9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Komunikasi sangat berperan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, baik dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat dan berorganisasi. Karena dengan berkomunikasi kita dapat menyampaikan dan memperoleh pesan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Komunikasimenjadi penting dalam kehidupan manusia sehari-hari, karena sebagaian besar dari waktu yang kita miliki digunakan untuk berkomunikasi. Dan juga sesuai dengan fungsi komunikasi yang bersifat; persuasive, edukatif, dan informative. Sebab tanpa komunikasi maka tidak akan ada proses interaksi yaitu kegiatan saling bertukar ilmu pengetahuan, pengalaman, pendidikan, persuasi, informasi, dan lain sebagainnya. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyaluranya.2 Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya menjadi tidak terisolasi lingkungan sekitarnya, karena seseorang dapat mengajarkan atau memberitahu apa yang diketahui kepadaorang lain dan melalui komunikasilah maka seseorang dapat menambah pengetahuan dan mengubah persepsi serta perilaku kebiasannya. 2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti,2007, hal 28 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 Perusahaan menjalankan standar kerja yang membutuhkan suatu komunikasi yang baik dan tepat sasaran agar tujuan dari program perusahaan tersebut dapat tercapain dengan baik. 2.1.1 Pengertian Komunikasi Istilah komunikasi dalam bahasa inggris “communication”, yang berasal dari kata latin “communication” dan bersumber dari kata communis yang berarti sama, dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai suatu hal. Komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikonsumsi.3 Onong Uchjana Effendy mengatakan bahwa secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. 4 Pengertian ini jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Dalam pengertian paradigmatis, komunikasi mengandung tujuan tertentu, ada yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media. Menurut hovland dalam onong uchjana effendi bahwa “communication is the process to modify the behavior of other individuals” (komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain)5. Sedangkan menurut William Albig dalam Anwar Arifin “komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang-lambang yang berarti antara individu-individu”.6 3 Onong Uchana Effendy.Ilmu Teori dan Filasafat Komunikasi.Bandung:Citra Aditya Bakti,2005,hal.60 4 Ibid.hal 62. 5 Onong Uchana Effendy .Komunikasi Teori dan Praktek,Bandung:Citra Aditya Bakti,2007, hal .10. 6 Anwar Arifin, Ilmu komunikasi: Sebuah pengantar ringkas,Jakarta: Rajawali,2002,Hal.25. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 Pendapat lainnya dikemukakan oleh Jalaludin Rahmat bahwa “kata komunikasi sendiri dipergunakan sebagai proses pengiriman pesan, baik verbal maupun non verbal, sebagai pengaruh dari satu individu kepada individu lain”.7 Everett Rogers yang dikutip oleh Rahmadi mengemukakan bahwa “communication is the process by which an idea is transferred from a source to receiver with the intension of changing his or her behavior”. 8 Artinya komunikasi adalah proses pengoperan ide dari satu sumber ke penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku. Jadi proses komunikasi adalah proses pengoperan dan penerima lambing-lambang yang mengandung arti. Menurut Rosady Ruslan, komunikasi adalah interaksi manusia yang bertujuan untuk menumbuhkan pengertian antara komunikator (penyebar pesan) dengan komunikan (penerima pesan).9 Komunikasi yang efektif yaitu bagaimana antara penyebar pesan dan penerima pesan dapat menimbulkan suatu pengertian yang sama tentang suatu pesan atau efek. Menurut Onong Uchjana bahwa pengertian lain komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media.10 7 Jalaludin rakhmat, Psikologi Komunikasi.Bandung : Remaja Rosda Karya, 2007, hal.4. F. Rahmadi. Ilmu Komunikasi dalam Teori Dan Praktek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002, hal.64. 9 Rosady Ruslan, Kiat dan strategi kampanye Public Relation, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2008, hal.20. 10 Onong Uchajana Effendy, Op.Cit, hal. 10. 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran, perasaan baik verbal maupun non verbal kepada orang lain, dan komunikasi dapat juga disimpulkan sebagai suatu proses perpindahan informasi atau pesan dari seseorang kepada orang lain (penerima) melalui sarana atau metode tertentu yang saling dapat dipahami untuk suatu tujuan tertentu. Harold D. Laswell yang dikutip cangara mengemukakan bahwa fungsi komunikasi antara lain: 1) manusia dapat mengontrol lingkungannya; 2) beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka berada; 3) melakukan transformasi warisan sosial kepada generasi berikutnya.11 Sementara Robert G. King memasukan fungsi komunikasi kedalam ruang lingkup ilmu komunikasi. Menurutnya ada tiga fungsi dari proses komunikasi yang dapat dijadikan acuan dalam setiap rancangan materi pesan yang ingin disampaikan yaitu: 1) proses pengembangan mental; 2) penyesuaian dengan lingkungan; dan 3) manipulir lingkungan.12 Menurut William I. Gorden yang dikutip mulyana mengkategorikan fungsi komunikasi menjadi empat, yaitu: 1. Fungsi pertama sebagai komunikasi sosial. Fungsi ini mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, memperoleh konsep kebahagian, terhindar dari tekanan dan ketegangan. 11 12 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : Rajawali Pers, 2009, hal.59. Ibid; http://digilib.mercubuana.ac.id/ diri, 13 2. Fungsi kedua sebagai komunikasi ekspresif. Fugsi ini erat kaitannya dengan komunikasi sosial, komunikasi ekspresif tidak bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) seseorang, perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal, seperti perasaan saying, rindu, peduli, simpati, gembira, sedih, takut, prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun bisa disampaikan secara lebih ekspresif lewat perilaku nonverbal. 3. Fungsi ketiga sebagai komunikasi ritual. Situasi komunitas sering melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang hidup yang disebut para antropolog sebagai rites of passage,mulai dari ucapan kelahiran, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan hinggaucapan kematian. Saat ini olahraga pun sudah mulai menjadi komunikasi ritual seperti olimpiade, ASEAN games, PON, dan lain-lain. Demikian pula dalam organisasi seperti upacara serah terima jabatan, peresmian gedung atau proyek, dan lain sebagainya. 4. Fungsi keempat sebagai instrumental mempunyai menginformasikan komunikasi instrumental. Komunikasi umum seperti beberapatujuan mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga untuk menghibur13. 13 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung : Rosda, 2007, hal.30. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa fungsi komunikasi itu berkaitan dengan beragai hal, baik sebagai komunikasi sosial, ekspresif, ritual, dan komunikasi instrumental, yang kesemuanya itu dapat mengubah sikap dan perilaku kehidupan manusia. Setiap proses komunikasi memiliki tujuan untuk efisiensi dan efektivitas. Efesiensi maksudnya adalah dengan sumber daya yang ada, tetap diusahakan sebuah proses komunikasi mencapai hasil yang maksimal. Ketika seorang komunikator menyampaikan pesan, materi pesan yang disampaikan sebisa mungkin mendapatkan feed back yang positif dari penerima pesan. Efektivitas diartikan cara mengoptimalkan setiap fungsi komponen dalam proses komunikasi, setiap unsur yang terlibat dalam proses komunikasi, baik itu komunikator, media, pesan maupun komunikan harus memainkan perannya secara tepat untuk menciptakan iklim yag kondusif sehingga proses komunikasi mencapai tujuan.14 Menurut Onong Uchjana Effendi pada umumnya komunikasi mempunyai beberapa tujuan tertentu, yaitu: 1) mengubah sikap (to change the attitude), 2) mengubah pandangan atau pendapat (to change the opinion), dan 3) mengubah perilaku (to change the behavior).15 Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah, hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semua. Hovlan, Janis, dan Kelley yang dikutip Onong Uchjana Effendy mengatakan bahwa 14 Lukiati Komala, Ilmu Komunikasi Dalam Persfektif, Proses, dan Konteks, Bandung: Widya Padjajaran, 2009, hal. 138-140. 15 Onong Uchjana Effendi, Op.Cit, hal. 10. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variable yang penting, yaitu : 1) perhatian, 2) pengertian, dan 3) penerimaan.16 Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi komunikasi adalah dapat mengontrol lingkungan, dapat beradaptasi dengan lingkungan, dan melakukan transformasi warisan sosial kepada generasi berikutnya. Sementara itu,, tujuan komunikasi adalah mengubah sikap, pandangan, dan perilaku seorang komunikan berdasarkan pesan yang diterima, sehingga mudah dimengerti oleh penerima pesan sesuai dengan komunikan inginkan atau sebaliknya. Menurut komala terdapat lima unsur dalam proses komunikasi yaitu konteks, komunikator, pesan, system pengantar, dan komunikan. Konteks adalah lingkungan di mana peristiwa komunikasi terjadi. 17 Komunikator adalah seseorang yang menyampaikan pesan.Pesan adalah sesuatu yang diproses oleh komunikator kepada penerima untuk diartikan.System pengantar adalah bagaimana pesan dihantarkan dari komunikator kepada komunikan.Komunikai adalah orang yang menerima pesan. Onong Uchjana Effendi lebih lanjut mengemukakan bahwa “proses komunikasi terbagi dalam dua tahap, yakni secara primer dan sekunder”. Proses komunikasi secara primer adalah proses proses penyampaian pesan pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana tertentu kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media dalam suasana tatap muka. Maka umpan baliknya 16 Onong Uchjana Effendi, Op.Cit, hal. 10. Onong Uchjana Effendi, Op.Cit, hal. 10. 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 berlangsung seketika. Proses komunikasi secara sekunder adalah proses komunikasi penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana tertentu sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Sedangkan umpan baliknya tertunda (delayed feedback). Di sini komukator mengetahui tanggapan komunikan setelah komunikasi selesai, adakalanya umpan balik ini harus diciptakan mekanismenya. 2.2 Strategi Komunikasi Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Demikian pula dengan strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi (communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi.18 Strategi pada hakekatnya adalah suatu perencanaan dan manajemen untuk mencapai tujuan tertentu. Lionberger dan gwin (1982) menyatakan bahwa strategi komunikasi umumnya dirumuskan dengan memperhatikan 18 Onong Uchjana Effendi. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hal. 32 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 tiga hal, yaitu khalayak sasaran, pesan yang akan disampaikan, dan saluran yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.19 Sedangkan strategi komunikasi menurut Alo Liweri adalah sebagai berikut :20 1. Strategi yang mengartikulasikan, menjelaskan, dan mempromosikan suatu visi komunikasi dan satuan tujuan komunikasi dalam suatu rumusan yang baik. 2. Strategi untuk menciptakan komunikasi yang konsisten, komunikasi yang dilakukan berdasarkan satu pilihan (keputusan) dari beberapa opsi komunikasi. 3. Strategi berbeda dengan taktik, strategi komunikasi menjelaskan tahapan kongkret dalam rangkaian aktivitas komunikasi yang berbasis pada satuan teknik bagi pengimplementasian tujuan komunikasi, adapun taktik adalah satu pilihan tindakan komunikasi tertentu berdasarkan strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. 4. Adalah ttujuan akhir komunikasi, strategi berperan memfasilitasi perubahan perilaku untuk mencapai tujuan komunikasi manajemen. (bank dunia, 2001) 2.2.1 Tujuan Strategi komunikasi Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Demikian pula dengan strategi komunikasi yang 19 20 Moore, H. Frazier, Humas Membangun Citra, PT Remaja Rosdakarya, 2002, hal 75 Lili Weri, Alo. Komunikasi : Serba Ada Serba Makna, PT. Kencana Prenada Media Group, 2011 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 merupakan paduan perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut R. Wayne Pace, Brent D. Peterson, dan M. Dallas burnett dalam bukunya techniques for effective communication, tujuan strategi komunikasi tersebut sebagai berikut:21 a. To secure understanding, untuk memastikan bahwa terjadi suatu pengertian dalam berkomunikasi b. To establish acceptance, bagaimana cara penerimaan itu terus dibina dengan baik c. To motivate action, penggiatan untuk memotivasinya d. The goals which the communicator sought to achieve, bagaimana mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari proses komunikasi tersebut. Tujuan dari strategi komunikasi itu sendiri adalah sebagai berikut: 1. Memberitahu (announcing), yaitu pemberitahuan tentang kapasitas dan kualitas informasi 2. Memotivasi (motivating), yaitu mengusahakan agar informasi yang disebarkan ini harus dapat memberikan motivasi. 3. Mendidik (educating), yaitu setiap informasi yang diberikan harus disampaikan dalam kemassan educating atau yang bersifat mendidik 4. Menyebarkan informasi (informing), yaitu menyebarluaskan informasi kepada masyarakat atau audiens yang menjadi sasaran kita. 21 Rusady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations Edisi Revisi 5, Raja Grafindo, Jakarta, 2007, hal 37 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 5. Mendukung pembuatan keputusan (supporting decision making), yaitu strategi yang mendukung pembuatan keputusan. Sedangkan menurut Cultip, tujuan dari strategi komunikasi yaitu:22 1. Memberikan informasi kepada khalayak internal maupun eksternal untuk melakukan tindakan yang diinginkan 2. Mempengaruhi khalayak untuk mendukung dan menerima tindakan tersebut. 3. Mengintruksikan khalayak untuk mengubah keinginan menjadi tindakan berdasarkan kemampuan. Menurut Alo Liliweri, prinsip-prinsip praktisi strategi komunikasi yaitu terdiri dari: 1. Integrate. Adalah proses untuk menggabungkan (mengintegrasikan) berbagai aktivitas yang berkaitan dengan satu program komunikasi. 2. Straightforward. Katakanlah ini pada semua orang, kejujuran menyertai perjalanan kita. 3. Succin. Pesan strategis umumnya sangat pendek dan sederhana. 4. Target-segment. Tetapkan segmen yang akan dijadikan sasaran 5. Personalia. Bantulah para pekerja untuk mengerti dampak personal, pertanyaan yang esensi dari setiap komunikasi membutuhkan jawaban. 6. Memorable. Buatkan ukuran terhadap hasil komunikasi yang akan kita lakukan 7. Multimedia. Gunakan metode dan media yang bervariasi 22 Cultip, Effective Public Relations, 2000, hal 406 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 20 8. Be realistic. Hendaklah realistis, tentukan di manakah tempat bagi orang yang akan bertemu dengan kita. 9. Be result. Orientasikan kerja kita pada komunikasi yang efektif dan dapat diukur. 2.3 Public Relations 2.3.1 Pengertian Public Relations Saat ini keberadaan Public Relations (PR) dirasa sangat dibutuhkan oleh perusahaan maupun organisasi atau institusi pemerintahan. Public Relations merupakan mediator yang berada antara pimpinan organisasi dengan public, baik dalam upaya membina hubungan masyarakat internal maupun eksternal. Sebagai publik, mereka berhak mengetahui rencana kebijakan, aktivitas, program kerja hingga rencana usaha suatu perusahaan atau organisasi berdasarkan keadaan serta harapan yang sesuai dengan keinginan publik sasarannya. Humas bertindak sebagai pendukung management perusahaan (back up of corporate management). Sehingga mampu menciptakan citra perusahaan (make an image and corporate identy) dimana masyarakat pada umumnya, dan khalayak sasaran (target audience) khususnya.23 PR (Public Relations) atau Humas (Hubungan Masyarakat) merupakan sebuah profesi yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, menyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan 23 Rosady Ruslan, Management Humas dan Management Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi), PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 21 ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi, seiring dengan kemajuan zaman. Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.24 Public Relations merupakan figur penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dipengaruhi oleh keberhasilan Public Relations itu sendiri dalam menjalankan tugasnya. Peran Pubic Relations dalam menyediakan informasi memerukan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang memadai serta mendukung. Aktivitas Public Relations sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal-balik (two way traffic communications) antara lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan. Jadi, kegiatan Public Relations tersebut sangat erat kaitannya dengan pembentukan opini pubik dan perubahan sikap dari masyarakat. International Public Relations Association (IPRA), mendefinisikan bahwa “Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan 24 Cutlip, Scoott M, Effective Public Relations, Kencana Prenada Media Group, 2006, Hal 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 22 kerjasama ; melibatkan manajemen untuk mampu menangani opini publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai system peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sasaran utama.” 25 Cutlip, center dan broom, mendefinisasikan humas sebagai fungsi management yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antar organisasi dengan public yang mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan organisasi tersebut. Seorang Public Relationsharus memiliki beberapa faktor tambahan diantaranya daya analisis yang kuat, wawasan luas, pemahaman dan minat untuk mengetahui berbagai perkembangan ekonomi, sosial, politik dalam dan luar negeri, bersikap proaktif serta memiliki kemampuan berkomunikasi baik tulisan maupun verbal. Dengan kemampuannya untuk membaca kecenderungan, seseorang pejabat PR akan mampu memiliki berbagai situasi yang dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan. Dari definisi diatas Humas merupakan sebuah fungsi manajemen yang berarti bahwa management di semua organisasi harus memperhatikan humas. Definisi ini juga mengidentifikasikan pembentukan dan pemeliharaan hubungan baik yang saling menguntugkan antar organisasi dengan publik sebagai basis moral dan etis dari profesi humas. Pada saat yang sama definisi mengemukakan untuk menentukan apa itu humas dan apa yang bukan humas. 25 Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi .Jakarta, Raja Grafindo Persada 2005, Hal.16 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 23 2.3.2 Peran Pubic Relations Peran komunikasi dua arah yang melandasi humas bertujuan sebagai dorongan kearah penciptaan kebijakan, menjelaskan dan mengumumkan tentang suatu hal yang berkaitan dengan kebijakan perusahaan dan mempromosikannya kepada publik sebagai suatu cara perusahaan dalam beritikad baik dan bagi organisasi tertentu saja sebagai penyedia komunikasi di dalam perusahaan. Peran Public Relations dalam suatu organisasi dapat dibagi empat kategori : 1. Teknisi Komunikasi (Communication Technicial) Berbeda dengan tiga peran praktisi Public Relations professional sebelumnya yang terkait erat dengan fungsi dan peran manajemen organisasi.Peran Comumunication Technician ini menjadikan praktisi Public Relations sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi atau dikenal dengan methode of communication in organization. Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masingmasing bagian atau tingkatan yaitu secara teknis komunikasi, baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan dari tigkatan pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ketingkatan atasan. Hal yang sama juga berlaku pada arus dan media komunikasi antara satu level, misalnya komunikasi antar karyawan satu departemen dengan lainnya (employee relations and communication media model). http://digilib.mercubuana.ac.id/ 24 Dari model peran para praktisi Public Relations tersebut dilapanagan, dapat ditarik dua peranan atau fungsi praktisi Public Relations yang harus ada dalam suatu organisasi. I Gusti Ngurah Putra dalam majalah jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia “komunikasi dan Budaya” menyatakan, seseorang praktisi public relations harus berkembang menjadi manajer yang memiliki kemampuan “manajerial”(managerial skill) atau Public Relations Manager dan yang memiliki kemapuan teknis dalam berkomunikasi. Bahkan mungkin kedua model peran praktisi Public Relations professional tersebut harus dikuasai sekaligusoleh praktisi Public Relations bersangkutan dalam melaksanakan fungsinya pada aktifitas dan operasional manajem organisasi. 2. Penasehat Ahli (Expert Prescriber) Seorang praktisi pakar Public Relations yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu menceritakan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya public relationship. Hubungan praktisi pakar Public Relations dengan manajemen organisasi seperti hubungan antara dokter dan pasiennya. Artinya, pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau mempercayai apa yang telah di sarankan atau usulkan dari pakar Public Relations atau (Expert Prescriber) tersebut dalam memecahkan dan mengatasi persoalan Public Relations yang tengah dihadapi oleh organisasi bersangkutan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 25 3. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator) Dalam hal ini, praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya. Dipihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan, dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari kedua belah pihak. 4. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem solving Process Fasilitator) Peran praktisi Public Relations dalam proses pemecahan persoalan Public Relations ini merupakan bagian dari tim manajem. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesioanal. Biasanya dalam mengatasi suatu krisis yang terjadi, maka dibentuk suatu Tim posko yang dikoordinir praktisi ahli Public Relations dengan melibatkan berbagai departemen dan keahlian dalam satu tim khusus untuk membantu organisasi perusahaan dan produk yang tengah menghadapi atau mengatasi persoalan krisis tertentu. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 26 2.3.3 Stakeholder Peusahaan memerlukan waktu untuk menentukan stakeholdernya yang harus dilayani. Dua tipe stakeholder yang sering ada di dalam sebuah perusahaan adalah stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Ketika stakeholder telah teridentifikasi, perusahaan telah memiliki keuntungan dasar di dalam kompetisi dan dapat meningkatkan pasar dan hasil yang diinginkan, tiap karyawan memerlukan pengetahuan terhadap berbagai macam stakeholder, baik langsung maupun tidak. Model evaluasi stakeholder untuk mengidentifikasi stakeholder yang dimiliki oleh perusahaan. Model tersebut dibagi kedalam dua bagian, yaitu eksternal dan internal, tiap bagian tersebut memiliki tiga komponen, seperti: pelanggan, pesaing dan mitra. Suatu perusahaan yang tumbuh dan berkembang didalam suatu masyarakat akan selalu menghadapi tekanan, baik yang berasal dari luar perusahaan itu sendiri maupun dari dalam. Tugas public relations dalam hal ini adalah membina hubungan yang baik dengan pihak-pihak tersebut melalui suatu proses komunikasi. Pihak-pihak tersebut adalah khalayak sasaran kegiatan public relations dan disebut stakeholder. Stakeholder adalah setiap kelompok yang berada didalam maupun diluar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan perusahaan.26 26 Rhenald Kasali, Manajemen PR, Pustaka Utama Grafiti, 1994, hal 63 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 27 Stakeholder dikelompokan menjadi dua, yaitu: 1. Stakeholder Internal Unsur-unsur yang berada didalam kendali perusahaan (controllable). Mereka yang terlibat dalam transaksi ekonomi dengan bisnis. Seperti pemegang saham, manajemen dan top executive, karyawan, dan keluarga karyawan. 2. Stakeholder Eksternal Unsur-unsur yang berada diluar kendali perusahaan (uncontrollable). Stakeholder eksternal adalah individu yang membeli produk atau memberikan jasa yang diberikan sebuah perusahaan. Mereka berada diluar perusahaan dan memiliki sesuatu untuk diraih dan dirawat sebagai hasil dari penggunaan produk atau jasa atau yang memiliki hubungan dengan perusahaan tersebut. Mereka dapat berupa supplier, joint venture groups, pemakaian akhir atau pesaing. Mereka merupakan para individu yang memiliki keinginan untuk membeli produk dan jasa, dan melakukannya dalam proses yang disebut sebagai pertukaran, yang merupakan pembagian nilai antar dua kelompok. Satu kelompok akan menawarkan produk atau jasa menukarkan uang, waktu, energi dan usaha yang dimiliki oleh kelompok lain. Jika nilai yang diterima sama dengan atau lebih penting dari nilai yang diberikan, pertukaran yang positif akan terjadi. Umumnya stakeholder eksternal terdiri atas konsumen, penyalur, pemasok, bank, pemerintah, pesaing, komunitas, pers. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 28 2.4 Pengertian Event Event adalah acara-acara atau peristiwa-peristiwa yang dirancang untuk,mengkomunikasikan pesan tertentu kepada audiens sasaran. Menurut Jhon E Kennesdy, event termasuk kegiatan pemasaran adalah aplikasi komunikasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran dari sebuah perusahaan.27 Menurut Julia Rutherford Silvers, event adalah “an experlance, carefully crafted to delivery an impact on the preson in attendance. The activities, environment, and layerof multisensory effect are integrated into an event design that is stage choreographed with precision and polish”. menurut Julia event yang baik adalah event yang kemasan dan rangkaian kegiatan dapat memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para pengunjung, serta dapat menghantarkan informasi dan pengaruh yang ingin disampaikan secara efektif. Event juga saat ini di gunakan oleh produsen yang bertujuan memberikan kesempatan berhubungan langsung dengan brand atau produk. Dengan adanya hubungan interaksi melalui event diharapkan pelanggan merasa menjadi bagian dari brand tersebut. Perusahaan atau institusi menggunakan event pemasaran untuk beberapa tujuan yakni mengikat publik sasaran, mengasosiasikan brand dengan aktifitasnya, gaya hidup. Menjangkau publik yang sulit dijangkau, menigkatkan kesadaran terhadap brand, dan memperoleh publikasi. Event biasanya memiliki dampak yang lebih besar di bandingkan alat dari elemen 27 John E. Kennedy, Management Even, BIP Kelompok Gramedia, Jakarta, 2009, hlm 4 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 29 pemasaran lain karena event mengajak publik yang lebih besar di bandingkan dan menjadi bagian dari event tersebut. Di lihat dari definisi yang di sampaikan semakin jelas bahwa event di laksanakan untuk mengkomunikasikan pesan, mengkanpakekan suatu program yang di kemas secara menarik untuk menarik perhatian audience. Menurut Rosady Ruslan, peristiwa khusus (special event) merupakan pengembangan lebih canggih dari kegiatan-kegiatan promo untuk menarik perhatian konsumen terhadap perusahaan atau produk tertentu yang pada akhirnya akan memperoleh publisitas tinggi.28 2.4.1 Bentuk Special Event Ada beberapa klasifikasi Special Event yang biasa di lakukan oleh peruasahaan : 1. Menurut waktu pelaksanaan Dalam hal ini event dibagi menjadi dua yang pertama event reguler adalah event yang dilakukan pada waktu yang sama setiap tahun. Misalnya ulang tahun perusahaan/institusi bisa juga seperti hari besar keagamaan seperti natal, idul fitri. Dalam event reguler ini biasanya perusahaan sudah merencanakan dan menyiapkan dana khusus dalam jumlah tertentu. Event yang kedua yaitu acara khusus ( Special Event ) hal ini biasanya di lakukan sendiri oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 28 Julian Ruthherford Silvers, Profesional Event Coordination, John Willey & Sons. USA, 2004 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 30 2. Menurut Penyelenggaranya Event bisa dikelolah oleh pihak internal perusahaan atau dengan bantuan event organizer. Keterlibatan pihak ketiga ini membantu perusahaan yang mungkin tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan event. a. Event khusus yang di buat untuk brand perusahaan, misalnya perayaan atau peringatan tertentu. Event jenis ini biasanya bertujuan untuk meningkatkan promosi, jenisnya seperti grand opening, ulang tahun, peluncuran produk baru atau rapat tahunan. Dalam evenbt ini biasanya profit tidak menjadi hal utama. Biasanya event menarik media, sehingga event ini sebagai sasaran publikasi. b. Event partisipasi. Selain mengadakan event sendiri, perusahaan juga bisa ikut pada event lainnya, misalnya pameran,festifal. Keputusan untuk ikut atau tidak dalam sebuah event tergantung dari kesesuaian pengunjung pameran dengan target perusahaan. Jika pameran tersebut berskala besar lebih efektif perusahaan harus membuat stand yang cukup besar dengan kegiatan atraktif supaya menarik perhatian pengunjung. Dalam bentuk special event biasanya terjadi setiap tahun pada peristiwa khusus dan akan terus menerus setiap tahunnya secara konsisten. Menurut Judith Ridway dalam bukunya “Pratical media”, adapun bentuk event antara lain : http://digilib.mercubuana.ac.id/ 31 1. Pameran Merupakan cara untuk membuat hubungan yang baik dengan konsumen dalam mempromosikan produk jasa dan perusahaan kepada konsumen dan khalayak sasaranya. Dengan memamerkan produkproduk terbaru dari perusahaan. Hal ini digunakan untuk berhubungan langsung dengan brand, produk juga masyarakat. 2. Acara kerjasama (Sponsorship) Sponsored event bisa juga memiliki nilai berita yang tinggi karena perusahaan mendapatkan publikasi yang positif sekaligus memberikan kesan atau citra positif terhadap masyarakat sebagai konsumen sasarannya. Bentuk lain event di antaranya a. Konfrensi pers, dengan mengundang media massa baik televisi, radio dan surat kabar untuk hadir, biasanya dilakukan untuk mengkonfirmasi tentang berita yang simpang siur di masyarakat untuk mengetahui kebenarannya maka di adakan konfrensi pers dari pihak perusahaan yang biasanya di wakili oleh PR perusahaan dengan masyarakat yang diwakili oleh media massa b. Penghargaan (Award), seperti halnya Panasonic Award, AMI Award, citra pariwara Award sebagai ajang pemberian penghargaan kepada insan-insan yang memiliki prestasi luar biasa yang biasanya terkait dengan kemanusiaan, musik, periklanan, pertelevisian. Biasanya pada event ini di hadiri oleh orang-orang terkenal. Hal ini akan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 32 mempermudah terjadinya publikasi secara besar dari media massa dan dapat menarik perhatian masyarakat dengan frekuensi yang besar c. Peluncuran produk Hal yang paling penting dalam special event adalah konsep dan tujuan dari event itu sendiri. Bukan masalah besar atau kecil biaya dalam menyelenggarakan event tersebut tetapi lebih di tekankan pada tujuan dan konsep event tersebut agar terciptanya sebuah pengalaman yang berkesan dari para peserta/pelanggan yang terlibat dalam acara tersebut. Untuk mengetahui berhasil tidaknya acara tersebut bisa di lihat dalam dua sisi yang pertama, internal dalam kepanitiaan itu sendiri apakah sesuai target, apakah sesuai yang dijadwalkan dan menarik perhatian banyak orang. Kedua, bisa melakukan wawancara dan riset kepada para peserta yang terlibat di dalamnya untuk mengetahui pandangan yang lebih luas. 2.5.2 Fungsi Special Event Menurut Rosady Ruslan fungsi event memberikan informasi secara langsung atau tatap muka dan mendapatkan umpan balik yang positif pelanggan. Selain itu fungsi dari special event adalah sebagai salah satu media komunikasi yang mendapatkan perhatian secara langsung dari pelanggan sehingga terciptanya wouth of mouth daan publikasi dari pelanggan yang akhirnya akan memperoleh edukasi dan pengalaman yang mendalam dari pelanggan yang menjadi sasaran. Untuk memberikan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 33 informasi secara langsung 9bertatap muka), dan mendapatkan hubungan timbal balik yang positif dengan publiknya melalui program kerja atau acara-acara yang sengaja dirancang, dan dikaitkan dengan event (peristiwa khusus) dalam kegiatan serta program kerja kehumasan tertentu. Sebagai media komunikasi dan sekaligus publikasi, dan pada akhirnya masyarakat atau publik sebagai target sasarannnya akan memperoleh pengenalan, pengetahuan, dan pengertian yang mendalam. Diharapkan dari acara khusus tersebut dapat tercipta citra positif terhadap perusahaan/lembaga, atau produk yang diwakilinya. 2.5.3 Tujuan Special Event Menciptakan good will Mencegah dan memecahkan masalah Menciptakan citra baik atau citra yang positif Mampu menarik perhatian khalayak Menunjukan itikad baik dari perusahaan untuk memberikan citra yang positif kepada masyarakat sebagai target sasaran Meningkatkan kesadaran terhadap perusahaan Event juga memiliki fungsi sebagai fungsi pemasaran dan di selenggarakan untuk mencapai tujuan perusahaan. 2.5.4 Special Event Special event adalah sebuah acara yang di kemas dengan sangat istimewa yang memiliki keunikan bertujuan untuk bisa menarik perhatian. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 34 Yang biasa di laksanakan untuk mendapatkan perhatian dari media massa dan klien anda, perusahaan anda, produk anda. Special event juga acara tersebut juga dapat dirancang untuk menyampaikan pesan spesifik perusahaan anda. Sebuah ajang khusus yang dapat juga berupa peluncuran produk atau publikasi dari produk.29 Menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus dalam komunikasi pemasaran merupakan salah satu kiat menarik perhatian media pers dan publik. Kegiatan special event diharapkan mampu memuaskan pihakpihak yang terlibat di dalamnya berperan serta pada kegiatan khusus baik meningkatkan pengetahuan, pengenalan dan menarik perhatian. Event yang di kenal sebagai special event di definisikan sebagai sebuah fenomena penting dalam event yang sifatnya tidak rutin dari aktifitas normal/kehidupan sehari-hari. Dalam program event yang diselenggarakan dan tempat yang dipilih berbeda-beda, tetapi mereka memiliki kesamaan dalam tujuan pemasaran event.30 1. Entertaiment Kunci keberhasilan special event adalah mampu menyediakan hiburan yang menarik audiens untuk keluar dari rumah dan mencoba sesuatu yang tidak mereka peroleh di rumah. 29 30 Rusadi Ruslan, Kampanye Public Relations, Raja Grafindo Persada, PT. Jakarta, 2002 Leonard H. Hoyle, Jr., CAE, CMP, Event Marketing, PPM, Jakarta, 2006 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 35 2. Excitement (berkesan) Berkesan memang tidak terlihat tetapi bisa di rasakan. Ini adalah kunci agar event yang di selenggarakan selalu di kenang. Memberikan kesan merupakan hal penting bagi special event 3. Enterprise berani berusaha Enterprise dalam webster’s unabridged dictionary di terjemahkan sebagai “kesiapan untuk menanggung resiko atau mencoba sesuatu yang belum pernah di coba energy dan inisiatif” 2.5 Hubungan Baik 2.5.1 Pengertian Hubungan Baik Hubungan baik adalah suatu cara bagaimana seseorang atau lembaga dalam menjaga jalinan persahabatan dan menciptakan hubungan yang saling pengertian demi mencapai tingkat kepuasan. Hubungan yang baik akan menjadi hubungan positif yang kuat dan penting untuk mencapai keberhasilan, baik yang bersifat hubungan kerja, hubungan keluarga atau hubungan dengan orang lain dalam masyarakat kita. Selain itu hubungan yang baik akan menciptakan sebuah kepercayaan atau trus. Ketika seseorang atau lembaga sudah percaya terhadap suatu hal biasanya itu akan membuat suatu nilai yang mana nilai tersebut akan membuat seseorang atau lembaga itu akan merasa lebih nyaman dengan orang atau lembaga yang membuat dia percaya itu. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 36 Seorang praktisi humas itu harus mampu menjalin hubungan yang baik dengan stakeholder nya karena keberlangsungan suatu perusahaan itu pun tergantung bagaimana stakeholder sekitarnya mampu menerima keberadaan perusahaan tersebut. Praktisi humas senantiasa dihadapkan pada tantangan dan harus menangani berbagai macam fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah itu fakta itu hitam, putih, abu-abu. Perkembagan humas sendiri tidak memungkinkan lagi bagi suatu organisasi untuk menutup-nutupi suatu fakta. Oleh karena itu para personelnya kini jauh lebih dituntut untuk mampu menjadikan orang-orang lain memahamisuatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra atau hubungan yang baik bagi perusahan yang diwakilinya. 2.6 Internal Public Relations Internal public relations, dimaksud salah satu bentuk kegiatan dari public relations yang menitik beratkan kegiatannya ke dalam. Istilah ke “dalam” maksudnya kegiatan tersebut hanya berlaku kepada bentuk hubungan dengan publik yang ada dalam instansi atau perusahaan tersebut. Pengertian publik juga dalam hal ini dibatasi kepada pengertian sekelompok individu yang terlibat pada satu kegiatan, dan diikat oleh satu perhatian dan kepentingan guna mencapai satu tujuan. Oleh sebab itu publik dalam kegiatan internal public relations ini dapat dilihat dalam beberapa bentuk yang terbatas, seperti: a. Publik karyawan Hubungan dengan publik karyawan (employee relations) http://digilib.mercubuana.ac.id/ 37 Merupakan salah satu bentuk dari kegiatan internal public relations yang menitik beratkan kepada hubungan antara pimpinan perusahaan dengan karyawan/piblik karyawan, yang dalam hal ini mencangkup kepada bentuk kegiatan: o Penempatan dan pemindahan karyawan o Penerimaan pegawai baru o Kenaikan pangkat dan kondite karyawan o Pemutusan hubungan kerja o Pensiun dan jaminan sosial b. Publik pemegang saham Hubungan dengan publik pemegang saham (stockholder relations) Salah satu bentuk kegiatan internal public relations yang diarahkan bagi usaha untuk menciptakan saling pengertian kerjasama antara publik pemegang saham dengan manajemen yang dijalankan oleh perusahaan. Kegiatan hubungan dengan publik pemegang saham ini, dapat dilakukan dengan: o Memberikan laporan mengenai status modal perusahaan melalui neraca aktiva dan pasiva perusahaan o Menerbitkan majalah atau buletin mengenai kemajuan perusahaan o Mengadakan serta mengatur pertemuan atau pembicaraan antara pemegang saham dengan pihak perusahaan. c. Publik dari masing-masing departemen, biro atau unit-unit terkecil dalam perusahaan atau instansi tersebut. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 38 - Hubungan dengan publik buruh Salah satu bentuk dari kegiatan internal public relations yang diarahkan kepada usaha untuk memelihara hubungan antara manajer dengan publik buruh - Hubungan manusiawi (human relations) Salah satu bentuk dari kegiatan internal public relations yang menitikberatkan kepada hubungan yang bersifat manusiawi. Dengan lain perkataan kegiatan internal public relations merupakan usaha untuk menciptakan hubungan yang bersifat manusiawi antara seorang manajer perusahaan dengan publik karyawan. Tujuan dari bentuk hubungan manusiawi ini adalah untuk menumbuhkan kepercayaan pada diri publik karyawan terhadap masalah yang dihadapinya melalui cara bimbingan (public relations counseling). Kemudian dalam situasi kerja, melalui hubungan manusiawi, seorang manajer harus mampu menciptakan kondisi seperti berikut ini: o Rasa kesejahteraan di antara publik karyawan dengan pimpinan o Rasa kesetiakawanan di antara publik karyawan dengan pimpinan o Rasa ketentraman dalam bekerja di antara publik karyawan. 2.7 Eksternal Public Relations Eksternal public relations adalah salah satu bentuk dari kegiatan public relations yang ditunjukan kepada publik yang berada diluar perusahaan atau instansi. Eksternal public relations ini bertujuan untuk http://digilib.mercubuana.ac.id/ 39 mencari serta mendapatkan dukungan dari publik yang berada diluar perusahaan tersebut. Untuk memperoleh dukungan tersebut, maka diperlukan suatu sikap dari perusahaan dalam hal ini dimaksudkan kejujuran, sehingga dalam pelaksanaannya publik dapat mempercayai perusahaan tersebut. Kejujuran dalam hal ini dibatasi kepada pengertian, bahwa pihak perusahaan harus selalu memperhatikan kepentingan publik (publik interest) disamping itu juga perusahaan jangan sekali-sekali meremehkan kepentingan publik dari kepentingan perusahaan. Adapun kegiatan eksternal public relations antara lain dapat disebut: a. Hubungan dengan press (press relations) Merupakan salah satu bentuk kegiatan external public relations yang ditunjukan kepada pihak pers. Salah satu bentuk dari media masa yang bersifat tercetak seperti surat kabar, mingguan dan majalah, dengan demikian kegiatan external public relations mencangkup kepada usaha; - Menyiapkan bahan untuk press release - Mengadakan press interview dan konprensi pers - Mengadakan publisitas (publicity) - Mengadakan press tour - Menyelenggarakan dan mempersiapkan informasi bagi siaran radio dan televisi http://digilib.mercubuana.ac.id/ 40 b. Hubungan dengan pihak pemerintah (government relations) Salah satu bentuk dari kegiatan external public relations yang ditunjukan kepada kegiatan menyelenggarakan hubungann dengan pihak pemerintahan, menurut Bertram R. Canfield dan Frazier dan Frazier Moore dalam buku “public relations, principles keys and promblem” menjelaskan adapun penyelenggaraan dari kegiatan external public elations itu mencangkup kepada hubungan: o Hubungan dengan lembaga eksekutif o Hubungan dengan lembaga legislatif c. Hubungan dengan publik pelanggan (costumer relations) Salah satu bentuk kegiatan external public relations yang kegiatannya diarahkan kepada menciptakan hubungan kepada pemakai jasa atau publik konsumen. Kegiatan costumer relations ini, bila seorang petugas kehumasan ingin melaksanakan maka bentuk kegiatan penyelenggaraannya dapat dilaksanakan dalam bentuk: o Periklanan o Publisitas o Sales promotion d. Hubungan dengan masyarakat (community relations) Salah satu bentuk kegiatan external public relations yang ditunjukan kegiatannya kepada usaha untuk menciptakan hubungan dengan masyarakat luas dengan mempergunakan bentuk-bentuk komunikasi sepereti: http://digilib.mercubuana.ac.id/ 41 o Periklanan o Publisitas o Pekan raya o Public speaking o Pameran o Pertemuan tokoh pemuka masyarakat e. Hubungan dengan pihak pengedar (supplier relations) Salah satu bentuk dari kegiatan external public relations yang ditunjukan kepada menyelenggarakan hubungan dengan pihak pengecer. Dari pelaksanaan kegiatan supplier public relations ini, sebaiknya seorang petugas kehumasan hendaknya memakai sarana seperti: o Penggunaan media komunikasi terbatas seperti, brosur, pamflet, booklet, spanduk, billboard o Menggunakan kegiatan komunikasi kelompok seperti konperesi meja bundar, seminar o Panel, briefing, penataran kilat. f. Hubungan dengan pihak pendidikan (educational relations) Salah satu bentuk kegiatan external public relations, yang kegiatannya ditunjukan kepada hubungan publik sekolah. Publik dalam pengertian ini, mencangkup kepada pengertian antara lain: o Publik sekolah dasar o Publik sekolah lanjutan pertama o Publik sekolah lanjutan atas. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 42 Dilain pihak pengertian publik itu dapat juga mencangkup kepada arti lembaga, akan tetapi bila dilihat dari tujuan external public relations ini dalam menyelenggarakan hubungan dengan pihak pendidikan dapat mempunyai arti adalah bertujuan untuk memberi bantuan secara khusus kepada pengembangan bidang pendidikan seperti: o Memberi sumbangan bagi menunjang biaya pendidikan (financialaids to educations) o Mengembangkan kepemimpinan pada siswa di perguruan tinggi (developing leadership in college student) o Mengurus masalah sponsor bagi penyelenggaraan bantuan pendidikan (bussiness sponsored aids to educations) http://digilib.mercubuana.ac.id/