IMPLEMENTASI METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI TeguhAmaIranto1,Amir Mahmud Siregar2,Marina ElSera3 Jurusan SistemInformasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan JL.HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia 1,2,3 [email protected] Abstrak Toko Kain Juwita merupakan salah satu usaha industri rumah tangga dibidang tekstil. Produk-produk pakain Toko Kain Juwita telah dipasarkan hingga ke luar kota. toko ini merupakan sebuah industry rumah tangga yang proses produksi pakainnya menggunakan kain yang terbuat dari kapas dan rayon diolah menjadi benang Cotton, benang Rayon dan benang Polyester/Rayon. Proses produksi pakaian yang termasuk kedalam industry kecil menggunakan kain yang berkualitas tinggi selain itu menggunakan mesin jahit yang sudah canggih sehingga menyerap biaya yang banyak. Namun saat ini, perhitungan Harga Pokok Produksi yang dilakukan oleh Toko Kain Juwita masih menggunakan Sistem Tradisional. Dalam Sistem Tradisional seluruh biaya tidak langsung akan dikumpulkan dalam satu pengelompokan biaya (Cost Pool), kemudian seluruh total biaya tersebut dialokasikan dengan satu dasar pengalokasian kepada suatu objek biaya. Basis alokasi yang digunakan dalam Sistem Tradisional adalah berupa Jam Tenaga Kerja Langsung, Biaya Tenaga Kerja Langsung, Biaya Bahan Baku, jumlah jam mesin, atau jumlah unit yang dihasilkan. Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat betapa pentingnya menggunakan sistem tradisional dalam perhitungan Harga Pokok Produksi namun sudah tidak akurat lagi sehingga dibutuhkan metode baru dalam mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, muncul metode baru dalam perhitungan Harga Pokok Produksi yang dikenal dengan nama Activity-Based Costing (ABC) System. Activity-Based Costing System merupakan metode perbaikan dari Sistem Tradisional. Activity-Based Costing System ini merupakan metode perhitungan biaya yang dapat memberikan alokasi Biaya Overhead Pabrik yang lebih akurat dan relevan. Sebagai hasil penelitian mengahasilkan aplikasi Toko Kain Juwita yang menerapkan metode activity based costing (abc) pada perhitungan biaya produksi. Kata Kunci : Biaya produksi, Harga pokok produksi, Toko Kain Juwita, Metode ABC Abstract Juwita Fabrics store is one of the domestic industry in the field of textiles. Products clothing store Cain Juwita been marketed to the outside of the city. This store is a household industry production process of her clothing using cloth made of cotton and rayon processed into yarn Cotton, rayon yarn and thread Polyester/ Rayon. Clothing production process are included in the small industry uses high-quality fabric besides using a sewing machine that has been advanced so that it absorbs large amounts of money. But this time, the calculation of Production conducted by Juwita Cloth Stores still use the traditional system.In the traditional system the whole of indirect costs will be collected in a single grouping costs (Cost Pool), then the total cost is allocated on the basis of the cost allocation to an object. Allocation base used in Traditional System is a form of Direct Labor Hours, Direct Labor Costs, Cost of Raw Materials, the number of hours the engine, or the number of units produced. Based on the above, it can be seen how important it is to use the traditional system in the calculation of production cost but it is not accurate anymore and so we need a new method to overcome these problems. Therefore, there is a new method in calculating the Cost of Production, known as Activity- Based Costing (ABC) System. Activity- Based Costing System is an improved method of Traditional System. Activity- Based Costing System is a cost calculation method which can provide Factory Overhead allocation of more accurate and relevant. As a result in the application of research results Fabric Store Juwita applying activity based costing method (ABC ) in the calculation of production costs. Keywords : Costs of production Cost of production, Juwita Fabric Store, ABC Method 1. Pendahuluan Pengertian biaya produksi atau harga pokok produksi menurut beberapa pendapat bahwa Sugianto mengatakan bahwa biaya produksi adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah input yaitu secara akuntansi sama dengan jumlah uang keluar yang tercatat. Biaya produksi adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah input yaitu secara akuntansi sama dengan jumlah uang keluar yang tercatat [1]. Toko Kain Juwita merupakan salah satu usaha industri rumah tangga dibidang tekstil. Produk-produk pakain Toko Kain Juwita telah dipasarkan hingga ke luar kota. toko ini merupakan sebuah industry rumah tangga yang proses produksi pakainnya menggunakan kain yang terbuat dari kapas dan rayon diolah menjadi benang cotton, benang rayon dan benang polyester/rayon. Proses produksi pakaian yang termasuk kedalam industry kecil menggunakan kain yang berkualitas tinggi selain itu menggunakan mesin jahit yang sudah canggih sehingga menyerap biaya yang banyak. Oleh karena itu, memerlukan ketepatan dan kecermatan dalam menghitung dan membebankannya sesuai dengan jumlah yang telah dikonsumsi oleh aktivitas pembuatan produk. Saat ini, perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh Toko Kain Juwita masih menggunakan Sistem Tradisional. Dalam sistem tradisional seluruh biaya tidak langsung akan dikumpulkan dalam satu pengelompokan biaya (cost pool), kemudian seluruh total biaya tersebut dialokasikan dengan satu dasar pengalokasian kepada suatu objek biaya. Basis alokasi yang digunakan dalam sistem tradisional adalah berupa jam tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, jumlah jam mesin, atau jumlah unit yang dihasilkan[2]. Semua basis alokasi ini merupakan pemicu biaya yang hanya berhubungan dengan volume atau tingkat produksi yang digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik. Apabila dalam suatu perusahaan pembebanan biaya overhead pabriknya menggunakan basis alokasi suatu ukuran yang berkaitan dengan volume maka perhitungan harga pokok produksi menjadi tidak akurat dan akan mempengaruhi penentuan harga jual produknya. Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat betapa pentingnya menggunakan sistem tradisional dalam perhitungan Harga Pokok Produksi namun sudah tidak akurat lagi sehingga dibutuhkan metode baru dalam mengatasi masalah tersebut. Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Ketidaktepatan dalam perhitungan Harga Pokok Produksi membawa dampak yang merugikan bagi perusahaan, karena Harga Pokok Produksi berfungsi sebagai dasar untuk menetapkan harga jual dan laba, sebagai alat untuk mengukur efisiensi pelaksanaan proses produksi serta sebagai dasar untuk pengambilan keputusan bagi manajemen perusahaan[3]. Oleh karena itu, dibutuhkan metode baru dalam perhitungan harga pokok produksi yang dikenal dengan nama Activity-Based Costing (ABC) System. Activity-Based Costing System merupakan metode perbaikan dari Sistem Tradisional. Activity-Based Costing System ini merupakan metode perhitungan biaya yang dapat memberikan alokasi Biaya Overhead Pabrik yang lebih akurat dan relevan. Metode activity based costing (ABC) adalah identifikasi aktivitas penunjang (facility activity), menghitung biaya tidak langsung (overhead cost) pada facility activity, melakukan pembebanan biaya tidak langsung (overhead cost) pada facility activity, menentukan produk atau jenis pelayanan yang akan di hitung unit costnya, mengidentifikasi aktivitas, kategori aktivitas dan klasifikasi aktivitas per jenis tindakan, mengidentifikasi dan menghitung total biaya langsung dan tidak langsung per jenis tindakan, pembebanan biaya aktivitas sekunder ke aktivitas primer, menghitung biaya tidak langsung pada aktivitas primer per pelayanan, serta menghitung biaya satuan (unit cost) per jenis tindakan[4]. Adapun tujuan penelitian Tugas Akhir yang dilakukan penulis untuk menentukan harga jual produk pakaian pada Toko Kain Juwita, menentukan perhitungan laba penjualan pakaian pada Toko Kain Juwita, menerapkan perhitungan Harga Pokok Produksi pada Toko Kain Juwita dan menerapkan metode Activity Based Costing dalam menentukan harga produksi 2. Metode Penelitian A. Produksi Berdasarkan beberapa pendapat para ahli menjelaskan tentang pengertian produksi bahwa menurut Sugiarto menjelaskan bahwa produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa dinyatakan dalam fungsi produk, Fungsi produk menunjukkan jumiah maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknogi tertentu. Selanjutnya menurut Sudarman produksi sering didefenisikan sebagai penciptaan guna, dimana guna bararti kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia [5]. B. Biaya Data biaya merupakan biaya-biaya yang termasuk dalam biaya produksi. Biaya-biaya yang termasuk dalam biaya produksi adalah biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku dan biaya tambahan sebagai konsumsi. Sebagai akuntan mendefinisikan biaya sebagai satuan moneter atas pengorbanan barang dan jasa untuk memperoleh manfaat dimasa kini atau masa yang akan datang. Selain itu Supriyono menjelaskan pengertian biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan. 2.3 Biaya Produksi Perkembangan teknologi dalam pasar global salah satunya berdampak pada perusahaan manufaktur. Perusahaan dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi yang dapat mendukung kinerja perusahaan guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan. Pemanfaatan teknologi tersebut mengakibatkan biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan menjadi besar yang akan berdampak pada Harga Pokok Produksi yang tinggi. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi juga berpengaruh terhadap proses produksi. Dengan meningkatnya pemakaian mesinmesin untuk berproduksi yang menggantikan pemakaian tenaga kerja, maka kebutuhan akan tenaga kerja pun berkurang. Pengertian biaya produksi menurut beberapa pendapat bahwa Sugianto mengatakan bahwa biaya produksi adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah input yaitu secara akuntansi sama dengan jumlah uang keluar yang tercatat. Kesimpulannya biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa atau sejumlah biaya atau uang yang dikeluarkan untuk dapat melakukan kegiatan produksi barang [6]. C. Metode Activity Based Costing (ABC) Metode Activity Based Costing (ABC) adalah identifikasi aktivitas penunjang (facility activity), menghitung biaya tidak langsung (overhead cost) pada facility activity, melakukan pembebanan biaya tidak langsung (overhead cost) pada facility activity, menentukan produk atau jenis pelayanan yang akan di hitung unit costnya, mengidentifikasi aktivitas, kategori aktivitas dan klasifikasi aktivitas per jenis tindakan, mengidentifikasi dan menghitung total biaya langsung dan tidak langsung per jenis tindakan, pembebanan biaya aktivitas sekunder ke aktivitas primer, menghitung biaya tidak langsung pada aktivitas primer per pelayanan, serta menghitung biaya satuan (unit cost) per jenis tindakan. Activity-Based Costing System ini merupakan hal yang baru sehingga konsepnya masih terus berkembang, sehingga ada berbagai definisi yang menjelaskan tentang Activity-Based Costing System. Pengertian Activity-Based Costing System. Sistem biaya berdasar aktivitas ActivityBased Cost (ABC) system adalah sistem yang terdiri atas dua tahap yaitu pertama melacak biaya pada berbagai aktivitas, dan kemudian ke berbagai produk. Activity-Based Costing System yaitu, perhitungan biaya berdasar aktivitas Activity-Based Costing (ABC) didefinisikan sebagai suatu sistem perhitungan biaya dimana tempat penampungan biaya overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang memasukkan satu atau lebih faktor yang tidak berkaitan dengan volume (non-volume-related factor). Gambar 1. Konsep Dasar Activity Based Costing D. Analisa ABC 1. .Analisis Biaya Produksi Berikut ini komponen-komponen biaya Toko Kain Juwita selama bulan tahun 2015 untuk empat produk unggulan yaitu kaos, celana, kemeja, dan jaket. Biaya produksi Toko Kain Juwita diantaranya ialah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang meliputi biaya listrik dan telepon, biaya penyusutan peralatan seperti, meja, kursi, lemari, rak dan sebagainya, biaya perawatan mesin seperti, mesin jahit, mesin obras, dan mesin setrika, biaya perawatan gedung, biaya sewa gedung, dan biaya iklan elektronik maupun media massa Tabel 1. Biaya Produksi No 1 2 3 Biaya Produksi Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik a. Biayalistrikdantelepon b. Biayapenyusutanperalatan c. Biayaperawatanmesin d. Biayaperawatangedung e. Biayasewagedung f. Biayaiklan (Sumber: Toko Kain Juwita, 2015) B. Analisis Biaya Bahan Baku Biaya bahan baku yang digunakan Toko Kain Juwita untuk memproduksi empat produk unggulan tersebut antara lain kain yang menjadi bahan baku pokok dan bahan aksesoris produksi lainnya seperti benang, kancing, resleting, dan lain-lain. Toko Kain Juwita menggunakan pembukuan manual untuk mencatat semua biaya bahan baku produksi usaha ini. Biaya bahan baku Toko Kain Juwita selama tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Biaya Bahan Baku Toko Kain Juwita Periode Tahun 2015 No 1 2 3 Jenis Produk Kaos Celana Kemeja Jumlah (Rp) 9.595.000 19.495.000 32.022.000 4 Jaket TOTAL (Rp) 10.325.500 71.437.500 (sumber:data Toko Kain Juwita, 2015) Berikut adalah penjelasan biaya bahan baku Toko Kain Juwita pada tahun 2015. a. Kaos Pembelian bahan baku untuk produksi kaos padabulan Januari sebesar Rp 11.000, bulan Februari sebesar Rp 1.575.000, bulan Maret sebesar Rp 546.000, bulan April sebesar Rp 2.775.000, bulan Juni sebesar Rp 2.682.500, bulan Agustus sebesar Rp 1.017.500, dan bulan Desember sebesar Rp 888.000. Total pembelian bahan baku untuk tujuh bulan produksi kaos sebesar Rp 9.595.000. Sedangkan pada bulan Mei, Juli, September, dan Oktober Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan produksi kaos. b. Celana Pembelian bahan baku untuk produksi celana bulan Maret sebesar Rp 1.050.000, bulan Mei sebesar Rp 4.225.000, bulan Juni sebesar Rp 2.682.500, bulan Oktober sebesar Rp 5.850.000 dan bulan Desember sebesar Rp 5.687.500. Total pembelian bahan baku untuk lima bulan produksi celana sebesar Rp 19.495.000. Sedangkan pada bulan Januari, Februari, April, Juli, Agustus, dan September Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan produksi celana. c. Kemeja Pembelian bahan baku untuk produksi kemeja bulan Januari sebesar Rp .240.000, bulan Februari sebesar Rp 2.214.000, bulan Maret sebesar Rp 2.376.000, bulan Mei sebesar Rp 3.510.000, bulan Juli sebesar Rp 6.480.000, bulan Agustus sebesar Rp 4.455.000, bulan Oktober sebesar Rp 4.860.000, bulan November sebesar Rp 3.672.000 dan bulan Desember sebesar Rp 1.215.000. Total pembelian bahan baku untuk sembilan bulan produksi kemeja sebesar Rp 32.022.000. Sedangkan pada bulan April, Juni, dan September Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan produksi kemeja. d. Jaket Pembelian bahan baku untuk produksi jaket terjadi hanya pada bulan April sebesar Rp 1.819.000, bulan September sebesar Rp 4.494.000, dan bulan November sebesar Rp 4.012.500. Sedangkan pada bulan Januari, Februari, Maret, Mei, Juni, Juli, Agustus, dan Oktober Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan produksi jaket. Total pembelian bahan baku untuk tiga bulan produksi jaket sebesar Rp 10.325.500. C. Analisis Biaya Tenaga Kerja Langsung Toko Kain Juwita memperkerjakan tujuh tenaga kerja. Toko Kain Juwita juga menggunakan pembukuan manual untuk mencatat semua biaya gaji pegawainya. Biaya tenaga kerja langsung Toko Kain Juwita selama tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Biaya Tenaga Kerja Langsung Toko Kain JuwitaPeriode Tahun 2015 No 1 2 3 4 Jenis Produk Kaos Celana Kemeja Jaket TOTAL (Rp) Jumlah (Rp) 6.971.000 10.790.000 21.279.000 4.950.000 43.990.500 (sumber:data Toko Kain Juwita, 2015) Berikut adalah penjelasan biaya tenaga kerja langsung Toko Kain Juwita pada tahun 2015. a. Kaos Biaya tenaga kerja langsung untuk produksi kaos pada bulan Januari sebesar Rp 90.000, bulan Februari sebesar Rp 1.125.000, bulan Maret sebesar Rp 325.000, bulan April sebesar Rp 1.875.000, Juni sebesar Rp 1.812.500, Agustus sebesar Rp 687.500, Desember Rp 1.056.000. Total biaya tenaga kerja langsung untuk tujuh bulan produksi kaos sebesar Rp 6.971.000. Sedangkan pada bulan Mei, Juli, September, dan Oktober Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan produksi kaos. b. Celana Biaya tenaga kerja langsung untuk produksi celana bulan Maret sebesar Rp 490.000, pada bulan Mei sebesar Rp 2.275.000, bulan Juni sebesar Rp 1.812.500, bulan Oktober sebesar Rp 3.150.000, dan bulan Desember Rp 4.062.500. Total biaya tenaga kerja langsung untuk lima bulan produksi celana sebesar Rp 10.790.000. Sedangkan pada bulan Januari, Februari, April, Juli, Agustus, dan September Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan produksi celana. c. Kemeja Biaya tenaga kerja langsung untuk produksi kemeja bulan Januari sebesar Rp 2.400.000, bulan Februari sebesar Rp 1.640.000, bulan Maret sebesar Rp 1.540.000, bulan Mei sebesar Rp 2.275.000, bulan Juli sebesar Rp 4.200.000, bulan Agustus sebesar Rp 2.887.000, bulan Oktober sebesar Rp 3.150.000, bulan November sebesar Rp 2.400.000, dan bulan Desember Rp 787.500. Total biaya tenaga kerja langsung untuk sembilan bulan produksi kemeja sebesar 21.279.500. Sedangkan pada bulan April, Juni, dan September Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan produksi kemeja. d. Jaket Biaya tenaga kerja langsung untuk produksi jaket bulan April sebesar Rp 850.000, bulan September sebesar Rp 2.100.000, dan bulan November Rp 2.000.000. Total biaya tenaga kerja langsung untuk tiga bulan produksi jaket sebesar Rp 4.950.000. D.Analisis Biaya Produksi Toko Kain Juwita menghitung biaya produksi berdasarkan pemakaian perbulan sehingga tidak berdasarkan jumlah jenis produk yang diproduksi. Pencatatan biaya overhead Toko Kain Juwita juga menggunakan pencatatan manual. Biaya tenaga kerja langsung Toko Kain Juwita selama tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Biaya Produksi Manual Toko Kain JuwitaPeriode Tahun 2015 No 1 2 3 4 5 6 Jenis Produk Biaya listrik dan telepon Biaya penyusutan peralatan Biaya perawatan mesin Biaya perawatan gedung Biaya sewa gedung Biaya iklan TOTAL (Rp) Jumlah (Rp) 1.532.000 250.080 48.000 20.000 18.504.000 1.700.000 22.054.080 (sumber:data Toko Kain Juwita, 2015) Berikut adalah penjelasan biaya produksi Toko Kain Juwita pada tahun 2015. a. Biayalistrikdantelepon Biaya pemakaian listrik dan telepon pada bulan Januari sebesar Rp 82.000, bulan Februari sebesar Rp 91.000, bulan Maret sebesar Rp 95.000, bulan April sebesar Rp 106.000, Mei biaya sebesar Rp 168.000, bulan Juni sebesar Rp 116.000, bulan Juli sebesar Rp 124.000, bulan Agustus sebesar Rp 107.000, bulan September sebesar Rp 104.000, bulan Oktober sebesar Rp 197.000, bulan November sebesar Rp 212.000, dan bulan Desember sebesar Rp 130.000. Total biaya pemakaian listrik dan telepon adalah Rp 1.532.000. b. Biayapenyusutanperalatan Biaya penyusutan peralatan Toko Kain Juwita menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat 10 tahun dan biaya penyusutannya dihitung pada periode bulanan, yaitu setiap bulannya dikenakan biaya penyusutan yang sama yaitu sebesar Rp 20.840. c. Biayaperawatanmesin Biaya perawatan mesin merupakan biaya tetap karena tidak berubah setiap bulannya. Biaya perawatan mesin dikenakan Rp 4.000 untuk pembelian pelumas oli mesin jahit, mesin obras, dan mesin setrika. d. Biaya perawatan gedung Biaya perawatan gedung dikenakan pada bulan Agustus pada saat menjelang Hari Raya Idul Fitri sebesar Rp 20.000 untuk biaya pengecatan gedung dan dibebankan setiap bulannya dalam satu tahun sebesar Rp 1.670. e. Biaya sewa gedung Biaya sewa gedung Toko Kain Juwita menggunakan metode garis lurus dengan masa manfaat 10 tahun dan biaya penyusutannya dihitung pada periode bulanan, yaitu setiap bulannya dikenakan biaya sewa yang sama yaitu sebesar Rp 1.542.000. f. Biaya iklan Biaya iklan dikenakan pada bulan Januari untuk biaya iklan di radio Jember, iklan di media massa dan penyebaran pamflet sebesar Rp 1.700.000 dan dibebankan setiap bulannya dalam satu tahun sebesar Rp 141.667. E. Analisis Jumlah Produksi dan Jumlah Jam Kerja Mesin Analisis jumlah produksi dan jumlah jam kerjamesin pada Toko Kain Juwita adalah sebagai berikut: 1. Jumlah Produksi Toko Kain Juwita produksinya berdasarkan pesanan dengan mengolah bahan baku menjadi bahan produk jadi. Prosed pengolahan produk terjadi secara terputus-putus, artinya jika pesanan yang satu selesai dikerjakan, proses produksinya dihentikan, dan mulai dengan pesanan berikutnya. Jumlah produksi yang dihasilkan Toko Kain Juwita setiap bulannya berbeda-beda sesuai dengan pesanan yang diterima. Berikut ini jumlah produksi Toko Kain Juwita selama tahun 2015 terlihat pada Tabel 3.5. Tabel 5. Jumlah Produksi Toko Kain Juwita Periode Tahun 2015 No 1 2 3 4 Jenis Produk Kaos Celana Kemeja Jaket TOTAL (Rp) Jumlah (Rp) 505 658 1186 193 2542 (sumber:data Toko Kain Juwita, 2015) Berikut adalah penjelasan jumlah produksi Toko Kain Juwita pada tahun 2015. a. Kaos Jumlah produksi kaos pada bulan Januari sebesar 6 pcs, bulan Februari sebesar 75 pcs, bulan Maret sebesar 26 pcs, bulan April sebesar 150 pcs, bulan Juni sebesar 145 pcs, bulan Agustus sebesar 55 pcs, dan bulan Desember sebesar 48 pcs. Total produksi kaos sebesar 505 pcs. Sedangkan pada bulan Mei, Juli, September, dan Oktober Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan produksi kaos. b. Celana Jumlah produksi celana bulan Maret sebesar 28 pcs, Mei sebesar 130 pcs, Juni sebesar 145 pcs, bulan Oktober sebesar 180 pcs, dan bulan Desember 175 pcs. Total produksi celana sebesar 658 pcs. Sedangkan pada bulan Januari, Februari, April, Juli, Agustus, dan September Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan produksi celana. c. Kemeja Jumlah produksi kemeja pada bulan Januari sebesar 120 pcs, bulan Februari sebesar 82 pcs, bulan Maret sebesar 88 pcs, bulan Mei sebesar 130 pcs, bulan Juli sebesar 240 pcs, Agustus sebesar 165 pcs, bulan Oktober sebesar 180 pcs, bulan November sebesar 136 pcs, dan bulan Desember sebesar 45 pcs. Total produksi kemeja sebesar 1186 pcs. Sedangkan pada bulan April, Juni, dan September Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan produksi kemeja. d. Jaket Jumlah produksi pada bulan Maret sebesar 34 pcs, bulan September sebesar 84 pcs, dan bulan November sebesar 75 pcs. Total produksi jaket sebesar 193 pcs. Sedangkan pada bulan Januari, Februari, Maret, Mei, Juni, Juli, Agustus, dan Oktober Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan produksi jaket. 2 Jumlah Jam Kerja Mesin Proses produksi Toko Kain Juwita dari tahap pertama hingga akhir dilaksanakan sesuai jam kerja mesin yang telah disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Jumlah jam kerja mesin pada proses produksi di Toko Kain Juwita juga setiap bulannya berbeda-beda sesuai dengan pesanan yang di terima. Berikut ini jumlah kerja mesin Toko Kain Juwita selama tahun 2015 terlihat pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah Jam Kerja Mesin Toko Kain Juwita Periode Tahun 2015 No 1 2 3 4 Jenis Produk Kaos Celana Kemeja Jaket TOTAL (Rp) Jumlah (Rp) 505 725 1780 386 3659 (sumber:data Toko Kain Juwita, 2015) Untuk memproduksi satu buah kaos pegawai membutuhkan waktu sekitar 1 jam, sedangkan satu buah celana dan kemeja pegawai membutuhkan waktu 1,5 jam dan satu buah jaket dibutuhkan waktu sekitar 2 jam. Berikut adalah cara penghitungan jam kerja mesin Toko Kain Juwita. a.Kaos Jam kerja mesin pada bulan Januari sebesar 6 jam, bulan Februari sebesar 75 jam, bulan Maret sebesar 26 jam, bulan April sebesar 150 jam, bulan Juni sebesar 145 jam, bulan Agustus sebesar 55 jam, dan bulan Desember 48 jam. Total jam kerja mesin produksi kaos sebesar 505 jam. Sedangkan pada bulan Mei, Juli, September, dan Oktober Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan produksi kaos. b. Celana Jam kerja mesin pada bulan Maret sebesar 42 jam, bulan Mei sebesar 195 jam, bulan Juni sebesar 218 jam, bulan Oktober sebesar 270 jam, dan bulan Desember sebesar 263 jam. Total jam kerja mesin produksi celana sebesar 988 jam. Sedangkan pada bulan Januari, Februari, April, Juli, Agustus, dan September Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan produksi celana. c. Kemeja Jam kerja mesin pada bulan Januari sebesar 180 jam, bulan Februari sebesar 123 jam, bulan Maret sebesar 132 jam, bulan Mei sebesar 195 jam, bulan Juli sebesar 360 jam, bulan Agustus sebesar 248 jam, bulan Oktober sebesar 270 jam, bulan November sebesar 204 jam, dan bulan Desember sebesar 68 jam. Total jam kerja mesin produksi kemeja sebesar 1780 jam. Sedangkan pada bulan April, Juni dan September Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan produksi kemeja. d. Jaket Jam kerja mesin pada bulan April sebesar 68 jam, bulan September sebesar 168 jam, dan bulan November sebesar 150 jam. Total jam kerja mesin produksi jaket sebesar 386 jam. Sedangkan pada bulan Januari, Februari, Maret, Mei, Juni, Juli, Agustus, dan Oktober Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan produksi jaket. 3. 1. Kaos Celana celana Kemeja kemeja Jaket Penghitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Sistem Tradisional Berikut ini adalah langkah-langkah dalam penghitungan harga pokok produksi berdasarkan sistem tradisional, antara lain : Menghitung tarif biaya overhead pabrik = 1 jam x jumlah produksi kaos = 1,5 jam x jumlah produksi = 1,5 jam x jumlah produksi Tarif overhead pabrik = Total Biaya Overhead Pabrik (Rp)……….(3.1) = 2 jam x jumlah produksi jaket Untuk penjelasannya, berikut adalah uraian tentang jam kerja mesin Toko Kain Juwita pada tahun 2015. Total Jam Kerja Mesin (Jam) Tarif biaya overhead pabrik dihitung per bulan dari bulan Januari sampai dengan bulan Desember. Tarif biaya Overhead pabrik setiap bulannya berbeda-beda sesuai dengan jam kerja mesin. Tarif biaya overhead pabrik Toko Kain Juwita terlihat dalam Tabel 7. Tabel7. Tarif Biaya Overhead Pabrik Bulan Januari Pebruari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Tarif Overhead (Rp) Biaya perawatan mesin Biaya perawatan gedung Biaya sewa gedung Biaya iklan b. c. TahapDua: MembebankanBiayaSumber DayakeAktivitas Aktivitas menimbulkan biaya sumber daya. Driver sumber daya (Resources driver) digunakan untuk membebankan biaya sumber daya ke aktivitas. Kriteria penting untuk memilih cost driver yang baik adalah hubungan sebab-akibat. Driver sumber daya biasanya meliputi antara lain : 1. Meter untukutilitas 2. Jumlahtenagakerjauntukaktivitas yang berkaitan, denganpenggajian 3. Jumlah setup untukaktivitas setup mesin 4. Jumlahpemindahanbahanuntukaktivitasp enangananbahan 5. Jam mesinuntukaktivitasmenjalankanmesin 6. Luaslantaiuntukaktivitaskebersihan. Penentuankelompokbiaya yang homogeny Biaya Pabrik 9.635,36 9.096,85 9.025,89 8.331,09 4.815,84 5.030,79 9.094,94 5.997,28 11.062,05 3.531,81 5.429,88 4.855,35 (sumber:data Toko Kain Juwita, 2015) 2. Menghitung total biaya overhead pabrik Total biaya overhead pabrik = Tarif biaya overhead pabrik x Jam kerja mesin ……………………………….(3.2) 4. Penghitungan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Sistem ABC Tahap-tahap dalam perancangan sistem ABC dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : a. TahapPertama: MengidentifikasiBiayaSumberDayadanAktivita s. Tahap pertama dalam merancang sistem ABC adalah mengidentifikasikan biaya sumber daya dan melakukan analisis aktivitas. Tabel 9. Pengidentifikasian Biaya Overhead Pabrik Ke dalam Kategori Aktivitas Tabel 8. Tarif Kelompok Biaya Overhead Pabrik Dengan Sistem ABC Bulan Cost Pool I Januari 1.289,46 Pebruari 1.035,08 Maret 1.144,42 April 883,19 Mei 625,03 Juni 560,03 Juli 677,11 Agustus 738,67 September 1.937,61 Oktober 451,61 November 770,17 Desember 606,37 Biaya Overhead Pabrik Biaya listrik dan telepon Biaya penyusutan peralatan Cost Pool Cost Pool III II 477,78 15.436,70 479,8 15.436,70 495 15.436,70 504,59 15.436,70 441,03 15.436,70 330,58 15.436,70 355,56 15.436,70 366,34 15.436,70 642,86 15.436,70 372,22 15.436,70 610,17 15.436,70 353,56 15.436,70 Kategori Aktivitas Unit Level Facility Level Batch Level Batch Level Facility Level Product Level Tabel 10. Aktivitas Biaya Produksi Cost Pool I Jenis Biaya Overhead Pabrik Biaya penyusutan peralatan Biaya iklan Biaya listrik dan telepon II Cost Driver Jumlah produksi Jumlah Jam Kerja Mesin Biaya perawatan mesin III Biaya perawatan gedung Luas Persegi Biaya sewa gedung Tarif cost pool (kelompok biaya) dihitung berdasarkan biaya overhead pabrik dibagi dengan jumlah produksi. Penghitungan tarif cost pool dirumuskan sebagai berikut : πππ π‘πππππΌ = π΅πππ¦πππππ¦π’π π’π‘πππππππππ‘ππ+π΅πππ¦ππππππ π½π’πππβπππππ’ππ ππ ππ‘πππππ’πππππ¦π πππ π‘πππππΌπΌ = ……. (3.4) π΅πππ¦ππππ π‘πππ&π‘πππ+π΅πππ¦ππππππ€ππ‘πππππ ππ π½π’πππβπππππ’ππ ππ ππ‘πππππ’πππππ¦π ……(3.5) πππ π‘πππππΌπΌπΌ = π΅πππ¦ππππππ€ππ‘ππππππ’ππ+π΅πππ¦ππ ππ€πππππ’ππ π½π’πππβπππππ’ππ ππ ππ‘πππππ’πππππ¦π …….(3.6) Langkah selanjutnya adalah melakukam alokasi penghitungan produksi Toko Kain Juwita berdasarkan jumlah produksi, jam kerja mesin, dan luas persegi bangunan yang ditujukan pada Tabel 11. sebagai berikut. Tabel 11. Alokasi penghitungan Sistem ABC Ket Kaos Celana Kemeja Jaket To tal 20 63 Jumlah Produksi (unit) Jam Kerja Mesin (Jam) Luas Persegi (m2) 457 483 1005 118 457 725 1508 236 29 26 25 25 25 25 10 0 Penetapan harga pokok produksi dengan menggunakan sistem ABC pada kenyataannya lebih akurat dan lebih jelas daripada biaya trdisional. Hal ini disebabkan sistem ABC memisahkan biaya overhead ke dalam cost pool (kelompok biaya) dengan cost driver (pemicu biaya) yang berbeda sebagai dasar untuk mengidentifikasikan dan mengalokasikan biaya ke tiap-tiap aktivitas dan kemudian ke masing-masing produk unggulan dari Toko Kain Juwita yaitu kaos, celana, kemeja, dan jaket. Pada tabel 11. ditunjukkan bahwa dengan sistem ABC jumlah produk dengan volume rendah setiap bulannya merupakan produk yang merugi, artinya kerugian tersebut disebabkan semakin sedikit produk yang diproduksi maka Toko Kain Juwita akan mengalami kerugian jika harga pokok produksinya tinggi berpengaruh pada harga jual pula. Sebagaihasilmenampilkantampilansebagaiberikut : Gambar 2. Menu Buku Jurnal Gambar 2. menu buku jurnal menjelaskan proses laporan biaya produksi dimana akan dijadikan informasi untuk Bagian Administrasi Akuntansi dalam menyusun laporan laba rugi perusahaan yaitu dengan memasukkan nilai biaya produksi atau biaya harga pokok produksi yang dihasilkan. Gambar 2. akan menunjukkan bagaimana nilai biaya produksi diperoleh dan disimpan dalam buku jurnal Gambar 3. Menu Data Neraca Biaya Produksi Neraca biaya produksi pada gambar 3. menjelaskan laporan biaya produksi dalam bentuk neraca. Proses produksi dilakukan terlebih dahulu dengan menentukan biaya produksi pabrik dan biaya upah tenaga kerja. Biaya produksi dan biaya upah tenaga kerja langsung bersifat tetap atau konstan untuk setiap proses produksi. Gambar 4. Menu Hitung Biaya Produksi Dan Laba Rugi Gambar 4. menu hitung biaya produksi dan laba rugi dapat melakukan proses hitung biaya produksi dan laba rugi, dengan terlebih dahulu menentukan biaya produksi dan biaya upah tenaga kerja. Biaya produksi dan biaya upah tenaga kerja langsung bersifat tetap atau konstan untuk setiap proses produksi. Gambar 5. Menu Laporan Biaya Produksi Dan Laba Rugi Biaya-biaya tersebut dimasukkan ke dalam basis data untuk selanjutnya diakses saat perusahaan melakukan proses produksi barang. Form untuk memasukkan data-data biaya produksi adalah menggunakan Form Input Biaya Produksi. Kode Biaya yang terdapat pada Form Input Biaya Produksi terdiri atas Kode B, menunjukkan arti biaya dan Kode Produk yang akan diproduksi. Daftar Pustaka [1] Wijayanti, Ratna. 2011. Penerapan ActivityBased Costing System Untuk Menentukan Harga Pokok Produksi Pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Secang. Universitas Negeri Yogyakarta Gambar 6. Menu Laporan Neraca Biaya Aktiva Menu Laporan neraca biaya aktiva pada gambar 6. merupakan menu untuk menyediakan output dari proses-proses yang terjadi di dalam sistem. Laporan yang dihasilkan antara lain adalah laporan produksi, laporan pembelian, laporan penjualan, [2] Anton. 2012. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode Activity Based Costing (Studi Kasus Pada PT. Bintang Semarang). Universitas AKI, Jakarta [3] Abdul, Kadir. 2008. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP (Revisi). Andi Offset, Edisi ketiga, Yogyakarta [4] Aryanto, Arip. 2013. Pembangunan Sistem Penjualan Online Pada Toko Indah Jaya Furniture Surakarta. Universitas Surakarta, Surakarta Gambar 7. Menu Laporan Neraca Biaya Passiva [5] Menu Laporan neraca biaya passiva pada gambar 7. adalah menu untuk menyediakan output dari proses-proses yang terjadi di dalam sistem. Laporan yang dihasilkan antara lain adalah laporan produksi, laporan pembelian, laporan penjualan, Amelia, A.,A., Lambajang. 2013. Analisis Perhitungan Biaya Produksi Menggunakan Metode Variabel Costing PT. Tropica Cocoprima. Universitas Sam Ratulangi Manado, Manado. [6] Ardianto, Ashari. 2014. Sistem Informasi Pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Pacitan. Universitas Pacitan 4. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari hasil penelitian dalam pembuatan Tugas Akhir dapat diuraikan sebagai berikut : 1. PerhitunganHargaPokokProduksimerupakanse muabiayaproduksi yang digunakanuntukmemprosessuatubahanbakuhin ggamenjadibarangjadidalamsuatuperiodewakt utertentu. Hargapokok (biaya) produksiadalahbiaya yang terjadidalammenghasilkanbarangjadi (produk) dalamperusahaanmanufaktur. 2. Sistem ABC munculsebagaipenerapanpenelusuranbiaya yang lebihmenyeluruhdanlebihakurat. Perhitunganbiayaprodukdengansistemtradision almenelusurihanyabiayabahanbakulangsungda nbiayatenagakerjalangsungkesetiap unit output, sedangkansistem ABC dalambiayaproduksinyadapatditelusuritidakke unit output tetapikeaktivitas yang diperlukanuntukmemproduksi output 3. Menghasilkanimplementasimetode Activity Based Costing (ABC) padaperhitunganbiayaproduksi yang bermanfaatmenampilkandanmemudahkanperh itunganhargapokokproduksipakaiandariperhitu nganbiayaproduksi.