I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, Internet

advertisement
I.
1.1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di era globalisasi ini, Internet telah menggantikan posisi perpustakaan
ataupun buku yang merupakan gudang ilmu pengetahuan. Semua informasi
dari dulu hingga kini termuat dengan cukup lengkap di internet. Situs-situs
seperti wikipedia menjadi perpustakaan online terbesar, dimana hampir
semua informasi akan kita peroleh dengan mudah hanya dengan membayar
biaya akses internet saja. Belum lagi layanan ebook-ebook gratis yang isinya
tidak usang dimakan waktu. Negara yang menguasai internet di era
millenium ini dipastikan menjadi negara yang maju jika internet
dipergunakan secara bijak terutama dalam bidang riset, pendidikan,
administrasi, sosialisasi, networking dan bisnis. Dengan internet, kita
mengetahui secara cepat perkembangan riset teknologi di berbagai belahan
dunia. Begitu juga di dalam bidang ekonomi dan bisnis. Di bidang ekonomi
dan bisnis berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa
dilakukan dengan cara tatap muka dan sebagian sangat kecil melalui pos
atau telepon, kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet yaitu
dengan penjualan produk secara online, cost of marketing dan cost of
employee pun menjadi semakin rendah sehingga margin keuntungan pun
dapat ditingkatkan.
Menurut data Internet World Stats, dalam satu dasawarsa terakhir
jumlah pengguna internet (netter) di dunia meningkat secara drastis. Pada
sekitar 1990-an, Internet telah berkembang dan menambah banyak pengguna
jaringan-jaringan internet. Dari 0,4 persen pengguna internet dari seluruh
penduduk dunia di tahun 1995, kini naik hampir 60 kali lipat pada 2008.
Dan sejak tahun 2000, pertumbuhan netter dunia naik rata-rata 2 persen
terhadap total populasi dunia.
Dengan pertumbuhan internet dalam beberapa tahun terakhir ini,
Indonesia menjadi pangsa pasar netter yang sangat potensial. Diperkirakan
2
untuk tahun 2008, 2009 dan 2010, trend pertumbuhan netter Indonesia akan
meningkat rata-rata sebesar 20 persen. Di awal tahun 2008, jumlah netter
Indonesia sekitar 25 juta pengguna internet. Di akhir 2008 diperkirakan telah
mencapai 30 juta pengguna internet. Namun, angka 30 juta ini masih relatif
kecil karena baru 13 persen penduduk Indonesia menikmati fasilitas
internet, angka ini masih jauh dari jumlah pengguna internet di dunia yang
mencapai 23.5 persen pengguna atau 17.2 persen di Asia (Internet World
Stats, 2009).
Persentase netter Indonesia (13 persen) masih kalah jauh dengan
negara-negara tetangga di Asia seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan
China. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Persentase Pengguna Internet di Negara – Negara Asia Tahun
2008
Negara
Pengguna Internet (Netter)
Indonesia
13 %
Malaysia
62,8 %
Filipina
14,6 %
Thailand
20,5 %
Vietnam
24,2 %
China
22,4 %
Korea Selatan
76,1 %
Jepang
73,1 %
Sumber : www.internetworldstats.com, 2010
Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat penguasaan informasi teknologi
bidang internet Indonesia masih jauh dengan negara-negara tetangga. Hal ini
seharusnya menjadi pemicu pemerintah dan penyedia jasa layanan internet
agar terus mendorong pertumbuhan internet, baik dari segi fasilitas,
kecepatan dan biaya.
Akses internet di Indonesia banyak menggunakan fasilitas Public
Internet Access seperti warnet, cybercafe, hotspot dan lain-lain. Tempat
umum lainnya yang sering dipakai untuk akses internet adalah kampus dan
3
kantor (Anonymous, 2009). Warung Internet (warnet) adalah salah satu jenis
wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet
banyak dimanfaatkan oleh mahasiswa, pelajar, pekerja dan wisatawan asing.
Warnet digunakan untuk bermacam-macam tujuan. Bagi pelajar, dan
mahasiswa warnet banyak digunakan untuk mengerjakan tugas atau
pekerjaan rumah dari sekolah atau kampus, melakukan riset, dan menulis
skripsi. Bagi masyarakat umum warnet digunakan untuk memeriksa kiriman
surat
elektronik
(e-mail),
melamar
pekerjaan,
bersosialisasi
dan
berkomunikasi (chatting), sebagai sarana menikmati hiburan dan mencari
informasi (browsing).
Umumnya warnet paling banyak terdapat / tersebar terutama di kotakota besar seperti di ibukota propinsi, kabupaten, dan di kota-kota kecil
lainnya. Wilayah-wilayah tersebut sebagai penyedia jasa untuk melayani
kebutuhan masyarakat di daerah tersebut dalam mengakses informasi.
Kebanyakan warnet tersebar di dekat tempat-tempat pendidikan seperti
universitas atau sekolah-sekolah. Warnet akhir-akhir ini berkembang
menjadi bisnis yang menjanjikan untuk menambah pemasukan bagi pihakpihak tertentu yang menjalani usaha tersebut. Dengan alasan peneliti ingin
mengetahui sejauh mana Warnet ini dapat menjadi mata pencaharian baru
bagi orang-orang yang akan membuka usaha baru dalam bisnis Warnet,
maka peneliti mengadakan penelitian berjudul “Studi Kelayakan Bisnis
Warung Internet Studi Kasus Pada Warnet ”Yo Net” yang berlokasi di
Cibinong, Kabupaten Bogor. Warnet ini berdiri pada tahun 2009 dan
beralamatkan di Jl. Mayor Oking No 122, Cibinong, Kabupaten Bogor.
1.2. Perumusan Masalah
Kesuksesan bisnis Warnet ini tidak sekedar tergantung dari besar atau
kecil tempat usaha yang dijalankan. Akan tetapi satu sama lain akan saling
terkait, sehingga masing-masing bagian harus saling mendukung atau ideal
untuk mencapai keberhasilan bersama sebagai satu usaha yang menjanjikan.
Maka peneliti melakukan studi kelayakan terhadap bisnis yang baru
dijalankan oleh Warnet “Yo Net”:
4
1. Bagaimana kelayakan usaha Warnet “Yo Net” jika dilihat dari berbagai
aspek non finansial seperti Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek
Manajemen, dan Aspek Sosial?
2. Bagaimana kelayakan finansial usaha Warnet “Yo Net”?
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menganalisa kelayakan usaha Warnet “Yo Net” dilihat dari berbagai
aspek non finansial seperti Aspek Pasar, Aspek Teknis, Aspek
Manajemen, dan Aspek Sosial.
2. Menganalisa kelayakan usaha Warnet “Yo Net” dilihat dari aspek
finansial.
1.4.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi Warnet “Yo Net”
sebagai bahan pertimbangan dalam pengusahaan warung internet. Manfaat
bagi peneliti yaitu dapat memberikan kesempatan untuk belajar dan
menambah pengalaman serta media penerapan ilmu yang didapatkan di
bangku kuliah. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan masukan dan informasi mengenai studi kelayakan usaha
warnet dan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya.
I.5.
Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian adalah untuk meneliti kelayakan usaha
yang dijalankan Warnet “Yo Net” dengan mempertimbangkan aspekaspek dalam studi kelayakan bisnis, baik dari segi finansial maupun nonfinansial. Sehingga dapat diketahui bisnis ini layak untuk dijalankan atau
tidak.
Download