2.1 Komunikasi Komunikasi sangat berperan dalam berbagai aspek

advertisement
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi
Komunikasi
sangat berperan dalam berbagai aspek kehidupan
manusia, baik dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat dan berorganisasi.
Karena dengan berkomunikasi kita dapat menyampaikan dan memperoleh
pesan untuk mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Komunikasimenjadi
penting dalam kehidupan manusia sehari-hari, karena sebagaian besar dari
waktu yang kita miliki digunakan untuk berkomunikasi. Dan juga sesuai
dengan fungsi komunikasi yang bersifat; persuasive, edukatif, dan
informative. Sebab tanpa komunikasi maka tidak akan ada proses interaksi
yaitu kegiatan saling bertukar ilmu pengetahuan, pengalaman, pendidikan,
persuasi, informasi, dan lain sebagainnya. Hakikat komunikasi adalah proses
pernyataan antar manusia yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan
seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat
penyaluranya.2
Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya menjadi tidak
terisolasi lingkungan sekitarnya, karena seseorang dapat mengajarkan atau
memberitahu apa yang diketahui kepadaorang lain dan melalui komunikasilah
maka seseorang dapat menambah pengetahuan dan mengubah persepsi serta
perilaku kebiasannya.
2
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi, Penerbit PT. Citra Aditya
Bakti,2007, hal 28
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Perusahaan menjalankan standar kerja yang membutuhkan suatu
komunikasi yang baik dan tepat sasaran agar tujuan dari program perusahaan
tersebut dapat tercapain dengan baik.
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi dalam bahasa inggris “communication”, yang
berasal dari kata latin “communication” dan bersumber dari kata communis
yang berarti sama, dalam arti kata sama makna, yaitu sama makna mengenai
suatu hal. Komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat
terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikonsumsi.3
Onong Uchjana Effendy mengatakan bahwa secara terminologis
komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang
kepada orang lain. 4 Pengertian ini jelas bahwa komunikasi melibatkan
sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain.
Dalam pengertian paradigmatis, komunikasi mengandung tujuan tertentu, ada
yang dilakukan secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media. Menurut
hovland dalam onong uchjana effendi bahwa “communication is the process
to modify the behavior of other individuals” (komunikasi adalah proses
mengubah perilaku orang lain)5. Sedangkan menurut William Albig dalam
Anwar Arifin “komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang-lambang
yang berarti antara individu-individu”.6
3
Onong Uchana Effendy.Ilmu Teori dan Filasafat Komunikasi.Bandung:Citra Aditya
Bakti,2005,hal.60
4
Ibid.hal 62.
5
Onong Uchana Effendy .Komunikasi Teori dan Praktek,Bandung:Citra Aditya Bakti,2007, hal .10.
6
Anwar Arifin, Ilmu komunikasi: Sebuah pengantar ringkas,Jakarta: Rajawali,2002,Hal.25.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
Pendapat lainnya dikemukakan oleh Jalaludin Rahmat bahwa “kata
komunikasi sendiri dipergunakan sebagai proses pengiriman pesan, baik
verbal maupun non verbal, sebagai pengaruh dari satu individu kepada
individu lain”.7 Everett Rogers yang dikutip oleh Rahmadi mengemukakan
bahwa “communication is the process by which an idea is transferred from a
source
to
receiver
with
the
intension
of
changing
his
or
her
behavior”. 8 Artinya komunikasi adalah proses pengoperan ide dari satu
sumber ke penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku. Jadi
proses komunikasi adalah proses pengoperan dan penerima lambing-lambang
yang mengandung arti.
Menurut Rosady Ruslan, komunikasi adalah interaksi manusia yang
bertujuan untuk menumbuhkan pengertian antara komunikator (penyebar
pesan) dengan komunikan (penerima pesan).9 Komunikasi yang efektif yaitu
bagaimana antara penyebar pesan dan penerima pesan dapat menimbulkan
suatu pengertian yang sama tentang suatu pesan atau efek. Menurut Onong
Uchjana bahwa pengertian lain komunikasi adalah proses penyampaian pesan
oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah
sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak
langsung melalui media.10
7
Jalaludin rakhmat, Psikologi Komunikasi.Bandung : Remaja Rosda Karya, 2007, hal.4.
F. Rahmadi. Ilmu Komunikasi dalam Teori Dan Praktek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002,
hal.64.
9
Rosady Ruslan, Kiat dan strategi kampanye Public Relation, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2008,
hal.20.
10
Onong Uchajana Effendy, Op.Cit, hal. 10.
8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
komunikasi adalah suatu proses penyampaian pikiran, perasaan baik verbal
maupun non verbal kepada orang lain, dan komunikasi dapat juga
disimpulkan sebagai suatu proses perpindahan informasi atau pesan dari
seseorang kepada orang lain (penerima) melalui sarana atau metode tertentu
yang saling dapat dipahami untuk suatu tujuan tertentu.
Harold D. Laswell yang dikutip cangara mengemukakan bahwa fungsi
komunikasi antara lain: 1) manusia dapat mengontrol lingkungannya; 2)
beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka berada; 3) melakukan
transformasi warisan sosial kepada generasi berikutnya.11
Sementara Robert G. King memasukan fungsi komunikasi kedalam
ruang lingkup ilmu komunikasi. Menurutnya ada tiga fungsi dari proses
komunikasi yang dapat dijadikan acuan dalam setiap rancangan materi pesan
yang ingin disampaikan yaitu: 1) proses pengembangan mental; 2)
penyesuaian dengan lingkungan; dan 3) manipulir lingkungan.12
Menurut William I. Gorden yang dikutip mulyana mengkategorikan
fungsi komunikasi menjadi empat, yaitu:
1. Fungsi pertama sebagai komunikasi sosial. Fungsi ini mengisyaratkan
bahwa komunikasi
itu
penting
untuk
membangun
aktualisasi diri, untuk kelangsungan hidup, memperoleh
konsep
kebahagian,
terhindar dari tekanan dan ketegangan.
11
12
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : Rajawali Pers, 2009, hal.59.
Ibid;
http://digilib.mercubuana.ac.id/
diri,
13
2. Fungsi kedua sebagai komunikasi ekspresif. Fugsi ini erat kaitannya
dengan komunikasi sosial,
komunikasi
ekspresif
tidak
bertujuan
mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi
tersebut menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) seseorang,
perasaan
tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal,
seperti perasaan saying, rindu, peduli, simpati, gembira, sedih, takut,
prihatin, marah dan benci dapat disampaikan lewat kata-kata, namun
bisa disampaikan secara lebih ekspresif lewat perilaku nonverbal.
3. Fungsi ketiga sebagai komunikasi ritual. Situasi komunitas sering
melakukan upacara-upacara berlainan sepanjang tahun dan sepanjang
hidup yang disebut para antropolog sebagai rites of passage,mulai dari
ucapan kelahiran, ulang tahun, pertunangan, siraman, pernikahan
hinggaucapan kematian. Saat ini olahraga pun sudah mulai menjadi
komunikasi ritual seperti olimpiade, ASEAN games, PON, dan lain-lain.
Demikian pula dalam organisasi seperti upacara serah terima jabatan,
peresmian gedung atau proyek, dan lain sebagainya.
4. Fungsi
keempat
sebagai
instrumental mempunyai
menginformasikan
komunikasi
instrumental.
Komunikasi
umum
seperti
beberapatujuan
mengajar,
mendorong,
mengubah
sikap
dan
keyakinan, mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga
untuk menghibur13.
13
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung : Rosda, 2007, hal.30.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa fungsi
komunikasi itu berkaitan dengan beragai hal, baik sebagai komunikasi sosial,
ekspresif, ritual, dan komunikasi instrumental, yang kesemuanya itu dapat
mengubah sikap dan perilaku kehidupan manusia.
Setiap proses komunikasi memiliki tujuan untuk efisiensi dan
efektivitas. Efesiensi maksudnya adalah dengan sumber daya yang ada, tetap
diusahakan sebuah proses komunikasi mencapai hasil yang maksimal. Ketika
seorang komunikator menyampaikan pesan, materi pesan yang disampaikan
sebisa mungkin mendapatkan feed back yang positif dari penerima pesan.
Efektivitas diartikan cara mengoptimalkan setiap fungsi komponen dalam
proses komunikasi, setiap unsur yang terlibat dalam proses komunikasi, baik
itu komunikator, media, pesan maupun komunikan harus memainkan
perannya secara tepat untuk menciptakan iklim yag kondusif sehingga proses
komunikasi mencapai tujuan.14
Menurut Onong Uchjana Effendi pada umumnya komunikasi
mempunyai beberapa tujuan tertentu, yaitu: 1) mengubah sikap (to change the
attitude), 2) mengubah pandangan atau pendapat (to change the opinion), dan
3) mengubah perilaku (to change the behavior).15
Dalam proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah,
hanya jika stimulus yang menerpa benar-benar melebihi semua. Hovlan,
Janis, dan Kelley yang dikutip Onong Uchjana Effendy mengatakan bahwa
14
Lukiati Komala, Ilmu Komunikasi Dalam Persfektif, Proses, dan Konteks, Bandung: Widya
Padjajaran, 2009, hal. 138-140.
15
Onong Uchjana Effendi, Op.Cit, hal. 10.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
dalam menelaah sikap yang baru ada tiga variable yang penting, yaitu : 1)
perhatian, 2) pengertian, dan 3) penerimaan.16
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
fungsi komunikasi adalah dapat mengontrol lingkungan, dapat beradaptasi
dengan lingkungan, dan melakukan transformasi warisan sosial kepada
generasi berikutnya. Sementara itu,, tujuan komunikasi adalah mengubah
sikap, pandangan, dan perilaku seorang komunikan berdasarkan pesan yang
diterima, sehingga mudah dimengerti oleh penerima pesan sesuai dengan
komunikan inginkan atau sebaliknya.
Menurut komala terdapat lima unsur dalam proses komunikasi yaitu
konteks, komunikator, pesan, system pengantar, dan komunikan. Konteks
adalah lingkungan di mana peristiwa komunikasi terjadi. 17 Komunikator
adalah seseorang yang menyampaikan pesan.Pesan adalah sesuatu yang
diproses oleh komunikator kepada penerima untuk diartikan.System
pengantar adalah bagaimana pesan dihantarkan dari komunikator kepada
komunikan.Komunikai adalah orang yang menerima pesan.
Onong Uchjana Effendi lebih lanjut mengemukakan bahwa “proses
komunikasi terbagi dalam dua tahap, yakni secara primer dan sekunder”.
Proses komunikasi secara primer adalah proses proses penyampaian pesan
pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat
atau sarana tertentu kepada orang lain dengan menggunakan lambang
(symbol) sebagai media dalam suasana tatap muka. Maka umpan baliknya
16
Onong Uchjana Effendi, Op.Cit, hal. 10.
Onong Uchjana Effendi, Op.Cit, hal. 10.
17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
berlangsung seketika. Proses komunikasi secara sekunder adalah proses
komunikasi penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan alat atau sarana tertentu sebagai media kedua setelah memakai
lambang sebagai media pertama. Sedangkan umpan baliknya tertunda
(delayed feedback). Di sini komukator mengetahui tanggapan komunikan
setelah komunikasi selesai, adakalanya umpan balik ini harus diciptakan
mekanismenya.
2.2 Strategi Komunikasi
Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan
oleh penentuan strategi komunikasi.
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan
manajemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Demikian pula
dengan strategi komunikasi yang merupakan paduan perencanaan komunikasi
(communication planning) dengan manajemen komunikasi (communication
management) untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi
komunikasi ini harus mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara
praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa
berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi.18
Strategi pada hakekatnya adalah suatu perencanaan dan manajemen
untuk mencapai tujuan tertentu. Lionberger dan gwin (1982) menyatakan
bahwa strategi komunikasi umumnya dirumuskan dengan memperhatikan
18
Onong Uchjana Effendi. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT. Remaja Rosdakarya, 2006, hal.
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
tiga hal, yaitu khalayak sasaran, pesan yang akan disampaikan, dan saluran
yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.19
Sedangkan strategi komunikasi menurut Alo Liweri adalah sebagai
berikut :20
1. Strategi yang mengartikulasikan, menjelaskan, dan mempromosikan suatu
visi komunikasi dan satuan tujuan komunikasi dalam suatu rumusan yang
baik.
2. Strategi untuk menciptakan komunikasi yang konsisten, komunikasi yang
dilakukan berdasarkan satu pilihan (keputusan) dari beberapa opsi
komunikasi.
3. Strategi berbeda dengan taktik, strategi komunikasi menjelaskan tahapan
kongkret dalam rangkaian aktivitas komunikasi yang berbasis pada satuan
teknik bagi pengimplementasian tujuan komunikasi, adapun taktik adalah
satu pilihan tindakan komunikasi tertentu berdasarkan strategi yang telah
ditetapkan sebelumnya.
4. Adalah ttujuan akhir komunikasi, strategi berperan memfasilitasi
perubahan perilaku untuk mencapai tujuan komunikasi manajemen. (bank
dunia, 2001)
2.2.1 Tujuan Strategi komunikasi
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan. Demikian pula dengan strategi komunikasi yang
19
20
Moore, H. Frazier, Humas Membangun Citra, PT Remaja Rosdakarya, 2002, hal 75
Lili Weri, Alo. Komunikasi : Serba Ada Serba Makna, PT. Kencana Prenada Media Group, 2011
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
merupakan paduan perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut R. Wayne Pace,
Brent D. Peterson, dan M. Dallas burnett dalam bukunya techniques for
effective communication, tujuan strategi komunikasi tersebut sebagai
berikut:21
a. To secure understanding, untuk memastikan bahwa terjadi suatu
pengertian dalam berkomunikasi
b. To establish acceptance, bagaimana cara penerimaan itu terus dibina
dengan baik
c. To motivate action, penggiatan untuk memotivasinya
d. The goals which the communicator sought to achieve, bagaimana
mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh pihak komunikator dari
proses komunikasi tersebut.
Tujuan dari strategi komunikasi itu sendiri adalah sebagai berikut:
1. Memberitahu (announcing), yaitu pemberitahuan tentang kapasitas dan
kualitas informasi
2. Memotivasi (motivating), yaitu mengusahakan agar informasi yang
disebarkan ini harus dapat memberikan motivasi.
3. Mendidik (educating), yaitu setiap informasi yang diberikan harus
disampaikan dalam kemassan educating atau yang bersifat mendidik
4. Menyebarkan informasi (informing), yaitu menyebarluaskan informasi
kepada masyarakat atau audiens yang menjadi sasaran kita.
21
Rusady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations Edisi Revisi 5, Raja Grafindo,
Jakarta, 2007, hal 37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
5. Mendukung pembuatan keputusan (supporting decision making), yaitu
strategi yang mendukung pembuatan keputusan.
Sedangkan menurut Cultip, tujuan dari strategi komunikasi yaitu:22
1. Memberikan informasi kepada khalayak internal maupun eksternal
untuk melakukan tindakan yang diinginkan
2. Mempengaruhi khalayak untuk mendukung dan menerima tindakan
tersebut.
3. Mengintruksikan khalayak untuk mengubah keinginan menjadi
tindakan berdasarkan kemampuan.
Menurut Alo Liliweri, prinsip-prinsip praktisi strategi komunikasi
yaitu terdiri dari:
1. Integrate. Adalah proses untuk menggabungkan (mengintegrasikan)
berbagai aktivitas yang berkaitan dengan satu program komunikasi.
2. Straightforward. Katakanlah ini pada semua orang, kejujuran
menyertai perjalanan kita.
3. Succin. Pesan strategis umumnya sangat pendek dan sederhana.
4. Target-segment. Tetapkan segmen yang akan dijadikan sasaran
5. Personalia. Bantulah para pekerja untuk mengerti dampak personal,
pertanyaan yang esensi dari setiap komunikasi membutuhkan jawaban.
6. Memorable. Buatkan ukuran terhadap hasil komunikasi yang akan
kita lakukan
7. Multimedia. Gunakan metode dan media yang bervariasi
22
Cultip, Effective Public Relations, 2000, hal 406
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
8. Be realistic. Hendaklah realistis, tentukan di manakah tempat bagi
orang yang akan bertemu dengan kita.
9. Be result. Orientasikan kerja kita pada komunikasi yang efektif dan
dapat diukur.
2.3 Public Relations
2.3.1
Pengertian Public Relations
Saat ini keberadaan Public Relations (PR) dirasa sangat dibutuhkan
oleh perusahaan maupun organisasi atau institusi pemerintahan. Public
Relations merupakan mediator yang berada antara pimpinan organisasi
dengan public, baik dalam upaya membina hubungan masyarakat internal
maupun eksternal. Sebagai publik, mereka berhak mengetahui rencana
kebijakan, aktivitas, program kerja hingga rencana usaha suatu perusahaan
atau organisasi berdasarkan keadaan serta harapan yang sesuai dengan
keinginan publik sasarannya.
Humas bertindak sebagai pendukung management perusahaan (back
up of corporate management). Sehingga mampu menciptakan citra
perusahaan (make an image and corporate identy) dimana masyarakat pada
umumnya, dan khalayak sasaran (target audience) khususnya.23
PR
(Public
Relations)
atau
Humas
(Hubungan
Masyarakat)
merupakan sebuah profesi yang bertanggung jawab untuk memberikan
informasi, mendidik, menyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan
23
Rosady Ruslan, Management Humas dan Management Komunikasi (Konsepsi dan Aplikasi),
PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1999
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan
menerima sebuah situasi, seiring dengan kemajuan zaman.
Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi
dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi
tersebut.24
Public Relations merupakan figur penting dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dipengaruhi oleh
keberhasilan Public Relations itu sendiri dalam menjalankan tugasnya. Peran
Pubic
Relations
dalam
menyediakan
informasi
memerukan
tingkat
pengetahuan dan keterampilan yang memadai serta mendukung.
Aktivitas Public Relations sehari-hari adalah menyelenggarakan
komunikasi timbal-balik (two way traffic communications) antara lembaga
dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan
dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan
produksi, demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan.
Jadi, kegiatan Public Relations tersebut sangat erat kaitannya dengan
pembentukan opini pubik dan perubahan sikap dari masyarakat.
International Public Relations Association (IPRA), mendefinisikan
bahwa “Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan
mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan
publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan
24
Cutlip, Scoott M, Effective Public Relations, Kencana Prenada Media Group, 2006, Hal 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
kerjasama ; melibatkan manajemen untuk mampu menangani opini publik;
mendukung manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan
secara efektif; bertindak sebagai system peringatan dini dalam mengantisipasi
kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat
dan etis sebagai sasaran utama.” 25
Cutlip, center dan broom, mendefinisasikan humas sebagai fungsi
management yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik
dan bermanfaat antar organisasi dengan public yang mempengaruhi
kesuksesan dan kegagalan organisasi tersebut. Seorang Public Relationsharus
memiliki beberapa faktor tambahan diantaranya daya analisis yang kuat,
wawasan luas, pemahaman dan minat untuk mengetahui berbagai
perkembangan ekonomi, sosial, politik dalam dan luar negeri, bersikap
proaktif serta memiliki kemampuan berkomunikasi baik tulisan maupun
verbal. Dengan kemampuannya untuk membaca kecenderungan, seseorang
pejabat PR akan mampu memiliki berbagai situasi yang dapat memberikan
dampak positif bagi perusahaan.
Dari definisi diatas Humas merupakan sebuah fungsi manajemen yang
berarti bahwa management di semua organisasi harus memperhatikan humas.
Definisi ini juga mengidentifikasikan pembentukan dan pemeliharaan
hubungan baik yang saling menguntugkan antar organisasi dengan publik
sebagai basis moral dan etis dari profesi humas. Pada saat yang sama definisi
mengemukakan untuk menentukan apa itu humas dan apa yang bukan humas.
25
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi
.Jakarta, Raja Grafindo Persada 2005, Hal.16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
2.3.2 Peran Pubic Relations
Peran komunikasi dua arah yang melandasi humas bertujuan sebagai
dorongan kearah penciptaan kebijakan, menjelaskan dan mengumumkan
tentang suatu hal yang berkaitan dengan
kebijakan perusahaan dan
mempromosikannya kepada publik sebagai suatu cara perusahaan dalam
beritikad baik dan bagi organisasi tertentu saja sebagai penyedia komunikasi
di dalam perusahaan. Peran Public Relations dalam suatu organisasi dapat
dibagi empat kategori :
1. Teknisi Komunikasi (Communication Technicial)
Berbeda dengan tiga peran praktisi Public Relations professional
sebelumnya yang terkait erat dengan fungsi dan peran manajemen
organisasi.Peran Comumunication Technician ini menjadikan praktisi
Public Relations sebagai journalist in resident yang hanya menyediakan
layanan
teknis
komunikasi
atau
dikenal
dengan
methode
of
communication in organization.
Sistem komunikasi dalam organisasi tergantung dari masingmasing bagian atau tingkatan yaitu secara teknis komunikasi, baik arus
maupun media komunikasi yang dipergunakan dari tigkatan pimpinan
dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ketingkatan atasan. Hal yang
sama juga berlaku pada arus dan media komunikasi antara satu level,
misalnya komunikasi antar karyawan satu departemen dengan lainnya
(employee relations and communication media model).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Dari model peran para praktisi Public Relations tersebut
dilapanagan, dapat ditarik dua peranan atau fungsi praktisi Public
Relations yang harus ada dalam suatu organisasi. I Gusti Ngurah Putra
dalam majalah jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia “komunikasi
dan Budaya” menyatakan, seseorang praktisi public relations harus
berkembang
menjadi
manajer
yang
memiliki
kemampuan
“manajerial”(managerial skill) atau Public Relations Manager dan yang
memiliki kemapuan teknis dalam berkomunikasi. Bahkan mungkin kedua
model peran praktisi Public Relations professional tersebut harus dikuasai
sekaligusoleh praktisi Public Relations bersangkutan dalam melaksanakan
fungsinya pada aktifitas dan operasional manajem organisasi.
2.
Penasehat Ahli (Expert Prescriber)
Seorang praktisi pakar Public Relations yang berpengalaman dan
memiliki kemampuan tinggi dapat membantu menceritakan solusi dalam
penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya public relationship.
Hubungan praktisi pakar Public Relations dengan manajemen organisasi
seperti hubungan antara dokter dan pasiennya.
Artinya, pihak manajemen bertindak pasif untuk menerima atau
mempercayai apa yang telah di sarankan atau usulkan dari pakar Public
Relations atau (Expert Prescriber) tersebut dalam memecahkan dan
mengatasi persoalan Public Relations yang tengah dihadapi oleh
organisasi bersangkutan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
3.
Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator)
Dalam hal ini, praktisi Public Relations bertindak sebagai
komunikator atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal
untuk mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya.
Dipihak lain, dia juga dituntut mampu menjelaskan kembali keinginan,
kebijakan, dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sehingga
dengan komunikasi timbal balik tersebut dapat tercipta saling pengertian,
mempercayai, menghargai, mendukung dan toleransi yang baik dari
kedua belah pihak.
4.
Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem solving Process
Fasilitator)
Peran praktisi Public Relations dalam proses pemecahan
persoalan Public Relations ini merupakan bagian dari tim manajem. Hal
ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai
penasihat (adviser) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan)
dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara
rasional dan profesioanal. Biasanya dalam mengatasi suatu krisis yang
terjadi, maka dibentuk suatu Tim posko yang dikoordinir praktisi ahli
Public Relations dengan melibatkan berbagai departemen dan keahlian
dalam satu tim khusus untuk membantu organisasi perusahaan dan
produk yang tengah menghadapi atau mengatasi persoalan krisis tertentu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
2.3.3 Stakeholder
Peusahaan memerlukan waktu untuk menentukan stakeholdernya yang
harus dilayani. Dua tipe stakeholder yang sering ada di dalam sebuah
perusahaan adalah stakeholder internal dan stakeholder eksternal.
Ketika stakeholder telah teridentifikasi, perusahaan telah memiliki
keuntungan dasar di dalam kompetisi dan dapat meningkatkan pasar dan
hasil yang diinginkan, tiap karyawan memerlukan pengetahuan terhadap
berbagai macam stakeholder, baik langsung maupun tidak. Model evaluasi
stakeholder untuk mengidentifikasi stakeholder yang dimiliki oleh
perusahaan. Model tersebut dibagi kedalam dua bagian, yaitu eksternal dan
internal, tiap bagian tersebut memiliki tiga komponen, seperti: pelanggan,
pesaing dan mitra.
Suatu perusahaan yang tumbuh dan berkembang didalam suatu
masyarakat akan selalu menghadapi tekanan, baik yang berasal dari luar
perusahaan itu sendiri maupun dari dalam. Tugas public relations dalam hal
ini adalah membina hubungan yang baik dengan pihak-pihak tersebut
melalui suatu proses komunikasi. Pihak-pihak tersebut adalah khalayak
sasaran kegiatan public relations dan disebut stakeholder.
Stakeholder adalah setiap kelompok yang berada didalam maupun
diluar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan
perusahaan.26
26
Rhenald Kasali, Manajemen PR, Pustaka Utama Grafiti, 1994, hal 63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Stakeholder dikelompokan menjadi dua, yaitu:
1.
Stakeholder Internal
Unsur-unsur
yang
berada
didalam
kendali
perusahaan
(controllable). Mereka yang terlibat dalam transaksi ekonomi dengan
bisnis. Seperti pemegang saham, manajemen dan top executive,
karyawan, dan keluarga karyawan.
2.
Stakeholder Eksternal
Unsur-unsur
yang
berada
diluar
kendali
perusahaan
(uncontrollable). Stakeholder eksternal adalah individu yang membeli
produk atau memberikan jasa yang diberikan sebuah perusahaan.
Mereka berada diluar perusahaan dan memiliki sesuatu untuk diraih dan
dirawat sebagai hasil dari penggunaan produk atau jasa atau yang
memiliki hubungan dengan perusahaan tersebut. Mereka dapat berupa
supplier, joint venture groups, pemakaian akhir atau pesaing.
Mereka merupakan para individu yang memiliki keinginan untuk
membeli produk dan jasa, dan melakukannya dalam proses yang
disebut sebagai pertukaran, yang merupakan pembagian nilai antar dua
kelompok. Satu kelompok akan menawarkan produk atau jasa
menukarkan uang, waktu, energi dan usaha yang dimiliki oleh
kelompok lain. Jika nilai yang diterima sama dengan atau lebih penting
dari nilai yang diberikan, pertukaran yang positif akan terjadi.
Umumnya stakeholder eksternal terdiri atas konsumen, penyalur,
pemasok, bank, pemerintah, pesaing, komunitas, pers.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
2.4
Pengertian Event
Event adalah acara-acara atau peristiwa-peristiwa yang dirancang
untuk,mengkomunikasikan pesan tertentu kepada audiens sasaran. Menurut
Jhon E Kennesdy, event termasuk kegiatan pemasaran adalah aplikasi
komunikasi yang bertujuan untuk membantu kegiatan pemasaran dari
sebuah perusahaan.27
Menurut Julia Rutherford Silvers, event adalah “an experlance,
carefully crafted to delivery an impact on the preson in attendance. The
activities, environment, and layerof multisensory effect are integrated into
an event design that is stage choreographed with precision and polish”.
menurut Julia event yang baik adalah event yang kemasan dan rangkaian
kegiatan dapat memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para
pengunjung, serta dapat menghantarkan informasi dan pengaruh yang ingin
disampaikan secara efektif. Event juga saat ini di gunakan oleh produsen
yang bertujuan memberikan kesempatan berhubungan langsung dengan
brand atau produk. Dengan adanya hubungan interaksi melalui event
diharapkan pelanggan merasa menjadi bagian dari brand tersebut.
Perusahaan atau institusi menggunakan event pemasaran untuk
beberapa tujuan yakni mengikat publik sasaran, mengasosiasikan brand
dengan aktifitasnya, gaya hidup. Menjangkau publik yang sulit dijangkau,
menigkatkan kesadaran terhadap brand, dan memperoleh publikasi. Event
biasanya memiliki dampak yang lebih besar di bandingkan alat dari elemen
27
John E. Kennedy, Management Even, BIP Kelompok Gramedia, Jakarta, 2009, hlm 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
pemasaran lain karena event mengajak publik yang lebih besar di
bandingkan dan menjadi bagian dari event tersebut.
Di lihat dari definisi yang di sampaikan semakin jelas bahwa event
di laksanakan untuk mengkomunikasikan pesan, mengkanpakekan suatu
program yang di kemas secara menarik untuk menarik perhatian audience.
Menurut
Rosady
Ruslan,
peristiwa
khusus
(special
event)
merupakan pengembangan lebih canggih dari kegiatan-kegiatan promo
untuk menarik perhatian konsumen terhadap perusahaan atau produk
tertentu yang pada akhirnya akan memperoleh publisitas tinggi.28
2.4.1
Bentuk Special Event
Ada beberapa klasifikasi Special Event yang biasa di lakukan oleh
peruasahaan :
1. Menurut waktu pelaksanaan
Dalam hal ini event dibagi menjadi dua yang pertama event reguler
adalah event yang dilakukan pada waktu yang sama setiap tahun.
Misalnya ulang tahun perusahaan/institusi bisa juga seperti hari besar
keagamaan seperti natal, idul fitri. Dalam event reguler ini biasanya
perusahaan sudah merencanakan dan menyiapkan dana khusus dalam
jumlah tertentu.
Event yang kedua yaitu acara khusus ( Special Event ) hal ini biasanya
di lakukan sendiri oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
28
Julian Ruthherford Silvers, Profesional Event Coordination, John Willey & Sons. USA, 2004
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
2.
Menurut Penyelenggaranya
Event bisa dikelolah oleh pihak internal perusahaan atau dengan
bantuan event organizer. Keterlibatan pihak ketiga ini membantu
perusahaan yang mungkin tidak memiliki waktu untuk mempersiapkan
event.
a. Event khusus yang di buat untuk brand perusahaan, misalnya
perayaan atau peringatan tertentu. Event jenis ini biasanya bertujuan
untuk meningkatkan promosi, jenisnya seperti grand opening, ulang
tahun, peluncuran produk baru atau rapat tahunan. Dalam evenbt ini
biasanya profit tidak menjadi hal utama. Biasanya event menarik
media, sehingga event ini sebagai sasaran publikasi.
b. Event partisipasi. Selain mengadakan event sendiri, perusahaan juga
bisa ikut pada event lainnya, misalnya pameran,festifal. Keputusan
untuk ikut atau tidak dalam sebuah event tergantung dari kesesuaian
pengunjung pameran dengan target perusahaan. Jika pameran
tersebut berskala besar lebih efektif perusahaan harus membuat
stand yang cukup besar dengan kegiatan atraktif supaya menarik
perhatian pengunjung.
Dalam bentuk special event biasanya terjadi setiap tahun pada
peristiwa khusus dan akan terus menerus setiap tahunnya secara konsisten.
Menurut Judith Ridway dalam bukunya “Pratical media”, adapun bentuk
event antara lain :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
1. Pameran
Merupakan cara untuk membuat hubungan yang baik dengan
konsumen dalam mempromosikan produk jasa dan perusahaan kepada
konsumen dan khalayak sasaranya. Dengan memamerkan produkproduk terbaru dari perusahaan. Hal ini digunakan untuk berhubungan
langsung dengan brand, produk juga masyarakat.
2. Acara kerjasama (Sponsorship)
Sponsored event bisa juga memiliki nilai berita yang tinggi karena
perusahaan mendapatkan publikasi yang positif sekaligus memberikan
kesan atau citra positif terhadap masyarakat sebagai konsumen
sasarannya.
Bentuk lain event di antaranya
a. Konfrensi pers, dengan mengundang media massa baik televisi, radio
dan surat kabar untuk hadir, biasanya dilakukan untuk mengkonfirmasi
tentang berita yang simpang siur di masyarakat untuk mengetahui
kebenarannya maka di adakan konfrensi pers dari pihak perusahaan
yang biasanya di wakili oleh PR perusahaan dengan masyarakat yang
diwakili oleh media massa
b. Penghargaan (Award), seperti halnya Panasonic Award, AMI Award,
citra pariwara Award sebagai ajang pemberian penghargaan kepada
insan-insan yang memiliki prestasi luar biasa yang biasanya terkait
dengan kemanusiaan, musik, periklanan, pertelevisian. Biasanya pada
event ini di hadiri oleh orang-orang terkenal. Hal ini akan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
mempermudah terjadinya publikasi secara besar dari media massa dan
dapat menarik perhatian masyarakat dengan frekuensi yang besar
c. Peluncuran produk
Hal yang paling penting dalam special event adalah konsep dan tujuan
dari event itu sendiri. Bukan masalah besar atau kecil biaya dalam
menyelenggarakan event tersebut tetapi lebih di tekankan pada tujuan
dan konsep event tersebut agar terciptanya sebuah pengalaman yang
berkesan dari para peserta/pelanggan yang terlibat dalam acara
tersebut. Untuk mengetahui berhasil tidaknya acara tersebut bisa di
lihat dalam dua sisi yang pertama, internal dalam kepanitiaan itu
sendiri apakah sesuai target, apakah sesuai yang dijadwalkan dan
menarik perhatian banyak orang. Kedua, bisa melakukan wawancara
dan riset kepada para peserta yang terlibat di dalamnya untuk
mengetahui pandangan yang lebih luas.
2.5.2 Fungsi Special Event
Menurut Rosady Ruslan fungsi event memberikan informasi secara
langsung atau tatap muka dan mendapatkan umpan balik yang positif
pelanggan. Selain itu fungsi dari special event adalah sebagai salah satu
media komunikasi yang mendapatkan perhatian secara langsung dari
pelanggan sehingga terciptanya wouth of mouth daan publikasi dari
pelanggan yang akhirnya akan memperoleh edukasi dan pengalaman yang
mendalam dari pelanggan yang menjadi sasaran. Untuk memberikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
informasi secara langsung 9bertatap muka), dan mendapatkan hubungan
timbal balik yang positif dengan publiknya melalui program kerja atau
acara-acara yang sengaja dirancang, dan dikaitkan dengan event (peristiwa
khusus) dalam kegiatan serta program kerja kehumasan tertentu.
Sebagai media komunikasi dan sekaligus publikasi, dan pada
akhirnya masyarakat atau publik sebagai target sasarannnya akan
memperoleh pengenalan, pengetahuan, dan pengertian yang mendalam.
Diharapkan dari acara khusus tersebut dapat tercipta citra positif terhadap
perusahaan/lembaga, atau produk yang diwakilinya.
2.5.3 Tujuan Special Event

Menciptakan good will

Mencegah dan memecahkan masalah

Menciptakan citra baik atau citra yang positif

Mampu menarik perhatian khalayak

Menunjukan itikad baik dari perusahaan untuk memberikan citra yang
positif kepada masyarakat sebagai target sasaran

Meningkatkan kesadaran terhadap perusahaan
Event juga memiliki fungsi sebagai fungsi pemasaran dan di
selenggarakan untuk mencapai tujuan perusahaan.
2.5.4
Special Event
Special event adalah sebuah acara yang di kemas dengan sangat
istimewa yang memiliki keunikan bertujuan untuk bisa menarik perhatian.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Yang biasa di laksanakan untuk mendapatkan perhatian dari media massa
dan klien anda, perusahaan anda, produk anda. Special event juga acara
tersebut juga dapat dirancang untuk menyampaikan pesan spesifik
perusahaan anda. Sebuah ajang khusus yang dapat juga berupa peluncuran
produk atau publikasi dari produk.29
Menyelenggarakan acara atau kegiatan khusus dalam komunikasi
pemasaran merupakan salah satu kiat menarik perhatian media pers dan
publik. Kegiatan special event diharapkan mampu memuaskan pihakpihak yang terlibat di dalamnya berperan serta pada kegiatan khusus baik
meningkatkan pengetahuan, pengenalan dan menarik perhatian. Event
yang di kenal sebagai special event di definisikan sebagai sebuah
fenomena penting dalam event yang sifatnya tidak rutin dari aktifitas
normal/kehidupan sehari-hari.
Dalam program event yang diselenggarakan dan tempat yang
dipilih berbeda-beda, tetapi mereka memiliki kesamaan dalam tujuan
pemasaran event.30
1. Entertaiment
Kunci keberhasilan special event adalah mampu menyediakan hiburan
yang menarik audiens untuk keluar dari rumah dan mencoba sesuatu
yang tidak mereka peroleh di rumah.
29
30
Rusadi Ruslan, Kampanye Public Relations, Raja Grafindo Persada, PT. Jakarta, 2002
Leonard H. Hoyle, Jr., CAE, CMP, Event Marketing, PPM, Jakarta, 2006
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
2. Excitement (berkesan)
Berkesan memang tidak terlihat tetapi bisa di rasakan. Ini adalah kunci
agar event yang di selenggarakan selalu di kenang. Memberikan kesan
merupakan hal penting bagi special event
3. Enterprise berani berusaha
Enterprise dalam webster’s unabridged dictionary di terjemahkan
sebagai “kesiapan untuk menanggung resiko atau mencoba sesuatu
yang belum pernah di coba energy dan inisiatif”
2.5 Hubungan Baik
2.5.1
Pengertian Hubungan Baik
Hubungan baik adalah suatu cara bagaimana seseorang atau
lembaga dalam menjaga jalinan persahabatan dan menciptakan hubungan
yang saling pengertian demi mencapai tingkat kepuasan.
Hubungan yang baik akan menjadi hubungan positif yang kuat dan
penting untuk mencapai keberhasilan, baik yang bersifat hubungan kerja,
hubungan keluarga atau hubungan dengan orang lain dalam masyarakat kita.
Selain itu hubungan yang baik akan menciptakan sebuah kepercayaan atau
trus.
Ketika seseorang atau lembaga sudah percaya terhadap suatu hal
biasanya itu akan membuat suatu nilai yang mana nilai tersebut akan
membuat seseorang atau lembaga itu akan merasa lebih nyaman dengan
orang atau lembaga yang membuat dia percaya itu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Seorang praktisi humas itu harus mampu menjalin hubungan yang
baik dengan stakeholder nya karena keberlangsungan suatu perusahaan itu
pun tergantung bagaimana stakeholder sekitarnya mampu menerima
keberadaan perusahaan tersebut.
Praktisi humas senantiasa dihadapkan pada tantangan dan harus
menangani berbagai macam fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah itu
fakta itu hitam, putih, abu-abu. Perkembagan humas sendiri tidak
memungkinkan lagi bagi suatu organisasi untuk menutup-nutupi suatu fakta.
Oleh karena itu para personelnya kini jauh lebih dituntut untuk mampu
menjadikan orang-orang lain memahamisuatu pesan, demi menjaga reputasi
atau citra atau hubungan yang baik bagi perusahan yang diwakilinya.
2.6
Internal Public Relations
Internal public relations, dimaksud salah satu bentuk kegiatan dari
public relations yang menitik beratkan kegiatannya ke dalam. Istilah ke
“dalam” maksudnya kegiatan tersebut hanya berlaku kepada bentuk
hubungan dengan publik yang ada dalam instansi atau perusahaan tersebut.
Pengertian publik juga dalam hal ini dibatasi kepada pengertian
sekelompok individu yang terlibat pada satu kegiatan, dan diikat oleh satu
perhatian dan kepentingan guna mencapai satu tujuan. Oleh sebab itu publik
dalam kegiatan internal public relations ini dapat dilihat dalam beberapa
bentuk yang terbatas, seperti:
a. Publik karyawan
Hubungan dengan publik karyawan (employee relations)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
Merupakan salah satu bentuk dari kegiatan internal public relations yang
menitik beratkan kepada hubungan antara pimpinan perusahaan dengan
karyawan/piblik karyawan, yang dalam hal ini mencangkup kepada
bentuk kegiatan:
o Penempatan dan pemindahan karyawan
o Penerimaan pegawai baru
o Kenaikan pangkat dan kondite karyawan
o Pemutusan hubungan kerja
o Pensiun dan jaminan sosial
b. Publik pemegang saham
Hubungan dengan publik pemegang saham (stockholder relations)
Salah satu bentuk kegiatan internal public relations yang diarahkan bagi
usaha untuk menciptakan saling pengertian kerjasama antara publik
pemegang saham dengan manajemen yang dijalankan oleh perusahaan.
Kegiatan hubungan dengan publik pemegang saham ini, dapat dilakukan
dengan:
o Memberikan laporan mengenai status modal perusahaan melalui
neraca aktiva dan pasiva perusahaan
o Menerbitkan majalah atau buletin mengenai kemajuan perusahaan
o Mengadakan serta mengatur pertemuan atau pembicaraan antara
pemegang saham dengan pihak perusahaan.
c. Publik dari masing-masing departemen, biro atau unit-unit terkecil
dalam perusahaan atau instansi tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
-
Hubungan dengan publik buruh
Salah satu bentuk dari kegiatan internal public relations yang
diarahkan kepada usaha untuk memelihara hubungan antara manajer
dengan publik buruh
-
Hubungan manusiawi (human relations)
Salah satu bentuk dari kegiatan internal public relations yang
menitikberatkan kepada hubungan yang bersifat manusiawi. Dengan
lain perkataan kegiatan internal public relations merupakan usaha
untuk menciptakan hubungan yang bersifat manusiawi antara
seorang manajer perusahaan dengan publik karyawan. Tujuan dari
bentuk hubungan manusiawi ini adalah untuk menumbuhkan
kepercayaan pada diri publik karyawan terhadap masalah yang
dihadapinya melalui cara bimbingan (public relations counseling).
Kemudian dalam situasi kerja, melalui hubungan manusiawi, seorang
manajer harus mampu menciptakan kondisi seperti berikut ini:
o Rasa kesejahteraan di antara publik karyawan dengan pimpinan
o Rasa kesetiakawanan di antara publik karyawan dengan
pimpinan
o Rasa ketentraman dalam bekerja di antara publik karyawan.
2.7
Eksternal Public Relations
Eksternal
public relations adalah salah satu bentuk dari kegiatan
public relations yang ditunjukan kepada publik yang berada diluar
perusahaan atau instansi. Eksternal
public relations ini bertujuan untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
mencari serta mendapatkan dukungan dari publik yang berada diluar
perusahaan tersebut.
Untuk memperoleh dukungan tersebut, maka diperlukan suatu sikap
dari perusahaan dalam hal ini dimaksudkan kejujuran, sehingga dalam
pelaksanaannya publik dapat mempercayai perusahaan tersebut. Kejujuran
dalam hal ini dibatasi kepada pengertian, bahwa pihak perusahaan harus
selalu memperhatikan kepentingan publik (publik interest) disamping itu
juga perusahaan jangan sekali-sekali meremehkan kepentingan publik dari
kepentingan perusahaan.
Adapun kegiatan eksternal public relations antara lain dapat disebut:
a.
Hubungan dengan press (press relations)
Merupakan salah satu bentuk kegiatan external public relations yang
ditunjukan kepada pihak pers. Salah satu bentuk dari media masa yang
bersifat tercetak seperti surat kabar, mingguan dan majalah, dengan
demikian kegiatan external public relations mencangkup kepada usaha;
-
Menyiapkan bahan untuk press release
-
Mengadakan press interview dan konprensi pers
-
Mengadakan publisitas (publicity)
-
Mengadakan press tour
-
Menyelenggarakan dan mempersiapkan informasi bagi siaran radio
dan televisi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
b.
Hubungan dengan pihak pemerintah (government relations)
Salah satu bentuk dari kegiatan external public relations yang
ditunjukan kepada kegiatan menyelenggarakan hubungann dengan
pihak pemerintahan, menurut Bertram R. Canfield dan Frazier dan
Frazier Moore dalam buku “public relations, principles keys and
promblem” menjelaskan adapun penyelenggaraan dari kegiatan external
public elations itu mencangkup kepada hubungan:
o Hubungan dengan lembaga eksekutif
o Hubungan dengan lembaga legislatif
c.
Hubungan dengan publik pelanggan (costumer relations)
Salah satu bentuk kegiatan external public relations yang kegiatannya
diarahkan kepada menciptakan hubungan kepada pemakai jasa atau
publik konsumen. Kegiatan costumer relations ini, bila seorang petugas
kehumasan
ingin
melaksanakan
maka
bentuk
kegiatan
penyelenggaraannya dapat dilaksanakan dalam bentuk:
o Periklanan
o Publisitas
o Sales promotion
d.
Hubungan dengan masyarakat (community relations)
Salah satu bentuk kegiatan external public relations yang ditunjukan
kegiatannya kepada usaha untuk menciptakan hubungan dengan
masyarakat luas dengan mempergunakan bentuk-bentuk komunikasi
sepereti:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
o Periklanan
o Publisitas
o Pekan raya
o Public speaking
o Pameran
o Pertemuan tokoh pemuka masyarakat
e.
Hubungan dengan pihak pengedar (supplier relations)
Salah satu bentuk dari kegiatan external public relations yang
ditunjukan
kepada
menyelenggarakan
hubungan
dengan
pihak
pengecer. Dari pelaksanaan kegiatan supplier public relations ini,
sebaiknya seorang petugas kehumasan hendaknya memakai sarana
seperti:
o Penggunaan media komunikasi terbatas seperti, brosur, pamflet,
booklet, spanduk, billboard
o Menggunakan kegiatan komunikasi kelompok seperti konperesi
meja bundar, seminar
o Panel, briefing, penataran kilat.
f.
Hubungan dengan pihak pendidikan (educational relations)
Salah satu bentuk kegiatan external public relations, yang kegiatannya
ditunjukan kepada hubungan publik sekolah. Publik dalam pengertian
ini, mencangkup kepada pengertian antara lain:
o Publik sekolah dasar
o Publik sekolah lanjutan pertama
o Publik sekolah lanjutan atas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Dilain pihak pengertian publik itu dapat juga mencangkup kepada arti
lembaga, akan tetapi bila dilihat dari tujuan external public relations
ini dalam menyelenggarakan hubungan dengan pihak pendidikan dapat
mempunyai arti adalah bertujuan untuk memberi bantuan secara
khusus kepada pengembangan bidang pendidikan seperti:
o Memberi
sumbangan
bagi
menunjang
biaya
pendidikan
(financialaids to educations)
o Mengembangkan kepemimpinan pada siswa di perguruan tinggi
(developing leadership in college student)
o Mengurus masalah sponsor bagi
penyelenggaraan bantuan
pendidikan (bussiness sponsored aids to educations)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download