BAB III_11__revisi

advertisement
BAB III
KERANGKA PIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Pikir Penelitian
Karsinoma payudara duktal invasif tipe tidak spesifik adalah keganasan pada
sel epitel duktus payudara dengan gambaran morfologi yang tidak spesifik. Proses
terjadinya neoplasma ini, terdapat peranan protein HER-2/neu merupakan suatu
reseptor transmembran dan aktif sebagai kontrol pertumbuhan sel. Karsinoma
payudara duktal invasif tipe tidak spesifik sering ditemukan adanya overekspresi
protein HER-2/neu sebagai akibat dari amplifikasi gen HER-2/neu. Famili
reseptor tirosin kinase ini berperan pada berbagai proses sel neoplastik termasuk
proliferasi. Semua perubahan tersebut mempengaruhi laju pertumbuhan tumor dan
laju pertumbuhan tumor berhubungan dengan derajat diferensiasi tumor.
Ada beberapa faktor yang juga dipercaya mempengaruhi tingkat proliferasi
dan derajat diferensiasi tumor. Penentuan tipe histologi hanya salah satu cara
untuk menegakkan diagnosis, prognosis dan prediksi dari karsinoma payudara.
Sebagaimana dijelaskan pada beberapa kepustakaan, selain derajat histologi,
stadium, hormonal reseptor dan status HER-2/neu, indeks proliferasi Ki-67 juga
dapat membantu menentukan prognosis dari karsinoma payudara.
Proliferasi sel adalah pembelahan sel dan pertumbuhan sel, mekanisme dan
pengaturan proliferasi sel didasari oleh adanya siklus sel. Aktifitas proliferasi sel
dapat dideteksi menggunakan pengecatan immunohistokimia Ki-67. Semakin
tinggi tingkat proliferasi sel tumor maka semakin tinggi juga derajat
diferensiasinya.
23
24
Indeks proliferasi Ki-67 dapat membantu para klinisi di dalam memperbaiki
kemampuan didalam memprediksi prognosis kanker payudara dan membedakan
pasien dengan risiko rendah dari pasien yang memiliki risiko yang tinggi terhadap
rekurensi. Sehingga sangat membantu klinisi didalam penentuan tindakan dan
terapi terhadap penderita karsinoma payudara.
Ada beberapa faktor resiko yang juga dipercaya mempengaruhi tingkat
proliferasi dan derajat diferensiasi tumor. Faktor-faktor resiko tersebut meliputi
umur penderita, riwayat adanya keluarga yang menderita karsinoma payudara,
jumlah anak (paritas), umur menstruasi pertama kali dan umur melahirkan anak
pertama kali, adanya riwayat menyusui, adanya riwayat pernah terkena radiasi,
riwayat pemakaian hormon eksogen, dan ukuran tumor primer. Selain itu, pola
diet dan status keseimbangan hormonal juga ikut mempengaruhi pertumbuhan
tumor.
Wanita dengan kerabat tingkat pertama mengidap karsinoma payudara duktal
invasif, akan memiliki risiko terkena karsinoma payudara duktal invasif 2-3 kali
lipat lebih tinggi daripada populasi umumnya. Wanita dengan usia menstruasi
pertama muda (kurang dari 12 tahun), seorang nulipara (tidak pernah melahirkan
anak), melahirkan anak pertama pada usia diatas 30 tahun, dan tidak menyusui
akan semakin memiliki resiko terkena karsinoma payudara duktal invasif yang
lebih tinggi daripada wanita dengan usia menstruasi pertama diatas 12 tahun,
pernah melahirkan anak, umur melahirkan pertama kali dibawah 30 tahun dan
wanita yang memiliki riwayat menyusui.
25
3.2 Konsep Penelitian
Penderita Karsinoma Payudara Duktal
Invasif Tipe Tidak Spesifik (NST)
-Amplifikasi gen
- overekspresi
-Proses mitosis
- Replikasi DNA
Derajat Diferensiasi
Proliferasi Ki-67
HER-2/neu
- Derajat Diferensiasi
– Ki-67
- Derajat Diferensiasi
– HER-2/neu
3.3 Hipotesis Penelitian
3.3.1 Terdapat hubungan positif ekspresi protein Ki-67 dengan derajat
diferensiasi pada karsinoma payudara duktal invasif tipe tidak spesifik.
3.3.2 Terdapat hubungan positif ekspresi reseptor hormon HER-2/neu dengan
derajat diferensiasi pada karsinoma payudara duktal invasif tipe tidak
spesifik.
Download