View/Open - Repository UNISBA

advertisement
BAB II
TINJAUAN TEORETIS
2.1 Kajian Pustaka
Dalam suatu penelitian diperlukan dukungan hasil penelitian yang ada
sebelumnya berkaitan dengan penelitian tersebut. Hasil dari penelitian terdahulu
dapat berperan sebagai bahan pertimbangan dan acuan dalam pelaksanaan penelitian
yang sedang dilaksanakan. Adapun beberapa hasil penelitian terdahulu, yaitu :
1. Penelitian pertama, dilakukan oleh salah satu mahasiswa Universitas
Diponegoro, Sherly Octaviasari yang berjudul “Analisis Pengaruh Daya Tarik
Iklan dan Efek Komunitas Terhadap Kesadaran Merek dan Sikap Terhadap
Kartu Seluler Prabayar Mentari di Semarang”. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris mengenai apakah daya
tarik iklan dan efek komunitas berpengaruh terhadap kesadaran merek pada
kartu prabayar mentari dan terhadap sikap merek.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis agresi linier berganda,
yaitu untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan
positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen
apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
19
repository.unisba.ac.id
20
Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya tarik iklan dan efek komunitas
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesadaran merek dan kesadaran
merek berpengaruh positif secara signifikan terhadap sikap merek. Pada
model 1, daya tarik iklan memberikan pengaruh yang paling besar kepada
kesadaran merek. Pada model 2, kesadaran merek memberikan pengaruh
yang paling besar kepada sikap terhadap merek.
2. Penelitian kedua, dilakukan oleh salah satu mahasiswa Universitas Islam
Bandung, Meri Junia yang berjudul “Kajian Hubungan Antara Iklan Di
Media Sosial dengan Minat Beli Konsumen Mahasiswa STIKOM Bandung”.
Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara daya tarik pesan iklan
secara rasional dan daya tarik pesan iklan emosional di fanpage facebook
Lazada Indonesia dengan minat beli konsumen dari mahasiswa STIKOM
Bandung.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif
korelasional dengan tujuan meneliti sejauh mana hubungan pada satu faktor
berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Kemudian hasil yang didapat
menggambarkan hubungan antara iklan di media sosial dengan minat beli
konsumen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara daya
tarik pesan iklan secara rasional dan daya tarik pesan iklan emosional di
fanpage facebook Lazada Indonesia dengan minat beli konsumen dari
mahasiswa STIKOM Bandung.Daya tarik rasional berhubungan dengan
repository.unisba.ac.id
21
minat diri khalayak. Karena daya tarik pesan secara rasional menunjukkan
bahwa produk tersebut akan menghasilkan manfaat yang diinginkan. Adapun
bentuk pesannya berupa menjelaskan kegunaan, kelebihan ataupun nilai dari
suatu produk.Sedangkan daya tarik pesan secara emosional berhubungan
dengan kebutuhan sosial dan psikologis sehingga memotivasi konsumennya
untuk membeli produk yang diiklankan.Emosi secara ringan membuat
seseorang memperhatikan yang menuntun kearah minat atau keinginan untuk
membeli.
3. Penelitian ketiga, dilakukan oleh salah satu mahasiswa Universitas
Padjajaran, Septa Adi Sasetyo yang berjudul “Pengaruh Daya Tarik Iklan
Terhadap Pembentukan Citra Merek Pepsodent di Kalangan Pelajar SDN
Karang Pawulang 1 Bandung”. Tujuan penelitian yaitu Untuk mengetahui
pengaruh daya tarik iklan Pepsodent Ayah Adi dan Dika versi “Bobo Malam
Sama Ayam” terhadap pembentukan citra merek Pepsodent.
Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan kuantitatif untuk
menemukan atau memperoleh konfirmasi tentang hubungan sebab akibat
yang biasa dipergunakan untuk memprediksi pola-pola umum untuk gejala
sosial. Dengan begitu analisis jalur digunakan untuk mengukur pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber pesan dalam penelitian ini
memiliki pengaruh tertinggi dalam mempengaruhi pembentukan citra merek
Pepsodent dikalangan pelajar SDN Karang Pawulang 1 Bandung.Hal ini
repository.unisba.ac.id
22
dapat dikarenakan sumber pesan merupakan selebritis yang dikenal luas
masyarakat dan responden, dimana endorser sering tampil ditelevisi baik
sebagai presenter maupun pemain sinetron yang selalu mendapat peran baik.
Dengan begitu masyarakat dan responden mempunyai persepsi yang
baik.Faktor dikenal dan disukai dari sumber pesan ini membawa pengaruh
positif kepada merek yang diiklankan yaitu Pepsodent.
Tabel 2.1
Hasil Penelusuran Penelitian Terdahulu
No.
Nama
Peneliti
Judul
Penelitian
Tujuan
Penelitian
Metode
Penelitian
Hasil Penelitian
1.
Sherly
Octaviasari
(Universitas
Diponegoro)
(2011)
Analisis
Pengaruh Daya
Tarik Iklan dan
Efek
Komunitas
Terhadap
Kesadaran
Merek dan
Sikap Terhadap
Kartu Seluler
Prabayar
Mentari di
Semarang
Untuk
menganalisa
pengaruh daya
tarik iklan
terhadap
kesadaran dan
sikap merek
suatu produk.
Analisis
Agresi
Linier
Berganda
Daya tarik iklan
memberikan dampak
positif terhadap
kesadaran dan sikap
merek yang dinilai
cukup baik dalam
menumbuhkan
ketertarikan pada
masyarakat terhadap
kartu seluler prabayar.
2.
Meri Junia
(Universitas
Islam
Bandung)
(2015)
Kajian
Hubungan
Antara Iklan Di
Media Sosial
dengan Minat
Beli Konsumen
Mahasiswa
STIKOM
Bandung
Untuk
mengetahui
hubungan
antara daya
tarik pesan
iklan secara
rasional dan
daya tarik
pesan iklan
emosional di
Kuantitatif Daya tarik pesan iklan
secara emosional
Korelasional
diukur dengan bentuk
emosi positif. Emosi
secara ringan
membuat seseorang
memperhatikan yang
menuntun kearah
minat atau keinginan
untuk membeli.
repository.unisba.ac.id
23
fanpage
facebook
Lazada
Indonesia
dengan minat
beli konsumen
dari
mahasiswa
STIKOM
Bandung.
3.
Septa Adi
Sasetyo
(Universitas
Padjajaran)
(2012)
Pengaruh Daya
Tarik Iklan
Terhadap
Pembentukan
Citra Merek
Pepsodent di
Kalangan
Pelajar SDN
Karang
Pawulang 1
Bandung
4.
Siti Nurul
Syarifah
(Universitas
Islam
Bandung)
(2015)
Hubungan
Daya Tarik
Pesan Iklan
Traveloka
dengan Minat
Pelanggan
Untuk
mengetahui
pengaruh daya
tarik iklan
Pepsodent
Ayah Adi dan
Dika versi
“Bobo Malam
Sama Ayam”
terhadap
pembentukan
citra merek
Pepsodent.
Kuantitatif
Korelasional
Dalam iklan endorser
sangat berpengaruh
dalam penyampaian
pesan. Faktor dikenal
dan disukai dari
sumber pesan
membawa nilai positif
kepada merek yang
diiklankan.
Untuk
Kuantitatif Daya tarik pesan pada
mengetahui
iklan Traveloka
Korelasional
seberapa besar
sangatlah menarik
hubungan daya
perhatian sehingga
tarik pesan
khalayak minat untuk
rasional, daya
menggunakan dan
tarik pesan
memutuskan memesan
emosional dan
tiket pesawat dan
daya tarik
hotel melalui
pesan moral
Traveloka. Dan
pada iklan
banyak sudah banyak
Traveloka
yang menjadi
dengan minat
pelanggan tetap.
pelanggan.
Sumber : Penelusuran Pustaka, 2015.
repository.unisba.ac.id
24
2.2 Tinjauan Teori
2.2.1 Komunikasi
2.2.1.1 Definisi Komunikasi
Hampir setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang
lainnya, dan kebutuhan ini terpenuhi melalui pertukaran pesan yang berfungsi
sebagai jembatan untuk mempersatukan manusia-manusia yang tanpa berkomunikasi
akanterisolasi. Pesan-pesan yang mengemukakan melalui perilaku manusia. Ketika
kita berbicara, kita sebenarnya sedang berperilaku. Ketika kita sedang melambaikan
tangan, tersenyum, bermuka
masam, menganggukan kepala, atau
sedang
memberikan suatu isyarat, kita juga sedang berperilaku. Sering perilaku-perilaku itu
merupakan pesan-pesan; pesan-pesan itu digunakan untuk mengkomunikasikan
sesuatu kepada seseorang.
Sebelum perilaku tersebut dapat disebut pesan perilaku itu harus
memenuhi dua syarat. Pertama, perilaku harus diobservasi seseorang
dan kedua perilaku harus mengandung makna. Dengan kata lain, setiap
perilaku yang dapat diartikan adalah suatu pesan.Bila kita memeriksa
pernyataan akhir diatas, kita dapat menemukan beberapa implikasi.
Pertama, kata setiap menunjukan kepada kita, baik perilaku verbal
ataupun perilaku non verbal dapat berfungsi sebagai pesan. Kedua,
perilaku mungkin sering disadari atau tidak disadari.Kadang-kadang
kita melakukan sesuatu tanpa menyadarinya, terutama kalau perilaku
kita itu bersifat non verbal.Kebiasaan-kebiasaan seperti menggigit kuku
jari tangan, menganggukan kepala, manatap dan tersenyum, misalnya,
seringkali berlangsung tanpa disadari. Ketiga, dari pesan-perilaku ini
adalahbahwa kita sering berperilaku tanpa sengaja.Misalnya, bila kita
malu kita mungkin menampilkan muka yang merah atau suara yang
gagap, tetapi toh kita berperilaku demikian. (Mulyana, 2000:12)
Sebagai mahluk hidup yang harus berkomunikasi, terkadang tanpa kita sadari
kita telah melakukan sutau komunikasi yang tidak di sengaja.Melalui suatu
repository.unisba.ac.id
25
percakapan atau bahasa non verbal yang kita lakukan tanpa kita sadari, maka pesan
itu telah tersampaikan kepada seseorang yang sedang melihat kita dan langsung
menangkap pesan atau makna tersebut.Dan saat itu jugalah dapat dikatakan
berlangsungnya suatu komunikasi.
Di sini, komunikasi didefinisikan sebagai apa yang terjadi bila makna
diberikan kepada suatu perilaku. Bila seseorang memperhatikan sesuatu perilaku kita
dan memberinya makna, komunikasi telah terjadi terlepas dari apakah kita menyadari
perilaku kita atau tidak dan menyengajanya atau tidak. Setiap perilaku memiliki
potensi komunikasi. Maka tidaklah mungkin bagi kita untik tidak berkomunikasi;
dengan kata lain kita tak dapat tidak berkomunikasi.
Theodorson (1976) dalam Rohim (2009) selanjutnya mengemukakan pula
bahwa, komunikasi adalah proses pengalihan informasi dari satu orang atau
sekelompok orang dengan menggunakan simbol-simbol tertentu kepada satu orang
atau kelompok lain. Proses pengalihan informasi tersebut selalu mengandung
pengarus tertentu. Komunikasi yang efektif ditandai hubungan interpersonal yang
baik.Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita pahami tetapi
hubungan di antara komunikasi menjadi rusak. Setiap kali kita melakukan
komunikasi, kita tidak saja sekedar menyampaikan isi pesan tetapi kita juga
menentukan kadar hubungan onterpersonal, bukan saja menentukan content tetapi
juga relationship.
repository.unisba.ac.id
26
Sebelum kita mendiskusikan definisi ini lebih lanjut, kita perlu memperjelas
bahwa pandangan kita tentang komunikasi mencakup komunikasi tatap muka
maupun komunikasi dengan menggunakan media. Dengan demikian, mari kita
definisikan lima istilah dalam perspektif ini: sosial, proses, simbol, makna dan
lingkungan. Sebagaimana dapat dilihat dalam
Lingkungan
Simbol
Sosial
Komunikasi
Pesan
Makna
Gambar 2.1
Sumber: West & Turner, 2007 (dalam Rohim, 2009:12)
2.2.1.2 Unsur-unsur Komunikasi
Komunikasi didefinisikan sebagai suatu proses dinamik transaksional yang
mempengaruhi perilaku sumber dan penerimanya dengam sengaja menyandi (to
code) perilaku mereka untuk menghasilkan pesan yang mereka salurkan melalu sutau
saluran guna merangsang atau memperoleh sikap atau perilaku tertentu. Dalam
transaksi ini harus dimasukan semua stimuli sadar-taksadar, sengaja-taksengaja,
repository.unisba.ac.id
27
verbal, nonverbal, dan kontektual yang berperan isyarat-isyarat kepada sumber dan
penerima tentang kualitas dan kreadibilitas pesan.
Definisi ini memungkinkan kita mengidentifikasi delapan unsur khusus
komunikasi dalam konteks komunikasi sengaja.
Pertama, adalah sumber (source). Kedua, penyandian (encoding). Ketiga,
adalah pesan (message).Keempat, adalah saluran (channel). Kelima,
adalah penerima (receiver). Keenam, adalah penyandian balik
(decoding). Ketujuh, adalah respons penerima (receiver response).
Kedelapan, adalah umpan balik (feedback). (dalam Devito, 2011)
Kedelapan unsur yang baru dibahas hanyalah sebagian saja dari faktorfaktor yang berperan selama suatu peristiwa komunikasi. Disamping unsur-unsur ini,
bila kita memikirkan komunikasi sebagai suatu proses, ada beberapa karakteristik
lainnya yang membantu kita memahami bagaimana sebenarnya komunikasi
berlangsung. Pertama, komunikasi itu dinamik. Komunikasi adalah suatu aktivitas
yang terus berlangsung dan berubah. Sebagai para pelaku komunikasi secara konstan
kita dipengaruhi oleh pesan orang lain dan sebagai konsekuensinya, kita mengalami
perubahan yang terus menerus. Setiap orang dalam hidupnya sehari-hari bertemu dan
beriteraksi dengan orang-orang dan orang-orang ini mempengaruhi kita. Setiap kali
kita terpengaruh, kita berubah , seberapa kecilpun perubahan itu. Itu berarti bahwa
kita menjalani hidup ini sebagai orang-orang yang terus menerus berubah.
Kedua, komunikasi itu interaktif. Komunikasi terjadi antara sumber dan
penerima. Ini mengimpikasikan dua orang atau lebih yang membawa latar belakang
dan pengalaman unik mereka masing-masing keperistiwa komunikasi. Latar
repository.unisba.ac.id
28
belakang dan pengalaman mereka tersebut mempengaruhi interaksi mereka. Interaksi
juga menandakan situasi timbal balik yang memungkinkan setiap pihak
mempengaruhi pihak lainnya. Setiap pihak serentak menciptakan pesan yang
dimaksudkan untu memperoleh respons-respons tertentu dari pihak lainnya.
Ketiga, komunikasi itu tidak dapat dibalik dalam arti bahwa sekali kita
mengatakan ssuatu dan seseorang telah menerima dan men-de-code pesan, kita tak
dapat menarik kembali pesan itu dan sama sekali meiadakan pengaruhnya. Sekali
penerima telah dipengaruhi oleh suatu pesan, pengaruh tersebut tidak dapat ditarik
kembali sepenuhmya. Sumber bias jadi mengirimkan lagi pesan-pesan lainnya untuk
mengubah efek pesan, tetapi efek pertana tak dapat ditiadakan. Pesan kita mungkin
menimbulkan pengaruh yag merugikan dan kita tidak mengetahuinya. Maka dalam
interaksi berikutnya kita mungkin heran mengapa orang itu bereaksi kepada kita
dengan cara yang aneh.
Keempat, komunikasi berlangsung dengan konteks fisik dan konteks sosial.
Banyak aspek lingkungan fisik yang dapat dan memang mempengaruhi komunikasi:
kenyamanan atau ketidaknyamanan, kursi, warna dinding, atau suasana ruangan
keseluruhan, adalah sebagian kecil saja dari lingkungan ini. Konteks sosial
menentukan hubungan sosial antara sumber dan penerima. Perbedaan-perbedaan
posisi seperti guru-murid, atasan-bawahan, orang tua-anak,laksamana-pelaut, kawanmusuh,
dokter-pasien,
dan
sebagainya,
mempengaruhi
proses komunikasi.
Lingkungan sosial merefleksikan bagaimana orang hidup, bagaimana ia berinteraksi
repository.unisba.ac.id
29
dengan orang lainya. Lingkungan sosial ini adalah budaya, dan bila kita ingin benarbenar memahami komunikasi, kita pun harus memahami budaya.
2.2.2 Definisi Iklan
Sebagaimana diketahui bersama bahwa dalam memasarkan suatu barang atau
jasa, maka perusahan memerlukan suatu usaha promosi, di mana salah satu alat dari
promosi yang dapat digunakan perusahaan tersebut adalah iklan. Tujuan iklan adalah
untuk memperkenalkan, mengingatkan dan mempengaruhi publik agar mau membeli
barang dan jasa yang di tawarkan perusahaan. Tanpa adanya usaha promosi dengan
melalui iklan, maka perusahaan tidak akan dapat secara maksimal dapat
memperkenalkan, mengingatkan dan mempengaruhi publik untuk membeli barang
atau jasanya.
Iklan adalah suatu semua bentuk presentasi nonpersonal yang dimaksudkan
untuk mempromosikan gagasan, atau memberikan informasi tentang keunggulan dan
keuntungan suatu produk yang dibiayai pihak sponsor tertentu. Menurut Kasali
(2007:9) iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang yang ditujukan
kepada masyarakat lewat suatu media.
Menurut Fandy Tjiptono (2005:227) iklan dapat diklasifikasikan berdasarkan
berbagai aspek, di antaranya dari aspek isi pesan, tujuan, dan pemilik iklan.
1. Dari aspek isi pesan
a. Product advertising, yaitu iklan yang berisi informasi produk (barang dan jasa)
suatu perusahaan. Ada dua jenis iklan yang termasuk kategori ini, yaitu :
repository.unisba.ac.id
30
- Direct-action advertising, yaitu iklan produk yang didesain sedemikian rupa untuk
mendorong tanggapan segera dari khalayak atau pemirsa
- Indirect-action advertising, yaitu iklan produk yang didesain untuk menumbuhkan
permintaan dalam jangka panjang.
b. Institutional advertising, yaitu iklan yang didesain untuk memberi informasi
tentang usaha bisnis pemilik iklan dan membangun goodwill serta image positif bagi
organisasi. Institutional advertising terbagi atas:
- Patronage advertising, yakni iklan yang menginformasikan usaha bisnis pemilik
iklan.
- Iklan layanan masyarakat (public service advertising), yakni iklan yang
menunjukan bahwa pemilik iklan adalah warga yang baik, karena memiliki
kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
2. Dari aspek tujuan
a. Pioneering advertising (informative advertising), yaitu iklan yang berupaya
menciptakan permintaan awal (primary demand).
b. Competitive advertising (persuasive advertising), yaitu iklan yang berupaya
mengembangkan pilihan pada merek tertentu.
c. Reminder advertising, yaitu iklan yang berupaya melekatkan nama atau merek
produk tertentu di benak khalayak.
3. Dari aspek pemilik iklan
Ada dua jenis iklan berdasarkan aspek pemilik iklan, yaitu :
repository.unisba.ac.id
31
a. Vertical cooperative advertising, yaitu iklan bersama para anggota saluran
distribusi, misalnya di antara para produsen, pedagang grosir, agen, dan pengecer.
b. Horizontal cooperative advertising, yaitu iklan bersama dari beberapa perusahaan
sejenis.
Menurut Kotler dan Keller (2007:229) Iklan mempunyai sifat-sifat, sebagai
berikut :
1. Daya sebar
Iklan memungkinkan penjual mengulangi pesan berkali-kali. Iklan juga
memungkinkan para pembeli menerima dan membandingkan pesan-pesan dari
berbagai pesaing. Iklan berskala besar menyatakan sesuatu yang positif tentang
ukuran, kekuatan, dan keberhasilan penjualan tersebut.
2. Daya ekpresi yang besar
Iklan memberikan peluang untuk mendramatisir perusahaan tersebut dan
produknya melalui penggunaan cetakan, suara, dan warna yang berseni.
3. Impersonalitas
Pendengar tidak merasa wajib memerhatikan atau menanggapi iklan. Iklan adalah
suatu monolog di hadapan, dan bukan dialog dengan pendengar.
2.2.3 Definisi Daya Tarik Pesan Iklan
Daya tarik merupakan pendekatan yang digunakan untuk menarik perhatian
konsumen dan atau mempengaruhi perasaan mereka terhadap suatu produk (barang
atau jasa). Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa daya tarik adalah suatu
pendekatan yang digunakan untuk mempengaruhi seseorang agar memiliki
repository.unisba.ac.id
32
ketertarikan terhadap sesuatu, sehingga memicu terjadinya suatu tindakan tertentu
sesuai dengan yang diharapkan. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal
dan/atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud sumber tadi.
Pesan-pesan yang disampaikan ini mengandung informasi yang hendak disampaikan
oleh pengirim pesan (pengiklan) pada penerimanya (konsumen).
Morissan (2007) mengemukakan bahwa suatu daya tarik iklan adalah
“something that moves people, speaks to their wants or needs, and
excites their interest”. (sesuatu yang menggerakan orang, berbicara
mengenai keinginan atau kebutuhan mereka dan membangkitkan
ketertarikan mereka).
Berkaitan dengan daya tarik iklan, Suyanto (2005) menambahkan bahwa
iklan merupakan sarana penunjang dalam program promosi, maka dari itu daya tarik
iklan sangat dibutuhkan agar pesan yang disampaikan mempunyai dampak yang
diinginkan pengiklan.
Russel (dalam Suyanto, 2005) menyatakan adanya unsur-unsur yang
diperlukan iklan televisi agar memiliki daya tarik yang kuat, yaitu :
1.
Music atau jingle
Jingle merupakan musik yang terdapat dalam iklan, bias berupa lagu atau musik
ilustrasi sebagai background.
2.
Storyboard
Storyboard adalah visualisasi untuk iklan televisi yang merupakan rangkaian
gambar yang menampilkan alur cerita iklan.
3.
Script
repository.unisba.ac.id
33
Script adalah susunan suatu iklan yang membentuk headline atau pesan utama
dalam iklan.
4.
Endoser
Pada iklan, endoser berarti pengguna tokoh pendukung yang dapat digunakan
sebagai pemeran iklan yang bertujuan untuk memperkuat pesan yang
disampaikan.
5.
Signature slogan
Slogan atau barisan penutup. Slogan dapat ditampilkan melalui bentuk suara,
visual atau audio dan visual.
6.
Logo
Logo digunakan agar khalayak dengan mudah mengetahui dan mengenali
produk/perusahaan atau siapa yang menampilkan iklan tersebut.
Daya tarik merupakan sumber ditentukan oleh kemampuan pesan yang
disampaikan secara menyenangkan dan membuat kesamaan dengan konsumen.
Pengiklan harus berusaha menyampaikan pesan secara menarik dan mencoba
membuat kesamaan antara pesan yang disampaikan dengan kondisi yang diinginkan
oleh konsumen. Daya tarik pesan bisa menggunakan beberapa pendekatan misalnya
menggunakan tema cinta, pemandangan alam atau potongan kisah kehidupan seharihari. Hal ini didasarkan atas anggapan bahwa ketika konsumen melihat yang lain
sama dengan dirinya dalam hal penggunaan produk, mereka akan lebih mungkin
bereaksi positif.
Penggunaan opinion leader biasanya cukup efektif dalam
membangun perasaan kesamaan bagi konsumen. Manusia cenderung meniru apa
repository.unisba.ac.id
34
yang dilakukan oleh orang yang dianggap lebih dari dirinya. Menurut Kotler dalam
Sindoro (1996) terdapat tiga tipe daya tarik yaitu:
- Daya tarik rasional. Berkaitan dengan minat pribadi sasaran. Daya tarik ini
menunjukkan bahwa produk akan menghasilkan kegunaan yang diinginkan.
Contohnya ialah pesan yang menunjukkan mutu, ekonomi, nilai, atau kinerja
produk.
- Daya tarik emosional. Berusaha mengendalikan emosi negatif atau positif yang
bisa memotivasi pembeli. Ini termasuk rasa takut, bersalah, dan malu yang
mendorong orang melakukan hal-hal yang seharusnya mereka lakukan atau
berhenti melakukan hal-hal yang seharusnya tak mereka lakukan. Script
writer/pengiklan juga menggunakan daya tarik emosional positif seperti cinta,
humor, kebanggaan, dan kegembiraan.
- Daya tarik moral. Ditujukan pada perasaan target mengenai apa yang benar dan
pada tempatnya. Daya tarik ini seringkali dipergunakan buat mendorong orang
untuk mendukung aksi sosial.
Sama halnya dengan daya tarik iklan Traveloka yang menggunakan
pendekatan dengan pemandangan alam atau pun dengan tutorial menggunakan dan
mencari berbagai hotel dan tiket pesawat dengan mudah dan praktis. Dengan begitu
pesan yang disampaikan dapat mudah dipahami oleh para khalayak dan
memunculkan daya tarik tersendiri.Daya tarik pesan sangat berhubungan dengan
komunikasi. Dengan adanya daya tarik dalam suatu pesan, komunikasi akan lebih
repository.unisba.ac.id
35
mudah disampaikan dan dengan cepat tersebar luas dikalangan masyarakat. Sehingga
mereka cenderung tertarik dan lebih memperhatikan pesan yang disampaikan.
2.2.4 Hubungan Daya Tarik Pesan dengan Komunikasi
Hubungan daya tarik pesan dengan komunikasi sangat penting dipahami
untuk memahami bagaimana memberikan pesan yang baik dan menarik kepada
komunikan. Komunikasi tidak lepas dari proses penyampaian dan penerimaan pesan
dari komunikator kepada komunikan. Pesan yang ditujukan dipengaruhi oleh sensasi
dan intensitas yang dihasilkan. Jika sensasi itu cukup kuat dan memiliki daya tarik
kuat, objek atau stimulus itu dapat langsung memasuki pikiran komunikan melalui
berbagai jalan (pancaindra). Kebutuhan, nilai-nilai, dan ekspektasi merupakan
langkah berikunyat, ketika sebuah stimulus diseleksi dan memasuki pikiran. Dari
pengolahan inilah akan dihasilkan respon berupa perubahan atau penguatan sikap
suka-tidak suka, setuju-tidak setuju dan lakukan-hindari.
Teori Selective Influence yang terdiri dari empat prinsip yaitu tahap pertama
berupa penerimaan informasi secara selektif (memperhatikan pesan tertentu), tahap
kedua berupa persepsi selektif (mempersepsikan pesan tertentu), tahap ketiga berupa
ingatan selektif (mengingat pesan tertentu) dan tahap keempat berupa untuk
memutuskan jenis barang/jasa apa yang dipilih. Sehingga komunikasi yang dikatakan
baik dan berhasil apabila pesannya dapat diterima dan diingat dengan baik oleh
komunikan. Namun, setiap orang memiliki sikap dan kepercayaan yang berbeda-
repository.unisba.ac.id
36
beda terhadap sebuah pesan sehingga perlu merangkai sebuah pesan yang efektif
agar diterima bahkan diingat oleh komunikan.
2.2.4.1 Teori Elaboration Likelihood
Teori Elaboration Likelihood merupakan teori yang berasumsi bahwa orang
dapat memproses pesan persuasif dengan cara yang berbeda, pada suatu situasi
seseorang menilai sebuah pesan secara mendalam, dan pikiran kritis namun dilain
waktu tidak seperti itu (Griffindor, 2003). Teori Elaboration Likelihood merupakan
sebuah teori persuasi yang mencoba untuk memprediksi kapan serta bagaimana
individu akan tidak akan terbujuk oleh pesan (Littlejohn & Foss, 2008:72).
Terdapat dua cara memproses pesan dalam teori ini, yaitu :
a. Central route merupakan proses dimana seseorang benar-benar memproses
pesan persuasif yang berfokus pada isi pesan. Menurut Kotler & Keller,
pembentukan atau perubahan sikap pada rute sentral mencakup banyak
pemikiran dan didasarkan pada pertimbangan rasional yang tekun.
b. Peripheral route merupakan proses evakuasi pesan oleh seseorang hanya
dengan memperhatikan daya tarik penyampaian pesan.
Iklan Traveloka merupakan bentuk komunikasi massa, dimana iklan
tersebut dapat tersebar luas dan memusatkan kepada berbagai kalangan. Dengan
begitu setiap orang dapat mengetahui pesan-pesan komunikasi massa di media
massa. Selain itu, komunikasi dapat berjalan cepat dan pesan sampai kepada
khalayak penerima hampir tanpa selisih waktu.
repository.unisba.ac.id
37
2.2.5 Komunikasi Massa
2.2.5.1 Definisi Komunikasi Massa
Media massa ada di mana-mana di sekitar kita. Hidup satu hari saja tanpa
komunikasi masssa adalah mustahil bagi kebanyakan orang. Meskipun deminikan,
banyak di antara kita yang tidak mengetahui bagaimana media beraksi dan
bagaimana mereka mempengaruhi kehidupan kita. Kita membutuhkan surat kabar,
radio, televisi, bioskop dan rekaman musik. Tanpa media tersebut, hidup kita akan
sangat berbeda dan bagi kebanyakan kita akan sangat sulit.
Komunikasi massa dapat didefinisikan dengan memusatkan perhatian pada
lima variabel yang terkandung dalam setiap tindak komunikasi dan memperlihatkan
bagaimana variable-variabel ini bekerja pada media massa :
1. Sumber
Komunikator massa adalah suatu organisasi kompleks yang mengeluarkan biaya
besar untuk menyusun dan mengirimkan pesan. Walaupun biaya komunikasi
massa sangat tinggi, sedikit sekali biaya yang dipikul penerima atau konsumen,
setidak-tidaknya biaya yang sifatnya langsung. Buku merupakan produk media
yang paling mahal karena konsumen harus membayar keseluruhan biaya
produksi.Kita tidak mengeluarkan banyak biaya untuk pemirsa program televisi.
Tetapi kita membayar tayangan ini secara tidak langsung dalam bentuk pembelian
produk yang diiklankan.
2. Khalayak (Audience)
repository.unisba.ac.id
38
Komunikasi massa ditujukan kepada massa sejumlah besar khalayak. Karena
banyaknya jumlah khalayak dank arena sangat penting bagi media untuk
memberikan apa yang diingini khalayak, pesan dari komunikasi massa harus
difokuskan pada pemirsa atau khalayak rata-rata. Dengan cara ini media dapat
merangkul khalayak sebanyak mungkin. Media dan para pengiklan sekarang ini
semakin banyak melakukan riset dan membagi khalayak massa menjadi target
tertentu yang lebih kecil dan didefiniskan secara lebih jelas
3. Pesan
Komunikasi massa merupakan milik umum. Setiap orang dapat mengetahui
pesan-pesan komunikasi massa di media-media massa. Komunikasi juga berjalan
cepat, pesan-pesan sampai kepada khalayak penerima hampir tanpa selisih waktu.
Karakteristik ini tentu saja mempunyai beberapa kualifikasi.
4. Proses
Ada dua proses dalam komunikasi massa. Pertama, proses mengalirnya pesan,
yang pada dasarnya merupakan proses satu arah. Kedua, proses seleksi, proses
dua arah. Komunikasi massa pada dasarnya merupakan proses satu arah.
Komunikasi ini berjalan dari sumber ke penerima. Dalam komunikasi massa,
pesan mengalir dari media ke penerima tetapi tidak dikembalikan lagi, kecuali
berupa umpan balik. Komunikasi massa juga merupakan proses dua arah. Baik
media maupun khalayak melakukan seleksi. Pertama, media menyeleksi bagian
dari total populasi yang akan mereka raih. Selanjutnya, pemirsa atau pembaca atau
repository.unisba.ac.id
39
pendengar menyeleksi, dari semua media yang ada, pesan tertentu yang akan
mereka ikuti.
5. Konteks
Komunikasi massa berlangsung dalam suatu konteks social. Media mempengaruhi
konteks social dan konteks social mempengaruhi media. Dengan kata lain, terjalin
hubungan transaksional antara media dan masyarakat.
2.2.5.2 Bentuk-bentuk Komunikasi Massa
Sarana yang digunakan Traveloka adalah dengan menyampaikan pesan
iklan pada televisi. Sehingga khalayak dapat dengan mudah melihat dan memahami
pesan apa yang akan disampaikan. Selain itu juga pesan akan cepat diterima kepada
sasaran khalayak yang ditargetkan.
Pendekatan lain untuk definisi komunikasi massa adalah mendefinisikannya
dalam bentuk sarana yang paling banyak digunakan, yaitu televisi. Dari semua media
komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia
dalam penyampaian informasi.Kini sedikitnya terdapat lima metode penyampaian
program televisi yang telah dikembangkan (1) Over-the-air reception of network and
local station program, (2) Cabel, (3) Digital Cable, (4) Wireless Cabel, (5) Direct
Broacast Satellite. Televisi dapat menyiarkan program kapan saja dan secara
berulang-ulang. Kehadiran televisi dalam kehidupan manusia memunculkan suatu
peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan penyebaran informasi yang
bersifat missal dan menghasilkan suatu efek sosial yang berpengaruh terhadap nilai-
repository.unisba.ac.id
40
nilai sosial dan budaya manusia. Kemampuan televisi dalam menarik perhatian
massa menunjukkan bahwa media tersebut telah menguasai jarak secara geografis
dan sosiologis.
Selain itu terdapat beberapa bentuk-bentuk komunikasi massa lainnya, yaitu
radio, surat kabar, majalah, film dan buku.
2.2.5.3 Teori Uses and Gratification
Pendekatan ini dinamai pendekatan pemanfaatan dan gratifikasi. Kita dapat
memahami interaksi orang dengan media melalui pemanfaatan media oleh orang itu
dan gratifikasi yang diperoleh. Gratifikasi yang umum adalah pelarian dari perasaan
khawatir, peredaan rasa kesepian, dukungan emosional, pemerolehan informasi, dan
kontak sosial.
Dalam setiap situasi tertentu, kita layak bertanya mengapa khalayak
memilih untuk mendengarkan atau melihat media tertentu. Wilbur Schramm dan
William Porter mengusulkan formula. Dalam janji imbalan, Scrhamm dan Porter
memasukkan baik imbalan segera maupun imbalan yang tertunda. Imbalan memenuhi
kebutuhan khalayak. Artinya, anda menonton sesutau acara televisi tertentu karena
acara ini memuaskan kebutuhan anda akan informasi atau hiburan. Upaya yang
diperlukan untuk mengikuti komunikasi massa bergantung pada kesediaan media dan
kemudahan memanfaatkannya. Upaya juga mencakup pengeluaran yang diperlukan.
Sebagai contoh, lebih sedikit usaha yang diperlukan pengeluaran lebih kecil, waktu
yang hilang lebih sedikit dalam menonton televisi daripada menonton bioskop. Lebih
repository.unisba.ac.id
41
sedikit upaya yang diperlukan untuk menonton bioskop daripada pergi bermain. Bila
kita membagi janji imbalan dengan upaya yang diperlukan, kita memperoleh
probabilitas seleksi dari media komunikasi massa tertentu.
Asumsi Teori
Anggota khalayak secara aktif dan sadar mengaitkan diri mereka dengan
media tertentu untuk memperoleh gratifikasi. Media dalam pendekatan ini dianggap
bersaing dengan sumber-sumber lain (utamanya yang antar pribadi) yang
membutuhkan kebutuhan khalayak. Anggota khalayak tidak anonimous dan sebagai
individu yang terpisah, tetapi sebagai anggota kelompok sosial yang terorganisir dan
sebagai partisipan dalam sebuah kultur. Sesuai dengan anggapan ini, media
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dan keperluan individu-individu, yang
tumbuh didasarkan lokalitas dan relasi sosial individu-individu tersebut. Faktorfaktor psikologis juga berperan dalam memotivasi penggunaan media. Konsepkonsep psikologis seperti kepercayaan, nilai-nilai, dan persepsi mempunyai pengaruh
dalam pencarian gratifikasi dan menjadi hubungan kausal dengan motivasi media.
Konsep pengharapan khalayak yang perhatian pada karakteristik media dan
potensi gratifikasi yang ingin diperoleh merupakan asumsi pokok Uses and
Gratification mengenai khalayak aktif. Jika anggota khalayak memilih di antara
berbagai alternatif media dan non media sesuai dengan kebutuhan mereka, mereka
harus memiliki persepsi tentang alternatif yang memungkinkan untuk memperoleh
repository.unisba.ac.id
42
kebutuhan tersebut. Kepercayaan terhadap suatu media tertentu menjadi faktor
signifikan dalam hal pengharapan terhadap media itu.
Sebagaimana dikutip McQuail telah menunjukkan pengaruh mood
seseorang saat memilih media yang akan ia gunakan, pada saat seseorang merasa
bosan maka ia akan memilih isi yang lebih menarik dan menegangkan dan pada saat
seseorang merasa tertekan ia akan memilih isi yang lebih menenangkan dan ringan.
Program televisi yang sama bisa jadi berbeda saat harus kepuasan pada kebutuhan
yang berbeda untuk individu yang berbeda. Kebutuhan yang berbeda diasosiasikan
dengan kepribadian seseorang, tahap-tahap kedewasaannya, latar belakang, dan
peranan sosialnya. Sebagai contoh anak-anak secara khusus lebih menyukai untuk
menonton televisi untuk mencari informasi dan disaat yang sama lebih mudah
dipengaruhi.
Teori uses and gratification pada dasarnya membahas tentang apa yang
dilakukan orang terhadap media. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan
media untuk memenuhi kebutuhannya. Teori ini memusatkan perhatian pada
penggunaan (uses) media untuk mendapatkan kepuasan (gratifications) atas
kebutuhan seseorang.
Katz, Blumler & Gurevitch dalam Ardianto (2007:74) menjelaskan
mengenai asumsi dasar dari teori ini, yaitu:
a. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian oenting dari
penggunaan medua massa diasumsikan mempunyai tujuan.
repository.unisba.ac.id
43
b. Dalam proses komunikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan
kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak.
c. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan
kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media lebih luas. Bagaimana
kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung pada
perilaku khalayak yang bersangkutan.
d. Tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota
khalayak. Artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan
kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.
e. Penilaian tentang arti kultural dari media massa harus ditangguhkan
sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayaknya.
Menurut Dominick dalam Ardianto (2007:24-25) dalam bentuk paling
sederhana, uses and gratification model adalah memposisikan khalayak anggota
memiliki kebutuhan atau dorongan tertentu yang dipuaskan oleh sumber media dan
nonmedia. Kebutuhan aktual yang dipuaskan oleh media tersebut, disebut dengan
media gratifications, yang diklasifikasikan ke dalam empat kategori sistem yakni,
sebagai berikut:
Cognition (kognisi/pengetahuan).Kognisilah yang mendasari tindakan
seseorang untuk mengetahui sesuatu. Seseorang menggunakan media massa untuk
memeperoleh informasi tentang sesuatu, kemudian dia menggunakan media sebagai
bagian dari kognisi.
repository.unisba.ac.id
44
Diversion (hiburan).Kebutuhan dasar lainnya pada manusia adalah hiburan.
Hiburan dapat diperoleh melalui beberapa bentuk sebegai berikut: (1) stimulation
atau pencarian untuk mengurangi rasa bosan atau melepaskan diri dari kegiatan rutin;
(2) relaxation (santai) atau pelarian dari tekanan dan masalah; dan (3)
emotionalrelease (pelepasan emosi) dari perasaan dan energi yang terpendam.
Social utility (kepentingan sosial). Fungsi media untuk memenuhi
kebutuhan ini mencakup kebutuhan untuk memperkuat hubungan dengan keluarga,
teman dan yang lainnya dalam masyarakat.
Withdrawal (pelarian), yaitu orang menggunakan media massa untuk
mengatasi rintangan antara mereka dan orang-orang lain, atau untuk menghindari
aktivitas lain.
Sedangkan Teori Elaboration Likelihood membahas bahwa orang dapat
memproses pesan persuasif dengan cara yang berbeda, pada suatu situasi seseorang
menilai sebuah pesan secara mendalam, dan pikiran kritis namun dilain waktu tidak
seperti itu. Dengan adanya argumen, proses pesan persuasif akan lebih cepat diterima
oleh khalayak. Argumen menciptakan respon kognisi positif dalam pikiran penerima
pesan, secara langsung pesan akan mempengaruhi keyakinan mereka dengan
pandangan-pandangan
dari
pemberi
argumen.
Argumen
yang
kuat
dapat
menanamkan kepada khalayak dalam mengubah perilaku. Dan dengan adanya
pengulangan pesan khalayak juga akan lebih mudah terpengaruh pada keyakinan dan
pandangan yang diberikan oleh pemberi argumen.
repository.unisba.ac.id
45
Kaitan teori ini dengan penelitian adalah bahwa dalam memenuhi
kebutuhannya akan informasi, seseorang akan terdorong untuk mencarinya apabila
informasi-informasi tersebut dapat menambah wawasan pengetahuannya atau
menambah elemen pengetahuan. Untuk itu dia memerlukan stimuli yang dapat
memuaskan kebutuhannya yang dalam hal ini adanya pesan iklan Traveloka di
televisi, sebagai salah satu iklan yang mengandung informasi yang dapat
mempermudah pelayanan dan menambah informasi tentang jasa pembelian tiket
pesawat dan hotel. Setelah itu muncul minat dari diri seseorang tersebut untuk
menggunakan jasa layanan Traveloka dan menjadi pelanggan tetap. Dengan begitu,
dengan adanya iklan Traveloka ini, kebutuhan kognitif responden akan terpenuhi,
termasuk juga kebutuhan-kebutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk
memperkuat informasi dan pengetahuan tentang jasa pembelian tiket pesawat dan
hotel.
repository.unisba.ac.id
Download