ABSEN DENGAN MENGGUNAKAN FINGER PRINT Monikawati [email protected] Abstrak Kehadiran karyawan merupakan faktor utama pada sebuah instansi atau perusahaan dalam mencapai tujuan. hal ini berkaitan pada kedisiplinan dan berdampak pada baik buruknya manajemen perusahaan, dampak yang terjadi dapat berupa kurangnya pengeluaran dari hasil produksi. Banyak manajemen perusahaan menindak lanjuti dengan cara melakukan pemotongan gaji dari setiap karyawan yang tidak hadir pada waktu kerja. Oleh karena itu, perlu adanya pendataan khusus untuk mencatat kehadiran dan ketidakhadiran karyawan agar keberadaan karyawan dalam melakukan aktifitas kerja tercatat dengan baik. Dengan adanya perkembangan teknologi sekarang ini absensi karyawan menggunakan pengambilan sidik jari untuk ini memanfaatkan sensor fingerprint. Dengan melakukan pendaftaran sidik jari melalui sensor, kemudian disimpan di basis data. Biometrika merupakan suatu metode pembuktian atau pengenalan otomatis identitas dari seseorang berdasarkan beberapa karakteristik fisik. Biometrika sidik jari memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi. Karena dinyatakan hampir semua individu tidak ada mempunyai guratan sidik jari yang sama. Sistem presensi dengan sidik jari merupakan sistem presensi yang sangat baik untuk diterapkan. Dengan memanfaatkan guratanguratan sidik jari yang unik pada setiap orang. Kata kunci : Kehadiran Karyawan, Sidik Jari, Biometri Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org Pendahuluan Penggunaan sistem presensi dengan menggunakan sistem biometric fingerprint akan mengurangi masalah masalah yang ditimbulkan oleh penggunaan sistem absensi manual. Pada system absensi dengan biometric fingerprint tingkat kecurangan yang sering terjadi seperti manipulasi data dan penitipan absensi kepada temannya akan dapat dikurangi. Kurangnya pengawasan dalam penggunaan system absensi fingerprint dapat mempengaruhi tingkat efektifitas dari laporan yang dihasilkan. Adanya informasi yang tidak akurat dapat menjadi salah satu indikator bahwa sistem presensi dengan biometric fingerprint belum terimplementasi dengan baik. Fingerprintin adalah salah satu bentuk biometrik, sebuah ilmu yang menggunakan karakteristik fisik karyawan untuk mengidentifikasi. Sidik jari sangat ideal untuk tujuan ini karena mereka murah untuk mengumpulkan dan menganalisis, dan mereka tidak pernah berubah, bahkan dengan umur orang. Meskipun tangan dan kaki memiliki banyak daerah bergerigi yang dapat digunakan untuk identifikasi, sidik jari menjadi bentuk populer biometrik karena mereka mudah untuk mengklasifikasikan dan mengurutkan. Mereka juga dapat diakses. Pembahasan Mesin absensi mengalami perkembangan. Semula, mesin absensi masih berupa kartu manual, dan kini beralih ke mesin absensi biometrik. Perubahan ini untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi mesin absensi. Mesin absensi biometrik adalah mesin absensi yang dikembangkan dengan berdasarkan keunikan dari mekanisme, fisik, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan tubuh makhluk hidup. Salah satu mesin absensi biometrik yang saat ini banyak digunakan adalah mesin absensi sidik jari atau fingerprint reader. Absen sidik jari saat ini berkembang menggunakan mesin dengan bantuan perangkat lunak untuk mengisi data kehadiran. Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org Fingerprint reader sendiri adalah perangkat autentifikasi yang menggunakan identitas biometrik, khususnya sidik jari dari penggunanya. Penggunaan fingerprint reader ini harus diintegrasikan dengan perangkat pendukung lainnya, seperti komputer, kabel USB, dan lain-lain. Penggunaan fingerprint reader ini mempermudah proses absensi karyawan perusahaan/lembaga yang jumlahnya ribuan, karena tidak perlu lagi menggunakan nama/user dan kata sandi. Karena setiap individu memiliki sidik jarinya sendiri yang tidak bisa ditiru oleh orang lain, maka tingkat keamanaan mesin absensi ini lebih tinggi. Selain meningkatkan efektivitas dan efisiensi, penggunaan fingerprint reader bisa menutup celah terjadinya kecurangan absensi. cara kerja mesin fingerprint reader? Sebelumnya sidik jari tiap karyawan akan discan dan hasilnya disimpan dalam bentuk digital. Rekaman sidik jari ini akan diproses dan dibuat pola fitur sidik jarinya. Pola ini yang kemudian disimpan dalam memori atau basis data. Pada saat proses identifikasi, karyawan hanya perlu menempelkan jarinya (yang telah didaftarkan sebelumnya) ke sensor mesin absensi, hasil scan akan dicocokkan dengan pola yang telah tersimpan di basis data. Jika cocok, mesin akan memberikan notifikasi sekaligus mencatat tanggal dan waktu masuk atau keluar. Teknik pembacaan sidik jari yang dilakukan mesin fingerprint reader berbeda-beda, antara lain: 1. Optis Pola sidik jari direkam dengan menggunakan cahaya. Fingerprint scanner yang digunakan berupa kamera digital. Teknik ini sangat bergantung pada kualitas sidik jari, hasilnya akan kurang bagus jika sidik jarinya samar atau luka. Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org 2. Ultrasonik Teknik ini menggunakan suara berfrekuensi sangat tinggi untuk menembus lapisan epidermal kulit (menggunakan pola pantulan). Dengan cara ini sidik jari atau permukaan scanner yang kotor bukan lagi masalah. 3. Kapasitans Teknik ini menggunakan pengukuran kapasitans untuk membentuk citra sidik jari. Scan area berfungsi sebagai kapasitor dan ujung kulit jari sebagai lempeng kapasitor lainnya. Ketika scanning akan terbentuk gundukan dan lembah pada sidik jari dan menjadi citra sidik jari. 4. Thermal Teknik ini menggunakan perbedaan suhu antara gundukan dan lembah sidik jari untuk mengetahui pola sidik jari. Sebelum menyentuh scanner, ujung jari harus digosok-gosok terlebih dahulu. Setelah sidik jari terbaca maka yang dilakukan selanjutnya adalah menyimpan pola/citra tersebut ke dalam basis data. Teknik penyimpanannya ada beberapa cara, yaitu: a. Data sidik jari disimpan di dalam perangkat alat absensi sidik jari. Biasanya ini dilakukan oleh mesin absensi sidik jari tipe standalone. Mesin yang pengoperasiannya bisa berjalan tanpa terhubung dengan komputer. Teknik penyimpanan ini sangat tergantung pada kapasitas mesin absensi. Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org b. Data sidik jari disimpan pada basis data komputer Biasanya digunakan pada mesin absensi sidik jari tipe online dan harus terhubung dengan komputer. Dengan cara ini kapasitas penyimpanan bisa lebih besar, hanya saja proses identifikasinya akan berjalan agak lambat dan memperganggu karyawan untuk melakukan absen c. Data sidik jari disimpan dalam kartu pemilik Sidik jari harus didaftarkan ke mesin kemudian data tersebut akan ditulis oleh mesin ke kartu tertentu. Proses identifikasi dilakukan menggunakan kartu yang telah terdapat data sidik jari. Karena banyaknya data, proses ini akan memakan waktu yang lama dan harus menggunakan metode tambahan untuk mencari data. Penutup Efektivitas Penerapan Sistem Absensi Finger Print (Sidik Jari) pada perusahaan dikatakan cukup efektif, dikarenakan sebelum adanya finger print (sidik jari) ini pegawai tidak disiplin masuk kerja, bisa menitip absen pada pegawai lainnya, dengan teknologi yang sekarang adanya finger print meningkatnya kedisiplinan pegawai atau berkurangnya angka ketidak hadiran pegawai yang merupakan tujuan dari diterapkannya system absensi finger print (sidik jari); Referensi https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&cad=rja& uact=8&ved=0ahUKEwip6aKQmaXSAhUhR48KHbW_DLoQFgg1MAk&url=https%3 A%2F%2Ffahzi.files.wordpress.com%2F2010%2F10%2Fabstrak-sistem-informasiabsensi-karyawan.doc&usg=AFQjCNFzaXGUmp3qYLMMOmpFIZWc6LNBQ&bvm=bv.147448319,d.c2I Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org http://mesinabsensidistributor.blogspot.co.id/2016/01/pengertian-dan-cara-kerjamesin.html http://repository.uin-suska.ac.id/4578/7/16.%20BAB%20VI.pdf http://digilib.unila.ac.id/936/13/BAB%20VI.pdf Biografi Saya Monikawati, Untuk pendidikan, Saya sedang menjalankan study sarjana jurusan Komputer Akuntansi dan saya kuliah sambil bekerja. Itu aja sih sekilas tentang saya . FOTO Lisensi Dokumen: Copyright © 2008-2017 ilmuti.org Seluruh dokumen di ilmuti.org dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org