THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED – CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER 2016/ 31 DECEMBER 2016 THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) COMBINED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2016 ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada bank-bank lain Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Wesel ekspor Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan - bersih Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek untuk tujuan investasi Pendapatan masih harus diterima Aset pajak tangguhan - bersih Pajak dibayar dimuka Aset tetap - bersih Aset tidak berwujud - bersih Aset lain-lain JUMLAH ASET Catatan/ Notes 2015 5,781,512 3,143,917 6,17 7,17,27 6,048,847 210,121 10,022,193 8,17,27 10,338,750 4,909,078 868,478 3,353,462 43,962,327 9,17,27 17 17 10,17,27 4,765,949 1,032,909 2,900,665 50,883,121 500,000 17,589,505 438,179 188,645 519,549 476,010 192,184 458,421 17 11,17 1,250,091 12,420,867 421,448 687,248 382,843 97,813 888 775,253 ASSETS Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with other banks Assets at fair value through profit or loss Export bills Acceptance receivables Loans receivable - net Securities purchased with agreement to resell Investment securities Accrued income Deferred tax assets - net Prepaid tax Fixed assets - net Intangible assets - net Other assets 92,454,590 TOTAL ASSETS 225,229 17 237,777 25e 25h,i 27 92,628,689 LIABILITAS DAN REKENING KANTOR PUSAT LIABILITAS Simpanan dari bank-bank lain Simpanan dari nasabah Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Utang akseptasi Utang pajak penghasilan Beban masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Liabilitas imbalan pasca-kerja Liabilitas pada kantor pusat JUMLAH LIABILITAS LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNTS 6,124,464 49,256,459 12,17,27 13,17,27 3,933,639 51,092,193 1,767,529 3,353,462 224,720 1,370,142 12,191,062 9,17,27 17 25a 27 14 2,504,670 2,900,665 108,609 1,316,610 12,302,304 204,034 11,592,445 29 15,27 216,914 11,834,868 LIABILITIES Deposits from other banks Deposits from customers Liabilities at fair value through profit or loss Acceptance payables Income tax payables Accrued expenses Other liabilities Post-employment benefits obligation Due to head office 86,084,317 86,210,472 TOTAL LIABILITIES 28,000 28,000 24,068 23,303 REKENING KANTOR PUSAT Penyertaan kantor pusat Cadangan program kompensasi berbasis saham Rugi komprehensif lain - bersih: Cadangan nilai wajar Laba yang belum dipindahkan ke kantor pusat 6,521,250 6,295,115 Unremitted profit JUMLAH REKENING KANTOR PUSAT 6,544,372 6,244,118 TOTAL HEAD OFFICE ACCOUNTS 92,628,689 92,454,590 TOTAL LIABILITIES AND HEAD OFFICE ACCOUNTS JUMLAH LIABILITAS DAN REKENING KANTOR PUSAT (28,946) Catatan atas laporan keuangan Gabungan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 11 (102,300) HEAD OFFICE ACCOUNTS Head office investment Share-based payments program reserves Other comprehensive loss - net: Fair value reserve The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 1 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN GABUNGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) COMBINED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2016 PENDAPATAN OPERASIONAL Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan bunga - bersih Pendapatan provisi dan komisi Beban provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi - bersih Catatan/ Notes 2015 5,094,841 (1,391,091) 3,703,750 19,27 19,27 5,456,691 (1,727,210) 3,729,481 1,562,366 (221,840) 20,27 20,27 1,673,712 (236,135) 1,340,526 Pendapatan bersih transaksi perdagangan Pendapatan lainnya - bersih 1,025,212 159,969 Jumlah pendapatan operasional 6,229,457 21 27 OPERATING INCOME Interest income Interest expenses Interest income - net 1,437,577 Fees and commissions income Fees and commissions expenses Fees and commissions income - net 677,597 220,298 Net trading income Other income - net 6,064,953 Total operating income BEBAN OPERASIONAL Kerugian penurunan nilai aset keuangan - bersih Beban karyawan (855,001) (1,440,611) 22 23 (3,072,512) (1,212,518) Beban umum dan administrasi Beban lain-lain (1,702,055) (30,734) 24,27 (1,651,014) (102,131) OPERATING EXPENSES Impairment losses on financial assets - net Personnel expenses General and administrative expenses Other expenses Jumlah beban operasional (4,028,401) (6,038,175) Total operating expenses LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Beban pajak penghasilan 2,201,056 (1,001,301) 25b,25c 26,778 (54,188) PROFIT BEFORE INCOME TAX Income tax expense (27,410) NET PROFIT/(LOSS) FOR THE YEAR LABA/(RUGI) BERSIH TAHUN BERJALAN PENGHASILAN/(RUGI) KOMPREHENSIF LAIN Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: - Perubahan bersih nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual - Pajak penghasilan 1,199,755 102,953 (29,599) 73,354 11 25e 22,087 (6,350) 15,737 29 25e (32,153) 9,244 (22,909) Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: - Pengukuran kembali imbalan pasca-kerja - Pajak penghasilan Penghasilan/(rugi) kompehensif lain, bersih setelah pajak penghasilan JUMLAH LABA/(RUGI) KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN BERJALAN 89,091 1,288,846 Catatan atas laporan keuangan Gabungan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 15,398 (4,427) 10,971 OTHER COMPREHENSIVE INCOME/(LOSS) Item that will be reclassified to profit or loss: Net change in fair value of available-for-sale financial assets Income tax Item that will not be reclassified to profit or loss: Remeasurements of post employment benefits obligation Income tax - (11,938) Other comprehensive income/(rugi), net of income tax (39,348) TOTAL COMPREHENSIVE INCOME/(LOSS) FOR THE YEAR The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 2 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 31 Desember 2014 Laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan: - Rugi tahun berjalan - Penghasilan komprehensif lain, setelah pajak penghasilan: Perubahan bersih nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual COMBINED STATEMENT OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) Penyertaan kantor pusat/ Head office investment Kompensasi berbasis saham/ Share-based payments 28,000 - Cadangan nilai wajar/ Fair value reserve 23,709 - - - - - Jumlah laba komprehensif untuk tahun berjalan - - Perubahan cadangan program kompensasi berbasis saham - Pengukuran kembali imbalan pasca-kerja - bersih Saldo pada tanggal 31 Desember 2015 Laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan: - Laba tahun berjalan - Laba yang ditransfer dalam tahun berjalan - Penghasilan komprehensif lain, setelah pajak penghasilan: Perubahan bersih nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual 28,000 - (406) 23,303 - (79,391) - (22,909) (22,909) (102,300) - Laba yang belum dipindahkan ke kantor pusat/ Unremitted profit Jumlah rekening kantor pusat/ Total head office accounts 6,311,554 (27,410) - 6,283,872 (27,410) (22,909) Balance as of 31 December 2014 Profit or loss and other comprehensive income for the year: Loss for the year Other comprehensive income, net of income tax: Net changes in fair value of available-for-sale financial assets Remeasurements on post-employment benefits - for the year 10,971 10,971 10,971 (11,938) Total comprehensive income for the year - _(406) Movement of share-based payments program reserves 6,295,115 1,199,755 (989,357) 6,244,118 1,199,755 (989,357) Balance as of 31 December 2015 Profit or loss and other comprehensive income for the year: Profit for the year Remitted earnings during the year Other comprehensive income, net of income tax: Net changes in fair value of available-for-sale financial assets Remeasurements on post-employment benefits - for the year - - 73,354 - 73,354 - - - 15,737 15,737 Jumlah laba komprehensif untuk tahun berjalan - - 73,354 15,737 89,091 Total comprehensive income for the year Perubahan cadangan program kompensasi berbasis saham - 765 - - 765 Movement of share-based payments program reserves 28,000 24,068 6,521,250 6,544,372 Balance as of 31 December 2016 Pengukuran kembali imbalan pasca-kerja - bersih Saldo pada tanggal 31 Desember 2016 (28,946) Catatan atas laporan keuangan Gabungan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. Lampiran - 3 - Schedule The accompanying notes form an integral part of these financial statements. THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES LAPORAN ARUS KAS GABUNGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) COMBINED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) Catatan/ Notes 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba/(rugi) bersih tahun berjalan Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba/(rugi) tahun berjalan menjadi kas neto diperoleh dari aktivitas operasi: Penambahan cadangan kerugian penurunan nilai Penyusutan aset tetap Beban imbalan pasca-kerja (Keuntungan) / kerugian penjualan aset tetap Keuntungan dari selisih kurs Kompensasi berbasis saham Beban pajak penghasilan (Kenaikan)/penurunan aset operasi: Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pendapatan masih harus diterima Wesel ekspor Kredit yang diberikan Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi: Simpanan dari bank-bank lain Simpanan dari nasabah Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Beban masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Pembayaran imbalan pasca-kerja Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 2015 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES (27,410) Net profit/(loss) for the year 1,199,755 855,001 43,921 22 24 3,072,512 46,776 27,626 23 42,895 (527) 16,307 16,502 1,001,301 3,289 25b (143,129) 2,076 9,162 54,188 (1,219,779) 750,091 249,908 (16,731) 164,322 6,136,785 316,832 (36,356) (17,602) 2,486,095 (567,102) 2,190,825 (1,835,734) (18,419) (558,961) 9,350,661 Catatan atas laporan keuangan Gabungan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. 29 (Increase)/decrease in operating assets: Assets at fair value through profit or loss Securities purchased with agreement to resell Accrued income Export bills Loans receivable Other assets 242,118 225,632 (2,606,741) Increase (decrease) in operating liabilities: Deposits from other banks Deposits from customers Liabilities at fair value through profit or loss Accrued expenses Other liabilities (10,532) (618,565) Post-employment benefits paid Income tax paid 2,281,103 3,079,357 (737,141) 53,534 (111,499) Adjustments to reconcile profit/(loss) for the year to net cash provided by operating activities: Additional of allowance for impairment losses Depreciation of fixed assets Post-employment benefits expense (Gain) / loss on sale of fixed assets Gain from exchange rate differences Share-based payments Income tax expense 6,691,024 Net cash provided from operating activities The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 4/1 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES LAPORAN ARUS KAS GABUNGAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) COMBINED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2016 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Perolehan aset tidak berwujud Pembelian surat-surat berharga tersedia untuk dijual Penerimaan dari surat-surat berharga tersedia untuk dijual Kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Laba yang ditransfer ke kantor pusat Perubahan bersih liabilitas pada kantor pusat Kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas pendanaan Catatan/ Notes 2015 CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES 178 Proceeds from sale of fixed assets (32,476) Acquisition of fixed assets Acquisition of intangible asset Purchase of available-for-sale (6,968,678) marketable securities Proceeds from available-for-sale 9,223,836 marketable securities Net cash (used in) provided from investing 2,222,860 activities 612 (422,202) (191,297) (11,762,443) 6,593,805 (5,781,525) CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES (989,357) - Remitted earnings to Head Office (242,423) 1,084,987 (1,231,780) 1,084,987 Net changes in due to head office Net cash (used in) provided from financing activities 2,337,356 9,998,871 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS, 1 JANUARI 16,835,495 6,836,624 CASH AND CASH EQUIVALENTS, 1 JANUARY KAS DAN SETARA KAS, 31 DESEMBER 19,172,851 16,835,495 CASH AND CASH EQUIVALENTS, 31 DECEMBER KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS Cash and cash equivalents consist of: Kas dan setara kas terdiri dari: Kas 225,229 237,777 Giro pada Bank Indonesia 5,781,512 6 6,048,847 Giro pada bank-bank lain Penempatan pada bank-bank lain - jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan 3,143,917 7 210,121 10,022,193 8 10,338,750 19,172,851 Catatan atas laporan keuangan Gabungan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with other banks - mature within 3 months from the date of acquisition 16,835,495 The accompanying notes form an integral part of these financial statements. Lampiran - 4/2 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM 1. GENERAL The Hongkong and Shanghai Banking Corporation pertama kali mendirikan cabang di Indonesia pada tahun 1884. Pada pertengahan tahun 1960-an, perusahaan menarik investasinya dari Indonesia untuk sementara waktu. Pendirian kembali The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited - Cabang Indonesia ("Bank") disetujui oleh Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No. D.15.6.4.21 tanggal 23 Agustus 1968. Kantor Bank beralamat di Gedung World Trade Center, JI. Jend. Sudirman Kav. 29-31, Jakarta. Operasi Bank dilakukan di kantor cabang utama di Jakarta dan kantor-kantor pembantu di Surabaya, Bandung, Batam, Semarang dan Medan. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation first opened its branch in Indonesia in 1884. In the mid 1960's, the corporation temporarily withdrew from Indonesia. Reestablishment of The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Indonesia Branches (“the Bank’) was approved by the Ministry of Finance with its letter No. D.15.6.4.21 dated 23 August 1968. The Bank's office is located at the World Trade Center Building, JI. Jend. Sudirman Kav. 29-31, Jakarta. The Bank's operations are conducted through the Jakarta main branch and its sub-branches in Surabaya, Bandung, Batam, Semarang and Medan. Induk perusahaan Bank adalah HSBC Holdings plc, yang didirikan di Inggris. HSBC Holdings plc memiliki anak perusahaan dan perusahaan afiliasi yang tersebar di seluruh dunia. The ultimate holding company of the Bank is HSBC Holdings plc, which is incorporated in the United Kingdom. HSBC Holdings plc has subsidiaries and affiliates throughout the world. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank mempekerjakan masing-masing 3.392 dan 3.439 karyawan tetap (tidak diaudit). As at 31 December 2016 and 2015, the Bank employed 3,392 and 3,439 permanent employees, respectively (unaudited). Susunan manajemen Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: As at 31 December 2016 and 2015, the composition of the Bank's management was as follows: Country Manager & Chief Executive Head of Retail Banking & Wealth Management Head of Commercial Banking Head of Banking Coverage Head of Global Markets Head of Finance Head of Operations Compliance Director Head of Risk 2. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2016 2015 Sumit Dutta Sumit Dutta Blake D Hellam Blake D Hellam Dalam penunjukkan/ To be appointed Haryanto Suganda Ali Setiawan Daniel G Hankinson John Rosie Catherinawati Hadiman S Haryanto Suganda Ali Setiawan John Rosie Dalam penunjukkan/ To be appointed Ildefonso Netto DASAR PENYUSUNAN Country Manager & Chief Executive Head of Retail Banking & Wealth Management Head of Commercial Banking Head of Banking Coverage Head of Global Markets Head of Finance Head of Operations Rita Mirasari Ildefonso Netto 2. Compliance Director Head of Risk BASIS OF PREPARATION Laporan keuangan gabungan Bank telah disetujui untuk diterbitkan oleh manajemen pada tanggal 21 Maret 2017. The Bank's combined financial statements were authorized for issue by the management on 21 March 2017. a. a. Pernyataan kepatuhan dan penyusunan laporan keuangan dasar Laporan keuangan gabungan Bank telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Statement of compliance and basis for preparation of financial statements The Bank's combined financial statements is prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. Lampiran - 5/1 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. DASAR PENYUSUNAN (lanjutan) a. b. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2. Pernyataan kepatuhan dan dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan) BASIS OF PREPARATION (continued) a. Statement of compliance and basis for preparation of financial statements (continued) Laporan keuangan gabungan disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali bila standar akuntansi mengharuskan pengukuran dengan nilai wajar. The combined financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except where the accounting standards require fair value measurement. Laporan keuangan Bank merupakan gabungan laporan keuangan dari akun-akun kantor cabang utama dan seluruh kantor cabang pembantu. Saldo dan transaksi antar cabang telah dieliminasi. The financial statements are combined from the accounts of the main branch and all the sub-branches. Inter-branch balances and transactions have been eliminated. Laporan arus kas gabungan menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas gabungan disusun dengan metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus kas gabungan, kas dan setara kas termasuk kas dan aset keuangan yang sangat likuid dengan jatuh tempo kurang dari tiga bulan sejak tanggal perolehan, yang memiliki risiko yang tidak signifikan dari perubahan nilai wajar, dan digunakan oleh Bank dalam manajemen komitmen-komitmen jangka pendek. The combined statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The combined statement of cash flows is prepared using the indirect method. For the purpose of the combined statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash and highly liquid financial assets with maturities of less than three months from the date of acquisition, which are subject to insignificant risk of changes in their value, and are used by the Bank in the management of its short-term commitments. Laporan keuangan gabungan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. Kecuali dinyatakan lain, informasi keuangan disajikan dalam jutaan Rupiah. The combined financial statements are presented in Rupiah, which is the Bank's functional currency. Except as otherwise indicated, financial information is presented in millions of Rupiah. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi b. Use of judgments, assumptions estimates and Penyusunan laporan keuangan gabungan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk mambuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi, dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual dapat berbeda dari jumlah yang diestimasi. The preparation of combined financial statements in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimated. Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode-periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut. Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected. Lampiran - 5/2 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. DASAR PENYUSUNAN (lanjutan) b. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi (lanjutan) BASIS OF PREPARATION (continued) b. Standar dan interpretasi efektif pada tahun 2016 yang berlaku estimates and Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognised in the combined financial statements are described in Note 5. Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan-pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan gabungan dijelaskan di Catatan 5. c. Use of judgments, assumptions (continued) c. Standards and interpretations became effective in 2016 which Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan standar baru, revisi dan interpretasi yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016 sebagai berikut: Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued the following new standards, amendments and interpretations which were effective on or after 1 January 2016 as follows: - Amandemen PSAK 4 “Laporan Keuangan Tersendiri” Amandemen PSAK 5 “Segmen Operasi” - Amandemen PSAK 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” Amandemen PSAK 13 “Properti Investasi” - - - Amandemen PSAK 15 “Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” Amandemen PSAK 16 “Aset Tetap” Amandemen PSAK 19 “Aset Tak Berwujud” Amandemen PSAK 22 ”Kombinasi Bisnis” - Amandemen PSAK 24 ”Imbalan Kerja” - Amandemen PSAK 25 ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan” Amandemen PSAK 53 “Pembayaran Berbasis Saham” Amandemen PSAK 65 ”Laporan Keuangan Konsolidasian” Amandemen PSAK 66 ”Pengaturan Bersama” Amandemen PSAK 67 ”Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain” Amandemen PSAK 68 ”Pengukuran Nilai Wajar” Amandemen PSAK 110 ”Akuntansi Sukuk” - - - - - - - Amandemen ISAK 30 “Pungutan” PSAK 70 "Akuntasi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak" *) - *) Efektif sejak tanggal pengesahan UU Pengampunan Pajak tanggal 15 Juli 2016. *) Lampiran - 5/3 - Schedule Amendment to SFAS 4 “Separate Financial Statement” Amendment to SFAS 5 “Operating Segment” Amendment to SFAS 7 “Related Party Disclosures” Amendment to SFAS 13 “Investment Property” Amendment to SFAS 15 “Investment in Associates and Joint ventures” Amendment to SFAS 16 ”Fixed Asset” Amendment to SFAS 19 ”Intangible Asset” Amendment to SFAS 22 ”Business Combination” Amendment to SFAS 24 ”Employee Benefit” Amendment to SFAS 25 ”Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors “ Amendment to SFAS 53 ”Share Based Payment” Amendment to SFAS 65 ”Consolidated Financial Statement” Amendment to SFAS 66 ”Joint Arrangements” Amendment to SFAS 67 ”Disclosure of Interests in Other Entities” Amendment to SFAS 68 ”Fair Value Measurement“ Amendment to SFAS 110 ”Accounting for Sukuk” Amendment to IFAS 30 “Levies” SFAS 70 "Accounting for Asset and Liability on Tax Amnesty" *) Effective from the date of enactment of the Tax Amnesty Law on 15 July 2016. THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. DASAR PENYUSUNAN (lanjutan) c. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2. Standar dan interpretasi yang efektif pada tahun 2016 (lanjutan) berlaku BASIS OF PREPARATION (continued) c. Standar, revisi dan interpretasi yang baru which The implementation of the above standards did not result in changes to the Bank’s accounting policies and had no effect on the amounts reported for current or prior financial years, except for Amendment SFAS 110 “Accounting for Sukuk”, where the Bank reassessed the classification of investments in Sukuk from assets measured at acquisition cost to assets measured at fair value through other comprehensive income. This change in assets classification is applied prospectively. Implementasi dari standar-standar tersebut tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Bank dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan di periode berjalan atau tahun sebelumnya, kecuali untuk Amandemen PSAK 110 “Akuntansi Sukuk”, Bank telah menentukan kembali klasifikasi investasi pada Sukuk yang dimiliki dari aset yang diukur pada biaya perolehan menjadi aset yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Perubahaan klasifikasi ini diterapkan secara prospektif. d. Standards and interpretations became effective in 2016 (continued) d. New standards, interpretations amendments and Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah menerbitkan standar baru, revisi dan interpretasi yang relevan, namun belum berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut: Amandemen PSAK 1 “Penyajian Laporan Keuangan”; Amandemen PSAK 16 “Aset Tetap. Agrikultur: Tanaman Produktif”; Amandemen PSAK 69 “Agrikultur”; Amandemen ISAK 31 “Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi”; Amandemen PSAK 2 “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan”; Amandemen PSAK 46 “Pajak Penghasilan tentang pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang belum direalisasi”; Amandemen PSAK 3 “Laporan Keuangan Interim”; Amandemen PSAK 24 ”Imbalan Kerja”; Amandemen PSAK 58 “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”; Amandemen PSAK 60 “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”; Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued several new standards, amendments and interpretations but not yet effective for the financial year beginning 1 January 2016 as follows: Amendment to SFAS 1 “Presentation of Financial Statements”; Amendment to SFAS 16 “Fixed Assets. Agriculture: Biological Assets”; Amendment to SFAS 69 “Agriculture”; Amendment to IFAS 31 “Interpretation on the Scope of SFAS 13: Investment Property”; Amendment to SFAS 2 “Statement of Cash Flow on Initiative Disclosure; Amendment to SFAS 46 “Income Taxes on Recognition Deferred Tax Asset for Unrealised Loss; Amendment SFAS 3 “Interim Financial Statements”; Amendment SFAS 24 “Employee Benefit”; Amendment SFAS 58 “Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operation”; Amendment SFAS 60 “Financial Instrument: Disclosure”; Amandemen PSAK 1, ISAK 31, PSAK 3, PSAK 24, PSAK 58 dan PSAK 60, berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2017 dan penerapan dini diperkenankan. Amandemen PSAK 2, PSAK 16, PSAK 46 dan PSAK 69 berlaku untuk tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2018 dan penerapan dini diperkenankan. Amendment SFAS 1, IFAS 31, SFAS 3, SFAS 24, SFAS 58 and SFAS 60, are effective on 1 January 2017 and early adoption is permitted. Amendment SFAS 2, SFAS 16, SFAS 46 and SFAS 69 are effective on 1 January 2018 and early adoption is permitted. Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan Bank. At the time of issuance of the financial statements, the Bank is still evaluating the possible impact of the adoption of new standards and the revision and its influence on the Bank's financial statements. Lampiran - 5/4 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR PENTING KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY POLICIES OF SIGNIFICANT ACCOUNTING Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang telah diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank adalah sebagai berikut: The significant accounting policies applied in the preparation of the Bank’s financial statements were as follows: a. a. Penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang asing of the financial Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB. Year-end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies were translated into Rupiah using the Reuters' middle rates at 16:00 Western Indonesian Time. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laba rugi tahun berjalan. The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currency and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the current year profit or loss. Kurs mata uang asing utama pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The major foreign exchange rates used as at 31 December 2016 and 2015 were as follows: Mata uang asing 1 Dolar Amerika Serikat (USD) 1 Dolar Australia (AUD) 1 Euro (EUR) 1 Poundsterling Inggris (GBP) 1 Dolar Hong Kong (HKD) 100 Yen Jepang (JPY) 1 Dolar Selandia Baru (NZD) 1 Dolar Singapura (SGD) b. Basis of preparation statements 2016 Rupiah penuh/ Rupiah full amount 2015 Rupiah penuh/ Rupiah full amount 13,472.50 9,723.11 14,175.77 13,785.00 10,083.73 15,056.67 16,555.01 1,737.34 11,507.00 9,362.72 9,311.93 20,439.02 1,778.70 11,452.00 9,444.80 9,758.95 Aset keuangan dan liabilitas keuangan b. Foreign currencies 1 United States Dollar (USD) 1 Australian Dollar (AUD) 1 Euro (EUR) 1 Great Britain Poundsterling (GBP) 1 Hong Kong Dollar (HKD) 100 Japanese Yen (JPY) 1 New Zealand Dollar (NZD) 1 Singapore Dollar (SGD) Financial assets and financial liabilities Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, wesel ekspor, tagihan akseptasi, kredit yang diberikan, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, efekefek untuk tujuan investasi dan pendapatan masih harus diterima. The Bank's financial assets mainly consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, assets at fair value through profit or loss, export bills, acceptance receivables, loans receivable, securities purchased with agreement to resell, investment securities, and accrued income. Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bankbank lain, liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, utang akseptasi, beban masih harus dibayar, liabilitas lain-lain, dan liabilitas pada kantor pusat. The Bank's financial liabilities mainly consist of deposits from customers, deposits from other banks, liabilities at fair value through profit or loss, acceptance payables, accrued expense, other liabilities, and due to head office. Lampiran - 5/5 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b. AKUNTANSI YANG Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) b.1. Klasifikasi NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. ACCOUNTING Financial assets and financial liabilities (continued) b.1. Classification Bank mengelompokkan aset keuangannya dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal: The Bank classified its financial assets in the following categories on initial recognition: i. i. Fair value through profit or loss, which Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Tersedia untuk dijual; iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang. has two sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading; ii. Available-for-sale; iii. Held-to-maturity; iv. Loans and receivables. Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal: Financial liabilities are classified into the following categories on initial recognition: i. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. i. Fair value through profit or loss, which has two sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading; Kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking. Held for trading are those financial assets and liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking. Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya. The available-for-sale category consists of non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified into one of the other categories of financial assets. Bank tidak memiliki aset keuangan dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo. The Bank does not have any financial assets which are classified as held-tomaturity. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term. Seluruh liabilitas keuangan Bank, kecuali liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. All of the Bank's financial liabilities, except for liabilities at fair value through profit or loss are classified as financial liabilities measured at amortised cost. Lampiran - 5/6 - Schedule ii. Financial liabilities amortised cost. measured at THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b. AKUNTANSI YANG Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) b.2. Pengakuan NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. ACCOUNTING Financial assets and financial liabilities (continued) b.2. Recognition Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Regular way purchases and sales of financial assets are recognised on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell the asset. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut. A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial asset or issuance of financial liability. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan diakui sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan. Such transaction costs are amortised over the terms of the instruments using the effective interest method and are recognised as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expense for transaction costs related to financial liabilities. b.3. Penghentian pengakuan b.3. Derecognition Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank atas aset keuangan yang ditransfer, diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah. Lampiran - 5/7 - Schedule The Bank derecognises a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire, or when it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognised as a separate asset or liability. THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b. AKUNTANSI YANG Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) b.3. Penghentian pengakuan (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. ACCOUNTING Financial assets and financial liabilities (continued) b.3. Derecognition (continued) Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait, pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposur. The Bank writes off a financial asset and its related allowance for impairment losses, when the Bank determines that the financial asset is uncollectible. This decision is taken after considering information such as the occurrence of significant changes in the financial position of the borrower/financial asset issuer such that the borrower/ financial asset issuer can no longer pay the obligation, or that proceeds from collateral will not be sufficient to cover the entire exposure. Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan, dibatalkan atau kadaluwarsa. The Bank derecognises a financial liability when its contractual obligations are discharged, cancelled or expired. Selisih lebih nilai tercatat kredit yang diberikan atas arus kas masuk dari eksekusi jaminan dibebankan sebagai kerugian penurunan nilai dalam laba rugi tahun berjalan. Any excess of loans carrying amount over the cash flow from collateral execution is charged to impairment loss in the current year profit or loss. b.4. Saling hapus b.4. Offsetting Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara besamaan. Financial assets and liabilities are offset and reported as a net amount in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously. Hak saling hapus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan dan dapat dipaksakan secara hukum dalam situasi bisnis yang normal dan dalam peristiwa gagal bayar, atau peristiwa kepailitan atau kebangkrutan Bank atau pihak lawan. The legally enforceable right must not be contingent on future events and must be enforeceable in the normal course of business and the event of default, insolvency or bankruptcy of the Bank or the counterparty. b.5. Pengukuran diamortisasi biaya perolehan b.5. Amortised cost measurement Setelah pengakuan awal, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif pendapatan atau biaya transaksi yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Lampiran - 5/8 - Schedule Subsequent to initial recognition, the amortised cost of a financial asset or financial liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortisation of transaction costs/income calculated using the effective interest rate method, minus allowance for impairment losses. THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b. AKUNTANSI YANG Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) b.6. Pengukuran nilai wajar NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. ACCOUNTING Financial assets and financial liabilities (continued) b.6. Fair value measurement Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di pasar utama (atau pasar yang paling menguntungkan) antara pelaku pasar berdasarkan kondisi pasar saat ini pada tanggal pengukuran (yaitu harga keluaran). Nilai wajar suatu liabilitas mencerminkan dampak risiko wanprestasi. Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction in the principal (or most advantageous) market between market participants based upon current market condition at the measurement date (an exit price). The fair value of a liability reflects the effect of nonperformance risk. Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika transaksi atas instrumen keuangan terjadi dengan frekuensi dan jumlah yang memadai untuk memberikan informasi harga sepanjang waktu. When available, the Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if transactions for the financial instruments take place with sufficient frequency and volume to provide pricing information on an ongoing basis. Jika harga kuotasian tidak tersedia di pasar aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian memaksimalkan penggunaan input yang dapat diobservasi dan meminimalkan input yang tidak dapat diobservasi, mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). If quoted prices in active markets are not available, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques maximise the use of relevant observable inputs and minimise the use of unobservable inputs, include using recent arm's length transactions between knowledgeable, willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan estimasi yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Bank calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data. Lampiran - 5/9 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b. AKUNTANSI YANG Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) b.6. Pengukuran nilai wajar (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. ACCOUNTING Financial assets and financial liabilities (continued) b.6. Fair value measurement (continued) Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima. Akan tetapi dalam beberapa kasus, estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan pada saat pengakuan awal dapat berbeda dari harga transaksi. Jika estimasi nilai wajar tersebut dapat dibuktikan melalui perbandingan dengan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi, maka perbedaannya diakui dalam laba rugi saat pengakuan awal pada instrumen. Dalam hal kasus-kasus lainnya, dimana teknik penilaian menggunakan data pasar yang tidak dapat diobservasi, maka perbedaannya tidak diakui segera pada laba rugi namun diakui selama masa umur dari instrumen dengan basis yang sesuai atau ketika instrumen tersebut jatuh tempo, ditransfer atau dijual, atau harga pasar menjadi dapat diobservasi. The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price — i.e. the fair value of the consideration given or received. However, in some cases the initial estimate of fair value of a financial instrument on initial recognition may be different from its transaction price. If this estimated fair value is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets, then the difference is recognised in profit or loss on initial recognition of the instrument. In other cases, where a valuation technique using non-observable market inputs is used to calculate the fair value, then the difference is not recognised in profit or loss immediately but is recognised over the life of the instrument on an appropriate basis or when the instrument is redeemed, transferred or sold, or the fair value becomes observable. Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa pihak ketiga di pasar akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi. Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take into account the credit risk of the Bank and counterparty where appropriate. Fair value estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction. Nilai wajar untuk semua instrumen keuangan lainnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Dengan teknik ini, nilai wajar merupakan suatu estimasi yang dihasilkan dari data yang diobservasi dari instrumen keuangan yang sama, menggunakan model-model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan atau teknik penilaian lainnya menggunakan input (sebagai contoh LIBOR yield curve, nilai tukar mata uang asing, volatilitas, dan counterparty spreads) yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan. For all other financial instruments, fair value is determined using valuation techniques. In these techniques, fair values are estimated from observable data in respect of similar financial instruments, using models to estimate the present value of expected future cash flows or other valuation techniques using inputs (for example, LIBOR yield curve, foreign exchange rates, volatilities, and counterparty spreads) existing at the dates of the statement of financial position. Lampiran - 5/10 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) c. AKUNTANSI YANG Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c. e. Penempatan pada bank-bank lain dan kredit yang diberikan Demand deposits with Bank Indonesia and other banks Subsequent to initial recognition, demand deposits with Bank Indonesia and other banks are carried at amortised cost using effective interest rate method. Setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. d. ACCOUNTING d. Placements with other banks and loans receivable Penempatan pada bank-bank lain dan kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Placements with other banks and loans receivable are initially measured at fair value, plus incremental direct transaction costs, and subsequently measured at their amortised cost using the effective interest rate method. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Syndicated loans are stated at amortised cost in accordance with the risk borne by the Bank. Restrukturisasi pinjaman debitur yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya, dilakukan antara lain melalui perpanjangan jangka waktu pinjaman dan perubahan fasilitas pinjaman. Loan restructuring for debtors who facing difficulties fulfilling their obligation, is done through extension of loan period and changes of loan facilities. Kerugian yang timbul dari restrukturisasi pinjaman yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan pinjaman diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan pinjaman yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai pinjaman yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognised only if the present value of total future cash receipts specified by the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the carrying amount of loans before restructuring. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) yang dimiliki Bank dengan tujuan untuk memperoleh arus kas kontraktual dengan janji untuk dijual kembali pada waktu dan harga yang telah ditentukan, bukan dengan tujuan untuk diperdagangkan, disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual yang telah disepakati, dikurangi dengan selisih antara harga beli dan harga jual yang telah disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efek-efek itu dibeli hingga saat dijual kembali dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Efek-efek yang mendasari transaksi reverse repo tidak diakui di neraca gabungan. e. Securities purchased with agreement to resell Securities purchased with agreement to resell (reverse repo) which are held by the Bank in order to collect contractual cash flows with a promise of reselling it at a predetermined time and price, rather than intention for trading, are presented as receivable at the agreed resale price less the difference between the purchase price and the agreed resale price. The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortised as interest income over the period commencing from the acquisition date to the resale date using the effective interest rate method. The underlying securities on reverse repo transactions are not recognised at the combined balance sheet. Lampiran - 5/11 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) f. AKUNTANSI YANG Aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f. Tagihan dan utang akseptasi g. Efek-efek untuk tujuan investasi Acceptance receivables and payables Subsequent to initial recognition, acceptance receivables and payables are stated at amortised cost. Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang akseptasi dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. h. Assets and liabilities at fair value through profit or loss Assets and liabilities at fair value through profit or loss consist of assets and liabilities held for trading and derivatives used for risk management purposes but which for various reasons do not meet the qualifying criteria for hedge accounting. Assets and liabilities at fair value through profit or loss are initially and subsequently recognised and measured at fair value in the combined balance sheet, with transaction costs recognised directly in profit or loss. All changes in the fair value of assets and liabilities at fair value through profit or loss are recognised in profit or loss for the year. Assets and liabilities at fair value through profit or loss are not reclassified subsequent to their initial recognition. Aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi terdiri dari aset dan liabilitas untuk diperdagangkan dan derivatif yang digunakan untuk tujuan manajemen risiko tapi karena beberapa alasan tidak memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai. Aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui dan diukur pada nilai wajar di neraca gabungan pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung di dalam laba rugi. Semua perubahan nilai wajar aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi diakui di dalam laba rugi tahun berjalan. Aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal. g. ACCOUNTING h. Investment securities Efek-efek untuk tujuan investasi terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi pemerintah dan Surat Perbendaharaan Negara (SPN). Investment securities consist of Certificates of Bank Indonesia, government bonds and Indonesian Treasury Bills. Efek-efek untuk tujuan investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal, efekefek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajar. Investment securities classified as availablefor-sale are initially measured at fair value plus transaction costs and subsequent to initial recognition, available-for-sale investment securities are carried at fair value. Pendapatan bunga diakui dalam laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Interest income is recognised in profit or loss using the effective interest rate method. Perubahan nilai wajar diakui sebagai pendapatan komprehensif lain sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui pada laba rugi berdasarkan metode ratarata tertimbang. Keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat efek-efek untuk tujuan investasi dijual, diakui dalam laba rugi tahun yang bersangkutan. Fair value changes are recognised directly in other comprehensive income until the investment is sold or impaired, where the cumulative gains and losses previously recognised in other comprehensive income are recognised in profit or loss based on a weighted average method. Gains or losses which are realised when the investment securities are sold, are recognised in profit or loss for the year. Lampiran - 5/12 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) h. i. AKUNTANSI YANG Efek-efek untuk tujuan investasi (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h. ACCOUNTING Investment securities (continued) Investasi pada sukuk Investments in sukuk Setelah 1 Januari 2016, Bank menentukan klasifikasi investasi pada sukuk sebagai nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. From 1 January 2016, the Bank determines the classification of investments in sukuk as fair value through other comprehensive income. Sesuai dengan PSAK No. 110, "Akuntansi Sukuk", investasi pada sukuk diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain jika: a. Investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk memperoleh arus kas kontraktual serta melakukan penjualan sukuk; dan b. Persyaratan kontraktual menentukan tanggal tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya. In accordance with SFAS No. 110, "Accounting for Sukuk", investments in sukuk are classified as fair value through other comprehensive income if: a. Such investment is held in a business model whose objective is to collect contractual cash flows and sale of sukuk ; and b. The contractual terms of the financial asset give rise on specified dates to payments of principals and/or the margin. Pada saat pengakuan awal, Bank mencatat investasi pada sukuk sebesar biaya perolehan ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan investasi pada sukuk. Setelah pengakuan awal, investasi pada sukuk yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain dinyatakan sebesar nilai wajar. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain. At initial recognition, the Bank records investments in sukuk at acquisition cost plus directly attributable transaction costs. Subsequent to initial recognition, investments in sukuk measured at fair value through other comprehensive income are stated at fair value. Difference between acquisition cost and nominal value is amortised using straight line over the tenor of the sukuk and recognised in profit or loss. Gains or losses from fair value changes are recognised in other comprehensive income. Sebelum 1 Januari 2016, Bank menentukan klasifikasi investasi pada sukuk sebagai diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Before 1 January 2016, the Bank determines the classification of investments in sukuk as measured at amortised cost. Pajak penghasilan i. Income taxes Beban pajak terdiri dan beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui pada laporan laba rugi komprehensif gabungan kecuali untuk item yang diakui secara langsung di pendapatan komprehensif lain, beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di pendapatan komprehensif lain. Income tax expense comprises current and deferred tax. Income tax expense is recognised in the combined statement of comprehensive income except to the extent that it relates to items recognised directly in other comprehensive income, in which case it is recognised in other comprehensive income. Beban pajak kini merupakan estimasi utang pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk periode yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang secara substansial berlaku pada tanggal pelaporan, dan penyesuaian lainnya atas utang pajak pada tahun-tahun sebelumnya, baik untuk disesuaikan dengan pajak penghasilan yang dilaporkan pada surat pemberitahuan pajak tahunan, atau dengan perbedaan yang timbul dari pemeriksaan pajak. Current tax is the expected tax payable on the taxable income for the period, using tax rates enacted or substantially enacted as of the reporting date, and includes true-up adjustments made to the previous years' tax provisions either to reconcile them with the income tax reported in annual tax returns, or to account for differences arising from tax assessments. Lampiran - 5/13 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) i. j. AKUNTANSI YANG Pajak penghasilan (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i. ACCOUNTING Income taxes (continued) Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode liabilitas laporan keuangan (balance sheet liability method) menggunakan tarif pajak yang secara substantial berlaku pada tanggal pelaporan. Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes using tax rates enacted or substantially enacted as of reporting date. Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara neto. Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income taxes assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity or different taxable entities where there is an intention to settle the balances on a net basis. Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dimanfaatkan. Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and tax losses carried forward can be utilised. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the appeal has been decided. Aset tak berwujud j. Intangible Assets Aset tak berwujud terutama terdiri dari perangkat lunak komputer yang dihasilkan secara internal dan/atau dibeli. Aset tak berwujud dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi amortisasi. Harga perolehan dari perangkat lunak yang dihasilkan secara internal terdiri atas semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap perancangan, pengembangan dan persiapan hingga perangkat lunak tersebut dapat digunakan sesuai intensi manajemen. Biaya yang terjadi dalam rangka pemeliharaan atas perangkat lunak tersebut diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Intangible assets comprised primarily internally generated computer software and/or purchased. Intangible assets are stated at cost less accumulated amortisation. The cost of internally generated software comprises of all directly attributable costs necessary to create, develop and prepare the software to be capable of operating in the manner intended by management. Costs incurred in the ongoing maintenance of software are expensed immediately as incurred. Aset tak berwujud dihentikan pengakuannya jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan dari penggunaan atau pelepasannya. An intangible asset is derecognised on disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Lampiran - 5/14 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) j. AKUNTANSI YANG Aset tak berwujud (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j. Aset tetap Intangible Assets (continued) Amortisation is recognised in profit or loss on a straight-line method over the estimated useful life of the software, from the date that it is available for use. The estimated useful life of software is 3 - 5 years. Amortisasi diakui pada laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat dari perangkat lunak yang bersangkutan, sejak tanggal perangkat lunak tersebut siap untuk digunakan. Taksiran masa manfaat untuk perangkat lunak adalah 3 - 5 tahun. k. ACCOUNTING k. Fixed assets Aset tetap diakui pada awalnya sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan meliputi harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan manajemen. Fixed assets are initially recognised at cost. Cost includes its purchase price and any costs directly attributable to bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset. Penyusutan dihitung sejak bulan aset yang bersangkutan digunakan, dengan metode garis lurus selama taksiran masa manfaatnya sebagai berikut: After initial measurement, fixed assets are measured using the cost model, i.e. carried at its cost less any accumulated depreciation and any accumulated impairment losses. Depreciation is calculated from the month the asset is placed into service, based on the straight-line method over the estimated useful lives as follows: Renovasi bangunan sewa Perabot, peralatan kantor, kendaraan bermotor Leasehold improvement Furniture and fixtures, office equipment, motor vehicles 3-5 tahun/years 3-5 tahun/years Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Bank akan mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Bank and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. Repairs and maintenance costs are charged to the profit or loss when incurred. Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dengan menggunakan nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price or value in use. Lampiran - 5/15 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) k. l. AKUNTANSI YANG Aset tetap (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k. ACCOUNTING Fixed assets (continued) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diperhitungkan dalam laporan laba rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya. An item of premises and equipment is derecognised upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in the profit or loss in the period such asset is derecognised. Biaya untuk renovasi dan penambahan yang jumlahnya signifikan dan memperpanjang masa manfaat aset tetap dikapitalisasi ke aset tetap yang bersangkutan. Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. The cost for renovation and improvements, which are significant and prolong the useful life of properties and equipments, is capitalised to the respective properties and equipments. Normal repair and maintenance expenses are charged to the profit or loss for the year. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan l. Identification and measurement impairment of financial assets of Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably. Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi aset keuangan oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a financial asset by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group, or economic conditions that correlate with defaults in the group. Lampiran - 5/16 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l. AKUNTANSI YANG Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. ACCOUNTING Identification and measurement of impairment of financial assets (continued) Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan secara individual. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam evaluasi penurunan nilai secara kolektif. The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both a specific and collective level. All individually significant financial assets are assessed for specific impairment. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognised, are no longer included in a collective assessment of impairment. Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. All individually significant financial assets not to be specifically impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. l.1. Dinilai secara individu l.1. Individually assessed Penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individu ditentukan dengan mengevaluasi eksposur secara satu per satu. Prosedur ini diterapkan atas aset keuangan yang dianggap signifikan secara individu. Impairment losses on individually assessed financial assets are determined by an evaluation of the exposures on a case-by-case basis. This procedure is applied to financial assets that are considered individually significant. Dalam menentukan penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individu, faktor-faktor berikut dijadikan pertimbangan: In determining impairment losses on individually assessed financial assets, the following factors are considered: - - - - - jumlah eksposur Bank terhadap pihak lawan; keandalan bisnis model pihak lawan dan kemampuan mengatasi kesulitan keuangan serta menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi kewajiban terhutang; jumlah dan perkiraan waktu penerimaan pembayaran dari debitur dan pemulihan; nilai realisasi agunan. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. - - the Bank's aggregate exposure to the counterparty; the viability of the counter party's business model and capability to overcome financial difficulties and generate sufficient cash flow to service its debt obligations; the amount and timing of expected payments from debtors and recoveries; the realizable value of collaterals. Impairment loss on financial assets are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets' original effective interest rate. Lampiran - 5/17 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l. AKUNTANSI YANG Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. ACCOUNTING Identification and measurement of impairment of financial assets (continued) l.2. Collectively assessed l.2 Dinilai secara kolektif Kerugian penurunan nilai dievaluasi secara kolektif untuk portofolio aset keuangan berikut ini: Impairment losses are assessed on a collective basis for the following financial assets: - Aset keuangan yang ditelaah secara individu (lihat catatan 3.k.1 di atas) dalam hal kerugian telah terjadi tetapi belum dapat diidentifikasi; dan - - Kredit homogen yang tidak signifikan secara individu. - Financial assets subject to individual assessment for impairment (see Note 3.k.1 above) in respect of losses which have been incurred but have not yet been identified; and Homogeneous groups of loans that are not considered individually significant. Penurunan nilai yang telah terjadi tapi belum diidentifikasi Incurred but impairment Untuk aset keuangan yang telah dinilai secara individu dan tidak terdapat bukti penurunan nilai yang dapat diidentifikasi, aset keuangan tersebut dikelompokkan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa untuk tujuan perhitungan kerugian penurunan nilai secara kolektif. Kerugian tersebut meliputi aset keuangan yang telah mengalami penurunan nilai pada tanggal pelaporan, tetapi belum dapat diidentifikasi secara individu sampai waktu tertentu di masa yang akan datang. Penurunan nilai kolektif ditentukan setelah mempertimbangkan hal-hal berikut ini: For financial assets which have been individually assessed and evidence of loss has not been identified, these financial assets are grouped together based on similar credit risk characteristics for the purpose of calculating collective impairment loss. This loss covers financial assets that are impaired at the reporting date but have not been individually identified as such until some time in the future. The collective impairment loss is determined after taking into account the following: - - historical loss experience in portfolios of similar credit risk characteristics; - the estimated period between the time when a loss occurs and the time when a loss has been identified and evidenced by the establishment of an allowance for impairment loss on an individual financial asset; and management's experiences and judgments as to whether the current economic and credit conditions are such that the actual level of incurred losses is likely to be greater or less than that suggested by historical experience. - - pengalaman kerugian historis atas portofolio yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa; periode yang diperkirakan antara terjadinya suatu kerugian sampai kerugian tersebut diidentifikasi dan dibuktikan dengan pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut; dan pertimbangan dan pengalaman manajemen tentang kondisi ekonomi dan kredit saat ini terhadap tingkat aktual kerugian yang terjadi dan apakah akan lebih besar atau lebih kecil dari apa yang disarankan oleh pengalaman historis. - Lampiran - 5/18 - Schedule not yet identified THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) l. AKUNTANSI YANG Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) l.2 Dinilai secara kolektif (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l. ACCOUNTING Identification and measurement of impairment of financial assets (continued) l.2. Collectively assessed (continued) Kredit yang homogen Homogeneous loans Untuk kredit homogen yang tidak signifikan secara individu, Bank menggunakan model statistik dari tren kemungkinan gagal bayar, yang ditelaah pada setiap saat di mana pembayaran kontraktual dari nasabah telah lewat waktu. Penentuan kerugian penurunan nilai kolektif tersebut juga mempertimbangkan data historis lain serta evaluasi atas kondisi ekonomi saat ini. For homogeneous groups of loans that are not considered individually significant, the Bank utilizes statistical modeling of historical trends of the probability of default, assessed at each time period for which the customer's contractual payments are overdue. The determination of collective impairment losses also takes into consideration other historical data and evaluation of current economic conditions. Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi. Saldo cadangan kerugian penurunan nilai disajikan sebagai pengurang atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui sebagai laba rugi tahun berjalan. Impairment losses are recognised in the statement of profit or loss. The allowance for impairment losses is presented as deduction to the financial assets carried at amortised cost. Interest on the impaired financial asset continues to be recognised using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the profit or loss for the year. Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain ke laba rugi tahun berjalan. Impairment losses on available-for-sale investment securities are recognised by transferring the cumulative loss that has been recognised in other comprehensive income to profit or loss for the year. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui dalam laba rugi tahun yang bersangkutan. If in a subsequent period, the fair value of an impaired available-for-sale financial asset increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognised in profit or loss, the impairment loss is reversed, with the amount of reversal recognised in profit or loss for the year. Lampiran - 5/19 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) AKUNTANSI YANG NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ACCOUNTING m. Simpanan dari bank-bank lain dan nasabah dan liabilitas pada kantor pusat m. Deposits from other banks and customers and due to head office Setelah pengakuan awal, simpanan dari bankbank lain dan nasabah dan liabilitas pada kantor pusat diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Subsequent to initial recognition, deposits from other banks and customers and due to head office are measured at their amortised cost using the effective interest rate method. n. Liabilitas imbalan pasca-kerja n. Obligation for post-employment benefits Bank harus menyediakan program pensiun dengan imbalan minimal tertentu sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya, program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti. The Bank is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003. Since the Labor Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance, pension plans under Labor Law represent defined benefit plans. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi. A defined benefit plan is a pension plan program where the pension amount to be received by employees at the time of retirement will depend on one or more factors such as age, years of service or compensation. Liabilitas imbalan pasca-kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. The post-employement benefits liability recognised in the statement of financial position in respect of a defined pension benefit plan is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date adjusted for unrecognised actuarial gains or losses. The defined benefits obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan arus kas estimasi menggunakan tingkat bunga Obligasi Pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporasi berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo liabilitas pensiun yang bersangkutan. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of Government Bonds (considering currently there is no deep market for high quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability. Pengukuran kembali yang timbul dari perubahan pada asumsi-asumsi aktuarial yang dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas di penghasilan komprehensif lain dan disajikan bagian dari penghasilan komprehensif lain di ekuitas. Remeasurement arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or credited to equity in other comprehensive income and presented as part of other comprehensive income in equity. Biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba rugi. Past service costs are recognised immediately in the statement of profit or loss. Lampiran - 5/20 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) o. AKUNTANSI YANG Kompensasi berbasis saham NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. ACCOUNTING Share-based compensation Karyawan Bank tertentu yang memenuhi syarat dapat berpartisipasi dalam kompensasi berbasis saham berupa instrumen ekuitas HSBC Holdings plc, yang merupakan perusahaan induk Bank. Sesuai dengan PSAK 53 (Revisi 2010), "Pembayaran Berbasis Saham", transaksi-transaksi tersebut diperhitungkan sebagai diselesaikan dalam bentuk ekuitas mengingat HSBC Holdings plc adalah penjamin dari instrumen ekuitas tersebut untuk program kompensasi berbasis saham di seluruh Grup. Selected employees are eligible for equity instruments in HSBC Holdings plc, the ultimate holding company of the Bank, under sharebased compensation plan. In accordance with SFAS 53 (Revised 2010), Share-based compensation, these transactions are accounted for as equity settled considering HSBC Holdings plc is the grantor of its equity instruments for share-based compensation plans across the group. Pengukuran atas biaya untuk pembayaran berbasis saham mengacu pada nilai wajar instrumen ekuitas pada tanggal pemberian. Karena terdapat pengaturan atas pembebanan antara Bank dan HSBC Holding plc, maka liabilitas untuk transaksi pembayaran berbasis saham diakui pada saat kewajiban membayar disetujui secara kontraktual. Liabilitas diukur sesuai dengan pengaturan pembayaran berbasis saham tersebut. Perubahan pada nilai wajar dari liabilitas tersebut sejak pengakuan awal hingga penyelesaian diakui sebagai penyesuaian atas dari akun rekening kantor pusat (yang dicatat sebagai pembayaran berbasis saham). Saham HSBC Holdings plc yang telah dibeli oleh Bank untuk memenuhi kewajiban ini dicatat sebagai aset lain-lain. The cost of the share-based compensation arrangement is measured by reference to the fair value of equity instruments at grant date. Since a recharge arrangement exists between the Bank and HSBC Holdings plc, a liability for share-based compensation transactions is recognised at the point the obligation to make the payment is contractually agreed. The liability is measured in accordance with the share-based compensation arrangement. Any changes in the fair value of the liability from initial recognition to settlement are recognised as a true-up in Head Office Accounts (which is recorded as share-based compensation). HSBC Holdings plc's shares purchased by the Bank to satisfy this obligation are recorded as other assets. Nilai wajar ditentukan dengan menggunakan harga pasar atau model penilaian yang memadai, dengan memperhitungkan syarat dan kondisi atas instrumen ekuitas yang diberikan. Kondisi kinerja pasar diperhitungkan ketika mengestimasi nilai wajar instrumen ekuitas pada tanggal pemberian, sehingga saham penghargaan (share) diperlakukan telah menjadi hak karyawan (vested) terlepas apakah kondisi kinerja saham di pasar telah dipenuhi, sepanjang semua kondisi vesting lain telah dipenuhi. Fair value is determined by using market prices or appropriate valuation models, taking into account the terms and conditions upon which the equity instruments were granted. Market performance conditions are taken into account when estimating the fair value of equity instruments at the grant date, so that share award is treated as vested irrespective of whether the market performance condition is satisfied, provided all other vesting conditions are satisfied. Dalam skema saham penghargaan, kondisikondisi vesting, selain kondisi kinerja pasar, tidak diperhitungkan dalam estimasi awal nilai wajar pada tanggal pemberian. Kondisi-kondisi tersebut diperhitungkan dengan menyesuaikan jumlah instrumen ekuitas yang menjadi dasar pengukuran transaksi, sehingga nilai yang diukur atas jasa yang diterima sebagai dasar pemberian instrumen ekuitas akan berdasarkan jumlah instrumen ekuitas yang akhirnya menjadi hak karyawan (vested). Secara kumulatif, tidak ada biaya yang diakui atas instrumen ekuitas yang tidak menjadi hak karyawan yang disebabkan sebuah kegagalan untuk memenuhi kondisi-kondisi selain kinerja pasar atau kondisi pemberian jasa. Under the share award scheme, vesting conditions, other than market performance conditions, are not taken into account in the initial estimate of the fair value at the grant date. Those conditions are taken into account by adjusting the number of equity instruments included in the measurement of the transaction, so that the amount recognised for services received as consideration for the equity instruments granted shall be based on the number of equity instruments that eventually vest. On a cumulative basis, no expense is recognised for equity instruments that do not vest on account of a failure to satisfy non-market performance or service conditions. Lampiran - 5/21 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) o. AKUNTANSI YANG Kompensasi berbasis saham (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) o. Ketika saham penghargaan (share award) telah dimodifikasi, secara minimum, biaya pemberian awal tetap diakui dengan mengabaikan modifikasi tersebut. Jika hasil dari modifikasi tersebut adalah menambah nilai wajar dari saham penghargaan (share award) atau menaikkan jumlah instrumen ekuitas, penambahan nilai wajar atau kenaikan nilai wajar dari tambahan instrumen ekuitas tersebut diakui sebagai penambahan terhadap biaya pemberian awal (original award), diukur pada tanggal modifikasi, dan dibebankan dalam laba rugi selama periode vesting yang dimodifikasi. p. q. r. Aset lain-lain ACCOUNTING Share-based compensation (continued) Where a share award has been modified, at a minimum, the expense of the original award continues to be recognised as if it had not been modified. Where the effect of a modification is to increase the fair value of an award or increase the number of equity instruments, the incremental fair value of the award or incremental fair value of the extra equity instruments is recognised as an addition to the expense of the original award, measured at the date of modification, and charged to profit and loss over the modified vesting period. p. Other assets Aset lain-lain terdiri dari biaya dibayar dimuka, suspense accounts dan lain-lain. Other assets include prepaid suspense accounts and others. Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Other assets are stated at the carrying amounts less allowance for impairment losses. Liabilitas lain-lain q. expenses, Other liabilities Liabilitas lain-lain terdiri dari pinjaman dari cabang lain, pendapatan yang ditangguhankan, margin deposit, provisi pemutusan hubungan kerja dan lain-lain Other liabilities include borrowing from other branches, deferred income, margin deposits received, termination provisions and others. Setelah pengakuan awal, pinjaman dari cabang lain diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Subsequent to initial recognition, borrowing from other branches are measured at their amortised cost using the effective interest rate method. Provisi pemutusan hubungan kerja Provisi pemutusan hubungan kerja terutang ketika Bank memberhentikan hubungan kerja sebelum usia pensiun normal, atau ketika seorang pekerja menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Bank mengakui pesangon pemutusan hubungan kerja pada tanggal yang lebih awal antara: i) ketika Bank tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut dan ii) ketika Bank mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK 57 dan melibatkan pembayaran pesangon. Ketika Bank menyediakan pesangon sebagai penawaran untuk mengundurkan diri secara sukarela, pesangon pemutusan hubungan kerja diukur berdasarkan jumlah karyawan yang diharapkan menerima penawaran tersebut. Imbalan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan didiskontokan menjadi nilai kininya. r. Termination provisions Termination provisions are payable when the Bank terminates employment before the normal retirement date, or when an employee accepts an offer of voluntary redundancy with termination benefits. The Bank recognises termination benefits at the earlier of: i) when the Bank can no longer withdraw the offer of the termination benefits and ii) when the Bank recognises costs for restructuring within the scope of SFAS 57 and involves payment of termination benefits. When the Bank provides termination benefits as an offer for voluntary redundancy, termination benefits are measured based on the number of employees expected to accept the offer. Benefits due for more than 12 months after the reporting period are discounted to their present value. Lampiran - 5/22 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) s. t. AKUNTANSI YANG Beban akrual dan provisi NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s. ACCOUNTING Accruals and provisions Beban akrual dan provisi terdiri dari beban operasional yang masih harus dibayar, bunga yang masih harus dibayar dan provisi untuk biaya restrukturisasi. Accruals and provisions consist of accrued operational expenses, accrued interest expenses and provision for restructuring costs. Provisi untuk biaya restrukturisasi diakui hanya jika: i) Bank memiliki rencana formal rinci untuk restrukturisasi dengan mengidentifikasikan sekurang-kurangnya usaha atau bagian usaha yang terlibat; lokasi utama yang terpengaruh; lokasi, fungsi, dan perkiraan jumlah pegawai yang akan menerima kompensasi karena pemutusan hubungan kerja; pengeluaran yang akan terjadi; dan waktu implementasi rencana tersebut. ii) Bank menciptakan perkiraan yang valid kepada pihak-pihak yang terkena dampak restrukturisasi bahwa Bank akan melaksanakan restrukturisasi dengan memulai implementasi rencana tersebut atau mengumumkan pokok-pokok rencana. A provision for restructuring costs are recognised only when: i) the Bank has a detailed formal plan for the restructuring identifying at least the business or part of a business concerned; the principal location affected; the location, function, and approximate number of employees who will be compensated for terminating their services; the expenditures that will be undertaken; and when the plan will be implemented. ii) the Bank has raised a valid expectation in those affected that it will carry out the restructuring by starting to implement that plan or announcing its main features to those affected by it. Pendapatan dan beban bunga t. Interest income and expenses Pendapatan dan beban bunga diakui dalam laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Interest income and expenses are recognised in profit or loss using the effective interest rate method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses. Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi (Catatan 3.b.2) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tak terpisahkan dari biaya perolehan aset keuangan atau liabilitas keuangan. The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 3.b.2) and all fees and points paid or received that are an integral part of the acquisition of the financial assets or financial liabilities. Lampiran - 5/23 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) u. v. AKUNTANSI YANG Provisi dan komisi NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) u. ACCOUNTING Fees and commissions Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari perolehan aset keuangan atau liabilitas keuangan disertakan ke dalam perhitungan suku bunga efektif. Significant fees and commission income and expenses that are integral to the acquisition of a financial asset or liability are included in the measurement of the effective interest rate. Pendapatan provisi dan komisi lainnya, termasuk provisi yang terkait kegiatan ekspor impor, provisi atas manajemen kas dan provisi atas jasa lainnya diakui pada saat jasa diberikan. Pendapatan komitmen kredit, pendapatan provisi dari komitmen kredit diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu komitmen. Other fees and commission income, including export import related fees, cash management fees and service fees are recognised as the related services are performed. Fees related to a loan commitment are amortised and recognised as an income on a straight-line basis over the commitment period. Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama terkait dengan provisi transaksi antar bank diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima. Other fees and commission expenses relate mainly to inter-bank transaction fees are expensed as the services are received. Pendapatan bersih transaksi perdagangan v. Net trading income Pendapatan bersih transaksi perdagangan terdiri dari keuntungan dan kerugian yang berhubungan dengan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, termasuk seluruh perubahan nilai wajar yang direalisasi maupun yang belum direalisasi, bunga dan selisih kurs. Net trading income comprises gains or losses related to financial assets and liabilities held for trading, and it includes all realized and unrealised fair value changes, interest and foreign exchange differences. Perubahan nilai wajar efek-efek yang diperdagangkan diakui sebagai bagian dari pendapatan bersih transaksi perdagangan di laporan laba rugi. Laba atau rugi yang direalisasi pada saat efek-efek yang diperdagangkan dijual, diakui dalam laba rugi tahun berjalan. Efek-efek yang diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal. All changes in fair value are recognised as part of net trading income in the profit or loss. Gains or losses which are realised when the trading securities are sold, are recognised in current year profit or loss. Trading securities are not reclassified subsequent to their initial recognition. w. Transaksi dengan pihak berelasi w. Transactions with related parties Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi. Sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010) – Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. Yang dimaksud dengan pihak berelasi adalah orang atau entitas yang berelasi dengan entitas pelapor sebagai berikut: The Bank has transactions with related parties. In accordance with SFAS 7 (Revised 2010) – Related Party Disclosure. The meaning of a related party is a person or entity that is related to a reporting entity as follows: a. a. A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the reporting entity; ii. has significant influence over the reporting entity; or iii. is member of the key management personel of the reporting entity of a parent of the reporting entity; Orang atau anggota keluarga terdekatnya berelasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian bersama terhadap entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau iii. personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk pelapor; Lampiran - 5/24 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) AKUNTANSI YANG NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 3. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi hal-hal sebagai berikut: i. entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); ii. suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya); iii. kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; iv. suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; v. entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari suatu entitas pelapor atau entitas terkait dengan entitas pelapor; vi. entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a); vii. orang yang diidentifikasi, dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas atau anggota manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies: Jenis transaksi dan saldo dengan pihak berelasi diungkapkan pada Catatan 27. The nature of transactions and balances of accounts with related parties are disclosed in the Note 27. b. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN a. ACCOUNTING w. Transactions with related parties (continued) w. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan) 4. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) the entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary, and fellow subsidiary is related to the others); ii. one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of member of a company of which the other entity is a member); iii. both entities are joint ventures of the same third party; iv. one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; v. the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity; vi. the entity controlled or jointly controlled by a person identified in (a); vii. a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personel of the entity (or of a parent of the entity). 4. Pendahuluan dan gambaran umum Bank terpapar terhadap risiko-risiko instrumen keuangan sebagai berikut: • • • • i. FINANCIAL RISK MANAGEMENT a. atas Introduction and overview The Bank is exposed to the following risks from financial instruments: • • • • Risiko kredit Risiko pasar Risiko likuiditas Risiko operasional Catatan di bawah ini menyajikan informasi mengenai eksposur Bank terhadap setiap risiko di atas, serta tujuan dan kebijakan yang dilakukan oleh Bank dalam mengukur dan mengelola risiko. Credit risk Market risk Liquidity risk Operational risk The following notes present information about the Bank's exposure to each of the above risks, and the Bank's objectives and policies for measuring and managing risks. Lampiran - 5/25 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) a. b. Pendahuluan (lanjutan) dan gambaran umum NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Introduction and overview (continued) Kerangka manajemen risiko Risk management framework Kebijakan manajemen risiko Bank, yang dimuat dalam Group Standard Manual dan diteruskan dalam hirarki kebijakan manual ke seluruh Grup, menjabarkan standar, instruksi dan pedoman kepada para karyawan. Kebijakan ini mendukung penetapan toleransi atas risiko serta pengendalian risiko-risiko, melalui pelaporan kepada manajemen secara tepat waktu dan terpercaya. Bank secara berkala meninjau kembali dan menyempurnakan kebijakan manajemen risiko, sistem dan metodologi untuk mencerminkan perubahan dalam hukum, pasar, produk dan praktik terbaik yang muncul. The Bank's risk management policies are encapsulated in the Group Standards Manual and cascaded in a hierarchy of policy manuals throughout the Group, communicate standards, instructions and guidance to employees. They support the formulation of risk appetite and controlling risks, with timely and reliable reporting to management. The Bank regularly reviews and updates its risk management policies, system and methodologies to reflect changes in laws, markets, products and emerging best practice. Dewan Manajemen Grup, dengan wewenang yang diberikan oleh Dewan Direksi, merumuskan kebijakan manajemen risiko Grup. Risk Management Meeting (RMM) memantau risiko, menerima laporan, menentukan langkah yang akan diambil dan menelaah keefektifan dari kerangka manajemen risiko Bank. The Group Management Board, under authority delegated by the Board of Directors, formulates high-level Group risk management policies. Risk Management Meeting (RMM) monitors risks, receives reports, determines action to be taken and reviews the effectiveness of the Bank's risk management framework. Manajemen risiko kredit b. Credit risk management Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang terjadi jika nasabah atau pihak lawan gagal untuk memenuhi kewajiban berdasarkan kontrak. Risiko ini pada dasarnya timbul dari aktivitas pemberian kredit/penempatan, pembiayaan perdagangan (trade finance), beberapa produk rekening administratif seperti garansi dan transaksi mata uang asing dan dari kepemilikan Bank atas aset dalam bentuk efek-efek utang. Bank telah menetapkan standar, kebijakan dan prosedur untuk memantau dan mengelola risiko dari aktivitasaktivitas tersebut. Credit risk is the risk of financial loss if a customer or counterparty fails to meet its obligation under a contract. It arises principally from lending/placements, trade finance, certain off-balance sheet products such as guarantees and foreign exchange transaction and from the Bank's holding of assets in the form of debt securities. The Bank has dedicated standards, policies and procedures to monitor and manage risk from such activities. Fungsi Risiko Kredit dalam Group Management Office melakukan pengawasan dan manajemen risiko kredit untuk seluruh cabang HSBC secara global. The Credit Risk function within the Group Management Office provides high-level oversight and management of credit risk for HSBC worldwide. Tanggung jawab fungsi ini meliputi hal-hal sebagai berikut: - Merumuskan kebijakan kredit dan memantau kepatuhan terhadap kebijakan tersebut; - Membentuk dan memelihara kebijakan eksposur kredit skala besar dari entitasentitas yang beroperasi (operating entities); - Menerbitkan pedoman pemberian kredit untuk entitas-entitas HSBC yang didasarkan pada sikap dan minat Grup dalam pemberian kredit untuk sektor pasar, kegiatan dan produk perbankan tertentu; The function's responsibilities include the following: - Formulating credit policies and monitoring compliance with them; - Establishing and maintaining the operating entities' large credit exposure policy; - Issuing lending guidelines to HSBC's operating entities on the Group's attitude and appetite for lending to specified market sectors, activities and banking products; Lampiran - 5/26 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) - - - - - Melakukan penelaahan independen dan penilaian risiko secara obyektif; Pemeliharaan dan pengembangan sistem dan kerangka kerja peringkat risiko HSBC, untuk menggolongkan eksposur secara tepat dan memungkinkan pelaksanaan manajemen risiko yang terfokus; Mengendalikan eksposur untuk efek-efek utang yang dimiliki, dimana efek-efek yang dimiliki tidak hanya untuk tujuan diperdagangkan, suatu batasan formal atas risiko penerbit ditetapkan; Mengendalikan eksposur cross-border untuk mengelola country risk dan risiko cross-border melalui pengenaan country limit dengan sub-limit berdasarkan jatuh tempo dan jenis usaha; Mengendalikan eksposur atas industri tertentu. Bila perlu, pembatasan dikenakan pada usaha baru, atau membatasi tingkat eksposur dalam entitas-entitas operasional grup; Memelihara dan mengembangkan peringkat risiko dalam rangka mengkategorikan eksposur secara bermakna dan memfasilitasi manajemen untuk berfokus pada risiko yang dihadapi. Metodologi pemeringkatan didasarkan atas analisa keuangan dengan cakupan yang luas dan perangkat berbasis data pasar yang merupakan input utama terhadap penilaian risiko pihak lawan. Meskipun proses pemeringkatan risiko secara otomatis semakin banyak digunakan untuk fasilitas yang besar, namun tanggung jawab akhir atas penetapan tingkat risiko dalam setiap kasus berada di pihak eksekutif yang memberikan persetujuan. Tingkat risiko dikaji secara berkala dan bila perlu, perubahan akan dilakukan dengan segera. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk management (continued) - Undertaking an independent review and objective assessment of risks; Maintaining and developing HSBC's risk rating framework and systems, to classify exposures meaningfully and enable focused management of the risks; - Controlling exposure for debt securities held, where a security is not held solely for the purposes of trading, a formal issuer risk limit is established; - Controlling cross-border exposures to manage country and cross-border risk through the imposition of country limits with sub-limits by maturity and type of business; - Controlling exposures to selected industries. When necessary, restrictions are imposed on new business, or exposures in the Group's operating entities are capped; - Maintaining and developing risk ratings in order to categorise exposures meaningfully and facilitate focused management of the attendant risks. Rating methodology is based upon a wide range of financial analytics together with market data-based tools which are core inputs to the assessment of counterpart risk. Although automated risk-rating processes are increasingly used for the larger facilities, ultimate responsibility for setting risk grades rests in each case with the final approving executive. Risk grades are reviewed frequently and amendments, where necessary, are implemented promptly. Bank melaporkan berbagai aspek dari portofolio risiko kredit kepada eksekutif senior. The Bank makes reports to senior executives on aspects of the Bank's credit risk portfolio. Laporan-laporan yang dibuat untuk manajemen senior, termasuk kepada Dewan Manajemen Grup, RMM, Komite Audit Grup dan Dewan, meliputi: Reports are produced for senior management, including the Group Management Board, the RMM, the Group Audit Committee and the Board, covering: - - - Konsentrasi Risiko dan eksposur terhadap sektor industri; Kinerja portofolio ritel; Portofolio segmen tertentu dengan risiko yang lebih tinggi; Peta Risiko (Risk Map) dari status topik risiko utama, dengan berbagai tindakan pencegahan dan mitigasi terkait; Debitur bermasalah berskala besar dan cadangan kerugian penurunan nilai aset untuk semua segmen nasabah; - Risk concentration and exposures industry sectors; Retail portfolio performance; Specific higher-risk portfolio segments; to A Risk Map of the status of key risk topics, with associated preventive and mitigating actions; Individual large impaired accounts, and impairment allowances/charges for all customer segments; Lampiran - 5/27 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) - Country limit, eksposur lintas negara dan cadangan kerugian penurunan nilai aset yang terkait; Portofolio dan analisa data atas kinerja model; dan Hasil stress testing dan rekomendasi. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk management (continued) - Country limits, cross-border exposures and related impairment allowances; - Portfolio and analytical model performance data; and Stress testing results and recommendations. - Bank diharuskan untuk menerapkan kebijakan kredit, prosedur dan pedoman pemberian kredit yang sesuai dengan standar Grup HSBC. The Bank is required to implement credit policies, procedures and lending guidelines which are in line with the HSBC Group standards. Bank memiliki RMM yang memberikan rekomendasi dan saran yang diminta oleh Chief Risk Officer (CRO) mengenai manajemen risiko secara keseluruhan serta kebijakan dan pedoman manajemen risiko pada Bank sebagaimana diatur dalam Kerangka Manajemen Risiko Grup. The Bank has RMM who provides recommendations and advice requested by the Chief Risk Officer (“CRO”) on enterprise-wide management of all risks and the policies and guidelines for the management of risk within the Bank as set out in the Group’s Enterprise Risk Management Framework. RMM akan berfungsi sebagai badan pengatur untuk manajemen risiko secara keseluruhan dengan fokus khusus pada budaya risiko, risk appetite, profil risiko dan integrasi manajemen risiko ke dalam tujuan strategis Bank. The RMM will serve as the governance body for enterprise-wide risk management with particular focus on risk culture, risk appetite, risk profile and integration of risk management into the Bank’s strategic objectives. RMM bertanggung jawab menggunakan dan melimpahkan wewenang pemberian persetujuan atas risiko, menetapkan besaran risiko dan menyetujui kebijakan dan pengendalian risiko yang bersifat definitif. RMM memantau risiko yang inheren terhadap bisnis jasa keuangan, menerima laporan, menentukan tindakan yang akan diambil dan mengkaji keefektifan kerangka manajemen risiko. The RMM has the responsibility for exercising and delegating risk approval authorities, setting risk appetite and approving definitive risk policies and controls. RMM monitors inherent risk to the financial services business, receives reports, determines actions to be taken and reviews the effectivity of risk management framework. i. i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit Untuk aset keuangan yang diakui di neraca gabungan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatatnya. Untuk bank garansi dan irrevocable letter of credit (L/C) yang diterbitkan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus Bank bayarkan jika timbul kewajiban atas bank garansi dan irrevocable L/C yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dan nilai penuh fasilitas kredit yang telah diberikan (committed) kepada nasabah. Maximum exposure to credit risk For financial assets recognised in the combined balance sheet, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount. For bank guarantees and irrevocable letter of credit (L/C) issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay if the obligations of the bank guarantees and irrevocable L/C issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn commited credit facilities granted to customers. Lampiran - 5/28 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) i. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (lanjutan) Credit risk management (continued) i. Komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit Bank garansi yang diterbitkan Fasilitas kredit bersifat committed yang belum digunakan Fasilitas L/C yang tidak dapat dibatalkan Lain-lain Jumlah ii. to credit risk The following table presents the Bank's maximum exposure to credit risk for all financial instruments in the financial position and administrative accounts, without taking into account any collateral held or other credit enhancement: Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya: Laporan posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada bank-bank lain Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Wesel ekspor Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek untuk tujuan investasi Maximum exposure (continued) 2016 2015 5,781,512 3,143,917 6,048,847 210,121 10,022,193 10,338,750 4,909,078 868,478 3,353,462 43,962,327 4,765,949 1,032,909 2,900,665 50,883,121 500,000 17,589,505 1,250,091 12,420,867 90,130,472 89,851,320 Financial position Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with other banks Assets at fair value through profit or loss Export bills Acceptance receivables Loans receivable Securities purchased with agreement to resell Investment securities 11,450,462 11,984,682 Commitments and contingencies with credit risk Bank guarantees issued 2,136,972 4,529,477 Undrawn committed loan facilities 1,912,825 13,173 3,041,635 7,015 Irrevocable L/C facilities Others 15,513,432 19,562,809 105,643,904 109,414,129 Analisa konsentrasi risiko kredit Konsentrasi atas risiko kredit timbul ketika sejumlah nasabah bergerak dalam aktivitas usaha yang sejenis atau menjalankan kegiatan usaha dalam wilayah geografis yang sama, atau memiliki karakteristik yang sejenis yang dapat menyebabkan kemampuan mereka untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya dipengaruhi secara serupa oleh perubahan kondisi ekonomi atau kondisi lainnya. ii. Total Concentration of credit risk analysis Concentrations of credit risk arise when a number of customers are engaged in similar business activities or activities within the same geographic region, or when they have similar characteristics that would cause their ability to meet contractual obligations to be similarly affected by changes in economic or other conditions. Lampiran - 5/29 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 4. Manajemen risiko kredit (lanjutan) ii. b. Credit risk management (continued) ii. Analisa konsentrasi risiko kredit (lanjutan) Concentration (continued) of credit risk analysis Bank mendorong adanya diversifikasi portofolio kreditnya pada berbagai wilayah geografis, industri dan produk sebagai upaya untuk meminimalkan risiko kredit. The Bank encourages the diversification of its credit portfolio among a variety of geographies, industries, and credit product in order to minimize the credit risk. Konsentrasi risiko pihak lawan: Credit risk concentration by counterparty: kredit berdasarkan type of 2016 Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Retail Aset yang diukur pada nilai wajar melalui Giro pada laba rugi/ bank-bank Penempatan Assets pada lain/ at fair bank lain/ Demand value deposits Placement through with other with other profit banks banks or loss Wesel export/ Export bills Komitmen Efek-efek dan yang dibeli kontinjensi dengan janji yang memiliki dijual risiko kredit/ Efek-efek kembali/ Commitments untuk Securities and tujuan Kredit yang purchased Tagihan investasi/ contingencies with diberikan/ akseptasi/ with credit agreement Investment Loans Acceptance risk securities to resell receivables receivable Jumlah/ Total - - - 726,412 432,759 3,353,462 38,988,785 - - 15,464,008 58,965,426 5,781,512 - 3,143,917 - 10,022,193 - 3,677,479 505,187 - 435,719 - - 50,354 187,457 4,735,731 500,000 - 17,589,505 - 17,072 32,352 - 27,115,922 14,826,825 4,735,731 5,781,512 3,143,917 10,022,193 4,909,078 868,478 3,353,462 43,962,327 500,000 17,589,505 15,513,432 105,643,904 % Corporates Government and Bank 26% Indonesia 14% Banks 4% Retail 56% 100% 2015 Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Korporasi Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Retail Aset yang diukur pada nilai wajar melalui Giro pada laba rugi/ bank-bank Penempatan Assets pada lain/ at fair bank lain/ Demand value deposits Placement through with other with other profit banks banks or loss Wesel export/ Export bills Komitmen Efek-efek dan yang dibeli kontinjensi dengan janji yang memiliki dijual risiko kredit/ Efek-efek kembali/ Commitments untuk Securities and tujuan Tagihan Kredit yang purchased investasi/ contingencies with akseptasi/ diberikan/ with credit agreement Investment Acceptance Loans risk securities to resell receivables receivable - - - 1,736,883 333,330 2,900,665 44,925,474 - - 19,451,742 69,348,094 6,048,847 210,121 - 10,338,750 - 1,182,592 1,846,474 - 699,579 - - - - 68,706 948,371 4,940,570 1,250,091 - 12,420,867 - 111,067 - 19,721,012 15,404,453 4,940,570 6,048,847 210,121 10,338,750 4,765,949 1,032,909 2,900,665 50,883,121 1,250,091 12,420,867 iii. Analisa risiko kredit Tabel berikut ini menyajikan aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai serta aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. 19,562,809 109,414,129 % Corporates Government and Bank 18% Indonesia 14% Banks 5% Retail 63% 100% The concentration of loans receivable by type of loans and economic sectors is disclosed in Note 10. Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit dan sektor ekonomi diungkapkan pada Catatan 10. iii. Jumlah/ Total Credit risk analysis The following table presents the impaired financial assets, financial assets past due but not impaired and financial assets neither past due nor impaired. Lampiran - 5/30 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. Manajemen risiko kredit (lanjutan) iii. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk management (continued) iii. Analisa risiko kredit (lanjutan) Credit risk analysis (continued) 2016 Giro pada Giro pada Bank bank-bank Indonesia/ lain/ Demand Demand deposits deposits with Bank with other Indonesia banks Penempatan pada bank-bank lain/ Placements with other banks Wesel export/ Export bills Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Efek-efek Securities untuk Kredit purchased tujuan yang with investasi/ diberikan/ agreement Investment Loans receivable to resell securities Jumlah/ Total Aset pada biaya perolehan diamortisasi Assets at amortised cost Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai - - - 827 - 4,078,113 - - 4,078,940 Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Sampai dengan 29 hari Dari 30 hari sampai dengan 59 hari Dari 60 hari sampai dengan 89 hari - - - 11,521 - 139,588 - - 151,109 - - - - - 53,510 - - 53,510 - - - - - 44,066 - - 44,066 Past due but not impaired financial assets Up to 29 days From 30 days to 59 days From 60 days to 89 days - 21,214,719 - 17,115,886 - 19,350,160 - 8,331,117 Neither past due nor impaired financial assets Strong Good Satisfactory Sub-standard - Less: allowance for impairment losses Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Lancar Baik Memuaskan Kurang lancar 3,124,735 2,656,777 - 3,122,489 5,800 15,628 - 10,022,193 - Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai - - - Jumlah nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi 5,781,512 3,143,917 10,022,193 159,265 406,907 269,906 25,739 23,941 4,762,096 1,331,589 12,214,813 1,161,099 17,903,527 836,833 7,468,545 (5,687) 868,478 - (2,701,931) 3,353,462 43,962,327 500,000 - - 500,000 (2,707,618) - 67,631,889 Aset yang tersedia untuk dijual Impaired financial assets Carrying amount amortised cost Available-for-sale assets Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Baik - - - - - - - 17,589,505 17,589,505 Neither past due nor impaired financial assets Good Jumlah nilai tercatat nilai wajar - - - - - - - 17,589,505 17,589,505 Carrying amount - fair value 5,781,512 3,143,917 10,022,193 868,478 3,353,462 43,962,327 500,000 17,589,505 85,221,394 Total carrying amount Jumlah nilai tercatat 2015 Giro pada Giro pada Bank bank-bank Indonesia/ lain/ Demand Demand deposits deposits with Bank with other Indonesia banks Penempatan pada bank-bank lain/ Placements with other banks Wesel export/ Export bills Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual Efek-efek kembali/ Kredit untuk Securities yang purchased tujuan diberikan/ investasi/ with Loans agreement Investment receivable to resell securities Jumlah/ Total Aset pada biaya perolehan diamortisasi Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai Sampai dengan 29 hari Dari 30 hari sampai dengan 59 hari Dari 60 hari sampai dengan 89 hari Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Lancar Baik Memuaskan Kurang lancar Assets at amortised cost Impaired financial assets - - - 830 - 6,017,750 - - 6,018,580 - - - 3,892 - 282,815 - - 286,707 - - - - - 85,327 - - 85,327 - - - - - 47,042 - - 47,042 Past due but not impaired financial assets Up to 29 days From 30 days to 59 days From 60 days to 89 days - 16,111,792 1,535,489 23,847,191 - 25,654,211 - 5,909,601 Neither past due nor impaired financial assets Strong Good Satisfactory Sub-standard 6,048,847 - 191,947 18,174 - 10,338,750 - Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai - - - Jumlah nilai tercatat biaya perolehan diamortisasi 6,048,847 210,121 10,338,750 354,708 398,129 259,269 21,659 (5,578) 1,032,909 62,418 5,163,969 449,020 14,897,532 2,112,878 22,531,973 276,349 5,611,593 - 2,900,665 (3,754,880) 50,883,121 Lampiran - 5/31 - Schedule 500,000 750,091 - - 1,250,091 - (3,760,458) 1,535,489 74,199,993 Less: allowance for impairment losses Carrying amount amortised cost THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. 4. Manajemen risiko kredit (lanjutan) iii. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk management (continued) iii. Analisa risiko kredit (lanjutan) Credit risk analysis (continued) 2015 (lanjutan/continued) Giro pada Giro pada bank-bank Bank lain/ Indonesia/ Demand Demand deposits deposits with Bank with other banks Indonesia Penempatan pada bankbank lain/ Placements with other banks Wesel export/ Export bills Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Efek-efek Kredit Securities untuk yang purchased tujuan diberikan/ with investasi/ Loans agreement Investment receivable to resell securities Jumlah/ Total Aset yang tersedia untuk dijual assets Available-for-sale Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai Baik - - - - - - - 10,885,378 10,885,378 Neither past due nor impaired financial assets Good Jumlah nilai tercatat nilai wajar - - - - - - - 10,885,378 10,885,378 Carrying amount - fair value 6,048,847 210,121 10,338,750 1,032,909 2,900,665 50,883,121 1,250,091 12,420,867 85,085,371 Total carrying amount Jumlah nilai tercatat Peringkat (grading) ditentukan berdasarkan estimasi internal Bank atas kemungkinan gagal bayar (probability of default) selama setahun dari debiturdebitur atau portofolio tertentu yang dinilai berdasarkan sejumlah faktor-faktor kualitatif dan kuantitatif. The grading is based on the Bank's internal estimate of probability of default over a one-year horizon, with customers or portfolios assessed against a range of quantitative and qualitative factors. Perbaikan peringkat dari yang mengalami penurunan nilai menjadi tidak mengalami penurunan nilai baru dapat dilakukan apabila debitur telah menunjukkan kepastian pemulihan dan kembali ke kondisi normal. Improvement in the grading from impaired to not-impaired can only be made if debtors have shown evidence of recovery and have returned to normal condition. Lima klasifikasi kualitas kredit yang dinyatakan di bawah ini mencakup peringkat kredit internal yang lebih terperinci yang diterapkan pada pinjaman korporasi dan bisnis ritel, termasuk peringkat eksternal yang diterapkan oleh agensi eksternal untuk efek utang. The five credit quality classifications defined below encompass a range of more granular, internal credit rating grades assigned to wholesale and retail lending business, as well as the external ratings attributed by external agencies to debt securities. Klasifikasi kualitas/ Quality classification Lancar/Strong Baik/Good Memuaskan/Satisfactory Kredit non-ritel/ Non-retail lending CRR 1 - CRR 2 CRR 3 CRR 4 - CRR 5 Kredit ritel/ Retail lending EL 1 - EL 2 EL 3 EL 4 - EL 5 Kurang LancarlSub-standard Penurunan nilai/Impaired CRR 6 - CRR 8 CRR 9 - CRR 10 EL 6 - EL 8 EL 9 - EL 10 Lampiran - 5/32 - Schedule Efek-efek utang dan tagihan lain/ Debt securities and other bills A- ke atas/A- and above BBB+ s/d BBB-/ BBB+ to BBBBB+ s/d B, dan tanpa peringkat/ BB+ to B, and unrated Bs/d C/ B- to C Gagal bayar/Default THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) iii. Analisa risiko kredit (lanjutan) Definisi klasifikasi kualitas: - Lancar: eksposur kredit yang memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi komitmen keuangan dengan kemungkinan gagal dan/atau tingkat ekspektasi kerugian yang rendah. Rekening kredit ritel bergerak sesuai pada parameter produknya dan hanya sesekali menunjukkan keterlambatan pembayaran. - Baik: eksposur kredit yang memerlukan pengawasan yang lebih dekat dan memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi komitmen keuangan dengan risiko gagal bayar yang rendah. Rekening kredit ritel umumnya hanya menunjukan tingkat keterlambatan pembayaran yang pendek dengan kerugian, jika ada, dapat diminimalisasi setelah penerapan proses pemulihan. - Memuaskan: eksposur kredit yang memerlukan pengawasan yang lebih melekat dan menunjukkan kemampuan menengah untuk memenuhi komitmen keuangan dengan tingkat risiko gagal yang moderat. Rekening kredit ritel umumnya hanya menunjukkan tingkat keterlambatan pembayaran yang pendek, dimana kerugian yang terjadi, jika ada, diharapkan kecil setelah penerapan proses pemulihan. - Kurang Lancar: eksposur kredit yang memerlukan perhatian khusus dengan tingkat yang bervariasi dan risiko gagal bayar yang meningkat. Rekening kredit ritel menunjukkan ekspektasi kerugian yang lebih tinggi disebabkan oleh menurunnya kemampuan untuk memitigasi risiko tersebut melalui realisasi agunan atau proses pemulihan lainnya. - Penurunan nilai: eksposur kredit telah dievaluasi sebagai kredit bermasalah. Eksposur dimana Bank mempertimbangkan bahwa nasabah tidak lagi mempunyai kemampuan membayar seluruh kewajiban kreditnya tanpa merealisasi agunan, jika ada, atau untuk nasabah ritel, pembayaran kewajiban kredit yang material telah terlambat lebih dari 90 hari. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk management (continued) iii. Credit risk analysis (continued) Quality classification definition: - Strong: exposures demonstrate a strong capacity to meet financial commitments, with negligible or low probability of default and/or low levels of expected loss. Retail accounts operate within product parameters and only exceptionally show any period of delinquency. - Good: exposures require closer monitoring and demonstrate a good capacity to meet financial commitments, with low default risk. Retail accounts typically show only short periods of delinquency, with any losses expected to be minimal following the adoption of recovery processes. - Satisfactory: exposures require closer monitoring and demonstrate an average to fair capacity to meet financial commitments, with moderate default risk. Retail accounts typically show only short periods of delinquency, with any losses expected to be minor following the adoption of recovery processes. - Sub-standard: exposures require varying degrees of special attention and increased default risk. Retail accounts show higher expected loss due to a reduced ability to mitigate the risk through collateral realisation or other recovery processes. - Impaired: exposures have been assessed as troubled accounts. These are exposures where the Bank considers that either the customer is unlikely to pay its credit obligations in full, without foreclosing the collaterals, if any, or for retail customer is past due more than 90 days on any material credit obligation. Lampiran - 5/33 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) iii. Analisa risiko kredit (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk management (continued) iii. Credit risk analysis (continued) Customer Risk Rating (CRR) dengan 10 skala peringkat di atas merupakan ringkasan dan 23 skala peringkat yang Iebih terperinci atas probabilitas gagal bayar dari debitur. Semua nasabah HSBC diperingkat menggunakan 10 atau 23 skala peringkat, tergantung pada tingkat pendekatan Basel II yang diadopsi untuk eksposur tersebut. The Customer Risk Rating (CRR) 10-grade scale summarises a more granular underlying 23-grade scale of obligor probability of default (PD). All HSBC customers are rated using the 10 or 23 grade scale, depending on the degree of sophistication of the Basel II approach adopted for the exposure. Setiap peringkat CRR dikaitkan dengan peringkat eksternal dengan mengacu pada tingkat gagal bayar jangka panjang untuk peringkat tersebut, diwakili oleh rata-rata gagal bayar historis tertimbang. Pemetaan antara penilaian internal dan eksternal merupakan indikasi dan dapat bervariasi dari waktu ke waktu. Each CRR band is associated with an external rating grade by reference to longrun default rates for that grade, represented by the average of issuerweighted historical default rates. This mapping between internal and external ratings is indicative and may vary over time. Expected Loss (EL) dengan 10 skala peringkat untuk bisnis ritel merupakan ringkasan dari skala EL yang Iebih terperinci untuk segmen nasabah ritel, yang mengkombinasikan faktor risiko peminjam dan risiko fasilitas/produk dalam sebuah pengukuran gabungan. The expected loss (‘EL’) 10-grade scale for retail business summarises a more granular underlying EL scale for this customer segment; this combines obligor and facility/product risk factors in a composite measure. Untuk efek-efek utang dan instrumen keuangan tertentu lainnya, peringkat eksternal telah diselaraskan dengan lima klasifikasi kualitas berdasarkan pemetaan CRR terkait dengan peringkat kredit eksternal. For debt securities and certain other financial instruments, external ratings have been aligned to the five quality classifications based upon the mapping of related CRR to external credit grade. Eksposur yang telah ditentukan sebagai telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai disajikan pada tabel di atas dalam klasifikasi terpisah sebagai "Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai". Contoh-contoh eksposur yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai termasuk pinjaman yang terlambat melakukan pembayaran terakhir saat jatuh tempo tetapi tidak terdapat bukti adanya penurunan nilai; pinjaman korporasi yang sepenuhnya dijamin dengan agunan kas; fasilitas perdagangan jangka pendek yang telah jatuh tempo karena alasan-alasan teknis seperti keterlambatan dokumentasi, tetapi tidak merupakan sebuah kekhawatiran atas kemampuan membayar debitur. Exposures designated as past due but not impaired are disclosed in the above table in a separate classification as "Past due but not impaired financial assets". Examples of exposures designated as past due but not impaired include loans that have missed the most recent payment date but on which there is no evidence of impairment; corporate loans fully secured by cash collateral; short-term trade facilities past due for technical reasons such as delays in documentation, but where there is no concern over the creditworthiness of the debtor. Lampiran - 5/34 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) iv. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk management (continued) iv. Collateral Agunan Agunan digunakan untuk memitigasi eksposur risiko kredit dan kebijakan mitigasi risiko menentukan jenis agunan yang dapat diterima. Umumnya jenis agunan yang diterima Bank untuk memitigasi risiko kredit diantaranya adalah kas, giro, tabungan, deposito berjangka, rumah tinggal, properti komersial dan industri, garansi bank dan letters of credit. Untuk jenis pembiayaan tertentu umumnya kredit pemilikan rumah dan pembiayaan aset, adanya hak untuk mengambil alih aset fisik merupakan hal penting dalam penentuan harga dan pemulihan yang dapat diperoleh dalam hal terjadi kegagalan pembayaran kredit. Collateral is held to mitigate credit risk exposures and risk mitigation policies determine the eligibility of collateral types. Typically the Bank uses current accounts, saving accounts, time deposits, residential, commercial and industrial property as eligible collateral to mitigate credit risk. For certain types of lending, typically mortgages and asset financing, the right to repossess the assets is critical in determining appropriate pricing and recoverability in the event of default. Agunan dilaporkan sesuai dengan kebijakan mitigasi risiko Bank. Jika diperlukan, nilai agunan disesuaikan guna mencerminkan kondisi pasar terkini, probabilitas pemulihan agunan dan jangka waktu untuk merealisasikan agunan dalam hal terjadi pengambilalihan. Collateral is reported in accordance with the Bank's risk mitigation policy. Where appropriate, collateral values are adjusted to reflect current market conditions, its probability of recovery and the period of time to realize the collateral in the event of repossession. Persyaratan agunan bukanlah merupakan pengganti faktor kemampuan debitur dalam hal pembayaran kembali kredit, di mana hal ini menjadi pertimbangan utama dalam setiap keputusan pemberian kredit. Dalam menentukan dampak keuangan agunan terhadap kredit yang belum jatuh tempo dan belum mengalami penurunan nilai, Bank menilai signifikansi agunan terkait dengan jenis pembiayaan yang diberikan. The requirement for collateral is not a substitute factor for the debtor's ability to pay, which is the primary consideration for any lending decisions. In determining the financial effect of collateral held against loans that are neither past due nor impaired, the Bank assessed the significance of the collateral held in relation to the type of lending. Agunan non-fisik, seperti garansi korporasi dan letters of comfort dapat juga dimiliki Bank untuk eksposur korporasi meskipun dampak keuangan untuk jenis agunan ini kurang signifikan dalam hal pemulihan kredit. Non-tangible collateral, such as corporate guarantees and letters of comfort, may also be held against Bank exposures although the financial effect of this type of collateral is less significant in terms of recoveries. Untuk jenis eksposur tertentu seperti L/C dan garansi, Bank juga memperoleh agunan seperti kas yang terkait dengan penilaian internal risiko kredit untuk eksposur tersebut. Selain itu, untuk produk trade finance seperti letters of credit, dalam hal terjadi gagal bayar Bank juga memiliki hak hukum atas aset yang mendasarinya. For certain types of exposures such as L/C and guarantees, the Bank also obtains collateral such as cash depending on internal credit risk assessments. In addition, for trade finance products such as letters of credit, the Bank will also hold legal title on the underlying assets should a default take place. Lampiran - 5/35 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) iv. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk management (continued) iv. Collateral (continued) Agunan (lanjutan) Tergantung dari peringkat kredit nasabah dan tipe produk tertentu, fasilitas kredit dapat diberikan tanpa jaminan. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lainnya, derivatif, efek-efek untuk tujuan investasi dari sektor pemerintah, dan pinjaman ritel lainnya yang terdiri dari pinjaman perseorangan, cerukan dan kartu kredit, semuanya adalah pinjaman tanpa agunan. Tetapi untuk pinjaman lainnya agunan umumnya diperlukan dan diperhitungkan dalam menentukan keputusan kredit dan harga. Depending on the customer's credit rating and the type of product, facilities may be provided unsecured. Placements with Bank Indonesia and other banks, derivatives, investment securities from government sectors, and other retail lending which consist primarily of personal lending, overdrafts and credit cards are all unsecured loans. However, for other lending a charge over collateral is normally obtained and considered in determining the credit decision and pricing. Dalam hal terjadi kegagalan bayar, Bank dapat menggunakan agunan sebagai sumber pembayaran kembali. Tergantung dari fasilitas kreditnya, agunan dapat memberikan dampak keuangan yang signifikan dalam memitigasi eksposur risiko kredit. In the event of default, the Bank may utilize the collateral as a source of repayment. Depending on its credit facility, collateral can have a significant financial effect in mitigating exposure to credit risk. Kredit properti Mortgage lending Khusus untuk Kredit Pemilikan Rumah, Bank wajib menjaga rasio Loan to Value (LTV). Rasio LTV dihitung berdasarkan nilai tercatat bruto dari kredit dan, jika ada, komitmen fasilitas kredit rekening administratif, terhadap nilai agunan. Metodologi untuk memperoleh nilai agunan properti pada umumnya ditentukan melalui kombinasi dari hasil jasa penilai profesional, indeks harga properti atau analisa statistik. Penilaian harus diperbaharui secara berkala dan minimal dilakukan setiap tiga puluh enam (36) bulan sekali. Frekuensi penilaian dilakukan lebih sering jika kondisi pasar atau kinerja portofolio mengalami perubahan yang signifikan atau ketika terdapat kredit yang teridentifikasi dan dinyatakan sebagai bermasalah. Specifically for mortgages, the Bank is required to maintain a Loan to Value (LTV) ratio. The LTV ratio is calculated as the gross on-balance sheet carrying amount of the loans and any off-balance sheet loan commitment at the balance sheet date divided by the value of collateral. The methodologies for obtaining property collateral values are typically determined through a combination of professional appraisals, property price indices or statistical analysis. Valuations must be updated on a regular basis and, at a minimum, at intervals of every thirty six (36) months. Valuations are conducted more frequently when market conditions or portfolio performance are subject to significant change or when a loan is identified and assessed as impaired. Untuk kredit properti komersil, LTV rasio maksimum adalah 75%-90%, sebagaimana diatur pada Peraturan Bank Indonesia No. 18/16/PBI/2016. Sementara kredit pemilikan rumah pada kelompok LTV yang lebih tinggi, termasuk yang lebih besar dari 100%, merupakan kredit pemilikan rumah untuk karyawan Bank. For commercial mortgage lending, the LTV ratio has been set at maximum of 75%90%, as set out in Bank Indonesia Regulation No.18/16/PBI/2016. While mortgages in the higher LTV bands, including greater than 100% LTV, are the Bank's staff housing loans. Lampiran - 5/36 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Manajemen risiko kredit (lanjutan) iv. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Credit risk management (continued) iv. Collateral (continued) Agunan (lanjutan) Kredit korporasi Corporate lending Pinjaman kepada nasabah korporasi ditentukan atas dasar evaluasi kredit dan pengujian penurunan nilai secara individual. Secara umum kemampuan membayar nasabah korporasi merupakan indikasi yang paling relevan terhadap kualitas kredit dari pinjaman yang diberikan dan merupakan pertimbangan yang utama dalam pengambilan keputusan pemberian kredit korporasi. Namun, agunan merupakan jaminan tambahan dan Bank dapat meminta nasabah korporasi untuk menyediakan agunan. Jenis-jenis agunan yang pada umumnya disyaratkan pada kredit korporasi dapat berupa hak tanggungan pertama atas properti, aset-aset korporasi dengan nilai dan kuantitas bergerak serta jaminan dan garansi lainnya. Loans and advances to corporate customers are subject to individual credit assessment and impairment testing. General creditworthiness of a corporate customer tends to be the most relevant indicator of credit quality of the loan extended and is the primary consideration for any corporate lending decisions. Collateral however provides additional security and the Bank may request corporate customers to provide collateral. Types of collateral which are commonly taken for corporate lending may be in the form of a first charge of real estate, floating charges over corporate assets and other liens and guarantees. Dalam aktivitas pembiayaan terhadap kredit korporasi, nilai agunan tidak berkorelasi langsung terhadap kemampuan membayar nasabah korporasi. Terlebih lagi, untuk beberapa jenis agunan yang umum dijaminkan pada kredit korporasi, seperti jaminan garansi korporasi, letters of comfort dan aset-aset korporasi dengan nilai dan kuantitas bergerak dimana nilai atas agunan tersebut tidak dapat ditentukan secara pasti. For financing activities in corporate lending, collateral value is not directly correlated with principal repayment performance. Moreover, for some types of collateral commonly taken in corporate lending, such as corporate guarantees, letters of comfort and floating charges over corporate assets, the assignable value is insufficiently certain. Ketika kemampuan membayar nasabah korporasi memburuk dan perlu dilakukan evaluasi atas kemampuan pembayaran kembali melalui sumber jaminan lain yang tersedia, penilaian agunan secara umum akan dilakukan dengan frekuensi yang lebih sering. Ketika terdapat kredit korporasi yang teridentifikasi dan dinyatakan sebagai bermasalah, pengkinian nilai agunan kredit bermasalah tersebut dilakukan sedikitnya setiap 3 bulan, kecuali ditentukan lain oleh oleh CRO dan HSBC Asia Pacific Risk. When a corporate customer's general credit performance deteriorates and it is necessary to assess the likely performance of secondary sources of repayment, the valuation of collateral will generally be conducted on a more frequent basis. When a corporate loan is identified and assessed as impaired, the collateral must be revalued at least every 3 months, unless otherwise approved by CRO and HSBC Asia Pacific Risk. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Securities purchased with agreements to resell Tagihan sehubungan dengan transaksi efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo), pada umumnya memiliki agunan sebesar nilai eksposur brutonya. Transaksi reverse repo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 beragunan penuh. Receivables relating to securities purchased with agreements to resell (reverse repo) by nature, are usually collateralized on a gross exposure basis. Reverse repo transactions as at 31 December 2016 and 2015 are fully collateralised. Lampiran - 5/37 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. Manajemen risiko pasar NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c. Market risk management Risiko pasar adalah risiko dimana pergerakan nilai mata uang asing, suku bunga, atau spread kredit akan menimbulkan laba atau rugi di pihak Bank. Risiko pasar timbul atas instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar dan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Tujuan manajemen risiko pasar adalah untuk mengendalikan eksposur risiko pasar guna mencapai tingkat pengembalian yang optimal dan dalam waktu yang bersamaan menjaga risiko pada tingkat yang dapat diterima. Market risk is the risk that movements in foreign exchange rates, interest rates, or credit spreads will result in profits or losses to the Bank. Market risk arises on financial instruments which are measured at fair value and those which are measured at amortised cost. The objective of market risk management is to control market risk exposures to achieve an optimum return while maintaining risk at acceptable levels. Bank memantau risiko pasar untuk portofolio yang diperdagangkan dan portofolio yang bukan untuk diperdagangkan secara terpisah. The Bank monitors market risk separately for trading portfolios and non-trading portfolios. Portofolio yang diperdagangkan mencakup posisi yang timbul dari kegiatan pembentukan pasar dalam instrumen nilai tukar dan suku bunga, serta dalam efek-efek utang. Risiko atas portofolio yang diperdagangkan timbul dari kegiatan usaha yang terkait dengan nasabah atau dari pengambilan posisi untuk kepentingan Bank sendiri. Trading portfolios include positions arising from market-making in exchange rate and interest rate instruments, as well as in debt securities. Trading risks arise either from customerrelated business or from proprietary positiontaking. Risiko pasar pada portofolio yang bukan untuk diperdagangkan timbul terutama dari selisih antara imbal hasil di masa mendatang atas aset dan biaya pendanaannya sebagai akibat dari perubahan suku bunga. Untuk mengelola risiko ini secara optimal, risiko pasar pada portofolio ini dialihkan ke Global Markets atau ke buku terpisah yang dikelola di bawah pengawasan Komite Manajemen Aset dan Liabilitas (ALCO) setempat. Market risk in non-trading portfolios arises principally from mismatches between the future yield on assets and their funding cost, as a result of interest rate changes. In order to manage this risk optimally, market risk in nontrading portfolios is transferred to Global Markets or to separate books managed under the supervision of the local Asset and Liability Management Committee (ALCO). Pengalihan risiko pasar ke buku yang dikelola oleh Global Markets atau di bawah pengawasan ALCO biasanya dicapai melalui serangkaian transaksi internal antara unit bisnis dan buku-buku ini. Setelah risiko pasar dikonsolidasi dalam Global Markets atau buku yang dikelola oleh ALCO, eksposur neto dikelola di dalam limit yang telah disepakati. The transfer of market risk to books managed by Global Markets or supervised by ALCO is usually achieved by a series of internal deals between the business units and these books. Once market risk has been consolidated in Global Markets or ALCO-managed books, the net exposure is managed within agreed limits. Manajemen risiko pasar terutama dilaksanakan di Global Markets melalui limit risiko yang disetujui oleh Komite Eksekutif Grup. Traded Credit and Market Risk, suatu unit independen di dalam Global Banking and Markets mengembangkan kebijakan manajemen risiko dan teknik pengukuran. The management of market risk is principally undertaken in Global Markets through risk limits approved by the Group's Executive Committee. Traded Credit and Market Risk, an independent unit within the Global Banking and Markets operations, develops risk management policies and measurement techniques. Lampiran - 5/38 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) Limit risiko ditetapkan berdasarkan produk dan jenis risiko dimana likuiditas pasar merupakan faktor utama dalam menentukan limit yang ditetapkan. Limit ditetapkan dengan menggunakan gabungan teknik pengukuran risiko, termasuk limit posisi, limit sensitivitas, serta limit value at risk pada tingkat portofolio. Demikian pula, risiko atas opsi dikendalikan melalui full revaluation limits bersamaan dengan limit atas variabel yang mendasari nilai dari setiap opsi. i. Value at risk NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c. Market risk management (continued) Risk limits are set by product and risk type with market liquidity being a principal factor in determining the level of limits set. Limits are set using a combination of risk measurement techniques, including position limits, sensitivity limits, as well as value at risk limits at a portfolio level. Similarly, option risks are controlled through full revaluation limits in conjunction with limits on the underlying variables that determine each option's value. i. Value at risk Bank memisahkan eksposur risiko pasar antara portofolio yang diperdagangkan dan tidak diperdagangkan. Portofolio yang diperdagangkan meliputi posisi yang timbul dari pembentukan pasar (marketmaking) dan penentuan posisi (positiontaking) dan lainnya yang ditetapkan pada nilai pasar. Portofolio yang tidak diperdagangkan meliputi posisi yang timbul terutama dari manajemen tingkat suku bunga atas aset berbunga dan liabilitas berbunga, dan efek-efek yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. The Bank separates its exposure to market risk between trading and nontrading portfolios. Trading portfolios include positions arising from marketmaking and position-taking and others designated as marked-to-market. Nontrading portfolios include positions that primarily arise from the interest rate management of interest-earning assets and interest-bearing liabilities, and investment securities designated as available-for-sale. Salah satu alat utama yang digunakan oleh Bank untuk memantau dan membatasi eksposur risiko pasar adalah Value at Risk (VaR). VaR adalah teknik yang digunakan untuk mengestimasi potensi kerugian yang mungkin terjadi atas posisi risiko yang diambil sebagai akibat dari pergerakan suku bunga pasar dan harga dalam jangka waktu tertentu dan dengan tingkat keyakinan tertentu. One of the principal tools used by the Bank to monitor and limit market risk exposure is Value at Risk (VaR). VaR is a technique that estimates the potential losses that could occur on risk positions as a result of movements in market rates and prices over a specified time horizon and to a given level of confidence. Metodologi VaR yang digunakan oleh Bank adalah berdasarkan simulasi historis. Simulasi historis merupakan salah satu metode yang paling umum digunakan, dimana diasumsikan distribusi perubahan faktor risiko pasar masa depan yang diharapkan (seperti nilai tukar mata uang asing dan tingkat bunga) adalah identik dengan distribusi (terpisah) faktor risiko yang sama yang diobservasi selama periode historis yang telah ditentukan sebelumnya. The VaR methodology used by the Bank is based on historical simulation. Historical simulation is one of the most commonly used methods, it assumes the expected distribution of future changes in market risk factors (e.g. foreign exchange rates and interest rates) is identical observed (discrete) distribution of the same risk factors over a pre-specified historical period. Lampiran - 5/39 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. Manajemen risiko pasar (lanjutan) i. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c. Value at risk (lanjutan) Market risk management (continued) i. Value at risk (continued) Meskipun VaR adalah panduan yang berguna untuk pemantauan risiko, akan tetapi VaR memiliki keterbatasan, antara lain: • Penggunaan data historis untuk mengestimasi peristiwa di masa depan mungkin tidak mencakup semua peristiwa yang mungkin terjadi, terutama peristiwa yang ekstrim sifatnya; • Penggunaan asumsi posisi per hari, mengasumsikan bahwa semua posisi dapat dilikuidasi atau risiko dapat saling hapus dalam jangka waktu satu hari. Hal ini mungkin tidak mencerminkan risiko pasar yang timbul pada saat kondisi likuiditas sangat terbatas, ketika posisi satu hari tidak cukup untuk melikuidasi atau melakukan lindung nilai terhadap semua posisi Bank secara menyeluruh; • Penggunaan tingkat keyakinan 99 persen, secara definisi, tidak memperhitungkan kerugian yang mungkin terjadi di luar tingkat keyakinan tersebut; • VaR dihitung berdasarkan eksposur yang tercatat pada saat akhir hari dan dengan demikian tidak mencerminkan eksposur yang terjadi selama hari tersebut. Although it is a valuable guide to risk, VaR also has its limitations, among others: VaR dari jumlah portofolio dan portofolio yang diperdagangkan adalah sebagai berikut: VaR of the total portfolios and trading portfolios were as follows: Jumlah VaR dari total portofolio/ Total VaR from total portfolios Pada tanggal 31 Desember 30,204 • The use of historical data as a proxy for estimating future events may not encompass all potential events, particularly those which are extreme in nature; • The use of position per day assumes that all positions can be liquidated or the risks offset in one-day. This may not fully reflect the market risk arising at times of severe liquidity, when the position per day may be insufficient to liquidate or hedge all positions fully; • The use of a 99 percent confidence level, by definition, does not take into account losses that might occur beyond this level of confidence; • VaR is calculated on the basis of exposures outstanding at the close of business and therefore does not reflect the exposures during the day. 2016 VaR untuk portfolio yang diperdagangkan/ Trading VaR Jumlah VaR Risiko nilai dari total Risiko suku portofolio/ tukar/ bunga/ Foreign Total VaR exchange Interest rate from total risk risk portfolios 6,455 Bank melakukan validasi atas akurasi model VaR dengan melakukan backtesting menggunakan hasil laba rugi aktual harian. 21,248 24,837 2015 VaR untuk portfolio yang diperdagangkan/ Trading VaR Risiko nilai tukar/ Risiko suku bunga/ Foreign exchange Interest rate risk risk 257 18,883 At 31 December The Bank validates the accuracy of the VaR model by performing back-testing using actual daily profit or loss results. Lampiran - 5/40 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. Manajemen risiko pasar (lanjutan) ii. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c. Market risk management (continued) ii. Risiko nilai tukar Foreign exchange risk Bank memiliki ekposur nilai tukar akibat adanya transaksi dalam mata uang asing. Bank memantau konsentrasi risiko yang terjadi untuk setiap nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan konversi atas transaksi-transaksi, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke dalam mata uang Rupiah. The Bank is exposed to foreign exchange currency risk through transactions in foreign currencies. The Bank monitors any concentration of risk in relation to any individual currency with regards to the translation of foreign currencies transactions and monetary assets and liabilities into Rupiah. Posisi devisa neto (PDN) Bank dihitung berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa neto secara keseluruhan dan untuk neraca setinggitingginya 20% dari jumlah modal. The Bank's net foreign exchange position (NOP) is calculated based on the prevailing Bank Indonesia regulations. In accordance with the regulations, banks are required to maintain the aggregrate and the balance sheet net foreign exchange position at a maximum of 20% of its capital. PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The Bank's NOP as at 31 December 2016 and 2015 was as follows: 2016 Mata uang/Currency Aset/ Assets Liabilitas/ Liabilities 2015 Posisi devisa neto (nilai absolut)/ Net foreign exchange position (absolute amount) Aset/ Assets Liabilitas/ Liabilities Posisi devisa neto (nilai absolut)/ Net foreign exchange position (absolute amount) AUD CAD CHF PHP DKK EUR CNY CNH GBP HKD INR SAR JPY MYR NOK NZD SEK SGD THB USD 862,675 58,701 77,278 263 2,486,482 139,046 465,805 414,523 966,259 2,065,969 396 36,330 7,976 1,646,979 14,073 68,604,714 (862,851) (58,394) (76,657) (8) (2,488,343) (155,113) (451,656) (414,897) (965,148) (415) (71) (2,066,690) (1) (1,092) (35,981) (7,015) (1,647,469) (13,041) (68,827,016) 176 307 621 8 263 1,861 16,067 14,149 374 1,111 415 71 721 1 696 349 961 490 1,032 222,302 735,495 59,318 152,535 853 2,665,645 134,655 512,457 359,661 871,086 677 3,916,448 271 33,310 537 1,750,309 16,656 84,249,101 (735,095) (61,475) (151,727) (38) (189) (2,672,275) (184,857) (461,020) (358,177) (871,707) (273) (3,917,790) (1) (45) (33,190) (265) (1,752,390) (17,616) (84,082,534) 400 2,157 808 38 664 6,630 50,202 51,437 1,484 621 273 677 1,342 1 226 120 272 2,081 960 166,567 Jumlah/Total 77,847,469 (78,071,858) 261,975 95,459,014 (95,300,664) 286,960 Jumlah modal/Total capital (Catatan/Note 28) Persentase Posisi Devisa Neto tehadap Modal/Percentage of Net Foreign Exchange Position to Capital 18,392,199 18,093,559 1.42 1.59 Lampiran - 5/41 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. Manajemen risiko pasar (lanjutan) iii. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c. Market risk management (continued) iii. Risiko tingkat suku bunga Interest rate risk Kegiatan usaha Bank dipengaruhi oleh risiko fluktuasi tingkat suku bunga dimana aset dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) jatuh tempo atau memerlukan repricing pada saat yang berbeda-beda atau dalam jumlah yang beragam. The Bank's operations are subject to the risk of interest rate fluctuations to the extent that interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) are matured or need repricing at different times or in differing amounts. Aktivitas manajemen risiko aset dan liabilitas diselenggarakan dalam konteks sensitivitas Bank terhadap perubahan suku bunga. Secara umum, posisi Bank adalah liability sensitive karena aset-aset berbunga berjangka waktu lebih panjang dan repricing lebih jarang dilakukan dibandingkan liabilitas berbunga. Hal ini berarti dalam kondisi meningkatnya bunga pasar, marjin yang diperoleh akan menipis seiring dengan repricing atas liabilitas. Asset and liability risk management activities are conducted in the context of the Bank's sensitivity to interest rate changes. In general, the Bank is liability sensitive because its interest-earning assets have a longer duration and reprice less frequently than interest-bearing liabilities. This means that in rising interest rate environments, margin earned will narrow as liabilities reprice. Akan tetapi, dampak sebenarnya dipengaruhi sejumlah faktor, termasuk tingkat pembayaran apakah lebih awal atau lebih lambat dari tanggal kontraktual dan variasi sensitivitas suku bunga dalam periode repricing dan antara mata uang. However, the actual effect will depend on a number of factors, including the extent to which repayments are made earlier or later than the contractual dates and variations in interest rate sensitivity within repricing periods and among currencies. Portofolio non-trading Non-trading portfolio Posisi suku bunga yang bukan untuk tujuan diperdagangkan (non-trading) secara keseluruhan dikelola oleh Treasuri melalui efek-efek investasi, pinjaman kepada bank, simpanan dari bank dan instrumen derivatif. Overall non-trading interest rate risk positions are managed by Treasury, which uses investment securities, advances to banks, deposits from banks and derivative instruments. Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas berbunga (bukan aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi) Bank pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual: The table below summarizes the Bank's interest-earning assets and interestbearing liabilities (not assets and liabilities at fair value through profit or loss) at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual repricing or maturity dates: Lampiran - 5/42 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 4. Manajemen risiko pasar (lanjutan) iii. Market risk management (continued) c. iii. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) Portofolio non-trading (lanjutan) Interest rate risk (continued) Non-trading portfolio (continued) 2016 Nilai tercatat/ Carrying amount Giro pada bankbank lain Penempatan pada bank-bank lain Wesel ekspor Kredit yang diberikan Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek untuk tujuan investasi Simpanan dari bankbank lain Simpanan dari nasabah Liabilitas lain-lain Selisih suku bunga Suku bunga mengambang/ Floating interest rate Lebih dari Kurang dari 1 tahun/ 3 bulan/ 3 - 12 More bulan/ Less than than 3 months 1 year months Suku bunga tetap/Fixed interest rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months 3 - 12 bulan/ months Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years >1-2 tahun/ years 3,143,917 3,143,917 - - - - - - 10,022,193 868,478 43,962,327 330,102 26,870,007 582,373 52,924 10,022,193 444,576 13,807,258 93,800 1,168,686 343,121 1,137,958 500,000 - - - - - 500,000 - 17,589,505 489,120 - - 4,436,690 7,715,519 2,919,261 2,028,915 76,086,420 30,833,146 582,373 52,924 28,710,717 8,978,005 3,762,382 3,166,873 (6,124,464) (3,757,397) - - (2,367,067) - - (49,256,459) (10,104,375) (32,992,743) (10,104,375) - - (15,182,776) - (1,080,940) - - - (65,485,298) (46,854,515) - - (17,549,843) (1,080,940) - - 10,601,122 (16,021,369) 582,373 52,924 11,160,874 7,897,065 3,762,382 3,166,873 Demand deposit with other banks Placements with. other banks Export bills Loans receivable Securities purchased with agreement to resell Investment securities Deposits from other banks Deposits from customers Other liabilities Interest rate risk gap. 2015 Nilai tercatat/ Carrying amount Giro pada bankbank lain Penempatan pada bank-bank lain Wesel ekspor Kredit yang diberikan Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek untuk tujuan investasi Simpanan dari bankbank lain Simpanan dari nasabah Liabilitas lain-lain Selisih suku bunga Suku bunga mengambang/ Floating interest rate Lebih dari Kurang dari 1 tahun/ 3 - 12 3 bulan/ More bulan/ Less than than months 3 months 1 year Suku bunga tetap/Fixed interest rate Kurang dari 3 bulan/ Less than 3 months 3 - 12 bulan/ months Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years >1-2 tahun/ years 210,121 210,121 - - - - - - 10,338,750 1,032,909 50,883,121 155,158 31,408,387 806,723 12,964 10,338,750 704,542 15,760,521 173,209 1,597,303 397,806 899,417 1,250,091 - - - - 750,091 - 500,000 12,420,867 491,652 - - 3,265,272 3,980,051 2,787,305 1,896,587 76,135,859 32,265,318 806,723 12,964 30,069,085 6,500,654 3,185,111 3,296,004 (3,933,639) (1,758,083) - - - - - (51,092,193) (10,338,750) (34,915,517) (10,338,750) - - (65,364,582) (47,012,350) - - 10,771,277 (14,747,032) 806,723 12,964 Berdasarkan perjanjian kredit dengan debitur/nasabah, Bank berhak mengubah tingkat suku bunga sewaktu-waktu atas dasar pertimbangan Bank. (2,175,556) (15,353,143) (823,533) - - (17,528,699) (823,533) - - 3,185,111 3,296,004 12,540,386 5,677,121 Demand deposit with other banks Placements with. other banks Export bills Loans receivable Securities purchased with agreement to resell Investment securities Deposits from other. banks Deposits from. customers Other liabilities Interest rate risk gap. Based on the loan agreements with customers, the Bank has the right to change the interest rates at any time at its discretion. Lampiran - 5/43 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c. 4. Manajemen risiko pasar (lanjutan) iii. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) c. Market risk management (continued) iii. Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued) Portofolio non-trading (lanjutan) Non-trading portfolio (continued) Tabel di bawah ini mengikhtisarkan suku bunga efektif rata-rata tertimbang untuk masing-masing instrumen keuangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: The table below summarises the weighted average effective interest rates for each financial instrument as at 31 December 2016 and 2015: 2016 Aset Rupiah Giro pada bank-bank lain Penempatan pada bank-bank lain Wesel ekspor Kredit yang diberikan Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek untuk tujuan investasi Sertifikat Bank Indonesia Obligasi pemerintah Surat Perbendaharaan Negara Mata uang asing Penempatan pada bank-bank lain Wesel ekspor Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Obligasi pemerintah Liabilitas Rupiah Simpanan dari bank-bank lain Giro Interbank call money Simpanan dari nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka dan deposits on call Mata uang asing Simpanan dari bank-bank lain Giro Interbank call money Simpanan dari nasabah Giro Tabungan Deposito berjangka dan deposits on call Liabilitas lain-lain Pinjaman dari cabang lain 2015 2.01% 2.35% 12.11% 13.07% 12.07% 11.79% 8.00% 8.09% 6.73% 7.83% 6.12% 6.85% 7.52% 6.71% Assets Rupiah Demand deposits with other banks Placements with other banks Export bills Loans receivable Securities purchased with agreement to resell Investment securities Certificate of Bank Indonesia Government bonds Treasury Bills 0.68% 4.48% 4.42% 0.25% 3.91% 4.26% Foreign currencies Placements with and other banks Export bills Loans receivable 6.74% 6.63% 0.00% 5.43% 0.01% 7.28% 0.44% 0.91% 0.71% 0.92% 5.64% 7.72% 0.00% - 0.00% 0.39% 0.00% 0.07% 0.00% 0.05% 0.36% 0.55% 1.29% 0.97% Lampiran - 5/44 - Schedule Investment securities Government bonds Liabilities Rupiah Deposits from other banks Demand deposits Interbank call money Deposits from customers Current accounts Saving accounts Time deposits and deposits on call Foreign currencies Deposits from other banks Demand deposits Interbank call money Deposits from customers Current accounts Saving accounts Time deposits and deposits on call Other liabilities Borrowing from other branch THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d. Manajemen risiko likuiditas NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d. Liquidity risk management Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Bank tidak memiliki kemampuan finansial yang memadai untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo, atau memenuhi kewajiban tersebut tetapi dengan biaya yang tinggi. Risiko timbul dari ketidakselarasan waktu dari arus kas. Bank mempertahankan basis pendanaan yang stabil dan terdiversifikasi dari simpanan nasabah ritel inti dan simpanan nasabah korporasi serta portofolio aset yang sangat likuid. Tujuan dari kerangka kerja likuiditas Bank adalah untuk memastikan bahwa Bank dapat bertahan pada saat krisis likuiditas yang ekstrim. Kerangka kerja likuiditas dibentuk sedemikian rupa agar dapat beradaptasi terhadap perubahan bisnis model, pasar dan regulasi. Liquidity risk is the risk that the Bank does not have sufficient financial resources to meet its obligations as they fall due, or will have to do so at an excessive cost. The risk arises from mismatches in the timing of cash flows. The Bank maintains a stable and diversified funding base of core retail and corporate customer deposits as well as portfolios of highly liquid assets. The objective of the Bank's liquidity framework is to allow the Bank to withstand very severe liquidity stresses. It is designed to be adaptable to changing business models, markets and regulations. Bank mengelola risiko likuiditas dan pendanaan masing-masing dengan menerapkan sebuah kerangka kerja dan struktur limit yang ditetapkan oleh Grup, dan dapat disesuaikan terhadap variasi masingmasing bisnis dan pasar. Bank diharuskan untuk mempertahankan posisi likuiditas yang kuat dan mengelola struktur likuiditas aset, liabilitas dan komitmen untuk memastikan bahwa sumber likuiditas yang memadai, baik untuk jumlah dan kualitas, untuk memastikan bahwa tidak ada risiko yang signifikan dimana kewajiban tidak dapat dipenuhi saat jatuh tempo, dan untuk memastikan bahwa profil pendanaan struktural yang bijaksana dapat dipertahankan. The Bank manages liquidity and funding risk on a stand alone basis, employing a centrally imposed framework and limit structure from the Group which is adapted to variations in business mix and underlying markets. The Bank is required to maintain strong liquidity positions and to manage the liquidity profiles of its assets, liabilities and commitments with the objective of ensuring that liquidity resources are adequate, both as to the amount and quality, to ensure that there is no significant risk that liabilities cannot be met as they fall due, and to ensure that a prudent structural funding profile is maintained. Manajemen lokal bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan lokal yang berlaku dan limit yang ditetapkan oleh Kantor Pusat Grup/Regional. Likuiditas dikelola setiap hari oleh fungsi treasuri lokal. It is the responsibility of local management to ensure compliance with local regulatory requirements and limits set by the Group/Regional Head Office. Liquidity is managed on a daily basis by local treasury functions. Likuiditas dan toleransi risiko pendanaan diatur dalam Risk Appetite Statement (RAS) yang ditetapkan oleh ALCO dan dibahas dalam rapat bulanan RMM. Liquidity and funding risk tolerance is set out in the Risk Appetite Statement (RAS) established by ALCO and discussed in monthly RMM. Net Stable Funding Ratio (NSFR) digunakan untuk memantau risiko pendanaan dan Liquidity Coverage Ratio (LCR) digunakan untuk memantau risiko likuiditas secara harian untuk memastikan posisi NSFR and LCR berada dalam limit internal. Net Stable Funding Ratio (NSFR) is used to monitor funding risk and the Liquidity Coverage Ratio (LCR) used to monitor liquidity risk and are assessed daily to ensure the positions are within the internal limits. Lampiran - 5/45 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d. Liquidity risk management (continued) Giro, tabungan dan deposito berjangka merupakan bagian signifikan dari keseluruhan pendanaan Bank. Bank menempatkan pentingnya stabilitas simpanan ini, yang dicapai melalui kegiatan perbankan ritel Bank dan dengan mempertahankan kepercayaan nasabah terhadap struktur modal Bank yang kuat. Pasar profesional diakses dengan tujuan untuk menyediakan pendanaan tambahan, mempertahankan keberadaan di pasar uang lokal dan mengoptimalkan jatuh tempo aset dan liabilitas. Current accounts, savings and time deposits payable form a significant part of the Bank's overall funding. The Bank places considerable importance on the stability of these deposits, which is achieved through the Bank's retail banking activities and by maintaining depositor confidence in the Bank's capital strength. Professional markets are accessed for the purposes of providing additional funding, maintaining a presence in local money markets and optimising asset and liability maturities. Liqudity Coverage Ratio (LCR) Liquidity Coverage Ratio (LCR) Untuk mengendalikan risiko likuiditas, Bank menggunakan skenario untuk memastikan bahwa kewajiban pembayaran yang jatuh tempo dapat dipenuhi. To control liquidity risk, the Bank uses scenarios to ensure that payment obligation can be met as they fall due. LCR menggunakan skenario pasar dalam keadaan stres selama 30 hari. LCR scenario represents a 30-day severe market stress. Posisi LCR berdasarkan kebijakan internal dan peraturan Bank Indonesia berdasarkan data 31 Desember dapat dilihat pada tabel di bawah ini: LCR positions based on internal policy and BI regulations as of 31 December are provided in the following table: 2016 Liquidity Coverage Ratio – Dihitung berdasarkan Kebijakan Internal Grup*) Liquidity Coverage Ratio - Dihitung berdasarkan peraturan OJK yang berlaku 324.78% 453.20% 2015 204.79% Liquidity Coverage Ratio Calculated based on Group Internal Policy*) 362.00% Liquidity Coverage Ratio Calculated based on the prevailing OJK regulations Berdasarkan peraturan OJK yang berlaku limit LCR ditetapkan minimum sebesar 100%. Based on prevailing OJK regulation, the LCR minimum limit is set at 100%. Net Stable Funding Ratio (NSFR) Net Stable Funding Ratio (NSFR) Konsep NSFR digunakan dalam memastikan aset yang membutuhkan dana stabil (Required Stable Funding) didukung oleh kewajiban dana stabil yang tersedia (Available Stable Funding). The NSFR is used to ensure assets requiring stable funding are funded by stable funding provided by the Bank’s liabilities. Posisi NSFR berdasarkan kebijakan internal berdasarkan data 31 Desember dapat dilihat pada table di bawah ini: NSFR positions based on internal policy as of 31 December are provided in the following table: 2016*) Net Stable Funding Ratio – Dihitung berdasarkan Kebijakan Internal Grup 137.87% 2015*) 138.94% Net Stable Funding Ratio Calculated based on Group Internal Policy Unaudited (* *) Tidak diaudit Lampiran - 5/46 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d. Liquidity risk management (continued) Rencana Pendanaan Kontinjensi Contingent Funding Plan Rencana Pendanaan Kontinjensi (CFP) memiliki fokus pada skenario stres idiosyncratic dan market wide. Skenario stres harus memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi untuk menangani isu-isu yang berkembang dalam rentang waktu tertentu dan dihubungkan dengan kerangka risiko likuiditas dan asumsi stress testing. Contingency Funding Plan (CFP) focuses on idiosyncratic and market wide stress scenarios. Stress scenarios should vary in severity, address issues developing over a range of time horizons and be linked to liquidity risk framework and stress testing assumptions. CFP harus membentuk Early Warning Indicators dengan trigger yang telah ditentukan diawal untuk menginformasikan seluruh penilaian status RAG (Red/Amber/Green). CFP harus menguraikan secara singkat tanggung jawab dan tindakan yang dapat diterapkan dalam skenario stres likuiditas dan menetapkan tahapan-tahapan spesifik selama skenario stres tersebut. CFPs should establish a collection of Early Warning Indicators with predetermined warning triggers to inform an overall RAG (Red/Amber/Green) status assessment. CFP should seek to outline responsibilities and actions to be applied during liquidity stress scenarios and set out specific stages during a liquidity stress scenario. Eksposur risiko likuiditas Exposure to liquidity risk Sisa jatuh tempo kontraktual terdekat dari liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 berdasarkan arus kas yang tidak didiskontokan adalah sebagai berikut: Earliest possible contractual maturities of financial liabilities as at 31 December 2016 and 2015 based on undiscounted cash flows were as follows: 2016 Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)/ Gross nominal inflow (outflow) Nilai tercatat/ Carrying amount Liabilitas non derivatif Simpanan dari bank-bank lain Simpanan dari nasabah Utang akseptasi Liabilitas lain-lain Liabilitas derivatif Arus kas keluar Arus kas masuk Fasilitas kredit yang belum digunakan - committed Jumlah Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month 1-3 bulan/ months 3-12 bulan/ months >1-2 tahun/ years >2 tahun/ years (6,124,464) (49,256,459) (3,353,462) (10,307,444) (6,125,023) (49,320,386) (3,353,462) (10,314,104) (6,125,023) (45,148,115) (1,229,030) (162,912) (3,084,251) (1,411,057) (12,326) (1,088,020) (713,375) (1,295) (10,115,463) (22,108) (69,041,829) (69,112,975) (52,665,080) (4,507,634) (1,802,690) (10,115,463) (22,108) (1,767,529) - (80,654,724) 79,790,152 (22,131,407) 23,320,704 (22,374,590) 22,354,267 (26,201,716) 23,826,644 (7,042,596) 6,966,953 (2,904,415) 3,321,584 (1,767,529) (864,572) (20,323) (2,375,072) (75,643) (70,809,358) 1,189,297 (2,136,972) (2,136,972) (72,114,519) (53,612,755) (4,527,957) (4,177,762) Lampiran - 5/47 - Schedule (10,191,106) Non-derivative liabilities Deposits from other banks Deposits from customers Acceptance payables Other liabilities Derivative liabilities Cash outflow Cash inflow 417,169 - Undrawn committed loan facilities 395,061 Total THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d. Liquidity risk management (continued) Exposure to liquidity risk (continued) Eksposur risiko likuiditas (lanjutan) 2015 Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)/ Gross nominal inflow (outflow) Nilai tercatat/ Carrying amount Liabilitas non derivatif Simpanan dari bank-bank lain Simpanan dari nasabah Utang akseptasi Liabilitas lain-lain Liabilitas derivatif Arus kas keluar Arus kas masuk Fasilitas kredit yang belum digunakan - committed Jumlah Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month 1-3 bulan/ months 3-12 bulan/ months >1-2 tahun/ years >2 tahun/ years (3,933,639) (51,092,193) (2,900,665) (10,397,333) (3,933,818) (51,195,435) (2,900,665) (10,397,333) (3,933,818) (45,122,677) (970,979) (6,235,740) (5,241,342) (1,259,104) (4,147,568) (831,416) (670,582) (1,317) (9,855) (2,853) (68,323,830) (68,427,251) (56,263,214) (10,648,014) (1,503,315) (9,855) (2,853) (2,504,670) - (43,594,025) 39,651,895 (9,447,644) 9,258,910 (8,086,930) 7,440,346 (11,469,220) 10,899,981 (9,469,892) 8,637,592 (5,120,339) 3,415,066 (2,504,670) (3,942,130) (188,734) (646,584) (569,239) (832,300) (1,705,273) (4,529,477) (4,529,477) (76,898,858) (60,981,425) (70,828,500) (11,294,598) (2,072,554) (842,155) (1,708,126) Non-derivative liabilities Deposits from other banks Deposits from customers Acceptance payables Other liabilities Derivative liabilities Cash outflow Cash inflow Undrawn committed loan facilities Total Tabel di atas menyajikan ekspektasi arus kas yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan Bank berdasarkan periode jatuh tempo kontraktual yang terdekat. Arus kas atas instrumen keuangan yang diharapkan Bank bervariasi secara signifikan dari analisa ini. Sebagai contoh, giro dari nasabah diharapkan memiliki saldo yang stabil atau meningkat atau fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan - committed tidak seluruhnya diharapkan untuk segera digunakan. The above table shows the undiscounted cash flows on the Bank's financial liabilities on the basis of their earliest possible contractual maturity. The Bank's expected cash flows on these instruments vary significantly from this analysis. For example, demand deposits from customers are expected to maintain a stable or increasing balance and undrawn committed loan facilities to customers are not all expected to be drawn down immediately. Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar) yang disajikan pada tabel tersebut merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan terkait dengan nilai pokok dan bunga dan liabilitas derivatif. Pengungkapan instrumen derivatif menunjukkan nilai derivatif secara neto, juga nilai bruto arus kas masuk dan keluar untuk derivatif yang diselesaikan bruto secara bersamaan (sebagai contoh kontrak berjangka mata uang asing). The gross nominal inflow (outflow) disclosed in the above table represent the contractual undiscounted cash flows relating to the principal and interest on the derivative liability. The disclosure for derivatives shows a net amount for derivatives, also a gross inflow and outflow amount for derivatives that have simultaneous gross settlement (e.g. currency forward). Tabel di atas juga tidak menyertakan eksposur seperti letters of credit dan garansi yang diterbitkan karena Bank memperoleh agunan seperti kas, sehingga tidak ada risiko likuiditas yang signifikan dapat timbul dari eksposur tersebut. The above table also does not include exposures such as letters of credit and guarantees issued since the Bank obtains collateral such as cash, hence no significant liquidity risk may arise from such exposure. Lampiran - 5/48 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d. 4. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d. Liquidity risk management (continued) Eksposur risiko likuiditas (lanjutan) Exposure to liquidity risk (continued) Liabilitas pada Kantor Pusat tidak disertakan pada tabel di atas karena sifat dan tujuan dana tersebut secara substansi merupakan penempatan modal dan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 mengenai persyaratan dan tata cara pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor perwakilan dari bank yang berkedudukan di luar negeri, serta peraturan Bank Indonesia No. 10/ 15/PBI/2008 yang menyatakan bahwa modal bagi kantor cabang dari bank yang kantor pusatnya berkedudukan di luar negeri adalah Dana Usaha yang ditempatkan pada kantor cabang oleh Kantor Pusatnya. Due to Head Office is not included in the above table since the nature and purpose of this fund in substance contemplates capital placement and in accordance with Decree of the Directors of Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR dated 12 May 1999 concerning the requirements and procedures for the opening of branch offices, auxiliary branch offices and representative offices of foreign banks, as well as Bank Indonesia Regulation No.10/15/PBI/2008 regarding Minimum Capital Requirement which states that capital for a branch of foreign bank in Indonesia is the Operational Funds placed in the branch by its Head Office. Analisa jatuh tempo kontraktual aset dan liabilitas keuangan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The analysis of contractual maturities of financial assets and liabilities based on the remaining period to maturity date as at 31 December 2016 and 2015 were as follows: 2016 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Aset Kas >1 sampai 3 bulan/ >1 to 3 months >3 sampai 12 bulan/ >3 to 12 months >1 sampai 5 tahun/ >1 to 5 years Tidak ada jatuh tempo/ No contractual maturity >5 tahun/ >5 years Jumlah/ Total - - - 500,000 - - 500,000 Assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with other banks Assets at fair value through profit or loss Export bills Acceptance receivables Loans receivable Securities purchased with agreement to resell 487,372 3,949,317 7,715,519 5,437,297 - - 17,589,505 Investment securities 26,576,753 16,386,759 17,055,790 20,236,939 948,802 9,150,658 90,355,701 - - - - - 225,229 225,229 Giro pada Bank Indonesia - - - - - 5,781,512 5,781,512 Giro pada bank-bank lain Penempatan pada bank-bank lain Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Wesel ekspor Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek untuk tujuan investasi - - - - - 3,143,917 3,143,917 10,022,193 - - - - - 10,022,193 377,913 443,812 1,229,030 14,016,433 445,255 329,168 1,411,058 10,251,961 1,711,929 95,498 713,374 6,819,470 1,864,342 12,435,300 509,639 439,163 - 4,909,078 868,478 3,353,462 43,962,327 Jumlah Liabilitas Simpanan dari bankbank lain Simpanan dari nasabah Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Utang akseptasi Liabilitas lain-lain Jumlah Selisih kontraktual - bersih Total Liabilities (3,062,103) (1,080,940) (106,240) (1,229,030) (162,912) (346,838) (1,411,058) (12,326) (797,533) (713,374) (1,295) (390,987) (10,130,911) (125,931) - (10,521,898) (125,931) (37,267,207) (70,809,358) 822,871 (28,116,549) 19,546,343 (15,468,855) (4,832,325) (2,593,142) 11,107,898 11,554,434 14,462,648 - 9,715,041 - Lampiran - 5/49 - Schedule (4,274,464) (32,992,743) (6,124,464) Deposits from other banks (49,256,459) Deposits from customers Liabiities at fair value through (1,767,529) profit or loss (3,353,462) Acceptance payables (10,307,444) Other liabilities (1,850,000) (12,120,673) - Total Maturity gap - net THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d. 4. Manajemen risiko likuiditas (lanjutan) FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) d. Liquidity risk management (continued) Exposure to liquidity risk (continued) Eksposur risiko likuiditas (lanjutan) 2015 Sampai dengan 1 bulan/ Up to 1 month Aset Kas >3 sampai 12 bulan/ >3 to 12 months >1 sampai 5 tahun/ >1 to 5 years Tidak ada jatuh tempo/ No contractual maturity >5 tahun/ >5 years Jumlah/ Total - - 750,091 500,000 - - 1,250,091 Assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with other banks Assets at fair value through profit or loss Export bills Acceptance receivables Loans receivable Securities purchased with agreement to resell 116,958 3,148,314 3,980,051 5,175,544 - - 12,420,867 Investment securities 27,327,271 19,846,718 14,340,289 19,727,623 2,350,451 6,496,745 90,089,097 - - - - - 237,777 237,777 Giro pada Bank Indonesia - - - - - 6,048,847 6,048,847 Giro pada bank-bank lain Penempatan pada bank-bank lain Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Wesel ekspor Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek untuk tujuan investasi - - - - - 210,121 210,121 10,338,750 - - - - - 10,338,750 841,479 409,430 970,979 14,649,675 316,785 450,271 1,259,104 14,672,244 1,712,405 173,208 670,582 7,053,952 1,310,337 12,741,742 584,943 1,765,508 - 4,765,949 1,032,909 2,900,665 50,883,121 Jumlah Liabilitas Simpanan dari bankbank lain Simpanan dari nasabah Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Utang akseptasi Liabilitas lain-lain Jumlah Selisih kontraktual - bersih e. >1 sampai 3 bulan/ >1 to 3 months Total Liabilities (1,637,475) (10,156,215) (5,196,927) (823,533) (194,307) (970,979) (6,235,496) (442,931) (1,259,104) (4,147,814) (432,951) (670,582) (1,316) (19,194,472) (11,046,776) 8,132,799 8,799,942 (1,262,183) (12,707) (1,928,382) (1,274,890) 12,411,907 18,452,733 Manajemen risiko operasional e. (172,298) (172,298) 2,178,153 (2,296,164) (34,915,518) - (3,933,639) Deposits from other banks (51,092,193) Deposits from customers Liabiities at fair value through (2,504,670) profit or loss (2,900,665) Acceptance payables (10,397,333) Other liabilities (37,211,682) (70,828,500) (30,714,937) 19,260,597 Total Maturity gap - net Operational risk management Risiko operasional didefinisikan sebagai risiko untuk mencapai strategi atau objektif karena ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, sumber daya manusia dan sistem, atau karena kejadian-kejadian dari luar. Seluruh karyawan bank secara individual bertanggung jawab untuk mengelola risiko operasional di seluruh kegiatannya dengan cara mendemonstrasikan sikap dan perilaku manajemen risiko operasional seperti yang diharapkan dan mendorong karyawan lainnya untuk melakukan hal yang sama. Operational risk is defined as the risk to achieving strategy or objectives as a result of inadequate or failed internal processes, people and systems, or from external events. All bank’s employees are individually responsible for managing operational risk in everything they do by demonstrating the desired operational risk management behaviours and encouraging others to follow their example. Fungsi Risiko Operasional Grup dan kerangka manajemen risiko operasional digunakan untuk mengarahkan manajemen bisnis dalam hal pelaksanaan tanggung jawab bisnis. The Group Operational Risk function and the operational risk management framework directs business management in discharging their responsibilities. Manajemen risiko operasional dan internal kontrol yang kuat adalah elemen inti dari strategi risiko operasional Grup dan semua karyawan bertanggung jawab untuk mengelola dan memitigasi risiko operasional dalam kegiatan sehari-hari. Operational Risk Management Framework (ORMF) bank adalah pendekatan menyeluruh yang diterapkan oleh bank untuk mengelola risiko operasionalnya sesuai dengan bisnis dan strategi risiko operasional dan objektif dan juga appetite risiko operasional. Strong operational risk management and internal control are core elements of the Group’s operational risk strategy and all staff are responsible for managing and mitigating operational risks in their day-to-day operations. The Bank’s Operational Risk Management Framework (ORMF) is the overarching approach adopted by the Bank to manage its operational risk in accordance with it business and operational risk strategies and objectives and accordingly its operational risk appetite. Lampiran - 5/50 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e. Manajemen risiko operasional (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e. Operational risk management (continued) Three Lines of Defence berhubungan dengan peran, tanggung jawab dan akuntabilitas yang dimiliki karyawan untuk mendukung efisiensi dan efektifitas pengelolaan risiko operasional untuk mencapai objektif bisnis bank Three Lines of Defence relate to the roles, responsibilities and accountabilities assigned to individuals in order to support the efficient and effective management of operational risks to the achievement of the Bank’s business objectives. First line of Yang memiliki risiko-risiko operasional defence bank dan menerapkan kontrol-kontrol untuk memitigasi risiko-risiko tersebut. Yang termasuk First Line of Defence adalah Pemilik Risiko, Pemilik Kontrol dan Business Risk & Control Managers (BRCM) First line of Own Bank’s operational risks and puts defence in place controls that mitigate these risks. The First Line of Defence includes Risk Owners, Control Owners and Business Risk & Control Managers (BRCM) Second line Pembuat Kebijakan dan Pedoman of defence untuk mengelola risiko operasional, dan memberikan saran dan pedoman tentang manajemen risiko yang efektif. Yang termasuk Second Line of Defence adalah Risk Stewards dan Fungsi Risiko Operasional Third line Audit Internal memberikan kepastian Of defence yang independen bank mengelola risiko operasional secara efektif Second line of defence Bank mengelola risiko ini melalui lingkungan berbasis-pengendalian dimana proses didokumentasi, wewenang bersifat independen dan transaksi-transaksi dicocokkan dan dipantau. Hal ini didukung oleh program kajian berkala yang dilaksanakan secara independen oleh audit internal, dan dengan memantau peristiwa eksternal yang terkait dengan risiko operasional, yang memastikan bahwa Bank tetap sejalan dengan best practice di industri dan belajar dari kegagalan operasional dalam industri jasa keuangan yang telah dipublikasi. The Bank manages this risk through a controlbased environment in which processes are documented, authorisation is independent and transactions are reconciled and monitored. This is supported by an independent programme of periodic reviews undertaken by internal audit, and by monitoring external operational risk events, which ensure that the Bank stays in line with industry best practice and takes account of lessons learnt from publicised operational failures within the financial services industry. Bank telah mengkodifikasi proses manajemen risiko operasionalnya dengan mengeluarkan standar tingkat tinggi yang dilengkapi dengan panduan resmi yang lebih rinci. Hal ini menjelaskan bagaimana Bank mengelola risiko operasional dengan mengidentifikasi, menilai, memantau, mengontrol dan memitigasi risiko, memperbaiki kejadian yang terkait dengan risiko operasional, dan melaksanakan prosedur tambahan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan berdasarkan peraturan lokal. Standar tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut: The Bank has codified its operational risk management process by issuing a high level standard, supplemented by more detailed formal guidance. This explains how the Bank manages operational risk by identifying, assessing, monitoring, controlling and mitigating the risk, rectifying operational risk events, and implementing any additional procedures required for compliance with local regulatory requirements. The standard covers the following: • • risiko operasional merupakan tanggung jawab seluruh karyawan dan lini manajemen yang didukung oleh Kerangka Manajemen Risiko Operasional (ORMF); Set Policy and Guidelines for managing operational risk, and provide advice and guidance on effective risk management. The Second Line of Defence are the Risk Stewards and Operational Risk Function Third line Internal Audit which independently Of defence ensures the bank is managing operational risk effectively operational risk is primarily the responsibility of all employees and line management, supported by the Operational Risk Management Framework (ORMF); Lampiran - 5/51 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) e. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 4. Manajemen risiko operasional (lanjutan) • • • • e. sistem informasi digunakan untuk mencatat pengidentifikasian dan penilaian risiko operasional dan untuk menghasilkan pelaporan manajemen yang tepat secara berkala; penilaian dilaksanakan terhadap risiko operasional yang dihadapi oleh setiap unit bisnis, baik risiko yang melekat dan risiko residual dalam proses, kegiatan dan produk terkait. Penilaian risiko menyertakan kajian berkala atas risiko yang teridentifikasi untuk memantau perubahan signifikan; data kerugian risiko operasional dikumpulkan dan dilaporkan kepada manajemen senior. Kerugian risiko operasional secara keseluruhan dicatat dan keterangan lengkap mengenai insiden di atas ambang material dilaporkan ke Head of Region/Global Business dan Region/Global Business Chief Risk Officers, Audit Internal dan juga Global Head of Operational Risk; dan mitigasi risiko, termasuk asuransi, dipertimbangkan bilamana hal ini dipandang efektif dari segi biaya. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN Operational risk management (continued) • information systems are used to record the identification and assessment of operational risks and to generate appropriate, regular management reporting; • assessments are undertaken of the operational risks facing each business, both inherent and residual risks in its processes, activities and products. Risk assessment incorporates a regular review of identified risks to monitor significant changes; • operational risk loss data is collected and reported to senior management. Aggregate operational risk losses are recorded and details of incidents above a materiality threshold are reported to the Head of Region/Global Business and Region/Global Business Chief Risk Officers, Internal Audit as well as the Global Head of Operational Risk; and • risk mitigation, including insurance, considered where this is cost-effective. is The Bank maintains and tests contingency facilities to support operations in the event of disasters. Additional reviews and tests are conducted in the event that any Bank office is affected by a business disruption event, to incorporate lessons learnt in the operational recovery from those circumstances. Bank menjaga dan menguji fasilitas kontinjensi untuk mendukung operasionalnya apabila terjadi bencana. Kajian dan uji tambahan dilaksanakan apabila terdapat kantor Bank yang terkena suatu kejadian merugikan, untuk menyertakan pelajaran yang didapat dalam pemulihan operasi dari situasi tersebut. 5. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) 5. USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat Catatan 4). These disclosures supplement the commentary on financial risk management (see Note 4). a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi a. Key sources of estimation uncertainty a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan a.1. Allowances for impairment losses of financial assets Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 3.k. Financial assets accounted for at amortised cost are evaluated for impairment on a basis described in Note 3.k. Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan komponen pihak lawan yang spesifik dievaluasi secara individual dan berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan diterima. The specific counterparty component of the total allowances for impairment applies to claims evaluated individually and is based upon management's best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. Lampiran - 5/52 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 5. USE OF (continued) ESTIMATES a. Key sources (continued) of AND estimation JUDGMENTS uncertainty a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) a.1. Allowances for impairment losses of financial assets (continued) Dalam mengestimasi arus kas, manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai neto yang dapat direalisasi dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi, dan strategi penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang diperkirakan dapat diperoleh kembali disetujui secara independen oleh Departemen Kredit. In estimating cash flows, management establishes judgments about the counterparty's financial condition and the net realizable value of any underlying collateral. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimate of cash flows considered recoverable are independently approved by the Credit Department. Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi atau untuk kredit homogen yang tidak signifikan secara individu. Dalam menentukan perlunya membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang dibutuhkan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini bergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif. Collectively assessed impairment allowances cover credit losses inherent in portfolios of receivables with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired receivables, but the individual impaired items cannot yet be identified or for homogenous groups of loans that are not considered individually significant. In assessing the need for collective allowances, management considers factors such as credit quality, portfolio size, credit concentrations, and economic factors. In order to estimate the required allowance, assumptions are made to define the way inherent losses are modeled and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimated future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances. Untuk kredit homogen yang tidak signifikan secara individu, Bank menggunakan model statistik dari tren kemungkinan gagal bayar, yang ditelaah pada setiap saat dimana pembayaran kontraktual dari nasabah telah lewat waktu. Penentuan kerugian penurunan nilai kolektif tersebut juga mempertimbangkan data historis lain serta evaluasi atas kondisi ekonomi saat ini. For homogenous groups of loans that are not considered individually significant, the Bank utilises statistical modeling of historical trends of the probability of default, assesed at each time period for which the customer’s contractual payments are overdue. The determination of collective impairment losses also takes into consideration other historical data and evaluation of current economic conditions. a.2. Penentuan nilai wajar a.2. Determining fair values Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 3.b.6. In determining the fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price, the Bank must use the valuation techniques as described in Note 3.b.6. Lampiran - 5/53 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi (lanjutan) a.2. Penentuan nilai wajar (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 5. USE OF (continued) ESTIMATES a. Key sources (continued) of AND estimation JUDGMENTS uncertainty a.2. Determining fair values (continued) Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif, dan karenanya membutuhkan pertimbangan dengan tingkat yang beragam, dengan memperhatikan likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga, dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tersebut. For financial instruments that are infrequently traded and with less price transparency, fair value becomes less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument. b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi bank b. Critical accounting judgments in applying the bank's accounting policies Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi: Critical accounting judgments made in applying the Bank's accounting policies include: b.1. Penilaian instrumen keuangan b.1. Valuation of financial instruments Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 3.b.6. The Bank's accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 3.b.6. Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut: The Bank measures fair values using the following hierarchy of methods: • Level 1: Harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen keuangan yang identik. • Level 2: Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dalam teknik tersebut dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar. • Level 3: Teknik penilaian yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen keuangan dimana teknik penilaiannya menggunakan data yang tidak dapat diobservasi dan dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan tersebut. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi atas instrumen sejenis dimana dibutuhkan penyesuaian atau asumsi-asumsi yang tidak dapat diobservasi untuk mencerminkan perbedaan antara instrumen keuangan yang diperbandingkan. • Level 1: Quoted market price in an active market for an identical instrument. • Level 2: Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instruments valued using quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less than active; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data. • Level 3: Valuation techniques using significant unobservable inputs. This category includes all instruments where the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs could have a significant effect on the instrument's valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments where significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between the instruments. Lampiran - 5/54 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi bank (lanjutan) b.1. Penilaian instrumen keuangan (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 5. USE OF (continued) ESTIMATES AND JUDGMENTS b. Critical accounting judgments in applying the bank's accounting policies (continued) b.1. Valuation of (continued) financial instruments Nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan. Fair values of financial assets and financial liabilities that are traded in active markets are based on quoted market prices. For all other financial instruments, the Bank determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist, assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other variables used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and expected price volatilities and correlations. Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para pelaku pasar dalam suatu transaksi yang wajar. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm's length. Bank menerapkan model penilaian yang biasa digunakan untuk menentukan nilai wajar atas suatu instrumen keuangan yang umum dan tidak kompleks seperti kontrak berjangka mata uang asing yang hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi dan hanya memerlukan sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen. Harga yang dapat diobservasi dan input yang digunakan dalam model biasanya tersedia di pasar untuk obligasi yang terdaftar di bursa. Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan input yang digunakan dalam model mengurangi kebutuhan untuk pertimbangan dan estimasi manajemen, dan juga mengurangi ketidakpastian yang terkait dengan penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar dan input bervariasi tergantung pada jenis produk dan pasar, dan sangat dipengaruhi oleh perubahan berdasarkan kejadian tertentu dan kondisi umum pasar keuangan. The Bank uses widely recognised valuation models for determining the fair value of common and more simple financial instruments, like foreign exchange forward contracts that use only observable market data and require little management judgment and estimation. Observable prices and model inputs are usually available in the market for listed debt securities. Availability of observable market prices and model inputs reduces the need for management judgment and estimation and also reduces the uncertainty associated with determination of fair values. Availability of observable market prices and inputs varies depending on the products and markets and is prone to changes based on specific events and general conditions in the financial markets. Lampiran - 5/55 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi bank (lanjutan) 5. USE OF (continued) ESTIMATES AND JUDGMENTS b. Critical accounting judgments in applying the bank's accounting policies (continued) b.1. Penilaian instrumen keuangan (lanjutan) b.1. Valuation of (continued) financial instruments Penyesuaian nilai wajar Fair value adjustments Penyesuaian atas nilai wajar diterapkan ketika Bank mempertimbangkan bahwa terdapat faktor-faktor tambahan yang dapat dipertimbangkan oleh pelaku pasar tapi tidak disertakan dalam teknik penilaian. Tingkat penyesuaian atas nilai wajar tergantung pada banyak faktor spesifik yang mempengaruhi entitas. Oleh karena itu, penyesuaian nilai wajar mungkin tidak dapat diperbandingkan di antara industri perbankan. Fair value adjustments are adopted when the Bank considers that there are additional factors that would be considered by a market participant that are not incorporated within the valuation model. The magnitude of fair value adjustments depends upon many entity-specific factors. Therefore, the fair value adjustments may not be comparable across the banking industry. Tabel di bawah ini memberikan analisa instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada akhir periode pelaporan, berdasarkan hirarki nilai wajar: The table below analyses financial instruments measured at fair value at the end of the reporting period, based on fair value hierarchy: 2016 Catatan/ Notes Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek untuk tujuan investasi Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Level 1 9 11 9 Level 2 Level 3 Jumlah/ Total 535 - 4,540,099 17,589,505 368,444 - 4,909,078 17,589,505 535 22,129,604 368,444 22,498,583 1,602 1,747,750 18,177 1,767,529 Assets at fair value through profit or loss Investment securities Liabilities at fair value through profit or loss 2015 Catatan/ Notes Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Efek-efek untuk tujuan investasi Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Level 1 9 11 9 Tabel berikut memperlihatkan rekonsiliasi dari saldo awal ke saldo akhir melalui pengukuran nilai wajar pada level 3 hirarki nilai wajar untuk tahun 2016: Level 2 Level 3 Jumlah/ Total 385 - 3,514,149 10,885,378 1,251,415 - 4,765,949 10,885,378 385 14,399,527 1,251,415 15,651,327 835 2,467,623 36,212 2,504,670 Assets at fair value through profit or loss Investment securities Liabilities at fair value through profit or loss The following table shows a reconciliation from the beginning balance to the ending balances for fair value measurements in Level 3 of the fair value hierarchy for 2016: Lampiran - 5/56 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi bank (lanjutan) b.1. Penilaian instrumen keuangan (lanjutan) 2016 Saldo 1 Januari (Rugi)/laba diakui: Dalam laba rugi Pembelian Penyelesaian dan penjualan Transfer ke level 3 Transfer dari level 3 Saldo 31 Desember USE OF (continued) ESTIMATES b.1. Valuation of (continued) 1,251,415 36,212 (33,773) 413,281 (1,261,215) 14 (1,278) 8,630 1,092 (7,593) (14) (20,150) 368,444 AND JUDGMENTS b. Critical accounting judgments in applying the bank's accounting policies (continued) Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Liabilities at fair value through profit or loss Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Assets at fair value through profit or loss Total rugi selama periode yang termasuk dalam laba rugi atas aset dan liabilitas yang dimiliki pada akhir tahun pelaporan: Pendapatan bersih transaksi perdagangan 5. Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Assets at fair value through profit or loss Total laba atau rugi yang termasuk dalam laba rugi tahun berjalan pada tabel di atas disajikan dalam laporan laba rugi gabungan sebagai berikut: 2016 Total (rugi)/ laba termasuk di dalam laba rugi sepanjang tahun: Pendapatan bersih transaksi perdagangan NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 18,177 financial instruments 2016 Balance at 1 January (Losses)/gains recognised: In profit or loss Purchases Settlement and sales Transfer into level 3 Transfer from level 3 Balance at 31 December Total gains or losses included in profit or loss for the year in the above table are presented in the combined statement of profit or loss as follows: Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Liabilities at fair value through profit or loss 2016 Total (losses)/gains included in profit or loss for the year: (33,773) 8,630 Net trading income Total losses for the year included in profit or loss for assets and liabilities held at the end of the reporting period: (8,472) (17,083) Lampiran - 5/57 - Schedule Net trading income THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi bank (lanjutan) b.1. Penilaian instrumen keuangan (lanjutan) Tabel berikut memperlihatkan rekonsiliasi dari saldo awal ke saldo akhir melalui pengukuran nilai wajar pada level 3 hirarki nilai wajar untuk tahun 2015: NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 5. USE OF (continued) ESTIMATES b.1. Valuation of (continued) 45,403 10,450 2015 Saldo 1 Januari (Rugi)/Laba diakui: Dalam laba rugi Pembelian Penyelesaian Transfer ke level 3 Transfer dari level 3 (11,799) 1,260,097 (32,312) (9,974) 14,142 13,753 (2,295) 162 - Saldo 31 Desember 1,251,415 36,212 2015 Total (rugi)/laba termasuk di dalam laba rugi sepanjang tahun: Pendapatan neto transaksi perdagangan Total (rugi)/laba selama periode yang termasuk dalam laba rugi atas aset dan liabilitas yang dimiliki pada akhir tahun pelaporan: Pendapatan bersih transaksi perdagangan financial instruments The following table shows a reconciliation from the beginning balance to the ending balances for fair value measurements in Level 3 of the fair value hierarchy for 2015: Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Liabilities at fair value through profit or loss Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Assets at fair value through profit or loss JUDGMENTS b. Critical accounting judgments in applying the bank's accounting policies (continued) Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Assets at fair value through profit or loss Total laba atau rugi yang termasuk dalam laba rugi tahun berjalan pada tabel di atas disajikan dalam laporan laba rugi gabungan sebagai berikut: AND 2015 Balance at 1 January (Losses)/gains recognised: In profit or loss Purchases Settlement Transfer into level 3 Transfer from level 3 Balance at 31 December Total gains or losses included in profit or loss for the year in the above table are presented in the combined statement of profit or loss as follows: Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Liabilities at fair value through profit or loss 2015 Total (losses)/gains included in profit or loss for the year: (11,799) 14,142 Net trading income Total (losses)/gains for the year included in profit or loss for assets and liabilities held at the end of the reporting period: (33,380) 24,565 Lampiran - 5/58 - Schedule Net trading income THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 5. b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi bank (lanjutan) 7. ESTIMATES AND JUDGMENTS b. Critical accounting judgments in applying the bank's accounting policies (continued) b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan 6. USE OF (continued) b.2. Financial asset classification and liability Kebijakan akuntansi Bank memberikan acuan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku pada saat pengakuan awal dalam kondisi tertentu. The Bank's accounting policies provide scope for financial assets and liabilities to be designated on inception into different accounting categories in certain circumstances. Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dalam kelompok "diperdagangkan", Bank telah menetapkan bahwa aset tersebut sesuai dengan definisi aset dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan di Catatan 3.b.1. In classifying financial assets as "trading", the Bank has determined that it meets the description of trading assets set out in Note 3.b.1. GIRO PADA BANK INDONESIA 6. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA 2016 2015 Rupiah Mata uang asing 3,124,735 2,656,777 2,774,909 3,273,938 Rupiah Foreign currencies Jumlah 5,781,512 6,048,847 Total Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia. Demand deposits with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia requirements on minimum reserve requirements. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Giro Wajib Minimum (GWM) Utama Bank masingmasing sebesar 8,74% dan 8,34% untuk mata uang Rupiah serta sebesar 8,20% dan 8,05% untuk mata uang asing. GWM sekunder masing-masing sebesar 46,52% dan 28,86% berupa Sertifikat Bank Indonesia dan obligasi pemerintah. As at 31 December 2016 and 2015, the Bank's primary minimum reserve requirements were 8.74% and 8.34% for Rupiah, and 8.20% and 8.05% for foreign currency, respectively. Secondary minimum reserve requirements of 46.52% and 28.86% through Certificates of Bank Indonesia and government bonds, respectively. Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum. The Bank has fulfilled Bank Indonesia's regulation regarding Minimum Reserve Requirement of Commercial Banks. GIRO PADA BANK-BANK LAIN 7. 2016 DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS 2015 Rupiah Mata uang asing 16,097 3,127,820 17,871 192,250 Rupiah Foreign currencies Jumlah giro pada bank-bank lain - bersih 3,143,917 210,121 Total demand deposits with other banks - net Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai atas giro pada bank-bank lain yang perlu diakui pada tanggal 31 December 2016. The Bank’s management believes that there are no allowance for impairment losses on demand deposit with other banks to be recognised as of 31 December 2016. Lampiran - 5/59 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. PENEMPATAN PADA BANK-BANK LAIN NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 8. Placements with other banks by type and currency were as follows: Penempatan pada bank-bank lain berdasarkan jenis penempatan dan mata uang adalah sebagai berikut: 2016 9. PLACEMENTS WITH OTHER BANKS 2015 Mata uang asing 10,022,193 10,338,750 Foreign currencies Jumlah penempatan pada bank-bank lain 10,022,193 10,338,750 Total placements with other banks ASET DAN LIABILITAS YANG DIUKUR PADA NILAI WAJAR MELALUI LABA RUGI a. Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi terdiri dari: Efek-efek Kredit yang diberikan Aset derivatif 9. ASSETS AND LIABILITIES AT FAIR VALUE THROUGH PROFIT OR LOSS a. Assets at fair value through profit or loss Assets at fair value through profit or loss consist of the following: 2016 2015 3,720,520 360,146 828,412 1,220,596 1,234,192 2,311,161 4,909,078 4,765,949 a.1. Efek-efek Securities Loan receivables Derivative assets a.1. Securities 2016 2015 Obligasi korporasi Obligasi pemerintah Surat Perbendaharaan Negara 43,041 2,482,069 1,195,410 42,697 947,971 229,928 Corporate bonds Government bonds Indonesia treasury bills Jumlah efek-efek 3,720,520 1,220,596 Total securities Peringkat obligasi korporasi adalah sebagai berikut: The ratings of corporate bonds were as follows: 2016 Peringkat/ Pemeringkat/ Rating Rated by Indonesia Eximbank idAAA Indonesia Eximbank Pefindo 2015 Peringkat/ Pemeringkat/ Rating Rated by Indonesia Eximbank idAAA a.2. Aset derivatif Indonesia Eximbank Pefindo a.2. Derivative assets 2016 2015 Kontrak valuta berjangka Kontrak cross currency swap Kontrak swap suku bunga Kontrak currency option 156,370 532,451 139,590 1 983,660 1,131,664 195,837 - Currency forward contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts Currency option contracts Jumlah 828,412 2,311,161 Total Lampiran - 5/60 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. ASET DAN LIABILITAS YANG DIUKUR PADA NILAI WAJAR MELALUI LABA RUGI (lanjutan) a. Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan) a.3. Kredit yang diberikan NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 9. ASSETS AND LIABILITIES AT FAIR VALUE THROUGH PROFIT OR LOSS (continued) a. Assets at fair value through profit or loss (continued) a.3. Loan receivable Termasuk di dalam kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah pinjaman sindikasi sebesar Rp 360.146 yang akan dijual oleh Bank (31 Desember 2015: Rp 1.234.192). Included in loan receivables as at 31 December 2016 are the syndicated loans of Rp 360,146 which will be sold by the Bank (31 December 2015: Rp 1,234,192). b. Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi b. Liabilities at fair value through profit or loss Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi terdiri dari: Liabilities at fair value through profit or loss consist of the following: 2016 Liabilitas derivatif: Kontrak valuta berjangka Kontrak cross currency swap Kontrak swap suku bunga Kontrak currency option Jumlah 781,952 849,102 136,474 1 372,372 1,943,074 189,224 - Derivative liabilities: Currency forward contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts Currency option contracts 1,767,529 2,504,670 Total 10. KREDIT YANG DIBERIKAN Kredit yang diamortisasi: diberikan pada 2015 10. LOANS RECEIVABLE biaya perolehan Loans receivable at amortised cost: a. By type of loans a. Berdasarkan jenis kredit 2016 Rupiah Modal kerja Investasi Konsumsi Pinjaman kepada karyawan 2015 11,489,870 1,781,351 4,272,689 700,860 15,419,799 2,042,676 4,599,303 587,628 18,244,770 22,649,406 14,404,629 13,995,619 19,240 17,335,222 14,625,018 28,355 28,419,488 31,988,595 Jumlah kredit yang diberikan Cadangan kerugian penurunan nilai 46,664,258 (2,701,931) 54,638,001 (3,754,880) Jumlah kredit yang diberikan - bersih 43,962,327 50,883,121 Mata uang asing Modal kerja Investasi Konsumsi Foreign currencies Working capital Investment Consumer Total loans receivable Allowance for impairment losses Total loans receivable - net b. By economic sector b. Berdasarkan sektor ekonomi Rupiah Komersial dan perindustrian Perumahan Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian, perhutanan dan pertambangan Jasa Keuangan Perorangan Sektor ekonomi lainnya Rupiah Working capital Investment Consumer Loans to employees 2016 2015 4,889,640 668,964 4,995,456 6,256,631 1,167,888 5,917,183 484,088 418,700 4,973,549 1,814,373 539,052 1,754,500 5,186,931 1,827,221 18,244,770 22,649,406 Lampiran - 5/61 - Schedule Rupiah Commercial and Industrial Commercial real estate Trading, restaurant and hotel Agriculture, forestry and mining Financial Institutions Individual Other economic sectors THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 10. LOANS RECEIVABLE (continued) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) b. By economic sector (continued) b. Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan) 2016 Mata uang asing Komersial dan perindustrian Perumahan Energi Perdagangan, restoran dan hotel Pertanian, perhutanan dan pertambangan Jasa Keuangan Perorangan Sektor ekonomi lainnya 2015 11,657,417 2,882,387 4,529,885 12,496,260 4,304,732 1,434,897 3,801,185 6,701,283 996,515 19,240 1,632,761 6,318,173 1,282,077 28,355 2,322,916 28,419,488 31,988,595 Jumlah kredit yang diberikan Cadangan kerugian penurunan nilai 46,664,258 (2,701,931) 54,638,001 (3,754,880) Jumlah kredit yang diberikan - bersih 43,962,327 50,883,121 Foreign currencies Commercial and Industrial Commercial real estate Energy Trading, restaurant and hotel Agriculture, forestry and mining Financial Institutions Individual Other economic sectors Total loans receivable Allowance for impairment losses Total loans receivable - net c. By loan period c. Berdasarkan jangka waktu By original maturity period based on loan agreement: Berdasarkan periode jatuh tempo menurut perjanjian kredit: Rupiah/ Rupiah 2016 Mata uang asing/ Foreign currencies Jumlah/ Total Hingga 1 tahun Lebih dari 1 s.d. 2 tahun Lebih dari 2 s.d. 5 tahun Lebih dari 5 tahun 13,232,968 435,333 2,183,129 2,393,340 13,410,717 505,456 7,013,945 7,489,370 26,643,685 940,789 9,197,074 9,882,710 Up to 1 year More than 1 up to 2 years More than 2 up to 5 years More than 5 years Jumlah kredit yang diberikan Cadangan kerugian penurunan nilai 18,244,770 28,419,488 46,664,258 Total loans receivable (1,102,147) (1,599,784) (2,701,931) Allowance for impairment losses 17,142,623 26,819,704 43,962,327 Total loans receivable – net Jumlah kredit yang diberikan - bersih Rupiah/ Rupiah 2015 Mata uang asing/ Foreign currencies Jumlah/ Total Hingga 1 tahun Lebih dari 1 s.d. 2 tahun Lebih dari 2 s.d. 5 tahun Lebih dari 5 tahun 18,143,693 309,645 2,418,169 1,777,899 14,988,368 1,367,732 6,782,105 8,850,390 33,132,061 1,677,377 9,200,274 10,628,289 Up to 1 year More than 1 up to 2 years More than 2 up to 5 years More than 5 years Jumlah kredit yang diberikan Cadangan kerugian penurunan nilai 22,649,406 31,988,595 54,638,001 Total loans receivable (1,479,064) (2,275,816) (3,754,880) Allowance for impairment losses 21,170,342 29,712,779 50,883,121 Total loans receivable - net Jumlah kredit yang diberikan - bersih Lampiran - 5/62 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 10. LOANS RECEIVABLE (continued) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) d. Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur di bawah perjanjian pembiayaan bersama dengan bank-bank lain. Partisipasi Bank dalam pinjaman sindikasi berkisar antara 2,64% - 50,00% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2,64% - 50,07% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, dengan saldo kredit yang diberikan sebesar Rp 842.777 dan USD 853.748.900 pada tanggal 31 Desember 2016 dan Rp 763.761 dan USD 705.989.135 pada tanggal 31 Desember 2015. d. The syndicated loans represent loans granted to debtors under syndicated loan agreements with other banks. The Bank's participation in syndicated loans ranged between 2.64% 50.00% for the year ended 31 December 2016 and 2.64% - 50.07% for the years ended 31 December 2015. The outstanding syndicated loans were Rp 842,777 and USD 853,748,900 as at 31 December 2016 and Rp 763,761 and USD 705,989,135 as at 31 December 2015. e. Selama tahun 2016 dan 2015, negosiasi kredit yang diberikan dilakukan dengan modifikasi persyaratan kredit. Saldo kredit yang diberikan yang telah dinegosiasikan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 3.567.161 dengan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.396.012 (2015: Rp 3.217.150 dengan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.218.323). Untuk kredit yang dinegosiasikan tersebut, Bank tidak memiliki komitmen untuk memberikan fasilitas kredit tambahan. e. During 2016 and 2015, loan renegotiation was conducted through modification of terms. Total outstanding balance of loans renegotiated as at 31 December 2015 was Rp 3,567,161 with the respective allowance for impairment losses amounted to Rp 1,396,012 (2015: Rp 3,217,150 with the respective allowance for impairment losses amounted to Rp 1,218,323). For such renegotiated loans, the Bank did not have any commitments to extend additional loan facilities. f. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank telah memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), baik untuk pihak terkait maupun untuk pihak tidak terkait. f. As at 31 December 2016 and 2015, the Bank complied with Legal Lending Limit (LLL) requirements for both related parties and third parties. g. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rincian kredit bermasalah (klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet berdasarkan peraturan Bank Indonesia) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut: g. As at 31 December 2016 and 2015, detail of non-performing loans (substandard, doubtful and loss based on Bank Indonesia's regulation) based on economic sector were as follows: 2016 Kredit bermasalah/ Nonperforming loans Rupiah Komersial dan perindustrian Perdagangan, restoran dan hotel Perorangan Lain-lain Mata uang asing Komersial dan perindustrian Perdagangan, restoran dan hotel Perorangan Lain-lain Jumlah 2015 Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Kredit bermasalah/ Nonperforming loans Cadangan kerugian penurunan nilai/ Allowance for impairment losses Rupiah (388,583) Commercial and Industrial Trading, restaurant and (521,833) hotel (38,982) Individual (46,904) Others 107,603 (86,418) 690,162 431,908 99,828 47,077 (308,630) (37,364) (41,478) 643,418 117,786 48,319 686,416 (473,890) 1,499,685 128,705 (128,347) 550,601 383,561 859 - (373,541) (129) - 430,132 28,747 513,125 (502,017) 1,009,480 (914,781) 1,199,541 (975,907) 2,509,165 (1,911,083) Lampiran - 5/63 - Schedule (996,302) Foreign currencies (461,600) Commercial and Industrial Trading, restaurant and (424,486) hotel Individual (28,695) Others Total THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. LOANS RECEIVABLE (continued) 10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) h. Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing adalah sebagai berikut: 2016 NPL bruto NPL neto i. 2.56% 0.48% 2,786,066 280,946 556,985 Saldo, akhir tahun (1,443,742) (368,193) (1,363) 47,020 (10,663) (11,748) 5,336 (65,611) (41,916) 906,176 1,795,755 2015 Cadangan kerugian penurunan nilai individual/ Individual allowance for impairment losses Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/ Collective allowance for impairment losses Saldo, awal tahun Penambahan cadangan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan - bersih (Catatan 22) Penghapusbukuan kredit korporasi selama tahun berjalan Penghapusbukuan kredit ritel selama tahun berjalan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya Efek diskonto Selisih kurs i. The movement of allowance for impairment losses was as follows: 968,814 - 361,543 630,853 876,599 2,191,738 - (15,004) (352,216) (2,863) 90,160 (11,830) 4,558 381 (95,713) 76,674 968,814 Manajemen Bank berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutupi kemungkinan penurunan nilai kredit yang diberikan pada nasabah. Gross NPL Net NPL 4.53% 1.08% 2016 Cadangan kerugian penurunan nilai individual/ Individual allowance for impairment losses Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/ Collective allowance for impairment losses Saldo, akhir tahun h. The non-performing loan (NPL) ratios calculated based on the prevailing Bank Indonesia regulations as at 31 December 2016 and 2015 were as follows: 2015 Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: Saldo, awal tahun Penambahan cadangan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan - bersih (Catatan 22) Penghapusbukuan kredit korporasi selama tahun berjalan Penghapusbukuan kredit ritel selama tahun berjalan Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya Efek diskonto Selisih kurs NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2,786,066 Jumlah/ Total Balance, beginning of year Addition of allowance for impairment losses during 837,931 the year - net (Note 22) Write-off of corporate loans during (1,443,742) the year Write-off of retail loans during (369,556) the year 3,754,880 52,356 (76,274) (53,664) 2,701,931 Recovery of loans previously written-off Effect of discounting Exchange rate differences Balance, end of year Jumlah/ Total Balance, beginning of year Addition of allowance for impairment losses during 3,068,337 the year - net (Note 22) Write-off of corporate loans during (15,004) the year Write-off of retail loans during (355,079) the year 992,396 90,541 (107,543) 81,232 3,754,880 Recovery of loans previously written-off Effect of discounting Exchange rate differences Balance, end of year The Bank’s management believes that the allowance for impairment losses provided is adequate to cover impairment on loan to customers. Lampiran - 5/64 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 11. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI 11. INVESTMENT SECURITIES Details of investment securities based on type and currency were as follows: Rincian efek-efek untuk tujuan investasi berdasarkan jenis dan mata uang adalah sebagai berikut: Mata uang/ Currency 2016 2015 IDR 5,712,814 1,714,937 Obligasi pemerintah IDR USD 7,623,375 866,272 6,511,152 705,162 Government bonds Surat Perbendaharaan Negara IDR 3,387,044 1,954,127 Indonesia Treasury Bills 17,589,505 10,885,378 Total investment securities measured at fair value - net - 1,535,489 Yang diukur pada nilai wajar Sertifikat Bank Indonesia Jumlah efek-efek untuk tujuan investasi yang diukur pada nilai wajar - bersih Yang diukur pada biaya perolehan Obligasi pemerintah - Sukuk Jumlah efek-efek untuk tujuan investasi yang diukur pada biaya perolehan - bersih IDR Measured at acquisition cost Government bonds - Sukuk Total investment securities 1,535,489 measured at acquisition cost - net - Jumlah efek-efek untuk tujuan investasi - bersih Measured at fair value Certificates of Bank Indonesia 17,589,505 12,420,867 Total investment securities - net Efektif 1 Januari 2016, Bank menentukan kembali klasifikasi investasi pada Sukuk yang dimiliki dari aset yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menjadi aset yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (lihat Catatan 2c). Effective from 1 January 2016, the Bank reassesed the classification of investments in Sukuk from assets measured at amortised cost to assets measured at fair value through other comprehensive income (see Note 2c). Perubahan (kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual selama tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The movement of unrealised (losses)/gains from changes in fair value of available-for-sale investment securities during the years ended 31 December 2016 and 2015 was as follows: 2016 Saldo, awal tahun - sebelum pajak penghasilan tangguhan Perubahan neto nilai wajar aset keuangan tersedia untuk dijual Jumlah sebelum pajak penghasilan tangguhan Pajak penghasilan tangguhan (Catatan 25) Saldo, akhir tahun - neto 2015 (143,579) (111,426) 102,953 (32,153) (40,626) (143,579) 11,680 41,279 (28,946) (102,300) Balance, beginning of year - before deferred income tax Net change in fair value of available-for-sale financial assets Total before deferred income tax Deferred income tax (Note 25) Balance, end of year - net Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua efek-efek untuk tujuan investasi merupakan transaksi dengan pihak ketiga. As at 31 December 2016 and 2015, investment securities were all with third parties. Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2013 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank, mulai 30 Juni 2013 Bank wajib memenuhi Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) minimum sebesar 8% dari jumlah liabilitas Bank. Jumlah efek-efek untuk tujuan investasi yang dimiliki untuk memenuhi ketentuan CEMA pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp 5.286.341 (2015: Rp 5.875.685). In accordance with Bank Indonesia regulation No. 14/18/PBI/2013 regarding the Bank's Minimum Capital Requirement, starting 30 June 2013 the Bank is obliged to maintain minimum Capital Equivalency Maintained Assets (CEMA) of 8% of total liabilities. Investment securities held to meet the CEMA requirement as at 31 December 2016 were Rp 5,286,341 (2015: Rp 5,875,685). Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada penyisihan kerugian penurunan nilai efek-efek untuk tujuan investasi yang perlu diakui pada tanggal 31 December 2016 dan 2015. The Bank’s management believes that there was no allowance for impairment losses on investment securities to be recognised as of 31 December 2016 and 2015. Lampiran - 5/65 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. SIMPANAN DARI BANK - BANK LAIN Rupiah Giro Interbank call money Mata uang asing Giro Interbank call money Jumlah simpanan dari bank-bank lain 12. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 2016 2015 4,212,333 1,850,000 2,116,202 1,155,000 6,062,333 3,271,202 62,131 - 179,962 482,475 62,131 662,437 6,124,464 3,933,639 13. SIMPANAN DARI NASABAH Mata uang asing Giro Tabungan Deposito berjangka dan deposits on call Jumlah simpanan dari nasabah Foreign currencies Demand deposits Interbank call money Total deposits from other banks 2015 12,865,037 2,955,939 10,916,293 2,750,151 12,875,653 13,182,793 28,696,629 26,849,237 9,932,164 7,239,603 14,131,985 7,117,088 3,388,063 2,993,883 20,559,830 24,242,956 49,256,459 51,092,193 14. LIABILITAS LAIN-LAIN Rupiah Current accounts Saving accounts Time deposits and deposits on call Foreign currencies Current accounts Saving accounts Time deposits and deposits on call Total deposits from customers 14. OTHER LIABILITIES 2016 Setoran jaminan Pendapatan ditangguhkan Liabilitas kepada kantor pusat yang berhubungan dengan kompensasi berbasis saham Pinjaman dari cabang lain Rekening suspense Provisi pemutusan hubungan kerja Lain-lain Rupiah Demand deposits Interbank call money 13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS 2016 Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka dan deposits on call NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2015 545,620 596,899 635,654 715,716 Guarantee deposits Deferred income 38,756 10,104,375 424,766 91,626 389,020 20,046 10,338,750 480,307 111,831 Liabilities to head office related to share-based payment Borrowing from other branch Suspense accounts Termination provision Others 12,191,062 12,302,304 Lampiran - 5/66 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 14. OTHER LIABILITIES (continued) 14. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan) Pinjaman dari cabang lain adalah pinjaman dari HSBC Cabang Hong Kong dengan fasilitas kredit sebesar USD 1.250 juta. Fasilitas ini terdiri dari beberapa penarikan dengan jumlah saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp 10.104.375 (USD 750 juta) dan Rp 10.338.750 (USD 750 juta). Tanggal jatuh tempo pinjaman adalah berkisar dari tanggal 19 Januari 2018 sampai dengan 19 September 2018 untuk saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2016 dan dari tanggal 25 Juli 2016 sampai dengan 5 Maret 2018 untuk saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember 2015. 15. LIABILITAS PADA KANTOR PUSAT The borrowing from other branch was borrowings from HSBC Hong Kong Branch with credit facilities amounting USD 1,250 million. These borrowings have been drawn down in several tranches with total outstanding as of 31 December 2016 and 2015 amounting to Rp 10,104,375 (USD 750 million) and Rp 10,338,750 (USD 750 million), respectively. Maturity dates of the outstanding borrowings range from 19 January 2018 up to 19 September 2018 as of 31 December 2016 and from 25 July 2016 up to 5 March 2018 as of 31 December 2015. 15. DUE TO HEAD OFFICE Merupakan dana yang ditempatkan di Indonesia oleh kantor pusat untuk tujuan modal kerja dan memenuhi persyaratan jumlah dana yang dilaporkan kepada Bank Indonesia, dengan perpanjangan jangka waktu dilakukan secara berkala. Represents the funds placed in Indonesia by head office for working capital purposes and meeting requirement of funds declared to Bank Indonesia, which are rolled-over on a periodic basis. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo liabilitas pada kantor pusat adalah sebagai berikut: As at 31 December 2016 and 2015, the outstanding balance of due to head office was as follows: 2016 Rupiah Pinjaman (2016: jatuh tempo tanggal 3 Februari 2017 - 15 Oktober 2017, 2015: jatuh tempo tanggal 8 Juli 2016 - 15 Oktober 2017) Lainnya Mata uang asing Pinjaman (2016: jatuh tempo tanggal 9 Maret 2017 - 17 Januari 2018, 2015: jatuh tempo tanggal 9 Maret 2017 - 17 Januari 2018) 2015 1,150,000 1,493 Rupiah Borrowings (2016: due on 3 February 2017 - 15 October 2017, 2015: due on 8 July 2016 15 October 2017) Others 10,441,188 10,683,375 Foreign currencies Borrowings (2016: due on 9 March 2017 - 17 January 2018, 2015: due on 9 March 2017 17 January 2018) 11,592,445 11,834,868 1,150,000 1,257 Liabilitas pada kantor pusat terdiri dari dana untuk memenuhi jumlah dana yang dilaporkan kepada Bank Indonesia (declared capital), dan giro. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dana yang dilaporkan kepada Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/1/PBI/2005 tanggal 10 Januari 2005 masing-masing sebesar Rp 11.591.188 dan Rp 11.833.375. Dana tersebut adalah tanpa bunga, selalu diperbaharui dan digunakan untuk perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum seperti yang diatur dalam peraturan Bank Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo giro masingmasing sebesar Rp 1.257 dan Rp 1.493. Due to head office consisted of funds to fulfill the declared funds to Bank Indonesia, and current accounts. As at 31 December 2016 and 2015, funds declared to Bank Indonesia in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/1/PBI/2005 dated 10 January 2005 amounted to Rp 11,591,188 and Rp 11,833,375, respectively. These funds are non-interest bearing, always renewed and are used in the calculation of the Bank's Capital Adequacy Ratio as required under Bank Indonesia regulation. As at 31 December 2016 and 2015, current accounts balance amounted to Rp 1,257 and Rp 1,493, respectively. Lampiran - 5/67 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. DANA USAHA NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 16. OPERATING FUNDS Dana usaha merupakan selisih antara dana yang ditempatkan di Indonesia oleh kantor pusat Bank dengan dana yang ditempatkan Bank di kantor pusat dan cabang cabang di luar Indonesia, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 mengenai persyaratan dan tata cara pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor perwakilan dari bank yang berkedudukan di luar negeri. Operating funds represent the difference between funds placed in Indonesia by the Bank's head office and the funds placed by the Bank with its head office and other branches outside Indonesia, in accordance with Decree of the Directors of Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR dated 12 May 1999 concerning the requirements and procedures for the opening of branch offices, auxiliary branch offices and representative offices of foreign banks. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dana usaha aktual Bank terdiri dari: As at 31 December 2016 and 2015, the Bank's actual operating funds comprised of the following: 2016 Giro pada bank-bank lain Liabilitas pada kantor pusat (Catatan 15) Aset derivatif dari kantor pusat dan cabang lain Beban yang masih harus dibayar kepada kantor pusat Liabilitas derivatif kepada kantor pusat 447,579 (11,592,445) 2015 103,604 (11,834,868) 70,098 541,752 (869,853) (550,956) (763,724) (62,275) (12,495,577) (12,015,511) Demand deposits with other banks Due to head office (Note 15) Derivative assets from head office and other branches Accrued expenses to head office Derivative liabilities to head office Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo dana usaha yang dilaporkan masing-masing sebesar Rp 11.591.188 dan Rp 11.833.375. Pelaporan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2016 dan 2015 sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/1/PBI/2005 tanggal 10 Januari 2005. As at 31 December 2016 and 2015, the Bank's declared operating funds amounted to Rp 11,591,188 and Rp 11,833,375, respectively. The declaration for the years ended 31 December 2016 and 2015 was made in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/1/PBI/2005 dated 10 January 2005. Dana usaha aktual atau dana usaha yang dilaporkan, mana yang lebih rendah, diperhitungkan dalam rasio liabilitas penyediaan modal minimum Bank (Catatan 28). The actual operating funds or the declared operating funds, whichever is lower, is included in the calculation of the Bank's capital adequacy ratio (Note 28). 17. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing-masing. Kebijakan akuntansi di Catatan 3.b menjelaskan bagaimana setiap kategori aset dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan kerugian atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui. 17. FINANCIAL LIABILITIES ASSETS AND FINANCIAL In the following table, financial instruments have been allocated based on their classification. The accounting policies in Note 3.b describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments), are recognised. Lampiran - 5/68 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 17. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 17. FINANCIAL ASSETS LIABILITIES (continued) AND FINANCIAL Aset keuangan telah dikelompokkan ke dalam aset keuangan yang diperdagangkan; pinjaman yang diberikan dan piutang; aset keuangan yang tersedia untuk dijual dan biaya perolehan diamortisasi. Demikian halnya dengan setiap liabilitas keuangan telah dikelompokkan ke dalam liabilitas keuangan yang diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Financial assets have been classified into trading; loans and receivables; available-for-sale and amortised cost. Similarly, financial liabilities have been classified into trading and financial liabilities measured at amortised cost. Nilai wajar yang diungkapkan di bawah ini adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang terjadi setelah tanggal neraca gabungan. The fair values are based on relevant information available as at the financial position date and have not been updated to reflect changes in the market condition after the balance sheet date. Tabel berikut ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: The table below sets out the canying amounts and fair values of the Bank's financial assets and liabilities as at 31 December 2016 and 2015: 2016 Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Fair value through profit or loss Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada bank-bank lain Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Wesel ekspor Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Biaya perolehan diamortisasi/ Amortised cost Tersedia untuk dijual/ Available-forsale Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Nilai wajar/ Fair value - 225,229 - - 225,229 225,229 - 5,781,512 - - 5,781,512 5,781,512 - 3,143,917 - - 3,143,917 3,143,917 - 10,022,193 - - 10,022,193 10,022,193 868,478 - - 4,909,078 868,478 4,909,078 868,478 4,909,078 Financial assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with other banks Assets at fair value through profit or loss Export bills Acceptance receivables Loans receivable Securities purchased with agreement to resell Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan - 3,353,462 43,962,327 - - 3,353,462 43,962,327 3,353,462 43,956,516 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek untuk tujuan investasi - 500,000 - - 500,000 505,963 - - 17,589,505 - 17,589,505 17,589,505 Investment securities 4,909,078 67,857,118 17,589,505 - 90,355,701 90,355,853 Jumlah Liabilitas keuangan Simpanan dari bankbank lain Simpanan dari nasabah Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Utang akseptasi Liabilitas lain-lain Jumlah Total - - - 6,124,464 6,124,464 6,124,464 - - - 49,256,459 49,256,459 49,256,459 1,767,529 - - - 3,353,462 10,307,444 1,767,529 3,353,462 10,307,444 1,767,529 3,353,462 10,307,444 Financial liabilities Deposits from other banks Deposits from customers Liabilities at fair value through profit or loss Acceptance payables Other liabilities 1,767,529 - - 69,041,829 70,809,358 70,809,358 Total Lampiran - 5/69 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 17. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 17. FINANCIAL ASSETS LIABILITIES (continued) AND FINANCIAL 2015 Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/ Fair value through profit or loss Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada bank-bank lain Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Wesel ekspor Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Biaya perolehan diamortisasi/ Amortised cost* Tersedia untuk dijual/ Available-forsale Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount Nilai wajar/ Fair value Financial assets Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with other banks Assets at fair value through profit or loss Export bills Acceptance receivables Loans receivable Securities purchased with agreement to resell - 237,777 - - 237,777 237,777 - 6,048,847 - - 6,048,847 6,048,847 - 210,121 - - 210,121 210,121 - 10,338,750 - - 10,338,750 10,338,750 4,765,949 - 1,032,909 - - 4,765,949 1,032,909 4,765,949 1,032,909 Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan - 2,900,665 50,883,121 - - 2,900,665 50,883,121 2,900,665 50,877,427 Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek untuk tujuan investasi - 1,250,091 - - 1,250,091 1,250,032 - - 10,885,378 1,535,489 12,420,867 12,405,330 Investment securities 4,765,949 72,902,281 10,885,378 1,535,489 90,089,097 90,067,807 Jumlah Liabilitas keuangan Simpanan dari bankbank lain Simpanan dari nasabah Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Utang akseptasi Liabilitas lain-lain Jumlah * Total - - - 3,933,639 3,933,639 3,933,639 - - - 51,092,193 51,092,193 51,092,193 2,504,670 - - - 2,900,665 10,397,333 2,504,670 2,900,665 10,397,333 2,504,670 2,900,665 10,397,333 Financial liabilities Deposits from other banks Deposits from customers Liabilities at fair value through profit or loss Acceptance payables Other liabilities 2,504,670 - - 68,323,830 70,828,500 70,828,500 Total Klasifikasi ini termasuk investasi pada sukuk yang diklasifikasikan sebagai “diukur pada biaya perolehan”. * This classification includes investment in sukuk which are classified as “measured at acquisition cost”. Nilai wajar aset dan liabilitas yang diperdagangkan, efek-efek untuk tujuan investasi, dan efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah berdasarkan harga kuotasi pasar dan teknik penilaian seperti yang dijelaskan pada Catatan 3.b.6. The fair value of trading assets and liabilities, investment securities, and securities purchased with agreement to resell as of 31 December 2016 and 2015 was based on quoted market prices and valuation techniques as explained in Note 3.b.6. Nilai wajar kredit yang diberikan dinilai dengan analisa arus kas yang didiskonto berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015. The fair value of loans receivable was measured using discounted cash flows analysis using market interest rate as at 31 December 2016 and 2015. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lainnya mendekati nilai tercatatnya karena aset keuangan dan liabilitas keuangan sebagian besar memiliki jangka waktu yang pendek dan/atau suku bunganya ditinjau ulang secara berkala. The fair value of other financial assets and liabilities approximated to the carrying amount because a significant amount of the financial assets and liabilities is short term in nature, and/or repricing frequently. Lampiran - 5/70 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 17. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 17. FINANCIAL ASSETS LIABILITIES (continued) AND FINANCIAL Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan selain efekefek untuk tujuan investasi dan aset dan liabilitas yang diperdagangkan ditentukan menggunakan input yang dapat diobservasi (level 2), kecuali untuk kredit yang diberikan yang menggunakan input yang tidak dapat diobservasi (level 3). Fair values of financial assets and liabilities other than invesment securities and trading assets and liabilities were determined using observable inputs (level 2), except for loan receivables which use unobservable inputs (level 3). Saling hapus Offsetting Pada 31 Desember 2015, tidak terdapat aset dan liabilitas keuangan yang saling hapus pada laporan posisi keuangan. As at 31 December 2015, there is no financial assets and liabilities that are subject to offsetting in the statement of financial position. Bank memiliki kredit yang diberikan yang dijamin dengan jaminan tunai, yang menjadi subyek untuk memenuhi netting arrangements dan perjanjian serupa, yang tidak saling hapus pada laporan posisi keuangan. The Bank has loans collateralised by cash collateral, which are subject to enforceable netting arrangements and similar agreements that are not set off in the statement of financial position. 18. KOMITMEN DAN KONTINJENSI Mata uang/ Currency KOMITMEN Tagihan komitmen Fasilitas pinjaman yang belum digunakan Liabilitas komitmen Fasilitas kredit bersifat committed yang belum digunakan Fasilitas L/C yang tidak dapat dibatalkan Komitmen sewa USD 18. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Ekuivalen USD/ Equivalent to USD 2016 2015 - 2016 1,350,000,000 2015 - Committed liabilities Rp USD 125,510,409 267,331,216 (446,033) (1,690,939) (844,316) (3,685,161) (2,136,972) (4,529,477) (85,596) (2,321,967) (634,072) (3,041,635) (46,984) (191,595) (1,693) Rp USD Lainnya/Others 112,981,241 14,301,212 168,441,544 45,997,240 (198,012) (1,522,140) (192,673) Rp USD Lainnya/Others 16,516,373 94,897 13,898,835 122,825 (1,912,825) (32,756) (222,517) (1,278) (256,551) Jumlah komitmen - tagihan bersih KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga atas kredit non-performing Garansi yang diterima dari bank-bank lain Liabilitas kontinjensi Bank garansi yang diterbitkan Lain-lain Jumlah kontinjensi - tagihan bersih 18,609,750 COMMITMENTS Committed receivables Undrawn borrowing facilities (4,306,348) Rp USD Rp USD Lainnya/Others Rp USD Lainnya/Others USD 5,018,533 2,197,179,008 6,629,500 243,593 67,612 215,829 72,827 311,205 288,656 890,200 29,601,494 89,316 371,948 27,762,918 99,449 30,581,010 28,234,315 (3,913,243) (7,205,748) (331,471) (3,050,885) (8,331,921) (601,876) (11,450,462) (11,984,682) (13,173) (7,015) 5,283,056 2,013,994,795 7,214,283 534,848,629 24,603,515 604,419,369 43,661,662 977,804 508,868 (240,272) 10,798,366 19,428,580 Lampiran - 5/71 - Schedule Irrevocable L/C facilities Lease commitment Total commitments net receivables CONTINGENCIES Contingent receivables Interest on nonperforming loans Guarantees received from other banks Contingent liabilities Bank guarantees issued Others 16,531,274 Total contingencies net receivables 27,329,640 Total commitments and contingencies net receivables Jumlah komitmen dan kontinjensi - tagihan bersih 15,122,232 Undrawn committed loan facilities THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. PENDAPATAN BUNGA BERSIH Pendapatan bunga Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Wesel ekspor Lain-lain Jumlah Beban bunga Simpanan dari nasabah Deposito berjangka Giro Tabungan Simpanan dari bank lain Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Lain-lain Jumlah Pendapatan bunga - bersih 19. NET INTEREST INCOME 2016 2015 3,709,192 1,105,423 4,274,836 927,215 109,686 120,984 74,461 60,497 35,582 82,587 45,747 5,322 Interest income Loans receivable Investment securities Securities purchased with agreement to resell Placements with Bank Indonesia and other banks Export bills Others 5,094,841 5,456,691 Subtotal (991,520) (205,468) (32,792) (40,671) (1,277,721) (215,798) (29,616) (68,958) (24) (120,616) (2,507) (132,610) Interest expenses Deposits from customer Time deposits Current accounts Saving accounts Deposits from other banks Securities sold with agreement to repurchase Others (1,391,091) (1,727,210) Subtotal 3,703,750 3,729,481 20. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI BERSIH 2016 Pendapatan provisi dan komisi Kartu kredit Asuransi Ekspor/impor Unit trusts Fasilitas kredit Remittance Jasa kustodian Account services Lain-lain Jumlah NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) Interest income - net 20. NET FEES AND COMMISSIONS INCOME 2015 525,248 171,614 154,788 157,043 163,816 75,131 128,775 34,528 151,423 540,498 246,032 152,463 121,289 162,484 116,375 123,673 36,821 174,077 Fees and commissions income Credit cards Insurance Exports/imports Unit trusts Credit facilities Remittance Custodial services Account services Others 1,562,366 1,673,712 Subtotal Beban provisi dan komisi Kartu kredit Fasilitas kredit Remittance Scripless kustodian Lain-lain (104,471) (5,374) (2,755) (22,199) (87,041) (84,427) (74,841) (8,043) (19,613) (49,211) Fees and commissions expense Credit card Credit facilities Remittance Scripless custodial Others Jumlah (221,840) (236,135) Subtotal Pendapatan provisi dan komisi - bersih 1,340,526 1,437,577 Lampiran - 5/72 - Schedule Fees and commissions income - net THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. PENDAPATAN BERSIH TRANSAKSI PERDAGANGAN 21. NET TRADING INCOME 2016 Instrumen derivatif Instrumen keuangan pendapatan tetap Jumlah 22. KERUGIAN PENURUNAN KEUANGAN BERSIH NILAI NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 2015 576,679 448,533 519,763 157,834 Derivative instruments Fixed income financial instruments 1,025,212 677,597 Total ASET 2016 22. NET IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL ASSETS 2015 Beban (pemulihan) selama tahun berjalan Kredit yang diberikan Wesel ekspor Komitmen dan Kontinjensi 837,931 109 16,961 3,068,337 4,175 - Charge (recoveries) for the year Loans receivable Export bills Commitments and Contigencies Jumlah 855,001 3,072,512 Total 23. BEBAN KARYAWAN 23. PERSONNEL EXPENSES 2016 2015 Upah dan gaji Imbalan pasca-kerja luran pensiun Jaminan keamanan sosial Lain-lain 1,036,550 27,626 51,420 41,402 283,613 984,054 42,895 45,575 31,979 108,015 Wages and salaries Post-employment benefits Pension contributions Social security costs Others Jumlah 1,440,611 1,212,518 Total 24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2016 Beban alokasi kantor pusat Promosi Bangunan dan peralatan Komunikasi Beban penyusutan aset tetap Jasa diberikan oleh pihak luar Beban pemasaran lainnya Lain-lain Jumlah 2015 865,902 149,222 259,471 58,677 43,921 48,269 96,022 180,571 732,235 170,682 209,869 53,060 46,776 45,182 67,989 325,221 Head office recharges Promotion Premises and equipments Communications Depreciation of fixed assets Service contracted out Other marketing expenses Others 1,702,055 1,651,014 Total 25. PAJAK PENGHASILAN 25. INCOME TAX a. Utang pajak penghasilan merupakan pajak penghasilan pasal 29. Termasuk didalamnya adalah hutang pajak sehubungan dengan pemeriksaan pajak tahun fiskal 2011 sebesar Rp 84.171 (lihat catatan 25.i). a. Income tax payables represent income tax article 29. Included are tax payable in relation to tax assessment for fiscal year 2011 amount Rp 84,171 (See Note 25.i). Lampiran - 5/73 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 25. INCOME TAX (continued) 25. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) b. Komponen beban pajak adalah sebagai berikut: 2016 Beban pajak kini: Pajak tahun berjalan Surat ketetapan pajak Beban pajak tangguhan: Perolehan dan pemulihan dari perbedaan temporer 510,434 1,366 462,933 (457,612) c. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan Bank dengan perkalian laba akuntansi Bank sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2016 Perbedaan permanen (pada tarif pajak 28,75%) Beban pajak dari audit pajak Pencadangan atas pajak tangguhan Beban pajak penghasilan 54,188 c. The reconciliation between the Bank's income tax expense and the Bank's accounting profit before tax multiplied by the prevailing tax rates was as follows: 2015 38,379 330,118 45,123 1,366 - Permanent differences (at 28.75% tax rate) Tax expense from tax audit Allowance for deferred tax 1,001,301 54,188 Income tax expense d. Reconciliation between profit before tax per statement of comprehensive income and taxable income. 2015 2,201,056 26,778 149,106 4,706 (630,441) 7,238 12,130 (461,967) 1,539,255 32,363 15,371 1,591,695 709 45,884 58,682 28,219 133,494 663 48,915 93,961 13,411 156,950 Laba kena pajak Beban pajak kini Pembayaran dimuka pajak pasal 25 1,872,583 538,368 (397,819) 1,775,423 510,434 (401,825) Pajak penghasilan badan terhutang 140,549 108,609 Perbedaan permanen: Penyusutan kendaraan non-operasional Representasi, sumbangan, dan denda Alokasi dan beban kantor pusat Lain-lain Income before tax Tax calculated at single rates 26,778 28.75% 7,699 2016 Perbedaan temporer: Liabilitas imbalan kerja jangka pendek Penyisihan kerugian nilai aset keuangan Beban imbalan pasca-kerja Penyusutan aset tetap Current tax expense: Current year tax Tax assessment letter Deferred tax expense: Origination and reversal of temporary difference 2,201,056 28.75% 632,804 d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak. Laba sebelum pajak 2015 538,368 - 1,001,301 Laba sebelum pajak Pajak dihitung pada tarif pajak tunggal b. The components of income tax expense are as follows: Lampiran - 5/74 - Schedule Profit before tax Temporary differences: Short-term employee benefits Allowance for impairment losses from financial assets Post-employment benefit expense Depreciation of fixed assets Permanent difference: Depreciation of non-operational vehicle Representation, donation, and penalties Head office allocation and recharge Others Taxable income Current tax expense Prepaid tax article 25 Corporate income tax payable THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 25. INCOME TAX (continued) 25. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak (lanjutan) d. Reconciliation between profit before tax per statement of comprehensive income and taxable income (continued) Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2016 belum dilaporkan. Penghasilan kena pajak hasil rekonsiliasi di atas merupakan dasar dalam pengisian SPT PPh Badan Bank untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016. Annual corporate income tax return for fiscal year 2016 has not yet been submitted. Taxable income from the above reconciliation is the basis in filing the Bank’s annual Tax Return (SPT) of Corporate Income Tax for the year ended 31 December 2016. Perhitungan perpajakan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 adalah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Bank. The calculations of income tax for the year ended 31 December 2015 conform to the Bank’s annual tax returns (SPT). e. Saldo pajak tangguhan yang diakui, dan perubahan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: e. Recognised deferred tax balances, and the movement thereof during the year were comprised of the following: 31 Desember/ December 2015 Aset (liabilitas) pajak tangguhan: Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Bonus masih harus dibayar Liabilitas imbalan pascakerja Kompensasi berbasis saham Keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual (Catatan 11) 521,979 62,922 61,393 13,445 41,279 Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognised 31 Desember/ in other comprehensive December 2016 income Diakui pada laba rugi/ Recognised in profit or loss (521,979) 36,813 2,081 6,055 - 99,735 - 63,474 19,500 - (29,599) 11,680 (5,381) (363) Pengukuran kembali imbalan pasca-kerja Penyusutan aset tetap Lain-lain 969 (14,097) (642) 14,097 - (6,350) 279 Aset pajak tangguhan bersih 687,248 (462,933) (35,670) Lampiran - 5/75 - Schedule 188,645 Deferred tax assets (liabilities): Allowance for impairment losses on financial assets Accrual for bonuses Obligation for postemployment benefits Share-based payments Unrealized gain from changes in fair value of available for sale investment securities (Note 11) Remeasurements on post-employment benefits Depreciation of fixed assets Others Deferred tax assets - net THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 25. INCOME TAX (continued) 25. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) e. Recognised deferred tax balances, and the movement thereof during the year were comprised of the following: (continued) e. Saldo pajak tangguhan yang diakui, dan perubahan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: (lanjutan) 31 Desember/ December 2014 Aset (liabilitas) pajak tangguhan: Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Bonus masih harus dibayar Liabilitas imbalan pascakerja Kompensasi berbasis saham Keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual (Catatan 11) Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognised 31 Desember/ in other comprehensive December 2015 income Diakui pada laba rugi/ Recognised in profit or loss 79,443 60,378 442,536 2,544 - 521,979 62,922 52,089 14,636 9,304 (1,191) - 61,393 13,445 32,035 Pengukuran kembali imbalan pasca-kerja Penyusutan aset tetap Lain-lain 5,396 (18,516) (228) Aset pajak tangguhan bersih 225,233 - 4,419 - 457,612 9,244 41,279 (4,427) (414) 969 (14,097) (642) 4,403 687,248 Deferred tax assets (liabilities): Allowance for impairment losses on financial assets Accrual for bonuses Obligation for postemployment benefits Share-based payments Unrealized gain from changes in fair value of available for sale investment securities (Note 11) Remeasurements on post-employment benefits Depreciation of fixed assets Others Deferred tax assets – net Cadangan atas aset pajak tangguhan telah dibentuk karena manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan penyusutan aset tetap tidak dapat dipulihkan dan dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa mendatang. An allowance for deffered tax assets have been provided as management are of the opinion that deffered tax asset arising from allowances for impairment losses on financial assets and fixed asset depreciation cannot be utilised against future taxable income. f. Tarif pajak penghasilan badan adalah tarif tunggal sebesar 25%. Sebagai cabang, Bank juga menerapkan pajak penghasilan cabang dari laba tahun berjalan. Sejak tahun yang berakhir 31 Desember 2012, Bank telah menghitung pajak kini dan pajak tangguhan dengan menggunakan tarif pajak berdasarkan perjanjian bilateral penghindaran pajak berganda Indonesia - Hong Kong sebesar 5% berdasarkan Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak No. SE-50/PJ/2012 tanggal 21 November 2012. f. The corporate income tax rate is a single rate of 25%. As a branch, the Bank also has applied branch profit tax on profit for the year. Starting with the year ended 31 December 2012, the Bank has calculated the current tax and deferred tax using the tax rate under bilateral tax avoidance treaty agreement between Indonesia - Hong Kong of 5% based on the Circular Letter of Directorate General of Taxation No. SE-50/PJ/2012 dated 21 November 2012. g. Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Bank menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. g. Under the taxation laws of Indonesia, the Bank submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due. Lampiran - 5/76 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 25. INCOME TAX (continued) 25. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan) h. Pada tanggal 17 dan 23 Desember 2015, Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Satu (KPP WPB I) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) terkait pemeriksaan pajak tahun fiskal 2010 atas Pajak Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan Pasal 21, 23, 26, 26(4), 4(2) dan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp 386.531 (termasuk denda dan sanksi administratif). Bank telah membayar seluruh pajak kurang bayar tersebut pada tanggal 18 dan 30 Desember 2015. h. On 17 and 23 December 2015, the Large Tax Payer Office 1 (KPP WPB I) issued a Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) in relation to the tax audit fiscal year 2010 of corporate income tax, income tax article 21, 23, 26, 26(4), 4(2) and value added tax in total of Rp 386,531 (including penalty and administrative charges). The Bank has paid the full underpayment amount on 18 and 30 December 2015. Bank menyatakan ketidaksetujuan atas sebagian besar SKPKB tersebut sejumlah Rp 382.843 dan dicatat sebagai pajak dibayar dimuka pada 31 December 2015 dan 2016. Dan sisanya sejumlah Rp 3.688 telah dibukukan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Selanjutnya, Bank telah mengajukan surat keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak. Sampai dengan tanggal laporan ini, Bank belum menerima keputusan atas surat keberatan. The Bank objected to the majority of the assessment (Rp 382,843) and recorded it as prepaid tax as at 31 December 2015 and 2016. And the remaining balance of Rp 3,688 was charged to current year profit or loss. Subsequently, the Bank has filed a tax objection letter to the Directorate General of Taxation. As at the date of this report, the Bank has not received any decision on the tax objection letter. Pada tanggal 19 dan 28 Desember 2016, Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Satu (KPP WPB I) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) terkait pemeriksaan pajak tahun fiskal 2011 atas Pajak Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan Pasal 23/26 sebesar Rp 136.706 (termasuk denda dan sanksi administratif). Bank telah membayar sebagian pajak kurang bayar tersebut pada tanggal 23 dan 29 Desember 2016 sebesar Rp 52.535. Pada bulan Februari 2017, Bank telah membayar kekurangannya sebesar Rp 84.171. i. On 19 and 28 December 2016, the Large Tax Payer Office 1 (KPP WPB I) issued a Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) in relation to the tax audit fiscal year 2011 of corporate income tax, income tax article 23/26 in total of Rp 136,706 (including penalty and administrative charges). The Bank had paid a portion of the underpayment on 23 and 29 December 2016 amounting to Rp 52,535. Subsequently in February 2017, the Bank fully paid the remaining balance of Rp 84,171. Bank menyatakan ketidaksetujuan atas sebagian besar SKPKB tersebut sejumlah Rp 136.706 dan dicatat sebagai pajak dibayar dimuka dan sebesar Rp 84.171 sebagai utang pajak penghasilan pada 31 December 2016. The Bank objected to the majority of the assessment (Rp 136,706) and recorded it as prepaid tax and Rp 84,171 as income tax payable as at 31 December 2016. i. 26. JASA KUSTODIAN 26. CUSTODIAL SERVICES Divisi Jasa Kustodian Bank mendapatkan ijin untuk menyediakan jasa kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (sejak tanggal 1 Januari 2013 menjadi Bagian Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan) berdasarkan Surat Keputusan No. KEP81/PM/1991 tanggal 27 September 1991. The Bank's Custodial Services Division obtained a license to provide custodial services from the Capital Market Supervisory Agency (from 1 January 2013, it became the Capital Market Supervisory Divison of Otoritas Jasa Keuangan) under its Decree No. KEP-81/PM/1991 dated 27 September 1991. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, aset yang disimpan dan diadministrasikan oleh Divisi Jasa Kustodian Bank terdiri dari saham, obligasi, deposito berjangka, sertifikat deposito, surat-surat berharga dan instrumen pasar modal dan pasar uang lainnya. As at 31 December 2016 and 2015, the assets which were maintained and administered by the Bank's Custodial Services Division consisted of shares, bonds, time deposits, certificate of deposits, commercial paper and other capital market and money market instruments. Jasa yang ditawarkan oleh Divisi Jasa Kustodian Bank meliputi jasa penyimpanan, penyelesaian dan penanganan transaksi, aksi korporasi, penagihan pendapatan serta jasa-jasa penunjang terkait lainnya. The services offered by the Bank's Custodial Services Division include safekeeping, settlement and transaction handling, corporate action, income collection and other related supporting services. Lampiran - 5/77 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 27. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI 27. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: The details of significant balance and transactions with related parties as at and for the years ended 31 December 2016 and 2015 were as follows: Entitas kantor pusat Head office Induk Bank adalah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited dan HSBC Holdings plc merupakan pemegang saham utama dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited. The parent of the Bank is The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited and HSBC Holdings plc is the ultimate shareholder of The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited. Jumlah/ Amount 2016 Persentase/ Percentage*) Jumlah/ Amount 2015 Persentase/ Percentage*) Laporan Posisi Keuangan Gabungan Liabilitas pada kantor pusat Combined Financial Position 11,592,445 13.47% 11,834,868 13.73% Due to head office *) Persentase terhadap jumlah liabilitas *) Percentage to total liabilities Entitas anak perusahaan kantor pusat dan kantor cabang lain Subsidiaries of the head office and other off-shore branches Bank melakukan transaksi dengan anak perusahaan kantor pusat dan kantor cabang lain di luar negeri: PT Bank HSBC Indonesia (dahulu PT Bank Ekonomi Raharja), Hang Seng Bank Ltd, HBAP Hong Kong, HBAP Japan, HBAP Korea, HBAP New Zealand, HBAP Singapore, HSBC Bank Australia Limited, HSBC Bank Malaysia Berhad, HSBC Bank Plc UK, HSBC Markets (USA) Inc, PT HSBC Securities Indonesia, HSBC Software Development (India) Pvte Ltd, HSBC Trinkhaus & Burkhards KgaA, HBAP Jersey, HSBC Bank (China) Co Ltd, HSBC International Trustee Ltd, HSBC North America Inc, HSBC Securities (Japan) Ltd, HSBC Bank (Taiwan) Ltd, HSBC France, HSBC Global Resourcing (UK) Ltd, HSBC Bank (Vietnam) Ltd, HSBC United Arab Emirates. The Bank has transactions with subsidiaries of the head office and other off-shore branches: PT Bank HSBC Indonesia (formerly PT Bank Ekonomi Raharja), Hang Seng Bank Ltd, HBAP Hong Kong, HBAP Japan, HBAP Korea, HBAP New Zealand, HBAP Singapore, HSBC Bank Australia Limited, HSBC Bank Malaysia Berhad, HSBC Bank Plc UK, HSBC Markets (USA) Inc, PT HSBC Securities Indonesia, HSBC Software Development (India) Pvte Ltd, HSBC Trinkhaus & Burkhards KgaA, HBAP Jersey, HSBC Bank (China) Co Ltd, HSBC International Trustee Ltd, HSBC North America Inc, HSBC Securities (Japan) Ltd, HSBC Bank (Taiwan) Ltd, HSBC France, HSBC Global Resourcing (UK) Ltd, HSBC Bank (Taiwan) Ltd, HSBC United Arab Emirates. Jumlah/ Amount 2016 Persentase/ Percentage*) Jumlah/ Amount 2015 Persentase/ Percentage*) Laporan Posisi Keuangan Gabungan Giro pada bank-bank lain Penempatan pada bank-bank lain Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Kredit yang diberikan Aset lain-lain Simpanan dari bank-bank lain Simpanan dari nasabah Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi Beban masih harus dibayar Liabilitas lain-lain Combined Financial Position Demand deposits with 0.13% other banks 3,065,109 3.31% 116,759 10,022,193 10.82% 10,338,750 11.18% 87,996 12,550 78,136 74,470 2,508 0.09% 0.01% 0.08% 0.09% 0.00% 579,122 12,438 6,308 979,479 3,603 0.63% 0.01% 0.01% 1.14% 0.00% 812,701 885,621 10,307,444 0.94% 1.03% 11.97% 349,832 772,874 10,397,333 0.41% 0.90% 12.06% Lampiran - 5/78 - Schedule Placements with other banks Assets at fair value through profit or loss Loans receivable Other assets Deposits from other banks Deposits from customers Liabilities at fair value through profit or loss Accrued expenses Other Liabilities THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 27. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) 27. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) Jumlah/ Amount 2016 Persentase/ Percentage*) Jumlah/ Amount 2015 Persentase/ Percentage*) Laporan Laba Rugi Gabungan Pendapatan bunga Beban bunga Pendapatan provisi dan komisi 34,952 119,508 12,231 0.69% 8.59% 0.78% 3,821 129,699 12,329 Beban umum dan administrasi Beban provisi dan komisi 901,586 73,177 52.97% 32.99% 756,914 124,037 312 0.20% 57 Pendapatan lainnya - bersih Rincian tagihan kontinjensi dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Jumlah/ Amount Tagihan kontinjensi: Garansi yang diterima dari bank-bank lain 2016 Persentase/ Percentage*) 29,922,220 97.85% *) Persentase terhadap jumlah aset dan jumlah liabilitas untuk setiap aset dan liabilitas, persentase terhadap masing-masing jumlah pendapatan dan beban yang bersangkutan untuk setiap pendapatan dan beban, dan persentase terhadap jumlah kontinjensi untuk setiap kontinjensi. 28. MANAJEMEN MODAL 0.07% 7.51% 0.74% Combined Statement of Profit or Loss Interest income Interest expenses Fees and commission income General and administrative 45.85% Fees and commission expenses 52.53% expenses Other income - net 0.03% The details of contingent receivables with related parties as at 31 December 2016 and 2015 were as follows: Jumlah/ Amount 2015 Persentase/ Percentage*) 27,253,757 96.53% Contingent receivables: Guarantees received from other banks *) Percentage to total assets and total liabilities for each respective asset and liability, percentage of respective income/expenses for each income and expense, and percentage to total contingencies for each respective contingency. 28. CAPITAL MANAGEMENT Pendekatan yang dilakukan oleh Bank dalam rangka manajemen modal adalah dengan memelihara dasar permodalan yang kuat untuk mendukung proses pertumbuhan bisnis dan memenuhi persyaratan kebutuhan modal yang diatur oleh regulator. The Bank's approach to capital management is to maintain a strong capital base to support the development of the business and to meet regulatory capital requirements at all times. Bank Indonesia (BI) menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk menaati peraturan BI yang berlaku berkaitan dengan tingkat permodalan yang diwajibkan. Pendekatan Bank terhadap manajemen modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan internal organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial. Bank Indonesia (BI) sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing BI regulation in respect of regulatory capital. The Bank's approach to capital management is driven by the Bank's strategic and organisational requirements, taking into account the regulatory, economic and commercial environment. Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dilakukan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR) and Risk Weighted Assets (RWA) for credit risk, market risk and operational risk is done in accordance with Bank Indonesia regulations. ATMR Bank ditentukan berdasarkan peraturan Bank Indonesia dimana Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR. The Bank's RWAs are determined according to Bank Indonesia regulations whereby the Bank needs to take into consideration its credit risk, market risk and operational risk in measuring the RWA. Lampiran - 5/79 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 28. CAPITAL MANAGEMENT (continued) 28. MANAJEMEN MODAL (lanjutan) Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak luar sepanjang periode pelaporan. The Bank has complied with all externally imposed capital requirements throughout the reporting period. Rasio KPMM Bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, yang dihitung berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku adalah sebagai berikut: The Bank's CAR as of 31 December 2016 and 2015, calculated in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulation, was as follows: 2016 Komponen modal: Penyertaan kantor pusat Dana usaha (Catatan 16) Laba tahun-tahun lalu (100%) Laba/(Rugi) tahun berjalan (100%) Pendapatan komprehensif Cadangan umum kerugian penurunan nilai aset produktif (maksimum 1,25% dari aset tertimbang menurut risiko) Aset tak berwujud Aset pajak tangguhan Pengurang modal 2015 28,000 11,591,188 5,308,153 1,199,755 (28,946) 28,000 11,833,375 6,324,920 (27,410) (102,300) 674,878 (192,184) (188,645) - 725,110 (888) (687,248) - Component of capital: Head office investment Operating funds (Note 16) Previous years income (100%) Current year profit/(loss) (100%) Comprehensive income General reserve for allowance for impairment losses of productive assets (maximum 1.25% of risk weighted assets) Intangible assets Deferred tax Capital charge (deduction) Jumlah modal 18,392,199 18,093,559 Total capital ATMR - risiko kredit ATMR - risiko pasar ATMR - risiko operasional 53,990,250 1,784,013 10,311,465 58,008,785 3,567,363 9,504,325 RWA - credit risk RWA - market risk RWA - operational risk 27.83% 25.46% CAR credit, market and operational risk - 9% - 10% 9% - 10% Required CAR Rasio KPMM - risiko kredit, pasar dan operasional Rasio KPMM yang diwajibkan OJK berwenang menetapkan modal minimum yang lebih besar dalam hal OJK menilai suatu bank menghadapi potensi kerugian. The OJK is authorised to require banks to maintain a higher level of minimum capital where OJK assesses a bank is facing potential losses. Bank menghitung modal minimum sesuai profil risiko untuk posisi Desember 2016 dengan menggunakan peringkat profil risiko posisi Juni 2016. The Bank calculated the minimum capital requirement in December 2016 based on the June 2016 risk profile rating. Berdasarkan self-assessment Bank, profil risiko Bank dinilai berada pada peringkat 2. Oleh karena itu, Bank berkewajiban untuk memenuhi modal minimum sebesar 9% sampai dengan 10%. Pada tanggal 31 Desember 2016, KPMM Bank berada pada level di atas modal minimum yang diwajibkan tersebut, yaitu sebesar 27,83%. Based on its self-assessment, the Bank's risk profile is assessed to be rating 2. Therefore, the Bank is required to provide a minimum capital of 9% to 10%. As of 31 December 2016, the Bank's CAR was 27.83%, which was higher than the required minimum capital ratio. Lampiran - 5/80 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 29. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan, Bank wajib memberikan imbalan pasca-kerja manfaat pasti kepada karyawannya pada saat pemutusan hubungan kerja atau pada saat karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan pasca-kerja ini diberikan terutama berdasarkan masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa kerja. In accordance with Law of the Republic of Indonesia No. 13/2003 relating to labor regulations, the Bank is required to provide post-employment defined benefit plans to its employees when their employment is terminated or when they retire. These benefits are primarily based on years of service and the employees’ compensation at termination or retirement. Bank mencatat liabilitas yang mencerminkan imbalan pasca-kerja yang diwajibkan oleh UndangUndang No. 13/2003. The Bank recorded a liability which represents postemployment benefits as required by Law No. 13/2003. Tabel berikut menyajikan mutasi nilai kini kewajiban dan liabilitas imbalan pasca-kerja Bank yang tercatat di laporan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dan perubahan liabilitas imbalan pasca-kerja dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015: The following table presents the movement in the present value of the post-employment benefits obligation of the Bank as recorded in the statement of financial position as of 31 December 2016 and 2015, and movement in the obligation and expenses recognised in the statements of profit or loss and other comprehensive income for the years ended 31 December 2016 and 2015: 2016 2015 Nilai kini liabilitas pada awal tahun Biaya jasa kini Biaya bunga (Keuntungan)/kerugian aktuarial Imbalan yang dibayar Curtailment 216,914 28,328 17,811 (22,087) (18,419) (18,513) 199,949 27,553 15,342 (15,398) (10,532) - Nilai kini liabilitas pada akhir tahun 204,034 216,914 Present value of obligation at the beginning of period Current service cost Interest cost Actuarial (gain)/losses Benefits paid Curtailment Present value of obligation at the end of year Liabilitas imbalan pasca-kerja 204,034 216,914 Post-employment benefits obligation 2016 Beban jasa kini Beban bunga Efek curtailment Jumlah beban yang diakui 2015 28,328 17,811 46,139 (18,513) 27,553 15,342 42,895 - Current service cost Interest expense 27,626 42,895 Total recognised expenses Perhitungan liabilitas imbalan pasca-kerja pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dilakukan berdasarkan laporan aktuaris independen PT Towers Watson Purbajaga, berdasarkan laporan aktuaris masing-masing tertanggal 26 Februari 2017 dan 22 Februari 2016 dan telah sesuai PSAK 24 (revisi 2013), dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut: Curtailment effect The calculation of post-employment benefits obligation as of 31 December 2016 and 2015 was done based on the independent actuary report by PT Tower Watson Purbajaga, based on an independent actuary report dated 27 Feburary 2017 and 22 February 2016, respectively and in accordance with SFAS 24 (revised 2013), using the following major assumptions. Lampiran - 5/81 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 29. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan) Tingkat diskonto Kenaikan gaji Metode aktuaria Umur pensiun normal Tingkat kematian Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri 29. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS (continued) 2016 2015 8.00 % 7.00 % Projected unit credit 55 tahun/55 years Tabel Mortalitas Indonesia 2011 (TMI 2011)/ Indonesian Mortality Table 2011 (TMI 2011) 10% dari TMI 2011/ 10% of TMI 2011 20% pada umur 20 dan menurun dengan garis lurus ke 0% pada umur 55/ 20% at age 20 and decreasing linearly to 0% at age 55 8.75% 8.00% Projected unit credit 55 tahun/55 years Tabel Mortalitas Indonesia 2011 (TMI 2011)/ Indonesian Mortality Table 2011 (TMI 2011) 10% dari TMI 2011/ 10% of TMI 2011 20% dari umur 20-26, dan menurun dengan garis lurus 5% pada umur 45/ 20% from age 20-26 and decreasing linearly to 5% at age 45 2016 Tingkat diskonto Disability rates Resignation rates The following tables represent the sensitivity analysis of a reasonably possible change in salary increase and discount rate to the postemployment benefit obligation as of 31 December 2016 and 2015: Tabel-tabel dibawah menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat kenaikan gaji dan tingkat diskonto terhadap kewajiban imbalan pasca kerja pada 31 Desember 2016 dan 2015: Peningkatan/ Increase by 100 bps Discount rates Salary increases Valuation cost method Normal retirement age Mortality rates 2015 Penurunan/ Decrease by 100 bps Peningkatan/ Increase by 100 bps Penurunan/ Decrease by 100 bps (10,358 ) 11,367 (12,762 ) 14,144 21,634 (18,781 ) 25,905 (23,067 ) Kenaikan gaji Discount rates Salary increases Durasi rata-rata tertimbang dari liabilitas program pensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Desember 2016 adalah 5,53 tahun (2015 : 6,5 tahun) The weighted average duration of the defined benefit pension obligation at 31 December 2016 is 5.53 years (2015: 6.5 years) Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat pensiun adalah sebagai berikut : Expected maturity analysis of pension benefits are as follows : 2016 Dalam 10 tahun kedepan Dalam 10 sampai 20 tahun kedepan Dalam 20 sampai 30 tahun kedepan Dalam 30 sampai 40 tahun kedepan 365,416 301,445 52,545 100 30. RENCANA INTEGRASI USAHA 2015 381,846 468,499 110,190 244 Within next 10 years Within next 10 to 20 years Within next 20 to 30 years Within next 30 to 40 years 30. BUSINESS INTEGRATION PLAN Grup HSBC mengoperasikan bisnis perbankannya di Indonesia melalui sebuah kantor cabang HSBC Indonesia (“Bank”), dan PT Bank HSBC Indonesia (“HBID”) (dahulu PT Bank Ekonomi Raharja), sebuah anak perusahaan lokal yang dimiliki 98,94%. Untuk mendukung konsolidasi industri perbankan Indonesia, Grup HSBC berencana untuk mengintegrasikan operasinya di Indonesia, dengan tunduk pada batasan-batasan berdasarkan hukum atau praktik yang berlaku, dengan jalan menggabungkan bisnis yang dilakukan oleh Bank dengan HBID. The HSBC group operates its banking business in Indonesia through a local branch of HSBC Indonesia (“the Bank”), and PT Bank HSBC Indonesia (“HBID”) (formerly PT Bank Ekonomi Raharja), a 98.94% owned local subsidiary. In order to support the consolidation of the Indonesian banking industry, the HSBC group is planning to integrate its operations in Indonesia, subject to any limitations under applicable Law or practice, by consolidating the business conducted by the Bank with HBID. Lampiran - 5/82 - Schedule THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN 31 DESEMBER 2016 (Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. RENCANA INTEGRASI USAHA (lanjutan) NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2016 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise specified) 30. BUSINESS INTEGRATION PLAN (continued) Perjanjian Kerangka Kerja antara The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited dan PT Bank HSBC Indonesia untuk pelaksanakan integrasi bisnis di Indonesia telah disetujui dan di tandatangani oleh The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited dan HBID pada tanggal 18 Oktober 2016. The Framework Agreement between The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited and PT Bank HSBC Indonesia to implement the integration of the banking business in Indonesia has been agreed and signed by The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited and HBID on 18 October 2016. Integrasi akan dilakukan dengan cara pengalihan aset dan kewajiban Bank kepada HBID, karena ini adalah satu-satunya mekanisme hukum yang ada berdasarkan hukum Indonesia untuk mengintegrasikan bisnis Bank dan HBID. The Integration will be implemented by way of the transfer of the assets and liabilities of the Bank to HBID, as this is the only legal mechanism available under Indonesian law to integrate the businesses of the Bank and HBID. Berdasarkan Pengalihan Aset dan Liabilitas, masing-masing aset dan liabilitas milik Bank akan dialihkan atau ditransfer ke HBID berdasarkan basis kontraktualnya, sesuai dengan hukum yang berlaku atas aset dan liabilitas tersebut. Dalam hal aset dan liabilitas yang tidak dapat dialihkan ke HBID, maka aset dan liabilitas tersebut akan diterminasi segera atau tetap sebagai aset dan liabilitas yang tersisa di Bank hingga jatuh tempo selama periode transisional. Under the Asset and Liability Transfer, each asset and liability of the Bank will be transferred to HBID on a contractual basis, in accordance with the applicable laws for that asset and liability. To the extent that assets and liabilities cannot be transferred to HBID, they will be either terminated or run down in the residual Bank during a transitional time period. Pengalihan hanya akan efektif dilakukan jika telah mendapat semua persetujuan internal, eksternal maupun regulator yang diperlukan. Saat ini target tanggal pelaksanaan pengalihan adalah 17 April 2017. The transfer will be effective subject to obtaining all internal, external and necessary regulatory approvals. The target date of such transfer is currently 17 April 2017. Sehubungan dengan rencana integrasi ini, Bank telah mencatat biaya restrukturisasi, termasuk di dalamnya provisi pemutusan hubungan kerja pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 146.436. In relation to this integration plan, Bank has recorded restructuring cost, including termination provisions as at 31 December 2016 amounting Rp 146,436. Lampiran - 5/83 - Schedule