi - 158
Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita ...
Tabel 8. Statistik Deskriptif Tes Hasil Belajar Siklus II
Statistik
Nilai Statistik
Ukuran Sampel
36
Skor Ideal
100
Skor Rata-rata
83,11
Nilai Tengah
85,00
Modus
85
Standar Deviasi
8,410
Variansi
70,730
Rentang Skor
30
Skor Minimum
70
Skor Maksimum
100
Apabila nilai kemampuan awal siswa kelas VII SMP PMDS Putra Palopo
dikelompokkan kedalam lima kategori maka diperoleh tabel distribusi
frekuensi dan persentasi sebagai berikut
Tabel 9. Kategori Kemampuan Awal Siklus II
Skor
Kategori
Frekuansi
Persentase
0-54
Sangat rendah
0
0%
55-64
Rendah
0
0%
65-74
Sedang
3
8,33%
75-84
Tinggi
14
38,89%
85-100
Sangat tinggi
19
52,78%
Jumlah
36
100%
Berdasarkan tabel diatas diperoleh informasi bahwa dari 22 jumlah
siswa yang menjadi subyek penelitian sudah tidak ada lagi siswa yang
mendapat nilai termasuk kategori sangat rendah dan rendah, 3 siswa atau
sebesar 8,33% yang mendapat nilai termasuk sedang, 14 siswa atau sebesar
38,89%, yang mendapat nilai termasuk dalam kategori tinggi, dan 19 siswa
atau sebesar 52,78% yang termasuk dalam kategori sangat tinggi.
Apabila hasil belajar siswa dipaparkan dalam kriteria ketuntasan hasil
belajar secara klasikal pada siklus I dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Siklus II
Skor
Kategori
Frekuansi
Persentase
65-100
Tuntas
36
100%
0-64
Tidak tuntas
0
%
Jumlah
36
100%
Al-Khwarizmi - 159
Helda & Ino
Analisis Kualitatif
Awalnya, semangat dan perhatian siswa dalam proses pembelajaran
masih sangat kurang. Hal ini terlihat dari tingkah laku siswa yang bermacammacam, ada yang melakukan pekerjaan lain seperti menggambar, ada yang
mengganggu temannya yang sedang belajar, ada yang sering meminta izin
keluar, dan ada pula yang mengerjakan tugas pelajaran lain. Dari 36 siswa
yang hadir hanya ada 4 siswa yang mengajukan pertanyaan dan 6 siswa yang
mampu menjawab pertanyaan yang muncul. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan keberanian dan kemampuan siswa masih rendah. Namun guru
slalu memberikan dorongan dan motivasi kepada siswa untuk terus
memperhatikan pelajaran yang diberikan.
Adapun deskripsi aktifitas siswa pada siklus I diperoleh bahwa dari 36
siswa kelas VIIA PMDS Putra Palopo setelah diterapkan media benda-benda
terdekat pada siklus I, kehadiran siswa rata-rata mencapai 31,67% siswa
yang serius dalam menerima pelajaran 29%. Siswa yang belum memahami
materi yang diajarkan rata-rata mencapai 16,67%, Siswa yang aktif bertanya
maupun antusias menjawab mencapai rata-rata 15,67%. Kemudian siswa
yang membutuhkan bimbingan guru dalam menyelesaikan tugas mencapai
17,33%, siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat pembelajaran
berlangsung mencapai 17% dan siswa yang mampu menyelesaikan soal
dipapan tulis mencapai 26,33%..
Analisis kualitatif siklus II pada siswa kelas VII SMP PMDS Putra Palopo
di peroleh bahwa bahwa dari 36 siswa, setelah diterapkan media bendabenda terdekat pada siklus I, kehadiran siswa rata-rata mencapai 34% siswa
yang serius dalam menerima pelajaran 30,33%. Siswa yang belum
memahami materi yang diajarkan rata-rata mencapai 4,33%, Siswa yang aktif
bertanya maupun antusias menjawab mencapai rata-rata 22,33%. Kemudian
siswa yang membutuhkan bimbingan guru dalam menyelesaikan tugas
mencapai 17,66%, siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat
pembelajaran berlangsung mencapai 15% dan siswa yang mampu
menyelesaikan soal dipapan tulis mencapai 15,67%.
Al-Khwarizmi - 160
Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita ...
Penutup
Penerapan media benda-benda terdekat dapat meningkatkan hasil
belajar matematika siswa kelas VII A SMP PMDS Putra Palopo. Tingkat
pencapaian pembelajaran dengan menggunakan media benda-benda
terdekat mengalami peningkatan. Hal tersebut dilihat dari perbandingan
ketuntasan belajar siswa kelas VII PMDS Putra Palopo sebelum dan sesudah
menerapkan media benda-benda terdekat, dapat dilihat dari rata-rata hasil
belajar siswa yaitu sebelum pelaksanaan tidakan sebesar 52,61, pada siklus I
nilai rata-rata 64,44, dan pada siklus II nilai rata-rata 83,11 atau sebesar
93,75%. Data observasi disetiap siklusnya menunjukkan perubahan sikap
siswa kearah yang lebih positif, meningkat bari segi sikap dalam belajar,
keaktifan dan kehadiran dengan demikian hasil belajar meningkat
Dari hasil penelitian ini, diajukan beberapa saran dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan, antara lain
1. Guru hendaknya memahami dengan jelas penerapan metode penggunaan
Media Benda-Benda Terdekat dan melaksanakannya sesuai prosedur
sehingga diharapkan pembelajaran dapat berjalan dengan baik, efektif
dan efisien.
2. Guru dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya menggunakan
beberapa media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan,
sehingga diharapkan dapat memacu siswa untuk aktif, terampil dan
dapat menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa.
3. Pada saat proses pembelajaran diharapkan guru untuk lebih mengawasi
dan mengontrol serta membimbing siswa yang mengalami kesulitan
dalam mengerjakan soal.
Daftar Pustaka
A, Muhammad Hajarul Aswad. “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Siswa Kelas I2 SMP Negeri 3 Kendari Pada Pokok Bahasan Pecahan
Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together.”
Skripsi. Kendari: Universitas Haluole, 2005.
Abdurrahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta, 2003.
Departemen Agama RI. Al-Quran Dan Terjemahannya Al-Jumanatul ’Ali.
Bandung: CV Penerbit J-Art, 2005.
Haruman. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007.
Hasan, Iqbal. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta:
Bumi Aksara, 2013.
Hasbullah. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2006.
Max, Darsono. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press,
2000.
Al-Khwarizmi - 161
Helda & Ino
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008.
Nuharini, Dewi, and Wahyuni Tri. Matematika Konsep Dan Aplikasinya.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Slameto. Belajar Dan Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta,
n.d.
Sugiyono. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2009.
Wagiyo, A, F Surati, and Irene Supradiarini. Pegang Belajar Matematika untuk
SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.
Al-Khwarizmi - 162
Download