2.1 Port Serial Secara Umum

advertisement
6
BAB II
DASAR TEORI
2.1
Port Serial Secara Umum
Komunikasi serial ialah pengiriman data secara serial (data dikirim satu
persatu secara berurutan), sehingga komunikasi serial jauh lebih lambat daripada
komunikasi paralel.. Serial port lebih sulit ditangani karena peralatan yang
dihubungkan ke serial port harus berkomunikasi dengan menggunakan transmisi
serial, sedang data di komputer diolah secara paralel. Oleh karena itu data dari dan
ke serial port harus dikonversikan ke dan dari bentuk paralel untuk bisa
digunakan. Menggunakan hardware, hal ini bisa dilakukan oleh Universal
Asyncronous Receiver Transmimeter (UART), kelemahannya kita butuh software
yang menangani register UART yang cukup rumit dibanding pada parallel
port.Kelebihan dari komunikasi serial ialah panjang kabel jauh dibanding parallel.
Pada UART, kecepatan pengiriman data (baud rate) dan fase clock pada
sisi transmitter dan pada sisi receiver harus sinkron. Untuk itu diperlukan
diperlukan sinkronisasi antara transmitter dan receiver. Hal ini dilakukan oleh bit
‘Start’ dan bit ‘Stop’.
Kecepatan transmisi (baudrate) dapat dipilih bebas dalam rentang tertentu.
Baudrate yang umum dipakai adalah 600, 1200, 2400, dan 9600 bps (bit per
sekon).
7
2.1.1 Karekteristik Sinyal Serial Port
Standar sinyal komunikasi serial yang banyak digunakan ialah standar
RS232. Standar ini hanya menyangkut komunikasi data antara komputer (Data
Terminal Equipment – DTE) dengan alat – alat pelengkap komputer (Data
Circuit-Terminating Equipment – DCE). Standarad RS232 inilah yang biasa
digunakan pada serial port IBM PC Compatibel.
Standar sinyal serial RS232 memiliki ketentuan level tegangan sebagai
berikut:
1. Logika ‘1’ disebut ‘mark’ terletak antara -3 volt hingga -25 volt.
2. Logika ‘0’ disebut ‘space’ terletak antara +3 volt hingga +25 volt.
3. Daerah tegangan antara -3 volt hingga +3 volt adalah invalid level, yaitu
daerah tegangan yang tidak memiliki level logika pasti sehingga harus
dihindari. Demikian juga level tegangan lebih negatif dari -25 volt atau
lebih positif dari +25 volt juga harus dihindari karena dapat merusak line
driver pada saluran RS232.
2.1.2 Konfigurasi Serial Port.
Gambar 2.1 Port Serial
8
Gambar diatas adalah gambar konektor c DB 9. Pada komputer IBM PC
Compatibel biasanya kita dapat menemukan dua konektor DB 9 yang bisanya
dinamakan COM1 dan COM2.
Tabel 2.1 Konfigurasi pin dan nama sinyal konektor serial DB 9
Keterangan mengenai fungsi saluran RS232 pada konektor DB9 adalah
sebagai berikut:
1. Received Line Signal Detect
Pada saluran ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa pada terminal masukan
ada data masuk.
2. Receive Data
Digunakan DTE untuk menerima data dari DCE.
3. Transmitted Data
Digunakan DTE untuk mengirimkan data ke DCE.
4. Data terminal Ready
Pada saluran ini DTE memberitahukan kesiapan terminalnya.
5. Signal Ground
Saluran Ground.
9
6. DCE Ready
Sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan bahwa DCE sudah siap.
7. Reques To Send
Pada saluran ini DCE diminta mengirim data oleh DTE.
8. Clear to Send
Pada saluran ini memberitahukan bahwa DTE boleh mulai mengirimkan data.
9. Ring Indicator
Pada saluran ini DCE memberitahu ke DTE bahwa sebuah stasiun
menghendaki hubungan dengannya.
2.1.3 Pengalamatan Port Serial
Alamat standar serial port adalah sebagaimana tampak dalam Tabel
dibawah. Hal ini masih dengan catatan bahwa mungkin ada komputer yang
memiliki alamat port dan IRQ yang berbeda dengan alarnat di bawah ini,
misalnya pada komputer PS/2 yang menggunakan Micro Channel Bus.
Tabel 2.2 Beberapa Alamat Port Pada PC
ADDRESS
000H-00FH
010H-01FH
020H-023H
040H-043H
060H-064H
080H-083H
0A0H-0AFH
0E0H-0FFH
1F0H-1F8H
200H-20FH
210H-217H
220H-24FH
278H-27FH
PORT
Direct Memoy Acces
Controller #1
Angka test dari pabrik
8259 Interupt Controller
8253 Timer
Programable Peripheral
Interface
Direct Memory Acces
Controller Page Register
Nonmasable
Comprosessor Usage
At Fixed Disket Interface
Game Controller
Expantion Unit
Kosong (Reserved)
LPT 3
COM 4
10
2E8H-2EFH
0F0H-2F7H
300H-30FH
320H-32FH
378H-37FH
380H-38CH
3A0H-3A9H
3B0H-3BBH
3BCH-3BFH
3C0H-3CFH
3D0H-3DFH
3E0H-3E7H
3F0H-3F7H
3F8H-3FFH
2.2
Kosong (Reserved)
COM 2
Protype Card
At Fixed Disk Interface
LPT 2
SDLC/Secondary Bisyne
Interface
Primary
Bi-Syne
Interface
Monocrome DISPLAY
LPT 1
EGA display Controller
Color/Grafik Display
COM 3
Floppy Disk Contrroller
COM 1
Konverter Logika RS-232
Jika peralatan yang kita gunakan menggunakan logika TTL maka sinyal serial port
harus kita konversikan dahulu ke pulsa TTL sebelum kita gunakan, dan sebaliknya sinyal dari
peralatan kita harus dikonversikan ke logika RS-232 sebelum di-inputkan ke serial port.
Konverter yang paling mudah digunakan adalah MAX232. Di dalam IC ini terdapat Charge
Pump yang akan membangkitkan +10 Volt dan -10 Volt dari sumber +5 Volt tunggal. Dalam
IC DIP (Dual In-line Package) 16 pin (8 pin x 2 baris) ini terdapat 2 buah transmiter dan 2
receiver.
Gambar 2.2 IC MAX 232
2.3 Mikrokontroller
Mikrokontroler, sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan
mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi baru.
11
Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor
yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta dapat
diproduksi secara masal (dalam jumlah banyak) membuat harganya menjadi lebih
murah (dibandingkan mikroprosesor). Sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir
untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan
alat-alat bantu bahkan mainan yang lebih baik dan canggih.
Adapun kelebihan dari mikrokontroller adalah sebagai berikut :
1. Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly
dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem
menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly
ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana
parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak
perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat
penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa
assembly tetap diwajarkan.
2. Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O
terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat
dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai
dengan kebutuhan sistem.
3. Sistem running bersifat berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer
sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah
instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan
mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak
perintah.
12
4. Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan
I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem.
5. Harga untuk memperoleh alat ini lebih murah dan mudah didapat.
2.3.1 Mikrokontroler AT89S51
Gambar 2.3 Mikrokontroler AT89S51
Mikrokontroler AT89S51 memiliki pin berjumlah 40 dan umumnya
dikemas dalam DIP (Dual Inline Package). Masing-masing pin pada
mikrokontroler AT89S51 mempunyai kegunaan sebagai berikut:
Port 0
Port 0 merupakan port dua fungsi yang berada pada pin 32-39 dari
AT89S51. Dalam rancangan sistem sederhana port ini sebagai port I/O
serbaguna. Untuk rancangan yang lebih komplek dengan melibatkan memori
eksternal jalur ini dimultiplek untuk bus data dan bus alamat.
13
Port 1
Port 1 disediakan sebagai port I/O dan berada pada pin 1-8. Beberapa
pin pada port ini memiliki fungsi khusus yaitu P1.5 (MOSI), P1.6 (MISO), P1.7
(SCK) yang digunakan untuk jalur download program.
Port 2
Port 2 ( pin 21-28 ) merupakan port dua fungsi yaitu sebagai I/O
serbaguna, atau sebagai bus alamat byte tinggi untuk rancangan yang melibatkan
memori eksternal.
Port 3
Port 3 adalah port dua fungsi yang berada pada pin 10-17, port ini
memiliki multi fungsi, seperti yang terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.3 Fungsi Port pada Mikrokontroler AT89S51
Bit
Nama
P3.0
RXD
Fungsi
Alternatif
Port input serial
P3.1
TXD
Port output serial
P3.2
INT0
P3.3
INT1
P3.4
T0
P3.5
T1
P3.6
WR
P3.7
RD
Interupsi
eksternal 0
Interupsi
eksternal 1
Input Eksternal
waktu/pencacah 0
Input Eksternal
waktu/pencacah 1
Jalur menulis
memori data
eksternal
Jalur membaca
memori data
eksternal
14
PSEN (Program Store Enable)
PSEN adalah sebuah sinyal keluaran yang terdapat pada pin 29.
Fungsinya adalah sebagai sinyal kontrol untuk memungkinkan mikrokontroler
membaca program (code) dari memori eksternal. Biasanya pin ini dihubungkan ke
pin OE EPROM. Jika eksekusi program dari ROM internal atau dari flash memori
(ATMEL AT89SXX), maka PSEN berada pada kondisi tidak aktif (high).
ALE (Address Latch Enable)
Sinyal output ALE yang berada pada pin 30 fungsinya sama dengan
ALE pada microprocessor INTEL 8085, 8088 atau 8086. Sinyal ALE
dipergunakan untuk demultiplek bus alamat dan bus data. Sinyal ALE
membangkitkan pulsa sebesar 1/6 frekuensi oscillator dan dapat dipakai sebagai
clock yang dapat dipergunakan secara umum.
EA (External Access)
Masukan sinyal EA terdapat pada pin 31 yang dapat diberikan logika rendah
(ground) atau logika tinggi (+5V). Jika
diberikan logika tinggi maka
mikrokontroler akan mengakses program dari ROM internal (EPROM/flash
memori). Jika
diberi logika rendah maka mikrokontroler akan mengakses
program dari memori eksternal.
RST (Reset)
Input reset pada pin 9 adalah reset master untuk AT89S51. Pulsa transisi
dari tinggi selama 2 siklus ke rendah akan mereset mikrokontroler.
Oscillator
Oscillator yang disediakan pada chip dikemudikan dengan XTAL yang
dihubungkan pada pin 18 dan pin 19. Diperlukan kapasitor penstabil sebesar 30
15
pF. Besar nilai XTAL sekitar 3 MHz sampai 33 MHz. XTAL1 adalah input ke
pembalikan penguat osilator (inverting oscillator amplifier) dan input ke clock
internal pengoperasian rangkaian. Sedangkan XTAL2 adalah output dari
pembalikan penguat osilator.
Power
AT89S51 dioperasikan pada tegangan supply +5v, pin Vcc berada pada
nomor 40 dan Vss (ground) pada pin 20.
2.4 Limit Swich
Limit Switch adalah sensor peraba yang bersifat mekanis dan mendeteksi
sesuatu setelah terjadi kontak fisik. Umumnya limit switch digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya suatu obyek di lokasi tertentu. Limit switch akan aktif
jika mendapatkan sentuhan atau tekanan dari suatu benda fisik.Penggunaan sensor
ini biasanya juga digunakan untuk membatasi gerakan maksimum sebuah
mekanik. Contohnya pada penggerak lengan di mana limit switch akan aktif dan
memberikan masukan pada CPU untuk menghentikan gerak motor di saat lengan
sudah ditarik maksimum. Sensor ini juga seringkali digunakan untuk sensor
cadangan bilamana sensor yang lain tidak berfungsi.
Gambar 2.4 Limit Swich
16
2.5 Motor DC
Motor listrik termasuk kedalam kategori mesin listrik dinamis dan
merupakan sebuah perangkat elektromagnetik yang mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Motor DC/arus searah, sebagaimana namanya,
menggunakan arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional. Motor DC
digunakan pada penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torsi yang
tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran kecepatan yang luas.
Keuntungan utama motor DC adalah kecepatannya mudah dikendalikan
dan tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor DC ini dapat dikendalikan
dengan mengatur:
• Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan
kecepatan.
• Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada
umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan
daya rendah hingga sedang, seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering
terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang
lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang
bersih dan tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya. Motor DC
juga relatif mahal dibanding motor AC.
17
2.6 Sistem Digital
2.6.1 Sistim Bilangan Digital
Banyak sistem-sistem bilangan yang digunakan pada teknologi digital.
Yang paling umum adalah sitem-sistem biner, desimal, biner, oktal dan heksa
desimal. Sistim bilangan biner dan sistem bilangan heksa desimal yang paling
sering dipergunakan dalam bilangan digital.
1. Bilangan Biner
Pada sistem biner hanya ada dua simbol atau nilai digit yang mungkin, 0
dan 1. Meskipun demikian, dasar-dasar system ini dapat digunakan untuk
menyatakan setiap kuantitas yang dapat dinyatakan dalam desimal atau sistem
bilangan lain. Meskipun pada umumnya, akan memerlukan digit-digit bilangan
biner yang lebih banyak untuk menyatakan suatu kuantitas tertentu.
Sistem biner merupakan suatu sistem nilai-posisional, dimana tiap-tiap
digit biner mempunyai nilainya sendiri atau bobot yang dinyatakan sebagai
pangkat 2.
26
25
24
23
22
21
20
2-1
2-2
2-3
2-4
2-5
2-6
0
0
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
0
(0 x 26 ) + (0 x 25 ) + (1 x 24) + (0 x 23) + (1 x 22) + (1 x 21) + (0 x 20 ) + (0 x 2-1)
+ (1 x 2-2) + (0 x 2-3) + (0 x 2-4 ) + (0 x 2-5 ) + (0 x 2-6)
18
2. Bilangan Heksadesimal
Sistem heksa desimal menggunakan
dasar 16. Jadi memiliki 16
kemungkinan simbol digit. Sistem ini menggunakan digit-digit 0-9 plus huruphurup A,B,C,D,E dan F sebagai ke enambelas digitnya.
Tabel 2.4 Hubungan bilangan heksadesimal, desimal dan biner
Heksadesimal
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
A
B
C
D
E
F
Desimal
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Biner
0000
0001
0010
0011
0100
0101
0110
0111
1000
1001
1010
1011
1100
1101
1110
1101
3. Mengubah Bilangan Biner Ke Heksadesimal
Konversi antara heksadesimal dan biner dilakukan dengan cara menggrupgrupkan dari empat bitnya contoh :
01110100110 =
0011
3
=
1010
A
0110
6
3A6
2.7 Visual Basic
Visual basic pada dasarnya
sebuah bahasa pemrograman komputer.
Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah atau intruksi yang dimengerti
untuk melakukan tugas-tugas tetentu. Visual Basic kini seakan-akan menjadi
19
panduan bagi para software developer, dan menjadi salah satu bahasa yang wajib
dipelajari oleh berbagai kalangan, jika mereka ingin sukses di dunia komputer.
Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman paling terkenal
tetapi juga paling mudah dan menyenangkan. Walaupun anda tidak memiliki
keahlian pemrograman sebelumnya, jika anda mampu menjelajahi Windows
dengan baik. Anda segera dapat dengan mudah mengembangkan aplikasi dengan
visual basic. Bahkan keahlian dasar yang dibutuhkan di dalam visual basic
hanyalah mengklik mose, mengatur jendela, dan memilih-milih menu saja.
Kesimpulannya, Visual basic adalah sebuah sarana pembuat program yang
lengkap namun mudah. Siapapun yang mampu menggunakan windows, IA pasti
bisa membuat program dengan Visual Basic. Anda hanya perlu tahu
menggunakan mouse, memanipulasi jendela, serta logika pemograman untuk
membuat sebuah aplikasi Visual Basic.
Gambar 2.5 Ruang Lingkup Visual Basic
2.7.1 Operasi Input Port dan Output Port pada Visual Basic
Dalam mengakses hardware, PC memerlukan perintah atau komando
khusus. Baik itu mengambil data hardware (read) maupun mengeluarkan data dari
20
hardware(write). Perintah untuk operasi ini merupaka perintah yang berhubungan
langsung
dengan
hard
ware.
Sehingga
diperlukan
ketelitian
ujntuk
mengunakannya. Operasi dapat juga disebut sebagai operasi input port (read) dan
output Port (write). Berikut akann dibahas operasi input/output port pada
pemprograman visual basic.
2.7.2 Masalah Fungsi dan Outport pada Visual Basic
Visual Basic tidak meyertakan fungsi operasi akses terhadap port perangkat
keras (hardware) secara langsung, seperti fungsi INP dan Output pada Qbasic
ataupun fungsi import dan outport pada Turbo C. Karena akses perangkat keras
yang unum seperti eybord, mouse,harddisk, dan disk drive dan lain-lain sudah
sisertakan di Visual basic. Hal ini duirasa sangatkrusial bagi para pengguna PC
dan sebagai pemrograman yang sering berhubungan dengan perangkat keras.
Tanpa fungsi ini tentu tidak dilakukan akses pembacaan maupun akses
pengiriman terhadap alat keluaran (device ) yang kita buat.
Cara mengatasi hal ini adalah dengan carea menggunakan Dynamically
Linked Libtary (DLL). DLL membuat visual basic dapat melakukan fungsi yang
dibuatr pada bahasa pemprograman lain, seperti visual C++ ataupun Borland
Delphi yang membuat fungsi akses port I/O (fungsi membaca dan menulis pada
hardware) seperti pada C++, fungsi output untuk menulis fungsi input untuk
membaca Port I/O.
Bila diperhatikan, Teknik DLL hampir sama dengan teknik penggunaan
File header padqa turbo C, seperti kenyataan <#include stdio.h> dimana pada saat
program dijalankan program terlebihdahu mebaca fungsi-fungsi yang tersimpan
pada file tersebuat.
21
2.7.3 Tipe-tipe Data
Tipe-tipe data yang terdapat pada Visual Basic diantaranya :
1. Integer
Tipe data numeric yang berupa bilangan bulat (tanpa pecahan). Kisaran mulai
daari –32.768 hingga 32.767.
2. Byte
Tipe data yang berupa nilai ulat positif ( tanpa pecahan ). Kisarannya mulai dari
0-255.
3. Decimal
Tipe data yang digunakan untuk menyimpan nilai desimal (pecahan) dengan
ketetapan hingga 28 angka desimal.
4. Boolean
Tipe data yang hanya memiliki dua buah nilai yaitu TRUE atau FALSE ( Benar
atau Salah). Tipe data ini biasanya digunakan untuk memilih salah satu dari dua
pilihan seperti ya/tidak, pria/wanita dan sebagainya.
5. String
Tipe data yang memiliki nilai alfanumerik, yaitu nilai yang bisa berupa huruf,
angka atau karakter khusus. Contohnya : “ Cintaku”.”123.45,”,”Tekan tombol”
6. Single
Tipe data numeric yang memiliki kisaran nilai mulai daari –3.402823E+38 hingga
3.402823E+38. Tipe data ini juga sering disebut Single Precision atau bilangan
berpresisi tunggal.
7. Double
22
Tipe data numeric yang memiliki kisaran nilai yang sangat besar, mulai dari
1.79769313486232E+308. Tipe data ini juga sering disebut Double Precision atau
bilangan berpresisi ganda.
8. Date
Tipe data yang digunakan untuk menyimpan nilai tanggal dan jam. Nilainya
berkisar dari 1 januari 100 hingga 31 Desember 9999.
9. Currency
Tipe data yang digunakan untuk menyempan nilai uang (dalam dollar atau dalam
jenis mata uang yang digunakan komputer anda )> Tipe data ini memiliki nilai
yang
berkisar
mulai
dari
922.337.23.685.477,5808
sampai
922.337.203.685.477,5807.
10. Long
Tipe data numeric yang mirip dengan integer, hanya saja kisarnnya jauh lebih
besar yaitu dari –2.147.483.647. Tipe data ini membutuhkan memori yang cukup
besar, jadi gunakan apabila perlu saja.
11. Object
Tipe data yang menyimpan objek seperti form, kontrol, dan sebagainya.
12. Variant
Tipe data yang bisa berisi segala macam tipe data yang berbeda. Biasanya
digunakan jika anda tidak mengetahui jenis data yang digunakan. Secara otomatis
Visual Basic menugaskan tipe data ini pada setiap kontrol yang dibuat kedalam
23
aplikasi. Anda bisa tetap menggunakan tipe data ini atau mengubahnya agar
memakai tipe data tertentu.
2.7.4 Loop dan Kondisi
1. If
If digunakan untuk membandingkan suatu kondisi tertentu. Jka kondisi
tersebut benar, maka akan dijalankan ekspresi tertentu. Tetapi jika kondisi
tersebut salah, ekspresi didalam If tidak akan dijalankan, dan blok If akan
dilompati.
Sintaks dari pernyataan If adalah sebagai berikut :
If ( kondisi ) Then
… ekspresi …
End If
Keterangan :
•
Kondisi : kondisi yang dibandingkan kebenarannya.
•
Ekspresi : kode-kode program yang akan dijalankan jika kondisi
memenuhi syarat ( bernilai True ).
2. If Else
Kondisi If Else sebenarnya hampir sama dengan If, hanya saja pada If Else
Anda bisa menentukan ekspresi lain yang akan dieksekusikan jika kondisi
yang dibandingkan oleh If tidak memenuhi syarat.
Sintaks dari pernyataan If adalah sebagai berikut:
24
If ( kondisi ) Then
… ekspresi-1…
Else
…ekspresi-2…
End If
•
Kondisi = Kondisi yang dibandingkan.
•
Ekspresi –1 = kode-kode program yang dijalankan jika kondisi
yang dibandingkan oleh If memenuhi syarat (bernilai True).
•
Ekspresi-2 = kode-kode program yang akan dijalankan jika kondisi
yang dibandingkan olleh If tidak memenuhi syarat (bernilai False).
3. Select Case
Selact Case digunakan untuk melakukan pemilihan kondisi yang jumlahnya
banyak atau bertingkat-tingkat. Walaupun pernyataan If juga dapat
digunakan untuk melakukan pemilihan banyak kondisi tetapi hasil program
tidak akan seselektif dengan menggunakan Select Case.
Sintaks dari pernyataan Select Case adalah sebagai berikut :
Select Case ekspresi
Case nilai :
…ekspresi-1…
Case nilai :
…ekspresi-2…
Case nilai :
…ekspresi-3…
End Selec
Download