BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan secara deskriptif dan statistic dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan pendekatan Scientific efektif pada materi pokok sistem koloid SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015. Secara terperinci dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Guru mampu mengelola pembelajaran dengan menerapkan pendekatan Scientific pada materi pokok Sistem Koloid dengan ratarata kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang diperoleh dari kedua pengamat sebesar 3,51 termasuk dalam kategori baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015. b. Ketuntasan indikator tercapai dengan menerapkan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015. Secara terperinci ketuntasan indikator hasil belajar meliputi: 1) Ketuntasan indikator hasil belajar aspek sikap spiritual (KI 1) yang diperoleh dari observasi sebesar 0,9 dan angket sebesar 0,85 dinyatakan tuntas. 112 2) Ketuntasan indikator hasil belajar aspek sikap sosial (KI 2) yang diperoleh observasi dan angket dengan rata-rata sebesar 0,85 dinyatakan tuntas. 3) Ketuntasan indikator aspek pengetahuan (KI 3) yang diperoleh dari indikator THB soal essay sebesar 0,87 dinyatakan tuntas. 4) Ketuntasan indikator aspek keterampilan (KI 4) yang diperoleh dari indikator psikomotor sebesar 0,87 dinyatakan tuntas. c. Hasil belajar tuntas dengan menerapkan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015. Secara terperinci ketuntasan hasil belajar meliputi: 1) Ketuntasan hasil belajar aspek sikap spiritual (KI 1) yang diperoleh melalui observasi dan angket dengan rata-rata sebesar 85,36 dinyatakan tuntas. 2) Ketuntasan hasil belajar aspek sikap sosial (KI 2) yang diperoleh melalui observasi dan angket dengan rata- rata sebesar 85,25 dinyatakan tuntas. 3) Ketuntasan hasil belajar aspek pengetahuan (KI 3) yang diperoleh melalui kuis, tugas dan ulangan dengan rata-rata sebesar 85,14 dinyatakan tuntas. 113 4) Ketuntasan hasil belajar aspek keterampilan (KI-4) yang diperoleh melalui psikomotor, presentasi dan portofolio dengan rata-rata sebesar 87,42 dinyatakan tuntas. 2. Kepribadian siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015 baik dan termasuk dalam kategori kepribadian sangat tinggi dengan rata-rata yang diperoleh sebesar 85,83. 3. Kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MIA 3 SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015 baik dan termasuk dalam kategori kemampuan berpikir kritis sangat tinggi dengan rata-rata yang diperoleh sebesar 85,77. 4. a. Ada hubungan antara kepribadian siswa kelas XI MIA 3 terhadap hasil belajar dengan menerapkan pendekatan Scientific pada materi pokok sisitem koloid SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan nilai korelasi product moment yang diperoleh sebesar 0,85. b. Ada hubungan antara kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MIA 3 terhadap hasil belajar dalam menerapkan pendekatan Scientific pada materi pokok sistem koloid SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan nilai korelasi product moment yang diperoleh sebesar 0,53. c. Ada hubungan antara kepribadian dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MIA 3 terhadap hasil belajar dengan menerapkan pendekatan Scientific pada materi pokok sisitem koloid SMA Negeri 3 Kupang 114 tahun ajaran 2014/2015 dengan nilai korelasi ganda yang diperoleh sebesar 0,86. 5. a. Ada pengaruh antara kepribadian siswa kelas XI MIA 3 terhadap hasil belajar dengan menerapkan pendekatan Scientific pada materi pokok sisitem koloid SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan nilai persamaan regresi Ŷ = 5,38 + 0,94X b. Ada pengaruh antara kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MIA 3 terhadap hasil belajar dengan menerapkan pendekatan Scientific pada materi pokok sisitem koloid SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan persamaan regresi Ŷ = 25,17 + 0,71X c. Ada pengaruh antara kepribadian dan kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI MIA 3 terhadap hasil belajar dengan menerapkan pendekatan Scientific pada materi pokok sisitem koloid SMA Negeri 3 Kupang tahun ajaran 2014/2015 dengan persamaan regresi Ŷ= 2 + 0,23X1 + 0,75X2. 115 B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi siswa a. Diharapkan dapat memanfaatkan kepribadian yang dimilikinya seoptimal mungkin dalam usaha memperoleh prestasi belajar yang diharapkan. b. Diharapkan mampu mengenal diri sediri dan mempertahankan kemampuan mengenali dan mengelola emosi yang muncul dalam diri maupun dari luar sehingga dapat mengekspresikan emosi secara positif demi mencapai keberhasilan yang matang. 2. Bagi Guru a. Guru perlu lebih banyak menguasai strategi, pendekatan serta metode yang tepat sehingga dapat memperoleh tujuan pembelajaran yang diharapkan b. Pendekatan Scientific sangat baik dan efektif dalam pembelajaran kimia, karena itu disarankan agar guru mata pelajaran kimia dapat menerapkannya dalam pembelajaran untuk mendapatkan hasil yang baik pada materi pokok lain. 116 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan Scientific agar benar-benar melaksanakan langkah-langkah pembelajaran agar siswa dapat aktif mengikuti proses pembelajaran dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya 117 Lampiran 01 SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Kupang Kelas/ Semester : XI MIPA/ 2 Tahun Pelajaran : 2014/2015 Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Kompetensi Dasar 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, Materi Pokok Sistemkoloi d kesetimbangan kimia, larutan dan koloid Sifat koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME Pembuatan Pembelajaran Penilaian Mengamati (Observing) Tugas Mencariinformasidariberbagaisumberd Merancang percobaan engan pembuatan koloid 178 Alokasi Sumber Waktu Belajar 2 mgg x 4 jp - Buku kimia kelas XI - Lembar Lampiran 01 Kompetensi Dasar dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil Materi Pokok koloid Peranankolo id kebenarannya bersifat tentatif. kehidupan sehari- gsistem koloid,sifat-sifat haridan terbuka, mampu membedakan fakta dan industry lainnya hari baan danpresentasi, misalnya:meliha t skalavolume/s komunikatif) dalam merancang dan engan uhu, cara melakukan percobaan serta berdiskusi larutansejati,koloiddansuspensi, menggunakan yang diwujudkan dalam sikap sehari- sistemkoloidyang senter hari. terdapatdalamkehidupan(kosmetik,f (effekTyndall) armasi,bahan makanandanlain-lain) caramenggunak Mengapapiringyangkotor an pipet, toleran, cintadamai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. - Berbagai melakukanperco Menanya (Questioning) 2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, santun, Belajar peranankoloiddalamkehidupansehari- terdapat dalamkehidupansehari-hari. Waktu sumber Mencaricontoh-contohkoloidyang Sumber Sikap ilmiahdalam Mengajukanpertanyaanyangberkaitand kritis, kreatif, inovatif, demokratis, Alokasi kerja Observasi koloid,pembuatankoloiddan dalam rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, Penilaian membaca/mendengar/mengmatitentan pemikiran kreatif manusia yang 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki Pembelajaran perbedaan karena minyakharus menimbang, dicucimenggunakansabun? keaktifan,kerjas Mengumpulkan data (Eksperimenting) ama, komunikatif,tan Mendiskusikanhasilbacaan 179 Lampiran 01 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran 2.3 Menunjukkan perilaku responsifdan pro- tentangsistem koloid,sifat-sifat Penilaian ggung aktif serta bijaksana sebagai wujud koloid,pembuatankoloiddan jawab,danpeduli kemampuan memecahkan masalah dan peranankoloiddalamkehidupansehar lingkungan,dsb) membuat keputusan i-hari 3.15Menganalisisperankoloiddalamkehidupan berdasarkansifat-sifatnya oiddan Laporan percobaan untuk menyamakanpersepsi rdasarkanpengalaman membuatbeberapa jeniskoloid. Portofolio mempresentasikanhasilrancangan 4.15Mengajukan ide/gagasan untukmemodifikasi pembuatankoloidbe Merancangpercobaanpembuatankol Melakukanpercobaanpembuatankol oid Pemahamansistem Mengamatidanmencatatdatahasilper koloid,sifatkoloid, cobaan dan Mendiskusikanbahan/zatyangberup pembuatankoloid akoloid dalamindustrifarmasi,kosmetik, bahan makanan, dan lain-lain Mengasosiasi (Associating) Menganalisisdan menyimpulkandatapercobaan Tes tertulis uraian Menghubungkansistemkoloiddengansifat 180 Alokasi Sumber Waktu Belajar Lampiran 01 Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian koloid Diskusiinformasitentangkoloidliofobdan hidrofob Mengkomunikasikan (Communicating) Mempresentasikanhasilrangkuman tentang sistemkoloid,sifat- sifatkoloid,pembuatankoloid danperanankoloiddalamkehidupansehar i-hari Membuatlaporanpercobaan mempresen- dan tasikannyadengan menggunakan tatabahasa yangbenar Mengkomunikasikanperanankoloiddala m industrifarmasi, kosmetik, bahan makanan,dan lain-lain. 181 Alokasi Sumber Waktu Belajar Lampiran 01 182 Lampiran 02 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 01 Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 KUPANG Kelas/Semester : XI MIA / Genap Mata Pelajaran : Kimia Materi Pokok : Sistem koloid Alokasi Waktu : 3× 45 menit Tahun Ajaran : 2014/2015 A. Kompetensi Inti (KI) KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI -2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI – 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural 182 Lampiran 02 pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi dasar dan indikator KI1 KD dari KI 1 Indikator 1.1 Menyadari adanya keteraturan 1.1.1. Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran dari sifat hidrokarbon, sesuai ajaran agama termokimia, laju reaksi, yang dianutnya. kesetimbangan kimia, larutan 1.1.2. Bersyukur atas adanya keteraturan materi dan koloid sebagai wujud sistem koloid. kebesaran Tuhan Yang Maha 1.1.3. Esa dan pengetahuan tentang Menyadari kebesaran Tuhan YME selama menjalankan proses adanya keteraturan tersebut pembelajaran tentang sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya materi sistem koloid 1.1.4. Menyadari bahwa pengetahuan tentang bersifat tentatif. sistem koloid bersifat tentatif. 183 Lampiran 02 KI2 KD dari KI 2 2.1 Indikator Menunjukkan perilaku 2.1.1 Dapat menunjukan ilmiah (memiliki rasa ingin Rasa ingin tahu yang tahu, tinggi. disiplin, jujur, objektif, terbuka, membedakan opini, mampu 2.1.2 fakta ulet, dan Menunjukan Jujur teliti, sikap dalam mengerjakan tugas. bertanggung jawab, kritis, 2.1.3 Dapat kreatif, inovatif, demokratis, sikap objektif dalam komunikatif) kegiatan pembelajaran dalam menunjukan merancang dan melakukan 2.1.4 Mampu membedakan percobaan serta berdiskusi fakta dan opini dalam yang kegiatan pembelajaran. diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.1.5 Dapat bertanggung jawab dalam kegiatan diskusi kelompok. 2.4 Menunjukkan perilaku 2.4.1 Dapat bekerjasama kerjasama, santun, toleran, dengan baik cinta damai dan peduli teman lingkungan serta hemat dalam menyelesikan memanfaatkan sumber daya kelompok. 184 antar dalam tugas Lampiran 02 alam. 2.4.2 Menunjukan peduli sikap lingkungan dalam setiap kegiatan pembelajaran 2.5 Menunjukkan perilaku 2.5.1 Menunjukan sikap responsife dan pro-aktif serta proaktif dalam bijaksana sebagai wujud memecahkan masalah kemampuan memecahkan dan masalah dan membuat keputusan. membuat keputusan. KI3 KD dari KI 3 Indikator 3.15.1 Menjelaskantentang 3.15Menganalisis peran koloid dalam sistem koloid. kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya. 3.15.2 Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data percobaan. 3.15.3 Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan 185 Lampiran 02 fase pendispersi. 3.15.3 Menjelaskan contoh jenis-jenis koloid KI4 KD dari KI 4 Indikator 4.15.1 Melakukan percobaan 4.15Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi tentang suspensi, larutan pembuatan koloid sejati dan koloid 4.15.2 Mengamati dan berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis mencatat hasil koloid. percobaan tentang suspensi, larutan sejati dan koloid 4.15.3 Menganalisis data percobaan tentang suspensi,larutan sejati dan koloid 4.15.4 Menyajikan hasil percobaan tentang suspensi,larutan sejati dan koloid 4.15.5 Menyimpulkan hasil 186 Lampiran 02 percobaan tentang suspensi,larutan sejati dan koloid C. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan siswa mampu : a. Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai ajaran agama yang dianutnya. b. Bersyukur atas adanya keteraturan materi sistem koloid. c. Menyadari kebesaran Tuhan YME selama menjalankan proses pembelajaran tentang materi sistem koloid. d. Menyadari bahwa pengetahuan tentang sistem koloid bersifat tentatif. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu menunjukkan sikap : a. Menunjukan Rasa ingin tahu yang tinggi. b. Menunjukan sikap Jujur dalam mengerjakan tugas. c. menunjukan sikap objektif dalam kegiatan pembelajaran d. Mampu membedakan fakta dan opini dalam kegiatan pembelajaran. e. Dapat bertanggung jawab dalam kegiatan diskusi kelompok. 3. Setelah proses pembelajaran siswa mampu : a. Menjelaskantentang sistem koloid. 187 Lampiran 02 b. Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data percobaan c. Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi. d. Menjelaskan contoh jenis-jenis koloid. 4. Setelah melakukan proses pembelajaran siswa mampu : a. Melakukan percobaan tentang suspensi, larutan sejati dan koloid. b. Mengamati dan mencatat hasil percobaan tentang suspensi, larutan sejati dan koloid. c. Menganalisis data percobaan tentang suspensi,larutan sejati dan koloid. d. Menyajikan hasil percobaan tentang suspensi,larutan sejati dan koloid e. Menyimpulkan hasil percobaan tentang suspensi,larutan sejati dan koloid D. Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientific Metode : Diskusi kelompok, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. E. Media, Alat dan Sumber Belajar 1. Media. Lembar Panduan Praktikum 2. Alat/Bahan 1. Alat a. b. c. d. 5 buah gelas beker 250 mL Corong Pengaduk 3 buah labu erlenmeyer 188 Lampiran 02 e. Kertas saring f. 3 buah sendok makan g. Senter 2. Bahan a. b. c. d. e. f. Gula pasir Susu bubuk putih Santan Kecap Terigu Air 3. Sumber Belajar Unggul Sudarmon, Kimia Kelas XI SMA /MA , Platinum LKS Internet F. Langkah-langkah pembelajaran PERTEMUAN I (2x45 menit) KEGIATAN Waktu Keterangan A. Pendahuluan 1. Guru memberikan salam 10 Menit pembuka 2. Guru menyuruh siswa untuk menyiapkan diri sebelum berdoadan menunjuk salah satu 189 - Sistem koloid - Jenis-jenis koloid Lampiran 02 siswa maju ke depan kelas untuk mempimpin doa sebelum memulai pembelajaran sebagai wujud mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. 3. Guru mengecek kehadiran siswa sebagai sikap disiplin dalam pembelajaran. 4. Guru menyampaikan topik dan sub topik. 5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 6. Guru menginformasikan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan termasuk aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran berlangsung. 75 B. Kegiatan Inti Guru menit Mengamati(Observing) Guru memotivasi rasa ingin 190 Lampiran 02 tahu siswa dengan menganalogikan peristiwa yang ada dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan pertanyaan “ diantara kalian siapa yang mengkomsumsikan susu atau air gula. Guru memberikan contoh koloid dalam kehidupan sehari-hari, dengan menunjukkan campuran air gula, susu dan air dengan pasir. Menanya(Questioning) Guru memfasilitasi siswa untuk bertanya mengenai contoh campuiran air gula, susu dan air dengan pasir. Seandainya tidak ada siswa yang mulai bertanya, Guru bertanya apakah ada perbedaan 191 Lampiran 02 ketiga campuran tersebut? Jika ada, jelaskan mana yang termasuk larutan, suspensi dan koloid? Jawaban yang diharapkan gula+air termasuk contoh dari bubuk+air larutan, termasuk susu contoh koloid dan air + pasirtermasuk contoh suspensi. Mencoba Guru membagi siswa secara heterogen ke dalam kelompokkelompok belajar yang terdiri dari 4-5 orang siswa. Guru membagiLKS bahan 01 dan ajarsiswakesetiap kelompok. siswa mengambil alat dan bahan yang telah bertanggung disediakan jawab dan untuk menjaga keselamatan alat-alat 192 Lampiran 02 praktikum. Siswa bekerja melakukan sama percobaan dalam tentang suspensi, larutn sejati dan koloid sesuai dengan prosedur yang ada pada LKS 01. siswa diharapkan dalam agar mengamati aktif hasil percobaan. Siswa jujurdan aktif dalam mencatat data hasil percobaan. Guru menilai kinerja dari setiap kelompok. Mengasosiasi Siswa mulai mendiskusikan mengenai suspensi, larutan sejati dan koloid dengan membandingkan literatur yang ada (buku pegangan dan bahan ajar.). Siswa diharapkan agar 193 Lampiran 02 aktifdalam menyampaikan ideide dalam menyelesaikan soal LKS 01. Siswa aktif sumber dalam mencari belajar untuk menyelesaikan soal-soal yang ada pada LKS 01. Siswa menyimpulkan hasil percobaan mengenai suspensi, larutan sejati dan koloid. Mengkomunikasikan Setiap kelompok bertanggung jawab membuat laporan sementara Setiap kelompok bertanggung jujur jawab dan untuk mempresentasikan hasil diskusi atau hasil rangkuman suspensi, larutan tentang sejati dan koloid. Setiap kelompok 194 Lampiran 02 aktifmemberikan pertanyaan apabila belum memahami materi suspensi, larutan sejati dan koloid. Guru memberikan penegasan terhadap jawaban dari setiap kelompok. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi. Guru menilai hasil presentasi dari setiap kelompok. Menilai Guru kepada memberi penghargaan kelompok yang berkinerja baik dan memberi motivasi kepada kelompok yang belum berkinerja baik Guru memberikan kuis kepada siswa 5 menit C. Penutup Guru bersama siswa membuat 195 Lampiran 02 kesimpulan Guru memberikan tugas rumah secara individu dan kelompok tentang sistem koloid dan jenisjenis koloid. Guru mengingatkan siswa untuk mengumpulkan laporan praktikum pada selanjutnya dan materi pertemuan mempelajari pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Guru menyuruh siswa untuk menyiapkan diri sebelum berdoa dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Guru memberi salam penutup 196 Lampiran 02 G. Penilaian Hasil Belajar Teknik dan Instrumen penilaian : KI 1 : Lembar Observasi dan Lembar Angket KI 2 : Lembar Observasi dan Lembar Angket KI 3 : Kuis dan Tugas KI 4 : Kinerja, Presentase dan Portofolio 197 Lampiran 02 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 02 Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 KUPANG Kelas/Semester : XI MIA / Genap Mata Pelajaran : Kimia Materi Pokok : Sistem koloid Alokasi Waktu : 3× 45 menit Tahun Ajaran : 2014/2015 A. Kompetensi Inti (KI) KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI -2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI – 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural 198 Lampiran 02 pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI-4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi dasar dan indikator KI1 KD dari KI 1 Indikator 1.2 Menyadari adanya keteraturan 1.1.5. Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran dari sifat hidrokarbon, sesuai ajaran agama termokimia, laju reaksi, yang dianutnya. kesetimbangan kimia, larutan 1.1.6. Bersyukur atas adanya keteraturan materi dan koloid sebagai wujud sistem koloid. kebesaran Tuhan Yang Maha 1.1.7. Esa dan pengetahuan tentang Menyadari kebesaran Tuhan YME selama menjalankan proses adanya keteraturan tersebut pembelajaran tentang sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya materi sistem koloid 1.1.8. Menyadari bahwa pengetahuan tentang bersifat tentatif. sistem koloid bersifat tentatif. 199 Lampiran 02 KI2 KD dari KI 2 2.1 Indikator Menunjukkan perilaku 2.1.6 Dapat menunjukan ilmiah (memiliki rasa ingin Rasa ingin tahu yang tahu, tinggi. disiplin, jujur, objektif, terbuka, membedakan opini, mampu 2.1.7 fakta ulet, dan Menunjukan Jujur teliti, sikap dalam mengerjakan tugas. bertanggung jawab, kritis, 2.1.8 Dapat kreatif, inovatif, demokratis, sikap objektif dalam komunikatif) kegiatan pembelajaran dalam menunjukan merancang dan melakukan 2.1.9 Mampu membedakan percobaan serta berdiskusi fakta dan opini dalam yang kegiatan pembelajaran. diwujudkan dalam sikap sehari-hari. 2.1.10 Dapat bertanggung jawab dalam kegiatan diskusi kelompok. 2.6 Menunjukkan perilaku 2.6.1 Dapat bekerjasama kerjasama, santun, toleran, dengan baik cinta damai dan peduli teman lingkungan serta hemat dalam menyelesikan memanfaatkan sumber daya kelompok. 200 antar dalam tugas Lampiran 02 alam. 2.6.2 Menunjukan peduli sikap lingkungan dalam setiap kegiatan pembelajaran 2.7 Menunjukkan perilaku 2.7.1 Menunjukan sikap responsife dan pro-aktif serta proaktif dalam bijaksana sebagai wujud memecahkan masalah kemampuan memecahkan dan masalah dan membuat keputusan. membuat keputusan. KI3 KD dari KI 3 Indikator 3.15.2 Mendeskripsikan sifat- 3.15Menganalisis peran koloid dalam sifat koloid(Efek kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya. Tyndall, Gerak Brown, Muatan koloid dan Elektroforesis, Adsorpsi, Koagulasi,Koloid liofob dan liofil, Dialisis dan koloid pelindung) 201 Lampiran 02 3.15.3 Menjelaskan Koloid Liofob dan Koloid Liofil 3.15.4 Menjelaskan metode penjernihan air 3.15.3 Menjelaskan peran koloid dalam kehidupan sehari-hari. 3.15.6 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan sifatsifatnya. KI4 KD dari KI 4 Indikator 4.15.1 Melakukan percobaan 4.15Mengajukan ide/gagasan tentang penjernihan air untuk memodifikasi 4.15.2 Mengamati dan pembuatan koloid berdasarkan pengalaman mencatat hasil membuat beberapa jenis percobaan tentang koloid. penjernihan air 4.15.3 Menyajikan hasil 202 Lampiran 02 percobaan tentang penjernihan air 4.15.4 Menyimpulkan hasil percobaan tentang penjernihan air C. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan siswa mampu : a. Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai ajaran agama yang dianutnya. b. Bersyukur atas adanya keteraturan materi sistem koloid. c. Menyadari kebesaran Tuhan YME selama menjalankan proses pembelajaran tentang materi sistem koloid. d. Menyadari bahwa pengetahuan tentang sistem koloid bersifat tentatif. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu : a. Menunjukan Rasa ingin tahu yang tinggi. b. Menunjukan sikap Jujur dalam mengerjakan tugas. c. menunjukan sikap objektif dalam kegiatan pembelajaran d. Mampu membedakan fakta dan opini dalam kegiatan pembelajaran. e. Dapat bertanggung jawab dalam kegiatan diskusi kelompok. 203 Lampiran 02 3. Setelah proses pembelajaran siswa mampu : a. Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (Efek Tyndall, Gerak Brown, muatan koloid dan elektroforesis, adsorpsi, koagulasi) b. Menjelaskan Koloid Liofob dan Koloid Liofil c. Menjelaskan metode penjernihan air d. Menjelaskan peran koloid dalam kehidupan sehari-hari. e. Menganalisis peran koloid dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan sifatsifatnya. 4. Setelah melakukan proses pembelajaran siswa mampu : a. Melakukan percobaan tentang penjernihan air b. Mengamati dan mencatat hasil percobaan tentang penjernihan air c. Menyajikan hasil percobaan tentang penjernihan air d. Menyimpulkan hasil percobaan tentang penjernihan air D. Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientific Metode : Diskusi kelompok, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. E. Media, Alat dan Sumber Belajar 1. Media. Lembar Panduan Praktikum 2. Alat/Bahan 204 Lampiran 02 a. Alat a) Botol aqua b) Ember plastik 2 buah b. Bahan a) pasir, b) tawas, c) air kotor, d) kapur. c. Sumber Belajar Unggul Sudarmon, Kimia Kelas XI SMA /MA , Platinum LKS Internet F. Langkah-langkah pembelajaran PERTEMUAN I (2x45 menit) KEGIATAN Waktu Keterangan 10 Menit - A. Pendahuluan 1. Guru memberikan salam pembuka 2. Guru menyuruh siswa untuk menyiapkan diri sebelum berdoadan Sifat-sifat koloid - Koloid menunjuk salah satu siswa maju ke liofob depan kelas untuk mempimpin doa koloid liofil 205 dan Lampiran 02 sebelum memulai pembelajaran sebagai wujud mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. 3 4 kehidupan sikap disiplin dalam pembelajaran. sehari-hari Guru menyampaikan topik dan sub Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Guru menginformasikan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan termasuk aspek-aspek yang dinilai selama proses pembelajaran berlangsung. 7 koloid Guru mengecek kehadiran siswa sebagai yang ingin dicapai. 6 Peran dalam topik. 5 - Guru memotivasi rasa ingin tahu siswa dengan menganalogikan peristiwa yang ada dalam kehidupan sehari-hari dengan memberikan pertanyaan “saat kelas VII SMP kalian telah mempelajari cara kerja sabun, bukan? Kotoran yang menempel pada pakaian biasanya terdiri atas dua macam, yakni yang dapat larut dan tidak 206 Lampiran 02 dapat larut, seperti lemak dan minyak.” 75 B. Kegiatan Inti Guru menit Mengamati(Observing) Guru mendemonstrasikan salah satu sifat koloid yaitu efek tyndall dengan mengarahkan senter pada larutan gula dengan air dan susu dengan air. Guru meminta siswa untuk mengamati demonstrasi tersebut. Menanya(Questioning) Guru memfasilitasi siswa untuk bertanya mengenai percobaan diatas Seandainya tidak ada siswa yang bertanya, Guru mulai bertanya apa yang terjadi pada saat kedua campuran tersebut disoroti dengan menggunakan senter? Mencoba Guru membagi siswa secara heterogen ke dalam kelompok-kelompok belajar 207 Lampiran 02 yang terdiri dari 4-5 orang siswa. Guru membagiLKS 02 dan bahan ajarsiswakesetiap kelompok. siswa mengambil alat dan bahan yang telah disediakan dan bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan alat-alat praktikum. Siswa bekerja sama dalam melakukan percobaan tentang sifat-sifat koloid sesuai dengan prosedur yang ada pada LKS 02. siswa diharapkan agar aktif dalam mengamati hasil percobaan. Siswa jujurdan aktif dalam mencatat data hasil percobaan. Gurumenilai kinerja dari setiap kelompok. Mengasosiasi Setiap kelompok bertanggung jawab membuat laporan sementara Siswa mulai mendiskusikan mengenai 208 Lampiran 02 sifat-sifat koloid dengan membandingkan literatur yang ada (buku pengangan siswa dan bahan ajar). Siswa diharapkan agar aktif dalam menyampaikan ide-ide dalam menyelesaikan soal LKS 02. Siswa aktif dalam mencari sumber belajar untuk menyelesaikan soal-soal yang ada pada LKS 02. Siswa menyimpulkan hasil percobaan mengenai sifat-sifat koloid Mengkomunikasikan Setiap kelompok bertanggung jawab membuat laporan sementara Setiap kelompok bertanggung jujur jawab dan untuk mempresentasikan hasil diskusi atau hasil rangkuman tentang sifat-sifat koloid Setiap kelompok aktif memberikan 209 Lampiran 02 pertanyaan apabila belum memahami materi sifat-sifat koloid. Guru menilai hasil presentasi dari setiap kelompok Guru memberikan penegasan terhadap jawaban dari setiap kelompok. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi. Menilai Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik dan memberi motivasi kepada kelompok yang belum berkinerja baik Guru menberikan kuis kepada siswa 5 C. Penutup Guru bersama siswa membuat m e kesimpulan n Guru memberikan tugas rumah secara i individu dan berkelompok tentang t sifat-sifat koloid. 210 Lampiran 02 Guru mengingatkan mengumpulkan pada laporan pertemuan mempelajari siswa materi untuk praktikum berikut dan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Guru menyuruh siswa untuk menyiapkan diri sebelum berdoa dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Guru memberi salam penutup G. Penilaian Hasil Belajar Teknik dan Instrumen penilaian : KI 1 : Lembar Observasi dan Lembar Angket KI 2 : Lembar Observasi dan Lembar Angket KI 3 : Kuis dan Tugas KI 4 : Kinerja, Presentase dan Portofolio RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 211 Lampiran 02 (RPP) 03 Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 KUPANG Kelas/Semester : XI MIA / Genap Mata Pelajaran : Kimia Materi Pokok : Sistem koloid Alokasi Waktu : 3× 45 menit Tahun Ajaran : 2014/2015 A. Kompetensi Inti (KI) KI - 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI -2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI – 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta 212 Lampiran 02 menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI - 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi dasar dan indikator KI1 KD dari KI 1 Indikator 1.3 Menyadari adanya keteraturan dari sifat 1.1.9. Berdoa sebelum hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, dan sesudah kesetimbangan kimia, larutan dan koloid pembelajaran sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang sesuai ajaran Maha Esa dan pengetahuan tentang agama yang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil dianutnya. pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 1.1.10. Bersyukur atas adanya keteraturan materi sistem koloid. 1.1.11. Menyadari kebesaran Tuhan YME selama menjalankan proses pembelajaran materi tentangsistem koloid 213 Lampiran 02 1.1.12. Menyadari bahwa pengetahuan tentang sistem koloid bersifat tentatif. KI2 KD dari KI 2 Indikator 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.11 Dapat menunjukan (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, Rasa jujur, objektif, terbuka, mampu yang tinggi. membedakan fakta dan opini, ulet, ingin tahu 2.1.12 Menunjukan sikap teliti, bertanggung jawab, kritis, Jujur kreatif, inovatif, demokratis, mengerjakan tugas. komunikatif) dalam merancang dan dalam 2.1.13 Dapat menunjukan melakukan percobaan serta berdiskusi sikap objektif yang diwujudkan dalam sikap sehari- dalam kegiatan hari.. pembelajaran 2.1.14 Mampu membedakan fakta dan opini dalam kegiatan pembelajaran. 2.1.15 Dapat bertanggung jawab kegiatan kelompok. 214 dalam diskusi Lampiran 02 7.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, 7.2.1 Dapat bekerjasama santun, toleran, cinta damai dan peduli dengan baik antar lingkungan serta hemat dalam teman memanfaatkan sumber daya alam. menyelesikan tugas dalam kelompok. 7.2.2 Menunjukan sikap peduli lingkungan dalam setiap kegiatan pembelajaran 7.3 Menunjukkan perilaku responsive dan 7.3.1 Menunjukan sikap pro-aktif serta bijaksana sebagai proaktif wujud kemampuan memecahkan memecahkan masalah dan membuat keputusan masalah dalam dan membuat keputusan KI3 KD dari KI 3 3.15Menganalisis kehidupan Indikator peran koloid berdasarkan dalam 3.15.1 Menjelaskan tentang cara pembuatan sifatkoloid sifatnya. 3.15.2 Membuat koloid KI4 KD dari KI 4 Indikator 4.15Mengajukan ide/gagasan untuk 4.15.1 Melakukan memodifikasi pembuatan koloid percobaan tentang berdasarkan pengalaman membuat pembuatan koloid. 4.15.2 Mengamati dan beberapa jenis koloid. 215 Lampiran 02 mencatat hasil percobaan tentang pembuatan koloid 4.15.3 Menganalisis data percobaan tentang pembuatan koloid 4.15.4 Menyajikan hasil percobaan tentang pembuatan koloid 4.15.5 Menyimpulkan hasil percobaan tentang pembuatan koloid C. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharapkan siswa mampu : a. Berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran sesuai ajaran agama yang dianutnya. b. Bersyukur atas adanya keteraturan materi sistem koloid. c. Menyadari kebesaran Tuhan YME selama menjalankan proses pembelajaran tentang materi sistem koloid. d. Menyadari bahwa pengetahuan tentang sistem koloid bersifat tentatif. 2. Selama dan setelah proses pembelajaran siswa mampu menunjukkan sikap : 216 Lampiran 02 a. Menunjukan Rasa ingin tahu yang tinggi. b. Menunjukan sikap Jujur dalam mengerjakan tugas. c. Menunjukan sikap objektif dalam kegiatan pembelajaran d. Mampu membedakan fakta dan opini dalam kegiatan pembelajaran. e. Dapat bertanggung jawab dalam kegiatan diskusi kelompok. 3. Setelah proses pembelajaran siswa mampu : a. Menjelaskantentang cara pembuatan koloid b. Membuat koloid 4. Setelah melakukan proses pembelajaran siswa mampu : a. Melakukan percobaan tentang pembuatan koloid b.Mengamati dan mencatat hasil percobaan tentang pembuatan koloid c. Menganalisis data percobaan tentang pembuatan koloid d.Menyajikan hasil percobaan tentang pembuatan koloid e. Menyimpulkan hasil percobaan tentang pembuatan koloid D. Metode Pembelajaran Pendekatan : Scientific Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab dan penugasan E. Media, Alat dan Sumber Belajar a. Media. Lembar Panduan Praktikum b. Alat/Bahan 1. Alat 217 Lampiran 02 a. Gelas kimia b. tabung reaksi dan rak, c. silinder ukur, 2. Bahan a. air suling, b. larutan FeCl3, c. spatula, d. belerang, e. sabun(detergen), f. minyak tanah, g. penggerus, c. Sumber Belajar Unggul Sudarmon, Kimia Kelas XI SMA /MA , Platinum LKS Internet F. Langkah-langkah pembelajaran PERTEMUAN I (2x45 menit) KEGIATAN Waktu Keterangan 10 Menit - A. Pendahuluan 1.Guru memberikan salam pembuka 2.Guru menyuruh menyiapkan siswa diri untuk sebelum berdoadan menunjuk salah satu siswa maju ke depan kelas untuk 218 Pembuatan koloid Lampiran 02 mempimpin doa sebelum memulai pembelajaran sebagai wujud mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. 3.Guru mengecek kehadiran siswa sebagai sikap disiplin dalam pembelajaran. 4.Guru menyampaikan topik dan sub topik. 5.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 6.Guru menginformasikan tentang proses pembelajaran yang akan dilakukan yang termasuk dinilai aspek-aspek selama proses pembelajaran berlangsung. 7.Guru memotivasi rasa ingin tahu siswa dengan peristiwa kehidupan yang menganalogikan ada sehari-hari dalam dengan memberikan contoh koloid dalam 219 Lampiran 02 kehidupan sehari-hari dengan menanyakan “diantara kalian siapa yang pernah makan agar-agar dan minuman jelly .” 75 B. Kegiatan Inti Guru menit Mengamati Guru memberikan contoh koloid dalam kehidupan seharihari dengan menunjukan minuman jelly . Menanya Guru mendorong siswa untuk bertanya mengenai minuman jelly. Seandainya tidak ada siswa yang bertanya, Guru mulai bertanya bagaimanakah cara pembuatan jelly?. Mencoba Guru membagi siswa secara 220 Lampiran 02 heterogen ke dalam kelompokkelompok belajar yang terdiri dari 4-5 orang siswa. Guru membagi LKS 03 dan bahan ajar siswa kesetiap kelompok. siswa mengambil alat dan bahan yang telah disediakan bertanggung dan jawab untuk menjaga keselamatan alat-alat praktikum. Siswa bekerja melakukan sama percobaan dalam tentang pembuatan koloid sesuai dengan prosedur yang ada pada LKS 03. siswa diharapkan dalam agar mengamati aktif hasil percobaan. Siswa jujur dan aktif dalam mencatat data hasil percobaan. Guru menilai kinerja dari setiap 221 Lampiran 02 kelompok. Mengasosiasi Siswa mulai mengenai dengan mendiskusikan pembuatan koloid menggunakan literatur yang ada. Siswa diharapkan agar dalam menyampaikan aktif ide-ide dalam menyelesaikan soal LKS 03. Siswa aktif sumber dalam belajar mencari lain untuk menyelesaikan soal-soal yang ada pada LKS 03. Siswa menyimpulkan hasil percobaan mengenai pembuatan koloid. Mengkomunikasikan Setiap kelompok bertanggung jawab membuat laporan sementara 222 Lampiran 02 Setiap kelompok bertanggung jujur dan jawab untuk mempresentasikan hasil diskusi atau hasil rangkuman tentang pembuatan koloid. Setiap kelompok aktif memberikan pertanyaan apabila belum memahami materi pembuatan koloid. Guru memberikan terhadap jawaban penegasan dari setiap siswa untuk kelompok. Guru meminta mengumpulkan hasil diskusi. Guru menilai hasil presentasi dari setiap kelompok. Menilai Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang berkinerja baik dan memberi motivasi kepada kelompok yang belum 223 Lampiran 02 berkinerja baik Guru menberikan kuis kepada siswa 5 menit C. Penutup Guru melakukan refleksi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan. Guru memberikan tugas rumah secara individu dankelompok mengenai pembutan koloid Guru mengingatkan siswa untuk mengumpulkan laporan praktikum pada pertemuan selanjutnya dan mempelajari materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Guru menyuruh menyiapkan siswa diri untuk sebelum berdoa dan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa. Guru memberi salam penutup G. Penilaian Hasil Belajar 224 Lampiran 02 Teknik dan Instrumen penilaian : KI 1 : Lembar Observasi dan Lembar Angket KI 2 : Lembar Observasi dan Lembar Angket KI 3 : Kuis dan Tugas KI 4 : Kinerja, Presentase dan Portofolio, Produk 225 Lampiran 03 LEMBAR KERJA SISWA (RPP 01) I. Judul Sistem Koloid II. Landasan Teori Campuran dapat dikelompokkan menjadi larutan sejati, koloid dan suspensi. Apabila campuran tersebut terdistribusi secara homogen, campuran tersebut tersebut dinamakan larutan sejati. Apabila campuran terpisah menjadi dua fase dan dapat dipisahkan dengan penyaringan, campuran tersebut dinamakan suspensi, sedangkan jika tidak dapat dipisahkan dengan menggunakan penyaringan campuran tersebut dinamakan koloid. Larutan sejati, koloid dan suspensi memiliki ukuran partikel solut yang berlainan, sehingga ada yang lolos dari penyaringan dan ada yang tidak. Perbedaan ukuran partikel solut juga menyebabkan campuran tersebut memiliki sifat khusus yang tidak dimiliki oleh campuran lainnya. III. Tujuan Siswa diharapkan dapat : membagi campuran dalam suspensi, larutan sejati dan koloid serta menyebutkan ketiga perbedaannya IV. Alat dan Bahan 1. Alat h. 5 buah gelas beker 250 mL i. Corong j. Pengaduk k. 3 buah labu erlenmeyer l. Kertas saring m. 3 buah sendok makan 227 Lampiran 03 n. senter 2. Bahan g. Gula pasir h. Susu bubuk putih i. Santan j. Kecap k. Terigu l. Air V. Prosedur Kerja 1. Masukkan masing-masing 200 mL santan dan 100 mL kecap kedalam 2 gelas beker. 2. Tuangkan 200 mL air masing-masing kedalam 3 buah gelas beker 250 mL. Masukkan masing-masing 5 sendok makan gula pasir, susu bubuk, terigu kedalam 3 gelas beker. Aduk hingga merata(bercampur semua) 3. Saringlah kelima larutan diatas, kemudian amati apa yang terjadi 4. Sorotlah masing-masing beker tersebut 5. Amatilah berkas sinar cahaya dengan arah tegak lurus 6. Manakah larutan yang dapat meneruskan cahaya? VI. Hasil Pengamatan Coba isilah tabel di bawah ini dengan memberikan tanda V berdasarkan hasil pengamatan kalian. Campura n Keru h Benin g Timbul endapa n Dapat disarin g Tidak dapat disarin g Sinar diteruska n Sinar dihamburka n Air + gula pasir Air +susu bubuk Air + teigu Santan Kecap VII. Pertanyaan/analisis Untuk memperjelas percobaan ini, coba kalian menjawab pertanyaan ini: 228 Lampiran 03 a. b. c. d. e. Sebutkan campuran mana yang terlihat bening Sebutkan campuran mana yang timbul endapan Sebutkan campuran mana yang dapat disaring Sebutkan campuran mana yang dapat eneruskan sinar Sebutkan campuran mana yang dapat menghamburkan sinar VIII. Kesimpulan 1. Apa kesimpulan dari percobaan tersebut 2. Campuran manakah yang termasuk suspensi, larutan sejati dan koloid 229 Lampiran 03 LEMBAR JAWABAN SISWA (RPP 01) I. Judul II. Tujuan : Sistem Koloid : Siswa dapat membagi campuran dalam suspensi, larutn sejati dan koloid serta dapat menyebutkan ketiga perbedaanya. III. Alat dan Bahan : 1. Alat a. 5 buah gelas beker 250 mL b. Corong c. Pengaduk d. 3 buah labu erlenmeyer e. Kertas saring f. 3 buah sendok makan g. Senter 2. Bahan a. Gula pasir b. Susu bubuk putih c. Santan d. Kecap e. Terigu f. Air IV. Hasil Percobaan Coba isilah tabel di bawah ini dengan memberikan tanda V berdasarkan hasil pengamatan kalian. Campuran Keruh Bening Timbul endapan Air + gula pasir Air +susu bubuk Air + 230 Dapat disari ng Tidak Sinar dapat diterusk disaring an Sinar dihamb urkan Lampiran 03 teigu Santan Kecap V. Analisis 1. 2. 3. 4. VI. Kesimpulan 1. 2. 231 Lampiran 03 LEMBAR KERJA SISWA (RPP 02) II. Judul Sifat-sifat koloid III. Landasan Teori Sistem koloid dapat menghamburkan cahaya jika ada sinar yang dilewatkan. Sinar tersebut dihamburkan oleh partikel-partikel yang ada dalam koloid tersebut. Peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel-partikel koloid ini disebut Efek Tyndall koloid. Selain Efek Tyndall, koloid juga memiliki sifat dapat bermuatan, teremulsi dan terkoagulasi. koloid?bagaimana koloid Bagaimana teremulsi cara ataupun menentukan muatan terkoagulasi?. Dengan melakukan percobaan ini kalian akan menemukan jawabannya. IV. Tujuan Untuk mengetahui sifat-sifat koloid (Efek Tyndall dan Metode Penjernihan Air) V. Alat dan Bahan : 1. Alat d. Botol aqua e. Ember plastik 2 buah 2. Bahan e) pasir, f) tawas, g) air kotor, h) kapur. 232 Lampiran 03 VI. Prosedur Kerja 1. Ambilah sebuah ember plastik kemudian buatlah saluran di dasarnya. 2. Susunlah material berikut kedalam botol aqua( pasir sebaiknya di cuci terlebih dahulu hingga bersih). 3. Tuangkan air bersih kira-kira 5 liter kedalam alat penyaring yang baru dirakit. 4. Siapkan kira-kira 5 liter air sungai (air kotor) dalam sebuah ember lain. Ukur pH air indikator universal. Kemudian tambahkan tawas (alumunium sulfat) kira-kira 500 mg, aduk dengan cepat kira-kira 3 menit. Diamkan air yang dicampur dengan tawas itu selama kira-kira 15 menit sehingga, koagulan yang terbentuk mengendap. 5. Tuangan secara perlahan-lahan air dari langkah 4 ke dalam bak penyaring (endapan jangan ikut). Tampunglah air hasil penyaringan. Ukur PH air bersih yang diperoleh. 6. Jika PH air dari langkah 5 lebih rendah dari 6,5 tambahkan kapur, sehingga PH air berada disekitar 7. 7. Masukkan air hasil penyaringan kedalam gelas kimia kemudian arahkan berkas cahaya lampu senter pada gelas kimia yang berisi air hasil penyaringan tersebut. Amati berkas cahaya dari samping dengan arah yang tegak lurus dan catatlah pengamatan anda. VII. Hasil Percobaan Langkah kerja Hasil pengamatan 1) Volume air ................................................................................ kotor ................................................................................ 2) PH air kotor ................................................................................. 3) Setelah air kotor . diaduk dengan tawas 233 Lampiran 03 (alumunium ................................................................................. sulfat) . 4) Volume air hasil penyaringan 5) Air hasil penyaringan ................................................................................ .............................................................................. ................................................................................ 6) PH air hasil penyaringan 7) PH air air setelah penambahan kapur 8) Menghamburka n cahaya atau meneruskan cahaya. VIII. Pertanyaan/analisis 1. Jelaskan fungsi setiap bahan yang digunakan dalam percobaan ini, khususnya pasir, tawas ( alumunium sulfat), dan kapur. 2. Jelaskan secara lebih rinci bagaimana alumunium sulfat dapat menjernih air. 3. Berdasarkan percobaan yang dilakukan, apakah gelas kimia yang berisi air hasil penyaringan memperlihatkan berkas cahaya ( Efek Tyndall) atau tidak ?mengapa? IX. Kesimpulan Buatlah kesimpulan dari percobaan yang anda lakukan. 234 Lampiran 03 LEMBAR JAWABAN SISWA (RPP 02) A. Judul : Sifat-sifat koloid B. Tujuan : Untuk mengetahui sifat-sifat koloid (Efek Tyndall dan Metode Penjernihan Air) C. Alat dan Bahan : 1. Alat a. Botol aqua b. Ember plastik 2 buah 2. Bahan a. pasir, b. tawas, c. air kotor, d. kapur, e. Lampu senter D. Hasil Percobaan Langkah kerja Hasil pengamatan a. Volume air kotor - b. PH air kotor c. Setelah air kotor diaduk dengan tawas - (alumunium sulfat) d. Volume air hasil - 235 Lampiran 03 penyaringan - e. Air hasil penyaringan f. PH air hasil penyaringan g. PH air setelah penambahan kapur h. Menghamburkan atau meneruska cahaya E. Analisis 1. ....................................................................................................... 2. .......................................................................................................... 3. ......................................................................................................... F. Kesimpulan 236 Lampiran 03 LEMBAR KERJA SISWA (RPP 03) 1. Judul Pembuatan Koloid 2. Landasan Teori Ukuran partikel koloid terletakantara larutan sejati dengan suspensi. Oleh karena itu, koloid dapat dibuat dari partikel yang lebih kecil (halus) atau lebih besar dari koloid(kasar). Secara umum ada dua cara pembuatan koloid, yaitu dengan cara dispersi dan cara kondensasi. Dengan cara dispersi , partikel yang berukuran besar dipecah menjadi partikel berukuran koloid. Sedangkan cara kondensasi dilakukan dengan menggabungkan partikel-partikel yang lebih kecil menjadi partikel yang besar yang berukuran koloid. 3. Tujuan Untuk mengetahui beberapa cara pembuatan koloid 4. Alat dan Bahan : 1. Alat a. Gelas kimia b. tabung reaksi dan rak, c. silinder ukur, 2. Bahan a. air suling, b. larutan FeCl3, c. spatula, d. belerang, e. sabun(detergen), f. minyak tanah, g. penggerus, 5. Prosedur Kerja 237 Lampiran 03 a. Cara kondensasi 1. Pembuatan Sol Fe(OH)3 Panaskan 50 ml air suling didalam gelas kimia 100ml sampai mendidih. Tambahkan 25 tetes larutan FeCl3 jenuh dan aduk sambil meneruskan pemanasan sampai campuran berwarna coklat merah. b. Cara dispersi 1. Pembuatan Sol Blerang a. Campurlah satu sedok gula dan 1 sendok belerang ke dalam lumpang. Gerus campuran itu sampai halus. b. Ambil 1 sendok teh dari campuran yang telah digerus dan yang lainnya dibuang) dan campurkan dengan 1 sendok gula lalu gerus sampai halus. Lanjutkan pekerjaan itu sampai 4 kali. c. Tuangkan sedikit dari campuran terakhir kedalam gelas kimia berisi 50 ml air suling dan aduk. Saring jika masing terjadi endapan. 2. Pembutan Sol/Gel agar-agar a. Isilah sebuah tabung reaksi dengan air suling hingga kira-kira sepertiga tabung. b. Tambahkan1 spatula agar-agar dan aduk. Panaskan tabung beserta isinya sampai mendidih, anda telah membuat sol agar-agar. c. Dinginkan campuran itu untuk memperoleh gel agar-agar. 3. Pembuatan emulsi minyak dalam air a. Masukan kira-kira 5 ml air dan 1 ml minyak tanah kedalam sebuah tabung reaksi. b. Guncangkan tabung dengan keras, kemudian letakkan tabung itu pada rak tabung. Perhatikan apa yang terjadi. 238 Lampiran 03 c. Masukan kira-kira 5 ml air, 1 ml minyak tanah, dan 1 ml larutan detergen kedalam tabung lain. d. Guncangkan tabung dengan keras kemudian letakan tabung itu pada rak tabung. e. Parhatikan apa yang terjadi. Anda telah membuat emulsi minyak dalam air dan detergen sebagai pengelmulsinya. 6. Hasil Pengamatan Hasil pengamatan No Langkah kerja 1. Pembuatan sol .................................................................................... belerang 2. .................................................................................... Pembuatan sol/gel-gel agar- 3. agar ..................................................................................... Pencampuran air dan minyak Pencampuran air, minyak dan detergen 7. Pertanyaan/ analisis 4. Belerang praktis tidak larut dalam air. Jelaskan bagaimana belerang yang digerus bersama dengan gula dapat membetuk sol belerang?. Jelaskan apa fungsi gula dalam proses ini. 239 Lampiran 03 5. Agar-agar atau terigu sebenarnya tidak larut dalam air. Apa yang terjadi ketika suspensi agar-agar dipanaskan? 6. Mengapa air tidak bercampur dengan minyak? Jelaskan bagaimana sabun atau detergen dapat membuat air dan sabun membentuk emulsi? ( apa fungsi sabun atau detergen dalam proses itu?) 8. Kesimpulan Buatlah kesimpulan dari percobaan I dan II. 240 Lampiran 03 LEMBAR JAWABAN SISWA (RPP 03) I. Judul : Pembuatan Koloid II. Tujuan : Untuk mengetahui beberapa cara pembuatan koloid III. Alat dan Bahan : 1. Alat a. Gelas kimia b. tabung reaksi dan rak, c. silinder ukur, 2. Bahan a. air suling, b. larutan FeCl3, c. spatula, d. belerang, e. sabun(detergen), f. minyak tanah, g. penggerus, IV. Hasil Pengamatan No Langkah kerja 1. Pembuatan sol belerang 2. Pembuatan sol/gel-gel Hasil pengamatan agar-agar 3. Pencampuran air dan minyak 241 Lampiran 03 Pencampuran air, minyak dan detergen V. Analisis 1. 2. VI. Kesimpulan 242 Lampiran 03 KUNCI JAWABAN SISWA (RPP 03) I. Judul : Pembuatan Koloid II. Tujuan : Untuk mengetahui beberapa cara pembuatan koloid III. Alat dan Bahan : 1. Alat a. Gelas kimia b. tabung reaksi dan rak, c. silinder ukur, 2. Bahan a. air suling, b. larutan FeCl3, c. spatula, d. belerang, e. sabun(detergen), f. minyak tanah, g. penggerus, IV. Hasil Pengamatan No Langkah kerja 1. Pembuatan sol belerang Hasil pengamatan Menjadi serbuk halus blerangnya. Tetapi tidak larut dalam air. 2. Pembuatan sol/gel-gel Akan terbentuk agar-agar. agar-agar 3. Pencampuran air dan Air dan minyak tidak tercampur tetapi minyak minyak dan detergen terlarut. 243 Lampiran 03 Pencampuran air, minyak dan detergen V. Jawaban Pertanyaan: 1. Belerang yang digerus bersama dengan gula dapat membetuk sol belerang. Jadi fungsi gula adalah membantu proses pengerusan agar blerang bisa membentuk menjadi sol blerang. 2. Agar-agar atau terigu sebenarnya tidak larut dalam air. ketika suspensi dipanaskan akan menjadi agar-agar. 3. Air tidak bercampur dengan minyak karena jika sabun dilarutkan ke dalam air, maka molekul-molekul sabun akan mengadakan asosiasi karena gugus nonpolarnya saling terdesak, sehingga terbentuk partikel koloid. Begitupun dengan sabun atau detergen dapat membuat air dan sabun membentuk emulsi karena gugus nonpolar dari sabun akan menarik partikel lemak. Fungsi sabun yaitu sebagai bahan pencuci. 4. Kesimpulannya yaitu tahap I merupakan pembuatan koloid dengan cara kondensasi dan tahap II yaitu pembuatan koloid dengan cara dispersi. 244 Lampiran 04 BAHAN AJAR RPP 01 A. Sistem Koloid Sistem koloid adalah suatu campuran heterogen antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi) tersebar merata dalam zat lain (medium pendispersi). Sistem koloid termasuk salah satu sistem dispersi. Sistem dispersi lainnya adalah larutan dan suspensi. Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan antara partikel dispersi dan pendispersi. Sedangkan suspensi merupakan sistem dispersi dengan partikel berukuran besar dan tersebar merata dalam medium pendispersinya. Perbedaan antara larutan sejati, sistem koloid, dan suspensi dapat dilihat pada Tabel 1. B. Sistem Dispersi Sistem dispersi terdiri atas 2 fase, yaitu fase terdispersi dan medium pendispersi. Fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat berupa gas, cair, maupun padat. Sistem dispersi koloid antara 2 gas tidak dapat terjadi karena kedua gas tersebut membentuk larutan asli. Contoh sistem dispersi koloid dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini. Tabel. 1.1 Tipe Sistem Dispersi Koloid Medium Fase Terdispersi Pendispersi Gas Gas Cair Padat (larutan asli) Aerosol cair Aerosol padat 243 Lampiran 04 (awan, kabut) (debu, jelaga dalam udara) Cair Buih (buih Padat Emulsi cair air sabun, (susu, Sol krim (tinta, buih air soda) rambut) emas) Buih padat Emulsi padat/gel Sol padat (gabus, batu apung) (mentega, keju) koloid (paduan logam) (Sumber: Rahardjo, 2014) Dalam sistem dispersi, terdapat tiga macam campuran, yaitu: 1. Larutan Larutan merupakan campuran yang bersifat homogen. Ukuran partikel zat terlarut di dalam suatu larutan lebih kecil dari 10-7 cm (< 1 nm) atau 1 Å–10 Å, sehingga sangat sulit untuk diamati, walaupun dengan menggunakan mikroskop. Contoh: larutan garam dapur, larutan gula, larutan urea, dan larutan cuka. Contoh dari larutan dapat dilihat pada gambar 1.1 berikut inip. Gambar 1.1 Larutan gula (Sumber: Sutresna, 2014) 2. Suspensi Suspensi adalah dispersi zat padat di dalam air. Zat terdispersi pada suspensi merupakan zat padat berukuran cukup besar. Oleh karena zat terdispersi memiliki ukuran yang cukup besar, medium pendispersi (air) tidak 244 Lampiran 04 mampu menahannya sehingga padatan tersebut dapat mengendap. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam suspensi lebih besar 10-5 cm (> 100 nm) atau lebih besar dari 2.000 Å, sehingga masih dapat diamati dengan mudah. Contoh: campuran pasir dengan air, campuran kanji dengan air. Salah satu contoh dari suspensi dapat dilihat pada gambar 1.2 berikut ini. Gambar 1.2 Campuran kanji dengan air (Sumber: Sutresna, 2014) 3. Koloid Sistem koloid tampak homogen jika dilihat tanpa mikroskop, tetapi dengan menggunakan mikroskop tampak adanya partikel-partikel fase terdispersinya. Ukuran partikel zat terdispersi di dalam koloid lebih besar daripada ukuran partikel di dalam larutan, tetapi lebih kecil daripada ukuran partikel zat terdispersi di dalam suspensi. Partikel zat terdispersi berukuran antara 10-7 cm sampai dengan 10-5 cm (1nm-100 nm) atau 10 Å – 2.000 Å. Contoh: Campuran susu bubuk dengan air. Salah satu contoh dari koloid dapat dilihat pada gambar 1.3 berikut ini. 245 Lampiran 04 Gambar 1.3 Campuran susu bubuk dengan air (Sumber: Sutresna, 2014) Tabel 1. Perbandingan sifat Larutan, Koloid dan Suspensi No 1. Larutan (Dispersi Koloid (Dispersi Molekuler) Koloid) Homogen tedak dapat Secara mikroskopis dibedakan walaupun bersifat homogen, mengunakan mikroskop tetapi bersifat ultra heterogen jika diamati menggunakan mikroskop ultra 246 Suspensi (Dispersi Kasar) heterogen Lampiran 04 2. Semua partikel Partikel berdimensi 1 berdimensi (panjang, nm sampai 100 nm lebar atau tebal) kurang Salah satu atau semua dimensi partikelnya lebih besar dari 100 nm dari 1 nm 3. Satu fasa Dua fasa 4. Stabil Pada umumnya Dua fasa Tidak stabil stabil 5. Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring Dapat disaring kecuali dengan penyaringan ultra contoh Larutan gula, larutan Sabun, susu, santan, Air sungai yang keruh, garam, larutan cuka, air jeli, selai, mentega campuran air dengan pasir, laut, udara yang bersih dan mayones campuran kopi dengan air dan bensin dan campura minyak dengan air Contoh larutan, koloid dan suspensi dalam kehidupan sehari-hari: Contoh larutan : larutan gula, larutan garam, spiritus dan lain-lain. Contoh koloid : sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega, dan lain lain. Contoh suspensi : air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air, dan lain –lain. C. Jenis-jenis koloid Sistem koloid tersusun atas fase terdispersi yang tersebar merata pada medium pendispersi. Fase terdispersi maupun medium pendispersi dapat 247 Lampiran 04 berupa gas, cair, atau padat. Tetapi campuran gas dengan gas tidak membentuk sistem koloid, sebab semua gas akan bercampur homogen dalam segala perbandingan. Koloid yang fase terdispersinya padat disebut sol, koloid yang fase terdispersinya cair disebut emulsi, sedangkan koloid yang fase terdispersinya gas di sebut buih. Jenis-jenis Koloid Fase Fase Pendispersi Nama jenis Contoh Terdispersi Koloid Padat Sol padat Gelas berwarna, mutiara, Emulsi padat Keju, mentega Gas Busa padat Batu apung, karet busa, kerupuk Padat Sol, gel Cat, jeli,sol belerang, sol emas, tinta Emulsi Susu dan santan Busa Buih sabun dan krim kocok Aerosol padat Asap, debu di udara Aerosol cair Awan dan kabut. Cair Padat Cair Cair Gas Padat Gas Cair 1. Sistem koloid fase padat-cair (Sol) Sistem koloid fase padat-cair disebut sol. Sol terbentuk dari fase terdispersi berupa zat padat dan fase pendispersi berupa cairan. Sol yang memadat disebut gel. Contoh: a. Agar-agar 248 Lampiran 04 Padatan agar-agar yang terdispersi di dalam air panas akan menghasilkan sistem koloid yang disebut sol. Jika konsentrasi agar-agar rrendah, pada keadaan dingin sol ini akan tetap berwujud cair. Sebaliknya, jika konsentrasi agar-agar tinggi pada keadaan dingin sol menjadi padat dan kaku. Keadaan seperti ini disebut gel. b. Pektin Pektin adalah tepung yang diperoleh dari buah papaya muda, apel, dan kulit jeruk. Jika pektin didispersikan di dalam air, terbentuk suatu sol yang kemudian memadat sehingga membentuk gel. Pektin biasa digunakan untuk pembuatan selai. c. Gelatin Gelatin adalah tepung yang diperoleh dari hasil perebusan kulit atau kaki binatang. Jika gelatin didispersikan di dalam air, terbentuk suatu sol yang kemudian memadat dan membentuk gel. d. Cairan kanji Tepung kanji yang dilarutkan di dalam air dingin akan membentuk suatu suspensi. Jika suspensi dipanaskan terbentuk sol, dan jika konsentrasi tepung kanji cukup tinggi, sol tersebut akan memadat sehingga membentuk gel. Suatu gel terbentuk karena fase terdispersi menyerap medium pendispersi sehingga fase terdispersi mengembang, memadat, dan menjadi kaku. e. Air sungai ( tanah terdispersi di dalam medium air). f. Cat tembok dan tinta (zat warna terdispersi di dalam medium air). g. Cat kayu dan cat besi (zat warna terdispersi di dalam pelarut organik). h. Gel kalsium asetat di dalam alkohol. i. Sol arpus (damar). j. Sol emas, sol Fe(OH)3, sol Al (OH)3, dan sol belerang. 2. Sistem koloid fase padat-padat (Sol padat) Sistem koloid fase padat-padat terbentuk dari fase terdispersi dan fase pendispersi yang sama-sama berwujud zat padat sehingga dikenal dengan nama 249 Lampiran 04 sol padat. Contoh: logam campuran (aloi), misalnya stainless steel yang terbentuk dari campuran logam besi, kromium, dan nikel. Contoh lain: kaca berwarna yang dalam hal ini zat warna terdispersi di dalam medium zat padat (kaca). 3. Sistem koloid fase padat-gas (Aerosol padat) Sistem koloid fase padat-gas terbentuk dari fase terdispersi berupa padat dan fase pendispersi berupa gas. Contoh: asap dari pembakaran sampah atau kendaraan bermotor. 4. Sistem koloid fase cair-gas (Aerosol) Sistem koloid fase cair-gas terbentuk dari fase terdispersi berupa zat cair dan fase pendispersi berupa gas yang di sebut aerosol. Contoh: kabut dan awan. Contoh lain: hair spray, obat nyamuk semprot, parfum, dan cat semprot. 5. Sistem koloid fase cair-cair (Emulsi) Sistem koloid fase cair-cair terbentuk dari fase terdispersi berupa zat cair dan medium pendispersi yang juga berupa cairan. Campuran yang terbentuk bukan berupa larutan, melainkan bersifat heterogen. Contoh: campuran minyak dengan air. Zat penghubung yang menyebabkan pembentukan emulsi disebut emulgator. Contoh zat emulgator: sabun, deterjen, dan lesitin.Sistem emulsi banyak digunakan dalam berbagai industri seperti: industri kosmetik, industri makanan, dan industri farmasi. 6. Sistem koloid fase cair-padat (Emulsi padat) Sistem koloid fase cair-padat terbentuk dari fase terdispersi berupa zat cair dan medium pendispersi berupa zat padat sehingga dikenal dengan nama emulsi padat. Contoh: keju, mentega, dan mutiara. 7. Sistem koloid fase gas-cair (Busa) Sistem koloid fase gas-cair terbentuk dari fase terdispersi berupa gas dan medium pendispersi berupa zat cair. Contoh: sabun, deterjen, protein, dan tanin. 8. Sistem koloid fase gas-padat (Busa padat) 250 Lampiran 04 Sistem koloid fase gas-padat terbentuk dari fase terdispersi berupa gas dan medium pendispersi berupa zat padat, yang dikenal dengan istilah busa padat, sedangkan dispersi gas dalam medium cair disebut busa. 251 Lampiran 04 BAHAN AJAR RPP 02 A. Sifat-sifat Koloid 1. Efek Tyndall Sifat penghamburan cahaya oleh sistem koloid ditemukan oleh seorang ahli fisika Inggris, John Tyndall (1820-1893). Oleh karena itu, sifat ini disebut efek Tyndall. Efek Tyndall merupakan salah satu hal yang membedakan antara larutan sejati dan sistem koloid. Penampilan sistem koloid pada umumnya keruh, tetapi beberapa larutan koloid tampak bening dan sukar dibedakan dari larutan sejati. Salah satu cara untuk mengenali sistem koloid adalah dengan cara menjatuhkan seberkas cahaya kepadanya. Larutan sejati meneruskan cahaya, sedangkan koloid menghamburkannya. Oleh karena itu berkas cahaya yang melalui koloid dapat diamati dari arah samping. Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat mengamati efek Tyndall ini antara lain: a. Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut terlihat lebih jelas, tetapi jalan tidak terlihat dengan jelas. Begitu juga pada jalan yang berdebu, sorot lampu terlihat lebih jelas, kecuali sehabis hujan yang cukup deras sehingga jalanan tidak berdebu dan tidak ada asap. b. Sorot lampu proyektor dalam gedung bioskop yang berasap, berdebu yang mengepul ke atas, cahaya proyektor terlihat lebih terang dan gambar pada layar menjadi buram. c. Jika sinar matahari masuk melalui celah ke dalam ruangan, pada sinar tersebut terlihat debu-debu beterbangan (daerah ini terlihat lebih 252 Lampiran 04 terang). Pada daerah yang tidak terlewati sinar matahari tidak akan terlihat adanya debu. Begitu juga jika sinar matahari melewati daun pepohonan di daerah yang berkabut, sinar matahari tersebut terlihat lebih jelas. Gambar 1. Efek Tyndall (a) larutan (b) koloid 2. Gerak Brown Partikel koloid dapat menghamburkan cahaya. Jika diamati dengan mikroskop ultra, akan terlihat partikel koloid senantiasa bergerak terus menerus dengan gerak patah-patah (zig-zag). Gerak zig-zag partikel koloid disebut gerak Brown, sesuai dengan nama penemunya Robert Brown seorang ahli biologi berkebangsaan Inggris. Gerak Brown terjadi sebagai akibat adanya tumbukan dari molekul-molekul pendispersi terhadap partikel terdispersi, sehingga partikel terdispersi akan terlontar. Lontaran tersebut akan mengakibatkan partikel terdispersi menumbuk partikel terdispersi yang lain dan akibatnya partikel yang tertumbuk akan terlontar. Peristiwa ini terjadi terus menerus yang diakibatkan 253 Lampiran 04 karena ukuran partikel yang terdispersi relatif besar dibandingkan medium pendispersinya. Gambar tumbukan antara partikel 3. Pengendapan Pengendapan atau penggumpalan koloid sol dapat terjadi karena: a. Penambahan elektrolit (secara kimia) Elektrolit menghasilkan ion positif dan ion negatif. Salah satu ion ini akan diabsorpsi oleh partikel sol yang muatannya berlawanan (ion positif diabsorpsi oleh sol negatif, sedangkan ion negatif diabsorpsi oleh sol positif). Menurut Hardly-Schulze, kekuatan ion mengendapkan koloid bergantung pada besarnya muatan ion zat elektrolit. Makin besar muatan ion, makin besar pula kekuatan mengendapkan koloid. Contoh: Untuk mengendapkan sol As2S3 (bermuatan negatif), diperlukan ion positif, seperti Al3+, Ba2+, atau Na+. Urutan kekuatan pengendapannya adalah Al3+> Ba2+> Na+. Untuk mengendapkan sol Fe(OH)3 (bermuatan positif), diperlukan ion negatif, seperti [Fe(CN)6]3-, SO42-, atau Cl-. Urutan kekuatan pengendapannya adalah [Fe(CN)6]3-> SO42-> Cl-. b. Elektroforesis (secara Fisika) 254 Lampiran 04 Dalam elektroforesis, partikel sol yang bermuatan bergerak ke arah elektrode yang berlawanan muatannya. Sesampainya di elektrode, partikel menjadi tidak bermuatan dan mengendap. c. Pencampuran dua sol yang berlawanan muatannya (secara kimia) Jika dua partikel sol yang berlawanan muatannya dicampurkan, kedua sol tersebut saling meniadakan muatannya dan kemudian membentuk endapan. Misalnya, sol Fe(OH)3 (sol positif) dicampur dengan sol As2S3 (sol negatif). d. Pendidihan (secara Fisika) Sol seperti belerang dan perak halida yang terdispersi dalam air dapat diendapkan dengan pendidihan. 4. Muatan Koloid dan elektroforesis Partikel koloid dapat memiliki muatan karena adanya proses adsorpsi dan proses ionisasi gugus permukaan partikel koloid. Pada proses adsorpsi, partikel koloid mengadsorpsi partikel bermuatan dari medium pendispersinya. Sebagai contoh, sol Fe(OH)3 memiliki kemampuan mengadsorpsi kation dari medium pendispersinya sehingga sol Fe(OH)3 bermuatan positif. Sedangkan sol As2S3 memiliki kemampuan mengadsorpsi anion medium pendispersinya sehingga sol As2S3 bermuatan negatif. 255 Lampiran 04 Gambar 4. a. Sol Fe(OH)3 bermuatan positif. b. Sol As2S3 bermuatan negatif. Karena koloid mempunyai muatan listrik, maka partikel koloid akan bergerak dalam medan listrik. Jika ke dalam suatu sistem koloid dimasukkan sepasang elektrode dan diberi arus searah (DC), maka akan terlihat pergerakan partikel tersebut. Partikel koloid yang bermuatan positif akan bergerak ke kutub negatif (katode) sedangkan partikel koloid yang bermuatan negatif akan bergerak ke kutub positif (anode). Pergerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut elektroforesis. Fenomena elektroforesis ini digunakan untuk menentukan muatan listrik dari partikel koloid. 5. Adsorpsi Partikel koloid mempunyai kemampuan menyerap ion atau muatan listrik pada permukaannya. Oleh karena itu, partikel koloid menjadi bermuatan listrik. Penyerapan pada permukaan disebut adsorpsi, jika penyerapan sampai ke bawah permukaan disebut absorpsi.Kemampuan menarik ini disebabkan adanya tegangan permukaan koloid yang cukup tinggi, sehingga apabila ada partikel yang 256 Lampiran 04 menempel akan canderung dipertahankan pada permukaannya. Bila partikel koloid mengadsorpsi ion yang bermuatan positif, maka koloid tersebut menjadi bermuatan positif, dan sebaliknya. Muatan koloid merupakan faktor yang menstabilkan koloid, disamping gerak Brown. Karena partikel-partikel koloid bermuatan sejenis maka akan saling tolak menolak sehingga terhindar dari pengelompokan antar sesama partikel koloid itu (jika partikel koloid itu saling bertumbukan dan kemudian bersatu, maka lama kelamaan terbentuk partikel yang cukup besar dan akhirnya akan mengendap). GambarProses adsorpsi 6. Koagulasi Partikel-partikel koloid bersifat stabil dengan adanya muatan listrik. Jika muatan hilang, maka partikel-partikel koloid dapat saling bergabung membentuk suatu gumpalan (flocculant). Dengan adanya gaya gravitasi, maka gumpalan itu akan mengendap. Proses penggumpalan dan pengendapan partikel koloid disebut koagulasi. Untuk menghilangkan muatan pertikel-partikel koloid itu dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu mekanik atau kimiawi. Cara mekanik dapat dilakukan dengan pendinginan, pemanasan atau pengubahan tekanan, sedangkan 257 Lampiran 04 cara kimiawi dapat dilakukan dengan penambahan koloid lain yang berbeda muatan atau elektrolit. Contoh proses koagulasi jika sol Fe(OH)3 yang bermuatan positif ditambah sol As2S3 yang bermuatan negatif, maka akan terjadi koagulasi. Gambar 5. Penambahan koloid dengan muatan yang berbeda akan mengakibatkan terjadinya koagulasi. Beberapa contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-hari: 1. Pembentukan Delta Tanah liat dan pasir yang terbawa oleh aliran sungai merupakan sistem koloid yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg2+, dan Ca2+. Ketika air sungai dan air laut bertemu di muara, maka partikel-partikel air laut yang bermuatan positif akan menetralkan sistem koloid pada air sungai sehingga terjadi koagulasi yang ditandai dengan terbentuknya delta. 2. Proses Penjernihan Air Air mengandung partikel-partikel koloid tanah liat dan pasir yang bermuatan negatif. Agar diperoleh air bersih, maka partikelpartikel pengotor harus dinetralkan. Penambahan tawas, dapat memisahkan air 258 Lampiran 04 dengan partikel-partikel pengotornya. Tawas mengandung ion Al3+ yang akan terhidrolisis membentuk koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif. Al(OH)3 akan menggumpalkan partikel koloid lumpur sehingga terjadi koagulasi. Selain tawas, bahan lain yang juga digunakan dalam proses pengolahan air bersih adalah pasir, kapur tohor, klorin, dan karbon aktif. Pasir berfungsi sebagai penyaring, klorin berfungsi sebagai desinfektan (membasmi hama), sedangkan kapur tohor digunakan untuk menaikan pH, yaitu untuk menetralkan keasaman yang terjadi akibat penggunaan tawas. Karbon aktif digunakan jika tingkat kekeruhan air yang diproses terlalu tinggi 3. Penggumpalan Darah Darah mengandung koloid protein yang bermuatan negatif. Jika terdapat suatu luka kecil, untuk membantu penggumpalan darah digunakan styptic pencil atau tawas yang mengandung ion Al3+ dan Fe3+. Ion-ion ini akan menetralkan muatan-muatan partikel koloid protein sehingga membantu penggumpalan darah. 7. Koloid Pelindung Suatu koloid dapat distabilkan dengan menambahkan koloid lain yang disebut koloid pelindung. Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi, sehingga tidak dapat lagi mengelompok. Contoh: 259 Lampiran 04 1) Pada pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan kristal besar es atau gula. 2) Cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung. 3) Zat-zat pengemulsi, seperti sabun dan detergen, juga tergolong koloid pelindung. 8. Dialisis Koagulasi dapat dipecah dengan menghilangkan muatan dari koloid tersebut. Pada pembuatan suatu koloid, sering terdapat ion-ion yang dapat mengganggu kestabilan koloid tersebut. Proses penghilangan muatan koloid ini dilakukan dengan proses dialisis. Dalam proses ini, sistem koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong koloid (terbuat dari selaput semipermeabel, yang dapat melewatkan partikel-partikel kecil, seperti ion atau molekul sederhana tetapi menahan partikel koloid), kemudian kantong ini dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir. Ion-ion akan keluar dari kantong dan terbawa aliran air. Gambar 6. Proses Dialisis 260 Lampiran 04 B. Koloid Liofil dan Liofob Berdasarkan afinitas atau gaya tarik-menarik atau daya adsorpsi antara fase terdispersi terhadap medium pendispersinya, koloid dibedakan menjadi 2 yaitu koloid liofil dan koloid liofob. Koloid liofil merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas besar atau mudah menarik medium pendispersinya. Contoh sabun, detergen, dan kanji. Sedangkan koloid liofob merupakan koloid yang fase terdispersinya mempunyai afinitas kecil atau menolak medium pendispersinya. Contoh dispersi emas, belerang dalam air, dan Fe(OH)3. Jika medium pendispersinya air, maka istilah yang digunakan adalah koloid hidrofil dan koloid hidrofob. Perbedaan sifat-sifat sol liofil dan sol liofob dapat dilihat pada Tabel Tabel Perbedaan sifat-sifat sol liofil dan sol liofob. SIFAT Pembuatan Muatan partikel Absorbsi medium SOL LIOFIL SOL LIOFOB Dapat dibuat langsung Tidak dapat dibuat dengan cara langsung dengan mencampurkan fasa mencampurkan fasa terdispersi dengan terdispersi dengan medium pendispersi medium pendispersi Bermuatan kecil atau Bermuatan positif atau sama sekali bermuatan negatif Mengadsorpsi medium 261 Tidak mengadsorpsi Lampiran 04 pendispersi Viskositas (kekentalan) Koagulasi (penggumpalan) Efek tyndall Contoh pendispersi medium pendispersi Lebih besar daripada Hampir sama dengan medium pendispersi medium pendispersinya Tidak mudah Mudah menggumpal menggumpal dengan dengan penambahan penambahan elektrolit elektrolit Kurang jelas Tampak jelas Sabun, detergen dan kanji Dispersi emas dan belerang dalam air C. Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari. 1. Pembentukan Delta pada muara sungai Sungai mengandung partikel koloid tanah liat /lampung dan pasir yang membawa muatan negatif.Di sisi lain, air laut mengandung ion-ion positif, seperti Na ,Mg dan Ca .Pada saat air sungai bertemu dengan air laut ,muatan ion-ion positif air laut menetralkan muatan-muatan partikel koloid air sungai dan mengendap.Lama kelamaan,endapan yang terbentuk makin banyak dan membentuk suatu delta. 2. Mesin Ginjal Buatan Ginjal manusia memurnikan darah secara dialisis melalui membran alam. Sampah racun seperti urea dan asam urat lewat melalui membran tersebut,sedangkan partikel protei darah (hemoglobin) yang berupa koloid tetap 262 Lampiran 04 dalam ginjal.kegagalan ginjal dapat menyebabkan kematian karena akumulasi sampah racun dalam darah.Saat ini , dapat diatasi dengan mesin ginjal. Dalam mesin ini ,darah yang tidak murni dilewatkan melalui suatu tabungselofan yang disusun secara seri yang dikelilingi oleh air.Bahan-bahan beracun seperti urea dan asam urat berdifusi melalui dinding tabung menuju keair yang bersih dan darah yang telah murni dikembalikan ke pasien. 3. Langit Tampak Berwarna Biru Tidak ada langit yang bebas dari partikel koloid.Partikel-partikel tersebut menghamburkan cahaya matahari ke mata manusia.Tidak semua sinar matahari yang dipantulkan oleh partikel-partikel koloid frekuensinya sama.Sinar putih matahari merupakan campuran bermacam frekuensi sinar tampak, dari yang terendah sampai frekuensi yang tertinggi. 4. Penjernihan Air Sulitnya mendapatkan air bersih secara alami menjadikan orang berusaha untuk mengubah air kotor yang sering mengandung partikel-partikel koloid menjadi air bersih. Cara yangsering dilakukan untuk menjernihkan air yaitu a. Cara alami b. Cara penambahan zat pengendap Pemisahan dengan cara Koagulasi,yaitu dengan cara penambahan partikel sol pembawa muatan negatif, misalnya tawas/alum,Kal (SO4 )2 (Kalium aluminium sulfat). 263 Lampiran 04 Pada saat tawas ditambahkan ke dalam air, terbentuklah endapan gelatin aluminium hidroksida hidrat yang bermuatan positif Al 3++3H2 OAl(OH) +3H+ Al(OH) 3+4 H2 O+3H+Al(OH)3 (H 2O)4+ Muatan positif floks menarik partikel sol yang bermuatan negatif membentuk suatu koagulan dan mengendap.Sebagian tawas yang tidak larut dalam air mengendap sebagai Al(OH) yang dapat mengurung koloid dan membawanya mengendap. Efek flokulasi tidak dapat berlangsung pada air yang mengandung kadar aluminium tinggi, mengakibatkan perairan bersifat asam sesuai reaksi hidrolisis berikut. Al3+(aq)+3H2O(l) . Al(OH)3(s) +3H+(aq) (berakibat bersifat asam)Pembentukan Al(OH)3 perlu pH6-8. Setelah proses pengendapan selesai kemudian dilakukan proses penyaringan. Penyaringan yang sangat murah dan mudah dilakukan adalah dengan menggunakan kerakal, pasir dan kerikil Lapisan bawah : kerakal Lapisan tengah : kerikil Lapisan atas Penyusunan : pasir tetrsebut dilakukan karena akan memudahkan dalampenjernihan air. Pasir dimanfaatkan untuk penyaringan kerikil sebagai 264 Lampiran 04 pemberi rongga agar jalannya air tidak sampai terhalang dan kerakal atau batu sebagai penahan keseluruhan agar kedudukannya kuat. Adapun beberapa industri yang menerapkan pembuatan koloid dalam membuat produkproduknya, antara lain: 1. Industri bahan-bahan kimia untuk membuat pasta gigi,detergen, semir sepatu, tinta, cat, bahan pelumas, dan lain-lain. 2. Industri makanan untuk membuat jus buah, sirup, selai, es krim, dan lain-lain. 3. Industri farmasi untuk membuat obat-obatan dalam bentuk sirup, dan lain-lain. 265 Lampiran 04 BAHAN AJAR 03 A. Pembuatan Sistem Koloid Sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokan (agregasi) partikel larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar, kemudian diaduk dengan medium pendispersi. Cara yang pertama disebut cara kondensasi, sedangkan yang kedua disebut cara dispersi. 1. Cara Kondensasi Dengan cara kondensasi, partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan dengan reaksireaksi kimia, seperti reaksi redoks, hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut. a. Reaksi Redoks Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Contoh 1: Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2. 2 H2S(g) + SO2(aq)2 H2O(l)+ 3 S (koloid) Contoh 2: Pembuatan sol emas dari reaksi antara larutan HAuCl4 dengan larutan K2CO3 dan HCHO (formaldehida). 266 Lampiran 04 2 HAuCl4(aq)+6 K2CO3(aq) + 3 HCHO(aq) 2 Au(koloid) + 5 CO2(g) + 8 KCl(aq) + KHCO3(aq)+ 2 H2O(l) b. Hidrolisis Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Contoh: Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam airmendidih ditambahkan larutan FeCl3, maka akan terbentuk sol Fe(OH)3. FeCl3(aq) + 3 H2O(l) Fe(OH)3 (koloid) + 3 HCl(aq) c. Dekomposisi Rangkap Contoh 1: Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3 dengan larutan H2S. 2 H3AsO3(aq) + 3 H2S(aq) As2S3(koloid) + 6 H2O(l) Contoh 2: Sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkan larutan perak nitrat encer dengan larutan HCl encer. AgNO3(aq)+ HCl(aq)AgCl(koloid) + HNO3(aq) d. Penggantian Pelarut Selain dengan cara-cara kimia seperti di atas, koloid juga dapat terjadi dengan penggantian pelarut. Contoh: 267 Lampiran 04 Apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol, maka akan terbentuk suatu koloid berupa gel. 2. Cara Dispersi Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atau dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig). a. Cara Mekanik Menurut cara ini, butir-butir kasar digerus dengan lumping atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium dispersi. Contoh: Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersamasama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air. b. Cara Peptisasi Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemeptisasi memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid. Istilah peptisasi dikaitkan dengan peptonisasi, yaitu proses pemecahan protein (polipeptida) yang dikatalisis oleh enzim pepsin. Contoh: 268 Lampiran 04 Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh bensin, dan lain-lain. Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S dan endapan Al(OH)3 oleh AlCl3. c. Cara Busur Bredig Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan dalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik di antara kedua ujungnya. Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, lalu atom-atom tersebut mengalami kondensasi, sehingga membentuk partikel koloid. Jadi, cara busur ini merupakan gabungan cara dispersi dan cara kondensasi. 269 Lampiran 05 Soal Kuis 01 1. Apakah yang dimaksud dengan larutan sejati, koloid dan suspensi? Jelaskan 2. Berdasarkan tingkat wujud dari fase terdispersi maupun medium pendispersi diperoleh 8 jenis koloid, sebut dan sertakan contohnya masing-masing. 266 Lampiran 05 Kunci Jawaban Kuis 01 1. Yang dimaksud dengan: Larutan sejati adalah sistem dispersi dengan ukuran partikel yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan (diamati) antara partikel pendispersi dan partikel terdispersi walaupun menggunakan mikroskop ultra. Koloid adalah sistem dispersi dengan ukuran partikelnya diantara larutan dan suspensi Suspensi adalah sistem dispersi dengan partikel yang berukuran relatif besar yang tersebar merata didalam medium pendispersi. 2. Berdasarkan tingkat wujud dari fase terdispersi maupun medium pendispersi diperoleh 8 jenis koloid yaitu: Sol (padat terdispersi dalam cair), contohnya cat, jelly dan sol belerang Sol padat (padat terdispersi dalam padat), contohnya gelas berwarna dan mutiara Aerosol padat (padat terdispersi dalam gas), contohnya asap dan debu di udara Emulsi padat atau gel (cair terdispersi dalam padat), contohnya keju dan mentega Emulsi (cair terdispersi dalam cair), contohnya susu dan santan Aerosol cair (cair terdispersi dalam gas), contohnya awan dank abut Busa padat (gas terdispersi dalam padat), contohnya karet busa dan kerupuk Busa (gas terdispersi dalam cair), contohnya buih sabun dank rim kocok. 267 Lampiran 05 Soal Kuis 02 1. Jelaskan sifat-sifat koloid dan berikan contohnya masing-masing! 2. Jelaskan pengertian dari koloid liofil dan liofob sertakan contohnya masing-masing! 3. Sebut dan jelaskan peranan koloid dalam kehidupan sehari-hari! 268 Lampiran 05 Kunci Jawaban Kuis 02 1. Pengertian koloid liofil dan koloid liofob Koloid liofil adalah koloid yang faseterdispersinya suka menarikmedium pendispersinya Koloid liofob adalah sistem koloid yang fase terdispersinya tidak suka menarik medium pendispersinya. 2.Salah satu perbedaan koloid liofil dan liofob yaitu daya adrsopsi terhadap medium pada koloid liofil kuat, mudah mengadsorpsi mediumnya sehingga ukuran partikelnya dapat semakin besar sedangkan koloid liofob tidak mengadsorpsi mediumnya. 3. Sifat-sifat koloid dan contohnya Efek Tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid Contonhya sorotan lampu mobil yang amat terang ketika melewati daerah yang berkabut Gerak Brown adalah peristiwa gerak partikel koloid dengan lintasan lurus dan arah yang acak Contohnya larutan gula ketika dilihat dengan mikroskop ultra akan terlihat gerak zig-zag Adsobsi adalah peristiwa penyerapan muatan oleh permukaan-permukaan partikel koloid. Contoh:Sol Fe(OH)3 mampu mengadsorpsi ion-ion H+ sehingga sol Fe (OH)3 menjadi bermuatan positif (+). 269 Lampiran 05 Elektroforesis peristiwa bergeraknya koloid dalam medan listrik Contoh: Untuk menentukan partikel koloid danmemproduksi barang-barang industri yang terbuat dari karet. Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan koloid karena perbedaan muatan Contohnya proses perebusan telur Dialisis adalah peristiwa menghilangkan ion-ion penggangu Contohnya proses pencucian darah bagi penderita gagal ginjal 4.Salah satu peran koloid dalam kehidupan sehari-hari adalah proses penjernihan air sungai dapat dilakukan melalui tahap-tahap penggumpulan pengotor atau koagulasi, penyaringan pengotor, penyerapan bau zat-zat kimia atau adsorpsi, dan pembasmian kuman atau desinfeksi. 270 Lampiran 05 Soal kuis 03 1. Jelaskan pengertian dari proses pembuatan koloid secara dispersi dan kondensasi! 2. Jelaskan proses pembuatan koloid dengan cara mekanik dan sertakan contohnya! 3. Jelaskan proses pembuatan koloid dengan cara peptisasi dan busur bredig! 4. Proses pembuatan koloid dengan cara kondensasi dapat dilakukan dengan reaksi redoks, hidrolisis, dan penggantian pelarut, jelaskan masing-masing proses tersebut dan berikan contohnya! 271 Lampiran 05 Kunci Jawaban kuis 03 1. Sistem koloid dapat dibuat dengan dua cara yaitu cara dispersi dan kondensasi. Cara dispersi adalah proses pembuatan koloid dengan cara mengubah partikel kasar menjadi partikel-partikel kecil sesuai ukuran partikel koloid. Cara kondensasi adalah proses pembuatan koloid dengan cara mengabungkan molekul atau atom-atom menjadi partikel yang lebih besar sesuai dengan ukuran partikel koloid. 2. Proses pembuatan koloid dengan cara mekanik yaitu proses pembuatan koloid dengan cara menggerus butir-butir kasar sampai memperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium pendispersi. Contohnya membuat sol belerang dengan cara menggerus serbuk belerang bersamasama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air. 3. Pembuatan koloid dengan cara peptisasi dan busur bredig Cara peptisasi adalah cara membuat koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid Cara busur bredig adalah cara membuat koloid dengan cara untuk membuat solsol logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang 272 Lampiran 05 dicelupkan dalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik diantara kedua ujungnya. 4. Proses pembuatan koloid dengan cara kondensasi dapat dilakukan dengan Reaksi redoks adalah proses pembuatan koloid dengan cara mengubah bilangan oksidasi. Contohnya pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2). Reaksinya: 2H2S(aq) + SO2(aq)→ 2H2O (l) + 3 S (koloid) Reaksi hidrolisis adalah proses pembuatan koloid dengan cara mereaksikan suatu zat dengan air. Contohnya pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Reaksinya: FeCl3(aq) + 3H2O → Fe (OH)3 (koloid) + 3HCl (aq) Penggantian pelarut adalah proses pembuatan koloid dengan cara penggantian pelarut yang dapat menghasilkan koloid berupa gel. Contohnya larutan jenuh kalsium asetat ketika dicampurkan dengan alkohol, maka akan terbentuk suatu koloid berupa gel. 273 Lampiran 06 Tugas RPP 01 1. Apakah yang dimaksud dengan larutan sejati, koloid dan suspensi? Jelaskan 2. Jelaskan perbedaan sifat larutan sejati, koloid dan suspensi 3. Berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi, ada berapa jenis koloid? Sebutkan. 274 Lampiran 06 Tugas RPP 02 1. Mengapa koloid dapat menghamburkan cahaya?Jelaskan bagaimana proses penghamburannya. 275 Lampiran 06 Tugas RPP 03 1. Jelaskan cara pembuatan koloid secara dispersi. 2. Jelaskan cara pembuatan koloid busur Bredig. 3. Selain secara dispersi, koloid dapat dibuat secara kondensasi. Bagaimana caranya? 276 Lampiran 07 ULANGAN HARIAN Mata Pelajaran Kimia Materi Pokok Sistem Koloid XI MIA 3 Soal : Esay 1. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan sistem koloid? 2. Perhatikan bacaan berikut Primus melakukan sebuah percobaan dengan mencampurkan gula,susu, dan pasir ke dalam air, hasil praktikumnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini Dari gambar tersebut klasifikasilah mana yang merupakansuspensi, larutan sejati dan koloid! 3. Perhatikan contoh-contoh berikut ini! Gelas berwarna,sol emas,santan, Asap, mutiara, Keju, mentega, batu apung, debu di udara, kerupuk, sol belerang, Awan, Cat, jeli, tinta, Susu, Buih sabun, krim kocok, karet busa, dan kabut. Kelompokkan contoh-contoh koloid di atas berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi! 277 Lampiran 07 4. Perhatikan gambar berikut! Dari gambar tersebut deskripsikan sifat koloid dialisis! 5. Adi melakukan sebuah percobaan dengan meneteskan cuka ke dalam segelas susu dari hasil percobaan tersebut ia melihat bahwa susu tersebut menggumpal. Dari hasil pengamatan tersebut deskripsikan sifat koloid koagulasi. 6. Bacalah pernyataan berikut ini I. fase terdispersi dapat menarik atau mengikat medium pendispersi II. zat terdispersi tidak dapat menarik atau mengikat medium pendispersi III. zat pendispersi dapat menarik zat terdispersi IV. zat pendispersi tidak dapat menarik atau mengikat zat terdispersi Pernyataan yang benar tentang koloid liofil adalah 7. Pernyataan: a. Gelas berwarna, mutiara, \ b. Keju, mentega, batu apung, karet busa, kerupuk c. Susu, santan, buih sabun, tinta dan jeli d. Asap, awam, kabut dan debu. Berdasarkan pernyataan diatas, jelaskan manakah yang termasuk contoh dari fase pendispersinya padat. 8. Jelaskan mengapa obat batuk sebelum diminum harus dikocok terlebih dahulu! 9. Primus melakukan dua percobaan I. Menyorotkan lampu senter pada kedua larutan dibawah ini 278 Lampiran 07 Hasil percobaan menunjukkan bahwa larutan tidak menghamburkan cahaya sedangkan koloid dapat menghamburkan cahaya. II.Primus mengamati larutan di bawah ini dengan mikroskop ultra Dari hasil pengamatan primus melihat bahwa pada koloid adanya gerak terus-menerus dengan garakan zig-zag sedangkan suspensi tidak terjadi gerakan. Berdasarkan hasil percobaan I dan II yang dilakukan primus di atas, mengapa larutan tidak menghamburkan cahaya sedangkan koloid dapat menghamburkan cahaya dan mengapa pada koloid ada gerakan zig-zag sedangkan suspensi tidak terjadi gerakan. Coba anda jelaskan sesuai dengan analisis anda sendiri. 10. Alat dan bahan: FeCl3, aquades, lampu spiritus, gelas kimia, batang pengaduk. Jelaskan proses pembuatan sol Fe(OH)3! 279 Lampiran 08 KISI KISI SOAL THB URAIAN SISTEM KOLOID Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Kupang Kelas : XI MIA Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 280 Lampiran 08 Kompetensi dasar KD dari KI 3 3.15Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya 4.15 Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid Indikator Indikator soal Soal Menjelaskan tentang Siswa dapat 1. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan sistem Sistem Koloid menjelaskan koloid? tentang Sistem Koloid Mengklasifikasi Siswa dapat 2. Perhatikan bacaan berikut suspensi kasar, mengklasifikasi Primus melakukan sebuah percobaan dengan larutan sejati dan suspensi kasar, koloid berdasarkan larutan sejati dan mencampurkan gula,susu, dan pasir ke dalam air, hasil data percobaan koloid berdasarkan praktikumnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini data percobaan 281 Skor 4 Kunci Klasifikasi jawaban soal Terlampir C1 4 Terlampir C3 Lampiran 08 Dari gambar tersebut klasifikasilah mana yang merupakansuspensi, larutan sejati dan koloid! Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi Siswa dapat mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi 3. Perhatikan contoh-contoh berikut ini! 3 Terlampir C3 3 Terlampir C2 Gelas berwarna,sol emas,santan, Asap, mutiara, Keju, mentega, batu apung, debu di udara, kerupuk, sol belerang, Awan, Cat, jeli, tinta, Susu, Buih sabun, krim kocok, karet busa, dan kabut. Kelompokkan contoh-contoh koloid di atas berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi! Menjelaskan contoh Siswa dapat 4. Pernyataan: 282 Lampiran 08 jenis-jenis koloid menjelaskan contoh jenis-jenis koloid e. Gelas berwarna, mutiara, \ f. Keju, mentega, batu apung, karet busa, kerupuk g. Susu, santan, buih sabun, tinta dan jeli h. Asap, awam, kabut dan debu. Berdasarkan pernyataan diatas, jelaskan manakah yang termasuk contoh dari fase pendispersinya padat. Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (effek Tyndall, gerak Brown, dialisis, elektroforesis, emulsi,koagulasi) siswa dapat Mendeskripsikan sifat koloid dialisis 5. Perhatikan gambar berikut! 5 Terlampir C3 Terlampir C3 Dari gambar tersebut deskripsikan sifat koloid dialisis! Siswa dapat mendeskripsikan sifat koloid koagulasi 6. Adi melakukan sebuah percobaan dengan meneteskan cuka ke dalam segelas susu dari hasil percobaan tersebut ia melihat bahwa susu tersebut 283 5 Lampiran 08 menggumpal. Dari hasil pengamatan tersebut deskripsikan sifat koloid koagulasi. Menjelaskan koloid liofil dan liofob Siswa dapat menjelaskan koloid liofil dan liofob. 7. Bacalah pernyataan berikut ini V. fase terdispersi dapat menarik atau mengikat 4 Terlampir C1 4 Terlampir C1 4 Terlampir C2 medium pendispersi VI. zat terdispersi tidak dapat menarik atau mengikat medium pendispersi VII. zat pendispersi dapat menarik zat terdispersi VIII. zat pendispersi tidak dapat menarik atau mengikat zat terdispersi Pernyataan yang benar tentang koloid liofil adalah Menjelaskan metode Siswa dapat 8. Jelaskan secara rinci proses penjernihan air dengan penjernihan air menjelaskan cara penambahan zat pengendap. metode penjernihan air Menjelaskan peran Siswa dapat 9. Jelaskan mengapa obat batuk sebelum diminum koloid dalam menjelaskan peran harus dikocok terlebih dahulu! kehidupan seharikoloid dalam hari(industri kehidupan seharikosmetik, makanan, hari(industri 284 Lampiran 08 dan farmasi) kosmetik, makanan, dan farmasi) Menganalisis peran koloid dalam kehidupan seharihari berdasarkan sifat-sifatnya. Siswa dapat menganalisis peran koloid dalamkehidupan sehari-hari berdasarkan sifatsifatnya. 10. Primus melakukan dua percobaan III. Menyorotkan lampu senter pada kedua larutan dibawah ini Hasil percobaan menunjukkan bahwa larutan tidak menghamburkan cahaya sedangkan koloid dapat menghamburkan cahaya. IV. Primus mengamati larutan di bawah ini dengan mikroskop ultra 285 20 Terlampir C4 Lampiran 08 Dari hasil pengamatan primus melihat bahwa pada koloid adanya gerak terus-menerus dengan garakan zigzag sedangkan suspensi tidak terjadi gerakan. Berdasarkan hasil percobaan I dan II yang dilakukan primus di atas, mengapa larutan tidak menghamburkan cahaya sedangkan koloid dapat menghamburkan cahaya dan mengapa pada koloid ada gerakan zig-zag sedangkan suspensi tidak terjadi gerakan. Coba anda jelaskan sesuai dengan analisis anda sendiri. Menjelaskan tentang Siswa dapat cara pembuatan menjelaskan koloid tentang pembuatan koloid dengan cara kondensasi Jumlah 11. Alat dan bahan: FeCl3, aquades, lampu spiritus, gelas kimia, batang pengaduk. 4 Jelaskan proses pembuatan sol Fe(OH)3! 100 286 Terlampir C2 Lampiran 08 287 Lampiran 08 KUNCI JAWABAN THB SISTEM KOLOID Satuan Pendidikan : SMA Negeri 3 Kupang Kelas : XI MIA Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Kompetensi dasar KD dari KI 3 3.15Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya 4.15 Mengajukan ide/gagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid 287 Lampiran 08 1. Yang dimaksudkan dengan sistem koloid adalah suatu campuran heterogen antara dua zat atau lebih, di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi),tersebar merata dalam zat lain (medium pendispersi). 2. Dari gambar tersebut maka dapat diklasifikasi bahwa: Gambar (a) merupakan larutan sejati Gambar (b) merupakan koloid Gambar (c) merupakan suspensi 3. Dari contoh-contoh tersebut maka dapat dikelompokkan jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan pendispersinya: - Gelas berwarnah dan mutiara merupakan sol padat yang terbentuk dari fase terdispesi padat dan fase pendispesi padat - Keju dan mentega merupakan emulsi padat yang terbentuk dari fase terdispersi cair dan fase pendispersi padat - Batu apung, karet busa dan kerupuk merupakan busa padat yang terbentuk dari fase terdispersi gas dan fase pendispersi padat - Cat, jelly, sol emas, sol belerang dan tinta merupakan sol, gel yang terbentuk dari fase terdispersi padat dan fase pendispersi cair. - Susu dan santan merupakan emulsi yang terbentuk dari fase terdispersi cair dan fase pendispersi cair - Buih sabun dank rim kocok merupakan busa yang terbentuk dari fase terdispersi gas dan fase pendispersi cair - Asap dan debu merupakan aerosol padat yang terbentuk dari fase terdispersi padat dan fase pendispersi gas - Awan dan kabut merupakan aerosol cair yang terbentuk dari fase terdispersi cair dan fase pendispersi gas. 4. Yang termasuk contoh fase pendispersinya padat, cair dan gas yaitu: Gelas berwarnah dan mutiara merupakan sol padat yang terbentuk dari fase terdispesi padat dan fase pendispesi padat Keju dan mentega merupakan emulsi padat yang terbentuk dari fase terdispersi cair dan fase pendispersi padat 288 Lampiran 08 Batu apung, karet busa dan kerupuk merupakan busa padat yang terbentuk dari fase terdispersi gas dan fase pendispersi padat 5. Dialisis adalah proses penghilangan muatan koloid. Dari gambar tersebut maka dapat dideskripsikan sifat koloid dialisis, sistem koloid dimasukkan ke dalam suatu kantong koloid (terbuat dari selaput semipermeabel, yang dapat melewatkan partikel-partikel kecil, seperti ion atau molekul sederhana tetapi menahan partikel koloid), kemudian kantong ini dimasukkan ke dalam bejana yang berisi air mengalir. Ion-ion akan keluar dari kantong dan terbawa aliran air. 6. Susu merupakan salah satu contoh koloid, jika susu ditambahkan dengan asam (ion H+) akan mengadsobsi susu sehingga akan menjadi netral. Akibatnya partikel-partikel koloid akan berkumpul dan membentuk gumpalan-gumpalan (sifat koagulasi). 7. Pernyataan yang benar tentang koloid liofil adalah koloid yang fase terdispersinya dapat menarik atau mengikat medium pendispersinya. 8. Proses penjerhinanair dengan cara penambahan zat pengendap yaitu Ambilah sebuah ember plastik kemudian buatlah saluran di dasarnya. Susunlah material berikut kedalam botol aqua( pasir sebaiknya di cuci terlebih dahulu hingga bersih) Tuangkan air bersih kira-kira 5 liter kedalam alat penyaring yang baru dirakit. Siapkan kira-kira 5 liter air sungai (air kotor) dalam sebuah ember lain. Ukur pH air indikator universal. Kemudian tambahkan tawas (alumunium sulfat) kira-kira 500 mg, aduk dengan cepat kira-kira 3 menit. Diamkan air yang dicampur dengan tawas itu koagulan yang terbentuk mengendap. 289 selama kira-kira 15 menit sehingga, Lampiran 08 9. Obat batuk sebelum diminum harus dikocok terlebih dahulu untuk menjaga agar obat tersebut tetap homogeny atau stabil. Karena semua jenis obatobatan membentuk dispersi koloid yang dimana dapat tersuspensi jika ada pengaruh dari luar. 10. Berdasarkan hasil pengamatan I. Koloid dapat menghamburkan sinar (sifat efek tyndall) karena II. Pada koloid terjadi gerakan zig-zag (sifat gerak brown) karena 11. Proses pembuatan sol Fe (OH)3 merupakan proses pembuatan koloid secara kondensasi dimana partikel-partikel koloid yang berupa molekul seperti larutan FeCl3 di ubah menjadi partikel kasar berupa sol/ gel. 290 Lampiran 09 Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Scientific (RPP I) Materi Pelajaran : KIMIA Nama Guru : Agusta B. Kolo Kelas/Semester : XI MIA 6 /II Pertemuan ke : I Materi Pokok : Sistem Koloid Waktu Hari/Tanggal : 12 Mei 2015 :10.00-12.00 Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran pendekatan scientific yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini. No I. II. Aspek yang Diamati Pendahuluan 1. Guru memberi salam 2. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa sesuai dengan keyakinan masing-masing. 3. Guru mengisi absen dan jurnal 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 5. Guru menyampaikan penilaian autentik. Kegitan Inti 1. Mengamati a. Guru memotivasi siswa dengan cara melakukan demonstrasi awal. b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 2. Menanya a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku. b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. c. Guru bertanya kepada siswa mengenai sistem koloid. 3. Mengumpulkan informasi a. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. b. Guru membagikan LKS c. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS. 291 Keterlaksanaan Ya Tidak Lampiran 09 4. Mengasosiasi Guru membimbing siswa merangkum hasil diskusi siswa. 5. Mengomunikasikan a. Guru membimbing siswa dalam mempresentasekan hasil diskusi kelompok. b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain. c. Guru memberikan umpan balik. d. Guru memberikan penegasan terhadap jawaban siswa. 6. Menilai a. Guru memberikan kuis b. Guru memberi penilaian dan penghargaan kepada kelompok yang telah mempresentasekan hasil diskusi kelompok. II Kegiatan Penutup 1.Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi kelompok tentang sistem koloid 2. Guru memberikan tugas rumah secara individu dan kelompok. 3. Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikut. 4. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa untuk mengakhiri proses pembelajaran. IV Pengelolaan Waktu Suasana Kelas 1. Siswa antusias V 2. Guru antusias Keterangan : Nilai 1,00-1,99 : Tidak baik Nilai 2,00-2,99 : Kurang baik Nilai 3,00-3,49 : Cukup baik Nilai 3,50-4,00 : Baik Kupang, 12 Mei 2015 Pengamat I ( Seriana Yovita Bian, S.Pd ) 292 Lampiran 09 Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Scientific (RPP II) Materi Pelajaran : KIMIA Nama Guru : Agusta B. Kolo Kelas/Semester : XI/II Pertemuan ke : II Materi Pokok : Sistem Koloid Waktu Hari/Tanggal : Selasa 24 Maret 2015 : 07.45-09.15 Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran pendekatan scientific yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini. No Aspek yang Diamati I. Pendahuluan 1. Guru memberi salam 2. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa sesuai dengan keyakinan masing-masing. 3. Guru mengisi absen dan jurnal 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 5. Guru menyampaikan penilaian autentik. Kegitan Inti 1. Mengamati a. Guru memotivasi siswa dengan cara melakukan demonstrasi awal. b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 2. Menanya a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku. b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. c. Guru bertanya kepada siswa mengenai sifat-sifat koloid. 3. Mengumpulkan informasi a. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. b. Guru membagikan LKS c. Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat dan bahan. d. Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan. II. 293 Keterlaksanaan Ya Tidak Lampiran 09 e. Guru membimbing siwa untuk mengamati dan mencatat data hasil percobaan. f. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS. 4. Mengasosiasi Guru membimbing siswa menganalisis data hasil percobaan. 5. Mengomunikasikan a. Guru membimbing siswa dalam mempresentasekan hasil diskusi kelompok. b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain. c. Guru memberikan umpan balik. d. Guru memberikan penegasan terhadap jawaban siswa. 6. Menilai a. Guru memberikan kuis b. Guru memberi penilaian dan penghargaan kepada kelompok yang telah mempresentasekan hasil diskusi kelompok. III Kegiatan Penutup 1.Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil percobaan tentang sifat-sifat koloid dan peran koloid dalam kehidupan sehari-hari. 2. Guru memberikan tugas rumah secara individu dan kelompok. 3. Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikut. 4. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa untuk mengakhiri proses pembelajaran. IV Pengelolaan Waktu V Suasana Kelas 1. Siswa antusias 2. Guru antusias Keterangan : Nilai 1,00-1,99 : Tidak baik Nilai 2,00-2,99 : Kurang baik Nilai 3,00-3,49 : Cukup baik Nilai 3,50-4,00 : Baik Kupang Mei 2015 Pengamat I (Seriana Yovita Bian, S.Pd ) 294 Lampiran 09 Lembar Pengamatan Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Pendekatan Scientific (RPP III) Materi Pelajaran : KIMIA Nama Guru : Agusta B. Kolo Kelas/Semester : XI/II Pertemuan ke : III Materi Pokok : Sistem Koloid Waktu Hari/Tanggal : Kamis 26 Maret 2015 : Petunjuk : Daftar pengelolaan pembelajaran pendekatan scientific yang dilakukan guru di kelas. Berikan penilaian berdasarkan rentang nilai yang ada pada kolom penilaian di bawah ini. No Aspek yang Diamati I. Pendahuluan 1. Guru memberi salam 2. Guru meminta salah satu siswa memimpin doa sesuai dengan keyakinan masing-masing. 3. Guru mengisi absen dan jurnal 4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 5. Guru menyampaikan penilaian autentik. II. Kegitan Inti 1. Mengamati a. Guru memotivasi siswa dengan cara melakukan demonstrasi awal. b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 2. Menanya a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku. b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. 295 Keterlaksanaan Ya Tidak Lampiran 09 c. Guru bertanya kepada siswa mengenai perhitungan cara pembuatan jely. 3. Mengumpulkan informasi a. Guru membimbing siswa menggali informasi mengenai cara pembuatan jely b. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. c. Guru membagikan LKS d. Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat dan bahan. e. Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan. f. Guru membimbing siwa untuk mengamati dan mencatat data hasil percobaan. g. Guru membimbing siswa dalam berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam LKS. 4. Mengasosiasi a.Guru membimbing siswa menganalisis data hasil percobaan. b. Guru membimbing siswa membuat laporan sementara. 5. Mengomunikasikan a. Guru membimbing siswa dalam mempresentasekan hasil diskusi kelompok. b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kelompok lain. c. Guru memberikan umpan balik. d. Guru memberikan penegasan terhadap jawaban siswa. 6. Menilai a. Guru memberikan kuis b. Guru memberi penilaian dan penghargaan kepada kelompok yang telah mempresentasekan hasil diskusi kelompok. III Kegiatan Penutup 1. Guru mereview kembali mengenai hal-hal yang berkaitan dengan materi. 2.Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil percobaan tentang cara membuat koloid 3.Guru memberikan tugas rumah secara individu dan kelompok. 4.Guru menginformasikan kepada siswa tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikut. 296 Lampiran 09 5.Guru meminta salah satu siswa memimpin doa untuk mengakhiri proses pembelajaran. IV V Pengelolaan Waktu Suasana Kelas 1. Siswa antusias 2. Guru antusias Keterangan : Nilai 1,00-1,99 : Tidak baik Nilai 2,00-2,99 : Kurang baik Nilai 3,00-3,49 : Cukup baik Nilai 3,50-4,00 : Baik Kupang 26 Maret 2015 Pengamat (Seriana Yovita Bian, S.Pd) 297 Lampiran 10 Lembar Observasi Sikap Spiritual (KI 1) Sub topik : Sistem Koloid Kelas/ semester : XI MIA 3/2 Aspek Yang Dinilai Berdoa a. Berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran b. Berdoa setelah memulai kegiatan pembelajaran c. Berdoa dengan cara yang baik dan berkonsentrasi Petunjuk: Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spritual peserta didik. Berilah angka 1 bila aspek yang dinilai dapat teramati atau teridentifikasi dengan baik. Dan beri nilai 0 bila aspek yang dinilai tidak teramati. No. Nama Siswa Aspek Pengamatan Jmlh Berdoa a b 1 2 4 5 6 7 8 9 298 c Skor Ket. Lampiran 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Nilai = x 100 299 Lampiran 11 KISI-KISI ANGKET SIKAP SPIRITUAL (KI 1) Variabel Sikap Spiritual Indikator No . Item 1. Berdoa 1, 3, 4 2. Mengucap syukur 2, 9, 10 3. Menyadari kebesaran Tuhan 5, 6 4. Menyadari akan pengetahuan yang diperoleh 7, 8 300 Lampiran 11 LEMBAR ANGKET SIKAP SPIRITUAL (KI 1) Nama Sekolah : SMANegeri 3 Kupang Nama Siswa : Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI MIA 6/ Genap Hari/tanggal : PETUNJUK PENGISIAN Anda diminta memberikan pendapat atas pernyataan di bawah ini, dengan cara memberikan tanda check (√) pada baris yang telah disediakan, dan setiap alternatif jawaban tidak mewujudkan salah atau benar. Kami sangat menghargai waktu yang anda gunakan untuk mengisi instrumen ini secara jujur. Dan kerahasiaan identitas anda akan kami jaga sesuai dengan etika penelitian. PERTANYAAN SS : Jika pertanyaan tersebut SANGAT SESUAI dengan diri anda. S : Jika pertanyaan tersebut SESUAI dengan diri anda. TS : Jika pertanyaan tersebut TIDAK SESUAI dengan diri anda. STS : Jika pertanyaan tersebut SANGAT TIDAK SESUAI dengan diri anda. No PERTANYAAN SS 1. Saya berdoa sebelum kegiatan pembelajaran memulai 2. Saya mengucapsyukur setelah berhasil menyelesaikan tugas 301 S TS STS Lampiran 11 3. dengan baik Saya berdoa setelah kegiatan pembelajaran memulai 4. Saya mengucap syukur setelah berhasil mempresentasikan hasil diskusi dengan baik 5. Saya menyadari kebesaran Tuhan YME selama menjalankan proses pembelajaran tentang sistem koloid Saya tidak menyadari kebesaran Tuhan YME selama menjalankan proses pembelajaran tentang sistem koloid Saya menyadari bahwa pengetahuan tentang sistem koloid bersifat tentatif. Saya tidak menyadari bahwa pengetahuan tentang sistem koloid bersifat tentatif. Saya berdoa dengan cara yang baik dan berkonsentrasi Saya mengucap syukur setelah berhasil mengerjakan kuis/ ulangan dengan baik. 6. 7. 8. 9. 10` 302 Lampiran 12 KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL (KI 2) (RPP 01) No Indikator 1 2.1.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam mengerjakan kuis, soal diskusi, melakukan praktikum dan mengerjakan tugas laporan menentukan sistem koloid 2 2.1.2 Menunjukkan perilaku bertanggung jawab dalam menjaga keselamatan alat-alat praktikum, mengerjakan laporan praktikum, dalam diskusi kelompok, dan dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok 3 2.2.1 Menunjukkan perilaku kerja sama dalam mengerjakan soal diskusi dan melakukan praktikum menentukan sistem koloid memecahkan masalah dan membuat keputusan 4 2.3.1 Menunjukkan perilaku pro-aktif sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan dalam mengerjakan soal diskusi dan melakukan praktikum mengenai sistem koloid. 303 Sub Indikator Jujur Tanggung jawab Kerja sama Proaktif Lampiran 12 FORMAT LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL (KI 2) (RPP 01) Jumlah No Nama Siswa Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial siswa. Jika aspek yang dinilai tidak teramati, berilah nilai 0. Sedangkan jika aspek yang dinilai teramati berilah nilai 1. Aspek yang Dinilai Jujur 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 304 Tanggung Kerja Jawab Sama 1 2 3 1 2 1 Pro-aktif 2 3 4 5 Lampiran 12 12 13 14 15 16 17 18 19 2 21 22 23 24 25 26 27 28 29 Cara penskoran: 305 Lampiran 12 RUBRIK LEMBAR OBSERVASI SIKAP SOSIAL (KI 2) (RPP 01) No Aspek yang Dinilai 1 Jujur Jujur dalam mencatat data hasil praktikum 2 Jujur dalam mengolah data praktikum 3 Jujur dalam mempresentasikan hasil praktikum 4 Jujur dalam mengerjakan soal kuis 5 Jujur dalam mengerjakan LKS Tanggung Jawab 1 Bertanggungjawab menjaga keselamatan alat-alat praktikum 2 Bertanggungjawab mempresentasikan hasil praktikum 3 Bertanggungjawab menyelesaikan soal diskusi Kerja Sama 306 Lampiran 12 1 Bekerja sama melakukan praktikum 2 Bekerja sama menyelesaikan soal-soal pada LKS Pro-aktif 1 Aktif mengamati hasil praktikum 2 Aktif mencatat data hasil pengamatan 3 Aktif mencari sumber belajar 4 Aktif memberikan pertanyaan 5 Aktif menyampaikan ide-ide dalam menyelesaikan soal yang ada pada LKS 307 Lampiran 13 KISI-KISI LEMBAR ANGKET SIKAP SOSIAL (KI 2) (RPP 01) No Indikator 1 3.1.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam mengerjakan kuis, soal diskusi, melakukan praktikum dan mengerjakan tugas laporan menentukan sistem koloid. 2 3.1.2 Menunjukkan perilaku bertanggung jawab dalam menjaga keselamatan alat-alat praktikum, mengerjakan laporan praktikum, dalam diskusi kelompok, dan dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok 3 3.2.1 Menunjukkan perilaku kerja sama dalam mengerjakan soal diskusi dan melakukan praktikum menentukan sistem koloid dan sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan perilaku pro-aktif 4 3.3.1 Menunjukkan sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan dalam mengerjakan soal diskusi dan melakukan praktikum menentukan sistem koloid. 307 Sub Indikator Jujur Butir Soal 1,2,3,4,5 Tanggung jawab 6,7,8 Kerja sama 9,10 Proaktif 11,12,13,14,15 Lampiran 13 LEMBAR ANGKET SIKAP SOSIAL (KI 2) (RPP 01) Nama sekolah : SMA Negeri 3 Kupang Nama Siswa : Kelas : Hari tanggal : Petunjuk : 1. Pernyataan ini berkaitan dengan kebiasaanmu sehari-hari. Hal ini sama sekali tidak akan berpengaruh pada nilaimu disekolah. Atas partisipasinya, diucapkan terima kasih. 2. Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom pilihan sesuai dengan kebiasaanmu sehari-hari (SL,SR,KD dan TP) dengan arti sebagai berikut : SL = selalu, SR = Sering, KD = kadang, dan TP = tidak Pernah). No Pernyataan 1 2 3 Saya jujur dalam mencatat data hasil praktikum Saya jujur dalam mengolah data praktikum Saya jujur dalam mempresentasikan hasil praktikum Saya jujur dalam mengerjakan soal kuis Saya jujur dalam mengerjakan tugas Saya bertanggungjawab menjaga keselamatan alat-alat praktikum Saya bertanggungjawab mempresentasikan hasil praktikum Saya bertanggungjawab menyelesaikan soal diskusi Bekerja sama melakukan praktikum Saya bekerja sama dengan teman-teman menyelesaikan soal-soal pada LKS Saya aktif mengamati hasil praktikum Saya aktif mencatat data hasil pengamatan Saya aktif mencari sumber belajar 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 SL 308 SR K D TP Lampiran 13 14 15 Saya aktif memberikan pertanyaan Saya aktif menyampaikan ide-ide dalam menyelesaikan soal yang ada pada LKS PETUNJUK PENSKORAN ANGKET SIKAP SOSIAL (KI 2) (RPP 01) A. Penilaian Jawaban a. 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan b. 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan c. 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan d. 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan B. Penskoran 309 Lampiran 14 FORMAT LEMBAR OBSERVASI ASPEK KETERAMPILAN (KI 4) Sub Topik : Sistem Koloid Kelas/ semester : XI MIA/2 Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai aspek keterampilan siswa. Jika aspek yang dinilai tidak teramati, berilah nilai 0. Sedangkan jika aspek yang dinilai teramati berilah nilai 1. No. Nama Siswa Skor yang diberikan 4 3 2 1 1 2 3 4 5 RUBRIK PENILAIAN OBSERVASI ASPEK KETERAMPILAN (KI 4) 310 Lampiran 14 No . 1. Aspek yang dinilai Kategori Kriteria 4 2 Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru Semuanya dibantu oleh guru Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru 1 Semuanya dibantu oleh guru 4 2 Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru 1 Semuanya dibantu oleh guru Mengarahkan berkas cahaya lampu senter pada masingmasing gelas beker dan mengamati apakah yang terjadi bila berkas cahaya diarahkan dari samping dengan tegak lurus. 4 2 Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru 1 Semuanya dibantu oleh guru Mencatat data hasil pengamatan pada tabel pengamatan. 4 2 Dilakukan oleh siswa tanpa bantuan guru Sebagian besar dikerjakan oleh siswa Sebagian besar dibantu oleh guru 1 Semuanya dibantu oleh guru Keterampilan menyiapkan alat dan bahan 3 2. Memasukkan larutan yang akan di uji ke dalam gelas beker 2 1 4 3 3. 4 5 Menyaring kelima larutan tersebut dan mengamati apa yang terjadi 3 3 3 311 Lampiran 15 LEMBAR PENILAIAN LAPORAN Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI MIA 2/II Berilah tanda cek (√) pada kolom-kolom sesuai pengamatan Kelompok Nama Siswa Kajian Teori/ Dasar Teori Prosedur Eksperimen Sub topik Tahun Ajaran Hasil dan Pembahasan Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 312 Kesimpulan dan Saran : Sistem Koloid : 2014/2015 Daftar Pustaka Lampiran Jumlah Ket Lampiran 15 Keterangan : 1 2 3 4 = = = = Kurang Baik Cukup SangatBaik RUBRIK LEMBAR PENILAIAN LAPORAN Aspek Penilaian (1) Kajian teori/dasar teori (2) Prosedur Eksperimen Skor 4 3 Kajian teori/ dasar teori Kajian teori/ dasar teori ditulis, ditulis dengan namun terdapat satu poin dari memenuhi poin berikut: tiga poin berikut tidak (1) Terdapat teori memenuhi: yang relevan (1) Terdapat teori yang relevan (2) Terdapat hasil (2) Terdapat hasil eksperimen eksperimen sebelumnya yang relevan sebelumnya yang (3) Terdapat kerangka berfikir relevan dalam membangun (3) Terdapat kerangka argumentasi teoritik bahwa berfikir dalam eksperimen yang akan membangun dilaksanakan dapat argumentasi menyelesaikan teoritik bahwa permasalahan eksperimen yang akan dilaksanakan dapat menyelesaikan permasalahan. Prosedur eksperimen Prosedur eksperimen dituliskan pengumpulan pengumpulan data dituliskan, data dengan memenuhi namun terdapat satu poin dari 313 2 Kajian teori/ dasar teori ditulis, namun terdapat dua poin dari tiga poin berikut tidak memenuhi: (1) Terdapat teori yang relevan (2) Terdapat hasil eksperimen sebelumnya yang relevan (3) Terdapat kerangka berfikir dalam membangun argumentasi teoritik bahwa eksperimen yang akan dilaksanakan dapat menyelesaikan permasalahan 1 Kajian teori / dasar teori ditulis, namun tiga poin berikut tidak terpenuhi : (1) Terdapat teori yang relevan (2) Terdapat hasil eksperimen sebelumnya yang relevan (3) Terdapat kerangka berfikir dalam membangun argumentasi teoritik bahwa eksperimen yang akan dilaksanakan dapat menyelesaikan permasalahan Prosedur eksperimen pengumpulan data dituliskan, namun terdapat Prosedur eksperimen pengumpulan data dituliskan, namun terdapat tiga poin Lampiran 15 (3) Hasil dan pembahasan komponen berikut: 1) Alat dan bahan 2) Rancangan eksperimen (gambar rancangan eksperimen dan langkah-langkah eksperimen) 3) Tabel data pengamatan eksperimen Hasil yang berupa data, dianalisis secara lengkap yang meliputi enam poin berikut: 1) Data dianalisis dengan teknik/ metode yang tepat 2) Data dianalisis dengan memperhitungkan taraf kesalahan/ ketelitian pengukuran 3) Data dituliskan sesuai dengan aturan angka penting 4) Data dituliskan beserta satuan yang digunakan 5) Data disajikan dalam bentuk tiga poin berikut tidak terpenuhi : 1) Alat dan bahan 2) Rancangan eksperimen (gambar rancangan eksperimen dan langkahlangkah eksperimen) 3) Tabel data pengamatan eksperimen dua poin dari lima poin berikut tidak terpenuhi : 1) Alat dan bahan 2) Rancangan eksperimen (gambar rancangan eksperimen dan langkah-langkah eksperimen) 3) Tabel data pengamatan eksperimen atau lebih dari lima poin berikut tidak terpenuhi : 1) Alat dan bahan 2) Rancangan eksperimen (gambar rancangan eksperimen dan langkahlangkah eksperimen) 3) Tabel data pengamatan eksperimen Hasil yang berupa data, dianalisis namun terdapat satu hingga dua poin dari enam poin berikut tidak terpenuhi: 1) Data dianalisis dengan teknik / metode yang tepat 2) Data dianalisis dengan memperhitungkan taraf kesalahan/ ketelitian pengukuran 3) Data dituliskan sesuai dengan aturan angka penting 4) Data dituliskan beserta satuan yang digunakan 5) Data disajikan dalam bentuk grafik/table dan diberikan penjelasan 6) Dilakukan perbandingan antara data hasil eksperimen dengan nilai secara teori Hasil yang berupa data, dianalisis namun terdapat tiga hingga empat poin dari enam poin berikut tidak terpenuhi: 1) Data dianalisis dengan teknik / metode yang tepat 2) Data dianalisis dengan memperhitungkan taraf kesalahan / ketelitian pengukuran 3) Data dituliskan sesuai dengan aturan angka penting 4) Data dituliskan beserta satuan yang digunakan 5) Data disajikan dalam bentuk grafik / table dan diberikan penjelasan 6) Dilakukan perbandingan Hasil yang berupa data, dianalisis namun terdapat lebih dari empat poin dari enam poin berikut tidak terpenuhi: 1) Data dianalisisdenganteknik/m etode yang tepat 2) Data dianalisis dengan memperhitungkan taraf kesalahan / ketelitian pengukuran 3) Data dituliskan sesuai dengan aturan angka penting 4) Data dituliskan beserta satuan yang digunakan 5) Data disajikan dalam bentuk grafik/table dan diberikan penjelasan 6) Dilakukan perbandingan 314 Lampiran 15 grafik/table dan diberikan penjelasan 6) Dilakukan perbandingan antara data hasil eksperimen dengan nilai secara teori (4) Kesimpulan dan saran Kesimpulan ditulis dengan dan saran memenuhi poin berikut: 1) Kesimpulan bersifat valid, yaitu ditulis berdasarkan analisis data percobaan 2) Terdapat perbandingan antara kesimpulan hasil percobaan dengan literature/teori 3) Terdapat penjelasan mengenai hubungan kesimpulan dengan pernyataan hipotesis 4) Terdapat saran yang sesuai dengan temuan yang dapat digunakan untuk perbaikan eksperimen berikutnya (5) Daftar pustaka ditulis Daftarpusta dengan memenuhi poin antara data hasil eksperimen dengan nilai secara teori antara data hasil eksperimen dengan nilai secara teori Kesimpulan dan saran ditulis, namun terdapat satu poin dari empat poin berikut yang tidak terpenuhi: 1) Kesimpulan bersifat valid, yaitu ditulis berdasarkan analisis data percobaan 2) Terdapat perbandingan antara kesimpulan hasil percobaan dengan literature /teori 3) Terdapat penjelasan mengenai hubungan kesimpulan dengan pernyataan hipotesis 4) Terdapat saran yang sesuai dengan temuan yang dapat digunakan untuk perbaikan eksperimen berikutnya Kesimpulan dan saran ditulis, namun terdapat dua poin dari empat poin berikut yang tidak terpenuhi: 1) Kesimpulan bersifat valid, yaitu ditulis berdasarkan analisis data percobaan 2) Terdapat perbandingan antara kesimpulan hasil percobaan dengan literature / teori 3) Terdapat penjelasan mengenai hubungan kesimpulan dengan pernyataan hipotesis 4) Terdapat saran yang sesuai dengan temuan yang dapat digunakan untuk perbaikan eksperimen berikutnya Kesimpulan dan saran ditulis, namun terdapat lebih dari tiga poin dari empat poin berikut yang tidak terpenuhi: 1) Kesimpulan bersifat valid, yaitu ditulis berdasarkan analisis data percobaan 2) Terdapat perbandingan antara kesimpulan hasil percobaan dengan literature/teori 3) Terdapat penjelasan mengenai hubungan kesimpulan dengan pernyataan hipotesis 4) Terdapat saran yang sesuai dengan temuan yang dapat digunakan untuk perbaikan eksperimen berikutnya Daftar pustaka ditulis namun satu poin dari tiga poin Daftar pustaka ditulis namun dua poin dari tiga Daftar pustaka ditulis namun tiga poin berikut tidak 315 Lampiran 15 ka (6) Lampiran berikut: 1) Penulisan sesuai dengan aturan 2) Konsisten 3) Memuat literaturliteratur yang ada dalam badan laporan berikut tidak terpenuhi: 1) Penulisan sesuai dengan aturan 2) Konsisten 3) Memuat literatur-literatur yang ada dalam badan laporan poin berikut tidak terpenuhi: 1) Penulisan sesuai dengan aturan 2) Konsisten 3) Memuat literaturliteratur yang ada dalam badan laporan Terdapat lampiran yang Terdapat lampiran yang Terdapat lampiran yang meliputi : meliputi : meliputi : 1) Data laporan 1) Data laporan sementara asli, 1) Data laporan sementara sementara asli, 2) Data proses analisis namun asli, 2) Data proses analisis tidak lengkap yang dianggap penting 316 terpenuhi: 1) Penulisan sesuai dengan aturan 2) Konsisten 3) Memuat literatur-literatur yang ada dalam badan laporan Terdapat lampiran yang meliputi : 1) Data laporan sementara namun fotocopy Lampiran 15 LEMBAR PENILAIAN PRESENTASE (KI 4) (RPP 01) Sub topik : Sistem Koloid Kelas/ Semester : XI MIA 3/ 2 Kelompok : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Aspek yang dinilai : A. Penguasaan materi 1. Mempresentasekan hasil percobaan 2. Menjawab pertanyaan yang ada pada LKS 3. Menggunakan rumus atau tabel atau grafik dalam menganalisis data 4. Mampu membuat kesimpulan 5. Mengaitkan teori /konsep yang relevan dengan kehidupan setiap hari. 6. Mampu menjawab semua pertanyaan siswa dengan benar dan tepat. B. Media presentase/penyajian data 1. Menggunakan langkah-langkah praktikum yang sesuai dengan lembar kerja siswa 2. Menggunakan analisis data yang sesuai. 3. Data yang disajikan dalam bentuk grafik, tabel atau rumus yang sesuai. 4. Menggunakan bahasa yang benar, intonasi yang benar dan artikulasi dapat didengar dengan jelas serta dapat dimengerti oleh seluruh siswa. C. Kerjasama/kekompakan kelompok 1. Seluruh anggota kelompok hadir 2. Adanya pembagian tugas secara merata 3. Semua anggota kelompok mendapat giliran untuk menjawab pertanyaan. 317 Lampiran 16 Petunjuk : Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai presentase kelompok. Berilah skor pada kolom dibawah ini sesuai hasil pengamatan. Berilah angka 1 jika aspek yang dinilai teramati dan berilah angka 0 jika aspek yang dinilai tidak teramati. No Nama Siswa Aspek yang Dinilai Penguasaan materi 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 Nilai Akhir = 318 Jlh Media presentase/pen yajian data Kerjasama /kekompa kan kelompok 1 1 2 3 4 2 3 Nilai K et . Lampiran 17 LEMBAR PENILAIAN PRODUK (KI 4) Sub topik : Pembuatan Koloid (agar-gara) Kelas/semester : XI MIA/2 Aspek Yang Dinilai 1. Aspek Kualitas a. Komponen penyusunan b. Kelengkapan alat dan bahan c. Kesesuaian dalam membuat agar-agar berdasarkan prosedur yang ada. d. Tampilan produk 2. Aspek Estetika a. Warna menarik dan cerah b. Rasa manis c. Tekstur lembut d. Kerapian Petunjuk : Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap keterampilan siswa. Berilah angka 1 bila aspek yang dinilai dapat teramati atau teridentifikasi dengan baik. Dan beri nilai 0 bila aspek yang dinilai tidak teramati. No Nama Kelompok 1. 2. Aspek Estetika a b c Kelompok I Kelompok II Nilai = x 100 319 d Aspek Kualitas A b c Jumlah d Skor Ket. Lampiran 18 KISI-KISI ANGKET KEPRIBADIAN Variabel Kepribadian Indikator No.item 1. Tertutup dan 1, 4, 7, 10, 13, 16 Terbuka 2. Pemikir dan 2, 5, 8, 11, 14 Perasa 3. Pemantau dan Penilai 320 3, 6, 9, 12, 15 Lampiran 18 ANGKET KEPRIBADIAN Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X1 / Genap Hari/Tanggal : PETUNJUK PENGISIAN Anda diminta memberikan pendapat atas pernyataan di bawah ini, dengan cara memberikan tanda check (√) pada baris yang telah disediakan, dan setiap alternatif jawaban tidak mewujudkan salah atau benar. Kami sangat menghargai waktu yang anda gunakan untuk mengisi instrumen ini secara jujur. Dan kerahasiaan identitas anda akan kami jaga sesuai dengan etika penelitian. PERTANYAAN SS : Jika pertanyaan tersebut SANGAT SESUAI dengan diri anda. S : Jika pertanyaan tersebut SESUAI dengan diri anda. TS : Jika pertanyaan tersebut TIDAK SESUAI dengan diri anda. STS : Jika pertanyaan tersebut SANGAT TIDAK SESUAI dengan diri anda. No. PERTANYAAN SS S TS 1 Saya suka bergaul dengan orang lain 2. Saya mampu menilai diri apa adanya tentang 321 STS Lampiran 18 kelebihan dan kekurangan baik secara fisik, pengetahuan, keterampilan maupun yang lainnya. 3. Saya lebih mengutamakan perasaan orang lain di bandingkan perasaan sendiri. 4. Saya suka membaca dan merenung sendiri 5. Saya mampu menerima kegagalan dengan sikap yang optimis dan tidak mengalami frustasi 6. Saya mampu mengambil keputusan dengan berbagai pertimbangan 7. Saya selalu berparitisipasi aktif dalam kegiatan sekolah 8. Saya memiliki jadwal belajar yang teratur 9. Saya bersemangat saat mengkritik dan menemukan kesalahan orang lain 10. Saya mampu mengerjakan tugas sendiri tanpa bantuan orang lain 11. Saya bisa menghadapi dan menerima setiap perubahan 12. Saya sering dianggap terlalu munafik 13. Saya merasa nyaman dan terbuka terhadap orang lain 14 Saya tidak menjadi sombong apabila memperoleh prestasi yang tinggi 322 Lampiran 18 15 Saya sering dianggap keras kepala 16 Saya sering memanfaatkan orang lain demi kepentingan pribadi 323 Lampiran 19 TES BERPIKIR KRITIS Tahappenyelesaian: a. b. c. d. Diketahui Ditanyakan Jawab Jadi SOAL 1. Dalam 3 buah gelas kimia terdapat tiga jenis larutan yang berbeda-beda yaitu campuran air dengan gula, campuran air dengan sabun, dan campuran air dengan minyak. Dari ketiga jenis campuran di atas yang merupakan larutan, suspensi, koloid dan yang bisa menghasilkan sifat Efek Tyndall adalah... 2. Primus melakukan dua percobaan V. Menyorotkan lampu senter pada kedua larutan dibawah ini Hasil percobaan menunjukkan bahwa larutan tidak menghamburkan cahaya sedangkan koloid dapat menghamburkan cahaya. VI. Primus mengamati larutan di bawah ini dengan mikroskop ultra Dari hasil pengamatan primus melihat bahwa pada koloid adanya gerak terus-menerus dengan garakan zig-zag sedangkan suspensi tidak terjadi gerakan. 323 Lampiran 19 Berdasarkan hasil percobaan I dan II yang dilakukan primus di atas, mengapa larutan tidak menghamburkan cahaya sedangkan koloid dapat menghamburkan cahaya dan mengapa pada koloid ada gerakan zig-zag sedangkan suspensi tidak terjadi gerakan. 324 Lampiran 20 KUNCI JAWABAN SOAL BERPIKIR KRITIS NO SOAL Langkah pengerjaan 1 Dalam 3 buah gelas kimia Diketahui: Terdapat 3 buah gelas kimia yang terisi terdapat tiga jenis larutan dengan tiga jenis larutan yang berbeda-beda yaitu yang berbeda-beda yaitu campuran air dengan gula, campuran air dengan gula, campuran air dengan sabun, campuran air dengan sabun, dan campuran air dengan minyak. dan campuran air dengan Ditanyakan: Dari ketiga minyak. Dari ketiga jenis jenis campuran di atas yang merupakan larutan, campuran di atas yang suspensi, koloid dan yang merupakan larutan, suspensi, bisa menghasilkan sifat Efek Tyndall koloid dan yang bisa Jawab: campuran air menghasilkan sifat Efek dengan gula adalah larutan, campuran air dan sabun Tyndall adalah... merupakan koloid sedangkan air dengan minyak merupakan suspensi. Yang menghasilkan sifat Efek Tyndall adalah koloid karena partikel-partikel koloid dapat dipengaruhi oleh cahaya tampak sehingga terjadi penghamburan. campuran air dengan gula adalah larutan, campuran air dan sabun merupakan koloid sedangkan air dengan minyak merupakan suspensi. Yang menghasilkan sifat Efek Tyndall adalah koloid Jadi dapat disimpulkan bahwa campuran air dengan gula adalah larutan, 324 Keterangan Menganalisi pertanyaan Memfokuskan pertanyaan Mengidentifikasi asumsi Menentukan jawaban dari permasalahan dalam soal Menentukan kesimpulan dari jawaban yang Lampiran 20 2 campuran air dan sabun diperoleh merupakan koloid sedangkan air dengan minyak merupakan suspensi. Yang menghasilkan sifat Efek Tyndall adalah koloid karena partikel-partikel koloid dapat dipengaruhi oleh cahaya tampak sehingga terjadi penghamburan. Menganalisi Primus melakukan dua Diketahui: percobaan I : larutan tidak pertanyaan percobaan menghamburkan cahaya sedangkan koloid dapat I. Menyorotkan menghamburkan cahaya. lampu senter pada Percobaan II : pada koloid kedua larutan ada gerakan zig-zag sedangkan pada suspensi dibawah ini tidak ada gerakan zig-zag` Hasil menunjukkan larutan percobaan bahwa tidak menghamburkan cahaya sedangkan koloid dapat menghamburkan cahaya. Ditanyakan: mengapa larutan tidak menghamburkan cahaya sedangkan koloid dapat menghamburkan cahaya dan mengapa pada koloid ada gerakan zig-zag sedangkan suspensi tidak ada gerakan zig-zag? Jawab: percobaan I : larutan tidak dapat menghamburkan cahaya karena ukuran partikel terdispersi di dalam medium pendispersi sangat kecil sehingga cahaya tidak dapat menghamburkan cahaya. Sedangkan koloid dapat menghamburkan cahaya karena ukuran 325 Memfokuskan pertanyaan Mengidentifikasi asumsi Lampiran 20 mengamati partikel terdispersi di dalam medium pendispersi relatif larutan di bawah ini besar dan ukuran antara dengan mikroskop ultra partikel yang satu dengan partikel yang lain sangat cocok untuk ditembusi cahaya sehingga partikel tersebut dapat memantulkan cahaya yang jatuh padanya. Percobaan II : Pada koloid terdapat gerakan zig-zag karena partikel koloid di dalam Dari hasil pengamatan medium pendispersi primus melihat bahwa pada bergerak secara acak dan saling terjadi tumbukan koloid adanya gerak terus- antara partikel koloid yang menerus dengan garakan zig- satu dengan yang lain. Sedangkan suspensi tidak zag sedangkan suspensi tidak ada gerakan zig-zag karena pada suspensi zat terdispersi terjadi gerakan. dan medium pendispersi dapat diamti dengan mata Berdasarkan hasil percobaan biasa sehingga tidak ada berkas cahay yang telihat I dan II yang dilakukan pada suspensi. primus di atas, mengapa Hanya koloid yang dapat meghamburkan cahaya dan larutan tidak pada partikel koloid ada menghamburkan cahaya yang jalannya lurus dan ada pula yang jalannya acak sedangkan koloid dapat atau zig-zag. menghamburkan cahaya dan Jadi partikel koloid didalam medium pendispersi mengapa pada koloid ada ukurannya relatif besar gerakan zig-zag sedangkan sehingga dapat menghamburkan cahaya dan suspensi tidak terjadi setiap jalannya partikel kaloid atau geraknya koloid gerakan. dalam medium pendispersinya ada yang lurus ada partikel koloid II.Primus 326 Menentukan jawaban dari permasalahan dalam soal Menentukan kesimpulan dari jawaban yang diperoleh Lampiran 20 yang gerakannya secara acak akan mngakibatkan tumbuhkan atau tabrakan antara partikel yang satu dengan yang lain. 327 Lampiran 21 RUBRIK PENILAIN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS JAWABAN Diketahui Ditanya Dijawab Kesimpulan SKOR Rubrik penilain 2 Diketahui sesuai dengan soal yang dberkan 1 Diketahui kurang sesuai dengan soal yang dberkan 0 Diketahui tidak sesuai dengan soal yang dberkan 2 Ditanyakan sesuai dengan soal yang dberkan 1 Ditanyakan kurang sesuai dengan soal yang dberkan 0 Ditanyakan tidak sesuai dengan soal yang dberkan 2 Dijawab sesuai dengan soal yang dberkan 1 Dijawab kurang sesuai dengan soal yang dberkan 0 Dijawab tidak sesuai dengan soal yang dberkan 2 Kesimpulan sesuai dengan soal yang dberkan 1 Kesimpulan kurang sesuai dengan soal yang dberkan 0 Kesimpulan tidak sesuai dengan soal yang dberkan 328 Lampiran 21 LANGKAH-LANGKAH DALAM PROSES PEMBELAJARAN YANG MENERAPKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC a. Kegiatan Pendahuluan Guru dan siswa berdoa bersama sebelum memulai proses pembelajaran 329 Lampiran 21 b. Kegiatan Inti Siswa bertanya mengenai hal-hal yang telah didemonstrasikan oleh guru Guru menuntun siswa dalam melakukan percobaan 330 Lampiran 21 Siswa mulai melakukan percobaan sesuai langkah-langkah yang ada dalam LKS Siswa saling bekerjasama dalam melakukan percobaan 331 Lampiran 21 Siswa mempresentasikan hasil percobaan c. Kegiatan Penutup Guru dan siswa berdoa bersama untuk menutupi proses pembelajaran 332 Lampiran 21 333 Lampiran 21 334 Lampiran 21 335 Lampiran 21 336 Lampiran 21 337 Lampiran 21 338