V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Analisis biaya yang dilakukan di pabrik tahu Cibereum, menunjukkan nilai biaya total produksi tahu yaitu Rp. 1,587,827,700. Sedangkan nilai biaya pokok produksi tahu sebesar Rp 84,097 / jirangan. Nilai tersebut masih berada di bawah harga jual yang sebesar Rp. 105,000/jirangan. Analisis titik impas yang didapat sebesar 253 jirangan /tahun, dengan total produksi sebanyak 18,881 jirangan/tahun. Berarti perusahaan telah mendapatkan keuntungan karena jumlah produksinya melampui produksi titik impas yang sebesar 253 jirangan/tahun. Analisis kelayakan finansial yang dilakukan, menghasilkan nilai yang memenuhi syarat kelayakan untuk mengembangkan proyek. Hal ini dibuktikan dengan nilai NPV yang positif sebesar Rp. 1,832,574,344 pada discount rate 14%. Nilai IRR yang berada di atas discount rate, yaitu sebesar 61.99%. Dan nilai Net B/C yang lebih dari satu, yaitu sebesar 3.73. Sehingga dapat dikatakan proyek pembuatan tahu untuk periode 15 tahun pada discount rate 14% layak untuk dikembangkan. Analisis sensitivitas menunjukkan kemampuan perusahaan yang masih dapat bertahan dengan adanya kenaikan terhadap biaya yang dikeluarkan. Hal ini perlu diperhatikan, untuk menjaga segala kemungkinan yang terjadi selama proyek berlangsung. Berdasarkan hasil analisis sensitivitas, didapatkan bahwa dengan adanya pendugaan kenaikan biaya terhadap harga kedelai hingga sebesar 30% dari biaya awal proyek masih layak dikembangkan. pada kenaikan sebesar 40%, proyek sudah tidak layak dikembangkan jika harga jual tetap Rp. 105,000. Pada harga jual Rp. 115,000, proyek masih layak dikembangkan hingga harga kedelai naik sebesar 50%. Setelah harga kedelai mencapai 60% dari harga awal, proyek sudah tidak layak dikembangkan. Pada harga jual Rp. 125,000, proyek layak dikembangkan sampai harga kedelai naik sebesar 70%. Ketika harga kedelai mencapai 80% dari harga awal, proyek sudah tidak 37 layak dikembangkan. Pada harga jual Rp. 135,000, proyek layak dikembangkan hingga harga kedelai mencapai 80% dari harga awal. Dengan analisis sensitivitas pada pendugaan kenaikan upah pekerja. Proyek masih layak dikembangkan hingga kenaikan upah pekerja sebesar 50% dari upah awal pada saat harga jual Rp. 105,000. Pada pendugaan kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%, proyek masih layak dikembangkan selama periode 15 tahun dengan discount rate sebesar 14%. B. SARAN 1. Pembuangan limbah berupa cuka makanan lebih diperhatikan 2. Pemanfaatan nilai lebih dari ampas tahu lebih digiatkan. 3. Harga jual limbah padat berupa ampas tahu dapat dijual sebesar Rp. 5000/jirangan. 38