PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KEPUASAN KELUARGA TERHADAP PENGEMBANGAN KARIR DENGAN PRESTASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA SEKRETARIAT DAERAH KOTA SUNGAI PENUH ARTIKEL NADYA HASRITA NPM. 1110018212025 Program Studi Manajemen PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUNG HATTA 2013 0 The Effect Of Job And Family Satisfactions On Career Development : The Role Of Emplee Performance As Intervening Variable 1 Nadya Hasrita¹, Nelmida¹, Erni Febrina Harahap¹ Management Program, Graduate Program of Bung Hatta University E-mail: [email protected] ABSTRACT The main purpose of this study was to analyze and to find out whether working satisfaction and family satisfaction affected career development throughout performance achievement as the Intervening Variable at the Civil Servants of the District Secretariat in Sungai Penuh City. The population of this investigation included 102 civil servants who had got married at the district secretariat in Sungai Penuh city. Census method was applied in selecting the sample because the population size was still small. Thus, all of the population represented the sample, or the sample size was similar to the population.By considering multiple linear regression analysis that attributed to SEM method, the findings indicated that working satisfaction, family satisfaction and performance achievement affected career development positively. Then, working satisfaction and family satisfaction also provided a significant positive affect toward performance achievement. Remarkably, further findings revealed that working satisfaction and family satisfaction influenced career development positively throughout performance achievement. In other words, performance achievement variable as the intervening variable was able to mediate the relation of both variables to career development variable. Keywords: Working Satisfaction, Family Satisfaction, Performance Achievement, and Career Development dalam pengembangan karir akan menimbulkan 1. Pendahuluan Faktor penting dalam perencanaan hambatan terhadap penyelenggaraan organisasi aparatur adalah pelaksanaan tersebut. berupa penempatan, Mangkunegara (2004), menyatakan bahwa promosi dan pelaksanaan pendidikan dan prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas pelatihan. Rivai (2004), pengembangan karir dan kuantitas yang dicapai oleh seorang adalah suatu proses peningkatan kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai kerja individu yang dicapai dalam rangka dengan mencapai karir yang diinginkan. kepadanya. sumberdaya pengembangan karir, tanggung jawab yang diberikan Wahyudi (2002), menyatakan faktor-faktor Kepuasan kerja adalah bentuk keadaan dalam pengembangan karir meliputi penilaian emosi seseorang pegawai yang positif maupun dan evaluasi, prestasi kerja, kemajuan karir menyenangkan karyawan, latar belakang pendidikan, pelatihan pelaksanaan pekerjaan atau pengalaman kerja. yang dihasilkan dalam yang telah diikuti, pengalaman kerja, dan Kepuasan keluarga dapat dikatakan sebagai kesetiaan pada organisasi. Ketidak pastian bentuk kepuasan yang datang dari dukungan 1 keluarga terhadap pegawai dalam melaksanakan direncanakan mengandung tiga unsur pokok tugas dan fungsi di tempat pegawai bekerja. (Moekijat, 2005); (1) membantu pegawai dalam Meningkatnya masalah keluarga-pekerjaan di menilai kebutuhan karir internnya sendiri, (2) dalam lingkungan kerja, akan cendrung mengembangkan dan mengumumkan, terjadinya konflik antara pekerjaan dengan memberitahukan kesempatan-kesempatan karir keluarga yang akhirnya berdampak terhadap yang ada dalam organisasi, (3) menyesuaikan rendahnya kepuasan keluarga. Rendahnya kebutuhan dan kemampuan pegawai dengan kepuasan keluarga ini telah berdampak terhadap kesempatan karir. kurang harmonisnya hubungan yang ada antar Rivai dan Ahmad (2005), menyatakan anggota keluarga yang akhirnya berdampak prestasi kerja (kinerja) juga merupakan suatu terhadap kegiatan pekerjaan yang ada di kantor. fungsi dari motivasi dan kemampuan, untuk Landasan Teori dan Pengembangan menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang Hipotesis. harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat Pengertian karir adalah menunjukkan perkembangan para karyawan secara individu dalam jenjang/kepangkatan yang dapat dicapai Hasibuan (2002), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja pegawai dalam bekerja adalah kecakapan, pengalaman, dan Melalui kecakapan atau kemampuan dan profesional dalam bekerja, pengalaman dan adanya upaya serta keinginan untuk meningkatkan produktivitas kerja, pegawai akan mampu meraih prestasinya dalam Menurut Hasibuan (2002), kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan mencintai pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan, dihasilkan dan penilaian suatu pekerjaan atau pengalaman kerja. Menurut (sembilan) Robbins faktor (2008) yang terdapat 9 mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu: 1) tipe atau jenis pekerjaannya, 2) rekan kerja, 3 ) tunjangan, 4) perlakuan yang hormat dan adil, 5) keamanan kerja, 6) peluang mengembangkan gagasan, 7) 9) kesempatan untuk maju. Secara eksplisit maupun implisit mengakui kepuasan sebagai elemen penting dari sistem output keluarga, meskipun ada ketidaksepakatan tentang membangun fungsi komitmen dan prestasi kerja. Handoko (2001) mengungkapkan bahwa karir adalah semua pekerjaan atau jabatan yang ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja keluarga dan apakah kepuasan adalah ukuran yang baik dari fungsi. Walsh (1994) dalam Sudiro (2008), berpendapat bahwa fungsi keluarga adalah membangun budaya dan tidak seseorang. Program kerja adalah suatu keadaan emosi seseorang gaji, 8) pengakuan terhadap prestasi kerja, dan bekerja. dan Luthans (1998), merumuskan kepuasan yang positif maupun menyenangkan yang selama masa kerja dalam suatu organisasi. kesungguhan. kemampuan tertentu. pengembangan karir yang universal. Sebaliknya, teori ekonomi mikro 2 keluarga mengusulkan mengejar kepuasan penelitian sebagai berikut : sebagai motif yang universal dari individu dan 1) Terdapat pengaruh rumah tangga (Bryant, 1991) dalam Sudiro kepuasan keluarga (2008). terhadap pengembangan karir pegawai Berdasarkan landasan teori di atas dapat dirumuskan kerangka konseptual dalam penelitian pada Gambar.1 : kepuasan kerja, dan Prestasi kerja 2) Terdapat pengaruh kepuasan kerja dan kepuasan keluarga terhadap prestasi kerja pegawai 3) Terdapat pengaruh kepuasan kerja dan kepuasan keluarga terhadap pengembangan karir melalui prestasi kerja sebagai variabel intervening. 2. Metodologi Penelitian Populasi penelitian ini meliputi seluruh pegawai Sekretariat Daerah Kota Sungai penuh yang Gambar 1. Kerangka Konseptual penelitian yang menggambarkan independen tertentu dengan variabel dependen tertentu yang ditunjukan oleh tanda panah satu menuju variabel dependen. Seperti pengaruh variabel kepuasan kerja, kepuasan keluarga dan terhadap variabel pengembangan karir dengan tanda panah menuju ke variabel pengembangan karir. Begitu juga pengaruh variabel kepuasan kerja dan kepuasan keluarga terhadap variabel prestasi kerja. Sementara untuk pengaruh tidak langsung ditunjukkan oleh tanda panah pengaruh variabel kepuasan kerja dan kepuasan keluarga menuju variabel prestasi kerja dan diteruskan menuju variabel pengembangan karir. Dengan konseptual, yang sudah atau masih relatif kecil, maka metode pengambilan sampel menggunakan metode sensus, (Sekaran, 2006). a) Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Pengembangan Karir, Indikator karir dalam penelitian ini yaitu: a). adanya dukungan organisasi, b). adanya kesempatan, c) pelatihan relevan dan d). adanya kejelasan. diambil dari kuesioner yang dikemukakan Bohlander & Snell (2004); Muchiri & Darokah (2000); Mathis & Jackson (2003); Werther & Davis (1996), 2. Prestasi Kerja, di ukur dengan menggunakan indikator : kualitas kerja, kuantitas kerja, konsistensi pegawai dan sikap pegawai yang dikembangkan oleh Mitchel, T.R. dan memperhatikan dapat orang populasi dalam penelitian ini hanya 102 orang hubungan atau kuasalitas antara satu variabel arah 102 berkeluarga. Namun karena mengingat jumlah Kerangka konseptual penelitian adalah konsep berjumlah dirumuskan kerangka Larson (1987) dalam Riduwan. (2010). hipotesis 3 3. Kepuasan Kerja, variable ini diukur melalui dari Variance extracted adalah minimal 0,5. indikator yaitu : kepuasan dengan gaji/upah, Pengujian hipotesis dengan analisis jalur kepuasan dengan promosi, kepuasan dengan (path analysis) ini didasarkan pada hasil rekan kerja, kepuasan dengan penyelia dan pengolahan dari model penelitian. Dengan kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri. asumsi jika nilai kritical rasio besar atau sama kepuasan kerja mengunakan indikator yang dengan alpha 0,05 maka hipotesa ditolak, dan dikembangkan oleh Gelluci dan David sebaiknya jika nilai kritical rasio kecil atau sama (1978), dalam Mas’ud (2004). dengan alpha 0,05 maka hipotesis diterima. 4. Kepuasan Keluarga, diukur dengan indikator tekanan keluarga, Konflik Pekerjaan keluarga dan keterlibatan keluarga, dengan variabel kepuasan keluarga diambil dari kuesioner Frone dan Cooper,(1994) dalam menggunakan dalam model penelitian persamaan ini struktural (Structural Equation Modeling atau disingkat SEM) yang dibantu dengan program aplikasi AMOS 16. Analisis ini merupakan teknik Multivariate yang mengkombinasikan aspek regresi berganda dan analisis faktor untuk mengestimasi serangkaian hubungan tergantung secara simultan Hair el al (1998) dalam atau ditolaknya hipotesis menggunakan nilai cr (crital ratio) atau t hitung dengan membandingkannya sebesar 0.05, jika nilai t hitung besar dari t tabel pada 1,96 maka hipotesis diterima sebaliknya jika nilai t hitung kecil dari t tabel pada 1,96 maka hipotesis ditolak, (Ghazali, 2008). Cara lain juga dapat dengan melihat nilai ρ (probabilitas) yang dihasilkan dan dibandingkan dengan kesalahan menolak data atau alpha 0,05. Jika nilai ρ ≤ 0.05 maka hipotesis diterima dan jika nilai ρ ≥ 0.05 maka hipotesis ditolak, (Ghazali, 2008). Vebyana (2003). Pengujian diterima nilai yang baku pada kesalahan menolak data a) Teknik Analisis data data Penilaian dengan t tabel sebesar 1,96 yang merupakan Sudiro (2008). Analisis 3. Pembahasan Hipotesis diawali dengan pengujian validitas melalui Confirmatory Factor Analysis Tabel. 1 Regression Weight Model Struktural Equation Modeling (SEM) (CFA). Untuk menentukan sebuah instrument bernilai valid, apabila memiliki nilai loading factor yang sudah memenuhi convergent validity ≥ 0.6 (Ghazali, 2008). Selanjutnya dilakukan pengujian Reliabilitas, terdapat dua cara yang dapat digunakan yaitu, Composite (construct) Reliability dan Variance Extracted, cut of value dari Composite (construct) reliability adalah minimal 0.7 dan cut of value 1. Pengaruh Kepuasan Pengembangan Karir Kerja Terhadap 4 variable pengembangan karir. Sedangkan nilai Dari Tabel di atas, nilai koefisien estimate adalah 0,144 yang merupakan nilai pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap pembentukan variabel pengembangan karir. Sedangkan nilai standar error (SE) sebesar 0,067 adalah kesalahan estimasi yang tidak dapat dijelaskan dari pengaruh kedua variabel ini. Nilai criitkal standar error (SE) sebesar 0,084 adalah kesalahan estimasi yang tidak dapat dijelaskan dari pengaruh kedua variable. Sementara nilai critkal rasio (CR) dengan nilai probabilitas (ρ) masing-masing sebesar 2,356 dan 0,018, adalah nilai yang berguna untuk menentukan diterima atau ditolaknya hipotesis. rasio (CR) dengan nilai probabilitas (ρ) masing-masing sebesar 2,167 dan 0,030, merupakan nilai untuk menentukan diterima Dengan pendekatan kedua nilai diatas, hasil perbandingan menyimpulkan bahwa nilai ρ (probabilitas) ρ < 0,05 atau 0,030 < 0,05, perbandingan nilai ρ (probabilitas) ρ < 0,05 atau 0,018 < 0,05, sedangkan atau ditolaknya hipotesis. sedangkan Hasil perbandingan menyimpulkan bahwa nilai cr yang merupakan nilai t hitung dengan nilai t tabel pada 1,96 juga menunjukkan nilai t hitung > t tabel atau 2,167 > 1,96. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis penelitian ini dapat perbandingan nilai cr yang merupakan nilai t hitung dengan nilai t tabel pada 1,96 juga menunjukkan nilai t hitung > t tabel atau 2,356 > 1,96. Dengan demikian dapat disimpulkan hipotesis penelitian ini dapat diterima dan dibuktikan dengan kata lain Ha diterima dan H0 ditolak, atau terdapat pengaruh positif yang signifikan kepuasan keluarga terhadap pengembangan karir. diterima dengan kata lain Ha diterima dan H0 Hasil temuan ini sesuai dengan pendapat ditolak, atau terdapat pengaruh positif yang Frone dan Cooper (1994) di Erie County, New signifikan York kepuasan kerja terhadap menunjukkan kepuasan keluarga di samping dipengaruhi oleh kepuasan kerja juga pengembangan karir. Hasil temuan ini sejalan dengan pendapat dipengaruhi oleh tekanan konflik pekerjaan. Hal Wahyudi (2002), yang menyatakan kepuasan ini dapat diartikan jika kepuasan keluarga kerja yang dimiliki pegawai dalam bekerja kurang dapat memberi peran dan dukungan menentukan atau yang baik dalam pelaksanaan tugas di kantor, pengembangan karir Hal ini juga sejalan maka pelaksanaan tugas pegawai tersebut dengan pendapat cendrung akan penuh dengan tekanan konflik kemajuan karir 2. Pengaruh Kepuasan Keluarga Terhadap Pengembangan Karir pekerjaan yang pada akhirnya dapat menurunkan pengembangan karir. Dari hasil pengujian regression weight 3. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Prestasi Kerja menemukan nilai koefisien estimate adalah Dari hasil pengujian regression weight 0,198 yang merupakan nilai pengaruh variable menemukan nilai koefisien estimate adalah kepuasan keluarga terhadap pembentukan 0,092 yang merupakan nilai pengaruh variabel 5 ini terhadap pembentukan variabel prestasi (SE) sebesar 0,046 adalah kesalahan estimasi kerja. Sedangkan nilai standar error (SE) yang tidak dapat dijelaskan dari pengaruh sebesar 0,039 adalah kesalahan estimasi yang kedua variable. Sementara nilai criitkal rasio tidak dapat dijelaskan dari pengaruh kedua (CR) dengan nilai probabilitas (ρ) dengan nilai variable. Nilai critical rasio (CR) dengan nilai masing-masing sebesar 2,192 dan 0,028. probabilitas (ρ) dengan nilai masing-masing Hasil perbandingan menyimpulkan bahwa sebesar 2,346 dan 0,019, adalah nilai yang nilai ρ (probabilitas) ρ < 0,05 atau 0,028 < 0,05, berguna untuk menentukan diterima atau sedangkan ditolaknya hipotesis. merupakan nilai t hitung dengan nilai t tabel perbandingan nilai cr yang Melalui pendekatan kedua nilai ini, hasil pada 1,96 juga menunjukkan nilai t hitung > t perbandingan menyimpulkan bahwa nilai ρ tabel atau 2,192 > 1,96. Dengan demikian dapat (probabilitas) ρ < 0,05 atau 0,019 < 0,05, disimpulkan hipotesis penelitian ini dapat sedangkan yang diterima dan H0 ditolak, atau terdapat pengaruh merupakan nilai t hitung dengan nilai t tabel positif yang signifikan kepuasan keluarga pada 1,96 juga menunjukkan nilai t hitung > t terhadap prestasi kerja. perbandingan nilai cr tabel atau 2,346 > 1,96. Dengan demikian dapat Temuan penelitian ini sesuai dengan disimpulkan hipotesis penelitian ini dapat landasan teori, sebagaimana yang dijelaskan diterima dan H0 ditolak, dengan kata lain Frone dan Cooper, (1995) dalam Sudiro (2008), terdapat pengaruh positif yang signifikan menyatakan kepuasan keluarga dipengaruhi kepuasan kerja terhadap prestasi kerja. oleh tekanan kerja, keterlibatan pekerjaan dan Hasil penelitian ini juga relevan dengan yang kemukakan oleh Handoko (2001), karyawan yang tidak memperoleh kepuasan konflik keluarga dan pekerjaan. 5. Pengaruh Prestasi Pengembangan Karir Kerja Terhadap kerja tidak akan pernah mencapai kematangan Dari hasil pengujian regression weight psikologis dan pada gilirannya akan menjadi diperoleh nilai koefisien estimate adalah 0,434 frustasi dan memiliki prestasi kerja yang yang merupakan nilai pengaruh variabel ini rendah. Selanjutnya Kreitner and Kinicki, terhadap pembentukan variable prestasi kerja. (2001), terdapat hubungan positif rendah antara Sedangkan nilai standar error (SE) sebesar kepuasan dan prestasi kerja. 0,216 adalah kesalahan estimasi yang tidak 4. Pengaruh Kepuasan keluarga Terhadap Prestasi Kerja Hasil pengujian regression weight menemukan nilai koefisien estimate adalah 0,101 yang merupakan nilai pengaruh kepuasan keluarga terhadap pembentukan variabel dapat dijelaskan dari pengaruh kedua variabel. Sementara nilai criitkal rasio (CR) dengan nilai probabilitas (ρ) dengan nilai masing-masing sebesar 2,005 dan 0,045. Melalui pendekatan kedua nilai ini, hasil perbandingan menyimpulkan bahwa nilai ρ prestasi kerja. Sedangkan nilai standar error 6 (probabilitas) ρ < 0,05 atau 0,045 < 0,05, (1986), terdapat 4 langkah untuk melakukan sedangkan pengujian dampak variabel mediasi sebagai perbandingan nilai cr yang merupakan nilai t hitung dengan nilai t tabel berikut : pada 1,96 juga menunjukkan nilai t hitung > t a. Variabel bebas (independen) harus tabel atau 2,005 > 1,96. Dengan demikian dapat berpengaruh signifikan terhadap variabel disimpulkan hipotesis penelitian ini dapat terikat (dependen). diterima H0 ditolak, atau terdapat pengaruh b. Variabel bebas (independen) harus positif yang signifikan prestasi kerja terhadap berpengaruh signifikan terhadap variabel pengembangan karir. mediasi. Hasil temuan ini sesuai dengan teori yang c. Variabel dikemukakan oleh Rivai dan Sagala (2009) signifikan aspek-aspek (dependen). yang terdapat dalam pengembangan karir individu adalah Prestasi kerja (Job Performance). 6. Pengaruh Prestasi Kerja sebagai Variabel antara Kepuasan kerja dan Kepuasan Keluarga Terhadap Pengembangan Karir Untuk lebih jelas dapat diilustrasikan ringkasan masing-masing nilai pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung dalam bentuk path analisys berikut ini : mediasi terhadap harus berpengaruh variabel terkikat a) Pengaruh Prestasi Kerja sebagai Variabel Intervening antara Kepusan Kerja dan Pengembangan Karir Berdasarkan ringkasan regresi weight pada Tabel di atas, pengaruh semua variabel pembentuk hipotesis ke-6 ini memiliki nilai yang signifikan baik terhadap variabel terikat maupun terhadap variabel mediasi serta pengaruh variabel mediasi terhadap variabel terikat. Sementara untuk mengetahui berapa besarnya nilai pengaruh tidak langsung dapat diperhatikan nilai koefisien pengaruh langsung (direct effect) Berikut sajian perhitungan pada 0.144 Kepuasan Kerja (X1) Tabel 2 : 0.434 0.092 Prestasi Kerja (Y1) Pengembang an Karir (Y2) Tabel. 2 Regresion Weights Full Model Hipotesis – 6 0.101 Kepuasan Keluarga (X2) 0.198 Gambar 3 Path Analisis Berdasarkan Tabel di atas, dapat Untuk menghitung pengaruh tidak langsung dianalisa jika variabel kepuasan kerja secara (indirect effect) dari variabel kepuasan kerja dan langsung mempengaruhi pengembangan karir kepuasan keluarga terhadap pengembangan maka nilai koefisien estimate pengaruh yang karir pegawai. Menurut Baron and Kenny ada adalah sebesar 0,144, sedangkan jika 7 melalui pengaruh tidak langsung atau pengaruh ke-6 ini memiliki nilai yang signifikan baik kepuasan kerja terhadap pengembangan karir terhadap variable terikat maupun terhadap melalui prestasi kerja diperoleh nilai koefisien variable mediasi terhadap variable terikat serta estimasi 0,040, sehingga tolal pengaruh (total pengaruh variabel mediasi terhadap variabel effect) meningkat dari sebesar 0,144 menjadi terikat. sebesar 0,184. Temuan ini dapat disimpulkan Selanjutnya untuk mengetahui dan bahwa pengaruh langsung lebih besar dari menghitung berapa besarnya nilai pengaruh pengaruh tidak langsung atau 0,144 > 0,040. tidak langsung dapat diperhatikan nilai koefisien Oleh karena itu hipotesis ini ditolak atau tidak pengaruh langsung (direct effect). yaitu pada diterima. Dimana arah hubungan atau pengaruh Tabel 3 : Tabel. 3 Regresion Weights Full Model Hipotesis – 7 ketiga variabel berslope positif. Secara khusus teori atau pendapat ahli terhadap hipotesis ini masih belum ada, namun secara pengaruh secara langsung dapat dikutip pengaruh kepuasan kerja dan prestasi kerja terhadap pengembangan karir, sebagaimana yang dinyatakan oleh Hasibuan (1997) yang Dari sajian Tabel di atas, dapat dianalisa menyatakan salah satu cara mengembangkan jika variabel kepuasan keluarga secara langsung karir pegawai adalah melalui promosi, yakni mempengaruhi pengembangan karir maka nilai perpindahan yang memperbesar wewenang dan koefisien estimate pengaruh yang ada adalah tangung jawab karyawan ke jabatan yang lebih sebesar 0,198, sedangkan jika melalui pengaruh tinggi di dalam suatu organisasi sehingga tidak langsung atau pengaruh kepuasan kerja kewajiban, hak, status dan penghasilan semakin terhadap pengembangan karir melalui prestasi besar, dan menyebabkan kepuasan kerja yang kerja diperoleh nilai koefisien estimasi 0,044, tinggi. Dan pendapat Rivai dan Sagala (2009) sehingga tolal pengaruh (total effect) meningkat aspek-aspek dalam dari sebesar 0,198 menjadi sebesar 0,242. pengembangan karir individu adalah Prestasi Temuan ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh kerja (Job Performance) merupakan komponen langsung lebih besar dari pengaruh tidak yang paling penting untuk pengembangan karir langsung atau 0,198 > 0,044. Oleh karena itu yang paling penting untuk meningkatkan dan hipotesis ini ditolak atau tidak diterima. yang terdapat mengembangkan karir seorang karyawan. b) Pengaruh Prestasi Kerja sebagai Variabel Intervening antara Kepusan Keluarga dan Pengembangan Karir Dari ringkasan regresi weight pada Tabel 4, pengaruh semua variable pembentuk hipotesis Sehubungan dengan temuan diatas, penelitian ini juga belum menemukan adanya pendapat para ahli yang secara jelas menyatakan hubungan dan pengaruh pada hipotesis ini, namun hanya berupa temuan penelitian yang dilakukan oleh Sudiro (2008). Namun untuk 8 menjelaskannya ada pendapat para ahli yang dimana pengaruh langsung lebih baik dari mengukur hubungan langsung antara kepuasan pengaruh tidak langsung. keluarga dan prestasi kerja terhadap 5. Keterbatasan dan Saran pengambangan karir pegawai. Sebagaimana Penulis menyadari secara keseluruhan yang dijelaskan oleh Robbins, (2003) dan masih jauh dari kesempurnaan atau terdapat Luthans (1995), bahwa diversitas di tempat kekurangan, kerja mengarah pada di antaranya adalah jumlah perbedaan-perbedaan populasi dan sampel penelitian relatif kecil, diantara karyawan atau para calon anggota sehingga belum dapat mengeneralisasi secara organisasi yang meliputi jenis kelamin, ras, maksimal dan mewakili hasil penelitian ini umur, agama, latar belakang budaya, kapasitas secara keseluruhan. Oleh karena itu kepada fisik, sexism, dan pendidikan serta status peneliti yang akan datang dapat meningkatkan perkawinan. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah populasi dan sampel dengan cara kemampuan pegawai dalam bekerja ditentukan menjadikan objek penelitian lebih dari satu oleh stutus perkawinan yang dimilikinya yang instansi. pada akhirnya juga berdampak terhadap prestasi Penggunaan kuisioner, dapat berakibat kerja dan peningkatan karirnya. Dan pendapat terjadinya pembiasan perseptual yaitu Rivai dan Sagala (2009) aspek-aspek yang perbedaan persepsi antar responden yang satu terdapat dalam pengembangan karir individu dengan yang lain. Peneliti yang akan datang adalah Prestasi kerja (Job Performance). mencari pendekatan lain yang lebih efektif dan Merupakan komponen yang paling penting tidak menimbulkan pembiasan, seperti melalui untuk pengembangan karir karyawan. penilaian yang berhubungan langsung dengan pekerjaan 4. Kesimpulan responden atau menggunakan pengukuran yang sudah baku yang disusun oleh Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat disimpulkan, terdapat pengaruh positif yang signifikan kepuasan kerja, kepuasan keluarga dan prestasi kerja terhadap pengembangan karir. Selanjutnya penelitian ini juga menemukan terdapat pengaruh positif yang signifikan kepuasan kerja dan kepuasan keluarga terhadap prestasi kerja Hasil penelitian ini mengindikasikan terdapat faktor lain yang juga dapat mempengaruh pengembangan karir dan prestasi kerja, disamping variabel kepuasan kerja, kepuasan keluarga dan prestasi kerja. Dengan demikian untuk pengembangan model penelitian diharapkan mampu untuk lebih menggali dan Untuk pengaruh tidak langsung atau pengaruh variabel intervening, penelitian ini menemukan organisasi atau pejabat yang berwenang. tidak terdapat peningkatan pengaruh yang signifikan kepuasan kerja dan kepuasan keluarga terhadap pengembangan menemukan beberapa variabel atau faktor lain yang dapat mempengaruhi variabel pengembangan karir dan prestasi kerja, seperti motivasi kerja, komitmen organisasi, gaya kepemimpinan dan variabel lain. karir pegawai melalui variabel prestasi kerja, 9 dan tugas pegawai yang sudah berkeluarga, 6. Implikasi Penelitian Dari hasil penelitian dapat seperti memberikan pertimbangan terhadap direkomendasikan bebearapa Implikasi yaitu, pegawai yang berhalangan ke kantor, seperti untuk pemberian pengembangan ini karir, pimpinan izin untuk urusan keluarga, organisasi diharapkan dapat lebih mendukung mempermudah proses cuti dan kebijakan yang dan memberikan informasi serta komunikasi prinsipnya dapat memberikan dukungan dalam yang baik mengenai rencana pengembangan memaksimalkan karir pegawai ke depan, seperti memberikan dirumah. Selain itu perlu adanya komunikasi konseling yang baik juga antara organisasi dengan bagaimana pengembangan karir pekerjaan dan anggota karir, sistim kenaikan pangkat, dasar dan hubungan silaturahmi antara organisasi dengan kriteria penyusunan point, program-program anggota keluarga pegawai, seperti pertemuan pelatihan dan pengembangan. atau acara persatuan keluarga pegawai dalam harus senantiasa meningkatkan workshop ataupun seminar-seminar yang secara prinsip dapat memberikan peningkatan pada keahlian atau profesionalisme pegawai dalam bekerja. Selain itu harus ada peningkatan kualitas komunikasi dalam rangka memberikan arahan dan petunjuk kerja secara teknis agar dapat mengikuti standar teknis pelaksanaan pekerjaan secara baik. Selanjutnya implikasi untuk kepuasan kerja, pimpinan perlu peningkatan pendapatan yang memadai terhadap honor kegiatan yang ada pada bidang pegawai. Begitu juga terhadap tunjangan dan insentif dari Pemerintah Daerah. Perlunya melakukan pembinaan dan menciptakan lingkungan kerja yang harmonis antar sesama pegawai, yang diperlihatkan dengan membaiknya hubungan personal. Implikasi untuk kepuasan meningkatkan satu dinas yang diadakan secara berkala kualitas, melalui peningkatan pendidikan dan pelatihan, pegawai untuk kantor pegawai kedepannya baik itu mengenai jalur Implikasi untukprestasi kerja, pimpinan keluarga di keluarga, pimpinan membuat kebijakan atau keputusan Daftar Pustaka Baron, R.M, and Kenny, D.A.. (1986). The Moderator-Mediator Variabel Distinction in Social and Statistical Psychological Reseach: Conceptual, Strategic, and Statistical Cosederation, Journal and Social Psychology 51(6):1172-1182 Bohlander, George & Scott Snell (2004). Managing Human Resources. 13th ed. Thomson South-Western.USA Davis & Newstrom, W.J., (1996). Perilaku dan Organisasi. Erlangga. Jakarta Ferdinand, Augusty. (2005). Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen: Aplikasi Model-Model Rumit Dalam Penelitian Untuk Tesis Magister dan Disertasi Doktor. Semarang : Penerbit Fakultas EkonomiUniversitas Diponegoro. Frone , M, R. Russel, M.(1994). Relationship between job and family Satisfaction. Causal or Noncausal Covariation. Journal of Management. Vol.20. No.3.565-579 Frone, M.R., Russell, M., & cooper, M.l., (1995). Prevelence of work-family conflict: Are work and family boundaries asymetrically permeable ?. Journal of Organizational Behavior, Vol.13 January, hal.723-729. dengan mempertimbangkan keberadaan fungsi 10 Gelluci, Anthony J dan David L. DeVries (1978). Measuring Managerial Satisfaction : A Manual for the MJSQ Technical Report II. (Centre for Creative Leadership) Ghozali, Imam (2008). Model Persamaan Struktural: Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS Ver. 16.0. Semarang: Universitas Diponegoro Hair,J.F, Anderson, R E. Anderson, R.L Tatham dan W. C. Black, (1998). Multivariate Data Analysis, 5th ed. Upper Saddle River,: Prientice- Hall International, Inc. New Jersey Handoko, T. Hani (2001). Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Hasibuan, Malayu, S.P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Kelima Edisi Revisi. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara. Kreitner, Robert and Angelo Kinicki, (2001). Organizational Behavior. Fifth Edition. Irwin McGraw-Hill. Luthans, F, (1995), Organizational Behavior, International Edition, Mc Graw Hill Book Co. Singapore Luthans, Fred, (1998), Organizational Behavior Elevent edition, Mc Growth-Hill Book co, Singapore. Mangkunegara, AA. Anwar Prabu (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Mangkunegara, Anwar Prabu. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mas’ud, Fuad. (2004). Survai Diagnosis Organisasional Konsep dan Aplikasi.Badan Penerbit UNDIP. Semarang. Mathis, Robert, L., Jackson, John, H., (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, (terjemahan), Jakarta, Salemba Empat. Moekijat. (2005). Motivasi Dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada Riduwan. (2010). Skala Pengukuran Variabelvariabel Penelitian. Alfabeta. Bandung Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Rivai, Veithzal dan Ahmad Fawzi Mohd Basri, (2005). Performance Appraisal. Cetakan Pertama, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Robbins, Stephen P, (2003), Perilaku Organisasi, Jilid 1 Edisi 9, PT.INDEKS Kelompok GRAMEDIA, Jakarta Robbins, Stephen P, (2008). Perilaku Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia PT Mancanan Jaya Cemerlang Sudiro. Ahmad (2008). Pengaruh Timbal-Balik Antara Kepuasan Kerja Dengan Kepuasan Keluarga dan Komitmen Kerja Serta Dampaknya Terhadap Prestasi Kerja dan Karier Dosen Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.10, No. 1, Maret 2008: 38-49 Wahyudi Bambang, (2002), Manajemen Sumber Daya Manusia, Sulita, Bandung. Werther, William B & Kaith Davis (1996), Human Resources and Personal Management. 5th ed, McGraw-Hill. 11