PERANCANGAN PERANGKAT KERAS SISTEM PENGINGAT WAKTU SHOLAT ELEKTRONIK 1,2,3 Rajasali Muhammd Siregar1,Abdul Jabbar2,Ari Usman3 Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan JL.HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia 1 [email protected] ABSTRAK Dalam agama islam menyakini akan kewajiban sholat 5 waktu, yang mana telah ditentukan waktu pelaksanaanya. Untuk itu penunjuk jadwal sholat itu sangat penting akan adanya. Waktu sholat untuk wilayah tertentu bisaanya berbentuk print out atau berupa kalender. Oleh sebab itu penulis membuat pengingat waktu sholat elektronik supaya untuk mempermudah dan mengikuti perkembangan teknologi. Dalam perancangan ini data sholat di dapat langsung dari Departemen Agama RI dan data di proses ke dalam Mikrokontroller sehingga dapat di update di setiap tahunnya. Cara kerja perangkat ini ketika masuk waktu sholat maka Running Text akan berjalan memberikan informasi dan suara Adzan keluar dari rangkaian Mp3. Untuk data waktu sholat lima waktu di buat khusus untuk daerah Medan dan sekitannya. Kata kunci : Mikrokontroller, ATMega 32, rangkaian, alat ABSTRACT In the Islamic religion believes it will be incumbent prayer 5 times, which have been determined implementation time. To that end pointer prayer schedule is very important that there. Prayer time for a specific area bisaanya print out the form or in the form of a calendar. Therefore, the authors make an electronic prayer time reminders in order to facilitate and keep up with technology. In this scheme the data can pray in directly from the Ministry of Religious Affairs and the data processed in the microcontroller so it can be updated every year. How these devices work when entering the prayer time, the Running Text will run to provide information and sound out of the circuit Athan Mp3. Time for prayer five times the data created specifically for Medan and surrounding areas. Keywords : Microcontroller, ATMega 32, circuit, tools 1. Pendahuluan Dalam perkembangan teknologi yang pesat di masa sekarang teknologi elektronika mengalami kemajuan seperti halnya teknologi lainnya, seperti teknologi informasi, komunikasi dan beberapa teknologi lainnya. Seiring berjalannya kemajuan dan perkembangan teknologi elektronika maka semakin banyak ditemukannya ide-ide dan penciptaan alat untuk menunjang kepentingan umat manusia kepentingan tersebut tidak lepas dari kepentingan maupun kebutuhan sehari hari salah satunya kegiatan ibadah. Dalam agama islam menyakini akan kewajiban sholat 5 waktu, yang mana telah ditentukan waktu pelaksanaanya. Untuk itu mengetahui waktu-waktu sholat 5 waktu, yaitu subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya sangatlah penting bagi setiap pemeluk agama islam didalam menjalakan sholat 5 waktu tersebut dengan tepat dan sebaik-baiknya. Untuk itu penunjuk jadwal sholat itu sangat penting akan adanya. Dalam hal ini pengingat waktu sholat eletronik menjadi ide dan pencipta alat yang dipilih oleh penulis. Pembutan alat ini membuhtukan waktu yang cukup lama di karenakan pembuatan rangkaian Running Text yang menggunakan lampu LED dan pembuatan papan PCB yang harus membutuhkan keahlian khusus. Karena itu, penulis ingin membuat Tugas Akhir menggunakan Mikrokontroller AVR (Alf and Vegard’s Risc) ATMega 32 dengan judul Perancangan Perangkat Keras Sistem Pengingat Waktu Sholat Elektronika. Perangkat ini juga menggunakan modul Mp3 sehingga bisa di gunakan untuk mengeluarkan suara adzan yang akan keluarkan dalam sehari sebanyak lima kali yaitu pada saat memasuki waktu sholat subuh, sholat dzuhur, sholat ashar, sholat maghrib dan sholat isya dan untuk mengingantkan umat islam melakukan ibadah sholat fardhu dan bisa bersama sama melakukan sholat berjamaah di masjid[1]. 1.1 Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini, yaitu Bagaimana rancangan komponen rangkaian Perangkat Keras bekerja sebagai Sistem Pengingat waktu sholat dalam bentuk elektronik. Serta aturan komponen-komponen rangkaiannya. 1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan cara pembuatan alat perangkat keras sistem pengingat waktu sholat elektronik. dan menjelaskan cara kerja dari alat perangkat keras sistem pengingat waktu sholat elektronik. 2. Landasan Teori 2.1 Mikrokontroller ATMega 32 AVR merupakan seri Mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set Computer).[2] Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock. AVR mempunyai 32 register general purpose, timer/counter fleksibel dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART, programmable Watchdog Timer, dan mode power saving, ADC dan PWM internal.AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash onchip yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam sistem menggunakan hubungan serial SPI. ATMega 32 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya versus kecepatan proses. 2.2 RTC (Real Time Clock) DS1307 DS1307 Serial Real time Clock adalah sebuah clock/calender BCD dengan tegangan rendah yang memiliki nonvolatile (permanent) SRAM. Alamat dan data dikirimkan secara serial melalui bus bidirectional 2 kabel. Berikut ini fitur – fitur dari Real-time clock (RTC) DS1307 : 1. Real-time clock (RTC) meyimpan data-data detik, menit, jam, tanggal, bulan, hari dalam seminggu, dan tahun valid hingga 2100 2. 56-byte, battery-backed, RAM nonvolatile (NV) RAM untuk penyimpanan 3. Antarmuka serial Two-wire (I2C) 4. Sinyal luaran gelombang-kotak terprogram (Programmable square wave); 5. Deteksi otomatis kegagalan-daya (powerfail) dan rangkaian switch; 6. Konsumsi daya kurang dari 500 nA menggunakan mode baterei cadangan dengan operasional osilator; 7. Tersedia fitur industri dengan ketahanan suhu: -40°C hingga +85°C 8. Tersedia dalam kemasan 8-pin DIP atau SOIC. Modul Mp3 Modul MP3 ini dapat digunakan pada proyek Arduino atau rangkaian berbasis mikrokontroler yang Anda buat untuk memberikan kemampuan memainkan file suara / audio yang dikodekan dengan algoritma MPEG-3 Audio (MP3 Audio Codec). Selain itu modul ini dapat dirangkaikan sebagai perangkat pemutar MP3 secara independen tanpa mikrokontroler, dikendalikan dengan menyambungkan pin-pin terkait dengan tombol tekan. Gambar 1 Modul Mp3 2.4 IC Shift Register 4094 IC shift register adalah sebuah komponen elektronik IC yang digunakan untuk memasukkan data secara serial dan mengeluarkan data secara paralel. Data masuk secara serial melalui pin D (1). [4] Pada IC Shift Register ini data masuk baru disimpan setelah terjadi clock jadi cara memasukkan data pada shift register ini adalah data masuk clock data masuk clock data masuk clock begitu seterusnya. Pin OE atau Output Enable digunakan untuk mengaktifkan output serial maupun output paralel. Logika 1 untuk enable dan logika 0 untuk disable. QP0 - QP7 adalah output paralel dari shift register ini sedangkan QS1 - QS2 adalah output serial dari shift register ini. Jika menggunakan lebih dari satu IC Shift Register maka pin data dari IC Shift Register selanjutnya dihubungkan ke output serial dari IC. Pada IC shift register 4094 ini memiliki konfigurasi pin seperti dibawah ini (Soelis Satiyo_nativers. 2014) 2.3 Gambar 2 IC 4094 2.5 LED Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju.[6] LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam menghasilkan cahaya. 2.6 Buzzer Buzzer berfungsi sebagai alaram. Pada saat masuk waktu adzan Buzzer akan menyala dan akan berhenti ketika suara adzan berkumandang. Multimeter Digital dan juga Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven Segment Display pertama diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light Emitting Diode).Seven Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen dikendalikan secara ON dan OFF untuk menampilkan angka yang diinginkan. Angka-angka dari 0 (nol) sampai 9 (Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi Segment. Selain 0 – 9, Seven Segment Display juga dapat menampilkan Huruf Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau elemen-elemen pada Seven Segment Display diatur menjadi bentuk angka “8”. Terdapat beberapa jenis Seven Segment Display, diantaranya adalah Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal Display (LCD) dan Light Emitting Diode (LED). Terdapat 2 Jenis LED 7 Segment, diantaranya adalah “LED 7 Segment common Cathode” dan “LED 7 Segment common Anode”. Gambar 4 Bentuk fisik seven segment 2.8 Gambar 3 Bentuk Fisik Buzzer Pada dasarnya prinsip kerja Buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi Buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm). 2.7 Display 7 Segment Seven Segment Display (7 Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, (Integrated Circuit) IC Regulator 7805 Regulator tegangan tipe 7805 adalah salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu terminal VIN, GND dan VOUT. Tegangan keluaran dari regulator 7805 memungkinkan regulator untuk dipakai dalam sistem logika, instrumentasi dan Hifi. Regulator tegangan 7805 dirancang sebagai regulator tegangan tetap, meskipun demikian dapat juga keluaran dari regulator ini diatur tegangan dan arusnya melalui tambahan komponen eksternal. Pada umumnya catu daya selalu dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan pemasangan regulator tegangan pada catu daya adalah untuk menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada catu daya. Fungsi lain dari regulator tegangan adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubung singkat pada beban. Cara pemasangan dari regulator tegangan tetap 7805 pada catu daya dapat dilihat pada gambar berikut. Rangkaian Dasar Regulator Tegangan Positif 7805. Kondensator masukan C1 dibutuhkan untuk perata tegangan sedangkan kondensator keluaran C2 memperbaiki tanggapan peralihan. 3.4 Perancangan sistem minimum mikrokontroler Dalam perancangan Sistem Minimum Mikrokontroller terdapat macam-macam komponen rangkaian. Seluruh rangkaian terhubung dengan IC ATMega 32 sebagai pengolah data input dan output. Gambar 5 Regulator 7805 3. Metode Penelitian dan Perancangan Sistem 3.1 Perancangan Perancangan sistem waktu sholat berbasis Mikrokontroller ATMega 32 ini memerlukan analisa. Pada perancangan waktu sholat terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak digunakan pada perancangan program menggunakan bahasa C codevision AVR pada Mikrokontroller ATMega 32 sedangkan perangkat keras digunakan pada perancangan alat pada blok rangkaian tersusun membentuk alat waktu sholat berbasis Mikrokontroller ATMega 32. Alat yang digunakan adalah Mikrokontroller ATMega 32, RTC, Regulator, rangkaian MP3, IC shift register 4094, LED, Buzzer, Display 7 segment, regulator 7805, rangkaian Relay dan PCB. 3.2 Pengaturan waktu Sebelum manusia menemukan hisab atau perhitungan falak/astronomi, pada zaman Rasulullah waktu shalat ditentukan berdasarkan observasi terhadap gejala alam dengan melihat langsung matahari. Lalu berkembang dengan dibuatnya Jam Surya atau Jam Matahari serta Jam Istiwa atau sering disebut Tongkat Istiwa dengan kaidah bayangan matahari. Faktor utama yang harus diperhatikan dalam penetapan waktu sholat adalah posisi matahari.Akibat yang timbul adalah setiap beda hari dan beda tempat maka waktu sholat juga akan berbeda pula, dalam hal ini waktu sholat yang digunakan telah ditentukan oleh departemen agama untuk wilayah kota medan dihitung berdasarkan kriteria Kementerian Agama RI. 3.3 Perancangan Blok Diagram Sistem Untuk mempermudah perancangan alat digunakan blok diagram sistem sebagai langkah awal perancangan alat. Pada blok diagram sistem ini menggambarkan secara umum cara kerja rangkaian secara keseluruhan. Berikut adalah blok diagram sistem yang dirancang Gambar 7 Perancangan Sistem Minimum Mikrokontroller Pada gambar di atas bisa kita liaht semua rangkaian terhubung dengan IC ATMega 32 sebagai pengelolah data input dan output. Rangakaian yang di gunakan pada perancangan sistem minimum Mikrokontroller ini adalah RTC, Buzzer, lampu LED, Regulator dan Cristal. 3.5 Perancanagn Display 7 Segment pada perancangan Display 7 Segment terdapat beberapa komponen rangkaian elektronik yang di gunakan adalah rangkaian 7 segment, IC Shif register 4094, lampu LED dan Papan PCB. Gambar 8 Perancangan Display 7 Segment Pada gamabar di atas semua komponen rangkaian terhubung dan tersusun dengan baik. Sehingga tanggal dan jam akan di tampilkan pada rangkaian Display 7 Segment ini. 3.6 Perancangan Display Running Text Pada perancangan Display Running Text komponen yang ragam diperlukan adalah lampu LED, IC Shif Register 4097 dan Papan PCB. Gambar 6 Perancangan Blok Diagram Sistem 3.7 Rangkaian Mikrokontroler ATMEGA 32 Rangkaian ATMega 32 yang di gunakan adalah Mikrokontroller ATMega 32 sebagai pengolah data input dan output. Rangkaian minimum ATMega 32 ditunjukkan pada gambar di bawah ini. menggunakan lebih dari satu IC Shift Register maka pin data dari IC Shift Register selanjutnya dihubungkan ke output serial dari IC. 3.11 Gambar 9 Rangkaian ATMEGA 32 ATMega 32 ini memiliki 4 Port input dan output, yaitu PortA, PortB, PortC dan PortD. Tiap Port memiliki 8 I/O (input dan output). Pada perancangan ini proses yang terjadi pada mikrokontroller adalah proses pembacaan data-data yang tersimpan pada mikrokontroller. Pada gambar di atas adalah ATMega 32 yang belum terhubung hanya petunjuk-petunjuk untuk menghubungkan rangkaian tambahan pada ATMega 32. 3.8 Rangkaian RTC RTC (Real Time Clock) merupakan sebuah IC yang memiliki fungsi untuk menghitung waktu, mulai dari detik, menit, jam, bulan, serta tahun. RTC ini menyediakan pin battery-backupuntuk dihubungkan pada baterai lithium 3V atau sumber energi lain sehingga ketika supply energi utama (VCC dan GND) mati, battery backup mengambil alih supply energy yang berada pada RTC dan timer tetap berjalan sebagaimana mestinya. 3.9 Rangkaian Mp3 Mp3 berfungsi untuk mengeluarkan suara adzan pada saat jam menunjukan waktu sholat 5 waktu. Mp3 ini mempunyai memoricard untuk menyimpan suara adzan yang akan berbunyi ketika waktu sholat akan tiba. 3.10 Rangkaian IC Shift Register 4094 IC shift register adalah sebuah komponen elektronik IC yang digunakan untuk memasukkan data secara serial dan mengeluarkan data secara paralel. Data masuk secara serial melalui pin D (1). Pada IC Shift Register ini data masuk baru disimpan setelah terjadi clock jadi cara memasukkan data pada shift register ini adalah data masuk clock data masuk clock data masuk clock begitu seterusnya. Pin OE atau Output Enable digunakan untuk mengaktifkan output serial maupun output paralel. Logika 1 untuk enable dan logika 0 untuk disable. QP0 - QP7 adalah output paralel dari shift register ini sedangkan QS1 - QS2 adalah output serial dari shift register ini. Jika Rangkaian LED Sebuah LED adalah sejenis diode semikonduktor istimewa. Seperti sebuah diode normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop, dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah struktur yang disebut p-n junction. Pembawa muatan elektron dan lubang mengalir ke junction dari elektrode dengan voltase berbeda. Ketika elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh ke tingkat energi yang lebih rendah, dan melepas energi dalam bentuk photon. Lampu LED sekarang sudah digunakan untuk: – penerangan untuk rumah – penerangan untuk jalan – lalu lintas – advertising – interior/eksterior gedung Gambar 10 Rangkaian LED Pada rangkaian LED ini digunakan untuk membuntuk pola tulisan yang akan ditampilkan pada layar LED, dan rangkaina LED ini digunakan juga sebagai lampu indikator pada sebuah rangkaian mikrokontroller untuk mengetahui bahwa rangkaian tersebut hidup atau mati. 3.12 Rangkaian Buzzer Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Buzzer berfungsi sebagai alaram. Pada saat masuk waktu adzan Buzzer akan menyala dan akan berhenti ketika suara adzan berkumandang. 3.13 Rangkaian Regulator 7805 Rangkaian regulator ini dapat dipakai untuk menurunkan tegangan 12 volt aki (accu) pada sebuah perangkat elektronika atau pada sebuah atau pada sebuah kendaran menjadi 5 volt stabil. Regulator 7805 yang memiliki 3 kaki yang masingmasing kaki-kakinya memiliki fungsi berbeda, yaitu: 1. Pin 1 berfungsi sebagai Inputan 2. Pin 2 berfungsi sebagai Ground 3. Pin 3 berfungsi sebagai Output 3.14 Rangkaian PCB (Printed Circuit Board) PCB (printed Circuit Board) adalah suatu board tipis tempat letak komponen elektronika, yang di pasang dan di rangkain, dimana bagian sisinya terbuat dari lapisan tembaga untuk menyordel kaki komponen. Pengujian Rangkaian Mikrokontroller ATMega 32 dengan LED adalah untuk mengetahui bahwa rangakaian tersebut hidup atau mati, sehingga penulis dapat mengetahui dengan cepat apakah rangkaian tersebut hidup atau mati. Pengujian ini dilakukan dengan membuat membuat Rangkaian sistem minimum mikrokontroller ATMega 32 dan disambungkan dengan LED sehingga rangkaian tersebut menyatu dalam satu alat. Blok diagram: Gambar 11 Rangkain PCB LED Rangkaian yang di atas adalah rangkaian PCB LED yang berfungsi sebagai Running Text untuk membuat pola atau tulisan berjalan. Cara kerjanya adalah Running Text akan keluar pada saat waktu sholat fardhu. Dan sebagai informasi untuk para jamaah di Mushallah Sekolah Tinggi Teknik Harapan bahwa waktu sholat telah tiba. 4. Hasil Pembahasan Implementasi merupakan sebuah langka untuk menerapkan hasil dari Waktu Sholat Berbasis Mikrokontroller AVR ATMega 32 yang pada awal telah dirancang agar tercipta Waktu Sholat yang mengikuti perkembangan teknologi. Dalam pembuatan Waktu Sholat Berbasis Mikrokontroller AVR ATMega 32 penulis menggunakan bahanbahan elektronika seperti yang ada di bab sebelumnya. Pada pembutan Waktu Sholat Berbasis Mikrokontroller AVR ATMega 32 yang harus diperhatikan adalah pembuatan papan PCB dan gambar rangkaian sehingga dapat mengahasilkan tampilan yang baik. 4.1 Pengujian Secara umum, hasil pengujian ini untuk mengetahui apakah Waktu Sholat Berbasis Mikrokontroller AVR ATMega 32 dapat berjalan dengan perencanaan yang telah ditentukan atau tidak. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja perangkat keras pada masing-masing rangkaian perakitan Waktu Sholat Berbasis Mikrokontroller AVR ATMega 32 Pengujian pertama-tama dilakukan secara terpisah. Pengujian yang dilakukan pada bab ini antara lain: 1. Pengujian Rangkaian Mikrokontroller ATMega 32 dengan LED 2. Pengujian Rangkaian Display 7 segment 3. Pengujian Rangkaian Running Text 4. Pengujian Alarm Waktu Sholat 5. Pengujian Alat secara keseluruhan 4.2 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATMega 32 dengan LED Gambar 12 Blok Diagram Sistem Pengujian LED Dari tampilan Blok Diagram diatas terdapat alur cara kerja pengujian Rangkaian Mikrokontroller ATMega 32 dengan LED. Pengujian ini dilakun untuk mengetahui kinerja dari Rangkaian Mikrokontroller ATMega 32 dengan LED apakah rancangan ini sudah berkerja dengan baik atau tidak. Gambar 13 LED saat tampilan Menyala dan Padam Dari tampilan gambar diatas maka dapat terlihat perbedaan dari lampu LED yang padam dan Menyala. Maka dalam pengujian ini dikatakan berhasil sesuai dengan perencanaan penulis. 4.3 Pengujian Rangkaian Display 7 segment Pengujian Rangkaian Display 7 segment keseluruan bertujuan untuk mengetahui kinerja dari Display 7 Segment apakah telah sesuai dengan perencanaan atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menyambungkan rangkaian Display 7 Segment dengan Rangkaian minimum Mikrokontroller sehingga rangkaian tersebut bisa berjalan dengan baik. Dari tampilan Blok Diagram diatas terdapat alur cara kerja pengujian Rangkaian Mikrokontroller ATMega 32 dengan Display 7 Segment . Pengujian ini dilakun untuk mengetahui kinerja dari Rangkaian Mikrokontroler ATMega 32 dengan Display 7 Segment apakah rancangan ini sudah berkerja dengan baik atau tidak. Peralatan : 1. Minimum sistem mikrokontroller ATMega 32 2. 3. 4. Rangkaian Display 7 Segment Seperangkat USB Downloader ATMega 32 Software CodevisionAVR dan Khazama AVR Programmer Blok diagram: Gambar 16 Tampilan pada saat Alarm berbunyi Gambar 14 Display 7 Segment saat tampilan Menyala dan Padam Dari gambar diatas bisa dilihat perbedaan anatara Display 7 Segment yang hidup dan mati. Maka dari hasil pengujian Rangkaian Display 7 Segment telah berjalan dengan baik menampilkan waktu 15: 56: 59 yang sesuai dengan apa yang telah diprogram dalam Mikrokontroller dan lampu yang ada di sela-sela Display 7 Segment ikut menyala juga. Sedangkan tampilan gambar yang ada dibawahnya Display 7 Segment terlihat tidak menyala. 4.4 Pengujian Rangkaian Running Text Pengujian Rangkaian Running Text dilakukan untuk mengetahui lampu LED berjalan dengan baik atau tidak pada saat Running Text di hidupkan. Tujuan pembuat Running Text adalah untuk menampilkan Pola huruf-huruf berjalan pada saat masuk waktu sholat dan sebagai informasi pada saat blum masuk waktu sholat. Pada gambar diatas jika Alarm waktu sholat berbunyi maka secara otomatis Running Text membentuk pola tulisan pada layar Running Text. Tulisan akan berjalan bergantian membentuk tulisan “MASUK WAKTU SUBUH” dan selanjutnya pada saat waktu Sholat Zuhur,Asar,Magrib dan Isya. Alarm akan Berhenti ketika Suara Adzan telah Berakhir. Alarm hidup selama 5 kali dalam sehari sesuai dengan jadwal sholat Fardhu. 4.6 Pengujian Alat Secara Keseluruan Setelah selesai melakukan pengujian di setiap bagian, maka dilakukan pengujian alat secara keseluruhan. Langkah ini bertujuan untuk pengecekan apakah sistem alat ini bekerja dengan baik atau masih ada error. Gambar 15 Running Text saat tampilan Menyala dan Padam Dari tampilan gambar diatas bisa dilihat perbedaan antara gambar rangkaian Running Text yang menyala dan mati. Pada rangkaian Running Text yang menyala terdapat pola tulisan yang bertuliskan “MEDAN “ yang sudah diprogram didalam Mikrokontroller sehingga tulisan “MEDAN” bisa ditampilkan dalam layar Running Text sesuai dengan perencanaan penulis. Pada rangkaian Running Text yang padam dikarenakan belum ada diprogram oleh penulis. 4.5 Pengujian Rangkaian Alarm waktu Sholat Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Alarm berbunyi dengan baik atau Tidak pada saat masuk waktu Sholat. Pengujian dilakukan dengan menggunakan MP3 untuk mengeluarkan suara Adzan pada saat memasuki waktu sholat. Gambar 17 Tampilan Alat secara keseluruan Pada gambar diatas adalah hasil dari tampilan keseluruan pada rangakain keseluruan ini, seluru rangkaian alat akan digabungkan dari rangkaian Mikrokontroler ATMega 32 yang terhubung dengan rangkaian Display 7 segment, rangkaian Running Text dan Modul Mp3. Pada tampilan Display 7 segment terbagi menjadi dua bagian yaitu JAM dan Tanggal masing- masing terhubung ke dalam rangkaian Mikrokontroller. 4.7 Sketsa Alat Secara Keseluruan Sketsa alat ini dibuat untuk melihat seluruh rangkaian yang ada pada jam digital. Pada sketsa ini terdapat rangkaian Mikrokontroller ATMega 32, Mp3, Speaker, Display 7 Segment, dan Running Text .berikut tampilan sketsa di bawah ini. 3. Untuk Mikrokontroler bagi penerus bisa memakai mikrokontroler jenis lain seperti AVR Atmega 16, AVR atmega8535 dan lain-lain. Daftar Pustaka [1] Bagus Hari Sansongko. 2012. Pemrograman Mikrokontroller Dengan Bahasa C dan Modul mp3. Yogyakarta. Penerbit Andi. [2] Rangkuti Syahban. 2011. Mikrokontroller ATMEL AVR Simulasi dan Praktek Proteus dan Menggunakan CodeVisionAVR. Bandung. Penerbit Informatika Bandung. [3] Feliyanda. 2014. Perancangan Pengingat Waktu Sholat Menggunakan Dot Matriks Berbasi Mikrokontroller AT89S52. Jurnal Pelita Informatika Budi Darma,Vol. 7, No. 2. [4] Soelissty. 2014. Pengertian IC Shif Register 4097. http://soelissty.blogspot.co.id/2014/12/regist er-ic-4094.html di akses pada tanggal 8 september 2015 [5] ATMega32 complete. www.atmel.com/literature di akses pada tanggal 8 agustus 2015 [6] Kho. Dickson. 2015. Pengertian LED. http://teknikelektronika.com/pengertian-ledlight-emitting-diode-cara-kerja/ di akses pada 7 september 2015 [7] ATMega Datasheet. http://www.atmel.com di akses pada tanggal 18 juni 2015 Gambar 18 Sketsa Alat secara keseluruan Pada sketsa alat di atas terlihat bahwa seluru rangkaian terhubung dengan baik dan berjalan dengan lancar. 5. 5.1 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Setelah melakukan perancangan, perakitan dan dilakukannya pengujian dari Jam Digital Elektronik, maka diproleh beberapa kesimpulan dan saran yang dapat berguna bagi kelanjutan dalam rangka untuk meyempurnakan jam digital kedepannnya. berikut kesimpulan yang diproleh dari penulis. 1. Waktu sholat disesuaikan dengan daerah Medan dan sekitarnya yang telah ditentukan oleh Departemen Agama RI. 2. Pada perancangan mengunakan Display 7 Segment dan Running Tetx LED dan Mikrokontroler ATMega 32 3. Perangkat ini menggunakan Modul Mp3 untuk Mengeluarkan suara Adzan pada saat waktu sholat tiba. 4. Perangkat ini sebagai informasi jika masuk waktuk sholat telah tiba dalam pola tulisan berjalan pada Running Text. 5. Perangkat ini selain menampikan jadwal waktu sholat fardhu juga mampu mengeluarkan suara adzan sedangkan perangkat yang telah ada saat ini hanya menampilkan waktu sholat dan alrm tanda masuk sholat. 5.2 Saran Adapun saran dan usulan perbaikan kepada peneliti berikutnya terhadap hasil yang telah diperoleh masih memiliki kelemahan untuk diperbaiki dari pengujian alat waktu sholat berbasis Mikrokontroller ATMega32 dan ada beberapa yang harus disempurnakan dalam penelitian berikutnya adalah : 1. Perangkat ini bisa di tambahkan lagi tampilan Display 7 Segment untuk menampilkan waktu sholat secara bersamaan. 2. Perangkat ini tidak mengeluarkan suara Qomat sebelum Adzan berkumandang sehingga bagi penerus bisa menambahkan Qomat pada waktu sholat ini.