132 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah proses penganalisisan dilakukan dan dibahas pada BAB VI, maka pada BAB V merupakan jawaban dari masalah yang telah dirumuskan sejak awal pada rumusan masalah. Kesimpulan diharapkan dapat menjawab rumusan masalah dan mencapai dari diadakannya penelitian serta masukan saran agar dapat memberi manfaat. Kesimpulan merupakan uraian oleh peneliti mengenai penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil temuan dan analisis yang dilakukan dalam rangkaian penelitian. Kesimpulan dilakukan dengan membagi ke dalam dua bagian utama yaitu, pertama merupakan kesimpulan proses implementasi model pembelajaran berbasis masalah meliputi proses pembelajaran, kegiatan yang dilakukan pada model pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran. Bagian kedua kesimpulan hasil analisis poster implementasi model pembelajaran berbasis masalah dengan model pembelajaran ekspositori yang meliputi sumber gagasan latar belakang peserta didik mengambil suatu tema, ilustrasi yang meliputi elemen visual yang terdapat pada gambar, makna simbolis warna didalamnya dan prinsipprinsi dalam desain yang diaplikasikan. Pada poin analisis tipografi dilihat dari gaya huruf dan keterbacaan serta kejelasan huruf, karakteristik dan kepribadian huruf. Kemudian poin tata letak/ layout, model yang diaplikasikan pada poster. Berdasarkan temuan yang ditemukan oleh peneliti hasil analisis peneliti mengenai ilustrasi, tipografi dan kreativitas karya hampir sama dengan pendapat beberapa responden karya Defa Rima dan Kinkin Koswati termasuk karya yang menarik karena ilustrasi yang digarap dengan baik. Sedangkan tipografi yang terbaca dari jauh yaitu karya Santika Afriyanti. Karya yang kreatif banyak pendapat yang menunjuk karya Puji Ardiansyah. Annisa Fauzia Rahmah, 2015 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM MERANCANG POSTER DI SANGGAR JANIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 133 Berdasarkan hasil penelitian yang ditemukan pada mengenai proses pembelajaran model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran ekspositori, diantaranya: Pada proses model pembelajaran berbasis masalah dengan pemberian treatment diskusi membuat peserta didik lebih banyak aktif bertanya untuk menemukan jawabannya sendiri dari hasil diskusi mengenai materi sedangkan pada model pembelajaran ekspositori peserta didik lebih mengikuti materi yang diberikan oleh guru. Pada proses pembelajaran berbasis masalah, kegiatan yang dilakukan guru memberi masalah dan dipecahkan oleh peserta didik kemudian hasil diskusi dievaluasi oleh guru. Guru harus kritis dan menguasai materi karena hasil diskusi peserta didik yang bertukar pikiran lebih kompleks dan bervariatif. Hasil karya poster peserta didik dari model pembelajaran berbasis masalah terlihat lebih kreatif dan rapi karena hasil karya mereka karena pada proses pembelajaran diskusi peserta didik seperti bersaing agar mendapatkan hasil yang baik dibandingkan teman-temannya sedangkan pada model pembelajaran ekspositori daya saing peserta didik tidak besar dan terkesan lebih santai. Pada model pembelajaran berbasis masalah beberapa gambar ditemukan kesamaan objek yaitu gambar bola dunia. Kesamaan objek yang ditemukan pada kasus dapat terjadi akibat diskusi bersama sehingga mereka setipe pada objek karya. Proses pembelajaran yang dilakukan pada saat penelitian dan kebanyakan dari kehidupan sehari-hari dari peserta didik yang mempengaruhi hasil karya poster. Salah satunya ada peserta didik yang bersekolah di sekolah menengah kejuruan yang jurusan mengenai program komputer sehingga peserta didik sudah cukup mahir menggunakan program Corel Draw maupun Adobe Photoshop. Pada proses pembelajaran ekspositori terdapat peserta didik dengan karya poster yang ide dan inovasinya dapat dikatakan lebih berbeda dari peserta didik dari model pembelajaran berbasis masalah dan eskpositori. Setelah ditelusuri dan wawancara secara tidak langsung, ada peserta didik yang memang sering Annisa Fauzia Rahmah, 2015 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM MERANCANG POSTER DI SANGGAR JANIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 134 menggambar dan membaca komik sehingga ide-ide yang unik muncul. Pada dasarnya proses pembuatan poster pada proses menggambar manual memerlukan skill menggambar. Adapun peserta didik yang belum percaya diri untuk membuat gambar hasil tangannya sendiri dan belum menguasai program editing lebih memilih dengan mengambil gambar dari suatu sumber dan mengedit dengan manual untuk proses pewarnaan. Dengan mengetahui perbedaan proses pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran ekspositori dari rencana pelaksanaan pembelajaran serta kegiatan yang dilakukan ada banyak faktor lainnya yang membuat peserta didik lebih kritis dan kreatif baik dari latar belakang kepribadian, kondisi mental, kondisi belajar maupun minat pribadi peserta didik terhadap materi mengenai desain poster. B. Saran Penelitian akhirnya pada sampai tahapan saran atau rekomendasi yang diberikan oleh peneliti lain yang apabila juga berniat melakukan penelitian berkaitan dengan poster di sanggar pada umur remaja. Setelah mengalami proses penelitian pada kegiatan yang dilakukan saat proses pembelajaran kemudian melakukan analisis visual pada poster hasil karya dua model pembelajaran yang berbeda di sanggar maka ada rekomendasi dari peneliti agar lebih memahami karakter peserta didik karena di sanggar relatif muridnya lebih sedikit sehingga treatment yang diberikan lebih tepat sasaran sesuai dengan karakter peserta didik. Pada model pembelajaran berbasis masalah diskusi memakan waktu cukup banyak terlebih peserta didik harus mempresentasikan hasil diskusinya mengenai materi kemudian dievaluasi kembali oleh guru. Sedangkan pada pembelajaran ekspositori semua materi yang diberikan guru diterima langsung oleh peserta didik tanpa banyak reaksi dan menghemat waktu dengan kekurangan tetapi belum tentu semua peserta memahami materi yang disampaikan. Pada proses pembelajaran berbasis masalah dan model ekspositori jika ada model pembelajaran gabungan diantara keduanya akan lebih baik jika tetap ada diskusi Annisa Fauzia Rahmah, 2015 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM MERANCANG POSTER DI SANGGAR JANIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 135 dan ceramah sekaligus praktek dari guru saat pembuatan desain guru dapat memberikan banyak contoh dari jenis-jenis poster dan peserta didik mengaplikasikakan setiap jenis yang berbeda dari tema yang sama. Poster yang dihasilkan oleh peserta didik yang relatif masih meniru dari poster yang berada dari internet maupun sumber lain jika dikaji lebih dalam pembelajaran desain poster seharusnya dapat membuat karya poster peserta didik lebih kreatif, inovatif dan unik. Sehingga tidak hanya mengandalkan kemampuan menggambar yang baik tetapi peserta didik juga dapat mengembangkan konsep atau ide-ide yang berbeda dalam karya desain poster. Selain itu pemahaman yang mengenai tujuan dari poster sendiri diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi peserta didik khususnya bagi para desainer maupun pemula. Annisa Fauzia Rahmah, 2015 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA DALAM MERANCANG POSTER DI SANGGAR JANIKA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu