ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST

advertisement
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST‐
PLUS PRICING DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA PADA TOKO KAROMA CAKE
Nama : Candio Priandeza
NPM : 21210508
Jurusan : Akuntansi
Latar Belakang
Dengan berkembangnya dunia usaha, maka akan mendorong terjadinya
persaingan usaha. Untuk menghadapi persaingan tersebut, perusahaan perlu
membuat suatu strategi pengendalian, yaitu mengenai rancangan biaya yang
dikeluarkan agar biaya produksinya efektif dan efisien. Biaya produksi erat
hubungannya dengan penentuan harga jual. Harga jual yang ditentukan harus
dapat menutupi biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan (tidak terlalu
tinggi ataupun rendah) dan dapat mencapai/ menghasilkan laba yang
diharapkan. Dengan sistem produksi yang secara rutin (harian), salah satu cara/
metode tepat yang dapat digunakan dalam penentuan harga jual adalah Costplus Pricing.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana penentuan harga jual menurut perhitungan
perusahaan?
2.
Bagaimana penentuan harga jual dengan menggunakan Metode Cost-Plus
Pricing dengan Pendekatan Full Costing?
3.
Bagaimana pengaruh perhitungan harga jual menurut perusahaan dan
Metode Cost-Plus Pricing terhadap laba perusahaan?
BATASAN MASALAH
Untuk mempersempit lingkup pembahasan, masalah dibatasi hanya pada penentuan
harga jual salah satu kue unggulan yang telah ditetapkan Toko Karoma Cake dan
membandingkannya dengan penentuan harga jual menggunakan Metode Cost-Plus
Pricing dengan Pendekatan Full Costing dan menganalisis pengaruhnya terhadap laba
untuk periode Juli 2013.
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana penentuan harga jual menurut
Perusahaan.
2. Untuk mengetahui bagaimana penentuan harga jual menurut
Metode Cost-Plus Pricing dengan Pendekatan Full Costing.
3. Untuk mengetahui dan membandingkan pengaruh dari penentuan
harga jual menurut perusahaan dan Metode Cost-Plus Pricing
dengan Pendekatan Full Costing terhadap laba yang akan diperoleh
perusahaan.
Total Produksi Bulan Juli 2013
NO
JENIS CAKE
JUMLAH
(UNIT)
PERSENTASE (%)
1.
Tiramisu Chocolate
350
20 %
2.
Tiramisu Lemon
350
20 %
3.
Chill Cake
350
20 %
4.
Rainbow Cake
350
20 %
5.
Black Forest
350
20 %
JUMLAH
1750
100 %
Sumber : Karoma Cake, Tangerang Selatan 2013
Biaya Bahan Baku Tiramisu Chocolate
Biaya Bahan Baku Tiramisu Chocolate
Biaya Tenaga Kerja Langsung Tiramisu Chocolate
Keterangan BTKL yang digunakan :
- Chef Baker : Rp. 3.000.000 x 20 % : 30 hari = Rp. 20.000*
- Baker
: Rp. 2.700.000 x 20 % : 30 hari = Rp. 18.000*
Keterangan BOP yang digunakan
Depresiasi untuk pembuatan 1750 cake menggunakan metode garis lurus yang dapat diketahui sebagai
berikut :
Rumus : Depresiasi =
Harga Perolehan
Umur Ekonomis
1. Depresiasi Mesin Aduk (Mixer)
Rp. 27.000.000
= Rp. 5.400.000 / Tahun
5 tahun
Rp. 5.400.000 : 12
= Rp. 450.000 / Bulan
2. Depresiasi Oven Electric
Rp. 50.000.000 = Rp. 10.000.000 / Tahun
5 tahun
Rp. 10.000.000 : 12
= Rp. 833.333,33 / Bulan
3. Depresiasi Gedung Pabrik
Rp. 85.000.000
= Rp. 4.250.000 / Tahun
20 tahun
Rp. 4.250.000 : 12
= Rp. 354.166,67 / Bulan
Biaya Overhead Pabrik Juli 2013
Biaya Overhead Pabrik Juli 2013
•
* BOP yang dikeluarkan untuk produksi 450 Tiramisu Chocolate :
-
BOP (V) = Rp. 3.755.000 x 20 % = Rp.
BOP (T) = Rp. 4.575.000 x 20 % = Rp.
751.000
915.000
-
TOTAL BOP
1.666.000
= Rp.
Total Biaya Produksi Juli 2013
Biaya Administrasi dan Umum
& Biaya Pemasaran
Biaya Administrasi dan Umum
Biaya Pemasaran
Perhitungan Harga Jual Menurut Perusahaan
•
•
•
•
•
Biaya Bahan Baku
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya Kotak Kardus
Biaya Plastik
Biaya Bahan Bakar Gas
Rp. 31.054.500
Rp. 2.220.000
Rp.
315.000
Rp.
Rp.
Total Biaya Produksi
•
•
120.000
216.000 +
Rp. 33.925.500
Biaya Administrasi & Umum
Rp.
510.000 +
Total Biaya Penuh
Rp. 34.435.500
Laba Yang Diharapkan (40%)
Rp. 13.774.200 +
Total Harga Jual
Rp. 48.209.700
•
•
Kapasitas Produksi =
350 Cake
Harga Jual Per Unit = Rp. 48.209.700 = Rp. 137.742
350
Keterangan
:
•
Biaya Kotak Kardus untuk Tiramisu Chocolate :
20 % x Rp. 1.575.000 = Rp. 315.000
Biaya Plastik untuk Tiramisu Chocolate :
20 % x Rp. 600.000 = Rp. 120.000
Biaya Bahan Bakar Gas untuk Tiramisu Chocolate :
20 % x Rp. 1.080.000 = Rp. 216.000
•
•
Perhitungan Unsur Biaya Penuh menggunakan Metode Cost
Plus-Pricing dengan Pendekatan Full Costing
Presentase Mark-Up
Perhitungan Harga Jual menggunakan Metode Cost-Plus Pricing
dengan Pendekatan Full Costing
Perhitungan Mark-Up
•
•
•
•
•
Biaya Admin & Umum
Biaya Pemasaran
Laba Yang Diharapkan
Rp.
510.000
Rp. 1.200.000
Rp. 13.774.200 +
Jumlah
Rp. 15.484.200
Biaya Produksi
Presentase Mark-Up
Rp. 34.940.500
44,32 %
:
Perhitungan Harga Jual
•
•
•
Biaya Produksi
Mark-Up (44,32 % . Rp. 34.435.500)
Rp. 34.435.500
Rp. 15.485.630 :
Jumlah Harga Jual
Rp. 50.426.130
Volume Produksi
Harga Jual Per Unit
350
Rp. 144.075
:
Analisis Perbandingan Laba Bersih Tiramisu Chocolate
Perusahaan Dengan Metode Cost-Plus Pricing
Analisis Perbandingan Laba Bersih Tiramisu Chocolate
Perusahaan Dengan Metode Cost-Plus Pricing
Kesimpulan
1. Dalam menentukan harga jual, perusahaan hanya melakukan perhitungan harga jual
berdasarkan biaya-biaya yang telah dikeluarkan (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung, biaya kotak kardus, biaya plastik, biaya bahan bakar gas, dan biaya administrasi &
umum) serta menentukan harga jual agar perusahaan dapat menutup biaya per unit dengan
menambahkan persentase (laba yang diharapkan) per unit. Sehingga harga jual yang
diperoleh dan ditetapkan perusahaan adalah sebesar Rp. 137.742 dengan laba bersih sebesar
Rp. 12.574.200.
2. Sedangkan penentuan harga jual menurut metode Cost-Plus Pricing dengan pendekatan Full
Costing telah sesuai dengan perhitungan akuntansi, yaitu dengan menjumlahkan biaya-biaya
yang dikeluarkan (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, biaya
administrasi & umum, biaya pemasaran dan mark-up), sehingga harga jual yang diperoleh
adalah sebesar Rp. 144.075 dengan laba bersih sebesar Rp. 13.775.750
3. Setelah dilakukan perbandingan antara perhitungan menurut perusahaan dan dengan metode
Cost-Plus Pricing dengan pendekatan Full Costing, terdapat selisih harga sebesar Rp. 6.333
untuk setiap satu cake tiramisu chocolate dan terdapat selisih laba bersih sebesar Rp.
1.201.550 untuk kapasitas 350 cake tiramisu chocolate setiap bulannya, dimana selisih harga
dan laba bersih menurut metode Cost-Plus Pricing lebih besar dibandingkan perusahaan.
Saran
•
Metode penentuan harga jual yang digunakan perusahaan dirasa kurang efektif, karena
tidak memasukan atau memperhitungkan unsur biaya overhead pabrik secara
keseluruhan yang mendukung pelaksanaan produksi perusahaan. Selain itu, perusahaan
juga tidak memasukan unsur biaya pemasaran kedalam penentuan harga jualnya dan
menganggapnya sebagai biaya gaji diluar perhitungan harga jual produk. Hal ini
membuat harga jual yang ditetapkan perusahaan menjadi kurang tepat dan laba yang
diperoleh menjadi tidak maksimal.
•
Metode Cost-Plus Pricing dirasa sangat tepat sebagai dasar penentuan harga jual
perusahaan. Disamping karena sesuai dengan kondisi perusahaan yang memproduksi
produk setiap hari, metode Cost-Plus Pricing juga lebih spesifik terhadap unsur biaya
yang dikeluarkan dan terbukti mampu menghasilkan laba maksimal bagi perusahaan.
Download