14 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Administratif dan Geografis Secara geografis KHDTK Cikampek terletak di 06025’00”-06025’48” LS dan 107027’36”- 107027’50” BT, kurang lebih 5 km sebelah selatan Kota Cikampek. Secara administrasi pemerintahan, KHDTK Cikampek termasuk dalam Kecamatan Cikampek Kabupaten Karawang dan Kecamatan Cempaka Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat (Pusprohut Litbang 2010). 4.2 Keadaan Fisik Kawasan 4.2.1 Topografi Bentuk muka lahan secara makro adalah datar dan sedikit berombak dengan kelerengan rata-rata 9 %. KHDTK Cikampek ini berada pada ketinggian 50 mdpl. Daerah bagian selatan ke utara agak landai, di sebelah barat dan timur dibatasi oleh lembah-lembah sempit dan di sebelah barat terdapat Sungai Cicunut (Pusprohut Litbang 2010). 4.2.2 Geologi dan tanah Jenis tanah di KHDTK Cikampek sebagian besar termasuk latosol merah. Jenis tanah lainnya adalah laterit air tanah dan latosol merah kekuningan. Kondisi tanah masam (pH 4,9-5,2) dengan kadar bahan organik dan nitrogen rendah, P2O5 sedang, dan K2O sangat rendah (Pusprohut Litbang 2010). 4.2.3 Klimatologi Kecamatan Cikampek memiliki curah hujan rata-rata 1.796 mm per tahun dan termasuk dalam tipe iklim C. Curah hujan yang tinggi terjadi pada bulan Desember, Januari sampai April, sedangkan curah hujan yang rendah terjadi pada bulan Mei sampai September (Pusprohut Litbang 2010). 15 4.2.4 Vegetasi Pada tahun 1937 yang merupakan awal dibentuknya hutan penelitian telah terdapat kegiatan penelitian introduksi jenis-jenis pohon sebanyak 172 petak. Pada semua petak tersebut telah dilakukan upaya penanaman. Dalam perkembangannya tidak semua petak tertutup oleh vegetasi, melainkan terdapat beberapa plot tanaman gagal (kosong) yang sifatnya membentuk spot-spot yang menyebar di seluruh areal. Sampai tahun 2010, KHDTK Cikampek telah diintroduksi sebanyak 61 jenis terdiri dari 3 jenis dari famili Dipterocarpaceae, 57 jenis dari jenis non- Dipterocarpaceae, dan 1 jenis bambu. Dari 61 jenis yang diintroduksi sebanyak 28 jenis merupakan jenis exotic (penyebaran alaminya di luar Indonesia) dan 32 jenis merupakan jenis asli di Indonesia (Pusprohut Litbang 2010). 4.3 Aksesibilitas Aksesibilitas menuju lokasi KHDTK Cikampek dapat ditempuh melalui jalan Tol Cikampek. Jarak dari pintu gerbang Tol Cikampek ke KHDTK Cikampek kurang lebih 2,5 km. Lokasinya terletak di pinggir jalan raya yang menghubungkan Desa Cinangka dengan Pasar Cikampek. 4.4 Sarana Prasarana 4.4.1 Jalan aspal Areal KHDTK Cikampek terbelah dua oleh jalan kabupaten sepanjang 1.260 m dan lebar 3,5 m. Pada saat ini kondisi jalan kabupaten yang membelah kawasan ini berada dalam kategori sangat baik karena jalannya telah diperbaiki oleh pemerintah kabupaten setempat melalui pengaspalan jalan (hotmix) pada pertengahan tahun 2009. Jalan tersebut sangatlah bermanfaat sebagai pembuka akses bagi dua kecamatan yaitu Kecamatan Cikampek (Karawang) dan Kecamatan Cempaka (Purwakarta), dengan kepadatan lalu lintas yang cukup tinggi. Kepadatan lalu lintas ini akan melonjak tajam pada saat jalan tersebut menjadi jalan alternatif akibat kepadatan jalan raya di ujung jalan tol JakartaCikampek (Pusprohut Litbang 2010). Jalan aspal yang berada di KHDTK Cikampek dapat dilihat pada Gambar 3. 16 Gambar 3 Jalan aspal KHDTK Cikampek. 4.4.2 Jalan pemeriksaan Jalan pemeriksaan di dalam kawasan KHDTK Cikampek dibuat dengan lebar 3 m, tanpa pengerasan (jalan tanah). Selain berfungsi sebagai jalan pemeriksaan, jalan tersebut berfungsi sebagai batas petak dan juga sebagai sekat bakar untuk mencegah meluasnya bahaya kebakaran. Pada saat ini jalan pemeriksaan nampak jelas terpelihara karena selain sehari-hari dimanfaatkan oleh petugas lapangan maupun peneliti yang melakukan penelitian juga dimanfaatkan oleh masyarakat setempat sebagai akses jalan antar desa. Selain itu jalan tersebut juga dimanfaatkan pengunjung KHDTK Cikampek dari luar daerah untuk sekedar menikmati alam hutan KHDTK Cikampek (Pusprohut Litbang 2010). 4.4.3 Rumah dinas petugas lapangan dan pondok kerja Bangunan rumah dinas yang diperuntukkan bagi Petugas Lapangan/Penanggung Jawab KHDTK Cikampek sebelah utara kawasan. Bangunan dibuat permanen dengan luas bangunan 54 m2 dengan kondisi bagus hasil renovasi tahun 2008. Selain sebagai rumah dinas juga difungsikan sebagai kantor, yaitu sebagai pusat informasi kegiatan penelitian. Terdapat juga pondok kerja untuk tamu seluas 54 m2 yang dilengkapi 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi dengan kondisi terawat (Pusprohut Litbang 2010). 17 4.5 Kegiatan Penelitian Beberapa kegiatan penelitian yang telah dilakukan di KHDTK Cikampek antara lain adalah : a. Introduksi jenis. b. Percobaan pencegahan rayap Moeroderanes gilves Hegen pada tanaman kayu putih. c. Evaluasi introduksi jenis pohon hutan. d. Teknik budidaya Eboni (Diospyros celebica). e. Percobaan tanaman Khaya, pohon penghasil gaharu, jati, dan sengon buto yang diinokulasi mikoriza. f. Potensi jenis pohon hutan dalam menyerap karbon. g. Pengembangan lebah madu untuk masyarakat sekitar hutan penelitian. h. Kajian perilaku pengunjung ke KHDTK Cikampek (wisata). i. Kajian kondisi tanah di bawah tegakan Khaya anthotheca. j. Model pertumbuhan jenis Khaya anthotheca. k. Kajian metode pengawetan kayu terhadap serangan rayap tanah. 4.6 Keadaan Desa Sekitar Kawasan KHDTK Cikampek 4.6.1 Letak dan luas desa sekitar KHDTK Cikampek Desa-desa di sekitar Hutan Penelitian Cikampek termasuk dalam dua wilayah yakni Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta. Desa-desa tersebut adalah Sarimulya, Cikampek Timur, Cikampek Pusaka, dan Kamojing yang termasuk wilayah Kecamatan Cikampek kabupaten Purwakarta. Satu desa lainnya yang terletak di sebelah selatan adalah Desa Cinangka. Luas masingmasing desa tercantum pada Tabel 4. 18 Tabel 4 Luas desa sekitar KHDTK Cikampek No. 1. 2. Kabupaten Karawang Purwakarta Kecamatan dan Desa Luas (Ha) Kec. Cikampek; 1. Desa Sarimulya 18,902 2. Desa Cikampek Timur 109,903 3. Desa Cikampek Pusaka 302,183 4. Desa Kamojing 596,317 Kec. Cempaka; 1. Desa Cinangka 247,500 Jumlah 1.404,805 Sumber : Pusprohut Litbang (2010). 4.6.2. Keadaan sosial ekonomi dan budaya masyarakat Jumlah persentase penduduk di sekitar lokasi KHDTK Cikampek berdasarkan golongan usia adalah 40,14 % berada pada usia dewasa, 36,19 % berada pada usia tua, dan sisanya 23,67 % berada pada usia anak-anak. Dengan demikian 50 % lebih merupakan penduduk yang berada pada usia kerja (produktif) (Pusprohut Litbang 2010). Keadaan jumlah penduduk di sekitar KHDTK Cikampek tertera pada Tabel 5 berikut ini. Tabel 5 Keadaan penduduk di sekitar KHDTK Cikampek No Desa Jumlah penduduk (jiwa) Total Rata- Tua Dewasa Anak kepadatan rata/km2 1. Sarimulya 1.913 4.011 4.412 10.336 6.984 2. Cikampek Timur 4.784 1.982 1.550 8.316 7.670 3. Pusaka 830 1.446 1.162 3.438 1.143 4. Kamojing 720 1.742 777 3.239 543 5. Cinangka 807 1.675 1.014 3.496 1.413 9.054 10.856 8.915 28.825 2.056 Jumlah Sumber : Pusprohut Litbang (2010). Lahan pertanian yang ada di desa-desa sekitar KHDTK Cikampek kurang dari 20 %. Hal ini menunjukkan bahwa sektor pertanian kurang berkembang terutama di desa-desa yang berdekatan dengan kota seperti Desa Sarimulya dan Desa Cikampek Timur. Sebagian besar penduduk di sekitar KHDTK Cikampek menggantungkan hidupnya pada sektor industri dan perdagangan. Jumlah buruh 19 dan pedagang mendominasi hampir 70 % dari total profesi pada masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa profesi sebagai pedagang membutuhkan lahan untuk dijadikan areal berdagang. Salah satu cara untuk mendapatkannya adalah dengan menjadikan sebagian areal KHDTK Cikampek sebagai tempat berdagang. Adapun komposisi mata pencaharian penduduk di sekitar KHDTK tertera pada Tabel 6 berikut ini. Tabel 6 Komposisi mata pencaharian penduduk di sekitar KHDTK Cikampek No Desa 1. Sarimulya 2. Cikampek Timur 3. Cikampek Pusaka Pedagang Buruh Tani Karyawan Jiwa % Jiwa % Jiwa % Jiwa % 765 49,9 617 40,2 22 1,4 130 8,5 2.545 47,1 1.381 25,6 270 5,0 1.206 22,3 129 5,4 1.279 53,8 913 38,4 55 2,3 4. Kamojing 121 24,0 94 18,7 100 19,8 189 37,5 5. Cinangka 97 13,2 350 47,5 252 34,2 38 5,2 3.657 34,7 3.721 35,3 1.557 14,8 1.618 15,3 Jumlah Sumber : Pusprohut Litbang (2010).