Bukan Konseling Biasa, Semanding Menuju Dusun Bebas Diabetes Dikirim oleh siti-rahma pada 16 Mei 2017 | Komentar : 0 | Dilihat : 211 Warga Dusun Semanding melakukan konseling World Health Organisation (WHO) menunjukan bahwa sebanyak 171 juta jiwa menderita diabetes melitus (DM) pada tahun 2000 dan diperkirakan pada 2030 akan terjadi peningkatan sebanyak 195 juta jiwa lagi yang akan menderita diabetes. Berdasarkan hasil pemeriksaan gula darah Riskesdas pada tahun 2013 pada usia >15 tahun sebesar 6,9 % dari seluruh penduduk Indonesia menderita DM. Prevalensi penderita DM di Malang, menjadi nomer 2 terbanyak di Jawa Timur. Di Malang, salah satu dusun yang berlokasi dekat dengan kampus UB dengan penduduk banyak adalah Dusun Semanding Desa Sumbersekar. Dilihat dari segi pendidikan lebih dari 50% penduduk disana lulusan SMP sederajat namun kondisi perekonomian tergolong menengah kebawah. Mayoritas pekerjaan disana ialah buruh swasta dan tani. Beberapa survei yang dilakukan di Puskesmas menunjukkan bahwa di Dusun Semanding jumlah penderita DM cukup banyak. Salah satu kebiasaan konsumsi warga Semanding adalah konsumsi makanan kabohidrat dan lemak dengan proporsi yang lebih tinggi dibanding sumber gizi lainnya. Paparan diatas menunjukkan bahwa diabetes melitus menjadi masalah serius yang harus ditangani, sehingga mahasiswa dari Fakultas Kedokteran UB yang beranggotakan Sindy Olivia Roemahlaiselan, Siti Fatmawati, Nanda Vier Yursyidah dan Ryka Widyaningtyas menemukan ide berupa POKARI. POKARI (Pos Konseling Kebutuhan Kalori Diabetes Mellitus) ialah program yang dirancang sebagai Upaya Penataan Diet Menu Sehari-Hari Diabetes Mellitus. Konseling kalori itu sendiri merupakan proses penyampaian informasi terkait kebutuhan kalori masingmasing individu agar pola makan yang dikonsumsi sesuai dengan kebutuhannya. Tim POKARI bersama pengelola Puskesmas Program ini dilaksanakan kurang lebih 3 bulan dari Maret hingga Mei tahun 2017 bertempat di Posyandu Taman Harapan Dusun Semanding. POKARI dilaksanakan setiap 1 minggu sekali dengan frekuensi total 6 kali kunjungan selama kegiatan ini berlangsung dan akan dilaksanakan monitoring tiap bulannya. Tiga kali pertemuan diawal dilakukan screening dengan metode purposive atau snow bolling dimana warga datang ke Posyandu untuk pemeriksaan gula darah dan penyuluhan DM, pertemuan selanjutnya warga yang terdeteksi pre-DM atau DM diundang untuk dilakukan konseling kalori. Dalam pelaksanaan konseling kalori, warga yang datang dibentuk peer group agar terjadi diskusi interaktif dan sharing pengalaman tentang pola konsumsinya. Untuk penghitungan kalori, data yang diperhitungkan diantaranya Tinggi Badan, Berat Badan, Jenis kelamin, Umur, dan Level Aktivitas. Semua poin penghitungan tersebut dimasukkan ke dalam rumus sehingga menghasilkan kalori dasar tiap pasien. Dari jumlah kalori dasar itulah akan ditentukan jumlah kalori DM yang menjadi acuan untuk pengaturan menu makanan. Selama pelaksanaan, tim bekerja sama dengan kader Posyandu Taman Harapan. Hasilnya setelah dilakukan POKARI, warga Semanding menjadi lebih paham tentang DM dan kebutuhan kalorinya. Hasil pemeriksaan gula darah juga menunjukkan adanya penurunan. Harapannya dengan memahami kebutuhan kalori warga akan menjadi patuh terhadap menu makanan sehingga pola konsumsi pun akan sesuai dengan yang dianjurkan sehingga gula darah dalam rentang normal. Antusiasme yang tinggi warga Semanding dilihat dari jumlah yang datang membuat tim semakin semangat. POKARI ini akan terus dilakukan dengan melibatkan kader sebagai monitoring warga secara langsung dan petugas kesehatan desa yang akan memantau perkembangan warga dari hasil monitoring kader. Dengan adanya program ini, maka tim ikut serta dalam membantu dan meningkatkan mutu program pemerintah yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan Keluarga. Fokus program ini terhadap program pemerintah adalah upaya pengendalian penyakit tidak menular (PTM), Diabetes Melitus. Penerapan kesinambungan antara program POKARI dan program pemerintah, dibuat dalam suatu model. [rika/siti-rahma]