HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG JERAWAT DEN GAN KEPERCAYAAN DIRI REMAJA AKHIR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 H /2007 M PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul "Hubungan Persepsi Tentang Jerawat Dengan Kepercayaan Diri Remaja Akhir" telah diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 12 November 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Psikologi Jakarta, November 2007 Sidang Munaqosah Dekan Pudekl /) YA1 Ora. Zahrotun N. NIP. 150. 238 773 i:t.:rtati M. Si 1 5938 M.Si Anggota Penguji I Df~~.MSi NIP.150215283 Pembimbing I 'I DR. Lily Surawa E P, M. Env. Stud NIP. 150 375 182 Penguji II ~w-DR. Lily surawa EP, M. Env. Stud NIP. 150 375 182 Pembimbing II ~ Yufi Adriani, M. Psi, Psi ::Motto <Buafz <Pikjran Seseorang CJ'erEifzat dari <Peri[ak,unya sedangkg,n <Buafz J[mu <IerEifzat dari <Perk,ataannya }lnda <Pasti <Bisa <Bi{ajlnda <Pikjr<Bisa (you can ifyou tfzink,you can) :Norman 'Vincent <Peare Sk,ripsi ini k,upersem6afikg,n Vntuk, <Bapak,dan Mama CJ'ercinta Serta 'l{ak,ak,dan Jtdif?.::adik,k,u CJ'ersayang KATA PENGANTAR CJ3ismi{fa/i,irrahmanirrahiim Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta rahmat-Nya kepada penulis, sehingga atas izin-Nya penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladan yang mulia bagi ummatnya. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa semua tidak terlepas dari dukungan serta bantuan moril dan materil dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ora. Netty Hartati, M.Si sebagai Dekan, Ora. Zahrotun Nihayah M.Si sebagai Pembantu Dekan dan Ors Jaissy Prasodjo sebagai Dasen Pembimbing Akademik Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan arahan serta bimbingan baik dari segi akademik maupun non akademik 2. DR. Lily Surayya Eka Putri, M. Env. Stud dan lbu Yufi Adriani, M. Psi, Psi, sebagai dosen pembimbing I dan dosen pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan, arahan serta ilmunya dalam penulisan skripsi ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan 3. Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada yang tercinta Bapak dan Mama yang dengan kasih sayang dan kesabarannya telah membesarkan, membimbing serta mendidik penulis hingga kini. Hanya untaian do'a yang dapat ananda haturkan untuk semua pengorbanan dan perjuangan Bapak dan Mama. Jazakumullah 4. Saudara-saudaraku tercinta Teh sri, terima kasih alas perhatian dan dukungannya selama ini. Adik-adikku tercinta Syamsul, Seno, dan Hilwa terima kasih telah memberikan semangatnya kepada penulis. "Teruslah berjuang, perjalanan kalian masih panjang, wujudkan apa yang kalian cita-citakan" 5. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis mulai awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini 6. Keluarga besar Yayasan Patriot Pendidikan Bekasi; Dr. Asep Zamzam Subagio sebagai Kepala Yayasan, Bapak Uung sebagai Koordinator Administrasi yayasan, Bapak Drs. Ero Rohadi, MM beserta lbu Tuti Rusnadi S.Pd sebagai Kepala sekolah dan Wakil Kepala Sekolah SMA Patriot, Bapak Drs. Mumu U. Kurnia dan Bapak Drs. Maman Abdurahman sebagai Kepala Sekolah SMK Patriot, lbu Susmiati MA, SE, serta seluruh stat guru di Yayasan Patriot Pendidikan Bekasi yang telah mengizinkan dan memudahkan penulis dalam melakukan penelitian. Terima kasih alas bimbingan serta nasehat yang diberikan. Juga kepada seluruh siswa yang telah menjadi responden terima kasih alas kerjasamanya, data yang kalian berikan sangat bermanfaat untuk penulisan skripsi ini 7. Pimpinan dan stat perpustakan UI Depok & UIN Syahid Jakarta, yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan kepada penulis untuk menggunakan koleksi yang ada. 8. Teman-temanku Eka, lndah , Nisa, Anis dan lis terima kasih alas bantuan dan dukungan kalian selama ini, tak ada kata yang dapat diucapkan oleh penulis selain Persahabatan Kita Begitu lndah. Seluruh teman-teman angkatan 2003 khususnya kelas B yang telah ikut mewarnai kehidupan penulis serta berjuta nama yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu. 9. Ka Agus dan Arif (bowo) yang telah mengajari penulis dalam penghitungan SPSS. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis kembali berharap semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan masyarakat pada umumnya. Jakarta, November 2007 Penulis DAFTAR ISi Halaman Judul ............................................................................................ Halaman Persetujuan ................................................................................... ii Halaman Pengesahan ...... .. .......... ........ ............. ................... .. .......... ....... .... iii Motto ............................................................................................................ iv Dedikasi ...................................................................................................... v Abstrak ........................................................................................................ vi Kata Pengantar ............................................................................................ vii Daftar lsi .... ........... .................... ........ ............ ......... ............... ........ ............... ix Daftar lampiran ............................................................................................ xii BABI PENDAHULUAN 1.1 La tar Belakang ..... .. .. ........................................................... 1 1.2 Pembatasan Masalah ........... ...................... .. ....................... 5 1.3 Perumusan Masalah. ........ ............ ........ ............. .. .......... .. .... 5 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian .................. ............ .......... ... 6 1.5 Sistematika Penulisan ....... ... ...................... .. ......... .. ........ .... 6 BAB 2 KAJIAN TEORI 2.1 Kepercayaan Diri ..... .. .......... .... ........ ............ ......... .. ......... ... 9 2.1.1 Definisi Kepercayaan Diri ........... .......... .. ............ ....... 9 BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI dan SARAN 5.1 Kesimpulan ......................................................................... 64 5.2 Diskusi ..................................................................................65 5.3 Saran ....................................................................................66 DAFT AR PUST AKA ...................................................................................68 LAMPI RAN DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Format Skala Penelitian Lampiran II Hasil Skoring Penelitian Skala Persepsi Lampiran Ill Hasil Skoring Penelitian Skala Kepercayaan Diri Lampiran IV Hasil Try Out Validitas Skala Persepsi_.Penelitian Lampiran V Hasil Try Out Reliabilitas Skala Persep:si Lampiran VI Hasil Try Out Validitas Skala Kepercayaan Diri_Penelitian Lampiran VII Hasil Try Out Reliabilitas Skala Kepercayaan Diri Lampiran VIII Hasil Uji Homogenitas dan Normalitas Lampiran IX Uji Normalitas Kurva Normal Q Q-Plot Persepsi & Kepercayaan Diri Lampiran X Hasil Analisis Korelasi Lampiran XI Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Banyak orang mengatakan bahwa masa remaja adalah masa yang paling indah karena banyak kesan yang terukir. Pada masa ini pula remaja akan melakukan segala aktivitas yang diinginkannya karena mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu ingin mencoba sesuatu hal yang baru. Namun tak bisa dipungkiri bahwa masa remaja adalah masa yang rawan karena adanya perubahan secara fisik dan psikisnya dimana hal itu dapat mempengaruhi perkembangan emosinya. Ditambah lagi pada masa ini, remaja masih dalam tahap pencarian identitas seperti yang diungkapkan Erickson, di mana remaja terkadang akan melakukan segala upaya untuk menunjukkan identitas dirinya sesuai persepsi mereka. (Hurlock, 1990: 208) Untuk menunjukkan identitas diri, remaja membutuhkan keberanian serta keyakinan diri agar memudahkannya dalam mengaktualisasikan diri dengan lingkungannya. Maslow mengungkapkan bahwa modal dasar untuk pengembangan dalam aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan diri) adalah kepercayaan diri, yaitu suatu aspek kepribadian manusia yang berfungsi penting untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya dan 2 sangat dibutuhkan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan seharihari. (Sutikno, 2007: 77) Banyak remaja yang mempersepsikan bahwa penampilan merupakan salah satu modal terbentuknya kepercayaan diri, sebagaimana Centi (1993:37) menyatakan bahwa penampilan fisik membawa pengaruh pada harga diri seseorang. Orang yang puas dengan keadaan dan penampilan fisiknya pada umumnya mempunyai kepercayaan diri yang lebih daripada yang tidak. Orang yang berpenampilan menarik cenderung menghargai diri lebih tinggi daripada orang yang berpenampilan membosankan. Fisik merupakan bagian yang tampak dari kepribadian manusia dan kesan awal bagi orang lain. Tak jarang ditemukan remaja yang merasa tidak percaya diri dengan penampilannya. Penilaian akan dirinya menjadi negatif mana kala remaja melihat penampilan fisiknya tidak. ideal (menjadi cantik atau tampan) menurut penilaian masyarakat pada umumnya. Jika penilaian rernaja terhadap penampilan wajahnya telah menjadi negatif, maka hal tersebut dapat juga mempengaruhi pikiran, pandangan, emosi dan perasaan serta persepsi rernaja, di mana kesalahan persepsi dapat pula diikuti oleh sikap yang buruk. Ditambah lagi peran media massa dan iklan yang banyak bermunculan untuk memperkenalkan berbagai rnacarn keampuhan produk mereka yang dapat menunjang penampilan. Tentu saja hal seperti itu mendapat sambutan ./ hangat dari khalayak ramai terutama remaja yang begitu memperhatikan penampilan. Kehadiran media tidak dipungkiri semakin mendorong remaja untuk meletakkan standar ideal penampilannya menurut penilaian masyarakat. Fenomena tersebut terjadi pada diri beberapa teman berikut, sebut saja MR (pr/16th), BL (pr/18th), dan AH (lk/17 th) yang melakukan perawatan wajah karena ingin terlihat cantik/ tampan dan bebas dari jerawat. Mereka merasa kurang percaya diri jika ada kekurangan sedikit apapun pada dirinya, termasuk dengan timbulnya jerawat. Padahal, timbulnya jerawat bisa disebabkan oleh perkembangan hormon yang terjadi di usia mereka atau dari kondisi dan gaya hidup mereka sendiri seperti yang diungkapkan oleh ibu Tejaatmaja seorang pakar kecantikan di Jakarta. (www.qogle.com) Perasaan minder karena kulit wajah terlihat kusam, tidak bersih, atau terkesan jorok dan malas membersihkan sering terlintas dalam diri mereka (MR, BL, & AH), karena jerawat pula mereka tidak dapat sembarangan memegang wajah dengan tangan secara langsung, harus selalu mencuci muka setiap selesai beraktivitas, tidak dapat berlama-larna beraktivitas di ruang terbuka atau terkena sinar matahari secara langsung sehingga membuat wajah terasa perih dan tidak nyaman apalagi clitambah dengan berbagai komentar atau takut diejek orang di sekitar mereka mengenai 4 jerawatnya yang terkadang membuat mereka menjauh atau menarik diri dari teman-teman karena malu. Persepsi dari ketiga teman penulis tersebut adalah berdasarkan pengalaman yang dialaminya, berbeda dengan PR (pr/17th) dan Al/II (lk/17 th) yang menganggap bahwa dengan timbulnya jerawat pada wajah menunjukkan kalau mereka telah menjadi dewasa karena adanya perubahan secara hormonal, meskipun timbulnya jerawat adalah hal yang wajar namun mereka tetap berusaha untuk mengatasinya. Hal ini menunjukkan bahwa setiap individu memiliki persepsi yang berbeda dari setiap hal yang dialaminya sebagaimana yang di ungkapkan oleh Shaleh (2004: 89), persepsi adalah kemampuan seseorang untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, dan memfokuskan sesuatu yang berada disekitarnya. Data statistik dari departemen kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan Amerika tahun 1976, menyatakan lebih dari 40-80 % anak laki-laki dan perempuan usia 12-17 tahun merasa "agak" atau "sangat terganggu" oleh kondisi jerawat. Data tersebut juga menunjukkan bagairnana meningkatnya keprihatinan anak laki-laki dan perempuan pada jerawat (Hurlock, 1990: 212) Berdasarkan asurnsi-asurnsi tersebut, penulis tertarik untuk meneliti Hubungan Persepsi Tentang Jerawat Dengan Kepercayaan Diri Remaja Akhir. 5 1.2 Pembatasan Masalah Agar pembahasan pada penelitian ini tidak meluas maka penulis perlu membatasi permasalahan yang akan dijadikan sebuah penelitian yaitu: a. Persepsi tentang jerawat yang dimaksud penulis adcilah bagaimana remaja menilai atau memandang jerawat baik dari segi kognisi maupun atensi. b. Kepercayaan diri yang dimaksud adalah suatu keyakinan yang dimiliki remaja bahwa ia merasa dalam keadaan baik dan dapat menunjukkan seluruh kemampuan dan potensi dalam dirinya serta yakin dapat mengembangkan kemampuan dan potensinya sehingga ia memperoleh kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari. c. Remaja disini adalah remaja yang berjerawat dan berusia 16-18 tahun. 1.3 Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah: Apakah Ada Hubungan Persepsi Tentang Jerawat Dengan Kepercayaan Diri Remaja Akhir? 6 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perrnasalahan di atas, rnaka tujuan dilal<sanakannya penelitian adalah untuk rnengetahui hubungan persepsi tentang jerawat dengan kepercayaan diri rernaja akhir. 1.4.2 Manfaat Penelitian Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat rnernberikan kontribusi bagi berkernbangnya ilrnu pengetahuan, khususnya bidang ilrnu psikologi perkernbangan dan psikologi klinis. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berrnanfaat dan dapat rnenjadi bahan bacaan serta rnasukan l<hususnya bagi penulis, rnasyarakat, dan para rernaja sehingga berkernbang rnenjadi pribadi yang percaya pada dirinya. 1.5 Sistematika Penulisan Dalarn penulisan proposal penelitian ini penulis berpedornan pada APA Style (American Psychology Association). Adapun sisternatika penulisannya sebagai berikut: 7 BABI Merupakan Pendahuluan meliputi Latar Belakang, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Sistematika Penulisan. BAB 2 Merupakan Kajian Teori, Kepercayaan Kepercayaan Diri, Diri, meliputi Kepercayaan Diri, Definisi Jenis Ciri-ciri Kepercayaan Diri, Kepercayaan Diri, Faktor-faktor Prinsip Meraih Kepercayaan Diri, lndeks Kepercayaan Diri, Remaja Akhir, Definisi Remaja Akhir, Batasan Usia Remaja Akhir, Karakteristik Remaja Akhir, Tahap Perkembangan Remaja Akhir, Persepsi, Definisi Persepsi, Hakikat Persepsi, Ciri-ciri Umum Dunia Persepsi, Prinsipprinsip Persepsi, Faktor-faktor Yang Berpengaruh Pada Persepsi, Jerawat, Definisi Jerawat, Tipe-tipe Jerawat, Gejala-gejala Timbulnya Jerawat, Kerangka Berpikir, Hipotesis. BAB 3 Merupakan Metodologi Penelitian meliputi Jenis Penelitian, Pendekatan Penelitian, Definisi Variabel dan Operasional Variabel, Populasi dan Sampel, Teknik Pengambilan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, lnstrumen Penelitian, Teknik Analisa Data. 8 BAB 4 Merupakan Presentasi dan Analisa Data meliputi Gambaran Umum Responden, Presentasi Data, Uji lnstrumen Penelitian, Uji Persyaratan, Analisis Korelasi dan Deskripsi Hasil Penelitian BAB 5 Merupakan Kesimpulan, Diskusi dan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPI RAN BAB2 KAJIAN TEORI 2.1 Kepercayaan Diri 2.1.1 Definisi Kepercayaan Diri Percaya diri merupakan aspek kepribadian manusia yang berfungsi penting untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya dan sangat dibutuhkan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari (Sutikno, 2007: 77). Menurut Fereira, seorang konsultan dari Deloitte & Touche Consulting mengatakan: " seorang yang memiliki kepercayaan diri, di samping mampu mengendalikan dan menjaga keyakinan dirinya, juga akan mampu membuat perubahan di lingkungannya. Di samping keahlian teknis., 'sang katalisator' perubahan memerlukan sejumlah kecakapan emosi lain". (Agustian, 2004: 79) Menurut istilah psikologi kepercayaan diri adalah percaya akan kemampuan yang dimiliki, serta memanfaatkannya secara tepat. (Hasan, dkk, 1990: 46) 10 Maslow menjelaskan kepercayaan diri adalah modal dasar untuk pengembangan dalam aktualisasi diri (eksplorasi segala kemampuan diri). Dengan percaya diri seseorang akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri. Sebaliknya kurang percaya diri dapat menghambat perkembangan potensi diri. Kurang percaya diri dapat menjadikan seseorang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan, bimbang dalam menentukan pilihan dan sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. (lswidharmanjaya & Agung, 2004:13) Percaya diri melahirkan kekuatan, keberanian, dan tegas dalam bersikap. Berani mengambil keputusan yang sulit walau harus membawa konsekuensi berupa tantangan atau penolakan serta teguh mempertahankan pendiriannya. (Sutikno, 2007: 78) Rahmat (2001: 104) menambahkan, percaya diri erat hubungannya dengan konsep diri. Kepercayaan diri merupakan hal penting dan paling menentukan dalam berkomunikasi. lndividu yang kurang percaya diri cenderung untuk menghindari situasi komunikasi, karena takut diejek (disalahkan oleh orang lain). 11 Kepercayaan diri adalah penilaian seseorang akan kesanggupan dan keterampilan yang dimilikinya menimbulkan ketegasan atau keyakinan untuk bertindak dalam area fungsi yang lebih luas (Kurniasih, 2004). Secara psikologis, selalu ada hubungan positif antara Percaya DiriPenerimaan Diri- Aktualisasi Diri- Konsep Diri. Artinya individu yang mempunyai rasa percaya diri kuat akan menerima diri apa adanya (dengan segala kelebihan dan kekurangannya), dan mudah mencapai prestasi yang bag us. Dari beberapa pengertian kepercayaan diri yang telah dipaparkan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kepercayaan diri m1~rupakan suatu langkah awal seseorang dalam menunjukkan kemampuan dan potensi yang dimilikinya serta dapat mengembangkannya dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. 2.1.2 Jenis Kepercayaan Diri Ada 2 jenis kepercayaan diri menurut Kurniasih (2004) yaitu: 1. Kepercayaan Diri Batin Kepercayaan diri batin adalah suatu keyakinan yang memberi kita perasaan dan anggapan bahwa kita dalam keadaan baik. Orang yang memiliki kepercayaan diri batin mampu mempertahankan kecenderungan alamiah mereka untuk menghargai baik kebutuhan jasmani atau 12 rohaninya, dan menempatkannya pada pijakan yang setara l<epada kebutuhan orang lain. Mereka sangat menyadari kekuatan mereka dan karena itu jauh lebih mampu mengembangl<an kemampuan mereka sepenuhnya. Mereka terbiasa menentukan sendiri tujuan yang biasa dicapai dan tidak bergantung pada orang lain untuk melakukan kegiatannya. Orang yang memiliki kepercayaan diri batin akan tumbuh dengan harapan bahwa hidup itu pada umumnya menyenangkan. 2. Kepercayaan Diri Lahir Kepercayaan diri lahir dapat ditunjul<kan dari cara l<ita berperilaku kepada orang lain. Orang yang memiliki kepercayaan diri lahir mampu berbincang-bincang dengan orang lain dari segala usia dan segala jenis latar belakang. Mereka juga mampu menyatal<an kebutuhan mereka secara langsung dan terus terang. Merel<a mampu memilih gaya pal<aian dan warna yang paling cocol< dengan kepribadian dan kondisi fisil< mereka masing-masing. Mereka juga lebih percaya cliri karena tidal< khawatir akan lepas kendali. Jelas terlihat perbedaan antara kepercayaan diri batin dan l<epercayaan diri lahir, tapi l<eduanya tetap merupakan satu kesatuan yang saling mendukung kekuatan kepercayaan diri seseorang. Kepercayaan diri batin lebih menekanl<an kepada keyal<inan dalam diri individu bahwa dirinya memilil<i 13 potensi yang baik. Sedangkan kepercayaan diri lahir menekankan kepada keyakinan individu untuk tampil mengeluarkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya dengan baik. 2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Diri Setiap individu memiliki tingkatan kepercayaaan diri yang berbeda-beda, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang adalah: 1. Penampilan fisik Menurut Buss, pembentukan kepercayaan diri seseorang diawali dengan pengenalan diri secara fisik, bagaimana seseorang menerima atau menolak gambaran dirinya yang selanjutnya dapat menimbulkan rasa puas atau sebaliknya (Kumara, 1998:21). Centi (19B3:37) menyatakan bahwa penampilan fisik membawa pengaruh pada harga diri seseorang. Orang yang puas dengan keadaan dan penampilan fisiknya pada umunya mempunyai kepercayaan diri yang lebih daripada yang tidak. Orang yang berpenampilan menarik cenderung menghargai diri lebih tinggi daripada orang yang berpenampilan membosankan. Fisik merupakan bagian yang tampak dari kepribadian manusia dan kesan awal bagi orang lain. 2. Status Sosial Ekonomi Orang yang memiliki status sosial ekonomi yang baik. akan lebih mudah mendapatkan fasilitas dan penghargaan yang ada dalam masyarakat, 14 sebaliknya orang dengan status ekonomi yang kurang akan sulit mendapatkan berbagai fasilitas yang ada dalam masyarakat dan hal ini akan membuatnya merasa rendah diri daripada orang-orang yang memilki status sosial yang baik. 3. Tingkat Pendidikan Menurut Jersild ada satu hal penting dalam pendidikan pada remaja yaitu dengan memahami dirinya sendiri akan membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungan. Keberhasilan dalam penyesuaian diri di lingkungan akan menambah kepercayaan diri individu, sebab individu tersebut tahu bagaimana harus bersikap dan bertingkah laku yang baik untuk dapat diterima lingkungannya. (dalam Nuryanih, 2002:26) 4. Prestasi Belajar Prestasi belajar juga merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang kepercayaan diri seseorang. Orang yang telah memiliki prestasi yang tinggi ataupun orang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi karena yakin akan kemampuan dan potensi yang dimilikinya. 15 2.1.4 Ciri-ciri Percaya Diri Menurut Sutikno (2007: 79) kepercayaan diri seseorang dapat dilihat dari beberapa sikap berikut: 1) Berani menyatakan pendapat atau gagasan sendiri walaupun hal tersebut beresiko tinggi, misalnya menjadi orang yang tidak populer atau malah dikucilkan. 2) Mampu menguasai emosi; yang menyebabkan dia tetap tenang dan berpikir jernih walaupun dalam tekanan yang berat. 3) Memiliki independensi yang sangat kuat sehingga ticlak mudah terpengaruh oleh sikap orang lain walaupun pihak lain adalah mayoritas. Baginya kebenaran tidak selalu dicerminkan kelompok yang banyak. 4) Mampu berkata apa adanya (sesuai dengan kenyataannya) Maslow menyebut ciri-ciri orang yang memiliki kepercayaan diri dalam orang yang memiliki "kemerdekaan psikologi", yaitu kebebasan mengarahkan pilihan dan mencurahkan tenaga, berdasarkan keyakinan pada kemampuan dirinya, untuk melakukan hal-hal yang produktif. Oleh karena itu biasanya orang yang percaya diri menyukai pengalaman baru, sul<a menghadapi tantangan, pekerjaan yang efektif, dan bertanggung jawab sehingga tugas yang dibebankan selesai dengan tuntas. (lswidharmanjaya, 2004: 25) 16 2.1.5 Prinsip dalam Meraih Kepercayaan Diri Uqshari (2005:39) dalam bukunya menyebutkan bahwa para pakar ilmu jiwa menyatakan ada 5 prinsip yang harus dipatuhi demi memperkuat percaya diri, yaitu: 1. Dengan menimbulkan mental positif dalam diri yang dapat mengantarkan diri pada kesuksesan. 2. Bersikap secara bijaksana dalam merencanakan taq~et-target kehidupan, dan mengupayakan target yang sudah direncanakan itu tidak terlalu berlebihan, melebihi potensi dan kemampuan yang dimiliki dalam diri sendiri. 3. Jika seseorang ingin memiliki kepercayaan diri yang lebih kuat dalam berinteraksi dengan orang lain, maka seseorang itu harus tahu cara bergaul yang lebih baik dari orang lain. Karena oran~1 lain senang menjalin tali persahabatan hanya dengan orang individu yang mau memberikan perhatian dan penghormatanya pada mereka. 4. Senatiasa memperhatikan penampilan fsik dan psikis dengan baik, hal ini mempunyai hal yang kuat untuk memperdalam kepercayaan diri seseorang. Riset-riset ilmiah membuktikan bahwa penampilan psikis dan fisik yang sangat baik berperan dalam menumbuhka11 kepercayaan diri. Disamping itu juga rasa percaya yang akan diraih orang yang kurang memperhatikan penampilannya tidak seberapa besar dibandingkan 17 dengan rasa percaya diri yang akan diraih oleh individu yang penuh vitalitas dan sangat perhatian pada penampilan. 5. Memilih teman yang siap memberikan kepercayaan kepada diri pribadi. Karena jika sudah berhasil mendapatkan yang dapat memberikan kepercayaannya, otomatis kepercayaan diri akan semakin bertambah kuat. 2.1.6 lndeks Kepercayaan Diri lndeks kepercayaan diri adalah suatu nilai penting yang dipakai untuk mengenali orang yang kepercayaan dirinya tinggi dengan orang yang tingkat kepercayaan dirinya rendah. Shrauger dan Schohn (1995) seperti dikutip Mahrita (2000), mengasumsikan kepercayaan diri memiliki tiga komponen penting yaitu: 1. Komponen Kognitif Meliputi penilaian kinerja relatif seseorang terhadap standar yang absolut dan perbandingan sosial. Ex: Orang yang percaya diri melihat dirinya dapat memenuhi standar kinerja, melakukan hubungan baik dengan orang lain, dan terus-menerus menunjukkan kinerja yang efektif. 2. Komponen Afektif Dalam komponen ini percaya diri diindikasikan dengan perasaan nyaman, antusias dan kurang cemas ketika akan melakukan aktivitas. Orang yang secara keseluruhan kepercayaan dirinya tinggi akan melihat diri mereka 18 kurang cemas dan kurang depresi daripada orang yang rendah kepercayaan dirinya. 3. Komponen Tingkah Laku Percaya diri seharusnya merefleksikan tingkah laku, khususnya kesiapan seseorang untuk terlibat dalam suatu kegiatan, cenderung ditampilkan dalam cara bertindak gaya interaksi, dan pendekatan terhadap kegiatan 2.2 Remaja Akhir 2.2.1 Definisi Remaja Akhir lstilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere (kata bendanya adolescentia yang berarti remaja) yaitu "tumbuh" atau " tumbuh menjadi dewasa". Sedangkan Piaget mengungkapkan Secara psikologis, masa remaja adalah usia di mana individu berintegrasi cfengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak /agi merasa di bawah tingkat orang yang /ebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak ... lntegrasi dalam masyarakat (dewasa) mempunyaibanyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber... Termasukjuga perubahan intelektua/ yang menco/ok ... Transformasi intelektua/ yang khas dari cara berpikir remaja ini memungkunkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakn ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini''. (Hurlock, 1990: 206) 2.2.2 Batasan Usia Remaja Akhir Hurlock (1990: 206) mengungkapkan bahwa usia remaja dimulai pada saat anak secara seksual menjadi matang dan berakhir saat ia mencapai usia matang secara hukum yaitu berkisar 16-18 th. Sedangkan Sarwono (2004: 19 14-15) membatasi usia remaja indonesia adalah individu yang berada pada usia '11-24 tahun dan belum menikah. Usia 11 tahun adalah saat seseorang mulai mengalami perubahan seksual, yang pada umumnya berakhir pada usia 24 tahun. Sedangkan dalam masyarakat Indonesia, seseorang yang telah menikah (berapa pun usianya) akan dianggap dan diperlakukan sebagai orang dewasa. 2.2.3 Karakteristik Remaja Zulkifli (1992:65-67), juga menyebutkan beberapa karakteristik remaja, diantaranya adalah: 1. Pertumbuhan fisik. Pertumbuhan fisik remaja mengalami pertumbuhan dengan cepat, lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan fisik mereka jelas terlihat pada tungkai, tulang kaki, dan tangan, otot-otot tubuh berkembang pesat, sehingga remaja terlihat tinggi. Tetapi kepalanya masih mirip dengan anak-anak. 2. Perkembangan seksual. Tanda-tanda perkembangan seksual pada remaja sudah mulai berfungsi. Seksual mengalami perkembangan yang kadang-kadang menimbulkan masalah dan menjadi penyebab timbulnya perkelahian, bunuh diri, dan lain-lain 20 3. Cara berfikir kausalitas. Cara berfikir kausalitas yaitu menyangkut hubungan sebab akibat. Remaja sudah mulai dapat berpikir kristis tentang apapun yang terjadi di lingkungan sekitarnya. 4. Emosi yang meluap-luap. Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungan keadaan hormon. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka. 5. Mulai tertarik dengan lawan jenis. Secara biologis manusia terbagi 2 jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Dalam kehidupan sosial remaja, mereka mulai tertarik kepada lawan jenisnya dan mulai menjalin hubungan dengan lawan jenisnya. 6. Menarik perhatian lingkungan. Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian dari lingkungannya, berusaha mendapatkan status dan peranan dalam berbagai kegiatan yang ada di lingkungannya. 7. Terikat dengan kelompol<. Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik kepada kelompok sebayanya sehingga terkadang orang tua dinomordual<an daripada temannya. 2.2.4 Tahap Perkembangan Remaja Petro Blos berpendapat bahwa perkembangan yang terjadi pada remaja, hakekatnya adalah usaha penyesuaian diri (coping), yaitu untuk secara al<tif mengatasi stress dan mencari jalan l<eluar baru dari berbagai masalah. 21 Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan, tahap perkembangan yang terjadi pada remaja akhir yaitu: a. Minat yang makin mantap tehadap fungsi-fungsi intelek. b. Egonya mencari kesempatan untuk bersatu dengan orang lain dan pengalaman baru. c. Terbentuknya identitas seksual yang tidak akan berubah lagi. d. Egosentrisme (terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri) diganti dengan keseimbangan antara diri sendiri dengan orang lain. e. Tumbuh "dinding" yang memisahkan diri pribadinya (private self) dan masyarakat umum (the public) (Sarwono,2002: 25) 2.3. Persepsi 2.3.1 Definisi Persepsi Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh stimulus yang diterima oleh alat indera yang kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan, sehingga individu menyadari tentang apa yang diinderafcannya itu (Davidoff, 1998: 232). Sedangkan menurut Sarwono (2000: 41), persepsi adalah kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan sesuatu yang berada disekitarnya. 22 Persepsi juga diartikan sebagai proses dimana individu mengorganisasikan dan menafsirkan pola-pola stimulus yang ada dalam lin(Jkungan (Atkinson, 1996: 201). Santrock (2002: 125), mendefinisikan persepsi sebagai interpretasi berdasarkan pengalaman terhadap suatu peristiwa atau objek tertentu, dan juga apa yang diinderakan atau dirasakan. Persepsi didefinisikan sebagai proses yang menggabungkan dan mengorganisasikan data-data indera kita (penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari disekeliling kita, termasuk sadar akan diri kita sendiri. (Saleh, 2004: 38). Definisi lain menyebutkan bahwa persepsi adalah kemampuan untuk membeda-bedakan, mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap satu objek rangsang (Saleh, 2004: 89) Perception (persepsi, penglihatan, tanggapan) adalah proses dimana seseorang menjadi sadar akan segera sesuatu dalam lingkungannya melalui indera-indera yang dimilikinya: pengaruh lingkungan yang diperoleh melalui interpretasi data indera. (Kartono, 2003: 343) 23 Menurut Chaplin (2005: 358). perception (persepsi) adalah: 1. Proses mengetahui atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera. 2. Kesadaran dari proses-proses organis 3. (Titchener) satu kelompok penginderaan dengan penambahan arti-arti yang berasal dari pengalaman dimasa lalu 4. Variabel yang menghalangi atau ikut campur tangan. berasal dari kemampuan organisme untuk melakukan perbedaan diantara perangsang-perangsang. 5. Kesadaran intuitif mengenai kebenaran langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu. Jadi penulis menyimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu kemampuan yang dimiliki setiap individu untuk membedakan. mengelompokkan, memfokuskan perhatian terhadap suatu objek rangsang dengan proses pengorganisasian. penginterpretasikan, terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga menjadi sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang integred dalam diri individu. 24 2.3.2 Hakekat Persepsi 1. Persepsi merupakan kemampuan kognitif Persepsi banyak melibatkan kegiatan kognitif. Pada awal pembentukan persepsi, orang telah menentukan apa yang telah diperlihatkan dan setiap kali kita memusatkan perhatian lebih besar kemungk:inan kita akan memperoleh makna dari apa yang kita tangkap, lalu menghubungkannya dengan pengalaman yang lalu, dan kemudian hari akan diingat kembali. Bagian kognitif yang berperan membentuk persepsi: • Kesadaran Bila seseorang dalam keadaan bahagia, maka biasanya ia akan memandang disekelilingnya seperti suatu pemandangan yang sangat indah. Tetapi sebaliknya, jika ia sedang murung atau sedih pemandangan yang indah sekali pun tak enak untuk dipandang baginya semua seperti kabut dan membosankan. • lngatan lndera kita secara teratur akan menyimpan data irang kita terima dalam rangka memberi arti. Orang cenderung terus menerus membanding-bandingkan penglihatan, suara dan penginderaan yang lainnya dengan ingatan pengalaman lalu yang mirip. 25 • Proses informasi lnformasi yang diterima melalui penginderaan dis.impan untuk kemudian diproses, di ungkapkan dengan bahasa/ kata-kata dan diinterpretasikan melalui tingkah laku seseorang. 2. Peran atensi dalam persepsi Atensi adalah keterbukaan kita untuk memilih rangsangan mana yang paling menarik dan mengesankan bagi kita. Banyak psikolog yang tertarik untuk mengetahui tempat atau titik di dalam proses persepsi, di mana atensi memegang peranannya. Atensi memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu: • lntensitasnya • Keterbatasan pada kepastian (Shaleh, 2004: 91-94) 2.3.3. Ciri-ciri Umum Dunia Persepsi Agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna, ada ciri-ciri umum tertentu dalam dunia persepsi (Saleh, 2004: 89), yaitu: 1. Modalitas: rangsang-rangsang yang diterima harus sesuai dengan moda/itas tiap-tiap indera, yaitu sifat sensoris dasarclan masing-masing indera (cahaya untuk penglihatan ) ; bau untuk penciuman; suhu bagi 27 2.3.5. Faktor-faktor Yang Berpengaruh Pada Persepsi Karena persepsi lebih bersifat psikologi daripada merupakan proses penginderaan saja maka ada beberapa faktor yang mernpengaruhi, yaitu: 1. Perhatian yang selektif Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Meskipun demikian ia tidak harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya untuk itu, individunya memusatkan perhatiannyapada rangsang-rangsang tertentu. 2. Ciri-ciri rangsang Rangsang yang bergerak di antara rangsang yang diam akan lebih menarik perhatian. 3. Nilai dan kebutuhan individu Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya dibanding seorang bukan seniman. 4. pengalaman dahulu Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi dunianya. (Saleh, 2004: 118) Perbedaan persepsi dapat disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini : 1. Perhatian: Biasanya kita tidak menangkap seluruh rangsang yang ada di sekitar kita sekaligus, tetapi kita memfokuskan perhatian kita pada satu atau dua objek saja. 28 2. Set: Harapan seseorang akan rangsang yang akan timbul. 3. Kebutuhan: Kebutuhan-kebutuhan sesaat maupun yang menetap pada diri seseorang, orang tersebut akan mempengaruhi persepsi. 4. Sistem Nilai: Sistem nilai yang berlaku dalam suatu rnasyarakat berpengaruh pula terhadap persepsi. 5. Ciri kepribadian: Ciri kepribadian akan mempengaruhi pula persepsi. 6. Gangguan Kepribadian: Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang disebut halusinasi. Berbeda dari ilusi, halusinasi bersifat individual, jadi hanya dialami oleh penderita yang bersangkutan saja. (Sarwono, 2003: 46) 2.4 Jerawat 2.4.1 Definisi Jerawat Jerawat atau "acne" merupakan keradangan (inflamasi) tisu pada bagian kelenjar minyak (sebaceous) pada bagian kulit manusia. (Fahrni, 2006: 60) Menurut The British Medical Association Illustrated Medical Dictionary, Acne is A chronic skin disorder caused by inflammation of the hair follicles and sebaceous gland in the skin : Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit (Davidson, dkk, 2002: 9). 29 Jerawat merupakan kondisi atau fenomena yang menyertai proses pematangan, dan merupakan salah satu ciri kedewasaan serta mulai aktifnya hormon dalam tubuh. Jerawat biasanya muncul pada usia remaja, oleh karena itu jerawat disebut juga sebagai suatu fenomena psikologis yang dihasilkan dari keluarnya hormon-hormon kelenjar dan berubahnya pembentukkan hormon pada seseorang, karena pada masa remaja keseimbangan hormon menjadi sangat sensitif dan bersamaan dengan bertambah sedikitnya jumlah hormon laki-laki (progesteron) dan hormon wanita (estrogen): Bersamaan dengan bertambah sedikitnya jumlah hormonhormon ini, maka kelenjar-kelenjar minyak akan berpen!~aruh pada kulit dan bertambah aktif serta semakin bertambah produksi minyaknya. Jerawat berkembang di sekitar kulit yang memiliki kelenjar minyak yang berlebih dan biasanya daerah yang mudah terkena jerawat ialah di muka, dada, belakang punggung, dan atas lengan. (Fahrni, 2006: 61-62) Perkataan jerawat berasal dari satu kata greek yang berarti " masa yang paling penting dalam hidup". lndividu yang mengalami masalah jerawat seringkali mempunyai masalah yang berkaitan dengan: > Harga diri > Keyakinan terhadap diri sendiri > Pergaulan sosial > Menarik diri 30 > Terisolasi > Motivasi rendah Kajian dalam bidang pengobatan telah menunjukkan terdapat lebih kurang lima puluh jenis jerawat. Perkataan jerawat lebih menunjukkan kepada jenis jerawat umum yaitu acne vulgaris. la merupakan satu p(~nyakit yang berlaku pada unit pilusebaceous (terdiri daripada rongga rambut dan kelenjar minyak) pada bagian kulit. Jerawat jenis ini merupakan jenis jerawat yang paling sering dialami oleh individu terutamanya golongan remaja dan golongan dewasa pada awal usia 20-an. (www.gogle.com) 2.4.2 Tipe-Tipe Jerawat Fahrni (2006: 63) membedakan tipe jerawat berdasarkain jenis dan kadar penderitanya, yaitu: 1. Jenis titik atau fleks; pada awal terjadinya, banyak jerawat berkepala hitam dan adanya sumbatan-sumbatan minyak. Jenis ini biasanya dikenal dengan komedo jenis terbuka (blackhead). Sedangkan komedo yang tertutup (whitehead) memiliki kulit yang tumbuh di atas pori-pori yang tersumbat, makanya terlihat seperti tonjolan putih kecil-kecil di bawah kulit. Jerawat jenis komedo ini disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan kelenjar minyak yang berlebihan pada kulit. 2. Jenis jerawat kecil; jerawat kecil-kecil yang matang banyak terdapat di daerah kening. 31 3. Jerawat biasa, jenis jerawat "klasik" ini mudah dikenal, tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan. Terjadi karena pori-pori yang tersumbat terinfeksi dengan bakteri. Bakteri ini bisa yang terdapat dipermukaan kulit, bisa juga dari waslap, kuas make up, dan jari tangan. Stress, hormon dan udara yang lembab dapat memperbesar kemungkinan infeksi jerawat, karena menyebabkan kulit memproduksi minyak, yang merupakan tempat berkembang biaknya bakteri. 4. Jenis tuber (akar tumbi); terdiri dari sejenis jerawat kecil yang menahun serta meradang. 5. Kelenjar-kelenjar minyak membesar seperti jagung dan dipenuhi dengan zat bentukannya seperti bentuk kantung Uenis cystic acne/ jerawat batu). 6. Jerawat yang berbentuk bekas Iuka, berlubang dan menonjol di atas permukaan kulit. Tingkatan Jerawat Menurut Standar Kedokteran Adalah Sebagai Berikut: Tingkatan 1-Comedones tanpa atau disertai peraclangan ringan. Dapat berjumlah sedikit atau banyak. Tingkatan 11-Jerawat yang biasanya terbatas pada muka, berupa comedones dan lesi postular kecil pada pangkal/lubang rambut. Tingkatan 111-Peringkat ini lebih merupakan suatu penyakit, daripada sekedar perubahan kosmetik. Ditandai oleh comedones dan postular kecil- 32 kecil, dan ada kecenderungan berkembangnya suatu pewadangan yang lebih dalam. Tingkatan IV-Muka dan leher terserang lebih berat, yang dapat meluas sampai ke badan bagian atas, juga dapat sampat ke kulit kepala di atas leher belakang. (Hurlock, 1990: 212) 2.4.3 Gejala-gejala Timbulnya Jerawat Ada 4 (empat) gejala pokok yang perlu kita perhatikan: 1. Adanya peningkatan hormon androgen. 2. Adanya peningkatan produksi lemak di kelenjar lemak (sebum). 3. Adanya kondisi abnormal atas timbulnya bakteri dan jamur atau yang disebut microflora di kulit kita. 4. Adanya penebalan, penyumbatan serta pengerasan pada sel-sel kulit kita Bila kita merasakan adanya gejala atau hasil test yang menunjukan gejalagejala diatas, sebaiknya jangan merawat sendiri di rumah, sudah saatnya ke dokter atau klinik perawatan kulit. 2.4.4 Beberapa Faktor Penyebab Timbulnya Jerawat diantaranya adalah: 1. Hormon (estrogen & progesteron) 2. Kekurangan vitamin A, terutama pada orang yang m1:impunyai kulit kering 33 3. Keturunan 4. Makanan; Sebagian besar dari makanan berminyak dan mengandung zat tepung dan sebagian makanan seperti jamur, kacan\J-kacangan, menambah kemungkinan terkena jerawat. Pada usia1 pubertas, anemia, tidak melakukan aktivitas olahraga, tidak terkena matahari dan udara segar dalam jumlah yang cukup, lalai dalam menjaga kebersihan diri, tidak memperhatikan kebersihan kulit dan kondisi fisik serta syaraftegang, akan mempercapat tumbuhnya jerawat. (Fahrni, 2006: 63-64) 2.5 l<erangka Berpikir ]5KEMA Fenomena jerawat terhadap individu ~ Persepsi ' ' < Negatif -+ Pereaya diri rendah Positif/wajar -+ Pereaya diri tinggi ~--~--_j '. Adanya hubungan persepsi tentang jerawat dengan kepercayan diri remaja akhir Pada usia remaja, setiap individu dapat melakukan se£1ala aktivitas karena mereka memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan keinginan untuk mencoba- 34 coba ditambah lagi hal ini didukung oleh adanya banyak. perubahan yang terjadi baik dari segi fisik, kognitif, emosi, minat dan sosialnya. Namun aktivitas yang dilakukan tidak akan berjalan sesuai dengan keinginan dan harapan mereka tanpa adanya kepercayaan dalam diri rnereka karena kepercayaan diri merupakan modal utama seseorang dalam melakukan segala aktivitasnya dan memperoleh kesuksesan untuk meraih masa depan seperti yang diungkapkan oleh Maslow. Remaja dapat menunjukkan identitas dirinya dengan kepercayaan diri. Tanpa kepercayaan diri seseorang tidak dapat mengembangkan seluruh kemampuan dan potem;i yang dimilikinya. Ditambah lagi pada usia ini remaja mulai mencari perhatian dari lingkungannya, berusaha mendapatkan status dan peranan dalam berbagai kegiatan yang ada di lingkungannya. (Hurlock 1990: 208) Petro Blos berpendapat bahwa perkembangan yang terjadi pada masa remaja khususnya remaja akhir, pada hakekatnya merupakan usaha penyesuaian diri (coping), yaitu untuk secara aktif mengatasi stress dan mencari jalan keluar baru dari berbagai masalah. (Sarwono 2002: 25) Namun hal tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yan9 terjadi, karena remaja memiliki persepsi dari sudut pandangnya sendiri sehingga mempengaruhi tingkah laku dalam menginterpretasikan sesuatu yang dialaminya. 35 Kemampuan kognitifnya pula yang secara tidak langsung memberikan kontribusi pemikiran remaja dalam mempersepsikan sesuatu yang berbeda menurut segi pemahamannya dari suatu kejadian atau pengalaman yang akan selalu diingat dalam memorinya (Shaleh, 2004: 92). Remaja yang pernah mengalami pengalaman yang buruk di masa lalunya akan mempengaruhi persepsinya di masa mendatang jika ia menemui kejadian yang sama, begitu pula sebaliknya. Seperti remaja yang pernah disulitkan keadaannya dalam berinteraksi dengan orang lain yang disebabkan dengan timbul atau suburnya jerawat pada wajahnya, karena remaja merasa malu atau minder maka ketika ia melihat atau mengalaminya kembali, hal tersebut dapat membuatnya berpandangan bahwa jerawat adalah penghalang aktivitasnya yang dapat mengurangi kepercayaan dirinya. Berbeda dengan remaja yang mempersepsikan secara positif, jika pada usia remaja akan atau pernah merasa disinggahi jerawat pada wajahnya maka hal tersebut tidak mempengaruhi langkahnya dalam beraktivitas dan ia memiliki kepercayaan diri yang tinggi, tetap merasa puas dengan keadaan dan penampilan fisiknya, tidak merasa malu atau takut diejek meskipun berjerawat. Maka dapat disimpulkan bahwa persepsi menentukan langkah seseorang dalam beraktivitas artinya ada hubungan persepsi tentang jerawat dengan kepercayaan diri remaja. 36 2.6 Hipotesis Ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang jerawat dengan kepercayaan diri remaja akhir. BAB3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pada pendekatan penelitian kuantitatif, data penelitian dapat diinterpretasikan dengan lebih objektif apabila diperoleh lewat suatu pengukuran yang valid, reliabel, dan objektif. (Azwar, 2005: 1) Sedangkan metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode deskriptif korelasi yaitu dengan cara mengumpulkan dua atau lebih perangkat nilai dari sebuah sampel peserta, lalu menghitung hubungan antara perangkatperangkat tersebut dan dianalisa dengan menggunakan analisis data statistik kemudian dilakukan interpretasi untuk dibuat kesimpulan. 3.1.2 Definisi Variabel dan Operasional Variabel Variabel penelitian ini terdiri dari 2 variabel, yaitu : variabel bebas dan variabel terikat, yaitu: a. Variable bebas: Persepsi tentang jerawat, yaitu bagaimana remaja menilai atau memandang jerawat (kondisi abnormal kulit akibat gangguan berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland) yang 38 menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit wajah) dari segi kognisi dan atensi. lndikatornya adalah: • Kemampuan kognitif meliputi kesadaran, ingatan, dan proses informasi. • Peranan atensi dalam persepsi meliputi intensitas dan keterbatasan pada kepastian. (Shaleh, 2004: 91-94) b. Variable terikat: Kepercayaan diri remaja akhir, yaitu remaja yang memiliki keyakinan bahwa ia dalam keadaan baik dan dapat menunjukkan atau mengeluarkan seluruh kemampuan dan potensi dalam dirinya serta yakin dapat mengembangkan kemampuan dan potensinya sehingga ia memperoleh kesuksesan dalam kehidupan sehari-hari. lndikatornya adalah: • Komponen Kognitif Meliputi penilaian kinerja relatif seseorang terhadap standar yang absolut dan perbandingan sosial. Ex: Orang yang percaya diri melihat dirinya dapat memenuhi standar kinerja, melakukan hubungan baik dengan orang lain, dan terus-menerus menunjukkan kinerja yang efektif. 39 • Komponen Afektif Dalam komponen ini percaya diri diindikasikan demgan perasaan nyaman, antusias dan kurang cemas ketika akan melakukan aktivitas. Orang yang secara keseluruhan kepercayaan dirinya tinggi akan melihat diri mereka kurang cemas dan kurang depresi daripada orang yang rendah kepercayaan dirinya. • Komponen Tingkah Laku Percaya diri seharusnya merefleksikan tingkah laku, khususnya kesiapan seseorang untuk terlibat dalam suatu keigiatan, cenderung ditampilkan dalam cara bertindak, gaya interaksi, dan pendekatan terhadap kegiatan. (Shrauger & Schohn 1995, di adaptasi oleh Mahrita) 3.2 Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Di dalam Encyclopedia of Educational Evaluation tertulis: A population is a set (or collection) of all elements possesing one or more attributes of interest. (l\rikunto, 2002: 108) Penelitian dilakukan pada sebuah lembaga pendidikan yaitu tingkat SMA pada Yayasan Patriot Pendidikan Bekasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa tingkat SMA tersebut yang berusia sekitar 16-18 tahun. 40 Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. (Arikunto, 2002: 109) Sampel penelitian berjumlah 47 siswa yang diambil berdasarkan karakteristik yang ditentukan. 3.3 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak dengan karakteristik yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini kriteria yang dipertimbangkan dalarn pengambilan sampel adalah siswa yang berjerawat pada tingkat sedang dan berat (selain jenis komedo) 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik sebagai berikut: • Penelitian diawali dengan studi literatur yang bertujuan untuk mencari teori yang didapat dijadikan landasan teori yang mendukung penelitian ini, data yang diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan analisis data statistik kemudian dilakukan interpretasi untuk dibuat kesimpulan. 41 • Observasi adalah langkah kedua yang penulis lakukan untuk menetapkan respond en • Penyebaran dan pengisian instrumen penelitian berupa skala persepsi tentang jerawat dan skala kepercayaan diri. • Wawancara, untuk menguatkan data yang diperoleh dari skala yang diberikan. 3.5 lnstrumen Penelitian Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis menggunakan skala dalam bentuk model Skala Likert. Adapun instrumen yang digunakan untuk mengukur data penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Skala persepsi • Skala persepsi ini dibuat untuk mengetahui persepsi tentang jerawat. Untuk mengukur persepsi tentang jerawat, penulis menggunakan skala yang telah disusun berdasarkan pada teori yang terkait dengan tujuan penelitian. Dalam hal ini peneliti bersandar pada teorinya Shaleh (2004: 91-94), sebagaimana tercantum dalam tabel berikut: 42 Tabel 3.2 Blue Print Skala Persepsi Tentang Jerawat Variabel Persepsi Aspek Item lndikator Kognitif J;> Kesadaran; individu secara sadar L Favorabel Unfavorable 2, 7, 9, 21, 3, 5, 18,20 10 10,13,17, 1,26,29, 10 39,45 31,48 25, 50 mempersepsikan jerawat dengan panca inderanya J;> lngatan; individu mempersepsikan jerawat berdasarkan pengalamannya J;> Proses informasi; individu 4,12, 19, 11, 24, 37, 27,36,44 49 6, 8, 32,41 14, 28, 33, 10 menginterpretasi kan jerawat dari apa yang diperoleh panca inderanya Atensi > lntensitas; seberapa fokus individu (sepenuh/ separuh hati) terhadap mempersepsikan jerawat 34, 35,46 10 43 ~ Keterbatasan; kemampuan 16, 22, 30, 15, 23, 28, 42,43 40,47 26 24 10 individu dalam mengatasi masalah jerawat 2: 50 b. Skala Kepercayaan Diri • Untuk mengukur kepercayaan diri digunakan skala yang disusun oleh penulis berdasarkan pada teori yang terkait dengan tujuan penelitian. Dalam penyusunan, penulis bersandar pada teorinya Shrauger dan Schohn (1995) dalam indeks kepercayaan diri, seibagaimana tercantum dalam tabel berikut: 44 Tabel 3.3 Blue Print Skala Kepercayaan Diri Variable Kepercayaan Aspek Kognitif diri Item lndikator L Favorable Unfavorable Meliputi 3, 7, 15, 6,17, 18, penilaian 16, 23, 25, 26, 34, 37, kinerja relatif 27, 31, 33, 39,43,47, seseorang 42,44, 50 49 Meliputi 1, 4, 20, 8, 9, 21, 38, perasaan 24, 35, 36 45,46,48 22 terhadap standar yang absolut dan perbandingan sosial Afektif nyaman, antusias, dan kurang cemas ketika akan melakukan aktivitas 14 45 Tingkah Kesiapan 2, 11, 13, 5, 10, 12, Laku seseorang 19,28,30 14, 29, 32, 14 40,41 untuk terlibat dalam suatu kegiatan, cenderung ditampilkan dalam cara bertindak, gaya interaksi, dan pendekatan terhadap kegiatan L: 24 26 50 Alat untuk mengukur persepsi dan kepercayaan diri siswa dibuat dalam bentuk Skala Model Likert dengan pilihan 4 alternatif jawaban dimana subjek menganggap setiap butir pernyataan dengan menggunakan taraf kesetujuan (favorable) atau ketidaksetujuan (unfavorable) terhadapnya. Dengan alternatif jawaban yang diberikan adalah SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS (Sangat Tidak Setuju). Responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang dianggap menggambarkan dirinya dengan cara memberi tanda checklist(.../). Untuk pemberian skor dari skala ini, jawaban antara pernyataan yang bersifat favorable & unfavorable berbeda. Hal ini 46 dapat dilihat dari tabel 3.4, kepada subjek disediakan respon atau keterangan sebagai berikut Tabel 3.4 Skor Untuk Pernyataan Favorable dan Unfavorable FAVOURABLE UINFAVOURABLE Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak setuju (TS) 2 3 Sangat tidak setuju (STS) 1 4 KATEGORI 3.6 Teknik Analisa Data Setelah data yang penulis perlukan terkumpul, selanjutnya ialah menganalisa data. Penelitian yang menggunakan skala sebagai alat pengumpul data harus memenuhi syarat valid dan reliabel, supaya terjamin akurasi datanya oleh karena perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. 1. Uji Validitas Pengolahan data dalam penelitian merupakan suatu langkah penting dan mutlak agar data yang diperoleh memiliki arti, sehingga penelitian yang dilakukan dalam memberikan kesimpulan yang benar. Analisa data-data yang digunakan adalah analisa statistika sebagai cara untuk mengetahui hubungan antara variabel independent (variabel bebas atau variabel X) yaitu persepsi tentang jerawat dengan variabel dependent (variabel terikat atau variabel Y) yaitu kepercayaan diri remaja akhir. 47 Untuk melihat hubungan antara persepsi tentang jerawat dengan kepercayaan diri remaja akhir, rumus yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari Person, yaitu sebagai berikut: Ru mus: r I XY - (l: X)(l: Y) In ~[L: X 2 - (l: X) 2 I n[L: Y) 2 In] =-r~~~~==~==~= xy x dengan variabel y rxy : koefisien korelasi variabel IXY : jumlah hasil perkalian skor x dan skor yang IX : jumlah nilai dari tiap butir l._Y : jumlah nilai konstan yang di peroleh individu n : jumlah subjek penelitian 2. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas bertujuan untuk melihat seberapa jauh alat ukur yang digunakan dalam penelitian memberikan hasil pengukuran yang konsisten bila dilakukan pengukuran kembali terhadap hal yang sama. Untuk mengestimasi reliabilitas dari skala yang telah dibuat oleh penulis adalah menggunakan teknik Alpha Cronbach. Adapun dalam penghitungannya menggunakan program SPSS 11.Ei. 48 3.6.1 Uji Persyaratan 1. Uji Homogenitas Homogenitas berkaitan dengan isi dari suatu tes. Tes yang bermaksud mengukur suatu aspek seharusnya terdiri dari suatu item-item yang juga mengukur hal yang sama. Semakin homogen item-itemnya, maka koefisien reliabilitas tes tersebut akan semakin tinggi pula. Sebaliknya semakin heterogen item-item tes, maka reliabilitasnya juga akan berkurang karena hal tersebut berarti mengukur beiberapa hal sekaligus yang tidak berkaitan. 2. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang terclistribusi secara normal maka perhitungan datanya menggunakan metode statistik parametrik. Sebaliknya data yang terdistribusi tidak normal perhitungan datanya menggunakan metode statistik non-parametril<. 3.6.2 Analisis Korelasi Analisis korelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah ada hubungan/ korelasi antara variable bebas (persepsi tentang jerawat) dan variabel terikat (kepercayaan diri remaja akhir), dan mengetahui apakah hubungan antara kedua variabel penelitian termasuk hubungan yang tinm1i atau rendah. Dalam BAB4 PRESENTASI dan ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Responden Penelitian ini dilakukan di Yayasan Patriot Pendidikan Bekasi tingkat SMA. Jumlah populasi responden secara keseluruhan 47 siswa berusia 16-18 tahun yang terdiri dari 23 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan. Tabel 4.1 Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia1 No 1 2 Kategori Laki-laki Perempuan Total Usia Jumlah 16 ·10 21,3% 17 ·10 21,3% 18 3 6,4% 16 13 27,6% 17 8 17% 18 3 6,4% Presentase 47 100% 4.2 Presentasi Data 4.2.1 Uji lnstrumen Penelitian 1. Uji Validitas a. Hasil Pengujian lnstrumen Persepsi Tentang Jerawat Data skala persepsi tentang jerawat diperoleh dari 47 siswa, terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan yang berusia 16.. 18 tahun tingkat 51 SMA di Yayasan Patriot Pendidikan Bekasi. Skala ini terdiri dari 50 item, untuk perhitungan validitas menggunakan Product Moment Pearson dengan bantuan SPSS 11,5 dan menggunakan taraf signifikansi 5% dengan r tabel: 0,288. Setelah diuji validitasnya diperoleh hasil bahwa 33 item valid dan 17 item gu~1ur. Tabel 4.2 Blue Print Hasil Try Out Skala Persepsi Tentang Jerawat Variabel Aspek Item lndikator 2: Favorabel Persepsi Kognitif ·" Unfavorable 2*, 7*, 9*1 3*, 5*, 18*, individu secara 21*. 25, 20* sadar 50* Kesadaran; 10 mempersepsikan jerawat dengan panca inderanya h lngatan; individu 10*,13*,17, 1*, 26, 29*, mempersepsikan 39*, 45 31*.48* 4*, 12*, 19*, 11 *, 24*, 37*, 27*,36*.44 49* 10 jerawat berdasarkan pengalamannya ." Proses informasi; individu menginterpretasi kan jerawat dari apa yang diperoleh panca inderanya 10 52 Atensi 6, 8*, 32, 14*, 28, 33, 41* 34,35,46 "' Keterbatasan; 16, 22, 30, 15*, 23, 28*, kemampuan 42, 43* 40*, 47* 26 24 " lntensitas; seberapa fokus 10 (sepenuh/ separuh hati) individu terhadap mempersepsikan jerawat 10 individu dalam mengatasi masalah jerawat L: 50 Ket:* valid Dalam penelitian ini, item untuk skala persepsi tentang jerawat yang dipakai adalah item yang valid yaitu sebanyak 33 item. Tabel 4.3 Blue Print Penelitian Skala Persepsi Tentang Jerawat Variabel Persepsi Kognitif Item lndikator Aspek " Kesadaran; individu secara sadar mempersepsikan jerawat dengan panca inderanya L: Favorabel Unfavorable 2,6, 18,33 3, 5, 8, 15, 17 9 53 " lngatan; individu 9, 12,26 1, 20, 21, 22 7 4, 10, 11, 19,24 9 mempersepsikan jerawat berdasarkan pengalamannya }> Proses informasi; individu menginterpretasi 16, 23, 29, 32 kan jerawat dari apa yang diperoleh panca inderanya Atensi " lntensitas; 7 13, 27, 31 28 14,25, 30 4 16 17 33 4 seberapa fokus (sepenuh/ separuh hati) individu dalam mempersepsikan jerawat "' Keterbatasan; kemampuan individu dalam mengatasi masalah jerawat ~ 54 b. Hasil Pengujian lnstrumen Kepercayaan Diri Data skala kepercayaan diri diperoleh dari 47 siswa, terdiri dari siswa laki-laki dan perempuan yang berusia 16-18 tahun tingkat SMA/sederajat di Yayasan Patriot Pendidikan Bekasi. Skala ini terdiri dari 50 item, untuk perhitungan validitas menggunakan Product Moment Pearson dengan bantuan SPSS 11,5 dan menggunakan taraf signifikansi 5% dengan r tabel:0,288. Setelah diuji validitasnya diperoleh hasil bahwa 36 item valid dan 14 item gugur. Table4.4 Blue Print Hasil Try Out Skala Kepercayaan Diri Variable Kepercayaan diri Aspek Kognitif Item lndikator L Favorable Unfavorable Meliputi 3*1 7*, E>*,17*, 18*, penilaian 15*, 16*, :26, 34, 37, kinerja relatif 23*, 25*, 39*, 43*, seseorang 27, 31*, 47,49 terhadap 33*, 42*, standar yang absolut dan perbandingan sosial 44*, 50 I/ 22 55 Afektif Meliputi 1*, 4*, 20, 8, 9, 21*, perasaan 24*, 35*, 38*, 45*, nyaman, 36* 46*, 48* 14 antusias dan kurang cemas ketika akan melakukan aktivitas Tingkah Kesiapan 2, 11*, 5*, 10*, 12*, laku seseorang 13*, 19, 14, 29, 32*, untuk terlibat 28*, 30* 40*, 41* 14 dalam suatu kegiatan, cenderung ditampilkan dalam cara bertindak, gaya interaksi, dan pendekatan terhadap kegiatan ~ 24 26 50 Ket:* valid Dalam penelitian ini, item untuk skala kepercayaan diri yang dipakai adalah item yang valid yaitu sebanyak 36 item. 56 Tabel 4.5 Blue Print Penelitian Skala Kepercayaan Diri Variable Aspek lndikator Kepercayaan diri Kognitif -- Itern L: Favorable Unfavorable Meliputi penilaian kinerja relatif seseorang terhadap standar yang absolut dan perbandingan social 2, 6, 11, 12, 17, 19, 22, 24, 31, 33 5, 13, 14, 28, 32 15 Afektif Meliputi perasaan nyarnan, antusias dan kurang cemas ketika akan melakukan aktivitas 1, 18, 25, 26 3, 15, 16, :27, 34, 35, 36 11 Tingkah laku Kesiapan seseorang untuk terlibat dalam suatu kegiatan, cenderung ditampilkan dalam cara bertindak, gaya interaksi, dan pendekatan terhadap kegiatan 8, 10, 20, 21 L: 18 4, 7, 9, 23, 29,30 18 10 36 57 1. Uji Reliabilitas Untuk uji reliabilitas penulis menggunakan rumus alpha cronbach dengan bantuan SPSS for windows versi 11,5. Hasil yang diperoleh untuk skala persepsi tentang jerawat sebanyak 33 item dengan koefisien reliabilitasnya adalah 0,9045 Begitu pula uji reliabilitasnya untuk skala kepercayaan diri sebanyak 36 item dengan koefisien reliabilitasnya adalah 0,9307. Hal ini menunjukkan bahwa nilai r-hitung 0.323 lebih besar dari r-tabel pada taraf signifikansi a= 0,05 (0,288). Berdasarkan data tersebut berarti dapat dikatakan bahwa skala persepsi tentang je!rawat dan skala kepercayaan diri yang digunakan sebagai ala! ukur dalam penelitian ini memiliki kehandalan reliabilitas yang sangat baik. 4.2.2 Uji Persyaratan 1. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk menguji 2 data lebih k'elompok data sampel yang berasal dari populasi yang memiliki varians yang sama. Jika angka signifikan (SIG)> 0,05 berarti varians dari data tersebut homogen atau sama (Silmiyanita, 2003). Uji ini dilakukan dengan menggunakan One Way Anova. Berdasarkan uji homogenitas dapat diketahui hasil yan!l diperoleh untuk skala persepsi tentang jerawat adalah 0,576> 0,05 dan 0,225> 0,05 untuk 58 skala kepercayaan diri. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa varians dari data tersebut homogen atau sama. (lihat tabel 4.6) 2. Uji Normalitas Berdasarkan hasil perhitungan yang penulis lakukan dengan menggunakan SPSS versi 11,5, menyatakan bahwa untuk skala persepsi tentang jerawat, angka Sig. l<0lmogorof-Smirnov adalah 0,919> 0,05 (taraf signifikansi yang ditetapkan) maka distribusi data untuk persepsi tentang jerawat adalah normal, dan untuk variabel kepercayaan diri angka signifikansinya adalah 0,810> 0,05 (taraf signifikansi yang ditetapkan), maka distribusi data untuk kepercayaan diri juga normal. (lihat label 4. 7) Pada uji normalitas kurva normal Q Q-plot (dalam lampiran) terlihat sebaran data dari variabel persepsi tentang jerawat dan kepercayaan diri saling berdekatan dan menempel di sekitar garis uji, terlihat pula hanya beberapa data yang terletak jauh dari sebaran data, dengan demikian data tersebut dikatakan normal. 4.2.3 Analisis Korelasi Analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearson, yaitu dengan mengkorelasikan jumlah skor variabel persepsi tentang jerawat dengan kepercayaan diri remaja akhir. Rumus 59 korelasi product moment ini digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan antara dua variabel, untuk menghitungnya dilakukan dengan menggunakan program SPSS 11,5. Dari hasil penghitungan yang disajikan pada tabel 4.10, diketahui bahwa nilai r hitung yang didapat adalah sebesar 0,323 Sementara nilai r tabel dengan N 47 pada taraf signifikansi 5% adalah sebesar 0.288. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima jika r hitung < r tabel. Karena nilai r hitung yang dihasilkan (0,323) > r tabel pada taraf signifikansi 5% (0.288) maka hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi tentang jerawat dengan kepercayaan diri ditolak. Dengan demikian hipotesisi alternatif (H1) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi tentang jerawat dengan kepercayaan diri remaja akhir diterima. 4.2.4 Deskripsi Hasil Penelitian 1. Gambaran Persepsi Tentang Jerawat Untuk menentukan tingkat persepsi remaja tentang jerawat penulis membaginya dalam kategorisasi positif, netral, dan negatif. Untuk kategori remaja yang memliki persepsi positif terhadap jerawat yaitu remaja yang tetap merasa puas dengan keadaan dan penampilan fisiknya, tidak merasa malu atau takut diejek serta tetap dapat melakukan aktivitasnya 60 dengan baik meskipun berjerawat. Untuk kategori remaja yang memliki persepsi yang netral terhadap jerawat yaitu rernaja yan1~ merasa kurang puas dengan keadaan dan penampilan fisiknya (berjerawat) namun ia tetap berusaha untuk dapat melakukan aktivitasnya dengan baik, sedangkan untuk kategori remaja yang memliki persepsi yang negatif terhadap jerawat yaitu remaja yang merasa tidak puas dengan keadaan dan penampilan fisiknya, merasa malu atau tal<Ut diejek serta tidak dapat melakukan aktivitasnya. Penulis menggunakan kategori jenjang (data ordinal). Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang tepisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur, misalnya dari rendah ke tinggi, dari paling jelek ke baik, dari negatif ke positif dan semacamnya. Dalam menentukan jenjang tersebut adalah skala persepsi yang terdiri dari 33 item yang setiap itemnya diberi nilai 1 sampai 4. Dengan demikian skor yang rnungkin diperoleh tiap subjek berkisar 33-132. Skor terendah adalah 33 (hasil dari 33x1) dan skor tertinggi adalah 132 (33x4). Skor tertinggi menunjukkan tingkat persepsi yang positif dan skor terendah mengindikasikan tingkat persepsi yang negatif. Luas jarak sebarannya menjadi 132-33=99, sedangkan standar deviasinya bernilai 99/6=16,5 61 = (33x2) + (33x3)/2 Mean teoritis 80=16,5 = (66 + 99)/2 = 82,5 = 82,5 - 16,5= 66 Median = 82,5 + 16,5 = 99 Interval Kategori x :.566 Negatif 66:.5x<99 Netral 99 $ x Positif Table4.8 Kategorisasi Skor Skala Persepsi Tentang Jlerawat -· Kategorisasi Frekuensi Presentase Negatif - - Netral 35 74% Positif 12 26% Total 47 100% Tabel di alas menunjukkan bahwa dari 47 siswa, terdapat 35 siswa memiliki persepsi yang netral terhadap jerawat maksudnya meskipun siswa merasa kurang puas dengan keadaan dan penampilan fisiknya (berjerawat) namun ia tetap dapat melakukan aktivitasnya dengan baik. Dan terdapat 12 siswa yang memiliki persepsi positif terhadap jerawat, maksudnya dari 12 siswa tersebut merasa puas dengan keadaan dan 62 penampilan fisiknya, tidak merasa malu atau takut diejek serta dapat melakukan aktivitasnya dengan baik. 2. Gambaran Kepercayaan Diri Untuk menentukan tingkat kepercayaan diri dalam kategori tinggi, sedang dan rendah, penulis menggunakan kategori jenjang (data ordinal) berdasarkan indeks kepercayaan diri (tercantum dalam kajian teori). Dalam menentukan jenjang tersebut adalah skala persepsi yang terdiri dari 36 item yang setiap itemnya diberi nilai 1 sampai 4. Dengan demikian skor yang mungkin diperoleh tiap subjek berkisar 36-144. Skor terendah adalah 36 (hasil dari 36x1) dan skor tertinggi 144 (hasil dari 36x4). Skor tertinggi menunjukkan tingkat kepercayaan diri yang tinggi dan skor terendah mengindikasikan tingkat kepercayaan diri yang rendah. Luas jarak sebarannya menjadi 144-36=108, sedangkan standar deviasinya bernilai 108/6= 18 Mean teoritis = (36x2) + (36x3)/2 = (72 + 108)/2 = 90 =90-18=72 Median = 90 + 18= 108 SD==18 63 Interval Kategori x ~ 72 Rendah 72 ~ x < 108 Sedang Tinggi 108 ~ x Table 4.9 Kategorisasi Skor Skala Kepercayaan Diri Kategorisasi Frekuensi presentase Rendah - - Sedang 27 57% Tinggi 20 43% Total 47 100% Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 47 siswa terdapat , 27 siswa yang memiliki kategori percaya diri sedang dan 20 siswa yang memiliki kategori percaya diri tinggi. Kategori tersebut dilihat dari aspek kognitif, afektif dan tingkah laku. BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI dan SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data serta analisis korelasi, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang jerawat dengan kepercayaan diri remaja akhir (tingkat SMA) di Yayasan Patriot Pendidikan Bekasi. Adanya hubungan antara dua variabel tersebut, karena dari hasil yang diperoleh r-hitung (0,323) lebih besar dari pada r-tabel pada a=0,05 (0,288). Artinya semakin positif persepsi remaja terhadap jerawat maka semakin tinggi kepercayaan dirinya. 5.2 Diskusi Hasil penelitian menyatakan ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang jerawat dengan kepercayaan diri remaja akhir. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan Korelasi Product Moment Pearson antara skor persepsi tentang jerawat dengan skor kepercayaan diri remaja akhir. Adanya hubungan persepsi tentang jerawat dengan kepercayaan diri remaja akhir ini dapat dilihat dari cara pandang remaja berdasarkan kemampuan kognitifnya yang secara tidak langsung memberikan kontribusi pemikiran remaja untuk 65 mempersepsikan sesuatu yang berbeda dari segi pemahamannya atas suatu kejadian atau pengalamannya yang akan selalu diingat dalam memorinya. (Shaleh, 2004:92) Penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya (Muna Eka Sari, 2006) tentang kepercayaan diri remaja yang menyatakan bahwa seseorang yang puas secara positif terhadap penampilan fisik (citra tubuh) akan meningkatkan kepercayaan dirinya. Penelitian ini juga memperkuat teori yang telah diajukan oleh Adams (dalam Marina 1997) yaitu, bahwa persepsi terhadap penampilan fisik (citra tubuh) yang positif akan meningkatkan nilai diri (self worth) dan kepercayaan diri (self confident) seseorang. Sebaliknya Rodin menyatakan, persepsi terhadap penampilan fisik (citra tubuh) yang negatif akan membuat seseorang merasa frustrasi dan rnalu, menurunkan harga diri (self esteem) dan nilai diri (self worth). (Simmons,dkk, dalam Marina 1997) Jadi dapat dikatakan bahwa siswa/ remaja tersebut dapat melalui salah satu tahapan perkembangannya dengan baik sebagaimana Petro Blos berpendapat bahwa perkembangan yang terjadi pada remaja, khususnya remaja akhir hakekatnya adalah usaha penyesuaian diri (coping), yaitu untuk secara aktif mengatasi stress dan mencari jalan keluar baru dari berbagai masalahnya (Sarwono,2002: 25), meskipun pada umumnya remaja 66 beranggapan bahwa jerawat adalah suatu hal yang wajar, seperti yang mereka ungkapkan dalam wawancara. Mereka menyatakan bahwa meskipun mereka merasa malu namun hal itu tidak membuatnya kehilangan kepercayaan dirinya, mereka tetap berusaha untuk menerima keadaan mereka walau mereka tidak memungkiri butuh clukungan dari lingkungan sekitarnya seperti keluarga, teman, dan masyarakat. Dalam penelitian ini penulis memiliki keterbatasan diantaranya jumlah responden dan item skala kurang banyak serta hanya melakukan wawancara sigkat atau tak berstruktur artinya wawancara yang dilakukan bersifat informal. 5.3 Saran Saran Teoritis: 1. Dari beberapa hambatan yang dihadapi penulis dalam melakukan penelitian, penulis mengharapkan agar adanya perbaikan dan pengembangan pada penelitian selanjutnya, seperti memperbanyak jumlah responden, item skala lebih banyak, serta melakukan wawancara berstruktur agar hasil penelitian dapat lebih baik. 2. Untuk penelitian selanjutnya peneliti dapat lebih mernperdalam teori baik dari Psikologi Perkembangan dan Psikologi Klinis 67 Saran Praktis: I. Setiap remaja perlu meningkatkan kesehatan dan kebersihan dirinya; Salah satu cara pribadi untuk mengatasi permasalahan jerawat adalah dengan menjaga kebersihan tangan dan wajah, gaya1 hidup yang seimbang antara aktivitas sehari-hari, olah raga, pola1 makan yang sehat dan istirahat yang cukup. 2. Agar remaja tetap dapat beraktivitas dengan baik dan mengembangkan potensi atau kemampuan yang dimilikinya dengan berpikir positif dan bersikap bijaksana dalam menilai suatu hal yang dihadapinya. DAFTAR PUSTAKA Agustian. Ari Ginanjar. 2004. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Dan Spiritual ESQ. Jakarta. Arga Wijaya Persada. Arikunto. Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi revisi V. Jakarta. Rineka Cipta. Atkinson. Rita. L. 1996. Pengantar Psikologi. Jakarta: Erlangga. Jilid 2 Edisi VIII. Azwar. Saifuddin. 2003. Penyusunan Skala Psiko/ogi. Yogyakarta: Pustaka. Cet VII. Centi. Paul. J. 1993. Mengapa Rendah Diri. Jakarta. Kanisius. Chaplin. J. P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta. Rajawali Pers. Davidoff. Linda. L. 1998. Psikologi Suatu Pengantar. Edisi ke 2. Jakarta. Erlangga. Fahrni. Syaikh Adil. 2005. Rahasia Wanita Dari A Sampai Z. Jakarta. Pustaka Al-Kautsar. Hasan. Dkk. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta. DEPDIKBUD. Balai Pustaka. Hurlock. Elizabeth. B. 1990. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Edisi ke 5. Jakarta. Erlangga. lswidharmanjaya. Derry & Agung Greogorius. 2004. Satu f-fari Menjadi Lebih Percaya Diri. Jakarta. PT Elex Media Komputindo Gramedia. Kartono. Kartini & Gali Gulo. 2003. Kamus Psikologi. Bandung. Pioner Yaya. Kumara. Amitya. 1998. Studi Pendahuluan Tentang Validitas Dan Reliabilitas: The Test Of Self Confidence. Yogyakarta. Fakultas Psikologi UGM. Rahmat. Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. PT Raja Grafindo. Saleh. Abdurrahman. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta. Kencana. 69 Santrock. Jhon W. 2002. Life Span Development. Jakarta: Erlangga. Sarwono. Sarlito Wirawan. 2004. "Psikologi Remaja". Jakarta. PT Raja Grafindo. ------------------------------------. 2000. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta. Bulan Bintang. Sutikno. M. Sobry. 2007. "lngin Sukses? Anda Harus Gila". NTP Press. Mataram. Uqshari. Yusuf. 2005. "Percaya Diri Pasti". Jakarta. Gema lnsani. Zulkifi. L. 2002. Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Cet. IX. SKRIPSI: Kurniasih. Rini. 2004. Pengaruh Pola Asuh Terhadap Kepeircayaan Diri Anak. Skripsi UIN. Mahrita. Evi. 2000. Perkembangan lnventori Kepercayaan Diri. Jakarta. Skripsi UI. Marina. 1997. Hubungan Kesenjangan Diri (Self Discrepancy) dengan kepuasan Citra Tubuh (Body Image Satisfaction) Pada Wanita. Jakarta. Skripsi UI. Nuryanih. 2002. Hubungan Antara Penerimaan Sosial Kelompok Dengan Kepercayaan Diri Remaja Awai. Jakarta. Skripsi UIN. www.google.com LAMPIRAN I FORMAT SKALA PENELITIAN PENGANTAR Salam kenal! ! Saya Efa Wahyuni, mahasiswa tingkat akhir Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, saat ini sedang menyusun skripsi dengan judul "HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG JERAWAT DENGAN KEPERCA YAAN DIR/ REMAJA AKHIR". Penelitian ini adalah untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar sarjana Psikologi. Oleh karena itu, saya meminta kesediaan Anda untuk membantu mengisi skala ini guna dijadikan data masukan. Adapun informasi/ data yang Anda berikan akan sangat bermanfaat untuk penelitian ini. Pada skala terdapat beberapa pernyataan. Baca dan Pahamilal1 dengan baik setiap pernyataan tersebut. Dalam hal ini tidak ada penilaian baik dan buruk atau benar dan salah. Anda sepenuhnya bebas menentukan pilihan. Pilihla)J_pernyataan yang Sesuai menurut diri Anda. lsilah data di bawah ini sebelum Anda mengisi skala Nama (inisial) Jenis kelamin Usia Siswa tingkat/kelas Petunjuk penqisian Berilah tanda ceklist ('1) pada kolom jawaban yang tertera di samping pernyataan sesuai dengan pilihan Anda. Adapun alternatif pilihan jawaban adalah sebagai berikut: SS : Sangat Setuju S : Setuju TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju Contoh: Atas kesediaan Anda meluangkan waktunya untuk mengisi skala ini, saya ucapkan Terima Kasih. Jakarta , 2007 Penulis Persepsi PERNYATAAN No 1 Saya pernah dijauhi teman karena jerawat 2 Saya merasa nyaman-nyaman saja dengan wajah sc·,, s TS STS yang berjerawat 3 Saya malu bertemu dengan orang lain karena berjerawat 4 Saya tidak perlu malu dengan wajah yang berjerawat 5 Saya tidak nyaman dengan wajah yang berjerawat 6 Saya tidak malu bertemu dengan orang lain walau berjerawat 7 Waiau wajah berjerawat saya tetap dapat melakukan aktivitas dengan baik 8 Saya takut orang-orang terdekat akan menjauhi saya karena jerawat 9 Walaupun berjerawat saya tetap memiliki banyak tern an 10 Saya sering merasa malu dengan wajah saya yang I berjerawat 11 Saya selalu berusaha mencoba meraih prestasi meski wajah berjerawat 12 Meskipun berjerawat, saya tetap merasa PD 13 Saya menghabiskan banyak waktu untuk mengatasi jerawat 14 Saya suka termenung memikirkan wajah yang berjerawat 15 Saya menjadi paranoid karena jerawat 16 Saya tidak peduli dengan komentar orang lain akan wajah saya yang berjerawat 17 Saya melakukan perawatan wajah untuk menarik perhatian orang lain 18 Bagi saya jerawat bukanlah hal yang harus ditakuti 19 Menurut saya, pribadi yang menarik selalu identik dengan wajah cantik/tampan 20 Saya risih jika mendengar orang lain mengomentari wajah saya yang berjerawat 21 Seandainya saya tidak berjerawat maka akan terasa mudah untuk menarik perhatian orang yang saya suka 22 Saya menjadi tidak PD sejak berjerawat 23 Menurut saya, pribadi yang menarik tidak ditentukan dengan wajah yang cantik/tampan 24 Saya takut dijauhi teman pria/wanita karena jerawat 25 Saya tidak dapat melakukan aktivitas di luar ruangan dengan wajah yang berjerawat 26 Tidak sulit bagi saya untuk menarik perhatian orang yang saya suka 27 Aktivitas saya terhambat karena jerawat 28 Saya dapat melakukan aktivitas apapun & kapanpun meski dengan wajah yang berjerawat 29 Saya tidak takut dijauhi teman pria/wanita karena berjerawat 30 Jerawat telah mengendalikan kehidupan saya 31 Saya selalu sibuk membenahi diri (fisik) daripada mengembangkan potensi diri 32 Prestasi belajar saya menurun sejak berjerawat 33 Saya senang tidak dijauhi orang karena berjerawat J (j Skala Kepercayaan Diri No PERNYATAAN 1 Saya dikenal oleh banyak teman di sekolah 2 Saat diminta pendapat oleh teman, saya tidak ragu untuk mengutarakan pendapat saya 3 Saya rasa tidak banyak orang yang mengenal saya 4 Saya sulit berinteraksi dengan orang lain 5 Saat diminta pendapat oleh teman, saya ragu untuk mengutarakan pendapat saya 6 Saya menyukai hal-hal yang bersifat menantang (tantangan dalam hidup) 7 Saya mudah menyerah saat gagal dalam pelajaran 8 Saya tidak malu untuk mengakui kesalahan yang saya perbuat 9 Saya suka menghindari orang yang berbeda pendapat dengan saya 10 Saya tidak malu bertemu dengan orang lain walau memiliki kekurangan 11 Saya senang dapat berinteraksi dengan banyak orang 12 Saya tidak mudah menyerah saat gaga! dalam pelajaran 13 Saya lebih senang menyendiri daripada berkumpul bersama teman 14 Saya takut menghadapi tantangan hidup 15 Banyak teman sekolah yang tidak setuju dengan ide/pendapat yang saya berikan 16 Saya hanya dikenal oleh teman-teman sekelas saja 17 Saya yakin dapat mengikuti kegiatan Ekskul dengan baik " s S'' TS STS 18 Saya tidak malu bertanya pada guru/teman jika ada pelajaran yang tidak saya pahami 19 Saya bertanggung jawab atas setiap pekerjaan yang saya lakukan - 20 Saya senang bertemu dengan orang baru dan dalam suasana yang baru 21 Saya mampu bekerja sama dengan siapa saja dalam kelompok 22 Saya mudah menyesuaikan diri dengan temanteman di sekolah 23 Saya malu bertemu dengan orang lain karena kekurangan yang ada pada diri saya 24 Saya yakin dapat memahami dengan mudah pertanyaan /perintah yang sulit 25 Saya yakin mampu berbicara di depan umum dengan baik dan jelas 26 Saya bangga dengan kelebihan dan kekurangan yang saya miliki 27 Saya malu dengan kekurangan yang saya miliki 28 Saya termasuk orang yang telat dalam mengumpulkan tugas 29 Saya takut bertemu dengan orang baru dan dalam suasana baru 30 Saya enggan memulai percakapan dengan temanteman 31 Saya hanya mampu bekerjasama dengan orang yang saya kenal saja 32 Saya yakin dengan kemampuan yang saya miliki 33 Saya dapat menyelesaikan tugas tepat waktu 34 Saya tidak yakin mampu mengikuti kegiatan Ekskul dengan baik 35 Saya tidak yakin dapat menyelesaikan tugas sekolah dengan baik 36 Saya merasa tidak yakin dengan kemampuan yang saya miliki Cat : Periksalah kembali jawaban Anda agar tidak ada pernyataan yang terlewat Pernyataan 11 11 111 1 ~ 4 4 I ..;. 1 4 1 1 1 1 1 3 3 3 4 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 I 31 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 i- 2 ·3 3 3- --4 2 ____3,,_ 2- - - -2- - 2 3 3 2 4 2 2 3 4 3 3 3 2 2 4 3 11 3 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 4 2 3 3 2 4 3 4 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 3 2 2 1 3 3 2 2 2 1 3 -1 3 -3 2 -2 ·-·-·3 3 ---· 3 2 3- --2 2 2 3 --2 3 -3 2 2-3 ----1 4 -2 2 3 3 1 3 4 2 3 3 32 3 3 3 2 4 2 3 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 4 2 3 2 2 3 2 2 3 4 3 --~--- 3 2 3 2 2 3 2 3 2 4 2 2 4 i 3 ... -3 -·--3 -- -3 ------4 3- ---·-3 --3 3 34 4 ···-4 --··-3 ---4 4 -··3 4 3 -43 4 3 2 3 3 3 2 ---3 --2 3 4 --3 ----------3 3 4 3 ·-4 3 --3 4- -- -4 -.4 ---2 --3 - -3 - -3 -----3 ---4 - 3 3- -- -· 3 - --· 3 -----· 3 ·-3 -·---3 3 ..----3 3- - ----3 3 - -3- - -4- - -2- - - -3- - - - -4- ------2 ------2 2 3-- -3 .. _,, 3 --·---2 - -3 --- 3.. -·-3 - 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 - 2 . --3 1 -- --- - - ---- ----- - -- 3 _..,_ 3 ·--3 2- -3 -------2 2 ·--2 --2 2 3 3 -4 2- -3 - 2-- - 2 ----2 3 2 4 -4 4 -2 3 - --4 - -1- - 1 3 2 3 2 4 ....... 2 - -3 . 3 ---2 2 2 2 4 4 4 2 3 3 4 3 3 2 -- - --- -~ "'"" 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2_1 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 4 2 3 3 3 3 2 4 4 4 3 2 ; 2 3 3 3 3 ~I 2 3 2 1 4 4 2 2 2 3-3 4 3 2 2 3 3 ---- 3 3 2 2 ·- 3 3 2 -4 3 4 4 1 3 3 3 3 3 4 2 .3- 2 3 1 ~. 1 -3 !~f~~J1; ~I-~ 4 4 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3_ 3 3 3 }_ 4 -4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 _4 4 3 2 ~. 2 2 3 1 2 3 3 3 3 3 1 ~ 3 2 3 3 3 2 3 !11~1~ 11 2 4 3 3r 4 4 i~4 ::-ti 3 11~:;4 4 3 3 1 3 3 3 3 3 iFi II ~ t 4 3 4 3 2 2 4 2 3 3 2 1 4 4 3 3 3 3 4 - 4 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 4 4 3 2 3 3 2 1 1 2 3 1 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2 2 ;1 -~ 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2-- 1 2 1 --- 2- 3 i :~ 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 1 1 31 2 3 2 3 3 2 3 4 1 1 2 3 3 4 2 4 ;1 3 3 3 2 3 4 3 2 3 1 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 -4 3 3 3 4 3- ____ 4 3 ---· 1 3 3 4-- 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 21 -1 3 1 3 1 1 1 1 1 2 3 ~I ~ 2 2 4 4 2 3 3 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4 2 1 1 1 1 1 3 3 3 1 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 2 4 1 2 1 2 2 3 3 3 2 2 22 3 2 __ 2 ~3··· .3L 3 2 34 2 2 2 1 1 3 3 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 1 3 2 2 2 2 4 3 1 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 i 1 2 2 2 2 2 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 1 3 3 2 2 3 3 3 "~! 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2' 3 3 2 3 3 3 4 2 _4L :'I 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 ~-l ••~--~ Jl ~ 2 3 ~ ~:! ~ JI :; i~ ; 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4--3 3 3 3 3 2 3 2 2 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 3 - 3 --3 3 3 3 3 3 2 3 _ 3 3 3 3 1 3 2 4 ~ ,, 3 ~1-1 %1 "' 3 3 4 3 3 2 4 2 2 3 4 2 3 4 4 3 4 44 .. -- 4 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 4. 3 3 2 2 _3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 _3 -- -- -- 3 3 4 2 3 4 ii~~ 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 3 3 4 2 - -3 2 44- 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 43 2 3 4 4 2 4 4 3 2 3 2 2 4 4 --3 3 3 3 3- 2 } 31 ---- -- 3 4-23 4 3 3 ~I 31 3 ., 3- 3 2 3 2 41 __3.... --- 43 4 3_ --~ - 3_ _2 3 f):j=][ 1 4 3 3 31 31-3 2 3 "" 4 2 _,,_,_ 3 3 3_1- 3L 3 2 31 2 . 4 -- 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 4 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 31 4 <aan 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 :i 3 3 3 4 3 31 3 -3 --3 3 -3 3 4 -4 l~I ~~ fl~ J! 3 I -I- ~I !I I 3-.-2 4 3 3 4 3 3 -4 4 2-2 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 2 3 1 4 2 2 3 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 3 31 31 4 2 3 3 4 3 1 2 ~- - r- 3 2 3 4 2 3 2 3 2 2 2 3 2 4 2 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 i ; 1 3 3 3 4 4 2 1 3 4 41 3i 3l 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 1 4 3 3 2 3 3 -3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 j 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 4 2 3 ? 3 3 3 3___ _3_1 2 ;3 ~3 ;3 ~3 ;3 i=:{ ~ 3 3 3 2 3 3 2-2 3 2 3 4 3 3 -3 2 2 3 3-3-3 3 3 3- 4 _3j 3_ LJ ; 3 i-4 3 3 -3 - 3 - 3 3 3 3 - 3 ~ 3 2 2 2 3""3 3- 3 2 3-4 -3-4 2 4 3 i :j 4 --4 -3 --3 - -4 -2 4 2 2 2 2 -3 --3- --2 - 3 3 --3 · 3 3- --3 -·z·---3·-3 --3- 3 3 3 2 3 :j 3 -3--3 --3 2 4 3 3 - 3 3 3 3 3 3 - 3 - 3 -3 3 3 3 4 3 3-4 3 2 2 3 3 3 -3 4 3 3 4 2 4 3 3-3--2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3--3 - 2 3 3 3 4 :j 4 4 2 -4 4 3 3 3 4 ----· --3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 33334344-3333 2323233333-:33 2 3 3 3 3 2 3 j 3 3 3 3 4333434_~_3332 2 4 1 4 4 2 2 1 2 1 4 1 4 3 4 4 2 3 3 3 - 3 4 - -3- -2 ·----- - 223333323333 3 j 3 3 3 2 3 3- 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 :j 3 -3 2 33 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 -3 -3 4 3 4 ~ 3 4 4 4 3 ~ 3· 4 4 3 ·--· ---- -- -2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2--3--3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 - --3 - --3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4-3 3 3 A 1 ;;r- -,-, 1 -;:;·1 ·Ar-- "'11l- "':! ">I Al " VI .. ! V 31 3! 3 3 3 4 4 4 4 3 21 3 4-_I 4 ;3 4j 4 3 4 3 3 3 4 1 " 1 3 3 - 3 3 3 32 3 3 4 4-4 3 3 3 -3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 :j 3 --3 - 3 3 :j 3 2 4 3 3____ _4_ 4 3 - 3 -3 - 3 3 33 2 3 3 4 3 3 3 3 4 332_4_3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 2 3 4 3 2 2 3"3 3 3 3 3 3 -4-4 4---2 2 3 3 ·- 3 -~---- ~l ~ - - 2_ ~ t i~ ~ ~ : 11 ~ --~ 3 4 4 :j 3 3 4 2 3 11-1 3 -2 ~1 i 3 3 ~ --11 ~I i-- i 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 -3 4 -3 2 2 2 3 -3 3 3- i-3 2 --2 -3 4 3 3 3 3 3 ~ 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 ~I 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 ":i 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 -3 3 '1 -~ 4-4 2 3 3 4 2 3 3 3 -4 3 3 3 3 :j - 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 ~ 3 4 3 -3 3- 3 3 -2 4 3 3 2 3 2 3 3 liflt Iicti !b 4 3 4 3 3 --3 -4 -33 4 2 3 4 3 -4 3 3 3 4 3 --2 3 3 - 3 2"322"3332222-2 3 - 3 - 2 - 3 :j 3 4 3 3 3 3 3 2 -3--3 --2 3 3 -3 3 3 4 - 2 --3 -- 3 3 - 3 - 3 2 -j 2 3 3- 3 -3 3 2:324343--33333 :j 3 2 3 3-3 4 3 3 -3 4 232-34433-3342 3 4 3 -3 - -4 3 3 -4 -3 4 -3 4 2 -3 - 3 3 3 3 2 3 3 -2 3 3 4 3 4 3 .-4 3 4 i 3 4 4 3 3 -3 3 -- 2 3 3 3 3 3 3 3 3 -y 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3- 3 3 3 3 1 4 3 2 2 1 ·--1 ·4 :i 4 3 3 --3 - -3 1 - 4 4 2- 4 2 -2· -4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 -3 2- 3 3 3 4-3 3-4 4 .-~-3 i 3 3 3 -3 3 3 3 3 3 4 -2 3 3 3 4 -3 -- 3 3 -·3 2 33 2 3 2 3 4"4 - 2 3 3 :i -3 4 4 i 3 2 2 3 -3 3 3 3 4 4- --·3 3 3 4 3--3 4 4 -3 3 3 -. 3 4 -3 2 4 -3 3 3 -3 3 4 -3 3 -3 4 4 3 -2 2 3 3 3 3-3- 3 3 3 3 3 -3 4 3 - 3 2 -3 ---:i 4 3 3 4 1 3 4-3 3 3 3 2--2 3 2 2 3 -3- 3 -. 3 3 3 2 4 3 3 3 2 2 1 3 3 2 2 3 j 4 3 2 3 -4 4 3 2 3 3 3 3 4 "i 4 3 4 3 2 -3 4 3 3 3 3 3 ·4 3 3 2 4 -4 3 3 3 3 :i 3 3 3 3 3 3 -3 -3 -3 3 4 3 3 4-3 3 3 3 3 3 4 3 -3 -3 2 ·3 4 -4 3 4 ":i 3 3 3 -4 2 3 3 -3 -4 3 3 -3 -3 3 4 2 3 3 3 i 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 a 3 3 3 4 1 3 3 4 3 3 4 LAMPIRAN IV Validity Skala Persepsi terhadap Jerawat ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****'* RELIABILITY ANALYSIS Statistics for SCALE Mean Variance 136.1064 185.5319 - SCALE (ALP 1-1 A) Std Dev 13.6210 f\I of Variables 50 Item-total Statistics VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted 132.8298 133.6383 133.4043 133.5319 134.0851 133.2553 133.4468 132.8085 133.2340 132.6383 133.7872 180.6660 175.7576 173.5939 176.9066 176.0361 183.4986 177.0352 179.1582 174.3136 180.9315 170.1711 179.2479 175.6938 175.9047 174.5458 181.4265 184.4616 173.3228 178.1980 177.6179 173.7058 181.0176 189.9343 174.9130 189.9981 178.4875 176.8474 132.72~4 133.0426 133.5532 133.6170 133.5532 134.1277 133.3617 133.3830 133.7660 133.1064 132.9362 132.9787 134.0000 132.9574 133.7660 134.0213 Corrected ItemTotal Correlation .2913 .3852 .4798 .3904 .4797 .1057 .4096 .3840 .5709 .2930 .6715 .4197 .4076 .4582 .5275 .1601 .0263 .5343 .3136 .2996 .4892 .1922 -.2705 .3711 -.2596 .2718 .3919 Alpha if Item Deleted .8500 .8478 .8456 .8479 .8464 .8527 .8476 .8486 .8447 .8500 .8416 .8483 .8473 .8466 .8453 .8524 .8546 .8447 .8494 ::~- .851 85 ---~,..,,~·-M- ,. ·~~~ mSYARlr .8503 .8478 ---··-··--····· ····' . VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 134.1915 134.1489 133.4468 133.3404 133.4894 133.0000 133.5957 133.6383 133.1064 133.1702 133.0213 133.2766 133.1702 133.3191 133.8936 132.8085 133.1702 133.4043 134.0851 133.1915 133.2766 133.0426 132.8723 Reliability Coefficients N of Cases = 47.0 Alpha = .8523 184.2017 172.5643 193.7743 170.7946 185.1249 179.8696 181.6374 184.1924 173.3145 171.2747 174.1517 173.9870 173.1878 186.1351 192.8363 180.7234 171.0574 179.0722 185.5143 178.0278 177.2914 174.9981 178.9833 .0419 .4342 -.3727 .5819 -.0028 .2290 .1572 .0350 .5071 .6127 .5740 .5702 .4757 -.0570 -.3296 .3058 .5844 .2812 -.0250 .3201 .3240 .4556 .3424 N of Items = 50 .8542 .8464 .8637 .8431 .8548 .8511 .8524 .8547 .8451 .8429 .8446 .8446 .8456 .8562 .8631 .8498 .8432 .8500 .8553 .8492 .8491 .8464 .8490 LAMPIRANV Reliability Skala Persepsi terhadap Jerawat ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis *****' R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Statistics for SCALE Mean Variance 91.9362 168.9741 Std Dev 12.9990 N of Variables 33 Item-total Statistics Scale Mean if Item Deleted VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00024 VAR00027 VAR00029 VAR00031 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 88.6596 89.4681 89.2340 89.3617 89.9149 89.2766 88.6383 89.0638 88.4681 89.6170 88.5532 88.8723 89.3830 89.4468 89.1915 89.2128 89.5957 88.9362 89.8298 89.8511 89.9787 89.1702 88.9362 89.0000 88.8511 89.1064 Scale Variance if Item Deleted 164.1425 160.2979 157.7919 160.5837 159.7752 161.2914 162.7142 158.6698 164.7327 154.1110 163.2525 158.5920 160.2414 158.0352 157.8973 162.9972 161.8982 157.4524 159.5791 160.2165 156.4561 154.1878 157.4958 154.4348 157.5208 157.7493 Corrected ItemTotal Correlation .3033 .3541 .4692 .3977 .4869 .3852 .3953 .5473 .2815 .6817 .3986 .4546 .4327 .5518 .5048 .2615 .2769 .4998 .3393 .4155 .4387 .6146 .4977 .6587 .6076 .5814 Alpha if Item Deleted .9037 .9035 .9014 .9026 .9013 .9027 .9026 .9004 .9039 .8978 .9027 .9017 .9020 .9002 .9008 .9047 .9049 .9009 .9041 .9023 .9023 .8988 .9009 .8982 .8995 .8998 VAR00040 VAR00043 VAR00044 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 89.0000 88.6383 89.0000 89.0213 89.1064 88.8723 88.7021 Reliability Coefficients = 47.0 N of Cases = .9045 Alpha 156.4348 164.3663 154.5217 160.8474 160.2710 157.9399 162.4746 .5090 .3064 .6139 .3673 .3618 .5039 .3565 N of Items = 33 .9007 .9037 .8988 .9031 .9033 .9009 .9031 LAMPIRAN VI Validity Skala Kepercayaan Diri ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis****** RELIABILITY ANALYSIS - SCALE (ALPHA) Statistics for SCALE Mean Variance 151.0213 218.5865 Std Dev 14.7847 N of Variables 50 Item-total Statistics VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected ItemTotal Correlation Alpha if Item Deleted 147.6809 147.7021 147.8511 148.1915 147.9149 148.0638 148.0638 148.5319 147.6170 147.8511 147.9787 148.1915 148.0000 148.0000 147.6809 147.7872 147.9149 147.9787 147.8936 148.0638 148.2766 147.8723 147.8298 147.8085 147.8085 148.2766 148.5957 212.8742 213.9963 206.9121 210.2886 207.8622 208.2350 211.4089 213.5587 214.2849 209.5208 210.0648 211.4625 206.2609 211.6957 209.7003 206.3451 204.4709 209.2387 213.4450 214.8871 212.7262 209.4181 208.0139 209.2886 211.1147 216.2479 216.4200 .3288 .2869 .6154 .4040 .5650 .5223 .3175 .1864 .2792 .4700 .3828 .3629 .6119 .2829 .4908 .6162 .6242 .4962 .2357 .1693 .3607 .4346 .6160 .4662 .3491 .0779 .0648 .9148 .9151 .9122 .9142 .9127 .9130 .9151 .9167 .9152 .9136 .9144 .9145 .9121 .9155 .9134 .9121 .9118 .9133 .9158 .9164 .9146 .9139 .9124 .9136 .9147 .9178 .9181 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 147.8936 148.1277 147.7447 147.7234 148.0000 148.2340 148.4255 148.2128 147.7021 148.7447 148.0851 147.9787 147.9362 147.8936 147.9574 147.7021 147.9574 147.9574 147.9149 148.2766 148.0638 148.1702 147.9149 Reliability Coefficients N of Cases = 47.0 Alpha = .9157 211.6623 214.0703 212.4986 205.9001 201.8696 210.4875 214.3367 208.7798 210.8659 213.6290 210.2969 211.8474 207.3654 207.9232 203.1286 209.2137 211.3895 203.2155 207.8187 213.3349 206.3654 212.4487 216.3839 .4252 .1775 .4023 .6884 .6880 .4263 .1795 .4754 .4982 .1848 .3816 .3117 .5733 .6226 .6836 .5252 .3651 .7084 .5674 .1995 .5406 .2545 .1261 N of Items =50 .9141 .9167 .9143 .9116 .9109 .9140 .9165 .9135 .9136 .9167 .9144 .9151 .9126 .9124 .9111 .9131 .9145 .9109 .9127 .9166 .9127 .9158 .9163 107.9787 VAR00040 VAR00041 107.9362 VAR00042 108.0000 VAR00043 107.7447 108.0000 VAR00044 VAR00045 108.0000 VAR00046 107.9574 VAR00048 108.1064 Reliability Coefficients N of Cases = 47.0 Alpha = .9307 151.4995 151.6698 147.8696 153.3682 155.9565 147.9130 151.9981 150.4450 .5919 .6668 .7002 .5258 .3185 .7278 .5794 .5672 N of Items = 36 .9279 .9273 .9265 .9286 .9307 .9262 .9280 .9281