perancangan sistem penyampaian informasi kemahasiswaan pada

advertisement
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
PERANCANGAN SISTEM PENYAMPAIAN INFORMASI
KEMAHASISWAAN PADA POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
BERBASIS SMS
Karyo Budi Utomo
(Staf Pengajar Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Samarinda)
Abstrak
Dalam dunia yang kompetitif sekarang ini, diferensiasi adalah faktor yang penting
dalam menentukan kesuksesan suatu penyedia layanan (service provider). Setelah layanan
dasar seperti telepon suara telah berhasil di gelar, maka SMS akan dapat memberikan
alternatif yang sangat baik bagi diferensiasi layanan.
Saat ini SMS atau Short Messaging Services merupakan salah satu media yang paling
banyak digunakan sekarang ini dikarenakan murah dan prosesnya cepat, langsung kepada
tujuan. Tidak terkecuali mahasiswa yang sudah tidak asing lagi dengan teknologi Handphone.
Dalam makalah ini diuraikan mengenai arsitektur sistem, tool dan konfigurasi yang
diperlukan untuk mengimplementasi aplikasi penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis
SMS, konsiderasi masalah perancangan konsep kerja sistem, juga perancangan dari sisi
diagram alur aplikasi serta perancangan layar / antar muka.
Kata Kunci : Perilaku, ISO 9001/2000
PENDAHULUAN
Saat ini handphone bisa dikatakan sudah
masuk dalam daftar kebutuhan penting bagi kita.
Hampir setiap individu memerlukannya untuk bisa
saling berkomunikasi secara realtime. Kondisi ini
mendorong para produsen handphone untuk selalu
mengeluarkan produk baru dengan berbagai
macam teknologi baru yang semakin memberi
kemudahan pemakai dalam berkomunikasi atau
mengakses informasi. Berbagai macam merek
handphone dapat dengan mudah kita jumpai di
pasaran, seperti Nokia, Siemens, Samsung,
Sagem, LG, Sonny Ericcson, dan lain-lain.
Seiring dengan perjalanan waktu dan
meningkatnya kebutuhan komunikasi bergerak,
maka tingkat kepemilikan ponsel juga melonjak
cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari tingkat
penggunaan fasilitas SMS pada hari Raya Idul Fitri
dan Natal 2002 yang mencapai 50-70 juta SMS
dalam sehari.
lembaga semakin ketat. Hal ini ditandai dengan
usaha-usaha
untuk
meningkatkan
kualitas
pengajaran, penelitian, penyediaan fasilitas dan
SDM yang berpengalaman sampai dengan
membangun
hubungan
kerjasama
dengan
berbagai lembaga atau perusahan baik di dalam
maupun diluar negeri.
Adapun perumusan masalah yang diambil
dalam penelitian ini adalah

Bagaimana menyampaikan informasi kepada
segenap civitas akademika dalam hal ini
adalah Jajaran Manajemen, Staf Dosen, Staf
Administrasi, Mahasiswa serta orang tua / wali
mahasiswa bisa berjalan dengan cepat dan
akurat
Tujuan penelitian yang akan dicapai dan
dilakukan dalam penelitian adalah untuk :
1. Meningkatkan dalam penyampaian informasi
2. Meningkatkan layanan kepada segenap insan
kampus.
Dalam dunia pendidikan kini semakin
kompetitif, di mana persaingan penyelenggaraan
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
Riset / 1320
3. Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas kerja
pegawai
Adapun
kegunaan
dilakukan penulias adalah :
penelitian
Dari tahun ke tahun teknologi jaringan
mobile telah mengalami evolusi mulai dari sistem
analog hingga ke sistem digital. Perkembangan ini
dikategorikan menjadi beberapa standar teknologi
di setiap generasi, yaitu :
yang
1. Sebagai sarana untuk meningkatkan hubungan
antara lembaga dengan orang tua / wali
mahasiswa
2. Sebagai untuk mengetahui hasil studi yang
telah di tempuh oleh mahasiswa
3. Sebagai sarana untuk peningkatan proses
belajar
mengajar
(Info
Kehadiran
Dosen/Mahasiswa, Info pemeberian tugas , dll)


Adapun dalam mengembangkan Sistem
Pemyampaian Informasi Kemahasiswaan berbasis
SMS ini penulis menggunakan metode pemakaian
nomor SIM Card, karena dengan menggunakan
metode ini peneliti bisa lebih independen tanpa
harus bergantung kepada operator selular yang
mungkin akan memerlukan waktu yang relatif lama
untuk proses birokrasi.


1G Technology (First Generation) berkembang
sebelum tahun 1997 : Advance Mobile Phone
System (AMPS) di Amerika Utara, Total Access
Communication System (TACS) di United
Kingdom, Nippon Telegraph & Telephone
(NTT) di Jepang, Code Division Multiple
Access One (CDMAONE).
2G (1997-1999) : Global System for Mobile
Communication (GSM) yang merupakan
standar yang paling banyak digunakan di
seluruh dunia, Code Division Multiple Access
2000 (CDMA2000) dan High Speed Circuit
Switched Data Technology (HSCSD).
2.5G (1999-2002) : General Packet Radio
System (GPRS) dan Enhanced Data Rate for
GSM Evolution (EDGE).
3G (2002-sekarang) : Universal Mobile
Telephone Standard (UMTS).
TINJAUAN TEORITIS
Arsitektur Jaringan SMS
Pengertian Sistem
Untuk implementasi layanan SMS, operator
menyediakan apa yang disebut sebagai SMS
Center (SMSC). Secara fisik SMSC dapat berwujud
sebuah
PC
biasa
yang
mempunyai
interkonektivitas dengan jaringan GSM.
Menurut Jerry FitzGerald, Ardra F.
FitzGerald, dan Warren D. Stallings (1981),
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Dimana prosedur merupakan urut-urutan yang
tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang
menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa
yang mengerjakan, kapan dikerjakan, dan
bagaimana mengerjakannya.
Pengertian Informasi
Kemampuan ini memungkinkan operator
mengatur pelanggannya dengan menyediakan
mekanisme untuk memprogram piranti bergerak
milik para pelanggan.
Informasi adalah data yang telah diambil
kembali, diolah dan digunakan untuk tujuan
informatif atau kesimpulan, argumentasi, atau
sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan
keputusan. Dengan kata lain informasi adalah data
yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi
sesuai dengan keperluan tertentu dengan melihat
akan kualitas dari informasi tersebut yang terdiri
akurat
(accurate),
tepat
pada
waktunya
(timeliness), dan relevan (relevance).
Sedangkan Data sendiri adalah fakta dan
angka yang tidak sedang digunakan pada proses
keputusan, dan biasanya berbentuk catatan historis
yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud untuk
segera diambil kembali untuk pengambilan
keputusan. Data biasanya dapat diperoleh dengan
dari berbagai sumber dan jenis.
Teknologi Jaringan Mobile
Riset / 1321
SMSC dapat digunakan untuk memberikan
data nirkabel yang pendek (short). Data nirkabel ini
dapat berupa layanan interaktif di mana panggilan
suara juga terlibat. SMSc juga dapat digunakan
untuk mengirimkan data biner yang dapat
diinterpretasikan oleh piranti bergerak tanpa
ditampilkan kepada pengguna.
Contoh dari layanan semacam ini adalah
pemrograman
piranti
bergerak
yang
memungkinkan profil pelanggan dan karakteristik
berlangganannya di-dowmload ke piranti bergerak
(pelanggan dapat diaktifkan / dinonaktifkan
berdasarkan data yang telah di-download) dan
advice
of
charge
yang
memungkinkan
digunakannya SMS untuk melaporkan biaya yang
timbul dari pemakaian telepon si pelanggan.
Salah satu metode yang menarik untuk
memberikan customer support adalah dengan
menawarkan daftar jawaban terhadap Frequently
Asked Questions (FAQ) melalui pesan pendek.
SMS juga dapat digunakan untuk mengingatkan
para pelanggan akan pembayaran yang telah jatuh
tempo. Cara ini tentunya dapat mengurangi biaya
JURNAL EKSIS
Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
dan menjamin sampainya pesan tersebut secara
tepat waktu.
interkoneksi ke server e-mail yang bertindak
seperti mekanisme masukan/keluaran pesan.
4. Lain-lain. Ada beberapa mekanisme
lain untuk mengirimkan pesan singkat
ke SMSC seperti jaringan penyeranta,
perangkat
lunak
khusus
untuk
penulisan pesan berbasis PC dan
operator.
Salah satu implementasi SMSC Open
Source adalah Kannel, yang digunakan untuk
membangun WAP dan SMS Gateway. SMSC
secara opsional dapat pula terkoneksi dengan
jaringan X.25 atau TCP/IP, sehingga bisa dibangun
berbagai aplikasi Internet yang mempunyai
hubungan dengan jaringan GSM, sebagai contoh
email-ti-SMS, SMS calendar remainder, dan
sebagainya. Arsitektur dasar jaringan dapat dilihat
pada Gambar 2.7 :

Short Message Service Center
Short Message Service Centre
(SMSC) adalah kombinasi perangkat keras
dan perangkat lunak yang bertanggung
jawab memperkuat, menyimpan dan
meneruskan pesan pendek antara SME
dan piranti bergerak.
SMSC harus memiliki kehandalan,
kapasitas pelanggan, dan troughput pesan
yang tinggi. Selain itu, SMSC juga harus
dapat diskalakan dengan mudah untuk
mengakomodasi peningkatan permitaan
SMS dlam jaringan yang ada.
Gambar 1. Elemen Jaringan dan Arsitektur (NewNet, 1999)
Dari gambar arsitektur dasar SMS, di
sebelah kiri dapat dilihat SMSC memiliki
interkonektivitas dengan SME (Short Messanging
Entity) yang dapat berupa jaringan e-mail, Web dan
Voice e-mail. SMSC inilah yang akan melakukan
manajemen pesan SMS, baik untuk pengiriman,
pengaturan antrian SMS, atau penerimaan SMS.

Short Messanging Entities
Short Messaging Entities (SME) adalah
suatu piranti yang dapat menerima atau mengirim
pesan pendek. SME dapat berada dalam jaringan
fixed, sebuah piranti bergerak, atau pusat layanan
(service center) lainnya seperti :
1. VMS. VMS bertanggung jawab untuk
menerima, menyimpan, dan memainkan pesan
suara yang dimaksudkan untuk pelanggan
yang sibuk atau tidak dapat melakukan
panggilan suara, (voice call). Ia juga
bertanggung jawab mengirimkan notifikasi
surat suara (voice-mail) untuk para pelanggan
kepada SMSC.
2. Web. Pertumbuhan Internet juga telah
mempengaruhi dunia SMS. Oleh karenanya
sudah
merupakan
keharusan
untuk
mendukung interkoneksi ke World Wide Web
guna mengirimkan pesan dan notifikasi.
Peningkatan
jumlah
pengguna
Internet
berdampak positif pada peningkatan traffic
pada beberapa tahun terakhir ini.
3. E-Mail. Aplikasi SMS yang paling diminati
adalah kemampuan untuk mengirimkan
notifikasi e-mail dan mendukung e-mail dua
arah, menggunakan terminal yang SMS –
compliant.
SMSC
harus
mendukung
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
Faktor
lain
yang
harus
dipertimbangkan
adalah
kemudahan
pengoprasian dan pemeliharaan aplikasi,
dan juga fleksibilitas untuk mengaktifkan
layanan baru dan meng-upgrade perangkat
lunak versi terbaru.

SMS Gateway dan SMS Interworking Mobile
Switching Center
SMS gateway Mobile Switching Center
(SMS-GMSC) adalah sebuah aplikasi MSC yang
mampu menerima pesan singkat dari SMSC,
menginterogasi home location register (HRL) untuk
informasi routing, dan mengirim pesan pendek
tersebut ke MSC dari piranti bergerak yang dituju.
SMS interworking Mobile Switching Center
(SMS IWSMSC) adalah aplikasi MSC yang mampu
menerima pesan pendek dari jaringan bergerak
dan mengirimkannya ke SMSC yang tepat. SMSGMSC/SMS-IWMSC biasanya terintegrasi dengan
SMSC.

Home Location Register
Home Location Register (HLR) adalah
basis data yang digunakan untuk penyimpanan
permanen, pengelolaan langganan dan profil
layanan. Ketika diintrogasi oleh SMSC, HLR
memberikan informasi routing mengenai pelanggan
yang ingin dituju. HLR dapat diintegrasikan menjadi
satu di dalam node yang sama misalnya MSC, atau
diimplementasikan sebagai node yang berbeda.
HLR menyimpan semua data yang
berhubungan dengan pesawat pelanggan. Data
Riset / 1322
statis menerangkan kapabilitas akses pelanggan,
jenis pelayanan dan pelayanan tambahan. HLR
juga mempunyai data dinamis tentang pesawat
pelanggan yang roaming. MSC menggunakan data
dinamik untuk segera meroutekan panggilan yang
datang ke pesawat pelanggan yang dipanggil.
mobile lainnya. Untuk menangani permintaan
panggilan, MSC dapat mengakses informasi dari
ketiga database Home Location Register (HLR),
Visitor Location Register (VLR) dan Authentication
Center (AC). Setelah menggunakan ketiga
database tersebut, MSC mengupdate ketiga
database tersebut sesuai informasi terakhir dari
status panggilan dan posisi pelanggan. Sampai
saat ini MSC menawarkan pelayanan sebagai
berikut :
Di samping informasi mengenai MS
(Mobile Subscriber), database ini juga menyimpan
informasi lain yang berkaitan dengan mobilitas dari
subscriber dan beberapa pelayanan yang diberikan
yang antara lain :
a. Security :
Informasi yang diperlukan untuk pengecekkan
autensitas dari subscriber seperti menyediakan
hubungan pada interface.
b. Service :
Informasi
yang
berhubungan
dengan
subscription, data parameter service, atau data
supplementary
service
misalnya
call
forwarding.
Fungsi Utama dari HLR adalah :
- Memutakhirkan informasi mengenai lokasi MS.
- Mengadakan mapping nomor panggilan yang
datang
ke
address
informasi
yang
sesungguhnya.
HLR juga dapat memberitahu SMSC, yang
sebelumnya
mengalami
kegagalan
usaha
pengiriman pesan pendek ke piranti bergerak
tertentu, bahwa sekarang piranti mobile tersebut
telah dikenali oleh jaringan bergerak, dan dengan
demikian pesan telah dapat dikirimkan.
Mobile Switching Center
Mobile Switching Center(MSC) melakukan
fungsi penyaklaran sistem dan mengendalikan
panggilan ke dan dari sistem telepon dan data yang
lain. Fungsi khusus Gateway-MSC (GMSC)
melaksanakan koordinasi trafik dengan Fixed
Public Switched Telephone Network (PSTN).
Fungsi-fungsi switching , network interface,
common channel signalling, toll ticketing dll,
termasuk di dalamnya. Di dalam sistem, MSC
diimplentasikan seperti halnya aplikasi sentral
telepon pada umumnya. MSC akan mengirimkan
pesan pendek ke pelanggan tertentu melalui base
station yang sesuai.
MSC merupakan inti dari jaringan GSM.
Fungsinya untuk menghubungkan pelanggan
Riset / 1323
3.1 KHz teleponi
Transmisi data sinkron 300-2400 bps
Akses PAD
Alternate speech and data
Teleponi
Telefax
Call Forwarding
Charging related services
Call barring service

Visitor Location Register
Visitor Location Register (VLR) adalah
basis data yang berisi informasi temporal mengenai
pelanggan yang berasal dari suatu HLR yang
roaming ke HLR lainnya dan memuat data-data
yang diperlukan oleh MSC untuk memberikan
pelayanan terhadap visiting subscriber (pelanggan
pendatang). VLR selalu diintegrasikan dengan
MSC, Informasi ini dibutuhkan oleh MSC untuk
melayani pelanggan yang berkunjung.
Untuk set-up panggilan keluar switching
lokal juga pada pengamanann seperti juga pada
pengamanan pada saat transfer informasi. Untuk
menghindari signalling antara (centralized). HLR
dengan switching lokal untuk setiap kali panggilan,
lokal database VLR (Visited Location Register)
yang berisikan salinan informasi dari HLR
disiapkan untuk menangani semua subscriber yang
sedang roaming di area VLR tersebut.

-
Seperti
namanya,
VLR
menyimpan
informasi tentang pesawat pelanggan yang
memasuki area pelayanannya. VLR dapat
dianggap sebagai database pelanggan dinamik
yang secara intensif bertukar data dengan HLR.
Hubungan
kedua
database
tersebut
memungkinkan MSC untuk menset-up panggilan
yang masuk maupun yang keluar dalam area
pelayanan MSC tersebut, data di simpan dalam
VLR mengikuti pelanggan jika memasuki area lain.

Base Station System
Semua fungsi yang terkait dengan
transmisi sinyal radio elektromagnetis antara MSC
dan piranti bergerak dilakukan di Base Station
System (BSS). BSS terdiri dari Base Station
Controllers (BSCs) adalah merupakan switching
dengan kapasitas tinggi digunakan untuk
melakukan fungsi-fungsi yang ada kaitannya
dengan handover, management jaringan radio, dan
data konfigurasi dari cell. BSC juga mengontrol
power pancar radio, baik pada base stations
maupun mobile stations.
Base
Stations
adalah
merupakan
implementasi dari aplikasi fungsi switching yang
disupervisi secara remote untuk melakukan seluruh
JURNAL EKSIS
Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
fungsi distribusi jaringan Base Transciver Station.
Dan Base Transciver Station (BTSs) ini merupakan
perangkat
yang
berisikan
peralatan yang
diperlukan oleh sisi radio untuk mencakup satu
atau beberapa cell. Intercafe antara BSC dan BTS
diimplementasikan sesuai dengan A-bis Interface
spesifikasi teknik GSM. BSC dan BTS juga dikenal
sebagai wilayah sel/sel. Dan juga dapat
menghandel transmitter dan fungsi kontrol.
Fungsi
BSS
adalah
menyediakan
penghubung antara jaringan tetap yang merupakan
bagian dari GSM dan jaringan radio. Sejumlah
pesawat pelanggan dapat dihubungkan ke BSS.
BSS juga mempunyai sebagian fungsi switching
untuk menghubungkan kanal radio ke kontrol level
selanjutnya pada sistem GSM, MSC. BSS
melakukan ini dengan menghubungkan melalui
kanal radio sinyal PCM dari interface
MSC-BSS
dan sebaliknya.
BSC dapat mengendalian satu atau lebih
BTS dan bertanggung jawab dalam pemberian
sumber data yang semestinya ketika pelanggan
bergerak dari satu sektor suatu BTS ke sektor lain,
terlepas dari apakah sektor berikutnya tersebut
berada dalam BTS yang sama atau berbeda.
SMS telah terkirim dan diterima oleh SMSC,
pengirim
akan
menerima
pesan
singkat
(konfirmasi) bahwa pesan telah terkirim (message
sent). Hal-hal inilah yang menjadi kelebihan SMS
dan populer sebagai layanan praktis dari sistem
telekomunikasi bergerak.
Kabel Data
Kabel
data
digunakan
untuk
menghubungkan pesawat handphone dengan
komputer. Tujuannya adalah agar dapat terjalin
suatu komunikasi antara Handphone dengan
Komputer, sehingga bisa memungkinkan untuk
melakukan transfer data maupun memodifikasi
fitur-fitur yang ada pada program ponsel.
Untuk bisa mengakses handphone, kabel
data dihubungkan ke COM1 atau COM2 pada
komputer. Saat ini sudah beredar kabel data 5 in
one yang dapat digunakan pada berbagai seri
ponsel merek NOKIA dan Siemens.
SMS
SMS atau Short Message Service pada
awal diciptakan adalah bagian dari layanan pada
sistem GSM (Global System For Mobile). SMS
merupakan layanan messaging untuk mengirim
atau menerima pesan tertulis (teks) dari maupun
kepada perangkat bergerak (mobile device) yang
pada umumnya terdapat pada setiap jaringan
wireless digital. Pesan teks yang dimaksud
tersusun dari huruf, angka, atau karakter
alfanumerik.
SMS adalah data tipe asynchoronous
message yang pengiriman datanya dilakukan
dengan mekanisme protokol store and forward. Hal
ini berarti bahwa pengirim dan penerima SMS tidak
perlu
berada
dalam
status
berhubungan
(connected / online) satu sama lain ketika akan
saling bertukar pesan SMS. Pengiriman pesan
SMS secara store and forward berarti pengirim
pesan SMS menuliskan pesan dan nomor telpon
tujuan dan kemudian mengirimkannya (store) ke
server SMS (SMS-Center) yang kemudian
bertanggung jawab untuk mengirimkan pesan
tersebut (forward) ke nomor telpon tujuan.
Keuntungan mekanisme store and forward
pada SMS adalah penerima tidak perlu dalam
status online ketika ada pengirim yang bermaksud
mengirimkan pesan kepadanya, karena pesan
akan dikirim oleh pengirim ke SMSC yang
kemudian dapat menunggu untuk meneruskan
pesan tersebut ke penerima ketika ia siap dan
dalam status online dilain waktu. Ketika pesan telah
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
ANALISIS DAN PERANCANGAN
Tahap Analysis
Permasalahan
pembuatan
sistem
penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis
SMS akan dianalisa secara lebih mendalam
dengan menyusun suatu studi kelayakan. Paling
tidak terdapat enam kelayakan (Mc. Leod, 2001),
antara lain :
1. Kelayakan Teknis
Pembangunan sistem ini memerlukan
analisis kelayakan teknis. Dalam pembangunan
sistem penyampaian informasi kemahasiswaan
berbasis SMS ini, lembaga tidak perlu membangun
Sistem Informasi Pendidikan dari awal lagi, karena
sistem penyampaian informasi kemahasiswaan
berbasis SMS ini dibangun untuk melengkapinya
guna melakukan eksplorasi terhadap database
Sistem Informasi Pendidikan yang sudah ada
sebelumnya. Oleh karena itu, pihak lembaga juga
Riset / 1324
tidak perlu menyediakan lagi peralatan seperti
server dan terminal secara khusus, karena
peralatan server dapat menggunakan yang sudah
ada dan terminal akses berupa ponsel sudah
diusahakan sendiri oleh kegiatan akademik. Hanya
saja,
perlu
disediakan
interface
untuk
menghubungkan antara peralatan ponsel dengan
server. Interface tersebut berupa kabel data atau
interface infra merah yang sudah menjadi standar
komunikasi (IrDa).
apakah waktu yang ditetapkan tersebut berlebihan
atau kurang.
Rancangan Konsep Kerja Sistem
Merancang
arsitektur
pada
awal
pembangunan suatu sistem adalah suatu hal yang
penting. Dengan merancang arsitektur, suatu
sistem yang dibentuk akan memiliki konstruksi
yang baik, proses pengolahan data yang tepat dan
akurat, bernilai, memiliki aspek user friendly dan
memiliki
dasar-dasar
untuk
pengembangan
selanjutnya. Dalam hal ini, seorang pemrogram
harus dapat menentukan model-model yang
diperlukan, dan selain itu, pembuatan sistem harus
dapat menjalankan strategi untuk menangani
kesalahan dan memperhitungkan pengembangan
yang mungkin terjadi.
2. Pengembalian Ekonomis
Karena penambahan peralatan yang
dibutuhkan
untuk
merealisasikan
sistem
penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis
SMS ini tidak banyak, maka biaya yang harus
disediakan tidak besar, sehingga pembangunan
sistem dapat segera direalisasikan.
3. Pengembalian Non-Ekonomis
Pengembalian
Non-Ekonomis
adalah
sesuatu yang dapat diperoleh selain berupa uang,
misalnya kesan, citra dan kepercayaan.
Dengan tersedianya sistem penyampaian
informasi kemahasiswaan berbasis SMS ini, maka
akan terbangun citra yang dapat menempatkan
lembaga pendidikan yang bersangkutan sebagai
pemimpin dalam inovasi pengguna teknologi. Citra
ini tentu saja akan memperkokoh kepercayaan
masyarakat terhadap lembaga tersebut.
Penyusunan sistem jangan tergesa-gesa
dalam menyusun rancangan arsitektur sistem,
karena hal itu dapat berakibat fatal, yaitu mungkin
akan terjadi kesalahan rancangan bangunan, yang
akan memaksa penyusunan sistem untuk
merancang ulang arsitektur sistem tersebut.
Adapun arsitektur sistem penyampaian
informasi kemahasiswaan berbasis SMS ini adalah
sebagai berikut :
4. Hukum dan Etika
Dilakukannya studi kelayakan pada tahap
ini adalah untuk memastikan bahwa sistem yang
dibangun tidak memberi celah terjadinya tindakan
yang melanggar hukum dan etika, misalnya harus
dilakukan pencegahan secara prosedur sistem
agar setiap pengaksesan hanya dapat mengakses
data yang berkaitan terhadap dirinya sendiri
sehingga tidak dapat mengakses informasi milik
orang lain. Bahkan harus dipastikan bahwa ada
prosedur
pencegahan
agar
tidak
terjadi
pengubahan data secara tidak bertanggung jawab.
5. Operasional
Harus
dipastikan
bahwa
sistem
penyampaian informasi kemahasiswaan berbasis
SMS ini dapat dioperasikan dengan baik. Di
samping itu, juga perlu dipastikan tentang orangorang yang akan bertugas untuk mengamati,
mengontrol dan memelihara sistem tersebut.
Keterangan gambar skema sistem :
6. Jadwal
Penguna melakukan permintaan layanan
informasi kemahasiswaan dengan mengirim SMS
melalui terminal bergeraknya.
Studi kelayakan ini juga harus memastikan
bahwa pembuatan sistem penyampaian informasi
kemahasiswaan
berbasis
SMS
ini
dapat
diselesaikan sesuai dengan jadwal. Oleh karena itu
perlu dipertimbangkan dengan baik dan objektif
tentang ketentuan waktu yang akan ditetapkan,
1. SMS dari pengguna diterima oleh ponsel
penerima/pengirim.
2. SMS dari pengguna yang ada dalam ponsel
penerima/pengirim diambil oleh SMS Gateway.
3. SMS dari pengguna yang ada dalam SMS
Gateway diambil oleh program aplikasi
Riset / 1325
JURNAL EKSIS
Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
4.
5.
6.
7.
8.
9.
penyampaian
informasi
kemahasiswaan
berbasis SMS.
Program aplikasi penyampaian informasi
kemahasiswaan berbasis SMS melakukan
query ke basis data berdasarkan isi SMS dari
pengguna.
Hasil query basis data diambil oleh program
aplikasi
penyampaian
informasi
kemahasiswaan berbasis SMS.
Hasil query basis data yang telah diproses oleh
program aplikasi penyampaian informasi
kemahasiswaan berbasis SMS, dikirimkan ke
SMS Gateway.
SMS Gateway mengirim hasil query yang telah
diproses ke ponsel penerima/pengirim.
Ponsel penerima/pengirim mengirimkan SMS
yang berisi informasi pendidikan ke ponsel
pengguna.
Ponsel pengguna menerima SMS yang berisi
informasi pendidikan yang diminta.
Rancangan Program Aplikasi
Pertama kali yang dilakukan untuk
merancang arsitektur program aplikasi adalah
menyusun dan merinci format input dan output
serta prosedur proses yang efektif, struktur data
dan teknik yang akan digunakan, manajemen
memori, penanganan kesalahan, mendefinisikan
fungsi generik yang disediakan. Sementara itu
untuk pemrograman berorientasi objek, penyusun
harus dapat merinci objek utama yang
diimplementasikan.
Contoh penggunaan format input :
-
Untuk mengakses informasi tentang IPK dapat
mengirim SMS dengan sintak sebagai berikut :
IPK < spasi > Pin <spasi > NIM
Mulai
Melakukan koneksi
server
Mendaftarkan diri sebagai
pengambil pesan pada server
Memerintahkan Server untuk
memberikan satu buah SMS
Tidak
Ada SMS
Ya
Tentukan asal dan isi
SMS
Lakukan query sesuai dengan isi
SMS
Memerintahkan Server untuk
mengirimkan hasil query ke alamat
asal SMS
Tombol stop
diklik
Ya
Selesai
Gambar 54. Diagram Alir Program Aplikasi
Penyampaian Informasi Kemahasiswaan
BerbasisSMS
Contoh penerapan :
IPK 12342 02611107
Setelah menentukan format input/output
dan prosedur proses, selanjutnya dilakukan
penyusunan algoritma untuk mengetahui alur dari
setiap proses yang akan dilakukan.
Dari diagram alir diatas, setelah program
mulai dijalankan, maka program akan melakukan
koneksi dengan SMS Gateway. Sete lah itu,
program akan mendaftarkan diri sebagai pengambil
pesan pada SMS Gateway, lalu program akan
memerintahkan SMS Gateway untuk memberikan
satu buah SMS.
Program akan mengecek apakah ada SMS
yang masuk. Jika tidak ada SMS yang masuk,
maka program akan kembali melakukan koneksi
dengan SMS Gateway, begitu seterusnya sampai
ada SMS yang masuk.
Jika ada SMS yang masuk, maka program
akan menentukan asal pengirim dan asal SMS.
Program akan melakukan query basis data sesuai
dengan isi SMS yang diterima.
Setelah query didapat, maka program akan
memerintahkan SMS Gateway untuk mengirimkan
hasil query ke alamat asal SMS (pengirim SMS).
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
Riset / 1326
Program akan terus berulang sampai tombol stop
di-klik.
Berikut bentuk dari rancangan program
aplikasi :
Gambar 8.
dilakukan
Tampilan Menu aktifitas
yang
Gambar 5. Tampilan Awal Program
Gambar 9. Tampilan yang SMS masuk
Gambar 6. Tampilan pada saat pemilihan port
untuk melakukan koneksi HP vs Komputer
Gambar 10. Tampilan Sms yang dibalas
Gambar 7. Tampilan saat HP telah connect
dengan komputer
Riset / 1327
KESIMPULAN
Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini
adalah dokumen analisis dan perancangan, serta
prototipe perangkat lunak. Prototipe ini dibangun
menggunakan konsep
perangkat lunak yang
universal, selama perangkat lunak tersebut
menyediakan suatu library yang memungkinkan
untuk dilakukan koneksi dengan Handphone.
JURNAL EKSIS
Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
http://www.karyailmiah.polnes.ac.id
Pengembangan aplikasi Penyampaian
Informasi Kemahasiswaan berbasis SMS bagi
Politeknik Negeri Samarinda merupakan proses
yang cukup kompleks. Melibatkan beberapa bagian
dan jurusan dalam penanganan prosedur
penyampaian informasi dan ketersediaan data
kemahasiswaan secara berkesinambungan dan up
to date.
Satriyantoro Toni, Aplikasi Wireless Berbasis
SMS di
Era
GPRS
dan
3G,
www.Satriyantoro.net, 2005.
Sutedjo Budi, Dharma Oetomo,S.Kom M.M,
Handoko Yosia, Teleakses Database
Pendidikan Berbasis Ponsel, Penerbit
Andi Offset, Yogyakarta 2003.
Perangkat lunak ini dirancang untuk
mengimplementasi sistem penyampaian informasi
dalam dunia pendidikan yang mendukung
pemotongan rantai distribusi informasi sehingga
mahasiswa dan wali dapat memperoleh informasi
dengan cepat dan akurat sebagai bentuk layanan
yang baik dan dapat mempercepat proses
pengambilan
keputusan
mahasiswa
dalam
menghadapi studinya.
Pengembangan sistem ini masih jauh dari
sempurna, namun setidaknya dapat memberikan
dasar dan dapat memberikan sumbangan bagi
pemikiran untuk pengembangan teknologi yang
dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di
bidang pendidikan, khususnya untuk jalannya
proses pendidikan secara mobile.
DAFTAR PUSTAKA
Armin,
Modul Pelatihan Singkat
Handphone, Surabaya 2003.
Teknisi
Azis Desnaidi, Sistem Telepon Bergerak GSM,
Penerbit Gematel, Bandung 1994.
Budicahyanto Dwi,ST, Membangun Aplikasi
Handphone dengan MobileFBUS dan
Visual Basic, Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta 2003.
Pengenalan Global System for Mobile
Communication,
Divisi
Pelatihan
PT.TELKOM, Bandung 1995.
Jogiyanto HM, Analisis & Desain, Sistem
Informasi : Pendekatan Terstruktur,
Penerbit Andi Offset, Yogyakarta 1995.
J.R McLeod, Sistem Informasi Manajemen :
Studi Sistem Informasi berbasis
Komputer, Bhuana Ilmu Komputer,
Jakarta 1995.
M.
Fakri Husein dan A.Wibowo, Sistem
Informasi Komputer, Penerbit Elex
Media Komputindo, Jakarta 2000.
D.
Mahyuzir Tauri, Analisa Perancangan
Sistem : Pengolahan Data, Penerbit
Elex Media Komputindo, Jakarta 1989.
Hermana Asep Nana, Membangun Messaging
Service System Yang Aman, 2003.
JURNAL EKSIS Vol.6 No.1, Maret 2010: 1267 – 1266
Riset / 1328
Download