Audited Financial Statements 2016

advertisement
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING
CORPORATION LIMITED –
CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
LAPORAN KEUANGAN/
FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2016/
31 DECEMBER 2016
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
LAPORAN POSISI KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
COMBINED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
2016
ASET
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada
bank-bank lain
Aset yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Wesel ekspor
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan - bersih
Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Efek-efek untuk tujuan investasi
Pendapatan masih harus diterima
Aset pajak tangguhan - bersih
Pajak dibayar dimuka
Aset tetap - bersih
Aset tidak berwujud - bersih
Aset lain-lain
JUMLAH ASET
Catatan/
Notes
2015
5,781,512
3,143,917
6,17
7,17,27
6,048,847
210,121
10,022,193
8,17,27
10,338,750
4,909,078
868,478
3,353,462
43,962,327
9,17,27
17
17
10,17,27
4,765,949
1,032,909
2,900,665
50,883,121
500,000
17,589,505
438,179
188,645
519,549
476,010
192,184
458,421
17
11,17
1,250,091
12,420,867
421,448
687,248
382,843
97,813
888
775,253
ASSETS
Cash
Demand deposits with Bank
Indonesia
Demand deposits with other banks
Placements with
other banks
Assets at fair value through
profit or loss
Export bills
Acceptance receivables
Loans receivable - net
Securities purchased with
agreement to resell
Investment securities
Accrued income
Deferred tax assets - net
Prepaid tax
Fixed assets - net
Intangible assets - net
Other assets
92,454,590
TOTAL ASSETS
225,229
17
237,777
25e
25h,i
27
92,628,689
LIABILITAS DAN REKENING
KANTOR PUSAT
LIABILITAS
Simpanan dari bank-bank lain
Simpanan dari nasabah
Liabilitas yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi
Utang akseptasi
Utang pajak penghasilan
Beban masih harus dibayar
Liabilitas lain-lain
Liabilitas imbalan
pasca-kerja
Liabilitas pada kantor pusat
JUMLAH LIABILITAS
LIABILITIES AND HEAD OFFICE
ACCOUNTS
6,124,464
49,256,459
12,17,27
13,17,27
3,933,639
51,092,193
1,767,529
3,353,462
224,720
1,370,142
12,191,062
9,17,27
17
25a
27
14
2,504,670
2,900,665
108,609
1,316,610
12,302,304
204,034
11,592,445
29
15,27
216,914
11,834,868
LIABILITIES
Deposits from other banks
Deposits from customers
Liabilities at fair value through
profit or loss
Acceptance payables
Income tax payables
Accrued expenses
Other liabilities
Post-employment
benefits obligation
Due to head office
86,084,317
86,210,472
TOTAL LIABILITIES
28,000
28,000
24,068
23,303
REKENING KANTOR PUSAT
Penyertaan kantor pusat
Cadangan program kompensasi
berbasis saham
Rugi komprehensif lain - bersih:
Cadangan nilai wajar
Laba yang belum dipindahkan
ke kantor pusat
6,521,250
6,295,115
Unremitted profit
JUMLAH REKENING
KANTOR PUSAT
6,544,372
6,244,118
TOTAL HEAD OFFICE
ACCOUNTS
92,628,689
92,454,590
TOTAL LIABILITIES AND
HEAD OFFICE ACCOUNTS
JUMLAH LIABILITAS DAN
REKENING KANTOR PUSAT
(28,946)
Catatan atas laporan keuangan Gabungan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan.
11
(102,300)
HEAD OFFICE ACCOUNTS
Head office investment
Share-based payments
program reserves
Other comprehensive loss - net:
Fair value reserve
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
Lampiran - 1 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN GABUNGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
COMBINED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
2016
PENDAPATAN OPERASIONAL
Pendapatan bunga
Beban bunga
Pendapatan bunga - bersih
Pendapatan provisi dan komisi
Beban provisi dan komisi
Pendapatan provisi dan
komisi - bersih
Catatan/
Notes
2015
5,094,841
(1,391,091)
3,703,750
19,27
19,27
5,456,691
(1,727,210)
3,729,481
1,562,366
(221,840)
20,27
20,27
1,673,712
(236,135)
1,340,526
Pendapatan bersih transaksi
perdagangan
Pendapatan lainnya - bersih
1,025,212
159,969
Jumlah pendapatan operasional
6,229,457
21
27
OPERATING INCOME
Interest income
Interest expenses
Interest income - net
1,437,577
Fees and commissions income
Fees and commissions expenses
Fees and commissions
income - net
677,597
220,298
Net trading income
Other income - net
6,064,953
Total operating income
BEBAN OPERASIONAL
Kerugian penurunan nilai aset
keuangan - bersih
Beban karyawan
(855,001)
(1,440,611)
22
23
(3,072,512)
(1,212,518)
Beban umum dan administrasi
Beban lain-lain
(1,702,055)
(30,734)
24,27
(1,651,014)
(102,131)
OPERATING EXPENSES
Impairment losses on financial
assets - net
Personnel expenses
General and administrative
expenses
Other expenses
Jumlah beban operasional
(4,028,401)
(6,038,175)
Total operating expenses
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN
Beban pajak penghasilan
2,201,056
(1,001,301) 25b,25c
26,778
(54,188)
PROFIT BEFORE INCOME TAX
Income tax expense
(27,410)
NET PROFIT/(LOSS) FOR
THE YEAR
LABA/(RUGI) BERSIH TAHUN
BERJALAN
PENGHASILAN/(RUGI)
KOMPREHENSIF LAIN
Pos yang akan direklasifikasi
ke laba rugi:
- Perubahan bersih nilai wajar
aset keuangan tersedia
untuk dijual
- Pajak penghasilan
1,199,755
102,953
(29,599)
73,354
11
25e
22,087
(6,350)
15,737
29
25e
(32,153)
9,244
(22,909)
Pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi:
- Pengukuran kembali imbalan
pasca-kerja
- Pajak penghasilan
Penghasilan/(rugi) kompehensif lain,
bersih setelah pajak penghasilan
JUMLAH LABA/(RUGI)
KOMPREHENSIF
UNTUK TAHUN BERJALAN
89,091
1,288,846
Catatan atas laporan keuangan Gabungan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan.
15,398
(4,427)
10,971
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME/(LOSS)
Item that will be reclassified
to profit or loss:
Net change in fair value of available-for-sale
financial assets
Income tax Item that will not be reclassified
to profit or loss:
Remeasurements of post employment benefits
obligation
Income tax -
(11,938)
Other comprehensive
income/(rugi), net of income tax
(39,348)
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME/(LOSS)
FOR THE YEAR
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
Lampiran - 2 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
LAPORAN PERUBAHAN REKENING KANTOR PUSAT GABUNGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
Saldo pada tanggal 31 Desember 2014
Laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
tahun berjalan:
- Rugi tahun berjalan
- Penghasilan komprehensif lain, setelah pajak
penghasilan:
Perubahan bersih nilai wajar aset keuangan tersedia
untuk dijual
COMBINED STATEMENT OF CHANGES IN HEAD OFFICE ACCOUNTS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
Penyertaan
kantor
pusat/
Head office
investment
Kompensasi
berbasis
saham/
Share-based
payments
28,000
-
Cadangan nilai
wajar/
Fair value
reserve
23,709
-
-
-
-
-
Jumlah laba komprehensif untuk tahun berjalan
-
-
Perubahan cadangan program kompensasi berbasis saham
-
Pengukuran kembali imbalan pasca-kerja - bersih
Saldo pada tanggal 31 Desember 2015
Laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
tahun berjalan:
- Laba tahun berjalan
- Laba yang ditransfer dalam tahun berjalan
- Penghasilan komprehensif lain, setelah pajak
penghasilan:
Perubahan bersih nilai wajar aset keuangan tersedia
untuk dijual
28,000
-
(406)
23,303
-
(79,391)
-
(22,909)
(22,909)
(102,300)
-
Laba yang
belum
dipindahkan ke
kantor pusat/
Unremitted
profit
Jumlah
rekening
kantor pusat/
Total head
office accounts
6,311,554
(27,410)
-
6,283,872
(27,410)
(22,909)
Balance as of 31 December 2014
Profit or loss and other comprehensive income
for the year:
Loss for the year Other comprehensive income, net of income tax: Net changes in fair value of
available-for-sale financial assets
Remeasurements on post-employment
benefits - for the year
10,971
10,971
10,971
(11,938)
Total comprehensive income for the year
-
_(406)
Movement of share-based payments program reserves
6,295,115
1,199,755
(989,357)
6,244,118
1,199,755
(989,357)
Balance as of 31 December 2015
Profit or loss and other comprehensive income
for the year:
Profit for the year Remitted earnings during the year Other comprehensive income, net of income tax: Net changes in fair value of
available-for-sale financial assets
Remeasurements on post-employment
benefits - for the year
-
-
73,354
-
73,354
-
-
-
15,737
15,737
Jumlah laba komprehensif untuk tahun berjalan
-
-
73,354
15,737
89,091
Total comprehensive income for the year
Perubahan cadangan program kompensasi berbasis saham
-
765
-
-
765
Movement of share-based payments program reserves
28,000
24,068
6,521,250
6,544,372
Balance as of 31 December 2016
Pengukuran kembali imbalan pasca-kerja - bersih
Saldo pada tanggal 31 Desember 2016
(28,946)
Catatan atas laporan keuangan Gabungan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan secara keseluruhan.
Lampiran - 3 - Schedule
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
LAPORAN ARUS KAS GABUNGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
COMBINED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
Catatan/
Notes
2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Laba/(rugi) bersih tahun berjalan
Penyesuaian untuk merekonsiliasi
laba/(rugi) tahun berjalan menjadi kas
neto diperoleh dari aktivitas operasi:
Penambahan cadangan kerugian
penurunan nilai
Penyusutan aset tetap
Beban imbalan pasca-kerja
(Keuntungan) / kerugian penjualan
aset tetap
Keuntungan dari selisih kurs
Kompensasi berbasis saham
Beban pajak penghasilan
(Kenaikan)/penurunan
aset operasi:
Aset yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Pendapatan masih harus
diterima
Wesel ekspor
Kredit yang diberikan
Aset lain-lain
Kenaikan (penurunan) liabilitas
operasi:
Simpanan dari bank-bank lain
Simpanan dari nasabah
Liabilitas yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi
Beban masih harus dibayar
Liabilitas lain-lain
Pembayaran imbalan
pasca-kerja
Pembayaran pajak penghasilan
Kas bersih diperoleh dari
aktivitas operasi
2015
CASH FLOWS FROM OPERATING
ACTIVITIES
(27,410)
Net profit/(loss) for the year
1,199,755
855,001
43,921
22
24
3,072,512
46,776
27,626
23
42,895
(527)
16,307
16,502
1,001,301
3,289
25b
(143,129)
2,076
9,162
54,188
(1,219,779)
750,091
249,908
(16,731)
164,322
6,136,785
316,832
(36,356)
(17,602)
2,486,095
(567,102)
2,190,825
(1,835,734)
(18,419)
(558,961)
9,350,661
Catatan atas laporan keuangan Gabungan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan.
29
(Increase)/decrease in operating
assets:
Assets at fair value through
profit or loss
Securities purchased with
agreement to resell
Accrued income
Export bills
Loans receivable
Other assets
242,118
225,632
(2,606,741)
Increase (decrease) in operating
liabilities:
Deposits from other banks
Deposits from customers
Liabilities at fair value through
profit or loss
Accrued expenses
Other liabilities
(10,532)
(618,565)
Post-employment
benefits paid
Income tax paid
2,281,103
3,079,357
(737,141)
53,534
(111,499)
Adjustments to reconcile profit/(loss)
for the year to net cash provided
by operating activities:
Additional of allowance for
impairment losses
Depreciation of fixed assets
Post-employment benefits
expense
(Gain) / loss on sale of
fixed assets
Gain from exchange rate
differences
Share-based payments
Income tax expense
6,691,024
Net cash provided from
operating activities
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
Lampiran - 4/1 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
LAPORAN ARUS KAS GABUNGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
COMBINED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEAR ENDED
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
2016
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
Perolehan aset tidak berwujud
Pembelian surat-surat berharga
tersedia untuk dijual
Penerimaan dari surat-surat
berharga tersedia untuk dijual
Kas bersih (digunakan untuk)/
diperoleh dari aktivitas
investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Laba yang ditransfer
ke kantor pusat
Perubahan bersih liabilitas pada
kantor pusat
Kas bersih (digunakan untuk)/
diperoleh dari aktivitas
pendanaan
Catatan/
Notes
2015
CASH FLOWS FROM
INVESTING ACTIVITIES
178 Proceeds from sale of fixed assets
(32,476)
Acquisition of fixed assets
Acquisition of intangible asset
Purchase of available-for-sale
(6,968,678)
marketable securities
Proceeds from available-for-sale
9,223,836
marketable securities
Net cash (used in)
provided from investing
2,222,860
activities
612
(422,202)
(191,297)
(11,762,443)
6,593,805
(5,781,525)
CASH FLOWS FROM FINANCING
ACTIVITIES
(989,357)
-
Remitted earnings to Head Office
(242,423)
1,084,987
(1,231,780)
1,084,987
Net changes in due to head office
Net cash (used in)
provided from financing
activities
2,337,356
9,998,871
NET INCREASE
IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS,
1 JANUARI
16,835,495
6,836,624
CASH AND CASH EQUIVALENTS,
1 JANUARY
KAS DAN SETARA KAS,
31 DESEMBER
19,172,851
16,835,495
CASH AND CASH EQUIVALENTS,
31 DECEMBER
KENAIKAN
BERSIH KAS DAN
SETARA KAS
Cash and cash equivalents
consist of:
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas
225,229
237,777
Giro pada Bank Indonesia
5,781,512
6
6,048,847
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada
bank-bank lain - jatuh tempo
dalam 3 bulan sejak
tanggal perolehan
3,143,917
7
210,121
10,022,193
8
10,338,750
19,172,851
Catatan atas laporan keuangan Gabungan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
secara keseluruhan.
Cash
Demand deposits with
Bank Indonesia
Demand deposits with
other banks
Placements with
other banks - mature within
3 months from the date
of acquisition
16,835,495
The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
Lampiran - 4/2 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
1.
GENERAL
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
pertama kali mendirikan cabang di Indonesia pada
tahun 1884. Pada pertengahan tahun 1960-an,
perusahaan menarik investasinya dari Indonesia
untuk sementara waktu. Pendirian kembali The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited - Cabang Indonesia ("Bank") disetujui oleh
Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No.
D.15.6.4.21 tanggal 23 Agustus 1968. Kantor Bank
beralamat di Gedung World Trade Center, JI. Jend.
Sudirman Kav. 29-31, Jakarta. Operasi Bank
dilakukan di kantor cabang utama di Jakarta dan
kantor-kantor pembantu di Surabaya, Bandung,
Batam, Semarang dan Medan.
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
first opened its branch in Indonesia in 1884. In the
mid 1960's, the corporation temporarily withdrew
from Indonesia. Reestablishment of The Hongkong
and Shanghai Banking Corporation Limited Indonesia Branches (“the Bank’) was approved by
the Ministry of Finance with its letter No. D.15.6.4.21
dated 23 August 1968. The Bank's office is located
at the World Trade Center Building, JI. Jend.
Sudirman Kav. 29-31, Jakarta. The Bank's
operations are conducted through the Jakarta main
branch and its sub-branches in Surabaya, Bandung,
Batam, Semarang and Medan.
Induk perusahaan Bank adalah HSBC Holdings plc,
yang didirikan di Inggris. HSBC Holdings plc memiliki
anak perusahaan dan perusahaan afiliasi yang
tersebar di seluruh dunia.
The ultimate holding company of the Bank is HSBC
Holdings plc, which is incorporated in the United
Kingdom. HSBC Holdings plc has subsidiaries and
affiliates throughout the world.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Bank
mempekerjakan masing-masing 3.392 dan 3.439
karyawan tetap (tidak diaudit).
As at 31 December 2016 and 2015, the Bank
employed 3,392 and 3,439 permanent employees,
respectively (unaudited).
Susunan
manajemen
Bank
pada
tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
As at 31 December 2016 and 2015, the composition
of the Bank's management was as follows:
Country Manager & Chief
Executive
Head of Retail Banking &
Wealth Management
Head of Commercial Banking
Head of Banking Coverage
Head of Global Markets
Head of Finance
Head of Operations
Compliance Director
Head of Risk
2.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
2016
2015
Sumit Dutta
Sumit Dutta
Blake D Hellam
Blake D Hellam
Dalam penunjukkan/
To be appointed
Haryanto Suganda
Ali Setiawan
Daniel G Hankinson
John Rosie
Catherinawati Hadiman S
Haryanto Suganda
Ali Setiawan
John Rosie
Dalam penunjukkan/
To be appointed
Ildefonso Netto
DASAR PENYUSUNAN
Country Manager & Chief
Executive
Head of Retail Banking &
Wealth Management
Head of Commercial Banking
Head of Banking Coverage
Head of Global Markets
Head of Finance
Head of Operations
Rita Mirasari
Ildefonso Netto
2.
Compliance Director
Head of Risk
BASIS OF PREPARATION
Laporan keuangan gabungan Bank telah disetujui
untuk diterbitkan oleh manajemen pada tanggal
21 Maret 2017.
The Bank's combined financial statements were
authorized for issue by the management on
21 March 2017.
a.
a.
Pernyataan
kepatuhan
dan
penyusunan laporan keuangan
dasar
Laporan keuangan gabungan Bank telah
disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Statement of compliance and basis for
preparation of financial statements
The Bank's combined financial statements is
prepared and presented in accordance with
Indonesian Financial Accounting Standards.
Lampiran - 5/1 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
DASAR PENYUSUNAN (lanjutan)
a.
b.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
2.
Pernyataan
kepatuhan
dan
dasar
penyusunan laporan keuangan (lanjutan)
BASIS OF PREPARATION (continued)
a.
Statement of compliance and basis for
preparation
of
financial
statements
(continued)
Laporan
keuangan
gabungan
disusun
berdasarkan
basis
akrual
dengan
menggunakan konsep nilai historis, kecuali bila
standar akuntansi mengharuskan pengukuran
dengan nilai wajar.
The combined financial statements are
prepared on the accrual basis using the
historical cost concept, except where the
accounting standards require fair value
measurement.
Laporan keuangan Bank merupakan gabungan
laporan keuangan dari akun-akun kantor
cabang utama dan seluruh kantor cabang
pembantu. Saldo dan transaksi antar cabang
telah dieliminasi.
The financial statements are combined from
the accounts of the main branch and all the
sub-branches. Inter-branch balances and
transactions have been eliminated.
Laporan arus kas gabungan menyajikan
perubahan dalam kas dan setara kas dari
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Laporan arus kas gabungan disusun dengan
metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan
arus kas gabungan, kas dan setara kas
termasuk kas dan aset keuangan yang sangat
likuid dengan jatuh tempo kurang dari tiga
bulan sejak tanggal perolehan, yang memiliki
risiko yang tidak signifikan dari perubahan nilai
wajar, dan digunakan oleh Bank dalam
manajemen
komitmen-komitmen
jangka
pendek.
The combined statement of cash flows
presents the changes in cash and cash
equivalents from operating, investing and
financing activities. The combined statement of
cash flows is prepared using the indirect
method. For the purpose of the combined
statement of cash flows, cash and cash
equivalents include cash and highly liquid
financial assets with maturities of less than
three months from the date of acquisition,
which are subject to insignificant risk of
changes in their value, and are used by the
Bank in the management of its short-term
commitments.
Laporan keuangan gabungan disajikan dalam
Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional
Bank. Kecuali dinyatakan lain, informasi
keuangan disajikan dalam jutaan Rupiah.
The combined financial statements are
presented in Rupiah, which is the Bank's
functional currency. Except as otherwise
indicated, financial information is presented in
millions of Rupiah.
Penggunaan pertimbangan, estimasi dan
asumsi
b.
Use
of
judgments,
assumptions
estimates
and
Penyusunan laporan keuangan gabungan
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia mengharuskan manajemen untuk
mambuat
pertimbangan-pertimbangan,
estimasi-estimasi, dan asumsi-asumsi yang
mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi
dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan
beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini
dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik
manajemen atas kejadian dan kegiatan saat
ini, hasil aktual dapat berbeda dari jumlah yang
diestimasi.
The preparation of combined financial
statements in conformity with Indonesian
Financial Accounting Standards requires
management to make judgments, estimates
and assumptions that affect the application of
accounting policies and the reported amounts
of assets, liabilities, income and expenses.
Although these estimates are based on
management's best knowledge of current
events and activities, actual results may differ
from those estimated.
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang
digunakan ditelaah secara berkesinambungan.
Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada
periode dimana estimasi tersebut direvisi dan
periode-periode yang akan datang yang
dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are
reviewed on an ongoing basis. Revisions to
accounting estimates are recognised in the
period in which the estimate is revised and in
any future periods affected.
Lampiran - 5/2 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
DASAR PENYUSUNAN (lanjutan)
b.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
2.
Penggunaan pertimbangan, estimasi dan
asumsi (lanjutan)
BASIS OF PREPARATION (continued)
b.
Standar dan interpretasi
efektif pada tahun 2016
yang
berlaku
estimates
and
Information about significant areas of
estimation uncertainty and critical judgments in
applying accounting policies that have
significant effect on the amount recognised in
the combined financial statements are
described in Note 5.
Informasi mengenai hal-hal penting yang
terkait dengan ketidakpastian estimasi dan
pertimbangan-pertimbangan penting dalam
penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki
dampak yang signifikan terhadap jumlah yang
diakui dalam laporan keuangan gabungan
dijelaskan di Catatan 5.
c.
Use
of
judgments,
assumptions (continued)
c.
Standards and interpretations
became effective in 2016
which
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan
Indonesia
(DSAK-IAI)
telah
menerbitkan standar baru, revisi dan
interpretasi yang berlaku efektif pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2016 sebagai
berikut:
Financial Accounting Standard Board of
Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI)
has issued the following new standards,
amendments and interpretations which were
effective on or after 1 January 2016 as follows:
-
Amandemen PSAK 4 “Laporan Keuangan
Tersendiri”
Amandemen PSAK 5 “Segmen Operasi”
-
Amandemen PSAK 7 “Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi”
Amandemen PSAK 13 “Properti Investasi”
-
-
-
Amandemen PSAK 15 “Investasi Pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”
Amandemen PSAK 16 “Aset Tetap”
Amandemen PSAK 19 “Aset Tak
Berwujud”
Amandemen PSAK 22 ”Kombinasi Bisnis”
-
Amandemen PSAK 24 ”Imbalan Kerja”
-
Amandemen
PSAK
25
”Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
dan Kesalahan”
Amandemen PSAK 53 “Pembayaran
Berbasis Saham”
Amandemen
PSAK
65
”Laporan
Keuangan Konsolidasian”
Amandemen PSAK 66 ”Pengaturan
Bersama”
Amandemen PSAK 67 ”Pengungkapan
Kepentingan Dalam Entitas Lain”
Amandemen PSAK 68 ”Pengukuran Nilai
Wajar”
Amandemen PSAK 110 ”Akuntansi Sukuk”
-
-
-
-
-
-
-
Amandemen ISAK 30 “Pungutan”
PSAK 70 "Akuntasi Aset dan Liabilitas
Pengampunan Pajak" *)
-
*)
Efektif sejak tanggal pengesahan UU Pengampunan
Pajak tanggal 15 Juli 2016.
*)
Lampiran - 5/3 - Schedule
Amendment to SFAS 4 “Separate
Financial Statement”
Amendment to SFAS 5 “Operating
Segment”
Amendment to SFAS 7 “Related Party
Disclosures”
Amendment to SFAS 13 “Investment
Property”
Amendment to SFAS 15 “Investment in
Associates and Joint ventures”
Amendment to SFAS 16 ”Fixed Asset”
Amendment to SFAS 19 ”Intangible
Asset”
Amendment to SFAS 22 ”Business
Combination”
Amendment to SFAS 24 ”Employee
Benefit”
Amendment to SFAS 25 ”Accounting
Policies, Changes in Accounting Estimates
and Errors “
Amendment to SFAS 53 ”Share Based
Payment”
Amendment to SFAS 65 ”Consolidated
Financial Statement”
Amendment to SFAS 66 ”Joint
Arrangements”
Amendment to SFAS 67 ”Disclosure of
Interests in Other Entities”
Amendment to SFAS 68 ”Fair Value
Measurement“
Amendment to SFAS 110 ”Accounting
for Sukuk”
Amendment to IFAS 30 “Levies”
SFAS 70 "Accounting for Asset and
Liability on Tax Amnesty" *)
Effective from the date of enactment of the Tax
Amnesty Law on 15 July 2016.
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
2.
DASAR PENYUSUNAN (lanjutan)
c.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
2.
Standar dan interpretasi yang
efektif pada tahun 2016 (lanjutan)
berlaku
BASIS OF PREPARATION (continued)
c.
Standar, revisi dan interpretasi yang baru
which
The implementation of the above standards did
not result in changes to the Bank’s accounting
policies and had no effect on the amounts
reported for current or prior financial years,
except for Amendment SFAS 110 “Accounting
for Sukuk”, where the Bank reassessed the
classification of investments in Sukuk from
assets measured at acquisition cost to assets
measured at fair value through other
comprehensive income. This change in assets
classification is applied prospectively.
Implementasi dari standar-standar tersebut
tidak menghasilkan perubahan kebijakan
akuntansi Bank dan tidak memiliki dampak
terhadap jumlah yang dilaporkan di periode
berjalan atau tahun sebelumnya, kecuali untuk
Amandemen PSAK 110 “Akuntansi Sukuk”,
Bank telah menentukan kembali klasifikasi
investasi pada Sukuk yang dimiliki dari aset
yang diukur pada biaya perolehan menjadi aset
yang diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain. Perubahaan
klasifikasi ini diterapkan secara prospektif.
d.
Standards and interpretations
became effective in 2016 (continued)
d.
New
standards,
interpretations
amendments
and
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan
Indonesia
(DSAK-IAI)
telah
menerbitkan standar baru, revisi dan
interpretasi yang relevan, namun belum
berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai
pada 1 Januari 2016 adalah sebagai berikut:
Amandemen PSAK 1 “Penyajian Laporan
Keuangan”;
Amandemen PSAK 16 “Aset Tetap.
Agrikultur: Tanaman Produktif”;
Amandemen PSAK 69 “Agrikultur”;
Amandemen ISAK 31 “Interpretasi atas
Ruang Lingkup PSAK 13: Properti
Investasi”;
Amandemen PSAK 2 “Laporan Arus Kas
tentang Prakarsa Pengungkapan”;
Amandemen PSAK 46 “Pajak Penghasilan
tentang pengakuan Aset Pajak Tangguhan
untuk Rugi yang belum direalisasi”;
Amandemen PSAK 3 “Laporan Keuangan
Interim”;
Amandemen PSAK 24 ”Imbalan Kerja”;
Amandemen PSAK 58 “Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan”;
Amandemen
PSAK
60
“Instrumen
Keuangan: Pengungkapan”;
Financial Accounting Standard Board of
Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI)
has
issued
several
new
standards,
amendments and interpretations but not yet
effective for the financial year beginning 1
January 2016 as follows:
Amendment to SFAS 1 “Presentation of
Financial Statements”;
Amendment to SFAS 16 “Fixed Assets.
Agriculture: Biological Assets”;
Amendment to SFAS 69 “Agriculture”;
Amendment to IFAS 31 “Interpretation
on the Scope of SFAS 13: Investment
Property”;
Amendment to SFAS 2 “Statement of
Cash Flow on Initiative Disclosure;
Amendment to SFAS 46 “Income Taxes
on Recognition Deferred Tax Asset for
Unrealised Loss;
Amendment SFAS 3 “Interim Financial
Statements”;
Amendment SFAS 24 “Employee
Benefit”;
Amendment SFAS 58 “Non-Current
Assets Held for Sale and Discontinued
Operation”;
Amendment SFAS 60 “Financial
Instrument: Disclosure”;
Amandemen PSAK 1, ISAK 31, PSAK 3, PSAK
24, PSAK 58 dan PSAK 60, berlaku untuk
tahun buku yang dimulai sejak 1 Januari 2017
dan
penerapan
dini
diperkenankan.
Amandemen PSAK 2, PSAK 16, PSAK 46 dan
PSAK 69 berlaku untuk tahun buku yang
dimulai sejak 1 Januari 2018 dan penerapan
dini diperkenankan.
Amendment SFAS 1, IFAS 31, SFAS 3, SFAS
24, SFAS 58 and SFAS 60, are effective on 1
January 2017 and early adoption is permitted.
Amendment SFAS 2, SFAS 16, SFAS 46 and
SFAS 69 are effective on 1 January 2018 and
early adoption is permitted.
Pada saat penerbitan laporan keuangan, Bank
masih mempelajari dampak yang mungkin
timbul dari penerapan standar baru dan revisi
tersebut serta pengaruhnya pada laporan
keuangan Bank.
At the time of issuance of the financial
statements, the Bank is still evaluating the
possible impact of the adoption of new
standards and the revision and its influence on
the Bank's financial statements.
Lampiran - 5/4 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR
PENTING
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY
POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang
telah diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan Bank adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies applied in the
preparation of the Bank’s financial statements were
as follows:
a.
a.
Penjabaran transaksi dan saldo dalam mata
uang asing
of
the
financial
Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam Rupiah dengan kurs tengah Reuters
pukul 16:00 WIB.
Year-end balances of monetary assets and
monetary liabilities denominated in foreign
currencies were translated into Rupiah using
the Reuters' middle rates at 16:00 Western
Indonesian Time.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang
timbul dari transaksi dalam mata uang asing
dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter
dalam mata uang asing diakui pada laba rugi
tahun berjalan.
The exchange gains and losses arising from
transactions in foreign currency and from the
translation of foreign currency monetary assets
and liabilities are recognised in the current year
profit or loss.
Kurs mata uang asing utama pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai
berikut:
The major foreign exchange rates used as at
31 December 2016 and 2015 were as follows:
Mata uang asing
1 Dolar Amerika Serikat (USD)
1 Dolar Australia (AUD)
1 Euro (EUR)
1 Poundsterling Inggris
(GBP)
1 Dolar Hong Kong (HKD)
100 Yen Jepang (JPY)
1 Dolar Selandia Baru (NZD)
1 Dolar Singapura (SGD)
b.
Basis of preparation
statements
2016
Rupiah penuh/
Rupiah full amount
2015
Rupiah penuh/
Rupiah full amount
13,472.50
9,723.11
14,175.77
13,785.00
10,083.73
15,056.67
16,555.01
1,737.34
11,507.00
9,362.72
9,311.93
20,439.02
1,778.70
11,452.00
9,444.80
9,758.95
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
b.
Foreign currencies
1 United States Dollar (USD)
1 Australian Dollar (AUD)
1 Euro (EUR)
1 Great Britain Poundsterling
(GBP)
1 Hong Kong Dollar (HKD)
100 Japanese Yen (JPY)
1 New Zealand Dollar (NZD)
1 Singapore Dollar (SGD)
Financial assets and financial liabilities
Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas,
giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank
lain, penempatan pada Bank Indonesia dan
bank-bank lain, aset yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, wesel ekspor, tagihan
akseptasi, kredit yang diberikan, efek-efek
yang dibeli dengan janji dijual kembali, efekefek untuk tujuan investasi dan pendapatan
masih harus diterima.
The Bank's financial assets mainly consist of
cash, demand deposits with Bank Indonesia,
demand deposits with other banks, placements
with Bank Indonesia and other banks, assets at
fair value through profit or loss, export bills,
acceptance receivables, loans receivable,
securities purchased with agreement to resell,
investment securities, and accrued income.
Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari
simpanan dari nasabah, simpanan dari bankbank lain, liabilitas yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, utang akseptasi, beban
masih harus dibayar, liabilitas lain-lain, dan
liabilitas pada kantor pusat.
The Bank's financial liabilities mainly consist of
deposits from customers, deposits from other
banks, liabilities at fair value through profit or
loss, acceptance payables, accrued expense,
other liabilities, and due to head office.
Lampiran - 5/5 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
b.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
(lanjutan)
b.1. Klasifikasi
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
b.
ACCOUNTING
Financial assets and financial liabilities
(continued)
b.1. Classification
Bank mengelompokkan aset keuangannya
dalam kategori berikut pada saat
pengakuan awal:
The Bank classified its financial assets in
the following categories on initial
recognition:
i.
i. Fair value through profit or loss, which
Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu aset keuangan yang
ditetapkan
demikian
pada
saat
pengakuan awal dan aset keuangan
yang diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan;
ii. Tersedia untuk dijual;
iii. Dimiliki hingga jatuh tempo;
iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
has two sub-classifications, i.e.
financial assets designated as such
upon initial recognition and financial
assets classified as held for trading;
ii. Available-for-sale;
iii. Held-to-maturity;
iv. Loans and receivables.
Liabilitas keuangan dikelompokkan ke
dalam kategori berikut pada saat
pengakuan awal:
Financial liabilities are classified into the
following categories on initial recognition:
i.
Diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu liabilitas keuangan
yang ditetapkan demikian pada saat
pengakuan
awal
dan
liabilitas
keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan;
ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi.
i. Fair value through profit or loss, which
has two sub-classifications, i.e. those
designated as such upon initial
recognition and those classified as held
for trading;
Kategori untuk diperdagangkan adalah
aset dan liabilitas keuangan yang
diperoleh atau dimiliki Bank terutama
untuk tujuan dijual atau dibeli kembali
dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai
bagian dari portofolio yang dikelola
bersama untuk memperoleh laba jangka
pendek atau position taking.
Held for trading are those financial assets
and liabilities that the Bank acquires or
incurs principally for the purpose of selling
or repurchasing in the near term, or holds
as part of a portfolio that is managed
together for short-term profit or position
taking.
Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari
aset
keuangan
non-derivatif
yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual
atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam
salah satu kategori aset keuangan lainnya.
The available-for-sale category consists of
non-derivative financial assets that are
designated as available-for-sale or are not
classified into one of the other categories
of financial assets.
Bank tidak memiliki aset keuangan dengan
kategori dimiliki hingga jatuh tempo.
The Bank does not have any financial
assets which are classified as held-tomaturity.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk
menjualnya segera atau dalam waktu
dekat.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market and that the Bank does not intend
to sell immediately or in the near term.
Seluruh liabilitas keuangan Bank, kecuali
liabilitas yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, dikelompokkan sebagai
liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi.
All of the Bank's financial liabilities, except
for liabilities at fair value through profit or
loss are classified as financial liabilities
measured at amortised cost.
Lampiran - 5/6 - Schedule
ii. Financial liabilities
amortised cost.
measured
at
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
b.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
(lanjutan)
b.2. Pengakuan
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
b.
ACCOUNTING
Financial assets and financial liabilities
(continued)
b.2. Recognition
Pembelian dan penjualan aset keuangan
yang lazim (regular) diakui pada tanggal
perdagangan dimana Bank memiliki
komitmen untuk membeli atau menjual
aset tersebut.
Regular way purchases and sales of
financial assets are recognised on the
trade date at which the Bank commits to
purchase or sell the asset.
Pada saat pengakuan awal, aset
keuangan atau liabilitas keuangan diukur
pada nilai wajar ditambah biaya transaksi
yang dapat diatribusikan secara langsung
atas perolehan aset keuangan atau
penerbitan
liabilitas
keuangan.
Pengukuran aset keuangan dan liabilitas
keuangan setelah pengakuan awal
tergantung pada klasifikasi aset keuangan
dan liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is
initially measured at fair value plus
transaction costs that are directly
attributable to the acquisition of financial
asset or issuance of financial liability. The
subsequent measurement of financial
assets and financial liabilities depends on
their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya
yang dapat diatribusikan secara langsung
untuk perolehan suatu aset keuangan atau
penerbitan suatu liabilitas keuangan dan
merupakan biaya tambahan yang tidak
akan terjadi apabila instrumen keuangan
tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan.
Transaction costs include only those costs
that are directly attributable to the
acquisition of a financial asset or issuance
of a financial liability and are incremental
costs that would not have been incurred if
the instrument had not been acquired or
issued.
Biaya transaksi tersebut diamortisasi
selama umur instrumen berdasarkan
metode suku bunga efektif dan diakui
sebagai bagian dari pendapatan bunga
untuk biaya transaksi sehubungan dengan
aset keuangan atau sebagai bagian dari
beban bunga untuk biaya transaksi
sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Such transaction costs are amortised over
the terms of the instruments using the
effective interest method and are
recognised as part of interest income for
transaction costs related to financial
assets or interest expense for transaction
costs related to financial liabilities.
b.3. Penghentian pengakuan
b.3. Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset
keuangan pada saat hak kontraktual atas
arus kas yang berasal dari aset keuangan
tersebut
kadaluwarsa,
atau
Bank
mentransfer seluruh hak untuk menerima
arus kas kontraktual dari aset keuangan
dalam transaksi dimana Bank secara
substansial telah mentransfer seluruh
risiko dan manfaat atas kepemilikan aset
keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau
liabilitas yang timbul atau yang masih
dimiliki oleh Bank atas aset keuangan
yang ditransfer, diakui sebagai aset atau
liabilitas secara terpisah.
Lampiran - 5/7 - Schedule
The Bank derecognises a financial asset
when the contractual rights to the cash
flows from the financial asset expire, or
when it transfers the rights to receive the
contractual cash flows on the financial
asset in a transaction in which
substantially all the risks and rewards of
ownership of the financial asset are
transferred. Any interest in transferred
financial assets that is created or retained
by the Bank is recognised as a separate
asset or liability.
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
b.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
(lanjutan)
b.3. Penghentian pengakuan (lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
b.
ACCOUNTING
Financial assets and financial liabilities
(continued)
b.3. Derecognition (continued)
Bank menghapusbukukan aset keuangan
dan cadangan kerugian penurunan nilai
terkait, pada saat Bank menentukan
bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat
ditagih. Keputusan ini diambil setelah
mempertimbangkan informasi seperti telah
terjadinya perubahan signifikan pada
posisi keuangan debitur/penerbit aset
keuangan sehingga debitur/penerbit tidak
lagi dapat melunasi kewajibannya, atau
hasil penjualan agunan tidak akan cukup
untuk melunasi seluruh ekposur.
The Bank writes off a financial asset and
its related allowance for impairment
losses, when the Bank determines that the
financial asset is uncollectible. This
decision is taken after considering
information such as the occurrence of
significant changes in the financial position
of the borrower/financial asset issuer such
that the borrower/ financial asset issuer
can no longer pay the obligation, or that
proceeds from collateral will not be
sufficient to cover the entire exposure.
Bank menghentikan pengakuan liabilitas
keuangan pada saat liabilitas yang
ditetapkan dalam kontrak dilepaskan,
dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Bank derecognises a financial liability
when its contractual obligations are
discharged, cancelled or expired.
Selisih lebih nilai tercatat kredit yang
diberikan atas arus kas masuk dari
eksekusi jaminan dibebankan sebagai
kerugian penurunan nilai dalam laba rugi
tahun berjalan.
Any excess of loans carrying amount over
the cash flow from collateral execution is
charged to impairment loss in the current
year profit or loss.
b.4. Saling hapus
b.4. Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
disalinghapuskan dan jumlah netonya
dilaporkan pada laporan posisi keuangan
ketika terdapat hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang telah diakui tersebut dan
adanya niat untuk menyelesaikan secara
neto, atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan liabilitas secara besamaan.
Financial assets and liabilities are offset
and reported as a net amount in the
statement of financial position when there
is a legally enforceable right to offset the
recognised amounts and there is an
intention to settle on a net basis, or realise
the asset and settle the liability
simultaneously.
Hak saling hapus tidak kontinjen atas
peristiwa di masa depan dan dapat
dipaksakan secara hukum dalam situasi
bisnis yang normal dan dalam peristiwa
gagal bayar, atau peristiwa kepailitan atau
kebangkrutan Bank atau pihak lawan.
The legally enforceable right must not be
contingent on future events and must be
enforeceable in the normal course of
business and the event of default,
insolvency or bankruptcy of the Bank or
the counterparty.
b.5. Pengukuran
diamortisasi
biaya
perolehan
b.5. Amortised cost measurement
Setelah pengakuan awal, aset dan
liabilitas keuangan yang diukur pada biaya
perolehan diamortisasi diukur pada jumlah
aset atau liabilitas keuangan yang diukur
pada saat pengakuan awal, dikurangi
pembayaran pokok, ditambah atau
dikurangi dengan amortisasi kumulatif
pendapatan atau biaya transaksi yang
dihitung dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, dan dikurangi
cadangan kerugian penurunan nilai.
Lampiran - 5/8 - Schedule
Subsequent to initial recognition, the
amortised cost of a financial asset or
financial liability is the amount at which the
financial asset or liability is measured at
initial
recognition,
minus
principal
repayments, plus or minus the cumulative
amortisation of transaction costs/income
calculated using the effective interest rate
method, minus allowance for impairment
losses.
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
b.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
(lanjutan)
b.6. Pengukuran nilai wajar
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
b.
ACCOUNTING
Financial assets and financial liabilities
(continued)
b.6. Fair value measurement
Nilai wajar adalah harga yang akan
diterima untuk menjual suatu aset atau
harga
yang
akan
dibayar
untuk
mengalihkan
suatu
liabilitas
dalam
transaksi teratur di pasar utama (atau
pasar yang paling menguntungkan) antara
pelaku pasar berdasarkan kondisi pasar
saat ini pada tanggal pengukuran (yaitu
harga keluaran). Nilai wajar suatu liabilitas
mencerminkan dampak risiko wanprestasi.
Fair value is the price that would be
received to sell an asset or paid to transfer
a liability in an orderly transaction in the
principal (or most advantageous) market
between market participants based upon
current
market
condition
at
the
measurement date (an exit price). The fair
value of a liability reflects the effect of nonperformance risk.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar
instrumen
keuangan
dengan
menggunakan harga kuotasi di pasar aktif
untuk instrumen tersebut. Suatu pasar
dianggap aktif jika transaksi atas
instrumen keuangan terjadi dengan
frekuensi dan jumlah yang memadai untuk
memberikan informasi harga sepanjang
waktu.
When available, the Bank measures the
fair value of an instrument using quoted
prices in an active market for that
instrument. A market is regarded as active
if transactions for the financial instruments
take place with sufficient frequency and
volume to provide pricing information on
an ongoing basis.
Jika harga kuotasian tidak tersedia di
pasar aktif, Bank menentukan nilai wajar
dengan menggunakan teknik penilaian.
Teknik
penilaian
memaksimalkan
penggunaan input yang dapat diobservasi
dan meminimalkan input yang tidak dapat
diobservasi,
mencakup
penggunaan
transaksi pasar terkini yang dilakukan
secara wajar oleh pihak-pihak yang
memahami,
berkeinginan,
dan
jika
tersedia, referensi atas nilai wajar terkini
dari
instrumen
lain
yang
secara
substansial sama, penggunaan analisa
arus kas yang didiskonto dan penggunaan
model penetapan harga opsi (option
pricing model).
If quoted prices in active markets are not
available, the Bank establishes fair value
using a valuation technique. Valuation
techniques maximise the use of relevant
observable inputs and minimise the use of
unobservable inputs, include using recent
arm's
length
transactions
between
knowledgeable, willing parties, and if
available, reference to the current fair
value of other instruments that are
substantially the same, discounted cash
flows analysis and option pricing models.
Teknik
penilaian
yang
dipilih
memaksimalkan penggunaan input pasar,
dan meminimalkan penggunaan estimasi
yang
bersifat
spesifik
dari
Bank,
memasukkan semua faktor yang akan
dipertimbangkan oleh para pelaku pasar
dalam menetapkan suatu harga dan
konsisten dengan metodologi ekonomi
yang dapat diterima dalam penetapan
harga instrumen keuangan. Input yang
digunakan dalam teknik penilaian secara
memadai mencerminkan ekspektasi pasar
dan ukuran atas faktor risiko dan
pengembalian (risk-return) yang melekat
pada
instrumen
keuangan.
Bank
mengkalibrasi
teknik
penilaian
dan
menguji
validitasnya
dengan
menggunakan harga-harga dari transaksi
pasar terkini yang dapat diobservasi untuk
instrumen yang sama atau atas dasar data
pasar lainnya yang tersedia yang dapat
diobservasi.
The chosen valuation technique makes
maximum use of market inputs, relies as
little as possible on estimates specific to
the Bank, incorporates all factors that
market participants would consider in
setting a price, and is consistent with
accepted economic methodologies for
pricing financial instruments. Inputs to
valuation techniques reasonably represent
market expectations and measures of the
risk-return factors inherent in the financial
instrument. The Bank calibrates valuation
techniques and tests them for validity
using prices from observable current
market transactions in the same
instrument or based on other available
observable market data.
Lampiran - 5/9 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
b.
AKUNTANSI
YANG
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
(lanjutan)
b.6. Pengukuran nilai wajar (lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
b.
ACCOUNTING
Financial assets and financial liabilities
(continued)
b.6. Fair value measurement (continued)
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen
keuangan pada saat pengakuan awal
adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar
dari pembayaran yang diberikan atau
diterima. Akan tetapi dalam beberapa
kasus, estimasi nilai wajar dari instrumen
keuangan pada saat pengakuan awal
dapat berbeda dari harga transaksi. Jika
estimasi nilai wajar tersebut dapat
dibuktikan melalui perbandingan dengan
transaksi pasar terkini yang dapat
diobservasi dari suatu instrumen yang
sama (tanpa modifikasi atau pengemasan
ulang) atau berdasarkan suatu teknik
penilaian
yang
variabelnya
hanya
menggunakan data pasar yang dapat
diobservasi, maka perbedaannya diakui
dalam laba rugi saat pengakuan awal
pada instrumen. Dalam hal kasus-kasus
lainnya,
dimana
teknik
penilaian
menggunakan data pasar yang tidak dapat
diobservasi, maka perbedaannya tidak
diakui segera pada laba rugi namun diakui
selama masa umur dari instrumen dengan
basis yang sesuai atau ketika instrumen
tersebut jatuh tempo, ditransfer atau dijual,
atau
harga
pasar
menjadi
dapat
diobservasi.
The best evidence of the fair value of a
financial instrument at initial recognition is
the transaction price — i.e. the fair value
of the consideration given or received.
However, in some cases the initial
estimate of fair value of a financial
instrument on initial recognition may be
different from its transaction price. If this
estimated fair value is evidenced by
comparison with other observable current
market transactions in the same
instrument
(without
modification
or
repackaging) or based on a valuation
technique whose variables include only
data from observable markets, then the
difference is recognised in profit or loss on
initial recognition of the instrument. In
other cases, where a valuation technique
using non-observable market inputs is
used to calculate the fair value, then the
difference is not recognised in profit or
loss immediately but is recognised over
the life of the instrument on an appropriate
basis or when the instrument is redeemed,
transferred or sold, or the fair value
becomes observable.
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas
instrumen keuangan dan termasuk
penyesuaian
yang
dilakukan
untuk
memasukkan risiko kredit Bank dan pihak
lawan, mana yang lebih sesuai. Estimasi
nilai wajar yang diperoleh dari model
penilaian
akan
disesuaikan
untuk
mempertimbangkan faktor-faktor lainnya,
seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian
model penilaian, sepanjang Bank yakin
bahwa pihak ketiga di pasar akan
mempertimbangkan faktor-faktor tersebut
dalam penetapan harga suatu transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the
instrument and include adjustments to
take into account the credit risk of the
Bank and counterparty where appropriate.
Fair value estimates obtained from models
are adjusted for any other factors, such as
liquidity risk or model uncertainties, to the
extent that the Bank believes a third-party
market participation would take them into
account in pricing a transaction.
Nilai wajar untuk semua instrumen
keuangan lainnya ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian. Dengan
teknik ini, nilai wajar merupakan suatu
estimasi yang dihasilkan dari data yang
diobservasi dari instrumen keuangan yang
sama, menggunakan model-model untuk
mendapatkan estimasi nilai kini dari arus
kas masa depan yang diharapkan atau
teknik penilaian lainnya menggunakan
input (sebagai contoh LIBOR yield curve,
nilai tukar mata uang asing, volatilitas, dan
counterparty spreads) yang tersedia pada
tanggal laporan posisi keuangan.
For all other financial instruments, fair
value is determined using valuation
techniques. In these techniques, fair
values are estimated from observable data
in respect of similar financial instruments,
using models to estimate the present
value of expected future cash flows or
other valuation techniques using inputs
(for example, LIBOR yield curve, foreign
exchange
rates,
volatilities,
and
counterparty spreads) existing at the dates
of the statement of financial position.
Lampiran - 5/10 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
c.
AKUNTANSI
YANG
Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank
lain
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
c.
e.
Penempatan pada bank-bank lain dan kredit
yang diberikan
Demand deposits with Bank Indonesia and
other banks
Subsequent to initial recognition, demand
deposits with Bank Indonesia and other banks
are carried at amortised cost using effective
interest rate method.
Setelah pengakuan awal, giro pada Bank
Indonesia dan bank-bank lain dicatat pada
biaya perolehan diamortisasi menggunakan
metode suku bunga efektif.
d.
ACCOUNTING
d.
Placements with other banks and loans
receivable
Penempatan pada bank-bank lain dan kredit
yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai
wajar ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dan merupakan
biaya tambahan untuk memperoleh aset
keuangan tersebut, dan setelah pengakuan
awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif.
Placements with other banks and loans
receivable are initially measured at fair value,
plus incremental direct transaction costs, and
subsequently measured at their amortised cost
using the effective interest rate method.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama
(kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya
perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi
risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated at amortised cost
in accordance with the risk borne by the Bank.
Restrukturisasi
pinjaman
debitur
yang
mengalami
kesulitan
dalam
memenuhi
kewajibannya, dilakukan antara lain melalui
perpanjangan jangka waktu pinjaman dan
perubahan fasilitas pinjaman.
Loan restructuring for debtors who facing
difficulties fulfilling their obligation, is done
through extension of loan period and changes
of loan facilities.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi
pinjaman yang berkaitan dengan modifikasi
persyaratan pinjaman diakui bila nilai sekarang
dari jumlah penerimaan kas yang akan datang
yang telah ditentukan dalam persyaratan
pinjaman yang baru, termasuk penerimaan
yang diperuntukkan sebagai bunga maupun
pokok, adalah lebih kecil dari nilai pinjaman
yang diberikan yang tercatat sebelum
restrukturisasi.
Losses on loan restructuring in respect of
modification of the terms of the loans are
recognised only if the present value of total
future cash receipts specified by the new terms
of the loans, including both receipts designated
as interest and those designated as loan
principal, are less than the carrying amount of
loans before restructuring.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali (reverse repo) yang dimiliki Bank
dengan tujuan untuk memperoleh arus kas
kontraktual dengan janji untuk dijual kembali
pada waktu dan harga yang telah ditentukan,
bukan dengan tujuan untuk diperdagangkan,
disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual
yang telah disepakati, dikurangi dengan selisih
antara harga beli dan harga jual yang telah
disepakati. Selisih antara harga beli dan harga
jual kembali yang disepakati tersebut
diamortisasi sebagai pendapatan bunga
selama jangka waktu sejak efek-efek itu dibeli
hingga
saat
dijual
kembali
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Efek-efek yang mendasari transaksi reverse
repo tidak diakui di neraca gabungan.
e.
Securities purchased with agreement to
resell
Securities purchased with agreement to resell
(reverse repo) which are held by the Bank in
order to collect contractual cash flows with a
promise of reselling it at a predetermined time
and price, rather than intention for trading, are
presented as receivable at the agreed resale
price less the difference between the purchase
price and the agreed resale price. The
difference between the purchase price and the
agreed resale price is amortised as interest
income over the period commencing from the
acquisition date to the resale date using the
effective interest rate method. The underlying
securities on reverse repo transactions are not
recognised at the combined balance sheet.
Lampiran - 5/11 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
f.
AKUNTANSI
YANG
Aset dan liabilitas yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
f.
Tagihan dan utang akseptasi
g.
Efek-efek untuk tujuan investasi
Acceptance receivables and payables
Subsequent to initial recognition, acceptance
receivables and payables are stated at
amortised cost.
Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang
akseptasi dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi.
h.
Assets and liabilities at fair value through
profit or loss
Assets and liabilities at fair value through profit
or loss consist of assets and liabilities held for
trading and derivatives used for risk
management purposes but which for various
reasons do not meet the qualifying criteria for
hedge accounting. Assets and liabilities at fair
value through profit or loss are initially and
subsequently recognised and measured at fair
value in the combined balance sheet, with
transaction costs recognised directly in profit or
loss. All changes in the fair value of assets and
liabilities at fair value through profit or loss are
recognised in profit or loss for the year. Assets
and liabilities at fair value through profit or loss
are not reclassified subsequent to their initial
recognition.
Aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi terdiri dari aset dan liabilitas
untuk diperdagangkan dan derivatif yang
digunakan untuk tujuan manajemen risiko tapi
karena beberapa alasan tidak memenuhi
kriteria akuntansi lindung nilai. Aset dan
liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi diakui dan diukur pada nilai wajar di
neraca gabungan pada saat pengakuan awal
dan setelah pengakuan awal, dengan biaya
transaksi yang terjadi diakui langsung di dalam
laba rugi. Semua perubahan nilai wajar aset
dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi diakui di dalam laba rugi
tahun berjalan. Aset dan liabilitas yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi tidak
direklasifikasi setelah pengakuan awal.
g.
ACCOUNTING
h.
Investment securities
Efek-efek untuk tujuan investasi terdiri dari
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi
pemerintah dan Surat Perbendaharaan Negara
(SPN).
Investment securities consist of Certificates of
Bank Indonesia, government bonds and
Indonesian Treasury Bills.
Efek-efek untuk tujuan investasi dalam
kelompok tersedia untuk dijual pada awalnya
diukur pada nilai wajar ditambah biaya
transaksi dan setelah pengakuan awal, efekefek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk
dijual dinyatakan pada nilai wajar.
Investment securities classified as availablefor-sale are initially measured at fair value plus
transaction costs and subsequent to initial
recognition,
available-for-sale
investment
securities are carried at fair value.
Pendapatan bunga diakui dalam laba rugi
menggunakan metode suku bunga efektif.
Interest income is recognised in profit or loss
using the effective interest rate method.
Perubahan nilai wajar diakui sebagai
pendapatan
komprehensif
lain
sampai
investasi tersebut dijual atau mengalami
penurunan nilai, dimana keuntungan dan
kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui
dalam pendapatan komprehensif lain harus
diakui pada laba rugi berdasarkan metode ratarata tertimbang. Keuntungan atau kerugian
yang direalisasi pada saat efek-efek untuk
tujuan investasi dijual, diakui dalam laba rugi
tahun yang bersangkutan.
Fair value changes are recognised directly in
other comprehensive income until the
investment is sold or impaired, where the
cumulative gains and losses previously
recognised in other comprehensive income are
recognised in profit or loss based on a
weighted average method. Gains or losses
which are realised when the investment
securities are sold, are recognised in profit or
loss for the year.
Lampiran - 5/12 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
h.
i.
AKUNTANSI
YANG
Efek-efek untuk tujuan investasi (lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.
ACCOUNTING
Investment securities (continued)
Investasi pada sukuk
Investments in sukuk
Setelah 1 Januari 2016, Bank menentukan
klasifikasi investasi pada sukuk sebagai nilai
wajar melalui penghasilan komprehensif lain.
From 1 January 2016, the Bank determines the
classification of investments in sukuk as fair
value through other comprehensive income.
Sesuai dengan PSAK No. 110, "Akuntansi
Sukuk", investasi pada sukuk diklasifikasikan
sebagai nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain jika:
a. Investasi tersebut dimiliki dalam suatu
model usaha yang bertujuan utama untuk
memperoleh arus kas kontraktual serta
melakukan penjualan sukuk; dan
b. Persyaratan
kontraktual
menentukan
tanggal
tertentu
pembayaran
pokok
dan/atau hasilnya.
In accordance with SFAS No. 110, "Accounting
for Sukuk", investments in sukuk are classified
as fair value through other comprehensive
income if:
a. Such investment is held in a business
model whose objective is to collect
contractual cash flows and sale of sukuk ;
and
b. The contractual terms of the financial asset
give rise on specified dates to payments of
principals and/or the margin.
Pada saat pengakuan awal, Bank mencatat
investasi pada sukuk sebesar biaya perolehan
ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung untuk perolehan
investasi pada sukuk. Setelah pengakuan
awal, investasi pada sukuk yang diukur pada
nilai wajar melalui penghasilan komprehensif
lain dinyatakan sebesar nilai wajar. Selisih
antara biaya perolehan dan nilai nominal
diamortisasi secara garis lurus selama jangka
waktu sukuk dan diakui dalam laba rugi.
Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai
wajar diakui dalam penghasilan komprehensif
lain.
At initial recognition, the Bank records
investments in sukuk at acquisition cost plus
directly
attributable
transaction
costs.
Subsequent to initial recognition, investments
in sukuk measured at fair value through other
comprehensive income are stated at fair value.
Difference between acquisition cost and
nominal value is amortised using straight line
over the tenor of the sukuk and recognised in
profit or loss. Gains or losses from fair value
changes
are
recognised
in
other
comprehensive income.
Sebelum 1 Januari 2016, Bank menentukan
klasifikasi investasi pada sukuk sebagai diukur
pada biaya perolehan diamortisasi.
Before 1 January 2016, the Bank determines
the classification of investments in sukuk as
measured at amortised cost.
Pajak penghasilan
i.
Income taxes
Beban pajak terdiri dan beban pajak kini dan
beban pajak tangguhan. Beban pajak diakui
pada laporan laba rugi komprehensif gabungan
kecuali untuk item yang diakui secara langsung
di pendapatan komprehensif lain, beban pajak
yang terkait dengan item tersebut diakui di
pendapatan komprehensif lain.
Income tax expense comprises current and
deferred tax. Income tax expense is
recognised in the combined statement of
comprehensive income except to the extent
that it relates to items recognised directly in
other comprehensive income, in which case it
is recognised in other comprehensive income.
Beban pajak kini merupakan estimasi utang
pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk
periode
yang
bersangkutan
dengan
menggunakan tarif pajak yang secara
substansial berlaku pada tanggal pelaporan,
dan penyesuaian lainnya atas utang pajak
pada tahun-tahun sebelumnya, baik untuk
disesuaikan dengan pajak penghasilan yang
dilaporkan pada surat pemberitahuan pajak
tahunan, atau dengan perbedaan yang timbul
dari pemeriksaan pajak.
Current tax is the expected tax payable on the
taxable income for the period, using tax rates
enacted or substantially enacted as of the
reporting
date,
and
includes
true-up
adjustments made to the previous years' tax
provisions either to reconcile them with the
income tax reported in annual tax returns, or to
account for differences arising from tax
assessments.
Lampiran - 5/13 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
i.
j.
AKUNTANSI
YANG
Pajak penghasilan (lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
i.
ACCOUNTING
Income taxes (continued)
Semua perbedaan temporer antara jumlah
tercatat aset dan liabilitas dengan dasar
pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak
tangguhan dengan metode liabilitas laporan
keuangan (balance sheet liability method)
menggunakan tarif pajak yang secara
substantial berlaku pada tanggal pelaporan.
Deferred income tax is provided using the
balance sheet liability method, for all temporary
differences arising between the tax bases of
assets and liabilities and their carrying values
for financial reporting purposes using tax rates
enacted or substantially enacted as of
reporting date.
Aset
dan
liabilitas
pajak
penghasilan
tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat
hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan
saling hapus antara aset pajak kini dengan
liabilitas pajak kini dan apabila aset dan
liabilitas
pajak
penghasilan
tangguhan
dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama,
baik atas entitas kena pajak yang sama
ataupun berbeda dan adanya niat untuk
melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut
secara neto.
Deferred income tax assets and liabilities are
offset when there is a legally enforceable right
to offset current tax assets against current tax
liabilities and when the deferred income taxes
assets and liabilities relate to income taxes
levied by the same taxation authority on either
the same taxable entity or different taxable
entities where there is an intention to settle the
balances on a net basis.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar
kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di
masa mendatang akan memadai untuk
dikompensasi dengan perbedaan temporer
yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang
dapat dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognised to the
extent that it is probable that future taxable
profit will be available against which the
deductible temporary differences and tax
losses carried forward can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui
saat surat ketetapan pajak diterima atau jika
mengajukan keberatan, pada saat keputusan
atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are
recorded when an assessment is received or, if
appealed against, when the appeal has been
decided.
Aset tak berwujud
j.
Intangible Assets
Aset tak berwujud terutama terdiri dari
perangkat lunak komputer yang dihasilkan
secara internal dan/atau dibeli. Aset tak
berwujud dicatat pada harga perolehan
dikurangi
akumulasi
amortisasi.
Harga
perolehan dari perangkat lunak yang dihasilkan
secara internal terdiri atas semua biaya yang
dapat diatribusikan secara langsung terhadap
perancangan, pengembangan dan persiapan
hingga perangkat lunak tersebut dapat
digunakan sesuai intensi manajemen. Biaya
yang terjadi dalam rangka pemeliharaan atas
perangkat lunak tersebut diakui sebagai beban
pada saat terjadinya.
Intangible assets comprised primarily internally
generated
computer
software
and/or
purchased. Intangible assets are stated at cost
less accumulated amortisation. The cost of
internally generated software comprises of all
directly attributable costs necessary to create,
develop and prepare the software to be
capable of operating in the manner intended by
management. Costs incurred in the ongoing
maintenance of software are expensed
immediately as incurred.
Aset tak berwujud dihentikan pengakuannya
jika dilepas atau ketika tidak terdapat lagi
manfaat
ekonomi
masa
depan
yang
diperkirakan
dari
penggunaan
atau
pelepasannya.
An intangible asset is derecognised on
disposal or when no future economic benefits
are expected from its use or disposal.
Lampiran - 5/14 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
j.
AKUNTANSI
YANG
Aset tak berwujud (lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
Aset tetap
Intangible Assets (continued)
Amortisation is recognised in profit or loss on a
straight-line method over the estimated useful
life of the software, from the date that it is
available for use. The estimated useful life of
software is 3 - 5 years.
Amortisasi diakui pada laba rugi dengan
menggunakan metode garis lurus selama
taksiran masa manfaat dari perangkat lunak
yang bersangkutan, sejak tanggal perangkat
lunak tersebut siap untuk digunakan. Taksiran
masa manfaat untuk perangkat lunak adalah 3
- 5 tahun.
k.
ACCOUNTING
k.
Fixed assets
Aset tetap diakui pada awalnya sebesar biaya
perolehan. Biaya perolehan meliputi harga
perolehannya dan biaya-biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar
aset siap digunakan sesuai dengan keinginan
manajemen.
Fixed assets are initially recognised at cost.
Cost includes its purchase price and any costs
directly attributable to bringing the asset to the
location and condition necessary for it to be
capable of operating in the manner intended by
management.
Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur
dengan model biaya, yaitu dicatat sebesar
biaya
perolehan
dikurangi
akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai
aset. Penyusutan dihitung sejak bulan aset
yang bersangkutan digunakan, dengan metode
garis lurus selama taksiran masa manfaatnya
sebagai berikut:
After initial measurement, fixed assets are
measured using the cost model, i.e. carried at
its cost less any accumulated depreciation and
any
accumulated
impairment
losses.
Depreciation is calculated from the month the
asset is placed into service, based on the
straight-line method over the estimated useful
lives as follows:
Renovasi bangunan sewa
Perabot, peralatan kantor,
kendaraan bermotor
Leasehold improvement
Furniture and fixtures, office equipment,
motor vehicles
3-5 tahun/years
3-5 tahun/years
Biaya-biaya setelah pengakuan awal diakui
sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau
sebagai aset yang terpisah sebagaimana
mestinya, hanya jika kemungkinan besar Bank
akan mendapatkan manfaat ekonomis masa
depan berkenaan dengan aset tersebut dan
biaya perolehan aset dapat diukur dengan
handal. Nilai tercatat komponen yang diganti
tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan
pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan
laba rugi pada saat terjadinya.
Subsequent costs are included in the asset’s
carrying amount or recognised as a separate
asset, as appropriate, only when it is probable
that future economic benefits associated with
the item will flow to the Bank and the cost of
the item can be measured reliably. The
carrying amount of the replaced part is
derecognised. Repairs and maintenance costs
are charged to the profit or loss when incurred.
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai
yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat
aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang
dapat
diperoleh
kembali,
dengan
menggunakan nilai tertinggi antara harga jual
neto dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is
greater than its estimated recoverable amount,
it is written down immediately to its recoverable
amount, which is determined as the higher of
net selling price or value in use.
Lampiran - 5/15 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
k.
l.
AKUNTANSI
YANG
Aset tetap (lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
k.
ACCOUNTING
Fixed assets (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat
tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan
dari
penggunaan
atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai
perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan
dan jumlah tercatat dari aset) diperhitungkan
dalam laporan laba rugi pada periode aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of premises and equipment is
derecognised upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use or
disposal. Any gain or loss arising on
derecognition of the asset (calculated as the
difference between the net disposal proceeds
and the carrying amount of the asset) is
included in the profit or loss in the period such
asset is derecognised.
Biaya untuk renovasi dan penambahan yang
jumlahnya signifikan dan memperpanjang
masa manfaat aset tetap dikapitalisasi ke aset
tetap yang bersangkutan. Beban perbaikan
dan pemeliharaan dibebankan pada laba rugi
tahun berjalan.
The cost for renovation and improvements,
which are significant and prolong the useful life
of properties and equipments, is capitalised to
the respective properties and equipments.
Normal repair and maintenance expenses are
charged to the profit or loss for the year.
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai
aset keuangan
l.
Identification
and
measurement
impairment of financial assets
of
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank
mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif
bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada
nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami
penurunan nilai. Aset keuangan mengalami
penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan
bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi
setelah pengakuan awal aset keuangan, dan
peristiwa tersebut berdampak pada arus kas
masa datang atas aset keuangan yang dapat
diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Bank assesses
whether there is objective evidence that
financial assets not carried at fair value through
profit or loss are impaired. Financial assets are
impaired
when
objective
evidence
demonstrates that a loss event has occurred
after the initial recognition of the asset, and
that the loss event has an impact on the future
cash flows on the asset that can be estimated
reliably.
Bukti
obyektif
bahwa
aset
keuangan
mengalami
penurunan
nilai
meliputi
wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh
debitur, restrukturisasi aset keuangan oleh
Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin
diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan
keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit
akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif
dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan,
atau data yang dapat diobservasi lainnya yang
terkait dengan kelompok aset keuangan seperti
memburuknya status pembayaran debitur atau
penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi
ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi
atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are
impaired can include default or delinquency by
a borrower, restructuring of a financial asset by
the Bank on terms that the Bank would not
otherwise consider, indications that a borrower
or issuer will enter bankruptcy, the
disappearance of an active market for a
security due to financial difficulties, or other
observable data relating to a group of assets
such as adverse changes in the payment
status of borrowers or issuers in the group, or
economic conditions that correlate with
defaults in the group.
Lampiran - 5/16 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
l.
AKUNTANSI
YANG
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai
aset keuangan (lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
l.
ACCOUNTING
Identification
and
measurement
of
impairment of financial assets (continued)
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas
aset keuangan secara individual dan kolektif.
Evaluasi penurunan nilai secara individual
dilakukan terhadap aset keuangan yang
signifikan secara individual. Aset keuangan
yang dievaluasi secara individual untuk
penurunan nilai, dan dimana kerugian
penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk
dalam evaluasi penurunan nilai secara kolektif.
The Bank considers evidence of impairment for
financial assets at both a specific and collective
level. All individually significant financial assets
are assessed for specific impairment. Financial
assets that are individually assessed for
impairment and for which an impairment loss is
recognised, are no longer included in a
collective assessment of impairment.
Semua aset keuangan yang signifikan secara
individual yang tidak mengalami penurunan
nilai secara individual dievaluasi secara kolektif
untuk menentukan penurunan nilai yang sudah
terjadi namun belum diidentifikasi. Aset
keuangan yang tidak signifikan secara
individual akan dievaluasi secara kolektif untuk
menentukan penurunan nilainya dengan
mengelompokkan aset keuangan tersebut
berdasarkan karakteristik risiko yang serupa.
All individually significant financial assets not to
be specifically impaired are then collectively
assessed for any impairment that has been
incurred but not yet identified. Financial assets
that are not individually significant are
collectively assessed for impairment by
grouping together such financial assets with
similar risk characteristics.
l.1. Dinilai secara individu
l.1. Individually assessed
Penurunan nilai atas aset keuangan yang
dinilai secara individu ditentukan dengan
mengevaluasi eksposur secara satu per
satu. Prosedur ini diterapkan atas aset
keuangan yang dianggap signifikan secara
individu.
Impairment
losses
on
individually
assessed financial assets are determined
by an evaluation of the exposures on a
case-by-case basis. This procedure is
applied to financial assets that are
considered individually significant.
Dalam menentukan penurunan nilai atas
aset keuangan yang dinilai secara
individu, faktor-faktor berikut dijadikan
pertimbangan:
In determining impairment losses on
individually assessed financial assets, the
following factors are considered:
-
-
-
-
-
jumlah eksposur Bank terhadap pihak
lawan;
keandalan bisnis model pihak lawan
dan kemampuan mengatasi kesulitan
keuangan serta menghasilkan arus kas
yang cukup untuk melunasi kewajiban
terhutang;
jumlah
dan
perkiraan
waktu
penerimaan pembayaran dari debitur
dan pemulihan;
nilai realisasi agunan.
Kerugian penurunan nilai atas aset
keuangan diukur sebesar selisih antara
nilai tercatat aset keuangan dengan nilai
kini estimasi arus kas masa datang yang
didiskonto menggunakan suku bunga
efektif awal dari aset keuangan tersebut.
-
-
the Bank's aggregate exposure to the
counterparty;
the viability of the counter party's
business model and capability to
overcome financial difficulties and
generate sufficient cash flow to service
its debt obligations;
the amount and timing of expected
payments from debtors and recoveries;
the realizable value of collaterals.
Impairment loss on financial assets are
measured as the difference between the
carrying amount of the financial assets
and the present value of estimated future
cash flows discounted at the financial
assets' original effective interest rate.
Lampiran - 5/17 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
l.
AKUNTANSI
YANG
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai
aset keuangan (lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
l.
ACCOUNTING
Identification
and
measurement
of
impairment of financial assets (continued)
l.2. Collectively assessed
l.2 Dinilai secara kolektif
Kerugian penurunan nilai dievaluasi
secara kolektif untuk portofolio aset
keuangan berikut ini:
Impairment losses are assessed on a
collective basis for the following financial
assets:
-
Aset keuangan yang ditelaah secara
individu (lihat catatan 3.k.1 di atas)
dalam hal kerugian telah terjadi tetapi
belum dapat diidentifikasi; dan
-
-
Kredit homogen yang tidak signifikan
secara individu.
-
Financial assets subject to individual
assessment for impairment (see Note
3.k.1 above) in respect of losses which
have been incurred but have not yet
been identified; and
Homogeneous groups of loans that are
not considered individually significant.
Penurunan nilai yang telah terjadi tapi
belum diidentifikasi
Incurred but
impairment
Untuk aset keuangan yang telah dinilai
secara individu dan tidak terdapat bukti
penurunan nilai yang dapat diidentifikasi,
aset keuangan tersebut dikelompokkan
berdasarkan karakteristik risiko kredit yang
serupa untuk tujuan perhitungan kerugian
penurunan nilai secara kolektif. Kerugian
tersebut meliputi aset keuangan yang
telah mengalami penurunan nilai pada
tanggal pelaporan, tetapi belum dapat
diidentifikasi secara individu sampai waktu
tertentu di masa yang akan datang.
Penurunan nilai kolektif ditentukan setelah
mempertimbangkan hal-hal berikut ini:
For financial assets which have been
individually assessed and evidence of loss
has not been identified, these financial
assets are grouped together based on
similar credit risk characteristics for the
purpose
of
calculating
collective
impairment loss. This loss covers financial
assets that are impaired at the reporting
date but have not been individually
identified as such until some time in the
future. The collective impairment loss is
determined after taking into account the
following:
-
-
historical loss experience in portfolios
of similar credit risk characteristics;
-
the estimated period between the time
when a loss occurs and the time when
a loss has been identified and
evidenced by the establishment of an
allowance for impairment loss on an
individual financial asset; and
management's
experiences
and
judgments as to whether the current
economic and credit conditions are
such that the actual level of incurred
losses is likely to be greater or less
than that suggested by historical
experience.
-
-
pengalaman kerugian historis atas
portofolio yang memiliki karakteristik
risiko kredit yang serupa;
periode yang diperkirakan antara
terjadinya suatu kerugian sampai
kerugian tersebut diidentifikasi dan
dibuktikan
dengan
pembentukan
penyisihan kerugian penurunan nilai
atas aset keuangan tersebut; dan
pertimbangan
dan
pengalaman
manajemen tentang kondisi ekonomi
dan kredit saat ini terhadap tingkat
aktual kerugian yang terjadi dan
apakah akan lebih besar atau lebih
kecil dari apa yang disarankan oleh
pengalaman historis.
-
Lampiran - 5/18 - Schedule
not
yet
identified
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
l.
AKUNTANSI
YANG
Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai
aset keuangan (lanjutan)
l.2 Dinilai secara kolektif (lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
l.
ACCOUNTING
Identification
and
measurement
of
impairment of financial assets (continued)
l.2. Collectively assessed (continued)
Kredit yang homogen
Homogeneous loans
Untuk kredit homogen yang tidak
signifikan
secara
individu,
Bank
menggunakan model statistik dari tren
kemungkinan gagal bayar, yang ditelaah
pada setiap saat di mana pembayaran
kontraktual dari nasabah telah lewat
waktu. Penentuan kerugian penurunan
nilai
kolektif
tersebut
juga
mempertimbangkan data historis lain serta
evaluasi atas kondisi ekonomi saat ini.
For homogeneous groups of loans that are
not considered individually significant, the
Bank utilizes statistical modeling of
historical trends of the probability of
default, assessed at each time period for
which
the
customer's
contractual
payments are overdue. The determination
of collective impairment losses also takes
into consideration other historical data and
evaluation of current economic conditions.
Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan
laba rugi. Saldo cadangan kerugian penurunan
nilai disajikan sebagai pengurang atas aset
keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset
keuangan yang mengalami penurunan nilai
tetap diakui atas dasar suku bunga yang
digunakan untuk mendiskonto arus kas masa
datang dalam pengukuran kerugian penurunan
nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian
penurunan
nilai
berkurang,
kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus
dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui
sebagai laba rugi tahun berjalan.
Impairment losses are recognised in the
statement of profit or loss. The allowance for
impairment losses is presented as deduction to
the financial assets carried at amortised cost.
Interest on the impaired financial asset
continues to be recognised using the rate of
interest used to discount the future cash flows
for the purpose of measuring the impairment
loss. When a subsequent event causes the
amount of impairment loss to decrease, the
impairment loss is reversed through the profit
or loss for the year.
Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang
tersedia
untuk
dijual
diakui
dengan
mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah
diakui dalam pendapatan komprehensif lain ke
laba rugi tahun berjalan.
Impairment losses on available-for-sale
investment securities are recognised by
transferring the cumulative loss that has been
recognised in other comprehensive income to
profit or loss for the year.
Jika pada periode berikutnya, nilai wajar aset
keuangan
yang
diklasifikasikan
dalam
kelompok
tersedia
untuk
dijual
yang
mengalami penurunan nilai meningkat dan
peningkatan tersebut dapat secara obyektif
dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi
setelah pengakuan kerugian penurunan nilai
pada laba rugi, maka kerugian penurunan nilai
tersebut dipulihkan dan pemulihan tersebut
diakui dalam laba rugi tahun yang
bersangkutan.
If in a subsequent period, the fair value of an
impaired available-for-sale financial asset
increases and the increase can be objectively
related to an event occurring after the
impairment loss was recognised in profit or
loss, the impairment loss is reversed, with the
amount of reversal recognised in profit or loss
for the year.
Lampiran - 5/19 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
m. Simpanan dari bank-bank lain dan nasabah
dan liabilitas pada kantor pusat
m. Deposits from other banks and customers
and due to head office
Setelah pengakuan awal, simpanan dari bankbank lain dan nasabah dan liabilitas pada
kantor pusat diukur pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku bunga
efektif.
Subsequent to initial recognition, deposits from
other banks and customers and due to head
office are measured at their amortised cost
using the effective interest rate method.
n.
Liabilitas imbalan pasca-kerja
n.
Obligation for post-employment benefits
Bank harus menyediakan program pensiun
dengan imbalan minimal tertentu sesuai
dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003.
Karena UU Ketenagakerjaan menentukan
rumus tertentu untuk menghitung jumlah
minimal imbalan pensiun, pada dasarnya,
program
pensiun
berdasarkan
UU
Ketenagakerjaan adalah program imbalan
pasti.
The Bank is required to provide a minimum
amount of pension benefits in accordance with
Labor Law No. 13/2003. Since the Labor Law
sets the formula for determining the minimum
amount of benefits, in substance, pension
plans under Labor Law represent defined
benefit plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah
program pensiun yang menetapkan jumlah
imbalan pensiun yang akan diterima oleh
karyawan pada saat pensiun, biasanya
berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti
usia, masa kerja atau kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan
program where the pension amount to be
received by employees at the time of
retirement will depend on one or more factors
such as age, years of service or compensation.
Liabilitas imbalan pasca-kerja yang diakui
dalam laporan posisi keuangan adalah nilai kini
liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan
posisi
keuangan
disesuaikan
dengan
keuntungan atau kerugian aktuarial. Liabilitas
imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh
aktuaris independen dengan menggunakan
metode projected unit credit.
The
post-employement
benefits
liability
recognised in the statement of financial
position in respect of a defined pension benefit
plan is the present value of the defined benefit
obligation at the statement of financial position
date adjusted for unrecognised actuarial gains
or losses. The defined benefits obligation is
calculated annually by an independent actuary
using the projected unit credit method.
Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan
dengan mendiskontokan arus kas estimasi
menggunakan
tingkat
bunga
Obligasi
Pemerintah (dengan pertimbangan saat ini
tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporasi
berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama
dengan mata uang imbalan yang akan
dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang
lebih sama dengan waktu jatuh tempo liabilitas
pensiun yang bersangkutan.
The present value of the defined benefit
obligation is determined by discounting the
estimated future cash outflows using interest
rates of Government Bonds (considering
currently there is no deep market for high
quality corporate bonds) that are denominated
in the currency in which the benefit will be paid,
and that have terms to maturity approximating
the terms of the related pension liability.
Pengukuran kembali yang timbul dari
perubahan pada asumsi-asumsi aktuarial yang
dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas di
penghasilan komprehensif lain dan disajikan
bagian dari penghasilan komprehensif lain di
ekuitas.
Remeasurement arising from experience
adjustments and changes in actuarial
assumptions are charged or credited to equity
in other comprehensive income and presented
as part of other comprehensive income in
equity.
Biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba
rugi.
Past service costs are recognised immediately
in the statement of profit or loss.
Lampiran - 5/20 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
o.
AKUNTANSI
YANG
Kompensasi berbasis saham
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
o.
ACCOUNTING
Share-based compensation
Karyawan Bank tertentu yang memenuhi
syarat dapat berpartisipasi dalam kompensasi
berbasis saham berupa instrumen ekuitas
HSBC Holdings plc, yang merupakan
perusahaan induk Bank. Sesuai dengan PSAK
53 (Revisi 2010), "Pembayaran Berbasis
Saham",
transaksi-transaksi
tersebut
diperhitungkan sebagai diselesaikan dalam
bentuk ekuitas mengingat HSBC Holdings plc
adalah penjamin dari instrumen ekuitas
tersebut untuk program kompensasi berbasis
saham di seluruh Grup.
Selected employees are eligible for equity
instruments in HSBC Holdings plc, the ultimate
holding company of the Bank, under sharebased compensation plan. In accordance with
SFAS 53 (Revised 2010), Share-based
compensation,
these
transactions
are
accounted for as equity settled considering
HSBC Holdings plc is the grantor of its equity
instruments for share-based compensation
plans across the group.
Pengukuran atas biaya untuk pembayaran
berbasis saham mengacu pada nilai wajar
instrumen ekuitas pada tanggal pemberian.
Karena terdapat pengaturan atas pembebanan
antara Bank dan HSBC Holding plc, maka
liabilitas untuk transaksi pembayaran berbasis
saham diakui pada saat kewajiban membayar
disetujui secara kontraktual. Liabilitas diukur
sesuai dengan pengaturan pembayaran
berbasis saham tersebut. Perubahan pada nilai
wajar dari liabilitas tersebut sejak pengakuan
awal hingga penyelesaian diakui sebagai
penyesuaian atas dari akun rekening kantor
pusat (yang dicatat sebagai pembayaran
berbasis saham). Saham HSBC Holdings plc
yang telah dibeli oleh Bank untuk memenuhi
kewajiban ini dicatat sebagai aset lain-lain.
The cost of the share-based compensation
arrangement is measured by reference to the
fair value of equity instruments at grant date.
Since a recharge arrangement exists between
the Bank and HSBC Holdings plc, a liability for
share-based compensation transactions is
recognised at the point the obligation to make
the payment is contractually agreed. The
liability is measured in accordance with the
share-based compensation arrangement. Any
changes in the fair value of the liability from
initial recognition to settlement are recognised
as a true-up in Head Office Accounts (which is
recorded as share-based compensation).
HSBC Holdings plc's shares purchased by the
Bank to satisfy this obligation are recorded as
other assets.
Nilai wajar ditentukan dengan menggunakan
harga pasar atau model penilaian yang
memadai, dengan memperhitungkan syarat
dan kondisi atas instrumen ekuitas yang
diberikan. Kondisi kinerja pasar diperhitungkan
ketika mengestimasi nilai wajar instrumen
ekuitas pada tanggal pemberian, sehingga
saham penghargaan (share) diperlakukan telah
menjadi hak karyawan (vested) terlepas
apakah kondisi kinerja saham di pasar telah
dipenuhi, sepanjang semua kondisi vesting lain
telah dipenuhi.
Fair value is determined by using market prices
or appropriate valuation models, taking into
account the terms and conditions upon which
the equity instruments were granted. Market
performance conditions are taken into account
when estimating the fair value of equity
instruments at the grant date, so that share
award is treated as vested irrespective of
whether the market performance condition is
satisfied, provided all other vesting conditions
are satisfied.
Dalam skema saham penghargaan, kondisikondisi vesting, selain kondisi kinerja pasar,
tidak diperhitungkan dalam estimasi awal nilai
wajar pada tanggal pemberian. Kondisi-kondisi
tersebut diperhitungkan dengan menyesuaikan
jumlah instrumen ekuitas yang menjadi dasar
pengukuran transaksi, sehingga nilai yang
diukur atas jasa yang diterima sebagai dasar
pemberian
instrumen
ekuitas
akan
berdasarkan jumlah instrumen ekuitas yang
akhirnya menjadi hak karyawan (vested).
Secara kumulatif, tidak ada biaya yang diakui
atas instrumen ekuitas yang tidak menjadi hak
karyawan yang disebabkan sebuah kegagalan
untuk memenuhi kondisi-kondisi selain kinerja
pasar atau kondisi pemberian jasa.
Under the share award scheme, vesting
conditions, other than market performance
conditions, are not taken into account in the
initial estimate of the fair value at the grant
date. Those conditions are taken into account
by adjusting the number of equity instruments
included in the measurement of the
transaction, so that the amount recognised for
services received as consideration for the
equity instruments granted shall be based on
the number of equity instruments that
eventually vest. On a cumulative basis, no
expense is recognised for equity instruments
that do not vest on account of a failure to
satisfy non-market performance or service
conditions.
Lampiran - 5/21 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
o.
AKUNTANSI
YANG
Kompensasi berbasis saham (lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
o.
Ketika saham penghargaan (share award)
telah dimodifikasi, secara minimum, biaya
pemberian
awal
tetap
diakui
dengan
mengabaikan modifikasi tersebut. Jika hasil
dari modifikasi tersebut adalah menambah nilai
wajar dari saham penghargaan (share award)
atau menaikkan jumlah instrumen ekuitas,
penambahan nilai wajar atau kenaikan nilai
wajar dari tambahan instrumen ekuitas
tersebut diakui sebagai penambahan terhadap
biaya pemberian awal (original award), diukur
pada tanggal modifikasi, dan dibebankan
dalam laba rugi selama periode vesting yang
dimodifikasi.
p.
q.
r.
Aset lain-lain
ACCOUNTING
Share-based compensation (continued)
Where a share award has been modified, at a
minimum, the expense of the original award
continues to be recognised as if it had not been
modified. Where the effect of a modification is
to increase the fair value of an award or
increase the number of equity instruments, the
incremental fair value of the award or
incremental fair value of the extra equity
instruments is recognised as an addition to the
expense of the original award, measured at the
date of modification, and charged to profit and
loss over the modified vesting period.
p.
Other assets
Aset lain-lain terdiri dari biaya dibayar dimuka,
suspense accounts dan lain-lain.
Other assets include prepaid
suspense accounts and others.
Aset lain-lain disajikan sebesar nilai tercatat
setelah dikurangi dengan cadangan kerugian
penurunan nilai.
Other assets are stated at the carrying amounts
less allowance for impairment losses.
Liabilitas lain-lain
q.
expenses,
Other liabilities
Liabilitas lain-lain terdiri dari pinjaman dari
cabang
lain,
pendapatan
yang
ditangguhankan, margin deposit, provisi
pemutusan hubungan kerja dan lain-lain
Other liabilities include borrowing from other
branches, deferred income, margin deposits
received, termination provisions and others.
Setelah pengakuan awal, pinjaman dari
cabang lain diukur pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, borrowing
from other branches are measured at their
amortised cost using the effective interest rate
method.
Provisi pemutusan hubungan kerja
Provisi pemutusan hubungan kerja terutang
ketika Bank memberhentikan hubungan kerja
sebelum usia pensiun normal, atau ketika
seorang
pekerja
menerima
penawaran
mengundurkan diri secara sukarela dengan
kompensasi
imbalan
pesangon.
Bank
mengakui pesangon pemutusan hubungan
kerja pada tanggal yang lebih awal antara: i)
ketika Bank tidak dapat lagi menarik tawaran
atas imbalan tersebut dan ii) ketika Bank
mengakui biaya untuk restrukturisasi yang
berada dalam ruang lingkup PSAK 57 dan
melibatkan pembayaran pesangon. Ketika
Bank
menyediakan
pesangon
sebagai
penawaran untuk mengundurkan diri secara
sukarela, pesangon pemutusan hubungan
kerja diukur berdasarkan jumlah karyawan
yang
diharapkan
menerima
penawaran
tersebut. Imbalan yang jatuh tempo lebih dari
12
bulan
setelah
periode
pelaporan
didiskontokan menjadi nilai kininya.
r.
Termination provisions
Termination provisions are payable when the
Bank terminates employment before the
normal retirement date, or when an employee
accepts an offer of voluntary redundancy with
termination benefits. The Bank recognises
termination benefits at the earlier of: i) when
the Bank can no longer withdraw the offer of
the termination benefits and ii) when the Bank
recognises costs for restructuring within the
scope of SFAS 57 and involves payment of
termination benefits. When the Bank provides
termination benefits as an offer for voluntary
redundancy, termination benefits are measured
based on the number of employees expected
to accept the offer. Benefits due for more than
12 months after the reporting period are
discounted to their present value.
Lampiran - 5/22 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
s.
t.
AKUNTANSI
YANG
Beban akrual dan provisi
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
s.
ACCOUNTING
Accruals and provisions
Beban akrual dan provisi terdiri dari beban
operasional yang masih harus dibayar, bunga
yang masih harus dibayar dan provisi untuk
biaya restrukturisasi.
Accruals and provisions consist of accrued
operational
expenses,
accrued
interest
expenses and provision for restructuring costs.
Provisi untuk biaya restrukturisasi diakui hanya
jika:
i) Bank memiliki rencana formal rinci untuk
restrukturisasi dengan mengidentifikasikan
sekurang-kurangnya usaha atau bagian
usaha yang terlibat; lokasi utama yang
terpengaruh; lokasi, fungsi, dan perkiraan
jumlah pegawai yang akan menerima
kompensasi karena pemutusan hubungan
kerja; pengeluaran yang akan terjadi; dan
waktu implementasi rencana tersebut.
ii) Bank menciptakan perkiraan yang valid
kepada pihak-pihak yang terkena dampak
restrukturisasi
bahwa
Bank
akan
melaksanakan
restrukturisasi
dengan
memulai implementasi rencana tersebut
atau
mengumumkan
pokok-pokok
rencana.
A provision for restructuring costs are
recognised only when:
i) the Bank has a detailed formal plan for the
restructuring identifying at least the
business or part of a business concerned;
the principal location affected; the location,
function, and approximate number of
employees who will be compensated for
terminating their services; the expenditures
that will be undertaken; and when the plan
will be implemented.
ii) the Bank has raised a valid expectation in
those affected that it will carry out the
restructuring by starting to implement that
plan or announcing its main features to
those affected by it.
Pendapatan dan beban bunga
t.
Interest income and expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui dalam
laba rugi menggunakan metode suku bunga
efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga
yang secara tepat mendiskontokan estimasi
pembayaran dan penerimaan kas di masa
datang selama perkiraan umur dari aset
keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika
lebih tepat, digunakan periode yang lebih
singkat) untuk memperoleh nilai tercatat dari
aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada
saat menghitung suku bunga efektif, Bank
mengestimasi arus kas di masa datang dengan
mempertimbangkan
seluruh
persyaratan
kontraktual
dalam
instrumen
keuangan
tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan
kerugian kredit di masa mendatang.
Interest income and expenses are recognised
in profit or loss using the effective interest rate
method. The effective interest rate is the rate
that exactly discounts the estimated future
cash payments and receipts through the
expected life of the financial asset or liability
(or, where appropriate, a shorter period) to the
carrying amount of the financial asset or
liability. When calculating the effective interest
rate, the Bank estimates future cash flows
considering all contractual terms of the
financial instrument but not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup
biaya transaksi (Catatan 3.b.2) dan seluruh
imbalan/provisi dan bentuk
lain yang
dibayarkan atau diterima yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari biaya perolehan
aset keuangan atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate
includes transaction costs (Note 3.b.2) and all
fees and points paid or received that are an
integral part of the acquisition of the financial
assets or financial liabilities.
Lampiran - 5/23 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
u.
v.
AKUNTANSI
YANG
Provisi dan komisi
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
u.
ACCOUNTING
Fees and commissions
Pendapatan dan beban provisi dan komisi
yang signifikan yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari perolehan aset keuangan atau
liabilitas keuangan disertakan ke dalam
perhitungan suku bunga efektif.
Significant fees and commission income and
expenses that are integral to the acquisition of
a financial asset or liability are included in the
measurement of the effective interest rate.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya,
termasuk provisi yang terkait kegiatan ekspor
impor, provisi atas manajemen kas dan provisi
atas jasa lainnya diakui pada saat jasa
diberikan. Pendapatan komitmen kredit,
pendapatan provisi dari komitmen kredit
diamortisasi dan diakui sebagai pendapatan
berdasarkan metode garis lurus selama jangka
waktu komitmen.
Other fees and commission income, including
export import related fees, cash management
fees and service fees are recognised as the
related services are performed. Fees related to
a loan commitment are amortised and
recognised as an income on a straight-line
basis over the commitment period.
Beban provisi dan komisi lainnya yang
terutama terkait dengan provisi transaksi antar
bank diakui sebagai beban pada saat jasa
tersebut diterima.
Other fees and commission expenses relate
mainly to inter-bank transaction fees are
expensed as the services are received.
Pendapatan bersih transaksi perdagangan
v.
Net trading income
Pendapatan bersih transaksi perdagangan
terdiri dari keuntungan dan kerugian yang
berhubungan dengan aset keuangan dan
liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan
diperdagangkan, termasuk seluruh perubahan
nilai wajar yang direalisasi maupun yang belum
direalisasi, bunga dan selisih kurs.
Net trading income comprises gains or losses
related to financial assets and liabilities held for
trading, and it includes all realized and
unrealised fair value changes, interest and
foreign exchange differences.
Perubahan nilai wajar efek-efek yang
diperdagangkan diakui sebagai bagian dari
pendapatan bersih transaksi perdagangan di
laporan laba rugi. Laba atau rugi yang
direalisasi
pada
saat
efek-efek
yang
diperdagangkan dijual, diakui dalam laba rugi
tahun berjalan. Efek-efek yang diperdagangkan
tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal.
All changes in fair value are recognised as part
of net trading income in the profit or loss. Gains
or losses which are realised when the trading
securities are sold, are recognised in current
year profit or loss. Trading securities are not
reclassified subsequent to their initial
recognition.
w. Transaksi dengan pihak berelasi
w. Transactions with related parties
Bank melakukan transaksi dengan pihak
berelasi. Sesuai dengan PSAK 7 (Revisi 2010)
– Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. Yang
dimaksud dengan pihak berelasi adalah orang
atau entitas yang berelasi dengan entitas
pelapor sebagai berikut:
The Bank has transactions with related parties.
In accordance with SFAS 7 (Revised 2010) –
Related Party Disclosure. The meaning of a
related party is a person or entity that is related
to a reporting entity as follows:
a.
a. A person or a close member of that
person’s family is related to a reporting
entity if that person:
i. has control or joint control over the
reporting entity;
ii. has significant influence over the
reporting entity; or
iii. is member of the key management
personel of the reporting entity of a
parent of the reporting entity;
Orang atau anggota keluarga terdekatnya
berelasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:
i. memiliki
pengendalian
bersama
terhadap entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan terhadap
entitas pelapor; atau
iii. personal manajemen kunci entitas
pelapor atau entitas induk pelapor;
Lampiran - 5/24 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN
PENTING (lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
3.
Suatu entitas berelasi dengan entitas
pelapor jika memenuhi hal-hal sebagai
berikut:
i. entitas dan entitas pelapor adalah
anggota dari kelompok usaha yang
sama (artinya entitas induk, entitas
anak dan entitas anak berikutnya
terkait dengan entitas lain);
ii. suatu entitas adalah entitas asosiasi
atau ventura bersama bagi entitas lain
(atau entitas asosiasi atau ventura
bersama yang merupakan anggota
suatu kelompok usaha, dimana entitas
lain tersebut adalah anggotanya);
iii. kedua entitas tersebut adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama;
iv. suatu entitas adalah ventura bersama
dari entitas ketiga dan entitas yang
lain adalah entitas asosiasi dari entitas
ketiga;
v. entitas tersebut adalah suatu program
imbalan pasca kerja untuk imbalan
kerja dari suatu entitas pelapor atau
entitas terkait dengan entitas pelapor;
vi. entitas
yang
dikendalikan
atau
dikendalikan bersama oleh orang
yang diidentifikasi dalam butir (a);
vii. orang yang diidentifikasi, dalam butir
(a) (i) memiliki pengaruh signifikan
terhadap
entitas
atau
anggota
manajemen kunci entitas (atau entitas
induk dari entitas).
b. An entity is related to a reporting entity if
any of the following conditions applies:
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak
berelasi diungkapkan pada Catatan 27.
The nature of transactions and balances of
accounts with related parties are disclosed in
the Note 27.
b.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
a.
ACCOUNTING
w. Transactions with related parties (continued)
w. Transaksi dengan pihak berelasi (lanjutan)
4.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
the entity and the reporting entity are
members of the same group (which
means that each parent, subsidiary, and
fellow subsidiary is related to the
others);
ii. one entity is an associate or joint
venture of the other entity (or an
associate or joint venture of member of
a company of which the other entity is a
member);
iii. both entities are joint ventures of the
same third party;
iv. one entity is a joint venture of a third
entity and the other entity is an
associate of the third entity;
v. the entity is a post-employment benefit
plan for the benefit of employees of
either the reporting entity or an entity
related to the reporting entity;
vi. the entity controlled or jointly controlled
by a person identified in (a);
vii. a person identified in (a) (i) has
significant influence over the entity or is
a member of the key management
personel of the entity (or of a parent of
the entity).
4.
Pendahuluan dan gambaran umum
Bank terpapar terhadap risiko-risiko
instrumen keuangan sebagai berikut:
•
•
•
•
i.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
a.
atas
Introduction and overview
The Bank is exposed to the following risks from
financial instruments:
•
•
•
•
Risiko kredit
Risiko pasar
Risiko likuiditas
Risiko operasional
Catatan di bawah ini menyajikan informasi
mengenai eksposur Bank terhadap setiap
risiko di atas, serta tujuan dan kebijakan yang
dilakukan oleh Bank dalam mengukur dan
mengelola risiko.
Credit risk
Market risk
Liquidity risk
Operational risk
The following notes present information about
the Bank's exposure to each of the above risks,
and the Bank's objectives and policies for
measuring and managing risks.
Lampiran - 5/25 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
a.
b.
Pendahuluan
(lanjutan)
dan
gambaran
umum
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a.
Introduction and overview (continued)
Kerangka manajemen risiko
Risk management framework
Kebijakan manajemen risiko Bank, yang
dimuat dalam Group Standard Manual dan
diteruskan dalam hirarki kebijakan manual ke
seluruh Grup, menjabarkan standar, instruksi
dan pedoman kepada para karyawan.
Kebijakan ini mendukung penetapan toleransi
atas risiko serta pengendalian risiko-risiko,
melalui pelaporan kepada manajemen secara
tepat waktu dan terpercaya. Bank secara
berkala
meninjau
kembali
dan
menyempurnakan kebijakan manajemen risiko,
sistem dan metodologi untuk mencerminkan
perubahan dalam hukum, pasar, produk dan
praktik terbaik yang muncul.
The Bank's risk management policies are
encapsulated in the Group Standards Manual
and cascaded in a hierarchy of policy manuals
throughout the Group, communicate standards,
instructions and guidance to employees. They
support the formulation of risk appetite and
controlling risks, with timely and reliable
reporting to management. The Bank regularly
reviews and updates its risk management
policies, system and methodologies to reflect
changes in laws, markets, products and
emerging best practice.
Dewan Manajemen Grup, dengan wewenang
yang
diberikan
oleh
Dewan
Direksi,
merumuskan kebijakan manajemen risiko
Grup. Risk Management Meeting (RMM)
memantau
risiko,
menerima
laporan,
menentukan langkah yang akan diambil dan
menelaah
keefektifan
dari
kerangka
manajemen risiko Bank.
The Group Management Board, under
authority delegated by the Board of Directors,
formulates high-level Group risk management
policies. Risk Management Meeting (RMM)
monitors risks, receives reports, determines
action to be taken and reviews the
effectiveness of the Bank's risk management
framework.
Manajemen risiko kredit
b.
Credit risk management
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan
yang terjadi jika nasabah atau pihak lawan
gagal untuk memenuhi kewajiban berdasarkan
kontrak. Risiko ini pada dasarnya timbul dari
aktivitas
pemberian
kredit/penempatan,
pembiayaan perdagangan (trade finance),
beberapa produk rekening administratif seperti
garansi dan transaksi mata uang asing dan
dari kepemilikan Bank atas aset dalam bentuk
efek-efek utang. Bank telah menetapkan
standar, kebijakan dan prosedur untuk
memantau dan mengelola risiko dari aktivitasaktivitas tersebut.
Credit risk is the risk of financial loss if a
customer or counterparty fails to meet its
obligation under a contract. It arises principally
from lending/placements, trade finance, certain
off-balance sheet products such as guarantees
and foreign exchange transaction and from the
Bank's holding of assets in the form of debt
securities. The Bank has dedicated standards,
policies and procedures to monitor and
manage risk from such activities.
Fungsi
Risiko
Kredit
dalam
Group
Management Office melakukan pengawasan
dan manajemen risiko kredit untuk seluruh
cabang HSBC secara global.
The Credit Risk function within the Group
Management Office provides
high-level
oversight and management of credit risk for
HSBC worldwide.
Tanggung jawab fungsi ini meliputi hal-hal
sebagai berikut:
- Merumuskan
kebijakan
kredit
dan
memantau kepatuhan terhadap kebijakan
tersebut;
- Membentuk dan memelihara kebijakan
eksposur kredit skala besar dari entitasentitas yang beroperasi (operating entities);
- Menerbitkan pedoman pemberian kredit
untuk
entitas-entitas
HSBC
yang
didasarkan pada sikap dan minat Grup
dalam pemberian kredit untuk sektor pasar,
kegiatan dan produk perbankan tertentu;
The function's responsibilities include the
following:
- Formulating credit policies and monitoring
compliance with them;
-
Establishing and maintaining the operating
entities' large credit exposure policy;
-
Issuing lending guidelines to HSBC's
operating entities on the Group's attitude
and appetite for lending to specified market
sectors, activities and banking products;
Lampiran - 5/26 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b.
Manajemen risiko kredit (lanjutan)
-
-
-
-
-
Melakukan penelaahan independen dan
penilaian risiko secara obyektif;
Pemeliharaan dan pengembangan sistem
dan kerangka kerja peringkat risiko HSBC,
untuk menggolongkan eksposur secara
tepat dan memungkinkan pelaksanaan
manajemen risiko yang terfokus;
Mengendalikan eksposur untuk efek-efek
utang yang dimiliki, dimana efek-efek yang
dimiliki
tidak
hanya
untuk
tujuan
diperdagangkan, suatu batasan formal atas
risiko penerbit ditetapkan;
Mengendalikan
eksposur
cross-border
untuk mengelola country risk dan risiko
cross-border melalui pengenaan country
limit dengan sub-limit berdasarkan jatuh
tempo dan jenis usaha;
Mengendalikan eksposur atas industri
tertentu. Bila perlu, pembatasan dikenakan
pada usaha baru, atau membatasi tingkat
eksposur dalam entitas-entitas operasional
grup;
Memelihara
dan
mengembangkan
peringkat
risiko
dalam
rangka
mengkategorikan
eksposur
secara
bermakna dan memfasilitasi manajemen
untuk berfokus pada risiko yang dihadapi.
Metodologi pemeringkatan didasarkan atas
analisa keuangan dengan cakupan yang
luas dan perangkat berbasis data pasar
yang merupakan input utama terhadap
penilaian risiko pihak lawan. Meskipun
proses
pemeringkatan
risiko
secara
otomatis semakin banyak digunakan untuk
fasilitas yang besar, namun tanggung jawab
akhir atas penetapan tingkat risiko dalam
setiap kasus berada di pihak eksekutif yang
memberikan persetujuan. Tingkat risiko
dikaji secara berkala dan bila perlu,
perubahan akan dilakukan dengan segera.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b.
Credit risk management (continued)
-
Undertaking an independent review and
objective assessment of risks;
Maintaining and developing HSBC's risk
rating framework and systems, to classify
exposures
meaningfully
and
enable
focused management of the risks;
-
Controlling exposure for debt securities
held, where a security is not held solely for
the purposes of trading, a formal issuer risk
limit is established;
-
Controlling cross-border exposures to
manage country and cross-border risk
through the imposition of country limits with
sub-limits by maturity and type of business;
-
Controlling
exposures
to
selected
industries. When necessary, restrictions are
imposed on new business, or exposures in
the Group's operating entities are capped;
-
Maintaining and developing risk ratings in
order to categorise exposures meaningfully
and facilitate focused management of the
attendant risks. Rating methodology is
based upon a wide range of financial
analytics together with market data-based
tools which are core inputs to the
assessment of counterpart risk. Although
automated risk-rating processes are
increasingly used for the larger facilities,
ultimate responsibility for setting risk grades
rests in each case with the final approving
executive. Risk grades are reviewed
frequently
and
amendments,
where
necessary, are implemented promptly.
Bank melaporkan berbagai aspek dari
portofolio risiko kredit kepada eksekutif senior.
The Bank makes reports to senior executives
on aspects of the Bank's credit risk portfolio.
Laporan-laporan yang dibuat untuk manajemen
senior, termasuk kepada Dewan Manajemen
Grup, RMM, Komite Audit Grup dan Dewan,
meliputi:
Reports are produced for senior management,
including the Group Management Board, the
RMM, the Group Audit Committee and the
Board, covering:
-
-
-
Konsentrasi Risiko dan eksposur terhadap
sektor industri;
Kinerja portofolio ritel;
Portofolio segmen tertentu dengan risiko
yang lebih tinggi;
Peta Risiko (Risk Map) dari status topik
risiko utama, dengan berbagai tindakan
pencegahan dan mitigasi terkait;
Debitur bermasalah berskala besar dan
cadangan kerugian penurunan nilai aset
untuk semua segmen nasabah;
-
Risk concentration and exposures
industry sectors;
Retail portfolio performance;
Specific higher-risk portfolio segments;
to
A Risk Map of the status of key risk topics,
with associated preventive and mitigating
actions;
Individual large impaired accounts, and
impairment allowances/charges for all
customer segments;
Lampiran - 5/27 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b.
Manajemen risiko kredit (lanjutan)
-
Country limit, eksposur lintas negara dan
cadangan kerugian penurunan nilai aset
yang terkait;
Portofolio dan analisa data atas kinerja
model; dan
Hasil stress testing dan rekomendasi.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b.
Credit risk management (continued)
-
Country limits, cross-border exposures and
related impairment allowances;
-
Portfolio and analytical model performance
data; and
Stress
testing
results
and
recommendations.
-
Bank diharuskan untuk menerapkan kebijakan
kredit, prosedur dan pedoman pemberian
kredit yang sesuai dengan standar Grup
HSBC.
The Bank is required to implement credit
policies, procedures and lending guidelines
which are in line with the HSBC Group
standards.
Bank memiliki RMM yang memberikan
rekomendasi dan saran yang diminta oleh
Chief
Risk
Officer
(CRO)
mengenai
manajemen risiko secara keseluruhan serta
kebijakan dan pedoman manajemen risiko
pada Bank sebagaimana diatur dalam
Kerangka Manajemen Risiko Grup.
The Bank has RMM who provides
recommendations and advice requested by the
Chief Risk Officer (“CRO”) on enterprise-wide
management of all risks and the policies and
guidelines for the management of risk within
the Bank as set out in the Group’s Enterprise
Risk Management Framework.
RMM akan berfungsi sebagai badan pengatur
untuk manajemen risiko secara keseluruhan
dengan fokus khusus pada budaya risiko, risk
appetite, profil risiko dan integrasi manajemen
risiko ke dalam tujuan strategis Bank.
The RMM will serve as the governance body
for enterprise-wide risk management with
particular focus on risk culture, risk appetite,
risk profile and integration of risk management
into the Bank’s strategic objectives.
RMM bertanggung jawab menggunakan dan
melimpahkan
wewenang
pemberian
persetujuan atas risiko, menetapkan besaran
risiko
dan
menyetujui
kebijakan
dan
pengendalian risiko yang bersifat definitif. RMM
memantau risiko yang inheren terhadap bisnis
jasa
keuangan,
menerima
laporan,
menentukan tindakan yang akan diambil dan
mengkaji keefektifan kerangka manajemen
risiko.
The RMM has the responsibility for exercising
and delegating risk approval authorities, setting
risk appetite and approving definitive risk
policies and controls. RMM monitors inherent
risk to the financial services business, receives
reports, determines actions to be taken and
reviews the effectivity of risk management
framework.
i.
i.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
Untuk aset keuangan yang diakui di
neraca gabungan, eksposur maksimum
terhadap risiko kredit sama dengan nilai
tercatatnya. Untuk bank garansi dan
irrevocable letter of credit (L/C) yang
diterbitkan, eksposur maksimum terhadap
risiko kredit adalah nilai maksimum yang
harus Bank bayarkan jika timbul kewajiban
atas bank garansi dan irrevocable L/C
yang diterbitkan. Untuk komitmen kredit,
eksposur maksimum terhadap risiko kredit
adalah sebesar jumlah fasilitas yang
belum ditarik dan nilai penuh fasilitas
kredit yang telah diberikan (committed)
kepada nasabah.
Maximum exposure to credit risk
For financial assets recognised in the
combined balance sheet, the maximum
exposure to credit risk equals their
carrying amount. For bank guarantees and
irrevocable letter of credit (L/C) issued, the
maximum exposure to credit risk is the
maximum amount that the Bank would
have to pay if the obligations of the bank
guarantees and irrevocable L/C issued are
called upon. For credit commitments, the
maximum exposure to credit risk is the full
amount of the undrawn commited credit
facilities granted to customers.
Lampiran - 5/28 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b.
Manajemen risiko kredit (lanjutan)
i.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
(lanjutan)
Credit risk management (continued)
i.
Komitmen dan kontinjensi
yang memiliki risiko kredit
Bank garansi yang diterbitkan
Fasilitas kredit bersifat
committed yang belum
digunakan
Fasilitas L/C yang tidak dapat
dibatalkan
Lain-lain
Jumlah
ii.
to
credit
risk
The following table presents the Bank's
maximum exposure to credit risk for all
financial instruments in the financial
position and administrative accounts,
without taking into account any collateral
held or other credit enhancement:
Tabel berikut menyajikan eksposur
maksimum Bank terhadap risiko kredit
untuk instrumen keuangan pada laporan
posisi
keuangan
dan
rekening
administratif, tanpa memperhitungkan
agunan yang dimiliki atau perlindungan
kredit lainnya:
Laporan posisi keuangan
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada
bank-bank lain
Aset yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Wesel ekspor
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Efek-efek untuk tujuan investasi
Maximum exposure
(continued)
2016
2015
5,781,512
3,143,917
6,048,847
210,121
10,022,193
10,338,750
4,909,078
868,478
3,353,462
43,962,327
4,765,949
1,032,909
2,900,665
50,883,121
500,000
17,589,505
1,250,091
12,420,867
90,130,472
89,851,320
Financial position
Demand deposits with Bank Indonesia
Demand deposits with other banks
Placements with
other banks
Assets at fair value through profit
or loss
Export bills
Acceptance receivables
Loans receivable
Securities purchased with agreement
to resell
Investment securities
11,450,462
11,984,682
Commitments and contingencies
with credit risk
Bank guarantees issued
2,136,972
4,529,477
Undrawn committed loan facilities
1,912,825
13,173
3,041,635
7,015
Irrevocable L/C facilities
Others
15,513,432
19,562,809
105,643,904
109,414,129
Analisa konsentrasi risiko kredit
Konsentrasi atas risiko kredit timbul ketika
sejumlah
nasabah
bergerak
dalam
aktivitas usaha yang sejenis atau
menjalankan kegiatan usaha dalam
wilayah geografis yang sama, atau
memiliki karakteristik yang sejenis yang
dapat menyebabkan kemampuan mereka
untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya
dipengaruhi
secara
serupa
oleh
perubahan kondisi ekonomi atau kondisi
lainnya.
ii.
Total
Concentration of credit risk analysis
Concentrations of credit risk arise when a
number of customers are engaged in
similar business activities or activities
within the same geographic region, or
when they have similar characteristics that
would cause their ability to meet
contractual obligations to be similarly
affected by changes in economic or other
conditions.
Lampiran - 5/29 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
4.
Manajemen risiko kredit (lanjutan)
ii.
b.
Credit risk management (continued)
ii.
Analisa konsentrasi risiko kredit (lanjutan)
Concentration
(continued)
of
credit
risk
analysis
Bank mendorong adanya diversifikasi
portofolio kreditnya pada berbagai wilayah
geografis, industri dan produk sebagai
upaya untuk meminimalkan risiko kredit.
The Bank encourages the diversification of
its credit portfolio among a variety of
geographies, industries, and credit product
in order to minimize the credit risk.
Konsentrasi risiko
pihak lawan:
Credit risk concentration by
counterparty:
kredit
berdasarkan
type
of
2016
Giro pada
Bank
Indonesia/
Demand
deposits
with Bank
Indonesia
Korporasi
Pemerintah
dan Bank
Indonesia
Bank
Retail
Aset yang
diukur
pada
nilai wajar
melalui
Giro pada
laba rugi/
bank-bank Penempatan
Assets
pada
lain/
at fair
bank lain/
Demand
value
deposits Placement
through
with other with other
profit
banks
banks
or loss
Wesel
export/
Export
bills
Komitmen
Efek-efek
dan
yang dibeli
kontinjensi
dengan janji
yang memiliki
dijual
risiko kredit/
Efek-efek
kembali/
Commitments
untuk
Securities
and
tujuan
Kredit yang purchased
Tagihan
investasi/ contingencies
with
diberikan/
akseptasi/
with credit
agreement Investment
Loans
Acceptance
risk
securities
to resell
receivables receivable
Jumlah/
Total
-
-
-
726,412
432,759
3,353,462
38,988,785
-
-
15,464,008
58,965,426
5,781,512
-
3,143,917
-
10,022,193
-
3,677,479
505,187
-
435,719
-
-
50,354
187,457
4,735,731
500,000
-
17,589,505
-
17,072
32,352
-
27,115,922
14,826,825
4,735,731
5,781,512
3,143,917
10,022,193
4,909,078
868,478
3,353,462
43,962,327
500,000
17,589,505
15,513,432 105,643,904
%
Corporates
Government
and Bank
26% Indonesia
14%
Banks
4%
Retail
56%
100%
2015
Giro pada
Bank
Indonesia/
Demand
deposits
with Bank
Indonesia
Korporasi
Pemerintah
dan Bank
Indonesia
Bank
Retail
Aset yang
diukur
pada
nilai wajar
melalui
Giro pada
laba rugi/
bank-bank Penempatan
Assets
pada
lain/
at fair
bank lain/
Demand
value
deposits Placement
through
with other with other
profit
banks
banks
or loss
Wesel
export/
Export
bills
Komitmen
Efek-efek
dan
yang dibeli
kontinjensi
dengan janji
yang memiliki
dijual
risiko kredit/
Efek-efek
kembali/
Commitments
untuk
Securities
and
tujuan
Tagihan
Kredit yang purchased
investasi/ contingencies
with
akseptasi/
diberikan/
with credit
agreement Investment
Acceptance
Loans
risk
securities
to resell
receivables receivable
-
-
-
1,736,883
333,330
2,900,665
44,925,474
-
-
19,451,742
69,348,094
6,048,847
210,121
-
10,338,750
-
1,182,592
1,846,474
-
699,579
-
-
-
-
68,706
948,371
4,940,570
1,250,091
-
12,420,867
-
111,067
-
19,721,012
15,404,453
4,940,570
6,048,847
210,121
10,338,750
4,765,949
1,032,909
2,900,665
50,883,121
1,250,091
12,420,867
iii.
Analisa risiko kredit
Tabel berikut ini menyajikan aset
keuangan yang mengalami penurunan
nilai, aset keuangan yang telah jatuh
tempo tetapi tidak mengalami penurunan
nilai serta aset keuangan yang belum jatuh
tempo dan tidak mengalami penurunan
nilai.
19,562,809 109,414,129
%
Corporates
Government
and Bank
18% Indonesia
14%
Banks
5%
Retail
63%
100%
The concentration of loans receivable by
type of loans and economic sectors is
disclosed in Note 10.
Konsentrasi
kredit
yang
diberikan
berdasarkan jenis kredit dan sektor
ekonomi diungkapkan pada Catatan 10.
iii.
Jumlah/
Total
Credit risk analysis
The following table presents the impaired
financial assets, financial assets past due
but not impaired and financial assets
neither past due nor impaired.
Lampiran - 5/30 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
Manajemen risiko kredit (lanjutan)
iii.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b.
Credit risk management (continued)
iii.
Analisa risiko kredit (lanjutan)
Credit risk analysis (continued)
2016
Giro pada Giro pada
Bank
bank-bank
Indonesia/
lain/
Demand
Demand
deposits
deposits
with Bank with other
Indonesia
banks
Penempatan
pada
bank-bank
lain/
Placements
with other
banks
Wesel
export/
Export
bills
Tagihan
akseptasi/
Acceptance
receivables
Efek-efek
yang dibeli
dengan
janji
dijual
kembali/
Efek-efek
Securities
untuk
Kredit
purchased
tujuan
yang
with
investasi/
diberikan/
agreement Investment
Loans
receivable
to resell
securities
Jumlah/
Total
Aset pada biaya perolehan
diamortisasi
Assets at amortised cost
Aset keuangan yang mengalami
penurunan nilai
-
-
-
827
-
4,078,113
-
-
4,078,940
Aset keuangan yang
telah jatuh tempo
tetapi tidak mengalami
penurunan nilai
Sampai dengan 29 hari
Dari 30 hari sampai
dengan 59 hari
Dari 60 hari sampai
dengan 89 hari
-
-
-
11,521
-
139,588
-
-
151,109
-
-
-
-
-
53,510
-
-
53,510
-
-
-
-
-
44,066
-
-
44,066
Past due but not impaired
financial assets
Up to 29 days
From 30 days to
59 days
From 60 days to
89 days
- 21,214,719
- 17,115,886
- 19,350,160
- 8,331,117
Neither past due nor
impaired financial
assets
Strong
Good
Satisfactory
Sub-standard
-
Less: allowance for
impairment losses
Aset keuangan yang
belum jatuh tempo
dan tidak mengalami
penurunan nilai
Lancar
Baik
Memuaskan
Kurang lancar
3,124,735
2,656,777
-
3,122,489
5,800
15,628
-
10,022,193
-
Dikurangi: cadangan
kerugian penurunan
nilai
-
-
-
Jumlah nilai tercatat biaya perolehan
diamortisasi
5,781,512
3,143,917
10,022,193
159,265
406,907
269,906
25,739
23,941
4,762,096
1,331,589 12,214,813
1,161,099 17,903,527
836,833
7,468,545
(5,687)
868,478
-
(2,701,931)
3,353,462 43,962,327
500,000
-
-
500,000
(2,707,618)
- 67,631,889
Aset yang tersedia
untuk dijual
Impaired financial assets
Carrying amount amortised cost
Available-for-sale
assets
Aset keuangan yang
belum jatuh tempo
dan tidak mengalami
penurunan nilai
Baik
-
-
-
-
-
-
-
17,589,505 17,589,505
Neither past due nor
impaired financial
assets
Good
Jumlah nilai tercatat nilai wajar
-
-
-
-
-
-
-
17,589,505 17,589,505
Carrying amount - fair
value
5,781,512
3,143,917
10,022,193
868,478
3,353,462 43,962,327
500,000
17,589,505 85,221,394
Total carrying amount
Jumlah nilai tercatat
2015
Giro pada Giro pada
Bank
bank-bank
Indonesia/
lain/
Demand
Demand
deposits
deposits
with Bank with other
Indonesia
banks
Penempatan
pada
bank-bank
lain/
Placements
with
other banks
Wesel
export/
Export
bills
Tagihan
akseptasi/
Acceptance
receivables
Efek-efek
yang dibeli
dengan
janji
dijual
Efek-efek
kembali/
Kredit
untuk
Securities
yang
purchased
tujuan
diberikan/
investasi/
with
Loans
agreement Investment
receivable
to resell
securities
Jumlah/
Total
Aset pada biaya perolehan
diamortisasi
Aset keuangan yang mengalami
penurunan nilai
Aset keuangan yang
telah jatuh tempo
tetapi tidak mengalami
penurunan nilai
Sampai dengan 29 hari
Dari 30 hari sampai
dengan 59 hari
Dari 60 hari sampai
dengan 89 hari
Aset keuangan yang
belum jatuh tempo
dan tidak mengalami
penurunan nilai
Lancar
Baik
Memuaskan
Kurang lancar
Assets at amortised cost
Impaired financial assets
-
-
-
830
-
6,017,750
-
-
6,018,580
-
-
-
3,892
-
282,815
-
-
286,707
-
-
-
-
-
85,327
-
-
85,327
-
-
-
-
-
47,042
-
-
47,042
Past due but not impaired
financial assets
Up to 29 days
From 30 days to
59 days
From 60 days to
89 days
- 16,111,792
1,535,489 23,847,191
- 25,654,211
- 5,909,601
Neither past due nor
impaired financial
assets
Strong
Good
Satisfactory
Sub-standard
6,048,847
-
191,947
18,174
-
10,338,750
-
Dikurangi: cadangan
kerugian penurunan
nilai
-
-
-
Jumlah nilai tercatat biaya perolehan
diamortisasi
6,048,847
210,121
10,338,750
354,708
398,129
259,269
21,659
(5,578)
1,032,909
62,418
5,163,969
449,020 14,897,532
2,112,878 22,531,973
276,349
5,611,593
-
2,900,665
(3,754,880)
50,883,121
Lampiran - 5/31 - Schedule
500,000
750,091
-
-
1,250,091
-
(3,760,458)
1,535,489 74,199,993
Less: allowance for
impairment losses
Carrying amount amortised cost
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b.
4.
Manajemen risiko kredit (lanjutan)
iii.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b.
Credit risk management (continued)
iii.
Analisa risiko kredit (lanjutan)
Credit risk analysis (continued)
2015 (lanjutan/continued)
Giro pada Giro pada
bank-bank
Bank
lain/
Indonesia/
Demand
Demand
deposits
deposits
with Bank with other
banks
Indonesia
Penempatan
pada bankbank
lain/
Placements
with other
banks
Wesel
export/
Export
bills
Tagihan
akseptasi/
Acceptance
receivables
Efek-efek
yang dibeli
dengan
janji
dijual
kembali/
Efek-efek
Kredit
Securities
untuk
yang
purchased
tujuan
diberikan/
with
investasi/
Loans
agreement Investment
receivable
to resell
securities
Jumlah/
Total
Aset yang tersedia
untuk dijual
assets
Available-for-sale
Aset keuangan yang
belum jatuh tempo
dan tidak mengalami
penurunan nilai
Baik
-
-
-
-
-
-
-
10,885,378 10,885,378
Neither past due nor
impaired financial
assets
Good
Jumlah nilai tercatat nilai wajar
-
-
-
-
-
-
-
10,885,378 10,885,378
Carrying amount - fair
value
6,048,847
210,121
10,338,750
1,032,909
2,900,665
50,883,121
1,250,091
12,420,867 85,085,371
Total carrying amount
Jumlah nilai tercatat
Peringkat
(grading)
ditentukan
berdasarkan estimasi internal Bank atas
kemungkinan gagal bayar (probability of
default) selama setahun dari debiturdebitur atau portofolio tertentu yang dinilai
berdasarkan
sejumlah
faktor-faktor
kualitatif dan kuantitatif.
The grading is based on the Bank's
internal estimate of probability of default
over a one-year horizon, with customers or
portfolios assessed against a range of
quantitative and qualitative factors.
Perbaikan peringkat dari yang mengalami
penurunan nilai menjadi tidak mengalami
penurunan nilai baru dapat dilakukan
apabila
debitur
telah
menunjukkan
kepastian pemulihan dan kembali ke
kondisi normal.
Improvement in the grading from impaired
to not-impaired can only be made if
debtors have shown evidence of recovery
and have returned to normal condition.
Lima klasifikasi kualitas kredit yang
dinyatakan di bawah ini mencakup
peringkat kredit internal yang lebih
terperinci yang diterapkan pada pinjaman
korporasi dan bisnis ritel, termasuk
peringkat eksternal yang diterapkan oleh
agensi eksternal untuk efek utang.
The five credit quality classifications
defined below encompass a range of more
granular, internal credit rating grades
assigned to wholesale and retail lending
business, as well as the external ratings
attributed by external agencies to debt
securities.
Klasifikasi kualitas/
Quality classification
Lancar/Strong
Baik/Good
Memuaskan/Satisfactory
Kredit non-ritel/
Non-retail lending
CRR 1 - CRR 2
CRR 3
CRR 4 - CRR 5
Kredit ritel/
Retail lending
EL 1 - EL 2
EL 3
EL 4 - EL 5
Kurang LancarlSub-standard
Penurunan nilai/Impaired
CRR 6 - CRR 8
CRR 9 - CRR 10
EL 6 - EL 8
EL 9 - EL 10
Lampiran - 5/32 - Schedule
Efek-efek utang dan tagihan lain/
Debt securities and other bills
A- ke atas/A- and above
BBB+ s/d BBB-/ BBB+ to BBBBB+ s/d B, dan tanpa
peringkat/ BB+ to B, and
unrated
Bs/d C/ B- to C
Gagal bayar/Default
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b.
Manajemen risiko kredit (lanjutan)
iii.
Analisa risiko kredit (lanjutan)
Definisi klasifikasi kualitas:
- Lancar: eksposur kredit yang memiliki
kapasitas yang kuat untuk memenuhi
komitmen
keuangan
dengan
kemungkinan gagal dan/atau tingkat
ekspektasi kerugian yang rendah.
Rekening kredit ritel bergerak sesuai
pada parameter produknya dan hanya
sesekali menunjukkan keterlambatan
pembayaran.
- Baik:
eksposur
kredit
yang
memerlukan pengawasan yang lebih
dekat dan memiliki kapasitas yang
cukup untuk memenuhi komitmen
keuangan dengan risiko gagal bayar
yang rendah. Rekening kredit ritel
umumnya hanya menunjukan tingkat
keterlambatan
pembayaran
yang
pendek dengan kerugian, jika ada,
dapat
diminimalisasi
setelah
penerapan proses pemulihan.
- Memuaskan: eksposur kredit yang
memerlukan pengawasan yang lebih
melekat dan menunjukkan kemampuan
menengah untuk memenuhi komitmen
keuangan dengan tingkat risiko gagal
yang moderat. Rekening kredit ritel
umumnya hanya menunjukkan tingkat
keterlambatan
pembayaran
yang
pendek, dimana kerugian yang terjadi,
jika ada, diharapkan kecil setelah
penerapan proses pemulihan.
- Kurang Lancar: eksposur kredit yang
memerlukan perhatian khusus dengan
tingkat yang bervariasi dan risiko gagal
bayar yang meningkat. Rekening kredit
ritel menunjukkan ekspektasi kerugian
yang lebih tinggi disebabkan oleh
menurunnya
kemampuan
untuk
memitigasi risiko tersebut melalui
realisasi
agunan
atau
proses
pemulihan lainnya.
- Penurunan nilai: eksposur kredit telah
dievaluasi sebagai kredit bermasalah.
Eksposur
dimana
Bank
mempertimbangkan bahwa nasabah
tidak lagi mempunyai kemampuan
membayar seluruh kewajiban kreditnya
tanpa merealisasi agunan, jika ada,
atau untuk nasabah ritel, pembayaran
kewajiban kredit yang material telah
terlambat lebih dari 90 hari.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b.
Credit risk management (continued)
iii.
Credit risk analysis (continued)
Quality classification definition:
- Strong: exposures demonstrate a
strong capacity to meet financial
commitments, with negligible or low
probability of default and/or low levels
of expected loss. Retail accounts
operate within product parameters and
only exceptionally show any period of
delinquency.
-
Good: exposures require closer
monitoring and demonstrate a good
capacity
to
meet
financial
commitments, with low default risk.
Retail accounts typically show only
short periods of delinquency, with any
losses expected to be minimal
following the adoption of recovery
processes.
-
Satisfactory: exposures require closer
monitoring and demonstrate an
average to fair capacity to meet
financial commitments, with moderate
default risk. Retail accounts typically
show
only
short
periods
of
delinquency, with any losses expected
to be minor following the adoption of
recovery processes.
-
Sub-standard:
exposures
require
varying degrees of special attention
and increased default risk. Retail
accounts show higher expected loss
due to a reduced ability to mitigate the
risk through collateral realisation or
other recovery processes.
-
Impaired: exposures have been
assessed as troubled accounts. These
are exposures where the Bank
considers that either the customer is
unlikely to pay its credit obligations in
full, without foreclosing the collaterals,
if any, or for retail customer is past due
more than 90 days on any material
credit obligation.
Lampiran - 5/33 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b.
Manajemen risiko kredit (lanjutan)
iii.
Analisa risiko kredit (lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b.
Credit risk management (continued)
iii.
Credit risk analysis (continued)
Customer Risk Rating (CRR) dengan 10
skala peringkat di atas merupakan
ringkasan dan 23 skala peringkat yang
Iebih terperinci atas probabilitas gagal
bayar dari debitur. Semua nasabah HSBC
diperingkat menggunakan 10 atau 23
skala peringkat, tergantung pada tingkat
pendekatan Basel II yang diadopsi untuk
eksposur tersebut.
The Customer Risk Rating (CRR) 10-grade
scale summarises a more granular
underlying 23-grade scale of obligor
probability of default (PD). All HSBC
customers are rated using the 10 or 23
grade scale, depending on the degree of
sophistication of the Basel II approach
adopted for the exposure.
Setiap peringkat CRR dikaitkan dengan
peringkat eksternal dengan mengacu pada
tingkat gagal bayar jangka panjang untuk
peringkat tersebut, diwakili oleh rata-rata
gagal bayar historis tertimbang. Pemetaan
antara penilaian internal dan eksternal
merupakan indikasi dan dapat bervariasi
dari waktu ke waktu.
Each CRR band is associated with an
external rating grade by reference to longrun default rates for that grade,
represented by the average of issuerweighted historical default rates. This
mapping between internal and external
ratings is indicative and may vary over
time.
Expected Loss (EL) dengan 10 skala
peringkat untuk bisnis ritel merupakan
ringkasan dari skala EL yang Iebih
terperinci untuk segmen nasabah ritel,
yang mengkombinasikan faktor risiko
peminjam dan risiko fasilitas/produk dalam
sebuah pengukuran gabungan.
The expected loss (‘EL’) 10-grade scale for
retail business summarises a more
granular underlying EL scale for this
customer segment; this combines obligor
and facility/product risk factors in a
composite measure.
Untuk efek-efek utang dan instrumen
keuangan tertentu lainnya, peringkat
eksternal telah diselaraskan dengan lima
klasifikasi kualitas berdasarkan pemetaan
CRR terkait dengan peringkat kredit
eksternal.
For debt securities and certain other
financial instruments, external ratings have
been aligned to the five quality
classifications based upon the mapping of
related CRR to external credit grade.
Eksposur yang telah ditentukan sebagai
telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami
penurunan nilai disajikan pada tabel di
atas dalam klasifikasi terpisah sebagai
"Aset keuangan yang telah jatuh tempo
tetapi tidak mengalami penurunan nilai".
Contoh-contoh eksposur yang telah jatuh
tempo tetapi tidak mengalami penurunan
nilai termasuk pinjaman yang terlambat
melakukan pembayaran terakhir saat jatuh
tempo tetapi tidak terdapat bukti adanya
penurunan nilai; pinjaman korporasi yang
sepenuhnya dijamin dengan agunan kas;
fasilitas perdagangan jangka pendek yang
telah jatuh tempo karena alasan-alasan
teknis seperti keterlambatan dokumentasi,
tetapi
tidak
merupakan
sebuah
kekhawatiran atas kemampuan membayar
debitur.
Exposures designated as past due but not
impaired are disclosed in the above table
in a separate classification as "Past due
but not impaired financial assets".
Examples of exposures designated as
past due but not impaired include loans
that have missed the most recent payment
date but on which there is no evidence of
impairment; corporate loans fully secured
by cash collateral; short-term trade
facilities past due for technical reasons
such as delays in documentation, but
where there is no concern over the
creditworthiness of the debtor.
Lampiran - 5/34 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b.
Manajemen risiko kredit (lanjutan)
iv.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b.
Credit risk management (continued)
iv. Collateral
Agunan
Agunan digunakan untuk memitigasi
eksposur risiko kredit dan kebijakan
mitigasi risiko menentukan jenis agunan
yang dapat diterima. Umumnya jenis
agunan yang diterima Bank untuk
memitigasi risiko kredit diantaranya adalah
kas, giro, tabungan, deposito berjangka,
rumah tinggal, properti komersial dan
industri, garansi bank dan letters of credit.
Untuk jenis pembiayaan tertentu umumnya kredit pemilikan rumah dan
pembiayaan aset, adanya hak untuk
mengambil alih aset fisik merupakan hal
penting dalam penentuan harga dan
pemulihan yang dapat diperoleh dalam hal
terjadi kegagalan pembayaran kredit.
Collateral is held to mitigate credit risk
exposures and risk mitigation policies
determine the eligibility of collateral types.
Typically the Bank uses current accounts,
saving
accounts,
time
deposits,
residential, commercial and industrial
property as eligible collateral to mitigate
credit risk. For certain types of lending,
typically mortgages and asset financing,
the right to repossess the assets is critical
in determining appropriate pricing and
recoverability in the event of default.
Agunan
dilaporkan
sesuai
dengan
kebijakan mitigasi risiko Bank. Jika
diperlukan, nilai agunan disesuaikan guna
mencerminkan kondisi pasar terkini,
probabilitas pemulihan agunan dan jangka
waktu untuk merealisasikan agunan dalam
hal terjadi pengambilalihan.
Collateral is reported in accordance with
the Bank's risk mitigation policy. Where
appropriate, collateral values are adjusted
to reflect current market conditions, its
probability of recovery and the period of
time to realize the collateral in the event of
repossession.
Persyaratan agunan bukanlah merupakan
pengganti faktor kemampuan debitur
dalam hal pembayaran kembali kredit, di
mana hal ini menjadi pertimbangan utama
dalam setiap keputusan pemberian kredit.
Dalam menentukan dampak keuangan
agunan terhadap kredit yang belum jatuh
tempo dan belum mengalami penurunan
nilai, Bank menilai signifikansi agunan
terkait dengan jenis pembiayaan yang
diberikan.
The requirement for collateral is not a
substitute factor for the debtor's ability to
pay, which is the primary consideration for
any lending decisions. In determining the
financial effect of collateral held against
loans that are neither past due nor
impaired, the Bank assessed the
significance of the collateral held in
relation to the type of lending.
Agunan non-fisik, seperti garansi korporasi
dan letters of comfort dapat juga dimiliki
Bank untuk eksposur korporasi meskipun
dampak keuangan untuk jenis agunan ini
kurang signifikan dalam hal pemulihan
kredit.
Non-tangible collateral, such as corporate
guarantees and letters of comfort, may
also be held against Bank exposures
although the financial effect of this type of
collateral is less significant in terms of
recoveries.
Untuk jenis eksposur tertentu seperti L/C
dan garansi, Bank juga memperoleh
agunan seperti kas yang terkait dengan
penilaian internal risiko kredit untuk
eksposur tersebut. Selain itu, untuk produk
trade finance seperti letters of credit,
dalam hal terjadi gagal bayar Bank juga
memiliki hak hukum atas aset yang
mendasarinya.
For certain types of exposures such as
L/C and guarantees, the Bank also obtains
collateral such as cash depending on
internal credit risk assessments. In
addition, for trade finance products such
as letters of credit, the Bank will also hold
legal title on the underlying assets should
a default take place.
Lampiran - 5/35 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b.
Manajemen risiko kredit (lanjutan)
iv.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b.
Credit risk management (continued)
iv. Collateral (continued)
Agunan (lanjutan)
Tergantung dari peringkat kredit nasabah
dan tipe produk tertentu, fasilitas kredit
dapat
diberikan
tanpa
jaminan.
Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank-bank lainnya, derivatif, efek-efek
untuk tujuan investasi dari sektor
pemerintah, dan pinjaman ritel lainnya
yang terdiri dari pinjaman perseorangan,
cerukan dan kartu kredit, semuanya
adalah pinjaman tanpa agunan. Tetapi
untuk pinjaman lainnya agunan umumnya
diperlukan dan diperhitungkan dalam
menentukan keputusan kredit dan harga.
Depending on the customer's credit rating
and the type of product, facilities may be
provided unsecured. Placements with
Bank Indonesia and other banks,
derivatives, investment securities from
government sectors, and other retail
lending which consist primarily of personal
lending, overdrafts and credit cards are all
unsecured loans. However, for other
lending a charge over collateral is normally
obtained and considered in determining
the credit decision and pricing.
Dalam hal terjadi kegagalan bayar, Bank
dapat menggunakan agunan sebagai
sumber pembayaran kembali. Tergantung
dari fasilitas kreditnya, agunan dapat
memberikan dampak keuangan yang
signifikan dalam memitigasi eksposur
risiko kredit.
In the event of default, the Bank may
utilize the collateral as a source of
repayment. Depending on its credit facility,
collateral can have a significant financial
effect in mitigating exposure to credit risk.
Kredit properti
Mortgage lending
Khusus untuk Kredit Pemilikan Rumah,
Bank wajib menjaga rasio Loan to Value
(LTV). Rasio LTV dihitung berdasarkan
nilai tercatat bruto dari kredit dan, jika ada,
komitmen
fasilitas
kredit
rekening
administratif, terhadap nilai agunan.
Metodologi untuk memperoleh nilai
agunan
properti
pada
umumnya
ditentukan melalui kombinasi dari hasil
jasa penilai profesional, indeks harga
properti atau analisa statistik. Penilaian
harus diperbaharui secara berkala dan
minimal dilakukan setiap tiga puluh enam
(36) bulan sekali. Frekuensi penilaian
dilakukan lebih sering jika kondisi pasar
atau
kinerja
portofolio
mengalami
perubahan yang signifikan atau ketika
terdapat kredit yang teridentifikasi dan
dinyatakan sebagai bermasalah.
Specifically for mortgages, the Bank is
required to maintain a Loan to Value (LTV)
ratio. The LTV ratio is calculated as the
gross on-balance sheet carrying amount of
the loans and any off-balance sheet loan
commitment at the balance sheet date
divided by the value of collateral. The
methodologies for obtaining property
collateral values are typically determined
through a combination of professional
appraisals, property price indices or
statistical analysis. Valuations must be
updated on a regular basis and, at a
minimum, at intervals of every thirty six
(36) months. Valuations are conducted
more frequently when market conditions or
portfolio performance are subject to
significant change or when a loan is
identified and assessed as impaired.
Untuk kredit properti komersil, LTV rasio
maksimum
adalah
75%-90%,
sebagaimana diatur pada Peraturan Bank
Indonesia No. 18/16/PBI/2016. Sementara
kredit pemilikan rumah pada kelompok
LTV yang lebih tinggi, termasuk yang lebih
besar dari 100%, merupakan kredit
pemilikan rumah untuk karyawan Bank.
For commercial mortgage lending, the LTV
ratio has been set at maximum of 75%90%, as set out in Bank Indonesia
Regulation No.18/16/PBI/2016. While
mortgages in the higher LTV bands,
including greater than 100% LTV, are the
Bank's staff housing loans.
Lampiran - 5/36 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
b.
Manajemen risiko kredit (lanjutan)
iv.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b.
Credit risk management (continued)
iv. Collateral (continued)
Agunan (lanjutan)
Kredit korporasi
Corporate lending
Pinjaman kepada nasabah korporasi
ditentukan atas dasar evaluasi kredit dan
pengujian
penurunan
nilai
secara
individual. Secara umum kemampuan
membayar nasabah korporasi merupakan
indikasi yang paling relevan terhadap
kualitas kredit dari pinjaman yang
diberikan dan merupakan pertimbangan
yang
utama
dalam
pengambilan
keputusan pemberian kredit korporasi.
Namun, agunan merupakan jaminan
tambahan dan Bank dapat meminta
nasabah korporasi untuk menyediakan
agunan. Jenis-jenis agunan yang pada
umumnya
disyaratkan
pada
kredit
korporasi dapat berupa hak tanggungan
pertama atas properti, aset-aset korporasi
dengan nilai dan kuantitas bergerak serta
jaminan dan garansi lainnya.
Loans and advances to corporate
customers are subject to individual credit
assessment and impairment testing.
General creditworthiness of a corporate
customer tends to be the most relevant
indicator of credit quality of the loan
extended and is the primary consideration
for any corporate lending decisions.
Collateral however provides additional
security and the Bank may request
corporate customers to provide collateral.
Types of collateral which are commonly
taken for corporate lending may be in the
form of a first charge of real estate,
floating charges over corporate assets and
other liens and guarantees.
Dalam aktivitas pembiayaan terhadap
kredit korporasi, nilai agunan tidak
berkorelasi
langsung
terhadap
kemampuan
membayar
nasabah
korporasi. Terlebih lagi, untuk beberapa
jenis agunan yang umum dijaminkan pada
kredit korporasi, seperti jaminan garansi
korporasi, letters of comfort dan aset-aset
korporasi dengan nilai dan kuantitas
bergerak dimana nilai atas agunan
tersebut tidak dapat ditentukan secara
pasti.
For financing activities in corporate
lending, collateral value is not directly
correlated with principal repayment
performance. Moreover, for some types of
collateral commonly taken in corporate
lending, such as corporate guarantees,
letters of comfort and floating charges over
corporate assets, the assignable value is
insufficiently certain.
Ketika kemampuan membayar nasabah
korporasi memburuk dan perlu dilakukan
evaluasi atas kemampuan pembayaran
kembali melalui sumber jaminan lain yang
tersedia, penilaian agunan secara umum
akan dilakukan dengan frekuensi yang
lebih sering. Ketika terdapat kredit
korporasi
yang
teridentifikasi
dan
dinyatakan
sebagai
bermasalah,
pengkinian nilai agunan kredit bermasalah
tersebut dilakukan sedikitnya setiap 3
bulan, kecuali ditentukan lain oleh oleh
CRO dan HSBC Asia Pacific Risk.
When a corporate customer's general
credit performance deteriorates and it is
necessary
to
assess
the
likely
performance of secondary sources of
repayment, the valuation of collateral will
generally be conducted on a more
frequent basis. When a corporate loan is
identified and assessed as impaired, the
collateral must be revalued at least every
3 months, unless otherwise approved by
CRO and HSBC Asia Pacific Risk.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali
Securities purchased with agreements to
resell
Tagihan sehubungan dengan transaksi
efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali (reverse repo), pada umumnya
memiliki agunan sebesar nilai eksposur
brutonya. Transaksi reverse repo pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
beragunan penuh.
Receivables
relating
to
securities
purchased with agreements to resell
(reverse repo) by nature, are usually
collateralized on a gross exposure basis.
Reverse repo transactions as at 31
December 2016 and 2015 are fully
collateralised.
Lampiran - 5/37 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c.
Manajemen risiko pasar
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
c.
Market risk management
Risiko pasar adalah risiko dimana pergerakan
nilai mata uang asing, suku bunga, atau spread
kredit akan menimbulkan laba atau rugi di
pihak Bank. Risiko pasar timbul atas instrumen
keuangan yang diukur pada nilai wajar dan
yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Tujuan manajemen risiko pasar adalah untuk
mengendalikan eksposur risiko pasar guna
mencapai tingkat pengembalian yang optimal
dan dalam waktu yang bersamaan menjaga
risiko pada tingkat yang dapat diterima.
Market risk is the risk that movements in
foreign exchange rates, interest rates, or credit
spreads will result in profits or losses to the
Bank. Market risk arises on financial
instruments which are measured at fair value
and those which are measured at amortised
cost. The objective of market risk management
is to control market risk exposures to achieve
an optimum return while maintaining risk at
acceptable levels.
Bank memantau risiko pasar untuk portofolio
yang diperdagangkan dan portofolio yang
bukan untuk diperdagangkan secara terpisah.
The Bank monitors market risk separately for
trading portfolios and non-trading portfolios.
Portofolio yang diperdagangkan mencakup
posisi yang timbul dari kegiatan pembentukan
pasar dalam instrumen nilai tukar dan suku
bunga, serta dalam efek-efek utang. Risiko
atas portofolio yang diperdagangkan timbul
dari kegiatan usaha yang terkait dengan
nasabah atau dari pengambilan posisi untuk
kepentingan Bank sendiri.
Trading portfolios include positions arising from
market-making in exchange rate and interest
rate instruments, as well as in debt securities.
Trading risks arise either from customerrelated business or from proprietary positiontaking.
Risiko pasar pada portofolio yang bukan untuk
diperdagangkan timbul terutama dari selisih
antara imbal hasil di masa mendatang atas
aset dan biaya pendanaannya sebagai akibat
dari perubahan suku bunga. Untuk mengelola
risiko ini secara optimal, risiko pasar pada
portofolio ini dialihkan ke Global Markets atau
ke buku terpisah yang dikelola di bawah
pengawasan Komite Manajemen Aset dan
Liabilitas (ALCO) setempat.
Market risk in non-trading portfolios arises
principally from mismatches between the future
yield on assets and their funding cost, as a
result of interest rate changes. In order to
manage this risk optimally, market risk in nontrading portfolios is transferred to Global
Markets or to separate books managed under
the supervision of the local Asset and Liability
Management Committee (ALCO).
Pengalihan risiko pasar ke buku yang dikelola
oleh Global Markets atau di bawah
pengawasan ALCO biasanya dicapai melalui
serangkaian transaksi internal antara unit
bisnis dan buku-buku ini. Setelah risiko pasar
dikonsolidasi dalam Global Markets atau buku
yang dikelola oleh ALCO, eksposur neto
dikelola di dalam limit yang telah disepakati.
The transfer of market risk to books managed
by Global Markets or supervised by ALCO is
usually achieved by a series of internal deals
between the business units and these books.
Once market risk has been consolidated in
Global Markets or ALCO-managed books, the
net exposure is managed within agreed limits.
Manajemen risiko pasar terutama dilaksanakan
di Global Markets melalui limit risiko yang
disetujui oleh Komite Eksekutif Grup. Traded
Credit and Market Risk, suatu unit independen
di dalam Global Banking and Markets
mengembangkan kebijakan manajemen risiko
dan teknik pengukuran.
The management of market risk is principally
undertaken in Global Markets through risk
limits approved by the Group's Executive
Committee. Traded Credit and Market Risk, an
independent unit within the Global Banking and
Markets
operations,
develops
risk
management policies and measurement
techniques.
Lampiran - 5/38 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c.
Manajemen risiko pasar (lanjutan)
Limit risiko ditetapkan berdasarkan produk dan
jenis risiko dimana likuiditas pasar merupakan
faktor utama dalam menentukan limit yang
ditetapkan.
Limit
ditetapkan
dengan
menggunakan gabungan teknik pengukuran
risiko, termasuk limit posisi, limit sensitivitas,
serta limit value at risk pada tingkat portofolio.
Demikian pula, risiko atas opsi dikendalikan
melalui full revaluation limits bersamaan
dengan limit atas variabel yang mendasari nilai
dari setiap opsi.
i.
Value at risk
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
c.
Market risk management (continued)
Risk limits are set by product and risk type with
market liquidity being a principal factor in
determining the level of limits set. Limits are
set using a combination of risk measurement
techniques, including position limits, sensitivity
limits, as well as value at risk limits at a
portfolio level. Similarly, option risks are
controlled through full revaluation limits in
conjunction with limits on the underlying
variables that determine each option's value.
i.
Value at risk
Bank memisahkan eksposur risiko pasar
antara portofolio yang diperdagangkan
dan tidak diperdagangkan. Portofolio yang
diperdagangkan meliputi posisi yang
timbul dari pembentukan pasar (marketmaking) dan penentuan posisi (positiontaking) dan lainnya yang ditetapkan pada
nilai pasar. Portofolio yang tidak
diperdagangkan meliputi posisi yang
timbul terutama dari manajemen tingkat
suku bunga atas aset berbunga dan
liabilitas berbunga, dan efek-efek yang
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk
dijual.
The Bank separates its exposure to
market risk between trading and nontrading portfolios. Trading portfolios
include positions arising from marketmaking and position-taking and others
designated as marked-to-market. Nontrading portfolios include positions that
primarily arise from the interest rate
management of interest-earning assets
and
interest-bearing
liabilities,
and
investment securities designated as
available-for-sale.
Salah satu alat utama yang digunakan
oleh
Bank
untuk
memantau
dan
membatasi eksposur risiko pasar adalah
Value at Risk (VaR). VaR adalah teknik
yang digunakan untuk mengestimasi
potensi kerugian yang mungkin terjadi atas
posisi risiko yang diambil sebagai akibat
dari pergerakan suku bunga pasar dan
harga dalam jangka waktu tertentu dan
dengan tingkat keyakinan tertentu.
One of the principal tools used by the
Bank to monitor and limit market risk
exposure is Value at Risk (VaR). VaR is a
technique that estimates the potential
losses that could occur on risk positions as
a result of movements in market rates and
prices over a specified time horizon and to
a given level of confidence.
Metodologi VaR yang digunakan oleh
Bank adalah berdasarkan simulasi historis.
Simulasi historis merupakan salah satu
metode yang paling umum digunakan,
dimana diasumsikan distribusi perubahan
faktor risiko pasar masa depan yang
diharapkan (seperti nilai tukar mata uang
asing dan tingkat bunga) adalah identik
dengan distribusi (terpisah) faktor risiko
yang sama yang diobservasi selama
periode historis yang telah ditentukan
sebelumnya.
The VaR methodology used by the Bank is
based on historical simulation. Historical
simulation is one of the most commonly
used methods, it assumes the expected
distribution of future changes in market
risk factors (e.g. foreign exchange rates
and interest rates) is identical observed
(discrete) distribution of the same risk
factors over a pre-specified historical
period.
Lampiran - 5/39 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
Manajemen risiko pasar (lanjutan)
i.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
c.
Value at risk (lanjutan)
Market risk management (continued)
i.
Value at risk (continued)
Meskipun VaR adalah panduan yang
berguna untuk pemantauan risiko, akan
tetapi VaR memiliki keterbatasan, antara
lain:
• Penggunaan data historis untuk
mengestimasi peristiwa di masa depan
mungkin tidak mencakup semua
peristiwa
yang
mungkin
terjadi,
terutama peristiwa yang ekstrim
sifatnya;
• Penggunaan asumsi posisi per hari,
mengasumsikan bahwa semua posisi
dapat dilikuidasi atau risiko dapat
saling hapus dalam jangka waktu satu
hari.
Hal
ini
mungkin
tidak
mencerminkan risiko pasar yang timbul
pada saat kondisi likuiditas sangat
terbatas, ketika posisi satu hari tidak
cukup
untuk
melikuidasi
atau
melakukan lindung nilai terhadap
semua posisi Bank secara menyeluruh;
• Penggunaan tingkat keyakinan 99
persen,
secara
definisi,
tidak
memperhitungkan
kerugian
yang
mungkin terjadi di luar tingkat
keyakinan tersebut;
• VaR dihitung berdasarkan eksposur
yang tercatat pada saat akhir hari dan
dengan demikian tidak mencerminkan
eksposur yang terjadi selama hari
tersebut.
Although it is a valuable guide to risk, VaR
also has its limitations, among others:
VaR dari jumlah portofolio dan portofolio
yang diperdagangkan adalah sebagai
berikut:
VaR of the total portfolios and trading
portfolios were as follows:
Jumlah VaR
dari total
portofolio/
Total VaR
from total
portfolios
Pada tanggal
31 Desember
30,204
•
The use of historical data as a proxy
for estimating future events may not
encompass all potential events,
particularly those which are extreme in
nature;
•
The use of position per day assumes
that all positions can be liquidated or
the risks offset in one-day. This may
not fully reflect the market risk arising
at times of severe liquidity, when the
position per day may be insufficient to
liquidate or hedge all positions fully;
•
The use of a 99 percent confidence
level, by definition, does not take into
account losses that might occur
beyond this level of confidence;
•
VaR is calculated on the basis of
exposures outstanding at the close of
business and therefore does not reflect
the exposures during the day.
2016
VaR untuk portfolio yang
diperdagangkan/
Trading VaR
Jumlah VaR
Risiko nilai
dari total
Risiko suku portofolio/
tukar/
bunga/
Foreign
Total VaR
exchange
Interest rate
from total
risk
risk
portfolios
6,455
Bank melakukan validasi atas akurasi
model VaR dengan melakukan backtesting menggunakan hasil laba rugi aktual
harian.
21,248
24,837
2015
VaR untuk portfolio yang
diperdagangkan/
Trading VaR
Risiko nilai
tukar/
Risiko suku
bunga/
Foreign
exchange
Interest rate
risk
risk
257
18,883
At 31 December
The Bank validates the accuracy of the
VaR model by performing back-testing
using actual daily profit or loss results.
Lampiran - 5/40 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
Manajemen risiko pasar (lanjutan)
ii.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
c.
Market risk management (continued)
ii.
Risiko nilai tukar
Foreign exchange risk
Bank memiliki ekposur nilai tukar akibat
adanya transaksi dalam mata uang asing.
Bank memantau konsentrasi risiko yang
terjadi untuk setiap nilai tukar mata uang
asing sehubungan dengan konversi atas
transaksi-transaksi, aset dan liabilitas
moneter dalam mata uang asing ke dalam
mata uang Rupiah.
The Bank is exposed to foreign exchange
currency risk through transactions in
foreign currencies. The Bank monitors any
concentration of risk in relation to any
individual currency with regards to the
translation
of
foreign
currencies
transactions and monetary assets and
liabilities into Rupiah.
Posisi devisa neto (PDN) Bank dihitung
berdasarkan peraturan Bank Indonesia
yang berlaku. Sesuai dengan peraturan
yang berlaku, bank-bank diwajibkan untuk
memelihara posisi devisa neto secara
keseluruhan dan untuk neraca setinggitingginya 20% dari jumlah modal.
The Bank's net foreign exchange position
(NOP) is calculated based on the
prevailing Bank Indonesia regulations. In
accordance with the regulations, banks
are required to maintain the aggregrate
and the balance sheet net foreign
exchange position at a maximum of 20%
of its capital.
PDN Bank pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The Bank's NOP as at 31 December 2016
and 2015 was as follows:
2016
Mata uang/Currency
Aset/
Assets
Liabilitas/
Liabilities
2015
Posisi devisa
neto
(nilai absolut)/
Net foreign
exchange
position
(absolute
amount)
Aset/
Assets
Liabilitas/
Liabilities
Posisi devisa
neto
(nilai absolut)/
Net foreign
exchange
position
(absolute
amount)
AUD
CAD
CHF
PHP
DKK
EUR
CNY
CNH
GBP
HKD
INR
SAR
JPY
MYR
NOK
NZD
SEK
SGD
THB
USD
862,675
58,701
77,278
263
2,486,482
139,046
465,805
414,523
966,259
2,065,969
396
36,330
7,976
1,646,979
14,073
68,604,714
(862,851)
(58,394)
(76,657)
(8)
(2,488,343)
(155,113)
(451,656)
(414,897)
(965,148)
(415)
(71)
(2,066,690)
(1)
(1,092)
(35,981)
(7,015)
(1,647,469)
(13,041)
(68,827,016)
176
307
621
8
263
1,861
16,067
14,149
374
1,111
415
71
721
1
696
349
961
490
1,032
222,302
735,495
59,318
152,535
853
2,665,645
134,655
512,457
359,661
871,086
677
3,916,448
271
33,310
537
1,750,309
16,656
84,249,101
(735,095)
(61,475)
(151,727)
(38)
(189)
(2,672,275)
(184,857)
(461,020)
(358,177)
(871,707)
(273)
(3,917,790)
(1)
(45)
(33,190)
(265)
(1,752,390)
(17,616)
(84,082,534)
400
2,157
808
38
664
6,630
50,202
51,437
1,484
621
273
677
1,342
1
226
120
272
2,081
960
166,567
Jumlah/Total
77,847,469
(78,071,858)
261,975
95,459,014
(95,300,664)
286,960
Jumlah modal/Total capital
(Catatan/Note 28)
Persentase Posisi Devisa
Neto tehadap
Modal/Percentage of
Net Foreign Exchange
Position to Capital
18,392,199
18,093,559
1.42
1.59
Lampiran - 5/41 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c.
Manajemen risiko pasar (lanjutan)
iii.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
c.
Market risk management (continued)
iii.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Kegiatan usaha Bank dipengaruhi oleh
risiko fluktuasi tingkat suku bunga dimana
aset dan liabilitas berbunga (bukan untuk
tujuan diperdagangkan) jatuh tempo atau
memerlukan repricing pada saat yang
berbeda-beda atau dalam jumlah yang
beragam.
The Bank's operations are subject to the
risk of interest rate fluctuations to the
extent that interest-earning assets and
interest-bearing liabilities (not for trading
purpose) are matured or need repricing at
different times or in differing amounts.
Aktivitas manajemen risiko aset dan
liabilitas diselenggarakan dalam konteks
sensitivitas Bank terhadap perubahan
suku bunga. Secara umum, posisi Bank
adalah liability sensitive karena aset-aset
berbunga berjangka waktu lebih panjang
dan repricing lebih jarang dilakukan
dibandingkan liabilitas berbunga. Hal ini
berarti dalam kondisi meningkatnya bunga
pasar, marjin yang diperoleh akan menipis
seiring dengan repricing atas liabilitas.
Asset and liability risk management
activities are conducted in the context of
the Bank's sensitivity to interest rate
changes. In general, the Bank is liability
sensitive because its interest-earning
assets have a longer duration and reprice
less frequently than interest-bearing
liabilities. This means that in rising interest
rate environments, margin earned will
narrow as liabilities reprice.
Akan
tetapi,
dampak
sebenarnya
dipengaruhi sejumlah faktor, termasuk
tingkat pembayaran apakah lebih awal
atau lebih lambat dari tanggal kontraktual
dan variasi sensitivitas suku bunga dalam
periode repricing dan antara mata uang.
However, the actual effect will depend on
a number of factors, including the extent to
which repayments are made earlier or
later than the contractual dates and
variations in interest rate sensitivity within
repricing periods and among currencies.
Portofolio non-trading
Non-trading portfolio
Posisi suku bunga yang bukan untuk
tujuan
diperdagangkan
(non-trading)
secara keseluruhan dikelola oleh Treasuri
melalui efek-efek investasi, pinjaman
kepada bank, simpanan dari bank dan
instrumen derivatif.
Overall non-trading interest rate risk
positions are managed by Treasury, which
uses investment securities, advances to
banks, deposits from banks and derivative
instruments.
Tabel di bawah ini menyajikan aset dan
liabilitas berbunga (bukan aset dan
liabilitas yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi) Bank pada nilai tercatat,
yang dikelompokkan menurut mana yang
lebih awal antara tanggal repricing atau
tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below summarizes the Bank's
interest-earning assets and interestbearing liabilities (not assets and liabilities
at fair value through profit or loss) at
carrying amounts, categorized by the
earlier of contractual repricing or maturity
dates:
Lampiran - 5/42 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
4.
Manajemen risiko pasar (lanjutan)
iii.
Market risk management (continued)
c.
iii.
Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
Portofolio non-trading (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Non-trading portfolio (continued)
2016
Nilai
tercatat/
Carrying
amount
Giro pada bankbank lain
Penempatan pada
bank-bank lain
Wesel ekspor
Kredit yang diberikan
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali
Efek-efek untuk tujuan
investasi
Simpanan dari bankbank lain
Simpanan dari nasabah
Liabilitas lain-lain
Selisih suku bunga
Suku bunga mengambang/
Floating interest rate
Lebih
dari
Kurang dari
1 tahun/
3 bulan/
3 - 12
More
bulan/
Less than
than
3 months
1 year
months
Suku bunga tetap/Fixed interest rate
Kurang dari
3 bulan/
Less than
3 months
3 - 12 bulan/
months
Lebih dari
2 tahun/
More than
2 years
>1-2
tahun/
years
3,143,917
3,143,917
-
-
-
-
-
-
10,022,193
868,478
43,962,327
330,102
26,870,007
582,373
52,924
10,022,193
444,576
13,807,258
93,800
1,168,686
343,121
1,137,958
500,000
-
-
-
-
-
500,000
-
17,589,505
489,120
-
-
4,436,690
7,715,519
2,919,261
2,028,915
76,086,420
30,833,146
582,373
52,924
28,710,717
8,978,005
3,762,382
3,166,873
(6,124,464)
(3,757,397)
-
-
(2,367,067)
-
-
(49,256,459)
(10,104,375)
(32,992,743)
(10,104,375)
-
-
(15,182,776)
-
(1,080,940)
-
-
-
(65,485,298)
(46,854,515)
-
-
(17,549,843)
(1,080,940)
-
-
10,601,122
(16,021,369)
582,373
52,924
11,160,874
7,897,065
3,762,382
3,166,873
Demand deposit with
other banks
Placements with.
other banks
Export bills
Loans receivable
Securities purchased
with agreement to
resell
Investment
securities
Deposits from other
banks
Deposits from
customers
Other liabilities
Interest rate risk gap.
2015
Nilai
tercatat/
Carrying
amount
Giro pada bankbank lain
Penempatan pada
bank-bank lain
Wesel ekspor
Kredit yang diberikan
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali
Efek-efek untuk tujuan
investasi
Simpanan dari bankbank lain
Simpanan dari nasabah
Liabilitas lain-lain
Selisih suku bunga
Suku bunga mengambang/
Floating interest rate
Lebih
dari
Kurang dari
1 tahun/
3 - 12
3 bulan/
More
bulan/
Less than
than
months
3 months
1 year
Suku bunga tetap/Fixed interest rate
Kurang dari
3 bulan/
Less than
3 months
3 - 12 bulan/
months
Lebih dari
2 tahun/
More than
2 years
>1-2
tahun/
years
210,121
210,121
-
-
-
-
-
-
10,338,750
1,032,909
50,883,121
155,158
31,408,387
806,723
12,964
10,338,750
704,542
15,760,521
173,209
1,597,303
397,806
899,417
1,250,091
-
-
-
-
750,091
-
500,000
12,420,867
491,652
-
-
3,265,272
3,980,051
2,787,305
1,896,587
76,135,859
32,265,318
806,723
12,964
30,069,085
6,500,654
3,185,111
3,296,004
(3,933,639)
(1,758,083)
-
-
-
-
-
(51,092,193)
(10,338,750)
(34,915,517)
(10,338,750)
-
-
(65,364,582)
(47,012,350)
-
-
10,771,277
(14,747,032)
806,723
12,964
Berdasarkan perjanjian kredit dengan
debitur/nasabah, Bank berhak mengubah
tingkat suku bunga sewaktu-waktu atas
dasar pertimbangan Bank.
(2,175,556)
(15,353,143)
(823,533)
-
-
(17,528,699)
(823,533)
-
-
3,185,111
3,296,004
12,540,386
5,677,121
Demand deposit with
other banks
Placements with.
other banks
Export bills
Loans receivable
Securities purchased
with agreement to
resell
Investment
securities
Deposits from other.
banks
Deposits from.
customers
Other liabilities
Interest rate risk gap.
Based on the loan agreements with
customers, the Bank has the right to
change the interest rates at any time at its
discretion.
Lampiran - 5/43 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
c.
4.
Manajemen risiko pasar (lanjutan)
iii.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
c.
Market risk management (continued)
iii.
Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
Interest rate risk (continued)
Portofolio non-trading (lanjutan)
Non-trading portfolio (continued)
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan suku
bunga efektif rata-rata tertimbang untuk
masing-masing instrumen keuangan pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
The table below summarises the weighted
average effective interest rates for each
financial instrument as at 31 December
2016 and 2015:
2016
Aset
Rupiah
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada
bank-bank lain
Wesel ekspor
Kredit yang diberikan
Efek-efek yang dibeli dengan
janji dijual kembali
Efek-efek untuk tujuan investasi
Sertifikat Bank Indonesia
Obligasi pemerintah
Surat Perbendaharaan Negara
Mata uang asing
Penempatan pada
bank-bank lain
Wesel ekspor
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan
investasi
Obligasi pemerintah
Liabilitas
Rupiah
Simpanan dari bank-bank lain
Giro
Interbank call money
Simpanan dari nasabah
Giro
Tabungan
Deposito berjangka dan
deposits on call
Mata uang asing
Simpanan dari bank-bank lain
Giro
Interbank call money
Simpanan dari nasabah
Giro
Tabungan
Deposito berjangka dan
deposits on call
Liabilitas lain-lain
Pinjaman dari cabang lain
2015
2.01%
2.35%
12.11%
13.07%
12.07%
11.79%
8.00%
8.09%
6.73%
7.83%
6.12%
6.85%
7.52%
6.71%
Assets
Rupiah
Demand deposits with other banks
Placements with
other banks
Export bills
Loans receivable
Securities purchased with agreement
to resell
Investment securities
Certificate of Bank Indonesia
Government bonds
Treasury Bills
0.68%
4.48%
4.42%
0.25%
3.91%
4.26%
Foreign currencies
Placements with
and other banks
Export bills
Loans receivable
6.74%
6.63%
0.00%
5.43%
0.01%
7.28%
0.44%
0.91%
0.71%
0.92%
5.64%
7.72%
0.00%
-
0.00%
0.39%
0.00%
0.07%
0.00%
0.05%
0.36%
0.55%
1.29%
0.97%
Lampiran - 5/44 - Schedule
Investment securities
Government bonds
Liabilities
Rupiah
Deposits from other banks
Demand deposits
Interbank call money
Deposits from customers
Current accounts
Saving accounts
Time deposits and
deposits on call
Foreign currencies
Deposits from other banks
Demand deposits
Interbank call money
Deposits from customers
Current accounts
Saving accounts
Time deposits and
deposits on call
Other liabilities
Borrowing from other branch
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
d.
Manajemen risiko likuiditas
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
d.
Liquidity risk management
Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Bank tidak
memiliki kemampuan finansial yang memadai
untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh
tempo, atau memenuhi kewajiban tersebut
tetapi dengan biaya yang tinggi. Risiko timbul
dari ketidakselarasan waktu dari arus kas.
Bank mempertahankan basis pendanaan yang
stabil dan terdiversifikasi dari simpanan
nasabah ritel inti dan simpanan nasabah
korporasi serta portofolio aset yang sangat
likuid. Tujuan dari kerangka kerja likuiditas
Bank adalah untuk memastikan bahwa Bank
dapat bertahan pada saat krisis likuiditas yang
ekstrim. Kerangka kerja likuiditas dibentuk
sedemikian rupa agar dapat beradaptasi
terhadap perubahan bisnis model, pasar dan
regulasi.
Liquidity risk is the risk that the Bank does not
have sufficient financial resources to meet its
obligations as they fall due, or will have to do
so at an excessive cost. The risk arises from
mismatches in the timing of cash flows. The
Bank maintains a stable and diversified funding
base of core retail and corporate customer
deposits as well as portfolios of highly liquid
assets. The objective of the Bank's liquidity
framework is to allow the Bank to withstand
very severe liquidity stresses. It is designed to
be adaptable to changing business models,
markets and regulations.
Bank
mengelola
risiko
likuiditas
dan
pendanaan
masing-masing
dengan
menerapkan sebuah kerangka kerja dan
struktur limit yang ditetapkan oleh Grup, dan
dapat disesuaikan terhadap variasi masingmasing bisnis dan pasar. Bank diharuskan
untuk mempertahankan posisi likuiditas yang
kuat dan mengelola struktur likuiditas aset,
liabilitas dan komitmen untuk memastikan
bahwa sumber likuiditas yang memadai, baik
untuk jumlah dan kualitas, untuk memastikan
bahwa tidak ada risiko yang signifikan dimana
kewajiban tidak dapat dipenuhi saat jatuh
tempo, dan untuk memastikan bahwa profil
pendanaan struktural yang bijaksana dapat
dipertahankan.
The Bank manages liquidity and funding risk
on a stand alone basis, employing a centrally
imposed framework and limit structure from the
Group which is adapted to variations in
business mix and underlying markets. The
Bank is required to maintain strong liquidity
positions and to manage the liquidity profiles of
its assets, liabilities and commitments with the
objective of ensuring that liquidity resources
are adequate, both as to the amount and
quality, to ensure that there is no significant
risk that liabilities cannot be met as they fall
due, and to ensure that a prudent structural
funding profile is maintained.
Manajemen lokal bertanggung jawab untuk
memastikan kepatuhan terhadap peraturan
lokal yang berlaku dan limit yang ditetapkan
oleh Kantor Pusat Grup/Regional. Likuiditas
dikelola setiap hari oleh fungsi treasuri lokal.
It is the responsibility of local management to
ensure compliance with local regulatory
requirements and limits set by
the
Group/Regional Head Office. Liquidity is
managed on a daily basis by local treasury
functions.
Likuiditas dan toleransi risiko pendanaan diatur
dalam Risk Appetite Statement (RAS) yang
ditetapkan oleh ALCO dan dibahas dalam
rapat bulanan RMM.
Liquidity and funding risk tolerance is set out in
the Risk Appetite Statement (RAS) established
by ALCO and discussed in monthly RMM.
Net Stable Funding Ratio (NSFR) digunakan
untuk memantau risiko pendanaan dan
Liquidity Coverage Ratio (LCR) digunakan
untuk memantau risiko likuiditas secara harian
untuk memastikan posisi NSFR and LCR
berada dalam limit internal.
Net Stable Funding Ratio (NSFR) is used to
monitor funding risk and the Liquidity Coverage
Ratio (LCR) used to monitor liquidity risk and
are assessed daily to ensure the positions are
within the internal limits.
Lampiran - 5/45 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
d.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
Manajemen risiko likuiditas (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
d.
Liquidity risk management (continued)
Giro, tabungan dan deposito berjangka
merupakan bagian signifikan dari keseluruhan
pendanaan
Bank.
Bank
menempatkan
pentingnya stabilitas simpanan ini, yang
dicapai melalui kegiatan perbankan ritel Bank
dan dengan mempertahankan kepercayaan
nasabah terhadap struktur modal Bank yang
kuat. Pasar profesional diakses dengan tujuan
untuk menyediakan pendanaan tambahan,
mempertahankan keberadaan di pasar uang
lokal dan mengoptimalkan jatuh tempo aset
dan liabilitas.
Current accounts, savings and time deposits
payable form a significant part of the Bank's
overall funding. The Bank places considerable
importance on the stability of these deposits,
which is achieved through the Bank's retail
banking activities and by maintaining depositor
confidence in the Bank's capital strength.
Professional markets are accessed for the
purposes of providing additional funding,
maintaining a presence in local money markets
and optimising asset and liability maturities.
Liqudity Coverage Ratio (LCR)
Liquidity Coverage Ratio (LCR)
Untuk mengendalikan risiko likuiditas, Bank
menggunakan skenario untuk memastikan
bahwa kewajiban pembayaran yang jatuh
tempo dapat dipenuhi.
To control liquidity risk, the Bank uses
scenarios to ensure that payment obligation
can be met as they fall due.
LCR menggunakan skenario pasar dalam
keadaan stres selama 30 hari.
LCR scenario represents a 30-day severe
market stress.
Posisi LCR berdasarkan kebijakan internal dan
peraturan Bank Indonesia berdasarkan data
31 Desember dapat dilihat pada tabel di bawah
ini:
LCR positions based on internal policy and BI
regulations as of 31 December are provided in
the following table:
2016
Liquidity Coverage Ratio –
Dihitung berdasarkan Kebijakan
Internal Grup*)
Liquidity Coverage Ratio - Dihitung
berdasarkan peraturan
OJK yang berlaku
324.78%
453.20%
2015
204.79%
Liquidity Coverage Ratio Calculated based on Group
Internal Policy*)
362.00%
Liquidity Coverage Ratio Calculated based on the prevailing
OJK regulations
Berdasarkan peraturan OJK yang berlaku limit
LCR ditetapkan minimum sebesar 100%.
Based on prevailing OJK regulation, the LCR
minimum limit is set at 100%.
Net Stable Funding Ratio (NSFR)
Net Stable Funding Ratio (NSFR)
Konsep NSFR digunakan dalam memastikan
aset yang membutuhkan dana stabil (Required
Stable Funding) didukung oleh kewajiban dana
stabil yang tersedia (Available Stable Funding).
The NSFR is used to ensure assets requiring
stable funding are funded by stable funding
provided by the Bank’s liabilities.
Posisi NSFR berdasarkan kebijakan internal
berdasarkan data 31 Desember dapat dilihat
pada table di bawah ini:
NSFR positions based on internal policy as of
31 December are provided in the following
table:
2016*)
Net Stable Funding Ratio –
Dihitung berdasarkan Kebijakan
Internal Grup
137.87%
2015*)
138.94%
Net Stable Funding Ratio Calculated based on Group
Internal Policy
Unaudited (*
*) Tidak diaudit
Lampiran - 5/46 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
d.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
Manajemen risiko likuiditas (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
d.
Liquidity risk management (continued)
Rencana Pendanaan Kontinjensi
Contingent Funding Plan
Rencana Pendanaan Kontinjensi (CFP)
memiliki
fokus
pada
skenario
stres
idiosyncratic dan market wide. Skenario stres
harus memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi
untuk menangani isu-isu yang berkembang
dalam rentang waktu tertentu dan dihubungkan
dengan kerangka risiko likuiditas dan asumsi
stress testing.
Contingency Funding Plan (CFP) focuses on
idiosyncratic and market wide stress scenarios.
Stress scenarios should vary in severity,
address issues developing over a range of time
horizons and be linked to liquidity risk
framework and stress testing assumptions.
CFP harus membentuk Early Warning
Indicators dengan trigger yang telah ditentukan
diawal untuk menginformasikan seluruh
penilaian status RAG (Red/Amber/Green). CFP
harus menguraikan secara singkat tanggung
jawab dan tindakan yang dapat diterapkan
dalam skenario stres likuiditas dan menetapkan
tahapan-tahapan spesifik selama skenario
stres tersebut.
CFPs should establish a collection of Early
Warning Indicators with predetermined warning
triggers
to
inform
an
overall
RAG
(Red/Amber/Green) status assessment. CFP
should seek to outline responsibilities and
actions to be applied during liquidity stress
scenarios and set out specific stages during a
liquidity stress scenario.
Eksposur risiko likuiditas
Exposure to liquidity risk
Sisa jatuh tempo kontraktual terdekat dari
liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 berdasarkan arus kas yang
tidak didiskontokan adalah sebagai berikut:
Earliest possible contractual maturities of
financial liabilities as at 31 December 2016 and
2015 based on undiscounted cash flows were
as follows:
2016
Nilai nominal
bruto arus
kas masuk
(keluar)/
Gross
nominal
inflow
(outflow)
Nilai
tercatat/
Carrying
amount
Liabilitas non derivatif
Simpanan dari bank-bank
lain
Simpanan dari nasabah
Utang akseptasi
Liabilitas lain-lain
Liabilitas derivatif
Arus kas keluar
Arus kas masuk
Fasilitas kredit yang belum
digunakan - committed
Jumlah
Kurang dari
1 bulan/
Less than
1 month
1-3
bulan/
months
3-12 bulan/
months
>1-2 tahun/
years
>2 tahun/
years
(6,124,464)
(49,256,459)
(3,353,462)
(10,307,444)
(6,125,023)
(49,320,386)
(3,353,462)
(10,314,104)
(6,125,023)
(45,148,115)
(1,229,030)
(162,912)
(3,084,251)
(1,411,057)
(12,326)
(1,088,020)
(713,375)
(1,295)
(10,115,463)
(22,108)
(69,041,829)
(69,112,975)
(52,665,080)
(4,507,634)
(1,802,690)
(10,115,463)
(22,108)
(1,767,529)
-
(80,654,724)
79,790,152
(22,131,407)
23,320,704
(22,374,590)
22,354,267
(26,201,716)
23,826,644
(7,042,596)
6,966,953
(2,904,415)
3,321,584
(1,767,529)
(864,572)
(20,323)
(2,375,072)
(75,643)
(70,809,358)
1,189,297
(2,136,972)
(2,136,972)
(72,114,519)
(53,612,755)
(4,527,957)
(4,177,762)
Lampiran - 5/47 - Schedule
(10,191,106)
Non-derivative liabilities
Deposits from
other banks
Deposits from customers
Acceptance payables
Other liabilities
Derivative liabilities
Cash outflow
Cash inflow
417,169
-
Undrawn committed
loan facilities
395,061
Total
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
d.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
Manajemen risiko likuiditas (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
d.
Liquidity risk management (continued)
Exposure to liquidity risk (continued)
Eksposur risiko likuiditas (lanjutan)
2015
Nilai nominal
bruto arus
kas masuk
(keluar)/
Gross
nominal
inflow
(outflow)
Nilai
tercatat/
Carrying
amount
Liabilitas non derivatif
Simpanan dari bank-bank
lain
Simpanan dari nasabah
Utang akseptasi
Liabilitas lain-lain
Liabilitas derivatif
Arus kas keluar
Arus kas masuk
Fasilitas kredit yang belum
digunakan - committed
Jumlah
Kurang dari
1 bulan/
Less than
1 month
1-3
bulan/
months
3-12 bulan/
months
>1-2 tahun/
years
>2 tahun/
years
(3,933,639)
(51,092,193)
(2,900,665)
(10,397,333)
(3,933,818)
(51,195,435)
(2,900,665)
(10,397,333)
(3,933,818)
(45,122,677)
(970,979)
(6,235,740)
(5,241,342)
(1,259,104)
(4,147,568)
(831,416)
(670,582)
(1,317)
(9,855)
(2,853)
(68,323,830)
(68,427,251)
(56,263,214)
(10,648,014)
(1,503,315)
(9,855)
(2,853)
(2,504,670)
-
(43,594,025)
39,651,895
(9,447,644)
9,258,910
(8,086,930)
7,440,346
(11,469,220)
10,899,981
(9,469,892)
8,637,592
(5,120,339)
3,415,066
(2,504,670)
(3,942,130)
(188,734)
(646,584)
(569,239)
(832,300)
(1,705,273)
(4,529,477)
(4,529,477)
(76,898,858)
(60,981,425)
(70,828,500)
(11,294,598)
(2,072,554)
(842,155)
(1,708,126)
Non-derivative liabilities
Deposits from
other banks
Deposits from customers
Acceptance payables
Other liabilities
Derivative liabilities
Cash outflow
Cash inflow
Undrawn committed
loan facilities
Total
Tabel di atas menyajikan ekspektasi arus kas
yang tidak didiskontokan dari liabilitas
keuangan Bank berdasarkan periode jatuh
tempo kontraktual yang terdekat. Arus kas atas
instrumen keuangan yang diharapkan Bank
bervariasi secara signifikan dari analisa ini.
Sebagai contoh, giro dari nasabah diharapkan
memiliki saldo yang stabil atau meningkat atau
fasilitas kredit kepada nasabah yang belum
digunakan - committed tidak seluruhnya
diharapkan untuk segera digunakan.
The above table shows the undiscounted cash
flows on the Bank's financial liabilities on the
basis of their earliest possible contractual
maturity. The Bank's expected cash flows on
these instruments vary significantly from this
analysis. For example, demand deposits from
customers are expected to maintain a stable or
increasing balance and undrawn committed
loan facilities to customers are not all expected
to be drawn down immediately.
Nilai nominal bruto arus kas masuk (keluar)
yang disajikan pada tabel tersebut merupakan
arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan
terkait dengan nilai pokok dan bunga dan
liabilitas derivatif. Pengungkapan instrumen
derivatif menunjukkan nilai derivatif secara
neto, juga nilai bruto arus kas masuk dan
keluar untuk derivatif yang diselesaikan bruto
secara bersamaan (sebagai contoh kontrak
berjangka mata uang asing).
The gross nominal inflow (outflow) disclosed in
the above table represent the contractual
undiscounted cash flows relating to the
principal and interest on the derivative liability.
The disclosure for derivatives shows a net
amount for derivatives, also a gross inflow and
outflow amount for derivatives that have
simultaneous gross settlement (e.g. currency
forward).
Tabel di atas juga tidak menyertakan eksposur
seperti letters of credit dan garansi yang
diterbitkan karena Bank memperoleh agunan
seperti kas, sehingga tidak ada risiko likuiditas
yang signifikan dapat timbul dari eksposur
tersebut.
The above table also does not include
exposures such as letters of credit and
guarantees issued since the Bank obtains
collateral such as cash, hence no significant
liquidity risk may arise from such exposure.
Lampiran - 5/48 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
d.
4.
Manajemen risiko likuiditas (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
d.
Liquidity risk management (continued)
Eksposur risiko likuiditas (lanjutan)
Exposure to liquidity risk (continued)
Liabilitas pada Kantor Pusat tidak disertakan
pada tabel di atas karena sifat dan tujuan dana
tersebut
secara
substansi
merupakan
penempatan modal dan sesuai dengan Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia No.
32/37/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 mengenai
persyaratan dan tata cara pembukaan kantor
cabang, kantor cabang pembantu dan kantor
perwakilan dari bank yang berkedudukan di
luar negeri, serta peraturan Bank Indonesia
No. 10/ 15/PBI/2008 yang menyatakan bahwa
modal bagi kantor cabang dari bank yang
kantor pusatnya berkedudukan di luar negeri
adalah Dana Usaha yang ditempatkan pada
kantor cabang oleh Kantor Pusatnya.
Due to Head Office is not included in the above
table since the nature and purpose of this fund
in substance contemplates capital placement
and in accordance with Decree of the Directors
of Bank Indonesia No. 32/37/KEP/DIR dated
12 May 1999 concerning the requirements and
procedures for the opening of branch offices,
auxiliary branch offices and representative
offices of foreign banks, as well as Bank
Indonesia
Regulation
No.10/15/PBI/2008
regarding Minimum Capital Requirement which
states that capital for a branch of foreign bank
in Indonesia is the Operational Funds placed in
the branch by its Head Office.
Analisa jatuh tempo kontraktual aset dan
liabilitas keuangan berdasarkan periode yang
tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
The analysis of contractual maturities of
financial assets and liabilities based on the
remaining period to maturity date as at 31
December 2016 and 2015 were as follows:
2016
Sampai
dengan 1
bulan/
Up to
1 month
Aset
Kas
>1 sampai
3 bulan/
>1 to
3 months
>3 sampai
12 bulan/
>3 to
12 months
>1 sampai 5
tahun/ >1 to
5 years
Tidak ada
jatuh
tempo/
No
contractual
maturity
>5 tahun/
>5 years
Jumlah/
Total
-
-
-
500,000
-
-
500,000
Assets
Cash
Demand deposits with
Bank Indonesia
Demand deposits with
other banks
Placements with
other banks
Assets at fair value
through profit or loss
Export bills
Acceptance receivables
Loans receivable
Securities purchased
with agreement to resell
487,372
3,949,317
7,715,519
5,437,297
-
-
17,589,505
Investment securities
26,576,753
16,386,759
17,055,790
20,236,939
948,802
9,150,658
90,355,701
-
-
-
-
-
225,229
225,229
Giro pada Bank Indonesia
-
-
-
-
-
5,781,512
5,781,512
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada
bank-bank lain
Aset yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi
Wesel ekspor
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali
Efek-efek untuk tujuan
investasi
-
-
-
-
-
3,143,917
3,143,917
10,022,193
-
-
-
-
-
10,022,193
377,913
443,812
1,229,030
14,016,433
445,255
329,168
1,411,058
10,251,961
1,711,929
95,498
713,374
6,819,470
1,864,342
12,435,300
509,639
439,163
-
4,909,078
868,478
3,353,462
43,962,327
Jumlah
Liabilitas
Simpanan dari bankbank lain
Simpanan dari nasabah
Liabilitas yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi
Utang akseptasi
Liabilitas lain-lain
Jumlah
Selisih kontraktual - bersih
Total
Liabilities
(3,062,103)
(1,080,940)
(106,240)
(1,229,030)
(162,912)
(346,838)
(1,411,058)
(12,326)
(797,533)
(713,374)
(1,295)
(390,987)
(10,130,911)
(125,931)
-
(10,521,898)
(125,931)
(37,267,207)
(70,809,358)
822,871
(28,116,549)
19,546,343
(15,468,855)
(4,832,325)
(2,593,142)
11,107,898
11,554,434
14,462,648
-
9,715,041
-
Lampiran - 5/49 - Schedule
(4,274,464)
(32,992,743)
(6,124,464) Deposits from other banks
(49,256,459) Deposits from customers
Liabiities at fair
value through
(1,767,529)
profit or loss
(3,353,462)
Acceptance payables
(10,307,444)
Other liabilities
(1,850,000)
(12,120,673)
-
Total
Maturity gap - net
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
d.
4.
Manajemen risiko likuiditas (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
d.
Liquidity risk management (continued)
Exposure to liquidity risk (continued)
Eksposur risiko likuiditas (lanjutan)
2015
Sampai
dengan 1
bulan/
Up to
1 month
Aset
Kas
>3 sampai
12 bulan/
>3 to
12 months
>1 sampai 5
tahun/ >1 to
5 years
Tidak ada
jatuh
tempo/
No
contractual
maturity
>5 tahun/
>5 years
Jumlah/
Total
-
-
750,091
500,000
-
-
1,250,091
Assets
Cash
Demand deposits with
Bank Indonesia
Demand deposits with
other banks
Placements with
other banks
Assets at fair value
through profit or loss
Export bills
Acceptance receivables
Loans receivable
Securities purchased
with agreement to resell
116,958
3,148,314
3,980,051
5,175,544
-
-
12,420,867
Investment securities
27,327,271
19,846,718
14,340,289
19,727,623
2,350,451
6,496,745
90,089,097
-
-
-
-
-
237,777
237,777
Giro pada Bank Indonesia
-
-
-
-
-
6,048,847
6,048,847
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada
bank-bank lain
Aset yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi
Wesel ekspor
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali
Efek-efek untuk tujuan
investasi
-
-
-
-
-
210,121
210,121
10,338,750
-
-
-
-
-
10,338,750
841,479
409,430
970,979
14,649,675
316,785
450,271
1,259,104
14,672,244
1,712,405
173,208
670,582
7,053,952
1,310,337
12,741,742
584,943
1,765,508
-
4,765,949
1,032,909
2,900,665
50,883,121
Jumlah
Liabilitas
Simpanan dari bankbank lain
Simpanan dari nasabah
Liabilitas yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi
Utang akseptasi
Liabilitas lain-lain
Jumlah
Selisih kontraktual - bersih
e.
>1 sampai
3 bulan/
>1 to
3 months
Total
Liabilities
(1,637,475)
(10,156,215)
(5,196,927)
(823,533)
(194,307)
(970,979)
(6,235,496)
(442,931)
(1,259,104)
(4,147,814)
(432,951)
(670,582)
(1,316)
(19,194,472)
(11,046,776)
8,132,799
8,799,942
(1,262,183)
(12,707)
(1,928,382)
(1,274,890)
12,411,907
18,452,733
Manajemen risiko operasional
e.
(172,298)
(172,298)
2,178,153
(2,296,164)
(34,915,518)
-
(3,933,639) Deposits from other banks
(51,092,193) Deposits from customers
Liabiities at fair
value through
(2,504,670)
profit or loss
(2,900,665)
Acceptance payables
(10,397,333)
Other liabilities
(37,211,682)
(70,828,500)
(30,714,937)
19,260,597
Total
Maturity gap - net
Operational risk management
Risiko operasional didefinisikan sebagai risiko
untuk mencapai strategi atau objektif karena
ketidakcukupan
atau
kegagalan
proses
internal, sumber daya manusia dan sistem,
atau karena kejadian-kejadian dari luar.
Seluruh karyawan bank secara individual
bertanggung jawab untuk mengelola risiko
operasional di seluruh kegiatannya dengan
cara mendemonstrasikan sikap dan perilaku
manajemen risiko operasional seperti yang
diharapkan dan mendorong karyawan lainnya
untuk melakukan hal yang sama.
Operational risk is defined as the risk to
achieving strategy or objectives as a result of
inadequate or failed internal processes, people
and systems, or from external events. All
bank’s employees are individually responsible
for managing operational risk in everything
they do by demonstrating the desired
operational risk management behaviours and
encouraging others to follow their example.
Fungsi Risiko Operasional Grup dan kerangka
manajemen risiko operasional digunakan untuk
mengarahkan manajemen bisnis dalam hal
pelaksanaan tanggung jawab bisnis.
The Group Operational Risk function and the
operational risk management framework
directs business management in discharging
their responsibilities.
Manajemen risiko operasional dan internal
kontrol yang kuat adalah elemen inti dari
strategi risiko operasional Grup dan semua
karyawan bertanggung jawab untuk mengelola
dan memitigasi risiko operasional dalam
kegiatan
sehari-hari.
Operational
Risk
Management Framework (ORMF) bank adalah
pendekatan menyeluruh yang diterapkan oleh
bank untuk mengelola risiko operasionalnya
sesuai dengan bisnis dan strategi risiko
operasional dan objektif dan juga appetite
risiko operasional.
Strong operational risk management and
internal control are core elements of the
Group’s operational risk strategy and all staff
are responsible for managing and mitigating
operational risks in their day-to-day operations.
The Bank’s Operational Risk Management
Framework (ORMF) is the overarching
approach adopted by the Bank to manage its
operational risk in accordance with it business
and operational risk strategies and objectives
and accordingly its operational risk appetite.
Lampiran - 5/50 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
e.
Manajemen risiko operasional (lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
e.
Operational risk management (continued)
Three Lines of Defence berhubungan dengan
peran, tanggung jawab dan akuntabilitas yang
dimiliki karyawan untuk mendukung efisiensi
dan efektifitas pengelolaan risiko operasional
untuk mencapai objektif bisnis bank
Three Lines of Defence relate to the roles,
responsibilities and accountabilities assigned
to individuals in order to support the efficient
and effective management of operational risks
to the achievement of the Bank’s business
objectives.
First line of Yang memiliki risiko-risiko operasional
defence
bank dan menerapkan kontrol-kontrol
untuk memitigasi risiko-risiko tersebut.
Yang termasuk First Line of Defence
adalah Pemilik Risiko, Pemilik Kontrol
dan Business Risk & Control
Managers (BRCM)
First line of Own Bank’s operational risks and puts
defence
in place controls that mitigate these
risks. The First Line of Defence
includes Risk Owners, Control Owners
and Business Risk & Control
Managers (BRCM)
Second line Pembuat Kebijakan dan Pedoman
of defence untuk mengelola risiko operasional,
dan memberikan saran dan pedoman
tentang manajemen risiko yang
efektif. Yang termasuk Second Line of
Defence adalah Risk Stewards dan
Fungsi Risiko Operasional
Third line
Audit Internal memberikan kepastian
Of defence yang independen bank
mengelola
risiko operasional secara efektif
Second
line
of defence
Bank mengelola risiko ini melalui lingkungan
berbasis-pengendalian
dimana
proses
didokumentasi, wewenang bersifat independen
dan transaksi-transaksi dicocokkan dan
dipantau. Hal ini didukung oleh program kajian
berkala yang dilaksanakan secara independen
oleh audit internal, dan dengan memantau
peristiwa eksternal yang terkait dengan risiko
operasional, yang memastikan bahwa Bank
tetap sejalan dengan best practice di industri
dan belajar dari kegagalan operasional dalam
industri jasa keuangan yang telah dipublikasi.
The Bank manages this risk through a controlbased environment in which processes are
documented, authorisation is independent and
transactions are reconciled and monitored.
This is supported by an independent
programme of periodic reviews undertaken by
internal audit, and by monitoring external
operational risk events, which ensure that the
Bank stays in line with industry best practice
and takes account of lessons learnt from
publicised operational failures within the
financial services industry.
Bank telah mengkodifikasi proses manajemen
risiko operasionalnya dengan mengeluarkan
standar tingkat tinggi yang dilengkapi dengan
panduan resmi yang lebih rinci. Hal ini
menjelaskan bagaimana Bank mengelola risiko
operasional dengan mengidentifikasi, menilai,
memantau, mengontrol dan memitigasi risiko,
memperbaiki kejadian yang terkait dengan
risiko operasional, dan melaksanakan prosedur
tambahan yang diperlukan untuk memenuhi
persyaratan berdasarkan peraturan lokal.
Standar tersebut mencakup hal-hal sebagai
berikut:
The Bank has codified its operational risk
management process by issuing a high level
standard, supplemented by more detailed
formal guidance. This explains how the Bank
manages operational risk by identifying,
assessing,
monitoring,
controlling
and
mitigating the risk, rectifying operational risk
events, and implementing any additional
procedures required for compliance with local
regulatory requirements. The standard covers
the following:
•
•
risiko operasional merupakan tanggung
jawab
seluruh
karyawan
dan
lini
manajemen yang didukung oleh Kerangka
Manajemen Risiko Operasional (ORMF);
Set Policy and Guidelines for
managing operational risk, and
provide advice and guidance on
effective risk management. The
Second Line of Defence are the Risk
Stewards and Operational Risk
Function
Third line
Internal Audit which independently
Of defence ensures the bank is managing
operational risk effectively
operational
risk
is
primarily
the
responsibility of all employees and line
management, supported by the Operational
Risk Management Framework (ORMF);
Lampiran - 5/51 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
4.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
e.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
4.
Manajemen risiko operasional (lanjutan)
•
•
•
•
e.
sistem informasi digunakan untuk mencatat
pengidentifikasian dan penilaian risiko
operasional dan untuk menghasilkan
pelaporan manajemen yang tepat secara
berkala;
penilaian dilaksanakan terhadap risiko
operasional yang dihadapi oleh setiap unit
bisnis, baik risiko yang melekat dan risiko
residual dalam proses, kegiatan dan produk
terkait. Penilaian risiko menyertakan kajian
berkala atas risiko yang teridentifikasi untuk
memantau perubahan signifikan;
data
kerugian
risiko
operasional
dikumpulkan dan dilaporkan kepada
manajemen
senior.
Kerugian
risiko
operasional secara keseluruhan dicatat dan
keterangan lengkap mengenai insiden di
atas ambang material dilaporkan ke Head
of
Region/Global
Business
dan
Region/Global Business Chief Risk Officers,
Audit Internal dan juga Global Head of
Operational Risk; dan
mitigasi
risiko,
termasuk
asuransi,
dipertimbangkan
bilamana
hal
ini
dipandang efektif dari segi biaya.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
Operational risk management (continued)
•
information systems are used to record the
identification and assessment of operational
risks and to generate appropriate, regular
management reporting;
•
assessments are undertaken of the
operational risks facing each business, both
inherent and residual risks in its processes,
activities and products. Risk assessment
incorporates a regular review of identified
risks to monitor significant changes;
•
operational risk loss data is collected and
reported to senior management. Aggregate
operational risk losses are recorded and
details of incidents above a materiality
threshold are reported to the Head of
Region/Global Business and Region/Global
Business Chief Risk Officers, Internal Audit
as well as the Global Head of Operational
Risk; and
•
risk mitigation, including insurance,
considered where this is cost-effective.
is
The Bank maintains and tests contingency
facilities to support operations in the event of
disasters. Additional reviews and tests are
conducted in the event that any Bank office is
affected by a business disruption event, to
incorporate lessons learnt in the operational
recovery from those circumstances.
Bank menjaga dan menguji fasilitas kontinjensi
untuk mendukung operasionalnya apabila
terjadi bencana. Kajian dan uji tambahan
dilaksanakan apabila terdapat kantor Bank
yang terkena suatu kejadian merugikan, untuk
menyertakan pelajaran yang didapat dalam
pemulihan operasi dari situasi tersebut.
5.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
5.
USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas
pembahasan tentang manajemen risiko keuangan
(lihat Catatan 4).
These disclosures supplement the commentary on
financial risk management (see Note 4).
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi
a. Key sources of estimation uncertainty
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset
keuangan
a.1. Allowances for impairment losses of
financial assets
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset
keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan
diamortisasi
dijelaskan
di
Catatan 3.k.
Financial assets accounted for at amortised
cost are evaluated for impairment on a
basis described in Note 3.k.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait
dengan komponen pihak lawan yang
spesifik dievaluasi secara individual dan
berdasarkan estimasi terbaik manajemen
atas nilai tunai arus kas yang diharapkan
akan diterima.
The specific counterparty component of the
total allowances for impairment applies to
claims evaluated individually and is based
upon management's best estimate of the
present value of the cash flows that are
expected to be received.
Lampiran - 5/52 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
5.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
(lanjutan)
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi
(lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
5.
USE OF
(continued)
ESTIMATES
a. Key sources
(continued)
of
AND
estimation
JUDGMENTS
uncertainty
a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset
keuangan (lanjutan)
a.1. Allowances for impairment losses of
financial assets (continued)
Dalam mengestimasi arus kas, manajemen
membuat pertimbangan mengenai kondisi
keuangan dari pihak lawan dan nilai neto
yang dapat direalisasi dari agunan yang
diterima. Setiap aset yang mengalami
penurunan nilai dievaluasi, dan strategi
penyelesaiannya serta estimasi arus kas
yang diperkirakan dapat diperoleh kembali
disetujui
secara
independen
oleh
Departemen Kredit.
In estimating cash flows, management
establishes
judgments
about
the
counterparty's financial condition and the
net realizable value of any underlying
collateral. Each impaired asset is assessed
on its merits, and the workout strategy and
estimate of cash flows considered
recoverable are independently approved by
the Credit Department.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan
nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit
yang melekat pada portofolio tagihan
dengan karakteristik ekonomi yang serupa
ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah
terjadi penurunan nilai tagihan dalam
portofolio tersebut, namun penurunan nilai
secara individu belum dapat diidentifikasi
atau untuk kredit homogen yang tidak
signifikan
secara
individu.
Dalam
menentukan
perlunya
membentuk
cadangan kerugian penurunan nilai secara
kolektif, manajemen mempertimbangkan
faktor-faktor
seperti
kualitas
kredit,
besarnya portofolio, konsentrasi kredit dan
faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi
cadangan yang dibutuhkan, asumsi-asumsi
dibuat untuk menentukan model kerugian
bawaan dan untuk menentukan parameter
input yang dibutuhkan, berdasarkan
pengalaman historis dan kondisi ekonomi
saat ini. Ketepatan dari cadangan ini
bergantung pada seberapa tepat estimasi
arus kas masa depan untuk menentukan
cadangan individual serta asumsi model
dan parameter yang digunakan dalam
menentukan cadangan kolektif.
Collectively
assessed
impairment
allowances cover credit losses inherent in
portfolios of receivables with similar
economic characteristics when there is
objective evidence to suggest that they
contain impaired receivables, but the
individual impaired items cannot yet be
identified or for homogenous groups of
loans that are not considered individually
significant. In assessing the need for
collective
allowances,
management
considers factors such as credit quality,
portfolio size, credit concentrations, and
economic factors. In order to estimate the
required allowance, assumptions are made
to define the way inherent losses are
modeled and to determine the required
input parameters, based on historical
experience
and
current
economic
conditions. The accuracy of the allowances
depends on how well these estimated
future cash flows for specific counterparty
allowances and the model assumptions and
parameters used in determining collective
allowances.
Untuk kredit homogen yang tidak signifikan
secara individu, Bank menggunakan model
statistik dari tren kemungkinan gagal bayar,
yang ditelaah pada setiap saat dimana
pembayaran kontraktual dari nasabah telah
lewat
waktu.
Penentuan
kerugian
penurunan nilai kolektif tersebut juga
mempertimbangkan data historis lain serta
evaluasi atas kondisi ekonomi saat ini.
For homogenous groups of loans that are
not considered individually significant, the
Bank utilises statistical modeling of
historical trends of the probability of default,
assesed at each time period for which the
customer’s contractual payments are
overdue. The determination of collective
impairment losses also takes into
consideration other historical data and
evaluation of current economic conditions.
a.2. Penentuan nilai wajar
a.2. Determining fair values
Dalam menentukan nilai wajar atas aset
keuangan dan liabilitas keuangan dimana
tidak terdapat harga pasar yang dapat
diobservasi, Bank harus menggunakan
teknik penilaian seperti dijelaskan pada
Catatan 3.b.6.
In determining the fair value for financial
assets and financial liabilities for which
there is no observable market price, the
Bank must use the valuation techniques as
described in Note 3.b.6.
Lampiran - 5/53 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
5.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
(lanjutan)
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi
(lanjutan)
a.2. Penentuan nilai wajar (lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
5.
USE OF
(continued)
ESTIMATES
a. Key sources
(continued)
of
AND
estimation
JUDGMENTS
uncertainty
a.2. Determining fair values (continued)
Untuk instrumen keuangan yang jarang
diperdagangkan dan tidak memiliki harga
yang transparan, nilai wajarnya menjadi
kurang
obyektif,
dan
karenanya
membutuhkan
pertimbangan
dengan
tingkat
yang
beragam,
dengan
memperhatikan
likuiditas,
konsentrasi,
ketidakpastian
faktor
pasar,
asumsi
penentuan harga, dan risiko lainnya yang
mempengaruhi instrumen tersebut.
For
financial
instruments
that
are
infrequently traded and with less price
transparency, fair value becomes less
objective, and requires varying degrees of
judgment
depending
on
liquidity,
concentration, uncertainty of market factors,
pricing assumptions and other risks
affecting the specific instrument.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam
menerapkan kebijakan akuntansi bank
b. Critical accounting judgments in applying
the bank's accounting policies
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam
menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying
the Bank's accounting policies include:
b.1. Penilaian instrumen keuangan
b.1. Valuation of financial instruments
Kebijakan
akuntansi
Bank
untuk
pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan
3.b.6.
The Bank's accounting policy on fair value
measurements is discussed in Note 3.b.6.
Bank mengukur nilai wajar dengan
menggunakan hirarki dari metode berikut:
The Bank measures fair values using the
following hierarchy of methods:
• Level 1: Harga kuotasi di pasar aktif
untuk instrumen keuangan yang identik.
• Level 2: Teknik penilaian berdasarkan
input yang dapat diobservasi. Termasuk
dalam kategori ini adalah instrumen
keuangan
yang
dinilai
dengan
menggunakan harga kuotasi di pasar
aktif untuk instrumen yang sejenis; harga
kuotasi untuk instrumen keuangan yang
sejenis di pasar yang kurang aktif; atau
teknik penilaian lainnya dimana seluruh
input signifikan yang digunakan dalam
teknik tersebut dapat diobservasi secara
langsung ataupun tidak langsung dari
data yang tersedia di pasar.
• Level
3:
Teknik
penilaian
yang
menggunakan input signifikan yang tidak
dapat diobservasi. Termasuk dalam
kategori ini adalah semua instrumen
keuangan dimana teknik penilaiannya
menggunakan data yang tidak dapat
diobservasi dan dapat memiliki dampak
signifikan terhadap penilaian instrumen
keuangan tersebut. Termasuk dalam
kategori ini adalah instrumen yang dinilai
berdasarkan
harga
kuotasi
atas
instrumen sejenis dimana dibutuhkan
penyesuaian atau asumsi-asumsi yang
tidak
dapat
diobservasi
untuk
mencerminkan
perbedaan
antara
instrumen
keuangan
yang
diperbandingkan.
• Level 1: Quoted market price in an active
market for an identical instrument.
• Level 2: Valuation techniques based on
observable inputs. This category includes
instruments valued using quoted market
prices in active markets for similar
instruments; quoted prices for similar
instruments in markets that are
considered less than active; or other
valuation techniques where all significant
inputs are directly or indirectly observable
from market data.
• Level 3: Valuation techniques using
significant unobservable inputs. This
category includes all instruments where
the valuation technique includes inputs
not based on observable data and the
unobservable inputs could have a
significant effect on the instrument's
valuation.
This
category
includes
instruments that are valued based on
quoted prices for similar instruments
where
significant
unobservable
adjustments or assumptions are required
to reflect differences between the
instruments.
Lampiran - 5/54 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
5.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
(lanjutan)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam
menerapkan kebijakan akuntansi bank
(lanjutan)
b.1. Penilaian instrumen keuangan (lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
5.
USE OF
(continued)
ESTIMATES
AND
JUDGMENTS
b. Critical accounting judgments in applying
the bank's accounting policies (continued)
b.1. Valuation of
(continued)
financial
instruments
Nilai wajar dari aset keuangan dan liabilitas
keuangan yang diperdagangkan di pasar
aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar.
Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya,
Bank menentukan nilai wajar menggunakan
teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk
model nilai tunai dan arus kas yang
didiskontokan, dan perbandingan dengan
instrumen yang sejenis dimana terdapat
harga pasar yang dapat diobservasi,
asumsi dan input yang digunakan dalam
teknik penilaian termasuk suku bunga
bebas risiko (risk-free) dan suku bunga
acuan, credit spread dan variabel lainnya
yang digunakan dalam mengestimasi
tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata
uang asing, serta tingkat kerentanan dan
korelasi harga yang diharapkan.
Fair values of financial assets and financial
liabilities that are traded in active markets
are based on quoted market prices. For all
other financial instruments, the Bank
determines fair values using valuation
techniques. Valuation techniques include
net present value and discounted cash flow
models, and comparison to similar
instruments for which market observable
prices exist, assumptions and inputs used
in valuation techniques include risk-free and
benchmark interest rates, credit spreads
and other variables used in estimating
discount rates, bond prices, foreign
currency exchange rates, and expected
price volatilities and correlations.
Tujuan dari teknik penilaian adalah
penentuan nilai wajar yang mencerminkan
harga dari instrumen keuangan pada
tanggal pelaporan yang akan ditentukan
oleh para pelaku pasar dalam suatu
transaksi yang wajar.
The objective of valuation techniques is to
arrive at a fair value determination that
reflects the price of the financial instrument
at the reporting date that would have been
determined by market participants acting at
arm's length.
Bank menerapkan model penilaian yang
biasa digunakan untuk menentukan nilai
wajar atas suatu instrumen keuangan yang
umum dan tidak kompleks seperti kontrak
berjangka mata uang asing yang hanya
menggunakan data dari pasar yang dapat
diobservasi dan hanya memerlukan sedikit
pertimbangan dan estimasi manajemen.
Harga yang dapat diobservasi dan input
yang digunakan dalam model biasanya
tersedia di pasar untuk obligasi yang
terdaftar di bursa. Ketersediaan harga
pasar yang dapat diobservasi dan input
yang digunakan dalam model mengurangi
kebutuhan
untuk
pertimbangan
dan
estimasi manajemen, dan juga mengurangi
ketidakpastian
yang
terkait
dengan
penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga
pasar dan input bervariasi tergantung pada
jenis produk dan pasar, dan sangat
dipengaruhi oleh perubahan berdasarkan
kejadian tertentu dan kondisi umum pasar
keuangan.
The Bank uses widely recognised valuation
models for determining the fair value of
common and more simple financial
instruments, like foreign exchange forward
contracts that use only observable market
data and require little management
judgment and estimation. Observable
prices and model inputs are usually
available in the market for listed debt
securities. Availability of observable market
prices and model inputs reduces the need
for management judgment and estimation
and
also
reduces
the
uncertainty
associated with determination of fair values.
Availability of observable market prices and
inputs varies depending on the products
and markets and is prone to changes based
on specific events and general conditions in
the financial markets.
Lampiran - 5/55 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
5.
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
(lanjutan)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam
menerapkan kebijakan akuntansi bank
(lanjutan)
5.
USE OF
(continued)
ESTIMATES
AND
JUDGMENTS
b. Critical accounting judgments in applying
the bank's accounting policies (continued)
b.1. Penilaian instrumen keuangan (lanjutan)
b.1. Valuation of
(continued)
financial
instruments
Penyesuaian nilai wajar
Fair value adjustments
Penyesuaian atas nilai wajar diterapkan
ketika Bank mempertimbangkan bahwa
terdapat faktor-faktor tambahan yang dapat
dipertimbangkan oleh pelaku pasar tapi
tidak disertakan dalam teknik penilaian.
Tingkat penyesuaian atas nilai wajar
tergantung pada banyak faktor spesifik
yang mempengaruhi entitas. Oleh karena
itu, penyesuaian nilai wajar mungkin tidak
dapat diperbandingkan di antara industri
perbankan.
Fair value adjustments are adopted when
the Bank considers that there are additional
factors that would be considered by a
market participant that are not incorporated
within the valuation model. The magnitude
of fair value adjustments depends upon
many entity-specific factors. Therefore, the
fair value adjustments may not be
comparable across the banking industry.
Tabel di bawah ini memberikan analisa
instrumen keuangan yang diukur pada nilai
wajar pada akhir periode pelaporan,
berdasarkan hirarki nilai wajar:
The table below analyses financial
instruments measured at fair value at the
end of the reporting period, based on fair
value hierarchy:
2016
Catatan/
Notes
Aset yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Efek-efek untuk tujuan investasi
Liabilitas yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi
Level 1
9
11
9
Level 2
Level 3
Jumlah/
Total
535
-
4,540,099
17,589,505
368,444
-
4,909,078
17,589,505
535
22,129,604
368,444
22,498,583
1,602
1,747,750
18,177
1,767,529
Assets at fair value
through profit or loss
Investment securities
Liabilities at fair value
through profit or loss
2015
Catatan/
Notes
Aset yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Efek-efek untuk tujuan investasi
Liabilitas yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi
Level 1
9
11
9
Tabel berikut memperlihatkan rekonsiliasi
dari saldo awal ke saldo akhir melalui
pengukuran nilai wajar pada level 3 hirarki
nilai wajar untuk tahun 2016:
Level 2
Level 3
Jumlah/
Total
385
-
3,514,149
10,885,378
1,251,415
-
4,765,949
10,885,378
385
14,399,527
1,251,415
15,651,327
835
2,467,623
36,212
2,504,670
Assets at fair value
through profit or loss
Investment securities
Liabilities at fair value
through profit or loss
The following table shows a reconciliation
from the beginning balance to the ending
balances for fair value measurements in
Level 3 of the fair value hierarchy for 2016:
Lampiran - 5/56 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
5.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
(lanjutan)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam
menerapkan kebijakan akuntansi bank
(lanjutan)
b.1. Penilaian instrumen keuangan (lanjutan)
2016
Saldo 1 Januari
(Rugi)/laba diakui:
Dalam laba rugi
Pembelian
Penyelesaian dan penjualan
Transfer ke level 3
Transfer dari level 3
Saldo 31 Desember
USE OF
(continued)
ESTIMATES
b.1. Valuation of
(continued)
1,251,415
36,212
(33,773)
413,281
(1,261,215)
14
(1,278)
8,630
1,092
(7,593)
(14)
(20,150)
368,444
AND
JUDGMENTS
b. Critical accounting judgments in applying
the bank's accounting policies (continued)
Liabilitas yang
diukur
pada nilai wajar
melalui laba
rugi/Liabilities
at fair
value through
profit
or loss
Aset yang
diukur
pada nilai wajar
melalui laba
rugi/
Assets at fair
value through
profit or loss
Total rugi selama periode
yang termasuk dalam
laba rugi atas aset dan
liabilitas yang dimiliki pada
akhir tahun pelaporan:
Pendapatan bersih transaksi
perdagangan
5.
Aset yang
diukur
pada nilai wajar
melalui laba
rugi/
Assets at fair
value through
profit or loss
Total laba atau rugi yang termasuk dalam
laba rugi tahun berjalan pada tabel di atas
disajikan dalam laporan laba rugi gabungan
sebagai berikut:
2016
Total (rugi)/ laba termasuk di
dalam laba rugi
sepanjang tahun:
Pendapatan bersih transaksi
perdagangan
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
18,177
financial
instruments
2016
Balance at 1 January
(Losses)/gains recognised:
In profit or loss
Purchases
Settlement and sales
Transfer into level 3
Transfer from level 3
Balance at 31 December
Total gains or losses included in profit or
loss for the year in the above table are
presented in the combined statement of
profit or loss as follows:
Liabilitas yang
diukur
pada nilai wajar
melalui laba
rugi/Liabilities
at fair
value through
profit
or loss
2016
Total (losses)/gains included in
profit or loss for the year:
(33,773)
8,630
Net trading income
Total losses for the
year included in profit or loss for
assets and liabilities held at the
end of the reporting period:
(8,472)
(17,083)
Lampiran - 5/57 - Schedule
Net trading income
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
5.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
(lanjutan)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam
menerapkan kebijakan akuntansi bank
(lanjutan)
b.1. Penilaian instrumen keuangan (lanjutan)
Tabel berikut memperlihatkan rekonsiliasi
dari saldo awal ke saldo akhir melalui
pengukuran nilai wajar pada level 3 hirarki
nilai wajar untuk tahun 2015:
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
5.
USE OF
(continued)
ESTIMATES
b.1. Valuation of
(continued)
45,403
10,450
2015
Saldo 1 Januari
(Rugi)/Laba diakui:
Dalam laba rugi
Pembelian
Penyelesaian
Transfer ke level 3
Transfer dari level 3
(11,799)
1,260,097
(32,312)
(9,974)
14,142
13,753
(2,295)
162
-
Saldo 31 Desember
1,251,415
36,212
2015
Total (rugi)/laba termasuk di
dalam laba rugi
sepanjang tahun:
Pendapatan neto transaksi
perdagangan
Total (rugi)/laba selama periode
yang termasuk dalam
laba rugi atas aset dan
liabilitas yang dimiliki pada
akhir tahun pelaporan:
Pendapatan bersih transaksi
perdagangan
financial
instruments
The following table shows a reconciliation
from the beginning balance to the ending
balances for fair value measurements in
Level 3 of the fair value hierarchy for 2015:
Liabilitas yang
diukur
pada nilai wajar
melalui laba
rugi/Liabilities
at fair
value through
profit
or loss
Aset yang
diukur
pada nilai wajar
melalui laba
rugi/
Assets at fair
value through
profit or loss
JUDGMENTS
b. Critical accounting judgments in applying
the bank's accounting policies (continued)
Aset yang
diukur
pada nilai wajar
melalui laba
rugi/
Assets at fair
value through
profit or loss
Total laba atau rugi yang termasuk dalam
laba rugi tahun berjalan pada tabel di atas
disajikan dalam laporan laba rugi gabungan
sebagai berikut:
AND
2015
Balance at 1 January
(Losses)/gains recognised:
In profit or loss
Purchases
Settlement
Transfer into level 3
Transfer from level 3
Balance at 31 December
Total gains or losses included in profit or
loss for the year in the above table are
presented in the combined statement of
profit or loss as follows:
Liabilitas yang
diukur
pada nilai wajar
melalui laba
rugi/Liabilities
at fair
value through
profit
or loss
2015
Total (losses)/gains included in
profit or loss for the year:
(11,799)
14,142
Net trading income
Total (losses)/gains for the
year included in profit or loss for
assets and liabilities held at the
end of the reporting period:
(33,380)
24,565
Lampiran - 5/58 - Schedule
Net trading income
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
5.
PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
(lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
5.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam
menerapkan kebijakan akuntansi bank
(lanjutan)
7.
ESTIMATES
AND
JUDGMENTS
b. Critical accounting judgments in applying
the bank's accounting policies (continued)
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
6.
USE OF
(continued)
b.2. Financial
asset
classification
and
liability
Kebijakan akuntansi Bank memberikan
acuan untuk menetapkan aset dan liabilitas
keuangan ke dalam berbagai kategori
sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku pada saat pengakuan awal dalam
kondisi tertentu.
The Bank's accounting policies provide
scope for financial assets and liabilities to
be designated on inception into different
accounting
categories
in
certain
circumstances.
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan
dalam kelompok "diperdagangkan", Bank
telah menetapkan bahwa aset tersebut
sesuai dengan definisi aset dalam
kelompok diperdagangkan yang dijabarkan
di Catatan 3.b.1.
In classifying financial assets as "trading",
the Bank has determined that it meets the
description of trading assets set out in Note
3.b.1.
GIRO PADA BANK INDONESIA
6.
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
2016
2015
Rupiah
Mata uang asing
3,124,735
2,656,777
2,774,909
3,273,938
Rupiah
Foreign currencies
Jumlah
5,781,512
6,048,847
Total
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk
memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari
Bank Indonesia.
Demand deposits with Bank Indonesia are provided
to fulfill Bank Indonesia requirements on minimum
reserve requirements.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Giro
Wajib Minimum (GWM) Utama Bank masingmasing sebesar 8,74% dan 8,34% untuk mata
uang Rupiah serta sebesar 8,20% dan 8,05% untuk
mata uang asing. GWM sekunder masing-masing
sebesar 46,52% dan 28,86% berupa Sertifikat
Bank Indonesia dan obligasi pemerintah.
As at 31 December 2016 and 2015, the Bank's
primary minimum reserve requirements were 8.74%
and 8.34% for Rupiah, and 8.20% and 8.05% for
foreign currency, respectively. Secondary minimum
reserve requirements of 46.52% and 28.86%
through Certificates of Bank Indonesia and
government bonds, respectively.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia
yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank
Umum.
The Bank has fulfilled Bank Indonesia's regulation
regarding Minimum Reserve Requirement of
Commercial Banks.
GIRO PADA BANK-BANK LAIN
7.
2016
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
2015
Rupiah
Mata uang asing
16,097
3,127,820
17,871
192,250
Rupiah
Foreign currencies
Jumlah giro pada bank-bank
lain - bersih
3,143,917
210,121
Total demand deposits with
other banks - net
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada
penyisihan kerugian penurunan nilai atas giro pada
bank-bank lain yang perlu diakui pada tanggal
31 December 2016.
The Bank’s management believes that there are no
allowance for impairment losses on demand
deposit with other banks to be recognised as of
31 December 2016.
Lampiran - 5/59 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
8.
PENEMPATAN PADA BANK-BANK LAIN
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
8.
Placements with other banks by type and currency
were as follows:
Penempatan pada bank-bank lain berdasarkan
jenis penempatan dan mata uang adalah sebagai
berikut:
2016
9.
PLACEMENTS WITH OTHER BANKS
2015
Mata uang asing
10,022,193
10,338,750
Foreign currencies
Jumlah penempatan pada
bank-bank lain
10,022,193
10,338,750
Total placements with
other banks
ASET DAN LIABILITAS YANG DIUKUR PADA
NILAI WAJAR MELALUI LABA RUGI
a. Aset yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi
Aset yang diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi terdiri dari:
Efek-efek
Kredit yang diberikan
Aset derivatif
9.
ASSETS AND LIABILITIES AT FAIR VALUE
THROUGH PROFIT OR LOSS
a. Assets at fair value through profit or loss
Assets at fair value through profit or loss consist
of the following:
2016
2015
3,720,520
360,146
828,412
1,220,596
1,234,192
2,311,161
4,909,078
4,765,949
a.1. Efek-efek
Securities
Loan receivables
Derivative assets
a.1. Securities
2016
2015
Obligasi korporasi
Obligasi pemerintah
Surat Perbendaharaan Negara
43,041
2,482,069
1,195,410
42,697
947,971
229,928
Corporate bonds
Government bonds
Indonesia treasury bills
Jumlah efek-efek
3,720,520
1,220,596
Total securities
Peringkat obligasi korporasi adalah sebagai
berikut:
The ratings of corporate bonds were as follows:
2016
Peringkat/
Pemeringkat/
Rating
Rated by
Indonesia Eximbank
idAAA
Indonesia Eximbank
Pefindo
2015
Peringkat/
Pemeringkat/
Rating
Rated by
Indonesia Eximbank
idAAA
a.2. Aset derivatif
Indonesia Eximbank
Pefindo
a.2. Derivative assets
2016
2015
Kontrak valuta berjangka
Kontrak cross currency swap
Kontrak swap suku bunga
Kontrak currency option
156,370
532,451
139,590
1
983,660
1,131,664
195,837
-
Currency forward contracts
Cross currency swap contracts
Interest rate swap contracts
Currency option contracts
Jumlah
828,412
2,311,161
Total
Lampiran - 5/60 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
9.
ASET DAN LIABILITAS YANG DIUKUR PADA
NILAI WAJAR MELALUI LABA RUGI (lanjutan)
a. Aset yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi (lanjutan)
a.3. Kredit yang diberikan
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
9.
ASSETS AND LIABILITIES AT FAIR VALUE
THROUGH PROFIT OR LOSS (continued)
a. Assets at fair value through profit or loss
(continued)
a.3. Loan receivable
Termasuk di dalam kredit yang diberikan
pada tanggal 31 Desember 2016 adalah
pinjaman sindikasi sebesar Rp 360.146
yang akan dijual oleh Bank (31 Desember
2015: Rp 1.234.192).
Included in loan receivables as at 31
December 2016 are the syndicated loans of
Rp 360,146 which will be sold by the Bank
(31 December 2015: Rp 1,234,192).
b. Liabilitas yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
b. Liabilities at fair value through profit or loss
Liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi terdiri dari:
Liabilities at fair value through profit or loss
consist of the following:
2016
Liabilitas derivatif:
Kontrak valuta berjangka
Kontrak cross currency swap
Kontrak swap suku bunga
Kontrak currency option
Jumlah
781,952
849,102
136,474
1
372,372
1,943,074
189,224
-
Derivative liabilities:
Currency forward contracts
Cross currency swap contracts
Interest rate swap contracts
Currency option contracts
1,767,529
2,504,670
Total
10. KREDIT YANG DIBERIKAN
Kredit yang
diamortisasi:
diberikan
pada
2015
10. LOANS RECEIVABLE
biaya
perolehan
Loans receivable at amortised cost:
a. By type of loans
a. Berdasarkan jenis kredit
2016
Rupiah
Modal kerja
Investasi
Konsumsi
Pinjaman kepada karyawan
2015
11,489,870
1,781,351
4,272,689
700,860
15,419,799
2,042,676
4,599,303
587,628
18,244,770
22,649,406
14,404,629
13,995,619
19,240
17,335,222
14,625,018
28,355
28,419,488
31,988,595
Jumlah kredit yang diberikan
Cadangan kerugian penurunan nilai
46,664,258
(2,701,931)
54,638,001
(3,754,880)
Jumlah kredit yang diberikan - bersih
43,962,327
50,883,121
Mata uang asing
Modal kerja
Investasi
Konsumsi
Foreign currencies
Working capital
Investment
Consumer
Total loans receivable
Allowance for impairment losses
Total loans receivable - net
b. By economic sector
b. Berdasarkan sektor ekonomi
Rupiah
Komersial dan perindustrian
Perumahan
Perdagangan, restoran dan hotel
Pertanian, perhutanan dan
pertambangan
Jasa Keuangan
Perorangan
Sektor ekonomi lainnya
Rupiah
Working capital
Investment
Consumer
Loans to employees
2016
2015
4,889,640
668,964
4,995,456
6,256,631
1,167,888
5,917,183
484,088
418,700
4,973,549
1,814,373
539,052
1,754,500
5,186,931
1,827,221
18,244,770
22,649,406
Lampiran - 5/61 - Schedule
Rupiah
Commercial and Industrial
Commercial real estate
Trading, restaurant and hotel
Agriculture, forestry and mining
Financial Institutions
Individual
Other economic sectors
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
10. LOANS RECEIVABLE (continued)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
b. By economic sector (continued)
b. Berdasarkan sektor ekonomi (lanjutan)
2016
Mata uang asing
Komersial dan perindustrian
Perumahan
Energi
Perdagangan, restoran dan hotel
Pertanian, perhutanan dan
pertambangan
Jasa Keuangan
Perorangan
Sektor ekonomi lainnya
2015
11,657,417
2,882,387
4,529,885
12,496,260
4,304,732
1,434,897
3,801,185
6,701,283
996,515
19,240
1,632,761
6,318,173
1,282,077
28,355
2,322,916
28,419,488
31,988,595
Jumlah kredit yang diberikan
Cadangan kerugian penurunan nilai
46,664,258
(2,701,931)
54,638,001
(3,754,880)
Jumlah kredit yang diberikan - bersih
43,962,327
50,883,121
Foreign currencies
Commercial and Industrial
Commercial real estate
Energy
Trading, restaurant and hotel
Agriculture, forestry and mining
Financial Institutions
Individual
Other economic sectors
Total loans receivable
Allowance for impairment losses
Total loans receivable - net
c. By loan period
c. Berdasarkan jangka waktu
By original maturity period based on loan
agreement:
Berdasarkan periode jatuh tempo menurut
perjanjian kredit:
Rupiah/
Rupiah
2016
Mata uang
asing/
Foreign
currencies
Jumlah/
Total
Hingga 1 tahun
Lebih dari 1 s.d. 2 tahun
Lebih dari 2 s.d. 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
13,232,968
435,333
2,183,129
2,393,340
13,410,717
505,456
7,013,945
7,489,370
26,643,685
940,789
9,197,074
9,882,710
Up to 1 year
More than 1 up to 2 years
More than 2 up to 5 years
More than 5 years
Jumlah kredit yang diberikan
Cadangan kerugian penurunan
nilai
18,244,770
28,419,488
46,664,258
Total loans receivable
(1,102,147)
(1,599,784)
(2,701,931)
Allowance for impairment losses
17,142,623
26,819,704
43,962,327
Total loans receivable – net
Jumlah kredit yang
diberikan - bersih
Rupiah/
Rupiah
2015
Mata uang
asing/
Foreign
currencies
Jumlah/
Total
Hingga 1 tahun
Lebih dari 1 s.d. 2 tahun
Lebih dari 2 s.d. 5 tahun
Lebih dari 5 tahun
18,143,693
309,645
2,418,169
1,777,899
14,988,368
1,367,732
6,782,105
8,850,390
33,132,061
1,677,377
9,200,274
10,628,289
Up to 1 year
More than 1 up to 2 years
More than 2 up to 5 years
More than 5 years
Jumlah kredit yang diberikan
Cadangan kerugian penurunan
nilai
22,649,406
31,988,595
54,638,001
Total loans receivable
(1,479,064)
(2,275,816)
(3,754,880)
Allowance for impairment losses
21,170,342
29,712,779
50,883,121
Total loans receivable - net
Jumlah kredit yang
diberikan - bersih
Lampiran - 5/62 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
10. LOANS RECEIVABLE (continued)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
d. Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan
kepada debitur di bawah perjanjian pembiayaan
bersama dengan bank-bank lain. Partisipasi
Bank dalam pinjaman sindikasi berkisar antara
2,64% - 50,00% untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2,64% - 50,07%
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015, dengan saldo kredit yang
diberikan sebesar Rp 842.777 dan USD
853.748.900 pada tanggal 31 Desember 2016
dan Rp 763.761 dan USD 705.989.135 pada
tanggal 31 Desember 2015.
d. The syndicated loans represent loans granted to
debtors under syndicated loan agreements with
other banks. The Bank's participation in
syndicated loans ranged between 2.64% 50.00% for the year ended 31 December 2016
and 2.64% - 50.07% for the years ended 31
December 2015. The outstanding syndicated
loans were Rp 842,777 and USD 853,748,900
as at 31 December 2016 and Rp 763,761 and
USD 705,989,135 as at 31 December 2015.
e. Selama tahun 2016 dan 2015, negosiasi kredit
yang diberikan dilakukan dengan modifikasi
persyaratan kredit. Saldo kredit yang diberikan
yang telah dinegosiasikan pada tanggal
31 Desember 2016 adalah sebesar Rp
3.567.161
dengan
cadangan
kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 1.396.012 (2015:
Rp 3.217.150 dengan cadangan kerugian
penurunan nilai sebesar Rp 1.218.323). Untuk
kredit yang dinegosiasikan tersebut, Bank tidak
memiliki komitmen untuk memberikan fasilitas
kredit tambahan.
e. During 2016 and 2015, loan renegotiation was
conducted through modification of terms. Total
outstanding balance of loans renegotiated as at
31 December 2015 was Rp 3,567,161 with the
respective allowance for impairment losses
amounted to Rp 1,396,012
(2015: Rp
3,217,150 with the respective allowance for
impairment losses amounted to Rp 1,218,323).
For such renegotiated loans, the Bank did not
have any commitments to extend additional loan
facilities.
f. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
Bank telah memenuhi ketentuan Batas
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), baik
untuk pihak terkait maupun untuk pihak tidak
terkait.
f. As at 31 December 2016 and 2015, the Bank
complied with Legal Lending Limit (LLL)
requirements for both related parties and third
parties.
g. Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,
rincian kredit bermasalah (klasifikasi kurang
lancar, diragukan dan macet berdasarkan
peraturan Bank Indonesia) menurut sektor
ekonomi adalah sebagai berikut:
g. As at 31 December 2016 and 2015, detail of
non-performing loans (substandard, doubtful
and loss based on Bank Indonesia's regulation)
based on economic sector were as follows:
2016
Kredit
bermasalah/
Nonperforming
loans
Rupiah
Komersial dan
perindustrian
Perdagangan, restoran
dan hotel
Perorangan
Lain-lain
Mata uang asing
Komersial dan
perindustrian
Perdagangan, restoran
dan hotel
Perorangan
Lain-lain
Jumlah
2015
Cadangan
kerugian
penurunan nilai/
Allowance for
impairment
losses
Kredit
bermasalah/
Nonperforming
loans
Cadangan
kerugian
penurunan
nilai/
Allowance for
impairment
losses
Rupiah
(388,583) Commercial and Industrial
Trading, restaurant and
(521,833)
hotel
(38,982)
Individual
(46,904)
Others
107,603
(86,418)
690,162
431,908
99,828
47,077
(308,630)
(37,364)
(41,478)
643,418
117,786
48,319
686,416
(473,890)
1,499,685
128,705
(128,347)
550,601
383,561
859
-
(373,541)
(129)
-
430,132
28,747
513,125
(502,017)
1,009,480
(914,781)
1,199,541
(975,907)
2,509,165
(1,911,083)
Lampiran - 5/63 - Schedule
(996,302)
Foreign currencies
(461,600) Commercial and Industrial
Trading, restaurant and
(424,486)
hotel
Individual
(28,695)
Others
Total
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
10. LOANS RECEIVABLE (continued)
10. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan)
h. Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung
berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang
berlaku pada tanggal 31 Desember 2016 dan
2015 masing-masing adalah sebagai berikut:
2016
NPL bruto
NPL neto
i.
2.56%
0.48%
2,786,066
280,946
556,985
Saldo, akhir tahun
(1,443,742)
(368,193)
(1,363)
47,020
(10,663)
(11,748)
5,336
(65,611)
(41,916)
906,176
1,795,755
2015
Cadangan
kerugian
penurunan nilai
individual/
Individual
allowance for
impairment
losses
Cadangan
kerugian
penurunan nilai
kolektif/
Collective
allowance for
impairment
losses
Saldo, awal tahun
Penambahan cadangan kerugian
penurunan nilai selama tahun
berjalan - bersih (Catatan 22)
Penghapusbukuan kredit
korporasi selama tahun berjalan
Penghapusbukuan kredit ritel
selama tahun berjalan
Penerimaan kembali kredit yang
telah dihapusbukukan
sebelumnya
Efek diskonto
Selisih kurs
i. The movement of allowance for impairment
losses was as follows:
968,814
-
361,543
630,853
876,599
2,191,738
-
(15,004)
(352,216)
(2,863)
90,160
(11,830)
4,558
381
(95,713)
76,674
968,814
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa penyisihan
kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah
cukup untuk menutupi kemungkinan penurunan
nilai kredit yang diberikan pada nasabah.
Gross NPL
Net NPL
4.53%
1.08%
2016
Cadangan
kerugian
penurunan nilai
individual/
Individual
allowance for
impairment
losses
Cadangan
kerugian
penurunan nilai
kolektif/
Collective
allowance for
impairment
losses
Saldo, akhir tahun
h. The non-performing loan (NPL) ratios calculated
based on the prevailing Bank Indonesia
regulations as at 31 December 2016 and 2015
were as follows:
2015
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
Saldo, awal tahun
Penambahan cadangan kerugian
penurunan nilai selama tahun
berjalan - bersih (Catatan 22)
Penghapusbukuan kredit
korporasi selama tahun berjalan
Penghapusbukuan kredit ritel
selama tahun berjalan
Penerimaan kembali kredit yang
telah dihapusbukukan
sebelumnya
Efek diskonto
Selisih kurs
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
2,786,066
Jumlah/
Total
Balance, beginning of year
Addition of allowance for
impairment losses during
837,931
the year - net (Note 22)
Write-off of corporate loans during
(1,443,742)
the year
Write-off of retail loans during
(369,556)
the year
3,754,880
52,356
(76,274)
(53,664)
2,701,931
Recovery of loans previously
written-off
Effect of discounting
Exchange rate differences
Balance, end of year
Jumlah/
Total
Balance, beginning of year
Addition of allowance for
impairment losses during
3,068,337
the year - net (Note 22)
Write-off of corporate loans during
(15,004)
the year
Write-off of retail loans during
(355,079)
the year
992,396
90,541
(107,543)
81,232
3,754,880
Recovery of loans previously
written-off
Effect of discounting
Exchange rate differences
Balance, end of year
The Bank’s management believes that the
allowance for impairment losses provided is
adequate to cover impairment on loan to
customers.
Lampiran - 5/64 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
11. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI
11. INVESTMENT SECURITIES
Details of investment securities based on type and
currency were as follows:
Rincian
efek-efek
untuk
tujuan
investasi
berdasarkan jenis dan mata uang adalah sebagai
berikut:
Mata uang/
Currency
2016
2015
IDR
5,712,814
1,714,937
Obligasi pemerintah
IDR
USD
7,623,375
866,272
6,511,152
705,162
Government bonds
Surat Perbendaharaan Negara
IDR
3,387,044
1,954,127
Indonesia Treasury Bills
17,589,505
10,885,378
Total investment securities
measured at fair value - net
-
1,535,489
Yang diukur pada nilai wajar
Sertifikat Bank Indonesia
Jumlah efek-efek untuk tujuan investasi
yang diukur pada nilai wajar - bersih
Yang diukur pada biaya perolehan
Obligasi pemerintah - Sukuk
Jumlah efek-efek untuk tujuan investasi
yang diukur pada biaya perolehan - bersih
IDR
Measured at acquisition cost
Government bonds - Sukuk
Total investment securities
1,535,489 measured at acquisition cost - net
-
Jumlah efek-efek untuk tujuan investasi - bersih
Measured at fair value
Certificates of Bank Indonesia
17,589,505
12,420,867
Total investment securities - net
Efektif 1 Januari 2016, Bank menentukan kembali
klasifikasi investasi pada Sukuk yang dimiliki dari
aset yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi
menjadi aset yang diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain (lihat Catatan 2c).
Effective from 1 January 2016, the Bank reassesed
the classification of investments in Sukuk from
assets measured at amortised cost to assets
measured
at
fair
value
through
other
comprehensive income (see Note 2c).
Perubahan (kerugian)/keuntungan yang belum
direalisasi atas perubahan nilai wajar efek-efek
untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual
selama tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:
The movement of unrealised (losses)/gains from
changes in fair value of available-for-sale
investment securities during the years ended 31
December 2016 and 2015 was as follows:
2016
Saldo, awal tahun - sebelum pajak
penghasilan tangguhan
Perubahan neto nilai wajar aset
keuangan tersedia untuk dijual
Jumlah sebelum pajak penghasilan
tangguhan
Pajak penghasilan tangguhan
(Catatan 25)
Saldo, akhir tahun - neto
2015
(143,579)
(111,426)
102,953
(32,153)
(40,626)
(143,579)
11,680
41,279
(28,946)
(102,300)
Balance, beginning of year - before
deferred income tax
Net change in fair value of
available-for-sale financial assets
Total before deferred income tax
Deferred income tax
(Note 25)
Balance, end of year - net
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, semua
efek-efek untuk tujuan investasi merupakan
transaksi dengan pihak ketiga.
As at 31 December 2016 and 2015, investment
securities were all with third parties.
Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bank
Indonesia No. 14/18/PBI/2013 mengenai Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum Bank, mulai 30 Juni
2013 Bank wajib memenuhi Capital Equivalency
Maintained Assets (CEMA) minimum sebesar 8%
dari jumlah liabilitas Bank. Jumlah efek-efek untuk
tujuan investasi yang dimiliki untuk memenuhi
ketentuan CEMA pada tanggal 31 Desember 2016
adalah sebesar Rp 5.286.341 (2015: Rp
5.875.685).
In accordance with Bank Indonesia regulation No.
14/18/PBI/2013 regarding the Bank's Minimum
Capital Requirement, starting 30 June 2013 the
Bank is obliged to maintain minimum Capital
Equivalency Maintained Assets (CEMA) of 8% of
total liabilities. Investment securities held to meet
the CEMA requirement as at 31 December 2016
were Rp 5,286,341 (2015: Rp 5,875,685).
Manajemen Bank berkeyakinan bahwa tidak ada
penyisihan kerugian penurunan nilai efek-efek
untuk tujuan investasi yang perlu diakui pada
tanggal 31 December 2016 dan 2015.
The Bank’s management believes that there was
no allowance for impairment losses on investment
securities to be recognised as of 31 December
2016 and 2015.
Lampiran - 5/65 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
12. SIMPANAN DARI BANK - BANK LAIN
Rupiah
Giro
Interbank call money
Mata uang asing
Giro
Interbank call money
Jumlah simpanan dari bank-bank lain
12. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
2016
2015
4,212,333
1,850,000
2,116,202
1,155,000
6,062,333
3,271,202
62,131
-
179,962
482,475
62,131
662,437
6,124,464
3,933,639
13. SIMPANAN DARI NASABAH
Mata uang asing
Giro
Tabungan
Deposito berjangka dan
deposits on call
Jumlah simpanan dari nasabah
Foreign currencies
Demand deposits
Interbank call money
Total deposits from other banks
2015
12,865,037
2,955,939
10,916,293
2,750,151
12,875,653
13,182,793
28,696,629
26,849,237
9,932,164
7,239,603
14,131,985
7,117,088
3,388,063
2,993,883
20,559,830
24,242,956
49,256,459
51,092,193
14. LIABILITAS LAIN-LAIN
Rupiah
Current accounts
Saving accounts
Time deposits and deposits on call
Foreign currencies
Current accounts
Saving accounts
Time deposits and deposits on call
Total deposits from customers
14. OTHER LIABILITIES
2016
Setoran jaminan
Pendapatan ditangguhkan
Liabilitas kepada kantor pusat yang
berhubungan dengan kompensasi
berbasis saham
Pinjaman dari cabang lain
Rekening suspense
Provisi pemutusan hubungan kerja
Lain-lain
Rupiah
Demand deposits
Interbank call money
13. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
2016
Rupiah
Giro
Tabungan
Deposito berjangka dan
deposits on call
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
2015
545,620
596,899
635,654
715,716
Guarantee deposits
Deferred income
38,756
10,104,375
424,766
91,626
389,020
20,046
10,338,750
480,307
111,831
Liabilities to head office related to
share-based payment
Borrowing from other branch
Suspense accounts
Termination provision
Others
12,191,062
12,302,304
Lampiran - 5/66 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
14. OTHER LIABILITIES (continued)
14. LIABILITAS LAIN-LAIN (lanjutan)
Pinjaman dari cabang lain adalah pinjaman dari
HSBC Cabang Hong Kong dengan fasilitas kredit
sebesar USD 1.250 juta. Fasilitas ini terdiri dari
beberapa penarikan dengan jumlah saldo pinjaman
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masingmasing sebesar Rp 10.104.375 (USD 750 juta) dan
Rp 10.338.750 (USD 750 juta). Tanggal jatuh
tempo pinjaman adalah berkisar dari tanggal 19
Januari 2018 sampai dengan 19 September 2018
untuk saldo pinjaman pada tanggal 31 Desember
2016 dan dari tanggal 25 Juli 2016 sampai dengan
5 Maret 2018 untuk saldo pinjaman pada tanggal
31 Desember 2015.
15. LIABILITAS PADA KANTOR PUSAT
The borrowing from other branch was borrowings
from HSBC Hong Kong Branch with credit facilities
amounting USD 1,250 million. These borrowings
have been drawn down in several tranches with
total outstanding as of 31 December 2016 and
2015 amounting to Rp 10,104,375 (USD 750
million) and Rp 10,338,750 (USD 750 million),
respectively. Maturity dates of the outstanding
borrowings range from 19 January 2018 up to 19
September 2018 as of 31 December 2016 and from
25 July 2016 up to 5 March 2018 as of 31
December 2015.
15. DUE TO HEAD OFFICE
Merupakan dana yang ditempatkan di Indonesia
oleh kantor pusat untuk tujuan modal kerja dan
memenuhi persyaratan jumlah dana yang
dilaporkan kepada Bank Indonesia, dengan
perpanjangan jangka waktu dilakukan secara
berkala.
Represents the funds placed in Indonesia by head
office for working capital purposes and meeting
requirement of funds declared to Bank Indonesia,
which are rolled-over on a periodic basis.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo
liabilitas pada kantor pusat adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2016 and 2015, the outstanding
balance of due to head office was as follows:
2016
Rupiah
Pinjaman
(2016: jatuh tempo tanggal
3 Februari 2017 - 15 Oktober 2017,
2015: jatuh tempo tanggal
8 Juli 2016 - 15 Oktober 2017)
Lainnya
Mata uang asing
Pinjaman
(2016: jatuh tempo tanggal
9 Maret 2017 - 17 Januari 2018,
2015: jatuh tempo tanggal
9 Maret 2017 - 17 Januari 2018)
2015
1,150,000
1,493
Rupiah
Borrowings
(2016: due on 3 February 2017 - 15
October 2017,
2015: due on 8 July 2016 15 October 2017)
Others
10,441,188
10,683,375
Foreign currencies
Borrowings
(2016: due on 9 March 2017 - 17
January 2018,
2015: due on 9 March 2017 17 January 2018)
11,592,445
11,834,868
1,150,000
1,257
Liabilitas pada kantor pusat terdiri dari dana untuk
memenuhi jumlah dana yang dilaporkan kepada
Bank Indonesia (declared capital), dan giro. Pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dana yang
dilaporkan kepada Bank Indonesia sesuai dengan
Peraturan Bank Indonesia No. 7/1/PBI/2005
tanggal 10 Januari 2005 masing-masing sebesar
Rp 11.591.188 dan Rp 11.833.375. Dana tersebut
adalah tanpa bunga, selalu diperbaharui dan
digunakan untuk perhitungan rasio Kewajiban
Penyediaan Modal Minimum seperti yang diatur
dalam peraturan Bank Indonesia. Pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015, saldo giro masingmasing sebesar Rp 1.257 dan Rp 1.493.
Due to head office consisted of funds to fulfill the
declared funds to Bank Indonesia, and current
accounts. As at 31 December 2016 and 2015,
funds declared to Bank Indonesia in accordance
with Bank Indonesia Regulation No. 7/1/PBI/2005
dated 10 January 2005 amounted to Rp 11,591,188
and Rp 11,833,375, respectively. These funds are
non-interest bearing, always renewed and are used
in the calculation of the Bank's Capital Adequacy
Ratio as required under Bank Indonesia regulation.
As at 31 December 2016 and 2015, current
accounts balance amounted to Rp 1,257 and Rp
1,493, respectively.
Lampiran - 5/67 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
16. DANA USAHA
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
16. OPERATING FUNDS
Dana usaha merupakan selisih antara dana yang
ditempatkan di Indonesia oleh kantor pusat Bank
dengan dana yang ditempatkan Bank di kantor
pusat dan cabang cabang di luar Indonesia, sesuai
dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
No. 32/37/KEP/DIR tanggal 12 Mei 1999 mengenai
persyaratan dan tata cara pembukaan kantor
cabang, kantor cabang pembantu dan kantor
perwakilan dari bank yang berkedudukan di luar
negeri.
Operating funds represent the difference between
funds placed in Indonesia by the Bank's head office
and the funds placed by the Bank with its head
office and other branches outside Indonesia, in
accordance with Decree of the Directors of Bank
Indonesia No. 32/37/KEP/DIR dated 12 May 1999
concerning the requirements and procedures for
the opening of branch offices, auxiliary branch
offices and representative offices of foreign banks.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, dana
usaha aktual Bank terdiri dari:
As at 31 December 2016 and 2015, the Bank's
actual operating funds comprised of the following:
2016
Giro pada bank-bank lain
Liabilitas pada kantor pusat (Catatan 15)
Aset derivatif dari kantor pusat dan
cabang lain
Beban yang masih harus dibayar
kepada kantor pusat
Liabilitas derivatif kepada kantor pusat
447,579
(11,592,445)
2015
103,604
(11,834,868)
70,098
541,752
(869,853)
(550,956)
(763,724)
(62,275)
(12,495,577)
(12,015,511)
Demand deposits with other banks
Due to head office (Note 15)
Derivative assets from head office and
other branches
Accrued expenses to head office
Derivative liabilities to head office
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, saldo
dana usaha yang dilaporkan masing-masing
sebesar Rp 11.591.188
dan Rp 11.833.375.
Pelaporan pada tahun yang berakhir 31 Desember
2016 dan 2015 sesuai dengan Peraturan Bank
Indonesia No. 7/1/PBI/2005 tanggal 10 Januari
2005.
As at 31 December 2016 and 2015, the Bank's
declared operating funds amounted to Rp
11,591,188 and Rp 11,833,375, respectively. The
declaration for the years ended 31 December 2016
and 2015 was made in accordance with Bank
Indonesia Regulation No. 7/1/PBI/2005 dated 10
January 2005.
Dana usaha aktual atau dana usaha yang
dilaporkan,
mana
yang
lebih
rendah,
diperhitungkan dalam rasio liabilitas penyediaan
modal minimum Bank (Catatan 28).
The actual operating funds or the declared
operating funds, whichever is lower, is included in
the calculation of the Bank's capital adequacy ratio
(Note 28).
17. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
Pada tabel berikut ini, instrumen keuangan
telah dikelompokkan
berdasarkan
klasifikasi
masing-masing. Kebijakan akuntansi di Catatan 3.b
menjelaskan bagaimana setiap kategori aset dan
liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana
pendapatan dan beban, termasuk keuntungan dan
kerugian atas nilai wajar (perubahan nilai wajar
instrumen keuangan), diakui.
17. FINANCIAL
LIABILITIES
ASSETS
AND
FINANCIAL
In the following table, financial instruments have
been allocated based on their classification. The
accounting policies in Note 3.b describe how the
categories of the financial assets and financial
liabilities are measured and how income and
expenses, including fair value gains and losses
(changes in fair value of financial instruments), are
recognised.
Lampiran - 5/68 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
17. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
(lanjutan)
17. FINANCIAL
ASSETS
LIABILITIES (continued)
AND
FINANCIAL
Aset keuangan telah dikelompokkan ke dalam aset
keuangan yang diperdagangkan; pinjaman yang
diberikan dan piutang; aset keuangan yang tersedia
untuk dijual dan biaya perolehan diamortisasi.
Demikian halnya dengan setiap liabilitas keuangan
telah dikelompokkan ke dalam liabilitas keuangan
yang diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial assets have been classified into trading;
loans and receivables; available-for-sale and
amortised cost. Similarly, financial liabilities have
been classified into trading and financial liabilities
measured at amortised cost.
Nilai wajar yang diungkapkan di bawah ini adalah
berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada
tanggal laporan posisi keuangan dan tidak
diperbaharui untuk mencerminkan perubahan
dalam kondisi pasar yang terjadi setelah tanggal
neraca gabungan.
The fair values are based on relevant information
available as at the financial position date and have
not been updated to reflect changes in the market
condition after the balance sheet date.
Tabel berikut ini menyajikan nilai tercatat dan nilai
wajar dari aset dan liabilitas keuangan Bank pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
The table below sets out the canying amounts and
fair values of the Bank's financial assets and
liabilities as at 31 December 2016 and 2015:
2016
Diukur pada nilai
wajar melalui laba
rugi/
Fair value through
profit or loss
Aset keuangan
Kas
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank
lain
Penempatan pada
bank-bank lain
Aset yang diukur
pada nilai wajar
melalui laba rugi
Wesel ekspor
Pinjaman
yang
diberikan
dan piutang/
Loans and
receivables
Biaya
perolehan
diamortisasi/
Amortised
cost
Tersedia
untuk dijual/
Available-forsale
Jumlah nilai
tercatat/
Total carrying
amount
Nilai wajar/
Fair value
-
225,229
-
-
225,229
225,229
-
5,781,512
-
-
5,781,512
5,781,512
-
3,143,917
-
-
3,143,917
3,143,917
-
10,022,193
-
-
10,022,193
10,022,193
868,478
-
-
4,909,078
868,478
4,909,078
868,478
4,909,078
Financial assets
Cash
Demand deposits
with Bank Indonesia
Demand deposits
with other banks
Placements with
other banks
Assets at fair value
through profit or
loss
Export bills
Acceptance
receivables
Loans receivable
Securities
purchased with
agreement to
resell
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
-
3,353,462
43,962,327
-
-
3,353,462
43,962,327
3,353,462
43,956,516
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali
Efek-efek untuk
tujuan investasi
-
500,000
-
-
500,000
505,963
-
-
17,589,505
-
17,589,505
17,589,505 Investment securities
4,909,078
67,857,118
17,589,505
-
90,355,701
90,355,853
Jumlah
Liabilitas keuangan
Simpanan dari bankbank lain
Simpanan dari
nasabah
Liabilitas yang diukur
pada nilai wajar
melalui laba rugi
Utang akseptasi
Liabilitas lain-lain
Jumlah
Total
-
-
-
6,124,464
6,124,464
6,124,464
-
-
-
49,256,459
49,256,459
49,256,459
1,767,529
-
-
-
3,353,462
10,307,444
1,767,529
3,353,462
10,307,444
1,767,529
3,353,462
10,307,444
Financial liabilities
Deposits from other
banks
Deposits from
customers
Liabilities at fair
value through
profit or loss
Acceptance payables
Other liabilities
1,767,529
-
-
69,041,829
70,809,358
70,809,358
Total
Lampiran - 5/69 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
17. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
(lanjutan)
17. FINANCIAL
ASSETS
LIABILITIES (continued)
AND
FINANCIAL
2015
Diukur pada nilai
wajar melalui laba
rugi/
Fair value through
profit or loss
Aset keuangan
Kas
Giro pada Bank
Indonesia
Giro pada bank-bank
lain
Penempatan pada
bank-bank lain
Aset yang diukur
pada nilai wajar
melalui laba rugi
Wesel ekspor
Pinjaman
yang
diberikan
dan piutang/
Loans and
receivables
Biaya
perolehan
diamortisasi/
Amortised
cost*
Tersedia
untuk dijual/
Available-forsale
Jumlah nilai
tercatat/
Total carrying
amount
Nilai wajar/
Fair value
Financial assets
Cash
Demand deposits
with Bank Indonesia
Demand deposits
with other banks
Placements with
other banks
Assets at fair value
through profit or
loss
Export bills
Acceptance
receivables
Loans receivable
Securities
purchased with
agreement to
resell
-
237,777
-
-
237,777
237,777
-
6,048,847
-
-
6,048,847
6,048,847
-
210,121
-
-
210,121
210,121
-
10,338,750
-
-
10,338,750
10,338,750
4,765,949
-
1,032,909
-
-
4,765,949
1,032,909
4,765,949
1,032,909
Tagihan akseptasi
Kredit yang diberikan
-
2,900,665
50,883,121
-
-
2,900,665
50,883,121
2,900,665
50,877,427
Efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual
kembali
Efek-efek untuk
tujuan investasi
-
1,250,091
-
-
1,250,091
1,250,032
-
-
10,885,378
1,535,489
12,420,867
12,405,330 Investment securities
4,765,949
72,902,281
10,885,378
1,535,489
90,089,097
90,067,807
Jumlah
Liabilitas keuangan
Simpanan dari bankbank lain
Simpanan dari
nasabah
Liabilitas yang diukur
pada nilai wajar
melalui laba rugi
Utang akseptasi
Liabilitas lain-lain
Jumlah
*
Total
-
-
-
3,933,639
3,933,639
3,933,639
-
-
-
51,092,193
51,092,193
51,092,193
2,504,670
-
-
-
2,900,665
10,397,333
2,504,670
2,900,665
10,397,333
2,504,670
2,900,665
10,397,333
Financial liabilities
Deposits from other
banks
Deposits from
customers
Liabilities at fair
value through
profit or loss
Acceptance payables
Other liabilities
2,504,670
-
-
68,323,830
70,828,500
70,828,500
Total
Klasifikasi ini termasuk investasi pada sukuk yang diklasifikasikan sebagai
“diukur pada biaya perolehan”.
*
This classification includes investment in sukuk which are classified as
“measured at acquisition cost”.
Nilai wajar aset dan liabilitas yang diperdagangkan,
efek-efek untuk tujuan investasi, dan efek-efek
yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 adalah berdasarkan
harga kuotasi pasar dan teknik penilaian seperti
yang dijelaskan pada Catatan 3.b.6.
The fair value of trading assets and liabilities,
investment securities, and securities purchased
with agreement to resell as of 31 December 2016
and 2015 was based on quoted market prices and
valuation techniques as explained in Note 3.b.6.
Nilai wajar kredit yang diberikan dinilai dengan
analisa arus kas yang didiskonto berdasarkan
tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31
Desember 2016 dan 2015.
The fair value of loans receivable was measured
using discounted cash flows analysis using market
interest rate as at 31 December 2016 and 2015.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan lainnya
mendekati nilai tercatatnya karena aset keuangan
dan liabilitas keuangan sebagian besar memiliki
jangka waktu yang pendek dan/atau suku
bunganya ditinjau ulang secara berkala.
The fair value of other financial assets and liabilities
approximated to the carrying amount because a
significant amount of the financial assets and
liabilities is short term in nature, and/or repricing
frequently.
Lampiran - 5/70 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
17. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
(lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
17. FINANCIAL
ASSETS
LIABILITIES (continued)
AND
FINANCIAL
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan selain efekefek untuk tujuan investasi dan aset dan liabilitas
yang diperdagangkan ditentukan menggunakan
input yang dapat diobservasi (level 2), kecuali untuk
kredit yang diberikan yang menggunakan input yang
tidak dapat diobservasi (level 3).
Fair values of financial assets and liabilities other
than invesment securities and trading assets and
liabilities were determined using observable inputs
(level 2), except for loan receivables which use
unobservable inputs (level 3).
Saling hapus
Offsetting
Pada 31 Desember 2015, tidak terdapat aset dan
liabilitas keuangan yang saling hapus pada laporan
posisi keuangan.
As at 31 December 2015, there is no financial
assets and liabilities that are subject to offsetting in
the statement of financial position.
Bank memiliki kredit yang diberikan yang dijamin
dengan jaminan tunai, yang menjadi subyek untuk
memenuhi netting arrangements dan perjanjian
serupa, yang tidak saling hapus pada laporan posisi
keuangan.
The Bank has loans collateralised by cash
collateral, which are subject to enforceable netting
arrangements and similar agreements that are not
set off in the statement of financial position.
18. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
Mata uang/
Currency
KOMITMEN
Tagihan komitmen
Fasilitas pinjaman yang
belum digunakan
Liabilitas komitmen
Fasilitas kredit bersifat
committed yang belum
digunakan
Fasilitas L/C yang tidak
dapat dibatalkan
Komitmen sewa
USD
18. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Ekuivalen USD/
Equivalent to USD
2016
2015
-
2016
1,350,000,000
2015
-
Committed liabilities
Rp
USD
125,510,409
267,331,216
(446,033)
(1,690,939)
(844,316)
(3,685,161)
(2,136,972)
(4,529,477)
(85,596)
(2,321,967)
(634,072)
(3,041,635)
(46,984)
(191,595)
(1,693)
Rp
USD
Lainnya/Others
112,981,241
14,301,212
168,441,544
45,997,240
(198,012)
(1,522,140)
(192,673)
Rp
USD
Lainnya/Others
16,516,373
94,897
13,898,835
122,825
(1,912,825)
(32,756)
(222,517)
(1,278)
(256,551)
Jumlah komitmen - tagihan
bersih
KONTINJENSI
Tagihan kontinjensi
Pendapatan bunga atas
kredit non-performing
Garansi yang diterima
dari bank-bank lain
Liabilitas kontinjensi
Bank garansi yang
diterbitkan
Lain-lain
Jumlah kontinjensi - tagihan
bersih
18,609,750
COMMITMENTS
Committed receivables
Undrawn borrowing
facilities
(4,306,348)
Rp
USD
Rp
USD
Lainnya/Others
Rp
USD
Lainnya/Others
USD
5,018,533
2,197,179,008
6,629,500
243,593
67,612
215,829
72,827
311,205
288,656
890,200
29,601,494
89,316
371,948
27,762,918
99,449
30,581,010
28,234,315
(3,913,243)
(7,205,748)
(331,471)
(3,050,885)
(8,331,921)
(601,876)
(11,450,462)
(11,984,682)
(13,173)
(7,015)
5,283,056
2,013,994,795
7,214,283
534,848,629
24,603,515
604,419,369
43,661,662
977,804
508,868
(240,272)
10,798,366
19,428,580
Lampiran - 5/71 - Schedule
Irrevocable L/C
facilities
Lease commitment
Total commitments net receivables
CONTINGENCIES
Contingent receivables
Interest on nonperforming loans
Guarantees received
from other banks
Contingent liabilities
Bank guarantees
issued
Others
16,531,274
Total contingencies net receivables
27,329,640
Total commitments and
contingencies net receivables
Jumlah komitmen dan
kontinjensi - tagihan bersih
15,122,232
Undrawn committed loan
facilities
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
19. PENDAPATAN BUNGA BERSIH
Pendapatan bunga
Kredit yang diberikan
Efek-efek untuk tujuan investasi
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual
kembali
Penempatan pada Bank Indonesia dan
bank-bank lain
Wesel ekspor
Lain-lain
Jumlah
Beban bunga
Simpanan dari nasabah
Deposito berjangka
Giro
Tabungan
Simpanan dari bank lain
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli
kembali
Lain-lain
Jumlah
Pendapatan bunga - bersih
19. NET INTEREST INCOME
2016
2015
3,709,192
1,105,423
4,274,836
927,215
109,686
120,984
74,461
60,497
35,582
82,587
45,747
5,322
Interest income
Loans receivable
Investment securities
Securities purchased with agreement to
resell
Placements with Bank Indonesia
and other banks
Export bills
Others
5,094,841
5,456,691
Subtotal
(991,520)
(205,468)
(32,792)
(40,671)
(1,277,721)
(215,798)
(29,616)
(68,958)
(24)
(120,616)
(2,507)
(132,610)
Interest expenses
Deposits from customer
Time deposits
Current accounts
Saving accounts
Deposits from other banks
Securities sold with agreement to
repurchase
Others
(1,391,091)
(1,727,210)
Subtotal
3,703,750
3,729,481
20. PENDAPATAN PROVISI DAN KOMISI BERSIH
2016
Pendapatan provisi dan komisi
Kartu kredit
Asuransi
Ekspor/impor
Unit trusts
Fasilitas kredit
Remittance
Jasa kustodian
Account services
Lain-lain
Jumlah
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
Interest income - net
20. NET FEES AND COMMISSIONS INCOME
2015
525,248
171,614
154,788
157,043
163,816
75,131
128,775
34,528
151,423
540,498
246,032
152,463
121,289
162,484
116,375
123,673
36,821
174,077
Fees and commissions income
Credit cards
Insurance
Exports/imports
Unit trusts
Credit facilities
Remittance
Custodial services
Account services
Others
1,562,366
1,673,712
Subtotal
Beban provisi dan komisi
Kartu kredit
Fasilitas kredit
Remittance
Scripless kustodian
Lain-lain
(104,471)
(5,374)
(2,755)
(22,199)
(87,041)
(84,427)
(74,841)
(8,043)
(19,613)
(49,211)
Fees and commissions expense
Credit card
Credit facilities
Remittance
Scripless custodial
Others
Jumlah
(221,840)
(236,135)
Subtotal
Pendapatan provisi dan komisi - bersih
1,340,526
1,437,577
Lampiran - 5/72 - Schedule
Fees and commissions income - net
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
21. PENDAPATAN BERSIH TRANSAKSI
PERDAGANGAN
21. NET TRADING INCOME
2016
Instrumen derivatif
Instrumen keuangan pendapatan tetap
Jumlah
22. KERUGIAN
PENURUNAN
KEUANGAN BERSIH
NILAI
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
2015
576,679
448,533
519,763
157,834
Derivative instruments
Fixed income financial instruments
1,025,212
677,597
Total
ASET
2016
22. NET IMPAIRMENT LOSSES ON FINANCIAL
ASSETS
2015
Beban (pemulihan) selama tahun
berjalan
Kredit yang diberikan
Wesel ekspor
Komitmen dan Kontinjensi
837,931
109
16,961
3,068,337
4,175
-
Charge (recoveries) for the year
Loans receivable
Export bills
Commitments and Contigencies
Jumlah
855,001
3,072,512
Total
23. BEBAN KARYAWAN
23. PERSONNEL EXPENSES
2016
2015
Upah dan gaji
Imbalan pasca-kerja
luran pensiun
Jaminan keamanan sosial
Lain-lain
1,036,550
27,626
51,420
41,402
283,613
984,054
42,895
45,575
31,979
108,015
Wages and salaries
Post-employment benefits
Pension contributions
Social security costs
Others
Jumlah
1,440,611
1,212,518
Total
24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2016
Beban alokasi kantor pusat
Promosi
Bangunan dan peralatan
Komunikasi
Beban penyusutan aset tetap
Jasa diberikan oleh pihak luar
Beban pemasaran lainnya
Lain-lain
Jumlah
2015
865,902
149,222
259,471
58,677
43,921
48,269
96,022
180,571
732,235
170,682
209,869
53,060
46,776
45,182
67,989
325,221
Head office recharges
Promotion
Premises and equipments
Communications
Depreciation of fixed assets
Service contracted out
Other marketing expenses
Others
1,702,055
1,651,014
Total
25. PAJAK PENGHASILAN
25. INCOME TAX
a. Utang pajak penghasilan merupakan pajak
penghasilan pasal 29. Termasuk didalamnya
adalah hutang pajak sehubungan dengan
pemeriksaan pajak tahun fiskal 2011 sebesar
Rp 84.171 (lihat catatan 25.i).
a. Income tax payables represent income tax
article 29. Included are tax payable in relation to
tax assessment for fiscal year 2011 amount Rp
84,171 (See Note 25.i).
Lampiran - 5/73 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
25. INCOME TAX (continued)
25. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
b. Komponen beban pajak adalah sebagai berikut:
2016
Beban pajak kini:
Pajak tahun berjalan
Surat ketetapan pajak
Beban pajak tangguhan:
Perolehan dan pemulihan dari
perbedaan temporer
510,434
1,366
462,933
(457,612)
c. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan
Bank dengan perkalian laba akuntansi Bank
sebelum pajak penghasilan dan tarif pajak yang
berlaku adalah sebagai berikut:
2016
Perbedaan permanen (pada tarif
pajak 28,75%)
Beban pajak dari audit pajak
Pencadangan atas pajak tangguhan
Beban pajak penghasilan
54,188
c. The reconciliation between the Bank's income
tax expense and the Bank's accounting profit
before tax multiplied by the prevailing tax rates
was as follows:
2015
38,379
330,118
45,123
1,366
-
Permanent differences
(at 28.75% tax rate)
Tax expense from tax audit
Allowance for deferred tax
1,001,301
54,188
Income tax expense
d. Reconciliation between profit before tax per
statement of comprehensive income and
taxable income.
2015
2,201,056
26,778
149,106
4,706
(630,441)
7,238
12,130
(461,967)
1,539,255
32,363
15,371
1,591,695
709
45,884
58,682
28,219
133,494
663
48,915
93,961
13,411
156,950
Laba kena pajak
Beban pajak kini
Pembayaran dimuka pajak pasal 25
1,872,583
538,368
(397,819)
1,775,423
510,434
(401,825)
Pajak penghasilan badan terhutang
140,549
108,609
Perbedaan permanen:
Penyusutan kendaraan non-operasional
Representasi, sumbangan, dan denda
Alokasi dan beban kantor pusat
Lain-lain
Income before tax
Tax calculated at single rates
26,778
28.75%
7,699
2016
Perbedaan temporer:
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Penyisihan kerugian nilai aset
keuangan
Beban imbalan pasca-kerja
Penyusutan aset tetap
Current tax expense:
Current year tax
Tax assessment letter
Deferred tax expense:
Origination and reversal of temporary
difference
2,201,056
28.75%
632,804
d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi komprehensif dengan laba
kena pajak.
Laba sebelum pajak
2015
538,368
-
1,001,301
Laba sebelum pajak
Pajak dihitung pada tarif pajak tunggal
b. The components of income tax expense are as
follows:
Lampiran - 5/74 - Schedule
Profit before tax
Temporary differences:
Short-term employee benefits
Allowance for impairment losses
from financial assets
Post-employment benefit expense
Depreciation of fixed assets
Permanent difference:
Depreciation of non-operational vehicle
Representation, donation, and penalties
Head office allocation and recharge
Others
Taxable income
Current tax expense
Prepaid tax article 25
Corporate income tax payable
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
25. INCOME TAX (continued)
25. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut
laporan laba rugi komprehensif dengan laba
kena pajak (lanjutan)
d. Reconciliation between profit before tax per
statement of comprehensive income and
taxable income (continued)
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak
Penghasilan Badan untuk tahun pajak 2016
belum dilaporkan. Penghasilan kena pajak hasil
rekonsiliasi di atas merupakan dasar dalam
pengisian SPT PPh Badan Bank untuk tahun
yang berakhir tanggal 31 Desember 2016.
Annual corporate income tax return for fiscal
year 2016 has not yet been submitted. Taxable
income from the above reconciliation is the
basis in filing the Bank’s annual Tax Return
(SPT) of Corporate Income Tax for the year
ended 31 December 2016.
Perhitungan perpajakan untuk tahun yang
berakhir tanggal 31 Desember 2015 adalah
sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan
(SPT) Bank.
The calculations of income tax for the year
ended 31 December 2015 conform to the
Bank’s annual tax returns (SPT).
e. Saldo pajak tangguhan yang diakui, dan
perubahan selama tahun berjalan adalah
sebagai berikut:
e. Recognised deferred tax balances, and the
movement thereof during the year were
comprised of the following:
31 Desember/
December
2015
Aset (liabilitas) pajak
tangguhan:
Cadangan kerugian
penurunan nilai aset
keuangan
Bonus masih harus dibayar
Liabilitas imbalan pascakerja
Kompensasi berbasis saham
Keuntungan yang belum
direalisasi atas perubahan
nilai wajar efek-efek untuk
tujuan investasi yang
tersedia untuk dijual
(Catatan 11)
521,979
62,922
61,393
13,445
41,279
Diakui pada
pendapatan
komprehensif
lain/
Recognised
31 Desember/
in other
comprehensive
December
2016
income
Diakui pada
laba
rugi/
Recognised
in profit or
loss
(521,979)
36,813
2,081
6,055
-
99,735
-
63,474
19,500
-
(29,599)
11,680
(5,381)
(363)
Pengukuran kembali imbalan
pasca-kerja
Penyusutan aset tetap
Lain-lain
969
(14,097)
(642)
14,097
-
(6,350)
279
Aset pajak tangguhan bersih
687,248
(462,933)
(35,670)
Lampiran - 5/75 - Schedule
188,645
Deferred tax assets
(liabilities):
Allowance for impairment
losses on financial
assets
Accrual for bonuses
Obligation for postemployment benefits
Share-based payments
Unrealized gain from
changes in fair value of
available for sale
investment securities
(Note 11)
Remeasurements on
post-employment
benefits
Depreciation of fixed assets
Others
Deferred tax assets - net
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
25. INCOME TAX (continued)
25. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
e. Recognised deferred tax balances, and the
movement thereof during the year were
comprised of the following: (continued)
e. Saldo pajak tangguhan yang diakui, dan
perubahan selama tahun berjalan adalah sebagai
berikut: (lanjutan)
31 Desember/
December
2014
Aset (liabilitas) pajak
tangguhan:
Cadangan kerugian
penurunan nilai aset
keuangan
Bonus masih harus dibayar
Liabilitas imbalan pascakerja
Kompensasi berbasis saham
Keuntungan yang belum
direalisasi atas perubahan
nilai wajar efek-efek untuk
tujuan investasi yang
tersedia untuk dijual
(Catatan 11)
Diakui pada
pendapatan
komprehensif
lain/
Recognised
31 Desember/
in other
comprehensive
December
2015
income
Diakui pada
laba
rugi/
Recognised
in profit or
loss
79,443
60,378
442,536
2,544
-
521,979
62,922
52,089
14,636
9,304
(1,191)
-
61,393
13,445
32,035
Pengukuran kembali imbalan
pasca-kerja
Penyusutan aset tetap
Lain-lain
5,396
(18,516)
(228)
Aset pajak tangguhan bersih
225,233
-
4,419
-
457,612
9,244
41,279
(4,427)
(414)
969
(14,097)
(642)
4,403
687,248
Deferred tax assets
(liabilities):
Allowance for impairment
losses on financial
assets
Accrual for bonuses
Obligation for postemployment benefits
Share-based payments
Unrealized gain from
changes in fair value of
available for sale
investment securities
(Note 11)
Remeasurements on
post-employment
benefits
Depreciation of fixed assets
Others
Deferred tax assets – net
Cadangan atas aset pajak tangguhan telah
dibentuk karena manajemen berpendapat bahwa
aset pajak tangguhan yang timbul dari cadangan
kerugian penurunan nilai aset keuangan dan
penyusutan aset tetap tidak dapat dipulihkan dan
dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa
mendatang.
An allowance for deffered tax assets have been
provided as management are of the opinion that
deffered tax asset arising from allowances for
impairment losses on financial assets and fixed
asset depreciation cannot be utilised against
future taxable income.
f. Tarif pajak penghasilan badan adalah tarif
tunggal sebesar 25%. Sebagai cabang, Bank
juga menerapkan pajak penghasilan cabang dari
laba tahun berjalan. Sejak tahun yang berakhir
31 Desember 2012, Bank telah menghitung pajak
kini dan pajak tangguhan dengan menggunakan
tarif pajak berdasarkan perjanjian bilateral
penghindaran pajak berganda Indonesia - Hong
Kong sebesar 5% berdasarkan Surat Edaran
Direktorat Jenderal Pajak No. SE-50/PJ/2012
tanggal 21 November 2012.
f. The corporate income tax rate is a single rate of
25%. As a branch, the Bank also has applied
branch profit tax on profit for the year. Starting
with the year ended 31 December 2012, the
Bank has calculated the current tax and
deferred tax using the tax rate under bilateral
tax avoidance treaty agreement between
Indonesia - Hong Kong of 5% based on the
Circular Letter of Directorate General of
Taxation No. SE-50/PJ/2012 dated 21
November 2012.
g. Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang
berlaku di Indonesia, Bank menghitung,
menetapkan dan membayar sendiri besarnya
jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal
Pajak (DJP) dapat menetapkan atau mengubah
kewajiban pajak dalam batas waktu lima tahun
sejak saat terhutangnya pajak.
g. Under the taxation laws of Indonesia, the Bank
submits tax returns on the basis of self
assessment. The Director General of Tax (DGT)
may assess or amend taxes within five years of
the time the tax becomes due.
Lampiran - 5/76 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
25. INCOME TAX (continued)
25. PAJAK PENGHASILAN (lanjutan)
h. Pada tanggal 17 dan 23 Desember 2015,
Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Satu
(KPP WPB I) menerbitkan Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) terkait
pemeriksaan pajak tahun fiskal 2010 atas Pajak
Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan Pasal
21, 23, 26, 26(4), 4(2) dan Pajak Pertambahan
Nilai sebesar Rp 386.531 (termasuk denda dan
sanksi administratif). Bank telah membayar
seluruh pajak kurang bayar tersebut pada
tanggal 18 dan 30 Desember 2015.
h. On 17 and 23 December 2015, the Large Tax
Payer Office 1 (KPP WPB I) issued a Tax
Underpayment Assessment Letter (SKPKB) in
relation to the tax audit fiscal year 2010 of
corporate income tax, income tax article 21, 23,
26, 26(4), 4(2) and value added tax in total of
Rp
386,531
(including
penalty
and
administrative charges). The Bank has paid the
full underpayment amount on 18 and 30
December 2015.
Bank
menyatakan
ketidaksetujuan
atas
sebagian besar SKPKB tersebut sejumlah Rp
382.843 dan dicatat sebagai pajak dibayar
dimuka pada 31 December 2015 dan 2016. Dan
sisanya sejumlah Rp 3.688 telah dibukukan
dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Selanjutnya, Bank telah mengajukan surat
keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak.
Sampai dengan tanggal laporan ini, Bank belum
menerima keputusan atas surat keberatan.
The Bank objected to the majority of the
assessment (Rp 382,843) and recorded it as
prepaid tax as at 31 December 2015 and 2016.
And the remaining balance of Rp 3,688 was
charged to current year profit or loss.
Subsequently, the Bank has filed a tax objection
letter to the Directorate General of Taxation. As
at the date of this report, the Bank has not
received any decision on the tax objection letter.
Pada tanggal 19 dan 28 Desember 2016,
Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar
Satu
(KPP WPB I) menerbitkan Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) terkait
pemeriksaan pajak tahun fiskal 2011 atas Pajak
Penghasilan Badan, Pajak Penghasilan Pasal
23/26 sebesar Rp 136.706 (termasuk denda
dan sanksi administratif). Bank telah membayar
sebagian pajak kurang bayar tersebut pada
tanggal 23 dan 29 Desember 2016 sebesar Rp
52.535. Pada bulan Februari 2017, Bank telah
membayar kekurangannya sebesar Rp 84.171.
i. On 19 and 28 December 2016, the Large Tax
Payer Office 1 (KPP WPB I) issued a Tax
Underpayment Assessment Letter (SKPKB) in
relation to the tax audit fiscal year 2011 of
corporate income tax, income tax article 23/26
in total of Rp 136,706 (including penalty and
administrative charges). The Bank had paid a
portion of the underpayment on 23 and 29
December 2016 amounting to Rp 52,535.
Subsequently in February 2017, the Bank fully
paid the remaining balance of Rp 84,171.
Bank
menyatakan
ketidaksetujuan
atas
sebagian besar SKPKB tersebut sejumlah Rp
136.706 dan dicatat sebagai pajak dibayar
dimuka dan sebesar Rp 84.171 sebagai utang
pajak penghasilan pada 31 December 2016.
The Bank objected to the majority of the
assessment (Rp 136,706) and recorded it as
prepaid tax and Rp 84,171 as income tax
payable as at 31 December 2016.
i.
26. JASA KUSTODIAN
26. CUSTODIAL SERVICES
Divisi Jasa Kustodian Bank mendapatkan ijin untuk
menyediakan jasa kustodian dari Badan Pengawas
Pasar Modal (sejak tanggal 1 Januari 2013 menjadi
Bagian Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa
Keuangan) berdasarkan Surat Keputusan No. KEP81/PM/1991 tanggal 27 September 1991.
The Bank's Custodial Services Division obtained a
license to provide custodial services from the
Capital Market Supervisory Agency (from 1 January
2013, it became the Capital Market Supervisory
Divison of Otoritas Jasa Keuangan) under its
Decree No. KEP-81/PM/1991 dated 27 September
1991.
Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, aset
yang disimpan dan diadministrasikan oleh Divisi
Jasa Kustodian Bank terdiri dari saham, obligasi,
deposito berjangka, sertifikat deposito, surat-surat
berharga dan instrumen pasar modal dan pasar
uang lainnya.
As at 31 December 2016 and 2015, the assets
which were maintained and administered by the
Bank's Custodial Services Division consisted of
shares, bonds, time deposits, certificate of deposits,
commercial paper and other capital market and
money market instruments.
Jasa yang ditawarkan oleh Divisi Jasa Kustodian
Bank meliputi jasa penyimpanan, penyelesaian dan
penanganan transaksi, aksi korporasi, penagihan
pendapatan serta jasa-jasa penunjang terkait
lainnya.
The services offered by the Bank's Custodial
Services Division include safekeeping, settlement
and transaction handling, corporate action, income
collection and other related supporting services.
Lampiran - 5/77 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
27. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN
PIHAK-PIHAK BERELASI
27. NATURE
OF
RELATIONSHIP
AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan
pihak-pihak berelasi pada tanggal dan untuk tahun
yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
The details of significant balance and transactions
with related parties as at and for the years ended
31 December 2016 and 2015 were as follows:
Entitas kantor pusat
Head office
Induk Bank adalah The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited dan HSBC Holdings
plc merupakan pemegang saham utama dari The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited.
The parent of the Bank is The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Limited and HSBC
Holdings plc is the ultimate shareholder of The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited.
Jumlah/
Amount
2016
Persentase/
Percentage*)
Jumlah/
Amount
2015
Persentase/
Percentage*)
Laporan Posisi Keuangan
Gabungan
Liabilitas pada kantor pusat
Combined Financial Position
11,592,445
13.47%
11,834,868
13.73%
Due to head office
*) Persentase terhadap jumlah liabilitas
*) Percentage to total liabilities
Entitas anak perusahaan kantor pusat dan kantor
cabang lain
Subsidiaries of the head office and other off-shore
branches
Bank
melakukan
transaksi
dengan
anak
perusahaan kantor pusat dan kantor cabang lain di
luar negeri: PT Bank HSBC Indonesia (dahulu
PT Bank Ekonomi Raharja), Hang Seng Bank Ltd,
HBAP Hong Kong, HBAP Japan, HBAP Korea,
HBAP New Zealand, HBAP Singapore, HSBC Bank
Australia Limited, HSBC Bank Malaysia Berhad,
HSBC Bank Plc UK, HSBC Markets (USA) Inc, PT
HSBC Securities Indonesia, HSBC Software
Development (India) Pvte Ltd, HSBC Trinkhaus &
Burkhards KgaA, HBAP Jersey, HSBC Bank
(China) Co Ltd, HSBC International Trustee Ltd,
HSBC North America Inc, HSBC Securities (Japan)
Ltd, HSBC Bank (Taiwan) Ltd, HSBC France,
HSBC Global Resourcing (UK) Ltd, HSBC Bank
(Vietnam) Ltd, HSBC United Arab Emirates.
The Bank has transactions with subsidiaries of the
head office and other off-shore branches: PT Bank
HSBC Indonesia (formerly PT Bank Ekonomi
Raharja), Hang Seng Bank Ltd, HBAP Hong Kong,
HBAP Japan, HBAP Korea, HBAP New Zealand,
HBAP Singapore, HSBC Bank Australia Limited,
HSBC Bank Malaysia Berhad, HSBC Bank Plc UK,
HSBC Markets (USA) Inc, PT HSBC Securities
Indonesia, HSBC Software Development (India)
Pvte Ltd, HSBC Trinkhaus & Burkhards KgaA,
HBAP Jersey, HSBC Bank (China) Co Ltd, HSBC
International Trustee Ltd, HSBC North America Inc,
HSBC Securities (Japan) Ltd, HSBC Bank (Taiwan)
Ltd, HSBC France, HSBC Global Resourcing (UK)
Ltd, HSBC Bank (Taiwan) Ltd, HSBC United Arab
Emirates.
Jumlah/
Amount
2016
Persentase/
Percentage*)
Jumlah/
Amount
2015
Persentase/
Percentage*)
Laporan Posisi Keuangan
Gabungan
Giro pada bank-bank lain
Penempatan pada
bank-bank lain
Aset yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi
Kredit yang diberikan
Aset lain-lain
Simpanan dari bank-bank lain
Simpanan dari nasabah
Liabilitas yang diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi
Beban masih harus dibayar
Liabilitas lain-lain
Combined Financial Position
Demand deposits with
0.13%
other banks
3,065,109
3.31%
116,759
10,022,193
10.82%
10,338,750
11.18%
87,996
12,550
78,136
74,470
2,508
0.09%
0.01%
0.08%
0.09%
0.00%
579,122
12,438
6,308
979,479
3,603
0.63%
0.01%
0.01%
1.14%
0.00%
812,701
885,621
10,307,444
0.94%
1.03%
11.97%
349,832
772,874
10,397,333
0.41%
0.90%
12.06%
Lampiran - 5/78 - Schedule
Placements with other banks
Assets at fair value through
profit or loss
Loans receivable
Other assets
Deposits from other banks
Deposits from customers
Liabilities at fair value
through profit or loss
Accrued expenses
Other Liabilities
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
27. SIFAT HUBUNGAN DAN TRANSAKSI DENGAN
PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
27. NATURE
OF
RELATIONSHIP
AND
TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
(continued)
Jumlah/
Amount
2016
Persentase/
Percentage*)
Jumlah/
Amount
2015
Persentase/
Percentage*)
Laporan Laba Rugi
Gabungan
Pendapatan bunga
Beban bunga
Pendapatan provisi dan komisi
34,952
119,508
12,231
0.69%
8.59%
0.78%
3,821
129,699
12,329
Beban umum dan administrasi
Beban provisi dan komisi
901,586
73,177
52.97%
32.99%
756,914
124,037
312
0.20%
57
Pendapatan lainnya - bersih
Rincian tagihan kontinjensi dengan pihak-pihak
berelasi pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015
adalah sebagai berikut:
Jumlah/
Amount
Tagihan kontinjensi:
Garansi yang diterima dari
bank-bank lain
2016
Persentase/
Percentage*)
29,922,220
97.85%
*) Persentase terhadap jumlah aset dan jumlah liabilitas untuk
setiap aset dan liabilitas, persentase terhadap masing-masing
jumlah pendapatan dan beban yang bersangkutan untuk setiap
pendapatan dan beban, dan persentase terhadap jumlah
kontinjensi untuk setiap kontinjensi.
28. MANAJEMEN MODAL
0.07%
7.51%
0.74%
Combined Statement of
Profit or Loss
Interest income
Interest expenses
Fees and commission income
General and administrative
45.85% Fees and commission expenses
52.53%
expenses
Other income - net
0.03%
The details of contingent receivables with related
parties as at 31 December 2016 and 2015 were as
follows:
Jumlah/
Amount
2015
Persentase/
Percentage*)
27,253,757
96.53%
Contingent receivables:
Guarantees received from
other banks
*) Percentage to total assets and total liabilities for each
respective asset and liability, percentage of respective
income/expenses for each income and expense, and
percentage to total contingencies for each respective
contingency.
28. CAPITAL MANAGEMENT
Pendekatan yang dilakukan oleh Bank dalam
rangka manajemen modal adalah dengan
memelihara dasar permodalan yang kuat untuk
mendukung proses pertumbuhan bisnis dan
memenuhi persyaratan kebutuhan modal yang
diatur oleh regulator.
The Bank's approach to capital management is to
maintain a strong capital base to support the
development of the business and to meet
regulatory capital requirements at all times.
Bank Indonesia (BI) menentukan dan mengawasi
kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk
menaati peraturan BI yang berlaku berkaitan
dengan tingkat permodalan yang diwajibkan.
Pendekatan Bank terhadap manajemen modal
ditentukan oleh strategi dan persyaratan internal
organisasi
bank,
dengan
memperhitungkan
peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial.
Bank Indonesia (BI) sets and monitors capital
requirements for the Bank. The Bank is required to
comply with prevailing BI regulation in respect of
regulatory capital. The Bank's approach to capital
management is driven by the Bank's strategic and
organisational requirements, taking into account the
regulatory, economic and commercial environment.
Perhitungan
Kewajiban
Penyediaan
Modal
Minimum (KPMM) dan Aktiva Tertimbang Menurut
Risiko (ATMR) untuk risiko kredit, risiko pasar dan
risiko operasional dilakukan sesuai dengan
ketentuan Bank Indonesia.
Calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR) and
Risk Weighted Assets (RWA) for credit risk, market
risk and operational risk is done in accordance with
Bank Indonesia regulations.
ATMR Bank ditentukan berdasarkan peraturan
Bank Indonesia dimana Bank diharuskan untuk
mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan
risiko operasional dalam mengukur ATMR.
The Bank's RWAs are determined according to
Bank Indonesia regulations whereby the Bank
needs to take into consideration its credit risk,
market risk and operational risk in measuring the
RWA.
Lampiran - 5/79 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
28. CAPITAL MANAGEMENT (continued)
28. MANAJEMEN MODAL (lanjutan)
Bank telah mematuhi semua persyaratan modal
yang ditetapkan oleh pihak luar sepanjang periode
pelaporan.
The Bank has complied with all externally imposed
capital requirements throughout the reporting
period.
Rasio KPMM Bank pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015, yang dihitung berdasarkan
peraturan Bank Indonesia yang berlaku adalah
sebagai berikut:
The Bank's CAR as of 31 December 2016 and
2015, calculated in accordance with the prevailing
Bank Indonesia regulation, was as follows:
2016
Komponen modal:
Penyertaan kantor pusat
Dana usaha (Catatan 16)
Laba tahun-tahun lalu (100%)
Laba/(Rugi) tahun berjalan (100%)
Pendapatan komprehensif
Cadangan umum kerugian penurunan
nilai aset produktif (maksimum
1,25% dari aset
tertimbang menurut risiko)
Aset tak berwujud
Aset pajak tangguhan
Pengurang modal
2015
28,000
11,591,188
5,308,153
1,199,755
(28,946)
28,000
11,833,375
6,324,920
(27,410)
(102,300)
674,878
(192,184)
(188,645)
-
725,110
(888)
(687,248)
-
Component of capital:
Head office investment
Operating funds (Note 16)
Previous years income (100%)
Current year profit/(loss) (100%)
Comprehensive income
General reserve for allowance
for impairment losses of
productive assets (maximum
1.25% of risk weighted assets)
Intangible assets
Deferred tax
Capital charge (deduction)
Jumlah modal
18,392,199
18,093,559
Total capital
ATMR - risiko kredit
ATMR - risiko pasar
ATMR - risiko operasional
53,990,250
1,784,013
10,311,465
58,008,785
3,567,363
9,504,325
RWA - credit risk
RWA - market risk
RWA - operational risk
27.83%
25.46%
CAR
credit, market and operational risk -
9% - 10%
9% - 10%
Required CAR
Rasio KPMM - risiko kredit, pasar dan
operasional
Rasio KPMM yang diwajibkan
OJK berwenang menetapkan modal minimum yang
lebih besar dalam hal OJK menilai suatu bank
menghadapi potensi kerugian.
The OJK is authorised to require banks to maintain
a higher level of minimum capital where OJK
assesses a bank is facing potential losses.
Bank menghitung modal minimum sesuai profil
risiko untuk posisi Desember 2016 dengan
menggunakan peringkat profil risiko posisi Juni
2016.
The Bank calculated the minimum capital
requirement in December 2016 based on the June
2016 risk profile rating.
Berdasarkan self-assessment Bank, profil risiko
Bank dinilai berada pada peringkat 2. Oleh karena
itu, Bank berkewajiban untuk memenuhi modal
minimum sebesar 9% sampai dengan 10%. Pada
tanggal 31 Desember 2016, KPMM Bank berada
pada level di atas modal minimum yang diwajibkan
tersebut, yaitu sebesar 27,83%.
Based on its self-assessment, the Bank's risk
profile is assessed to be rating 2. Therefore, the
Bank is required to provide a minimum capital of
9% to 10%. As of 31 December 2016, the Bank's
CAR was 27.83%, which was higher than the
required minimum capital ratio.
Lampiran - 5/80 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
29. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
29. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS
Sesuai
dengan
Undang-Undang
Republik
Indonesia No. 13/2003 tentang ketenagakerjaan,
Bank wajib memberikan imbalan pasca-kerja
manfaat pasti kepada karyawannya pada saat
pemutusan hubungan kerja atau pada saat
karyawan menyelesaikan masa kerjanya. Imbalan
pasca-kerja ini diberikan terutama berdasarkan
masa kerja dan kompensasi karyawan pada saat
pemutusan hubungan kerja atau selesainya masa
kerja.
In accordance with Law of the Republic of
Indonesia No. 13/2003 relating to labor regulations,
the Bank is required to provide post-employment
defined benefit plans to its employees when their
employment is terminated or when they retire.
These benefits are primarily based on years of
service and the employees’ compensation at
termination or retirement.
Bank mencatat liabilitas yang mencerminkan
imbalan pasca-kerja yang diwajibkan oleh UndangUndang No. 13/2003.
The Bank recorded a liability which represents postemployment benefits as required by Law No.
13/2003.
Tabel berikut menyajikan mutasi nilai kini kewajiban
dan liabilitas imbalan pasca-kerja Bank yang
tercatat di laporan posisi keuangan pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015, dan perubahan
liabilitas imbalan pasca-kerja dan beban yang
diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain untuk tahun yang berakhir
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015:
The following table presents the movement in the
present value of the post-employment benefits
obligation of the Bank as recorded in the statement
of financial position as of 31 December 2016 and
2015, and movement in the obligation and
expenses recognised in the statements of profit or
loss and other comprehensive income for the years
ended 31 December 2016 and 2015:
2016
2015
Nilai kini liabilitas pada awal tahun
Biaya jasa kini
Biaya bunga
(Keuntungan)/kerugian aktuarial
Imbalan yang dibayar
Curtailment
216,914
28,328
17,811
(22,087)
(18,419)
(18,513)
199,949
27,553
15,342
(15,398)
(10,532)
-
Nilai kini liabilitas pada akhir tahun
204,034
216,914
Present value of obligation at the
beginning of period
Current service cost
Interest cost
Actuarial (gain)/losses
Benefits paid
Curtailment
Present value of obligation at
the end of year
Liabilitas imbalan pasca-kerja
204,034
216,914
Post-employment benefits obligation
2016
Beban jasa kini
Beban bunga
Efek curtailment
Jumlah beban yang diakui
2015
28,328
17,811
46,139
(18,513)
27,553
15,342
42,895
-
Current service cost
Interest expense
27,626
42,895
Total recognised expenses
Perhitungan liabilitas imbalan pasca-kerja pada
tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 dilakukan
berdasarkan
laporan
aktuaris
independen
PT Towers Watson Purbajaga, berdasarkan
laporan aktuaris masing-masing tertanggal 26
Februari 2017 dan 22 Februari 2016 dan telah
sesuai PSAK 24 (revisi 2013),
dengan
menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Curtailment effect
The calculation of post-employment benefits
obligation as of 31 December 2016 and 2015 was
done based on the independent actuary report by
PT Tower Watson Purbajaga, based on an
independent actuary report dated 27 Feburary 2017
and 22 February 2016, respectively and in
accordance with SFAS 24 (revised 2013), using the
following major assumptions.
Lampiran - 5/81 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
29. LIABILITAS IMBALAN PASCA-KERJA (lanjutan)
Tingkat diskonto
Kenaikan gaji
Metode aktuaria
Umur pensiun normal
Tingkat kematian
Tingkat cacat
Tingkat pengunduran diri
29. POST-EMPLOYMENT BENEFIT OBLIGATIONS
(continued)
2016
2015
8.00 %
7.00 %
Projected unit credit
55 tahun/55 years
Tabel Mortalitas Indonesia
2011 (TMI 2011)/
Indonesian Mortality Table
2011 (TMI 2011)
10% dari TMI 2011/
10% of TMI 2011
20% pada umur 20 dan
menurun dengan garis lurus
ke 0% pada umur 55/
20% at age 20 and
decreasing linearly to 0% at
age 55
8.75%
8.00%
Projected unit credit
55 tahun/55 years
Tabel Mortalitas Indonesia
2011 (TMI 2011)/
Indonesian Mortality Table
2011 (TMI 2011)
10% dari TMI 2011/
10% of TMI 2011
20% dari umur 20-26, dan
menurun dengan garis lurus
5% pada umur 45/
20% from age 20-26 and
decreasing linearly to 5% at
age 45
2016
Tingkat diskonto
Disability rates
Resignation rates
The following tables represent the sensitivity
analysis of a reasonably possible change in
salary increase and discount rate to the postemployment benefit obligation as of 31
December 2016 and 2015:
Tabel-tabel dibawah menunjukkan sensitivitas atas
kemungkinan perubahan tingkat kenaikan gaji dan
tingkat diskonto terhadap kewajiban imbalan pasca
kerja pada 31 Desember 2016 dan 2015:
Peningkatan/
Increase by
100 bps
Discount rates
Salary increases
Valuation cost method
Normal retirement age
Mortality rates
2015
Penurunan/
Decrease by
100 bps
Peningkatan/
Increase by
100 bps
Penurunan/
Decrease by
100 bps
(10,358 )
11,367
(12,762 )
14,144
21,634
(18,781 )
25,905
(23,067 )
Kenaikan gaji
Discount rates
Salary
increases
Durasi rata-rata tertimbang dari liabilitas program
pensiun imbalan pasti pada tanggal 31 Desember
2016 adalah 5,53 tahun (2015 : 6,5 tahun)
The weighted average duration of the defined
benefit pension obligation at 31 December 2016 is
5.53 years (2015: 6.5 years)
Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari manfaat
pensiun adalah sebagai berikut :
Expected maturity analysis of pension benefits are
as follows :
2016
Dalam 10 tahun kedepan
Dalam 10 sampai 20 tahun kedepan
Dalam 20 sampai 30 tahun kedepan
Dalam 30 sampai 40 tahun kedepan
365,416
301,445
52,545
100
30. RENCANA INTEGRASI USAHA
2015
381,846
468,499
110,190
244
Within next 10 years
Within next 10 to 20 years
Within next 20 to 30 years
Within next 30 to 40 years
30. BUSINESS INTEGRATION PLAN
Grup HSBC mengoperasikan bisnis perbankannya
di Indonesia melalui sebuah kantor cabang HSBC
Indonesia (“Bank”), dan PT Bank HSBC Indonesia
(“HBID”) (dahulu PT Bank Ekonomi Raharja),
sebuah anak perusahaan lokal yang dimiliki
98,94%. Untuk mendukung konsolidasi industri
perbankan Indonesia, Grup HSBC berencana untuk
mengintegrasikan operasinya di Indonesia, dengan
tunduk pada batasan-batasan berdasarkan hukum
atau praktik yang berlaku, dengan jalan
menggabungkan bisnis yang dilakukan oleh Bank
dengan HBID.
The HSBC group operates its banking business in
Indonesia through a local branch of HSBC
Indonesia (“the Bank”), and PT Bank HSBC
Indonesia (“HBID”) (formerly PT Bank Ekonomi
Raharja), a 98.94% owned local subsidiary. In order
to support the consolidation of the Indonesian
banking industry, the HSBC group is planning to
integrate its operations in Indonesia, subject to any
limitations under applicable Law or practice, by
consolidating the business conducted by the Bank
with HBID.
Lampiran - 5/82 - Schedule
THE HONGKONG AND SHANGHAI BANKING CORPORATION LIMITED CABANG INDONESIA/INDONESIA BRANCHES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
31 DESEMBER 2016
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
30. RENCANA INTEGRASI USAHA (lanjutan)
NOTES TO COMBINED FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2016
(Expressed in millions of Rupiah,
unless otherwise specified)
30. BUSINESS INTEGRATION PLAN (continued)
Perjanjian Kerangka Kerja antara The Hongkong
and Shanghai Banking Corporation Limited dan
PT Bank HSBC Indonesia untuk pelaksanakan
integrasi bisnis di Indonesia telah disetujui dan di
tandatangani oleh The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited dan HBID pada
tanggal 18 Oktober 2016.
The Framework Agreement between The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited and PT Bank HSBC Indonesia to implement
the integration of the banking business in Indonesia
has been agreed and signed by The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Limited and HBID
on 18 October 2016.
Integrasi akan dilakukan dengan cara pengalihan
aset dan kewajiban Bank kepada HBID, karena ini
adalah satu-satunya mekanisme hukum yang ada
berdasarkan
hukum
Indonesia
untuk
mengintegrasikan bisnis Bank dan HBID.
The Integration will be implemented by way of the
transfer of the assets and liabilities of the Bank to
HBID, as this is the only legal mechanism available
under Indonesian law to integrate the businesses of
the Bank and HBID.
Berdasarkan Pengalihan Aset dan Liabilitas,
masing-masing aset dan liabilitas milik Bank akan
dialihkan atau ditransfer ke HBID berdasarkan
basis kontraktualnya, sesuai dengan hukum yang
berlaku atas aset dan liabilitas tersebut. Dalam hal
aset dan liabilitas yang tidak dapat dialihkan ke
HBID, maka aset dan liabilitas tersebut akan
diterminasi segera atau tetap sebagai aset dan
liabilitas yang tersisa di Bank hingga jatuh tempo
selama periode transisional.
Under the Asset and Liability Transfer, each asset
and liability of the Bank will be transferred to HBID
on a contractual basis, in accordance with the
applicable laws for that asset and liability. To the
extent that assets and liabilities cannot be
transferred to HBID, they will be either terminated
or run down in the residual Bank during a
transitional time period.
Pengalihan hanya akan efektif dilakukan jika telah
mendapat semua persetujuan internal, eksternal
maupun regulator yang diperlukan. Saat ini target
tanggal pelaksanaan pengalihan adalah 17 April
2017.
The transfer will be effective subject to obtaining all
internal, external and necessary regulatory
approvals. The target date of such transfer is
currently 17 April 2017.
Sehubungan dengan rencana integrasi ini, Bank
telah mencatat biaya restrukturisasi, termasuk di
dalamnya provisi pemutusan hubungan kerja pada
tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 146.436.
In relation to this integration plan, Bank has
recorded restructuring cost, including termination
provisions as at 31 December 2016 amounting
Rp 146,436.
Lampiran - 5/83 - Schedule
Download