ABSTRAK KONSTRUKSI BRONJONG SEBAGAI ALTERNATIF PENANGANAN LONGSOR DI DAERAH PLTA WAY SEMANGKA DESA SIDOMULYO KECAMATAN SEMAKA KABUPATEN TANGGAMUS Oleh M. ARIANSYAH JAYA Lereng adalah suatu permukaan tanah yang miring dan membentuk sudut tertentu terhadap suatu bidang horisontal dan tidak terlindungi (Das, 1985). Keruntuhan pada lereng bisa terjadi akibat gaya dorong yang timbul karena beban pada tanah. Apabila gaya penahan lebih kecil dibandingkan gaya pendorong maka akan timbul keruntuhan pada lereng. Dalam analisis ini digunakan data masukan parameter tanah, antara lain : kohesi, c; sudut geser dalam tanah, 𝜑; sudut kemiringan lereng, 𝛼; dan berat volume tanah, 𝛾. Untuk analisis dengan metode plaxis selain parameter tersebut juga dibutuhkan modulus elastisitas, E; dan poisson ratio, 𝜐. Penentuan angka aman divariasikan dengan 3 kondisi muka air tanah pada lereng yaitu kondisi tanah tak jenuh, kondisi tanah jenuh sebagian (Hjenuh= 11 m dan Htak jenuh = 4 m) dan kondisi tanah jenuh penuh. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa parameter tanah berpengaruh terhadap stabilitas lereng. Kondisi lereng dengan kondisi jenuh penuh memiliki stabilitas paling kecil dibandingkan dengan kondisi lainnya. Dari hasil analisis yang dilakukan pada kondisi tanah jenuh penuh sebelum penanganan didapat nilai deformasi = 885x10-3 m; active pore pressures = -168,89 m; tegangan efektif tanah = -535,76 kN/m²; faktor aman = 0,2847. Pada kondisi tanah setelah penanganan menggunakan bronjong didapat nilai deformasi = 818x10-3 m; active pore pressures = -132,36 m; tegangan efektif tanah = -209,77 kN/m²; faktor aman = 1,3548. Penggunaan bronjong berpengaruh terhadap meningkatnya faktor aman sehingga penanganan longsor menggunakan bronjong cukup stabil jika diterapkan di lokasi penelitian Kata kunci : stabilitas lereng, faktor aman, plaxis, simplified bishop method, bronjong ABSTRACT GABION CONSTRUCTION AS AN ALTERNATIVE TO HANDLE LANDSLIDE IN PLTA WAY SEMANGKA SIDOMULYO VILLAGE SEMAKA SUB-DISTRICT TANGGAMUS DISTRICT. BY M. ARIANSYAH JAYA The slope is an oblique ground surface and forms a certain angle to the horizontal field and it is unprotected (Das, 1985). The collapse on the slopes can be occured due to the stress/thrust force arising from the load on the ground. If the retaining force is smaller than the driving force, there will be a collapse on the slope. In this analysis, the soil parameter input data was used, among others: cohesion of soil, c; internal friction angle in the soil, φ; Slope angle, α; And the weight of soil volume, γ. For analysis with plaxis method, beside those parameters also required elasticity modulus, E; And poisson ratio, υ. Determination of the safety number is varied with 3 soil/ground water level conditions on the slope i.e unsaturated soil condition, partially saturated soil condition (saturated height = 11 m and unsaturated height = 4 m) and full saturated soil condition. The result of this research shows that soil parameter has an effect on slope stability. Slope conditions with full saturation conditions have the lowest stability compared to other conditions. From the analysis conducted on the condition of full saturated soil before handling, obtained the value of deformation = 885x10-3 m; Active pore pressures = 168.89 m; Soil effective stress = -535.76 kN / m²; Safe factor = 0.2847. In the soil condition after handling using bronjong obtained the value of deformation = 818x10-3 m; Active pore pressures = -132.36 m; Soil effective stress = -209.77 kN / m²; Safe factor = 1.3548. Gabion construction has an effect on the increasing of safety factor so that the landslide handling using gabion is quite stable if applied in the research location Keywords: slope stability, safety factor, plaxis, simplified bishop method, gabion.