Budak bagi Yehuwa

advertisement
34567
1 5 O K TOB E R 201 3
ARTIKEL PELAJARAN
2-8 DESEMBER
9-15 DESEMBER
16-22 DESEMBER
23-29 DESEMBER
Ciptaan Membuktikan
Adanya Allah
Jadilah ”Budak
bagi Yehuwa”
Pelajaran dari
Sebuah Doa
Bertindaklah Sesuai
dengan Doa Yesus
HALAMAN 7 ˙ NYANYIAN: 110, 15
HALAMAN 12 ˙ NYANYIAN: 62, 84
HALAMAN 21 ˙ NYANYIAN: 68, 6
HALAMAN 26 ˙ NYANYIAN: 57, 56
ARTIKEL PELAJARAN
ˇ Ciptaan Membuktikan Adanya Allah
Allah yang tidak kelihatan menciptakan alam semesta yang
kelihatan. Apakah Saudara benar-benar memercayainya?
Tidak semua orang percaya. Bagaimana kita bisa membantu
orang lain memahami kebenaran tentang Pencipta sekaligus
memperkuat iman kita sendiri? Pelajarilah artikel ini.
GUATEMALA
SAMPUL: Seorang penyiar mengabar di Panajachel, kota kecil dekat
Danau Atitlan. Saksi-Saksi Yehuwa
di Guatemala memberitakan kabar
baik dalam 11 bahasa daerah selain
bahasa Spanyol
PENDUDUK:
ˇ Jadilah ”Budak bagi Yehuwa”
Orang Kristen didesak untuk menjadi budak Yehuwa. Di artikel
ini, kita akan belajar tentang ketetapan dalam Hukum Musa
bagi para budak, caranya agar tidak diperbudak oleh Setan
dan dunianya yang penuh daya pikat, dan apa upah bagi
budak Allah yang setia.
15.169.000
ˇ Pelajaran dari Sebuah Doa
ˇ Bertindaklah Sesuai dengan Doa Yesus
PENYIAR:
34.693
Dengan merenungkan Firman Allah setiap hari, doa kita akan
semakin bermakna. Benarnya hal itu ditunjukkan di artikel
pertama yang membahas doa orang Lewi untuk umat Allah.
Artikel kedua membahas bagaimana kita bisa bertindak
sesuai dengan salah satu doa Yesus. Kedua doa itu menjadi
contoh agar kita mendahulukan kepentingan Yehuwa sebelum
meminta sesuatu.
PAR:
47.606
PAR
PENYIAR
30.000
ARTIKEL LAIN
20.000
10.000
3 Mereka Merelakan Diri—Di Filipina
17 Bersandar pada Yehuwa Memberi Kepuasan
0
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
31 Dapatkah Saudara Memperingatkan Lebih Banyak Orang?
34567
Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan
sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali
disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil
dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru.
October 15, 2013
Vol. 134, No. 20 Semimonthly INDONESIAN
The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published semimonthly by Watchtower Bible and Tract Society of
New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis,
Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn,
NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi
Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001.
Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at additional mailing offices. POSTMASTER: Send address
changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road, Wallkill,
NY 12589-3299. 5 2013 Watch Tower Bible and Tract
Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed
in Japan.
MEREKA
MEREL AKAN
DIRI
di Filipina
KIRA-KIRA sepuluh tahun yang lalu, Gregorio dan Marilou, pasangan yang ketika itu
berumur 30-an, merintis sambil bekerja sepenuh waktu di Manila. Hal itu memang tidak mudah, tapi mereka bisa melakukannya. Lalu,
Marilou dipromosikan menjadi manajer di bank tempat ia bekerja. ”Hidup kami sangat nyaman berkat
pekerjaan yang bagus ini,” kata Marilou. Malah, keadaan keuangan mereka begitu bagus sehingga mereka memutuskan untuk membangun rumah impian
di lokasi bergengsi sekitar 19 kilometer di bagian timur kota Manila. Mereka menandatangani perjanji-
an dengan kontraktor dan mengatur pembayaran cicilan bulanan selama sepuluh tahun.
”SAYA MERASA SUDAH MERAMPOK YEHUWA”
Marilou bercerita, ”Pekerjaan baru ini menyita begitu banyak waktu dan tenaga sampai-sampai saya tidak punya selera lagi untuk kegiatan rohani. Saya
merasa sudah merampok Yehuwa.” Ia menjelaskan,
”Saya tidak bisa lagi memberikan kepada Yehuwa
waktu yang tadinya saya khususkan untuk pelayanan.” Situasi itu membuat Gregorio dan Marilou tidak
bahagia. Maka, suatu hari mereka mendiskusikan
”Sukacita kami melihat pertumbuhan rohani sungguh tak ada
duanya. Kami merasa hidup kami jauh lebih bermakna.”
—Gregorio dan Marilou
3
CARA MENGHIDUPI DIRI
Sekitar 70 saudara-saudari dari berbagai negeri, yang
sebagian besar berumur antara 18 dan 50, melayani
di Filipina. Robert dan Mirjam, suami istri yang berumur 45-an dari Jerman, bercerita bahwa mereka pindah untuk
melayani selama setahun. Tapi sampai sekarang, sudah 14 tahun mereka melayani di Filipina! Bagaimana mereka menghidupi diri? Robert menjelaskan, ”Di sini, sangat sulit untuk mendapat pekerjaan; jadi sekali setahun kami kembali ke Jerman
untuk bekerja selama tiga bulan. Uang yang kami dapat sudah
cukup untuk hidup sederhana dan melayani selama sembilan
bulan di Filipina.” Memang, tinggal di luar negeri ada tantangannya, tapi kata Mirjam, ”Saya merasakan kedamaian batin
dan bimbingan Yehuwa.” Robert setuju, dan mengatakan,
”Dengan melayani di sini, iman kami diperkuat.”
apa yang sebenarnya ingin mereka kejar. Gregorio
berkata, ”Kami ingin berubah, tapi tidak tahu harus
berbuat apa. Kami membahas bagaimana kami bisa
melayani Yehuwa dengan lebih sepenuhnya, terutama karena kami tidak punya anak. Kami pun berdoa
minta bimbingan Yehuwa.”
Kemudian, mereka beberapa kali mendengar khotbah tentang melayani di daerah yang lebih membutuhkan. ”Kami merasa Yehuwa menjawab doa kami
melalui khotbah-khotbah itu,” kata Gregorio. Pasangan itu berdoa meminta lebih banyak iman agar
berani membuat keputusan yang benar. Satu kendala besar adalah rumah mereka yang sedang dibangun. Mereka sudah membayar angsuran untuk
tiga tahun. Apa yang harus mereka lakukan? Marilou berkata, ”Kalau kami mengakhiri kontrak, kami
akan kehilangan semua yang telah kami bayarkan,
dan jumlahnya sangat besar. Tapi, kami memang
harus memilih antara mendahulukan kehendak Yehuwa atau keinginan sendiri.” Mereka teringat akan
perkataan rasul Paulus tentang ”rela kehilangan”.
Maka, mereka menghentikan proyek rumah, keluar
dari pekerjaan, menjual sebagian besar milik mereka, dan pindah ke desa terpencil di Pulau Palawan,
sekitar 480 kilometer di selatan Manila.—Flp. 3:8.
MEREKA JADI TAHU ”RAHASIANYA”
Sebelum pindah, Gregorio dan Marilou berupaya
menyiapkan mental untuk hidup sederhana. Tapi,
4
mereka tidak pernah mengira betapa sederhana kehidupan mereka kelak. ”Kami sangat kaget,” kata
Marilou setibanya di tempat tujuan. ”Tidak ada listrik, tidak ada fasilitas. Kami tidak bisa pakai rice
cooker. Untuk masak, kami harus potong kayu dulu
untuk membuat api. Saya rindu sekali jalan-jalan ke
mal, makan di restoran, dan hal-hal lain yang ada
di kota besar.” Pasangan itu harus terus ingat kenapa mereka pindah, dan tak lama kemudian mereka bisa menyesuaikan diri. Marilou berkata, ”Saya
sekarang senang melihat keindahan alam, bintangbintang yang gemerlap di langit. Yang terutama, senang sekali rasanya melihat wajah-wajah bahagia
dari orang-orang yang kami kabari. Setelah melayani
di sini, kami jadi tahu ’rahasianya’ merasa puas dengan apa yang ada.”—Flp. 4:12.
Gregorio bercerita, ”Sewaktu kami tiba di sini, hanya
ada empat Saksi. Mereka senang sekali ketika saya
mulai menyampaikan khotbah umum setiap minggu
dan mengiringi nyanyian Kerajaan dengan gitar.” Dalam waktu setahun, pasangan itu menyaksikan kelompok kecil tersebut tumbuh menjadi sidang yang
bersemangat dengan 24 penyiar. Gregorio mengatakan, ”Ungkapan kasih yang kami terima dari sidang
ini sangat menyentuh hati.” Setelah enam tahun melayani di daerah terpencil itu, mereka kini mengatakan, ”Sukacita kami melihat pertumbuhan rohani
sungguh tak ada duanya. Kami merasa hidup kami
jauh lebih bermakna.”
MENARA PENGAWAL
”SAYA SUDAH ’MENGECAP DAN MELIHAT
BAHWA YEHUWA ITU BAIK’!”
Di Filipina, hampir 3.000 saudara-saudari pindah ke
daerah-daerah yang sangat membutuhkan penyiar.
Kira-kira 500 di antaranya adalah saudari lajang.
Contohnya Karen.
enam jam lagi.” Apakah upaya itu ada gunanya? ”Kadang, kaki saya sakit, tapi,” Karen menambahkan
dengan tersenyum lebar, ”saya sudah memandu sebanyak 18 PAR. Saya sudah ’mengecap dan melihat
bahwa Yehuwa itu baik’!”—Mz. 34:8.
”SAYA BELAJAR MENGANDALKAN YEHUWA”
Karen, yang sekarang berumur 25-an, dibesarkan
di Baggao, Cagayan. Ketika masih remaja, ia sering
berangan-angan melayani di tempat lain. Ia bercerita, ”Saya tahu waktu tinggal sedikit dan segala macam orang perlu mendengar berita Kerajaan. Jadi,
saya ingin melayani di tempat yang lebih membutuhkan pemberita.” Tapi, beberapa anggota keluarganya malah mendesaknya untuk menempuh pendidikan tinggi daripada pindah ke tempat terpencil
untuk mengabar. Karen berdoa minta bimbingan Yehuwa. Ia juga berbicara dengan mereka yang melayani di daerah terpencil. Pada umur 18, ia pindah ke
daerah yang jauhnya sekitar 64 kilometer dari kota
asalnya.
Apa yang mendorong Sukhi, saudari lajang berumur
40-an dari Amerika Serikat, untuk pindah ke Filipina? Pada kebaktian wilayah 2011, ada wawancara dengan sepasang suami istri. Mereka menceritakan bahwa mereka telah menjual sebagian besar
barang-barang mereka untuk pindah ke Meksiko
demi membantu pengabaran di sana. Sukhi bercerita, ”Wawancara itu membuat saya memikirkan target-target yang belum pernah saya pikirkan.” Sukhi
adalah keturunan India, dan ia mendengar bahwa
dibutuhkan tenaga untuk mengabar kepada orangorang Punjabi di Filipina. Maka, ia memutuskan untuk pergi dan membantu. Kendala apa saja yang ia
hadapi?
Daerah pengabaran dari sidang kecil yang Karen dukung adalah wilayah pegunungan di sepanjang Pesisir Pasifik. Karen mengenang, ”Dari Baggao ke sidang baru itu, kami harus jalan kaki tiga hari, naik
turun gunung dan menyeberangi sungai lebih dari
30 kali.” Ia menambahkan, ”Untuk pergi ke rumah
beberapa PAR, saya berjalan enam jam, menginap
di rumah pelajar itu, dan besoknya berjalan pulang
”Memilih barang mana yang mau disimpan dan
mana yang mau dijual ternyata tidak mudah,” kata
Sukhi. ”Dan, setelah 13 tahun hidup nyaman di
apartemen sendiri, saya tinggal di rumah kerabat
saya; dan barang-barang saya ditaruh di dus-dus.
Memang tidak nyaman, tapi itulah cara terbaik untuk menyiapkan diri hidup sederhana.” Setelah pindah ke Filipina, kesulitan apa yang ia hadapi? ”Saya
(Foto kiri) Karen
(Foto kanan) Sukhi
5
paling takut dengan serangga dan kutu, dan saya
suka rindu ingin pulang. Saya belajar mengandalkan Yehuwa lebih daripada yang sudah-sudah!” Apakah itu ada gunanya? Sukhi tersenyum dan mengatakan, ”Yehuwa bilang, ’Ujilah aku, apakah aku
tidak akan mencurahkan berkat ke atasmu.’ Saya
merasakan sendiri benarnya kata-kata itu kalau
ada penghuni rumah yang bertanya, ’Kapan datang
lagi? Masih banyak yang mau saya tanyakan.’ Bahagia dan puas sekali rasanya bisa membantu orangorang yang lapar rohani!” (Mal. 3:10) Sukhi menambahkan, ”Memang, yang paling sulit adalah
membuat keputusan untuk pindah. Tapi setelah itu,
sungguh luar biasa, Yehuwa membereskan semuanya untuk saya.”
”SAYA BERHASIL MELAWAN RASA TAKUT”
Sime, seorang saudara di Filipina yang sudah menikah dan kini hampir berumur 40, pernah pergi
ke Timur Tengah demi pekerjaan bergaji tinggi. Di
sana, ia mendapat anjuran dari pengawas wilayah
dan juga melalui khotbah seorang anggota Badan
Pimpinan. Hal itu mendorong Sime untuk menomorsatukan Yehuwa dalam kehidupannya. ”Tapi, sewaktu membayangkan harus keluar dari pekerjaan ini,
saya jadi takut,” kata Sime. Namun, ia tetap berhenti
dari pekerjaannya dan kembali ke Filipina. Sekarang, Sime dan istrinya, Haidee, melayani di Davao
del Sur, di bagian selatan Filipina, yang membu-
(Foto kiri) Sime dan Haidee
(Foto kanan) Juliet dan Ramilo
tuhkan pemberita Kerajaan untuk mengerjakan daerah yang sangat luas. ”Kalau ingat-ingat dulu,”
kata Sime, ”saya bersyukur saya berhasil melawan
rasa takut kehilangan pekerjaan dan mendahulukan Yehuwa. Tidak ada yang lebih memuaskan daripada memberikan milik kita yang terbaik kepada
Yehuwa!”
”KAMI JADI SANGAT PUAS!”
Ketika Ramilo dan Juliet, pasangan perintis yang
berumur 30-an, mendengar bahwa sebuah sidang
yang jauhnya hanya 30 kilometer dari rumah mereka membutuhkan bantuan, mereka merelakan diri.
Jadi setiap minggu, hujan atau panas, Ramilo dan
Juliet naik sepeda motor untuk berhimpun dan mengabar di sana. Meski harus melewati jalan yang
berlubang-lubang dan beberapa jembatan gantung,
mereka senang bisa melayani di tempat lain. Ramilo berkata, ”Saya bersama istri memandu 11 PAR!
Memang, untuk melayani di tempat yang lebih membutuhkan, kita perlu rela berkorban, tapi kami jadi
sangat puas!”—1 Kor. 15:58.
Apakah Saudara ingin mendapat lebih banyak keterangan tentang melayani di tempat yang lebih membutuhkan, di negeri sendiri atau di luar negeri? Berbicaralah dengan pengawas wilayah Saudara, dan
bacalah artikel ”Dapatkah Saudara ’Melangkah ke
Makedonia’?” dalam Pelayanan Kerajaan Kita Agustus 2011.
CIPTAAN
MEMBUKTIKAN
ADANYA ALLAH
”Yehuwa, ya, Allah kami,
engkau layak menerima
kemuliaan . . . karena
engkau menciptakan
segala sesuatu.”—PNY. 4:11.
APA JAWABAN SAUDARA?
Apa yang harus kita lakukan
untuk merobohkan ajaran palsu
”yang dibentengi dengan kuat”?
Bagaimana ciptaan memperlihatkan kuasa dan hikmat Allah?
Bagaimana orang tua dapat
membantu anak mereka lebih
beriman kepada Yehuwa?
BANYAK orang mengatakan bahwa mereka baru mau
percaya kalau mereka sudah melihatnya sendiri. Padahal, Alkitab mengatakan bahwa ”tidak seorang pun
pernah melihat Allah”. (Yoh. 1:18) Bagaimana kita dapat membantu orang-orang seperti itu agar beriman kepada Yehuwa? Dan, apa yang bisa kita lakukan agar
iman kita sendiri kepada Yehuwa, ”Allah yang tidak
kelihatan”, tetap kuat? (Kol. 1:15) Pertama-tama, kita
harus mengetahui ajaran apa saja yang mengaburkan
kebenaran tentang Yehuwa. Lalu, kita harus terampil menggunakan Alkitab untuk membuktikan bahwa ajaran-ajaran itu ”menentang pengetahuan tentang
Allah”.—2 Kor. 10:4, 5.
2 Satu ajaran palsu yang membutakan banyak orang
sehingga tidak mengetahui kebenaran tentang Allah
adalah evolusi. Ajaran ini bertentangan dengan Alkitab
dan menyatakan bahwa semua bentuk kehidupan tidak diciptakan, tapi ada dengan sendirinya. Seandainya itu benar, orang tidak tahu alasan mereka hidup
dan tidak punya harapan untuk kehidupan yang lebih
baik.
3 Di pihak lain, ada orang Kristen yang mengajarkan
bahwa alam semesta, termasuk bumi dan segala isinya,
baru berumur beberapa ribu tahun. Ajaran ini disebut
kreasionisme, dan penganutnya bisa jadi sangat menghargai Alkitab. Namun, mereka berpendapat bahwa
beberapa ribu tahun yang lalu Allah menciptakan segala sesuatu dalam waktu enam kali 24 jam. Mereka
menolak bukti ilmiah yang bertentangan dengan pandangan mereka. Akibatnya, orang menganggap Alkitab tidak masuk akal dan tidak akurat. Para pendukung
kreasionisme mirip dengan orang-orang pada abad pertama yang bersemangat untuk beribadat kepada Allah
1. Apa yang harus kita lakukan agar iman kita tetap kuat?
2, 3. Dua ajaran apa yang membutakan orang sehingga tidak
mengetahui kebenaran tentang Allah?
7
”tetapi tidak menurut pengetahuan yang
saksama”. (Rm. 10:2) Bagaimana kita dapat menggunakan Firman Allah untuk merobohkan ajaran evolusi dan kreasionisme
”yang dibentengi dengan kuat”?1 Kita sendiri harus berupaya keras memperoleh pengetahuan yang saksama tentang apa yang
Alkitab ajarkan.
IMAN DIDASARKAN ATAS
BUKTI DAN LOGIKA
Alkitab mengajar kita untuk menghargai pengetahuan. (Ams. 10:14) Yehuwa ingin agar iman kita kepada-Nya didasarkan atas bukti dan logika, bukan atas
filsafat manusia atau tradisi agama. (Baca
Ibrani 11:1.) Untuk membangun iman
yang kuat akan Allah, pertama-tama kita
harus yakin bahwa Yehuwa itu ada. (Baca
Ibrani 11:6.) Kita yakin akan hal itu bukan
karena asal percaya, tapi setelah kita memeriksa fakta-faktanya dan menggunakan
’daya nalar’.—Rm. 12:1.
5 Rasul Paulus memberikan satu alasan
kita bisa yakin bahwa Allah itu ada, meskipun kita tidak bisa melihat-Nya. Mengenai Yehuwa, Paulus menulis, ”Sifat-sifatnya yang tidak kelihatan, yaitu kuasanya
yang kekal dan Keilahiannya, jelas terlihat
sejak penciptaan dunia, karena sifat-sifat
tersebut dipahami melalui perkara-perkara yang diciptakan.” (Rm. 1:20) Bagaimana
Saudara bisa membantu orang yang meragukan adanya Allah? Saudara bisa membantu mereka memercayai kata-kata Paulus melalui beberapa karya ciptaan berikut
ini, yang memperlihatkan kuasa dan hikmat Allah.
4
1 Untuk keterangan tentang cara berdiskusi
dengan orang yang memercayai kreasionisme,
lihat brosur Benarkah Kehidupan Diciptakan? halaman 24-28.
CIPTAAN MENUNJUKKAN KUASA ALLAH
Kuasa Yehuwa terlihat dari dua perisai
yang melindungi kita, yaitu atmosfer dan
medan magnet bumi. Misalnya, atmosfer
tidak hanya menyediakan udara yang kita
hirup, tapi juga melindungi kita dari meteor yang menghujani bumi. Batu-batu besar itu biasanya akan terbakar habis di
atmosfer sebelum menghantam bumi sehingga kerusakan besar bisa terhindarkan.
Sewaktu itu terbakar, kita akan melihat kilasan-kilasan cahaya terang yang indah di
langit pada malam hari.
7 Perisai pelindung lain berasal dari bagian dalam bumi, yaitu medan magnet.
Inti luar bumi, yang sebagian besar berupa besi cair, menimbulkan medan magnet yang kuat yang menyelimuti bumi dan
membentang jauh ke angkasa. Perisai ini
melindungi kita dari radiasi yang terpancar dari lidah api dan ledakan di lapisan
terluar matahari. Namun syukurlah, berkat adanya medan magnet bumi, semburan energi ini tidak menghanguskan kehidupan di permukaan bola bumi kita.
Energi itu diserap dan dipantulkan kembali. Kita dapat menyaksikan bukti bekerjanya medan magnet bumi ini dari cahaya
berwarna-warni yang menari-nari di langit
dekat Kutub Utara dan Selatan. Tak diragukan lagi, ’kuasa Yehuwa sangat besar’.
—Baca Yesaya 40:26.
6
ALAM MENUNJUKKAN HIKMAT ALLAH
8 Kita bisa melihat hikmat Yehuwa dari
caranya Ia menjaga kehidupan tetap ada
di bumi. Sebagai gambaran: Bayangkan sebuah kota yang dikelilingi tembok dan padat penduduknya. Air bersih tidak bisa
masuk ke kota itu dan sampah tidak bisa
dibuang ke luar. Kota seperti itu pasti segera menjadi kotor dan tidak bisa dihuni
6, 7. Kuasa Yehuwa terlihat dari dua perisai
4. Iman kita harus didasarkan atas apa?
apa?
5. Apa satu alasan kita bisa yakin bahwa Allah
8, 9. Mengapa siklus-siklus yang menunjang
itu ada?
kehidupan memperlihatkan hikmat Yehuwa?
8
MENARA PENGAWAL
Inset: Boris Krylov, www.macro-photo.org
lagi. Dalam beberapa hal, bumi kita mirip
kota itu. Jumlah air bersihnya terbatas, dan
sampah tidak bisa dibuang ke luar bumi.
Tapi, bumi bisa memenuhi kebutuhan miliaran makhluk hidup, generasi demi generasi. Bagaimana mungkin? Karena ada
siklus-siklus yang bisa mendaur ulang zatzat yang penting untuk kehidupan.
9 Perhatikan siklus oksigen. Miliaran
makhluk menghirup oksigen dan membuang karbon dioksida. Namun, persediaan oksigen tidak pernah habis, dan atmosfer tidak pernah dipenuhi dengan gas
”buang”, atau karbon dioksida. Mengapa?
Karena ada proses menakjubkan yang dikenal sebagai fotosintesis. Tumbuhan hijau menyerap karbon dioksida, air, sinar
matahari, dan zat-zat gizi, lalu menghasilkan karbohidrat dan oksigen. Oksigen tersebut kita hirup dan siklus itu pun
berulang. Yehuwa menggunakan tumbuhtumbuhan yang memang Ia rancang untuk
memberikan ’kehidupan dan napas kepada semua orang’. (Kis. 17:25) Hikmat-Nya
benar-benar luar biasa!
10 Banyaknya jumlah ciptaan yang
menghuni planet kita juga memperlihatkan hikmat Yehuwa. Menurut perkiraan, ada sekitar 2 hingga 100 juta spesies
di bumi ini. (Baca Mazmur 104:24.) Perhatikan rancangan dari beberapa makhluk
yang memperlihatkan hikmat Allah.
11 Sebagai contoh, otak kupu-kupu raja
hanya sebesar mata pena. Tapi, ia bisa terbang hampir 3.000 kilometer dari Kanada ke sebuah hutan di Meksiko, dengan
mengandalkan posisi matahari untuk mengetahui arah. Namun, bagaimana kalau
matahari bergerak di langit? Hal itu tidak
menjadi soal, karena Yehuwa merancang
otak mininya dengan kemampuan untuk
tetap tahu arah yang benar. Atau, perhatikan mata seekor capung. Makhluk ini melihat dengan dua mata majemuk. Setiap
Rancangan mata capung memperlihatkan hikmat Allah;
inset menunjukkan gambar yang diperbesar
(Lihat paragraf 11)
mata mempunyai kira-kira 30.000 lensa.
Tapi, otaknya yang kecil mampu memahami sinyal-sinyal yang masuk melalui semua lensa itu dan bisa mengetahui gerakan yang terkecil sekali pun di sekitarnya.
12 Yang lebih mengesankan lagi adalah
cara Yehuwa merancang sel-sel makhluk hidup. Misalnya, dalam tubuh Saudara terdapat sekitar 100 triliun sel. Di dalam setiap sel ada sebuah struktur mirip
tali yang sangat kecil dan dikenal sebagai
DNA (asam deoksiribonukleat). DNA menyimpan sebagian besar informasi yang dibutuhkan untuk membangun seluruh tubuh Saudara.
13 Berapa banyak informasi yang ada
dalam DNA? Bandingkan satu g ram
DNA dengan sekeping CD (compact disc).
Satu CD dapat menyimpan semua informasi yang ada dalam sebuah kamus. Hal
12, 13. Apa yang mengesankan Saudara ten-
10, 11. Bagaimana kupu-kupu raja dan capung
memperlihatkan hikmat Yehuwa?
15 OKTOBER 2013
tang cara Yehuwa merancang sel-sel dalam tubuh Saudara?
9
ini sangat mengagumkan mengingat bahwa CD hanyalah sekeping cakram plastik
yang tipis. Namun, satu gram DNA dapat
menampung informasi sebanyak yang bisa
disimpan dalam satu triliun CD! Atau, sebagai perbandingan lain, satu sendok teh
DNA yang dikeringkan bisa menyimpan
cukup banyak informasi untuk membangun sekitar 2,5 triliun manusia!
14 Raja Daud menyatakan bahwa semua
informasi yang dibutuhkan untuk membangun tubuh manusia seolah-olah sudah ditulis oleh Yehuwa dalam buku. Ia mengatakan, ”Matamu melihat bahkan ketika aku
masih embrio, dan semua bagiannya tertulis dalam bukumu, sehubungan dengan
hari-hari pada waktu semuanya itu dibentuk sebelum ada satu pun dari antaranya.”
(Mz. 139:16) Wajarlah jika Daud tergugah
untuk memuji Yehuwa ketika ia memikirkan bagaimana tubuhnya diciptakan. Temuan para ilmuwan belakangan ini justru
membuat kita makin kagum akan cara Yehuwa menciptakan kita. Dan, kita jadi memiliki perasaan yang sama seperti pemazmur, yang menulis tentang Yehuwa, ”Aku
akan menyanjungmu karena dengan cara
yang membangkitkan rasa takut, aku dibuat secara menakjubkan. Pekerjaan-pekerjaanmu menakjubkan, sebagaimana jiwaku benar-benar menyadarinya.” (Mz.
139:14) Ya, ciptaan di sekitar kita membuktikan bahwa Allah memang ada!
BANTULAH ORANG LAIN UNTUK
MEMULIAKAN ALLAH
15 Selama puluhan tahun, majalah Sedarlah! telah membantu jutaan orang belajar tentang Allah melalui ciptaan-Nya.
Contohnya, terbitan September 2006 yang
14. Dengan adanya temuan para ilmuwan, ba-
gaimana perasaan Saudara tentang Yehuwa?
15, 16. (a) Bagaimana publikasi kita memban-
tu orang belajar tentang Yehuwa melalui ciptaan-Nya? (b) Artikel mana dari rubrik ”Apakah
Ini Dirancang?” yang khususnya mengesankan
Saudara?
10
berjudul ”Apakah Ada Pencipta?” khusus
disiapkan untuk membuka mata orangorang yang dibutakan oleh ajaran evolusi
dan kreasionisme. Mengenai edisi khusus itu, seorang saudari menulis ke kantor
cabang Amerika Serikat, ”Kampanye menawarkan edisi khusus ini sangat sukses.
Ada seorang wanita yang minta 20 majalah. Ia guru biologi dan ingin semua siswanya mendapat satu majalah.” Seorang saudara menulis, ”Saya sudah aktif mengabar
sejak akhir 1940-an dan umur saya hampir 75 tahun, tapi saya belum pernah begitu menikmati pengabaran seperti pada bulan ini sewaktu menawarkan edisi khusus
Sedarlah!”
16 Belakangan ini, terbitan Sedarlah! sering memuat rubrik ”Apakah Ini Dirancang?” Rubrik pendek itu menyoroti
betapa menakjubkan rancangan makhlukmakhluk ciptaan dan menunjukkan bagaimana manusia mencoba meniru hasil karya Sang Perancang Agung. Pada tahun
2010, kita menerima sebuah brosur baru
yang akan semakin memuliakan Allah,
yang berjudul Benarkah Kehidupan Diciptakan? Gambar-gambar yang indah dan diagram dalam publikasi itu dibuat agar kita
semakin menghargai Yehuwa melalui ciptaan-Nya. Pertanyaan pada akhir setiap
bagian membantu pembaca untuk merenungkan informasi yang baru ia baca. Brosur ini sangat bagus untuk digunakan dalam kesaksian tidak resmi, dari rumah ke
rumah, atau di tempat umum.
17 Orang tua, apakah Saudara sudah
membahas brosur yang bagus ini dengan
anak-anak dalam ibadat keluarga? Jika sudah, Saudara bisa memperkuat iman mereka kepada Allah. Mungkin Saudara punya anak-anak remaja yang bersekolah
di SMA. Mereka menjadi sasaran utama
17, 18. (a) Orang tua, bagaimana Saudara bisa
membantu anak-anak agar lebih percaya diri
membela iman mereka? (b) Selama ini, bagaimana Saudara menggunakan brosur tentang
penciptaan dalam ibadat keluarga?
MENARA PENGAWAL
Benarkah Kehidupan Diciptakan?
Orang tua, siapkan
anak-anak untuk
membela iman mereka
(Lihat paragraf 17)
orang-orang yang mengajarkan evolusi.
Para ilmuwan, guru sekolah, film dokumenter tentang alam, bahkan dunia hiburan dengan acara TV dan filmnya,
menonjolkan evolusi sebagai suatu fakta. Saudara dapat membantu anak remaja Saudara memerangi propaganda seperti
itu dengan menggunakan brosur lain, yaitu Asal Mula Kehidupan—Lima Pertanyaan
yang Patut Direnungkan, yang juga dirilis
pada tahun 2010. Seperti brosur Benarkah
Kehidupan Diciptakan?, publikasi ini menganjurkan kaum muda untuk mengembangkan ”kesanggupan berpikir” mereka.
(Ams. 2:10, 11) Mereka diajar untuk menentukan apakah yang diajarkan di sekolah itu masuk akal atau tidak.
18 Brosur Asal Mula Kehidupan ditulis
untuk membantu para siswa menilai berita-berita yang menghebohkan tentang
fosil-fosil yang ditemukan para ilmuwan,
15 OKTOBER 2013
yang konon membuktikan bahwa evolusi
itu benar. Mereka juga diajar caranya menanggapi laporan tentang para ilmuwan
yang katanya telah berhasil membuktikan
di laboratorium bahwa kehidupan bisa
muncul dengan sendirinya. Orang tua, gunakanlah brosur-brosur ini agar anak-anak
lebih percaya diri untuk menjelaskan alasan mereka percaya adanya Pencipta.—Baca
1 Petrus 3:15.
19 Kita bisa tahu sifat-sifat Yehuwa yang
bagus jika kita membaca publikasi yang
membahas tentang ciptaan-Nya. Semua
bukti ini menggugah kita untuk memuji Allah. (Mz. 19:1, 2) Betapa besar hak
istimewa kita untuk memberikan kehormatan dan kemuliaan yang layak diterima
oleh Yehuwa, Sang Pencipta segala sesuatu!—1 Tim. 1:17.
19. Hak istimewa apa yang kita miliki?
11
JADILAH ”BUDAK
BAGI YEHUWA”
”Jangan berlambat-lambat
dalam pekerjaanmu. . . .
Bekerjalah bagaikan
budak bagi Yehuwa.”
—RM. 12:11.
MENURUT pandangan umum, budak adalah orang
yang ditindas, diperlakukan dengan kejam dan tidak
adil oleh majikannya. Tapi, Firman Allah mengatakan
bahwa seseorang bisa dengan sukarela menjadi budak
dari Majikan yang pengasih, yaitu Yehuwa. Malah, rasul Paulus menganjurkan orang Kristen abad pertama
untuk ’bekerja bagaikan budak bagi Yehuwa’, maksudnya mereka didesak untuk melayani Allah karena kasih.
(Rm. 12:11) Apa artinya menjadi budak Allah? Bagaimana caranya agar kita tidak diperbudak oleh Setan dan
dunianya? Dan, apa upahnya jika kita menjadi budak Yehuwa dan melayani-Nya dengan setia?
”AKU BENAR-BENAR MENGASIHI MAJIKANKU”
APA PENDAPAT SAUDARA?
Perbudakan seperti apa yang
disebutkan di Roma 12:11?
Bagaimana caranya agar kita
tidak diperbudak oleh Setan dan
dunianya?
Upah apa yang akan Yehuwa
berikan kepada budak-budakNya?
12
2 Dari Hukum yang Allah berikan kepada Israel, kita
bisa tahu apa syarat untuk menjadi budak Yehuwa. Seorang budak Ibrani biasanya dibebaskan pada tahun ketujuh masa pelayanannya. (Kel. 21:2) Tapi, jika seorang
budak sangat mengasihi majikannya dan ingin terus
melayani dia, ada ketetapannya dalam Hukum Yehuwa.
Sang majikan harus membawa budak itu ke pintu atau
tiang pintu lalu menusuk telinganya dengan penusuk.
(Kel. 21:5, 6) Tindakan ini ada artinya. Dalam bahasa
Ibrani, gagasan ketaatan dikaitkan dengan mendengarkan. Jadi, dengan ditusuk telinganya, budak itu memperlihatkan bahwa ia ingin terus melayani dan menaati
majikannya. Demikian pula, sewaktu kita membaktikan
diri kepada Yehuwa, kita menyatakan bahwa kita rela
menaati Dia karena kasih.
3 Sebelum dibaptis, kita sudah memutuskan untuk
melayani Yehuwa, atau menjadi budak-Nya. Kita membaktikan diri karena kita ingin menaati Yehuwa dan melakukan kehendak-Nya. Tidak ada yang memaksa kita.
1. Apa bedanya perbudakan dalam pandangan umum dan
perbudakan yang disebutkan di Roma 12:11?
2. (a) Apa yang membuat seorang budak Israel melepaskan
kesempatannya untuk bebas? (b) Apa artinya tindakan menusuk telinga seorang budak?
3. Mengapa kita membaktikan diri kepada Allah?
MENARA PENGAWAL
Bahkan anak-anak yang dibaptis melakukannya atas keinginan sendiri dan bukan
hanya karena ingin menyenangkan orang
tua. Ini semua kita lakukan karena kita mengasihi Yehuwa, Majikan surgawi kita. Rasul Yohanes menulis, ”Inilah arti kasih akan
Allah, yaitu bahwa kita menjalankan perintah-perintahnya.”—1 Yoh. 5:3.
MERDEKA TAPI MENJADI BUDAK
4 Kita sangat bersyukur kepada Yehuwa
karena telah memungkinkan kita menjadi budak-Nya! Dengan beriman akan korban tebusan Kristus, kita tidak lagi diperbudak atau dikuasai oleh dosa. Walaupun
masih tidak sempurna, kita memilih untuk menundukkan diri kepada Yehuwa
dan Yesus. Paulus menjelaskan hal ini dalam salah satu suratnya, ”Anggaplah dirimu
mati sehubungan dengan dosa tetapi hidup
sehubungan dengan Allah karena Kristus Yesus.” Lalu, ia memperingatkan, ”Tidak tahukah kamu bahwa jika kamu terus
menyerahkan dirimu kepada siapa pun sebagai budak untuk menaati dia, kamu adalah budaknya karena kamu menaati dia,
baik budak dari dosa yang membawa kepada kematian ataupun budak dari ketaatan yang membawa kepada keadilbenaran?
Tetapi syukur kepada Allah bahwa kamu
dahulu adalah budak dosa, tetapi sekarang kamu taat dari hati kepada bentuk
ajaran itu yang kepadanya kamu diserahkan. Ya, karena kamu telah dimerdekakan dari dosa, kamu menjadi budak keadilbenaran.” (Rm. 6:11, 16-18) Perhatikan,
Paulus menyebutkan bahwa kita harus
”taat dari hati”. Ya, dengan membaktikan
diri kepada Yehuwa, kita menjadi ”budak
keadilbenaran”.
5 Namun, sebagai budak Allah, kita harus mengatasi dua kendala. Yang pertama adalah ketidaksempurnaan kita sendiri.
4. Apa yang perlu kita lakukan untuk menjadi
”budak keadilbenaran”?
5. Kita semua harus melawan apa, dan mengapa?
15 OKTOBER 2013
Rasul Paulus mengalami hal itu. Ia menulis,
”Aku, yaitu manusia batiniahku, benar-benar menyukai hukum Allah, tetapi aku melihat dalam anggota-anggota tubuhku suatu
hukum lain yang berperang melawan hukum pikiranku dan menjadikan aku tawanan hukum dosa yang terdapat dalam anggota-anggota tubuhku.” (Rm. 7:22, 23) Kita
pun tidak bisa lepas dari ketidaksempurnaan yang kita warisi. Karena itu, kita harus terus melawan keinginan daging. Rasul
Petrus mendesak kita, ”Jadilah umat yang
merdeka, tetapi dengan memegang kemerdekaanmu, bukan sebagai selubung untuk
menutupi keburukan, melainkan sebagai
budak-budak Allah.”—1 Ptr. 2:16.
6 Hal kedua yang harus kita lawan adalah dunia ini yang dipengaruhi hantu-hantu. Setan sang penguasa dunia menggunakan semua senjatanya agar kita tidak loyal
kepada Yehuwa dan Yesus. Ia ingin memperbudak kita dengan menggoda kita agar
menjadi bagian dari dunianya. (Baca Efesus
6:11, 12.) Salah satu caranya adalah dengan
mendandani dunianya agar tampak menarik dan memikat. Rasul Yohanes memperingatkan, ”Jika seseorang mengasihi dunia,
kasih akan Bapak tidak ada dalam dirinya;
karena segala sesuatu yang ada di dunia
—keinginan daging, keinginan mata, dan
pameran sarana kehidupan seseorang—tidak berasal dari Bapak, tetapi berasal dari
dunia.”—1 Yoh. 2:15, 16.
7 Semua orang di dunia ini ingin menjadi
kaya. Setan membuat orang percaya bahwa
uang sama dengan kebahagiaan. Mal menjamur di mana-mana. Iklan-iklan mempromosikan gaya hidup untuk terus membeli
dan bersenang-senang. Agen-agen wisata
menawarkan tur ke tempat-tempat eksotis,
sering kali bersama orang-orang yang berpikiran duniawi. Ya, dari segala pihak, kita
didorong untuk meraih ”sukses”, tapi tentu
menurut standar dunia ini.
6, 7. Bagaimana Setan mendandani dunia ini
agar tampak menarik?
13
Majikan mana yang
akan kalian layani?
8
Pada abad pertama, Petrus memberikan peringatan tentang orang-orang di sidang Kristen yang berpikiran duniawi, ”Mereka menganggap hidup mewah pada siang
hari sebagai kesenangan. Mereka adalah
noda dan cacat, mereka merasakan kesenangan yang tidak terkendali dalam menyesatkan orang dengan ajaran palsu mereka
sementara berpesta bersama-sama kamu.
Sebab mereka mengucapkan pernyataanpernyataan yang muluk-muluk yang tidak
mendatangkan keuntungan, dan dengan
keinginan daging dan dengan kebiasaan
yang bebas, mereka memikat orang-orang
yang baru melepaskan diri dari orangorang yang salah tingkah lakunya. Meskipun mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang-orang itu, mereka sendiri
adalah budak kebejatan. Sebab barang siapa dikalahkan oleh orang lain diperbudak
oleh orang ini.”—2 Ptr. 2:13, 18, 19.
9 Kita tidak akan mendapat kebebasan
dengan memuaskan ”keinginan mata”. Kita
malah akan diperbudak oleh majikan yang
tidak kelihatan dari dunia ini, Setan Si Iblis.
(1 Yoh. 5:19) Ada bahaya yang sangat nyata, yaitu diperbudak oleh materialisme. Sekali menjadi budaknya, kita sulit melepaskan diri.
KARIER YANG MEMUASKAN
10
Seperti di Taman Eden, Setan sekarang juga mengincar orang yang tidak berpengalaman. Target utamanya adalah kaum
muda. Setan tidak senang jika anak muda,
atau siapa pun, merelakan diri untuk menjadi budak Yehuwa. Musuh Allah ingin agar
semua yang membaktikan diri kepada Yehuwa gagal mempertahankan pengabdian
dan loyalitas mereka.
11 Mari kita bahas lagi contoh budak yang
ditusuk telinganya. Budak itu pasti merasa sakit. Tapi, rasa sakit itu akan segera hilang dan dia akan punya tanda permanen
seorang budak. Bagi anak muda, memilih
haluan hidup yang berbeda dengan temantemannya juga tidak mudah, bahkan menyakitkan. Setan mempromosikan gagasan
bahwa untuk sukses dalam hidup, orang harus punya karier di dunia ini. Tapi, kita baru
bisa benar-benar sukses jika Yehuwa menjadi bagian terpenting dalam hidup kita.
Yesus mengatakan, ”Berbahagialah mereka
yang sadar akan kebutuhan rohani mereka.”
(Mat. 5:3) Orang Kristen yang berbakti hidup untuk melakukan kehendak Allah, bukan kehendak Setan. Mereka senang akan
hukum Yehuwa dan merenungkannya siang
dan malam. (Baca Mazmur 1:1-3.) Namun,
10, 11. Dewasa ini, siapa yang menjadi target
8, 9. Bahaya apa yang sangat nyata, dan meng-
apa?
14
utama Setan? Bagaimana pendidikan duniawi
bisa mempersulit mereka?
MENARA PENGAWAL
kebanyakan pendidikan tinggi saat ini membuat seorang hamba Yehuwa tidak punya banyak waktu untuk merenungkan Firman Yehuwa dan melayani-Nya.
12 Majikan duniawi bisa menyulitkan seorang Kristen untuk melayani Allah. Dalam suratnya yang pertama kepada orang
Korintus, Paulus berkata, ”Apakah engkau
seorang budak ketika dipanggil? Janganlah hal itu mengkhawatirkan engkau; namun jika engkau bisa merdeka, sebaiknya
raihlah kesempatan itu.” (1 Kor. 7:21) Kalau budak itu punya majikan duniawi yang
menyulitkannya, lebih baik dia membebaskan diri. Di banyak negeri dewasa ini, anakanak diwajibkan bersekolah selama beberapa tahun. Selanjutnya, para murid diberi
pilihan, mau meneruskan pendidikannya
atau tidak. Jika seorang Kristen memilih
pendidikan tinggi hanya agar bisa berkarier di dunia ini, kebebasannya untuk melayani Yehuwa sepenuh waktu akan terbatas.
—Baca 1 Korintus 7:23.
PENDIDIKAN TINGGI ATAU
PENDIDIKAN TERTINGGI?
13
Paulus memperingatkan orang Kristen di Kolose, ”Berhati-hatilah: mungkin
12. Pilihan apa yang dihadapi banyak anak
muda dewasa ini?
13. Pendidikan apa yang paling bermanfaat
bagi hamba Yehuwa?
15 OKTOBER 2013
ada orang yang akan membawa kamu pergi sebagai mangsanya melalui filsafat dan
tipu daya kosong menurut ajaran turun-temurun dari manusia, menurut hal-hal dasar dari dunia dan bukan menurut Kristus.” (Kol. 2:8) ”Filsafat dan tipu daya
kosong menurut ajaran turun-temurun dari
manusia” kini ada dalam bentuk pemikiran duniawi yang diajarkan kaum intelektual. Sekolah tinggi, yang menandaskan
teori belaka, tidak selalu menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan praktis,
sehingga mereka tidak siap menghadapi
kehidupan nyata. Sebaliknya, hambahamba Yehuwa memilih pendidikan yang
memberi mereka keterampilan, sehingga
mereka bisa melayani Allah sekaligus menunjang kehidupan yang sederhana. Mereka mencamkan nasihat Paulus kepada Timotius, ”Memang, pengabdian yang saleh
ini, yang disertai rasa cukup, adalah sarana untuk mendapatkan keuntungan besar.
Maka, dengan mempunyai makanan, pakaian dan penaungan, hendaknya kita
puas dengan perkara-perkara ini.” (1 Tim.
6:6, 8) Ketimbang mendapatkan ijazah dan
gelar-gelar sekuler di belakang nama mereka, orang Kristen sejati berupaya mendapatkan ”surat-surat rekomendasi”, yaitu
orang-orang yang mereka bantu menjadi
murid Yesus. Caranya adalah dengan
15
berbuat sebanyak mungkin dalam pengabaran.—Baca 2 Korintus 3:1-3.
14 Perhatikan contoh rasul Paulus. Ia diajar oleh guru Hukum Yahudi bernama
Gamaliel. Pendidikan itu setaraf dengan
pendidikan universitas saat ini. Tapi, bagaimana pendapat Paulus ketika ia membandingkannya dengan hak istimewa menjadi budak Allah dan Kristus? Ia menulis,
”Aku . . . menganggap segala sesuatu sebagai kerugian karena nilai yang unggul dari
pengetahuan tentang Kristus Yesus, Tuanku.” Lalu, ia menambahkan, ”Oleh karena dia aku rela kehilangan segala sesuatu
dan menganggap itu semua sebagai tumpukan sampah, supaya aku dapat memperoleh Kristus.” (Flp. 3:8) Pandangan Paulus
itu bisa membantu kaum muda Saksi dan
orang tua mereka untuk membuat pilihan yang bijaksana soal pendidikan. (Lihat
rangkaian gambar.)
DAPATKAN MANFAAT DARI
PENDIDIKAN TERTINGGI
15 Bagaimana suasana di banyak kampus
di dunia ini? Bukankah itu sering menjadi
tempat yang subur untuk tumbuhnya bibit
pergolakan sosial dan politik? (Ef. 2:2) Sebaliknya, organisasi Yehuwa menyediakan
pendidikan tertinggi dalam suasana yang
penuh damai di sidang Kristen. Kita semua
bisa mendapat manfaat dari Sekolah Pelayanan Teokratis mingguan. Ada juga sekolah khusus bagi para perintis, misalnya Sekolah Alkitab bagi Saudara Lajang dan
Sekolah Alkitab bagi Pasangan Kristen. Sekolah-sekolah teokratis ini mendidik kita
untuk semakin menaati Yehuwa, Majikan
surgawi kita.
16 Kita bisa menggali banyak harta rohani dari Indeks Publikasi Menara Pengawal
atau CD-ROM Watchtower Library. Tujuan
utama pendidikan Alkitab kita adalah untuk ibadat kepada Yehuwa. Kita diajar
caranya membantu orang lain agar rukun dengan Allah. (2 Kor. 5:20) Selanjutnya mereka bisa membantu orang lain lagi.
—2 Tim. 2:2.
UPAH BAGI PARA BUDAK
17
Dalam perumpamaan Yesus tentang
talenta, dua budak yang setia mendapat pujian. Majikan mereka pun bersukacita dan
memercayakan lebih banyak pekerjaan kepada mereka. (Baca Matius 25:21, 23.) Kita
juga akan bersukacita dan puas jika kita
memilih pendidikan tertinggi dari Yehuwa.
Perhatikan contoh Michael. Prestasinya di
sekolah sangat bagus sehingga para guru
mengundangnya ke sebuah pertemuan untuk membahas peluangnya masuk ke sebuah universitas. Mereka terkejut sewaktu
Michael memberi tahu bahwa ia tidak akan
kuliah, tapi akan mengambil kursus keterampilan singkat. Jadi, ia bisa segera merintis dan menunjang dirinya. Apakah ia
menyesali keputusannya? ”Pendidikan teokratis yang saya terima sebagai perintis,
dan kini sebagai penatua sidang, sungguh
tak ternilai,” katanya. ”Berkat dan hak istimewa yang saya nikmati jauh melebihi gaji
sebanyak apa pun. Saya sangat bersyukur
saya memilih untuk tidak mengejar pendidikan tinggi.”
18 Pendidikan tertinggi mengajarkan kehendak Allah dan membantu pelayanan
kita sebagai budak Yehuwa. Kita jadi punya
harapan untuk ”dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan” dan akhirnya mendapat ”kemerdekaan kemuliaan anak-anak
Allah”. (Rm. 8:21, Terjemahan Baru) Dan
yang paling penting, kita tahu cara terbaik
untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar mengasihi Majikan surgawi kita, Yehuwa.—Kel. 21:5.
14. Menurut Filipi 3:8, bagaimana Paulus
menganggap hak istimewanya menjadi budak
Allah dan Kristus?
15, 16. Pendidikan apa yang disediakan organisasi Yehuwa? Apa tujuan utamanya?
16
17. Apa upahnya jika kita memilih pendidikan
tertinggi dari Yehuwa?
18. Mengapa Saudara memilih pendidikan ter-
tinggi?
MENARA PENGAWAL
KISAH HIDUP
AYAH dan Ibu bertemu pada 1919 di kebaktian
Siswa-Siswa Alkitab Internasional di Cedar Point,
Ohio, AS. Mereka menikah pada tahun itu juga.
Saya lahir pada 1922, dan adik saya Paul, dua tahun
kemudian. Istri saya Grace lahir pada 1930. Orang
tuanya, Roy dan Ruth Howell, dibesarkan sebagai
Siswa-Siswa Alkitab, dan kakek neneknya bersahabat dengan Saudara Charles Taze Russell.
Saya berkenalan dengan Grace pada 1947, dan
kami menikah pada 16 Juli 1949. Sebelum menikah, kami membicarakan masa depan kami dengan terus terang. Kami memutuskan untuk masuk dinas sepenuh waktu dan tidak mempunyai
anak. Pada 1 Oktober 1950, kami mulai merintis
bersama. Lalu pada 1952, kami diundang untuk
melayani dalam pekerjaan wilayah.
PEKERJAAN KELILING DAN
PELATIHAN DI GILEAD
Bersandar pada
Yehuwa Memberi
Kepuasan
SEBAGAIMANA DICERITAKAN OLEH
MALCOLM ALLEN
Hidup ini kadang tak terduga, tak
menentu, dan bahkan tak mudah
dijalani. Namun, Yehuwa memberkati
orang yang bersandar pada-Nya, bukan
pada pengertiannya sendiri. Saya dan
istri merasakannya sendiri sejak muda
hingga tua. Berikut ini sekelumit kisah
hidup kami yang memuaskan.
15 OKTOBER 2013
Untuk melaksanakan tugas baru ini, kami berdua merasa perlu dibantu. Saya belajar dari saudara-saudara yang berpengalaman, dan juga mencari bantuan untuk Grace. Saya mendekati Marvin
Holien, seorang sahabat lama keluarga yang sudah berpengalaman sebagai pengawas keliling.
Saya bertanya kepadanya, ”Grace masih muda
dan kurang pengalaman. Apakah ada saudari yang
bisa bekerja sama dengannya dan melatihnya untuk beberapa waktu?” ”Ya, ada,” jawabnya. ”Edna
Winkle bisa membantunya. Ia perintis kawakan.”
Belakangan, Grace mengatakan tentang Edna, ”Sewaktu berdinas dengannya, saya jadi merasa tenang, ia tahu caranya menanggapi keberatan orang,
dan mengajar saya untuk mendengarkan penghuni
rumah agar bisa memberikan jawaban yang tepat.
Saya belajar banyak darinya!”
Saya dan Grace melayani di dua wilayah di Negara Bagian Iowa, termasuk beberapa daerah di Minnesota dan South Dakota. Lalu, kami ditugaskan
ke New York Wilayah 1, yang mencakup kawasan
Brooklyn dan Queens. Kami tidak pernah lupa bahwa sewaktu melayani di sana, kami merasa diri ”kecil”. Di wilayah itu ada Sidang Brooklyn Heights,
yang Balai Kerajaannya di Betel dan anggotanya
17
”Kalau kamu
tidak memberi
kami nasihat,
percuma saja
kamu ditugasi
oleh organisasi.
Teruskan tugasmu”
Dari kiri: Nathan Knorr, Malcolm
Allen, Fred Rusk, Lyle Reusch,
Andrew Wagner
banyak orang Betel yang berpengalaman. Setelah
menyampaikan khotbah dinas yang pertama kepada sidang itu, Saudara Nathan Knorr mendekati saya, dan pada intinya mengatakan, ”Malcolm,
kamu sudah memberi kami nasihat yang perlu
kami terapkan, dan itu bagus. Kalau kamu tidak
memberi kami nasihat, percuma saja kamu ditugasi oleh organisasi. Teruskan tugasmu.” Setelah
perhimpunan, saya menceritakan hal ini kepada
Grace. Kemudian, setibanya kami di kamar Betel
tempat kami menginap, kami menangis, lega karena telah melewati saat-saat menegangkan itu.
Beberapa bulan kemudian, kami menerima surat undangan untuk mengikuti Sekolah Gilead kelas ke-24, yang akan diwisuda pada Februari 1955.
Sebelumnya kami sudah diberi tahu bahwa setelah mendapat pelatihan di sekolah ini, seseorang
tidak selalu akan ditugasi sebagai utusan injil. Di
sini, kami akan diperlengkapi agar lebih cakap dalam pekerjaan keliling. Kami sangat takjub sekaligus merasa diri tidak ada apa-apanya saat mengikuti sekolah ini.
Seusai wisuda, kami ditugasi pekerjaan distrik,
di Negara Bagian Indiana, Michigan, dan Ohio.
Lalu, tanpa diduga, pada Desember 1955, kami menerima surat dari Saudara Knorr, yang isinya, ”Tolong Saudara katakan dengan terus terang dan ju-
18
jur. Kalau Saudara rela bekerja di Betel dan tinggal
di sana . . . atau kalau Saudara rela melayani di
luar negeri setelah bekerja di Betel untuk beberapa
waktu, beri tahu saya. Kalau Saudara lebih menyukai pekerjaan distrik dan wilayah, beri tahu saya
juga.” Kami menjawab bahwa kami senang melakukan apa pun yang ditugaskan. Kami langsung disuruh datang ke Betel!
TAHUN-TAHUN YANG MENYENANGKAN
DI BETEL
Saya sangat menikmati pelayanan di Betel. Tugas
saya antara lain menyampaikan khotbah di sidang
dan kebaktian di seluruh Amerika Serikat. Saya
ikut memberikan pelatihan dan membantu banyak
saudara muda yang belakangan memikul tanggung
jawab besar dalam organisasi Yehuwa. Kemudian,
saya menjadi sekretaris Saudara Knorr di bagian
yang mengorganisasi pekerjaan pengabaran sedunia.
Saya paling suka bekerja di Departemen Dinas.
Saya bisa bekerja sama dengan T.J. (Bud) Sullivan,
yang selama bertahun-tahun menjadi pengawas departemen itu. Namun, saya juga banyak belajar dari
saudara-saudara lain. Salah satunya adalah Fred
Rusk, yang ditugasi untuk melatih saya. Saya ingin
tertawa jika ingat bahwa saya pernah bertanya
MENARA PENGAWAL
kepadanya, ”Fred, kenapa kamu suka mengubahubah isi surat saya?” Ia tertawa, tapi menambahkan
hal yang serius ini, ”Malcolm, kalau kamu mengatakan sesuatu secara lisan, nantinya kamu bisa menjelaskannya dengan lebih terperinci. Tapi, kalau
secara tertulis, apalagi kalau itu berasal dari sini, keterangannya harus persis dan seakurat mungkin.”
Lalu, ia dengan lembut mengatakan, ”Tetap semangat ya, pekerjaanmu bagus kok, nanti kamu pasti
akan lebih terampil.”
Selama di Betel, Grace mendapat bermacam-macam tugas, termasuk sebagai penata griya, yang
membersihkan kamar-kamar. Dia senang dengan
pekerjaan itu. Sampai sekarang, kalau kami kadang bertemu dengan beberapa saudara yang kala
itu masih muda di Betel, mereka sambil tersenyum mengatakan kepada Grace, ”Zus dulu mengajari saya caranya membereskan tempat tidur, dan
mama saya jadi senang lho.” Grace juga menikmati
pekerjaannya di departemen Majalah, Korespondensi, dan Duplikasi Kaset. Dengan melakukan
berbagai tugas itu, ia semakin memahami bahwa
apa pun yang kita lakukan atau di mana pun kita
melayani dalam organisasi Yehuwa, itu adalah hak
istimewa dan berkat. Sampai sekarang, ia masih
merasa begitu.
di bidang rohani yang tidak pernah saya lalaikan,
dan saya tidak berniat untuk melalaikannya sekarang. Saya akan melakukan kunjungan malam, tapi
setiap Selasa dan Kamis malam, saya harus menghadiri pertemuan yang sangat penting.” Saya tidak
pernah absen berhimpun demi pekerjaan duniawi,
dan Yehuwa benar-benar memberkati saya.
Kami ada di samping ibu saya saat ia meninggal
di panti wreda pada Juli 1987. Kepala panti mengatakan kepada Grace, ”Ny. Allen, pulanglah dan istirahat. Anda bisa merasa tenang karena Anda telah
melakukan yang terbaik. Semua orang tahu kalau
Anda selalu menemani ibu mertua Anda.”
PENYESUAIAN YANG KAMI BUAT
Pada pertengahan 1970-an, kami memerhatikan
bahwa orang tua kami yang sudah lansia membutuhkan lebih banyak bantuan. Ya, kami harus
membuat keputusan yang sulit. Kami tidak ingin
meninggalkan Betel dan rekan-rekan sekerja yang
kami sayangi. Tapi, saya merasa saya harus merawat
orang tua. Maka, akhirnya kami meninggalkan Betel, dan berharap untuk kembali setelah situasinya
berubah.
Untuk nafkah, saya menawarkan asuransi. Saya
selalu ingat kata-kata seorang manajer yang melatih saya, ”Kunci sukses bisnis ini adalah mendatangi orang-orang pada malam hari. Pada waktu itulah mereka bisa ditemui. Kamu harus mendatangi
orang-orang setiap malam. Itu tidak bisa ditawar-tawar lagi.” Saya menjawab, ”Ya, saya yakin Anda mengatakan itu karena pengalaman, dan saya menghargainya. Tapi, saya juga punya tanggung jawab
15 OKTOBER 2013
Atas: Fern dan George Couch bersama saya
dan Grace di Gilead, 1954
Bawah: Bekerja di Departemen Dinas, 1956
19
Pada Desember 1987, kami mengisi formulir untuk melayani lagi di Betel, tempat yang kami dambakan. Namun, beberapa hari setelah itu, Grace
didiagnosis menderita kanker usus besar. Setelah
dioperasi dan sembuh, ia dinyatakan bebas kanker.
Tapi sementara itu, kami mendapat surat dari Betel
yang menyarankan agar kami tetap melayani di sidang setempat. Kami bertekad untuk terus giat dalam pelayanan.
Setelah beberapa waktu, saya dapat tawaran
kerja di Texas. Kami memutuskan untuk menerimanya karena kami pikir iklim yang hangat di
sana lebih cocok buat kami, dan memang begitu.
Sekarang kami sudah tinggal di Texas selama kirakira 25 tahun, dikelilingi oleh saudara-saudari yang
sangat memerhatikan kami dan yang sangat kami
sayangi.
”Selalu bersandar pada Yehuwa
dan ikhlas menerima apa
yang Ia izinkan”
20
PELAJARAN YANG KAMI PEROLEH
Kanker usus Grace pernah kambuh. Ia juga pernah kena kanker tiroid, dan baru-baru ini kanker
payudara. Tapi, ia tidak pernah mengeluhkan situasinya atau mempertanyakan prinsip kekepalaan
dan kerja sama. Ia sering ditanya, ”Apa rahasianya
kalian bisa rukun dan selalu kelihatan bahagia?” Ia
memberikan empat alasan: ”Kami berdua sahabat
karib. Kami selalu berkomunikasi setiap hari. Kami
menikmati kegiatan bersama setiap hari. Dan, kami
tidak pernah tidur malam dalam keadaan marah
kepada satu sama lain.” Memang, kami pernah
juga bertengkar, tapi kami saling memaafkan dan
melupakan kesalahan. Dan, resep itu benar-benar
manjur.
Dari berbagai cobaan yang kami alami, kami
memperoleh beberapa pelajaran bagus:
(1) Selalu bersandar pada Yehuwa dan ikhlas
menerima apa yang Ia izinkan. Jangan sekali-kali bersandar pada pengertian sendiri.
—Ams. 3:5, 6; Yer. 17:7.
(2) Selalu minta petunjuk Firman Yehuwa, tidak soal apa masalahnya. Ketaatan kepada
Yehuwa dan hukum-Nya sangat penting. Tidak ada posisi netral, kita taat atau tidak.
—Rm. 6:16; Ibr. 4:12.
(3) Ada satu hal yang paling penting dalam hidup ini—nama baik di hadapan Yehuwa. Nomor satukan kepentingan Dia, bukan harta
benda.—Ams. 28:20; Pkh. 7:1; Mat. 6:33, 34.
(4) Berdoalah agar bisa selalu produktif dan aktif melayani Yehuwa. Berfokuslah pada
apa yang dapat dilakukan, bukan pada apa
yang tidak dapat dilakukan.—Mat. 22:37;
2 Tim. 4:2.
(5) Pahamilah bahwa tidak ada organisasi lain
yang mendapat berkat dan perkenan Yehuwa.—Yoh. 6:68.
Saya dan Grace telah melayani Yehuwa, masingmasing selama lebih dari 75 tahun, dan sebagai
suami istri selama hampir 65 tahun. Kami sangat
bahagia dan sungguh menikmati pelayanan kepada
Yehuwa bersama-sama selama puluhan tahun ini.
Kami berharap dan berdoa semoga semua saudarasaudari kami juga merasakan betapa memuaskan
hidup ini kalau kita bersandar pada Yehuwa.
MENARA PENGAWAL
PELAJARAN DARI
SEBUAH DOA
”Biarlah mereka
mengagungkan
namamu yang mulia.”
—NEH. 9:5.
APA JAWABAN SAUDARA?
Hal-hal baik apa yang orang Israel
lakukan sewaktu orang Lewi
mengundang mereka berkumpul?
Contoh apa di zaman dahulu
yang membuktikan bahwa Allah
bertindak sesuai dengan arti
nama-Nya?
Pelajaran apa saja yang kita
peroleh dari doa orang Lewi?
”BANGKITLAH, agungkan Yehuwa, Allahmu, dari
waktu yang tidak tertentu sampai waktu yang tidak
tertentu.” Dengan kata-kata itu, orang Lewi mengundang umat Allah yang sudah berkumpul untuk berdoa bersama kepada Yehuwa. Itu adalah salah satu
doa terpanjang dalam Alkitab. (Neh. 9:4, 5) Peristiwa
itu terjadi di Yerusalem pada tahun 455 SM, tanggal
24 bulan Tisri, yaitu bulan ketujuh dalam kalender Yahudi. Seraya kita membahas latar belakang pertemuan itu, renungkanlah pertanyaan berikut: ’Kebiasaan
baik apa yang dimiliki orang Lewi sehingga pertemuan itu begitu menggugah? Pelajaran apa saja yang bisa
kita tarik dari doa yang dipersiapkan dengan baik itu?’
—Mz. 141:2.
BULAN YANG ISTIMEWA
2 Sebulan sebelum pertemuan tersebut, tembok Yerusalem selesai dibangun kembali. (Neh. 6:15) Proyek
itu rampung hanya dalam 52 hari. Lalu, umat Allah
mulai memberikan perhatian pada kebutuhan rohani
mereka. Maka, pada hari pertama bulan berikutnya,
yaitu bulan Tisri, mereka berkumpul di lapangan untuk mendengar Ezra dan beberapa orang Lewi membacakan dan menjelaskan Hukum Allah. (Gambar 1)
Seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak, berdiri
dan menyimak ”dari fajar sampai tengah hari”. Sungguh bagus teladan mereka! Dewasa ini, kita berhimpun
di Balai Kerajaan yang nyaman, tapi kadang-kadang
pikiran kita mulai melayang dan memikirkan hal-hal
yang kurang penting. Jika demikian, renungkan kembali teladan orang-orang Israel itu. Mereka tidak hanya
mendengarkan, tapi juga menghayatinya, bahkan menangis saat menyadari bahwa selama ini mereka tidak
menaati Hukum Allah.—Neh. 8:1-9.
1. Peristiwa apa yang akan kita bahas? Pertanyaan apa saja
yang perlu kita renungkan?
2. Teladan apa yang diberikan orang Israel bagi kita dewasa
ini?
21
1
Namun, ini bukan saatnya untuk
mengaku dosa. Mengingat itu adalah hari
perayaan, Yehuwa ingin agar umat-Nya
bersukacita. (Gambar 2) (Bil. 29:1) Jadi,
Nehemia memberi tahu mereka, ”Pergilah, makanlah apa yang berlemak dan minumlah apa yang manis, dan kirimkanlah
makanan kepada orang yang untuknya tidak disediakan apa-apa; karena hari ini
kudus bagi Tuan kita, dan janganlah merasa sakit hati, karena sukacita Yehuwa adalah bentengmu.” Umat itu pun menaatinya, dan hari itu berubah menjadi hari
yang menggembirakan.—Neh. 8:10-12.
4 Besoknya, para kepala keluarga berkumpul untuk membicarakan bagaimana bangsa itu bisa lebih menaati Hukum
Allah. (Gambar 3) Setelah mempelajari
Hukum, mereka ternyata harus merayakan Perayaan Pondok pada bulan itu,
pada tanggal 15-21 Tisri, yang ditutup dengan pertemuan yang khidmat pada tanggal 22. Maka, mereka segera bersiap-siap.
(Gambar 4) Perayaan yang mereka adakan menghasilkan ”sukacita yang sangat
besar” karena sejak zaman Yosua, belum
pernah ada Perayaan Pondok semeriah
itu. Suatu hal penting selama perayaan
ini adalah pembacaan Hukum Allah ”hari
demi hari, dari hari pertama sampai hari
terakhir”.—Neh. 8:13-18.
3
3. Perintah apa yang orang Israel taati?
4. Apa yang dilakukan para kepala keluarga Israel? Hal penting apa yang dilakukan selama Perayaan Pondok ini?
22
2
3
HARI PENGAKUAN DOSA
5 Dua hari kemudian, tanggal 24 Tisri,
adalah saat yang tepat bagi umat itu untuk mengakui dosa mereka. Ini bukan
hari untuk makan dan bersenang-senang.
Jadi, umat Allah berpuasa dan mengenakan kain goni sebagai tanda berkabung.
Sekali lagi, Hukum Allah dibacakan selama tiga jam pada pagi hari. Siangnya, ”mereka membuat pengakuan dan sujud kepada Yehuwa, Allah mereka”. (Gambar 5)
Lalu, orang Lewi memanjatkan doa bagi
seluruh umat. (Gambar 6)—Neh. 9:1-4.
6 Orang Lewi sering membaca Hukum
Allah sehingga mereka bisa mempersiapkan doa yang penuh arti itu. Sepuluh ayat
pertama khusus menyebutkan perbuatan
dan sifat Yehuwa. Selanjutnya, orang Lewi
mengungkapkan berbagai dosa orang Israel dan menjelaskan mengapa mereka tidak layak mendapat ’belas kasihan Allah
yang limpah’. (Neh. 9:19, 27, 28, 31) Doa
kita kepada Yehuwa akan lebih bervariasi
dan penuh arti jika kita merenungkan
Firman Allah setiap hari, seperti kebiasaan orang Lewi. Jadi, kita mendengarkan Yehuwa sebelum berdoa kepada-Nya.
—Mz. 1:1, 2.
7 Dalam doa itu, hanya ada satu per-
5. Apa yang umat Allah lakukan sebelum orang
Lewi memanjatkan doa bagi mereka?
6. Mengapa orang Lewi bisa memanjatkan doa
yang penuh arti? Apa pelajarannya bagi kita?
7. Apa yang orang Lewi minta dari Allah, dan
apa pelajarannya bagi kita?
MENARA PENGAWAL
4
5
mintaan sederhana, yang dicatat di bagian
akhir ayat 32, ”Sekarang, oh, Allah kami,
Allah yang besar, perkasa, membangkitkan rasa takut, yang berpegang pada perjanjian dan kebaikan hati yang penuh
kasih, jangan biarkan tampak kecil di hadapanmu semua kesukaran yang menimpa kami, raja-raja kami, pembesar-pembesar kami, para imam kami, nabi-nabi
kami, bapak-bapak leluhur kami, dan seluruh umatmu sejak zaman para raja Asiria sampai hari ini.” Teladan orang Lewi
ini patut kita tiru. Sewaktu berdoa, kita
hendaknya memuji dan bersyukur kepada
Yehuwa terlebih dahulu sebelum meminta
sesuatu.
MEMUJI NAMA ALLAH YANG MULIA
8
Orang Lewi rendah hati. Meskipun doa
mereka sudah dipersiapkan dengan baik,
mereka merasa bahwa kata-kata mereka
tidak bisa sepenuhnya mengungkapkan
pujian yang selayaknya Yehuwa terima.
Karena itu, doa tersebut diawali dengan
permohonan yang rendah hati ini untuk
umat Allah, ”Biarlah mereka mengagungkan namamu yang mulia, yang ditinggikan
di atas semua pengagungan dan pujian.”
—Neh. 9:5.
9 Isi doa itu selanjutnya: ”Engkau sajalah Yehuwa; engkau telah membuat langit, bahkan langit segala langit dan selu8, 9. (a) Orang Lewi mengawali doa mereka
dengan rendah hati. Jelaskan. (b) Dua ”bala
tentara langit” apa yang disebutkan oleh orang
Lewi?
15 OKTOBER 2013
6
ruh bala tentaranya, bumi dan semua yang
ada padanya, lautan dan semua yang ada
di dalamnya; engkau memelihara hidup semuanya; dan bala tentara langit sujud kepadamu.” (Neh. 9:6) Ya, Yehuwa menciptakan
seluruh alam semesta, langit beserta ”bala
tentaranya”, yaitu tak terhitung banyaknya bintang. Ia juga menciptakan bumi kita
yang indah dan segala isinya, yang sanggup menunjang kehidupan beragam makhluk yang terus berkembang biak. Ini semua disaksikan oleh malaikat-malaikat
kudus, yang juga dapat disebut ”bala tentara langit”. (1 Raj. 22:19; Ayb. 38:4, 7) Para
malaikat ini dengan rendah hati melakukan kehendak Allah dengan melayani manusia ”yang akan mewarisi keselamatan”.
(Ibr. 1:14) Sungguh bagus teladan para malaikat! Seperti mereka, kita juga ingin bersatu padu melayani Yehuwa bagaikan bala
tentara yang terlatih.—1 Kor. 14:33, 40.
10 Berikutnya, orang Lewi menyebutkan
apa yang Allah lakukan bagi Abram. Hingga usia 99 tahun, ia belum punya anak
dari istrinya Sarai. Pada waktu itulah Yehuwa mengganti namanya menjadi Abraham,
yang berarti ”bapak kumpulan banyak
orang”. (Kej. 17:1-6, 15, 16) Allah juga berjanji bahwa benihnya akan mewarisi tanah
Kanaan. Manusia sering melupakan janji
mereka, tapi Yehuwa tidak. Hal ini disebutkan dalam doa orang Lewi, ”Engkaulah Yehuwa, Allah yang benar, yang memilih
10. Sebutkan teladan yang bisa kita tiru dari
apa yang Allah lakukan bagi Abraham.
23
Abram dan membawanya keluar dari Ur,
kota orang Khaldea dan menjadikan namanya Abraham. Engkau mendapati hatinya
setia di hadapanmu; sehingga diadakanlah
perjanjian dengan dia untuk memberinya
tanah orang Kanaan, . . . untuk diberikan
kepada benihnya; lalu engkau melaksanakan firmanmu, karena engkau adil-benar.”
(Neh. 9:7, 8) Mari kita tiru Allah kita yang
adil-benar dengan selalu berupaya menepati janji kita.—Mat. 5:37.
HAL-HAL MENAKJUBKAN YANG
YEHUWA LAKUKAN
11 Nama Yehuwa berarti ”Ia Menyebabkan Menjadi”, dan ini menunjukkan bahwa Allah terus bekerja sampai janji-Nya terwujud. Contoh bagus tentang hal ini
adalah apa yang Allah lakukan bagi keturunan Abraham ketika mereka menjadi budak di Mesir. Tampaknya mustahil bangsa itu bisa dibebaskan dan tinggal di Tanah
Perjanjian. Tapi, Allah melakukan berbagai
hal sampai janji-Nya terwujud, sehingga Ia
terbukti layak menyandang nama Yehuwa
yang agung dan tiada bandingnya.
12 Doa yang dicatat Nehemia itu menyebutkan tentang Yehuwa, ”Engkau melihat penderitaan bapak-bapak leluhur kami
di Mesir, dan jeritan mereka di Laut Merah engkau dengar. Lalu engkau memberikan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat di
hadapan Firaun dan semua hambanya dan
semua orang di negerinya, karena engkau
mengetahui bahwa mereka telah bertindak
dengan angkuh terhadap bapak-bapak leluhur kami; lalu engkau membuat nama bagi
dirimu seperti pada hari ini. Laut engkau
belah di hadapan mereka, sehingga mereka
menyeberang di atas tanah yang kering di
tengah-tengah laut; dan pengejar-pengejar
mereka kaulemparkan ke tempat yang dalam seperti sebuah batu ke laut yang dahsyat.” Lalu, doa itu menguraikan hal lain
yang Yehuwa lakukan bagi umat-Nya, ”Eng-
11, 12. Apa arti nama Yehuwa? Bagaimana ini
terbukti benar sewaktu Ia bertindak bagi keturunan Abraham?
24
kau menaklukkan di hadapan mereka penduduk negeri itu, orang-orang Kanaan . . .
Lalu mereka merebut kota-kota yang berbenteng dan tanah yang gemuk dan mengambil sebagai milik rumah-rumah yang penuh dengan hal-hal baik, perigi-perigi yang
digali, kebun-kebun anggur dan kebunkebun zaitun dan pohon-pohon untuk makanan yang limpah, dan mereka mulai makan dan dikenyangkan dan menjadi gemuk
dan bermewah-mewah dalam kebaikanmu
yang besar.”—Neh. 9:9-11, 24, 25.
13 Ada banyak hal lain lagi yang terus
Allah lakukan agar janji-Nya terwujud. Misalnya, tidak lama setelah Israel keluar dari
Mesir, Yehuwa memenuhi kebutuhan rohani mereka. Hal ini disebutkan dalam doa
orang Lewi, ”Di atas Gunung Sinai engkau
turun dan berbicara dengan mereka dari
surga dan selanjutnya memberi mereka keputusan-keputusan hukum serta hukumhukum kebenaran yang lurus, peraturanperaturan serta perintah-perintah yang
baik.” (Neh. 9:13) Yehuwa berupaya mengajar umat-Nya agar mereka layak menyandang nama-Nya yang kudus dan mewarisi
Tanah Perjanjian. Tapi, mereka mengabaikan hal-hal baik yang mereka pelajari.
—Baca Nehemia 9:16-18.
DISIPLIN DIBUTUHKAN
14
Doa orang Lewi menyebutkan dua
dosa yang dilakukan orang Israel. Ini terjadi
tidak lama setelah mereka berjanji menaati
Hukum Allah di Gunung Sinai. Akibatnya,
mereka pantas dibiarkan mati di padang
belantara. Namun, doa itu memuji Yehuwa,
”Engkau, dalam belas kasihanmu yang limpah, tidak meninggalkan mereka di padang
belantara . . . Selama empat puluh tahun
engkau menyediakan makanan bagi mereka . . . Mereka tidak kekurangan apa-apa.
13. Bagaimana Yehuwa memenuhi kebutuhan
rohani Israel, tapi apa tanggapan mereka?
14, 15. (a) Bagaimana Yehuwa menunjukkan
belas kasihan kepada umat-Nya yang berdosa?
(b) Apa yang kita pelajari dari cara Allah memperlakukan bangsa pilihan-Nya?
MENARA PENGAWAL
Pakaian mereka tidak menjadi usang, dan
kaki mereka tidak menjadi bengkak.” (Neh.
9:19, 21) Dewasa ini, Yehuwa juga menyediakan segala yang kita butuhkan agar bisa
melayani Dia dengan setia. Kita tentu tidak mau menjadi seperti ribuan orang Israel yang mati di padang belantara karena tidak taat dan tidak beriman. Ya, semua itu
”ditulis untuk menjadi peringatan bagi kita
yang hidup pada waktu akhir sistem-sistem
ini tiba”.—1 Kor. 10:1-11.
15 Sayangnya, setelah mewarisi Tanah
Perjanjian, orang Israel malah mengikuti
ibadat yang amoral dan haus darah kepada
dewa-dewi Kanaan. Maka, Yehuwa membiarkan bangsa-bangsa tetangga menindas
bangsa pilihan-Nya. Sewaktu mereka bertobat, Yehuwa berbelas kasihan, mengampuni mereka, dan menyelamatkan mereka
dari musuh. Hal ini terjadi ”berulang-kali”.
(Baca Nehemia 9:26-28, 31.) Orang Lewi
mengakui, ”Engkau terlalu lunak terhadap mereka selama bertahun-tahun dan terus memberikan kesaksian tentang mereka dengan rohmu melalui nabi-nabimu,
dan mereka tidak memberi telinga. Akhirnya engkau menyerahkan mereka ke tangan bangsa-bangsa dari berbagai negeri.”
—Neh. 9:30.
16 Bahkan setelah kembali dari pembuangan, orang Israel mulai tidak taat lagi.
Namun, apa yang berbeda? Orang Lewi
menjelaskannya dalam doa mereka, ”Lihat!
Hari ini kami adalah budak-budak; dan mengenai negeri yang engkau berikan kepada bapak-bapak leluhur kami untuk dimakan buahnya dan hal-hal yang baik darinya,
lihat! kami adalah budak-budak di sana,
dan hasilnya berlimpah-limpah bagi rajaraja yang telah engkau tetapkan atas kami
oleh karena dosa-dosa kami, dan . . . kami
berada dalam kesesakan yang hebat.”
—Neh. 9:36, 37.
16, 17. (a) Setelah pembuangan, keadaan
bangsa Israel tidak sama dengan apa yang dialami leluhur mereka saat memasuki Tanah Perjanjian. Apa bedanya? (b) Apa yang diakui orang
Israel, dan apa janji mereka?
15 OKTOBER 2013
17
Apakah orang Lewi menyiratkan bahwa Allah tidak adil? Sama sekali tidak!
Mereka mengakui, ”Engkau adil-benar sehubungan dengan semua yang telah menimpa kami, karena dengan setia engkau
telah bertindak, namun kamilah yang telah
berlaku fasik.” (Neh. 9:33) Kemudian, doa
yang tidak mementingkan diri itu diakhiri
dengan janji yang sungguh-sungguh bahwa mulai saat itu, bangsa tersebut akan menaati Hukum Allah. (Baca Nehemia 9:38;
10:29) Lalu, janji itu ditulis dalam sebuah
dokumen dan 84 pemimpin bangsa Yahudi
mengesahkannya dengan meterai mereka.
—Neh. 10:1-27.
18 Kita membutuhkan disiplin dari Yehuwa agar layak memasuki dunia baru-Nya.
Rasul Paulus bertanya, ”Apakah ada putra yang tidak didisiplin oleh bapaknya?”
(Ibr. 12:7) Kita memperlihatkan bahwa kita
rela menerima petunjuk Allah dalam hidup kita dengan bertekun melayani Dia
dan bersedia dilatih oleh-Nya. Dan, jika
kita melakukan dosa serius, kita bisa yakin
bahwa Yehuwa akan mengampuni kita kalau kita benar-benar bertobat dan menerima disiplin-Nya dengan rendah hati.
19 Tidak lama lagi, nama Yehuwa akan
semakin dimuliakan ketika Ia melakukan hal yang lebih hebat daripada pembebasan bangsa Israel dari Mesir. (Yeh. 38:23)
Umat-Nya kala itu benar-benar mewarisi
Tanah Perjanjian. Maka, semua hamba Yehuwa yang setia juga pasti akan mewarisi
kehidupan dalam dunia baru Allah. (2 Ptr.
3:13) Karena memiliki harapan yang begitu
menakjubkan, kita hendaknya tanpa henti
mendoakan penyucian nama Allah yang
mulia. Artikel berikutnya akan membahas
sebuah doa lain. Dengan bertindak sesuai
dengan doa itu, kita akan menikmati berkat
Allah, sekarang dan selamanya.
18, 19. (a) Apa yang kita butuhkan agar bisa
selamat memasuki dunia baru Allah? (b) Apa
yang hendaknya kita doakan tanpa henti, dan
mengapa?
25
BERTINDAKLAH
SESUAI DENGAN
DOA YESUS
”Bapak, . . . muliakanlah
putramu, agar putramu
dapat memuliakan
engkau.”—YOH. 17:1.
APA PENDAPAT SAUDARA?
Apa artinya benar-benar
”mengenal” Allah?
Bagaimana doa Yesus di Yohanes
pasal 17 dijawab pada abad
pertama?
Bagaimana dewasa ini kita
bisa bertindak sesuai dengan
doa Yesus?
HARI semakin malam pada tanggal 14 Nisan tahun
33 M. Yesus dan sahabat-sahabatnya baru saja merayakan Paskah, yang mengingatkan mereka bagaimana
Allah membebaskan leluhur mereka dari perbudakan di Mesir. Tapi, murid-murid Yesus yang setia akan
mendapat ”pembebasan abadi” yang jauh lebih besar.
Keesokan harinya, Pemimpin mereka yang tidak berdosa itu akan dibunuh oleh para musuh. Namun, kejahatan itu akan berubah menjadi berkat karena darah Yesus akan menjadi dasar untuk membebaskan
umat manusia dari dosa dan kematian.—Ibr. 9:12-14.
2 Agar kita tidak pernah melupakan pemberian
Allah yang pengasih ini, Yesus memulai suatu perayaan baru sebagai ganti Paskah tahunan. Ia mengambil roti tak beragi, memecah-mecahkannya, dan
membagikannya kepada ke-11 rasul yang setia. Ia mengatakan, ”Ini mengartikan tubuhku yang diberikan
demi kepentingan kamu. Teruslah lakukan ini sebagai peringatan akan aku.” Lalu, ia juga mengedarkan secawan anggur merah, dan mengatakan, ”Cawan
ini mengartikan perjanjian baru atas dasar darahku, yang akan dicurahkan demi kepentingan kamu.”
—Luk. 22:19, 20.
3 Perjanjian Hukum antara Allah dan bangsa Israel jasmani akan segera berakhir. Itu akan digantikan
oleh perjanjian yang baru antara Yehuwa dan para
pengikut Yesus yang terurap. Yesus sangat mengkhawatirkan kesejahteraan bangsa rohani yang baru itu.
Orang Israel jasmani terpecah-belah secara sosial dan
agama sehingga nama kudus Allah tercela. (Yoh. 7:
45-49; Kis. 23:6-9) Nah, Yesus ingin para pengikutnya
1, 2. Apa yang Yesus lakukan setelah ia merayakan Paskah
bersama para rasulnya pada tahun 33 M?
3. (a) Perubahan besar apa yang terjadi setelah kematian Ye-
sus? (b) Pertanyaan apa saja yang hendaknya kita renungkan
mengenai doa Yesus di Yohanes pasal 17?
26
MENARA PENGAWAL
tetap bersatu agar mereka bisa bekerja sama untuk memuliakan nama Allah.
Jadi, apa yang Yesus lakukan? Ia memohon bantuan Bapaknya dalam sebuah doa
yang paling indah. Kita sungguh bersyukur bisa membacanya. (Yoh. 17:1-26; lihat gambar di awal artikel.) Seraya kita
membahas doa ini, renungkanlah: ”Apakah Allah menjawab doa Yesus? Apakah
saya bertindak selaras dengan doa itu?”
YANG TERPENTING BAGI YESUS
Yesus mengajarkan banyak hal kepada murid-muridnya hingga larut malam.
Kemudian, ia menengadah dan berdoa,
”Bapak, jamnya telah tiba; muliakanlah
putramu, agar putramu dapat memuliakan engkau, sama seperti engkau telah
memberikan kepadanya wewenang atas
semua makhluk, agar, sehubungan dengan semua yang telah engkau berikan
kepadanya, ia dapat memberikan kehidupan abadi kepada mereka. . . . Aku telah memuliakan engkau di bumi, dengan menyelesaikan pekerjaan yang
engkau berikan untuk kulakukan. Maka
sekarang engkau, ya, Bapak, muliakanlah aku di sisimu dengan kemuliaan
yang kumiliki di sisimu sebelum dunia
ada.”—Yoh. 17:1-5.
5 Di bagian awal doa itu, perhatikan
apa yang Yesus anggap paling penting,
yaitu agar Bapak surgawinya dimuliakan.
Hal ini sesuai dengan permohonan pertama dalam contoh doa Yesus, ”Bapak,
biarlah namamu disucikan.” (Luk. 11:2)
Berikutnya, ia mendoakan murid-muridnya, yaitu agar ia bisa ”memberikan kehidupan abadi kepada mereka”. Setelah itu,
Yesus menyatakan keinginan pribadinya,
”Bapak, muliakanlah aku di sisimu dengan kemuliaan yang kumiliki di sisimu
sebelum dunia ada.” Yehuwa mendengar
4
4, 5. (a) Apa yang kita pelajari dari bagian awal
doa Yesus? (b) Bagaimana Yehuwa menjawab
permintaan pribadi Yesus?
15 OKTOBER 2013
doa Putra-Nya yang setia dan memberikan lebih daripada yang ia minta, yaitu
’nama yang lebih unggul daripada nama
semua malaikat’.—Ibr. 1:4.
’MENGENAL SATU-SATUNYA ALLAH
YANG BENAR’
6 Dalam doanya, Yesus juga menyebutkan apa yang harus kita lakukan untuk mendapat karunia kehidupan abadi.
(Baca Yohanes 17:3.) Ia mengatakan bahwa kita harus ”terus memperoleh pengetahuan” tentang Allah dan Kristus.
Bagaimana caranya? Pertama, kita harus
berusaha keras untuk belajar lebih banyak tentang Yehuwa dan Putra-Nya. Kedua, kita harus menerapkan apa yang
kita pelajari tentang Allah. Para rasul sudah melakukan kedua hal ini, sebab Yesus selanjutnya mengatakan, ”Perkataan
yang engkau berikan kepadaku telah kuberikan kepada mereka, dan mereka telah menerimanya.” (Yoh. 17:8) Tapi untuk
mendapat kehidupan abadi, mereka perlu terus merenungkan perkataan Allah
dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari. Apakah para rasul yang setia
berhasil melakukannya hingga akhir hidup mereka di bumi? Ya. Dari mana kita
tahu? Karena nama mereka masing-masing tertulis pada ke-12 batu fondasi Yerusalem Baru di surga.—Pny. 21:14.
7 Menurut para pakar bahasa Yunani,
ungkapan ”terus memperoleh pengetahuan” juga bisa berarti ”harus terus-menerus mengenal”. Kedua makna itu saling
melengkapi dan sama-sama penting. Jadi,
ini adalah proses untuk terus belajar lebih
banyak tentang Allah, Pribadi yang paling
agung di alam semesta. Mengenal Allah
tidak sekadar mengetahui sifat-sifat dan
kehendak Allah. Ini juga melibatkan
6. Untuk mendapat kehidupan abadi, apa yang
harus dilakukan para rasul? Dari mana kita tahu
bahwa mereka berhasil?
7. Apa artinya ”mengenal” Allah, dan mengapa
itu sangat penting?
27
Orang Kristen abad pertama
bekerja sama dengan roh kudus
untuk menjaga persatuan
(Lihat paragraf 13)
hati kita; kita harus mengasihi Dia, bersahabat akrab dengan-Nya. Kita pun harus
mengasihi saudara-saudari kita. Alkitab
menjelaskan, ”Ia yang tidak mengasihi
tidak mengenal Allah.” (1 Yoh. 4:8) Mengenal Allah juga berarti menaati Dia.
(Baca 1 Yohanes 2:3-5.) Sungguh besar
hak istimewa kita bisa bersahabat dengan Yehuwa. Jangan sampai kita seperti Yudas Iskariot, yang kehilangan
persahabatan yang berharga ini. Mari kita
bekerja keras menjaganya. Dengan demikian, kita akan memenuhi syarat untuk
memperoleh karunia kehidupan abadi.
—Mat. 24:13.
”OLEH KARENA NAMAMU SENDIRI”
8 Dari doa Yesus di Yohanes pasal 17,
kita yakin bahwa dia tidak hanya mengasihi para rasul, tapi juga kita pada zaman
sekarang. (Yoh. 17:20) Namun, kita harus
mengerti bahwa yang paling penting bagi
Yesus bukanlah keselamatan kita. Tujuan
utama pelayanannya di bumi, dari awal
8, 9. Apa yang paling penting bagi Yesus selama pelayanannya di bumi? Kebiasaan Yahudi
apa yang pasti ia benci?
28
hingga akhir, adalah menyucikan dan memuliakan nama Bapaknya. Sebagai contoh, sewaktu menjelaskan tujuannya
datang ke bumi, Yesus membacakan gulungan Yesaya, ”Roh Yehuwa ada padaku,
karena ia mengurapi aku untuk menyatakan kabar baik kepada orang miskin.”
Sewaktu membacakan ayat ini di sinagoga di Nazaret, Yesus pasti menyebut nama
Allah dengan jelas.—Luk. 4:16-21.
9 Lama sebelum Yesus datang ke bumi,
para pemimpin agama Yahudi telah melarang orang menyebut nama Allah. Yesus pasti membenci kebiasaan tersebut.
Ia mengatakan kepada para penentangnya, ”Aku telah datang dengan nama Bapakku, tetapi kamu tidak menerima aku;
jika orang lain datang dengan namanya
sendiri, kamu akan menerima orang itu.”
(Yoh. 5:43) Kemudian beberapa hari sebelum kematiannya, Yesus menyatakan lagi
hal terpenting dalam hidupnya, dengan
berdoa, ”Bapak, muliakanlah namamu.”
(Yoh. 12:28) Jadi, kita tidak heran bahwa
dalam doa yang sedang kita bahas, Yesus
berulang kali menyatakan soal memuliakan nama Bapaknya.
MENARA PENGAWAL
Yesus berdoa, ”Aku telah membuat
namamu nyata kepada orang-orang yang
engkau berikan kepadaku dari dunia. Mereka adalah milikmu, dan engkau memberikan mereka kepadaku, dan mereka
telah menjalankan firmanmu. Juga, aku
tidak ada lagi di dunia, tetapi mereka ada
di dunia dan aku akan datang kepadamu.
Bapak Yang Kudus, jagalah mereka oleh
karena namamu sendiri yang telah engkau berikan kepadaku, agar mereka dapat menjadi satu sama seperti kita.”
—Yoh. 17:6, 11.
11 Sewaktu memberitahukan nama Bapaknya kepada murid-muridnya, Yesus tidak sekadar menyebutkan nama itu
secara lisan. Yesus juga membantu mereka mengenal siapa Yehuwa itu, dengan
mengajarkan sifat-sifat Allah yang menakjubkan dan hal-hal yang Ia lakukan
bagi manusia. (Kel. 34:5-7) Kini, sebagai
raja di surga, Yesus terus membantu murid-muridnya memberitahukan nama Yehuwa ke seluruh penjuru bumi. Dengan
tujuan apa? Agar lebih banyak murid dikumpulkan sebelum sistem fasik ini diakhiri. Pada waktu itu, Yehuwa akan menyelamatkan saksi-saksi-Nya yang loyal,
dan semua orang akan mengetahui nama
Yehuwa yang agung!—Yeh. 36:23.
10
”AGAR DUNIA DAPAT PERCAYA”
Sewaktu berada di bumi, Yesus berupaya keras membantu murid-muridnya
mengatasi kelemahan mereka. Ini penting agar mereka bisa menyelesaikan pekerjaan yang telah Yesus mulai. Ia berdoa,
”Sebagaimana engkau mengutus aku ke
dunia, aku juga mengutus mereka ke du12
10, 11. (a) Sewaktu memberitahukan nama
Bapaknya, apa yang Yesus lakukan? (b) Dengan
tujuan apa murid-murid Yesus memberitahukan nama Yehuwa?
12. Tiga hal penting apa yang harus kita lakukan agar bisa menyelesaikan pekerjaan yang Yesus mulai?
15 OKTOBER 2013
nia.” Supaya mereka berhasil, Yesus memohon kepada Yehuwa untuk membantu
murid-muridnya melakukan tiga hal penting. Pertama, agar mereka tidak menjadi bagian dari dunia Setan. Kedua, agar
mereka menerapkan kebenaran Firman
Allah sehingga bisa tetap kudus. Ketiga, Yesus berkali-kali memohon agar murid-muridnya dipersatukan dalam ikatan
kasih seperti yang terjalin antara dirinya dan Bapaknya. Ini hendaknya menggugah kita untuk berpikir, ’Apakah saya
melakukan tiga hal yang Yesus sebutkan
dalam doanya?’ Yesus yakin bahwa jika
murid-muridnya melakukan hal-hal itu,
’dunia dapat percaya bahwa Yehuwa-lah
yang telah mengutus dia’.—Baca Yohanes
17:15-21.
13 Jika kita mempelajari buku Kisah
Para Rasul, kita tahu bahwa doa Yesus
dijawab. Orang Kristen masa awal terdiri dari orang Yahudi dan non-Yahudi,
orang kaya dan miskin, budak dan orang
merdeka. Kemungkinan untuk terpecahbelah sangat besar. Tapi, mereka begitu
erat bersatu sehingga dapat diumpamakan seperti anggota-anggota tubuh manusia yang kepalanya adalah Yesus. (Ef.
4:15, 16) Hal itu sangat menakjubkan
di tengah-tengah dunia Setan yang terpecah-belah! Kita patut bersyukur kepada Yehuwa yang telah mewujudkan
hal itu melalui roh kudus-Nya yang kuat.
—1 Kor. 3:5-7.
14 Sayangnya, persatuan ini tidak bertahan setelah kematian para rasul. Sebagaimana dinubuatkan, kemurtadan
besar terjadi, dan akibatnya Kekristenan terpecah menjadi banyak sekte. (Kis.
20:29, 30) Tapi, pada tahun 1919, Yesus
membebaskan para pengikutnya yang terurap dari cengkeraman agama palsu dan
13. Bagaimana doa Yesus dijawab pada abad
pertama M?
14. Bagaimana doa Yesus dijawab pada zaman
modern?
29
Umat Yehuwa di seluruh dunia bersatu padu
(Lihat paragraf 14)
mengumpulkan mereka dalam ”ikatan
pemersatu yang sempurna”. (Kol. 3:14)
Dan, sebagai hasil pengabaran mereka,
lebih dari tujuh juta ”domba-domba lain”
yang berasal dari ”semua bangsa dan
suku dan umat dan bahasa” kini juga menyembah Yehuwa secara terpadu bersama kaum terurap. (Yoh 10:16; Pny. 7:9) Ini
adalah jawaban yang luar biasa atas doa
Yesus, ”Agar dunia memiliki pengetahuan bahwa engkaulah [Yehuwa] yang telah
mengutus aku dan bahwa engkau mengasihi mereka sebagaimana engkau mengasihi aku.”—Yoh. 17:23.
PENUTUP YANG INDAH
15 Pada malam 14 Nisan itu juga, Yesus
telah memberikan kemuliaan, atau kehormatan kepada para rasul. Ia membuat
perjanjian dengan mereka bahwa mereka
akan memerintah bersama dia dalam Kerajaannya. (Luk. 22:28-30; Yoh. 17:22)
15. Apa yang secara khusus Yesus mohonkan
bagi para pengikutnya yang terurap?
30
Kini, Yesus berdoa bagi semua orang yang
bakal menjadi pengikutnya yang terurap,
”Bapak, sehubungan dengan apa yang telah engkau berikan kepadaku, aku ingin
agar, di mana aku berada, mereka juga
berada bersamaku, supaya dapat melihat kemuliaanku yang telah engkau berikan kepadaku, karena engkau mengasihi aku sebelum dunia dijadikan.” (Yoh.
17:24) Domba-domba lain tidak iri tapi turut bersukacita. Ini juga bukti adanya persatuan di antara semua orang Kristen sejati dewasa ini.
16 Karena hasutan para pemimpin agama, kebanyakan orang sengaja mengabaikan bukti bahwa Yehuwa memiliki umat
yang bersatu dan benar-benar mengenal
Dia. Hal yang sama terjadi juga pada zaman Yesus. Maka, ia menutup doanya dengan kata-kata yang indah ini, ”Bapak
yang adil-benar, dunia sesungguhnya tidak mengenal engkau; tetapi aku mengenal engkau, dan mereka ini tahu bahwa
engkaulah yang telah mengutus aku. Dan
aku telah memberitahukan namamu kepada mereka dan akan memberitahukannya, agar kasih yang engkau limpahkan
kepadaku ada dalam diri mereka dan aku
dalam persatuan dengan mereka.”—Yoh.
17:25, 26.
17 Tidak ada keraguan bahwa Yesus telah bertindak sesuai dengan doanya. Dan
sebagai Kepala sidang, ia terus membantu kita memberitahukan nama dan kehendak Bapaknya. Mari kita taati perintah Yesus untuk mengabar dan membuat
murid dengan penuh semangat. (Mat. 28:
19, 20; Kis. 10:42) Selain itu, mari kita berupaya keras menjaga persatuan kita yang
berharga. Dengan demikian, kita akan
bertindak sesuai dengan doa Yesus, demi
kemuliaan nama Yehuwa dan kebahagiaan kekal kita.
16, 17. (a) Tekad apa yang Yesus nyatakan dalam penutup doanya? (b) Apa seharusnya tekad
kita?
MENARA PENGAWAL
Dapatkah Saudara Memperingatkan
Lebih Banyak Orang?
Para penonton terpukau melihat film bisu berjudul A Trip Down Market Street yang menayangkan berbagai kesibukan orang pada awal abad ke-20 di San
Fransisco, AS. Film itu dibuat dengan kamera engkol
yang dipasang di bagian depan trem listrik yang melintasi sebuah jalan raya yang sibuk. Di antara banyak
gambar yang terekam, ada kereta kuda dan mobil
model terbaru kala itu, juga tukang koran dan orangorang yang sedang berbelanja seperti biasanya.
Yang membuat kita sedih menontonnya adalah karena film itu bisa jadi dibuat pada April 1906, persis sebelum gempa bumi dan kebakaran maut pada
18 April yang merenggut ribuan nyawa dan nyaris
menghancurkan kawasan tersebut. Wajah-wajah ceria dalam film itu umurnya mungkin tinggal beberapa
hari saja. Scott Miles, keturunan dari salah seorang
pembuat film tersebut, mengatakan, ”Orang-orang di
film itu, mereka tidak tahu apa yang bakal menimpa
mereka. Kita jadi kasihan sama mereka.”
Kisah di atas hendaknya membuat kita berpikir serius karena hal serupa bakal terjadi dewasa ini. Kita
pun kasihan terhadap orang-orang di sekeliling kita.
Mereka beraktivitas seperti biasa dan tidak tahumenahu tentang bencana yang akan menimpa mereka, yaitu kehancuran dunia yang fasik ini. Namun,
Tanpa peringatan, gempa bumi dan kebakaran
tahun 1906 menghancurkan sebagian besar
pusat kota San Francisco
U.S. National Archives photo
tidak seperti gempa bumi yang tidak bisa diprediksi,
masih ada waktu singkat untuk memperingatkan
orang-orang tentang hari penghukuman dari Yehuwa. Kemungkinan besar, Saudara sudah menyisihkan
waktu setiap minggu untuk mengabar dari rumah ke
rumah, tapi dapatkah Saudara memperingatkan lebih banyak orang lagi?
YESUS TIDAK PERNAH LIBUR
Tidak ada istilah libur dalam kamus Yesus, dan hal
ini patut kita tiru. Ia mengabar kepada setiap orang
yang ia jumpai, entah pemungut pajak yang berpapasan dengannya di jalan atau wanita yang ia temui di
sumur saat rehat siang. (Luk. 19:1-5; Yoh. 4:5-10,
21-24) Bahkan sewaktu ia bermaksud untuk beristirahat, Yesus tanpa mengeluh mengurungkan niatnya
demi mengajar orang lain. Karena kasihan kepada
orang-orang, Yesus tidak pernah memberikan kesaksian seadanya. (Mrk. 6:30-34) Bagaimana kita bisa
meniru perasaan mendesak yang Yesus miliki?
MEREKA MEMANFAATKAN SETIAP
KESEMPATAN
Melika tinggal di apartemen yang dijaga ketat. Banyak tetangganya adalah pelajar asing yang nomor
teleponnya tidak ada di buku telepon dan namanya tidak tercantum di papan petunjuk di lobi. Karena tinggal di situ, ia memiliki kesempatan untuk memulai percakapan rohani dengan sesama penghuni di
lobi atau di dalam lift. Dan, ini tidak ia sia-siakan. Ia
mengatakan, ”Saya menganggap apartemen saya sebagai daerah saya.” Melika membawa lektur dalam
beberapa bahasa, dan banyak yang mau menerima risalah dan majalah. Ia juga memperlihatkan situs Web
kita, jw.org. Beberapa orang bahkan mau belajar Alkitab dengannya.
Sonia juga jeli melihat kesempatan. Ia bekerja di sebuah klinik dokter dan bertekad untuk memberikan
kesaksian kepada semua teman kerjanya. Mula-mula,
ia mengamati apa yang dibutuhkan dan diminati setiap orang. Lalu pada jam istirahat siang, ia mendekati teman kerjanya satu per satu untuk mengobrol
tentang hal-hal rohani. Hasilnya, Sonia bisa memulai
dua PAR. Ia juga berencana untuk menggunakan sebagian waktu istirahatnya di ruang tunggu klinik untuk memberikan kesaksian.
JANGAN SIA-SIAKAN KESEMPATAN
Menurut seseorang yang selamat dari gempa bumi
tahun 1906, itu adalah ”bencana paling mengerikan yang pernah menimpa suatu negara bagian atau
kota”. Namun tak lama lagi, semua bencana tidak
akan ada apa-apanya jika dibandingkan dengan hari
pembalasan atas semua orang ”yang tidak mengenal
Allah”. (2 Tes. 1:8) Yehuwa ingin sekali agar orangorang bertobat dan menyambut peringatan yang diberikan oleh Saksi-Saksi-Nya.—2 Ptr. 3:9; Pny. 14:6, 7.
Saudara memiliki hak istimewa untuk membuka
mata orang-orang bahwa kita hidup pada masa yang
kritis, juga membantu mereka meninggalkan kehidupan yang mementingkan diri dan mencari Yehuwa.
(Zef. 2:2, 3) Dapatkah Saudara memanfaatkan setiap
kesempatan untuk memberikan kesaksian kepada teman kerja, tetangga, dan siapa saja yang Saudara
jumpai dalam kegiatan sehari-hari? Maukah Saudara
memperingatkan lebih banyak orang?
s
n
o
Unduh gratis majalah
ini dan bacaan lain
yang tersedia di
www.jw.org/id
p
Alkitab Terjemahan
Dunia Baru juga dapat
dibaca di Internet
Kunjungi
www.jw.org/id,
atau pindai kode
w13 10/15-IN
130627
Dapatkah Saudara memanfaatkan
setiap kesempatan untuk
memberikan kesaksian sambil
melakukan kegiatan sehari-hari?
Download