Slip Tanah Liat Sebagai Bahan Penutup Permukaan Body dan Dekorasi pada Gerabah Abstrak Telah dilakukan penelitian Slip tanah liat sebagai bahan penutup permukaan body dan dekorasi pada benda gerabah dengan bahan baku utama Tanah Liat Pacitan dan Godean. Slip tanah liat dibuat dengan berbagai campuran/komposisi dan dilapiskan pada benda-benda uji (tile) dan produk gerabah Kasongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tanah liat Pacitan dan Godean dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar engobe untuk melapis gerabah Kasongan. Hasil lapisan stain atau pewarna dan glasir diatas lapisan slip tanah/engobe sebelum dibakar, dan setelah dibakar hasil pembakarannya melekat dengan kuat dan hasil warna lebih cerah dan terang, Penambahan bahan lain untuk memperkuat lapisan engobe berupa CMC dan waterglass sangat diperlukan. Penerapan hasil percobaan pada dunia industri layak dilakukan mengingat proses ini mudah dilakukan dan bahan baku yang diperlukan mudah didapat. Kata kunci: Slip tanah /Engobe, Gerabah Kasongan, Tanah Liat Pacitan, Tanah Liat Godean,. A. PENDAHULUAN 1 Kerajinan keramik yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia merupakan aset bangsa yang harus terus dikembangkan. Dari segi ekonomi, sentra-sentra kerajinan keramik ini telah banyak memberdayakan ekonomi rakyat, meningkatkan pendapatan devisa, dan menciptakan lapangan pekerjaan yang menyerap ribuan pekerja. Beberapa tahun yang lalu keramik Indonesia (Kasongan, Lombok, Bali dan daerah lain) sempat booming menjadi primadona ekspor. Di beberapa tempat di Indonesia terdapat sentra pembuatan gerabah yang mungkin untuk didorong untuk dikembangkan, hal ini merupakan salah satu alasan mengapa hal ini menarik untuk dilakukan percobaan. Dewasa ini produk gerabah dengan pembakaran tradisional sangat bervariasi. Penggunaan cat sebagai pewarna, terutama dilakukan pada sentra-sentra kecil. Pada awalnya produk gerabah yang diberi sentuhan finishing cat adalah berupa kerajinan keramik sederhana seperti celengan dan mainan anak. Perkembangan selanjutnya merambah ke produk lain, yang berbentuk gerabah hias seperti vas, pot guci. Produk-produk itu mempunyai daya tarik tersendiri bagi yang menyukainya, akan tetapi dari segi bisnis dapatlah menjadi salah satu pilihan. Dalam hal ini berkaitan dengan produk gerabah, kami akan mencoba untuk melakukan percobaan yang membahas tentang slip tanah liat untuk body gerabah Kasongan. Sebagai slip tanah liat dan/atau sebagai finishing alternatif, terutama untuk produk tradisional agar penampilannnya lebih menarik. Produk akhir yang dihasilkan adalah gerabah dengan sentuhan lapisan slip tanah (warna), sebagian yang lain keramik berglasir (underglaze) dalam jumlah yang sedikit. Diharapkan hasil percobaan dengan slip tanah liat dapat diterapkan dan dimanfaatkan oleh para perajin maupun para guru SMK yang mengampu di bidang keramik. Dalam percobaan slip tanah liat pada body gerabah ini dilakukan dengan membuat berbagai campuran tanah liat/formula berupa slip tanah liat pada gerabah yang belum dibakar dengan tetap mempertahankan lempung lokal. B. PERMASALAHAN Dalam ilmu keramik sebenarnya tidak dikenal finishing dengan cat karena cat adalah materi yang sama sekali berbeda dengan gerabah/ keramik. Pewarna dengan cat tidak dperuntukan sebagai finishing akhir, namun aturan teknologi keramik ada kelompok bahan-bahan sebagai pelapis dan penutup body gerabah/keramik yang merupakan rumpun keramik adalah terrasigilata, slip tanah liat warna /engobe dan glasir. Pada dasarnya pewarna suhu 2 rendah pada keramik adalah slip tanah liat, dan dengan material ini gerabah memperlihatkan penyelesaian akhir setelah dibakar. Pewarna yang paling tepat untuk gerabah adalah stain/pewarna berbentuk bubuk yang nantinya di campur dengan air dan slip tanah., yaitu larutan tanah dan air diberi warna (sering disebut slip tanah liat tanpa pewarna dan dengan pewarna). Slip tanah liat tidak hanya menutup permukaan benda, namun juga akan menonjolkan bentuk benda sehingga memiliki daya tarik tersendiri sebagai barang gerabah yang paling tepat untuk dibakar pada suhu rendah. Untuk menjawab tantangan hal dalam percobaan slip tanah liat, perlu dilakukan penelitian yang mendalam dan berkesinambungan baik dibidang ilmu pengetahuan , teknologi, seni dan desain, bahan baku dengan memanfaatkan kekayaan lokal yang ada. Kekayaan lokal itu dapat berupa sumber daya manusia, seni budaya, kreativitas, dan kekayaan sumber daya alam (mineral bahan galian). Atas dasar hal tersebut, salah satu usaha untuk mengembangkan keramik di daerah Kasongan adalah membuat slip tanah liat pada body gerabah, baik dari bahan baku maupun sentuhan akhirnya (finishing touch). Lapisan slip tanah (warna) dikenal sebagai pewarna suhu rendah dengan keterbatasan varian warna. Masalah yang akan di bahas dalam percobaan ini adalah: 1. Apakah tanah liat Pacitan dan tanah liat Godean dapat dijadikan bahan slip tanah liat yang dilapiskan pada permukaan badan gerabah Kasongan? 2. Apakah hasil slip tanah liat setelah dibakar biskuit dapat menempel pada permukaan badan gerabah (tanah dari Kasongan) dengan kuat? 3. Bagaimana pengaruh penambahan bahan CMC dan waterglass terhadap kualitas slip tanah liat yang dihasilkan? C . PEMBAHASAN 1. Slip tanah liat a. Pengertian slip tanah liat Bentuk dan hiasan gerabah/keramik dari tiap daerah menunjukkan pemakaian warna yang berbeda dengan varian warna yang berbeda pula. Sebagai contoh di daerah Kasongan lapisan warna untuk gerabah menggunakan tanah liat (yang beda warna) di campur dengan air, kemudian dioleskan pada bibir gerabah atau keseluruhan pada bodynya ketika kondisi masih basah. Di Bayat Klaten hampir tidak berbeda ketika memberi lapisan warna pada body gerabahnya. Ambar Astuti dalam bukunya Pengetahuan Keramik menjelaskan bahwa engobe adalah suatu larutan tanah liat berwarna yang dilapiskan pada badan 3 keramik dengan tujuan menutup dan mengubah warna asli badannya atau dengan tujuan dekoratif. Pada umumnya slip tanah liat / engobe dapat dibuat dengan mudah dari tanah liat yang digunakan untuk sesuatu badan keramik dengan menambahkan oksida-oksida logam atau pewarna sebanyak beberapa persen. Selanjutnya dikatakan pula bahwa: ” Bila tanah itu sudah berwarna misalnya tanah merah, maka hanya dapat dibuat engobe dengan tanah yang lebih gelap karena untuk membuatnya lebih muda dari tanah demikian memang lebih sulit. Penggunaan tanah putih untuk engobe lebih banyak memberikan kemungkinan-kemungkinan untuk mencapai warna lebih muda atau cerah”. Menurut James Chapell dikatakan bahwa: engobe pada dasarnya suatu cairan atau slip yang menarik perhatian di atas tanah liat yang lain. Engobe adalah suatu campuran logam oksida dan tanah liat mirip dengan bahan yang dipasang, fungsinya untuk memberikan satu alas atau dasar untuk dekorasi, memberi tekstur atau memperbaiki permukaan dari piece/benda. Jadi berdasarkan pengertian dan batasan slip tanah liat (engobe) tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa komposisi bahan baku untuk membuat bodi sama dengan komposisi bahan untuk pembuatan slip tanah liat/engobe dan sama seperti yang digunakan untuk bahan dekorasi sehingga dapat berfungsi sebagai pelapis body gerabah / keramik seperti glasir. Ada dua kemungkinan dalam pembuatan slip tanah liat /engobe yaitu: memanfaatkan bahan bodi siap pakai sebagai bahan untuk membuat komposisi slip tanah liat /engobe di campur pewarna. membuat komposisi slip tanah liat/engobe yang dibuat formulasi dengan percobaan secara khusus, setelah komposisi yang tepat diperoleh, kemudian ditambah pewarna. b. Bahan slip tanah liat /engobe Bahan utama slip tanah liat ( secara tradisional) adalah tanah liat setempat dan di campur air. Apabila tanah liat tersebut sudah cukup menghasilkan warna yang baik maka bahan-bahan lain tidak diperlukan. Tetapi sifat fisis tanah liat sebagai bahan slip tanah liat (warna)/engobe dan badan keramik yang dilapisi engobe seringkali tidak sama/cocok. Secara rinci bahan–bahan yang diperlukan untuk pembuatan lapisan warna /engobe dapat dibagi atas: 1) Tanah liat, bahan tanah liat dapat dipilih dengan memperhatikan warnanya yang putih dan terang yang juga memperhatikan susut tanah yang dipergunakan. Kombinasi kaolin dan ballclay biasa memenuhi syarat-syarat untuk itu. Didalam suatu lapisan warna /engobe jumlah bahan tanah liat yang digunakan berkisar 40 % – 70 %. 4 2) Bahan-bahan sebagai flux, flux dalam engobe tergantung dari suhu pembakarannya. Untuk suhu yang lebih rendah bahan-bahan yang paling baik adalah frit yang tanpa PbO, kombinasi talk dan kalkspat. 3) Bahan-bahan sebagai pengisi/filler, filler dalam slip tanah liat warna /engobe adalah kuarsa, Rentang kuarsa yang diperlukan berkisar antara 15%-30%. 4) Bahan-bahan sebagai pengeras/hardeness, pengeras antara lain yang organis seperti glue/lem, CMC dapat dipergunakan sebanyak 5% 5) Bahan-bahan sebagai penutup/opacifier, bahan ini khusus dipergunakan untuk slip tanah liat /engobe yang berwarna terang/cerah atau berwarna ringan, karena lapisan warna gelap sudah cukup menutup. Penggunaannya sebanyak 5%. 6) Bahan-bahan sebagai pewarna/colorants, bahan pewarna seperti bahan glasir juga, yaitu oksida-oksida /glaze stained. Warna-warna pada lapisanya/engobe harus ditambahkan jumlah yang lebih banyak sekitar 1%-6%. c. Persyaratan slip tanah liat untuk penutup permukaan body. Lapisan slip tanah liat yang baik harus memenuhi beberapa persayaratan antara lain: 1) Menutup pori-pori gerabah dengan baik dan cukup padat. 2) Melekat pada badan pada waktu tahap pengeringan, bila dibakar tidak mengelupas, menjadi keras dan padat pada waktu pembakaran yang sama dengan suhu pembakaran badan gerabah atau sedikit lebih rendah dari suhu itu. 3). Tidak larut atau rusak dibawah lapisan glasir yang menutupnya. d. Fungsi slip tanah liat untuk permukaan body. melapisi permukaan body gerabah dengan slip tanah liat yang sesuai dengan warna yang dikehendaki, menutup pori-pori permukaan badan gerabah, dan sebagai pewarna motif hiasan. Badan gerabah yang ingin ditutup/dilapisi slip tanah liat biasanya mempunyai kualitas tampilan yang kurang bagus, tetapi ada juga yang memang bertujuan mengubah warna badan semata untuk tujuan dekoratif. Teknik yang digunakan dalam menerapkan slip tanah liat / engobe, diantaranya adalah dilakukan dengan melukis langsung pada permukaan benda gerabah/keramik pada saat kondisinya masih dalam keadaan setengah kering.(leatherhard) agar tidak mengalami keretakan. Dapat diterapkan dengan teknik celup, kuas dan semprot pada permukaan benda gerabah yang masih basah. 5 2. Deflokulan Secara umum partikel-partikel keramik (misal: lempung) bila bercampur dengan pelarut air dengan jumlah yang banyak, maka partikelpartikel ini akan cenderung untuk mengendap. Ada beberapa senyawa eloktrolit yang sering degunakan sebagai deflokulan (anti-endap) yaitu: sodium silikat dan sodium karbonat (soda ash). Bahan anti-endap yang cukup terkenal adalah sodium silikat (2Na 2O.SiO2) atau yang lebih dikenal sebagai waterglass. Waterglass adalah deflokulan yang sangat populer digunakan dalam keramik. 3. Material Pengeras dan Perekat Bahan pengeras pada material keramik diperlukan untuk memperkuat kondisi bahan sebelum dibakar. CMC adalah material pengeras sekaligus perekat yang cukup populer dalam keramik. CMC adalah nama perdagangan dari organic sodium carboxymethylcellulose. Dalam dunia keramik ada juga yang menamakan CMC gum, Aqualon. Daya ikat dalam CMC ini dimanfaatkan untuk memperkuat badan keramik apabila material pengikatnya (lempung) kurang dari 25%. 4. Badan Keramik (Ceramic body) Istilah badan keramik (ceramic body) merujuk pada bahan baku terolah tersusun dari lempung tunggal dan/atau campuran lempung-meneral untuk membentuk suatu produk. Karakteristik badan keramik seperti tekstur, porositas, plastisitas, warna, sifat mekanik ditentukan oleh komposisi kimia bahan dan mikrostruktur badan keramik (Reed,1988). Sedangkan reaksi pengerasan keramik setelah dibakar disebabkan transformasi mineral yang dipengaruhi oleh komposisi mineral,granulometri, suhu pembsakarsan dan kondisi furnace (Maggetti,1982). Dalam kaitannya dengan penelitian ini yang dimaksud dengan badan keramik adalah : sesuatu bakal yang akan dijadikan atau dibuat menjadi benda keramik. 5. Bahan Utama Keramik Kasongan Earthenware adalah tanah liat yang mudah ditemukan dan sangat plastis, berbutir halus dengan kandungan besi yang cukup tinggi, banyak digunakan dalam pembuatan gerabah. Selain itu, eathenware digunakan sebagai bahan baku terracotta, dan bahan bangunan seperti batu bata dan genting, periuk, belanga dan sejenis gerabah kasar lainnnya. Menurut Ambar Astuti bahwa: ”Tanah bata merah (earthenware) yang dimaksud dengan lempung ini ialah tanah liat biasa dipakai untuk pembuatan bata-bata bangunan, periuk belangan dan macam-macm gerbah kasar lainnya. Tanah liat ini terdapat dimana-mana dan sukar dibakar padat bila tidk dicampur dengan bahan 6 lainnya. Juga termsuk tanah sekunder dan banyak mengandung oksida besi.”. Sifat lain dari earthenware ini adalah poros, tidak kedap air, unglazed, opaque, unvitrified, kekuatan sedang, dan suhu pembakaran rendah pada cone 010 – 02 (894 – 1000 oC). Tanah gerabah Kasongan termasuk jenis tanah liat ini. Bahan baku gerabah yang digunakan oleh perajin di sentra ini merupakan lempung yang berasal dari daerah Bangunjiwo dengan kandungan besi (Fe) yang relatif tinggi (>8 %), mempunyai ukuran butir yang relatif homogen, dan mempunyai sifat plastis yang cukup baik. 6. Hasil Percobaan 1 Dalam membuat sampel untuk percobaan ini dipergunakan bahan-bahan dasar yaitu: bubuk Tanah Liat Godean, waterglass dan CMC (carboxymethylcellulose) serta bahan pendukung yaitu air. Variasi komposisi slip tanah liat didasarkan pada jenis tanah liat Pacitan dan tanah liat Godean dengan perlakuan maupun tanpa perlakuan. Dipilihnya Tanah liat Pacitan untuk mewakili tanah-tanah yang berwarna cerah, sedangkan tanah-tanah yang berwarna kuat diwakili oleh Tanah Godean. Ada 2 basis formula slip tanah liat yang dibuat, dimana masing-masing basis terdiri dari 3 campuran /formula, slip tanah liat tersebut adalah o Slip tanah Godeani murni, o Slip tanah liat Godean dengan perlakuan. a. Hasil Ujicoba slip tanah liat/engobe Slip tanah liat dari berbagai formula masing-masing diuji pada kondisi kering, sebelum dibakar; Suhu bakar ini dipilih mengingat gerabah Kasongan adalah jenis earthenware bakaran rendah, sehingga suhu 900oC ini merupakan suhu optimal pembakaran Gerabah Kasongan. Diatas suhu tersebut badan keramik akan cenderung gelap/gosong. Berikut ini adalah hasil-hasil ujicoba slip tanah liat dengan berbagai variasi formula: 1. Slip Tanah liat Godean Murni Komposisi formula campuran slip ini ditunjukkan pada table berikut ini: Tabel 1.. Slip Tanah Liat Godean murni Campuran bahan STl. G 1 (m) STl.G 2 (m) STl.G 3 (m) Godean (Berdjo) 200 200 200 Air 210 215 220 Keterangan (m): murni 7 Ada 3 campuran bahan slip tanah liat yang dibuat dengan memvariabelkan jumlah air, sedangkan bahan tanah liat dibuat tetap/konstan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh kekentalan/viskositas slip yang berbeda. Sifat kekentalan ini penting karena antara badan keramik dan slip yang diterapkan mempunyai karakter yang berbeda. Hasil pelapisan slip tanah liat saat masih basah dan pascabakar menunjukkan bahwa lapisan tersebut tidak merekat dengan kuat, yang ditunjukkan adanya sedikit retak kecil. Hal ini disebabkan pada saat slip tanah liat masih basah, air berfungsi sebagai pengikat antara badan slip itu dan badan keramik. Ketika suspensi/larutan slip mulai mengering, maka kadar air dalam slip semakin berkurang karena adanya penguapan yang mengakibatkan gaya tarik antara permukaan badan keramik dan slip makin melemah. Semakin kering maka slip tanah liat semakin lepas dan akhirnya menimbulkan pengelupasan kecil yang menandai lepasnya slip tanah liat dari badan keramik, maupun saling lepasnya partikel-partikel pada engobe itu sendiri. Dengan adanya hal ini maka percobaan pada bagian ini tidak dilanjutkan. Gambar 1. Benda uji telah dibakar dg keretakan kecil pada lapisan slip. 2. Slip tanah Godean dengan Perlakuan Percobaan yang sama diterapkan pada tanah liat Godean (kode G). Komposisi slip tanah yang dibuat ditampilkan pada tabel 2. Tabel 2. Rekayasa slip tanah Godean dengan perlakuan. Campuran bahan Satuan GP 1 GP 2 GP 3 Godean (Berjo) gr 200 200 200 Air cc 220 220 220 Waterglass cc 1 2 3 CMC cc 1 1 1 (P): Tanah liat Godean dengan Perlakuan 8 Dari ketiga formula yang diujicobakan, formula terbaik yang diperoleh adalah GP 2, karena karena setelah dibakar dengan suhu 900 0C ada penambahan bahan penyeimbang yaitu waterglass dan CMC. Dari hasil percobaan pelapisan slip saat belum dibakar dan sesudah dibakar menunjukkan bahwa slip tersebut menyatu kuat, yang ditunjukkan kuatnya rekat slip pada permukaan tanah Godean (Gambar 2). Dengan demikian penggunaan lapisan slip tanah berbasis tanah Godean dengan perlakuan dapat pula menghasilkan suatu pelapisan dasar berupa slip tanah/engobe yang dapat diterapkan pada permukaan tanah Kasongan. Hal ini bisa dijelaskan pula bahwa, penggunaan 1 (satu) cc waterglass untuk adonan slip engobe masih terlalu kental, belum memenuhi sebagai massa slip yang baik. Fenomena ini terjadi pula pada penambahan waterglass sebanyak 3 cc, menghasilkan adonan slip yang sangat cair sehingga tidak baik sebagai slip tanah liat/engobe. Dengan demikian penambahan waterglass sebanyak 2 cc sebagai campuran bahan engobe sangat memenuhi persyaratan untuk slip tanah/engobe yang baik. Gambar 2. Lapisan slip tanah telah dibakar D. KESIMPULAN Berdasarkan hasil percobaan dan pembahasan tentang slip tanah liat pada permukaan benda keramik Kasongan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a Tanah liat Godean dapat dijadikan bahan slip tanah liat (warna) yang dilapiskan pada permukaan badan gerabah/keramik Kasongan yang dibuktikan dengan formula terbaik yaitu formula GP 2, karena ada penambahan bahan penyeimbang yaitu waterglass dan CMC. b Hasil lapisan slip tanah liat setelah dibakar biskuit dapat menempel pada permukaan badan keramik dengan kuat. c Penggunaan tanah Godean dengan pertimbangan bahwa suhu bakar tanah tersebut relatif sama dengan suhu bakar tanah gerabah Kasongan, sehingga suhu bakar badan keramik harus disesuaikan dengan suhu bakar slip tanah liatnya. Suhu 1000oC merupakan suhu yang cukup sesuai untuk badan gerabah/keramik Kasongan yang dilapis slip tanah liat. 9 d Penambahan waterglass dan CMC berpengaruh terhadap lapisan slip tanah liat, karena waterglass sebagai penguat dan CMC sebagai bahan perekat, sehingga media tersebut memenuhi persyaratan untuk campuran slip tanah liat. e Pemanfaatan lapisan slip tanah liat untuk kategori gerabah merupakan alternatif menghias, selain menggunakan bahan yang sudah ada. Demikianlah beberapa alternatif percobaan yang dapat diterapkan pada body gerabah Kasongan REFERENSI Barsoum.M (1997) . Fundamental of ceramic. Mc. Graw Hill International Bedjo Haryono, Drs. (1995-1996). Pembuatan Kerajinan Tanah liat tradisional. Dikbud. Dirjen Kebudayaan, DIY Colm, Mc. I.J (198) .Ceramic Science of Materials Tecnologie, Leonard Hills, New York. Conrad, J.W. (1980) .Contemporary Ceramics Formulas, MacMillan Publishing Co. Inc., New York. Edwin, Frank, dkk.. (1992). Pengetahuan Bahan Mentah Keramik dan Pengolahannya. Bandung: Balai Besar Industri Keramik. Fournier, R (1986) .Illustrated Dictionary of Pottery Decoration. USA: Prentise Hall Press. Soesilowati dan Nuryanto (1992). Glasir dan Pewarna, Balai Besar Industri Keramik, Bandung Suhaemi Barmawi, (1992). Engobe Dengan Menggunakan Tanah Plered (Jawa Barat) dan Antasari (Lampung), JKGI,Vol.I.No.2 Suhaemi Barmawi (1992). Engobe Sebagai Alternatif Pengganti Cat Barang Keramik Hias, ITK&G, No.54 ThXIII, September Sukandarrumidi (1999). Bahan Galian Industri, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta Internet: http://wikipedia.org http://en.wikitionary.org/wiki/engobe N a ma N IP : : Sugihartono. Drs 19590526 199103 1 002 10 Pangkat/Gol J abatan U n it Ke r ja : : : Pe mb ina Tk I/ IV a W idyais wa ra Mad ya J l . Ka l iu rang K m.12 ,5 K l idon, Su koha r jo, Ngag l ik, S le man, Yog yaka r ta 55581 . T elp /f ax: (0274 ) 895803,89 5804, 895805 . Fax ; (0274 ) 89580 4, 895805 . 11