BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan
statistic dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan pendekatan Scientific efektif pada materi pokok sistem koloid
SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015. Secara terperinci dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a. Guru
mampu
mengelola
pembelajaran
dengan
menerapkan
pendekatan Scientific pada materi pokok Sistem Koloid dengan ratarata kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang
diperoleh dari kedua pengamat sebesar 3,51 termasuk dalam kategori
baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIA
3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015.
b. Ketuntasan indikator tercapai dengan menerapkan pendekatan
Scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3
SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015. Secara terperinci
ketuntasan indikator hasil belajar meliputi:
1) Ketuntasan indikator hasil belajar aspek sikap spiritual (KI 1)
yang diperoleh dari observasi sebesar 0,9 dan angket sebesar
0,85 dinyatakan tuntas.
112
2) Ketuntasan indikator hasil belajar aspek sikap sosial (KI 2) yang
diperoleh observasi dan angket dengan rata-rata sebesar 0,85
dinyatakan tuntas.
3) Ketuntasan indikator aspek pengetahuan (KI 3) yang diperoleh
dari indikator THB soal essay sebesar 0,87 dinyatakan tuntas.
4) Ketuntasan indikator aspek keterampilan (KI 4) yang diperoleh
dari indikator psikomotor sebesar 0,87 dinyatakan tuntas.
c. Hasil belajar tuntas dengan menerapkan pendekatan Scientific pada
materi pokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3
Kupang tahun ajaran 2014/2015. Secara terperinci ketuntasan hasil
belajar meliputi:
1) Ketuntasan hasil belajar aspek sikap spiritual (KI 1) yang
diperoleh melalui observasi dan angket dengan rata-rata sebesar
85,36 dinyatakan tuntas.
2) Ketuntasan hasil belajar aspek sikap sosial (KI 2) yang diperoleh
melalui observasi dan angket dengan rata- rata sebesar 85,25
dinyatakan tuntas.
3) Ketuntasan hasil belajar aspek pengetahuan (KI 3) yang diperoleh
melalui kuis, tugas dan ulangan dengan rata-rata sebesar 85,14
dinyatakan tuntas.
113
4) Ketuntasan hasil belajar aspek keterampilan (KI-4) yang
diperoleh melalui psikomotor, presentasi dan portofolio dengan
rata-rata sebesar 87,42 dinyatakan tuntas.
2. Kepribadian siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran
2014/2015 baik dan termasuk dalam kategori kepribadian sangat tinggi
dengan rata-rata yang diperoleh sebesar 85,83.
3. Kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang
tahun ajaran 2014/2015 baik dan termasuk dalam kategori kemampuan
berpikir kritis sangat tinggi dengan rata-rata yang diperoleh sebesar 85,77.
4. a. Ada hubungan antara kepribadian siswa kelas XI MIA 3 terhadap hasil
belajar dengan menerapkan pendekatan Scientific pada materi pokok
sisitem koloid SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan
nilai korelasi product moment yang diperoleh sebesar 0,85.
b. Ada hubungan antara kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MIA 3
terhadap hasil belajar dalam menerapkan pendekatan Scientific pada
materi pokok sistem koloid SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran
2014/2015 dengan nilai korelasi product moment yang diperoleh sebesar
0,53.
c. Ada hubungan antara kepribadian dan kemampuan berpikir kritis siswa
kelas XI MIA 3 terhadap hasil belajar dengan menerapkan pendekatan
Scientific pada materi pokok sisitem koloid SMA Negeri 3 Kupang
114
tahun ajaran 2014/2015 dengan nilai korelasi ganda yang diperoleh
sebesar 0,86.
5. a. Ada pengaruh antara kepribadian siswa kelas XI MIA 3 terhadap hasil
belajar dengan menerapkan pendekatan Scientific pada materi pokok
sisitem koloid SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan
nilai persamaan regresi Ŷ = 5,38 + 0,94X
b. Ada pengaruh antara kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MIA 3
terhadap hasil belajar dengan menerapkan pendekatan Scientific pada
materi pokok sisitem koloid
SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran
2014/2015 dengan persamaan regresi Ŷ = 25,17 + 0,71X
c. Ada pengaruh antara kepribadian dan kemampuan berpikir kritis siswa
kelas XI MIA 3 terhadap hasil belajar dengan menerapkan pendekatan
Scientific pada materi pokok sisitem koloid SMA Negeri 3 Kupang
tahun ajaran 2014/2015 dengan persamaan regresi Ŷ= 2 + 0,23X1 +
0,75X2.
115
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa
a. Diharapkan dapat memanfaatkan kepribadian yang dimilikinya
seoptimal mungkin dalam usaha memperoleh prestasi belajar yang
diharapkan.
b. Diharapkan mampu mengenal diri sediri dan mempertahankan
kemampuan mengenali dan mengelola emosi yang muncul dalam
diri maupun dari luar sehingga dapat mengekspresikan emosi
secara positif demi mencapai keberhasilan yang matang.
2. Bagi Guru
a. Guru perlu lebih banyak menguasai strategi, pendekatan serta
metode yang tepat sehingga dapat memperoleh
tujuan
pembelajaran yang diharapkan
b. Pendekatan Scientific sangat baik dan efektif dalam pembelajaran
kimia, karena itu disarankan agar guru mata pelajaran kimia dapat
menerapkannya dalam pembelajaran untuk mendapatkan hasil
yang baik pada materi pokok lain.
116
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan
Scientific
agar
benar-benar
melaksanakan
langkah-langkah
pembelajaran agar siswa dapat aktif mengikuti proses pembelajaran
dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya
117
Lampiran 01
SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA
(Peminatan Bidang MIPA)
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Kupang
Kelas/ Semester
: XI MIPA/ 2
Tahun Pelajaran
: 2014/2015
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif,
dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
1.1
Menyadari adanya keteraturan dari sifat
hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
Materi Pokok
 Sistemkoloi
d
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid
 Sifat koloid
sebagai wujud kebesaran Tuhan YME
 Pembuatan
Pembelajaran
Penilaian
Mengamati (Observing)
Tugas
 Mencariinformasidariberbagaisumberd
 Merancang
percobaan
engan
pembuatan koloid
178
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
2 mgg x
4 jp
- Buku
kimia
kelas XI
- Lembar
Lampiran 01
Kompetensi Dasar
dan pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil
Materi Pokok
koloid
 Peranankolo
id
kebenarannya bersifat tentatif.
kehidupan
sehari-
gsistem koloid,sifat-sifat
haridan
terbuka, mampu membedakan fakta dan
industry
lainnya
hari
baan
danpresentasi,
misalnya:meliha
t
skalavolume/s
komunikatif) dalam merancang dan
engan
uhu, cara
melakukan percobaan serta berdiskusi
larutansejati,koloiddansuspensi,
menggunakan
yang diwujudkan dalam sikap sehari-
sistemkoloidyang
senter
hari.
terdapatdalamkehidupan(kosmetik,f
(effekTyndall)
armasi,bahan makanandanlain-lain)
caramenggunak
Mengapapiringyangkotor
an pipet,
toleran, cintadamai dan peduli
lingkungan serta hemat dalam
memanfaatkan sumber daya alam.
- Berbagai
melakukanperco
Menanya (Questioning)
2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun,
Belajar
peranankoloiddalamkehidupansehari-
terdapat dalamkehidupansehari-hari.

Waktu
sumber
 Mencaricontoh-contohkoloidyang

Sumber
Sikap ilmiahdalam
Mengajukanpertanyaanyangberkaitand
kritis, kreatif, inovatif, demokratis,
Alokasi
kerja
Observasi
koloid,pembuatankoloiddan
dalam
rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
Penilaian
membaca/mendengar/mengmatitentan
pemikiran kreatif manusia yang
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki
Pembelajaran
perbedaan
karena
minyakharus
menimbang,
dicucimenggunakansabun?
keaktifan,kerjas
Mengumpulkan data (Eksperimenting)
ama,

komunikatif,tan
Mendiskusikanhasilbacaan
179
Lampiran 01
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan pro-
tentangsistem
koloid,sifat-sifat
Penilaian
ggung
aktif serta bijaksana sebagai wujud
koloid,pembuatankoloiddan
jawab,danpeduli
kemampuan memecahkan masalah dan
peranankoloiddalamkehidupansehar
lingkungan,dsb)
membuat keputusan
i-hari

3.15Menganalisisperankoloiddalamkehidupan
berdasarkansifat-sifatnya
oiddan
 Laporan percobaan
untuk menyamakanpersepsi

rdasarkanpengalaman
membuatbeberapa jeniskoloid.
Portofolio
mempresentasikanhasilrancangan
4.15Mengajukan ide/gagasan
untukmemodifikasi pembuatankoloidbe
Merancangpercobaanpembuatankol


Melakukanpercobaanpembuatankol
oid
Pemahamansistem
Mengamatidanmencatatdatahasilper
koloid,sifatkoloid,
cobaan
dan
Mendiskusikanbahan/zatyangberup
pembuatankoloid
akoloid
dalamindustrifarmasi,kosmetik,
bahan makanan, dan lain-lain
Mengasosiasi (Associating)

Menganalisisdan
menyimpulkandatapercobaan

Tes tertulis uraian
Menghubungkansistemkoloiddengansifat
180
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
Lampiran 01
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
koloid

Diskusiinformasitentangkoloidliofobdan
hidrofob
Mengkomunikasikan (Communicating)
 Mempresentasikanhasilrangkuman
tentang
sistemkoloid,sifat-
sifatkoloid,pembuatankoloid
danperanankoloiddalamkehidupansehar
i-hari
 Membuatlaporanpercobaan
mempresen-
dan
tasikannyadengan
menggunakan tatabahasa yangbenar
 Mengkomunikasikanperanankoloiddala
m industrifarmasi, kosmetik, bahan
makanan,dan lain-lain.
181
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
Lampiran 01
182
Lampiran 02
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
01
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 KUPANG
Kelas/Semester
: XI MIA / Genap
Mata Pelajaran
: Kimia
Materi Pokok
: Sistem koloid
Alokasi Waktu
: 3× 45 menit
Tahun Ajaran
: 2014/2015
A. Kompetensi Inti (KI)
KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI -2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI – 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
182
Lampiran 02
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi dasar dan indikator
KI1 KD dari KI 1
Indikator
1.1 Menyadari adanya keteraturan
1.1.1.
Berdoa sebelum dan
sesudah pembelajaran
dari sifat hidrokarbon,
sesuai ajaran agama
termokimia, laju reaksi,
yang dianutnya.
kesetimbangan kimia, larutan
1.1.2.
Bersyukur atas adanya
keteraturan materi
dan koloid sebagai wujud
sistem koloid.
kebesaran Tuhan Yang Maha
1.1.3.
Esa dan pengetahuan tentang
Menyadari kebesaran
Tuhan YME selama
menjalankan proses
adanya keteraturan tersebut
pembelajaran tentang
sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya
materi sistem koloid
1.1.4.
Menyadari bahwa
pengetahuan tentang
bersifat tentatif.
sistem koloid bersifat
tentatif.
183
Lampiran 02
KI2 KD dari KI 2
2.1
Indikator
Menunjukkan
perilaku 2.1.1
Dapat
menunjukan
ilmiah (memiliki rasa ingin
Rasa ingin tahu yang
tahu,
tinggi.
disiplin,
jujur,
objektif, terbuka,
membedakan
opini,
mampu 2.1.2
fakta
ulet,
dan
Menunjukan
Jujur
teliti,
sikap
dalam
mengerjakan tugas.
bertanggung jawab, kritis, 2.1.3
Dapat
kreatif, inovatif, demokratis,
sikap objektif dalam
komunikatif)
kegiatan pembelajaran
dalam
menunjukan
merancang dan melakukan 2.1.4
Mampu membedakan
percobaan serta berdiskusi
fakta dan opini dalam
yang
kegiatan pembelajaran.
diwujudkan
dalam
sikap sehari-hari.
2.1.5
Dapat
bertanggung
jawab dalam kegiatan
diskusi kelompok.
2.4 Menunjukkan perilaku
2.4.1
Dapat
bekerjasama
kerjasama, santun, toleran,
dengan
baik
cinta damai dan peduli
teman
lingkungan serta hemat dalam
menyelesikan
memanfaatkan sumber daya
kelompok.
184
antar
dalam
tugas
Lampiran 02
alam.
2.4.2
Menunjukan
peduli
sikap
lingkungan
dalam setiap kegiatan
pembelajaran
2.5 Menunjukkan perilaku
2.5.1
Menunjukan
sikap
responsife dan pro-aktif serta
proaktif
dalam
bijaksana sebagai wujud
memecahkan masalah
kemampuan memecahkan
dan
masalah dan membuat
keputusan.
membuat
keputusan.
KI3
KD dari KI 3
Indikator
3.15.1 Menjelaskantentang
3.15Menganalisis peran koloid
dalam
sistem koloid.
kehidupan
berdasarkan sifat-sifatnya.
3.15.2 Mengklasifikasikan
suspensi kasar, larutan
sejati dan koloid
berdasarkan data
percobaan.
3.15.3 Mengelompokkan jenis
koloid berdasarkan
fase terdispersi dan
185
Lampiran 02
fase pendispersi.
3.15.3 Menjelaskan contoh
jenis-jenis koloid
KI4
KD dari KI 4
Indikator
4.15.1 Melakukan percobaan
4.15Mengajukan ide/gagasan
untuk memodifikasi
tentang suspensi, larutan
pembuatan koloid
sejati dan koloid
4.15.2 Mengamati dan
berdasarkan pengalaman
membuat beberapa jenis
mencatat hasil
koloid.
percobaan tentang
suspensi, larutan sejati
dan koloid
4.15.3 Menganalisis data
percobaan tentang
suspensi,larutan sejati
dan koloid
4.15.4 Menyajikan hasil
percobaan tentang
suspensi,larutan sejati
dan koloid
4.15.5 Menyimpulkan hasil
186
Lampiran 02
percobaan tentang
suspensi,larutan sejati
dan koloid
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan siswa mampu :
a. Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai ajaran agama yang
dianutnya.
b. Bersyukur atas adanya keteraturan materi sistem koloid.
c. Menyadari
kebesaran
Tuhan
YME
selama
menjalankan
proses
pembelajaran tentang materi sistem koloid.
d. Menyadari bahwa pengetahuan tentang sistem koloid bersifat tentatif.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu menunjukkan sikap :
a. Menunjukan Rasa ingin tahu yang tinggi.
b. Menunjukan sikap Jujur dalam mengerjakan tugas.
c.
menunjukan sikap objektif dalam kegiatan pembelajaran
d. Mampu membedakan fakta dan opini dalam kegiatan pembelajaran.
e. Dapat bertanggung jawab dalam kegiatan diskusi kelompok.
3. Setelah proses pembelajaran siswa mampu :
a. Menjelaskantentang sistem koloid.
187
Lampiran 02
b. Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan
data percobaan
c.
Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase
pendispersi.
d. Menjelaskan contoh jenis-jenis koloid.
4. Setelah melakukan proses pembelajaran siswa mampu :
a. Melakukan percobaan tentang suspensi, larutan sejati dan koloid.
b.
Mengamati dan mencatat hasil percobaan tentang suspensi, larutan sejati
dan koloid.
c.
Menganalisis data percobaan tentang suspensi,larutan sejati dan koloid.
d. Menyajikan hasil percobaan tentang suspensi,larutan sejati dan koloid
e.
Menyimpulkan hasil percobaan tentang suspensi,larutan sejati dan
koloid
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan
: Scientific
Metode
: Diskusi kelompok, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan.
E. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media.
Lembar Panduan Praktikum
2. Alat/Bahan
1. Alat
a.
b.
c.
d.
5 buah gelas beker 250 mL
Corong
Pengaduk
3 buah labu erlenmeyer
188
Lampiran 02
e. Kertas saring
f. 3 buah sendok makan
g. Senter
2. Bahan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Gula pasir
Susu bubuk putih
Santan
Kecap
Terigu
Air
3. Sumber Belajar

Unggul Sudarmon, Kimia Kelas XI SMA /MA , Platinum

LKS

Internet
F. Langkah-langkah pembelajaran
PERTEMUAN I (2x45 menit)
KEGIATAN
Waktu
Keterangan
A. Pendahuluan
1. Guru
memberikan
salam 10 Menit
pembuka
2. Guru menyuruh siswa untuk
menyiapkan
diri
sebelum
berdoadan menunjuk salah satu
189
-
Sistem koloid
-
Jenis-jenis
koloid
Lampiran 02
siswa maju ke depan kelas untuk
mempimpin
doa
sebelum
memulai pembelajaran sebagai
wujud mengagungkan kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
sebagai sikap disiplin dalam
pembelajaran.
4. Guru menyampaikan topik dan
sub topik.
5. Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
6. Guru menginformasikan tentang
proses pembelajaran yang akan
dilakukan termasuk aspek-aspek
yang
dinilai
selama
proses
pembelajaran berlangsung.
75
B. Kegiatan Inti Guru
menit
Mengamati(Observing)

Guru memotivasi rasa ingin
190
Lampiran 02
tahu siswa
dengan menganalogikan
peristiwa yang ada dalam
kehidupan sehari-hari dengan
memberikan pertanyaan “
diantara kalian siapa yang
mengkomsumsikan susu atau air
gula.

Guru memberikan contoh koloid
dalam
kehidupan
sehari-hari,
dengan menunjukkan campuran
air gula, susu dan air dengan
pasir.
Menanya(Questioning)

Guru memfasilitasi siswa untuk
bertanya
mengenai contoh
campuiran air gula, susu dan air
dengan pasir.

Seandainya tidak ada
siswa
yang
mulai
bertanya,
Guru
bertanya apakah ada perbedaan
191
Lampiran 02
ketiga campuran tersebut? Jika
ada,
jelaskan
mana
yang termasuk larutan, suspensi
dan
koloid?
Jawaban
yang
diharapkan gula+air termasuk
contoh
dari
bubuk+air
larutan,
termasuk
susu
contoh
koloid dan air + pasirtermasuk
contoh suspensi.
Mencoba

Guru membagi siswa secara
heterogen ke dalam kelompokkelompok belajar yang terdiri
dari 4-5 orang siswa.

Guru
membagiLKS
bahan
01
dan
ajarsiswakesetiap
kelompok.

siswa mengambil alat dan bahan
yang
telah
bertanggung
disediakan
jawab
dan
untuk
menjaga keselamatan alat-alat
192
Lampiran 02
praktikum.

Siswa
bekerja
melakukan
sama
percobaan
dalam
tentang
suspensi, larutn sejati dan koloid
sesuai dengan prosedur yang ada
pada LKS 01.

siswa
diharapkan
dalam
agar
mengamati
aktif
hasil
percobaan.

Siswa
jujurdan
aktif
dalam
mencatat data hasil percobaan.

Guru menilai kinerja dari setiap
kelompok.
Mengasosiasi

Siswa
mulai
mendiskusikan
mengenai suspensi, larutan sejati
dan
koloid
dengan
membandingkan literatur yang
ada (buku pegangan dan bahan
ajar.).

Siswa
diharapkan
agar
193
Lampiran 02
aktifdalam menyampaikan ideide dalam menyelesaikan soal
LKS 01.

Siswa
aktif
sumber
dalam
mencari
belajar
untuk
menyelesaikan soal-soal yang
ada pada LKS 01.

Siswa
menyimpulkan
hasil
percobaan mengenai suspensi,
larutan sejati dan koloid.
Mengkomunikasikan

Setiap kelompok bertanggung
jawab
membuat
laporan
sementara

Setiap
kelompok
bertanggung
jujur
jawab
dan
untuk
mempresentasikan hasil diskusi
atau hasil rangkuman
suspensi,
larutan
tentang
sejati
dan
koloid.

Setiap
kelompok
194
Lampiran 02
aktifmemberikan
pertanyaan
apabila belum memahami materi
suspensi,
larutan
sejati
dan
koloid.

Guru memberikan penegasan
terhadap jawaban dari setiap
kelompok.

Guru
meminta
siswa
untuk
mengumpulkan hasil diskusi.

Guru menilai hasil presentasi
dari setiap kelompok.
Menilai

Guru
kepada
memberi
penghargaan
kelompok
yang
berkinerja baik dan memberi
motivasi kepada kelompok yang
belum berkinerja baik

Guru memberikan kuis kepada
siswa
5 menit
C. Penutup

Guru bersama siswa membuat
195
Lampiran 02
kesimpulan

Guru memberikan tugas rumah
secara individu dan kelompok
tentang sistem koloid dan jenisjenis koloid.

Guru mengingatkan siswa untuk
mengumpulkan
laporan
praktikum
pada
selanjutnya
dan
materi
pertemuan
mempelajari
pembelajaran
untuk
pertemuan berikutnya.

Guru menyuruh siswa untuk
menyiapkan
diri
sebelum
berdoa dan meminta salah satu
siswa untuk memimpin doa.

Guru memberi salam penutup
196
Lampiran 02
G. Penilaian Hasil Belajar
Teknik dan Instrumen penilaian :
KI 1 : Lembar Observasi dan Lembar Angket
KI 2
: Lembar Observasi dan Lembar Angket
KI 3
: Kuis dan Tugas
KI 4
: Kinerja, Presentase dan Portofolio
197
Lampiran 02
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) 02
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 KUPANG
Kelas/Semester
: XI MIA / Genap
Mata Pelajaran
: Kimia
Materi Pokok
: Sistem koloid
Alokasi Waktu
: 3× 45 menit
Tahun Ajaran
: 2014/2015
A. Kompetensi Inti (KI)
KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI -2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI – 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
198
Lampiran 02
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi dasar dan indikator
KI1 KD dari KI 1
Indikator
1.2 Menyadari adanya keteraturan
1.1.5.
Berdoa sebelum dan
sesudah pembelajaran
dari sifat hidrokarbon,
sesuai ajaran agama
termokimia, laju reaksi,
yang dianutnya.
kesetimbangan kimia, larutan
1.1.6.
Bersyukur atas adanya
keteraturan materi
dan koloid sebagai wujud
sistem koloid.
kebesaran Tuhan Yang Maha
1.1.7.
Esa dan pengetahuan tentang
Menyadari kebesaran
Tuhan YME selama
menjalankan proses
adanya keteraturan tersebut
pembelajaran tentang
sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya
materi sistem koloid
1.1.8.
Menyadari bahwa
pengetahuan tentang
bersifat tentatif.
sistem koloid bersifat
tentatif.
199
Lampiran 02
KI2 KD dari KI 2
2.1
Indikator
Menunjukkan
perilaku 2.1.6
Dapat
menunjukan
ilmiah (memiliki rasa ingin
Rasa ingin tahu yang
tahu,
tinggi.
disiplin,
jujur,
objektif, terbuka,
membedakan
opini,
mampu 2.1.7
fakta
ulet,
dan
Menunjukan
Jujur
teliti,
sikap
dalam
mengerjakan tugas.
bertanggung jawab, kritis, 2.1.8
Dapat
kreatif, inovatif, demokratis,
sikap objektif dalam
komunikatif)
kegiatan pembelajaran
dalam
menunjukan
merancang dan melakukan 2.1.9
Mampu membedakan
percobaan serta berdiskusi
fakta dan opini dalam
yang
kegiatan pembelajaran.
diwujudkan
dalam
sikap sehari-hari.
2.1.10 Dapat
bertanggung
jawab dalam kegiatan
diskusi kelompok.
2.6 Menunjukkan perilaku
2.6.1
Dapat
bekerjasama
kerjasama, santun, toleran,
dengan
baik
cinta damai dan peduli
teman
lingkungan serta hemat dalam
menyelesikan
memanfaatkan sumber daya
kelompok.
200
antar
dalam
tugas
Lampiran 02
alam.
2.6.2
Menunjukan
peduli
sikap
lingkungan
dalam setiap kegiatan
pembelajaran
2.7 Menunjukkan perilaku
2.7.1
Menunjukan
sikap
responsife dan pro-aktif serta
proaktif
dalam
bijaksana sebagai wujud
memecahkan masalah
kemampuan memecahkan
dan
masalah dan membuat
keputusan.
membuat
keputusan.
KI3
KD dari KI 3
Indikator
3.15.2 Mendeskripsikan sifat-
3.15Menganalisis peran koloid
dalam
sifat koloid(Efek
kehidupan
berdasarkan sifat-sifatnya.
Tyndall, Gerak Brown,
Muatan koloid dan
Elektroforesis,
Adsorpsi,
Koagulasi,Koloid
liofob dan liofil,
Dialisis dan koloid
pelindung)
201
Lampiran 02
3.15.3 Menjelaskan Koloid
Liofob dan Koloid
Liofil
3.15.4 Menjelaskan metode
penjernihan air
3.15.3 Menjelaskan peran
koloid dalam
kehidupan sehari-hari.
3.15.6 Menganalisis peran
koloid dalam
kehidupan sehari-hari
berdasarkan sifatsifatnya.
KI4
KD dari KI 4
Indikator
4.15.1 Melakukan percobaan
4.15Mengajukan ide/gagasan
tentang penjernihan air
untuk memodifikasi
4.15.2 Mengamati dan
pembuatan koloid
berdasarkan pengalaman
mencatat hasil
membuat beberapa jenis
percobaan tentang
koloid.
penjernihan air
4.15.3 Menyajikan hasil
202
Lampiran 02
percobaan tentang
penjernihan air
4.15.4 Menyimpulkan hasil
percobaan tentang
penjernihan air
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan siswa mampu :
a.
Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai ajaran agama yang
dianutnya.
b.
Bersyukur atas adanya keteraturan materi sistem koloid.
c.
Menyadari
kebesaran
Tuhan
YME
selama
menjalankan
proses
pembelajaran tentang materi sistem koloid.
d.
Menyadari bahwa pengetahuan tentang sistem koloid bersifat tentatif.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu :
a.
Menunjukan Rasa ingin tahu yang tinggi.
b.
Menunjukan sikap Jujur dalam mengerjakan tugas.
c.
menunjukan sikap objektif dalam kegiatan pembelajaran
d.
Mampu membedakan fakta dan opini dalam kegiatan pembelajaran.
e.
Dapat bertanggung jawab dalam kegiatan diskusi kelompok.
203
Lampiran 02
3. Setelah proses pembelajaran siswa mampu :
a.
Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (Efek Tyndall, Gerak Brown, muatan
koloid dan elektroforesis, adsorpsi, koagulasi)
b.
Menjelaskan Koloid Liofob dan Koloid Liofil
c.
Menjelaskan metode penjernihan air
d.
Menjelaskan peran koloid dalam kehidupan sehari-hari.
e.
Menganalisis peran koloid dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan sifatsifatnya.
4. Setelah melakukan proses pembelajaran siswa mampu :
a.
Melakukan percobaan tentang penjernihan air
b.
Mengamati dan mencatat hasil percobaan tentang penjernihan air
c.
Menyajikan hasil percobaan tentang penjernihan air
d.
Menyimpulkan hasil percobaan tentang penjernihan air
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan
: Scientific
Metode
: Diskusi kelompok, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan.
E. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media.
Lembar Panduan Praktikum
2. Alat/Bahan
204
Lampiran 02
a. Alat
a) Botol aqua
b) Ember plastik 2 buah
b. Bahan
a) pasir,
b) tawas,
c) air kotor,
d) kapur.
c. Sumber Belajar

Unggul Sudarmon, Kimia Kelas XI SMA /MA , Platinum

LKS

Internet
F. Langkah-langkah pembelajaran
PERTEMUAN I (2x45 menit)
KEGIATAN
Waktu
Keterangan
10 Menit
-
A. Pendahuluan
1.
Guru memberikan salam pembuka
2.
Guru
menyuruh
siswa
untuk
menyiapkan diri sebelum berdoadan
Sifat-sifat
koloid
-
Koloid
menunjuk salah satu siswa maju ke
liofob
depan kelas untuk mempimpin doa
koloid liofil
205
dan
Lampiran 02
sebelum
memulai
pembelajaran
sebagai
wujud
mengagungkan
kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
3
4
kehidupan
sikap disiplin dalam pembelajaran.
sehari-hari
Guru menyampaikan topik
dan
sub
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Guru menginformasikan tentang proses
pembelajaran
yang
akan
dilakukan
termasuk aspek-aspek yang dinilai selama
proses pembelajaran berlangsung.
7
koloid
Guru mengecek kehadiran siswa sebagai
yang ingin dicapai.
6
Peran
dalam
topik.
5
-
Guru memotivasi rasa ingin tahu siswa
dengan menganalogikan peristiwa yang
ada dalam kehidupan sehari-hari dengan
memberikan pertanyaan “saat kelas VII
SMP kalian telah mempelajari cara kerja
sabun, bukan? Kotoran yang menempel
pada pakaian biasanya terdiri atas dua
macam, yakni yang dapat larut dan tidak
206
Lampiran 02
dapat larut, seperti lemak dan minyak.”
75
B. Kegiatan Inti Guru
menit
Mengamati(Observing)

Guru mendemonstrasikan salah satu
sifat koloid yaitu efek tyndall dengan
mengarahkan senter pada larutan gula
dengan air dan susu dengan air.

Guru
meminta
siswa
untuk
mengamati demonstrasi tersebut.
Menanya(Questioning)

Guru memfasilitasi siswa untuk
bertanya mengenai percobaan diatas

Seandainya tidak ada siswa yang
bertanya, Guru mulai bertanya apa
yang terjadi pada saat kedua campuran
tersebut disoroti dengan menggunakan
senter?
Mencoba

Guru membagi siswa secara heterogen
ke dalam kelompok-kelompok belajar
207
Lampiran 02
yang terdiri dari 4-5 orang siswa.

Guru membagiLKS 02 dan bahan
ajarsiswakesetiap kelompok.

siswa mengambil alat dan bahan yang
telah disediakan dan
bertanggung
jawab untuk menjaga keselamatan
alat-alat praktikum.

Siswa bekerja sama dalam melakukan
percobaan tentang sifat-sifat koloid
sesuai dengan prosedur yang ada pada
LKS 02.

siswa diharapkan agar aktif dalam
mengamati hasil percobaan.

Siswa jujurdan aktif dalam mencatat
data hasil percobaan.

Gurumenilai
kinerja
dari
setiap
kelompok.
Mengasosiasi

Setiap kelompok bertanggung jawab
membuat laporan sementara

Siswa mulai mendiskusikan mengenai
208
Lampiran 02
sifat-sifat
koloid
dengan
membandingkan literatur yang ada
(buku pengangan siswa dan bahan
ajar).

Siswa diharapkan agar aktif dalam
menyampaikan
ide-ide
dalam
menyelesaikan soal LKS 02.

Siswa aktif dalam mencari sumber
belajar untuk menyelesaikan soal-soal
yang ada pada LKS 02.

Siswa menyimpulkan hasil percobaan
mengenai sifat-sifat koloid
Mengkomunikasikan

Setiap kelompok bertanggung jawab
membuat laporan sementara

Setiap
kelompok
bertanggung
jujur
jawab
dan
untuk
mempresentasikan hasil diskusi atau
hasil rangkuman
tentang sifat-sifat
koloid

Setiap kelompok aktif memberikan
209
Lampiran 02
pertanyaan apabila belum memahami
materi sifat-sifat koloid.

Guru menilai hasil presentasi dari
setiap kelompok

Guru memberikan penegasan terhadap
jawaban dari setiap kelompok.

Guru
meminta
siswa
untuk
mengumpulkan hasil diskusi.
Menilai

Guru memberi penghargaan kepada
kelompok yang berkinerja baik dan
memberi motivasi kepada kelompok
yang belum berkinerja baik

Guru menberikan kuis kepada siswa
5
C. Penutup


Guru
bersama
siswa
membuat
m
e
kesimpulan
n
Guru memberikan tugas rumah secara
i
individu dan berkelompok tentang
t
sifat-sifat koloid.
210
Lampiran 02

Guru
mengingatkan
mengumpulkan
pada
laporan
pertemuan
mempelajari
siswa
materi
untuk
praktikum
berikut
dan
pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.

Guru
menyuruh
siswa
untuk
menyiapkan diri sebelum berdoa
dan meminta salah satu siswa untuk
memimpin doa.

Guru memberi salam penutup
G. Penilaian Hasil Belajar
Teknik dan Instrumen penilaian :
KI 1 : Lembar Observasi dan Lembar Angket
KI 2
: Lembar Observasi dan Lembar Angket
KI 3
: Kuis dan Tugas
KI 4
: Kinerja, Presentase dan Portofolio
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
211
Lampiran 02
(RPP) 03
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 KUPANG
Kelas/Semester
: XI MIA / Genap
Mata Pelajaran
: Kimia
Materi Pokok
: Sistem koloid
Alokasi Waktu
: 3× 45 menit
Tahun Ajaran
: 2014/2015
A. Kompetensi Inti (KI)
KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI -2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI – 3
: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
212
Lampiran 02
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI - 4
: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi dasar dan indikator
KI1 KD dari KI 1
Indikator
1.3 Menyadari adanya keteraturan dari sifat
1.1.9.
Berdoa sebelum
hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
dan sesudah
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid
pembelajaran
sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang
sesuai ajaran
Maha Esa dan pengetahuan tentang
agama yang
adanya keteraturan tersebut sebagai hasil
dianutnya.
pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif.
1.1.10. Bersyukur atas
adanya keteraturan
materi sistem
koloid.
1.1.11. Menyadari
kebesaran Tuhan
YME selama
menjalankan proses
pembelajaran
materi
tentangsistem
koloid
213
Lampiran 02
1.1.12. Menyadari bahwa
pengetahuan
tentang sistem
koloid bersifat
tentatif.
KI2 KD dari KI 2
Indikator
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
2.1.11 Dapat menunjukan
(memiliki rasa ingin tahu, disiplin,
Rasa
jujur, objektif, terbuka, mampu
yang tinggi.
membedakan fakta dan opini, ulet,
ingin
tahu
2.1.12 Menunjukan sikap
teliti, bertanggung jawab, kritis,
Jujur
kreatif, inovatif, demokratis,
mengerjakan tugas.
komunikatif) dalam merancang dan
dalam
2.1.13 Dapat menunjukan
melakukan percobaan serta berdiskusi
sikap
objektif
yang diwujudkan dalam sikap sehari-
dalam
kegiatan
hari..
pembelajaran
2.1.14 Mampu
membedakan fakta
dan
opini
dalam
kegiatan
pembelajaran.
2.1.15 Dapat bertanggung
jawab
kegiatan
kelompok.
214
dalam
diskusi
Lampiran 02
7.2 Menunjukkan perilaku kerjasama,
7.2.1
Dapat bekerjasama
santun, toleran, cinta damai dan peduli
dengan baik antar
lingkungan serta hemat dalam
teman
memanfaatkan sumber daya alam.
menyelesikan tugas
dalam
kelompok.
7.2.2
Menunjukan sikap
peduli
lingkungan
dalam
setiap
kegiatan
pembelajaran
7.3 Menunjukkan perilaku responsive dan
7.3.1
Menunjukan sikap
pro-aktif serta bijaksana sebagai
proaktif
wujud kemampuan memecahkan
memecahkan
masalah dan membuat keputusan
masalah
dalam
dan
membuat keputusan
KI3
KD dari KI 3
3.15Menganalisis
kehidupan
Indikator
peran
koloid
berdasarkan
dalam 3.15.1 Menjelaskan tentang
cara pembuatan
sifatkoloid
sifatnya.
3.15.2 Membuat koloid
KI4
KD dari KI 4
Indikator
4.15Mengajukan ide/gagasan untuk
4.15.1 Melakukan
memodifikasi pembuatan koloid
percobaan tentang
berdasarkan pengalaman membuat
pembuatan koloid.
4.15.2 Mengamati dan
beberapa jenis koloid.
215
Lampiran 02
mencatat hasil
percobaan tentang
pembuatan koloid
4.15.3 Menganalisis data
percobaan tentang
pembuatan koloid
4.15.4 Menyajikan hasil
percobaan tentang
pembuatan koloid
4.15.5 Menyimpulkan hasil
percobaan tentang
pembuatan koloid
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan siswa mampu :
a. Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai ajaran agama yang
dianutnya.
b. Bersyukur atas adanya keteraturan materi sistem koloid.
c. Menyadari
kebesaran
Tuhan
YME
selama
menjalankan
proses
pembelajaran tentang materi sistem koloid.
d. Menyadari bahwa pengetahuan tentang sistem koloid bersifat tentatif.
2. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu menunjukkan sikap :
216
Lampiran 02
a. Menunjukan Rasa ingin tahu yang tinggi.
b. Menunjukan sikap Jujur dalam mengerjakan tugas.
c. Menunjukan sikap objektif dalam kegiatan pembelajaran
d. Mampu membedakan fakta dan opini dalam kegiatan pembelajaran.
e. Dapat bertanggung jawab dalam kegiatan diskusi kelompok.
3. Setelah proses pembelajaran siswa mampu :
a. Menjelaskantentang cara pembuatan koloid
b. Membuat koloid
4. Setelah melakukan proses pembelajaran siswa mampu :
a. Melakukan percobaan tentang pembuatan koloid
b.Mengamati dan mencatat hasil percobaan tentang pembuatan koloid
c. Menganalisis data percobaan tentang pembuatan koloid
d.Menyajikan hasil percobaan tentang pembuatan koloid
e. Menyimpulkan hasil percobaan tentang pembuatan koloid
D. Metode Pembelajaran
Pendekatan
: Scientific
Metode
: Diskusi kelompok, tanya jawab dan penugasan
E. Media, Alat dan Sumber Belajar
a. Media.
Lembar Panduan Praktikum
b. Alat/Bahan
1. Alat
217
Lampiran 02
a. Gelas kimia
b.
tabung reaksi dan rak,
c. silinder ukur,
2. Bahan
a. air suling,
b. larutan FeCl3,
c. spatula,
d. belerang,
e. sabun(detergen),
f. minyak tanah,
g. penggerus,
c. Sumber Belajar

Unggul Sudarmon, Kimia Kelas XI SMA /MA , Platinum

LKS

Internet
F. Langkah-langkah pembelajaran
PERTEMUAN I (2x45 menit)
KEGIATAN
Waktu
Keterangan
10 Menit
-
A. Pendahuluan
1.Guru memberikan salam pembuka
2.Guru
menyuruh
menyiapkan
siswa
diri
untuk
sebelum
berdoadan menunjuk salah satu
siswa maju ke depan kelas untuk
218
Pembuatan
koloid
Lampiran 02
mempimpin
doa
sebelum
memulai pembelajaran sebagai
wujud mengagungkan
kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa.
3.Guru mengecek kehadiran siswa
sebagai
sikap
disiplin
dalam
pembelajaran.
4.Guru menyampaikan topik
dan
sub topik.
5.Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
6.Guru
menginformasikan
tentang
proses pembelajaran yang akan
dilakukan
yang
termasuk
dinilai
aspek-aspek
selama
proses
pembelajaran berlangsung.
7.Guru memotivasi rasa ingin tahu
siswa dengan
peristiwa
kehidupan
yang
menganalogikan
ada
sehari-hari
dalam
dengan
memberikan contoh koloid dalam
219
Lampiran 02
kehidupan
sehari-hari
dengan
menanyakan “diantara kalian siapa
yang pernah makan agar-agar dan
minuman jelly .”
75
B. Kegiatan Inti Guru
menit
Mengamati

Guru memberikan contoh
koloid dalam kehidupan seharihari dengan menunjukan
minuman jelly .
Menanya

Guru mendorong siswa untuk
bertanya mengenai minuman
jelly.

Seandainya tidak ada siswa yang
bertanya, Guru mulai bertanya
bagaimanakah cara pembuatan
jelly?.
Mencoba

Guru
membagi
siswa
secara
220
Lampiran 02
heterogen ke dalam kelompokkelompok belajar yang terdiri dari
4-5 orang siswa.

Guru membagi LKS 03 dan
bahan
ajar
siswa
kesetiap
kelompok.

siswa mengambil alat dan bahan
yang
telah
disediakan
bertanggung
dan
jawab
untuk
menjaga keselamatan
alat-alat
praktikum.

Siswa
bekerja
melakukan
sama
percobaan
dalam
tentang
pembuatan koloid sesuai dengan
prosedur yang ada pada LKS 03.

siswa
diharapkan
dalam
agar
mengamati
aktif
hasil
percobaan.

Siswa jujur dan aktif dalam
mencatat data hasil percobaan.

Guru menilai kinerja dari setiap
221
Lampiran 02
kelompok.
Mengasosiasi

Siswa
mulai
mengenai
dengan
mendiskusikan
pembuatan
koloid
menggunakan
literatur
yang ada.

Siswa
diharapkan
agar
dalam
menyampaikan
aktif
ide-ide
dalam menyelesaikan soal LKS
03.

Siswa
aktif
sumber
dalam
belajar
mencari
lain
untuk
menyelesaikan soal-soal yang ada
pada LKS 03.

Siswa
menyimpulkan
hasil
percobaan mengenai pembuatan
koloid.
Mengkomunikasikan

Setiap kelompok bertanggung
jawab
membuat
laporan
sementara
222
Lampiran 02

Setiap
kelompok
bertanggung
jujur
dan
jawab
untuk
mempresentasikan hasil diskusi
atau hasil rangkuman
tentang
pembuatan koloid.

Setiap
kelompok
aktif
memberikan pertanyaan apabila
belum
memahami
materi
pembuatan koloid.

Guru
memberikan
terhadap
jawaban
penegasan
dari
setiap
siswa
untuk
kelompok.

Guru
meminta
mengumpulkan hasil diskusi.

Guru menilai hasil presentasi dari
setiap kelompok.
Menilai

Guru
memberi
penghargaan
kepada kelompok yang berkinerja
baik
dan
memberi
motivasi
kepada kelompok yang belum
223
Lampiran 02
berkinerja baik

Guru menberikan kuis kepada
siswa
5 menit
C. Penutup

Guru melakukan refleksi tentang
kegiatan yang telah dilaksanakan.

Guru memberikan tugas rumah
secara
individu
dankelompok
mengenai pembutan koloid

Guru mengingatkan siswa untuk
mengumpulkan laporan praktikum
pada pertemuan selanjutnya dan
mempelajari materi pembelajaran
untuk pertemuan berikutnya.

Guru
menyuruh
menyiapkan
siswa
diri
untuk
sebelum
berdoa dan meminta salah satu
siswa untuk memimpin doa.

Guru memberi salam penutup
G. Penilaian Hasil Belajar
224
Lampiran 02
Teknik dan Instrumen penilaian :
KI 1 : Lembar Observasi dan Lembar Angket
KI 2
: Lembar Observasi dan Lembar Angket
KI 3
: Kuis dan Tugas
KI 4
: Kinerja, Presentase dan Portofolio, Produk
225
Lampiran 03
LEMBAR KERJA SISWA
(RPP 01)
I.
Judul
Sistem Koloid
II.
Landasan Teori
Campuran dapat dikelompokkan menjadi larutan sejati, koloid dan
suspensi. Apabila campuran tersebut terdistribusi secara homogen,
campuran tersebut tersebut dinamakan larutan sejati. Apabila campuran
terpisah menjadi dua fase dan dapat dipisahkan dengan penyaringan,
campuran tersebut dinamakan suspensi, sedangkan jika tidak dapat
dipisahkan dengan menggunakan penyaringan campuran tersebut
dinamakan koloid.
Larutan sejati, koloid dan suspensi memiliki ukuran partikel solut
yang berlainan, sehingga ada yang lolos dari penyaringan dan ada yang
tidak. Perbedaan ukuran partikel solut juga menyebabkan campuran
tersebut memiliki sifat khusus yang tidak dimiliki oleh campuran lainnya.
III.
Tujuan
Siswa diharapkan dapat : membagi campuran dalam suspensi, larutan
sejati dan koloid serta menyebutkan ketiga perbedaannya
IV.
Alat dan Bahan
1. Alat
h. 5 buah gelas beker 250 mL
i. Corong
j. Pengaduk
k. 3 buah labu erlenmeyer
l. Kertas saring
m. 3 buah sendok makan
227
Lampiran 03
n. senter
2. Bahan
g. Gula pasir
h. Susu bubuk putih
i. Santan
j. Kecap
k. Terigu
l. Air
V.
Prosedur Kerja
1. Masukkan masing-masing 200 mL santan dan 100 mL kecap
kedalam 2 gelas beker.
2. Tuangkan 200 mL air masing-masing kedalam 3 buah gelas beker
250 mL. Masukkan masing-masing 5 sendok makan gula pasir, susu
bubuk, terigu kedalam 3 gelas beker. Aduk hingga merata(bercampur
semua)
3. Saringlah kelima larutan diatas, kemudian amati apa yang terjadi
4. Sorotlah masing-masing beker tersebut
5. Amatilah berkas sinar cahaya dengan arah tegak lurus
6. Manakah larutan yang dapat meneruskan cahaya?
VI.
Hasil Pengamatan
Coba isilah tabel di bawah ini dengan memberikan tanda V berdasarkan
hasil pengamatan kalian.
Campura
n
Keru
h
Benin
g
Timbul
endapa
n
Dapat
disarin
g
Tidak
dapat
disarin
g
Sinar
diteruska
n
Sinar
dihamburka
n
Air +
gula
pasir
Air
+susu
bubuk
Air +
teigu
Santan
Kecap
VII.
Pertanyaan/analisis
Untuk memperjelas percobaan ini, coba kalian menjawab pertanyaan ini:
228
Lampiran 03
a.
b.
c.
d.
e.
Sebutkan campuran mana yang terlihat bening
Sebutkan campuran mana yang timbul endapan
Sebutkan campuran mana yang dapat disaring
Sebutkan campuran mana yang dapat eneruskan sinar
Sebutkan campuran mana yang dapat menghamburkan sinar
VIII. Kesimpulan
1. Apa kesimpulan dari percobaan tersebut
2. Campuran manakah yang termasuk suspensi, larutan sejati dan koloid
229
Lampiran 03
LEMBAR JAWABAN SISWA
(RPP 01)
I. Judul
II. Tujuan
: Sistem Koloid
: Siswa dapat membagi campuran dalam suspensi, larutn
sejati dan koloid serta dapat menyebutkan ketiga perbedaanya.
III. Alat dan Bahan :
1. Alat
a. 5 buah gelas beker 250 mL
b. Corong
c. Pengaduk
d. 3 buah labu erlenmeyer
e. Kertas saring
f. 3 buah sendok makan
g. Senter
2. Bahan
a. Gula pasir
b. Susu bubuk putih
c. Santan
d. Kecap
e. Terigu
f. Air
IV. Hasil Percobaan
Coba isilah tabel di bawah ini dengan memberikan tanda V berdasarkan hasil
pengamatan kalian.
Campuran
Keruh
Bening
Timbul
endapan
Air + gula
pasir
Air +susu
bubuk
Air +
230
Dapat
disari
ng
Tidak
Sinar
dapat
diterusk
disaring an
Sinar
dihamb
urkan
Lampiran 03
teigu
Santan
Kecap
V. Analisis
1.
2.
3.
4.
VI. Kesimpulan
1.
2.
231
Lampiran 03
LEMBAR KERJA SISWA
(RPP 02)
II. Judul
Sifat-sifat koloid
III. Landasan Teori
Sistem koloid dapat menghamburkan cahaya jika ada sinar yang
dilewatkan. Sinar tersebut dihamburkan oleh partikel-partikel yang ada
dalam koloid tersebut. Peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel
koloid ini disebut Efek Tyndall koloid.
Selain Efek Tyndall, koloid juga memiliki sifat dapat bermuatan,
teremulsi
dan
terkoagulasi.
koloid?bagaimana
koloid
Bagaimana
teremulsi
cara
ataupun
menentukan
muatan
terkoagulasi?.
Dengan
melakukan percobaan ini kalian akan menemukan jawabannya.
IV. Tujuan
Untuk mengetahui sifat-sifat koloid (Efek Tyndall dan Metode Penjernihan
Air)
V. Alat dan Bahan :
1. Alat
d. Botol aqua
e. Ember plastik 2 buah
2. Bahan
e) pasir,
f) tawas,
g) air kotor,
h) kapur.
232
Lampiran 03
VI. Prosedur Kerja
1. Ambilah sebuah ember plastik kemudian buatlah saluran di dasarnya.
2. Susunlah material berikut kedalam botol aqua( pasir sebaiknya di cuci
terlebih dahulu hingga bersih).
3. Tuangkan air bersih kira-kira 5 liter kedalam alat penyaring yang baru
dirakit.
4. Siapkan kira-kira 5 liter air sungai (air kotor) dalam sebuah ember lain.
Ukur pH air indikator universal. Kemudian tambahkan tawas
(alumunium sulfat) kira-kira 500 mg, aduk dengan cepat kira-kira 3
menit. Diamkan air yang dicampur dengan tawas itu selama kira-kira 15
menit sehingga, koagulan yang terbentuk mengendap.
5. Tuangan secara perlahan-lahan air dari langkah 4 ke dalam bak
penyaring (endapan jangan ikut). Tampunglah air hasil penyaringan.
Ukur PH air bersih yang diperoleh.
6. Jika PH air dari langkah 5 lebih rendah dari 6,5 tambahkan kapur,
sehingga PH air berada disekitar 7.
7. Masukkan air hasil penyaringan kedalam gelas kimia kemudian arahkan
berkas cahaya lampu senter pada gelas kimia yang berisi air hasil
penyaringan tersebut. Amati berkas cahaya dari samping dengan arah
yang tegak lurus dan catatlah pengamatan anda.
VII.
Hasil Percobaan
Langkah kerja
Hasil pengamatan
1) Volume air
................................................................................
kotor
................................................................................
2) PH air kotor
.................................................................................
3) Setelah air kotor
.
diaduk dengan
tawas
233
Lampiran 03
(alumunium
.................................................................................
sulfat)
.
4) Volume air hasil
penyaringan
5) Air hasil
penyaringan
................................................................................
..............................................................................
................................................................................
6) PH air hasil
penyaringan
7) PH air air
setelah
penambahan
kapur
8) Menghamburka
n cahaya atau
meneruskan
cahaya.
VIII.
Pertanyaan/analisis
1. Jelaskan fungsi setiap bahan yang digunakan dalam percobaan ini,
khususnya pasir, tawas ( alumunium sulfat), dan kapur.
2. Jelaskan secara lebih rinci bagaimana alumunium sulfat dapat
menjernih air.
3. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, apakah gelas kimia yang berisi
air hasil penyaringan memperlihatkan berkas cahaya ( Efek Tyndall)
atau tidak ?mengapa?
IX. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari percobaan yang anda lakukan.
234
Lampiran 03
LEMBAR JAWABAN SISWA
(RPP 02)
A. Judul
: Sifat-sifat koloid
B. Tujuan
: Untuk mengetahui sifat-sifat koloid (Efek Tyndall dan
Metode Penjernihan Air)
C. Alat dan Bahan :
1. Alat
a. Botol aqua
b. Ember plastik 2 buah
2. Bahan
a. pasir,
b. tawas,
c. air kotor,
d.
kapur,
e. Lampu senter
D. Hasil Percobaan
Langkah kerja
Hasil pengamatan
a. Volume air kotor
-
b. PH air kotor
c. Setelah air kotor
diaduk dengan tawas
-
(alumunium sulfat)
d. Volume air hasil
-
235
Lampiran 03
penyaringan
-
e. Air hasil penyaringan
f. PH air hasil
penyaringan
g. PH air setelah
penambahan kapur
h. Menghamburkan atau
meneruska cahaya
E. Analisis
1. .......................................................................................................
2. ..........................................................................................................
3. .........................................................................................................
F. Kesimpulan
236
Lampiran 03
LEMBAR KERJA SISWA
(RPP 03)
1.
Judul
Pembuatan Koloid
2.
Landasan Teori
Ukuran partikel koloid terletakantara larutan sejati dengan suspensi.
Oleh karena itu, koloid dapat dibuat dari partikel yang lebih kecil (halus)
atau lebih besar dari koloid(kasar). Secara umum ada dua cara pembuatan
koloid, yaitu dengan cara dispersi dan cara kondensasi.
Dengan cara dispersi , partikel yang berukuran besar dipecah menjadi
partikel berukuran koloid. Sedangkan cara kondensasi dilakukan dengan
menggabungkan partikel-partikel yang lebih kecil menjadi partikel yang
besar yang berukuran koloid.
3.
Tujuan
Untuk mengetahui beberapa cara pembuatan koloid
4.
Alat dan Bahan
:
1. Alat
a. Gelas kimia
b. tabung reaksi dan rak,
c. silinder ukur,
2. Bahan
a. air suling,
b. larutan FeCl3,
c. spatula,
d. belerang,
e. sabun(detergen),
f. minyak tanah,
g. penggerus,
5.
Prosedur Kerja
237
Lampiran 03
a. Cara kondensasi
1. Pembuatan Sol Fe(OH)3
Panaskan 50 ml air suling didalam gelas kimia 100ml sampai
mendidih. Tambahkan 25 tetes larutan FeCl3 jenuh dan aduk sambil
meneruskan pemanasan sampai campuran berwarna coklat merah.
b. Cara dispersi
1. Pembuatan Sol Blerang
a. Campurlah satu sedok gula dan 1 sendok belerang ke dalam
lumpang. Gerus campuran itu sampai halus.
b.
Ambil 1 sendok teh dari campuran yang telah digerus dan yang
lainnya dibuang) dan campurkan dengan 1 sendok gula lalu gerus
sampai halus. Lanjutkan pekerjaan itu sampai 4 kali.
c. Tuangkan sedikit dari campuran terakhir kedalam gelas kimia
berisi 50 ml air suling dan aduk. Saring jika masing terjadi
endapan.
2. Pembutan Sol/Gel agar-agar
a. Isilah sebuah tabung reaksi dengan air suling hingga kira-kira
sepertiga tabung.
b. Tambahkan1 spatula agar-agar dan aduk. Panaskan tabung beserta
isinya sampai mendidih, anda telah membuat sol agar-agar.
c. Dinginkan campuran itu untuk memperoleh gel agar-agar.
3. Pembuatan emulsi minyak dalam air
a. Masukan kira-kira 5 ml air dan 1 ml minyak tanah kedalam
sebuah tabung reaksi.
b. Guncangkan tabung dengan keras, kemudian letakkan tabung itu
pada rak tabung. Perhatikan apa yang terjadi.
238
Lampiran 03
c. Masukan kira-kira 5 ml air, 1 ml minyak tanah, dan 1 ml larutan
detergen kedalam tabung lain.
d. Guncangkan tabung dengan keras kemudian letakan tabung itu
pada rak tabung.
e. Parhatikan apa yang terjadi. Anda telah membuat emulsi minyak
dalam air dan detergen sebagai pengelmulsinya.
6.
Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan
No Langkah kerja
1.
Pembuatan sol
....................................................................................
belerang
2.
....................................................................................
Pembuatan
sol/gel-gel agar-
3.
agar
.....................................................................................
Pencampuran
air dan minyak
Pencampuran
air, minyak dan
detergen
7.
Pertanyaan/ analisis
4. Belerang praktis tidak larut dalam air. Jelaskan bagaimana belerang
yang digerus bersama dengan gula dapat membetuk sol belerang?.
Jelaskan apa fungsi gula dalam proses ini.
239
Lampiran 03
5. Agar-agar atau terigu sebenarnya tidak larut dalam air. Apa yang terjadi
ketika suspensi agar-agar dipanaskan?
6. Mengapa air tidak bercampur dengan minyak? Jelaskan bagaimana
sabun atau detergen dapat membuat air dan sabun membentuk emulsi? (
apa fungsi sabun atau detergen dalam proses itu?)
8.
Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dari percobaan I dan II.
240
Lampiran 03
LEMBAR JAWABAN SISWA
(RPP 03)
I. Judul
: Pembuatan Koloid
II. Tujuan
: Untuk mengetahui beberapa cara pembuatan koloid
III. Alat dan Bahan
:
1. Alat
a. Gelas kimia
b.
tabung reaksi dan rak,
c. silinder ukur,
2. Bahan
a. air suling,
b. larutan FeCl3,
c. spatula,
d. belerang,
e. sabun(detergen),
f. minyak tanah,
g. penggerus,
IV. Hasil Pengamatan
No Langkah kerja
1.
Pembuatan sol belerang
2.
Pembuatan sol/gel-gel
Hasil pengamatan
agar-agar
3.
Pencampuran air dan
minyak
241
Lampiran 03
Pencampuran air,
minyak dan detergen
V. Analisis
1.
2.
VI. Kesimpulan
242
Lampiran 03
KUNCI JAWABAN SISWA
(RPP 03)
I.
Judul
: Pembuatan Koloid
II.
Tujuan
: Untuk mengetahui beberapa cara pembuatan koloid
III. Alat dan Bahan
:
1. Alat
a. Gelas kimia
b.
tabung reaksi dan rak,
c. silinder ukur,
2. Bahan
a. air suling,
b. larutan FeCl3,
c. spatula,
d. belerang,
e. sabun(detergen),
f. minyak tanah,
g. penggerus,
IV. Hasil Pengamatan
No Langkah kerja
1.
Pembuatan sol belerang
Hasil pengamatan
Menjadi serbuk halus blerangnya. Tetapi
tidak larut dalam air.
2.
Pembuatan sol/gel-gel
Akan terbentuk agar-agar.
agar-agar
3.
Pencampuran air dan
Air dan minyak tidak tercampur tetapi
minyak
minyak dan detergen terlarut.
243
Lampiran 03
Pencampuran air,
minyak dan detergen
V. Jawaban Pertanyaan:
1. Belerang yang digerus bersama dengan gula dapat membetuk sol
belerang. Jadi fungsi gula adalah membantu proses pengerusan agar
blerang bisa membentuk menjadi sol blerang.
2. Agar-agar atau terigu sebenarnya tidak larut dalam air. ketika suspensi
dipanaskan akan menjadi agar-agar.
3. Air tidak bercampur dengan minyak karena jika sabun dilarutkan ke
dalam air, maka molekul-molekul sabun akan mengadakan asosiasi
karena gugus nonpolarnya saling terdesak, sehingga terbentuk partikel
koloid. Begitupun dengan sabun atau detergen dapat membuat air dan
sabun membentuk emulsi karena gugus nonpolar dari sabun akan
menarik partikel lemak. Fungsi sabun yaitu sebagai bahan pencuci.
4. Kesimpulannya yaitu tahap I merupakan pembuatan koloid dengan cara
kondensasi dan tahap II yaitu pembuatan koloid dengan cara dispersi.
244
Lampiran 04
BAHAN AJAR
RPP 01
A. Sistem Koloid
Sistem koloid adalah suatu campuran heterogen antara dua zat atau lebih di
mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi) tersebar merata
dalam zat lain (medium pendispersi). Sistem koloid termasuk salah satu sistem
dispersi. Sistem dispersi lainnya adalah larutan dan suspensi. Larutan merupakan
sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan
antara partikel dispersi dan pendispersi. Sedangkan suspensi merupakan sistem
dispersi dengan partikel berukuran besar dan tersebar merata dalam medium
pendispersinya. Perbedaan antara larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi dapat
dilihat pada
Tabel 1.
B. Sistem Dispersi
Sistem dispersi terdiri atas 2 fase, yaitu fase terdispersi dan medium
pendispersi. Fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa gas, cair,
maupun padat. Sistem dispersi koloid antara 2 gas tidak dapat terjadi karena kedua
gas tersebut membentuk larutan asli. Contoh sistem dispersi koloid dapat dilihat
pada tabel 1.1 berikut ini.
Tabel. 1.1 Tipe Sistem Dispersi Koloid
Medium
Fase Terdispersi
Pendispersi
Gas
Gas
Cair
Padat
(larutan asli)
Aerosol cair
Aerosol padat
243
Lampiran 04
(awan, kabut)
(debu,
jelaga
dalam udara)
Cair
Buih
(buih
Padat
Emulsi cair
air
sabun, (susu,
Sol
krim (tinta,
buih air soda)
rambut)
emas)
Buih padat
Emulsi padat/gel
Sol padat
(gabus, batu apung) (mentega, keju)
koloid
(paduan logam)
(Sumber: Rahardjo, 2014)
Dalam sistem dispersi, terdapat tiga macam campuran, yaitu:
1. Larutan
Larutan merupakan campuran yang bersifat homogen. Ukuran partikel
zat terlarut di dalam suatu larutan lebih kecil dari 10-7 cm (< 1 nm) atau 1 Å–10
Å, sehingga sangat sulit untuk diamati, walaupun dengan menggunakan
mikroskop. Contoh: larutan garam dapur, larutan gula, larutan urea, dan larutan
cuka. Contoh dari larutan dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut inip.
Gambar 1.1 Larutan gula
(Sumber: Sutresna, 2014)
2. Suspensi
Suspensi adalah dispersi zat padat di dalam air. Zat terdispersi pada
suspensi merupakan zat padat berukuran cukup besar. Oleh karena zat
terdispersi memiliki ukuran yang cukup besar, medium pendispersi (air) tidak
244
Lampiran 04
mampu menahannya sehingga padatan tersebut dapat mengendap. Ukuran
partikel zat terdispersi di dalam suspensi lebih besar 10-5 cm (> 100 nm) atau
lebih besar dari 2.000 Å, sehingga masih dapat diamati dengan mudah. Contoh:
campuran pasir dengan air, campuran kanji dengan air. Salah satu contoh dari
suspensi dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut ini.
Gambar 1.2 Campuran kanji dengan air
(Sumber: Sutresna, 2014)
3. Koloid
Sistem koloid tampak homogen jika dilihat tanpa mikroskop, tetapi
dengan menggunakan mikroskop tampak
adanya partikel-partikel fase
terdispersinya. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam koloid lebih besar
daripada ukuran partikel di dalam larutan, tetapi lebih kecil daripada ukuran
partikel zat terdispersi di dalam suspensi. Partikel zat terdispersi berukuran
antara 10-7 cm sampai dengan 10-5 cm (1nm-100 nm) atau 10 Å – 2.000 Å.
Contoh: Campuran susu bubuk dengan air. Salah satu contoh dari koloid dapat
dilihat pada gambar 1.3 berikut ini.
245
Lampiran 04
Gambar 1.3 Campuran susu bubuk dengan air
(Sumber: Sutresna, 2014)
Tabel 1. Perbandingan sifat Larutan, Koloid dan Suspensi
No
1.
Larutan (Dispersi
Koloid (Dispersi
Molekuler)
Koloid)
Homogen tedak dapat
Secara mikroskopis
dibedakan walaupun
bersifat homogen,
mengunakan mikroskop
tetapi bersifat
ultra
heterogen jika
diamati
menggunakan
mikroskop ultra
246
Suspensi (Dispersi Kasar)
heterogen
Lampiran 04
2.
Semua partikel
Partikel berdimensi 1
berdimensi (panjang,
nm sampai 100 nm
lebar atau tebal) kurang
Salah satu atau semua
dimensi partikelnya lebih
besar dari 100 nm
dari 1 nm
3.
Satu fasa
Dua fasa
4.
Stabil
Pada umumnya
Dua fasa
Tidak stabil
stabil
5.
Tidak dapat disaring
Tidak dapat disaring
Dapat disaring
kecuali dengan
penyaringan ultra
contoh Larutan gula, larutan
Sabun, susu, santan,
Air sungai yang keruh,
garam, larutan cuka, air
jeli, selai, mentega
campuran air dengan pasir,
laut, udara yang bersih
dan mayones
campuran kopi dengan air
dan bensin
dan campura minyak
dengan air
Contoh larutan, koloid dan suspensi dalam kehidupan sehari-hari:
Contoh larutan : larutan gula, larutan garam, spiritus dan lain-lain.
Contoh koloid : sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega, dan lain lain.
Contoh suspensi : air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran
kopi dengan air, dan lain –lain.
C. Jenis-jenis koloid
Sistem koloid tersusun atas fase terdispersi yang tersebar merata pada
medium pendispersi. Fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat
247
Lampiran 04
berupa gas, cair, atau padat. Tetapi campuran gas dengan gas tidak membentuk
sistem koloid, sebab semua gas akan bercampur homogen dalam segala
perbandingan. Koloid yang fase terdispersinya padat disebut sol, koloid yang
fase terdispersinya cair disebut emulsi, sedangkan koloid yang fase
terdispersinya gas di sebut buih.
Jenis-jenis Koloid
Fase
Fase Pendispersi
Nama jenis
Contoh
Terdispersi
Koloid
Padat
Sol padat
Gelas berwarna, mutiara,
Emulsi padat
Keju, mentega
Gas
Busa padat
Batu apung, karet busa, kerupuk
Padat
Sol, gel
Cat, jeli,sol belerang, sol emas, tinta
Emulsi
Susu dan santan
Busa
Buih sabun dan krim kocok
Aerosol padat
Asap, debu di udara
Aerosol cair
Awan dan kabut.
Cair
Padat
Cair
Cair
Gas
Padat
Gas
Cair
1. Sistem koloid fase padat-cair (Sol)
Sistem koloid fase padat-cair disebut sol. Sol terbentuk dari fase
terdispersi berupa zat padat dan fase pendispersi berupa cairan. Sol yang
memadat disebut gel.
Contoh:
a. Agar-agar
248
Lampiran 04
Padatan agar-agar yang terdispersi di dalam air panas akan menghasilkan
sistem koloid yang disebut sol. Jika konsentrasi agar-agar rrendah, pada
keadaan dingin sol ini akan tetap berwujud cair. Sebaliknya, jika konsentrasi
agar-agar tinggi pada keadaan dingin sol menjadi padat dan kaku. Keadaan
seperti ini disebut gel.
b. Pektin
Pektin adalah tepung yang diperoleh dari buah papaya muda, apel, dan
kulit jeruk. Jika pektin didispersikan di dalam air, terbentuk suatu sol yang
kemudian memadat sehingga membentuk gel. Pektin biasa digunakan untuk
pembuatan selai.
c. Gelatin
Gelatin adalah tepung yang diperoleh dari hasil perebusan kulit atau kaki
binatang. Jika gelatin didispersikan di dalam air, terbentuk suatu sol yang
kemudian memadat dan membentuk gel.
d. Cairan kanji
Tepung kanji yang dilarutkan di dalam air dingin akan membentuk suatu
suspensi. Jika suspensi dipanaskan terbentuk sol, dan jika konsentrasi tepung
kanji cukup tinggi, sol tersebut akan memadat sehingga membentuk gel.
Suatu gel terbentuk karena fase terdispersi menyerap medium pendispersi
sehingga fase terdispersi mengembang, memadat, dan menjadi kaku.
e. Air sungai ( tanah terdispersi di dalam medium air).
f. Cat tembok dan tinta (zat warna terdispersi di dalam medium air).
g. Cat kayu dan cat besi (zat warna terdispersi di dalam pelarut organik).
h. Gel kalsium asetat di dalam alkohol.
i. Sol arpus (damar).
j. Sol emas, sol Fe(OH)3, sol Al (OH)3, dan sol belerang.
2. Sistem koloid fase padat-padat (Sol padat)
Sistem koloid fase padat-padat terbentuk dari fase terdispersi dan fase
pendispersi yang sama-sama berwujud zat padat sehingga dikenal dengan nama
249
Lampiran 04
sol padat. Contoh: logam campuran (aloi), misalnya stainless steel yang
terbentuk dari campuran logam besi, kromium, dan nikel. Contoh lain: kaca
berwarna yang dalam hal ini zat warna terdispersi di dalam medium zat padat
(kaca).
3. Sistem koloid fase padat-gas (Aerosol padat)
Sistem koloid fase padat-gas terbentuk dari fase terdispersi berupa padat
dan fase pendispersi berupa gas. Contoh: asap dari pembakaran sampah atau
kendaraan bermotor.
4. Sistem koloid fase cair-gas (Aerosol)
Sistem koloid fase cair-gas terbentuk dari fase terdispersi berupa zat cair
dan fase pendispersi berupa gas yang di sebut aerosol. Contoh: kabut dan awan.
Contoh lain: hair spray, obat nyamuk semprot, parfum, dan cat semprot.
5. Sistem koloid fase cair-cair (Emulsi)
Sistem koloid fase cair-cair terbentuk dari fase terdispersi berupa zat cair
dan medium pendispersi yang juga berupa cairan. Campuran yang terbentuk
bukan berupa larutan, melainkan bersifat heterogen. Contoh: campuran minyak
dengan air. Zat penghubung yang menyebabkan pembentukan emulsi disebut
emulgator. Contoh zat emulgator: sabun, deterjen, dan lesitin.Sistem emulsi
banyak digunakan dalam berbagai industri seperti: industri kosmetik, industri
makanan, dan industri farmasi.
6. Sistem koloid fase cair-padat (Emulsi padat)
Sistem koloid fase cair-padat terbentuk dari fase terdispersi berupa zat
cair dan medium pendispersi berupa zat padat sehingga dikenal dengan nama
emulsi padat. Contoh: keju, mentega, dan mutiara.
7. Sistem koloid fase gas-cair (Busa)
Sistem koloid fase gas-cair terbentuk dari fase terdispersi berupa gas dan
medium pendispersi berupa zat cair. Contoh: sabun, deterjen, protein, dan tanin.
8. Sistem koloid fase gas-padat (Busa padat)
250
Lampiran 04
Sistem koloid fase gas-padat terbentuk dari fase terdispersi berupa gas
dan medium pendispersi berupa zat padat, yang dikenal dengan istilah busa
padat, sedangkan dispersi gas dalam medium cair disebut busa.
251
Lampiran 04
BAHAN AJAR
RPP 02
A.
Sifat-sifat Koloid
1. Efek Tyndall
Sifat penghamburan cahaya oleh sistem koloid ditemukan oleh seorang ahli
fisika Inggris, John Tyndall (1820-1893). Oleh karena itu, sifat ini disebut efek
Tyndall. Efek Tyndall merupakan salah satu hal yang membedakan antara larutan
sejati dan sistem koloid.
Penampilan sistem koloid pada umumnya keruh, tetapi beberapa larutan
koloid tampak bening dan sukar dibedakan dari larutan sejati. Salah satu cara
untuk mengenali sistem koloid adalah dengan cara menjatuhkan seberkas cahaya
kepadanya.
Larutan
sejati
meneruskan
cahaya,
sedangkan
koloid
menghamburkannya. Oleh karena itu berkas cahaya yang melalui koloid dapat
diamati dari arah samping. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat mengamati
efek Tyndall ini antara lain:
a. Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut terlihat lebih jelas, tetapi
jalan tidak terlihat dengan jelas. Begitu juga pada jalan yang berdebu,
sorot lampu terlihat lebih jelas, kecuali sehabis hujan yang cukup deras
sehingga jalanan tidak berdebu dan tidak ada asap.
b. Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap, berdebu
yang mengepul ke atas, cahaya proyektor terlihat lebih terang dan
gambar pada layar menjadi buram.
c. Jika sinar matahari masuk melalui celah ke dalam ruangan, pada sinar
tersebut terlihat debu-debu beterbangan (daerah ini terlihat lebih
252
Lampiran 04
terang). Pada daerah yang tidak terlewati sinar matahari tidak akan
terlihat adanya debu. Begitu juga jika sinar matahari melewati daun
pepohonan di daerah yang berkabut, sinar matahari tersebut terlihat
lebih jelas.
Gambar 1. Efek Tyndall (a) larutan (b) koloid
2. Gerak Brown
Partikel koloid dapat menghamburkan cahaya. Jika diamati dengan
mikroskop ultra, akan terlihat partikel koloid senantiasa bergerak terus menerus
dengan gerak patah-patah (zig-zag). Gerak zig-zag partikel koloid disebut gerak
Brown, sesuai dengan nama penemunya Robert Brown seorang ahli biologi
berkebangsaan Inggris. Gerak Brown terjadi sebagai akibat adanya tumbukan
dari molekul-molekul pendispersi terhadap partikel terdispersi, sehingga partikel
terdispersi akan terlontar. Lontaran tersebut akan mengakibatkan partikel
terdispersi menumbuk partikel terdispersi yang lain dan akibatnya partikel yang
tertumbuk akan terlontar. Peristiwa ini terjadi terus menerus yang diakibatkan
253
Lampiran 04
karena ukuran partikel yang terdispersi relatif besar dibandingkan medium
pendispersinya.
Gambar tumbukan antara partikel
3.
Pengendapan
Pengendapan atau penggumpalan koloid sol dapat terjadi karena:
a. Penambahan elektrolit (secara kimia)
Elektrolit menghasilkan ion positif dan ion negatif. Salah satu
ion ini akan diabsorpsi oleh partikel sol yang muatannya berlawanan (ion
positif diabsorpsi oleh sol negatif, sedangkan ion negatif diabsorpsi oleh
sol positif). Menurut Hardly-Schulze, kekuatan ion mengendapkan
koloid bergantung pada besarnya muatan ion zat elektrolit. Makin besar
muatan ion, makin besar pula kekuatan mengendapkan koloid.
Contoh:
Untuk mengendapkan sol As2S3 (bermuatan negatif), diperlukan ion
positif, seperti Al3+, Ba2+, atau Na+. Urutan kekuatan pengendapannya
adalah Al3+> Ba2+> Na+. Untuk mengendapkan sol Fe(OH)3 (bermuatan
positif), diperlukan ion negatif, seperti [Fe(CN)6]3-, SO42-, atau Cl-.
Urutan kekuatan pengendapannya adalah [Fe(CN)6]3-> SO42-> Cl-.
b. Elektroforesis (secara Fisika)
254
Lampiran 04
Dalam elektroforesis, partikel sol yang bermuatan bergerak ke
arah elektrode yang berlawanan muatannya. Sesampainya di elektrode,
partikel menjadi tidak bermuatan dan mengendap.
c. Pencampuran dua sol yang berlawanan muatannya (secara kimia)
Jika dua partikel sol yang berlawanan muatannya dicampurkan,
kedua sol tersebut saling meniadakan muatannya dan kemudian
membentuk endapan. Misalnya, sol Fe(OH)3 (sol positif) dicampur
dengan sol As2S3 (sol negatif).
d. Pendidihan (secara Fisika)
Sol seperti belerang dan perak halida yang terdispersi dalam air
dapat diendapkan dengan pendidihan.
4. Muatan Koloid dan elektroforesis
Partikel koloid dapat memiliki muatan karena adanya proses adsorpsi dan
proses ionisasi gugus permukaan partikel koloid. Pada proses adsorpsi, partikel
koloid mengadsorpsi partikel bermuatan dari medium pendispersinya. Sebagai
contoh, sol Fe(OH)3 memiliki kemampuan mengadsorpsi kation dari medium
pendispersinya sehingga sol Fe(OH)3 bermuatan positif. Sedangkan sol As2S3
memiliki kemampuan mengadsorpsi anion medium pendispersinya sehingga sol
As2S3 bermuatan negatif.
255
Lampiran 04
Gambar 4. a. Sol Fe(OH)3 bermuatan positif. b. Sol As2S3 bermuatan negatif.
Karena koloid mempunyai muatan listrik, maka partikel koloid akan bergerak
dalam medan listrik. Jika ke dalam suatu sistem koloid dimasukkan sepasang
elektrode dan diberi arus searah (DC), maka akan terlihat pergerakan partikel
tersebut. Partikel koloid yang bermuatan positif akan bergerak ke kutub negatif
(katode) sedangkan partikel koloid yang bermuatan negatif akan bergerak ke
kutub positif (anode). Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut
elektroforesis. Fenomena elektroforesis ini digunakan untuk menentukan muatan
listrik dari partikel koloid.
5. Adsorpsi
Partikel koloid mempunyai kemampuan menyerap ion atau muatan listrik
pada permukaannya. Oleh karena itu, partikel koloid menjadi bermuatan listrik.
Penyerapan pada permukaan disebut adsorpsi, jika penyerapan sampai ke bawah
permukaan disebut absorpsi.Kemampuan menarik ini disebabkan adanya tegangan
permukaan koloid yang cukup tinggi, sehingga apabila ada partikel yang
256
Lampiran 04
menempel akan canderung dipertahankan pada permukaannya. Bila partikel
koloid mengadsorpsi ion yang bermuatan positif, maka koloid tersebut menjadi
bermuatan positif, dan sebaliknya. Muatan koloid merupakan faktor yang
menstabilkan koloid, disamping gerak Brown. Karena partikel-partikel koloid
bermuatan sejenis maka akan saling tolak menolak sehingga terhindar dari
pengelompokan antar sesama partikel koloid itu (jika partikel koloid itu saling
bertumbukan dan kemudian bersatu, maka lama kelamaan terbentuk partikel yang
cukup besar dan akhirnya akan mengendap).
GambarProses adsorpsi
6. Koagulasi
Partikel-partikel koloid bersifat stabil dengan adanya muatan listrik. Jika
muatan hilang, maka partikel-partikel koloid dapat saling bergabung membentuk
suatu gumpalan (flocculant). Dengan adanya gaya gravitasi, maka gumpalan itu
akan mengendap. Proses penggumpalan dan pengendapan partikel koloid disebut
koagulasi. Untuk menghilangkan muatan pertikel-partikel koloid itu dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mekanik atau kimiawi. Cara mekanik dapat
dilakukan dengan pendinginan, pemanasan atau pengubahan tekanan, sedangkan
257
Lampiran 04
cara kimiawi dapat dilakukan dengan penambahan koloid lain yang berbeda
muatan atau elektrolit. Contoh proses koagulasi jika sol Fe(OH)3 yang bermuatan
positif ditambah sol As2S3 yang bermuatan negatif, maka akan terjadi koagulasi.
Gambar 5. Penambahan koloid dengan muatan yang berbeda akan mengakibatkan
terjadinya koagulasi.
Beberapa contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari:
1. Pembentukan Delta
Tanah liat dan pasir yang terbawa oleh aliran sungai merupakan sistem
koloid yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion
Na+, Mg2+, dan Ca2+. Ketika air sungai dan air laut bertemu di muara,
maka partikel-partikel air laut yang bermuatan positif akan menetralkan
sistem koloid pada air sungai sehingga terjadi koagulasi yang ditandai
dengan terbentuknya delta.
2. Proses Penjernihan Air
Air mengandung partikel-partikel koloid tanah liat dan pasir yang
bermuatan negatif. Agar diperoleh air bersih, maka partikelpartikel
pengotor harus dinetralkan. Penambahan tawas, dapat memisahkan air
258
Lampiran 04
dengan partikel-partikel pengotornya. Tawas mengandung ion Al3+ yang
akan terhidrolisis membentuk koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif.
Al(OH)3 akan menggumpalkan partikel koloid lumpur sehingga terjadi
koagulasi. Selain tawas, bahan lain yang juga digunakan dalam proses
pengolahan air bersih adalah pasir, kapur tohor, klorin, dan karbon aktif.
Pasir berfungsi sebagai penyaring, klorin berfungsi sebagai desinfektan
(membasmi hama), sedangkan kapur tohor digunakan untuk menaikan
pH, yaitu untuk menetralkan keasaman yang terjadi akibat penggunaan
tawas. Karbon aktif digunakan jika tingkat kekeruhan air yang diproses
terlalu tinggi
3. Penggumpalan Darah
Darah mengandung koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terdapat
suatu luka kecil, untuk membantu penggumpalan darah digunakan
styptic pencil atau tawas yang mengandung ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion
ini akan menetralkan muatan-muatan partikel koloid protein sehingga
membantu penggumpalan darah.
7. Koloid Pelindung
Suatu koloid dapat distabilkan dengan menambahkan koloid lain yang disebut
koloid pelindung. Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi,
sehingga tidak dapat lagi mengelompok. Contoh:
259
Lampiran 04
1) Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan
kristal besar es atau gula.
2) Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung.
3) Zat-zat pengemulsi, seperti sabun dan detergen, juga tergolong koloid
pelindung.
8. Dialisis
Koagulasi dapat dipecah dengan menghilangkan muatan dari koloid tersebut.
Pada pembuatan suatu koloid, sering terdapat ion-ion yang dapat mengganggu
kestabilan koloid tersebut. Proses penghilangan muatan koloid ini dilakukan
dengan proses dialisis. Dalam proses ini, sistem koloid dimasukkan ke dalam
suatu kantong koloid (terbuat dari selaput semipermeabel, yang dapat melewatkan
partikel-partikel kecil, seperti ion atau molekul sederhana tetapi menahan partikel
koloid), kemudian kantong ini dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air
mengalir. Ion-ion akan keluar dari kantong dan terbawa aliran air.
Gambar 6. Proses Dialisis
260
Lampiran 04
B. Koloid Liofil dan Liofob
Berdasarkan afinitas atau gaya tarik-menarik atau daya adsorpsi antara fase
terdispersi terhadap medium pendispersinya, koloid dibedakan menjadi 2 yaitu
koloid liofil dan koloid liofob. Koloid liofil merupakan koloid yang fase
terdispersinya
mempunyai
afinitas
besar
atau
mudah
menarik
medium
pendispersinya. Contoh sabun, detergen, dan kanji. Sedangkan koloid liofob
merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas kecil atau menolak
medium pendispersinya. Contoh dispersi emas, belerang dalam air, dan Fe(OH)3.
Jika medium pendispersinya air, maka istilah yang digunakan adalah koloid hidrofil
dan koloid hidrofob.
Perbedaan sifat-sifat sol liofil dan sol liofob dapat dilihat pada Tabel
Tabel Perbedaan sifat-sifat sol liofil dan sol liofob.
SIFAT
Pembuatan
Muatan partikel
Absorbsi medium
SOL LIOFIL
SOL LIOFOB
Dapat dibuat langsung
Tidak dapat dibuat
dengan cara
langsung dengan
mencampurkan fasa
mencampurkan fasa
terdispersi dengan
terdispersi dengan
medium pendispersi
medium pendispersi
Bermuatan kecil atau
Bermuatan positif atau
sama sekali bermuatan
negatif
Mengadsorpsi medium
261
Tidak mengadsorpsi
Lampiran 04
pendispersi
Viskositas (kekentalan)
Koagulasi
(penggumpalan)
Efek tyndall
Contoh
pendispersi
medium pendispersi
Lebih besar daripada
Hampir sama dengan
medium pendispersi
medium pendispersinya
Tidak mudah
Mudah menggumpal
menggumpal dengan
dengan penambahan
penambahan elektrolit
elektrolit
Kurang jelas
Tampak jelas
Sabun, detergen dan kanji
Dispersi emas dan
belerang dalam air
C.
Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari.
1. Pembentukan Delta pada muara sungai
Sungai mengandung partikel koloid tanah liat /lampung dan pasir yang
membawa muatan negatif.Di sisi lain, air laut mengandung ion-ion positif,
seperti Na ,Mg dan Ca .Pada saat air sungai bertemu dengan air laut ,muatan
ion-ion positif air laut menetralkan muatan-muatan partikel koloid air sungai dan
mengendap.Lama kelamaan,endapan yang terbentuk makin banyak dan
membentuk suatu delta.
2. Mesin Ginjal Buatan
Ginjal manusia memurnikan darah secara dialisis melalui membran
alam. Sampah racun seperti urea dan asam urat lewat melalui membran
tersebut,sedangkan partikel protei darah (hemoglobin) yang berupa koloid tetap
262
Lampiran 04
dalam ginjal.kegagalan ginjal dapat menyebabkan kematian karena akumulasi
sampah racun dalam darah.Saat ini , dapat diatasi dengan mesin ginjal.
Dalam mesin ini ,darah yang tidak murni dilewatkan melalui suatu
tabungselofan yang disusun secara seri yang dikelilingi oleh air.Bahan-bahan
beracun seperti urea dan asam urat berdifusi melalui dinding tabung menuju
keair yang bersih dan darah yang telah murni dikembalikan ke pasien.
3. Langit Tampak Berwarna Biru
Tidak ada langit yang bebas dari partikel koloid.Partikel-partikel tersebut
menghamburkan cahaya matahari ke mata manusia.Tidak semua sinar matahari
yang dipantulkan oleh partikel-partikel koloid frekuensinya sama.Sinar putih
matahari merupakan campuran bermacam frekuensi sinar tampak, dari yang
terendah sampai frekuensi yang tertinggi.
4. Penjernihan Air
Sulitnya mendapatkan air bersih secara alami menjadikan orang berusaha
untuk mengubah air kotor yang sering mengandung partikel-partikel koloid
menjadi air bersih. Cara yangsering dilakukan untuk menjernihkan air yaitu
a. Cara alami
b. Cara penambahan zat pengendap
Pemisahan
dengan cara Koagulasi,yaitu dengan cara penambahan
partikel sol pembawa muatan negatif, misalnya tawas/alum,Kal (SO4 )2
(Kalium aluminium sulfat).
263
Lampiran 04
Pada saat tawas ditambahkan ke dalam air, terbentuklah endapan gelatin
aluminium hidroksida hidrat yang bermuatan positif
Al 3++3H2 OAl(OH) +3H+
Al(OH) 3+4 H2 O+3H+Al(OH)3 (H 2O)4+
Muatan positif floks menarik partikel sol yang bermuatan negatif
membentuk suatu koagulan dan mengendap.Sebagian tawas yang tidak larut
dalam air mengendap sebagai Al(OH) yang dapat mengurung koloid dan
membawanya mengendap.
Efek flokulasi tidak dapat berlangsung pada air yang mengandung kadar
aluminium tinggi, mengakibatkan perairan bersifat asam sesuai reaksi
hidrolisis berikut.
Al3+(aq)+3H2O(l)
.
Al(OH)3(s)
+3H+(aq)
(berakibat
bersifat
asam)Pembentukan Al(OH)3 perlu pH6-8.
Setelah proses pengendapan selesai kemudian dilakukan proses
penyaringan. Penyaringan yang sangat murah dan mudah dilakukan adalah
dengan menggunakan kerakal, pasir dan kerikil
Lapisan bawah : kerakal
Lapisan tengah : kerikil
Lapisan atas
Penyusunan
: pasir
tetrsebut
dilakukan
karena
akan
memudahkan
dalampenjernihan air. Pasir dimanfaatkan untuk penyaringan kerikil sebagai
264
Lampiran 04
pemberi rongga agar jalannya air tidak sampai terhalang dan kerakal atau
batu sebagai penahan keseluruhan agar kedudukannya kuat.
Adapun beberapa industri yang menerapkan pembuatan koloid dalam membuat produkproduknya, antara lain:
1. Industri bahan-bahan kimia untuk membuat pasta gigi,detergen, semir sepatu,
tinta, cat, bahan pelumas, dan lain-lain.
2. Industri makanan untuk membuat jus buah, sirup, selai, es krim, dan lain-lain.
3. Industri farmasi untuk membuat obat-obatan dalam bentuk sirup, dan lain-lain.
265
Lampiran 04
BAHAN AJAR 03
A. Pembuatan Sistem Koloid
Sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokan (agregasi) partikel larutan
sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar, kemudian diaduk dengan
medium pendispersi. Cara yang pertama disebut cara kondensasi, sedangkan yang
kedua disebut cara dispersi.
1. Cara Kondensasi
Dengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul atau ion)
bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksireaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau
dengan pergantian pelarut.
a. Reaksi Redoks
Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi.
Contoh 1:
Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan
belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam
larutan SO2.
2 H2S(g) + SO2(aq)2 H2O(l)+ 3 S (koloid)
Contoh 2:
Pembuatan sol emas dari reaksi antara larutan HAuCl4 dengan larutan
K2CO3 dan HCHO (formaldehida).
266
Lampiran 04
2 HAuCl4(aq)+6 K2CO3(aq) + 3 HCHO(aq) 
2 Au(koloid) + 5 CO2(g) + 8 KCl(aq) + KHCO3(aq)+ 2 H2O(l)
b. Hidrolisis
Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air.
Contoh:
Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam airmendidih
ditambahkan larutan FeCl3, maka akan terbentuk sol Fe(OH)3.
FeCl3(aq) + 3 H2O(l) Fe(OH)3 (koloid) + 3 HCl(aq)
c. Dekomposisi Rangkap
Contoh 1:
Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3 dengan larutan
H2S.
2 H3AsO3(aq) + 3 H2S(aq) As2S3(koloid) + 6 H2O(l)
Contoh 2:
Sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkan larutan perak nitrat encer
dengan larutan HCl encer.
AgNO3(aq)+ HCl(aq)AgCl(koloid) + HNO3(aq)
d. Penggantian Pelarut
Selain dengan cara-cara kimia seperti di atas, koloid juga dapat terjadi
dengan penggantian pelarut.
Contoh:
267
Lampiran 04
Apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol, maka akan
terbentuk suatu koloid berupa gel.
2. Cara Dispersi
Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara
dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atau dengan loncatan bunga
listrik (cara busur Bredig).
a. Cara Mekanik
Menurut cara ini, butir-butir kasar digerus dengan lumping atau
penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian
diaduk dengan medium dispersi.
Contoh:
Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang
bersamasama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian
mencampur serbuk halus itu dengan air.
b. Cara Peptisasi
Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari
suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat
pemeptisasi memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid. Istilah
peptisasi dikaitkan dengan peptonisasi, yaitu proses pemecahan protein
(polipeptida) yang dikatalisis oleh enzim pepsin.
Contoh:
268
Lampiran 04
Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh
bensin, dan lain-lain. Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S dan endapan
Al(OH)3 oleh AlCl3.
c. Cara Busur Bredig
Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam
yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan
dalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua
ujungnya. Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, lalu
atom-atom tersebut mengalami kondensasi, sehingga membentuk partikel
koloid. Jadi, cara busur ini merupakan gabungan cara dispersi dan cara
kondensasi.
269
Lampiran 05
Soal Kuis 01
1. Apakah yang dimaksud dengan larutan sejati, koloid dan suspensi? Jelaskan
2. Berdasarkan tingkat wujud dari fase terdispersi maupun medium pendispersi
diperoleh 8 jenis koloid, sebut dan sertakan contohnya masing-masing.
266
Lampiran 05
Kunci Jawaban
Kuis 01
1. Yang dimaksud dengan:
 Larutan sejati adalah sistem dispersi dengan ukuran partikel yang sangat
kecil, sehingga tidak dapat dibedakan (diamati) antara partikel pendispersi
dan partikel terdispersi walaupun menggunakan mikroskop ultra.
 Koloid adalah sistem dispersi dengan ukuran partikelnya diantara larutan
dan suspensi
 Suspensi adalah sistem dispersi dengan partikel yang berukuran relatif besar
yang tersebar merata didalam medium pendispersi.
2. Berdasarkan tingkat wujud dari fase terdispersi maupun medium pendispersi
diperoleh 8 jenis koloid yaitu:
 Sol (padat terdispersi dalam cair), contohnya cat, jelly dan sol belerang
 Sol padat (padat terdispersi dalam padat), contohnya gelas berwarna dan
mutiara
 Aerosol padat (padat terdispersi dalam gas), contohnya asap dan debu di
udara
 Emulsi padat atau gel (cair terdispersi dalam padat), contohnya keju dan
mentega
 Emulsi (cair terdispersi dalam cair), contohnya susu dan santan
 Aerosol cair (cair terdispersi dalam gas), contohnya awan dank abut
 Busa padat (gas terdispersi dalam padat), contohnya karet busa dan
kerupuk
 Busa (gas terdispersi dalam cair), contohnya buih sabun dank rim kocok.
267
Lampiran 05
Soal Kuis 02
1. Jelaskan sifat-sifat koloid dan berikan contohnya masing-masing!
2. Jelaskan pengertian dari koloid liofil dan liofob sertakan contohnya masing-masing!
3. Sebut dan jelaskan peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari!
268
Lampiran 05
Kunci Jawaban
Kuis 02
1. Pengertian koloid liofil dan koloid liofob
 Koloid liofil adalah koloid yang faseterdispersinya suka menarikmedium
pendispersinya
 Koloid liofob adalah sistem koloid yang fase terdispersinya tidak suka menarik
medium pendispersinya.
2.Salah satu perbedaan koloid liofil dan liofob yaitu daya adrsopsi terhadap medium
pada koloid liofil kuat, mudah mengadsorpsi mediumnya sehingga ukuran
partikelnya dapat semakin besar sedangkan koloid liofob tidak mengadsorpsi
mediumnya.
3. Sifat-sifat koloid dan contohnya
 Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid
Contonhya sorotan lampu mobil yang amat terang ketika melewati daerah yang
berkabut
 Gerak Brown adalah peristiwa gerak partikel koloid dengan lintasan lurus dan
arah yang acak
Contohnya larutan gula ketika dilihat dengan mikroskop ultra akan terlihat gerak
zig-zag
 Adsobsi adalah peristiwa penyerapan muatan oleh permukaan-permukaan
partikel koloid.
Contoh:Sol Fe(OH)3 mampu mengadsorpsi ion-ion H+ sehingga sol Fe (OH)3
menjadi bermuatan positif (+).
269
Lampiran 05
 Elektroforesis peristiwa bergeraknya koloid dalam medan listrik
Contoh: Untuk menentukan partikel koloid danmemproduksi barang-barang
industri yang terbuat dari karet.
 Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan koloid karena perbedaan muatan
Contohnya proses perebusan telur
 Dialisis adalah peristiwa menghilangkan ion-ion penggangu
Contohnya proses pencucian darah bagi penderita gagal ginjal
4.Salah satu peran koloid dalam kehidupan sehari-hari adalah proses penjernihan air
sungai dapat dilakukan melalui tahap-tahap penggumpulan pengotor atau
koagulasi, penyaringan pengotor, penyerapan bau zat-zat kimia atau adsorpsi, dan
pembasmian kuman atau desinfeksi.
270
Lampiran 05
Soal kuis 03
1. Jelaskan pengertian dari proses pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi!
2. Jelaskan proses pembuatan koloid dengan cara mekanik dan sertakan contohnya!
3. Jelaskan proses pembuatan koloid dengan cara peptisasi dan busur bredig!
4. Proses pembuatan koloid dengan cara kondensasi dapat dilakukan dengan reaksi
redoks, hidrolisis, dan penggantian pelarut, jelaskan masing-masing proses tersebut
dan berikan contohnya!
271
Lampiran 05
Kunci Jawaban
kuis 03
1. Sistem koloid dapat dibuat dengan dua cara yaitu cara dispersi dan kondensasi.
 Cara dispersi adalah proses pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel
kasar menjadi partikel-partikel kecil sesuai ukuran partikel koloid.
 Cara kondensasi adalah proses pembuatan koloid dengan cara mengabungkan
molekul atau atom-atom menjadi partikel yang lebih besar sesuai dengan ukuran
partikel koloid.
2. Proses pembuatan koloid dengan cara mekanik yaitu proses pembuatan koloid
dengan cara menggerus butir-butir kasar sampai memperoleh tingkat kehalusan
tertentu, kemudian diaduk dengan medium pendispersi.
Contohnya membuat sol belerang dengan cara menggerus serbuk belerang bersamasama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus
itu dengan air.
3. Pembuatan koloid dengan cara peptisasi dan busur bredig
 Cara peptisasi adalah cara membuat koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu
endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi memecahkan butir-butir kasar
menjadi butir-butir koloid
 Cara busur bredig adalah cara membuat koloid dengan cara untuk membuat solsol logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang
272
Lampiran 05
dicelupkan dalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik diantara
kedua ujungnya.
4. Proses pembuatan koloid dengan cara kondensasi dapat dilakukan dengan
 Reaksi redoks adalah proses pembuatan koloid dengan cara mengubah bilangan
oksidasi.
Contohnya pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S)
dengan belerang dioksida (SO2).
Reaksinya: 2H2S(aq) + SO2(aq)→ 2H2O (l) + 3 S (koloid)
 Reaksi hidrolisis adalah proses pembuatan koloid dengan cara mereaksikan
suatu zat dengan air.
Contohnya pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3.
Reaksinya: FeCl3(aq) + 3H2O → Fe (OH)3 (koloid) + 3HCl (aq)
 Penggantian pelarut adalah proses pembuatan koloid dengan cara penggantian
pelarut yang dapat menghasilkan koloid berupa gel.
Contohnya larutan jenuh kalsium asetat ketika dicampurkan dengan alkohol,
maka akan terbentuk suatu koloid berupa gel.
273
Lampiran 06
Tugas RPP 01
1. Apakah yang dimaksud dengan larutan sejati, koloid dan suspensi? Jelaskan
2. Jelaskan perbedaan sifat larutan sejati, koloid dan suspensi
3. Berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi, ada berapa jenis koloid?
Sebutkan.
274
Lampiran 06
Tugas RPP 02
1. Mengapa koloid dapat menghamburkan cahaya?Jelaskan bagaimana proses
penghamburannya.
275
Lampiran 06
Tugas RPP 03
1. Jelaskan cara pembuatan koloid secara dispersi.
2. Jelaskan cara pembuatan koloid busur Bredig.
3. Selain secara dispersi, koloid dapat dibuat secara kondensasi. Bagaimana caranya?
276
Lampiran 07
ULANGAN HARIAN
Mata Pelajaran Kimia
Materi Pokok Sistem Koloid
XI MIA 3
Soal : Esay
1. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan sistem koloid?
2. Perhatikan bacaan berikut
Primus melakukan sebuah percobaan dengan mencampurkan gula,susu, dan pasir ke
dalam
air,
hasil
praktikumnya
dapat
dilihat
pada
gambar
di
bawah
ini
Dari gambar tersebut klasifikasilah mana yang merupakansuspensi, larutan sejati dan
koloid!
3. Perhatikan contoh-contoh berikut ini!
Gelas berwarna,sol emas,santan, Asap, mutiara, Keju, mentega, batu apung, debu di
udara, kerupuk, sol belerang, Awan, Cat, jeli, tinta, Susu, Buih sabun, krim kocok,
karet busa, dan kabut. Kelompokkan contoh-contoh koloid di atas berdasarkan fase
terdispersi dan fase pendispersi!
277
Lampiran 07
4. Perhatikan gambar berikut!
Dari gambar tersebut deskripsikan sifat koloid dialisis!
5. Adi melakukan sebuah percobaan dengan meneteskan cuka ke dalam segelas susu dari
hasil percobaan tersebut ia melihat bahwa susu tersebut menggumpal. Dari hasil
pengamatan tersebut deskripsikan sifat koloid koagulasi.
6. Bacalah pernyataan berikut ini
I. fase terdispersi dapat menarik atau mengikat medium pendispersi
II. zat terdispersi tidak dapat menarik atau mengikat medium pendispersi
III. zat pendispersi dapat menarik zat terdispersi
IV. zat pendispersi tidak dapat menarik atau mengikat zat terdispersi
Pernyataan yang benar tentang koloid liofil adalah
7. Pernyataan:
a. Gelas berwarna, mutiara, \
b. Keju, mentega, batu apung, karet busa, kerupuk
c. Susu, santan, buih sabun, tinta dan jeli
d. Asap, awam, kabut dan debu.
Berdasarkan pernyataan diatas, jelaskan manakah yang termasuk contoh dari fase
pendispersinya padat.
8. Jelaskan mengapa obat batuk sebelum diminum harus dikocok terlebih dahulu!
9. Primus melakukan dua percobaan
I. Menyorotkan lampu senter pada kedua larutan dibawah ini
278
Lampiran 07
Hasil percobaan menunjukkan bahwa larutan tidak menghamburkan cahaya sedangkan
koloid dapat menghamburkan cahaya.
II.Primus mengamati larutan di bawah ini dengan mikroskop ultra
Dari hasil pengamatan primus melihat bahwa pada koloid adanya gerak terus-menerus
dengan garakan zig-zag sedangkan suspensi tidak terjadi gerakan.
Berdasarkan hasil percobaan I dan II yang dilakukan primus di atas, mengapa larutan
tidak menghamburkan cahaya sedangkan koloid dapat menghamburkan cahaya dan
mengapa pada koloid ada gerakan zig-zag sedangkan suspensi tidak terjadi gerakan.
Coba anda jelaskan sesuai dengan analisis anda sendiri.
10. Alat dan bahan: FeCl3, aquades, lampu spiritus, gelas kimia, batang pengaduk.
Jelaskan proses pembuatan sol Fe(OH)3!
279
Lampiran 08
KISI KISI SOAL THB URAIAN
SISTEM KOLOID
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Kupang
Kelas
: XI MIA
Kompetensi Inti
:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
280
Lampiran 08
Kompetensi dasar
KD dari KI 3
3.15Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya
4.15 Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid
Indikator
Indikator soal
Soal
Menjelaskan tentang Siswa dapat
1. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan sistem
Sistem Koloid
menjelaskan
koloid?
tentang Sistem
Koloid
Mengklasifikasi
Siswa dapat
2. Perhatikan bacaan berikut
suspensi kasar,
mengklasifikasi
Primus melakukan sebuah percobaan dengan
larutan sejati dan
suspensi kasar,
koloid berdasarkan
larutan sejati dan
mencampurkan gula,susu, dan pasir ke dalam air, hasil
data percobaan
koloid berdasarkan
praktikumnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini
data percobaan
281
Skor
4
Kunci
Klasifikasi
jawaban
soal
Terlampir
C1
4
Terlampir
C3
Lampiran 08
Dari
gambar
tersebut
klasifikasilah
mana
yang
merupakansuspensi, larutan sejati dan koloid!
Mengelompokkan
jenis koloid
berdasarkan fase
terdispersi dan fase
pendispersi
Siswa dapat
mengelompokkan
jenis koloid
berdasarkan fase
terdispersi dan fase
pendispersi
3. Perhatikan contoh-contoh berikut ini!
3
Terlampir
C3
3
Terlampir
C2
Gelas berwarna,sol emas,santan, Asap, mutiara, Keju,
mentega, batu apung,
debu di udara,
kerupuk,
sol belerang, Awan, Cat, jeli, tinta, Susu, Buih sabun,
krim kocok, karet busa, dan kabut.
Kelompokkan contoh-contoh koloid di atas berdasarkan
fase terdispersi dan fase pendispersi!
Menjelaskan contoh
Siswa dapat
4. Pernyataan:
282
Lampiran 08
jenis-jenis koloid
menjelaskan
contoh jenis-jenis
koloid
e. Gelas berwarna, mutiara, \
f. Keju, mentega, batu apung, karet busa,
kerupuk
g. Susu, santan, buih sabun, tinta dan jeli
h. Asap, awam, kabut dan debu.
Berdasarkan pernyataan diatas, jelaskan manakah yang
termasuk contoh dari fase pendispersinya padat.
Mendeskripsikan
sifat-sifat koloid
(effek Tyndall,
gerak Brown,
dialisis,
elektroforesis,
emulsi,koagulasi)
siswa dapat
Mendeskripsikan
sifat koloid dialisis
5. Perhatikan gambar berikut!
5
Terlampir
C3
Terlampir
C3
Dari gambar tersebut deskripsikan sifat koloid dialisis!
Siswa dapat
mendeskripsikan
sifat koloid
koagulasi
6. Adi
melakukan
sebuah
percobaan
dengan
meneteskan cuka ke dalam segelas susu dari hasil
percobaan tersebut ia melihat bahwa susu tersebut
283
5
Lampiran 08
menggumpal.
Dari
hasil
pengamatan
tersebut
deskripsikan sifat koloid koagulasi.
Menjelaskan koloid
liofil dan liofob
Siswa dapat
menjelaskan koloid
liofil dan liofob.
7. Bacalah pernyataan berikut ini
V. fase terdispersi dapat menarik atau mengikat
4
Terlampir
C1
4
Terlampir
C1
4
Terlampir
C2
medium pendispersi
VI. zat terdispersi tidak dapat menarik atau mengikat
medium pendispersi
VII. zat pendispersi dapat menarik zat terdispersi
VIII. zat pendispersi tidak dapat menarik atau mengikat
zat terdispersi
Pernyataan yang benar tentang koloid liofil adalah
Menjelaskan metode Siswa dapat
8. Jelaskan secara rinci proses penjernihan air dengan
penjernihan air
menjelaskan
cara penambahan zat pengendap.
metode penjernihan
air
Menjelaskan peran
Siswa dapat
9. Jelaskan mengapa obat batuk sebelum diminum
koloid dalam
menjelaskan peran
harus dikocok terlebih dahulu!
kehidupan seharikoloid dalam
hari(industri
kehidupan seharikosmetik, makanan, hari(industri
284
Lampiran 08
dan farmasi)
kosmetik,
makanan, dan
farmasi)
Menganalisis peran
koloid dalam
kehidupan seharihari berdasarkan
sifat-sifatnya.
Siswa dapat
menganalisis peran
koloid
dalamkehidupan
sehari-hari
berdasarkan sifatsifatnya.
10. Primus melakukan dua percobaan
III. Menyorotkan lampu senter pada kedua larutan
dibawah ini
Hasil percobaan menunjukkan bahwa larutan tidak
menghamburkan cahaya sedangkan koloid dapat
menghamburkan cahaya.
IV. Primus mengamati larutan di bawah ini dengan
mikroskop ultra
285
20
Terlampir
C4
Lampiran 08
Dari hasil pengamatan primus melihat bahwa pada
koloid adanya gerak terus-menerus dengan garakan zigzag sedangkan suspensi tidak terjadi gerakan.
Berdasarkan hasil percobaan I dan II yang dilakukan
primus di atas, mengapa larutan tidak menghamburkan
cahaya sedangkan koloid dapat menghamburkan cahaya
dan mengapa pada koloid ada gerakan zig-zag
sedangkan suspensi tidak terjadi gerakan.
Coba anda jelaskan sesuai dengan analisis anda sendiri.
Menjelaskan tentang Siswa dapat
cara pembuatan
menjelaskan
koloid
tentang pembuatan
koloid dengan cara
kondensasi
Jumlah
11. Alat dan bahan: FeCl3, aquades, lampu spiritus, gelas
kimia, batang pengaduk.
4
Jelaskan proses pembuatan sol Fe(OH)3!
100
286
Terlampir
C2
Lampiran 08
287
Lampiran 08
KUNCI JAWABAN THB
SISTEM KOLOID
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Kupang
Kelas
: XI MIA
Kompetensi Inti
:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif
dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia.
KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi dasar
KD dari KI 3
3.15Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya
4.15 Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan
pengalaman membuat beberapa jenis koloid
287
Lampiran 08
1. Yang dimaksudkan dengan sistem koloid adalah suatu campuran heterogen
antara dua zat atau lebih, di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid
(fase terdispersi),tersebar merata dalam zat lain (medium pendispersi).
2. Dari gambar tersebut maka dapat diklasifikasi bahwa:
Gambar (a) merupakan larutan sejati
Gambar (b) merupakan koloid
Gambar (c) merupakan suspensi
3. Dari contoh-contoh tersebut maka dapat dikelompokkan jenis-jenis koloid
berdasarkan fase terdispersi dan pendispersinya:
-
Gelas berwarnah dan mutiara merupakan sol padat yang terbentuk dari
fase terdispesi padat dan fase pendispesi padat
-
Keju dan mentega merupakan emulsi padat yang terbentuk dari fase
terdispersi cair dan fase pendispersi padat
-
Batu apung, karet busa dan kerupuk merupakan busa padat yang
terbentuk dari fase terdispersi gas dan fase pendispersi padat
-
Cat, jelly, sol emas, sol belerang dan tinta merupakan sol, gel yang
terbentuk dari fase terdispersi padat dan fase pendispersi cair.
-
Susu dan santan merupakan emulsi yang terbentuk dari fase terdispersi
cair dan fase pendispersi cair
-
Buih sabun dank rim kocok merupakan busa yang terbentuk dari fase
terdispersi gas dan fase pendispersi cair
-
Asap dan debu merupakan aerosol padat yang terbentuk dari fase
terdispersi padat dan fase pendispersi gas
-
Awan dan kabut merupakan aerosol cair yang terbentuk dari fase
terdispersi cair dan fase pendispersi gas.
4. Yang termasuk contoh fase pendispersinya padat, cair dan gas yaitu:
 Gelas berwarnah dan mutiara merupakan sol padat yang terbentuk
dari fase terdispesi padat dan fase pendispesi padat
 Keju dan mentega merupakan emulsi padat yang terbentuk dari fase
terdispersi cair dan fase pendispersi padat
288
Lampiran 08
 Batu apung, karet busa dan kerupuk merupakan busa padat yang
terbentuk dari fase terdispersi gas dan fase pendispersi padat
5. Dialisis adalah proses penghilangan muatan koloid. Dari gambar tersebut
maka dapat dideskripsikan sifat koloid dialisis, sistem koloid dimasukkan ke
dalam suatu kantong koloid (terbuat dari selaput semipermeabel, yang dapat
melewatkan partikel-partikel kecil, seperti ion atau molekul sederhana tetapi
menahan partikel koloid), kemudian kantong ini dimasukkan ke dalam
bejana yang berisi air mengalir. Ion-ion akan keluar dari kantong dan
terbawa aliran air.
6. Susu merupakan salah satu contoh koloid, jika susu ditambahkan dengan
asam (ion H+)
akan mengadsobsi susu
sehingga akan menjadi netral.
Akibatnya partikel-partikel koloid akan berkumpul
dan membentuk
gumpalan-gumpalan (sifat koagulasi).
7. Pernyataan yang benar tentang koloid liofil adalah koloid yang fase
terdispersinya dapat menarik atau mengikat medium pendispersinya.
8. Proses penjerhinanair dengan cara penambahan zat pengendap yaitu

Ambilah sebuah ember plastik kemudian buatlah saluran di dasarnya.

Susunlah material berikut kedalam botol aqua( pasir sebaiknya di cuci
terlebih dahulu hingga bersih)

Tuangkan air bersih kira-kira 5 liter kedalam alat penyaring yang baru
dirakit.

Siapkan kira-kira 5 liter air sungai (air kotor) dalam sebuah ember lain.
Ukur pH air indikator universal. Kemudian tambahkan tawas (alumunium
sulfat) kira-kira 500 mg, aduk dengan cepat kira-kira 3 menit. Diamkan air
yang dicampur dengan tawas itu
koagulan yang terbentuk mengendap.
289
selama kira-kira 15 menit sehingga,
Lampiran 08
9. Obat batuk sebelum diminum harus dikocok terlebih dahulu untuk menjaga
agar obat tersebut tetap homogeny atau stabil. Karena semua jenis obatobatan membentuk dispersi koloid yang dimana dapat tersuspensi jika ada
pengaruh dari luar.
10. Berdasarkan hasil pengamatan
I.
Koloid dapat menghamburkan sinar (sifat efek tyndall) karena
II.
Pada koloid terjadi gerakan zig-zag (sifat gerak brown) karena
11. Proses pembuatan sol Fe (OH)3 merupakan proses pembuatan koloid secara
kondensasi dimana partikel-partikel koloid yang berupa molekul seperti
larutan FeCl3 di ubah menjadi partikel kasar berupa sol/ gel.
290
Lampiran 09
Lembar Pengamatan Kemampuan Guru
Dalam Mengelola Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Scientific
(RPP I)
Materi Pelajaran
: KIMIA
Nama Guru
: Agusta B. Kolo
Kelas/Semester
: XI MIA 6 /II
Pertemuan ke : I
Materi Pokok
: Sistem Koloid
Waktu
Hari/Tanggal
: 12 Mei 2015
:10.00-12.00
Petunjuk :
Daftar pengelolaan pembelajaran pendekatan scientific yang dilakukan guru di kelas.
Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah
ini.
No
I.
II.
Aspek yang Diamati
Pendahuluan
1. Guru memberi salam
2. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa sesuai dengan
keyakinan masing-masing.
3. Guru mengisi absen dan jurnal
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru menyampaikan penilaian autentik.
Kegitan Inti
1. Mengamati
a. Guru memotivasi siswa dengan cara melakukan demonstrasi
awal.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
2. Menanya
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
dengan teman sebangku.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
c. Guru bertanya kepada siswa mengenai sistem koloid.
3. Mengumpulkan informasi
a. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil secara
heterogen.
b. Guru membagikan LKS
c. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan yang ada dalam LKS.
291
Keterlaksanaan
Ya
Tidak
Lampiran 09
4. Mengasosiasi
Guru membimbing siswa merangkum hasil diskusi siswa.
5. Mengomunikasikan
a. Guru membimbing siswa dalam mempresentasekan hasil
diskusi kelompok.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan kelompok lain.
c. Guru memberikan umpan balik.
d. Guru memberikan penegasan terhadap jawaban siswa.
6. Menilai
a. Guru memberikan kuis
b. Guru memberi penilaian dan penghargaan kepada kelompok
yang telah mempresentasekan hasil diskusi kelompok.
II
Kegiatan Penutup
1.Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi
kelompok tentang sistem koloid
2. Guru memberikan tugas rumah secara individu dan kelompok.
3. Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikut.
4. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa untuk
mengakhiri proses pembelajaran.
IV
Pengelolaan Waktu
Suasana Kelas
1. Siswa antusias
V
2. Guru antusias
Keterangan :
Nilai 1,00-1,99 : Tidak baik
Nilai 2,00-2,99 : Kurang baik
Nilai 3,00-3,49 : Cukup baik
Nilai 3,50-4,00 : Baik
Kupang, 12 Mei 2015
Pengamat I
( Seriana Yovita Bian, S.Pd )
292
Lampiran 09
Lembar Pengamatan Kemampuan Guru
Dalam Mengelola Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Scientific
(RPP II)
Materi Pelajaran
: KIMIA
Nama Guru
: Agusta B. Kolo
Kelas/Semester
: XI/II
Pertemuan ke : II
Materi Pokok
: Sistem Koloid
Waktu
Hari/Tanggal
: Selasa 24 Maret 2015
: 07.45-09.15
Petunjuk :
Daftar pengelolaan pembelajaran pendekatan scientific yang dilakukan guru di kelas.
Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah
ini.
No
Aspek yang Diamati
I.
Pendahuluan
1. Guru memberi salam
2. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa sesuai dengan
keyakinan masing-masing.
3. Guru mengisi absen dan jurnal
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru menyampaikan penilaian autentik.
Kegitan Inti
1. Mengamati
a. Guru memotivasi siswa dengan cara melakukan demonstrasi
awal.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
2. Menanya
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
dengan teman sebangku.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
c. Guru bertanya kepada siswa mengenai sifat-sifat koloid.
3. Mengumpulkan informasi
a. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil secara
heterogen.
b. Guru membagikan LKS
c. Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat dan bahan.
d. Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan.
II.
293
Keterlaksanaan
Ya
Tidak
Lampiran 09
e. Guru membimbing siwa untuk mengamati dan mencatat data
hasil percobaan.
f. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan yang ada dalam LKS.
4. Mengasosiasi
Guru membimbing siswa menganalisis data hasil percobaan.
5. Mengomunikasikan
a. Guru membimbing siswa dalam mempresentasekan hasil
diskusi kelompok.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan kelompok lain.
c. Guru memberikan umpan balik.
d. Guru memberikan penegasan terhadap jawaban siswa.
6. Menilai
a. Guru memberikan kuis
b. Guru memberi penilaian dan penghargaan kepada kelompok
yang telah mempresentasekan hasil diskusi kelompok.
III Kegiatan Penutup
1.Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil percobaan
tentang sifat-sifat koloid dan peran koloid dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Guru memberikan tugas rumah secara individu dan kelompok.
3. Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikut.
4. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa untuk mengakhiri
proses pembelajaran.
IV
Pengelolaan Waktu
V
Suasana Kelas
1. Siswa antusias
2. Guru antusias
Keterangan :
Nilai 1,00-1,99 : Tidak baik Nilai 2,00-2,99 : Kurang baik
Nilai 3,00-3,49 : Cukup baik Nilai 3,50-4,00 : Baik
Kupang Mei 2015
Pengamat I
(Seriana Yovita Bian, S.Pd )
294
Lampiran 09
Lembar Pengamatan Kemampuan Guru
Dalam Mengelola Pembelajaran Pendekatan Scientific
(RPP III)
Materi Pelajaran
: KIMIA
Nama Guru
: Agusta B. Kolo
Kelas/Semester
: XI/II
Pertemuan ke : III
Materi Pokok
: Sistem Koloid
Waktu
Hari/Tanggal
: Kamis 26 Maret 2015
:
Petunjuk :
Daftar pengelolaan pembelajaran pendekatan scientific yang dilakukan guru di kelas.
Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah
ini.
No
Aspek yang Diamati
I.
Pendahuluan
1. Guru memberi salam
2. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa sesuai dengan
keyakinan masing-masing.
3. Guru mengisi absen dan jurnal
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
5. Guru menyampaikan penilaian autentik.
II.
Kegitan Inti
1. Mengamati
a. Guru memotivasi siswa dengan cara melakukan demonstrasi
awal.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
2. Menanya
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi
dengan teman sebangku.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
295
Keterlaksanaan
Ya
Tidak
Lampiran 09
c. Guru bertanya kepada siswa mengenai perhitungan cara
pembuatan jely.
3. Mengumpulkan informasi
a. Guru membimbing siswa menggali informasi mengenai cara
pembuatan jely
b. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil secara
heterogen.
c. Guru membagikan LKS
d. Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat dan bahan.
e. Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan.
f. Guru membimbing siwa untuk mengamati dan mencatat data
hasil percobaan.
g. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi untuk menjawab
pertanyaan yang ada dalam LKS.
4. Mengasosiasi
a.Guru membimbing siswa menganalisis data hasil percobaan.
b. Guru membimbing siswa membuat laporan sementara.
5. Mengomunikasikan
a. Guru membimbing siswa dalam mempresentasekan hasil
diskusi kelompok.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan kelompok lain.
c. Guru memberikan umpan balik.
d. Guru memberikan penegasan terhadap jawaban siswa.
6. Menilai
a. Guru memberikan kuis
b. Guru memberi penilaian dan penghargaan kepada kelompok
yang telah mempresentasekan hasil diskusi kelompok.
III
Kegiatan Penutup
1. Guru mereview kembali mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan materi.
2.Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil percobaan
tentang cara membuat koloid
3.Guru memberikan tugas rumah secara individu dan kelompok.
4.Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikut.
296
Lampiran 09
5.Guru meminta salah satu siswa memimpin doa untuk mengakhiri
proses pembelajaran.
IV
V
Pengelolaan Waktu
Suasana Kelas
1. Siswa antusias
2. Guru antusias
Keterangan :
Nilai 1,00-1,99 : Tidak baik
Nilai 2,00-2,99 : Kurang baik
Nilai 3,00-3,49 : Cukup baik
Nilai 3,50-4,00 : Baik
Kupang 26 Maret 2015
Pengamat
(Seriana Yovita Bian, S.Pd)
297
Lampiran 10
Lembar Observasi Sikap Spiritual (KI 1)
Sub topik
: Sistem Koloid
Kelas/ semester
: XI MIA 3/2
Aspek Yang Dinilai
Berdoa
a. Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran
b. Berdoa setelah memulai kegiatan pembelajaran
c. Berdoa dengan cara yang baik dan berkonsentrasi
Petunjuk:
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spritual peserta didik. Berilah angka 1
bila aspek yang dinilai dapat teramati atau teridentifikasi dengan baik. Dan beri nilai 0
bila aspek yang dinilai tidak teramati.
No.
Nama Siswa
Aspek Pengamatan
Jmlh
Berdoa
a
b
1
2
4
5
6
7
8
9
298
c
Skor
Ket.
Lampiran 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
2
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Nilai =
x 100
299
Lampiran 11
KISI-KISI ANGKET SIKAP SPIRITUAL (KI 1)
Variabel
Sikap
Spiritual
Indikator
No . Item
1. Berdoa
1, 3, 4
2. Mengucap syukur
2, 9, 10
3. Menyadari
kebesaran Tuhan
5, 6
4. Menyadari akan
pengetahuan yang
diperoleh
7, 8
300
Lampiran 11
LEMBAR ANGKET SIKAP SPIRITUAL (KI 1)
Nama Sekolah
: SMANegeri 3 Kupang
Nama Siswa
:
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI MIA 6/ Genap
Hari/tanggal
:
PETUNJUK PENGISIAN
Anda diminta memberikan pendapat atas pernyataan di bawah ini, dengan cara
memberikan
tanda check (√) pada baris yang telah disediakan, dan setiap alternatif jawaban tidak
mewujudkan salah atau benar.
Kami sangat menghargai waktu yang anda gunakan untuk mengisi instrumen ini
secara jujur. Dan kerahasiaan identitas anda akan kami jaga sesuai dengan etika
penelitian.
PERTANYAAN
SS : Jika pertanyaan tersebut SANGAT SESUAI dengan diri anda.
S
: Jika pertanyaan tersebut SESUAI dengan diri anda.
TS : Jika pertanyaan tersebut TIDAK SESUAI dengan diri anda.
STS : Jika pertanyaan tersebut SANGAT TIDAK SESUAI dengan diri anda.
No
PERTANYAAN
SS
1.
Saya berdoa sebelum
kegiatan pembelajaran
memulai
2.
Saya mengucapsyukur setelah
berhasil
menyelesaikan
tugas
301
S
TS
STS
Lampiran 11
3.
dengan baik
Saya berdoa setelah
kegiatan pembelajaran
memulai
4.
Saya mengucap syukur setelah
berhasil mempresentasikan hasil
diskusi dengan baik
5.
Saya menyadari kebesaran Tuhan
YME selama menjalankan proses
pembelajaran tentang sistem koloid
Saya tidak menyadari kebesaran
Tuhan YME selama menjalankan
proses pembelajaran tentang sistem
koloid
Saya
menyadari
bahwa
pengetahuan tentang sistem koloid
bersifat tentatif.
Saya tidak menyadari bahwa
pengetahuan tentang sistem koloid
bersifat tentatif.
Saya berdoa dengan cara yang baik
dan berkonsentrasi
Saya mengucap syukur setelah
berhasil mengerjakan kuis/ ulangan
dengan baik.
6.
7.
8.
9.
10`
302
Lampiran 12
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL (KI 2)
(RPP 01)
No
Indikator
1 2.1.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam mengerjakan
kuis, soal diskusi, melakukan praktikum dan
mengerjakan tugas laporan menentukan sistem
koloid
2 2.1.2 Menunjukkan perilaku bertanggung jawab dalam
menjaga
keselamatan
alat-alat
praktikum,
mengerjakan laporan praktikum, dalam diskusi
kelompok, dan dalam mempresentasikan hasil
diskusi kelompok
3 2.2.1 Menunjukkan perilaku kerja sama dalam
mengerjakan soal diskusi dan melakukan
praktikum
menentukan
sistem
koloid
memecahkan masalah dan membuat keputusan
4 2.3.1 Menunjukkan perilaku pro-aktif sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat
keputusan dalam mengerjakan soal diskusi dan
melakukan praktikum mengenai sistem koloid.
303
Sub Indikator
Jujur
Tanggung jawab
Kerja sama
Proaktif
Lampiran 12
FORMAT LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL (KI 2)
(RPP 01)
Jumlah
No
Nama Siswa
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial siswa. Jika aspek yang
dinilai tidak teramati, berilah nilai 0. Sedangkan jika aspek yang dinilai teramati
berilah nilai 1.
Aspek yang Dinilai
Jujur
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
11
304
Tanggung Kerja
Jawab
Sama
1 2 3 1 2 1
Pro-aktif
2
3
4
5
Lampiran 12
12
13
14
15
16
17
18
19
2
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Cara penskoran:
305
Lampiran 12
RUBRIK LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL (KI 2)
(RPP 01)
No
Aspek yang Dinilai
1
Jujur
Jujur dalam mencatat data hasil praktikum
2
Jujur dalam mengolah data praktikum
3
Jujur dalam mempresentasikan hasil praktikum
4
Jujur dalam mengerjakan soal kuis
5
Jujur dalam mengerjakan LKS
Tanggung Jawab
1
Bertanggungjawab menjaga keselamatan alat-alat praktikum
2
Bertanggungjawab mempresentasikan hasil praktikum
3
Bertanggungjawab menyelesaikan soal diskusi
Kerja Sama
306
Lampiran 12
1
Bekerja sama melakukan praktikum
2
Bekerja sama menyelesaikan soal-soal pada LKS
Pro-aktif
1
Aktif mengamati hasil praktikum
2
Aktif mencatat data hasil pengamatan
3
Aktif mencari sumber belajar
4
Aktif memberikan pertanyaan
5
Aktif menyampaikan ide-ide dalam menyelesaikan soal yang
ada pada LKS
307
Lampiran 13
KISI-KISI LEMBAR ANGKET SIKAP SOSIAL (KI 2)
(RPP 01)
No
Indikator
1 3.1.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam
mengerjakan kuis, soal diskusi,
melakukan
praktikum
dan
mengerjakan
tugas
laporan
menentukan sistem koloid.
2 3.1.2 Menunjukkan perilaku bertanggung
jawab dalam menjaga keselamatan
alat-alat praktikum, mengerjakan
laporan praktikum, dalam diskusi
kelompok,
dan
dalam
mempresentasikan
hasil
diskusi
kelompok
3 3.2.1 Menunjukkan perilaku kerja sama
dalam mengerjakan soal diskusi dan
melakukan praktikum menentukan
sistem koloid dan sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah
dan membuat keputusan
perilaku
pro-aktif
4 3.3.1 Menunjukkan
sebagai
wujud
kemampuan
memecahkan masalah dan membuat
keputusan dalam mengerjakan soal
diskusi dan melakukan praktikum
menentukan sistem koloid.
307
Sub Indikator
Jujur
Butir Soal
1,2,3,4,5
Tanggung
jawab
6,7,8
Kerja sama
9,10
Proaktif
11,12,13,14,15
Lampiran 13
LEMBAR ANGKET SIKAP SOSIAL (KI 2)
(RPP 01)
Nama sekolah : SMA Negeri 3 Kupang
Nama Siswa :
Kelas
:
Hari tanggal
:
Petunjuk :
1. Pernyataan ini berkaitan dengan kebiasaanmu sehari-hari. Hal ini sama sekali
tidak akan berpengaruh pada nilaimu disekolah. Atas partisipasinya,
diucapkan terima kasih.
2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom pilihan sesuai dengan kebiasaanmu
sehari-hari (SL,SR,KD dan TP) dengan arti sebagai berikut : SL = selalu, SR
= Sering, KD = kadang, dan TP = tidak Pernah).
No
Pernyataan
1
2
3
Saya jujur dalam mencatat data hasil praktikum
Saya jujur dalam mengolah data praktikum
Saya jujur dalam mempresentasikan hasil
praktikum
Saya jujur dalam mengerjakan soal kuis
Saya jujur dalam mengerjakan tugas
Saya bertanggungjawab menjaga keselamatan
alat-alat praktikum
Saya bertanggungjawab mempresentasikan
hasil praktikum
Saya bertanggungjawab menyelesaikan soal
diskusi
Bekerja sama melakukan praktikum
Saya bekerja sama dengan teman-teman
menyelesaikan soal-soal pada LKS
Saya aktif mengamati hasil praktikum
Saya aktif mencatat data hasil pengamatan
Saya aktif mencari sumber belajar
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
SL
308
SR
K
D
TP
Lampiran 13
14
15
Saya aktif memberikan pertanyaan
Saya aktif menyampaikan ide-ide dalam
menyelesaikan soal yang ada pada LKS
PETUNJUK PENSKORAN ANGKET SIKAP SOSIAL (KI 2)
(RPP 01)
A. Penilaian Jawaban
a. 4
= selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
b. 3
= sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
c. 2
= kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
d. 1
= tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
B. Penskoran
309
Lampiran 14
FORMAT LEMBAR OBSERVASI ASPEK KETERAMPILAN (KI 4)
Sub Topik
: Sistem Koloid
Kelas/ semester
: XI MIA/2
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai aspek keterampilan siswa. Jika aspek
yang dinilai tidak teramati, berilah nilai 0. Sedangkan jika aspek yang dinilai teramati
berilah nilai 1.
No.
Nama Siswa
Skor yang diberikan
4
3
2
1
1
2
3
4
5
RUBRIK PENILAIAN OBSERVASI ASPEK KETERAMPILAN (KI 4)
310
Lampiran 14
No
.
1.
Aspek yang dinilai
Kategori
Kriteria
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa
bantuan guru
Sebagian besar dikerjakan oleh
siswa
Sebagian besar dibantu oleh guru
Semuanya dibantu oleh guru
Dilakukan oleh siswa tanpa
bantuan guru
Sebagian besar dikerjakan oleh
siswa
Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa
bantuan guru
Sebagian besar dikerjakan oleh
siswa
Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
Mengarahkan berkas cahaya
lampu senter pada masingmasing gelas beker dan
mengamati apakah yang terjadi
bila berkas cahaya diarahkan
dari samping dengan tegak lurus.
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa
bantuan guru
Sebagian besar dikerjakan oleh
siswa
Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
Mencatat data hasil pengamatan
pada tabel pengamatan.
4
2
Dilakukan oleh siswa tanpa
bantuan guru
Sebagian besar dikerjakan oleh
siswa
Sebagian besar dibantu oleh guru
1
Semuanya dibantu oleh guru
Keterampilan menyiapkan alat
dan bahan
3
2.
Memasukkan larutan yang akan
di uji ke dalam gelas beker
2
1
4
3
3.
4
5
Menyaring kelima larutan
tersebut dan mengamati apa
yang terjadi
3
3
3
311
Lampiran 15
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN
Mata Pelajaran
: Kimia
Kelas/Semester
: XI MIA 2/II
Berilah tanda cek (√) pada kolom-kolom sesuai pengamatan
Kelompok
Nama Siswa
Kajian
Teori/
Dasar
Teori
Prosedur
Eksperimen
Sub topik
Tahun Ajaran
Hasil dan
Pembahasan
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
312
Kesimpulan
dan Saran
: Sistem Koloid
: 2014/2015
Daftar
Pustaka
Lampiran
Jumlah
Ket
Lampiran 15
Keterangan :
1
2
3
4
=
=
=
=
Kurang
Baik
Cukup
SangatBaik
RUBRIK LEMBAR PENILAIAN LAPORAN
Aspek
Penilaian
(1)
Kajian
teori/dasar
teori
(2)
Prosedur
Eksperimen
Skor
4
3
Kajian teori/ dasar teori Kajian teori/ dasar teori ditulis,
ditulis dengan
namun terdapat satu poin dari
memenuhi poin berikut: tiga poin berikut tidak
(1) Terdapat teori
memenuhi:
yang relevan
(1) Terdapat teori yang relevan
(2) Terdapat hasil
(2) Terdapat hasil eksperimen
eksperimen
sebelumnya yang relevan
sebelumnya yang
(3) Terdapat kerangka berfikir
relevan
dalam membangun
(3) Terdapat kerangka
argumentasi teoritik bahwa
berfikir dalam
eksperimen yang akan
membangun
dilaksanakan dapat
argumentasi
menyelesaikan
teoritik bahwa
permasalahan
eksperimen yang
akan dilaksanakan
dapat
menyelesaikan
permasalahan.
Prosedur eksperimen
Prosedur eksperimen
dituliskan pengumpulan pengumpulan data dituliskan,
data dengan memenuhi namun terdapat satu poin dari
313
2
Kajian teori/ dasar teori
ditulis, namun terdapat dua
poin dari tiga poin berikut
tidak memenuhi:
(1) Terdapat teori yang
relevan
(2) Terdapat hasil
eksperimen sebelumnya
yang relevan
(3) Terdapat kerangka
berfikir dalam
membangun
argumentasi teoritik
bahwa eksperimen yang
akan dilaksanakan dapat
menyelesaikan
permasalahan
1
Kajian teori / dasar teori
ditulis, namun tiga poin
berikut tidak terpenuhi :
(1) Terdapat teori yang
relevan
(2) Terdapat hasil
eksperimen sebelumnya
yang relevan
(3) Terdapat kerangka
berfikir dalam
membangun argumentasi
teoritik bahwa
eksperimen yang akan
dilaksanakan dapat
menyelesaikan
permasalahan
Prosedur eksperimen
pengumpulan data
dituliskan, namun terdapat
Prosedur eksperimen
pengumpulan data dituliskan,
namun terdapat tiga poin
Lampiran 15
(3)
Hasil dan
pembahasan
komponen berikut:
1) Alat dan bahan
2) Rancangan
eksperimen
(gambar rancangan
eksperimen dan
langkah-langkah
eksperimen)
3) Tabel data
pengamatan
eksperimen
Hasil yang berupa data,
dianalisis secara
lengkap yang meliputi
enam poin berikut:
1) Data dianalisis
dengan teknik/
metode yang tepat
2) Data dianalisis
dengan
memperhitungkan
taraf kesalahan/
ketelitian
pengukuran
3) Data dituliskan
sesuai dengan aturan
angka penting
4) Data dituliskan
beserta satuan yang
digunakan
5) Data disajikan
dalam bentuk
tiga poin berikut tidak
terpenuhi :
1) Alat dan bahan
2) Rancangan eksperimen
(gambar rancangan
eksperimen dan langkahlangkah eksperimen)
3) Tabel data pengamatan
eksperimen
dua poin dari lima poin
berikut tidak terpenuhi :
1) Alat dan bahan
2) Rancangan eksperimen
(gambar rancangan
eksperimen dan
langkah-langkah
eksperimen)
3) Tabel data pengamatan
eksperimen
atau lebih dari lima poin
berikut tidak terpenuhi :
1) Alat dan bahan
2) Rancangan eksperimen
(gambar rancangan
eksperimen dan langkahlangkah eksperimen)
3) Tabel data pengamatan
eksperimen
Hasil yang berupa data,
dianalisis namun terdapat satu
hingga dua poin dari enam
poin berikut tidak terpenuhi:
1) Data dianalisis dengan
teknik / metode yang tepat
2) Data dianalisis dengan
memperhitungkan taraf
kesalahan/ ketelitian
pengukuran
3) Data dituliskan sesuai
dengan aturan angka
penting
4) Data dituliskan beserta
satuan yang digunakan
5) Data disajikan dalam
bentuk grafik/table dan
diberikan penjelasan
6) Dilakukan perbandingan
antara data hasil eksperimen
dengan nilai secara teori
Hasil yang berupa data,
dianalisis namun terdapat
tiga hingga empat poin
dari enam poin berikut
tidak terpenuhi:
1) Data dianalisis dengan
teknik / metode yang
tepat
2) Data dianalisis dengan
memperhitungkan taraf
kesalahan / ketelitian
pengukuran
3) Data dituliskan sesuai
dengan aturan angka
penting
4) Data dituliskan beserta
satuan yang digunakan
5) Data disajikan dalam
bentuk grafik / table dan
diberikan penjelasan
6) Dilakukan perbandingan
Hasil yang berupa data,
dianalisis namun terdapat
lebih dari empat poin dari
enam poin berikut tidak
terpenuhi:
1) Data
dianalisisdenganteknik/m
etode yang tepat
2) Data dianalisis dengan
memperhitungkan taraf
kesalahan / ketelitian
pengukuran
3) Data dituliskan sesuai
dengan aturan angka
penting
4) Data dituliskan beserta
satuan yang digunakan
5) Data disajikan dalam
bentuk grafik/table dan
diberikan penjelasan
6) Dilakukan perbandingan
314
Lampiran 15
grafik/table dan
diberikan penjelasan
6) Dilakukan
perbandingan antara
data hasil
eksperimen dengan
nilai secara teori
(4)
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan ditulis dengan
dan saran
memenuhi poin berikut:
1) Kesimpulan bersifat
valid, yaitu ditulis
berdasarkan analisis
data percobaan
2) Terdapat
perbandingan antara
kesimpulan hasil
percobaan dengan
literature/teori
3) Terdapat penjelasan
mengenai hubungan
kesimpulan dengan
pernyataan hipotesis
4) Terdapat saran yang
sesuai dengan
temuan yang dapat
digunakan untuk
perbaikan
eksperimen
berikutnya
(5)
Daftar pustaka ditulis
Daftarpusta dengan memenuhi poin
antara data hasil
eksperimen dengan nilai
secara teori
antara data hasil
eksperimen dengan nilai
secara teori
Kesimpulan dan saran ditulis,
namun terdapat satu poin dari
empat poin berikut yang tidak
terpenuhi:
1) Kesimpulan bersifat valid,
yaitu ditulis berdasarkan
analisis data percobaan
2) Terdapat perbandingan
antara kesimpulan hasil
percobaan dengan literature
/teori
3) Terdapat penjelasan
mengenai hubungan
kesimpulan dengan
pernyataan hipotesis
4) Terdapat saran yang sesuai
dengan temuan yang dapat
digunakan untuk perbaikan
eksperimen berikutnya
Kesimpulan dan saran
ditulis, namun terdapat dua
poin dari empat poin
berikut yang tidak
terpenuhi:
1) Kesimpulan bersifat
valid, yaitu ditulis
berdasarkan analisis
data percobaan
2) Terdapat perbandingan
antara kesimpulan hasil
percobaan dengan
literature / teori
3) Terdapat penjelasan
mengenai hubungan
kesimpulan dengan
pernyataan hipotesis
4) Terdapat saran yang
sesuai dengan temuan
yang dapat digunakan
untuk perbaikan
eksperimen berikutnya
Kesimpulan dan saran ditulis,
namun terdapat lebih dari
tiga poin dari empat poin
berikut yang tidak terpenuhi:
1) Kesimpulan bersifat valid,
yaitu ditulis berdasarkan
analisis data percobaan
2) Terdapat perbandingan
antara kesimpulan hasil
percobaan dengan
literature/teori
3) Terdapat penjelasan
mengenai hubungan
kesimpulan dengan
pernyataan hipotesis
4) Terdapat saran yang
sesuai dengan temuan
yang dapat digunakan
untuk perbaikan
eksperimen berikutnya
Daftar pustaka ditulis namun
satu poin dari tiga poin
Daftar pustaka ditulis
namun dua poin dari tiga
Daftar pustaka ditulis namun
tiga poin berikut tidak
315
Lampiran 15
ka
(6)
Lampiran
berikut:
1) Penulisan sesuai
dengan aturan
2) Konsisten
3) Memuat literaturliteratur yang ada
dalam badan laporan
berikut tidak terpenuhi:
1) Penulisan sesuai dengan
aturan
2) Konsisten
3) Memuat literatur-literatur
yang ada dalam badan
laporan
poin berikut tidak
terpenuhi:
1) Penulisan sesuai dengan
aturan
2) Konsisten
3) Memuat literaturliteratur yang ada dalam
badan laporan
Terdapat lampiran yang Terdapat lampiran yang
Terdapat lampiran yang
meliputi :
meliputi :
meliputi :
1) Data laporan
1) Data laporan sementara asli, 1) Data laporan sementara
sementara asli,
2) Data proses analisis namun
asli,
2) Data proses analisis
tidak lengkap
yang dianggap
penting
316
terpenuhi:
1) Penulisan sesuai dengan
aturan
2) Konsisten
3) Memuat literatur-literatur
yang ada dalam badan
laporan
Terdapat lampiran yang
meliputi :
1) Data laporan sementara
namun fotocopy
Lampiran 15
LEMBAR PENILAIAN PRESENTASE (KI 4)
(RPP 01)
Sub topik
: Sistem Koloid
Kelas/ Semester
: XI MIA 3/ 2
Kelompok :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Aspek yang dinilai :
A. Penguasaan materi
1. Mempresentasekan hasil percobaan
2. Menjawab pertanyaan yang ada pada LKS
3. Menggunakan rumus atau tabel atau grafik dalam menganalisis data
4. Mampu membuat kesimpulan
5. Mengaitkan teori /konsep yang relevan dengan kehidupan setiap hari.
6. Mampu menjawab semua pertanyaan siswa dengan benar dan tepat.
B. Media presentase/penyajian data
1. Menggunakan langkah-langkah praktikum yang sesuai dengan lembar kerja
siswa
2. Menggunakan analisis data yang sesuai.
3. Data yang disajikan dalam bentuk grafik, tabel atau rumus yang sesuai.
4. Menggunakan bahasa yang benar, intonasi yang benar dan artikulasi dapat
didengar dengan jelas serta dapat dimengerti oleh seluruh siswa.
C. Kerjasama/kekompakan kelompok
1. Seluruh anggota kelompok hadir
2. Adanya pembagian tugas secara merata
3. Semua anggota kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan.
317
Lampiran 16
Petunjuk :
Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai presentase kelompok. Berilah skor
pada kolom dibawah ini sesuai hasil pengamatan. Berilah angka 1 jika aspek yang
dinilai teramati dan berilah angka 0 jika aspek yang dinilai tidak teramati.
No
Nama
Siswa
Aspek yang Dinilai
Penguasaan materi
1
2
3
4 5 6
1
2
3
4
5
6
Nilai Akhir
=
318
Jlh
Media
presentase/pen
yajian data
Kerjasama
/kekompa
kan
kelompok
1
1
2
3
4
2
3
Nilai
K
et
.
Lampiran 17
LEMBAR PENILAIAN PRODUK (KI 4)
Sub topik
: Pembuatan Koloid (agar-gara)
Kelas/semester
: XI MIA/2
Aspek Yang Dinilai
1. Aspek Kualitas
a. Komponen penyusunan
b. Kelengkapan alat dan bahan
c. Kesesuaian dalam membuat agar-agar berdasarkan prosedur yang ada.
d. Tampilan produk
2. Aspek Estetika
a. Warna menarik dan cerah
b. Rasa manis
c. Tekstur lembut
d. Kerapian
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap keterampilan siswa. Berilah angka
1 bila aspek yang dinilai dapat teramati atau teridentifikasi dengan baik. Dan beri
nilai 0 bila aspek yang dinilai tidak teramati.
No Nama Kelompok
1.
2.
Aspek
Estetika
a b c
Kelompok I
Kelompok II
Nilai =
x 100
319
d
Aspek
Kualitas
A b c
Jumlah
d
Skor
Ket.
Lampiran 18
KISI-KISI ANGKET KEPRIBADIAN
Variabel
Kepribadian
Indikator
No.item
1. Tertutup dan 1, 4, 7, 10, 13, 16
Terbuka
2. Pemikir dan 2, 5, 8, 11, 14
Perasa
3. Pemantau
dan Penilai
320
3, 6, 9, 12, 15
Lampiran 18
ANGKET KEPRIBADIAN
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X1 / Genap
Hari/Tanggal
:
PETUNJUK PENGISIAN
Anda diminta memberikan pendapat atas pernyataan di bawah ini, dengan cara
memberikan
tanda check (√) pada baris yang telah disediakan, dan setiap alternatif jawaban tidak
mewujudkan salah atau benar.
Kami sangat menghargai waktu yang anda gunakan untuk mengisi instrumen ini
secara jujur. Dan kerahasiaan identitas anda akan kami jaga sesuai dengan etika
penelitian.
PERTANYAAN
SS : Jika pertanyaan tersebut SANGAT SESUAI dengan diri anda.
S
: Jika pertanyaan tersebut SESUAI dengan diri anda.
TS : Jika pertanyaan tersebut TIDAK SESUAI dengan diri anda.
STS : Jika pertanyaan tersebut SANGAT TIDAK SESUAI dengan diri anda.
No.
PERTANYAAN
SS S TS
1
Saya suka bergaul dengan orang lain
2.
Saya mampu menilai diri apa adanya tentang
321
STS
Lampiran 18
kelebihan dan kekurangan baik secara fisik,
pengetahuan, keterampilan maupun yang lainnya.
3.
Saya lebih mengutamakan perasaan orang lain di
bandingkan perasaan sendiri.
4.
Saya suka membaca dan merenung sendiri
5.
Saya mampu menerima kegagalan dengan sikap
yang optimis dan tidak mengalami frustasi
6.
Saya
mampu
mengambil
keputusan
dengan
berbagai pertimbangan
7.
Saya selalu berparitisipasi aktif dalam kegiatan
sekolah
8.
Saya memiliki jadwal belajar yang teratur
9.
Saya
bersemangat
saat
mengkritik
dan
menemukan kesalahan orang lain
10.
Saya mampu mengerjakan tugas sendiri tanpa
bantuan orang lain
11.
Saya bisa menghadapi dan menerima setiap
perubahan
12.
Saya sering dianggap terlalu munafik
13.
Saya merasa nyaman dan terbuka terhadap orang
lain
14
Saya tidak menjadi sombong apabila memperoleh
prestasi yang tinggi
322
Lampiran 18
15
Saya sering dianggap keras kepala
16
Saya sering memanfaatkan orang lain demi
kepentingan pribadi
323
Lampiran 19
TES BERPIKIR KRITIS
Tahappenyelesaian:
a.
b.
c.
d.
Diketahui
Ditanyakan
Jawab
Jadi
SOAL
1. Dalam 3 buah gelas kimia terdapat tiga jenis larutan yang berbeda-beda yaitu
campuran air dengan gula, campuran air dengan sabun, dan campuran air dengan
minyak. Dari ketiga jenis campuran di atas yang merupakan larutan, suspensi,
koloid dan yang bisa menghasilkan sifat Efek Tyndall adalah...
2. Primus melakukan dua percobaan
V.
Menyorotkan lampu senter pada kedua larutan dibawah ini
Hasil percobaan menunjukkan bahwa larutan tidak menghamburkan
cahaya sedangkan koloid dapat menghamburkan cahaya.
VI.
Primus mengamati larutan di bawah ini dengan mikroskop ultra
Dari hasil pengamatan primus melihat bahwa pada koloid adanya
gerak terus-menerus dengan garakan zig-zag sedangkan suspensi tidak
terjadi gerakan.
323
Lampiran 19
Berdasarkan hasil percobaan I dan II yang dilakukan primus di atas,
mengapa larutan tidak menghamburkan cahaya sedangkan koloid dapat
menghamburkan cahaya dan mengapa pada koloid ada gerakan zig-zag
sedangkan suspensi tidak terjadi gerakan.
324
Lampiran 20
KUNCI JAWABAN SOAL BERPIKIR KRITIS
NO SOAL
Langkah pengerjaan
1
Dalam 3 buah gelas kimia Diketahui: Terdapat 3 buah
gelas kimia yang terisi
terdapat tiga jenis larutan
dengan tiga jenis larutan
yang berbeda-beda yaitu yang berbeda-beda yaitu
campuran air dengan gula,
campuran air dengan gula,
campuran air dengan sabun,
campuran air dengan sabun, dan campuran air dengan
minyak.
dan campuran air dengan
Ditanyakan: Dari ketiga
minyak. Dari ketiga jenis jenis campuran di atas yang
merupakan
larutan,
campuran di atas yang
suspensi, koloid dan yang
merupakan larutan, suspensi, bisa menghasilkan sifat
Efek Tyndall
koloid dan yang bisa
Jawab:
campuran
air
menghasilkan sifat Efek dengan gula adalah larutan,
campuran air dan sabun
Tyndall adalah...
merupakan
koloid
sedangkan
air
dengan
minyak
merupakan
suspensi.
Yang
menghasilkan sifat Efek
Tyndall
adalah
koloid
karena
partikel-partikel
koloid dapat dipengaruhi
oleh
cahaya
tampak
sehingga
terjadi
penghamburan.
campuran air dengan gula
adalah larutan, campuran air
dan
sabun
merupakan
koloid
sedangkan
air
dengan minyak merupakan
suspensi.
Yang
menghasilkan sifat Efek
Tyndall adalah koloid
Jadi dapat disimpulkan
bahwa campuran air dengan
gula
adalah
larutan,
324
Keterangan
Menganalisi
pertanyaan
Memfokuskan
pertanyaan
Mengidentifikasi
asumsi
Menentukan
jawaban dari
permasalahan
dalam soal
Menentukan
kesimpulan dari
jawaban yang
Lampiran 20
2
campuran air dan sabun diperoleh
merupakan
koloid
sedangkan
air
dengan
minyak
merupakan
suspensi.
Yang
menghasilkan sifat Efek
Tyndall
adalah
koloid
karena
partikel-partikel
koloid dapat dipengaruhi
oleh
cahaya
tampak
sehingga
terjadi
penghamburan.
Menganalisi
Primus
melakukan
dua Diketahui: percobaan I :
larutan tidak
pertanyaan
percobaan
menghamburkan cahaya
sedangkan koloid dapat
I.
Menyorotkan
menghamburkan cahaya.
lampu senter pada
Percobaan II : pada koloid
kedua
larutan ada gerakan zig-zag
sedangkan pada suspensi
dibawah ini
tidak ada gerakan zig-zag`
Hasil
menunjukkan
larutan
percobaan
bahwa
tidak
menghamburkan cahaya
sedangkan koloid dapat
menghamburkan cahaya.
Ditanyakan: mengapa
larutan tidak
menghamburkan cahaya
sedangkan koloid dapat
menghamburkan cahaya dan
mengapa pada koloid ada
gerakan zig-zag sedangkan
suspensi tidak ada gerakan
zig-zag?
Jawab: percobaan I :
larutan tidak dapat
menghamburkan cahaya
karena ukuran partikel
terdispersi di dalam
medium pendispersi sangat
kecil sehingga cahaya tidak
dapat menghamburkan
cahaya. Sedangkan koloid
dapat menghamburkan
cahaya karena ukuran
325
Memfokuskan
pertanyaan
Mengidentifikasi
asumsi
Lampiran 20
mengamati partikel terdispersi di dalam
medium pendispersi relatif
larutan di bawah ini
besar dan ukuran antara
dengan mikroskop ultra partikel yang satu dengan
partikel yang lain sangat
cocok untuk ditembusi
cahaya sehingga partikel
tersebut dapat memantulkan
cahaya yang jatuh padanya.
Percobaan II :
Pada koloid terdapat
gerakan zig-zag karena
partikel koloid di dalam
Dari
hasil
pengamatan medium pendispersi
primus melihat bahwa pada bergerak secara acak dan
saling terjadi tumbukan
koloid adanya gerak terus- antara partikel koloid yang
menerus dengan garakan zig- satu dengan yang lain.
Sedangkan suspensi tidak
zag sedangkan suspensi tidak ada gerakan zig-zag karena
pada suspensi zat terdispersi
terjadi gerakan.
dan medium pendispersi
dapat diamti dengan mata
Berdasarkan hasil percobaan biasa sehingga tidak ada
berkas cahay yang telihat
I dan II yang dilakukan pada suspensi.
primus di atas, mengapa Hanya koloid yang dapat
meghamburkan cahaya dan
larutan
tidak
pada partikel koloid ada
menghamburkan
cahaya yang jalannya lurus dan ada
pula yang jalannya acak
sedangkan koloid dapat
atau zig-zag.
menghamburkan cahaya dan Jadi partikel koloid didalam
medium pendispersi
mengapa pada koloid ada
ukurannya relatif besar
gerakan zig-zag sedangkan sehingga dapat
menghamburkan cahaya dan
suspensi
tidak
terjadi
setiap jalannya partikel
kaloid atau geraknya koloid
gerakan.
dalam medium
pendispersinya ada yang
lurus ada partikel koloid
II.Primus
326
Menentukan
jawaban dari
permasalahan
dalam soal
Menentukan
kesimpulan dari
jawaban yang
diperoleh
Lampiran 20
yang gerakannya secara
acak akan mngakibatkan
tumbuhkan atau tabrakan
antara partikel yang satu
dengan yang lain.
327
Lampiran 21
RUBRIK PENILAIN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
JAWABAN
Diketahui
Ditanya
Dijawab
Kesimpulan
SKOR
Rubrik penilain
2
Diketahui sesuai dengan soal yang dberkan
1
Diketahui kurang sesuai dengan soal yang dberkan
0
Diketahui tidak sesuai dengan soal yang dberkan
2
Ditanyakan sesuai dengan soal yang dberkan
1
Ditanyakan kurang sesuai dengan soal yang dberkan
0
Ditanyakan tidak sesuai dengan soal yang dberkan
2
Dijawab sesuai dengan soal yang dberkan
1
Dijawab kurang sesuai dengan soal yang dberkan
0
Dijawab tidak sesuai dengan soal yang dberkan
2
Kesimpulan sesuai dengan soal yang dberkan
1
Kesimpulan kurang sesuai dengan soal yang dberkan
0
Kesimpulan tidak sesuai dengan soal yang dberkan
328
Lampiran 21
LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES PEMBELAJARAN YANG MENERAPKAN
PENDEKATAN SCIENTIFIC
a. Kegiatan Pendahuluan
Guru
dan siswa berdoa bersama sebelum memulai proses pembelajaran
329
Lampiran 21
b. Kegiatan Inti
Siswa bertanya mengenai hal-hal yang telah didemonstrasikan oleh guru
Guru menuntun siswa dalam melakukan percobaan
330
Lampiran 21
Siswa mulai melakukan percobaan sesuai langkah-langkah yang ada dalam LKS
Siswa saling bekerjasama dalam melakukan percobaan
331
Lampiran 21
Siswa mempresentasikan hasil percobaan
c. Kegiatan Penutup
Guru dan siswa berdoa bersama untuk menutupi proses pembelajaran
332
Lampiran 21
333
Lampiran 21
334
Lampiran 21
335
Lampiran 21
336
Lampiran 21
337
Lampiran 21
338
Download