bab v kesimpulan dan saran

advertisement
110 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1
KESIMPULAN
(1) Hasil estimasi muatan pada lintasan Waipirit-Hunimua sampai tahun 2014 adalah:
Tabel 5.1 Estimasi Demand Transportasi Penyeberangan Lintasan WaipiritHunimua
2010
PENUMPANG
(‫ݕ‬1)
412.024,40
R-2
(‫ݕ‬2)
128.298,40
R-4
(‫ݕ‬3)
56.628,50
BARANG
(‫ݕ‬4)
29.583,00
2011
458.139,20
145.679,40
63.820,20
32.951,80
2012
504.254,00
163.060,40
71.011,90
36.320,60
2013
550.368,80
180.441,40
78.203,60
39.689,43
2014
596.483,60
197.822,40
85.395,30
43.058,20
TAHUN
(2) Analisis Pengembangan Opsi transportasi penyeberangan pasca pemekaran
Kabupaten Maluku Tengah dengan mempertimbangkan lokasi pelabuhan, jarak ke
kawasan potensial pemasok arus muatan, nilai investasi dan manfaat bagi tiap
daerah/kabupaten, menghasilkan 3 (tiga) Opsi, yaitu :
a) Opsi A, menambah 1 (satu) lintasan baru di Pelabuhan Penyeberangan WaipiritHunimua, Kabupaten Seram Bagian Barat;
b) Opsi B, membuka 1 (satu) lintasan baru di Pelabuhan Ina Marina, Kota Masohi
(Kabupaten Maluku Tengah);
c) Opsi C, membuka 2 (dua) lintasan baru masing-masing 1 (satu) lintasan di
Pelabuhan Ina Marina, Kota Masohi (Kabupaten Maluku Tengah) dan 1 (satu)
lintasan di Pelabuhan Bemo, Werinama (Kabupaten Seram Bagian Timur);
111 (3) Hasil analisis pengembangan untuk tiap Opsi terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.2 Perbandingan Hasil Analisis Pengembangan Untuk Tiap Opsi
KRITERIA
PENGEMBANGAN
A. Pola Operasional:
1.
Tipe Kapal
2.
Kec. Operasional
3.
Frekwensi Kapal
4.
Waktu Tempuh
5.
Jumlah Dermaga
6.
Jumlah Armada
7.
Jarak
B. Desain Konseptual Pelabuhan:
1.
Fasilitas Ruang Perairan:
a.
Plencengan
b.
Treastle
c. Breasthing Dolphin
d.
Mooring Dolphin
e.
Catwalk
2.
Fasilitas Darat:
a.
Gedung Terminal
b.
Area Parkir
C. Analisis Kelayakkan:
1.
Nilai Investasi
- Kapal
- Ruang Perairan
- Fasilitas Darat
2.
Biaya Operasional/tahun
3.
Benefit/tahun
4.
NPV pada tahun dasar
5.
BCR
6.
BEP (NPV+) pada tahun ke-
OPSI A
OPSI C
OPSI B
C-1
C-2
ro-ro 300GT
9 knot
14 trip/hari
1,5 jam
2 buah
3 unit
11,5 mil laut
ro-ro 150GT
9 knot
2 trip/hari
4 jam
1 buah
1 unit
35 mil laut
ro-ro 150GT
9 knot
2 trip/hari
4 jam
1 buah
1 unit
35 mil laut
ro-ro 300GT
9 knot
2 trip/hari
19 jam
1 buah
1 unit
80 mil laut
50x1,5 meter
60x4 meter
3 buah
2 buah
56
30x1,5 meter
15x5 meter
3 buah
2 buah
56
30x1,5 meter
15x4 meter
3 buah
2 buah
56
30x1,5 meter
15x4 meter
3 buah
2 buah
56
158
316
160
319
80
167
80
167
24.750.000.000,00
11.244.776.000,00
12.849.453.403,61
16.305.546.000,00
-6.569.603.634,34
0,9548
7
4.125.000.000,00
7.810.730.000,00
608.665.570,00
3.325.373.983,52
7.312.272.513,63
21.400.058.515,53
1,5238
3
8.250.000.000,00
15.339.274.000,00
608.665.570,00
8.627.745.703,52
8.700.591.162,79
-23.577.733.329,78
0,7586
9
(4) Pemilihan Opsi terbaik untuk pengembangan transportasi penyeberangan pasca
pemekaran Kabupaten Maluku Tengah didasarkan pada kriteria nilai investasi, biaya
operasional dan benefit. Dengan demikian, maka berdasarkan hasil analisis tersebut
diatas, ternyata Opsi B adalah Opsi terbaik untuk pengembangan pelabuhan
penyeberangan pasca pemekaran wilayah Kabupaten Maluku Tengah.
(5) Hasil analisis sensitifitas muatan menunjukkan bahwa Opsi A akan memenuhi syarat
KELAYAKKAN pada posisi muatan meningkat sebesar 20%, yang diestimasi terjadi
112 pada tahun 2011. Sedangkan Opsi C apabila total muatan telah mencapai 14% dari
jumlah muatan pada lintasan Waipirit-Hunimua.
(6) Pemilihan Opsi terbaik untuk pengembangan transportasi penyeberangan pasca
pemekaran Kabupaten Maluku Tengah didasarkan pada kriteria nilai investasi, biaya
operasional dan benefit, yang selanjutnya dianalisis dengan metode NPV dan BCR.
Hasil analisis pada tabel berikut ini:
Tabel 5.3
NO.
Hasil Analisis Kelayakan Investasi Pengembangan Transportasi
Penyeberangan Menurut Tiap Opsi
KRITERIA
PENILAIAN
OPSI A
OPSI B
OPSI C
1
Nilai Investasi
35.994.776.000,00
12.554.395.570,00
24.197.939.570,00
2
Biaya Operasional/Tahun
12.849.453.403,61
3.325.373.983,52
8.627.745.703,52
3
Benefit/Tahun
16.305.546.000,00
7.312.272.513,63
8.708.475.307,29
NPV
-6.569.603.634,34
21.400.058.515,53
-23.510.677.723,50
BCR
0,9548
1,5238
0,7592
(7) Opsi B adalah Opsi terbaik (NPV > 0 dan BCR > 1) untuk pengembangan pelabuhan
penyeberangan pasca pemekaraan wilayah di Kabupaten Maluku Tengah.
V.2
SARAN
(1) Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah bersamasama dengan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) dapat merumuskan arah dan
kebijakan pengembangan pelabuhan penyeberangan Ina Marina (lintas MasohiHunimua) sesuai kewenangannya masing-masing.
(2) Guna meningkatkan aksesibilitas wilayah-wilayah hasil pemekaran terutama bagian
selatan dari Kabupaten Seram Bagian Timur, maka perlu ada kajian lebih lanjut
tentang kemungkinan peningkatan sarana dan prasarana transportasi darat untuk
mempersingkat waktu tempuh atau mengoperasikan transportasi penyeberangan
Bemo-Hunimua dengan subsidi pemerintah daerah setempat.
Download