BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Tanah adalah gabungan dari partikel partikel padat, air, dan udara. Ketika tanah berada di bawah muka air tanah (tidak ada udara), maka tanah tersebut dalam keadaan saturated. Ukuran partikel pada tanah bervariasi, dan dengan adanya variasi itu tanah dapat dikategorikan dalam beberapa bagian. Tanah dengan partikel besar (pasir dan kerikil) dikategorikan dalam tanah tidak kohesif. Dengan kata lain, air tidak hanya mengisi ruang pori antar partikel tanah, tetapi dapat mengalir melalui partikel tanah juga. Fakta bahwa air mengalir menurun ketempat yang lebih rendah berdasarkan gaya grafitasi juga terjadi di rongga tanah. Property pada tanah berkaitan dengan kemampuan air untuk mengalir melalui ruang pori atau yang biasa disebut permeability. Semakin kecil ukuran partikel, semakin rendah permeabilitas pada tanah. Dalam kasus tanah tidak kohesif, ukuran partikel yang relatif besar memungkinkan air cepat keluar dari bawah beban, dan penurunan biasa terjadi sangat cepat. Tetapi jika tanah kohesif dengan partikel yang kecil, gerakan air bisa sangat lambat. Terkadang dalam beberapa bulan atau sampai beberapa tahun. Bangunan yang dibangun diatas tanah kohesif tidak memiliki permasalahan pada awalnya tetapi seiring pertambahan waktu penurunan dapat terjadi secara signifikan, mengakibatkan kerusakan struktur yang serius dan memerlukan perbaikan yang mahal atau mungkin pembongkaran pada struktur. 12 Universitas Sumatera Utara Kelongsoran tanah merupakan salah satu yang paling sering terjadi pada bidang Geoteknik akibat meningkatnya tegangan geser suatu massa tanah atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan geser darisuatu massa tanah tidak mampu memikul beban kerja yang terjadi. Pada kasus ini kondisi jalan Medan – Berastagi mengalami kelongsoran hingga badan jalan mengalami kelongsoran. Pada Tugas Akhir ini metode yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan perkuatan Sheet pile dan menggunakan perkuatan Geogrid. Dalam kasus ini kondisi tanah mengalami kelongsoran yang cukup besar, yang mengakibatkan kelongsoran hingga badan jalan. Oleh sebab itu timbunan tanah yang akan digunakan akan dilapisi dengan Geogrid. Dimana geogrid akan diletakkan disetiap timbunan yang akan dilakukan secara bertahap. Gambar 1.1 Kondisi awal tanah dengan menggunakan beronjong dan kelongsorannya. 13 Universitas Sumatera Utara Gambar 1.2 Perencanaan perkuatan tanah menggunakan Geogrid dan Retaing Wall. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari penulis pada Tugas Akhir ini adalah : 1. Analisis stabilitas lereng pada kondisi awal sebelum menggunakan perkuatan geogrid dan sheetpile. 2. Analisis stabilitas lereng setelah perkuatan standart menggunakan Geogrid dan Sheetpile. 3. Analisis stabilitas lereng dengan menggunakan perkuatan alternatif dengan menambahkan beban Counterweight disamping Sheet Pile. 1.3 Metodologi Metodologi yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini antara lain sebagai berikut : 1. Pengumpulan dan pengolahan data lapangan. 2. Studi literatur dari berbagai referensi buku dan sumber lainnya yang membahas tentang konsep perkuatan tanah menggunakan Geogrid dan Sheet pile. 14 Universitas Sumatera Utara 3. Menganalisis parameter tanah pada lokasi. 4. Melakukan perhitungan analisis pada proyek pengerjaan baik secara perkuatan standart maupun perkuatan alternatif. 1.4 Pembatasan Masalah Pada penulisan tugas akhir, ruang lingkup dari pembahasan yang akan dilakukan meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Memilih lokasi penyelidikan tanah yang dianalisis. 2. Beban berjalan yang digunakan sesuai beban sumbu pada kendaraan yang melalui kelas jalan. 3. Analisis kelongsoran sebelum proyek pengerjaan tidak diperhitungkan. 4. Dalam Tugas Akhir ini tidak dilakukan pengerjaan secara analitis. 1.5 Sistematika Penulisan Penulisan laporan tugas akhir ini terdiri dari lima bab. Pada bab I menjelaskan latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, metodologi, dan sistematika penulisan. Pada bab II dibahas tentang dasar teori yang berhubungan perkuatan tanah menggunakan Geogrid dan Sheet Pile. Pada bab III menguraikan hasil analisis dari metode yang dipergunakan dan perhitungan-perhitungan terkait untuk pekerjaan penyelidikan tanah. Pada bab IV berisi mengenai perhitungan analisa data. Pada bab V berisikan kesimpulan dan saran. 15 Universitas Sumatera Utara