PENGARUH KOMPETENSI DOSEN DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNS Mutmainnah Isnaini, Dewi Kusuma W & Leny Noviani* *Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia Email : [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara kompetensi dosen dan fasilitas belajar terhadap kepuasan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS yang berjumlah 171 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara kompetensi dosen dan fasilitas belajar terhadap kepuasan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS. Besarnya pengaruh variabel kompetensi dosen dan fasilitas belajar belajar terhadap kepuasan mahasiswa secara simultan diperoleh dari perhitungan R-square sebesar 70,4%. Kata kunci: Kompetensi Dosen, Fasilitas Belajar, Kepuasan Mahasiswa. ABSTRACT The objective of research were to find out the effect of lecturers’ competencies and learning facilities on students’ satisfaction of economic education FKIP UNS. The method used quantitative method . The sample were 171 students’ trade system Forces Economic Education FKIP. The data collection techniques used questionnaires. The data were analyzed by using multiple regression analysis. The results showed that there was a significant positive effect of lecturers’ competencies and learning facilities variables on students’ satisfaction of economic education FKIP UNS. The magnitude of the effect of lecturers’ competencies and learning facilities variables toward students’ satisfaction simultaneously obtained from the calculation of the R-square of 70,4%. Keywords : Lecturers’ Competencies, Learning Facilities, Students’ Satisfaction. PENDAHULUAN Masyarakat semakin selektif baik, yaitu sesuai yang diharapkan. dalam memenuhi kebutuhan, salah Tenaga pendidik di perguruan tinggi satunya dalam memilih lembaga yaitu dosen memiliki kedudukan pendidikan sebagai tempat untuk yang sangat penting dalam kinerja menimba perguruan tinggi sebagai penyedia ilmu. Masyarakat mengharapkan lembaga pendidikan layanan pendidikan. Kinerja yang berkualitas baik. Kepuasan perguruan tinggi berjalan masyarakat dengan baik apabila dosen memiliki pendidikan sebagai akan konsumen terpenuhi dapat jika kompetensi-kompetensi yang telah lembaga pendidikan selaku penyedia ditetapkan dalam UU Nomor 14 layanan memberikan layanan yang Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen sebanding bahkan melebihi harapan. yang Persaingan dapat dimenangkan oleh pedagogik, perusahaan jika kepuasan terpenuhi. kompetensi Alasan inilah yang menyebabkan kompetensi kepribadian. Kompetensi persaingan yang tinggi akan lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi semakin meliputi kompetensi kompetensi sosial, profesional dan menghasilkan kinerja yang optimal. kompetitif dan menjadi tantangan Apabila terdapat dosen yang tersendiri bagi lembaga penyedia belum memenuhi kompetensi dengan jasa pendidikan baik yang dikelola baik oleh pemerintah maupun swasta. mahasiswa merasa tidak puas bahkan Kualitas yang baik mampu memberikan kepuasan pelanggan. Kualitas pendidikan dipandang kinerja Sumber (SDM), sarana Daya bagi lembaga baik jika Manusia prasarana dan maka akan menyebabkan dirugikan. Dosen yang memiliki kompetensi tinggi menghasilkan mengajar yang mahasiswa mampu kegiatan belajar efektif sehingga merasa puas memahami atmosfer akademik baik. Peserta disampaikan didik akan merasa puas jika kinerja mendapatkan lembaga pendidikan bekerja dengan menyenangkan akan karena apa oleh dosen, pembelajaran dan yang yang akhirnya mendapatkan prestasi yang baik yang akan menambah nilai kepuasan. Selain kinerja kompetensi perguruan dosen, tinggi akan Seperti pemaparan Long, Ibrahim, & berjalan dengan baik jika ditunjang Kowang (2014) dalam penelitiannya dengan sarana dan prasarana atau yang berjudul An Analysis on the fasilitas yang baik untuk proses Relationship kegiatan belajar mengajar. Asiabaka between Competencies Lecturers’ Students’ (2008) pendapat fasilitas memainkan peran penting Cohen (1981) dan Theall & Franklin dalam aktualisasi tujuan dan sasaran (2001) bahwa mengajar dan belajar pendidikan adalah kebutuhan fisik dan emosional dari Satisfaction and mengutip dua dimensi dari dunia akademis dan keduanya tergantung pada kemampuan dosen. Dosen yang efektif sebagai telah dikonseptualisasikan salah satu mengemukakan dengan bahwa memenuhi staf dan mahasiswa di sekolah. Suatu dilakukan penelitian yang Abbasi, Malik, oleh yang Chaudhry, dan Imdadullah (2011) menghasilkan hasil yang diinginkan yang berjudul A Study on Student dalam perjalanan tugasnya sebagai Satisfaction dosen. Pada pengamatan penurunan Universities: The Case of Bahauddin prestasi akademik, sikap dan nilai- Zakariya nilai mahasiswa, salah satu keanehan mereka mengukur tingkat kepuasan yang dipertanyakan apakah tingkat mahasiswa dengan layanan yang kegagalan yang tinggi dan rendahnya sedang disediakan oleh universitas kualitas mahasiswa adalah bukan Pakistan. merupakan cerminan dari kualitas mencerminkan mahasiswa tidak puas mengajar atau kurangnya kompetensi dengan dosen. fasilitas Ketidakmampuan dosen in Pakistani University, Pakistan, Hasil banyak analisis layanan seperti inti & pengajaran, dalam melakukan interaksi dengan dukungan administrasi, mahasiswa di kelas bisa bertanggung perpustakaan, laboratorium, jawab atas kinerja yang buruk yang akomodasi, kesehatan, dan olahraga, diamati oleh mahasiswa di kelas. sedangkan kepuasan telah dilaporkan hanya terdapat tiga bidang tambahan seperti transportasi, ruang kelas dan pemerintah maupun swasta semakin fasilitas doa. kompetitif. Perguruan tinggi harus Peneliti melakukan memiliki strategi untuk wawancara kepada beberapa orang memenangkan mahasiswa dan menanyakan tentang satunya dengan kualitas yang dapat keluhan-keluhan yang mereka miliki dibuktikan dengan kepuasan terkait mahasiswa, tak terkecuali kompetensi dosen dan persaingan salah fasilitas belajar yang disediakan di Universitas Sebelas Maret. Dilihat kawasan Program Studi Pendidikan dari Ekonomi perguruan FKIP Sebelas di Maret. Universitas Keluhan yang segi dalam pelayanan tinggi pendidikan, berlomba-lomba meningkatkan kualitas disampaikan para mahasiswa terkait pelayanan pendidikannnya dengan kompetensi dosen antara lain dosen menggunakan yang kurang disiplin waktu dalam mutu berstandar internasional yaitu mengajar yaitu sering mengganti- Sistem Manajemen Mutu (SMM) ganti jam kuliah, selain itu tidak ISO adanya Pendidikan transparansi pemberian nilai nilai yang atau sistem 9001:2008. manajemen Program Ekonomi Studi FKIP di dirasakan Universitas Sebelas Maret memiliki diberikan secara acak, selebihnya akreditasi A dengan tahun akreditasi kompetensi dosen dinilai sudah baik. 2011, untuk itu harus selalu berupaya Mengenai fasilitas memenuhi disediakan mereka belajar yang mengeluhkan kepuasan mahasiswa dalam mengahadapi persaingan. kurang memadainya tempat ibadah Tujuan penelitian merupakan yang disediakan, kotornya kamar sesuatu yang ingin dicapai dari mandi, banyak komputer yang rusak penelitian itu sendiri. Berdasarkan di laboraturium, serta perpustakaan perumusan dengan penataan buku yang tidak dikemukakan di atas maka dapat rapi menyulitkan mahasiswa dalam diketahui tujuan dari penelitian yaitu: mencari buku. 1. Mengetahui Persaingan perguruan tinggi di Kota Surakarta baik yang dikelola Kompetensi masalah yang pengaruh Dosen terhadap Kepuasan Mahasiswa Pendidikan belajar yang akan mempengaruhi Ekonomi FKIP UNS. kepuasan 2. Mengetahui pengaruh Fasilitas Belajar terhadap Kepuasan mahasiswa. kompetensi Batasan dosen meliputi kompetensi pedagogik, Mahasiswa Pendidikan Ekonomi kompetensi sosial, kompetensi FKIP UNS. kepribadian, dan profesional. Batasasan 3. Mengetahui pengaruh antara kompetensi untuk Kompetensi Dosen dan Fasilitas fasilitas belajar meliputi ruang Belajar kuliah, ruang perpustakan, ruang secara bersama-sama terhadap Kepuasan Mahasiswa laboraturium, Pendidikan Ekonomi FKIP UNS. serta Dalam penelitian, berbagai masalah muncul secara bersamaan ruang tempat dan ibadah, peralatan penunjang. 2. Subyek penelitian adalah dan saling mempengaruhi satu sama Mahasiswa Pendidikan Ekonomi lain. FKIP di Sehingga mengadakan sulit untuk penelitian yang Maret Universitas Sebelas pada Tahun Ajaran menyeluruh. Oleh karena itu perlu 2014/2015 (angkatan 2011, 2012, adanya pembatasan masalah agar 2013, dan 2014) . pembahasannya dapat terarah dan 3. Objek yang akan diteliti dalam tajam pengkajiannya, karena dalam penelitian ini terdiri dari : penelitian ilmiah tidak terletak pada Variabel bebas luasnya masalah tapi tergantung pada dosen dan fasilitas belajar kedalaman pengkajian masalah. Variabel terikat Berdasarkan latar belakang : Kompetensi : Kepuasan mahasiswa masalah yang dikemukakan dalam identifikasi masalah tersebut diatas, TINJAUAN PUSTAKA maka peneliti membatasi masalah sebagai berikut : Kompetensi Dosen Menurut Sagala 1. Di dalam penelitian ini batas- kompetensi adalah perpaduan dari (2009) batas masalah yang diteliti adalah penguasaan, pengetahuan, kompetensi dosen dan fasilitas keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan berpikir dalam dan kebiasaan bertindak dalam melaksanakan tugas/ pekerjaannya. cerdas dan menjadi sumber daya manusia yang potensial. Berdasarkan pemaparan Menurut UU Nomor 14 Tahun tersebut, kompetensi dosen adalah 2005 tentang Guru dan Dosen dan kemampuan yang dimiliki dosen Peraturan Republik mencakup penguasaan, pengetahuan, Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 keterampilan, nilai dan sikap yang tentang Dosen menyatakan bahwa direfleksikan dosen adalah pendidik profesional berpikir dan bertindak dalam proses dan ilmuwan dengan tugas utama pembelajaran mentransformasikan, eefisien agar dapat menjadikan anak Pemerintah mengembangkan, dalam yang kebiasaan efektif dan dan didik menjadi orang yang cerdas dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, menjadi sumber daya manusia yang teknologi, potensial. dan pendidikan, seni melalui penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Menurut Christiani (2013) dosen Menurut UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, kompetensi terdiri dari empat, yaitu : adalah salah satu komponen dalam 1. Kompetensi proses belajar yang ikut berperan kemampuan dalam usaha pembentukan sumber pembelajaran peserta didik. daya manusia di bidang yang potensial pembangunan dengan pedagogik adalah mengelola 2. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang keilmuan yang dimilikinya serta mantap, berakhlak mulia, arif, dan dapat menjadikan anak didik menjadi berwibawa serta menjadi teladan orang peserta didik. yang cerdas. Berdasarkan pemaparan tersebut dapat diartikan bahwa dosen merupakan tenaga 3. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pendidik profesional yang menjadi pelajaran komponen mendalam. dalam proses secara luas dan pembelajaran agar dapat menjadikan 4. Kompetensi sosial adalah anak didik menjadi orang yang kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi 3. Kompetensi profesional adalah secara efektif dan efisien dengan kemampuan penguasaan materi peserta pembelajaran secara luas dan didik, sesama guru, orangtua/ wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Di mendalam. 4. Kompetensi sosial adalah dalam Peraturan kemampuan guru atau dosen Republik Indonesia sebagai bagian dari masyarakat Nomor 19 Tahun 2005 Tentang untuk berkomunikasi dan bergaul Standar Pendidikan, secara efektif dengan peserta penjelasan Pasal 28 ayat 3 yang didik, sesama pendidik, tenaga dikutip dalam kependidikan, orangtua atau wali, Pemerintah Nasional Mulyasa (2012), terdapat empat dimensi kompetensi, dan masyarakat sekitar. yaitu : 1. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola Fasilitas Belajar Samier (2008) mengutip pembelajaran peserta didik yang pendapat Arikunto yang mengatakan meliputi pemahaman terhadap fasilitas adalah segala sesuatu yang peserta didik, perancangan dan dapat pelaksanaan memperlancar pelaksanaan segala pembelajaran, memudahkan evaluasi hasil pembelajaran, dan sesuatu pengembangan disimpulkan bahwa fasilitas adalah untuk peserta didik mengaktualisasikan potensinya. sarana usaha. dan yang Sehingga digunakan dapat untuk memudahkan dan melancarkan suatu 2. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan guru Menurut Samier (2008) dalam atau dosen yang mantap, stabil, artikel yang beliau tulis bahwa dewasa, dan fasilitas dalam dunia pendidikan berwibawa, menjadi teladan bagi berarti segala sesuatu yang bersifat peserta fisik maupun material, yang dapat mulia. kepribadian tujuan atau pelaksanaan fungsi. disiplin, didik, dan arif berakhlak memudahkan dalam proses terselenggaranya belajar mengajar, misalnya dengan tersedianya tempat ruang belajar, tempat berolahraga, perlengkapan belajar di kelas, alat- tempat alat laboratorium, bengkel kerja, tempat peraga pelajaran, pengajaran, perpustakaan, buku berbagai beribadah, bermain, tempat perpustakaan, berkreasi dan perlengkapan pratikum loboratorium berekreasi serta sumber belajar lain, dan segala sesuatu yang menunjang yang diperlukan untuk menunjang terlaksananya proses proses belajar mengajar. pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan Berdasarkan pemaparan komunikasi. berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar adalah semua kebutuhan Kepuasan Mahasiswa yang Menurut Parasuuraman, dipelukan oleh peserta didik dalam Zeithaml, dan Berry (1990) dalam rangka Londong untuk memudahkan, (2012) mengemukakan melancarkan dan menunjang dalam bahwa kepuasan pelanggan adalah kegiatan belajar di sekolah sehingga perasaan pelanggan terhadap satu peserta didik dapat belajar dengan jenis pelayanan yang didapatkannya. maksimal. Fasilitas tersebut dapat Berdasarkan pendapat tersebut dapat berwujud diartikan bahwa kepuasan mahasiswa berupa bangunan dan peralatan adalah perasaan mahasiswa terhadap Fasilitas belajar sebagai sarana jenis pelayanan yang didapatkan dari prasarana memiliki standar menurut perguruan tinggi. Jenis pelayanan Peraturan Pemerintah Nomor 19 yang diukur dalam penelitian ini Tahun adalah 2005 tentang Standar kompetensi Nasional Pendidikan sebagaimana fasilitas telah pengertian diubah dengan Peraturan dosen belajar. Berdasarkan kepuasan menurut Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 pendapat tentang Perubahan atas Peraturan indikator kepuasan terdiri dari : Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 1. Harapan adalah perkiraan atau mengenai Standar Sarana dan Prasarana, yaitu kiteria mengenai Kotler dan (2003), maka keyakinan pelanggan tentang apa yang akan diterimanya bila membeli suatu produk 2. Kinerja Ekonomi di Jalan Ir Sutami No 36-A Kentingan Surakarta. Kode Pos, adalah persepsi pelanggan terhadap apa yang 57126. Telp, (0271) 646994. Fax, (0271) 646655. diterima setelah mengkonsumsi Populasi dan Sampel produk yang dibeli. Populasi dalam penelitian ini adalah Hipotesis Hipotesis yang peneliti rumuskan dalam penelitian ini adalah Ekonomi FKIP di Pendidikan Universitas Sebelas Maret pada Tahun Ajaran 2014/2015 yang meliputi angkatan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh kompetensi dosen antara terhadap kepuasan mahasiswa Pendidikan 2. Terdapat pengaruh fasilitas belajar antara terhadap kepuasan mahasiswa Pendidikan pengaruh secara bersama-sama antara kompetensi dan yang masih berstatus mahasiswa per periode 30 September 2015, angkatan 2012, 2013, dan mahasiswa angkatan 2011, 2012, dan 2013 hanya diambil dari mahasiswa dengan konsentrasi Pendidikan Tata Niaga karena dengan pertimbangan Ekonomi FKIP UNS. 3. Terdapat 2011, 2014). Populasi yang berasal dari Ekonomi FKIP UNS. dosen Mahasiswa fasilitas belajar terhadap kepuasan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS. mahasiswa akan menilai dosen yang berasal dari program studi dan konsentrasi yang sama. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 234 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan teknik METODE PENELITIAN ini mengambil lokasi di Universitas Sebelas Maret Fakultas Pendidikan Keguruan Studi dan sampel berdasarkan tabel penentuan jumlah Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pengambilan Ilmu Pendidikan sampel dari dikembangkan populasi dari yang Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan 1% dalam Sugiyono (2010). Coefficientsa Berdasarkan tabel tersebut, jumlah Standar Unstandardiz dized ed Coeffic Coefficients ients populasi dibulatkan menjadi 230 sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 171 responden. Model Teknik Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik Std. Error B Beta 1 (Const 1.659 1.385 ant) Kompe .137 .011 tensi_ Dosen Fasilita .150 .012 s_Belaj ar t Sig. 1.197 .233 .544 12.648 .000 .534 12.415 .000 a. Dependent Variable: Kepuasan_Mahasiswa disproportioned stratified random Persamaan yang dapat disusun sampling. dari hasil di atas adalah: Populasi mempunyai karakteristik yang heterogen seperti Y = a + β1X1 + β2X2 e jenjang pendidikan dan konsentrasi Y= 1,659 + 0,137 X1 + 0,150 X1 e pendidikan, Keterangan: oleh karena itu, pengambilan sampel menggunakan Y = Kepuasan Mahasiswa teknik stratified. X1 = Kompetensi Dosen X2 = Fasilitas Belajar Analisis Data Teknik analisis data e = Standar error yang Persamaan regresi tersebut digunakan untuk mengolah data dapat dalam penelitian ini adalah teknik berikut: analisis regresi ganda. 1. Konstanta diinterpretasikan sebesar menyatakan HASIL DAN PEMBAHASAN sebagai bahwa 1,659 jika kompetensi dosen (X1), fasilitas Berdasarkan Analisis Regresi belajar (X2) sebesar 0, maka Linier Berganda, didapatkan hasil besarnya kepuasan mahasiswa seperti pada tabel berikut : (Y) nilainya sebesar 1,659. 2. Koefisien dosen regresi (X1) menyatakan kompetensi sebesar 0,137 bahwa setiap peningkatan satu satuan variabel kompetensi dosen dengan asumsi ANOVAb variabel bebas lain konstan akan menyebabkan peningkatan 1 kepuasan mahasiswa sebesar 0,137 satuan. 3. Koefisien regresi 0,150 menyatakan bahwa apabila 795.327 Residua l 335.094 168 1. Harga F tabel signifikansi 5% (1 arah), nilai df1: 2 dan df2: 168 adalah menyebabkan 3,0498 2. Ho diterima jika Fhitung < yang digunakan untuk mengetahui Ftabel variabel bebas secara bersama-sama secara Keputusan uji Ho ditolak jika Fhitung > Ftabel Kemudian, berdasarkan Uji F berpengaruh 3. Kesimpulan Nilai signifikan terhadap variabel terikat. Ho: tidak signifikan terdapat antara pengaruh kompetensi dosen dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap kepuasan Ha: terdapat pengaruh signifikan antara antara kompetensi dosen dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap kepuasan mahasiswa Fhitung sebesar 199,369, sedangkan nilai Ftabel sebesar 3,0498, 199,369>3,0498 ditolak, karena maka sehingga pengaruh mahasiswa 1.995 Nilai Ftabel pada tingkat peningkatan kepuasan mahasiswa mempunyai 2 397.664 199.369 .00 0a b. Dependent Variable: Kepuasan_Mahasiswa asumsi bahwa variabel bebas lain sebesar 0,150. Sig . 1130.421 170 variabel fasilitas belajar dengan akan F a. Predictors: (Constant), Fasilitas_Belajar, Kompetensi_Dosen terjadi peningkatan satu satuan konstan Mean Square df Regressi on Total variabel fasilitas belajar (X2) yaitu sebesar Sum of Squares Model secara Ho terdapat signifikan antara kompetensi dosen dan fasilitas belajar secara bersamasama terhadap kepuasan mahasiswa. Hasil dengan penelitian pernyataan ini sesuai yang dikemukakan oleh Power Panjaitan (2013) bahwa merasakan apabila siswa guru sesuai kinerja dengan harapan mereka, maka siswa Kemudian, berikut: Coefficientsa kegiatan belajarnya, dan tentu saja Standar Unstandardiz dized ed Coeffic Coefficients ients hal ini berpengaruh pada prestasi menjadi belajar menyenangkan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa kompetensi pengajar (dosen) mempunyai pengaruh terhadap kepuasan peserta didik (mahasiswa). mahasiswa merasa Apabila puas dengan Uji Parsial (Uji t), didapat hasil sebagai akan merasakan kepuasan dalam mereka, karena susasana berdasarkan Model Std. Error B 1 (Const 1.659 1.385 ant) Kompe .137 .011 tensi_ Dosen Fasilita .150 .012 s_Belaj ar Beta t Sig. 1.197 .233 .544 12.648 .000 .534 12.415 .000 a. Dependent Variable: Kepuasan_Mahasiswa (Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 19.0 for windows, 2015) kompetensi dosen, maka hal tersebut akan berpengaruh pula pada prestasi belajar mahasiswa. Prestasi belajar Nilai ttabel pada tingkat signifikansi 5% (1 arah), dengan derajat kebebasan df = n-k-1 yang baik juga akan menambah nilai n = jumlah sampel kepuasan bagi mahasiswa. Sejalan Nwagwu dengan (1978) dan k = jumlah variabel bebas pendapat yang digunakan Ogunsaju jadi ttabel adalah 1,974 (1980) dalam Asiabaka (2008) yang menyatakan pendidikan arahan bahwa kualitas anak-anak menerima langsung yang berkaitan dengan ketersediaan atau ketiadaan fasilitas fisik dan suasana keseluruhan di mana pembelajaran berlangsung. 1. Nilai thitung kompetensi dosen yaitu sebesar 12,648, sedangkan nilai ttabel diperoleh sebesar 1,974, hasil bahwa 12,648>1,974 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kompetensi dosen (X1) terhadap variabel kepuasan mahasiswa (Y). kepuasan pada mahasiswa ketersediaan didasarkan infrastruktur, 2. Nilai thitung fasilitas belajar yaitu akademik, sebesar 12,415sedangkan nilai dukungan ttabel sebesar 1,974, diperoleh Studinya hasil bahwa 12,415>1,974 maka dukungan akademis adalah yang Ho ditolak, sehingga terdapat faktor pengaruh yang signifikan secara mempengaruhi kepuasan mahasiswa, parsial antara variabel fasilitas diikuti oleh fasilitas seperti ruang belajar(X2) kelas, terhadap variabel kepuasan mahasiswa (Y). Hasil penelitian kesejahteraan sistem sesuai komunikasi. menunjukkan paling Informasi komunikasi ini dan bahwa penting dan (ICT) yang Teknologi dan akses kompetensi dosen perpustakaan. dengan pernyataan Richards (2006) Apabila dalam Long, Ibrahim & Kowang tinggi, maka akan berpengaruh pada (2013) kepuasan mahasiswa. Dosen yang yang menyatakan bahwa efektivitas atau tidak efektifnya berkompeten akan mampu mengajar berhubungan erat dengan menciptakan suasana pembelajaran kompetensi yang yang menyenangkan sehingga materi kompeten juga akan menciptakan yang diajarkan mampu dipahami kondisi oleh dosen. kelas kondusif Penelitian Dosen dan untuk iklim, yang mahasiswa dengan baik. belajar siswa. Mahasiswa menunjukkan bahwa memahami apa yang disampaikan yang mengerti dan pengetahuan dosen adalah subjek dosen akan merasa yang kepuasan dari segi nilai karena dapat berkontribusi paling besar untuk kepuasan mahasiswa. Penelitian membuktikan pengaruh terhadap antara memperoleh mengerjakan ujian dengan baik dan ini berhasil mendapatkan nilai yang baik. Selain bahwa terdapat itu, mahasiswa juga merasa puas belajar karena memperoleh ilmu dengan mahasiswa. cara yang mudah dimengerti dan fasilitas kepuasan Menurut O'Driscoll (2005) dalam Ernest Lim Kok Seng (2013) bahwa menyenangkan. Apabila fasilitas belajar positif sebesar 0,704 atau 70,4%. Hal ini atau tinggi, maka akan berpengaruh berarti bahwa pengaruh kompetensi pada mahasiswa. dosen dan fasilitas belajar terhadap Keberadaan fasilitas belajar yang kepuasan mahasiswa sebesar 70,4% , baik sedangkan sisanya (100% - 70,4% = kepuasan akan menunjang proses pembelajaran menjadi lebih baik, 29,6%) dipengaruhi misalnya dengan adanya kipas angin sebab lain. atau AC dalam suatu ruang kelas. Fasilitas tersebut dapat mempengaruhi konsentrasi dan fokus mahasiswa. Apabila ruangan pengap atau terasa panas, mahasiswa akan disibukkan dengan aktivitas lain agar tidak merasa gerah, maka hal itu pun mengurangi tingkat konsentrasi dan fokus mahasiswa terhadap proses pembelajaran. Setelah dilakukan Uji F dan Uji t, maka selanjutnya dilakukan Uji Koefisien Determinasi. Koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut : 1 R .839a PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis statistik untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan dengan analisis regresi linear pembahasan berganda dan analisis data, maka simpulan yang dapat ditarik oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dosen antara kompetensi terhadap kepuasan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS diperoleh hasil nilai thitung sebesar 12,648 sedangkan Model Summary Mod el oleh sebab- b R Adjusted R Square Square .704 .700 nilai ttabel sebesar 1,974, maka Std. Error of the Estimate 1.41231 a. Predictors: (Constant), Kompetensi_Dosen, diperoleh hasil bahwa 12,648 >1,974 maka Ho ditolak, sehingga terdapat pengaruh yang Fasilitas_Belajar signifikan secara parsial antara b. Dependent Variable: Kepuasan_Mahasiswa variabel kompetensi dosen (X1) Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan pada model summary diperoleh angka R square adalah terhadap mahasiswa variabel (Y). kepuasan Berdasarkan hasil analisis menyatakan bahwa fasilitas belajar maka semakin setiap peningkatan satu satuan tinggi kepuasan mahasiswa. kompetensi dosen maka 3. Terdapat pengaruh kepuasan mahasiswa meningkat signifikan 0,137. Artinya semakin tinggi dosen dan fasilitas belajar secara skor kompetensi dosen maka bersama-sama terhadap kepuasan semakin mahasiswa Pendidikan Ekonomi tinggi kepuasan mahasiswa. antara secara kompetensi FKIP UNS, ditunjukan dengan 2. Terdapat pengaruh positif dan nilai Fhitung sebesar 199,369 signifikan antara fasilitas belajar sedangkan nilai terhadap kepuasan mahasiswa 3,0498, karena 199,369 > 3,0498. Pendidikan Ekonomi FKIP UNS Besarnya diperoleh nilai thitung motivasi persepsi belajar 12,415 belajar terhadap hasil belajar sebesar siswa yaitu sedangkan sebesar nilai ttabel sebesar Ftabel pengaruh siswa yang variabel dan motivasi diperoleh dari 1,974, diperoleh hasil bahwa perhitungan R square sebesar 12,415 >1,974 maka Ho ditolak, 70,4% sedangkan sisanya (100% sehingga terdapat pengaruh yang - 70,4% = 29,6%) dipengaruhi signifikan secara parsial antara faktor lain di luar variabel yang variabel fasilitas belajar (X2) diteliti. terhadap variabel mahasiswa (Y). kepuasan Berdasarkan hasil analisis besar peningkatan fasilitas belajar (X2) yaitu sebesar 0,150 menyatakan bahwa apabila terjadi peningkatan satu satuan variabel fasilitas belajar akan menyebabkan kepuasan 0,150, peningkatan mahasiswa semakin tinggi sebesar skor Implikasi Berdasarkan simpulan penelitian di atas, maka implikasi yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dosen antara kompetensi terhadap kepuasan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS. Hal ini berimplikasi agar untuk kedepannya dosen selalu serta meningkatkan para mengembangkan empat kompetensi yang dimiliki agar mahasiswa merasa puas dalam mengikuti proses pembelajaran. 2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara fasilitas belajar terhadap kepuasan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS. Hal ini berimplikasi bahwa perlu adanya peningkatan fasilitas belajar yang meliputi sarana dan prasarana guna mendukung proses pembelajaran yang baik sehingga memberikan kepuasan kepada mahasiswa. 3. Terdapat pengaruh signifikan antara secara kompetensi dosen dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap kepuasan mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UNS. Hal ini berimplikasi agar kedepannya para selalu mengembangkan dosen serta meningkatkan empat kompetensi yang dimiliki serta ditunjang perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana fasilitas belajar guna mendukung proses pembelajaran yang baik sehingga memberikan kepuasan kepada mahasiswa. Saran Setelah menyimpulkan dari hasil penelitian, peneliti mencoba mengajukan saran-saran sebagi berikut: 1. Kepada Dosen Dosen diharapkan dapat meningkatkan empat kompetensi dosen dalam proses pembelajaran. Upaya yang dapat dilakukan dosen meningkatkan pedagogik merancang dalam kompetensi yaitu dan dengan melaksanakan pembelajaran secara menarik dan mudah dipahami mahasiswa. oleh Dosen diharapkan juga mampu meningkatkan kemampuan dalam mengelola kelas. Dosen yang mampu mengelola menghidupkan akan suasana membuat kelas, maka mahasiswa antusias dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Dosen juga harus mampu mengadakan evaluasi materi belajar mana mahasiswa, yang sudah dipahami mahasiswa dan materi dalam belajar sehingga muncul mana yang masih sulit dipahami ikatan atau kecocokan antara oleh mahasiswa. Selain itu, dosen dosen dengan mahasiswa dan harus per- akan serta pembelajaran, oleh karena itu memperhatikan kembangan mahasiswa memahami dan membantu mendukung dosen proses diharapkan menjalin mengembangkan potensi mereka. interaksi dengan mahasiswa baik Dosen juga diharapkan di dalam pembelajaran maupun mampu meningkatkan kompetensi professional di luar pembelajaran. yaitu Dosen juga diharapkan kemampuan penguasaan materi mampu pembelajaran secara luas dan kepribadian mendalam. Upaya Kompetensi kepribadian tersebut selalu dapat peningkatannya adalah memiliki kompetensi yang selalu baik. diperbaiki dan update mengenai informasi dari ditingkatkan oled dosen dalam berbagai sumber, seperti buku, bersikap setiap harinya. Dosen jurnal, ataupun media massa agar harus dosen mampu mengembangkan kepribadian yang mantap sebagai materi seorang dosen. Bersikap adil dan lebih memahami jenis-jenis materi pembelajaran. Kompetensi lain yang dalam mampu menampilkan memperlakukan mahasiswa tanpa membeda- harus ditingkatkan dosen guna bedakan. mendukung dewasa, arif, dan bijaksana dalam pembelajaran Mampu semua bersikap kompetensi sosial. Salah satu memberikan bagian dari kompetensi sosial menghadapi permasalahan, dan yang mempengaruhi kepuasan mengambil keputusan. Selain itu, mahasiswa yang harus dimiliki dosen harus selalu disiplin dalam dosen adalah interaksi. Adanya menjalankan tugasnya, sehingga interaksi yang dilakukan dosen dosen mampu menjadi teladan kepada bagi mahasiswa. mahasiswa akan menimbulkan rasa kenyamanan pembelajaran, 2. Kepada Program Studi perlu diperbaiki adalah Pendidikan Ekonomi penerangan a. Perlu diadakannya evaluasi kelas, sirkulasi udara yaitu kinerja dengan dosen melalui pengadaan ruang kipas penilaian yang dilakukan oleh angin dan/atau AC dalam mahasiswa kondisi baik, jumlah yang bentuk dan terdapat tindak lanjutnya, cukup, serta tata letak seperti misalnya pemberian pemasangan yang strategis. teguran kepada dosen yang Selain itu, fasilitas yang perlu kurang berkompeten ataupun diperbaiki atau ditingkatkan pengadaan pelatihan- yaitu penyediaan LCD pada dapat setiap kelas dengan kondisi pelatihan yang meningkatkan kompetensi yang baik. dosen. Hal ini dimaksudkan Fasilitas belajar lain yang agar menunjang perlu diperbaiki adalah ruang kegiatan perpustakaan. Kondisi ruang dapat kelancaran pembelajaran serta mahasiswa memperoleh kepuasan. b. dalam Perlu perpustakaan sudah baik, namun pengadaan buku serta penataan buku masih kurang, adanya peningkatan untuk itu pengadaan buku fasilitas belajar yang meliputi seharusnya ditambah dengan sarana dan prasarana guna memperhatikan mendukung masyarakat kampus. Pihak proses pembelajaran yang baik perpustakaan sehingga memberikan menyediakan kebutuhan bisa kotak kritik, kepuasan kepada mahasiswa. masukan, dan saran mengenai Kondisi ruang kuliah yang penyediaan buku, pelayanan, disediakan mampu kondisi ruang guna perbaikan membuat mahasiswa merasa perpustakaan agar menjadi nyaman lebih harus dalam mengikuti pembelajaran. Hal-hal yang baik. perpustakaan Pihak hendaknya merapikan kembali buku- buku setiap harinya setelah perpustakaan tutup agar pengguna perpustakaan tidak dari Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: PT Rineka Cipta. hendaknya Asiabaka, I. P. (2008). The Need for Effective Facility Management in Schools in Nigeria. New York Science Journal, 1(2), 10-21. kesulitan mencari buku yang dibutuhkan meskipun sudah mendapat bantuan komputer pencari. 3. Kepada Mahasiswa a. Mahasiswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan selalu bersemangat dan menghargai dosen baik memberikan di saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Mahasiswa juga bisa memberikan masukan atau kritikan membangun kepada dosen guna hendaknya menggunakan fasilitas belajar yang Christiani. (2013). Pengertian Dosen. Diperoleh 15 Maret 2015, dari https://lucakristiani.wordpress.co m/2013/06/19/pengertian-dosen/ Londong, D. (2012). Kepuasan Pelanggan (Consumen Satisfaction). Diperoleh 25 Maret 2015, dari http://dedylondong.blogspot.com /2012/04/kepuasan-pelanggancustomer.html meningkatkan kompetensi yang dimiliki. b. Mahasiswa Satisfaction in Pakistani Universities: The Case of Bahauddin Zakariya University, Pakistan. Asian Social Science, 7(7), 209-219. disediakan semaksimalnya dan dengan cara yang baik. DAFTAR PUSTAKA Abbasi, M. N., Malik, A., Chaundhry, I. S., & Imadullah, M. (2011). A Study on Student Long, C. S., Ibrahim, Z., & Kowang, T. O. (2013). An Analysis on the Relationship between Lecturers’ Competencies and Students’ Satisfaction. International Education Studies, 7(1), 37-46. Mulyasa. 2012. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Panjaitan, P. (2013). Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Kepuasan Siswa (Studi Kasus Pada SMA Negeri 2 Tebing Tinggi). Jurnal Ilmiah Business Progress, 1(1), 4349. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Sarana dan Prasarana. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Puspayani, D. N. (2011). Kontribusi Sarana Prasarana, Layanan Administratif, Kompetensi Profesional Guru Terhadap Kepuasan Belajar (Studi Tentang Persepsi Siswa SMA Negeri 1 Sukawati). Jurnal Penelitian Humaniora, 3(2) Sagala, S. (2009). Kemampuan Professional Guru dan Tenaga Kependidikan. Alfabeta Bandung: Samier, A. (2008). Pengertian Fasilitas Belajar. Diperoleh 17 Maret 2015, dari http://sobatbaru.blogspot.com/20 08/10/pengertian-fasilitasbelajar.html Seng, E. L . K., (2013). A Qualitative Study of Factors Contributing to International Students’ Satisfaction of Institutional Quality. Asian Social Science, 9(13), 126-131. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Depdiknas. (2005). Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Depdiknas.