Untitled - PT ICTSI Jasa Prima Tbk

advertisement
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS
Ikhtisar Data Keuangan Penting
2
Summary of Significant Financial Data
Laporan Dewan Komisaris
5
Board of Commissioners’ Report
Laporan Direksi
6
Board of Directors’ Report
Profil Perusahaan
8
Company Profile
Analisis dan Pembahasan Manajemen
20
Management Discussion and Analysis
Tata Kelola Perusahaan
27
Good Corporate Governance
Surat Pernyataan Pertanggungjawaban atas
Laporan Tahunan
39
Statement of Responsibility on the Annual
Report
Laporan Keuangan Yang Telah Diaudit
40
Audited Financial Statements
1
IKHTISAR DATA KEUANGAN
PENTING
SUMMARY OF SIGNIFICANT
FINANCIAL DATA
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
(Dalam USD)
(In USD)
2014
2013
2012
(Disajikan kembali / As restated)
Laporan Laba (Rugi) Komprehensif Konsolidasian / Consolidated Statements of Comprehensive Income (Loss)
Pendapatan
Laba (Rugi) Bruto
Laba (Rugi) Tahun
Berjalan
Total Laba (Rugi)
Komprehensif Tahun
Berjalan
Total Laba (Rugi)
Komprehensif Tahun
Berjalan yang dapat
Diatribusikan kepada:
 Pemilik Entitas
Induk
 Kepentingan Non
Pengendali
Laba (Rugi) per saham
2.591.442
(685.199)
(2.985.866)
2.638.464
(3.257.133)
(4.719.158)
3.148.079
(561.610)
5.675.674
(2.970.414)
(4.696.188)
5.616.394
(2.970.159)
(4.694.985)
5.616.394
(255)
(1.203)
-
(0,005)
(0,008)
0,010
Revenue
Gross Income (Loss)
Income (Loss) for the
Year
Total Comprehensive
Income (Loss) for the
Year
Total Comprehensive
Income (Loss) for the
Year Attributable to:
 Owners of the
Parent Company
 Non-controlling
Interest
Earnings (Loss) per
Share
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian / Consolidated Statements of Financial Position
Jumlah Aset
53.661.811
54.934.887
55.919.463
Total Assets
Jumlah Liabilitas
63.508.913
61.811.575
58.100.788
Total Liabilities
Defisiensi Modal, Neto
(9.847.102)
(6.876.688)
(2.181.325) Capital Deficiency, Net
Rasio Keuangan / Financial Ratios
Rasio Laba (Rugi)
terhadap Jumlah Aset
Rasio Laba (Rugi)
terhadap Ekuitas
Rasio Laba (Rugi)
terhadap Pendapatan
Rasio Lancar
Rasio Liabilitas
terhadap Ekuitas
Rasio Liabilitas
terhadap Total Aset
(6%)
(9%)
10%
Return on Assets
30,166%
68,29%
(257,48%)
Return on Equity
(114,62%)
(177,99%)
178,41%
0,07
(6,45)
0,03
(8,99)
0,07
(26,64)
Income (Loss) to
Revenue
Current Ratio
Debt to Equity Ratio
1,18
1,12
1,03
Debt to Assets Ratio
2
Laba (Rugi) Per Tahun (Dalam USD)
Annual Income (Loss) (In USD)
3,5
8
3
6
2,5
Jutaan (Millions)
Jutaan (Millions)
Pendapatan Per Tahun (Dalam USD)
Annual Revenue (In USD)
2012
2
2013
1,5
2014
1
4
2012
2
2013
0
2014
-2
0,5
-4
0
-6
Harga (dalam Rp) dan Volume Saham Per Triwulan
Quarterly Share Price (in Rp) and Trading Volume
2013
Deskripsi
Jumlah Saham
Beredar
Harga Saham
Tertinggi
Harga Saham
Terendah
Harga Saham
Penutupan
Volume
Perdagangan
Kapitalisasi Pasar
(Rp)
Q1
Q2
2014
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Description
587.152.700
587.152.700
587.152.700
587.152.700
587.152.700
587.152.700
587.152.700
587.152.700
750
600
360
260
199
150
354
745
Highest share price
440
320
187
180
130
100
103
270
Lowest share price
490
340
198
185
144
109
288
488
Closing share price
43.928.500
79.959.000
5.211.000
12.515.000
1.512.700
2.972.100
37.414.400
74.430.900
287.704.823.000
199.631.918.000
116.256.234.600
108.623.249.500
84.549.988.800
63.999.644.300
169.099.977.600
286.530.517.600
Grafik Kronologis Pergerakan Saham
Pada tanggal 26 Agustus 2014, PT Bursa Efek Indonesia
melalui Pengumuman No.Peng-SPT-019/BEI.WAS/08-2014
melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT
Volume of shares
Trading Volume
Market
Capitalization (Rp)
Chronological Chart of Stock Movement
Through Announcement No.Peng-SPT-019/BEI.WAS/082014, Indonesia Stock Exchange (IDX) temporarily
suspended the trading of PT ICTSI Jasa Prima Tbk’s Shares
3
ICTSI Jasa Prima Tbk (KARW) sehubungan dengan
peningkatan harga kumulatif yang signifikan sebesar Rp129
atau 118,35% yaitu dari harga penutupan Rp109 pada tanggal
12 Agustus 2014 menjadi Rp238 pada tanggal 25 Agustus 2014.
Pengambilalihan Saham Perseroan
oleh ICTSI Far East Pte Ltd
(KARW) on August 26, 2014. This suspension was due to a
significant increase in the cumulative price of Rp129 or
118.35%, from Rp109 closing price on August 12, 2014 to
Rp238 on August 25, 2014.
Acquisition of Company Shares
by ICTSI Far East Pte Ltd
Pada tanggal 3 Mei 2012, ICTSI Far East Pte Ltd (ICTSIFE)
telah melakukan pengambilalihan atas saham Perseroan yang
dimiliki dan dikendalikan secara langsung oleh PT Karya
Estetikamulia melalui mekanisme Bursa Efek Indonesia. Saham
PT Karya Estetikamulia dalam Perseroan yang diambilalih oleh
ICTSIFE adalah sebanyak 312.550.000 saham atau setara
dengan 53,23% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan
disetor penuh dalam Perseroan dengan harga pengambilalihan
sebesar Rp74,- per lembar saham.
On May 3, 2012, ICTSI Far East Pte Ltd (ICTSIFE) has
acquired Company shares owned and controlled directly by
PT Karya Estetikamulia through Indonesia Stock Exchange’s
mechanism. Number of shares of PT Karya Estetikamulia in
the Company acquired by ICTSE amounts to 312,550,000
shares or equal to 53.23% of the total issued and paid-up
shares of the Company at Rp74 per share acquisition price.
Di samping itu, pada hari yang sama, ICTSIFE juga telah
melakukan pembelian sejumlah 157.172.500 saham Perseroan
atau setara dengan 26,77% yang dimiliki oleh beberapa pihak
dalam kelompok Masyarakat melalui mekanisme Bursa Efek
Indonesia, seluruhnya pada kisaran harga terendah sebesar
Rp75,- per lembar saham dan harga tertinggi sebesar Rp77,per lembar saham.
In addition, on the same day, ICTSIFE has also made the
purchase of 157,172,500 shares of the Company or equal to
26.77% owned by multiple parties within Public group
through Indonesia Stock Exchange mechanism, all at the
lowest price range of Rp75 per share and the highest price of
Rp77 per share.
Terhitung sejak dimulainya Sesi I Perdagangan Efek pada
tanggal 1 April 2010, Bursa Efek Indonesia menghentikan
sementara perdagangan efek Perseroan di seluruh Pasar.
Selanjutnya, terhitung sejak dimulainya Sesi I Perdagangan Efek
pada tanggal 8 Juni 2010, Bursa Efek membuka penghentian
sementara perdagangan efek Perseroan di Pasar Negosiasi.
Oleh karena saham Perseroan tetap dihentikan untuk
diperdagangkan di Pasar Reguler, maka harga pasar saham
Perseroan yang berasal dari proses tawar menawar secara
lelang yang berkesinambungan tidak dapat terbentuk.
Starting from the opening of First Session of Shares Trading
on April 1, 2010, the Indonesia Stock Exchange temporary
suspended the trading of Company securities in all Markets.
Further, starting from the opening of First Session of Shares
Trading on June 8, 2010, the Indonesia Stock Exchange
opened the temporary suspension of the Company securities
in Negotiated Market (OTC). Since the Company shares
were still suspended to be traded in Regular Market,
therefore the market price of the Company shares arising
from continuous auction market cannot be formed.
Kemudian, setelah ICTSIFE mengambilalih saham-saham
Perseroan tersebut di atas dengan maksud untuk
mempertahankan kelangsungan hidup Perseroan, dengan
melakukan restrukturisasi secara menyeluruh atas Perseroan
dan merubah kegiatan usaha utama Perseroan, dari industri
pakaian dan tekstil yang operasinya telah dihentikan secara
komersial
menjadi
jasa
perawatan,
pemeliharaan,
pengoperasian dan pengusahaan sarana dan prasarana
maritim, yang diikuti juga dengan pengambilalihan seluruh
saham PT PBM Olah Jasa Andal – sebuah perusahaan bongkar
muat yang beroperasi di Pelabuhan Tanjung Priok – oleh
Perseroan, sehingga Bursa Efek Indonesia memutuskan untuk
membuka penghentian sementara perdagangan efek Perseroan
di Pasar Reguler dan Pasar Tunai di Sesi I Perdagangan Efek
tanggal 24 Agustus 2012. Setelah saham Perseroan kembali
diperdagangkan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, maka harga
pasar saham Perseroan yang berasal dari proses tawar
menawar secara lelang yang berkesinambungan dapat
terbentuk kembali.
Then, after ICTSIFE acquired the Company shares
abovementioned with the intention to maintain the viability of
the Company, by making an overall restructuring on the
Company and changing the business activities of the
Company, from textile and garment industry which operation
has been terminated commercially to become service on
repair, maintenance, operation and management of maritime
structure and infrastructure, which was also followed by
acquisition of all shares of PT PBM Olah Jasa Andal – a
stevedoring company that operates at Tanjung Priok Port –
by the Company, so that the Indonesia Stock Exchange
decided to open the temporary suspension on the Company
securities trading in Regular and Cash Markets on the First
Session of Shares Trading of August 24, 2012. After the
Company shares are traded again in the Regular and Cash
Markets, then the market price of the Company shares
arising from continuous auction market now can be formed.
4
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS’
REPORT
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Fellow Shareholders,
Sebagai ekonomi terbesar di ASEAN, Indonesia juga memiliki
peran utama dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN. Tahun ini,
2015, menandai rezim baru di kawasan ini karena negaranegara Asia Tenggara memulai integrasi ekonomi. Sebagai
salah satu negara demokrasi yang hidup di Asia Pasifik,
Indonesia telah mempertahankan stabilitas politik dan
ekonomi, dan siap untuk mengarungi momentum ini di luar
wilayahnya.
As the largest economy in ASEAN, Indonesia likewise has a
leading role in the ASEAN Economic Community. This year,
2015, marks a new regime in the region as Southeast Asian
nations embrace economic integration. As one of Asia
Pacific’s vibrant democracies, Indonesia has maintained
political and economic stability, and is ready to cascade this
momentum outside its shores.
Pemerintahan baru Yang Terhormat, Presiden Joko Widodo,
melanjutkan kebijakan yang mempercepat pembangunan
infrastruktur, meningkatkan iklim investasi, mengurangi biaya
logistik, dan meningkatkan belanja pemerintah. Indonesia
telah memimpin ASEAN dalam pembangunan infrastruktur,
dan Grup ICTSI mengharapkan partisipasi sektor swasta
yang lebih besar dalam pengembangan pelabuhan negara.
The new administration of His Excellency, President Joko
Widodo, follows through on policies that accelerate
infrastructure development, improve the investment climate,
reduce logistics costs, and enhance government spending.
Indonesia has led ASEAN in infrastructure development, and
the ICTSI Group looks forward to greater private sector
participation in the development of the country’s ports.
Asian Development Bank memperkirakan pertumbuhan PDB
akan pulih dari 5% menjadi 5,5% pada tahun 2015.
Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat meningkatkan
kegiatan ekonomi dengan volume arus masuk petikemas
yang stabil. PT PBM Olah Jasa Andal (OJA) siap untuk
mempergunakan kesempatan momentum pertumbuhan ini.
Meskipun pertumbuhan yang datar pada tahun 2013-2014,
kami tetap optimis bahwa ini akan meningkat. Dengan
selesainya secara substansial pekerjaan rehabilitasi di
dermaga yang dioperasikan OJA, dan diserahterimakan pada
tahun ini, OJA memiliki posisi yang baik untuk meningkatkan
pangsa pasarnya di Tanjung Priok.
The Asian Development Bank forecasts GDP growth to
recover from 5% to 5.5% in 2015. The Port of Tanjung Priok
is expected to increase economic activities with the steady
influx in box volumes. PT PBM Olah Jasa Andal (OJA) is
ready to take advantage of this growth momentum. Despite
flat growth from 2013 to 2014, we remain optimistic that this
will improve. With the substantial completion of rehabilitation
works in OJA-operated berths, and its turnover by this year,
OJA is well positioned to increase its market share in Tanjung
Priok.
Dalam jangka panjang, OJA berencana untuk membuat
struktur biaya yang efektif didukung oleh tata kelola
perusahaan yang kuat dan efisiensi operasional. Perseroan
juga berencana untuk berpartisipasi dalam kemitraan publikswasta dalam pembangunan pelabuhan. Dengan
diluncurkannya proyek Tol Laut oleh Presiden Joko Widodo
senilai USD 429 miliar, jaringan pelabuhan yang dirancang
untuk meningkatkan lalu lintas internasional dan
mempersingkat perdagangan lokal, OJA siap mendukung visi
pemerintah atas jaringan transportasi maritim yang lancar di
Indonesia.
Over the long term, OJA plans to create an effective cost
structure supported by strong corporate governance and
operational efficiency. The Company also plans to participate
in public-private partnerships (PPP) in port development. With
the launch of President Joko Widodo’s USD 429 billion Ocean
Highway project, a network of ports designed to improve
international traffic and streamline local trade, OJA is ready to
support the government’s vision of a seamless maritime
transportation network in Indonesia.
Atas nama manajemen Grup ICTSI dan Perseroan, saya
mengucapkan terima kasih kepada pejabat dan karyawan
Perseroan atas kerja keras dan dedikasinya. Untuk para
pemangku kepentingan kami, klien dan pemerintah, terima
kasih atas kepercayaan dan keyakinan kepada Perusahaan.
Kami tetap berkomitmen untuk melayani Anda.
On behalf of the management of the ICTSI Group and the
Company, I would like to thank the officers and employees of
the Company for their hard work and dedication. To our
stakeholders, clients and the government, thank you for your
trust and confidence to the Company. We remain committed
to serve you.
Atas nama Dewan Komisaris,
On behalf of the Board of Commissioners,
Christian Razon Gonzalez
Christian Razon Gonzalez
Presiden Komisaris
President Commissioner
5
5
LAPORAN DIREKSI
BOARD OF DIRECTORS’ REPORT
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Tahun 2014 adalah kelanjutan dari program yang digulirkan
sejak akuisisi PT PBM Olah Jasa Andal (OJA). Fokus utama
dari program ini adalah untuk membuat terminal siap operasi
ketika Perjanjian Kerjasama 15 tahun dengan PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) (Pelindo II) dimulai. Kami berharap
bahwa Perjanjian ini dapat dimulai pada awal kuartal ke-3
tahun 2015.
The year 2014 was a continuation of the programs that was
rolled out since the acquisition of PT PBM Olah Jasa Andal
(OJA). The main focus of these programs is to make the
terminal ready for operations when the 15-year Cooperation
Agreement with PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) (Pelindo
II) starts. We expect that this Agreement will commence by
the start of 3rd quarter of 2015.
Pada tahun 2014, baik OJA dan Pelindo II memulai beberapa
pekerjaan untuk meningkatkan terminal. Untuk perbaikan
fasilitas, pekerjaan rehabilitasi terhadap dermaga OJA dimulai
dan secara substansial telah selesai.
In 2014, both OJA and Pelindo II embarked on several works
to upgrade the terminal. For facilities improvement,
rehabilitation works for OJA’s wharf were started and were
substantially completed.
Untuk perbaikan proses, sistem operasi terminal petikemas
(OPUS) berhasil diterapkan. OPUS memungkinkan
penanganan petikemas di Terminal 3 sepenuhnya
terkomputerisasi menggunakan data waktu sebenarnya (real
time).
For process improvement, a container terminal operations
system (OPUS) was successfully implemented. OPUS
enables the container handling at Terminal 3 fully
computerized using real time data.
Untuk peralatan, tambahan 15 kepala truk dan rangka
gandeng (casis) baru telah diterima. Rehabilitasi dan
peningkatan peralatan penanganan petikemas yang ada juga
diintensifkan. Pada akhir 2014, operasi, fasilitas, dan
peralatan OJA meningkat secara signifikan.
For equipment, additional 15 brand new head trucks and
chassis were acquired. Rehabilitation and upgrade of the
existing container handling equipment were also intensified.
By the end of 2014, OJA’s operation, facilities, and equipment
were significantly improved.
Saat melakukan seluruh peningkatan tersebut di atas, OJA
dan Pelindo II tetap melayani pelanggan. Volume throughput
di tahun 2014 berada pada tingkat yang sama seperti tahun
sebelumnya tetapi efek neto pada laporan laba rugi
menunjukkan perbaikan besar. Kerugian operasional
berkurang 50% dibandingkan dengan tahun 2013. Hal ini
terutama disebabkan oleh langkah-langkah perbaikan biaya
yang diterapkan dan penyajian kembali beban penyusutan
sebagai akibat dari rehabilitasi peralatan.
While doing all the upgrades mentioned above, OJA and
Pelindo II continuously serviced customers. Volume
throughput in 2014 is at the same level as the previous year
but the net effect in the income statement showed major
improvements. Operating loss was reduced by 50%
compared to 2013. This is mainly due to the cost
improvement measures adopted and the restatement of
depreciation expense as a result of the rehabilitation of
equipment.
Beban Umum dan Administrasi menurun sebesar 42%
dibandingkan dengan tahun 2013 disebabkan oleh penerapan
program pengurangan biaya. Pendapatan dan beban operasi
lainnya menurun sebesar 170% disebabkan oleh rugi selisih
kurs.
General and Administrative Expenses decreased by 42%
compared to 2013 due to cost reduction programs
implemented. Other operating income and expenses
decreased by 170% because of foreign exchange loss.
Perseroan berupaya secara konsisten menerapkan Tata
Kelola Perusahaan yang baik (GCG) pada seluruh area
operasional Perseroan sehingga sistem dan struktur yang
menyangkut kewenangan, tugas dan hubungan kerja
dioptimalkan, efektif dan menghasilkan sinergi yang akan
melindungi kepentingan Perseroan. Prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik berdasarkan transparansi,
akuntabilitas,
kewajaran,
pertanggungjawaban
dan
kemandirian diterapkan secara berkesinambungan sehingga
dapat terinternalisasi dan menjadi budaya kerja. Di bulan April
2014 Dewan Komisaris mengganti susunan Komite Audit, dan
di bulan Mei 2014 Presiden Direktur telah mengganti dan
menunjuk Kepala Unit Audit Internal yang baru.
The Company seeks to consistently apply Good Corporate
Governance (GCG) in all areas of the Company’s operations
so than the systems and structures pertaining to authority,
duty and labor relations are optimized, effective and generate
synergies that will protect the interests of the Company. The
principles of GCG based on transparency, accountability,
fairness, responsibility and independence are applied on an
ongoing basis so that they can be internalized and become
the work culture. In April 2014 Board of Commissioners
changed the composition of Audit Committee, and in May
2014 President Director changed and appointed the new
Chief Audit Executive.
Selama tahun ini, para pemegang saham kita telah
memutuskan perubahan susunan Direksi sebanyak satu kali.
During the year, our shareholders resolved one change to the
composition of the Board of Directors. In June 2014 Annual
6
6
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan bulan Juni
2014, para pemegang saham secara musyawarah untuk
mufakat telah memutuskan untuk mengganti Presiden
Direktur sebagai pergantian antar waktu demikian juga
Direktur Independen.
General Meeting of Shareholders, the shareholders in
consensus resolved the change of President Director as a
periodic change as well as change of the Independent
Director.
Kedepannya, strategi kami adalah untuk terus meningkatkan
fasilitas, peralatan dan proses-proses di terminal. Kita harus
siap berkontribusi dalam pelaksanaan program toll laut dari
Pemerintah Indonesia.
Moving forward, our strategy is to keep on improving the
facilities, equipment and processes of the terminal. We will
be ready to contribute in the realization of the sea-highway
program of the Indonesian government.
Atas nama jajaran Direksi, ijinkan saya mengucapkan
penghargaan saya kepada segenap karyawan dan
manajemen, pelanggan kami, Pemerintah, dan seluruh
pemangku kepentingan.
On behalf of the Board of Directors, allow me to extend our
appreciation to the employees and management, to our
customers, to the government, and to all stakeholders.
Atas nama Direksi,
On behalf of the Board of Directors,
Romeo Andres Salvador
Romeo Andres Salvador
Presiden Direktur
President Director
7
7
PROFIL PERUSAHAAN
COMPANY PROFILE
PT ICTSI Jasa Prima, Tbk (dahulu PT Karwell Indonesia,
Tbk), (Perseroan), didirikan di Jakarta pertama kali dengan
nama PT Karwell Indonesia Knitting & Garment Industry pada
tanggal 18 Februari 1978.
PT ICTSI Jasa Prima, Tbk (formerly PT Karwell Indonesia,
Tbk), (the Company), was incorporated in Jakarta under the
name of PT Karwell Indonesia Knitting & Garment Industry on
February 18, 1978.
Pada tanggal 3 Mei 2012, ICTSI Far East Pte, Ltd., sebuah
anak usaha dari International Container Terminal Services
Inc. yang berdomisili di Manila, Filipina, membeli 80% saham
Perseroan melalui mekanisme Bursa Efek Indonesia (BEI).
On May 3, 2012, ICTSI Far East Pte, Ltd., a subsidiary of
International Container Terminal Services Inc. based in
Manila, Philippines, successfully acquired 80% of the
Company’s shares through the mechanism of Indonesia
Stock Exchange (IDX).
Pada tanggal 27 Juni 2012, para pemegang saham, melalui
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, meratifikasi
perubahan dalam kegiatan usaha utama Perseroan untuk
menjadi perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi,
pengembangan dan pengoperasian fasilitas infrastruktur
maritim dan jasa terkait dan karenanya Pasal 3 Anggaran
Dasar Perseroan diubah.
On June 27, 2012, the shareholders, through an
Extraordinary General Meeting of Shareholders ratified the
change in the main business of the Company to become a
company that is engaged in the development, construction
and operation of maritime infrastructure facilities and related
services and therefore amended Article 3 of the Company’s
Articles of Association.
Dalam rangka memperkuat kegiatan usaha utamanya, pada
tanggal 3 Juli 2012, Perseroan mengakuisisi seluruh saham
PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal, salah satu
dari 16 perusahaan bongkar muat yang ditunjuk oleh PT
Pelabuhan Indonesia II untuk beroperasi di pelabuhan
Tanjung Priok.
In order to strengthen its main business, on July 3, 2012, the
Company acquired the entire shares of PT Perusahaan
Bongkar Muat Olah Jasa Andal, one of the 16 stevedoring
companies appointed by PT Pelabuhan Indonesia II to
operate at Tanjung Priok port.
Kantor Perseroan berlokasi di Gedung Graha Kirana Lantai 7,
Suite 701, Jl. Yos Sudarso No 88, Jakarta Utara.
Kontak Perseroan adalah sebagai berikut:
No. Telepon: +62 21 6531 4710
No. Faksimili: +62 21 6531 4711
Laman: www.ijp.co.id
Alamat surel: [email protected]
The Company’s office is located at Graha Kirana Building 7th
Floor, Suite 701, Jl. Yos Sudarso No. 88, Jakarta Utara.
The Company’s contact details are as follows:
Telephone No.: +62 21 6531 4710
Facsimile No.: +62 21 6531 4711
Website: www.ijp.co.id
E-mail address: [email protected]
8
Sampai dengan saat ini, Perseroan tidak memiliki kantor
cabang maupun kantor perwakilan.
To date, the Company has no branch office nor
representative office.
VISI, KOMITMEN, DAN KEUNGGULAN KOMPETITIF
VISION, COMMITMENT, AND COMPETITIVE ADVANTAGE
Visi dan komitmen yang kuat dari Perseroan menjadi pondasi
utama tercapainya tujuan dari Perseroan untuk terus tumbuh
dan memberikan nilai kepada para pemegang saham.
The vision and strong commitment of the Company serve as
the main foundation for the attainment of the Company’s
objectives to continue to grow and deliver value to its
shareholders.
Visi
 Menjadi perusahaan global terkemuka dalam pengelolaan
pelabuhan serta membangun nilai pemegang saham
jangka panjang.
 Mengedepankan efisiensi, sistem transportasi dan
distribusi yang terintegrasi sebagai keunggulan kompetitif
untuk klien yang bergerak di bidang perdagangan.
 Membangun reputasi dengan memegang teguh prinsip
efisiensi, kehandalan, profesionalisme dan profitabilitas.
 Fokus pada tujuan dan memenuhi komitmen untuk
mencapai stabilitas profitabilitas.
Vision
 To be a leading global company in port management as
well as building long-term shareholder value.
Komitmen
 Unggul dalam pelayanan.
 Menjunjung prinsip kesetaraan dalam pengembalian
pemegang saham.
 Memberikan peluang pertumbuhan yang baik kepada
karyawan.
 Membangun bisnis yang sukses dan saling
menguntungkan dengan perusahaan mitra.
Commitment
 Service excellence.
 Upholding the principle of equality in shareholder returns.
Untuk itu, maka Perseroan secara berkesinambungan terus
mensosialisasikan nilai-nilai keunggulan kompetitif kepada
seluruh karyawan sehingga dapat terinternalisasi dalam
kinerja dan produktifitas perusahaan.
Therefore, the Company on an ongoing basis continues to
socialize values of competitive edge to all employees such
that it can be internalized in the performance and productivity
of the Company.
1. Pengalaman Internasional
Rekam jejak kesuksesan dalam pembangunan pelabuhan
dan manajemen pengelolaan di berbagai pelabuhan di
dunia.
2. Sistem Teknologi Informasi Yang Canggih
Pemahaman yang menyeluruh dan komprehensif
terhadap pengaplikasian sistem teknologi informasi
sehingga memungkinkan penetapan standar efisiensi
yangtinggi dalam pengelolaan pelabuhan.
3. Tanggap Peluang
Mampu mengindentifikasi dan mengembangkan peluang
investasi yang menguntungkan.
4. Fokus Pada Pengembangan Pasar
Prioritas utama pada pengembangan pasar yang memiliki
potensi terbesar yaitu pasar pelabuhan container.
5. Keahlian Pekerja
Memiliki pengalaman berstandar internasional dalam
menangani manajemen tenaga kerja di banyak pelabuhan
di dunia.
1. International Experience
Proven track record of success in the development and
management of ports in various ports in the world.
KEGIATAN USAHA PERSEROAN
THE COMPANY’S BUSINESS ACTIVITIES
Kegiatan usaha Perseroan terbagi atas 2 bagian yaitu
Kegiatan Usaha Pokok dan Kegiatan Usaha Penunjang.
The Company’s business activities consist of two parts,
namely Main Business Activities and Supporting Business
9
 To promote efficient, integrated transportation and
distribution systems as a competitive advantage for
clients engaged in trading.
 To build reputation by upholding the principles of
efficiency, reliability, professionalism and profitability.
 To focus on goals and committing to achieve stable
profitability.
 Providing excellent growth opportunities to employees.
 Building a successful business and mutually beneficial
relationships with corporate partners.
2. Advanced Information Technology Systems
Thorough and comprehensive understanding of the
application of information technology systems, thus
enabling the establishment of high standards of efficiency
in the port management.
3. Responsive to Opportunities
Sound ability to identify and develop profitable investment
opportunities.
4. Focus on Market Development
Priority on developing market that has the greatest
potential, namely port container market.
5. Worker Expertise
On-hand international experience in labor management at
many ports in the world.
Activities.
1. Kegiatan Usaha Pokok
Jasa perawatan, pemeliharaan, pengoperasian dan
pengusahaan sarana dan prasarana maritime seperti
pengusahaan dermaga dan atau terminal, lapangan
penumpukan, jasa pemeliharaan, perawatan dan
perbaikan,
pengoperasian
mesin-mesin
serta
peralatan/alat bantu teknikal, mekanikal, elektronik,
timbangan khusus, komputer perangkat lunak (software)
maupun perangkat keras (hardware) yang berhubungan
dengan sarana dan prasarana logistik maritim serta jasa
bongkar muat.
1. Main Business Activities
Services on maintenance, upkeep, operation and
utilization of maritime facilities and infrastructure such as
concession of berth and/or terminal, container yard,
services on upkeep, maintenance and repair, operation of
machinery and technical, mechanical, electronic
equipments/aids, special scales, computer software and
hardware related to facilities and infrastructure of maritime
logistics and stevedoring services.
2. Kegiatan Usaha Penunjang
Kegiatan Usaha Penunjang meliputi :
 Menjalankan usaha di bidang pembangunan sarana
dan prasarana logistik maritim;
 Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang
perdagangan dari segala macam jenis barang yang
berhubungan dengan sarana dan prasarana logistik
maritim;
 Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang ekspedisi
dan pergudangan, transportasi laut dan perairan
untuk pengangkutan barang;
 Menjalankan kegiatan usaha dalam bidang
perbengkelan,
pemasangan
dan
penjualan,
penyediaan atau sewa menyewa alat-alat
berat/pesawat ringan dan suku cadangnya,
perawatan, pemeliharaan dan perbaikannya yang
berhubungan dengan sarana dan prasarana logistik
maritim;
 Berusahan dalam bidang konsultasi manajemen,
bisnis maupun administrasi yang berhubungan
dengan usaha sarana dan prasana logistik maritim;
 Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terkait dengan
pengelolaan terminal dan fasilitas logistik maritim
lainnya, jasa pengerukan pelabuhan, kolam dermaga,
kanal, selat dan/atau alur pelayaran laut dan jasa
penunjang lainnya yang berkaitan dengan itu, atau
penyediaan dan/atau pengelolaan infrastruktur dan
fasilitas logistik maritim lainnya.
2. Supporting Business Activities
Supporting Business Activities comprise of :
 Facilities and infrastructures development for maritime
logistics;
 Trading of various goods related to maritime logistics
facilities and infrastructure;
 Freight forwarding and warehousing, marine and
water transportation for the transport of goods;
 Workshop, installation and sales, supply or rental of
heavy equipment/light appliance and spare parts,
maintenance upkeep, maintenance and repair related
to maritime logistics facilities and infrastructures;
 Management, business and administration consulting
associated with maritime logistics facilities and
infrastructures;
 Supply and/or services related to terminal and other
maritime logistic facility management, dredging
service of port, quay basin, channel, strait and/or
shipping passage and other related supporting
service, or supply and/or management of other
maritime logistic infrastructure and facility.
10
DEWAN KOMISARIS
BOARD OF COMMISSIONERS
Christian Razon Gonzalez
Christian Razon Gonzalez
usia 40 tahun, warga negara Filipina, Presiden Komisaris
age 40, Filipino, President Commissioner
Bapak Gonzalez adalah Vice President dan General Manager
MICT dan Kepala Wilayah Asia Pasifik. Sebelum ini, ia adalah
Director General dan Chief Executive Officer MICTSL, anak
perusahaan yang sepenuhnya dimiliki ICTSI, yang
mengoperasikan pelabuhan di Toamasina, Madagaskar. Saat
ini, beliau menjabat sebagai Direktur Victoria International
Container Terminal Limited (VICT), yang baru saja
memperoleh konsesi 26 tahun untuk mengembangkan dan
mengoperasikan terminal petikemas internasional ketiga di
Webb Dock di Pelabuhan Melbourne.
Mr. Gonzalez is Vice-President and General Manager of
MICT and Head of Asia Pacific Region. Prior to this, he was
the Director General and Chief Executive Officer of MICTSL,
a wholly owned subsidiary of ICTSI, which operates the port
in Toamasina, Madagascar. Currently, he is a Director of
Victoria International Container Terminal Limited (VICT),
which was recently awarded a 26-year concession to develop
and operate Melbourne’s third international container terminal
at Webb Dock at the Port of Melbourne.
Dari tahun 1997 ketika ia pertama kali bergabung dengan
Grup, Bapak Gonzalez bekerja di berbagai departemen
operasional sebelum diangkat sebagai Asisten Manager
untuk Proyek Khusus ICTSI Ltd, anak perusahaan proyek
investasi asing ICTSI. Beliau menjabat Operations Manager
MICT di tahun 2003. Pada tahun 2006, beliau dipercaya
menjadi Chief Operating Officer dan kemudian Chief
Executive Officer MICTSL. Pada tahun 2009, Bapak
Gonzalez diangkat menjadi Bendahara Dewan Pembina
ICTSI Foundation, Inc. Pada tahun 2010, beliau ditunjuk
menjadi Direktur Bloomberry Resorts and Hotels, Inc dan The
Country Club. Pada tahun 2012, Bapak Gonzalez ditunjuk
sebagai Kepala Pengembangan Bisnis ICTSI untuk kawasan
Asia Pasifik. Saat ini beliau adalah Presiden BIPI, Ketua
Dewan SBITC, dan Direktur ICTSI Subic, DIPSSCOR,
MICTSI, ICTSI (India) Private Ltd, YRDICTL and HIPS,
Komisaris PT Makassar Terminal Services dan Presiden
Komisaris Perseroan.
From 1997 when he first joined the Group, Mr. Gonzalez
worked in various Operations departments before being
appointed Assistant Manager for Special Projects of ICTSI
Ltd., ICTSI’s foreign projects subsidiary. He was named MICT
Operations Manager in 2003. In 2006, he was designated
Chief Operating Officer and later Chief Executive Officer of
MICTSL. In 2009, Mr. Gonzalez was appointed Treasurer of
the Board of Trustees of ICTSI Foundation, Inc. In 2010, he
was designated Director of Bloomberry Resorts and Hotels,
Inc. and The Country Club. In 2012, Mr. Gonzalez was
appointed as the Head of ICTSI’s Business Development for
Asia Pacific region. He is currently the President of BIPI,
Chairman of the Board of SBITC, and a Director of ICTSI
Subic, DIPSSCOR, MICTSI, ICTSI (India) Private Ltd.,
YRDICTL and HIPS, Commissioner of PT Makassar Terminal
Services and President Commissioner of the Company.
Bapak Gonzalez adalah lulusan Instituto de Estudios
Superiores de la Empresa (IESE) Business School, sekolah
pascasarjana manajemen dari University of Navarra, di
Barcelona, Spanyol, di mana ia menerima Master Bilingual
dalam Administrasi Bisnis. Beliau juga lulusan Administrasi
Bisnis dari Pepperdine University di California.
Mr. Gonzalez is a graduate of Instituto de Estudios
Superiores de la Empresa (IESE) Business School, the
graduate school of management of the University of Navarra,
in Barcelona, Spain, where he received his Bilingual Masters
in Business Administration. He is also a graduate of Business
Administration from Pepperdine University in California.
Bapak Gonzalez ditunjuk pertama kali sebagai Presiden
Komisaris Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa Perseroan tanggal 15 Januari 2013 dan menjabat
sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tersebut, sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Perseroan No.444 tanggal 29 Januari 2013,
dibuat di hadapan Dini Lastari Siburian, S.H., Notaris di
Jakarta Selatan.
Mr. Gonzalez is firstly appointed as President Commissioner
of the Company in January 15, 2013 Extraordinary General
Meeting of Shareholders of the Company and served from the
closing of the said Extraordinary General Meeting of
Shareholders as evidenced by Deed of Statement on
Company’s Meeting Resolutions No.444 dated January 29,
2013, drawn up before Dini Lastari Siburian, S.H., Notary in
South Jakarta.
Bapak Gonzalez tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
Komisaris lainnya, maupun dengan salah satu Direktur.
Beliau adalah keponakan dari Bapak Enrique K. Razon, Jr.,
pemegang saham individu tertinggi dari Grup ICTSI.
Mr. Gonzalez has no affiliation with other Commissioners, or
with any Director. He is a nephew of Mr. Enrique K. Razon,
Jr., individual ultimate shareholder of ICTSI Group.
Rafael Dela Cruz Consing, Jr.
Rafael Dela Cruz Consing, Jr.
usia 46 tahun, warga negara Filipina, Komisaris
age 46, Filipino, Commissioner
Bapak Consing diangkat sebagai Vice President dan
Bendahara ICTSI pada bulan April 2007. Saat ini beliau
menjabat sebagai Bendahara ICTSI Ltd., Direktur B dari
ICTSI Capital B.V. dan Royal Capital B.V., Direktur A ICON
Mr. Consing was appointed Vice President and Treasurer of
ICTSI in April 2007. Concurrently, he is the Treasurer of
ICTSI Ltd., Director B of ICTSI Capital B.V. and Royal Capital
B.V., Director A of ICON Logistiek, B.V. and a member of the
11
Logistiek, B.V. dan anggota Direksi anak perusahaan ICTSI
sebagai berikut: Davao Integrated Port and Stevedoring
Services Corp. (DIPSSCOR); Mindanao International
Container Terminal Services Inc. (MICTSI); Subic Bay
International Terminal Corp. (SBITC); dan ICTSI Far East Pte,
Ltd. Beliau juga adalah Direktur Pakistan International
Container Limited (PICT); Direktur A dari Global Container
B.V.; Contecon Guayaquil S. A. (CGSA B.V.); Sociedad
Puerte Industrial del Aguadulce S.A. (SPIA Columbia B.V.);
Contecon Manzanillo SA de C.V. (CMSA B.V.); Tecon Suape
S.A. B.V. (TSSA b.V.) dan ICTSI Cooperative U.A.
Board of Directors of the following ICTSI subsidiaries: Davao
Integrated Port and Stevedoring Services Corp. (DIPSSCOR);
Mindanao International Container Terminal Services Inc.
(MICTSI); Subic Bay International Terminal Corp. (SBITC);
and ICTSI Far East Pte, Ltd. He is also Director of Pakistan
International Container Limited (PICT); Director A of Global
Container B.V.; Contecon Guayaquil S. A. (CGSA B.V.);
Sociedad Puerte Industrial del Aguadulce S.A. (SPIA
Columbia B.V.); Contecon Manzanillo SA de C.V. (CMSA
B.V.); Tecon Suape S.A. B.V. (TSSA b.V.) and ICTSI
Cooperative U.A.
Dari tahun 1999 sampai 2007, Bapak Consing mengemban
berbagai peran di HSBC, sebuah perusahaan perbankan
komersial global, mulai dari direktur dan Kepala Pasar Modal
Utang untuk Filipina, dan kemudian untuk Asia Tenggara
yang berbasis di Singapura. Jabatan terakhir beliau adalah
Managing Director dan Kepala Financing Solutions Group,
Asia Pasifik. Mengambil peran penting dalam sejumlah
pembiayaan yang sangat strategis dan situasional dan
kegiatan penasihat termasuk akuisisi dan leveraged finance,
pasar modal utang, dan peringkat kredit dan penasehat
modal. Bapak Consing juga memegang sejumlah jabatan di
bidang investment banking dengan Bankers Trust NY /
Deutsche Bank dan ING Barings. Pada tahun 1993 sampai
1995, menjabat sebagai Vice- President dan Bendahara
Aboitiz & Company, Inc. dan Aboitiz Equity Ventures, Inc. Ia
memulai karirnya di Bancorporation Investasi Multinasional
pada bulan Juni 1989.
From 1999 to 2007, Mr. Consing assumed various roles at
HSBC, a global commercial banking firm, starting as Director
and Head of Debt Capital Markets for the Philippines, and
subsequently for South East Asia based in Singapore. His last
position was Managing Director and Head of the Financing
Solutions Group, Asia Pacific. In these various roles, he
became involved in a number of highly strategic and
situational financing and advisory activities including
acquisition and leveraged finance, debt capital markets, and
credit ratings and capital advisory. Mr. Consing similarly held
other positions in investment banking with Bankers Trust NY /
Deutsche Bank and ING Barings. In 1993 to 1995, he was
Vice-President and Treasurer of Aboitiz & Company, Inc. and
Aboitiz Equity Ventures, Inc. He started his career at
Multinational Investment Bancorporation in June 1989.
Bapak Consing menerima gelar A.B. dari De La Salle
University, Manila.
Mr. Consing received an A.B. Degree from De La Salle
University, Manila.
Bapak Consing ditunjuk pertama kali sebagai Komisaris
Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Perseroan tanggal 15 Januari 2013 dan menjabat sejak
ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tersebut, sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Perseroan No.444 tanggal 29 Januari 2013,
dibuat di hadapan Dini Lastari Siburian, S.H., Notaris di
Jakarta Selatan.
Mr. Consing is firstly appointed as Commissioner of the
Company in January 15, 2013 Extraordinary General Meeting
of Shareholders of the Company and served from the closing
of the said Extraordinary General Meeting of Shareholders as
evidenced by Deed of Statement on Company’s Meeting
Resolutions No.444 dated January 29, 2013, drawn up before
Dini Lastari Siburian, S.H., Notary in South Jakarta.
Bapak Consing tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
Komisaris lainnya, maupun dengan salah satu Direktur dan
pemegang saham Perseroan.
Mr. Consing has no affiliation with other Commissioners, or
with any Director and shareholder of the Company.
Albertus Sumardi
usia 75 tahun, warga negara Indonesia, Komisaris Independen
Albertus Sumardi
age 75, Indonesian, Independent Commissioner
Bapak Sumardi ditunjuk sebagai Komisaris Independen
Perseroan pada Mei 2012. Saat ini, ia jugamerupakan
Konsultan Pelabuhan Senior pada PT Diagram - Konsultan
Sistem & Teknik Pelabuhan, dan Ketua Himpunan Ahli
Pelabuhan Indonesia.
Mr. Sumardi was appointed as Independent Commissioner of
the Company in May 2012. Presently, he is also a Senior Port
Consultant of PT Diagram - Port System & Engineering
Consultant, and Chairman of Indonesian Port Expert
Association.
Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT
Pelindo IV Makassar (1988-1998), Direktur Teknik PT Pelindo
I Medan (1973-1988). Dari tahun 1998-2002, beliau telah
menjabat posisiposisi Komisaris dan Direktur Utama PT
Pelindo III Surabaya, Presiden Komisaris PT Terminal
Petikemas Surabaya. Beliau adalah
anggota Asean
Ports Association (1985-2001), dan International Association
of Ports & Harbors (1993-2003).
Previously, he served as Managing Director of PT Pelindo IV
Makassar (1988-1998), Technical Director of PT Pelindo I
Medan (1973-1988). From 1998-2002, he handled different
positions as Commissioner, Managing Director of PT Pelindo
III Surabaya, President Commissioner of PT Terminal
Petikemas Surabaya. He was a member of Asean Ports
Association (1985-2001), and International Association of
Ports & Harbors (1993-2003).
12
Bapak Sumardi lulus dari Universitas Gadjah Mada pada
tahun 1964, dengan gelar Insinyur, jurusan Teknik Sipil.
Mr. Sumardi graduated from Gadjah Mada University in 1964,
with a degree in Bachelor of Science, major in Civil
Engineering.
Bapak Sumardi ditunjuk pertama kali sebagai Komisaris
Independen Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Perseroan tanggal 3 Mei 2012 dan menjabat sejak
ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tersebut, sebagaimana ternyata dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Perseroan No.240 tanggal 30 Mei 2012,
dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., Notaris di Jakarta
Utara.
Mr. Sumardi is firstly appointed as Independent
Commissioner of the Company in May 3, 2012 Annual
General Meeting of Shareholders of the Company and served
from the closing of the said Annual General Meeting of
Shareholders as evidenced by Deed of Statement on
Company’s Meeting Resolutions No.240 dated May 30, 2012,
drawn up before Humberg Lie, S.H., Notary in North Jakarta.
Bapak Sumardi tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
Komisaris lainnya, maupun dengan salah satu Direktur dan
pemegang saham Perseroan.
Mr. Sumardi has no affiliation with other Commissioners, or
with any Director and shareholder of the Company.
DIREKSI
Romeo Andres Salvador
usia 44 tahun, warga negara Filipina, Presiden Direktur
BOARD OF DIRECTORS
Romeo Andres Salvador
age 44, Filipino, President Director
Bapak Romeo A. Salvador ditunjuk sebagai Presiden Direktur
Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Perseroan tanggal 19 Juni 2014 dan menjabat sejak
ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tersebut, sebagaimana ternyata dalam Akta Berita Acara
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan No.316
tanggal 19 Juni 2014, dibuat oleh Dini Lastari Siburian, S.H.,
Notaris di Jakarta Selatan. Secara bersamaan, beliau juga
menjabat sebagai Direktur Utama PT PBM Olah Jasa Andal
(April 2014) dan Presiden Direktur PT Makassar Terminal
Services (Februari 2014).
Mr. Romeo A. Salvador was appointed as President Director
of the Company in June 19, 2014 Annual General Meeting of
Shareholders and served from the closing of the said Annual
General Meeting of Shareholders, as evidenced by Deed of
Minutes of Company’s Annual General Meeting of
Shareholders No.316 dated June 19, 2014, drawn up by Dini
Lastari Siburian, S.H., Notary in South Jakarta. Concurrently,
he is also the President Director of PT PBM Olah Jasa Andal
(April 2014) and President Director of PT Makassar Terminal
Services (February 2014).
Jabatan-jabatan Bapak Salvador sebelumnya, antara lain,
adalah: ICTSI Country Representative, Pakistan International
Container Terminal, Pakistan (2013); General Manager &
Chief Executive Officer, Tartous International Container
Terminal, Suriah (2009-2012); Direktur Keuangan, Tartous
International Container Terminal, Suriah (2007-2008); Project
Start-Ups, Madagascar International Container Terminal,
Madagaskar, dan Baltic Container Terminal, Polandia (20032006); Asisten General Manager, Container Terminal
Systems Services Inc. (2004-2006); Operations Manager,
Manila International Container Terminal, Filipina (2003-2004);
Manajer Akuntansi, ICTSI International Holdings Inc dan
ICTSI Ltd. (1998-2003). Sebelumnya di tahun 1994-1998,
beliau bergabung dalam Sycip Gorres Velayo & Co (SGV &
Co), Filipina, sebagai Financial Auditor dan IT Auditor.
Mr. Salvador’s previous positions, among others, include:
ICTSI Country Representative, Pakistan International
Container Terminal, Pakistan (2013); General Manager &
Chief Executive Officer, Tartous International Container
Terminal, Syria (2009-2012); Chief Financial Officer, Tartous
International Container Terminal, Syria (2007-2008); Project
Start-Ups, Madagascar International Container Terminal,
Madagascar, and Baltic Container Terminal, Poland (20032006); Assistant General Manager, Container Terminal
Systems Services Inc. (2004-2006); Operations Manager,
Manila International Container Terminal, Philippine (20032004); Accounting Manager, ICTSI International Holdings Inc
and ICTSI Ltd. (1998-2003). Before in years 1994-1998, he
joined Sycip Gorres Velayo & Co (SGV & Co), Philippine, as
Financial Auditor and IT Auditor.
Bapak Salvador adalah Akuntan Publik Bersertifikat. Beliau
lulus dari De La Salle University, Manila pada tahun 1994
dengan gelar Sarjana Ekonomi di jurusan Akuntansi dan
Sarjana Ilmu Sosial jurusan Ilmu Politik. Beliau juga mengikuti
Asian Institute of Management Center for Continuing
Executive Education di Asian Consulting and Training Group
Inc. pada tahun 1999-2001.
Mr. Salvador is a Certified Public Accountant. He graduated
from the De La Salle University, Manila in 1994 with degrees
in Bachelor of Science in Accountancy and Bachelor of Arts
major in Political Science. He also attended the Asian Institute
of Management Center for Continuing Executive Education of
Asian Consulting and Training Group Inc. in 1999-2001.
Sebagai Presiden Direktur Perseroan, Bapak Salvador
menangani seluruh aspek pengelolaan Perseroan.
As President Director of the Company, Mr. Salvador handles
all aspects of management of the Company.
Bapak Salvador tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
Mr. Salvador has no affiliation with other Directors, or with any
13
Direktur lainnya, maupun dengan salah satu Komisaris dan
pemegang saham Perseroan.
Antonio Macabuhay Andrade
usia 57 tahun, warga negara Filipina, Direktur
Commissioner and shareholder of the Company.
Antonio Macabuhay Andrade
age 57, Filipino, Director
Bapak Antonio M. Andrade ditunjuk sebagai Direktur
Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Perseroan tanggal 23 Januari 2015 dan menjabat sejak
ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tersebut, sebagaimana ternyata dalam Akta Berita Acara
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan
No.308 tanggal 23 Januari 2015, dibuat oleh Dini Lastari
Siburian, S.H., Notaris di Jakarta Selatan. Secara bersamaan,
beliau juga menjabat sebagai Direktur PT PBM Olah Jasa
Andal (September 2014).
Mr. Antonio M. Andrade was appointed as Director of the
Company in January 23, 2015 Extraordinary General Meeting
of Shareholders and served from the closing of the said
Extraordinary General Meeting of Shareholders, as evidenced
by Deed of Minutes of Company’s Extraordinary General
Meeting of Shareholders No.308 dated January 23, 2015,
drawn up by Dini Lastari Siburian, S.H., Notary in South
Jakarta. Concurrently, he is also Director of PT PBM Olah
Jasa Andal (September 2014).
Jabatan-jabatan Bapak Andrade sebelumnya, antara lain,
adalah: Direktur Keuangan, Tartous International Container
Terminal, Syria (2011-2013); Direktur Keuangan, Madagascar
International Container Terminal Services Ltd., Madagascar
(2008-2009). Sebelumnya, beliau menjabat Finance Manager
di RSH Marketing (Philippines), Inc. dan Royal Sporting
House, Inc., Filipina (1999-2008); Pengawas Keuangan,
Allied Botanical Corporation, Allied Agro Technology Inc. and
Agronovo Farm Supply Inc., Filipina (1994-1999); Pengawas
Regional, Industrial Materials and Services Co., Arab Saudi
(1987-1993); Auditor Senior, Carlos J. Valdes & Co., CPA’s
(afiliasi Coopers and Lybrand), Filipina (1981-1987).
Mr. Andrade’s previous positions, among others, include:
Chief Finance Officer, Tartous International Container
Terminal, Syria (2011-2013); Chief Finance Officer,
Madagascar International Container Terminal Services Ltd.,
Madagascar (2008-2009). Before, he was Finance Manager
in RSH Marketing (Philippines), Inc. and Royal Sporting
House, Inc., Philippines (1999-2008); Financial Controller,
Allied Botanical Corporation, Allied Agro Technology Inc. and
Agronovo Farm Supply Inc., Philippines (1994-1999);
Regional Controller, Industrial Materials and Services Co.,
Saudi Arabia (1987-1993); Senior Auditor, Carlos J. Valdes &
Co., CPA’s (an affiliate of Coopers and Lybrand), Philippines
(1981-1987).
Bapak Andrade adalah Akuntan Publik Bersertifikat. Beliau
lulus dari Aquinas University, Kota Legaspi, Filipina pada
tahun 1981 dengan gelar Sarjana Bisnis Administrasi jurusan
Akuntansi dan Sarjana Bisnis Administrasi jurusan Agrobisnis
(cum laude).
Mr. Andrade is a Certified Public Accountant. He graduated
from the Aquinas University, Legaspi City, Philippine in 1981
with a degree in Bachelor of Science in Business
Administration majoring Accountancy and Bachelor of
Science in Business Administration majoring Agribusiness
(cum laude).
Sebagai Direktur Perseroan, Bapak Andrade menangani
aspek keuangan dan akuntansi dari Perseroan.
As Director of the Company, Mr. Andrade handles finance
and accounting aspects of the Company.
Bapak Andrade tidak memilik hubungan afiliasi dengan
Direktur lainnya, maupun dengan salah satu Komisaris dan
pemegang saham Perseroan.
Mr. Andrade has no affiliation with other Directors, or with any
Commissioner and shareholder of the Company.
Arief Sugiarto Kamal
usia 47 tahun, warga negara Indonesia, Direktur Independen
Arief Sugiarto Kamal
age 47, Indonesian, Independent Director
Bapak Arief Sugiarto K. ditunjuk sebagai Direktur Independen
Perseroan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Perseroan tanggal 19 Juni 2014 dan menjabat sejak
ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tersebut, sebagaimana ternyata dalam Akta Berita Acara
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan No.316
tanggal 19 Juni 2014, dibuat oleh Dini Lastari Siburian, S.H.,
Notaris di Jakarta Selatan. Secara bersamaan, beliau juga
menjabat sebagai Komisaris PT PBM Olah Jasa Andal (April
2014) dan Komisaris PT Andalas Sumber Kencana (2004).
Mr. Arief Sugiarto K. was appointed as Independent Director
of the Company in June 19, 2014 Annual General Meeting of
Shareholders and served from the closing of the said Annual
General Meeting of Shareholders, as evidenced by Deed of
Minutes of Company’s Annual General Meeting of
Shareholders No.316 dated June 19, 2014, drawn up by Dini
Lastari Siburian, S.H., Notary in South Jakarta. Concurrently,
he is also Commissioner of PT PBM Olah Jasa Andal (April
2014) and Commissioner of PT Andalas Sumber Kencana
(2004).
Jabatan-jabatan Bapak Arief sebelumnya, antara lain, adalah:
Presiden Direktur, PT Bahari Haluan Samudera (1993-2000);
Direktur, CV. Rassal Enterprise (1991-1993); Manajer
Pemasaran, PT Nitrosindo (1989-1991).
Mr. Arief’s previous position, among others, include: President
Director, PT Bahari Haluan Samudera (1993-2000); Director,
CV. Rassal Enterprise (1991-1993); Marketing Manager, PT
Nitrosindo (1989-1991).
14
Bapak Arief lulus dari Coleman College, San Diego, California
pada tahun 1988 dengan gelar Sarjana Ilmu Informasi
Komputer.
Mr. Arief graduated from Coleman College, San Diego,
California, in 1988 with a degree in Bachelor of Science in
Computer Information Science.
Sebagai Direktur Perseroan, Bapak Arief menangani aspek
operasional dari Perseroan.
As Director of the Company, Mr. Arief handles operation
aspect of the Company.
Bapak Arief tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Direktur
lainnya, maupun dengan salah satu Komisaris dan pemegang
saham Perseroan.
Mr. Arief has no affiliation with other Directors, or with any
Commissioner and shareholder of the Company.
Jose Joel Maghinang Sebastian
usia 51 tahun, warga negara Filipina, Direktur
Jose Joel Maghinang Sebastian
age 51, Filipino, Director
Bapak Sebastian bergabung dengan ICTSI sebagai VicePresident dan Controller pada bulan September 2008. Saat
ini beliau menjabat sebagai Vice-President dan Controller
ICTSI Ltd, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki ICTSI.
Beliau adalah Direktur anak perusahaan ICTSI berikut:
SBITHI, SCIPSI, BIPI, Cordilla Properties Holdings, Inc, TICT,
ICTSI ME JLT, ICTSI Africa Pty Ltd, BICT, ICTSI India, PT
ICTSI Jasa Prima, Tbk; dan Lekki International Container
Terminal Services LFTZ Enterprise. Beliau adalah juga
Bendahara SCIPSI, DIPSSCOR dan ICTSI Subic, Inc. dan
Direktur A dari RCBV, ICON Logistiek B.V., Global Container
B.V., CGSA B.V., SPIA Colombia B.V., CMSA B.V., TSSA
B.V., dan ICTSI Cooperatief U.A.
Mr. Sebastian joined ICTSI as Vice-President and Controller
in September 2008. Concurrently, he is the Vice-President
and Controller of ICTSI Ltd., a wholly owned subsidiary of
ICTSI. He is a Director of the following subsidiaries of ICTSI:
SBITHI; SCIPSI; BIPI; Cordilla Properties Holdings, Inc.;
TICT; ICTSI ME JLT; ICTSI Africa Pty. Ltd.; BICT; ICTSI
India; PT ICTSI Jasa Prima, Tbk; and Lekki International
Container Terminal Services LFTZ Enterprise. He is also
Treasurer of SCIPSI, DIPSSCOR and ICTSI Subic, Inc. and a
Director A of RCBV, ICON Logistiek B.V., Global Container
B.V., CGSA B.V., SPIA Colombia B.V., CMSA B.V., TSSA
B.V., and ICTSI Cooperatief U.A.
Bapak Sebastian dahulu bekerja di SGV & Co. selama 20
tahun, termasuk di dalamnya sembilan tahun sebagai Rekan,
sampai tahun 2008. Keahliannya meliputi audit perusahaan
tercatat dalam industri telekomunikasi, jasa pelabuhan,
perkapalan, real estate, ritel, pembangkit listrik dan distribusi,
manufaktur, dan industry media dan hiburan.
Mr. Sebastian worked with SGV & Co. for 20 years, including
nine years as Partner, until 2008. His expertise includes
audits of publicly-listed companies in the telecommunications,
port services, shipping, real estate, retail, power generation
and distribution, manufacturing, and media and entertainment
industries.
Bapak Sebastian adalah Akuntan Publik Bersertifikat. Beliau
lulus dari De La Salle University, Manila pada tahun 1983
dengan gelar Sarjana Ekonomi di jurusan Akuntansi. Beliau
juga mengikuti Accelerated Development Programme di
University of New South Wales pada tahun 1996.
Mr. Sebastian is a Certified Public Accountant. He graduated
from the De La Salle University, Manila in 1983 with a degree
in Bachelor of Science in Commerce major in Accounting. He
also attended the Accelerated Development Programme of
the University of New South Wales in 1996.
Bapak Sebastian tidak memiliki hubungan afiliasi dengan
Direktur lainnya, maupun dengan salah satu Komisaris dan
pemegang saham Perseroan.
Mr. Sebastian has no affiliation with other Directors, or with
any Commissioner and shareholder of the Company.
16
15
SUSUNAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
SESUAI DENGAN KEPUTUSAN RUPST TANGGAL 3 MEI
2012
DEWAN KOMISARIS
Edgardo Q. Abesamis, Presiden Komisaris
Jose Manuel Mantecon De Jesus, Komisaris
Albertus Sumardi, Komisaris Independen
DIREKSI
Lasmar Lasmarias Edullantes, Presiden Direktur
Rico Teodoro Cruz, Direktur
Doli Parluhutan Situmeang, Direktur Tidak Terafliasi
Ridwan Halim, Direktur Tidak Terafliasi
COMPOSITION OF MEMBERS OF THE BOARD OF
COMMISSIONERS AND DIRECTORS ACCORDING TO
THE AGMS DATED 3 MAY 2012
BOARD OF COMMISSIONERS
Edgardo Q. Abesamis, President Commissioner
Jose Manuel Mantecon De Jesus, Commissioner
Albertus Sumardi, Independent Commissioner
BOARD OF DIRECTORS
Lasmar Lasmarias Edullantes, President Director
Rico Teodoro Cruz, Director
Doli Parluhutan Situmeang, Non-Afliated Director
Ridwan Halim, Non-Afliated Director
SUSUNAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
SESUAI DENGAN KEPUTUSAN RUPSLB TANGGAL 15
JANUARI 2013
DEWAN KOMISARIS
Christian Razon Gonzalez, Presiden Komisaris
Rafael Dela Cruz Consing, Jr., Komisaris
Albertus Sumardi, Komisaris Independen
DIREKSI
Lasmar Lasmarias Edullantes, Presiden Direktur
Rico Teodoro Cruz, Direktur
Doli Parluhutan Situmeang, Direktur Tidak Terafliasi
Jerome Acurantes Saludo, Direktur Tidak Terafliasi
Jose Manuel Mantecon De Jesus, Direktur
Jose Joel Maghinang Sebastian, Direktur
COMPOSITION OF MEMBERS OF THE BOARD OF
COMMISSIONERS AND DIRECTORS ACCORDING TO
THE EGMS DATED 15 JANUARY 2013
BOARD OF COMMISSIONERS
Christian Razon Gonzalez, President Commissioner
Rafael Dela Cruz Consing, Jr., Commissioner
Albertus Sumardi, Independent Commissioner
BOARD OF DIRECTORS
Lasmar Lasmarias Edullantes, President Director
Rico Teodoro Cruz, Director
Doli Parluhutan Situmeang, Non-Afliated Director
Jerome Acurantes Saludo, Non-Afliated Director
Jose Manuel Mantecon De Jesus, Director
Jose Joel Maghinang Sebastian, Director
SUSUNAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
SESUAI DENGAN KEPUTUSAN RUPSLB TANGGAL 12
AGUSTUS 2013
DEWAN KOMISARIS
Christian Razon Gonzalez, Presiden Komisaris
Rafael Dela Cruz Consing, Jr., Komisaris
Albertus Sumardi, Komisaris Independen
DIREKSI
Jose Manuel Mantecon De Jesus, Presiden Direktur
Rico Teodoro Cruz, Direktur
Doli Parluhutan Situmeang, Direktur Tidak Terafliasi
Jerome Acurantes Saludo, Direktur
Jose Joel Maghinang Sebastian, Direktur
COMPOSITION OF MEMBERS OF THE BOARD OF
COMMISSIONERS AND DIRECTORS ACCORDING TO
THE EGMS DATED 12 AGUSTUS 2013
BOARD OF COMMISSIONERS
Christian Razon Gonzalez, President Commissioner
Rafael Dela Cruz Consing, Jr., Commissioner
Albertus Sumardi, Independent Commissioner
BOARD OF DIRECTORS
Jose Manuel Mantecon De Jesus, President Director
Rico Teodoro Cruz, Director
Doli Parluhutan Situmeang, Non-Afliated Director
Jerome Acurantes Saludo, Director
Jose Joel Maghinang Sebastian, Director
SUSUNAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
SESUAI DENGAN KEPUTUSAN RUPST TANGGAL 19
JUNI 2014
DEWAN KOMISARIS
Christian Razon Gonzalez, Presiden Komisaris
Rafael Dela Cruz Consing, Jr., Komisaris
Albertus Sumardi, Komisaris Independen
DIREKSI
Romeo Andres Salvador, Presiden Direktur
Rico Teodoro Cruz, Direktur
Arief Sugiarto Kamal, Direktur Independen
Jerome Acurantes Saludo, Direktur *
Jose Joel Maghinang Sebastian, Direktur
COMPOSITION OF MEMBERS OF THE BOARD OF
COMMISSIONERS AND DIRECTORS ACCORDING TO
THE AGMS DATED 19 JUNE 2014
BOARD OF COMMISSIONERS
Christian Razon Gonzalez, President Commissioner
Rafael Dela Cruz Consing, Jr., Commissioner
Albertus Sumardi, Independent Commissioner
BOARD OF DIRECTORS
Romeo Andres Salvador, President Director
Rico Teodoro Cruz, Director
Arief Sugiarto Kamal, Independent Director
Jerome Acurantes Saludo, Director *
Jose Joel Maghinang Sebastian, Director
* Jerome Acurantes Saludo efektif mengundurkan diri mulai tanggal 31 Oktober 2014.
* Jerome Acurantes Saludo effectively resigned from 31 October 2014.
SUSUNAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
SESUAI DENGAN KEPUTUSAN RUPSLB TANGGAL 23
JANUARI 2015
COMPOSITION OF MEMBERS OF THE BOARD OF
COMMISSIONERS AND DIRECTORS ACCORDING TO
THE EGMS DATED 23 JANUARY 2015
16
DEWAN KOMISARIS
Christian Razon Gonzalez, Presiden Komisaris
Rafael Dela Cruz Consing, Jr., Komisaris
Albertus Sumardi, Komisaris Independen
DIREKSI
Romeo Andres Salvador, Presiden Direktur
Arief Sugiarto Kamal, Direktur Independen
Antonio Macabuhay Andrade, Direktur
Jose Joel Maghinang Sebastian, Direktur
BOARD OF COMMISSIONERS
Christian Razon Gonzalez, President Commissioner
Rafael Dela Cruz Consing, Jr., Commissioner
Albertus Sumardi, Independent Commissioner
BOARD OF DIRECTORS
Romeo Andres Salvador, President Director
Arief Sugiarto Kamal, Independent Director
Antonio Macabuhay Andrade, Director
Jose Joel Maghinang Sebastian, Director
Per tanggal 31 Desember 2014, Perseroan dan Entitas Anak
memiliki 137 karyawan, yang terdiri dari 127 karyawan lakilaki (92,70%) dan 10 karyawan perempuan (7,30%). Dari latar
belakang pendidikan: 11 karyawan (8,03%) memiliki gelar
Sarjana dan Paska Sarjana Strata 2; 13 karyawan (9,49%)
memiliki gelar Diploma; 91 karyawan (66,42%) lulusan SMA
dan sekolah kejuruan setingkat SMA; 21 karyawan (15,33%)
lulusan SMP; dan 1 karyawan (0,73%) lulusan SD.
On December 31, 2014, the Company and Subsidiaries have
137 employees, comprising of 127 male (92.70%) and 10
female (7.30%) employees. By education background: 11
employees (8.03%) hold Bachelor and Masters degrees; 13
employees (9.49%) hold Diploma degree; 91 employees
(66.42%) hold senior high school and same level vocational
school diplomas; 21 employees (15.33%) hold junior high
school diploma; and 1 employee (0.73%) hold elementary
school diploma.
In 2014, the Company has not carried out any competency
development to its employees.
Pada tahun 2014, Perseroan belum melakukan
pengembangan kompetensi terhadap karyawannya.
Per tanggal 31 Desember 2014, para pemegang saham
Perusahaan dan persentase kepemilikan mereka adalah
sebagai berikut:
Pemegang Saham
ICTSI Far East Pte. Ltd
Masyarakat Lainnya
(Kepemilikan di bawah
5% setiap pihak)
Total
As of December 31, 2014, the Company’s shareholders and
their percentage of ownership are as follows:
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Total Issued and
Fully Paid-up Shares
470.830.500
116.322.200
Persentase
Kepemilikan
Percentage of
Ownership
80,19%
19,81%
Jumlah Modal Ditempatkan
Dan Disetor Penuh
(dalam USD)
Total Issued and Fully Paid-up
Capital (in USD)
25.900.261
6.398.854
587.152.700
100,00%
32.299.115
Pemilik saham mayoritas Perseroan dan pemegang saham
pengendali, baik secara langsung maupun tidak langsung,
hingga pemilik perorangan adalah sebagai berikut:
Shareholders
ICTSI Far East Pte. Ltd
Public
(Ownership less than
5%)
Total
The Company’s majority and controlling shareholders, either
directly and indirectly, including individual shareholders are as
follows:
Enrique K. Razon, Jr.
Pemilik 61,33% saham per 30 Juni 2014
Owner of 61,33% shares as of 30 June 2014
International Container Terminal Services, Inc. (ICTSI)
Perusahaan tercatat di Bursa Efek Filipina
A Company listed on the Philippine Stock Exchange
International Container Terminal Holdings, Inc.
ICTSI Ltd.
ICTSI Far East Pte. Ltd.
Pemegang 80,19% saham PT ICTSI Jasa Prima, Tbk
Holder of 80.19% shares of PT ICTSI Jasa Prima, Tbk
PT ICTSI Jasa Prima, Tbk
17
STRUKTUR ORGANISASI
ORGANIZATIONAL STRUCTURE
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Christian R Gonzalez, Presiden Komisaris
Rafael DC Consing Jr, Komisaris
Albertus Sumardi, Komisaris Independen
Komite Audit / Audit Committee
Albertus Sumardi, Ketua
Sandy Alzul Alipio Anggota
Catherine Dagon Panilla, Anggota
Direksi / Board of Directors
Romeo A Salvador, Presiden Direktur
Antonio M Andrade, Direktur
J. Joel M. Sebastian, Direktur
Arief Sugiarto K, Direktur Independen
Sekretaris Perusahaan
Wesly EP Situmeang
Terminal Manajer Tanjung Priok
Ian R Paradies
ENTITAS ANAK PERSEROAN
Per tanggal 31 December 2014, Perseroan memiliki anak
perusahaan sebagai berikut:
Entitas Anak
Perusahaan
Subsidiary
Tahun Beroperasi
Secara Komersial
Start of Commercial
Operations
PT PBM Olah Jasa
Andal
PT Karinwashindo
Centralgraha
1986
PT Karya Investama
Indonesia
Tidak Beroperasi Secara
Komersial
Dormant
Tidak Beroperasi Secara
Komersial
Dormant
Unit Audit Internal / Internal Audit
Arlyn Lacanienta-McDonald
THE COMPANY’S SUBSIDIARIES
As of December 31, 2014, the Company has ownership
interests in the following subsidiaries:
Kegiatan Usaha
Business Activities
Bongkar Muat
Stevedoring
Perdagangan,
Pembangunan,
Pengangkutan,
Agrobisnis, dll.
Trading, Development, Transportation, Agribusiness,
and others.
Pembangunan,
Perdagangan,
Perindustrian,
Pengangkutan Darat, Perbengkelan, dll.
Development,
Trading,
Industrial,
Land
Transportation, Repair Shop, and others.
Persentase Kepemilikan
Efektif (%)
Efective Percentage of
Ownership (%)
2014
99,99
99,97
99,00
Semua entitas anak perusahaan di atas berdomisili di Graha
Kirana Building Lantai 7, Suite 701, Jl. Yos Sudarso No. 88,
Jakarta Utara.
All the said subsidiaries are domiciled in Graha Kirana
Building 7th Floor, Suite 701, Jl. Yos Sudarso No. 88, Jakarta
Utara.
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
CHRONOLOGICAL LISTING OFSHARES
Tanggal Pencatatan
Date of Listing
Pencatatan Saham
Listed Shares
27 Juli 2001
5 Juni 1997
19 Agustus 1996
19 Agustus 1996
20 Desember 1994
20 Desember 1994
Warrant
HMETD
Bonus Shares
Stock Split
Company Listing
IPO
Jumlah Penambahan /
Pengurangan Saham
Total Additions / Disposal
of Shares
2.152.700
390.000.000
65.000.000
65.000.000
45.000.000
20.000.000
Jumlah Akumulasi Saham
Total Accumulated Shares
587.152.700
585.000.000
195.000.000
130.000.000
65.000.000
20.000.000
Saham Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
The Company’s shares are listed on the Indonesia Stock
Exchange (IDX).
LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL
CAPITAL MARKET-SUPPORTING INSTITUTION
Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar
modal:
Kantor Akuntan Publik:
Purwantono, Suherman & Surya
(Member of Ernst & Young)
The name and address of the agency and/or professions
supporting the capital market:
Public Accountant:
Purwantono, Suherman & Surya
(Member of Ernst & Young)
18
Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, Lantai 7
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53,
Jakarta 12190, Indonesia
Tel: +62 21 5289 5000
Fax: +62 21 5289 4000
www.ey.com/id
Jasa yang diberikan: mengaudit buku-buku dan catatancatatan Perseroan
Periode penugasan yang telah dilakukan: 1 tahun
Honor: US$ 57.000.
Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 52 - 53
Jakarta 12190, Indonesia
Tel: +62 21 5289 5000
Fax: +62 21 5289 4000
www.ey.com/id
Service rendered: auditing the Company’s books and records.
Biro Administrasi Efek:
PT Raya Saham Registra
Gedung Plaza Sentral, Lt.2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48
Jakarta 12930 - Indonesia
Telp. 021-2525666
Fax. 021-2525028
[email protected]
www.registra.co.id
Jasa yang diberikan: melakukan pencatatan dan memelihara
daftar pemegang saham
Periode penugasan yang telah dilakukan: 1 Januari 2012 - 31
Desember 2014
Honor : Rp 25.000.000 / per tahun
Rp 5.000.000 / per RUPS
Share Registrar:
PT Raya Saham Registra
Gedung Plaza Sentral, 2nd Floor
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 47-48
Jakarta 12930 - Indonesia
Tel: + 61 21 2525666
Fax: + 61 21 2525028
[email protected]
www.registra.co.id
Service rendered: recording and administering register of
shareholders
Period of assignment: January 1, 2012 - December 31, 2014
Period of assignment: 1 year
Fee: US$ 57,000.
Fee
:
Rp 25,000,000 / per annum
Rp 5,000,000 / per GMS
19
ANALISIS & PEMBAHASAN
MANAJEMEN
MANAGEMENT DISCUSSION AND
ANALYSIS
TINJAUAN UMUM
GENERAL OVERVIEW
Indonesia saat ini adalah salah satu negara demokrasi yang
paling aktif di Asia Pasifik yang telah mempertahankan
stabilitas politik. Peralihan politik ke Pemerintahan yang baru
berjalan dengan lancer dan perbaikan kebijakan membuat
suatu momentum. Administrasi yang baru menindaklanjuti
kebijakan untuk mempercepat pengembangan infrastruktur,
meningkatkan iklim investasi, mengurangi biaya logistik dan
meningkatkan implementasi anggaran. Hal tersebut
mendorong investasi swasta pada infrastruktur tertentu seperti
pelabuhan dan pembangkit listrik, termasuk melalui kemitraan
pemerintah-swasta. Atas dasar ini, perkiraan pertumbuhan
ADB mengenai GDP akan membaik dari 5,0% menjadi 5,5%
pada tahun 2015. Pemulihan memerlukan semangat dalam
kegiatan ekonomi dan akan meningkatkan lalu lintas
petikemas di Tanjung Priok yang sebagian besar menangani
petikemas perdagangan internasional. Keadaan ini akan
berpengaruh secara signifikan dalam hal kegiatan operasional
Perseroan dan kinerja keuangan di masa depan.
Indonesia is now one of Asia Pacific’s most vibrant
democracies that had maintained political stability. Political
transition to the new government went smoothly and policy
reform gathered momentum. The new administration follows
through on policies to accelerate infrastructure development,
improve the investment climate, reduce logistic costs and
enhance budget implementation. It encourages private
investment on the selected infrastructure such as ports and
power plants, including through public-private partnership. On
this basis, ADB’s growth forecast on GDP to recover from
5.0% to 5.5% in 2015. Recovery would entail vigor economic
activity and would increase container traffic in Tanjung Priok
which handles mostly the international container trade. This
situation will significantly influence the Company’s operational
and financial performance in the future.
Pada tahun 2014, pekerjaan rehabilitasi dermaga telah
diselesaikan secara substansial. Hal tersebut diharapkan
dapat diserahkan pada PT PBM Olah Jasa Andal pada
pertengahan 2015. Akan tetapi, pembangunan dermaga
mempengaruhi tingkat bongkar muat petikemas di OJA pada
tahun 2013 dan 2014. Pendapatan yang dihasilkan pada
kedua tahun fiscal ini hampir sama jika dibandingkan.
In 2014, the rehabilitation works on berth has been
substantially completed. It is expected to be turn-over to PT
PBM Olah Jasa Andal (OJA) by the mid-2015. However, the
constructions of the berth affected the container throughputs of
OJA in 2013 and 2014. The revenues generated in these two
fiscal years almost at the same level when compared.
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA
SEGMENT OPERATION OVERVIEW
Sebagai bagian dari sebuah kelompok perusahaan
internasional yang usaha utamanya termasuk pengoperasian,
manajemen, pengembangan dan akuisisi terminal petikemas
yang berfokus pada fasilitas dengan kisaran bongkar muat
tahunan dari 50.000 sampai 2.500.000 TEUs. Perseroan
berkomitmen untuk menjadi bagian dari pertumbuhan dan
pengembangan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia.
As member of an international group of Companies whose
principal business includes the operation, management,
development and acquisition of container terminals focusing
on facilities with annual throughputs ranging from 50,000 to
2,500,000 TEUs. The Company is committed to be a part of
the growth and development of ports in Indonesia.
PT PBM Olah Jasa Andal, sebagai anak perusahaan yang
dimiliki secara penuh, telah menandatangani sebuah
perjanjian untuk 15 tahun dengan PT Pelabuhan Indonesia II
(Pelindo II) untuk jasa penyedia peralatasan yang akan dimulai
setelah penyelesaian pekerjaan perbaikan di dermaga 302 –
303 di Terminal 3, Tanjung Priok, Jakarta, Indonesia. Tahun
2014, OJA membeli 30 kepala truk dan rangka gandeng
(casis) sesuai dengan perjanjian dan untuk pengoperasian
penuh dermaga ketika pekerjaan perbaikan telah selesai.
Setelah perbaikan, kami memperkirakan perusahaan
perkapalan akan terdorong untuk menggunakan jasa dan
karenanya mengharapkan peningkatan dalam volume
petikemas dan pendapatan.
PT PBM Olah Jasa Andal, a wholly owned subsidiary, has
signed a 15 years agreement with PT Pelabuhan Indonesia II
(Pelindo II) for equipment provider services which will start
upon completion of the rehabilitation work in berth 302-303 in
Terminal 3, Tanjung Priok, Jakarta, Indonesia. In 2014, OJA
bought 30 new head trucks and chassis in compliance with the
agreement and for the full operation of the berth when
restoration work is done. After rehabilitation, we expect
shipping lines will be induced to call and anticipate increase in
container volumes and revenues.
20
ANALISIS KINERJA KEUANGAN
ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Dalam USD
In USD
Deskripsi
2014
2013
2012
Description
(Disajikan kembali /
As restated)
Aset Lancar
Aset Tidak Lancar
Total Aset
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Panjang
Total Liabilitas
Defisiensi Modal, Neto
Total Liabilitas Setelah Dikurangi
Defisiensi Modal
4.262.173
49.399.638
53.661.811
63.267.204
241.709
63.508.913
(9.847.102)
53.661.811
1.669.140
53.265.747
54.934.887
61.603.214
208.361
61.811.575
(6.876.688)
54.934.887
4.129.522
51.789.941
55.919.463
57.936.034
164.754
58.100.788
(2.181.325)
55.919.463
Current Assets
Non-Current Assets
Total Assets
Current Liabilities
Non-Current Liabilities
Total Liabilities
Capital Deficiency, Net
Total Liabilities Net of
Capital Deficiency
Total Aset
Menurunnya total aset sebesar 2,3% menjadi USD 53,7 juta
per 31 Desember 2014 dari USD 54,9 juta pada 31 Desember
2013, terutama dikarenakan oleh penjualan 6 (enam) RTG,
depresiasi aset tetap dan pengembalian pajak pendapatan
yang telah dibayarkan dimuka.
Total Assets
Total assets decreased by 2.3% to USD 53.7 million as of
December 31, 2014 from USD 54.9 million as of December 31,
2013 is mainly due to disposal of 6 (six) RTGs, depreciation of
fixed assets and refund of pre-paid income tax paid.
Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar
Meningkatnya aset lancar sebesar 155,4% menjadi USD 4,3
juta per 31 Desember 2014 dari USD 1,7 juta sampai dengan
31 Desember 2013 dikarenakan oleh peningkatan kas dari
hasil pinjaman, peningkatan piutang perdagangan dan nonperdagangan.
Aset Tak Lancar menurun sebesar 7,3% dari USD 49,4 juta
sampai dengan 31 Desember 2014 dari USD 53,3 juta
disebabkan oleh depresiasi nilai aset lancar, penjualan 6
(enam) RTG dan pengembalian pajak pendapatan dimuka.
Current Assets and Non-Current Assets
Current assets increased by 155.4% to USD 4.3 million as of
December 31. 2014 from USD 1.7 million as of December 31,
2013 is due to increase in cash from the loan proceeds,
increase in trade and non-trade receivables.
Total Liabilitas
Total Liabilities
Peningkatan total hutang sebesar 2,7% dari USD 63,5 juta
pada 31 Desember 2014 dari USD 61,8 juta pada 31
Desember 2013 terutama disebabkan pinjaman yang
didapatkan dari perusahaan yang terafiliasi.
Total liabilities increased by 2.7% to USD 63.5 million as of
December 31, 2014 from USD 61.8 million as of December 31,
2013 is mainly due to loan obtained from affiliated company.
Liabilitas Jangka Pendek dan Liabilitas Jangka Panjang
Current Liabilities and Non-Current Liabilities
Peningkatan hutang lancar sebesar 2,7% menjadi USD 63,3
juta sampai dengan 31 Deseber 2014 dari USD 61,6 juta pada
31 Desember 2013 adalah karena pinjaman dari perusahaan
yang terafiliasi.
Peningkatan hutang tak lancar sebesar 16% menjadi USD
241.000 pada 31 Desember 2014 dari USD 208.000 pada 31
Desember 2013 adalah karena pencadangan biaya pensiun.
Current liabilities increased by 2.7% to USD 63.3 million as of
December 31, 2014 from USD 61.6 million as of December 31,
2013 is because of the loan from affiliated company.
Defisiensi Modal, Neto
Peningkatan Defisiensi Modal, Neto sebesar 43,2% menjadi
USD 9,8 juta pada 31 Desember 2014 dari USD 6,9 juta pada
31 Desember 2013 adalah karena kerugian operasional dan
rugi nilai tukar valuta asing sepanjang tahun.
Capital Deficiency, Net
Capital deficiency, Net increased by 43.2% to USD 9.8 million
as of December 31, 2014 from USD 6.9 million as of
December 31, 2013 is due to operating losses and foreign
exchange losses during the year.
Non-current assets decreased by 7.3% to USD 49.4 million as
of December 31, 2014 from USD 53.3 million is due to
depreciation of fixed assets, disposal of 6 (six) RTGs and
refund of pre-paid income tax.
Non-current liabilities increased by 16% to USD 241,000 as of
December 31, 2014 from USD 208,000 as of December 31,
2013 is due to the accrual of retirement cost.
21
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE
INCOME
Dalam USD
In USD
Deskripsi
Pendapatan
Beban Pokok Pendapatan
Rugi Bruto
Beban Umum dan Administrasi
Pendapatan (Beban) Operasi Lainnya
Laba (Rugi) Operasi
Pendapatan Keuangan
Beban Keuangan
Laba (Rugi) Sebelum Manfaat Pajak Tangguhan
Manfaat Pajak Tangguhan
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
Keuntungan (Kerugian) Aktuaria
Total Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
2014
2013
2.591.442
(3.276.641)
(685.199)
(1.290.095)
(447.761)
(2.423.055)
1.122
(40.758)
(2.462.691)
(523.175)
(2.985.866)
15.452
(2.970.414)
2.638.464
(5.895.597)
(3.257.133)
(2.224.680)
643.063
(4.838.750)
6.127
(4.832.623)
113.465
(4.719.158)
22.970
(4.696.188)
Description
Revenue
Cost of Revenue
Gross Loss
General and Administrative Expenses
Other Operating Income (Expense)
Operating Income (Loss)
Finance Income
Finance Expenses
Income (Loss) Before Deferred Tax Benefit
Deferred Tax Benefit
Income (Loss) for the Year
Actuarial Gain (Losses)
Total Comprehensive Income (Loss) for the Year
Pendapatan
Pada tahun 2014, Pendapatan Perseroan mencapai USD 2,59
juta, menurun sebesar 1,8% dari USD 2,64 juta pada 2013.
Penurunan dalam pendapatan adalah karena campuran
(komposisi petikemas kosong dan isi) volume petikemas yang
kurang menguntungkan.
Revenue
In 2014, the Company’s Revenue amounted to USD 2.59
million decreased by 1.8% from USD 2.64 million in 2013. The
decreased in revenue is due to unfavorable container volume
mix (composition of emptly and full containers).
Rugi Bruto
Rugi Bruto menurun sebesar 79% menjadi USD 0,685 juta di
tahun 2014 dari USD 3,257 juta di 2013. Penurunan ini
disebabkan karena penurunan pada beban depresiasi (karena
adanya perubahan dari perkiraan masa manfaat dari peralatan
dan peningkatan pelabuhan), perbaikan dan pemeliharaan
peralatan, sewa peralatan, gaji dan tunjangan dan
pengeluaran lainnya.
Gross Loss
Gross Loss decreased by 79% to USD 0.685 million in 2014
from USD 3.257 million in 2013. The decreased is due
decreased in depreciation expense (due to the change of
estimated useful life of the port equipment and improvements),
repairs and maintenance of equipment, rental of equipment,
salaries and allowances and other expenses.
Beban Umum dan Administasi
General and Administrative Expenses
Beban Umum dan Administrasi menurun sebesar 42%
menjadi USD 1,29 juta di tahun 2014 dari USD 2,22 juta di
2013. Hal ini disebabkan oleh penurunan gaji dan tunjangan,
perjalanan bisnis, honorarium ahli, sewa dan penghapusan
piutang tak tertagih.
The General and Administrative expenses decreased by 42%
to USD 1.29 million in 2014 from USD 2.22 million in 2013.
This is due to decrease in salaries and allowances, business
travel, expert honorarium, rental and bad debts written off.
Pendapatan (Beban) Operasi Lainnya
Pendapatan (Beban) Operasi Lainnya menurun sebesar
169,6% menjadi minus USD 0,45 juta di tahun 2014 dari USD
0,64 juta di 2013. Akun ini mengacu pada keuntungan
penjualan aset tetap dan rugi selisih kurs.
Other Operating Income (Expense)
The Other Operating Income (Expense) decreased by 169.6%
to negative USD 0.45 million in 2014 from positive USD 0.64
million in 2013. This account refers to gain on sale of fixed
assets and foreign exchange gain and loss. The decreased is
due to the foreign exchange loss.
Laba (Rugi) Operasi
Rugi Operasi pada tahun 2014 menurun sebesar 49,9%
menjadi USD 2,42 juta dari USD 4,84 juta pada 2013,
terutama disebabkan karena penurunan dalam depresiasi dan
beban umum dan administrasi.
Operating Income (Loss)
The Operating Loss in 2014 decreased by 49.9% to USD 2.42
million from USD 4.84 million in 2013 is mainly due to
decreased in depreciation and general and administrative
expenses.
Total Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan
Total Comprehensive Income (Loss) for the Year
Penurunan Total Rugi Komprehensif pada tahun 2014 sebesar
36,7% menjadi USD 2,97 juta dari USD 4,70 juta pada 2013
disebabkan karena penurunan dalam beban operasi dan
administrasi.
The Total Comprehensive Loss in 2014 decreased by 36.7%
to USD 2.97 million from USD 4.70 million in 2013 is due to
decrease in operating and administrative expenses.
22
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Dalam USD
In USD
Deskripsi
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan
Setara Kas
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
Pengaruh Perubahan Kurs, Neto
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
2014
2013
Description
(678.996)
1.922.971
650.124
1.221.979
1.193.107
(7.193.294)
4.788.551
(481.772)
327.744
2.066
1.522.917
858.078
(48.562)
327.744
Net Cash Provided by (Used in)
Operating Activities
Net Cash Used in Investing Activities
Net Cash Provided by Financing Activities
Net Increase (Decrease) In Cash And
Cash Equivalents
Cash And Cash Equivalents At Beginning Of Year
Net Effects of Foreign Exchange Differences
Cash And Cash Equivalents At End Of Year
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi menurun sebesar
135,3% menjadi minus USD 0,68 juta pada 2014 dari USD
1,92 juta pada 2013 karena turunnya penerimaan pelanggan
dan pembayaran kepada pemasok, karyawan dan
pengeluaran operasional.
Cash Flows from Operating Activities
Net Cash Provided by Operating Activities decreased by
135.3% to negative USD 0.68 million in 2014 from USD 1.92
million in 2013 due to lower receipts from customers and
payments to suppliers, employees and operating expenses.
Arus Kas untuk Aktivitas Investasi
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi meningkat
sebesar 109,0% menjadi USD 0,65 juta di tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2014 dari minus USD 7,19 juta pada 2013.
Peningkatan ini adalah dari hasil penjualan keenam RTG.
Cash Flows from Investing Activities
Net Cash Used in Investing Activities increased by 109.0% to
USD 0.65 million in year ended December 31, 2014 from
negative USD 7.19 million in 2013. The increase is from the
proceeds of the sale of six RTGs.
Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan
Kas Neto bersih yang datang dari kegiatan finansial menurun
sebesar 74,5% menjadi USD 1,2 juta pada tahun yang
berakhir tanggal 31 Desember 2014 dari USD 4,79 juta dalam
tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013. Penurunan
dikarenakan berkurangnya jumlah utang yang didapat dari
perusahaan terafiliasi.
Cash Flows from Financing Activities
Net cash provided by financing activities decreased by 74.5%
to USD 1.2 million in year ended December 31, 2014 from
USD 4.79 million in year ended December 31, 2013. The
decrease is due to reduced amount of advances got from
affiliated company.
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
Kas dan setara kas yang terkonsolidasi untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2014 meningkat sebaganyak
364,7% menjadi USD 1,52 juta dari USD 0,33 juta untuk tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2013. Peningkatan ini
sebagian besar adalah dari hasil pinjaman USD 2,8 juta yang
berasal dari ICTSI Capital BV.
Cash And Cash Equivalents At End Of Year
The consolidated cash and cash equivalents for the year
ended December 31, 2014 increased by 364.7% to USD 1.52
million from USD 0.33 Million for year ended December 31,
2013. The increased is mainly from the proceeds of the loan of
USD 2.8 million from ICTSI Capital BV.
KEMAMPUAN MEMBAYAR HUTANG
DEBT PAYING ABILITY
Liabilitas per 31 Desember 2014 menaikkan pada Rasio
Hutang terhadap Aset dari 1,12 kali menjadi 1,18 kali. Rasio
lancar lebih tinggi pada 2014 dibandingkan pada tahun 2013.
Liabilities as of December 31, 2014 increased the Debt to
Assets ratio from 1.12x to 1.17x. The Current ratio is higher in
2014 than in 2013.
Rasio Keuangan
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas
Rasio Liabilitas Terhadap Aset
Rasio Lancar
2014
2013
(6,45)
1,18
0,07
Financial Ratio
(8,99)
1,12
0,03
Debt to Equity Ratio
Debt to Assets Ratio
Current Ratio
TINGKAT RASIO KOLEKTABILITAS PIUTANG
COLLECTABILITY RATIO OF RECEIVABLES
Kolektibilitas piutang Perseroan bertujuan untuk mengukur
kemampuan Perseroan dalam melakukan penagihan atas
saldo piutang. Penagihan piutang usaha menghabiskan waktu
lebih dari 76 hari di tahun 2013 menjadi 144 hari di tahun
2014. Alasan dari keterlambatan ini adalah permasalahan
Collectability of receivables of the Company is aimed at
measuring the ability of the Company in collecting the
outstanding accounts. The collection of trade receivables takes
longer period from 76 days in 2013 to become 144 days in
2014. The reason for the delay in collection is the issue on
23
pada uang dermaga yang belum terselesaikan hingga tanggal
neraca keuangan.
wharfage charge which was not yet resolved till the balance
sheet date.
STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS
STRUKTUR PERMODALAN
CAPITAL STRUCTURE AND MANAGEMENT POLICY ON
CAPITAL STRUCTURE
Modal Perseroan adalah kurang dari total liabilitas dan defisien
seperti yang ditunjukkan di bawah:
The Company’s capital is less than the total liabilities and
deficient as shown below:
Dalam USD
Struktur Modal
Total Liabilitas
Defisiensi Modal, Neto
In USD
2014
63.508.913
(9.847.102)
2013
61.811.575
(6.876.688)
Capital Structure
Total Liabilities
Capital Deficiency, Net
Perseroan berencana untuk meningkatkan struktur modalnya
dengan
meningkatkan
profitabilitas
dengan
cara
mengupayakan penyelesaian perbaikan dermaga dengan
segera dan peningkatan peralatan. Hal ini akan meningkatkan
kapasitas volume terminal dan akan menarik pelanggan untuk
meningkatkan kegiatan bongkar-muat mereka di terminal.
Karenanya, akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.
The Company plans to strengthen its capital structure by
increasing its profitability through pursuing immediate
completion of the wharf rehabilitation and equipment
upgrades. This will increase terminal volume capacity and will
entice customers to increase their loading and unloading
activity in the terminal. Hence, will results to higher revenues.
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL.
MATERIAL COMMITMENTS FOR CAPITAL INVESTMENT
Sebagai bagian dari kewajiban kontrak berdasarkan perjanjian
kerjasama 15 tahun yang ditandatangani dengan Pelindo II,
anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki yakni PT PBM
Olah Jasa Andal telah membayar untuk biaya rehabilitasi
Dermaga 302-303 sebesar IDR 26,4 miliar dan telah membeli
30 unit kepala truk dan rangka gandeng (casis).
As part of contractual obligations under the 15-year
cooperation agreement signed with Pelindo II, the wholly
owned subsidiary PT PBM Olah Jasa Andal has paid for
rehabilitation cost in Berths 302-303 in the amount of IDR 26.4
billion and has acquired 30 units of head trucks and chassis.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL
LAPORAN AKUNTAN
SUBSEQUENT EVENTS
Tidak ada informasi dan fakta material setelah tanggal laporan
akuntan.
There is no material facts and information after the date of
accountant report.
PROSPEK USAHA
BUSINESS PROSPECTS
Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa keadaan ekonomi
dan politik di Indonesia akan mengkontribusikan dampak yang
signifikan pada bisnis dan profitabilitas Perseroan. Dengan
transisi politis yang lancer ke pemerintahan yang baru,
kebijakan reformasi politik dan ekonomi telah mendapatkan
momentum. Pemerintahan baru mendorong investasi swasta
pada infrastruktur pelabuhan dan pembangkit listrik. Dengan
semua kepercayaan and inisiatif dari Pemerintah terhadap
reformasi ekonomi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan
perdagangan di Indonesia, terbuka peluang besar bagi bisnis
Perseroan dan akan mendorong proses tender kerjasama
pemerintah-swasta dalam pengembangan pelabuhan,
perluasan dan peningkatan infrastruktur terminal akan terbuka.
The Company’s management believes that economic and
political situation in Indonesia will contribute significant impact
to Company’s business and profitability. With the smooth
political transition to the new government, the policy on
political and economic reforms had gathered momentum. The
new administration encourages private investment on ports
and power plants infrastructures. With all these trusts and
initiatives of the Government on the economic reforms to
obtain economic growth and trade in Indonesia, there open
substantial opportunities for the Company’s business and will
participate in tendering for public-private partnership in ports
development, expansions and upgrades of terminal
infrastructures.
PERBANDINGAN ANTARA TARGET DENGAN REALISASI
COMPARISON BETWEEN TARGET AND REALISATION
Penyelesaian atas rehabilitasi dermaga sedikit tertunda
dikarenakan oleh lubang panel listrik. Hal tersebut akan
diselesaikan pada semester pertama tahun 2015. Meskipun
rehabilitasi belum seluruhnya terselesaikan, usaha pemasaran
telah mengalami kemajuan dan hasil yang diharapkan
dipercaya dapat tercapai di pertengahan kedua di tahun 2015.
The completion of wharf rehabilitation was little bit delayed
because of the electrical panel pit. It will be completed in the
first half of 2015. Though the rehabilitation is not fully
completed, marketing efforts have been gaining headway and
the desired results are believed to be attained in the second
half of 2015.
24
RENCANA JANGKA PANJANG
LONG-TERM PLAN
Perseroan akan menyusun rencana jangka panjang dan akan
terus focus pada penciptaan struktur biaya efektif yang akan
didukung oleh kekuatan tata kelola Perseroan dan efisiensi
operasional. Dan juga, Perseroan akan berusaha keras untuk
ikut serta di dalam inisiatif Pemerintah terhadap
pengembangan pelabuhan, perluasan dan peningkatan
infrastruktur terminal.
The Company will establish a long-term plan and will continue
to focus on creating effective cost structure to be supported by
strong corporate governance and operational efficiency. Also,
Company will strive to participate in government initiative on
ports developments, expansions and upgrades of terminal
infrastructures.
ASPEK PEMASARAN ATAS JASA
MARKETING ASPECTS ON SERVICES
Perseroan bermaksud untuk menerapkan strategi berikut
untuk mendorong pertumbuhan di masa depan:
1. Mengembangkan hubungan kerja yang erat dengan mitra
seperti Pelindo I, II, III dan IV.
2. Meluncurkan dermaga 300, 301, 302, dan 303 sebagai
gerbang internasional baru di Pelabuhan Tanjung Priok
untuk kontainer.
3. Meluncurkan PT ICTSI Jasa Prima, Tbk sebagai pemain
handal dan mitra dalam pengembangan dan
pengoperasian terminal petikemas di Indonesia.
The Company intends to implement the following strategies to
drive growth in the future:
1. To develop close working relationship with partners like
Pelindo I, II, III and IV.
2. To launch Berth 300, 301, 302, and 303 as the new
international gateway at Tanjung Priok Port for containers.
PANGSA PASAR
MARKET SHARE
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar dunia dengan
lebih dari 17.000 pulau, tengah berada dalam perubahan
kelautan. Dimana Presiden Widodo telah menamakan
rencananya sebagai “Tol Laut” atau “Jalan Raya Samudera”,
sebuah jaringan pelabuhan yang terkoordinasi didisain agar
dapat menangani lalu lintas internasional lebih baik dan lebih
mempersingkat perdagangan domestik. Untuk mencapai visi
tersebut, Pemerintahan yang baru berencana untuk
menghabiskan dana sebesar Rp 5.519 triliun (USD 492 miliar)
pada bidang peningkatan infrastruktur selama lima tahun ke
depan.
Dengan adanya peningkatan dan perluasan pelabuhan, lalu
lintas petikemas dan perekonomian diharapkan akan
bertumbuh dengan pesat dan meningkatkan perdagangan.
Perseroan sangat yakin akan diuntungkan dan tumbuh di
masa yang akan datang dengan adanya perkembangan ini.
Demikian halnya pangsa pasar dari bisnis utama Perseroan
akan meluas dan demikian juga peningkatan pendapatan.
Indonesia, the world largest archipelago with more than 17,000
islands, is in the midst of a sea change. Which President
Widodo has labelled his plan as “Sea Toll Road” or “Ocean
Highway”, a co-ordinated network of ports designed to better
handle international traffic and streamline more local trade. To
realize the vision, the new government plan to spend Rp 5,519
trillion (USD 429 billion) on infrastructure upgrades over the
next five years.
KEBIJAKAN DIVIDEN
DIVIDEND POLICY
Seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan, termasuk
saham baru yang akan dikeluarkan mempunyai hak yang
sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang
saham lama termasuk hak atas dividen sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
All shares that have been issued, including the new shares to
be issued have equal rights and equal in all respects with the
existing shareholders including dividend rights in accordance
with the Articles of Association of the Company and the
prevailing regulations.
Perseroan memiliki kebijakan memberikan dividen tunai
sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Besarnya dividen
tunai dikaitkan dengan laba tahun berjalan dari Perseroan
pada tahun buku yang bersangkutan, dengan tidak
mengabaikan kondisi keuangan Perseroan dan tanpa
mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk menentukan lain
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
The Company has a policy of paying out cash dividends at
least once a year. The amount of cash dividends paid out is
associated with the income for the year of the Company in the
related fiscal year, taking into account the financial condition of
the Company and without depriving the rights of the
Company’s EGM to decide otherwise in accordance with the
Articles of Association of the Company.
3. To launch PT ICTSI Jasa Prima, Tbk as a reliable player
and partner in the development and operation of container
terminal in Indonesia.
With ports upgrades and expansion, container traffic and the
economy is expected to grow rapidly and increase trade. The
Company is confident to benefit and grow in the future with
these developments. Thus the market share of the main
business of the Company will expand and thereby increase
revenue.
25
INFORMASI MATERIAL PERSEROAN
COMPANY MATERIAL INFORMATION
Perseroan telah melakukan investasi pada tahun 2012 berupa
pengambilalihan PT PBM Olah Jasa Andal (OJA). Perseroan
Perseroan berencana untuk menginvestasikan USD 30 juta
sebagai bagian dari upaya Perseroan untuk mencapai target
dalam membangun landasan kokoh bisnis Perseroan. Pada
tahun 2014, OJA menghabiskan USD 1,4 juta untuk pembelian
aset tetap.
The Company has made some investments in 2012 in the form
of acquisition of PT PBM Olah Jasa Andal (OJA). The
Company plans to invest USD30 million as part of it’s efforts in
achieving its target of building a solid foundation for the
Company’s business. In year 2014, OJA spent USD 1.4 million
for fixed assets acquisitions.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG
BERPENGARUH
SIGNIFIKAN
TERHADAP
PERSEROAN
REGULATION CHANGES WITH SIGNIFICANT IMPACT ON
THE COMPANY AND FINANCIAL STATEMENTS
Selama tahun 2014, tidak terdapat perubahan peraturan
perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap
Perseroan.
During the year 2014, there were no changes in laws and
regulations that significantly affect the Company.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, ALASAN DAN
DAMPAKNYA TERHADAP LAPORAN KEUANGAN
CHANGE IN ACCOUNTING POLICIES, THE REASON AND
ITS IMPACT ON THE FINANCIAL STATEMENTS
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang
dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK-IAI). Perseroan menerapkan
standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan oleh
DSAK-IAI dan lembaga pemerintahaan lainnya.
Perubahan-perubahan kebijakan akuntansi, alasan-alasan dan
dampaknya terhadap laporan keuangan telah diungkapkan
dalam Catatan 2 dari Laporan Keuangan Konsolidasian 2014
yang telah diaudit yang dilampirkan pada Laporan Tahunan
ini.
The consolidated financial statements have been prepared in
accordance with Indonesian Financial Accounting Standards
(FAS) issued by the Financial Accounting Standards Board of
the Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI). The
Company adopted new and amended standards issued by
DSAK-IAI and other governing agencies.
The changes in accounting policies, the reasons for such
changes and their impact on the financial statements have
been disclosed in Note 2 of the audited 2014 Consolidated
Financial Statements which are enclosed in this Annual
Report.
26
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
PERKEMBANGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Tata kelola perusahaan yang baik merupakan salah satu
factor pendukung untuk menjamin keberlangsungan bisnis
secara berkelanjutan. PT ICTSI Jasa Prima Tbk (Perseroan)
berupaya mengembangkan penerapan praktik-praktik tata
kelola yang baik sebagaimana dijalankan serta dikembangkan
oleh perusahaan dunia lainnya.
Perseroan meyakini bahwa penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang baik (GCG) secara menyeluruh akan
berkontribusi pada profitabilitas dan nilai tambah bagi
stakeholders, juga kelanjutan pertumbuhan bisnis secara
jangka panjang. Sehingga Perseroan bertekad untuk
mengembangkan GCG serta mengawasi pelaksanaannya
sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku.
Perseroan memiliki rencana untuk menerbitkan prosedurprosedur di bidang GCG dan Pedoman Etika dan Perilaku
Bisnis dengan tujuan agar seluruh pemangku kepentingan
internal - Komisaris, Direktur, dan Karyawan - memiliki
persepsi yang sama dalam hal menjalankan usaha sesuai
prinsip-prinsip GCG di seluruh aspek operasional. Selanjutnya
Perseroan juga akan merancang dokumentasi pendukung
GCG lainnya seperti GCG Manual, Board Manual dan
sebagainya agar seluruh kebijakan dan standar untuk
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh
Karyawan dalam melaksanakan tugas masing-masing sesuai
prinsip-prinsip GCG.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE DEVELOPMENT
Good corporate governance is one instrumental factor that
guarantees a sustainable business growth. PT ICTSI Jasa
Prima Tbk (the Company) seeks to develop the
implementation of good governance practices within its
business organization, as complied and developed by other
global companies.
The Company believes a good and comprehensive
implementation of Good Corporate Governance (GCG) will
contribute to profitability and add value to stakeholders, as well
as to sustainable business growth in the long term. Therefore,
the Company is committed to the development of GCG and
supervising its implementation in accordance with the
prevailing rules and regulations.
The Company plans to publish its procedures on GCG and
Code of Business Ethics and Conduct such that the
Company’s internal stakeholders - Commissioners, Directors
and Employees - possess common understanding on
operating the business based on GCG principles in all
operational aspects. The Company will also design GCG
supporting documents, such as GCG Manual, Boards Manual
and others, to ensure that the policies and standards of the
Shareholders, the Board of Commissioners, the Board of
Directors and all Employees in carrying out their respective
duties are in accordance with the principles of GCG.
PENERAPAN GCG
Dalam menerapkan GCG, Perseroan berpedoman pada
budaya perusahaan sejalan dengan prinsip Tata Kelola
Perusahaan,
yaitu
transparansi,
akuntablilitas,
pertanggungjawaban, kemandirian, dan kewajaran. Kelima
prinsip ini mendasari kegiatan bisnis dan pelaksanaan
operasional sehari-hari.
 Transparansi
Keterbukaan diperlukan dalam proses pengambilan
keputusan dan informasi material yang relevan mengenai
perusahaan secara akurat dan tepat waktu. Perseroan
mengungkapkan
informasi
sesuai
peraturan
perundangundangan yang berlaku kepada pemegang
saham dan seluruh pemangku kepentingan Perseroan.
 Akuntabilitas
Akuntabilitas berkaitan dengan pelaksanaan, kejelasan
fungsi dan pertanggungjawaban organ sehingga
pengelolaan perusahaan dapat berjalan secara efektif.
Bertujuan untuk menciptakan pengawasan efektif yang
mendasarkan pada keseimbangan hak dan tanggung
jawab antara Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan
Direksi. Dengan prinsip akuntabilitas, Perseroan dapat
menghadirkan aplikasi mekanisme sistem internal check
and balance yang mencakup praktik-praktik yang sehat.
 Pertanggungjawaban
Perseroan dikelola dengan mengedepankan kepatuhan
terhadap peraturan dan undang-undang pemerintah tanpa
ada kepentingan dan tekanan dari pihak lain. Prinsip ini
mencakup kesesuaian pengelolaan Perseroan terhadap
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
Pertanggungjawaban mencerminkan pemenuhan hak-hak
GCG IMPLEMENTATION
In its GCG implementations, the Company embraces
corporate cultures to be aligned with the principles of
Corporate Governance, namely transparency, accountability,
responsibility, independence and fairness. These principles
are always applied into all business activities and daily
operations.
 Transparency
Transparency is required in decision making process and
material information relevant to the Company in an
accurate and timely manner. The disclosure of Company’s
information to its shareholders and all stakeholders is in
compliance with the prevailing laws and regulations.
 Accountability
Accountability is related directly to the implementation,
clarity of functions and responsibility of organs which
ensure effective management throughout the Company. It
is also aimed at establishing effective monitoring based on
the balance of rights and responsibilities among
Shareholders, Board of Commissioners and Board of
Directors. By applying the principles of accountability, the
Company is able to deliver internal systems of check and
balance mechanism covering healthy business practices.
 Responsibility
The Company is managed under the importance of
independent compliance with the government laws and
regulations. This principle includes the Company’s
management that complies with laws and regulations.
Responsibility
indicates
the
fulfillment
of
stakeholders’rights, safe and healthy works and the
27
pemangku kepentingan, keselamatan dan kesehatan kerja
dan pencegahan terhadap praktik bisnis yang tidak sehat.
 Kemandirian
Perseroan menjalankan tugas dan kewajiban sesuai
dengan peraturan undang-undang yang berlaku dan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat tanpa adanya
benturan kepentingan maupun intervensi dari pihak
manapun.
 Kewajaran
Kesetaraan setiap pihak untuk memenuhi hak-hak
pemangku kepentingan sesuai perjanjian dan peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
Perseroan
memberikan perlindungan, kesempatan dan perlakuan
yang wajar untuk menuntut jika terjadi pelanggaran hak.
KEBIJAKAN GCG
Perseroan berupaya memberikan nilai tambah bagi para
Pemegang Saham melalui penerapan prinsip GCG secara
konsisten dan konsekuen serta menjadikannya sebagai
budaya kerja yang berlaku di dalam Perseroan. Pemahaman
ini mendasari pengembangan kebijakan Perseroan untuk
melaksanakan tata kelola yang baik dalam rangka mencapai
tujuan bisnis jangka panjang yang berkesinambungan.
Perseroan menerapkan prinsip-prinsip GCG pada setiap
aspek bisnis serta semua jajaran organisasi, yang diwujudkan
dalam aspek-aspek antara lain sebagai berikut:
 Melaksanakan tugas dan tanggung jawab anggota
Dewan Komisaris dan Direksi;
 Menerapkan fungsi kepatuhan;
 Pengelolaan manajemen risiko;
prevention of unhealthy business practices.
 Independence
The Company fulfills its duties and responsibilities in
accordance with the prevailing laws and regulations as
well as healthy corporate principles without any conflict of
interests or intervention from any party.
 Fairness
This principle emphasizes on the equality for all parties to
fulfill stakeholders’ rights based on agreements and the
prevailing laws and regulations. The Company offers
protection, fair treatment and opportunities.
GCG POLICY
The Company seeks to provide its shareholders with added
values through consistent application of the principles of GCG,
and adopting it as custom work culture within the
Company. This understanding underlies the Company’s policy
development on good corporate governance so that
sustainable long-term business vision can be achieved.
The Company applies GCG principles throughout its business
aspects at all levels of the organization which are incorporated
into these following aspects:
 Performing the duties and responsibilities of the Board of
Commissioners and the Board of Directors;
 Implementing compliance functions;
 Managing risk management;
 Melaksanakan transparansi keuangan dan non-keuangan;  Implementing financial and non-financial transparency; and
dan
 Melengkapi serta melaksanakan tugas-tugas komitekomite dan satuan kerja yang melaksanakan fungsi
pengendalian internal.
 Implementing the tasks of the committees and working
units that perform internal control.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
Perseroan berkomitmen untuk mengedepankan tanggung
jawab dalam menerapkan GCG yang berkelanjutan.
Perseroan memandang implementasi GCG bukan sekedar
kewajiban namun komitmen dalam menjaga prinsip
transparansi dan akuntabilitas kepada publik. Tidak hanya
sebagai upaya pemenuhan kepatuhan terhadap peraturan,
Perseroan memiliki kesadaran internal untuk melaksanakan
GCG guna menciptakan lingkungan bisnis yang sehat,
bertanggung jawab dan mampu beradaptasi terhadap
dinamika usaha. Organ-organ utama dalam Perseroan terdiri
dari RUPS, Dewan Komisaris, dan Direksi yang dibantu oleh
perangkat pendukung diantaranya Komite Audit, Sekretaris
Perusahaan, dan Unit Audit Internal.
CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
The Company is committed to promote responsibility in
implementing sustainable GCG. The Company views that the
implementation of GCG is beyond obligation, but also a
commitment to maintain the principles of transparency and
accountability to the public. In addition to the fulfillment of
regulatory compliance, the Company also maintains internal
awareness in implementing GCG in order to create a healthy
and responsible business environment that is capable of
adapting to the dynamics of the business. Major organs in the
Company consist of the AGMS, the Board of Commissioners
and the Board of Directors, assisted by the Audit Committee,
Corporate Secretary and Internal Audit Unit.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Berdasarkan aturan perundangan-undangan yang berlaku,
Rapat Umum Pemegang Saham merupakan organ Perseroan
yang wewenangnya tidak diberikan kepada Dewan Komisaris
atau Direksi. RUPS meliputi pertanggungjawaban Dewan
Komisaris dan Direksi terkait pengelolaan Perseroan.
Perseroan mengenal dua macam RUPS yaitu Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
Based on prevailing regulations, the General Meeting of
Shareholders (GMS) is the Company’s organ whose authority
is not mandated to the Board of Commissioners or the Board
of Directors. GMS covers the accountability reports of the
Board of Commissioners and the Board of Directors pertaining
to the management of the Company. The Company
recognizes two types of GMS, namely Annual General Meeting
28
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
(AGMS) and Extraordinary General Meeting (EGMS).
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN (RUPST)
ANNUAL GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
(AGMS)
The AGMS was held on June 19, 2014 in Jakarta with the
following subjects:
1. Approval on Annual Report prepared by the Board of
Directors on Company’s condition and operations during
2013 Fiscal Year including Board of Commissioners
Report on oversight duties during 2013 Fiscal Year, and to
grant a release and discharge (volledig acquit et de
charge) to all members of Board of Directors and Board of
Commissioners on their management and oversight
actions performed during 2013 Fiscal Year;
RUPST diselenggarakan pada tanggal 19 Juni 2014 bertempat
di Jakarta dengan pokok bahasan sebagai berikut:
1. Persetujuan atas Laporan Tahunan yang disusun oleh
Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan
selama Tahun Buku 2013 termasuk Laporan Dewan
Komisaris atas tugas pengawasan selama Tahun Buku
2013, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan
tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge)
kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris
atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah
dijalankan selama Tahun Buku 2013;
2. Persetujuan penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk
mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun
Buku 2014;
3. Persetujuan perubahan susunan anggota Direksi
Perseroan.
Berdasarkan agenda Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan tersebut, para pemegang saham memutuskan:
1. menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan yang
disusun oleh Direksi mengenai keadaan dan jalannya
Perseroan selama Tahun Buku 2013 termasuk Laporan
Dewan Komisaris atas tugas pengawasan selama Tahun
Buku 2013, sekaligus memberikan pelunasan dan
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit
et de charge) kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan
Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan
yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2013;
2. menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Suherman & Surja selaku Akuntan Publik
yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan
Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014, serta memberikan wewenang kepada
Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium Akuntan
Publik Independen tersebut serta persyaratan lain
sehubungan dengan penunjukannya;
3. Perubahan susunan anggota Direksi Perseroan.
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
tanggal 19 Juni 2014 tersebut telah diaktakan dengan akta
Notaris Dini Lastari Siburian, S.H., No. 316 pada tanggal yang
sama. Selanjutnya, perubahan susunan anggota Direksi
tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana ternyata
dalam Surat Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia No.: AHU-16910.40.22.2014 tanggal 1 Juli 2014
perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan.
2. Approval on appointment of Public Accountant Firm to
audit Company’s Financial Statement for 2014 Fiscal Year;
3. Approval on the change of composition of Board of
Directors of the Company.
Based on the said Annual General Meeting of Shareholders
agendas, the shareholders resolved:
1. to approve and ratify the Annual Report prepared by Board
of Directors on the course and condition of the Company
during Fiscal Year 2013 including Board of
Commissioners’ Report on their oversight duty during
Fiscal Year 2013, at the same time granting a full release
and discharge from the responsibility (volledig acquit et de
charge) to all members of Board of Directors and Board of
Commissioners on their management and oversight
actions carried out during the Fiscal Year 2013;
2. to approve the appointment of Certified Public Accountant
Purwantono, Suherman & Surja as the Public Accountant
who will conduct the audit on the Company’s Financial
Statement for the fiscal year that will end on December 31,
2014, and to grant the authority to Board of Directors of the
Company to determine the honorarium of the said
Independent Public Accountant as well as other
requirements related to its appointment;
3. Change of members of Board of Directors the Company.
The Minutes of the said June 19, 2014 Annual General
Meeting of Shareholders has been notarized on the same date
in Notarial Deed of Dini Lastari Siburian, S.H., No. 316.
Further, the said change of members of Board of Directors has
been notified to Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia as evidenced by Letter of Minister of
Law and Human Rights of the Republic of Indonesia No.:
AHU-16910.40.22.2014 dated 1 July 2014 regarding Receipt
on Company Data Change Notice.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA
(RUPSLB)
Selama
Tahun
Buku
2014,
Perseroan
tidak
menyelenggarakan RUPSLB.
EXTRAORDINARY
GENERAL
MEETING
OF
SHAREHOLDERS (EGMS)
During 2014 Fiscal Year, the Company did not assemble any
EGMS.
Pada tanggal 23 Januari 2015, Perseroan menyelenggarakan
RUPSLB di Jakarta. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada
tanggal 23 Januari 2015 dan diaktakan dengan akta Notaris
Dini Lastari Siburian, S.H., No. 308 pada tanggal yang sama,
On January 23, 2015, the Company assembled an EGMS in
Jakarta. Based on Minutes of Extraordinary General Meeting
of Shareholders held on January 23, 2015 and notarized on
the same date in Notarial Deed of Dini Lastari Siburian, S.H.,
No. 308, the shareholders ratified the change of members of
29
para pemegang saham menyetujui perubahan susunan
anggota Direksi Perseroan.
Perubahan susunan anggota Direksi tersebut telah
diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No.: AHU-0005372.AH.01.03.TAHUN 2015 tanggal 27 Januari
2015 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan.
Board of Directors of the Company.
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberi
saran yang dibutuhkan dalam menjalankan kepengurusan
Perseroan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik. Dewan
Komisaris bertanggung jawab atas hasil kerja selama tahun
berjalan melalui RUPS. Dalam melakukan fungsi
pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit
secara berkala melakukan pengawasan dalam bentuk
pembahasan temuan audit dan pemantauan atas tindak lanjut
hasil temuan audit tersebut.
Prinsip-prinsip independensi dengan tidak melibatkan diri
dalam kegiatan maupun proses pengambilan keputusan
menajerial sehari-hari dari Direksi merupakan hal yang wajib
dijaga oleh setiap anggota Dewan Komisaris.
Gaji dan imbalan jangka pendek yang diperoleh Dewan
Komisaris Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar USD
25.712 (ekuivalen Rp 330.433.000) untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2014.
THE BOARD OF COMMISSIONERS
The Board of Commissioners is in charge for supervising the
implementation of the duties and responsibilities of the Board
of Directors and providing them with necessary advices in
managing the Company in accordance with the principles of
GCG. The Board of Commissioners is also responsible for the
works on the current year through the GMS. In performing its
oversight functions, the Board of Commissioners is assisted by
the Audit Committee which periodically conducts supervision
through discussion and monitoring of audit findings and their
follow ups.
The principles of independence are essentially kept by not
being involved in daily management activities and
decisionmaking process of the Board of Directors. This is
mandatory for all members of the Board of Commissioners.
The aggregate salaries and short-term benefits of the Board of
Commissioners of the Company and Subsidiaries amounted to
USD 25,712 (equivalent to Rp 330,433,000) for the year ended
December 31, 2014.
RAPAT DEWAN KOMISARIS
Pembahasan hal-hal yang bersifat strategis dan atau
memerlukan keputusan segera dibahas dalam Rapat Dewan
Komisaris yang diselenggarakan sekurang-kurangnya satu kali
dalam satu tahun atau setiap saat jika diminta seorang atau
lebih anggota Dewan Komisaris. Kuorum Rapat Dewan
Komisaris tercapai jika lebih dari setengah anggota Dewan
Komisaris hadir atau diwakilkan dengan kuasa kepada
Komisaris lain. Keputusan rapat diusahakan dengan cara
musyarawah untuk mufakat.
Jika mufakat tidak tercapai, maka ditempuh melalui
mekanisme pemungutan suara di antara anggota Dewan
Komisaris yang hadir atau diwakilkan dalam rapat dan
keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari
setengah jumlah suara yang sah. Jika jumlah suara yang
setuju dan tidak setuju sama, maka usulan yang disampaikan
diputuskan oleh Ketua Rapat.
Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan mengikat
tanpa melalui rapat, apabila seluruh Komisaris menerima
pemberitahuan tertulis mengenai usulan dan seluruh
Komisaris memberikan suara setuju secara tertulis dan
membubuhkan tandatangannya.
THE BOARD OF COMMISSIONERS’ MEETING
Discussions on strategic matters and/or ones that require
immediate decision are discussed in the Board of
Commissioners’ meeting which is held at least once a year or
at any time should there be any request from one or more
members of the Board of Commissioners. The quorum of the
Board of Commissioners’ Meeting is reached if more than half
of its members are present or represented by the Board of
Commissioners’ proxy to other commissioners. A decision is
reached by way of deliberation and consensus.
If a consensus is not reached, an alternative voting
mechanism is exercised by the Board of Commissioners’
members who are present or represented at the meeting, and
the decisions are taken by the affirmative vote of more than
half of the valid votes. If the numbers of affirmative and
dissenting votes are equal, the submitted proposal is to be
decided by the Chairman of the Meeting.
The Board of Commissioners may also take a binding
resolution without meeting, when all Commissioners receive
written notification on the proposal and all Commissioners give
affirmative vote in writing and affix their signature.
DIREKSI
Direksi merupakan organ Perseroan yang bertugas dan
bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan
pengelolaan Perseroan serta melaksanakan GCG pada
seluruh tingkatan dalam organisasi. Direksi juga bertanggung
jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan
dan tujuan yang sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
THE BOARD OF DIRECTORS
The Board of Directors is in charged and collectively
responsible for managing the Company and implementing
GCG at all levels throughout the organization. The Directors
are also fully responsible for maintaining the Company’s
interests and objectives in accordance with the Articles of
Association.
The said change of members of Board of Directors has been
notified to Minister of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia as evidenced by Letter of Minister of Law and
Human Rights of the Republic of Indonesia No.: AHU0005372.AH.01.03.TAHUN 2015 dated 27 January 2015
regarding Receipt on Company Data Change Notice.
30
Pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang
dihadapi perusahaan dilakukan secara cepat dan dengan
analisis yang seksama. Direksi dibantu oleh Sekretaris
Perusahaan dan Unit Audit Internal dalam melaksanakan
tugasnya. Direksi memberikan laporan hasil pelaksanaan
Internal Audit kepada Dewan Komisaris dan melaksanakan
tindak lanjut dari temuan-temuan audit.
Dalam masa yang akan datang, peran Direksi dalam proses
pengembangan strategis korporasi dituangkan dalam Rencana
Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) berikut rencana aksinya
sebagai penjabaran operasional strategi yang telah ditetapkan,
yang kemudian diuraikan dalam Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) tahunan.
Gaji dan imbalan jangka pendek yang dibayarkan kepada
Direksi Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar USD
171.922 (ekuivalen Rp 2.217.313.927) untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.
Decision-making process on the Company’s issues is always
made immediately, supported with careful analysis. The Board
of Directors is assisted by the Corporate Secretary and
Internal Audit Unit in performing their duties. The Board of
Directors submits the reports on Internal Audit implementation
results to the Board of Commissioners and takes action to
follow-up the audit findings.
In the future, the Board of Directors’ roles in corporate
strategic development process will be outlined in the
Company’s Long Term Plan, along with its action plans as an
elaboration of the operational strategies that have been set,
which will then be described in the Company’s annual Work
Plan and Budget.
The aggregate salaries and short-term benefits of the Board of
Directors of the Company and Subsidiaries amounted to USD
171,922 (equivalent to Rp 2,217,313,927) for the year ended
December 31, 2014.
RAPAT DIREKSI
Rapat Direksi diselenggarakan setiap waktu bilamana
dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih anggota
Direksi atau atas permintaan dari Dewan Komisaris dengan
menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Kuorum Rapat
Direksi tercapai jika lebih dari setengah anggota Direksi hadir
atau diwakilkan dengan kuasa kepada anggota Direksi
lainnya. Keputusan rapat diambil secara mufakat. Jika mufakat
tidak terjadi, maka dilakukan pemungutan suara di antara
anggota Direksi yang hadir atau diwakilkan dalam rapat dan
keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari
setengah jumlah suara yang sah. Jika jumlah suara yang
setuju dan tidak setuju sama, maka usulan yang disampaikan
ditolak, kecuali mengenai diri orang, akan diputuskan oleh
Ketua Rapat. Jika terdapat anggota Direksi yang mempunyai
pendapat yang berbeda terhadap keputusan yang dibuat,
maka pendapat tersebut harus dicantumkan di dalam
risalah/notulen rapat.
Setiap kali rapat diselenggarakan, dibuat daftar hadir yang
ditandatangani oleh seluruh peserta rapat yang hadir dan juga
notulen rapat yang dibuat oleh Sekretaris Perusahaan
Secretary. Notulen Rapat yang telah ditandatangani oleh
Direksi yang hadir dalam rapat, didistribusikan kepada seluruh
Direktur dan bila perlu kepada unit kerja yang terkait dengan
Keputusan rapat.
Direksi dapat juga mengambil keputusan mengikat tanpa
melalui rapat, apabila seluruh Direktur menerima
pemberitahuan tertulis mengenai usulan dan seluruh Direktur
memberikan suara setuju secara tertulis dan membubuhkan
tandatangannya.
THE BOARD OF DIRECTORS’ MEETING
The Board of Directors’ Meeting is held at any time when
deemed necessary at the request of one or more members of
the Board of Directors, or upon the request of the Board of
Commissioners by way of proposing the matters for
discussion. The quorum of Board of Directors’ meeting is
achieved if more than half of the Directors are present or
represented through the proxy issued to another member of
the Board of Directors. Every decision taken is a result of
consensus. If a consensus is not reached, then an alternative
voting mechanism is exercised by the Board of Directors’
members who are present or represented at the meeting, and
a decision is taken by the affirmative vote of more than half of
the valid votes. If the numbers of affirmative and dissenting
votes are equal, the submitted proposal is to be decided by the
Chairman of the Meeting, except regarding a person. If there is
a Director with dissenting opinion
PENILAIAN TERHADAP DEWAN KOMISARIS DAN
DIREKSI
Penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris yang ada saat ini
adalah melalui self-assessment oleh Dewan Komisaris yang
kemudian kemudian dikukuhkan dalam RUPS untuk
memperoleh persetujuan Pemegang Saham. Sedangkan
assessment terhadap Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris
dan Pemegang Saham. Indikator yang dinilai terhadap hasil
kerja Direksi mencakup kinerja keuangan maupun nonkeuangan.
Pada tahun 2014, Perseroan belum melakukan assessment
ASSESSMENT ON THE BOARD OF COMMISSIONERS AND
DIRECTORS
Assessments on the performance of the current Board of
Commissioners are carried out through self-assessment by the
Board of Commissioners which will be subsequently confirmed
at the GMS for approval by the Shareholders. The assessment
of the Board of Directors will be conducted by the Board of
Commissioners and Shareholders. Indicators used to assess
the performance of the Board of Directors’ works include
financial and non-financial.
In 2014, the Company has not made an assessment of the
For every meeting held, an attendance list is to be signed by
all meeting attendees and it will be documented, while minutes
of the meeting is to be made by the Corporate Secretary. The
minutes of the meeting that has been signed by the attending
Board of Directors needs to be distributed to all Directors and,
if necessary to the units associated with the meeting
resolutions.
The Board of Directors may also take a binding resolution
without meeting, when all Directors receive written notification
on the proposal and all Directors give affirmative vote in writing
and affix their signature.
31
terhadap Dewan Komisaris maupun Direksi. Assessment
tersebut akan dilakukan pada masa yang akan datang,
dengan mengingat pentingnya penilaian terhadap kinerja
Dewan Komisaris dan Direksi sebagai bagian dari komitmen
terhadap penerapan GCG di Perseroan.
Board of Commissioners and the Board of Directors. The
assessment will be carried out in the future, weighing the
importance of evaluating the performance of the Board of
Commissioners and Directors as part of its commitment to the
implementation of GCG in the Company.
PROSEDUR
PENETAPAN
KOMISARIS DAN DIREKSI
PROCEDURES
ON
THE
DETERMINATION
OF
REMUNERATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS
AND DIRECTORS
Based on resolution of Extraordinary General Meeting of
Shareholders of the Company on January 15, 2013 as
evidenced by Deed of Minutes of Meeting of the Company
No.163 dated January 15, 2013, drawn up by Dini Lastari
Siburian, S.H., Notary in South Jakarta, the Extraordinary
General Meeting of Shareholders by concensus has approved
the delegation of authority to the Board of Commissioners to
determine the salaries, allowances and bonus of all members
of Board of Directors; and approved the delegation of authority
to the controlling shareholder to determine the salaries,
allowances and bonus of all members of Board of
Commissioners. The Company’s Remuneration Committee will
be formed in accordance with the Company’s commitments
that GCG is a key element in the Company.
REMUNERASI
DEWAN
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Perseroan tanggal 15 Januari 2013 sebagaimana
ternyata dalam Akta Berita Acara Rapat Perseroan No.163
tanggal 15 Januari 2013, dibuat oleh Dini Lastari Siburian,
S.H., Notaris di Jakarta Selatan, Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa secara musyawarah untuk mufakat telah
menyetujui pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris
untuk menetapkan gaji, tunjangan dan tantiem dari seluruh
anggota Direksi; dan menyetujui pelimpahan kewenangan
kepada pemegang saham pengendali untuk menetapkan gaji,
tunjangan dan tantiem seluruh anggota Dewan Komisaris.
Komite Remunerasi Perseroan akan dibentuk sesuai
komitmen Perseroan bahwa tata kelola yang baik merupakan
salah satu elemen penting dalam Perseroan.
FUNGSI DAN TUGAS DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris bertanggung jawab melakukan pengawasan
terhadap Kebijakan Manajemen Perseroan yang dilaksanakan
oleh Direksi, termasuk mengenai rencana pengembangan
Perseroan, rencana bisnis dan anggaran tahunan Perseroan,
pelaksanaan dan kepatuhan pada ketentuan Anggaran Dasar,
keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dewan Komisaris telah melaksanakan tugasnya
sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.
Dalam kaitan dengan pelaksanaan praktik GCG di dalam
Perseroan, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
adalah sebagai berikut:
 Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab Direksi dan pengawasan atas
kebijakan Direksi terhadap kebijakan pengurusan
Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi;
 Melaksanakan pengawasan atas risiko usaha dan upaya
manajemen melakukan pengendalian internal;
 Membuat
dan
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan
Perseroan yang dilakukan oleh Direksi.
 Memantau efektivitas implementasi GCG yang diterapkan
Perseroan dan bila perlu mengusulkan penyesuaian;
 Memberikan pendapat dan saran atas pelaksanaan GCG
di dalam Perseroan;
bahwa Direksi
kepentingan Pemegang Saham.
 Memastikan
telah
memperhatikan
FUNGSI DAN TUGAS DIREKSI
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi Perseroan bertanggung
jawab terhadap RUPS. Prinsip akuntabilitas diwujudkan
FUNCTIONS AND DUTIES OF THE BOARD OF
COMMISSIONERS
The Board of Commissioners is responsible for oversight of
the Company’s Management Policy implemented by the Board
of Directors, including the development plan, business plan
and annual budget of the Company, implementation and
compliance with the provisions of the Articles of Association,
the GMS decisions and prevailing regulations. The Board of
Commissioners has been performing its duties in accordance
with the Articles of Association of the Company.
In connection with the implementation of GCG practices in the
Company, the duties and responsibilities of the Board of
Commissioners are as follows:
 Supervising the implementation of duties and
responsibilities of the Board of Directors, monitoring the
Board of Directors on their Company’s management policy
and providing advice to the Board of Directors;
 Conducting oversight on the risk of business and
management efforts of internal control;
 Preparing and submitting report on BOC accountability in
overseeing the management of the Company conducted
by the Board of Directors;
 Monitoring the effectiveness of the implementation of the
Company’s GCG, and if necessary, proposing
adjustments;
 Providing suggestions and recommendations on the
implementation of GCG in the Company;
 Ensuring that the interests of shareholders are
wellattended by the Board of Directors.
FUNCTIONS AND DUTIES OF THE BOARD OF
DIRECTORS
In performing its duties, the Company’s Board of Directors is
responsible to the GMS. The principle of accountability is
32
melalui pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS. Direksi
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara
independen dalam memastikan terselenggaranya pelaksanaan
GCG. Sejalan dengan standar tata kelola perusahaan yang
baik, tugas utama dan tanggung jawab anggota Direksi
meliputi:
1. Wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha
perusahaan;
2. Bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang
bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugas
sesuai dengan ketentuan;
3. Menyusun visi, misi dan nilai-nilai serta rencana strategis
Perseroan dalam bentuk Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP);
4. Mengendalikan sumber daya manusia yang dimiliki secara
efektif dan efisien;
5. Direksi juga secara aktif memberikan arahan kepada
jajaran organisasi untuk meningkatkan penerapan prinsipprinsip GCG dan pengelolaan risiko, memberikan contoh
penerapan GCG;
6. Memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku
kepentingan.
applied through the Board of Directors’ responsibility report to
the GMS. The Board of Directors carries out its duties and
responsibilities independently, ensuring the implementation of
GCG. In line with the standards of GCG, the main duties and
responsibilities of the members of the Board of Directors
include:
1. Carrying mandatory duty for the benefit of the Company
and the business in good faith and full responsibility;
KOMITE AUDIT
Berdasarkan Lampiran Keputusan Bapepam No. Kep-29/
PM/2004 tanggal 24 September 2004 mengenai Peraturan
Bapepam No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Dewan Komisaris Perseroan
telah membentuk Komite Audit dalam rangka membantu
melaksanakan tugas dan fungsinya.
Komite Audit terdiri dari paling sedikit 3 (tiga) orang anggota,
termasuk ketuanya, dan dipimpin oleh seorang Komisaris
Independen. Fungsi Komite ini adalah membantu Dewan
Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya.
Setelah akuisisi, manajemen baru Perseroan membentuk
komite audit pada tahun 2013 dengan susunan sebagai
berikut: Albertus Sumardi (Ketua), Susan Sabio Domingo
(Anggota) dan Catherine Dagon Panilla (Anggota). Susunan
Komite Audit ini ditunjuk berdasarkan Keputusan Dewan
Komisaris Perseroan No.: IJP-BOC-003-IV-2013 tanggal 11
April 2013.
Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris
Perseroan No.: IJP-BOC-001-III-2014 tanggal 22 April 2014,
susunan Komite Audit diubah menjadi sebagai berikut:
AUDIT COMMITTEE
Based on the Attachment of Bapepam-LK Decree No. Kep29/PM/2004 dated September 24, 2004 pertaining to
Bapepam- LK IX.I.5 Regulation on the Establishment and
Work Guidelines of Audit Committee, the Board of
Commissioners has established an Audit Committee to assist
them in carrying out their duties and functions.
The Audit Committee consists of at least 3 (three) members,
including the Chairman, and led by an Independent
Commissioner. The function of this committee is to assist the
Board of Commissioners in carrying out its roles. After the
acquisition, the new management of the Company in 2013
formed the Audit Committee with the following composition:
Albertus Sumardi (Chairman), Susan Sabio Domingo
(Member) and Catherine Dagon Panilla (Member). This
composition of Audit Committee was appointed based on
Resolution of Board of Commissioners of the Company No.:
IJP-BOC-003-IV-2013 dated 11 April 2013.
Afterward, based on Resolution of Board of Commissioners of
the Company No.: IJP-BOC-001-III-2014 dated 22 April 2014,
the composition of Audit Committee is changed to become as
follows:
Chairman : Albertus Sumardi
Member : Sandy Alzul Alipio
Member : Catherine Dagon Panilla
The Audit Committee is responsible to the Board of
Commissioners and assists the Board in performing its duties
so that the management of the Company can take place
efficiently and effectively through the system and the
implementation of a competent and independent monitoring.
The main tasks of the Audit Committee are as follows:
1. Providing advice to the Board of Commissioners regarding
reports or other issues that have been submitted by the
Board of Directors to the Board of Commissioners;
2. Identifying other issues that should be considered by the
Ketua
: Albertus Sumardi
Anggota : Sandy Alzul Alipio
Anggota : Catherine Dagon Panilla
Komite Audit bertanggung jawab kepada Komisaris dan
membantu Komisaris dalam pelaksanaan tugasnya agar
pengelolaan perusahaan dapat berlangsung dengan efisien
dan efektif melalui sistem dan pelaksanaan pengawasan yang
kompeten dan independen. Tugas utama Komite Audit:
1. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap
laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi
kepada Dewan Komisaris;
2. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
2. Personally taking full responsibility if found guilty or
negligent in performing their duties in accordance with the
regulations;
3. To develop the Company’s vision, mission and values and
strategic plan of the Company in the form of Long Term
Corporate Plan and Work Plan and Budget;
4. Controlling and managing the Company’s human
resources effectively and efficiently;
5. Actively providing guidance to the organization in order to
improve the principles of GCG applied in the Company,
risk management and providing examples of GCG
implementation.
6. Attending to the interests of stakeholders.
33
Dewan Komisaris; dan
3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan
tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi:
a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang
akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan,
proyeksi, dan informasi keuangan lainnya;
b. Melakukan penelaahan atas ketaatan perseroan
terhadap peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan
lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
Perseroan;
c. Melakukan
penelaahan
atas
pelaksanaan
pemeriksaan oleh Unit Audit Internal Perseroan;
d. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko
yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan
manajemen risiko oleh Direksi;
e. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada
Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan
dengan Perseroan; dan
f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
Perseroan.
Board of Commissioners; and
3. Performing other tasks related to the Board of
Commissioners duties, including among others:
a. To review the Company’s financial information that will
be released, such as financial statements, financial
projection, and other financial information;
b. To review the Company’s compliance to Capital
Market laws and regulations and other related
regulations in line with the Company’s activities;
Albertus Sumardi, usia 75, warga negara Indonesia, Ketua
Profil singkat Albertus Sumardi terdapat pada profil anggota
Dewan Komisaris.
Albertus Sumardi, age 75, Indonesian, Chairman
Albertus Sumardi’s resume is presented in the profiles of the
Board of Commissioners’ members.
Sandy Alzul Alipio, usia 44, warga negara Filipina,
Anggota
Bapak Alipio ditunjuk sebagai anggota Komite Audit Perseroan
pada bulan April 2014. Sebelum penunjukannya, beliau adalah
Vice President Internal Audit & SOX dari Elan
Pharmaceuticals, Inc. di San Francisco Selatan, California,
Amerika Serikat. Sebelumnya, beliau telah bergabung dengan
KPMG LLP dari bulan Oktober 2000 - Maret 2004 sebagai
Senior Manager, Audits and Business Advisory; SGV and Co
dari bulan Maret 1994 – Februari 2000 sebagai Manajer,
Assurance and Business Advisory Services; dan Arthur
Andersen dari bulan September 1997 – September 1998
sebagai Experienced Senior.
Beliau adalah Akuntan Publik Bersertifikat dan terdaftar di
California pada bulan November 2001 dan Filipina pada bulan
Mei 1993, dan beliau juga adalah Auditor Internal Bersertifikat.
Beliau memegang gelar Sarjana Ekonomi di bidang
Administrasi dan Akuntansi dari Universitas Filipina pada
bulan Maret 1993.
Sandy Alzul Alipio, age 44, Filipino, Member
Catherine Dagon Panilla, usia 36, warga negara Filipina,
Anggota
Ibu Panilla diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan
efektif pada April 2013. Beliau telah bergabung bersama
International Container Terminal Services, Inc (ICTSI),
perusahaan induk dari Perseroan, sebagai Manajer Pelaporan
Keuangan sejak November 2008. Sebelumnya, beliau bekerja
dengan Sycip Gorres Velayo & Co selama lebih dari enam
tahun mengaudit klien di industri farmasi, peralatan dan
penyedia jasa telekomunikasi, industri hiburan, rumah sakit,
jasa transportasi khususnya pelabuhan, industri manufaktur,
penerbitan dan percetakan, lembaga pendidikan, dan
yayasan.
Ibu Panilla adalah seorang Akuntan Publik Bersertifikat, lulus
Catherine Dagon Panilla, age 36, Filipino, Member
c. To review the audit implementation of the Company’s
Internal Audit Unit;
d. To report to the Board of Commissioners regarding
any risk faced by the Company and the implementation
of risk management by the Board of Directors;
e. To review and report to the Board of Commissioners
on any complaint related to the Company; and
f. To keep the confidentiality of the Company’s
documents, data and information.
Mr. Alipio was appointed as a member of the Company’s Audit
Committee in April 2014. Prior to this appointment, he was
Vice President, Internal Audit & SOX of Elan Pharmaceuticals,
Inc. in South San Francisco, California, United States of
America. Before, he has joined KPMG LLP from October 2000
– March 2004 as Senior Manager, Audits and Business
Advisory; SGV and Co from March 1994 – February 2000 as
Manager, Assurance and Business Advisory Services; and
Arthur Andersen from September 1997 – September 1998 as
Experienced Senior.
He is a Certified Public Accountant and licensed California
CPA on November 2001 and licensed Philippine CPA on May
1993, and he is also a Certified Internal Auditor. He holds
Bachelor of Science in Business Administration and
Accountancy degree from University of the Philippines on
March 1993.
Ms. Panilla was appointed as a member of the Company’s
Audit Committee in April 2013. She has been with International
Container Terminal Services, Inc. (ICTSI), the parent company
of the Company, as Financial Reporting Manager since
November 2008. Previously, she had worked with Sycip
Gorres Velayo & Co. for over six years, auditing clients in the
pharmaceutical industry, telecommuni-cations equipment and
services providers, entertainment industry, hospitals,
transportation particularly port services, manufacturing,
publishing and printing industries, educational institutions, and
foundations.
Ms. Panilla is a Certified Public Accountant, graduated with a
34
dengan gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi dari
Universitas Filipina di Visayas pada tahun 2001.
degree in Bachelor of Science in Accountancy from the
University of the Philippines in the Visayas in 2001.
WEWENANG KOMITE AUDIT
Komite Audit memiliki wewenang untuk mengakses catatan
atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber
daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugasnya. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit
wajib bekerja sama dengan pihak yang melaksanakan fungsi
Internal Audit.
AUDIT COMMITTEE’S AUTHORITY
The Audit Committee has the authority to access the records
or information on employees, funds, assets and other
corporate resources.In exercising its authority, the Audit
Committee needs to work with those who perform the Internal
Audit function.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan menjalankan peran sebagai pintu
informasi bagi pemangku kepentingan. Sekretaris Perusahaan
memfasilitasi rapat-rapat Pemegang Saham, Dewan
Komisaris, dan Direksi sesuai ketentuan anggaran dasar
Perseroan serta menyiapkan laporan dan bahan-bahan yang
digunakan dalam rapat-rapat.
Sekretaris Perusahaan juga mengorganisir pelaksanaan
RUPS dan administrasi notulen RUPS. Kepatuhan kepada
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan melalui pengawasan
terhadap seluruh aspek perizinan dan kewajiban-kewajiban
yang harus dipenuhi Perseroan. Sekretaris Perusahaan dijabat
oleh Bapak Wesly Ezra Parlindungan Situmeang.
Pada tahun 2014, Sekretaris Perusahaan membantu Direksi
dalam menyelenggarakan RUPST pada bulan Juni serta
menyelenggarakan paparan publik pada bulan Desember dan
menangani kepatuhan dan pelapor di bidang pasar modal.
CORPORATE SECRETARY
The Corporate Secretary serves as the information gateway
for stakeholders. The Corporate Secretary facilitates meetings
of Shareholders, the Board of Commissioners and the Board
of Directors in accordance with the Company’s Articles of
Association and prepares reports and materials used in the
meetings.
The Corporate Secretary also organizes the implementation
and administration of the GMS’ minutes. The compliance with
rules and regulations is also included in the duty of Corporate
Secretary, ensuring that every aspect of Company’s licensing
and obligations is fully fulfilled. The Company’s Corporate
Secretary is assumed by Mr. Wesly Ezra Parlindungan
Situmeang.
In 2014, the Corporate Secretary assisted the Board of
Directors to assemble AGMS in June and assembled public
expose in December, and handled capital market compliance
and reporting.
PROFIL SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY’S PROFILE
Wesly Ezra Parlindungan Situmeang, usia 39 tahun, warga
negara Indonesia, Sekretaris Perusahaan
Wesly E.P. Situmeang diangkat menjadi Sekretaris
Perusahaan sejak tanggal 28 Mei 2012 berdasarkan
Keputusan Direksi tanggal 28 Mei 2012.
Bapak Situmeang meraih gelar Sarjana Hukum dari
Universitas Indonesia. Sebelum bergabung dengan Perseroan
pada bulan Mei 2012, beliau adalah seorang advokat dan
telah bekerja di beberapa firma hukum selama 8,5 tahun dan
menangani antara lain hal-hal terkait dengan korporasi dan
pasar modal, dan kemudian bekerja sebagai Sekretaris
Perusahaan selama 2 tahun di perusahaan tercatat di bidang
tambang batu bara.
Wesly Ezra Parlindungan Situmeang, age 39, Indonesian,
Corporate Secretary
Wesly E.P. Situmeang was appointed as Corporate Secretary
since May 28, 2012 by virtue of Decree of Board of Directors
dated May 28, 2012.
Mr. Situmeang holds a Bachelor degree in Law from University
of Indonesia. Prior to joining the Company in May 2012, he
had worked as advocate in several law firms for 8.5 years,
handling among others corporate and capital market issues,
and afterward served as a Corporate Secretary for 2 years in a
publicly-listed coal mining company.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan:
1. Mengelola administrasi kesekretariatan Perseroan;
2. Mengelola dan mengevaluasi penerapan dan pemenuhan
GCG;
3. Mengelola dokumen tata kelola perusahaan;
4. Mengelola kegiatan komunikasi internal dan eksternal
Perseroan;
5. Mengelola program Corporate Social Responsibility (CSR);
The duties and responsibilities of Corporate Secretary are:
1. Managing secretarial administration of the Company;
2. Managing and evaluating the implementation and
compliance of GCG;
3. Managing corporate governance documents;
4. Managing internal and external communication activities of
the Company;
5. Managing Corporate Social Responsibility (CSR)
programs;
6. Disseminating important information pertaining to the
Company’s performance, in accordance with the principle
of transparency as part of good corporate governance
implementation;
7. Managing the legal department of the Company;
8. Managing the Company’s licenses;
35
6. Menyebarluaskan informasi penting yang menyangkut
kinerja Perseroan, sesuai dengan prinsip transparansi
dalam melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik;
7. Mengelola departemen hukum Perseroan;
8. Mengelola perizinan Perseroan;
UNIT AUDIT INTERNAL
Unit Audit Internal di Perseroan, yang bertanggung jawab
langsung ke Presiden Direktur, melaksanakan fungsinya
sebagai pengawas atas kegiatan-kegiatan Perseroan dan
melancarkan pelaksanaan kebijakan perusahaan melalui
pemeriksaan keuangan dan operasional pada unit-unit kerja.
Unit Audit Internal dipimpin oleh Ibu Arlyn LacanientaMcDonald.
Unit Internal Audit bertanggung jawab untuk :
1. Menyiapkan dan melaksanakan rencana tahunan Audit
Internal;
2. Meneliti dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian
internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan
kebijakan Perseroan;
3. Melakukan audit dan menilai efisiensi dan efektivitas di
bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya
manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan
lainnya;
4. Memberikan rekomendasi untuk perbaikan objektif dan
informasi mengenai kegiatan yang telah diaudit untuk
semua tingkat manajemen;
5. Menyiapkan laporan audit dan menyampaikan laporan
tersebut kepada Direktur Utama Perseroan dan Dewan
Komisaris;
6. Pemantauan, menganalisis dan melaporkan kemajuan
perbaikan yang direkomendasikan;
7. Bekerja sama dengan Komite Audit;
8. Mengembangkan program untuk mengevaluasi mutu
kegiatan audit internal yang dilakukan, dan
9. Melakukan audit khusus jika diperlukan.
Pada bulan Desember 2012, Unit Audit Internal telah memulai
mengembangkan Standar Prosedur Operasi di beberapa
departemen.
INTERNAL AUDIT UNIT
The Company’s Internal Audit Unit, which is responsible
directly to the President Director, performs its function as a
supervisory body over the Company’s activities. It also helps
the Company to accelerate the implementation of corporate
policies through financial and operations audit on work units.
The Internal Audit Unit is currently led by Ms. Arlyn
Lacanienta-McDonald.
The Internal Audit Unit is duty-bound and responsible for :
1. Preparing and executing the annual Internal Audit plan;
Arlyn Lacanienta McDonald, usia 37 tahun, warga negara
Filipina
Arlyn Lacanienta McDonald diangkat sebagai Kepala Unit
Audit Internal Perseroan pada 28 Mei 2014 berdasarkan
Keputusan Presiden Direktur No. IJP/BOD-PD/001/V/2014
tanggal 23 Mei 2014. Saat ini juga beliau menjabat sebagai
Manajer Pelaporan Keuangan Grup di Kantor Pusat ICTSI di
Manila. Beliau bergabung dengan ICTSI di bulan November
2010 sebagai CFO Regional untuk Eropa, Timur Tengah dan
anak benua India sampai Juli 2013. Sebelum di ICTSI, Ibu
McDonald bekerja di kantor akuntan Sycip Gorres Velayo &
Co. (SGV) selama 10 tahun, menjabat sebagai Direktur Senior
untuk Jaminan dan Praktek Profesional.
Beliau juga pernah diperbantukan ke New York selama dua
tahun untuk bekerja dengan afiliasi SGV, Ernst & Young.
Keahlian beliau meliputi audit perusahaan dalam bidang
kepelabuhanan, pembangkit listrik, manufaktur, kepemilikan
investasi, proses bisnis alih daya, real estate dan industry jasa
keuangan yang disusun berdasarkan Standar Pelaporan
Keuangan Filipina, Standar Pelaporan Keuangan Internasional
atau GAAP Amerika Serikat dengan Sarbanes Oxley 404.
Beliau juga terlibat dalam beberapa transaksi penggalangan
modal lintas-perbatasan dan lokal.
Ibu McDonald lulus magna cum laude dari Universitas Filipina
dengan gelar Sarjana Ekonomi, jurusan Administrasi Bisnis
Arlyn Lacanienta McDonald, age 37, Filipino
2. Examining and evaluating the implementation of internal
control and risk management system in accordance with
the Company’s policy;
3. Conducting audit and assessing the efficiency and
effectiveness in the areas of finance, accounting,
operations, human resources, marketing, information
technology and other activities;
4. Providing objective recommendations for improvement and
information regarding audited activities for all management
levels;
5. Preparing audit reports and submitting such reports to the
Company’s President Director and the Board of
Commissioners;
6. Monitoring, analyzing and reporting the progress of the
recommended improvements;
7. Working with the Audit Committee;
8. Developing programs to evaluate the quality of internal
audit activities performed; and
9. Conducting special audit if deemed necessary.
In December 2012, the Internal Audit Unit has started to
develop the Standard Operating Procedures in several
departments.
Arlyn Lacanienta McDonald was appointed as the Chief Audit
Executive of the Company in 28 May 2014 by virtue of
Decision of President Director No. IJP/BOD-PD/001/V/2014
dated May 23, 2014. Concurrently, she is the Group Financial
Reporting Manager at ICTSI Head Office in Manila. She has
joined ICTSI in November 2010 as the Regional CFO for
Europe, Middle East and Indian Subcontinent until July 2013.
Prior to ICTSI, Ms. McDonald was with accounting firm Sycip
Gorres Velayo & Co. (SGV) for 10 years, serving as Senior
Director for Assurance and Professional Practice.
She was also seconded to New York for two years to work with
SGV affiliate, Ernst & Young. Her expertise includes audits of
companies in the port services, power generation,
manufacturing, investment holdings, business process
outsourcing, real estate and financial services industries
prepared under Philippine Financial Reporting Standards,
International Financial Reporting Standards or United States
GAAP with Sarbanes Oxley 404. She was also involved in
several cross-border and local capital raising transactions.
Ms. McDonald graduated magna cum laude from the
University of the Philippines with a degree in Bachelor of
36
dan Akuntansi pada tahun 1999. Beliau menduduki peringkat
keempat pada Ujian Dewan Akuntan Publik Bersertifikat
Filipina di bulan Mei 2000.
Science major in Business Administration and Accountancy in
1999. She placed fourth in the Philippine Certified Public
Accountant Board Examinations in May 2000.
KENDALA PENERAPAN GCG
Perseroan berupaya menyelaraskan nilai-nilai luhur yang telah
dimiliki Perseroan demi membentuk budaya GCG. Sejauh ini,
Perseroan tidak menemukan resistensi atas konsep dan
penerapan GCG dari pihak dalam perusahaan. Hingga saat
ini, Perseroan masih terus mengupayakan rancangan
penerapan GCG, umumnya pada proses dokumentasi dan
program pengenalan bertahap.
GCG IMPLEMENTATION ISSUES
The Company seeks to align all of its good values to the
establishment of GCG cultures. So far, the Company sees no
resistance from the people within the organization to the GCG
concepts and implementations. To date, the Company is still
working on its GCG implementation mapping, mostly on
documentation process and gradual awareness programs.
AUDITOR INDEPENDEN PERSEROAN
Sebagaimana disebutkan dalam Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan tanggal 19 Juni 2014 yang telah
diaktakan dengan akta Notaris Dini Lastari Siburian, S.H., No.
316 pada tanggal yang sama, para pemegang saham
Perseroan telah menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Suherman & Surja selaku Akuntan Publik yang
melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk
tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014,
serta memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk
menetapkan honorarium Akuntan Publik Independen tersebut
serta persyaratan lain sehubungan dengan penunjukannya.
THE COMPANY’S INDEPENDENT AUDITORS
As mentioned in the Minutes of June 19, 2014 Annual General
Meeting of Shareholders which has been notarized on the
same date in Notarial Deed of Dini Lastari Siburian, S.H., No.
316, the shareholders of the Company have ratified the
appointment of Public Accountant Firm Purwantono,
Suherman & Surja as Public Accountant to audit Company’s
Financial Statement for fiscal year ended December 31, 2014,
and to authorize Board of Directors of the Company to
determine the honorarium of the said Independent Public
Accountant as well as other requirements relating to their
appointment.
URAIAN MENGENAI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Penerapan Sistem Pengendalian Internal oleh Perseroan
mencerminkan keyakinan bahwa Perseroan memiliki catatan
keuangan dalam penyusunan laporan keuangan, penggunaan
aset sesuai dengan peruntukkannya dan kepatuhan terhadap
ketentuan yang berlaku.
DETAIL ON INTERNAL CONTROL SYSTEM
The Company’s implementation of internal control system
reflects the belief that the Company has the financial records
for preparing financial statements, use of assets that have
been aligned with their purpose, and compliance with the
prevailing regulations.
MANAJEMEN RISIKO
Pengawasan dan kontrol terhadap aktivitas bisnis
dilaksanakan dalam lingkup manajemen risiko sebagai
pelaksanaan dari pengendalian internal Perseroan. Kerangka
kerja manajemen risiko komprehensif diterapkan dan menjadi
bagian integral dari proses perencanaan strategis dan
kegiatan usaha Perseroan. Evaluasi diberlakukan secara
cermat atas seluruh kategori risiko, disertai dengan
implementasi dan pemantauan langkah antisipatif atas risiko
potensial yang merupakan landasan proses manajemen risiko
yang ketat di Perseroan. Perseroan mengutamakan kategori
risiko dalam aspek strategi, pasar, politik, operasional dan
keuangan. Indikator dan parameter risiko ditetapkan untuk
semua kategori risiko, dan kemudian dipantau secara
sistematis di tiap tingkatan manajemen. Pendekatan
manajemen risiko yang diambil Perseroan untuk menjaga
kelangsungan usaha Perseroan adalah pendekatan dari
bawah ke atas (bottom-up).
RISK MANAGEMENT
Supervision and control on business activities are conducted
within the scope of risk management as an implementation of
the Company’s internal control system. The framework of
comprehensive risk management is applied and set as integral
part of strategic planning process and business activities of the
Company. Prudent evaluation is applied on all risk categories,
with the implementation and monitoring of anticipatory
measures on the potential risks. These are the foundation of
rigorous risk management process in the Company. The
Company prioritizes risk categories in strategy, market,
political, operational and financial aspects. Indicators and risk
parameters are set for all risk categories, and monitored
systematically at all levels of management. The risk
management approach taken by the Company in maintaining
its business continuity is a bottom-up approach.
PERMASALAHAN HUKUM
Saat ini, Perseroan tidak terlibat, dan belum terlibat di dalam
proses perkara pengadilan ataupun arbitrase yang dapat
memberikan dampak material terhadap kondisi keuangan atau
hasil usaha.
LEGAL ISSUES
Currently, the Company is not involved, and has not been
involved in legal or arbitration proceedings which may have a
material effect on its financial condition or results of
operations.
ETIKA PERUSAHAAN
Perseroan wajib menghormati hak pemangku kepentingan
CORPORATE ETHICS
The Company is obliged to respect the rights of stakeholders
37
yang timbul karena perundang-undangan yang berlaku dan
atau perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dengan Pemegang
Saham, karyawan, pelanggan, serta masyarakat sekitar
tempat usaha dan stakeholders lainnya. Perseroan berencana
membuat dan mengembangkan Pedoman Etika dan Perilaku
Bisnis .
arising under the laws and regulations, and or agreements
made by the Company and the Shareholders, employees,
customers, the communities around the place of business as
well as other stakeholders. Currently, the Company plans to
create and develop its Code of Business Ethics and Conduct.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Sebagai perusahaan tumbuh dan berkembang di tengah
masyarakat, komitmen Perseroan dalam mendorong tanggung
jawab sosial dan lingkungan menjadi bagian dari upaya
Perseroan dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Sepanjang 2014, Perseroan mengambil bagian dalam
mendukung kegiatan aksi sosial terutama dalam menyambut
hari raya keagamaan. Saat ini, Perseroan masih dalam tahap
pengembangan program CSR secara terintegrasi, hal ini
sejalan dengan upaya Perseroan untuk menjadikan CSR
sebuah program yang konsisten, sistematis dan
berkesinambungan. Beberapa prinsip program CSR yang
akan dikembangkan antara lain menjadi mitra bagi
pertumbuhan sosial ekonomi yang memiliki nilai kemanusiaan
dan juga berkelanjutan, menjadi agen perubahan sosial dalam
peningkatan kualitas hidup yang berhubungan dengan
pendidikan dan spiritual, serta mengambil inisiatif dalam
pelestarian lingkungan hidup.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
As a company that grows and thrives in the community, the
Company’s commitment in promoting social and environmental
responsibility is a part of its efforts to achieve sustainable
growth. Throughout 2014, the Company has taken part in
supporting social action activities especially during religious
festivals. Today, the Company is still in the process of
developing an integrated CSR program. This is aligned with
the Company’s goal to establish consistent, systematic and
continuous CSR programs. The development principles of the
Company’s CSR program include being a partner for social
and economic growth that has humanitarian value,
sustainable, being an agent of social change to improve the
quality of life associated with education and spirituality, and
efforts towards environmental preservation.
38
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL TERSEBUT
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
AS OF DECEMBER 31, 2014
AND FOR THE YEAR THEN ENDED
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/
Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian …………….
1-2
………..... Consolidated Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian……..
3
..... Consolidated Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Defisiensi
Modal Konsolidasian ………………………………..
4
Consolidated Statement of Changes in
……………………………………… Capital Deficiency
Laporan Arus Kas Konsolidasian ……………………….
5
……………...... Consolidated Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian………
6 - 78
…….... Notes to the Consolidated Financial Statements
**************************
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember/
December 31,
2014
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL
POSITION
As of December 31, 2014
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
31 Desember/
December 31,
2013
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
Kas dan bank
Investasi jangka pendek
Piutang usaha - neto
Pihak ketiga
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Persediaan
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka
Uang muka
Total aset lancar
CURRENT ASSETS
1.522.917
6.110
1.024.966
1.079.825
93.580
374.420
45.661
114.694
2d,2f,2n,3,4
27,28
2d,2f,3,5,28
2d,2g,2n,3,6
27,28
2d,2g,2n,3,7
27,28
2h
2o,11a
2i
8
4.262.173
327.744
6.578
8.376
20.634
506.955
137.942
111.770
Cash on hand and in banks
Short-term investments
Trade receivables - net
Third parties
Other receivables
Third parties
Inventories
Prepaid tax
Prepaid expenses
Advance payments
1.669.140
Total current assets
549.141
ASET TIDAK LANCAR
NON-CURRENT ASSETS
74.499
24.411.648
27.919.344
Advances for purchase
of fixed assets
Fixed assets - net
Goodwill
499.303
351.408
9.545
Estimated claims for tax refund
Deferred tax assets - net
Other non-current assets
49.399.638
53.265.747
Total non-current assets
53.661.811
54.934.887
TOTAL ASSETS
Uang muka pembelian aset tetap
Aset tetap - neto
Goodwill
Estimasi tagihan pajak
penghasilan
Aset pajak tangguhan - neto
Aset tidak lancar lainnya
132.507
21.206.938
27.919.344
Total aset tidak lancar
TOTAL ASET
41.494
81.278
18.077
2j,9
2j,3,9
1c,2c,3,26
2o,3,11b
2o,3,11g
2d,3,28
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form
an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole.
1
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Tanggal 31 Desember 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember/
December 31,
2014
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL
POSITION (continued)
As of December 31, 2014
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
31 Desember/
December 31,
2013
LIABILITAS DAN
DEFISIENSI MODAL
LIABILITIES AND
CAPITAL DEFICIENCY
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Pihak ketiga
Utang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Biaya masih harus dibayar
Utang pajak
62.638.590
267.208
4.655
Total liabilitas jangka pendek
63.267.204
356.751
2d,2n,3,10
27,28
2d,2e,2n,3
23,27,28
2d,3,12,27,28
2o,3,11c
41.665
60.910.824
8.653
24.811
CURRENT LIABILITIES
Trade payables
Third parties
Other payables
Third parties
Related parties
Accrued expenses
Taxes payable
61.603.214
Total current liabilities
11.231
197.130
NON-CURRENT LIABILITIES
Deferred tax liabilities - net
Employee benefits liability
617.261
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas pajak tangguhan - neto
Liabilitas imbalan kerja karyawan
241.709
Total liabilitas jangka panjang
241.709
208.361
Total non-current liabilities
63.508.913
61.811.575
TOTAL LIABILITIES
TOTAL LIABILITAS
DEFISIENSI MODAL
Defisiensi modal yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
Modal saham - nilai nominal
AS$0,06 (Rp500) per saham
Modal dasar - 1.200.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 587.152.700 saham
Tambahan modal disetor
Selisih modal
Keppres No. 26/1984
Kerugian aktuarial
Akumulasi kerugian
Defisiensi modal yang dapat
diatribusikan kepada pemilik
entitas induk, neto
Kepentingan non-pengendali
2o,11g
2l,3,24
32.299.115
605.107
13
14
8.375
(20.861)
(42.740.712)
15
2l,3,24
(9.848.976)
1.874
CAPITAL DEFICIENCY
Capital deficiency attributable to
owners of the parent entity
Share capital - par value
US$0.06 (Rp500) per share
Authorized - 1,200,000,000 shares
Issued and fully paid 32.299.115
587,152,700 shares
605.107
Additional paid-in capital
Difference in capital
8.375
Keppres No. 26/1984
(36.311)
Actuarial losses
(39.755.103)
Accumulated losses
(6.878.817)
2c,16
2.129
Net capital deficiency attributable to
owners of the parent entity
Non-controlling interests
DEFISIENSI MODAL, NETO
(9.847.102)
(6.876.688)
CAPITAL DEFICIENCY, NET
TOTAL LIABILITAS SETELAH
DIKURANGI DEFISIENSI MODAL
53.661.811
54.934.887
TOTAL LIABILITIES NET OF
CAPITAL DEFICIENCY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form
an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole.
2
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF
COMPREHENSIVE INCOME
For the Year Ended December 31, 2014
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31,
Catatan/
Notes
2014
PENDAPATAN
BEBAN POKOK PENDAPATAN
RUGI BRUTO
2.591.442
2m,17
2.638.464
(3.276.641)
2m,18
(5.895.597)
COST OF REVENUE
(3.257.133)
GROSS LOSS
(2.224.680)
651.477
(8.414)
General and administrative
expenses
Other operating income
Other operating expenses
(4.838.750)
OPERATING LOSS
(685.199)
Beban umum
dan administrasi
Pendapatan operasi lainnya
Beban operasi lainnya
(1.290.095)
228.307
(676.068)
RUGI OPERASI
(2.423.055)
Pendapatan keuangan
Beban keuangan
RUGI SEBELUM (BEBAN)
MANFAAT PAJAK
(BEBAN) MANFAAT PAJAK
RUGI TAHUN BERJALAN
2013
1.122
(40.758)
2m,19
2m,20
2m,21
2m
2m,22
(2.462.691)
(523.175)
6.127
(4.832.623)
2o,11f
(2.985.866)
113.465
(4.719.158)
PENDAPATAN
KOMPREHENSIF LAIN
Keuntungan aktuarial - neto
TOTAL LABA KOMPREHENSIFRUGI TAHUN BERJALAN
REVENUE
Finance income
Finance expense
LOSS BEFORE
TAX (EXPENSE) BENEFIT
TAX (EXPENSE) BENEFIT
LOSS FOR THE YEAR
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME
15.452
2l,24
(2.970.414)
RUGI TAHUN BERJALAN
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN
KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan non-pengendali
(2.985.609)
(257)
TOTAL
(2.985.866)
25
22.970
Actuarial gain - net
(4.696.188)
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME - LOSS FOR THE YEAR
(4.717.954)
(1.204)
LOSS FOR THE YEAR
ATTRIBUTABLE TO:
Owners of the Parent Entity
Non-controlling interest
(4.719.158)
TOTAL
TOTAL LABA KOMPREHENSIFRUGI TAHUN BERJALAN YANG
DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan non-pengendali
(2.970.159)
(255)
(4.694.985)
(1.203)
TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME - LOSS FOR THE YEAR
ATTRIBUTABLE TO:
Owners of the Parent Entity
Non-controlling interest
TOTAL
(2.970.414)
(4.696.188)
TOTAL
(0,008)
BASIC LOSS PER
SHARE ATTRIBUTABLE TO
EQUITY HOLDERS
OF THE PARENT ENTITY
(FULL AMOUNT)
RUGI PER SAHAM DASAR
YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN KEPADA
PEMILIK ENTITAS INDUK
(NILAI PENUH)
(0,005)
2p,25
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements form
an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN PERUBAHAN DEFISIENSI MODAL KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN CAPITAL DEFFICIENCY
For the Year Ended December 31, 2014
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Defisiensi Modal yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/
Capital Deficiency Attributable to Owners of The Parent Entity
Modal Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Issued and
Fully Paid
Capital Stock
Saldo tanggal 31 Desember 2012
Selisih Modal
Keppres
No. 26/1984/
Difference in
Capital Keppres
No. 26/1984
Tambahan
Modal Disetor/
Additional
Paid-in Capital
Kerugian aktuarial/
Actuarial losses
Akumulasi
Kerugian/
Accumulated
Losses
Total
605.107
8.375
Penyesuaian untuk kepentingan
non-pengendali
-
-
-
-
Total laba (rugi) komprehensif
tahun berjalan 2013
-
-
-
22.969
(4.717.954 )
(4.694.985)
(1.203 )
(4.696.188)
Total comprehensive income (loss)
for the year 2013
32.299.115
605.107
8.375
(36.311)
(39.755.103 )
(6.878.817)
2.129
(6.876.688)
Balance as of December 31, 2013
-
-
-
15.450
(2.985.609 )
(2.970.159)
(2.970.414)
Total comprehensive income (loss)
for the year 2014
32.299.115
605.107
8.375
(20.861)
(42.740.712 )
(9.848.976)
(9.847.102)
Balance as of December 31, 2014
Total laba (rugi) komprehensif
tahun berjalan 2014
Saldo tanggal 31 Desember 2014
(35.037.149 )
-
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
(2.183.832)
-
2.507
Defisiensi Modal Neto/
Capital
Deficiency - Net
32.299.115
Saldo tanggal 31 Desember 2013
(59.280)
Kepentingan
Non-pengendali/
Non-controlling
Interests
825
(255 )
1.874
(2.181.325)
825
Balance as of December 31, 2012
Adjustment affecting non-control
interest
The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial
statements taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements included herein are in
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun yang Berakhir pada Tanggal
31 Desember 2014
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS
Year Ended December 31, 2014
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember/
Year ended December 31,
Catatan/
Notes
2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok,
karyawan dan lainnya
2013
CASH FLOWS FROM OPERATING
ACTIVITIES
4.804.898
Receipts from customers
Payments to suppliers, employees
(2.883.046)
and others
2.115.617
(2.790.652)
Kas (digunakan untuk) diperoleh dari
operasi
Penerimaan pendapatan keuangan
Pembayaran beban keuangan
(675.035)
1.122
(5.083)
1.921.852
6.127
(5.008)
Kas neto (digunakan untuk)
diperoleh dari
aktivitas operasi
(678.996)
1.922.971
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan aset tetap
Penerimaan kas dari penarikan
investasi jangka pendek
Pembayaran untuk uang muka
pembelian aset tetap
Kas neto diperoleh dari
(digunakan untuk)
aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Penerimaan utang
pihak berelasi
Pembayaran utang
pihak berelasi
Kas neto diperoleh dari
aktivitas pendanaan
KENAIKAN
(PENURUNAN) NETO KAS
DAN BANK
2.175.410
(1.393.247)
468
(132.507)
7,9
9
5
9
650.124
1.221.979
Net cash provided by
(used in) investing
activities
-
CASH FLOWS FROM FINANCING
ACTIVITY
Receipts of
due to related parties
Payments of
due to related parties
4.788.551
Net cash provided by
financing activities
4.788.551
(1.609.534)
Net cash (used in) provided by
operating activities
CASH FLOWS FROM INVESTING
ACTIVITIES
21.012
Proceeds from sale of fixed assets
(7.140.243)
Purchase of fixed assets
Receipts from withdrawal of
436
short-term investments
Payment for advances for
(74.499)
purchase of fixed assets
(7.193.294)
2.831.513
Cash (used in) provided by
operations
Receipts from finance income
Payments for finance expenses
1.193.107
NET INCREASE
(DECREASE) IN CASH ON HAND
(481.772)
AND IN BANKS
2.066
Net effects of foreign
exchange differences on cash
on hand and in banks
Pengaruh perubahan
kurs neto dari kas dan bank
KAS DAN BANK
AWAL TAHUN
327.744
KAS DAN BANK
AKHIR TAHUN
1.522.917
(48.562)
4
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
858.078
CASH ON HAND AND
IN BANKS AT
BEGINNING OF YEAR
327.744
CASH ON HAND AND IN BANKS
AT END OF YEAR
The accompanying notes to the consolidated financial statements form
an integral part of these consolidated financial statements taken as a
whole.
5
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
UMUM
a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL
a.
The Company’s Establishment
PT ICTSI Jasa Prima Tbk ("Perusahaan")
didirikan di Jakarta dengan nama PT Karwell
Indonesia Knitting & Garment Industry sesuai
dengan Undang-Undang No. 12 Tahun 1970
mengenai penanaman modal dalam negeri
berdasarkan akta Notaris Soetanto, S.H.,
No. 11 tanggal 18 Februari 1978. Akta
pendirian
Perusahaan
telah
mendapat
pengesahan dari Menteri Kehakiman dalam
Surat Keputusan No. YA5/36/17 tanggal
18 Februari 1981 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara No. 78 Tambahan No. 3668
tanggal 28 September 1990. Anggaran Dasar
Perusahaan telah mengalami perubahan
dengan akta Notaris Imas Fatimah, S.H.,
No. 09 tanggal 9 Juli 2008, mengenai
perubahan dan penyesuaian Anggaran Dasar
Perusahaan untuk disesuaikan dengan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta
perubahan
tersebut
telah
mendapat
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
Surat
Keputusan
No.
AHU86994.AH.01.02.Tahun
2008
tanggal
18 November 2008.
PT ICTSI Jasa Prima Tbk (the “Company”) was
established in Jakarta under the name
PT Karwell Indonesia Knitting & Garment
Industry based on Law No. 12 Year 1970
regarding domestic investment based on
notarial deed of Soetanto S.H., No. 11 dated
February 18, 1978. The Deed of Establishment
was approved by Ministry of Justice in its
Decision Letter No. YA5/36/17 dated
February 18, 1981 and was published in State
Gazette No. 78 dated September 28, 1990,
Supplement No. 3668. The Company’s Articles
of Association have been amended by notarial
deed of Imas Fatimah, S.H., No. 09 dated
July 9, 2008, regarding the changes and
adjustments of the Company’s Articles of
Association adjusted with Republic of
Indonesia Law No. 40 Year 2007 regarding
Limited Liability Company. The amendment
was approved by the Ministry of Laws and
Human Rights of the Republic of Indonesia in
its Decision Letter No. AHU-86994.AH.01.02.
Year 2008 dated November 18, 2008.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa yang diadakan pada
tanggal 3 Mei 2012 dan diaktakan dengan akta
Notaris Humberg Lie, S.H., No. 21 pada
tanggal yang sama, para pemegang saham
menyetujui:
Based on the Minutes of Extraordinary General
Shareholder’s Meeting held on May 3, 2012,
which was notarized on the same date in
Notarial Deed of Humberg Lie, S.H., No. 21,
the shareholders ratified:
1.
Perubahan status Perusahaan dari
penanaman modal dalam negeri menjadi
penanaman modal asing;
Perubahan nama Perusahaan menjadi
PT Maharlika Indonesia Tbk;
Perubahan
alamat
lengkap
dan
kedudukan
Perusahaan
menjadi
beralamatkan di Gedung Graha Kirana
Lantai 7, Jl. Yos Sudarso No. 88, Jakarta
Utara.
1. The change of status of the Company from
domestic investment to foreign investment;
Pada tanggal 3 Mei 2012, International
Container Terminal Services, Inc. (ICTSI) Far
East
Pte.
Ltd.,
telah
melakukan
pengambilalihan atas saham Perusahaan yang
dimiliki dan dikendalikan secara langsung oleh
PT Karya Estetikamulia dan beberapa pihak
dalam kelompok masyarakat. Sebagaimana
dimuat dalam Pengumuman Pengambilalihan
Perusahaan Terbuka tanggal 4 Mei 2012 dan
On May 3, 2012, International Container
Terminal Services, Inc. (ICTSI) Far East Pte.
Ltd., bought the Company’s shares which were
directly owned and controlled by PT Karya
Estetikamulia and several parties. As stated in
the announcement of the Limited Liability
Company takeover dated May 4, 2012, and
published in information disclosure in the
Framework of Mandatory Tender Offer dated
2.
3.
2. The change of name of the Company to
PT Maharlika Indonesia Tbk;
3. The change of the address of the Company
th
to Graha Kirana Building 7 Floor, Jl. Yos
Sudarso No. 88, North Jakarta.
6
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan (lanjutan)
GENERAL (continued)
a.
The Company’s Establishment (continued)
memuat Keterbukaan Informasi Dalam Rangka
Penawaran Tender Wajib tanggal 30 Mei
2012, rencana dan tujuan dari ICTSI Far East
Pte. Ltd., pemegang saham pengendali
Perusahaan, adalah mengubah bidang usaha
Perusahaan sehingga Perusahaan secara
langsung maupun melalui entitas anaknya
dapat berkiprah dalam pengembangan,
pembangunan, pengoperasian sarana dan
prasarana logistik maritim serta jasa-jasa
terkait.
May 30, 2012, the plan and purpose of the
ICTSI Far East Pte. Ltd., the controlling
shareholder of the Company, is to change the
business of the Company either directly or
through a subsidiary to take part in the
development, construction and operation of
maritime logistics infrastructure and related
services.
Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa yang diadakan pada
tanggal 27 Juni 2012 dan diaktakan dengan
akta Notaris Dewi Kusumawati, S.H., No. 27
tanggal 27 Juni 2012, para pemegang saham
menyetujui perubahan kegiatan usaha utama
Perusahaan menjadi sebuah perusahaan yang
bergerak
dalam
pengembangan,
pembangunan, dan pengoperasian sarana dan
prasarana logistik maritim serta jasa-jasa
terkait dan oleh karenanya mengubah pasal 3
Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan
tersebut telah mendapat persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam surat keputusan
No. AHU-39667.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal
23 Juli 2012.
Based on the Minutes of Extraordinary General
Shareholder’s Meeting held on June 27, 2012
which was notarized in the Notarial Deed of
Dewi Kusumawati, S.H., No. 27 dated June 27,
2012, the shareholders ratified the change in
the core business of the Company to become a
company that is engaged in the development,
construction and operation of maritime
infrastructure facilities and related services and
therefore change the Article 3 of the
Company’s Articles of Association. The
amendment was approved by Ministry of Laws
and Human Rights of the Republic of Indonesia
in
its
Decision
Letter
No. AHU-39667.AH.01.02.Year 2012 dated
July 23, 2012.
Selanjutnya, sesuai dengan akta Notaris Dewi
Kusumawati, S.H., No. 20 tanggal 25 Juli
2012, telah disetujui perubahan nama
Perusahaan dari semula PT Maharlika
Indonesia Tbk menjadi PT ICTSI Jasa Prima
Tbk.
Akta
perubahan
tersebut
telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam
surat
keputusan
No. AHU-43425.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal
9 Agustus 2012.
Furthermore, according to notarial deed of
Dewi Kusumawati, S.H., No. 20 dated July 25,
2012, the change of the Company’s name from
PT Maharlika Indonesia Tbk to become
PT ICTSI Jasa Prima Tbk was approved. The
amendment was approved by Ministry of Laws
and Human Rights of the Republic of Indonesia
in
its
Decision
Letter
No. AHU-43425.AH.01.02.Year 2012 dated
August 9, 2012.
Penawaran Umum Efek Perusahaan
b.
The Company’s Public Offering
On November 18, 1994, the Company obtained
Effective Statement Letter on Stock Issuance
Statement No. S-1975/PM/1994 from Chairman
of Capital Market Supervisory Agency
(BAPEPAM, it is currently as part of Indonesian
Financial Services Authority or OJK) to conduct
initial public offering of 20,000,000 shares with
par value Rp1,000 per share and offers
Rp2,900 per share. The Company’s shares
were all listed in the Indonesian Stock
Pada tanggal 18 November 1994, Perusahaan
memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas
Pernyataan
Pendaftaran
Emisi
Saham
No. S-1975/PM/1994 dari Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM, sekarang
merupakan bagian dari Otoritas Jasa
Keuangan atau OJK) untuk melakukan
penawaran Perdana kepada masyarakat
sejumlah 20.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp1.000 setiap saham dan harga
7
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
b.
Penawaran
(lanjutan)
1.
Umum
Efek
Perusahaan
GENERAL (continued)
b.
The Company’s Public Offering (continued)
penawaran Rp2.900 setiap saham. Seluruh
saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek
Indonesia pada tanggal 20 Desember 1994.
Kelebihan harga jual saham atas nilai nominal
saham telah dibukukan sebagai tambahan
modal disetor (Catatan 14).
Exchange on December 20, 1994. The excess
of the selling price over the par value was
recorded as additional paid-in capital (Note 14).
Berdasarkan
Surat
Ketua
BAPEPAM
No. S-953/PM/1997 tanggal 15 Mei 1997
mengenai
Pemberitahuan
Efektifnya
Pernyataan
Pendaftaran,
Perusahaan
melakukan penawaran umum terbatas I
kepada para pemegang saham dalam rangka
penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu
untuk membeli paket saham biasa dengan
waran yang terdiri dari 390.000.000 saham
biasa dan 78.000.000 waran.
Based on Chairman of Capital Market
Supervisory Agency Letter No. S-953/PM/1997
dated May 15, 1997 regarding the Notification
of Effective Registration Statement, the
st
Company made the 1 limited public offering I
to shareholders in order issue of pre-emptive
rights are to buy package of common shares
with warrant consisting of 390,000,000
common shares and 78,000,000 warrants.
Berikut data
Perusahaan:
The historical data of share issuance of the
Company are as follow:
historis
Tanggal penerbitan saham/
Date issuance of shares
penerbitan
saham
Tindakan
Korporasi/
Corporate Action
Total penambahan/
Additional shares
Total akumulasi saham/
Total Accummulated shares
20 Desember/
December 20, 1994
Penawaran Saham
Perdana/
Initial Public
Offering (IPO)
20.000.000
20.000.000
20 Desember/
December 20, 1994
Pencatatan saham/
Company listing
45.000.000
65.000.000
19 Agustus/
August 19, 1996
Pemecahan saham/
Stock split
65.000.000
130.000.000
19 Agustus/
August 19, 1996
Saham bonus/
Bonus shares
65.000.000
195.000.000
5 Juni/June 5, 1997
Hak Memesan
Efek Terlebih
Dahulu/
Limited Public
Offering
390.000.000
585.000.000
Waran/Warrants
2.152.700
587.152.700
27 Juli/July 27, 2001
As of December 31, 2014 and 2013, all of the
Company and its subsidiaries’s shares have
been listed in the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, seluruh saham Perusahaan dan Entitas
anaknya telah dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia.
8
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
c.
1.
Entitas Anak
GENERAL (continued)
c.
The Company has ownership interest in
the following Subsidiaries either directly or
indirectly as of December 31, 2014 and 2013:
Perusahaan memiliki kepemilikan pada
Entitas-entitas Anak yang dimiliki secara
langsung maupun tidak langsung pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Entitas Anak/
Subsidiaries
PT Perusahaan Bongkar
Muat Olah Jasa Andal
(OJA)
Domisili/
Domicile
Tahun
Beroperasi
Secara
Komersial/
Start of
Commercial
Operations
Subsidiaries
Persentase Kepemilikan
Efektif (%)/Effective
Percentage of
Ownership (%)
Kegiatan Usaha/
Business Activities
Total Aset
Sebelum Eliminasi/
Total Assets
Before Eliminations
2014
2013
Jakarta
1986
Bongkar muat/Stevedoring
99,99
33.251.104
32.239.128
PT Karinwashindo
Centragraha
Jakarta
sedang tidak
beroperasi
secara komersial/
dormant
Perdagangan, pembangunan,
pengangkutan, agrobisnis,
dan lain-lain/Trading, development
transportation, agribusiness,
and others
99,97
767.950
783.761
PT Karya Investama
Jakarta
sedang tidak
Beroperasi
secara komersial/
dormant
Pembangunan, perdagangan
perindustrian, pengangkutan
darat, perbengkelan dan lain-lain/
Development, trading, industrial,
land transportation,
repair shop, and others
99,00
161.769
165.100
Pada tanggal 18 Mei 2012, Perusahaan
menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat
dalam rangka pengambilalihan 99,99% saham
PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa
Andal (OJA). Selanjutnya pada tanggal 2 Juli
2012, Perusahaan dan pemegang saham lama
OJA menandatangani Pernyataan Akun
Penutupan, dimana antara lain diatur bahwa
tanggal penutupan adalah tanggal 27 Juni
2012. Setelah seluruh persyaratan yang
ditentukan dalam Perjanjian Jual Beli
Bersyarat tersebut terpenuhi, pada tanggal
3 Juli 2012, Perusahaan dan pemegang
saham OJA menandatangani akta Jual Beli
Saham No. 4 di hadapan notaris Myra
Yuwono, S.H., untuk mengambilalih 99,99%
saham dalam OJA (Catatan 26).
On May 18, 2012, the Company signed a
Conditional Agreement to take over 99.99%
the shares of PT Perusahaan Bongkar Muat
Olah Jasa Andal (OJA). Futhermore, on July 2,
2012, the Company and OJA’s existing
shareholders signed the Statement of Account
Closure, in which among others, provide that
the closing date was June 27, 2012. After all
the requirements specified in the Conditional
Agreement were met, on July 3, 2012, the
Company and OJA’s existing shareholders
signed the Deed of Purchase Share No. 4 with
the presence of front of notary Myra Yuwono,
S.H., to take over 99.99% shares of OJA
(Note 26).
ICTSI Far East Pte. Ltd. dan ICTSI Ltd.,
masing-masing adalah entitas induk dan
entitas induk terakhir dari Perusahaan dan
Entitas anaknya.
ICTSI Far East Pte. Ltd. and ICTSI Ltd., are
the ultimate parent company and the ultimate
parent company of the Company and its
subsidiaries, respectively.
9
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan)
d.
1.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
d. Boards of Commissioners, Directors and
Employees
Based on the decision during the Extraordinary
General
Meeting
of
Shareholders
on
January 15, 2013, as stated in the notarial
deed of Dini Lastari Siburian, S.H., No. 444 and
the Decision during the Extraordinary General
Meeting of Shareholders on June 19, 2014, as
stated in the notarial deed of Dini Lastari
Siburian, S.H., No. 316, the composition of the
Boards of Commissioners and Directors as of
December 31, 2014 are as follows:
Berdasarkan
Keputusan
Rapat
Umum
Pemegang Saham Luar Biasa tanggal
15 Januari 2013, yang dinyatakan dalam akta
Notaris Dini Lastari Siburian, S.H., No. 444 dan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan pada tanggal 19 Juni 2014, yang
dinyatakan dalam akta Notaris Dini Lastari
Siburian, S.H., No. 316, susunan Dewan
Komisaris
dan
Direksi
pada
tanggal
31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
31 Desember/
December 31, 2014
Christian Razon Gonzalez
Rafael Dela Cruz Consing
Albertus Sumardi
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Direksi
Presiden Direktur
Direktur Independen
Direktur
Direktur
Romeo Andres Salvador
Arif Sugiarto Kamal
Rico Teodoro Cruz
Jose Joel Maghinang Sebastian
31 Desember/
December 31, 2013
Christian Razon Gonzalez
Rafael Dela Cruz Consing
Albertus Sumardi
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Board of Directors
President Director
Independent Director
Director
Director
Based on the decision during the Extraordinary
General
Meeting
of
Shareholders
on
January 15, 2013, as stated in the notarial
deed of Dini Lastari Siburian, S.H., No. 444
dated January 29, 2013 and the decision
during the Extraordinary General Meeting of
Shareholders on August 12, 2013, as stated in
the notarial deed of Dini Lastari Siburian, S.H.,
No. 59 dated August 12, 2013, the composition
of the Boards of Commissioners and Directors
as of December 31, 2013 are as follows:
Berdasarkan
Keputusan
Rapat
Umum
Pemegang Saham Luar Biasa tanggal
15 Januari 2013, yang dinyatakan dalam akta
Notaris Dini Lastari Siburian, S.H., No. 444
pada tanggal 29 Januari 2013 dan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
tanggal 12 Agustus 2013, yang dinyatakan
dalam akta Notaris Dini Lastari Siburian, S.H.,
No. 59 pada tanggal 12 Agustus 2013,
susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada
tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai
berikut:
Direksi
Presiden Direktur
Direktur Independen
Direktur
Direktur
Direktur
GENERAL (continued)
Jose Manuel Mantecon De Jesus*
Doli Parluhutan Situmeang *
Jerome Acurantes Saludo**
Rico Teodoro Cruz
Jose Joel Maghinang Sebastian
Board of Commissioners
President Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Board of Directors
President Director
Independent Director
Director
Director
Director
*) Efektif mengundurkan diri terhitung mulai tanggal 19 Juni
2014.
*) Effectively resign starting from June 19, 2014.
**)
**) Effectively resign starting from October 31, 2014
(Note 32).
Efektif mengundurkan diri terhitung
31 Oktober 2014 (Catatan 32).
mulai
tanggal
10
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan)
d.
2.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
GENERAL (continued)
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
(lanjutan)
d. Boards of Commissioners, Directors and
Employees (continued)
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, Perusahaan dan Entitas anaknya
memiliki karyawan masing-masing sebanyak
145 dan 167 karyawan (tidak diaudit).
As of December 31, 2014 and 2013, the
Company and its subsidiaries have a total of
145 and 167 employees (unaudited),
respectively.
IKHTISAR
SIGNIFIKAN
a.
1.
KEBIJAKAN
Pernyataan
Kepatuhan
Penyusunan
Laporan
Konsolidasian
AKUNTANSI
2.
dan
dasar
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a.
Statement of Compliance and basis of
Preparation of the Consolidated Financial
Statements
Laporan
keuangan
konsolidasian
pada
tanggal-tanggal dan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan
2013 disusun dan disajikan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di
Indonesia yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK-IAI) dan Peraturan Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM - LK), yang fungsinya
dialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) sejak tanggal 1 Januari 2013,
No.
VIII.G.7
tentang
“Penyajian
dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atau Perusahaan Publik” yang terlampir dalam
lampiran keputusan Ketua BAPEPAM - LK
No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
The consolidated financial statements as of
and for the years ended December 31, 2014
and 2013 are prepared and presented in
accordance
with
Indonesian
Financial
Accounting Standards (FAS) as issued by the
Financial Accounting Standards Board of the
Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI)
and the Indonesian Capital Market and
Financial Institutions Supervisory Agency
(BAPEPAM - LK), which function has been
transferred to Financial Service Authority
(OJK) starting at January 1, 2013, No. VIII.G.7
regarding “Issuers or Public Company’s
Financial Statements Presentation and
Disclosure Guidelines” as included in the
Appendix of the Decision Decree of the
Chairman
of
the
BAPEPAM
LK
No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012.
Laporan keuangan konsolidasian disusun
berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan
arus kas konsolidasian, dan menggunakan
konsep biaya historis, kecuali seperti yang
disebutkan dalam catatan atas laporan
keuangan konsolidasian yang relevan.
The consolidated financial statements have
been prepared on an accrual basis, except for
the consolidated statement of cash flows, and
using the historical cost concept of accounting,
or otherwise as disclosed in the relevant notes
herein.
Laporan arus kas konsolidasian disusun
dengan menggunakan metode langsung,
dengan
menyajikan
penerimaan
dan
pengeluaran
kas
dan
bank
yang
diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows, have
been prepared using the direct method, which
present receipts and disbursements of cash on
hand and in banks classified into operating,
investing and financing activities.
Mata uang penyajian yang digunakan dalam
laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar
Amerika Serikat (Dolar AS) yang merupakan
mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas
anaknya (Catatan 2n). Setiap entitas di dalam
Perusahaan dan Entitas anaknya menetapkan
mata uang fungsionalnya sendiri dan transaksitransaksi di dalam laporan keuangan dari
setiap entitas diukur berdasarkan mata uang
fungsional tersebut.
The presentation currency used in the
preparation of the consolidated financial
statements is the United States Dollar
(US Dollar) which is also the functional
currency of the Company and its subsidiaries
(Note 2n). Each entity in the Company and its
subsidiaries determine its own functional
currency and items included in the financial
statements of each entity are measured using
that functional currency.
11
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
b.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
b. Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan
dan Entitas anaknya meliputi laporan
keuangan
Entitas
Anak
seperti
yang
disebutkan pada Catatan 1c yang dimiliki oleh
Perusahaan
secara
langsung
dengan
kepemilikan saham lebih dari 50%.
The
Company
and
its
subsidiaries’
consolidated financial statements include the
Subsidiaries mentioned in Note 1c, in which the
Company directly maintains equity ownership
of more than 50%.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar
perusahaan yang signifikan (termasuk laba
atau rugi yang belum direalisasi) telah
dieliminasi.
All significant intercompany transactions and
account balances (including the related
significant unrealized gains or losses) have
been eliminated.
Entitas-entitas Anak dikonsolidasi secara
penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal
Perusahaan
memperoleh
pengendalian,
sampai dengan tanggal entitas induk
kehilangan
pengendalian.
Pengendalian
dianggap ada ketika Perusahaan memiliki
secara langsung atau tidak langsung melalui
Entitas-entitas Anak, lebih dari setengah
kekuasaan suara entitas atau Perusahaan
dapat menentukan kebijakan keuangan dan
operasi dari Entitas Anak atau mempunyai
kemampuan
untuk
menunjuk
atau
memberhentikan mayoritas manajemen Entitas
Anak, atau mampu menguasai suara mayoritas
dalam rapat pengurus.
Subsidiaries are fully consolidated from the
date of acquisitions, being the date on which
the Company obtained control, and continue to
be consolidated until the date such control
ceases. Control is presumed to exist if the
Company owns, directly or indirectly through
Subsidiaries, more than half of the voting
power of an entity or the Company has the
ability to control the financial and operating
policies of a Subsidiary, or has the ability to
appoint or remove majority of the Subsidiary’s
management, or control the majority of the
management
vote
during
management
meeting.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara
penuh diatribusikan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan
kepentingan nonpengendali mempunyai saldo
defisit.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are
attributed to the non-controlling interest even if
that results in a deficit balance.
Jika kehilangan pengendalian
entitas anak, maka Perusahaan:
suatu
In case of loss of control over a subsidiary, the
Company:
menghentikan pengakuan aset (termasuk
setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak;
menghentikan pengakuan jumlah tercatat
setiap kepentingan non-pengendali (KNP);
menghentikan pengakuan akumulasi selisih
penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila
ada;
mengakui nilai wajar pembayaran yang
diterima;
mengakui setiap sisa investasi pada nilai
wajarnya;
mengakui
setiap
perbedaan
yang
dihasilkan sebagai keuntungan atau
kerugian dalam laporan laba rugi; dan
• derecognizes
the
assets
(including
goodwill) and liabilities of the subsidiary;
• derecognizes the carrying amount of any
non-controlling (NCI);
• derecognizes the cumulative translation
differences, recorded in equity, if any;
•
•
•
•
•
•
atas
• recognizes the fair value of the
consideration received;
• recognizes the fair value of any investment
retained;
• recognizes any surplus or deficit in profit or
loss; and
12
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
b.
AKUNTANSI
2.
Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
b.
Principles of Consolidation (continued)
mereklasifikasi
bagian
induk
atas
komponen
yang
sebelumnya
diakui
sebagai pendapatan komprehensif lain ke
laporan laba rugi, atau, jika sesuai,
mengalihkan secara langsung ke saldo
laba.
• reclassifies
the
parent’s
share
of
components previously recognized in other
comprehensive income to profit or loss or
retained earnings, as appropriate.
Laporan keuangan konsolidasian disusun
dengan menggunakan kebijakan akuntansi
yang sama untuk peristiwa dan transaksi
sejenis dalam kondisi yang sama.
The consolidated financial statements are
prepared using uniform accounting policies for
transactions
and
events
in
similar
circumstances.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi
dan aset neto dari Entitas-entitas Anak yang
tidak dapat diatribusikan secara langsung
maupun tidak langsung pada Perusahaan yang
disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan
posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari
bagian yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk.
NCI represents the portion of the profit or loss
and net assets of the Subsidiaries not
attributable directly or indirectly to the
Company, which are presented in the
consolidated statement of comprehensive
income and under the equity section of the
consolidated statement of financial position,
respectively, separately from the corresponding
portion attributable to the equity holders of the
parent entity.
•
c.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
Kombinasi Bisnis dan Goodwill
c.
Business Combinations and Goodwill
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan
metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah
akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang
dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal
akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak
yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis,
pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas
yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun
pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto
yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi.
Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan
langsung dan disertakan dalam beban-beban
administrasi.
Business combinations are accounted for using
the acquisition method. The cost of an
acquisition is measured as the aggregate of the
consideration transferred, measured at the
acquisition date fair value and the amount of
any NCI in the acquiree. For each business
combination, the acquirer measures the NCI in
the acquiree either at fair value or at the
proportionate share of the acquiree’s
identifiable net assets. Acquisition costs
incurred are directly expensed and included in
the administrative expenses.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis,
Perusahaan
dan
Entitas
anaknya
mengklasifikasikan dan menentukan aset
keuangan yang diperoleh dan liabilitas
keuangan yang diambil alih berdasarkan pada
persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan
kondisi terkait lain yang ada pada tanggal
akuisisi.
When the Company and its subsidiaries
acquire a business, it assesses the financial
assets acquired and liabilities assumed for
appropriate classification and designation in
accordance with the contractual terms,
economic
circumstances
and
pertinent
conditions as at the acquisition date.
13
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
c.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Kombinasi Bisnis dan Goodwill (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
c. Business Combinations
(continued)
and
Goodwill
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak
pengakuisisi diakui pada nilai wajar pada
tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas
imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi
yang diklasifikasikan sebagai aset atau
liabilitas, akan diakui dalam laba rugi atau
pendapatan komprehensif lain sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 55 (Revisi 2011). Jika
diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan
kontinjensi
tidak
diukur
kembali
dan
penyelesaian
selanjutnya
diperhitungkan
dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred
by the acquirer will be recognized at fair value
at the acquisition date. Subsequent changes to
the fair value of the contingent consideration
which is deemed to be an asset or liability, will
be recognized in accordance with Statement of
Financial Accounting Standards (SFAS) No. 55
(Revised 2011), either in profit or loss or as
other comprehensive income. If the contingent
consideration is classified as equity, it should
not be remeasured until it is finally settled
within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur
pada biaya perolehan yang merupakan selisih
lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan
dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari
aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas
yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang
dari nilai wajar aset neto entitas anak yang
diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan
laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially
measured at cost being the excess of the
aggregate of the consideration transferred and
the amount recognized for NCI over the net
identifiable assets acquired and liabilities
assumed. If this consideration is lower than the
fair value of the net assets of the subsidiary
acquired, the difference is recognized in profit
or loss.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada
biaya perolehan dikurangi akumulasi kerugian
penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan
nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu
kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi
dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas
(“UPK”) dari perusahaan yang diharapkan
akan bermanfaat dari sinergi kombinasi
tersebut, terlepas dari apakah aset atau
liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi
ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at
cost less any accumulated impairment losses.
For the purpose of impairment testing, goodwill
acquired in a business combination, from the
acquisition date, is allocated to each of the
company’s cash-generating units (“CGU”) that
are expected to benefit from the combination,
irrespective of whether other assets or liabilities
of the acquiree are assigned to those CGUs.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu
UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut
dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan
dengan operasi yang dihentikan tersebut
termasuk dalam jumlah tercatat operasi
tersebut ketika menentukan keuntungan atau
kerugian dari pelepasan. Goodwill yang
dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai
relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK
yang ditahan.
Where goodwill forms part of a CGU and part
of the operation within that CGU is disposed of,
the goodwill associated with the operation
disposed of is included in the carrying amount
of the operation when determining the gain or
loss on disposal of the operation. Goodwill
disposed of in this circumstance is measured
based on the relative values of the operation
disposed of and the portion of the CGU
retained.
14
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
2.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
AKUNTANSI
Instrumen Keuangan
i.
d.
Financial Instruments
i. Financial Assets
Aset Keuangan
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK)
No.
55
(Revisi
2011)
diklasifikasikan sebagai salah satu dari
aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba atau rugi, pinjaman yang
diberikan dan piutang, investasi dimiliki
hingga jatuh tempo, atau aset keuangan
tersedia untuk dijual.
Financial assets within the scope of SFAS
No. 55 (Revised 2011) are classified as
financial assets at fair value through profit
or loss, loans and receivables, held-tomaturity investments, or available-for-sale
financial assets.
Perusahaan
dan
Entitas
anaknya
menetapkan klasifikasi aset keuangan
pada saat pengakuan awal dan, jika
diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi
kembali pada setiap akhir tahun keuangan.
The Company and its subsidiaries
determine the classification of its financial
assets at initial recognition and, where
allowed and appropriate, re-evaluates this
designation at each financial year-end.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada
nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan
yang tidak diukur pada nilai wajar melalui
laba atau rugi, ditambah dengan biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.
Financial assets are initially recognized at
fair value, and in the case of financial
assets not at fair value through profit or
loss, plus directly attributable transaction
costs.
Aset keuangan Perusahaan dan Entitas
anaknya terdiri dari kas dan bank, investasi
jangka pendek, piutang usaha, piutang lainlain dan aset tidak lancar lainnya yang
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang
diberikan dan piutang.
The financial assets of the Company and its
subsidiaries consist of cash on hand and in
banks, short-term investments, trade
receivables, other receivables and other
non-current assets which are classified as
loan and receivables.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan
dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,
tidak ditetapkan sebagai diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi atau
tersedia untuk dijual dan dalam hal
Perusahaan dan entitas anaknya mungkin
tidak akan memperoleh kembali investasi
awal secara substansial kecuali yang
disebabkan oleh penurunan kualitas kredit.
Loans and receivables comprises of nonderivative financial assets with fixed or
determinable payments that are not quoted
in an active market, do not qualify as
trading assets, have not been designated at
fair value through profit or loss or available
for sale and are not those for which the
holder may not recover substantially all of
its initial investment, other than because of
credit deterioration.
15
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d.
Financial Instruments (continued)
i.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang
diberikan dan piutang dicatat pada biaya
perolehan
diamortisasi
dengan
menggunakan metode suku bunga efektif,
dan keuntungan atau kerugian terkait
diakui pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian ketika pinjaman yang
diberikan
dan
piutang
dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan
nilai, serta melalui proses amortisasi.
After initial recognition, the loans and
receivables are carried at amortized cost
using the effective interest rate method, and
the related gains or losses are recognized
in
the
consolidated
statement
of
comprehensive income when the loans and
receivables are derecognized or impaired,
as well as through the amortization process.
ii. Financial Liabilities
ii. Liabilitas Keuangan
Pengakuan Awal
Initial Recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup
PSAK No. 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan
sebagai liabilitas keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba atau rugi dan
diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan
Entitas anaknya tidak memiliki liabilitas
keuangan selain yang diukur menggunakan
biaya
perolehan
yang
diamortisasi.
Perusahaan
dan
Entitas
anaknya
menetapkan klasifikasi atas liabilitas
keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of SFAS
No. 55 (Revised 2011) are classified as
financial liabilities at fair value through profit
or loss and measured at amortized cost. As
at the reporting date, the Company and its
subsidiaries have no financial liabilities
other than those measured at amortized
cost. The Company and its subsidiaries
determine the classification of its financial
liabilities at initial recognition.
Pengakuan awal liabilitas keuangan yang
diukur pada biaya perolehan diamortisasi
dicatat pada nilai wajar dikurangi biaya
transaksi yang dapat diatribusikan secara
langsung.
Financial liabilities measured at amortized
cost are initially recognized at their fair
values less directly attributable transaction
costs.
Liabilitas keuangan Perusahaan dan
Entitas anaknya terdiri dari utang usaha,
utang lain-lain dan biaya masih harus
dibayar.
The Company and its subsidiaries’ financial
liabilities consist of trade payables, other
payables and accrued expenses.
16
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d.
Financial Instruments (continued)
ii. Financial Liabilities (continued)
ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Subsequent Measurement
Setelah
pengakuan
awal,
liabilitas
keuangan diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif. Pada tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian, biaya
bunga yang masih harus dibayar dicatat
secara terpisah dari pokok pinjaman terkait
dalam bagian liabilitas jangka pendek.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif
konsolidasian ketika liabilitas dihentikan
pengakuannya serta melalui proses
amortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif.
After initial recognition, financial liabilities
are measured at amortized costs using
effective interest
method. At the
consolidated statement of financial position
date, accrued interest is recorded
separately from the respective principal
within the current liabilities. Gains and
losses are recognized in the consolidated
statement of comprehensive income when
the liabilities are derecognized as well as
through amortization process using the
effective interest method.
iii. Derecognition
iii. Penghentian Pengakuan
Penghentian pengakuan atas suatu aset
keuangan, atau, bila dapat diterapkan
untuk bagian dari aset keuangan atau
bagian dari kelompok aset keuangan
serupa, terjadi bila:
A financial asset, or, where applicable a
part of a financial asset or part of a group of
similar financial assets, is derecognized
when:
i.
hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut
berakhir; atau
i. the contractual rights to receive cash
ii. Perusahaan dan Entitas anaknya
mentransfer hak kontraktual untuk
menerima arus kas yang berasal dari
aset
keuangan
tersebut
atau
menanggung
kewajiban
untuk
membayar arus kas yang diterima
tersebut
tanpa
penundaan
yang
signifikan kepada pihak ketiga melalui
suatu kesepakatan penyerahan dan
apabila
(a) secara
substansial
mentransfer seluruh risiko dan manfaat
atas kepemilikan aset keuangan
tersebut, atau (b) secara substansial
tidak
mentransfer
dan
tidak
mempertahankan seluruh risiko dan
manfaat
atas
kepemilikan
aset
keuangan tersebut, namun telah
mentransfer pengendalian atas aset
keuangan tersebut.
ii. the Company and its subsidiaries have
flows from the financial asset have
expired; or
transferred its contractual rights to
receive cash flows from the financial
asset or has assumed an obligation to
pay them in full without material delay to
a third party under a “pass-through”
arrangement
and
either
(a) has
transferred substantially all the risks and
rewards of the financial asset, or (b) has
neither
transferred
nor
retained
substantially all the risks and rewards of
the financial asset, but has transferred
control of the financial asset.
17
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d.
Financial Instruments (continued)
iii. Derecognition (continued)
iii. Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Apabila Perusahaan dan Entitas anaknya
mentransfer hak untuk menerima arus kas
yang berasal dari aset keuangan atau
mengadakan kesepakatan penyerahan,
atau tidak mentransfer maupun tidak
mempertahankan
secara
substansial
seluruh risiko dan manfaat atas aset
keuangan
tersebut
namun
telah
mentransfer pengendalian atas aset
keuangan tersebut, maka suatu aset
keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan
Entitas anaknya sebesar keterlibatannya
yang berkelanjutan dengan aset keuangan
tersebut.
Where the Company and its subsidiaries
have transferred its rights to receive cash
flows from a financial asset or has entered
into a pass-through arrangement, or has
neither
transferred
nor
retained
substantially all the risks and rewards of the
financial asset but has transferred control of
the financial asset, a new financial asset is
recognized to the extent of the Company
and
its
subsidiaries’s
continuing
involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk
pemberian jaminan atas aset yang
ditransfer diukur sebesar jumlah terendah
antara nilai aset yang ditransfer dan nilai
maksimal dari pembayaran yang diterima
yang mungkin harus dibayar kembali oleh
Perusahaan dan Entitas anaknya.
Continuing involvement that takes the form
of a guarantee over the transferred asset is
measured at the lower of the original
carrying amount of the asset and the
maximum amount of consideration received
that the Company and its subsidiaries could
be required to repay.
Dalam hal ini, Perusahaan dan Entitas
anaknya juga mengakui liabilitas terkait.
Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait
diukur atas dasar yang merefleksikan hak
dan kewajiban Perusahaan dan Entitas
anaknya yang ditahan.
In that case, the Company and its
subsidiaries also recognize an associated
liability. The transferred asset and the
associated liability are measured on a basis
that reflects the rights and obligations that
the Company and its subsidiaries have
retained.
Pada saat penghentian pengakuan atas
aset keuangan secara keseluruhan, maka
selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari
(i) pembayaran yang diterima, termasuk
aset baru yang diperoleh dikurangi dengan
liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii)
keuntungan atau kerugian kumulatif yang
telah diakui secara langsung dalam
ekuitas, harus diakui pada laporan laba
rugi.
On derecognition of a financial asset in its
entirety, the difference between the carrying
amount and the sum of (i) the consideration
received, including any new asset obtained
less any new liability assumed; and (ii) any
cumulative gains or losses that has been
recognized directly in equity, is recognized
in the profit or loss.
Suatu liabilitas keuangan dihentikan
pengakuannya pada saat liabilitas yang
ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau
dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the
obligation under the contract is discharged
or cancelled or has expired.
18
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d.
Financial Instruments (continued)
iii. Derecognition (continued)
iii. Penghentian Pengakuan (lanjutan)
When an existing financial liability is
replaced by another from the same lender
on substantially different terms, or the terms
of an existing liability are substantially
modified, such an exchange or modification
is treated as derecognition of the original
liability and the recognition of a new liability,
and the difference in the respective carrying
amounts is recognized in the consolidated
statement of comprehensive income.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar
dengan liabilitas keuangan lain dari
pemberi pinjaman yang sama atas
persyaratan yang secara substansial
berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas
keuangan tersebut secara substansial
dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi
persyaratan tersebut dicatat sebagai
penghentian pengakuan liabilitas keuangan
awal dan pengakuan liabilitas keuangan
baru, dan selisih antara nilai tercatat
masing-masing liabilitas keuangan tersebut
diakui
dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif konsolidasian.
iv. Impairment
iv. Penurunan Nilai
Pada
setiap
tanggal
pelaporan,
Perusahaan
dan
Entitas
anaknya
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
obyektif bahwa aset keuangan atau
kelompok aset keuangan mengalami
penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika,
terdapat bukti yang obyektif mengenai
penurunan nilai sebagai akibat dari satu
atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa
yang merugikan”), dan peristiwa yang
merugikan tersebut berdampak pada
estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan atau kelompok aset keuangan
yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Company and
its subsidiaries assess whether there is any
objective evidence that a financial asset or
a group of financial assets is impaired. A
financial asset or a group of financial assets
is deemed to be impaired if, and only if,
there is an objective evidence of impairment
as a result of one or more events that has
occurred after the initial recognition of the
asset (an incurred “loss event”), and that
loss event has an impact on the estimated
future cash flows of the financial asset or
the group of financial assets that can be
reliably estimated.
Bukti
penurunan nilai dapat meliputi
indikasi pihak peminjam atau kelompok
pihak peminjam mengalami kesulitan
keuangan signifikan, wanprestasi atau
tunggakan pembayaran bunga atau pokok,
terdapat kemungkinan bahwa pihak
peminjam akan dinyatakan pailit atau
melakukan reorganisasi keuangan lainnya
dan pada saat data yang dapat diobservasi
mengindikasikan adanya penurunan yang
dapat diukur atas estimasi arus kas masa
datang, seperti meningkatnya tunggakan
atau kondisi ekonomi yang berkorelasi
dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include
indications that the debtors or a group of
debtors is experiencing significant financial
difficulty, default or delinquency in interest
or principal payments, the probability that
they will enter bankruptcy or other financial
reorganization, and when observable data
indicate that there is a measurable
decrease in the estimated future cash flows,
such as changes in arrears or economic
conditions that correlate with defaults.
19
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d.
Financial Instruments (continued)
iv. Impairment (continued)
iv. Penurunan Nilai (lanjutan)
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang
yang dicatat pada biaya perolehan yang
diamortisasi, Perusahaan dan Entitas
anaknya pertama kali secara individual
menentukan bahwa terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang signifikan secara individual,
atau secara kolektif untuk aset keuangan
yang tidak signifikan secara individual.
For loans and receivables carried at
amortized cost, the Company and its
subsidiaries
first
assess
individually
whether objective evidence of impairment
exists individually for financial assets that
are individually significant, or collectively for
financial assets that are not individually
significant.
Jika Perusahaan dan Entitas anaknya
menentukan tidak terdapat bukti obyektif
mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang dinilai secara individual,
terlepas aset keuangan tersebut signifikan
atau tidak, maka Perusahaan dan Entitas
anaknya memasukkan aset tersebut ke
dalam kelompok aset keuangan yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang
sejenis dan menilai penurunan nilai
kelompok tersebut secara kolektif. Aset
yang penurunan nilainya dinilai secara
individual dan untuk itu kerugian penurunan
nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk
dalam penilaian penurunan nilai secara
kolektif.
If the Company and its subsidiaries
determine that no objective evidence of
impairment exists for an individually
assessed
financial
asset,
whether
significant or not, it includes the asset in a
group of financial assets with similar credit
risk
characteristics
and
collectively
assesses them for impairment. Assets that
are individually assessed for impairment
and for which an impairment loss is, or
continues to be recognized are not included
in a collective assessment or impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian
penurunan nilai telah terjadi, jumlah
kerugian tersebut diukur sebagai selisih
antara nilai tercatat aset dengan nilai kini
estimasi arus kas masa datang (tidak
termasuk kerugian kredit di masa
mendatang yang belum terjadi). Nilai kini
estimasi arus kas masa datang didiskonto
menggunakan suku bunga efektif awal dari
aset keuangan tersebut. Jika pinjaman
yang diberikan atau piutang yang memiliki
suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk
mengukur kerugian penurunan nilai adalah
suku bunga efektif terkini.
When there is objective evidence that an
impairment loss has been incurred, the
amount of the loss is measured as the
difference between the asset’s carrying
amount and the present value of estimated
future cash flows (excluding future credit
losses that have not been incurred). The
present value of the estimated future cash
flows is discounted at the financial asset’s
original effective interest rate. If a loans or
receivable has a variable interest rate, the
discount rate for measuring impairment loss
is the current effective interest rate.
20
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
d.
Financial Instruments (continued)
iv. Impairment (continued)
iv. Penurunan Nilai (lanjutan)
v.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi
melalui penggunaan akun penyisihan dan
jumlah kerugian tersebut diakui secara
langsung dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. Pendapatan
bunga terus diakui atas nilai tercatat yang
telah dikurangi tersebut berdasarkan suku
bunga
yang
digunakan
untuk
mendiskontokan arus kas masa depan
dengan tujuan untuk mengukur kerugian
penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan
dan piutang beserta dengan penyisihan
terkait
dihapuskan jika tidak terdapat
kemungkinan yang realistis atas pemulihan
di masa mendatang dan seluruh agunan,
jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer
kepada Perusahaan dan Entitas anaknya.
The carrying amount of the asset is reduced
through the use of an allowance account
and the amount of the loss is directly
recognized in the consolidated statement of
comprehensive income. Interest income
continues to be accrued on the reduced
carrying amount based on the rate of
interest used to discount future cash flows
for the purpose of measuring impairment
loss. Loans and receivables, together with
the associated allowance are written off
when there is no realistic prospect of future
recovery and all collateral, if any, has been
realized or has been transferred to the
Company and its subsidiaries.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi
kerugian penurunan nilai aset keuangan
bertambah
atau
berkurang
yang
dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah
penurunan nilai diakui, maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui
ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan)
dengan menyesuaikan akun penyisihan.
Pemulihan
tersebut
tidak
boleh
mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan
melebihi biaya perolehan diamortisasi yang
seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui
pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah
pemulihan aset keuangan diakui pada
laporan
laba
rugi
komprehensif
konsolidasian.
If, in a subsequent year, the amount of the
estimated impairment loss increases or
decreases because of event occurring after
the impairment was recognized, the
previously recognized impairment loss is
increased or reduced by adjusting the
allowance account. The reversal shall not
result in a carrying amount of the financial
asset that exceeds what the amortized cost
would have been had the impairment not
been recognized at the date the impairment
is reversed. The recovery is recognized in
the
consolidated
statement
of
comprehensive income.
v. Offsetting of Financial Instruments
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Financial assets and financial liabilities are
offset and the net amount reported in the
consolidated statement of financial position
if, and only if, there is a currently
enforceable legal right to offset the
recognized amounts and there is an
intention to settle on a net basis, or to
realize the assets and settle the liabilities
simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan
saling hapus dan nilai netonya disajikan
dalam
laporan
posisi
keuangan
konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat
hak secara hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah tercatat dari aset
keuangan dan liabilitas keuangan tersebut
dan terdapat intensi untuk menyelesaikan
secara neto, atau untuk merealisasikan
aset dan menyelesaikan liabilitas secara
bersamaan.
21
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
d.
vi. Fair Value of Financial Instruments
vi. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
e.
f.
Financial Instruments (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan yang
diperdagangkan di pasar aktif pada setiap
tanggal pelaporan ditentukan dengan
mengacu pada kuotasi harga pasar, tidak
termasuk pengurangan apapun untuk biaya
transaksi.
The fair value of financial instruments that
are traded in active markets at each
reporting date is determined by reference to
quoted market prices, without any
deduction for transaction costs.
Untuk instrumen keuangan yang tidak
memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan
dengan menggunakan teknik penilaian.
Teknik penilaian mencakup penggunaan
transaksi pasar terkini yang dilakukan
secara wajar oleh pihak-pihak yang
berkeinginan dan memahami (recent arm’s
length market transactions), penggunaan
nilai wajar terkini instrumen lain yang
secara substansial sama, analisa arus kas
yang didiskonto, atau model penilaian lain.
For financial instruments where there is no
active market, fair value is determined using
valuation techniques. Such techniques may
include using recent arm’s length market
transactions, reference to the current fair
value of another instrument that is
substantially the same, discounted cash
flow analysis, or other valuation models.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
e.
Transactions with Related Parties
Perusahaan dan Entitas anaknya memiliki
transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti
yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi
2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
The Company and its subsidiaries have
transactions with related parties as defined in
SFAS No. 7 (Revised 2010), “Related Parties
Disclosures”.
Transaksi
ini
dilakukan
berdasarkan
persyaratan yang disetujui oleh kedua belah
pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin
tidak sama dengan transaksi lain yang
dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak
berelasi.
The transaction is made on terms agreed by
both parties, where such requirements may
not be the same as other transactions
undertaken with unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material
dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasian.
All material transactions and balances with the
related parties are disclosed in the notes to
the consolidated financial statements.
Kas dan Bank dan Investasi Jangka Pendek
f.
Cash on Hand and In Banks and Short-term
Investments
Kas terdiri atas kas dan kas di bank.
Cash comprises cash on hand and in banks.
Entitas anak memiliki rekening escrow account
dalam bentuk rekening giro yang dibatasi
penggunaannya dan dicatat sebagai Investasi
Jangka Pendek.
A subsidiary has an escrow account in the
form of current account which is restricted and
presented as Short-term Investments.
22
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
g.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Piutang Usaha dan Piutang Lain-lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
g.
Trade receivables and other receivables initially
recognized at fair value and subsequently
measured at amortized cost using effective
interest rate method, except for immaterial
effect of the discount, net of allowance for
impairment losses.
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada
awalnya diakui sebesar nilai wajar dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode
suku bunga efektif, kecuali efek diskontonya
tidak material, setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai piutang.
h.
Persediaan
h.
Biaya Dibayar dimuka
i.
Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized and charged
to operations over the periods benefited using
straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan
dibebankan pada operasi selama masa
manfaat dengan menggunakan metode garis
lurus.
j.
Inventories
Inventories are stated at the lower of cost and
net realizable value. Cost is calculated using
first in, first out (FIFO) method. Net realizable
value is the estimated selling price in the
ordinary course of business, less estimated
costs of completion and the estimated costs
necessary to make the sale. Allowance for
impairment losses of inventory is determined
based on estimated usage or sale of each type
of inventory in the future.
Persediaan dinyatakan berdasarkan nilai
terendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan
dengan
menggunakan
metode
masuk
pertama, keluar pertama (FIFO). Nilai realisasi
neto persediaan adalah estimasi harga jual
dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi
biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang
diperlukan
untuk
membuat
penjualan.
Penyisihan penurunan nilai persediaan
ditentukan berdasarkan estimasi penggunaan
atau
penjualan
masing-masing
jenis
persediaan pada masa mendatang.
i.
Trade Receivables and Other Receivables
Aset Tetap
j.
Fixed Assets
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar
biaya perolehan, yang terdiri atas harga
perolehan dan biaya-biaya tambahan yang
dapat diatribusikan langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan
supaya aset tersebut siap digunakan sesuai
dengan maksud manajemen.
All fixed assets are initially recognized at cost,
which comprises its purchase price and any
costs directly attributable in bringing the asset
to the location and condition necessary for it to
be capable of operating in the manner intended
by management.
Setelah
pengakuan
awal,
aset
tetap
dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan dan rugi penurunan
nilai. Biaya perolehan termasuk biaya
penggantian bagian aset tetap saat biaya
tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria
pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi
yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu
diakui ke dalam jumlah nilai tercatat (“carrying
amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian
jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua
After initial recognition, fixed assets are stated
at cost less accumulated depreciation and
impairment losses. If the recognition criteria are
met, the acquisition cost will include the cost of
replacing part of the fixed assets when that
cost is incurred. Likewise, when a major
inspection is performed, its cost is recognized
in the carrying amount of the fixed assets as a
replacement if the recognition criteria are
satisfied. All other repairs and maintenance
costs that do not meet the recognition criteria
23
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
j.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak
memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
pada saat terjadinya.
are recognized in the consolidated statement of
comprehensive income as incurred.
Penyusutan aset tetap dihitung dengan
menggunakan metode dan masa manfaat
ekonomis aset tetap yang bersangkutan
dengan rincian sebagai berikut:
Depreciation of fixed assets is computed using
the method and the estimated useful lives of
the assets with details are as follows:
Bangunan dan instalasi
Metode
Penyusutan/
Depreciation
Method
31 Desember/
December 31,
2014
Metode
Penyusutan/
Depreciation
Method
31 Desember/
December 31,
2013
Garis lurus/
Straight-line
Garis lurus/
Straight-line
Tahun/
Years
31 Desember/
December 31,
2014
15
Tahun/
Years
31 Desember/
December 31,
2013
10
Mesin dan peralatan
Peralatan dermaga
Machineries and equipment
Garis lurus/
Straight-line
Garis lurus/
Straight-line
Garis lurus/
Straight-line
Garis lurus/
Straight-line
Saldo menurun/
Diminishing balance
Saldo menurun/
Diminishing balance
Peralatan kantor
Garis lurus/
Straight-line
Kendaraan
Garis lurus/
Straight-line
Peralatan berat
Kendaraan truk dan trailer
Building and installation
15
10
Dock equipment
15
10
Heavy equipment
15
8
Truck and trailer
Saldo menurun/
Diminishing balance
4-8
4-8
Office equipment
Saldo menurun/
Diminishing balance
5
8
Vehicles
Sejak tanggal 1 Januari 2014, Perusahaan dan
Entitas anaknya memilih untuk mengubah
metode penyusutan aset tetap dari metode
saldo menurun menjadi metode garis lurus
(straight-line) serta mengubah masa manfaat
aset tetap terkait dengan perjanjian kerjasama
dengan Pelindo dan aset tetap kendaraan
masing-masing menjadi 15 (lima belas) tahun
dan 5 (lima) tahun. Perubahan tersebut di atas
diterapkan secara prospektif.
Starting January 1, 2014, the Company and its
subsidiaries chose to change the depreciation
method of certain fixed assets from diminishing
balance to straight-line method and change the
estimated useful lives of the assets related to
joint agreement with Pelindo and office
vehicles into 15 (fifteen) and 5 (five) years,
respectively. The above changes have been
applied prospectively.
Perubahan metode penyusutan dilakukan
untuk menyesuaikan dengan perjanjian
kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) (Catatan 29). Perubahan tersebut
berdampak
pada
penurunan
beban
penyusutan di tahun berjalan sebesar
AS$2.636.663.
The change in the depreciation method is
made to realign the depreciation
with
agreement with PT Pelabuhan Indonesia II
(Persero) (Note 29). This change has impact to
the decreasing of depreciation expense in
current year amounted to US$2,636,663.
24
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
j.
k.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
3.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat
tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan
dari
penggunaan
atau
pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai
perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan
dan jumlah tercatat dari aset) dikreditkan atau
dibebankan
dalam
laporan
laba
rugi
komprehensif konsolidasian pada tahun aset
tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying amount of fixed assets is
derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use or
disposal. Any gain or loss arising from
derecognition of the asset (calculated as the
difference between the net disposal proceeds
and the carrying amount of the asset) is
credited or charged to the consolidated
statement of comprehensive income in the year
the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu,
masa manfaat ekonomis dan metode
penyusutan dievaluasi, dan jika sesuai dengan
keadaan, disesuaikan secara prospektif.
At each financial year end, the asset’s residual
values, useful lives and methods of
depreciation are reviewed and adjusted
prospectively, if appropriate.
Pada setiap akhir tahun pelaporan keuangan,
Perusahaan dan Entitas anaknya menilai
apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut
atau pada saat pengujian penurunan nilai aset
diperlukan, maka Perusahaan dan Entitas
anaknya membuat estimasi jumlah terpulihkan
aset tersebut.
The Company and its subsidiaries assess at
each financial year end whether there is an
indication that an asset may be impaired. If any
such indication exists, or when annual
impairment test for an asset is required, the
Company and its subsidiaries make an
estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan atas aset adalah jumlah
yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau
unit penghasil kas dikurangi biaya untuk
menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset
tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk
yang sebagian besar independen dari aset
atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset
lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka
aset tersebut dipertimbangkan mengalami
penurunan nilai dan nilai tercatat aset
diturunkan
menjadi
sebesar
nilai
terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari
operasi yang berkelanjutan diakui pada
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
sebagai “rugi penurunan nilai”.
An asset’s recoverable amount is the higher of
an asset’s or cash generating unit’s fair value
less costs to sell and its value in use, and is
determined for an individual asset, unless the
asset does not generate cash inflows that are
largely independent of those from other assets
or groups of assets. Where the carrying
amount of an asset exceeds its recoverable
amount, the asset is considered impaired and
is written down to its recoverable amount.
Impairment losses of continuing operations are
recognized in the consolidated statement of
comprehensive income as “impairment losses”.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
k. Impairment of Non-financial Assets
In assessing the value in use, the estimated net
future cash flows are discounted to their
present value using a pre-tax discount rate that
reflects current market assessments of the time
value of money and the risks specific to the
asset. In determining fair value less costs to
sell, recent market transactions are taken into
account, if available.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus
kas masa depan neto didiskontokan ke nilai
kini dengan menggunakan tingkat diskonto
sebelum pajak yang menggambarkan penilaian
pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko
spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai
wajar dikurangi biaya untuk menjual,
digunakan harga penawaran pasar terakhir,
jika tersedia.
25
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
k.
Penurunan
(lanjutan)
Nilai
Aset
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
k.
Impairment
(continued)
of
Non-financial
Assets
Jika tidak terdapat transaksi tersebut,
Perusahaan
dan
Entitas
anaknya
menggunakan model penilaian yang sesuai
untuk
menentukan
nilai
wajar
aset.
Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh
penilaian berganda atau indikator nilai wajar
yang tersedia.
If no such transactions can be identified, an
appropriate valuation model is used by the
Company and its subsidiaries to determine the
fair value of the assets. These calculations are
corroborated by valuation multiples or other
available fair value indicators.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang
berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai
dengan kategori biaya yang konsisten dengan
fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.
Impairment losses of continuing operations, if
any, are recognized in the consolidated
statement of comprehensive income under
expense categories that are consistent with the
functions of the impaired assets.
Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode
pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi
bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui
dalam periode sebelumnya untuk aset selain
goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin
telah menurun. Jika indikasi dimaksud
ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah
terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan
nilai yang telah diakui dalam periode
sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik
hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi
yang digunakan untuk menentukan jumlah
terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan
nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah
tercatat
aset
dinaikkan
ke
jumlah
terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi
sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi
jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat,
neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada
rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk
aset tersebut pada tahun sebelumnya.
Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset
tersebut disesuaikan di periode mendatang
untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset
yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan
dasar yang sistematis selama sisa umur
manfaatnya.
An assessment is made at each annual
reporting period as to whether there is any
indication
that
previously
recognized
impairment losses recognized for an asset
other than goodwill may no longer exist or may
have decreased. If such indication exists, the
recoverable amount is estimated. A previously
recognized impairment loss for an asset other
than goodwill is reversed only if there has been
a change in the assumptions used to determine
the asset’s recoverable amount since the last
impairment loss was recognized. If that is the
case, the carrying amount of the asset is
increased to its recoverable amount. The
reversal is limited so that the carrying amount
of the assets does not exceed its recoverable
amount, nor exceed the carrying amount that
would have been determined, net of
depreciation, had no impairment loss been
recognized for the asset in prior years.
Reversal of an impairment loss is recognized in
the consolidated statement of comprehensive
income. After such a reversal, the depreciation
charge on the said asset is adjusted in the
future periods to allocate the asset’s revised
carrying amount, less any residual value, on a
systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap
tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa
nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai.
Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan
dengan menentukan jumlah tercatat tiap unit
penghasil kas (atau kelompok unit penghasil
kas) dimana goodwill terkait. Jika jumlah
terpulihkan unit penghasil kas kurang dari
Goodwill is tested for impairment annually and
when circumstances indicate that the carrying
value may be impaired. Impairment is
determined for goodwill by assessing the
recoverable amount of each cash generating
unit (or group of cash generating units) to which
the goodwill relates. Where the recoverable
amount of the cash generating unit is less than
26
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
k.
Penurunan
(lanjutan)
Nilai
Aset
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
k.
of
Non-financial
Assets
their carrying amount, an impairment loss is
recognized. Impairment losses relating to
goodwill cannot be reversed in future periods.
jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui.
Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak
dapat dibalik pada periode berikutnya.
l.
Impairment
(continued)
ACCOUNTING
Liabilitas Imbalan Kerja
l.
Employee Benefits Liability
Perusahaan dan Entitas anaknya mengakui
estimasi liabilitas imbalan kerja sesuai dengan
Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
tanggal 25 Maret 2003. Sesuai dengan
Undang-Undang tersebut, Perusahaan dan
Entitas anaknya diharuskan membayar uang
pesangon, penghargaan masa kerja, dan
kompensasi manfaat jika kondisi tertentu
dalam undang-undang ini terpenuhi.
The Company and its subsidiaries recognizes
its estimated liability for employee benefits in
accordance with Labor Law No. 13/2003 dated
March 25, 2003. In accordance with this law,
the Company and its subsidiaries is required
to pay severance, gratuity and compensation
benefits if certain conditions in this law
are met.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2010),
“Imbalan Kerja”, pembebanan biaya untuk
imbalan kerja karyawan ditentukan dengan
menggunakan metode penilaian aktuaria
“projected unit credit”.
Under PSAK No. 24 (Revised 2010),
“Employee Benefits”, the cost of providing
employee benefits is determined using the
projected unit credit actuarial valuation
method.
Penyisihan beban jasa lalu ditangguhkan dan
diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata
yang diharapkan dari karyawan yang
memenuhi syarat tersebut. Sedangkan,
penyisihan untuk beban jasa kini dibebankan
langsung pada operasi tahun berjalan.
Provisions made pertaining to past service
costs are deferred and amortized over the
expected average remaining service years of
the qualified employees. On the other hand,
provisions for current service costs are directly
charged to operations of the current year.
Seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria
diakui sebagai pendapatan komprehensif lain
(“Metode pendapatan komprehensif lain”).
Lebih lanjut, beban jasa lalu yang belum
vested yang timbul dari pengenalan program
manfaat pasti atau perubahan kewajiban
manfaat dari program yang ada, diamortisasi
dengan metode garis lurus selama periode
rata-rata hingga manfaat tersebut vested.
All actuarial gains and losses will be
recognized using other comprehensive income
(“Other comprehensive income method”).
Further, unvested past-service costs arising
from the introduction of a defined benefit plan
or changes in the benefit payable of an
existing plan are required to be amortized
using straight-line method over the average
period until the benefits concerned become
vested.
m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
m. Revenue and Expense Recognition
Revenue is recognized to the extent that it is
probable that the economic benefits will flow to
the Company and its subsidiaries and the
revenue can be reliably measured, regardless
of when the payment is being made. Revenue
is measured at the fair value of the
consideration received or receivable, excluding
discounts, rebates and Value Added Taxes
(VAT).
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan
manfaat ekonomi akan diperoleh oleh
Perusahaan dan Entitas anaknya dan
jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa
memperhitungkan
kapan
pembayaran
dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar
pembayaran yang diterima, tidak termasuk
diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN).
27
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
m. Pengakuan
(lanjutan)
n.
Pendapatan
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
dan
2.
Beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
and
m. Revenue
(continued)
Expense
Recognition
Pendapatan dari Jasa
Revenue from Services
Pendapatan diakui pada saat jasa bongkar
muat telah diberikan kepada pelanggan dan
telah menerima persetujuan dari operator
pelabuhan.
Revenue is recognized when loading and
unloading services have been rendered to
customers and have received approval from
the port operator.
Pendapatan dan Beban Bunga
Interest Income and Expense
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur
pada
biaya
perolehan
diamortisasi,
pendapatan atau beban bunga dicatat dengan
menggunakan metode suku bunga efektif,
yaitu suku bunga yang secara tepat
mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa datang selama
perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau
jika lebih tepat, digunakan periode yang Iebih
singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset
keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at
amortized cost, interest income or expense is
recorded using the effective interest method.
Effective interest rate is the rate that exactly
discounts the estimated future cash payments
or receipts through the expected life of the
financial instrument or a shorter period, where
appropriate, to the net carrying amount of the
financial asset or liability.
Pendapatan Sewa
Rental Income
Pendapatan sewa yang timbul dari sewa
operasi diakui atas dasar garis lurus selama
periode sewa dan termasuk dalam pendapatan
karena sifat transaksinya.
Rental income arising from operating leases on
is accounted for on a straight-line method over
the lease terms and included in revenue due to
its operating nature.
Beban diakui pada saat terjadinya.
Expenses are recognized as incurred.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang
Asing
Currency
n. Foreign
Balances
Transactions
and
Perusahaan dan Entitas anaknya menentukan
mata uang fungsionalnya adalah Dolar
Amerika Serikat (Dolar AS) dan memutuskan
mata uang penyajian laporan keuangan
konsolidasian menggunakan Dolar AS.
The Company and its subsidiaries determined
that their functional currency is the United
States Dollar (US Dollar) and decided that the
presentation currency for the consolidated
financial statements is the US Dollar.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat
dalam mata uang fungsional berdasarkan nilai
tukar yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing
dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual
dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia
pada tanggal transaksi terakhir untuk tahun
yang bersangkutan dan laba atau rugi kurs
yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada
operasi tahun yang bersangkutan.
Transaction involving foreign currencies are
recorded in the functional currency at the rates
of exchange prevailing at the time the
transactions are made. At the reporting date,
monetary assets and liabilities denominated in
foreign currencies are adjusted to reflect the
average of the selling and buying rates of
exchange prevailing at the last transaction date
of the year, as published by Bank Indonesia
and any resulting gains or losses are credited
or charged to current year operations.
28
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
n.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang
Asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
Currency
n. Foreign
Balances (continued)
31 Desember/
December 31,
2014
o.
Transactions
and
The rates of exchange used are as follows:
Nilai tukar yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1 Dolar Amerika (AS$)/Rupiah
1 Dolar Amerika (AS$)/SG$
1 Dolar Amerika (AS$)/MYR
1 Dolar Amerika (AS$)/PHP
1 Dolar Amerika (AS$)/JPY
ACCOUNTING
31 Desember/
December 31,
2013
0.00008
0.75740
0.28633
0.02234
0.00838
Pajak Penghasilan
0.00008
0.78989
0.30418
0.02252
0.00953
o.
US Dollar 1 (US$)/Rupiah
US Dollar 1 (US$)/SG$
US Dollar 1 (US$)/MYR
US Dollar 1 (US$)/PHP
US Dollar 1 (US$)/JPY
Income Tax
Pajak kini
Current tax
Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun
berjalan diukur sebesar jumlah yang
diharapkan dapat direstitusi dari atau
dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif
pajak dan peraturan pajak yang digunakan
untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang
telah berlaku atau secara substantif telah
berlaku pada tanggal pelaporan.
Current income tax assets and liabilities for the
current are measured at the amount expected
to be recovered from or paid to the tax
authority. The tax rates and tax laws used to
compute the amount are those that have been
enacted or substantively enacted as the
reporting dates.
Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba
yang dilaporkan dalam laba rugi karena
penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian
dari pendapatan atau beban yang dikenakan
pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang
berbeda, dan juga tidak termasuk bagianbagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak
dapat dikurangkan.
Taxable profit differs from profit as reported in
the profit or loss because it excludes items of
income or expense that are taxable or
deductible in other years and it further excludes
items that are never taxable or deductible.
Kekurangan/kelebihan
pembayaran
pajak
penghasilan disajikan sebagai bagian dari
“Beban Pajak” dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian. Perusahaan dan
entitas anaknya juga menyajikan bunga/denda,
jika ada, sebagai bagian dari “Beban Pajak”.
The underpayment/overpayment of income tax
is presented as part of “Tax Expense” in the
consolidated statement of comprehensive
income. The Company and its subsidiaris also
presented interest/penalty, if any, as part of
“Tax Expenses”.
Pajak tangguhan
Deferred tax
Deferred tax assets and liabilities are
recognized for the future tax consequences
attributable to differences between the
financial statements carrying amounts of
existing assets and liabilities and their
respective tax bases, except those differences
that are subject to final tax. Deferred tax
liabilities are recognized on deductible
temporary differences to the extent that it is
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas
konsekuensi pajak periode mendatang yang
timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan
liabilitas menurut laporan keuangan dengan
dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas,
kecuali perbedaan yang dikenakan pajak final.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak
tangguhan diakui untuk perbedaan temporer
29
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
o.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
o.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Deferred tax (continued)
Pajak tangguhan (lanjutan)
yang boleh dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa
datang.
propable that taxable income will be available
in future periods against which the deductible
temporary differences can be utilized.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk seluruh
perbedaan temporer yang kena pajak dan aset
pajak tangguhan diakui untuk perbedaan
temporer yang boleh dikurangkan dan rugi
fiskal yang belum terpakai, sepanjang besar
kemungkinan besar laba kena pajak akan
tersedia sehingga perbedaan temporer yang
boleh dikurangkan dan rugi fiskal yang belum
terpakai tersebut dapat dimanfaatkan.
Deferred tax liabilities are recognized for all
taxable temporary differences and deferred tax
assets are recognized for deductible temporary
differences and unused tax losses to the extent
that it is probable that taxable income will be
available in future years against which the
deductible temporary differences and unused
tax losses can be utilized.
Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh
perbedaan temporer yang boleh dikurangkan
dan akumulasi rugi pajak yang belum
dikompensasikan, bila kemungkinan besar
laba kena pajak akan tersedia sehingga
perbedaan temporer dapat dikurangkan
tersebut
dan
rugi
pajak
belum
dikompensasikan
tersebut
dapat
dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognized for all
deductible temporary differences and carry
forward of unused tax losses to the extent that,
it is probable that taxable profits will be
available against which the deductible
temporary differences and carry forward of
unused tax losses can be utilized.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah
pada setiap tanggal pelaporan dan nilai
tercatat aset pajak tangguhan tersebut
diturunkan apabila laba kena pajak mungkin
tidak memadai untuk mengkompensasi
sebagian atau semua manfaat aset pajak
tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum
diakui sebelumnya ditelaah pada setiap
tanggal pelaporan dan diakui sepanjang laba
kena pajak yang akan datang kemungkinan
besar akan tersedia untuk dipulihkan.
The carrying amount of deferred tax assets is
reviewed at each reporting date and reduced to
the extent that it is no longer probable that
sufficient taxable income will be available to
allow all or part of the benefit of the deferred
tax assets to be utilized. Unrecognized
deferred tax assets are reassessed at each
reporting date and are recognized to the extent
that it has become probable that future taxable
income will allow the deferred tax assets to be
recovered.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan
diakui pada saat penetapan pajak diterima,
atau jika Perusahaan dan Entitas anaknya
mengajukan keberatan, pada saat keputusan
atas keberatan telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded
when an assessment is received or, if appealed
against by the The Company and its
subsidiaries, when the result of the appeal is
determined.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak
tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak
secara hukum untuk melakukan saling hapus
atas aset pajak kini terhadap liabilitas pajak
kini atau aset dan liabilitas pajak tangguhan
pada entitas yang sama, atau kelompok usaha
yang bermaksud untuk menyelesaikan aset
dan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities
are offset when a legally enforceable right
exists to offset current tax assets against
current tax liabilities, or the deferred tax assets
and deferred tax liabilities relate to the same
taxable entity, or the group intends to settle its
current assets and liabilities on a net basis.
30
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR
KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
p.
q.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
AKUNTANSI
3.
Rugi per Saham
ACCOUNTING
p. Loss per Share
Rugi per saham dihitung dengan membagi rugi
tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham yang beredar selama
tahun yang bersangkutan.
Loss per share is computed by dividing loss for
the year attributable to owners of the parent
entity by the weighted average number of
issued and fully paid shares during the year.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi
saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013, dan oleh
karenanya, rugi per saham dilusian tidak
dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
The Company has no outstanding dilutive
potential ordinary shares as of December 31,
2014 and 2013, and accordingly, no diluted
loss per share is calculated and presented in
the consolidated statement of comprehensive
income.
Informasi Segmen
q. Segment Information
The Company and its subsidiaries define an
operating segment as a component of an
entity:
Perusahaan
dan
Entitas
anaknya
mengidentifikasikan segmen operasi sebagai
suatu komponen dari entitas:
i.
ii.
iii.
yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang
mana memperoleh pendapatan dan
menimbulkan
beban
(termasuk
pendapatan dan beban terkait transaksi
dengan komponen lain dari entitas yang
sama);
hasil operasinya dikaji ulang secara
reguler oleh pengambil keputusan
operasional untuk membuat keputusan
tentang sumber daya yang dialokasikan
pada segmen tersebut dan menilai
kinerjanya; dan
tersedia informasi keuangan yang dapat
dipisahkan.
i.
that engages in business activities from
which it may earn revenues and incur
expenses (including revenues and
expenses relating to transactions with
other components of the same entity);
ii.
whose operating results are reviewed
regularly by the entity’s chief operating
decision maker to make decisions about
resources to be allocated to the segment
and assess its performance; and
iii.
for which discrete financial information is
available.
The chief operating decision maker of the
Company and its subsidiaries is the Directors.
Pengambil
keputusan
operasional
Perusahaan dan Entitas anaknya adalah
Direksi.
3.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND
ESTIMATIONS
Pertimbangan
Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Perusahaan dan Entitas anaknya mengharuskan
manajemen
untuk
membuat
pertimbangan,
estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah
yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan
liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas
kontinjensi, pada akhir periode pelaporan.
The preparation of the Company and its
subsidiaries’s consolidated financial statements
requires management to make judgments,
estimates and assumptions that affect the reported
amounts of revenues, expenses, assets and
liabilities, and the disclosure of contingent
liabilities, at the end of the reporting period.
31
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
3.
Pertimbangan (lanjutan)
SIGNIFICANT ACCOUNTING
AND ESTIMATIONS (continued)
JUDGMENTS
Judgments (continued)
Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi
tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian
material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas
dalam periode pelaporan berikutnya.
Uncertainty about these assumptions and
estimates could result in outcome that require a
material adjustment to the carrying amount of the
asset and liability in the future periods.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen
dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi
Perusahaan dan Entitas anaknya yang memiliki
pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui
dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by
management in the process of applying the
Company and its subsidiaries’s accounting policies
that have the most significant effects on the
amounts recognized in the consolidated financial
statements:
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Perusahaan dan Entitas anaknya telah
melakukan penilaian atas kemampuan Perusahaan
dan
Entitas
anaknya
untuk
melanjutkan
kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa
Perusahaan dan Entitas anaknya memiliki sumber
daya untuk melanjutkan usahanya di masa
mendatang.
Selain
itu,
manajemen
tidak
mengetahui adanya ketidakpastian material yang
dapat menimbulkan keraguan yang signifikan
terhadap kemampuan Perusahaan dan Entitas
anaknya untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena
itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar
usaha yang berkelanjutan.
The Company and its subsidiaries’s management
has assessed the Company and its subsidiaries’s
ability to continue as a going concern and believes
that the Company and its subsidiaries has the
resources to continue its business in the future. In
addition, management is not aware of any material
uncertainty that may cast significant doubt to the
Company and its subsidiaries ability to continue as
a going concern. Therefore, the financial
statements have been prepared on going concern
basis.
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial
liabilities
Perusahaan dan Entitas anaknya menetapkan
klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai
aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan
mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan
PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan
demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan
diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Perusahaan
dan
Entitas
anaknya
seperti
diungkapkan pada Catatan 2.
The Company and its subsidiaries determine the
classifications of certain assets and liabilities as
financial assets and financial liabilities by judging
if they meet the definition set forth in SFAS No.
55 (Revised 2011). Accordingly, the financial
assets and financial liabilities are accounted for in
accordance with the Company and its
subsidiaries accounting policies as disclosed in
Note 2.
Alokasi biaya
goodwill
Purchase
price
impairment
perolehan
dan
penurunan
nilai
allocation
and
goodwill
Acquisition accounting requires extensive use of
accounting estimates to allocate the purchase
price to the reliable fair market values of the
assets and liabilities purchased, including
intangible assets. Under PSAK No. 22 (Revised
2010), “Business Combinations”, goodwill is not
amortized and is subject to an annual impairment
testing. The carrying amount of goodwill as of
December 31, 2014 and 2013 is US$27,919,344.
Further details are disclosed in Note 26.
Akuntansi akuisisi mengharuskan penggunaan
estimasi akuntansi secara ekstensif dalam
mengalokasikan biaya perolehan kepada nilai pasar
wajar yang dapat diandalkan atas aset dan liabilitas
yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Sesuai
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”,
goodwill tidak diamortisasi dan namun diuji untuk
penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat
goodwill pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014
dan 2013 adalah sebesar AS$27.919.344.
Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan
26.
32
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
3.
Pertimbangan (lanjutan)
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND
ESTIMATIONS (continued)
Judgments (continued)
nilai
Purchase price allocation and goodwill impairment
(continued)
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya
dan jika terdapat indikasi penurunan nilai.
Manajemen menggunakan pertimbangan dalam
mengestimasi jumlah terpulihkan dan menentukan
adanya indikasi penurunan nilai.
Goodwill is subject to annual impairment test and
whenever there is an indication that such asset
may be impaired. Management uses its judgment
in estimating the recoverable value and
determining if there is any indication of
impairment.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,
Manajemen Perusahaan yakin bahwa tidak ada
bukti obyektif penurunan nilai dari goodwill
(Catatan 26).
As of December 31, 2014 and 2013, the
Management of the Company believes that there
are no objective evidence of impairment on its
goodwill (Note 26).
Penentuan mata uang fungsional
Assessment of functional currency
PSAK No. 10 (Revisi 2010), "Pengaruh Perubahan
Kurs Valuta Asing" mengharuskan manajemen
untuk menggunakan pertimbangannya untuk
menentukan mata uang fungsional entitas
sedemikian rupa sehingga paling mewakili dampak
ekonomi dari transaksi yang mendasari, peristiwa
dan kondisi yang relevan dengan entitas.
SFAS No. 10 (Revised 2010), “The Effects of
Changes in Foreign Exchange Rates” requires
management to use its judgment to determine the
entity’s functional currency such that it most
faithfully represents the economic effects of the
underlying transactions, events and conditions
that are relevant to the entity.
Dalam membuat keputusan ini, Perusahaan dan
Entitas anaknya mempertimbangkan hal-hal
berikut:
In making this judgment, the Company and its
subsidiaries consider the following:
a.
a.
Alokasi biaya perolehan
goodwill (lanjutan)
b.
c.
dan
penurunan
mata uang yang paling mempengaruhi harga
penjualan untuk instrumen keuangan dan jasa
(ini sering menjadi mata uang dimana harga
jual untuk instrumen keuangan dan jasa yang
didenominasikan dan ditetapkan)
mata uang dimana dana dari aktivitas
pendanaan dihasilkan, dan
mata uang dimana penerimaan dari aktivitas
operasi biasanya diperoleh.
b.
c.
the currency that mainly influences sales
prices for financial instruments and services
(this will often be the currency in which sales
prices for its financial instruments and
services are denominated and settled)
the currency in which funds from financing
activities are generated; and
the currency in which receipts from operating
activities are usually retained.
Estimasi dan asumsi
Estimates and assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama
estimasi ketidakpastian lain pada tanggal
pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi
penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat
aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya
diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas
anaknya mendasarkan asumsi dan estimasi pada
parameter yang tersedia pada saat laporan
keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan
situasi mengenai perkembangan masa depan
mungkin berubah akibat perubahan pasar atau
The key assumptions concerning the future and
other key sources of estimation uncertainty at the
reporting date that have a significant risk of
causing a material adjustment to the carrying
amounts of assets and liabilities within the next
financial year are disclosed below. The Company
and its subsidiaries based its assumptions and
estimates on parameters available when the
consolidated financial statements were prepared.
Existing circumstances and assumptions about
future developments may change due to market
33
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND
ESTIMATIONS (continued)
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas
anaknya. Perubahan tersebut dicerminkan dalam
asumsi terkait pada saat terjadinya.
changes or circumstances arising beyond the
control of the Company and its subsidiaries. Such
changes are reflected in the assumptions when
they occur.
Penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha
Allowance for
receivables
Perusahaan dan Entitas anaknya mengevaluasi
akun tertentu jika terdapat informasi bahwa
pelanggan yang bersangkutan tidak dapat
memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal
tersebut, Perusahaan dan Entitas anaknya
mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi
yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas
pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan
dan status kredit dari pelanggan berdasarkan
catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar
yang telah diketahui, untuk mencatat provisi
spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna
mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat
diterima oleh Perusahaan dan Entitas anaknya.
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan
disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima
mempengaruhi jumlah penyisihan untuk penurunan
nilai piutang usaha. Nilai tercatat dari piutang
usaha Perusahaan dan Entitas anaknya dijelaskan
pada Catatan 6.
The Company and its subsidiaries evaluate
specific accounts where it has information that
certain customers are unable to meet their financial
obligations. In these cases, the Company and its
subsidiaries use judgment, based on the best
available facts and circumstances, including but
not limited to, the length of its relationship with the
customer and the customer’s current credit status
based on third party credit reports and known
market factors, to record specific provisions for
customers against amounts due to reduce its
receivable amounts that the Company and its
subsidiaries expect to collect. These specific
provisions are re-evaluated and adjusted as
additional information received affects the amounts
of allowance for impairment of trade receivables.
The carrying amount of the Company and its
subsidiaries trade receivables is disclosed in
Note 6.
Nilai kini dari kewajiban imbalan kerja
Present value of benefit obligation
Biaya untuk program imbalan pasca-kerja
ditentukan menggunakan penilaian aktuaria.
Penilaian aktuarial melibatkan pembuatan asumsi
mengenai tingkat diskonto, tingkat pengembalian
dari aset yang diharapkan, peningkatan gaji di
masa depan, tingkat kematian dan tingkat
pengunduran diri karyawan tahunan di masa
depan. Karena sifat jangka panjang rencanarencana ini, estimasi memiliki ketidakpastian yang
signifikan.
The cost of defined benefit obligation is determined
using actuarial valuations. The actuarial valuation
involves making assumptions about discount rates,
expected rates of return on assets, future salary
increases, mortality rates and annual employee
turn-over. Due to the long term nature of these
plans, such estimates are subject to significant
uncertainty.
Rincian dari asumsi yang digunakan dalam
perhitungan nilai kini dari kewajiban imbalan kerja
diungkapkan dalam Catatan 24.
The details of the assumptions used in the
calculation of present value of benefit obligation
are disclosed in Note 24.
34
impairment
losses
on
trade
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
3.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
3.
SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND
ESTIMATIONS (continued)
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Perusahaan dan Entitas anaknya melakukan
penilaian penurunan nilai aset non-keuangan pada
saat terdapat peristiwa atau perubahan keadaan
yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat pada
suatu aset mungkin tidak dapat diperoleh kembali.
Faktor-faktor
yang
dianggap
penting
oleh Perusahaan dan Entitas anaknya yang dapat
memicu adanya penilaian penurunan nilai sebagai
berikut:
The Company and its subsidiaries assess
impairment on non-financial assets whenever
events or changes in circumstances indicate that
the carrying amount of an asset may not be
recoverable. The factors that the Company and its
subsidiaries consider important which could trigger
an impairment review include the following:
•
•
Significant underperformance relative to
expected historical or projected future
operating results
•
Significant changes in the manner of use of the
acquired assets or the strategy for overall
business; and
Significant negative industry or economic
trends.
•
•
Kinerja di bawah rata-rata yang signifikan
secara relatif terhadap hasil historis atau
proyeksi hasil operasi yang diharapkan di masa
yang akan datang
Perubahan
yang
signifikan
dari
cara
penggunaan aset yang diperoleh atau strategi
bisnis secara keseluruhan; dan
Tren industri dan ekonomi yang negatif secara
signifikan.
•
Estimated useful lives of fixed assets
Estimasi umur ekonomis aset tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus berdasarkan
estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen
mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap
antara 4 sampai dengan 15 tahun. Ini adalah umur
yang secara umum diharapkan dalam industri di
mana
Perusahaan
dan
Entitas
anaknya
menjalankan
bisnisnya.
Perubahan
tingkat
pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai
sisa aset, dan karenanya beban penyusutan masa
depan mungkin direvisi. Nilai tercatat neto atas
aset tetap Perusahaan dan Entitas anaknya
diungkapkan dalam Catatan 9.
The costs of fixed assets are depreciated on a
straight-line methods over their estimated useful
lives. Management estimates the useful lives of
these fixed assets to be within 4 to 15 years.
These are common life expectancies applied in the
industries where the Company and its subsidiaries
conduct its businesses. Changes in the expected
level of usage and technological development
could impact the economic useful lives and the
residual values of these assets, and therefore
future depreciation charges could be revised. The
net carrying amounts of the Company and its
subsidiaries’s fixed assets are disclosed in Note 9.
Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan
Uncertain Tax Exposure
Pertimbangan
signifikan
dilakukan
dalam
menentukan provisi atas pajak penghasilan badan
maupun pajak lainnya atas transaksi tertentu.
Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi
dari peraturan perpajakan yang kompleks dan
jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di
masa depan. Dalam menentukan jumlah yang
harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang
tidak pasti, Kelompok Usaha menerapkan
pertimbangan yang sama yang akan mereka
gunakan dalam menentukan jumlah penyisihan
Significant judgment is involved in determining the
provision for corporate income tax and other taxes
on certain transactions. Uncertainties exist with
respect to the interpretation of complex tax
regulations and the amount and timing of future
taxable income. In determining the amount to be
recognized in respect of an uncertain tax liability,
the Group applies similar considerations as it would
use in determining the amount of a provision to be
recognized in accordance with PSAK No. 57,
“Provisions, Contingent Liabilities and Contingent
35
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
3.
3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS AND
ESTIMATIONS (continued)
4.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI
YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
Estimasi dan asumsi (lanjutan)
Estimates and assumptions (continued)
Ketidakpastian Kewajiban Perpajakan (lanjutan)
Uncertain Tax Exposure (continued)
yang harus diakui sesuai dengan PSAK No. 57,
“Provisi,
Liabilitas
Kontinjensi
dan
Aset
Kontinjensi”. Kelompok Usaha membuat analisa
untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak
penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak
untuk manfaat pajak yang belum diakui harus
diakui.
Asset”. The Group makes an analysis of all tax
positions related to income taxes to determine if a
tax liability for unrecognized tax benefit should be
recognized.
Realisasi dari Aset Pajak Tangguhan
Realizability of Deferred Tax Assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi
fiskal yang belum digunakan sepanjang besar
kemungkinannya bahwa laba kena pajak akan
tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat
digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen
disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak
tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat
penggunaan dan tingkat laba kena pajak dan
strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused
tax losses to the extent that it is probable that
taxable income will be available against which the
losses can be utilized. Significant management
estimates are required to determine the amount of
deferred tax assets that can be recognized, based
upon the likely timing and the level of future
taxable profits together with future tax planning
strategies.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, Perusahaan dan Entitas anaknya memiliki
rugi fiskal yang dapat dikompensasi masingmasing sebesar AS$8.480.279 dan AS$8.652.267
(Catatan 11).
As of December 31, 2014 and 2013, the Company
and its Subsidiaries have tax loss carried forward
amounting to US$8,480,279 and US$8,652,267,
respectively (Note 11).
KAS DAN BANK
4.
This account is consists of:
Akun ini terdiri dari:
31 Desember/
December 31,
2014
Kas
Dolar Amerika Serikat
Rupiah
(masing-masing Rp40.000.000 dan
Rp29.164.800 pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013)
Ringgit Malaysia
(MYR500 pada
tanggal-tanggal 31 Desember
2014 dan 2013)
Dolar Singapura
(masing-masing SG$13 dan
SG$72,3 pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013)
Total kas
CASH ON HAND AND IN BANKS
3.000
31 Desember/
December 31,
2013
3.745
Cash on hand
United States Dollar
2.393
Rupiah
(Rp40,000,000 and Rp29,164,800 as of
December 31, 2014 and 2013,
respectively)
165
Malaysia Ringgit
(MYR500 as of
December 31, 2014
and 2013)
11
56
Singapore Dollar
(SG$13 and SG$72.3 as of,
December 31, 2014 and 2013,
respectively)
6.369
6.359
3.216
142
36
Total cash on hand
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
KAS DAN BANK (lanjutan)
4.
This account is consists of (continued):
Akun ini terdiri dari (lanjutan):
31 Desember/
December 31,
2014
Kas di Bank
Dolar Amerika Serikat
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited,
Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
31 Desember/
December 31,
2013
1.417.007
1.528
37.543
7.008
931
734
72
986
91.727
75
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(masing-masing Rp819.374.561 dan
Rp172.336.403 pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014
dan 2013)
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Indonesia
(masing-masing Rp301.009.454 dan
Rp324.637.183 pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(masing-masing Rp74.164.004 dan
Rp1.744.015.654 pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013)
PT Bank Central Asia Tbk
(masing-masing Rp3.136.712 dan
Rp2.132.349 pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013)
Cash in Banks
United States Dollar
The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited,
Indonesia
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
65.866
14.139
24.197
26.634
5.961
143.081
252
175
Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(Rp 819,374,561 and
Rp172,336,403 as of
December 31, 2014 and 2013,
respectively)
The Hongkong and Shanghai Banking
Corporation Limited, Indonesia
(Rp301,009,454 and Rp324,637,183
as of December 31, 2014
and 2013, respectively)
PT Bank CIMB Niaga Tbk
(Rp74,164,004 and Rp1,744,015,654
as of December 31, 2014 and
2013, respectively)
PT Bank Central Asia Tbk
(Rp3,136,712 and Rp2,132,349
as of December 31, 2014 and 2013,
respectively)
-
17
Singapore Dollar
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(SG$Nil and SG$21.11 as of
December 31, 2014 and 2013,
respectively)
Total kas di bank
1.516.548
321.385
Total cash in banks
Total
1.522.917
327.744
Total
Dolar Singapura
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(masing-masing SG$Nihil dan
SG$21,11 pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013)
All cash in banks are with third parties.
Seluruh kas di bank adalah dengan pihak ketiga.
5.
CASH ON HAND AND IN BANKS (continued)
INVESTASI JANGKA PENDEK
5.
SHORT-TERM INVESTMENTS
This account represents interest bearing restricted
funds of Subsidiary, placed in current account
in PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk which
was previously used to accomodate Payment
Agreement on Goods Administration Service
through Cash-Online System. For the years ended
December 31, 2014 and 2013, the current account
is dormant and remaining balance has not yet been
transferred to general account.
Akun ini merupakan dana Entitas anak, yang
dikenakan bunga dan ditempatkan pada rekening
giro PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang
sebelumnya digunakan untuk mengakomodasikan
Perjanjian Pembayaran atas Pelayanan Jasa
Barang melalui Sistem Kas-Online. Untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2014 dan 2013, rekening giro tersebut sedang tidak
digunakan dan sisa saldo atas rekening tersebut
belum dipindahkan ke rekening umum.
37
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
6.
The details of this account is as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
31 Desember/
December 31,
2014
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
(Rp1.233.220.144 dan AS$735.031
pada tanggal 31 Desember 2014 dan
Rp1.940.882.123 dan AS$362.348
pada tanggal 31 Desember 2013)
TRADE RECEIVABLES
31 Desember/
December 31,
2013
834.165
PT Tangguh Samudera Jaya
(Rp271.686.212 dan AS$78.066
pada tanggal 31 Desember 2014 dan
Rp79.046.660 dan AS$16.920
pada tanggal 31 Desember 2013)
99.905
PT Adipurusa
(Rp740.692.000
dan Rp16.556.500
pada tanggal 31 Desember
2014 dan 2013)
521.581
23.883
PT Tangguh Samudera Jaya
(Rp271,686,212 and US$78,066
as of December 31, 2014 and
Rp79,046,660 and US$16,920
as of December 31, 2013)
1.358
PT Adipurusa
(Rp740,692,000
and Rp16,556,500
as of December 31, 2014 and 2013)
respectively)
59.541
Lain-lain (Rp390.052.000
pada tanggal 31 Desember 2014
dan Rp12.236.800 dan AS$647
pada tanggal 31 Desember 2013)
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
(Rp1,233,220,144 and US$735,031
as of December 31, 2014 and
Rp1,940,882,123 and US$362,348
as of December 31, 2013)
31.355
5.306
Total
Penyisihan penurunan nilai
1.024.966
-
552.128
(2.987)
Neto
1.024.966
549.141
Others (Rp390,052,000
and Rp12,236,800
and US$647 as of December 31,
2014 and 2013)
Total
Allowance for impairment losses
Net
The movements of allowance for impairment losses
on trade receivables are as follows:
Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang
usaha adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2014
Saldo awal
Pembalikan tahun berjalan
Saldo akhir
2013
2.987
(2.987)
-
38
2.987
-
Beginning balance
Reversal during the year
2.987
Ending balance
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
The aging analysis of trade receivables are as
follows:
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai
berikut:
31 Desember/
December 31,
2014
Lancar
Telah jatuh tempo
< 1 - 3 bulan
> 3 - 6 bulan
> 6 bulan
TRADE RECEIVABLES (continued)
31 Desember/
December 31,
2013
124.243
233.708
519.817
226.930
153.976
196.890
121.530
Total
Penyisihan penurunan nilai
1.024.966
-
552.128
(2.987)
Neto
1.024.966
549.141
Current
Past due
< 1 - 3 months
> 3 - 6 months
> 6 months
Total
Allowance for impairment losses
Net
Tidak ada piutang usaha yang dijadikan jaminan
atas utang yang diperoleh Perusahaan dan Entitas
anaknya.
Trade receivables are not pledged as collateral for
loans obtained by the Company and its
subsidiaries.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
seluruh piutang usaha adalah dari pihak ketiga.
As of December 31, 2014 and 2013, all trade
receivables are from third parties.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan konsolidasian ini, piutang usaha yang
termasuk dalam kategori di atas 6 (enam) bulan
yang merupakan piutang dari PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) telah dilunasi, sedangkan
piutang usaha dari PT Tangguh Samudera Jaya
sedang dalam proses rekonsiliasi saling hapus
untuk penyelesaian neto dengan utang usaha ke
perusahaan yang sama.
Until the completion date of the consolidated
financial statements, trade receivables classified
over 6 (six) months from PT Pelabuhan Indonesia
II (Persero) have been fully paid, while trade
receivables from PT Tangguh Samudera Jaya are
still in the process of reconciliation for net
settlement with trade payables to same company.
Manajemen Perusahaan dan Entitas anaknya
berkeyakinan bahwa piutang usaha dapat tertagih,
sehingga penyisihan penurunan nilai tidak dibentuk
pada tanggal 31 Desember 2014.
The management of the Company and its
subsidiaries believes that trade receivables are
collectible, therefore there was no allowance for
impairment losses provided as of December 31,
2014.
Manajemen Perusahaan dan Entitas anaknya
berpendapat
bahwa
penyisihan
kerugian
penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2013
adalah cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
The management of the Company and its
subsidiaries believes that the allowance for
impairment losses as of December 31, 2013 is
adequate to cover any loss from uncollectible
accounts.
39
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
7.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
The details of this account is as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
31 Desember/
December 31,
2014
Pihak ketiga
PT Parvi Indah Persada
Lain-lain (RpNihil pada tanggal
31 Desember 2014 dan
Rp100.796.135 dan AS$107
pada tanggal 31 Desember 2013)
9.
31 Desember/
December 31,
2013
1.079.825
Total
8.
OTHER RECEIVABLES
Third parties
PT Parvi Indah Persada
-
-
8.376
1.079.825
8.376
Others (RpNil as of December 31,
2014 and Rp100,796,135 and
US$107 as of December 31, 2013)
Total
Piutang lain-lain dari PT Parvi Indah Persada
merupakan piutang yang timbul dari penjualan
mesin dan peralatan di tahun 2014 (Catatan 9).
Other receivables from PT Parvi Indah Persada
represents receivables which arise from sale of
machineries and equipment in 2014 (Note 9).
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap akun
piutang lain-lain pada akhir tahun, manajemen
berkeyakinan bahwa piutang lain-lain tersebut
dapat ditagih seluruhnya sehingga tidak diperlukan
pembentukan penyisihan penurunan nilai atas
piutang lain-lain.
Based on the review of other receivables account
at the end of the year, management believes that
all other receivables are collectible. Thus, no
allowance for impairment loss for other receivables
is necessary.
UANG MUKA
8.
ADVANCE PAYMENTS
Akun ini merupakan uang muka kepada pihak
ketiga atas kegiatan operasional Perusahaan dan
Entitas anaknya.
This account represents advances of the Company
and its subsidiaries to third parties for operational
activity.
Manajemen berpendapat bahwa seluruh uang
muka tersebut dapat dipulihkan.
The management believes that all such advances
can be recovered.
ASET TETAP
9.
Fixed assets consist of:
Aset tetap terdiri dari:
31 Desember 2014
FIXED ASSETS
Saldo Awal/
Beginning
Balances
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Disposal
Saldo Akhir/
Ending
Balances
December 31, 2014
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Bangunan dan instalasi
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan kantor
6.089.140
37.605.129
1.594.587
187.578
517.537
920.201
30.008
3.300.000
13.667
-
6.089.140
34.822.666
2.501.121
217.586
Cost
Direct Ownership
Building and installation
Machineries and equipment
Vehicles
Office equipment
Total Biaya Perolehan
45.476.434
1.467.746
3.313.667
43.630.513
Total Cost
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan dan instalasi
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan kantor
2.552.760
17.792.957
601.513
117.556
235.759
1.238.942
122.621
22.634
247.500
13.667
-
2.788.519
18.784.399
710.467
140.190
Accumulated Depreciation
Direct Ownership
Building and installation
Machineries and equipment
Vehicles
Office equipment
Total Akumulasi Penyusutan
21.064.786
1.619.956
261.167
22.423.575
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Neto
24.411.648
21.206.938
Net Book Value
40
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
31 Desember 2013
9.
Saldo Awal/
Beginning
Balances
Penambahan/
Additions
FIXED ASSETS (continued)
Pengurangan/
Disposal
Saldo Akhir/
Ending
Balances
December 31, 2013
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Bangunan dan instalasi
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan kantor
3.434.540
34.188.332
589.817
156.397
2.654.600
3.416.797
1.037.665
31.181
32.895
-
6.089.140
37.605.129
1.594.587
187.578
Cost
Direct Ownership
Building and installation
Machineries and equipment
Vehicles
Office equipment
Total Biaya Perolehan
38.369.086
7.140.243
32.895
45.476.434
Total Cost
Akumulasi Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Bangunan dan instalasi
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Peralatan kantor
2.076.802
14.218.666
509.720
84.908
475.958
3.574.291
110.052
32.648
18.259
-
2.552.760
17.792.957
601.513
117.556
Accumulated Depreciation
Direct Ownership
Building and installation
Machineries and equipment
Vehicles
Office equipment
Total Akumulasi Penyusutan
16.890.096
4.192.949
18.259
21.064.786
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Neto
21.478.990
24.411.648
Net Book Value
Allocation of depreciation expense of fixed assets
in 2014 and 2013, are as follows:
Alokasi pembebanan penyusutan aset tetap untuk
tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2014
2013
Beban pokok pendapatan (Catatan 18)
Beban umum dan administrasi
(Catatan 19)
1.466.033
3.941.139
153.923
251.810
Cost of revenue (Note 18)
General and administrative
expenses (Note 19)
Total
1.619.956
4.192.949
Total
Pada tahun 2014, Perusahaan menjual kendaraan,
mesin dan peralatan dengan harga jual neto
sebesar AS$3.255.235 dan nilai buku sebesar
AS$3.052.500. Keuntungan penjualan aset tetap
yang diperoleh Perusahaan adalah sebesar
AS$202.735 yang dicatat pada akun pendapatan
operasi lainnya (Catatan 20).
In 2014, the Company sold vehicles, machineries
and equipment with net selling price amounting to
US$3,255,235 and net book value amounting to
US$3,052,500, Gain on sale of fixed assets
recognized by the Company amounted to
US$202,735 which is recorded in other operating
income (Note 20).
Pada tahun 2013, OJA menjual kendaraan dengan
harga jual neto sebesar AS$21.012 dan nilai buku
sebesar AS$14.636. Keuntungan penjualan aset
tetap yang diperoleh OJA adalah sebesar
AS$6.376 yang dicatat pada akun pendapatan
operasi lainnya (Catatan 20).
In 2013, OJA sold vehicles with net selling price
amounting to US$21,012 and net book value
amounting to US$14,636. Gain on sale of fixed
assets recognized by OJA amounted to US$6,376
which was recorded in other operating income
(Note 20).
Nilai bruto dari aset tetap yang telah disusutkan
penuh dan masih digunakan pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
adalah sebesar AS$1.011.200 dan AS$942.328.
As of December 31, 2014 and 2013, the gross
amount of fixed assets which have been fully
depreciated and still being used amounted to
US$1,011,200 and US$942,328, respectively.
41
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
9.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
9.
FIXED ASSETS (continued)
Aset
tetap
diasuransikan
terhadap
risiko
kehilangan, kebakaran, gempa bumi dan risiko
lainnya dengan nilai pertanggungan masingmasing sebesar AS$50.000.000 pada tanggal
31 Desember 2014 dan AS$100.000.000 dan
Rp3.014.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013.
Manajemen
berpendapat
bahwa
nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian atas aset tetap yang
dipertanggungkan.
Fixed assets are insured against loss, fire,
earthquake and other risks with total coverage of
US$50,000,000 as of December 31, 2014 and
US$100,000,000 and Rp3,014,000,000 as of
December 31, 2013. The management believes
that the insurance coverage is adequate to cover
possible losses on fixed assets insured.
Tidak ada aset tetap yang dijadikan jaminan atas
utang yang diperoleh Perusahaan dan Entitas
anaknya.
Fixed assets are not pledged as collateral for
payables obtained by the Company and its
subsidiaries.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, OJA
memiliki uang muka pembelian aset tetap masingmasing sebesar AS$132.507 dan AS$74.499 yang
dicatat sebagai bagian dari aset tidak lancar pada
laporan posisi keuangan konsolidasian. Atas uang
muka pembelian aset tetap tanggal 31 Desember
2013, telah direalisasikan pada tahun 2014.
As of December 31, 2014 and 2013, OJA has
advances for purchase of fixed assets amounting
to US$132,507 and US$74,499, respectively,
which are presented as part of non-current assets
in the consolidated statement of financial position.
For advances for purchase of fixed assets as of
December 31, 2013, has been realized in 2014.
Berdasarkan penelaahan manajemen, nilai tercatat
dari seluruh aset tetap Perusahaan dan Entitas
anaknya dapat dipulihkan, sehingga tidak
diperlukan adanya penurunan nilai atas aset tetap
tersebut.
Based on the review of management, the carrying
values of all assets of the Company and its
subsidiaries are fully recoverable, and hence, no
write-down for impairment in asset values is
necessary.
10. UTANG USAHA
10. TRADE PAYABLES
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
The details of this account are as follows:
a.
a.
Berdasarkan pemasok
31 Desember/
December 31,
2014
Pihak ketiga:
Dalam negeri
b.
31 Desember/
December 31,
2013
356.751
617.261
b.
Berdasarkan mata uang
31 Desember/
December 31,
2014
By supplier
Third parties:
Domestic
By currency
31 Desember/
December 31,
2013
Dolar Amerika Serikat
Rupiah
(masing-masing Rp1.471.208.263
dan Rp6.943.466.040
pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013)
238.487
-
118.264
617.261
United States Dollar
Rupiah
(Rp1,471,208,263 and
Rp6,943,466,040
as of December 31,
2014 and 2013, respectively)
Total
356.751
617.261
Total
42
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
10. UTANG USAHA (lanjutan)
c.
10. TRADE PAYABLES (continued)
c.
Berdasarkan umur
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
Lancar
Telah jatuh tempo
< 3 - 6 bulan
> 6 bulan
60.385
52.314
24.321
272.045
458.498
106.449
Current
Past due
< 3 - 6 months
> 6 months
Total
356.751
617.261
Total
All trade payables are not guaranteed and noninterest bearing. The Company and its
subsidiaries obliged to fully paid their trade
payables within ranging 14 days starting from
invoice date.
Seluruh utang usaha tidak dijaminkan dan
tidak dikenakan bunga. Perusahaan dan
Entitas anaknya berkewajiban untuk melunasi
utang usahanya dalam kisaran 14 hari
terhitung dari tanggal faktur.
11. PERPAJAKAN
a.
By aging
11. TAXATION
a.
Pajak dibayar di muka
Prepaid tax
This account consist of prepaid tax as of
December 31, 2014 and 2013:
Akun ini terdiri dari pajak dibayar dimuka pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
31 Desember/
December 31,
2014
Pajak Pertambahan Nilai
374.420
Value Added Tax
31 Desember/
December 31,
2013
(Dalam Rupiah/
In Rupiah)
Pajak Pertambahan Nilai
b.
6.179.267.752
Value Added Tax
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
506.955
Equivalent in United States Dollar
Estimasi tagihan pajak penghasilan
b.
Estimated claims for tax refund
This account consist of estimated claims for
tax refund as of December 31, 2014 and 2013:
Akun ini terdiri dari estimasi tagihan pajak
penghasilan
pada
tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013:
31 Desember/
December 31,
2014
Pajak Penghasilan:
Pasal 22
Pasal 23
644
40.850
Total
41.494
43
Income tax:
Article 22
Article 23
Total
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
b.
11. TAXATION (continued)
Estimasi tagihan pajak penghasilan (lanjutan)
b.
Estimated claims for tax refund (continued)
31 Desember/December 31, 2013
Tahun pajak/
Fiscal year
2012
(Dalam Rupiah/
In Rupiah)
Tahun pajak/
Fiscal year
2013
(Dalam Rupiah/
In Rupiah)
Total
(Dalam Rupiah/
In Rupiah)
Pajak Penghasilan:
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
106.296.565
1.861.302.553
2.687.092.002
65.245.774
666.079.422
699.989.478
171.542.339
2.527.381.975
3.387.081.480
Income tax:
Article 22
Article 23
Article 25
Total
4.654.691.120
1.431.314.674
6.086.005.794
Total
381.876
117.427
499.303
Equivalent in United States Dollar
Setara dengan Dolar
Amerika Serikat
Tahun pajak 2012
Fiscal year 2012
In 2013, tax office conduct tax assessment of
OJA’s income tax for fiscal year 2012. On April
15, 2014, OJA has received Tax Overpayment
Assessment Letters on Corporate Income Tax
(“SKPLB”) No. 00010/406/12/046/14. This
SKPLB stated that OJA tax overpaid amounting
to Rp2,258,132,343 and for this overpaid, OJA
has received the tax refund amounting to
Rp2,252,285,214, while the remaining balance
amounting to Rp5,847,129 is a deduction by
tax office for the overpaid of value added tax
for fiscal year 2006. While the remaining
balance from estimated claim for tax refund for
fiscal year 2012 amounting to Rp2,396,558,777
has not been paid and management decided to
record as tax expense in current year.
Di tahun 2013, kantor pajak melakukan
pemeriksaan atas pajak penghasilan OJA
tahun pajak 2012. Pada tanggal 15 April 2014,
OJA menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih
Bayar (SKPLB) No. 00010/406/12/046/14.
SKPLB ini menetapkan besarnya lebih bayar
OJA untuk tahun pajak 2012 adalah sebesar
Rp2.258.132.343 dan atas lebih bayar ini, OJA
telah menerima sebesar Rp2.252.285.214,
sedangkan
sisa
pembayaran
sebesar
Rp5.847.129 merupakan pemotongan dari
kantor pajak atas kurang bayar PPN untuk
tahun pajak 2006. Sedangkan sisa dari
estimasi tagihan pajak penghasilan tahun
pajak 2012 sebesar Rp2.396.558.777 tidak
dibayar dan manajemen memutuskan untuk
mengakuinya sebagai beban pajak tahun
berjalan.
Tahun pajak 2013
Fiscal year 2013
Pada tahun 2014, kantor pajak melakukan
pemeriksaan atas pajak penghasilan OJA
tahun pajak 2013. Sampai dengan tanggal
penyelesaian laporan keuangan konsolidasian
ini, pemeriksaan pajak ini masih berlangsung.
In 2014, tax office conduct tax assessment of
OJA’s income tax for fiscal year 2013. Up to
the completion date of the consolidated
financial statements, the tax assessment is still
on progress.
Untuk estimasi tagihan pajak penghasilan
tahun pajak 2013 sebesar Rp1.431.314.674,
manajemen memutuskan untuk mengakuinya
sebagai beban pajak tahun berjalan.
For claim for tax refund from fiscal year 2013
amounting to Rp1,431,314,674, management
decided to record as tax expense in current
year.
44
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
11. TAXATION (continued)
Utang pajak
c.
Taxes payable
This account consist of taxes payable as of
December 31, 2014 and 2013:
Akun ini terdiri dari utang pajak pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
31 Desember/
December 31,
2014
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23
37
4.289
329
Income tax:
Article 4 (2)
Article 21
Article 23
Total
4.655
Total
This account consist of taxes payable as of
December 31, 2014 and 2013 (continued):
Akun ini terdiri dari utang pajak pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013
(lanjutan):
31 Desember/
December 31,
2013
(Dalam Rupiah/
In Rupiah)
Pajak Penghasilan:
Pasal 4 (2)
Pasal 21
Pasal 23
Pajak Pertambahan Nilai
15.420.960
216.130.705
7.588.852
63.279.789
Income tax:
Article 4 (2)
Article 21
Article 23
Value Added Tax
Total
302.420.306
Total
24.811
Equivalent in United States Dollar
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
d.
Beban (manfaat) pajak
d.
Tax expense (benefit)
Tahun yang berakhir
pada tanggal
31 Desember 2014/
Year ended
December 31, 2014
Beban pajak kini
Perusahaan
Entitas anaknya
(5.167)
(248.113)
Current tax expense
the Company
Subsidiary
(253.280)
Manfaat (beban) pajak tangguhan
Perusahaan
Entitas anaknya
15.674
(285.569)
Deferred tax benefit (expense)
the Company
Subsidiary
(269.895)
Beban pajak
(523.175)
45
Tax expense
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
d.
11. TAXATION (continued)
Beban (manfaat) pajak (lanjutan)
e.
Tax expense (benefit) (continued)
Tahun yang berakhir
pada tanggal
31 Desember 2013/
Year ended
December 31, 2013
(Dalam Rupiah/
In Rupiah)
(Beban) manfaat pajak tangguhan
Perusahaan
Entitas anaknya
(135.502.305)
1.948.149.047
Total
1.812.646.742
Total
113.465
Equivalent in United States Dollar
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
e.
Deferred tax (expense) benefit
the Company
Subsidiary
e. The reconciliation between loss before deferred
tax (expense) benefit with the estimated fiscal
loss for the years ended December 31, 2014
and 2013 are as follows:
Rekonsiliasi antara rugi sebelum (beban)
manfaat pajak tangguhan dengan estimasi rugi
fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
sebagai berikut:
Tahun yang berakhir
pada tanggal
31 Desember 2014/
Year ended
December 31, 2014
Rugi sebelum beban
pajak tangguhan
Dikurangi rugi sebelum pajak
Entitas Anaknya
Rugi sebelum pajak Perusahaan
(2.462.691)
Loss before deferred
tax expense
(1.956.202)
Less loss before tax of its Subsidiaries
(506.489)
Loss before tax of
the Company
Beda temporer:
Penyusutan aset tetap
Imbalan kerja karyawan
61.085
1.610
Temporary differences:
Depreciation of fixed assets
Employee benefits
Total beda temporer
62.695
Total temporary differences
Beda tetap:
Biaya sewa
Denda pajak
Lain-lain
11.003
86
14.136
Permanent differences:
Rental expense
Tax penalties
Others
Total beda tetap
25.225
Total permanent differences
Estimasi rugi fiskal
(418.569)
Estimated fiscal loss
Akumulasi rugi fiskal:
2009
2010
2012
2013
(590.557)
(502.955)
(282.847)
(7.275.908)
Accumulated of fiscal loss:
2009
2010
2012
2013
Akumulasi rugi fiskal:
Awal tahun
(8.652.267)
Accumulated of fiscal loss:
Beginning of year
46
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
e.
11. TAXATION (continued)
e. The reconciliation between loss before deferred
tax (expense) benefit with the estimated fiscal
loss for the years ended December 31, 2014
and 2013 are as follows (continued):
Rekonsiliasi antara rugi sebelum (beban)
manfaat pajak tangguhan dengan estimasi rugi
fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
sebagai berikut (lanjutan):
Tahun yang berakhir
pada tanggal
31 Desember 2014/
Year ended
December 31, 2014
Rugi fiskal yang tidak dapat dipulihkan
tahun 2009
590.557
Akumulasi rugi fiskal
akhir tahun
(8.480.279)
Unrecoverable fiscal loss
year 2009
Accumulated fiscal loss
at the end of year
Tahun yang berakhir
pada tanggal
31 Desember 2013/
Year ended
December 31, 2013
(Dalam Rupiah/
In Rupiah)
Rugi sebelum manfaat
pajak tangguhan
Dikurangi rugi sebelum pajak
Entitas Anaknya
(200.621.354.436)
Loss before deferred
tax benefit
(110.357.007.909)
Less loss before tax of its Subsidiaries
(90.264.346.527)
Loss before tax of
the Company
Beda temporer:
Penyusutan aset tetap
Imbalan kerja karyawan
(781.945.618)
239.936.398
Temporary differences:
Depreciation of fixed assets
Employee benefits
Beda temporer - neto
(542.009.220)
Temporary differences - net
Beda tetap:
Biaya sewa
Denda pajak
Pendapatan jasa giro
Lain-lain
117.452.435
19.794.642
(775.966)
149.535.617
Permanent differences:
Rental expense
Tax penalties
Income from current account
Others
Beda tetap - neto
286.006.728
Rugi sebelum pajak Perusahaan
Permanent differences - net
(90.520.349.019)
Estimated fiscal loss
Akumulasi rugi fiskal:
2008
2009
2010
2012
(66.903.781.438)
(7.347.125.573)
(6.257.261.734)
(3.518.895.121)
Accumulated of fiscal loss:
2008
2009
2010
2012
Akumulasi rugi fiskal:
Awal tahun
Penyesuaian
(84.027.063.866)
31.927.507.908
Accumulated of fiscal loss:
Beginning of year
Adjustment
(142.619.904.977)
Accumulated fiscal loss
at the end of year
Estimasi rugi fiskal
Akumulasi rugi fiskal
Akhir tahun
47
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
e.
11. TAXATION (continued)
e. The reconciliation between loss before deferred
tax (expense) benefit with the estimated fiscal
loss for the years ended December 31, 2014
and 2013 are as follows (continued):
Rekonsiliasi antara rugi sebelum (beban)
manfaat pajak tangguhan dengan estimasi rugi
fiskal untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
sebagai berikut (lanjutan):
Tahun yang berakhir
pada tanggal
31 Desember 2013/
Year ended
December 31, 2013
(Dalam Rupiah/
In Rupiah)
Rugi fiskal yang tidak dapat dipulihkan
tahun 2008
Akumulasi rugi fiskal
akhir tahun
34.977.049.496
Unrecoverable fiscal loss
year 2008
(107.642.855.481)
Accumulated fiscal loss
at the end of year
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
8.652.267
The Company and its subsidiaries have
obtained approval from the Ministry of Finance
of the Republic of Indonesia - Directorate
General of Taxation related to permit to use
US Dollar book-keeping for tax reporting and
computation of tax liabilities which will be
effective in 2014 fiscal year onward. Tax
liabilities for 2013 are computed based on
Rupiah book-keeping.
Perusahaan dan Entitas anaknya telah
mendapatkan persetujuan dari Kementerian
Keuangan Republik Indonesia - Direktorat
Jenderal Pajak yang berlaku efektif mulai
tahun fiskal 2014 terkait dengan ijin
pembukuan dalam Dolar AS untuk keperluan
pelaporan
dan
perhitungan
kewajiban
perpajakannya. Kewajiban perpajakan untuk
tahun 2013 dihitung berdasarkan pembukuan
Rupiah.
f.
Equivalent in United States Dollar
f.
Rekonsiliasi antara (beban) manfaat pajak
dihitung dengan menggunakan tarif pajak
yang berlaku dari rugi sebelum (beban)
manfaat pajak - neto seperti yang disajikan
dalam laporan laba rugi komprehensif untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai
berikut:
The reconciliation between the tax (expense)
benefit computed by applying the applicable
tax rate on the loss before tax benefit
(expense) - net shown in the statement of
comprehensive income for years ended
December 31, 2014 and 2013, are as follows:
Tahun yang berakhir
pada tanggal
31 Desember 2014/
Year ended
December 31, 2014
Rugi sebelum (beban) manfaat
pajak menurut laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian
Dampak alokasi harga beli terhadap
aset tetap yang diakui di tingkat konsolidasian
(2.462.691)
249.357
48
Loss before tax (expense)
benefit per consolidated statement
of comprehensive income
Effect of purchase price allocation of fixed
asset taken up at the consolidated level
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
f.
11. TAXATION (continued)
f.
Rekonsiliasi antara (beban) manfaat pajak
dihitung dengan menggunakan tarif pajak
yang berlaku dari rugi sebelum (beban)
manfaat pajak - neto seperti yang disajikan
dalam laporan laba rugi komprehensif untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai
berikut (lanjutan):
The reconciliation between the tax (expense)
benefit computed by applying the applicable
tax rate on the loss before tax benefit
(expense) - net shown in the statement of
comprehensive income for years ended
December 31, 2014 and 2013, are as follows
(continued):
Tahun yang berakhir
pada tanggal
31 Desember 2014/
Year ended
December 31, 2014
Rugi sebelum pajak setelah dampak
alokasi harga beli terhadap aset tetap
yang diakui di tingkat konsolidasian
(2.213.334)
Manfaat pajak dihitung
dengan tarif yang berlaku (25%)
Pengaruh pajak atas:
Beda tetap
Tagihan pajak penghasilan
yang tidak dapat terpulihkan
Dampak atas aset pajak tangguhan
yang tidak diakui
553.333
(35.528)
(253.280)
Beban pajak, neto
Loss before tax after effect of purchase price
allocation of fixed assets taken up at
the consolidated level
Tax benefit computed
at effective tax rate (25%)
Tax effects of:
Permanent differences - net
(787.700)
Unrecoverable claims for tax refund
Effect of unrecognized
deferred tax assets
(523.175)
Tax expense, net
Tahun yang berakhir
pada tanggal
31 Desember 2013/
Year ended
December 31, 2013
(Dalam Rupiah/
In Rupiah)
Rugi sebelum (beban) manfaat pajak menurut
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
Dampak alokasi harga beli terhadap
aset tetap yang diakui di tingkat
konsolidasian
Rugi sebelum pajak setelah dampak
alokasi harga beli terhadap aset tetap
yang diakui di tingkat konsolidasian
Manfaat pajak dihitung
dengan tarif yang berlaku (25%)
Pengaruh pajak atas:
Beda tetap
Tagihan pajak penghasilan
yang tidak dapat terpulihkan
Beban pajak, neto
Loss before tax (expense) benefit per consolidated
(203.076.838.443) consolidated statement of comprehensive income
2.455.484.007
(200.621.354.436)
Effect of purchase price allocation of fixed assets
taken up at the consolidated level
Loss before tax after effect of purchase price
allocation of fixed assets taken up at
the consolidated level
(1.459.838.715)
Tax benefit computed
at effective tax rate (25%)
Tax effects of:
Permanent differences - net
(46.882.853.152)
Unrecoverable claims for tax refund
50.155.338.609
1.812.646.742
Tax expense, net
113.465
Equivalent in United States Dollar
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
49
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
g.
11. TAXATION (continued)
g.
Rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013
adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax assets (liabilities)
as of December 31, 2014 and 2013 are as
follows:
31 Desember/
December 31,
2014
Perusahaan
Aset pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja
4.032
Liabilitas pajak tangguhan
Penyusutan aset tetap
(1.633)
Aset pajak
tangguhan - neto
The Company
Deferred tax assets
Employee benefit liability
Deferred tax liabilities
Depreciation of fixed assets
2.399
Deferred tax
assets - net
Entitas anak
Aset pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja
Penyusutan aset tetap
56.395
22.484
Subsidiary
Deferred tax assets
Employee benefit liability
Depreciation of fixed assets
Aset pajak tangguhan
78.879
Deferred tax assets
Total aset pajak tangguhan
81.278
Total deferred tax assets
31 Desember/
December 31,
2013
(Dalam Rupiah/
In Rupiah)
Perusahaan
Aset pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja
Liabilitas pajak tangguhan
Penyusutan aset tetap
(206.040.666)
The Company
Deferred tax assets
Employee benefit liability
Deferred tax liabilities
Depreciation of fixed assets
Liabilitas pajak
tangguhan - neto (dalam Rupiah)
(136.892.169)
Deferred tax
liabilities - net (in Rupiah)
(11.231)
Equivalent in United States Dollar
69.148.497
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
Entitas anak
Aset pajak tangguhan
Liabilitas imbalan kerja
Penyusutan aset tetap
Penyisihan penurunan nilai
atas piutang usaha
Aset pajak tangguhan
(dalam Rupiah)
6.713.750
Subsidiary
Deferred tax assets
Employee benefit liability
Depreciation of fixed assets
Allowance for impairment losses
on trade receivables
4.283.315.201
Deferred tax assets
(in Rupiah)
351.408
Equivalent in United States Dollar
531.559.407
3.745.042.044
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
50
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
11. PERPAJAKAN (lanjutan)
11. TAXATION (continued)
The Company and its subsidiaries did not calculate
deferred tax assets on tax losses since the
Company and its subsidiary’s management
believes that tax losses cannot be recoverable in
the future, within the prescribed period of 5 years
from the year the losses were incurred. However,
the Company and its subsidiaries only recognized
tax benefit arising from temporary differences
which management believes can be recovered in
the future.
Perusahaan
dan
Entitas
anaknya
tidak
memperhitungkan aset pajak tangguhan atas rugi
fiskal karena manajemen Perusahaan dan Entitas
anaknya berpendapat bahwa rugi fiskal tersebut
tidak dapat terpulihkan di masa yang akan datang,
dalam jangka waktu yang ditentukan 5 tahun sejak
kerugian tersebut dialami. Namun demikian,
Perusahaan dan Entitas anaknya hanya mengakui
manfaat pajak yang berasal dari beda temporer
yang diperkirakan dapat dipulihkan di masa yang
akan datang.
12. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
12. ACCRUED EXPENSES
This account represents accrual for daily operation
of the Company such as audit fee, rental, loan
interest and others amounting to US$267,208 and
US$8,653 as of December 31, 2014 and 2013,
respectively.
Akun ini merupakan biaya yang masih harus
dibayar terkait dengan aktivitas operasional
Perusahaan dan Entitas anaknya seperti biaya
audit, biaya sewa, biaya bunga pinjaman dan
lainnya masing masing sebesar AS$267.208 dan
AS$8.653 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014
dan 2013.
13. MODAL SAHAM
13. SHARE CAPITAL
The Company’s shareholders and their ownership
shares in accordance with the shareholders List
issued by Biro Administrasi Efek Perusahaan
(PT Raya Saham Registra) as of December 31,
2014 and 2013, are as follows:
Rincian pemegang saham Perusahaan dan
kepemilikan saham sesuai dengan daftar
pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro
Administrasi Efek Perusahaan (PT Raya Saham
Registra) pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014
dan 2013 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh/
Number of
Issued Shares
and Fully paid-up
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
ownership
Jumlah/
Amount
Shareholders
ICTSI Far East Pte. Ltd.
Masyarakat
(kepemilikan di bawah 5%
setiap pihak)
470.830.500
80,19%
25.900.261
ICTSI Far East Pte. Ltd.
116.322.200
19,81%
6.398.854
Public
(Ownership less than 5%)
Total
587.152.700
100,00%
32.299.115
Total
14. TAMBAHAN MODAL DISETOR
14. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
This account represents the difference between the
offering price of shares from its nominal value
during the initial offering period.
Akun ini merupakan selisih antara harga
penawaran saham dengan nilai nominal pada
masa penawaran perdana.
51
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
15. SELISIH MODAL KEPPRES NO. 26/1984
15. DIFFERENCE
NO. 26/1984
725.629.912
Per laporan posisi keuangan Surat
Pemberitahuan Tahunan
(SPT) tahun 1983
Total aset
Total liabilitas
Net assets
Per statement of financial position
Annual Income Tax Return (SPT)
Year 1983
Total assets
Total liabilities
2.034.427.419
(1.384.918.929)
Aset neto
KEPPRES
Per statement of financial position
Keppres No. 26/1984
Total assets
Total liabilities
2.134.226.259
(1.408.596.347)
Aset neto
CAPITAL
Under Keppres No. 26/1984 dated April 18, 1984,
the Company has submitted statements of tax
indulgences on December 26, 1984, with details of
capital differences as follows:
Berdasarkan Keppres No. 26/1984 tanggal 18 April
1984, Perusahaan telah menyampaikan surat
pernyataan pengampunan pajak pada tanggal
26 Desember 1984, dengan rincian Selisih Modal
Keppres sebagai berikut:
Per laporan posisi keuangan
Keppres No. 26/1984
Total aset
Total liabilitas
IN
649.508.490
Net assets
Kenaikan aset neto per laporan
posisi keuangan Keppres/
Selisih Modal Keppres No. 26/1984
76.121.422
Increase of net assets per statement
of financial position Keppres/ Difference
of Capital Keppres No. 26/1984
Setara dengan Dolar Amerika Serikat
8.375
Equivalent in United States Dollar
16. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
16. NON-CONTROLLING INTEREST
This account represents the share of noncontrolling interest in the net assets of
PT Perusahaan Bongkar Muat Olah Jasa Andal,
PT Karinwasindo Centragraha and PT Karya
Investama, consolidated subsidiaries.
Akun ini merupakan bagian kepentingan nonpengendali atas aset neto entitas anak yang
dikonsolidasi yaitu PT Perusahaan Bongkar Muat
Olah Jasa Andal, PT Karinwasindo Centragraha
dan PT Karya Investama.
17. PENDAPATAN
17. REVENUE
The details of this account is as follows:
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2014
2013
Bongkar muat dan trucking
Lift On/Off, Delivery/Receiving
Plugging
Sewa alat berat
Lain-lain
1.604.161
360.517
337.283
258.668
30.813
1.717.650
420.344
336.304
39.325
124.841
Stevedoring and trucking
Lift On/Off, Delivery/Receiving
Plugging
Rent of heavy tools
Others
Total
2.591.442
2.638.464
Total
52
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
17. PENDAPATAN (lanjutan)
17. REVENUE (continued)
In 2014 and 2013, there is no revenue from
customers in excess of 10% of the consolidated net
revenue and no revenue from related parties.
Pada tahun 2014 dan 2013, tidak terdapat
pendapatan dari pelanggan yang melebihi 10% dari
pendapatan neto konsolidasian dan tidak ada
pendapatan dari pihak berelasi.
18. BEBAN POKOK PENDAPATAN
18. COST OF REVENUE
The details of this account is as follows:
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2014
2013
Penyusutan (Catatan 9)
Gaji dan tunjangan karyawan
Bahan bakar dan pelumas
Pemeliharaan dan perbaikan
Listrik, air dan telepon kawasan dermaga
Asuransi operasional
Sewa peralatan
Lain-lain
1.466.033
700.810
317.575
269.192
219.452
123.557
32.762
147.260
3.941.139
Depreciation (Note 9)
768.234
Salaries and employee benefits
272.268
Fuels and lubricants
385.969
Repairs and maintenance
202.042 Electricity, water, and telephone in dock area
78.486
Insurance operational
128.852
Rent equipment
118.607
Others
Total
3.276.641
5.895.597
Total
In 2014 and 2013, there is no purchase from
suppliers in excess of 10% of the consolidated
revenue and there is no purchase from related
parties.
Pada tahun 2014 dan 2013, tidak terdapat
pembelian dari pemasok yang melebihi 10% dari
pendapatan konsolidasian dan tidak ada pembelian
dari pihak berelasi.
19. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
19. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
The details of this account is as follows:
Rincian dari akun ini adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2014
Gaji dan tunjangan
Penyusutan (Catatan 9)
Perijinan
Perjalanan dinas
Honorarium tenaga ahli
Sewa
Keperluan kantor, listrik dan air
Jamuan dan sumbangan
Penghapusan piutang
Lain-lain (dibawah AS$10.000)
Total
2013
524.339
153.923
127.340
109.817
107.612
96.662
37.232
17.677
115.493
787.041
251.810
34.198
152.953
249.965
153.465
35.863
38.649
416.345
104.391
Salaries and allowances
Depreciation (Note 9)
Licenses
Business travel
Expert honorarium
Rental
Office supplies, electricity and water
Entertainment and donations
Bad debts written-off
Others (under US$10,000)
1.290.095
2.224.680
Total
53
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
20. PENDAPATAN OPERASI LAINNYA
20. OTHER OPERATING INCOME
The details of this account is as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2014
2013
Laba penjualan aset tetap (Catatan 9)
Keuntungan selisih kurs - neto
Lain-lain
202.735
25.572
6.376
563.480
81.621
Gain on sale of fixed assets (Note 9)
Gain on foreign exchange - net
Others
Total
228.307
651.477
Total
21. BEBAN OPERASI LAINNYA
21. OTHER OPERATING EXPENSES
The details of this account is as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2014
2013
Kerugian selisih kurs - neto
Denda pajak
Lain-lain
665.199
10.869
3.406
5.008
Loss on foreign exchange - net
Tax penalty
Others
Total
676.068
8.414
Total
22. BEBAN KEUANGAN
22. FINANCE EXPENSE
The details of this account is as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2014
2013
Beban bunga atas:
Utang pihak berelasi
40.758
-
Interest expense on
Due to related party
Total
40.758
-
Total
54
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
23. SALDO DAN TRANSAKSI
BERELASI
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
DENGAN PIHAK
23. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
The details of nature of relationship and types of
significant transactions with related parties
including balance are as follows:
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang
signifikan dengan pihak-pihak berelasi berikut
saldonya adalah sebagai berikut:
Pihak-pihak Berelasi/
Related parties
Sifat Hubungan/
Nature of relationship
Jenis Transaksi/
Nature of transactions
ICTSI Far East Pte. Ltd.
Pemegang saham mayoritas/
Major shareholder
Pinjaman yang tidak dikenakan bunga/
Non-interest bearing loan
ICTSI Ltd.
Dikendalikan oleh pemegang
saham utama yang sama/
Controlled by the same main
shareholder
Uang muka untuk mendanai
operasional harian/
Advances to fund
daily operation
ICTSI Capital BV (ICTSI BV)
Dikendalikan oleh pemegang
saham utama yang sama/
Controlled by the same main
Shareholder
Pinjaman jangka pendek/
Short-term loan
Syarat dan ketentuan transaksi-transaksi
dengan pihak-pihak berelasi
Terms and conditions of the transactions with
related parties
Perusahaan dan Entitas anaknya melakukan
transaksi-transaksi di luar usaha dengan pihakpihak berelasi. Saldo yang timbul dari transaksi ini
disajikan sebagai bagian dari akun “Utang lain-lain”
pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The Company and its subsidiaries have several
non-trade transactions with related parties. The
related balances arising from these transactions
are presented as part of “Other payables” accounts
in the consolidated statement of financial position.
Transaksi-transaksi signifikan dengan pihak-pihak
berelasi adalah sebagai berikut:
The significant transactions with related parties are
as follows:
Utang lain-lain
Other payables
Entitas induk
ICTSI Far East Pte. Ltd.
Entitas sepengendali
ICTSI Capital BV
ICTSI Ltd.
Total
31 Desember/
December 31,
2014
Persentase
terhadap total
liabilitas/
Percentage to
total liabilities
59.697.694
93,99%
60.800.944
98,36%
2.827.000
113.896
4,45%
0,18%
109.880
0,00%
0,18%
Parent
ICTSI Far East Pte. Ltd.
Entity under common control
ICTSI Capital BV
ICTSI Ltd.
62.638.590
98,62%
60.910.824
98,54%
Total
31 Desember/
December 31,
2013
Persentase
terhadap total
liabilitas/
Percentage to
total liabilities
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, utang kepada ICTSI Far East Pte. Ltd.
merupakan fasilitas pinjaman dengan limit
maksimum AS$70 juta sesuai dengan perjanjian
pinjaman tertanggal 24 Mei 2012. Pinjaman ini
tidak memiliki jaminan, tidak dikenakan bunga dan
dapat ditagih setiap saat.
As of December 31, 2014 and 2013, due to ICTSI
Far East Pte. Ltd. pertains to credit facility dated
May 24, 2012 with maximum amount of US$70
million drawdown. This loan is unsecured and a
non-interest bearing facility, and is payable on
demand.
Utang kepada ICTSI Capital BV merupakan
fasilitas pinjaman dengan limit maksimum AS$2,8
juta. Pinjaman tersebut tanpa jaminan dan
dikenakan bunga tetap 4% dan harus dilunasi satu
(1) tahun setelah tanggal pencairan.
Due to ICTSI Capital BV, pertains to credit facility
up a maximum amount of US$2.8 million. This loan
is unsecured and a fixed interest bearing facility
amounted 4 %, and should be paid on the date
falling one (1) year of the drawdown date.
55
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
23. SALDO DAN TRANSAKSI
BERELASI (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
DENGAN PIHAK
23. TRANSACTIONS
(continued)
WITH
RELATED
PARTIES
Utang lain-lain (lanjutan)
Other payables (continued)
Utang kepada ICTSI Ltd. terdiri dari uang muka
jangka pendek untuk mendanai operasional harian
Perusahaan dan Entitas anaknya.
Due to ICTSI Ltd, consists of short-term advances
to fund the Company and its subsidiaries’ daily
operation.
Kompensasi dan imbalan jangka pendek
Compensation and short-term benefits
Gaji dan imbalan jangka pendek yang diperoleh
Dewan Komisaris Perusahaan dan Entitas anaknya
adalah
masing-masing
sebesar
AS$25.712
(ekuivalen
Rp330.433.000)
dan
AS$23.674
(ekuivalen Rp247.413.200) untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014
dan 2013. Sedangkan gaji dan imbalan jangka
pendek
yang
dibayarkan
kepada
Direksi
Perusahaan dan Entitas anaknya adalah masingmasing
sebesar
AS$171.922
(ekuivalen
Rp2.217.313.927) dan AS$357.429 (ekuivalen
Rp3.735.492.221) masing-masing untuk tahun
yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2014 dan 2013.
The salaries and short-term benefits of the
Commissioners of the Company and its
subsidiaries amounted to US$25,712 (equivalent to
Rp330,433,000) and US$23,674 (equivalent to
Rp247,413,200) for the years ended December 31,
2014 and 2013, respectively. The salaries and
short-term benefits of the Board of Directors of the
Company and its subsidiaries amounted to
US$171,922 (equivalent to Rp2,217,313,927) and
US$357,429 (equivalent to Rp3,735,492,221) for
the years ended December 31, 2014 and 2013,
respectively.
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Perusahaan
dan
Entitas
anaknya
telah
menyisihkan imbalan kerja karyawan berdasarkan
Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003
tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No. 24 (Revisi
2010), “Imbalan Kerja”, Imbalan kerja tersebut tidak
didanai. Tabel berikut ini merangkum komponenkomponen atas beban imbalan kerja karyawan
yang diakui di laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dan liabilitas imbalan kerja karyawan
yang diakui di laporan posisi keuangan
konsolidasian.
The Company and its subsidiaries provide
employee benefits liability based on Labor Law No.
13/2003 dated March 25, 2003 and SFAS
No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, The
employee benefits is not funded. The table below
summarizes the component of employee benefits
expense recognized in the consolidated statement
of comprehensive income and employee benefit
liability recognized in the consolidated statement of
financial position.
Perhitungan aktuaria untuk Perusahaan dan
Entitas anaknya dilakukan oleh PT Dian Artha
Tama,
aktuaris
independen,
berdasarkan
laporannya tertanggal 2 Maret 2015 untuk tahun
2014 dan tertanggal 18 Maret 2014 untuk tahun
2013.
The actuarial calculation of the Company and its
subsidiaries performed by PT Dian Artha Tama,
independent actuary, based on its report dated
March 2, 2015 for year 2014 and dated March 18,
2014 for year 2013.
56
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
The main assumptions used in the determination
of the Company and its subsidiaries employee
benefits liability as of December 31, 2014 and
2013, are as follows:
Asumsi-asumsi utama yang digunakan dalam
menentukan liabilitas imbalan kerja karyawan
Perusahaan dan Entitas anaknya pada tanggaltanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah
sebagai berikut:
Umur pensiun normal
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat diskonto
Tingkat mortalitas
Metode
55 tahun/years
8% per tahun/per year
8% per tahun/per year
Commissioners Standard
Ordinary (CSO) - 1980
Projected Unit Credit
31 Desember/
December 31,
2014
Liabilitas yang diakui dalam
laporan posisi keuangan
konsolidasian
Method
The Company and its subsidiary has provided
employee benefits liability, as stated below as of
December 31, 2014 and 2013, respectively:
Perusahaan dan entitas anaknya telah membentuk
liabilitas imbalan kerja untuk tanggal-tanggal
31 Desember 2014 dan 2013 seperti yang tertera di
bawah ini:
Perusahaan
Entitas anaknya
Normal retirement age
Salaries growth rate
Discount rate
Mortality rate
16.129
225.580
241.709
31 Desember/
December 31,
2013
22.691
174.439
The Company
Subsidiaries
197.130
Liability recognized in
the consolidated
statement of financial position
Expense recognized in the statements of
comprehensive income for the years ended
December 31, 2014 and 2013, are as follows:
Beban yang diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif pada tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2014
Perusahaan
Entitas anaknya
Beban yang diakui dalam
laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian
2013
7.800
49.099
56.899
57
22.957
51.567
The Company
Subsidiaries
74.524
Expense recognized in
the statements of
comprehensive income
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Perusahaan
The Company
a.
a.
Beban imbalan kerja karyawan
Employee benefits expenses
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2014
b.
2013
Beban jasa kini
Beban bunga
6.476
1.324
22.653
304
Current service cost
Interest cost
Total
7.800
22.957
Total
b.
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Employee benefits liability
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2014
c.
2013
Saldo awal
Beban imbalan kerja karyawan
tahun berjalan
Pembayaran tahun berjalan
Keuntungan aktuarial yang diakui
sebagai pendapatan
komprehensif lain
Lainnya
22.691
6.779
7.800
(5.685)
22.957
-
(4.727)
(3.950)
(7.045)
-
Saldo akhir
16.129
22.691
c.
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja
Beginning balance
Employee benefits expenses
during the year
Payments during year
Actuarial gain
charged to other
comprehensive income
Others
Ending balance
Movement in the balance of the present value
of post-employment benefits obligation
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2014
2013
Saldo awal
Beban jasa kini
Beban bunga
Imbalan yang dibayar
Laba neto aktuaria
Laba selisih kurs
Lainnya
22.691
6.476
1.324
(5.685)
(4.269)
(458)
(3.950)
6.779
22.653
304
(2.210)
(4.835)
-
Nilai kini liabilitas
imbalan pasca-kerja
16.129
22.691
58
Beginning balance
Current service cost
Interest cost
Benefit paid
Net actuarial gain
Gain on foreign exchange
Others
Present value of post-employment
benefits obligation
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Perusahaan (lanjutan)
The Company (continued)
d.
d.
Saldo nilai kini dari kewajiban imbalan kerja
untuk posisi 31 Desember 2014 dan posisi
selama dua tahun sebelumnya:
Balance of employee benefits as of December
31, 2014 and previous two years are as
follows:
31 Desember/December 31,
2014
2012
2011
_
2010
(16.129)
-
(22.691)
-
(6.779)
-
-
-
Defisit
(16.129)
(22.691)
(6.779)
-
-
Penyesuaian asumsi
pada liabilitas program
Penyesuaian asumsi
pada aset program
e.
2013
Nilai kini dari kewajiban
imbalan kerja
Nilai wajar aset program
(8.219)
3.459
-
-
-
-
-
-
-
-
e.
Perubahan satu poin persentase terhadap
tingkat diskonto akan memiliki dampak sebagai
berikut:
31 Desember/December 31,
2014
Kenaikan/
Increase
Dampak pada beban
jasa kini dan beban bunga
Dampak pada nilai kini liabilitas
imbalan pasca-kerja
_
Penurunan/
Decrease
Deficit
Experience adjustments on
plan liabilities
Experience adjustments on
plan asset
A one percentage point change in discount
rate would have the following effect:
31 Desember/December 31,
2013
Kenaikan/
Increase
278
(323)
1.555
603
(703)
1.556
Penurunan/
Decrease
Entitas Anak
The Subsidiary
a.
a.
Beban imbalan kerja karyawan
Present value of employee
benefits obligation
Fair value of asset program
Effect on the current service
cost and interest cost
Effect on present value of post(1.711) employment benefits obligations
(1.710)
Employee benefits expenses
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2014
b.
2013
Beban jasa kini
Beban bunga
36.607
12.492
44.930
6.637
Current service cost
Interest cost
Total
49.099
51.567
Total
b.
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Employee benefits liability
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2014
2013
Saldo awal
Beban imbalan kerja karyawan
tahun berjalan
Pembayaran tahun berjalan
Kerugian (keuntungan) aktuarial
yang diakui sebagai pendapatan
komprehensif lain
Lainnya
174.439
157.975
49.099
(14.765)
51.567
(11.521)
(15.873)
32.680
(23.582)
-
Saldo akhir
225.580
174.439
59
Beginning balance
Employee benefits expenses
during the year
Payments during year
Actuarial loss (gain)
charged to other
comprehensive income
Others
Ending balance
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
24. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan)
24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
The Subsidiary (continued)
c.
c.
Mutasi nilai kini liabilitas imbalan pasca-kerja
Movement in the balance of the present value
of post-employment benefits obligation
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2014
d.
2013
Saldo awal
Beban jasa kini
Beban bunga
Imbalan yang dibayar
(Keuntungan) kerugian neto aktuaria
Laba selisih kurs
Lainnya
174.439
36.607
12.492
(14.765)
(12.354)
(3.519)
32.680
157.975
44.930
6.637
(11.521)
16.418
(40.000)
-
Nilai kini liabilitas
imbalan pasca-kerja
225.580
174.439
d.
Saldo nilai kini dari kewajiban imbalan kerja
untuk posisi 31 Desember 2014 dan posisi
selama empat tahun sebelumnya:
Beginning balance
Current service cost
Interest cost
Benefit paid
Net actuarial (gain) loss
Gain on foreign exchange
Others
Present value of post-employment
benefits obligation
Balance present value of employee benefits
obligation as of December 31, 2014 and
previous four years are as follows:
31 Desember/December 31
2014
2012
2011
_
2010
(225.580)
-
(174.439)
-
(157.975)
-
(277.599)
-
Present value of employee
(195.650)
benefits obligation
Fair value of asset program
Surplus
(225.580)
(174.439)
(157.975)
(277.599)
(195.650)
Penyesuaian asumsi
pada liabilitas program
Penyesuaian asumsi
pada aset program
e.
2013
Nilai kini dari kewajiban
imbalan kerja
Nilai wajar aset program
20.325
86.113
4.231
14.906
1.278
-
-
-
-
-
e.
Perubahan satu poin persentase terhadap
tingkat diskonto akan memiliki dampak sebagai
berikut:
31 Desember/December 31,
2014
Kenaikan/
Increase
Dampak pada beban
jasa kini dan beban bunga
Dampak pada nilai kini liabilitas
imbalan pasca-kerja
_
Penurunan/
Decrease
A one percentage point change in discount
rate would have the following effect:
31 Desember/December 31,
2013
Kenaikan/
Increase
3.557
(4.138)
4.433
21.509
(24.853)
17.078
60
Surplus
Experience adjustments on
plan liabilities
Experience adjustments on
plan asset
Penurunan/
Decrease
Effect on the current service
cost and interest cost
Effect on present value of post(19.785) employment benefits obligations
(5.144)
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
25. RUGI PER SAHAM
25. LOSS PER SHARE
The computation of loss per share are following
data:
Perhitungan rugi per saham dasar adalah sebagai
berikut:
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember/
Year ended December 31,
2014
Rugi tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik
Entitas Induk yang digunakan untuk
perhitungan rugi per saham
dasar
Jumlah rata-rata tertimbang
saham biasa untuk perhitungan
rugi per saham dasar
Rugi per saham
dasar (nilai penuh)
2013
(2.985.609)
(4.717.954)
587.152.700
587.152.700
(0,005)
26. GOODWILL
(0,008)
Loss for the year attributable
to Owners of the parent entity
used in the calculation of basic
loss per share
Weighted average number of
of ordinary outstanding shares use
for computation of loss per share
Basic loss per
share (full amount)
26. GOODWILL
Pada tanggal 27 Juni 2012, Perusahaan
mengakuisisi 99,99% saham OJA, sebuah
perusahaan tidak terdaftar di bursa yang
menyediakan jasa bongkar muat di pelabuhan di
Jakarta, Indonesia. Perusahaan mengakuisisi OJA
karena akan mendukung strategi bisnis Kelompok
Usaha yang bergerak dalam pengembangan,
pembangunan, dan pengoperasian sarana dan
prasarana logistik maritim.
On June 27, 2012, the Company acquired 99,99%
shares of OJA, an unlisted company providing
stevedoring services at the port of Jakarta,
Indonesia. The Company acquired OJA because it
will support the business strategy of the Group in
engaging in the development, construction and
operation of maritime infrastructure facilities.
Saldo goodwill pada tanggal-tanggal 31 Desember
2014 dan 2013 sebesar AS$27.919.344.
The balance of goodwill as of December 31, 2014
and 2013, amounted to US$27,919,344.
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai akhir
sehubungan dengan akuisisi:
The table below shows the final amounts as a
result of the acquisition:
Nilai Wajar/
Fair Value
Aset Lancar:
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha:
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Piutang lain-lain:
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Biaya dibayar di muka
Pajak dibayar di muka
Uang muka dan lain-lain
15.842.912
35.099
121.423
437.806
8.053
Current Assets:
Cash and cash equivalent
Short-term investment
Trade receivables:
Third parties
Related parties
Other receivables:
Third parties
Related parties
Prepaid expenses
Tax expenses
Advances and others
Total Aset Lancar
20.295.848
Total Current Assets
1.656.250
260.535
1.150.717
783.053
61
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
26. GOODWILL (lanjutan)
26. GOODWILL (continued)
Nilai Wajar/
Fair Value
Aset Tidak Lancar:
Aset pajak tangguhan
Aset tetap, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan
Aset lain-lain
22.596.338
4.002
Non-Current Assets:
Deferred tax assets
Fixed Assets-net of accumulated
depreciation
Other assets
Total Aset Tidak Lancar
22.713.373
Total Non-Current Assets
Total Aset teridentifikasi
pada tanggal akuisisi
43.009.221
Total Identifiable Assets
at fair value
113.033
Liabilitas:
Utang bank
Utang usaha:
Pihak ketiga
Utang lain-lain:
Pihak ketiga
Pihak berelasi
Utang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
19.987.000
1.459.884
31.793
574
77.363
221.121
Pinjaman
Liabilitas imbalan kerja
7.007.260
373.617
Liabilities:
Bank loans
Trade payables:
Third parties
Other payables:
Third parties
Related parties
Taxes payable
Accrued expenses
Borrowings
Employee benefits liability
Total Liabilitas
29.158.612
Total Liabilities
Goodwill pada saat akuisisi
27.919.344
Goodwill arising on acquisition
Pembayaran yang akan dilakukan
41.769.953
Payment consideration transferred
Seperti diungkapkan pada Catatan 2, Perusahaan
melakukan pengujian penurunan nilai atas goodwill
yang tercatat pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
As disclosed in Note 2, the Company performed
impairment test on its goodwill reported in the
consolidated statement of financial position.
Goodwill tersebut dialokasikan ke OJA sebagai
UPK untuk pengujian penurunan nilai yang
dilakukan setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi
penurunan nilai goodwill.
Such goodwill was allocated to OJA as CGU for
impairment testing, which is performed annually as
well as if there is indication of goodwill impairment.
Pada tanggal 31 Desember 2014, tidak ada
kerugian penurunan nilai yang diakui, karena
jumlah terpulihkan dari goodwill yang disebutkan di
atas lebih tinggi dari nilai tercatatnya. Ringkasan
dari pengujian penurunan nilai goodwill di atas
diungkapkan pada paragraf-paragraf berikut.
As of December 31, 2014, there was no
impairment loss recognized as the recoverable
amounts of the goodwill stated above exceed its
respective carrying values. The summary of
impairment testing on the above-mentioned
goodwill is disclosed in the succeeding paragraphs.
Untuk tujuan pengujian penurunan nilai tersebut,
jumlah terpulihkan goodwill yang dialokasikan
ditentukan berdasarkan “nilai pakai” (value in use)
dengan menggunakan metode arus kas yang
didiskontokan. Berikut adalah ringkasan dari
asumsi utama yang digunakan:
For impairment testing purposes, the recoverable
amounts of the goodwill allocated was determined
based on “value in use” using discounted cash flow
methodology. The following is the summary of key
assumptions used:
31 Desember/
December 31, 2014
Tingkat diskonto
Tingkat pertumbuhan
13,37%
5,60%
62
Discount rate
Growth rate
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
26. GOODWILL (lanjutan)
26. GOODWILL (continued)
Arus kas tahun yang dicakup dalam proyeksi
diekstrapolasi menggunakan estimasi tingkat
pertumbuhan tersebut di atas. Tingkat diskonto
yang diterapkan pada proyeksi arus kas dihasilkan
dari rata-rata tertimbang biaya modal dari UPK
terkait. Tingkat pertumbuhan yang digunakan tidak
melebihi tingkat rata-rata pertumbuhan jangka
panjang pada industri di negara tempat OJA
beroperasi.
The cash flows beyond the projected periods are
extrapolated using the estimated growth rate
indicated above. The discount rate applied to the
cash flow projections is derived from the weighted
average cost of capital of the respective CGU. The
growth rate used does not exceed the long-term
average growth rate of the industry in the country
where OJA operates.
Perubahan terhadap asumsi yang digunakan oleh
manajemen dalam menentukan jumlah terpulihkan,
khususnya
tingkat
diskonto
dan
tingkat
pertumbuhan, dapat berdampak signifikan pada
hasil pengujian. Manajemen berkeyakinan bahwa
tidak terdapat alasan yang memungkinkan asumsi
utama di atas untuk berubah sehingga
menyebabkan nilai tercatat goodwill menjadi lebih
tinggi dari nilai terpulihkannya secara material.
Changes to the assumptions used by the
management to determine the recoverable value,
in particular the discount and growth rates, can
have significant impact on the results of the
assessment. Management is of the opinion that
there is no reason for possible change in any of the
key assumptions stated above that would cause
the carrying amount of goodwill to materially
exceed its respective recoverable value.
27. KEBIJAKAN DAN
RISIKO KEUANGAN
TUJUAN
MANAJEMEN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES
Risiko keuangan
Financial risk
Liabilitas keuangan utama Perusahaan dan Entitas
anaknya terdiri dari utang usaha, utang lain-lain
dan biaya masih harus dibayar. Tujuan utama dari
liabilitas keuangan tersebut adalah untuk
membiayai kegiatan operasi Perusahaan dan
Entitas anaknya. Perusahaan dan Entitas anaknya
mempunyai kas dan bank, investasi jangka
pendek, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset
tidak lancar lainnya, yang berasal dari kegiatan
usahanya.
The Company and its subsidiaries’ principal
financial liabilities comprise of trade payables,
other payables and accrued expenses. The main
purpose of these financial liabilities is to finance the
Company and its subsidiaries’ operations. The
Company and its subsidiaries have cash on hand
and in banks, short-term investments, trade
receivables and other receivables and other noncurrent assets, that arise directly from their
operations.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan
Perusahaan dan Entitas anaknya adalah risiko
pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi
menelaah dan menyetujui kebijakan untuk
mengelola masing-masing risiko tersebut yang
dijelaskan dengan Iebih rinci sebagai berikut:
The main risks arising from the Company and its
subsidiaries’ financial instruments are market risk,
credit risk and liquidity risk. The Board of Directors
reviews and approves policies for managing each
of these risks are described in detail as follows:
Risiko pasar adalah risiko dimana nilai wajar atau
arus kas masa depan dari instrumen keuangan
akan berfluktuasi karena perubahan dalam faktor
pasar.
Market risk is the risk that the fair value or future
cash flows of financial instruments will fluctuate
due to changes in market factors.
a.
a.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Interest rate risk is the risk that the fair value or
future cash flows of a financial instrument will
fluctuate because of changes in market interest
rates.
Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana
nilai wajar atau arus kas masa depan atas
instrumen
keuangan
akan
berfluktuasi
disebabkan perubahan suku bunga pasar.
63
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
27. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
Risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk (continued)
a.
a.
Risiko tingkat suku bunga (lanjutan)
As of December 31, 2014 and 2013, the
Company and its subsidiaries have no
outstanding floating rate financial assets and
financial liabilities. Time deposits with banks
earn fixed interest rates. Due to related parties
are non interest bearing while due to ICTSI
Capital BV is fixed interest bearing.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, Perusahaan dan Entitas anaknya tidak
memiliki aset dan liabilitas keuangan dengan
suku bunga mengambang. Deposito berjangka
pada bank memiliki suku bunga tetap. Utang
kepada pihak berelasi tidak dikenakan bunga
sedangkan utang kepada ICTSI Capital BV
dikenakan suku bunga tetap.
b.
Interest rate risk (continued)
Risiko nilai tukar mata uang asing
b.
Foreign exchange risk
Risiko mata uang asing adalah risiko atas nilai
wajar atau arus kas masa depan akan
berfluktuasi disebabkan perubahan nilai tukar
mata uang asing.
Foreign currency is the risk that the fair value
or future cash flows of a financial instrument
will fluctuate because of changes in foreign
exchange rates.
Perubahan nilai tukar telah, dan diperkirakan
akan terus, memberikan pengaruh terhadap
hasil usaha dan arus kas Perusahaan dan
Entitas anaknya. Dampak fluktuasi nilai tukar
terhadap Perusahaan dan Entitas anaknya
terutama berasal dari saldo bank, piutang
usaha dan utang usaha.
The change in exchange rates have been, and
are expected to continue to have an impact on
results of operations and cash flows of the
Company and its subsidiaries, The impact of
exchange rate fluctuations on the Company
and its subsidiaries arise primarily from bank
balances, trade receivables and trade
payables.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, Perusahaan dan Entitas anaknya
mempunyai aset dan liabilitas keuangan dalam
mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the
Company and its subsidiaries financial assets
and liabilities denominated in foreign currencies
are as follows:
31 Desember/
December 31,
2014
31 Desember/
December 31,
2013
Aset keuangan
Dalam Rupiah
Kas dan bank
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Aset tidak lancar lainnya
1.237.684.731
2.635.650.356
104.352.370
2.272.286.389
2.093.268.983
100.796.135
95.946.125
Financial assets
In Rupiah
Cash on hand and in banks
Trade receivables
Other receivables
Other non-current assets
Total
3.977.687.457
4.562.297.632
Total
319.750
374.296
Equivalent in United States Dollar
Dalam Malaysia Ringgit
Kas dan bank
500
500
In Malaysian Ringgit
Cash on hand and in banks
Setara dengan
Dolar Amerika Serikat
142
165
Equivalent in United States Dollar
13
93
In Singapore Dollar
Cash on hand and in banks
Setara dengan
Dolar Amerika Serikat
Dalam Dolar Singapura
Kas dan bank
64
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
27. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
Risiko keuangan (lanjutan)
b.
Risiko nilai
(lanjutan)
tukar
Financial risk (continued)
mata
uang
asing
b.
31 Desember/
December 31,
2014
Setara dengan
Dolar Amerika Serikat
11
Foreign exchange risk (continued)
31 Desember/
December 31,
2013
56
Equivalent in United States Dollar
Liabilitas keuangan
Dalam Rupiah
Utang usaha
Utang lain-lain
1.471.208.263
-
6.943.466.040
422.536.418
Financial liabilities
In Rupiah
Trade payables
Other payables
Total
1.471.208.263
7.366.002.458
Total
118.264
604.316
Equivalent in United States Dollar
Setara dengan
Dolar Amerika Serikat
Analisa sensitivitas untuk risiko nilai tukar mata
uang asing
Sensitivity analysis for foreign exchange risk
Pada tanggal 31 Desember 2014, jika nilai
tukar Dolar Amerika Serikat terhadap mata
uang asing menguat sebanyak 3% dengan
semua variabel konstan, rugi sebelum pajak
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut lebih tinggi sebesar AS$5.171.
terutama akibat kerugian/keuntungan translasi
kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain,
utang usaha dan utang lain-lain, sedangkan
jika nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap
mata uang asing melemah sebanyak 3%,
maka rugi sebelum pajak untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah
sebesar AS$5.490.
As of December 31, 2014, if the exchange
rates of the United States Dollar against foreign
currencies appreciated by 3% with all other
variables held constant, loss before tax for the
years then ended would have been US$5,171
higher, mainly as result of foreign exchange
losses/gains on the translation of cash on hand
and in banks, trade receivables, other
receivables, trade payables and other
payables, while, if the exchange rates of the
United States Dollar against foreign currencies
depreciated by 3%, loss before tax for the
years then ended would have been US$5,490
lower.
Pada tanggal 31 Desember 2013, jika nilai
tukar Dolar Amerika Serikat terhadap mata
uang asing menguat sebanyak 3% dengan
semua variabel konstan, rugi sebelum pajak
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut lebih rendah sebesar AS$6.693,
terutama akibat kerugian/keuntungan translasi
kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain,
utang usaha dan utang lain-lain, sedangkan
jika nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap
mata uang asing melemah sebanyak 3%,
maka rugi sebelum pajak untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut lebih tinggi
sebesar AS$7.107.
As of December 31, 2013, if the exchange
rates of the United States Dollar against foreign
currencies appreciated by 3% with all other
variables held constant, loss before tax for the
years then ended would have been US$6,693
lower, mainly as result of foreign exchange
losses/gains on the translation of cash on hand
and in banks, trade receivables, other
receivables, trade payables and other
payables, while, if the exchange rates of the
United States Dollar against foreign currencies
depreciated by 3%, loss before tax for the
years then ended would have been US$7,107
higher.
65
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
27. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
Risiko keuangan (lanjutan)
b.
Risiko nilai
(lanjutan)
tukar
Financial risk (continued)
mata
uang
asing
b.
The Company and subsidiaries does not have
any formal hedging policy for foreign exchange
exposure.
Perusahaan dan Entitas anaknya tidak
mempunyai kebijakan lindung nilai yang formal
untuk laju pertukaran mata uang asing.
c.
Foreign exchange risk (continued)
Risiko kredit
c. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu
pihak terhadap suatu instrumen keuangan
gagal
memenuhi
kewajibannya
dan
menyebabkan pihak lain mengalami kerugian
keuangan. Risiko kredit yang dihadapi
Perusahaan dan Entitas anaknya berasal dari
simpanan di bank, piutang usaha dan piutang
lain-lain.
Credit risk is the risk that one party to a
financial instrument fails to meet its obligation
and cause the other party to suffer a financial
loss. Credit risks faced by the Company and its
subsidiaries derived from bank deposits, trade
and other receivables.
(i)
(i)
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
setelah
mempertimbangkan
dampak
agunan.
Maximum exposure to credit risk after
considering the financial effect of
collateral.
As of December 31, 2014 and 2013, the
Company and its subsidiaries, financial
assets carrying value best represents
maximum exposure to credit risk.
Pada tanggal - tanggal 31 Desember 2014
dan 2013, nilai tercatat aset keuangan
Perusahaan
dan
Entitas
anaknya
merupakan eksposur maksimum terhadap
risiko kredit.
(ii)
(ii) Evaluasi penyisihan penurunan nilai
Assessment of allowance for impairment
losses
Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh
aset keuangan tidak memiliki bukti objektif
penurunan nilai secara individual maupun
kolektif.
As of December 31, 2014 all financial
assets have no objective evidence of
impairment individually as well as
collectively.
Pada tanggal 31 Desember 2013, kecuali
untuk piutang usaha yang secara kolektif
mengalami penurunan nilai, seluruh aset
keuangan tidak memiliki bukti objektif
penurunan nilai secara individual maupun
kolektif.
As of December 31, 2013, except for
trade receivables which are collectively
impaired, all financial assets have no
objective
evidence
of
impairment
individually as well as collectively.
(iii) Credit quality of financial assets
(iii) Kualitas kredit pada aset keuangan
Seluruh aset keuangan Perusahaan dan
Entitas anaknya dinilai pada tingkat tinggi
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014
dan 2013.
All the financial assets of the Company
and its subsidiaries are rated as high
grade as of December 31, 2014 and
2013.
Perusahaan
dan
Entitas
menentukan kualitas aset
sebagai berikut:
The Company and its subsidiaries
determines the quality of its financial
assets as follows:
anaknya
keuangan
66
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
27. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
Risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk (continued)
c.
c. Credit risk (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
(iii) Kualitas kredit
(lanjutan)
d.
pada
aset
(iii) Credit quality
(continued)
keuangan
of
financial
assets
Sehubungan dengan risiko kredit yang
timbul dari aset keuangan lainnya yang
mencakup kas dan bank, risiko kredit
yang dihadapi timbul karena wanprestasi
dari
counterparty.
Pada
tanggal
31 Desember 2014, Perusahaan dan
Entitas anaknya memiliki risiko kredit
terpusat dari penempatan kas di bank
yang 93,43% ditempatkan pada satu
bank. Perusahaan dan Entitas anaknya
memiliki
kebijakan
untuk
tidak
menempatkan investasi pada instrumen
yang memiliki risiko kredit tinggi dan
hanya menempatkan investasinya pada
bank-bank dengan peringkat kredit yang
tinggi. Nilai maksimal eksposur adalah
sebesar nilai tercatat sebagaimana
diungkapkan pada Catatan 4.
With respect to credit risk arising from the
other financial assets, which comprise
cash and bank, the Company and its
subsidiaries’s exposure to credit risk
arises from default of the counterparty. As
of December 31, 2014, the Company and
its subsidiaries have concentration of
credit risk from the placement of cash in
bank which 93.43% is placed at one bank.
The Company and its subsidiaries have a
policy not to place investments in
instruments that have a high credit risk
and only put the investments in banks
with a high credit ratings. The maximum
exposure equal to the carrying amount as
disclosed in Note 4.
Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan
dan Entitas anaknya berasal dari kredit
yang diberikan kepada pelanggan.
Perusahaan
dan
Entitas
anaknya
melakukan hubungan usaha hanya
dengan pihak ketiga yang diakui dan
kredibel. Sebagai tambahan, jumlah
piutang dipantau secara terus menerus
untuk mengurangi risiko piutang yang
tidak tertagih. Nilai maksimal eksposur
adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana
diungkapkan pada Catatan 6. Pada
tanggal 31 Desember 2014, Perusahaan
dan
Entitas
anaknya
mempunyai
konsentrasi risiko disebabkan karena
piutang usaha terutama kepada satu
pelanggan yang merupakan pihak ketiga,
dimana saldo piutang mencerminkan
81,38% dari total piutang usaha
konsolidasian.
The Company and its subsidiaries is
exposed to credit risk arising from the
credit granted to its customers. The
Company and its subsidiaries trades only
with recognized and creditworthy third
parties. In addition, receivable balances
are monitored on an ongoing basis to
reduce exposure to bad debts. The
maximum exposure to the credit risk is
represented by the carrying amount as
shown in Note 6. As of December 31,
2014, the Company and its subsidiaries
have concentration of credit risk as
majority of the trade receivable comes
from one customer which is a third party,
which receivable balance represents
81.38% of the total consolidated trade
receivable.
Risiko likuiditas
d. Liquidity risk
Liquidity risk is the risk that the Company and
its subsidiaries will encounter difficulty in
obtaining funds to meet their commitments
related with financial liabilities.
Risiko likuiditas adalah risiko dimana
Perusahaan dan Entitas anaknya akan
mengalami
kesulitan
dalam
rangka
memperoleh
dana
untuk
memenuhi
komitmennya
terkait
dengan
liabilitas
keuangan.
67
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
27. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
Risiko keuangan (lanjutan)
Financial risk (continued)
d.
d. Liquidity risk (continued)
Risiko likuiditas (lanjutan)
Risiko likuiditas adalah risiko dimana
Perusahaan dan Entitas anaknya akan
mengalami
kesulitan
dalam
rangka
memperoleh
dana
untuk
memenuhi
komitmennya
terkait
dengan
liabilitas
keuangan.
Liquidity risk is the risk that the Company and
its subsidiaries will encounter difficulty in
obtaining funds to meet their commitments
related with financial liabilities.
Perusahaan dan Entitas anaknya mengelola
risiko likuiditas dengan mempertahankan kas
dan
bank
yang
mencukupi
untuk
memungkinkan Perusahaan dan Entitas
anaknya memenuhi komitmen terhadap
operasi normal Perusahaan dan Entitas
anaknya. Selain itu, Perusahaan dan Entitas
anaknya
juga
melakukan
pengawasan
proyeksi dan arus kas aktual secara terus
menerus serta pengawasan tanggal jatuh
tempo aset dan liabilitas keuangan.
The Company and its subsidiaries manages
liquidity risk by maintaining sufficient cash and
bank to enable the Company and its
subsidiaries to fulfill the Company and its
subsidiaries's commitment to the normal
operation of the Company and its subsidiaries.
In addition, the Company and its subsidiaries
also monitors the projected and actual cash
flows and continuous supervision of maturity of
financial assets and liabilities.
Jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan
2013
berdasarkan
pada
pembayaran
kontraktual yang tidak didiskonto adalah
sebagai berikut:
The maturity profile of the Company’s financial
liabilities as of December 31, 2014 and 2013,
based on undiscounted contractual payments
are as follows:
31 Desember/December 31, 2014
Kurang dari
1 Bulan/
Less than
1 Month
Lebih dari
3 - 12
Bulan/
More than
3 - 12
Months
1-3
Bulan/
Months
Lebih dari
12 Bulan/
More than
12 Months
Total/
Total
Liabilitas keuangan
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
356.751
267.208
-
62.751.670
-
-
356.751
62.751.670
267.208
Financial liabilities
Trade payables
Other payables
Accrued expense
Total
623.959
-
62.751.670
-
63.375.629
Total
31 Desember/December 31, 2013
Kurang dari
1 Bulan/
Less than
1 Month
Lebih dari
3 - 12
Bulan/
More than
3 - 12
Months
1-3
Bulan/
Months
Lebih dari
12 Bulan/
More than
12 Months
Total/
Total
Liabilitas keuangan
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
617.261
41.665
8.653
-
60.910.824
-
-
617.261
60.952.489
8.653
Financial liabilities
Trade payables
Other payables
Accrued expense
Total
667.579
-
60.910.824
-
61.578.403
Total
68
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
27. KEBIJAKAN DAN TUJUAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN
Pengelolaan modal
Capital Management
Tujuan utama dari pengelolaan modal Perusahaan
dan
Entitas
anaknya
adalah
untuk
mempertahankan peringkat kredit yang kuat dan
rasio modal yang sehat untuk mendukung kegiatan
usaha dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objective of the Company and its
subsidiaries capital management is to ensure that it
maintains a strong credit rating and healthy capital
ratios to support the business and maximize
shareholder value.
Dalam mengelola modal, Perusahaan dan Entitas
anaknya mempertahankan kelangsungan bisnis
dan mencoba untuk mendapatkan laba neto dan
meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
Untuk mempertahankan atau menyesuaikan
struktur modal, Perusahaan dan Entitas anaknya
mungkin menyesuaikan pembayaran dividen
kepada pemegang saham, mengembalikan modal
kepada pemegang saham atau mengeluarkan
saham baru.
In managing the capital, the Company and its
subsidiaries continues to maintain business
continuity and trying to earn a net profit and
minimize losses that may occur. To maintain or
adjust the capital structure, the Company and its
subsidiaries may adjust the dividend payment to
shareholders, return capital to shareholders or
issue new shares.
Pada tahun 2012, ICTSI Far East Pte. Ltd. membeli
mayoritas saham dan mengambilalih manajemen
Perusahaan dan Entitas anaknya. Setelah akuisisi
tersebut, manajemen merubah kegiatan bisnis
Perusahaan dari garmen dan tekstil menjadi
infrastruktur logistik maritim. Selain itu, Perusahaan
juga mengakuisisi PT Perusahaan Bongkar Muat
Olah Jasa Andal (Catatan 1c dan 26) untuk
memperkuat kegiatan utama di bidang operasi
pelabuhan.
In 2012, the ICTSI Far East Pte. Ltd. bought the
majority shares and took over the management of
the Company and its subsidiaries. Following the
said acquisition, the new management has
changes the business activities from garment and
textile to maritime logistic infrastructure. In addition,
the Company also acquired PT Perusahaan
Bongkar Muat Olah Jasa Andal (Notes 1c and 26)
to strengthen to core business in the area of port
operation.
28. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
28. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
Nilai wajar adalah jumlah dimana instrumen
tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi
jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan
memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu
transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan
terpaksa atau penjualan likuidasi.
The fair value is the the amount by which the
instrument could be exchanged between willing
parties, with adequate knowledge through fair
transaction, other than in a forced sale or
liquidation sale.
Berikut ini adalah metode dan asumsi yang
digunakan untuk memperkirakan nilai wajar setiap
kelompok dari instrumen keuangan Perusahaan
dan Entitas anaknya:
Below are the methods and assumptions used to
estimate the fair value of each group of the
Company and its subsidiaries’s financial assets:
Kas dan bank, investasi jangka pendek, piutang
usaha, piutang lain-lain, utang usaha, utang lainlain dan biaya masih harus dibayar mendekati nilai
tercatatnya karena bersifat jangka pendek.
Cash on hand and in banks, short-term investment,
trade receivables, other receivables, trade
payables, other payables and accrued expenses
approximate their carrying value due to the shortterm nature.
69
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
28. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
(lanjutan)
28. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS
(continued)
Untuk instrumen keuangan lainnya yang tidak
dikuotasi di harga pasar dan nilai wajarnya tidak
dapat diukur secara handal tanpa menimbulkan
biaya yang berlebihan, dicatat berdasarkan nilai
nominal dikurangi penurunan nilai. Adalah tidak
praktis untuk memperkirakan nilai wajar dari aset
tidak lancar lainnya yang terdiri dari setoran
jaminan pada berbagai pihak dikarenakan tidak
memiliki jangka waktu pembayaran yang tetap
meskipun tidak diharapkan dapat diselesaikan
dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal
pelaporan.
For the other financial instruments that are not
quoted in the market and their fair value can not be
reliably measured without incurring excessive cost
are recorded based on nominal value less
impairment. It’s not practical to estimate the fair
value of other non-current assets consisting of
security deposits since they have no fixed
repayment period and these are not expected to be
completed within 12 (twelve) months after the
reporting date.
Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan ditunjukkan
di bawah ini:
The fair value of financial assets and financial
liabilities are shown below:
31 Desember/December 31, 2014
Nilai tercatat/
Carrying value
Nilai Wajar/
Fair value
31 Desember/December 31, 2013
Nilai tercatat/
Carrying value
Nilai wajar/
Fair value
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan bank
Investasi jangka pendek
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Aset tidak lancar lainnya
1.522.917
6.110
1.024.966
1.079.825
18.077
1.522.917
6.110
1.024.966
1.079.825
18.077
327.744
6.578
549.141
8.376
9.545
327.744
6.578
549.141
8.376
9.545
Loans and receivables
Cash on hand and in banks
Short-term investments
Trade receivables
Other receivables
Other non-current assets
Total aset keuangan
3.651.895
3.651.895
901.384
901.384
Total financial assets
Liabilitas yang dicatat sebesar biaya
perolehan yang diamortisasi
Utang usaha
Utang lain-lain
Biaya masih harus dibayar
356.751
62.638.590
267.208
356.751
62.638.590
267.208
617.261
60.952.489
8.653
617.261
60.952.489
8.653
Liabilities at amortized cost
Trade payables
Other payables
Accrued expense
Total liabilitas keuangan
63.262.549
63.262.549
61.578.403
61.578.403
Total financial liabilities
As of December 31, 2014 and 2013, the Company
and its subsidiaries does not have financial
instrument which is stated at fair value therefore
did not present fair value hierarchy disclosure.
Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan
2013, Perusahaan dan Entitas anaknya tidak
memiliki instrumen yang disajikan pada nilai wajar
sehingga dengan demikian tidak mengungkapkan
hierarki nilai wajar.
29. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS
In conducting its operations, the Company and its
subsidiaries cooperated with PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) Tanjung Priok Branch
(Pelindo). Below is the significant agreement
between the Company and its subsidiaries and
Pelindo:
Dalam
menjalankan
kegiatan
operasional,
Perusahaan dan Entitas anaknya bekerja sama
dengan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Cabang Tanjung Priok (Pelindo). Di bawah ini
adalah perjanjian kerja sama yang signifikan antara
Perusahaan dan Entitas anaknya dengan Pelindo:
70
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN-PERJANJIAN
(lanjutan)
1.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Perjanjian Kerjasama Kegiatan Pelayanan
Bongkar Muat Peti Kemas Luar Negeri
1. Agreement of Supply and Operational of
Container Stevedoring Overseas
Berdasarkan
Surat
Perjanjian
No.
HK.566/5/20/C.TPK-13
dan
No. 157/OJA/BOD/VI/2013 tanggal 5 Juni
2013 tentang Kerjasama Kegiatan Pelayanan
Bongkar Muat Peti Kemas Luar Negeri di
Dermaga 300, 301, 302 dan 303 Pelabuhan
Tanjung Priok, antara OJA dengan Pelindo,
Pelindo menyetujui untuk melakukan kerja
sama pengelolaan dan pengoperasian alat
bongkar muat di Terminal 300, 301, 302 dan
303 Pelabuhan Tanjung Priok untuk kegiatan
bongkar muat peti kemas dan OJA juga
menyetujui untuk melakukan penyediaan dan
pengoperasian alat bongkar muat serta
fasilitas penunjangnya berikut operator dan
mekanik untuk mengoperasikan serta merawat
alat tersebut guna mendukung kegiatan
stevedoring, cargodoring, Lift On/Lift Off,
trucking, receiving/delivery, buka tutup palka
dan shifting sesuai sistem dan prosedur
pelayanan yang berlaku di Pelabuhan Tanjung
Priok.
Based on Agreement No. HK.566/5/20/C.TPK13 and No. 157/OJA/BOD/VI/2013 dated
June 5, 2013 regarding Operation of Overseas
Stevedoring in Terminal 300, 301, 302 and 303
Tanjung Priok Port, between OJA and Pelindo,
Pelindo agreed to collaborate the management
and operation of stevedoring in Terminal 300,
301, 302 and 303 Tanjung Priok Port for
container stevedoring activity and OJA also
agreed to supply and operate and also to
maintain the supporting facility including
operator and mechanics for operating and
maintaining the equipments to support
stevedoring, cargodoring, Lift On/Lift Off,
trucking, receiving/delivery, open and close the
palka and shifting in accordance with the
system and procedure which applicable in
Tanjung Priok Port.
Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka
waktu 15 (lima belas) tahun terhitung sejak
ditandatanganinya Berita Acara Penggunaan
Dermaga yang menyatakan telah selesainya
pekerjaan penambahan tinggi lantai dermaga,
penguatan Dermaga dan kedalaman kolam
sandar di samping Dermaga adalah 12 meter.
This
agreement
is
valid
for
15 (fifteen) years from the signing of the
Minutes of jetty usage which stated the
completion of the additional floor of the dock
floor height, strengthening the dock and depth
of the pool Dock alongside the jetty by
12 meters.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan
keuangan
konsolidasian
ini,
pekerjaan
penambahan tinggi lantai, penguatan Dermaga
dan kedalaman kolam sandar di samping
Dermaga belum selesai, sehingga OJA dan
Pelindo belum menandatangani Berita Acara
penggunaan dermaga tersebut.
Until the completion date of this consolidated
financial statements, the completion of the
additional floor of the dock floor height,
strengthening and depth of the pool Dock
alongside the jetty have not yet completed,
therefore, OJA and Pelindo have not signed yet
the Minutes of jetty usage.
Atas kerja sama ini, kedua belah pihak
menyetujui pola bagi hasil yang dihitung dari
setiap peti kemas/per box yang ditangani oleh
OJA sesuai besaran persentase yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak sebagai
berikut:
Regarding this agreement, both parties agreed
on the profit sharing pattern which is calculated
from each container/each box handled by OJA
according to the percentage agreed by both
parties as follows:
•
•
Paket bongkar muat petikemas terdiri dari
stevedoring, cargodoring dan Lift on/Lift
off: Pelindo mendapat 50%; OJA
mendapat 50%.
71
Container stevedoring package consist of
stevedoring, cargodoring and Lift on/Lift
off: Pelindo received 50%; the OJA
received 50%.
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN-PERJANJIAN
(lanjutan)
1.
SIGNIFIKAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
1. Agreement of Supply and Operational of
Container Stevedoring Overseas (continued)
Perjanjian Kerjasama Kegiatan Pelayanan
Bongkar Muat Peti Kemas Luar Negeri
(lanjutan)
•
2.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
•
Kegiatan
Lift
on/Lift
off
pada
receiving/delivery: Pelindo mendapat 50%;
OJA mendapat 50%.
2.
Perjanjian Kerja Sama Pelayanan Plugging
dan Monitoring Peti Kemas Reefer di Area
Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok
Lift On/Lift Off operation on the
receiving/delivery: Pelindo received 50%;
OJA received 50%.
Agreement of Plugging Service and Reefer
Container Monitoring in Operation Area
Terminal III Tanjung Priok Port
Berdasarkan
Surat
Perjanjian
tentang
Kerja Sama Pelayanan Plugging dan
Monitoring Peti Kemas Reefer di Area
Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung
Priok
No.
HK.5661/4/10/C.TPK-11
dan
No.
018B/SIR-DIR/OJA-JKT/III/II
tanggal
7 Maret 2011, OJA dan Pelindo menyetujui
untuk mengadakan kerja sama pelayanan
plugging dan monitoring peti kemas reefer di
lapangan penumpukan peti kemas Pelindo
dengan fasilitas dan peralatan yang dimiliki
oleh OJA. Plugging reefer peti kemas adalah
pekerjaan pemberian arus listrik untuk peti
kemas di lapangan penumpukan yang tersedia
fasilitas reefer. Monitoring reefer peti kemas
adalah pekerjaan mengawasi pemberian aliran
listrik yang diperlukan setiap peti kemas.
Based on the Agreement of Cooperation of
Plugging Service and Reefer Container
Monitoring in Operation Area Terminal III
Tanjung Priok Port No. HK.5661/4/10/C.TPK11 and No. 018B/SIR-DIR/OJA-JKT/III/II dated
March 7, 2011, OJA and Pelindo agreed to
cooperate regarding plugging service and
reefer contanier monitoring di Pelindo’s
container stacking field using facility and
equipment owned by OJA. Container plugging
reefer is the work to give electric flow for
container in the stacking field where the reefer
facility is available. Container Monitoring reefer
is the work to supervise to supply of electric
flow that needed for each container.
Atas kerja sama ini, kedua belah pihak
sepakat dengan pola bagi hasil yang dihitung
dari setiap peti kemas/per box yang ditangani
oleh OJA sesuai besaran persentase yang
telah disepakati oleh kedua belah pihak yaitu
OJA mendapat 83% sedangkan Pelindo
mendapat 17%. Perjanjian ini berlaku selama
2 (dua) tahun berlaku surut sejak tanggal
22 Oktober 2010 dan jangka waktu perjanjian
kerja sama ini dapat diperpanjang sesuai
ketentuan yang berlaku.
For this agreement, both parties agreed used
sharing profit pattern that calculate from each
container/per box that handled by the OJA
based on the agreed percentage by both
parties that the OJA was 83% while Pelindo
was 17%. This agreement was valid for 2 (two)
year retroactive starting October 22, 2010 and
the ther of this agreement can be extended
based on applicable regulations.
Pada tanggal 19 Oktober 2012, OJA dan
Pelindo telah menandatangani perjanjian baru
kerja sama Pelayanan Plugging
dan
Monitoring Peti Kemas Reefer di Area Operasi
Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok
No.
HK.566/14/1/C-TPK-12
dan
No.
064/OJA/DIR/X/2012.
Berdasarkan
perjanjian ini, persentase bagi hasil atas
kerjasama
ini
diubah
menjadi
OJA
mendapatkan
75%
sedangkan
Pelindo
mendapatkan 25%. Jangka waktu perjanjian
ini telah diperpanjang menjadi 1 (satu) tahun
terhitung sejak tanggal 22 Oktober 2012.
On October 19, 2012, OJA and Pelindo signed
the new agreement of cooperation of Plugging
Service and Reefer Container Monitoring in
Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port
No.
HK.566/14/1/C-TPK-12
and
No. 064/OJA/DIR/X/2012.Based on this
agreement, the percentage of profit sharing of
this cooperation changes become OJA was
75% and Pelindo was 25%. The term of this
agreement already extended into 1 (one) year
starting October 22, 2012.
72
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN-PERJANJIAN
(lanjutan)
2.
3.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
2.
Perjanjian Kerja Sama Pelayanan Plugging
dan Monitoring Peti Kemas Reefer di Area
Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok
(lanjutan)
Agreement of Plugging Service and Reefer
Container Monitoring in Operation Area
Terminal III Tanjung Priok Port (continued)
Pada tanggal 22 Oktober 2013, OJA dan
Pelindo telah menandatangani perjanjian baru
kerja sama Pelayanan Plugging
dan
Monitoring Peti Kemas Reefer di Area Operasi
Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok
No.
HK.5661/5/1/C-TPK-13
dan
No. 265/OJA/BOD/X/2013. Jangka waktu
perjanjian ini telah diperpanjang menjadi
1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal
22 Oktober 2013.
On October 22, 2013, the OJA and Pelindo
signed the new agreement of cooperation of
Plugging Service and Reefer Container
Monitoring in Operation Area Terminal III
Tanjung
Priok
Port
No.
HK.5661/5/1/C-TPK-13
and
No. 265/OJA/BOD/X/2013. The term of this
agreement already extended into 1 (one) year
starting October 22, 2013.
Pada tanggal 22 Desember 2014, OJA dan
Pelindo telah menandatangani perjanjian baru
kerja sama Pelayanan Plugging
dan
Monitoring Peti Kemas Reefer di Area Operasi
Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok
No.
HK.5661/22/12/2/PTP-14
dan
No. 297/OJA/BOD/XII/2014. Jangka waktu
perjanjian ini telah diperpanjang menjadi
1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal
22 Oktober 2014.
On December 22, 2014, the OJA and Pelindo
signed the new agreement of cooperation of
Plugging Service and Reefer Container
Monitoring in Operation Area Terminal III
Tanjung
Priok
Port
No.
HK.5661/22/12/2/PTP-14
and
No. 297/OJA/BOD/XII/2014. The term of this
agreement already extended into 1 (one) year
starting October 22, 2014.
Perjanjian Kerja Sama Pelayanan Behandle
Peti Kemas di Area Operasi Terminal III
Pelabuhan Tanjung Priok
3.
Agreement of service of behandle container in
Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port
Based on agreement of Service of Behandle
Container in Operation Area Terminal III
Tanjung Priok Port No. HK.566/2/1/C.TPK-12
and No. 002/SRT-DIR/OJA-JKT/II/12 dated
February 13, 2012, OJA and Pelindo agreed to
cooperate in service of behandle container
which is OJA provided truck, mechanic and non
mechanic facility and the implementation of Lift
On/Lift Off and delivery activity, while Pelindo
provide stevedoring labor and lands. For this
agreement, both parties agreed on the profit
sharing pattern which is calculated from each
container/per box handled by OJA based on
the agreed percentage by both parties that OJA
was 40% while Pelindo was 60%. This
agreement is valid for 3 (three) years since
October 22, 2012 and the term of this
agreement can be extended based on
applicable regulation.
Berdasarkan Surat Perjanjian tentang Kerja
Sama Pelayanan Behandle Peti Kemas di
Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung
Priok
No.
HK.566/2/1/C.TPK-12
dan
No. 002/SRT-DIR/OJA-JKT/II/12
tanggal
13 Februari 2012, OJA dan Pelindo menyetujui
untuk mengadakan kerja sama pelayanan
behandle peti kemas yaitu OJA menyediakan
truk, fasilitas mekanik dan non mekanik serta
pelaksanaan kegiatan Lift On/Lift Off dan
delivery, sedangkan Pelindo menyediakan
tenaga kerja bongkar muat dan lahan. Atas
kerja sama ini, kedua belah pihak menyetujui
pola bagi hasil yang dihitung dari setiap peti
kemas/per box yang ditangani oleh OJA
sesuai besaran persentase yang telah
disepakati oleh kedua belah pihak yaitu OJA
mendapat 40% sedangkan Pelindo mendapat
60%. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga)
tahun sejak tanggal 22 Oktober 2012 dan
jangka waktu perjanjian kerja sama ini dapat
diperpanjang sesuai ketentuan yang berlaku.
73
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN-PERJANJIAN
(lanjutan)
3.
4.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Perjanjian Kerja Sama Pelayanan Behandle
Peti Kemas di Area Operasi Terminal III
Pelabuhan Tanjung Priok (lanjutan)
3.
Agreement of service of behandle container in
Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port
(continued)
Pada tanggal 19 Oktober 2012, OJA dan
Pelindo telah menandatangani perubahan
perjanjian kerja sama Pelayanan Behandle
Peti Kemas Reefer di Area Operasi Terminal III
Pelabuhan Tanjung Priok No. HK.566/13/20/CTPK-12
dan
No.
063/OJA/DIR/X/2012.
Berdasarkan perjanjian ini, jangka waktu
perjanjian telah diubah menjadi 1 (satu) tahun
terhitung sejak tanggal 22 Oktober 2012.
On October 19, 2012, OJA and Pelindo signed
the changes agreement of cooperation of
Behandle Service and Reefer Container
Monitoring in Operation Area Terminal III
Tanjung Priok Port No. HK.566/13/20/C-TPK12 and No. 063/OJA/DIR/X/2012. Based on
this agreement, the term of the agreement
changed into 1 (one) year starting October 22,
2012.
Pada tanggal 22 Januari 2013, OJA dan
Pelindo telah menandatangani perjanjian baru
kerja sama Pelayanan Behandle Peti Kemas di
Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung
Priok
No.
HK.566/1/6/C-TPK-13
dan
No. 051/OJA/BOD/I/2013. Jangka waktu
perjanjian ini telah diperpanjang menjadi
1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 22
Januari 2013 atau sampai pelaksanaan
“Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu” (TPFT)
dimulai (tergantung mana yang lebih dahulu).
On January 22, 2013, OJA and Pelindo signed
the new agreement of cooperation of Behandle
Service and Reefer Container Monitoring in
Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port
No.
HK.566/1/6/C-TPK-13
and
No. 051/OJA/BOD/I/2013. The term of this
agreement was already extended into 1 (one)
year starting January 22, 2013 or until “Tempat
Pemeriksaan Fisik Terpadu” (TPFT) begin
(whichever occurse first).
Pada tanggal 22 Januari 2014, OJA dan
Pelindo telah menandatangani perjanjian baru
kerja sama Pelayanan Behandle Peti Kemas di
Area Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung
Priok
No.
HK.566/1/4/C-TPK-14
dan
No.
013/OJA/BOD/I/14.
Jangka
waktu
perjanjian ini telah diperpanjang menjadi
1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 22
Januari 2014 atau sampai pelaksanaan TPFT
dimulai (tergantung mana yang lebih dahulu).
On January 22, 2014, OJA and Pelindo signed
the new agreement of cooperation of Behandle
Service and Reefer Container Monitoring in
Operation Area Terminal III Tanjung Priok Port
No.
HK.566/1/4/C-TPK-14
and
No. 013/OJA/BOD/I/14. The term of this
agreement was already extended into 1 (one)
year starting January 22, 2014 or until the
TPFT begin (whichever occurse first).
Sampai dengan tanggal 25 Agustus 2014, OJA
dan Pelindo sudah tidak melakukan kerjasama
pelayanan Behandle Peti Kemas di Area
Operasi Terminal III Pelabuhan Tanjung Priok.
Semua kegiatan pelayanan behandle telah
dilakukan oleh Pelindo.
Until August 25, 2014, OJA and Pelindo not
cooperating of Behandle Service and Reefer
Container Monitoring in Operation Area
Terminal III Tanjung Priok. All Behandle
Service activities have been carried out by the
Pelindo.
Perjanjian Kerjasama Kegiatan Pelayanan
Bongkar Muat Peti Kemas Luar Negeri yang
Sandar di Dermaga 300-305
4. Agreement of Supply and Operational of
Container Stevedoring Overseas at Berth 300305
Berdasarkan
Surat
Perjanjian
No. UM.3391/13/17/C.TPK-13 tanggal 1 April
2013 tentang Kerjasama Kegiatan Pelayanan
Bongkar Muat Peti Kemas Luar Negeri di
Dermaga 300, 301, 302, 303, 304 dan 305
Pelabuhan Tanjung Priok, antara OJA,
PT Tangguh Samudera Jaya (TSJ) dan
Based
on
Agreement
No. UM.3391/13/17/C.TPK-13 dated April 1,
2013 regarding Operation of Overseas
Stevedoring in Terminal 300, 301, 302, 303,
304 and 305 Tanjung Priok Port, between OJA,
PT Tangguh Samudera Jaya (TSJ) and
Pelindo, Pelindo agreed to collaborate the
74
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
29. PERJANJIAN-PERJANJIAN
(lanjutan)
4.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
SIGNIFIKAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
Perjanjian Kerjasama Kegiatan Pelayanan
Bongkar Muat Peti Kemas Luar Negeri yang
Sandar di Dermaga 300-305 (lanjutan)
4. Agreement of Supply and Operational of
Container Stevedoring Overseas at Berth 300305 (continued)
Pelindo, Pelindo menyetujui untuk melakukan
kerja sama pengelolaan dan pengoperasian
alat bongkar muat di Terminal 300, 301, 302,
303, 304 dan 305 Pelabuhan Tanjung Priok
untuk kegiatan bongkar muat peti kemas dan
OJA serta PT Tangguh Samudera Jaya juga
menyetujui untuk melakukan penyediaan dan
pengoperasian alat bongkar muat serta
fasilitas penunjangnya berikut operator dan
mekanik
untuk
mengoperasikan
guna
mendukung kegiatan stevedoring, cargodoring,
Lift On/Lift Off, trucking, receiving/delivery,
buka tutup palka dan shifting sesuai sistem
dan prosedur pelayanan yang berlaku di
Pelabuhan Tanjung Priok.
management and operation of stevedoring in
Terminal 300, 301, 302, 303, 304 and 305
Tanjung Priok Port for container stevedoring
activity and OJA with TSJ also agreed to
supply and operate and also to maintain the
supporting facility including operator and
mechanics for operating and maintaining the
equipments
to
support
stevedoring,
cargodoring, Lift On/Lift Off, trucking,
receiving/delivery, open and close the palka
and shifting in accordance with the system and
procedure which applicable in Tanjung Priok
Port.
Atas kerja sama ini, tiga pihak tersebut
menyetujui pola bagi hasil yang dihitung dari
setiap peti kemas/per box yang ditangani oleh
OJA dan TSJ sesuai besaran persentase yang
telah disepakati oleh kedua belah pihak
sebagai berikut:
Regarding this agreement, both parties agreed
on the profit sharing pattern which is calculated
from each container/each box handled by the
OJA according to the percentage agreed by
both parties as follows:
•
Paket bongkar muat peti kemas terdiri dari
stevedoring, cargodoring dan Lift on/Lift
off: Pelindo mendapat 50%; OJA dan TSJ
mendapat 50%.
•
Container stevedoring package consist of
stevedoring, cargodoring and Lift on/Lift
off: Pelindo received 50%; OJA and TSJ
received 50%.
•
Kegiatan
Lift
on/Lift
off
pada
receiving/delivery: Pelindo mendapat 50%;
OJA dan TSJ mendapat 50%.
•
Lift On/Lift Off operation on the
receiving/delivery: Pelindo received 50%;
OJA and TSJ received 50%.
30. RENCANA
MANAJEMEN
KELANGSUNGAN USAHA
TERHADAP
30. MANAGEMENT PLAN ON GOING CONCERN
Perusahaan dan Entitas anaknya mengalami rugi
bersih sebesar AS$3 juta untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan,
pada tanggal tersebut, liabilitas jangka pendeknya
melampaui aset lancar sebesar AS$59 juta.
The Company and its subsidiaries incurred a net
loss of US$3 million during the year ended
December 31, 2014 and, as of date, the Company
and its subsidiaries’ current liabilities exceeded
their current assets by US$59 million.
Untuk mengatasi kondisi di atas, manajemen
berencana melakukan hal-hal sebagai berikut:
To address the above conditions, management
plans to do following:
a.
a.
b.
Mempercepat
penyelesaian
rehabilitasi
dermaga dan peningkatan peralatan untuk
meningkatkan kapasitas terminal yang akan
menyebabkan peningkatan dalam jumlah;
Meminimalkan
biaya
overhead
dengan
pelayanan pelanggan yang lebih efisien; dan
b.
75
To pursue early completion of the wharf
rehabilitation and equipment upgrades to
increase terminal capacity, which will lead to
increase in volume;
Minimize overhead cost by serving customers
more efficiently; and
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
30. RENCANA
MANAJEMEN
TERHADAP
KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan)
c.
30. MANAGEMENT PLAN ON GOING CONCERN
(continued)
c.
Peningkatan volume dengan cara bernegosiasi
dengan pelanggan terkait aktivitas bongkar
muat.
Increase volume by negotiating with customers
on the loading and unloading activities.
ICTSI sebagai pemegang saham juga telah
memberikan
pembiayaan
untuk
membantu
Perusahaan memenuhi kewajiban keuangan ketika
jatuh tempo dan berkomitmen untuk menyediakan
dana lebih yang dibutuhkan Perusahaan agar
dapat beroperasi secara berkelanjutan. Dengan
perubahan pada struktur bisnis dan dukungan dari
pemegang saham baru, manajemen berkeyakinan
bahwa Perusahaan dan Entitas anaknya akan
dapat memperbaiki posisi keuangan dan hasil
usahanya.
ICTSI as shareholder has also provided financing
to assist the Company to meet its financial
obligations as they falls due and is committed to
provide more funding as the need arises for the
Company to be able to operate as a going-concern.
With the change in business structure and support
from the new shareholders, the management
believes that the Company and its subsidiaries will
eventually improve its financial position and results
of operations.
31. STANDAR
AKUNTANSI
YANG
TELAH
DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
31. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT
YET EFFECTIVE
Berikut ini ikhtisar PSAK yang diterbitkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) yang relevan untuk
Perusahaan dan Entitas anaknya, namun belum
berlaku efektif untuk laporan keuangan yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014:
The following summarizes the SFAS which were
issued by DSAK - IAI that are relevant to the
Company and its subsidiaries, but not yet effective
for the consolidated financial statements year
ended December 31, 2014:
Efektif 1 Januari 2015 (lanjutan)
Effective on January 1, 2015
a.
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian
Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari IAS
1. PSAK ini mengubah penyajian kelompok
pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif
Lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke
laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang
tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
a.
PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of
Financial Statements”, adopted from IAS 1.
This PSAK changes the grouping of items
presented in Other Comprehensive Income.
Items that could be reclassified to profit or loss
would be presented separately from items that
will never be reclassified.
b.
PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan
Keuangan Tersendiri”, yang diadopsi dari IAS
4, mengatur persyaratan akuntansi ketika
entitas induk menyajikan laporan keuangan
tersendiri sebagai informasi tambahan.
Pengaturan
akuntansi
untuk
laporan
keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK
No.65
b.
PSAK No. 4 (Revised 2013), “Separate
Financial Statements”, adopted from IAS 4,
specifies accounting requirements when
parent entity presents separate financial
statements as supplementary information.
Accounting statements related to consolidated
financial
statements
are
specified
in
SFAS No. 65.
c.
PSAK No. 15 (Revisi 2013), “Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”, yang
diadopsi dari IAS 28, mengatur penerapan
metode ekuitas pada investasi ventura
bersama dan juga entitas asosiasi.
c.
PSAK No. 15 (Revised 2013), “Investment in
Associates and Joint Ventures”, adopted from
IAS 28, specifies the implementation of equity
method for investments in joint ventures as
well in associates.
76
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
31. STANDAR
AKUNTANSI
YANG
TELAH
DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
(lanjutan)
31. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT
YET EFFECTIVE (continued)
Efektif 1 Januari 2015 (lanjutan)
Effective on January 1, 2015
d.
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”,
yang diadopsi dari IAS 19. PSAK ini, antara
lain, menghapus mekanisme koridor dan
pengungkapan atas informasi liabilitas
kontinjensi
untuk
menyederhanakan
klarifikasi dan pengungkapan.
d.
PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee
Benefits”, adopted from IAS 19. This PSAK,
among other, removes the corridor mechanism
and contingent liability disclosures to simplify
clarifications and disclosures.
e.
PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak
Penghasilan”, yang diadopsi dari IAS 12.
PSAK ini memberikan ketentuan tambahan
untuk aset pajak tangguhan atau liabilitas
pajak tangguhan yang timbul dari aset yang
tidak disusutkan yang diukur dengan
menggunakan model revaluasi dan yang
timbul dari properti investasi yang diukur
dengan menggunakan model nilai wajar.
e.
PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”,
adopted from IAS 12. This PSAK provides
additional provision for deferred tax asset or
deferred tax liability arises from a nondepreciable asset measured using the
revaluation model, and those arises from
investment property that is measured using the
fair value model.
f.
PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai
Aset”, yang diadopsi dari IAS 36. PSAK ini
memberikan
ketentuan
pengungkapan
tambahan untuk setiap aset individual
(termasuk goodwill) atau unit penghasil kas,
yang mana rugi penurunan nilai telah diakui
atau dibalik selama tahun berjalan.
f.
PSAK No. 48 (Revised 2014), “Impairment of
Assets”, adopted from IAS 36. This PSAK
provides additional disclosure terms for each
individual asset (including goodwill) or a cashgenerating unit, for which an impairment loss
has been recognized or reversed during the
year.
g.
PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Penyajian”, yang diadopsi dari
IAS 32. PSAK ini memberikan pendalaman
mengenai kriteria hak secara hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah tercatat
dan kriteria untuk menyelesaikan secara
neto.
g.
PSAK No. 50 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Presentation”, adopted from IAS
32. This PSAK provides deeper about criterion
on legally enforceable right to set off the
recognized amounts and criterion to settle on a
net basis.
h.
PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang
diadopsi dari IAS 39. PSAK ini, diantaranya,
memberikan ketentuan tambahan untuk
kriteria
pengakhiran
atau
penghentian
instrumen lindung nilai, dan ketentuan untuk
mencatat instrumen keuangan pada tanggal
pengukuran dan setelah pengakuan awal.
h.
PSAK No. 55 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”,
adopted from IAS 39. This PSAK, among
other, provides additional provision for the
criteria of an expiration or termination of the
hedging instrument, and provision to account
financial instruments at the measurement date
and after initial recognition.
i.
PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen
Keuangan: Pengungkapan”, yang diadopsi dari
IFRS 7. PSAK ini, diantaranya, memberikan
ketentuan tambahan mengenai pengungkapan
saling hapus dengan informasi kuantitatif dan
kualitatif, dan pengungkapan mengenai
transfer instrumen keuangan.
i.
PSAK No. 60 (Revised 2014), “Financial
Instruments: Disclosures”, adopted from IFRS
7. This PSAK, among other, provides
additional provision on offsetting disclosures
with quantitative and qualitative information,
and disclosures on transfers of financial
instruments.
77
The original consolidated financial statements included herein are in the
Indonesian language.
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2014 dan Untuk Tahun yang
Berakhir pada Tanggal tersebut
(Dinyatakan dalam Dolar AS, kecuali dinyatakan lain)
PT ICTSI JASA PRIMA TBK
AND ITS SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2014 and
for the Year Then Ended
(Expressed in US Dollar, unless otherwise stated)
31. STANDAR
AKUNTANSI
YANG
TELAH
DISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF
(lanjutan)
31. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT
YET EFFECTIVE (continued)
Efektif 1 Januari 2015 (lanjutan)
Effective on January 1, 2015 (continued)
j.
PSAK
No.
65,
“Laporan
Keuangan
Konsolidasi”, yang diadopsi dari IFRS 10,
menggantikan porsi PSAK No. 4 (Revisi 2009)
mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan
keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip
penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian ketika entitas mengendalikan
satu atau lebih entitas lain.
j.
PSAK No. 65, “Consolidated Financial
Statements”, adopted from IFRS 10, replaces
part of PSAK No. 4 (Revised 2009) related to
accounting
for
consolidated
financial
statements,
determines
principles
of
preparation and presentation of consolidated
financial statements when an entity controls
one or more of other entities.
k.
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yang
diadopsi dari IFRS 13. PSAK ini memberikan
panduan tentang bagaimana pengukuran nilai
wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau
diizinkan.
k.
PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”,
adopted from IFRS 13. This PSAK provides
guidance on how to measure fair value when
fair value is required or permitted.
The Company and its subsidiaries are presently
evaluating and have not yet determined the effects
of these issued and revised SFAS and IFAS on
their consolidated financial statements.
Saat ini Perusahaan dan Entitas anaknya sedang
mengevaluasi dan belum menetapkan dampak dari
PSAK dan ISAK yang dikeluarkan dan direvisi
tersebut
terhadap
laporan
keuangan
konsolidasiannya.
32. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
32. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD
Based on the Circular Resolution of the General
Meeting of Shareholders which was notarized by
Notarial Deed No. 308 dated January 23, 2015 of
Dini Lastari Siburian S.H., a notary, the Company’s
shareholders approved the resignation of Jerome
Acurantes Saludo as Director and agreed to assign
Antonio Macabuhay Andrade as the new Director.
The amendment was received and obtained by
Ministry of Laws and Human Rights of the Republic
of
Indonesia,
in
its
decision
letter
No. AHU-0005372.AH.01.03. Year 2015 dated
January 27, 2015.
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Sirkuler
Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta
Notaris Dini Lastari Siburian, S.H., No. 308 tanggal
23 Januari 2015, para pemegang saham
Perusahaan menyetujui untuk pengunduran diri
Jerome Acurantes Saludo sebagai Direktur dan
menyetujui pengangkatan Antonio Macabuhay
Andrade sebagai Direktur Perusahaan. Perubahan
tersebut telah diterima dan diperoleh oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dalam
Surat
Keputusan
No. AHU-0005372.AH.01.03. Tahun 2015 tanggal
27 Januari 2015.
33. PENYELESAIAN
KONSOLIDASIAN
LAPORAN
KEUANGAN
33. CONSOLIDATION OF THE
FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The Board of Directors is responsible for the
preparation
of
the
consolidated
financial
statements, which were completed and authorized
for issue by the Board of Directors on
March 26, 2015.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
yang diselesaikan dan disetujui untuk terbit pada
tanggal 26 Maret 2015.
78
Download