karya tulis akhir perbedaan waktu penyembuhan pasien

advertisement
KARYA TULIS AKHIR
PERBEDAAN WAKTU PENYEMBUHAN PASIEN DEMAM TYPHOID
DENGAN DIET BUBUR HALUS DAN DIET NASI TIM
DI RUMAH SAKIT JEMBER KLINIK
PERIODE JANUARI – APRIL 2012
Oleh:
ARIE TEJAMUKTI LISTYAWAN
08020029
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2012
HASIL PENELITIAN
PERBEDAAN WAKTU PENYEMBUHAN PASIEN DEMAM TYPHOID
DENGAN DIET BUBUR HALUS DAN DIET NASI TIM DI RUMAH
SAKIT JEMBER KLINIK
PERIODE JANUARI – APRIL 2012
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan Kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh:
ARIE TEJAMUKTI LISTYAWAN
08020029
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2012
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
19 Juli 2012
Pembimbing I
dr. Meddy Setiawan, Sp.PD.
Pembimbing II
dr. Annisa’ Hasanah.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
dr. Irma Suswati, M.Kes.
ii
Karya Tulis Akhir oleh Arie Tejamukti Listyawan ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
pada tanggal 19 Juli 2012.
Tim Penguji,
dr. Meddy Setiawan, Sp.PD.
, Ketua
dr. Annisa’ Hasanah.
, Anggota
dr. Diah Hermayanti, Sp.PK.
, Anggota
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Akhir dengan judul “Perbedaan Waktu Penyembuhan Pasien Demam Typhoid
Dengan Diet Bubur Halus Dan Diet Nasi Tim Di Rumah Sakit Jember Klinik
Periode Januari – April 2012”.
Karya tulis ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan Program Sarjana Kedokteran S1 (Strata 1). Dalam kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada pihak yang telah
mendukung penyelesaian Karya Tulis Akhir ini, terutama kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang, dr. Meddy Setiawan, Sp.PD., selaku Pembantu
Dekan I, dr. Fathiyah Safitri, M.Kes., selaku Pembantu Dekan II, dan dr.
Iwan Sis Indrawanto, Sp.KJ., selaku Pembantu Dekan III yang telah
membantu proses akademik selama ini.
2. dr.Meddy Setiawan, SpPD selaku dosen pembimbing I dalam penulisan
Karya Tulis Akhir ini atas bimbingan, pelajaran, dukungan, kesabaran,
ketelitian dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis
akhir ini.
3. dr.Annisa’ Hasanah selaku dosen pembimbing II dalam penulisan Karya
Tulis Akhir ini atas bimbingan, pelajaran, dukungan, kesabaran, ketelitian
dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
iv
4. dr.Diah Hermayanti, SpPK selaku dosen penguji dalam penulisan Karya
Tulis Akhir ini atas saran, kritik dan bimbingannya.
5. Ayahanda Drs. Lisno Adi, M.psi, dan Ibunda Dra. Syamsiatur Raudah
yang telah memberikan dukungan material dan moral.
6. Bapak Suwoto yang telah membantu jalannya penelitian di RS Jember
Klinik Kota Jember sehingga berjalan dengan lancar.
7. Nasratul Ilmi yang selalu memberikan semangat, perhatian, cinta dan kasih
sayangnya kepada saya.
8. Sahabat terdekat saya Ramadhani, Merzha, Adhe Pusparani, Indra
Nurrahman, Aqita Islamia, S.Ked., Lovi Krissadi S.Ked, Cesro Maulana
Sangka S.Ked., Daniel Adiputra, Alfisa Surya, Alfi Syahreza, Arief
Oktavian, Khairul Afif, Resa Adipurna, Dananjaya, Fajar Ristranda S.Ked,
Ariyandi, Putri Purnama, Aziz, dan Asadullah yang selalu menemani,
memberikan masukan, dan mendukung saya selama ini.
9. Semua teman FK UMM 2008, serta Dosen, Staff dan Laboran FK UMM.
10. Serta semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, saya
mengucapkan banyak terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Akhir ini masih jauh
dari sempurna, sehingga penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang
bersifat membangun. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Akhir ini
dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Malang, 31 Juli 2012
Penulis
v
ABSTRAK
Tejamukti Listyawan, Arie. 2012. Perbedaan Waktu Penyembuhan Pasien Demam
Typhoid Dengan Diet Bubur Halus Dan Diet Nasi Tim Di Rumah Sakit
Jember Klinik Periode Januari – April 2012. Karya Tulis Akhir, Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1)
Meddy Setiawan*, (2) Annisa’ Hasanah**.
Latar Belakang : Berdasarkan keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia
tahun 2006 bahwa di Indonesia diperkirakan insiden demam typhoid adalah 350 –
810 kasus per 100.000 penduduk pertahun, dengan angka kematian 0,6-5%.
Widodo (2009) mengatakan bahwa pemberian makanan tingkat dini yaitu nasi
dengan lauk pauk rendah selulosa (pantang sayuran dengan serat kasar) dapat
diberikan dengan aman. Intake nutrisi yang adekuat kepada pasien akan
meningkatkan status gizi pasien yang pada akhirnya mempengaruhi waktu
kesembuhan.
Tujuan : Mengetahui perbedaan waktu penyembuhan pasien demam typhoid
antara pemberian diet bubur halus dan diet nasi tim.
Metode : Observasional analitik dengan pendekatan studi cross sectional.
Pengambilan sampel dengan metode total sampling. Jumlah sampel 57 orang.
Dianalisis dengan uji t.
Hasil Penelitian : Dari total 57 sampel yang telah dianalisis yang terdiri dari 28
sampel diet bubur halus (DL 1) dan 29 sampel diet nasi tim (DL 2), didapatkan
perbedaan yang nyata antara pemberian terapi diet bubur halus (DL 1) dan diet
nasi tim (DL 2) terhadap lama waktu penyembuhan pasien. Untuk DL 1 sebanyak
16 pasien dengan lama penyembuhan 4-6 hari sedangkan untuk DL 2 sebanyak 24
pasien dengan lama penyembuhan 1-3 hari. Diperoleh nilai p=0,000 dengan α=
0,05 (p<α). Variabel yang mempengaruhi lama waktu penyembuhan demam
typhoid adalah pemberian terapi diet demam typhoid.
Kesimpulan : Terdapat perbedaan waktu penyembuhan antara pemberian terapi
diet bubur halus (DL 1) dan terapi diet nasi tim (DL 2) pada pasien demam
typhoid.
Kata Kunci : Terapi diet demam typhoid, diet bubur halus (DL 1), diet nasi tim
(DL 2), lama penyembuhan demam typhoid.
* : Pembantu Dekan I, Staf Pengajar Penyakit Dalam FK UMM
** : Staf Pengajar FK UMM
vi
ABSTRACT
Tejamukti Listyawan, Arie. 2012. Recovery Time Gap between Typhoid Fever
Patient Treated with Soft Porridge Diet and those Treated with Steamed
Rice Diet in Jember Clinical Hospital over January-April 2012 Period.
Final Assignment, Faculty of Medicine University of Muhammadiyah
Malang. Advisors: (1) Meddy Setiawan*, (2) Annisa’ Hasanah**.
Background : Based on what Ministry of Health Republic of Indonesia has
stated, it is estimated that in 2006, typhoid fever rate in Indonesia was 350 – 810
cases per 100.000 people per year, with mortality rate 0,6-5%. Widodo (2009)
mentioned that early state food administration that is rice with low cellulose side
dish (absence of crude fiber vegetables) can be given safely. Adequate nutrition
intake to the patient will later enhance nutritional status of the patient and
eventually affect recovery time.
Objective : Investigated recovery time gap in typhoid fever patient between those
treated with soft porridge diet and those treated with steamed rice diet.
Method : Analytic observational with cross sectional approach. Total sampling
method was applied during sample collecting. Eligible sample was 57 patients.
Data was further analyzed with t test.
Result : Analysis that had been carried out to those total 57 samples which
consisted of 28 soft porridge diet treated samples (DL 1) and 29 steamed rice diet
treated samples (DL 2) indicated that there was a significant difference between
treatment outcome of soft porridge diet (DL 1) and steamed rice diet (DL 2) in
recovery time of the patients. As many 16 patients with DL 1 had 4-6 days of
recovery, in the other hand, 24 patients with DL 2 had 1-3 days of recovery. It is
resulted in p value=0,000 with α=0,05 (p<α). Variable that affected recovery time
durations was diet treatment for typhoid fever.
Conclusion : There is a gap in recovery time between soft porridge diet (DL 1)
and steamed rice treatment (DL 2) in typhoid fever patient.
Keywords : typhoid fever diet treatment, soft porridge diet (DL 1), steamed rice
diet (DL 2), typhoid fever recovery time duration.
* : Vice Dean I, Lecturing Staff of Department of Internal Medicine, Faculty of
Medicine University of Muhammadiyah Malang.
** : Lecturing staff of Faculty of Medicine University of Muhammadiyah
Malang.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii
LEMBAR PENGUJIAN ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
ABSTRACT ...................................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
1.4.1 Manfaat Klinis .................................................................... 5
1.4.2 Manfaat Masyarakat ........................................................... 5
1.4.3 Manfaat Akademis .............................................................. 5
viii
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 6
2.1 Salmonella sp .............................................................................. 6
2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi ................................................. 6
2.2 Salmonella typhii ......................................................................... 8
2.2.1 Morfologi Salmonella typhii .............................................. 8
2.2.2 Sifat Biokimia .................................................................... 9
2.2.3 Struktur Antigen ................................................................. 10
2.2.4 Epidemiologi Salmonella typhii ........................................ 10
2.2.5 Patogenitas Salmonella typhii ............................................ 12
2.2.6 Sumber Infeksi Salmonella typhii ...................................... 13
2.3 Anatomi dan Fisiologi Saluran Pencernaan ................................ 13
2.4 Demam Typhoid ............................................................................ 17
2.4.1 Definisi ............................................................................. 17
2.4.2 Epidemiologi .................................................................... 18
2.4.3 Etiologi ............................................................................. 19
2.4.4 Manifestasi Klinik ............................................................. 19
2.4.5 Patofisiologi Demam Typhoid ........................................... 21
2.4.6 Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang ............................. 21
2.4.7 Komplikasi Demam Typhoid ............................................ 24
2.4.8 Penatalaksanaan Demam Typhoid ..................................... 26
2.4.8.1 Istirahat dan Perawatan ....................................... 26
2.4.8.2 Diet dan Terapi Penunjang .................................. 26
2.4.8.3 Pemberian Antimikroba ....................................... 27
ix
2.5 Standar Makanan Umum Rumah Sakit ........................................ 30
2.5.1 Makanan Biasa ................................................................. 30
2.5.2 Makanan Lunak ................................................................ 31
2.5.3 Makanan Saring ................................................................ 33
2.5.4 Makanan Cair .................................................................... 34
2.5.4.1 Makanan Cair Jernih ............................................ 34
2.5.4.2 Makanan Cair Penuh ............................................ 36
2.5.4.3 Makanan Cair Kental ........................................... 37
2.6 Diet Penyakit Lambung ................................................................ 38
2.6.1 Gambaran Umum .............................................................. 38
2.6.2 Tujuan Diet ........................................................................ 39
2.6.3 Syarat Diet ......................................................................... 39
2.6.4 Macam Diet dan Indikasi Pemberian ................................ 40
2.6.4.1 Diet Lambung I .................................................... 40
2.6.4.2 Diet Lambung II ................................................... 40
2.6.4.3 Diet Lambung III .................................................. 41
2.7 Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 42
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ............... 43
3.1 Kerangka Konsep ......................................................................... 43
3.2 Hipotesis ....................................................................................... 45
BAB 4 METODE PENELITIAN..................................................................... 46
4.1 Desain Penelitian ......................................................................... 46
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 46
x
4.3 Populasi dan Sampel .................................................................... 46
4.3.1 Populasi ............................................................................... 46
4.3.2 Sampel ................................................................................. 46
4.4 Teknik Pengambilan Sampel ........................................................ 46
4.5 Kriteria Pengambilan Sampel ....................................................... 47
4.5.1 Kriteria Inklusi .................................................................... 47
4.5.2 Kriteria Eksklusi .................................................................. 47
4.6 Variabel Penelitian ....................................................................... 47
4.6.1 Variabel Bebas .................................................................... 47
4.6.2 Variabel Tergantung ............................................................ 47
4.7 Definisi Operasional ..................................................................... 47
4.8 Instrumen Penelitian ..................................................................... 48
4.9 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 49
4.10 Analisis Data .............................................................................. 49
4.11 Alur Penelitian.............................................................................. 50
BAB 5 HASIL PENELITIAN ........................................................................ 51
5.1 Deskripsi Karakteristik Sampel .................................................... 51
5.1.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia ................................... 52
5.1.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ................... 54
5.1.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Gejala ................................ 56
5.1.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Lama Menderita ................ 57
5.2 Analisis Data Perbedaan Waktu Penyembuhan Pasien Demam
Typhoid dengan Pemberian Diet Bubur Halus dan Diet Nasi Tim
di Rumah Sakit Jember Klinik...................................................... 59
xi
BAB 6 PEMBAHASAN .................................................................................. 61
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 65
7.1 Kesimpulan................................................................................... 65
7.2 Saran ............................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 67
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Biochemical identification .................................................................. 8
Tabel 2.2 Manifestasi Klinik ............................................................................... 20
Tabel 2.3 Terapi Antimikroba ............................................................................. 29
Tabel 2.4 Bahan Makanan Sehari MB ................................................................ 31
Tabel 2.5 Bahan Makanan Sehari ML ................................................................ 32
Tabel 2.6 Bahan Makanan Sehari MS ................................................................ 34
Tabel 2.7 Bahan Makanan Sehari MCK ............................................................. 38
Tabel 2.8 Bahan Makanan Sehari DL II ............................................................. 41
Tabel 2.9 Bahan Makanan Sehari DL III ............................................................ 41
Tabel 5.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia .................................................. 52
Tabel 5.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ................................... 54
Tabel 5.3 Distribusi Sampel Berdasarkan Gejala ............................................... 56
Tabel 5.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Lama Menderita Demam Typhoid ... 57
Tabel 5.5 Tabel Deskripsi Variabel Waktu Penyembuhan Terapi Diet .............. 59
Tabel 5.6 Tabel Hasil Uji t SPSS ........................................................................... 59
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Morfologi Sallmonella sp ................................................................ 6
Gambar 2.2 Salmonella typhii setelah kultur 24 jam dalam agar
Mac.Conkey ..................................................................................... 9
Gambar 2.3 Pengambilan spesimen darah untuk pemeriksaan laboratorium ..... 22
Gambar 2.4 Pemeriksaan serologis Widal. Pemeriksaan diulang dengan
interval 5 – 7 hari .......................................................................... 23
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ............................................................................ 43
Gambar 5.1 Distribusi Sampel DL 1 Berdasarkan Usia ..................................... 52
Gambar 5.2 Distribusi Sampel DL 2 Berdasarkan Usia ..................................... 53
Gambar 5.3 Distribusi Total Berdasarkan Usia .................................................. 53
Gambar 5.4 Distribusi Sampel DL 1 Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 54
Gambar 5.5 Distribusi Sampel DL 2 Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 55
Gambar 5.6 Distribusi Sampel Total Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 55
Gambar 5.7 Distribusi Sampel Berdasarkan Gejala ............................................ 56
Gambar 5.8 Distribusi Sampel DL 1 Berdasarkan Waktu Penyembuhan .......... 57
Gambar 5.9 Distribusi Sampel DL 2 Berdasarkan Waktu Penyembuhan .......... 58
Gambar 5.10 Distribusi Sampel Total Berdasarkan Waktu Penyembuhan ........ 58
xiv
DAFTAR SINGKATAN
AG
:
Acid Gas
AKG
:
Angka Kecukupan Gizi
BAP
:
Blood Agar Plate
DIC
:
Disseminated Intravaskulan Coagulation
DL II
:
Diet Lambung 2
DL III
:
Diet Lambung 3
DNA
:
Deoxyribose Nucleic Acid
EIA
:
Enzyme Immuno Assay
FKUI
:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
HCl
:
Asam Klorida
HE
:
Hektoen Enteric
IgM
:
Imunoglobulin-M
KgBB
:
Kilogram Berat Badan
LPS
:
Lipopolisakarida
MB
:
Makanan Biasa
MC
:
Mac Conkay
MCJ
:
Makanan Cair Jernih
MCK
:
Makanan Cair Kental
MCPE
:
Makanan Cair Penuh Enteral
MCPO
:
Makanan Cair Penuh Oral
MCT
:
Medium Chain Triglycerida
MDR
:
Multi Drug Resistant
ML
:
Makanan Lunak
xv
MS
:
Makanan Saring
NLF
:
Non Laktosa Fermenter
PPN
:
Persero Perkebunan Nusantara
PT
:
Perseroan Terbatas
RS
:
Rumah Sakit
RSCM
:
Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo
RSUD
:
Rumah Sakit Umum Daerah
SPSS
:
Statistical Product and Service Solutions
SS
:
Salmonella Shigella
UNEJ
:
Universitas Negeri Jember
UPT
:
Unit Pelaksana Teknis
V
:
Variabel
WHO
:
World Health Organization
XLD
:
Xylose-Lisine-Deoxycholate
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Data Penelitian Rekam Medik
72
Lampiran 2 Hasil Uji t
75
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
76
Lampiran 4 Kartu Konsultasi Tugas Akhir
77
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Agarwal, Atul Gogia, Gupta R, 2004, Typhoid Fever, Journal Lecture Notes,
Indian Academy of Clinical Medicine, 5(1):60-4
Almatsier S, 2010, Penuntun Diet Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto
Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia, Gramedia, Jakarta.
Azwar A, 2004, Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat,
Binarupa Aksara, Jakarta.
Brooks, Butel JS, Morse SA, 2005, Mikrobiologi Kedokteran, Ed-1, Salemba
Medika, Jakarta, pp : 364-7.
Dahlan S, 2009, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba Medika,
Jakarta.
Daldiyono, Syam Fahrial A, 2002, Peran Nutrisi dalam Proses Penyembuhan
Pasien Rawat Inap, Ilmu Penyakit Dalam, FKUI, Jakarta, pp : 135-4.
Darmowandowo W, Udjiani P.E, Monique N, 2005, Demam Typhoid, Patologi
Anak Diagnosis & Penatalaksanaan, EGC.Jakarta, Pp: 1-43.
Darmowandowo W, 2004, Demam Typhoid, viewed 15 Januari 2012
<http://www.cdc.gov/traveldisease/typhoid.htm>
Davey, Patrick, 2005, At a Glance Medicine, Penerbit Erlangga, Jakarta, p : 298.
Departemen Kesehatan Jawa Timur, 2008, Laporan Kesehatan Tahun 2008.
Surabaya.
Evelyn C, 2010, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, pp : 212-14.
xviii
Fraser, Goldberg E, Acosta C,Paul M, Leibovici L, 2009, Vaccines for Preventing
Typhoid Fever, viewed 28 Januari 2012
http://www.thecochranelibrary.com/userfiles/ccoch/file/Watersafety/CD00
1261.pdf
Greenwood D, Slack R, Peutherer J, Barer M, 2007, Medical Microbiology,
Churchill Livingstone Elsevier, Amerika, pp : 260-10.
Hammad M.O., Hifnawy T, Omran D, Magda, Girgis, 2011, Ceftriaxone versus
Chloramphenicol for Treatment of Acute Typhoid Fever, Life Science
Journal, 8(2)
Hartono, 2005, Penyakit Bawaan Makanan, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta, pp : 25-5.
Hasan R, H Alatas, 2007, edisi 11 Demam Typhoid Anak, Bab Infeksi, Ilmu
Kesehatan Anak 2, Penerbit Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-UI, Jakarta.
Halim M, 2007, Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam Diagnosis dan Terapi, Bab
6 Penyakit Saluran Cerna, EGC, Jakarta, pp : 237-5.
Ismael S; Sastroasmoro S, 2005, Dasar-Dasar Metodology Penelitian Klinis,
Binarupa Aksara, Jakarta.
Jawetz E, Melnwick, Adelberg J, 2008, Medical Microbiology, Mc Graw Hill,
Jakarta, pp : 248-14.
Julius E.S., 1990, Mikrobiologi Dasar, Binarupa Aksara, Jakarta.
Juwono, 2003, Demam Tifoid, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 3, Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, pp : 435-6.
Khan M.A., Yousaf N.M., Mahmood T, 2004, Current Trends in the Management
of Typhoid Fever, Gomal Journal of Medical Sciences, Vol 2, No 2
Koto R, 2003, Karakteristik Penderita Demam Typhoid Rawat Inap di RSUP. H.
Adam Malik Medan Tahun 2000-2002, Skripsi FKM-USU Medan.
xix
Levinson W, 2004, Medical Microbiology and Immunology, Eight Edition, Mc
Graw Hill, Amerika.
Mandal, 2003, Salmonella Typhi dan Salmonella Lain, dalam buku Problem
Gastroenterologi Daerah Tropis, EGC, Jakarta, pp : 60-10.
Mansjoer A, 2001, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 2 Jilid 3, Media Aesculapius,
FKUI, Jakarta.
Musnelina L, Afdhal F, Gani A, Andayani P, 2004a, Analisis Efektifitas Biaya
Pengobatan Demam Typhoid Anak Menggunakan Kloramfenikol dan
Seftriakson di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Tahun 2001 – 2002,
Makara, vol.8, no.2, Pp : 59-64.
Musnelina L, Afdhal F, Gani A, Andayani P, 2004b, Pola Pemberian Antibiotik
Pengobatan Demam Typhoid Anak di Rumah Sakit Fatmawati Jakarta
Tahun 2001 – 2002, Makara, vol.8, no.1, Pp : 27-31.
Nazir, M, 1999, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Ngastiyah, 2005, Perawatan Anak Sakit, Edisi 2, EGC, Jakarta, Pp : 4-9.
Nursalam, Rekawati, Utami S, 2005, Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak,
Salemba Medika, Jakarta.
Rampengan, 2008, Tropical Infectious Disease in Children, Second Edition, EGC,
Jakarta, Pp : 46 – 64.
Rohman, 2010, Distribusi Penderita Demam Typhoid Menurut Umur Dan Gejala
Di RSI Roemani, Skripsi FK-UMS.
Sabir, Yadi, Firdaus, Hatta M, 2003, Perbandingan Tes Serologi Dipstik dengan
Widal untuk Diagnosis Demam Typhoid, Jurnal Kedokteran, FK Trisakti,
vol. 22, no. 3.
Santoso S, 2000, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Elex Media
Komputindo, Jakarta.
xx
Schoenstadt A, 2006, Mortality Rate of Typhoid Fever, viewed 20 Januari 2012
<http://diseases.emedtv.com/typhoid-fever/mortality-rate-of-typhoid-fever.html>
Siska I.H, 2009, Karakteristik Penderita Demam Typhoid Rawat Inap di Rumah
Sakit Sri Pamela PTPN III Tebing Tinggi Tahun 2004-2008, Skripsi
FKM-USU Medan.
Sitohang S.R., 2005, Karakteristik Penderita Demam Typhoid Rawat Inap di
Rumah Sakit Sari Mutiara Medan Tahun 2001-2003, Skripsi FKM-USU
Medan.
Sjoekoer, Roekistiningsih, Santoso S, Winarsih S, Sumarno, Islam S,
Noorhamdani, Murwani S, Santosaningsih D, 2003, Bakteriologi Medik,
Bayumedia Publishing, Malang, Pp : 187-274.
Supari F.S.,2006, Keputusan Menteri Kesehatan, Pedoman Pengendalian Demam
Typhoid, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Soegijanto, 2002, Ilmu Penyakit Anak Diagnosa & Penatalaksanaan, Edisi
Pertama, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, p : 1.
Soewandojo E, Suharto, Usman Hadi, Nasronudin, 2007, Typhoid Fever Early
Detection and Management, Textbook of Medicine, Airlangga University
Press, Singapore, Pp : 293-300.
Sudoyo A, Setiati S, Setiyohadi B, Simadibrata M, Alwi I, 2006, Buku Ajar
Penyakit Dalam, Ed-4, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI, Jakarta, pp : 1774-5.
Sudoyo A, Setiati S, Setiyohadi B, Simadibrata M, Alwi I, 2009, Buku Ajar
Penyakit Dalam, Ed-4, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI, Jakarta, pp : 2797-13.
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta
Bandung, Bandung.
xxi
Sylvia M, Julius E.S., 1999, Tinjauan Ulang Peranan Uji Widal sebagai Alat
Diagnostik Penyakit Demam Typhoid di Rumah Sakit, Bagian
Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Cermin Dunia
Kedokteran, Jakarta, No 124.
Timmreck C Thomas, 2005, Epidemiologi : Suatu Pengantar, EGC, Jakarta, p :
419.
Todar, 2008, Samonella and Salmonellosis, University of Wisconsin – Madison,
Madison.
Widodo D, 2007, Typhoid Fever, IMU Disease, Fourth Edition, Fakultas
Medicine, University of Indonesia, Jakarta, Pp : 1752-175.
Widodo D, 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi Ke-5, Jilids III, Bab
Demam Typhoid, Internal Publishing, Jakarta, Pp: 2797-2806
World Health Organization, 2003, Backgound Document : The Diagnosis,
Treatment and Prevention of Typhoid Fever, Geneva, Switzerland.
xxii
Download