1 BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Zoning dan

advertisement
BAB 4
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1
Analisa Zoning dan Grouping
4.1.1
Analisa Zoning
Gambar 4.1 Zoning Lantai 1
111
112
Gambar 4.2 Zoning Lantai 2
Lantai yang digunakan adalah lantai 1 dan 2. Warna merah merupakan area
private, warna kuning merupakan area semi private, warna hijau merupakan area
public, dan warna biru adalah area service.
113
4.1.2
Analisa Grouping
Gambar 4.3 Grouping Lantai 1
Grouping pada lantai 1 terdiri dari ruang pelayanan rawat jalan seperti
poliklinik bagi ibu dan anak, unit gawat darurat, ruang bersalin, fasilitas penunjang
medis seperti farmasi, laboratorium, radiologi, fisioterapi, dan fasilitas tambahan
seperti toko dan kafe.
114
Gambar 4.4 Grouping Lantai 2
Grouping pada lantai 2 terdiri dari ruang pelayanan rawat inap ibu dan anak
yang terdiri dari 6 tipe yaitu kelas SVIP, kelas VIP, kelas Utama, kelas 1, kelas 2,
dan kelas 3. Selain itu, terdapat ruang rawat inap intensif yaitu NICU bagi bayi yang
baru lahir, ICU bagi ibu dan PICU bagi anak.
115
4.2
Konsep Perancangan
4.2.1
Konsep Desain
Gambar 4.5 Mindmap
Rumah sakit ibu dan anak sangat berhubungan dengan desain yang lebih
identik dengan dunia anak. Konsep Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina yang akan
didesain memiliki konsep desain health and natural. Konsep healthy memiliki
makna desain bahwa setiap ruangan yang didesain berdasarkan faktor kesehatan,
psikologi, keamanan, kenyamanan bagi pasien, staf dan pengunjung untuk memenuhi
kebutuhan rumah sakit ibu dan anak yang sehat dan bersih dari kuman.
Konsep natural berhubungan dengan tema ruang yang akan digunakan
yaitu tema flower. Jenis bunga yang menjadi inspirasi adalah bunga mawar putih
yang bermakna kasih sayang dan ketenangan. Green design juga merupakan
penerapan konsep natural dari segi warna, material, dan finishing pada furniture.
Gambar 4.6 Bunga Mawar
Sumber : www.google.com
116
4.2.2
Citra Ruang
Tema healthy and natural memberikan suasana ruangan yang memberi
kesan clean dan calm dengan penggunaan warna yang lembut dengan penggunaan
aksen warna primer pada furniture maupun pada elemen interior. Penggunaan garis
lurus dan melengkung yang ringan serta bentuk-bentuk
geometris akan
menggambarkan suasana setiap ruangan rumah sakit ibu dan anak.
Gambar 4.7 Bellevue Children Hospital
Sumber : www.pinterest.com
4.2.3
Gambar 4.8 Lobby Hospital
Gambar 4.9 Ruang Perawatan Ibu
Sumber : www.pinterest.com
Sumber : www.pinterest.com
Konsep Bentuk
Bentuk yang diterapkan pada desain menggunakan bentuk geometris seperti
persegi dan oval. Bentuk tersebut merupakan penerapan dari konsep desain bentuk
geomertris yang simpel. Sudut-sudut ruang maupun furniture akan diberi sudut
kelengkungan agar tidak membahayakan bagi ibu dan anak. Konsep bentuk
geometris digunakan pada area resepsionis, area registrasi dan area kasir. Bentuk
persegi dan oval digunakan pada area yang berhubungan dengan aktivitas anak-anak
seperti nurse station dan ruang poli anak.
117
Gambar 4.10 Konsep Bentuk (Randall Children Hospital)
Sumber : www.pinterest.com
4.2.4
Konsep Furniture
Built-in furniture dan loose furniture dengan sudut bentuk yang tidak
berbahaya akan digunakan pada ruangan. Pada area kamar rawat inap kelas paling
ekslusif menggunakan furniture dengan gaya minimalis yang, selain itu juga terdapat
furniture dengan sistem multifungsi seperti sofa bed untuk menghemat luasan area
yang terbatas dan memaksimalkan ruangan serta meminimalkan tingkat bahaya. Pada
area yang berhubungan dengan aktivitas anak seperti ruang bermain akan digunakan
furniture dengan bentuk geometris.
Gambar 4.11 Konsep Furniture
Sumber : www.google.com
4.2.5
Konsep Material Lantai, Dinding, dan Plafon
Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang persyaratan kesehatan rumah sakit,
kriteria material yang cocok untuk rumah sakit harus bersih, tidak mengandung
racun, mudah dibersihkan, tidak mudah menyerap air dan debu, dan mampu
mengurangi tingkat kebisingan. Lantai pada lobi menggunakan marmer, sedangkan
lantai pada ruang perawatan dan poliklinik menggunakan vinyl yang dapat
118
mengurangi kebisingan dan mudah dibersihkan. Kemudian lantai untuk area service
menggunakan keramik.
Selain itu, dinding RSIA menggunakan dinding gypsum dengan finishing
wallpaper yang green dan cat dinding. Kemudian wall sticker bertema anak-anak
dengan gambar bunga sebagai penerapan dari tema flower diterapkan pada dinding
area yang berhubungan dengan area anak-anak. Wall sticker di area rawat inap anak
dan poliklinik ibu akan diterapkan dengan motif bunga yang lebih calm. Sedangkan
plafon menggunakan akustik board pada area rawat inap, poliklinik, dan publik.
Sedangkan untuk area lain menggunakan gypsum board.
4.2.6
Gambar 4.12 Stiker Dinding AY 7101
Gambar 4.13 Stiker Dinding Sweet Dream
Sumber : www.topstiker.blogspot.com
Sumber : www.topstiker.blogspot.com
Konsep Warna
Warna yang digunakan sesuai dengan konsep healthy and natural. Warna
healthy menggunakan warna hijau muda yang memberikan psikologi ruangan yang
refresh dan warna netral seperti krem yang memiliki psikologi memberikan rasa
ketenangan bagi pasien maupun pengunjung, serta memberi kesan luas pada ruangan.
Sedangkan konsep natural yang digunakan adalah coklat muda.
Gambar 4.14 Color Scheme
119
Penerapan warna khas RSIA Hermina juga akan diterapkan yaitu warna
hijau daun (#17BF3E) dan warna hijau muda (#CCEF95). Warna hijau daun
memberi faktor psikologi memudahkan relaksasi, menyeimbangkan emosi, dan
memberi rasa aman. Sedangkan warna hijau muda memberi faktor psikologi
ketenangan, menghadirkan keseimbangan, dan menciptakan keyakinan.
Warna kuning lembut melambangkan kesenangan dan warna hijau
memberikan kesan kesegaran dalam ruangan. Sedangkan pada ruang operasi
menggunakan warna hijau yang dapat menurunkan kesilauan mata, karena ruang
operasi terdapat peralatan yang menggunakan cahaya buatan dengan intensitas
tinggi.
4.2.7
Konsep Pencahayaan
Pencahayaan merupakan salah satu faktor penting dalam rumah sakit yang
harus dipertimbangkan dengan baik. Kualitas pelayanan dalam rumah sakit dapat
ditingkatkan apabila didukung oleh peningkatan kualitas fasilitas fisik. Pencahayaan
di dalam ruang yang terlalu terang dapat mengganggu penglihatan sehingga
intensitas cahaya perlu diatur untuk menghasilkan kesesuaian kebutuhan di dalam
ruang berdasarkan jenis aktivitas-aktivitasnya.
Ruang rawat inap merupakan salah satu wujud fasilitas fisik yang
diperlukan pasien dengan intensitas warna cahaya sedang. Pencahayaan alami pada
ruang rawat inap berasal dari jendela sehingga dapat mengurangi pemakaian lampu
pada siang hari. Pencahayaan buatan menggunakan lampu TL pada area koridor
rumah sakit dan downlight digunakan pada area publik dan ruang rawat inap.
Gambar 4.15 Lampu TL
Sumber : www.google.com
120
4.2.8
Konsep Penghawaan
Depkes RI (1993:14) menetapkan standar mutu udara ruang dalam rumah
sakit memiliki suhu ruang 26-27°C dengan kelembaban 40-50%. Penghawaan alami
berasal dari lubang ventilasi dan jendela dengan sistem silang. Sehingga penghawaan
buatan yang digunakan adalah sistem pengatur suhu yang terpusat yaitu AC central
dengan anti bakteri.
Gambar 4.16 AC Central pada RSIA Kemang Medical Care
Sumber : Dokumentasi Pribadi
4.2.9
Konsep Akustik
Kebisingan di dalam rumah sakit tentu sangat mengganggu terutama bagi
pasien, sehingga dibutuhkan peredam suara yang mampu mengurangi tingkat
kebisingan tersebut. Penggunaan material gypsum board mampu mengurangi tingkat
kebisingan di rumah sakit yang dapat diterapkan pada dinding dan plafon. Selain itu,
akustik tile juga akan digunakan pada plafon karena sifatnya yang dapat meredam
suara.
4.2.10
Konsep Keamanan dan Signage
Konsep keamanan pada RSIA Hermina menggunakan konsep keamanan
dengan sistem pengawasan langsung yang dilakukan oleh security yang dibantu
dengan sistem keamanan seperti CCTV, smoke detector dan sprinkler. Tersedianya
tabung APAR juga dapat menanggulangi terjadinya kebakaran kecil dalam RSIA.
Selain itu, signage yang digunakan akan memberi kesan clean and health.
121
Gambar 4.17 Signage
Sumber : www.google.com
4.2.11
Penerapan Green Design
Jakarta memiliki iklim yang tropis dan menyebabkan radiasi matahari
cukup tinggi. Pemanfaatan cahaya matahari alami harus dioptimalkan pada siang hari
untuk menghemat penggunaan lampu yang dapat memboroskan energi listrik.
Penerapan green design pada rumah sakit ibu dan anak diterapkan pada
pencahayaan. Bentuk sirkulasi sangat mempengaruhi pencahayaan yang digunakan,
sehingga ruang rawat jalan dan rawat inap diterapkan sirkulasi linier untuk
mengurangi tingkat pemakaian listrik terutama pada penggunaan lampu.
Selain bentuk sirkulasi, penerapan green design juga diterapkan pada
penggunaan kaca film pada pintu entrance yang lebar dan memungkinkan radiasi
matahari yang akan berpengaruh pada suhu ruangan. Kaca film merupakan bahan
pelapis kaca dan penahan panas matahari yang cukup untuk mengurangi tingkat
radiasi matahari pada siang hari. Selain itu juga, penggunaan warna cat dinding
dengan warna yang cerah agar dinding mampu menyerap radiasi panas matahari pada
siang hari.
Selain itu, penggunaan material juga menjadi penerapan green design
seperti penggunaan lantai vinyl produk gamachi, penggunaan wall sticker yang sudah
memiliki ISO dan termasuk stiker yang berlabel green dan aman bagi penggunaan
area anak. Selain itu juga penggunaan wallpaper produk aneka papera indah juga
merupakan wallpaper yang bermaterial bahan dasar green dan aman.
122
Download