INTISARI LATAR BELAKANG KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP PERMASALAHAN DEMOKRATISASI di MYANMAR PERIODE 2007-2010 WAHYUNINGSIH 06/195545/SP/21557 Myanmar dianggap sebagai duri bagi perkembangan kawasan Asia Tenggara. Terbukti dengan berlangsungnya Revolusi Saffron pada September 2007. Tak pelak peristiwa ini kembali membuat Myanmar menjadi sorotan internasional. Untuk itu, menarik bila memperhatikan kebijakan luar negeri Indonesia terhadap Myanmar, yang selama ini diposisikan sebagai negara demokrasi dan terbesar di kawasan Asia Tenggara. Dengan menggunakan teori Richard Snyder mengenai Decision Making Process, studi ini pun berupaya mengupas dua latar utama sebagai latar belakang kebijakan luar negeri Indonesia terhadap permasalahan demokratisasi di Myanmar. Latar internal dan eksternal merupakan dua aspek penting dalam kebijakan luar negeri yang Indonesia ambil terkait permasalahan Myanmar. Keberhasilan transisi Indonesia sebagai negara demokratis sebagai salah satu latar internal, serta keanggotaan Indonesia di dalam ASEAN sebagai latar eksternal pembentuk kebijakan luar negeri Indonesia terhadap Myanmar. Kata kunci: Revolusi Saffron, kebijakan luar negeri, latar internal, latar eksternal x ABSTRACT INDONESIA FOREIGN POLICY’S BACKGROUND TOWARD DEMOCRATIZATION ISSUE IN MYANMAR PERIOD 2007-2010 WAHYUNINGSIH 06/195545/SP/21557 For a long time, Myanmar is considered as a thorn in the development of Southeast Asia region. One of the reason is democratization process that going backward in Myanmar. Furthermore, incident of Saffron Revolution in September 2007 once again pushed Myanmar under the international spotlight. That’s why it is worth to see the Indonesia’s foreign policy toward Myanmar, especially because Indonesia is democratic and biggest country of the region. For that matter, using Richard Snyder theory of decision making process, this study is trying to unveil two main setting as the background of Indonesia foreign policy toward democratization issue in Myanmar. Internal and external setting are two important aspect in order to see the background of Indonesia foreign policy toward Myanmar. One of the internal setting is Indonesia’s transitional achievement as democratic state, while it membership of ASEAN as the external setting behind these Indonesia’s foreign policy toward Myanmar. Keywords: Saffron Revolution, foreign policy, internal setting, external setting xi