34567 1 5 O K TOB E R 201 3 ARTIKEL PELAJARAN 2-8 DESEMBER 9-15 DESEMBER 16-22 DESEMBER 23-29 DESEMBER Ciptaan Membuktikan Adanya Allah Jadilah ”Budak bagi Yehuwa” Pelajaran dari Sebuah Doa Bertindaklah Sesuai dengan Doa Yesus HALAMAN 7 ˙ NYANYIAN: 110, 15 HALAMAN 12 ˙ NYANYIAN: 62, 84 HALAMAN 21 ˙ NYANYIAN: 68, 6 HALAMAN 26 ˙ NYANYIAN: 57, 56 ARTIKEL PELAJARAN ˇ Ciptaan Membuktikan Adanya Allah Allah yang tidak kelihatan menciptakan alam semesta yang kelihatan. Apakah Saudara benar-benar memercayainya? Tidak semua orang percaya. Bagaimana kita bisa membantu orang lain memahami kebenaran tentang Pencipta sekaligus memperkuat iman kita sendiri? Pelajarilah artikel ini. GUATEMALA SAMPUL: Seorang penyiar mengabar di Panajachel, kota kecil dekat Danau Atitlan. Saksi-Saksi Yehuwa di Guatemala memberitakan kabar baik dalam 11 bahasa daerah selain bahasa Spanyol PENDUDUK: ˇ Jadilah ”Budak bagi Yehuwa” Orang Kristen didesak untuk menjadi budak Yehuwa. Di artikel ini, kita akan belajar tentang ketetapan dalam Hukum Musa bagi para budak, caranya agar tidak diperbudak oleh Setan dan dunianya yang penuh daya pikat, dan apa upah bagi budak Allah yang setia. 15.169.000 ˇ Pelajaran dari Sebuah Doa ˇ Bertindaklah Sesuai dengan Doa Yesus PENYIAR: 34.693 Dengan merenungkan Firman Allah setiap hari, doa kita akan semakin bermakna. Benarnya hal itu ditunjukkan di artikel pertama yang membahas doa orang Lewi untuk umat Allah. Artikel kedua membahas bagaimana kita bisa bertindak sesuai dengan salah satu doa Yesus. Kedua doa itu menjadi contoh agar kita mendahulukan kepentingan Yehuwa sebelum meminta sesuatu. PAR: 47.606 PAR PENYIAR 30.000 ARTIKEL LAIN 20.000 10.000 3 Mereka Merelakan Diri—Di Filipina 17 Bersandar pada Yehuwa Memberi Kepuasan 0 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 31 Dapatkah Saudara Memperingatkan Lebih Banyak Orang? 34567 Publikasi ini tidak diperjualbelikan, dan disediakan sebagai bagian dari pekerjaan pendidikan Alkitab sedunia yang ditunjang oleh sumbangan sukarela. Kecuali disebutkan sumbernya, semua kutipan ayat diambil dari Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru. October 15, 2013 Vol. 134, No. 20 Semimonthly INDONESIAN The Watchtower (ISSN 0043-1087) is published semimonthly by Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc.; L. Weaver, Jr., President; G. F. Simonis, Secretary-Treasurer; 25 Columbia Heights, Brooklyn, NY 11201-2483, and in Indonesia by Saksi-Saksi Yehuwa Indonesia, PO Box 2105, Jakarta 10001. Periodicals Postage Paid at Brooklyn, NY, and at additional mailing offices. POSTMASTER: Send address changes to Watchtower, 1000 Red Mills Road, Wallkill, NY 12589-3299. 5 2013 Watch Tower Bible and Tract Society of Pennsylvania. Hak cipta dilindungi. Printed in Japan. MEREKA MEREL AKAN DIRI di Filipina KIRA-KIRA sepuluh tahun yang lalu, Gregorio dan Marilou, pasangan yang ketika itu berumur 30-an, merintis sambil bekerja sepenuh waktu di Manila. Hal itu memang tidak mudah, tapi mereka bisa melakukannya. Lalu, Marilou dipromosikan menjadi manajer di bank tempat ia bekerja. ”Hidup kami sangat nyaman berkat pekerjaan yang bagus ini,” kata Marilou. Malah, keadaan keuangan mereka begitu bagus sehingga mereka memutuskan untuk membangun rumah impian di lokasi bergengsi sekitar 19 kilometer di bagian timur kota Manila. Mereka menandatangani perjanji- an dengan kontraktor dan mengatur pembayaran cicilan bulanan selama sepuluh tahun. ”SAYA MERASA SUDAH MERAMPOK YEHUWA” Marilou bercerita, ”Pekerjaan baru ini menyita begitu banyak waktu dan tenaga sampai-sampai saya tidak punya selera lagi untuk kegiatan rohani. Saya merasa sudah merampok Yehuwa.” Ia menjelaskan, ”Saya tidak bisa lagi memberikan kepada Yehuwa waktu yang tadinya saya khususkan untuk pelayanan.” Situasi itu membuat Gregorio dan Marilou tidak bahagia. Maka, suatu hari mereka mendiskusikan ”Sukacita kami melihat pertumbuhan rohani sungguh tak ada duanya. Kami merasa hidup kami jauh lebih bermakna.” —Gregorio dan Marilou 3 CARA MENGHIDUPI DIRI Sekitar 70 saudara-saudari dari berbagai negeri, yang sebagian besar berumur antara 18 dan 50, melayani di Filipina. Robert dan Mirjam, suami istri yang berumur 45-an dari Jerman, bercerita bahwa mereka pindah untuk melayani selama setahun. Tapi sampai sekarang, sudah 14 tahun mereka melayani di Filipina! Bagaimana mereka menghidupi diri? Robert menjelaskan, ”Di sini, sangat sulit untuk mendapat pekerjaan; jadi sekali setahun kami kembali ke Jerman untuk bekerja selama tiga bulan. Uang yang kami dapat sudah cukup untuk hidup sederhana dan melayani selama sembilan bulan di Filipina.” Memang, tinggal di luar negeri ada tantangannya, tapi kata Mirjam, ”Saya merasakan kedamaian batin dan bimbingan Yehuwa.” Robert setuju, dan mengatakan, ”Dengan melayani di sini, iman kami diperkuat.” apa yang sebenarnya ingin mereka kejar. Gregorio berkata, ”Kami ingin berubah, tapi tidak tahu harus berbuat apa. Kami membahas bagaimana kami bisa melayani Yehuwa dengan lebih sepenuhnya, terutama karena kami tidak punya anak. Kami pun berdoa minta bimbingan Yehuwa.” Kemudian, mereka beberapa kali mendengar khotbah tentang melayani di daerah yang lebih membutuhkan. ”Kami merasa Yehuwa menjawab doa kami melalui khotbah-khotbah itu,” kata Gregorio. Pasangan itu berdoa meminta lebih banyak iman agar berani membuat keputusan yang benar. Satu kendala besar adalah rumah mereka yang sedang dibangun. Mereka sudah membayar angsuran untuk tiga tahun. Apa yang harus mereka lakukan? Marilou berkata, ”Kalau kami mengakhiri kontrak, kami akan kehilangan semua yang telah kami bayarkan, dan jumlahnya sangat besar. Tapi, kami memang harus memilih antara mendahulukan kehendak Yehuwa atau keinginan sendiri.” Mereka teringat akan perkataan rasul Paulus tentang ”rela kehilangan”. Maka, mereka menghentikan proyek rumah, keluar dari pekerjaan, menjual sebagian besar milik mereka, dan pindah ke desa terpencil di Pulau Palawan, sekitar 480 kilometer di selatan Manila.—Flp. 3:8. MEREKA JADI TAHU ”RAHASIANYA” Sebelum pindah, Gregorio dan Marilou berupaya menyiapkan mental untuk hidup sederhana. Tapi, 4 mereka tidak pernah mengira betapa sederhana kehidupan mereka kelak. ”Kami sangat kaget,” kata Marilou setibanya di tempat tujuan. ”Tidak ada listrik, tidak ada fasilitas. Kami tidak bisa pakai rice cooker. Untuk masak, kami harus potong kayu dulu untuk membuat api. Saya rindu sekali jalan-jalan ke mal, makan di restoran, dan hal-hal lain yang ada di kota besar.” Pasangan itu harus terus ingat kenapa mereka pindah, dan tak lama kemudian mereka bisa menyesuaikan diri. Marilou berkata, ”Saya sekarang senang melihat keindahan alam, bintangbintang yang gemerlap di langit. Yang terutama, senang sekali rasanya melihat wajah-wajah bahagia dari orang-orang yang kami kabari. Setelah melayani di sini, kami jadi tahu ’rahasianya’ merasa puas dengan apa yang ada.”—Flp. 4:12. Gregorio bercerita, ”Sewaktu kami tiba di sini, hanya ada empat Saksi. Mereka senang sekali ketika saya mulai menyampaikan khotbah umum setiap minggu dan mengiringi nyanyian Kerajaan dengan gitar.” Dalam waktu setahun, pasangan itu menyaksikan kelompok kecil tersebut tumbuh menjadi sidang yang bersemangat dengan 24 penyiar. Gregorio mengatakan, ”Ungkapan kasih yang kami terima dari sidang ini sangat menyentuh hati.” Setelah enam tahun melayani di daerah terpencil itu, mereka kini mengatakan, ”Sukacita kami melihat pertumbuhan rohani sungguh tak ada duanya. Kami merasa hidup kami jauh lebih bermakna.” MENARA PENGAWAL ”SAYA SUDAH ’MENGECAP DAN MELIHAT BAHWA YEHUWA ITU BAIK’!” Di Filipina, hampir 3.000 saudara-saudari pindah ke daerah-daerah yang sangat membutuhkan penyiar. Kira-kira 500 di antaranya adalah saudari lajang. Contohnya Karen. enam jam lagi.” Apakah upaya itu ada gunanya? ”Kadang, kaki saya sakit, tapi,” Karen menambahkan dengan tersenyum lebar, ”saya sudah memandu sebanyak 18 PAR. Saya sudah ’mengecap dan melihat bahwa Yehuwa itu baik’!”—Mz. 34:8. ”SAYA BELAJAR MENGANDALKAN YEHUWA” Karen, yang sekarang berumur 25-an, dibesarkan di Baggao, Cagayan. Ketika masih remaja, ia sering berangan-angan melayani di tempat lain. Ia bercerita, ”Saya tahu waktu tinggal sedikit dan segala macam orang perlu mendengar berita Kerajaan. Jadi, saya ingin melayani di tempat yang lebih membutuhkan pemberita.” Tapi, beberapa anggota keluarganya malah mendesaknya untuk menempuh pendidikan tinggi daripada pindah ke tempat terpencil untuk mengabar. Karen berdoa minta bimbingan Yehuwa. Ia juga berbicara dengan mereka yang melayani di daerah terpencil. Pada umur 18, ia pindah ke daerah yang jauhnya sekitar 64 kilometer dari kota asalnya. Apa yang mendorong Sukhi, saudari lajang berumur 40-an dari Amerika Serikat, untuk pindah ke Filipina? Pada kebaktian wilayah 2011, ada wawancara dengan sepasang suami istri. Mereka menceritakan bahwa mereka telah menjual sebagian besar barang-barang mereka untuk pindah ke Meksiko demi membantu pengabaran di sana. Sukhi bercerita, ”Wawancara itu membuat saya memikirkan target-target yang belum pernah saya pikirkan.” Sukhi adalah keturunan India, dan ia mendengar bahwa dibutuhkan tenaga untuk mengabar kepada orangorang Punjabi di Filipina. Maka, ia memutuskan untuk pergi dan membantu. Kendala apa saja yang ia hadapi? Daerah pengabaran dari sidang kecil yang Karen dukung adalah wilayah pegunungan di sepanjang Pesisir Pasifik. Karen mengenang, ”Dari Baggao ke sidang baru itu, kami harus jalan kaki tiga hari, naik turun gunung dan menyeberangi sungai lebih dari 30 kali.” Ia menambahkan, ”Untuk pergi ke rumah beberapa PAR, saya berjalan enam jam, menginap di rumah pelajar itu, dan besoknya berjalan pulang ”Memilih barang mana yang mau disimpan dan mana yang mau dijual ternyata tidak mudah,” kata Sukhi. ”Dan, setelah 13 tahun hidup nyaman di apartemen sendiri, saya tinggal di rumah kerabat saya; dan barang-barang saya ditaruh di dus-dus. Memang tidak nyaman, tapi itulah cara terbaik untuk menyiapkan diri hidup sederhana.” Setelah pindah ke Filipina, kesulitan apa yang ia hadapi? ”Saya (Foto kiri) Karen (Foto kanan) Sukhi 5 paling takut dengan serangga dan kutu, dan saya suka rindu ingin pulang. Saya belajar mengandalkan Yehuwa lebih daripada yang sudah-sudah!” Apakah itu ada gunanya? Sukhi tersenyum dan mengatakan, ”Yehuwa bilang, ’Ujilah aku, apakah aku tidak akan mencurahkan berkat ke atasmu.’ Saya merasakan sendiri benarnya kata-kata itu kalau ada penghuni rumah yang bertanya, ’Kapan datang lagi? Masih banyak yang mau saya tanyakan.’ Bahagia dan puas sekali rasanya bisa membantu orangorang yang lapar rohani!” (Mal. 3:10) Sukhi menambahkan, ”Memang, yang paling sulit adalah membuat keputusan untuk pindah. Tapi setelah itu, sungguh luar biasa, Yehuwa membereskan semuanya untuk saya.” ”SAYA BERHASIL MELAWAN RASA TAKUT” Sime, seorang saudara di Filipina yang sudah menikah dan kini hampir berumur 40, pernah pergi ke Timur Tengah demi pekerjaan bergaji tinggi. Di sana, ia mendapat anjuran dari pengawas wilayah dan juga melalui khotbah seorang anggota Badan Pimpinan. Hal itu mendorong Sime untuk menomorsatukan Yehuwa dalam kehidupannya. ”Tapi, sewaktu membayangkan harus keluar dari pekerjaan ini, saya jadi takut,” kata Sime. Namun, ia tetap berhenti dari pekerjaannya dan kembali ke Filipina. Sekarang, Sime dan istrinya, Haidee, melayani di Davao del Sur, di bagian selatan Filipina, yang membu- (Foto kiri) Sime dan Haidee (Foto kanan) Juliet dan Ramilo tuhkan pemberita Kerajaan untuk mengerjakan daerah yang sangat luas. ”Kalau ingat-ingat dulu,” kata Sime, ”saya bersyukur saya berhasil melawan rasa takut kehilangan pekerjaan dan mendahulukan Yehuwa. Tidak ada yang lebih memuaskan daripada memberikan milik kita yang terbaik kepada Yehuwa!” ”KAMI JADI SANGAT PUAS!” Ketika Ramilo dan Juliet, pasangan perintis yang berumur 30-an, mendengar bahwa sebuah sidang yang jauhnya hanya 30 kilometer dari rumah mereka membutuhkan bantuan, mereka merelakan diri. Jadi setiap minggu, hujan atau panas, Ramilo dan Juliet naik sepeda motor untuk berhimpun dan mengabar di sana. Meski harus melewati jalan yang berlubang-lubang dan beberapa jembatan gantung, mereka senang bisa melayani di tempat lain. Ramilo berkata, ”Saya bersama istri memandu 11 PAR! Memang, untuk melayani di tempat yang lebih membutuhkan, kita perlu rela berkorban, tapi kami jadi sangat puas!”—1 Kor. 15:58. Apakah Saudara ingin mendapat lebih banyak keterangan tentang melayani di tempat yang lebih membutuhkan, di negeri sendiri atau di luar negeri? Berbicaralah dengan pengawas wilayah Saudara, dan bacalah artikel ”Dapatkah Saudara ’Melangkah ke Makedonia’?” dalam Pelayanan Kerajaan Kita Agustus 2011. CIPTAAN MEMBUKTIKAN ADANYA ALLAH ”Yehuwa, ya, Allah kami, engkau layak menerima kemuliaan . . . karena engkau menciptakan segala sesuatu.”—PNY. 4:11. APA JAWABAN SAUDARA? Apa yang harus kita lakukan untuk merobohkan ajaran palsu ”yang dibentengi dengan kuat”? Bagaimana ciptaan memperlihatkan kuasa dan hikmat Allah? Bagaimana orang tua dapat membantu anak mereka lebih beriman kepada Yehuwa? BANYAK orang mengatakan bahwa mereka baru mau percaya kalau mereka sudah melihatnya sendiri. Padahal, Alkitab mengatakan bahwa ”tidak seorang pun pernah melihat Allah”. (Yoh. 1:18) Bagaimana kita dapat membantu orang-orang seperti itu agar beriman kepada Yehuwa? Dan, apa yang bisa kita lakukan agar iman kita sendiri kepada Yehuwa, ”Allah yang tidak kelihatan”, tetap kuat? (Kol. 1:15) Pertama-tama, kita harus mengetahui ajaran apa saja yang mengaburkan kebenaran tentang Yehuwa. Lalu, kita harus terampil menggunakan Alkitab untuk membuktikan bahwa ajaran-ajaran itu ”menentang pengetahuan tentang Allah”.—2 Kor. 10:4, 5. 2 Satu ajaran palsu yang membutakan banyak orang sehingga tidak mengetahui kebenaran tentang Allah adalah evolusi. Ajaran ini bertentangan dengan Alkitab dan menyatakan bahwa semua bentuk kehidupan tidak diciptakan, tapi ada dengan sendirinya. Seandainya itu benar, orang tidak tahu alasan mereka hidup dan tidak punya harapan untuk kehidupan yang lebih baik. 3 Di pihak lain, ada orang Kristen yang mengajarkan bahwa alam semesta, termasuk bumi dan segala isinya, baru berumur beberapa ribu tahun. Ajaran ini disebut kreasionisme, dan penganutnya bisa jadi sangat menghargai Alkitab. Namun, mereka berpendapat bahwa beberapa ribu tahun yang lalu Allah menciptakan segala sesuatu dalam waktu enam kali 24 jam. Mereka menolak bukti ilmiah yang bertentangan dengan pandangan mereka. Akibatnya, orang menganggap Alkitab tidak masuk akal dan tidak akurat. Para pendukung kreasionisme mirip dengan orang-orang pada abad pertama yang bersemangat untuk beribadat kepada Allah 1. Apa yang harus kita lakukan agar iman kita tetap kuat? 2, 3. Dua ajaran apa yang membutakan orang sehingga tidak mengetahui kebenaran tentang Allah? 7 ”tetapi tidak menurut pengetahuan yang saksama”. (Rm. 10:2) Bagaimana kita dapat menggunakan Firman Allah untuk merobohkan ajaran evolusi dan kreasionisme ”yang dibentengi dengan kuat”?1 Kita sendiri harus berupaya keras memperoleh pengetahuan yang saksama tentang apa yang Alkitab ajarkan. IMAN DIDASARKAN ATAS BUKTI DAN LOGIKA Alkitab mengajar kita untuk menghargai pengetahuan. (Ams. 10:14) Yehuwa ingin agar iman kita kepada-Nya didasarkan atas bukti dan logika, bukan atas filsafat manusia atau tradisi agama. (Baca Ibrani 11:1.) Untuk membangun iman yang kuat akan Allah, pertama-tama kita harus yakin bahwa Yehuwa itu ada. (Baca Ibrani 11:6.) Kita yakin akan hal itu bukan karena asal percaya, tapi setelah kita memeriksa fakta-faktanya dan menggunakan ’daya nalar’.—Rm. 12:1. 5 Rasul Paulus memberikan satu alasan kita bisa yakin bahwa Allah itu ada, meskipun kita tidak bisa melihat-Nya. Mengenai Yehuwa, Paulus menulis, ”Sifat-sifatnya yang tidak kelihatan, yaitu kuasanya yang kekal dan Keilahiannya, jelas terlihat sejak penciptaan dunia, karena sifat-sifat tersebut dipahami melalui perkara-perkara yang diciptakan.” (Rm. 1:20) Bagaimana Saudara bisa membantu orang yang meragukan adanya Allah? Saudara bisa membantu mereka memercayai kata-kata Paulus melalui beberapa karya ciptaan berikut ini, yang memperlihatkan kuasa dan hikmat Allah. 4 1 Untuk keterangan tentang cara berdiskusi dengan orang yang memercayai kreasionisme, lihat brosur Benarkah Kehidupan Diciptakan? halaman 24-28. CIPTAAN MENUNJUKKAN KUASA ALLAH Kuasa Yehuwa terlihat dari dua perisai yang melindungi kita, yaitu atmosfer dan medan magnet bumi. Misalnya, atmosfer tidak hanya menyediakan udara yang kita hirup, tapi juga melindungi kita dari meteor yang menghujani bumi. Batu-batu besar itu biasanya akan terbakar habis di atmosfer sebelum menghantam bumi sehingga kerusakan besar bisa terhindarkan. Sewaktu itu terbakar, kita akan melihat kilasan-kilasan cahaya terang yang indah di langit pada malam hari. 7 Perisai pelindung lain berasal dari bagian dalam bumi, yaitu medan magnet. Inti luar bumi, yang sebagian besar berupa besi cair, menimbulkan medan magnet yang kuat yang menyelimuti bumi dan membentang jauh ke angkasa. Perisai ini melindungi kita dari radiasi yang terpancar dari lidah api dan ledakan di lapisan terluar matahari. Namun syukurlah, berkat adanya medan magnet bumi, semburan energi ini tidak menghanguskan kehidupan di permukaan bola bumi kita. Energi itu diserap dan dipantulkan kembali. Kita dapat menyaksikan bukti bekerjanya medan magnet bumi ini dari cahaya berwarna-warni yang menari-nari di langit dekat Kutub Utara dan Selatan. Tak diragukan lagi, ’kuasa Yehuwa sangat besar’. —Baca Yesaya 40:26. 6 ALAM MENUNJUKKAN HIKMAT ALLAH 8 Kita bisa melihat hikmat Yehuwa dari caranya Ia menjaga kehidupan tetap ada di bumi. Sebagai gambaran: Bayangkan sebuah kota yang dikelilingi tembok dan padat penduduknya. Air bersih tidak bisa masuk ke kota itu dan sampah tidak bisa dibuang ke luar. Kota seperti itu pasti segera menjadi kotor dan tidak bisa dihuni 6, 7. Kuasa Yehuwa terlihat dari dua perisai 4. Iman kita harus didasarkan atas apa? apa? 5. Apa satu alasan kita bisa yakin bahwa Allah 8, 9. Mengapa siklus-siklus yang menunjang itu ada? kehidupan memperlihatkan hikmat Yehuwa? 8 MENARA PENGAWAL Inset: Boris Krylov, www.macro-photo.org lagi. Dalam beberapa hal, bumi kita mirip kota itu. Jumlah air bersihnya terbatas, dan sampah tidak bisa dibuang ke luar bumi. Tapi, bumi bisa memenuhi kebutuhan miliaran makhluk hidup, generasi demi generasi. Bagaimana mungkin? Karena ada siklus-siklus yang bisa mendaur ulang zatzat yang penting untuk kehidupan. 9 Perhatikan siklus oksigen. Miliaran makhluk menghirup oksigen dan membuang karbon dioksida. Namun, persediaan oksigen tidak pernah habis, dan atmosfer tidak pernah dipenuhi dengan gas ”buang”, atau karbon dioksida. Mengapa? Karena ada proses menakjubkan yang dikenal sebagai fotosintesis. Tumbuhan hijau menyerap karbon dioksida, air, sinar matahari, dan zat-zat gizi, lalu menghasilkan karbohidrat dan oksigen. Oksigen tersebut kita hirup dan siklus itu pun berulang. Yehuwa menggunakan tumbuhtumbuhan yang memang Ia rancang untuk memberikan ’kehidupan dan napas kepada semua orang’. (Kis. 17:25) Hikmat-Nya benar-benar luar biasa! 10 Banyaknya jumlah ciptaan yang menghuni planet kita juga memperlihatkan hikmat Yehuwa. Menurut perkiraan, ada sekitar 2 hingga 100 juta spesies di bumi ini. (Baca Mazmur 104:24.) Perhatikan rancangan dari beberapa makhluk yang memperlihatkan hikmat Allah. 11 Sebagai contoh, otak kupu-kupu raja hanya sebesar mata pena. Tapi, ia bisa terbang hampir 3.000 kilometer dari Kanada ke sebuah hutan di Meksiko, dengan mengandalkan posisi matahari untuk mengetahui arah. Namun, bagaimana kalau matahari bergerak di langit? Hal itu tidak menjadi soal, karena Yehuwa merancang otak mininya dengan kemampuan untuk tetap tahu arah yang benar. Atau, perhatikan mata seekor capung. Makhluk ini melihat dengan dua mata majemuk. Setiap Rancangan mata capung memperlihatkan hikmat Allah; inset menunjukkan gambar yang diperbesar (Lihat paragraf 11) mata mempunyai kira-kira 30.000 lensa. Tapi, otaknya yang kecil mampu memahami sinyal-sinyal yang masuk melalui semua lensa itu dan bisa mengetahui gerakan yang terkecil sekali pun di sekitarnya. 12 Yang lebih mengesankan lagi adalah cara Yehuwa merancang sel-sel makhluk hidup. Misalnya, dalam tubuh Saudara terdapat sekitar 100 triliun sel. Di dalam setiap sel ada sebuah struktur mirip tali yang sangat kecil dan dikenal sebagai DNA (asam deoksiribonukleat). DNA menyimpan sebagian besar informasi yang dibutuhkan untuk membangun seluruh tubuh Saudara. 13 Berapa banyak informasi yang ada dalam DNA? Bandingkan satu g ram DNA dengan sekeping CD (compact disc). Satu CD dapat menyimpan semua informasi yang ada dalam sebuah kamus. Hal 12, 13. Apa yang mengesankan Saudara ten- 10, 11. Bagaimana kupu-kupu raja dan capung memperlihatkan hikmat Yehuwa? 15 OKTOBER 2013 tang cara Yehuwa merancang sel-sel dalam tubuh Saudara? 9 ini sangat mengagumkan mengingat bahwa CD hanyalah sekeping cakram plastik yang tipis. Namun, satu gram DNA dapat menampung informasi sebanyak yang bisa disimpan dalam satu triliun CD! Atau, sebagai perbandingan lain, satu sendok teh DNA yang dikeringkan bisa menyimpan cukup banyak informasi untuk membangun sekitar 2,5 triliun manusia! 14 Raja Daud menyatakan bahwa semua informasi yang dibutuhkan untuk membangun tubuh manusia seolah-olah sudah ditulis oleh Yehuwa dalam buku. Ia mengatakan, ”Matamu melihat bahkan ketika aku masih embrio, dan semua bagiannya tertulis dalam bukumu, sehubungan dengan hari-hari pada waktu semuanya itu dibentuk sebelum ada satu pun dari antaranya.” (Mz. 139:16) Wajarlah jika Daud tergugah untuk memuji Yehuwa ketika ia memikirkan bagaimana tubuhnya diciptakan. Temuan para ilmuwan belakangan ini justru membuat kita makin kagum akan cara Yehuwa menciptakan kita. Dan, kita jadi memiliki perasaan yang sama seperti pemazmur, yang menulis tentang Yehuwa, ”Aku akan menyanjungmu karena dengan cara yang membangkitkan rasa takut, aku dibuat secara menakjubkan. Pekerjaan-pekerjaanmu menakjubkan, sebagaimana jiwaku benar-benar menyadarinya.” (Mz. 139:14) Ya, ciptaan di sekitar kita membuktikan bahwa Allah memang ada! BANTULAH ORANG LAIN UNTUK MEMULIAKAN ALLAH 15 Selama puluhan tahun, majalah Sedarlah! telah membantu jutaan orang belajar tentang Allah melalui ciptaan-Nya. Contohnya, terbitan September 2006 yang 14. Dengan adanya temuan para ilmuwan, ba- gaimana perasaan Saudara tentang Yehuwa? 15, 16. (a) Bagaimana publikasi kita memban- tu orang belajar tentang Yehuwa melalui ciptaan-Nya? (b) Artikel mana dari rubrik ”Apakah Ini Dirancang?” yang khususnya mengesankan Saudara? 10 berjudul ”Apakah Ada Pencipta?” khusus disiapkan untuk membuka mata orangorang yang dibutakan oleh ajaran evolusi dan kreasionisme. Mengenai edisi khusus itu, seorang saudari menulis ke kantor cabang Amerika Serikat, ”Kampanye menawarkan edisi khusus ini sangat sukses. Ada seorang wanita yang minta 20 majalah. Ia guru biologi dan ingin semua siswanya mendapat satu majalah.” Seorang saudara menulis, ”Saya sudah aktif mengabar sejak akhir 1940-an dan umur saya hampir 75 tahun, tapi saya belum pernah begitu menikmati pengabaran seperti pada bulan ini sewaktu menawarkan edisi khusus Sedarlah!” 16 Belakangan ini, terbitan Sedarlah! sering memuat rubrik ”Apakah Ini Dirancang?” Rubrik pendek itu menyoroti betapa menakjubkan rancangan makhlukmakhluk ciptaan dan menunjukkan bagaimana manusia mencoba meniru hasil karya Sang Perancang Agung. Pada tahun 2010, kita menerima sebuah brosur baru yang akan semakin memuliakan Allah, yang berjudul Benarkah Kehidupan Diciptakan? Gambar-gambar yang indah dan diagram dalam publikasi itu dibuat agar kita semakin menghargai Yehuwa melalui ciptaan-Nya. Pertanyaan pada akhir setiap bagian membantu pembaca untuk merenungkan informasi yang baru ia baca. Brosur ini sangat bagus untuk digunakan dalam kesaksian tidak resmi, dari rumah ke rumah, atau di tempat umum. 17 Orang tua, apakah Saudara sudah membahas brosur yang bagus ini dengan anak-anak dalam ibadat keluarga? Jika sudah, Saudara bisa memperkuat iman mereka kepada Allah. Mungkin Saudara punya anak-anak remaja yang bersekolah di SMA. Mereka menjadi sasaran utama 17, 18. (a) Orang tua, bagaimana Saudara bisa membantu anak-anak agar lebih percaya diri membela iman mereka? (b) Selama ini, bagaimana Saudara menggunakan brosur tentang penciptaan dalam ibadat keluarga? MENARA PENGAWAL Benarkah Kehidupan Diciptakan? Orang tua, siapkan anak-anak untuk membela iman mereka (Lihat paragraf 17) orang-orang yang mengajarkan evolusi. Para ilmuwan, guru sekolah, film dokumenter tentang alam, bahkan dunia hiburan dengan acara TV dan filmnya, menonjolkan evolusi sebagai suatu fakta. Saudara dapat membantu anak remaja Saudara memerangi propaganda seperti itu dengan menggunakan brosur lain, yaitu Asal Mula Kehidupan—Lima Pertanyaan yang Patut Direnungkan, yang juga dirilis pada tahun 2010. Seperti brosur Benarkah Kehidupan Diciptakan?, publikasi ini menganjurkan kaum muda untuk mengembangkan ”kesanggupan berpikir” mereka. (Ams. 2:10, 11) Mereka diajar untuk menentukan apakah yang diajarkan di sekolah itu masuk akal atau tidak. 18 Brosur Asal Mula Kehidupan ditulis untuk membantu para siswa menilai berita-berita yang menghebohkan tentang fosil-fosil yang ditemukan para ilmuwan, 15 OKTOBER 2013 yang konon membuktikan bahwa evolusi itu benar. Mereka juga diajar caranya menanggapi laporan tentang para ilmuwan yang katanya telah berhasil membuktikan di laboratorium bahwa kehidupan bisa muncul dengan sendirinya. Orang tua, gunakanlah brosur-brosur ini agar anak-anak lebih percaya diri untuk menjelaskan alasan mereka percaya adanya Pencipta.—Baca 1 Petrus 3:15. 19 Kita bisa tahu sifat-sifat Yehuwa yang bagus jika kita membaca publikasi yang membahas tentang ciptaan-Nya. Semua bukti ini menggugah kita untuk memuji Allah. (Mz. 19:1, 2) Betapa besar hak istimewa kita untuk memberikan kehormatan dan kemuliaan yang layak diterima oleh Yehuwa, Sang Pencipta segala sesuatu!—1 Tim. 1:17. 19. Hak istimewa apa yang kita miliki? 11 JADILAH ”BUDAK BAGI YEHUWA” ”Jangan berlambat-lambat dalam pekerjaanmu. . . . Bekerjalah bagaikan budak bagi Yehuwa.” —RM. 12:11. MENURUT pandangan umum, budak adalah orang yang ditindas, diperlakukan dengan kejam dan tidak adil oleh majikannya. Tapi, Firman Allah mengatakan bahwa seseorang bisa dengan sukarela menjadi budak dari Majikan yang pengasih, yaitu Yehuwa. Malah, rasul Paulus menganjurkan orang Kristen abad pertama untuk ’bekerja bagaikan budak bagi Yehuwa’, maksudnya mereka didesak untuk melayani Allah karena kasih. (Rm. 12:11) Apa artinya menjadi budak Allah? Bagaimana caranya agar kita tidak diperbudak oleh Setan dan dunianya? Dan, apa upahnya jika kita menjadi budak Yehuwa dan melayani-Nya dengan setia? ”AKU BENAR-BENAR MENGASIHI MAJIKANKU” APA PENDAPAT SAUDARA? Perbudakan seperti apa yang disebutkan di Roma 12:11? Bagaimana caranya agar kita tidak diperbudak oleh Setan dan dunianya? Upah apa yang akan Yehuwa berikan kepada budak-budakNya? 12 2 Dari Hukum yang Allah berikan kepada Israel, kita bisa tahu apa syarat untuk menjadi budak Yehuwa. Seorang budak Ibrani biasanya dibebaskan pada tahun ketujuh masa pelayanannya. (Kel. 21:2) Tapi, jika seorang budak sangat mengasihi majikannya dan ingin terus melayani dia, ada ketetapannya dalam Hukum Yehuwa. Sang majikan harus membawa budak itu ke pintu atau tiang pintu lalu menusuk telinganya dengan penusuk. (Kel. 21:5, 6) Tindakan ini ada artinya. Dalam bahasa Ibrani, gagasan ketaatan dikaitkan dengan mendengarkan. Jadi, dengan ditusuk telinganya, budak itu memperlihatkan bahwa ia ingin terus melayani dan menaati majikannya. Demikian pula, sewaktu kita membaktikan diri kepada Yehuwa, kita menyatakan bahwa kita rela menaati Dia karena kasih. 3 Sebelum dibaptis, kita sudah memutuskan untuk melayani Yehuwa, atau menjadi budak-Nya. Kita membaktikan diri karena kita ingin menaati Yehuwa dan melakukan kehendak-Nya. Tidak ada yang memaksa kita. 1. Apa bedanya perbudakan dalam pandangan umum dan perbudakan yang disebutkan di Roma 12:11? 2. (a) Apa yang membuat seorang budak Israel melepaskan kesempatannya untuk bebas? (b) Apa artinya tindakan menusuk telinga seorang budak? 3. Mengapa kita membaktikan diri kepada Allah? MENARA PENGAWAL Bahkan anak-anak yang dibaptis melakukannya atas keinginan sendiri dan bukan hanya karena ingin menyenangkan orang tua. Ini semua kita lakukan karena kita mengasihi Yehuwa, Majikan surgawi kita. Rasul Yohanes menulis, ”Inilah arti kasih akan Allah, yaitu bahwa kita menjalankan perintah-perintahnya.”—1 Yoh. 5:3. MERDEKA TAPI MENJADI BUDAK 4 Kita sangat bersyukur kepada Yehuwa karena telah memungkinkan kita menjadi budak-Nya! Dengan beriman akan korban tebusan Kristus, kita tidak lagi diperbudak atau dikuasai oleh dosa. Walaupun masih tidak sempurna, kita memilih untuk menundukkan diri kepada Yehuwa dan Yesus. Paulus menjelaskan hal ini dalam salah satu suratnya, ”Anggaplah dirimu mati sehubungan dengan dosa tetapi hidup sehubungan dengan Allah karena Kristus Yesus.” Lalu, ia memperingatkan, ”Tidak tahukah kamu bahwa jika kamu terus menyerahkan dirimu kepada siapa pun sebagai budak untuk menaati dia, kamu adalah budaknya karena kamu menaati dia, baik budak dari dosa yang membawa kepada kematian ataupun budak dari ketaatan yang membawa kepada keadilbenaran? Tetapi syukur kepada Allah bahwa kamu dahulu adalah budak dosa, tetapi sekarang kamu taat dari hati kepada bentuk ajaran itu yang kepadanya kamu diserahkan. Ya, karena kamu telah dimerdekakan dari dosa, kamu menjadi budak keadilbenaran.” (Rm. 6:11, 16-18) Perhatikan, Paulus menyebutkan bahwa kita harus ”taat dari hati”. Ya, dengan membaktikan diri kepada Yehuwa, kita menjadi ”budak keadilbenaran”. 5 Namun, sebagai budak Allah, kita harus mengatasi dua kendala. Yang pertama adalah ketidaksempurnaan kita sendiri. 4. Apa yang perlu kita lakukan untuk menjadi ”budak keadilbenaran”? 5. Kita semua harus melawan apa, dan mengapa? 15 OKTOBER 2013 Rasul Paulus mengalami hal itu. Ia menulis, ”Aku, yaitu manusia batiniahku, benar-benar menyukai hukum Allah, tetapi aku melihat dalam anggota-anggota tubuhku suatu hukum lain yang berperang melawan hukum pikiranku dan menjadikan aku tawanan hukum dosa yang terdapat dalam anggota-anggota tubuhku.” (Rm. 7:22, 23) Kita pun tidak bisa lepas dari ketidaksempurnaan yang kita warisi. Karena itu, kita harus terus melawan keinginan daging. Rasul Petrus mendesak kita, ”Jadilah umat yang merdeka, tetapi dengan memegang kemerdekaanmu, bukan sebagai selubung untuk menutupi keburukan, melainkan sebagai budak-budak Allah.”—1 Ptr. 2:16. 6 Hal kedua yang harus kita lawan adalah dunia ini yang dipengaruhi hantu-hantu. Setan sang penguasa dunia menggunakan semua senjatanya agar kita tidak loyal kepada Yehuwa dan Yesus. Ia ingin memperbudak kita dengan menggoda kita agar menjadi bagian dari dunianya. (Baca Efesus 6:11, 12.) Salah satu caranya adalah dengan mendandani dunianya agar tampak menarik dan memikat. Rasul Yohanes memperingatkan, ”Jika seseorang mengasihi dunia, kasih akan Bapak tidak ada dalam dirinya; karena segala sesuatu yang ada di dunia —keinginan daging, keinginan mata, dan pameran sarana kehidupan seseorang—tidak berasal dari Bapak, tetapi berasal dari dunia.”—1 Yoh. 2:15, 16. 7 Semua orang di dunia ini ingin menjadi kaya. Setan membuat orang percaya bahwa uang sama dengan kebahagiaan. Mal menjamur di mana-mana. Iklan-iklan mempromosikan gaya hidup untuk terus membeli dan bersenang-senang. Agen-agen wisata menawarkan tur ke tempat-tempat eksotis, sering kali bersama orang-orang yang berpikiran duniawi. Ya, dari segala pihak, kita didorong untuk meraih ”sukses”, tapi tentu menurut standar dunia ini. 6, 7. Bagaimana Setan mendandani dunia ini agar tampak menarik? 13 Majikan mana yang akan kalian layani? 8 Pada abad pertama, Petrus memberikan peringatan tentang orang-orang di sidang Kristen yang berpikiran duniawi, ”Mereka menganggap hidup mewah pada siang hari sebagai kesenangan. Mereka adalah noda dan cacat, mereka merasakan kesenangan yang tidak terkendali dalam menyesatkan orang dengan ajaran palsu mereka sementara berpesta bersama-sama kamu. Sebab mereka mengucapkan pernyataanpernyataan yang muluk-muluk yang tidak mendatangkan keuntungan, dan dengan keinginan daging dan dengan kebiasaan yang bebas, mereka memikat orang-orang yang baru melepaskan diri dari orangorang yang salah tingkah lakunya. Meskipun mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang-orang itu, mereka sendiri adalah budak kebejatan. Sebab barang siapa dikalahkan oleh orang lain diperbudak oleh orang ini.”—2 Ptr. 2:13, 18, 19. 9 Kita tidak akan mendapat kebebasan dengan memuaskan ”keinginan mata”. Kita malah akan diperbudak oleh majikan yang tidak kelihatan dari dunia ini, Setan Si Iblis. (1 Yoh. 5:19) Ada bahaya yang sangat nyata, yaitu diperbudak oleh materialisme. Sekali menjadi budaknya, kita sulit melepaskan diri. KARIER YANG MEMUASKAN 10 Seperti di Taman Eden, Setan sekarang juga mengincar orang yang tidak berpengalaman. Target utamanya adalah kaum muda. Setan tidak senang jika anak muda, atau siapa pun, merelakan diri untuk menjadi budak Yehuwa. Musuh Allah ingin agar semua yang membaktikan diri kepada Yehuwa gagal mempertahankan pengabdian dan loyalitas mereka. 11 Mari kita bahas lagi contoh budak yang ditusuk telinganya. Budak itu pasti merasa sakit. Tapi, rasa sakit itu akan segera hilang dan dia akan punya tanda permanen seorang budak. Bagi anak muda, memilih haluan hidup yang berbeda dengan temantemannya juga tidak mudah, bahkan menyakitkan. Setan mempromosikan gagasan bahwa untuk sukses dalam hidup, orang harus punya karier di dunia ini. Tapi, kita baru bisa benar-benar sukses jika Yehuwa menjadi bagian terpenting dalam hidup kita. Yesus mengatakan, ”Berbahagialah mereka yang sadar akan kebutuhan rohani mereka.” (Mat. 5:3) Orang Kristen yang berbakti hidup untuk melakukan kehendak Allah, bukan kehendak Setan. Mereka senang akan hukum Yehuwa dan merenungkannya siang dan malam. (Baca Mazmur 1:1-3.) Namun, 10, 11. Dewasa ini, siapa yang menjadi target 8, 9. Bahaya apa yang sangat nyata, dan meng- apa? 14 utama Setan? Bagaimana pendidikan duniawi bisa mempersulit mereka? MENARA PENGAWAL kebanyakan pendidikan tinggi saat ini membuat seorang hamba Yehuwa tidak punya banyak waktu untuk merenungkan Firman Yehuwa dan melayani-Nya. 12 Majikan duniawi bisa menyulitkan seorang Kristen untuk melayani Allah. Dalam suratnya yang pertama kepada orang Korintus, Paulus berkata, ”Apakah engkau seorang budak ketika dipanggil? Janganlah hal itu mengkhawatirkan engkau; namun jika engkau bisa merdeka, sebaiknya raihlah kesempatan itu.” (1 Kor. 7:21) Kalau budak itu punya majikan duniawi yang menyulitkannya, lebih baik dia membebaskan diri. Di banyak negeri dewasa ini, anakanak diwajibkan bersekolah selama beberapa tahun. Selanjutnya, para murid diberi pilihan, mau meneruskan pendidikannya atau tidak. Jika seorang Kristen memilih pendidikan tinggi hanya agar bisa berkarier di dunia ini, kebebasannya untuk melayani Yehuwa sepenuh waktu akan terbatas. —Baca 1 Korintus 7:23. PENDIDIKAN TINGGI ATAU PENDIDIKAN TERTINGGI? 13 Paulus memperingatkan orang Kristen di Kolose, ”Berhati-hatilah: mungkin 12. Pilihan apa yang dihadapi banyak anak muda dewasa ini? 13. Pendidikan apa yang paling bermanfaat bagi hamba Yehuwa? 15 OKTOBER 2013 ada orang yang akan membawa kamu pergi sebagai mangsanya melalui filsafat dan tipu daya kosong menurut ajaran turun-temurun dari manusia, menurut hal-hal dasar dari dunia dan bukan menurut Kristus.” (Kol. 2:8) ”Filsafat dan tipu daya kosong menurut ajaran turun-temurun dari manusia” kini ada dalam bentuk pemikiran duniawi yang diajarkan kaum intelektual. Sekolah tinggi, yang menandaskan teori belaka, tidak selalu menghasilkan lulusan yang memiliki keterampilan praktis, sehingga mereka tidak siap menghadapi kehidupan nyata. Sebaliknya, hambahamba Yehuwa memilih pendidikan yang memberi mereka keterampilan, sehingga mereka bisa melayani Allah sekaligus menunjang kehidupan yang sederhana. Mereka mencamkan nasihat Paulus kepada Timotius, ”Memang, pengabdian yang saleh ini, yang disertai rasa cukup, adalah sarana untuk mendapatkan keuntungan besar. Maka, dengan mempunyai makanan, pakaian dan penaungan, hendaknya kita puas dengan perkara-perkara ini.” (1 Tim. 6:6, 8) Ketimbang mendapatkan ijazah dan gelar-gelar sekuler di belakang nama mereka, orang Kristen sejati berupaya mendapatkan ”surat-surat rekomendasi”, yaitu orang-orang yang mereka bantu menjadi murid Yesus. Caranya adalah dengan 15 berbuat sebanyak mungkin dalam pengabaran.—Baca 2 Korintus 3:1-3. 14 Perhatikan contoh rasul Paulus. Ia diajar oleh guru Hukum Yahudi bernama Gamaliel. Pendidikan itu setaraf dengan pendidikan universitas saat ini. Tapi, bagaimana pendapat Paulus ketika ia membandingkannya dengan hak istimewa menjadi budak Allah dan Kristus? Ia menulis, ”Aku . . . menganggap segala sesuatu sebagai kerugian karena nilai yang unggul dari pengetahuan tentang Kristus Yesus, Tuanku.” Lalu, ia menambahkan, ”Oleh karena dia aku rela kehilangan segala sesuatu dan menganggap itu semua sebagai tumpukan sampah, supaya aku dapat memperoleh Kristus.” (Flp. 3:8) Pandangan Paulus itu bisa membantu kaum muda Saksi dan orang tua mereka untuk membuat pilihan yang bijaksana soal pendidikan. (Lihat rangkaian gambar.) DAPATKAN MANFAAT DARI PENDIDIKAN TERTINGGI 15 Bagaimana suasana di banyak kampus di dunia ini? Bukankah itu sering menjadi tempat yang subur untuk tumbuhnya bibit pergolakan sosial dan politik? (Ef. 2:2) Sebaliknya, organisasi Yehuwa menyediakan pendidikan tertinggi dalam suasana yang penuh damai di sidang Kristen. Kita semua bisa mendapat manfaat dari Sekolah Pelayanan Teokratis mingguan. Ada juga sekolah khusus bagi para perintis, misalnya Sekolah Alkitab bagi Saudara Lajang dan Sekolah Alkitab bagi Pasangan Kristen. Sekolah-sekolah teokratis ini mendidik kita untuk semakin menaati Yehuwa, Majikan surgawi kita. 16 Kita bisa menggali banyak harta rohani dari Indeks Publikasi Menara Pengawal atau CD-ROM Watchtower Library. Tujuan utama pendidikan Alkitab kita adalah untuk ibadat kepada Yehuwa. Kita diajar caranya membantu orang lain agar rukun dengan Allah. (2 Kor. 5:20) Selanjutnya mereka bisa membantu orang lain lagi. —2 Tim. 2:2. UPAH BAGI PARA BUDAK 17 Dalam perumpamaan Yesus tentang talenta, dua budak yang setia mendapat pujian. Majikan mereka pun bersukacita dan memercayakan lebih banyak pekerjaan kepada mereka. (Baca Matius 25:21, 23.) Kita juga akan bersukacita dan puas jika kita memilih pendidikan tertinggi dari Yehuwa. Perhatikan contoh Michael. Prestasinya di sekolah sangat bagus sehingga para guru mengundangnya ke sebuah pertemuan untuk membahas peluangnya masuk ke sebuah universitas. Mereka terkejut sewaktu Michael memberi tahu bahwa ia tidak akan kuliah, tapi akan mengambil kursus keterampilan singkat. Jadi, ia bisa segera merintis dan menunjang dirinya. Apakah ia menyesali keputusannya? ”Pendidikan teokratis yang saya terima sebagai perintis, dan kini sebagai penatua sidang, sungguh tak ternilai,” katanya. ”Berkat dan hak istimewa yang saya nikmati jauh melebihi gaji sebanyak apa pun. Saya sangat bersyukur saya memilih untuk tidak mengejar pendidikan tinggi.” 18 Pendidikan tertinggi mengajarkan kehendak Allah dan membantu pelayanan kita sebagai budak Yehuwa. Kita jadi punya harapan untuk ”dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan” dan akhirnya mendapat ”kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah”. (Rm. 8:21, Terjemahan Baru) Dan yang paling penting, kita tahu cara terbaik untuk menunjukkan bahwa kita benar-benar mengasihi Majikan surgawi kita, Yehuwa.—Kel. 21:5. 14. Menurut Filipi 3:8, bagaimana Paulus menganggap hak istimewanya menjadi budak Allah dan Kristus? 15, 16. Pendidikan apa yang disediakan organisasi Yehuwa? Apa tujuan utamanya? 16 17. Apa upahnya jika kita memilih pendidikan tertinggi dari Yehuwa? 18. Mengapa Saudara memilih pendidikan ter- tinggi? MENARA PENGAWAL KISAH HIDUP AYAH dan Ibu bertemu pada 1919 di kebaktian Siswa-Siswa Alkitab Internasional di Cedar Point, Ohio, AS. Mereka menikah pada tahun itu juga. Saya lahir pada 1922, dan adik saya Paul, dua tahun kemudian. Istri saya Grace lahir pada 1930. Orang tuanya, Roy dan Ruth Howell, dibesarkan sebagai Siswa-Siswa Alkitab, dan kakek neneknya bersahabat dengan Saudara Charles Taze Russell. Saya berkenalan dengan Grace pada 1947, dan kami menikah pada 16 Juli 1949. Sebelum menikah, kami membicarakan masa depan kami dengan terus terang. Kami memutuskan untuk masuk dinas sepenuh waktu dan tidak mempunyai anak. Pada 1 Oktober 1950, kami mulai merintis bersama. Lalu pada 1952, kami diundang untuk melayani dalam pekerjaan wilayah. PEKERJAAN KELILING DAN PELATIHAN DI GILEAD Bersandar pada Yehuwa Memberi Kepuasan SEBAGAIMANA DICERITAKAN OLEH MALCOLM ALLEN Hidup ini kadang tak terduga, tak menentu, dan bahkan tak mudah dijalani. Namun, Yehuwa memberkati orang yang bersandar pada-Nya, bukan pada pengertiannya sendiri. Saya dan istri merasakannya sendiri sejak muda hingga tua. Berikut ini sekelumit kisah hidup kami yang memuaskan. 15 OKTOBER 2013 Untuk melaksanakan tugas baru ini, kami berdua merasa perlu dibantu. Saya belajar dari saudara-saudara yang berpengalaman, dan juga mencari bantuan untuk Grace. Saya mendekati Marvin Holien, seorang sahabat lama keluarga yang sudah berpengalaman sebagai pengawas keliling. Saya bertanya kepadanya, ”Grace masih muda dan kurang pengalaman. Apakah ada saudari yang bisa bekerja sama dengannya dan melatihnya untuk beberapa waktu?” ”Ya, ada,” jawabnya. ”Edna Winkle bisa membantunya. Ia perintis kawakan.” Belakangan, Grace mengatakan tentang Edna, ”Sewaktu berdinas dengannya, saya jadi merasa tenang, ia tahu caranya menanggapi keberatan orang, dan mengajar saya untuk mendengarkan penghuni rumah agar bisa memberikan jawaban yang tepat. Saya belajar banyak darinya!” Saya dan Grace melayani di dua wilayah di Negara Bagian Iowa, termasuk beberapa daerah di Minnesota dan South Dakota. Lalu, kami ditugaskan ke New York Wilayah 1, yang mencakup kawasan Brooklyn dan Queens. Kami tidak pernah lupa bahwa sewaktu melayani di sana, kami merasa diri ”kecil”. Di wilayah itu ada Sidang Brooklyn Heights, yang Balai Kerajaannya di Betel dan anggotanya 17 ”Kalau kamu tidak memberi kami nasihat, percuma saja kamu ditugasi oleh organisasi. Teruskan tugasmu” Dari kiri: Nathan Knorr, Malcolm Allen, Fred Rusk, Lyle Reusch, Andrew Wagner banyak orang Betel yang berpengalaman. Setelah menyampaikan khotbah dinas yang pertama kepada sidang itu, Saudara Nathan Knorr mendekati saya, dan pada intinya mengatakan, ”Malcolm, kamu sudah memberi kami nasihat yang perlu kami terapkan, dan itu bagus. Kalau kamu tidak memberi kami nasihat, percuma saja kamu ditugasi oleh organisasi. Teruskan tugasmu.” Setelah perhimpunan, saya menceritakan hal ini kepada Grace. Kemudian, setibanya kami di kamar Betel tempat kami menginap, kami menangis, lega karena telah melewati saat-saat menegangkan itu. Beberapa bulan kemudian, kami menerima surat undangan untuk mengikuti Sekolah Gilead kelas ke-24, yang akan diwisuda pada Februari 1955. Sebelumnya kami sudah diberi tahu bahwa setelah mendapat pelatihan di sekolah ini, seseorang tidak selalu akan ditugasi sebagai utusan injil. Di sini, kami akan diperlengkapi agar lebih cakap dalam pekerjaan keliling. Kami sangat takjub sekaligus merasa diri tidak ada apa-apanya saat mengikuti sekolah ini. Seusai wisuda, kami ditugasi pekerjaan distrik, di Negara Bagian Indiana, Michigan, dan Ohio. Lalu, tanpa diduga, pada Desember 1955, kami menerima surat dari Saudara Knorr, yang isinya, ”Tolong Saudara katakan dengan terus terang dan ju- 18 jur. Kalau Saudara rela bekerja di Betel dan tinggal di sana . . . atau kalau Saudara rela melayani di luar negeri setelah bekerja di Betel untuk beberapa waktu, beri tahu saya. Kalau Saudara lebih menyukai pekerjaan distrik dan wilayah, beri tahu saya juga.” Kami menjawab bahwa kami senang melakukan apa pun yang ditugaskan. Kami langsung disuruh datang ke Betel! TAHUN-TAHUN YANG MENYENANGKAN DI BETEL Saya sangat menikmati pelayanan di Betel. Tugas saya antara lain menyampaikan khotbah di sidang dan kebaktian di seluruh Amerika Serikat. Saya ikut memberikan pelatihan dan membantu banyak saudara muda yang belakangan memikul tanggung jawab besar dalam organisasi Yehuwa. Kemudian, saya menjadi sekretaris Saudara Knorr di bagian yang mengorganisasi pekerjaan pengabaran sedunia. Saya paling suka bekerja di Departemen Dinas. Saya bisa bekerja sama dengan T.J. (Bud) Sullivan, yang selama bertahun-tahun menjadi pengawas departemen itu. Namun, saya juga banyak belajar dari saudara-saudara lain. Salah satunya adalah Fred Rusk, yang ditugasi untuk melatih saya. Saya ingin tertawa jika ingat bahwa saya pernah bertanya MENARA PENGAWAL kepadanya, ”Fred, kenapa kamu suka mengubahubah isi surat saya?” Ia tertawa, tapi menambahkan hal yang serius ini, ”Malcolm, kalau kamu mengatakan sesuatu secara lisan, nantinya kamu bisa menjelaskannya dengan lebih terperinci. Tapi, kalau secara tertulis, apalagi kalau itu berasal dari sini, keterangannya harus persis dan seakurat mungkin.” Lalu, ia dengan lembut mengatakan, ”Tetap semangat ya, pekerjaanmu bagus kok, nanti kamu pasti akan lebih terampil.” Selama di Betel, Grace mendapat bermacam-macam tugas, termasuk sebagai penata griya, yang membersihkan kamar-kamar. Dia senang dengan pekerjaan itu. Sampai sekarang, kalau kami kadang bertemu dengan beberapa saudara yang kala itu masih muda di Betel, mereka sambil tersenyum mengatakan kepada Grace, ”Zus dulu mengajari saya caranya membereskan tempat tidur, dan mama saya jadi senang lho.” Grace juga menikmati pekerjaannya di departemen Majalah, Korespondensi, dan Duplikasi Kaset. Dengan melakukan berbagai tugas itu, ia semakin memahami bahwa apa pun yang kita lakukan atau di mana pun kita melayani dalam organisasi Yehuwa, itu adalah hak istimewa dan berkat. Sampai sekarang, ia masih merasa begitu. di bidang rohani yang tidak pernah saya lalaikan, dan saya tidak berniat untuk melalaikannya sekarang. Saya akan melakukan kunjungan malam, tapi setiap Selasa dan Kamis malam, saya harus menghadiri pertemuan yang sangat penting.” Saya tidak pernah absen berhimpun demi pekerjaan duniawi, dan Yehuwa benar-benar memberkati saya. Kami ada di samping ibu saya saat ia meninggal di panti wreda pada Juli 1987. Kepala panti mengatakan kepada Grace, ”Ny. Allen, pulanglah dan istirahat. Anda bisa merasa tenang karena Anda telah melakukan yang terbaik. Semua orang tahu kalau Anda selalu menemani ibu mertua Anda.” PENYESUAIAN YANG KAMI BUAT Pada pertengahan 1970-an, kami memerhatikan bahwa orang tua kami yang sudah lansia membutuhkan lebih banyak bantuan. Ya, kami harus membuat keputusan yang sulit. Kami tidak ingin meninggalkan Betel dan rekan-rekan sekerja yang kami sayangi. Tapi, saya merasa saya harus merawat orang tua. Maka, akhirnya kami meninggalkan Betel, dan berharap untuk kembali setelah situasinya berubah. Untuk nafkah, saya menawarkan asuransi. Saya selalu ingat kata-kata seorang manajer yang melatih saya, ”Kunci sukses bisnis ini adalah mendatangi orang-orang pada malam hari. Pada waktu itulah mereka bisa ditemui. Kamu harus mendatangi orang-orang setiap malam. Itu tidak bisa ditawar-tawar lagi.” Saya menjawab, ”Ya, saya yakin Anda mengatakan itu karena pengalaman, dan saya menghargainya. Tapi, saya juga punya tanggung jawab 15 OKTOBER 2013 Atas: Fern dan George Couch bersama saya dan Grace di Gilead, 1954 Bawah: Bekerja di Departemen Dinas, 1956 19 Pada Desember 1987, kami mengisi formulir untuk melayani lagi di Betel, tempat yang kami dambakan. Namun, beberapa hari setelah itu, Grace didiagnosis menderita kanker usus besar. Setelah dioperasi dan sembuh, ia dinyatakan bebas kanker. Tapi sementara itu, kami mendapat surat dari Betel yang menyarankan agar kami tetap melayani di sidang setempat. Kami bertekad untuk terus giat dalam pelayanan. Setelah beberapa waktu, saya dapat tawaran kerja di Texas. Kami memutuskan untuk menerimanya karena kami pikir iklim yang hangat di sana lebih cocok buat kami, dan memang begitu. Sekarang kami sudah tinggal di Texas selama kirakira 25 tahun, dikelilingi oleh saudara-saudari yang sangat memerhatikan kami dan yang sangat kami sayangi. ”Selalu bersandar pada Yehuwa dan ikhlas menerima apa yang Ia izinkan” 20 PELAJARAN YANG KAMI PEROLEH Kanker usus Grace pernah kambuh. Ia juga pernah kena kanker tiroid, dan baru-baru ini kanker payudara. Tapi, ia tidak pernah mengeluhkan situasinya atau mempertanyakan prinsip kekepalaan dan kerja sama. Ia sering ditanya, ”Apa rahasianya kalian bisa rukun dan selalu kelihatan bahagia?” Ia memberikan empat alasan: ”Kami berdua sahabat karib. Kami selalu berkomunikasi setiap hari. Kami menikmati kegiatan bersama setiap hari. Dan, kami tidak pernah tidur malam dalam keadaan marah kepada satu sama lain.” Memang, kami pernah juga bertengkar, tapi kami saling memaafkan dan melupakan kesalahan. Dan, resep itu benar-benar manjur. Dari berbagai cobaan yang kami alami, kami memperoleh beberapa pelajaran bagus: (1) Selalu bersandar pada Yehuwa dan ikhlas menerima apa yang Ia izinkan. Jangan sekali-kali bersandar pada pengertian sendiri. —Ams. 3:5, 6; Yer. 17:7. (2) Selalu minta petunjuk Firman Yehuwa, tidak soal apa masalahnya. Ketaatan kepada Yehuwa dan hukum-Nya sangat penting. Tidak ada posisi netral, kita taat atau tidak. —Rm. 6:16; Ibr. 4:12. (3) Ada satu hal yang paling penting dalam hidup ini—nama baik di hadapan Yehuwa. Nomor satukan kepentingan Dia, bukan harta benda.—Ams. 28:20; Pkh. 7:1; Mat. 6:33, 34. (4) Berdoalah agar bisa selalu produktif dan aktif melayani Yehuwa. Berfokuslah pada apa yang dapat dilakukan, bukan pada apa yang tidak dapat dilakukan.—Mat. 22:37; 2 Tim. 4:2. (5) Pahamilah bahwa tidak ada organisasi lain yang mendapat berkat dan perkenan Yehuwa.—Yoh. 6:68. Saya dan Grace telah melayani Yehuwa, masingmasing selama lebih dari 75 tahun, dan sebagai suami istri selama hampir 65 tahun. Kami sangat bahagia dan sungguh menikmati pelayanan kepada Yehuwa bersama-sama selama puluhan tahun ini. Kami berharap dan berdoa semoga semua saudarasaudari kami juga merasakan betapa memuaskan hidup ini kalau kita bersandar pada Yehuwa. MENARA PENGAWAL PELAJARAN DARI SEBUAH DOA ”Biarlah mereka mengagungkan namamu yang mulia.” —NEH. 9:5. APA JAWABAN SAUDARA? Hal-hal baik apa yang orang Israel lakukan sewaktu orang Lewi mengundang mereka berkumpul? Contoh apa di zaman dahulu yang membuktikan bahwa Allah bertindak sesuai dengan arti nama-Nya? Pelajaran apa saja yang kita peroleh dari doa orang Lewi? ”BANGKITLAH, agungkan Yehuwa, Allahmu, dari waktu yang tidak tertentu sampai waktu yang tidak tertentu.” Dengan kata-kata itu, orang Lewi mengundang umat Allah yang sudah berkumpul untuk berdoa bersama kepada Yehuwa. Itu adalah salah satu doa terpanjang dalam Alkitab. (Neh. 9:4, 5) Peristiwa itu terjadi di Yerusalem pada tahun 455 SM, tanggal 24 bulan Tisri, yaitu bulan ketujuh dalam kalender Yahudi. Seraya kita membahas latar belakang pertemuan itu, renungkanlah pertanyaan berikut: ’Kebiasaan baik apa yang dimiliki orang Lewi sehingga pertemuan itu begitu menggugah? Pelajaran apa saja yang bisa kita tarik dari doa yang dipersiapkan dengan baik itu?’ —Mz. 141:2. BULAN YANG ISTIMEWA 2 Sebulan sebelum pertemuan tersebut, tembok Yerusalem selesai dibangun kembali. (Neh. 6:15) Proyek itu rampung hanya dalam 52 hari. Lalu, umat Allah mulai memberikan perhatian pada kebutuhan rohani mereka. Maka, pada hari pertama bulan berikutnya, yaitu bulan Tisri, mereka berkumpul di lapangan untuk mendengar Ezra dan beberapa orang Lewi membacakan dan menjelaskan Hukum Allah. (Gambar 1) Seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak, berdiri dan menyimak ”dari fajar sampai tengah hari”. Sungguh bagus teladan mereka! Dewasa ini, kita berhimpun di Balai Kerajaan yang nyaman, tapi kadang-kadang pikiran kita mulai melayang dan memikirkan hal-hal yang kurang penting. Jika demikian, renungkan kembali teladan orang-orang Israel itu. Mereka tidak hanya mendengarkan, tapi juga menghayatinya, bahkan menangis saat menyadari bahwa selama ini mereka tidak menaati Hukum Allah.—Neh. 8:1-9. 1. Peristiwa apa yang akan kita bahas? Pertanyaan apa saja yang perlu kita renungkan? 2. Teladan apa yang diberikan orang Israel bagi kita dewasa ini? 21 1 Namun, ini bukan saatnya untuk mengaku dosa. Mengingat itu adalah hari perayaan, Yehuwa ingin agar umat-Nya bersukacita. (Gambar 2) (Bil. 29:1) Jadi, Nehemia memberi tahu mereka, ”Pergilah, makanlah apa yang berlemak dan minumlah apa yang manis, dan kirimkanlah makanan kepada orang yang untuknya tidak disediakan apa-apa; karena hari ini kudus bagi Tuan kita, dan janganlah merasa sakit hati, karena sukacita Yehuwa adalah bentengmu.” Umat itu pun menaatinya, dan hari itu berubah menjadi hari yang menggembirakan.—Neh. 8:10-12. 4 Besoknya, para kepala keluarga berkumpul untuk membicarakan bagaimana bangsa itu bisa lebih menaati Hukum Allah. (Gambar 3) Setelah mempelajari Hukum, mereka ternyata harus merayakan Perayaan Pondok pada bulan itu, pada tanggal 15-21 Tisri, yang ditutup dengan pertemuan yang khidmat pada tanggal 22. Maka, mereka segera bersiap-siap. (Gambar 4) Perayaan yang mereka adakan menghasilkan ”sukacita yang sangat besar” karena sejak zaman Yosua, belum pernah ada Perayaan Pondok semeriah itu. Suatu hal penting selama perayaan ini adalah pembacaan Hukum Allah ”hari demi hari, dari hari pertama sampai hari terakhir”.—Neh. 8:13-18. 3 3. Perintah apa yang orang Israel taati? 4. Apa yang dilakukan para kepala keluarga Israel? Hal penting apa yang dilakukan selama Perayaan Pondok ini? 22 2 3 HARI PENGAKUAN DOSA 5 Dua hari kemudian, tanggal 24 Tisri, adalah saat yang tepat bagi umat itu untuk mengakui dosa mereka. Ini bukan hari untuk makan dan bersenang-senang. Jadi, umat Allah berpuasa dan mengenakan kain goni sebagai tanda berkabung. Sekali lagi, Hukum Allah dibacakan selama tiga jam pada pagi hari. Siangnya, ”mereka membuat pengakuan dan sujud kepada Yehuwa, Allah mereka”. (Gambar 5) Lalu, orang Lewi memanjatkan doa bagi seluruh umat. (Gambar 6)—Neh. 9:1-4. 6 Orang Lewi sering membaca Hukum Allah sehingga mereka bisa mempersiapkan doa yang penuh arti itu. Sepuluh ayat pertama khusus menyebutkan perbuatan dan sifat Yehuwa. Selanjutnya, orang Lewi mengungkapkan berbagai dosa orang Israel dan menjelaskan mengapa mereka tidak layak mendapat ’belas kasihan Allah yang limpah’. (Neh. 9:19, 27, 28, 31) Doa kita kepada Yehuwa akan lebih bervariasi dan penuh arti jika kita merenungkan Firman Allah setiap hari, seperti kebiasaan orang Lewi. Jadi, kita mendengarkan Yehuwa sebelum berdoa kepada-Nya. —Mz. 1:1, 2. 7 Dalam doa itu, hanya ada satu per- 5. Apa yang umat Allah lakukan sebelum orang Lewi memanjatkan doa bagi mereka? 6. Mengapa orang Lewi bisa memanjatkan doa yang penuh arti? Apa pelajarannya bagi kita? 7. Apa yang orang Lewi minta dari Allah, dan apa pelajarannya bagi kita? MENARA PENGAWAL 4 5 mintaan sederhana, yang dicatat di bagian akhir ayat 32, ”Sekarang, oh, Allah kami, Allah yang besar, perkasa, membangkitkan rasa takut, yang berpegang pada perjanjian dan kebaikan hati yang penuh kasih, jangan biarkan tampak kecil di hadapanmu semua kesukaran yang menimpa kami, raja-raja kami, pembesar-pembesar kami, para imam kami, nabi-nabi kami, bapak-bapak leluhur kami, dan seluruh umatmu sejak zaman para raja Asiria sampai hari ini.” Teladan orang Lewi ini patut kita tiru. Sewaktu berdoa, kita hendaknya memuji dan bersyukur kepada Yehuwa terlebih dahulu sebelum meminta sesuatu. MEMUJI NAMA ALLAH YANG MULIA 8 Orang Lewi rendah hati. Meskipun doa mereka sudah dipersiapkan dengan baik, mereka merasa bahwa kata-kata mereka tidak bisa sepenuhnya mengungkapkan pujian yang selayaknya Yehuwa terima. Karena itu, doa tersebut diawali dengan permohonan yang rendah hati ini untuk umat Allah, ”Biarlah mereka mengagungkan namamu yang mulia, yang ditinggikan di atas semua pengagungan dan pujian.” —Neh. 9:5. 9 Isi doa itu selanjutnya: ”Engkau sajalah Yehuwa; engkau telah membuat langit, bahkan langit segala langit dan selu8, 9. (a) Orang Lewi mengawali doa mereka dengan rendah hati. Jelaskan. (b) Dua ”bala tentara langit” apa yang disebutkan oleh orang Lewi? 15 OKTOBER 2013 6 ruh bala tentaranya, bumi dan semua yang ada padanya, lautan dan semua yang ada di dalamnya; engkau memelihara hidup semuanya; dan bala tentara langit sujud kepadamu.” (Neh. 9:6) Ya, Yehuwa menciptakan seluruh alam semesta, langit beserta ”bala tentaranya”, yaitu tak terhitung banyaknya bintang. Ia juga menciptakan bumi kita yang indah dan segala isinya, yang sanggup menunjang kehidupan beragam makhluk yang terus berkembang biak. Ini semua disaksikan oleh malaikat-malaikat kudus, yang juga dapat disebut ”bala tentara langit”. (1 Raj. 22:19; Ayb. 38:4, 7) Para malaikat ini dengan rendah hati melakukan kehendak Allah dengan melayani manusia ”yang akan mewarisi keselamatan”. (Ibr. 1:14) Sungguh bagus teladan para malaikat! Seperti mereka, kita juga ingin bersatu padu melayani Yehuwa bagaikan bala tentara yang terlatih.—1 Kor. 14:33, 40. 10 Berikutnya, orang Lewi menyebutkan apa yang Allah lakukan bagi Abram. Hingga usia 99 tahun, ia belum punya anak dari istrinya Sarai. Pada waktu itulah Yehuwa mengganti namanya menjadi Abraham, yang berarti ”bapak kumpulan banyak orang”. (Kej. 17:1-6, 15, 16) Allah juga berjanji bahwa benihnya akan mewarisi tanah Kanaan. Manusia sering melupakan janji mereka, tapi Yehuwa tidak. Hal ini disebutkan dalam doa orang Lewi, ”Engkaulah Yehuwa, Allah yang benar, yang memilih 10. Sebutkan teladan yang bisa kita tiru dari apa yang Allah lakukan bagi Abraham. 23 Abram dan membawanya keluar dari Ur, kota orang Khaldea dan menjadikan namanya Abraham. Engkau mendapati hatinya setia di hadapanmu; sehingga diadakanlah perjanjian dengan dia untuk memberinya tanah orang Kanaan, . . . untuk diberikan kepada benihnya; lalu engkau melaksanakan firmanmu, karena engkau adil-benar.” (Neh. 9:7, 8) Mari kita tiru Allah kita yang adil-benar dengan selalu berupaya menepati janji kita.—Mat. 5:37. HAL-HAL MENAKJUBKAN YANG YEHUWA LAKUKAN 11 Nama Yehuwa berarti ”Ia Menyebabkan Menjadi”, dan ini menunjukkan bahwa Allah terus bekerja sampai janji-Nya terwujud. Contoh bagus tentang hal ini adalah apa yang Allah lakukan bagi keturunan Abraham ketika mereka menjadi budak di Mesir. Tampaknya mustahil bangsa itu bisa dibebaskan dan tinggal di Tanah Perjanjian. Tapi, Allah melakukan berbagai hal sampai janji-Nya terwujud, sehingga Ia terbukti layak menyandang nama Yehuwa yang agung dan tiada bandingnya. 12 Doa yang dicatat Nehemia itu menyebutkan tentang Yehuwa, ”Engkau melihat penderitaan bapak-bapak leluhur kami di Mesir, dan jeritan mereka di Laut Merah engkau dengar. Lalu engkau memberikan tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat di hadapan Firaun dan semua hambanya dan semua orang di negerinya, karena engkau mengetahui bahwa mereka telah bertindak dengan angkuh terhadap bapak-bapak leluhur kami; lalu engkau membuat nama bagi dirimu seperti pada hari ini. Laut engkau belah di hadapan mereka, sehingga mereka menyeberang di atas tanah yang kering di tengah-tengah laut; dan pengejar-pengejar mereka kaulemparkan ke tempat yang dalam seperti sebuah batu ke laut yang dahsyat.” Lalu, doa itu menguraikan hal lain yang Yehuwa lakukan bagi umat-Nya, ”Eng- 11, 12. Apa arti nama Yehuwa? Bagaimana ini terbukti benar sewaktu Ia bertindak bagi keturunan Abraham? 24 kau menaklukkan di hadapan mereka penduduk negeri itu, orang-orang Kanaan . . . Lalu mereka merebut kota-kota yang berbenteng dan tanah yang gemuk dan mengambil sebagai milik rumah-rumah yang penuh dengan hal-hal baik, perigi-perigi yang digali, kebun-kebun anggur dan kebunkebun zaitun dan pohon-pohon untuk makanan yang limpah, dan mereka mulai makan dan dikenyangkan dan menjadi gemuk dan bermewah-mewah dalam kebaikanmu yang besar.”—Neh. 9:9-11, 24, 25. 13 Ada banyak hal lain lagi yang terus Allah lakukan agar janji-Nya terwujud. Misalnya, tidak lama setelah Israel keluar dari Mesir, Yehuwa memenuhi kebutuhan rohani mereka. Hal ini disebutkan dalam doa orang Lewi, ”Di atas Gunung Sinai engkau turun dan berbicara dengan mereka dari surga dan selanjutnya memberi mereka keputusan-keputusan hukum serta hukumhukum kebenaran yang lurus, peraturanperaturan serta perintah-perintah yang baik.” (Neh. 9:13) Yehuwa berupaya mengajar umat-Nya agar mereka layak menyandang nama-Nya yang kudus dan mewarisi Tanah Perjanjian. Tapi, mereka mengabaikan hal-hal baik yang mereka pelajari. —Baca Nehemia 9:16-18. DISIPLIN DIBUTUHKAN 14 Doa orang Lewi menyebutkan dua dosa yang dilakukan orang Israel. Ini terjadi tidak lama setelah mereka berjanji menaati Hukum Allah di Gunung Sinai. Akibatnya, mereka pantas dibiarkan mati di padang belantara. Namun, doa itu memuji Yehuwa, ”Engkau, dalam belas kasihanmu yang limpah, tidak meninggalkan mereka di padang belantara . . . Selama empat puluh tahun engkau menyediakan makanan bagi mereka . . . Mereka tidak kekurangan apa-apa. 13. Bagaimana Yehuwa memenuhi kebutuhan rohani Israel, tapi apa tanggapan mereka? 14, 15. (a) Bagaimana Yehuwa menunjukkan belas kasihan kepada umat-Nya yang berdosa? (b) Apa yang kita pelajari dari cara Allah memperlakukan bangsa pilihan-Nya? MENARA PENGAWAL Pakaian mereka tidak menjadi usang, dan kaki mereka tidak menjadi bengkak.” (Neh. 9:19, 21) Dewasa ini, Yehuwa juga menyediakan segala yang kita butuhkan agar bisa melayani Dia dengan setia. Kita tentu tidak mau menjadi seperti ribuan orang Israel yang mati di padang belantara karena tidak taat dan tidak beriman. Ya, semua itu ”ditulis untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu akhir sistem-sistem ini tiba”.—1 Kor. 10:1-11. 15 Sayangnya, setelah mewarisi Tanah Perjanjian, orang Israel malah mengikuti ibadat yang amoral dan haus darah kepada dewa-dewi Kanaan. Maka, Yehuwa membiarkan bangsa-bangsa tetangga menindas bangsa pilihan-Nya. Sewaktu mereka bertobat, Yehuwa berbelas kasihan, mengampuni mereka, dan menyelamatkan mereka dari musuh. Hal ini terjadi ”berulang-kali”. (Baca Nehemia 9:26-28, 31.) Orang Lewi mengakui, ”Engkau terlalu lunak terhadap mereka selama bertahun-tahun dan terus memberikan kesaksian tentang mereka dengan rohmu melalui nabi-nabimu, dan mereka tidak memberi telinga. Akhirnya engkau menyerahkan mereka ke tangan bangsa-bangsa dari berbagai negeri.” —Neh. 9:30. 16 Bahkan setelah kembali dari pembuangan, orang Israel mulai tidak taat lagi. Namun, apa yang berbeda? Orang Lewi menjelaskannya dalam doa mereka, ”Lihat! Hari ini kami adalah budak-budak; dan mengenai negeri yang engkau berikan kepada bapak-bapak leluhur kami untuk dimakan buahnya dan hal-hal yang baik darinya, lihat! kami adalah budak-budak di sana, dan hasilnya berlimpah-limpah bagi rajaraja yang telah engkau tetapkan atas kami oleh karena dosa-dosa kami, dan . . . kami berada dalam kesesakan yang hebat.” —Neh. 9:36, 37. 16, 17. (a) Setelah pembuangan, keadaan bangsa Israel tidak sama dengan apa yang dialami leluhur mereka saat memasuki Tanah Perjanjian. Apa bedanya? (b) Apa yang diakui orang Israel, dan apa janji mereka? 15 OKTOBER 2013 17 Apakah orang Lewi menyiratkan bahwa Allah tidak adil? Sama sekali tidak! Mereka mengakui, ”Engkau adil-benar sehubungan dengan semua yang telah menimpa kami, karena dengan setia engkau telah bertindak, namun kamilah yang telah berlaku fasik.” (Neh. 9:33) Kemudian, doa yang tidak mementingkan diri itu diakhiri dengan janji yang sungguh-sungguh bahwa mulai saat itu, bangsa tersebut akan menaati Hukum Allah. (Baca Nehemia 9:38; 10:29) Lalu, janji itu ditulis dalam sebuah dokumen dan 84 pemimpin bangsa Yahudi mengesahkannya dengan meterai mereka. —Neh. 10:1-27. 18 Kita membutuhkan disiplin dari Yehuwa agar layak memasuki dunia baru-Nya. Rasul Paulus bertanya, ”Apakah ada putra yang tidak didisiplin oleh bapaknya?” (Ibr. 12:7) Kita memperlihatkan bahwa kita rela menerima petunjuk Allah dalam hidup kita dengan bertekun melayani Dia dan bersedia dilatih oleh-Nya. Dan, jika kita melakukan dosa serius, kita bisa yakin bahwa Yehuwa akan mengampuni kita kalau kita benar-benar bertobat dan menerima disiplin-Nya dengan rendah hati. 19 Tidak lama lagi, nama Yehuwa akan semakin dimuliakan ketika Ia melakukan hal yang lebih hebat daripada pembebasan bangsa Israel dari Mesir. (Yeh. 38:23) Umat-Nya kala itu benar-benar mewarisi Tanah Perjanjian. Maka, semua hamba Yehuwa yang setia juga pasti akan mewarisi kehidupan dalam dunia baru Allah. (2 Ptr. 3:13) Karena memiliki harapan yang begitu menakjubkan, kita hendaknya tanpa henti mendoakan penyucian nama Allah yang mulia. Artikel berikutnya akan membahas sebuah doa lain. Dengan bertindak sesuai dengan doa itu, kita akan menikmati berkat Allah, sekarang dan selamanya. 18, 19. (a) Apa yang kita butuhkan agar bisa selamat memasuki dunia baru Allah? (b) Apa yang hendaknya kita doakan tanpa henti, dan mengapa? 25 BERTINDAKLAH SESUAI DENGAN DOA YESUS ”Bapak, . . . muliakanlah putramu, agar putramu dapat memuliakan engkau.”—YOH. 17:1. APA PENDAPAT SAUDARA? Apa artinya benar-benar ”mengenal” Allah? Bagaimana doa Yesus di Yohanes pasal 17 dijawab pada abad pertama? Bagaimana dewasa ini kita bisa bertindak sesuai dengan doa Yesus? HARI semakin malam pada tanggal 14 Nisan tahun 33 M. Yesus dan sahabat-sahabatnya baru saja merayakan Paskah, yang mengingatkan mereka bagaimana Allah membebaskan leluhur mereka dari perbudakan di Mesir. Tapi, murid-murid Yesus yang setia akan mendapat ”pembebasan abadi” yang jauh lebih besar. Keesokan harinya, Pemimpin mereka yang tidak berdosa itu akan dibunuh oleh para musuh. Namun, kejahatan itu akan berubah menjadi berkat karena darah Yesus akan menjadi dasar untuk membebaskan umat manusia dari dosa dan kematian.—Ibr. 9:12-14. 2 Agar kita tidak pernah melupakan pemberian Allah yang pengasih ini, Yesus memulai suatu perayaan baru sebagai ganti Paskah tahunan. Ia mengambil roti tak beragi, memecah-mecahkannya, dan membagikannya kepada ke-11 rasul yang setia. Ia mengatakan, ”Ini mengartikan tubuhku yang diberikan demi kepentingan kamu. Teruslah lakukan ini sebagai peringatan akan aku.” Lalu, ia juga mengedarkan secawan anggur merah, dan mengatakan, ”Cawan ini mengartikan perjanjian baru atas dasar darahku, yang akan dicurahkan demi kepentingan kamu.” —Luk. 22:19, 20. 3 Perjanjian Hukum antara Allah dan bangsa Israel jasmani akan segera berakhir. Itu akan digantikan oleh perjanjian yang baru antara Yehuwa dan para pengikut Yesus yang terurap. Yesus sangat mengkhawatirkan kesejahteraan bangsa rohani yang baru itu. Orang Israel jasmani terpecah-belah secara sosial dan agama sehingga nama kudus Allah tercela. (Yoh. 7: 45-49; Kis. 23:6-9) Nah, Yesus ingin para pengikutnya 1, 2. Apa yang Yesus lakukan setelah ia merayakan Paskah bersama para rasulnya pada tahun 33 M? 3. (a) Perubahan besar apa yang terjadi setelah kematian Ye- sus? (b) Pertanyaan apa saja yang hendaknya kita renungkan mengenai doa Yesus di Yohanes pasal 17? 26 MENARA PENGAWAL tetap bersatu agar mereka bisa bekerja sama untuk memuliakan nama Allah. Jadi, apa yang Yesus lakukan? Ia memohon bantuan Bapaknya dalam sebuah doa yang paling indah. Kita sungguh bersyukur bisa membacanya. (Yoh. 17:1-26; lihat gambar di awal artikel.) Seraya kita membahas doa ini, renungkanlah: ”Apakah Allah menjawab doa Yesus? Apakah saya bertindak selaras dengan doa itu?” YANG TERPENTING BAGI YESUS Yesus mengajarkan banyak hal kepada murid-muridnya hingga larut malam. Kemudian, ia menengadah dan berdoa, ”Bapak, jamnya telah tiba; muliakanlah putramu, agar putramu dapat memuliakan engkau, sama seperti engkau telah memberikan kepadanya wewenang atas semua makhluk, agar, sehubungan dengan semua yang telah engkau berikan kepadanya, ia dapat memberikan kehidupan abadi kepada mereka. . . . Aku telah memuliakan engkau di bumi, dengan menyelesaikan pekerjaan yang engkau berikan untuk kulakukan. Maka sekarang engkau, ya, Bapak, muliakanlah aku di sisimu dengan kemuliaan yang kumiliki di sisimu sebelum dunia ada.”—Yoh. 17:1-5. 5 Di bagian awal doa itu, perhatikan apa yang Yesus anggap paling penting, yaitu agar Bapak surgawinya dimuliakan. Hal ini sesuai dengan permohonan pertama dalam contoh doa Yesus, ”Bapak, biarlah namamu disucikan.” (Luk. 11:2) Berikutnya, ia mendoakan murid-muridnya, yaitu agar ia bisa ”memberikan kehidupan abadi kepada mereka”. Setelah itu, Yesus menyatakan keinginan pribadinya, ”Bapak, muliakanlah aku di sisimu dengan kemuliaan yang kumiliki di sisimu sebelum dunia ada.” Yehuwa mendengar 4 4, 5. (a) Apa yang kita pelajari dari bagian awal doa Yesus? (b) Bagaimana Yehuwa menjawab permintaan pribadi Yesus? 15 OKTOBER 2013 doa Putra-Nya yang setia dan memberikan lebih daripada yang ia minta, yaitu ’nama yang lebih unggul daripada nama semua malaikat’.—Ibr. 1:4. ’MENGENAL SATU-SATUNYA ALLAH YANG BENAR’ 6 Dalam doanya, Yesus juga menyebutkan apa yang harus kita lakukan untuk mendapat karunia kehidupan abadi. (Baca Yohanes 17:3.) Ia mengatakan bahwa kita harus ”terus memperoleh pengetahuan” tentang Allah dan Kristus. Bagaimana caranya? Pertama, kita harus berusaha keras untuk belajar lebih banyak tentang Yehuwa dan Putra-Nya. Kedua, kita harus menerapkan apa yang kita pelajari tentang Allah. Para rasul sudah melakukan kedua hal ini, sebab Yesus selanjutnya mengatakan, ”Perkataan yang engkau berikan kepadaku telah kuberikan kepada mereka, dan mereka telah menerimanya.” (Yoh. 17:8) Tapi untuk mendapat kehidupan abadi, mereka perlu terus merenungkan perkataan Allah dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Apakah para rasul yang setia berhasil melakukannya hingga akhir hidup mereka di bumi? Ya. Dari mana kita tahu? Karena nama mereka masing-masing tertulis pada ke-12 batu fondasi Yerusalem Baru di surga.—Pny. 21:14. 7 Menurut para pakar bahasa Yunani, ungkapan ”terus memperoleh pengetahuan” juga bisa berarti ”harus terus-menerus mengenal”. Kedua makna itu saling melengkapi dan sama-sama penting. Jadi, ini adalah proses untuk terus belajar lebih banyak tentang Allah, Pribadi yang paling agung di alam semesta. Mengenal Allah tidak sekadar mengetahui sifat-sifat dan kehendak Allah. Ini juga melibatkan 6. Untuk mendapat kehidupan abadi, apa yang harus dilakukan para rasul? Dari mana kita tahu bahwa mereka berhasil? 7. Apa artinya ”mengenal” Allah, dan mengapa itu sangat penting? 27 Orang Kristen abad pertama bekerja sama dengan roh kudus untuk menjaga persatuan (Lihat paragraf 13) hati kita; kita harus mengasihi Dia, bersahabat akrab dengan-Nya. Kita pun harus mengasihi saudara-saudari kita. Alkitab menjelaskan, ”Ia yang tidak mengasihi tidak mengenal Allah.” (1 Yoh. 4:8) Mengenal Allah juga berarti menaati Dia. (Baca 1 Yohanes 2:3-5.) Sungguh besar hak istimewa kita bisa bersahabat dengan Yehuwa. Jangan sampai kita seperti Yudas Iskariot, yang kehilangan persahabatan yang berharga ini. Mari kita bekerja keras menjaganya. Dengan demikian, kita akan memenuhi syarat untuk memperoleh karunia kehidupan abadi. —Mat. 24:13. ”OLEH KARENA NAMAMU SENDIRI” 8 Dari doa Yesus di Yohanes pasal 17, kita yakin bahwa dia tidak hanya mengasihi para rasul, tapi juga kita pada zaman sekarang. (Yoh. 17:20) Namun, kita harus mengerti bahwa yang paling penting bagi Yesus bukanlah keselamatan kita. Tujuan utama pelayanannya di bumi, dari awal 8, 9. Apa yang paling penting bagi Yesus selama pelayanannya di bumi? Kebiasaan Yahudi apa yang pasti ia benci? 28 hingga akhir, adalah menyucikan dan memuliakan nama Bapaknya. Sebagai contoh, sewaktu menjelaskan tujuannya datang ke bumi, Yesus membacakan gulungan Yesaya, ”Roh Yehuwa ada padaku, karena ia mengurapi aku untuk menyatakan kabar baik kepada orang miskin.” Sewaktu membacakan ayat ini di sinagoga di Nazaret, Yesus pasti menyebut nama Allah dengan jelas.—Luk. 4:16-21. 9 Lama sebelum Yesus datang ke bumi, para pemimpin agama Yahudi telah melarang orang menyebut nama Allah. Yesus pasti membenci kebiasaan tersebut. Ia mengatakan kepada para penentangnya, ”Aku telah datang dengan nama Bapakku, tetapi kamu tidak menerima aku; jika orang lain datang dengan namanya sendiri, kamu akan menerima orang itu.” (Yoh. 5:43) Kemudian beberapa hari sebelum kematiannya, Yesus menyatakan lagi hal terpenting dalam hidupnya, dengan berdoa, ”Bapak, muliakanlah namamu.” (Yoh. 12:28) Jadi, kita tidak heran bahwa dalam doa yang sedang kita bahas, Yesus berulang kali menyatakan soal memuliakan nama Bapaknya. MENARA PENGAWAL Yesus berdoa, ”Aku telah membuat namamu nyata kepada orang-orang yang engkau berikan kepadaku dari dunia. Mereka adalah milikmu, dan engkau memberikan mereka kepadaku, dan mereka telah menjalankan firmanmu. Juga, aku tidak ada lagi di dunia, tetapi mereka ada di dunia dan aku akan datang kepadamu. Bapak Yang Kudus, jagalah mereka oleh karena namamu sendiri yang telah engkau berikan kepadaku, agar mereka dapat menjadi satu sama seperti kita.” —Yoh. 17:6, 11. 11 Sewaktu memberitahukan nama Bapaknya kepada murid-muridnya, Yesus tidak sekadar menyebutkan nama itu secara lisan. Yesus juga membantu mereka mengenal siapa Yehuwa itu, dengan mengajarkan sifat-sifat Allah yang menakjubkan dan hal-hal yang Ia lakukan bagi manusia. (Kel. 34:5-7) Kini, sebagai raja di surga, Yesus terus membantu murid-muridnya memberitahukan nama Yehuwa ke seluruh penjuru bumi. Dengan tujuan apa? Agar lebih banyak murid dikumpulkan sebelum sistem fasik ini diakhiri. Pada waktu itu, Yehuwa akan menyelamatkan saksi-saksi-Nya yang loyal, dan semua orang akan mengetahui nama Yehuwa yang agung!—Yeh. 36:23. 10 ”AGAR DUNIA DAPAT PERCAYA” Sewaktu berada di bumi, Yesus berupaya keras membantu murid-muridnya mengatasi kelemahan mereka. Ini penting agar mereka bisa menyelesaikan pekerjaan yang telah Yesus mulai. Ia berdoa, ”Sebagaimana engkau mengutus aku ke dunia, aku juga mengutus mereka ke du12 10, 11. (a) Sewaktu memberitahukan nama Bapaknya, apa yang Yesus lakukan? (b) Dengan tujuan apa murid-murid Yesus memberitahukan nama Yehuwa? 12. Tiga hal penting apa yang harus kita lakukan agar bisa menyelesaikan pekerjaan yang Yesus mulai? 15 OKTOBER 2013 nia.” Supaya mereka berhasil, Yesus memohon kepada Yehuwa untuk membantu murid-muridnya melakukan tiga hal penting. Pertama, agar mereka tidak menjadi bagian dari dunia Setan. Kedua, agar mereka menerapkan kebenaran Firman Allah sehingga bisa tetap kudus. Ketiga, Yesus berkali-kali memohon agar murid-muridnya dipersatukan dalam ikatan kasih seperti yang terjalin antara dirinya dan Bapaknya. Ini hendaknya menggugah kita untuk berpikir, ’Apakah saya melakukan tiga hal yang Yesus sebutkan dalam doanya?’ Yesus yakin bahwa jika murid-muridnya melakukan hal-hal itu, ’dunia dapat percaya bahwa Yehuwa-lah yang telah mengutus dia’.—Baca Yohanes 17:15-21. 13 Jika kita mempelajari buku Kisah Para Rasul, kita tahu bahwa doa Yesus dijawab. Orang Kristen masa awal terdiri dari orang Yahudi dan non-Yahudi, orang kaya dan miskin, budak dan orang merdeka. Kemungkinan untuk terpecahbelah sangat besar. Tapi, mereka begitu erat bersatu sehingga dapat diumpamakan seperti anggota-anggota tubuh manusia yang kepalanya adalah Yesus. (Ef. 4:15, 16) Hal itu sangat menakjubkan di tengah-tengah dunia Setan yang terpecah-belah! Kita patut bersyukur kepada Yehuwa yang telah mewujudkan hal itu melalui roh kudus-Nya yang kuat. —1 Kor. 3:5-7. 14 Sayangnya, persatuan ini tidak bertahan setelah kematian para rasul. Sebagaimana dinubuatkan, kemurtadan besar terjadi, dan akibatnya Kekristenan terpecah menjadi banyak sekte. (Kis. 20:29, 30) Tapi, pada tahun 1919, Yesus membebaskan para pengikutnya yang terurap dari cengkeraman agama palsu dan 13. Bagaimana doa Yesus dijawab pada abad pertama M? 14. Bagaimana doa Yesus dijawab pada zaman modern? 29 Umat Yehuwa di seluruh dunia bersatu padu (Lihat paragraf 14) mengumpulkan mereka dalam ”ikatan pemersatu yang sempurna”. (Kol. 3:14) Dan, sebagai hasil pengabaran mereka, lebih dari tujuh juta ”domba-domba lain” yang berasal dari ”semua bangsa dan suku dan umat dan bahasa” kini juga menyembah Yehuwa secara terpadu bersama kaum terurap. (Yoh 10:16; Pny. 7:9) Ini adalah jawaban yang luar biasa atas doa Yesus, ”Agar dunia memiliki pengetahuan bahwa engkaulah [Yehuwa] yang telah mengutus aku dan bahwa engkau mengasihi mereka sebagaimana engkau mengasihi aku.”—Yoh. 17:23. PENUTUP YANG INDAH 15 Pada malam 14 Nisan itu juga, Yesus telah memberikan kemuliaan, atau kehormatan kepada para rasul. Ia membuat perjanjian dengan mereka bahwa mereka akan memerintah bersama dia dalam Kerajaannya. (Luk. 22:28-30; Yoh. 17:22) 15. Apa yang secara khusus Yesus mohonkan bagi para pengikutnya yang terurap? 30 Kini, Yesus berdoa bagi semua orang yang bakal menjadi pengikutnya yang terurap, ”Bapak, sehubungan dengan apa yang telah engkau berikan kepadaku, aku ingin agar, di mana aku berada, mereka juga berada bersamaku, supaya dapat melihat kemuliaanku yang telah engkau berikan kepadaku, karena engkau mengasihi aku sebelum dunia dijadikan.” (Yoh. 17:24) Domba-domba lain tidak iri tapi turut bersukacita. Ini juga bukti adanya persatuan di antara semua orang Kristen sejati dewasa ini. 16 Karena hasutan para pemimpin agama, kebanyakan orang sengaja mengabaikan bukti bahwa Yehuwa memiliki umat yang bersatu dan benar-benar mengenal Dia. Hal yang sama terjadi juga pada zaman Yesus. Maka, ia menutup doanya dengan kata-kata yang indah ini, ”Bapak yang adil-benar, dunia sesungguhnya tidak mengenal engkau; tetapi aku mengenal engkau, dan mereka ini tahu bahwa engkaulah yang telah mengutus aku. Dan aku telah memberitahukan namamu kepada mereka dan akan memberitahukannya, agar kasih yang engkau limpahkan kepadaku ada dalam diri mereka dan aku dalam persatuan dengan mereka.”—Yoh. 17:25, 26. 17 Tidak ada keraguan bahwa Yesus telah bertindak sesuai dengan doanya. Dan sebagai Kepala sidang, ia terus membantu kita memberitahukan nama dan kehendak Bapaknya. Mari kita taati perintah Yesus untuk mengabar dan membuat murid dengan penuh semangat. (Mat. 28: 19, 20; Kis. 10:42) Selain itu, mari kita berupaya keras menjaga persatuan kita yang berharga. Dengan demikian, kita akan bertindak sesuai dengan doa Yesus, demi kemuliaan nama Yehuwa dan kebahagiaan kekal kita. 16, 17. (a) Tekad apa yang Yesus nyatakan dalam penutup doanya? (b) Apa seharusnya tekad kita? MENARA PENGAWAL Dapatkah Saudara Memperingatkan Lebih Banyak Orang? Para penonton terpukau melihat film bisu berjudul A Trip Down Market Street yang menayangkan berbagai kesibukan orang pada awal abad ke-20 di San Fransisco, AS. Film itu dibuat dengan kamera engkol yang dipasang di bagian depan trem listrik yang melintasi sebuah jalan raya yang sibuk. Di antara banyak gambar yang terekam, ada kereta kuda dan mobil model terbaru kala itu, juga tukang koran dan orangorang yang sedang berbelanja seperti biasanya. Yang membuat kita sedih menontonnya adalah karena film itu bisa jadi dibuat pada April 1906, persis sebelum gempa bumi dan kebakaran maut pada 18 April yang merenggut ribuan nyawa dan nyaris menghancurkan kawasan tersebut. Wajah-wajah ceria dalam film itu umurnya mungkin tinggal beberapa hari saja. Scott Miles, keturunan dari salah seorang pembuat film tersebut, mengatakan, ”Orang-orang di film itu, mereka tidak tahu apa yang bakal menimpa mereka. Kita jadi kasihan sama mereka.” Kisah di atas hendaknya membuat kita berpikir serius karena hal serupa bakal terjadi dewasa ini. Kita pun kasihan terhadap orang-orang di sekeliling kita. Mereka beraktivitas seperti biasa dan tidak tahumenahu tentang bencana yang akan menimpa mereka, yaitu kehancuran dunia yang fasik ini. Namun, Tanpa peringatan, gempa bumi dan kebakaran tahun 1906 menghancurkan sebagian besar pusat kota San Francisco U.S. National Archives photo tidak seperti gempa bumi yang tidak bisa diprediksi, masih ada waktu singkat untuk memperingatkan orang-orang tentang hari penghukuman dari Yehuwa. Kemungkinan besar, Saudara sudah menyisihkan waktu setiap minggu untuk mengabar dari rumah ke rumah, tapi dapatkah Saudara memperingatkan lebih banyak orang lagi? YESUS TIDAK PERNAH LIBUR Tidak ada istilah libur dalam kamus Yesus, dan hal ini patut kita tiru. Ia mengabar kepada setiap orang yang ia jumpai, entah pemungut pajak yang berpapasan dengannya di jalan atau wanita yang ia temui di sumur saat rehat siang. (Luk. 19:1-5; Yoh. 4:5-10, 21-24) Bahkan sewaktu ia bermaksud untuk beristirahat, Yesus tanpa mengeluh mengurungkan niatnya demi mengajar orang lain. Karena kasihan kepada orang-orang, Yesus tidak pernah memberikan kesaksian seadanya. (Mrk. 6:30-34) Bagaimana kita bisa meniru perasaan mendesak yang Yesus miliki? MEREKA MEMANFAATKAN SETIAP KESEMPATAN Melika tinggal di apartemen yang dijaga ketat. Banyak tetangganya adalah pelajar asing yang nomor teleponnya tidak ada di buku telepon dan namanya tidak tercantum di papan petunjuk di lobi. Karena tinggal di situ, ia memiliki kesempatan untuk memulai percakapan rohani dengan sesama penghuni di lobi atau di dalam lift. Dan, ini tidak ia sia-siakan. Ia mengatakan, ”Saya menganggap apartemen saya sebagai daerah saya.” Melika membawa lektur dalam beberapa bahasa, dan banyak yang mau menerima risalah dan majalah. Ia juga memperlihatkan situs Web kita, jw.org. Beberapa orang bahkan mau belajar Alkitab dengannya. Sonia juga jeli melihat kesempatan. Ia bekerja di sebuah klinik dokter dan bertekad untuk memberikan kesaksian kepada semua teman kerjanya. Mula-mula, ia mengamati apa yang dibutuhkan dan diminati setiap orang. Lalu pada jam istirahat siang, ia mendekati teman kerjanya satu per satu untuk mengobrol tentang hal-hal rohani. Hasilnya, Sonia bisa memulai dua PAR. Ia juga berencana untuk menggunakan sebagian waktu istirahatnya di ruang tunggu klinik untuk memberikan kesaksian. JANGAN SIA-SIAKAN KESEMPATAN Menurut seseorang yang selamat dari gempa bumi tahun 1906, itu adalah ”bencana paling mengerikan yang pernah menimpa suatu negara bagian atau kota”. Namun tak lama lagi, semua bencana tidak akan ada apa-apanya jika dibandingkan dengan hari pembalasan atas semua orang ”yang tidak mengenal Allah”. (2 Tes. 1:8) Yehuwa ingin sekali agar orangorang bertobat dan menyambut peringatan yang diberikan oleh Saksi-Saksi-Nya.—2 Ptr. 3:9; Pny. 14:6, 7. Saudara memiliki hak istimewa untuk membuka mata orang-orang bahwa kita hidup pada masa yang kritis, juga membantu mereka meninggalkan kehidupan yang mementingkan diri dan mencari Yehuwa. (Zef. 2:2, 3) Dapatkah Saudara memanfaatkan setiap kesempatan untuk memberikan kesaksian kepada teman kerja, tetangga, dan siapa saja yang Saudara jumpai dalam kegiatan sehari-hari? Maukah Saudara memperingatkan lebih banyak orang? s n o Unduh gratis majalah ini dan bacaan lain yang tersedia di www.jw.org/id p Alkitab Terjemahan Dunia Baru juga dapat dibaca di Internet Kunjungi www.jw.org/id, atau pindai kode w13 10/15-IN 130627 Dapatkah Saudara memanfaatkan setiap kesempatan untuk memberikan kesaksian sambil melakukan kegiatan sehari-hari?