JURNAL EFEKTIVITAS PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS (PGL) KELAS VIII DI SMP PAWYATAN DAHA 2 KEDIRI THE EFFECTIVENESS OF IMPLEMENTATION PROBLEM BASED LEARNING (PBL) IN STRAIGHT LINE EQUATION FOR EIGHTH GRADE IN SMP PAWIYATAN DAHA 2 KEDIRI Oleh : Arum Puspitasari 12.1.01.05.0197 Dibimbing oleh : 1. Drs. Darsono, M. Kom. 2. Ika Santia, M. Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017 Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri Arum Puspitasari | 12.1.01.05.0197 FKIP / Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 1|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri EFEKTIVITAS PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS (PGL) KELAS VIII DI SMP PAWYATAN DAHA 2 KEDIRI Arum Puspitasari 12.1.01.05.0197 FKIP-Pendidikan Matematika [email protected] Drs. Darsono, M. Kom. dan Ika Santia, M. Pd. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Abstrak Efektivitas Penerapan Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Persamaan Garis Lurus (PGL) Kelas VIII di SMP Pawyatan Daha 2 Kediri”, Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Nusantara PGRI Kediri. Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan peneliti, bahwa hasil belajar, respon siwa, aktivitas siwa, dan kinerja guru di SMP Pawyatan Daha 2 Kediri masih rendah. Hal tersebut terjadi karena metode pembelajaran yang digunakan adalah metode konvensional, sehingga mengakibatkan siswa mudah bosan saat proses pembelajaran . Permasalahan penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah kinerja guru pada penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap materi Persamaan Garis Lurus (PGL)? (2) Bagaimanakah aktivitas siswa pada penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap materi Persamaan Garis Lurus (PGL)? (3) Bagaimanakah respon siswa pada penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap materi Persamaan Garis Lurus (PGL)? (4) Bagaimanakah hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap materi Persamaan Garis Lurus (PGL)?. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Kuantitatif dengan subyek penelitian siswa kelas VIII di SMP Pawyatan Daha 2 Kediri. Untuk pengambilan sampelnya peneliti menggunakan nilai hasil pre-test dan post-test sebagai bahan pertimbangannya. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan instrument berupa soal pre-test, posttest, lembar kinerja guru dan siswa, serta angket respon siswa. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : (1) model problem based learning (PBL) dapat meningkatkan kinerja guru menjadi lebih aktif dan efektif. (2) Pembelajaran problem based learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas siswa, pada pertemuan I keterlaksanaannya adalah 54% dan pada pertemuan mencapai IV 82,20%. (3) Pembelajaran model problem based learning (PBL) dapat meningkatkan respon siswa. (4) Pada model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), hasil belajar siswa setelah penerapan model pembelajaran mencapai KKM. Hal ini berdasarkan dari hasil analisis data thitung = 10,085 > ttabel = 1,72913, dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. Kata Kunci : Efektivitas,PBL, Pesamaan Garis Lurus Arum Puspitasari | 12.1.01.05.0197 FKIP / Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 2|| tingkatan mengingat dan menghafal, I. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan salah satu belum banyak menyentuh aspek faktor yang berperan penting dalam aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. menciptakan manusia yang berkualitas Keberhasilan dan pendidikan ditentukan oleh konsep belajar. Jika guru manusia mengalami proses belajar yang menganggap bahwa belajar hanyalah akan dalam menghafal atau ranah sikap dan kompetensi (pengetahuan) keterangan dari dasar. dapat pembelajaran masih berpusat pada guru menanamkan sikap yang cocok dan dan tidak pada siswa yang seharusnya memberikan mengalami proses belajar. berpotensi. Melalui menghasilkan Perubahan diperlukan perubahan tersebut bekal kompetensi yang kepada manusia untuk menjalankan fungsinya dalam menentukan kemajuan bangsa. Hal proses pembelajaran mendengarkan guru, yang maka penting dalam pembelajaran adalah pentingnya belajar konsep tentang sesuatu. Amri Dewasa ini semakin banyak orang Rahman (2014:45) dan mendefinisikan yang menyadari bahwa sekedar memiliki konsep sebagai sesuatu yang diterima pengetahuan saja tidak cukup untuk oleh pikiran atau ide yang umum dan mengahadapi hidup dan kehidupan yang abstrak yang merupakan hasil dari berkembang semakin pesat dan komplek. pengalaman yang diperoleh individu. Untuk itu diperlukan suatu upaya untuk Pembelajaran membentuk generasi muda yang terampil mengajak siswa memecahkan salah, berpikir kritis, kreatif, mengolah setiap unsur-unsur konsep suka yang dipelajari untuk membuat (sintesis) bermusyawarah, dapat di sekolah belum untuk menerapkan, mengkomunikasikan idenya secara efektif generalisasi, dan belum mengajak siswa dan efisien serta bijak dalam membuat mengevaluasi (berpikir kritis) terhadap suatu keputusan. Salah satu upaya yang konsep dan prinsip-prinsip yang telah dapat dilakukan untuk mewujudkan hal dipelajarinya tersebut memecahkan masalah. Selain itu, aspek adalah dengan memperbaiki sebagai dasar untuk model dan pendekatan pembelajaran yang ketrampilan (psikomotor) digunakan dalam pendidikan formal di (attitude) dari peserta didik juga kurang sekolah. mendapat perhatian dari guru sebagai Pada kenyataannya, pembelajaran dan sikap pendidik. di sekolah lebih berfokus pada hasil Variasi model dan pendekatan belajar berupa pengetahuan (knowledge) pembelajaran sangat diperlukan dalam semata. Itupun hanya sampai pada pendidikan formal di sekolah, terutama Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri dalam pembelajaran matematika. Model pembelajaran yang dipilih Matematika masih menjadi salah satu guru harus relevan dengan materi dan mata pelajaran yang dianggap paling bahan ajar serta sesuai dengan kondisi sulit bagi kebanyakan siswa. Hal ini pembelajaran tentu membuat siswa kurang memiliki berlaku agar mencapai tujuan yang minat dan motivasi dalam mengikuti diharapkan. dan kurikulum yang pembelajaran matematika di kelas serta Arends dalam Trianto (2010:51) menyebabkan hasil bejar mereka juga menyatakan bahwa model pembelajaran tidak itu, dapat dan pembelajaran yang digunakan seorang maksimal. diperlukan Oleh sebuah karena model mengacu pendekatan pendekatan pembelajaran yang efektif guru juga efisien agar tujuan pembelajaran didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran tercapai dengan maksimal, tidak hanya yang ingin dicapai, tahap-tahap dalam dari kegiatan segi kompetensi namun juga dalam pada mengajar. pembelajaran, Termasuk lingkungan kreatifitas, sikap, dan dan ketrampilan pembelajaran, dan pengelolaan kelas. peserta didik. Permendikbud nomor 65 tentang Standar Tingkat pemahaman siswa Proses Pendidikan Dasar dan menengah terhadap suatu konsep matematika lebih telah mengisyaratkan tentang perlunya dipengaruhi proses pembelajaran yang dipadu dengan oleh pengalaman nyata siswa itu sendiri, karena sesungguhnya kaidah-kaidah yang terpenting dalam pembelajaran ilmiah. matematika bukanlah produk, melainkan proses. Disinilah peran pendekatan saintifik/ Dalam Permendikbud nomor 81A model tahun 2013 mengatur bahwa proses pembelajaran yang digunakan guru akan pembelajaran pada hendaknya terdiri sangat dibutuhkan. Menurut Joyce & atas lima pengalaman belajar yaitu Weil dalam Rusman (2012:133), model mengamati, menanya, mengumpulkan pembelajaran dimaknai sebagai berikut: informasi, Model pembelajaran merupakan suatu mengkomunikasikan, rencana atau pola yang dapat digunakan dengan 5M. pengalaman belajar ini untuk membentuk kurikulum (rencana dikenal dengan pendekatan saintifik. pembelajaran panjang), Kemdikbud memperjelas bahwa model merancang bahan-bahan pembelajaran, pembelajaran yang dapat diterapkan dan membimbing pembelajaran di kelas untuk melaksanakan pendekatan saintifik jangka mengasosiasi, yang dan disingkat atau yang lain. Arum Puspitasari | 12.1.01.05.0197 FKIP / Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 4|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri misalnya adalah Problem Based Learning (PBL). pelajaran juga menyebabkan tujuan pembelajaran tidak tercapai. Pada kenyataannya, hasil belajar Berdasarkan uraian di atas, matematika siswa masih jauh dari yang dibutuhkan solusi yang tepat agar tujuan diharapkan. Hal ini terbukti dari hasil pembelajaran tercapai sesuai dengan nilai mata pelajaran matematika yang kompetensi diperoleh para siswa di SMP Pawyatan dalam kurikulum yang berlaku saat ini. Daha 2 Kediri terbilang sangat rendah Salah satu metode pembelajaran yang dari nilai mata pelajaran yang lain, yang bias digunakan dan terlihat dari belum tercapainya Kriteria kurikulum saat ini adalah Problem Based Ketuntasan yang Learning (PBL). Metode PBL membantu ditetapkan sekolah yaitu 68. Tidak hanya siswa agar memiliki kreatifitas dalam itu, siswa juga kurang kreatif dan kurang berfikir, terampil interaksi Minimal dalam (KKM) menyelesaikan dasar yang sesuai dengan memecahkan serta masalah, membantu pemecahan masalah yang ada. Hal utama penyelidikan yang yang menjadi penyebab rendahnya hasil penyelesaian masalah belajar siswa adalah guru dan siswa itu kehidupan. sendiri. diharapkan dan dalam mengarah nyata pada dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Pada praktiknya, guru cenderung menggunakan metode pembelajaran (PBL) ini menekankan pada, pemecahan masalah yang diberikan oleh guru konvensional. Guru mengajar hanya berdasarkan informasi yang siswa miliki. dengan kegiatan ceramah dan mengajar Khususnya mata pelajaran matematika, tanpa membelajarkan konsep dari materi dimana pembelajaran yang sedang dipelajari. Pembelajaran menuntut ketrampilan konvensional untuk memahami secara detail. menyebabkan siswa matematika proses siswa mudah bosan dan tidak tertarik dengan Problem pembelajaran yang terjadi, sehingga (Pembelajaran motivasi dan minat belajar siswa pun memberikan kesempatan kepada siswa menjadi rendah. Siswa juga kurang untuk mengungkapkan gagasan secara terlibat aktif dan masih pasif dalam eksplisit. Selain itu member pengalaman proses itu, yang berhubungan dengan gagasan yang kemampuan siswa yang berbeda-beda telah dimiliki siswa. Sehingga siswa dalam memahami dan mengkaji materi terdorong pembelajaran. Selain untuk Based Learning Berbasis Masalah) membedakan dan memadukan gagasan tentang fenomena Arum Puspitasari | 12.1.01.05.0197 FKIP / Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 5|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri yang menantang. Model pembelajaran Tempat pelaksanaan penelitian ini PBL ini mendorong siswa dapat berfikir adalah di SMP Pawyatan Daha 2 Kediri. kreatif, tentang Karena dari observasi yang dilakukan model dan teori, mengenalkan gagasan- diketahui tingkat pemahaman konsep gagasan pada saat yang tepat, mencoba siswa masih rendah. Terbukti dari saat gagasan baru, mendorong siswa untuk nilai tes matematika yang diperoleh dari memperoleh kepercayaan diri. guru pengajar. imajinatif, refleksi, Berdasarkan uraian diatas Penelitian akan dilaksanakan pada dilakukan penelitian untuk mengetahui semester genap Tahun Ajaran 2016/ efektivitas penerapan model 2017. Untuk lebih tepatnya mengikuti pembelajaran PBL dari ketentuan dari pihak lembaga UNP ditinjau pemahaman konsep matematis siswa Kediri kelas VIII. Sehingga penulis mengambil Pendidikan Matematika. Adapun jadwal judul penelitian : penelitian meliputi pengajuan proposal “EFEKTIVITAS PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI PERSAMAAN GARIS khususnya program studi hingga penyusunan laporan penelitian disajikan dalam tabel di bawah ini. Populasi dalam penelitian ini LURUS (PGL) KELAS VIII DI SMP adalah keseluruhan siswa kelas VIII PAWYATAN DAHA 2 KEDIRI”. SMP Pawyatan Daha 2 Kota Kediri sejumlah 216 siswa. II. METODOLOGI PENELITIAN Teknik penelitian yang Sampel penelitian ini adalah kelas akan VIII-A tahun ajaran 2016/2017 sebagai digunakan dalam penenlitian ini adalah subjek deskriptif. suatu tindakan. Peneliti dibantu mitra guru status matematika sebagai observer dengan metode Deskriptif dalam adalah meneliti sekelompok manusia atau suatu obyek. Penelitian pendekatan ini menggunakan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010: 7), Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena penelitian Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Penelitian sehingga mengetahui metode untuk penelitian. sebagai teknik Purposive Sampling. instrumen mentradisi menerima banyak siswa 20 dalam satu kelas. metode ini sudah cukup lama digunakan sudah yang ini penelitian menggunakan tes keefektifan untuk model pembelajaran problem based learning (PBL) dalam meningkatkan kemampuan Arum Puspitasari | 12.1.01.05.0197 FKIP / Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 6|| Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri koneksi matematis siswa yang berupa Pada model pembelajaran Problem kinerja guru, aktivitas siswa, respon Based Learning (PBL), hasil belajar siswa dan hasil belajar siswa selama siswa pembelajaran di kelas VIII-A SMP pembelajaran mencapai KKM. Hal ini Pawyatan Daha 2 Kota Kediri. berdasarkan dari hasil analisis data setelah penerapan model thitung = 10,085 > ttabel = 1,72913, dan III. HASIL DAN KESIMPULAN Berdasarkan analisis data hasil dan nilai signifikansi 0.000 < 0.05. diskripsi, hipotesis, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: Pembelajaran Based Learning model Problem (PBL) dapat meningkatkan kinerja guru menjadi lebih aktif dan efektif tiap aspek/indikator IV. DAFTAR PUSTAKA Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Depok: PT Rajagrafindo Persada dalam pertemuan I sampai IV. Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas siswa terbukti mengalami pertemuannya, dari peningkatan pada siswa Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta disetiap pertemuan I keterlaksanaannya adalah 54%, pada pertemuan II mencapai 63,20%, pada pertemuan mencapai III 72% dan pada pertemuan mencapai IV 82,20%. Pembelajaran model Problem Based Learning (PBL) memiliki respon yang baik dan positif dengan menyatakan bahwa dengan mengikuti pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan ketrampilan, ide-ide menguasai kreatif, materi, termotivasi, dan berperan aktif dalam proses pembelajaran. Arum Puspitasari | 12.1.01.05.0197 FKIP / Pendidikan Matematika simki.unpkediri.ac.id || 7||