Penggunaan kondom secara konsisten dan benar

advertisement
Penggunaan kondom secara konsisten dan benar
mengurangi risiko IMS bakteri sebesar 60%
Oleh: Michael Carter, 26 September 2012
Penggunaan kondom secara konsisten dan benar memberikan perlindungan terhadap infeksi menular
seksual (IMS) bakteri, para peneliti melaporkan dalam jurnal Sexually Transmitted Infections. Orang
yang selalu menggunakan kondom secara benar adalah 60% lebih mungkin untuk didiagnosis dengan
infeksi. Penggunaan kondom secara konsisten sendiri tidak mengurangi risiko IMS bakteri,
“Usaha untuk mempromosikan penggunaan kondom perlu ditambah dengan upaya untuk
mempromosikan penggunaan kondom yang benar,” para peneliti mencatat. Penggunaan kondom yang
tidak lengkap adalah masalah dalam mencapai target. Isu-isu perbaikan seperti kondom yang tidak sesuai
dan penggunaan pelumas berbasis minyak dapat mengurangi selip dan kerusakan.”
Kondom adalah landasan untuk pencegahan HIV dan kesehatan seksual.
Sejumlah studi yang dirancang dengan baik telah menunjukkan bahwa dampak perlindungan terhadap
penularan herpes, klamidia, gonore, sifilis dan virus human pappiloma (HPV) dari laki-laki ke
perempuan
Namun, apakah kondom memberikan perlindungan terhadap infeksi IMS masih kontroversial.
Penelitian yang melihat pertanyaan ini memiliki beberapa keterbatasan yang penting. Keterbatasan yang
paling penting adalah kegagalan untuk menyesuaikan penggunaan kondom secara benar (tidak
menggunakan kondom dari awal sampai akhir hubungan seks) atau ‘kecelakaan’ kondom seperti selip
atau kondom rusak.
“Kegagalan untuk mengendalikan rusak dan selip kondom dapat menghasilkan analisis yang setara
dengan tidak menggunakan kondom,” para peneliti mengamati. “Sebuah studi prospektif dari orang yang
mendatangi klinik menemukan 13% insidensi dari klamidia dan gonore di antara orang yang melaporkan
penggunaan kondom yang konsisten namun juga melaporkan setidaknya satu masalah dengan
penggunaan yang tidak benar. Sebaliknya, di antara mereka yang melaporkan konsistensi dan kurangnya
masalah…tidak ada insiden infeksi yang ditemukan.”
Penelitian sebelumnya juga mengandalkan ingatan peserta studi mengenai apakah mereka menggunakan
kondom dan apakah mereka mengalami masalah.
Oleh karena itu, para peneliti dari AS merancang studi prospektif yang melibatkan peserta di lima klinik
kesehatan seksual. Para peserta menerima pesan harian untuk merekam insiden hubungan seks
penis-vagina secara elektronik dan penggunaan kondom.
Para peneliti ingin melihat apakah penggunaan kondom yang konsisten dapat melindungi terhadap tiga
infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri: klamidia, gonore dan trikomonas. Mereka juga
ingin melihat dampak perlindungan yang terkait dengan penggunaan kondom yang konsisten dan benar.
Sebanyak 929 orang direkrut dalam studi. Sampel urin diambil pada awal studi untuk diskrining terhadap
infeksi menular seksual dan sampel yang lain diserahkan untuk tes setelah tindak lanjut pada tiga dan
enam bulan.
Sebagian besar peserta studi adalah perempuan (55%) dan Afrika Amerika (65%). Usia rata-rata mereka
adalah 29 tahun dan jumlah rata-rata pasangan seksual seumur hidup adalah 30.
Para peserta melaporkan 14,970 kejadian hubungan seks penis-vagina, 64% diantaranya melibatkan
penggunaan kondom. Sekitar seperempat dari kejadian seks (24%) yang menggunakan kondom memiliki
masalah atau kesalahan penggunaan kondom.
Sebanyak 118 IMS didiagnosis selama masa tindak lanjut.
Insiden IMS adalah 8,46% di antara mereka yang melaporkan kurangnya penggunaan kondom yang
konsisten. Ini dibandingkan dengan 6,71% di antara mereka yang menggunakan kondom setiap saat.
Perbedaan ini tidak bermakna secara statistik.
Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/
Penggunaan kondom secara konsisten dan benar mengurangi risiko IMS bakteri sebesar 60%
Insidensi infeksi di antara orang yang melaporkan penggunaan kondom yang kurang konsisten dan
penggunaan kondom yang tidak benar atau masalah dengan selip atau rusaknya kondom adalah 8,75%.
Insidensi di antara orang yang melaporkan penggunaan kondom yang konsisten dan tepat adalah lebih
rendah pada 3,35% (p = 0,023).
“Peserta yang menggunakan kondom secara benar dan konsisten diperkirakan memiliki kemungkinan
59% lebih kecil untuk terinfeksi IMS dalam tiga bulan dibandingkan dengan peserta yang tidak
menggunakan kondom secara benar dan konsisten,” para peneliti mencatat. “Jika diperbesar dalam
populasi umum, tingkat penurunan risiko untuk orang yang aktif secara seksual ini bermakna.”
Mereka percaya bahwa temuan mereka mungkin meremehkan efek perlindungan dari penggunaan
kondom terhadap IMS bakteri: “Enam kasus insiden ini diamati di antara mereka yang menggunakan
kondom secara konsisten dan benar mungkin akibat dari suatu peristiwa hubungan seks tanpa kondom,
kerusakan kondom, dan hal lain yang tidak dilaporkan .... kecenderungan untuk melupakan, mengarang
cerita, membesar-besarkan cerita dan di tidak melaporkan tak terelakkan. “
Ringkasan: Consistent and correct condom use reduces risk of bacterial STIs by 60%
Sumber: Crosby RA et al. Condom effectiveness against non-viral sexually transmitted infections: a prospective study using electronic daily
diaries. Sex Transm Infect, online edition. DOI: 10. 1136/sextrans-2012-050618, 2012.
–2–
Download