1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perkembangan dunia teknologi saat ini sangat pesat dan berdampak positif
pada kemajuan diberbagai bidang kehidupan. Salah satunya adalah kemajuan
teknologi di bidang telekomunikasi, yaitu telepon seluler. Dalam beberapa tahun
terakhir ini, bisnis penyedia layanan telekomunikasi bergerak atau nirkabel di
Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Meningkatnya jumlah
pengguna telepon seluler di Indonesia, mendorong perusahaan layanan seluler
telekomunikasi memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumen atau
pelanggan mereka, salah satunya dengan menyediakan customer service (layanan
pelanggan). Pelayanan kualitas terbaik adalah prioritas utama bagi perusahaan
yang bergerak di bidang tersebut. Tingginya ekspektasi konsumen terhadap
kualitas produk, sering menjadi masalah apabila hal tersebut tidak berbanding
lurus dengan realita yang ada. Selanjutnya, perusahaan akan menghadapi
komplain dari konsumen mereka atas ketidakseimbangan antara ekspektasi
dengan hasil kualitas yang mereka dapat.
Berawal dari masalah tersebut, maka peran karyawan layanan pelanggan
sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan kartu seluler. Layanan pelanggan
bertindak sebagai perantara antara pihak perusahaan dengan konsumen. Dengan
kata lain, layanan pelanggan merupakan garda depan sebuah perusahaan dalam
1
menangani permasalahan yang berkaitan dengan komplain yang datangnya dari
pihak luar atau konsumen.
Menurut Lalonde dan Zinser (dalam Lucie Kanovska, 2009), layanan
pelanggan membantu meningkatkan nilai penjualan produk untuk memperkuat
kepuasan pelanggan. Meningkatnya jumlah pengguna telepon seluler di Indonesia
harus diimbangi dengan jumlah layanan pelanggan yang cukup, jika tidak maka
layanan pelanggan akan merasakan beban kerja yang berlebihan dan dapat
memicu stres. Stres merupakan suatu kondisi yang tak terhindarkan oleh manusia
dalam kehidupan modern saat ini, baik dalam aktivitas kerja mapun aktivitas nonkerja. Berbagai penelitian tentang stres berusaha mengungkap hubungan yang
terjadi antara faktor-faktor penyebab stres (stressor) dan ketegangan (strain) fisik
dan psikologis yang ditimbulkannya. Stres dapat terjadi karena berbagai hal.
Dalam konteks pengelolaan sumber daya manusia organisasi, secara umum
faktor-faktor penyebab stres kerja dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktorfaktor penyebab stres yang berhubungan dengan pekerjaan (beban kerja yang
berlebihan, tekanan dari atasan, dan hal lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan)
dan faktor-faktor penyebab stres di luar pekerjaan (adanya masalah dalam
pasangan, keluarga, lingkungan sosial tempat tinggal) (McShane & Van Glinov,
2003). Penelitian Nagesht dan Murthy (2008) pada karyawan IT call center,
dengan menggunakan beberapa variabel atau parameter yang menjadi alat ukur
dalam peningkatan stres karyawan call center, menemukan bahwa tingkat stres
karyawan call center cukup tinggi dan perlu diterapkan manajemen stres pada
sebuah perusahaan atau organisasi tersebut.
2
Berdasarkan penjelasan di atas, layanan pelanggan menjadi suatu pekerjaan
yang mempunyai tingkat stres yang cukup tinggi. Karyawan layanan pelanggan
tersebut sangat memungkinkan mengalami stres yang muncul akibat adanyasalah
satu penyebab stres yang berasal dari luar pekerjaan, salah satunya adalah konflik
antar peran dikarenakan adanya profesi ganda sebagai suami/istri, ayah/ibu dan
sebagai karyawan kantor. Tentunya kedua jenis peran tersebut membawa beban
yang tidak ringan sehingga dapat menimbulkan konflik antar peran (Toni, 2003).
Adanya dampak konflik pekerjaan-keluarga dan stres kerja yang berakibat
negatif pada kinerja karyawan layanan pelanggan, maka diperlukan suatu upaya
untuk menanggulanginya antara lain dengan menggunakan sumber-sumber positif
yang ada di sekitar individu yaitu dukungan sosial (social support). Parasuraman,
Greenhaus dan Granrose (1992) mengartikan dukungan sosial sebagai tersedianya
hubungan sosial, baik yang berasal dari atasan, rekan kerja seprofesi maupun
keluarga.
Banyak tren baru yang dilakukan oleh manajemen sumber daya manusia
agar manajer lebih memahami dampak psikologis yang dialami karyawan yang
bekerja dengan tingkat ketegangan pemicu stres yang cukup tinggi seperti layanan
pelangganuntuk lebih memahami hubungan informal, seperti memberikan
dukungan sosial. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu, maka dukungan
sosial menjadi hal yang penting ketika sesorang mengalami stres dan dihadapkan
pada konflik pekerjaan-kelurga.Dukungan sosial di tempat kerja dapat membantu
karyawan mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan pekerjaan dan peran
dalam keluarga (Frye & Breaugh, 2004; Karatepe & Kilic, 2007). Selain itu,
3
dukungan sosial tersebut dapat membantu karyawan untuk mengintegrasikan
peran kerja-keluarga secara efektif (Demerouti et al, 2004; Hill, 2005).
Di
Indonesia sendiri belum banyak penelitian serupa dengan tema yang sama,
sehingga berdasarkan hal tersebut mendorong peneliti untuk meneliti “Pengaruh
Konflik Pekerjaan-Keluarga pada Stres Kerja dengan Dukungan Sosial
Sebagai Variabel Pemoderasi: Studi pada Karyawan Layanan Pelanggan PT
Telkomsel (Kantor Cabang Jogja dan Jember)”.
B.
Pertanyaan Penelitian
Masalah utama dari usulan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh
konflik pekerjaan-keluarga terhadap stres yang dialami karyawan layanan
pelanggandi tempat kerja dengan dukungan sosial (atasan, rekan kerja, dan
pasangan) sebagai variabel pemoderasi. Maka rician permasalahannya adalah
sebagai berikut :
1. Apakah konflik pekerjaan-keluarga berpengaruh positif pada stres
kerja yang dialami karyawan layanan pelanggan?
2. Apakah dukungan sosial memoderasi pengaruh positif konflik
pekerjaan-keluarga pada stres kerja?
a. Apakah dukungan sosial yang berasal dari atasan memoderasi
pengaruh positif konflik pekerjaan-keluarga pada stres kerja?
b. Apakah dukungan sosial yang berasal dari rekan kerja memoderasi
pengaruh positif konflik pekerjaan-keluarga pada stres kerja?
4
c. Apakah dukungan sosial yang berasal dari pasangan memoderasi
pengaruh positif konflik pekerjaan-keluarga pada stres kerja?
C.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh positif konflik pekerjaankeluarga pada stres kerja
2. Untuk menguji dan menganalisis dampak pemoderasian dukungan sosial
dari atasan terhadap pengaruh positif konflik pekerjaan-keluarga pada
stres kerja
3. Untuk menguji dan menganalisis dampak pemoderasian dukungan sosial
dari rekan kerja terhadap pengaruh positif konflik pekerjaan-keluarga
pada stres kerja
4. Untuk menguji dan menganalisis dampak pemoderasian dukungan sosial
dari pasangan terhadap pengaruh positif konflik pekerjaan-keluarga pada
stres kerja.
D.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru mengenai
dampak dari konflik pekerjaan-keluarga yang dapat memengaruhi stres kerja yang
dialami karyawan layanan pelanggan. Dengan realisasi ini, pihak perusahaan
5
diharapkan mampu mengatur sebuah program pelatihan bagi karyawan layanan
pelanggan untuk menunjukkan tingginya dukungan dan pengawasan terhadap
karyawan dengan tingkat ketegangan yang cukup tinggi dan dapat menimbulkan
stres kerja.
E.
Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai penelitian yang
dilakukan, maka disusunlah sistematika penulisan yang berisi tentang hal-hal yang
dibahas dalam tiap bab sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah yaitu apakah
konflik pekerjaan-keluarga berpengaruh terhadap stres yang dialami
karyawan layanan pelanggan dan dukungan sosial dapat memoderasi
hubungan antara variabel konflik dan stres tersebut. Rumusan masalah
yaitu melakukan penelitian konflik pekerjaan keluarga lebih lanjut, tujuan
dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini akan diuraikan beberapa pengertian dan teori yang relevan
mengenai konflik pekerjaan-keluargayang dapat digunakan sebagai
kerangka landasan penelitian, penelitian sejenis yang pernah dilakukan,
serta pengembangan hipotesis.
BAB III Metodologi Penelitian
6
Pada bab ini akan diuraikan tentang variabel penelitian dan definisi
operasional, penentuan sampel, jenis dan sumber data, metode
pengumpulan data dan metode
analisis data yang digunakan dalam
penelitian.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini akan digunakan deskripsi objek penelitian, analisis data dan
pembahasan hasil penelitian. Menguraiakan hasil pengolahan data yang
digunakan untuk menguji keempat hipotesis yang telah disebutkan dalam
Bab II.
BAB V Penutup
Bab ini merupakan refleksi dari penelitian yang dilakukan dalam skripsi
ini. Dalam bab ini disampaikan kesimpulan yang diperoleh dari analisis
serta
saran
yang
relevan
7
bagi
penelitian
selanjutnya.
Download