Persepsi A. Pengertian presepsi Presepsi adalah secara etimologi presepsi berasal dari bahasa latin preceptio, yang artinya menerima atau mengambil. Adapun proses dari presepsi itu sendiri adalah yang telah ada didalam otak. Presepsi juga memiliki artian yang sempit adalah penglihatan, bagaimana cara seseorangmelihat sesuatu. Dan dalam artian luas adalah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorangmemandang atau mengartikan sesuatu. B. Faktor yang mempengaruhi presepsi Faktor yang mempengaruhi presepsi pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. 1. Faktor internal yang mempengaruhi presepsi,yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri sendiri atau individu, yang mencakup beberapa hal yaitu: Fisiologis : informasi yang masuk melaui indera,kapasitas indera untuk memperesepsi pada tiap orang berbeda-beda sehingga intrpretasi terhadap lingkungan juga dapat berbeda. Perhatian : individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk memfokuskan pada bentuk fisik dan fasilitas mental yang aada paada seuatu objek. Minat Kebutuhan searah Pengalaman dan ingatan : pengalaman bergantung pada ingatan seseoarang dalam artian sejauh mana seseorang mampu mengingat kejadian-kejadian masa lampau Suasana hati : keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, mood ini akan menunjukan bagaimana perasaan seseorang. 2. Faktor eksternal yang mempengaruhi peresesi, merupakan kerakteristik dari lingkungan dan objek-objek yang terlibat didalamnya. Elemen-elemn tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang merasakannyaatau menerimanya. Sementara itu faktor-faktor yang mempengaruhi presepsi adalah : Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. Faktor ini menyatakan bahwa semakin besrnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi. Warna dari obyek-obyek. Obyek-obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami (to be perceived) dibandingkan dengan yang sedikit. Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latarbelakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar sangkaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian. Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila lebih sering diperhatikan dibandingkan dengan yang hanya sekali dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi. Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang memberikan gerakan dalam jangkauan pandangan dibandingkan obyek yang diam. C. Proses persepsi Proses Persepsi Alport (dalam Mar’at, 1991) proses persepsi merupakan suatu proses kognitif yang dipengaruhi oleh pengalaman, cakrawala, dan pengetahuan individu. Pengalaman dan proses belajar akan memberikan bentuk dan struktur bagi objek yang ditangkap panca indera, sedangkan pengetahuan dan cakrawala akan memberikan arti terhadap objek yang ditangkap individu, dan akhirnya komponen individu akan berperan dalam menentukan tersedianya jawaban yang berupa sikap dan tingkah laku individu terhadap objek yang ada. Walgito (dalam Hamka, 2002) menyatakan bahwa terjadinya persepsi merupakan suatu yang terjadi dalam tahap-tahap berikut: 1) Tahap pertama, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kealaman atau proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia. 2) Tahap kedua, merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis, merupakan proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh reseptor (alat indera) melalui saraf-saraf sensoris. 3) Tahap ketiga, merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologik, merupakan proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima reseptor. 4) Tahap ke empat, merupakan hasil yang diperoleh dari proses persepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku. Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan, bahwa proses persepsi melalui tiga tahap, yaitu: 1) Tahap penerimaan stimulus, baik stimulus fisik maupun stimulus sosial melalui alat indera manusia, yang dalam proses ini mencakup pula pengenalan dan pengumpulan informasi tentang stimulus yang ada. 2) Tahap pengolahan stimulus sosial melalui proses seleksi serta pengorganisasian informasi. 3) Tahap perubahan stimulus yang diterima individu dalam menanggapi lingkungan melalui proses kognisi yang dipengaruhi oleh pengalaman, cakrawala, serta pengetahuan individu.