festival kuliner ikan nusantara 2017

advertisement
24-10-2017
1/2
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Artikel ini diambil dari : www.depkes.go.id
FESTIVAL KULINER IKAN NUSANTARA 2017
DIPUBLIKASIKAN PADA : SABTU, 13 MEI 2017 00:00:00, DIBACA : 728 KALI
Ikan merupakan salah satu bahan makanan sumber protein hewani yang mudah diterima
pada semua golongan masyarakat, dan ketersediaan melimpah. Sebagai salah satu
sumber protein hewani, ikan mengandung asam lemak tak jenuh (Omega, yodium,
selenium, flourida, zat besi, magnesium, zink, taurin, serta coenzyme Q10). Kandungan
omega-3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani lain seperti daging
sapi dan ayam.
Demikian pernyataan Menkes Nila F. Moeloek saat membuka Festival Kuliner Ikan
Nusantara, di Kota Tua, Jakarta (13/5). Pada kesempatan tersebut Menkes mengajak
semua pihak untuk ikut mengkampanyekan dan mengkonsumsi ikan sebagai salah satu
hidangan keluarga sehari-hari serta makan sayur dan buah setiap hari, dengan memilih
beragam ikan, sayuran dan buah Nusantara atau sayur dan buah yang ada tersedia di
daerah lokal setempat.
'Sumber protein hewani tidak hanya pada daging sapi, ayam, telur dan susu. Ada ikan. Jenis-jenis ikan yang sangat banyak ragamnya, bagaimana ikan dapat
diolah menjadi masakan yang lezat dan sehat, serta aneka resep makanan yang berbahan dasar ikan, bisa kita dapat disini,' ujar Menkes.
Menkes menjelaskan bahwa saat ini Indonesia menghadapi Beban Ganda Gizi. Artinya pada saat kita masih terus bekerja keras mengatasi masalah Kekurangan
Gizi seperti Kurus, Stunting dan Anemia, namun pada saat yang sama kita juga harus menghadapi masalah kelebihan gizi atau Obesitas. Gizi Lebih atau Obesitas
merupakan kondisi yang harus dipandang serius dan dikendalikan karena dapat berisiko menyebabkan Penyakit Tidak Menular (PTM).
Tidak hanya karena kelebihan gizi, PTM juga nyatanya diketahui sebagai dampak dari gagalnya pemenuhan kebutuhan gizi pada masa awal kehidupan. Keadaan
ini akan mendorong terjadinya rekayasa sel-sel DNA pada anak dan akibatnya, tubuh anak akan lebih mudah gemuk tapi pendek. Kondisi ini akan membuat anakanak dengan tubuh pendek lebih berisiko mengalami berbagai penyakit tidak menular pada saat dewasa, seperti hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung
koroner dan stroke.
Masalah Gizi Kurang pada dasarnya disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan atau akibat menderita Penyakit Infeksi/Penyakit Kronis, dan pada umumnya
keduanya terjadi bersamaan dan saling mempengaruhi. Sedangkan masalah Gizi Lebih yang cenderung semakin meningkat pada umumnya disebabkan
perubahan gaya hidup masyarakat kita yang banyak mengkonsumsi makanan tinggi gula dan lemak serta kurang konsumsi sayur dan buah, dibarengi dengan
kurangnya aktivitas fisik.
1
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
2/2
24-10-2017
Untuk mengatasi permasalahan beban gizi ganda tersebut pemerintah berupaya melalui program perbaikan gizi masyarakat yang merupakan bagian dari Program
Indonesia Sehat, salah satunya melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mengenal persoalan gizi yang dihadapi dan mencarikan alternatif solusi melalui
konsultasi gizi secara benar.
Pemerintah telah menetapkan perbaikan gizi khususnya stunting sebagai prioritas pembangunan kesehatan.
Kegiatan Perbaikan Gizi Masyarakat ini merupakan bagian dari program kesehatan yang dilaksanakan melalui Pendekatan Keluarga dan Germas secara
terintegrasi dan saling bersinergi, oleh Sektor Kesehatan di Pusat dan Daerah, Lintas Sektor Terkait, Organisasi Profesi, Akademisi, Lembaga Sosial
Kemasyarakatan, Media Massa, Dunia Usaha dan Mitra Pembangunan.
'Pada Kesempatan ini kita juga bersyukur karena Presiden RI kita, Bapak Jokowi, sangat peduli terhadap upaya perbaikan gizi masyarakat Indonesia. Hal ini
tampak nyata pada setiap kunjungan kerja beliau ke berbagai daerah di Indonesia, Presiden juga mengadakan dialog langsung dengan masyarakat terkait
kesehatan dan gizi sekaligus memberikan paket bantuan gizi dan makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil, balita dan anak sekolah,' ungkap Menkes.
Presiden RI mengharapkan keberhasilan upaya perbaikan gizi masyarakat sebagai salah satu modal pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Selain hal
diatas Presiden RI juga mengajak masyarakat untuk menjalankan pola hidup sehat, pola makannya, melakukan olahraga dan menjaga lingkungannya dan
diharapkan tidak ada anak yang kekurangan gizi. Dan yang selalu dikemukakan oleh beliau adalah memanfaatkan sumber pangan lokal untuk konsumsi sehari
hari.
'Ikan yang merupakan salah satu kekayaan alam dan sumber protein menjadi sebuah pilihan yang harus digunakan secara maksimal oleh seluruh masyarakat,'
imbau Menkes.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
- 2 -
Printed @ 24-10-2017 12:10
Download