37 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

advertisement
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Analisis biaya yang dilakukan di pabrik tahu Cibereum, menunjukkan
nilai biaya total produksi tahu yaitu Rp. 1,587,827,700. Sedangkan nilai biaya
pokok produksi tahu sebesar Rp 84,097 / jirangan. Nilai tersebut masih
berada di bawah harga jual yang sebesar Rp. 105,000/jirangan.
Analisis titik impas yang didapat sebesar 253 jirangan /tahun, dengan
total produksi sebanyak 18,881 jirangan/tahun. Berarti perusahaan telah
mendapatkan keuntungan karena jumlah produksinya melampui produksi titik
impas yang sebesar 253 jirangan/tahun.
Analisis kelayakan finansial yang dilakukan, menghasilkan nilai yang
memenuhi syarat kelayakan untuk mengembangkan proyek. Hal ini
dibuktikan dengan nilai NPV yang positif sebesar Rp. 1,832,574,344 pada
discount rate 14%. Nilai IRR yang berada di atas discount rate, yaitu sebesar
61.99%. Dan nilai Net B/C yang lebih dari satu, yaitu sebesar 3.73. Sehingga
dapat dikatakan proyek pembuatan tahu untuk periode 15 tahun pada discount
rate 14% layak untuk dikembangkan.
Analisis sensitivitas menunjukkan kemampuan perusahaan yang
masih dapat bertahan dengan adanya kenaikan terhadap biaya yang
dikeluarkan. Hal ini perlu diperhatikan, untuk menjaga segala kemungkinan
yang terjadi selama proyek berlangsung. Berdasarkan hasil analisis
sensitivitas, didapatkan bahwa dengan adanya pendugaan kenaikan biaya
terhadap harga kedelai hingga sebesar 30% dari biaya awal proyek masih
layak dikembangkan. pada kenaikan sebesar 40%, proyek sudah tidak layak
dikembangkan jika harga jual tetap Rp. 105,000.
Pada harga jual Rp. 115,000, proyek masih layak dikembangkan
hingga harga kedelai naik sebesar 50%. Setelah harga kedelai mencapai 60%
dari harga awal, proyek sudah tidak layak dikembangkan. Pada harga jual
Rp. 125,000, proyek layak dikembangkan sampai harga kedelai naik sebesar
70%. Ketika harga kedelai mencapai 80% dari harga awal, proyek sudah tidak
37
layak dikembangkan. Pada harga jual Rp. 135,000, proyek layak
dikembangkan hingga harga kedelai mencapai 80% dari harga awal.
Dengan analisis sensitivitas pada pendugaan kenaikan upah pekerja.
Proyek masih layak dikembangkan hingga kenaikan upah pekerja sebesar
50% dari upah awal pada saat harga jual Rp. 105,000. Pada pendugaan
kenaikan harga bahan bakar (kayu) sebesar 20%, proyek masih layak
dikembangkan selama periode 15 tahun dengan discount rate sebesar 14%.
B. SARAN
1. Pembuangan limbah berupa cuka makanan lebih diperhatikan
2. Pemanfaatan nilai lebih dari ampas tahu lebih digiatkan.
3. Harga jual limbah padat berupa ampas tahu dapat dijual sebesar
Rp. 5000/jirangan.
38
Download