PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN Teams Game and

advertisement
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN Teams Game and Tournament (TGT)
TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR
PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV
MI ISMARIA BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
RIZA MAYA SYARI
NPM: 1211100110
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1438 H/2017 M
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN Teams Game and Tournament (TGT)
TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BELAJAR
PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV
MI ISMARIA BANDAR LAMPUNG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Oleh:
RIZA MAYA SYARI
NPM: 1211100110
Jurusan: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Pembimbing I
Pembimbing II
: Dr. H. Ahmad Bukhori Muslim, Lc, M.A
: Sri Latifah, M.Sc
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
1438 H/2017 M
i
ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAME AND
TOURNAMENT (TGT) TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN
KONSEP BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPA
KELAS IV MI ISMARIA AL-QUR’ANIYAH BANDAR LAMPUNG
Oleh:
RIZA MAYA SYARI
1211100110
Pada penelitian ini, penulis menggunakan model pembelajaran Teams Game and
Tournament. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Adakah pengaruh
penerapan model pembelajaran Teams Game and Tournament terhadap peningkatkan
Pemahaman Konsep Belajar IPA di kelas IV MI Ismaria Al-Qur‟aniyah Bandar
Lampung?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
penerapan model pembelajaran Teams Game and Tournament terhadap peningkatkan
Pemahaman Konsep Belajar IPA di kelas IV MI Ismaria Al-Qur‟aniyah Bandar
Lampung?
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen (Quasy Eksperimen Design).
Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik kelas IV MI Ismaria Bandar
Lampung yang berjumlah 128 peserta didik. Sampel penelitian ini diambil dengan
teknik acak kelas, sehingga di dapat kelas IV A berjumlah 32 peserta didik sebagai
kelas eksperimen dan kelas IV D berjumlah 32 peserta didik sebagai kelas kontrol.
Analisis yang digunakan umtuk menganalisis data hasil penelitian adalah uji t (t test)
pada data hasil pretest-posttest.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis serta mengacu pada rumusan masalah
pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar
IPA peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Model
pembelajaran Teams Game and Tournament dan konvensional. Peningkatan
Pemahaman Konsep menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Teams Game
and Tournament lebih baik dari pada kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran
konvensional yaitu menggunakan metode ekspositori. Rata-rata peningkatan hasil
belajar IPA yang menggunakan model pembelajaran Teams game and Tournament
thitung = 2,310 dan ttabel = 1,99897 yang berarti thitung > ttabel. Dengan demikian
kemampuan rata-rata peserta didik termasuk dalam kategori sedang.
Kata Kunci: Teams Game and Tournament (TGT), Pemahaman Konsep IPA
ii
iii
iv
MOTTO
     
“Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya”
(Q.S Nuh: 17)1
1
Departemen Agama, Al-Qur‟an dan Terjemahan (Surabaya: CV. Pustaka Agung Harapan
2006). hlm. 979
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, pada akhirnya tugas akhir (skripsi) ini dapat terselesaikan dengan
baik, dengan kerendahan hati yang tulus dan hanya mengharap ridho Allah semata,
penulis persembahkan skripsi ini kepada:
1. Kedua orang tua tercinta, Almarhum Ayahanda Djumingan Sonowijoyo dan
Ibunda Siti Maimunah yang senantiasa mendo‟akan bagi kesuksesan penulis.
2. Suami (Krisna Prema Dassa) dan Puteriku (Marisya Gotami Krisniasari)
tercinta selalu menjadi pendukung, penyemangat dan pendorong bagi
terselesaikannya skripsi ini.
3. Bapak Dr. H. M. Afif Ashori, M.Ag dan Ibu Dra. Dewi Suryani yang
senantiasa memberikan dukungan, bimbingan, dan keteladanan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya untuk
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah (PGMI) yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingannya kepada penulis.
5. Bapak Dr. H. Ahmad Bukhori Muslim, Lc, M.A selaku pembimbing I dan Ibu
Sri Latifah, M.Sc selaku pembimbing II yang telah membimbing dan memberi
pengarahan kepada penulis dengan penuh ketelatenan dan keteladanan.
6. Bapak dan Ibu guru MI ISMARIA AL-QUR‟ANIYAH Bandar Lampung
yang telah membantu memberikan izin atas penelitian yang penulis lakukan.
7. Teman-teman kelas D khususnya Lina Novianti yang selalu memberi
dukungan dan semangatnya.
8. Semua pihak yang telah ikut mensukseskan terselesaikannya skripsi ini.
vi
RIWAYAT HIDUP
Nama penulis adalah Riza Maya Syari. Penulis lahir di kota Medan provinsi
Sumatera Utara pada tanggal 12 Maret 1986. Penulis adalah putri bungsu dari 9
bersaudara dari pasangan Almarhum Bapak Djumingan Sonowijoyo dan Ibu Siti
Maimunah. Penulis mempunyai suami bernama Krisna Prema Dassa dan seorang
putri bernama Marisya Gotami Krisniasari.
A. Pendidikan Formal
1. SD Swasta Budi Rahayu Medan, lulus tahun 1999.
2. SMP Swasta PRIMA Medan, lulus tahun 2002.
3. SMK BM-TELADAN Medan, lulus tahun 2005.
4. Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtida‟iyah (PGMI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden
Intan Lampung pada tahun 2012.
B. Pengalaman Kerja
1. Sales Promotion Girl (SPG) PT. MATAHARI, Tbk di Thamrin Plaza
Medan Pada tahun 2005 sampai tahun 2008.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Shalawat dan salam senantiasa
selalu tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW. Berkat ridho dari Allah SWT
akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan
salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.
Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya, serta orang-orang
mukmin yang senantiasa mengikutinya.
Dengan penuh kerendahan hati dan kesadaran penuh, penulis sampaikan bahwa
skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.
2. Ibu Syofnidah Ifrianti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtida‟iyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan
Lampung.
viii
3. Bapak Dr. H. Ahmad Bukhori Muslim, Lc, M.A selaku pembimbing I dan Ibu
Sri Latifah, M.Sc selaku pembimbing II yang telah membimbing dan memberi
pengarahan demi keberhasilan penulis.
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya untuk
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah (PGMI) yang telah mendidik
dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di
Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden
Intan Lampung.
5. Bapak Syahyori Apriyansyah S.Pd MI ISMARIA AL-QUR‟ANIYAH Bandar
Lampung yang telah membantu memberikan izin atas penelitian yang penulis
lakukan.
6. Ibu Alif Fauziah Sari S.Pd dan Ibu Fitriani S.Pd, Bapak dan Ibu Guru beserta
Staf TU di MI ISMARIA AL-QURANIYAH Bandar Lampung yang banyak
membantu dan membimbing penulis selama mengadakan penelitian.
7. Teman-teman seperjuangan yang luar biasa di Jurusan Pendidikan Guru
madrasah Ibtida‟iyah (PGMI) angkatan 2012, terkhusus kelas D (Lina, Putri,
Vita dan yang lain), terimakasih atas kebersamaan, semangat dan motivasi
yang telah diberikan.
8. Almamater IAIN Raden Intan Lampung yang ku banggakan, yang telah
mendidikku dengan iman dan ilmu.
Alhamdulillaahiladzi bini‟matihi tatimushalihat (segala puji bagi Allah yang
dengan nikmatnya amal shaleh menjadi sempurna). Semoga semua bantuan,
ix
bimbingan dan kontribusi yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan ridho
dan sekaligus sebagai catatan amal ibadah dari Allah SWT. Aamiin Ya Robbal
„Alamin. Semoga bantuan yang ikhlas dari semua pihak tersebut mendapat amal
dan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis memohon taufiq dan
hidayahnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri penulis pribadi dan
berguna bagi kita semua.
Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung,
Penulis
Riza Maya Syari
NPM. 1211100110
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
ABSTRAK .....................................................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iv
MOTTO .........................................................................................................
v
PERSEMBAHAN...........................................................................................
vi
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................
vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
viii
DAFTAR ISI ..................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .........................................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xi
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................
1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................
15
C. Batasan Masalah...................................................................................
16
D. Rumusan Masalah ................................................................................
17
E. Tujuan Penelitian .................................................................................
17
F. Manfaat Penelitian ...............................................................................
17
G. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................
18
H. Definisi Operasional..............................................................................
19
BAB II: LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. KajianTeori ..........................................................................................
21
1. Model Pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT)..........
21
a. Pengertian Model Pembelajaran TGT.......................................
21
b. Langkah-langkah Penggunaan Model Pembelajaran TGT........
22
xi
c. Kelebihan dan Kelemahan Dalam Pembelajaran TGT..............
28
2. Pemahaman Konsep .......................................................................
30
a. Pengertian Pemahaman Konsep ...............................................
30
3. Pengertian Belajar ..........................................................................
38
4. Pemahaman Konsep IPA.................................................................
44
B. Kerangka Pemikiran .............................................................................
46
C. Hipotesis Penelitian..............................................................................
47
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .....................................................................................
48
1. Populasi ..........................................................................................
48
2. Sampel ............................................................................................
49
3. Teknik Pengambilan Sampel..........................................................
49
B. Variabel Penelitian ...............................................................................
50
1. Variabel Bebas ...............................................................................
50
2. Variabel Terikat .............................................................................
51
C. Instrumen Penelitian.............................................................................
51
D. Uji Coba Instrumen Penelitian .............................................................
52
1. Uji Validitas Instrumen ..................................................................
52
2. Uji Reliabilitas Instrumen ..............................................................
54
3. Uji Tingkat Kesukaran ...................................................................
54
4. Uji Daya Pembeda Tes ...................................................................
55
E. Metode Pengumpulan Data ..................................................................
56
1. Tes ..................................................................................................
56
2. Observasi ........................................................................................
57
3. Dokumentasi ..................................................................................
58
F. Teknik Analisis Data ............................................................................
59
1. Uji Normalitas.................................................................................. 59
2. Uji Homogenitas ............................................................................
60
3. N-Gain ............................................................................................
61
xii
4. Uji Hipotesis ..................................................................................
61
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian ......................................................................
64
1. Analisis Data ..................................................................................
64
a. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................
64
1) Validitas Isi ........................................................................
64
2) Analisis Tingkat Kesukaran ...............................................
66
3) Analisis Daya Beda Butir Soal...........................................
67
4) Uji Reliabilitas ...................................................................
68
b. Data Kemampuan Awal PesertaDidik Pretest .........................
69
c. Hasil Uji Prasyarat Data Pretest ..............................................
70
1) Uji Normalitas Data Pretest ...............................................
70
2) Uji Kesamaan Data Pretest.................................................. 71
3) Uji Perbedan Data Test Awal Pretest..................................
72
d. Data Peningkatan Hasil Belajar ...............................................
73
1) Uji Nomalitas Data Peningkatan ........................................
75
2) Uji Kesamaan Dua Varians Data Peningkatan...................
76
3) Hipotesis N-Gain Hasil Peningkatan IPA ..........................
77
B. Pembahasan ..........................................................................................
78
BAB: V PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................
84
B. Saran ....................................................................................................
84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
TABEL
JUDUL TABEL
HAL
TABEL 1.1
Persentase Ketuntasan ……………………….....
4
TABEL1. 2
Data Awal Survey……………….........................
11
TABEL 1.3
Pedoman Kualifikasi Pemahaman Konsep............
13
TABEL 3.1
Tingkat kesukaran…………. ……………… .......
55
TABEL 3.2
Daya pembeda ……………..................................
56
TABEL 3.3
Katagori Perolehan Skor N-Gain ………….........
61
TABEL 4.1
Validitas Item Soal ………………………… …..
65
TABEL 4.2
Tingkat Kesukaran Item Soal …………………..
66
TABEL 4.3
Daya Pembeda Item Soal ……………………….
67
TABEL 4.4
Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal…………..
69
TABEL 4.5
Rekapitulasi Hasil Pretest ……………………….
70
TABEL 4.6
Hasil Perhitungan Uji Normalitas ……………….
71
TABEL 4.7
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas …………….. 71
TABEL 4.8
Hasil Uji Hipotesis Uji t …………………………
72
TABEL 4.9
Data Indeks Peningkatan…………………………
73
TABEL 4.10
Data Peningkatan Hasil Belajar IPA............ …….
74
TABEL 4.11
Hasil Perhitungan Normalitas …………………… 75
TABEL 4.12
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas……………..
76
TABEL 4.13
Hasil Uji Hipotesis Uji t………………………….
77
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29
Lampiran 30
Lampiran 31
Lampiran 32
Lampiran 33
Lampiran 34
Lampiran 35
Lampiran 36
Lampiran 37
Daftar Nama Peserta Didik Uji Coba Validasi..................
Kisi-kisi Instrumen Uji Coba Soal Pemahaman Konsep...
Soal Tes Uji Coba Pemahaman Konsep.............................
Perangkat Pembelajaran.....................................................
Kisi-kisi Instrumen Soal Pemahaman Konsep...................
Soal Tes Pemahaman Konsep............................................
Pedoman Penskoran...........................................................
Kunci Jawaban...................................................................
Analisis Validitas Butir Soal..............................................
Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal.............................
Analisis Daya Beda Butir Soal..........................................
Analisis Reliabilitas Butir Soal..........................................
Perhitungan Nilai Pretest Kelas Eksperimen......................
Perhitungan Nilai Pretes Kelas Kontrol.............................
Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen..........................
Uji Normalitas Pretest Kelas Kntrol..................................
Homogenitas Pretest..........................................................
Uji Hipotesis Pretest..........................................................
Peningkatan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol...............................................................................
Data N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol..........
Uji Normalitas N-Gain Kelas Eksperimen........................
Uji Normalitas N-Gain Kelas Kontrol..............................
Homogenitas N-Gain........................................................
Uji Hipotesis N-Gain........................................................
Daftar TabelUji
Untuk Uji Homogenitas
Varians..............................................................................
Titik PersentaseDistribusi t (dk = 41 – 80).......................
Nilai Kritis L untuk Uji Lilliefors.....................................
Product Moment..............................................................
Nama Responden............................................................
Profil Madrasah...............................................................
Lembar Validasi..............................................................
Dokumentasi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol......
Kartu Konsultasi Skripsi................................................
Surat Permohonan Penelitian.........................................
Surat Balasan.................................................................
xv
87
89
91
98
99
100
101
103
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
134
135
136
137
138
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses jangka panjang yang sudah menjadi
bagian yang tidak dapat dipisahkan karena dengan melalui proses pendidikan
maka manusia akan mampu memperoleh ilmu dan pengetahuan yang baik
sebagai bekal dalam kehidupannya. Melalui pendidikan inilah manusia mampu
membedakan segala sesuatu yang baik maupun yang tidak baik dalam menjalani
hidupnya, dari yang tidak tahu melalui proses pendidikan manusia menjadi tahu.
Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Alaq ayat 1-5
yang berbunyi:
              
         
Artinya:
1)
2)
3)
4)
5)
Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan.
Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan tuhanmulah yang maha pemurah.
Yang mengajar (manusia) dari perantara kalam.
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Maksudnya Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis
baca.2
Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam pembukaan Undang – Undang
Dasar, pendidikan mendapat perhatian khusus dan tercantum secara eksplisit
2
Alqur‟an dan terjemahnya Al-Hikmah Bandung: ponegoro,2009, hlm. 97
1
pada alinea ke empat. Bahkan pendidikan sudah dianggap sebagai sebuah hak
asasi yang harus secara bebas dimiliki oleh semua anak. Seperti yang tercantum
dalam Universal Declaration of Human Right 1948 Pasal 26 (1) yang
menyatakan bahwa :
“Setiap orang memiliki hak atas pendidikan. Pendidikan haruslah bebas,
paling tidak pada tingkat dasar. Pendidikan dasar haruslah bersifat wajib.
Pendidikan tekhnik dan profesi harus tersedia dan pendidikan tinggi harus dapat
diakses secara adil oleh semua”.3
Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal yang tidak dapat terlepas
dari kebutuhan dan kehidupan manusia sejak lahir hingga akhir hayatnya. Dalam
kehidupannya setiap orang pasti menemukan masalah – masalah yang harus
dihadapi terutama pada zaman modern ini di mana dunia berkembang dengan
sangat cepat. Begitu pula dalam dunia pendidikan, terdapat masalah – masalah
yang harus dihadapi di mana salah satunya adalah masalah lemahnya proses
pembelajaran diantaranya pembelajaran IPA.
Budaya pendidikan kita tidak memberi sumber belajar yang cukup agar para
peserta didik IPA kita dapat memahami apa yang sedang mereka pelajari.
Akibatnya mereka dipaksa mengikuti model pembelajaran IPA yang paling
buruk. Yaitu, hanya dengan metode ceramah saja.
Peningkatan mutu pendidikan pada setiap lembaga pendidikan formal
dilakukan dengan cara memperbaharui kurikulum maupun metode yang
digunakan dalam proses pembelajaran. Sudah merupakan tugas seorang guru
3
Asih Widi Wisudawati, Eka Sulistyowati, “Metodologi Pembelajaran IPA”. (Jakarta : PT
Bumi Aksara, 2014), hlm. 1
2
untuk selalu memiliki ide yang kreatif dan inovatif dalam meningkatkan mutu
pendidikan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan proses
pembelajaran adalah faktor pemahaman konsep belajar peserta didik.
Pemahaman konsep sangat penting, karena dengan penguasaan konsep akan
memudahkan peserta didik dalam mempelajari matematika. Pada setiap
pembelajaran diusahakan lebih ditekankan pada penguasaan konsep agar peserta
didik memiliki bekal dasar yang baik untuk mencapai kemampuan dasar yang
lain seperti penalaran, komunikasi, koneksi dan pemecahan masalah.
Guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran baru yang dapat
menimbulkan pemahaman konsep belajar peserta didik agar meningkat dengan
baik untuk mencapai tujuan pada setiap pembelajaran yang berlangsung, maka
peserta didik akan berantusias selama proses pembelajaran berlangsung.
Pada kenyataannya, guru dan bahan – bahan pelajaran sangat jarang
menolong para peserta didik dalam menentukan dan menggunakan konsep –
konsep relevan dalam struktur kognitif mereka untuk mengasimilasikan
pengetahuan baru, dan akibatnya para peserta didik hanya terjadi belajar hafalan.
Lagi pula sistem evaluasi di sekolah menghendaki hafalan.
Pemahaman konsep dalam belajar peserta didik tentang pelajaran yang
diajarkan dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam memahami materi
yang telah disampaikan oleh guru. Kemampuan berpikir peserta didik dalam
memecahkan masalah akan muncul jika guru memberikan kegiatan pembelajaran
sebagai suatu strategi untuk mengembangkan bagaimana materi itu dapat
dirancang menjadi pelajaran yang menarik dan mudah dimengerti oleh peserta
3
didik sehingga timbul ketertarikan peserta didik untuk memecahkan masalah
tersebut.
Aspek pemahaman dalam Taksomoni bloom adalah ranah kognitif bagian
kedua, adapun indikator dari aspek pemahaman yaitu:
1. Mengungkapkan gagasan atau pendapat dengan kata-kata sendiri
2. Membedakan, membandingkan, menginterpretasi data, mendeskripsikan
dengan kata sendiri,
3. Menjelaskan gagasan pokok
4. Menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri4
Berikut ini daftar nilai yang diperoleh dari guru mata pelajaran IPA kelas IV
A MI ISMARIA Bandar Lampung.
Tabel 1
Persentasi Ketuntasan Peserta Didik Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV
A MI Ismaria Bandar Lampung.
Nilai
Jumlah
PesertaDidik
32
KKM
<65
60
17
Keterangan %
65-70
15
80-90
0
0
Tuntas
Tidak
Tuntas
45,46% 54,54%
Sumber: Wawancara Ibu Fitriani Guru Mata Pelajaran IPA Kelas IV MI
ISMARIA Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2015/2016
Berdasarkan hasil pra survei yang diperoleh penulis dari hasil wawancara
pada tanggal 16 Maet 2016 dengan seorang guru kelas bernama ibu Fitri di MI
ISMARIA Bandar Lampung mengenai pembelajaran IPA di MI ISMARIA
Bandar Lampung beliau menyatakan bahwa kurikulum yang digunakan di
sekolah ini sudah menggunakan K13. Tetapi untuk di sekolah ini K13 belum
sepenuhnya diterapkan karena masih terdapat kesulitan dalam menerapkan
4
Kunandar, Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Pesrta Didik Berdasarkan
Kurikulum 2013) suatu pendekatan praktis, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, Cet. 2, 2013, hlm.162
4
kurikulum yang baru tersebut. Hanya materi dan nilainya saja yang dapat
diterapkan, tetapi untuk proses belajar dan mengajar terkadang guru masih
menggunakan metode ceramah, hanya memberikan materi pelajaran yang
berfokus pada pemberian konsep – konsep, informasi, dan fakta yang sebanyak –
banyaknya kepada peserta didik, walaupun telah lama kita menyadari bahwa
belajar memerlukan keterlibatan peserta didik secara aktif namun pada
kenyataannya masih menunjukan kecendrungan yang berbeda. Hal ini juga dapat
kita lihat melalui data tabel di atas bahwa kriteria ketuntasan minimal (KKM)
mata pelajaran IPA MI Ismria Bandar Lampung adalah 65. Peserta didik
dinyatakan belum tuntas dalam mata pelajaran IPA jika nilai yang diperoleh
minimal 60.
Hal itu juga disebabkan karena mereka lebih banyak menunggu sajian dari
guru dari pada mencari dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, serta
sikap yang mereka butuhkan akibatnya, hasil belajar yang diperoleh peserta didik
pun hanya terbatas pada aspek pengetahuan saja. Sedangkan aplikasinya belum
tentu dapat dilakukan. Padahal di dalam pelajaran IPA peserta didik dituntut
untuk menggunakan informasi yang diperolehnya pada bidang lain, maupun di
dalam kehidupan sehari – hari.5
Tahapan-tahapan perkembangan yang lebih perlu dipahami sebagai bahan
pertimbangan pokok dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar adalah
tahapan tahapan yang berhubungan dengan perkembangan ranah cipta para
pesera didik dalam menjalani proses belajar mengajar dan pembelajaran materi
5
Fitriani,wawancara dengan guru kelas, Bandar Lampung, 16 Maret 2016.
5
tertentu, serta dalam mengikuti proses belajar mengajar yang dikelola oleh guru
kelas.6
Oleh sebab itu, perlu diterapkan suatu aktifitas tertentu dalam kegiatan
belajar – mengajar yang berfokus pada keterlibatan peserta didik secara aktif dan
kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar. Salah satu faktor penyebab
rendahnya pemahaman konsep belajar peserta didik adalah proses belajar IPA
kurangnya pemahaman yang diberikan kepada peserta didik dalam memahami
berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, pembelajaran di kelas jarang
menampilkan gambar – gambar atau video yang digunakan untuk mempermudah
penyampaian materi yang bersifat abstrak. Fakta di lapangan juga menunjukan
bahwa keterampilan proses sains masih kurang. Hal tersebut dapat dilihat
kurangnya pengetahuan peserta didik dan pemahaman peserta didik terhadap
suatu konsep sehingga masih terlihat bingung dalam menerapkan konsep yang
telah
diperoleh
sebelumnya,
kurangnya
kemampuan
berpikir
dalam
menghubungkan suatu peristiwa atau objek tertentu, dan guru juga lebih sering
menerapkan metode ceramah sehingga peserta didik tidak terlibat secara aktif.
Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi pra penelitian di kelas IV semester
genap tahun ajaran 2015/2016 pada tanggal 16 Februari 2016 menunjukan bahwa
pemahaman konsep belajar pada peserta didik masih sangat kurang hal tersebut
dapat dilihat pada saat peserta didik diberikan materi di mana peserta didik
belum dapat memanfaatkan pembelajaran tersebut. Peserta didik hanya sekedar
6
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru(Edisi Revisi), (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm. 19
6
tahu dan pernah mempelajari materi, tetapi tidak dapat memahami dan tidak
mampu menggunakannya dalam penerapan kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat
dilihat dari hasil belajar peserta didik kelas IV semester genap terdapat kesulitan,
beberapa kesulitan yaitu kesulitan dalam memahami materi yang telah
disampaikan oleh guru, kesulitan dalam menyimpulkan dan mengemukakan
pendapat, di mana di dalam proses pembelajaran IPA juga masih sangat jarang
digunakan kegiatan bereksperimen, pada saat bereksperimen masih banyak
peserta didik yang terlihat bingung dalam menerapkan konsep yang telah
diperoleh sebelumnya.
Dalam proses belajar mengajar di kelas terdapat keterkaitan antara guru,
pesera didik, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas untuk
memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang disampaikan
demi tercapainya tujuan belajar. Tujuan pembelajaran yang di inginkan tentu
yang optiml. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik
dalam proses belajar mengajar agar pemahaman konsep peserta didik dalam
belajar menjadi lebih baik, salah satu diantaranya adalah menurut penulis adalah
melalui model pebelajaran. Banyak cara yang dilakukan untuk dapat membuat
peserta didik aktif dalam susasana yang menyenangkan, salah satunya adalah
melalui model pembelajaran Teams game and Tournment (TGT). Model
pembelajaran ini mampu membuat pserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran
Dengan demikian, keberhasilan anak dalam belajar IPA menggunakan model
pembelajran kooperatif adalah suatu perubahan tingkah laku dari seorang anak
yang belum menjadi paham dan mengerti permasalahannya. Guru hendaknya
7
tidak lagi mengajar sekedar sebagai kegiatan menyampaikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kepada peserta didik. Guru hendaknya mengajar untuk
membelajarkan peserta didik dalam konteks bagaimana peserta didik belajar
mencari, menemukan, menerapkan pengetahuan dengan pendekatan ilmiah,
keterampilan, dan sikap.
Proses pembelajaran setiap peserta didik memiliki cara belajar dan proses
yang berbeda – beda. Dengan perbedaan cara belajar tersebut, maka salah satu
solusinya adalah dilakukannya proses belajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif. Alternatif model pembelajaran IPA yang dapat
menumbuhkan pemahaman konsep belajar peserta didik pada pembelajaran IPA
adalah model pembelajaran yang berlandaskan pada teori belajar kognitif teori
ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup
ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan aspek – aspek kejiwaan lainnya.
Belajar merupakan aktifitas yang melibatkan proses berfikir yang sangat
kompleks. Proses belajar terjadi antara lain mencakup pengaturan stimulus yang
di terima dan menyesuaikan dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki dan
terbentuk di dalam pikiran seseorang berdasarkan pemahaman dan pengalaman –
pengalaman sebelumnya.7
Pembelajaran dengan dasar pandangan kognitif dapat dilaksanakan dengan
menggunakan berbagai macam model pembelajaran, salah satunya adalah model
pembelajaran Teams Game and Tournament. Model pembelajaran merupakan
salah satu komponen penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar
7
C. Asri Budiningsih, Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2005), hlm. 34
8
mengajar. Model pembelajaran yang penulis gunakan sangat berpengaruh
terhadap respon peserta didik.
Dari hasil wawancara pra survey guru mata pelajaran IPA MI ISMARIA
Bandar Lampung, yaitu Ibu Fitriani mengatakan Pemahaman Konsep Belajar
Peserta didik kelas IV pada mata pelajaran IPA masih belum begitu baik. Dalam
proses penilaian pembelajaran beliau lebih melihat kepada semangat peserta
didik dan keseharian peserta didik dalam proses belajar mengajar berlangsung.
Beliau berfikir bahwa dalam proses pengevaluasian berlangsung seorang peserta
didik dapat melakukan berbagai cara untuk memperoleh hasil yang terbaik,
dengan cara mencontek dan lain sebagainya. Dan selama ini juga beliau hanya
mempraktekan metode ceramah yang lebih dominan pada Cerita, namun beliau
belum pernah
menggunakan berbagai metode (cara) dan model-model
pembelajaran lain, khususnya model pembelajaran Teams Game and Tournament
(TGT)
Hasil prasurvay yang dilakukan oleh penulis terhadap proses pembelajaran
IPA kelas IV memang dalam penyampaian materi pembelajaran belum maksimal
pada
penggunaan model-model pembelajaran. Selebihnya guru hanya
menggunakan metode ceramah, disisi lain dalam penyampaian materi pelajaran
tidak menyampaiakan materi pelajaran secara detail, dalam penyampaian materi
pelajaran hanya memberikan suatu pencerahan kepada peserta didik tentang
materi yang dibahas pada saat itu. Guru beranggapan bahwa materi pelajaran
dapat peserta didik baca pada buku paket ataupun LKS. Selain menggunkan
9
metode ceramah, kegiatan Tanya jawab juga guru hanya memerintah peserta
didik mengerjakan soal-soal yang ada di LKS.
Dengan proses pembelajaran seperti itu, banyak peserta didik yang merasa
kurang berminat dengan pelajaran IPA. Terlihat jelas bahwa ketika proses belajar
mengajar banyak peserta didik yang ribut sendiri, tidak memperhatikan apa yang
disampaikan guru hal ini dapat menyebabkan pemahaman belajar peserta didik
pada mata pelajaran IPA sangatlah berkurang yang berakibat pada hasil prestasi
belajar peserta didik pada khususnya.
Pemahaman konsep belajar peserta didik kelas IV MI ISMARIA Bandar
Lampung tidak memiliki pemahaman yang tinggi sebagaimana dari table
dibawah ini:
Tabel 1.2
Data Awal Pada Saat Survay Hasil Pemahaman Belajar Peserta Didik kelas
IV MI ISMARIA Badar Lampung
NO
NAMA
Indikator
pemahaman konsep
1
2
3
4
Jml
Skor
Keterangan
1
Arianta Hermawati
-
-
-

1
Tidak Paham
2
Bunga Zahra




4
Paham
3
Dayana Alya R.




4
Paham
4
Dina Cahyani Fitri
-
-

-
1
Tidak Paham
5
Gandes Wijaya
-
-
-

1
Tidak Paham
6
Jessica Aulia Fajri




4
Paham
10
7
8
9
10
11
Lady Mutiara

-
Maysa Cahya
Lestari


-
-

2

3
Kurang
Paham
Paham
Melisa Aprilia

-

-
2
Kurang
Paham
Muhammad Nawa
-
-

-
1
Tidak Paham
M.Akmal Al-Farel
-
-


2
Kurang
Paham
12
M. Amru Rasyid
-
-
-

1
Tidak Paham
13
M. Khadafi
-
-
-

1
Tidak Paham
14
M. Nur Wahid




4
Paham
15
M. Raid Syadad




4
Paham
16
Nadine N.P
-
-
-

1
Tidak Paham
17
Nadin Putri T
-
-

-
1
Tidak Paham
18
Naylal Husna
-
-
-

1
Tidak Paham
19
Nia Ayu Fadilah
-
-

1
Tidak Paham
20
-
Pratama Saputra

-
-

2
Kurang
Paham
Raudah Mutia S
-
-


2
Kurang
Paham
22
Riezki Dian
Anugerah




4
23
Sabrina Febrianti
-
-
-

1
Tidak Paham
24
Salsa Agadia K
-
-
-

1
Tidak Paham
25
Syafa Nayla
-
-

-
1
Tidak Paham
26
Syahra Berliantika
-
-


2
Kurang
21
11
Paham
Paham
27
Thalighta Vishara




4
Paham
28
Valomitha




4
Paham
Veisa Nur Aulia
-
-


2
Kurang
paham
30
Yahya


-

3
Paham
31
Zahra Afirra




4
Paham
32
Zayan
-



3
Paham
72
-
29
Jumlah
Pesera didik yang paham
12 Peserta didik
Persentase
2,21 %
Sumber: Data diolah berdasarkan hasil survay pada peserta didik kelas IV C
MI ISMARIA Bandar Lampung yang berjumlah 32 orang pada tanggal 16
maret 20116
Berdasarkan tabel di atas, hasil pre test saat survay Pemahaman konsep
belajar peserta didik kelas IV C MI ISMARIA Bandar Lampung masih rendah
yakni peserta didik yang pemahaman belajar nya tinggi hanya 12 orang dengan
persentase 2,21 %. Dengan demikian dapat di ketahui bahwa dari hasil post test
sebelum diterapkannya model pembelajaran Teams Game and Tournament
(TGT) pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran IPA masih rendah.
Keterangan:
1. Mengungkapkan gagasan atau pendapat dengan kata-kata sendiri
2. Membedakan, membandingkan, menginterpretasi data, mendeskripsikan
dengan kata sendiri
3. Menjelaskan gagasan pokok
4. Menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri
12
P=
Keterangan:
× 100%
P = Persentase rata-rata nilai Peserta didik
F = Jumlah Skor Pencapaian perindikator
N = Jumlah Seluruh Peserta didik8
Pencapaian Indikator
1
: Tidak Paham
2
: Kurang Paham
3
: Paham
Tabel 1.3
Pedoman Kualifikasi Hasil Skor Observasi
Persentase Skor yang diperoleh
Kategori
66,67% ≤ P ≤ 100%
Tinggi
33,33% ≤ P ≤ 66,66%
Sedang
0% ≤ P ≤ 33,32%
Rendah
(Suharsimi Arikanto dan Ceppi Saruddin)
Tabel diatas memberikan gambaran dari 32 Peserta didik rata-rata tidak
memiliki pemahaman yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
peserta didik kelas IV D MI ISMARIA Bandar Lampung pada mata pelajaran
IPA hasil belajarnya masih rendah. Rendahnya hasil belajar ini kemungkinan
disebabkan oleh oleh kurang tepatnya guru dalam memilih model pembelajaran
di kelas, sehingga peserta didik kurang tepat memahami materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru.
8
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Raja Grafindo. Jakarta, 2008, hlm. 43.
13
Secara khusus penulis menemukan gambaran mengenai pengaruh model
pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT) dalam meningkatkan
pemahaman konsep belajar IPA peserta didik kelas IV MI Ismaria. Berdasarkan
dengan materi Struktur Tubuh Tumbuhan dan Fungsinya, aka faktor yang
melatar belakangi munculnya kesulitan peserta didik dalam memahami konsep
struktur tumbuhan yaitu peserta didik kurang memperhatikan penjelasan dari
guru ketia kegiatan pembelajaran sedang berlangsung, banyak bermain di kelas,
kurang mengurangi pelajaran di rumah, guru dikelas tidak menyajikan pelajaran
dalam bentuk yang menarik perhatian peserta didik, hanya sekedar menjelaskan
dengan metode ceramah saja. Dari pemaalahan tersebut, dapat penulis asumsikan
bahwa persoalan yag berkaitan dengan faktor yang bersmber dari individu
peserta didik dan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru di kelas.
Untuk mengatasi permasalahan yang dialami peserta didik tersebut maka
penulis memiliki upaya-upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta
didik, upaya-upaya yang perlu dilakukan guru adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
Menjelaskan secara berulang-ulang pada materi yang tidak dimengerti
oleh peserta didik. Disini guru lebih memfokuskan pengajaran pada
materi yang menjadi kesulitan para peserta didik dengan dijelaskan
secara berulang-ulangsampai siwa benar-benar mengerti.
Lebih memvariasikan model dan metode pembelajaran, seperti dengan
menerapkan model pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT)
karena model pembelajaran ini mampu menarik minat belajar peserta
didik dan belajar dan sangat mudah di terapkan di kelas.
Menggunakan media konkrit yang dapat memudahkan peserta didik
dalam memahami materi. Untuk lebih menarik perhatian peserta didik
pada proses belajar mengajar khususnya pada materi struktur tumbuhan
dan fungsinya digunakan media seperti membawa tanaman kembang,
daun, batang, buah dan bunga.
Melakukan eksperimen di kelas yang bertujuan untuk meningkatkan
rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi yang disajikan.
14
5.
Memberi soal latihan dan pekerjaan rumah, dengan harapan agar
pemahaman peserta didik pada materi seusai pembeljaran berlanjut
dengan adanya tugas.
Berdasarkan masalah yang terjadi seperti yang di atas maka pemahaman
konsep belajar peserta didik dipandang sebagai kemampuan yang sesuai dengan
pelaksanaan pembelajaran di sekolah dalam rangka menghadapi pertumbuhan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat.
Oleh karena itu penulis sangat tertarik untuk malakukan penelitian pada
mata pelajaran IPA di MI ISMARIA Bandar Lampung melalui model
pembelajaran Teams Game and Tournament
(TGT). Judul penelitian yang
penulis ambil adalah “Pengaruh model pembelajaran Teams Game and
Tournament (TGT) terhadap peningkatan pemahaman konsep belajar peserta
didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MI ISMARIA Bandar Lampung”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1.
Kurangnya pemahaman konsep yang diberikan kepada peserta didik
selama proses pembelajaran berlangsung
2.
Minimnya pemahaman konsep belajar peserta didik untuk mengikuti
pelajaran IPA.
3.
Kegiatan belajar yang kurang inovatif, guru tidak menggunakan model
pembelajaran untuk manarik pemahaman konsep belajar peserta didik.
15
4.
Selama kegiatan belajar berlangsung peserta didik bnayak bermain dan
mengobrol sendiri.
5.
Masih banyak peserta didik yang malu dalam mengungkapkan gagasangagasan dalam proses pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka batasan
masalah dalam penelitian ini, yaitu:
1.
Meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik dalam pembelajaran
IPA.
2.
Pengaruh model pembelajaran TGT (Teams Game and Tournament)
terhadap pembelajaran IPA.
3.
Pengaruh yang dimaksud adalah membandingkan kelas eksperimen
dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen pesera didik diajarkan
dngan menggunakan model pembelajaran Teams game and Tournament
(TGT), sedangkan pada kelas kontrol peserta didik diajarkan dengan
konvensional.
4.
Pemahaman konsep peserta didik dalam belajar IPA disini dapat dilihat
dari tes yang mempunyai kriteria tujuh indikator pemahaman konsep
yang diberikan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT).
16
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di
atas, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah apakah melalui
model pembelajaran TGT (Teams Game and Tournament) dapat meningkatkan
pemahaman konsep belajar peserta didik kelas IV MI ISMARIA Bandar
Lampung?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui model pembelajatan
Teams Game and Tournament (TGT) mempunyai pengaruh terhadap
penimgkatan pemahaman konsep belajar peserta didik?
F. Manfaat Penelitian
Manfaaat penelitian yang diharapkan adalah :
1.
Bagi peserta didik, melalui model pembelajaran TGT peserta didik
diharapkan akan menumbuhkan pemahaman konsep belajar peserta didik
agar lebih mampu mengenal dan mengembangkan kapasitas belajar dan
potensi yang dimilikinya secara penuh, dapat menggunakan potensi sumber
belajar yang terdapat disekitarnya, dapat meningkatkan peran aktif peserta
didik, dan dapat meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap suatu
konsep IPA.
17
2.
Bagi penulis, melalui penelitian ini penulis berharap dapat mengetahui
pengaruh model pembelajaran TGT terhadap peningkatan pemahaman
konsep belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.
3.
Bagi guru, memberikan informasi dan masukan kepada guru agar dapat
menggunakan model pembelajaran sebagai salah satu upaya peningkatan
pemahaman konsep belajar peserta didik.
4.
Bagi sekolah, sebagai bahan informasi untuk dapat mengenal dan
mengembangkan model pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas
belajar mengajar di MI ISMARIA Bandar Lampung menjadi lembaga
pendidikan yang lebih berkualitas..
5.
Bagi peneliti, sebagai sumbangan pemikiran dalam melakukan kajian yang
berorientasi pada penerapan model pembelajaran IPA.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari yang dimaksudkan maka dibatasi
ruang lingkup penelitiannya sebagai berikut :
1.
Objek penelitian
Objek dalam penelitian adalah peserta didik kelas IV semester ganjil MI
ISMARIA Bandar Lampung.
2.
Subjek penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Teams Game and
Tournament (TGT).
18
3.
Waktu dan tempat penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian adalah saat peserta didik duduk di kelas IV
semester ganjil di MI ISMARIA Bandar Lampung tahun pelajaran
2015/2016.
H. Definisi Operasional Variabel
Untuk menghindari terjadinya perbedaan penafsiran terhadap istilah – istilah
yang terdapat pada penelitian ini, perlu dikemukakan beberapa penjelasan
sebagai berikut :
1.
Teams Game and Tournament (TGT) adalah salah satu model
pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam
kelompok – kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang
peserta didik yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata
atau ras yang berbeda. Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah
satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan,
melibatkan seluruh peserta didik tanpa harus ada perbedaan status.
Model pembelajaran ini melibatkan peran peserta didik sebagai tutor
sebaya,mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan
semangat belajar dan mengandung reinforcement.
2.
Pemahaman konsep adalah Kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengemukakan kembali ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk
ucapan maupun tulisan kepada orang sehingga orang lain tersebut benarbenar mengerti apa yang disampaikan.
19
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. KAJIAN TEORI
1. Model Pembelajaran TGT (Teams Game and Tournament)
a. Pengertian Model Pembelajaran TGT (Teams Game and Tournament)
Dikembangkan oleh Slavin dan rekan-rekannya, penerapan TGT mirip
dengan STAD dalam hal kelompok, format intruksional, dan lembar kerjanya.
Bedanya adalah jika STAD berfokus pada komposisi kelompok yang
berdasarkan kemampuan, ras, etnik dan gender, maka TGT umumnya fokus
hanya pada level kemampuan, ras, etnik, dan gender, maka TGT umunya
fokus hanya pada level kemampuan saja. Selain itu, jika STAD, yang
digunakan adalah kuis, maka dalam TGT istilah tersebut biasanya berganti
menjadi game akademik.9
Tujuan utamanya adalah kerjasama antar sesama anggota kelompok
dalam suatu tim sebagai persiapan menghadapi turnamen yang dipersiapkan
antar kelompok dengan pola permainan yang dirancang oleh guru. Dalam
turnamen itu, peserta didik bertanding mewakili timnya dengan anggota tim
lain yang setara dalam kinerja akademik mereka yang lalu.
Teams Game and Tournament (TGT) adalah salah satu model
pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam kelompok –
9
Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), hlm.116-117
20
kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang peserta didik yang
memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda.
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh peserta
didik tanpa harus ada perbedaan status. Model pembelajaran ini melibatkan
peran peserta didik sebagai tutor sebaya,mengandung unsur permainan yang
bisa menggairahkan semangat belajar dan mengandung reinforcement.
Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran
kooperatif model TGT memungkinkan peserta didik dapat belajar lebih rileks
disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan
sehat dan keterlibatan belajar.
b. Langkah – langkah Penggunaan model pembelajaran TGT (Teams
game and Tournament)
Menurut Slavin pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5
langkah tahapan yaitu : tahap penyajian kelas (class precentation), belajar
dalam kelompok (teams), permainan (games), pertandingan (tournament), dan
perhargaan kelompok (team recognition).
Adapun indikator dalam model pembelajaran TGT (Teams Game and
Tournament) adalah sebagai berikut:
a) Tahap penyajian kelas (class precentation)
Bahan ajar dalam TGT mula-mula diperkenalkan melalui presentasi
kelas. Presentasi ini paling sering menggunakan pengajaran langsung atau
suatu ceramah-diskusi yang dilakukan oleh guru, Namun presentasi dapat
21
meliputi presentasi audio-visual atau kegiatan penemuan kelompok. Pada
kegiatan ini peserta didik bekerja lebih dahulu untuk menemukan informasi
atau mempelajari konsep-konsep atas upaya mereka sendiri.
Presentasi kelas dalam TGT berbeda dari pengajaran biasa, dalam
presentasi tersebut harus jelas-jelas fokus pada unit TGT tersebut. Dengan
cara ini, peserta didik menyadari bahwa mereka harus sungguh-sungguh
memperhatikan presentasi kelas tersebut, karena dengan begitu akan
membantu mereka dalam turnamen/pertandingan dengan baik dan skor
turnamen mereka menentukan skor timnya.
b) Belajar dalam kelompok (teams)
Peserta didik ditempatkan dalam kelompok – kelompok belajar yang
beranggotakan 5 sampai 6 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin,
dan suku atau ras yang berbeda. Dengan adanya heterogenitas anggota
kelompok, diharapkan dapat memotifasi peserta didik untuk saling membantu
antar peserta didik yang berkemampuan lebih dengan peserta didik yang
berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran. Fungsi utama tim
adalah untuk memastikan bahwa semua anggota tim itu belajar. Secara lebih
spesifik untuk mempersiapkan semua anggota tim agar dapat mengerjakan
kuis dengan baik.
Setelah guru mempresentasikan bahan ajar, tim tersebut berkumpul
untuk mempelajari LKS atau bahan lain. LKS dapat diperoleh dari hasil
penelitian dan pengembangan sebuah pusat, lembaga atau proyek yang telah
punya LKS siap pakai atau dapat dibuat sendiri oleh guru. Ketika peserta
22
didik mendiskusikan masalah bersama dan membandingkan jawaban, kerja
tim yang paling sering dilakukan adalah membetulkan setiap kekeliruan
apabila teman sesama tim membuat kesalahan.
c) Permainan Games Tournament
Permainan ini diawali dengan memberitahukan aturan permainan.
Setelah itu permainan dimulai dengan membagikan kartu – kartu soal untuk
bermain (kartu soal dan kunci ditaruh terbalik di atas meja sehingga soal dan
kunci tidak terbaca). Permainan pada tiap meja turnamen dilakukan dengan
aturan sebagai berikut.
Pertama, setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca
soal dan pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang
menang undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan
kepada pembaca soal. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan
nomor undian yang diambil oleh pemain. Selanjutnya soal dikerjakan secara
mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan dalam soal.
Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan
membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditanggapi oleh penantang searah
jarum jam. Setelah itu pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor
hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang
pertama kali memberikan jawaban benar.
Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja.
Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal
23
habis dibacakan, dimana posisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap
peserta dalam satu meja turnamen dapat berperan sebagai pembaca soal,
pemain, dan penantang. Disini permainan dapat dilakukan berkali – kali
dengan syarat bahwa setiap peserta harus mempunyai kesempatan yang sama
sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal. Dalam permainan ini pembaca
soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak
boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban pada peserta lain.
Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja
menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin yang
diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan. Selanjutnya setiap pemain
kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh
berdasarkan tabel yang telah disediakan. Selanjutnya setiap pemain kembali
kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh kepada ketua
kelompok. Ketua kelompok memasukkan poin yang diperoleh anggota
kelompoknya pada tabel yang telah disediakan, kemudian menentukan kriteria
penghargaan yang diterima oleh kelompoknya.
d) Penghargaan Kelompok (team recognition)
Langkah pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah
menghitung rerata skor kelompok. Untuk memilih rerata skor kelompok
dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing –
masing anggota kelompok dibagi dengan banyaknya anggota kelompok.
Pemberian penghargaan didasarkan atas rata – rata poin yang didapat oleh
kelompok tersebut. Dimana penentuan poin yang diperoleh oleh masing –
24
masing anggota kelompok didasarkan pada jumlah kartu yang diperoleh oleh
seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
Sedangkan pelaksanaan games dalam bentuk turnamen dilakukan
dengan sebagai langkah-langkah sebagai berikut:
1)
Guru menentukan nomor urut peserta didik dan menempatkan peserta
didik pada meja turnamen (3 orang , kemampuan setara). Setiap meja
terdapat 1 lembar permainan, 1 lbr jawaban, 1 kotak kartu nomor, 1
lembar skor permainan.
2)
Peserta didik mencabut kartu untuk menentukan pembaca I (nomor
tertinggi) dan yang lain menjadi penantang I dan II.
3)
Pembaca I mengocok kartu dan mengambil kartu yang teratas.
4)
Pembaca I membaca soal sesuai nomor pada kartu dan mencoba
menjawabnya. Jika jawaban salah, tidak ada sanksi dan kartu
dikembalikan. Jika benar kartu disimpan sebagai bukti skor.
5)
Jika penantang I dan II memiliki jawaban berbeda, mereka dapat
mengajukan jawaban secara bergantian.
6)
Jika jawaban penantang salah, dia dikenakan denda mengembalikan
kartu jawaban yang benar (jika ada).
7)
Selanjutnya peserta didik berganti posisi (sesuai urutan) dengan
prosedur yang sama.
8)
Setelah selesai, peserta didik menghitung kartu dan skor mereka dan
diakumulasi dengan semua tim.
9)
Penghargaan sertifikat, Tim Super untuk kriteria atas, Tim Sangat Baik
25
(kriteria tengah), Tim Baik (kriteria bawah) , untuk melanjutkan
turnamen, guru dapat melakukan pergeseran tempat peserta didik
berdasarkan prestasi pada meja turnamen.
Dengan TGT, siswa akan menikmati bagaiman suasana
turnament itu, dan karena mereka berkompetisi dengan kelompokkelompok yang memiliki komposisi kemampuan yang setara, maka
kompetisi dalam TGT terasa lebih fair dibandingkan kompetisi dalam
pembelajaran-pembelajaran tradisional pada umumnya.10
c. Kelebihan dan Kelemahan Dalam Pembelajaran TGT
Menurut Slavin kelebihan model pembelajaran TGT, sebagai berikut:
1) Para peserta didik di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT
memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok
rasial mereka dari pada peserta didik yang ada dalam kelas tradisional.
2) Meningkatkan perasaan/persepsi peserta didik bahwa hasil yang mereka
peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada keberuntungan.
3) TGT meningkatkan harga diri sosial pada peserta didik tetapi tidak
untuk rasa harga diri akademik mereka.
4) TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerja sama
verbal dan nonberbal, kompetisi yang lebih sedikit)
5) Keterlibatan peserta didik lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi
menggunakan waktu yang lebih banyak.
10
Miftahul Huda, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm. 117
26
6) TGT meningkatkan kehadiran peserta didik di sekolah pada remajaremaja dengan gangguan emosional, lebih sedikit yang menerima skors
atau perlakuan lain.
7) TGT meningkatkan pencurahan waktu untuk tugasMengedepankan
penerimaan terhadap perbedaan individuDengan waktu yang sedikit
dapat menguasai materi secara mendalam. Proses belajar mengajar
berlangsung dengan keaktifan dari peserta didik Mendidik peserta didik
untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain. Motivasi belajar lebih
tinggi Hasil belajar lebih baik meningkatkan kebaikan budi, kepekaan
dan toleransi.
Kelemahan dari model pembelajaran TGT adalah :
(1) Bagi Guru
Sulitnya pengelompokan peserta didik yang mempunyai kemampuan
heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika
guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam
menentukan pembagian kelompok waktu yang dihabiskan untuk
diskusi oleh peserta didik cukup banyak sehingga melewati waktu
yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu
menguasai kelas secara menyeluruh.
(b) Bagi Peserta didik
Masih adanya peserta didik berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan
sulit memberikan penjelasan kepada peserta didik lainnya. Untuk
mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik
27
peserta didik yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat
dan mampu menularkan pengetahuannya kepada peserta didik yang
lain.
2. Pemahaman konsep
a. Pengertian Pemahaman Konsep
Dalam proses mengajar, hal terpenting adalah pencapaian pada tujuan
yaitu agar peserta didik mampu memahami sesuatu berdasarkan pengalaman
belajarnya. Kemampuan pemahaman ini merupakan hal yang sangat penting,
karena dengan pemahaman akan dapat mencapai pengetahuan prosedur.
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Pemahaman adalah
sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar.11. Suharsimi
menyatakan bahwa pemahaman adalah bagaimana seorang mempertahankan,
membedakan,
menduga,
menggeneralisasikan,
menerangkan,
memberikan
contoh,
memperluas,
menuliskan
menyimpulkan,
kembali,
dan
memperkirakan. 12
Pemahaman adalah tingkatan kemampuan yang mengharapkan
seseorang mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang
diketahuinya. Dalam hal ini ia tidak hanya hapal secara verbalitas, tetapi
memahami konsep dari masalah atau fakta yang ditanyakan, maka
operasionalnya dapat membedakan, mengubah, mempersiapkan, menyajikan,
11
Amran YS Chaniago, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Bandung: Pustaka Setia), Cet
ke-V, hlm. 427 -428
12
Suharsimi Arikunto, Dasar_Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), (Cet.IX; Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), hlm.118 - 137
28
mengatur,
menginterpretasikan,
menjelaskan,
menjelaskan,
mendemonstrasikan, memberi contoh, memperkirakan, menentukan dan
mengambil keputusan. Pemahaman merupakan proses berpikir dan belajar.
Dikatakan demikian karena untuk menuju ke arah pemahaman perlu diikuti
dengan belajar dan berpikir.13
Pemahaman merupakan proses, perbuatan dan cara memahami.
Dengan pemahaman, peserta didik diminta untuk membuktikan bahwa ia
memahami hubungan yang sederhana di antara fakta – fakta atau konsep.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur‟an surat Al-Baqarah ayat 31:
          
    
“Dan Dia Mengajarkan kepada adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikatlalu
berfirman: „Sebutkanlah kepada-Ku nama-nama benda itu jika kamu memang
benar orang-orang yang benar!”
Ayat di atas menjelaskan bahwa untuk memahami sesuatu, belum
cukup jika hanya memahami apa, bagaimana serta manfaat benda itu, tetapi
harus memahami sampai pada hakekat benda tersebut. Di dalam ranah
kognitif menunjukkan tingkatan-tingkatan kemampuan yang dicapai dari yang
terendah sampai yang tertinggi. Dapat dikatakan bahwa pemahaman
tingkatannya lebih tinggi dari sekedar pengetahuan.
13
Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya, 1997), Cet ke-8, hlm.44
29
Berikut ini pengertian pemahaman konsep menurut para ahli:
1. Definisi pemahaman menurut Anas Sudijono adalah: "kemampuan
seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu
itu diketahui dan diingat. Dengan kata lain, memahami adalah
mengetahui mengetahui tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari
berbagai segi. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan
berpikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan dan hafalan.14
2. Menurut Poerwodarminto “Pemahaman merupakan proses berpikir
dan belajar”. Dikatakan demikian karena untuk menuju kearah
pemahaman perlu diikuti dengan belajar dan berpikir. Pemahaman
merupakan proses perbuatan dan cara memahami. Pemahaman
adalah cara bagaimana seorang mempertahanka, membedakan,
menduga, menerangkan, memperluas, menyimpulkan, memberikan
contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan.15
3. Menurut Nasution “Pemahaman konsep adalah kemampuan
individu untuk memahami suatu konsep-konsep tertentu”. Seorang
siswa
telah
memiliki
pemahaman
konsep
apabilansiswa
telahmenangkap makna atau arti dari suatu konsep. Bentuk dari
pemahaman konsep berupa pemahaman, terjemahan, pemahaman
penafsiran dan pemahaman Ekstrapolasi.
14
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grfindo Persada,
1996), cet. ke-4, hlm. 50
15
Porwodarminto, Definisi Pemahaman Konsep, Http://www.usershare.net, 1976
30
4. Menurut Mustaji “Pemahaman konsep adalah kemampuan berpikir
kritis dan kreatifdalam mencari makna dan pemahaman terhadap
sesuatu”.
Dalam
proses
pembelajaran
yang
dilaksanakan
khususnya materi penjumlahan, seorang guru sewajarnya membuat
membuat proses pembelajaran yang dilakukan, disukai, dan
diminati pada siswa yang diajarkannya.
5. Menurut Sanjaya, mengatakan apa yang di maksud pemahaman
konsep adalah kemampuan peserta didik yang berupa penguasaan
sejumlah materi pelajaran, dimana peserta didik tidak sekedar
mengetahui atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi
mampu mengungkapan kembali dalam bentuk lain yang mudah
dimengerti,
memberikan
interprestasi
data
dan
mampu
mengaplikasikan konsep yang sesuai dengan struktur kognitif yang
dimilikinya.
Dari berbagai pendapat di atas, indikator pemahaman pada dasarnya
sama,
yaitu
dengan
mempertahankan,
memahami
membedakan,
sesuatu
menduga,
berarti
seseorang
menerangkan,
dapat
menafsirkan,
memperkirakan, menentukan, memperluas, menyimpulkan, menganalisis,
memberi
contoh,
menuliskan
kembali,
mengklasifikasikan,
dan
mengikhtisarkan. Indikator tersebut menunjukkan bahwa pemahaman
mengandung makna lebih luas atau lebih dalam dari pengetahuan.
31
Dengan pengetahuan, seseorang belum tentu memahami sesuatu yang
dimaksud secara mendalam, hanya sekedar mengetahui tanpa bisa menangkap
makna dan arti dari sesuatu yang dipelajari. Sedangkan dengan pemahaman,
seseorang tidak hanya bisa menghapal sesuatu yang dipelajari, tetapi juga
mempunyai kemampuan untuk menangkap makna dari sesuatu yang dipelajari
juga mampu memahami konsep dari pelajaran tersebut.
Berdasarkan pengertian pemahaman diatas, penulis menyimpulkan
pemahaman adalah suatu cara yang sistematis dalam memahami dan
mengemukakan tentang sesuatu yang diperolehnya
Konsep adalah suatu kelas atau kataegori stimuli yang memiliki ciriciri umum yang membantu kita untuk mengidentifikasi objek-objekyang ada
di sekitar kita yang dimulai dengan cara mengenali ciri-ciri masing-masing
objek.16
Pemahaman konsep sangat penting, karena dengan penguasaan konsep
akan memudahkan peserta didik dalam mempelajari matematika. Pada setiap
pembelajaran diusahakan lebih ditekankan pada penguasaan konsep agar
peserta didik memiliki bekal dasar yang baik untuk mencapai kemampuan
dasar yang lain seperti penalaran, komunikasi, koneksi dan pemecahan
masalah.
Penguasan konsep merupakan tingkatan hasil belajar peserta didik
sehingga
dapat
mendefinisikan
16
atau
menjelaskan
sebagian
atau
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara,2001), hlm. 165
32
mendefinisikan bahan pelajaran dengan menggunakan kalimat sendiri.
Dengan kemampuan peserta didik menjelaskan atau mendefinisikan, maka
peserta didik tersebut telah memahami konsep atau prinsip dari suatu
pelajaran meskipun penjelasan yang diberikan mempunyai susunan kalimat
yang tidak sama dengan konsep yang diberikan tetapi maksudnya sama.
Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan definisi
pemahaman konsep adalah Kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengemukakan kembali ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk ucapan
maupun tulisan kepada orang sehingga orang lain tersebut benar-benar
mengerti apa yang disampaikan.
Pengajaran yang
menekankan kepada pemahaman mempunyai
sedikitnya lima keuntungan, yaitu:
1.
Pemahaman memberikan generative artinya bila seorang telah
memahami suatu konsep, maka pengetahuan itu akan mengakibatkan
pemahaman yang lain karena adanya jalinan antar pengetahuan yang
dimiliki peserta didik sehingga setiap pengetahuan baru melaui
keterkaitan dengan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.
2.
Pemahaman memacu ingatan artinya suatu pengetahuan yang telah
dipahami dengan baik akan diatur dan dihubungkan secara efektif
dengan pengetahuan-pengetahuan yang lain melalui pengorganisasian
skema atau pengetahuan secara lebih efisien di dalam struktur kognitif
bepikir sehingga pengetahuan itu lebih mudah diingat.
33
3.
Pemahaman mengurangi banyaknya hal yang harus diingat artinya
jalinan yang terbentuk antara pengetahuan yang satu dengan yang lain
dalam struktur kognitif peserta didik yang mempelajarinya dengan
penuh pemahaman merupakan jalinan yang sangat baik.
4.
Pemahaman meningkatkan transfer belajar artinya pemahaman suatu
konsep matematika akan diperoleh peserta didik yang aktif
menemukan keserupaan dari berbagai konsep tersebut. Hal ini akan
membantu peserta didik untuk menganalisis apakah suatu konsep
tertentu dapat diterapkan untuk suatu kondisi tertentu.
5.
Pemahaman mempengaruhi keyakinan peserta didik artinya peserta
didik yang memahami matematika dengan baik akan mempunyai
keyakinan
yang
positif
yang
selanjutnya
akan
membantu
perkembangan pengetahuannya.
Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam memahami
konsep, maka perlu diadakan penilaian terhadap pemahaman konsep
pembelajaran melalui indikator. Adapun indikator dalam pemahaman konsep
adalah sebagai berikut:
1) Kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep
Kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan kembali apa yang telah
dikomunikasikan kepadanya. Contoh: pada saat peserta didik belajar maka
peserta didik mampu menyatakan ulang maksud dari pelajaran itu.
2) Kemampuan mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai
dengan konsep
34
Kemampuan peserta didik mengelompokkan suatu objek menurut jenisnya
berdasarkan sifat-sifat yang terdapat dalam materi. Contoh: peserta didik
belajar suatu materi dimana peserta didik dapat mengelompokkan suatu
objek dari materi tersebut sesuai sifat-sifat yang ada pada konsep.
3) Kemampuan memberi contoh dan bukan contoh
Kemampuan peserta didik untuk dapat membedakan contoh dan bukan
contoh dari suatu materi. Contoh: peserta didik dapat mengerti contoh yang
benar dari suatu materi dan dapat mengerti yang mana contoh yang tidak
benar.
4) Kemampuan menyajikan Konsep dalam berbagai bentuk representasi
Kemampuan Peserta didik memaparkan konsep secara berurutan yang
bersifat matematis. Contoh: pada saat peserta didik belajar di kelas, peserta
didik
mampu
mempresentasikan/memaparkan
suatu
materi
secara
berurutan.
5) Kemampuan mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu
konsep
Kemampuan peserta didik mengkaji mana syarat perlu dan mana syarat
cukup yang terkait dalam suatu konsep materi. Contoh: peserta didik dapat
memahami suatu materi dengan melihat syarat-syarat yang harus
diperlukan/mutlak dan yang tidak diperlukan harus dihilangkan.
6) Kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu
Kemampuan peserta didik menyelesaikan soal dengan tepat sesuai dengan
35
prosedur. Contoh: dalam belajar peserta didik harus mampu menyelesaikan
soal dengan tepat sesuai dengan langkah-langkah yang benar.
3. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan
masyarakat. Bagi para pelajar atau mahapeserta didik kata “belajar”
merupakan kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga
pendidikan formal.
Menurut Cronbach “belajar suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Kegiatan belajar
mengajar yang dilakukan oleh peserta didik akan menghasilkan suatu
perubahan pada diri peserta didik. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses
dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan
perilaku yang relatif menetap”.17
Berikut ini pengertian belajar menurut tokoh-tokoh pendidikan:
a. Skinner, seperti yang dikutip Barlow dalam bukunya Educatioanal
Psycology: The Teaching-Learning Process, berpendapat bahwa
belajar adalah suatu proses adaptasi tau penyesuaian tingkah laku
yang berlangsung secara progresif. B.F. Skinner percaya bahwa
proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal
apabila diberi penguat (reinforcer).
17
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), hlm. 13
36
b. Chaplin dalam bukunya Dictionary of Psychology membatasi
belajar dengan dua macam rumusan. Rumusan yang pertama,
...acquisition of any relatively permanent change in behavior as
aresult of practice and experience. Belajar adalah perolehan
perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan
dan pengalaman. Rumusan keduanya, Process of acquiring
responses as a result of special practice, belajar adalah proses
memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus.
c. Wittig dalam bukunya Psychology of Learning, mendifinisikan
belajar sebagai ...any relatively permanent change in an
organism‟s behaviorial repertoire that accurs as a result of
experience. Belajar ialah perubahan yang relatif menetap dan
terjadi dalam segala macam kesukaran tingkah laku suatu
organisme sebagai hasil pengalaman.
Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali sifat
maupun jenisnya, karena itu sudah tentu tidak setiap perbuhan dalam diri
sesorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Kalau tangan anak menjadi
bengkok karena patah tertabrak mobil, perubahan semacam itu tidak dapat
digolongkan ke dalam perubahan dalam arti belajar.
Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem
lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Hal ini akan berkaitan
dengan dengan mengajar. Mengajar diartikan sebagai suatu usaha penciptaan
sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem
37
lingkungan belajar ini sendiri terdiri atau dipengaruhi oleh berbagai
komponen yang masing-masing akan saling mempengaruhi.18
Peserta didik memperoleh pendidikan tidak hanya di sekolah tetapi
juga di luar sekolah dalam bergaul memperoleh pengalaman sendiri artinya
seumur hidupnya. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar
dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil seseorang tergantung pada apa
yang telah diketahui, si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi
proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.19
Benjamin S. Bloom mengemukakan secara garis besar membagi hasil
belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotorik.20 Dari ketiga ranah tersebut, peneliti hanya mengambil satu
ranah yaitu ranah kognitif dalam penelitian ini.
Menurut para ahli psikologi kognitif, pendayagunaan kapasitas
kognitif manusia itu sudah mulai sejak manusia itu mulai mendaya gunakan
kapasitas motor dan sensorinya. Hanya cara dan intensitas pendayagunaan
kapasitas ranah kognitif tersebut tentu masih belum jelas benar.
Istilah “cognitive” berasal dari kata cognition
yang padanannya
knowing, berarti mengetahui. Dalam arti yang luas, cognition (kondisi) ialah
perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Dalam perkembangan
selanjutnya, istilah kognitif menjadi populer sebagai salah satu dominan atau
18
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada,
2010) Hlm. 25
19
Ibid. hlm. 38
20
Abdurrahma, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010) hlm. 38
38
wilayah/ranah psikologis manusia ang meliputi setiap perilaku mental yang
berhubungan dengan pemahaman, pertimbangan, pengelolaan informasi,
pemecahan masalah, kesengajaan, dan keyakinan.21
Sekurang-kurangnya ada dua macam kecakapan kognitif peserta didik
yang amat perlu dikembangkan segera khususnya oleh guru, yakni: 1) Strategi
belajar memahami isi materi pelajaran; 2) strategi meyakini arti penting isi
materi pelajaran dan aplikasinya serta menyerap pesan-pesan moral yang
terkandung dalam materi pelajaran tersebut.22
Adapun yang termasuk dalam ranah kognitif adalah sebagai berikut:
a. Pengetahuan
Istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai terjemahan dari kata
knowlage dalam taksonomi Bloom. Sekalipun demikian, maknanya tidak
sepenuhnya tepat sebb dalam istilah tersebut termasuk pula pengetahuan
faktual disamping pengetahuan hafalan atau diingat seperti rumus,
batasan, definisi, istilah, pasal dalam undang-undang, nama-nama tokoh
dan nama-nama kota. Dilihat dari segi segi proses belajar istilah-istilah
tersebut memang perlu dihafal dan di ingat agar dapat dikuasainya
sebagai dasar bagi pengethuan atau pemahaman konsep-konsep lainnya.
b. Pemahaman
Tipe hasil belajar lebih tinggi daripada pengetahuan adalah
pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri
21
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Edisi Revisi), (Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.65
22
Ibid, hlm. 83
39
sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang
dicontohkan, atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.
Dalam taksonomi Bloom, kesanggupan memahami setingkat lebih tinggi
daripada pengetahuan. Namun tidaklah berarti bahwa pengetahuan tidak
perlu ditanyakan sebab, untuk dapat memahami perlu terlebih dahulu
mengetahui dan mengenal.
c. Penerapan/ Aplikasi
Penerapan/ alpikasi adalah penggunaan abstrak pada situasi
kongkret atau situasi khusus. Abstraksi tersebut mungkin berupa ide,
teori, atau petunjuk teknis. Menerapkan abtraksi kedalam situasi baru
disebut aplikasi. Mengulang-ulang menerapkannya pada situasi lama
akan beralih menjado pengetahuan hafalan atau keterampilan.
d. Analisis
Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi unsurunsur atau bagian-bagian sehingga jelas susunannya. Analisis merupakan
kecakapan dari ketiga tipe sebelumnya. Dengan analisis diharapkan
seseorang mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat
memilahkan integritas menjadi dua bagian-bagian terpadu.
e. Sintesis
Penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian kedalam bentuk
menyeluruh disebut sintesis. Berpikir berdasar pengetahuan hafalan,
bepikir pemahaman, berpikir aplikasi dan berpikir analisis dapat
dipandang sebagai berpikir konvergen yang satu tingkat lebih rendah
40
daripada berpikir devergen. Dalam berpikir konvergen, pemecahan atau
jawabannya akan sudah diketahui berdasarkan yang sudah dikenalnya.
f. Evaluasi
Evaluasi adalah pemberian kepurusan tentang nilai sesuatu yang
mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan,
metode materil, dan lain-lain. Dilihat dari segi tersebut maka dalam
evaluasi perlu adanya kriteria atau standar tertentu. Mengembangkan
kemampuan evaluasi yang dilandasi pemahaman, aplikasi, dan sistesis
akan mempertinggi mutu evaluasinya.
4. Pemahamn Konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan
pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. . Hal ini sejalan dengan
kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara
mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip
saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan yang bersifat empirik dan
membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut
menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Hal ini
menunjukkan bahwa, hakikat IPA sebagai proses diperlukan untuk
menciptakan pembelajaran IPA yang empirik dan faktual.
Tujuan pembelajaran IPA di SD/MI menurut adalah:
1.
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaann-Nya.
41
2.
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
4.
Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5.
Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan.
6.
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP atau MTs
Ruang lingkup bahan kajian IPA di SD secara umum meliputi dua
aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja ilmiah
meliputi kegiatan penyelidikan, berkomunikasi ilmiah, pengembangan
kreativitas, pemecahan masalah, sikap, dan nilai ilmiah. Lingkup pemahaman
konsep adalah:
a.
makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu: manusia, hewan,
tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
b.
benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan
gas.
c.
Energi dan perubahaannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,
cahaya, dan pesawat sederhana.
42
d.
Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan bendabenda langit lainnya.
Dengan demikian, dalam pelaksanaan pembelajaran IPA kedua aspek
tersebut saling berhubungan. Aspek kerja ilmiah diperlukan untuk
memperoleh pemahaman atau penemuan konsep IPA.
B. KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka bepikir merupakan suatu gambaran yang menjelaskan secara
teori yang berkaitan dengan dengan berbagai faktor yang menjadi
permasalahan dalam penelitian sehingga diketahui kondisi yang akan terjadi.
Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam
penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih.23
Dalam
permasalahan
ini
yaitu
peserta
didik
kadang
tidak
memperhatikan ketika guru menjelaskan, peserta didik mengobrol dengan
teman sebangkunya, sehingga kelas menjadi gaduh, dan proses pembelajaran
menjadi kurang efektif, sehingga masih ada peserta didik yang belum
mencapai nilai ketuntasan minimal (KKM) yaitu 60. Adapun kerangka bepikir
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kerangka Pemikiran
X
Y
Gambar 2.1
23
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung, Alfabeta:2013), Hlm. 94
43
Keterangan:
X
: Model Pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT)
Y
: Peningkatan pemahaman konsep belajar peserta didik kelas IV MIN
12 bandar Lampung
C. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan
baru berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis dapat
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian
belum jawaban yang empirik.24
Adapun hipotesis yang diangkat adalah:
Ha : Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran TGT (Teams game
and Tournament) terhadap peningkatan pemahaman konsep belajar peserta
didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MIN 12 Bandar Lampung.
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran TGT (Teams
game and Tournament) terhadap peningkatan pemahaman konsep belajar
peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MIN 12 Bandar Lampung.
24
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung, Alfabeta:2013), hlm. 99
44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis
penelitian
ini
menggunakan
penelitian
eksperimen.
Dengan
membandingkan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Yaitu kelas
yang menggunakan model pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT)
dengan kelompok kontrol, yaitu kelas yang menggunakan pembelajaran
konvensial (ceramah). Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen jenis
Quasi Eksperimen Design. Penelitian eksperimen jenis Quasi Eksperimen Design
ini digunakan karena pada kenyataannya langkah :
a.
Memberikan pre test untuk mengukur variabel terikat sebelum treatment
atau perlakuan diberikan.
b.
Memberikan perlakuan eksperimen kepada para subjek yaitu berupa
model pembelajaran Teams Game and Tournamnet (TGT) pada mata
pelajaran matematika kelas IV MI ISMARIA Bandar Lampung.
Memberikan post test utuk mengukur variabel terikat setelah
perlakuan.25
1.
Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian penelitidalam suatu
ruang lingkup, dan waktu yang sudah ditentukan.26 Dalam penelitian ini
25
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung,
2010, hlm. 114
26
Kasmiadi, Nia Siti Sunariah, Panduan Modern penelitian Kuantitatif, (Bandung: Alfabeta
2013), hlm. 65
45
ditentukan subjek sebagi sumber data relevan dengan masalah yang diteliti
untuk dipelajari, dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas IV MI ISMARIA Bandar Lampung.
2.
Sampel
Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populsi.27 Sampel
dianggap sebgaai sumber data yang penting untuk mendukung penelitian.28
Karena responden yang peneliti ambil berdasarkan variabel yang akan
diteliti, sampel dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis random
sampling (probability sampling). Random sampling (probability sampling)
adalah tiap unit atau individu populasi mempunyai kesempatan (probabilitas)
yang sama untuk menjadi sampel.29
3.
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling atau cara pengambilan sampel dari populasi secara
garis besar dibedakan menjadi dua, yakni: random sampling (probability
sampling), dan non-random smpling (non-probability sampling). Random
sampling adalah tiap unit atau individu populasi mempunyai kesempatan
(probabilitas) yang sama untuk menjadi sampel. Random sampling
merupakan asumsi pemakaian statistik inferensial atau induktif. Pada nonrandom sampling bahwa tiap unit atau individu populasi tidak mempunyai
kesempatan untuk menjadi sampel. Apabila pengambilan sampel dilakukan
27
Gempur Santoso, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Prestasi Pustaka 2005), hlm. 46
Kasmiadi, Nia Situ Sunariah, Op.cit, hlm.66
29
Dr.Gempur Santoso, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif , (jakarta: Prestasi
Pustaka, 2005) hlm. 49
28
46
secara non-random sampling, maka penggunaan statistika inferensial perlu
dipernyatakan keabsahannya. Sampel yang diperoleh secara random
sampling disebut random sampel.30
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya.31 Penelitian ini mengkaji satu variabel bebas dan satu
variabel terikat.
1.
Variabel Bebas
Variabel bebas atau independence variabel merupakan variabel yang
cenderung mempengaruhi perubahan variabel terikat. Variabel bebas (X)
dalam penelitian ini adalah pengaruh model pembelajaran Teams Game and
Tournament (TGT). Pengaruh yang dimaksud adalah membandingkan kelas
eksperimen dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen pesera didik
diajarkan dngan menggunakan model pembelajaran Teams game and
Tournament (TGT), sedangkan pada kelas kontrol peserta didik diajarkan
dengan konvensional.
2.
Variabel Terikat
Variabel terikat atau dependent variabel merupakan variabel yang
cenderung dapat dipengaruhi oleh variabel bebas, dalam hal ini yang
30
Gempur Santoso, Ibid, hlm. 49
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 64
31
47
menjadi variabel terikat (Y) adalah terhadap peningkatan pemahaman
konsep belajar pada mata pelajaran IPA.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena
alam maupun sosial yang diamati. Karena pada prinsipnya meneliti adalah
melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik.32 Alat ukur dalam
penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen yang baik harus
memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. Instrumen yang baik
dan dapat dipercaya adalah instrumen yang memiliki tingkat validitas (mengukur
ketepatan) dan reliabilitas yang tinggi.
Pada dasarnya terdapat dua kategori instrumen penelitian yang digunakan
dalam penelitian, yaitu:
1.
Instrumen digunakan untuk memperoleh informasi atau data tentang
keadaan obyek atau proses yang diteliti
2.
Instrumen digunakan untuk mengontrol obyek atau proses yang diteliti.
D. Uji Coba Instrumen
Data yang digunakan dalam penganalisis test harus melalui tahapan-tahapan
yang dinilai agar test tersebut dapat digunakan dengan baik. Instrumen terlebih
dahulu diuji cobakan pada kelas yang lain di sekolah pada tingkat yang sama
kemudian diberikan kepada subjek penelitian.
32
Sugiyono, ibid . hlm. 148
48
1.
Uji Validitas Instrumen
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti intrumen tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.33 Validitas
instrumen dalam penelitian ini menggunakan analisis validitas isi dan
validitas butir soal. Suatu instrumen valid menurut validitas isi apabila isi
instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari
keseluruhan isi hal yang akan diukur.34 Pengujian validitas isi dapat
dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi
pelajaran yang telah diajarkan.35
Untuk mempertinggi validitas isi, hendaknya melalui langkah-langkah
sebagai berikut.
a.
Mengidentifikasi bahan-bahan yang telah diberikan beserta tujuan
intruksionalnya.
b.
Membuat kisi-kisi dari soal test yang akan ditulis.
c.
Menyusun soal test beserta kuncinya.
d.
Menelaah soal test sebelum dicetak. Penelaahan ini akan lebih baik
apabila dilakukan oleh satu tim yang terdiri dari ahli-ahli yang
relevan.36
33
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 168
Budiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Surakarta: Sebelas Maret University Press,
2003), Hlm. 58
35
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R &D,
(Bandung: Alpabeta, 2009), hlm. 129
36
Budiyono. Op.Cit.hlm. 58-59
34
49
Untuk mengetahui indeks validitas dari butir soal, dapat dicari dengan
rumus:
Keterangan:
= Koefisien korelasi
n
= jumlah responden
xi
= rata-rata yang akan dicari validitasnya pada soal ke i
yi
= skor total yang diperoleh responden ke i
= kuadrat dari xi
= kuadrat dari yi.37
Daerah Kritis untuk validitas butir soal adalah
2.
.
ji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dari suatu instruman
mewakuli karakteristik yang diukur. Sedangkan untuk menguji reliabilitas
soal test menggunakan teknik alpha yaitu dengan mengguanakan rumus :
Keterangan:
R11
= koefisien reliabilitas test
n
= banyaknya butir item
i
= bilangan Konstanta
= varian Total
= varians skor tiap item.38
37
Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Dua),
Aksara, 2013), hlm:87
50
(Jakarta: Bumi
3.
Uji Tingkat Kesukaran
Instrumen yang baik adalah instrumen yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sukar. Instrumen yang terlalu mudah tidak akan merangsang
peserta didik untuk mempertinggi usahanya dalam memahami pembelajaran
sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan peserta didik putus asa
dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi, karena di luar
jangkauannya.39 Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai 1,0. Soal
dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar,
sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah. Untuk
menentukan
tingkat
kesukaran
item
instrumen
penelitian
dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:
P=
Keterangan:
P :
Indeks kesukaran
B :
Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Tabel 3.1
Tingkat Kesukaran
Indeks Tingkat Kesukaran
Interpretasi
Terlalu sukar
P≤ 0,30
38
hlm. 122
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013)
39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineke Cipta,
2010), h.268
51
4.
0,30< P≤0,70
Cukup (sedang)
P>0,70
Terlalu mudah40
Uji Daya Pembeda Tes
Daya pembeda adalah kemampuan suatu butir item tes hasi belajar
untuk dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan
testee yang berkemampuan rendah.41Daya pembeda instrument adalah
tingkat kemampuan instrument untuk membedakan antara peserta didik
yakni peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang
berkemampuan rendah. Dapat diukur dengan menggunakan rumus seperti di
bawah ini:
IDP =
Keterangan:
IDP : Indeks daya pembeda soal
BA
: Jumlah jawaban benar pada kelompok atas
BB
: Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah
N
: Banyaknya siswa yang mengikuti tes
Klasifikasi daya pembeda soal adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda
Keputusan
Jelek
0,00 ≤ IDP< 0,20
40
Anas Sudjono, Op. Cit, h. 372.
Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineke Cipta, 2010, Cet-6), h. 186.
41
52
0,20 ≤ IDP<0,40
Cukup
0,40 ≤ IDP< 0,70
Baik
0,70≤ IDP≤1,00
Baik Sekali
E. Metode Pengumpulan Data
1.
Test
Test merupakan rangkaian pertanyaan yang memerlukan jawaban testi
sebagai alat ukur dalam proses asesmen maupun evaluasi dan mempunyai
peran penting untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, kecerdasan
bakat, atau kemampuan yang dimiliki individu atau kelompok.42
Kriteria penyusunan test hasil belajar yang baik dapat mengukur apa
yang semestinya diukur, dengan melihat kesesuian soal serta tujuan
pembelajaran. Setiap butir soal mempertimbangkan kemampuan siswa yang
didasarkan pada indikator pencapaian kompetensi pembelajaran ditinjau dari
aspek-aspek kawasan belajar.
Dalam penelitian ini, test digunakan untuk mengukur tingkat pencapain
keberhasilan siswa setelah melakukan kegiatan belajar sesuai dengan
indikator terhadap peningkatan pemahaman konsep.
2.
Observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang
dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.43
42
43
Kasmadi, Nia Siti Sunariah Op.Cit, hlm.69
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (jakarta: PT.Grafindo Persada, 2013),
hlm. 76
53
Observasi sebagai pengumpul data mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan koesioner.
Kalau wawancara selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak
terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain. Teknik
pengumpul data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan
dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden
yang diamati tidak terlalu besar.
Observasi
dapat
dilakukan
baik
secara
partisipasi
(participant
observation) maupun non partipasi (non partisipant observation). Observasi
dapat pula berbentuk observasi eksperemental (experimental observasion)
yaitu observasi yang dilakukan dalam situasi buatan atau berbentuk
observasi yang dilakukan dalam situasi yang wajar (nonexperimental
observasion). 44
Metode observasi partisipan ini penulis gunakan untuk menyelidiki
peserta didik dalam proses kegiatan belajar mengajar melalui lembar
observasi keterlaksanaan belajar, menyelidiki tentang keadaan gedung
sekolah, sarana dan prasarana yang ada di MI ISMARIA Bandar Lampung,
metode ini penulis gunakan sebagai metode pendukung.
3.
Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu proses pengumpulan data dengan cara
mencari data-data tertulis sebagai data penelitian, menurut S. Margono
dokumentasi adalah “cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis
44
Anas Sudijono, Ibid, hlm. 77
54
seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat teori,
dalil, atau hukum-hukum dan lain-lain”.45
Dokumentasi digunakan sebagai penguat data yang diperoleh selama
observasi. Teknik pengumpulan data dengan mengambil dari dokumendokumen yang telah ada. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan
untuk mengetahui kemampuan keterampilan peserta didik selama proses
pembelajaran penelitian yang dilakukan
F. Teknik Analisis Data
1.
Uji Normalitas
Untuk melakukan pengujian hipotestis, digunakan rumus statistic yang
hanya berlaku jika data berasal dari polusi yang berdistribusi normal. Uji
normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti
berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang dilakukan adalah uji
liliefors.46 Hipotestis uji normalitas sebagai berikut :
H0
: data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H1
: data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal
Langkah-langkah penggunaan uji normalitas data penelitian sebagai
berikut:
1) Mengurutkan data sampel dari kecil ke besar
2) Menentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus
45
46
S. Margono, Op Cit, hlm. 181
Sudjana, Metoda Statistik, (Bandung: Tarsito, 2011), Hlm. 466
55
Zi =
Keterangan :
Xi : Data tunggal
Zi
S
: Rata-rata data tunggal
: Simpangan baku data tunggal
3) Menentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan
tabel Zi di sebut dengan f(Zi)
4) Menghitng frekuensi komulatif dari masing-masing nilai Zi di sebut
dengan S(Zi)
5) Menentukan nilai L0 dengan rumus f(Zi) - S(Zi) kemudian tentukan nilai
mutlaknya. Ambil yang paling besar dan bandingkan dengan Lt dari
tabel liliefors.
6) Adapun kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
Tolak H0 jika L0 > Lt
Tolak H0 jika L0 < Lt
2.
Uji Homogenitas
Setelah uji normalitas, dilakukan uji homogenitas. Uji ini digunakan
untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai variasi yang atau
tidak.”Uji homogenitas yang digunakan adalah uji homogenitas dua varian
atau dua fister.47 Yaitu :
F=
47
, di mana S2 =
Ibid, hlm. 249
56
Keterangan :
F : homogenitas
: varians terbesar
: varians terkecil
Adapun kriteria uji homogenitas untuk uji homogenitas ini adalah :
3.
H0 diterima jika Fh ≤ Ft
H0: data memiliki varian homogen
H0 diterima jika Fh > Ft
H0: data tidak memiliki varian homogeny
N-Gain
Uji gain yaitu data yang utama dipakai untuk melihat peningkatan hasil
belajar pada pretest dan posttest. Data tersebut dianalisis untu melihat skor
hasil test. Selanjutnya hasil test tersebut dihitung rata-ratanya. Serta
menghitung N-Gain antara pretest dan posttest untuk menghitung N-Gain
dapat digunakan rumus:
–
N – Gain
Kiteria perolehan skor N-Gain dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 3.3
Kategori Perolehan Skor N-Gain
Batasan
Kategori
G > 0,7
Tinggi
0,3 < g ≤ 0,7
Sedang
g ≤ 0,3
Rendah
57
4.
Uji Hipotestis
Pengujian hipotestis adalah suatu prosedur yang menghasilkan
keputusan dalam menerima dan menolak hipotestis yang ditetapkan.
Pengujian hipotestis menggunakan uji t dengan pertimbangan sebagai
berikut.
1) Uji-t lebih tepat dari pada uji statistik lainnya karena dalm penelitian ini
hanya menggunakan dua variabel.
2) Uji-t lebih efisien (waktu dan biaya) dalam pelaksanaannya dari pada uji
statistik lainnya.
Hipotestis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0
= Ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran TGT (Teams
game and Tournament) terhadap peningkatan pemahaman konsep
belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MI
ISMARIA Bandar Lampung.
H1
= Tidak ada pengaruh yang signifikan model pembelajaran TGT
(Teams game and Tournament) terhadap peningkatan pemahaman
konsep belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA kelas IV MI
ISMARIA Bandar Lampung.
Untuk menguji hipotestis dipergunakan rumus linear sederhana yang
dilanjutkan dengan uji t dengan rumus sebagai berikut:
1.
Apabila t0 < ta maka H0 ditolak yang menyatakan ada pengaruh.
58
2.
Apabila t0 > ta maka H0 diterima yang menyatakan tidak ada
pengaruh.
Untuk menganalisis dari hasil penelitian, penulis menggunakan analisis
statistik, karena data yang di kumpulkan adalah data kuantitatif atau data
berupa angka yang dapat dari hasil pemberian test dan di beri nilai dari tiap-s
digunakan menganlisis data dalam penelitian ini adalah rumus t-test sebagai
berikut:48
ttest =
Dengan
S2 =
keterangan :
: Rataan kelompok eksperimen
: Rataan kelompok kontrol
: banyaknya siswa kelompok eksperimen
: banyaknya siswa kelompok control
S1
: standar deviasi dari siswa kelompok eksperimen
S2
: standar deviasi dari siswa kelompok control
S
: standar deviasi gabungan
48
Sudjana, Ibid, hlm.239-240
59
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Penerapan Model Teams
Game And Tournament (TGT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA peserta
didik kelas IV A sebagai kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada
kelas IV B sebagai kelas kontrol. Data hasil penelitian ini dibagi menjadi 2
bagian, yaitu data penelitian dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, baik
sebelum perlakuan maupun setelah perlakuan.
Pembelajaran pada kelas eksperimen dengan Model Teams Game And
Tournament (TGT) pada dasarnya diskusi kelompok.Peserta didik diminta untuk
berkelompok yang masing-masing beranggotakan 5-6 orang, masing-masing
anggota diberi nomor.Sedangkan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan
metode konvensional. Guru menjadi pusat pembelajaran, peserta hanya
memperhatikan, mencatat penjelasan guru, dan mengerjakan soal yang diberikan.
1. Analisis Data
a. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1) Validitas Isi
Untuk memperoleh data skor hasil uji coba instrument pada
peserta didik, dilakukan uji coba test yang terdiri dari 15 soal uraian
pada peserta didik di luar populasi penelitian.Uji coba tes dilakukan
pada 42 orang peserta didik kelas V B MI Ismaria Al-Qur‟aniyah
60
Bandar Lampung pada tanggal 02 September 2016. Berikut
rangkuman uji validitas soal tes:
Tabel 4.1
Validitas Item Soal
No Soal
rtabel
rhitung
Kesimpulan
1
0,308
0,673
Valid
2
0,308
0,016
Tidak Valid
3
0,308
0,611
Valid
4
0,308
0,371
Valid
5
0,308
0,554
Valid
6
0,308
0,683
Valid
7
0,308
0,682
Valid
8
0,308
0,664
Valid
9
0,308
0,577
Valid
10
0,308
0,201
Tidak Valid
11
0,308
0,647
Valid
12
0,308
0,312
Valid
13
0,308
0,649
Valid
14
0,308
0,349
Valid
15
0,308
0,418
Valid
Sumber : Pengolahan Data Lampiran 11
Hasil perhitungan uji intrumen tes hasil belajar matematika peserta
didik dengan 15 soal essay dan α = 0,05 menunjukkan bahwa terdapat
dua soal yang tidak valid (rxy< 0,308) yaitu soal nomor 2 dan nomor
10, selebihnya tergolong valid dengan kisaran 0,308 s.d 0,791.
Berdasarkan kriteria validitas soal yang akan digunakan untuk
mengambil data, maka butir soal nomor 2 dan 10 dibuang karena item
61
soal tersebut tidak dapat mengukur hasil belajar siswa, sehingga tidak
dapat diujikan kepada sampel penelitian dengan membuang item soal
tersebut. Selain butir soal nomor 2 dan 10, item soal semuanya dapat
digunakan untuk mengambil data.
2) Analisis Tingkat kesukaran
Uji tingkat kesukaran pada penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah soal yang diujikan tergolong sukar, sedang atau
mudah. Dengan bantuan program Microsoft office excel 2010,
diperoleh hasil perhitungan indeks kesukaran setiap butir soal tes hasil
belajar matematika yang disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Tingkat Kesukaran Item Soal
No
Soal
Tingkat
Kesukaran
Keterangan
1
0,6488
Cukup
2
0,078
Sukar
3
0,459
Cukup
4
0,224
Sukar
5
0,5024
Cukup
6
0,527
Cukup
7
0,522
Cukup
8
0,785
Mudah
9
0,195
Sukar
10
0,171
Sukar
11
0,595
Cukup
12
0,893
Mudah
13
0,429
Cukup
62
14
0,561
Cukup
15
0,595
Cukup
Sumber : Pengolahan Data Lampiran 12
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 15 butir soal yang
diuji cobakan menunjukkan terdapat 2 butir soal yang tergolong
mudah (P> 0,70) yaitu soal nomor 8 dan 12. Selain itu, terdapat 9 butir
soal tergolong sedang (0,30 ≤ P ≤ 0,70) yaitu soal nomor 1, 3, 5, 6, 7,
11, 13, 14, dan 15. Adapun 4 butir soal yang tergolong sukar (P >
0,70) yaitu soal nomor 2 , 4 , 9 dan 10.
3) Analisis Daya Beda Butir Soal
Dengan bantuan program Microsoft office excel 2010, diperoleh
hasil perhitungan daya pembeda tiap butir soal tes hasil belajar IPA
yang disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Daya Pembeda Item Soal
C
Daya Pembeda
Keterangan
Keputusan
1
0,390
Sedang
Diterima
2
-0,130
Jelek
Ditolak
3
0,250
Sedang
Diterima
4
0,020
Jelek
Ditolak
5
0,270
Sedang
Diterima
6
0,280
Sedang
Diterima
7
0,240
Sedang
Diterima
8
0,460
Baik
Diterima
9
0,050
Jelek
Ditolak
63
10
0,050
Jelek
Ditolak
11
0,300
Sedang
Diterima
12
0,470
Baik
Diterima
13
0,220
Sedang
Diterima
14
0,260
Sedang
Diterima
15
0,300
Sedang
Diterima
Sumber : Pengolahan Data Lampiran 13
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa soal yang mempunyai
daya pembeda dengan kriteria jelek ada 4 soal, kriteria sedang ada 11
soal, dan kriteria baik ada 2 soal. Butir-butir tes hasil belajar itu
haruslah mampu memberikan hasil tes yang mencerminkan adanya
perbedaan-perbedaan kemampuan yang terdapat di kalangan siswa
tersebut. Jika daya pembeda jelek maka menunjukkan bahwa butir
item yang bersangkutan memiliki daya pembeda sedikit, dalam arti
bahwa jumlah siswa kelompok atas yang jawabannya benarberbeda
hanya sedikit dengan jumlah siswa kelompok bawah yang jawabannya
benar. Jadi diantara kedua kelompok siswa tersebut perbedaannya
hanya sedikit sekali.Maka penulis menyimpulkan tidak menggunakan
atau membuang item soal yang daya pembedanya jelek.
4) Uji Reliabilitas
Perhitungan
indeks
reliabilitas
soal
dilakukan
dengan
menggunakan Rumus Alfa Cronbach terhadap 15 butir soal. Dapat
dilihat pada Lampiran 12, bahwa item-item soal yang tersebut
64
memiliki indeks reliabilitas sebesar 0,739 lebih besar dari rtabel =
0,308. Sehingga instrument tes tersebut dikatakan reliable dan
memiliki keajegan atau konsisten dalam mengukur sampel dan layak
digunakan untuk pengambilan data hasil belajar IPA.
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, uji tingkat kesukaran
dan uji daya beda soal, dari 15 soal yang diujikan terdapat 10 soal
yang dapat digunakan untuk mengambil data. Soal yang digunakan
harus memenuhi syarat validitas yakni rhitung> rtabel harus memiliki
tingkat kesukaran cukup (sedang) antara 0,30 sampai dengan 0,70
serta memiliki 0,20 ≤ IDP ≤ 1,00. Berikut rangkuman hasil analisis
butir soal dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.4
Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal
No
Soal
1
Uji
Validitas
Valid
Tingkat
Kesukaran
Sedang
Daya
Pembeda
Diterima
2
Tidak Valid
Sukar
Ditolak
Tidak digunakan
3
Valid
Sedang
Diterima
Digunakan
4
Valid
Sukar
Ditolak
Tidak digunakan
Sedang
Diterima
5
Valid
Reliabilitas
Kesimpulan
Digunakan
Digunakan
Reliabel
6
Valid
Sedang
Diterima
7
Valid
Sedang
Diterima
Digunakan
8
Valid
Mudah
Diterima
Digunakan
9
Valid
Sukar
Ditolak
Tidak digunakan
10
Tidak valid
Sukar
Diterima
Digunakan
11
Valid
Sedang
Diterima
Digunakan
65
Digunakan
12
Valid
Mudah
Ditolak
Tidak
digunakan
13
Valid
Sedang
Diterima
Digunakan
14
Valid
Sedang
Diterima
Digunakan
15
Valid
Sedang
Diterima
Digunakan
Berdasarkan tabel di atas, maka soal yang dapat digunakan yaitu
soal nomor 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, dan 15. Maka dipilih soal
yang dapat digunakan untuk pretest dan posttest ada 10 soal saja yang
diambil, yaitu 1, 3, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, dan 15
b. Data Kemampuan Awal Peserta Didik (Pretest)
Pengambilan data awal dilakukan sebelum memulai pembelajaran
materi struktur tumbuhan dan fungsinya. Pada lampiran 2 dapat dilihat
nama responden dari eksperimen yang berjumlah 32 orang dan responden
kelas kontrol yang juga berjumlah 32 orang. Rangkuman data kemampuan
awal peserta didik yang diperoleh dari hasil pretest dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.5
Rekapitulasi Hasil Pretest
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Skor
Maks
100
Nilai
Nilai
Maks
Min
68
28
S
( )
48,94
11,02
Sumber : Pengelolaan data Lampiran 17 dan 18
66
Nilai
Nilai
Maks
Min
56
20
( )
S
44,313
8,7858
Berdasarkan table di atas menunjukan bahwa dengan skor maksimal
100 kelas eksperimen memiliki nilai tertinggi 68 dan nilai terendah 28
dengan nilai rata-rat nilai 48,94 dan simpangan baku sebesar 11,02. Pada
kelas kontrol dengan skor maksimal 100, memiliki nilai tertinggi 56 dan
nilai terendah 20 dengan nilai rata-rata nilai 44,313 dan simpangan baku
sebesar 8,7858. Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai awal
pmahaman konsep belajar peserta didik yang akan dijadikan kelas
eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda.
c. Hasil Uji Prasyarat Data Pretest
1). Uji Nomalitas Data Pretest
Skor awal data dari setiap kelas digunakan untuk menguji
normalitas data. Uji normalitas data menggunakan rumus Liliefors
Lhitung = max | F (zi) – S (zi) |. Rangkuman hasil uji normalitas
terhadap data hasil pretest dengan taraf nyata sebesar 0.05 dapat
dilihat pada tabel 11 berikut :
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Kelas
N
Eksperimen
Kontrol
32
32
Kesimpulan
0,1009
0,1555
0,161
0,161
diterima
Sumber : Pengolahan data lampiran 17 dan 18
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa kelas eksperimen
dengan jumlah peserta didik 32 diperoleh Lhitung= 0,1009. Dengan
α = 5% = 0,05 didapat Ltabel = 0,161. Oleh karena itu Lhitung< Ltabel
67
yaitu 0,1009 < 0,161. sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah
peserta didik 32 diperoleh Lhitung = 0,1555. Dengan α = 5% = 0,05
didapat Ltabel= 0,161. Oleh karena itu Lhitung< Ltabel yaitu 0,1555 <
0,161. Maka dapat disimpulkan hasil uji normalitas data pretest
bahwa data kelas eksperimen dan kelas kontrol maka H0 diterima
yang berarti bahwa populasi berdistribusi normal.
2). Uji Kesamaan Dua Varians Data Pretest
Uji kesamaan dua varians (homogenitas) digunakan untuk
melihat kesamaan kedua varians kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Adapun rangkuman data hasil perhitungan dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.7
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Kelas
Varians
Eksperimen
Kontrol
113,59
74,77
Kesimpulan
1,519
diterima
1,84
Sumber : Pengolahan data lampiran 19
Berdasarkan tabel di atas diperoleh
taraf sitgnifikan α = 0,05, diperoleh
hasil perhitungan tersebut terlihat bahwa
= 1,519 dengan
= 1,84. Berdasarkan
<
. Maka
dapat diambil kesimpulan bahwa sampel berasal dari populasi
yang homogen dengan demikian data pretest telah memenuhi
syarat uji perbedaan dua rata-rata.
68
3). Uji perbedaan Data Tes Awal (Pretest)
Perhitungan uji perbedaan dua rata-rata menggunakan uji-t
dengan taraf nyata 0,05 terhadap data hasil pretest untuk
mengetahui bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal yang
sama. Dengan hepotesis penelitian :
H0 : µ1 = µ2
(Tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPA peserta
didik yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen)
H1 : µ1≠ µ2
(Terdapat perbedaan hasil belajar IPA peserta didik
yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen)
n1
n2
Tabel 4.8
Hasil Uji Hipotesis Uji-t
n1 + n2 – 2 thitung
ttabel
32 32 62
2,040
1,99897
Keputusan uji
H0 diterima
Sumber : pengolahan data lampiran 20
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwathitung = 2,040 dan
daya beda 62 dengan ttabel= 1,99897. Jika thitung lebih kecil atau sama
dengan (≤) dari ttabel maka H0 diterima. Hal ini dapat dikatakan bahwa
rata-rata pemahaman konsep IPA peserta didik yang akan dijadikan
kelas eksperimen sama dengan rata-rata hasil belajar IPA peserta didik
kelas kontrol.
69
d. Data Peningkatan Hasil belajar
Setelah diberikan tes awal (pretest) dean tes terakhir (posttest)
selanjutnya data hasil pretest dan posttest dilakukan perhitungan untuk
mengetahui peningkatan pemahaman konsep IPA kelas IV setelah
melaksanakan pembelajaran dengan rumus normalized (n-gain).
Berikut rekapitulasi data indeks peningkatan dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.9
Data Indeks Peningkatan Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol
Peningkatan
Peningkatan
No
Eksperimen
Kontrol
1
0,676
0,500
2
0,519
0,786
3
0,440
0.400
4
0,630
0,556
5
0,647
0,654
6
0,833
0,536
7
0,313
0,393
8
0,765
0,375
9
0,269
0,885
10
0,350
0,136
11
0,300
0,483
12
0,250
0,320
13
0,958
0,304
14
0,882
0,575
15
0,542
0,862
16
0,417
0,633
17
0,304
0,478
18
0,900
0,522
19
0,063
0,480
20
0,667
0,391
21
0,618
0,130
70
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
0,280
0,440
0,304
0,559
0,500
0,464
0,833
0,500
0,800
0,516
0,462
0,261
0,870
0,440
0,269
0,333
0,500
0,629
0,440
0,480
0,485
0,786
Sumber : pengolahan data lampiran 21
Rangkuman data peningkatan hasil belajar pemahaman konsep IPA
peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10
Data Peningkatan Pemahaman Konsep IPA
Kelas
Jumlah
peserta
didik
Nilai
maks
Nilai
min
( )
S2
S
eksperimen
32
0,958
0,063
0,53
0,048
0,219
kontrol
32
0,885
0,130
0,50
0,037
0,192
Sumber : pengolahan data lampiran 21
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa kelas eksperimen
memiliki nilai tertinggi 0.958 dan nilai terendah 0.063 dengan rata-rata
0,53 simpangan baku sebesar 0.219 . Pada kelas kontrol memiliki nilai
tertinggi 0,885 dan nilai terendah 0,130 dengan rata-rata 0,50 simpangan
baku sebesar 0.192. Maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata peningkatan
kelas dengan menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Teams
Game And Tournament (TGT) yaitu sebesar 0,219 lebih besar dari rata-
71
rata peningkatan kelas dengan pembelajaran konvensional yaitu sebesar
0,192.
1) Uji Normalitas DataPeningkatan
Rangkuman hasil uji nomalitas terhadap data peningkatan
dengan taraf nyata 0,05 menggunakan rumus Liliefors dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 4.11
Hasil Perhitungan Uji Normalitas Peningkatan
Kesimpulan
Kelas
N
Eksperimen
Kontrol
32
32
0,173
0,173
0,097
0,025
diterima
Sumber : Pengolahan data lampiran 23 dan 24
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa kelas eksperimen
yang menggunakan Model Cooperative Teams Game And Tournament
(TGT) dengan jumlah peserta didik 32. Dengan menggunakan uji
Liliefors diperoleh Lhitung = 0.173, dengan Ltabel= 0.097 didapat. Oleh
karena itu Lhitung <Ltabel yaitu 0.173 < 0.097, maka H0 diterima yang
berarti bahwa data berdistribusi normal. Sedangkan kelas kontrol
menggunakan model konvensional dengan jumlah peserta didik 32.
Dengan menggunakan uji Liliefors diperoleh Lhitung = 0.173, dengan
Ltabel = 0.025 didapat. Oleh karena itu Lhitung <Ltabel yaitu 0,173 <
0.025. Maka H0 diterima yang berarti bahwa data berdistribusi normal.
2) Uji Kesamaan Dua Varians Data Peningkatan
72
Uji kesamaan dua varians (homogenitas) digunakan untuk
melihat kesamaan kedua varians kelas eksperimen dan kelas
kontrol. Adapun rangkuman data hasil perhitungan dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.12
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Peningkatan
Kelas
Varians
Eksperimen
Kontrol
0,048
0,037
Kesimpulan
1,295
1,84
Homogen
Sumber : Pengolahan data lampiran 25
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa uji homogenitas
varians data penelitian ini membandingkan varians terbesar dan
varians terkecil. Hasil pengujian uji homogenitas dengan taraf
signifikan 0.05 diperoleh tabel Ftabel = 1.84 dan hasil perhitungan
tersebut ternilai bahwa Fhitung = 0.295. Berdasarkan hasil
perhitungkan tersebut terlihat bahwa Fhitung≤Ftabel.Maka dapat
dikatakan bahwa varians data N-gain dari kedua kelas adalah sama
atau homogen.
3) Hipotesis Peningkatan Hasil Belajar IPA
Perhitungan uji perbedaan dua rata-rata menggunakan uji-t
dengan taraf nyata 0,05 terhadap data hasil pretest dan posttest.
Dengan hipotesis penelitian :
H0 : µ1 = µ2
(Rata-rata
peningkatan
hasil
belajar
IPA
menggunakan model pembelajaran Teams Game
73
And Tournament (TGT) dan metode konvensional
sama)
H1 : µ1≠ µ2
(Rata-rata hasil belajar IPA menggunakan model
pembelajaran
Teams
Game
And
Tournament
(TGT) dan metode konvensional berbeda)
Rangkuman
hasil
hipotesis
terhadap
data
peningkatan
menggunakan uji-t dengan taraf nyata 0.05 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.13
Hasil Uji Hipotesis Uji-t
n1
n2
32 32
n1 + n2 – 2
thitung
ttabel
62
2,310
1,99897
Keputusan uji
H0 ditolak
Sumber : Pengolahan data lampiran 26
Berdasarkan tabel 13 di atas menunjukkan bahwathitung = 2,310
dan daya beda 62 dengan ttabel = 1,99897. Jika thitung lebih besar
atau sama dengan (≤) dari ttabel maka H0 ditolak. Hal ini dapat
dikatakan bahwa rata-rata pemahaman konsep belajar IPA
menggunakan model pembelajaran Teams Game And Tournament
(TGT) dan metode konvensional berbeda. Maka disimpulkan
bahwa menggunakan model pembelajaran Teams Game And
Tournament
(TGT) pemahaman konsep lebih baik daripada
74
metode konvensional pada kelas IV di MI Ismaria Al-Qur‟aniyah
Bandar Lampung.
B. Pembahasan
Teams Game and Tournament (TGT) adalah salah satu model
pembelajaran kooperatif yang menempatkan peserta didik dalam kelompok –
kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang peserta didik yang
memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda.
Pembelajaran TGT dimulai dengan Tahap Penyajian Kelas, yaitu: bahan ajar
dalam TGT mula-mula diperkenalkan melalui presentasi kelas. Presentasi ini
paling sering menggunakan pengajaran langsung atau suatu ceramah-diskusi
yang dilakukan oleh guru. Pada kegiatan ini peserta didik bekerja lebih dahulu
untuk menemukan informasi atau mempelajari konsep-konsep atas upaya mereka
sendiri. Setelah guru mempresentasikan bahan ajar, tim tersebut berkumpul untuk
mempelajari LKS atau bahan lain.
Permainan ini diawali dengan memberitahukan aturan permainan. Setelah
itu permainan dimulai dengan membagikan kartu – kartu soal untuk bermain
(kartu soal dan kunci ditaruh terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci tidak
terbaca. Setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca soal dan
pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang menang
undian mengambil kartu undian yang berisi nomor soal dan diberikan kepada
pembaca soal. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian
yang diambil oleh pemain. Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri oleh
pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal.
75
Setelah waktu untuk mengerjakan soal selesai, maka pemain akan
membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditanggapi oleh penantang searah
jarum jam. Setelah itu pembaca soal akan membuka kunci jawaban dan skor
hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang
pertama kali memberikan jawaban benar.
Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan
dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan,
dimana posisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam satu
meja turnamen dapat berperan sebagai pembaca soal, pemain, dan penantang.
Disini permainan dapat dilakukan berkali – kali dengan syarat bahwa setiap
peserta harus mempunyai kesempatan yang sama sebagai pemain, penantang, dan
pembaca soal. Dalam permainan ini pembaca soal hanya bertugas untuk
membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau
memberikan jawaban pada peserta lain.
Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja
menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin yang
diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan. Selanjutnya setiap pemain
kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh
berdasarkan tabel yang telah disediakan. Selanjutnya setiap pemain kembali
kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh kepada ketua
kelompok. Ketua kelompok memasukkan poin yang diperoleh anggota
kelompoknya pada tabel yang telah disediakan, kemudian menentukan kriteria
penghargaan yang diterima oleh kelompoknya.
76
Pembelajaran IPA dengan menggunakan model cooperative learning tipe
Teams Game And Tournament (TGT) pada kelas IV A, mampu menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik selama pembelajaran. Peserta didik menjadi lebih
antusias dalam proses belajar mengajar, karena model cooperative learn. Guru
dapat menerapkan prinsip pembelajaran yang dilakukan dengan bermain (belajar
sambil bermain dalam pembelajaran). Kegiatan seperti ini dapat membuat
suasana pembelajaran tidak menjenuhkan bagi peserta didik dan aktif selama
proses pembelajaran.Sedangkan metode konvensional lebih banyak menuntut
keaktifan guru daripada pesera didik. Peserta didik menjadi lebih pasif dalam
pembelajaran dan guruakan kesulitan dalam menyimpulkan bahwa peserta didik
mengerti atau tidak mengerti pada materi yang diajarkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyampaian materi struktur
tumbuhan dan fungsinya dengan model cooperative learning tipe Teams Game
And Tournament (TGT) lebih efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep
belajar peserta didik dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
hal tersebut tidak terlepas dari penggunaan model cooperative learning tipe
Teams Game And Tournament (TGT) lebih meningkatkan keaktifan peserta
didik dalam kegiatan diskusi kelompok sehingga dapat menemukan pengetahuan
secara bersama, memperbaiki pemahaman serta mengembangkan pemikiran
peserta didik.
Model pembelajaran cooperative learning mendorong meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam memecahkan berbagai masalah yang ditemui
selama pembelajaran, karena peserta didik dapat bekerja sama dengan yang lain
77
dalam menemukan dan merumuskan alternatif pemecah masalah materi pelajaran
yang dihadapi. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah menciptakan situasi
dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan
kelompoknya.
Keberhasilan
pembelajaran
kooperatif
adalah
ditentukan
oleh
keberhasilan kelompok. Maka dengan demikian kemauan bekerja sama dalam
kelompok perlu ditekankan dalam proses pembelajaran. Seperti tiap anggota
kelompok mau membantu anggota yang lain mengalami kesusahan dalam
belajar. Adanya kemauan untuk kerja bekerja sama itu kemudian dipratekkan
dalam aktivitas dan kegiatan yang tergambarkan dalam kemampuan bekerja
sama. Pada dasarnya, TGT merupakan varian dari diskusi kelompok. Teknis
pelaksanaannya hampir sama dengan diskusi kelompok. Pertama-tama, guru
meminta siswa untuk duduk berkelompok-kelompok.Masing-masing anggota
diberi nomor. Setelah selesai, guru memanggil nomor (baca;anggota) untuk
mempresentasikan hasil diskusinya. Guru tidak memberitahu nomor berapa yang
akan berpresentasi selanjutnya. Begitu seterusnya hingga semua nomor
terpanggil. Pemanggilan secara acak ini akan memastikan semua siswa benarbenar terlibat dalam diskusi tersebut.
Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Game And Tournament
(TGT) menekankan peserta didik untuk saling bekerja sama dengan kelompok
sehingga masing-masing anggota kelompok paham dengan hasil kerja
kelompoknya dan bertanggung jawab terhadap hasil kerta tersebut, sehingga
dengan sendirinya peserta didik merasa dirinya harus terlibat aktif dalam proses
78
pembelajaran. Dengan demikian peserta didik akan merasa termotivasi untuk
belajar dan aktivitas belajar dapat meningkat, maka pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Peningkatan pemahaman konsep belajar ditunjukan angka indeks yang
dicapai siswa setelah melakukan proses dan kegiatan-kegiatan pembelajaran,
yang menjadi kriteria hasil belajar adalah memberikan pertimbangan tentang
hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Berdasarkan faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar tersebut dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa
dapat ditentukan dari banyak faktor diantaranya faktor yang bersumber dari diri
siswa sendiri dan faktor yang berasal dari lingkungan di sekitar siswa.
Pemahaman merupakan proses, perbuatan dan cara memahami. Dengan
pemahaman, peserta didik diminta untuk membuktikan bahwa ia memahami
hubungan yang sederhana di antara fakta – fakta atau konsep. Penulis dapat
menyimpulkan bahwa pemahaman konsep terhadap hasil belajar merupakan hal
penting dalam proses belajar mengajar, karena dapat menjadi petunjuk untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan seorang siswa dalam kegiatan belajar
mengajar yang telah dilaksanakan. Dengan demikian jika pencapaian hasil
belajar itu tinggi, dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar itu berhasil.
79
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang diuraikan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa, model pembelajaran Teams Game And Tournament
(TGT) memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan pemahaman
konsep peserta didik kelas IV A MI Ismaria Al-Qur‟aniyah Bandar Lampung
dengan thitung = 2,310 dan ttabel = 1,99897 yang berarti thitung > ttabel. Dengan
demikian kemampuan rata-rata peserta didik termasuk dalam kategori sedang.
B. SARAN
Berdasarkan simpulan dalam penelitian ini, dikemukakakan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
a.
Siswa harus lebih aktif dan meningkatan keberanian dalam proses
pembelajaran, terutama pada saat langkah-langkah dalam model
pembelajaran Teams Game And Tournament (TGT) untuk menambah
pengetahuan dan meningkatkan kreatifitas dalam pembelajaran.
b.
Siswa harus bekerjasama dengan teman selama diskusi kelompok agar
mereka dapat bertukar pikiran dengan siswa lainnya dalam satu
kelompok.
2. Bagi Guru
80
a.
Sebaiknya pada pembelajaran IPA khususnya pada peningkatan
pemahaman konsep hendaknya menerapkan model pembelajaran Teams
Game And Tournament (TGT).
b.
Guru hendaknya memberikan masukan bagi rekan-rekan guru yang lain
agar berusaha mencoba menerapkan model pembelajaran Teams Game
And Tournament
(TGT) pada mata pelajaran yang lain agar
pembelajaran lebih menarik sehingga meningkatkan prestasi siswa
3. Bagi Sekolah
Sekolah sebaikanya meningkatkan kualitas tenaga pendidiknya serta
mengadakan pelatian bagi guru agar dapat berinovasi menerapkan model
pembelajaran yang tepat pada pembelajaran, terutama model pembelajaran
Teams Game And Tournament (TGT). Kualitas tenaga pendidik yang lebih
baik akan berpengaruh pada pembelajaran, karena pastinya akan terdapat
inovasi dan variasi dalam penggunaan model pembelajaran dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
4. Bagi Peneliti Lain
Peneliti lain yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya
lebih cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori yang berkaitan
dengan penggunaan model pembelajaran Teams Game And Tournament
(TGT) guna melengkapi kekurangan yang ada. Teams Game And
Tournament (TGT) dapat meningkatkan pemahaman konsep dan keaktifan
siswa serta membuat siswa lebih mudah mengingat suatu hal atau konsep
tertentu.
81
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahma, Mulyono, 2010, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:
Rineka Cipta
Alqur‟an dan terjemahnya, 2009. Al-Hikmah Bandung: ponegoro
Amran YS Chaniago, Kamus Lengkap Bahasa Indonesi, Bandung: Pustaka Setia
Anita Lie, 2004, Cooperative Learniang Mempraktikan Cooperative Learning di
Ruang Kelas, Jakarta: PT. Gramedia
Anas Sudijono, 2013, Pengantar Evaluasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Asih Widi Wisudawati, Eka Sulistyowati, 2014, Metodologi Pembelajaran IPA,
Jakarta: PT Bumi Aksara
C. Asri Budiningsih, 2005, Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta : PT Rineka Cipta.
Djamarah Syaiful Bahri, 2011, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta
Gempur Santoso, 2005, Metodologi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta:
Prestasi Pustaka
Etin Solihatin, 2011, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS,
Jakarta: Bumi Aksara
Isjoni, 2009. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta
Kasmiadi, Nia Siti Sunariah, 2013, Panduan Modern Peneitian Kuantitatif, Bandung:
Alfabeta
Miftahul Huda, 2011, Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur, dan Model
Penerapan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Muhammad Saleh, 2012, Pembelaran Kooperatif dengan Pendekatan Pendidikan
Matematika Realistick (PMR), Banda Aceh
Muhibbinsyah, 2010, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Edisi Revisi),
Bandung: PT. Rosdakarya
Ngalim Purwanto, 1997, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi pengajaran. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
82
Oemar Hamalik, 2001, Perencaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,
Jakarta: Bumi aksara
Robert E Slavin, 2005, Cooperative Learning, Bandung: Nusa media
Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta
Suharsimi Arikunto, 2009, Dasar-Dasar Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Sardiman, 2010, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada
Trianto. 2010. Mendisain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup..
Yuberti, Mujib, Netri Wati. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran, Lampung : IAIN
RADEN Intan Lampung
83
Lampiran 1
DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK UJI COBA VALIDASI KELAS V D
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Nama
Adila Diva Apria
Aditya Prabudi Saputra
Andika Wendi Pratama
Andika Febriansyah
Afrelli Celsi Putri
Ariyanto Kusuma P
Aulia Salsabila
Azizan Nurul F
Az-Zahra Annisa
Bintang Ardhitya
Dinda Anjelika
Dwi Putri Agustina
Intan Zelia Nabila
Ittaqi Zakri Billah
Jacinda Iren Putri
Luthfi Agatha
Harsalna
Faranisa Choirun
Malvin Saiful Habiebie
M. Anugrah Nur
M. Dimas Prabu
M. Ihza Ramadani
M. Rafi Rahmatullah
Nabila Putri
Nikita Aulia
Najjah Kafka Navisa
Najala Khoirul
Rafli Muharomi
Rahma Julia Putri
Rasyid Hadi
Rayya Mitro Ramadani
Rifdah Zakiyah
Rivan Yusri
Rizki Bintang
Satrio Dirga Pratama
Sevina Azahra
Suci Natasya
Syafa Al-Zahra
Syukur Alam M
84
40
41
Taskia Saleha
Wahyu Wuri Suganda
85
Lampiran 2
Kisi-Kisi Instrumen Uji Coba Soal Pemahaman Konsep
No
1
Aspek/Dimensi
Indikator
Mengingat dan Menunjukkan
1. Siswa mampu mengenal struktur dari tumbuhan
struktur tumbuhan
2. Siswa mampu menyebutkan bagian-bagian bung
sempurna
3. Siswa mampu menjelaskan kegunaan putik dan
benang sari
4. Siswa mampu membedakan jenis-jenis batang
2
Menguraikan dan membedakan
1. Siswa mampu membedakan bentuk daun
bagian-bagian dari tumbuhan struktur
tumbuhan
berdasarkan susunan tulangnya
2. Siswa mampu mengenal jenis akar pada tumbuha
3. Siswa mampu menunjukkan jenis bunga sempurn
dan bunga tidak sempurna
4. Siswa mampu menjelaskan bagian-bagian pada a
3
Menjelaskan dan memberikan
1. Siswa mampu meunjukkan melalui gambar
penilaian tentang tumbuhan
2. Siswa mampu mengungkapkan pendapatnya
disekitarnya
mengenai proses fotosintesis dengan bahasanya
secara sederhana
86
Keterangan :
Pemahaman Konsep adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengemukakan kembali ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk ucapan maupun
tulisan. Dalam menentukan kemampun yang diperoleh akan diukur berdasarkan ranah
kognitif. Dalam hal ini sebagai ranah hasil belajar yang berkenaan dengan
kemampuan pikir, kemampuan memperoleh pengetahuan, pengetahuan yang
berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisai,
penentuan dan penalaran dapat diartikan sebagai kemampuan intelektual.
Benjamin S. Bloom mengklasifikasi ranah hasil belajar kognitif sebagai
berikut :
1. Pengetahuan (Knowledge) C1, Kemampuan mengingat diantaranya seperti:
menyebutkan, menjelaskan, menentukan, menunjukkan, mengingat kembali,
dan mendefinisikan.
2. Pemahaman (Comprehension) C2, Kemampuan memahami diantaranya
seperti: membedakan, mengubah, memberi contoh, memperkirakn, dan
mengambil kesimpulan.
3. Aplikasi (Application) C3, Kemampuan penerapan diantaranya seperti:
menggunakan, mengungkapkan, menunjukkan, menerapkan.
87
Lampiran 3
TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATA PELAJARAN IPA
Jenjang/ Mata Pelajaran
: SD/MI/ Ilmu pengetahuan Alam (IPA)
Pokok Pembahasan
: Struktur Tumbuhan dan Fungsinya
Waktu
: 90 Menit
Nama
:
Kelas
:
Hari/ Tanggal
:
SOAL
1. Berikut ini adalah bagian-bagian dari tumbuhan yang terdiri dari....
2. Apa kegunaan putik dan benang sari pada tumbuhan kembang sepatu?
88
3. Jelaskan fungsi bagian bunga pada gambar dibawah ini!
a) Putik berfungsi sebagai..................................................................................
.
b) Benang Sari berfungsi sebagai.......................................................................
4. Pernahkah kamu melihat tumbuhan sayur bayam? Apakah jenis akar yang
terdapat pada tumbuhan tersebut?
5. Mengapa fotosintesis sangat berguna bagi tumbuhan?
6. Jelaskan fungsi bagian-bagian akar pada gambar dibawah ini!
7. Berikut ini merupakan bentuk daun berdasarkan susunan tulangnya. Tuliskan
berdasarkan gambar!
89
a) Bentuk daun bertulang...................
b) bentuk daun bertulang..................
c) bentuk daun bertulang................
d) bentuk daun bertulang................
90
8. Amati gambar dibawah ini, kemudian berikan pendapatmu mengenai gambar
yang kamu lihat!
9. Jelaskan fungsi struktur tumbuhan bagi tumbuhan itu sendiri!
10. Berikan nama tumbuhan pada gambar dibawah ini, dan tuliskan jenis batang
yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut!
91
a) Tumbuhan................................
Memiliki jenis batang...............
b) Tumbuhan................................
Memiliki jenis batang...............
c) Tumbuhan.......................................
Memiliki jenis batang....................
11. Tumbuhan apakah ini? kemudian kenali akar tumbuhan berdasarkan jenisnya!
92
a) Tumbuhan........memiliki jenis akar.....................
b) Tumbuhan.......memiliki jenis akar.......
12. Apakah jenis akar yang dimiliki pada buah salak dan rambutan?
13. Tuliskan bagian-bagian bunga pada gambar berikut ini!
14. Perhatikan gambar berikut ini, berikan keterangan pada gambar!
93
a) Kembang........jenis tanaman bunga............
b) Kembang....... jenis tanaman bunga..........
15. Ceritakan secara singkat apa yang kamu ketahui mengenai pengertian proses
fotosintesis pada tumbuhan!
SELAMAT MENGERJAKAN
94
Lampiran 4,5,6 RPP/ Silabus Kelas Kontrol dan eksperimen
RPP Kelas Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: MI Ismaria Al - Quraniyah Bandar Lampung
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas
: IV (Empat)
Semester
: I (Ganjil)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit.
A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
B. Kompetensi Dasar
Menjelaskan hubungan antara struktur akar, daun, bunga, dan batang tumbuhan
dengan fungsinya.
C. Indikator Pembelajaran
1.
Mengidentifikasi bagian-bagian akar, daun, bunga, dan batang tumbuhan.
2.
Menjelaskan fungsi akar, daun, bunga, dan batang pada tumbuhan.
3. Mendeskripsikan jenis akar, daun, bunga, dan batang
D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan bagian-bagian
tumbuhan dengan tepat.
2. Melalui model pembelajaran TGT dan menyimak penjelasan guru, siswa
dapat mengidentifikasi bagian-bagian akar, daun, bunga, dan batang beserta
fungsinya.
3. Melalui Model pembelajaran TGT dan menyimak penjelasan guru, siswa
dapat menjelaskan fungsi akar bagi tumbuhan dengan tepat.
4. Melalui Model pembelajaran TGT dan menyimak penjelasan guru, siswa
dapat mendeskripsikan ciri-ciri akar, daun, bunga, dan batang .
5. Melalui Model pembelajaran TGT dan menyimak penjelasan guru, siswa
dapat mendeskripsikan ciri-ciri akar, daun, bunga, dan batang .
95
6. Melalui Model pembelajaran TGTdan menyimak penjelasan guru, siswa
dapat menyebutkan tumbuhan yang memiliki akar, daun, bunga, dan batang .
7. Melalui Model pembelajaran TGT dan menyimak penjelasan guru, siswa
dapat menyebutkan tumbuhan yang memiliki akar, daun, bunga, dan batang
E. Karakter siswa yang diharapkan:
1. Kreatif
2. Mandiri
3.
Rasa ingin tahu
4. Perduli terhadap lingkungan
5. Percaya diri
6.
Berorientasi
7. Kepemimpinan
F. Materi Ajar
Struktur Akar dan Fungsinya (Terlampir)
G. Pendekatan dan Metode pembelajaran
Pendekatan: Cooperative Learning
Metode/Model :
1. Model Pembelajaran Teams Game and Tournament (TGT)
2. Pengamatan
3. Ceramah
4. Tanya jawab
5. Latihan
H. Kegian Pembelajaran
No
Kegiatan
1 Kegiatan Awal
a. Guru memberikan salam.
b. Guru menyuruh ketua kelas memimpin siswa
lain untuk berdoa.
c. Guru melakukan presensi, memberikan motivasi
dan membimbing siswa menyiapkan alat tulis.
d. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
memberikan pertanyaan-pertanyaan awal yang
96
Waktu
7 Menit
2
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
e. Guru menunjukkan tanaman cabai sebagai media
untuk menjelaskan bagian-bagian tumbuhan
secara singkat.
Kegiatan Inti
50 Menit
18 Menit
A Eksplorasi
a) Guru menjelaskan materi struktur akar dan
fungsinya menggunakan media gambar
akar.
b) Guru memberikan beberapa permasalahan
dan melakukan tanya jawab dengan siswa.
c) Guru membagi siswa menjadi beberapa
kelompok dengan anggota masing-masing
4-5 orang.
d) Guru menjelaskan secara singkat langkahlangkah model “TGT”.
25 Menit
B Elaborasi
a) Masing-masing siswa mendapatkan nomor
yang dipasang di kepada mereka.
b) Siswa berkelompok membuat yel-yel atau
jargon khas kelompok.
c) Siswa berdiskusi mempelajari materi pada
lembar diskusi kelompok yang telah
disiapkan guru.
d) Masing-masing kelompok diberi waktu
untuk menampilkan yel/ jargon khas
kelompok
e) Guru menyebut satu nomor.
f) Guru memulai tournament kepada siswa.
g) Siswa dari tiap kelompok dengan nomor
yang sama mengangkat tangan dan menjadi
perwakilan
kelompok
pada
setiap
pertanyaan yang disampaikan oleh guru.
C
7 Menit
Konfirmasi
a) Guru mengkonfirmasi dan mengapresiasi
hasil permainan yaitu dengan memberikan
tanda bintang kepada kelompok yang dapat
menjawab dengan benar.
97
3
a.
b.
c.
d.
b) Siswa
melakukan
refleksi
dengan
bimbingan guru dan diingatkan kembali
mengenai
kegiatan-kegiatan
selama
pembelajaran berlangsung untuk menggali
pengalaman belajar.
c) Dengan menanyakan:
Apa saja materi yang kita bahas hari ini?
Apakah
pembelajaran
hari
ini
menyenangkan?
Apakah ada yang ingin ditanyakan?
Siswa yang kurang berpartisipasi aktif
diberi motivasi.
Kegiatan Penutup
a. Siswa mengerjakan soal pada lembar evaluasi
b. Guru bersama siswa mengoreksi hasil evaluasi.
c. Guru memberikan pesan moral yang berkaitan dengan
materi
d. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
13 Menit
I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
1. Buku SAINS SD kelas IV
2. Pohon kecil tanaman cabai
3. Baskom
4. Air
5. Gambar bagian akar, daun, bunga, dan batang
6. Tumbuhan akar, daun, bunga, dan batang
J. Penilaian
1. Penilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada saat peserta didik
melakukan kegiatan pembelajaran.
98
Bandar lampung, Mei 2016
Guru Kelas IV,
Guru Praktikan,
Alif, S.Pd
NIP.
Riza Maya Syari
NPM. 1211100110
Mengetahui,
Kepala MI ISMARIA Bandar Lampung
Muhammad Sahyori, S.Pd
NIP
99
RPP Kelas Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
: MI Ismaria Al - Quraniyah Bandar Lampung
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas
: IV (Empat)
Semester
: I (Ganjil)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit.
K. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya.
L. Kompetensi Dasar
Menjelaskan hubungan antara struktur akar, daun, batang, dan bunga tumbuhan
dengan fungsinya.
M. Indikator Pembelajaran
4.
Mengidentifikasi bagian-bagian aka, daun, batang, dan bunga r tumbuhan.
5.
Menjelaskan fungsi akar, daun, batang, dan bunga pada tumbuhan.
6. Mendeskripsikan jenis akar, daun, batang, dan bunga.
N. Tujuan Pembelajaran
8. Setelah menyimak penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan bagian-bagian
tumbuhan dengan tepat.
9. Melalui model pembelajara konvensional dan menyimak penjelasan guru,
siswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian aka, daun, batang, dan bunga r
dan fungsinya.
10. Melalui Model pembelajaran pembelajaran dan menyimak penjelasan guru,
siswa dapat menjelaskan fungsi akar, daun, batang, dan bunga bagi tumbuhan
dengan tepat.
11. Melalui Model pembelajaran konvensional dan menyimak penjelasan guru,
siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri akar, daun, batang, dan bunga.
12. Melalui Model pembelajaran konvensional dan menyimak penjelasan guru,
siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri akar, daun, batang, dan bunga.
100
13. Melalui Model pembelajaran konensional dan menyimak penjelasan guru,
siswa dapat menyebutkan tumbuhan yang memiliki akar, daun, batang, dan
bunga.
14. Melalui Model pembelajaran konvensional dan menyimak penjelasan guru,
siswa dapat menyebutkan tumbuhan yang memiliki akar, daun, batang, dan
bunga
O. Karakter siswa yang diharapkan:
8. Kreatif
9. Mandiri
10. Rasa ingin tahu
11. Perduli terhadap lingkungan
12. Percaya diri
13. Berorientasi
14. Kepemimpinan
P. Materi Ajar
Struktur Akar dan Fungsinya (Terlampir)
Q. Metode/Model :
6. Konvensional
7. Tanya jawab
8. Latihan
R. Kegian Pembelajaran
No
Kegiatan
1 Kegiatan Awal
f. Guru memberikan salam.
g. Guru menyuruh ketua kelas memimpin siswa lain
untuk berdoa.
h. Guru melakukan presensi, memberikan motivasi
dan membimbing siswa menyiapkan alat tulis.
i. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan
memberikan pertanyaan-pertanyaan awal yang
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
101
Waktu
7 Menit
j. Guru menunjukkan tanaman cabai sebagai media
untuk menjelaskan bagian-bagian tumbuhan
secara singkat.
2 Kegiatan Inti
A Eksplorasi
e) Guru menjelaskan materi struktur akar dan
fungsinya menggunakan media gambar
akar, daun, batang, dan bunga.
f) Guru memberikan beberapa permasalahan
dan melakukan tanya jawab dengan siswa.
B Elaborasi
h) Masing-masing siswa mengerjakan soal
latihan yang telah diberikan kepada guru.
C Konfirmasi
d) Siswa
melakukan
refleksi
dengan
bimbingan guru dan diingatkan kembali
mengenai
kegiatan-kegiatan
selama
pembelajaran berlangsung untuk menggali
pengalaman belajar.
e) Dengan menanyakan:
Apa saja materi yang kita bahas hari ini?
Apakah
pembelajaran
hari
ini
menyenangkan?
Apakah ada yang ingin ditanyakan?
Siswa yang kurang berpartisipasi aktif
diberi motivasi.
3 Kegiatan Penutup
e. a. Guru memberikan pesan moral yang berkaitan dengan
materi
f. b. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan
salam.
S. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran
7. Buku SAINS SD kelas IV
8. Gambar bagian akar, daun, batang, dan bunga
T. Penilaian
102
50 Menit
18 Menit
25 Menit
7 Menit
14 menit
2. Penilaian proses dilakukan melalui pengamatan pada saat peserta didik
melakukan kegiatan pembelajaran.
Bandar lampung, Mei 2016
Guru Kelas IV,
Guru Praktikan,
Fitriani, S.Pd
NIP.
Riza Maya Syari
NPM. 1211100110
Mengetahui,
Kepala MI ISMARIA Bandar Lampung
Muhammad Sahyori, S.Pd
NIP
103
SILABUS
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas/Program
Semester
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
: MI Ismaria al-Qr’aniyah Bandar Lampung
: IPA
: IV / SD-MI
: 1 (satu)
: 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya
KewirauNilai Budaya
Materi Pokok dan
Sahaan/
Dan Karakter
Uraian Materi
Bangsa
Ekonomi Kreatif
Gagasan Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Jenis
Tagihan
1.
Struktur
dan ○
Menjelaskan
bagian ○
hubungan antara Fungsi
○
struktur
akar tumbuhan
tumbuhan
○
dengan
A. Akar (hlm.35)
fungsinya
○ Struktur
akar
○ Keguanaan
akar
Kreatif
Mandiri
Rasa ingin
tahu
Peduli
lingkungan
○ Percaya diri
○ Berorientasi
○ Mendeskripsikan
jenis akar serabut dan
tugas dan hasil
akar
tunggang
○ Kepemimpina
melalui kegiatan 2.1
n
○ Mendeskripsikan
akar gantung, akar
tunjang dan akar
napas.
○ Mendeskripsikan
kegunaan akar.
Bentuk
Instrumen
○ Mengidentifikasi
Sumber/
Bahan/ Alat
2 jp
Sumber:
Buku SAINS
SD
Contoh
Instrumen
Tugas
Laporan dan Kegiatan 2.1
bagian akar
Individu danunjuk kerja
hlm.35
tumbuhan dan
Kelompok
fungsinya bagi
tumbuhan itu sendiri.
Uraian
Objektif
Alokasi
Waktu
Kelas IV
Alat:
● Pohon kecil
● Baskom
● Air
secukupnya
104
2.
Struktur
dan ○
Menjelaskan
bagian ○
hubungan antara Fungsi
○
struktur batang tumbuhan
tumbuhan
○
dengan
B. Batang
fungsinya
(hlm.38)
○ Jenis batang
○ Kegunaan
batang
Kreatif
Mandiri
Rasa ingin
tahu
Peduli
lingkungan
○ Percaya diri
○ Berorientasi
○ Mendeskripsikan
penggolongan
tugas dan hasil
batang:
○ Kepemimpina
● batang basah
n
● batang berkayu
● batang rumput
○ Mendeskripsikan
penggunaan batang
melalui kegiatan 2.2.
○ Mengidentifikasi
Tugas
Laporan
bagian batang
Individu dan
tumbuhan dan
Kelompok
Uraian
fungsinya bagi
Objektif
tumbuhan itu sendiri.
Tugas 2.1
hlm. 39
2 jp
Kegiatan 2.2
hlm.40
Sumber:
Buku SAINS
SD
Kelas IV
Alat:
● Tumbuhan
pacar cina
● Pisau, gelas,
air
● Pewarna
makan
3.
Struktur
dan ○
Menjelaskan
bagian ○
hubungan antara Fungsi
○
struktur
daun tumbuhan
tumbuhan
○
dengan
C. Daun (hlm.41)
fungsinya
○ Bentuk daun
○ Kegunaan
daun
Kreatif
Mandiri
Rasa ingin
tahu
Peduli
lingkungan
○ Percaya diri
○ Berorientasi
○ Mendeskripsikan
daun pada tumbuhan
tugas dan hasil ○ Mengambarkan
○ Kepemimpina
berbagai jenis daun
n
pada kertas gambar
melalui kegiatan 2.3
○ Menjelaskan bahwa
bentuk
daun
dipengaruhi
oleh
susunan tulang daun
dan melakukan tugas
2.2
○ Mengidentifikasi
Tugas
Laporan
bagian daun
Individu dan
tumbuhan dan
Kelompok
Uraian
fungsinya bagi
Objektif
tumbuhan itu sendiri
Kegiatan 2.3
hlm.41
Tugas 2.2
hlm. 42
2 jp
Sumber:
Buku SAINS
SD
Kelas IV
Alat:
● Berbagai
daun
● Kertas
gambar
● Alat tulis
105
4.
Struktur
dan ○ Kreatif
Menjelaskan
bagian ○ Mandiri
hubungan antara Fungsi
○ Rasa ingin
bunga dengan tumbuhan
tahu
fungsinya
○ Peduli
D. Bagian Lain
lingkungan
Tumbuhan
(hlm.44)
○ Bunga
○ Buah dan
biji
○ Percaya diri
○ Berorientasi
○ Mendeskripsikan
bagian-bagian yang
tugas dan hasil
dimiliki
bunga
○ Kepemimpina
sempurna seperti :
n
●
tangkai
●
dasar
bunga
●
kelopak
●
●
mahkota
benang
sari
●
○ Mengidentifikasi
Tugas
Laporan
bagian bunga, buah Individu dan
dan fungsinya bagi Kelompok
Uraian
tumbuhan itu sendiri.
Objektif
Kegiatan 2.4
hlm.45
4 jp
Sumber:
Buku SAINS
SD
Tugas 2.3
hlm. 46
Kelas IV
Uji
Kompetensi
Hlm.48
Alat:
● Berbagai
daun
putik
○ Mendeskripsikan
kegunaan
bunga
sebagai :
● Hiasan tumbuhan
● Tempat
berlangsungnya
perkembangbiakan
tumbuhan
○ Mendeskripsikan
buah
sebagai
pelindung dari biji
yang
merupakan
bakal tumbuhan baru
106
Lat Ulangan
hlm.49
● Kertas
gambar
● Alat tulis
Lampiran 7
Kisi-Kisi Soal Pemahaman Konsep
No
1
Aspek/Dimensi
Indikator
Domain
Butir Soal
Mengingat dan Menunjukkan
5. Siswa mampu mengenal struktur dari tumbuhan
C1
Nomor 1
struktur tumbuhan
6. Siswa mampu menyebutkan bagian-bagian bunga
C3
Nomor 8
C1
Nomor 2
C2
Nomor 6
C2
Nomor 4
C2
Nomor 9
C1
Nomor 7
sempurna
7. Siswa mampu menjelaskan kegunaan putik dan
benang sari
8. Siswa mampu membedakan jenis-jenis batang
2
Menguraikan dan membedakan
bagian-bagian dari tumbuhan struktur
tumbuhan
5. Siswa mampu membedakan bentuk daun
berdasarkan susunan tulangnya
6. Siswa mampu mengenal jenis akar pada tumbuhan
7. Siswa mampu menunjukkan jenis bunga sempurna
dan bunga tidak sempurna
8. Siswa mampu menjelaskan bagian-bagian pada akar
107
3
Menjelaskan dan memberikan
3. Siswa mampu meunjukkan melalui gambar
penilaian tentang tumbuhan
4. Siswa mampu mengungkapkan pendapatnya
disekitarnya
C3
Nomor 3
C1
Nomor 5
C3
Nomor 10
mengenai proses fotosintesis dengan bahasanya
secara sederhana
108
Keterangan :
Pemahaman Konsep adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk
mengemukakan kembali ilmu yang diperolehnya baik dalam bentuk ucapan maupun
tulisan. Dalam menentukan kemampun yang diperoleh akan diukur berdasarkan ranah
kognitif. Dalam hal ini sebagai ranah hasil belajar yang berkenaan dengan
kemampuan pikir, kemampuan memperoleh pengetahuan, pengetahuan yang
berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisai,
penentuan dan penalaran dapat diartikan sebagai kemampuan intelektual.
Benjamin S. Bloom mengklasifikasi ranah hasil belajar kognitif sebagai
berikut :
4. Pengetahuan (Knowledge) C1, Kemampuan mengingat diantaranya seperti:
menyebutkan, menjelaskan, menentukan, menunjukkan, mengingat kembali,
dan mendefinisikan.
5. Pemahaman (Comprehension) C2, Kemampuan memahami diantaranya
seperti: membedakan, mengubah, memberi contoh, memperkirakn, dan
mengambil kesimpulan.
6. Aplikasi (Application) C3, Kemampuan penerapan diantaranya seperti:
menggunakan, mengungkapkan, menunjukkan, menerapkan.
109
Lampiran 8
TES KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATA PELAJARAN IPA
Jenjang/ Mata Pelajaran
: SD/MI/ Ilmu pengetahuan Alam (IPA)
Pokok Pembahasan
: Struktur Tumbuhan dan Fungsinya
Waktu
: 90 Menit
Nama
:
Kelas
:
Hari/ Tanggal
:
SOAL
16. Berikut ini adalah bagian-bagian dari tumbuhan yang terdiri dari....
110
17. Jelaskan fungsi bagian bunga pada gambar dibawah ini!
c) Putik berfungsi sebagai..................................................................................
.
d) Benang Sari berfungsi sebagai.......................................................................
18. Jelaskan fungsi bagian-bagian akar pada gambar dibawah ini!
19. Berikut ini merupakan bentuk daun berdasarkan susunan tulangnya. Tuliskan
berdasarkan gambar!
a) Bentuk daun bertulang...................
111
b) bentuk daun bertulang..................
c) bentuk daun bertulang................
d) bentuk daun bertulang................
112
20. Amati gambar dibawah ini, kemudian berikan pendapatmu mengenai gambar
yang kamu lihat!
21. Berikan nama tumbuhan pada gambar dibawah ini, dan tuliskan jenis batang
yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut!
a) Tumbuhan................................
Memiliki jenis batang...............
113
b) Tumbuhan................................
Memiliki jenis batang...............
c) Tumbuhan.......................................
Memiliki jenis batang....................
22. Tumbuhan apakah ini? kemudian kenali akar tumbuhan berdasarkan jenisnya!
a) Tumbuhan........memiliki jenis akar.....................
114
b) Tumbuhan.......memiliki jenis akar.......
23. Tuliskan bagian-bagian bunga pada gambar berikut ini!
24. Perhatikan gambar berikut ini, berikan keterangan pada gambar!
a) Kembang........jenis tanaman bunga............
115
b) Kembang....... jenis tanaman bunga..........
25. Ceritakan secara singkat apa yang kamu ketahui mengenai pengertian proses
fotosintesis pada tumbuhan!
SELAMAT MENGERJAKAN
116
Lampiran 9
Pedoman Penskoran
Petunjuk Penilaian Soal Uraian
No
Butir Pertanyaan
Nilai
Skor
Domain
Kriteria Penskoran
0
1
Sebutkan bagian-bagian dari tumbuhan
pada gambar berikut ini!
8
C1
2
Jelaskan fungsi bagian bunga pada
gambar dibawah ini!
6
C1
3
Jelaskan fungsi bagian-bagian akar
pada gambar dibawah ini!
14
C3
4
Berikut ini merupakan bentuk daun
berdasarkan susunan tulangnya.
Tuliskan berdasarkan gambar!
10
C2
5
Amati gambar dibawah ini, kemudian
berikan pendapatmu mengenai gambar
yang kamu lihat!
6
C1
6
Berikan nama tumbuhan pada gambar
dibawah ini, dan tuliskan jenis batang
yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut!
10
C2
117
1
2
3
4
Akhir
5
7
Tumbuhan apakah ini? kemudian kenali
akar tumbuhan berdasarkan jenisnya!
8
C1
8
Tuliskan bagian-bagian bunga pada
gambar berikut ini!
14
C3
9
Perhatikan gambar berikut ini, berikan
keterangan pada gambar!
10
C2
10
Ceritakan secara singkat apa yang kamu
ketahui mengenai pengertian proses
fotosintesis pada tumbuhan!
14
C3
Jumlah skor maksimal = 100
Penentuan Nilai = N =
x 100
Keterangan Kompresi kriteria Penilian:
0-2
=1
3-5
=2
6-8
=3
9-11
=4
12-14
=5
118
Lampiran 10
KUNCI JAWABAN TES SOAL PEMAHAMAN KONSEP IPA
JAWABAN:
1. - Bunga
-
Daun
-
Batang
-
Akar
2. a) putik yaitu alat kelamin betina buga. Berguna sebagai alat perkembang
biakan
b) benang sari yaitu alat kelamin jantan bunga, berguna sebagai alat
perkemban biakan
3. - Rambut akar berfungsi menyerap air mineral dari dalam tanah
- Batang akar membantu penyerapan oksigen diudara pada tumbuhan
- Ujung akar berfungsi sebagai penopang an penguat akar
- Tudung akar berfungsi melindungi akar dari dalam tanah
4. a) Bentuk daun bertulang menyirip
b) Bentuk daun bertulang melengkung
c) Bentuk dau bertulang sejajar
d) Bentuk daun bertulang menjari
5. a) Gambar menunjukkan tumbuhan layu karena tumbuhan kekurangan air
b) Gambar menunjukkan tumbuhan segar karena cukup menyerap air dari
dalam
tanah
119
6. a) Tumbuhan padi jenis batang rumput
b) Tumbuhan mangga jenis batang berkayu
c) Tumbuhan pohon pisang jenis batang basah
7. a) Tumbuhan pohon kelapa jenis akar serabut
b) Tumbuhan pohon mangga jenis akar tunggang
8. 1) Kelopak bunga
2) Mahkota bunga
3) Putik
4) Benang sari
9. a) kembang sepatu jenis bunga sempurna
b) kembang kelapa jenis bunga tidak sempurna
10. Proses fotosintesis adalah Air yang diserap dari dalam tanah melalui akar,
kemudian disalurkan ke tubuh tumbuhan melalui batang, kemudian dialirkan lagi
ke daun, setelah sampai ke daun terjadi proses pembakaran oleh CO2 sehingga
menghasilkan buah.
120
lampiran 11
Analisis Validitas Butir Soal
No
Nama
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
∑Y
1
Adila Diva Apria
5
1
3
2
1
2
3
4
1
0
3
2
2
3
3
35
2
Aditya Prabudi Saputra
5
0
3
5
3
3
3
5
1
1
2
3
4
3
2
43
3
Andika Wendi Pratama
5
1
2
2
5
5
5
5
1
1
5
5
5
5
5
57
4
Andika Febriansyah
5
0
3
1
5
5
3
5
3
0
4
5
4
4
2
49
5
Afrelli Celsi Putri
4
0
2
2
4
3
3
5
3
2
5
5
3
4
5
50
6
Ariyanto Kusuma P
4
1
3
1
4
3
3
4
3
0
4
4
4
3
3
44
7
Aulia Salsabila
5
1
3
2
3
3
3
5
2
1
5
5
3
5
5
51
8
Azizan Nurul F
4
0
4
0
3
5
3
5
1
1
2
5
2
5
5
45
9
Az-Zahra Annisa
4
0
3
3
2
5
3
5
2
0
2
5
4
5
4
47
10
Bintang Ardhitya
5
1
3
1
3
3
3
5
1
1
3
5
2
3
1
40
11
Dinda Anjelika
4
0
5
1
3
3
3
5
2
1
4
5
1
2
5
44
12
Dwi Putri Agustina
5
1
4
1
3
3
3
3
1
1
4
5
3
2
1
40
13
Intan Zelia Nabila
3
0
2
1
3
1
3
5
1
2
4
5
5
3
3
41
14
Ittaqi Zakri Billah
5
0
4
1
3
3
3
3
1
1
4
5
3
2
1
39
15
Jacinda Iren Putri
5
0
2
0
0
5
3
5
1
2
5
5
2
3
1
39
16
Luthfi Agatha
4
1
2
0
5
3
3
5
1
1
2
5
3
1
2
38
17
Harsalna
5
0
4
1
3
3
3
5
0
0
5
5
1
1
3
39
18
Faranisa Choirun
3
1
4
1
3
3
3
5
2
2
3
5
1
1
5
42
19
Malvin Saiful Habiebie
4
0
2
1
3
3
3
5
1
1
2
3
2
3
3
36
20
M. Anugrah Nur
1
0
2
1
1
5
3
5
0
0
3
5
2
4
4
36
21
M. Dimas Prabu
2
0
1
2
1
3
3
5
0
0
4
5
2
1
2
31
121
22
M. Ihza Ramadani
3
0
2
1
0
0
1
5
1
0
2
5
1
3
1
25
23
M. Rafi Rahmatullah
2
0
1
0
3
2
3
2
2
0
1
5
2
3
3
29
24
Nabila Putri
2
1
1
1
3
1
2
2
0
0
3
5
1
3
4
29
25
Nikita Aulia
2
1
1
1
3
1
2
2
0
0
3
5
1
3
4
29
26
Najjah Kafka Navisa
2
0
1
1
1
3
0
3
1
0
1
4
1
4
3
25
27
Najala Khoirul
2
1
2
0
3
1
1
2
0
1
1
5
1
1
2
23
28
Rafli Muharomi
2
1
1
1
1
1
3
1
0
0
2
3
2
4
2
24
29
Rahma Julia Putri
5
0
4
1
3
3
3
5
0
0
5
5
1
1
3
39
30
Rasyid Hadi
3
1
4
1
3
3
3
4
2
2
3
5
1
1
4
40
31
Rayya Mitro Ramadani
4
0
2
1
3
3
3
5
1
1
2
3
2
3
3
36
32
Rifdah Zakiyah
1
0
2
1
1
5
3
5
0
1
3
5
2
4
4
37
33
Rivan Yusri
2
0
1
2
1
3
3
5
0
2
4
5
2
1
2
33
34
Rizki Bintang
3
0
2
1
0
0
1
5
1
1
2
5
1
3
1
26
35
Satrio Dirga Pratama
2
0
1
0
3
2
3
2
2
2
1
3
2
3
3
29
36
Sevina Azahra
2
1
1
1
3
1
2
2
0
1
3
4
1
3
4
29
37
Suci Natasya
2
1
1
1
3
1
2
2
0
2
3
2
1
3
4
28
38
Syafa Al-Zahra
2
0
1
1
1
3
0
3
1
1
1
4
1
4
3
26
39
Syukur Alam M
2
1
2
0
3
1
1
2
0
1
1
5
1
1
2
23
40
Taskia Saleha
2
0
1
1
1
1
3
2
0
0
2
3
1
1
2
20
41
Wahyu Wuri Suganda
1
0
2
1
3
1
3
3
1
2
4
5
5
3
3
37
1473
∑X
133
16
94
46
103
108
107
161
40
35
122
183
88
115
122
rt
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.308
0.016
0.611
0.371
0.554
0.683
0.682
0.664
0.577
0.201
0.647
0.312
0.649
0.349
0.418
TV
V
V
V
V
V
V
V
TV
V
V
V
V
V
rh
kesimpulan
0.673
V
122
lampiran 12
ANALISIS TINGKAT
KESUKARAN
BUTIR SOAL
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Nama
Adila Diva Apria
Aditya Prabudi
Saputra
Andika Wendi
Pratama
Andika Febriansyah
Afrelli Celsi Putri
Ariyanto Kusuma P
Aulia Salsabila
Azizan Nurul F
Az-Zahra Annisa
Bintang Ardhitya
Dinda Anjelika
Dwi Putri Agustina
Intan Zelia Nabila
Ittaqi Zakri Billah
Jacinda Iren Putri
Luthfi Agatha
Harsalna
Faranisa Choirun
Malvin Saiful
Habiebie
M. Anugrah Nur
M. Dimas Prabu
M. Ihza Ramadani
M. Rafi
Rahmatullah
Nabila Putri
Nikita Aulia
Najjah Kafka
Navisa
Najala Khoirul
Rafli Muharomi
Rahma Julia Putri
Rasyid Hadi
Rayya Mitro
1
5
2
1
3
3
4
2
5
1
6
2
7
3
8
4
9
1
10
0
11
3
12
2
13
2
14
3
15
3
∑Y
35
5
0
3
5
3
3
3
5
1
1
2
3
4
3
2
43
5
5
4
4
5
4
4
5
4
5
3
5
5
4
5
3
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
2
3
2
3
3
4
3
3
5
4
2
4
2
2
4
4
2
1
2
1
2
0
3
1
1
1
1
1
0
0
1
1
5
5
4
4
3
3
2
3
3
3
3
3
0
5
3
3
5
5
3
3
3
5
5
3
3
3
1
3
5
3
3
3
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
5
4
5
5
5
5
5
3
5
3
5
5
5
5
1
3
3
3
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
0
2
1
0
2
0
1
1
0
1
1
1
2
1
2
1
0
2
5
4
5
4
5
2
2
3
4
4
4
4
5
2
5
3
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
3
4
3
2
4
2
1
3
5
3
2
3
1
1
5
4
4
3
5
5
5
3
2
2
3
2
3
1
1
1
5
2
5
3
5
5
4
1
5
1
3
1
1
2
3
5
57
49
50
44
51
45
47
40
44
40
41
39
39
38
39
42
4
1
2
3
0
0
0
0
2
2
1
2
1
1
2
1
3
1
1
0
3
5
3
0
3
3
3
1
5
5
5
5
1
0
0
1
1
0
0
0
2
3
4
2
3
5
5
5
2
2
2
1
3
4
1
3
3
4
2
1
36
36
31
25
2
2
2
0
1
1
1
1
1
0
1
1
3
3
3
2
1
1
3
2
2
2
2
2
2
0
0
0
0
0
1
3
3
5
5
5
2
1
1
3
3
3
3
4
4
29
29
29
2
2
2
5
3
4
0
1
1
0
1
0
1
2
1
4
4
2
1
0
1
1
1
1
1
3
1
3
3
3
3
1
1
3
3
3
0
1
3
3
3
3
3
2
1
5
4
5
1
0
0
0
2
1
0
1
0
0
2
1
1
1
2
5
3
2
4
5
3
5
5
3
1
1
2
1
1
2
4
1
4
1
1
3
3
2
2
3
4
3
25
23
24
39
40
36
123
Ramadani
Rifdah Zakiyah
Rivan Yusri
Rizki Bintang
Satrio Dirga
Pratama
Sevina Azahra
Suci Natasya
Syafa Al-Zahra
Syukur Alam M
Taskia Saleha
Wahyu Wuri
Suganda
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
∑X
Rata-rata
Tingkat kesukaran
Kesimpulan
1
2
3
0
0
0
2
1
2
1
2
1
1
1
0
5
3
0
3
3
1
5
5
5
0
0
1
1
2
1
3
4
2
5
5
5
2
2
1
4
1
3
4
2
1
37
33
26
2
2
2
2
2
2
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
2
1
0
1
1
1
0
1
3
3
3
1
3
1
2
1
1
3
1
1
3
2
2
0
1
3
2
2
2
3
2
2
2
0
0
1
0
0
2
1
2
1
1
0
1
3
3
1
1
2
3
4
2
4
5
3
2
1
1
1
1
1
3
3
3
4
1
1
3
4
4
3
2
2
29
29
28
26
23
20
1
133
3.2439
0.6488
Cukup
0
16
0.39024
0.07805
Sukar
2
94
2.2927
0.4585
Cukup
1
46
3
103
2.5122
0.5024
Cukup
1
108
2.6341
0.5268
Cukup
3
107
2.609756
0.521951
Cukup
3
161
3.9268
0.7854
Mudah
1
40
0.976
0.195
Sukar
2
35
0.8537
0.1707
Sukar
4
122
2.976
0.595
Cukup
5
183
4.4634
0.8927
Mudah
5
88
2.146
0.429
Cukup
3
115
2.805
0.561
Cukup
3
122
2.9756
0.5951
Cukup
37
1473
1.122
0.2244
Sukar
Analisis Daya Beda Butir Soal
3
5
0
4
5
0
5
5
0
6
5
0
7
5
0
8
5
0
9
5
0
10
5
0
11
5
0
12
5
0
13
5
0
14
5
0
15
5
0
16
5
0
17
5
0
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
2
3
4
5
6
7
8
28
Kelas Atas
9
10
11
12
13
14
15
∑Y
1
2
2
5
5
5
5
1
1
5
5
5
5
5
1
3
2
3
3
3
5
2
1
5
5
3
5
5
0
2
2
4
3
3
5
3
2
5
5
3
4
5
57
51
50
124
49
47
45
44
44
0
3
1
5
5
3
5
3
0
4
5
4
4
2
0
3
3
2
5
3
5
2
0
2
5
4
5
4
0
4
0
3
5
3
5
1
1
2
5
2
5
5
1
3
1
4
3
3
4
3
0
4
4
4
3
3
0
5
1
3
3
3
5
2
1
4
5
1
2
5
0
3
5
3
3
3
5
1
1
2
3
4
3
2
1
4
1
3
3
3
5
2
2
3
5
1
1
5
0
2
1
3
1
3
5
1
2
4
5
5
3
3
1
3
1
3
3
3
5
1
1
3
5
2
3
1
1
4
1
3
3
3
3
1
1
4
5
3
2
1
1
4
1
3
3
3
4
2
2
3
5
1
1
4
0
4
1
3
3
3
3
1
1
4
5
3
2
1
0
2
0
0
5
3
5
1
2
5
5
2
3
1
0
4
1
3
3
3
5
0
0
5
5
1
1
3
0
4
1
3
3
3
5
0
0
5
5
1
1
3
1
2
0
5
3
3
5
1
1
2
5
3
1
2
0
2
1
1
5
3
5
0
1
3
5
2
4
4
43
42
41
40
40
40
39
39
39
39
38
37
0
2
1
3
1
3
3
1
2
4
5
5
3
3
37
7
45
22
47
48
44
66
25
15
50
67
42
46
50
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
21
0.333333 2.142857 1.047619 2.238095 2.285714 2.095238 3.142857
1.190476
0.714286 2.380952 3.190476
2
2.190476 2.380952
0
2
1
3
3
3
5
1
1
2
3
2
3
3
0
2
1
1
5
3
5
0
0
3
5
2
4
4
0
2
1
3
3
3
5
1
1
2
3
2
3
3
125
36
36
36
1
3
2
1
2
3
4
1
0
3
2
2
3
3
0
1
2
1
3
3
5
0
2
4
5
2
1
2
0
1
2
1
3
3
5
0
0
4
5
2
1
2
0
1
0
3
2
3
2
2
0
1
5
2
3
3
1
1
1
3
1
2
2
0
0
3
5
1
3
4
1
1
1
3
1
2
2
0
0
3
5
1
3
4
0
1
0
3
2
3
2
2
2
1
3
2
3
3
1
1
1
3
1
2
2
0
1
3
4
1
3
4
1
1
1
3
1
2
2
0
2
3
2
1
3
4
0
2
1
0
0
1
5
1
1
2
5
1
3
1
0
1
1
1
3
0
3
1
1
1
4
1
4
3
0
2
1
0
0
1
5
1
0
2
5
1
3
1
0
1
1
1
3
0
3
1
0
1
4
1
4
3
1
1
1
1
1
3
1
0
0
2
3
2
4
2
1
2
0
3
1
1
2
0
1
1
5
1
1
2
1
2
0
3
1
1
2
0
1
1
5
1
1
2
0
1
1
1
1
3
2
0
0
2
3
1
1
2
20
0
20
0.05
20
0.05
20
0.05
20
0.05
20
0.15
20
0.1
20
0
20
0
20
0.1
20
0.15
20
0.05
20
0.05
20
0.1
-0.130
Jelek
0.250
Cukup
0.020
Cukup
0.270
Cukup
0.280
Cukup
0.240
Cukup
0.460
Baik
0.050
Jelek
-0.050
Jelek
0.300
Cukup
0.470
Baik
0.220
Cukup
0.260
Cukup
0.300
Cukup
126
35
33
31
29
29
29
29
29
28
26
26
25
25
24
23
23
20
Analisis Reliabelitas Butir Soal
2
1
3
3
4
2
5
1
6
2
7
3
8
4
9
1
10
0
11
3
12
2
13
2
14
3
15
3
∑Y
35
∑Y²
1225
0
3
5
3
3
3
5
1
1
2
3
4
3
2
43
1849
1
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
1
2
3
2
3
3
4
3
3
5
4
2
4
2
2
4
4
2
1
2
1
2
0
3
1
1
1
1
1
0
0
1
1
5
5
4
4
3
3
2
3
3
3
3
3
0
5
3
3
5
5
3
3
3
5
5
3
3
3
1
3
5
3
3
3
5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
5
4
5
5
5
5
5
3
5
3
5
5
5
5
1
3
3
3
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
0
2
1
0
2
0
1
1
0
1
1
1
2
1
2
1
0
2
5
4
5
4
5
2
2
3
4
4
4
4
5
2
5
3
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
3
4
3
2
4
2
1
3
5
3
2
3
1
1
5
4
4
3
5
5
5
3
2
2
3
2
3
1
1
1
5
2
5
3
5
5
4
1
5
1
3
1
1
2
3
5
57
49
50
44
51
45
47
40
44
40
41
39
39
38
39
42
3249
2401
2500
1936
2601
2025
2209
1600
1936
1600
1681
1521
1521
1444
1521
1764
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
2
2
1
2
1
1
1
1
2
1
4
4
1
1
2
1
0
1
1
1
0
1
1
1
3
1
1
0
3
3
3
1
3
1
3
3
3
5
3
0
2
1
1
3
1
1
3
3
3
3
3
1
3
2
2
0
1
3
3
3
5
5
5
5
2
2
2
3
2
1
5
4
1
0
0
1
2
0
0
1
0
0
0
2
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
2
2
3
4
2
1
3
3
1
1
2
5
3
3
5
5
5
5
5
5
4
5
3
5
5
2
2
2
1
2
1
1
1
1
2
1
1
3
4
1
3
3
3
3
4
1
4
1
1
3
4
2
1
3
4
4
3
2
2
3
4
36
36
31
25
29
29
29
25
23
24
39
40
1296
1296
961
625
841
841
841
625
529
576
1521
1600
127
89
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
16
0.244
2
2
1
2
1
1
1
1
2
1
2
94
1.312
1
1
2
1
0
1
1
1
0
1
1
46
0.810
3
1
1
0
3
3
3
1
3
1
3
103
1.706
3
5
3
0
2
1
1
3
1
1
1
108
2.088
3
3
3
1
3
2
2
0
1
3
3
107
0.894
5
5
5
5
2
2
2
3
2
2
3
161
1.820
1
0
0
1
2
0
0
1
0
0
1
40
0.824
128
1
1
2
1
2
1
2
1
1
0
2
35
0.578
2
3
4
2
1
3
3
1
1
2
4
122
1.674
3
5
5
5
3
4
2
4
5
3
5
183
0.855
2
2
2
1
2
1
1
1
1
1
5
88
1.578
3
4
1
3
3
3
3
4
1
1
3
115
1.611
3
4
2
1
3
4
4
3
2
2
3
122
1.624
36
37
33
26
29
29
28
26
23
20
37
1473
1296
1369
1089
676
841
841
784
676
529
400
1369
56005
lampiran 15
Perhitungan Nilai Pretest Kelas Eksperimen
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nama
Arianta Hermawati
Bunga Zahra
Dayana Alya Razzwa
Dina Cahyani Fitri
Gandes Wijaya
Jessica Aulia Fajri
Lady Mutiara Indah
Maysa Cahya Lestari
Melisa Aprilia
1
4
4
3
3
4
2
2
2
3
2
2
3
1
1
0
0
2
4
2
2
1
2
1
5
2
4
3
3
1
6
1
2
3
3
2
7
2
3
4
3
1
8
1
2
3
5
1
9
1
2
2
1
2
10
0
1
3
1
0
Skor
16
23
25
23
16
Nilai
32
46
50
46
32
3
5
5
4
2
4
4
2
2
3
3
1
2
3
3
2
2
2
3
2
1
4
2
3
1
5
5
2
3
3
3
3
3
3
2
2
1
2
3
3
20
34
33
24
40
68
66
48
10
11
12
Muhammad Nawa
M. Akmal Al-Farel
M. Amru Rasyid
4
5
4
3
4
4
2
2
1
3
3
3
4
3
4
4
4
2
2
1
1
3
3
4
2
3
0
3
2
3
30
30
26
60
60
52
13
M. Khadafi
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
M. Nur Wahid
M. Raid Syadad
Nadine N.P
Nadin Putri T
Naylal Husna
Nia Ayu Fadilah
Pratama Saputra
Raudah Mutia S
Riezki Dian Anugerah
Sabrina Febrianti
Salsa Agadia Khasaha
Syafa Nayla
Syahra Berliantika
Thalighta Vishara
Valomitha
Veisa Nur Aulia
Yahya
Zahra Afirra
Zayan
3
5
4
3
4
4
3
5
4
3
2
4
1
3
2
1
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
2
4
2
5
4
2
2
4
2
3
3
3
2
3
2
4
3
4
3
2
4
1
3
3
2
1
3
2
1
2
2
2
3
2
26
33
26
26
27
30
52
66
52
52
54
60
5
4
3
3
4
3
2
4
4
4
4
3
4
4
122
4
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
95
3
0
2
2
3
3
1
2
3
0
2
2
1
2
56
2
0
0
2
2
2
2
3
1
0
3
2
2
1
66
3
1
3
2
2
3
2
3
1
1
2
2
1
3
80
3
1
1
3
4
4
1
2
3
2
3
2
2
3
82
5
3
2
2
1
1
1
3
3
1
3
2
1
1
76
4
2
1
3
3
3
2
3
2
3
2
4
2
3
88
2
1
1
4
3
3
1
2
2
1
2
3
2
2
66
3
3
0
1
1
2
1
1
0
0
2
2
1
2
53
34
17
16
25
25
27
16
26
22
14
26
25
19
24
784
68
34
32
50
50
54
32
52
44
28
52
50
38
48
1568
Jumlah
129
lampiran 16
Perhitungan Nilai Pretest Kelas Kontrol
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama
Ade Jopi Hidayat
Ade Mutia Anggraini
Aji M. Indra
Alda Kurnia
Alfariza Diaz
Pratama
Alia Nur Lestari
Anisa Alma
Anisa Partiwi
Ayu Dinda
Azizah Ramadani
Cinta Alika Riskita
Dava Febrian
Dini Fatnorta
Delima Anastasya
Dwika M. Rifki
Febri Cahya Kamila
Fuzi Ahmada
Hijrah Kamila
Iven Dwi Cahyani
Kayla Azahra
Luna Febriana
Luthfia Agustina
M. Fajar Pratama
M. Sky F
Rafi Islami Pasha
Rahmat Sanjaya
Rifda Salwa Triyana
Satria Mahendra
Sayid Almuhtadin
Siska Julia
Syaila Novianti
Zaidan Nabil
Jumlah
1
3
3
4
3
2
3
2
3
3
3
1
0
0
0
4
1
1
1
2
5
3
3
3
3
6
3
2
2
2
7
3
3
4
2
8
3
3
3
3
9
3
3
3
4
10
1
2
2
1
Skor
24
22
25
23
Nilai
48
44
50
46
3
4
3
3
2
4
3
3
4
1
3
3
3
2
4
3
4
2
2
4
3
2
1
4
2
3
3
4
95
4
3
4
2
4
3
2
2
4
2
3
2
4
3
3
2
3
2
3
3
3
3
1
2
3
3
3
3
90
1
1
0
1
1
2
1
2
2
1
2
0
1
2
1
2
2
2
2
2
2
0
2
0
3
2
1
1
40
2
1
0
2
1
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
1
2
2
3
1
1
2
1
2
2
1
1
49
3
3
2
4
3
3
2
2
3
1
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
1
2
2
1
3
85
3
2
3
3
3
4
3
4
2
1
2
2
3
3
4
3
2
4
3
2
3
2
1
2
3
2
2
3
83
3
2
4
4
3
4
3
4
3
2
3
4
3
2
3
3
3
4
3
3
4
3
2
1
3
2
1
1
92
2
2
2
3
3
2
2
2
4
1
0
2
3
4
2
4
2
2
4
3
2
3
1
3
3
4
2
3
82
2
3
4
2
3
3
2
3
2
0
3
1
2
3
2
3
4
3
3
2
2
3
0
1
2
3
2
2
78
1
1
0
2
1
1
1
2
1
0
0
2
2
3
1
2
3
3
2
0
1
1
0
0
2
2
1
1
42
24
22
22
26
24
28
21
25
27
10
21
20
27
27
25
27
27
27
27
25
24
20
12
15
25
25
17
22
736
48
44
44
52
48
56
42
50
54
20
42
40
54
54
50
54
54
54
54
50
48
40
24
30
50
50
34
44
1472
130
lampiran 17
Uji Normalitas Pretest Kelas Esperimen
No
Nomor
x
x²
xi-x
F(Zi) S(Zi)
Zi
F(Zi)
S(Zi)
0.0287729
0.031250
0.0622299
0.062500
0.0622299
0.093750
0.0622299
0.125000
0.0622299
0.156250
0.0877231
0.187500
0.160577
0.218750
0.2087752
0.250000
-0.058173
0.0412248
0.3271281
0.281250
0.0458781
0.3949476
0.312500
0.0824476
0.3949476
0.343750
0.0511976
0.4661163
0.375000
0.0911163
0.4661163
0.406250
0.0598663
Responden
1
28
28
784
2
1
32
1024
3
5
32
1024
4
21
32
1024
5
25
32
1024
6
20
34
1156
7
31
38
1444
20.9375
16.9375
16.9375
16.9375
16.9375
14.9375
10.9375
8
6
40
1600
-8.9375
9
27
44
1936
-4.9375
10
2
46
2116
-2.9375
11
4
46
2116
-2.9375
12
9
48
2304
-0.9375
13
32
2304
-0.9375
14
3
22
23
30
48
50
50
50
50
-1.899142
1.5363208
1.5363208
1.5363208
1.5363208
1.3549102
0.9920891
0.8106785
0.4478574
0.2664468
0.2664468
0.0850362
0.0850362
2500
1.0625
0.0963744
0.5383884
0.437500
0.1008884
2500
1.0625
0.0963744
0.5383884
0.468750
0.0696384
2500
1.0625
0.0963744
0.5383884
0.500000
0.0383884
2500
1.0625
0.0963744
0.5383884
0.531250
0.0071384
15
16
17
131
0.0024771
0.0002701
0.0315201
0.0627701
0.0940201
0.0997769
12
13
52
52
2704
3.0625
0.2777849
0.6094113
0.562500
0.0469113
19
2704
3.0625
0.2777849
0.6094113
0.593750
20
15
52
2704
3.0625
0.2777849
0.6094113
0.625000
21
16
52
2704
3.0625
0.2777849
0.6094113
0.656250
22
26
52
2704
3.0625
0.2777849
0.6094113
0.687500
23
29
52
2704
3.0625
0.2777849
0.6094113
0.718750
24
17
54
2916
5.0625
0.4591955
0.6769531
0.750000
25
24
2916
5.0625
0.4591955
0.6769531
0.781250
26
18
54
60
0.0156613
0.0155887
0.0468387
0.0780887
0.1093387
0.0730469
0.1042969
3600
11.0625
1.0034272
0.8421726
0.812500
27
10
60
3600
11.0625
1.0034272
0.8421726
0.843750
28
11
3600
11.0625
1.0034272
0.8421726
0.875000
29
8
14
4356
17.0625
1.547659
0.9391478
0.906250
0.0328978
30
60
66
66
0.0296726
0.0015774
0.0328274
4356
17.0625
1.547659
0.9391478
0.937500
31
19
66
4356
17.0625
1.547659
0.9391478
0.968750
32
7
68
4624
19.0625
1.7290695
0.9581017
1
0.0016478
0.0296022
0.0418983
18
∑x
1566
X
48.9375
Stand Dev
11.0247
Ltabel
0.161
Lhitung
kesimpulan
0.1009
Karena Lhitung < L Tabel. Maka H0 diterima,
maka data berdistribusi normal
132
lampiran 18
Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol
No
Nomor
x
x²
Responden
xi-x
Zi
2.7672631
2.7672631
1.6290572
1.1737749
0.4908513
0.4908513
0.4908513
0.4908513
0.4908513
0.4908513
0.2632101
0.2632101
0.2632101
0.0355689
0.0355689
0.0355689
1
14
20
400
2
27
24
576
3
28
30
900
4
31
34
1156
24.3125
20.3125
14.3125
10.3125
5
16
40
1600
-4.3125
6
26
40
1600
-4.3125
7
11
40
1600
-4.3125
8
15
40
1600
-4.3125
9
2
40
1600
-4.3125
10
6
40
1600
-4.3125
11
7
42
1764
-2.3125
12
32
42
1764
-2.3125
13
4
42
1764
-2.3125
14
1
44
1936
-0.3125
15
5
44
1936
-0.3125
16
9
44
1936
-0.3125
133
F(Zi) S(Zi)
F(Zi)
S(Zi)
0.0028265
0.031250
0.0028265
0.062500
0.0516505
0.093750
0.1202426
0.125000
0.0284235
0.0596735
0.0420995
0.0047574
0.3117658
0.156250
0.1555158
0.3117658
0.187500
0.1242658
0.3117658
0.218750
0.0930158
0.3117658
0.250000
0.0617658
0.3117658
0.281250
0.3117658
0.312500
0.0305158
0.0007342
0.3961943
0.343750
0.0524443
0.3961943
0.375000
0.3961943
0.406250
0.0211943
0.0100557
0.485813
0.437500
0.048313
0.485813
0.468750
0.017063
0.485813
0.500000
-0.014187
17
25
44
1936
-0.3125
18
3
44
1936
-0.3125
19
12
44
1936
-0.3125
20
19
1936
-0.3125
21
2500
5.6875
2500
27
24
29
30
8
13
21
22
44
50
50
50
52
54
54
54
0.0355689
0.0355689
0.0355689
0.0355689
28
23
29
0.485813
0.531250
-0.045437
0.485813
0.562500
-0.076687
0.485813
0.593750
-0.107937
0.485813
0.625000
-0.139187
0.6473546
0.7412988
0.656250
0.0850488
5.6875
0.6473546
0.7412988
0.687500
0.0537988
2500
5.6875
0.6473546
0.7412988
0.718750
0.0225488
2704
7.6875
0.8749958
0.8092119
0.750000
0.0592119
2916
9.6875
1.102637
0.8649076
0.781250
0.0836576
2916
9.6875
1.102637
0.8649076
0.812500
0.0524076
2916
9.6875
1.102637
0.8649076
0.843750
54
2916
9.6875
1.102637
0.8649076
0.875000
17
54
2916
9.6875
1.102637
0.8649076
0.906250
30
18
54
2916
9.6875
1.102637
0.8649076
0.937500
31
20
54
2916
9.6875
1.102637
0.8649076
0.968750
32
10
56
3136
11.6875
1.3302782
0.9082867
1
0.0211576
0.0100924
0.0413424
0.0725924
0.1038424
0.0917133
22
23
24
25
26
∑x
1418
X
44.313
Stand Dev
8.7858
Ltabel
0.161
Lhitung
kesimpulan
0.1555
Karena Lhitung < L Tabel. Maka H0 diterima,
maka data berdistribusi normal
134
lampiran 19
Homogenitas Pretest
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
28
32
32
32
32
34
38
40
44
46
46
48
48
50
50
50
50
52
52
52
52
52
52
54
54
60
60
-20.3125
412.59766
-24.3125
591.09766
-16.3125
266.09766
-20.3125
412.59766
-16.3125
266.09766
-14.3125
204.84766
-16.3125
266.09766
-10.3125
106.34766
-16.3125
266.09766
-4.3125
18.597656
-14.3125
204.84766
-4.3125
18.597656
-10.3125
106.34766
-4.3125
18.597656
-8.3125
69.097656
-4.3125
18.597656
-4.3125
18.597656
-4.3125
18.597656
-2.3125
5.3476563
-4.3125
18.597656
-2.3125
5.3476563
-2.3125
5.3476563
-0.3125
0.0976563
-2.3125
5.3476563
-0.3125
0.0976563
-2.3125
5.3476563
1.6875
2.8476563
-0.3125
0.0976563
1.6875
2.8476563
-0.3125
0.0976563
1.6875
2.8476563
-0.3125
0.0976563
1.6875
2.8476563
-0.3125
0.0976563
3.6875
13.597656
-0.3125
0.0976563
3.6875
13.597656
-0.3125
0.0976563
3.6875
13.597656
-0.3125
0.0976563
3.6875
13.597656
5.6875
32.347656
3.6875
13.597656
5.6875
32.347656
3.6875
13.597656
5.6875
32.347656
5.0625
25.628906
7.6875
59.097656
5.0625
25.628906
9.6875
93.847656
11.0625
122.37891
9.6875
93.847656
11.0625
122.37891
20
24
30
34
40
40
40
40
40
40
42
42
42
44
44
44
44
44
44
44
50
50
50
52
54
54
54
9.6875
93.847656
60
11.0625
122.37891
54
9.6875
93.847656
66
17.0625
291.12891
54
9.6875
93.847656
66
17.0625
291.12891
54
9.6875
93.847656
68
17.0625
291.12891
54
9.6875
93.847656
68
19.0625
363.37891
56
11.6875
136.59766
x = 49.00
x = 44.31
135
s² =
113.59
F hitung
F tabel
Kesimpulan
s² = 74.77
1.519
1.84
Homogen
136
lampiran 20
Uji Hipotesis Pretest
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
No
Kode
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
Kode
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
1
28
1
5
21
25
20
31
6
27
2
4
9
32
3
22
23
30
12
13
15
16
26
29
17
24
18
10
11
8
14
19
7
28
32
32
32
32
34
38
40
44
46
46
48
48
50
50
50
50
52
52
52
52
52
52
54
54
60
60
60
66
66
68
68
-20.3125
412.59766
591.09766
266.09766
-20.3125
412.59766
-16.3125
266.09766
-14.3125
204.84766
-16.3125
266.09766
-10.3125
106.34766
-16.3125
266.09766
-4.3125
18.597656
-14.3125
204.84766
-4.3125
18.597656
-10.3125
106.34766
-4.3125
18.597656
-8.3125
69.097656
-4.3125
18.597656
-4.3125
18.597656
-4.3125
18.597656
-2.3125
5.3476563
-4.3125
18.597656
-2.3125
5.3476563
-2.3125
5.3476563
-0.3125
0.0976563
-2.3125
5.3476563
-0.3125
0.0976563
-2.3125
5.3476563
1.6875
2.8476563
-0.3125
0.0976563
1.6875
2.8476563
-0.3125
0.0976563
1.6875
2.8476563
-0.3125
0.0976563
1.6875
2.8476563
-0.3125
0.0976563
3.6875
13.597656
-0.3125
0.0976563
3.6875
13.597656
-0.3125
0.0976563
3.6875
13.597656
-0.3125
0.0976563
3.6875
13.597656
5.6875
32.347656
3.6875
13.597656
5.6875
32.347656
3.6875
13.597656
5.6875
32.347656
5.0625
25.628906
7.6875
59.097656
5.0625
25.628906
9.6875
93.847656
11.0625
122.37891
9.6875
93.847656
11.0625
122.37891
9.6875
93.847656
11.0625
122.37891
9.6875
93.847656
17.0625
291.12891
9.6875
93.847656
17.0625
291.12891
9.6875
93.847656
17.0625
291.12891
20
24
30
34
40
40
40
40
40
40
42
42
42
44
44
44
44
44
44
44
50
50
50
52
54
54
54
54
54
54
54
56
-24.3125
-16.3125
14
27
28
31
16
26
11
15
2
6
7
32
4
1
5
9
25
3
12
19
24
29
30
8
13
21
22
23
17
18
20
10
9.6875
93.847656
1418
11.6875
Jumlah
136.59766
2392.875
44.31
Varians
74.777
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Jumlah
1568
19.0625
Jumlah
363.37891
3634.906
x
49.00
Varians
113.591
137
Jumlah
x
x₁- x₂
4.688
t hitung
2.040
t tabel
1.99897
H₀ ditolak
Kesimpulan
138
lampiran 21
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Pretest
32
46
50
46
32
40
68
66
48
60
60
52
52
66
52
52
54
60
68
34
32
50
50
54
32
52
44
28
52
50
38
48
Peningkatan N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Posttest N-Gain
Ket
No
Pretest Posttest N-Gain
78
0.676
1
48
74
0.500
Sedang
74
0.519
2
44
88
0.786
Sedang
72
0.440
3
50
70
0.400
Sedang
80
0.630
4
46
76
0.556
Sedang
76
0.647
5
48
82
0.654
Sedang
90
0.833
6
44
74
0.536
Tinggi
78
0.313
7
44
66
0.393
Sedang
92
0.765
8
52
70
0.375
Tinggi
62
0.269
9
48
94
0.885
Rendah
74
0.350
10
56
62
0.136
Sedang
72
0.300
11
42
70
0.483
Sedang
64
0.250
12
50
66
0.320
Rendah
98
0.958
13
54
68
0.304
Tinggi
96
0.882
14
20
66
0.575
Tinggi
78
0.542
15
42
92
0.862
Sedang
72
0.417
16
40
78
0.633
Sedang
68
0.304
17
54
76
0.478
Sedang
96
0.900
18
54
78
0.522
Tinggi
70
0.063
19
50
74
0.480
Rendah
78
0.667
20
54
72
0.391
Sedang
74
0.618
21
54
60
0.130
Sedang
64
0.280
22
54
66
0.261
Rendah
72
0.440
23
54
94
0.870
Sedang
68
0.304
24
50
72
0.440
Sedang
70
0.559
25
48
62
0.269
Sedang
76
0.500
26
40
60
0.333
Sedang
70
0.464
27
24
62
0.500
Rendah
88
0.833
28
30
74
0.629
Tinggi
76
0.500
29
50
72
0.440
Sedang
90
0.800
30
50
74
0.480
Tinggi
70
0.516
31
34
66
0.485
Sedang
72
0.462
32
44
88
0.786
Sedang
139
Ket
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Tinggi
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
lampiran 22
Data N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
0.063
0.250
0.269
0.280
0.300
0.304
0.304
0.313
0.350
0.417
0.440
0.440
0.462
0.464
0.500
0.500
0.516
0.519
0.542
0.559
0.618
0.630
0.647
0.667
0.676
0.765
0.800
0.833
0.833
0.882
0.900
0.958
x = 0.53
-0.469
-0.281
-0.262
-0.251
-0.231
-0.227
-0.227
-0.219
-0.181
-0.115
-0.091
-0.091
-0.070
-0.067
-0.031
-0.031
-0.015
-0.013
0.010
0.028
0.086
0.098
0.116
0.135
0.145
0.233
0.269
0.302
0.302
0.351
0.369
0.427
0.219729
0.079103
0.068655
0.063128
0.053478
0.051486
0.051486
0.047853
0.032853
0.013130
0.008327
0.008327
0.004860
0.004485
0.000977
0.000977
0.000229
0.000162
0.000108
0.000760
0.007464
0.009678
0.013411
0.018337
0.021088
0.054500
0.072225
0.091253
0.091253
0.123271
0.135975
0.182398
∑(Xᵢ-X)² = 1.531
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
0.130
-0.366
-0.360
-0.236
-0.227
-0.192
-0.177
-0.163
-0.122
-0.105
-0.104
-0.097
-0.057
-0.057
-0.018
-0.017
-0.017
-0.014
-0.012
0.003
0.003
0.025
0.039
0.059
0.078
0.132
0.137
0.157
0.289
0.289
0.365
0.373
0.388
0.134073
0.129767
0.055567
0.051695
0.036959
0.031186
0.026654
0.014785
0.011086
0.010762
0.009331
0.003203
0.003203
0.000336
0.000275
0.000275
0.000191
0.000138
0.000012
0.000012
0.000632
0.001530
0.003476
0.006147
0.017418
0.018697
0.024728
0.083590
0.083590
0.133571
0.139107
0.150560
0.136
0.261
0.269
0.304
0.320
0.333
0.375
0.391
0.393
0.400
0.440
0.440
0.478
0.480
0.480
0.483
0.485
0.500
0.500
0.522
0.536
0.556
0.575
0.629
0.633
0.654
0.786
0.786
0.862
0.870
0.885
x = 0.59
s² = 0.048
∑(Xᵢ-X)² = 1.183
s² = 0.037
140
lampiran 23
UJI NORMALITAS N-GAIN KELAS EKSPERIMEN
No
Nomor
x
x²
Zi
F(Zi)
S(Zi)
2.6836496
0.003641169
0.03125
-1.610196
1.5000982
1.4384434
1.3239417
0.053677541
0.0625
0.066794489
0.09375
0.075154145
0.125
0.09276121
0.15625
-1.29905
0.096963388
0.1875
-1.29905
1.2523781
1.0376874
0.6560149
0.5224296
0.5224296
0.3991201
0.3833918
0.1789244
0.096963388
0.21875
0.105216064
0.25
0.149707817
0.28125
0.255907254
0.3125
0.300685624
0.34375
0.300685624
0.375
0.344902372
0.40625
0.350714642
0.4375
0.428998518
0.46875
0.0276088
0.0088225
0.0269555
0.0498459
0.0634888
0.0905366
0.1217866
0.1447839
0.1315422
0.0565927
0.0430644
0.0743144
0.0613476
0.0867854
0.0397515
-
0.428998518
0.5
-
1
19
0.063
0.003906
2
12
0.250
0.062500
3
9
0.269
0.072485
4
22
0.280
0.078400
5
11
0.300
0.090000
6
17
0.304
0.092628
7
24
0.304
0.092628
8
7
0.313
0.097656
9
10
0.350
0.122500
10
16
0.417
0.173611
11
3
0.440
0.193600
12
23
0.440
0.193600
13
32
0.462
0.213018
14
27
0.464
0.215561
15
26
29
0.500
0.500
0.250000
0.469
0.281
0.262
0.251
0.231
0.227
0.227
0.219
0.181
0.115
0.091
0.091
0.070
0.067
0.031
0.250000
-
16
141
F(Zi) S(Zi)
xi-x
Responden
0.031
0.1789244
0.0865843
0.0729043
17
31
0.516
0.266389
18
2
0.519
0.268861
0.015
0.013
19
15
0.542
0.293403
0.010
20
0.559
0.618
0.630
0.647
0.667
0.676
0.765
0.800
0.833
0.833
0.882
0.900
0.312284
29
30
31
25
21
4
5
20
1
8
30
6
28
14
18
32
13
0.958
21
22
23
24
25
26
27
28
∑x
17.000
X
0.531
Stand Dev
0.1747
Ltabel
0.173
Lhitung
kesimpulan
0.0710015
0.465500958
0.53125
0.470941127
0.5625
0.0596208
0.523771182
0.59375
0.028
0.1578453
0.562710664
0.625
-0.065749
0.0915589
0.0699788
0.0622893
0.381488
0.086
0.4946151
0.689564083
0.65625
0.0333141
0.396433
0.098
0.5632164
0.713356218
0.6875
0.0258562
0.418685
0.116
0.663
0.746334722
0.71875
0.0275847
0.444444
0.135
0.7752566
0.780905972
0.75
0.030906
0.457612
0.145
0.8313849
0.797121882
0.78125
0.0158719
0.584775
0.233
1.3365395
0.909313507
0.8125
0.0968135
0.640000
0.269
1.5386014
0.938049182
0.84375
0.0942992
0.694444
0.302
1.7294376
0.958134598
0.875
0.0831346
0.694444
0.302
1.7294376
0.958134598
0.90625
0.0518846
0.778547
0.351
2.0100791
0.97778859
0.9375
0.0402886
0.810000
0.369
2.11111
0.982618572
0.96875
0.918403
0.427
2.4450734
0.992758866
1
0.0138686
0.0072411
0.097
Karena Lhitung < L Tabel. Maka H0 diterima,
maka data berdistribusi normal
142
lampiran 24
UJI NORMALITAS N-GAIN KELAS KONTROL
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
Nomor
x
x²
21
0.130
0.0170132
10
0.136
0.018595
22
0.261
0.0680529
25
0.269
0.0724852
13
0.304
0.0926276
12
0.320
0.1024
26
0.333
0.1111111
8
0.375
0.140625
20
0.391
0.1531191
7
0.393
0.1543367
3
0.400
0.16
24
0.440
0.1936
29
0.440
0.1936
17
0.478
0.2287335
19
0.480
0.2304
30
0.480
0.2304
Responden
143
xi-x
Zi
0.366
0.360
0.236
0.227
0.192
0.177
0.163
0.122
0.105
0.104
0.097
0.057
0.057
0.018
0.017
0.017
1.8747414
1.8443857
1.2069154
F(Zi) S(Zi)
F(Zi)
S(Zi)
0.0304142
0.03125
0.0325635
0.0625
0.1137324
0.09375
-1.164106
0.9843067
0.9041675
0.8359009
0.6225676
0.5390893
0.1221905
0.125
0.1624824
0.15625
0.1829533
0.1875
0.2016053
0.21875
0.0062324
0.0045467
0.0171447
0.2667844
0.25
0.0167844
0.2949126
0.28125
-0.531139
0.4945676
0.2897676
0.2897676
0.0938719
0.0849676
0.0849676
0.2976612
0.3125
0.3104527
0.34375
0.0136626
0.0148388
0.0332973
0.385997
0.375
0.010997
0.385997
0.40625
-0.020253
0.4626054
0.4375
0.4661436
0.46875
0.4661436
0.5
0.0251054
0.0026064
0.0338564
0.0008358
0.0299365
0.0199824
0.0028095
17
18
0.2350781
0.014
0.012
0.0708434
0.0601433
0.500
0.25
0.003
27
0.500
0.25
18
0.522
6
11
0.483
0.2330559
31
0.485
1
0.53125
0.4760207
0.5625
0.0174324
0.5069542
0.59375
0.003
0.0174324
0.5069542
0.625
0.2722117
0.025
0.1287368
0.551217
0.65625
0.536
0.2869898
0.039
0.2002896
0.5793729
0.6875
4
0.556
0.308642
0.059
0.3018768
0.618627
0.71875
14
0.575
0.330625
0.078
0.4014324
0.6559491
0.75
28
0.629
0.395102
0.132
0.6757181
0.7503902
0.78125
16
0.633
0.4011111
0.137
0.7000991
0.7580673
0.8125
0.84375
-0.100123
0.0940509
0.0308598
0.0544327
0.0541239
19
20
21
22
23
24
25
26
0.0594888
0.0864793
0.0867958
0.1180458
0.4717612
27
-0.105033
0.1081271
5
0.654
0.4275148
0.157
0.8051247
0.7896261
28
2
0.786
0.6173469
0.289
1.4802895
0.930602
0.875
0.055602
29
32
0.786
0.6173469
0.289
1.4802895
0.930602
0.90625
0.024352
30
15
0.862
0.7431629
0.365
1.8712254
0.9693431
0.9375
0.0318431
31
23
0.870
0.7561437
0.373
1.9096063
0.971908
0.96875
32
9
0.885
0.7825444
0.388
1.9866631
0.9765201
1
0.003158
0.0234799
∑x
15.891
X
0.497
Stand Dev
0.195
Ltabel
0.173
Lhitung
kesimpulan
0.025
Karena Lhitung < L Tabel. Maka H0 diterima,
maka data berdistribusi normal
144
lampiran 25
Homogenitas N-Gain
Kelas Eksperimen
Xᵢ
xᵢ-x
0.063
0.250
0.269
0.280
0.300
0.304
0.304
0.313
0.350
0.417
0.440
0.440
0.462
0.464
0.500
0.500
0.516
0.519
0.542
0.559
0.618
0.630
0.647
0.667
0.676
0.765
0.800
0.833
0.833
0.882
0.900
0.958
-0.469
-0.281
-0.262
-0.251
-0.231
-0.227
-0.227
-0.219
-0.181
-0.115
-0.091
-0.091
-0.070
-0.067
-0.031
-0.031
-0.015
-0.013
0.010
0.028
0.086
0.098
0.116
0.135
0.145
0.233
0.269
0.302
0.302
0.351
0.369
0.427
0.53
Kelas Kontrol
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
0.21973
0.130
0.13407
0.07910
0.136
0.06866
0.261
0.06313
0.269
0.05348
0.304
0.05149
0.320
0.05149
0.333
0.04785
0.375
0.03285
0.391
0.01313
0.393
0.00833
0.400
0.00833
0.440
0.00486
0.440
0.00448
0.478
0.00098
0.480
0.00098
0.480
0.00023
0.483
0.00016
0.485
0.00011
0.500
0.00076
0.500
0.00746
0.522
0.00968
0.536
0.01341
0.556
0.01834
0.575
0.02109
0.629
0.05450
0.633
0.07223
0.654
0.09125
0.786
0.09125
0.786
0.12327
0.862
0.13597
0.870
0.18240
0.885
-0.366
-0.360
-0.236
-0.227
-0.192
-0.177
-0.163
-0.122
-0.105
-0.104
-0.097
-0.057
-0.057
-0.018
-0.017
-0.017
-0.014
-0.012
0.003
0.003
0.025
0.039
0.059
0.078
0.132
0.137
0.157
0.289
0.289
0.365
0.373
0.388
1.531
0.50
(xᵢ-x)²
0.048
0.12977
0.05557
0.05169
0.03696
0.03119
0.02665
0.01479
0.01109
0.01076
0.00933
0.00320
0.00320
0.00034
0.00028
0.00028
0.00019
0.00014
0.00001
0.00001
0.00063
0.00153
0.00348
0.00615
0.01742
0.01870
0.02473
0.08359
0.08359
0.13357
0.13911
0.15056
1.183
0.037
145
x = 0.53
x = 0.50
s² = 0.048
F hitung
F tabel
Kesimpulan
s² = 0.037
1.295
1.84
Homogen
146
lampiran 26
Uji Hipotesis N-Gain
Pretest
Posttest
No
Kode
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
Kode
Xᵢ
xᵢ-x
(xᵢ-x)²
1
19
12
9
22
11
17
24
7
10
16
3
23
32
27
26
29
31
2
15
25
21
4
5
20
1
8
30
6
28
14
18
13
0.063
0.250
0.269
0.280
0.300
0.304
0.304
0.313
0.350
0.417
0.440
0.440
0.462
0.464
0.500
0.500
0.516
0.519
0.542
0.559
0.618
0.630
0.647
0.667
0.676
0.765
0.800
0.833
0.833
0.882
0.900
0.958
-0.469
-0.281
-0.262
-0.251
-0.231
-0.227
-0.227
-0.219
-0.181
-0.115
-0.091
-0.091
-0.070
-0.067
-0.031
-0.031
-0.015
-0.013
0.010
0.028
0.086
0.098
0.116
0.135
0.145
0.233
0.269
0.302
0.302
0.351
0.369
0.427
0.21973
21
0.130
0.13407
0.07910
10
0.136
0.06866
22
0.261
0.06313
25
0.269
0.05348
13
0.304
0.05149
12
0.320
0.05149
26
0.333
0.04785
8
0.375
0.03285
20
0.391
0.01313
7
0.393
0.00833
3
0.400
0.00833
24
0.440
0.00486
29
0.440
0.00448
17
0.478
0.00098
19
0.480
0.00098
30
0.480
0.00023
11
0.483
0.00016
31
0.485
0.00011
1
0.500
0.00076
27
0.500
0.00746
18
0.522
0.00968
6
0.536
0.01341
4
0.556
0.01834
14
0.575
0.02109
28
0.629
0.05450
16
0.633
0.07223
5
0.654
0.09125
2
0.786
0.09125
32
0.786
0.12327
15
0.862
0.13597
23
0.870
9
Jumlah
17.000
Jumlah
0.18240
1.531
0.885
15.891
-0.366
-0.360
-0.236
-0.227
-0.192
-0.177
-0.163
-0.122
-0.105
-0.104
-0.097
-0.057
-0.057
-0.018
-0.017
-0.017
-0.014
-0.012
0.003
0.003
0.025
0.039
0.059
0.078
0.132
0.137
0.157
0.289
0.289
0.365
0.373
0.388
Jumlah
0.15056
1.183
x
0.53
Varians
0.048
0.50
Varians
0.037
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
147
Jumlah
x
0.12977
0.05557
0.05169
0.03696
0.03119
0.02665
0.01479
0.01109
0.01076
0.00933
0.00320
0.00320
0.00034
0.00028
0.00028
0.00019
0.00014
0.00001
0.00001
0.00063
0.00153
0.00348
0.00615
0.01742
0.01870
0.02473
0.08359
0.08359
0.13357
0.13911
x₁- x₂
0.035
t hitung
2.310
t tabel
1.99897
H₀
diterima
Kesimpulan
148
Lampiran 27
Daftar Tabel Uji
Untuk Uji Homogenitas Varians
10
12
15
20
24
30
40
60
120
1
241.9
243.9
245.9
248.0
249.1
250.1
251.1
252.2
253.3
253.3
2
19.40
19.41
19.43
19.45
19.45
19.46
19.47
19.48
19.49
19.50
3
8.79
8.74
8.70
8.66
8.64
8.62
8.59
8.75
8.55
8.53
4
5.96
5.91
5.86
8.66
8.64
8.62
8.59
8.75
8.55
8.53
5
4.74
4.68
4.62
4.56
4.53
4.50
4.46
4.43
4.40
4.36
6
4.06
4.00
3.94
3.87
3.84
3.81
3.77
3.74
3.70
3.67
7
3.64
3.57
3.51
3.44
3.41
3.38
3.34
3.30
3.27
3.23
8
3.35
3.28
3.22
3.15
3.12
3.08
3.04
3.01
2.97
2.93
9
3.14
3.07
3.01
2.94
2.90
2.86
2.83
2.79
2.75
2.71
10
2.98
2.91
2.85
2.77
2.74
2.70
2.66
2.62
2.58
2.54
11
2.85
2.79
2.72
2.65
2.61
2.57
2.53
2.49
2.45
2.40
12
2.75
2.69
2.62
2.54
2.51
2.47
2.43
2.38
2.34
2.30
13
2.67
2.60
2.53
2.46
2.42
2.38
2.34
2.30
2.25
2.21
14
2.60
2.53
2.46
2.39
2.35
2.31
2.27
2.22
2.18
2.13
15
2.54
2.48
2.40
2.33
2.29
2.25
2.20
2.16
2.11
2.07
16
2.49
2.42
2.35
2.28
2.24
2.19
2.15
2.11
2.06
2.01
17
2.45
2.38
2.31
2.23
2.19
2.15
2.10
2.06
2.01
1.96
18
2.41
2.34
2.27
2.19
2.15
2.11
2.06
2.02
1.97
1.92
19
2.38
2.31
2.23
2.16
2.11
2.07
2.03
1.98
1.93
1.88
20
2.35
2.28
2.20
2.12
2.08
2.04
1.99
1.95
1.90
1.84
21
2.32
2.25
2.18
2.10
2.05
2.01
1.96
1.92
1.87
1.81
22
2.30
2.23
2.15
2.07
2.03
1.98
1.94
1.89
1.84
1.78
23
2.27
2.20
2.13
2.05
2.01
1.96
1.91
1.86
1.81
1.76
24
2.25
2.18
2.11
2.03
1.98
1.94
1.89
1.84
1.79
1.73
149
25
2.24
2.16
2.09
2.01
1.96
1.92
1.87
1.82
1.77
1.71
26
2.22
2.15
2.07
1.99
1.95
1.90
1.85
1.80
1.75
1.69
27
2.20
2.13
2.06
1.97
1.93
1.88
1.84
1.79
1.73
1.67
28
2.19
2.12
2.04
1.96
1.91
1.87
1.84
1.77
1.71
1.65
29
2.18
2.10
2.03
1.94
1.90
1.85
1.81
1.75
1.70
1.64
30
2,16
2.09
2.01
1.93
1.89
1.84
1.79
1.74
1.68
1.62
40
2.08
2.00
1.92
1.84
1.79
1.74
1.69
1.64
1,58
1.52
60
1.99
1.92
1.84
1.75
1.70
1.65
1.59
1.53
1.47
1.39
120
1.91
1.83
1.75
1.66
1.61
1.55
1.50
1.43
1.35
1.25
1.83
1.75
1.67
1.57
1.52
1.46
1.39
1.32
1.22
1.00
150
Lampiran 29
Daftar Nilai Kritis Uji Lilliefors
Ukuran
Sampel (n)
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
25
30
>30
0,01
(99%)
0,417
0,405
0,364
0,348
0,331
0,311
0,294
0,284
0,275
0,268
0,261
0,257
0,250
0,254
0,239
0,235
0,231
0,200
0,187
(1.031)/√n
Tingkat Signifikansi (α)
0,05
0,10
0,15
0,20
(95%)
(90%)
0,381
0,352
0,319
0,300
0,337
0,315
0,299
0,285
0,319
0,294
0,277
0,265
0,300
0,276
0,258
0,247
0,285
0,261
0,244
0,233
0,271
0,249
0,233
0,223
0,258
0,239
0,224
0,215
0,249
0,230
0,217
0,206
0,242
0,223
0,212
0,199
0,234
0,214
0,202
0,190
0,227
0,207
0,194
0,183
0,220
0,201
0,187
0,177
0,213
0,195
0,182
0,173
0,206
0,289
0,177
0,169
0,200
0,184
0,173
0,166
0,195
0,179
0,169
0,163
0,190
0,174
0,166
0,160
0,158
0,147
0,142
0,173
0,161
0,144
0,136
0,131
(0.866)/√n (0.805)/√n (0.768)/√n (0.736)/√n
Sumber : Sudjana, Metoda Statistik. Jakarta, Tarsito, 2005, h. 467
151
Lampiran 30
152
Lampiran 31
Nama Responden Kelas Experimen
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama
Arianta Hermawati
Bunga Zahra
Dayana Alya Razzwa
Dina Cahyani Fitri
Gandes Wijaya
Jessica Aulia Fajri
Lady Mutiara Indah
Maysa Cahya Lestari
Melisa Aprilia
Muhammad Nawa
M. Akmal Al-Farel
M. Amru Rasyid
M. Khadafi
M. Nur Wahid
M. Raid Syadad
Nadine N.P
Nadin Putri T
Naylal Husna
Nia Ayu Fadilah
Pratama Saputra
Raudah Mutia S
Riezki Dian Anugerah
Sabrina Febrianti
Salsa Agadia Khasaha
Syafa Nayla
Syahra Berliantika
Thalighta Vishara
Valomitha
Veisa Nur Aulia
Yahya
Zahra Afirra
Zayan
153
Nama Responden Kelas Kontrol
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
Nama
Ade Jopi Hidayat
Ade Mutia Anggraini
Aji M. Indra
Alda Kurnia
Alfariza Diaz Pratama
Alia Nur Lestari
Anisa Alma
Anisa Partiwi
Ayu Dinda
Azizah Ramadani
Cinta Alika Riskita
Dava Febrian
Dini Fatnorta
Delima Anastasya
Dwika M. Rifki
Febri Cahya Kamila
Fuzi Ahmada
Hijrah Kamila
Iven Dwi Cahyani
Kayla Azahra
Luna Febriana
Luthfia Agustina
M. Fajar Pratama
M. Sky F
Rafi Islami Pasha
Rahmat Sanjaya
Rifda Salwa Triyana
Satria Mahendra
Sayid Almuhtadin
Siska Julia
Syaila Novianti
Zaidan Nabil
154
Lampiran 32
A. Gambaran Umum Lokasi Sekolah
1. Profil Singkat MI Ismaria Al-quraniyah Bandar Lampung
Lokasi penelitian dilaksanakan di MI Ismaria Al-Qur‟aniyah Bandar
Lampung beralamat di Jl.H.Komaruddin Komp. Polri Gg Parkit No 057 Raja
Basa Bandar Lampung. Yayasan MI Ismaria Al-Qur‟aniyah mulai beroperasional
sebagai lembaga pendidikan pada tahun 2004 oleh bapak Syahyori Apriyansyah.
Berdasarkan komitmen bapak Syahyori mendirikan yayasan MI Ismaria
Al-Qur‟aniyah di Jl.H.Komaruddin Komp. Polri Gg Parkit No 057 Raja Basa
Bandar Lampung yaitu untuk mencerdaskan anak bangsa dengan memberikan
ilmu pengetahuan kepada peserta didik. Ilmu pengetahuan sangat penting untuk
perkembangan peserta didik demi mengembangkan potensi peserta didik yang
berkualitas dalam membentuk insan muslim yang berakhlak mulia dan mampu
berprestasi.
Berdirinya yayasan ini didasari oleh tuntutan kebutuhan pembangunan
bangsa di masa yang akan datang agar memiliki kemampuan dan kompetitif
dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Untuk itu anak harus dipersiapkan sedini
mungkin melalui proses pendidikan di sekolah dasar yang memperhatikan
perbedaan potensi kecerdasan, kecakapan, bakat, minat dan berakhlak mulia
dengan menanamkan nilai-nilai islami pada peserta didik, sehingga lulusan
Madrasah Ibtida‟iyah relevan dengan kebutuhan, baik kebutuhan individu,
keluarga maupun kebutuhan masyarakat, pembangunan bangsa dan Agama
155
2. Visi, Misi, dan Tujuan MI Ismaria Al-Quraniyah Bandar Lampung
a. Visi MI Ismaria Al-Qura’aiyah Bandar Lampung
Terwujudnya madrasah ibtidaiyyah yang berkualitas dalam membentuk
insan muslim yang berakhlak mulia dan mampu berprestasi.
b. Misi MI Ismaria Al-Qur’aniyah Bandar Lampung
1. Memberikan bimbingan siswa tentang pengetahuan dasar-dasar
keislaman dan penerapannya dalam kehidupan sehari – hari
2. Memberikan bimbingan siswa dalam pendidikan umum sebagai
dasar pengetahuan dan keterampilan
3. Memberikan bimbingan dasar kepada siswa untuk menempuh
pendidikan kejenjang selanjutnya
c. Tujuan MI Ismaria Al-Qur’aniyah Bandar lampug
1. Mampu melaksanakan kewajiban sebagai seorang muslim yang
hakiki
2. Mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar
3. Menghasilkan lulusan yang berkualitas terampil, mandiri yang
berguna bagi agama nusa dan bangsa
156
DATA SISWA DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR
Thn
Ajaran
Kelas 1
Kelas 2
Kelas 3
Kelas 4
Kelas 5
Kelas 6
Jumlah
Jmlh
Rombel
Jmlh
Siswa
Jmlh
Rombel
Jmlh
Siswa
Jmlh
Rombel
Jmlh
Siswa
Jmlh
Rombel
Jmlh
Rombel
Jmlh
Rombel
Jmlh
Siswa
Jmlh
Rombel
Jml
Siswa
Jml
Rombel
2010/2011 86
3
87
3
92
3
45
2
39
2
23
1
372
14
2011/2012 101
3
86
3
87
3
92
3
45
2
39
2
450
16
2012/2013 159
5
101 3
86
3
87
3
92
3
45
2
570
19
2013/2014 151
5
160 5
99
3
90
3
80
3
91
3
671
22
2014/2015 169
5
155 5
155 5
105
3
88
3
78
3
750
24
2015/2016 214
6
169 5
154 5
152
5
101
3
90
3
880
27
2016/2017 195
6
207 6
168 5
157
5
157
5
99
3
983
28
Jmlh
Siswa
Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
N0 Keterangan
Jumlah
Penddidik
1
Guru PNS diberbantukan tetap
1
2
Guru Tetap Yayasan
20
3
Guru Honor
9
157
4
Guru Tidak Tetap
5
Penjaga sekolah + kebersihan
2
Staf
1
DATA GURU
Pendidikan
NAMA
JABATAN
Terakhir
MENGAJAR
KELAS
SYAHYORI APRINSYAH SI
Guru Matematika VI A
CIK ERLIA S.Pd
SI
GURU KELAS
IA
SUELAH H, S.Pd.I
SI
GURU KELAS
IB
SAMSIAR, S.Pd.I
SI
GURU KELAS
IC
SITI HASNI S.Pd.I
SI
GURU KELAS
ID
TYAS LIANA, S.Pd
SI
GURU KELAS
IE
HAJJAH FEBIYANTI,
S.Pd
SI
GURU KELAS
II A
RATNA DEWI, S.Sag
SI
GURU KELAS
II B
ISWANTI A S.Pd.I
SI
GURU KELAS
II C
TORA FERANA S.Si
SI
GURU KELAS
II D
IRA AGUSTINA S.Pd.I
SI
GURU KELAS
II E
SUSRIATI, S.Pd
SI
GURU KELAS
III A
NURAIDAH, S.Pd.I
SI
GURU KELAS
III B
FEKI SOPYA, S.Pd.I
SI
GURU KELAS
III C
NURHASANAH, S.Pd.I
SI
GURU KELAS
IV A
MARGIANA SARI
SI
GURU KELAS
IV B
FITRIANI, A.Ma
D2
GURU KELAS
IV C
158
Tugas
Tambah
an
Kepala
Sekolah
DIAN NURDIANA, S.Pd
SI
GURU KELAS
VA
Koord.N
uptk
AMANAH, S.Pd
SI
GURU KELAS
VB
Pemb
Pramuka
BUDIANTO, S.Si
SI
GURU KELAS
VC
LINA MARYANTI, S.Ag
SI
Bid.S.Agama
V, DAN VI
NUR ASSMELI, A.Md
D3
GURU KELAS
VI B
ASTUTI PRIMADINA,
A.Md
SI
GURU KELAS
VI C
ABI MURNI
TAKHSUS BID.S.AGAMA
V DAN VI
SAFTI YONI M,S.Pd.I
SI
BID S AGAMA
III DAN IV
BERTI METIANA P
S.Pd.I
SI
Bid S SBK
III DAN IV
HUSEN EFFENDI, S.Pd
SI
BId S B. INGGRIS
I – IV
SYAHYOLAN F S.Pd
SI
BID S PENJAS
III – VI
MUTIARA
SI
Bid S.B. LAMP
III – VI
ARIYANTI, S.S
SI
Bid S B. INGGRIS
V DAN VI
MUNAWAROH
SI
BID S AGAMA
III DAN IV
MELINDA SARI, S.T
SI
Bid. S. IPA
III DAN IV
YEDI PRAYITNO
Takhsus
Bid,S.AGAMA
III – V
YUSMANIAR
Takhsus
BID.S.AGAMA
III DAN IV
Pemb.Bi
d.Agam
Pem.Eks
.Agama
Wakil
Kepsek
DATA SARANA PRASARANA
No
Jenis Praserana
Jumlah
Ruang
Jumlah
Jumlah
Katagori Kerusakan
Ruang
Kondisi
baik
Ruangn
Kondisi
rusak
ringan
159
sedang
berat
1
Ruang kelas
11
10
2
Perpustakaan
1
1
3
Ruang Lab IPA
1
1
4
Ruamg Lab Biologi
-
5
Ruang lab Fisika
-
6
Ruang Lab Kimia
-
7
Ruang Lab Komputer
-
8
Ruang Lab Bahasa
-
9
Ruang Pimpinan
1
1
10
Ruang Guru
1
1
11
Ruang Tata Usaha
1
1
12
Ruang Konseling
-
160
1
1
Prestasi akademik dan Non akademik 2 Tahun Terakhir
No Jenis Perlombaan
Juara
Tingkat
Olimpiade IPA
1
OSN Kecamatan
Olimpiade IPA
1
OSN Kecamatan
Olimpiade IPA
Harapan I
OSN Kecamatan
Olimpiade Matematika
1
OSN Kecamatan
Olimpiade Matematika
Harapan 1
OSN Kecamatan
Olimpiade Matematika
Sepuluh Besar
Selampung
Pidato
11
FLS2N Kecamatan
Pidato
111
FLS2N Kecamatan
Pidato
Harapan III
FLS2N Kecamatan
Cipta Puisi
I
FLS2N Kecamatan
Pantomim
II
FLS2N Kecamatan
Pantomim
Harapan I
FLS2N Kecamatan
Dogeng
III
FLS2N Kecamatan
Cerita Bergambar
Harapan III
FLS2N Kecamatan
Nganyam
II
FLS2N Kecamatan
Solo Song
II
FLS2N Kecamatan
Renang
I
Lampung
Renang
I
Lampung
Tari Kreasi
Harapan I
FLS2N Kecamatan
Futsal
II
Lampung
Baca Puisi
III
Se bandar Lampung
Bulu tangkis
I
Lampung 02SN
Catur
II
O2Sn Kecamatan
Azan
III
FSI Kecamatan
161
Nasyid
II
FSI Kecamatan
DAI
I
FSI Kecamatan
Tahfid Putra
II
FSI Kecamatan
Tahfid Putri
Harapan I
FSI Kecamatan
Tilawatil Qur‟aan Putra
II
FSI Kecamatan
Tilawatil Qur‟aan Putri
Harapan I
FSI Kecamatan
Kaligrafi Putra
III
FSI Kecamatan
Kaligrafi Putri
Harapan I
FSI Kecamatan
Penghargaan Dari Pemerintah
1. Nilai UN tertinggi Sebandar Lampung Tingkat MI T.P 2011/2012
2. Nilai UN Tertinggi Selampung Tingkat MI T.P 2013/2014
Data kegiatan harian siswa
1. Untuk Anak Kelas 5 dan 6
07.15
Masuk Kelas
07.15 – 07.40
Sholat DuHa & Ngaji
07.40 – 09.00
KBM 1 & 2
09.00 – 10.20
KBM 3 & 4
10.20 – 10.40
Istirahat
10.40 – 11.00
KBM 5 & 6
11.00 – 12.20
KBM 7 & 8
12.20 - 13.00
Persiapan Wudhu + Sholat Dzuhur + Pulang
2. Untuk Anak Kelas 3 & 4
11.30 – 12.10
12.10 - 12.30
12.30 - 01.00
01.00 - 02.20
02.20 - 03.20
03.20 – 03.40
03.40 – 04.00
04.00 – 05.00
05.00
Ngaji + Hafalan Bersama
Sholat Dzuhur
Istirahat + Persiapan Masuk Kelas
KBM 1 & 2
KBM 3 & 4
Wudhu +Sholat Ashar
Istirahat
KBM 5 & 6
Pulang
3. Untuk Anak Kelas 1
07.15
Masuk
162
07.15 – 07.30
07.30 – 08.20
08.20 – 09.20
09.20 – 09.30
09.30 – 10.20
10.20
4. Untuk Anak Kelas 2
10.20
10.20 - 11.10
11.10 - 12.00
12.00 - 12.20
12.20 - 13.10
13.10
Ngaji
KBM 1 & 2
KBM 3 & 4
Istirahat
KBM 5 & 6
Pulang
Masuk
KBM 1 & 2
KBM 3 & 4
Sholat + Istirahat
KBM 5 & 6
Pulang
Sarana Dan Prasarana Pembelajarn
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Memiliki 12 ruang kelas
1 perpustakaan
1 lab
Buku pelajaran yang tersedia 1 : 2 ( untuk setiap 1 buku untuk 2 orang )
Alat peraga ipa 1 set + 1 set vcd pembelajaran ipa
Alat peraga ips 1 set + globe + peta
Buku bacaan selain mata pelajaran 100 buku
Model kurikulum
Untuk kelas 1 dan 4 menggunakan kurikulum 2013
Untuk kelas 2,3,5 dan 6 menggunakan kurikulum ktsp
Untuk kelas 1,2 dan 3 menggunakan model pembelajaran tematik
Untuk Kelas 4,5, dan 6 menggunakan pendekatan pembelajaran STAD,DRIL ,
Pendekatan Matematika Realistik
Rencana dan Strategi
1. Menyiapkan lulusan MI Ismaria Al-Qur‟aniyyah dengan nilai yang Tinggi agar
dapat di terima di sekolah unggulan seperti MTSn 2 dan SMPN 2 Bandar
Lampung dengan cara mengadakan les dan Try out untuk pendalaman materi
2. Lulusan diwajibkan bisa baca Al-Qur‟an dan hafal juz 30 ( minimal 15 surat juz
30)
3. Sering mengikuti lomba Matapelajaran maupun bidang lain agar dapat
mengetahui kemampuan anak didik dan dewan guru yang nantinya dievaluasi
untuk perbaikan kedepannya
4. Menggeratiskan Anak – anak yang Ingin sekolah di MI Ismaria Al-Qur‟aniyyah
bagi anak kurang mampu
163
LEMBAR KETERANGAN VALIDASI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Sri Latifah, M.Sc
Jabatan
: Dosen
Telah memberikan penilaian dan masukan terhadap instrument penelitian berupa
lembar tes uraian IPA dengan materi Struktur Tumbuhan dan Fungsinya yang akan
digunakan dalam penelitian skripsi oleh peneliti :
Nama
: Riza Maya Syari
NPM
: 1211100110
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul
: Pengaruh Model pembelajaran Teams Game And Tournament
(TGT) Terhadap peningkatan Pemahaman Konsep Belajar
Peserta Didik Pada mata Pelajaran IPA Kelas IV MI ISMARIA
Al-Quraniyah Bandar Lampung
Berdasarkan hasil penelitian terhadap instrumen penelitian tersebut maka instrumen
penelitian tersebut dinyatakan valid. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
Bandar Lampung, 2 September 2016
Validator Instrumen Penelitian
Sri Latifah, M.Sc
NIP. 197903212011012003
164
Lampiran 34
DOKUMENTASI KELAS EKSPERIMEN
Proses pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model pembelajatan TGT.
165
166
167
DOKUMENTASI KELAS KONTROL
Proses pembelajaran di kelas kontrol meggunakan metode konvensional
168
169
Download