perancangan perangkat keras sistem pengingat waktu sholat

advertisement
PERANCANGAN PERANGKAT KERAS SISTEM PENGINGAT WAKTU SHOLAT
ELEKTRONIK
1,2,3
Rajasali Muhammd Siregar1,Abdul Jabbar2,Ari Usman3
Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan
JL.HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia
1
[email protected]
ABSTRAK
Dalam agama islam menyakini akan kewajiban sholat 5 waktu, yang mana telah ditentukan waktu
pelaksanaanya. Untuk itu penunjuk jadwal sholat itu sangat penting akan adanya. Waktu sholat untuk wilayah
tertentu bisaanya berbentuk print out atau berupa kalender. Oleh sebab itu penulis membuat pengingat waktu
sholat elektronik supaya untuk mempermudah dan mengikuti perkembangan teknologi. Dalam perancangan ini
data sholat di dapat langsung dari Departemen Agama RI dan data di proses ke dalam Mikrokontroller sehingga
dapat di update di setiap tahunnya. Cara kerja perangkat ini ketika masuk waktu sholat maka Running Text akan
berjalan memberikan informasi dan suara Adzan keluar dari rangkaian Mp3. Untuk data waktu sholat lima waktu
di buat khusus untuk daerah Medan dan sekitannya.
Kata kunci : Mikrokontroller, ATMega 32, rangkaian, alat
ABSTRACT
In the Islamic religion believes it will be incumbent prayer 5 times, which have been determined implementation
time. To that end pointer prayer schedule is very important that there. Prayer time for a specific area bisaanya
print out the form or in the form of a calendar. Therefore, the authors make an electronic prayer time reminders
in order to facilitate and keep up with technology. In this scheme the data can pray in directly from the Ministry
of Religious Affairs and the data processed in the microcontroller so it can be updated every year. How these
devices work when entering the prayer time, the Running Text will run to provide information and sound out of
the circuit Athan Mp3. Time for prayer five times the data created specifically for Medan and surrounding areas.
Keywords : Microcontroller, ATMega 32, circuit, tools
1.
Pendahuluan
Dalam perkembangan teknologi yang pesat di
masa sekarang teknologi elektronika mengalami
kemajuan seperti halnya teknologi lainnya, seperti
teknologi informasi, komunikasi dan beberapa
teknologi lainnya. Seiring berjalannya kemajuan
dan perkembangan teknologi elektronika maka
semakin banyak ditemukannya ide-ide dan
penciptaan alat untuk menunjang kepentingan umat
manusia kepentingan tersebut tidak lepas dari
kepentingan maupun kebutuhan sehari hari salah
satunya kegiatan ibadah.
Dalam
agama islam menyakini akan
kewajiban sholat 5 waktu, yang mana telah
ditentukan waktu pelaksanaanya. Untuk itu
mengetahui waktu-waktu sholat 5 waktu, yaitu
subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya sangatlah
penting bagi setiap pemeluk agama islam didalam
menjalakan sholat 5 waktu tersebut dengan tepat
dan sebaik-baiknya. Untuk itu penunjuk jadwal
sholat itu sangat penting akan adanya.
Dalam hal ini pengingat waktu sholat eletronik
menjadi ide dan pencipta alat yang dipilih oleh
penulis. Pembutan alat ini membuhtukan waktu
yang cukup lama di karenakan pembuatan
rangkaian Running Text yang menggunakan lampu
LED dan pembuatan papan PCB yang harus
membutuhkan keahlian khusus. Karena itu, penulis
ingin membuat
Tugas Akhir
menggunakan
Mikrokontroller AVR (Alf and Vegard’s Risc)
ATMega 32 dengan judul Perancangan Perangkat
Keras Sistem Pengingat Waktu Sholat Elektronika.
Perangkat ini juga menggunakan modul Mp3
sehingga bisa di gunakan untuk mengeluarkan suara
adzan yang akan keluarkan dalam sehari sebanyak
lima kali yaitu pada saat memasuki waktu sholat
subuh, sholat dzuhur, sholat ashar, sholat maghrib
dan sholat isya dan untuk mengingantkan umat
islam melakukan ibadah sholat fardhu dan bisa
bersama sama melakukan sholat berjamaah di
masjid[1].
1.1 Rumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini, yaitu
Bagaimana rancangan komponen rangkaian
Perangkat Keras bekerja sebagai Sistem Pengingat
waktu sholat dalam bentuk elektronik. Serta aturan
komponen-komponen rangkaiannya.
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menjelaskan cara pembuatan alat perangkat keras
sistem pengingat waktu sholat elektronik. dan
menjelaskan cara kerja dari alat perangkat keras
sistem pengingat waktu sholat elektronik.
2.
Landasan Teori
2.1 Mikrokontroller ATMega 32
AVR merupakan seri Mikrokontroler CMOS
8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC
(Reduced Instruction Set Computer).[2] Hampir
semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock.
AVR mempunyai 32 register general purpose,
timer/counter fleksibel dengan mode compare,
interrupt internal dan eksternal, serial UART,
programmable Watchdog Timer, dan mode power
saving, ADC dan PWM internal.AVR juga
mempunyai In-System Programmable Flash onchip yang mengijinkan memori program untuk
diprogram ulang dalam sistem menggunakan
hubungan serial SPI. ATMega 32 mempunyai
throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat
disainer sistem untuk mengoptimasi konsumsi daya
versus kecepatan proses.
2.2
RTC (Real Time Clock) DS1307
DS1307 Serial Real time Clock adalah
sebuah clock/calender BCD dengan tegangan
rendah yang memiliki nonvolatile (permanent)
SRAM. Alamat dan data dikirimkan secara serial
melalui bus bidirectional 2 kabel.
Berikut ini fitur – fitur dari Real-time clock
(RTC) DS1307 :
1.
Real-time clock (RTC) meyimpan data-data
detik, menit, jam, tanggal, bulan, hari dalam
seminggu, dan tahun valid hingga 2100
2.
56-byte, battery-backed, RAM nonvolatile
(NV) RAM untuk penyimpanan
3.
Antarmuka serial Two-wire (I2C)
4.
Sinyal luaran gelombang-kotak terprogram
(Programmable square wave);
5.
Deteksi otomatis kegagalan-daya (powerfail) dan rangkaian switch;
6.
Konsumsi daya kurang dari 500 nA
menggunakan mode baterei cadangan
dengan operasional osilator;
7.
Tersedia fitur industri dengan ketahanan
suhu: -40°C hingga +85°C
8.
Tersedia dalam kemasan 8-pin DIP atau
SOIC.
Modul Mp3
Modul MP3 ini dapat digunakan pada
proyek Arduino atau rangkaian berbasis
mikrokontroler yang Anda buat untuk memberikan
kemampuan memainkan file suara / audio yang
dikodekan dengan algoritma MPEG-3 Audio (MP3
Audio Codec). Selain itu modul ini dapat
dirangkaikan sebagai perangkat pemutar MP3
secara
independen
tanpa
mikrokontroler,
dikendalikan dengan menyambungkan pin-pin
terkait dengan tombol tekan.
Gambar 1 Modul Mp3
2.4
IC Shift Register 4094
IC shift register adalah sebuah komponen
elektronik IC yang digunakan untuk memasukkan
data secara serial dan mengeluarkan data secara
paralel. Data masuk secara serial melalui pin D (1).
[4] Pada IC Shift Register ini data masuk baru
disimpan setelah terjadi clock jadi cara
memasukkan data pada shift register ini adalah data
masuk clock data masuk clock data masuk clock
begitu seterusnya. Pin OE atau Output Enable
digunakan untuk mengaktifkan output serial
maupun output paralel. Logika 1 untuk enable dan
logika 0 untuk disable. QP0 - QP7 adalah output
paralel dari shift register ini sedangkan QS1 - QS2
adalah output serial dari shift register ini. Jika
menggunakan lebih dari satu IC Shift Register
maka pin data dari IC Shift Register selanjutnya
dihubungkan ke output serial dari IC. Pada IC shift
register 4094 ini memiliki konfigurasi pin seperti
dibawah ini (Soelis Satiyo_nativers. 2014)
2.3
Gambar 2 IC 4094
2.5
LED
Light Emitting Diode atau sering disingkat
dengan LED adalah komponen elektronika yang
dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika
diberikan tegangan maju.[6] LED merupakan
keluarga Dioda yang terbuat dari bahan
semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang
dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan
semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga
dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak
tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai
pada Remote Control TV ataupun Remote Control
perangkat elektronik lainnya.Bentuk LED mirip
dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan
dapat dipasangkan dengan mudah ke dalam
berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan
Lampu Pijar, LED tidak memerlukan pembakaran
filamen sehingga tidak menimbulkan panas dalam
menghasilkan cahaya.
2.6
Buzzer
Buzzer berfungsi sebagai alaram. Pada saat
masuk waktu adzan Buzzer akan menyala dan akan
berhenti ketika suara adzan berkumandang.
Multimeter Digital dan juga Panel Display Digital
seperti pada Microwave Oven ataupun Pengatur
Suhu Digital . Seven Segment Display pertama
diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh
Frank. W. Wood dan mulai dikenal luas pada tahun
1970-an setelah aplikasinya pada LED (Light
Emitting Diode).Seven Segment Display memiliki 7
Segmen dimana setiap segmen dikendalikan secara
ON dan OFF untuk menampilkan angka yang
diinginkan. Angka-angka dari 0 (nol) sampai 9
(Sembilan) dapat ditampilkan dengan menggunakan
beberapa kombinasi Segment. Selain 0 – 9, Seven
Segment Display juga dapat menampilkan Huruf
Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau
elemen-elemen pada Seven Segment Display diatur
menjadi bentuk angka “8”. Terdapat beberapa
jenis Seven Segment Display, diantaranya adalah
Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid
Crystal Display (LCD) dan Light Emitting Diode
(LED). Terdapat 2 Jenis LED 7 Segment,
diantaranya adalah “LED 7 Segment common
Cathode” dan “LED 7 Segment common Anode”.
Gambar 4 Bentuk fisik seven segment
2.8
Gambar 3 Bentuk Fisik Buzzer
Pada dasarnya prinsip kerja Buzzer hampir
sama dengan loud speaker, jadi Buzzer juga terdiri
dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan
kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga
menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik
ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan
polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang
pada diafragma maka setiap gerakan kumparan
akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik
sehingga membuat udara bergetar yang akan
menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan
sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau
terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).
2.7
Display 7 Segment
Seven Segment Display (7 Segment Display)
dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar
Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang
dapat menampilkan angka desimal melalui
kombinasi-kombinasi segmennya. Seven Segment
Display pada umumnya dipakai pada Jam Digital,
Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital,
(Integrated Circuit) IC Regulator 7805
Regulator tegangan tipe 7805 adalah salah
satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal,
yaitu terminal VIN, GND dan VOUT. Tegangan
keluaran dari regulator 7805 memungkinkan
regulator untuk dipakai dalam sistem logika,
instrumentasi dan Hifi. Regulator tegangan 7805
dirancang sebagai regulator tegangan tetap,
meskipun demikian dapat juga keluaran dari
regulator ini diatur tegangan dan arusnya melalui
tambahan komponen eksternal. Pada umumnya catu
daya selalu dilengkapi dengan regulator tegangan.
Tujuan pemasangan regulator tegangan pada catu
daya adalah untuk menstabilkan tegangan keluaran
apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada
catu daya. Fungsi lain dari regulator tegangan
adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubung
singkat pada beban. Cara pemasangan dari
regulator tegangan tetap 7805 pada catu daya dapat
dilihat pada gambar berikut. Rangkaian Dasar
Regulator Tegangan Positif 7805. Kondensator
masukan C1 dibutuhkan untuk perata tegangan
sedangkan kondensator keluaran C2 memperbaiki
tanggapan peralihan.
3.4 Perancangan
sistem
minimum
mikrokontroler
Dalam perancangan Sistem Minimum
Mikrokontroller terdapat macam-macam komponen
rangkaian. Seluruh rangkaian terhubung dengan IC
ATMega 32 sebagai pengolah data input dan
output.
Gambar 5 Regulator 7805
3. Metode Penelitian dan Perancangan Sistem
3.1 Perancangan
Perancangan sistem waktu sholat berbasis
Mikrokontroller ATMega 32 ini memerlukan
analisa. Pada perancangan waktu sholat terdiri dari
perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat
lunak
digunakan pada perancangan program
menggunakan bahasa C codevision AVR pada
Mikrokontroller ATMega 32 sedangkan perangkat
keras digunakan pada perancangan alat pada blok
rangkaian tersusun membentuk alat waktu sholat
berbasis Mikrokontroller ATMega 32. Alat yang
digunakan adalah Mikrokontroller ATMega 32,
RTC, Regulator, rangkaian MP3, IC shift register
4094, LED, Buzzer, Display 7 segment, regulator
7805, rangkaian Relay dan PCB.
3.2 Pengaturan waktu
Sebelum manusia menemukan hisab atau
perhitungan
falak/astronomi,
pada
zaman
Rasulullah waktu shalat ditentukan berdasarkan
observasi terhadap gejala alam dengan melihat
langsung matahari. Lalu berkembang dengan
dibuatnya Jam Surya atau Jam Matahari serta Jam
Istiwa atau sering disebut Tongkat Istiwa dengan
kaidah bayangan matahari. Faktor utama yang
harus diperhatikan dalam penetapan waktu sholat
adalah posisi matahari.Akibat yang timbul adalah
setiap beda hari dan beda tempat maka waktu sholat
juga akan berbeda pula, dalam hal ini waktu sholat
yang digunakan telah ditentukan oleh departemen
agama untuk wilayah kota medan dihitung
berdasarkan kriteria Kementerian Agama RI.
3.3 Perancangan Blok Diagram Sistem
Untuk mempermudah perancangan alat
digunakan blok diagram sistem sebagai langkah
awal perancangan alat. Pada blok diagram sistem
ini menggambarkan secara umum cara kerja
rangkaian secara keseluruhan. Berikut adalah blok
diagram sistem yang dirancang
Gambar 7 Perancangan Sistem Minimum
Mikrokontroller
Pada gambar di atas bisa kita liaht semua
rangkaian terhubung dengan IC ATMega 32
sebagai pengelolah data input dan output.
Rangakaian yang di gunakan pada perancangan
sistem minimum Mikrokontroller ini adalah RTC,
Buzzer, lampu LED, Regulator dan Cristal.
3.5
Perancanagn Display 7 Segment
pada perancangan Display 7 Segment terdapat
beberapa komponen rangkaian elektronik yang di
gunakan adalah rangkaian 7 segment, IC Shif
register 4094, lampu LED dan Papan PCB.
Gambar 8 Perancangan Display 7 Segment
Pada gamabar di atas semua komponen
rangkaian terhubung dan tersusun dengan baik.
Sehingga tanggal dan jam akan di tampilkan pada
rangkaian Display 7 Segment ini.
3.6 Perancangan Display Running Text
Pada perancangan Display Running Text
komponen yang ragam diperlukan adalah lampu
LED, IC Shif Register 4097 dan Papan PCB.
Gambar 6 Perancangan Blok Diagram Sistem
3.7 Rangkaian Mikrokontroler ATMEGA 32
Rangkaian ATMega 32 yang di gunakan
adalah Mikrokontroller ATMega 32 sebagai
pengolah data input dan output.
Rangkaian
minimum ATMega 32 ditunjukkan pada gambar di
bawah ini.
menggunakan lebih dari satu IC Shift Register
maka pin data dari IC Shift Register selanjutnya
dihubungkan ke output serial dari IC.
3.11
Gambar 9 Rangkaian ATMEGA 32
ATMega 32 ini memiliki 4 Port input dan
output, yaitu PortA, PortB, PortC dan PortD. Tiap
Port memiliki 8 I/O (input dan output).
Pada perancangan ini proses yang terjadi pada
mikrokontroller adalah proses pembacaan data-data
yang tersimpan pada mikrokontroller. Pada gambar
di atas adalah ATMega 32 yang belum terhubung
hanya petunjuk-petunjuk untuk menghubungkan
rangkaian tambahan pada ATMega 32.
3.8 Rangkaian RTC
RTC (Real Time Clock) merupakan sebuah IC
yang memiliki fungsi untuk menghitung waktu,
mulai dari detik, menit, jam, bulan, serta tahun.
RTC ini menyediakan pin battery-backupuntuk
dihubungkan pada baterai lithium 3V atau sumber
energi lain sehingga ketika supply energi utama
(VCC dan GND) mati, battery backup mengambil
alih supply energy yang berada pada RTC
dan timer tetap berjalan sebagaimana mestinya.
3.9 Rangkaian Mp3
Mp3 berfungsi untuk mengeluarkan suara
adzan pada saat jam menunjukan waktu sholat 5
waktu. Mp3 ini mempunyai memoricard untuk
menyimpan suara adzan yang akan berbunyi ketika
waktu sholat akan tiba.
3.10
Rangkaian IC Shift Register 4094
IC shift register adalah sebuah komponen
elektronik IC yang digunakan untuk memasukkan
data secara serial dan mengeluarkan data secara
paralel. Data masuk secara serial melalui pin D (1).
Pada IC Shift Register ini data masuk baru
disimpan setelah terjadi clock jadi cara
memasukkan data pada shift register ini adalah data
masuk clock data masuk clock data masuk clock
begitu seterusnya. Pin OE atau Output Enable
digunakan untuk mengaktifkan output serial
maupun output paralel. Logika 1 untuk enable dan
logika 0 untuk disable. QP0 - QP7 adalah output
paralel dari shift register ini sedangkan QS1 - QS2
adalah output serial dari shift register ini. Jika
Rangkaian LED
Sebuah LED adalah sejenis diode
semikonduktor istimewa. Seperti sebuah diode
normal, LED terdiri dari sebuah chip bahan
semikonduktor yang diisi penuh, atau di-dop,
dengan ketidakmurnian untuk menciptakan sebuah
struktur yang disebut p-n junction. Pembawa
muatan elektron dan lubang mengalir ke junction
dari elektrode dengan voltase berbeda. Ketika
elektron bertemu dengan lubang, dia jatuh ke
tingkat energi yang lebih rendah, dan melepas
energi dalam bentuk photon.
Lampu LED sekarang sudah digunakan untuk:
–
penerangan untuk rumah
–
penerangan untuk jalan
–
lalu lintas
–
advertising
–
interior/eksterior gedung
Gambar 10 Rangkaian LED
Pada rangkaian LED ini digunakan untuk
membuntuk pola tulisan yang akan ditampilkan
pada layar LED, dan rangkaina LED ini digunakan
juga sebagai lampu indikator pada sebuah
rangkaian mikrokontroller untuk mengetahui bahwa
rangkaian tersebut hidup atau mati.
3.12
Rangkaian Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen elektronika
yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik
menjadi getaran suara. Buzzer berfungsi sebagai
alaram. Pada saat masuk waktu adzan Buzzer akan
menyala dan akan berhenti ketika suara adzan
berkumandang.
3.13
Rangkaian Regulator 7805
Rangkaian regulator ini dapat dipakai untuk
menurunkan tegangan 12 volt aki (accu) pada
sebuah perangkat elektronika atau pada sebuah atau
pada sebuah kendaran menjadi 5 volt stabil.
Regulator 7805 yang memiliki 3 kaki yang masingmasing kaki-kakinya memiliki fungsi berbeda,
yaitu:
1. Pin 1 berfungsi sebagai Inputan
2. Pin 2 berfungsi sebagai Ground
3. Pin 3 berfungsi sebagai Output
3.14 Rangkaian PCB (Printed Circuit Board)
PCB (printed Circuit Board) adalah suatu
board tipis tempat letak komponen elektronika,
yang di pasang dan di rangkain, dimana bagian
sisinya terbuat dari lapisan tembaga untuk
menyordel kaki komponen.
Pengujian
Rangkaian
Mikrokontroller
ATMega 32 dengan LED adalah untuk mengetahui
bahwa rangakaian tersebut hidup atau mati,
sehingga penulis dapat mengetahui dengan cepat
apakah rangkaian tersebut hidup atau mati.
Pengujian ini dilakukan dengan membuat membuat
Rangkaian sistem minimum mikrokontroller
ATMega 32 dan disambungkan dengan LED
sehingga rangkaian tersebut menyatu dalam satu
alat.
Blok diagram:
Gambar 11 Rangkain PCB LED
Rangkaian yang di atas adalah rangkaian
PCB LED yang berfungsi sebagai Running Text
untuk membuat pola atau tulisan berjalan. Cara
kerjanya adalah Running Text akan keluar pada saat
waktu sholat fardhu. Dan sebagai informasi untuk
para jamaah di Mushallah Sekolah Tinggi Teknik
Harapan bahwa waktu sholat telah tiba.
4.
Hasil Pembahasan
Implementasi merupakan sebuah langka untuk
menerapkan hasil dari Waktu Sholat Berbasis
Mikrokontroller AVR ATMega 32 yang pada awal
telah dirancang agar tercipta Waktu Sholat yang
mengikuti perkembangan teknologi. Dalam
pembuatan Waktu Sholat Berbasis Mikrokontroller
AVR ATMega 32 penulis menggunakan bahanbahan elektronika seperti yang ada di bab
sebelumnya.
Pada pembutan Waktu Sholat Berbasis
Mikrokontroller AVR ATMega 32 yang harus
diperhatikan adalah pembuatan papan PCB dan
gambar rangkaian sehingga dapat mengahasilkan
tampilan yang baik.
4.1
Pengujian
Secara umum, hasil pengujian ini untuk
mengetahui apakah Waktu Sholat Berbasis
Mikrokontroller AVR ATMega 32 dapat berjalan
dengan perencanaan yang telah ditentukan atau
tidak. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
kinerja perangkat keras pada masing-masing
rangkaian perakitan Waktu Sholat Berbasis
Mikrokontroller AVR ATMega 32 Pengujian
pertama-tama dilakukan secara terpisah.
Pengujian yang dilakukan pada bab ini antara lain:
1. Pengujian
Rangkaian
Mikrokontroller
ATMega 32 dengan LED
2. Pengujian Rangkaian Display 7 segment
3. Pengujian Rangkaian Running Text
4. Pengujian Alarm Waktu Sholat
5. Pengujian Alat secara keseluruhan
4.2
Pengujian Rangkaian Mikrokontroler
ATMega 32 dengan LED
Gambar 12 Blok Diagram Sistem Pengujian LED
Dari tampilan Blok Diagram diatas terdapat
alur
cara
kerja
pengujian
Rangkaian
Mikrokontroller ATMega 32 dengan LED.
Pengujian ini dilakun untuk mengetahui kinerja dari
Rangkaian Mikrokontroller ATMega 32 dengan
LED apakah rancangan ini sudah berkerja dengan
baik atau tidak.
Gambar 13 LED saat tampilan Menyala dan
Padam
Dari tampilan gambar diatas maka dapat
terlihat perbedaan dari lampu LED yang padam dan
Menyala. Maka dalam pengujian ini dikatakan
berhasil sesuai dengan perencanaan penulis.
4.3
Pengujian Rangkaian Display 7 segment
Pengujian Rangkaian Display 7 segment
keseluruan bertujuan untuk mengetahui kinerja dari
Display 7 Segment apakah telah sesuai dengan
perencanaan atau tidak. Pengujian dilakukan
dengan menyambungkan rangkaian Display 7
Segment
dengan
Rangkaian
minimum
Mikrokontroller sehingga rangkaian tersebut bisa
berjalan dengan baik.
Dari tampilan Blok Diagram diatas terdapat
alur
cara
kerja
pengujian
Rangkaian
Mikrokontroller ATMega 32 dengan Display 7
Segment . Pengujian ini dilakun untuk mengetahui
kinerja dari Rangkaian Mikrokontroler ATMega 32
dengan Display 7 Segment apakah rancangan ini
sudah berkerja dengan baik atau tidak.
Peralatan :
1. Minimum sistem mikrokontroller ATMega 32
2.
3.
4.
Rangkaian Display 7 Segment
Seperangkat USB Downloader ATMega 32
Software CodevisionAVR dan Khazama AVR
Programmer
Blok diagram:
Gambar 16 Tampilan pada saat Alarm berbunyi
Gambar 14 Display 7 Segment saat
tampilan Menyala dan Padam
Dari gambar diatas bisa dilihat perbedaan
anatara Display 7 Segment yang hidup dan mati.
Maka dari hasil pengujian Rangkaian Display 7
Segment telah berjalan dengan baik menampilkan
waktu 15: 56: 59 yang sesuai dengan apa yang telah
diprogram dalam Mikrokontroller dan lampu yang
ada di sela-sela Display 7 Segment ikut menyala
juga. Sedangkan tampilan gambar yang ada
dibawahnya Display 7 Segment terlihat tidak
menyala.
4.4
Pengujian Rangkaian Running Text
Pengujian
Rangkaian
Running
Text
dilakukan untuk mengetahui lampu LED berjalan
dengan baik atau tidak pada saat Running Text di
hidupkan. Tujuan pembuat Running Text adalah
untuk menampilkan Pola huruf-huruf berjalan pada
saat masuk waktu sholat dan sebagai informasi
pada saat blum masuk waktu sholat.
Pada gambar diatas jika Alarm waktu
sholat berbunyi maka secara otomatis Running Text
membentuk pola tulisan pada layar Running Text.
Tulisan akan berjalan bergantian membentuk
tulisan “MASUK WAKTU SUBUH” dan
selanjutnya
pada
saat
waktu
Sholat
Zuhur,Asar,Magrib dan Isya. Alarm akan Berhenti
ketika Suara Adzan telah Berakhir. Alarm hidup
selama 5 kali dalam sehari sesuai dengan jadwal
sholat Fardhu.
4.6
Pengujian Alat Secara Keseluruan
Setelah selesai melakukan pengujian di
setiap bagian, maka dilakukan pengujian alat secara
keseluruhan. Langkah ini bertujuan untuk
pengecekan apakah sistem alat ini bekerja dengan
baik atau masih ada error.
Gambar 15 Running Text saat tampilan Menyala
dan Padam
Dari tampilan gambar diatas bisa dilihat
perbedaan antara gambar rangkaian Running Text
yang menyala dan mati. Pada rangkaian Running
Text yang menyala terdapat pola tulisan yang
bertuliskan “MEDAN “ yang sudah diprogram
didalam
Mikrokontroller
sehingga
tulisan
“MEDAN” bisa ditampilkan dalam layar Running
Text sesuai dengan perencanaan penulis. Pada
rangkaian Running Text yang padam dikarenakan
belum ada diprogram oleh penulis.
4.5
Pengujian Rangkaian Alarm waktu
Sholat
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
apakah Alarm berbunyi dengan baik atau Tidak
pada saat masuk waktu Sholat. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan MP3 untuk mengeluarkan
suara Adzan pada saat memasuki waktu sholat.
Gambar 17 Tampilan Alat secara keseluruan
Pada gambar diatas adalah hasil dari
tampilan keseluruan pada rangakain keseluruan ini,
seluru rangkaian alat akan digabungkan dari
rangkaian Mikrokontroler ATMega 32 yang
terhubung dengan rangkaian Display 7 segment,
rangkaian Running Text dan Modul Mp3. Pada
tampilan Display 7 segment terbagi menjadi dua
bagian yaitu JAM dan Tanggal masing- masing
terhubung ke dalam rangkaian Mikrokontroller.
4.7
Sketsa Alat Secara Keseluruan
Sketsa alat ini dibuat untuk melihat seluruh
rangkaian yang ada pada jam digital. Pada sketsa
ini terdapat rangkaian Mikrokontroller ATMega 32,
Mp3, Speaker, Display 7 Segment, dan Running
Text .berikut tampilan sketsa di bawah ini.
3. Untuk Mikrokontroler bagi penerus bisa
memakai mikrokontroler jenis lain seperti
AVR Atmega 16, AVR atmega8535 dan
lain-lain.
Daftar Pustaka
[1]
Bagus
Hari
Sansongko.
2012.
Pemrograman Mikrokontroller Dengan
Bahasa C dan Modul mp3. Yogyakarta.
Penerbit Andi.
[2]
Rangkuti Syahban. 2011. Mikrokontroller
ATMEL AVR Simulasi dan Praktek Proteus
dan
Menggunakan
CodeVisionAVR.
Bandung. Penerbit Informatika Bandung.
[3]
Feliyanda. 2014. Perancangan Pengingat
Waktu Sholat Menggunakan Dot Matriks
Berbasi Mikrokontroller AT89S52. Jurnal
Pelita Informatika Budi Darma,Vol. 7, No.
2.
[4]
Soelissty. 2014. Pengertian IC Shif Register
4097.
http://soelissty.blogspot.co.id/2014/12/regist
er-ic-4094.html di akses pada tanggal 8
september 2015
[5]
ATMega32
complete.
www.atmel.com/literature di akses pada
tanggal 8 agustus 2015
[6]
Kho. Dickson. 2015. Pengertian LED.
http://teknikelektronika.com/pengertian-ledlight-emitting-diode-cara-kerja/ di akses
pada 7 september 2015
[7]
ATMega Datasheet. http://www.atmel.com
di akses pada tanggal 18 juni 2015
Gambar 18 Sketsa Alat secara keseluruan
Pada sketsa alat di atas terlihat bahwa seluru
rangkaian terhubung dengan baik dan berjalan
dengan lancar.
5.
5.1
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Setelah melakukan perancangan, perakitan
dan dilakukannya pengujian dari Jam Digital
Elektronik, maka diproleh beberapa kesimpulan dan
saran yang dapat berguna bagi kelanjutan dalam
rangka untuk meyempurnakan jam digital
kedepannnya. berikut kesimpulan yang diproleh
dari penulis.
1. Waktu sholat disesuaikan dengan daerah
Medan dan sekitarnya yang telah ditentukan
oleh Departemen Agama RI.
2. Pada perancangan mengunakan Display 7
Segment dan Running Tetx LED dan
Mikrokontroler ATMega 32
3. Perangkat ini menggunakan Modul Mp3 untuk
Mengeluarkan suara Adzan pada saat waktu
sholat tiba.
4. Perangkat ini sebagai informasi jika masuk
waktuk sholat telah tiba dalam pola tulisan
berjalan pada Running Text.
5. Perangkat ini selain menampikan jadwal
waktu
sholat
fardhu
juga
mampu
mengeluarkan suara adzan sedangkan
perangkat yang telah ada saat ini hanya
menampilkan waktu sholat dan alrm tanda
masuk sholat.
5.2
Saran
Adapun saran dan usulan perbaikan kepada
peneliti berikutnya terhadap hasil yang telah
diperoleh masih memiliki kelemahan untuk
diperbaiki dari pengujian alat waktu sholat berbasis
Mikrokontroller ATMega32 dan ada beberapa yang
harus disempurnakan dalam penelitian berikutnya
adalah :
1. Perangkat ini bisa di tambahkan lagi
tampilan Display 7 Segment untuk
menampilkan
waktu
sholat
secara
bersamaan.
2. Perangkat ini tidak mengeluarkan suara
Qomat sebelum Adzan berkumandang
sehingga bagi penerus bisa menambahkan
Qomat pada waktu sholat ini.
Download