Tanggul Laut Menjorok 50 Meter ke Laut, Bakal Ada Ruang Publik Rabu, 06 September 2017 | 01:01 WIB https://metro.tempo.co/read/news/2017/09/06/083906356/tanggul-laut-menjorok-50-meter-ke-laut-bakal-ada-ruang-publik Tanggul laut pesisir Jakarta tahap darurat mulai berdiri di wilayah Muara Baru dan Kalibaru, Jakarta Utara. Total panjang tanggul di dua wilayah itu nantinya mencapai 4,5 kilometer, namun belum seluruhnya rampung, 5 September 2017. Tempo/Avit Hidayat.. TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), Iskandar mengatakan pihaknya dan Pemerintah DKI Jakarta berencana untuk membangun ruang publik di kawasan tanggul laut atau disebut National Capital Integrated Coastal Development (NCICD). Ruang publik itu di antaranya rumah susun, sekolah, danau, ruang terbuka hijau, dan lainnya yang akan dibangun di wilayah Kalibaru, Jakarta Utara. Baca juga: Percepatan Tanggul Laut, DKI Akan Relokasi 148 KK di Kalibaru Iskandar menunjukkan proyek ruang publik percontohan di tanggul laut Kalibaru. Kawasan itu akan dibangun dan dikelola Pemerintah DKI Jakarta. "Kami punya 3 ribu meter persegi lahan untuk penataan kawasan terbuka hijau dan penataan lingkungan," kata Iskandar saat sidak di Kalibaru pada Selasa, 5 September 2017. Kata dia, fungsi utama tanggul laut memang untuk mengendalikan penurunan muka tanah dan mengendalikan banjir rob. Selama ini Jakarta sering banjir karena tanah lebih 1 rendah ketimbang rata-rata tinggi air laut. Hal ini diperparah dengan adanya banjir kiriman dari kawasan Puncak Bogor yang bermuara di Jakarta. Saat ini, progres pembangunan tanggul di Kalibaru mencapai 57 persen dari total pembangunan sepanjang 2.200 meter. Sedangkan di Muara Baru telah mencapai 59 persen dari total panjang tanggul 2.300 meter. Proyek itu dibangun sejak 2015 dan akan rampung pada Juli 2017. Rencananya, tanggul tersebut akan tersambung dengan tanggul lain di kawasan pesisir Jakarta. BBWSCC memiliki kewajiban membangun 25 persen dari total panjang tanggul 20,1 kilometer. 75 persen sisanya akan diserahkan untuk dibangun swasta. Targetnya, keseluruhan tanggul akan rampung pada 2019. Menurut Iskandar, pembangunan tanggul di masing-masing wilayah memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dia mencontohkan di pelabuhan tentu akan membutuhkan tanggul yang lebih kuat dan tidak menganggu alur laut kapal. Begitu juga dengan tanggul di kawasan bersandar nelayan. Rencananya, pemerintah juga akan membuat dermaga apung. Simak juga: Pembangunan Tanggul Laut Jakarta Tahap II Selesai 2018 Hal ini karena tanggul tersebut memiliki ketinggian 4,7 meter dari daratan. Lebar tanggul mencapai 2 meter dan menjorok ke laut sejauh 50 meter. "Beton yang digunakan (spun pile) berdiameter 1,2 meter dan itu khusus dibuat untuk tanggul ini," ucap Iskandar. Beton itu akan kuat menahan gelombang air laut minimal 50 tahun. Diperkirakan pembetonan akan mengurangi banjir yang sering terjadi di Jakarta. Bahkan pemerintah juga berencana membuat danau di kawasan Cakung, agar memudahkan memantau banjir kiriman. AVIT HIDAYAT 2