PBRPUST U<AAN PROGHAtvf f)ASl:::ASAR,JANA IAI~L~U·KA YOGYAY,:~···~A 1 KONSEP ILMU PENGETAHUAN DALAM AL-QUR'AN (Pendekatan Tafsir Tematik) Oleh: DRS. IMAM SYAFJ'IE, MA NIM : 87088/S3 DISERTASI Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Kalijaga Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Doktor dalam Ilmu Agama Islam YOGYAKARTA 1998 D£PARTEMEN AOAMA lAIN SUNAN KALUAGA YOGYAKARTA PENGESAHAN DISERTASJ berjudul X:OHSEP IliMU' PDfGJi.'!AHUAN llA.I.AM J.J. QUR 'All (Pa.etataa Tat'air i'ematik) Ditulis oleh NIM Drs. Imam Sya.fi 'ie, M.A. 87088 Telah dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Doktor dalam llmu Agama Islam Yogyakarta,19 Septeaber 1998 DEPAIIJEMEIIt AOAUA lAIN SUNAN KALIJAGA VOGVAI<AATA . DEWAN PENGUJI UJIAN TERBUKA!PROMOSI Nama Drs. IDam B;ra.ti 'ie, LA. NIM 87088 Judul 1COJJBEP ILMU PDTGI!ll'Al«JAJJ llAJ'..4.M AI. QUit'AJl (Peadelrataa fat'sir !ematik) Ketua Sekretaris ) Anggota ) ) ( ( ( 9. ( Diuji di Yogyakarta pada tanggal Pukul 10.00 sd .12.00 WIB. U. Hasii/Nilai .........~... Predikat : MemuaskanliaA;ot ., Corat yang lldak 888ual lll&lti@sL\&fhJBe~~tga,. 'wjian * ) ) ) ) OEPAR1£MEMIM»A lAIN SUNAN KAUJAGA PROGRAMPASCA~NA Yf»V~A ) PROMOTOR \ PROMOTOR U : Prof.Dr•K•M. Quraish Sbiha.Dt M.A. : l Prof • Dr • l:l. l(oento ( WibisODO ) ABSTRAK : KONSEP ILMU PEN GET AHUAN DALAM AL- Judul Disertasi QUR'A.N (Pendekatan Tafsir Tematik) Oleh :Drs. Imam Syafi'ie, MA Diajukan kepada : Program Pascasarjana lAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun : 1998 Perkembangan .ilmu pengetahuan begitu pesat yang semula hanya berakar dari satu sumber yaitu filsafat, berkat pemikiran manusia yang terus menerus tentang alam, perkembangan ilmu pengetahuan menjadi beraneka ragam, yang masing-masing ilmu ingin melepaskan dan membebaskan diri dari induknya. Di tengah hutan persepsi manusia tentang apakah ilmu, benturan-benturan yang dialami oleh ilmuwan dalam menempatkan posisinya, muncullah filsafat yang sudah mulai ditinggalkan itu dengan wajah baru, yaitu filsafat ilmu untuk menjelaskan makna dari konsep-konsep ilmiah. Untuk memahami ilmu pengetahuan setidak-tidaknya harus memahami tiang-tiang penyangga yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi. Pada dasarnya keberadaan ilmu pengetahuan adalah untuk kepentingan manusia terutama dalam memperbaiki hidupnya meningkatkan serta mencapai kebahagiaan dan ketenangan hidupnya. Namun dalam usaha untuk memecah.kan masalah-masalah kehidupan yang dapat dipertanggungjawabkan secara etis, penelitian ilmiah harus di- tempuh oleh para ilmuwan dengan tidak meninggalkan moral dan agama yang harus ,, mendasari dalam kegiatannya. Asas moral yang terkandung dalam kegiatan keilmuan merupakan sumbangan positif, baik bagi pembentukan manusia perorangan maupun pembentukan karakter bangsa. PE.RPUSTAKAA.!'J iii I PROG·1·llAM PASCASA.RJANA . lAIN ~P-KI\ YOGYA.KARTA. Ciri khas dunia modem ialah adanya hubungan timbal balik positif antara ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan mempercepat kerr..ajuan teknologi dan demikiah pula sebaliknya. Sebagai akibatnya kedua institusi itu berkembang dan tumbuh lebih cepat daripada institusi-institusi sosial lainnya, sehingga sering terjadi kesenjangan budaya yang juga diik:uti oleh sejumlah ketegangan-ketegangan sosial dan psikologis. Kesenjangan dan ketegangan itu di satu sisi karena keterlambatan manusia dalam mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan di sisi lain karena keterlambatan manusia dalam menghadapi tantangan serta tuntutan yang dibawa oleh kernajuan teknologi. Satu hal yang kini sulit dibantah ialah kenyataan sejarah yang menunjukkan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan modem yang dikenal sekarang ini bennula pada pengembangan metode empiris oleh para ilmuwan Muslim di kala Eropa sedang dirundung kegelapan peradaban di abad pertengahan. Tentu saja para ilmuwan Muslim mendasarkan setiap kegiatannya pada ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur'ah cian sejarah hidup Nabi Muhammad saw. Setidaknya, ada dua sumber rujukan pokok ajaran Islam yang setalu dijadikan referensi utama oleh para pemeluk agama Islam, yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits, jika mereka hendak memecahkan masalah kehidupan, baik yang menyangk:ut persoalan sosial, politik, ekonomi, budaya, lingk:ungan maupun yang menyangk:ut persoalan keagarnaan umumnya. Tentu saja di sini tennasuk persoalan-persoalan yang menyangk:ut ilmu pengetahuan. Al-Qur'an al-Karim dalam kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat manusia, dapat disimpulkan mengandung tiga hal pokok, yaitu: Tujuan, yang meliputi akidah atau kepercayaan, budi pekerti dan huk:um-huk:um yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, sesarna dirinya dan alam sekitamya. Yang kedua ialah cara, yakni menganjurkan manusia untuk memperhatikan alam, menceriterakan peristiwa sejarah untuk memetik pelajaran, membangkitkan rasa yang terpendam dalam jiwa dan janji serta iv ancaman baik di dunia maupun di akhirat dengan surga dan neraka. Adapun yang ketiga ialah pembuktian, yakni untuk membuktikan apa yang disampaikan oleh al-Qur'm,ditemukan mukjiat al-Qur'"an seperti yang pada garis besarnya dapat terlihat dalam tiga hal, yaitu (1) susunan redaksi yang mencapai puncak tertinggi dari sastra bahasa Arab; (2) ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin yang diisyaratkannya dan (3) ramalan-ramalan yang diungkapkan, yang sebagian telah terbukti kebenarannya. Di dalam al-Qur'IDl, ada lebih dari 750 ayat yang menurijukkan kepada fenomena alam, dan manusia diminta untuk dapat memikirkannya agar dapat mengenal Tuhan lewat tanda-tanda kek:uasaan-Nya. Lebih dari itu al-Qur'an menggunakan kata 'ilm dalam berbagai bentuk dan artinya sebanyak 854 kali. Antara lain sebagai "proses pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan". Untuk itu dirasa sangat perlu adanya perubahan metode pengkajian sumber-sumber keislaman terutama al-Qur'l!ll untuk menghadapi kecenderungan-kecenderungan modem di bidang ilmu pengetahuan, ftlsafat dan kebudayaan Barat. Menjadi tugas cerdik cendekiawan dan sarjana Muslim untuk mengambil langkahlangkah yang perlu untuk menghentikan kesalahan konsep dan eksploitasi atas gagasan kebebasan dan kebudayaan Barat. Untuk memenuhi tuntutan ini diperlukan metode penafsiran al-Qur'an yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat modem. Dari kenyataan tersebut, dirasa sangat mendesak bagi cendekiawan Muslim untuk segera mencari alternatif dalam memahami al-Qur'an untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan. Di antara masalah kehidupan yang tidak pemah habis untuk dibahas adalah masalah ilmu pengetahuan. Dengan demikian semakin nampak pentingnya penelitian tentang konsep ilmu pengetahuan dalam al-Qur'an dengan menggunakan pendekatan tematik. Masalah pokok yang dibahas dalam tulisan ini adalah; Apa hakekat ilmu pengetahuan, bagaimana peranan Al-Qur'ln dalam pengembangan ilmu pengetahuan, serta bagaimana pandangan AI-Qur'an v terhadap tujuan dan penggunaan ilmu pengetahuan. Berangkat dari pennasalahan yang diajukan, pengumpulan data serta analisis yang dilakukan, maka suatu kesimpulan dapat dikemukakan bahwa; Hakekat ilmu pengetahuan dalam Al-Qur'an adalah rangkaian aktivitas manusia dengan prosedur ilmiah baik melalui pengamatan, penalaran maupun intuisi sehingga menghasilkan pengetahuan yang sistematis mengenai alam sdsinya serta mengandung nilai-nilai logika, etika, estetika, hikmah, rahmah dan petunjuk bagi kehidupan manusia baik di dunia maupun di kemudian hari. Al-Qur'an banyak mengandung nilai-nilai empirik serta isyarat yang diberikan kepada manusia untuk mempelajari, memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan baik melalui ayat-ayat yang tertulis yaitu al-Qur'an mapun ayat-ayat yang terbentang luas di alam semesta beserta isinya. Dugaan bahwa Al-Qur'~ merupakan penghambat perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan adalah tidak benar; dari basil temuan di berbagai ayat, tidak satupun yang melarang mengembangkan ilmu pengetahuan, bahkan sebaliknya, Al-Qur'an selalu mendorong, sampai-sampai "menantang" kepada manusia untuk mempelajari seluruh alam semesta tennasuk rahasia di balik alam fisik. Dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, Al-Qur''lrnsangat menekankan peranan pengamatan dan penalaran, demikian juga wahyu dan ilham mempunyai peranan yang sangat besar terutama dalam mengungkap, memahami dan mengembangkan rahasia di balik alam fisik. Bagaimana pun juga ilmu pengetahuan harus digunakan dan memiliki tujuan. Tujuan ilmu pengetahuan yang semula untuk kesejahteraan, ketenangan dan ketenterarnan, telah berubah dan cenderung pada perusakan alam bahkan pada pemusnahan manusia, hal ini karena tidak dilandasi oleh nilai-nilai etik moral dan agama sebagai landasan bagi ilmuwan. lni semua sangat bertentangan dengan anjuran bahkan perintah Allah SWT metalui Al-Qur'an untuk memakmurkan alam dan semua isinya. Dengan kata lain penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi bagaimana pun tidak dapat bebas dari nilai. vi Atas dasar kenyataan tersebut di atas, maka di bawah ini disampaikan beberapa saran; Sudah saatnya para ilmuwan menyadari sepenuhnya bahwa betapa pun hebatnya manusia sehingga dapat menguasai alam ini, pada hakekatnya tetap adalah makhluk yang le_mah yang penu.h dengan keterbatasan, untuk itu dengan kemajuan yang diperoleh bendaknya tidak untuk menyombongkan diri serta menjauhi Sang Maha Pencipta Seluruh alam. Dengan realitas yang ada bahwa, Al-Qur'an bukanlah penghambat dalam pengembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan Al-Qur'an sebagai nara sumber yang dijadikan landasan berflkir oleh ilmuwan muslim pada masa lalu. Hendak:nya mendapat perhatian yang serius untuk dikaji kembali bukan hanya ayat yang tersurat, melainkan lebih menekankan pada ayat yang tersirat berupa fenomena alam dan isinya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan pada umumnya, dan pengkajian terhadap al-Qur'an pada khususnya, oleh karena itu bagi para ilmuwan lain dapat mengembangkan sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya. vii EJAAN UNTUK YANG DXPERGUNAKAN HURUF ARAB KE LATXN Disertasi ini menggunakan ejaan transliterasi Arab-Latin sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indone!Sia; nomor 158 tahun 1987 dengan nomor 0543.6/U/1987. 1 Di bawah .ini daftar nama beberapa huruf Arab yang dianggap perlu dikemukakan berikut trasliterasinya dengan huruf Latin sebagai berikut : I. Huruf-huruf tersebut u-u = s .sa syin e.s dengan titik di ata.s ) Sy ( e.s dengan ye ~= s ( e.s dengan titik di bawah (jJ-l = ) ( sad ( dad cY'= d de dengan titik di bawah ta b: t . te dengan titik di bawah za b- z zet dengan titik di bawah) 'ain c= ) ha c = h ( ha dengan titik di bawah kha' c: = kh ( ka dan ha ha' ( ( koma terbalik di at as ) zay zal ) qaf ) (hamzah) .D: h ha v zet = z z = q ki . ~ 0 . ~ = = ) zet dengan titik di at as ) } apos t rof) Lsebagaimana digunakan oleh Pelak.sana Cetak ulang AlPT. Dana Bhakt i Wakaf UII Yogyakarta, 1991. Qur''in dan Tafsirnya., Departemen Agama RI, Vlll II. Madd atau vokal panjang ditandai dengan : a dan garis di ata~). a. sebagai tanda bacaan a yang panjang, seperti kata : Al-Ma'id8h, Q8f, Al-Anf81 dan lain-lain. i dan garis di atas), i. yang panjang, seperti sebagai kata tanda bacaan i Al-Fil, At-Tin, Salih1n, dan lain-lain u. ( u dan garis di atas ), sebagai tanda bacaan u yang panjang, kata seperti y8qTIJV, m8.s 'TTfun, At-tur dan lain-lain. III. Tanda huruf syaddah yang atau tasydid sama dengan syaddah itu, seperti ditambangkan dengan huruf yang diberi tanda R8bb8n8, Al birr dan lain- lain. Jl IV. Kata Sandang al ) yang diikuti oleh huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyin- J\ ) ya, yaitu huruf ( sama dengan huruf itu, seperti diganti dengan huruf yang langsung mengikuti 81 rujulu menjadi kata sandang 8r r11}ul11, 81 syt~msl1 menjadi a.sy .sy~ms11 dan lain-lain. J\ ) Adapun kata sandang al huruf qamariyah, yang diikuti oleh ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang telah digariskan dan sesuai pula dengan bunyinya, seperti : Fll a11f11 al kt~il8 wa 81 miz8n menjadi Fa auful kaila W81 mizan dan lain-lain. ix K.ATA PENG.ANT.AR. Bismillahir rahmanir rahim Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena petunjuk dan hidayah-Nya, akhirnya penulisan Disertasi ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam semoga tetap d i 1 impahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta para Sahabat dan seluruh keluarganya. Penulisan Disertasi ini diawali oleh rasa keprihatinan penulis terhadap dampak negatif dari pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang di .samping membawa manfaat juga kadang-kadang men imbul kan keresahan, kecemasan yang serius dan akut yang mengarah kepada kehancuran alam semesta, lingkungan bahkan kehidupan manusia itu sendiri. Untuk meredam rasa prihatin ini, penulis bermaksud "berkono5ultao5i" kepada Al-Qur'an dengan mengadakan peneli- tian tentang konsep ilmu pengetahuan dalam Al-Qur'~n dengan harapan hasil penelitian ini sebagai penggugah terutama umat Islam untuk mengkaji dan meneliti secara mendalam seluruh ciptaan Allah SWT secara komprehensif. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa, Disertasi ini dapat diselesaikan semata-mata di samping karena pertolongan dari Al l a h SWT , a d a 1a h k a r e n a d o r on g a n d a n b a n t u a n b e b e r a p a pihak. Untuk itu penulis hanya dapat menyampaikan terima kasih kepada sem1.1a pihak yang telah membantu hingga selesainya penulisan Karya Ilmiah ini. X Ucapan terima. ka.'3ih, pertama-tama penulis sampaikan kepada dua orang promotor yaitu Bapak Prof. Dr. H.M. Quraish Shihab, MAdan Bapak Prof. Dr. H. K.oento Wibisono yang telah membimbing dengan penuh ke.'3abaran proses penyelesaian Disertasi ini. dan dalam Lebih-lebih mengingat kesibukan dan keterbatasan waktu beliau, memberikan dorongan, keikhlasan tetapi senantiasa bimbingan dan koreksi-koreksi demi penyempurnaan karya tulis ini. Kepada Bapak Direktur, pembantu Direktur, Guru Besar dan seluruh Staff Program Pasca Sarjana lAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas jasa-jasa belia.u, tanpa melupakan jasa-ja.'3a dari guru-guru penulis sebelumnya, terutama kepada Bapak Prof. Dr. H. Nourouzzaman Shiddiqi selaku Direktur telah banyak memberikan fasilitas dan kesempatan untuk studi. Selanjutnya kepada Bapak Rektor, Pembantu-pembantu Rektor dan seluruh staff Universitas Islam Indonesia Yogyakarta yang telah banyak membantu penulis baik dari pendanaan maupun dorongan sehingga program doktor ini dapat tugas terselesaikan. segi karyasiswa untuk Lebih-lebih telah memberi kesempatan untuk studi pustaka di luar negeri. Yaitu di Institute of Islamic Studies, Me. Gill University, Montreal Canada, hal ini sangat membantu dan dapat menambah wawasan dalam rangka penyelesaian Disertasi. Tak lupa pula kami sampaikan terima kasih pada Pimpinan dan seluruh staff Fakultas Tarbiyah UII yang telah banyak membantu penulis hingga berakhirnya tugas studi ini. xi Terima kasih penulis sampaikan juga kepada Prof. Dr. Issac Boulata selaku Direktur Institute of Islamic Studies Me. Gill University dan Prof. Salva sebagai Kepala Pustaka, mereka berdua telah banyak memberikan fasilitas selama penulis mengadakan studi pustaka di Canada. Demikian juga kepada beberapa Profesor yang telah mengijinkan penulis untuk mengikuti kuliah bersama-sama mahasiswa di Canada. Selain itu terima kasih disampaikan kepada ternan-ternan dari Indonesia yang sedang belajar di Me. Gill University, terutama Bapak Zainuri (Program Ph.D) pada lembaga yang sama. Kepada isteri tercinta Shofi8 dengan seluruh keluarga yang telah memberikan dorongan dan penuh kesabaran telah banyak membantu terselesaikannya penulisan Diserta.$i Terutama putra-putri penu 1 is Andri, Vi vi, Henry dan ini. Leny yang selalu menjadi penghibur di kala penulis merasa jenuh karena begitu beratnya beban yang harus diemban oleh penulis baik untuk tugas studi maupun tugas sebagai kepala keluarga. Juga kepada kedua orang tua, Bapak Kusnan dan Ibu Mu'i-nah (Alm.} serta seluruh keluarga, penulis menyampaikan terima kasih atas segala bantuan dan jasa-jasanya. Selanjutnya kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu di sini, penulis mengucapkan banyak terima kasih dan seraya berdoa semoga semua amal baik yang telah diberikan, dibalas oleh Allah SWT dengan balasan yang lebih baik, di dunia maupun di akhirat nanti - Amin. Xi i Dengan penuh kesadaran, penulis menghayati betapa besar pertolongan dan hidayah Allah SWT lahir maupun batin, baik sewaktu mengikuti kuliah maupun dalam penyelesaian tugas penelitian sampai berakhirnya penelitian ini. Untuk itu hanya kepada Allah kami menyembah dan hanya kepada Allah kami mohon pertolongan. segala puji dan syukur hanya bagi Allah seru sekalian alam. Akhirnya dengan penuh rasa rendah hati dari bahwa, penulis menya- tulisan ini masih jauh dari sempurna, dengan penuh kesadaran pula penulis menyadari hanya Allah Yang Maha Mengetahui Segala Kebenaran. Namun penulis tetap berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi seluruh umat teru- tama yang sedang "haus" dengan kebenaran dan petunjuk dari Allah SWT melalui kajian Al-Qur'an yang mulia dan Sunnah- Nya. Yogyakarta, 6 Juni 1998 Penulis, DRS. IMAM SYAFI'IE, MA Xi i i DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..... ' ' .. ' ". ' ' ...................... ' ..... . PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii ABSTRAK . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i i i EJAAN YANG DIGUNAKAN ..................................... viii KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . X DAFTAR Is I . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Xi v BAB I . PENDAHULUAN ............................... . A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah . . . . 1 B. Pengertian Istilah, Batasan Masalah dan 8 Pengert ian Judul ....................... . c. Kajian Pustaka ......................... . 2 1 D. Landasan Teor i ........................ .. 26 E. IJrgensi dan Kegunaan Penelitian ........ . .37 F. Metode Penelitian ...................... . .37 i G. Sis'tematika PENGERTIAN DAN BENTIJK-BENTUK PENGIJNGKAPAN ILMU PENGETAHUAN DALAM AL-QUR'~N . . . . . . . . . . . A. Pengertian Ilmu ......................... B. Term-term Yang Secara Langsung Menunjuk Kat a I lmu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ••••••••••••••• BAB rr. t • t '' ••••• ' • ' • 41 44 44 5.3 c. Term-term Yang Tidak Secara Langsung Menunjuk Kata I lmu. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . BAB 65 III. FILSAFAT ILMU DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'~N 68 A. Pengertian dan Ruang Lingkup Filsafat Ilmu .................................... 68 B. Tahap-tahap Perkembangan Filsafat Ilmu... 77 c. Masalah Fondamental Yang Dihadapi Ilmu Pen g e t a h u a n . . . . . ~- . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9 5 D. Epistemologi dan Aksiologi Ilmu Dalam Al-Qur'an ............................... 106 E. Filsafat Dalam Pandangan Al-Qur'an ...... 125 xiv BAB BAB IV. ILMU PENGETAHUAN DALAM AL-QUR'~N . . . . . . . . . . . A. Hakekat Ilmu Pengetahuan ................ 1. Alam Semesta ......................... 2. Kosmo 1og i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. Kesatuan Ilmu Pengetahuan Dengan Spiritual ............................ B. Proses Pengembangan Ilmu Pengetahuan .... 1. Peranan Pengamatan dan Penalaran Dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan ........ 2. Peranan Wahyu dan Ilham Dalam Pengembangan I lmu Pengetahuan .............. c. Tujuan dan Penggunaan Ilmu Pengetahuan ... 1. Tujuan I lmu Pengetahuan .............. 2. Penggunaan Ilmu Pengetahuan .......... V. KESIMPULAN, DAN SARAN-SARAN . ~ .............. A. Kesimpulan .............................. B. Saran-Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 144 144 144 17 4 197 221 222 230 240 240 249 253 253 254 DAFTAR PUSTAKA ........................................... 256 LAMPIRAN . ' .............. I •• XV I •••••• I ••••• ' •• ' I ••• ' ••••••• t DAB X PENDA..HULU.AN A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah Perkembangan i1mu. pengetahuan begitu pesat yang semu1a hanya berakar dari satu sumber yaitu filsafat, berkat pemikiran manusia yang terus menerus tentang alam, perkembangan ilmu pengetahuan menjadi beraneka ragam, yang masing-masing ilmu ingin melepaskan dan membebaskan diri dari · induknya. 1 Di tengah hutan persep.si manusia tentang apakah ilmu, benturan-benturan yang dialami oleh ilmuwan dalam menempatkan posisinya, muncullah fi1safat yang sudah mulai ditingga1kan itu dengan wajah baru, yaitt.l filsafat ilmu untuk menjelaskan makna dari konsep-konsep ilmiah. 2 Untuk memahami i lmu pengetahuan set idak-t idaknya harus memahami t iangtiang penyangganya yaitu ontologi, epistemo1ogi, dan ak- . 10g1.· . 3 SlO Pada dasarnya keberadaan il~u pengetahuan adalah untuk kepentingan manusia terutama dalam memperbaiki hidupnya l.van Me1sen Ter j. Jawab Ki ta, ha 1. 1-3. A. G. M. , K. I 1mu Penge t ahuan Bertens, Gramedia, dan Tanggung Jakarta, 1985, 2·conny R. Setiawan dkk., Dimensi Kreatif da.lam Filsafat Ilmu, Remaja Karya, Bandung, 1988, hal. 44. · 3.Jujun s. Suriasumantri, Ilmu Dalam Perspektif Moral, Sosial, dan Politik, Gramedia, Jakarta, 1986, hal. 2. 2 meningkatkan hidupnya. serta mencapai kebahagiaan dan ketenangan Namun dalam usaha untuk memecahkan masalah-masa- lah kehidupan yang dapat dipertanggungjawabkan secara etis, penelitian ilmiah harus ditempuh oleh para ilmuwan dengan tidak meninggalkan moral dan agama yang harus mendasari dalam kegiatannya. Asas moral yang terkandung dalam kegiatan keilmuan merupakan sumbangan positif, baik bagi pembentukan manus,ia perorangan maupun pembentukan karakter bangsa. 4 Ciri khas dunia balik po.csitif antara kembangan dan ilmu demikian institusi modern ialah adanya ilmu pengetahuan dan pengetahuan mempercepat itu berkembang dan tumbuh timbal teknologi. kemajuan sebaliknya. 5 Sebagai pula hubungan teknologi akibatnya lebih cepat Per- kedua daripada institusi-institusi so~ial lainnya, sehingga sering terjadi kesenjangan budaya yang juga diikuti oleh sejumlah ketegangan-ketegangan ketegangan sosial itu di satu dalam mengantisipasi sisi dan si.si p.csikologis. karena perkembangan Kesenjangan dan keterlambatan manusia i lmu pengetahuan dan di lain karena keterlambatan manusia dalam menghadapi tantangan serta tuntutan yang dibawa oleh kemajuan teknolo- 4 ·Ibid., hal. 5 ·Armahedi 1993, hal. 3. 6 • Ibid. 16. Mahzar, !$lam Ma$8 Depan, Pustaka, Bandung, 3 Satu hal yang kini sulit dibantah ialah kenyataan sej arah yang menunj ukkan bahwa perkembangan i 1mu penge t a- huan modern yang dikenal sekarang ini bermula pada pengembangan metode empiris oleh para ilmuwan Muslim di kala Eropa sedang dirundung kegelapan peradaban di abad pertengahan. Tentu saja para ilmuwan Muslim mendasarkan setiap kegiatannya pada ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur'~n dan sejarah hi~up Nabi Muhammad saw. 7 Setidaknya, ada dua sumber rujukan pokok ajaran Islam yang selalu dijadikan referensi utama oleh para pemeluk agama Islam, yaitu Al-Qur'an dan Al-Hadits, hendak memecahkan mas a 1ah ke hi dupan, p e r so a 1 an so s i a 1 , po 1 i t i k , jika mereka ba i k yang menyangku t e k on om i , b \1 d a y a , 1 i n g k u n g an maupun yang menyangkut persoalan keagamaan umumnya. saja di sini 8 Tentu termasuk persoalan-persoalan yang menyangkut ilmu pengetahuan. Al-Qur'an al-Karim dalam kaitannya dengan bangan ilmu pengetahuan dan filsafat manusia, simpulkan mengandung tiga hal pokok, me 1 iput i akidah a tau kepercayaan, yaitu: bud i perkem- dapat di- Tujuttn, pekert i dan hukum- hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, dirinya dan alam sekitarnya. Yang kedua yang ialah cttrtt, sesama yakni -------------------1 ·Ibid., hal. 4. S.M. Abdullah, Etiktt dttn Dittlog Antttr Agttma, Islam, (dalam} Ulumul Qur'an, Jurnal Ilmu dan Amin Perspektif Kebudayaan, Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF), No. Vol. IV, 1993, hal. 17. 4 4 menganjurkan manusia untuk memperhatikan alam, menceriterakan peristiwa sejarah untuk memetik pelajaran, membangkitkan rasa yang terpendam dalam jiwa dan janji serta ancaman baik di dunia maupun di akhirat dengan surga dan neraka. Adapun yang ketiga ialah pembuktian, yakni untuk membuktikan apa yang disampaikan oleh al-Qur'~n, ditemukan mukjiat al-Qur'an seperti yang pada garis besarnya dapat terlihat dalam tiga hal, yaitu (1) susunan redaksi yang mencapai puncak tertinggi dari sastra bahasa Arab; (2} ilmu pengetah'I.Jan dari berbagai disiplin yang diisyaratkannya dan ramalan-ramalan yang diungkapkan, yang sebagian (3) telah terbukti kebenarannya.9 Di dalam al-Qur'an, ada lebih dari 750 ayat yang menunjukkan kepada fenomena alam, dan manusia diminta untuk dapat memikirkannya agar dapat mengenal Tuhan lewat tandatanda kekuasaan-Nya. 10 Lebih dari itu al-Qur''n menggunakan kata kal i. 'ilm dalam berbagai bentuk dan artinya sebanyak 854 An tara lain sebagai "proses penca.paian pengetahuan dan objek pengetahuan". ll Untuk itu dirasa sangat perlu adanya perubahan metode pengkajian sumber-sumber keisl~man 9.M. Quraish Shihab, Bandung, 1992, hal. 61-62. terutama Membumikan al-Qur'~n Al-Qur'an, untuk Mizan, lO.Mahdi Ghulsyani, Filsafat-Sains Menurut Al-Qur'8n (The Holy Qur'~n and The Science of Nature), Terj. Agoes Effendi, Mizan, Bandung, 1991, hal. 6. 11 M. Quraish Shihab, op.cit., 1992, hal. 62. 5 menghadapi kecenderungan-kecenderungan modern di bidang ilmu pengetahuan, filsafat dan kebudayaan Barat. Menjadi tugas cerdik cendekiawan dan sarjana Muslim untuk mengambil langkah-langkah yang perlu untuk menghentikan kesalahan konsep dan eksploitasi atas gagasan kebebasan dan kebudayaan B~rat. Untuk memenuhi tuntutan ini diperlukan metode penafsiran al-Qur'~n yang sesuai dengan ke-butuhan masyara- kat modern. Di antara metode penafsiran al-Qur'1n ada dua, 12 yaitu .Tuz'i (pandal) dan Maudu'i (topikal) atau tematik. Dalam taf.<5ir .Tuz'i, perhatian utama diberikan kepada makna harfiah ayat-ayat dengan maksud agar pembaca bisa memahami Pada awalnya mem~hami arti kata-kata kandungan al-Qur'an. ini merupakan masalah yang sederhana saja, tetapi ia menjadi kompleks pembaca dengan ".'emakin dengan ma.".'a jauhnya diwahyukannya jarak wakt•.t antara 13 al-Qur'1n. Sejalan dengan perkembangan zaman, perubahan sosial serta kemajuan ilmu pengetahuan, tidak menutup kemungkinan penafsiran juz'i ini kurang relevan dengan kondisi sekarang. Bnku tafsir (al-Qur'an) bukan merupa\.ufn buku suci. Para mufa.s.sir itu juga manu.<5if:l yang· tidak lepa<5 dari kesalahan, dan tafsir merupakan b(dang kajian yang luas, yang karena keterbatasan atau kepentingan pribadi penafsirnya justru -------------------12.M. Baqir Ash Shadr, Sejarah dalam Perspektif AlQur'an (Trend of History in Qur'an) Terj. Nasrullah, Pustaka Hida.yah, Jakarta, 199.3, hal. 56. 13 ·rbid. 6 merusak citra al-Qur'an itu sendiri. Dr. Adz-Dzahabi termasuk salah seorang pengkaji yang menaruh perhatian besar dalam rangka membersihkan tafsir dari kesalahan semacam i tu. Di antara hasil karya Adz-Dzahabi yang berjudul Ittijahatul Munharifah fi tafsiril nAl- qur'anil Karim Dawa- fi'uhu wa daf'uha'' yang diterjemahkan oleh Hamim Ilyas dan Mahmm Husein al-Qur,_an). (Penyimpangan-penyimpangan dalam penafsiran Di dalam buku terebut dikemukakan setidak- tidaknya ada 9 faktor yang melatarbelakangi penyebab penyimpangan, antara lain oleh para sejarawan. 14 Dari kenyataan t.ersebut, dirasa sangat mendesak bagi cendekiawan Muslim untuk segera mencari alternatif dalam memahami al-Qur'an untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan. Di ant.ara masalah kehidupan yang tidak pernah habis unt.uk dibahas adalah masalah ilmu pengetahuan. Di dunia Barat terjadi suatu dikotomi antara fakta dan nilai-nilai 15 atau dengan kata lain disebut dengan konsep netralitas ilmu. Dalam hal ini antara etika dengan ilmu. Dalam berarti al-Qur'~n terjadi pemisahan ada satu isyarat ten tang konsep i lmu "al-:-1 lmu al-Huda dan al-Ki tab" (QS, 14 ·Muhammad Husein al-Dzahabi, Penyimpangan-penyim- Terjemahan Hamim llyas dan Machnun Husein, Rajawali, Jakarta, 1986, hal. xi. pangan Dalam Penafsiran al-Qur'an, lS.Armahedi Mahzar, op.cit., hal. 13. Aristoteles, metafisik berarti "first philosophy"-"beyond nature (lihat, Harold H. Titus et al, Bulan Bintang, Jakarta, 1984, hal. 20). 7 31:20), hal ini menunjukkan adanya hirarkhi ilmu - etika - religi. Dikotomi etika - ilmu menyebabkan krisis ilmu pengetahuan sebagaimana terjadi di Barat. 16 Di sisi lain, alQur'~n adalah merupakan pedoman etika, namun bukan berarti 17 bahwa al-Qur'an hanya merupakan buku etika. Lebih dari itu dikatakan bahwa kebutuhan fungsional masyarakat modern yang sangat sibuk dengan pekerjaan rutin keseharian membutuhkan uraian tematik ajaran pokok al-Qur'~n yang lebih mengacu kepada problem solving masalah-masalah kehidupan riil kemanusiaan. 18 Hal ini sejalan dengan "pesan" Ali bin Abi Talib, : "Istantiq al-Qur'an" (Ajaklah al-Qur'an berbi19 cara "atau" Biarkan ia menguraikan maksudnya). Dengan demikian semakin nampak pentingnya penelitian tentang konsep ilmu pengetahuan dalam al-Qur'~n dengan menggunakan pendekatan tematik. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas terlihat ' bahwa pokok masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Pada dasarnya hakekat ilmu pengetahuan untuk mencari kebenaran (secara ilmiah), namun dalam al-Qur'~n hakekat ilmu pengetahuan bukan semata-mata untuk mencari kebe- -------------------16 · Ibid. 17 ·M. Amin Abdullah, Op.Cit., hal. 20. 18 · Ibid. 19.M. Quraish Shihab, Op.Cit., hal. 87. 8 naran (yang bersifat tanda-tanda, ilmiah), melainkan untuk mencari kebijakan-kebijakan dan rahmah; untuk itu apakah hakekat ilmu pengetahuan yang sebenarnya. 2. Al-Qur 'an bukan merupakan pengha.mbat perkembangan pengetahuan, tidak sedikit ayat-aya.t i lmu al-Qur'an yang mendorong manusia untuk mengembangkan ilmu pengetahuan; dengan demikian bagaimana peran al-Qur'an dalam perkembangan ilmu pengetahuan. 3. Bagaimana pun juga ilmu pengetahuan harus digunakan, dalam penggunaa.n ini di satu sisi ilmu pengetahuan bebas dari nilai (value free), di sisi lain al-Qur'an menekankan bahwa segala bentuk kegiatan manusia harus dikaitkan dengan nilai "ibadah"; bagaimana pandangan al-Qur'an terhadap penggunaan ilmu pengetahua.n. B. Pengertian Istilah, Batasan Masa.lah dan Pengertian Judul Untuk menghindari terja.dinya. pengertia.n ganda tentang peristilahan yang dipergunakan dalam judul disertasi ini, maka perlu pembata.sa.n bebera.pa istilah tersebut, yaitu 1. Konsep Konsep memi liki pengert ian surat dsb.; dari 2. 1. ranca.ngan ata.u buram, ide a.ta.u pengertian yang diabstra.kkan perist iwa konkret. Satu ist i lah dapa.t mengandung dua yang berbeda.; 3. gambara.n mental dari obyek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh 9 akal budi untuk memahami hal-hal lain.2°Hume: An Idea is 21 a "faint image" or memory copy of sense "impressiens. Yang dimaksud konsep.di sini lebih mendekati pada pen- gertian yang kedua, yaitu ide atau pengertian yang diabstrakkan dari peristiwa konkret, adalah ide atau pengertian tentang dalam hal ilmu ini pengetahuan dalam al-Q\lr'1\n. 2. Ilmu Pengetahuan Dalam penegasan istilah di sini tidak semata-mata diartikan dari segi etimologi dan terminologinya, sebab hal ini akan dibahas pada bab berikutnya. Yang ingin dicapai dalam penegasan di sini adalah antara lain tentang hakekat, sifat dan kaitan ilmu pengetahuan dengan ni lai. Secara umum ilmu pengetahuan telah menjadi satu ungkapan untuk menjelaskan kata ilmu yang berarti pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistern menurut metode-metode tertentu, yang dapat digunakan untuk merierangkan gejala-ge·-fala tertentu di bidang it\1.22 -------------------2°·Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, 1989, hal. 456. 2l.Dagobert D. Runes, Dictionary of Philosophy, Littlefield, Adams & Co. Totowa, New Jersey, 1976, hal. 136. 22.Ibid., hal. 324. 10 Ada beberapa jalan untuk memperoleh baik melalui keterangan dari orang lain, pengetahuan melalui penga- laman sendiri atau melalui uji coba terhadap suatu obyek untuk menemukan suatu kebenaran. Ilmu merupakan salah satu hasil dari usaha manusia untuk memperadab dirinya. Lebih· dari seribu tahun, kebudayaan, ketika manwsia apa art i manusia, suatu t lewat berbagai kurun zaman dan secara kesimpulan . bahwa . 'J merenung dcdam-dalam tentang lambat !(tun mereka sampai mengetahui kebenaran pada adalah 1 UJUan utama manus1a.-· Perkemb8ngan ilmu pada mC~sa laln hingga saClt ini dan bahk8n untuk masa yang akan datang merupakan perwujudan keinginan manu.sia untuk mengetahui suatu kebene1ran dari fenomene1 manusia itu alam de1n bahk8n .sendiri untuk tentang mencCtpai re~ha.sia t<~rCtf di balik hidup yCtng Pengetahuan merupakan tangg<l yang pertama bagi i lmn lebih baik. untuk memperoleh penjelasan lebih l<~njut. 24 Tidak setiap pengetahuan dapat dinamakan ilmu. Hanya pengetahuan yang sesuai dengan tertentu kenyataan ( logis, dan memenuhi obyektif dan syarat-syarat sistematis) yang dapat disebut sebagai ilmu. '~1 . .... 'JUJl.ln s. Suria.sumantri ( Editor ) , Ilmu Dalam Perspektif, Gramedia, Je1karta, 1981. hal. 110. 24 ·Muhammad Hatta, Pengantar Ke }alan Ilmu dan Pengetahuan, cet. kelima, PT. Pembangunan Jakarta, 1970, hal. 6. 11 Nampaknya ada perbedaan pengertian antara ilmu dan pengetahuan, hal ini perlu disadari karena keterbatasan bahasa Indone.sia untuk menjelaskan (bahasa Inggris), untuk dengan science. menjadi terjemahan kata "science" itu sering orang tidak puas ilmu pengetahuan, . k ata sc1ence . d'1terJema . h menJa . d'1 sa1ns. . 2S· se h 1ngga Untuk mencapai suatu hakekat untuk mencapai suatu kebe.naran, sepaka t i lmu dalam art ian para ilmuwan telah sa 1a h sat u unsu rnya ada 1ah d engan menggunakan metode tertentu, namun mengingat obyek formal yang berbeda antara satu disiplin ilmu dengan yang lain, maka ilmuwan tidak menuntut bahwa suatu metode dapat digunakan untuk semua lapangan ilmu. 2 6 Ilmu dapat dianggap sebagai suatu sistem yang menghasilkan kebenaran. Dan seperti juga sistem-sistem yang lainnya ilmu mempunyai komponen-komponen yang berhubungan satu sama lain. Komponen utama dari sistem ilmu adalah deskripsi, (1) (3) pentmusan masalah, penjelasan, (4) pengamatan dan ramalan dan kontrol. 27 (2) Tiap-tiap komponen ini mempunyai metode tersendiri. Apa 2 5·sains adalah suatu eksplorasi ke alam materi berdasarkan observasi, dan yang mencari hubungan-hubungan alamiah yang teratur mengenai fenomena yang diamati serta bersifat mampu menguji diri sendiri. Lihat, MT. Zen (Editor), Sains, Teknologi dan Hari Depan Manusia, Obor Indonesia Gramedia, Jakarta, 1981. hal. 9 26.Jujun s. Suriasumantri, op.cit. 27_. Ibid., ha 1. 111 12 yang disebut singkat dengan metode keilmuan adalah cara dalam mendeskripsikan sistem ilmu yang yang mengha- silkan pengetahuan yang dapat dipercaya. Sejarah perkembangan ilmu pengetahuan sejak dulu hingga .. dewa.sa ini tidak terjadi secara mendadak, melainkan ter jadi secara bertahap, evolut if. Untuk memahami sejarah perkembangan ilmu mau tidak mau harus melakukan pembagian secara set iap atau pe r i ode klasifikasi ci ri men amp i 1 k a n periodik. kha s t Karena e r t en t 1.1 d a 1 am perkembangan ilmu pengetahuan. Telah banyak ilmuwan yang mengadakan klasifikasi perkembangan pengetahuan, 2 8 i lmu Yang pada int inya ada lah sebagai berikut : Pertama; ciri ilmu dengan pengetah11an pC~da peradaban manusia peralatan. trial YunC~ni Zaman Pra Sedang and error. masa (abC~d ini yang Warisan (1igunakan pengetahuan pengalaman ke adalah yang menggunakan proses how yang dilanda.si Kuno 15-7 ditandai batu sebagai adalah dengan berda.sarkan empirik S~1); merupakan know salah satu ciri pada zaman ini.29 Secara ringkas oleh lima kemampuan, zaman yclitu pra-Yunani (1) Kuno ini ditandai Know how dalam kehidupan 2 8 ·tihat, Tim Dosen Fil.s8fat Ilmu, Fakultas Filsafat UGM, Filsafat Ilmu, Liberty, Yogyakarta, 1996, hal. 30-54. Lihat pula, Conny R. Semiawan, et al, Dimensi Kreatif Dalam Filsafat Ilmu, Remaja Karya, Bandung, 1986, hal. 3-40. 29.Tim Do.sen Filsafat Ilmu, op.cit. lJ sehari-hari. Yang didasarkan pada pengalaman; (2) pengetahuan yang berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan sikap receptive keterangan mind, masih dihubungkan dengan kekuatan magis; (3) kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah menampakkan perkembangan pemikiran manusia ke tingkat abstraksi; (4) kemampuan menuli.c;;, berhitung, sintes<1 menyusun kalender yang terhad<~p didasarklln atas hasil d i 1a k 1.1 k <1 n ; ( 5 ) k e ma mp u a n me r a ma 1k a n '3 abstraksi yang u a t u p e r i .c; t i wa - peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi. Misalnya gerhana bulan dan matahari. 30 Kedua; Zaman Yunani Kuno (abad ke 7-2 SM). Zaman ini dipandang sebagai keemase~n zaman pada masa ini orang memiliki kebeb<~san fi lse~fat, untuk mengungkap- kan ide-ide atau pendapatnya. C'iri pada masa lagi mempercayai mitologi-mitologi, receptive attitude, karena ini tidak tidak lagi ber.c;;ikap melainkan an inquiring attit11de. Sikap inilah menjadi cikal bakal tumbuhnya ilmu pengetahuan modern. Thales, Di e~ntara Phytagoras, tokoh yang Sokrate.c;;, terkenal Leucippus, Plato, adalah Aris- toteles.31 Ketiga; Zaman Pertengahan (Abad ke 2-14 M) Zaman Pertengahan (Middle Age) ditandai dengan tampilnya para theolog di bidang ilmu penget<1huan, 30 ·Ibid. Jl. Ibid. sehingga aktivitas 14 ilmiah kata terkait lain, kebenaran dengan kegiatan agama. aktivitac; keagamaan. ilmiah diarahkan Semboyan yang Perlu dicatat m.;~.c;a pada cukup besar dalam pengembangan hal bagi ilmu abdi agama. ini dengan untuk mendukung berlaku masa ini adalah Ancilla Theologia, Atau peranan pada 32 umat I.c;lam i lmu pengetahuan, bahkan ini diakui oleh seorang ahli non muc;lim yaitu Mont- gomery watt telah menulic; buku on Medieval Europe, p r e s t a .c; i o r a ng antara Ar a b "The Influence of !.slam lain ia mengemukakan tentang d a 1a m i 1 m'·' p e n g e t a h 1.1 a n da n fil.c;afat. 33 Peradaban dunia I.c;lam, telah menemukan suatu abad ke 7 Copernicus. Persia masehi, cara 8 abad terutama pada Sedangkan Kebudayaan Islam yang menaklukkan telah mendirikan sekolah Di antara tokoh yang terkenal Khayam pada sebe1um Ga1ileo Galilie dan pada abad ke 8 Masehi, Omar Umayyah pengamatan astronomi Kedokteran dan Astronomi di Jundishapur.3 lain, Bani (1043-1132), 4 pada ma.-sa Al-Razi ini e~ntara (850-923), Ibnu 32 ·Ibid. 33 ·Ibid. 3 4 ·w. Montgomery Watt, Islllm dlln Perad8ban Duni8 PengBruh Islam 8tas Eropa ablld Pertengah8n, Alih Bahasa Hendro Prasetyo, Gramedia, Jakarta, 1995, hal. 43. : 15 Sina (980-1037) Abul Qasim, Ibnu Rusyd (1126-1198). 35 Keempat, Zaman Renaissance (abad ke 14-17 M). Zaman ini ditandai sebagai era kebangkitan yang beba.c;; dari dogma-dogma zaman ketika peralihan kembali agama. pemikiran Renaissance kebudayaan abad tengah ialah mulai berubah menjadi .suatu kebudayaan modern. Di antara antara kemajuan yang lain dipergunakannya nakannya generalisasi aljabar.36 menjadi prinsip pada masa notasi desimal dan dilaksa- dari arithmaticts perhitungan Penemuan-penemuan ilmu pengetahuan modern sudah mulai dirintis pada zaman Renaissance. p e n g e t a h u a n y a n g b e r k e mba n g ma j 1.1 antara lain terkenal di antara bidang lain ini pad a ma s a astronomi. Roger Bacon, Tokoh-tokoh i a 1a h yang Copernicus Tycho Brahe, Johannes Keppler, Galilieo Galilie. Langkah-langkah yang dilakukan ini Ilmu 37 oleh Galileo namkan pengaruh yang kuat bagi perkembangan mena- ilmu penge- tahuan modern, karena menunjukkan beberapa hal seperti : pengamatan (ob5ervation), penyingkiran (elimination) 35.Tim Dosen Fil.safat Ilmu, op.cit, hal. 42. Lihat pula, Aboebakar Aceh, Sejarah Filsafat Tsfam, Ramadani, Solo, 1991, hal. 15. 36 ·Ibid. 3 7 ·R. Slamet Imam Santoso, Perkemba.nga.n Ilmu Pengeta.hua.n, 1977, hal. 122. Capita Selecta. Seja.rah Sastra Budaya, Jakarta, 16 segala hal diamati, yang idealisasi, atas peristiwa kuran tidak termasuk penyu<::unan tersebut, teori peramalan dan (mea.surement), dalam peristiwa <::ecara spekulatif (prediction), percobaan yang penguuntuk (experiment) 1 menguJ..1 teor1. yang d'd 1. a.<::ar k·an pa d a rama l an matemat 1'k • • R · Dipelopori oleh gerakan Renai.s.sance (di abad ke-15) dan dilanjutkan oleh gerakan Aufklaerung (di abad ke-18) langkah-langkah dengan me ma s u k i t a ha p ya ng II "revolusionernya ya i t u ba r u , t a ha p filsafat a t a 1.1 z a ma n modern. 39 Kelima, modern Zaman ditandai i lmiah. modern dengan Perkembangan (abad berbagai ke 17-19 penemuan M). dalam Zaman bidang i lmu pengetahuan pada zaman modern ini sesungguhnya sudah dirintis sejak zaman Renaissance, yaitu permulaan abad XIV. Benua Eropah dipandang sebagai basis perkembangan ilmu pengetahuan. 4 0 Tokoh yang dikenal pada 1660}, zaman ini antara lain Isaac Newton (1643-1727), sebagai pembahas Thoms on (. 18 9 7 ) d ia y a ng penemuan ini runtuhlah dengan teori evolusi Rene Descartes (1596- Charle-s Darwin dikenal yang fanatik. Dan me n em 1.1 k a n e 1e k t r o n s e h i ngga pendapat J.J. yang menganggap -------------------38.Tim Do.-::en Filsafat Ilmu, op.cit., hal. 47. Islam dan Iptek Dalam Konteks KehiPendekatan Filsa.fa.t Ilmu, Makalah Diskusi, 39.Koento Wibisono, dllpan Manusia: Pusat Studi I.-:;lam, Juni 1995, hal. 5. Lembaga Penelitian tJII, 4 0·Tim Dosen Fil-::afat Ilmu, op.cit. Yogyakarta, 10 17 bahwa atom adalah materi yang terkecit. 41 Keenam, antara Zaman Kontemporer(abad ilmu-ilmu. khu.c;:u.c;: filosuf, maka paling tinggi. bidang ke 20-d.c::t.). yang dibicarakan oleh fisika menempati kedudukan Di para yang Fisika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang subyek materinya mengandung unsur-unsur fondamental yang membentuk alam semesta. secara his tor is Ia hubungan antara terlihat dalam dua cara. (1) juga menunjukkan fisika Diskusi dengan bahwa fi lsafat filosofis mengenai metode-metode fisika, dan dalam interaksi antara pandangan sub.stan.sial ri, kaus.a, (misalnya: konsep ruang dan w8ktu), tradisional kau.sa, tentang fisika yang menjawab (2) fenomena tentang mate- ajaran fils<~fat tentang materi, ruang dan waktu. 42 Dengan demikian sejak semula sudah ada dukungan yang erat antara filsafat dan fisika. Fisikawan termashur abad keduapuluh adalah Albert Ein- stein. Berdasarkan pengetahuan periodesac;;i sebagaimana sejarah yang dikemukakan di terlihat adanya akseleras1 atau ilmu pengetahu~n perkembangan atas, i lmu maka percepatan perkembangan dan teknologi pada masa-masa belakangan in i. Dari uraian di atas, .c;:etidak-tidaknya dapat dikemukakan bahwa apa yang di.c;;ebut 4 1.rbid, hal. 48-51. 42 ·Ibid. ilmu pengetahuan, diletak-· 18 kan pada dua dimensi, yaitu dimensi struktural dan dimensi fenomenal. 4 3 Dilet.akkan pada dimensi strukturalnya, apa yang disebut ilmu pengetahuan haruslah mengandung unsur-unsur st.ruktural yaitu: ada obyek sasaran unt.uk diteliti yang disebut Gegenstand, dan Gegenstand ini dipertanyakan terus-menerus tanpa mengenal titik henti, ada alasan dan ada tata-cara tertentu dalam mempert.anyakan gegenstand tersebut, unt.uk kemudian hasi 1-hasi lnya disusun dalam 44 . satu k esatuan s1stem. Diletakkan pada dimensi fenomenalnya, ilmu pengetahuan menampakkan diri sebagai masy8rakat, yaitu sekelompok elit yang dalam kehidupannya sangat patuh pada kaidah-kaidah ilmiah : yaitu universalisme, komunalisme, dis-interestedness, dan skepsisme yang terarah dan teratur (org8nized sceptisism), di samping ilmu pengetahua.n itu mena.mpa.kka.n diri seba.gai proses, dan sebagai produk. 45 Dengan demikian dapa.t dirangkum bahwa Pertama, ilmu dirumuskan secara sederha.na ada.lah suatu kumpula.n pengetahuan mengenai sua.tu bida.ng tertentu, yang merupakan su~tu kesatua.n yang tersusun dengan -------------------4 3 · Koen t. o wl.lSOnO, ·b · 44 ·Ibid. 45 ·Ibid. op.Cl· t , 1 ha 1 , •1 18 kan pada dua dimensi, yaitu dimensi struktural dan . . f enomena 1 . 43• d 1mens1 Diletakkan pada dimensi strukturalnya, apa yang disebut ilmu pengetahuan haruslah mengandung unsur-unsur struktural yaitu: ada obyek sasaran untuk diteliti yang disebut Gegenstand, dan Gegenstand ini dipertanyakan terus-menerus tanpa mengenal titik henti, ada alasan dan ada tata-cara tertentu dalam mempertanyakan gegenstand tersebut, untuk kemudian hasil-hasilnya disusun dalam . 44 satu k esatuan s1stem. Diletakkan pada dimensi fenomenalnya, ilmu pengetahuan menampakkan diri sebagai masyarakat, yaitu sekelompok elit yang dalam kehidupannya sangat patuh pada kaidah-kaidah ilmiah : yaitu universalisme, komunalisme, dis-interestedness, dan skepsisme yang terarah dan teratur (organized sceptisism), di samping ilmu pengetahuan it u menampakkan d i r i sebaga i proses, dan sebaga i produk. 45 Dengan demikian dapat dirangkum blrhwa Pertama, ilmu dirumuskan secara sederhana adalah suatu kumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu, yang merupakan suatu kesatuan yang tersusun dengan 43.Koento w·b· 1.1sono, op.c1't ., h a 1 ..1 44 ·Ibid. 45 ·Jbid. 19 sistematis, serta memberikan penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan dengan menunjukkan sebab-sebabnya.46 Kedua, persyaratan ilmu pengetahuan ada tiga (1) pengakuan atas kenyataan bahwa setiap manusia, dari kasta, kepercayaan, terlepas jenis kelamin atau usia, mem- punyai hak yang tidak dapat diganggu gugat atau dipersoalkan lagi untuk mencari ilmu. (2) Metode tidak hanya pengamatan atau eksperimentasi juga teori fakta, dan sistematisasi. ilmiah itu akan Pengetahuan tetapi mengamati mengklasifikasikannya sebagai dasar untuk menyu- sun teori. (3) Semua orang harus mengakui pengetahuan berguna dan berarti baik bahwa untuk ilmu individu maupun tingkat sosiat. 47 Ketiga, ada dua, ( 1) Dalam persepsi Al-Qur'an ilmu i lmu yang bermanfaat yai tu beri motivasi dan menghargai hati dan mengangkat derajat pengetahuan i lmu yang mem- keberadaan akal, dan martabat fikiran, jiwa manusia serta memberikan kesejahteraan hidup bagi manusia secara macro, (2) Ilmu yang berbahaya, yaitu ilmu yang membawa bahaya pada kepercayaan terhadap agama, melecehkan budi .. d.1 d.1 k an. 4 Rpekerti dan mengabaikan pen 4 6·w. Poespoprodjo, LPH, ss dan T. Gilarso, Logilca, Ilmu Menalar, Remaja Karya, Bandung Edisi ke dua, 1985. hal.S 47 ·c.A. Kadir, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Dalam Islam, Terjemahan Hasan Basri, Yayasan Obor, Jakarta, 1989, hal. 20. ' 4 8·wahbah, Az-Zuhaili, Al-Qur'an dan Paradigma Peradaban, Dinamika, Yogyakarta, 1996, hal. 119. 20 Adapun yang dimak-::ud sini adalah general) ilmu yang dengan ilmu pengetahuan pengetahuan secara umum meliputi Natural, di (Science Humanities dan in juga Social Science. 3. Al-Qur'7m Adapun yang dimaksud dengan al-Qur'an di .c;;ini, penulis sependapat dengan batasan yang dikemukakan dalam "Al-Qt.Jr'an dan terjemahnya" : "Kalam Allah SWT yang merupakan mu'jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan yang ditulis di mushaf dan diriwayatkan49 dengan mutawatir serta membacanya adalah "ibadah". Sebagaimana telah dikemukakan di ata-:: bahwa penelitian ini untuk apakah hakekat memecahkan ilmu tiga ma.c;;alah pokok, pengetahuan menurut yaittl al-Qt.1r'an; bagaimana peran al-Qur'~n dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan bagaimana pandangan al-Qur'~n terhadap penggunaan i lmu pengetahuan, maka semua pembahasan d<1lam penulisan ini dibatasi p<~da ketiga pokok masalah tersebut. Sedangkan pendekatan t.:lfsir ternatik (m<~udu'i) yang dimaksud di sini adcdah penulis menempuh langkah-langkah sebagaimarta yang telah ditetapkan untuk tafsir maudu'i, yakni 1) menetapkan mas<dah masalah yang akan dibahas; yang berkaitan dengan 2) menghimpun ayat-ayat yang berkaitan dengan masalah ter.-::ebut; J) menyu.-::un runtutan Agama Republik Indonesia, Al-Qur'~n dan terjemahnya, Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur'an, Jakar- 4 9·oepartemen ta, 1989, hal. 16. 21 ayat-ayat sesuai dengan masa turunnya; 4) korelasi ayat tersebut; 5) menyusun out line; pi pembahasan dengan hadits-hadits yang memahami (melengka- relevan; dan mempelajari ayat-ayat tersebut secara keseluruhan).5° Dengan "Konsep demikian, Ilmu judul disertasi yang Pengetahuan dalam Al-Qur'an berbunyi, (Pendekatan Tafsir Tematik) yang dimaksud adalah penelitian tentang pengertian atau ide pengembangan dan Qur'~n ilmu pengetahuan meliputi penggunaannya menurut hakekat, pandangan al- dengan pendekatan tematik (maudu'i). C. Kajian Pustaka Sepanjang pengamatan penulis, belum dikaji taf.'5ir baik secarc1 tematik, dalam umumnya walauptln bentuk hasil spe'5ifik penulisan terutama beberapa hasil pokok masalah tersebut seginya penelitian terdahulu maupun tersebut beberapa hasil telah maupun dibahas buku. P<~da untuk ba ik da lam ruang 1 ingkup ini, Hal pendekatan belum memadai kebutuhan masyarakat dewasa m·etodologinya. dengan dapat dilihat dari karya baik hasik' penelitian maupun berupa b u k u y a n g b e r k a i t a n d e n g a·n ma s a 1a h y a n g d i b a ha s d a 1a m penelitian ini, antara lain adalah I.5ma'il Raji al-Faruqi, yang berjudul "I.slamiurtion of Knowledge : General Principles and Workplan" (1982) telah diterjemahkan oleh Ana.-:: Mahyuddin, SO.M. Quraish Shihab, op.cit., hal. Pustaka Ba·ndung 114-115. 22 (1984). Dalam buku tersebut Isma'i1 al-Faruqi begitu bersemangat untuk "mengislamkan" ilmu pengetahuan, seperti pernyataannya di bawah ini. "Berdasarkan kesatuan hidup ini segala disiplin harus menyadari dan mengabdi kepada tujuan penciptaan. Dengan demikian tidak ada lagi pernyataan bahwa beberapa disiplin sarat nilai sedang disHllin-disiplin yang lainnya bebas nilai atau netral.~ Dalam pernyataan tersebut tentu timbul antara pro dan kontra terutama di dari pro dan kalangan umat kontra Islam sendiri. terhadap upaya sua t u kesa 1a han yang besar j i ka ini, menurut Terlepas penulis seseorang memper tanyakan apakah ilmu pengetahuan itu bebas atau tidak bebas nilai. Sebab jika arti nilai itu dilihat dari sudut pandang agama Islam atau non Islam, maka akan muncul pertanyaan "bedakah matematika (4 x 4 = 16) menurut Islam dengan non Islam"? Di sinilah letak kekeliruan Isma'il Raji melihat dasar ilmu pengetahuan. fi losofinya yakni Jika hal Fi lsafat al-Faruqi dalam tersebut dilihat dari I lmu (ontologi, episte- mologi dan aksiologi), pertanyaan tersebut akan terjawab. S a t u p e n e 1 i t i an penge t ahu an ad a 1ah 1 a i n y an g b eT k a i t an d e n g an "Metode Fenalaran i 1 mu Ilmiah Dalam AI- Qvr'8n", yang ditulis oleh : Mansoer Malik, Disertasi, Jakarta, 1989. Dalam disertasi tersebut hanya menitik- beratkan pada apakah Al-Qur'~n, seiring dengan himbauannya agar manusia memikirkan alam, juga mengandung atau menun- -------------------51.rsma'il Raji al-Faruqi, Islamization of Knowledge: General Principles and Workplan, Ter jemahan., Anas Mahyuddin, Pustaka, Bandung, 1984, hal. xii, 23 Juk sua.tu cara berfikir yang disebut dengan berfikir ilmiah,5 2 bahwa "Al-Qur'~n, sumber utama aja.ran Islam, memberikan petunjuk penalaran bagi manusia. Secara metodologis memberikan Al-Qur'-an berperan motiva.si untuk melakukan penalaran dan penelitian, membentuk sikap berfikir ilmiah dan menunjukkan cara (metode) penalaran ilmiah. 53 Satu penelitian lagi yang berkaitan dengan Tafsir Tematik yang berjudul "Konsep Kufr Dalam Al-Qur'in", (Satu Kajian Teologis denga.n Pendekatan Tafsir Tematik), yang ditulis oleh Dr. Harifuddin Cawidu. Al-Qur'an adala.h Kitab Suci Islam yang merupakan kumpulan firman-firman Allah (kalam-Allah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Di antara tujuan utama diturunkannya. Al-Qur'an adalah untuk menjadi pedoman manusia dalam menata kehidupan mereka agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.5 4 Ini salah satu hal yang melatarbelaka.ngi disertasi tersebut, terutama ma.salah Kufr, merupakan suatu masalah yang selalu aktual diperbincangka.n, dikaji dan bahkan diperdebatkan di kalangan umat Islam. The Holy Qur'8n a,ntf-The Science of Nature oleh Dr. 52.Mansoer Malik, Metode Penlllaran Ilmiah Dalsm AlDisertasi, IAIN, Jakarta, 1989, hal. 6. Qur'an, 5 3 · Ibid. , ha 1 . 312. 54.Harifuddin Cawidu, Konsep Kufr Dalam Al-Qur'1t.n (Satu Kajian Teologis dengan Pendekatan Ta.fsir Tematik), Bulan Bintang, Jakarta, 1991, hal. 3. PERPUSTAKAAN PROGHAM PASCASI\.RJANA \ • ATl\1 ~n-KA. YOGYAKARTA I 24 Mahdi Ghulsyani terjemahan, (Filsafat Agoes Effendi, - Sains Mizan, Menurut Bandung, Al-Qur'-an), 1991; dalam buku tersebut lebih menekankan pada filsafat dan ayat-ayat kauniyah (tentang alam dan tidak membahas dari segi safat ilmu gar is be sa r Islam; (ontologi-epistemologi Mahd i Ghul syan i Kepentingan dan aksiologi). mengemu kakan Ilmu-ilmu Kealaman Sa ins fil- Secara dan Uma t menurut Islam; Filsafat Sains : Sebuah pendekatan Qur'ini dan pada bagian akhir diungkapkan dimensi keilmuan Al-Qur'~n. M. Zainuddin, Ilmu Dalam Pe.r.spe.ktif Islam, lAIN Sunan Ka.lijaga, (1992). Dalam Tesis Tesis, tersebut pada intinya mengungkapkan tenta.ng perspektif ilmu dalam Islam, tanpa mengemukakan pendekatan ta.fsir tema.tik, dalam arti bahwa Al-Qur'an bukan dijadikan seba.gai obyek penelitia.n, mela.inkan sebagai waha.na konsultatif dalam merekonstruksi penelitiannya.. Yang lebih urgen da.lam penelitia.n tersebut bahwa penulis kemba.li merekomendasika.n la.ndasan falsafahnya, Si:i k egunaannya,~~ d'1 .. SlSl bahwa, perlu yang menyElngkut ditinjau tujuan dan lain nampaknya penulis sependapat dengan al-Faruqi tentang "lslamisa-si I lmu Pengetahuan". Tre.nd.s of History in Qur'an, As-Shadr, dengan (1990), judul Anali.si.s". karya Aya.tullah Baqir yang telah diterjemah oleh Nasrullah "Se.jarah Dalam Per:spe.ktif Al-Qur'lin Pada dasarnya buku ini Se.buah adalah merupakan hasil kuliahnya yang membahas tentang tafsir al-Qur'in, terutama 55.M. Zainuddin, Ilmu Dalam Perspektif Islam, Tesis, lAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 1992, hal. 137. 25 tema~tema tentang sejarah dalam pandangan al-Qur'~n. ini memuat taf.c::ir 11 tema, maudu'iy, lingkup antara norma-norma operasional dan adalah sejarah norma-norma sejarah clalam al-Qur'an, kat lain tentang clalam Buku apa.kah al-Qur'an, sejarah, hukum-hukum unsur-•.•nsur pembentukan ma.syara- lanclasan hukum Islam yang tetap dan yang clapat diubah. Armahedi ini Islam 10..fe~.sa Depe~n, Mahzar, banyak diungkap tentang kembangan i lmu bagaimana menanggulangi no 1o g i . Nam \I n pengetahuan relevansi dewasa kri.sis be lu m d i b a h a s Islam ini, dalam buku clengan terutama t un t a s , per- ten tang pengetahuan dan i 1mu .s e c a r a 1993, .s e h i n g g a tekha 1 ini memerlukan pembahasan lebih lanjut. Jika ada " I 1 m 11 d8n (Disertasi) penelitian ".senada" seperti yang berjudul I m8 n d 8 1 8111 P e r .s p e k t i f F i 1 s a fa t oleh Abdullah Khozin Afancli, maka d8n A g 8 ma " salah satu perbedaan yang mendasar aclalah pada pendekatan. Sebagaimana pendekatan yaitu yang digunakan kritik dan sejarah. dalam penelitin tersebut Sedangkan dalam penelitian ini dengan pendekatan filsafat dan tafsir tematik. Dari beberapa karya atKu tulisan di atas nampaklah perbedaan antar~ pokok masalah yang dikaji dengan penelitian ini. melihat Isma'il bahwa Raji ilmu Al-Faruqi misalnya, pengetahu(ln modern seolah-olah telah menyimpang dari Islam sehingga perlu dikembalikan pada Islam. Padahal secara ontologis Islam dan ilmu ilmu non tidak Islam, dapat dengan dibedakan kata antara ilmu lain hakeka.t ilmu adalah "netra.l", dan kebenaran h8qiqi hanya milik Allah. 26 Kebenaran rnanu.sia bersifat epi.sternologi.s dan ak.siologi.s tentatif. Narnun ilrnu-ilrnu Barat secara pada da.sarnya bersifat netral. Di sinilah letak perbedaan prinsip episternologi Barat berupaya dengan rneletakkan al-Qur'an. duduk pero:-oalan proporsinya. Yakni di mana ilrn1.1 pengetahuan l a ng s ung d a r i tan t a f s i r t haru5 Dalarn penelitian ilrnu ini akan pengetahuan pada ilrnu harus beba.s nilai dan kapan terikat 5 urn be r A 1- Qu r oleh nilai 'a n . I_! n t uk dengan rnenggali i t u d i p i 1 i h pend e k a - e rna t i k ( maud u ' i) . D. Landasan Teori Salah li.san .<:;atu kornponen disert.:u::i adalah c:lalarn penelitian land8s8n teori. terrnasuk Dengan penu- landa.san teori ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk rnernecahkan rnasalah penelitian. Mengingat obyek penelitian ini adalah pendekatan y8ng digunakan adalah tafsir. ayat-ayat punya i Al-Qur'1w pe r 8 na n rnelalui y8ng s a nga t Al-Qur'an Pernahaman terhadap penaf.siran-penafsir<~nnya bes a r rnaka bag i ma j 1.1 rnern- rn 1.1 n d 1.1 r n y a urnat.56 Secara khusus, Al-Qur'~n mengajak untuk rnempelajari ilrnu-ilrnu kealarnan, matematika, fils:;dat, .sastra dan .semua ilrn1.1 pengetahnan yang dapat·'dicapai oleh penlikiran rnanusia. 57 Ayat-ayat Al-Qur'an yang mengungkapkan kata 'ilrn deng<~n --------·-----------56. I1'.1 • Quraish Shihab, op.cit., hal. 83 'i·''Allarnah M.H. Thabathaba'i, Mengungkap Rahasia AlQur'in, Penerjernah A. Malik Madany dan Harnim Ilyas, Mizan, Bandung, 1987. hal. 113. ,r 27 segala bentuknya sebanyak 854 ka1i.58 Di satu sisi untuk mene1iti Al-Qur'an dituntut pendekatan tafsir, sebagaimana yang ulama terdahulu rangi penghargaan bahkan sejak te1ah ditempuh oleh ulamazaman sahabat. terhadap para mufassir Tanpa mengu- terdahulu clengan meng~ segala kelebihan dan kekurangannya yang pada umumnya juz'i dan bersifat gunakan metode pasir, 59 mtwdu'i memiliki beberapa kelebihan antara dari kelemahan metode sirkan ayat terbaik dengan ayat dalF.Im dija.dik<~n lain bahwa lain: galian konsep lain, ilmu tentang menaf- Al-Qur'an, ayat-ayat dan Al-Qur'an cara sekaligu.c;: dapat sejalan dengan 60 pokok permasalF.Ihan di sini adalah pengpengetahuan, dalam kajian filsafat kan menghin- yang parsial), perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. Di .c;:isi metode atau dengan h<~dits Nabi satu menafsirkan bukt i (juz' i maka maka materi ini termasuk ilmu. Filsafat ilmu adalah penyelidi- ciri-ciri pengetaht.Jan untuk memperolehnya. 61 Filsafat ilmu ilmiah dan cara-cara termasuk dalam filsa- 58.~1. Quraish Shihab, op.cit., hal. 82. Lihat, Muhammad Fuad Abdu al-Baqi, Mu'jam al-Mufahras li al-Fadzi al-Qur'~n al-Karim, Daar al-Fikr, al-Thab'ah al-Tsaniyah, 1401 H/1981 M. hal. 469-481. 59.M. B<~qir Ash-Sh<~dr, op.cit., h<~l. 81. 6 0 · M. Q1.1 r a i s h s h i h a b , op . c i t . , h a 1 . 1 17 . 6l.van Peur.sen, et all., Pengantar Filsafat Ilmu, A 1 i h bahas<~ Soerjono Soekanto, Tiar<~ Wacara, Yogyakart<~, 1986, ha 1 . 1 28 fat modern, sejalan dengan pandangan bahwa filsafat modern dimulai dengan Descartes yang lahir tahun 1596 62 terkenal sebagai bapak pendiri filsafat modern yang ahli matematik, inti filsafatnya berdasar pada prinsip ilmiah atau penerapan metode matematik, patkan kepastian, kesangsianku yang yang "aku yaitu keraguan untuk menda- ada" (Cogito telah membuktikan keberadaanku sangsi. 63 (1902) bertolak dari Lain halnya mengembangkan dengan corak Karl ergo .sum), sebagai Raimund berfikir orang Popper rasionalisme kritis. Di samping i tu Popper menggunakan untuk menunjukkan pengetahuan justifikasi. pada Suatu prinsipnya i lmiah yang dapat justifikasi dapat diuji ist i lah "obyekt if" bersifat dan dapat d i lakukan obyektif apabila dimengerti oleh setiap orang. Di samping istilah obyektif, juga digunakan probabilitas subyektif, sebagaimana pernyataanya theory of probability spings from the "The belief subjective that probability only i f we have insufficient knowledge. we 64 use Oleh -------------------62 ·Descartes, Discourse on Method and Meditations, The Chaveer Press, Ltd., Bungay, Suffolk, 1968, hal. 7 6 3 ·Endang Daruni Asdi dan Husnan Aksa, Filsuf-filsuf Karya Kencana, Yogya.karta, 1982, hal. Dunia Dalam Oambar, 65. 6 4 ·Karl R. Popper, Realism and the Aims of Science, From the Postscript to the Logic of Scientific Discovery, Edited by W.W. Bartly, III, Rowman and Littlefield, Toronto, Jersey, 1982, hal. 281. New 29 karena i tu ia berpendapat, bahwa obyekt i vi ta.s pernyataan- pernyataan ilmiah terdapat pada fakta bahwa pernyataanpernyataan itu dapat diuji kebenarannya secara intersubyekt if. 65 Pada dasarnya ilmuwan di bidang filsafat ilmu dewasa ini telah banyak memasukkan kebenaran nilai etik ke dalam kerangka berfikir ilmu.66 Sejalan dengan kerangka pemikiran di ata.s, penelitian ini setidak-tidaknya melalui tiga tahapan, yaitu : Mtwdu'i, Deskriptif dan Evtr.lua.tif. 1. Tahap Maudu'i Di an t a r a pend e k a t an t e r had a p t a f s i r A1- Qu r 'an adalah pendekatan maudu'i atau bia.sa disebut tematik. Dengan pendekatan tematik, seseorang dibawa ke dalam hubungan yang nyata dengan penga.lamannya sendiri, .susnya da 1am me ncar i j khu- awaban bag i mas a 1ah-masa 1ah yang tengah dihadapinya. 67 Tafsir tematik mampu memotret gari.s-garis besar Al-Qur'~n di samping menetapkan suatu pendekatan untuk menemukan pandangan Al-Qur'an tentang isyu apapun yang dijumpai dalam kehidupan. Dala•Pendeka.tan ini tafsir Al-Qur'~n tidak dilaku- kan ayat demi ayat. Sebaliknya Al-Qur'an dikaji dengan 6S.Endang Daruni Asdi, op.cit., hal. 198. 66.Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Rake Sarasin, Yogyakarta, 1990, hal. 213-215. 67.Muhammad Baqir al-Sadr, Pt.mdekatan Tema.tik Terha.da.p dalam Jurnal Ilmu dan Kebudayaan, Ulumul Qur'~n, No. 4 Vol. 1, Aksara Buana, Jakarta, 1990. hal. 28. Al-Qur'~n, 30 mengambil sebuah tema khusus dari berbagai tema doktrinal, sosial, dan kosmologis Qur'"lln.68 Dalam penelitian yang dibahas ini mengambil oleh Al- tema. tentang konsep ilmu pengetahuan. Peran mufassir yang menggunakan metode anal it is 69 umumnya pasif; dan karena Al-Qur'an menonjolkan arti harfiyahnya, maka si mufassir hanya mencatat sejarah kemampuannya. berbeda dengan metode tematis tidak dimulai dari nash atau teks Al-Qur'~n, melainkan dari realitas kehidupan. Pendekatan masalah dihadapan Al-Qur'an. ini menempatkan Ia memulai topik dan sebuah dialog dengan Al-Qur'an; di mana si mufassir bertanya dan AlQur'~n menjawab. 7 0 Dengan kenyataan tersebut nampaklah bahwa metode tematik lebih mendekati pada pemecahan problem dalam kehidupan manusia saat datang ini dan untuk masa yang akan jika dibandingkan dengan metode juz'i. Namun tidak berarti bahwa metode juz'i tidak diperlukan lagi. Akan tetapi penulis lebih cenderung mengatakan bahwa metode tematis merupakan metode yang tepat untuk pemecahan problem secara ilmiah. 68 ·Ibid., hal. 29. 69 · Ibid., hal. 31. Ada beberapa isti lah untuk menyebut tafsir juz'i, tahlili dan kadang disebut analitis, lihat, M. Baqir al-Sadr, Sejarah Dalam .... , op.cit., hal. 56. 70 ·Ibid. 31 2. Tahap Deskriptif Tahap deskriptif di sini menggunakan pendekatan fenomenologi yang dikombinasikan dengan kerangka dasar filsafat ilmu. Pendekatan fenomenologi dalam studi agama diketengahkan antara lain oleh Rudolf Otto, Joachim Wach. 71 Edmund Husser! seorang pelopor fenomenolog1. yang lahir di Prossvits, Moravia (1859) berpendapat bahwa tujuan metode fenomenologi untuk mendapatkan pengetahuan yang sejati, tidak dengan cara induksi melainkan dengan intuisi, yaitu mengarahkan perhatian pada fenomena yang ada dalam kesadaran.72 Lebih dari itu Husser! berpandangan, untuk menemukan hakeka t sesua t u pene 1 it i harus meny i ngk i rkan pra- sangka) selanjutnya melakukan "ideation atau membuat ide yang disebut Reduction, tetapi tidak lagi fenomenologis melainkan "eidetish", yaitu penyaringan l.tntuk mendapatkan hakekat sesuatu. Selanjutnya reduksi transendental, yaitu penerapan metode fenomenologi pada subyeknya sendiri, yang akhirnya bersifat idealisme transendental, yaitu pengakuan akan adanya. kesadaran transendental yang mengatasi kesadaran individual. 7 3 71.Noeng Muhadjir, op.cit., hal. 205. 7 2·Endang Daruni Asdi, op.cit., hal. 117. 7 3·Ibid., hal. 118 32 Pendekatan ini dimaksudkan untuk menemukan esensi term-term yang mengungkapkan ten tang dalam Al-Qur'an dengan obyektif. i lmu pengetahuan Pada tahap reduksi, penulis mengarahkan pada pokok-pokok masalah yang telah diajukan dengan menggunakan kerangka dasar fi lsafat i lmu. Teori pengetahuan, pada dasarnya membicarakan tentang hakekat pengetahuan, unsur-unsur dan susunan pengetahuan, pengetahuan, berbagai jenis batas-batasnya. 74 Filsafat ilmu metode dan ialah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara untuk memperolehnya.75 Filsafat ilmu pada dasarnya terdiri dari tiga tiang penyangga, yaitu ontologi, menyangkut tentang hakekat apa yang dikaji atau "science of being qua being"; epistemologi, bagaimana cara ilmu pengetahuan melakukan pengkajian dan menyusun tubuh pengetahuannya atau studi filsafat yang membahas ruang lingkup dan batas-batas pengetahuan dan aksiologi, untuk apa ilmu yang telah 16 tersusun itu dipergunakan, atau "theory of value". 74 ·M.J. Langeveld, Menuju ke Pemikiran Filsafat, Terjemahan G.J. Claessen, diteliti oleh Hazil Tansil, PT. Pembang\man, tt .. , hal. 83. 7 S · V"n a P e \J r sen , o p • c 1· t. • , ha 1 . 1 . 7 6·oagobert D. Runes, Dictionary of Philosophi, Littlefield, Adams & Co., Toronto, New Jersey, 1976., hal. 32. 33 Sebagaimana telah diketahui bahwa termasuk kelompok filsafat modern, filsafat di samping merupakan disiplin ilmu sekaligus merupakan bagian dari Isidor Auguste Marie Francois ilmu Xavier filsafat. Comte (Auguste Comte), pendiri mazhab positivisme yang lahir tanggal 19 Januari tentang 1798 di Montpellir. perkembangan Ia mengemukakan pendapatnya pemikiran manusia melalui tiga tahap, yaitu : tahap teologis, metafisis dan positit. 11 Sementara itu Neopositivisme yang didukung kelompok Wina menolak filsafat yang kurang menghiraukan kenyataan dan susunan serta hasil berupaya Comte dan membaharui ilmu pengetahuan empiris, positivisme abad 19 karya serta Auguste pengikut-pengikutnya yang dianggap dogmatis, 78 indoktrinasi ideologi dan mengarah pada absolutisme. Bermula dari positivisme (Auguste Comte), hingga kini telah muncul berbagai aliran setidak-tidaknya Noeng Muhadjir dalam Metodologi Penelitian Kualitatif dengan pendekatan filsafat ilmu mengemukakan ada empat dekatan yaitu penelitian positivisme, pen- rasionalisme, fenomenologi dan realisme meta.fisik. Berdasarkan kerangka di al-Qur'an akan ditelusuri. atas, Secara filsafat ilmu dalam ontologis, filsafat -------------------77 ·AMS Press, Language, Nan and Society Foundations of the Behavioral Sciences the Positive Philosophy of Auguste Come, AMS Press, Inc., New York, 1974, hal. vi. 78·soedjono Dirdjosisworo, Pengantar Epistemologi Logika, Remaja Karya, Bandung, 1985, hal. 2. dan 34 seba.ga.i ilmu ha.keka.t sesua.tu da.lam al-Qur'an disebut 79 dengan kata al-Hikmah dan disebut dalam 20 ayat. Untuk memahami landasan awal tentang hakekat Qur'"l\n dapat dilihat pada (QS, Tuhan mengajarkan manusia 2:31) (Adam) ilmu dalam al- tentang bagaimana nama-ama benda. nama benda adalah konsep-konsep mengenai Nama- benda dan konsep-konsep itu adalah produk dari kegiatan filsafat. Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa filsafat ilmu didukung dengan tiang-tiang penyangganya, yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi, maka untuk menggali konsep ilmu pengetahuan dalam al-Qur'an dengan kerangka. tersebut. 3. Tahap Evaluatif Pada bilamana dengan tahap perlu ini digunakan mengadakan deskriptif-analitik mengumpulkan ayat-ayat deskriptif-analitik, komparatif. di sini Yang adalah dimaksud memilih dan al-Qur'an yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan atas dasa.r puh dalam tafsir maudu 'i, mengadakan perba.ndingan langkah-langkah yang ditemkemud ian d ievaluasi dengan dengan hasil penafsiran ulama tafsir· terdahulu dengan pendekatan juz'i (tahlili). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pemaknaan ayat secara kontekstual. -------------------79·Musa Asy'ari, Filsafat Islam Suatu Tinjauan Ontologis, (da.lam) Filsafat Islam, Ed. Irma Fatimah Lembaga Studi Filsafat Islam, Yogyakarta, 1992, hal. 14. 35 Setidak-tidaknya ada tiga arti kontekstual, yaitu : (1) kontekstual diartikan sebagai upaya pemaknaan me- nanggapi masalah kini yang umumnya mendesak atau situasional; (2) kontekstual berarti melihat keterkaitan masa lampau-kini-mendatang (teori meda : Kurt Lewin). Sesuatu akan dilihat makna historik dahulu, makna fungsional sekarang, dan memprediksikan makna di kemudian hari; (3) mendudukkan keterkaitan antara yang sentral dengan yang perifer. 80 llntuk penelitian ketiga, dalam hal ini digunakan pengertian ini menurut Mukti Ali, yang yang sentral adalah ,teks Al-Qur'an dan yang perifer adalah terapannya. Lebih lanjut model yang dikembangkan Mukti Ali, disebutnya pendekatan i lmiah-cum-doktrine.r, scientific-cum-suigeneris, sedang pendekatan metodanya disebut . 81 sentet1s. Selanjutnya dianalisis dengan menggunakan kerangka dasar filsafat ilmu, terutama yang beraliran fenomenolo- gi dan realisms metafisik. llntuk fenomenologi digunakan teori E. Husser! (1859) terutama teori tentang "ideslis- me-transenden1sl". Sedangkan realisme digunakan pendekatan Karl R. Popper. Filsafat ilmu pengetahuan Popper berurat berakar 80.Noeng Muhadjir, op.cit., hal. 207. 81 ' Ibid. 36 pada logika deduktit.82 Ketatnya logika deduktif dipakai Popper untuk memper lihatkan bentuk perja1anannya lazim cara ker ja disebut i lmu a lam yang induktif. Dasarnya adalah sederhana yang dapat dicontohkan sebagai berikut : Bila ada sepuluh angsa putih tanpa ada yang hitam, maka be 1urn dapa t putih, tetapi maka dapat d i kat akan bahwa semua an gsa berwarna jika ada satu angsa yang berwarna hitam, dikatakan secara logis bahwa tidak semua angsa berwarna putih.83 Dipilih kerangka dasar filsafat ilmu yang beraliran fenomenologi dan "kebenaran" positivistik "kebenaran" tas; realisme metafisik, bukanlah kebenaran ilmu dan wahyu, kebenaran yang memecahkan mas a 1ah; i lmu dasar bahwa tuntas; rasionalistik bukanlah kebenaran yang kebenaran dikhotomik an tara atas dengan wahyu adalah kebenaran kebenaran tun- bukanlah integra t if yang tunt.as dan memberikan pedoman hidup manusia.B 4 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hakekat kebenaran adalah kebenaran yang telah teruji oleh rasio dan sampai pada kebenaran wahyu. Kebenaran rasio bukan- lah "salah", akan tetapi terbatas. 8 2 · Soed j ono Di rd j os i sworo, op. cit. , ha 1. 12 83.Karl R. Popper, op.cit., hal. xx. Pada dasarnya Karl R. Popper ini tidak lepas dari pemikiran !manual Kant (1724-1804) yang merupakan suatu sistesis yang sekaligus berarti titik akhir rasionalisme dan empirisme. (lihat, Harry Hamersma, Tokoh-tokoh Fi 1 safa t Bara t Modern, Gramedia, Jakarta, 1983, hal. 33}. 8 4 ·Noeng Muhadjir, op.cit., hal. 216. 37 E. Urgensi dan Kegunaan Penelitian Urgensi penelitian ini adalah untuk menggali konsep ilmu pengetahuan dalam al-Qur'in untuk menemukan hakekat, proses pengembangan, tujuan dan kegunaannya. Adapun kegunaan penelitia.n ini ada.lah sebagai berikut: 1. Teoriti~ a. Merupakan ~alah satu upa.ya "membumikan" al-Qur'~n dengan mengkaji secara tematik khususnya. tentang ilmu pengetahuan. b. Menambah khazanah intelektua.litas bagi umat Islam yang se 1 a 1u i ng in men emu kan ke j a.yaannya kemba 1 i dengan mengkaji ula.ng konsep ilmu pengetahuan dalam al-Qur'~n khususnya, dan khazanah ilmu pada umumnya. 2. Pra.ktis Di tengah era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu cepat yang membawa perubahan sosial dan pergeseran nilai, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai "filter" dalam mengantisipasi pengaruh-hegatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan r·eknologi. F. Metode Penelitian 1. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampei Penelitian ini merupaka.n pene1itian naskah yang datanya dipero1eh me1alui search), yaitu ka.jian sumber literer (library re- litera.tur mela.lui riset kepusta.- kaan. 01 eh ka.rena. it u ada du a sumber pokok yang dapa. t 38 dija.dika.n la.nda.sa.n da.la.m penelitia.n ini ya.itu sumber primer da.n sumber sekunder. Yang dimaksud dengan sumber primer di sini a.dala.h sumber pokok yang diperoleh langsung dari kita.b suci al-Qur'~n yang terdiri da.ri 30 juz yang diterbitka.n oleh Da.r a.1-Kitab, Mishri, Kairo, M I 1398 H yang seka.ligus sebaga.i Sed ang t e kn i k "purposive penga.mb i 1 an sampling", 1978 popula.si penelitia.n. s a.mpe 1 d enga.n ya.kni mengambil me nggu na.ka.n ayat-aya.t menyebutka.n kata "'i1mu" sebanyak 854 ka1i. 85 yang Da.n ayat- aya.t yang mengisyaratkan tentang i1mu pengetahua.n. Seda.ngkan sumber sekunder di sini ada.1ah sumber kedua yang bersifat menunjang sumber data. primer ya.kni sumber yang terdapat da.lam kitab-kita.b tafsir yang diba.tasi pa.da. beberapa kita.b yang diangga.p representa.tif, antara lain: Mar8.ghi, (2) ( 1) Ahmad Mustha.fa a1-Maraghi, Mustha.fa., a.l-Babi, Ismail Ibnu Katsir, a.l-Hala.by, Tafsir 8l- 1974M/1394 H., Tafsir 8.1-Qur'an a.l-Ka.rim, al-Ihya. a.l-Arabiyah al-Syu'udiyah, tt., yaitu Da.ar ( 3) Moh. Abduh, Tafsir a.J-Qur'a.n al-Ka.rim, Cet. 4 al-Azhar, Mishri, tt. 2. Metode Pengumpulan Data Sebagaima.na dikemukakan di atas bahwa, cuplikan dalam pendekatan ini lebih banyak bersifat "purposive sa.mpling", di mana peneliti cenderung memi1ih informa.si -------------------85.M. Quraish Shiha.b, op.cit., ha.l. 62. yang dapa.t 39 mewakili untuk menjadi sumber data.86 Dalam teknik ini berlaku baik untuk sumber primer maupun sumber sekunder. Penggalian data dari sumber primer mula-mula mengum~ pulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan, kemudian membuat outline dalam rangka menentukan ayat-ayat yang secara langsung berkai tan dan ayat-aya.t yang t idak secara langsung mengungkap tentang ilmu pengetahuan. Dalam penggalian ini digunaka.n teknik dokumentasi murni. Adapun untuk mengumpulkan data dari sumber sekunder yaitu dengan mencari pokok-pokok pikiran yang ditulis oleh para mufassir terdahulu dan beberapa pemikiran dari para ilmuwan yang telah dituangkan ke dalam buku-buku terutama yang berkaitan dengan tema sentral yang telah diajukan dalam rangka menemukan esensi tentang konsep ilmu pengetahuan. 3. Bahan yang Dipakai Bahan pokok yang dipakai da.lam penelitian ini adalah kitab suci al-Qur'~n yang telah diterbitkan oleh penerbit tertentu yang telah disa.hka.n oleh yang berwenang dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara hukum maupun kesahehannya. Sedang bahan kedua adalah berupa kitab-kitab tafsir yang telah ditulis oleh para muflf.:ssir, sebagai bahan perba.ndingan. Di samping itu juga diperlukan buku-buku yang berkaitan dengan tema yang telah dipilih. -------------------86 ·Heribertus Sutopo, Pengantar Penelitilf.n Kualitatif, Dasar-dasar dan Praktis, Pusat Penelitian UNS, Surakarta, 1988, hal. 22. 40 4. Alat-&lat Perlengkapan yang Digunakan Untuk mengetahui atau melacak ayat-ayat yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan digunakan kitab "Al-Mu'jam al Mufahras Li al-Fadhi al-Qur'an Muhammad al-Karim", Fuad 'Abdu al-Baqi, Dar al-Fikr, 1981 M/1401 H. Di samping itu digunakan juga kitab "Tafshilu Ay8ti al-Qur'an al-Hakim", Muhammad Fuad 'Abdu al-Baqi, Dar al-Ahya' al-Kutub al- 'Arabiyah, 1955. Di samping itu untuk penulisan atau pengetikan dengan menggunakan jasa komputer, untuk itu diperlukan peralatan seperti disket, CD Al-Qur'an, dan CD Hadits dan perlengkapan yang lain. 5. Teknik atau Model Analisis Dalam penelitia.n kua.litatif, pada tahap analisis setidak-tidaknya ada tiga komponen pokok yang harus disadari sepenuhnya oleh setiap peneliti, yaitu : data re87 duction, data display dan conclusion drawing. Tiga komponen analisis ini berlaku saling menjalin, pada waktu, dan secara paralel, sesudah pelaksanaan baik sebelum, pengumpulan data merupakan anal isis yang umumnya disebut model analisis mengalir (flow model of analysis). Tiga komponen analisis tersebut dapat juga dilakukan dengan cara bahwa ketiga komponen tersebut aktivitasnya berbentuk interaksi dengan proses pengumpulan data -------------------8 7 ·rbid., hal. 32. berba- 41 gai proses siklus. 8 8 Untuk lebih jelasnya model ini dapat dilihat pada gambar ~=---------- Gb. Interactive model of analysis Penelitian tentang konsep atau yang bersifat pemikiran pada dasarnya tidak lepas dari pendekatan filosofis. Pendekatan filosofis pada hakekatnya terdiri dari analisis linguistik dan analisis konsep. 89 Analisis lin- guistik, untuk mengetahui makna yang sesungguhnya, sedang analisis konsep untuk menemukan kata kunci yang mewakili suatu gagasan. G. Sistematika Untuk mempermudah dalam disertasi pembah~san dalam pemecahan masalah ini- disusun dalam satu sistematika yang 88.Ibid., hal. 37 . . 89.Imam Barnadib, Filsafat Pendidikan Sistem dan /rletode, FIP-IKIP, Yogyakarta, 1987, hal. 89. Analisis linguistik dapat juga disebut analisis hermeneutik yaitu dalam bidang tafsir, Firman Allah difahami melalui bahasa yakni berupa teks al-Qur'an. 42 terdiri da.ri ba.b-ba.b yang sa.ling berka.ita.n a.nta.ra. sa.tu dengan yang lain. Bab I menjelaskan tentang latar belakang dan perumusan masa.la.h, pengertian istilah, pengertian judul. dublikasi, maka dikemukakan kajian pustaka. dikemuka.kan Untuk menghindari bata.san ma.sala.h dan landasa.n teori tentang urgensi terja.di Berikutnya sebagai salah satu dalam penulisan karya. ilmiah. dijelaskan kemungkinan komponen Selanjutnya pada bab ini dan kegunaan penelitian baik secara teoritik maupun praktis. Salah satu syarat pemba.ha.san yang bersifat ilmiah dijelaska.n pula metode penelitia.n dala.m bab ini. Kemudian dilengkapi pula sistema.tika pembahasan untuk mempermudah terhadap alur pemikiran yang ada. Bab II menjelaskan tentang pengertia.n ilmu dan bentuk-bentuk. pengungkapan ilmu pengeta.huan dalam a.l-Qur'an yang meliputi term-term yang secara langsung menunjuk kata. i lmu, kata juga. term-term yang secara t idak i lmu, namun terdapat isyarat langsung menunjuk ten tang i lmu pengeta- huan. Bab III membicarakan te-n~t'ang perspektif Al-Qur'an yang meliputi: lingkup filsafat ilmu; filsafa.t ilmu dalam pengertia.n dan ruang tahap-tahap perkembangan ilmu; masalah fundamental yang dihadapi epistemologi dan aksiologi ilmu fil~afat ilmu pengetahuan; dalam Al-Qur'1'1n ~erta filsafat dalam pandangan Al-Qur'~n. Bab IV merupakan bab inti dari Desertasi tentang ilmu pengetahuan dalam Al-Qur'~n ini yakni yang meliputi hakekat ilmu pengetahuan dengan menampilkan alam semesta, 43 kosmologi dan kesatuan ilmu pengetahuan dengan spiritual. Berikutnya dikemuakan pengetahuan pengembangan ilham dalam pada bab yang ilmu tentang proses berisi pengetahuan pengembangan ini peranan ten tang ilmu pengembangan dan pengamatan .c::erta dalam peranan wahyu pengetahuan. penggunaan ilmu i lmu Dan dan terakhir pengetahuan yang membahas tentang tujuan, cara penggunaan dan manfaatnya. Bab v merupakan kunci dari seluruh rangkaian pembahasan yakni merupakan kesimpula.n jawaban apakah hakekat o leh dari ilmu n i 1a i - n i 1 a i dari hasil pembahasan, permasalahan itu bebas nila.i t er t ent u , b e g i t ll pengembangan dan penggunaannya. yang sekaligus diajuka.n atau harus j uga t e n t a. n g yaitu terikat pr os es BAB KESIMPULAN DAN V SARAN-SARAN A. Kesimpulan Berangkat dari permasalahan yang diajukan, pengumpulan data serta analisis yang dilakukan, maka suatu kesimpulan dapat dikemukakan sebagai berikut 1. Hakekat ilmu pengetahuan dalam Al-Qur'~n adalah rangkai- an aktivitas manusia dengan prosedur ilmiah baik melalui pengamatan, penalaran maupun intuisi sehingga menghasilkan pengetahuan yang sistematis mengenai alam seisinya serta mengandung nilai-nilai logika, etilca, estetika, hikmah, rahmah dan petunjuk bagi kehidupan manusia baik di dunia maupun di kemudian hari. mengandung nilai-nilai empirik serta Al-Qur'an banyak isyarat yang di- berikan kepada manusia untuk mempelajari, memahami dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang tertulis yaitu baik melalui ayat-ayat al-Qur'an maupun ayat-ayat yang terbentang luas di alam semesta beserta isinya. 2. Dugaan bahwa Al-Qur'~n merupakan penghambat perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan adalah tidak benar; dari hasil temuan di berbagai ayat, tidak satupun yang melarang mengembangkan i 1mu penge t ahuan, Qur'in selalu mendorong, bahkan seba l i knya, sampai-sampai kepada manusia untuk mempelaja.ri A1- "menantang" seluruh alam semesta termasuk rahasia di balik alam fisik. Dalam pengembangan ilmu pen$etahuan dan teknologi, Al-Qur'an sangat menekankan peranan pengamatan dan penalaran, demikian 253 juga 254 wahyu dan i lham mempunyai terutama dalam peranan yang sangat memahami mengembangkan mengungkap, dan besar rahasia dibalik alam fisik. 3. Bagaimana pun juga ilmu pengetahuan harus digunakan dan memiliki tujuan. Tujuan untuk kesejahteraan, ilmu pengetahuan yang semula ketenangan dan ketentraman, berubah dan cenderung pada perusakan telah alam bahkan pada pemusnahan manusia, hal ini karena tidak dilandasi oleh nilai-nilai etik moral dan agama sebagai ilmuwan. Ini semua sangat landasan bagi bertentangan dengan anjuran bahkan perintah Allah SWT melalui Al-Qur'~n untuk memakmurkan alam dan semua isinya. Dengan kata lain penggu- naan ilmu pengetahuan dan teknologi bagaimana pun tidak dapat bebas dari nilai. B. Saran-Saran Atas dasar kenyataan tersebut di atas, maka di bawah ini disarnpaikan beberapa saran 1. Sudah saatnya para i lmuwan menyadari sepenuhnya bahwa betapapun hebatnya manusia sehingga dapat menguasai alam ini, pada hakekatnya tetap adalah makhluk yang yang penuh dengan keterbatasan, lemah untuk itu dengan kerns- juan yang diperoleh hendaknya tidak untuk menyombongkan diri serta menjauhi Sang Maha Pencipta Seluruh alam. 2. Dengan realitas yang ada bahwa, Al-Qur'an bukanlah penghambat dalam pengembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan Al-Qur'~n sebagai nara sumber yang dijadikan landasan berfikir oleh ilmuwan muslim pada 255 masa lalu. Hendaknya mendapat perhatian yang serius untuk dikaji kembali bukan hanya ayat yang tersurat, melainkan lebih menekankan pada ayat yang tersirat berupa fenomena alam dan isinya. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah i lmu pengetahuan pad a umumnya, dan pengkaj ian terhadap al-Qur'an pada khususnya, oleh karena itu bagi para ilmuwan lain dapat mengembangkan sesuai dengan disiplin ilmu yang ditekuninya. - 0 - DAFTAR l?l:...lSTAKA "Etika dan Dialog Antar Agama, Perspektif Islam" (dalam) Ulumul Qur'8n, Jurnal Ilmu dan Kebudayaan, Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF) Abdullah, M. Amin, No. 4, Vol. Aceh, Abu Bakar, Solo, 1991 IV, 1993 Sejarah Filsafat Islam, Cet. 4.,Ramadani, Ackermann, Robert, The Philosophy of Science: An Introduction, Pegasus, New York, 1970. Afif, Abdullah, baya., 1994 Islam Dalam Kajian Sain, Al-Ikhlas, Sura- Al-Mu'jam al-Mufahrasy li alFadhi al-Qur'B.n al Karim, Dar a.l-Fikr li al Thaba'ah Al-Baqi, Muhammad Fua.d, Abd. wa al-Nasyr wa. al-Ta.uzi, Beirut, 1980 A 1-Dzahab i, Muhammad Hu se in, Penyimpangan-penyimpangan dalam Penafs iran A 1-Qur 'B.n (A 1- itt i j a-hat u Munhar if a fi ta.fsiril Qur'a.nil Karim Dawafi'·iha. wa daf'ula), Terjemahan Hamim Ilyas dan Machnun Husein, Rajawali, .Takarta, 1986 Al-Faruqi, Isma' i 1 Raj i, Islamisasi I lmu Pengetahuan (Islamization of Knowledge : General Principles and Workplan·) Terjemahan Anas Mahyuddin, Pustaka, Bandung, 1984. Al-Ghazali, Munqidz min al-Dalal, Beirut, Libanon, tt. Al-Maraghi, Ahmad Musthafa., Tafsir Al-Maraghi, Terjemahan Bahrun Abubakar, Jus 30, Thoha. Putra, Semarang, 1985 Angeles, Peter A., Dictionary of Philosophy, Noble, New York, 1981. Barnes & Nirwana Ahmad, "Pergolakan Paradigma Pengetahuan Holisme da.n Postmodernisme" (dalam} Suyoto dkk., (Ed), Postmodernisme dan Masa Depan Peradaban, Aditya Media, Arsuka, Yogyaka.rta., 1994 Arsyad, M. Natsir, Ilmuwan Muslim Sepanjang Sejarah, Mizan, Bandung, 1989 Asd i, Endang Daruni dan A. Husnan Aksa, Fi losof-fi losof Dunia Dalam Gambar, Ka.rya. Kencana, Yogyakarta, 1982. M. Baqir, "Pendekatan Tematik Terhadap Al-Qur(dalam) .Turna.l Ilmu dan Kebudayaan, Ulumul Qur'lin, No. 4, Vol. 1, Aksara Buana., .Takarta., 1990 Ash-Shadr, '8n", 257 Ash-Shadr, M. Baqir, Sejarah dalam perspektif Al-Qur'an (Trend of History in Qur'an) Terjemahan Nasrullah Hidayah, Jakarta, 1993 (Tim Editor), Mu'jizat IPTEK, Oema Insani As-Shouwy, et al., Sunnah Tentang Al-Qur'~n Press, dan As- jakarta, 1995. Asy'arie, Musa, "Filsafat Islam Suatu Tinjauan Ontologis", (dalam) Filsafat Islam, Ed. Irma Fatimah, Lembaga Studi Filsafat Islam, Yogyakarta, 1992 Azhim, Ali Abdul, tif Epistemologi dan Aksiologi Ilmu Perspek- Al-Qur'~n, CV. Rosda, Bandung, 1989~ A Wuy, Tonuny F. , "La ta.r Be lakang Teor it is Pos tmodern i sme ", dalanf Postmodernism dan Masa Depan Peradaban, Suyoto et al (Editor), Aditya Media, Yogyakarta, 1995. Az-Zuhai 1 i, Wahbah, Al-Qur 'lin dan Dinamika, Yogyakarta, 1996. Paradigma Peradaban, Baiquni, Achmad, Al-Qur'i!in Ilmu Pengetahuan dan teknologi, Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta, 1994 ---------, "Filsafat Fisika dan Al-Qur'"ltn" (dalam) Ulumul Qur'an, Jurnal Ilmu dan Kebudayaan, No. 4, Vol, 1, Aksara Buana, Jakarta, 1990 Osman, Tauhid dan sa ins, Esai -esai ten tang sejarah dan Filsafat Sains Islam, Terjemahan Yuliani Liputo, Bakar, Pustaka Hidayah, Bandung, 1994 Barnadib, Imam, Filsafat Pendidikan Sistem dan metode, FIPIKIP, Yogyakarta, 1987. Bergamini, David, et al., Alam Semesta, Pustaka, Jakarta, 1979 Edisi Kedua, Tira Bertens, K. ,Filsafat Barat Abad XX Inggris-Jerman, Oramedia, Jakarta, 1983. maurice, "Reflection on Religion and Science in Connection With The Scientific Anticipations of The Qur'lin", Makalah pada Seminar Internasional VI, Mu'ji- Bucaille, zat Al-Qur'an dan As-Sunnah tentang Ilmu pengetahuan dan Tekonologi, Kerjasama R.A. Islami-ICMI, BKSPTIS, DD II, IAIN Syarif Hidayatulla.h, Bandung, 1995. Harifuddin, Konsep Kufr Dalam Al-Qur'i!in : Satu Kajian Teologis dengan Tafsir Tematik, Bulan Bintang, Cawidu, Jakarta, 1991. 258 Comte, Auguste, The Positive Philosophy, 1855 Freely Translated and Condeused by Hariet Martineau, AMS Press, New York, 1974 Dagobert D. Runes, Dictionary of Philosophy, littlefield, Adams a co., Toronto, New Jersey, tt. Departemen Agama RI., Al-Qur 'an dan Ter jemahannya, Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur'an, Jakarta, 1989. ---------, Al-Qur'in dan terjemahnya, PT. Dana Bhakti UII, Yogyakarta, 1991. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989. Descartes, Rene,Discourse on method and Meditations, Chavur Press, Ltd., Bungny, Suffolk, 1968. The Dirdjosisworo, Soerdjono,, Pengantar Epistemologi dan Logika, Remaja Karya, Bandung, 1985. Djaelani, Abdul Qadir, Filsafat Islam, Bina Ilmu, Surabaya, 1993. Djay, A. Rahman, "Al-Qur'lin Dalam Fokus Kosmologi Modern" (dalam) Ulumul Qur'8n, Jurnal Ilmu dan Kebudayaan, No. 4, Vol. 1, Aksara Buana, Jakarta, 1990 Ensiklopedi Islam, PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jilid 3, KalNah, jakarta, tt. Fachruddin H., Ensiklopedia Al-Qur'8n, Rineka Cipta, Jakarta, 1992 Ghulsyani, Mahdi, Filsafat-Sains Menurut Al-Qur'an (The Holy Qur'an and The Science of Nature), Terjemahan Agoes Effendi, Mizan, Bandung, 1991 Gie, The Li~ng, Pengantar Filsafat Ilmll, Liberty, Yogyakar ta, 1996 Had i w i j on o , Ha run , sari s e jar a h F i 1s af a t Bar a t , Yay a san Kanisius, Yogyakarta, 1980 Hakim, Arif, "Antara Habermas Recoct1r dan Derrida" (dalam) Suyoto dkk., (Ed.) Postmodernisme dan Masa Depan Peradaban, Aditya Media, Yogyakarta, 1994 Hamka, Tafsir Al-Azhar, Juz XXX, Yayasan Lamilojon, Surabaya, 1979. Hatta, Muhammad, Pengantar ke Jalan Ilmu dan Pengetahtlan, Cet. kelima, PT. Pembangunan, Jakarta, 1970. 259 Ibrahim, Marwah Daud, "Strategi Ilmu dan teknologi Nasa Depan" (dalam) Ulumul Qur'an, Jurnal Ilmu dan Kebudayaan, No. 4. Vol. 1, Aksara Buana, Jakarta, 1990. Jacob, T., "Teori Evolusi Biologis: Pengaruhnya Terhadap Berbagai Bidang Pemikiran", (dalam) Ulumul Qur'an, Jurnal Ilmu dan Kebudayaan, No. 1 Vo 1. I I I, Aksara Buana, Jakarta, 1992. Kadir, C.A., Filsafat Ilmu dan Pengetahuan Dalam Islam, Terjemahan Hasan Basri, Yayasan Obor, Jakarta, 1989. Kattsoff, Lobis o., Pengantar Filsafat (Elements of Philosophy), Terjemahan Soejono Soemargono, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1987 Langeveld, M.J, .Menuju ke Pemikiran Filsafat (op Weg Naar Wijsgerig Denken) terjemahan G.J. Claessen, diteliti oleh Hazil Tansil, PT~ pembangunan tt. Langgulung, Hasan, Asas-asas Pendidikan Islam, Pustaka AlHusna, Cet. I, Jakarta, 1989. Laszlo, Ervin, Introduction to Systems of Philosophy, Science Publishers, Inc., 440 Park Avenur South, new York, tt. Mahzar, Armahedi, Islam Masa Depan, Pustaka, Bandung, 1993 Malik, Mansoer, Metode Penalaran Ilmiah Dalam Al-Qur '8n, Disertasi, lAIN, Jakarta, 1989 Melsen, A.G.M., Van, Ilmu Pengetahuan dan Tanggung Jawab Kita, Terjemahan Bertens K., Gramedia, Jakarta, 1985 Muhadjir, Noeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, Telaah Positivistik, Rasionalisme, Phenomenologik, Realisme Metafisik, Rake Sarasin, Yogyakarta., 1990. Musmad, b, "Memburu Planet Bermatahari Kembar", Harian Kedaula.tan Ra.kya.t (KR), 24 Desember, Yogyakarta, 1995 ---------, "Menghi dupkan Jenazah Mas i h Menjad i Obses i ", Haria.n Keda.ulatan Rakyat (KR), 24 Desember Yogyakarta, 1995 Najati, M. 'Utsman, Al-Qur'8n dan Ilmu .Tiwa, Terjemahan Ahmad Rofi' Usmani, Pustaka, Bandung, 1985 Nasution, Harun, Islam Rasional : Gagasan dan Pemikiran, Editor Syaiful Muzani, Mizan, 1995. 260 Naufal, Abdur Rozaq, Allah dari Segi Ilmu Pengetahuan Modern, Terjemahan Halimuddin Hs, Bina Ilmu, Surabaya, 1983. Ni lnaiqbal, Dari Asas "Fisika Kuantum ke yang Gaib", (dalam) Ulumul Qur'8n, Jurnal Ilmu dan Kebudayaan, Aksara Buana, Jakarta, 1990 Peursen, C.A. Van, Susunan Ilmu Pengetahuan Sebuah Pengantar Filsafat Ilmu, Terjemahan I. Drost, Gramedia, Jakarta, 1985. ---------, Pengan tar Fi 1sa fat I lmu, A1 i h bahasa, Soemargono, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1986 Soej ono Prawirohardjo, Soeroso H. ,dkk., (Ed) Pancasila Sebagai Orientasi Pengembangan Ilmu, Penerbit KR. Yogyakarta, 1987 Poespoprodjo, w., LPH, ss dan Gilarso, Logika Ilmu Menalar, Edisi Kedua, Bandung, 1985. Popper, Karl, Raimund, Realism and the aim of Science From the Postscrip to the Logic of Scientific Discovery, Edited by w.w. Bartley, III, Rownan and Methods, !llyn and Bacon, Inc., 1982 Qadir, C.A. (Penyunting), Ilmu Pengetahuan dan Metodenya, Terjemahan Basco Carvallo, et al, Yayasan Obor, Jakarta, 1988. Rahmad, Jalaluddin (Pengantar), Ali Abdul Azhim, Epistemologi dan Aksiologi Ilmu : Perspektif Al-Qur'7ln, Rosda, Bandung, 1989. Rahman, Afzalur, Al-Qur'~n Sumber Ilmu Pengetahuan (Quranic Science), Terjemahan H.M. Arifin, Bina Aksara, jakarta, 1989 Robert c., Bogdan, Sari Knopp Biklen, Qualitative Research For Education in Introduction to Theory and methods, IllyandBacon, Inc., 1982 Rahardjo, M. Dawam, "Ensiklopedi Al-Qur'8n", Ulumul Qur'an. Jurnal Ilmu dan Kebudayaan, No. 4, Vol 1. Aksara Buana, Jakarta, 1990 Santoso, R. Slamet Imam, Capita Selecta Sejarah Perkembangan Ilmu Ilmu Pengetahuan, Sastra Budaya, Jakarta, 1977. Setiawan, Conny R. dkk. ,Dimensi Kreatif Dalam Filsafat Ilmu, Remaja Karya, Bandung, 1988. 261 Shadily, Hasan, Ensiklopedi Indonesia, Hove, Jakarta, 1982 Ichtiar Buku-Van Shihab, M. Quraish, Membumikttn Al-Qur'8n, Fungsi dttn Peran Wahyu dttlttm Masyarakttt, Mizan, Bandung, 1992 ---------, Wttwttsan Al-Qur 'lin, Tttfsir Mttudhu' i Attts pelbttgai Persoalttn Umttt, Mizan, Bandung, 1996 S u h a r son o , Be r f i k i r Is lttm i , A1-Jam i ' a h , Di r a sa t i 1 I s 1amiyah, Yogyakarta, 1990. Supajar, Damardjati, "Sosok dan Filsttfat Islam, Tinjauttn Aksiologis" (da.lam) Filsttfttt Islam, Editor Irma Fatimah, LSFI, Yogyakarta, 1992. Suparlan, YB., Alirttn-aliran Baru Dalam Pendidikan, Offset, Yogyakarta, 1984 Andi Suriasumantri, Jujun s., Filsafat Ilmu Sebutth Pengantar Populer, Sinar Harapan, Jakarta, 1984. ---------, Ilmu Dalam Perspektif, Sebuah Kumpulan Karangan Tentang Hakekat Ilmu, Gramedia, Jakarta, 1985. ---------, I lmu Dalam Perspekt if Moral, tik, Gramedia, Jakarta, 1986 Sos i ttl, dan Pol i- ---------, I lmu dalam Perspekt if Sebutth Kumpu Jan Hakekat Ilmu, Obor Indonesia, Jakarta, 1991. Ten tang Sutopo, Heribitus, Pengantar Penelitian Kualitatif, Dasardasar dan Prakti s, Pus at Pene 1 it ian · UNS, Su rakar t a, 1988. Thabathaba'i, Alamah M.H., Mengungkap Rahasia Al-Qur'~n (Al-Qur'in fi al-Islam) terjemahan A. Malik Madany dan Hamim Ilyas, Mizan, Bandung, 1987. Tim Dosen Filsafat Ilmu, Fakultas Filsafat UGM, Ilmu, Liberty, Yogyakarta, 1996. Filsafat Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, De par temen Kebudayaan, Balai Pustaka, Jakarta, 1989. Tim Tashih, Departemen Agama RI, Universitas Islam Indonesia, Al-Qur'lin Tafsirnya, Jilid IV, Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta, 1991. Thoha, Ahmadi, (Pengantar pada tarjamah) Al-Ghazali Tahafut Al-Falasifah, Pustaka Panjimas, Jakarta, 1986. 262 Titus, Harold H., et al. ,Persoalan-persoslan Filsafat (Living Issues in Philosophy) Terjemahan H.M. Rasjidi, Bulan Bintang, Jakarta, 1964. Toffler, Alvin, Gelombang Ketiga (The Third Wave), Terjemahan Sri Rusdiantinah, SB. Panca Simpati, Jakarta, 1988. Wach, Joachim, Sociology of Religion, The University of Chicago Press, Ltd. London, 1971. Wibisono, Koento, Arti Perkembangan Menurut Filsafat Positivisme Anguste Comte, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 1983. ---------, "Is lam dan Iptek Dalam Kon teks Kehidupan Manusia: Pendekatan Filsafat Ilmu," Diskusi Panel, Pusat Studi Islam, Lembaga Penelitian UII, Yogyakarta, 1995. Watt, w. Montgomery, Islam dan Peradaban Dunia, Pengaruh Islam atas Eropa Abad Pertengahan, Alih bahasa Hendro Prasetyo, Gramedia, Jakarta, 1995. Wyschogrod (Rd.), Saints and Postmodernism: Revisioning Moral Philosophy, The University of Chicago Press, Chicago and Londbn, Printed in USA, 1990. Yafie, Ali, "Memahami Al-Qur'lin Secara Integral" (dalam) Ulumul Qur'an, Jurnal Ilmu dan Kebudayaan, No. 5, Vol. II, Aksara Buana, Jakarta, 1990. Yusuf, Choril Fuad, (dari) "The Essence of Islamic Civilization", (dalam) Ismai 1 a.l-Faruqi dan Lois Lamya Al Faruqi, the Cultural Allas of Islam Macmillan, Publising Company, New York, 1986 (dalam) Ulumul Qur'an, Jurnal Ilmu dan Kebudayaan, No. Vol. VII, Grafimastra Tata Media, Jakarta, 1996. Zaini, Syahminan, lsi Pokok Ajaran Al-Qur'an, Kalam Mulis, Jakarta, 1986. Za i nudd in, M. , I lmu Dalam Perspekt if Is lam, Tes is Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 1992. Zen, MT., (Editor), Sains Teknologi dan Hari Depan Manusia, Obor Indonesia, Gramedia, Jakarta, 1981. **** 301 6. Dosen Fakultas Tarbiyah UII, Yogyakarta, 1984-sekarang. 7. Pembantu Dekan III, Fakultas Tarbiyah UII, 1989-1991. 8. Ketua Program Magister Studi Islam (MSI) UII, 1997-1998; 1998-2001 V. Karya Ilmiah antara lain: 1. Syafi'ie, Imam, Konsep Guru Menurut Al-Gha.zali: Pendekatan Filosofis Pedagogis, Data Pustaka, Yogyakarta, 1992 2. ---------, "Pemanfaa tan Sumberdaya Edukatif, UNISIA, UII, Yogyakarta, Manus i a" Tinjauan 1993 3. ---------, "Sains dan Teknologi Dalam Perspektif Al-QlJ.r'an", Jurnal Studi Islam, MUQODIMAH, Kopertais Wilayah III, Yogyakarta, 1996. Dalam Perspekt if A 1-Qur 'an (Kajian Ontologis Terhadap Akal)", Jurnal Studi Islam, MUQODI- 4. ---------, "Fi I sa fat MAH, Kopertais Wilayah III, Yogyakarta, 1997 5. ---------, "Peranan Pendidikan Agama Islam dalam Membangun Etos Kerja dan Sumber Daya Manusia", Jurnal Pendidikan Islam, Konsep Dan Impl'ementa.si, Volume 4 Tahun III Maret, Fakultas Tarbiyah UII Yogyakarta, 1998. 6. ---------, "Pengaruh Pendidikan Modern Terhadap Pendidikan Islam", DiNAMIKA, Journal of Islamic Studies, STAIN, Edisi IV/II/1998, Surakarta. VI..Penelitian Individual, antara lain: 1. Syaf i' ie, Imam,· "Peranan Mubal igh Dtd am Pembinaan Remaja di Wilayah Condong Catur", Yogya.karta, LPPM-UII, 1987 "Kerukunan Uma.t Beragama : Studi Ka.sr1s di Perumnas Minomartani Slema.n Yogya.karta'', LPPM-UII, 1987 2. ---------, "Wawasan Teknologik Pendidi.kan Tinggi Is lam Swas ta di DIY", LPPM-UI I, 1988. 3. ---------, Perguruan 4. ---------, "Konsep Tujuan Pendidikan Menurut Al-Ghazal i Dalam Konteks Pemikiran LP-UII, Yogyakarta, 1997. Filsafa.t Pendidikan Sezaman", 263 DAFTAR SURAT DAN AYAT AL-QUR'AN YANG DIPILIH SEBAGAI SAMPEL PENELITIAN NO. BAB HAL AM AN NAMA SURAT NO. SURAT AYAT 1 2 3 4 5 6 1 I 7 34 2 II Luqman Al-Baqarah 49 Al-Baqarah 51 Al-Kahfi 56 Al-Baqarah 57 31 20 2 31 2 31' 32 18 ' 65 2 269 Luqman 31 12 58 Al-Alaq 96 1 60 Al-Baqa.rah 2 31 61 Al-Baqarah 2 30 Ar Rahman 62 Al-Ba.qarah Al-Alaq 63 65 55 2 96 - 5 2 31 4 Al-Baqarah 2 31 Al-Maidah 5 110 Al-Baqarah 2 32 Al-Fatihah 1 2 Al-Baqarah 2 47' 122,131,251 Ali Imran 3 33, 42, 92, 97, 108 Al-An 'am 6 45, 71, 86, 90, 162 264 NO. BAB HALAMAN 1 2 3 66 3 III NAMA SURAT 4 Al-Ba.qa.ra.h AYAT NO. SURAT 6 5 2 20, 29, 106, 113 1 148, 155, 178, 231' 255 Al-Mu 'minun 23 14 Ash-Sha.ffat 37 125 80 Ali 'Imran 3 7 109 Al-Ba.qarah 2 31 Al-Ma.idah 5 31 - 110 Al-Ghosiyah 88 17 111 Al-Jumu'ah 62 4 112 Al-'Alaq 96 5 113 Al-Isra' 17 85 114 Al-A'raf 7 27 Yunus 10 61 Al-Ankabut 29 20 An-Nahl 16 78 Al-Haaqqah 69 38, 39 Al-Ba.qa.ra.h 2 115 116 186 Qa.f so 16 Luqman 31 27 Al-Isra.' 17 85 Yusuf 12 76 Al-Muda.tsir 74 31 Al-Ba.qa.ra.h Thaha 2 225 20 114 20 265 NO. BAB HALAMAN 1 2 3 3 III 118 NAMA SURAT 4 Al-A'rt\f Yusuf All Imran NO. SURAT AYAT s 6 7 185 12 105 3 191 Yunus 10 6 Yasin 36 37 121 An Naba' 78 6 122 Qaf 50 7 123 Al-Mu rsa.Uit 77 25 124 Al-'Ala.q 96 1 Al-Thariq 86 51 6 Az-~ariyat 51 21 Al-Balad 90 8 As Syams 91 7 120 - - 40 7 - - 27 3 - - 7 10 10 125 Al-Baqarah 2 129, 1 s 1 1 269 127 Ali Imra.n 3 191 Al-Baqarah 2 129, 231 Al-Baqa.rah 2 269 128 Az-Zuma.r Ali 'Imran 39 3 18 7 1 190 sad 38 29 Al-Mu'minun 40 54 Al-Ma' idah 5 100 Ibrahim 14 52 Ar Rad 13 20 - 22 266 NO. BAB HAL AM AN 1 2 3 3 III 128 NAMA SURAT 4 Az Zumar Al-Baqarah IV 6 5 39 2 9 197 Al-Talaq 65 10 129 Yunus 10 100 131 Kahfi 18 71 132 Kahfi 18 74, 77, 79. 80 133 Kahfi 18 81, 60 134 Kahfi 18 63, 65 Al-Baqarah 4 AYAT NO. SURAT 2 30, 31, 35, 36 136 Al-Jatsiyah 45 24 137 Al-Ahzab 33 25 141 Al-Baqarah 2 73 142 Ali 'Imran 2 49 - Al- 'Ala.q 96 1 150 Al-Anbiya' 21 30 152 Az-Zariyat 51 47 153 Fush Shilat 41 53 157 Al-Ghasiyah 88 17 159 Yunus 10 101 160 Al-Ankabut 29 20 161 Ar Rum 30 50 164 Al Qamar 54 49 165 An-Nahl 16 11 166 An-Anbiya' 21 30 5 - 20 267 ' NO. BAB HALAMAN NAMA SURAT NO. SURAT AYAT 1 2 3 4 5 6 4 IV 168 Al-Thariq 86 5 Al-Mursalat 77 20 170 Al-Mu'minun 23 115 171 Al-Haji 22 5 176 Al-Baqarah 2 255 178 Ali Imran 3 190 180 Al-Haji 22 47 Al-Ma'arij 70 4 Fush Shilat 41 9 Al-Anbiya' 21 30 182 Nuh 71 13 187 Al-A'raaf 7 54 As-Sajadah 32 4 Al-Anbiya' 21 30 Az-Zariyat 51 47 190 - - 1 Yunus 10 5 Al-Fath 48 23 Al-Anbiya' 21 104 Al-'Alaq 96 1 Thaha 20 114 210 Luqman 3.1 34 212 Hud 11 49 197 200 Al-An'am Al-Maidah 5 23 12 - 6 194 7 - 116 16 5 268 NO. BAB HAL AM AN 1 2 3 IV 214 4 NAMA SURAT 4 217 6 5 6 59 10 61 Al-An'am 6 73 At-Taubah 9 94, 105 Al-An'am Yunus 215 AYAT NO. SURAT Ar Ra'du 13 9 As Sajdah 32 6 Az-Za.riyat 51 56 9 31 At-Taubah 218 Al-An'am 6 74 219 Al-An'am 6 75, 76 220 Al-An'am 6 103 221 Al-An'am 6 77, 78, 79 224 An-Nahl 225 Al-A'raf Yusuf Al-An'am 226 231 Al-Hajj 16 78 7 22 12 94 6 7 22 , 46 Al-A'raf 7 179 At Tau bah 9 87 Qaf 50 37 An Nahl 16 108 An Nahl 16 68 As Syu'ara 42 13 : 269 NO. BAB HALAMAN 1 2 3 4 IV 231 232 236 NAMA SURAT 4 NO. SURAT AYAT 5 6 Mary am 19 11 Asy-Syuraa 42 13 As Syuraa 42 51 Asy-Syuara 26 192 - Al-'Alaq 96 1 - 5 Al-Baqarah 31 2 237 As Syams 238 Al..;Baqarah 2 Al-Qashash 28 Al-Ma'idah 5 240 Al-Jumu'ah 62 4 241 Ar-Ruum 30 6, 7 Ad-Duha 93 3 244 Al-Kahfi 18 45 246 Al-Hadid 57 20 252 An-Nahl 16 89 8 91 251 7 111 ... 195 210 ' , , ~ , ~ ~~~ .s:J. ~ ~ ~. . ~\ ~ J~~:; ,~8\ ::,.~ "' , ., :('<) ~/ r\ n·-n :('<) ~/ . ~~~ ~0~. ~'lY. ~c·~~.:::-1 Jw ~)Qi JS- {:t.a;, ~ \;(~\::.:)'\ r:;\ ~) } "' , ,, , , ,. ,. 0':! )1"'1"'-·' I"' • I o~ \1~ • '.J . . , 0':! ' ~ , ~ 1'"1- ,.;.,, ' ~ \I.N • " , ,. , ... ' ; (n) , ... ~ J '1"''71 vI"ol:w \,.)w; , , •, \'*~ .... • 0':! • • r.J..>-.J . . "· •J " .,, ,)..,...> (iO) 2.11 ,, ' ~ ~ ~~~lj~\ , #I " ~ ' \; ~\.:..; Jl ~ ~~ (t) (0) r·:{'l') ~/ 0" •) , , , ~;:~:: '1 t: ~1 v1Ju ~ ~~ ~~.. , , ti: . ~~ ~\.:~1 , ~ J' ~ S\_j!l ~ ('<) n:{Y) ~/ n:(Y)~I ~~L, ~0! ·'1.? ·\..-·~ ~\ Jw ~")WI.?~f' ~ t$' •\..- ~~ r;\ ~_, <'"'> 212. ~'cl\ ~ V"J2\ ~f.~~\ ~~ ~ Jl~ .)>-J ~ ~ fi\ r'/ ~~ ~~ ~\ J\,; j~ (\' •) ~\~~\if:;;.; jl_, (.1~ ~~ ,,.)~~ ~~ ~tSJ\ ~ jl_, ').[., ~\ J jl_, ~j~ J_,.J\ 0 \J;:-" ~ 'll jl_, JJ~ ~f.~~~~\ tsr.J ~j~ ~ ~ '+.:' ~ JJ~ ~~ 0~ rP ~;£'v.jj' Jw ~~~ r+-=-: j~ ~ ~'r! ~ ~ '"'f:('f) ~~ ~\ ~\ ~\ ~~ \;:_J;. \.. '1! w~ '} ~~ \)\,; (i~) ...\ ~,.' ,.\· \ ,..,._ 'V'(-'") f11'4 ~· -: .• tit • I • \ ,._ ... • ' "" • ! \ t\ • .,......,, • • •i ./I . • . ~ ... , . . """' ; . •I \ I v_....w~·J>'~...i'J ~;'>~t.'..l•. . .. ~-~·~·. . ":':"",.. ~ .. .., '-"• ... ,. t.J'I.>~ ... - . c,~WI "-?) ..;.....L...\ J\; Jl\ e_~ 'l..,J_, . rL\ ~.) ...1 Ju jl (tV) <' n) ·~ L.. .,j_y_, ~~ ~~ Jl\ ~t\_, ~_J~ ~.J_,b ,.P.J ~~ 0j~ r_,....Ji' <~O') ~WI 1~ ' ::• .Jj .ull 4]N. -~~ ~J ~I ~w .v ~··I~. ~,.~. .W\ • ~~ _. _, _. c,~WI ~ ~~ J\_, ~'J.l J\_, \:,.._1.J \.)I ~~ ..U\ ~l tii) 273 , ' "'' ; ; ., )' ·:~-'~' ~- ~ ·)..:.;.JI ~~ •. jJI ~~ _. r~ ~. u;; , . .) , , '.) -' J; ,\-- .I, ~ ~ .... ~ .~ , )' ;:-.;· .., r.?}l'( ~~ tr. ~ ~l -~ G. .~t J$- ~'JJ I IJ ;; I • , , , ; I) r;a;_'lj ,:~;-:') ~.: ~~ 0.JJ ~ ;.:~1 s; , , , ' (V') I r'.l:'.Jt \S·41 .r ,, Jl\ ~' uG \l:ji• ..s~ , ·:·, J' t ~· ~~~l ~ v~ 1" .a·~~ li· u-:,.1,rin , ..s,~ v~ ~, . . .•• !; l.i .) • , . -:~'~\ .:./1 :\. ~' ...r. .r:-, , "'" ,,~J IJ ,, -:~-'\,;JI r..r \6 ~ >~ \k.t '..;: ·~1 Lc.C~ .J --~ v --~ l.. ~ ~ u::; , u;; ,. I~ I , Jt<- "'I} I , ~ ;, (Ai) ..,. ~\:11 :'~ ;l\ , .. ~ \ ,... L. J.;. ·.Ctt.1 :1 l'~ • .WI •-'(.'' . ~\ '.U ". )1\ c.!D' { ,, ,\S.r; ~ ~ V~ ~ ,. r c.)" J.f;' \$ 0'; ;.J N , ~ , , , ,, .. , . r ~ . , . , ~~ ~~ ~D .h ~t; ~ ~1 r~& ~ ~ ~ --~r.o1 u~ ~i ~~~~ J~ , ('f ·) ('I'\) ~74 . ('\ '\) ('\ '\'\") (H.A) ('\ 00) (\V") I ,t,J , ,,,,.,,,,~.. '.......! ~ v- , ' .J ~ , .)J , • 1.,..W>v ~\1.) '\...-.>II ~ ~ .)I ....... _, lr< ... , .. \"\'f' 1''1 v - ._, ..... ~ ,. ' , • , ·~J''I"I'.I'I·"'"~o •f' ~1''' \,..J 11 y\..1 t) ,. ~I ' 11J. ~ .-I_• ~ , .. , If.. "':?· , '-' , ~ ~r~ m~} ,~ J:&l ;;p~~./~. ;;~~:}~_,;:, _ ~~~~1~ ~u1r£k ~~~ en·'> , . ~ , ~ I , I ,, ,, , I I ~IC,~~r, ~?~~~~ ~~'J)~~ :.W~F:;J ~.i~,G~ ~ •J , ~ J I J I I J I , I , " ~ ,l:f' ~· '" JN_, .,c' 1.111 ~t 1. . ,~-r. 1.111 1.ir ~ ·<t.-~~~ I...Jrs:J1 •. ·<,~ s:·t \; ·<,~ 1-;; I) ~~ _, ~ , .. ~ , , ~ ,. , ~ ~~ U' ') \"7 , t , , , ~~ d'.' :'.:,•J l'l 1/, · ~,') ~r. , ~ul ~· ~ ~ ...... \J' 1.1.) " s, 1 , f'' .I ' ; , , ~ :'~t' ':1 ,_,_ . . ~::~n '-:f - ~~~ _,,~ '11., ~~., ':1 ~n ('( 00) 2:75 . . ~t;.\\ 0->'\ (J}J j;;.J ~ ~~\ (\" 0) v :(r) <;~y J 0!:\l\ \..\; ~~~ _;.~ ~t5J\ \\ .y ~~ u0 ~ ~t5J\ ~ J) ~~\ .Y' JT (V) J ~I)~~\~! J,)·~ ~ \...J J,)c; ~-~~ 8\ ~~\ ~ ~l!:; \.. ~ c; ~fi ~\J ~' LJ) ~l f:~ ·\...J ~J ~ ,y ,f~ 0 ~-~ ~' n :('I') t •\. . . . ~' r.J ~J ~J~ r£01 ·~.r •\.......\ ,;~\ Jw ~;u\ J>- ~f' ~ .. u~J\:J\ if ~u .. 0-'' en) .. <./"' ~~- ~J~u ~'JJ' \:U j\.l.l.J~ • I·. )U\ (\V) ~J~·U\J!, (\,\) ~~J~\J!J (\\) ..;..ili,_ .._:£ \. \J\ • V: I ~:>.\a .. ~~J ~\ J!J 2:76 ~:(\T)~ o:(\ "\) ~r ~ 0L; ~~~ ,, 0 :( \ Y) ~ 'Y1 ~~if~)\..._, lj_J _,.i .j' ~)\ Ji ~)\ ,:f' ~.i~) '\'V:(V) Jklf (0) IY-Vl (t\0) JyU/ ~14~ 4) ~y ~t!:~-~~·nif~~\~ l<0~ 1 A '1 r;i~~ c-<V) ~.:.,.~ '} ~~ ·~) ~~\ ~ t! rfJ} '} ~ .:r ~J y. f~ "\ \ :(\ ·) ~)!. ~ ~l bJ~ A>- \5'Y! ~if~ 'Y_, 01) .:r ~ Lr:; ~) 0\; J ~ ~J 'Yl p '}_,~~if _,;...o\ '}_, •UI d.. '}_, v~J ~\ d.. ;;J~ J~ if ~J. ,:f' '-!r-~J..;. 0'> 277 ~ ;.W ~\_, )~ ~\_, ~\ fl ~)~~')~~\~if~_;..\~\_, ;nf..:; r'"> • 0Jr"-? ~ ~\ -y;, J\kl... ~ ~ . . 1./. 1f...J::l_,,) ~ C:/.;-:J \~l if'~' oy:J ~\ ~; ~~ ~ ,.plf- ~L. \~l.t ,\ o:( \ V) ~ ')~~\if~_,\ \.._, l..j.J _,.i if~)\ ~G ~j\ ;!' ~_i.._,) 0"") (~ \) C'""'> •yVI C."O) 2:18 j.,;.~ ~b"\.. ~~ ~£~£~\ ~o\$=-.J ,Y ~j.:-\ ~ ~\ •V:..J v~ ~.J\ \~ (V"\) ~ ~ c$~ f' (J}J ·~ ,Y ~k;-.J.> i:j Jl\ ·~ ~\ '11 ~I.J...>!.) ,~t,:.\ l"\ :(V t) _).JI y) .J..~\ ~ I.Jf.J...:Jl8 '11 rf~ ~ \..) ~')\,.. '11 ).:.l\ '-:'~\ ~ \..) (i\) ji:P t.f' .J..:.JI J. .~.J ~...wi.J '-:'\:SJ1 L.;) .J..:.JI '-:'t.J! '1) t~l ~ .J..~~ .>b.f; '-:'\:SJ1 ~ \..) ·~ ,y c$~) ·~if Jl\ ~ ~:6"')~ \~ Jll .>1) \~\.. ~.J)'631.J ./.r ~ '.5fi '1~ if \..1 r ~ '111.!1;. ,__~ ' yyo:('l') ~/ ~ .)...~ Jl~ ~):t ~~f)>~ jJ.J ~~} .j yll~ Jll f)>~'} '"o:(V) J/U/ ~~)~~~ ·~,y..lliJ>- \...Ju4J ~I.J~I.Jl. . .l\~§1!.)\.J~~) . . ('( '( 0) ~.;..~ ·~..!.:~c.#~~\'-:'?\ (\AO) 2:19 ' o.' :(r) d!r' \.. ~; ~; ~\J ~.!J\_,\.......J\ :}:>- J 0J~) ~r. J>'J b_,.-jJ \..~ Jn'0.Jf~ lt..)l\ JT (\ '\) '\:(\ ~) ~~-- 0.,~ r_,jl~.!J0 v~) ~\., ~.!J\_,\.......J\ J .,U\ J:>- \..) ;~\., ~\ ~~\ ~ 0l (\) ...... ~1''~~;~\~&~'rl~~ crv) ~\y)-1\~.M; ~~ ~.7-J~r. ~\., 0"") ~.Ml\ ~_rl( .)~ ~ Jj\:... .t;~ ~\., (l"\) ~~d~ ;~\~l..~\ '1) ~\.d;~ ;_;\ '.,.! ~~\ '1 .. .. . .. - (\.•) V-'\:(VA) 4;;/ b~~J ~\~~\ V:(o •) (\) J 280 . ·'-:>-\ (l\) r-\ :(~\) JWI . (}>- '-?~\ ~) \'~ \}\ (') JY cf .)~ ~\:;;.. ('~) rf~\ ~)) \;, ((> . -,,.•, vJ.rA-': ~·~· ''\ I./.J . ~.j uw.;r\ . (A) _.. i.!.J tUJ (\) 0! ,).':·~1\ •~~) (\ •) 0 281 \ ·-V:(-. \) ~/ ~h.... \..._,v~-' (V) ~~.,~;~Wu (/\) ~'(j if ti ~ (\) . \...L.) if~\;. ~_, (\ •) .i')-1\ ~\ ~! ~) ~\_, ~rs:J\ ~) ~~ ~ ~ ~ 'j_,...,J ~ ~\_, ~) (\ '< \) ~\ \...~;~'-'~t:SJ'~;f.{y) \:;~~ ~~ t~; A hl.....) t..s (\0\) ~~~r ~\.;! ~\ ~J) 'i! f~.. \. ._, Vf \.ri- J) <"<"''> . ..u:, ~\~;if-' . .. \..!.,if - ~~.n J.,:. .,. . yn,, Y~:(Y) ~/ .tr' ~\ ~l ~) ~'-' ~~:SJ' ~_, ~~ ~ ~ ~ 'j_,..., J ~ ~'-' ~) <' '< '> ~\ 282 ,y-.f_.; '}J 0J~ .fy»-r'} 0J~ .:rf:-}u ~i ~ •U\ ~ I~!J Jl\ ~ ('<i\) ~fi~ ~; Jl\ ~0 ~~ 'jJ w ~ ~ ~:, ~ ~J ~..(.J 1)_,..4 · ~ \? ~ JJI) L...L:-~ .&1 ~~ ~ ~ ~~ ~rs::i1 .:r ~ J) ~J ~ '\' '\ o, :( Y) ~'-:1 ~~ LJ) 'll f~.. ~J l¥~ J) . .u, ~~ ~..:.. .fJ .t!.,.. .f ~~ J. ..:... 5,..»/ (""''> ' III, •\ •• 'I":•}/,-;',... . • • •i '~. ,v:(r") l1Y J~~\ i...t,~~~ .f-~~~\\\lr~~~0~~\5J\~J)~jl\.:> J ~~)~ .&\ 'll A1)c ~ ~J A1;·~ ·~\., 81 ·~' ~ ~~ ~ ~ c; ~)j '""='~ ~\ LJ) '11 )~ ~J ~; ~ ~ f ~ 0 ~.l~~\ JT (V) 283 o'r:(\ ~) ~~ '-:'\J ~~ LJ) f~J -~~ ~L~ ~i ~J ~ ~J~J v-\:.U ~ ~~ (0'\') r r - r . :( \ r) p-..)I . . '-:'L>.\1 ,..r' ~\;.,) ~J ~) j..o...~ ~\ ~ .&\ _r\ \... ~~ ~~~ ~·J.NJ ~~J 'r r\.:.:;.JJ . t.... ~~ 0)\.,al\ lro\;~ ~) _, ~~~~~ . J..:>;J ·~\ ~r ~~~ _, (Y ') ('n) . J ~J ~1 ~.i) ;_,;.~1 J~ W\;J \~\_., J;1H .. ~\ ~\; ...~if\ (\) '-:'\J ~\ !,!) f~ ~l ~ 'Y ~jj~ ~ \O.V:(\')~/ ~ \...J ~\ ,_) Jl~ 'YJ ~_,...j '}J ~J ).\J ~\ ~ d') ~ ~\..._,\- ;r!t\ ~\ '-:'\J ~\ J)~.J.;;~ ~\ .)ljl\ .r.:>- ~~ ~.)JJJ ~\ ~. .r.:>- if , ~ ('\V) 284 ,.. :(\·)~~ ~~.. '} ~~\ ~ v->;)\ v~J· ., - ~\ ~~~. '11 cYY ~i ~ S(\..) (\," •) V\:(\A) ~ ~1 Y~ ~ ~\~p ~__,;-iJu ~.f-~',j ~ '~!~ ~u ~ y~ ~~~ 4j w~iJu~ \..YJ. ~ '~~~ ~u (Vi> ) .N.!. \)~ ~ \~} ~...~) L~·t; ~\ 1....-k:-\ ~ ~\ ~\ \~! ,/- ~t; (YV) \if";\ ~~),;.;~~ J J\; ., .J ~,..\;\:,.v~-.. •.f j.;.·~ ~ ~·\;.J 0(, 't>-\) ~,):, ~\ ,j ~ v:?W ~~ ~\ 1..\ <"'> . . w.~ '\ • '"\:(\A) ~ 285 \,..ls. - t).! if th....l>-J t~ if~ J .~\ t.)~ if\~ \~Jj (iO) ~ ':} \.. ~ ~1 J\_; L,!.\i ~~J .d~ ~ ,:r:.J •\..Jl\ c.J::>~ r£~! ·'1_;.. .\.....·~ ~\ Jw &;w\ ~ ~.r ~ 1.1( ·~ ~\ ,;r ~J ;~\ .~ ~;; 'JJ t.::..;, ~ \~J ~ )~ ~\ ~J.iJ ~\ ~\ ,;r~ \.r;J (TO) . ~~\if~~ ~ ~.J JJ.P ~A ~\ ~J ~ te"t... ~r\; ~ j~\ t..fjt, (T"\) "l) :(rr) ~yUI '.1/ ~.; Jl\ j(, jQ\ ~_;J\ Jl\ ..h ~ bll: ~ ~ ~_;(~jl\ Jl\ .lJJ ('{ 0) vr:(l) ~/ ~ fw ~~ ~.!J J_,J\ Jl\ ~ ~:6'~ ~.r4' ~ cvn 286 :f>-lf~\ ~J \'~ . \}\ (\) (}>-if~~~\()>- (''() rf~\ ~J.J \}\ (i) fl~ ~ l.j)l\ (i) ~r \..~~ ~'~ (0) 2.87 ~ 4 J. ~\ J~ ~Jet:%\ ~J ~,.UIJI ~ ~ (\ ,\) ~4J~IJlJ ~ 4..;,J ~\ JlJ ' . ' :(\ . ) ~J!. y. :(Y 0.) ~~/ ,.~ ,f'js- Jl\ 0! i~\ iW\ ~~I ~ ~I \~ ~ I.J? uJaJ ~\ J \_,~ J; (Y ·) " . :( i . ) ( f ~ ~J J~l ~ ~~ !,)! ~Y' ..w ..;,J ~\ ~ 4 ~~ ~J Jfl Jl )b\J # • .,. yl (0 •) • " :( ' i) ~A r_;J 0 ~~ J !,)l ~\.r-11 f trJ ~W:- ~'-' ~~ ~)~ l:'J' ~ ~ ~ Jill' C' ') 288 . i . :( '\' \) if- ·~J(•W\if ~.J ~_..,.~ ~,;;; t,(~J ~\_,~I_,U\~) \.,;£'lt~\I.SJ!r) ,~UJ (f·) v- o :(" \) J;W/ ~~0~~\# (0) J>- ("\) ~b ·\..if ~ ·\..if~r\ <" •) ~)}!.)·~ C" \) ~;,... J~Jl <" ") 0.J;~\Al\ ~ t;.W o:('n') if~~if~~ if~ ~lj if~ t~~\if~J J~01..r\:J\ ~\~ <~ .. . ,_\J\·~\.. ~ ~\ . ~. <\. -\~ . ~~ r-r i' ~ ~ . r J r..l _IJ.) r ,.r..r.?.J <" i) t (O) 289 ~ ~.:r~~~\J~)J! ~~.f~J.JY:.:r~Jf~i ~~~ ~ ~.i ,f;if.~~~ ~JJ u_}J\ ,.\..J\ ~ \:J) \~p •~~ tfJ ~\ ~;~ ~ yoo:(Y) \j if tfJ ~\ t.) ~..,, u~\.......l\ t.) ~ ~ ~_; 'i.., ~ oj.;..t ') ~_,;d\ ~\ r 3?/ 'il ~l ') .Jl\ (~ 0 0) . u ~ '11 ~if ,.~ ~ ')) ~ ~J ~~i ~ ~ ~ ~~~ '11·.).:.$- ~ ~jJ\ ~\ ~\y.J ~ .~;_, 'i.., ~J ~~ u~\.......l\ ~fLJ , q, • :(r) t.:J!/ JT ~~~\JJ ~ufi J~~J;.\1\~>(.;..~~J ~\Ju~l......llJ>-J0l (\\·) - ~ - tV:(YY) 0J~ \- ~ ~·'(~J ~.J' 0!J o.>S-J .Jl\ J;., JJ ~\~~ ~~J t - (tV) ~u ·~ r~' ~) t.) \i~' ~ J~J ~.d)~~_,:, .:r ~~J ~ ~J <' ·> ~\k ~i \J\,; V.f) \s.):. ~\\,;.:,) 9JJ \fJ\.00\;..l~J •WlJlu.,:-\~ <"} . . . X-Y - - . . 290 ·Ct.~ ~w\11 ,.l-JI t:.iJ 1.>..r'\ ,.\.._. ,f',_j f.?J~ 0:"~ ,_j ~~\.._. t:' if~ ~~ C' 't') .ir' ~~ l.!ll~ ~J ',_, r:(V') \J \.;J ..J1 ~j ':/ ~ \.. l},k\ p;- U (H') ..(;J (H.) \.;~ ~~L.. c;:* ..J1\ J> ~~; ~\ C'O) '» .:*! ~\ ~) (\ \) ~\ ~Jo_,.J\ J>-~\ ~ r~ Gr.) .fJ ~~ ~~UI Jd-l}~\ ..J1\~; ~! (Ot) \.:.;-l_r,.. ~I ~.J '-!J ..J1\ !l;~ ..r' ~~ ~~ -.1 'il •.r\ ~\}-- \~~ ~~ ~~ t;.> ~ .)\r)\ ~W\ t:(rY) ~/ iff! \..Jo_,•.nJ>-~'~r~\G~ ~ \..J.f; ~~~~t.......nJ>-l}~'..J1' ~J)-;:; )l.j\ ~ ':1) t.)J if~)~ ct) 2911 r. :('\' ') ~~Ui , :(') (WUI ~~ ~J. \,)_;bU!jJ\ ~. Jy1'.J Q~\ J-:-_, J>J ~\.J Q\,)U\ J.d-. ~jJ\ ~ ..woJ\ <'> _, ~ ,~ Q~'Y\ ~ ~~ l'! ~~ ~~ Yr:( tA) Yu_.>.? -.\il w ~ j_, ~~ if ~ ~ t)\ ~\ ~ . J.d-. ~jJ\ ~J \'~ \}\ t:' ('( i) <'> 292 rf~' ~)) i;, (i) fl~ ~~jj\ (t) ~~ 1.. 0L; ~\~ (0) \ \ t :(Y • ) ,.Jr ·...A:...\l v. ~~ J\j .,..\1\ ~~if ~l c..l~ J.)~\ u"'~ ~ ~\\ ~/ c.J.' ~~ .,..\1\ J\j ~1, <' ,,) J ~~i'lJ~.j 1..~ ~ .Wwd0!~J~ I..J;;i)J~ 1.. . ~~' r>'>- ~\ ~! ~ 2·93 :)~:(\) . ~-' ~ )'p,:;J_, c.i' ~ \.._, ~~ }\ J \. ~) y2l )'~ ~ )' ~\ t~ .~_, (WU/ (0\} v~ '-? r5J.,. 'il t.r.~.. 'i_, ~J 'i_, ...i'J ~~ ~ t.,.ll;, J.. ~ i \ ~a~;: ~! b*' ~ \t''Y! ~ c.i' ~ ':/_, J} c.i' 'i! p )'J ~~),fr--o\ )'.J ,.LJ\,) )') v~J .. J.:..,. :p ·)vi.% ~ \..J \)_!. t) ~ \..J ~\,) .. 4;) J\1.... U" ~J .:/' ~~ \..J ~ Vi:('\) t) e ('-~ l!.ll.JI .,JJ 0 ') d-JI .J...."i ~ j"J...~ i...~ d-J~ d' J ~~ ~~\........!\ J> ~~\ . ._,.J . (WUI (Vf) ~\ ~\ y J ~~ ~~ ~\ ~~ ;_,.all (\ \.) \:(\ i)P',)1 J~l _.eJ\ ~~~~ ~\ rl\;. (\) 294 ~! '-'~ ')~ ~.ri l._, ~/ ~\ r;l~ .&10J.l if~~) ~~JJ rJ~\ ~.:,.,;..;\ ~~. \,.;. ~ ~ . y. '1! ...!~ '} \~1_, V!:('\) \.1;:" (n) J)lO t_) ~_,.;_, !l\J \ J1 ~ L.\:...o\ ~\ J) ~ ~ ~~1 JG ~!J (WU/ (Vt) C:VO) (Vi) 294 \el! 1J~ '1! 1J.ri ~,...J t..r J\ r;-J1J .Jll 0.J.) if~~)~~).) r)~\ l_,j.;..;l (T\) ~~ \....;. ~ ~ y. 'Y! ..J! '} ~~~ Vt:('\) ~ J)l::, t) ~.;.;.J !!\) J! ~ 1...\:....:,i ~i ;) ~ ~ \7'1.;:! JG jl_, (WUI (Vt) \'/0) (Vi) ' . r:('\) .,.....;J\ ;~. ~~ !l;.N.Y>.J ;~. ~~ £';.,.; '1 ... ~~Y..J .. ... (WUI <' ·n (VV) 295 v" :(\ '\) Jtill' ~ o~ ~\_, J ~ ~\_, ~\ ~ ~.J ~ 0_.~ ') ~~j 0_.~ lr ~_,;.i ~\_, (VA) 0.Jf..!; ~~~J.J,f ~0~ GkJ 4-~ ~~~ i~\ \,;\) \.jj JJjN_ ~ J.>S-I..s:J 0~1 0~ \..SJ ~~ o~l \.&\; ,y- ~\ ~i ~'},>j ('\'\') 4J ~bt.J A C • ' .. :(\ '\') ~)!. JJ~ 0i 'i...J ~--~ CJ ~ ~ J~ r~i J\,; .t:-1' cl,aj wJ V:('\) <'t> (WU/ ~ ~ 'il \~ 0l ~;(J!~\ JQ ~~~ o_.--U V"\1,} ~ ~ t$"~ bl.J .h (V) t'\:(Y'\') _)~ ~~~ ':} ~y ~0..~01:;\) ~ ~1-!flrf~~J ~~~ ~f'i t (i.\) J.J~\ '""~~ ~....\:dl ~ ,fJ.J \ VI\:(Y) J/W ~.J ~ 0J~ ':} J::S'\ ~.J ~ 0.,~ ') ~jj rl ~ ~~~\if~~ t\J~ .MJJ ~\;1\ I'~) J..Oi r J. r~ ~'(~) ~ ~ ':1 0'~ ('V') 296 ' . ": (' '\) ~I ~\.;J' r ~.)~ r )~~ r--".J ~_,\j c? ~' rt J!jj' ~) . . ~~ \......) ~' ~.) t...~ J~' ~ ~.:?~' u\ J>-:.1' Jl ~) r...r.Ji.J ..,-1'.1 if'-~-' r.'J.! ": (' ·"> C\"> \ l":( t '\') (jJrJf ~_, \._, ~! ~) <?:.11, 1,.._; ":If"-'\. ..r.Jll .;,- ~ tr' (lr) 1 r _,...,. \. .rr' ..? ~--1 lJ:ip <? J.j>" ·L:.: "' -.,11 ~ ..~~, -.,~ 'j_, ..r...u' wi .>i '\ :(\ ~) ('-;/ ~.) ·~ ~~ 0\ ~1 r..r-).;, ~'.f-1\ .:r ~_,:, J;-0 <' '> 297 ~J (f"'.YJ r.'J.! ~ ~J \.._, ~} ~) ~.)J~ '-#~) ,.~ ..r ~! ~ ~~ ~! r_,..~ \:.....,; ~ ~-' \.. ..:tJJI .y ~ tr' (\r') \. v?_r..11 Js- .r.<~ L..;;:; 'i) ..:t.>J\ ~\ ~\ ~W\ ~J J;J ~!, C' ''<) ~ ~~ ~)\ ~ J.t (\\ i) ..:tJj.:.J\ ..r ~ ~ J;- • (\\t) (}>- ~.)J\ ~J I"~ \}\ (\) ~ ..r ~L.; ~\ ()> ('\') ,f~\ ~JJ \;1 0") fl~~~jJ\ (t) ~~ \.. ~L.; ~~ ~ (0) 298 r\:('1')~/ ~.)l.Dr£0! ·'1? ,.\_.\ J~\Jw&)W\~~Y'~ ~·1.-. ~~\;\~_, ~~J ~)J~ . wu 'I'0\:('1') .u11 en> c:) '1)_, ·~ ~ -...\;-_, ~~ ~~ -.u1 ,r~ QJ6:- )_,_,b s:;.J -.u1 0~~ r.r.li' (I>.) ~/ c-< 0\) ~\..J\ ~ ~ _,~ ~~ jJ.J ...~; ~~ QW c...~ ~ v-\:JI V:(ii\) ~/ r' t! Jr '1_, ~~,;.;. '1_, ~~ J ~\:, ~ ~ ~~~ ~)\) Lr'J~ J1 ~_,~ ('I) J...._rl\ .:r ·.#-1.:.:-.J ~l•Jll; . t :("\'I') ;:.--;1 v "' :(r.) (J/1 ~. '} v""\;J\ _?t .§J_, ~~_, .&\ ~.').&\ ~) ~IS- r o.f-'l\ .:.!' r.J ~~\ 4~\ .:r 'r~ ~ (\) ~ (V) 299 ~ ~\:, v~J ~\ ~~ ~ JJ:;.\J ,L.J\ .yo~) .l.aS'\~..\1\ ~~.HJ.. rtl ~_,.,0\_, (to) \J~ ·~u(~~~~(yCJI•JJ~ 4 uu ;)':}_J ~~ J~~ ~~ ti ;~.J A _;-\.:u) ~j_, ....h ~ ~~~ ,~, \.,;\ ~~ <" ·) .:r •_i.A..) ~~~~)$,;AI J.J ~\k... ~~~\;..a...~~;.;~~-.;~ Jl.bJ' ~\ JJ}J\ t_L ':}~ ~..\1\ o'-:>JI ~.J j~JJ ~\ A :I,:(\\) ~ \:Jy) ·~J;~ Js- \~ ~ I.W.:-.J ~\ .y ~ \~ ~\ f ,j ~ ~J') v~ ;.s_r.,.J. ~)) .._sJJ>) .•cf' jJ t~ ~rs:J1 ~ ~I (,\\) ,)_,311 ~ ,).)ll ~ ;.}.)ll ~ tj.)l:....:ll ' tj.)~l "{ tf .Jl:....:l' r \ , .