PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI MODUL 3 BIOPSIKOSOSIOKULTURAL FAKULTAS KEDOKTERAN BAGIAN BIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG 2012 TATA TERTIB PRAKTIKUM BIOLOGI 1. Saat praktikum berlangsung praktikan diwajibkan mengenakan jas praktikum dan membawa pensil warna. 2. Praktikan diwajibkan datang 10 menit sebelum praktikum dimulai untuk mengikuti pretest 3. Praktikan tidak diijinkan membawa buku petunjuk praktikum saat praktikum berlangsung. 4. Praktikan diwajibkan menguasai cara kerja dari materi yang akan dipraktikumkan 5. Praktikan berhak bertanya tentang hasil pengamatan kepada asisten mahasiswa 6. Praktikan tidak diperkenankan meninggalkan ruang praktikum saat praktikum berlangsung tanpa seijin asisten atau dosen yang berwenang. 7. Praktikan tidak diperkenankan membuat keonaran saat praktikum berlangsung 8. Setelah praktikum selesai, praktikan diwajibkan mengembalikan alat yang telah dipinjamkan oleh pihak laboratorium sesuai dengan keadaan awalnya. 9. Setelah selesai praktikum tiap kelompok diwajibkan membuat laporan sementara sesuai dengan frmat yang ada dan mendapatkan tanda asistensi oleh asisten atau dosen, dan dilampirkan pada laporan resmi. 10. Pembuatan laporan resmi dilakukan pada buku laporan yang telah disediakan oleh pihak laboratorium dan paling lambat dikumpulkan satu minggu setelah praktikum berlangsung. 2 REPRODUKSI SEL PENGAMATAN KROMOSOM PERIODE MITOSIS Landasan Teori Kromosom eukariot disusun oleh dua unsur utama, yaitu DNA dan protein histon. Pada sel yang aktif kromosom berada dalam bentuk serat atau benang DNA yang berasosiasi dengan protein histon yang tidak dapat diamati dibawah mikroskop cahaya. Pada periode pembelahan sel (Mitosis) kromosom akan menebal dan memendek. Proses penebalan ini dilakukan melalui penggulungan serat DNA dalam beberapa tahap penggulungan maksimum akan terjadi pada metafase yang menghasilkan gulungan dengan garis tengah 6000 A. Tahapan Mitosis Mitosis terbagi atas empat tahapan yaitu: Profase, Metafase, Anafase dan Telofase. Tahap sel diluar periode pembelahan disebut Interfase yang meliputi periode G1 (pertumbuhan sel 1), S (sintesis DNA) dan G2 (pertumbuhan sel 2) pada daur sel. Dalam pengamatan mikroskopis tahapantahapan tersebut mempunyai ciri-ciri khusus. Interfase Pada tahapan ini kromosom berupa benang-benang halus dan secara visual agak sulit dilihat/tidak tampak, sel terlihat hanya terbagi atas inti dan sitoplasma. 3 Profase Proses pembelahan sel yang terjadi pada tahap ini terbagi atas tiga bagian yang lebih kecil, yaitu: Profase awal : proses penebalan kromosom mulai berlangsung menghasilkan inti sel menjadi berwarna. Profase tengah: benang kromosom mulai terlihat nyata dengan ukuran yang masih panjang. Profase akhir : kromosom terlihat jelas dalam bentuk sister kromatid dengan ukuran yang masih panjang. Metafase Pada tahapan ini kromosom sudah memilin maksimum dan kromosom terlihat menebal dan berada pada bidang ekuator inti sel. Pada tahapan ini jumlah kromosom biasanya mudah dihitung. Anafase Kromosom kembar (sister chromatid) dalam masing-masing kromatid berpisah dan bermigrasi kearah dua kutub yang berlawanan. Telofase Kromosom yang telah terpisah berkumpul pada dua kutub yang berbeda, dan disusul oleh terbentuknya dinding sel yang membentuk dua sel. Tempat dan waktu pembelahan sel Untuk memperoleh sel-sel dalam keadaan yang membelah, perlu diketahui tempat dan waktu sel melakukan pembelahan, serta bagaimana cara pengambilan contohnya. 4 Pembelahan sel berlangsung pada jaringan yang merupakan titik tumbuh atau jaringan merismatik, atau sel-sel induk gamet. Pada titik tumbuh, misal pada ujung akar atau pucuk tanaman, terjadi pembelahan secara mitosis: yaitu satu sel akan membelah menjadi dua sel yang mempunyai kromosom yang identik dengan kromosom sel sebelumnya. Pembelahan secara meiosis terjadi pada saat pembentukan gamet yang terdapat pada bunga (Pollen mother cell`s atau Megaspore mother cell`s). Diluar jaringan/ sel merismatik tersebut pembelahan tidak akan terjadi dan sel akan berada pada keadaan yang tidak aktif membelah dan kromosom terurai dalam bentuk benang DNA yang tidak tampak dibawah mikroskop cahaya. Dalam mempelajari morfologi kromosom dengan menggunakan mikroskop, perlu dilakukan pengamatan pada saat kromosom mempunyai ukuran diameter maksimum. Untuk tujuan tersebut perlu dilakukan pengambilan contoh yang tepat, yaitu selain harus diambil dari bagian jaringan yang sedang membelah juga harus dilakukan pada waktu yang tepat sehingga bisa didapatkan fase-fase mitosis. Pengambilan contoh dan pewarnaan. Untuk memperoleh sel-sel yang berada pada tahap-tahap pembelahan (mitosis atau meiosis), pengambilan contoh jaringan atau sel yang sedang membelah harus diberhentikan prosesnya. Penghentian dilakukan dengan memotong ujung akar atau pucuk tanaman (untuk mitosis) dan merendamnya dalam larutan fiksatif, kemudian dapat dilakukan pra perlakuan untuk lebih memendekkan kromosom, sehingga diharapkan dapat lebih tebal dan mudah terlihat. Dalam pengamatan mikroskopis, agar kromosom tampak jelas harus dilakukan pewarnaan yang dapat membedakan dari bagian lainnya (pewarnaan 5 selektif). Pewarnaan selektif ini dapat dilakukan dengan cara hanya mewarnai bahan yang terdapat dalam kromosom, yaitu DNA. Pada sel eukariot bagian terbesar DNA terdapat pada inti sel, lebih tepatnya pada kromosom. Meskipun DNA terdapat juga pada sitoplasma, yaitu pada mityokondria dan kloroplas, tetapijumlahnya hanya sedikit sehingga tidak menghasilkan warna oleh pewarna seperti asam fuchsin, aceto carmin atau aceto orcein. Tujuan 1. Memahami dan mengamati tahapan mitosis dibawah mikroskop. Alat dan Bahan Alat yang digunakan diantaranya: pinset, gelas objek, gelas penutup (cover glass), jarum bertangkai, alat pengetuk (pensil kayu), gelas alroji, cawan petri, kertas penghisap,lampu spritus, water bath dan mikroskop. Bahan tanaman yang digunakan untuk dipelajari adalah ujung akar bawang (Allium sp) Cara Kerja 1. Pemilihan akar (akar panjangnya antara 1.5 – 2 cm) 2. Siapkan gelas alroji berisi HCl 1 N 3. Pemotongan akar (akar dipotong sekitar 0.5 – 1.0 cm, ambil bagian ujungnya) 4. Fiksasi dan pelunakan (masukkan/rendam selama 15 menit dalam gelas alroji berisi HCl 1 N agar spesimen terfiksasi dan menjadi lunak) 6 5. Pewarnaan (pindahkan spesimen pada gelas objek bersih yang sudah ditetesi aceto-orcein 2%) 6. Pencacahan (potong spesimen sekitar 1 mm dari ujung dan sisanya dibuang, kemudian dicacah menggunakan ujung jarum) 7. Tutup dengan gelas penutup dan dipanaskan diatas lampu spiritus (harus dijaga jangan sampai mendidih) 8. Letakkan gelas objek diatas kertas penghisap, lakukan sedikit poenekanan pada tutup gelas. Selanjutnya tekan pada salah satu bagian sudut gelas penutup dan diketuk-ketuk dengan bagian ujung kayu kecil (pensil kayu) dengan arah dari tengah ke pinggir. 9. Amati dibawah mikroskop dari pembesaran lensa objektif 10 x s/d 100 x. Buat gambar hasil pengamatan. 7 LEMBAR HASIL PENGAMATAN Materi Praktikum ......................................... • Tujuan praktikum : • Hasil dan pembahasan : • Bahan : Gambar Tahapan Mitosis Keterangan : Gambar Tahapan Mitosis Keterangan : Kesimpulan : Mengetahui, Asisten 8