BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Landasan Teori Pada landasan teori ini membahas mengenai beberapa pengertian yang mendukung penelitian ini, diantaranya pengertian pemasaran, bauran pemasaran, bauran promosi, perilaku konsumen, dan keputusan pembelian dari beberapa sumber. 2.1.1. Pemasaran Pemasaran (marketing) berasal dari kata market (pasar). Pasar dapat diartikan sebagai tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan tukar menukar barang. Memasarkan barang tidak berarti hanya menawarkan barang atau menjual tetapi lebih luas dari itu. Di dalamnya tercakup berbagai kegiatan seperti membeli, menjual, dengan segala macam cara, mengangkut barang, menyimpan, mensortir dan sebagainya. Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, melakukan perkembangan terhadap perusahaan dan untuk pencapaian tujuan perusahaan dalam memperoleh laba. Masyarakat awam pada umumnya seringkali menyamakan pemasaran dengan penjualan. Pandangan ini terlalu sempit karena penjualan hanya satu dari beberapa aspek yang ada pada pemasaran. Pemasaran 16 berusaha mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan konsumen pasar sasarannya serta bagaimana memuaskan mereka melalui proses pertukaran dengan tetap memperhatikan semua pihak dan tujuan yang terkait dengan kepentingan perusahaan. 2.1.2. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kreasi dan realisasi sebuah standar hidup yang mencakup kegiatan menyelidiki dan mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen, kemudian merencanakan dan mengembangkan memenuhi sebuah keinginan memutuskan cara produk konsumen terbaik atau jasa tersebut untuk dan yang akan kemudian menentukan harga, mempromosikan dan selanjutnya mendistribusikan produk atau jasa tersebut. Menurut Kotler dalam Buchory (2010:1) “Marketing is a societal process by which individuals and groups obtain what they need and want through creating, offering, and freely exchanging products and services of value with others”. Pemasaran adalah proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Menurut American Marketing Association dalam Alma (2013:3) menyatakan bahwa pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi penentuan harga, promosi dan pendistribusian barang, jasa dan ide yang dapat memuaskan pelanggan dan tujuan perusahaan. 17 Dari definisi para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dari individu dan kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran (nilai) produk dengan pihak lain, dimana hal ini juga diharapkan mampu memberikan kepuasan kepada konsumennya. 2.1.3. Pengertian Bauran Pemasaran Perusahaan dalam menjalankan usahanya harus memutuskan apa dan bagaimana strategi yang dijalankan atau dipakai menghadapi lingkungan eksternal dan internalnya. Cakupan kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix). Elemen-elemen bauran pemasaran terdiri dari semua variabel yang dapat dikontrol perusahaan dalam komunikasinya dengan dan akan dipakai untuk memuaskan konsumen sasaran. Menurut Saladin (2003:3) mengemukakan pengertian bauran pemasaran sebagai berikut: "Bauran pemasaran (marketing mix) adalah serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran". Menurut Kotler dan Amstrong (2010:76) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah : “Marketing mix is the set of controllable, tactical marketing tools that the firm blends to produce the responde it wants in the target market.” Bauran pemasaran (marketing mix) adalah alat-alat pemasaran yang 18 saling berkaitan satu dengan yang lainnya, untuk mempengaruhi permintaan produk di pasar. Jadi dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) adalah suatu perangkat yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan terhadap produknya dan perangkat-perangkat tersebut akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan serta semua ini ditujukan untuk memberi kepuasan kepada konsumen. 2.1.4. Unsur-unsur Bauran Pemasaran Bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari empat elemen, yaitu produk, harga, distribusi dan promosi. Keempat elemen tersebut saling berhubungan satu sama lainnya dan dapat dikombinasikan sesuai dengan lingkungan, baik di dalam maupun di luar perusahaan agar tujuan perusahaan tercapai. Untuk lebih jelasnya, penulis akan membahas secara singkat mengenai keempat elemen bauran pemasaran tersebut sebagai berikut : 2.1.4.1. Produk Menurut Stanton dalam Alma (2013:139) “ A product is a set of tangible and intangible attributes, including packaging, color, price, manufacturer’s prestige and manufacturer’s and retailer, which the buyer may accept as offering want – satisfaction”. Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual 19 (pengecer) dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya. Menurut Kotler dalam Alma (2013:139) menyatakan “ A product is anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Product that are marketed include physical goods, services, experiences, events, persons, places, properties, organizations, information and ideas.” Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan di pasar, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen,. Produk terdiri atas barang, jasa, pengalaman, events, orang, tempat, kepemilikan, organisasi, informasi dan ide. Jadi produk itu bukan hanya berbentuk sesuatu yang berwujud saja, seperti makanan, pakaian dan sebagainya, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan jasa. Semua diperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan dan keinginan (need and wants) dari konsumen. Konsumen tidak hanya membeli produk sekedar memuaskan kebutuhan (need), akan tetapi juga bertujuan memuaskan keinginan (wants). 2.1.4.2. Harga Umumnya harga ditetapkan oleh pembeli dan penjual yang sedang bernegosiasi. Penjual akan meminta harga lebih tinggi dari yang mereka harap akan mereka terima,dan pembeli akan menawar kurang dari yang mereka harap akan dibayar. Melalui tawar-menawar akhirnya mereka akan sampai pada harga yang dapat diterima. Jadi harga merupakan salah satu unsur yang penting dari kegiatanpemasaran memudahkan setiap produk untuk dijual. 20 untuk Harga merupakan salah satu elemen bauran promosi yang menghasilkan pendapatan dan paling fleksibel (harga dapat berubah dengan cepat). Untuk itu perusahaan harus dapat menangani penetapan harga dengan baik sebelum dijual kepada konsumen. Menurut Kotler dan Amstrong (2008:62) harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Sedangkan menurut Alma (2008:169) adalah: Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dengan uang. Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa harga adalah sejumlah rupiah yang harus dikeluarkan untuk dapat memperoleh barang dan jasa yang diinginkan. 2.1.4.3. Distribusi (Place) Distribusi memasarkan adalah produknya kegiatan sampai dimana ketangan perusahaan konsumennya. Menurut Tjiptono (2012:395) menjelaskan bahwa: “Saluran distribusi merupakan serangkaian partisipan organisasional yang melakukan semua fungsi yang dibutuhkan untuk menyampaikan produk/jasa dari penjual ke pembeli akhir.” Menurut Kotler & Armstrong (2008:40) Distribusi adalah sekelompok organisasi saling tergantung dan membantu membuat produk atau jasa tersedia untuk digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis. Kondisi distribusi sangatlah berhubungan dengan situasi dan kondisi yang tepat dengan maksud agar produkproduk dapat mencapai pasar yang dituju tepat pada waktunya. 21 2.1.4.4. Promosi (Promotion) Promosi adalah salah satu rangkaian aktifitas perusahaan untuk berkomunikasi dengan para konsumen untuk mengenalkan suatu produk. Kegiatan promosi ini menjadi sangat penting untuk perusahaan. Menurut Tjiptono (2004:219) Promosi adalah suatu bentuk aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Menurut Alma (2013:179) Promosi itu adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelsan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa Dalam uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa promosi merupakan suatu kegiatan pemasaran satu arah, yang berusaha membujuk atau mempengaruhi para konsumen agar menciptakan pertukaran dalam pemasaran. 2.1.5. Bauran Promosi (Promotion Mix) Promosi adalah salah satu kegiatan terpenting di dalam perusahaan, karena promosi bukan hanya alat komunikasi dengan calon pelanggan melainkan juga mampu merubah image suatu perusahaan. Menurut Stanton dalam Saladin (2006:172) mengemukakan pengertian bauran promosi sebagai berikut: "Bauran promosi adalah kombinasi dari penjualan tatap muka, 22 periklanan, promosi penjualan, publisitas, dan hubungan masyarakat yang membantu pencapaian tujuan perusahaan". Menurut Kotler dan Amstrong (2001:111) Promotion mix (bauran promosi) adalah perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya. Dari definisi para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa promotion mix merupakan kombinasi yang paling baik dari variabel-variabel langsung (direct promotion), periklanan marketing), hubungan (advertising), promosi masyarakat pemasaran penjualan (public relation), (sales dan penjualan perseorangan (personal selling) yang semuanya direncanakan untuk membantu pencapaian tujuan program penjualan perusahaan. Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:350) menjelaskan elemen bauran promosi (promotion mix) untuk pasar konsumen akhir adalah seperti terlihat dalam tabel 2.1. dibawah ini . Tabel 2.1. Bauran Komunikasi Pemasaran Terintegrasi Bentuk Komunikasi Pemasaran Periklanan Promosi Penjualan Deskripsi Contoh Segala bentuk presentasi dan promosi gagasan, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor yang teridentifiksi. Iklan media cetak, iklan media elektronik, kemasan, brosur, buklet, poster, leaflet, direktori, billboards, pajangan, point-of-purchase, simbol, logo, dan lainlain. Berbagai macam insentif jangka pendek yang Kontes, games, undian, produk, sampel, 23 Bentuk Komunikasi Pemasaran Deskripsi Contoh dimaksudkan untuk mendorong percobaan atau pembelian produk/jasa. pameran dagang, demonstrasi, kupon, rabat, pendanaan berbunga rendah, fasilitas tukar tambah, tie-ins, dan lain-lain. Public Relation Berbagai macam program yang dirancang untuk mempromosikan untuk melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. Personal Selling Interaksi tatap muka dengan satu atau lebih calon pembeli untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaanpertanyaan, dan mendapat pesanan Pidato, seminar, press kits, laporan tahunan, donasi, sponsorships, publikasi, lobbying, events, majalah perusahaan, dan lainlain. Presentasi penjualan, pertemuan penjualan, program insentif, produk sampel, dan pameran dagang. Direct and online Marketing Penggunaan surat, telepon, fax, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan pelanggan atau untuk mendapatkan respon langsung dari pelanggan dan calon pelanggan Katalog, surat, telemarketing, electronic shopping, TV shopping, fax mail, voice mail, dan lain-lain. Sumber : Fandy Tjiptono & Gregorius Chandra (2012:350) Dari uraian tabel diatas jelas ada berbagai elemenelemen dari promotion mix dalam menyatukan unsur satu dengan yang lain, perusahaan harus ekstra hati-hati dalam menerapkannya 24 2.1.5.1. Periklanan (Advertising) Periklanan merupakan sarana perusahaan untuk mempengaruhi konsumen dan sebagai alat persaingan dengan perusahaan lain dalam usaha mendapatkan perhatian dan kesan dari pasar sasaran. Alat-alat promosi iklan antara lain : iklan media cetak, siaran, brosur, poster, billboard dan lain-lain. Menurut Saladin (2006:183) "Periklanan adalah suatu bentuk penyajian yang sifatnya non personal dan promosi ide, barang-barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor". Menurut Deliyanti (2012:178) iklan merupakan media promosi yang paling banyak digunakan oleh pemasar sebab memiliki keunggulan cepat dalam menyebarkan informasi dan kemampuan iklan untuk diingat dalam waktu singkat. 2.1.5.1.1. Tujuan Periklanan Pada dasarrnya tujuan periklanan adalah kominukasi yang efektif dalam rangka mengubah sikap dan perilaku konsumen. Menurut Lupiyoadi (2001:108), Terdapat beberapa tujuan periklanan, diantaranya adalah: 1. Iklan bersifat memberikan informasi (Informative advertising) Adalah iklan yang secara panjang lebar menerangkan produk jasa dalam tahap rintisan (perkenalan) guna menciptakan permintaan atas produk tersebut. 2. Iklan membujuk (Persuasive advertising) Iklan menjadi penting dalam situasi persaingan, di mana sasaran perusahaan adalah menciptakan permintaan yang selektif akan merek tertentu. 25 3. Iklan pengingat (Reminder advertising) Iklan ini akan sangat penting dalam tahap kedewasaan (maturity) suatu produk untuk menjaga konsumen selalu ingat akan produk tertentu 4. Iklan pemantapan (Reinforcement advertising) Yang berusaha meyakinkan para pembeli bahwa mereka telah mengambil pilihan yang tepat. Sedangkan tujuan periklanan menurut Saladin (2003:129) yaitu : 1. Untuk menyampaikan informasi a. Memberitahu pasar tentang politik b. Menganjurkan cara penggunaan baru untuk produk tertentu c. Menjelaskan cara kerja suatu produk d. Membangun citra perusahaan 2. Untuk membujuk a. Memilih merek tertentu b. Menganjurkan pembeli merek tertentu c. Mengubah persepsi konsumen tentang ciri-ciri merek tertentu d. Membujuk pelanggan untuk membeli. 3. Untuk mengingatkan a. Mengingatkan konsumen bahwa produk itu mungkin akan sangat dibutuhkan dalam waktu dekat b. Mengingatkan konsumen dimana membeli produk itu c. Menjaga agar pelanggan selalu ingat akan produk atau merek itu. 26 4. Untuk pemantapan (reinforcement) Berusaha untuk meyakinkan para pembeli bahwa ia mengambil pilihan yang tepat. 2.1.5.1.2. Ciri-ciri Khas Periklanan Ciri-ciri khas advertising (periklanan) menurut Saladin (2003:133), yaitu: 1. Public presentation (penyajian dimuka umum) Maksudnya iklan merupakan suatu sarana komunikasi yang sangat bersifat umum. 2. Pervasivenes (penyerahan menyeluruh) Maksudnya iklan merupakan medium yang diserap secara menyeluruh dan memungkinkan pihak perusahaan untuk menanggulangi pesaingnya itu berulang-ulang. 3. Expresivenes (daya ungkap yang kuat) Maksudnya periklanan memberikan peluang untuk menampilkan perusahaan serta produknya dengan cara yang sangat mengesankan dengan penggunaan cetakan, bunyi dan warna secara cerdas. 4. Impersonality (kurang berkepribadian) Maksudnya periklanan senantiasa bersifat umum, daya meyakinkan dan mengungkapkan masih kurang. 2.1.5.1.3. Jenis-jenis Periklanan Terdapat dua jenis advertising (periklanan) yaitu jenis advertising berdasarkan manfaat berdasarkan klasifikasinya. 27 dan jenis advertising Menurut Kotler dalam Saladin (2003:133), jenis-jenis advertising berdasarkan manfaatnya antara lain : a. Institusional advertising Yaitu periklanan untuk pembentukan citra organisasi atau perusahaan dalam jangka panjang. b. Brand advertising Yaitu periklanan untuk pemantapan pada merek tertentu dalam jangka panjang. c. Classified advertising Yaitu periklanan untuk penyebaran informasi tentang penjualan, jasa dan peristiwa. d. Sales advertising Yaitu periklanan untuk pengumuman penjualan khusus. Menurut Stanley dalam Saladin (2003:134), jenis-jenis advertising berdasarkan klasifikasinya antara lain: 1. National advertising Yaitu periklanan yang dilaksanakan oleh produsen dari suatu barang industri maupun barang konsumsi yang disebarkan secara nasional maupun regional. 2. Local advertising Yaitu periklanan yang dibatasi oleh lingkungan geografis. 3. Consumer advertising Yaitu periklanan yang ditujukan untuk middleman. 4. Industrial advertising Yaitu periklanan untuk mencapai manufactures lain yang dapat digunakan produk yang telah diiklankan. 28 5. Primary demand advertising Yaitu periklanan yang ditujukan untuk mempomosikan produk tanpa menonjolkan merek penjualnya. 6. Selective demand advertising Yaitu periklanan yang ditujukan untuk membangkitkan selective demands secara jelas menyebutkan dan mengulangi brand name dari produk tersebut. 2.1.5.2. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Pemasaran langsung merupakan sistem pemasaran yang menggunakan berbagai media untuk berinteraksi langsung dengan konsumen dan untuk mendapatkan respon secara langsung dari konsumen. Dalam pemasaran langsung, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan. Baik melalui telepon, pos atau mendatangi langsung konsumen. Menurut Saladin (2006:191) mengemukakan pengertian pemasaran langsung sebagai berikut: "Pemasaran langsung adalah suatu sistem pemasaran yang menggunakan suatu media iklan atau lebih, guna mendapatkan respons dan/atau transaksi yang bisa diukur di suatu lokasi". 2.1.5.2.1. Kemampuan atau Kompetensi Pemasaran Langsung Berikut kemampuan atau kompetensi yang dimiliki oleh direct marketing (pemasaran langsung) menurut Saladin (2003:149), yaitu : 29 1. Menunjukkan target yang jelas Melalui daftar alamat yang terpilih dan informasi yang termuat di dalam database, perusahaan dapat mengarahkan komunikasinya pada konsumen yang potensial. 2. Personalisasi Untuk konsumen individual dapat disebutkan nama dan alamatnya, sedangkan pembeli institusional dapat dihubungi dengan menyebutkan nama dan jabatannya. 3. Ungkapan yang mendorong tindakan segera Ungkapan dalam dalam direct marketing memerlukan tindakan tertentu yang jelas dan segera, dengan meminta konsumen untuk melakukan tindakan/transaksi dengan segera. 4. Strategi yang tidak terlihat Pada dasarnya, strategi dan taktik dalam direct marketing tidak transparan bagi publik, karena menggunakan media langsung antara perusahaan dengan pembeli. 5. Keterukuran Dalam direct marketing dapat ditunjukkan usaha mana yang berhasil dan usaha mana yang gagal. Dengan demikian, penyusunan program pemasaran pada periode berikutnya dapat lebih terarah. 2.1.5.2.2. Sifat Pemasaran Langsung Menurut Kotler dalam Teguh dkk (2002 : 645) mengemukakan Sifat-sifat pemasaran langsung sebagai berikut : 30 a. Nonpublik Pesan biasanya ditujukan kepada orang tertentu. b. Disesuaikan Pesan dapat disiapkan untuk menarik orang yang dituju c. Terbaru Pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat. d. Interaktif Pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan 2.1.5.2.3. Bentuk-bentuk Pemasaran Langsung Bentuk-bentuk pemasaran langsung menurut Saladin (2006:193), yaitu : 1. Penjualan tatap muka (face to face selling) Bentuk pertama dari direct marketing ini merupakan kunjungan penjualan yang dilakukan oleh para tenaga penjual atau armada penjualan. 2. pemasaran direct mail (direct mail marketing) Direct mail marketing adalah aktivitas promosi barang atau jasa yang langsung ditujukan kepada konsumen atau pelanggan melalui media surat (mail), kaset video, kaset audio, bahkan disket komputer, dengan harapan dapat menciptakan transaksi langsung. 3. Pemasaran melalui katalog (catalog marketing) Pemasaran melalui katalog adalah bentuk pemasaran langsung dimana perusahaan mengirimkan satu atau lebih katalog kepada konsumen atau calon konsumen dengan harapan penerima katalog akan memesan. 31 4. Telemarketing Telemarketing adalah penjualan barang/jasa melalui telepon. 5. Pemasaran melalui kios (kios marketing) Kios marketing adalah pemasaran melalui "mesin penerima pesan pelanggan", yang ditempatkan di toko, bandara dan tempat-tempat lain. 6. Saluran online (online channel) Saluran online adalah saluran yang dapat dijangkau seseorang melalui komputer dan modem. 2.1.5.3. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan merupakan salah satu alat promosi yang digunakan untuk membujuk pembeli agar membeli produk yang dihasilkan dan ditawarkan perusahaan. Menurut Saladin (2006:195) mengemukakan promosi penjualan sebagai berikut: "Promosi penjualan terdiri atas alat insentif yang beraneka ragam, kebanyakan untuk jangka pendek, dirancang untuk merangsang pembelian produk tertentu lebih cepat dan/ atau lebih kuat oleh konsumen atau pedagang". Menurut Tjiptono (2012:367) promosi penjualan merupakan segala bentuk penawaran atau intensif jangka pendek yang ditunjukan bagi pembeli, pengecer atau pedagang grosir dan dirancang untuk memperoleh respon spesifik dan segera. Secara garis besar terdapat tiga klasifikasi utama dari promosi penjualan yaitu : 32 a. Promosi Konsumen (consumer promotions), meliputi : kupon, produk sampel gratis, premium, hadiah, undian, dan seterusnya. b. Promosi Dagang (trade promotion), meliputi : diskon kas, barang dagangan (merchandise), bantuan peralatan, speciality advertising, atau insentif lain untuk pengecer atau pedagang grosir. c. Promosi Wiraniaga (salesforce promotions), seperti kontes penjualan. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2010:219) mengatakan bahwa promosi penjualan ialah bahan inti dalam kampanye pemasaran, terdiri dari koleksi alat insentif, sebagai besar jangka pendek, yang dirancang untuk menstimulasi pembelian yang lebih cepat atau lebih besar atas produk atau jasa oleh konsumen atau perdagangan. 2.1.5.3.1. Tujuan Promosi Penjualan Berikut ini tujuan promosi penjualan menurut Dharmesta (2002:280), yaitu : a. Tujuan promosi penjualan intern Salah satu tujuan promosi penjualan adalah untuk mendorong karyawan lebih tertarik pada produk dan promosi perusahaan. b. Tujuan promosi penjualan perantara Usaha-usaha promosi penjualan dengan perantara (pedagang besar, pengecer, lembaga perkreditan, dan lembaga jasa) dapat dipakai untuk memperlancar atau mengatasi perubahan-perubahan musiman dalam pesanan, 33 untuk mendorong jumlah pembelian yang lebih besar, untuk mendapatkan dukungan yang luas dalam saluran terhadap usaha promosi, atau untuk memperoleh tempat serta ruang gerak yang lebih baik. c. Tujuan promosi penjualan konsumen Promosi penjualan konsumen dapat dilakukan untuk mendapatkan orang yang bersedia mencoba produk baru, untuk meningkatkan volume per penjualan (mendapat potongan 20% apabila membeli satu dosin), untuk mendorong penggunaan baru dari produk yang ada, untuk menyaingi promosi yang dilakukan oleh pesaing dan untuk mempertahankan penjualan. Tujuan promosi penjualan bisa dirumuskan berdasarkan siapa targetnya: a. Pembeli Akhir • Menstimulasi pencarian, meliputi pengembalian formulir permohonan informasi tentang produk atau dorongan untuk mengunjungi pameran dalam pertemuan asosiasi dagang. • Mendorong pencobaan produk, baik produk baru maupun produk terkait, serta mendorong konsumen untuk beralih merek (brand switchers). • Mendorong pembelian ulang yang pada gilirannya mengarah pada terciptanya loyalitas merek dan ”mengikat” pembeli pada produsen tertentu. • Membangun arus pengunjung, yaitu merangsang para pengunjung agar masuk ke toko. 34 • Memperbesar tingkat pembelian melalui consumer loading dan tingkat konsumsi yang meningkat. b. Perantara • Mendorong perantara agar bersedia menyimpan sediaan produk • Mendapat dukungan / bantuan dari distributor. c. Wiraniaga • Memotivasi wiraniaga agar lebih aktif mempromosikan dan menjual produk. • Mendorong wiraniaga agar memberikan dukungan bagi produk atau model baru. • Menstimulasi off-season sales. 2.1.5.3.2. Metode untuk mengevaluasi Hasil Promosi Penjualan Ada beberapa metode untuk mengevaluasi hasil promosi penjualan (evaluating the sales promotion result) menurut Saladin (2003:199), antara lain: 1. Membandingkan penjualan sebelum, sewaktu, dan sesudah promosi. 2. Percobaan mengenai berbagai macam hal, misalnya nilai insentif, jangka waktu, dan media distribusi. 2.1.5.3.3. Alat-alat Promosi Penjualan Menurut Saladin (2006: 196) terdapat tiga macam alat promosi penjualan yaitu : a. Alat-alat promosi konsumen (consumer-promotion tools). b. Alat-alat promosi dagang (trade promotion tools), 35 c. Alat-alat promosi bisnis (business promotion tools). 2.1.5.4. Hubungan Masyarakat (Public Relation) Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Selain itu juga publisitas mempunyai kredibilitas yang tinggi karena pembenaran (baik secara langsung maupun tidak langsung) dilakukan pihak lain selain pihak pemilik iklan. Menurut Saladin (2003:147) mengemukakan pengertian publisitas sebagai berikut: "Hubungan masyarakat merupakan salah satu alat promosi yang penting dan ditujukan untuk membangun opini masyarakat dalam rangka memelihara, meningkatkan dan melindungi citra perusahaan dan produknya. Publisitas disebut juga hubungan masyarakat (public relation)" Menurut Tjiptono (2012:373) mengatakan bahwa public relations merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi demi kepentingan publik, dan melaksanakan program aksi dan komunikasi untuk membentuk pemahaman dan akspentasi publik. Yang dimaksud publik dalam konteks ini adalah semua kelompok yang memiliki kepentingan atau dampak aktual maupun potensial pada kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2010:229) mengatakan bahwa public relations ialah meliputi berbagai program untuk mempromosikan atau melindungi citra atau produk individual perusahaan. 36 2.1.5.4.1. Tujuan Hubungan Masyarakat Berikut ini tujuan publisitas (hubungan masyarakat) menurut Saladin (2003:148), yaitu : 1. Pantas diberitakan Yaitu produk dengan cerita-cerita menarik merupakan calon terbaik untuk publisitas. 2. Rangsangan bagi wiraniaga dan penyalur Dimana publisitas sangat membantu kerja wiraniaga dan meningkatkan semangat para penyalur. 3. Kebutuhan kredibilitas Yaitu untuk meningkatkan kredibilitas dengan mengkomunikasikan melalui kontek editorial. 4. Anggaran kecil Yaitu dengan memakan biaya lebih sedikit dibandingkan dengan pos langsung (direct mail). 2.1.5.4.2. Ukuran Keberhasilan Hubungan Masyarakat Ukuran keberhasilan publisitas (hubungan masyarakat) menurut Saladin (2003:148), antara lain: a. Penampilanya Dengan menghitung jumlah penampilan di media, b. Perubahan kesadaran atau pemahaman Namun memerlukan survei variabel sebelum dan sesudah kampanye. 2.1.5.4.3. Alat Hubungan Masyarakat Alat publisitas (hubungan masyarakat) menurut Saladin (2003:148), antara lain : 37 1. Hubungan pers Yaitu memberikan informasi yang pantas untuk dimuat dalam surat kabar agar menarik perhatian publik terhadap seseorang, produk atau jasa. 2. Publisitas produk Yaitu usaha untuk mempublikasikan produk. 3. Komunikasi perusahaan Yaitu mencakup komunikasi intern ataupun ekstern dalam menciptakan saling pengertian perusahaan. 4. Lobbying Yaitu kerjasama dengan ahli hukum dan pejabat pemerintah untuk mendukung atau menghapuskan Undang-undang. 5. Bimbingan Yaitu pemberian nasihat kepada manajemen tentang persoalan-persoalan kemasyarakatan mengenai posisi 2.1.5.5. Penjualan Tatap Muka (Personal Selling) Sebagai salah satu alat promosi, Personal Selling digunakan untuk berkomunkasi dengan konsumen potensial secara langsung. Melalui Personal Selling informasi tentang produk dapat disampaikan secara lengkap dan hal ini tidak lepas dari keterampilan dan keahlian dari tenaga penjual wiraniaga dalam membujuk konsumen untuk membeli produk sehingga dapat menimbulkan minat beli konsumen. Menurut Sutisna (2008:311): Personal Selling merupakan aktivitas komunikasi antara produsen yang diwakili oleh penjual dengan konsumen potensial yang melibatkan 38 pikiran dan emosi, serta tentu saja berhadapan langsung (face to face). Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Personal selling merupakan alat promosi yang menyajikan presentasi pribadi dalam bentuk percakapan langsung diantara tenaga penjual dengan calon konsumen. Tenaga penjual berusaha untuk membujuk dan mempengaruhi calon pembeli dengan tujuan terciptanya suatu penjualan. 2.1.5.5.1. Kriteria-Kriteria Personal Selling Suksesnya penjualan produk tidak terlepas dari keterampilan dan keahlian dari tenaga penjual/wiraniaga dalam membujuk konsumen untuk membeli produk sehingga dapat menimbulkan minat beli konsumen. Tenaga penjual yang ditugaskan untuk melakukan Personal Selling menurut Tjiptono (2004:224) harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut : 1. Seni menjual Penjual harus memiliki kemampuan tentang produk dan menguasai seni menjual, seperti cara mendekati pelanggan, memberikan persentasi dan demontrasi, mengatasi penolakan pelanggan dan mendorong pembelian. 2. Negoisasi Penjual harus mempunyai kemampuan untuk bernegoisasi tentang syarat-syarat penjualan. 3. Hubungan pemasaran Penjual harus tahu cara membina dan hubungan yang baik dengan para pelanggan. 39 memelihara Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa para penjual wiraniaga harus memiliki kriteria-kriteria yang sudah dijelaskan di atas, agar pada saat penjual menawarkan produk kepada konsumen akan terjadi timbal balik yang baik, sesuai dengan harapan penjual dan dapat tercapainya penjualan yang telah ditargetkan. 2.1.5.5.2. Proses Personal Selling Menurut Kotler & Armstrong (2003:710) Personal Selling memiliki beberapa tahap yaitu : 1. Mencari Calon Pelanggan Tahap pertama dalam penjualan adalah mengidentifikasi dan mengkualifikasikan calon pelanggan, semakin banyak perusahaan yang bertanggung jawab untuk mencari dan mengkualifikasikan petunjuk sehingga wiraniaga dapat menggunakan waktu mereka yang tidak banyak untuk melakukan apa yang dapat mereka lakukan dengan sangat baik menjual, perusahaan mengkualifikasikan petunjuk dengan menghubungi calon pelanggan lewat suara atau telepon untuk menilai tingkat minat dan kapasitas keuangan mereka. 2. Pendekatan Wiraniaga perusahaan harus calon belajar sebanyak pelanggan mungkin (apa yang tentang diperlukan pelanggan, siapa yang terlibat dalam keputusan pembelian) dan pembelinya (karakteristik pribadi dan gaya pembelian) wiraniaga harus mengkualifikasikan menerapkan calon 40 tujuan pelanggan, kunjungan mengumpulkan informasi, melakukan penjualan segera. Tugas lain adalah memilih pendekatan kontak terbaik. 3. Presentasi dan Demonstrasi Wiraniaga menyampaikan “kisah” produk kepada pembeli, menggunakan pendekatan fitur, keunggulan, manfaat, dan nilai. 4. Mengatasi Keluhan Pelanggan biasanya mengajukan keluhan, Resistensi psikologis meliputi resistensi terhadap interfensi, preferensi terhadap sumber pasokan atau merek yang sekarang digunakan, apatis, tidak tersedia melepaskan sesuatu, hubungan yang tidak menyenangkan yang diciptakan oleh wiraniaga, ide yang sudah ditentukan sebelumnya, ketidakpuasan untuk mengambil keputusan, dan sikap nerotik terhadap uang. Resistensi logis bias berupa keluhan terhadap harga, jadwal, pengiriman, atau karakteristik produk atau perusahaan . 5. Penutupan Tanda penutupan dari pembeli meliputi fisik, penyataan atau komentar, dan pertanyaan. Wiraniaga dapat menanyakan pesanan, merekapitulasi poin-poin yang telah disepakati, menawarkan untuk membantu menulis pesanan, bertanya apakah pembeli menginginkan produk A atau B, membantu pembeli pilihan kecil seperti warna atau ukuran atau menunjukan kerugian apa yang dapat dialami pembeli jika tidak melakukan pemesanan sekarang. 41 6. Tindak Lanjut dan Pemeliharaan Tindak lanjut dan pemeliharaan diperlukan untuk memastikan kepuasan pelanggan dan terulangnya kerja sama. Segera setelah menutup penjualan, wiraniaga harus menyatukan semua data yang diperlukan tentang waktu pengiriman, syarat pembelian, dan masalah penting bagi pelanggan. 2.1.5.5.3. Jenis Tugas Personal Selling Tenaga atau wiraniaga adalah petugas yang ditunjuk perusahaan sebagai penghubung kepada konsumen, yang bertugas mencari dan memberikan informasi penting yang dibutuhkan mengenai konsumen. Menurut Basu Swastha dan Sukotjo (2002:228) tugas yang akan dilakukan dalam Personal Selling yaitu 1. Trade selling and merchandising saleseman Trade selling merupakan tugas penjualan yang ditujukan kepada para penyalur, bukan kepada pembeli akhir Tenaga penjualan yang melakukannya disebut merchandising salesman. 2. Missionary selling and detailman Missionary selling merupakan tugas penjualan yang dilakukan untuk mendorong pembeli agar bersedia membeli pada penyalur perusahaan. Tenaga penjual yang melakukannya disebut detailman jadi detailman tidak melakukan penjualan langsung, tetapi hanya memberi contoh barang saja misalnya untuk obat-obatan. 42 3. Technical Selling and Sales Engineer Technical Selling merupakan tugas penjualan yang berusaha meningkatkan penjualan dengan memberikan nasehat kepada pembeli akhir dari barang dan jasanya (terutama menyangkut masalah tekhnis). Petugas yang melakukannya disebut sales engineer. 4. New Business Selling and Pioneer Product Salesman New Business Selling merupakan tugas penjualan yang berusaha membuka transaksi baru dengan mengubah calon pembeli menjadi pembeli. Petugas yang melakukannya disebut pioneer product salesman (misalnya pada perusahaan asuransi). 2.1.6. Faktor dalam Menyusun Bauran Promosi Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan perusahaan dalam mengembangkan bauran promosi menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Teguh, dkk (2002:645), antara lain : 1. Jenis pasar produk Alokasi pemanfaatan alat promosi bervariasi antara pasar konsumen dan bisnis. Pemasar konsumen mengeluarkan uang untuk promosi penjualan, periklanan, penjualan personal, dan hubungan masyarakat sesuai dengan urutannya. Pemasar bisnis mengeluarkan uang untuk penjualan personal, promosi penjualan, periklanan, dan hubungan masyarakat sesuai urutan tersebut. 2. Strategi dorong lawan strategi tank Bauran promosi sangat dipengaruhi oleh apakah suatu perusahaan akan memilih strategi dorong atau strategi tarik 43 guna menciptakan penjualan. Strategi dorong sangat tepat digunakan jika kesetiaan merek dalam suatu kategori rendah, pilihan merek dilakukan di toko, produk itu merupakan barang impuls, dan manfaat produk sangat jelas. Strategi tarik sangat tepat digunakan jika terdapat kesetiaan merek yang tinggi, dan keterlibatan yang tinggi dalam kategori tersebut. Konsumen menganggap ada perbedaan di antara berbagai merek, dan orang memilih merek sebelum mereka pergi ke toko. 3. Tahap kesiapan pembeli Alat-alat promosi memiliki efektivitas biaya yang berbedabeda pada berbagai tahap kesiapan pembeli. 4. Tahap siklus-hidup produk Alat-alat promosi juga memiliki efektivitas biaya yang berbeda-beda pada berbagai tahap daur hidup produk. 5. Peringkat pasar perusahaan Pemimpin-pemimpin pasar menghasilkan lebih banyak keuntungan dari periklanan dibandingkan promosi penjualan. Sebaliknya para pesaing yang lebih kecil mendapatkan lebih banyak keuntungan dari menggunakan promosi penjualan dalam bauran komunikasi pemasaran. 2.1.7. Pengertian Biaya Promosi Promosi merupakan salah satu unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan sebagai suatu komunikasi informasi dan arus informasi (persuasi satu arah) yang dibuat untuk memberitahu, membujuk dan mengingatkan tentang produk perusahaan, sehingga dapat mengarahkan 44 seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Untuk melaksanakan kegiatan promosinya, perusahaan membutuhkan sarana dan prasarana. Sehingga dalam usaha mendapatkan sarana dan prasarana tersebut perusahaan harus mengeluarkan biaya yaitu biaya promosi. Dibawah ini penulis mengemukakan definisi biaya promosi dengan mengutip pendapat para ahli melalui definisi biaya dan promosi secara terpisah. Menurut pengertian Buchari biaya pengorbanan sebagai untuk (2002:169) berikut: membuat suatu mengemukakan "Biaya ialah barang atau setiap untuk memperoleh suatu barang, yang bersifat ekonomis rasional". Menurut Saladin (2003:123) mengemukakan pengertian promosi sebagai berikut "Promosi adalah suatu komunikasi inforinasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut". Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa biaya promosi adalah setiap pengorbanan perusahaan dalam rangka mengkomunikasikan informasi dari penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk perusahaan. Dengan kata lain biaya promosi dapat diartikan sebagai biaya atau pengorbanan yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan promosinya. 45 2.1.8. Anggaran Promosi Empat metode untuk mengukur dan menentukan besarnya anggaran atau biaya promosi menurut Saladin (2006:179), yaitu a. Metode seadanya (affordable method) Besarnya anggaran ditentukan atau bergantung pada besarnya perkiraan yang dilakukan perusahaan, atau pada dana yang dapat disediakan (seadanya dana). Metode ini tidak merencanakan pemasaran jangka panjang. b. Metode presentase penjualan (percentage of sales method) Metode presentase penjualan didasarkan atas penjualan atau harga jual. c. Metode sejajar dengan pesaing (competitiveparity method) Biaya promosi disesuaikan dengan biaya atau pengeluaran pesaing. d. Metode tugas sasaran (objective and task method) Biaya promosi ditentukan dengan cara menentukan sasaran-sasaran khusus,menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran, dan memperhitungkan berapa biayanya. 2.1.9. Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen terpusat pada ciri individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang sudah tersedia seperti waktu, uang, dan usaha guna memperoleh barang-barang yang behubungan dengan konsumsi. Perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan seperti psikologi, sosiologi, psikologi sosial, 46 antropologi, dan juga ilmu ekonomi, sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan gabungan dari semua bidang ilmu. Menurut Lamb Jr, et al diterjemahkan oleh Octaveria (2001;188) adalah sebagai bagaimana konsumen berikut: membuat “menggambarkan keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa”. Sedangkan menurut Kotler diterjemahkan oleh Molan (2005;201) perilaku konsumen adalah: “Mempelajari cara individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka”. Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah suatu proses pengambilan keputusan seseorang untuk melakukan pembelian dan menggunakan barang atau jasa dengan melakukan tindakan yang langsung terlibat untuk memperoleh barang atau jasa yang daiharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. 2.1.9.1. Pengertian Keputusan Pembelian Tujuan dari kegiatan pemasaran suatu produk adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen atau pelanggan sasaran. Oleh karena itu, konsumen mempunyai arti penting bagi suatu perusahaan yaitu sebagai pembeli produk. Pemahaman mengenai perilaku konsumen ini meliputi : bagaimana individu, kelompok, 47 dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan tidak menggunakan barang atau jasa. Memahami perilaku konsumen tidaklah mudah, karena konsumen memutuskan pembelian tertentu yang dapat berbeda setiap hari dan sangat bervariasi dalam usia, pendapat, pekerjaan dan selera. Adapun tugas pemasar adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang mendasari konsumen dalam memilih satu atau beberapa diantara jajaran produk yang ditawarkan perusahaan. mengemukakan bahwa Menurut “keputusan Tjiptono (2008:273) pembelian konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternative. 2.1.9.2. Jenis-jenis Pembelian Kotler diterjemahkan oleh Molan (2005;221) membagi empat jenis perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat perbedaan antara merek, yaitu: 1. Complex Buying Behaviour (perilaku pembelian yang kompleks) Dalam perilaku pembelian yang rumit terdiri dari tiga tahap, yaitu: Pembelian mengembangkan keyakinannya mengenai produk tertentu.Mengembangkan dan membangun sikap terhadap produk tersebut. Membuat pilihan yang penuh pemikiran. Konsumen termasuk ke dalam Complex Buying Behaviour ketika mereka sangat dilibatkan dalam pembelian dan sadar akan perbedaan signifikan di antara merek. 2. Dissonance-Reducing Buyer Behaviour (perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan) 48 Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam pembelian tetapi melihat sedikit perbedaan di antara merek. Keterlibatan tinggi di dasari oleh fakta bahwa pembelian mahal, jarang dilakukan, dan beresiko. 3. Habitual Buying Behaviour (perilaku pembelian karena kebiasaan) Banyak produk dibeli di bawah kondisi keterlibatan konsumen rendah dan tidak ada perbedaan nyata di antara berbagai merek. 4. Variety-Seeking Buying Behaviour (perilaku pembeli mencari keragaman) Beberapa keterlibatan situasi rendah, pembelian tetapi dikarakteristikan perbedaan merek oleh yang signifikan. Konsumen banyak melakukan pertukaran merek, hal ini terjadi karena alasan variasi bukan karena ketidakpuasan. 2.1.9.3. Tahapan-tahapan Proses Keputusan Pembelian Pengambilan keputusan konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk atau jasa di awali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Untuk dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen perusahaan harus memahami tahap-tahap yang dilalui oleh seorang konsumen dalam melakukan pembelian. Tahapan-tahapan dari suatu pembelian menurut Kotler (2005;224) adalah sebagai berikut: 49 1. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. 2. Pencarian Informasi Proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen mungkin sekedar meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari informsai secara aktif. Sumber informasi konsumen terbagi ke dalam empat kelompok, yaitu: - Sumber pribadi : Keluarga, teman-teman, tetangga dan kenalan. - Sumber niaga : Periklanan, petugas penjualan, penjual, kemasan, dan pemajangan. - Sumber umum : Media massa dan organisasi konsumen. - Sumber pengalaman : Pernah menangani, menguji, dan mempergunakan produk. 3. Evaluasi Alternatif Proses keputusan pembeli di mana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam sejumlah pilihan. 4. Keputusan Pembelian Proses keputusan di mana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk. Ada dua faktor penyebab konsumen melakukan keputusan pembelian, yaitu: 50 - Sikap orang lain, keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayainya. - Faktor-faktor situasi yang tidak terduga, yaitu faktor harga, pendapatan keluarga, dan keuntungan yang diharapkan dari produk tersebut. 5. Perilaku Pasca Pembelian Proses keputusan pembelian di mana konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah melakukan pembelian berdasarkan pada kepuasan atau ketidakpuasan mereka terhadap suatu produk atau merek. 2.1.9.4. Proses Pembelian Secara khusus, pemasar harus mengidentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan pembelian, dan langkah-langkah dalam proses pembelian. Peran pembelian mengidentifikasi adalah dari sesuatu banyak yang produk. mudah Lima peran untuk yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian menurut Kotler (2005;220) adalah sebagai berikut: 1. Pencetus Yaitu orang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli produk atau jasa. 2. Pemberi Pengaruh Yaitu orang dengan pandangan mempengaruhi keputusan. 51 atau sarannya 3. Pengambil Keputusan Yaitu Orang yang mengambil keputusan mengenai setiap komponen keputusan pembelian-apakah membeli, tidak membeli, bagaimana cara membeli, dan di mana akan membeli. 4. Pembeli Yaitu orang yang melakukan pembelian sesungguhnya. 5. Pemakai Yaitu seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa tertentu. 2.1.9.5. Minat Beli Konsumen Minat beli timbul setelah menerima stimulasi dari sesuatu yang ia lihat. Menurut kamus pemasaran, Ismail Solihin (2004:92), minat (interest) didefinisikan sebagai berikut: “Interest adalah ketertarikan seorang konsumen terhadap suatu Produk”. Konsumen tertarik kepada suatu produk karena berbagai sebab misalnya: 1. Karena produk features Dalam hal ini konsumen tertarik kepada suatu produk karena penampakannya menarik (mobil mewah menarik minat konsumen karena desain produknya yang superior). 2. Karena produk benefits Dalam hal ini konsumen tertarik kepada suatu produk karena manfaat yang diberikan oleh produk tersebut (konsumen tertarik memiliki kartu kredit karena memudahkan kegiatan belanja dan meningkatkan gengsi). 52 3. Karena informasi mengenai produk yang sampai kepada konsumen dari kelompok rujukan, influencer dan lain-lain Menurut Rogers yang dikutip oleh Kotler (2002:405), konsumen melalui lima tahap dalam mengadopsi produk baru: 1. Kesadaran (awareness): konsumen menyadari adanya inovasi tersebut tetapi masih kekurangan informasi mengenai hal tersebut. 2. Minat (Interest): Konsumen terdorong untuk mencari informasi mengenai inovasi tersebut. 3. Evaluasi (evaluation): Konsumen mempertimbangkan untuk mencoba inovasi tersebut. 4. Percobaan (trial): Konsumen mencoba inovasi tersebut untuk memperbaiki perkiraannya atas nilai inovasi tersebut. 5. Penerimaan (adoption): konsumen memutuskan untuk menggunakan inovasi tersebut sepenuhnya dan secara teratur. Pada minat, konsumen dirangsang untuk mencari informasi mengenai inovasi. Seorang konsumen yang mulai tergugah minatnya mungkin akan atau mungkin tidak akan mencari informasi yang lebih banyak. 2.1.10. Hubungan Antara Bauran Promosi dan Keputusan Pembelian Setiap perusahaan harus memperhatikan bauran promosi (promotion mix) dari produknya, karena dari bauran promosi yang dilakukan oleh perusahaan merupakan salah satu pertimbangan yang ada di benak konsumen sebelum membeli 53 suatu produk. Dimana bauran promosi tersebut terdiri dari periklanan yang bertujuan mengenalkan produk yang ditawarkan, pemasaran langsung yang merupakan pemasaran interaktif, promosi penjualan yang berguna untuk mempercepat respon pasar yang ditargetkan, hubungan masyarakat yang ditujukan untuk membangun opini masyarakat guna kemajuan perusahaan dan penjualan pribadi dengan bertujuan menciptakan penjualan Promotion’s objective are to gain attention, to reach, to remind, to persuade, and to preassure (Schoell, 1993:424). Tujuan promosi adalah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan. Itu sebabnya perusahaan harus melaksanakan bauran promosi yang postif atau baik dan diyakini konsumen dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya, dan dengan sendirinya akan membuat konsumen menmunculkan minat beli akan barang atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu, minat menjadi jembatan yang sangat penting antara perhatian dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan. Sehingga bauran promosi yang dilakukan harus tepat dan dapat memotivasi calon konsumen hingga akhirnya menimbulkan minat terhadap suatu produk. Pemasar harus menentukan motif konsumen terlebih dahulu, dimana mereka kemudian berusaha mengejar segmen konsumen yang termotivasi mengapa dan bagaimana produk mereka dapat memenuhi kebutuhan para konsumen. Dari cara bereaksi para individu terhadap dorongan atau isyarat dan bagaimana mereka berperilaku, akan membentuk respon mereka yang kemudian 54 akan menimbulkan minat untuk membeli (Schiffman dan Kanuk,2007). 2.2. Kerangka Pemikiran Penelitian ini menggunakan penelitian terdahulu sebagai bahan perbandingan, yaitu hasil penelitian dari Wardana (2007), Triyani (2012), Dessey (2008), dan Saputro (2005). Hasil kajian Wardana (2007) yang melakukan penelitian tentang Pengaruh Promotion Mix Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah Bank: Studi Kasus PD. BPR BKK Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo menunjukkan hasil Promotion Mix (promotion cost, sales promotion, and personal selling) berpengaruh positif terhadap peningkatan jumlah nasabah PD. BPR BKK Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo. Menurut Triyani (2012) yang melakukan penelitian Analisis Bauran Promosi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Mobil Daihatsu Pada PT. Jujur Jaya Sakti Makassar, Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh promosi terhadap volume penjualan mobil Daihatsu pada PT. Jujur Jaya Sakti Makassar memiliki pengaruh yang signifikan dengan variabel periklanan sebagai variabel yang memilik pengaruh paling signifikan terhadap peningkatan volume penjualan. Menurut Dessey (2008) yang melakukan penelitian Analisis Pengaruh Promotion Mix dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Bank Central Asia (studi kasus pada Bank Central Asia Cabang Islamic Village Tangerang, menunjukkan hasil bahwa promotion mix dan 55 kualitas pelayanan berpengaruh positif signifikan terhadap keputusan menjadi nasiabah. Dan penelitian Jayusman (2012) mengenai Pengaruh Promotion Mix Terhadap Peningkatan Jumlah Nasabah Bank (Studi Kasus PD BPR Marunting Batu Aji Kabupaten Pangkalan Bun) menunjukkan hasil Bauran Promosi berpengaruh terhadap peningkatan jumlah nasabah . Dalam berbisnis semua jenis perusahaan mencari sarana terbaik untuk memasarkan dan mempromosikan produknya agar tersampaikan kepada masyarakat. Semakin menyebabkan kompleknya masalah perusahaan-perusahaan yang pemasaran ada saling bersaing memperebutkan pasar karena perusahaan merupakan salah satu unit ekonomi yang pada umumnya mengejar keuntungan. Dalam situasi persaingan yang ketat, perusahaan dituntut untuk selalu dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar sasaran, dimana dalam melakukan pembelian suatu produk, konsumen lebih selektif dan selalu membuat perbandingan terhadap suatu produk dengan produk lainnya Sehubungan dengan hal tersebut, maka setiap perusahaan harus menjalankan kegiatan pemasarannya secara benar. Perusahaan dalam menjalankan usahanya harus memutuskan apa dan bagaimana strategi yang dijalankan atau dipakai menghadapi lingkungan ekstemal dan intemalnya. Cakupan kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep pemasaran yang disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix). 56 Adapun pengertian bauran pemasaran yang dikemukan oleh Kotler (2002;18) adalah sebagai berikut : Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran Empat elemen bauran pemasaran yang dimaksud tersebut adalah : 1. Produk (product) 2. Harga (price) 3. Distribusi (place) 4. Promosi (promotion) Promosi hanyalah salah satu elemen dasar dari marketing mix, pada dasarnya pomosi adalah segala aktivitas yang bersifat komunikatif yang ditujukan untuk mempengaruhi tingkat pengetahuan, sikap dan tingkah laku konsumen, juga berusaha untuk meyakinkan mereka agar dapat menerima produk, jasa atau ide yang ditawarkan oleh perusahaan. Dalam suatu perusahaan, aktivitas yang di laksanakan tidak hanya menciptakan dan memproduksi produk-produk yang bermutu saja, tetapi perusahaan perlujuga memasarkan produknya maka perusahaan harus dapat juga berkomunikasi secara efektif. Untuk mengadakan promosi, setiap perusahaan harus dapat menentukan dengan tepat alat promosi manakah yang dipergunakan agar dapat mencapai keberhasilan dalam penjualan. Menurut Tjiptono (2004:219) Promosi adalah suatu bentuk aktifitas pemasaran yangberusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan 57 membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu pihak perusahaan perlu merencanakan dan menyebarkan informasi tentang produk yang mereka hasilkan. Kegunaan serta manfaat apa yang akan mereka peroleh dari produk tersebut, serta informasi tentang perusahaan itu sendiri. Menurut Kotler dan Amstrong (2001:1111) Promotion mix (bauran promosi) adalah perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya. Kegiatan yang merupakan bagian bauran promosi (promotion mix) atau sering disebut sebagai bauran dari komunikasi pemasaran ada lima macam kegiatan. (Kottler, 2002:642) yaitu: 1. Periklanan Semua bentuk non-personal dan ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran. Bentuk yang paling umum dari periklanan dapat ditemukan di dalam penyiaran televisi, dan radio dan juga media cetak (Koran dan Majalah) 2. Penjualan Personal Interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli, dengan tujuan melaksanakan penjualan oleh seseorang atau lebih penjual yang mewakili perusahaan. Penjualan personal menggunakan cara dari muka ke muka atau melalui telepon 58 dan mungkin juga langsung diarahkan pada perantara atau konsumen akhir. 3. Promosi Penjualan Insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan dan untuk mencoba atau melakukan pembelian promosi pada produk dan jasa. Promosi penjualan di desain untuk mendorong kekuatan penjualan perusahaan atau untuk anak perusahaan, didalam distribusinya untuk menjual produknya agar lebih agresif. Ketika promosi penjualan diarahkan pada anggota saluran distribusinya, itu disebut promosi dagang. 4. Hubungan Masyarakat (HUMAS) dan Publisitas Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan individualnya. Hubungan masyarakat atau poduk mencakup variasi yang luas dan usaha komunikasi untuk menghasilkan sikap dan opini yang menguntungkan terhadap suatu perusahaan dan produk yang ditawarkan. Targetnya mungkin berupa konsumen, pemegang saham, agen pemerintah atau perkumpulan-perkumpulan. Sedangkan publisitas adalah bentuk istimewa dari hubungan masyarakat yang melibatkan berita mengenai perusahaan dan produknya. 5. Pemasaran Langsung Penggunaan surat, telepon dan alat penghubung nonpersonal lainnya, untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu. Jadi bauran promosi (promotion mix) adalah kombinasi strategi yang paling baik dari 59 variable-variabel yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai program penjualannya. Bauran Promosi (promotion mix) dari sebuah perusahaan yang baik mendorong para calon konsumen dan konsumen untuk membeli produk tersebut daripada membeli pada perusahaan yang sama (ritel pesaing). Karena itu penting bagi perusahaan untuk memperthatikan perilaku pembelian mereka guna menentukan langkah yang tepat untuk mengantisipasinya. Menurut Kotler dan Keller (2007:223) yaitu masing masing orang memiliki karakteristik kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Yang dimaksud kepribadian adalah ciri bawaan psikologis manusia yang khas menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya. Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti, yaitu sistem kepercayaan yang melandasi sikap dan perilaku konsumen. Untuk meraih keberhasilan, pemasar harus melewati berbagai macam pengaruh yang mempengaruhi pembeli dan mengembangkan pemahaman mengenai bagaimana konsumen melakukan keputusan pembelian. Pemasar juga harus mengidentifikasikan siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis-jenis keputusan pembelian dan langkah-langkah dalam proses pembelian. Setelah pencarian melalui informasi tahap tahap pengenalan berikutnya masalah konsumen dan akan menentukan pilihan produk dari sekian alternatif yang ada. 60 Pemasar perlu mengetahui bagaimana penilaian konsumen terhadap alternatif tersebut sebelum konsumen menentukan pilihannya. Setelah itu para konsumen akan menentukan atau membuat sebuah keputusan pembelian akan suatu produk yang ditawarkan. Perilaku konsumen selanjutnya adalah, apakah konsumen tersebut merasa puas atau justru tidak puas setelah melakukan keputusan pembelian Berdasarkan uraian diatas dapat dlihat bahwa hubungan antara pengaruh bauran promosi (promotion mix) terhadap keputusan pembelian konsumen sangat berat dimana bila bauran dipertahankan promosi dengan (promotion baik akan mix) ditinggalkan berpengaruh dan terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap produk/perusahan tersebut. Dari kajian teoritis yang telah dijelaskan serta pendekatan-pendekatan yang digunakan berkaitan dengan pengukuran variable “Pengaruh Bauran Promosi (Promotion Mix) Terhadap Keputusan Pembelian Produk Modal Kerja Mikro Laju (Studi Kasus Bank CIMB Niaga Unit Banjaran)”., dapat dibuat kerangka pemikiran berikut : 61 Periklanan X1 Penjualan Personal X2 Keputusan Menjadi Nasabah Y Promosi Penjualan X3 Penjualan Langsung X4 Publisitas X5 Gambar 2.1. Paradigma Penelitian 2.3. Hipotesis Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan rumusan kerangka pemikiran, maka penulis merumuskan hipotesis penelitian menjadi 2 hipotesis sebagai berikut: 1. Secara parsial, bauran promosi (promotion mix), terdiri dari faktor periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, publisitas dan pemasaran langsung berpengaruh terhadap 62 keputusan pembelian produk modal kerja Micro Laju PT. Bank CIMB Niaga Unit Banjaran. 2. Secara simultan, bauran promosi (promotion mix), terdiri dari faktor periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, publisitas dan pemasaran langsung berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk modal kerja Micro Laju PT. Bank CIMB Niaga Unit Banjaran. Berdasarkan hipotesis umum yang dikemukakan diatas, maka akan diuji 2 kelompok hipotesis statistic yang diajukan yaitu sebagai berikut : 1. Hipotesis Minor : Pengaruh Parsial Ho : Pyxi = 0 : Tidak terdapat pengaruh parsial bauran promosi (promotion mix), terdiri dari faktor periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, pemasaran publisitas langsung dan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk modal kerja Micro Laju PT. Bank CIMB Niaga Unit Banjaran. Ha : Pyxi ≠ 0 : Terdapat pengaruh parsial bauran promosi (promotion mix), terdiri dari faktor periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, publisitas dan pemasaran langsung keputusan berpengaruh pembelian terhadap produk modal kerja Micro Laju PT. Bank CIMB Niaga Unit Banjaran. 63 2. Hipotesis Mayor : Pengaruh simultan Ho : Pyx1 = Pyx2 = Pyx3 = Pyx4 = Pyx5 = 0 : Tidak terdapat pengaruh simultan bauran promosi (promotion mix), terdiri dari faktor periklanan, promosi penjualan penjualan, pemasaran langsung personal, publisitas dan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk modal kerja Micro Laju PT. Bank CIMB Niaga Unit Banjaran. Ha : Min ada satu Pyxi ≠ 0 : Terdapat pengaruh simultan bauran promosi (promotion mix), terdiri dari faktor periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, pemasaran langsung publisitas dan berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk modal kerja Micro Laju PT. Bank CIMB Niaga Unit Banjaran. 64