v1105 implementasi metode activity based costing (abc) pada

advertisement
IMPLEMENTASI METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC)
PADA PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI
TeguhAmaIranto1,Amir Mahmud Siregar2,Marina ElSera3
Jurusan SistemInformasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan
JL.HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia
1,2,3
[email protected]
Abstrak
Toko Kain Juwita merupakan salah satu usaha industri rumah tangga dibidang tekstil. Produk-produk pakain
Toko Kain Juwita telah dipasarkan hingga ke luar kota. toko ini merupakan sebuah industry rumah tangga yang
proses produksi pakainnya menggunakan kain yang terbuat dari kapas dan rayon diolah menjadi benang Cotton,
benang Rayon dan benang Polyester/Rayon. Proses produksi pakaian yang termasuk kedalam industry kecil
menggunakan kain yang berkualitas tinggi selain itu menggunakan mesin jahit yang sudah canggih sehingga
menyerap biaya yang banyak. Namun saat ini, perhitungan Harga Pokok Produksi yang dilakukan oleh Toko
Kain Juwita masih menggunakan Sistem Tradisional. Dalam Sistem Tradisional seluruh biaya tidak langsung
akan dikumpulkan dalam satu pengelompokan biaya (Cost Pool), kemudian seluruh total biaya tersebut
dialokasikan dengan satu dasar pengalokasian kepada suatu objek biaya. Basis alokasi yang digunakan dalam
Sistem Tradisional adalah berupa Jam Tenaga Kerja Langsung, Biaya Tenaga Kerja Langsung, Biaya Bahan
Baku, jumlah jam mesin, atau jumlah unit yang dihasilkan. Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat betapa
pentingnya menggunakan sistem tradisional dalam perhitungan Harga Pokok Produksi namun sudah tidak akurat
lagi sehingga dibutuhkan metode baru dalam mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, muncul metode baru
dalam perhitungan Harga Pokok Produksi yang dikenal dengan nama Activity-Based Costing (ABC) System.
Activity-Based Costing System merupakan metode perbaikan dari Sistem Tradisional. Activity-Based
Costing System ini merupakan metode perhitungan biaya yang dapat memberikan alokasi Biaya Overhead
Pabrik yang lebih akurat dan relevan. Sebagai hasil penelitian mengahasilkan aplikasi Toko Kain Juwita yang
menerapkan metode activity based costing (abc) pada perhitungan biaya produksi.
Kata Kunci : Biaya produksi, Harga pokok produksi, Toko Kain Juwita, Metode ABC
Abstract
Juwita Fabrics store is one of the domestic industry in the field of textiles. Products clothing store Cain Juwita
been marketed to the outside of the city. This store is a household industry production process of her clothing
using cloth made of cotton and rayon processed into yarn Cotton, rayon yarn and thread Polyester/ Rayon.
Clothing production process are included in the small industry uses high-quality fabric besides using a sewing
machine that has been advanced so that it absorbs large amounts of money. But this time, the calculation of
Production conducted by Juwita Cloth Stores still use the traditional system.In the traditional system the whole
of indirect costs will be collected in a single grouping costs (Cost Pool), then the total cost is allocated on the
basis of the cost allocation to an object. Allocation base used in Traditional System is a form of Direct Labor
Hours, Direct Labor Costs, Cost of Raw Materials, the number of hours the engine, or the number of units
produced. Based on the above, it can be seen how important it is to use the traditional system in the calculation
of production cost but it is not accurate anymore and so we need a new method to overcome these problems.
Therefore, there is a new method in calculating the Cost of Production, known as Activity- Based Costing (ABC)
System. Activity- Based Costing System is an improved method of Traditional System. Activity- Based Costing
System is a cost calculation method which can provide Factory Overhead allocation of more accurate and
relevant. As a result in the application of research results Fabric Store Juwita applying activity based costing
method (ABC ) in the calculation of production costs.
Keywords : Costs of production Cost of production, Juwita Fabric Store, ABC Method
1. Pendahuluan
Pengertian biaya produksi atau harga pokok
produksi menurut beberapa pendapat bahwa
Sugianto mengatakan bahwa biaya produksi adalah
sejumlah
uang
yang
dikeluarkan
untuk
mendapatkan sejumlah input yaitu secara akuntansi
sama dengan jumlah uang keluar yang tercatat.
Biaya produksi adalah sejumlah uang yang
dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah input
yaitu secara akuntansi sama dengan jumlah uang
keluar yang tercatat [1].
Toko Kain Juwita merupakan salah satu
usaha industri rumah tangga dibidang tekstil.
Produk-produk pakain Toko Kain Juwita telah
dipasarkan hingga ke luar kota. toko ini merupakan
sebuah industry rumah tangga yang proses produksi
pakainnya menggunakan kain yang terbuat dari
kapas dan rayon diolah menjadi benang cotton,
benang rayon dan benang polyester/rayon. Proses
produksi pakaian yang termasuk kedalam industry
kecil menggunakan kain yang berkualitas tinggi
selain itu menggunakan mesin jahit yang sudah
canggih sehingga menyerap biaya yang banyak.
Oleh karena itu,
memerlukan ketepatan dan
kecermatan
dalam
menghitung
dan
membebankannya sesuai dengan jumlah yang telah
dikonsumsi oleh aktivitas pembuatan produk.
Saat ini, perhitungan harga pokok produksi
yang dilakukan oleh Toko Kain Juwita masih
menggunakan Sistem Tradisional. Dalam sistem
tradisional seluruh biaya tidak langsung akan
dikumpulkan dalam satu pengelompokan biaya
(cost pool), kemudian seluruh total biaya tersebut
dialokasikan dengan satu dasar pengalokasian
kepada suatu objek biaya. Basis alokasi yang
digunakan dalam sistem tradisional adalah berupa
jam tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja
langsung, biaya bahan baku, jumlah jam mesin,
atau jumlah unit yang dihasilkan[2]. Semua basis
alokasi ini merupakan pemicu biaya yang hanya
berhubungan dengan volume atau tingkat produksi
yang digunakan untuk mengalokasikan biaya
overhead pabrik. Apabila dalam suatu perusahaan
pembebanan
biaya
overhead
pabriknya
menggunakan basis alokasi suatu ukuran yang
berkaitan dengan volume maka perhitungan harga
pokok produksi menjadi tidak akurat dan akan
mempengaruhi penentuan harga jual produknya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat betapa
pentingnya menggunakan sistem tradisional dalam
perhitungan Harga Pokok Produksi namun sudah
tidak akurat lagi sehingga dibutuhkan metode baru
dalam mengatasi masalah tersebut.
Metode penentuan harga pokok produksi
adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke
dalam harga pokok produksi. Ketidaktepatan dalam
perhitungan Harga Pokok Produksi membawa
dampak yang merugikan bagi perusahaan, karena
Harga Pokok Produksi berfungsi sebagai dasar
untuk menetapkan harga jual dan laba, sebagai alat
untuk mengukur efisiensi pelaksanaan proses
produksi serta sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan bagi manajemen perusahaan[3]. Oleh
karena itu, dibutuhkan metode baru dalam
perhitungan harga pokok produksi yang dikenal
dengan nama Activity-Based Costing (ABC)
System.
Activity-Based Costing
System
merupakan metode perbaikan
dari Sistem
Tradisional. Activity-Based Costing System ini
merupakan metode perhitungan biaya yang dapat
memberikan alokasi Biaya Overhead Pabrik yang
lebih akurat dan relevan.
Metode activity based costing (ABC)
adalah identifikasi aktivitas penunjang (facility
activity), menghitung biaya tidak langsung
(overhead cost) pada facility activity, melakukan
pembebanan biaya tidak langsung (overhead
cost) pada facility activity, menentukan produk
atau jenis pelayanan yang akan di hitung unit costnya, mengidentifikasi aktivitas, kategori aktivitas
dan klasifikasi aktivitas per jenis tindakan,
mengidentifikasi dan menghitung total biaya
langsung dan tidak langsung per jenis tindakan,
pembebanan biaya aktivitas sekunder ke aktivitas
primer, menghitung biaya tidak langsung pada
aktivitas primer per pelayanan, serta menghitung
biaya satuan (unit cost) per jenis tindakan[4].
Adapun tujuan penelitian Tugas Akhir yang
dilakukan penulis untuk menentukan harga jual
produk pakaian pada Toko Kain Juwita,
menentukan perhitungan laba penjualan pakaian
pada Toko Kain Juwita, menerapkan perhitungan
Harga Pokok Produksi pada Toko Kain Juwita dan
menerapkan metode Activity Based Costing dalam
menentukan harga produksi
2. Metode Penelitian
A.
Produksi
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli
menjelaskan tentang pengertian produksi bahwa
menurut Sugiarto menjelaskan bahwa produksi
adalah suatu kegiatan yang mengubah input
menjadi output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi
biasa dinyatakan dalam fungsi produk, Fungsi
produk menunjukkan jumiah maksimum output
yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah
input dengan menggunakan teknogi tertentu.
Selanjutnya menurut Sudarman produksi sering
didefenisikan sebagai penciptaan guna, dimana
guna bararti kemampuan barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia [5].
B.
Biaya
Data biaya merupakan biaya-biaya yang
termasuk dalam biaya produksi. Biaya-biaya yang
termasuk dalam biaya produksi adalah biaya tenaga
kerja langsung, biaya bahan baku dan biaya
tambahan sebagai konsumsi. Sebagai akuntan
mendefinisikan biaya sebagai satuan moneter atas
pengorbanan barang dan jasa untuk memperoleh
manfaat dimasa kini atau masa yang akan datang.
Selain itu Supriyono menjelaskan pengertian biaya
adalah harga perolehan yang dikorbankan atau
digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan
atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang
penghasilan.
2.3
Biaya Produksi
Perkembangan teknologi dalam pasar global
salah satunya berdampak pada perusahaan
manufaktur. Perusahaan dituntut untuk dapat
memanfaatkan teknologi yang dapat mendukung
kinerja perusahaan guna memberikan pelayanan
yang terbaik bagi pelanggan. Pemanfaatan
teknologi tersebut mengakibatkan biaya operasional
yang dikeluarkan perusahaan menjadi besar yang
akan berdampak pada Harga Pokok Produksi yang
tinggi. Pesatnya perkembangan teknologi dan
informasi juga berpengaruh terhadap proses
produksi. Dengan meningkatnya pemakaian mesinmesin untuk berproduksi yang
menggantikan
pemakaian tenaga kerja, maka kebutuhan akan
tenaga kerja pun berkurang.
Pengertian biaya produksi menurut beberapa
pendapat bahwa Sugianto mengatakan bahwa biaya
produksi adalah sejumlah uang yang dikeluarkan
untuk mendapatkan sejumlah input yaitu secara
akuntansi sama dengan jumlah uang keluar yang
tercatat. Kesimpulannya biaya produksi merupakan
biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan
penyediaan jasa atau sejumlah biaya atau uang yang
dikeluarkan untuk dapat melakukan kegiatan
produksi barang [6].
C.
Metode Activity Based Costing (ABC)
Metode Activity Based Costing (ABC)
adalah identifikasi aktivitas penunjang (facility
activity), menghitung biaya tidak langsung
(overhead cost) pada facility activity, melakukan
pembebanan biaya tidak langsung (overhead
cost) pada facility activity, menentukan produk
atau jenis pelayanan yang akan di hitung unit costnya, mengidentifikasi aktivitas, kategori aktivitas
dan klasifikasi aktivitas per jenis tindakan,
mengidentifikasi dan menghitung total biaya
langsung dan tidak langsung per jenis tindakan,
pembebanan biaya aktivitas sekunder ke aktivitas
primer, menghitung biaya tidak langsung pada
aktivitas primer per pelayanan, serta menghitung
biaya satuan (unit cost) per jenis tindakan.
Activity-Based
Costing
System
ini
merupakan hal yang baru sehingga konsepnya
masih terus berkembang, sehingga ada berbagai
definisi yang menjelaskan tentang Activity-Based
Costing System. Pengertian Activity-Based Costing
System. Sistem biaya berdasar aktivitas ActivityBased Cost (ABC) system adalah sistem yang terdiri
atas dua tahap yaitu pertama melacak biaya pada
berbagai aktivitas, dan kemudian ke berbagai
produk. Activity-Based Costing System yaitu,
perhitungan biaya berdasar aktivitas Activity-Based
Costing (ABC) didefinisikan sebagai suatu sistem
perhitungan biaya dimana tempat penampungan
biaya overhead yang jumlahnya lebih dari satu
dialokasikan
menggunakan
dasar
yang
memasukkan satu atau lebih faktor yang tidak
berkaitan dengan volume (non-volume-related
factor).
Gambar 1. Konsep Dasar Activity Based Costing
D.
Analisa ABC
1. .Analisis Biaya Produksi
Berikut ini komponen-komponen biaya Toko Kain
Juwita selama bulan tahun 2015 untuk empat
produk unggulan yaitu kaos, celana, kemeja, dan
jaket. Biaya produksi Toko Kain Juwita diantaranya
ialah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik yang meliputi
biaya listrik dan telepon, biaya penyusutan
peralatan seperti, meja, kursi, lemari, rak dan
sebagainya, biaya perawatan mesin seperti, mesin
jahit, mesin obras, dan mesin setrika, biaya
perawatan gedung, biaya sewa gedung, dan biaya
iklan elektronik maupun media massa
Tabel 1. Biaya Produksi
No
1
2
3
Biaya Produksi
Biaya bahan baku
Biaya tenaga kerja langsung
Biaya overhead pabrik
a.
Biayalistrikdantelepon
b. Biayapenyusutanperalatan
c.
Biayaperawatanmesin
d. Biayaperawatangedung
e.
Biayasewagedung
f.
Biayaiklan
(Sumber: Toko Kain Juwita, 2015)
B. Analisis Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku yang digunakan Toko Kain
Juwita untuk memproduksi empat produk unggulan
tersebut antara lain kain yang menjadi bahan baku
pokok dan bahan aksesoris produksi lainnya seperti
benang, kancing, resleting, dan lain-lain. Toko Kain
Juwita menggunakan pembukuan manual untuk
mencatat semua biaya bahan baku produksi usaha
ini. Biaya bahan baku Toko Kain Juwita selama
tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Biaya Bahan Baku Toko Kain
Juwita Periode Tahun 2015
No
1
2
3
Jenis Produk
Kaos
Celana
Kemeja
Jumlah (Rp)
9.595.000
19.495.000
32.022.000
4
Jaket
TOTAL (Rp)
10.325.500
71.437.500
(sumber:data Toko Kain Juwita, 2015)
Berikut adalah penjelasan biaya bahan baku Toko
Kain Juwita pada tahun 2015.
a. Kaos
Pembelian bahan baku untuk produksi kaos
padabulan Januari sebesar Rp 11.000, bulan
Februari sebesar Rp 1.575.000, bulan Maret sebesar
Rp 546.000, bulan April sebesar Rp 2.775.000,
bulan Juni sebesar Rp 2.682.500, bulan Agustus
sebesar Rp 1.017.500, dan bulan Desember sebesar
Rp 888.000. Total pembelian bahan baku untuk
tujuh bulan produksi kaos sebesar Rp 9.595.000.
Sedangkan pada bulan Mei, Juli, September, dan
Oktober Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan
produksi kaos.
b. Celana
Pembelian bahan baku untuk produksi celana
bulan Maret sebesar Rp 1.050.000, bulan Mei
sebesar Rp 4.225.000, bulan Juni sebesar Rp
2.682.500, bulan Oktober sebesar Rp 5.850.000
dan bulan Desember sebesar Rp 5.687.500.
Total pembelian bahan baku untuk lima bulan
produksi celana sebesar Rp 19.495.000.
Sedangkan pada bulan Januari, Februari, April,
Juli, Agustus, dan September Toko Kain Juwita
tidak menerima pesanan produksi celana.
c. Kemeja
Pembelian bahan baku untuk produksi kemeja
bulan Januari sebesar Rp .240.000, bulan
Februari sebesar Rp 2.214.000, bulan Maret
sebesar Rp 2.376.000, bulan Mei sebesar Rp
3.510.000, bulan Juli sebesar Rp 6.480.000,
bulan Agustus sebesar Rp 4.455.000, bulan
Oktober sebesar Rp 4.860.000, bulan November
sebesar Rp 3.672.000 dan bulan Desember
sebesar Rp 1.215.000. Total pembelian bahan
baku untuk sembilan bulan produksi kemeja
sebesar Rp 32.022.000. Sedangkan pada bulan
April, Juni, dan September Toko Kain Juwita
tidak menerima pesanan produksi kemeja.
d. Jaket
Pembelian bahan baku untuk produksi jaket
terjadi hanya pada bulan April sebesar Rp
1.819.000, bulan September sebesar Rp
4.494.000, dan bulan November sebesar Rp
4.012.500. Sedangkan pada bulan Januari,
Februari, Maret, Mei, Juni, Juli, Agustus, dan
Oktober Toko Kain Juwita tidak menerima
pesanan produksi jaket. Total pembelian bahan
baku untuk tiga bulan produksi jaket sebesar Rp
10.325.500.
C. Analisis Biaya Tenaga Kerja Langsung
Toko Kain Juwita memperkerjakan tujuh tenaga
kerja. Toko Kain Juwita juga menggunakan
pembukuan manual untuk mencatat semua biaya
gaji pegawainya. Biaya tenaga kerja langsung
Toko Kain Juwita selama tahun 2015 dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Toko Kain JuwitaPeriode Tahun
2015
No
1
2
3
4
Jenis Produk
Kaos
Celana
Kemeja
Jaket
TOTAL (Rp)
Jumlah (Rp)
6.971.000
10.790.000
21.279.000
4.950.000
43.990.500
(sumber:data Toko Kain Juwita, 2015)
Berikut adalah penjelasan biaya tenaga kerja
langsung Toko Kain Juwita pada tahun 2015.
a. Kaos
Biaya tenaga kerja langsung untuk produksi kaos
pada bulan Januari sebesar Rp 90.000, bulan
Februari sebesar Rp 1.125.000, bulan Maret sebesar
Rp 325.000, bulan April sebesar Rp 1.875.000, Juni
sebesar Rp 1.812.500, Agustus sebesar Rp 687.500,
Desember Rp 1.056.000. Total biaya tenaga kerja
langsung untuk tujuh bulan produksi kaos sebesar
Rp 6.971.000. Sedangkan pada bulan Mei, Juli,
September, dan Oktober Toko Kain Juwita tidak
menerima pesanan produksi kaos.
b. Celana
Biaya tenaga kerja langsung untuk produksi celana
bulan Maret sebesar Rp 490.000, pada bulan Mei
sebesar Rp 2.275.000, bulan Juni sebesar Rp
1.812.500, bulan Oktober sebesar Rp 3.150.000,
dan bulan Desember Rp 4.062.500. Total biaya
tenaga kerja langsung untuk lima bulan produksi
celana sebesar Rp 10.790.000. Sedangkan pada
bulan Januari, Februari, April, Juli, Agustus, dan
September Toko Kain Juwita tidak menerima
pesanan produksi celana.
c. Kemeja
Biaya tenaga kerja langsung untuk produksi kemeja
bulan Januari sebesar Rp 2.400.000, bulan Februari
sebesar Rp 1.640.000, bulan Maret sebesar Rp
1.540.000, bulan Mei sebesar Rp 2.275.000, bulan
Juli sebesar Rp 4.200.000, bulan Agustus sebesar
Rp 2.887.000, bulan Oktober sebesar Rp 3.150.000,
bulan November sebesar Rp 2.400.000, dan bulan
Desember Rp 787.500. Total biaya tenaga kerja
langsung untuk sembilan bulan produksi kemeja
sebesar 21.279.500. Sedangkan pada bulan April,
Juni, dan September Toko Kain Juwita tidak
menerima pesanan produksi kemeja.
d. Jaket
Biaya tenaga kerja langsung untuk produksi jaket
bulan April sebesar Rp 850.000, bulan September
sebesar Rp 2.100.000, dan bulan November Rp
2.000.000. Total biaya tenaga kerja langsung untuk
tiga bulan produksi jaket sebesar Rp 4.950.000.
D.Analisis Biaya Produksi
Toko Kain Juwita menghitung biaya
produksi berdasarkan pemakaian perbulan sehingga
tidak berdasarkan jumlah jenis produk yang
diproduksi. Pencatatan biaya overhead Toko Kain
Juwita juga menggunakan pencatatan manual.
Biaya tenaga kerja langsung Toko Kain Juwita
selama tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Biaya Produksi Manual Toko Kain
JuwitaPeriode Tahun 2015
No
1
2
3
4
5
6
Jenis Produk
Biaya listrik dan
telepon
Biaya penyusutan
peralatan
Biaya perawatan mesin
Biaya perawatan
gedung
Biaya sewa gedung
Biaya iklan
TOTAL (Rp)
Jumlah (Rp)
1.532.000
250.080
48.000
20.000
18.504.000
1.700.000
22.054.080
(sumber:data Toko Kain Juwita, 2015)
Berikut adalah penjelasan biaya produksi
Toko Kain Juwita pada tahun 2015.
a.
Biayalistrikdantelepon
Biaya pemakaian listrik dan telepon pada
bulan Januari sebesar Rp 82.000, bulan
Februari sebesar Rp 91.000, bulan Maret
sebesar Rp 95.000, bulan April sebesar Rp
106.000, Mei biaya sebesar Rp 168.000, bulan
Juni sebesar Rp 116.000, bulan Juli sebesar
Rp 124.000, bulan Agustus sebesar Rp
107.000, bulan September sebesar Rp
104.000, bulan Oktober sebesar Rp 197.000,
bulan November sebesar Rp 212.000, dan
bulan Desember sebesar Rp 130.000. Total
biaya pemakaian listrik dan telepon adalah Rp
1.532.000.
b. Biayapenyusutanperalatan
Biaya penyusutan peralatan Toko Kain Juwita
menggunakan metode garis lurus dengan masa
manfaat 10 tahun dan biaya penyusutannya
dihitung pada periode bulanan, yaitu setiap
bulannya dikenakan biaya penyusutan yang
sama yaitu sebesar Rp 20.840.
c. Biayaperawatanmesin
Biaya perawatan mesin merupakan biaya tetap
karena tidak berubah setiap bulannya. Biaya
perawatan mesin dikenakan Rp 4.000 untuk
pembelian pelumas oli mesin jahit, mesin obras,
dan mesin setrika.
d. Biaya perawatan gedung
Biaya perawatan gedung dikenakan pada bulan
Agustus pada saat menjelang Hari Raya Idul
Fitri sebesar Rp 20.000 untuk biaya pengecatan
gedung dan dibebankan setiap bulannya dalam
satu tahun sebesar Rp 1.670.
e. Biaya sewa gedung
Biaya sewa gedung Toko Kain Juwita
menggunakan metode garis lurus dengan masa
manfaat 10 tahun dan biaya penyusutannya
dihitung pada periode bulanan, yaitu setiap
bulannya dikenakan biaya sewa yang sama yaitu
sebesar Rp 1.542.000.
f. Biaya iklan
Biaya iklan dikenakan pada bulan Januari untuk
biaya iklan di radio Jember, iklan di media
massa dan penyebaran pamflet sebesar Rp
1.700.000 dan dibebankan setiap bulannya
dalam satu tahun sebesar Rp 141.667.
E. Analisis Jumlah Produksi dan Jumlah Jam Kerja
Mesin
Analisis jumlah produksi dan jumlah jam
kerjamesin pada Toko Kain Juwita adalah sebagai
berikut:
1. Jumlah Produksi
Toko Kain Juwita produksinya berdasarkan
pesanan dengan mengolah bahan baku menjadi
bahan produk jadi. Prosed pengolahan produk
terjadi secara terputus-putus, artinya jika pesanan
yang satu selesai dikerjakan, proses produksinya
dihentikan, dan mulai dengan pesanan berikutnya.
Jumlah produksi yang dihasilkan Toko Kain Juwita
setiap bulannya berbeda-beda sesuai dengan
pesanan yang diterima. Berikut ini jumlah produksi
Toko Kain Juwita selama tahun 2015 terlihat pada
Tabel 3.5.
Tabel 5. Jumlah Produksi Toko Kain
Juwita Periode Tahun 2015
No
1
2
3
4
Jenis Produk
Kaos
Celana
Kemeja
Jaket
TOTAL (Rp)
Jumlah (Rp)
505
658
1186
193
2542
(sumber:data Toko Kain Juwita, 2015)
Berikut adalah penjelasan jumlah produksi Toko
Kain Juwita pada tahun 2015.
a. Kaos
Jumlah produksi kaos pada bulan Januari
sebesar 6 pcs, bulan Februari sebesar 75 pcs,
bulan Maret sebesar 26 pcs, bulan April sebesar
150 pcs, bulan Juni sebesar 145 pcs, bulan
Agustus sebesar 55 pcs, dan bulan Desember
sebesar 48 pcs. Total produksi kaos sebesar 505
pcs. Sedangkan pada bulan Mei, Juli,
September, dan Oktober Toko Kain Juwita tidak
menerima pesanan produksi kaos.
b. Celana
Jumlah produksi celana bulan Maret sebesar 28
pcs, Mei sebesar 130 pcs, Juni sebesar 145 pcs,
bulan Oktober sebesar 180 pcs, dan bulan
Desember 175 pcs. Total produksi celana
sebesar 658 pcs. Sedangkan pada bulan Januari,
Februari, April, Juli, Agustus, dan September
Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan
produksi celana.
c. Kemeja
Jumlah produksi kemeja pada bulan Januari
sebesar 120 pcs, bulan Februari sebesar 82 pcs,
bulan Maret sebesar 88 pcs, bulan Mei sebesar
130 pcs, bulan Juli sebesar 240 pcs, Agustus
sebesar 165 pcs, bulan Oktober sebesar 180 pcs,
bulan November sebesar 136 pcs, dan bulan
Desember sebesar 45 pcs. Total produksi
kemeja sebesar 1186 pcs. Sedangkan pada bulan
April, Juni, dan September Toko Kain Juwita
tidak menerima pesanan produksi kemeja.
d. Jaket
Jumlah produksi pada bulan Maret sebesar 34
pcs, bulan September sebesar 84 pcs, dan bulan
November sebesar 75 pcs. Total produksi jaket
sebesar 193 pcs. Sedangkan pada bulan Januari,
Februari, Maret, Mei, Juni, Juli, Agustus, dan
Oktober Toko Kain Juwita tidak menerima
pesanan produksi jaket.
2 Jumlah Jam Kerja Mesin
Proses produksi Toko Kain Juwita dari tahap
pertama hingga akhir dilaksanakan sesuai jam
kerja mesin yang telah disesuaikan dengan
situasi dan kondisi. Jumlah jam kerja mesin
pada proses produksi di Toko Kain Juwita juga
setiap bulannya berbeda-beda sesuai dengan
pesanan yang di terima. Berikut ini jumlah kerja
mesin Toko Kain Juwita selama tahun 2015
terlihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Jumlah Jam Kerja Mesin Toko Kain
Juwita Periode Tahun 2015
No
1
2
3
4
Jenis Produk
Kaos
Celana
Kemeja
Jaket
TOTAL (Rp)
Jumlah (Rp)
505
725
1780
386
3659
(sumber:data Toko Kain Juwita, 2015)
Untuk memproduksi satu buah kaos pegawai
membutuhkan waktu sekitar 1 jam, sedangkan satu
buah celana dan kemeja pegawai membutuhkan
waktu 1,5 jam dan satu buah jaket dibutuhkan
waktu sekitar 2 jam. Berikut adalah cara
penghitungan jam kerja mesin Toko Kain Juwita.
a.Kaos
Jam kerja mesin pada bulan Januari sebesar 6
jam, bulan Februari sebesar 75 jam, bulan
Maret sebesar 26 jam, bulan April sebesar 150
jam, bulan Juni sebesar 145 jam, bulan
Agustus sebesar 55 jam, dan bulan Desember
48 jam. Total jam kerja mesin produksi kaos
sebesar 505 jam. Sedangkan pada bulan Mei,
Juli, September, dan Oktober Toko Kain
Juwita tidak menerima pesanan produksi kaos.
b. Celana
Jam kerja mesin pada bulan Maret sebesar 42
jam, bulan Mei sebesar 195 jam, bulan Juni
sebesar 218 jam, bulan Oktober sebesar 270
jam, dan bulan Desember sebesar 263 jam.
Total jam kerja mesin produksi celana sebesar
988 jam. Sedangkan pada bulan Januari,
Februari, April, Juli, Agustus, dan September
Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan
produksi celana.
c. Kemeja
Jam kerja mesin pada bulan Januari sebesar
180 jam, bulan Februari sebesar 123 jam,
bulan Maret sebesar 132 jam, bulan Mei
sebesar 195 jam, bulan Juli sebesar 360 jam,
bulan Agustus sebesar 248 jam, bulan Oktober
sebesar 270 jam, bulan November sebesar 204
jam, dan bulan Desember sebesar 68 jam.
Total jam kerja mesin produksi kemeja
sebesar 1780 jam. Sedangkan pada bulan
April, Juni dan September Toko Kain Juwita
tidak menerima pesanan produksi kemeja.
d. Jaket
Jam kerja mesin pada bulan April sebesar 68
jam, bulan September sebesar 168 jam, dan
bulan November sebesar 150 jam. Total jam
kerja mesin produksi jaket sebesar 386 jam.
Sedangkan pada bulan Januari, Februari,
Maret, Mei, Juni, Juli, Agustus, dan Oktober
Toko Kain Juwita tidak menerima pesanan
produksi jaket.
3.
1.
Kaos
Celana
celana
Kemeja
kemeja
Jaket
Penghitungan Harga Pokok Produksi
Berdasarkan Sistem Tradisional
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam
penghitungan harga pokok produksi
berdasarkan sistem tradisional, antara lain :
Menghitung tarif biaya overhead pabrik
= 1 jam x jumlah produksi kaos
= 1,5 jam x jumlah produksi
= 1,5 jam x jumlah produksi
Tarif overhead pabrik = Total Biaya Overhead
Pabrik (Rp)……….(3.1)
= 2 jam x jumlah produksi jaket
Untuk penjelasannya, berikut adalah uraian
tentang jam kerja mesin Toko Kain Juwita pada
tahun 2015.
Total Jam Kerja Mesin (Jam) Tarif biaya
overhead pabrik dihitung per bulan dari bulan
Januari sampai dengan bulan Desember. Tarif biaya
Overhead pabrik setiap bulannya berbeda-beda
sesuai dengan jam kerja mesin. Tarif biaya
overhead pabrik Toko Kain Juwita terlihat dalam
Tabel 7.
Tabel7. Tarif Biaya Overhead
Pabrik
Bulan
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Tarif
Overhead
(Rp)
Biaya perawatan mesin
Biaya perawatan gedung
Biaya sewa gedung
Biaya iklan
b.
c.
TahapDua: MembebankanBiayaSumber
DayakeAktivitas
Aktivitas menimbulkan biaya sumber daya.
Driver sumber daya (Resources driver)
digunakan untuk membebankan biaya sumber
daya ke aktivitas. Kriteria penting untuk
memilih cost driver yang baik adalah
hubungan sebab-akibat. Driver sumber daya
biasanya meliputi antara lain :
1. Meter untukutilitas
2. Jumlahtenagakerjauntukaktivitas
yang
berkaitan, denganpenggajian
3. Jumlah setup untukaktivitas setup
mesin
4. Jumlahpemindahanbahanuntukaktivitasp
enangananbahan
5. Jam
mesinuntukaktivitasmenjalankanmesin
6. Luaslantaiuntukaktivitaskebersihan.
Penentuankelompokbiaya
yang
homogeny
Biaya
Pabrik
9.635,36
9.096,85
9.025,89
8.331,09
4.815,84
5.030,79
9.094,94
5.997,28
11.062,05
3.531,81
5.429,88
4.855,35
(sumber:data Toko Kain Juwita, 2015)
2. Menghitung total biaya overhead pabrik
Total biaya overhead pabrik =
Tarif biaya overhead pabrik x Jam kerja mesin
……………………………….(3.2)
4. Penghitungan Harga Pokok Produksi
Berdasarkan Sistem ABC
Tahap-tahap dalam perancangan sistem ABC
dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :
a. TahapPertama:
MengidentifikasiBiayaSumberDayadanAktivita
s.
Tahap pertama dalam merancang sistem ABC
adalah mengidentifikasikan biaya sumber daya
dan melakukan analisis aktivitas.
Tabel 9. Pengidentifikasian Biaya Overhead
Pabrik Ke dalam Kategori Aktivitas
Tabel 8. Tarif Kelompok Biaya Overhead
Pabrik Dengan Sistem ABC
Bulan
Cost Pool
I
Januari
1.289,46
Pebruari
1.035,08
Maret
1.144,42
April
883,19
Mei
625,03
Juni
560,03
Juli
677,11
Agustus
738,67
September
1.937,61
Oktober
451,61
November
770,17
Desember
606,37
Biaya Overhead Pabrik
Biaya listrik dan telepon
Biaya penyusutan peralatan
Cost Pool Cost Pool III
II
477,78
15.436,70
479,8
15.436,70
495
15.436,70
504,59
15.436,70
441,03
15.436,70
330,58
15.436,70
355,56
15.436,70
366,34
15.436,70
642,86
15.436,70
372,22
15.436,70
610,17
15.436,70
353,56
15.436,70
Kategori Aktivitas
Unit Level
Facility Level
Batch Level
Batch Level
Facility Level
Product Level
Tabel 10. Aktivitas Biaya Produksi
Cost
Pool
I
Jenis Biaya Overhead
Pabrik
Biaya
penyusutan
peralatan
Biaya iklan
Biaya listrik dan telepon
II
Cost Driver
Jumlah produksi
Jumlah Jam Kerja
Mesin
Biaya perawatan mesin
III
Biaya perawatan gedung
Luas Persegi
Biaya sewa gedung
Tarif cost pool (kelompok biaya) dihitung
berdasarkan biaya overhead pabrik dibagi dengan
jumlah produksi. Penghitungan tarif cost pool
dirumuskan sebagai berikut :
π‘π‘œπ‘ π‘‘π‘π‘œπ‘œπ‘™πΌ =
π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘π‘’π‘›π‘¦π‘’π‘ π‘’π‘‘π‘Žπ‘›π‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘™π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›+π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘–π‘˜π‘™π‘Žπ‘›
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Žπ‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘–π‘ π‘’π‘‘π‘–π‘Žπ‘π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘›π‘¦π‘Ž
π‘π‘œπ‘ π‘‘π‘π‘œπ‘œπ‘™πΌπΌ =
……. (3.4)
π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘™π‘–π‘ π‘‘π‘Ÿπ‘–π‘˜&𝑑𝑒𝑙𝑝+π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘€π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›π‘šπ‘’π‘ π‘–π‘›
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Žπ‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘–π‘ π‘’π‘‘π‘–π‘Žπ‘π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘›π‘¦π‘Ž
……(3.5)
π‘π‘œπ‘ π‘‘π‘π‘œπ‘œπ‘™πΌπΌπΌ =
π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘€π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›π‘”π‘’π‘‘π‘’π‘›π‘”+π΅π‘–π‘Žπ‘¦π‘Žπ‘ π‘’π‘€π‘Žπ‘”π‘’π‘‘π‘’π‘›π‘”
π½π‘’π‘šπ‘™π‘Žβ„Žπ‘π‘Ÿπ‘œπ‘‘π‘’π‘˜π‘ π‘–π‘ π‘’π‘‘π‘–π‘Žπ‘π‘π‘’π‘™π‘Žπ‘›π‘›π‘¦π‘Ž
…….(3.6)
Langkah selanjutnya adalah melakukam
alokasi penghitungan produksi Toko Kain Juwita
berdasarkan jumlah produksi, jam kerja mesin, dan
luas persegi bangunan yang ditujukan pada Tabel
11. sebagai berikut.
Tabel 11. Alokasi penghitungan Sistem ABC
Ket
Kaos
Celana
Kemeja
Jaket
To
tal
20
63
Jumlah
Produksi
(unit)
Jam Kerja
Mesin
(Jam)
Luas
Persegi
(m2)
457
483
1005
118
457
725
1508
236
29
26
25
25
25
25
10
0
Penetapan harga pokok produksi dengan
menggunakan sistem ABC pada kenyataannya lebih
akurat dan lebih jelas daripada biaya trdisional. Hal
ini disebabkan sistem ABC memisahkan biaya
overhead ke dalam cost pool (kelompok biaya)
dengan cost driver (pemicu biaya) yang berbeda
sebagai dasar untuk mengidentifikasikan dan
mengalokasikan biaya ke tiap-tiap aktivitas dan
kemudian ke masing-masing produk unggulan dari
Toko Kain Juwita yaitu kaos, celana, kemeja, dan
jaket.
Pada tabel 11. ditunjukkan bahwa dengan
sistem ABC jumlah produk dengan volume rendah
setiap bulannya merupakan produk yang merugi,
artinya kerugian tersebut disebabkan semakin
sedikit produk yang diproduksi maka Toko Kain
Juwita akan mengalami kerugian jika harga pokok
produksinya tinggi berpengaruh pada harga jual
pula.
Sebagaihasilmenampilkantampilansebagaiberikut :
Gambar 2. Menu Buku Jurnal
Gambar 2. menu buku jurnal menjelaskan proses
laporan biaya produksi dimana akan dijadikan
informasi untuk Bagian Administrasi Akuntansi
dalam menyusun laporan laba rugi perusahaan yaitu
dengan memasukkan nilai biaya produksi atau
biaya harga pokok produksi yang dihasilkan.
Gambar 2. akan menunjukkan bagaimana nilai
biaya produksi diperoleh dan disimpan dalam buku
jurnal
Gambar 3. Menu Data Neraca Biaya Produksi
Neraca biaya produksi pada gambar 3. menjelaskan
laporan biaya produksi dalam bentuk neraca. Proses
produksi dilakukan terlebih dahulu dengan
menentukan biaya produksi pabrik dan biaya upah
tenaga kerja. Biaya produksi dan biaya upah tenaga
kerja langsung bersifat tetap atau konstan untuk
setiap proses produksi.
Gambar 4. Menu Hitung Biaya Produksi Dan Laba
Rugi
Gambar 4. menu hitung biaya produksi dan laba
rugi dapat melakukan proses hitung biaya produksi
dan laba rugi, dengan terlebih dahulu menentukan
biaya produksi dan biaya upah tenaga kerja. Biaya
produksi dan biaya upah tenaga kerja langsung
bersifat tetap atau konstan untuk setiap proses
produksi.
Gambar 5. Menu Laporan Biaya Produksi Dan
Laba Rugi
Biaya-biaya tersebut dimasukkan ke dalam basis
data untuk selanjutnya diakses saat perusahaan
melakukan proses produksi barang. Form untuk
memasukkan data-data biaya produksi adalah
menggunakan Form Input Biaya Produksi. Kode
Biaya yang terdapat pada Form Input Biaya
Produksi terdiri atas Kode B, menunjukkan arti
biaya dan Kode Produk yang akan diproduksi.
Daftar Pustaka
[1]
Wijayanti, Ratna. 2011. Penerapan ActivityBased Costing System Untuk Menentukan
Harga Pokok Produksi Pada PT. Industri
Sandang Nusantara Unit Patal Secang.
Universitas Negeri Yogyakarta
Gambar 6. Menu Laporan Neraca Biaya Aktiva
Menu Laporan neraca biaya aktiva pada gambar 6.
merupakan menu untuk menyediakan output dari
proses-proses yang terjadi di dalam sistem. Laporan
yang dihasilkan antara lain adalah laporan produksi,
laporan pembelian, laporan penjualan,
[2] Anton. 2012. Analisis Penentuan Harga
Pokok Produksi Menggunakan Metode
Activity Based Costing (Studi Kasus Pada PT.
Bintang Semarang). Universitas AKI, Jakarta
[3] Abdul, Kadir. 2008. Dasar Pemrograman
Web Dinamis Menggunakan PHP (Revisi).
Andi Offset, Edisi ketiga, Yogyakarta
[4]
Aryanto, Arip. 2013. Pembangunan Sistem
Penjualan Online Pada Toko Indah Jaya
Furniture Surakarta. Universitas Surakarta,
Surakarta
Gambar 7. Menu Laporan Neraca Biaya Passiva
[5]
Menu Laporan neraca biaya passiva pada gambar 7.
adalah menu untuk menyediakan output dari
proses-proses yang terjadi di dalam sistem. Laporan
yang dihasilkan antara lain adalah laporan produksi,
laporan pembelian, laporan penjualan,
Amelia, A.,A., Lambajang. 2013. Analisis
Perhitungan Biaya Produksi Menggunakan
Metode Variabel Costing PT. Tropica
Cocoprima. Universitas Sam Ratulangi
Manado, Manado.
[6]
Ardianto, Ashari. 2014. Sistem Informasi
Pembayaran Sumbangan Pembinaan
Pendidikan (SPP) Pada Sekolah Menengah
Atas Negeri 2 Pacitan. Universitas Pacitan
4. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari hasil penelitian
dalam pembuatan Tugas Akhir dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. PerhitunganHargaPokokProduksimerupakanse
muabiayaproduksi
yang
digunakanuntukmemprosessuatubahanbakuhin
ggamenjadibarangjadidalamsuatuperiodewakt
utertentu.
Hargapokok
(biaya)
produksiadalahbiaya
yang
terjadidalammenghasilkanbarangjadi (produk)
dalamperusahaanmanufaktur.
2. Sistem
ABC
munculsebagaipenerapanpenelusuranbiaya
yang
lebihmenyeluruhdanlebihakurat.
Perhitunganbiayaprodukdengansistemtradision
almenelusurihanyabiayabahanbakulangsungda
nbiayatenagakerjalangsungkesetiap
unit
output,
sedangkansistem
ABC
dalambiayaproduksinyadapatditelusuritidakke
unit
output
tetapikeaktivitas
yang
diperlukanuntukmemproduksi output
3. Menghasilkanimplementasimetode
Activity
Based
Costing
(ABC)
padaperhitunganbiayaproduksi
yang
bermanfaatmenampilkandanmemudahkanperh
itunganhargapokokproduksipakaiandariperhitu
nganbiayaproduksi.
Download