12_desain pengatur temperatur ruangan untuk pemeliharaan anak

advertisement
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
DESAIN PENGATUR TEMPERATUR RUANGAN
UNTUK PEMELIHARAAN ANAK AYAM KAMPUNG
SECARA OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI VHDL BERBASIS CPLD
M. Ibrahim Ashari
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, ITN Malang
[email protected]
Abstrak
Pada sistem pengaturan suhu ruang untuk pemeliharaan anak ayam kampung masih
menggunakan cara tradisional yaitu dengan menggunakan lampu listrik atau lampu minyak. Seiring
dengan perkembangan teknologi VHDL maka proses pengaturan dan pengontrolan suhu ruangan
pemeliharaan anak ayam kampung dapat dilakukan dengan menggunakan alat secara otomatis.
Bagaimana mendesain alat pengatur dan pengontrol secara otomatis dengan menggunakan
teknologi VHDL berbasis CPLD.Teknologi VHDL sangat handal untuk digunakan dalam segala
bidang. Untuk pengembangan lebih lanjut dapat menggunakan teknologi VHDL berbasis FPGA
yang mempunyai kapasitas memory yang lebih besar.
Kata Kunci : CPLD XS95-Board V1.3, ADC, Optotriac
1. Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi pada saat ini semakin berkembang
dengan pesat seiring dengan perkembangan jaman
terutama dibidang elektronika.
Penulis bermaksud membuat suatu alat
pengatur dan pengontrol temperatur ruangan untuk
pemeliharaan anak ayam kampung dengan
menggunakan aplikasi dari teknologi VHDL berbasis
CPLD. Dimana proses pengaturan temperatur
ruangan untuk pemeliharaan anak ayam ini
biasanya masih menggunakan cara tradisional yaitu
dengan
menggunakan
pemanasan
dengan
menggunakan kompor minyak atau dengan lampu
pijar. Dan untuk temperatur atau suhunya tidak
konstan, sehingga perlu adanya pengontrolan dan
pengecekan dalam waktu tertentu. Dengan adanya
alat ini diharapkan dapat membantu peternak
mengatur temperatur atau suhu kandang sehingga
dapat mengatasi kendala didalam pemeliharaan
anak ayam sehubungan dengan pengaturan suhu
ruang tersebut. Sehingga dengan demikian dapat
meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga serta
biaya dalam pemeliharaan anak ayam. Untuk
menggantikan pemanas lampu digunakan elemen
pemanas (heather). Keuntungan dari penggunan
elemen pemanas dari pada lampu pijar adalah nilai
ekonomisnya lebih tinggi karena elemen pemanas
lebih tahan lama dari pada lampu pijar, proses
pemanasannya lebih linear dari pada lampu pijar
sehingga udara panas dapat merata diseluruh
ruang.
Adapun tujuan dari dari penelitian ini adalah
Merencanakan dan membuat alat pengatur
temperatur ruangan untuk pemeliharaan anak ayam
kampung secara otomatis dengan menggunakan
teknologi VHDL berbasis CPLD.
2. Tinjauan Pustaka
2.1. Latar Belakang VHDL
VHSIC HDL (Very High Speed Integrated
Circuit Hardware Description Language) disingkat
VHDL, VHDL adalah sebagai bahasa perangkat
keras, bahasa ini dapat menyediakan format yang
lengkap dan mempresentasikan fungsi secara detail,
serta bisa digunakan untuk suatu simulasi, verifikasi
desain, pemodelan test, perancangan dari sistem
digital.
VHDL terdiri dari simbol sederhana dan
notasi yang dapat menggantikan diagram skematik
dari suatu rangkaian digital serta bisa berupa
program simulasi
yang bisa digunakan untuk
verifikasi desain atau untuk membuktikan perangkat
keras secara otomatis.
2.2. Sensor Suhu
2.2.1. Thermometer Tahanan
Detektor temperatur tahanan (RTD –
Resistance Temperatur Detector) atau termometer
tahanan menggunakan elemen sensitif dari kawat
platina, tembaga, atau nikel murni yang memberikan
nilai tahanan yang terbatas untuk masing-masing
temperatur didalam rangkumannya.
2.2.2 Termokopel (Thermocouple)
Termokopel merupakan transduser suhu
dengan pembangkit daya sendiri (tanpa daya dari
luar) yang biasa digunakan dalam industri untuk
mendeteksi suhu.
2.3. IC LM35
IC LM35 merupakan seri rangkaian intregasi
yang digunakan sebagai sensor temperatur dengan
output sebanding dengan derajad Celsius. Pada IC
LM35 menghasilkan tegangan output sebesar 10
o
mV untuk setiap kenaikan sebesar 1 C.
2.4. Transistor
Transistor
merupakan
komponen
semikonduktor yang dapat menguatkan sinyal
elektronik.
2.5. Keypad 4X3
Keypad
digunakan
sebagai
sarana
memasukan input data ke XC95108 PC84 yaitu
A2-60
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
untuk memproses data input dan mengeluarkan
perintah untuk pengaturan temperatur..
- Driver exhaust fan digunakan untuk mengatur dan
memutar fan atau kipas.
- Exhaust Fan digunakan untuk pendingin ruangan
selain itu digunakan juga untuk mengatur sirkulasi
udara pada ruangan.
- Driver Heather atau pemanas digunakan untuk
mengaktifkan heather atau pemanas.
- Heather atau pemanas digunakan untuk
memanaskan ruangan pada saat proses
pengaturan ruangan berlangsung.
- Display seven segment digunakan untuk
menampilkan temperatur dari ruangan pada saat
proses pengaturan terjadi.
3.1 Perencanaan Rangkaian Sensor Suhu LM35
Transduser temperatur yang digunakan
untuk mendeteksi suhu pada ruangan yang akan
diatur adalah dengan IC LM35. Gambar rangkaian
dari sensor suhu sebagai berikut :
LM35
1
2
3
sebagai tombol tekan guna pengoperasian dan
pemilihan pengaturan temperatur yang akan dipilih.
2.6. Penguat Istrumentasi
Pemakaian penguat instrumentasi adalah
untuk memperkuat sinyal dari transduser atau
sensor atau lebih dikenal dengan rangkaian
pengkondisi sinyal.
2.7. ADC (Analog to Digital Converter)
Analog to Digital Converter (ADC) adalah
sebuah perangkat elektronik yang berfungsi untuk
mengubah besaran analog (tegangan/arus) menjadi
data digital.
2.8. Sevent Segment
Sevent
segment
merupakan
sebuah
ramgkaian LED yang diposisikan sedemikian rupa,
sehingga membentuk sebuah angka 8 (delapan).
Yang setiap segmentnya dapat dihidupkan sesuai
keinginan pengguna, yaitu dapat berupa sebuah
karakter 0, 1, 2 , 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F.
3. Desain Perangkat Keras
Desain ini dapat dijelaskan melalui blok
diagram 1.
A2-61
Sensor
Suhu
LM35
Driver
Exhaust
Fan
Exhaust
fan
VC C
P.sinyal
Pengkondisi
Sinyal
ADC
0804
Driver
Keypad
XS95
BOARD
V1.3
XC9510820PC84
Driver
Heather
Heather
Seven
Segment
Keypad
Gambar 1. Blok Diagram Rangkaian
Fungsi dari masing-masing blok adalah sebagai
berikut:
Keypad sebagai inputan yang digunakan untuk
tombol pengoperasian alat dan pemilihan
pengaturan temperatur ruang.
- Driver Keypad dengan IC MM74C922 digunakan
untuk mengkodekan inputan dari keypad menjadi
data 4 bit XC95108-20PC84.
- Sensor suhu LM35 digunakan untuk mendeteksi
suhu atau temperatur ruangan yang akan diatur.
- Pengkondisi
sinyal
digunakan
untuk
mengkondisikan sinyal dari sensor agar dapat
proses, rangkaian pengkondisi sinyal berupa
rangkaian penguat operaional amplifier.
- ADC digunakan untuk mengubah sinyal analog
menjadi sinyal digital sebagai inputan pada
XC95108-20PC84.
- Pada XS95 BOARD V1.3 terdapat IC XC9510820PC84 berbasis CPLD yang telah diprogram
Gambar 2. Rangkaian Sensor LM35
Tegangan output dari sensor LM35 dapat
dicari dengan persamaan berikut:
Vout = 10 mV x T............ (3-1)
Dimana :
T
: suhu atau temperatur yang terukur.
10 mV : konstanta atau ketetapan kenaikan
tegangan output dari
LM35 setiap
o
kenaikan suhu 1 C.
3.2. Perencanaan Rangkaian Pengkondisi Sinyal
Untuk menguatkan dan mengkondisikan
sinyal dari sensor digunakan suatu rangkaian
pengkondisi
sinyal.
+5 V
R2
20 KOhm
R1
VR1
U2
10 KOhm
50 KOhm
ADC
R2
20 KOhm
LM741
U1
R1
10 KOhm
LM35
LM741
Gambar 3. Rangkaian Pengkondisi Sinyal
Dari gambar rangkaian pengkondisi sinyal
diatas merupakan rangkaian penguat differensial
dengan penguatan sebesar 2 kali. Maka dapat
diketahui besarnya resistansi R2 sebagai berikut :
Av = R2/R1……………. (3-2)
R2 = Av x R1
3
R2 = 2 X 10.10
3
R2 = 20.10 Ω
R2 = 20 KΩ
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
3.3 Perencanaan Rangkaian ADC (Analog to
Digital Converter)
Untuk mengubah data analog dari keluaran
rangkaian pengkondisi sinyal menjadi data digital
agar dapat diolah oleh kontroller XS95 board
diperlukan seperangkat ADC. Dalam perancangan
ini menggunakan rangkaian ADC 0804 dengan
resolusi 8-bit.
Untuk Frekuensi dari rangkaian ADC ini
dapat ditentukan sebagai berikut:
Dimana R = 10 kΩ dan C = 150 pF maka:
1
1,1.R.C
3.5. Perencanaan XS95 Board V1.3
U6
28
29
30
9
10
12
1
2
3
4
5
6
7
11
13
Key DA
SEV.2.7
Key 16
Key 17
Key 15
Key 14
74
76
77
71
72
75
79
80
81
82
83
84
….…….. (3-3)
14
15
17
18
19
20
21
23
24
25
26
31
1
=
Exhaust Fan
Heather
x 150.10 −12
1 , 1 x 10.10 3
9
= 0,606 x 10
= 606 Khz
U3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
+5 V
10 KOhm
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
CS
VC C
RD
CLKR
WR
DB0
C LK IN DB1
INTR
DB2
VIN (+) DB3
VIN (-) DB4
A GND DB5
VREF/2 DB6
D GND DB7
CPLD
CPLD
CPLD
CPLD
CPLD
CPLD
CPLD
CPLD
58
56
54
55
53
57
52
51
ADC 0804
VR2
C1
150 pF
50 KOhm
Gambar 4. Gambar Rangkaian ADC
Adc yang direncanakan untuk dapat
menerima masukan (input) tegangan 0 Volt sampai
dengan 5 Volt sehingga setiap kenaikan 1 bitnya
mempunyai tegangan sebagai berikut:
Resolusi tiap kenaikan 1 bit
=
TD OUT
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO/GCK1
IO/GCK2
IO/GCK3
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO/GSR
IO/GTS1
IO/GTS2
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
IO
5
Volt = 19,6 mV
255
Dimana tegangan Vref /2 = 2,5 V
3.4. Perencanaan Rangkaian Keypad 3x4
Untuk memasukkan data pada XS95
board V1.3 sebagai pilihan temperatur maka
dibutuhkan rangkaian keypad. Pada perencanaan
dan pembuatan keypad ini menggunakan IC
encoder MM74C922 dan keypad 3 x 4.
3
5
6
7
8
9
*
0
#
1 mF
Row (Y1)
VC C
Row (Y2)
D. Out A
Row (Y3)
D. Out B
Row (Y4)
D. Out C
OSC
D. Out D
KEY
Out Enb
Col. (X4)
D. Available
Col. (X3)
Col. (X1)
GND
Col. (X2)
MM74C922
32
33
34
35
36
37
39
40
41
43
44
SEV.2.2
SEV.2.1
SEV.1.6
SEV.1.2
SEV.1.1
SEV.1.7
45
46
47
48
50
51
52
53
54
55
56
ADC
ADC
ADC
ADC
ADC
ADC
11
12
14
16
15
17
Heather
Con
R
220 Ohm
C
10 mikro farad
CPLD
U4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
ADC 13
ADC 18
+5 V
+5 V
2
4
57
58
61
62
63
65
66
67
68
69
70
Gambar 6. XS95 BOARD V1.3
Pada gambar diatas kaki-kaki yang dipakai
pada XC95108-20PC84 adalah:
• Kaki 2, 3, 5, dan 6 untuk inputan data 4 bit dari
Keypad
sebagai
pemilihan
pengaturan
temperatur.
• Kaki 58, 56, 54, 55, 53, 57, 52 dan 51 untuk
inputan data 8 bit dari ADC.
• Kaki 21 merupakan outputan XC95108-20PC84
untuk dihubungkan ke exhaust fan.
• Kaki 20 merupakan outputan XC95108-20PC84
untuk dihubungkan ke pemanas (heather).
• Kaki 44, 43, 41, 40, 1, 37 dan 35 merupakan
outputan untuk dua buah seven segment pada
display yang berkondisi active low.
• Kaki 49 (GND) dan 78 (VCC).
3.6. Perencanaan Rangkaian Driver Heather
(Pemanas)
Untuk
perancangan
driver
heather
(pemanas) digunakan Optotriac karena heather
(pemanas) disini disupply dengan tegangan 220
VAC.
Keypad 3X4
1
59
XC95108-20PC84C(84)
+ 5 V
P. SINYAL
TD IN
TMS
TC K
1
2
f=
A2-62
18
17
16
15
14
13
12
11
10
MOC 3041
CPLD 3
CPLD 2
CPLD 5
CPLD 6
1
U5A
R
220 VAC
SOURCE VOLTAGE
BT139
12 KOhm
2
74LS14
1
CPLD 12
10 mF
Gambar 5. Keypad Matrix 3 x 4 dengan IC
MM74C922
Gambar 7. Rangkaian Driver Heather
Tegangan output maksimum dari XS95
adalah 5 V sedangkan untuk heather (pemanas)
memerlukan catu daya 220 VAC, maka diperlukan
rangkaian
driver
untuk
mengendalikannya.
Rangkaian driver yang dipakai berupa optotriac
MOC3041 dan triac type BT139, untuk analisa data
yang digunakan :
Vin
= 5 V (Max)
Data sheet untuk mengaktifkan MOC 3041:
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
A2-63
VF (tegangan forward dioda) = 1,5 V
IFT (Arus forward Trigger) = 15 mA
Maka untuk mengaktifkan optotriac R yang
dipasang :
Vin − VF
………….. (3-4)
I FT
5v − 1,5v 3,5v
=
=
= 233 Ω
15mA 15mA
R=
Karena nilai R 233 Ω tidak ada dipasaran
maka digunakan R yang mendekati yaitu 220 Ω.
3.7. Perencanaan Rangkaian Driver Exhaust Fan
Exhaust Fan ini digunakan sebagai
pendingin ruangan dengan cara membuang udara
panas didalam ruangan keluar, selain itu exhaust
fan berfungsi untuk sirkulasi udara. Untuk
menggerakkan Exhaust Fan ini dengan cara
memutar motor DC yang terdapat pada exhaust fan.
Dengan menggunakan persamaan berikut
dapat diketahui harga dari resistor tersebut:
R = (Vcc – V infra red) / Iinfra red … (3-5)
Karena Vcc dari XS95 board menggunakan
sumber tegangan sebesar 5 Volt dan kuat arus yang
digunakan pada infra red ini maksimal sebesar 20
mA, maka dalam perancangan ini digunakan arus
(Iinfra red) sebesar 10 mA. Sehingga dapat ditentukan
nilai dari resistor pembatas arus sesuai dengan
persamaan diatas.
-6
R = ( 5 – 1,5 ) / 10x10
= 350 Ω
Pada saat optocoupler aktif maka ada arus
Ic yang mengalir pada optocoupler. Sehingga dapat
ditentukan besarnya arus Ie dengan menggunakan
persamaan berikut:
Ie = Ic + Ib
……….... (3-6)
dimana:
Ic = Vcc / Rc ….……. (3-7)
Ie = 0,1 mA
Kerena pada rangkaian ini menggunakan
tegangan sumber sebesar 12 Volt dan arus yang
mengalir pada transistor tipe C9014 sebesar 10 mA
Maka dalam rangkaian driver ini menggunakan
resistor yang terhubung dengan transistor dengan
nilai sebagai berikut:
Ic = Vcc / Rc
Rc = Vcc / Ic ……….…. (3-8)
-6
= 12 / 10x10
= 1200 Ω atau 1K2 Ω
Sedangkan nilai dari arus Ie pada optocoupler
sebesar :
Ie = Ic + Ib
= 0,1 + 10
= 10,1 mA
+5 V
+12 V
R1
330 Oh m
R2
1K2 Ohm
Exhaust Fan
CPLD
4 N25
C901 4
Gambar 8. Rangkaian Driver Exhaust Fan
3.8. Perencanaan Rangkaian Driver Seven
Segment
Pada driver seven segment ini digunakan IC
74LS47, sehingga IC CPLD cukup mengeluarkan
data 8 bit untuk menyalakan 2 seven segment.
Karena pada alat ini hanya memerlukan nilai
desimal sampai 40 maka data yang diperlukan data
biner sebanyak 7 bit saja dengan bilangan biner
maksimum ‘1000000’.
U7
4
5
3
CPLD 44
CPLD 43
CPLD 41
CPLD 40
7
1
2
6
BI/RB O
R BI
LT
AI
BI
CI
DI
DS1
A
B
C
D
E
F
G
13
12
11
10
9
15
14
1
2
3
4
5
6
7
SN74LS47
U8
4
5
3
CPLD 1
CPLD 37
CPLD 35
7
1
2
6
AI
BI
CI
DI
DPY
a
f
e
f
g
g
d
b
c
[L EDg n]
DPY_7-SEG
BI/RB O
R BI
LT
a
b
c
d
e
DS2
A
B
C
D
E
F
G
SN74LS47
13
12
11
10
9
15
14
1
2
3
4
5
6
7
a
b
c
d
e
f
g
DPY
a
f
e
g
d
b
c
[L EDg n]
DPY_7-SEG
Gambar 9 Rangkaian Display Seven Segment
4. Pengujian
4.1. Pengujian Rangkaian Sensor LM35
Berikut merupakan tabel hasil pengukuran
dan hasil perhitungan rangkaian sensor suhu.
Tabel 1. Hasil Pengukuran dan Perhitungan
Pada Sensor Suhu
Tegangan
Tegangan Kesalahan
Hasil
Yang
(Error)
Perhitunga
dihasilkan
(%)
n
Lm35 (mV)
(mV)
252,00
251,40
0,20
261,00
261,50
0,19
271,60
272,30
0,26
281,50
281,00
0,18
291,00
291,50
0,17
300,20
300,30
0,03
310,40
311,30
0,29
322,20
321,90
0,09
331,00
331,50
0,15
342,00
342,70
0,36
351,40
352,30
0,27
362,20
363,00
0,22
371,80
372,10
0,08
380,00
380,70
0,18
391,30
392,00
0,18
402,50
403,10
0,15
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
%
Kesalahan
(Error)
Rata–rata
0.19
4.2. Pengujian Rangkaian Pengkondisi Sinyal
Berikut merupakan tabel perbandingan
tegangan output antara hasil pengukuran dan hasil
perhitungan dari rangkaian pengkondisi sinyal.
Tabel 2. Presentase Kesalahan (Error) Pengujian
Rangkaian Pengkondisi Sinyal
Tegangan Output (Volt)
%
Kesal
No.
Pengukura Perhitunga ahan
n
n
(Error
1.
0,463
0,46
0,65
2.
0,479
0,48
0,21
3.
0,500
0,50
0,00
4.
0,520
0,52
0,00
5.
0,541
0,54
0,21
6.
0,562
0,56
0.36
7.
0,582
0,58
0,34
8
0,595
0,60
0,83
9.
0,622
0,62
0,32
10.
0,637
0,64
0,47
11.
0,660
0,66
0,00
12
0,681
0,68
0,15
13.
0,701
0,70
0,14
14.
0,721
0,72
0,14
15
0,743
0,74
Persentase (%) kesalahan
(error) rata-rata
0,41
0,28
4.3. Pengujian Rangkaian ADC 0804
Dari pengujian dan pengamatan dapat
dihasilkan keluaran dari ADC0804 sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Pengujian Rangkaian ADC0804
Output Digital
Input
No
Analog Pengukura
Tamp.
n
Led
1.
0
00000000
11111111
2.
0,020
00000001
11111110
3.
0,040
00000010
11111101
4.
0,060
00000011
11111100
5.
0,080
00000100
11111011
6.
0,104
00000101
11111010
7.
0,121
00000110
11111001
8.
0,140
00000111
11111000
9.
0,162
00001000
11110111
A2-64
10.
0,702
00100011
11011100
11.
1,061
00110110
11001001
12.
2.820
10001110
01110001
13.
3,060
10011110
01100001
14.
4,000
11001101
00110010
15.
5,000
11111111
00000000
4.4. Pengujian Rangkaian Keypad
Dari pengujian dan pengamatan rangkaian
keypad sebagai berikut:
Tabel 4. Data Output Rangkaian Keypad
D
0
0
0
0
0
OUTPUT 4
BIT
C
B
A
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
S9
0
1
0
1
S2
0
1
1
0
S6
0
1
1
1
S10
1
0
0
0
S3
1
0
0
1
S7
1
0
1
0
S11
1
0
1
1
INPUT
Tombol
S0
S4
S8
S1
S5
4.5. Pengujian Driver Heather (Pemanas)
Dari pengujian dan pengamatan rangkaian
driver heater sbb:
Tabel 5. Pengujian Driver Heather
Input
Teganga
Arus
Kondi
Teganga
n Input
pada
si
n
(AC)
Heath
Heath
(DC)
er
er
(mA)
4,93
223
29,12
On
(Hidup)
0
0
0
Off
(Mati)
4.6. Pengujian Driver Exhaust Fan
Dari pengujian dan pengamatan
rangkaian driver Exhaust Fan sebagai berikut:
dari
SEMINAR NASIONAL ELECTRICAL, INFORMATICS, AND IT’S EDUCATIONS 2009
Tabel 6. Pengujian Driver Exhaust Fan
Kondisi Pin
Vin
Tegangan
atau
Kondi
Optocou
Input
kaki no.2
si Fan
pler
(Volt
Optocoupl
Dc)
(Volt DC)
er
Terhubung
On
4,93
11,64
ke Ground (Hidup)
Tidak
Off
0
0
Terhubung (Mati)
4.7. Pengujian Tampilan Seven Segmen
Dari pengujian dan pengamatan rangkaian
seven segmen sebagai berikut:
Tabel 7. Hasil Pengujian Seven Segment
N C B A D C B A Karakt
o.
1. 0 1 0 0 0 1 1
23
2.
0
1
0
0
1
1
1
27
3.
0
1
1
0
0
1
0
32
4.
0
1
1
0
1
0
1
35
4.8. Pengujian Perangkat Lunak
Berikut ini adalah gambar secara diagram
waktu perangkat lunak yang dibuat.
Gambar 10. Hasil Simulasi Software
Foundation 2.1i Untuk
o
Temperatur 35 C
Xilinx
Pilihan
Gambar 11. Hasil Simulasi Software Xilinx
Foundation 2.1i Untuk Pilihan
o
Temperatur 32 C
A2-65
Gambar 12. Hasil Simulasi Software Xilinx
Foundation 2.1i Untuk Pilihan
o
Temperatur 27 C
Gambar 13. Hasil Simulasi Software Xilinx
Foundation 2.1i Untuk Pilihan
o
Temperatur 23 C
5. Kesimpulan
Dari proses yang telah dilakukan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengujian pada elemen pemanas mempunyai
tingkat kesalahan sebesar 7,8%.
2. Untuk
perancangan
perangkat
lunak
menggunakan HDL editor mempunyai tingkat
respon tinggi sesuai dengan input data yang
diberikan dan membutuhkan kapasitas memori
kecil.
3. Hasil simulasi perancangan software pada logic
simulator sesuai dengan sistem yang dibuat.
Daftar Pustaka :
Bagong Mulyono, Mas dan Purnomo Raharjo, 2002 ,
Ayam Jawa Super Postur Negeri Rasa
Kampung, Jakarta : Agro Media Pustaka.
Doullos, The VHDL Golden Reference Guide
Fairchild Semiconductor, Data Sheet Book
Harris Semiconductor, Data Sheet Book
National Semiconductor, Data Sheet Book
Paul Malvino, Albert, PH.D., EE., 2003, PrinsipPrinsip Elektronika, Edisi Kedua, Jakarta :
Erlangga.
Wekerly, John F., 2000, Digital Design Principles
And Practices, Upper Saddle River, New
Jwrsey : Practice Hall, Inc.
Xilinx, Xilinx Foundation Series 2.1i Quick Start
Guide
Download