LAPORAN TAHUNAN 2009 2009 ANNUAL REPORT GOOD, GREEN, and GROWING DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS Sekilas tentang Sampoerna Agro 2 Sampoerna Agro in Brief Sejarah Perusahaan 6 Company Milestones Visi dan Misi 9 Vision and Mission Ikhtisar Keuangan 10 Financial Highlights Informasi untuk Pemegang Saham 12 Information for Our Shareholders Ikhtisar Kegiatan Penting 2009 14 2009 Event Highlights Penghargaan dan Sertifikasi 2009 16 2009 Awards and Certifications Struktur Kelompok Usaha Sampoerna Agro 17 Sampoerna Agro Group Structure Laporan Dewan Komisaris 20 Board of Commissioners’ Report Laporan Direksi 26 Board of Directors’ Report Tata Kelola Perusahaan 38 Corporate Governance Laporan Komite Audit PT Sampoerna Agro Tbk 52 Audit Committee Report of PT Sampoerna Agro Tbk Sumber Daya Manusia 56 Human Resources Pengelolaan Risiko 60 Risk Management Laporan Kesinambungan 66 Sustainability Report Kebijakan Lingkungan 70 Environmental Policy Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja 72 Work Safety and Health Policy Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) 74 Corporate Social Responsibility (CSR) Policy Pembahasan dan Analisis Manajemen 80 Management Discussion and Analysis Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi 89 BOC and BOD Letter of Statement Laporan Keuangan Konsolidasi 91 Consolidated Financial Statements Laporan Auditor Independen 94 Data Perusahaan Independent Auditors Report 156 Corporate Data Profil Dewan Komisaris 158 BOC Profile Profil Direksi 160 BOD Profile Struktur Organisasi Sampoerna Agro 162 Sampoerna Agro Organizational Structure Daftar Alamat Perusahaan 163 List of Office Addresses Lembaga dan Profesi Penunjang 164 Supporting Professionals and Institutions BAIK, HIJAU, DAN BERKEMBANG GOOD, GREEN, AND GROWING Sampoerna Agro melaksanakan Good Agricultural Practices (GAPs) yang memastikan pengelolaan usaha perkebunan secara benar dan bertanggungjawab, mulai dari pembukaan lahan hingga pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, dan pengolahan. Semua ini membuat bisnis perkebunan Sampoerna Agro menjadi baik dan bermanfaat: Mengupayakan produktifitas pada sumber daya lahan, menciptakan lapangan kerja serta menggalang komunitas dalam peningkatan kesejahteraan. Sampoerna Agro undertakes Good Agricultural Practices (GAPs) that ensure proper and responsible management of its plantation activities from land clearing to nursery, planting, cultivating, harvesting and milling. This makes the plantation business of Sampoerna Agro good and wholesome: Bringing productivity to land resources, providing job opportunities and engaging communities in social development. Diantara beberapa kegiatan yang bersahabat dengan lingkungan, Sampoerna Agro melakukan pengendalian hama tanaman secara hayati dan mengubah sampah organik menjadi pupuk. Selain itu, upaya Perseroan untuk mematuhi standar RSPO maupun pelestarian lingkungan lainnya menjadikan Sampoerna Agro sebagai perusahaan hijau dalam arti yang seluas-luasnya. Among other environmentally-friendly practices, Sampoerna Agro uses natural bilogical control agents, and converts organic wastes into fertilizers. Also, Its efforts to comply with RSPO and other environmental conservation standards make Sampoerna Agro a green company in every sense of the word. Sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit yang relatif masih muda dengan sebagian besar produktifitas kedepannya, serta didukung oleh sumber daya penelitian dan pengembangan (R&D) yang kuat, Sampoerna Agro merupakan perusahaan yang berkembang di salah satu sektor agroindustri yang paling menarik di dunia saat ini. As a relatively young oil palm plantation with most of its productivity ahead, supported by strong R&D resources, Sampoerna Agro is a growing company in one of the most attractive and profitable agroindustrial sectors in the world, today. LAPORAN TAHUNAN 2009 1 SEKILAS TENTANG SAMPOERNA AGRO SAMPOERNA AGRO IN BRIEF Penanaman pertama di dalam Kelompok Usaha Sampoerna Agro dilakukan oleh PT Aek Tarum pada tahun 1989, yang diikuti dengan pendirian PT Sampoerna Agro Tbk (sebelumnya bernama PT Selapan Jaya) di tahun 1993 untuk menjalankan perkebunan kelapa sawit di wilayah Sumatera Selatan. First field planting within the Sampoerna Agro Group was done by PT Aek Tarum back in 1989 followed by the establishment of PT Sampoerna Agro Tbk (previously named as PT Selapan Jaya) in 1993 to operate oil palm plantations in South Sumatra region. Saat ini, PT Sampoerna Agro Tbk bersama-sama dengan anakanak perusahaannya (“Sampoerna Agro” atau “Perseroan”) adalah salah satu produsen terbesar kelapa sawit dan inti sawit di Indonesia. Perseroan juga merupakan satu dari sedikit produsen kecambah kelapa sawit yang menerima izin dari Menteri Pertanian Republik Indonesia untuk memproduksi dan menjual kecambah kelapa sawit kepada pihak ketiga. Currently, PT Sampoerna Agro Tbk together with its subsidiary companies (“Sampoerna Agro” or “the Company”) are one of the leading producers of palm oil and palm kernel in Indonesia. The Company is also one of the few oil palm seed producers in Indonesia that receive license from the Minister of Agriculture of the Republic of Indonesia to produce and sell oil palm seeds to third parties. Pada tanggal 31 Desember 2009, kebun inti dan plasma Perseroan yang berada di wilayah Sumatera sebesar 57.547 ha tanaman menghasilkan dan 17.196 ha tanaman belum menghasilkan. Sedangkan perkebunan Perseroan di wilayah Kalimantan termasuk kebun dengan pola kemitraan, terdiri dari sekitar 12.604 ha tanaman menghasilkan dan 7.320 ha tanaman belum menghasilkan. As of 31 December 2009, both nucleus and plasma estates under the Company guidance in Sumatra region covers an area of about 57,547 hectares of matured palms and 17,196 hectares of immatured palms. Whereas its Kalimantan estates including the ones under partnership (kemitraan) scheme, consists of approximately 12,604 hectares of matured palms, and 7,320 hectares of immatured palms. Dalam kata lain, Perseroan mengelola kebun inti sekitar 50.768 ha sementara kebun plasma dan kemitraan kira-kira 43.898 ha. Perseroan memiliki sekitar 112.481 ha Hak Guna Usaha dan 109.363 ha izin lokasi untuk dikembangkan. In other words, the Company manages nucleus estates totalling about 50,768 hectares while plasma and kemitraan estates about 43,898 hectares. The Company holds approximately 112,481 hectares of Landrights and 109,363 hectares of location permits for land cultivation. Perseroan memiliki lima Pabrik Kelapa Sawit (PKS), empat diantaranya berlokasi di Sumatera dan satu berada di Kalimantan. PKS di Sumatera memiliki kapasitas produksi 320 ton tandan buah segar (TBS) per jam, sedangkan PKS di Kalimantan memiliki kapasitas produksi 75 ton TBS per jam. Satu PKS tambahan berkapasitas 60 ton TBS per jam yang berlokasi di Sumatera akan memulai operasi pada paruh pertama tahun 2010. The Company has five Palm Oil Mills (POMs), of which four are situated in Sumatra and one in Kalimantan. The POMs in Sumatra have a total capacity to produce 320 tons of fresh fruit bunches (“FFB”) per hour, whereas the POM in Kalimantan has a capacity to produce 75 tons of FFB per hour. There is one more POM having a capacity of 60 tons of FFB per hour located in Sumatra that is scheduled to start operations in the first half of 2010. Salah satu anak perusahaan Perseroan, yaitu PT Binasawit Makmur (BSM) merupakan produsen dan penjual kecambah dengan enam varietas benih unggul kelapa sawit yang mendapatkan ijin dari Menteri Pertanian Republik Indonesia One of the Company’s subsidiaries, PT Binasawit Makmur (BSM) produces and sells six varieties of high quality oil palm seeds that are licensed by the Indonesian Minister of Agriculture. Sebagai bagian dari Kelompok Usaha Sampoerna Strategic, Perseroan memiliki visi untuk menjadi salah satu perusahaan agribisnis terdepan yang bertanggung jawab di Indonesia dengan strategi pertumbuhan yang pesat. As an integral part of the Sampoerna Strategic Group, the Company has a vision to become one of the leading agribusiness companies that is accountable in Indonesia with its rapid growth strategy. 2 ANNUAL REPORT 2009 Sampoerna Agro memiliki salah satu fasilitas penelitian dan pengembangan benih sawit yang terbaik di Indonesia, yang juga merupakan modal utama pertumbuhan Perseroan yang berkesinambungan dalam jangka panjang Samperna Agro has one of the best research and development facility for seed development in Indonesia, which is also the key in growing the Company sustainably SEJARAH PERUSAHAAN COMPANY MILESTONES 1976 1989 1992 Pendirian PT Aek Tarum, perusahaan pertama dalam Kelompok Usaha Sampoerna Agro. Penanaman pertama di wilayah Sumatera oleh PT Aek Tarum. PT Sungai Rangit didirikan untuk mengelola lahan kelapa sawit di propinsi Kalimantan Tengah. The establishment of PT Aek Tarum, the first company within the Sampoerna Agro Group. First field planting in Sumatra region by PT Aek Tarum. PT Sungai Rangit was established to operate oil palm plantation in Central Kalimantan province. 1993 1994 1996 PT Selapan Jaya (sekarang bernama PT Sampoerna Agro Tbk) didirikan untuk mengelola lahan kelapa sawit di propinsi Sumatera Selatan. PT Binasawit Makmur mendapat Ijin Pemasukan Bibit Tanaman Sawit (DxD, TxP dan DxP) dari Costa Rica. Operasi perdana PKS pertama di Belida yang memiliki kapasitas 60 ton TBS per jam. PT Binasawit Makmur received approval permit to import seeds (type DxD, TxP and DxP) from Costa Rica. First CPO mill, in Belida with processing capacity of 60 tonnes of FFB per hour commenced commercial operation. 1998 2004 2005 Penanaman pertama di wilayah Kalimantan oleh PT Sungai Rangit. Peluncuran lima varietas unggul kelapa sawit dari PT Binasawit Makmur yaitu DxP Sriwijaya 1 sampai 5 oleh Presiden Indonesia Ibu Megawati Soekarnoputri, dan secara bersamaan meresmikan Pabrik Kelapa Sawit Telaga Hikmah. PT Binasawit Makmur mendapat sertifikasi ISO 9001 untuk Sistem Produksi Kecambah Kelapa Sawit DxP Sriwijaya. PT Aek Tarum, anak perusahaan Perseroan, menerima sertifikasi ISO 9001 dan ISO 14001. PT Selapan Jaya (now PT Sampoerna Agro Tbk) was incorporated to operate oil palm plantations in South Sumatra. First field planting in Kalimantan region by PT Sungai Rangit. Indonesia’s President H.E. Mrs. Megawati Soekarnoputri launched five variants of PT Binasawit Makmur’s oil palm seed: DxP Sriwijaya 1 to 5, and inaugurated Telaga Hikmah POM concurrently.Telaga Hikmah Palm Oil Mill. PT Binasawit Makmur received ISO 9001 certification for its DxP Sriwijaya oil palm germinated seed production system. The subsidiary of the Company, PT Aek Tarum, received ISO 9001 and ISO 14001 certification. 6 ANNUAL REPORT 2009 2006 2007 Kelompok Usaha Sampoerna Strategic mengakuisisi PT Sungai Rangit. Perseroan terdaftar sebagai anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). The Company was registered as a member of the Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Sampoerna Strategic Group acquired PT Sungai Rangit. Kelompok Usaha Sampoerna Strategic mengakuisisi PT Selapan Jaya dan merubah namanya menjadi PT Sampoerna Agro Tbk. Sampoerna Strategic Group acquired PT Selapan Jaya and changed its name to PT Sampoerna Agro Tbk. Perseroan meluncurkan varietas unggul kelapa sawit baru, DxP Sriwijaya 6. The Company launched DxP Sriwijaya 6, a new high quality oil palm variant. Perseroan tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia dengan kode SGRO. The Company was registered as a publiclylisted company in Indonesia Stock Exchange with ticker code SGRO. 2008 PT Sungai Rangit melakukan penambahan kapasitas PKSnya di Kalimantan dari 45 ton TBS per jam menjadi 75 ton TBS per jam. Penerimaan enam sertifikat “Hak Perlindungan Varietas Tanaman” dari Departemen Pertanian Republik Indonesia kepada BSM untuk enam varietas kecambah yang dikembangkan dengan nama DxP Sriwijaya. Peresmian Gedung Seed Processing Unit (SPU) dengan teknologi pengecambahan berstandar internasional. PT Sungai Rangit increased its POM capacity in Kalimantan by an additional 45 ton of FFB per hour to total 75 tonnes of FFB per Hour. BSM received six “Plant Variant Copyright Protection” certificates from the Department of Agriculture of the Republic of Indonesia for its six germinated seeds variants developed under the name DxP Sriwijaya. Official opening of a new Seed Processing Unit (SPU) building possesing germination technology matching international standards. LAPORAN TAHUNAN 2009 7 8 8 Laporan Tahunan 2008 Annual Report PT Sampoerna Agro Tbk ANNUAL REPORT 2009 VISI VISION MENJADI SALAH SATU PERUSAHAAN TERDEPAN YANG BERTANGGUNG JAWAB DI SEKTOR AGRIBISNIS DI INDONESIA. TO BECOME ONE OF THE LEADING AGRIBUSINESS COMPANIES THAT IS ACCOUNTABLE IN INDONESIA MISI MISSION • MENGEMBANGKAN TIM MANAJEMEN PROFESIONAL YANG BERINTEGRITAS TINGGI DAN DIDUKUNG OLEH SUMBER DAYA MANUSIA YANG TERAMPIL DAN TERMOTIVASI. • TO DEVELOP A PROFESSIONAL MANAGEMENT TEAM OF THE HIGHEST INTEGRITY SUPPORTED BY SKILLED AND MOTIVATED HUMAN RESOURCES. • MENCARI DAN MENGEMBANGKAN PELUANG PERTUMBUHAN YANG MENGUNTUNGKAN DI BISNIS INTI KAMI DENGAN TETAP MENJAGA PENGELUARAN BIAYA SECARA KETAT. • TO SEARCH AND DEVELOP PROFITABLE GROWTH OPPORTUNITIES WITHIN OUR CORE BUSINESS BY KEEPING TIGHT CONTROL ON COSTS. • TERUS BERUSAHA MENCAPAI KESEMPURNAAN MELALUI INOVASI, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. • TO CONTINUOUSLY STRIVING FOR EXCELLENCE THROUGH INNOVATION, RESEARCH AND DEVELOPMENT. • IKUT BERPARTISIPASI DALAM PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT SEKITAR PERKEBUNAN. • TO PARTICIPATE IN ENHANCING LIFE QUALITY OF LOCAL COMMUNITIES SURROUNDING OUR PLANTATION ESTATES. • MENJAGA DAN MEMPROMOSIKAN STANDAR LINGKUNGAN HIDUP YANG BERLAKU DALAM SEGALA ASPEK PENGEMBANGAN, PRODUKSI DAN PENGOLAHAN. • TO MAINTAIN AND PROMOTE PREVAILING ENVIRONMENTAL STANDARDS IN ALL ASPECTS OF DEVELOPMENT, PRODUCTION, AND PROCESSING. LAPORAN TAHUNAN 2009 9 IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS (dalam jutaan rupiah) kecuali disebutkan lain. URAIAN Penjualan (in million rupiah) unless otherwise stated. 2009 2008 2007 2006 2005 DESCRIPTION 1.815.557 2.288.143 1.598.931 977.295 625.696 Sales Laba Kotor 599.427 773.790 494.436 248.731 167.541 Gross Profit Laba Usaha 460.037 611.456 404.400 192.124 120.728 Operating Profit Laba Bersih 281.766 439.516 215.083 112.671 61.310 Net Income Laba Sebelum Beban Bunga, Pajak dan Penyusutan (EBITDA) 548.214 697.038 485.667 235.589 162.131 Income Before Interest, Tax and Depreciation (EBITDA) Laba per Saham Earnings per Share Jumlah Saham Beredar (ribuan) Laba Bersih per Saham (jumlah penuh) 1.890.000 1.890.000 1.890.000 571.460 517.660 Outstanding Shares (thousand) 151 236 129 79 43 Earnings per Share (full amount) Posisi Keuangan Financial Position Modal Kerja Bersih 379.893 449.585 567.848 (8.917) (15.529) Net Working Capital Aset Lancar 615.542 803.629 942.310 103.346 127.812 Current Assets Tanaman Perkebunan dan Aset Tetap 1.397.365 1.220.265 1.021.903 445.318 465.111 Plantation Assets & Fixed Assets Jumlah Aset 2.261.798 2.156.164 2.088.002 615.444 655.144 Total Assets Jumlah Kewajiban Lancar 235.648 354.044 374.462 112.263 143.341 Total Current Liabilities Jumlah Kewajiban 474.967 577.988 595.034 203.670 356.430 Total Liabilities 1.765.581 1.552.964 1.471.240 408.247 296.069 Total Shareholders’ Equity Jumlah Ekuitas Rasio Keuangan Financial Ratio Rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Aset 12,5% 20,4% 10,3% 18,3% 9,4% Return on Assets Rasio Laba Bersih terhadap Jumlah Ekuitas 16,0% 28,3% 14,6% 27,6% 20,7% Return on Equity Rasio Lancar 261,2% 227% 251,6% 92,1% 89,2% Current Ratio Rasio Kewajiban Berbunga terhadap Ekuitas 13,8% 14,0% 14,7% 27,8% 86,1% Debt to Equity Ratio Rasio Kewajiban terhadap Aset 21,0% 26,8% 28,5% 33,1% 54,4% Liability to Asset Ratio Informasi Keuangan Lainnya Pertumbuhan Penjualan Other Financial Information -20,7% 43,1% 63,3% 56,2% -27,7% Sales Growth Margin Laba Kotor 33,0% 33,8% 30,9% 25,5% 26,8% Gross Margin Margin Laba Usaha 25,3% 26,7% 25,3% 19,7% 19,3% Operating Margin Margin Laba Bersih 15,5% 19,2% 13,5% 11,5% 9,8% Net Margin Margin EBITDA 30,2% 30,5% 30,4% 24,1% 25,9% EBITDA Margin 10 ANNUAL REPORT 2009 215.083 08 09 -8.917 06 07 07 08 09 08 2.261.798 2.156.164 2.088.002 379.893 655.144 -15.525 05 06 Jumlah Aktiva Total Assets 449.585 567.848 Modal Kerja Bersih Net Working Capital 05 09 05 615.444 07 112.671 61.310 06 281.766 1.815.557 1.598.931 977.295 625.696 05 439.516 Laba Bersih Gross Profit 2.288.143 Penjualan Bersih Net Sales 06 07 08 09 LAPORAN TAHUNAN 2009 11 INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM INFORMATION FOR OUR SHAREHOLDERS A. Kebijakan Dividen A. Dividend Policy Seperti telah dijelaskan dalam Prospektus Penawaran Umum Perdana Perseroan, rasio pembagian dividen tunai berkisar 5% sampai dengan 30% dari laba bersih konsolidasi tahunan. As mentioned in the Company’s prospectus circular during its initial public offering, cash dividend payout ratio will be in the range of 5% to 30% of the annual consolidated net profit. Walaupun demikian, jumlah dividen akan tergantung pada rekomendasi Direksi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan untuk itu dan beberapa faktor, sebagai berikut: • hasil usaha, arus kas, dan kondisi keuangan; • prospek di masa mendatang; • faktor lain yang dipertimbangkan oleh pemegang saham Perseroan, termasuk pemegang saham pengendali; dan • pembayaran dividen tunai kas Anak Perusahaan kepada Perseroan. Nevertheless, the dividend amount will depend on the recommendation of the BOD in Annual or Extraordinary General Meetings of Shareholders and the following factors: • result of operations, cash flow and financial condition; • future prospects; • other factors deemed relevant by the Company’s shareholders including the controlling shareholders; and • cash dividend payment from its subsidiary companies to the Company. Pada saat Perseroan membayar dividen secara tunai kepada para pemegang saham, Perseroan juga merencanakan untuk memberikan kontribusi tunai sebanyak-banyaknya 2% dari laba bersih Perseroan kepada Putera Sampoerna Foundation (www. sampoernafoundation.org), yang merupakan organisasi nirlaba yang memiliki dedikasi untuk meningkatkan kualitas dan akses untuk pendidikan di Indonesia. When the Company gives out cash dividends to its shareholders, the Company also intends to make a cash contribution of up to 2% of the Company’s net profit to Putera Sampoerna Foundation (www.sampoernafoundation.org), a non-profit organization dedicated to improving the quality of and access to education in Indonesia. Tanggal Penetapan Resolution Date Jumlah Dividen (Rp Juta) Total Dividend (in Million Rupiah) Dividen per Lembar Saham Dividend per Share 238.140 126 27 Juni 2008 June 27, 2008 14 Maret 2008 March 14, 2008 39.690 21 18 Juni 2009 June 18, 2009 170.100 90 Tertinggi Highest (Rp/Saham) Terendah Lowest (Rp/Saham) Penutupan Closing (Rp/Saham) Volume Perdagangan Trading Volume (Lembar Saham) Kuartal 1 Quarter 1 1.380 1.120 1.120 249.562.000 Kuartal 2 Quarter 2 1.830 1.350 1.640 42.463.000 Kuartal 3 Quarter 3 2.200 1.560 2.050 447.132.000 Kuartal 4 Quarter 4 2.775 1.950 2.700 369.519.500 Kuartal 1 Quarter 1 4.850 3.300 3.750 1.077.242.000 Kuartal 2 Quarter 2 4.175 3.050 3.825 347.070.500 Kuartal 3 Quarter 3 3.825 1.620 1.690 343.976.500 Kuartal 4 Quarter 4 1.420 910 1.190 404.855.000 Periode Period 2009 2008 12 ANNUAL REPORT 2009 SGRO Stock Performance throughout 2009 Kinerja Saham SGRO sepanjang tahun 2009 3,000 2,000 1,000 0 Jan 09 Mar 09 Mei 09 Jun 09 Sep 09 Nov 09 Des 09 Millions 80 50 25 0 Kronologi Pencatatan Saham Tanggal Date Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia Listing on the Indonesia Stock Exchange 11-13 Juni 2008 Masa Penawaran Umum Perdana IPO Period 18 Juni 2008 Tanggal Pencatatan Saham IPO Listing Date No No Nama Name Status Status 1 Sampoerna Agri Resources Pte Ltd Foreign Institution 2 PT AIA FINL - UL Equity 3 PT Nitiagro Lestari 4 5 Jumlah Saham (per lembar) Number of Shares (per share) 461.350.000 1.890.000.000 Jumlah lembar saham Number of shares %Kepemilikan %Ownership 1.267.217.500 67,05% Local Institution 43.318.000 2,29% Local Institution 33.458.000 1,77% PT Taspen Local Institution 28.282.500 1,50% PT Prudential Life Assurance Local Institution 27.557.500 1,46% 6 Citibank Singapore S/A CTSL A/C AIGIF-AABF Foreign Institution 24.401.000 1,29% 7 FORTIS EKUITAS Local Institution 21.143.500 1,12% 8 Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus Local Institution 13.500.000 0,71% 9 TRIM KAPITAL Local Institution 11.102.500 0,59% 10 AVRIST - LINK AGRESSIVE (EQ) IDR FUND Local Institution 11 Publik Lainnya TOTAL 10.868.000 0,58% 409.151.500 21,64% 1.890.000.000 100,00% LAPORAN TAHUNAN 2009 13 Ikhtisar Kegiatan Penting 2009 2009 Event Highlights 10 Jan – resmi ditandangani kesepakatan Jan 10 - Officially signed Colletive Labour bersama yang bernama Perjanjian Kerja Bersama Agreement among six companies in Sumatra and (PKB) antara 6 PT di Sumatera dengan serikat its labour unions. pekerjanya. 9 Feb – Self Assesment terhadap Prinsip dan Feb 9 - Conducted Self Assessment on RSPO Kriteria RSPO di kebun dan Pabrik Kelapa Sawit Principles and Criteria in an oil palm estate and di Sumatera. mill in Sumatra. 17 Feb – sebagai salah satu upaya CSR Feb 17 - As part of its CSR program, Putera Perseroan, Putera Sampoerna Foundation Sampoerna Foundation signed a cooperation tandantangan perjanjian kerja sama dengan agreement with OKI Regent in the field of Bupati OKI dalam bidang peningkatan education improvement. pendidikan. 18 Feb – training ISO 9001:2008 di wilayah Feb 18 - Carried out ISO 9001:2008 training in Sumatera yang merupakan ISO 9001 versi Sumatra area, using the latest ISO 9001 version. terbaru. 19-21 Feb – training OHSAS 18001:2007 di Feb 19-21 - Provided OHSAS 18001:2007 wilayah Sumatera. training in Sumatra region. 15 Mei – peresmian Kernel Crushing Plant (KCP) May 15 - Inauguration of a Kernel Crushing Plant berkapasitas 150 ton/hari yang berlokasi di with 150 ton/day capacity located in Sumatra. Sumatera. 14 ANNUAL REPORT 2009 18 Jun – Sampoerna Agro menyelenggarakan Jun 18 - Sampoerna Agro held its Annual Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan General Meeting of Shareholders (AGM). (RUPST). 29-30 Jul – Workshop Best Management Practice Jul 29-30 - Best Management Practice (BMP) (BMP). Setelah ini, PT. Sampoerna Agro mulai Workshop. After which, Sampoerna Agro began merencanakan dan mengimplementasikan BMP planning and implementing BMP in Sumatra di kebun wilayah Sumatera. region estates. 13-15 Agu – Pelatihan Petani Tentang Aug 13-15 - Training on the development of Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit sustainable oil palm plantation for Bina Sejahtera Berkelanjutan untuk KUD Bina Sejahtera dan and Surya Adi cooperatives was a joint event KUD Surya Adi merupakan kerjasama antara held by RSPO Indonesia Liaison Office (RILO), RSPO Indonesia Liason Office (RILO), Direktorat Directorate of Plantation, WWF and Sampoerna Jenderal Perkebunan, WWF, dan Sampoerna Agro for plasma farmers in Indonesia. Agro untuk petani plasma Indonesia. 3 Des – Sampoerna Agro berpartisipasi dalam Dec 3 - Sampoerna Agro Participated in an acara BEI berjudul Investor Summit dengan investor summit held by IDX through a public melakukan Paparan Publik kepada masyarakat. expose. LAPORAN TAHUNAN 2009 15 Penghargaan dan Sertifikasi 2009 2009 Awards and Certifications 28 Jan - Menerima penghargaan 14 Mar – Sampoerna Agro 19 Mei - Menerima penghargaan pembina tenaga kerja perempuan menerima penghargaan dari PROPER peringkat biru dalam terbaik tingkat kabupaten oleh Agrinex sebagai sponsor. bidang lingkungan dari Gubernur Sumatera Selatan. Bupati OKI, Sumatera Selatan. Jan 28 - Awarded on best female Mar 14 - Sampoerna Agro accepted May 19 - Received the PROPER worker coaching at regency level by the appreciation from Agrinex as blue rate award in the field of OKI Regent, South Sumatra. the sponsor. environment from the Governor of South Sumatra. 23 Jul - Menerima penghargaan 9 Des - Sampoerna Agro sebagai 12 Des - Sebuah anak perusahaan sebagai “Best Listed Company nominasi dari “Investasi Asing menerima “Best Perkebunan in Agriculture sector” oleh Bisnis Terbaik tahun 2009 Award” oleh Plasma” dari Departemen Pertanian Indonesia. Badan Koordinasi Penanaman Indonesia. Modal (BKPM). Jul 23 - Awarded as “Best Listed 9 Dec – Sampoerna Agro was a 12 Dec - A company subsidiary re- Company in Agriculture sector” by nominee of “Best Foreign Invest- ceived “Best Plasma Estates” from Bisnis Indonesia. ment in 2009 Award” by Capital Ministry of Agriculture of Indonesia Investment Coordinating Board (BKPM). 16 ANNUAL REPORT 2009 Struktur Kelompok Usaha Sampoerna Agro Sampoerna Agro Group Structure Sampoerna Agri Resources Others < 5% 67,05% 32,95% Sampoerna Agro Sumatera Sawit Selatan 99,69% Tania Binatama Kalimantan & Jakarta Palma Agro* 100,00% 99,67% Sungai Rangit 95,00% Selatanjaya Permai 99,91% Sampoerna Bio Fuels 99,99% Sungai Menang 99,91% Pertiwi Lenggara Agromas 99,99% Telaga Hikmah 99,45% Usaha Agro Indonesia 99,99% Aek Tarum 99,00% Mutiara Bunda Jaya 99,38% Gunung Tua Abadi 99,86% Binasawit Makmur 99,00% Lanang Agro Bersatu 99,90% *) Palma Agro telah dibubarkan pada tanggal 2 Oktober 2009 Palma Agro was dissolved on October 2, 2009 LAPORAN TAHUNAN 2009 17 Sampoerna Agro memiliki akar budaya dan tradisi yang dalam terbentuk selama puluhan tahun, melalui Kelompok Usaha Sampoerna, yang memberikan keseimbangan bagi perkembangan usahanya baik saat ini maupun di masa depan Sampoerna Agro has a deeply rooted tradition an culture built over many decades, through Sampoerna Group, that provide the balance to its business developments today as well as tommorow LAPORAN DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS’ REPORT Pada tahun 2009, Sampoerna Agro mengalami kemajuan signifikan dalam upayanya mengintegrasikan perusahaan-perusahaan perkebunan kelapa sawitnya di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Hal ini dilakukan beriringan dengan upaya untuk tetap mempertahankan pertumbuhan dan profitabilitas di tengah kondisi tahun 2009 yang penuh tantangan. In 2009, Sampoerna Agro achieved significant progress in the integration of its palm oil plantation companies operating in Sumatra and Kalimantan regions. This was done on top of maintaining growth and profitability despite the challenging conditions of 2009. Para Pemegang Saham Yang Terhormat, Dear Shareholders, Anda mungkin ingat bahwa pada tahun 2008 kita mengalami suatu kenaikan harga CPO yang sangat luar biasa di Pasar MDEX, Malaysia mencapai lebih dari MYR4.200 per ton, yang kemudian merosot hingga sekitar MYR1.400 di bulan November 2008 dan ditutup di sekitar MYR1.630 di akhir tahun. Kendati harga CPO mulai pulih kembali pada tahun 2009, prosesnya relatif bertahap dan berakhir pada kisaran MYR2.590 di akhir tahun. Secara umum harga rata-rata CPO untuk tahun 2009 adalah sekitar MYR2.261, atau sekitar 21% lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. You may recall that in 2008 we experienced the phenomenal rise of CPO price in MDEX, Malaysian Market to an unprecedented level of more than MYR4,200 per tonne, which then declined to about MYR1,400 in November 2008 and closed at about MYR1,630 by year-end. Although CPO price began to recover in 2009, it was a relatively gradual process which closed at about MYR2,590 by year-end. In general average CPO price in 2009 was about MYR2,261, or about 21% lower than the previous year. Bagi banyak orang, saat itu bagaimanapun juga merupakan situasi yang penuh tantangan bagi industri kelapa sawit secara umum. Konsekuensinya, Sampoerna Agro mengambil langkahlangkah konsolidasi di awal tahun guna mempersiapkan diri untuk menghadapi apa yang kami perkirakan sebagai tahun dengan tantangan besar – terutama dengan jatuhnya hargaharga komoditas dan semakin merapatnya bayangan suatu resesi ekonomi global. To many, it was by all accounts a challenging situation for the palm oil industry at large. Consequently, Sampoerna Agro took consolidatory measures at the start of the year to prepare for what we expect to be a very challenging year – especially with falling commodity prices and a global economic recession looming large. Kendati demikian, dari hasil perkembangan di bulan-bulan berikutnya, kami merasa patut bersyukur atas hasil usaha kami di tahun 2009. Beberapa perkembangan yang terjadi justru menguntungkan kami. However, as events unfolded in the following months, we have every reason to be thankful for the outcome of our business in 2009. There were several developments that worked in our favour. Pertama, perekonomian Indonesia secara umum terselamatkan dari imbas terburuk krisis keuangan global dan resesi yang membuntutinya tersebut. Sementara perekonomian di sebagian besar dunia mengalami perkembangan negatif pada tahun 2009, PDB Indonesia justru tumbuh secara moderat. Sementara itu, Rupiah menguat terhadap Dolar AS, tarif dasar suku bunga turun secara signifikan, dan laju inflasi turun ke tingkat terendah dalam satu dekade ini. Firstly, the Indonesian economy was largely spared from the worst effects of the global financial crisis and ensuing recession. While many economies around the world suffered negative growth in 2009, Indonesia’s GDP grew moderately. Meanwhile, the Indonesian Rupiah appreciated against the US dollar, prime interest rate declined markedly, and inflation rate fell to its lowest level in a decade. 20 ANNUAL REPORT 2009 Michael Sampoerna MICHAEL SAMPOERNA Komisaris Utama Komisaris Utama President Commissioner President Commissioner Kedua, meskipun terjadi resesi ekonomi global pada tahun 2009, pasar domestik Indonesia tetap kuat sepanjang tahun itu. Bahkan kontributor utama dalam pertumbuhan PDB pada tahun 2009 terkait erat dengan tingkat konsumsi domestik yang tinggi termasuk tingkat konsumsi domestik minyak sawit mentahnya yang seakan anti-resesi. Secondly, despite the global economic recession in 2009, Indonesia’s domestic market remained robust throughout. In fact a major contributor to its GDP growth in 2009 was attributed to high domestic consumption that includes a resilient domestic consumption of crude palm oil. Terakhir namun tak kalah penting, kita diberkati dengan cuaca yang relatif baik sepanjang tahun 2009. Ada beberapa saat curah hujan memang lebih tinggi dari biasanya di perkebunan kami di Sumatera Selatan sepanjang triwulan pertama, tetapi pada umumnya cuaca kondusif untuk penanaman kelapa sawit. Last but not least, we were blessed with relatively good weather in 2009. There was a brief moment of higher than normal rainfall that occurred in our South Sumatra estates during the first quarter but in general, the weather was largely conducive for palm cultivation. Kondisi-kondisi ini memungkinkan Sampoerna Agro untuk tetap pada tujuannya dan berfokus pada sasaran-sasaran pengembangan jangka panjangnya yang berkelanjutan. Laba bersih tahunan kami turun dari Rp439,5 milyar pada tahun 2008 ke Rp281,8 milyar pada tahun 2009 sebagai akibat dari harga rata-rata penjualan produk kelapa sawit yang lebih rendah. Meskipun demikian, hasil operasi kami sejalan dengan anggaran Perusahaan untuk tahun 2009, yang disusun secara konservatif mengingat kondisi yang berlaku pada akhir tahun 2008. Penilaian konservatif kami atas kondisi pasar tahun 2009 terbukti tepat, walaupun tentunya kami senang dengan pulihnya pasar yang lebih cepat dari perkiraan. These conditions enabled Sampoerna Agro to remain on track and focused on sustainable, long-term development goals. Our net profit declined year-on-year from Rp439.5 billion in 2008 to Rp281.8 billion in 2009 as a result of lower average selling price of palm products. Nonetheless, our results of operations were in line with the Company’s budget for 2009, which was drawn conservatively due to prevailing conditions at year-end 2008. Our conservative assessments of market conditions for 2009 had proved correct, although we were obviously pleased that the market rebounded much sooner than expected. Dewan Komisaris menilai kinerja Manajemen sudah lebih dari cukup pada tahun 2009 mengingat kondisi penuh tantangan yang terjadi saat itu, dan kami percaya atas kepemimpinan dan pengelolaan mereka atas Perusahaan. The Board of Commissioners deems the performance of Management in 2009 to be more than adequate in light of the challenging conditions, and we express our confidence in their leadership and management of the Company. Baik, Hijau dan Berkembang Good, Green and Growing Sampoerna Agro akan tetap berfokus guna mencapai pertumbuhan jangka panjang yang stabil dan berkelanjutan. Pengintegrasian yang lebih luas dari kelima perkebunan kelapa sawit kami telah memberikan pijakan lebih kokoh untuk pemanfaatan aset dan sumber daya kami secara lebih optimal, sebagaimana terlihat dari produktivitas kami yang meningkat pada dua tahun terakhir. Sampoerna Agro remains focused on achieving stable and sustainable growth over the long term. The increased integration of our five operating oil palm estates has given us a stronger platform by which to utilize our assets and resources more optimally as can be seen from our growing productivity in the last couple of years. Di samping pengintegrasian dalam skala yang lebih luas, kami juga terus mendapat manfaat dari salah satu struktur perkebunan plasma yang paling efektif di Indonesia. Saat ini kami bekerjasama dengan lebih dari 20.000 petani plasma dengan tetap juga melibatkan masyarakat luas dalam program-program pembangunan berkelanjutan yang menangani berbagai kebutuhan sosial, ekonomi dan pendidikan mereka. Di tambah lagi, kami sedang berupaya untuk mendapatkan sertifikasi RSPO untuk salah satu perkebunan kelapa sawit kami, yang kemudian akan kami ulangi prosesnya guna mendapat sertifikasi serupa untuk perkebunan kami lainnya dalam waktu dekat. In addition to greater integration, we continue to benefit from one of the most effective plasma farming structures in Indonesia. Currently we work closely with more than 20,000 plasma farmers while also engaging the broader communities in sustainable development programs that address various social, economical and educational needs of these communities. On top of that, we are making the effort to have one of our oil palm plantations RSPO certified, from which we will be able to replicate the process to our other plantations for similar certifications in the near future. 22 ANNUAL REPORT 2009 Kemajuan yang membesarkan hati yang dicapai di hampir segala aspek usaha kami di tahun 2009 mendorong kami untuk memilih tema “Baik, Hijau dan Berkembang” untuk laporan tahunan 2009 kami. Kami meyakini bahwa usaha kami ‘baik ’ dan menguntungkan bagi banyak pemangku kepentingan; bahwa kami sepenuhnya sesuai dan sejalan dengan gerakan ‘hijau’ yang menyentuh persoalan perubahan iklim global; dan yang lebih penting lagi, kami siap ‘bekembang’ baik dalam jangkauan maupun skala dari perusahaan agro-industri kami di dalam dan di luar usaha perkebunan kelapa sawit. The encouraging progress that was achieved in virtually every aspect of our business in 2009 has prompted us to select the theme of our 2009 annual report: “Good, Green and Growing.” We believe that our business is ‘good’ and beneficial for many stakeholders; that we are also fully attuned and in line with the ‘green’ movement that addresses global climate change; and that more importantly, we are set to ‘growing’ the scope and scale of our agro-industrial enterprise in and beyond oil palm estates. Kami mengukir sebuah tonggak sejarah pada tahun 2009 saat memulai pekerjaan uji tuntas guna memperoleh perkebunan sagu seluas 21.620 hektar di Riau. Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang Sampoerna Agro untuk berkembang menjadi produsen terintegrasi karbohidrat, protein dan minyak sayur, turunan dari berbagai produk agroindustri. Kami yakin bahwa, pada akhirnya, sebuah usaha yang terdiversifikasi penuh di dalam sektor agro-industri menawarkan kesempatan terbaik untuk terciptanya nilai tambah berjangka panjang di suatu negara seperti Indonesia, dengan tanah luas yang cocok untuk ditanami, iklim ideal, populasi yang besar dan ekonomi yang sedang berkembang. A milestone was marked in 2009 as we began due diligence work to acquire a 21,620 hectare sago plantation in Riau. Maju dengan Bijaksana dan Bertanggung-jawab Progressing Prudently and Responsibly Sekalipun kemajuan yang kami alami membesarkan hati, kami tetap berakar pada nilai-nilai kelompok usaha Sampoerna yang sudah teruji dan terbukti. Lebih dari segalanya, Kelompok Usaha ini menghargai amanah yang diberikan dan hubungan yang terjalin antara Sampoerna dan para pemangku kepentingannya. Satu-satunya cara supaya kami dapat menjaga amanah para pemangku kepentingan adalah dengan menjalankan usaha kami dengan bijaksana dan bertanggung-jawab. Di Sampoerna Agro, kami memastikan hal ini antara lain melalui tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), sistem pengendalian yang memadai, praktik-praktik manajemen risiko dan audit yang setepat-tepatnya, dan yang terakhir namun tak kalah penting, pengawasan manajemen oleh Dewan Komisaris. Notwithstanding our encouraging progress, we remain rooted to the well-tested and proven values of the Sampoerna business group. More than anything else, the Group values the trust and relationship that exist between Sampoerna and its stakeholders. The only way that we can hold on to the trust of our stakeholders is to undertake our business prudently and responsibly. At Sampoerna Agro, we ensure this among other things through good corporate governance, adequate checks and balances, rigorous risk management and audit practices, and last but not least, management oversight by the Board of Commissioners. Sejak laporan tahunan kami yang terakhir, kami terus memperkuat struktur tata kelola perusahaan khususnya dalam hal pengawasan internal maupun eksternal. Contohnya kami telah meningkatkan peran Komite Audit. Since our last annual report, we have continued to strengthen our corporate governance structure particularly in the area of internal and external control. For instance, we have enhanced the roles of the Audit Committee. Dalam hal itu, Bapak Arief T Surowidjojo sebagai Komisaris Independen Perusahaan yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit, ialah seorang pengacara dan pembela kesetaraan hak dan lingkungan terkemuka di Indonesia. Bapak Surowidjojo juga diberi kepercayaan untuk mengawasi pengembangan berkesinambungan dari kebijakan-kebijakan tata kelola perusahaan dan implementasinya di Sampoerna Agro. In that regard, Mr. Arief T. Surowidjojo as an Independent Commissioner of the Company, in addition to serving as Chairman of the Audit Committee, is an attorney-at-law and a leading advocate on equal opportunity and environmental issues in Indonesia. Mr Surowidjojo has also been entrusted to oversee the continuing development of corporate governance policies and their implementation within Sampoerna Agro. The move is part of Sampoerna Agro’s long-term strategy to grow into an integrated producer of carbohydrate, protein and vegetable oil derivatives from a variety of agro-industrial products. We believe that, ultimately, a fully diversified business in the agro-industry sector offers the best long-term value creation opportunity in a country such as Indonesia, with its vast arable lands, ideal climate, large population and growing economy. LAPORAN TAHUNAN 2009 23 23 Dengan demikian, sebagai tambahan dari tugas-tugas beliau di Komite Audit, beliau bertemu secara berkala dengan para anggota dewan – Direktur dan Komisaris – untuk membahas kebijakan tata kelola dan implementasinya. Thus, in addition to his duties with the Audit Committee, he meets regularly with board members – Directors and Commissioners – to discuss governance policies and implementation. Perubahan dalam Jajaran Dewan Changes to the Board Tidak ada perubahan yang terjadi di dalam komposisi Dewan Komisaris maupun Direksi sepanjang tahun 2009. There were no changes to the composition of the Board of Commissioners as well as the Board of Directors in 2009. Dewan Komisaris terus mendukung langkah-langkah yang diambil oleh Manajemen dalam menakhodai Perseroan melewati masa-masa sulit di tahun 2009 dan dalam memetakan dengan cermat arah Perusahaan untuk tahun 2010. Kami menghargai semua upaya yang telah dilakukan oleh semua lini Manajemen selama tahun terakhir ini dalam memberikan yang terbaik bagi Perusahaan. The Board of Commissioners continues to support the initiatives taken by Management in steering the Company through tough times in 2009, and as it continues to chart its course carefully in 2010. We appreciate all the efforts put in by all levels of Management during this past year in delivering the very best for the Company. Kami menghaturkan terima kasih yang sedalam-dalamnya untuk amanah dan dukungan yang telah diberikan oleh seluruh pemangku kepentingan, dan kami mengharapkan untuk tetap bekerjasama erat dengan para pemangku kepentingan mengingat kami terus berupaya mengukir prestasi agar kekuatan kami diperhitungkan di dalam sektor agro-industri Indonesia yang tumbuh pesat. We remain grateful for the trust and support of our stakeholders, and we look forward to working closely with these stakeholders as we continue to make our mark as a force to be reckoned with in the burgeoning agro-industrial sector of Indonesia. MICHAEL SAMPOERNA Komisaris Utama President Commissioner 24 ANNUAL REPORT 2009 Dewan Komisaris mendukung penuh program yang dijalankan oleh Manajemen Perseroan, baik sebelum krisis finansial global, maupun saat menghadapi kondisi pasar yang penuh tantangan. The Board of Commissioners fully supports the initiatives taken by the Management of the Company both prior to the global financial crisis and in the face of changing market conditions. LAPORAN TAHUNAN 2009 25 LAPORAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS’ REPORT Tahun 2009 merupakan masa penuh tantangan untuk industri kelapa sawit pada umumnya, terutama ketika dibanding dengan tahun 2008 yang luar biasa dimana harga rata-rata CPO yang diperdagangkan di MDEX Malaysia menyentuh rekor tertinggi mencapai MYR2.864 per ton. Pada tahun 2009 harga rata-rata CPO mencapai MYR2.261 per ton. The year 2009 was a challenging one for the palm oil industry in general, especially coming on the back of a stellar year in 2008 in which the average price for CPO traded in MDEX Malaysia had reached a record high of MYR2,864 per tonne. In 2009, the average price for CPO was MYR2,261 per tonne. Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat, Dear Stakeholders, Besarnya perbedaan antara harga rata-rata CPO di 2009 dibanding 2008 membuat hampir tidak mungkin bagi Sampoerna Agro untuk menjadikan pencapaian di tahun 2008 sebagai acuan kinerja operasional untuk tahun 2009. The huge disparity between the average prices of CPO in 2009 and 2008 made it almost impossible for Sampoerna Agro to benchmark its 2009 operating results with those of 2008. Total pendapatan konsolidasi dari penjualan kecambah, CPO dan produk lain di tahun 2009 mencapai Rp1.815,6 miliar, turun 21% dari Rp2.288,1 miliar di tahun 2008. Penurunan tersebut terutama disebabkan karena terjadinya penurunan secara signifikan harga jual rata-rata CPO karena melambatnya ekonomi global, dan juga karena menurunnya volume penjualan CPO. Total consolidated revenues from the sales of our seed, CPO and other products amounted to 1,815.6 billion in 2009, a decline of 21% from Rp2,288.1 billion in 2008. The decline was primarily due to the significantly lower average selling price of CPO following the global economic slowdown, as well as from lower CPO sales volume. Laba kami di tahun berjalan juga lebih rendah daripada tahun 2008, terutama disebabkan karena menurunnya pendapatan konsolidasi yang menyebabkan penurunan marjin. Sampoerna Agro mendapatkan laba bersih sebesar Rp281,8 miliar di tahun 2009, dibandingkan Rp439,5 miliar di tahun 2008. Hal ini mencerminkan laba-per-saham sebesar Rp151 di 2009 sedangkan di 2008 sebesar Rp236. Laba Bersih terhadap Jumlah Aset mencapai 12,5% di 2009, sedangkan di 2008 20,4%, sedangkan Laba Bersih terhadap Jumlah Ekuitas mencapai 16,0%, adapun di tahun 2008 sebesar 28,3%. Our profitability for the year under review was also lower than that of 2008, mainly resulting from lower consolidated revenues causing reduced margins. Sampoerna Agro achieved a net profit of Rp281.8 billion 2009, compared to Rp439.5 billion in 2008. This translated into an earnings-per-share of Rp151 in 2009 versus Rp236 in 2008. Return on assets was 12.5% in 2009 against 20.4% in 2008, while return on equity was 16.0% in comparison with 28.3% in 2008. Sudah menjadi suatu kenyataan bahwa jatuhnya pasar CPO di tahun 2009 telah mengakibatkan penurunan signifikan atas hasil operasional kami pada tahun tersebut – terutama jika dibandingkan dengan tahun 2008, yang merupakan tahun yang benar-benar secara finansial menguntungkan, tidak hanya bagi industri kelapa sawit tetapi juga bagi komoditas lainnya. It is readily apparent that the generally bearish market for CPO in 2009 has had a significant bearing on our operating results for that year – especially when compared with our results for 2008, which was truly a financially rewarding year not only for the palm oil industry but for many other commodities as well. Bagaimanapun juga, dengan kondisi bahwa harga CPO sebagai faktor tunggal yang paling memberikan pengaruh terhadap menurunnya tingkat laba di tahun 2009, sangat sulit, jika tidak mungkin, membandingkan kinerja keuangan kami di tahun 2009 However, with CPO price being the single most contributing factor to lower profitability in 2009, it may well be that the extraordinary condition of 2008 made it challenging, if not impossible, to compare our financial performance in 2009 26 ANNUAL REPORT 2009 Ekadharmajanto Kasih EKADHARMAJANTO KASIH Direktur Utama Direktur Utama President Director President Director dengan tahun 2008. Maka untuk memperoleh perspektif yang lebih baik terhadap kinerja kami di tahun 2009, akan menjadi lebih bijak jika kita mengeluarkan faktor harga luar biasa di 2008 tadi, dan membandingkan kinerja keuangan kami di 2009 dengan 2007 dimana harga CPO rata-rata mencapai sekitar MYR2.475 yang masih 9,5% lebih tinggi dari harga rata-rata di 2009. versus 2008. Thus in order to have a better perspective of our performance in 2009, It would be more illustrative if we were to take out the extraordinary price factor of 2008, and compared our financial results in 2009 with those of 2007 whose average CPO price was about MYR2,475, still 9.5% higher than 2009 average. Dari perbandingan ini, jumlah penjualan kami tumbuh sebesar 13% sedangkan laba bersih naik sebesar 31%. Pertumbuhan rata-rata tersebut konsisten dengan pertumbuhan rata-rata tahunan dari penjualan dan laba yang telah kami nikmati sejak 2005 – kecuali tahun 2008, yang merupakan tahun yang luar biasa. From this comparison, our total revenue increased by 13% while net income rose by 31%. These growth rates are consistent with the annual growth rates of our sales and profitability that we have enjoyed since 2005 - with the exception of 2008, which was a spike year. Lebih penting lagi, jika kita memasukkan faktor membaiknya kembali harga CPO yang cenderung terus meningkat sejak turun di akhir tahun 2008, kami dapat berharap bahwa Sampoerna Agro akan mampu memelihara tingkat pertumbuhan yang konsisten di tahun 2010. More importantly, if we factor in the continued recovery of the CPO price that has been on an increasing trend versus its lows at year-end 2008, we can reasonably expect that Sampoerna Agro will be able to sustain a consistent level of growth in 2010. Menurunnya Hasil di 2009 Sejalan dengan industri Lower Output in 2009 in-line with industry Menurut Malaysian Palm Oil Board (MPOB), jumlah produksi CPO di 2009 mencapai rata-rata 17,57 juta ton, turun sekitar 0,9% dari tahun sebelumnya. Seiring dengan Malaysia, produksi Tandan Buah Segar (TBS) Perseroan menurun dari 1,23 juta ton di 2008 menjadi 1,20 juta ton di 2009. Penurunan tersebut berdampak pada turunnya produksi CPO sebesar 0,5% dari tahun 2008 yang mencapai 265,47 ribu metrik ton menjadi 264,16 ribu metrik ton di 2009. According to Malaysian Palm Oil Board (MPOB), its total CPO production in 2009 amounted to approximately 17.57 million tones, a decline of about 0.9% over the previous year. In line with Malaysia, our production of Fresh Fruit Bunch (FFB) declined from 1.23 million tonnes in 2008 to 1.20 million tonnes in 2009. This reduction affected our CPO output which fell 0.5% year-on-year from 265.47 thousand metric tonnes in 2008 to 264.16 thousand metric tonnes in 2009. Selanjutnya, produksi kecambah kami juga menurun sebagai akibat dari menurunnya permintaan karena ketidakpastian yang disebabkan oleh melambatnya ekonomi global yang diikuti pengetatan kredit oleh perbankan nasional. Bagaimanapun, karena kecambah kami dibuat atas pesanan (made-to-order) dan kami telah mengantisipasi bahwa 2009 akan menjadi tahun yang sangat menantang, kami telah mengurangi target produksi kami yang mencerminkan kondisi yang berlaku. Sebagai hasilnya, hasil produksi kami sesuai dengan target produksi yang ditetapkan. Additionally, production of our germinated seeds also suffered as a result of falling demand due to uncertainties caused by the global economic slowdown followed by considerably tightened credit market among banks nationally. However, since our germinated seeds are made-to-order and we had anticipated that 2009 would be an extremely challenging year, we had scaled down our production target to reflect prevailing conditions. As a result, our production output was at par with the production target. Lebih penting lagi, kami mampu mengintegrasikan dengan lebih baik diantara berbagai lini operasi dari R&D hingga pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pemprosesan dan penjualan. Efisiensi biaya yang diperoleh dari integrasi tersebut, telah membantu menutup beberapa kerugian pendapatan atas menurunnya penjualan. Kami berharap bahwa selagi kami membangun integrasi kami lebih lanjut, kami dapat memanfaatkan produktivitas lebih baik dan pertumbuhan sejalan dengan kondisi pasar yang membaik. More importantly, we were able to harness greater integration among our various operations from R&D to seedling, planting, cultivating, harvesting, milling and selling. The cost efficiency that was generated from this integration had helped offset some of the loss of revenues from falling sales. We expect that as we build our integration further, we will be able to harness greater productivity and growth along with improving market conditions. 28 ANNUAL REPORT 2009 Tetap Siap untuk Pertumbuhan Jangka Panjang Still Poised for Long-term Growth Sampoerna Agro berada pada jalur yang benar dalam upayanya untuk menjadi perusahaan agribisnis terkemuka yang menjaga kepercayaan para pemangku kepentingannya dengan cara yang bertanggung jawab dan akuntabel. Mengingat kondisi di tahun 2009 tidak kondusif bagi pertumbuhan maupun ekspansi bisnis kelapa sawit kami, kami memperkecil belanja modal kami untuk pengembangan penanaman kelapa sawit dengan penuh hati-hati, dan lebih berfokus untuk memperkuat aset yang ada termasuk bisnis kecambah kami di Sumatera, dan lebih dari 90.000 hektar perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Sumatera dan Kalimantan, dari total area sekitar 200.000 hektar. Sampoerna Agro remains on track in its quest to become a leading agribusiness company that engages its stakeholders in a responsible and accountable manner. While conditions in 2009 were not conducive for growth or expansion of our palm oil business, we scaled down our capital expenditure on new oil palm plantation development prudently, and instead focused our attention on strengthening or improving existing assets that include our seed business in Sumatra, and more than 90,000 hectares of oil palm estates located in Sumatra and Kalimantan, out of a total land area of some 200,000 hectares. Kami percaya bahwa integrasi terus menerus dalam operasi tersebut, ditambah dengan kemajuan R&D kami dalam pengembangan bibit unggul dan dalam praktik-praktik lingkungan-bersahabat Good Agricultural Practices, memberikan landasan yang ideal bagi Sampoerna Agro untuk tumbuh dan berevolusi menjadi perusahaan berbasis sumber daya agro terintegrasi dengan CPO sebagai produk utama, dan juga kemampuan di masa depan untuk menghasilkan produk-produk hilir bernilai tambah. We believe that our continuing integration of these operations, in addition to our advanced R&D in superior seed development and in environmentally-friendly Good Agricultural Practices, provide the ideal platform for Sampoerna Agro to grow and evolve into a highly integrated agro resource based company with CPO as its mainstay product, as well as a future ability to generate value-added downstream products. CPO tersebut, selain minyak sawit mentah merupakan masa depan Sampoerna Agro. Pengalaman kami dengan harga minyak sawit mentah yang harganya bergejolak di 2008 dan 2009 mengingatkan akan risiko perkebunan dengan tanaman tunggal. Kami percaya bahwa, walaupun kelapa sawit sendiri memiliki potensi pertumbuhan yang kuat untuk jangka panjang, Sampoerna Agro akan berada dalam posisi yang lebih kuat seandainya kita memiliki perpaduan seimbang dari hard crop dan cash crop. Jenis tanaman yang akan dipertimbangkan dapat dikategorikan sebagai CPO Crops (“Carbohydrate, Protein and Oil Crops”). These CPO other than crude palm oil constitute the longterm future of Sampoerna Agro. Our experience with the high volatility of crude palm oil price in 2008 and 2009 underscores the risk of a single-crop plantation. We believe that, although palm oil in and of itself has strong long-term growth potential, Sampoerna Agro will be in an even stronger position if we were to have a more balanced mix of hard crop and cash crop. The type of crops that would be considered could be categorized as CPO Crops (“Carbohydrate, Protein and Oil Crops”). Atas dasar pemikiran tersebut, kami berinisiatif melakukan suatu proses uji tuntas untuk mengakuisisi secara strategis perkebunan sagu di tahun 2009. Perkebunan seluas 21,620 hektar tersebut yang berlokasi di Kepulauan Meranti, Riau, adalah perkebunan sagu murni dengan beberapa area yang akan menghasilkan di tahun 2009. Pohon sagu pada umumnya mencapai 10 tahun untuk matang. Kaya akan karbohidrat, sagu merupakan produk makanan pokok yang dikonsumsi di beberapa daerah di Indonesia sebagai pengganti beras. Proses akuisisi tersebut akan selesai di pertengahan pertama tahun 2010. Inisiatif ini menandai langkah konkrit pertama Sampoerna Agro menuju pembangunan portofolio perkebunan industri agro yang terdiversifikasi. With that in mind, we had initiated an intensive due diligence process for a strategic acquisition of a Sago plantation estate in 2009. The 21,620 hectare estate, situated in Kepulauan Meranti, Riau, is a pure Sago estate with some area that came into maturity in 2009. Sago palms generally takes about 10 years to mature. Rich in carbohydrates, Sago is a staple food product that is consumed in some parts of Indonesia as a substitute for rice. The acquisition process should be completed within the first half of 2010. This initiative marks Sampoerna Agro’s first concrete step towards building a diversified agro-industrial estate portfolio. LAPORAN TAHUNAN 2009 29 Hasil Segmen Bisnis Utama Results by Main Business Segments Hingga akhir tahun 2009, bisnis kami dibagi menjadi tiga segmen utama, yaitu (i) produksi kecambah dan kegiatan R&D, (ii) perkebunan kelapa sawit di Sumatera, dan (iii) perkebuanan kelapa sawit di Kalimantan. As of year-end 2009, our business is divided into three main segments. They are (i) the germinated seed production and R&D activities, (ii) the Sumatra oil palm estates, and (iii) the Kalimantan oil palm estates. Kegiatan Pembibitan dan R&D Seed and R&D Activities Kemampuan pembibitan kecambah dan R&D yang maju dapat meningkatkan daya saing suatu perkebunan dimana ketersediaan bibit unggul secara signifikan meningkatkan kemampuan daya hidup tanaman, tingkat produksi yang lebih tinggi yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas dalam jangka panjang. Kegiatan pembibitan dan R&D kami dilakukan oleh PT Binasawit Makmur(BSM), dimana sejak 1994 telah berevolusi menjadi pusat agronomi R&D dengan cakupan luas dan menjadi satu diantara delapan produsen kecambah kelapa sawit di Indonesia. Memanfaatkan jaringan yang luas diantara pusat-pusat pembibitan kelapa sawit internasional, BSM memiliki kumpulan bibit induk yang memungkinkan volume produksinya untuk berkembang dengan pesat selama bertahun-tahun. An advanced seed-germination and R&D capabilities can greatly increase the competitiveness of a plantation whereby the availability of superior seeds significantly increases plant survivability, produces greater yields, and thereby enhances long-term productivity. Our seed and R&D activities are undertaken by PT Binasawit Makmur(BSM), which since 1994 has evolved to become a broad-based agronomics R&D center and one of the eight producers of oil palm seeds in Indonesia. Owing to its extensive network among international palm seed breeding centers, BSM has a broad range of parental stock that has enabled it to grow its production volume rapidly over the years. Di tahun 2009, produksi kecambah BSM berkurang hampir 74% bibit dari tahun sebelumnya. Penurunan produksi di 2009 merefleksikan penurunan ekspansi kelapa sawit yang terjadi di industri dalam tahun tersebut. Walaupun terjadi penurunan dalam volume penjualan, harga penjualan rata-rata bagi enam varietas kecambah BSM di tahun 2009 dapat meningkat hampir 29% mencapai Rp6.700 per kecambah dibanding Rp5.200 per kecambah di tahun 2008. In 2009, BSM produced approximately 74% less seeds than the previous year. The production drop in 2009 was a reflection of the overall decline of oil palm expansion happening in the industry during the year. Despite the drop in sales volume, the average selling price for BSM six seed varieties in 2009 managed to increase by approximately 29% to Rp6,700 per seed compared to Rp5,200 per seed in 2008. BSM mengelola lebih dari 540 hektar kebun bibit di Sumatra Selatan, yang memungkinkannya untuk menghasilkan bibit dengan produktivitas tinggi dengan harga premium di pasar. Hal ini membuat BSM memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan dan laba Sampoerna Agro, selain itu, memberikan dukungan R&D penting yang mendorong kesinambungan bisnis kelapa sawit dan juga perkembangan agro-industri kami kedepan. BSM manages more than 540 hectares of seed garden in South Sumatra, enabling it to produce the high-yielding palm seeds that command premium prices in the market. This has enabled BSM to make a significant contribution to the Sampoerna Agro’s revenues as well as profitability, in addition to providing critical R&D support that drives our sustainable palm business as well as agro-industry development forward. Perkebunan Sumatera Sumatra Estates Bersama dengan perkebunan plasma dibawah bimbingan kami, perkebunan kelapa sawit kami di Sumatera Selatan memiliki luas kira-kira 75.000 hektar, yang terdiri dari beberapa perkebunan menghasilkan dalam tahap puncak produksi. Perkebunan tersebut dikelola oleh PT Samporna Agro Tbk. dan empat anak perusahaan operasional lainnya, yaitu PT Telaga Hikmah, PT Aek Tarum, PT Mutiara Bunda Jaya dan PT Gunung Tua Abadi. Together with plasma estates under our guidance, our oil palm estates in South Sumatra extend over an area of approximately 75,000 hectares, which constitute some of our most established and mature estates at their peak production phase. These estates are managed by PT Sampoerna Agro Tbk. and four other operating subsidiary companies, namely PT Telaga Hikmah, PT Aek Tarum, PT Mutiara Bunda Jaya and PT Gunung Tua Abadi. Rata-rata, pohon-pohon matang kelapa sawit umumnya dapat dipanen dari umur 4 sampai 25 tahun, dimana pada periode antara delapan sampai sembilan belas tahun merupakan masamasa yang paling produktif. Perkebunan Sumatera kami memiliki umur rata-rata 11 tahun. On average, typical mature oil palm trees are harvestable from the ages of 4-to-25 years, in which the period between eight and nineteen years of age constitute the most productive years. Our Sumatra estates have an average of 11 years. 30 ANNUAL REPORT 2009 Dari jumlah lahan kami di Sumatra Selatan yang lebih dari 150.000 hektar, kira-kira 75.000 hektar merupakan area tertanam kelapa sawit, 180 hektar perkebunan karet, sedangkan sisanya sekitar 70.000 hektar merupakan lahan cadangan yang termasuk area untuk tujuan spesifik seperti kebun bibit, pemeliharaan dan area pelestarian lingkungan. Of our total land area that exceeded 150,000 hectares in South Sumatra, approximately 75,000 hectares are planted oil palm estates, 180 hectares are rubber estates, while the remaining 70,000 hectares are held as land bank that includes areas for specific purposes such as seed gardens, nurseries and environmental preservation areas. Keunggulan utama perkebunan kelapa sawit kami di Sumatera Selatan adalah lokasinya yang berdampingan antara satu dengan lainnya. Tidak satu perkebunanpun yang terletak lebih jauh dari satu jam perjalanan dengan truk ke pabrik kelapa sawit yang terletak di tengah-tengah kelompok perkebunan. Hal ini menjadikannya ideal untuk pemanenan dan transportasi TBS ke pabrik, gudang dan distribusi pupuk, serta berbagai kegiatan logistik lainnya. Selain itu, kami memiliki satu lagi pabrik kelapa sawit yang berlokasi strategis di area ini yang akan mulai beroperasi di awal tahun 2010. A major feature of our oil palm estates in South Sumatra is their contiguous location with one another. No single estate is further away than a one-hour drive by truck to our four palm oil mills that are located in the center of the estate clusters. This makes it ideal for harvesting and transporting FFB to mills, storage and distribution of fertilizers, as well as for various other logistical activities. Additionally, we have one more strategically located palm oil mill in the area to start operations in early 2010. Dengan infrastruktur yang mapan dan tanaman kelapa sawit pada puncak kematangan, perkebunan Sumatera Selatan kami menghasilkan sekitar 84% dari jumlah produksi TBS Sampoerna Agro di tahun 2009. Jumlah produksi TBS dari perkebunan Sumatera Selatan mencapai sekitar 1,01 juta ton,sedangkan jumlah produksi CPO mencapai sekitar 222 ribu ton. Hasil tersebut masih lebih rendah dari tahun 2008, yang mencapai sekitar 1,08 juta ton TBS dan 233 ribu ton CPO. Rendemen minyak rata-rata dan rendemen kernel rata-rata mencapai masing-masing 22,0% dan 5,2%, di 2009, dibandingkan 21,6% dan 5,8% di 2008. With well-established infrastructure and peak maturing palms, our South Sumatra estates accounted for approximately 84% of Sampoerna’s total FFB production in 2009. Total FFB production from our Sumatra estates reached approximately 1.01 million tonnes, while total production of CPO amounted to approximately 222 thousand tonnes. Again, these outputs were lower than those of 2008, which registered 1.08 million tonnes of FFB and 233 thousand tonnes of CPO. Oil extraction rates and kernel extraction rates were 22.0% and 5.2%, respectively, in 2009, compared to 21.6% and 5.8% in 2008. Perkebunan Kalimantan Kalimantan Estates Perkebunan Sampoerna Agro di Kalimantan Tengah terutama terdiri dari perkebunan-perkebunan yang sebelumnya terabaikan dan telah diperbaiki dan direhabilitasi kembali, selain dari beberapa pengembangan perkebunan kelapa sawit lainnya yang telah dilakukan sejak tahun 2006. Hingga akhir tahun 2009, PT Sungai Rangit secara aktif mengelola hampir 12.500 hektar perkebunan kelapa sawit yang sudah menghasilkan. Sedangkan dua anak perusahaan lainnya masih dalam tahap pengembangan perkebunan kelapa sawit, termasuk pekerjaan awal dalam pengembangan beberapa area pembibitan kelapa sawit, dan 7.000 hektar yang baru ditanam dan belum akan menghasilkan hingga dua atau tiga tahun mendatang. Sampoerna Agro’s oil palm estates in Central Kalimantan comprise mainly of previously neglected estates that have been revived and rehabilitated, in addition to several new oil palm estate developments that have been in progress since 2006. As at year-end 2009, PT Sungai Rangit actively managed approximately 12,500 hectares of mature oil palm estates. While two other subsidiaries were still in the stage of developing oil palm estates, including initial works on the development of some palm seedlings and nursery areas, and a further 7,000 hectares of recently planted areas that are not expected to begin yielding for another two or three years. Jika operasional di Sumatera difokuskan pada penanganan masalah pengintegrasian diantara lima anak perusahaan yang beroperasi; masalah utama untuk operasional di Kalimantan adalah meningkatkan tingkat kualitas dan produktivitas perkebunan supaya sesuai target dengan standar praktik terbaik setelah bertahun-tahun terabaikan dan beroperasi dibawah target. While operations in Sumatra mainly deal with integrative issues between and among the five operating subsidiaries; the main issue for our Kalimantan operations is on bringing up the level of quality and productivity of the producing estates at par with best-practice standards after years of neglect and subpar operations LAPORAN TAHUNAN 2009 31 Selain dari profil kematangan usia, upaya-upaya pemeliharaan ini telah memberikan hasil yang nyata selama ini. Jumlah produksi TBS dari perkebunan Kalimantan Tengah mencapai 193.276 ton di 2009, dibanding 150.950 ton di 2008. Hasil panen per hektar di Kalimantan terus meningkat dengan signifikan karena upaya perbaikan yang terus menerus dilakukan. Hasil panen tersebut telah meningkat dari tahun-ke-tahun dengan tingkat rata-rata 6,4 ton per hektar di 2005, 8,7 ton di 2006 hingga 10,1 ton di 2007, 12,3 ton di 2008, dan 15,3 ton di 2009. In addition to maturing age profile, these upkeeping efforts have produced tangible results so far. Total FFB production out of Central Kalimantan estates reached 193,276 tonnes in 2009, compared to 150,950 tonnes in 2008. Yield per hectare in Kalimantan continued to improve significantly as our upkeeping efforts continued. These yields have improved year-on-year from an average of 6.4 tonnes per hectare in 2005, 8.7 tonnes per hectare in 2006 to 10.1 tonnes in 2007, 12.3 tonnes in 2008, and 15.3 tonnes in 2009. Peningkatan kapasitas pabrik kelapa sawit di Sungai Rangit yang dilakukan belum lama ini, yang selama ini dapat memproses 75 ton TBS per jam juga berperan penting dalam menaikkan kapasitas produksi CPO dan rendemen di 2009. Konstruksi fasilitas jetty baru dan tangki penyimpanan CPO 2.000 ton di lokasi ini yang telah selesai di tahun 2009, memberikan fasilitas infrastruktur perkebunan terhadap standar praktik terbaik. The recent upgrade of the palm oil mill at Sungai Rangit, which has since been able to process 75-tonne of FFB per hour was Terus Fokus Pada Masyarakat, Kelestarian dan Tata Kelola Perusahaan Continued Focus on Community, Conservation and Corporate Governance Kami terus menempatkan perhatian utama dalam membantu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kami hidup dan bekerja, dan juga memelihara alam yang menopang pertumbuhan dan perkembangan kami terus ke masa depan. Secara persentase, perkebunan Sumatra Selatan kami merupakan pembina perkebunan plasma terbesar diantara perusahaan terbuka yang ada di Indonesia, sedangkan operasional kami di Kalimantan Tengah menjalankan beberapa program sosial dan lingkungan terbaik di industri hingga kini. We continue to place a strong emphasis on helping and increasing the welfare of the communities in which we live and work, as well preserving the nature that sustains our growth and development well into the future. Percentage wise, our South Sumatra estates maintain the largest plasma-farming establishment of any publicly listed companies in Indonesia, while our Central Kalimantan operations undertake some of the best social and environmental programmes in the industry to date. Pengembangan perkebunan baru mengikuti pedoman yang ketat dalam keamanan dan konservasi lingkungan. Porsi yang cukup banyak dari cadangan lahan kami dijaga dalam kondisi yang murni untuk menjaga keanekaragaman hayati. Area penyimpanan air teridentifikasi dan terpelihara sebagaimana mestinya untuk tujuan tersebut – guna penampungan dan pemeliharaan air secara alamiah tanpa meningkatkan risiko bencana banjir dan juga menjaga tanah sekitar agar cukup lembab dan bertahan. Tanpa perlu dikatakan lagi, kami melakukan praktik zero-burning untuk pembukaan lahan, dan menggunakan agen-agen biologis yang aman untuk mengatasi hama. New plantation developments follow strict guidelines on environmental safety and conservation. A considerable portion of our land banks are kept in their pristine condition in order to retain bio-diversity. Water retention areas are identified and kept as is for just such a purpose – to catch and retain water naturally without increasing the risks of harmful floods as well as keeping the surrounding soil sufficiently moist and arable. Needless to say, we practice zero-burning for land clearing, and use safety-recommended biological agents for pest control. Sampoerna Agro telah memperoleh sertifikasi ISO dalam manajemen lingkungan untuk hampir semua perkebunannya dan telah memulai upayanya untuk memperoleh sertifikasi RSPO sebagai bagian dari rencana besar kami untuk melaksanakan praktik-praktik terbaik dalam operasi perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan bersahabat dengan lingkungan. Sampoerna Agro has achieved ISO certifications on environmental management for most of its estates and has begun putting effort whose goal is to obtain RSPO certification as part of our grand plan to have best-practice management in sustainable and environmentally-friendly oil palm estate operations. 32 ANNUAL REPORT 2009 also instrumental in bringing up both CPO production capacity and OER in 2009. The construction of a new jetty facility and an on-site 2,000-tonne CPO storage tank was also completed in 2009, bringing the estate’s infrastructure facilities towards bestpractice standards. Baik fokus kesejahteraan masyarakat maupun lingkungan kami merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Tata Kelola Perusahaan yang baik yang kami implementasikan secara ketat di seluruh grup, karena kami membangun kepercayaan dan itikad baik diantara pemangku kepentingan utama, sambil kami juga memastikan kesinambungan usaha jangka panjang bagi Sampoerna Agro. Both our community welfare and environmental focus is an integral part of Good Corporate Governance that we implement rigorously across the Group, as we build trust and goodwill among our key stakeholders, while also ensuring long-term sustainability for Sampoerna Agro. Sejak tahun 2008, Perusahaan telah memperoleh manfaat dari adanya komite pengawas, terutama Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Manajemen Risiko, dan Komite Investasi dan Belanja Modal. Sejak terbentuknya, komite-komite tersebut telah membantu Dewan Komisaris dalam memberikan pendapat ahli dan saran yang bernilai dalam menimbang dampak strategis atas keputusan penting dan aksi-aksi korporasi yang dilakukan Perusahaan. Since 2008, the Company has benefited from the services of oversight committees, namely the Audit Committee, the Nomination and Remuneration Committee, the Risk Management Committee, and the Capital Expenditure and Investment Committee. Since their formation, these committees have helped the Board of Commissioners form expert opinions and provide valuable advice for Management in weighing the strategic implications of important decisions and corporate actions. Departemen Audit Internal kami bekerja dibawah supervisi Komite Audit, menjadi pertahanan yang mendukung upaya terus menerus dari Perusahaan untuk memelihara tata kelola perusahaan yang baik. Our Internal Audit Department, working under the supervision of the Audit Committee, remains the bulwark of behind the Company’s continuous efforts to maintain good governance. Pelatihan dan Pengembangan Berkelanjutan Continuous Training and Development Selain memberikan penekanan yang kuat dalam kegiatan R&D, Sampoerna Agro juga serius dalam pengembangan sumber daya manusianya melalui program-program pendidikan dan pelatihan. Jika pada tahun 2008, Sampoerna Agro menjalani lebih dari 700 jam pelatihan melibatkan 403 personel di berbagai bidang keahlian, hal ini meluas di tahun 2009 ke 1.098 jam pelatihan untuk 538 personel dalam berbagai bidang aplikasi yang sama. In addition to placing a strong emphasis on R&D activities, Sampoerna Agro is serious about developing its human resources through continuous learning and training programmes. If in 2008, Sampoerna Agro undertook than 700 hours of training involving 403 personnel in a diverse range of expertise areas, this was expanded further in 2009 to 1,098 hours of training for 538 personnel in an equally diverse field of applications. Kami percaya bahwa dibutuhkan organisasi pembelajar untuk sukses di bisnis perkebunan modern saat ini yang dipacu oleh pengetahuan, riset dan ilmu pengetahuan yang bermutu. We believe that it takes a learning organization to succeed in the modern-day plantation businesses that are driven by knowledge, research and scientific par-excellence. Pandangan Dalam Waktu Dekat: Kebangkitan Setelah Masa-masa Sulit Near-term Outlook: The Rise After the Fall Harga CPO yang diperdagangkan di pasar spot MDEX yang mencapai puncaknya pada bulan Maret 2008 hingga hampir MYR4.203 per metrik ton (pmt), jatuh hingga hampir MYR1.404 pmt di akhir tahun 2008, secara perlahan-lahan telah naik hingga MYR2.590 pmt di penutupan tahun. The price of CPO traded in MDEX spot market peaked in March 2008 at approximately MYR4,203 per metric ton, fell to approximately MYR1,404 pmt by year-end 2008, have gradually risen to close the year at MYR2,590 per metric tonne. Gejolak harga tersebut merugikan setiap bisnis, atau investasiinvestasi besar. Itulah sebabnya mengapa kami tidak melakukan investasi, maupun mengembangkan bisnis kami secara signifikan di tahun 2009. Such price volatility is detrimental to any business, or any major investment. That is why we neither invested in, nor grew, our business to any significant degree in 2009. LAPORAN TAHUNAN 2009 33 Bagaimanapun, kami percaya masa-masa penuh gejolak dari harga CPO telah berlalu, dan pasar telah kembali menyesuaikan ke arah titik keseimbangan baru, sehingga tidak ada lagi alasan untuk percaya bahwa gejolak harga akan terjadi lagi, atau dengan kata lain, harga CPO akan kembali menurun lagi secara signifikan dalam waktu dekat. However, we believe that most of the volatility has been taken out of the recent CPO price trends, and as markets have readjusted to new equilibriums, there is no reason to believe that high volatility will return to the market, or that, indeed, the price of CPO will turn South significantly any time soon. Permintaan akan CPO sebagai bahan baku untuk pembuatan minyak makan, sabun, kosmetika dan sebagai bahan untuk produk-produk konsumen tidak akan berubah; melainkan akan terus berlanjut dan berkembang mengingat jumlah penduduk dunia terus bertambah dan teknologi menemukan cara penggunaan yang lebih praktis untuk kelapa sawit. Oleh karenanya, harga CPO harus terus meningkat dengan stabil dalam waktu lama, sepanjang hal tersebut dipacu oleh pasokan dan permintaan nyata. The underlying demand for CPO as raw material for edible oils, soaps, cosmetics and a host of other consumable goods should not change; rather it should continue to grow as world population grows and technology finds other practical applications for palm oil. Hence, the price of CPO should steadily increase over the long-term, as long as they are driven by real supply and demand. Kami juga percaya penuh terhadap pasar CPO dalam jangka pendek, karena kami sedang menikmati pergerakan ke arah yang lebih baik – sebuah titik balik tren kenaikan harga yang stabil di 2010, setelah pergerakan menurun dari 2008 ke 2009. Kami percaya bahwa kondisi pasar di 2010 akan meningkatkan tingkat laba Sampoerna Agro dan menjaga pertumbuhan kami. We are also highly confident in the near-term outlook of the CPO market, as we enjoy the swing of the pendulum in the other direction - a return of steadily rising price trend in 2010, following the downward movement from 2008 to 2009. We believe that market outlook for 2010 will boost Sampoerna Agro profitability and sustain our growth. Akhirnya, dengan senang hati saya melaporkan bahwa tidak terdapat perubahan dalam komposisi Direksi Perseroan di tahun 2009, dan oleh karenanya, manajemen tetap akan meneruskan kebijakan yang didesain untuk membawa kami melangkah lebih jauh lagi dan lebih dekat dengan sasaran kami. Finally, I am pleased to report that there were no changes to the composition of the Board of Directors of the Company in 2009, and therefore, Management is set on a policy continuity that is designed to bring us further and closer to our goals. Atas nama rekan Direksi, kami ingin menyampaikan penghargaan kami kepada para pemegang saham dan konsumen kami, Kementerian Pertanian, pemerintah pusat dan daerah, dan otoritas lainnya. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada rekan bisnis, karyawan dan terpenting, kepada semua anggota masyarakat yang terus menerus mendukung Samporna Agro dalam masa-masa baik maupun penuh tantangan. On behalf of my fellow Directors, we would like to express our appreciation to our shareholders and customers, the Ministry of Agriculture, the central and provincial governments, and other authorities. We also extend our gratitude to our business partners, employees and not least of all, to all members of our communities who continue to support Sampoerna Agro in good as well as challenging times. Terima kasih atas semua dukungan dan kepercayaan yang diberikan. Thank you for all of your support and trust. EKADHARMAJANTO KASIH Direktur Utama President Director 34 ANNUAL REPORT 2009 Selain mengutamakan kegiatan penelitian dan pengembangan, Perseroan juga memprioritaskan pelatihan sumber daya manusia yang berkesinambungan. Besides putting strong emphasis on its R&D activities, the Company also focuses on continous development of its human resources. LAPORAN TAHUNAN 2009 35 Pohon sawit rata-rata memiliki usia produktif sekitar 22 tahun mulai dari usia ke 4. Hingga akhir tahun 2009, Perseroan memiliki serta membina lahan produktif dan non produktif masing-masing seluas 70.151 ha dan 24.515 ha Oil palms in average has a productive life span of 22 years starting from age 4. Till year end 2009, the Company has 70,151 ha of productive areas and 24,515 ha non productive areas that it manages and offers guidance on TATA KELOLA PERUSAHAAN CORPORATE GOVERNANCE Penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) meliputi transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kesetaraan tertanam dalam kegiatan sehari-hari Perseroan. The principles of Good Corporate Governance (GCG) which includes transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness are implemented throughout the Company daily operations. Perseroan meyakini pelaksanaan kegiatan sehari-hari berdasarkan prinsip-prinsip tersebut sejalan dengan nilai-nilai Perseroan, yaitu profesional, efisien, inovatif, dan peduli. Perseroan memahami hal-hal ini sangat penting artinya bagi keberlangsungan usaha dan meningkatkan nilai bagi para pemegang saham. The Company assures that those principles guiding it’s daily operations are in line with the Company’s values which includes professionalism, efficiency, innovation, and careness. The Company understands that these aspects are crucial to the business survivability and are able to enhance shareholder value. Setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sepenuhya menyadari tanggung jawabnya untuk menjadi teladan dalam penerapan GCG di lingkungan Perseroan. Kesadaran dan komitmen ini mendapatkan dukungan penuh dari pemegang saham mayoritas yang tergabung dalam Kelompok Usaha Sampoerna Strategic yang telah dikenal sangat baik dalam penerapan GCG di anak-anak perusahaannya. Every member of the Company’s Board of Commissioners (BOC) and Directors (BOD) are fully aware of their responsibility to set an example in implementing GCG on the Company’s surroundings. This awareness and commitment are fully supported by the major shareholders within the Sampoerna Strategic Group who are reputed for it’s GCG implementation among its subsidiary companies. Direksi senantiasa memastikan Perseroan mematuhi UndangUndang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undangundang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Anggaran Dasar Perseroan, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Peraturan Bursa Efek Indonesia (BEI), serta undang-undang dan peraturan lainnya yang berlaku dan berkaitan dengan lingkup usaha Perseroan. Selain itu Perseroan juga mengacu pada Pedoman Umum GCG di Indonesia. The BOD constantly ensure that the Company comply with Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, Law No. 8 of 1995 on the Capital Market, the Company’s Articles of Association, Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK) regulations, Indonesia Stock Exchange (IDX) regulations, as well as other prevailing rules and regulations associated with the Company’s business line. Additionally, the Company also complies with the General Guidelines for GCG in Indonesia. Struktur GCG GCG Structure Unsur-unsur penting dalam penerapan GCG Perseroan adalah para pemegang saham, melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi, masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda. Important factors in the implementation of the Company’s GCG is that each shareholder of the Company through General Meetings of Shareholders (GMS), BOD, and BOC hold different yet crucial roles and responsibilities. A. RUPS A. GMS Pemegang saham mengendalikan Perseroan melalui RUPS. Pemegang saham yang memiliki hak suara yang sah berhak menghadiri dan menggunakan hak suaranya dalam RUPS. Pemegang saham yang tidak dapat menghadiri RUPS dapat menunjuk perwakilannya dengan surat kuasa tertulis. Shareholders control the Company through GMS. Shareholders who possess legal voting rights can attend and exercise their voting rights in GMS. Those shareholders who are unable to attend GMS can appoint nominees to vote on their behalf through written power of attorney. Sepanjang tahun 2009, Perseroan telah menyelenggarakan satu kali RUPS Tahunan (RUPST). RUPST diselenggarakan pada tanggal 18 Juni 2009 dan memutuskan hal-hal sebagai berikut: 1. Menyetujui Laporan Tahunan serta pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko Sampoerna Agro had administered one Annual General Meeting of Shareholders (AGM) throughout 2009. AGM was held on June 18, 2009 and decided on the following matters: 1. Approved the Company’s annual report and ratified its financial statements for the financial year 2008. The financial statements were audited by a registered public accounting 38 ANNUAL REPORT 2009 & Sandjaja. Direksi Perseroan telah memaparkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan dalam Tahun Buku 2008, serta memberikan laporan mengenai penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) yang dilakukan oleh Perseroan pada tahun 2007. firm: Purwantono, Sarwoko & Sandjaja. The Directors of the Company have reported its operational and financial performance in 2008 as well as reviewed the use of proceeds collected through the Company’s initial public offering in 2007. 2. Menyetujui alokasi penggunaan laba bersih Perseroan. Perseroan mencatat laba bersih dalam tahun buku 2008 sebesar Rp439,5 miliar, atau naik sebesar 104% dibandingkan dengan dengan laba bersih yang diperoleh dalam tahun buku 2007, yakni sebesar Rp215,1 miliar. Laba bersih per saham yang dibukukan dalam tahun buku 2008 adalah sebesar Rp236, lebih tinggi dari tahun 2007 sebesar Rp129 per saham. 2. Approved to allocation of the Company’s earnings. Earnings recorded for financial year 2008 amounted to Rp439.5 billion, 104% higher than 2007 figure of Rp215.1 billion. Earnings per share grew from Rp129 per share in 2007 to Rp236 per share in 2008. Atas laba bersih yang diperoleh dalam tahun buku 2008 sebesar Rp439.516.256.000 (empat ratus tiga puluh sembilan miliar lima ratus enam belas juta dua ratus lima puluh enam ribu rupiah), telah disetujui oleh RUPST untuk dialokasikan sebagai berikut: • Sebesar Rp6.000.000.000 (enam miliar rupiah) ditetapkan sebagai cadangan umum; • Sebesar Rp170.100.000.000 (seratus tujuh puluh miliar seratus juta rupiah) akan dibagikan sebagai dividen tunai dengan dividen per saham sebesar Rp90 (sembilan puluh rupiah); • Sebesar Rp8.700.000.000 (delapan miliar tujuh ratus juta rupiah) akan disumbangkan kepada Yayasan Putera Sampoerna untuk membantu meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di Indonesia; • Sisanya dibukukan sebagai saldo laba (retained earnings) untuk mendukung pengembangan usaha Perseroan dan anak-anak perusahaan Perseroan. The allocation of the Company’s recorded earnings amounting to Rp439,516,256,000 (four hundred thirty nine billion five hundred sixteen million two hundred fifty six thousand rupiah) is as follows: • Rp6,000,000,000 (six billion rupiah) to be set aside for mandatory reserve; • Rp170,100,000,000 (one hundred seventy billion one hundred million rupiah) to be distributed as cash dividend, so dividend per share will be Rp90 (ninety rupiah); • Rp8,700,000,000 (eight billion seven hundred million rupiah) to be donated to Putera Sampoerna Foundation to promote accessibility and quality education in Indonesia; • The remaining amount to be added into retained earnings in order to support future business expansions for the Company and its subsidiaries. 3. Memberi wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk dan menetapkan Kantor Akuntan Publik yang memenuhi syarat untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2009 dengan mempertimbangan masukan dari manajemen serta Komite Audit. 3. AGM had also authorized BOC to appoint a registered public accounting firm that meets the standards stated to audit the Company’s financial statements for financial year 2009. In doing so, BOC is to consider inputs from the Management as well as the Audit Committee. 4. Di samping itu, dalam agenda keempat RUPST, Dewan Komisaris juga diberi wewenang untuk menetapkan paket remunerasi bagi anggota Direksi untuk tahun buku 2009 dengan mempertimbangkan masukan dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan. Adapun remunerasi untuk Dewan Komisaris untuk tahun buku 2009 telah ditetapkan oleh RUPST setinggi-tingginya sebesar Rp300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) gross per bulan. 4. It was then followed by the fourth agenda, BOC has to decide on the remuneration package for BOD for the year 2009. In doing so, BOC is to consider inputs supplied by the Remuneration and Nomination Committee. Additionally, BOC remuneration package for the year 2009 amounting to a maximum of Rp300,000,000 (three hundred million rupiah) gross per month had also been approved by this AGM. 40 ANNUAL REPORT 2009 B. Dewan Komisaris B. Board of Commissioners (BOC) Sampai dengan akhir tahun 2009, Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari lima orang. Dua dari anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. Jumlah ini sesuai dengan ketentuan jumlah Komisaris Independen seperti ditetapkan dalam Surat Edaran Bapepam No. SE-03/PM/2000 dan Peraturan BEJ No. I-A, yang menetapkan paling sedikit 30% komposisi Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. As per end of 2009, the BOC is comprised of five members. Two of the members are Independent Commissioners. This is in accordance with the regulation on the number of Independent Commissioners as stated by Bapepam Circular Letter No. SE03/PM/2000 and the IDX Regulation No. I-A, that determined at least 30% of BOC should be Independent Commissioners. Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris BOC Scope of Work and Responsibilities Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, tugas utama Dewan Komisaris adalah mengawasi kebijakan dan tindakan Direksi Perseroan agar sejalan dengan Anggaran Dasar Perseroan, peraturan yang berlaku, dan nilai-nilai GCG. Dewan Komisaris juga berwenang untuk memberikan nasihat kepada Direksi apabila diperlukan. In accordance with the Company’s Articles of Association, the main task of BOC is to oversee the policies and actions taken by the Company’s BOD so as to ensure that they are in line with the Company’s Articles of Association, prevailing rules and regulations, and GCG values. The BOC is also authorized to give advices to BOD when needed. Agar Dewan Komisaris dapat menjalankan tugas secara efektif, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Manajemen Risiko, Komite Belanja Modal dan Investasi. Peran, fungsi, dan kegiatan setiap komite sepanjang tahun turut dilaporkan pada pembahasan ini. To ensure that the BOC can perform its tasks effectively, they have formed Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Risk Management Committee, and Capital Expenditure and Investment Committee as well. The role, function, and activities of the each committee throughout the year are duly reported in this assessment. LAPORAN TAHUNAN 2009 41 Dewan Komisaris Perseroan beranggotakan: 1. Michael Sampoerna (Komisaris Utama) Selain memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai Komisaris Utama, juga mempunyai tugas sebagai Ketua Komite Belanja Modal dan Investasi. 2. Sugiarta Gandasaputra (Komisaris) Selain memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Dewan Komisaris, juga mempunyai tugas sebagai Ketua Komite Manajemen Risiko. 3. Mak Ping On (Komisaris) Selain memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Dewan Komisaris, juga mempunyai tugas sebagai Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi. 4. Phang Cheow Hock (Komisaris Independen) Selain memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Dewan Komisaris, juga mempunyai tugas sebagai Komisaris Independen. 5. Arief Tarunakarya Surowidjojo (Komisaris Independen) Selain memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Dewan Komisaris, juga mempunyai tugas sebagai Komisaris Independen, dan Ketua Komite Audit. The Company’s BOC comprise of: 1. Michael Sampoerna (President Commissioner) In addition to his task and responsibilities as the President Commissioner, he is also the Chairman of Capital Expenditure and Investment Committee. 2. Sugiarta Gandasaputra (Commissioner) In addition to his task and responsibilities as a member of the BOC, he is also the Chairman of Risk Management Committee. 3. Mak Ping On (Commissioner) In addition to his task and responsibities as a member of the BOC, he is also the Chairman of Nomination and Remuneration Committee. 4. Phang Cheow Hock (Independent Commissioner) In addition to his task and responsibilities as a member of the BOC, he is also an Independent Commissioner. Remunerasi Dewan Komisaris BOC Remuneration Sebagaimana telah disetujui oleh RUPST dan sesuai dengan kebijakan remunerasi Perseroan, para anggota Dewan Komisaris memperoleh remunerasi yang besarnya bersifat wajar dan kompetitif berdasarkan survei remunerasi terhadap perusahaan sejenis dengan skala yang sama. As approved by the AGM, and in line with the Company’s remuneration policy, members of the BOC receive a remuneration that is deemed reasonable and competitive based on a remuneration survey conducted on similar companies in terms of type and scale. 5. Arief Tarunakarya Surowidjojo (Independent Commissioner) In addition to his task and responsibilities as a member of the BOC, he is also an Independent Commissioner and Chairman of the Audit Committee. Total Paket Remunerasi (Rp) Total Remuneration Package (Rp) Dewan Komisaris Board of Commissioners 2009 2008 1.200.000.000 720.000.000 Rapat Dewan Komisaris BOC Meeting Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu jika dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau apabila diminta secara tertulis oleh seorang anggota Direksi atau lebih atau satu pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah. Based on the Company’s Articles of Association, BOC meetings can be performed anytime when deemed necessary by one or more BOC member or, upon submission of a written request from one or more Directors or shareholders that collectively represent 1/10 (one tenth) of the total number of shareholders that possess legal voting rights. 42 ANNUAL REPORT 2009 Rapat-rapat Dewan Komisaris sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat hanya jika dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Di dalam rapat, setiap anggota Dewan Komisaris memiliki satu hak suara dan satu suara tambahan untuk anggota Dewan Komisaris yang diwakilinya (proxy vote). Pada tahun 2009, Dewan Komisaris menyelenggarakan lima kali rapat. BOC Meetings are deemed legitimate and entitled to make legally binding decisions only if more than ½ (one half) of BOC members. During the meetings, every member of the BOC are entitled to one vote and one proxy vote derived from another BOC member that it is being represented. The BOC performed five meetings in 2008 Selain secara formal, Dewan Komisaris juga melakukan beberapa kali pertemuan informal dengan Direksi untuk memastikan bahwa Perseroan telah dikelola dengan baik oleh Direksi. In addition to these formal meetings, the BOC also engage a number of informal meetings with the Directors to ensure that the BOD are managing the Company properly. No No Tanggal Date Agenda Rapat Meeting Agenda Kehadiran Attendance 1 4 Maret 2009 March 4, 2009 - Persetujuan atas diversifikasi usaha melalui PT Sampoerna Bio Fuels (anak perusahaan) - Approval of its businness diversification through PT Sampoerna Bio Fuels (a subsidiary) 100% 2 27 April 2009 April 7, 2009 - Persetujuan atas tanggal, tempat, dan agenda RUPST untuk Tahun Buku 2008 - Approval of the date, place and agenda of the AGM for the Fiscal Year 2008 100% 3 7 Agustus 2009 August 7, 2009 - Persetujuan atas pinjaman sebesar Rp300 milyar oleh PT Sungai Rangit (anak perusahaan) dari Bank Mandiri - Approval of the loan amounting to Rp300 billion by the PT River Rangit (subsidiary) of Bank Mandiri 100% 4 16 November 2009 November 16, 2009 - Persetujuan atas Piagam Audit Internal (Internal Audit Charter) Perseroan - Approval of the Company’s Internal Audit Charter (Internal Audit Charter) 100% 5 8 Desember 2009 December 8, 2009 - Persetujuan atas pengangkatan Kepala Departemen Audit Internal - Approval of the appointment of the Head of Internal Audit Department 100% Komite-komite di bawah Dewan Komisaris The Committees under BOC Komite Audit Audit Committee Keberadaan Komite Audit diharapkan dapat meningkatkan penerapan GCG dalam operasional maupun ekspansi Perseroan. The presence of Audit Committee is expected to enhance the implementation of GCG practices within the Company operations and expansions. Tugas dan tanggung jawab utama Komite Audit adalah antara lain meliputi: • mengkaji laporan keuangan dan informasi finansial lainnya yang disajikan untuk pemegang saham, publik, dan otoritas pasar modal; • mengkaji kepatuhan terhadap peraturan dan perundangundangan yang berlaku; • mengkaji dan memonitor sistem pengendalian internal Perseroan; dan • mengkaji proses dan hasil audit yang dilakukan oleh auditor independen. The main tasks and responsibilities of Audit Committee includes the following: • to review the financial statement and other financial information prepared for shareholders, the public, and the capital market authorities; • to review compliance towards prevailing rules and regulations; • review and monitor the Company’s internal control system; and • to review the process and audited results made by independent auditor. Komite Audit menelaah laporan keuangan konsolidasi setiap kuartal dan tahunan untuk memberi kepastian kepada Dewan Komisaris bahwa laporan keuangan konsolidasi Perseroan telah disiapkan sesuai dengan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia dan semua informasi telah dilaporkan seluruhnya dan secara akurat sebelum laporan diterbitkan. Audit Committee assessed the consolidated financial statements on a quarterly as well as yearly basis to assure the BOC that the Company consolidated financial statements were prepared in accordance with Indonesian Statements of Financial Accounting Standards and that all information are both complete and accurate prior to the report’s publication. LAPORAN TAHUNAN 2009 43 Penelaahan ini juga membantu mengindentifikasi dan memberi solusi terhadap masalah-masalah potensial kepada Direksi sebelum penerbitan laporan keuangan konsolidasi. This assessment also helped identify and provide solutions on potential issues with the BOD prior to their publication. Berdasarkan rekomendasi Komite Audit, Dewan Komisaris menyetujui penerbitan laporan keuangan konsolidasi. Komite Audit juga menelaah kinerja Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan konsolidasi tahun sebelumnya. Based on the recommendations made by Audit Committee, the BOC approves on the consolidated financial statement publication. Audit Committee also assesses Public Accountant performance on the audited consolidated financial statements for the previous year. Komite Audit dibawah Dewan Komisaris terdiri dari tiga anggota: (i) Arief Tarunakarya Surowidjojo, Komisaris Independen dan Ketua; (ii) Amien Subekti; dan (iii) Tjandra Bachtiar. Dua anggota terakhir berasal dari eksternal Perseroan. Audit Committee that is under the BOC, is comprised of three members: (i) Arief Tarunakarya Surowidjojo, Independent Commissioner and Chairman; (ii) Amien Subekti; and (iii) Tjandra Bachtiar. The last two members were externally recruited. Profil Arief T. Surowidjojo disajikan pada halaman 159 laporan tahunan ini. Profile on Arief T. Surowidjojo is presented on page 159 of this annual report. Amien Subekti Warga Negara Indonesia lahir tahun 1970. Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak November 2007. Saat ini juga menjabat sebagai Deputi bidang keuangan dan perencanaan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh dan Nias. Sebelumnya menjabat sebagai eksekutif pada CSA Strategic Advisory (20012005) dan auditor BPKP Direktorat Pengawasan Minyak dan Gas. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari University of Melbourne, Australia. Amien Subekti Indonesian citizen, born in 1970, and has served as a member of the Audit Committee since November 2007. He is currently the Deputy of Finance and Planning at the Reconstruction and Rehabilitation Agency for Aceh and Nias. He had previously served as an executive at CSA Strategic Advisory (2001-2005) and as an auditor at Directorate of Oil and Gas Supervisory Board (BPKP). He has a Master of Business Administration degree from the University of Melbourne, Australia. Tjandra Bachtiar Warga Negara Indonesia lahir tahun 1949. Menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak November 2007. Saat ini juga menjabat sebagai Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pengembangan Bisnis dan Sekretaris Perusahaan PT HM Sampoerna Tbk. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari University of Southern California, Los Angeles, Amerika Serikat. Tjandra Bachtiar Indonesian citizen, born in 1949, and has served as a member of the Audit Committee since November 2007. He is currently a lecturer in School of Economics at the University of Indonesia. He had previously served as the Head of Business Development and Corporate Secretary of PT HM Sampoerna Tbk. He has a Master of Business Administration degree from the University of Southern California, Los Angeles, USA. Sepanjang tahun 2009, Komite Audit telah menyelenggarakan lima kali rapat. Laporan kegiatan Komite Audit untuk tahun 2008 disajikan pada halaman 53 laporan tahunan ini. The Audit Committee have conducted five meetings in 2009. A report on the Audit Committees activities throughout 2009 is presented on page 53 of this annual report. Komite lainnya The other committees Komite Nominasi dan Remunerasi yang dibentuk sejak bulan Maret 2008, dipimpin oleh Mak Ping On, Komisaris Perseroan. Adapun tugas dan tanggung jawab utama Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut: • mengkaji kebijakan sumber daya manusia yang ditetapkan oleh Direksi; Nomination and Remuneration Committee which was established since March 2008, led by Mak Ping On, the Commissioner of the Company. The main duties and responsibilities of the Nomination and Remuneration Committee are as follows: • to review human resource policy set up by BOD; 44 ANNUAL REPORT 2009 • menyiapkan prosedur nominasi dan kriteria seleksi untuk anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan eksekutif Perseroan; dan • merumuskan sistem penilaian dan memberikan rekomendasi mengenai jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi, serta besarnya remunerasi yang diterima. • to prepare nomination procedures and selection criteria for BOC, BOD, and executives of the Company; and • to formulate a system of assessment and provide recommendations in respect to the number of members for BOC and BOD, and their remuneration amount. Komite Manajemen Risiko yang dibentuk sejak bulan Maret 2008. Komite ini dipimpin oleh Sugiarta Gandasaputra, Komisaris Perseroan. Tugas dan tanggung jawab utama Komite Manajemen Risiko adalah sebagai berikut: • melakukan penilaian berkala dan memberikan rekomendasi mengenai jenis dan cakupan asuransi Perseroan; dan • melakukan penilaian berkala mengenai risiko-risiko yang dihadapi Perseroan dan merumuskan langkah-langkah penanganan risiko. Risk Management Committee which was established since March 2008. Sugiarta Gandasaputra, a Commissioner of the Company, is the Chairman of this Committee. The main tasks and responsibilities of the Risk Management Committee are as follows: • to conduct periodical assessments and provide recommendations with respect to the type and coverage of the Company insurance; and • to conduct periodical assessments with respect to nature of risks faced by the Company and formulate their mitigating factors. Komite Belanja Modal dan Investasi dibentuk sejak bulan Maret 2008. Komite ini dipimpin oleh Michael Sampoerna, Komisaris Utama Perseroan. Tugas dan tanggung jawab utama Komite Belanja Modal dan Investasi adalah sebagai berikut: • menyusun kebijakan investasi dan belanja modal Perseroan; dan • mengkaji rencana investasi dan belanja modal; dan memberikan rekomendasi mengenai sumber dana dan investasi dan belanja modal yang akan dilakukan termasuk risiko-risiko investasi. Capital Expenditure and Investment Committee which was established since March 2008. Michael Sampoerna, the President Commissioner of the Company is the Chairman of this Committee. The main tasks and responsibilities of the Capital Expenditure and Investment Committee are as follows: • to formulate the Company investment policy and capital expenditure (capex); and • to review investment and capex plans, and provide recommendations with respect to the capex and investment to be spent and sources of funds including the risks of the investment. C. Direksi C. Board of Directors (BOD) Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan pemegang saham melalui RUPS. Sampai dengan akhir tahun 2009, Direksi Perseroan terdiri dari lima orang Direktur, dengan jabatan fungsional masing-masing sebagai Direktur Utama, Chief Operating Officer, Managing Director Sumatera, Managing Director Kalimantan, dan Direktur Keuangan/CFO. BOD members are appointed and terminated through decisions made by shareholders in AGM. Until end of 2009, the Company BOD is comprised of five Directors, holding different functions individually as President Director, Chief Operating Officer, Managing Director for Sumatra, Managing Director for Kalimantan, and the Finance Director/CFO. Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab Direksi BOD Scope of Work and Responsibilities Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Direksi memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan untuk mencapai maksud dan tujuan Perseroan. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap anggota Direksi harus berpedoman pada Anggaran Dasar, keputusan RUPS, keputusan dan arahan Dewan Komisaris, hasil rapat Direksi, ketentuan peraturan perundangan yang berlaku serta nilai-nilai dan prinsip-prinsip GCG dengan selalu mengedepankan kepentingan Perseroan. In a accordance with the Company Article of Association, BOD is responsible to manage and carry out supervision in the best interest of the Company as well as to achieve its objective and purpose. In carrying out his duties, every BOD member must follow strict guidelines set forth by the Company Articles of Association, decisions made in GMS, instructions and guidances from BOC, BOD meetings outcomes, prevailing rules and regulations as well as GCG values and principles while always prioritizing the best interest of the Company. LAPORAN TAHUNAN 2009 45 Ruang Lingkup dan Tanggung Jawab Setiap Anggota Direksi 1. Direktur Utama Bertanggung jawab atas keseluruhan operasional Perseroan dan memastikan profitabilitas Perseroan. 2. Chief Operating Officer Bertanggung jawab untuk membantu Direktur Utama dalam kegiatan operasional sehari-hari Perseroan dan memastikan Perseroan menjalankan usahanya dengan baik serta mencapai tingkat keuntungan yang telah direncanakan sebelumnya. 3. Direktur Pengelola Sumatera Bertanggung jawab atas operasional Perseroan sehari-hari di wilayah Sumatera dan produktivitas dari perkebunan dan pabrik kelapa sawit di wilayah tersebut serta memastikan bahwa hasil panen dan tingkat rendemen tinggi dengan tetap menjaga biaya agar tetap rendah. 4. Direktur Pengelola Kalimantan Bertanggung jawab atas operasional Perseroan sehari-hari di wilayah Kalimantan dan produktivitas dari perkebunan dan pabrik kelapa sawit di wilayah tersebut serta memastikan bahwa hasil panen dan tingkat rendemen tinggi dengan tetap menjaga biaya agar tetap rendah. 5. Direktur Keuangan/CFO Bertanggung jawab untuk mengelola dana dan arus kas, membuat kebijakan-kebijakan keuangan, melakukan konsolidasi atas laporan keuangan serta memperbaiki sistem pelaporan keuangan. Every BOD member Scope of Work and Responsibilities 1. President Director Responsible for the overall operations and to ensure profitability of the Company. 2. Chief Operating Officer To assist President Director in the Company daily operations, to ensure the Company runs properly, and the targeted bottom line is achieved. 3. Managing Director for Sumatra Responsible for the Company daily operations in Sumatra region along with the productivity of the palm oil plantations and factory in the region. He is also responsible for ensuring that yield and extraction rate are high while keeping Remunerasi Direksi The Directors Remuneration Setiap anggota Direksi memperoleh imbalan berupa gaji, tunjangan, fasilitas, dan bonus. Bonus kepada Direksi dibayarkan setiap bulan Februari atau Maret setiap tahunnya. Struktur dan besarnya remunerasi Direksi untuk tahun 2009 ditetapkan oleh Dewan Komisaris yang memperoleh mandat dari RUPST sebelumnya. Besarnya remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi bersifat wajar dan kompetitif sesuai dengan survei remunerasi yang dilakukan terhadap perusahaan sejenis dengan skala yang sama. Every BOD member receives remuneration in the form of a salary, benefits, facilities, and bonuses. Bonus is paid either on February or March annually. Structure and amount of remuneration for BOD has been approved by BOC and mandated by the previous AGM. The amount of remuneration is deemed fair and competitive based on a remuneration survey carried out on similar companies in terms of type and scale. costs low. 4. Managing Director for Kalimantan Responsible for the Company daily operations in Kalimantan region along with the productivity of the palm oil plantations and factory in the region. He is also responsible for ensuring that yield and extraction rate are high while keeping costs low. 5. Finance Director /CFO Responsible for managing funds and cashflow, to formulate financial policies, to consolidate the financial statements as well as to improve financial reporting system. Total Paket Remunerasi (Rp) Total Remuneration Package (Rp) Direksi Board of Directors 2009 2008 16.483.308.922 10.944.320.184 Rapat Direksi BOD Meetings Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh seorang anggota Direksi atau lebih atau atas permintaan tertulis dari seorang anggota Dewan Komisaris atau lebih atau BOD Meetings can be administered at anytime deemed necessary by one or more BOD members or upon the written request of one member or more BOC members or upon 46 ANNUAL REPORT 2009 atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham -atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. the written request of 1 (one) shareholder or more which collectively represents 1/10 (one tenth) of the Company’s total shares that possess legal voting rights. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat hanya apabila lebih dari 1/2(satu perdua) dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat. BOD Meetings are deemed legitimate and entitled to make legally binding decisions only if at least 1/2(one half) of BOD members are either present or represented in the meeting. No No Tanggal Date Agenda Rapat Meeting Agenda 1 6 Februari 2009 February 6, 2009 - Pembahasan mengenai diversifikasi usaha - Persetujuan atas pengembangan lahan konsesi - Discussion of business diversification - Approval of land development concessions 100% 2 17 Februari 2009 February 17, 2009 - Pembahasan mengenai struktur organisasi baru - Pembahasan mengenai penjualan kembali treasury shares - Pengkajian kinerja operasional Perseroan - Discussion about the new organizational structure - Discussion on resale of treasury shares - Assessment of the operational performance of the Company 80% 3 24 April 2009 April 24, 2009 - Pembahasan kondisi finansial Perseroan - Pengkajian aspek kinerja operasional Perseroan di kwartal pertama tahun 2009 - Pembahasan mengenai tanggal, tempat, dan agenda RUPST untuk tahun buku 2008 - Pembahasan mengenai pemanfaatan konsesi lahan - Discussion on the financial condition of the Company - Assessment of the performance aspects of our operations in the first quarter of 2009 - Discussion about the date, place and agenda of AGM for year 2008 - Discussion about the use of land concessions 100% 4 25 Mei 2009 May 25, 2009 - Persetujuan atas pinjaman kredit modal kerja oleh PT Sampoerna Agro Tbk. sebesar Rp100 milyar dari Bank Mandiri - Approval of working capital loans by PT Sampoerna Agro Tbk. Rp100 billion from Bank Mandiri 100% 5 23 Juni 2009 June 23, 2009 - Pembahasan mengenai penawaran akuisisi kebun yang diterima Perseroan - Penyusunan masterplan pengembangan usaha Perseroan - Discussion on bids received by the Company acquired plantations - Preparation of the masterplan development of Company business 100% 6 30 Juli 2009 July 30, 2009 - Pengkajian aspek operasional Perseroan di semester pertama tahun 2009 - Pengkajian atas kondisi finansial Perseroan serta merancang arus kas untuk kedepannya - Pembahasan mengenai aspek lingkungan - Pembahasan strategi SDM - Assessment of the operational aspects of the Company in the first half of 2009 - Assessment of its financial condition and cash flows for future design - Discussion on environmental aspects - Discussion on HR strategy 100% 7 7 September 2009 September 7, 2009 - Pembahasan mengenai rencana kerja dan anggaran tahun 2010 - Penyusunan rencana pengembangan usaha - Persetujuan atas strategi aspek lingkungan - Persetujuan atas paket remunerasi SDM - Discussion of work plan and budget 2010 - Preparation of business development plan - Approval of the environmental aspects of the strategy - Approval of the remuneration package of human resources 100% Pada tahun 2009, Direksi menyelenggarakan rapat antara lain untuk membahas situasi pasar, kinerja penjualan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan operasional dan bisnis Perseroan. Kehadiran Attendance In 2009, the BOD administered meetings which, among others, were aimed at discussing current market conditions, sales performance and other aspects relating to the Company’s operations and business. LAPORAN TAHUNAN 2009 47 D. Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi D. Joint Meeting of the BOC and BOD Selain rapat Dewan Komisaris dan Direksi, Perseroan juga menyadari pentingnya rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Tujuan rapat ini adalah agar Dewan Komisaris mendapatkan gambaran jelas dan dapat memantau langsung perkembangan Perseroan terkini dan anak-anak perusahaannya, serta memberi masukan jika dibutuhkan. Apart from BOC Meetings and the BOD Meetings as previously mentioned, the Company also fully realizes on the importance of engaging joint meetings between the BOC and BOD. The meetings objectives are to ensure the BOC has a clear picture, and to be able to directly monitor on latest developments of the Company and its subsidiaries, as well as provide recommendations if required. Dewan Komisaris dan Direksi menyelenggarakan rapat gabungan setiap saat jika dianggap perlu oleh anggota Dewan Komisaris atau Direksi. Rapat ini dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, dan Direktur Utama anak-anak perusahaan apabila dianggap perlu. Rapat ini dianggap sah dan keputusan yang diambilnya mengikat secara hukum jika dihadiri oleh paling sedikit lebih dari 50% dari jumlah keseluruhan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. The BOC and BOD administered joint meetings anytime when deemed necessary by members of the BOC and BOD. These Meetings are attended by all of the Company’s BOC and BOD as well as the subsidiaries President Directors if deemed necessary. The meetings are deemed legal and can make legally binding decisions if it is attended at least by over 50% of the total members of the BOC and Directors. Pada tahun 2009, Dewan Komisaris dan Direksi menyelenggarakan lima kali Rapat Gabungan. In 2009, the BOC and BOD administered five joint meetings. No No Tanggal Date Agenda Rapat Meeting Agenda 1 24 Maret 2009 March 24, 2009 - Persetujuan atas struktur organisasi yang baru - Persetujuan atas penjualan kembali treasury shares - Pembahasan mengenai pinjaman modal kerja dari Bank - Pembahasan mengenai aspek Tata Kelola Perusahaan - Approval of the new organizational structure - Approval of the resale of treasury shares - Discussion on working capital loans from Banks - Discussion on Corporate Governance 80% 2 29 Mei 2009 May 29, 2009 - Persetujuan atas pemanfaatan konsesi lahan - Pengkajian aspek kinerja operasional Perseroan - Pemberian paparan singkat oleh Direksi atas pengembangan usaha yang sudah direncanakan - Approval of the utilization of land concessions - Assessment of the performance aspects of our operations - Giving a brief exposure of the Directors on the business development planned 80% 3 1 Oktober 2009 October 1, 2009 - Penyusunan rencana pengembangan usaha - Preparation of business development plan 80% 4 3 November 2009 November 3, 2009 - Pembahasan mengenai konsesi lahan yang dimiliki - Persetujuan atas materi Public Expose - Pembahasan mengenai pengembangan usaha baru - Penyusunan strategi SDM - Pembahasan mengenai rencana kerja dan anggaran tahun 2010 - Discussion about the concession of land owned - Approval of materials Public Expose - Discussion of new business development - Preparation of HR strategy - Discussion of work plan and budget 2010 80% 5 8 Desember 2009 December 8, 2009 - Persetujuan atas Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2010 - Approval of Work Plan and Budget Year 2010 100% 48 ANNUAL REPORT 2009 Kehadiran Attendance E. Unit-unit Penunjang E. Supporting Units Departemen Audit Internal Internal Audit Department Audit Internal adalah sebuah penilaian untuk memberikan keyakinan yang obyektif (assurance) dan kegiatan konsultasi yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan operasi dan nilai tambah bagi perusahaan. Penilaian tersebut dilakukan melalui evaluasi secara sistematik untuk meningkatkan tingkat efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Internal audit is the appraisal process in order to provide objective assurance as well as consultation activities to improve the operating ability and value added of the Company. The appraIsal process is undertaken through a systematic evaluation to improve the effectiveness of risk management, control and corporate governance process. Berdasarkan kedudukan dan struktur organisasinya, Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Departemen Audit Internal, yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama atau Chief Executive Officer(CEO). Kepala Audit Internal secara langsung diangkat dan diberhentikan oleh CEO atas persetujuan Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan fungsi tugas dan tanggung jawabnya, Kepala Audit Internal dibantu oleh para Auditor. Based on its position and organizational structure, the Internal Audit chaired by Head of Internal Audit Department, whom is responsible to the Director or Chief Executive Officer (CEO). Head of Internal Audit positions are directly appointed and dismissed by the CEO with the approval of the Board of Commissioners. In conducting its duties and responsibilities, Head of Internal Audit was assisted by the Auditors. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Departemen Audit Internal memiliki wewenang untuk dapat mengakses seluruh informasi yang relevan tentang perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya, termasuk informasi pihak ketiga yang mempunyai hubungan bisnis dengan Perusahaan. Sepanjang tugasnya, Departemen Audit Internal melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit. Untuk itu Departemen Audit Internal mengadakan rapat secara berkala dengan Direksi, Dewan Komisaris dan Komite Audit serta mengkoordinasikan kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal. In order to perform its duties and responsibilities, Internal Audit Department has the authority to access all relevant information about the Company in relation to its duties and functions, including third parties information that is in line with the Company’s business performance. Throughout its duties, Internal Audit Department communicate directly with the Board of Directors, Board of Commissioners and/or the Audit Committee and a member of the Board of Directors, Board of Commissioners and/or the Audit Committee. For that purposes, the Internal Audit Department meet regularly with the Board of Directors, Board of Commissioners and the Audit Committee and to coordinate activities with the external auditors’ activities. Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan Perseroan adalah: • sebagai penghubung antara Perseroan dengan lembaga regulator pasar modal, yaitu Badan Pengawas Pasar ModalLembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai tempat Perseroan mencatatkan sahamnya; • menyampaikan informasi penting mengenai kegiatan Perseroan kepada publik, regulator pasar modal, dan pihakpihak yang berkepentingan; • memberikan masukan kepada Direksi agar tindakan-tindakan yang dilakukan tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; • mengkoordinasikan rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi, rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, serta RUPS; dan • melakukan kajian atas dokumen-dokumen Perseroan dari aspek legal. The tasks and responsibilities of the Company’s Corporate Secretary are as follows: • to act as liaison between the Company and the capital market regulatory boards , the Capital Market Regulatory Boards: Bapepam, Financial Board, and IDX where the Company shares are registered; • to convey pertinent information on the Company operations to the public, the capital market regulatory boards, and other related parties; • to provide suggestions to the BOD so as to ensure that the actions taken comply with the Company’s Articles of Association and prevailing rules and regulations; • to coordinate the BOC/BOD Meetings, BOC/BOD Joint Meetings, as well as GMS; and • to assess company documents from legal perspective. LAPORAN TAHUNAN 2009 49 Untuk menjalankan fungsinya, Sekretaris Perusahaan bekerjasama dengan Divisi Hukum dan Divisi Hubungan Investor. In performing its function, Corporate Secretary works with Legal and Investor Relations Division. Sekretaris Perusahaan Perseroan adalah Eris Ariaman, mulai menjabat sejak 22 Juni 2009. Warga Negara Indonesia, saat ini beliau juga menjabat sebagai Kepala Legal & Compliance Sampoerna Agro sejak tahun 2009. Jabatan sebelumnya diantaranya adalah: Manajer Legal & Compliance Sampoerna Agro (2008-2009), Counsel PT HM Sampoerna Tbk. (2002-2008), dan Counsel Philip Morris (Malaysia) Sdn Bhd (2007). Memperolehb gelar Magister Hukum dalam Hukum Bisnis (MH) dari Universitas Padjadjaran, Bandung pada tahun 2006, dan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 2001. The Corporate Secretary of the Company is Eris Ariaman, appointed on 22 June 2009. An Indonesian Citizen, curently he is also positioned as Head of Legal & Compliance Sampoerna Agro since 2009. His previous positions include: Legal & Compliance Manager of Sampoerna Agro (2008-2009), Counsel of PT HM Sampoerna Tbk. (2002-2008), and Counsel of Philip Morris (Malaysia) Sdn Bhd (2007). Obtained his Master of Law in Business Law (MH) from Universitas Padjadjaran, Bandung in 2006, and his Bachelor of Law from Universitas Indonesia in 2001. Menyadari pentingnya prinsip-prinsip GCG, terutama akuntabilitas dan transparansi, Sekretaris Perusahaan melakukan kegiatan keterbukaan informasi dan memastikan bahwa penyebaran informasi dilakukan secara akurat, jelas, tepat waktu, dan selengkap mungkin untuk memelihara dan meningkatkan integritas pasar dan kepercayaan para pemangku kepentingan. Sepanjang tahun 2009, Sekretaris Perusahaan bekerjasama dengan Hubungan Investor telah melakukan berbagai kegiatan keterbukaan informasi, termasuk publikasi bulanan buletin Perseroan, siaran pers, pertemuan analis/investor dan dan paparan publik. Realizing on the importance of GCG principles, particularly those of accountability and transparency, the Corporate Secretary shares company information openly and ensures that the distribution of company information are carried out accurately, clearly, timely, and completely so as to maintain as well as enhance integrity of the capital market and stakeholder trust. In 2009, the Corporate Secretary together with Investor Relations have carried out a number of activities to share company information openly which includes publication of newsletters, press releases, analyst/investor gatherings and public expose. 50 ANNUAL REPORT 2009 Untuk informasi Perseroan lainnya dapat diakses melalui situs www.sampoernaagro.com dimana di dalamnya terdapat laporan keuangan konsolidasi per kuartal, laporan tahunan, serta pengumuman penting lainnya. More detailed information on the Company such as consolidated quarterly financial statements, annual reports, other relevant information could be accessed through the Company website at www.sampoernaagro.com. Selain itu, informasi Perseroan dapat diperoleh melalui kontak langsung dengan Sekretaris Perusahaan atau Hubungan Investor yang beralamat di Sampoerna Strategic Square, North Tower Lt. 28, Jl. Jend. Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930, telp. +62 21 5771711, fax.: +62 21 5771712, dan e-mail: eris.ariaman@ sampoernaagro.com dan [email protected]. Additionally, company information can be obtained by directly contacting the Corporate Secretary or Investor Relations at Sampoerna Strategic Square, North Tower, 28th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930, phone. +62 21 5771711, fax.: +62 21 5771712, and e-mail: eris.ariaman@ sampoernaagro.com and investor.relations@sampoernaagro. com. F. Kepemilikan Saham F. Shareholding Sampai dengan 31 Desember 2009, tidak ada anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang memiliki saham Perseroan. As of December 31, 2009, none of the BOC and BOD own shares of the Company. G. Program Pelatihan Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris dan Direksi G. Training Program to Enhance Competency of the BOC and BOD Pada tahun 2009, Dewan Komisaris dan Direksi berpartisipasi dalam konferensi-konferensi nasional guna untuk mengetahui informasi sekitar industri dan usaha kelapa sawit yang terkini. In 2009, the BOC and BOD participated in national conferences to gain access to the latest information on the palm oil industry and business. H. Perkara Penting H. Important Events Sepanjang tahun 2009, tidak ada perkara atau tuntutan hukum yang penting yang bersifat material terhadap Perseroan yang dapat mempengaruhi hasil usaha atau kondisi keuangan Perseroan. There were no pertinent legal issues or law suits faced by the Company throughout 2009 which could adversely affect the Company’s business or financial condition. I Auditor Independen I. Independent Auditor Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2009 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja. Penunjukkan auditor independen ini telah dilakukan sesuai prosedur dengan memperhatikan independensi dan kualifikasi auditor independen yang dibutuhkan Perseroan. The Public Accounting Firm of Purwantono, Sarwoko & Sandjaja, audited the Company’s Financial Statement for FY 2009. The appointment of this independent auditor was made in accordance with procedure which emphasized on independency and qualification of the independent auditor required by the Company. LAPORAN TAHUNAN 2009 51 PT SAMPOERNA AGRO Tbk. Laporan Komite Audit PT Sampoerna Agro Tbk Audit Committee Report of PT Sampoerna Agro Tbk No: 098/SA/III/10/RO/CD No: 098/SA/III/10/RO/CD Jakarta, 30 Maret 2010 Jakarta, March 30, 2010 Kepada Yth.: Dewan Komisaris PT Sampoerna Agro Tbk. To: The Board of Commissioners of PT Sampoerna Agro Tbk. Di tahun 2009, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan yang berlaku dan Piagam Komite Audit. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan Komite Audit antara lain terdiri dari sejumlah rapat dengan Manajemen Perseroan (sebanyak lima kali), diskusi internal, komunikasi elektronik dan kunjungan kerja yang dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi tugas dan tanggung jawabnya untuk melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi, sesuai dengan ruang lingkup kerja Komite Audit. In 2009, the Audit Committee has carried out its duties and responsibilities according to the prevailing regulations and Audit Committee Charter. Activities performed by the Committee include five meeting sessions, internal discussions, electronic communication, and work visits together with the Company Management. The purpose of these activities is to help the Board of Commissioners in carrying out its duties and responsibilities to supervise policies taken by the Board of Directors in running the Company as well as to give advice to them in accordance with the Audit Committee scope of work. Hal-hal yang telah dilakukan oleh Komite Audit antara lain adalah menelaah dan mendiskusikan serta memberi masukan kepada Manajemen perihal kebijakan dan prosedur akuntansi Perseroan, laporan keuangan interim dan laporan keuangan tahunan yang diaudit untuk tahun buku 2009, mengkaji program dan rencana kerja Departemen Audit Internal untuk tahun buku 2009 dan melakukan penelaahan atas kemajuan pelaksanaannya secara regular, mengkaji rancangan Piagam Audit Internal dan bertemu dengan pejabat bagian hukum Perseroan utamanya untuk membicarakan perkembangan dan kepatuhan Perseroan terhadap berbagai peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kegiatan usaha dan operasi Perseroan dan aktivitas Perseroan sebagai perusahaan terbuka. Activities undertaken by the Committee in 2009 include analyzed and discussed and advised the Management in regards to the Company’s accounting procedure and policy, as well as quarterly and audited annual financial statements, examined work plans and programs of the Internal Audit Department for the financial year of 2009 in addition to reviewing its progress regularly, reviewed Internal Audit Charter draft, as well as met with legal officers of the Company mainly to discuss its development and compliance with prevailing regulations relating to its business operations and its activities as a listed company. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Komite Audit berpendapat bahwa: Based on the above mentioned activities, the Audit Committee view that: 1. 1. Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan anak-anak perusahaannya untuk tahun buku 2009 telah dibuat dengan memenuhi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia dan menyajikan secara wajar hasil kinerja operasional dan keuangan Perseroan dan anak-anak perusahaannya; T he consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries for the financial year of 2009 have been prepared in compliance with the Indonesian Accounting Principles (PSAK) and fairly presented operational and financial performance of the Company and its subsidiaries; Sumatera : Jln. Basuki Rahmat No. 788, Palembang 30127, Sumatera Selatan, Indonesia Tel. +62-711 813388 Fax. +62-711 811585 Kalimantan : Jln. Pra Kusumayudha No. 10 Pangkalan Bun 74115, Kalimantan Tengah, Indonesia Tel/Fax +62-532 21571 Jakarta : Sampoerna Strategic Square, Tower A, 24th Floor, Jln. Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930, Indonesia Tel +62-21 5770886, 5771711 Fax +62-21 5770015, 5771712 52 ANNUAL REPORT 2009 PT SAMPOERNA AGRO Tbk. 2. Perseroan telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam & LK) dan Bursa Efek Indonesia dalam penyampaian Laporan Keuangannya; 2. T he Company has complied with the requirements of the BAPEPAM & LK and Indonesia Stock Exchange in the submission of its Financial Reports; 3. Manajemen Perseroan telah mengambil langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kinerja operasional dan keuangan Perseroan; 3. ompany Management has taken necessary steps and C actions in improving its financial and operational performances; 4. Manajemen Perseroan telah mengambil langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan kegiatan usaha dan operasi Perseroan dan 4. Company Management has taken necessary steps and actions to comply with the prevailing Indonesian laws and regulations relating to its business operations and its activities as a listed company; 5. Company Management has put in efforts required to maintain stability in going through the global economic crisis and minimized its impacts on the Company performance in terms of operationally as well as financially. aktivitas Perseroan sebagai perusahaan terbuka; 5. Manajemen Perseroan telah melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk memelihara kestabilan Perseroan dalam melewati krisis ekonomi global dan meminimalisasi dampaknya terhadap kinerja operasional dan keuangan Perseroan. Komite Audit/The Audit Commitee Arief T. Surowidjojo Ketua Chairman Tembusan/Cc: 1. Anggota Komite Audit/Members of the Audit Committee 2. Direksi/The Board of Directors Sumatera : Jln. Basuki Rahmat No. 788, Palembang 30127, Sumatera Selatan, Indonesia Tel. +62-711 813388 Fax. +62-711 811585 Kalimantan : Jln. Pra Kusumayudha No. 10 Pangkalan Bun 74115, Kalimantan Tengah, Indonesia Tel/Fax +62-532 21571 Jakarta : Sampoerna Strategic Square, Tower A, 24th Floor, Jln. Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930, Indonesia Tel +62-21 5770886, 5771711 Fax +62-21 5770015, 5771712 LAPORAN TAHUNAN 2009 53 Perkebunan sawit merupakan industri padat karya, yang menjadikan sumber daya manusia sebagai modal utama Perseroan. Pada tahun 2009 perseroan mempekerjakan hampir 10.200 orang termasuk pekerja kontrak, selain menjalin kerjasama dengan lebih dari 20.000 petani plasma Palm plantation is a labour-intensive industry, in which human resouce makes up the key asset of the Company. In 2009, the Company employed closed to 10,200 personels including contract workers, in addition to cooperating with more than 20,000 smallholders SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES Sektor agrobisnis merupakan sektor yang menyediakan kesempatan kerja yang besar, mencapai hingga puluhan ribu karyawan dan pekerja. Hal tersebut juga berlaku bagi sebuah perusahaan agribisnis seperti Sampoerna Agro dengan 13 anak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Sumatera dan Kalimantan. The agribusiness sector is one that provides large employment opportunities numbering in the tens of thousands of employees and workers. Such is the case for a typical agribusiness company such as Sampoerna Agro with currently 13 oil palm plantations subsidiaries operating in Sumatra and Kalimantan. Hal ini menjadikan pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai pekerjaan penting dan strategis di Sampoerna Agro. Oleh karenanya, Perseroan menyediakan berbagai program seperti pelatihan dan pendidikan untuk para karyawan terlatih yang bekerja dalam bidang pembibitan sampai penanaman, pemanenan dan pengolahan; program pelatihan manajemen bagi karyawan baru lulusan sekolah; program pengembangan eksekutif sebagai bagian dari perkembangan karier mereka di Perseroan; insentif untuk para manajer dan keluarganya yang ditempatkan di daerah terpencil; dan perjanjian kerja bersama dengan serikat pekerja yang merupakan bagian yang berlaku di lingkungan pekerjaan dan operasi Perseroan. This makes the management and development of human resources a key and strategic undertaking at Sampoerna Agro. Hence, the Company provides programs such as training and education for skilled personnel working in the fields from nurseries to planting, harvesting and milling; management trainee programs for newly recruited fresh graduates; executive development programs as part of their career growth with the Company; incentives accorded to managers and their families for tours of duties in far-away remote places; and collective working agreements with labor unions that are part and parcel of the Company’s operating and working environment. Mengingat kebanyakan pekerja yang terlibat dalam penanaman dan pemanenan perkebunan kelapa sawit berasal dari masyarakat setempat yang merupakan petani plasma dan pekerja lepas, maka kebanyakan kegiatan Perseroan yang berhubungan dengan manajemen sumber daya manusia, juga melibatkan hubungan dan keterikatan dengan masyarakat setempat. Since most of the workers who are engaged in cultivating and harvesting its oil palm estates come from surrounding communities made up of plasma farmers as well as locally hired hands, much of the Company’s activities relating to human resources management also involve community relations and engagements. Oleh karena itu, manajemen sumber daya manusia di Sampoerna Agro berjalan saling bahu-membahu dengan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, dan dipandang sebagai faktor kunci untuk bisnis perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dalam jangka panjang. Hence, human resources management at Sampoerna Agro goes hand-in-hand with Corporate Social Responsibility programs, and is considered as a key factor to a sustainable oil palm plantation business over the long term. Dikarenakan alasan-alasan tersebut, Perseroan memahami pentingnya mengembangkan dan menjaga hubungan industrial yang baik dan harmonis dengan karyawan, pekerja dan masyarakat setempat. For those reasons, the Company understands the importance of developing and maintaining good and harmonious industrial relations with employees, workers and surrounding communities. Jauh sebelum masuknya Kelompok Usaha Sampoerna Strategic, Perseroan telah memiliki program-program hubungan karyawan dan pekerja yang berjalan efektif. Kehadiran Sampoerna telah memperkuat hubungan tersebut lebih jauh lagi. Long before the arrival of the Sampoerna Strategic Business Group into the Company, it has had an effective employee and worker relations program in place. The arrival of Sampoerna has since strengthened these relations further. Sampoerna Agro saat ini mendukung penuh aspirasi pekerja untuk membentuk serikat pekerja di dalam Perseroan dan anak perusahaan sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Selain dari serikat pekerjanya sendiri yang telah terdaftar di Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ogan Komering Ilir di Sumatera Selatan (Disnakertrans OKI) pada tanggal 29 April 2008, serikat pekerja lainnya di anak perusahaan juga telah dibentuk. Sampoerna Agro today fully supports the aspirations of its workers to form labor unions within the Company and its subsidiaries that are in accordance with the prevailing laws and regulations. Apart from its own labor union, that was registered with the Labor and Transmigration Office of Ogan Komering Ilir Regency in South Sumatra (Disnakertrans OKI) on April 29, 2008, other labor unions in subsidiary companies 56 ANNUAL REPORT 2009 Serikat Pekerja PT Gunung Tua Abadi dibentuk oleh para pekerja PT Gunung Tua Abadi dan telah dicatat di Disnakertrans OKI pada tanggal 7 Mei 2007. Kemudian para pekerja PT Aek Tarum telah pula membentuk Serikat Pekerja PT Aek Tarum, para pekerja PT Mutiara Bunda Jaya membentuk Serikat Pekerja PT Mutiara Bunda Jaya, para pekerja PT Telaga Hikmah membentuk Serikat Pekerja PT Telaga Hikmah dan para pekerja PT Binasawit Makmur membentuk Serikat Pekerja PT Binasawit Makmur, yang seluruhnya telah dicatat di Disnakertrans OKI pada tanggal 29 April 2008. Adapun Serikat Pekerja PT Binasawit Makmur untuk para pekerja yang berlokasi di Seed Processing Unit Palembang dicatat di Dinas Tenaga Kerja Kota Palembang pada tanggal 4 Juni 2008. had also been formed.The PT Gunung Tua Abadi Labor Union was formed by its workers and registered with Disnakertrans OKI on May 7, 2007. Subsequently, workers at PT Aek Tarum formed the PT Aek Tarum Labor Union, workers at PT Mutiara Bunda Jaya formed the PT Mutiara Bunda Jaya Labor Union, workers at PT Telaga Hikmah formed the PT Telaga Hikmah Labor Union, and workers at PT Binasawit Makmur formed the PT Binasawit Makmur Labor Union; all of which were registered with Disnakertrans OKI on April 29, 2008. Whereas the labor union for workers at PT Binasawit Makmur’s seed processing unit in Palembang was registered with the Labor Office in Palembang on June 4, 2008. Dengan dibentuknya serikat-serikat pekerja tersebut, kemudian Perseroan membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB/Collective Labor Agreement) dengan para perwakilan dari masing-masing serikat pekerja. PKB telah didaftarkan di Kantor Departeman Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Selatan pada tanggal 31 Desember 2008. With the formation of these labor unions, the Company subsequently secured the Collective Labor Agreement (CLA) between Sampoerna Agro and the representatives of respective Selama tahun 2009, Sampoerna Agro terus memelihara hubungan terbaik dengan karyawan dan pekerja, sesuai dengan peraturan pemerintah mengenai upah dan juga perlakuan adil dan merata terhadap para karyawan dan pekerjanya, dan menciptakan saluran komunikasi terbuka antara Perseroan dengan karyawannya. Selama tahun 2009, tidak terjadi masalah ketenagakerjaan di Sampoerna Agro. Throughout 2009, Sampoerna Agro continued to maintain excellent relations with employees and workers, comply with government regulations on wages as well as fair and equal treatment among employees and workers, and create open communication channels between the Company and its employees. There were no labor related disputes at Sampoerna Agro in 2009. Profil Karyawan Employee Profile Sampai dengan 31 Desember 2009, Sampoerna Agro dan anak perusahaan mempekerjakan sebanyak 10.194 orang, termasuk pekerja kontrak dan pekerja lepas. Jumlah ini 1.971 orang lebih banyak dari tahun lalu. As at year-end 2009, Sampoerna Agro and its subsidiaries employed a total of 10,194 people, including contract workers and hired hands. This was 1,971 more people than the figure of a year ago. Dalam Sampoerna Agro sendiri, Perseroan memiliki 4.826 karyawan hingga akhir tahun 2009, meningkat sebesar 3.779 orang dibanding tahun 2008. Within Sampoerna Agro itself, the Company had a total of 4,826 personnel as at year-end 2009, up from 3,779 in 2008. Berikut ini adalah tabel mengenai profil karyawan Perseroan di akhir tahun 2009. The following table presents a profile of the Company’s employees as at year-end 2009. Golongan labor unions. The CLA was registered in the South Sumatra Department of Labor and Transmigration Office on December 31, 2008. Sumatera Kalimantan Jakarta Jumlah Sumatra Kalimantan Jakarta Total Grade Staf 205 63 54 322 Staff Pegawai Bulanan 886 72 5 963 Monthly Employee Karyawan Harian Tetap 1.318 2.223 - 3.541 Permanent Daily Employee Jumlah Karyawan Tetap 2.409 2.358 59 4.826 Total Permanent Employee’s Jumlah Karyawan Sementara 5.329 39 - 5.368 Total Non Permanent Jumlah Keseluruhan 7.738 2.397 59 10.194 58 ANNUAL REPORT 2009 Grand Total Golongan Staf Pendidikan Sumatera Kalimantan Jakarta Jumlah Education Sumatra Kalimantan Jakarta Total 1 - - - 64 23 1 88 D3/Diploma 8 3 4 15 S1/Bachelor 128 37 42 207 4 - 6 10 SD/Elementary School SMP/High School S2/Master S3/Doctor Jumlah Staf Pegawai Bulanan Karyawan Harian Tetap Pekerja Terlatih Skilled Labor PekerjaTerlatih Skilled Labor Jumlah Karyawan Tetap Grade Staff - - 1 1 205 63 54 322 886 72 5 63 1.318 2.223 - 3.541 Permanent Daily Employee 2.409 2.358 59 4.826 Total Permanent Total Staff Monthly Employee Pengembangan dan Pelatihan Training and Development Sepanjang tahun 2009, program pelatihan dan pengembangan Perseroan fokus untuk mendukung operasi kelompok Perusahaan. Throughout 2009, the Company’s training and development programs were focused on supporting the operations of the Group. Rekrutmen lulusan baru terus dilakukan dalam berbagai tahap untuk memenuhi kebutuhan kelompok perusahaan di operasi perkebunan dan pabrik. Rekrutmen tersebut dilakukan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi-perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Para lulusan baru menjalani enam bulan pelatihan perkenalan tentang praktik-praktik terbaik di bidang manajemen perkebunan dan pabrik, lalu mereka ditempatkan di masing-masing pos di seluruh wilayah operasi kelompok usaha di Sumatera dan Kalimantan. Recruitments of fresh graduates were carried out in several batches to meet the Group’s need in both estates and mills operations. These recruitments were undertaken in cooperation with leading universities in Indonesia. The newly recruits undergo six months of induction training in best-practice management of estates and mills, and subsequently stationed in their respective posts throughout the Group’s operations in Sumatra and Kalimantan. Bagi staf manajemen yang lebih senior, program pengembangan termasuk partisipasi dalam seminar dan konferensi tingkat tinggi mengenai praktik dan prakarsa-prakarsa global di industri kelapa sawit, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Kelas pelatihan manajemen juga dilakukan, yang berfokus pada implementasi sistem pengendalian mutu. For more senior management staff, development programs included participation in high level seminars and conferences on global palm oil initiatives and practices, both in Indonesia and overseas. Management classroom trainings were also undertaken, focusing on the implementation of quality management system. Kesejahteraan Karyawan Employee Welfare Sampoerna Agro berkomitmen untuk menciptakan lingkungan bekerja yang kondusif termasuk pengembangan berkesinambungan terhadap kesejahteraan karyawan dan keluarganya. Sampoerna Agro is committed to creating a conducive working environment that includes the continuing improvement of the welfare of employees and their families. Di tahun 2009, Perseroan telah menyelesaikan standarisasi kompensasi diantara operasi dan unit bisnis kelompok perusahaan. Untuk tujuan tersebut, struktur organisasi didefinisikan kembali untuk mencerminkan keseragaman di seluruh unit bisnis yang berbeda; peninjauan ulang dan restrukturiasi peringkat karyawan; sedangkan mengenai kebijakan gaji, bonus dan cuti disinkronisasikan diantara semua unit bisnis. In 2009, the Company completed the standardization of compensation among the Group’s regional operations and business units. For this purpose, the organization structure was redefined to reflect uniformity across different business units; employees grading level reviewed and restructured; while policies on salaries, bonuses and leaves were synchronized among the business units. Bagi para karyawan yang tinggal dan bekerja di daerah terpencil, Perseroan menyediakan kemudahan untuk berbagai kegiatan sosial seperti fasilitas medis, kesehatan, sekolah untuk anak-anak, transportasi,akomodasi dan pangan. For workers living and working in remote areas, the Company provided the amenities for various social facilities such as medical and healthcare facilities, schooling for children, transportation, accommodation and board. LAPORAN TAHUNAN 2009 59 Pengelolaan Risiko Risk Management Perseroan menyadari bahwa seiring dengan perkembangan Perseroan, kinerja operasional dan keuangan Perseroan rentan terhadap berbagai risiko. Praktik pengelolaan risiko yang berlandaskan pada prinsip kehati-hatian semakin diperlukan untuk menjamin pertumbuhan usaha yang sehat dan berkelanjutan. Perseroan melakukan klasifikasi risiko-risiko yang mungkin dihadapi dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalkan dampak risiko-risiko tersebut, sebagai berikut: The Company understands that, in line with the Company’s growth, its operational and financial performance are susceptible to various risks. Therefore, risk management practices that are based on prudent principle have increasingly become a necesity so as to ensure a healthy and sustainable growth. The Company has identified the risks that it is susceptible to and formulated steps that would need to be taken in order to minimize the impact posed by these risks; which is as follows: 1. Risiko Operasional 1. Operational Risks a. Kondisi Cuaca Seperti umumnya usaha agroindustri, faktor cuaca berpengaruh signifikan terhadap keberlangsungan usaha Perseroan. Hasil operasional Perseroan dapat dipengaruhi oleh kondisi cuaca yang buruk dan makin sulit diprediksi belakangan ini. a. Climatic Conditions In a typical agroindustrial business, weather conditions can be a significant factor impacting the Company business viability. It’s business operations can be seriously affected by severe weather conditions, which have recently become increasingly difficult to predict. Untuk meminimalkan dampak dari kondisi cuaca yang buruk, Perseroan akan lebih meningkatkan kapasitas pabrik kelapa sawit untuk menghadapi lonjakan hasil panen. Perseroan juga berusaha menyempurnakan praktik-praktik agronomis yang dapat meminimalkan dampak negatif dari kondisi cuaca yang buruk. To minimize the full impact of severe weather condition, the Company will boost its palm oil mill capacity in response to surges in harvests. The Company also will research best agronomic practices which can minimize the negative impact brought about by the severe weather condition. b. Pejabat dan Manajemen Senior Perseroan saat ini dikelola oleh sejumlah pejabat dan manajemen senior, dimana mereka telah memiliki pengalaman yang panjang, baik di kelompok usaha Perseroan maupun di bidang industri kelapa sawit. Oleh karena itu, kehilangan pejabat senior tentunya dapat berdampak pada perkembangan usaha Perseroan. Perseroan yakin bahwa kelanjutan pertumbuhan dan kesuksesan usaha Perseroan sangat bergantung pada kemampuan Perseroan untuk mempertahankan karyawan yang cakap, berkualitas dan berpengalaman. b. Officials and Senior Management At present times, the Company are managed by a number of officials and senior management personnels that possess extensive experience both within the Business Group and the oil palm industry. As a result, the loss of these senior officials can likely affect the Company’s business growth. The Company understands that continued growth and success of its business greatly depends upon its ability to retain skilled, competent and experienced professionals. Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan telah merekrut tenagatenaga profesional yang ditempatkan di setiap lapisan manajemen sebagai persiapan untuk program regenerasi dan suksesi di Perseroan. Selain itu, Perseroan juga telah meraih sertifikasi ISO 9001:2000. Dalam waktu dekat ini, operasional Kelompok Usaha Sampoerna Agro di wilayah Kalimantan juga akan segera mengajukan sertifikasi ISO 9001:2000. To mitigate these risks, the Company recruits professionals places them in every layer of management as part of its regeneration and succession program. In addition to this, the Company has also received ISO 9001:2000 certification. Sampoerna Agro Business Group’s Kalimantan operations also intends to apply for ISO 9001:2000 certification in the near future. c. Program Plasma Jika dibandingkan dengan perkebunan inti atau kemitraan, Perseroan memiliki kendali yang kurang atas kebun plasma. Meskipun hingga kini tidak ada konflik dengan petani plasma yang berdampak buruk terhadap operasional Perseroan, tidak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut dapat terjadi di masa yang akan datang. c. Plasma Program In contrast to nucleus or partnership plantations, the Company has less control over plasma plantations. Inspite of the fact that the Company has had no history of conflicts with the plasma farmers that severely impacts operations, the risks for such conflicts to arise in future exists. 60 ANNUAL REPORT 2009 Untuk menghindari terjadinya resiko tersebut, Perseroan selalu menjaga dan meningkatkan tata kelola usaha yang baik dengan para petani plasma dan selalu memperlakukan petani plasma sebagai mitra usaha. Para petani plasma menghargai usaha Perseroan tersebut dengan menunjukkan loyalitas mereka yang kemudian memberikan kontribusi kepada keuntungan Perseroan. To mitigate the occurrence of such risks, the Company constantly ensures and intensifies the implementation of good corporate governance practices with the plasma farmers and constantly treats the plasma farmers as business partners. The plasma farmers, in return, appreciate the Company’s efforts by showing their loyalty through their contributions to the Company’s profitability. d. Risiko yang Berkaitan dengan Ekspansi Berikut ini adalah risiko-risiko yang akan dihadapi Perseroan dalam menyelesaikan proyek-proyek ekspansinya: • Perseroan mungkin tidak dapat meningkatkan status ijin lokasi yang dimiliki menjadi Hak Guna Usaha, sehingga tidak dapat menggunakan seluruh lahan tersebut untuk ekspansi perkebunan. Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan selalu berusaha untuk memperoleh ijin lokasi dan Hak Guna Usaha baru sebagai lahan cadangan; • Perseroan mungkin tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai jumlah kompensasi biaya pembebasan tanah yang harus dibayarkan kepada pemilik atau penggarap tanah. Untuk meminimalkan masalah ini Perseroan melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat dan sosialisasi yang lebih intensif kepada masyarakat mengenai dampak positif dari keberadaan perkebunan Perseroan di wilayah tersebut; • Perseroan mungkin tidak dapat menyelesaikan proyek- proyek ekspansi perkebunan dan pabrik pengolahan tepat pada waktunya atau sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan telah memiliki kebijakan untuk hanya menunjuk kontraktor yang bereputasi d. Expansion-Related Risks The following are risks that the Company is likely to encounter in the course of completing its expansion projects: • The Company may not be able to convert the status from location permit to landrights (Hak Guna Usaha/HGU). As a result, expansion cannot take place in all of those land under location permit. To mitigate this risk, the Company constantly strives to secure new land permits and HGU as land reserves; • The Company may not reach to an agreement on the compensation amount to be paid to the land owners or settlers needed for development. To minimize this problem, the Company coordinates with the local authorities and do a more intensive talks to the public with respect to the positive impact the Company’s plantation will have on the area; • The Company may not be able to complete plantation and mill expansion projects on time or within the targeted budget. To minimize impact from such risks, the Company has formulated policy to only appoint reputable and highly experienced contractors as opposed to appoint contractors LAPORAN TAHUNAN 2009 61 baik dan berpengalaman tinggi, dan bukan hanya menunjuk kontraktor yang didasarkan pada harga termurah. Perseroan juga meminimalkan risiko ini dengan meminta jaminan penyelesaian tertulis dari kontraktor yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama dengan kontraktor; • Perseroan mungkin tidak dapat mempekerjakan para pekerja ahli dalam jumlah yang cukup dapat mendukung usaha ekspansi ini. Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan merekrut dan melatih sarjana-sarjana baru untuk ditempatkan di perkebunan serta pabrik pengolahan yang baru. Perseroan juga menawarkan remunerasi yang kompetitif dan jenjang karir yang jelas untuk menjaga serta menarik minat mereka yang memiliki keahlian dan keterampilan tinggi; dan • Situasi dan permasalahan yang tak terduga, seperti cuaca buruk mungkin dapat mengganggu fokus manajemen dan memperlambat proses ekspansi. Untuk mengantipisasi hal ini, Perseroan selalu merencanakan suatu proyek dengan jadwal yang wajar dengan mempertimbangkan adanya risiko-risiko tersebut. on the basis of price. The Company also minimizes the impact from these risks by securing written completion guarantees from the contractors in the form of a joint agreements; • The Company may not be able to sufficiently employ adequate skilled labors to support its business expansion. To mitigate such a risk from occuring, the Company recruits and trains fresh university graduates to be posted in new plantation estates and mills. The Company also offers competitive remuneration and a clear career path to maintain as well as attract highly skilled and knowledgable workers; and • Unforseen situations and problems, such as bad weather 2. Risiko Keuangan 2. Financial Risks a. Fluktuasi Harga Minyak Kelapa Sawit dan Inti Sawit Sebagian besar hasil produksi minyak kelapa sawit dan inti sawit Perseroan dijual di pasar Indonesia. Meskipun Perseroan melakukan penjualan minyak kelapa sawit dan inti sawit di Indonesia dalam mata uang Rupiah, harga minyak sawit dan inti sawit pada umumnya dipengaruhi oleh harga pasar internasional yang bersifat fluktuatif. a. Fluctuation in Palm Kernel and CPO Prices A substantial amount of the Company’s CPO and palm kernel production are sold to the Indonesian market. Inspite of the fact that the Company sells its CPO and palm kernel in Indonesian Rupiah currency, the price of CPO and palm kernel are generally influenced by international market prices that volatile in nature. Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan membuat asumsi harga secara konservatif dalam rencana keuangan, sehingga turunnya harga tidak akan membahayakan kapabilitas ekspansi Perseroan. To minimize the impact from this risk, the Company use conservative price assumption in its financial budget, so falling prices will not jeopardize the Company’s expansion capabilities. b. Pajak Ekspor Pajak ekspor yang lebih tinggi atas ekspor minyak kelapa sawit mengakibatkan sebagian produsen minyak kelapa sawit mengalihkan jumlah yang diekspor ke pasar domestik. Hal ini menyebabkan adanya koreksi terhadap harga di pasar domestik. b. Export Tax High export taxes imposed on CPO has caused some CPO producers to divert exported volume to the domestic market. As a result, there will be correction in domestic market prices. Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan tetap mengoptimalkan penjualan produk Perseroan ke pasar domestik, terutama ke pabrik pengolahan di sekitar kebun Perseroan di wilayah Sumatera yang menawarkan harga beli yang lebih tinggi karena adanya penghematan ongkos transportasi. To minimize the impact from this risk, the Company continues to sell its products from Sumatra region in domestic market, particularly those nearby mills located in surrounding areas which could afford higher purchase prices due to the substantial savings in transportation costs. c. Naiknya Harga Bahan Baku Bahan baku utama yang dibutuhkan untuk pengelolaan perkebunan kelapa sawit terdiri dari pupuk dan bahan kimia lainnya yang digunakan untuk pembukaan lahan dan pengendalian ilalang, sebagian besar dari bahan baku tersebut harus diimpor. c. Raw Materials Price Increase The main raw materials required for managing oil palm estates include fertilizer and other chemicals used for land clearing and weed control. A substantial amount of these raw materials have to be imported. The Company predicts demand for these raw 62 ANNUAL REPORT 2009 which may distract management’s focus and delay expansion process. To anticipate this, the Company constantly plans its projects realistically by taking into account these potential risks. Perseroan memperkirakan kebutuhan bahan baku akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah perkebunan kelapa sawit dan kecenderungan peningkatan harga minyak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan kenaikan harga bahan baku tersebut. materials will continue to increase in line with growing numbers of plantation estates and increasing oil price that will eventually cause price increase of these raw materials. Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan menandatangani kontrak pembelian bahan baku tersebut untuk satu tahun penuh. To minimize the impact from such risks, the Company secure one-year contracts for those raw materials. 3. Risiko Politik dan Hukum 3. Political and Legal Risks Berbagai kebijakan dan tindakan yang dilakukan oleh Pemerintah, baik pusat maupun daerah, dapat mempengaruhi usaha Perseroan, termasuk penyelenggaraan pemilihan kepala daerah, pemekaran wilayah, peraturan perpajakan, dan kebijakan kurs. Selain itu, sengketa atau tuntutan hukum terhadap Perseroan merupakan risiko yang mungkin saja dihadapi oleh Perseroan. A number of policies or actions taken by either the central or regional government can affect the Company’s business. This includes elections of regional leaders, regional area expansion, tax regulations, and foreign currency policy. In addition to this, legal disputes or lawsuits made against the Company are risks that the Company is also susceptible. Untuk meminimalkan risiko ini, Perseroan senantiasa berupaya mengurangi risiko ini melalui pengendalian internal yang efektif serta kepatuhan Perseroan terhadap seluruh peraturan perundang-undangan, kebijakan Pemerintah serta kontrak-kontrak yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak lain. To minimize the impact from such risks, the Company constantly tries to avoid these risks through effective internal control as well as corporate compliance to all prevailing rules and regulations, Government policies as well as contracts made by the Company with other parties. 4. Risiko Sosial dan Lingkungan 4. Social and Environmental Risks Selain isu lingkungan hidup, seperti deforestasi dan jejak karbon, aktivis lingkungan dan lembaga swadaya masyarakat kerap menuding perkebunan kelapa sawit sebagai industri yang memperlakukan tenaga kerjanya dengan tidak layak, termasuk mengeksploitasi tenaga kerja wanita dan pekerja anak di bawah umur. In addition to environmental issues, such as deforestation and carbon footprint, environmental activists and non-governmental organizations often accuse oil palm plantations as an industry that exploits its workers, including the exploitation of women and underaged children for labor. Untuk meminimalkan risiko ini, tata usaha yang Perseroan lakukan telah sesuai dengan prosedur dan regulasi lingkungan yang berlaku di Indonesia. Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan, Perseroan menjadi anggota RSPO dan meraih ISO 14001:2004. Dalam waktu dekat ini, operasional Kelompok Usaha Sampoerna Agro di wilayah Kalimantan juga akan segera menjadi anggota RSPO dan mengajukan ISO 14001:2004. To minimize the impact from such risks, the Company’s corporate governance practices are in accordance with prevailing environmental procedures and regulations in Indonesia. As part of its concern towards the Environment, the Company became a member of the RSPO and secured ISO 14001:2004 certification. Sampoerna Agro Business Group’s operations in Kalimantan also intends to secure RSPO membership and ISO 14001:2004 certification in the near future. Sementara untuk hubungan industrial, khususnya dengan para pekerja perkebunan, Perseroan mendukung keberadaan serikat-serikat pekerja yang bersifat independen yang dibuat oleh dan untuk kepentingan karyawan Perseroan dan anak-anak perusahaan Perseroan. While on industrial relations aspect, particularly with its plantation workers, the Company supports the presence of independent labor unions that are created by, and in the interest of the workers of the Company and its subsidiaries. LAPORAN TAHUNAN 2009 63 Sampoerna Agro mempersiapkan setiap tahap pengembangan sawit secara hati-hati. Prosesnya dimulai dari sekitar 6 juta benih sawit yang diproduksi tahun 2009, Perseroan telah menyediakan bibit unggul agar tumbuh menjadi pohon sawit yang lebih sehat dan produktif Sampoerna Agro prepares every stage of palm development cautiously. The process begins from the approximately 6 million of germinated seeds produced in 2009, the Company has supplied top planting material to ensure a more healthy and productive palm Laporan Kesinambungan Sustainability Report Visi Sampoerna Agro adalah menjadi salah satu perusahaan terdepan yang bertanggung jawab atas semua kegiatannya di sektor agribisnis di Indonesia. Akuntabilitas tersebut meliputi semua aspek operasional, termasuk yang berhubungan dengan perlindungan dan pelestarian lingkungan. Visi tersebut diperkuat lebih jauh lagi dengan salah satu pernyataan misi Perseroan, yaitu “Menjaga dan mempromosikan standar lingkungan hidup yang baku dalam segala aspek pengembangan, produksi dan pengolahan”. The vision of Sampoerna Agro is to become one of the leading agribusiness companies in Indonesia that is accountable for all of its activities. This accountability covers all aspects of operations, including those that relate to environmental protection and conservation. Such a vision is strengthened further by one of the Company’s mission statements, which is “to maintain and promote the existing environment in all aspects of the Company’s development, production, and processing”. Filosofi utama Sampoerna Agro dalam aspek keberlanjutan adalah untuk meraih pertumbuhan dan keberlanjutan yang seimbang dan harmonis. Untuk meraih hal tersebut, Perseroan berfokus pada empat dasar landasan: People, Planet, Product dan Profit. The main philosophy of Sampoerna Agro on sustainability is to achieve both growth and sustainability in perfect balance and harmony”. To achieve this, the Company focuses on four basic fundamentals: People, Planet, Product and Profit. People People Sehubungan dengan manusia, Sampoerna Agro berupaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat yang bersentuhan dengan operasi bisnis kami. Mereka termasuk karyawan dan pekerja, petani plasma atau kelompok petani plasma, dan masyarakat di dalam dan sekitar perkebunan dan lokasi pabrik kami. With respect to people, Sampoerna Agro strives to improve the quality of life of the people and communities that come into contact with our business operations. They include our employees and workers, our plasma farmers or smallholder entities, and the communities within and around our plantation and mill sites. Sebagai contoh, Sampoerna Agro membantu petani plasma setempat untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan teknis mereka dalam kegiatan pertanian pada tingkat praktik terbaik industri. Hal ini dilakukan melalui bimbingan dan pelatihan agronomi profesional seperti membuat pupuk kompon sendiri, penggunaan dosis yang efektif dan solusi untuk pengendalian hama, dan juga metode pemanenan dan lain sebagainya. For instance, Sampoerna Agro helps local smallholders to develop their capabilities and technical know-how on agricultural activities at industry best-practice level. This is done through professional agronomy advisories and trainings in critical activities such as making home-made compound fertilizers, the use of effective dosage and solution for pest control, as well as harvesting method et cetera. 66 ANNUAL REPORT 2009 Saat ini, Sampoerna Agro mendukung lebih dari 20.000 petani plasma di Sumatera dan Kalimantan. Selain itu, melalui kerjasama dengan Yayasan Putera Sampoerna (SF), Perseroan berupaya untuk memberdayakan masyarakat dengan akses yang lebih besar ke sekolah umum dan kualitas pendidikan telah ditingkatkan melalui program-program SF. At present, Sampoerna Agro supports more than 20,000 smallholders in Sumatra and Kalimantan. Additionally, in cooperation with the Putera Sampoerna Foundation (SF), the Company seeks to empower its communities with greater access to public schools and educational quality that have been upgraded through the SF programs. Planet Planet Sampoerna Agro berkomitmen untuk melestarikan Bumi, salah satu diantaranya adalah dengan secara aktif menjadi anggota RSPO sejak bulan Januari 2007. Kami terlibat aktif dalam beberapa unit kelompok kerja RSPO yang bertanggung jawab dalam membantu dukungan industri kelapa sawit untuk meraih prinsip dan kriteria RSPO di Indonesia. Selain dari RSPO, kebanyakan anak perusahaan Perseroan telah memperoleh sertifikasi ISO 14001 dengan mengadopsi standar-standar sistem manajemen lingkungan secara tepat. Sampoerna Agro commits itself to the preservation of Earth, among other things by being an active member of RSPO since January 2007. We are engaged in a number of the active RSPO working group units responsible for helping oil palm industry proponents attain the RSPO principles and criteria in Indonesia. In addition to the RSPO, most of the Company’s subsidiaries have received the ISO 14001 Certification by adapting rigorous environmental management systems and standards. Satu contoh adalah prakarsa kami dalam pengendalian hama yang bersahabat dengan lingkungan. Sedapat mungkin kami menghindari penggunaan pestisida kimia, dan lebih memilih menggunakan agen alami seperti sejenis burung hantu untuk mengendali populasi tikus, penanaman Mucuna Bracteata (MB) untuk menghindari erosi tanah, dan penanaman tanaman bermanfaat lain seperti Turnera subulata dan Turnera ulmifolia untuk menarik predator kumbang alami, dan memakai virus alami seperti pestisida yang tidak berbahaya bagi manusia maupun lingkungan. One example of this is our environmentally friendly pest control initiatives. Whenever possible, we refrain from using chemical pesticides, and instead resort to natural agents such as barn owls to control rat population, the planting of Mucuna Bracteata (MB) to avoid soil erosions, and planting of other beneficial plants such as Turnera subulata and Turnera ulmifolia to attract natural bug predators, and promote natural viruses as pesticides without being harmful to humans or the environment. Product Product Minyak sawit memiliki kandungan yang unik. Minyak sawit dapat digunakan dan dipakai tanpa melalui proses hidrogenisasi yang menghasilkan asam lemak jenuh yang berbahaya bagi kesehatan karena merupakan salah satu penyebab masalah jantung, stroke, dan penyakit berbahaya lainnya. Maka, disamping lebih bermanfaat untuk dikonsumsi, minyak sawit juga dapat diproduksi dengan cara yang ramah lingkungan. Due to its unique properties, palm oil can be used and prepared without the need for hydrogenization, which produces trans fatty acids that are harmful to health, being one of the key factors leading to cardiovascular problems, strokes, and other debilitating diseases. Thus, in addition to being more beneficial for consumption, palm oil can be produced under environmentally friendly regimen. Lebih dari itu, minyak sawit memiliki tingkat produktivitas yang tinggi dalam hal hasil-per-hektar dibanding sumber minyak nabati lainnya seperti kacang kedelai, bunga matahari dan lain sebagainya. Selain itu, Sampoerna Agro juga berkomitmen untuk lebih meningkatkan produktivitasnya melalui inisiatif Riset dan Pengembangan sendiri maupun dengan bekerjasama dengan berbagai institusi riset minyak sawit terkemuka dunia. Saat ini, Sampoerna Agro telah menikmati hasil upaya R&D-nya dengan memproduksi benih hibrida DxP Sriwijaya berciri superior seperti hasil produktivitas lebih tinggi dan tingkat toleransi lebih tinggi terhadap potensi penyakit. In addition to this, palm oil has higher productivity rates in terms of yield-per-hectare compared to other vegetable oil sources such as soya beans, sunflowers et cetera. Additionally, Sampoerna Agro is also committed to further increase its productivity through R&D initiatives on its own as well as in cooperation with world-leading palm oil research institutions. Currently, Sampoerna Agro has enjoyed the fruits of its R&D efforts by producing hybrid DxP Sriwijaya seeds with superior traits such as higher yield productivity and higher tolerance level against potential diseases. Profit Profit Sebagaimana diketahui, Perseroan harus menghasilkan laba dan memberikan keuntungan yang memadai terhadap investasinya dan investasi pemegang sahamnya. Tujuan utamanya adalah bagaimana meraih keuntungan dan tumbuh dengan harmonis berjalan beriringan dengan fundamental “P” yang sebelumnya disebut diatas. Satu cara untuk memastikannya adalah melihat bahwa Sampoerna Agro menegakkan standar-standar tertinggi All told, the Company must also be profitable and provide adequate returns on its investments and those of its shareholders. The main objective, however, is how to achieve profitability and grow in harmony alongside the needs of the previous “P” fundamentals. One way to ensure this is to see to it that Sampoerna Agro upholds the highest standards of good corporate governance principles that espouse transparency, LAPORAN TAHUNAN 2009 67 prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang mendukung keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan keadilan untuk mencapai nilai pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang pemegang sahamnya. accountability, responsibility, independency and fairness in order to meet sustainable long-term shareholder value growth. Praktik Agronomi dan Pengolahan Produk yang Baik Good Agronomy and Manufacturing Practices Sampoerna Agro memiliki komitmen yang tinggi dalam mengembangkan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dengan menerapkan standar praktik internasional terbaik dalam agronomi, produktivitas tinggi dan proses pengolahan kelapa sawit yang ramah lingkungan, dan juga pengikutsertaan masyarakat. Sampoerna Agro is highly committed in developing oil palm estates that are sustainable through the deployment of international best practice standards in agronomy, highly productive and environmentally-friendly palm oil processing, as well as community engagement. Dalam upaya-upaya tersebut, Perseroan telah dan akan terus mengambil sejumlah inisiatif dalam penyebarluasan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan yang memenuhi program standar internasional seperti sertifikasi ISO, praktik manufaktur yang baik (GMP) serta prinsip dan kriteria Roundtable for Sustainable Palm Oil (RSPO). In these efforts, the Company has taken and continues to take wide ranging initiatives in the propagation of sustainable oil palm estates by complying with international standardization programs such as ISO certification, good manufacturing practices (GMP) and the Roundtable for Sustainable Palm Oil (RSPO) principles and criteria. Berikut ini adalah daftar ikhtisar partisipasi dan pencapaian Sampoerna Agro dalam berbagai program yang membuktikan sistem terpadu Perseroan dalam manajemen, pengendalian mutu, kesehatan dan keselamatan, dan perlindungan lingkungan. The following table highlights Sampoerna Agro’s participation and achievement in various programs that attest to the Company’s integrated systems of management, quality control, health and safety, and environmental protection. No. Year System implementation Description Location 1 2004 ISO 9001:2000 Quality Management System PT Binasawit Makmur, Sumatera ISO 9001:2000 Quality Management System 2 2006 ISO 14001:2004 Environment Management System ISO 9001:2000 Quality Management System ISO 14001:2004 Environment Management System - 3 PT Aek Tarum, Sumatera 2006 All company operations in Sumatera 4 2007 Joined RSPO - 5 2009 ISO 9001:2008 6 2010 GMP +B2 Kernel Crushing Plant PT Mutiara Bunda Jaya 7 in progress OHSAS 18001:2007 Health and Safety Management System PT Binasawit Makmur, Sumatera Quality Management System. All company operations A revised version of ISO 9001:2000 Manajemen Perkebunan Plantation Management Sehubungan dengan masalah pemanasan global, pelestarian dan perlindungan lingkungan, dan juga kegiatan penanaman dalam pembukaan lahan, Perseroan secara ketat menerapkan sistem pembukaan lahan tanpa membakar yang tidak menghasilkan emisi CO2. Lebih dari itu, Perseroan berupaya untuk membatasi pembukaan daerah High Conservation Value (HCV) yang berpotensi untuk menjadi tempat pelestarian seperti daerah di pinggir sungai, atau daerah yang memiliki nilai budaya bagi masyarakat setempat. With regards to issues on global warming, conservation and environmental protection, as well as planting activities in land bank development, the Company strictly implemented the zero burning effect system without the production of CO2 emissions. In addition, the Company tries to refrain from opening up High Conservation Value (HCV) areas having potential to be a conservation spot such as areas along riverbanks, or areas having cultural values to the community. Mengenai praktik pengendalian hama dan penyakit, Perseroan menerapkan sistem pengendalian hama terpadu. Sistem tersebut telah menurunkan penggunaan pestisida dan insektisida kimia dengan memilih metode biologis. Beberapa contoh praktik pengendalian hama biologis adalah sebagai berilkut: In relation to pest and disease control practices, the Company implemented an integrated pest control system. The system had reduced the use of chemical pesticides and insecticides by opting biological methods. Several examples of biological pest control practices are described below: 68 ANNUAL REPORT 2009 • Pengendalian hama dengan menggunakan agen hayati (mikroorganisme berupa jamur, bakteri atau virus), contohnya penggunaan virus untuk mengendalikan ulat api, pengendalian kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros). • Pengendalian hama dengan menggunakan musuh alami, contohnya pengenalan Tyto alba, sejenis burung hantu, dan predator alami lainnya untuk mengendalikan hama tikus. • Penanaman beneficial weeds bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang sesuai bagi musuh alami. Contohnya Cassia cobanensis sebagai penyedia makanan bagi parasitoid ulat kantong, Antigonon leptopus sebagai inang predator ulat api. • Penanaman cover crop bertujuan untuk menekan pertumbuhan gulma dan membantu menyuburkan tanah. Contohnya penanaman Mucuna bracteata di areal rendahan. • The use of micro organisms such as fungi, bacteria or virus, an example is the use of virus to control caterpillars like ulat api), and beetles like Oryctes rhinoceros. • The use of natural opposition elements, for example, the release of Tyto alba, a type of barn owl, and other natural predators to control rat population. • The planting of beneficial weeds aimed to create a conducive environment to natural opposition elements. For example is the use of Cassia cobanensis as food supply to caterpillars (ulat kantong), Antigonon leptopus as predator to caterpillars (ulat api). • The planting of cover crops aimed to reduce the growth of weeds while helping to fertilize the soil. For example is the planting of Mucuna bracteata (MB). Aktivitas perkebunan berpotensi untuk menimbulkan masalahmasalah lingkungan. Untuk memastikan risiko-risiko terhadap lingkungan diperkecil tanpa mengorbankan produktivitas, Perseroan menerapkan Best Management Practices (BMPs) di daerah Kalimantan dan Sumatera. Prinsip utama dari BMP di sini adalah penerapan metode terbaik pada perkebunan dimana seluruh aktivitasnya diarahkan untuk memastikan pertumbuhan tanaman kelapa sawit menjadi optimum dan memperkecil efek-efek kurang baik terhadap lingkungan. BMPs berfokus kepada manajemen perbaikan untuk mencapai efisiensi ekonomi, lingkungan dan agronomi di dalam peningkatan produksi pertanian. Environmental issues are potential to appear as a result to plantation activities. To ensure that environment risks are reduced without sacrificing productivity, the Company carried out Best Management Practice (BMP) in Kalimantan dan Sumatra region. The main principles of BMP is to apply the best method on plantation, as all activities were aimed to ensure optimum growth of oil palm plantation and to reduce negative environmental effects. BMPs were focused on management improvement to achieve economic, environmental and agronomical efficieny to increase agricultural production. Program pengelolaan limbah Pabrik Kelapa Sawit Palm Oil Mill waste management program Dalam pengelolaan limbah, Perseroan menggunakan prinsip 3R yaitu reduce, reuse dan recycle. Proses pengolahan minyak sawit di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) menghasilkan limbah berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah padat berupa tandan kosong kelapa sawit (TKKS), serat mesocarp, dan cangkang kernel. Dalam pengelolaannya limbah cangkang dan serat mesocarp digunakan sebagai sumber bahan bakar boiler yang digunakan untuk pembangkit listrik sedangkan limbah cair dan TKKS diaplikasikan ke lahan sebagai pupuk organik untuk menambah unsur hara tanah dan mengurangi kehilangan air tanah serta mencegah erosi tanah. On waste management, the Company used the 3R principle: reduce, reuse and recycle. Crude Palm Oil management process in mills (POM) produced solid wastes and liquid wastes. Solid wastes include empty fruit bunches (EFB), mesocap fibres and kernel shells. On the process, fruit shell and mesocap fibre wastes are used as fuel material to boilers whose function is to generate electricity. As to liquid wastes and EFB, are later applied to the estates as organic fertilizers to enrich the soil or as a covering tool to increase moisture level in the soil as well as to prevent soil erosion. Perseroan telah melakukan peningkatan fasilitas pengkomposan TKKS untuk dijadikan pupuk organik dengan kapasitas 100 ton kompos/hari. Kompos tersebut diaplikasikan ke kebun di sekitarnya sebagai pengganti pupuk anorganik. Selain mengandung unsur hara tertentu, kompos TKKS juga mempengaruhi ketersediaaan unsur hara melalui ketersediaan air, oksigen, dan asam-asam organik terlarut yang merupakan agen dalam proses hidrolisa dan pelarutan unsur hara. Humus dalam kompos dapat menetralkan sifat racun dari beberapa unsur mikro dengan mengurangi pengambilannya. Kompos juga menghasilkan bahan sejenis perekat untuk menstabilkan agregat tertentu. The Company had increased its composting facility to process empty fresh bunches to become organic fertilizers with production capacity of 100 tonnes of compost per day. The compost is distributed to the surrounding estates as a substitute to inorganic fertilizers. Aside from containing certain soil characteristics, the EFB composts also influenced the availability of agents in the hydrolysis process and solvency of soil characteristic. Humus in composts could neutralize poison of several micro elements by reducing its usage. Composts could also produce a type of adhesive element to stabilize certain aggregates. Selain dalam bentuk kompos TKKS juga diaplikasikan langsung ke lahan sebagai mulsa untuk menjaga kelembaban tanah dan mengurangi kehilangan air tanah dari evaporasi. Selain itu aplikasi TKKS ke lahan dapat juga menjadi sumber makanan atau media tumbuh Trichoderma spp dan Metharhizium anisopliae dimana Trichoderma spp dapat menjadi agen pengendali biologis terhadap infeksi jamur Ganoderma, dan Metharhizium anisopliae untuk mengendalikan serangan Oryctes. In addition to the formation of composts, EFB were also applied directly as mulch to maintain soil humidity and reduce the loss of water from evaporation. Moreover, EFB were also used as food source or as growth media to Trichoderma spp and Metharhizium anisopliae. As Trichoderma spp could act as a biological control agent on fungi infection Ganoderma, and Metharhizum anisopliae for Oryctes control. LAPORAN TAHUNAN 2009 69 Kebijakan Lingkungan Environmental Policy Sertifikasi RSPO RSPO Certification Sejak tahun 2007, Sampoerna Agro telah bergabung dengan prakarsa RSPO untuk memenuhi prinsip dan kriteria RSPO (RSPO P&C) untuk pengembangan kelapa sawit berkelanjutan. Forum RSPO berisikan para sumber dan ahli dari seluruh pemangku kepentingan industri kelapa sawit termasuk organisasi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat yang berkecimpung di industri kelapa sawit, dan mengkombinasikan sumber-sumber tersebut untuk memformulasikan kebijakan dan standar praktik terbaik industri untuk mencapai perkembanganan yang berkelanjutan. Since 2007, Sampoerna Agro has joined the RSPO initiatives in order to meet RSPO principles and criteria (RSPO P&C) for sustainable palm oil development. The RSPO forum brings together expertise and resources from industry stakeholders, including governments and non-governmental organizations associated with the palm oil industry, and combines these resources to formulate policies and best-practice standards for the industry to achieve sustainable development. RSPO PC menetapkan standar-standar berikut ini yang harus menjadi pegangan dalam pengoperasian perkebunan kelapa sawit: (i) komitmen terhadap transparansi, (ii) kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku, (iii) komitmen terhadap kelayakan ekonomi dan keuangan jangka panjang, (iv) penggunaan praktik-praktik terbaik dan tepat oleh perkebunan dan pabrik kelapa sawit, (v) tanggung jawab lingkungan dan konservasi kekayaan alam dan keanekaragaman hayati, (vi) pertimbangan yang bertanggung jawab terhadap karyawan, individu dan komunitas yang terpengaruh oleh perkebunan dan pabrik kelapa sawit, (vii) pengembangan perkebunan baru yang bertanggung jawab, dan (viii) komitmen untuk perbaikan terus menerus dalam beberapa daerah kegiatan utama. The RSPO PC set forth the standards by which oil palm estates should operate as follows: (i) commitment to transparency, (ii) compliance with prevailing laws and regulation, (iii) commitment to long-term economic and financial viability, (iv) use of appropriate best practices by growers and millers, (v) environmental responsibility and conservation of natural resources and biodiversity, (vi) responsible consideration of employees and of individuals and communities affected by growers and mills, (vii) responsible developments of new plantings, and (viii) commitment to continuous improvement in key areas of activities. Hingga akhir tahun 2009, Sampoerna Agro telah mengarah ke persiapan proses sertifikasi RSPO untuk salah satu perkebunan dan pabriknya, dan nanti setelah disertifikasi, akan digunakan sebagai model untuk yang lainnya. Berikut ini beberapa pokok pembahasan dari beberapa prakarsa yang dilakukan Sampoerna Agro di tahun 2009 menuju sertifikasi RSPO. As of year-end 2009, Sampoerna Agro has geared towards the preparation to RSPO Certification process on one of its estates and one of its mills, and upon certification, will use the model for the rest. The following discussion highlights some of the initiatives taken by Sampoerna Agro in 2009 towards RSPO Certification. Pada bulan Februari-April 2009, Perseroan melakukan penilaian terhadap diri sendiri atas RSPO P&C dan identifikasi daerah HCV (High Conservation Value) dalam unit operasinya di Sumatera termasuk perkebunan yang dalam tahap pengembangan maupun yang sudah matang. In February-April 2009, the Company undertook the Self Assessment on RSPO P&C and pre identification of HCV (High Conservation Value) areas within its operating units in Sumatra that include developing as well as matured plantation estates. Pada tanggal 18 Juni 2009, Perseroan meninjau hasil penilaian diri tersebut, dan identifikasi HCV, dan berdasarkan tinjauan tersebut, telah memutuskan bahwa PT Aek Tarum sebagai kandidat yang paling memungkinkan untuk memperoleh RSPO P&C dalam waktu dekat. On June 18, 2009, the Company reviewed the results of this Self Assessment, and HCV identification, and based on this review, decided on PT Aek Tarum as the most likely candidate to achieve the RSPO P&C at the earliest date possible. Terkait dengan perkembangan tersebut, Sampoerna Agro juga telah menjalankan program pelatihan petani plasma “Mengembangkan Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan”. Pelatihan ini ditujukan untuk memperkenalkan dan menyebarkan informasi mengenai RSPO P&C kepada para petani plasma Sampoerna Agro. Terkait hal itu, Sampoerna Agro ditunjuk In a related development, Sampoerna Agro also initiated the Smallholders Training program called “Developing Sustainable Palm Oil Plantation Estates”. This training is aimed to introduce and disseminate information on RSPO P&C to Sampoerna Agro’s Smallholders. Relating to this, Sampoerna Agro was appointed as an Indonesian RSPO Smallholder Task Force 70 ANNUAL REPORT 2009 sebagai Relawan Gugus Tugas Petani Plasma RSPO Indonesia mewakili perusahaan perkebunan di Sumatera Selatan dan juga menjadi lokasi pelatihan untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan sesuai dengan RSPO P&C bagi para petani plasma. Volunteer representing South Sumatra plantation companies as well as be the training site for development of sustainable oil palm in accordance to RSPO P&C for smallholders. Di samping berkomunikasi dengan petani plasma, Perseroan juga aktif dalam berbagai forum nasional terkait dengan pengembangan RSPO di Indonesia. Hal ini termasuk forum yang membahas penerapan RSPO P&C di Indonesia, dan memformulasikan pedoman mekanisme kompensasi HCV untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit. Aside from communicating with smallholders, the Company was also active in various national forums in connection with the development of RSPO in Indonesia. This includes forums that discuss implementation of the RSPO P&C in Indonesia, and the formulation of guidelines on HCV compensation mechanism for developing palm oil estates. Di bagian R&D, Sampoerna Agro melakukan riset terkait untuk pengembangan dan implementasi RSPO P&C dengan menerapkan praktik agronomi terbaik, termasuk: • Riset dalam mengembangkan studi hama, penyakit dan pengelolaan rumput liar mengunakan agen biologis seperti Mucuna bracteata, Mucuna cochinchinensis, Calopogonium caeruleum, Cassia tora, Cassia cobanensis, Antigonon leptopus, dan Bahia grass. • Riset terhadap penggunaan produk sampingan contohnya TKKS untuk perkebunan berkelanjutan seperti (i) penggunaan TKKS dan penyebaran berbagai jenis pupuk untuk penyuburan tanah, (ii) penggunaan limbah cair untuk aplikasi tanah, (iii) keefektifan Sour Humik dan Mikoriza arbukula dalam tahap pembibitan kelapa sawit, (iv) penggunaan kompos TKKS dan mikoriza untuk memperbaiki humus dalam pembajakan bibit. • Kerjasama dengan Balai Agroklimat dan Hidrologi Bogor, Sampoerna Agro melakukan survey awal dalam penggunaan irigasi dan pengelolaan air untuk meningkatkan produksi kelapa sawit di perkebunannya. In the field of R&D, Sampoerna Agro undertook related research for the development and implementation of the RSPO P&C by employing agronomy best practices, including: • Research on developing study on pest, disease and weed control using biological agents such as Mucuna bracteata, Mucuna cochinchinensis, Calopogonium caeruleum, Cassia tora, Cassia cobanensis, Antigonon leptopus, and Bahia grass. • Research on utilizing bi-products such as EFB for sustainable plantation such as (i) the utilization of EFB (Empty Fruit Bunch) and distribution of various fertilizer doses in land application (ii) utilization of liquid waste to land application, (iii) effectiveness of Sour Humik and Mikoriza arbukula in oil palm seedlings stage, (iv) use of EFB compost and mikoriza to repair soil characteristics in cultivation of seedlings. • In cooperation with Bogor Agroclimate and Hydrology Office, Sampoerna Agro did a pre-initial survey on for the use of irrigation and water management to increase palm production in oil palm plantations. Dalam penggunaan kompos sebagai pupuk, Perseroan terus meningkatkan kapasitas produksi kompos diatas 100 ton per hari. Hingga bulan September 2009, Sampoerna Agro telah mengaplikasikan lebih dari 14.000 ton kompos di perkebunan Mesuji dan Surya Adi. Sistem pengomposan baru saat ini dalam pengembangan di pabrik kelapa sawit Gunung Tua Abadi dengan kapasitas produksi sampai 60 ton per hari. In the use of compost as fertilizers, the Company continued to increase its compost production capacity above 100 tons per day. By September 2009, Sampoerna Agro had applied more than 14,000 tons of compost to its Mesuji and Surya Adi Estates. A new composting system is currently under development at the Gunung Tua Abadi palm oil mill with production capacity of up to 60 tons/day. Dalam pembukaan lahan, Sampoerna Agro memiliki komitemen penuh untuk membuat sebuah peta kesesuaian lahan berdasarkan studi evaluasi lahan terhadap daerah yang akan dikembangkan dalam bentuk unit peta tanah. Di bulan Juni 2009, Sampoerna Agro melakukan survey, observasi dan pengukuran tanah sebelum membuat peta evaluasi tanah bagi pembukaan lahan di daerah Sumatera. Hal ini diikuti dengan pengukuran tanah untuk membuat unit peta tanah di bulan Agustus 2009, dengan bekerjasama dengan Departemen Kehutanan di Palembang, Sumatera Selatan. In land bank development, Sampoerna Agro is fully committed to make a land suitability map based on land evaluation study on areas that will be developed in the form of Soil Map Unit. In June 2009, Sampoerna Agro surveyed, observed and measured our field before making Land Evaluation Map for land bank at Sumatra Region. This was followed by measurement of the land to make soil map unit in August 2009 in cooperation with the Forestry Departement in Palembang, South Sumatra. LAPORAN TAHUNAN 2009 71 Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Work Safety and Health Policy Sebagai perusahaan yang bersifat padat karya, Perseroan berkomitmen untuk mengedepankan prinsip-prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3) karyawan dalam setiap kegiatan operasi. Bagi Perseroan, prinsip-prinsip K3 bukan hanya sebuah bentuk tanggung jawab, namun juga sebuah budaya yang harus dilestarikan oleh seluruh pihak, terutama para karyawan, baik di kantor pusat, maupun di wilayah perkebunan Sumatera dan Kalimantan. As a labor-intensive company, the Company is committed to implement the principles of employee work safety and heatlh in every of its operational activities. For the Company, the principles of work safety and health is not merely a responsibility but a culture that needs to be disseminated to all parties, particularly workers in its head office as well as in its Sumatra and Kalimantan estates. Sebagai bagian dari pelaksanaan K3, Perseroan telah mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) sesuai ketentuan peraturan yang berlaku. In its effort to implement work safety and health, the Company has included all of its employees in the Employee Social Security (Jaminan Sosial Tenaga Kerja or Jamsostek) program in accordance with prevailing regulations. Di dalam kegiatan operasional sehari-hari khususnya di pabrik Perseroan atau di tempat-tempat kerja dimana terdapat bahan kimia berbahaya, Perseroan menerapkan standar keselamatan kerja yang tinggi yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan atau pihak ketiga yang berada di lokasi tersebut, antara lain kewajiban untuk memakai helm pengaman, masker, sepatu kerja dan peralatan pengaman lainnya bagi mereka yang berada di lokasi tersebut. In its daily operational activities, especially in its mills or work areas with the presence of dangerous chemicals, the Company implements high work safety standards that must be stringently followed by all employees or any person that is within these areas such as, requirement to wear safety helmets, masks, working shoes and other safety equipment while being in these areas. Di samping itu, Perseroan menyediakan fasilitas dan sarana kesehatan untuk karyawan antara lain berupa klinik kesehatan dan layanan dokter di lokasi kebun dan pabrik, penyiagaan mobil ambulance di lokasi-lokasi yang tingkat kerawanannya tinggi, kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan di rumah sakit yang telah bekerjasama dengan Perseroan serta pemberian pelatihan yang memadai bagi tenaga paramedis untuk menangani kecelakaan kerja secara tepat dan cermat. In addition to this, the Company provides health facilities for its employees in the form of medical clinics and doctors situated in its estates and mills, ambulances within high-risk areas, access to medical assistance in hospitals approved by the Company as well as provide adequate training for paramedics to provide adequate trainings for its medics to handle work accidents accurately and thoroughly. Kepedulian Perseroan terhadap aspek keselamatan dan kesehatan kerja ini tidak hanya terwujud dalam bentuk penyediaan sarana dan fasilitas saja, tetapi juga mencakup pembangunan kesadaran akan arti pentingnya memelihara keselamatan dan kesehatan kerja untuk dimiliki secara merata oleh seluruh karyawan. Untuk itu, Perseroan telah mensosialisasikan penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (OHSAS) di lingkungan Perseroan. This corporate awareness towards work safety and health is not limited to providing infrastructure and facilities but also in developing awareness on the importance of maintaining work safety and health throughout its employees. For this purpose, the Company actively communicated and disseminated the implementation of work safety and health management system (OHSAS) in its neighbourhood. 72 ANNUAL REPORT 2009 Kebijakan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) Corporate Social Responsibility (CSR) Policy Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis, kegiatan CSR telah menjadi bagian dari strategi perusahaan untuk memelihara keberlanjutan (sustainability). Menerapkan prinsip-prinsip CSR dengan tepat akan meningkatkan reputasi serta menanamkan citra positif terhadap perusahaan. In line with the development of the business world, CSR activities have become part of a company’s strategy to maintain sustainability. Properly implementing CSR principles will help enhance the Company’s reputation and instill a positive image. Kegiatan CSR Perseroan diterapkan oleh masing-masing unit dan dikoordinasikan oleh Departemen Corporate Affairs. Perseroan memusatkan kegiatan rutin CSR-nya di dalam dan di lingkungan area perkebunan dengan tujuan untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas dasar, kesehatan, kemanusiaan, tempat ibadah, dan fasilitas umum. The Company’s CSR activities are implemented by individual units and coordinated by its Corporate Affairs Department. The Company concentrated its routine CSR activities in and around its plantation estates with the aim to improve basic amenities, health, humanitarian, religious, and public facilities. Di atas kegiatan rutin CSR yang selalu dilaksanakan di dalam dan di lingkungan area perkebunan, Sampoerna Agro juga meminta bantuan dari Putera Sampoerna Foundation (SF) dalam meningkatkan kualitas dan ketersediaan pendidikan di Indonesia yang sejalan dengan tujuan-tujuan SF. On top of the routine CSR activities being performed in and around its plantation estates, Sampoerna Agro also seek the help of Putera Sampoerna Foundation (SF) on improving the quality and availability of education in Indonesia which is in line with SF goals. Dengan bekerjasama bersama SF, kegiatan CSR Perseroan melibatkan pusat pendidikan dalam tiga bidang utama, yaitu (i) meningkatkan keahlian dan pengetahuan para guru untuk meningkatkan kualitas mengajar, (ii) meningkatkan nilai keahlian kepemimpinan dan manajerial para Kepala Sekolah, dan (iii) dan merehabilitasi gedung-gedung sekolah yang perlu direnovasi. Tahun lalu, perseroan telah mendonasikan Rp8.700.000.000 (delapan milyar tujuh ratus juta rupiah) untuk mendukung program kerjasama tersebut. In cooperation with SF, the Company’s CSR activities involving education center upon three key areas, namely (i) upgrade teacher’s skills and knowledge to improve teaching quality, (ii) enhance leadership and managerial skills of school principals, and (iii) and rehabilitate school buildings that need renovations. Last year, Sampoerna Agro donated Rp8,700,000,000 (eight billion seven hundred million rupiah) to fund the joint cooperation program. Sebuah upacara peletakan batu pertama telah dilakukan pada tanggal 17 Februari 2009, dimana Perseroan memfasilitasi suatu perjanjian kerjasama antara SF dan Bupati Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, untuk menjalankan program peningkatan kualitas 90 guru dan 14 Kepala Sekolah dalam sistem sekolah Kabupaten tersebut. Selain peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah, program tersebut juga mencakup peningkatan kualitas infrastruktur dua gedung sekolah dasar, yaitu SDN2 Sumbu Sari dan SDN1 Maribaya, Sumatera Selatan. Setelah renovasi-renovasi tersebut selesai, sejumlah 584 murid akan langsung dapat menggunakan lebih banyak lagi fasilitas sekolah dan juga struktur gedung sekolah lebih aman untuk kegiatan sekolah sehari-hari mereka. A groundbreaking ceremony was held on February 17, 2009, in which the Company facilitated an agreement between SF and the Regent of Ogan Komering Ilir, South Sumatra, to undertake a program of quality improvement for 90 teachers and 14 principals within the school system of the Regency. In addition to this quality improvement, the program also included improving the infrastructure quality of two public elementary school buildings, namely SDN2 Sumbu Sari and SDN1 Maribaya of South Sumatra. After the completion of these renovations, a total of 584 students will soon be able to utilize more school facilities as well as a safer building structure to do their daily schooling activities. 74 ANNUAL REPORT 2009 Setelah suksesnya kerjasama pertama dengan SF, Perseroan memulai program serupa lainnya di Kalimantan pada akhir tahun 2009, dimana sebanyak 75 guru dan Kepala Sekolah akan mengikuti program pelatihan peningkatan kualitas, dan tiga sekolah dasar negeri akan direnovasi. Following the success on the first joint cooperation with SF, the Company started another similar program in Kalimantan in year-end 2009, in which a total of 75 teachers and school principals will take improvement training programs, and three public elementary schools will be renovated. Disamping itu, Sampoerna Agro juga memberikan beasiswa kepada 11 murid yang berprestasi dari Kabupaten OKI dan Sukamara masing-masing di Sumatera dan Kalimantan, untuk memasuki Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) khusus bernama Sampoerna Academy yang berlokasi di Sumatera Selatan. Additionally, Sampoerna Agro also provided scholarships to 11 outstanding students from the OKI and Sukamara regencies in Sumatra and Kalimantan, respectively, to enroll in a special High School named Sampoerna Academy which is located in South Sumatra, Sampoerna Academy yang dioperasikan oleh SF menerapkan strandar-standar nasional maupun internasional, mengkombinasikan kurikulim internasional IGCSE dari Cambridge University dan kurikulum nasional KTSP yang diwajibkan oleh Departemen Pendidikan Nasional RI. Beberapa pelajaran diberikan dalam bahasa Inggris dan para murid mendapat format pendidikan SLTA yang mempersiapkan mereka untuk dapat memasuki universitas terkemuka dimanapun di dunia termasuk di Indonesia. Operated under the auspices of SF, the Sampoerna Academy High School employs national as well as international standards, combining the international curriculum of IGCSE from Cambridge University and the national curriculum KTSP mandated by the Indonesian Ministry of Education. Some lectures are provided in English and the students receive a high school educational format that prepares them for enrollment to leading universities anywhere in the world including Indonesia. Selain bidang pendidikan, Perseroan juga fokus pada masyarakat setempat dengan melibatkan para petani plasma sebagai mitra. Saat ini sekitar setengah lahan perkebunan Perseroan berada In addition to educational issues, the Company also focuses in community aspect by involving smallholders as partners. Currently, approximately half of the Company’s 76 ANNUAL REPORT 2009 dalam skema plasma, dimana sekitar 90% jumlah pinjaman plasma kepada bank-bank pemerintah oleh kebun-kebun yang sudah menghasilkan telah berhasil dilunasi. Dengan demikian, masyarakat secara aktif berpartisipasi dan mendapat marjin keuntungan yang baik dari bisnis perkebunan kelapa sawit Perseroan. Pada bulan Agustus 2009, Perseroan bekerjasama dengan Kantor Perwakilan RSPO, Direktorat Jenderal Perkebunan dan WWF untuk menyelenggarakan pelatihan bagi petani plasma di daerah Sumatera dengan tema “Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit yang berkelanjutan”. Perseroan juga melakukan sejumlah kegiatan program kesejahteraan masyarakat seperti keikutsertaan dalam proyekproyek pelestarian lingkungan lokal, memberikan layanan kesehatan gratis bagi para pekerja dan keluarganya, dan membantu masyarakat setempat dalam mengembangkan kebutuhan utama termasuk gedung peribadatan, fasilitas kebersihan dan jalan umum. Pada awal 2009, bekerjasama dengan SF, Perseroan mulai melakukan penilaian untuk perbaikan kualitas dan pelatihan bagi para guru dan Kepala Sekolah di sekitar perkebunan Perseroan di Sumatera. Sehubungan dengan pembukaan lahan perkebunan, Perseroan menerapkan prinsip Free Prior Informed Consent (FPIC) dalam melaksanakan prosedur ganti rugi bagi masyarakat setempat. Beberapa tahap yang ditempuh adalah sebagai berikut: • mengakui hak masyarakat adat untuk mengatakan YA atau TIDAK terhadap rencana pembangunan perkebunan kelapa sawit yang akan akan berlangsung dalam wilayah adat mereka • menghormati sistem pengambilan keputusan dalam komunitas masyarakat adat dan penentuan perwakilan yang mereka lakukan sendiri • melakukan sosialisasi mengenai rencana pembangunan perkebunan kelapa sawit di wilayah mereka dan bermusyawarah dengan masyarakat adat untuk mendapatkan kesepakatan bersama. plantation estates are under the plasma scheme, of which approximately 90% of total plasma loan made by the established estates have been fully paid for through government banks. Hence, the community actively participates and obtain decent profit margin from the oil palm plantation business. In August 2009, the Company cooperated with RSPO Liaison Office, the Directorate General of Plantation and the WWF to hold trainings for smallholders in Sumatra region themed “Development of Sustainable Oil Palm Plantation”. The Company also carried out many community welfare programs such as co-engaging in local environmental conservation projects, providing free health services to its workers and their families, as well as helping the local communities to develop basic necessities which include religious buildings, public sanitary and road facilities. Starting early 2009, in cooperation with Sampoerna Foundation, the Company began carrying out quality improvement assessments and trainings for school teachers and principals surrounding the Company’s estates in Sumatra area. With regards to land bank development, the Company employs the Free Prior Informed Consent (FPIC) principles in carrying out its compensation procedure to the local communities. Some of the steps taken are as follows: • Acknowledging the local community rights to agree or disagree on the Company’s plans to develop oil palm plantation within their local community areas. • Respecting decision making process of the local communities as well as chosen representatives that was decided among themselves. • Disseminating information regarding the Company plans to develop oil palm plantation in the area and negotiating with community’s interest at heart to obtain a collective agreement. LAPORAN TAHUNAN 2009 77 Produksi TBS Sampoerna Agro di perkebunan Kalimantan meningkat secara konsisten dari 6,4 ton/Ha di tahun 2005 menjadi 8,7 ton pada tahun 2006, 10,1 ton tahun 2007, 12,3 ton tahun 2008 dan 15,3 ton tahun 2009 Sampoerna Agro’s production of FFB in its Kalimantan estates has increased consistenly from 6.4 tons/ Ha in 2005 to 8.7 tons in 2006, 10.1 tons in 2007, 12.3 tons in 2008 and 15.3 tons in 2009 Pembahasan dan Analisis Manajemen Management Discussion and Analysis Tinjauan Overview Minyak Sawit dan Inti Sawit CPO and PK Kontribusi terbesar terhadap penjualan Perseroan berasal dari minyak sawit dan inti sawit masing-masing sebesar 89% dan 8% dari total nilai penjualan pada tahun 2009. The biggest contributors to Sampoerna Agro sales were from CPO and PK amounting to 89% and 8% of total sales in 2009, respectively. Tabel berikut ini merupakan penjualan produk minyak kelapa sawit dan inti sawit Perseroan di Sumatera dan Kalimantan selama tahun yang bersangkutan: The following table contains sales of CPO and PK from the Company’s Sumatra and Kalimantan regions for the years indicated below: 226,317 Inti Sawit (dalam juta Rupiah) Palm Kernel (in millions of Rupiah) 1,359,103 Sumatera 2007 Sumatera Tabel berikut ini merupakan penjualan minyak sawit Perseroan kepada konsumen dalam dan luar negeri selama periode: 22,958 16,723 Kalimantan 27,400 128,552 2009 251,515 238,376 141,349 2008 150,716 1,694,297 1,233,492 Minyak Sawit (dalam juta Rupiah) CPO (in millions of Rupiah) Kalimantan The following contains CPO sales to customers within and outside of Indonesia for the periods indicated below: PENJUALAN CPO BERDASARKAN WILAYAH CPO sales per region (in millions of Rupiah) 2008 2007 2009 1.765.198 (91%) 1.319.828 (95%) 1.435.805 (89%) Jumlah Penjualan CPO Rp1,38 triliun Jumlah Penjualan CPO Rp1,93 triliun Jumlah Penjualan CPO Rp1,61 triliun Total CPO Sales Rp1.38 trillion Total Sales CPO Rp1.93 trillion Total Sales CPO Rp1.61 trillion Indonesia/Indonesia 80 174.813 (11%) 167.475 (9%) 64.380 (5%) Luar Indonesia/Outside Indonesia ANNUAL REPORT 2009 Umumnya, penjualan domestik dilakukan menggunakan harga spot dan negosiasi cara penyerahan dilakukan pada saat penjualan. Dalam praktik yang lazim dilakukan untuk penjualan spot di Indonesia, pembeli membayar minyak sawit dan inti sawit dalam waktu satu sampai dua hari setelah menandatangani kontrak penjualan dan pengiriman dilakukan setelah pembayaran diterima. Perseroan melakukan negosiasi cara pengiriman untuk masing-masing kontrak. In general, domestic sales were based on spot rates and delivery terms were negotiated at the time of the sale. In the common practice of spot trading in Indonesia, CPO and PK buyers will settle the payment in one or two days time after signing the sales contract which is then followed by delivery after receipt of payment. The Company negotiates delivery terms on a contract-by-contract basis. Pada tahun 2008 dan 2009, Perseroan melakukan penjualan kepada pelanggan diantaranya PT Sinar Alam Permai dan PT Asianagro Agung Jaya. In 2009 and 2008, the Company’s customers were, among others, PT Sinar Alam Permai and PT Asianagro Agung Jaya. Kecambah Sawit Germinated Oil Palm Seeds Produksi kecambah Perseroan, melalui PT Binasawit Makmur, memiliki kapasitas untuk memproses sekitar 40 juta benih per tahun. Enam varietas kecambah yang dihasilkan Perseroan diberi nama DxP Sriwijaya dan telah memperoleh sertifikasi Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) dari Menteri Pertanian Republik Indonesia. Kecambah Perseroan dijual seluruhnya ke pasar domestik. Konsumen kecambah yang dihasilkan Perseroan diantaranya Astro Agro Lestari, Indofood Group, Mustika Sembuluh, Musim Mas dan Korindo. Sejak tahun 2004, Perseroan telah mendistribusikan kecambah ke berbagai wilayah di Indonesia, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Perseroan juga memberikan akses yang sama untuk perolehan kecambah untuk perkebunan rakyat. Through PT Binasawit Makmur, the Company has processing capacity of approximately 40 million seeds per year. Six of the germinated seed variants produced by the Company called DxP Sriwijaya have obtained Plant Variety Protection (PVP) certification from the Indonesian Ministry of Agriculture. These germinated seeds were sold in domestic market to customers such as Astra Agro Lestari, Indofood Group, Mustika Sembuluh, Musim Mas and Korindo. The company had distributed the germinated seeds to various regions in Indonesia since 2004. These regions included Sumatra, Kalimantan, Sulawesi and Papua. The Company also provided equal access of its germinated oil palm seeds to smallholders as well. Volume penjualan kecambah di tahun 2009 sekitar 5,9 juta benih yang bernilai sebesar Rp39,5 miliar. In 2009, total sales volume reached 5.9 millions seeds with a total value of Rp39.5 billion. Usaha Perseroan dalam menghasilkan kecambah yang memberikan imbal hasil yang tinggi didukung dengan adanya riset yang berkualitas, tim penjualan yang fokus, dan layanan purna jual untuk membantu peningkatan kualitas perkebunan konsumen. Perseroan juga memberikan pelatihan teknologi pembibitan dan praktik agronomi bagi para penanam baru. Tim pengembangan dan penelitian dan pelayanan agronomi Perseroan secara aktif mempromosikan penggunaan kecambah berkualitas melalui kegiatan presentasi di berbagai daerah di Indonesia. Saat ini Perseroan mendapat kehormatan menjabat sebagai Ketua di acara Forum of the Indonesian Oil Palm Seeds Producers. In producing these high yielding seeds, the Company is supported by high quality R&D, attentive sales team, and after-sales service whose aim is to help increase the quality of its customers’ plantation estates. The Company also provides trainings on nursery farming and agronomy practices for beginners. The Company’s R&D and agronomy service teams are actively promoting on the use of quality seeds through roadshow presentations in various regions of Indonesia. At present, the Company is honored to be elected as Chairperson of the Indonesian Oil Palm Seeds Producers Forum. Karet Slab Rubber Perseroan, melalui PT Aek Tarum, menjual hasil produksi karetnya ke pabrik pengolahan karet ataupun pembeli lainnya dalam Through PT Aek Tarum, the Company sold its rubber to crumb rubber factories and other buyers in the form of rubber slabs. LAPORAN TAHUNAN 2009 81 The rubber was sold in domestic market. The sales price was determined by referencing to the applicable domestic and international markets as well as based on negotiation with customer. Kinerja Operasional Operational Performance Berikut ini adalah hasil produksi Perseroan di wilayah Sumatera dan Kalimantan untuk tahun yang bersangkutan: The following was Sampoerna Agro operational results from its Sumatra and Kalimantan regions for the years indicated bellow: 222.033 222.066 42.129 32.030 23.841 193.276 150.950 124.349 15.3 12.3 10.1 17.6 233.438 CPO Production (Tons) 1.079.568 PRODUKSI MINYAK SAWIT (Ton) FFB Production (Tons) 1.011.098 PRODUKSI TBS (Ton) Yield (Tons/ha) 1.056.711 PRODUKSI (Ton/ha) 19.6 19.3 bentuk slab. Produksi karet Perseroan dijual seluruhnya ke pasar domestik. Harga penjualan ditentukan berdasarkan referensi dari harga pasar domestik dan internasional dan berdasarkan negosiasi dengan pelanggan. 2007 2008 2009 Sumatera Kalimantan Sumatera Kalimantan Sumatera Kalimantan Germinated Seeds (Thousand Seeds) 52.592 PRODUKSI KECAMBAH (Ribuan Butir) Rubber Production (Tons) 62.722 PRODUKSI KARET (Ton) PK Production (Tons) 45.688 PRODUKSI INTI SAWIT (Ton) 480 483 408 22.735 Sumatera 9.780 7.900 5.840 15.056 Kalimantan 5.894 2007 2008 2009 2007 2008 2009 Produksi Tandan Buah Segar (TBS) Fresh Fruit Bunches (FFB) production Hasil panen TBS dari wilayah Sumatera menurun dari 19,6 ton per hektar pada tahun 2008 menjadi 17,6 ton per hektar pada tahun 2009. Sebaliknya, hasil panen tandan buah segar di wilayah Kalimantan mengalami kenaikan, yaitu dari 12,3 ton per hektar pada tahun 2008 menjadi 15,3 ton per hektar di tahun 2009. FFB yield from the Sumatra region had decreased from 19.6 tons per hectare in 2008 to 17,6 tons per hectare in 2009 while FFB yield from the Kalimantan region had increased from 12.3 tons per hectare in 2008 to 15,3 tons per hectare in 2009. 82 ANNUAL REPORT 2009 Penurunan produktifitas di wilayah Sumatera disebabkan antara lain oleh hasil panen rendah dari sebagian perkebunan yang baru memasuki masa panen dan gejolak cuaca yang terjadi sebelumnya. Sedangkan peningkatan produktifitas TBS di wilayah Kalimantan disebabkan oleh upaya pemeliharaan yang intensif serta bertambahnya tingkat kematangan pohon-pohon di perkebunan tersebut. The reduction of FFB yield in Sumatra region was caused by factors such as low yields produced by those areas that just became matured and climate volatility happening previously. On the other hand, the production improvement in Kalimantan region was mainly due to intensive upkeeping efforts combined with the maturing of palms in the region. Produksi minyak sawit Crude Palm Oil (CPO) production Produksi minyak sawit pada tahun 2009 sedikit menurun sebesar 0,5% menjadi 264.162 ton dibandingkan 265.468 ton pada tahun 2008. CPO production slightly decreased by 0.5% from 265,468 ton in 2008 to 264,162 ton in. Tingkat rendemen minyak sawit di wilayah Sumatera meningkat dari 21,6% pada tahun 2008 menjadi 22,0% pada tahun 2009. Tingkat rendemen minyak sawit di wilayah Kalimantan meningkat dari 21,2% di tahun 2008 menjadi 21,8% di tahun 2009. Peningkatan rendemen ini terutama dikarenakan kualitas TBS yang lebih baik. Oil Extraction Rates (OER) in the Sumatra region increased from 21.6% in 2008 to 22.0% in 2009. Kalimantan region’s OER also improved from 21.2% in 2008 to 21.8% in 2009. This improvement was brought about by improved FFB quality. Produksi inti sawit Palm Kernel (PK) production Produksi inti sawit mengalami penurunan sebesar 11,7% menjadi 62.372 ton di tahun 2009 dibandingkan 70.622 ton di tahun 2008, disebabkan oleh tingginya persediaan biji inti sawit di akhir tahun 2007 dimana persediaan biji inti sawit tersebut diolah di tahun 2008. Hal ini juga menyebabkan tingkat rendemen inti sawit di wilayah Sumatera menurun dari 5,8% pada tahun 2008 menjadi 5,2% pada tahun 2009. Tingkat rendemen inti sawit di wilayah Kalimantan sedikit menurun dari 5,2% di tahun 2008 menjadi 5,1% di tahun 2009. PK production decreased by 11.7% from 70,622 tons in 2008 to 62,372 tons in 2009, caused by high inventory of unprocessed nuts carried over from 2007 which was then processed in 2008. This was also the reason for the decrease in Kernel Extraction Rates (KER) in Sumatra from 5.8% in 2008 to 5.2% in 2009. KER in Kalimantan region slightly decreased from 5.2% in 2008 to 5.1% in 2009. Produk-produk inti sawit Palm kernel products Pada bulan Juli 2009, Perusahaan membuka pabrik pengolahan inti sawit dengan kapasitas pengolahan 150 ton inti sawit per hari. Dengan adanya pabrik baru ini, Perseroan memproduksi produk baru yaitu minyak inti sawit dan ampas inti sawit di tahun 2009 sebesar 4.335 ton. In July 2009, the Company opened a kernel crushing plant with processing capacity of 150 ton of PK per day. This new crushing plant produced Palm Kernel Oil (PKO) and Palm Kernel Expellers (PKE). The combined ouput of these products in 2009 totalled 4,335 ton. Kecambah sawit Germinated oil palm seeds Produksi kecambah menurun sebesar 74% dari 22,7 juta benih di tahun 2008 menjadi 5,9 juta benih di tahun 2009. Penurunan ini disebabkan oleh kebijakan Perseroan yang memutuskan untuk mengurangi volume produksi karena menurunnya permintaan pasar atas kecambah dalam periode ini. Germinated seeds production decreased by 74% from 22.7 million seeds in 2008 to 5.9 million seeds in 2009. This was due to Management’s decision to reduce production which was the result of decreased market demand for germinated seeds during this period. Karet Slab rubber Produksi karet Perseroan pada tahun 2009 sebesar 408 ton, turun 15% dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 483 ton. Rubber production in 2009 is 408 tons, 15% lower than the previous year’s figure of 483 tons. LAPORAN TAHUNAN 2009 83 Kinerja Keuangan Financial Performance VOLUME PENJUALAN (ton, kecuali kecambah dalam juta butir) PENDAPATAN (Rp miliar) Sales (Rp billion) HARGA JUAL RATA-RATA (Rp/kg) Average Selling Price (Rp/kg) 2007 6.705 3.511 5.182 3.171 3.564 2.614 6.730 6.294 6.113 Kecambah Germinated Seeds Inti Sawit PK Minyak Sawit CPO 5,9 13,7 Kecambah Germinated Seeds Inti Sawit PK Minyak Sawit CPO 18,4 57.956 71.195 49.843 263.458 219.928 287.153 2008 2009 39,5 48,1 95,5 151,5 Kecambah Germinated Seeds Inti Sawit PK Minyak Sawit CPO 158,1 253,7 1.932,7 1.610,6 1.384,2 Sales Volume (tonnes, except germinated seeds in million seeds) Penjualan Sales Penjualan produk Perseroan mengalami penurunan sebesar 21% dari Rp2.288,1 miliar di tahun 2008 menjadi Rp1.815,6 miliar di tahun 2009. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan pada volume penjualan produk kelapa sawit dan kecambah, serta harga penjualan rata-rata produk kelapa sawit yang lebih rendah. The Company’s sales decreased by 21% from Rp2,288.1 billion in 2008 to Rp1,815.6 billion in 2009. This decrease was mainly due to lower sales volume of palm products and germinated seeds, as well as lower average selling price of oil palm products. Penjualan di pasar domestik berkisar 91% dan 89% dari jumlah penjualan masing-masing di tahun 2008 dan 2009. Domestic sales made up approximately 91% and 89% of total sales in 2008 and 2009, respectively. Penjualan produk kelapa sawit menurun 19% menjadi Rp1.762 miliar di tahun 2009 dibandingkan Rp2.186 miliar pada tahun 2008 yang disebabkan oleh penurunan volume penjualan minyak sawit sebesar 8,3% menjadi 263.458 ton di tahun 2009 dibandingkan 287.152 ton pada tahun 2008. Harga jual rata-rata minyak sawit juga menurun 9,2% dibandingkan dengan tahun 2008. Sales from palm products decreased by 19% from Rp2,186 billion in 2008 to Rp1,762 billion in 2009 mainly caused by 8.3% lower CPO sales volume from 287,152 tons in 2008 to 263,458 tons in 2009. Average selling price of CPO was also 9.2% lower than the previous year’s figure. Penjualan kecambah menurun 59% dari Rp95,5 miliar di tahun 2008 menjadi Rp39,5 miliar di tahun 2009, terutama disebabkan oleh penurunan volume penjualan kecambah dari 18,4 juta di tahun 2008 menjadi 5,9 juta di tahun 2008, namun sebagian dikompensasi dengan peningkatan harga jual kecambah sebesar 29%. Volume penjualan ini menurun seiring dengan menurunnya permintaan pasar atas kecambah. Germinated seeds sales decreased by 59% from Rp95.5 billion in 2008 to Rp39.5 billion in 2009 mainly caused by lower sales volume from 18.4 million germinated seeds in 2008 to 5.9 million germinated seeds in 2009, but partly compensated by 29% higher selling price. The lower sales volume was due to reduced demand for germinated seeds in the industry. Penjualan karet menurun 46% dari Rp6,2 miliar di tahun 2008 menjadi Rp3,4 miliar di tahun 2009, terutama disebabkan oleh Slab rubber sales decreased by 46% from Rp6.2 billion in 2008 to Rp3.4 billion in 2009, primarily due to 36% lower average 84 ANNUAL REPORT 2009 penurunan harga jual rata-rata sebesar 36% dari Rp12.908/kg di tahun 2008 menjadi Rp8.308/kg di tahun 2009. Volume penjualan karet mengalami penurunan sebesar 16% dari 483 ton di tahun 2008 menjadi 408 ton di tahun 2009. selling prices from Rp12,908/kg in 2008 to Rp8,308/kg in 2009. Sales volume also decreased by 16% from 483 tons in 2008 to 408 tons in 2009. Beban Pokok Penjualan Cost of Sales Beban pokok penjualan Perseroan pada tahun 2009 terdiri dari beban pemeliharaan kebun, panen, pembelian buah plasma, alokasi beban tidak langsung, pengolahan, penyusutan dan amortisasi, dan pergerakan persediaan. Beban pokok penjualan menurun sebesar 20% dari Rp1.512 miliar di tahun 2008 menjadi Rp1,216 miliar di tahun 2009, sejalan dengan penurunan penjualan. Cost of sales in 2009 consists of estate upkeep and cultivation, harvesting, plasma FFB purchase, allocation of indirect costs, processing, depreciation and amortization, and inventory movement. Costs of sales decreased by 20% from Rp1,512 billion in 2008 to Rp1,216 billion in 2009, which was in line with decreased in sales. Laba Kotor Gross Profit Laba kotor menurun sebesar 29% dari Rp776 miliar di tahun 2008 menjadi Rp599 miliar di tahun 2009. Marjin laba kotor menurun dari 33,8% di tahun 2008 menjadi 33,0% di tahun 2009, terutama disebabkan oleh penurunan volume penjualan dan harga jual ratarata produk kelapa sawit. Gross profit decreased by 29% from Rp776 billion in 2008 to Rp599 billion in 2009. Gross margin slightly increased from 33.8% in 2008 to 33,0% in 2009, mainly due to lower sales volume and average selling price of CPO, PK and germinated seeds. Beban Usaha Operating Expenses Beban usaha menurun sebesar 15% dari Rp164 miliar ditahun 2008 menjadi Rp139 miliar di tahun 2009. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan beban pemasaran yaitu pajak ekspor. Persentase beban usaha terhadap total penjualan bersih mengalami sedikit kenaikan dari 7,1% di tahun 2008 menjadi 7,7% di tahun 2009. Operating expenses decreased by 15% from Rp164 billion in 2008 to Rp139 billion in 2009, mainly due to lower marketing expenses such as export tax. As a percentage of total net sales, operating expenses increased slightly from 7.1% in 2008 to 7.7% in 2009. Laba Usaha Operating Income Laba usaha menurun sebesar 25% dari Rp611 miliar di tahun 2008 menjadi Rp460 miliar di tahun 2009. Persentase laba usaha terhadap total penjualan bersih mengalami penurunan dari 26,7% di tahun 2008 menjadi 25,3% di tahun 2009. Operating income decreased by 25% from Rp611 billion in 2008 to Rp460 billion in 2009. As a percentage of total net sales, operating income decreased from 26.7% in 2008 to 25.3% in 2009. Penghasilan/Beban Lain-lain Other Income/Expenses Penghasilan lain-lain menurun dari Rp20 miliar di tahun 2008 menjadi beban lain-lain sebesar Rp51 miliar di tahun 2009, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan bunga dan kenaikan rugi selisih kurs serta beban lain-lain. In 2008, the Company recorded other income in the amount of Rp20 billion which became other expenses amounting to Rp51 billion in 2009. This was mainly due to lower interest income compounded with foreign exchange loss as well as other expenses. Pendapatan bunga menurun dari Rp42 miliar di tahun 2008 menjadi Rp24 miliar di tahun 2009 disebabkan oleh penurunan pendapatan bunga deposito. Interest income decreased from Rp42 billion in 2008 to Rp24 billion in 2009 due to lower interest from time deposits. Rugi selisih kurs meningkat dari Rp8 miliar di tahun 2008 menjadi Rp20 miliar di tahun 2009 dikarenakan membaiknya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS atas piutang konsolidasi dalam Dollar AS. Loss on foreign exchange increased from Rp8 billion in 2008 to Rp20 billion in 2009 due to strengthening of Rupiah against US Dollar on the Company’s consolidated receivables based in US Dollar. LAPORAN TAHUNAN 2009 85 Beban lain-lain di tahun 2009 sebagian besar berasal dari beban lain-lain sehubungan dengan pengembangan usaha biofuels dan sumbangan ke Yayasan Putera Sampoerna. Other expenses in 2009 was mainly caused by expenses related with biofuel business development and donation to Putera Sampoerna Foundation. Pajak Penghasilan Corporate income tax Beban pajak penghasilan menurun sebagai akibat dari penurunan laba di tahun 2009 menjadi sebesar Rp123 miliar atau turun 34% dari Rp186 miliar di tahun 2008. Corporate income tax expense decreasedm which was effected by decreased in income in 2009 to become Rp123 billion or 34% lower than Rp186 billion in 2008. Laba Bersih Net Income Laba bersih menurun 36% dari Rp440 miliar di tahun 2008 menjadi Rp282 miliar di tahun 2009. Net income decreased by 36% from Rp440 billion in 2008 to Rp282 billion in 2009. Neraca Balance Sheets Piutang Usaha Trade Receivables Pada tanggal 31 Desember 2009, piutang usaha mengalami peningkatan sebesar 411% menjadi Rp16 miliar dari Rp3 miliar pada 31 Desember 2008 yang merupakan akibat dari peningkatan penjualan di akhir tahun 2009. Seluruh piutang usaha telah tertagih dalam waktu 30 hari. As at December 31, 2009, trade receivables increased by 411% to Rp16 billion as compared to Rp3 billion as at December 31, 2008, reflecting an increase in sales at end of 2009. All trade receivables were fully collectible in 30 days. Jumlah Aktiva Total Assets Jumlah aktiva Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp2.262 milliar, meningkat sebesar 5% dibandingkan dengan jumlah aktiva pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp2.156 miliar. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh peningkatan aktiva tidak lancar dari Rp1.353 miliar di tahun 2008 menjadi Rp1.646 miliar di tahun 2009, yang disebabkan oleh : • peningkatan tanaman perkebunan dari Rp734 miliar di tahun 2009 menjadi Rp807 miliar di tahun 2008 dikarenakan penanaman baru di tahun 2009; • peningkatan aset tetap dari Rp486 miliar di tahun 2008 menjadi Rp591 miliar di tahun 2009 dikarenakan konstruksi satu pabrik baru pengolahan inti sawit di PT Mutiara Bunda Jaya dan satu pabrik baru pengolahan kelapa sawit di PT Gunung Tua Abadi yang masing-masing beroperasi di bulan Juli 2009 dan Februari 2010; • peningkatan taksiran tagihan pajak restitusi dari Rp14 miliar di tahun 2008 menjadi Rp64 miliar di tahun 2009 dikarenakan kelebihan pembayaran pajak penghasilan; dan • uang muka investasi sebesar Rp49 miliar di tahun 2009 untuk pengambilalihan 75,5% saham PT National Sago Prima. As of December 31, 2009, there was a 5% increase of total assets from Rp2,156 billion in December 31, 2008 to Rp2,262 billion. This increase was mainly due to higher non-current assets from Rp1,353 billion in 2008 to Rp1,646 billion in 2009, caused by: • increase in plantation assets from Rp734 billion in 2008 to Rp807 billion in 2009 contributed by new plantings in 2009; Jumlah Kewajiban Total Liabilities Jumlah kewajiban pada tanggal 31 Desember 2009 mengalami penurunan menjadi Rp475 milliar atau sebesar 18% dibandingkan dengan jumlah kewajiban per tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp578 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan hutang usaha – pihak ketiga. Total liabilities as of December 31, 2009 amounted to Rp475 billion, or 18% lower than Rp578 billion per December 31, 2008. This decrease was mainly due to lower trade payables – third parties. 86 ANNUAL REPORT 2009 • increase in fixed assets from Rp486 billion in 2008 to Rp591 billion in 2009 due to construction of one new kernel crushing plant (KCP) in PT Mutiara Bunda Jaya and one new palm oil mill (POM) in PT Gunung Tua Abadi, which commissioned the operations in July 2009 and February 2010, respectively; • increased in estimated tax refund claims from Rp14 billion in 2008 to Rp64 billion in 2009 due to overpayments of income taxes; and • advance for investment amounting to Rp49 billion in 2009 for acquisition of 75.5% ownership in PT National Sago Prima. Ekuitas Shareholders’ equity Pada tanggal 31 Desember 2009, jumlah ekuitas sebesar Rp1.766 miliar, mengalami kenaikan sebesar 14% dibandingkan dengan ekuitas pada tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp1.553 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh penjualan modal saham yang dibeli kembali dab laba bersih di tahun 2009 dimana sebagian terkompensasi dengan adanya pembagian dividen dari saldo laba tahun 2008 sebesar Rp170.1 miliar. As of December 31, 2009, shareholders’ equity was Rp1,766 billion, 14% higher than previous year figure of Rp1,553 billion. This increase was mainly due to resale of treasury stock and net income in 2009, partly compensated with dividend payment from retained earnings per December 31, 2008 amounting to Rp170,1 billion. Likuiditas dan Solvabilitas Liquidity and Solvability Rasio lancar meningkat dari 227% per tanggal 31 Desember 2008 menjadi 261% per tanggal 31 Desember 2009 terutama disebabkan oleh penurunan hutang usaha. Rasio kewajiban konsolidasi terhadap aktiva konsolidasi mengalami penurunan dari 27% per tanggal 31 Desember 2008 menjadi 21% per tanggal 31 Desember 2009. Neraca keuangan Perusahaan tetap kuat dan mampu memenuhi kewajiban Perusahaan di tahun 2010. Current ratio increased from 227% per December 31, 2008 to 261% per December 31, 2009, caused by lower trade payables. The ratio of consolidated liabilities to consolidated assets improved from 27% per December 31, 2008 to 21% per December 31, 2009. The balance sheet remained strong and capable of servicing the Company commitments in year 2010. Struktur modal Perusahaan terdiri atas komponen hutang dan ekuitas. Komponen hutang terdiri atas hutang jangka panjang dengan suku bunga pasar. Komponen ekuitas terdiri dari modal saham dan saldo laba. Pada tahun 2009, struktur modal Perusahaan terdiri dari hutang berbunga sebesar Rp244 miliar dan ekuitas sebesar Rp1.766 miliar. Rasio kewajiban berbunga konsolidasi terhadap ekuitas mengalami sedikit penurunan dari 14,0% per tanggal 31 Desember 2008 menjadi 13,8% per tanggal 31 Desember 2009 yang mencerminkan penambahan ekuitas. The Company’s capital structure comprises of liabilities and equity. Liabilities consist of long-term loan with market interest rates. Equity consists of capital stock and retained earnings. In 2009, the Company’s capital structure comprised of Rp244 billion of interest bearing loan and an equity of Rp1,766 billion. Consolidated debt to equity ratio improved slightly from 14.0% per December 31, 2008 to 13.8% per December 31, 2009 reflecting the increasing equity. Jumlah hutang per tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp244 miliar merupakan pinjaman jangka panjang dari Bank Mandiri untuk Sungai Rangit. Pinjaman ini memiliki batasan-batasan, antara lain batasan pada Sungai Rangit dalam mengadakan penambahan hutang. Pinjaman ini digunakan untuk membayar kembali pinjaman sebelumnya dan untuk membiayai kebun di Sungai Rangit. As of December 31 2009, total debt was Rp244 billion consisting of long-term loans of Sungai Rangit from Bank Mandiri. The loan contained restrictive loan covenants, including a limitation on Sungai Rangit’s ability to incur additional financial loan. The loan was used for previous loan repayment and expansion in Sungai Rangit. Belanja Modal Capital expenditure Berikut adalah belanja modal untuk tahun yang bersangkutan: Capital expenditure for years indicated bellow are as follow: 2008 2007 11% 1% 5% 2009 48% 35% 54% 47% 64% 36% Jumlah Belanja Modal Rp152,23 miliar Jumlah Belanja Modal Rp309,87 miliar Jumlah Belanja Modal Rp293,68 miliar Total Capex Rp152.23 billion Total Capex Rp309.87 billion Total Capex Rp293.68 billion Aset Tetap Fixed Assets Penambahan tanaman perkebunan dan bibitan Additions to immature plantation assets and nursery Penambahan uang muka perkebunan plasma Additions to advances for plasma and plantations LAPORAN TAHUNAN 2009 87 Pada tahun 2009, Perusahaan tidak mengadakan ikatan yang material untuk investasi barang modal. In 2009, the Company did not establish material commitments related to the investment in capital goods. Informasi keuangan luar biasa yang telah dilaporkan Previously disclosed extraordinary financial information Pada tanggal 6 April 2009, Perusahaan telah menjual kembali seluruh modal saham yang dibeli kembali sebanyak 75.567.500 saham, setara dengan 4% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh, dengan jumlah penjualan sebesar Rp99,7 miliar As of April 6, 2009, the Company re-sold 75,567,500 shares, or equivalent to 4% of total issued and paid-up capital, for a total selling price of Rp99.7 billion. Restrukturisasi Restructuring Perusahaan melakukan restrukturisasi internal dengan melikuidasi Palma Agro Limited, anak perusahaan, sehingga sejak tanggal 27 Maret 2009, Perusahaan memiliki 95% kepemilikan saham secara langsung pada Sungai Rangit yang sebelumnya adalah anak perusahaan Palma Agro. The Company agreed for an internal restructuring and liquidation of Palma Agro Limited, a subsidiary, such that since March 27, 2009, the Company directly own 95% shares in Sungai Rangit, previously a subsidiary of Palma Agro. Pada tanggal 2 Oktober 2009, proses likuidasi Palma Agro secara formal telah diselesaikan dengan bubarnya Palma Agro berdasarkan hukum negara Republik Seychelles. On October 2, 2009, Palma Agro’s legal liquidation process was completed with the dissolution of Palma Agro in accordance with the laws of the Republic of Seychelles. Peristiwa setelah tanggal neraca Subsequent events Pada tanggal 9 Februari 2010, Sampoerna Bio Fuels, Anak perusahaan menandatangani Perjanjian Akuisisi dengan para pemegang saham dan pengendali PT National Sago Prima (National Sago Prima) untuk melakukan transaksi sebagai berikut: • Mengambil alih 75,5% saham National Sago Prima sebesar US$6.484.211; • Melakukan tambahan penyetoran modal atas National Sago Prima sebesar Rp55.124.500 (setara dengan US$5.802.578), yang akan meningkatkan kepemilikan Sampoerna Bio Fuels dalam National Sago Prima menjadi 91,85%. On February 9, 2010, Sampoerna Bio Fuels, a Subsidiary, signed the Acquisition Agreement with the controlling shareholders of PT National Sago Prima (National Sago Prima) in connection with the following planned transactions: • Acquisition of 75.5% ownership interest in National Sago Prima amounting to US$6,484,211; • Injecting additional capital to National Sago Prima amounting to Rp55,124,500 (equivalent to US$5,802,578) to increase the ownership interest of Sampoerna Bio Fuels in National Sago Prima to become 91.85%. 88 ANNUAL REPORT 2009 Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi BOC and BOD Letter of Statement Laporan tahunan berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait merupakan tanggung jawab manajemen PT Sampoerna Agro Tbk. dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing dibawah ini. Annual repport and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the management of PT Sampoerna Agro Tbk. and have been approved by members of the Board of Directors and the Board of Commissioners whose signatures appear bellow. Dewan Komisaris Board of Commissioners Michael Sampoerna Komisaris Utama President Commissioner Sugiarta Gandasaputra Phang Cheow Hock Komisaris Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Mak Ping On Arief Tarunakarya Surowidjojo Komisaris Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner Direksi Board of Directors Ekadharmajanto Kasih Direktur Utama President Director Jaffesjah Chandra Chang Poh Sang Direktur Director Direktur Director Yasin Chandra Sie Eddy Kurniawan Direktur Director Direktur Director LAPORAN TAHUNAN 2009 89 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank 90 ANNUAL REPORT 2009 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Beserta Laporan Auditor Independen Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS With Independent Auditors’ Report Years Ended December 31, 2009 and 2008 PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES LAPORAN TAHUNAN 2009 91 PT SAMPOERNA AGRO Tbk dan Anak Perusahaan PT SAMPOERNA AGRO Tbk And Subsidiaries Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statement Beserta Laporan Auditor Independen Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggaltanggal 31 Desember 2009 and 2008 Years Ended December 31, 2009 and 2008 Daftar Isi Table of Contents Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi Laporan Laba Rugi Konsolidasi Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Laporan Arus Kas Konsolidasi Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 92 With Independent Auditors’ Report ANNUAL REPORT 2009 94-95 97-98 99 100-101 102-103 104-154 Independent Auditors’ Report Consolidated Balance Sheets Consolidated Statements of Income Consolidated Statements of Changes in Equity Consolidated Statements of Cash Flows Notes to the Consolidated Financial Statements PT SAMPOERNA AGRO Tbk. Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan Konsolidasian per 31 Desember 2009 PT Sampoerna Agro Tbk dan Anak Perusahaan Kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : Alamat kantor : Telepon : Jabatan : Ekadharmajanto Kasih Jl. Basuki Rahmat No. 778 Palembang 30127, Sumatera Selatan 0711-813388 Direktur Utama 2. Nama : Alamat kantor : Telepon : Jabatan : Sie Eddy Kurniawan Jl. Basuki Rahmat No. 778 Palembang 30127, Sumatera Selatan 0711-813388 Direktur menyatakan bahwa: 1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian perusahaan; 2. Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum di Indonesia; 3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasian perusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar; b. Laporan keuangan konsolidasian perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; dan 4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian interen dalam perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 12 Maret 2010 Direktur Utama Direktur Ekadharmajanto Kasih Sie Eddy Kurniawan Sumatera : Jln. Basuki Rahmat No. 788, Palembang 30127, Sumatera Selatan, Indonesia Tel. +62-711 813388 Fax. +62-711 811585 Kalimantan : Jln. Pra Kusumayudha No. 10 Pangkalan Bun 74115, Kalimantan Tengah, Indonesia Tel/Fax +62-532 21571 Jakarta : Sampoerna Strategic Square, Tower A, 24th Floor, Jln. Sudirman Kav. 45, Jakarta 12930, Indonesia Tel +62-21 5770886, 5771711 Fax +62-21 5770015, 5771712 LAPORAN TAHUNAN 2009 93 94 ANNUAL REPORT 2009 LAPORAN TAHUNAN 2009 95 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank 96 ANNUAL REPORT 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2009 Catatan/ Notes 2008 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha - pihak ketiga Piutang lain-lain Pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Persediaan - bersih Pajak Pertambahan Nilai - Masukan Biaya dibayar di muka, uang muka dan aset lancar lainnya JUMLAH ASET LANCAR ASSETS 4.037.810 5.525.763 CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables - third parties Other receivables Related party Third parties Inventories - net Value Added Tax - In Prepayments, advances and other current assets 615.541.739 803.628.697 TOTAL CURRENT ASSETS 387.316.222 16.202.785 2d,3 4 642.678.093 3.169.453 13.943.546 54.184.155 135.859.266 3.997.955 2p,21a 2s,25c,31 2e,5 20.780.912 6.684.109 120.305.891 4.484.476 ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih 9.292.220 Uang muka (pembiayaan bank) proyek perkebunan Plasma - bersih 66.616.556 Tanaman perkebunan Tanaman menghasilkan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi Rp219.113.352 tahun 2009 dan Rp177.658.646 tahun 2008) 450.611.542 Tanaman belum menghasilkan 355.850.727 Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai aset tetap Rp351.375.470 tahun 2009 dan Rp313.932.201 tahun 2008) 590.903.118 Beban tangguhan hak atas tanah (setelah dikurangi akumulasi amortisasi Rp2.920.691 tahun 2009 dan Rp2.362.689 tahun 2008) 28.207.708 Goodwill 3.707.240 Beban ditangguhkan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi Rp207.464 tahun 2009 dan Rp750.000 tahun 2008) 2.792.536 Bibitan 18.934.880 Simpanan jaminan 5.285.000 Taksiran tagihan pajak penghasilan 63.584.641 Uang muka investasi 48.731.583 Aset tidak lancar lainnya 1.738.749 2l,11e 6.434.043 2h,6,25a 2f,13 38.579.032 7a 7b 477.704.536 256.664.173 2g,8,13 485.896.360 2j 2b 25.750.170 5.560.715 2k 2i 3,25a 11c 31 2.250.000 28.202.152 10.547.500 13.756.870 1.189.765 NON-CURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Advances (bank financing) for Plasma plantations - net Plantation assets Mature plantations (net of accumulated amortization of Rp219,113,352 in 2009 and Rp177,658,646 in 2008) Immature plantations Fixed assets (net of accumulated depreciation and impairment of fixed assets of Rp351,375,470 in 2009 and Rp313,932,201 in 2008) Deferred landright cost (net of accumulated amortization of Rp2,920,691 in 2009 and Rp2,362,689 in 2008) Goodwill Deferred charges (net of accumulated amortization of Rp207,464 in 2009 and Rp750,000 in 2008) Nursery Guarantee deposits Estimated claims for tax refund Advance for investment Other non-current assets JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 1.646.256.500 1.352.535.316 TOTAL NON-CURRENT ASSETS JUMLAH ASET 2.261.798.239 2.156.164.013 TOTAL ASSETS Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 1 LAPORAN TAHUNAN 2009 97 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 2009 2008 LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha - pihak ketiga Uang muka penjualan Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang lain-lain Pihak hubungan istimewa Hutang bank jatuh tempo dalam satu tahun JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 109.923.475 32.819.370 38.820.273 18.449.518 9 10 11a 12 10.635.843 2p,21b 6.187.600 25.000.000 13 2.108.333 CURRENT LIABILITIES Trade payables - third parties Sales advances Taxes payable Accrued expenses Other payables Related parties Current maturity of bank loan 354.044.207 TOTAL CURRENT LIABILITIES 235.648.479 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Hutang bank - setelah dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun 202.137.810 19.822.511 107.260.520 16.527.433 LONG-TERM LIABILITIES Penyisihan imbalan kerja karyawan Kewajiban pajak tangguhan - bersih 219.000.000 13 14.335.818 5.982.788 2m,14 2l,11e 8.009.248 1.043.329 Bank loan - net of current maturity Provision for employees’ service entitlements Deferred tax liabilities - net 214.891.667 JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 239.318.606 223.944.244 TOTAL LONG-TERM LIABILITIES JUMLAH KEWAJIBAN 474.967.085 577.988.451 TOTAL LIABILITIES 25.211.910 MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN 21.250.563 EKUITAS Modal saham Modal dasar - 5.500.000.000 saham nilai nominal Rp200 (nilai penuh) per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.890.000.000 saham pada tahun 2009 dan 1.814.432.500 saham pada tahun 2008 Tambahan modal disetor Modal saham yang dibeli kembali (75.567.500 saham) 2b,22a SHAREHOLDERS’ EQUITY Share capital Authorized - 5,500,000,000 shares at par value per share of Rp200 (full amount) 19.994.710 685.951.200 13.994.710 580.284.992 Issued and fully paid 1,890,000,000 shares in 2009 and 1,814,432,500 shares in 2008 Additional paid-in capital Treasury stock (75,567,500 shares) Difference arising from restructuring transactions among entities under common control Difference due to changes in Subsidiaries’ equity Exchange difference due to financial statement translations Retained earnings Appropriated Unappropriated JUMLAH EKUITAS BERSIH 1.765.580.591 1.552.963.652 NET SHAREHOLDERS’ EQUITY JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 2.261.798.239 2.156.164.013 TOTAL LIABILITIES AND SHAREHOLDERS’ EQUITY Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya 378.000.000 952.757.463 15 15,16 378.000.000 931.582.638 - 2n,15 (78.574.275) 2b,27 (275.971.501) (271.526.534) 403.752 2b - - 2a 3.647.088 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 2 98 ANNUAL REPORT 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 2009 2008 PENJUALAN 1.815.557.167 2o,17 2.288.143.121 SALES BEBAN POKOK PENJUALAN 1.216.130.626 2o,18,29 1.512.477.229 COST OF SALES 775.665.892 GROSS MARGIN 164.209.981 OPERATING EXPENSES 611.455.911 OPERATING INCOME LABA KOTOR 599.426.541 BEBAN USAHA 139.389.407 LABA USAHA 460.037.134 PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga 23.476.461 2o,19,29 2o 20 42.002.249 Beban bunga dan keuangan lainnya Rugi selisih kurs - bersih Amortisasi goodwill Laba (rugi) penjualan aset tetap Lain-lain - bersih (27.899.226) (20.277.486) (1.853.571) (1.029.590) (23.095.348) Penghasilan (beban) lain-lain - bersih (50.678.760) 20.305.894 Other income (expenses) - net LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN 409.358.374 631.761.805 INCOME BEFORE CORPORATE INCOME TAX EXPENSE BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN Tahun berjalan Tangguhan (121.053.273) (2.081.282) JUMLAH BEBAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (123.134.555) LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (nilai penuh) 2c 2b 2g,8 2l,11b 286.223.819 (4.457.611) (182.862.039) (2.931.340) CORPORATE INCOME TAX EXPENSE Current Deferred (185.793.379) TOTAL CORPORATE INCOME TAX EXPENSE 445.968.426 2b,22b 281.766.208 151 (24.465.833) (7.630.477) (1.853.571) 1.671.141 10.582.385 OTHER INCOME (EXPENSES) Interest income Interest expenses and other financing charges Loss on foreign exchange - net Goodwill amortization Gain (loss) on sale of fixed assets Others - net 2r Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. (6.452.170) INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS IN NET INCOME OF SUBSIDIARIES MINORITY INTERESTS IN NET INCOME OF SUBSIDIARIES 439.516.256 NET INCOME 236 BASIC NET EARNINGS PER SHARE (full amount) The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 3 LAPORAN TAHUNAN 2009 99 100 ANNUAL REPORT 2009 8 2a 23 21b 24 Pembalikan selisih penilaian kembali aset tetap akibat penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Penyisihan cadangan wajib Sumbangan yang disalurkan kepada Yayasan Putera Sampoerna Pembagian dividen 378.000.000 - - - - - - - 378.000.000 931.582.638 - - - - - - - 931.582.638 Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital - (78.574.275) - - - - - - (78.574.275) Modal saham yang dibeli kembali/ Treasury stock 4 (275.971.501) - - - - - - - (275.971.501) Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference arising from restructuring transactions among entities under common control Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. Saldo tanggal 31 Desember 2008 Laba bersih tahun 2008 15 Modal saham yang dibeli kembali Saldo tanggal 1 Januari 2008 Catatan/ Notes Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid share capital PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.647.088 - - - - 2.912.022 - - 735.066 13.994.710 - - - 13.994.710 - - - - (4.300.000) - 439.516.256 Balance as of December 31, 2008 Net income for 2008 Dividend distribution Donation allocated for Putera Sampoerna Foundation Appropriation to statutory reserve Exchange difference due to financial statement 2.912.022 translations 580.284.992 1.552.963.652 439.516.256 Treasury stock Balance as of January 1, 2008 Reversal of fixed asset revaluation increment due to adoption of PSAK - No. 16 (Revision 2007) (78.574.275) (277.830.000) (277.830.000) (4.300.000) (13.994.710) - 75.746 - 436.817.700 1.471.239.649 Bersih/ Net The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. - - - - - - (75.746) - 75.746 Selisih penilaian kembali aset tetap/ Fixed asset revaluation increment Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange Saldo laba/Retained earnings difference due to Telah Belum financial ditentukan ditentukan statement penggunaannya/ penggunaannya/ translations Appropriated Unappropriated PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. LAPORAN TAHUNAN 2009 101 - 24 378.000.000 952.757.463 - - - - - - - 21.174.825 931.582.638 Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital - - - - - - - - 78.574.275 (78.574.275) Modal saham yang dibeli kembali/ Treasury stock 5 (271.526.534) - - - - - (231.490) 4.676.457 - (275.971.501) - - - - (3.647.088) - - - - 3.647.088 19.994.710 - - 6.000.000 - - - - - 13.994.710 - (3.647.088) 403.752 281.766.208 Balance as of December 31, 2009 Net income for 2009 Dividend distribution Appropriation for statutory reserves Reversal of exchange difference due to liquidation of Palma Agro Difference due to changes in Subsidiaries’ equity Partial conversion of the Exchangeable Loan into (231.490) shares in Sungai Rangit 685.951.200 1.765.580.591 281.766.208 Balance as of January 1, 2009 Resale of treasury stock Adjustment on difference arising from restructuring transactions among entities under common control due to 4.676.457 liquidation of Subsidiary 99.749.100 (170.100.000) (170.100.000) (6.000.000) - - - - - 580.284.992 1.552.963.652 Bersih/ Net The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 403.752 - - - - 403.752 - - - - Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Exchange Saldo laba/Retained earnings difference due to Telah Belum financial ditentukan ditentukan statement penggunaannya/ penggunaannya/ translations Appropriated Unappropriated PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY (continued) Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Selisih nilai transaksi restrukturisasi Selisih entitas transaksi sepengendali/ perubahan Difference ekuitas Anak arising from perusahaan/ restructuring Difference transactions due to among changes in entities under Subsidiaries’ common control equity Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. Saldo tanggal 31 Desember 2009 Laba bersih tahun 2009 - - 23 Penyisihan cadangan wajib Pembagian dividen - 2a - - Pembalikan selisih kurs karena likuidasi Palma Agro 27 Penukaran sebagian Exchangeable Loan dengan saham di Sungai Rangit - 27 Penyesuaian selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akibat likuidasi Anak perusahaan - 378.000.000 Selisih transaksi perubahan ekuitas Anak perusahaan 15 Penjualan modal saham yang dibeli kembali Saldo tanggal 1 Januari 2009 Catatan/ Notes Modal saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid share capital PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes 2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan, beban usaha dan lain-lain Kas yang diperoleh dari operasi Pembayaran pajak penghasilan badan - bersih Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi (1.871.889.046) 416.217.602 794.071.046 Cash generated from operations (232.167.014) (159.448.658) Corporate income tax paid - net 184.050.588 634.622.388 25.198.501 41.307.634 1.771.791 527.627 (158.233.304) 6 8 8 (110.703.600) 31 (104.280.994) (31.168.149) - 6 6 15 24 (3.500.000) (277.830.000) (24.092.500) (2.968.515) 11.285.609 167.621.601 (59.508.791) (210.143.689) Net cash provided by operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Interest income received Proceeds for Plasma conversion fund from bank Proceeds from sale of fixed assets Acquisitions of fixed assets Loan made to third party and advance for investment Additions to immature plantation assets and nursery Additions to advances for Plasma plantations Increase in deferred landright cost Payments received from Plasma participants Net cash used in investing activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loan Proceed from resale (purchase) of treasury stock Refund of guarantee deposits Additional capital contribution at Subsidiary made by minority interests Payment of bank loan Dividends paid to shareholders Interest expense paid Dividends paid by Subsidiaries to minority interests Decrease in intercompany balances Net cash used in financing activities The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 6 ANNUAL REPORT 2009 (78.574.275) 5.700.000 - Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. 102 876.880 - 11.788 (543.000.000) Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (3.748.131) (240.488.839) 570.000.000 (170.100.000) (29.217.788) - (2.664.412) (379.903.668) 99.749.100 5.262.500 27.322.101 2.541.260 (108.024.938) (198.099.233) (3.015.540) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Perolehan hutang bank Hasil penjualan (pembayaran untuk) modal saham yang dibeli kembali Pencairan simpanan jaminan Penerimaan modal saham Anak perusahaan dari minoritas Pembayaran hutang bank Pembayaran dividen kepada pemegang saham Pembayaran biaya bunga Pembayaran dividen oleh Anak perusahaan kepada hak minoritas Penurunan saldo antar perusahaan CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES 2.301.235.736 Cash received from customers Cash paid to suppliers, employees, operating expenses (1.507.164.690) and others 2.288.106.648 Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan pendapatan bunga Penerimaan dana konversi Plasma dari bank Hasil penjualan aset tetap Perolehan aset tetap Pinjaman kepada pihak ketiga dan uang muka investasi Penambahan tanaman belum menghasilkan dan bibitan Penambahan uang muka untuk perkebunan Plasma Kenaikan beban tangguhan hak atas tanah Penerimaan pembayaran uang muka Plasma 2008 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2009 KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS Catatan/ Notes 2008 (255.361.871) 183.989.860 NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 642.678.093 458.688.233 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 387.316.222 642.678.093 CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR 3 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. 7 LAPORAN TAHUNAN 2009 103 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. UMUM a. a. Pendirian Perusahaan The Company’s Establishment PT Sampoerna Agro Tbk (“Perusahaan”) adalah perseroan terbatas yang didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Tina Chandra Gerung, S.H., No. 8 tanggal 7 Juni 1993 dengan nama PT Selapan Jaya. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C21840.HT.01.01.TH.94 tanggal 4 Februari 1994, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 60, Tambahan No. 4842 tanggal 29 Juli 1994. PT Sampoerna Agro Tbk (“the Company”) is a limited liability company established in Indonesia on June 7, 1993, based on Notarial Deed No. 8 of Tina Chandra Gerung, S.H. under the name of PT Selapan Jaya. The Articles of Association were approved by the Ministry of Justice under letter No. C21840.HT.01.01.TH.94 dated February 4, 1994, and published in the State Gazette No. 60, Supplement No. 4842 dated July 29, 1994. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir dalam Akta Notaris Sutjipto, S.H., M.Kn. No. 265 tanggal 27 Juni 2008 mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU76222.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 21 Oktober 2008. The Company’s Articles of Association has been amended from time to time.The latest amendment under Notarial Deed of Sutjipto, S.H., M.Kn. No. 265 dated June 27, 2008 concerning the amendment to the Articles of Association of the Company in compliance with Law No. 40 Year 2007 on Limited Liability Companies and recodification of the entire provisions of the Articles of Association of the Company. The amendment Articles of Association was approved by the Ministry of Law and Human Rights under Letter No. AHU-76222.AH.01.02.Tahun 2008 dated October 21, 2008. Perusahaan dan Anak perusahaan bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit dan karet, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik minyak inti sawit, produksi benih kelapa sawit dan lainnya, yang berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Disamping mengelola perkebunannya sendiri, Perusahaan dan Anak perusahaan tertentu juga mengembangkan perkebunan plasma dan membina kerjasama dengan petani plasma. The Company and Subsidiaries are engaged in the oil palm and rubber plantations, palm oil mill, kernel crushing plant, germinated seeds production and others, that are located in South Sumatera, West Kalimantan and Central Kalimantan. In addition to the development of its own plantations, the Company and certain Subsidiaries have been developing plasma plantations and managing cooperative with local smallholders. Sertifikat Hak Guna Usaha yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak perusahaan adalah 56.497 hektar tanaman Inti yang akan jatuh tempo pada beberapa tanggal mulai tahun 2037 sampai dengan tahun 2097. The landright certificate (“Hak Guna Usaha”) currently owned by the Company and Subsidiaries for an area representing 56,497 hectares of Inti plantations will expire in various dates in 2037 up to 2097. Pada tanggal 31 Desember 2009, luas areal dalam bentuk izin lokasi dan hak guna usaha yang dimiliki oleh Perusahaan dan Anak perusahaan adalah seluas 178.770,5 hektar. Pabrik pengolahan Perusahaan dan Anak perusahaan berkapasitas produksi 395 ton tandan buah segar per jam dan 150 ton inti sawit per hari (tidak diaudit). On December 31, 2009, the Company and Subsidiaries’ own location permits and landrights covering a total area of 178,770.5 hectares. Milling capacity of Company and Subsidiaries is 395 tonnes of fresh fruit bunches per hour and 150 tonnes of palm kernel per day (unaudited). 8 104 GENERAL ANNUAL REPORT 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. UMUM (lanjutan) a. GENERAL (continued) a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) Perusahaan beroperasi secara komersial sejak bulan November 1998 dengan kantor pusatnya berlokasi di Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, Sumatera Selatan. b. The Company commenced its commercial operations in November 1998 with its head office located at Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, South Sumatera. b. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 7 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) untuk melakukan penawaran umum perdana atas sahamnya (“IPO”) berdasarkan surat BAPEPAM-LK No. S-2707/BL/2007. Pada tanggal 18 Juni 2007, saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). c. The Company’s Establishment (continued) Public Offering of the Company’s Shares On June 7, 2007, the Company received the effective statement from the Chairman of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) to execute Initial Public Offering (“IPO”) based on the BAPEPAM-LK’s letter No. S-2707/BL/ 2007. On June 18, 2007, the Company’s shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta Stock Exchange). c. Anak Perusahaan Subsidiaries Pada tanggal 12 Januari 2009, Perusahaan melakukan penempatan modal sejumlah Rp10.939.050 yang mencerminkan kepemilikan 99,9% sehubungan dengan pembentukan perusahaan baru, PT Sampoerna Bio Fuels. Pada tanggal 5 Februari 2009, jumlah tersebut telah disetor penuh oleh Perusahaan. On January 12, 2009, the Company has subscribed share capital amounting to Rp10,939,050 representing 99.9% ownership in connection with the establishment of a new company, PT Sampoerna Bio Fuels. On February 5, 2009, the subscribed amount has been fully paid by the Company. Pada tanggal 17 Desember 2008, PT Usaha Agro Indonesia dan PT Pertiwi Lenggara Agromas, Anak perusahaan melakukan penempatan modal masing-masing sejumlah Rp990.000 dan Rp10.000 yang mencerminkan kepemilikan 99% dan 1% sehubungan dengan pembentukan perusahaan baru PT Lanang Agro Bersatu. Pada tanggal 9 Februari 2009, jumlah tersebut telah disetor penuh oleh Anak perusahaan. On December 17, 2008, PT Usaha Agro Indonesia and PT Pertiwi Lenggara Agromas, Subsidiaries, have subscribed share capital amounting to Rp990,000 and Rp10,000, representing 99% and 1% ownership in connection with the establishment of a new company, PT Lanang Agro Bersatu. On February 9, 2009, the subscribed amounts have been fully paid by the Subsidiaries. 9 LAPORAN TAHUNAN 2009 105 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. UMUM (lanjutan) c. GENERAL (continued) c. Anak Perusahaan (lanjutan) Investasi Perusahaan pada Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Nama Anak Perusahaan/ Name of Subsidiaries Domisili/ Domicile PT Telaga Hikmah (“Telaga Hikmah”) Palembang PT Aek Tarum (“Aek Tarum”) Palembang PT Gunung Tua Abadi (“Gunung Tua Abadi”) Palembang PT Mutiara Bunda Jaya (“Mutiara Bunda Jaya”) Palembang PT Binasawit Makmur (“Binasawit Makmur”) Palembang PT Sawit Selatan (“Sawit Selatan”)* Palembang PT Sungai Menang (“Sungai Menang”)* Palembang PT Tania Binatama (“Tania Binatama”)* Palembang PT Selatan Jaya Permai (“Selatan Jaya Permai”)* Palembang PT Usaha Agro Indonesia (“Usaha Agro Indonesia”)* Kalimantan PT Pertiwi Lenggara Agromas (“Pertiwi Lenggara Agromas”)* Kalimantan Mulai Beroperasi Secara Komersial/ Commencement of Commercial Operations Kegiatan Usaha/ Nature of Business Activities Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/ Oil palm plantations and palm oil mill Perkebunan kelapa sawit, karet dan pabrik kelapa sawit/ Oil palm, rubber plantations and palm oil mill Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/ Oil palm plantations and palm oil mill Perkebunan dan pabrik kelapa sawit dan inti sawit/ Oil palm plantations, palm oil mill and kernel crushing plant Perkebunan dan produksi benih kelapa sawit/ Oil palm plantations and germinated seed production Perkebunan kelapa sawit/ Oil palm plantations Perkebunan kelapa sawit/ Oil palm plantations Perkebunan kelapa sawit/ Oil palm plantations 2009 2008 1998 99,45% 99,45% 313.275 286.283 1992 99,00% 99,00% 152.400 176.538 1999 99,86% 99,86% 181.708 164.929 2001 99,38% 99,01% 256.707 198.337 1999 99,00% 99,00% 68.156 99.220 - 99,69% 99,69% 21.676 23.598 - 99,91% 99,91% 2.131 2.149 1.507 1.143 - 99,91% 99,85% 2.119 1.236 Perkebunan kelapa sawit/ Oil palm plantations - 99,99% 99,99% 140.954 63.490 - 99,99% 99,99% 10.314 11.314 - - 100,00% - 664.776 1997 95,00% 93,60% 636.752 632.822 - 99,99% - 102.561 - - 99,90% - 803 - *) Company still in development stage **) In 2008, Sungai Rangit was owned directly by Palma Agro ***) In 2009, Palma Agro was liquidated and disolved ****) Owned 99% and 1% by Usaha Agro Indonesia and Pertiwi Lenggara Agromas, respectively and still in development stage Perusahaan masih dalam tahap pengembangan Pada tahun 2008, Sungai Rangit dimiliki secara langsung oleh Palma Agro ***) Pada tahun 2009, Palma Agro telah dilikuidasi dan dibubarkan ****) Dimiliki 99% dan 1% oleh Usaha Agro Indonesia dan Pertiwi Lenggara Agromas dan masih dalam tahap pengembangan 10 ANNUAL REPORT 2009 2008 99,50% *) **) 106 2009 99,67% Jakarta Kalimantan Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership Interest - Perkebunan kelapa sawit/ Oil palm plantations PT Sungai Rangit (“Sungai Rangit”)** Jumlah Aset Sebelum Eliminasi (dalam Jutaan)/ Total Assets Before Elimination (in Million) Perkebunan kelapa sawit/ Oil palm plantations Jakarta Palma Agro Limited, (“Palma Agro”)*** PT Sampoerna Bio Fuels (“Sampoerna Bio Fuels”)* PT Lanang Agro Bersatu (“Lanang Agro Bersatu”)**** The Company’s investment in Subsidiaries as of December 31, 2009 and 2008, consists of the following: Perkebunan kelapa sawit/ Oil palm plantations Perusahaan holding dan jasa manajemen/ Holding company and management services Perkebunan dan pabrik kelapa sawit/ Oil palm plantations and palm oil mill Konsultasi bisnis dan manajemen biofuel/ Business consultation and management in biofuel Republik/ Republic Seychelles Subsidiaries (continued) The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. UMUM (lanjutan) c. d. GENERAL (continued) c. Anak Perusahaan (lanjutan) Subsidiaries (continued) Pada tanggal 4 Juni 2008, Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan telah menyetujui untuk melakukan restrukturisasi internal dengan melikuidasi Palma Agro Limited, Anak perusahaan, sehingga Perusahaan akan memiliki kepemilikan saham secara langsung pada Sungai Rangit, Anak perusahaan Palma Agro, sebesar 93,6% dan Exchangeable Loan yang dapat ditukarkan dengan 6,4% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Sungai Rangit yang saat ini dimiliki oleh PT Sampoerna Bio Energi (Sampoerna Bio Energi), pihak hubungan istimewa. On June 4, 2008, the Company’s Directors and Board of Commissioners agreed for an internal restructuring and liquidation of Palma Agro Limited, a Subsidiary, such that the Company will directly own 93.6% shares in Sungai Rangit, a Subsidiary of Palma Agro and Exchangeable Loan which can be converted with 6.4% shares ownership in Sungai Rangit currently held by PT Sampoerna Bio Energi (Sampoerna Bio Energi), a related party. Sebagai bagian dari tahapan proses likuidasi Palma Agro, pada tanggal 27 Maret 2009, Palma Agro telah mengalihkan saham yang dimilikinya di Sungai Rangit yang mewakili 93,6% saham yang telah dikeluarkan oleh Sungai Rangit kepada Perusahaan, sebagai akibat dari pembubaran dan likuidasi Palma Agro. As part of the Palma Agro’s liquidation process, on March 27, 2009, Palma Agro transferred its ownership in Sungai Rangit, representing 93.6% shares of Sungai Rangit, to the Company, as a result of liquidation of Palma Agro. Setelah dialihkannya piutang Exchangeable Loan oleh Palma Agro kepada Perusahaan, pada tanggal 27 Maret 2009, Perusahaan dan Sampoerna Bio Energi telah menyetujui penukaran sebagian Exchangeable Loan sebesar US$413.961 dengan 1,4% saham Sungai Rangit yang dimiliki oleh Sampoerna Bio Energi. Sehingga sejak tanggal 27 Maret 2009, Perusahaan secara langsung memiliki 95% saham Sungai Rangit. Subsequent to the transfer of the Exchangeable Loan from Palma Agro to the Company, on March 27, 2009, the Company and Sampoerna Bio Energi agreed to convert part of the Exchangeable Loan amounting to US$413,961 into 1.4% shares in Sungai Rangit which owned by Sampoerna Bio Energi. Thus, since March 27, 2009, the Company directly owned 95% shares in Sungai Rangit. Pada tanggal 2 Oktober 2009, proses likuidasi Palma Agro secara formal telah diselesaikan dengan bubarnya Palma Agro berdasarkan hukum negara Republik Seychelles. On October 2, 2009, Palma Agro’s legal liquidation process was completed with the dissolution of Palma Agro in accordance with the laws of the Republic of Seychelles. Perusahaan dan Anak perusahaan untuk selanjutnya disingkat menjadi “Grup”. The Company and Subsidiaries are collectively referred herein as the “Group”. d. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen : : : : : Boards of Commissioners, Directors, and Employees The members of the Company’s boards of commissioners and directors as of December 31, 2009 and 2008 are as follows: Michael Sampoerna Mak Ping On Sugiarta Gandasaputra Phang Cheow Hock Arief Tarunakarya Surowidjojo Board of Commissioners : President Commissioner : Commissioner : Commissioner : Independent Commissioner : Independent Commissioner 11 LAPORAN TAHUNAN 2009 107 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. 1. UMUM (lanjutan) d. GENERAL (continued) e. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan) Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: (lanjutan) Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur : : : : : The members of the Company’s boards of commissioners and directors as of December 31, 2009 and 2008 are as follows: (continued) Ekadharmajanto Kasih Yasin Chandra Jaffesjah Chandra Chang Poh Sang Sie Eddy Kurniawan Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Directors President Director Director Director Director Director - Arief Tarunakarya Surowidjojo Amien Subekti Tjandra Bachtiar Pembentukan Komite Audit Perusahaan telah dilakukan sesuai Peraturan dengan BAPEPAM-LK No. IX.I.5. The establishment of the Company’s Audit Committee has complied with BAPEPAM-LK Rule No.IX.I.5. Kompensasi bersih yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebesar Rp17.683.309 pada tahun 2009. The net amounts of compensation paid to the Company’s commissioners and directors totaled to Rp17,683,309 in 2009. Kompensasi bersih yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan, termasuk pembayaran pensiun adalah sebesar Rp31.903.526 pada tahun 2008. The net amounts of compensation paid to the Company’s commissioners and directors including the retirement benefits totaled to Rp31,903,526 in 2008. Grup mempunyai 4.949 dan 3.779 karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (tidak diaudit). As of December 31, 2009 and 2008, the Group had 4,949 and 3,779 permanent employees, respectively (unaudited). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Laporan keuangan konsolidasi yang digunakan oleh Grup disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut: ANNUAL REPORT 2009 SUMMARY POLICIES OF SIGNIFICANT ACCOUNTING The accounting and reporting policies adopted by the Group conform to generally accepted accounting principles in Indonesia. The significant accounting principles applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements are as follows: 12 108 : : : : : The members of the Audit Committee as of December 31, 2009 and 2008 are as follows: Ketua/Chairman Anggota/Member Anggota/Member 2. Boards of Commissioners, Directors, and Employees (continued) The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. Dasar penyajian konsolidasi laporan SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) a. keuangan Basis of preparation financial statements of ACCOUNTING consolidated Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) bagi emiten atau perusahaan publik. The consolidated financial statements have been prepared in accordance with accounting and practices generally accepted in Indonesia, which include Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Regulations and Guidelines on Financial Statements Presentation set out by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) for public - listed companies. Laporan keuangan konsolidasi disajikan dalam ribuan Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan, kecuali persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. The consolidated financial statements, presented in thousands of Rupiah unless otherwise stated, have been prepared on accrual basis using historical costs concept, except for inventories that are valued at the lower of cost or net realizable values. Laporan arus kas konsolidasi menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas untuk aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung (direct method). The consolidated statements of cash flows present cash and cash equivalents receipts and payments classified into operating, investing and financing activities. Cash flow from operating activities are presented using the direct method. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah, kecuali untuk Palma Agro, yang menggunakan Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”) sebagai mata uang fungsional, pelaporan dan pencatatannya secara efektif sejak 1 Januari 2007. Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan Palma Agro tahun 2008 dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan nilai tukar berikut: The reporting currency used in the preparation of the financial statements is in Rupiah, except for Palma Agro, which has adopted the US Dollar as its functional, reporting and recording currency since January 1, 2007. For consolidation purposes, the accounts of the 2008’ Palma Agro are translated into Rupiah amounts on the following basis: - Akun-akun neraca: Kurs tengah yang berlaku pada tanggal transaksi bank terakhir pada tanggal 31 Desember 2008. - Balance sheet accounts: Prevailing rate of exchange at the last banking day as of December 31, 2008. - Akun-akun laba-rugi: Kurs rata-rata dari kurs tengah bulanan yang berlaku sepanjang tahun 2008. - Income statement accounts: The average of the monthly middle rates of exchange prevailing during the year of 2008. Selisih kurs karena penjabaran akun-akun neraca dan laba-rugi disajikan sebagai “Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan” pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasi. Differences arising from translation of balance sheet and income statements accounts are presented as “Exchange Difference due to Financial Statements Translations” in the shareholders’ equity section of the consolidated balance sheet. 13 LAPORAN TAHUNAN 2009 109 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. b. Prinsip-prinsip konsolidasi ACCOUNTING Basis of consolidation Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap terjadi jika Perusahaan memiliki hak suara lebih dari 50% baik secara langsung maupun tidak langsung pada Anak perusahaan atau jika Perusahaan mampu mengendalikan kebijakan operasional dan keuangan pada Anak perusahaan atau pengendalian untuk menentukan dewan direksi pada Anak perusahaan. The consolidated financial statements include the Company’s financial statements and all Subsidiaries' financial statements that are controlled by the Company. Control is presumed to exist where more than 50%, directly or indirectly of a Subsidiary's voting power, is controlled by the Company or where the Company is able to govern the financial and operating policies of a Subsidiary or control the removal or appointment of a majority of a Subsidiary's board of directors. Transaksi dan saldo antar perusahaan yang signifikan seperti laba (rugi) belum terealisasi dieliminasi untuk menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi Perusahaan dan Anak perusahaan sebagai suatu entitas yang terpisah. Significant inter-company balances and transactions, including unrealized profit (loss), have been eliminated to present the financial position and results of operations of the Company and Subsidiaries as a single economic entity. Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan” dalam neraca konsolidasi. The proportionate share of the minority shareholders in the equity of the Subsidiaries is presented in “Minority Interest in Net Assets of Subsidiaries” in the consolidated balance sheets. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatu Anak perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut harus dibebankan pada pemegang saham mayoritas, kecuali dalam kasus yang jarang terjadi dimana terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dapat ditutup. When cumulative losses applicable to minority interest exceed the minority shareholders’ interest in the Subsidiaries’ equity, the excess is charged against the majority shareholders’ interest, except in rare cases when minority shareholders have a binding obligation to make good on such losses. Subsequent profits earned by Subsidiaries under such circumtances that are applicable to the minority interest shall be allocated to the majority interest to the extent minority losses have been previously absorbed. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan yang dapat diidentifikasikan dibukukan sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima (5) tahun. The excess of the investment cost and the Company’s proportionate share in the underlying fair values of the acquired subsidiary’s identifiable net assets is recognized as goodwill and amortized using the straight-line method over five (5) years. 14 110 SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ANNUAL REPORT 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. c. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b. Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) ACCOUNTING Basis of consolidation (continued) Akuisisi antara Perusahaan di dalam Grup dilaporkan sebagai restrukturisasi Perusahaan dalam entitas sepengendali (seperti metode penyatuan kepentingan) dengan mempertimbangkan bahwa perusahaanperusahaan tersebut berada dibawah manajemen dan kepemilikan yang sama sehingga, transaksi tersebut tidak mengakibatkan perubahan substansi kepemilikan atas aset, kewajiban dan aset lainnya yang direstrukturisasi. Acquisition among companies within the Group is reported as restructuring transaction among Companies under common control (and accounted for similar to a pooling of interest) considering that the said Companies are being under the same management and ownership and, therefore, the transaction does not result to a change in economic substance of ownership of assets, liabilities or other ownership instruments that are exchanged. Selisih antara harga pengalihan yang dibayar Perusahaan dalam akuisisi Anak Perusahaan dengan nilai aset bersih Anak perusahan yang diakuisisi yang berasal dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dicatat sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian ekuitas. Selisih yang berasal dari akuisisi saham Anak perusahaan direalisasikan ke akun yang sesuai berdasarkan PSAK No. 22, “Akuntansi Penggabungan Usaha” pada saat pihak yang bertransaksi tidak lagi berada dalam pengendalian yang sama. The difference between the par value of issued share capital or cash payment made (transfer price) by the Company to acquire the Subsidiaries with the Company’s interests in the net assets of such Subsidiaries, as carried in the books of the seller is recognized as “Difference Arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control”, a component of shareholders’ equity. The difference arising from restructuring transactions of entities under common control resulting from past acquisition of Subisidiaries is realized to the related accounts in accordance with PSAK No. 22, “Accounting for Business Combination” when the transacting parties are no longer under common control. Bagian Perusahaan atas transaksi ekuitas anak perusahaan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan” dalam bagian ekuitas pada neraca konsolidasi. The Company’s portion of equity transactions of subsidiaries is presented as “Difference due to Changes in Subsidiaries’ Equity” under the of the shareholders’ equity section consolidated balance sheets. c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Foreign balances currency transactions and Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Transactions in currencies other than Rupiah are recorded at the prevailing rates of exchange in effect on the date of the transactions. Pada tanggal neraca, seluruh aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs diakui pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan. As of the balance sheet dates, all foreign currency monetary assets and liabilities are translated at the exchange rates on those dates. The resulting net foreign exchange gains or losses are recognized in the current year’s consolidated statement of income. 15 LAPORAN TAHUNAN 2009 111 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan) Foreign currency balances (continued) Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut: d. 13.510 9.400 9.087 2.747 102 15.432 10.950 10.349 3.153 121 d. Kas dan setara kas 1 Euro/Rupiah (full amount) 1 US Dollar/Rupiah (full amount) 1 Swiss Franc/Rupiah (full amount) 1 Malaysia Ringgit/Rupiah (full amount) 1 Yen/Rupiah (full amount) Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and short-term deposits with maturities within three (3) months or less and not pledged as collateral and are not restricted. e. Persediaan Inventories Efektif tanggal 1 Januari 2009, Grup menerapkan PSAK No. 14 (Revisi 2008), “Persediaan”, yang menggantikan PSAK No. 14 (1994), “Persediaan”. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Grup. Effective January 1, 2009, the Group applied PSAK No. 14 (Revised 2008), “Inventories”, which supersedes PSAK No. 14 (1994), “Inventories”. The adoption of this revised PSAK did not result in a significant effect in the Group’s consolidated financial statements. Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode biaya rata-rata tertimbang yang meliputi seluruh biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut sampai ke lokasi dan kondisinya saat ini. Cost is based on the weighted average cost method and comprises all costs of purchase, costs of conversion and appropriate overheads incurred in bringing the inventory to its present location and condition. Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran beban untuk menyelesaikan dan beban lainnya yang diperlukan hingga persediaan dapat dijual. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated cost necessary to make the sale. Grup menentukan penyisihan atas keusangan persediaan berdasarkan peninjauan atas status masing-masing persediaan pada akhir tahun. The Group determines allowance for inventory obsolescence based on a review of the status of individual inventories at the end of the year. 16 112 and 2008 Kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank serta deposito berjangka dengan jatuh tempo kurang dari tiga (3) bulan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dan tidak dibatasi penggunaannya. e. transactions The exchange rates used as of December 31, 2009 and 2008 were as follows: 2009 1 Euro/Rupiah (nilai penuh) 1 Dolar AS/Rupiah (nilai penuh) 1 Franc Swiss/Rupiah (nilai penuh) 1 Ringgit Malaysia/Rupiah (nilai penuh) 1 Yen/Rupiah (nilai penuh) ACCOUNTING ANNUAL REPORT 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f. Tanaman perkebunan ACCOUNTING Plantation assets Tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan. Plantation assets are classified as immature plantations and mature plantations. Tanaman belum menghasilkan Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengembangan perkebunan kelapa sawit dan karet milik Grup (perkebunan Inti) termasuk alokasi biaya tidak langsung, yang meliputi biaya umum dan administrasi untuk pengembangan tanaman belum menghasilkan, serta biaya bunga sehubungan dengan kredit yang digunakan untuk pengembangan perkebunan dikapitalisasi sampai produksi komersial telah dicapai. Biaya-biaya tersebut akan dipindahkan ke tanaman menghasilkan sejak produksi komersial dimulai. Immature plantations All costs relating to the development of the oil palm and rubber plantations for the Group’s own operations (Inti plantations) together with a portion of indirect overheads, including general and administrative expenses incurred in relation to immature plantations are capitalized until commercial production is achieved. These costs will be transferred to mature plantations starting from the commencement of commercial production. Tanaman menghasilkan Tanaman kelapa sawit dinyatakan sudah menghasilkan setelah empat (4) tahun masa tanam dan tanaman karet dianggap sudah menghasilkan setelah lima (5) sampai enam (6) tahun masa tanam. Jangka waktu untuk menjadi tanaman menghasilkan tergantung pada tingkat pertumbuhan tanaman dan penilaian manajemen. Mature plantations Oil palm plantations are considered mature four (4) years after planting and rubber plantations are considered mature five (5) to six (6) years after planting. Actual time to maturity is dependent upon vegetative growth and is assessed by management. Tanaman menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan, kecuali untuk tanaman menghasilkan tertentu yang nilainya ditetapkan sesuai hasil penilaian kembali dan dikurangi amortisasi. Mature plantations are stated at cost, except for certain mature plantations which are stated at revalued amounts, less accumulated amortization. Tanaman menghasilkan diamortisasi selama dua puluh (20) tahun terhitung sejak produksi komersial dimulai. Mature plantations are amortized over the estimated twenty (20) years starting from the commencement of commercial production. Tanaman kemitraan diamortisasi selama sebelas (11) tahun sejak tanaman dinyatakan sudah menghasilkan di Sungai Rangit. Partnership plantation will be amortized eleven (11) years since the plantation is considered mature in Sungai Rangit. 17 LAPORAN TAHUNAN 2009 113 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g. Aset tetap ACCOUNTING Fixed assets Efektif tanggal 1 Januari 2008, Grup menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap”, yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain” dan PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Grup telah melakukan penilaian kembali aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2007) dan memilih model biaya, maka nilai penilaian kembali aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi 2007) diterbitkan. Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap yang masih dimiliki pada saat penerapan pertama kali PSAK No. 16 (Revisi 2007) yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi telah direklasifikasi ke Saldo Laba pada tahun 2008 (Catatan 8). Effective January 1, 2008, the Group applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which supersedes PSAK No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets”, and PSAK No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation”. The Group had previously revalued its fixed assets before the application of PSAK No. 16 (Revised 2007) and has chosen the cost model, thus, the revalued amount of fixed assets is considered as deemed cost and the cost is the value at the time PSAK No. 16 (Revised 2007) is applied. All the balance of revaluation increment in fixed assets that still exists at the first time application of PSAK No. 16 (Revised 2007) as presented in equity section of the consolidated balance sheet have been reclassified to Retained Earnings in 2008 (Note 8). Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Fixed assets is stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statements of income as incurred. Penyusutan dihitung dari bulan aset tersebut digunakan dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut: Depreciation is calculated from the month the assets are placed in service on a straight-line basis over the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/Years Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Tangki penyimpanan Kendaraan dan alat-alat berat Perlengkapan kantor 20 20 8-12 16 4-8 4-8 18 114 ANNUAL REPORT 2009 Buildings Infrastructures Machinery and equipments Storage tanks Vehicles and heavy equipments Office equipments The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. h. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g. Aset tetap (lanjutan) ACCOUNTING Fixed assets (continued) Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in consolidated statement of income in the year the asset is derecognized. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end. Aset dalam penyelesaian meliputi akumulasi biaya material dan biaya lain yang berkaitan dengan aset dalam penyelesaian sampai aset tersebut selesai dan siap digunakan. Akumulasi biaya ini dipindahkan ke masingmasing akun aset tetap pada saat selesai dikerjakan dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Construction in progress represents the accumulated cost of materials and other costs related to the asset under construction. When the asset is complete and ready for its intended use, these costs are transferred to the relevant accounts. Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aset tetap akan dikaji ulang setiap terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak dapat sepenuhnya dipulihkan. Apabila terjadi penurunan nilai aset, maka kerugian atas penurunan nilai aset dibukukan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. The recoverable amount of an asset is estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the current year’s consolidated statement of income. h. Uang muka (pembiayaan bank) proyek perkebunan Plasma Perkebunan Plasma merupakan bentuk kebijakan Pemerintah Indonesia yang berkaitan dengan kerjasama pengembangan perkebunan. Grup dapat memperoleh hak guna usaha untuk membangun kebun Inti apabila bersedia membangun areal perkebunan rakyat. Sebagai pihak Inti, Grup berkewajiban untuk melatih dan mengawasi petani dan membeli hasil produksi tandan buah segar (“TBS”) milik petani Plasma dengan harga yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia. Advances (bank financing) for Plasma plantations Plasma plantations is an Indonesian Government policy to develop the plantations on mutual agreement with smallholders or cooperatives. Group (referred to as “Inti”) can acquire landrights to develop plantations only if they develop plantations for smallholders (Plasma participants) in addition to their own plantations. Inti are required to assist and supervise smallholders in technical matters relating to the plantation and to purchase the fresh fruit bunches (“FFB”) produced by Plasma plantations at prices determined by the Indonesian Government. 19 LAPORAN TAHUNAN 2009 115 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. h. Uang muka (pembiayaan bank) proyek perkebunan Plasma (lanjutan) ACCOUNTING Advances (bank financing) for Plasma plantations (continued) Perkebunan plasma akan diserahkan kepada petani pada saat perkebunan mulai menghasilkan dengan harga konversi yang ditetapkan oleh Pemerintah dan harga konversi tersebut dapat lebih rendah dari nilai bukunya. Oleh karena itu, Grup menetapkan penyisihan rugi konversi yang diestimasi berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap selisih antara nilai tercatat dengan nilai konversi. Once developed, the Plasma plantations are transferred to the smallholders at a conversion rate determined by the Government, in which case and where the conversion price might be lower than the carrying value of the Plasma plantation transferred by the Inti. In this regard, the Group, being Inti’s under this Government program, determine the allowance for loss on conversion based on a periodic review of the estimated difference between the carrying value of the Plasma plantation and the conversion value. Uang muka perkebunan Plasma meliputi akumulasi biaya (termasuk biaya pinjaman dan biaya tidak langsung) untuk membangun areal Plasma setelah dikurangi terutama dengan kredit investasi yang diperoleh dari bank. Advances for Plasma plantations represent the accumulated costs incurred (including borrowing costs and indirect overhead costs) to develop the Plasma areas. These accumulated costs are presented net of among others, the investment credit obtained from the bank. Pengembangan perkebunan Plasma dilakukan di atas lahan yang dialokasikan untuk perkebunan plasma dan telah disetujui oleh Pemerintah. Pengembangan tersebut didanai melalui kredit investasi dari bank yang disalurkan kepada Perusahaan dan Anak perusahaan atau ditalangi sementara oleh Perusahaan dan Anak perusahaan. Setelah perkebunan Plasma menghasilkan sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh Pemerintah dan siap untuk dikonversi atau diserahterimakan ke petani Plasma senilai harga konversi yang ditetapkan Pemerintah, biaya investasi pembangunan kebun Plasma, termasuk talangan sementara dan kredit investasi dari bank yang terkait turut ditagihkan ke petani. Selisih antara nilai tercatat perkebunan Plasma dan nilai kredit investasi yang dialihkan diakui sebagai laba atau rugi dan dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan. Plasma plantation was developed on land allocated for Plasma plantation, which was approved by the Government. Development of the Plasma plantation was financed by Plasma plantation investment credit from the bank, which fund was given directly to the Company and Subsidiaries, or being selffunded. When a Plasma plantation is matured and meet certain criteria required by the Government and ready to be transferred or turned-over to the Plasma participants (farmers) at conversion value set by the Government, Plasma plantation development cost, including advances, and the corresponding investment credit from the bank is also transferred to the farmers. The difference between the carrying value of the Plasma plantation and the related investment credit transferred is recognized as gain or loss and is reflected in current year’s consolidated statement of income. 20 116 SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ANNUAL REPORT 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i. Bibitan Biaya-biaya yang terjadi untuk pembibitan, pembelian bibit dan pemeliharaannya dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya ini akan dipindahkan ke akun “Tanaman belum menghasilkan” pada saat siap ditanam. j. j. Beban tangguhan hak atas tanah Deferred landright cost Costs incurred in relation to obtain or renewal landrights in the form of “Hak Guna Usaha” (HGU) and “Hak Guna Bangunan” (HGB) are recorded as “Deferred landright cost”, which are amortized on a straight-line basis over the term of the related landrights or their economic lives, whichever period is shorter. k. Beban ditangguhkan Biaya yang timbul untuk mendapatkan pinjaman jangka panjang ditangguhkan dan disajikan sebagai bagian dari “Beban ditangguhkan” yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu pinjaman tersebut. Apabila Perusahaan mengalami kegagalan pembayaran pokok atau bunga pinjaman maupun pemenuhan rasio keuangan tertentu, yang dapat mengakibatkan seluruh saldo pokok pinjaman dan bunga masih harus dibayar menjadi jatuh tempo segera, biayabiaya terkait hutang bank tersebut dibebankan pada operasi tahun berjalan. l. Nursery Cost incurred in the preparation of the nursery, purchase of seedlings and their maintenance are stated at cost. The accumulated cost are transferred to “Immature plantations” account at the time of planting. Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB) dicatat sebagai “Beban tangguhan hak atas tanah” yang diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. k. ACCOUNTING Deferred charges Fees incurred in obtaining long-term loan facilities are deferred as part of “Deferred charges”, which are amortized on a straightline basis over the term of the related facilities. If the Company is considered to be effectively in a technical or payment default position, which result in has the consequences that the principal amount of the debt together with the accrued interest will becoming due and payable, the related deferred long-term bank loan administration costs are charged to current year’s operations. l. Pajak penghasilan badan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Corporate income tax Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, to the extent that realization of such benefits is probable. 21 LAPORAN TAHUNAN 2009 117 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l. l. Pajak penghasilan badan (lanjutan) ACCOUNTING Corporate income tax (continued) Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to shareholders’ equity. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau, jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined. m. Employees’ service entitlements m. Imbalan kerja karyawan Grup telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja” untuk mengakui kewajiban imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan untuk mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan kontrak kerja dan imbalan berbasis ekuitas. Perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan. The Group has applied PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employees’ Benefits” to recognize employees’ benefits liabilities in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 (the Law). This statement requires the Company to provide all employee benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including postemployment benefits, short-term and other long-term employees’ benefits, termination benefits and equity compensation benefits. The calculation of liability of employees’ benefits based on the Law is determined using the “Projected Unit Credit” actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. Selanjutnya, biaya jasa lalu karena penerapan program imbalan pasti atau perubahan pada kewajiban imbalan dari program yang telah ada diamortisasi selama periode sampai imbalan yang bersangkutan menjadi hak pekerja (vested). Further, past-service costs arising from the introduction of a defined benefit plan or changes in the benefit payable of an existing plan are required to be amortized over the period until the benefits concerned become vested. 22 118 SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) ANNUAL REPORT 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n. n. Modal saham yang dibeli kembali Modal saham yang dibeli kembali, yang direncanakan untuk diterbitkan kembali dan/atau dijual kembali pada masa yang akan datang, dicatat sebesar nilai perolehan dan disajikan sebagai pengurang modal saham di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal saham yang dibeli kembali di masa yang akan datang atas nilai perolehan atau sebaliknya, diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun agio saham. o. p. ACCOUNTING Treasury stock Treasury stock, which is intended to be reissued and/or re-sold in the future, is stated at acquisition cost and shown as deduction from capital stock under the Shareholders’ Equity section of the consolidated balance sheets. The excess of proceeds from future re-sale of treasury stock over the related acquisition cost or vice-versa was accounted for as an addition to or deduction from additional paid-in capital. o. Pengakuan pendapatan dan beban Revenue and expense recognition Pendapatan diakui pada saat semua risiko signifikan dan kepemilikan dari barang telah beralih kepada pembeli, umumnya pada saat pengiriman barang sesuai persyaratan penjualan. Jika persyaratan diatas tidak terpenuhi, penerimaan pembayaran dari pembeli dicatat sebagai uang muka yang diterima sampai semua syarat untuk pengakuan pendapatan terpenuhi. Revenue is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been transferred to the buyer, usually on delivery of goods in accordance with the terms of the sales. If any of the above conditions is not met, the payments received from the buyer are recorded as deposits received until all of the criteria for revenue recognition are met. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Expenses are recognized when these are incurred (accrual basis). Transaksi istimewa dengan pihak p. hubungan Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti dinyatakan dalam PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan harga dan persyaratan normal sebagaimana dengan pihak ketiga maupun tidak, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. Transactions with related parties The Group have transactions with entities which are regarded as having a special relationship as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosure”. Significant transactions with related parties, whether or not conducted under normal terms and conditions similar to those with non-related parties are disclosed in the notes to consolidated financial statements. 23 LAPORAN TAHUNAN 2009 119 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) q. Informasi segmen Informasi segmen Perusahaan dan Anak perusahaan disajikan berdasarkan bisnis segmen, yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja dan menentukan alokasi sumber daya berdasarkan informasi segmen dari minyak kelapa sawit, inti sawit dan produk lainnya, dan segmen geografis menurut lokasi aset utama (tanaman perkebunan). Informasi segmen ini menjadi pertimbangan manajemen untuk mengetahui efek yang signifikan terhadap tingkat risiko dan pengembalian Grup. r. r. Laba bersih per saham s. Instrumen Derivatif Derivative instrument Every derivative instrument (including embedded derivatives) is recorded in the consolidated balance sheet as either asset or liability as measured at the fair value of each contract. Changes in derivative fair value are recognized in current earnings unless specific hedges allow derivative’s gains and losses to offset the related results on the hedged item in the consolidated statement of income. An entity must formally document, designate and assess the effectiveness of transactions that meet hedge accounting. The Company and Subsidiaries’ derivative instruments are not designated for speculative purposes. 24 ANNUAL REPORT 2009 Net earnings per share Basic net earnings per share is computed by dividing net income by the weighted-average with the number of shares outstanding during the year, after considering share buybacks starting on October 15, 2008 and shares that had been resold on April 6, 2009. Weighted average number of outstanding shares in 2009 and 2008 are 1,870,223,382 shares and 1,863,702,199 shares, respectively. The Company does not have securities with potential dilutive effects. Therefore, fully diluted earnings per share is not computed. Setiap instrumen derivatif (termasuk derivatif melekat) dicatat sebagai aset atau kewajiban dalam neraca konsolidasi dan diakui sebesar nilai wajar masing-masing kontrak. Perubahan nilai wajar instrumen derivatif harus dibukukan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk lindung nilai tertentu yang memungkinkan laba atau rugi instrumen derivatif saling hapus dengan aset atau kewajiban yang dilindungi dalam laporan laba rugi konsolidasi. Setiap entitas diharuskan untuk melakukan dokumentasi, merancang dan menilai efektivitas atas transaksi yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Instrumen derivatif Perusahaan dan Anak perusahaan tidak dimaksudkan untuk tujuan spekulatif. 120 Segment information The segment information of the Company and Subsidiaries is presented based on business segments, since the financial information used by the management in evaluating the performance and determining the allocation of resources is based on the segment information relating to crude palm oil, palm kernel and other by-products, and geographical segment information on the basis of location of major assets (plantations). These segments are considered by management to have significant effects on the Group’s risks and rates of return. Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan, setelah memperhitungkan saham yang dibeli kembali mulai tanggal 15 Oktober 2008 dan telah dijual kembali pada tanggal 6 April 2009. Rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun 2009 dan 2008 adalah sebesar 1.870.223.382 saham dan 1.863.702.199 saham. Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi dilusi atas laba per saham, sehingga tidak terdapat laba bersih per saham dilusian. s. ACCOUNTING The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s. Instrumen Derivatif (lanjutan) Derivative instrument (continued) Instrumen derivatif Perusahaan dan Anak perusahaan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai berdasarkan ketentuan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Keuangan dan Aktivitas Lindung Nilai”, oleh karena itu perubahan nilai wajar instrumen derivatif diakui segera dalam laporan rugi laba konsolidasi. t. The Company and Subsidiaries’ derivative instruments do not qualify for hedge accounting under the specific rules in PSAK No. 55, “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”, and, therefore the changes in the fair value of any derivative instruments are recognized immediately in the consolidated statements of income. t. Penggunaan estimasi Use of estimates Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi angka yang disajikan dalam laporan keuangan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, realisasi sebenarnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin akan didasarkan atas jumlah-jumlah yang berbeda dari estimasi tersebut. 3. The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to the inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ from those estimates. 3. KAS DAN SETARA KAS 2009 Kas Bank Dalam Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500 juta) Dalam Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp500 juta) Sub-jumlah ACCOUNTING CASH AND CASH EQUIVALENTS 2008 979.709 902.994 105.481.327 62.446.953 2.206.981 4.857.933 1.558.845 688.135 537.814 - 1.140.978 1.016.670 34.306.172 9.749.562 346.665 803.456 71.422.946 - 5.456.636 2.037.253 93.800 822.320 182.336.513 122.637.933 Cash on hand Cash in banks In Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk Standard Chartered Bank PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Others (each below Rp500 million) In US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Others (each below Rp500 million) Sub-total 25 LAPORAN TAHUNAN 2009 121 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. 3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2009 Deposito berjangka Dalam Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk Dalam Dolar AS PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain (dibawah Rp500 juta) Sub-jumlah Jumlah 2008 204.000.000 97.500.000 - 184.200.000 111.500.000 - 34.000.000 27.000.000 23.008.438 20.000.000 - 21.900.000 28.728 204.000.000 519.137.166 387.316.222 642.678.093 Suku bunga tahunan deposito berjangka untuk tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 5,60% - 14,00% 2,50% - 4,00% 7,75% - 14,00% 7,25% - 8,50% Total Rupiah US Dollar The restricted time deposits, which were recorded under “Guarantee Deposits” in the 2009 and 2008 consolidated balance sheets (Note 25a), mainly consist of cash placed to guarantee Plasma farmer’s loan which were as follows: 2009 2008 Telaga Hikmah Mutiara Bunda Jaya 5.285.000 - 6.563.500 3.984.000 Telaga Hikmah Mutiara Bunda Jaya Jumlah 5.285.000 10.547.500 Total 4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA 2009 Dalam Dolar AS AAA Oil & Fats Pte. Ltd. Dalam Rupiah PT Tunas Baru Lampung PT Megasurya Mas Lain-lain (masing-masing dibawah Rp250 juta) Jumlah ANNUAL REPORT 2009 TRADE RECEIVABLES - THIRD PARTIES 2008 15.934.555 - - 2.395.500 701.825 268.230 72.128 16.202.785 3.169.453 26 122 Sub-total 2008 Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, yang dicatat sebagai “Simpanan Jaminan” pada neraca konsolidasi tahun 2009 dan 2008 (Catatan 25a), merupakan dana kas yang ditempatkan untuk menjamin pelunasan hutang petani Plasma sebagai berikut: 4. Time deposits In Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk In US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Others (below Rp500 million) The annual interest rates on time deposits in 2009 and 2008 were as follows: 2009 Rupiah Dolar AS CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) In US Dollar AAA Oil & Fats Pte. Ltd. In Rupiah PT Tunas Baru Lampung PT Megasurya Mas Others (each below Rp250 million) Total The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. 5. TRADE RECEIVABLES (continued) - THIRD PARTIES Seluruh piutang usaha akan jatuh tempo dalam waktu 30 hari. All trade receivables will be due in 30 days. Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih dan tidak diperlukan penyisihan piutang ragu-ragu atas saldo piutang usaha. Management believes that all trade receivables are fully collectible, and no provision for doubtful accounts is necessary. 5. PERSEDIAAN INVENTORIES 2009 2008 77.856.556 45.799.920 9.736.391 2.071.206 279.092 116.101 75.138.244 35.662.698 8.930.112 540.388 68.284 Materials, spare parts and maintenance supplies Oil palm products Germinated seeds Palm kernel products Fresh fruit bunches Rubber slabs and clumps Jumlah Dikurangi: penyisihan persediaan usang 135.859.266 - 120.339.726 33.835 Total Less : provision for inventories obsolesence Bersih 135.859.266 120.305.891 Net Bahan, suku cadang dan perlengkapan perawatan Produk kelapa sawit Kecambah Produk inti sawit Tandan buah segar Karet 6. 4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2009, Grup mengasuransikan persediaannya terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp320.788.257 dimana menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan (2008: Rp326.988.249). As of December 31, 2009, Group coverred all inventories by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies with insurance coverage totalling Rp320,788,257 which in management’s opinion, is adequate to cover possible losses from such risk (2008: Rp326,988,249). Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh persediaan dapat digunakan dan tidak diperlukan penyisihan persediaan usang pada tanggal pada tanggal 31 Desember 2009. Management believes that all inventories can be used and no provision for inventory obsolesence is necessary as of December 31, 2009. 6. UANG MUKA (PEMBIAYAAN BANK) PROYEK PERKEBUNAN PLASMA 2009 Uang muka perkebunan Plasma Saldo awal Penambahan Biaya pengembangan Pengurangan Pengalihan kepemilikan kepada petani Plasma melalui konversi Penerimaan pembayaran pinjaman dari petani Plasma Saldo akhir ADVANCES (BANK FINANCING) FOR PLASMA PLANTATIONS 2008 45.263.189 31.168.149 (5.513.473) 70.917.865 Advances for Plasma plantations Beginning balance Additions 3.748.131 Development cost Deductions Transfer of Plasma plantations to Plasma (13.194.934) participants through conversion Receipt of payment from Plasma (876.880) participants 55.586.872 45.263.189 Ending balance 27 LAPORAN TAHUNAN 2009 123 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. 6. UANG MUKA (PEMBIAYAAN BANK) PROYEK PERKEBUNAN PLASMA (lanjutan) 2009 Pembiayaan bank Saldo awal Penambahan Penerimaan dana konversi Plasma dari bank Pengurangan Nilai konversi Saldo akhir Bersih 2008 Bank financing Beginning balance Additions Proceed from Plasma conversion fund from bank Deductions Conversion value 6.684.157 - 1.771.791 27.322.101 (4.154.639) (20.637.944) 4.301.309 6.684.157 Ending balance 66.616.556 38.579.032 Net Uang muka perkebunan Plasma Advances for Plasma plantations Mutiara Bunda Jaya dan Telaga Hikmah mengembangkan masing-masing 2.018 hektar dan 3.128 hektar perkebunan kelapa sawit Plasma di sekitar lahan perkebunan Inti. Mutiara Bunda Jaya and Telaga Hikmah developed 2,018 hectares and 3,128 hectares, respectively of Plasma oil palm plantations in the vicinity of the Inti plantation area. Pembiayaan Bank Bank Financing PT Bank (“BRI”) 7. ADVANCES (BANK FINANCING) FOR PLASMA PLANTATIONS (continued) Rakyat Indonesia (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (“BRI”) Tbk Telaga Hikmah Telaga Hikmah Pada tahun 2009 dan 2008, BRI memberikan pinjaman Plasma sebesar dan Rp1.771.791 dan Rp27.322.101. In 2009 and 2008, BRI agreed to grant the Plasma loan amounting to Rp1,771,791 and Rp27,322,101, respectively. Sesuai dengan perjanjian pinjaman, Telaga Hikmah bertindak sebagai penjamin (“avalist”) sampai seluruh kewajiban petani Plasma kepada BRI dilunasi (Catatan 25a). In accordance with the loan agreement, Telaga Hikmah acts as a guarantor (“avalist”) until all Plasma’s liabilities to BRI are fully repaid (Note 25a). 7. TANAMAN PERKEBUNAN Tanaman perkebunan tanaman menghasilkan menghasilkan. a. dibedakan menjadi dan tanaman belum PLANTATION ASSETS Plantation assets are classified as mature and immature plantations. a. Tanaman menghasilkan Mature plantations 2009 2009 Saldo awal/ Beginning Balance Penambahan/ Additions Saldo akhir/ Ending Balance Nilai perolehan Tanaman sawit Tanaman karet 654.340.622 1.022.560 14.361.712 - - 668.702.334 1.022.560 Cost Oil palm plantations Rubber plantations Jumlah 655.363.182 14.361.712 - 669.724.894 Total 28 124 Pengurangan/ Deduction ANNUAL REPORT 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. 7. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) a. PLANTATION ASSETS (continued) a. Tanaman menghasilkan (lanjutan) Mature plantations (continued) 2009 (continued) 2009 (lanjutan) Saldo awal/ Beginning Balance Penambahan/ Additions Saldo akhir/ Ending Balance Pengurangan/ Deduction Akumulasi amortisasi Tanaman sawit Tanaman karet 177.249.622 409.024 41.403.578 51.128 - 218.653.200 460.152 Jumlah 177.658.646 41.454.706 - 219.113.352 Total Nilai buku bersih 477.704.536 450.611.542 Net book value Accumulated amortization Oil palm plantations Rubber plantations 2008 2008 Saldo awal/ Beginning Balance Penambahan/ Additions Saldo akhir/ Ending Balance Pengurangan/ Deduction Nilai perolehan Tanaman sawit Tanaman karet 593.024.849 1.022.560 61.315.773 - - 654.340.622 1.022.560 Cost Oil palm plantations Rubber plantations Jumlah 594.047.409 61.315.773 - 655.363.182 Total Akumulasi amortisasi Tanaman sawit Tanaman karet 131.958.958 357.896 45.290.664 51.128 - 177.249.622 409.024 Accumulated amortization Oil palm plantations Rubber plantations Jumlah 132.316.854 45.341.792 - 177.658.646 Total Nilai buku bersih 461.730.555 477.704.536 Net book value Sungai Rangit memiliki tanaman kemitraan dengan nilai tercatat sebesar Rp36.002.359 dan Rp43.144.028 (1.809 hektar) pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Catatan 25b). Sungai Rangit has partnership plantation with carrying value of Rp36,002,359 and Rp43,144,028 (1,809 hectares) as of December 31, 2009 and 2008, respectively (Note 25b). Rincian tanaman menghasilkan menurut lokasi operasi perusahaan adalah sebagai berikut: Details mature plantations based on the Company’s operation location as follows: 2009 2008 (dalam hektar)/(in hectares) Sumatera Kalimantan 18.635 12.604 17.559 12.279 Sumatera Kalimantan Jumlah 31.239 29.838 Total 29 LAPORAN TAHUNAN 2009 125 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. 7. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) b. PLANTATION ASSETS (continued) b. Tanaman belum menghasilkan Immature plantations Tanaman belum menghasilkan merupakan akumulasi biaya yang terjadi di Grup sehubungan dengan pengembangan perkebunan kelapa sawit dan karet (perkebunan Inti), seperti pembersihan lahan, penanaman, pemupukan dan kegiatankegiatan pemeliharaan lainnya sampai lahan perkebunan kelapa sawit dan karet tersebut sudah menghasilkan (Catatan 2f). The immature plantations represent the accumulated costs incurred relating to the development of the Group’s oil palm and rubber plantations (Inti plantations) such as land clearing, planting, fertilizing, and other maintenance activities until the oil palm and rubber areas are considered mature (Note 2f). Mutasi tanaman belum menghasilkan adalah sebagai berikut: The movement of immature plantations is as follows: 2009 2008 Saldo awal Biaya pengembangan dan bibitan Dialihkan ke tanaman menghasilkan (Catatan 7a) 256.664.173 113.548.266 141.565.902 176.414.044 (14.361.712) (61.315.773) Saldo akhir 355.850.727 256.664.173 Rincian tanaman belum menghasilkan menurut lokasi operasi perusahaan adalah sebagai berikut: Beginning balance Development costs and nursery Transferred to mature plantations (Note 7a) Ending balance Details of immature plantations based on the Company’s location of operations are as follows: 2009 2008 (dalam hektar)/(in hectares) Sumatera Kalimantan 15.299 7.320 11.568 7.162 Sumatera Kalimantan Jumlah 22.619 18.730 Total Tanaman perkebunan tertentu Grup digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank (Catatan 13). Certain Group’s plantation assets are pledged as collateral for bank loan facilities (Note 13). 30 126 ANNUAL REPORT 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. 8. ASET TETAP FIXED ASSETS 2009 Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions Reclassifications Nilai tercatat: Tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Tangki penyimpanan Kendaraan dan alat-alat berat Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian 71.715.382 150.334.699 40.673.062 356.278.506 10.793.810 103.274.737 17.925.793 48.832.572 10.159.294 3.415.430 3.016.696 2.147.485 282.537 1.584.934 1.894.483 135.732.445 236.440 395.538 2.631.693 237.000 12.248.365 34.241 - Jumlah 799.828.561 158.233.304 15.783.277 Akumulasi penyusutan: Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Tangki penyimpanan Kendaraan dan alat-alat berat Peralatan kantor 43.123.965 11.472.227 177.486.249 7.875.325 57.870.215 8.662.043 7.839.708 2.160.589 27.643.241 379.366 9.835.198 3.811.227 Jumlah 306.490.024 51.669.329 Nilai buku 493.338.537 Penyisihan penurunan nilai aset tetap Nilai buku bersih 7.442.177 Saldo akhir/ Ending balance 81.638.236 160.819.177 45.184.079 389.021.870 10.839.347 94.277.281 24.628.750 135.869.848 Cost: Land Buildings Infrastructures Machinery and equipments Storage tanks Vehicles and heavy equipments Office equipments Construction in progress - 942.278.588 Total 65.205 2.391.791 95.781 11.643.229 30.054 - 50.898.468 13.632.816 202.737.699 8.158.910 56.062.184 12.443.216 Accumulated depreciation: Buildings Infrastructures Machinery and equipments Storage tanks Vehicles and heavy equipments Office equipments 14.226.060 - 343.933.293 Total 598.345.295 Book value 7.442.177 Allowance for impairment of fixed assets 590.903.118 Net book value - - 7.464.586 1.494.321 33.227.572 1.665.975 4.842.715 (48.695.169) - 485.896.360 2008 Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions Reclassifications Nilai tercatat: Tanah Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Tangki penyimpanan Kendaraan dan alat-alat berat Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian 61.034.606 137.518.834 36.481.873 311.617.805 10.775.824 83.145.003 15.110.567 40.847.068 10.680.776 2.284.467 233.443 1.755.221 17.178.162 1.628.223 74.264.646 76.997 273.521 525 2.607.159 1.769.755 - Jumlah 696.531.580 108.024.938 4.727.957 Akumulasi penyusutan: Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Tangki penyimpanan Kendaraan dan alat-alat berat Peralatan kantor 35.875.061 9.537.638 159.029.782 7.456.984 50.204.980 8.378.382 7.281.520 1.934.589 18.708.448 418.798 9.474.229 2.047.451 Jumlah 270.482.827 39.865.035 Nilai buku 426.048.753 Penyisihan penurunan nilai aset tetap Nilai buku bersih 7.442.177 Saldo akhir/ Ending balance 71.715.382 150.334.699 40.673.062 356.278.506 10.793.810 103.274.737 17.925.793 48.832.572 Cost: Land Buildings Infrastructures Machinery and equipments Storage tanks Vehicles and heavy equipments Office equipments Construction in progress - 799.828.561 Total 32.616 251.981 457 1.808.994 1.763.790 - 43.123.965 11.472.227 177.486.249 7.875.325 57.870.215 8.662.043 Accumulated depreciation: Buildings Infrastructures Machinery and equipments Storage tanks Vehicles and heavy equipments Office equipments 3.857.838 - 306.490.024 Total 493.338.537 Book value 7.442.177 Allowance for impairment of fixed assets 485.896.360 Net book value - - 418.606.576 10.608.395 3.957.746 43.179.001 18.511 5.558.731 2.956.758 (66.279.142) - 31 LAPORAN TAHUNAN 2009 127 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. 8. ASET TETAP (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2009, rincian persentase penyelesaian dan estimasi waktu penyelesaian untuk aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut: Persentase penyelesaian/ Percentage of completion FIXED ASSETS (continued) As of December 31, 2009, the details of percentage of completion and estimated time of completion were as follows: Biaya/ Carrying value Sumatera Selatan Bangunan Prasarana Mesin dan peralatan Tangki penyimpanan Kendaraan dan alat-alat berat Peralatan kantor 90% 80% 95% 80% 80% 90% 30.709.956 8.660.658 85.124.421 1.880.547 557.409 2.900.602 Kalimantan Bangunan Mesin dan peralatan 85% 85% 1.935.595 4.100.660 Estimasi waktu penyelesaian/ Estimated time of completion South Sumatera Maret/March 2010 Buildings Februari/February 2010 Infrastructures Maret/March 2010 Machineries and equipments Maret/March 2010 Storage tanks Februari/February 2010 Vehicles and heavy equipments Januari/January 2010 Office equipments Maret/March 2010 Maret/March 2010 Kalimantan Buildings Machineries and equipments 135.869.848 Pengurangan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset dengan rincian sebagai berikut: Deductions in fixed assets represent the sales and disposal of fixed assets with details as follows: 2009 Nilai buku bersih Hasil penjualan Laba (rugi) penjualan aset tetap 2008 1.557.217 527.627 870.119 2.541.260 Net book value Proceeds (1.029.590) 1.671.141 Gain (loss) on sale of fixed assets Penyusutan aset tetap dan amortisasi tanaman menghasilkan pada tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Depreciation of fixed assets and amortization of mature plantations in 2009 and 2008 were as follows: 2009 2008 Penyusutan aset tetap Amortisasi tanaman menghasilkan (Catatan 7a) 51.669.329 39.865.035 41.454.706 45.341.792 Depreciation of fixed assets Amortization of mature plantations (Note 7a) Jumlah 93.124.035 85.206.827 Total Beban penyusutan aset tetap dan amortisasi tanaman menghasilkan dibebankan ke akun-akun berikut ini: Depreciation of fixed assets and amortization of mature plantations were charged to the following accounts: 2009 2008 Beban pokok penjualan Tanaman belum menghasilkan biaya pengembangan Beban usaha 85.892.249 83.570.105 5.505.194 1.726.592 1.636.722 Cost of sales Immature plantation development cost Operating expenses Jumlah 93.124.035 85.206.827 Total 32 128 ANNUAL REPORT 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. 9. 8. ASET TETAP (lanjutan) FIXED ASSETS (continued) Pada tahun 2009, sebagian biaya penyusutan atas aset yang digunakan untuk pengembangan tanaman belum menghasilkan dikapitalisasi mengikuti praktik industri sejenis. In 2009, part of the depreciation expense of the certain assets which used in relation to development of immature plantations are capitalized followed the related industry. Aset tetap tertentu Grup digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank (Catatan 13). Certain Group’s fixed assets are pledged as collateral for bank loans facilities (Note 13). Pada tanggal 31 Desember 2009, Grup mengasuransikan bangunan, mesin, alat-alat berat, kendaraan dan peralatan kantor atas risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp833.981.121 dan US$1.947.000 (2008: Rp794.532.584 dan US$1.567.850) dimana menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko aset tetap tersebut. As of December 31, 2009, Group coverred buildings, machineries, heavy equipments, vehicles and office equipment by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies with insurance coverage totaling of Rp833,981,121 and US$1,947,000 (2008: Rp794,532,584 and US$1,567,850), which in the management’s opinion, is adequate to cover possible losses from such risk. Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2g atas laporan keuangan konsolidasi, Grup telah memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” dan mereklasifikasi seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap sebesar Rp75.746 yang disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam neraca konsolidasi tahun 2007 ke saldo laba pada tahun 2008. As discussed in Note 2g to the consolidated financial statements, the Group have chosen the cost model as the accounting policy for the measurement of its fixed assets in accordance with PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, and reclassified all of the balance of revaluation increment in fixed assets amounting to Rp75,746 as presented in equity section of the 2007 consolidated balance sheet to retained earnings in 2008. 9. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA Petani - dalam Rupiah Pemasok Dalam Rupiah Dalam Dolar AS Dalam Ringgit Malaysia Dalam Franc Swiss Dalam Euro Dalam Yen Kontraktor Dalam Rupiah Dalam Ringgit Malaysia Jumlah TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES 2009 2008 53.523.753 68.025.492 50.448.171 2.469.160 305.346 - 25.857.364 99.338.294 13.349 46.717 4.888 3.177.045 - 6.763.427 2.088.279 Farmers - in Rupiah Suppliers In Rupiah In US Dollar In Malaysia Ringgit In Swiss Franc In Euro In Yen Contractors In Rupiah In Malaysia Ringgit 109.923.475 202.137.810 Total 33 LAPORAN TAHUNAN 2009 129 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9. 9. HUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan) - THIRD PARTIES Hutang usaha pada petani merupakan hutang atas pembelian tandan buah segar (TBS) dari para petani Plasma, sedangkan hutang usaha pada pemasok sebagian besar merupakan hutang atas pembelian bahan perawatan, termasuk pupuk dan suku cadang. Trade payables to farmers represent payables for purchases of fresh fruit bunches (FFB) from Plasma farmers, while trade payables to suppliers mostly represent payables from purchases of maintenance materials, including the fertilizers and spare parts. Rincian hutang usaha - pihak ketiga berdasarkan pemasok adalah sebagai berikut: Details of trade payables - third parties based on supplier are as follows: Petani PT Taiko Persada Indoprima PT Sasco Indonesia PT Pupuk Hi Kay PT Multigreen Indonesia PT Putra Rajawali Banjaran Lain-lain Jumlah 2009 2008 53.523.753 22.008.044 6.497.226 3.920.674 1.870.054 22.103.724 68.025.492 99.259.822 2.638.977 13.074.953 19.138.566 Farmers PT Taiko Persada Indoprima PT Sasco Indonesia PT Pupuk Hi Kay PT Multigreen Indonesia PT Putra Rajawali Banjaran Others 109.923.475 202.137.810 Total Analisa umur hutang dagang adalah sebagai berikut: An aging analysis of trade payables is as follows: 2009 2008 Jatuh tempo 1 - 30 hari Jatuh tempo 31 - 90 hari Jatuh tempo > 90 hari 104.023.569 5.899.906 - 170.208.372 26.830.640 5.098.798 Due within 1 - 30 days Due between 31 - 90 days Due after 90 days Jumlah 109.923.475 202.137.810 Total 10. SALES ADVANCES 10. UANG MUKA PENJUALAN Uang muka penjualan merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan sehubungan dengan penjualan minyak kelapa sawit, inti sawit dan kecambah. Sales advances represent advances received from customers in relation to sales of crude palm oil, palm kernel and germinated seeds. 11. TAXATION 11. PERPAJAKAN a. Hutang pajak a. Taxes payable 2009 2008 Pajak penghasilan - pasal 21 Pajak penghasilan - pasal 23/26 Pajak penghasilan - pasal 4(2) Pajak penghasilan - pasal 25 Pajak penghasilan - pasal 26 Pajak penghasilan - pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai - Keluaran 1.296.134 2.113.420 850 12.193.753 646.763 16.661.054 5.908.299 992.326 5.301.524 8.643 8.780.084 81.360.693 10.817.250 Income tax - article 21 Income tax - article 23/26 Income tax - article 4(2) Income tax - article 25 Income tax - article 26 Income tax - article 29 Value Added Tax - Out Jumlah 38.820.273 107.260.520 Total 34 130 TRADE PAYABLES (continued) ANNUAL REPORT 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) b. Komponen beban penghasilan badan 11. TAXATION (continued) (manfaat) b. Components of corporate income tax expense (benefit) 2009 2008 Tahun berjalan Perusahaan Anak perusahaan 11.376.901 109.676.372 6.107.202 176.754.837 Sub-jumlah 121.053.273 182.862.039 Tangguhan Perusahaan Anak perusahaan 496.080 1.585.202 6.355.969 (3.424.629) Sub-jumlah 2.081.282 2.931.340 123.134.555 185.793.379 Jumlah c. pajak Pajak penghasilan badan c. Deferred The Company Subsidiaries Sub-total Total The reconciliation between the consolidated income before corporate income tax expense as shown in the consolidated statements of income and the current estimated taxable income of the Company is as follows: 2009 2008 Laba konsolidasi sebelum beban pajak penghasilan badan Laba Anak perusahaan sebelum beban pajak penghasilan badan 409.358.374 631.761.805 (360.702.455) (576.352.244) Laba Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan badan 48.655.919 55.409.561 (10.075.745) (27.812.841) 4.217.746 14.921.657 Jumlah beda tetap (5.857.999) (12.891.184) Beda temporer Penyusutan Biaya masih harus dibayar Tanaman belum menghasilkan (1.398.870) (748.307) (536.634) (6.480.584) 475.167 - Penyisihan imbalan kerja karyawan Sub-total Corporate income tax Rekonsiliasi antara laba konsolidasi sebelum beban pajak penghasilan badan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran laba kena pajak Perusahaan tahun berjalan adalah sebagai berikut: Beda tetap Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final Biaya yang tidak dapat dikurangkan Current The Company Subsidiaries 517.680 724.738 Consolidated income before corporate income tax expense Income of Subsidiaries before corporate income tax expense Income before corporate income tax expense for the Company Permanent differences Interest income already subjected to final tax Non-deductible expenses Total permanent differences Temporary differences Depreciation Accrued expense Immature plantations Provision for employees’ service entitlements Jumlah beda waktu (2.166.131) (5.280.679) Total temporary differences Jumlah Kompensasi dengan rugi pajak 40.631.789 - 37.237.698 (16.822.023) Total Compensation with tax loss Taksiran laba kena pajak 40.631.789 20.415.675 Estimated taxable income 35 LAPORAN TAHUNAN 2009 131 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. TAXATION (continued) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Pajak penghasilan badan (lanjutan) c. Corporate income tax (continued) Rekonsiliasi antara laba konsolidasi sebelum beban pajak penghasilan badan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi dan taksiran laba kena pajak Perusahaan tahun berjalan adalah sebagai berikut: (lanjutan) The reconciliation between the consolidated income before corporate income tax expense as shown in the consolidated statements of income and the current estimated taxable income of the Company is as follows: (continued) 2009 2008 40.631.789 20.415.675 The Company Estimated taxable income 11.376.901 6.107.202 Income tax expense - current 7.173.594 6.106.907 Less: prepayment of income taxes Taksiran hutang pajak penghasilan 4.203.307 295 Estimated income tax payable Taksiran hutang pajak penghasilan Perusahaan Anak perusahaan 4.203.307 12.457.747 295 81.360.398 Estimated income tax payable The Company Subsidiaries Jumlah 16.661.054 81.360.693 Total Taksiran tagihan pajak penghasilan Perusahaan Anak perusahaan 29.193.456 34.391.185 5.363.553 8.393.317 Estimated claims for tax refund The Company Subsidiaries Jumlah 63.584.641 13.756.870 Total Perusahaan Taksiran laba kena pajak Beban pajak penghasilan tahun berjalan Dikurangi: pajak penghasilan dibayar dimuka Taksiran tagihan pajak penghasilan merupakan kelebihan pembayaran pajak, yang menurut pendapat manajemen Grup dapat diperoleh kembali. Estimated claims for tax refund represent claims for overpayments of income taxes which the Group’s management believes can be recovered. Pada tahun 2009, Perusahaan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas berbagai jenis pajak untuk tahun pajak 2007 sejumlah Rp79.932.682. Manajemen Perusahaan tidak setuju dengan ketetapan-ketetapan pajak tersebut dan telah mengajukan surat permohonan keberatan atas ketetapanketetapan pajak tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, permohonan keberatan tersebut masih dalam proses Direktorat Jenderal Pajak. In 2009, the Company received tax assessment letters and tax collection letters for underpayment of various taxes for fiscal year 2007 totalling Rp79,932,682. Management disagreed with these assessments and filed objection letters to the Directorate General of Taxation. Up to the date of consolidated financial statements, the Company has not yet received any response from the Directorate General of Taxation. 36 132 ANNUAL REPORT 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. TAXATION (continued) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan badan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba konsolidasi sebelum beban pajak penghasilan badan dengan beban pajak penghasilan badan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: d. 2009 The reconciliation between corporate income tax expense as computed with the marginal tax rates from consolidated income before corporate income tax expense and corporate income tax expense as shown in the consolidated statements of income is as follows: 2008 Laba konsolidasi sebelum beban pajak penghasilan badan Laba Anak perusahaan sebelum beban pajak penghasilan badan 409.358.374 631.761.805 (360.702.455) (576.352.244) Laba Perusahaan sebelum beban pajak penghasilan badan 48.655.919 55.409.561 13.623.657 16.622.868 (1.640.240) (3.867.355) Estimated tax expense based on prevailing tax rate Net permanent differences at the maximum marginal tax rate (110.436) (17.500) (274.841) Effect on income taxed at statutory rates Effect of changes in tax rate Taksiran beban pajak dengan tarif yang berlaku Perbedaan tetap bersih dengan menggunakan tarif pajak maksimum Perbedaan tarif perhitungan beban pajak penghasilan Dampak perubahan tarif pajak Consolidated income before corporate income tax expense Income of Subsidiaries before corporate income tax expense Income before corporate income tax expense for the Company Beban pajak penghasilan badan Perusahaan Anak perusahaan 11.872.981 111.261.574 12.463.172 173.330.207 Corporate income tax expense The Company Subsidiaries Beban pajak penghasilan badan 123.134.555 185.793.379 Corporate income tax expense Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp110.436 dan Rp274.841 sebagai bagian dari beban pajak penghasilan badan – tangguhan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a progressive tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company recorded the effect of the changes in tax rates which amounted to Rp110,436 and Rp274,841, respectively, as part of corporate income tax expense - deferred in the consolidated statement of income for the years ended December 31, 2009 and 2008. 37 LAPORAN TAHUNAN 2009 133 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. TAXATION (continued) 11. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Aset (kewajiban) pajak tangguhan e. 2009 Aset pajak tangguhan Bibitan Penyisihan imbalan kerja karyawan Aset tetap Biaya masih harus dibayar Tanaman belum menghasilkan 2008 Penyisihan persediaan usang - 9.475 Deffered tax assets Nursery Provision for employees’ service entitlements Fixed assets Accrued expense Immature plantations Provision for inventories obsolesence Aset pajak tangguhan - bersih 9.292.220 6.434.043 Deferred tax assets - net 5.195.902 5.030.102 2.634.252 2.002.469 40.662 (581.065) 1.645.693 (668.029) 251.002 165.800 Kewajiban pajak tangguhan Penyisihan imbalan kerja karyawan Biaya masih harus dibayar Tanaman belum menghasilkan Aset tetap 949.702 513.995 (3.328.037) (4.118.448) 360.172 (1.403.501) Deffered tax liabilities Provision for employees’ service entitlements Accrued expense Immature plantations Fixed assets Kewajiban pajak tangguhan - bersih (5.982.788) (1.043.329) Deferred tax liabilities - net Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya. Management believes that the deferred tax assets can be fully realized. 12. ACCRUED EXPENSES 12. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR 2009 Beban karyawan Jasa tenaga ahli Bunga Lain-lain Jumlah 2008 9.987.390 2.116.013 622.771 5.723.344 8.096.068 2.070.000 1.941.333 4.420.032 Employee expenses Professional fees Interest Others 18.449.518 16.527.433 Total 38 134 Deferred tax assets (liabilities) ANNUAL REPORT 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. LONG-TERM BANK LOAN 13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG 2009 2008 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Dikurangi: bagian jatuh tempo dalam satu tahun 244.000.000 - Bagian jangka panjang 219.000.000 (25.000.000) 217.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk (2.108.333) 214.891.667 Less: current portion Long-term portion PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”) Pada tanggal 21 Agustus 2009, Sungai Rangit mendapat fasilitas kredit investasi dari Mandiri dengan rincian sebagai berikut: On August 21, 2009, Sungai Rangit obtained investment loan facilities from Mandiri, with the following details: a. Fasilitas maksimal Rp215.000.000, digunakan untuk membayar hutang dari fasilitas kredit di BCA, yang akan dilunasi dalam lima (5) tahun lima (5) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian kredit. a. Facility at the maximum credit amount of Rp215,000,000, to be used to repay the investment credit from BCA. The facility is repayable in five (5) years and five (5) months, starting from the loan agreement date. b. Fasilitas maksimal Rp85.000.000, digunakan untuk membiayai kebun dan pengeluaran modal serta kebutuhan lainnya, yang akan dilunasi dalam delapan (8) tahun enam (6) bulan terhitung sejak tanggal perjanjian kredit. b. Facility at the maximum credit amount of Rp85,000,000, to be used to expand the plantation activities and capital expenditure, which is repayable in eight (8) years and six (6) months, starting from the loan agreement date. Tingkat bunga untuk pinjaman sebesar 12% per tahun yang dapat ditinjau kembali secara periodik. Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan berikut tanaman, bangunan perumahan, bangunan pabrik dan mesin milik Sungai Rangit (Catatan 7b dan 8). The above facilities bear interest at 12% per annum which will be reviewed periodically. The facilities are collateralized by landrights and buildings, including plantation, buildings and machineries of Sungai Rangit (Notes 7b and 8). Pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Sungai Rangit antara lain untuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman, melakukan penyertaan baru, bertindak sebagai penjamin, memindahtangankan agunan atau harta, mengubah anggaran dasar Perusahaan dan melakukan likuidasi, merger atau pengambilalihan, dan mengubah susunan pemegang saham perusahaan Sungai Rangit, mengajukan permohonan pailit dan melakukan pembayaran bunga atas pinjaman kepada pemegang saham atau perusahaan afiliasi. Pinjaman mengharuskan Sungai Rangit untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian. Pada tanggal 31 Desember 2009, Sungai Rangit telah memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian. The loan contains certain restrictions on Sungai Rangit such as, among others, obtaining new loan or give borrowing, enter into new investment, provide guarantee, transfer of collateral or the Company’s assets, change the Articles of Association, enter into a liquidation, merger or acquisition, change in the composition of Sungai Rangit’s shareholders, file bankruptcy, and pay interest to shareholder or affiliate companies. The loan required Sungai Rangit to fulfill certain financial ratio as mentioned in the agreements. As of December 31, 2009, Sungai Rangit has fulfilled these financial ratio as mentioned in the agreement. 39 LAPORAN TAHUNAN 2009 135 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. LONG-TERM BANK LOAN (continued) 13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) Pada tanggal 15 November 2006, Sungai Rangit mendapat fasilitas kredit investasi dari BCA dengan rincian sebagai berikut: On November 15, 2006, Sungai Rangit obtained investment loan facilities from BCA, with the following details: a. Fasilitas maksimal Rp180.000.000, digunakan untuk membayar hutang konversi, yang akan dilunasi dalam enam (6) tahun setelah dua (2) tahun masa tenggang terhitung sejak tanggal penarikan pertama. a. Facility at the maximum of Rp180,000,000, to be used to repay the convertible loan, which is repayable in six (6) years after two (2) years grace period, starting from the initial withdrawal. b. Fasilitas maksimal Rp95.000.000 atau setara dalam Dolar AS, digunakan untuk pengembangan aktivitas penanaman dan program rehabilitasi pabrik dan kebun kelapa sawit, yang akan dilunasi dalam enam (6) tahun setelah dua (2) tahun masa tenggang terhitung sejak tanggal penarikan pertama. b. Facility at the maximum of Rp95,000,000 or its equivalent amount in US Dollar, to be used to expand the plantation activities and for rehabilitation program for palm oil mill and plantation, which is repayable in six (6) years after two (2) years grace period, starting from the initial withdrawal. c. Fasilitas maksimal Rp25.000.000 atau setara dalam Dolar AS, digunakan untuk pengembangan aktivitas penanaman dan program rehabilitasi pabrik dan kebun kelapa sawit yang dapat ditarik mulai tanggal 1 Januari 2008 sampai dengan 30 Juni 2008. Fasilitas ini akan dilunasi dalam enam (6) tahun setelah satu (1) tahun masa tenggang sejak tanggal penarikan pertama. c. Facility at the maximum of Rp25,000,000 or its equivalent amount in US Dollar, to be used to expand the plantation activities and for rehabilitation program for palm oil mill and plantation, which can be withdrawn within January 1, 2008 to June 30, 2008. This facility is repayable in six (6) years after one (1) year grace period, starting from the initial withdrawal. Tingkat bunga untuk pinjaman dalam mata uang Rupiah sebesar tingkat bunga peminjaman utama (“prime lending rate”) bank dikurangi 2% per tahun, sedangkan untuk pinjaman dalam mata uang Dolar AS adalah tingkat bunga SIBOR satu (1) bulan ditambah 1,5% per tahun. Pinjaman di atas dijamin dengan Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan, lahan untuk penanaman baru, pabrik kelapa sawit milik Sungai Rangit (Catatan 8) dan Letter of Undertaking dari PT Sampoerna Bio Energi. The above facilities bear interest at the bank’s prime lending rate minus 2% per annum for Rupiah withdrawal and at one (1) month SIBOR plus 1.5% per annum for US Dollar withdrawal. The facilities were collateralized by landrights and buildings, new plantation area, and palm oil mill of Sungai Rangit (Note 8) and secured by the Letter of Undertaking from PT Sampoerna Bio Energi. Pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Sungai Rangit antara lain untuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman, bertindak sebagai penjamin, mengubah bidang usaha dan melakukan likuidasi, merger atau pengambilalihan, melakukan investasi baru dan mengubah susunan pemegang saham Sungai Rangit (kecuali jika mayoritas kepemilikan saham masih dimiliki oleh Grup Sampoerna). Pada tanggal 31 Desember 2008, Sungai Rangit telah memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian. The loan contains certain restrictions on Sungai Rangit, among others, obtain of new lending or give borrowing, provide guarantee, change in business, to enter into a liquidation, merger or acquisition, enter into new investment, and change in the composition of Sungai Rangit’s shareholders (except if the majority shareholders is still owned by Sampoerna Group). As of December 31, 2008, Sungai Rangit has fulfilled the certain financial ratio as mentioned in the agreement. Pada tanggal 11 September 2009, Sungai Rangit telah melunasi pinjaman tersebut. On September 11, 2009, Sungai Rangit has fully repaid the loan. 40 136 ANNUAL REPORT 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. PROVISION FOR ENTITLEMENTS 14. PENYISIHAN IMBALAN KERJA KARYAWAN Grup mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan berdasarkan hasil perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh aktuaris independen, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi utama yang digunakan untuk perhitungan aktuaris tersebut adalah sebagai berikut: 2008 10% 9% TMI-99 55 tahun Beban imbalan kerja karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut: 13% 10% TMI-99 55 tahun Discount rate Progressive salary rate Mortality rate Retirement age Employees’ benefit expense recognized in consolidated statements of income was as follows: 2009 Perusahaan Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) aktuarial bersih SERVICE The Group recorded the provision for employees’ service entitlements based on the calculation performed by an independent actuary, using the “Projected Unit Credit” method, with the following primary assumptions were as follows: 2009 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat kematian Usia pensiun EMPLOYEES’ 2008 402.232 135.580 (3.652) 681.330 29.143 14.265 The Company Current service cost Interest expense Net actuarial loss (gain) Jumlah Anak perusahaan 534.160 5.792.410 724.738 3.856.175 Total Subsidiaries Beban imbalan kerja karyawan 6.326.570 4.580.913 Employee benefit expense Kewajiban imbalan kerja karyawan di neraca konsolidasi adalah sebagai berikut: The amounts of liabilities for employees’ benefit in the consolidated balance sheets were as follows: 2009 Perusahaan Nilai kini kewajiban yang tidak didanai Laba aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui 2008 The Company Present value of unfunded obligation Unrecognized actuarial gain Unrecognized past service cost 1.129.726 302.041 - 1.042.922 (128.835) Jumlah Anak perusahaan 1.431.767 12.904.051 914.087 7.095.161 Total Subsidiaries Kewajiban bersih 14.335.818 8.009.248 Net liabilities Mutasi penyisihan imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: The movement in the provision for employees’ service entitlements was as follows: 2009 Saldo awal Beban tahun berjalan yang diakui Saldo akhir 2008 8.009.248 6.326.570 3.428.335 4.580.913 Beginning balance Expense recognized in the current year 14.335.818 8.009.248 Ending balance 41 LAPORAN TAHUNAN 2009 137 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. SHARE CAPITAL 15. MODAL SAHAM Komposisi kepemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: Jumlah saham/ Number of shares Pemegang saham Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd. Masyarakat (masing-masing dengan kepemilikan dibawah 5%) Jumlah Modal saham yang dibeli kembali Jumlah The share capital ownership of the Company as of December 31, 2009 and 2008 was as follows: Persentase Kepemilikan/ Percentage of ownership 2009 2009 2008 2008 1.267.217.500 1.267.217.500 67,05% 69,84% 253.443.500 253.443.500 Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd. 622.782.500 547.215.000 32,95% 30,16% 124.556.500 109.443.000 Public (each below 5% ownership) 1.890.000.000 1.814.432.500 100,00% 100,00% 378.000.000 362.886.500 Total - 75.567.500 - - - 15.113.500 Treasury stock 1.890.000.000 1.890.000.000 100,00% 100,00% 378.000.000 378.000.000 Total 2009 2008 Shareholders Pada tanggal 4 Juli 2008, Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd. telah menjual saham miliknya sebesar 90.000.000 lembar saham kepada masyarakat. On July 4, 2008, Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd. has sold its shares amounting to 90,000,000 shares to public. Pada tanggal 11 Oktober 2008, Perusahaan memutuskan untuk membeli kembali saham berdasarkan ketentuan Peraturan BAPEPAM-LK No. XI.B.3, sebagaimana yang disampaikan oleh Perusahaan kepada otoritas pasar modal. Pembelian kembali saham ini akan dilaksanakan dalam waktu tiga (3) bulan, mulai tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan 12 Januari 2009. On October 11, 2008 the Company decided to buyback its shares based on BAPEPAM-LK Regulation No. XI.B.3, as notified by the Company to the capital market authority. The share buyback program would be exercised within three (3) months, starting from October 13, 2008 until January 12, 2009. Selama tahun 2008, Perusahaan telah membeli kembali sebanyak 75.567.500 saham, setara dengan 4%, dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh, dengan jumlah pembelian sebesar Rp78.574.275. Seluruh saham yang dibeli kembali tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Modal Saham yang Dibeli Kembali” pada bagian ekuitas dalam neraca konsolidasi. During 2008, the Company has repurchased 75,567,500 shares, equivalent to 4%, of total issued and paid-up capital, with total purchase price of Rp78,574,275. The said repurchased shares are accounted for and presented as “Treasury Stock” under Shareholders’ Equity section of the consolidated balance sheet. Pada tanggal 6 April 2009, Perusahaan telah menjual kembali seluruh modal saham yang dibeli kembali sebanyak 75.567.500 saham, setara dengan 4% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh, dengan jumlah penjualan sebesar Rp99.749.100. Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal saham yang dibeli kembali atas nilai perolehan sebesar Rp21.174.825, dicatat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor”. As of April 6, 2009, the Company re-sold 75,567,500 shares, or equivalent to 4% of total issued and paid-up capital, for a total selling price of Rp99,749,100. The excess of proceeds from the re-sale of the treasury stock over the related acquisition cost amounting to Rp21,174,825 is accounted for as an addition to “Additional Paid-in Capital”. 42 138 Modal ditempatkan dan disetor penuh (Rupiah)/ Issued and paid up capital (Rupiah) ANNUAL REPORT 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 16. TAMBAHAN MODAL DISETOR Akun ini pada tanggal 31 Desember 2008 merupakan agio saham yang dikurangi biaya emisi saham sehubungan dengan penawaran umum saham perdana. Pada tahun 2009, akun ini juga mencakup selisih antara nilai perolehan dari saham yang diperoleh kembali dengan penerimaan dari penjualannya. Perincian akun ini adalah sebagai berikut: This account as of December 31, 2008 consists of additional paid-in capital deducted with expenses related to initial public offering. In 2009, this account also included the difference between total acquisition cost of treasury stock and proceeds from re-sale. The details of this account are as follows: 2009 2008 Agio saham Biaya emisi saham Selisih antara nilai perolehan dari 75.567.500 saham yang diperoleh kembali dengan penerimaan dari penjualannya (Catatan 15) 987.289.000 (55.706.362) 987.289.000 (55.706.362) 21.174.825 - Difference between total acquisition cost of 75,567,500 treasury stocks and proceeds from re-sale (Note 15) Jumlah 952.757.463 931.582.638 Total Paid-in capital Initial public offering charges 17. SALES 17. PENJUALAN Penjualan bersih konsolidasi berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut: Consolidated net sales by products were as follows: 2009 2008 Produk kelapa sawit Kecambah Produk inti sawit Karet 1.762.128.232 39.519.352 10.520.185 3.389.398 2.186.390.532 95.513.698 6.238.891 Oil palm products Germinated seeds Palm kernel products Rubber Jumlah 1.815.557.167 2.288.143.121 Total Pada tahun 2009 dan 2008, penjualan Grup kepada pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan konsolidasi adalah sebagai berikut: In 2009 and 2008, the Group’s sales to customer that exceeds 10% of total consolidated sales were as follows: Jumlah/ Total 2009 Persentase dari jumlah penjualan/ Percentage of total sales 2008 2009 2008 PT Sinar Alam Permai PT Asianagro Agung Jaya 547.283.606 - 560.330.040 388.731.990 30,14% - 24,49% 16,99% PT Sinar Alam Permai PT Asianagro Agung Jaya Jumlah 547.283.606 949.062.030 30,14% 41,48% Total 43 LAPORAN TAHUNAN 2009 139 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. COST OF SALES 18. BEBAN POKOK PENJUALAN Beban pokok penjualan sebagai berikut: konsolidasi adalah Consolidated cost of sales were as follows: 2009 2008 Beban pemeliharaan Beban panen Alokasi beban tidak langsung Beban penyusutan dan amortisasi 143.186.274 59.099.863 25.691.474 56.657.444 160.906.178 51.492.733 25.143.831 62.304.753 Upkeep costs Harvesting costs Allocation of indirect costs Depreciation and amortization Beban produksi TBS Biaya kontribusi kemitraan Saldo awal TBS Pembelian TBS - pihak ketiga 284.635.055 4.244.454 540.388 864.448.872 299.847.495 3.672.276 1.060.812 999.727.179 FFB production cost Partnership contribution expense Beginning balance of FFB FFB purchase - third parties TBS tersedia Saldo akhir TBS 1.153.868.769 (279.092) 1.304.307.762 (540.388) Pemakaian TBS untuk produksi Pemakaian TBS untuk produksi minyak kelapa sawit dan inti sawit Pemakaian TBS untuk produksi kecambah 1.153.589.677 1.303.767.374 (1.150.650.737) (1.300.380.763) (2.938.940) (3.386.611) Beban pokok penjualan - TBS Pemakaian TBS untuk produksi minyak kelapa sawit dan inti sawit Beban pengolahan Minyak kelapa sawit dan inti sawit Alokasi beban tak langsung Beban pokok produksi Pemakaian inti sawit untuk produksi produk inti sawit Barang jadi Saldo awal minyak kelapa sawit dan inti sawit Saldo akhir minyak kelapa sawit dan inti sawit Beban pokok penjualan - minyak kelapa sawit dan inti sawit - - 1.150.650.737 1.300.380.763 32.940.524 34.663.750 39.257.313 27.392.394 1.218.255.011 1.367.030.470 (9.659.539) - 35.662.698 176.099.382 (45.799.920) (35.662.698) FFB available Ending balance of FFB FFB consumed for production FFB consumed for production CPO and PK FFB consumed for production germinated seeds Cost of sales - FFB FFB consumed for production CPO and PK Manufacturing cost of CPO and PK Allocation of indirect costs Costs of goods manufactured PK consumed for production PK products Finished goods Beginning balance of CPO and PK Ending balance of CPO and PK Cost of sales CPO and PK 1.198.458.250 1.507.467.154 2.938.940 5.358.281 3.386.611 4.200.618 Saldo awal kecambah 8.930.112 4.692.404 Saldo akhir kecambah (9.736.391) (8.930.112) Beban pokok penjualan - kecambah 7.490.942 3.349.521 Cost of sales - germinated seeds Beban pokok penjualan - karet 1.446.994 1.660.554 Cost of sales - rubber Beban pokok penjualan - produk inti sawit 8.734.440 - Cost of sales palm kernel products 1.216.130.626 1.512.477.229 Cost of sales Pemakaian TBS untuk produksi - kecambah Beban pokok produksi kecambah Barang dalam proses Beban pokok penjualan 44 140 ANNUAL REPORT 2009 FFB consumed for production germinated seeds Manufacturing cost of germinated seeds Work in process Beginning balance of germinated seeds Ending balance of germinated seeds The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 18. COST OF SALES (continued) 18. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) Tidak ada pembelian kepada satu pemasok yang melebihi 10% dari jumlah pembelian konsolidasi selama tahun 2009 dan 2008. There is no purchase from one supplier which exceeds 10% of total consolidated purchases during 2009 and 2008. 19. OPERATING EXPENSES 19. BEBAN USAHA Beban usaha konsolidasi adalah sebagai berikut: Gaji, upah dan kompensasi karyawan Pemasaran Jasa tenaga ahli Perjalanan dinas Lisensi, pajak dan perizinan Sewa (Catatan 21c) Penelitian dan pengembangan Komunikasi Penyusutan dan amortisasi Pajak ekspor Lain-lain Jumlah Consolidated operating expenses were as follows: 2009 2008 86.243.173 13.458.506 8.965.990 8.214.958 5.720.597 3.267.064 3.176.872 2.494.064 2.171.408 5.676.775 80.528.931 27.755.845 6.470.687 6.658.197 9.937.223 1.571.169 1.876.391 1.471.967 2.030.587 20.194.732 5.714.252 Salaries, wages and employees’ compensation Marketing Professional fees Traveling and transportation Licenses, tax and permits Rental (Note 21c) Research and development Communication Depreciation and amortization Export tax Others 139.389.407 164.209.981 Total 20. INTEREST INCOME 20. PENDAPATAN BUNGA Pendapatan bunga konsolidasi adalah sebagai berikut: Consolidated interest income were as follows: 2009 2008 Deposito berjangka Giro Lain-lain 21.253.881 2.222.580 - 37.546.074 3.269.892 1.186.283 Time deposit Current accounts Others Jumlah 23.476.461 42.002.249 Total 45 LAPORAN TAHUNAN 2009 141 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. SALDO DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA a. DENGAN 21. RELATED PARTIES TRANSACTIONS PIHAK Saldo piutang lain-lain dengan pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: PT Sampoerna Bio Energi a. 2008 20.780.912 PT Sampoerna Bio Energi 0,62% 0,96% Percentage to consolidated total asset The Company has outstanding Exchangeable loan to Sampoerna Bio Energi, which entitles the Company to obtain all Sampoerna Bio Energi’s shares, which represented 5% (2008: 6.4%) share ownership in Sungai Rangit (2008: Palma Agro) (Note 1c). This Exchangeable loan was presented as part of “Other receivables” in the consolidated balance sheets as of December 31, 2009 and 2008. Saldo hutang lain-lain dengan pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: b. 2009 Jumlah Persentase terhadap jumlah hutang konsolidasi 6.100.000 4.284.695 251.148 6.100.000 87.600 PT Selapan Permai Lestari Putera Sampoerna Foundation Others 10.635.843 6.187.600 Total 2,24% 1,07% Percentage to consolidated total liabilities Based on the Annual Shareholders’ General Meeting dated June 27, 2008, the shareholders approved a donation amounting to Rp4,300,000 or 2% of the 2007 net income to improve national education which will be channelled through educational programs of Putera Sampoerna Foundation (PSF). PSF was established on March 1, 2001, and engaged in, among others, education and research support through scholarships and other related programs. 46 ANNUAL REPORT 2009 The balance of other payables to related parties are as follows: 2008 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Juni 2008, para pemegang saham menyetujui pemberian sumbangan bagi perbaikan pendidikan nasional yang akan disalurkan melalui program di Yayasan Putera Sampoerna (PSF) sebesar Rp4.300.000 atau 2% dari laba bersih tahun 2007. PSF didirikan pada tanggal 1 Maret 2001, dan bergerak dalam bidang pendidikan dan riset melalui pemberian beasiswa dan program-program sejenisnya. 142 The balance of other receivables from a related party are as follows: 13.943.546 Perusahaan mempunyai Exchangeable Loan kepada Sampoerna Bio Energi yang memberikan hak kepada Perusahaan untuk mengambil alih semua saham Sampoerna Bio Energi yang mencerminkan kepemilikan sebesar 5% (2008: 6,4%) pada Sungai Rangit (2008: Palma Agro) (Catatan 1c). Exchangeable Loan ini dicatat sebagai bagian dari “Piutang lain-lain” pada neraca konsolidasi tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. PT Selapan Permai Lestari Yayasan Putera Sampoerna Lain-lain AND 2009 Persentase terhadap jumlah aset konsolidasi b. BALANCES The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) b. c. 21. RELATED PARTIES BALANCES TRANSACTIONS (continued) PIHAK AND Saldo hutang lain-lain dengan pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: (lanjutan) b. The balance of other payables to related parties are as follows: (continued) Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2009, para pemegang saham menyetujui pemberian sumbangan bagi perbaikan pendidikan nasional yang akan disalurkan melalui program di PSF sebesar Rp8.700.000 atau 2% dari laba bersih tahun 2008. Based on the Annual Shareholders’ General Meeting dated June 18, 2009, the shareholders approved a donation amounting to Rp8,700,000 or 2% from the 2008 net income to improve national education which will be channelled through educational programs of PSF. Pembayaran ke PSF akan dilakukan secara periodik sesuai dengan progres penyaluran sumbangan serta program tersebut oleh PSF kepada penerima program. Payment to PSF will be made periodically in accordance with the progress of donation and program from PSF to the recepients of the program. Transaksi usaha dengan pihak hubungan istimewa adalah sebagai berikut: c. 2009 Sewa gedung PT Buana Sakti Persentase terhadap jumlah beban usaha konsolidasi Significant operating transactions with related parties are as follow: 2008 1.395.099 964.942 Building rental PT Buana Sakti 1,00% 0,59% Percentage to consolidated operating expenses Perusahaan mengadakan perjanjian sewa dengan PT Buana Sakti, pihak hubungan istimewa, untuk menyewa ruang kantor dengan periode sewa dimulai pada tanggal 1 Agustus 2007 dan telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, perpanjangan periode sewa masih dalam proses. The Company entered into a rental agreement with PT Buana Sakti, a related party, to rent office for period started from August 1, 2007 and has been expired on December 31, 2009. Up to date of the consolidated financial statements, the extention for the rental period is still in process. Pihak-pihak di atas merupakan pihak hubungan istimewa bagi Perusahaan dan/atau Anak perusahaan berdasarkan kesamaan dalam kepemilikan dan/atau manajemen. The above mentioned entities were considered related parties to the Company and/or its Subsidiaries in view of common ownership and/or management. 47 LAPORAN TAHUNAN 2009 143 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. MINORITY INTERESTS 22. HAK MINORITAS a. b. Hak minoritas atas aset bersih perusahaan adalah sebagai berikut: Anak a. 2009 2008 Sungai Rangit Telaga Hikmah Mutiara Bunda Jaya Aek Tarum Binasawit Makmur Gunung Tua Abadi Sampoerna Bio Fuels 16.213.471 1.604.068 1.338.124 1.270.403 574.333 238.376 11.788 20.538.922 1.274.248 1.448.668 1.104.487 658.104 187.481 - Sungai Rangit Telaga Hikmah Mutiara Bunda Jaya Aek Tarum Binasawit Makmur Gunung Tua Abadi Sampoerna Bio Fuels Jumlah 21.250.563 25.211.910 Total Hak minoritas atas laba bersih perusahaan adalah sebagai berikut: Anak b. 2009 Minority interests in net income of Subsidiaries are as follows: 2008 Sungai Rangit Aek Tarum Telaga Hikmah Mutiara Bunda Jaya Binasawit Makmur Gunung Tua Abadi 2.701.542 915.916 329.819 293.209 166.229 50.896 3.589.534 1.092.956 597.434 332.314 793.729 46.203 Sungai Rangit Aek Tarum Telaga Hikmah Mutiara Bunda Jaya Binasawit Makmur Gunung Tua Abadi Jumlah 4.457.611 6.452.170 Total 23. STATUTORY RESERVE 23. CADANGAN WAJIB Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 14 Maret 2008, Perusahaan telah membentuk penyisihan untuk cadangan wajib sebesar Rp10.994.710. Cadangan ini dibuat sesuai dengan Undang-undang No. 40/2007 mengenai Perseroan Terbatas yang diberlakukan sejak bulan Agustus 2007, yang mengharuskan perusahaan Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan paling sedikit sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk mencapai cadangan wajib minimum tersebut. Based on the Extraordinary Shareholders’ Meeting dated March 14, 2008, the Company has set up a statutory reserve amounting Rp10,994,710. The statutory reserve is in accordance with Indonesian Corporate Law No. 40/2007 introduced in August 2007 which requires the companies in Indonesia to set up a reserve reaching to a minimum 20% of the Company’s issued share capital. There is no set period of time over which this amount should be accumulated. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Juni 2008, para pemegang saham kembali menyetujui untuk meningkatkan cadangan wajib sebesar Rp3.000.000 yang diambil dari laba ditahan. Based on the Annual Shareholders’ General Meeting dated June 27, 2008, the shareholders approved to appropriate Rp3,000,000 of its retained earnings as statutory reserve. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2009, para pemegang saham kembali menyetujui untuk meningkatkan cadangan wajib sebesar Rp6.000.000 yang diambil dari laba ditahan. Based on the Annual Shareholders’ General Meeting dated June 18, 2009, the shareholders approved to appropriate Rp6,000,000 of its retained earnings as statutory reserve. 48 144 Minority interests in net assets of Subsidiaries were as follows: ANNUAL REPORT 2009 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. DIVIDENDS 24. DIVIDEN 2009 2009 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 18 Juni 2009, dividen yang dibagikan dari saldo laba per 31 Desember 2008 adalah Rp90 (jumlah penuh) per saham sehingga jumlah dividen adalah Rp170.100.000, yang telah dibayar pada tanggal 29 Juli 2009. Based on the Annual Shareholders’ General Meeting dated June 18, 2009, dividend distribution in respect of retained earnings per December 31, 2008 was Rp90 (full amount) per share amounting to a total dividend of Rp170,100,000, which was paid on July 29, 2009. 2008 2008 Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 14 Maret 2008, dividen yang dibagikan dari saldo laba per 31 Desember 2006 adalah Rp126 (jumlah penuh) per saham sehingga jumlah dividen adalah Rp238.140.000. Based on the Extraordinary Shareholders’ Meeting dated March 14, 2008, dividends to be distributed in respect of retained earnings per December 31, 2006 was approved to be Rp126 (full amount) per share amounting to a total dividend of Rp238,140,000. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 Juni 2008, dividen yang dibagikan dari saldo laba per 31 Desember 2007 adalah Rp21 (jumlah penuh) per saham sehingga jumlah dividen adalah Rp39.690.000. Based on the Annual Shareholders’ General Meeting dated June 27, 2008, dividend distribution in respect of retained earnings per December 31, 2007 was Rp21 (full amount) per share amounting to a total dividend of Rp39,690,000. 25. PERJANJIAN, IKATAN KONTINJENSI PENTING a. DAN 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES KEWAJIBAN Sesuai perjanjian dengan BRI, Mutiara Bunda Jaya dan Telaga Hikmah diminta untuk bertindak sebagai penjamin hutang plasma sampai seluruh hutang plasma dilunasi. Setelah pengalihan kebun Plasma kepada petani Plasma dilakukan, maka jaminan hutang petani Plasma sehubungan dengan perjanjian hutang Mutiara Bunda Jaya dan Telaga Hikmah dengan BRI adalah berupa sertifikat tanah yang bersangkutan. Pembayaran pinjaman Plasma tersebut dilakukan dengan cara memotong hasil yang diterima petani atas penjualan TBS yang diproduksi dari lahan petani Plasma. Mutiara Bunda Jaya dan Telaga Hikmah akan membeli semua TBS hasil produksi Plasma sampai seluruh hutang Plasma terbayar. a. Pada tahun 2009, Telaga Hikmah memberikan jaminan deposito kepada BRI senilai Rp5.285.000 untuk menjamin hutang petani Plasma kepada BRI (Catatan 3). Under the loan agreement with BRI, Mutiara Bunda Jaya and Telaga Hikmah is required to act as guarantor for the Plasma loans until the Plasma loans is repaid in full. After all the Plasma areas are converted and turned over to smallholders, the collateral for the Plasma loan under the Mutiara Bunda Jaya’s and Telaga Hikmah’s loan agreements with BRI shall be the related landright certificates of the Plasma participants. Repayments are to be made out of a portion of the proceeds from the sale of FFB produced from the farmers’ Plasma areas. Mutiara Bunda Jaya and Telaga Hikmah are required to purchase all Plasma FFB production until all of the Plasma loans have been settled. In 2009, Telaga Hikmah placed deposit to BRI amounting to Rp5,285,000, to guarantee the outstanding loans of their Plasma participants to BRI (Note 3). 49 LAPORAN TAHUNAN 2009 145 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) Pada tanggal 31 Desember 2009, sisa hutang 133 petani Plasma adalah sebesar Rp1.512.282 untuk Mutiara Bunda Jaya dan 393 petani Plasma adalah sebesar Rp8.107.620 untuk Telaga Hikmah. As of December 31, 2009, total the amount of Plasma loan that must be settled by 133 Plasma farmers for Mutiara Bunda Jaya amounted to Rp1,512,282 and 393 Plasma farmers for Telaga Hikmah amounted to Rp8,107,620. b. Sungai Rangit memiliki perjanjian dengan petani setempat untuk mengembangkan Tanaman Kemitraan yang didanai oleh Sungai Rangit (Catatan 7a). Semua biaya yang timbul sampai dengan tanaman telah menghasilkan dikapitalisasi. Selama sebelas tahun sejak tanaman telah menghasilkan, Sungai Rangit berkewajiban untuk mengelola tanaman tersebut, membeli hasil panen dengan harga yang telah disepakati dan 15% dari hasil penjualan dikontribusikan kepada petani sedangkan sisanya dikembalikan kepada Sungai Rangit untuk biaya pengelolaan. Tanaman kemitraan akan diserahkan kepada petani setempat setelah tahun kesebelas sejak tanaman dinyatakan sudah menghasilkan. c. Untuk menghindari dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang yang mungkin terjadi dalam operasional Perusahaan, pada tahun 2009, Perusahaan menandatangani beberapa kontrak forward jangka pendek mata uang Dolar AS ke Rupiah dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Laba yang belum terealisasi terkait dengan transaksi kontrak forward tersebut per 31 Desember 2009 sebesar Rp348.862 dan disajikan sebagai bagian dari “Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga” dalam neraca konsolidasi tahun 2009. b. c. 50 146 ANNUAL REPORT 2009 Sungai Rangit has an agreement to develop Partnership Plantation (“Tanaman Kemitraan”) with local farmers whereas financed by Sungai Rangit (Note 7a). All the development cost which incurred until the plantation is matured will be capitalized. For eleven years since the plantation is mature, Sungai Rangit has an obligation to manage the plantation, to buy the harvest with agreed purchase price and 15% of sales proceeds are contributed to farmers while the rest is returned to Sungai Rangit for maintenance cost. Partnership plantation will be transferred to farmers after the eleventh year since the plantation is considered mature. To manage the adverse effects of the exchange rate fluctuations on the Company’s operation, in 2009, the Company entered into several short term US Dollar to Rupiah currency forward contracts with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. The unrealized gain from the aforementioned forward contract transactions as of December 31, 2009 amounted to Rp348,862 and is presented as part of “Other Receivables - Third Parties” in 2009 consolidated balance sheet. The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 25. PERJANJIAN, IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI PENTING (lanjutan) 25. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) d. Pada tanggal 29 Mei 2009, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk fasilitas pinjaman modal kerja sejumlah Rp100.000.000. Jangka waktu pinjaman tersebut adalah dua belas (12) bulan dan akan berakhir pada 28 Mei 2010. Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga 12% per tahun, yang akan ditinjau secara periodik. d. On May 29, 2009, the Company entered into an agreement with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk for a working capital loan facility amounting to Rp100,000,000. The term of the loan is for twelve (12) months period and will due on May 28, 2010. The loan bears interest rate at 12% per annum, which will be reviewed periodically. Pinjaman tersebut di atas mencakup persyaratan yang membatasi hak Perusahaan antara lain untuk memperoleh pinjaman atau memberikan pinjaman, melakukan penyertaan baru, bertindak sebagai penjamin, memindahtangankan agunan atau harta Perusahaan, mengubah anggaran dasar Perusahaan dan melakukan likuidasi, merger atau mengambil alih, dan mengubah susunan pemegang saham Perusahaan, mengajukan permohonan pailit dan melakukan pembayaran bunga atas pinjaman kepada pemegang saham atau perusahaan afiliasi. Pinjaman mengharuskan Perusahaan untuk memenuhi persyaratan rasio keuangan sebagaimana disebutkan dalam perjanjian. The loan contains certain restrictions on the Company, such as, among others, obtaining of new loan or give borrowing, enter into new investment, provide guarantee, transfer of collateral or the Company’s assets, change the Article of Association, enter into a merger or acquisition, change in the composition of Company’s shareholders, file bankruptcy, and pay interest to shareholder or affiliate companies. The loan required the Company to fulfill the financial ratio as mentioned in the agreements. Pada tanggal 31 Desember 2009, tidak ada fasilitas yang digunakan. As of December 31, 2009, there was no facility drawdown. 26. SEGMENT INFORMATION 26. INFORMASI SEGMEN Informasi segmen primer Rincian segmen bisnis Grup adalah sebagai berikut: 2009 Produk kelapa sawit/ Oil palm product Penjualan Beban pokok penjualan 2.170.918.475 (1.591.935.056) Hasil segmen 578.983.419 Lain-lain/ Others 42.908.750 (8.937.936) 33.970.814 Primary segment information Details of business segment of the Group are as follows: Jumlah/ Total 2.213.827.225 (1.600.872.992) 612.954.233 Beban usaha yang belum dialokasikan Eliminasi/ Elimination Konsolidasi/ Consolidated (398.270.058) 384.742.366 1.815.557.167 (1.216.130.626) (13.527.692) 599.426.541 (139.389.407) Laba usaha Pendapatan bunga Beban bunga dan keuangan lainnya Rugi selisih kurs - bersih Amortisasi goodwill Rugi penjualan aset tetap Lain-lain - bersih Jumlah beban pajak penghasilan badan Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan Sales Cost of sales Segment result Unallocated operating expense 460.037.134 Operating income 23.476.461 Interest income Interest expense and other financing charges Loss on foreign exchange - net Goodwill amortization Loss on sale of fixed assets Others - net Total corporate income tax expenses Minority interest in net income of Subsidiaries (27.899.226) (20.277.486) (1.853.571) (1.029.590) (23.095.348) (123.134.555) (4.457.611) Laba bersih 2009 281.766.208 Net income 51 LAPORAN TAHUNAN 2009 147 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. SEGMENT INFORMATION (continued) 26. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Informasi segmen primer (lanjutan) Rincian segmen bisnis Grup adalah sebagai berikut: 2009 Produk kelapa sawit/ Oil palm product Lain-lain/ Others Aset segmen Hutang segmen 3.230.778.997 463.117.289 291.813.923 Informasi lainnya: Pengeluaran modal Jumlah/ Total Eliminasi/ Elimination Konsolidasi/ Consolidated 2009 171.395.310 11.550.763 3.402.174.307 474.668.052 (1.140.376.068) 299.033 2.261.798.239 474.967.085 Segment assets Segment liabilities 2.533.263 294.347.186 (664.739) 293.682.447 Other information: Capital expenditure 2008 Produk kelapa sawit/ Oil palm product Lain-lain/ Others Penjualan Beban pokok penjualan 2.660.544.161 (1.970.440.895) 125.547.589 (16.509.227) Hasil segmen 690.103.266 Primary segment information (continued) Details of business segment of the Group are as follows: 109.038.362 Jumlah/ Total 2.786.091.750 (1.986.950.122) 799.141.628 Eliminasi/ Elimination Konsolidasi/ Consolidated (497.948.629) 474.472.893 2.288.143.121 (1.512.477.229) (23.475.736) Beban usaha yang belum dialokasikan Laba usaha Beban bunga dan keuangan lainnya Rugi selisih kurs - bersih Amortisasi goodwill Lain-lain - bersih Jumlah beban pajak penghasilan badan Hak minoritas atas laba bersih Anak perusahaan Informasi lainnya: Pengeluaran modal Interest income Gain on sale of fixed assets Interest expense and other financing charges Loss on foreign exchange - net Goodwill amortization Others - net Total corporate income tax expenses Minority interest in net income of Subsidiaries (6.452.170) 99.895.481 33.403.334 3.304.256.068 579.463.769 266.571.479 43.300.823 309.872.302 (1.148.092.055) (1.475.318) - 439.516.256 Net income 2.156.164.013 577.988.451 Segment assets Segment liabilities 309.872.302 Other information: Capital expenditure Informasi segmen sekunder Secondary segment information Rincian segmen Grup berdasarkan geografi adalah sebagai berikut: Details of geographical segment of the Group are as follows: 2009 Penjualan Aset segmen Pengeluaran modal 2008 Penjualan Aset segmen Pengeluaran modal Sumatera 1.939.353.886 2.613.351.642 234.520.580 Sumatera 2.520.315.992 2.332.026.706 138.527.647 Kalimantan 274.473.339 788.822.665 59.826.606 Kalimantan 265.775.758 972.229.362 171.344.655 Jumlah/ Total 2.213.827.225 3.402.174.307 294.347.186 Jumlah/ Total 2.786.091.750 3.304.256.068 309.872.302 52 148 Operating income 42.002.249 1.671.141 (185.793.379) 3.204.360.587 546.060.435 Segment result Unallocated operating expense 611.455.911 (24.465.833) (7.630.477) (1.853.571) 10.582.385 Laba bersih Aset segmen Hutang segmen 775.665.892 (164.209.981) Pendapatan bunga Laba penjualan aset tetap 2008 Sales Cost of sales ANNUAL REPORT 2009 Eliminasi/ Elimination Konsolidasi/ Consolidated 2009 (398.270.058) (1.140.376.068) (664.739) 1.815.557.167 2.261.798.239 293.682.447 Sales Segment assets Capital expenditure Eliminasi/ Elimination Konsolidasi/ Consolidated 2008 (497.948.629) (1.148.092.055) - 2.288.143.121 2.156.164.013 309.872.302 Sales Segment assets Capital expenditure The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 27. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI 27. DIFFERENCE ARISING FROM RESTRUCTURING TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berasal dari akuisisi Perusahaan atas 100% kepemilikan pada Palma Agro yang sebelumnya dimiliki oleh entitas-entitas sepengendali. Difference arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control as of December 31, 2009 and 2008 is arising from the Company’s acquisition on 100% ownership interest in Palma Agro from entities under common control. Pada tanggal 27 Maret 2009, Palma Agro telah mengalihkan saham yang dimilikinya di Sungai Rangit, yang mewakili 93,6% saham yang telah dikeluarkan oleh Sungai Rangit, ke Perusahaan, sebagai akibat dari likuidasi Palma Agro (Catatan 1c). Selisih antara nilai yang dialihkan dengan kepemilikan Perusahaan atas aset bersih dari Sungai Rangit mengurangi nilai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp4.676.457 yang disajikan sebagai komponen ekuitas pada neraca konsolidasi. On March 27, 2009, Palma Agro has transferred its ownership in Sungai Rangit, representing 93.6% shares of Sungai Rangit, to the Company, as a result of liquidation of Palma Agro (Note 1c).The difference between the transferred amount and the Company’s interest in the net assets of Sungai Rangit deducted the amount of “Difference arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control” by Rp4,676,457, under shareholders’ equity in consolidated balance sheets. Pada tanggal 27 Maret 2009, Perusahaan menukarkan sebagian Exchangeable Loan sebesar US$413.961 untuk 1,4% saham yang dimiliki oleh Sampoerna Bio Energi di Sungai Rangit (Catatan 1c). Selisih sebesar Rp231.490 antara nilai Exchangeable Loan yang ditukarkan oleh Perusahaan sebesar Rp4.758.482 dengan kepemilikan Perusahaan atas aset bersih dari Sungai Rangit sebesar Rp4.526.992 dibukukan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” yang disajikan sebagai komponen ekuitas pada neraca konsolidasi. On March 27, 2009, the Company converted part of the Exchangeable Loan amounting US$413,961 into 1.4% shares in Sungai Rangit owned by Sampoerna Bio Energi (Note 1c). The difference amounting to Rp231,490 between the value of Exchangeable Loan converted by the Company of Rp4,758,482 and the Company’s interest in the net assets of Sungai Rangit of Rp4,526,992 was recognised as “Difference arising from Restructuring Transactions among Entities Under Common Control”, under shareholders’ equity in consolidated balance sheets. 28. ASET DAN KEWAJIBAN MATA UANG ASING 28. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES MONETER DALAM 2009 Mata Uang Asing/ Foreign Currency Aset Kas dan setara kas Dalam Dolar AS Piutang usaha pihak ketiga Dalam Dolar AS Piutang lain-lain pihak ketiga Dalam Dolar AS Jumlah 2008 Ekuivalen/ Equivalent in Rp Mata Uang Asing/ Foreign Currency Ekuivalen/ Equivalent in Rp 759 8.316.209 15.934.555 - - 37.748.417 - - Assets Cash and cash equivalents In US Dollar Trade receivables third parties In US Dollar Trade receivables third parties In US Dollar 8.316.209 Total US$ 7.608.164 71.516.746 US$ 1.695.165 US$ 4.015.789 125.199.718 US$ 53 LAPORAN TAHUNAN 2009 149 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 28. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) 28. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued) 2009 Mata Uang Asing/ Foreign Currency Kewajiban Hutang usahapihak ketiga Dalam Dolar AS Dalam Ringgit Malaysia Dalam Euro Dalam Franc Swiss Dalam Jepang Yen Uang muka penjualan Dalam Dolar AS 2008 Mata Uang Asing/ Foreign Currency Ekuivalen/ Equivalent in Rp Ekuivalen/ Equivalent in Rp 262.677 111.156 - 2.469.160 305.346 - US$ 9.071.990 RM 662.315 EUR 3.027 CHF 1.290 JP¥ 40.397 99.338.294 2.088.279 46.717 13.349 4.888 Liabilities Trade payablesthird parties In US Dollar In Malaysia Ringgit In Euro In Swiss Franc In Yen US$ 1.445.400 13.586.760 - - Sales advances In US Dollar 16.361.266 101.491.527 Total 108.838.452 (93.175.318) US$ RM Jumlah Aset/(Kewajiban) Moneter Bersih Jika nilai tukar mata uang asing pada tanggal laporan akuntan independen digunakan untuk menyajikan kembali aset dan kewajiban dalam mata uang asing Grup, aset bersih dalam mata uang asing akan turun sebesar Rp1.651.045. If the foreign exchange rates prevailing at the date of the independent auditors’ report been used to restate the Group’s foreign currency denominated assets and liabilities, the net foreign currency denominated asset would have decreased by about Rp1,651,045. 29. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS 29. REKLASIFIKASI AKUN Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2008 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2009 dengan rincian sebagai berikut: Disajikan Sebelumnya/ As Previously Reported Certain accounts in 2008 of consolidated financial statements have been reclassified to conform with the 2009 consolidated financial statements with the detail as follows: Reklasifikasi/ Reclassification Disajikan Kembali/ As Reclassified Beban pokok penjualan Beban pokok produksi kecambah Beban usaha Penelitian dan pengembangan 6.077.009 - (1.876.391) 4.200.618 1.876.391 1.876.391 54 150 Net monetary Asset/(Liabilities) ANNUAL REPORT 2009 Cost of sales Manufacturing cost of germinated seeds Operating expense Research and development The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. STANDARDS EFFECTIVE 30. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF ISSUED BUT NOT YET Standar Akuntansi yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasi Perusahaan tetapi belum efektif adalah sebagai berikut: Accounting Standards issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) up to the date of completion of the Company’s consolidated financial statements but not yet effective are summarized below: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010: Effective on or after January 1, 2010: PSAK 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman” Menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Prescribes for the borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset . PSAK 50 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” Berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. PSAK 50 (Revised 2006) “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” Contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. PSAK 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. PSAK 55 (Revised 2006) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” Establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. Effective on or after January 1, 2011: Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: PSAK 26 (Revised 2008) “Borrowing Costs” PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. PSAK 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements” Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities. 55 LAPORAN TAHUNAN 2009 151 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued) 30. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) Effective on (continued) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan) PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi” PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” 2011: PSAK 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” PSAK 5 (Revised 2009) “Operating Segments” PSAK 15 (Revised 2009) “Investments in Associates” PSAK 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” Prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors. 56 ANNUAL REPORT 2009 1, Shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK 15 (1994) “Accounting for Investments in Associates” and PSAK 40 (1997) “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”. Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. 152 January YET Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”. after NOT Shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information. Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. or BUT The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. STANDARDS ISSUED EFFECTIVE (continued) 30. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan) Effective on (continued) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan) PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. after NOT January 1, YET 2011: PSAK 48 (Revised 2009) “Impairment of Assets” Prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized. PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Kewajiban Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi yang digunakan untuk provisi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. or BUT PSAK 57 (Revised 2009) “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” Aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” PSAK 58 (Revised 2009) “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations” Bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan. Aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations. Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari perubahan dan penerapan standar baru yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya. The Company is presently evaluating and has not yet determined the effects of these revised and new standards on its consolidated financial statements. 31. SUBSEQUENT EVENT 31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Pada tanggal 9 Februari 2010, Sampoerna Bio Fuels, Anak perusahaan menandatangani Perjanjian Akuisisi dengan para pemegang saham dan pengendali PT National Sago Prima (National Sago Prima) untuk melakukan transaksi sebagai berikut: On February 9, 2010, Sampoerna Bio Fuels, a Subsidiary, signed the Acquisition Agreement with the controlling shareholders of PT National Sago Prima (National Sago Prima) in connection with the following planned transactions: Mengambil alih 75,5% saham National Sago Prima sebesar US$6.484.211; Melakukan tambahan penyetoran modal atas National Sago Prima sebesar Rp55.124.500 (setara dengan US$5.802.578), yang akan meningkatkan kepemilikan Sampoerna Bio Fuels dalam National Sago Prima menjadi 91,85%. Acquisition of 75.5% ownership interest in National Sago Prima amounting to US$6,484,211; Injecting additional capital to National Sago Prima amounting to Rp55,124,500 (equivalent to US$5,802,578) to increase the ownership interest of Sampoerna Bio Fuels in National Sago Prima to become 91.85%. 57 LAPORAN TAHUNAN 2009 153 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT SAMPOERNA AGRO TBK AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2009 and 2008 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) PT SAMPOERNA AGRO TBK DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 31. PERISTIWA (lanjutan) SETELAH TANGGAL 31. SUBSEQUENT EVENT (continued) NERACA Sehubungan dengan rencana akuisisi tersebut diatas, pada bulan Februari 2009, Sampoerna Bio Fuels telah memberikan pinjaman sebesar US$9.200.000 kepada PT Siak Raya Timber (Siak Raya Timber) sebagai pemegang saham National Sago Prima saat ini. In relation to the aforementioned plan acquisition, in February 2009, Sampoerna Bio Fuels gave a loan of US$9,200,000 to PT Siak Raya Timber (Siak Raya Timber), the shareholder of National Sago Prima. Sesuai dengan Perjanjian Akuisisi, sebagai bagian dari pengambilalihan 75,5% saham National Sago Prima di atas, Sampoerna Bio Fuels akan mengkonversi sebagian dari saldo piutang dari Siak Raya Timber tersebut di atas, yaitu sebesar US$5.184.211 (setara dengan Rp48.731.583) menjadi penyertaan modal pada National Sago Prima. Dengan demikian sejumlah tersebut telah dicatat sebagai “Uang Muka Investasi” pada laporan neraca konsolidasi tahun 2009. Sedangkan sisa piutang sebesar US$4.015.789 (setara dengan Rp37.748.417) pada tanggal 31 Desember 2009 dicatat sebagai bagian dari akun “Piutang Lain-lain - Pihak Ketiga” yang akan dibayar setelah seluruh kondisi dan persyaratan dalam Perjanjian Akuisisi antara Sampoerna Bio Fuels dan National Sago Prima tersebut dipenuhi. Based on the Acquisition Agreement, as a part of the take over 75.5% ownership interest in National Sago Prima, Sampoerna Bio Fuels will convert a part of the outstanding receivables from Siak Raya Timber amounting to US$5,184,211 (equivalent to Rp48,731,583) to become Sampoerna Bio Fuels’s investment in National Sago Prima. In this regard, the portion of the receivable from National Sago Prima is presented as “Advance for Investment” in the 2009 consolidated balance sheet while the remaining portion of US$4,015,789 (equivalent to Rp37,748,417) on December 31, 2009 is presented as a part of “Other Receivables - Third Parties” which will be paid after all conditions and requirements in the Acquisition Agreement between Sampoerna Bio Fuels and National Sago Prima have been fulfilled. 32. PENYUSUNAN DAN PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 32. PREPARATION AND COMPLETION OF THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Manajemen Perusahaan bertanggung jawab terhadap penyajian laporan keuangan konsolidasi yang telah diselesaikan pada tanggal 12 Maret 2010. The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March 12, 2010. 58 154 ANNUAL REPORT 2009 Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionally left blank LAPORAN TAHUNAN 2009 155 Data Perusahaan Corporate Data Perkembangan industri sawit di masa depan memiliki peluang pertumbuhan yang luar biasa antara lain melalui pengembangan industri oleo kimia, termasuk pemanfaatan minyak sawit sebagai sumber daya energi alternatif yang terbarui The future growth of the palm industry holds great promises among other things from the development of the oleochemicals industry, including the use of palm oil as an alternative energy resource that is renewable Profil DEWAN Komisaris BOC Profile 1. Michael Sampoerna Komisaris Utama President Commissioner Lahir pada tahun 1978. Michael Sampoerna menjabat sebagai Komisaris Utama sejak tahun 2007. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, Direktur Samko Timber Ltd., Direktur Sampoerna Strategic, dan Direktur PT Sampoerna Bio Energi. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT HM Sampoerna Tbk. di tahun 2001 sampai dengan tahun 2005. Born in 1978. Michael Sampoerna was appointed as the President Commissioner since 2007. Currently, he also serve as President Director of PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, Director of Samko Timber Ltd., Director of Sampoerna Strategic and Director of PT Sampoerna Bio Energi. Previously, he served as the President Director of PT HM Sampoerna Tbk. from 2001 to 2005. Beliau mengecap pendidikan di the London School of Economics, Inggris. He studied in the London School of Economics, United Kingdom. 2. Sugiarta Gandasaputra Komisaris Commissioner Lahir pada tahun 1943. Sugiarta Gandasaputra menjabat sebagai Komisaris sejak 2007. Sebelumnya beliau berkarir di PT HM Sampoerna Tbk. sejak 1999 dan pernah menjabat sebagai Direktur. Born in 1943. Sugiarta Gandasaputra was appointed as Commissioner since 2007. Previously, he worked in PT HM Sampoerna Tbk. since 1999 which included being a Director. Beliau meraih gelar Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1969. He received Bachelor degree in Chemical Engineering from Institut Teknologi Bandung in 1969. 3. Mak Ping On Komisaris Commissioner Lahir pada tahun 1953. Mak Ping On menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2008. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Global Head of Organizations Engineering & SDM PT Sampoerna Strategic. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur dan Senior Vice President di beberapa perusahaan di bawah kelompok usaha General Electric di tahun 1990 sampai dengan tahun 2008, serta Direktur dan Manager Coca Cola wilayah Pasifik Tengah di tahun 1990 sampai dengan tahun 1994. Born in 1953. Mak Ping On was appointed as Commissioner since 2008. Currently, he also serve as a Global Head of Organizations Engineering & HR of PT Sampoerna Strategic. Previously, he served as Director and Senior Vice President in a number of companies under General Electric Group from 1994 to 2008, and as a Director and Manager of Coca Cola Central Pacific from 1990 to 1994. Beliau memperoleh gelar Sarjana di bidang Pemasaran dari Chartered Institute of Marketing, Inggris di tahun 1988. He received a degree in Marketing from Chartered Institute of Marketing of UK in 1988. 158 ANNUAL REPORT 2009 2 3 1 4 5 4. Phang Cheow Hock Komisaris Independen Independent Commissioner Lahir pada tahun 1932. Phang Cheow Hock menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2007. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT HM Sampoerna Tbk sejak tahun 2001. Born in 1932. Phang Cheow Hock was appointed as Independent Commissioner since 2007. Currently, he also served as Independent Commissioner of PT HM Sampoerna Tbk since 2001. Beliau meraih gelar Sarjana dari University of Cambridge (Overseas School Certificate) di tahun 1950. He received Bacherlor degree (Overseas School Certificate) from University of Cambridge in 1950. 5. Arief Tarunakarya Surowidjojo Komisaris Independen Independent Commissioner Lahir pada tahun 1953. Arief T. Surowidjojo menjabat sebagai Komisaris Independen sejak tahun 2007. Saat ini, beliau adalah pendiri serta senior partner di Kantor Konsultan Hukum Lubis Ganie Surowidjojo, dan sejak tahun 1990, beliau adalah Dosen Kehormatan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Born in 1953. Arief T. Surowidjojo was appointed as an Independent Commissioner since 2007. Currently, he is the founder and senior partner of Lubis Ganie Surowidjojo Law Firm and since 1990, he is a Distinguished Lecturer of Faculty of Law of Universitas Indonesia. Beliau meraih gelar Master di bidang Hukum (LL.M) dari School of Law, University of Washington, Seattle, USA. He received Master degree in Law (LL.M) from School of Law, University of Washington, Seattle, USA. LAPORAN TAHUNAN 2009 159 Profil Direksi BOD Profile 1. Ekadharmajanto Kasih Direktur Utama President Director Lahir pada tahun 1951. Ekadharmajanto Kasih menjabat sebagai Direktur Utama sejak tahun 2008. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Direktur Samko Timber Ltd dan Komisaris Independen PT HM Sampoerna Tbk. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan di tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 dan sejak tahun 1990, beliau berkarir di PT HM Sampoerna Tbk dan pernah menjabat berbagai posisi termasuk Komisaris, Chief Financial Officer, Direktur, dan Financial Controller. Born in 1951. Ekadharmajanto Kasih was appointed as the President Director since 2008. Currently, he also serve as the Director of Samko Timber Ltd. and an Independent Commissioner of PT HM Sampoerna Tbk. Previously, he served as the Commissioner of Sampoerna Agro from 2007 to 2008. Since 1990, he worked in PT HM Sampoerna Tbk. and held various positions included Commissioner, Chief Financial Officer, Director and Financial Controller. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia di tahun 1975. He received Bachelor degree in Economics from Universitas Indonesia in 1975. 2. Jaffesjah Chandra Direktur Director Lahir pada tahun 1964. Jaffesjah Chandra menjabat sebagai Chief Operating Officer sejak tahun 2008. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama di sejumlah anak perusahaan Perseroan. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Managing Director wilayah Sumatera di tahun 2007 sampai dengan tahun 2008 dan berkarir di Sampoerna International Pte. Ltd., salah satu anak perusahaan PT HM Sampoerna Tbk., dari tahun 1995 sampai dengan tahun 2006 dan menjabat berbagai posisi termasuk Kepala Operasi untuk Wilayah Asia Tenggara, Country Manager untuk Malaysia dan Myanmar, serta menjadi Brand Manager. Born in 1964. Jaffesjah Chandra was appointed as the Chief Operating Officer since 2008. Currently, he also serve as the President Directors in a number of the Company’s subsidiaries. Previously, he served as the Managing Director of Sumatra region from 2007 to 2008 and worked at Sampoerna International Pte. Ltd., a subsidiary of PT HM Sampoerna Tbk., from 1995 to 2006 holding positions included Head of South East Asia Operations, Country Manager of Malaysia and Myanmar, and Brand Manager. Beliau mengecap pendidikan dalam gelar Master Eksekutif di bidang Bisnis Internasional di IPMI/Monash di tahun 1998. He studied for an Executive Master degree in International Business from IPMI/Monash in 1998. 3. Sie Eddy Kurniawan Direktur Director Lahir pada tahun 1971. Sie Eddy Kurniawan menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak tahun 2007. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Direktur di beberapa anak perusahaan Perseroan. Sebelum bergabung dengan Kelompok Usaha Sampoerna Strategic di tahun 2005, beliau berkarir sebagai penasehat keuangan di PricewaterhouseCoopers, Jakarta di tahun 1996 sampai dengan tahun 2005 dan auditor keuangan di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo & Co. di tahun 1994 sampai dengan tahun 1996. Born in 1971. Sie Eddy Kurniawan was appointed as Finance Director since 2007. Currently, he also serve as Director of a number of the Company subsidiaries. Prior to joining Sampoerna Strategic Group in 2005, he served as a financial advisor at PricewaterhouseCoopers, Jakarta from 1996 to 2005 and as an auditor at Public Accounting Firm Prasetio Utomo & Co. from 1994 to 1996. Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. He received Bachelor degree in Accounting from Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. 160 ANNUAL REPORT 2009 5 3 1 4 2 4. Chang Poh Sang Direktur Director Lahir pada tahun 1951. Chang Poh Sang menjabat sebagai Direktur Pengelola Kalimantan sejak tahun 2007. Beliau memiliki pengalaman yang luas di industri perkebunan kelapa sawit selama lebih dari 30 tahun. Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Perkebunan Kelompok Usaha Kencana, dan General Manager Perkebunan Kelompok Usaha Dutapalma Nusantara. Beliau juga membantu pengembangan perkebunan kelapa sawit untuk Oriental Holding Bhd di Pulau Bangka. Sebelum bekerja di Indonesia, beliau berkarir di Plantation Agencies Sdn Bhd selama 5 tahun dan di Kuala Lumpur Kepong Bhd. selama 18 tahun. Born in 1951. Chang Poh Sang was appointed as the Managing Director of Kalimantan since 2007. He has extensive experience in palm oil industry for more than 30 years. Previously, he served as a Plantation Director for Kencana Group and Plantation General Manager for Dutapalma Nusantara Group. He also helped to develop oil palm plantations for Oriental Holding Bhd in Bangka Island. Prior to working in Indonesia, he worked for Plantation Agencies Sdn Bhd for 5 years and Kuala Lumpur Kepong Bhd. for 18 years. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration di bidang Manajemen dari University of Honolulu, Hawaii. He received Master degree in Management from University of Honolulu, Hawaii. 5. Yasin Chandra Direktur Director Lahir pada tahun 1963. Yasin Chandra menjabat sebagai Direktur Pengelola Sumatera sejak tahun 2008. Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama di beberapa anak perusahaan Perseroan. Sebelumnya, beliau telah menjadi anggota Direksi Perseroan sejak tahun 2001, Direktur PT Tania Selatan di tahun 1994 sampai dengan tahun 2001, dan Direktur PT Umada di tahun 1992 sampai dengan tahun 1994. Born in 1963. Yasin Chandra was appointed as the Managing Director of Sumatra since 2007. Currently, he also serve as the President Director in a number of the Company’s subsidiaries. Previously, he was a member of the Board of Directors of the Company since 2001, Director of PT Tania Selatan from 1994 to 2001, and Director of PT Umada from 1992 to 1994. Beliau memperoleh gelar Master in Computer Science dari Universitaet Fridericiana zu Karlsruhe, Jerman. He received Master degree in Computer Science from Universitaet Fridericiana zu Karlsruhe, Germany. LAPORAN TAHUNAN 2009 161 Struktur Organisasi Sampoerna Agro Sampoerna Agro Organizational Structure President Director Chief Operating Officer Corporate Affairs Director Managing Head of Business Development Assistant to Director Corporate (Sumatra) Affairs Director Finance & Accounting Director Head of Human Resources Head of Information Technology Managing Director (Kalimantan) Head of Goverment Relations Head of Treasury Managing Director Head of Public (Sago) & Community Head of Tax Relations Managing Director Head of Investor (Cash Corp) Relations Corporate Commercial Director Secretary Head of Legal/ Compliance R & D Director Head of Engineering 162 ANNUAL REPORT 2009 Head of Accounting Budget & Tax Head of Internal Audit Head of Management & Organization Development Head of Compensation & Benefit Daftar Alamat Perusahaan List of Office Addresses PT Sampoerna Agro, Tbk Sumatera Selatan Jakarta Kalimantan Tengah Jl. Basuki Rahmat 788, Palembang 30127 Tel: +62 711 813388 Fax: +62 711 811585, 813188 Sampoerna Strategic Square North Tower, 28th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 45 Jakarta 12930, Indonesia Tel: +62 21 5771711 Fax: +62 21 5771712 Jl. Malijo No.21 RT 09/ RW03 Madurejo, Arut Selatan Kotawaringin Barat Tel: +62 532 24264 PT Sawit Selatan PT Pertiwi Lenggara Agromas PT Tania Binatama PT Sampoerna Bio Fuels PT Selatanjaya Permai PT Usaha Agro Indonesia PT Sungai Menang PT Lanang Agro Bersatu PT Telaga Hikmah PT Aek Tarum Sampoerna Strategic Square North Tower, 28/30th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 45 Jakarta 12930 PT Mutiara Bunda Jaya PT Gunung Tua Abadi PT Binasawit Makmur Jl. Basuki Rahmat 788 RT 15 RW 04, Talang Aman, Kemuning, Palembang Palma Agro Limited Second Floor, Capital City, Independence Avenue, PO Box 1312 Victoria Mahe - Seychelles PT Sungai Rangit Jl. Malijo No.21 RT 09/ RW03 Madurejo, Arut Selatan Kotawaringin Barat Tel: +62 532 24264 LAPORAN TAHUNAN 2009 163 Lembaga dan Profesi Penunjang Supporting Professionals and Institutions Biro Administrasi Efek Notaris Share Registrar Notary PT Datindo Entrycom Wisma Diners Club Anex, Lt. 12 Jl. Jend. Sudirman Kav 34-35 (BAE) Tel.: +62-21-5709009 Kantor Notaris Sutjipto, SH Menara Sudirman Lt. 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 60 Jakarta 12190 Tel.: +62-21-5204778 Fax.: +62-21-5708914 Fax.:+62-21-5204779 Auditor Independen Independent Auditor Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Jakarta Stock Exchange Building Tower II, Lt. 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Tel.: +62-21-52895000 Fax.: +62-21-52894100 164 ANNUAL REPORT 2009 Sumatera Selatan Jakarta Kalimantan Tengah Jl. Basuki Rahmat 788, Palembang 30127 Tel: +62 711 813388 Fax: +62 711 811585, 813188 Sampoerna Strategic Square North Tower, 28th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 45 Jakarta 12930, Indonesia Tel: +62 21 5771711 Fax: +62 21 5771712 Jl. Malijo No.21 RT 09/ RW03 Madurejo, Arut Selatan Kotawaringin Barat Tel: +62 532 24264 www.sampoernaagro.com Maximark LAPORAN TAHUNAN 2009 ANNUAL REPORT