RENCANA CHINA UNTUK INVESTASI DI KAPET MANADO BITUNG

advertisement
RENCANA CHINA UNTUK INVESTASI DI KAPET MANADO BITUNG
RENCANACHINA UNTUK INVESTASI DI KAPET MANADO BITUNG
RencanaChina untuk melakukan investasi di Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet)Manado-Bitung.Delegasi disampaikandelegasi Chinayang berjumlah 14 orang pada hari Jumat (14/4) ketika bertemu dengan GubernurSulawesi Utara, Adolf Jouke Sondakh di Manado. Pada kesempatan itu, Gubenurmenyetujui agar rencana investasi dari delegasi Cina yang berasal
dariKementerian Perdagangan serta beberapa pejabat BUMN Negara tersebut dapatdituangkan dalam kesepakatan tertulis MOU. Delegasi Cina yang dipimpinDeputi Direktur General Departemen Perdagangan Republik Rakyat China, LuKejian meminta kepada Gubenur Sulut agar menyediakan lahan yang lebih luasdalam upaya pengembangan investasi dari Cina, serta hal itu dapat
dituangkandalam suatu kesepakatan tertulis. Selainitu juga mereka ingin meminta informasi yang lebih mendalam secara timbalbalik dalam rangka mewujudkan rencana investasi.
Mengenairencana investasi China di Kapet Manado-Bitung tersebut, menurut DirjenPenataan Ruang Junius Hutabarat, sebenarnya telah dimulai pada saatpertemuan forum kerjasama sub regional BruneiDarussalam-Indonesia-Malaysia-The Philippine East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA)di Malaysia beberapa waktu lalu. "Mereka sangat tertarik untukmenanamkan investasinya terutama
dalam bidang perikanan", lanjut Junius.
ProvinsiSulawesi Utara menetapkan enam prioritas dalam pengembangan investasi yangdiharapkan dapat menarik minat delegasi Cina untuk mendatangkan pengusahanyamenanamkan modalnya di Indonesia. Enam prioritas itu meliputi penerapan tata kelola pemerintahan yang baik(Good Corporate Governance, GCG) untuk memberikan kepastian berusaha kepadainvestor, disamping itu
mempersiapkan Sumber Daya Manusia agar lebih mampudalam melakukan kompetisi. Selain itu propinsi juga mempersiapkan teknologiyang ramah lingkungan serta dapat memberikan nilai tambah, ditambahpengembangan agrobisnis dan agroindustri, pengembangan perikanan dankelautan, disamping juga pariwisata.
Dalampertemuan dengan delegasi China tersebut, Gubernur Sulut AJ Sondakh menjelaskanbahwa pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Utara tergolong maju mencapai 5,20persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang masih empatpersen lebih sedikit. Potensi lainnya yang belum digarap adalah sektorpertambangan dan industri semen. Situasi keamanan yang kondusif di
provinsiSulut, diharapkan investor dapat mengambil peluang.
Tetapidalam merealisasikan rencana investasi di Bitung tersebut, Gubernur mengakui,masih adanya kendala sehingga perlu peran aktif dari kerjasama kawasanseperti BIMPEAGA (Brunei, Indonesia, Malaysia, East Asean Growth Area) danBadan Pengelola Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) Manado-Bitung.Untuk mengatasinya perlu mencari investor yang dapat
merealisasikanPelabuhan Laut Bitung menjadiPelabuhan Hub Internasional, disamping Pelabuhan Udara Internasional yangmampu melayani sampai Singapura dan Malaysiaserta tengah dijajaki Philipina dan Taiwan. (sony/ant)
page 1 / 1
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Download